PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL PADA SISWA KELAS IV SD N SELOMULYO SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh : Ida Dwi Kusumawati 101134203
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 i
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN
Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa 2. Bapak Budiyono di Surga 3. Ibu Sumiyatun dan Kakak Ikarina Damayanti 4. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum. 5. Teman-teman penelitian kolaboratif PBL dan SCL 6. Paradhe, DolanDeso Family, Kresna Family, dan teman-teman fasilitator yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa. 7. Fransiskus Davice
ii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERSEMBAHAN Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: 1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu melindungiku 2. Alm. Bapak Budiyono penyemangat dalam hidupku 3. Ibu Sumiyatun dan Kakak Ikarina Damayanti 4. Dra.
Ignatia Esti
Sumarah, M.Hum,
yang selalu mendorongku
menyelesaikan skripsi ini 5. Teman-teman penelitian kolaboratif PBL dan SCL 6. Paradhe, DolanDeso Family, Kresna Family, dan teman-teman fasilitator yang telah memberikan pengalaman yang luar biasa 7. Fransiskus Davice yang selalu memberikan motivasi
iv
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO “Kalau tidak bisa jadi yang terbaik, jadilah yang berbeda dari yang lain”
v
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Mei 2014 Peneiti
(Ida Dwi Kusumawati) NIM: 101134203
vi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma. Nama
: Ida Dwi Kusumawati
Nomor Induk Mahasiswa : 101134203 Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya yang berjudul : “PENINGKATAN
MINAT
DAN
PRESTASI
BELAJAR
IPA
MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL SISWA KELAS IV SD N SELOMULYO” berserta perangkat yang diperlukan, (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Mei 2014 Yang menyatakan,
Ida Dwi Kusumawati
vii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR IPA MENGGUNAKAN PENDEKATAN SCL MODEL PBL PADA SISWA KELAS IV SD N SELOMULYO Ida Dwi Kusumawati Universitas Sanata Dharma 2014 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan minat dan prestasi belajar IPA menggunakan Pendekatan SCL Model PBL pada Siswa Kelas IV SD N Selomulyo. Jenis Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran 2013/2014. Objek penelitian ini adalah minat dan prestasi belajar siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengukur minat pada penelitian ini adalah kuesiner sedangkan Instrumen yang digunakan untuk mengukur prestasi belajar adalah soal pilihan ganda dan lembar pengamatan.Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah diberikan tindakan berupa penggunaan pendekatan SCL model PBL, terjadi peningkatan persentase jumlah siswa yang berminat dari kondisi awal 56.67% meningkat menjadi 95%. Peningkatan juga didukuang oeh peningkatan pada masing-masing indikator minat. Peningkatan rata-rata skor minat pada indikator rasa senang dari kondisi awal 3.19 meningkat menjadi 4.34. Peningkatan rata-rata skor minat pada indikator memperhatikan meningkat dari kondisi awal 3.21 meningkat menjadi 4.31. Peningkatan rata-rata skor pada indikator keterlibatan mencapai 4.36. Peningkatan rata-rata skor minat pada indikator inisiatif mencari informasi baru meningkat dari kondisi awal 3.04 menjadi 4.21. Peningkatan minat siswa karena penggunakan pendekaan SCL model PBL dalam pembelajaran menyebabkan prestasi belajar siswa juga meningkat. Jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal adalah 60.71% meningkat menjadi 93.33%. Rata-rata kelas juga meningkat dari kondisi awal sebesar 7.12 meningkat menjadi 7,86. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan pendekatan SCL model PBL meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD N Selomulyo. Kata Kunci: Minat, Prestasi Belajar, SCL, PBL, IPA
viii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT IMPROVING STUDENTS INTEREST AND LEARNING ACHIEVEMENT IN NATURAL SCIENCE USING SCL APPROACH ESPECIALLY PBL MODEL FOR IV GRADE STUDENTS OF SD N SELOMULYO Ida Dwi Kusumawati Sanata Dharma University 2014 This research aimed to know the increase of interest and learning achievement natural science using SCL (Students Centered Learning) approach especially PBL (Problem Based Learning) model for 4th grade students of Selomulyo elementary school. This type of research is the research action class. The subject of the research was grade IV students of Selomulyo elementary school in the academic year 2013/2014. The object of this research was students interest and students learning achievement. The research instrument used to measure the students interest was questionnaires. The research instruments used to measure the students learning achievement were multiple choice tests and observation’s rubric. This research was conducted in two cycles. The results showed that after give action using SCL approach PBL models, the number of average percentage of interest from 56.67% to 95%. This increased also supported by an increase on each interest indicator. The increased average interest score in students who were fell happy increased from 3.19 to 4.34. The number of the student who attend in learning activity increased from 3.21 to 4.31. The number students who involved in learning activity increased from 3.81 to 4.36. The number students who initiative search other information from 3.04 to 4.21. Increase student interest because the learning using SCL approach PBL models and it is also increased the learning achievement. The number of the student who could pass the benchmark (KKM) increased from 60,71% to 93.33%. The grade average of the class also increased from 7,12 to 7.86. Keyword: Interest, Learning Achievement, SCL, PBL, Natural Science
ix
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan kasihNya yang begitu melimpah sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Pendekatan SCL Model PBL siswa kelas IV SD N Selomulyo”. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini lahir dengan adanya dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu peneliti mengucapkan terimakasih kepada: 1. Rohandi, Ph. D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., BST., M.A., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. 3. Dra. Ignatia Esti Sumarah M.Hum., Dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pesan, dan motivasi sehingga tersusun skripsi ini. 4. Catur Rismiati, S.Pd., MA., Ed.D., Dosen pembimbing penelitian kolaboratif SCL yang telah membimbing dan arahan selama penyusunan skripsi ini. 5. Wahyu Wido Sari, S.Si., M.Biotech., Dosen pembimbing penelitian kolaboratif SCL yang telah membimbing dan memberikan saran dalam proses penyusunan skripsi ini. 6. Agnes Herlina Dwi H., S.Si., M.T., M.Sc., dosen penguji II yang dengan teliti memberikan masukan untuk perbaikan skripsi. 7. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., dosen penguji III yang memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini. 8. Sekretariat PGSD yang telah membantu proses perijinan hingga skripsi ini dapat selesai dengan baik. 9. Supriyati Basuki Rahayu, S.Pd, Kepala Sekolah SD N Selomulyo yang telah memberi ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. 10. Nur Suriah, A.Ma., Guru kelas IV SD N Selomulyo yang telah memberikan kesempatan peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IV SD N Selomulyo.
x
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11. Siswa kelas IV SD N Selomulyo yang bersedia bekerjasama sengan peneliti sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. 12. Keluarga yang selalu memberikan cinta, kasih sayang, nasehat, serta doa untuk penyelesaikan skripsi 13. Sahabat-sahabat baik PGSD dan luar PGSD yang selalu mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. 14. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan dan penulisan skripsi ini yang tidak dapat peneliti sebutkan satu-satu. Peneliti menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam skripsi yang dibuat ini. Namun peneliti berharap karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Peneliti
(Ida Dwi Kusumawati) NIM: 101134203
xi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv HALAMAN MOTTO ........................................................................................... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .......................................... vi HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................... vii ABSTRAK ......................................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................................ ix KATA PENGANTAR .......................................................................................... x DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .................................................................................. 1 B. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 4 C. Rumusan Masalah ........................................................................................... 5 D. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 5 E. Pemecahan Masalah ........................................................................................ 5 F. Batasan Istilah ................................................................................................. 6 G. Manfaat Penelitian .......................................................................................... 7
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................... 8 A. Kajian Teori ..................................................................................................... 8 1. Teori Pembelajaran yang Relevan ............................................................. 8 2. Minat ....................................................................................................... 10
xii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Prestasi Belajar ........................................................................................ 13 4. Student Centered Learning (SCL) ............................................................ 15 5. Problem Based Learning (PBL) ............................................................... 18 6. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) ................................................................ 22 B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................... 24 C. Kerangka Berpikir ......................................................................................... 29 D. Hipotesis Tindakan ........................................................................................ 30 BAB III METODE PENELITIAN ..................................................................... 32 A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 32 B. Setting Penelitian ........................................................................................... 35 C. Jadwal Penelitian ........................................................................................... 36 D. Rencana Tindakan ......................................................................................... 36 E. Indikator dan Pengukurannya ....................................................................... 43 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 44 G. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 46 H. Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran ............................................... 59 I. Teknik Analisis Data ..................................................................................... 77
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............. 82 A. Gambaran Umum Penelitian ......................................................................... 80 1. Siklus I .................................................................................................... 81 2. Siklus II ................................................................................................... 88 B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 93 1. Kualitas Proses ........................................................................................ 94 2. Kualitas Hasil ....................................................................................... 112 C. Pembahasan ................................................................................................. 122 1. Peningkatan Minat Siswa ...................................................................... 125 2. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa ...................................................... 146
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN ........................ 155 A. Kesimpulan ................................................................................................. 155
xiii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B. Keterbatasan ................................................................................................ 157 C. Saran ............................................................................................................ 157
DAFTAR REFERENSI .................................................................................... 159 LAMPIRAN ...................................................................................................... 164
xiv
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ................................................................................. 36 Tabel 3.2 Indikator dan Pengukurannya ............................................................. 43 Tabel 3.3 Pedoman Wawancara ......................................................................... 48 Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Minat ................................................................. 49 Tabel 3.5 Kisi-kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa ............................................. 50 Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I ........................................................... 52 Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ......................................................... 53 Tabel 3.8 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I Pertemuan 1 ......................... 54 Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I Pertemuan 2 ......................... 55 Tabel 3.10 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I Pertemuan 3 ....................... 56 Tabel 3.11 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus II Pertemuan 1 ..................... 57 Tabel 3.12 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus II Pertemuan 2 ..................... 58 Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Afektif ................................................................... 59 Tabel 3.14 Hasil Content Validity pada Silabus Siklus I .................................... 61 Tabel 3.15 Hasil Content Validitypada RPP Siklus I .......................................... 61 Tabel 3.16 Hasil Content Validitypada Soal Evaluasi Siklus I ........................... 62 Tabel 3.17 Hasil Content Validitypada Silabus Siklus II .................................... 63 Tabel 3.18 Hasil Content Validitypada RPP Siklus II ......................................... 64 Tabel 3.19 Hasil Content Validity pada soal Evaluasi Siklus II ......................... 65 Tabel 3.20 Hasil Construct ValidityItem Kuesioner ........................................... 67 Tabel 3.21 Hasil Perbandingan Item Kuesioner ................................................. 68 Tabel 3.22 Hasil Construct ValiditySoal Evaluasi Siklus I ................................. 70 Tabel 3.23 Hasil Construct ValiditySoal Evaluasi Siklus II ............................... 71 Tabel 3.24 Kriteria Koefisien Korelasi ................................................................ 72 Tabel 3.25 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ....................................................... 73 Tabel 3.26 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I ..................................... 73 Tabel 3.27 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II .................................... 73 Tabel 3.28 Kriteria Indeks Kesukaran ................................................................ 74
xv
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 3.29 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus I .......................................... 75 Tabel 3.30 Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II ........................................ 76 Tabel 3.31 Kriteria Tingkat Minat Belajar ........................................................... 78 Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan ............................................................ 81 Tabel 4.2 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Siklus I ...................... 86 Tabel 4.3 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Siklus II .................... 92 Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus I Pertemuan 1 ................. 95 Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus I Pertemuan 2 ................. 97 Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus I Pertemuan 3 ................. 99 Tabel 4.7 Hasil Capaian Minat Siswa Siklus I .................................................. 101 Tabel 4.8 Perbandingan Kondisi Awal dengan Peningkatan Minat Siklus I ..... 102 Tabel 4.9 Target Capaian Minat Siklus II .......................................................... 103 Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus II Pertemuan 1 ............ 107 Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus II Pertemuan 2 ............ 109 Tabel 4.12 Hasil Pencapaian Minat Siswa Siklus II ......................................... 110 Tabel 4.13 Peningkatan Minat Siklus I dan Siklus II ....................................... 111 Tabel 4.14 Hasil Penilaian Kognitif Siklus I dan Siklus II ............................... 113 Tabel 4.15 Hasil Penilaian Afektif Siklus I dan Siklus II ................................. 115 Tabel 4.16 Hasil Penilaian Psikomotorik Siklus I dan Siklus II ....................... 117 Tabel 4.17 Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD N Selomulyo Siklus I.... 118 Tabel 4.18 Hasil Pencapaian Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................... 119 Tabel 4.19 Target Capaian Prestasi Belajar Siklus II ....................................... 120 Tabel 4.20 Hasil Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD N Selomulyo Siklus II .. 121 Tabel 4.21 Hasil Pencapaian Prestasi Belajar Siswa Siklus II .......................... 122 Tabel 4.22 Data Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD N Selomulyo Tahun Ajaran 2013/2013 .................................... 124
xvi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1 Indikator Minat ................................................................................ 12 Gambar 2.2 Diagram Penelitian yang Relevan ................................................... 28 Gambar 3.1 Model Penelitian Kurt Lewin .......................................................... 33 Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Rata-rata Minat Secara Keseluruhan .............. 130 Gambar 4.2 Siswa Menunjukkan Perasaan Senang Mengikuti Pembelajaran .... 132 Gambar 4.3 Siswa Mengisi Nama pada Callcard .............................................. 133 Gambar 4.4 Grafik Hasil Peningkatan Minat Indikator Rasa Senang .............. 136 Gambar 4.5 Memperhatikan Penjelasan Guru .................................................. 137 Gambar 4.6 Grafik Hasil Peningkatan Minat Indikator Memperhatikan .......... 138 Gambar 4.7 Keterlibatan dalam Pembelajaran ................................................... 139 Gambar 4.8 Grafik Hasil Peningkatan Minat Indikator Keterlibatan ............... 140 Gambar 4.9 Grafik Hasil Peningkatan Minat Indikator Berinisiatif .................. 141 Gambar 4.10 Siswa membagi bahan yang telah dibawa dari rumah ................ 143 Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Rata-rata Skor Minat Sikus I dan Siklus II . 144 Gambar 4.12 Kuesioner yang Telah Diisi oleh Siswa ...................................... 145 Gambar 4.13 Grafik Peningkatan Rata-rata Kelas ............................................ 148 Gambar 4.14 Grafik Peningkatan Siswa yang Mencapai Nilai KKM .............. 148 Gambar 4.15 Identifikasi Masalah .................................................................... 151 Gambar 4.16 Merancang Kegiatan Pemecahan Masalah .................................. 151 Gambar 4.17 Melaksanakan Kegiatan Pemecahan Masalah ............................. 152 Gambar 4.18 Kegiatan Tutorial ......................................................................... 152 Gambar 4.19 Melanjutkan Kegiatan Pemecahan Masalah ............................... 153 Gambar 4.20 Melaporkan Hasil Penyelesaian Masalah .................................... 153 Gambar 4.21 Penilaian ...................................................................................... 154
xvii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD ............................................. 165 Lampiran 2 Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ............................... 167 Lampiran 3 Silabus ............................................................................................ 169 Lampiran 4 RPP dan Perangkatnya.................................................................... 183 Lampiran 5 Validasi RPP dan Silabus oleh Ahli ............................................... 246 Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus I ..................................................................... 253 Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II .................................................................... 262 Lampiran 8 Kuesioner ........................................................................................ 270 Lampiran 9 Data Awal Siswa ............................................................................ 274 Lampiran 10 Hasil Siklus I ................................................................................ 278 Lampiran 11 Hasil Siklus II ............................................................................... 284 Lampiran 12 Foto-foto Penelitian ...................................................................... 288
xviii
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, pemecahan masalah, batasan istilah, dan manfaat penelitian. A.
Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) menurut Iskandar (2001: 2) merupakan suatu
ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. IPA sebagai disiplin ilmu dan penerapannya dalam masyarakat membuat pendidikan IPA menjadi sangat penting. Pendidikan IPA bertujuan untuk mengenalkan siswa kepada lingkungan serta membantu memecahkan suatu permasalahan yang dihadapinya. Pentingnya pendidikan IPA bagi siswa, menyebabkan mata pelajaran IPA dimasukkan ke dalam kurikulum suatu sekolah. Penguasaan materi pembelajaran IPA tersebut ditunjukkan melalui pencapaian nilai KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. Tujuan mata pelajaran IPA tersebut dapat tercapai apabila siswa memiliki ketertarikan atau minat pada kegiatan pembelajaran IPA. Minat menurut Slameto (2010: 180) merupakan suatu rasa senang atau ketertarikan pada suatu aktifitas tanpa adanya paksaan dari orang lain. Minat belajar seorang siswa dapat ditunjukkan melalui beberapa indikator, yaitu: (1) siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA; (2) siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA; (3) siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA; dan (4) siswa berinisiatif mencari informasi baru. Minat belajar berpengaruh pada prestasi belajar yang
1
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
didapatkan oleh siswa. Apabila minat belajar siswa tinggi, maka prestasi belajar siswa juga akan tinggi; begitu juga sebaliknya (Hurlock, 1995: 8). Peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 4 yaitu Ibu Nur Suriah, A.Ma pada tanggal 28 September 2013 pukul 09.00-10.00 WIB di SD N Selomulyo untuk mengetahui minat belajar siswa. Hasil wawancara menunjukkan bahwa siswa kelas IV kurang berminat terhadap pembelajaran IPA. Hal tersebut didukung dari informasi yang diberikan oleh Ibu Nur Suriah, A.Ma yang menjelaskan bahwa beberapa siswa di dalam kelas belum memiliki rasa senang; ditunjukkan dengan kurang semangatnya siswa mengikuti pembelajaran. Selain itu, beliau menjelaskan bahwa ketika pembelajaran IPA berlangsung, beberapa orang siswa kurang memperhatikan penjelasan yang diberikan oleh guru, kurang terlibat di dalam kegiatan pembelajaran, serta tidak membuat ringkasan dari materi pembelajaran yang telah diajarkan. Peneliti melakukan observasi pada saat kegiatan pembelajaran IPA yang bertujuan memperkuat hasil wawancara. Observasi dilakukan pada kegiatan pembelajaran dengan materi bunga dan fungsinya pada tanggal 1 Oktober 2013 pukul 07.00 – 08.10 WIB. Observasi ini menggunakan lembar observasi siswa yang di dalamnya memuat indikator-indikator minat, yaitu: 1) Perasaan senang mengikuti pembelajaran; 2) Perhatian saat proses pembelajaran; 3) Keterlibatan dalam pembelajaran; dan 4) Inisiatif mencari informasi baru tentang materi pembelajaran. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa belum siap di dalam kelas sebelum pelajaran dimulai, siswa belum menyiapkan alat tulis, dan kurang bersemangat mengikuti pembelajaran. Beberapa orang siswa juga kurang
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
memperhatikan penjelasan guru serta tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Memasuki akhir pembelajaran, siswa tidak membuat ringkasan dan tidak mempelajari kembali materi yang telah diajarkan oleh guru. Hasil wawancara diperkuat juga oleh pengisian kuisioner yang diisi oleh siswa kelas IV pada tanggal 2 Oktober 2013. Hasil perhitungan kuesioner minat menunjukkan bahwa rata-rata skor minat siswa pada indikator rasa senang adalah 3.19 dari skala 5, rata-rata skor minat siswa pada indikator memperhatikan adalah 3.21 dari skala 5, rata-rata skor minat siswa pada indikator keterlibatan adalah 3.22 dari skala 5, dan rata-rata skor minat siswa pada indikator inisiatif mencari informasi baru adalah 3.04 dari skala 5. Persentase jumlah siswa yang masuk ke dalam minimal kriteria cukup berminat adalah 56.67%. Minat belajar yang kurang optimal juga akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut mendorong peneliti untuk melakukan studi dokumen terhadap nilai ulangan siswa selama 2 tahun terakhir yaitu pada tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013. KKM pada mata pelajaran IPA adalah 6.8. Hasil studi dokumen pada nilai siswa kelas IV tahun ajaran 2011/2012 dan 2012/2013 menunjukkan bahwa nilai rata-rata kelas siswa adalah 7.12. Siswa yang dapat mencapai KKM yang telah ditetapkan sebesar 60.71%. Berdasarkan hasil wawancara, yang diperkuat dengan hasil observasi dan kuisioner kepada siswa; peneliti tertarik untuk meningkatkan minat dan presatasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Pendekatan yang peneliti gunakan adalah Student Centered Learning (SCL). Model-model pembelajaran yang merupakan bagian dari pendekatan SCL meliputi Pembelajaran Berbasis Inkuiri, Model
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Pembelajaran Kooperatif, Contectual Teaching And Learning (CTL) dan Problem Based Learning (PBL). Peneliti memilih model PBL dari model-model SCL yang ada. Peneliti memilih PBL karena peneliti meyakini PBL dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Zhang (2011:343) menjelaskan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat, karena aktifitas yang ada di dalam PBL di desain agar siswa dapat berkolaborasi dan memecahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan pemaparan di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar IPA Menggunakan Pendekatan SCL model PBL pada siswa Kelas IV SD N Selomulyo”. Penelitian tersebut
dilakukan di SD N Selomulyo dengan
menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). B.
