PUTUSAN N0 7/Pdt.G/2008/PTA Mks. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pegadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara perdata tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh: PEMBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang, dalam hal ini diwakili oleh Muh. Nasir, S.H., dan Lausu, S.H., Pengacara yang berkantor di Jalan Jenderal Ahmad Yani Lorong 2, No. 29 Sidrap, berdasarkan surat kuasa khusus No 12/SK/2007/PA. Sidrap tanggal 1 Maret 2007, selanjutnya disebut tergugat/pembanding. melawan 1. TERBANDING I, umur 68 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang, selanjutnya disebut penggugat I / terbanding I. 2. TERBANDING II, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang yang selanjutnya disebut sebagai penggugat II / terbanding II. 3. TURUT TERBANDING I, umur 70 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang selanjutnya disebut turut tergugat I / turut terbanding I. 4. TURUT TERBANDING II, umur 60 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, bertempat tinggal di Kabupaten Sidenreng Rappang selanjutnya disebut turut tergugat II / turut terbanding II. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara ini. TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip semua uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam putusan Pengadilan Agama Sidenreng Rappang Nomor 57 / Pdt.G/2007/PA. Sidrap
2
tanggal 4 September 2007 M., bertepatan dengan tanggal 21 Syakban 1428 H, yang amarnya berbunyi: 1. Mengabulkan gugatan penggugat. 2. Menetapkan bahwa tanah obyek sengketa berasal dari tanah peninggalan almarhum PEWARIS yang kemudian diambil alih oleh almarhumah ISTERI, sebagian telah dijual oleh almarhumah ISTERI, sebagian lagi dibelikan tanah yang menjadi tanah obyek sengketa. 3. Menetapkan tanah obyek sengketa sebagai budel waris almarhum PEWARIS. 4. Menetapkan bahagian masing-masing ahli waris almarhum PEWARIS sebagai berikut: a.
TERBANDING II ( penggugat II ), sebagai ahli waris yang menerima bahagian ibunya ( almarhuma -- ) seluas = 16,44 m².
b.
PEMBANDING ( tergugat ), sebagai ahli waris yang menerima bahagian ibunya ( almarhumah I Naimang ) seluas = 16,44 m².
c.
TURUT TERBANDING I ( turut tergugat I ), sebagai ahli waris yang menerima bahagian anak laki-laki seluas = 32,88 m².
d.
TERBANDING I ( penggugat ), sebagai ahli waris yang menerima bahagiannnya sebagai anak perempuan, seluas = 16,44 m².
e.
TURUT TERBANDING II ( turut tergugat II ), sebagai ahli waris yang menerima bahagiannya sebagai anak laki-laki, seluas = 32,8125 m², dan menerima pula bahagian ibunya ( almarhumah --) seluas – 28,125 m², menjadi seluas = 61,06 m².
5. Menghukum tergugat untuk menyerahkan bahagian masing-masing ahli waris sesuai dengan perhitungan bahagiannya yang tercantum dalam putusan ini. 6.
Menyatakan bahwa apabila tidak dapat dibagi secara natura, maka harus dilelang didepan umum, hasilnya akan dibagi sesuai prosentase bagian masingmasing ahli waris.
7. Membebankan biaya perkara ini secara berimbang kepada kedua pihak sejumlah Rp.1.806.000,00 ( satu juta delapan ratus enam ribu rupiah ), sehingga penggugat dibebani untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.903.000,00 ( sembilan ratus tiga ribu rupiah ) dan tergugat dibebani pula untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp.903.000,00 ( sembilan ratus tiga ribu rupiah ). Menimbang,
bahwa
terhadap
putusan
Pengadilan
Agama
Sidrap
pembanding merasa tidak puas, selanjutnya mengajukan permohonan banding ke
3
Pengadilan Tinggi Agama Makassar melalui Pengadilan Agama Sidrap sesuai Akta Banding Nomor 57/Pdt.G/2007/PA Sidrap tanggal 11 September 2007. Bahwa permohona banding a quo telah diberitahukan secara saksama kepada pihak lawannya pada tanggal 17 September 2007. Bahwa pembanding telah melengkapi berkas permohonan
bandingnya