Pembatasan Masalah Penelitian ini dibatasi pada peningkatan minat dan prestasi belajar siswa.
Materi pembelajaran dibatasi dengan “Standar Kompetensi 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya, Kompetensi Dasar 6.2 Mendeskripsikan
terjadinya
perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas dan 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya”. Pendekatan yang digunakan adalah Student Centered Learning (SCL) model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV SD N Selomulyo semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C.
5
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan masalah
sebagai berikut: 1.
Bagaimana meningkatkan minat belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun pelajaran 2012/2013?
2.
Bagaimana meningkatkan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun pelajaran 2012/2013?
D.
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat, maka tujuan penelitian
yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan minat belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun pelajaran 2012/2013.
2.
Meningkatkan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model PBL pada siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun pelajaran 2012/2013.
E.
Pemecahan Masalah Kurang optimalnya minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N
Selomulyo tahun ajaran 2013/2014 pada mata pelajaran IPA dengan “Standar Kompetensi 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya, Kompetensi Dasar 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
dan 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya” ditingkatkan menggunakan pendekatan SCL model PBL. F.
Batasan Istilah Agar tidak menimbulkan pertanyaan dan multi tafsir tentang suatu istilah
yang akan dipakai dalam penelitian ini, maka istilah-istilah tersebut akan dijelaskan seperti di bawah ini: 1.
Minat merupakan suatu rasa ketertarikan yang menetap pada suatu aktifitas dan berkeinginan terlibat di dalamnya tanpa ada paksaan.
2.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah melaksanakan kegiatan belajar, hasil tersebut dapat berupa perubahan tingkah laku dan peningkatan kemampuan siswa ke arah yang lebih baik.
3.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam berdasarkan metode ilmiah.
4.
Pendekatan
Student
Centered
pendekatan pembelajaran pembelajaran
yang
Learning
(SCL)
merupakan
yang menempatkan siswa sebagai
bertujuan
untuk
mengembangkan
sebuah pusat
kemampuan
intelektual, kemampuan memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari. 5.
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan sebuah model pembelajaran dengan menggunakan masalah nyata sebagai fokus utama pembelajaran yang harus dipecahkan oleh siswa secara berkelompok melalui kegiatan investigasi dan penelitian.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6.
7
Siswa SD kelas IV adalah sekelompok anak dengan rentang usia 9 sampai dengan 10 tahun yang berada pada tahap operasional kongkrit.
G.
Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Bagi Siswa Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SCL model PBL dapat
meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa SD N Selomulyo pada mata pelajaran IPA, khususnya pada penguasaan materi perubahan wujud benda. 2.
Bagi Guru Hasil penelitian dengan menggunakan pendekatan SCL dengan model PBL
ini diharapkan memberikan motivasi kepada guru untuk menggunakan pendekatan SCL model PBL dalam kegiatan pembelajaran IPA. 3.
Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat memberikan inspirasi mengenai model
pembelajaran inovatif dengan menerapkan pendekatan SCL dan model PBL. 4.
Bagi Peneliti Penelitian ini dapat mengembangkan pengetahuan tentang pendekatan SCL
dengan menggunakan model PBL dalam meningkatkan minat serta prestasi belajar siswa. 5.
Bagi Pembaca Hasil penelitian ini memberikan wawasan mengenai pendekatan SCL
dengan menggunakan model PBL dalam pembelajaran IPA, serta fungsi minat belajar dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI Bab ini membahas kajian teori, hasil penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis tindakan. Kajian teori berisi teori pembelajaran yang relevan, minat, prestasi belajar, SCL, PBL, dan IPA. Penelitian yang relevan berkaitan dengan penelitian-penelitian tentang minat dan prestasi, serta penelitian yang menggunakan pendekatan SCL dan model PBL. A.
Kajian Teori Pada sub bab ini membahas mengenai teori pembelajaran yang relevan,
minat, prestasi belajar, SCL, PBL dan IPA. 1.
Teori Pembelajaran yang Relevan Teori belajar bermakna dari David Ausubel menjelaskan mengenai konsep
belajar bermakna. Belajar bermakna merupakan proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan pengetahuan yang telah dimiliki seseorang yang sedang belajar (Rusman 2012: 244). Teori belajar Vygotsky menyatakan bahwa perkembangan intelektual seseorang terjadi pada saat seseorang berhadapan dengan pengalaman baru dan berusaha memecahkan masalah tersebut (Rusman 2012: 244). Menurut Ibrahim dan Nur (2000: 19) Vygotsky meyakini bahwa interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual siswa. Teori Belajar Jerome S. Bruner menggunakan konsep Scaffolding
dan
interaksi sosial di kelas maupun di luar kelas. Scaffolding adalah suatu proses untuk membantu siswa menuntaskan masalah tertentu melampaui kapasitas 8
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
perkembangannya melalui bantuan guru, teman dan orang lain yang memiliki kemampuan lebih (Rusman: 2012, 245). Teori belajar Piaget terkenal dengan teori kognitif yang berpengaruh penting terhadap perkembangan intelektual. Teori perkembangan kognitif Piaget dibagi dalam 4 periode utama (Suyono dan Hariyanto: 2011, 83-84). Tahap pertama adalah tahap sensori motor yang berlangsung sejak lahir hingga usia 2 tahun. Tahap kedua adalah tahap pra operasional yang berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ketiga adalah tahap operasional konkrit yang terjadi pada usia 7 sampai dengan 11 tahun. Pada tahap ini pikiran logis anak mulai berkembang. Anak mulai dapat menggunakan logika yang memadai untuk memahami alam yang berada di sekelilingnya, namun anak belum menyadari kalau mereka membuat kesalahan. Pada tahapan ini anak sudah dapat membuat kesimpulan dari sesuatu pada situasi nyata atau dengan menggunakan benda konkret. Dahar (2011: 138) menjelaskan bahwa pada tahapan operasional konkret anak sudah dapat menggunakan logikanya namun dengan menggunakan bantuan benda konkret. Tahap yang terakhir adalah tahap operasional yang berlangsung pada anak yang berusia 11 tahun ke atas. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV Sekolah Dasar dengan menggunakan model PBL. Pemberian masalah yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari siswa sesuai dengan teori belajar yang disampaikan David Ausubel mengenai belajar bermakna. Siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini bertujuan agar siswa dapat mengembangkan kemampuan intelektualnya melalui interakasi sosial sesuai dengan teori belajar Vygotsky. Guru selama proses pembelajaran juga selalu
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
memberikan masukan dan siap membantu siswa apabila terdapat masalah yang tidak dapat dipecahkan oleh siswa seperti konsep Scaffolding dari Bruner. Siswa kelas IV Sekolah Dasar kurang lebih berumur 10 tahun, umur tersebut menurut teori belajar Piaget ini masuk ke dalam tahap operasional konkret. 2.
Minat
a.
Pengertian Minat Syah (2002: 136) menjelaskan bahwa minat (interest) adalah kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar akan sesuatu. Memperkuat pendapat Syah, Slameto (2010: 180) menjelaskan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu aktifitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat tersebut pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri, semakin kuat hubungan tersebut maka minat juga semakin besar. Pendapat Slameto di atas dilengkapi oleh Surya (2003: 67) yang mengartikan minat sebagai sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu objek. Prinsip dasarnya adalah bahwa motivasi seseorang cenderung akan meningkat apabila yang bersangkutan memiliki minat yang besar dalam melakukan tindakannya. Djamarah (2008: 166) minat adalah kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktifitas. Siswa yang memiliki minat dalam pembelajaran akan memberikan perhatian secara konsisten selama proses pembelajaran. Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa minat merupakan kecenderungan atau ketertarikan pada suatu aktifitas dengan memberikan perhatian yang di dalamnya terdapat unsur rasa senang.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
11
Indikator Pengukur Minat Djamarah (2008: 132) menyatakan bahwa minat dapat diekspresikan
melalui: 1) pernyataan lebih suka akan sesuatu dari pada lainnya; 2) partisipasi aktif; 3) adanya perhatian yang lebih besar/ fokus pada sesuatu yang disukainya; 4) perasaan senang dalam pembelajaran. Pendapat Djamarah diperkuat oleh Mardapi (2008: 112) yang menyebutkan indikator minat sebagai berikut: 1) usaha dalam memahami; 2) membaca buku yang berkaitan dengan bidang studi; 3) bertanya di kelas; 4) bertanya kepada teman; 5) bertanya kepada orang lain; dan 6) mengerjakan soal dengan sungguh-sungguh. Pendapat Djamarah dan Mardapi di atas dilengkapi oleh pendapat Slameto (2010: 58) yang menjelaskan mengenai ciri-ciri siswa yang mempunyai minat adalah sebagai berikut: 1) mempunyai kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus; 2) ada rasa suka dan senang pada sesuatu yang diminati; 3) memperoleh suatu kebanggaan dan kepuasan pada sesuatu yang diminati; 4) ada rasa ketertarikan pada sesuatu aktifitas-aktifitas yang diminati; 5) lebih menyukai suatu hal yang menjadi minatnya dari pada yang lainnya; 6) dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktifitas dan kegiatan. Berdasarkan uraian pendapat para ahli di atas maka peneliti menurunkannya ke dalam gambar 2.1.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2.1 Indikator Minat
Djamarah (2008:132) 1. Keterlibatan 2. Perasaan Senang
Mardapi (2008: 112): 1. Inisiatif 2. Keterlibatan
1. 2. 3. 4.
Slameto (2010:58): 1. Perhatian 2. Perasaan senang 3. Keterlibatan
Indikator Minat Rasa Senang Perhatian Keterlibatan Inisiatif
Peneliti menyimpulkan indikator-indikator minat yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1)
Siswa memiliki rasa rasa senang saat pembelajaran IPA. Rasa senang itu diketahui ketika siswa menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai, menunjukkan sikap yang ceria saat pembelajaran, siswa sudah siap di dalam kelas sebelum pembelajaran dimulai, siswa tidak mengeluh pada saat mengikui pembelajaran, siswa bersemangat mengikuti pembelajaran, siswa ingin mendapatkan nilai yang baik, dan siswa menyukai pelajaran IPA.
2)
Indikator yang kedua adalah siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA. Perhatian tersebut dapat diketahui ketika dalam pembelajaran siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran, siswa menyimak penjelasan guru, siswa tidak melamun saat pelajaran IPA, siswa berkonsentrasi saat pelajaran IPA, dan siswa mencatat penjelasan guru saat pelajaran IPA.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3)
13
Indikator yang ketiga adalah siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA. Keterlibatan siswa dapat diketahui ketika siswa menjawab pertanyaan guru, siswa ikut melakukan percobaan dalam kelompok, siswa bekerjasama dengan kelompok, siswa mengerjakan tugas saat pembelajaran, dan siswa menanggapi penjelasan dari guru.
4)
Indikator yang terakhir adalah siswa berinisiatif mencari informasi baru. Inisiatif siswa mencari informasi baru dapat diketahui pada saat siswa belajar tanpa paksaan dari orang lain, membaca dan mencari materi dari sumber lain, mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan, siswa bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi, siswa tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran, dan siswa membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari.
3.
Prestasi Belajar
a.
Pengertian Prestasi Belajar Belajar menurut Winkel dalam Gora (2010: 16) adalah suatu aktivitas
mental atau psikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap-sikap. Suyono dan Haryanto (2011: 9) juga menguatkan pendapat Winkel yang menyatakan bahwa belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian. Dalam konteks ini, belajar dari tidak tahu menjadi tahu atau proses memperoleh pengetahuan.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Prestasi sendiri menurut Hamalik (2000: 203) adalah usaha untuk mengetahui berapa banyak hal telah dimiliki oleh siswa setelah mempelajari keseluruhan materi yang telah disampaikan padanya. Arifin (2009: 12) menyatakan bahwa prestasi belajar berhubungan dengan aspek pengetahuan. Pendapat Arifin ini juga diperkuat oleh Kusuma dan Dwitagama (2009: 153) yang menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat dirumuskan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan yang ditunjukkan dengan nilai atau angka sebagai hasil dari proses pembelajaran. b.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai hal. Menurut Syah
(2002: 132) menjelaskan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa adalah faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor internal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah bakat, kecerdasan, minat, dan motivasi. Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain adalah kualiatas guru menguasai materi, metode pembelajaran, fasilitas mengajar, serta lingkungan yang mendukung. Faktor yang terakhir adalah faktor pendekatan belajar. Faktor pendekatan belajar ini merupakan suatu upaya belajar siswa yang menggunakan strategi dan metode belajar yang digunakan oleh siswa.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
Student Centered Learning (SCL)
a.
Pengertian SCL
15
Student Centered Learning menurut Dello Lacovo (dalam Dan Wang 2011: 157) adalah“Student Centered Learning methods, such us small group work, discovery methods, and project-based inquiries”. Pernyataan Dello Lacovo tersebut berarti SCL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran dengan menggunakan
kelompok-kelompok
kecil
untuk
menemukan
sendiri
pengetahuannya serta akan menghasilkan produk tertentu. Silberman (dalam Widharyanto, 2002: 63) menjelaskan bahwa Student Centered Learning merupakan suatu pembelajaran yang menekankan siswa agar aktif melakukan aktifitas untuk menggali ide-ide, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang telah dipelajari. Chickering dan Gamson (dalam Widharyanto, 2002: 63) menyatakan bahwa SCL memberikan kesempatan kepada siswa untuk tidak hanya duduk
di
kelas,
melainkan
mendiskusikan
apa
yang
siswa
pelajari,
menuliskannya, menghubungkannya dengan pengalaman yang dimiliki, dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pengertian SCL dari para tokoh di atas, dijelaskan bahwa para tokoh menyetujui pembelajaran yang berpusat pada siswa. Aktifitas siswa didasarkan
pada
pengalaman
belajarnya
yang
diperoleh
dari
berbagai
keterlibatannya baik di kelas maupun di dalam kegiatan kelompok. Menurut pandangan tokoh-tokoh di atas, dapat ditarik kesimpulan yaitu SCL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
kepada siswa untuk aktif menggali informasi-informasi yang digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan. b.
Karakteristik SCL Karakteristik pendekatan SCL menurut Jacobsen (2009: 228) adalah sebagai
berikut: 1) siswa merupakan subjek utama atau pusat pembelajaran karena semua aktifitas pembelajaran dilakukan oleh siswa itu sendiri; 2) guru berperan sebagai pendamping yang bertugas untuk menumbuhkan sikap tanggung jawab siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan oleh siswa itu sendiri; 3) guru memberikan penekanan pada proses pembelajaran yang dilakukan agar siswa memperoleh pemahaman yang mendalam. Pendapat dari Jacobsen tersebut diperkuat oleh pendapat pendapat Priyatmojo (2010: 7) yang menjelaskan bahwa SCL memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa, mengekplorasi bidang ilmu yang diminati oleh siswa secara bertanggung jawab, dan membangun pengetahuan siswa melalui proses pembelajaran aktif, interaktif, kolaboratif, kooperatif, kontekstual dan mandiri. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik SCL yang paling utama adalah siswa sebagai pusat pembelajaran yang melakukan aktifitasnya sendiri untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya. c.
Model-model Pendekatan SCL Menurut
Severinus
(2013:
8)
menjelaskan
bahwa
model-model
pembelajaran yang termasuk kedalam pendekatan SCL antara lain model pembelajaran berbasis inkuiri, model pembelajaran kooperatif, Problem Based
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Learning (PBL), model pembelajaran Experiential Learning, dan model pembelajaran CTL. Model pembelajaran inkuiri menurut Sanjaya (2010: 191) adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses kegiatan berpikir untuk mencari informasi dan menemukan jawaban yang sudah pasti dari suatu masalah yang dipertanyakan secara kritis dan analitis. Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar (Sugiyanto, 2010: 37). PBL menurut Siregar dan Nara (2007: 119) merupakan sebuah model pembelajaran yang berfokus pada penyajian suatu permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa melalui serangkaian kegiatan penelitian dan investigasi berdasarkan teori, konsep, prinsip yang dipelajarinya dari berbagai bidang ilmu. Nurhadi (dalam Muslich, 2007: 41) menjelaskan bahwa model pembelajaran CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Model pembelajaran terakhir yang termasuk ke dalam model pembelajaran SCL adalah Experiential Learning, Experiential Learning menurut Lawler dan King (dalam Rahayu dan Rohayati, 2013: 98) adalah sebuah proses pembelajaran yang meliputi prinsip-prinsip iklim pembelajaran yang penuh respek, mendorong partisipasi aktif para peserta, dibangun dari pengalaman, menggunakan kolaborasi yang dibutuhkan, belajar dengan bertindak, dan melibatkan para siswa. Peneliti memilih model
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pembelajaran PBL dalam penelitian ini untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. 5.
Problem Based Learning (PBL)
a.
Pengertian PBL Siregar dan Nara (2007: 119) menyatakan bahwa PBL merupakan sebuah
model pembelajaran yang berfokus pada penyajian suatu permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa melalui serangkaian kegiatan penelitian dan investigasi berdasarkan teori, konsep, prinsip yang dipelajarinya dari berbagai bidang ilmu. PBL menurut Trianto (2012: 90) merupakan sebuah model pembelajaran yang
berdasarkan
pada
banyaknya
permasalahan
yang
membutuhkan
penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Eggen dan Don Kauchak (2012: 307) menyatakan bahwa PBL adalah seperangkat model mengajar yang menggunakan masalah sebagai fokus utama mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, materi, dan pengaturan diri. Dutch (dalam Amir, 2009: 12) menjelaskan bahwa PBL merupakan metode instruksional yang menantang siswa agar “belajar untuk belajar” bekerja sama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah yang digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis siswa dan inisiatif atas materi pelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk berfikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran yang sesuai. Rhem dalam Suparno Paul (2011: 73) menjelaskan PBL adalah model pembelajaran dimana siswa ditatapkan pada persoalan yang real, kontekstual,
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
yang tidak terstruktur ketat dan mereka berusaha untuk menemukan pemecahannya yang berarti. Zhang (2011:343) menjelaskan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang dapat meningkat minat, karena aktifitas yang ada di dalam PBL di desain agar siswa dapat berkolaborasi dan memecahkan masalah yang dihadapi. Berdasarkan pemaparan pengertian PBL menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan sebuah model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik tolak kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. PBL menuntut siswa untuk aktif dalam memecahkan permasalahan secara berkelompok. PBL bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah bagi siswa dan mampu meningkatkan minat belajar siswa. b.
Ciri-ciri PBL Arends (dalam Trianto, 2009: 93) menjelaskan mengenai karakteristik PBL
sebagai berikut: 1)
Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pembelajaran berdasarkan masalah yang bersifat sosial dan bermakna untuk siswa. Masalah yang diajukan sesuai dengan situasi kehidupan nyata (autentik), menghindari jawaban yang sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi.
2)
Berfokus
pada
keterkaitan
antar
disiplin.
Meskipun
pembelajaran
berdasarkan suatu mata pelajaran, namun masalah yang dipilih harus dapat dipecahkan oleh siswa dengan meninjau dari berbagai mata pelajaran.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3)
20
Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari penyelesaian nyata terhadap masalah yang diberikan. Siswa harus menganalisis atau mengidentifikasi masalah, mengembangkan hipotesis, membuat ramalan, mengumpul dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen, membuat inferensi, dan merumuskan kesimpulan.
4)
Menghasilkan produk dan memamerkannya. Pembelajaran ini menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata dan peragaan yang menjelaskan penyelesaian masalah yang telah mereka temukan
5)
Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah dicirikan oleh siswa yang bekerja sama satu dengan yang lainnya, dapat bekerja secara berpasangan maupun secara kelompok. Ciri-ciri PBL yang diungkapkan oleh Arends diperkuat oleh Zhang (2011:
344-345) yang menyatakan bahwa ciri-ciri PBL adalah: (1) Pembelajaran dimulai dari sebuah permasalahan nyata yang memberikan kesempatan siswa untuk berfikir; (2) PBL mengkolaborasikan pemecahan masalah dengan cara bekerja dalam kelompok kecil; (3) PBL dapat melatih siswa untuk berfikir secara terstuktur; (4) PBL dapat melatih siswa untuk melakukan penyelidikan mengenai permasalahan yang harus dipecahkan; (5) PBL melatih siswa untuk berfikir di atas kemampuan yang dimilikinya. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri PBL yang utama adalah mengenai permasalahan nyata yang diberikan diawal pembelajaran.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Masalah tersebut menjadi dasar siswa melakukan kegiatan. PBL sendiri membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara bersama-sama. c.
Langkah-langkah PBL Langkah-langkah pembelajaran yang ada di dalam model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) menurut Domi Severinus (2013: 10) adalah sebagai berikut: 1)
Identifikasi masalah. Masalah yang dipilih adalah masalah dunia nyata yang agak komplek. Trianto (2009: 99) menjelaskan bahwa cara yang baik dalam menyajikan
masalah
adalah
dengan
menggunakan
kejadian
yang
mencengangkan dan menimbulkan misteri sehingga membangkitkan minat dan keinginan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi. Siswa berdiskusi dalam kelompok untuk memahami masalah, mendaftar fakta dan konsep-konsep pokok yang terlibat dalam masalah itu, mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, mengidentifikasi pengetahuan dan keterampilan yang sudah dan yang belum dikuasai. 2)
Merancang kegiatan penyelesaian masalah. Siswa dalam kelompok membuat rancangan yang berkaitan langkah penyelesaian masalah, sarana yang diperlukan, narasumber, pembagian tugas, jadwal, dan biaya.
3)
Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah. Kegiatan penyelesaian masalah dilakukan secara bertahap. Setiap tahap penyelesaian disertai evaluasi, refleksi, dan rencana tindak lanjut.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4)
22
Kegiatan tutorial. Secara periodik kelompok-kelompok siswa melaporkan perkembangan penyelesaian masalah kepada tim guru sebagai tutor. Dalam kegiatan ini tutor mengevaluasi dan memberikan masukan kepada kelompok untuk kegiatan selanjutnya.
5)
Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah. Kelompok melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah dengan mempertimbangkan masukan dari tutor.
6)
Menyusun laporan. Kelompok menyusun laporan mengenai proses penyelesaian masalah dan mengidentifikasi pengetahuan dan ketrampilan yang diperoleh dalam proses tersebut.
7)
Penilaian. Penilaian dilakukan melalui observasi kinerja ketika diskusi tutorial, observasi produk berupa laporan, dapat juga disertai tes tertulis dan lisan. Dari langkah-langkah PBL yang telah dijelaskan di atas, PBL merupakan
sebuah model pembelajaran yang konstruktivisme, yang dapat mengaktifkan siswa dalam melakukan kegiatan pemecahan masalah melalui kerja kelompok. 6.
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
a.
Pengertian IPA Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Arisworo, 2006: 3). Pendapat Arisworo tersebut diperkuat oleh Iskandar (2001: 2) yang menyatakan bahwa
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
hakikat IPA meliputi pengetahuan tentang alam yang diperoleh lewat proses ilmiah yang dilandasi oleh sikap ilmiah sehingga dihasilkan produk ilmiah. Iskandar (2001: 1) juga menjelaskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola atau keteraturan dalam alam. Berdasarkan pendapat di atas, dapat dirumuskan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan pengetahuan tentang alam yang didapatkan melalui proses penemuan yang terorganisir atau dilandasi oleh sikap ilmiah. b.
Tujuan Pembelajaran IPA Iskandar (2001: 2) menjelaskan bahwa pengajaran IPA mempunyai tujuan-
tujuan tertentu. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut: 1) memahami alam sekitarnya, meliputi benda-benda alam dan buatan manusia serta konsep-konsep IPA yang terkandung di dalamnya; 2) memiliki ketrampilan untuk mendapatkan ilmu, khususnya IPA yang berupa ketrampilan proses; 3) memiliki sikap ilmiah dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalah yang dihadapinya, serta menyadari kebesaran penciptanya; 4) memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Secara umum, di Sekolah Dasar diselenggarakan pelajaran IPA bertujuan untuk mengenalkan siswa kepada lingkungan serta membantu memecahkan suatu permasalahan yang dihadapinya serta memberikan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang diperlukan siswa untuk hidup bermasyarakat serta mempersiapkan siswa mengikuti pendidikan yang selanjutnya.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
24
Materi Perubahan Wujud Benda Standar Kompetensi dalam penelitian ini adalah “6. Memahami beragam
sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya”. Kompetensi Dasar: “Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas”. Materi yang dipelajari dalam penelitian ini adalah perubahan wujud benda. Benda dapat berwujud padat, cair, dan gas (Rositawaty, 2008: 99). Benda juga dapat berubah dari wujud satu kewujud lainnya. Rositawaty (2008: 99) menjelaskan bahwa, perubahan wujud benda dari cair ke padat disebut pembekuan, perubahan wujud benda padat ke cair disebut pencairan, perubahan wujud benda cair ke gas disebut penguapan, dan perubahan wujud benda dari gas ke cair disebut pengembunan. B.
Hasil Penelitian yang Relevan Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian oleh
Daratri (2013) dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Minat dan Kesadaran Siswa akan Nilai Globalisasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kledokan”. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui 1) pengaruh penggunaan model PBM terhadap minat siswa; 2) pengaruh penggunaan model PBM terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi; 3) kelompok eksperimen yang menggunakan model PBM memiliki minat lebih tinggi dibandingkan siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelompok kontrol; 4) kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran PBM memiliki kesadaran akan nilai globalisasi lebih tinggi daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran ekspositori di kelompok kontrol.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Hasil penelitian menunjukkan bahwa model PBM berpengaruh terhadap minat dan kesadaran siswa akan nilai globalisasi pada siswa kelas IV SD Negeri Kledokan pada tahun ajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan harga sig. 2tailed) pada aspek minat <0,05 yaitu 0,011. Sehingga Hi diterima maka H0 ditolak. Dapat dikatakan bahwa model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap minat. Pada aspek kesadaran siswa akan nilai globalisasi hasil analisis statistik menunjukkan harga sig. (2-tailed)<0,05 yaitu 0,000. Sehingga Hi diterima H0 ditolak. Dapat dikatakan bahwa model PBM berpengaruh secara signifikan terhadap kesadaran siswa akan nilai globalisasi. Dewi (2013) melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Negeri Denggung pada Mata Pelajaram IPS Menggunakan Media Bagan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) penggunaan media bagan dalam upaya meningkatkam perhatian IPS; 2) penggunaan media bagan dalam upaya meningkatkan prestasi belajar IPS siswa. Penelitian ini dilakukan selama 2 siklus. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan perhatian siswa
melalui
keterlibatan siswa
dalam
pembuatannya. Kondisi awal siswa yang tertarik pada suatu objek sebesar 67,57%, kemudian meningkat menjadi 83, 78% dari 37 siswa setelah diterapkan media bagan. Kenaikan jumlah siswa yang mengarahkan pada reseptor sensori yang sesuai kearah objek (dari 55,56% siswa menjadi 70,91% dari 37 total siswa). Kemudian kenaikan siswa yang memusatkan pikiran pada objek dari 56,76% menjadi 83,78% dari 37 total siswa. Prestasi belajar siswa meningkat terlihat dari
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
nilai rata-rata kelas yang sebelumnya 67.52 meningkat menjadi 78.33. Selain itu jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal berjumlah 52.71% meningkat menjadi 70.27%. Asni (2011) yang melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 175 Pekanbaru”. Hasil penelitian pada akhir siklus I
menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami
peningkatan dari skor sebelum diterapkan model PBL yaitu sebesar 11,26. Hal ini terjadi karena siswa belum terbiasa dengan model yang diterapkan sehingga masih banyak kekurangan pada saat proses kegiatan mengajar. Sehingga perlu dilaksanakan silkus II. Hasil belajar siklus II menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan dari hasil belajar siklus I , yaitu sebesar 11,79. Siswa mulai sangat antusias karena proses pembelajaran yang berbeda. Jadi total peningkatan hasil belajar ujian akhir siklus I dan siklus II adalah 23,05. Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan adalah PBL dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 175 Pekanbaru Selain dari karya ilmiah di atas, terdapat artikel penelitian yang disusun oleh Paul Suparjo (2011).dengan judul “Penggunaan Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Pengertian, Kerjasama, dan Minat Mahasiswa dalam Mempelajari Termofisika Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika, Universitas Sanata Dharma, Semester Pertama, Tahun Akademik 2010/ 2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pengertian mahasiswa tentang hukum gas sebesar 3, 32. Kerjasama mahasiswa dalam PBL termasuk dalam
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
kategori yang positif, terlihat dari frekuensi jawaban mahasiswa (A+B) untuk kerjasama mahasiswa, keaktifan mahasiswa, dan suasana kerja kelompok, semuanya lebih dari 70%. Minat dan kesenangan mahasiswa belajar dengan PBL juga termasuk ke dalam kategori positif. Frekuensi mahasiswa yang memilih jawaban (A+B) untuk persoalan senang belajar termofisika dengan PBL, keinginan menggunakan model PBL pada pelajaran fisika yang lain, dan merasa lebih berminat belajar fisika dengan PBL semuanya lebih tinggi dari 70 %. Kesimpulan penelitian yang telah dilakukan adalah PBL dapat membantu mahasiswa meningkatkan pengertian, kerjasama, dan minat belajar mahasiswa dalam mempelajari termofisika, Universitas Sanata Dharma, semester pertama, tahun akademik 2010/ 2011. Wang (2011) juga menuliskan sebuah artikel penelitian yang berjudul ”The dilemma of time: Student Centered teaching in the rural classroom in China”. Penelitian ini menganalisa seorang guru yang berada di negara Cina lebih tepatnya berada di daerah pedesaan. Para guru di daerah pedesaan keberatan untuk mengubah kegiatan pembelajaran menjadi berpusat pada siswa. Guru di pedesaan bekerja di bawah kurikulum nasional dan jadwal yang disusun terlalu tinggi dan terlalu cepat bagi siswa di pedesaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui alasan guru di daerah pedesaan yang masih bekerja di bawah kurikulum nasional dan keberatan untuk mengubah kegiatan pembelajaran yang berpusat pada siswa. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Chao Yang di Barat Daya China. Sekolah ini merupakan sekolah yang mempunyai jenjang sekolah berikutnya yaitu SMP. Sekolah memiliki 69 guru dan 1700 siswa. Satu kelas terdiri dari 60 sampai
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
dengan 80 siswa. Peneliti memperoleh data dari observasi, obervasi partisipan, dan wawancara yang tidak terstuktur dari guru dan wakil kepala sekolah Hasil penelitian ini menyatakan bahwa guru di pedesaan enggan untuk menggunakan pembelajaran yang berpusat kepada siswa dengan berbagai alasan. Alasan utama adalah pembelajaran berpusat pada siswa membutuhkan banyak waktu dan pembelajaran terkadang di luar rencana yang sudah ada. Penelitian ini juga menemukan fakta bahwa siswa merupakan salah satu faktor bagi guru untuk menentukan strategi pembelajaran yang akan digunakan. Gambar 2.2: Bagan Litterature Map
SCL
Wang (2011)
PBL
Minat
Prestasi
Daratri (2013)
Paul Suparjo (2013)
Dewi (2013)
Asni (2011)
Peningkatan minat dan prestasi belajar IPA menggunakan pendekatan SCL model pembelajaran PBL siswa kelas IV SD N Selomulyo
Litterature map di atas menjelaskan mengenai keterkaitan antara penelitian yang sudah dilakukan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Penelitian yang pertama adalah penelitian mengenai pengaruh penggunaan SCL, penelitian kedua dan ketiga adalah penelitian menggunakan model PBL, Penelitian keempat mengenai minat, dan penelitian terakhir adalah penelitian mengenai prestasi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
belajar. Peneliti merumuskan penelitian untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar dengan menggunakan pendekatan SCL model PBL C.
Kerangka Berpikir Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran pokok yang
ada di Sekolah Dasar (SD) yang sangat penting untuk siswa. Siswa SD dituntut untuk memahami setiap materi IPA yang diajarkan di sekolahnya karena materi IPA mempelajari tentang lingkungan dan alam di sekitarnya yang akan berguna bagi kehidupannya. Berdasarkan hasil wawancara yang didukung oleh hasil observasi dan kuesioner yang dilakukan pada siswa kelas IV SD N Selomulyo diperoleh data bahwa minat siswa terhadap pembelajaran IPA kurang optimal. Hasil perhitungan kuesioner minat siswa didapatkan rata-rata skor minat siswa yaitu: indikator rasa senang sebesar 3.19 dari skala 5; indikator memperhatikan sebesar 3.21 dari skala 5; indikator keterlibatan sebesar 3.22 dari skala 5; dan indikator inisiatif mencari informasi lain sebesar 3.04 dari skala 5. Persentase jumlah siswa yang mencapai minimal cukup berminat adalah 56.67%. Selain itu, berdasarkan hasil studi dokumen diperoleh data bahwa rata-rata nilai ulangan siswa selama 2 tahun terakhir adalah 7.12 dan siswa yang mampu mencapai KKM sebesar 60.71% dari KKM 68. Minat belajar siswa akan tumbuh apabila siswa memiliki ketertarikan pada pembelajaran. Minat berpengaruh terhadap prestasi belajar. Apabila minat tinggi maka prestasi belajar juga akan tinggi begitu pula sebaliknya. Pembelajaran aktif yang banyak melibatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dapat meningkatkan ketertarikan dan kompetensi siswa. SCL merupakan sebuah pendekatan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
pembelajaran yang menekankan siswa sebagai pusat pembelajaran. PBL merupakan salah satu contoh model SCL yang memberikan kesempatan bagi siswa untuk memecahkan sebuah permasalahan melalui berbagai kegiatan penelitian atau investigasi. Langkah-langkah dalam model PBL adalah Domi Severinus (2013: 10) adalah sebagai berikut: 1) Identifikasi masalah; 2) Merancang
kegiatan
penyelesaian
masalah;
3)
melaksanakan
kegiatan
penyelesaian masalah 4) kegiatan tutorial; 5) melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah; 6) menyusun laporan; dan 7) penilaian. Berdasarkan uraian di atas, peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan SCL model PBL dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SD N Selomulyo. Materi pembelajaran adalah perubahan wujud benda serta sifat dan bahan penyusun benda. Peneliti berharap penggunaan model pendekatan SCL model PBL dapat meningkatkan minat belajar siswa . Peneliti juga berharap dengan meningkatnya minat siswa dalam pembelajaran IPA, prestasi belajar siswa juga akan meningkat. D.
Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka berpikir di atas dapat
dirumuskan 2 hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Penggunaan pendekatan SCL model PBL pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N Selomulyo sebagai upaya meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran dilakukan dengan cara menerapkan 7 langkah PBL yang menuntut siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran, memperhatikan saat pembelajaran, terlibat dalam pembelajaran, dan berinisiatif mencari informasi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
lain. Tujuh langkah tersebut adalah: 1) identifikasi masalah; 2) merancang kegiatan pemecahan masalah; 3) melaksanakan kegiatan pemecahan masalah; 4) kegiatan tutorial; 5) melanjutkan kegiatan pemecahan masalah; 6) pelaporan; dan 7) penilaian. Peningkatan minat tersebut didukung dengan pemberian masalah yang nyata dan menarik kepada siswa serta pemecahannya dilakukan secara berkelompok. 2. Penggunaan pendekatan SCL model PBL pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N Selomulyo juga meningkatkan prestasi belajar siswa dengan 7 langkah yang ada di dalam PBL. Langkah-langkah PBL tersebut menyebabkan siswa menjadi aktif untuk membangun pengetahuannya sendiri secara berkelompok. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan PBL model PBL ini dapat
meningkatkan
minat
belajar
siswa
sehingga
siswa
dapat
mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah. Hal ini menyebabkan prestasi belajar meningkat.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Bab III ini membahas mengenai jenis penelitian yang dilakukan, setting penelitian, jadwal penelitian, rencana tindakan, indikator dan pengukurannya, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, validitas reliabilitas dan indeks kesukaran, dan teknik analisis data. A.
Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 3) Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar dengan memberikan sebuah tindakan yang diarahkan guru untuk dilakukan oleh siswa. PTK bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Selain itu, PTK juga bertujuan untuk meningkatkan relevansi pendidikan dan sasaran akhirnya untuk meningkatkan mutu hasil pendidikan. Trianto (2012: 21) PTK bersifat siklus atau berulang-ulang apabila tujuan belum tercapai. Pengulangan bersifat mencari jalan keluar yang lebih baik dari masalah yang muncul untuk mencapai tujuan. Penelitian ini menggunakan model penelitian Kurt Lewin. Model Kurt Lewin ini merupakan model yang menjadi acuan dari berbagai model action research, terutama classroom action research atau PTK. Menurut Trianto (2012: 29) Model Kurt Lewin terdiri dari empat komponen yaitu planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (observasi), dan reflection (refleksi) yang di gambarkan dalam berikut ini: 32
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Gambar 3.1 Model Penelitian Kurt Lewin Trianto (2012: 30)
Perencanaan Refleksi
Siklus 1
Pelaksanaan
Observasi
Pelaksanaan Perencanaan
Siklus 2
Observasi
Refleksi
Terus Menerus Langkah-langkah penting dalam penelitian tindakan kelas akan dijelaskan sebagai berikut: 1.
Perencanaan Perencanaan (planning) merupakan tahapan awal untuk melakukan
penelitian tindakan kelas. Tahap perencanaan ini menjelaskan mengenai apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Selain itu, dalam tahap perencanaan ini akan mencakup semua langkah tindakan secara rinci seperti segala keperluan pelaksanaan PTK (materi/bahan ajar,
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Lembar Kerja Siswa, lembar penilaian, lembar evaluasi, serta hal-hal lain yang dibutuhkan di dalam penelitian). 2.
Pelaksanaan Pelaksanaan merupakan tahap pengimplementasian dari semua rencana yang
telah dibuat. Pada tahapan ini guru harus menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, namun juga harus bersikap wajar atau tidak dibuat-buat. Pada tahapan perencanaan dan tahapan pelaksanaan harus terkait satu dengan yang lainnya sehingga dapat tercipta hubungan yang harmonis. 3.