dengan memori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama pada tanggal 25 September 2007 yang telah disampaikan kepada pihak lawannya pada tanggal 3 Oktober 2007 dan bahwa pembanding dalam hal ini mengajukan kontramemori banding yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama pada tanggal 9 Oktober 2007 dan telah disampaikan kepada pembanding pada tanggal 22 Oktober 2007. Bahwa baik pembanding maupun terbanding oleh Panitera Pengadilan Agama Sidrap telah diberi kesempatan untuk memeriksa berkas perkara seperti ternyata dalam surat Pemberitahuan Memberi Kesempatan Pihak-Pihak untuk Melihat, Membaca dan Memeriksa Inzage berkas perkara masing-masing pada tanggal 22 Oktober 2007. TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding pembanding diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara serta memenuhi syarat menurut ketentuan perundang - undangan, maka permohonan banding tersebut formal harus dinyatakan dapat diterima. Menimbang,
bahwa
dengan
memperhatikan
segala
uraian
dalam
pertimbangan sebagaimana ternyata dalam putusan Pengadilan Agama Sidrap, maka Pengadilan Tinggi Agama Makassar menyatakan tidak sependapat, dengan alasan dan pertimbangan sebagai berikut. Menimbang, bahwa berdasarkan gugatan penggugat / terbanding serta jawab-menjawab dalam persidangan sebagaimana tertuang dalam berita acara, serta dengan memperhatikan keterangan- keterangan “ saksi-saksi ” diketahui bahwa obyek sengketa sebagai tersebut dalam posita angka 9 adalah bersumber dari satu petak tanah yang terletak di Kabupaten Sidrap, kemudian dibagi dua, ½ telah ditukar oleh ibu tergugat ( -- ) dengan satu petak sawah yang terletak di Desa yang sama sekitar tahun 1960 lalu dijual ke -- dan hasilnya dibelikan dengan tanah obyek sengketa posita angka 9.
4
Menimbang, bahwa ½ dari tanah yang telah dijual oleh IBU PEMBANDING dijual lagi ke Dolog dengan harga Rp 1.300.000.00 ( satu juta tiga ratus ribu rupiah ) dimana dinikmati sepenuhnya oleh IBU PEMBANDING ( orang tua ) tergugat dan penggugat /terbanding, tidak menuntutnya didalam petitum, sehingga dipandang bertentangan dengan posita. Menimbang pula, bahwa dalam posita PEWARIS dengan isteri keduanya meninggalkan 2 ( dua ) orang anak yaitu TURUT TERBANDING II ( turut tergugat ) dan ANAK PEWARIS yang meninggal pada tahun 1980, sementara dalam petitumnya ANAK PEWARIS yang meninggal tahun 1980 tidak dicantumkan dan tidak diberi bagian warisan dari PEWARIS. Menimbang, bahwa apabila posita sebagai dasar dan alasan dari pada petitum berbeda dan bertentangan dengan apa yang dituntut maka gugatan yang demikian tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa dengan demikian maka putusan Pengadilan Agama Sidrap tersebut tidak dapat dipertahankan dan karenanya harus dibatalkan dan dengan mengadili sendiri dan menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima. Menimbang, bahwa dengan demikian, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan sepenuhnya kepada penggugat/terbanding. Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan perundang-undangan dan peraturan yang berkaitan dengan perkara ini. MENGADILI -
Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh tergugat/pembanding dapat diterima.
-
Membatalkan putusan Pengadilan Agama Sidrap tanggal 4 September 2007 M., bertepatan dengan tanggal 21 Syakban 1428 H., Nomor 57/Pdt.G/2007/PA. Sidrap. Dan dengan mengadili sendiri
-
Menyatakan gugatan penggugat tidak dapat diterima.
-
Membebankan segala biaya yang timbul dalam perkara ini kepada penggugat/terbanding, di tingkat banding sebesar Rp. 150.000.00 ( seratus lima puluh ribu rupiah ). Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah majelis hakim Pengadilan
Tinggi Agama Makassar pada hari Rabu tanggal 20 Pebruari 2008 M., bertepatan
5
dengan tanggal 13 Safar 1429 H., yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. M. Ridwan Jongke, ketua majelis, dihadiri oleh K.H. Mudatsir Roci, M.A., dan Drs, H.M. Thahir, R. S.H., M.H., hakim anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 16 Januari 2008, dibantu oleh Drs. Ahmad Anas panitera pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak yang berperkara. Hakim Anggota,
Ketua Majelis,
ttd.
ttd.
K.H. Mudatsir Roco, M.A.
Drs. M. Ridwan Jongke.
ttd. Drs.H.M. Thahir, R. S.H., M.H.
Panitera Pengganti, ttd. Drs. Ahmad Anas.
Perincian biaya: - Meterai
Rp 6.000.00
- Pemberkasan
Rp 144.000.00
Jumlah
Rp 150.000.00 Untuk salinan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar
Supardjiyanto, S.H.