Pengamatan Pengamatan merupakan kegiatan melihat dan mengamati apa yang telah
direncanakan dan dilakukan dalam penelitian. Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Pengamatan ini bertujuan untuk memperoleh data, baik data kuantitatif maupun data kualitatif. Data tersebut berisi mengenai pelaksanaan tindakan dan rencana yang telah dibuat, serta dampaknya terhadap proses dan hasil instruksional yang dikumpulkan dengan alat bantu instrumen pengamatan yang telah dikembangkan oleh peneliti. 4.
Refleksi Refleksi merupakan tahapan untuk memproses data yang didapatkan melalui
kegiatan pengamatan atau observasi. Dalam refleksi, peneliti dan guru disertai kepala sekolah bersama-sama membicarakan hasil pengamatan pembelajaran. Refleksi ini bertujuan untuk mengetahui apakah penelitian ini sudah memperbaiki kegiatan pembelajaran di dalam kelas atau belum. Selain itu, refleksi berfungsi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
untuk memberikan masukan kepada peneliti, guru, maupun kepala sekolah terhadap pelaksanaan penelitian. Paragraf-paragraf di atas menjelaskan terdapat 4 tahapan dalam PTK yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Secara keseluruhan keempat tahapan dalam PTK ini membentuk suatu siklus. Jika penelitian dilakukan melalui beberapa siklus, maka dalam refleksi terakhir, peneliti menyampaikan rencana yang disarankan. B.
Setting Penelitian Setting penelitian ini membahas mengenai subjek penelitian, objek
penelitian, waktu penelitian, dan tempat penelitian. 1.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran
2013/ 2014 kelas IV yang berjumlah 30 siswa. Terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 17 siswa perempuan. 2.
Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan minat dan prestasi belajar siswa
kelas IV SD N Selomulyo terhadap mata pelajaran IPA tentang perubahan wujud benda dengan pendekatakan Student Centered Learning (SCL) menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). 3.
Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan dimulai pada September 2013
sampai dengan Juli 2014.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4.
36
Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD N Selomulyo yang terletak di Jalan Besi
Jangkang, Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. C.
Jadwal Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 11 bulan yaitu pada bulan oktober 2013 –
Juni 2014. Tabel 3.1 Jadwal Penelitian No.
Kegiatan Sep
1. 2. 3. 4. 5. 6.
2013 Okt Nov
Des
Jan
Feb
Mar
2014 Apr Mei
Juni
Juli
Persiapan Penelitian Penyusunan Laporan Ujian Skripsi Revisi Penyusunan Jurnal
Tabel 3.1 menunjukkan jadwal penelitian ini dimulai dari bulan September 2013 sampai dengan bulan Juli 2014. Persiapan penelitian dilakukan pada bulan September sampai dengan Oktober 2013, Penelitian dilakukan pada bulan November, penyusunan laporan dilakukan pada bulan Desember 2013 sampai dengan Mei 2014, ujian skripsi dilakukan pada bulan Juni 2014, dan penyusunan jurnal pada bulan Juli 2014. D.
Rencana Tindakan Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Peneliti menetapkan 2 siklus
dikarenakan apabila hasil penelitian pada siklus I belum dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar maka penelitian ini akan berlanjut ke siklus II. Siklus I
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
terdiri dari 3 pertemuan. Siklus 2 terdiri dari 2 kali pertemuan. Setiap pertemuannya dilakukan selama 2 x 35 menit. Materi pembelajaran pada siklus I adalah perubahan wujud benda dan materi pembelajaran pada siklus II adalah sifat dan bahan penyusun benda. Peneiti menggunakan pendekatan SCL dan model PBL dengan menerapkan 7 langkah model PBL dalam setiap pertemuannya. Berikut ini merupakan langkah-langkah yang ditempuh dalam melaksanakan penelitian: 1.
Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti untuk melakukan penelitian ini dimulai
dengan memilih sekolah yang digunakan untuk penelitian yaitu SD N Selomulyo. Selanjutnya, peneliti memohon ijin kepada kepala sekolah SD N Selomulyo untuk melakukan penelitian. Setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah, selanjutnya peneliti melakukan kegiatan wawancara, observasi, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi data kelas. Peneliti selanjutnya mengidentifikasi masalah yang dialami oleh siswa serta merumuskan masalah yang ada di kelas IV SD N Selomulyo tahun ajaran 2013/2014. 2.
Rencana Tindakan Setiap Siklus Kegiatan observasi yang dilakukan pada tahap persiapan memberikan
gambaran mengenai situasi kelas ketika kegiatan pembelajaran IPA, langkahlangkah penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a.
Siklus I Siklus I ini dilaksanakan selama 3 kali pertemuan, di mana setiap
pertemuannya dialokasikan 2 jam pelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus I
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
menggunakan pendekatan SCL dan menerapkan 7 langkah model pembelajaran PBL dengan melakukan percobaan yang dilakukan secara berkelompok. 1)
Rencana Tindakan Pada tahap pelaksanaan ini peneliti terlebih dahulu mengkaji Standar
Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD)
mengenai perubahan wujud
benda. Peneliti kemudian menyusun instrumen pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, dan materi ajar. Penyusunan instrumen pembelajaran dengan menggunakan 7 langkah model pembelajaran PBL. Peneliti selanjutnya menyusun instrumen pengumpul data yaitu rubrik pengamatan minat, kuesioner, pedoman wawancara, dan soal evaluasi. Peneliti kemudian mengujikan instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpul data tersebut. 2)
Pelaksanaan Siklus ini dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, setiap pertemuannya
dialokasikan 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). Kurikulum yang digunakan adalah KTSP sehingga pada setiap pertemuannya memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi (EEK). Setiap kegiatan dalam EEK tersebut memuat 7 langkah model pembelajaran PBL. Pada pertemuan pertama siswa mendapatkan penjelasan mengenai materi pelajaran yang akan dipelajari yaitu mengenai perubahan wujud benda. Selanjutnya siswa diberikan sebuah permasalahan mengenai peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat dan sebaliknya. Siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 6 orang siswa. Setelah itu, siswa bekerja secara berkelompok untuk mengerjakan LKS. LKS tersebut berisi petunjuk bagi siswa untuk melaksanakan kegiatan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
pembelajaran berupa percobaan mencairkan coklat dan membekukan coklat. Pertemuan kedua juga dilakukan dengan memberikan permasalahan mengenai peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas dan sebaliknya. Siswa selanjutnya juga diminta untuk mengerjakan LKS yang berisi petunjuk untuk melakukan percobaan memasukkan es ke dalam gelas dan peristiwa perebusan air. Pada pertemuan ketiga siswa juga diminta mengerjakan LKS yang berisi petunjuk siswa untuk melaksanakan percobaan perubahan wujud benda padat menjadi gas dengan memanaskan kapur barus. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah dipersiapkan oleh guru sebelumnya. Pada akhir kegiatan dari setiap pertemuan siswa mengisi lembar kuesioner dan lembar refleksi. Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa. Guru memberikan wewenang kepada mahasiswa dengan alasan bahwa mahasiswa lebih memahami tentang Pendekatan SCL, Model Pembelajaran PBL, percobaan, dan RPP yang telah disusun. 3)
Observasi Peneliti dibantu dengan rekan peneliti melakukan observasi untuk
mengetahui minat belajar siswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran yang menggunakan model PBL dengan mengisi lembar pengamatan minat. Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3. Selain itu, peneliti juga mendapatkan data minat yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setiap akhir pertemuan. Hasil observasi digunakan peneliti sebagai pelengkap perhitungan kuesioner dan digunakan pada pembahasan pada bab IV. Pada pertemuan terakhir peneliti memberikan evaluasi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
kepada siswa dengan meminta siswa untuk mengerjakan soal pilihan ganda. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 4)
Refleksi Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti bersama guru dengan mengkaji
proses pembelajaran yang telah berlangsung selama siklus I dengan menggunakan pendekatan SCL dan 7 langkah model pembelajaran PBL. Peneliti menghitung hasil kuesioner pada pertemuan 1, pertemuan 2, dan pertemuan 3 untuk mengetahui peningkatan minat siswa dalam pembelajaran IPA. Hasil perhitungan kuesioner tersebut juga didukung oleh hasil observasi yang telah dilakukan pada siklus I. Peneliti juga menghitung hasil evaluasi belajar siswa untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar. Peneliti kemudian membandingkan hasil perhitungan minat dan prestasi belajar siswa dengan kondisi awal sebelum diberikan tindakan. Hasil perbandingan tersebut dijadikan pertimbangan bagi peneliti untuk melanjutkan ke siklus II apabila target capaian yang telah ditentukan belum tercapai. Apabila target capaian sudah tercapai maka siklus II akan dilanjutkan untuk kegiatan pemantapan. Peneliti juga membuat target capaian yang akan digunakan untuk siklus II. Selain itu, peneliti juga mengidentifikasi kesulitan, hambatan, dan kejadian-kejadian penting yang ada di dalam kegiatan pembelajaran. b.
Siklus II Siklus II dilakukan dalam 2 kali pertemuan yang setiap pertemuannya terdiri
dari 2 jam pelajaran dengan menggunakan pendekatan SCL dengan 7 langkah model pembelajaran PBL. Berikut rencana tindakan pada siklus II.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1)
41
Rencana Tindakan Perencanaan tindakan dalam siklus II ini dimulai dengan menyusun silabus,
RPP, LKS, materi ajar, instrumen penilaian, dan instrumen pengumpulan data. Penyusunan perangkat pembelajaran berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I. Penyusunan perangkat pembelajaran menggunakan 7 langkah model pembelajaran PBL. 2)
Pelaksanaan Siklus II ini dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yang masing-masing
terdiri dari 2 jam pelajaran. Materi yang dipelajari pada siklus II adalah sifat dan bahan penyusun benda. Materi yang dipelajari lebih sedikit dibandingkan dengan materi yang dipelajari pada siklus I. Kurikulum yang digunakan sama dengan siklus I yaitu KTSP yang memuat kegiatan Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi, yang memuat langkah-langkah PBL. Pada pertemuan pertama siswa mendapatkan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari mengenai bahan-bahan penyusun benda. Selanjutnya siswa mendapatkan LKS yang berisi sebuah permasalahan yang harus dipecahkan oleh siswa secara berkelompok. Setiap kelompoknya terdiri dari 5 orang siswa. Untuk menyelesaikan LKS tersebut, siswa diminta untuk melakukan pengamatan benda-benda yang ada di lingkungan sekolah. Pada pertemuan kedua, siswa melakukan percobaan mengenai sifat dan manfaat penyusun benda. Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan mengerjakan soal evaluasi. Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga dilakukan oleh mahasiswa dengan alasan yang sama dengan siklus I.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3)
42
Observasi Peneliti dibantu dengan rekan peneliti melakukan observasi untuk
mengetahui minat belajar siswa yang belum tercapai pada siklus I dengan mengisi lembar pengamatan yang telah dibuat peneliti sebelumnya. Kegiatan observasi ini dilakukan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua. Selain itu, peneliti juga mendapatkan data minat siklus II yang diperoleh dari kuesioner yang telah dibagikan kepada siswa setiap akhir pertemuan. Hasil observasi digunakan peneliti untuk melengkapi hasil perhitungan kuesioner. Pada pertemuan kedua, siswa juga mengerjakan soal evaluasi dan hasil evaluasi digunakan peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa. 4)
Refleksi Kegiatan refleksi ini dilakukan oleh peneliti dengan guru dengan mengkaji
proses pembelajaran yang telah berlangsung selama siklus II dengan menggunakan pendekatan SCL dan model pembelajaran PBL. Peneliti menghitung hasil kuesioner yang telah diisi oleh siswa yang didukung oleh hasil observasi pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Hasil perhitungan ini digunakan untuk mengetahui adanya peningkatan minat dari siklus I ke siklus II. Peneliti selanjutnya menghitung hasil evaluasi yang telah dikerjakan siswa. Hasil ini digunakan untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa pada siklus II. Peneliti selanjutnya membandingkan hasil peningkatan minat dan prestasi belajar siswa pada siklus II dengan target capaian yang dibuat pada siklus I. Peneliti berharap target capaian yang dibuat pada siklus I dapat tercapai. Apabila target belum tercapai, maka penelitian akan dilanjutkan ke siklus III.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
E.
43
Indikator dan Pengukurannya Penentuan keberhasilan suatu penelitian dapat dilihat melalui ketercapaian
indikator tersebut. Minat belajar siswa dalam penelitian ini dilihat persentase jumlah siswa yang berminat dan rata-rata skor setiap indikator. Indikator minat ada 4 yaitu siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA, siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA, siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA, siswa berinisiatif mencari informasi baru. Penentuan kondisi awal minat siswa berasal dari hasil perhitungan kuesioner siswa. Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini dilihat dari rata-rata siswa dalam satu kelas dan jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas. Tabel 3.2 Indikator dan Pengukurannya Variabel dan Indikator
Kondisi Awal
Target Capaian
Deskriptor
Rata-rata minat secara keseluruhan
56.67%
71.67%
Jumlah siswa yang mencapai cukup berminat dibagi total siswa kemudian dikali 100%
Indikator Minat Rata-rata skor minat indikator ekspresi rasa senang
3.19
3.69
Rata-rata skor minat indikator perhatian siswa dalam belajar
3.21
3.71
Rata-rata skor minat indikator keterlibatan siswa dalam pembelajaran
3.22
3.72
Rata-rata skor minat indikator inisiatif mencari informasi baru
3.04
3.54
Rata-rata kelas
7.12
7.50
Siswa yang mencapai KKM
60.71%
70%
Jumlah skor minat seluruh siswa pada indikator ekspresi rasa senang dibagi jumlah seluruh siswa Jumlah skor minat seluruh siswa pada indikator perhatian siswa dalam belajar dibagi jumlah seluruh siswa Jumlah skor minat seluruh siswa pada indikator keterlibatan siswa dalam pembelajaran dibagi jumlah seluruh siswa Jumlah skor minat seluruh siswa pada indikator inisiatif mencari informasi baru dibagi jumlah seluruh siswa
Prestasi Belajar Jumlah nilai seluruh siswa dibagi jumlah siswa Jumlah siswa yang mencapai KKM dibagi total jumlah siswa kemudian dikali 100%
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Tabel 3.2 menunjukkan indikator keberhasilan indikator minat dan prestasi belajar. Data kondisi awal diperoleh dari analisis hasil kuesioner untuk data minat dan analisis dokumentasi nilai IPA selama dua tahun terakhir untuk prestasi belajar IPA. Data awal untuk skor minat indikator rasa senang adalah 3.19 dari skala 5, indikator perhatian adalah 3.21 dari skala 5, indikator keterlibatan adalah 3.22 dari skala 5, dan indikator insiatif mencari informasi baru adalah 3.04 dari skala 5. Persentase jumlah siswa yang mencapai minimal cukup berminat sebesar 56.67%. Data awal untuk variabel prestasi belajar sebesar 7.12 untuk nilai ratarata kelas, siswa yang mencapai KKM sebesar 60.71%. Target capaian ditentukan oleh peneliti bersama dengan guru kelas IV berdasarkan data awal dan karakteristik siswa kelas IV SD N Selomulyo. Target capaian untuk indikator minat rasa senang adalah 3.69, indikator perhatian adalah 3.21, indikator keterlibatan adalah 3.72 dan indikator inisiatif mencari informasi lain adalah 3.54. Target capaian untuk jumlah siswa yang mencapai minimal cukup berminat mengikuti pembelajaran IPA adalah 71.67%. F.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
wawancara, observasi, kuesioner, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini akan adalah wawancara, observasi, kuesioner dan dokumentasi. 1.
Wawancara Sudijono (2011:82) menjelaskan bahwa wawancara merupakan teknik
pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun bahan-bahan keterangan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
yang dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab lisan secara sepihak, berhadapan muka, dan memiliki tujuan tertentu. Wawancara dilakukan dalam rangka memperoleh informasi yang lebih rinci tentang minat siswa ketika mengikuti kegiatan pembelajaran. Kegiatan wawancara ini dilakukan kepada guru kelas IV. Kegiatan wawancara ini bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi pada saat pembelajaran IPA. 2.
Observasi Peneliti menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data tentang
minat belajar siswa. Mustaqim (2008: 173) menyatakan bahwa observasi langsung adalah pengamatan yang dilakukan terhadap suatu proses tertentu dan langsung diamati oleh pengamat. Penelitian ini menggunakan observasi tertutup yang berarti pengamatannya menggunakan suatu instrumen pengamatan untuk melihat hal-hal yang ingin diamati saja. Peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran sebelum diberikan tindakan, siklus I pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga, dan siklus II pertemuan pertama dan pertemuan kedua. 3.
Kuesioner Supratiknya (2012: 40) menyatakan bahwa kuesioner merupakan daftar
pertanyaan atau pernyataan yang harus dijawab oleh siswa. Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa yang dilihat dari indikator-indikator pengukur minat. Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang disusun sedemikian rupa, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan (Masidjo, 1995: 71). Kuesioner diberikan kepada siswa sebelum
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
diberikan tindakan, siklus I pertemuan pertama hingga pertemuan ketiga, dan siklus II pertemuan pertama hingga pertemuan kedua. 4.
Dokumentasi Herdiansyah (2010:143) mengatakan bahwa dokumentasi merupakan salah
satu cara untuk mendapatkan gambaran dari sudut pandang subjek melalui media tertulis, dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat oleh subjek. Dokumentasi pertama dilakukan pada tahap pra-PTK yang digunakan untuk mengetahui kondisi awal dari prestasi belajar siswa dengan mempelajari nilai ulangan siswa. G.
Instrumen Penelitian Instrumen penelitian membahas mengenai instrumen pembelajaran dan
instrumen pengumpulan data. Instrumen pembelajaran terdiri dari silabus, RPP, LKS dan soal evaluasi. Instrumen pengumpulan data terdiri dari wawancara, kuesioner, lembar observasi, dan rubrik pengamatan. 1.
Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini terdiri dari silabus, RPP, LKS,
dan soal evaluasi. Berikut akan dijelaskan secara lebih lanjut: a.
Silabus Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran atau tema tertentu. Silabus bermanfaat sebagai pedoman guru karena berisi petunjuk secara keseluruhan mengenai tujuan dan ruang lingkup materi yang harus dipelajari oleh siswa. Silabus pada penelitian ini terdiri dari beberapa komponen yang harus ada seperti identitas silabus, standar kompetensi,
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar. b.
RPP Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
adalah
rencana
yang
menggambarkan prosedur dan menajemen pembelajaran untuk mencapai satu atau lebih kompetensi dasar yang telah dijabarkan dalam silabus. RPP dalam penelitian ini menggunakan komponen-komponen yang dijelaskan sebelumnya dengan menggunakan pendekatan SCL 7 langkah model PBL. Langkah-langkah PBL tertulis pada langkah-langkah kegiatan RPP. c.
LKS LKS (Lembar Kerja Siswa) adalah media untuk mengerjakan suatu kegiatan
belajar dalam bentuk kerja, praktek, atau dalam bentuk penerapan hasil belajar untuk mencapai suatu tujuan. LKS dalam kegiatan ini berisi petunjuk untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. d.
Soal Evaluasi Soal evaluasi dibuat untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam kegiatan
pembelajaran. Soal evaluasi yang digunakan dalam penelitian terdiri dari 20 soal pilihan ganda. Soal evaluasi digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dari ranah kognitif. 2.
Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pedoman wawancara, lembar observasi, lembar kuesioner, instrumen tes (soal evaluasi), dan instrumen non tes.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
48
Pedoman Wawancara Wawancara dilakukan peneliti pada pra penelitian kepada guru kelas IV.
Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara. Pedoman wawancara digunakan untuk mengetahui minat belajar siswa. Tabel 3.3 Pedoman Wawancara Indikator Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Pertanyaan Apakah ketika bekerja dalam kelompok, siswa menunjukkan sikap ceria? Sikap ceria siswa tercermin dalam bentuk seperti apa? Apakah siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran IPA? Apakah siswa menyimak penjelasan guru pada awal pembelajaran IPA? Apakah siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru? Bagaimana sikap siswa pada saat guru menerangkan? Bagaimana tanggapan siswa pada saat guru memberikan pertanyaan? Apakah siswa maju ke depan kelas untuk mengerjakan tugas? Apakah siswa terlibat pada saat mengerjakan tugas kelompok? Apakah siswa membaca atau mencari materi dari sumber lain? Apakah siswa berinisiatif untuk mempelajari kembali materi IPA? Apakah siswa bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi IPA? Apakah siswa tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran?
Jawaban
Tabel 3.3 menunjukkan pedoman yang digunakan dalam kegiatan wawancara. Pedoman wawancara memuat empat indikator minat yang dijabarkan ke dalam 17 item pertanyaan. Jawaban yang diperoleh dituliskan pada kolom yang telah disediakan. b.
Lembar Observasi Lembar observasi ini digunakan peneliti sebagai pedoman dalam melakukan
pengamatan minat belajar siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran. Observasi digunakan peneliti untuk mendapatkan data tentang minat yang
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
digunakan peneliti untuk mendukung hasil perhitungan kuesioner. Lembar observasi ini diisi oleh rekan peneliti pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Instrumen ini digunakan pada saat pra-PTK, siklus I, dan siklus II. Lembar pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan dalam tabel 3.4 berikut: Tabel 3.4 Lembar Pengamatan Minat Indikator
Hal Yang Diamati
Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
Siswa menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran IPA dimulai Ketika bekerja dalam kelompok siswa bersikap ceria Siswa sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti seluruh proses pembelajaran Siswa bersuka cita melakukan kegiatan pembelajaran IPA
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Siswa bersemangat mengerjakan soalsoal IPA Siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran IPA Siswa menyimak penjelasan guru pada awal pembelajaran IPA Siswa fokus mengerjakan tugas IPA Siswa mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan materi IPA Siswa menjawab pertanyaan guru Siswa ikut melakukan percobaan dalam kelompok Siswa bekerja sama dengan kelompok Siswa mengerjakan tugas saat pelajaran IPA Siswa menanggapi penjelasan guru Siswa membaca atau mencari materi dari sumber lain Siswa bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi Siswa membuat ringkasan mengenai materi IPA sesuai dengan keinginan sendiri.
Deskripsi Hasil Pengamatan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Berdasarkan tabel 3.4 di atas, lembar pengamatan minat terdiri dari 17 item pernyataan yang merupakan hasil penjabaran dari 4 indikator minat, yaitu: yaitu : (1) siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA; (2) siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA; (3) siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA; dan (4) siswa berinisiatif mencari informasi baru. Peneliti menuliskan hasil pengamatannya pada kolom deskripsi hasil pengamatan sesuai dengan hal-hal yang diamati. c.
Kuesioner Kuesioner diberikan kepada siswa untuk mengetahui minat belajar siswa
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kuesioner ini digunakan pada saat praPTK, siklus I, dan siklus II. Peneliti juga menyusun kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam penelitian, kisi-kisi kuesioner dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 3.5 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Belajar Siswa Indikator Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA
No Item 1 2 3 4
Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA
5 6 7 8 9 10 11 12 13
Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA
14 15 16 17 18 19
Pernyataan Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai Saya bersikap ceria ketika bekerja dalam kelompok Saya sudah siap di dalam kelas untuk mengikuti proses pembelajaran Saya bersuka cita pada saat mengikuti pembelajaran IPA Saya bersemangat saat mengerjakan soal-soal IPA Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA Saya menyukai pelajaran IPA Saya memperhatikan seluruh proses pembelajaran IPA Saya menyimak penjelasan guru pada awal pembelajaran IPA Saya fokus mengerjakan tugas IPA Saya berkonsentrasi memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan materi IPA Saya mencatat hal-hal penting yang berkaitan dengan materi IPA Saya melihat guru saat guru sedang memberikan contoh yang berkaitan dengan materi IPA Saya menjawab pertanyaan guru Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok Saya memberikan pendapat saat diskusi kelompok Saya bekerja sama dengan kelompok Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA Saya menanggapi penjelasan guru
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Jumlah item
51
No Item 20 21 22 23 24 25
Pernyataan Saya belajar mempelajari materi IPA atas kemauan sendiri Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan Saya bertanya hal-hal yang berkaitan dengan materi IPA Saat tertarik melakukan percobaan saat pembelajaran IPA Saya membuat ringkasan mengenai materi IPA sesuai dengan kemauan sendiri 25 pernyataan
Tabel 3.5 merupakan kisi-kisi dari kuesioner yang diberikan kepada siswa. Terdapat 25 item pernyataan yang merupakan hasil penjabaran dari 4 indikator minat. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Sugiyono (2012: 134) menjelaskan bahwa skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial yang berkaitan dengan variabel penelitian. Kuesioner yang susun peneliti diisi siswa dengan 5 pilihan jawaban yaitu “sangat setuju”, “setuju”, “ragu-ragu”, “tidak setuju”, dan “sangat tidak setuju”. Hasil kuesioner ini dihitung untuk memperoleh skor rata-rata masing-masing indikator minat dan persentase jumlah siswa yang mencapai minimal cukup pada data awal, serta peningkatan minat pada siklus I dan siklus II. d.
Tes Tes diartikan sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban,
atau sejumlah pernyataan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari dari orang yang dikenai tes (Rasyid & Mansur, 2009: 11). Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes prestasi. Tes prestasi merupakan tes yang bertujuan untuk mengungkap kemampuan aktual sebagai hasil belajar. Tes yang digunakan adalah tes tertulis berupa tes pilihan ganda yang diberikan pada setiap akhir
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
siklus. Berikut ini merupakan kisi-kisi soal evaluasi pilihan ganda yang sudah divalidasi siklus I dan siklus II. Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : IV Waktu/ Jumlah Soal : 40 Menit/ 30 Soal Semester/ Tahun Ajar : II/ 2013/2014 Satuan Pendidikan : SD N Selomulyo Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar: 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat, padat menjadi cair; cair menjadi gas, gas menjadi cair; padat menjadi gas. Indikator Nomor Soal Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat dan 1,3,7 padat menjadi cair Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair 5,8,10 menjadi padat menjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas dan gasmenjadi cair Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gasmenjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas dan perubahan wujud gas menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas Menemukan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas Jumlah soal
2,4,6,9 11,13,16 14,15,17,20 12,18,19 21,23,26 22,25,29 24,27,28, 30 30
Tabel 3.6 menjelaskan menjelaskan bahwa pada soal evaluasi siklus I terdapat 30 soal yang merupakan penjabaran dari 9 indikator ranah kognitif. Kisikisi soal evaluasi ini digunakan pada akhir siklus I untuk mengukur prestasi siswa. Masing-masing indikator dijabarkan ke dalam 3 sampai dengan 4 item soal pilihan ganda. Soal evaluasi berdasarkan kisi-kisi di atas dapat dilihat pada lampiran 8. Berikut ini juga akan dijelaskan dalam tabel kisi-kisi soal evaluasi pada siklus kedua.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel 3.7 Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas : IV Waktu/ Jumlah Soal : 40 Menit/ 30 Soal Semester/ Tahun Ajar : II/ 2013/2014 Satuan Pendidikan : SD N Selomulyo Standar Kompetensi: Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. Kompetensi Dasar: 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya Indikator
Nomor Soal
Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda
1,5,7,21,25
Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya
2,4,9,22,29
Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya
3,6,10,23,30
Menjelaskan sifat bahan penyusun benda
8,13,15,20,26
Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya Menganalisis kegunaan benda berdasarkan bahan penyusunnya
11,16,18,24,27 12,14,17,19,28 30
Jumlah soal
Tabel 3.7 menunjukkan bahwa terdapat 6 indikator yang dijabarkan ke dalam 30 item soal. Kisi-kisi pada tabel 3.6 digunakan untuk mengukur prestasi pada siklus II. Masing-masing indikator dijabarkan ke dalam 5 sampai dengan 6 item soal yang persebarannya dilakukan secara merata. Soal evaluasi siklus II yang berdasarkan kisi-kisi di atas dapat dilihat pada lampiran 11. e.
Non Tes Teknik non tes merupakan prosedur pengumpulan data yang lebih bersifat
subjektif dan khususnya tidak melibatkan pengukuran atau pengkonversian data menjadi bilangan (Sudjana dalam Supratiknya, 2012: 3). Instrumen non tes yang rubrik penilaian psikomotorik.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Rubrik penilaian ini digunakan peneliti untuk mengetahui prestasi belajar siswa dalam ranah psikomotorik. Berikut ini merupakan tabel penilaian prestasi belajar dalam ranah psikomotorik. Tabel 3.8 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I Pertemuan 1 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat
NoNo.,
Nama Siswa 1 Hal yang dinilai
Skor
3 Keruntutan
2 1 3 Kelengkapan 2 1
Skor keruntutan 2 3 1
Kelengkapan 2 3
Skor total
Nilai
Deskriptor jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Menyalakan pembakar spritus menggunakan korek api 2. Meletakkan kasa di atas kaki tiga 3. Meletakkan panci di atas kasa 4. Memasukkan coklat ke dalam panci kecil 5. Mengaduk coklat tersebut secara perlahan 6. Menunggu beberapa saat 7. Mengamati perubahan yang terjadi jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut jika menyediakan 7 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah kaki tiga, pembakar spritus, kasa, korek api, nampan, panci kecil, sendok, cetakan agar-agar berbentuk binatang, air, cokelat, dan es batu jika menyediakan 6 bahan jika menyediakan < 6 bahan
Tabel 3.8 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus pertama. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian psikomotorik ini. Selanjutnya akan dijelaskan tentang rubrik penilaian psikomotorik pada siklus I pertemuan 2.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel 3.9 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I Pertemuan 2 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat
NoNo.,
Nama Siswa 1 Hal yang dinilai
Skor
3 Keruntutan
2 1 3 Kelengkapan
2 1
Skor Keruntutan 2 3 1
Kelengkapan 2 3
Skor total
Nilai
Deskriptor Jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Menyiapkan alat dan bahan, 2. Memasukan air ke dalam panci kemudian tutup panci tersebut, 3. Meletakkan pembakar spritus di bawah kaki tiga, 4. Menyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api, 5. Meletakkan kasa di atas kaki tiga, 6. Meletakkan panci yang di di atas kasa, 7. Menunggu beberapa saat, 8. Mengamati perubahan yang terjadi jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut Jika menyediakan 5 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah panci, kaki tiga, pemanas spritus, korek api, dan air jika menyediakan 4bahan jika menyediakan < 4 bahan
Berdasarkan tabel 3.9 rubrik penilaian psikomotorik ini digunakan pada pertemuan kedua siklus pertama. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian psikomotorik ini. Selanjutnya akan dijelaskan tentang rubrik penilaian psikomotorik pada siklus I pertemuan 3.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Tabel 3.10Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus I Pertemuan 3 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat
NoNo.,
Nama Siswa 1
Hal yang dinilai
Skor
3 Keruntutan
2 1 3 Kelengkapan
Skor Keruntutan 2 3 1
2 1
Kelengkapan 2 3
Skor total
Nilai
Deskriptor Jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah 1. Menyiapkan alat dan bahan 2. memasukan kapur barus ke dalam panci 3. meletakkan pembakar spritus di bawah kaki tiga 4. menyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api 5. meletakkan kasa di atas kaki tiga 6. meletakkan panci yang berisi kapur barus di di atas kasa 7. menunggu beberapa saat 8. mengamati perubahan yang terjadi jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut Jika menyediakan 5 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah kaki tiga, korek api, pembakar spritus, kaleng bekas, kapur barus jika menyediakan 4bahan jika menyediakan < 4 bahan
Tabel 3.10 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada pertemuan ketiga siklus pertama. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian psikomotorik ini. Selanjutnya akan dijelaskan tentang rubrik penilaian pengamatan pada siklus kedua pertemuan pertama pada tabel 3.11.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel 3.11 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus II Pertemuan 1 6.3.5
Melakukan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran mengenai bahan penyusun benda
NoNo.,
Skor Keruntutan 2 3 1
Nama Siswa 1
Kelengkapan 2 3
Skor total
Nilai
Aspek
Skor
Deskriptor
Pembagian tugas
4 3 2 1 0 4
Jika semua anggota mendapatkan bagian kerja yang sama Jika satu siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika dua siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika tiga siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika lebih dari tiga siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika dapat mengamati benda sesuai dengan tempat yang ditentukan sebelumnya, mengisi tabel pengamatan, sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bersemangat. Jika ada 1 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika ada 2 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika ada 3 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika semua hal tidak nampak dalam kegiatan pengamatan
Pelaksanaan kegiatan
3 2 1 0
Tabel 3.11 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada pertemuan pertama siklus kedua. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian pengamatan ini. Selanjutnya akan dijelaskan tentang rubrik penilaian pengamatan pada siklus kedua pertemuan kedua pada tabel 3.12.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Tabel 3.12 Rubrik Penilaian Psikomotorik Siklus II Pertemuan 2 6.3.5
NoNo.,
Melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda dan kegunaannya.
Nama Siswa 1 Aspek Keruntutan
Skor 3
Kelengkapan
2 1 3
2 1
Skor Keruntutan 2 3 1
Kelengkapan 2 3
Skor total
Nilai
Deskriptor Jika mengikuti 13 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Siapakan alat dan bahan yang akan kalian gunakan untuk percobaan. 2. Ambillah korek api, gunakan korek api tersebut untuk menyalakan lilin. 3. Secara perlahan bakarlah kertas tisu yang kalian bawa maksimal selama 10 detik 4. Amati apa yang terjadi? Catatlah pada tabel di bawah ini! 5. Lakukan langkah 3 dan 4 dengan menggunakan bahan yang lainnya, yaitu bahan plastik, karet, kaca, logam, kain, dan kayu. 6. Setelah itu, coba tuangkan 3 sendok air di nampan 7. Ambil sebuah kertas tisu dan letakkan pada air yang kalian tuangkan di nampan selama maksimal 10 detik. 8. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 9. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. 10. Setelah itu, ambil sebuah kertas tisu lagi, 11. Berikan tekanan pada kertas tisu tersebut dengan cara menekan bahan-bahan tersebut menggunakan tangan 12. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 13. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. Jika mengikuti 13 langkah kerja tidak urut Jika tidak mengikuti 13 langkah kerja Jika menyediakan 14 bahan percobaan. Bahan-bahan tersebut adalah: kertas tisu, ertas karton, gelas “aqua”, bungkus makanan “sukro”, uang perak 500an, penggaris besi, kain untuk bahan seragam sekolah, kain jeans, cermin. botol c100, karet gelang, ban motor, triplek, pensil Jika menyediakan 10 buah bahan Jika menyediakan < 10 buah bahan
Tabel 3.12 menjelaskan mengenai kriteria penilaian yang dilakukan pada siklus II pertemuan 2. Peneliti memberikan skor kepada siswa melalui pengamatan dengan menggunakan rubrik penilaian pengamatan ini. Tabel 3.13 di bawah ini merupakan rubrik penilaian afektif yang digunakan dalam penelitian
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel 3.13 Rubrik Penilaian Afektif Indikator : 1. Menunjukkan minat dalam pembelajaran No
Nama Siswa
Skor
Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner H.
Validitas, Reliabilitas, dan Indeks Kesukaran Instrumen yang ada di dalam penelitian ini adalah instrume pembelajaran
dan instrumen pengumpul data. Instrumen tersebut diujikan validitas dan reliabilitasnya sebelum diterapkan ke dalam penelitian. Berikut merupakan penjelasan mengenai validitas, reliabilitas, dan prosesnya. 1.
Validitas Masidjo (1995: 242) menyatakan bahwa validitas merupakan taraf dimana
pada suatu tes mampu mengukur apa saja yang seharusnya diukur, dengan menghitung validitas suatu tes kita dapat mengetahui kualitas sebuah instrumen yang telah disusun. Arifin (2009:248-257) menjelaskan tentang jenis-jenis validitas yang dapat digunakan dalam penelitian yaitu validitas isi (content validity), validitas permukaan (face validity), dan validitas konstruk (construct validity). Margono (2010:188) menjelaskan bahwa content validity menunjuk kepada suatu instrumen yang memiliki kesesuaian isi dalam mengungkap/mengukur yang akan diukur yang biasanya didasarkan pada penilaian para ahli di bidang tersebut.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Margono (2010:188) juga menjelaskan bahwa face validity atau validitas tampang memiliki arti menyangkut pengukuran atribut yang konkret atau penilaian dari konsumen alat ukur tersebut. Azwar (2009:48) menjelaskan bahwa validitas konstruk (validity construct) merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dan memerlukan analisis statistika. Uji validitas pada penelitian ini dilaksanakan dengan validasi isi (content validity), validasi permukaan (face validity) dan validiasi konstruk (validity construct). Pengujian validasi isi (content validity) dan validasi permukaan (face validity) pada penelitian ini dilakukan pada instrumen pembelajaran seperti Silabus, RPP, LKS, dan soal evaluasi. Pengujian validasi isi (content validity) (face validity) dilakukan dengan experts judgment dengan meminta pendapat ahli, yaitu 3 validator ahli sepserti dosen, guru kelas, dan kepala sekolah. Validator tersebut diminta untuk mengisi tabel yang sudah disediakan oleh peneliti. Validator memilih dengan cara melingkari angka 1, 2, 4, atau 5 pada setiap komponen penilaian serta memberikan komentar pada kolom yang telah disediakan. Nilai 1 berarti sangat buruk, nilai 2 berarti buruk, skor 4 baik dan nilai 5 berarti sangat baik. Angka 3 tidak digunakan dalam penilaian karena angka 3 berarti ragu-ragu yang sulit untuk diukur. Penilaian yang telah diberikan oleh 3 validator tersebut kemudian dihitung rata-ratanya. Apabila rata-rata dari setiap komponen penilaian tersebut kurang dari 3.00 maka peneliti akan melakukan perbaikan. Apabila nilai rata-rata setiap komponen penilaian lebih dari 3.00 maka tidak dilakukan perubahan pada komponen-komponen tersebut.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel 3.14 Hasil Content Validity pada Silabus Siklus 1 No.
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator Kesistematisan langkah-langkah pembelajaran Kesesuaian alokasi waktu dengan materi ajar dan langah-langkah pembelajaran 5. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 6. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator 7. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Rata-rata
Skor Validator 1 2 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5
1. 2. 3. 4.
Ratarata 5 5 4.67
4
2
4
3.33
5 5
4 5
4 4
4.67 4.67
2
5
4
3.67
4.29
4.43
4.43
4.39
Tabel 3.14 menunjukkan nilai rata-rata nilai komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 5, komponen 3 adalah 4.67, komponen 4 adalah 3.33, komponen 5 adalah 4.67, komponen 6 adalah 4.67, dan komponen 7 juga 3.67. Rata-rata nilai untuk keseluruhan item dari validator pertama adalah 4.29, validator kedua 4.43, dan validator ketiga adalah 4.43. Sedangkan rata-rata keseluruhan dari ketiga validator adalah 4.39. Hasil ini menunjukkan bahwa silabus yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan peneliti. Tabel 3.15 Hasil Content Validity pada RPP Siklus I Skor Validator NO.
KOMPONEN PENILAIAN
1.
Kelengkapan komponen RPP Kesesuaian Indikator yang akan dicapai dengan SK dan KD Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD Ketepatan pemilihan model/ metode pembelajaran Tingkat kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model/ metode Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai Kelengkapan sumber belajar yang
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
5
5
5
Ratarata Skor 5
5
5
4
4.67
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4.67
4
5
4
4.33
5
4
5
4.67
1
2
3
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Skor Validator NO.
KOMPONEN PENILAIAN
1
digunakan Kesesuaian media pembelajaran dengan 9. materi ajar Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan 10. kegiatan pembelajaran 11. Kelengkapan instrumen penilaian Penggunaan bahasa Indonesia & tata tulis 12. baku Rata-rata
2
62
Ratarata Skor
3
5
5
5
5
4
5
5
4.67
4
5
5
4.67
2
5
4
3.67
4.5
4.91
4.67
4.69
Tabel 3.15 di atas menunjukkan rata-rata hasil content validity RPP dan perangkat pembelajarannya pada komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 4.67, komponen 3 adalah 5, komponen 4 adalah 5, komponen 5 adalah 5, komponen 5 adalah 4.67, komponen 7 adalah 4.33, komponen 8 adalah 4.67, komponen 9 adalah 5, komponen 10 adalah 4.67, komponen 11 adalah 4.67, komponen 12 adalah 3.67. Untuk rata-rata skor dari validator 1 sebesar 4.5, validator 2 sebesar 4.91, dan validator 3 sebesar 4.91. Rata-rata skor keseluruhan validasi RPP dan perangkatnya adalah 4.69. Hasil ini menunjukkan bahwa RPP yang telah disusun peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 3.16 Hasil Content Validity pada Soal Evaluasi siklus I No. 1
5
Skor 2 5
5
Ratarata 5
4 5
5 5
4 4
4.33 4.67
4 2
5 5
5 5
4.67 4
4 4
5 5
5 4.67
4.67 4.56
KOMPONEN PENILAIAN
Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator 2 Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi 3 Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa 4 Pembobotan item soal dan penyebarannya 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban Rata-rata
1
3
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel 3.16 menunjukkan bahwa hasil content validity untuk soal evaluasi pada komponen 1 sebesar 5, komponen 2 adalah 4.33, komponen 3 adalah 4.67, komponen 4 adalah 4.67, komponen 5 adalah 4, dan komponen 6 adalah 4.67. Untuk rata-rata hasil validasi untuk validator pertama adalah 4, validator kedua sebesar 5, dan validator ketiga sebesar 4.67. Sedangkan untuk hasil rata-rata keseluruhan sebesar 4.56. Hasil ini menunjukkan bahwa soal yang telah disusun peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak perubahan yang dilakukan oleh peneliti pada soal yang telah disusun. Perangkat pembelajaran pada siklus I yang berupa silabus, RPP, dan soal evaluasi yang telah diperbaiki selanjutnya divalidasi dengan face validity. Face validity dilakukan dengan cara meminta guru kelas IV melihat tampilan silabus. Hasil face validity menunjukkan bahwa silabus yang disusun peneliti sudah baik sehingga tidak memerlukan perbaikan. Tabel 3.17 Hasil Content Validity pada Silabus siklus II No. 1. 2.
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan unsur-unsur silabus Kesesuaian antara SK, KD, dan Indikator 3. Kesistematisan langkah-langkah pembelajaran 4. Kesesuaian alokasi waktu dengan materi ajar dan langah-langkah pembelajaran 5. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 6. Kesesuaian teknik penilaian dengan indikator 7. Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku Rata-rata
Skor Validator 1 2 3 5 5 5 5 5 5
Ratarata 5 5
5
5
4
4.67
4
5
4
4.33
5
1
5
3.67
5
4
5
4.67
5
2
5
4
4.86
3.87
4.71
4.48
Tabel 3.17 menunjukkan nilai rata-rata hasil content validity silabus siklus II pada komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 2, komponen 3 adalah 4.67,
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
komponen 4 adalah 4.33, komponen 5 adalah 3.67, komponen 6 adalah 4.67, dan komponen 7 adalah 4. Untuk rata-rata skor dari validator 1 adalah 4.86, validator 2 adalah 3.87, dan validator 3 adalah 4.71. Sedangkan untuk rata-rata skor validasi silabus sebesar 4.48. Hasil ini menunjukkan bahwa silabus siklus II yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun. Tabel 3.18 Hasil Content Validity pada RPP siklus II NO. 1. 2.
KOMPONEN PENILAIAN
Kelengkapan komponen RPP Kesesuaian Indikator yang akan dicapai dengan SK dan KD 3. Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator 4. Kesesuaian materi ajar dengan SK dan KD 5. Ketepatan pemilihan model/ metode pembelajaran 6. Tingkat kesesuaian langkah-langkah pembelajaran dengan indikator, tujuan, dan model/ metode 7. Kesesuaian penilaian dengan indikator yang akan dicapai 8. Kelengkapan sumber belajar yang digunakan 9. Kesesuaian media pembelajaran dengan materi ajar 10. Kesesuaian Lembar Kerja Siswa dengan kegiatan pembelajaran 11. Kelengkapan instrumen penilaian 12. Penggunaan bahasa Indonesia & tata tulis baku Rata-rata
Skor Validator 1 2 3 5 5 5 5 5 5
Ratarata 5 5
5
5
5
5
5 5
5 5
5 4
5 4.67
5
4
4
4.33
5
4
4
4.33
5 5
4 4
4 5
4.33 4.67
4
4
5
4.33
5 5
4 4
4 4
4.33 4.33
4.92
4.42
4.5
4.61
Tabel 3.18 menjelaskan rata-rata hasil content validity RPP dan perangkatnya untuk komponen 1 adalah 5, komponen 2 adalah 5, komponen 3 adalah 5, komponen 4 adalah 5, komponen 5 adalah 4.67, komponen 6 adalah 4.33, komponen 7 adalah 4.33, komponen 8 adalah 4.33, komponen 9 adalah 4.67, komponen 10 adalah 4.33, komponen 11 adalah 4.33, dan komponen 12 adalah 4.33. Untuk nilai rata-rata dari validator 1 adalah 4.92, validator 2 adalah 4.42,
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
dan validator 3 adalah 4.5. Sedangkan untuk rata-rata hasil validasi RPP dan perangkatnya secara keseluruhan adalah sebesar 4.61. Hasil ini menunjukkan bahwa RPP dan perangkatnya pada siklus II yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun. Tabel 3.19 Hasil Content Validity pada Soal Evaluasi siklus II No. 1
5
Skor 2 4
5
Ratarata 4.67
5 5
4 4
5 5
4.67 4.67
5
1
4
3.33
4
4
4
4
4 4.67
5 3.67
5 4.67
4.67 4.34
KOMPONEN PENILAIAN
Kesesuaian soal evaluasi dengan indikator 2 Kejelasan instruksi dalam soal evaluasi 3 Kesesuaian tingkat kesukaran soal dengan tahap perkembangan siswa 4 Pembobotan item soal dan penyebarannya 5 Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku 6 Ketepatan penggunaan opsi jawaban Rata-rata
1
3
Tabel 3.19 menunjukkan hasil content validity untuk soal evaluasi siklus II pada komponen 1 sebesar 4.67, komponen 2 sebesar 4.67, komponen 3 sebesar 4.67, komponen 4 sebesar 3.33, komponen 5 sebesar 4, dan komponen 6 sebesar 4.34. Untuk hasil rata-rata validasi dari validator 1 adalah 4.67, validator 2 adalah 3.67, dan validator 3 adalah 4.67. Sedangkan skor rata-rata secara keseluruhan sebesar 4.34. Hasil ini menunjukkan bahwa soal evaluasi pada siklus II yang telah disusun oleh peneliti masuk ke dalam kategori baik, sehingga tidak banyak dilakukan perubahan pada silabus yang telah disusun. Perangkat pembelajaran berupa silabus, RPP, dan soal evaluasi siklua II selanjutnya dilakukan face validity. Face validity ini dilakukan oleh guru kelas IV dengan melihat tampilan perangkat pembelajaran tersebut. Hasil face validity
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran sudah tersusun dengan baik sehingga tidak diperlukan perbaikan. Selain dilakukan content validity dan face validity, soal evaluasi dan kuesioner dilakukan construct validity. Construct validity ini dilakukan pada siswa kelas VI SD Negeri Nogotirto. Kuesioner yang diujikan terdiri dari 4 indikator yang dijabarkan ke dalam 25 item pernyataan. Perhitungan validitas kuesioner dan soal evaluasi
menggunakan SPSS 16 dengan rumus Product
Moment dari Pearson. Peneliti menggunakan SPSS 16 dengan tujuan memudahkan peneliti dalam menghitung validitas dan realibilitas tes. Rumus Product Moment yang digunakan adalah
Keterangan : rxy = koefisien relasi ∑x = jumlah skor variabel x ∑y = jumlah skor variabel y ∑xy = jumlah hasil kali skor variabel x dan variabel y ∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel x ∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam variabel y N = banyakknya subjek penelitian Hasil perhitungan kuesioner SPSS 16 dapat dilihat pada lampiran 15. Suryani (2013:94) menjelaskan bahwa penentuan valid tidaknya instrumen juga dilakukan dengan melihat flag significant correlations. Jika koefisien korelasi teridentifikasi akan diberi simbol asterisk tunggal (*) pada taraf signifikan 5% dan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
simbol dua asterisk (**) pada taraf signifikan 1%. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 23 dari 25 item pernyataan kuesioner yang valid. Peneliti juga membandingkan r tabel dengan r hitung untuk menentukan kevalidan dari item pernyataan. Penghitungan tersebut bertujuan untuk mengetahui jumlah item kuesioner yang valid sehingga bisa digunakan dalam penelitian. Instrumen tersebut valid, jika hasil korelasi lebih dari 0,361.Item pernyataan pada kuesioner dikatakan valid jika r hitung > r tabel, sebaliknya jika r hitung < r tabel maka item pada kuesioner tidak valid. Nilai-nilai r Product Moment terlampir pada lampiran 15. Tabel 3.20 Hasil Construct Validity Kuesioner No Item 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
R hitung
R tabel
Keterangan
0,485 0,651 0,406 0,515 0,378 0,522 0,430 0,523 0,527 0,545 0,746 0,637 0,323 0,686 0,514 0,277 0,536 0,368 0,421 0,496 0,508 0,619 0,559 0,383 0,585
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Hasil uji validitas dengan menggunakan SPSS di atas menjelaskan bahwa terdapat 2 item pernyataan yang tidak valid, yaitu item 13 dan item 16. Item-item
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
yang valid tersebut peneliti gunakan untuk mengukur minat belajar siswa. Berikut ini juga akan ditampilkan tabel perbandingan item pernyataan yang valid dengan item pernyataan yang tidak valid. Tabel 3.21 Hasil Perbandingan Item Kuesioner Item Sebelum Validitas Empiris 1. Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 2. Pada saat pembelajaran IPA, saya bersikap ceria 3. Saya sudah siap di dalam kelas sebelum pelajaran IPA di mulai 4. Saya bersuka cita pada saat mengikuti pembelajaran IPA 5. Saya bersemangat saat mengikuti pembelajaran IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA 8. Saya memperhatikan seluruh proses pembelajaran 9. Saya menyimak penjelasan guru 10. Saya fokus saat pelajaran IPA 11. Saya berkonsentrasi saat pelajaran IPA 12. Saya mencatat penjelasan guru saat pelajaran IPA 13. Saya melihat guru ketika guru sedang menjelaskan 14. Saya menjawab pertanyaan guru 15. Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok 16. Saya memberikan pendapat saat diskusi kelompok 17. Saya bekerja sama dengan kelompok 18. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA 19. Saya menanggapi penjelasan guru 20. Saya belajar tanpa paksaan dari orang lain 21. Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain 22. Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan 23. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi 24. Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran 25. Saya membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari
Item Sesudah Validitas Empiris 1. Saya menyiapkan alat tulis sebelum pelajaran dimulai 2. Pada saat pembelajaran IPA, saya bersikap ceria 3. Saya sudah siap di dalam kelas sebelum pelajaran IPA di mulai 4. Sayaa bersuka cita pada saat mengikuti pembelajaran IPA 5. Saya bersemangat saat mengikuti pembelajaran IPA 6. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik pada mata pelajaran IPA 7. Saya menyukai pelajaran IPA 8. Saya memperhatikan seluruh proses pembelajaran 9. Saya menyimak penjelasan guru 10. Saya fokus saat pelajaran IPA 11. Saya berkonsentrasi saat pelajaran IPA 12. Saya mencatat penjelasan guru saat pelajaran IPA 13. Saya menjawab pertanyaan guru 14. Saya ikut melakukan percobaan dalam kelompok 15. Saya bekerja sama dengan kelompok 16. Saya mengerjakan tugas saat pelajaran IPA 17. Saya menanggapi penjelasan guru 18. Saya belajar tanpa paksaan dari orang lain 19. Saya membaca atau mencari materi dari sumber lain 20. Saya mau mempelajari kembali materi yang sudah diajarkan 21. Saya bertanya hal-hal lain yang berkaitan dengan materi 22. Saya tertarik melakukan percobaan pada saat pembelajaran 23. Saya membuat ringkasan tanpa diminta guru mengenai materi yang telah dipelajari
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel 3.21 menunjukkan bahwa dari 25 item yang telah divalidasi terdapat 2 item yang tidak valid yaitu item nomor 13 dan nomor 16, sehingga jumlah item yang valid berjumlah 23 item. Soal Evaluasi pada masing-masing siklus juga dilakukan construct validity. Soal evaluasi siklus pertama diujikan kepada siswa kelas VB SD Negeri Nogotirto yang berjumlah 30 orang siswa, sedangkan soal evaluasi pada siklus kedua diujikan pada siswa siswa kelas V SD Negeri Jongkang yang berjumlah 30 orang siswa. Peneliti melakukan construct validity terhadap soal evaluasi pada siklus 1 dan 2 melalui uji coba instrumen. Uji coba soal evaluasi dilakukan di SD Negeri Nogotirto karena adanya kesamaan karakteristik dan letak. Jenis data dari soal evaluasi adalah data nominal, sehingga untuk mengukur validitasnya digunakan Point Biserial. Rumus Point Biserial adalah sebagai berikut :
Keterangan: Rbis
= Koefisien korelasi biserial
Mp
= rata-rata skor pada tes dari peserta tes yang memiliki jawaban benar
Mt
= rata-rata skor total
St
= standar deviasi skor total
P
= roporsi peserta tes yang jawabannya benar pada soal (tingkat kesukaran)
Q
= 1-p
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Peneliti melakukan perhitungan statistik pada penelitian ini. Perhitungan statistik untuk menentukan Point Bisersial dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Item yang benar diberi skor satu (1) dan salah diberi skor nol (0). Penentuan valid tidanya instrumen dilakukan dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Sugiyono (2012:455) menjelaskan bahwa n=30 memiliki rtabel = 0,361 dengan taraf signifikan 5%. Oleh karena itu, instrumen tersebut valid, jika rhitung ≥ 0,361. Tabel 3.22 Hasil Construct Validity Soal Evaluasi Siklus I Nomor Soal soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30
Corrected Item-Total Correlation (r Hitung) .349 .557 -.110 .235 .802 .579 .423 .243 .455 .579 -.223 .563 .490 .237 .802 .696 .075 -.333 .490 .563 .468 .579 .444 .528 .885 .802 .294 .802 .563 -.006
r Tabel (N= 30) 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
Perhitungan
Keputusan
r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel
Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Tidak Valid
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Tabel 3.22 menjelaskan hasil uji validitas soal evaluasi siklus I kepada 30 siswa menunjukkan bahwa terdapat 20 item soal dari 30 item soal yang valid. Hasil perhitungan menggunakan SPSS 16 terampir pada lampiran 10. Item soal yang valid tersebut peneliti gunakan untuk mengukur prestasi siswa. Selain soal evaluasi siklus I, berikut ini juga disajikan hasil uji validitas soal evaluasi untuk siklus II pada tabel 3.23. Tabel 3.23 Hasil Construct Validity Soal Evaluasi Siklus II
No. Soal soal1 soal2 soal3 soal4 soal5 soal6 soal7 soal8 soal9 soal10 soal11 soal12 soal13 soal14 soal15 soal16 soal17 soal18 soal19 soal20 soal21 soal22 soal23 soal24 soal25 soal26 soal27 soal28 soal29 soal30
Corrected Item-Total Correlation (r Hitung) -.221 .241 .845 .111 .241 -.211 .241 .569 .383 .593 .527 .440 .723 .241 .486 -.083 .737 .723 .383 .737 .737 .845 .771 .527 .737 .569 .845 .636 .241 .035
r Tabel (N= 30)
Perhitungan
Keputusan
0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361
r Hitung< r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung> r Tabel r Hitung< r Tabel r Hitung< r Tabel
Tidak Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Valid Tidak Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tidak Valid Tidak Valid
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Tabel 3.23 menunjukkan hasil uji validitas untuk soal evaluasi siklus II. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 20 item soal dari 30 item soal yang valid. Item-item soal yang valid adalah item soal nomor 3, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 15, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28. Item soal yang valid itu peneliti gunakan untuk mengukur prestasi untuk ranah kognitif pada siklus II. 2.
Reliabilitas Reliabilitas alat penilaian merupakan ketetapan atau keajegan alat tersebut
dalam menilai apa yang yang dinilai, kapanpun alat ini digunakan untuk menilai maka akan memberikan hasil yang relatif sama (Sudjana, 2009: 16) . Instrumen yang reliable berarti instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2010: 348). Peneliti menggunakan SPSS 16 dalam perrhitungan reliabilitas soal evaluasi dan kuesioner. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik Cronbach’s Alpha. Teknik Cronbach’s Alpha dapat digunakan untuk tes item-item dikotomi, yaitu item-item yang apabila jawaban benarnya mendapatkan skor 1 dan apabila jawaban salah mendapatkan skor 0 seperti dalam skor pilihan ganda. Setelah hasil perhitungan
reliabilitas
didapatkan,
maka
selanjutnya
adalah
membandingan dengan kriteria koefisien korelasi (Masidjo, 1995: 209). Tabel 3.24 Kriteria Koefisien korelasi Koefisien Korelasi 0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 0,21-0,40 Negatif-0,20
Kualifikasi Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
dengan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Berikut ini tabel hasil uji reliabilitas kuesioner dan soal pilihan ganda dalam penelitian ini: Tabel 3.25 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Cronbach's Alpha .879
N of Items 23
Tabel 3.25 menunjukkan bahwa hasil perhitungan reliabilitas pada soal pilihan ganda siklus I yang berjumlah 23 soal menggunakan SPSS 16 adalah 0,879. Berdasarkan kriteria koefisien korelasi pada tabel 3.25, dikatakan bahwa instrumen tersebut memiliki reliabilitas yang tinggi karena berada di dalam interval 0,71-0,90. Tabel 3.26 juberikut ini menjelaskan hasil reliabilitas soal evaluasi siklus I. Tabel 3.26 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus I Cronbach's Alpha .918
N of Items 20
Tabel 3.26 merupakan hasil uji reliabilitas pada soal evaluasi pilihan ganda siklus pertama. Hasil reliabilitas soal evaluasi yang berjumlah 20 soal adalah 0.918. Hasil tersebut menunjukkan bahwa soal evaluasi yang telah disusun oleh peneliti termasuk ke dalam kategori tinggi, karena berada di dalam interval 0,710,90. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas soal evaluasi pada siklus II. Tabel 3.27 Hasil Uji Reliabilitas Soal Evaluasi Siklus II Cronbach's Alpha .915
N of Items 23
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Tabel 3.27 menjelaskan bahwa hasil uji reliabilitas soal evaluasi siklus II dengan perhitungan Cronbach’s Alpha. Hasil uji validitas tersebut adalah 0,915. Hal ini menunjukkan bahwa soal evaluasi siklus II yang telah disusun oleh peneliti mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi karena berada di dalam interval 0,71-0,90. 3.
Indeks Kesukaran Taraf kesukaran suatu item dinyatakan dalam suatu bilangan indeks yang
disebut indeks kesukaran yang sering disebut IK, atau bilangan yang merupakan hasil perbandingan antara jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item (Masidjo, 1995: 189). Kriteria yang digunakan dalam indeks kesukaran soal menurut Masidjo (1995: 137) dapat dilihat pada Tabel 28. Tabel 3.28 Kriteria Indeks Kesukaran Indeks 0-0,30 0,31 -0,70 0,71-1,00
Kategori Sukar Sedang Mudah
Tingkat kesukaran soal dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan: IK = Indeks Kesukaran = Banyaknya siswa yang menjawab benar Sm = Skor Maksimal tiap item N = Jumlah siswa
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel 3.29 Tabel Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus 1 Indikator Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat menjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas dan gasmenjadi cair Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gasmenjadi cair Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas dan perubahan wujud gas menjadi cair Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas Menemukan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas
No. Soal 1 3 7 5 8 10 2 4 6 9 11 13 16 14 15 17 20 12 18 19 21 23 26 22 25 29 24 27 28 30
Kisi-kisi MS
MD
C
SK
SS
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Keterangan: MS: Mudah Sekali MD: Mudah C: Cukup SK: Sukar SS: Sukar Sekali
Tabel 3.29 menjelaskan tentang indeks kesukaran dari soal evaluasi siklus pertama. Terdapat 1 soal yang termasuk dalam kategori mudah sekali, 9 soal yang termasuk dalam kategori mudah, 15 soal yang termasuk ke dalam kategori cukup, 3 soal yang termasuk ke dalam kategori sukar, dan terdapat 2 soal yang termasuk
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
ke dalam kategori sukar sekali. Berikut juga akan disajikan indeks kesukaran soal evaluasi siklus kedua. Tabel 3.30 Tabel Indeks Kesukaran Soal Evaluasi Siklus II Indikator Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda
Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya
Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya
Menjelaskan sifat bahan penyusun benda
Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya
Menganalisis kegunaan benda berdasarkan bahan penyusunnya
MS MD C SK SS
No.Soal 1 5 7 21 25 2 4 9 22 29 3 6 10 23 30 8 13 15 20 26 11 16 18 24 27 12 14 17 19 28
Kisi-kisi MS
MD √
C
SK
SS
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
: Mudah Sekali : Mudah : Cukup : Sukar : Sukar Sekali
Tabel 3.30 menjelaskan indeks kesukaran soal evaluasi siklus 2. Item soal evaluasi yang termasuk ke dalam kategori mudah sekali berjumlah 15, soal yang termasuk ke dalam kategori mudah berjumlah 9, soal yang termasuk ke dalam
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
kategori cukup berjumlah 6, dan tidak ada soal yang termasuk ke dalam kategori sukar dan sukar sekali. I.
Teknik Analisis Data Analisis data dilakukan pada dua variabel penelitian yaitu minat dan prestasi
belajar. Data minat dianalisis dari hasil kuesioner yang didukung oleh hasil observasi, sedangkan data prestasi dari hasil mengerjakan evaluasi, pengamatan psikomotorik, dan afektif 1.
Analisis Minat Siswa Perhitungan kuesioner minat menggunakan statistika deskriptif. Kuesioner
minat dalam penelitian ini terdapat 23 pernyataan. Setiap pernyataan memiliki 5 pilihan jawaban. Jawaban siswa dihitung sesuai dengan yang dipilihnya, sangat setuju (5), setuju (4), ragu-ragu (3), tidak setuju (2), dan sangat tidak setuju (1). Terdapat 23 item pernyataan. Skor Maksimal : 23 x 5 = 115 Skor Minimal
: 23 x 1 = 23
Range
: 115 – 23 = 92
Purwatiningsih (2010:10) menjelaskan bahwa untuk menentukan lebar suatu kelas interval dapat dilakukan dengan membagi range dengan banyaknya kelas. Pada peneitian ini, peneliti membuat 5 interval yang digunakan untuk menentukan kriteria minat belajar. Panjang Kelas
:
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Tabel 3.31 Kriteria Tingkat Minat Belajar Tingkat Penguasaan Kompetensi 99-115 80-98 61-79 42-60 23-41
Kriteria Sangat Berminat Berminat Cukup Berminat Kurang Berminat Tidak Berminat
Tabel 3.30 menjelaskan bahwa rata-rata skor siswa yang mencapai 23-41 masuk ke dalam kriteria tidak berminat, skor antara 42-60 masuk ke dalam kriteria kurang berminat, skor 61-79 masuk ke dalam kriteria cukup berminat, skor 80-98 masuk ke dalam kriteria berminat, dan skor 99-115 masuk ke dalam kriteria sangat berminat. Persentase siswa yang masuk ke daam kategori cukup berminat akan dihitung menggunakan rumus:
Perhitungan rata-rata skor minat siswa untuk masing-masing indikator akan dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:
Hasil dari perhitungan persentase ketercapaian minat secara keseluruhan dan rata-rata skor setiap indikator minat pada siklus I dan siklus II selanjutnya dibandingkan dengan data kondisi awal untuk menentukan apakah tindakan yang diberikan pada siklus I dan siklus II menyebabkan adanya adanya peningkatan. 2.
Analisis Prestasi Belajar Prestasi belajar diukur dengan menggunakan 2 indikator. Indikator yang
pertama adalah nilai rata-rata kelas siswa dan persentase siswa yang mencapai
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
nilai KKM. Berikut dijelaskan lebih lanjut mengenai perhitungan prestasi belajar siswa. a.
Nilai Akhir Siswa
1)
Pemberian Skor Tes Pilihan Ganda (Kognitif) Jawaban benar bernilai 1, dan jawaban salah bernilai 0
Non Tes (Afektif dan Psikomotorik )
2)
Nilai Akhir Siswa
b.
Keberhasilan Peningkatan Prestasi Belajar
1)
Nilai Rata-rata Kelas
2)
Siswa yang Mencapai KKM KKM mata pelajaran yang ditetapkan oleh sekolah adalah 68.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
BAB IV DESKRIPSI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV memaparkan mengenai penelitian yang telah dilakukan yaitu gambaran umum penelitian, hasil penelitian, serta pembahasan. A.
Gambaran Umum Penelitian Peneliti terlebih dahulu melakukan observasi terhadap siswa kelas IV SD N
Selomulyo tahun ajaran 2013/2014 sebelum melakukan penelitian. Observasi ini dilakukan pada tanggal 28 september 2014. Kelas IV terletak bersebelahan dengan kelas V yang berada di gedung bagian belakang. Di dalam kelas terdapat 16 meja dan 32 kursi siswa. Kelas ini mempunyai 6 buah jendela dan 6 buah ventilasi yang menyebabkan penerangan dalam kelas ini cukup baik. Kelas IV SD N Selomulyo ini berjumlah 30 orang siswa. Hasil observasi menunjukkan bahwa siswa kelas IV SD N Selomulyo memiliki minat belajar yang kurang optimal terhadap mata pelajaran IPA. Pada saat kegiatan observasi terdapat 3.19 dari skala 5 siswa yang tidak menunjukkan rasa senang mengikuti pembelajaran. Pada saat kegiatan observasi, terdapat 3 orang siswa yang duduk dibagian belakang tidak memperhatikan penjelasan guru, dan terdapat 2 orang siswa yang duduk dipojok belakang sebelah kanan membuat gambar-gambar kartun di bukunya. Pada saat siswa diminta untuk mengerjakan soal terdapat 3 orang siswa yang sering berdiri dan jalan-jalan keliling kelas untuk mengganggu teman-temannya. Pada saat guru memberikan pertanyaan, banyak siswa yang diam dan tidak berusaha
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
menjawab pertanyaan tersebut. Setelah mendapatkan informasi dan data awal, kemudian peneliti mempersiapkan penelitian. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Jadwal pelaksanaan tindakan dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 4.1 Jadwal Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
2
Pertemuan ke1 2 3 1 2
Hari/ Tanggal Selasa, 12 November 2013 Jumat, 15 November 2013 Sabtu, 16 November 2013 Selasa, 26 November 2013 Jumat, 28 November 2013
Siklus I dilaksanakan dalam waktu 1 minggu begitu pula untuk siklus II. Siklus pertama terdiri dari 3 pertemuan dan siklus kedua terdiri dari 2 pertemuan. Masingmasing pertemuan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit). 1.
Siklus I
a.
Perencanaan Pada tahap perencanaan ini peneliti bersama dengan guru kelas mempersiapkan
instrumen yang diperlukan dalam penelitian, baik instrumen penelitian maupun instrumen pembelajaran. Peneliti selanjutnya mengkaji materi ajar mengenai perubahan wujud benda tersebut. Setelah memahami materi yang akan digunakan kemudian peneliti membuat instrumen pembelajaran seperti silabus, RPP, materi ajar, LKS, soal evaluasi, dan bahan ajar. Setelah instrumen pembelajaran tersebut selesai dibuat peneliti kemudian melakukan content validity dosen ahli, kepala sekolah, dan guru kelas. Berdasarkan hasil content validity, peneliti kemudian melakukan perbaikan pada instrumen pembelajaran tersebut. Peneliti juga melakukan face
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
validity kepada guru kelas. Hasil uji face validity menunjukkan bahwa instrumen penelitian sudah baik sehingga tidak perlu dirubah. Peneliti juga mempersiapkan instrumen penelitian yang berupa lembar observasi dan kuesioner. Lembar observasi, lembar kuesioner, dan soal evaluasi dilakukan uji validasi konstrak (construct validity) pada siswa kelas VB SD Negeri Nogotirto dan siswa kelas V SD Negeri Jongkang yang telah mempelajari materi perubahan wujud benda pada saat duduk di kelas IV. Selanjutnya peneliti melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas menggunakan SPSS 16. b.
Pelaksanaan
1)
Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 12 November 2013.
Kegiatan pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal berupa salam, doa, presensi, motivasi, apersepsi, dan orientasi. Kegiatan motivasi dilakukan dengan menyanyikan lagu ibu guru punya benda, kegiatan ini dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa. Kegiatan apersepsi dilakukan dengan membahas benda-benda yang ada di dalam lagu tersebut. Memasuki kegiatan inti, pada tahap eksplorasi siswa melakukan tanya jawab berdasarkan gambar yang ditunjukkan oleh guru tentang coklat batang dan coklat cair. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Selanjutnya siswa diberikan sebuah permasalahan mengenai bagaimana sebuah coklat batang dapat berubah menjadi coklat cair, dan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
begitu pula sebaliknya. Pada tahap elaborasi, siswa berdiskusi bersama kelompoknya untuk mengidentifikasi masalah yang diberikan oleh guru, merancang sebuah percobaan, dan melaksanakan percobaan tersebut. Masing-masing kelompok juga mendapatkan masukan dari guru tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Selanjutnya siswa bersama dengan kelompok menyusun laporan sesuai dengan LKS. Pada tahap konfirmasi ini siswa bertanya kepada guru apa yang belum dipahami, serta bersama-sama mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Pada kegiatan akhir pembelajaran, siswa melakukan kegiatan refleksi dengan mengisi lembar refleksi yang telah disediakan. Guru memberikan tugas kepada siswa untuk belajar dirumah. Siswa mengisi lembar kuesioner dilanjutkan dengan doa dan salam penutup. 2)
Pertemuan Kedua Pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 15 November 2013.
Kegiatan pembelajaran dibuka dengan salam, dilanjutkan dengan doa, dan presensi. Selanjutnya siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan motivasi dengan bertepuk yaitu tepuk pisang. Selanjutnya siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan apersepsi dengan melakukan tanya jawab tentang tepuk yang telah dilakukan. Selanjutnya guru menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan yang akan dilakukan. Kegiatan inti pada pertemuan kedua ini dimulai dengan tahap eksplorasi. Siswa melakukan tanya jawab mengenai gambar seri kegiatan merebus air dan membuat
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
minuman es. Selanjutnya siswa bersama dengan kelompoknya masing-masing mendapatkan sebuah permasalahan tentang apa terjadi pada air sebelum direbus dan setelah direbus, serta apa yang terjadi pada sebuah gelas apabila gelas yang berisi air ditambahkan
dengan
es.
Pada
tahap
elaborasi,
siswa
berdiskusi
untuk
mengidentifikasi permasalahan yang diberikan oleh guru, merancang sebuah percobaan, serta melaksanakan percobaan tentang merebus air, dan memasukkan es ke dalam gelas yang berisi air. Setelah siswa mendapatkan masukan dari guru, selanjutnya siswa menyusun sebuah laporan berdasarkan LKS yang diterima. Pada tahap konfirmasi siswa berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilakukan. Pada kegiatan akhir siswa mengisi lembar refleksi dan lembar kuesioner yang telah disediakan. Siswa juga diberikan tugas untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya mengenai perubahan wujud benda padat menjadi gas. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa dan salam penutup. 3)
Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan pada tanggal hari Sabtu 16 November 2013.
Kegiatan pembelajaran diawali dengan salam, doa, dan dilanjutkan dengan presensi. Kemudian siswa bersama dengan guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya. Selanjutnya siswa melakukan tepuk I’m the best untuk membangkitkan semangat siswa. Memasuki kegiatan orientasi, guru menjelaskan tujuan pembelajaran serta kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Kegiatan inti dimulai pada tahap eksplorasi, siswa berdiskusi tentang bau yang dihasilkan oleh pengharum ruangan yang berbentuk padat. Selanjutnya siswa mendapat sebuah permasalahan tentang bagaimanakah sebuah pengharum ruangan yang berbentuk padat dapat menghasilkan bau yang harum. Pada tahap elaborasi, siswa berdiskusi bersama dengan kelompoknya untuk mengidentifikasi masalah tersebut, merancang percobaan, dan melakukan percobaan tentang memanaskan kapur barus. Selanjutnya siswa diberikan masukan oleh guru untuk membuat laporan kegiatan. Pada tahap konfirmasi, siswa bersama dengan guru berdiskusi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada kegiatan akhir, siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disiapkan oleh guru. Selanjutnya, siswa mengisi lembar refleksi dan lembar kuesioner. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa dan salam. c.
Observasi Kegiatan observasi siklus I ini dilakukan dengan mengisi lembar observasi
minat yang memuat 4 indikator minat yaitu 1) siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA, 2) siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA, 3) siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA, dan 4) siswa berinisiatif mencari informasi baru. Penelitian ini dibantu oleh 3 observer yang masuk ke dalam kelas untuk melakukan pengamatan sesuai dengan lembar observasi. Observasi dilakukan menggunakan lembar observasi yang diisi dengan menuliskan hasil observasi pada kolom deskripsi. Hasil observasi digunakan peneliti
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
untuk memperkuat hasil perhitungan kuesioner dan pembahasan. Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa terdapat pada tabel 4.2 Tabel 4.2 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Siklus I Siklus I No
1.
2.
Indikator dan Variabel
Kondisi Awal
Persentase Minat 56.67% Secara Keseluruhan Rata-rata Skor Indikator Minat Siswa memiliki rasa senang saat 3.19 pembelajaran IPA Siswa memperhatikan saat proses 3.21 pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran 3.22 IPA Siswa berinisiatif mencari informasi 3.04 baru Prestasi Belajar Rata-rata Kelas Siswa yang mencapai KKM
P1
P2
P3
Rata-rata Hasil Siklus I
71.67%
83.33%
79.31%
83.33%
81.99%
3.69
3.78
3.88
3.89
3.85
3.71
3.82
3.93
3.86
3.72
3.80
3.79
3.84
3.81
3.54
3.37
3.38
3.51
3.42
Target
3.82
7.12
7.5
7.28
60.71%
70%
76.67%
Tabel 4.2 menunjukkan hasil peningkatan minat dan prestasi belajar pada siklus I pertemuan 1, 2, dan 3. Persentase minat siswa meningkat dari kondisi awal sebesar 61.67% meningkat menjadi 81.99% pada akhir siklus I. Peningkatan juga terjadi pada keempat indikator minat, yaitu: (1) indikator rasa senang meningkat dari kondisi awal 3.19 meningkat menjadi 3.85 pada akhir siklus I; (2) indikator memperhatikan meningkat dari kondisi awal 3.21 meningkat menjadi 3.93; (3) indikator keterlibatan meningkat dari kondisi awal 3.22 meingkat menjadi 3.84; dan (4) indikator inisiatif meningkat dari kondisi awal 3.04 meningkat menjadi 3.51 pada akhir siklus I. Rata-
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
rata kelas untuk kondisi awal adalah 7,12 kemudian meningkat menjadi 7.28. Siswa yang mencapai KKM dari kondisi awal adalah 60,71% kemudian meningkat menjadi 76.67%. d.
Refleksi Peneliti menganalisa hasil perhitungan kuesioner yang diperkuat hasil observasi
yang menunjukkan bahwa penelitian pada siklus 1 belum dapat mencapai salah satu target indikator minat yang telah ditentukan sebelumnya. Indikator tersebut adalah inisiatif siswa mencari informasi lain yang berhubungan dengan materi. Selain itu, penelitian pada siklus I belum mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sesuai dengan target yang telah ditentukan sebelumnya.
Oleh karena itu, penelitian
dilanjutkan ke siklus II. Belum tercapainya target yang telah ditentukan pada siklus 2 dimungkinkan karena adanya kendala-kendala yang dihadapi pada saat kegiatan pembelajaran siklus I. Kendala-kendala yang dihadapi pada penelitian siklus I adalah sebagai berikut: 1) siswa dalam kelompok berebut untuk melakukan percobaan yang dilakukan, 2) beberapa siswa yang kurang aktif dalam melakukan percobaan dikarenakan teman-teman dalam kelompoknya sudah melaksanakan kegiatan percobaan, 3) saat mengerjakan LKS banyak siswa yang kurang memahami perintah yang diberikan dalam kegiatan kegiatan pembelajaran, 4) kurang adanya tindak lanjut setelah siswa melakukan percobaan dan mengumpulkan laporan, 5) suasana kelas yang sangat ramai, beberapa kali kegaduhan dalam kelas tidak dapat dikendalikan, 6)
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
siswa tidak belajar dirumah sebelumnya karena tidak diberi tugas untuk membawa alat dan bahan untuk percobaan. Berdasarkan kendala-kendala tersebut, peneliti membuat jalan keluar untuk mengatasi kendala-kendala tersebut dengan mengurangi jumlah anggota pada masing-masing kelompok. Siswa pada siklus I yang dibagi menjadi 5 kelompok yang beranggotakan 6 orang siswa, selanjutnya pada siklus II akan dibagi menjadi 6 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 orang siswa. Pengurangan jumlah anggota dalam kelompok ini dimaksudkan untuk meningkatkan inisiatif siswa untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan materi serta prestasi belajar siswa. Selain itu guru juga meminta kepada siswa untuk membawa bahan yang akan digunakan untuk percobaan. Tugas ini diberikan kepada siswa dengan tujuan agar siswa belajar mengenai materi yang akan dipelajari di sekolah. Siswa diharapkan dapat mencari informasi mengenai benda-benda yang akan dibawa melalui bertanya kepada orang lain, membaca buku, dan mencari di internet. Meningkatnya inisiatif siswa untuk mencari informasi lain yang berhubungan dengan materi diharapkan juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. 2.
Siklus II
a.
Perencanaan Berdasarkan
hasil
refleksi
penelitian
siklus
I,
selanjutnya
peneliti
mempersiapkan instrumen yang diperlukan pada pembelajaran di siklus II. Persiapan pertama yang dilakukan peneliti adalah mengkaji Kompetensi Dasar: “6.3
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya”. Peneliti selanjutnya menyusun perangkat pembelajaran yang diperlukan untuk penelitian siklus II yaitu silabus, RPP, LKS, Soal evaluasi, materi ajar, dan media pembelajaran. Perangkat pembelajaran yang disusun oleh peneliti di dasarkan pada hasil refleksi penelitian siklus I. Setelah perangkat pembelajaran selesai dibuat, peneliti kemudian melakukan content validity kepada 3 ahli yaitu dosen, kepala sekolah dan guru kelas dan face validity dengan guru kelas. Selanjutnya peneliti melakukan uji validitas secara empiris untuk soal evaluasi yang akan diberikan pada akhir siklus II. Uji validitas ini dilakukan pada siswa kelas VA SD Negeri Jongkang. Peneliti memilih melakukan uji validasi secara empiris di SD Negeri Jongkang karena SD Negeri Jongkang ini terletak tidak jauh dari SD N Selomulyo dan karakter siswanya pun relatif sama. Peneliti selanjutnya melakukan perhitungan validitas dan reliabilitas soal evaluasi menggunakan SPSS 16. b.
Pelaksanaan Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama
dilaksanakan pada hari selasa tanggal 26 November 2013. Kegiatan dimulai dengan salam, doa, dan presensi. Selanjutnya siswa bersama dengan guru melakukan kegiatan motivasi dengan menyanyikan lagu disini senang disana senang. Kegiatan ini bertujuan agar siswa semangat mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebagai kegiatan apersepsi, siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai benda-benda yang
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
ada di sekitar siswa. Setelah melakukan kegiatan apersepsi, guru menyampaikan kegiatan pembelajaran serta tujuan pembelajaran yang akan berlangsung. Kegiatan inti dimulai pada tahap eksplorasi dimana siswa diminta untuk mengamati benda-benda yang dibawa oleh guru. Siswa bersama dengan guru selanjutnya melakukan tanya jawab tentang bahan-bahan penyusun benda yang dibawa oleh guru serta sifat-sifatnya. Selanjutnya siswa dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa. Pembagian kelompok dilakukan dengan berhitung angka 1 sampai dengan 5. Siswa berkumpul sesuai dengan angka yang didapatkannya. Guru memberikan sebuah permasalah kepada siswa yaitu berbagai bahan penyusun benda yang ada di sekolah. Pada tahap elaborasi siswa mengidentifikasi masalah yang diberikan oleh guru serta merencanakan kegiatan pengamatan yang akan dilakukan di lingkungan sekolah berdasarkan LKS. Selanjutnya sebagai kegiatan pemecahan masalah, siswa melakukan pengamatan di lingkungan sekolah. Tempat-tempat yang diamati oleh siswa adalah ruang kelas, kantin, lapangan, toilet, masjid sekolah, parkir sepeda, dan perpustakaan. Perwakilan kelompok melaporkan hasil pengamatan sementara kepada guru. Berdasarkan masukan dari guru siswa menyelesaikan berbagai kegiatan yang ada di dalam LKS dan mengumpulkan LKS tersebut sebagai laporan hasil pengamatan. Pada tahap kolaborasi siswa bersama dengan guru melakukan tanya jawab mengenai kegiatan yang telah dilaksanakan.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Pada kegiatan akhir, siswa diminta untuk mengisi lembar kuesioner dan lembar refleksi. Selanjutnya, siswa diminta oleh guru untuk membawa benda-benda yang akan digunakan pada pertemuan selanjutnya. Benda-benda tersebut adalah, kaca, uang logam, kayu, kain, karet, kertas, dan plastic bening. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan salam, dan doa penutup. Pertemuan kedua pada siklus 2 ini dilakukan pada hari jumat tanggal 28 November 2013. Kegiatan pembelajaran dimulai dengan salam, doa, dan presensi. Selanjutnya siswa menyanyikan lagu tik-tik-tik bunyi hujan sebagai kegiatan motivasi. Kegiatan dilanjutkan dengan kegiatan apersepsi. Siswa melakukan tanya jawab tentang bahan-bahan yang telah mereka bawa dari rumah. Guru juga menyampaikan kegiatan serta tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Kegiatan inti dimulai dengan tahap eksplorasi dimana siswa bersama dengan guru mengamati benda-benda yang telah dibawa oleh siswa. Guru kemudian memberikan sebuah permasalahan tentang sifat dari benda-benda tersebut apabila dipanaskan, ditekan, dan dimasukkan ke dalam air. Pada tahap elaborasi, siswa bersama dengan kelompoknya mengidentifikasi masalah yang telah diberikan sebelumnya. Siswa selanjutnya merencanakan sebuah percobaan untuk membuktikan sifat dari benda-benda yang mereka bawa. Siswa bersama dengan kelompoknya melakukan percobaan dengan cara memanaskan benda-benda tersebut di atas air, menekannya menggunakan tangan, dan dimasukkan ke dalam air. Siswa selanjutnya mencatat hasil percobaan yang telah mereka lakukan. Siswa mendapatkan pengarahan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
dari guru untuk menyelesaikan LKS. Pada tahap kolaborasi, siswa bersama dengan guru melakukan tanya jawab mengenai kegiatan yang telah berlangsung. Pada kegiatan akhir, siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi. Selanjutnya, siswa mengisi lembar kuesioner dan lembar refleksi. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa, dan salam penutup. c.
Observasi Kegiatan observasi ini dilakukan sama seperti siklus I menggunakan lembar
observasi dan lembar kuesioner untuk mengetahui minat belajar siswa. Penelitian ini dibantu oleh 3 observer yang masuk ke dalam kelas untuk melakukan pengamatan pada indikator-indikator minat siswa. Perhitungan lembar kuesioner dilakukan seperti perhitungan pada siklus I. Tabel 4.3 Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Siklus II
Indikator dan Variabel Rata-rata Minat Keseluruhan Indikator Minat Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA Siswa berinisiatif mencari informasi baru Prestasi Belajar Rata-rata Kelas Siswa yang mencapai KKM
Siklus II Rata-rata Hasil P2 Siklus II
Hasil Siklus I
Target Capaian Siklus II
P1
81.99%
90%
93.33%
96.67%
95%
4.00
4.24
4.44
4.34
4.01
4.21
4.41
4.31
4.31
4.31
4.42
4.36
3.54
4.08
4.34
4.21
3.85 3.86 3.81 3.42
7.28
7.5
7,86
76,67%
77%
93,33%
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Tabel 4.3 di atas merupakan hasil capaian dari penelitian siklus II yang diadakan selama 2 kali pertemuan. Rata-rata minat siswa meningkat dari siklus I sebesar 81.99% meningkat menjadi 95% pada akhir siklus II. Seluruh indikator dan variabel meningkat dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Rata-rata kelas meningkat menjadi 7,86 dan siswa yang mencapai KKM meningkat menjadi 93,33%. d.
Refleksi Siklus II dilakukan sesuai perangkat pembelajaran yang telah disusun
sebelumnya. Pengurangan siswa dalam masing-masing kelompok yang sebelumnya berjumlah 6 orang siswa menjadi 5 orang siswa dalam masing-masing kelompok. Inisiatif siswa dan prestasi belajar siklus II telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan. Meskipun inisiatif dan prestasi belajar siklus II meningkat namun penelitian siklus II tidak terlepas dari kendala yang ditemui dalam kegiatan pembelajaran. Kendala tersebut adalah observer sulit mengamati siswa yang melakukan kegiatan pengamatan yang dilakukan di luar kelas. Peneliti akhirnya meminta siswa untuk melakukan pengamatan secara bersama-sama dengan kelompok lainnya agar mempermudah observer dalam melakukan pengamatan. B.
Hasil Penelitian Hasil penelitian adalah kualitas proses dan kualitas hasil. Kualitas proses adalah
proses yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran berlangsung yaitu minat siswa. Kualitas hasil adalah hasil yang diperoleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung (prestasi belajar).
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
94
Kualitas Proses Kualitas proses pada penelitian ini dilihat dari minat belajar siswa. Minat belajar
siswa diukur dengan menggunakan kuesioner yang di dalamnya terdapat 23 item yang merupakan penjabaran dari 4 indikator minat. Kuesioner diisi oleh siswa pada setiap akhir pertemuan pembelajaran. Contoh lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa pada siklus I terdapat pada lampiran 17. Berikut ini akan disajikan tabel hasil perhitungan kuesioner indikator siswa memiliki rasa senang mengikuti pembelajaran siklus I. a.
Hasil Pengolahan Data Minat Siklus I Berikut akan disajikan tabel perhitungan kuesioner untuk siklus I:
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus I Pertemuan 1 Nama Siswa AA AD AAF AHR ASA AL AAS AOV ANA AS BP DNP DAS DS EFY ETN JV LM LA MT NA NAD OV RR RAK RW RCN SM SMP VN Rata-rata Persentase
1
2
3
4
4 5 5 4 4 5 4 5 4 3 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 5 2 5 4
4 5 5 4 4 5 4 5 2 2 3 2 3 5 5 2 2 4 4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 5 2
5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 5 5 2 5 4 2 2 2 5 5 5 2 5 2
4 4 4 4 4 5 4 4 2 2 4 1 5 5 5 2 4 4 4 4 4 4 2 2 5 4 4 2 4 4
5
6
7
5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 2 2 4 3 4 3 2 2 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3.78
4 4 4 4 5 4 4 5 2 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 1 4 2
Rata 1 4.43 4.43 4.57 4.00 4.43 4.86 4.00 4.43 2.57 3.00 3.43 2.29 4.14 3.86 4.43 3.43 3.57 4.00 3.57 4.14 3.71 3.71 2.57 3.00 4.43 4.14 4.29 2.43 4.43 3.14
8
9
4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 4 4 4 5 4 2
4 4 5 4 4 4 5 4 4 3 3 2 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3
1 0 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 5 4 4 4 5 4 2
1 1 4 3 4 4 2 5 4 2 2 2 3 4 2 5 5 3 2 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 4 5 2 3.82
1 2 4 4 5 4 3 3 5 2 3 3 3 2 4 5 5 5 2 5 2 5 4 4 2 5 4 5 4 4 5 2
Rata 2 4.00 4.00 4.40 4.00 3.60 4.20 4.60 3.40 3.40 3.00 3.00 3.00 3.40 4.40 4.40 4.00 2.20 4.40 3.80 4.40 4.20 4.20 2.60 4.40 4.00 4.40 4.20 4.40 4.40 2.20
Nomor 1 1 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 4 3 5 4 2 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 2 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 2 4 2 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 2 5
1 5 4 4 4 4 5 4 2 5 2 2 2 2 4 5 5 5 2 5 4 5 3 5 3 1 4 4 4 4 4 2
1 6 4 4 4 4 5 4 4 4 2 2 2 2 3 4 4 4 2 5 5 5 4 4 3 3 5 5 4 4 4 2 3.80
1 7 4 4 5 5 5 4 4 4 2 4 2 2 5 4 4 4 2 4 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 2
Rata 3 4.00 4.00 4.20 4.20 4.80 4.20 3.80 4.40 2.60 3.40 2.00 2.80 3.60 4.20 4.20 4.20 2.00 4.60 4.40 4.60 3.80 4.40 3.00 3.00 4.80 4.60 3.60 4.00 4.00 2.60
1 8 4 4 4 4 5 4 2 2 2 2 2 1 3 4 4 4 3 4 5 1 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2
1 9 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 2 2 2 4 4 5 2 4 5 4 5 5 1 5 3 4 5 1 2 2
2 0 4 5 4 4 5 3 5 5 2 2 1 2 2 5 4 5 1 5 5 4 4 4 2 5 4 4 4 4 4 1
2 2 1 2 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 4 5 2 2 2 3 2 2 2 1 3 2 2 5 2 4 4 4 5 2 2 4 4 5 4 5 3 5 4 5 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 2 3.37
2 3 4 4 4 4 4 3 2 4 1 3 1 2 2 3 2 4 2 4 4 2 3 5 1 4 4 2 4 1 2 2
Rata 4 4.00 4.17 4.17 3.83 4.50 3.33 3.17 3.67 1.83 2.33 1.67 1.83 2.17 3.83 3.67 4.50 2.00 4.17 4.67 3.17 4.17 4.33 1.83 4.33 3.83 3.67 4.17 2.83 3.33 1.83
Tot al
Kriter ia
95 96 100 92 100 96 89 92 59 67 59 56 77 93 96 92 58 98 94 93 91 95 57 84 98 96 94 76 93 57
B B SB B SB B B B KB CB KB KB CB B B B KB B B B B B KB B B B B CB B KB
83.33%
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Keterangan : SB
: Sangat Berminat
B
: Berminat
CB
: Cukup Berminat
KB
: Kurang Berminat
TB
: Tidak Berminat
Tabel 4.4 menunjukkan peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai minimal cukup berminat pada siklus I pertemuan I sebesar 83.33% atau 24 dari 30 siswa. Rata-rata skor pada indikator rasa senang meningkat menjadi 3.78, indikator memperhatikan 3.82, keterlibatan 3.80, dan indikator inisiatif mencari informasi baru meningkat menjadi 3.37 dari skala 5 pada siklus I pertemuan 1. Tabel 4.5 di bawah ini akan disajikan hasil perhitungan kuesioner pada siklus I pertemuan 2.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus I Pertemuan 2 Nama Siswa AA AD AAF AHR ASA AL AAS AOV ANA AS BP DNP DAS DS EFY ETN JV LM LA MT NA NAD OV RR RAK RW RCN SM SMP VN Rata-rata Persentase
1 4 4
2 4 4
3 5 5
4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 2 5 2 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 5 4 4 2 5 4 4 3
4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 2 5 4 4 4 3 3 3 3 2
4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 4 4 1 4 4 4 4
5 5 5
6 4 5
7 4 5
Rata 1 4.29 4.71
8 4 5
9 4 4
10 4 4
11 4 4
12 4 5
Rata 2 4.00 4.40
4 4 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 4 2 4 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 4 5 5 5 4 5 4 4 2 4 5 5 3 2 3 4 4 4 3.88
4 4 3 4 2 4 5 4 5 4 5 5 2 4 5 2 4 4 4 5 5 4 3 3 3 3 1
4.00 3.86 4.00 4.00 3.14 3.86 3.71 4.14 4.14 3.86 4.43 4.43 3.86 3.86 4.00 3.57 4.00 2.71 4.29 4.71 4.43 4.00 2.43 4.29 3.00 3.57 3.14
4 4 5 5 2 4 5 4 5 5 4 5 4 2 5 5 5 3 5 5 4 4 2 5 4 5 4
4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 5 3 4 4 4 1 4 4 4 4 2 5 2 5 2
4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 1 4 4 4 2 4 5 4 4 2 4 3 4 4
4 4 3 3 2 3 5 2 5 3 3 1 5 2 4 4 4 2 5 5 4 4 2 5 2 4 1 3.82
4 4 4 5 2 5 4 5 5 5 3 3 4 1 5 4 4 2 5 4 4 4 2 5 3 4 4
4.00 4.00 4.00 4.20 2.60 4.00 4.80 3.80 4.60 4.20 3.80 3.20 4.40 1.80 4.40 4.20 4.20 2.00 4.60 4.60 4.00 4.00 2.00 4.80 2.80 4.40 3.00
Nomor 13 14 4 5 4 4 4 4 5 5 2 4 5 5 4 5 5 4 4 1 5 5 4 4 4 5 4 4 3 2 2 4 4
4 5 5 5 2 5 5 4 4 5 3 5 5 3 4 5 4 2 4 5 4 5 4 5 2 5 2
15 5 5
16 4 3
17 4 5
Rata 3 4.40 4.20
4 5 5 4 2 5 3 5 3 3 5 3 2 2 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 5 2
4 4 5 4 2 4 3 4 4 4 3 3 4 2 4 5 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 2 3.79
4 4 4 4 2 4 4 5 4 3 5 4 4 2 5 5 5 3 4 4 4 5 3 4 3 5 1
4.00 4.40 4.80 4.40 2.00 4.40 4.00 4.60 3.80 4.00 4.20 3.80 3.80 2.00 4.00 4.80 3.80 3.00 3.80 4.00 3.80 4.40 3.20 3.40 2.20 4.60 2.20
18 2 5
19 5 3
20 4 3
21 3 4
22 2 3
4 4 4 4 2 5 4 3 5 4 5 2 4 2 4 5 3 4 4 5 4 2 1 4 2 4 2
4 4 4 4 2 4 5 5 4 5 3 5 5 3 2 4 4 2 3 4 4 2 3 4 2 4 1
4 2 3 4 2 4 5 5 5 5 5 3 2 1 3 4 2 2 3 5 4 4 2 3 2 4 2
4 4 4 4 5 3 5 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3 3 3 2 4 2 3 3 2 3 3 5 1 1 5 4 4 4 5 4 4 4 5 2 1 4 4 2 3 4 4 1 2 3.38
23 4 3
Rata 4 3.33 3.50
3 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3 4 5 3 4 3 3 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2
3.83 3.67 3.67 4.17 2.33 4.00 4.33 4.17 4.17 4.00 3.83 3.33 3.67 2.33 3.00 3.67 3.00 2.50 3.50 4.17 3.67 3.33 1.83 3.50 2.17 3.67 1.67
Total 92 97 91 91 94 96 59 93 96 96 96 92 94 86 90 60 88 92 86 59 93 101 92 90 54 92 59 92 58
Kriteria B B B B B B KB B B B B B B B B KB B B B KB B SB B B KB B KB B KB
79.31%
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Keterangan : SB
: Sangat Berminat
B
: Berminat
CB
: Cukup Berminat
KB
: Kurang Berminat
TB
: Tidak Berminat
Tabel 4.5 menunjukkan peningkatan persentase siswa yang mampu mencapai minimal cukup berminat dalam pembelajaran sebesar 79.31%. Peningkatan minat juga terjadi pada indikator-indikator minat. Rata-rata skor indikator rasa senang meningkat menjadi 388, indikator memperhatikan meningkat menjadi 3.82, indikator keterlibatan meningkat menjadi 3.79, dan indikator inisiatif mencari informasi baru meningkat menjadi 3.38. Hasil perhitungan kuesioner siklus I pertemuan 3 akan disajikan pada tabel 4.6 berikut.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus I Pertemuan 3 Nama Siswa AA AD AAF AHR ASA AL AAS AOV ANA AS BP DNP DAS DS EFY ETN JV LM LA MT NA NAD OV RR RAK RW RCN SM SMP VN Rata-rata Persentase
1 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 5 4 4 4 3 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4
2 4 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 3 3 4 3 4
3 4 4 4 4 4 3 3 5 4 5 4 4 5 4 4 3 3 4 2 4 3 4 4 4 5 3 3 5 3 4
4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 4 5 3 5 5 3 1 5 3 4 3 5 4 4 4 3 4 5 5 1
5 6 4 5 3 5 3 4 3 5 4 3 4 4 4 5 2 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 5 5 4 3 3 3 2 2 4 5 3 4 4 3 3 3 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 5 1 3.89
7 4 4 4 3 3 5 3 3 4 4 4 4 4 5 3 2 1 5 5 5 2 4 2 5 4 5 4 4 2 4
Rata 1 4.29 4.14 4 4 3.71 3.86 4 4 4.57 4.71 4.29 4.29 4.14 4.57 4 3.14 2.43 4.43 3.43 3.86 3.14 4.14 3 4.14 4.14 3.71 3.71 4.29 3.29 3.29
8 4 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 2 5 3 4 4 5 5 4 2 1
9 5 5 4 3 5 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 3 3 5 3 5 3 5 4 5 5 4 2 2
10 4 4 3 3 4 5 3 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 4 2 3 2 3 3 4 5 4 3 1
11 12 5 5 3 4 3 5 3 5 3 5 3 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 3 5 1 3 3 5 5 4 3 3 2 2 3 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 4 2 1 4 4 3.93
Rata 2 4.6 4 3.8 3.6 4.4 4.6 3.8 4.4 4.4 4.8 4 4.4 4.6 4.6 4.2 4.2 3.2 3.8 3.8 3.8 2.2 4.2 3 4 3.8 4.8 4.8 3.6 2 2.4
Nomor 13 14 4 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 3 3 4 5 4 5 5 5 2 1 4 5 2 2 5 4 4 5 5 5 2 4 4 4 2 3 4 3
15 4 3 3 5 3 3 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 1
16 17 4 4 4 4 5 5 4 5 3 5 3 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 3 3 3 3 5 5 2 4 3 4 5 4 4 4 3 2 4 5 2 2 4 4 4 4 5 3 4 2 4 4 2 4 2 2 3.84
Rata 3 4 3.8 4.2 4.2 4 4 4.2 4.4 4.2 4.4 4 4.6 4.4 3.8 3.4 4.6 2.8 4 4.4 4.4 2 4.2 2 4.2 4.2 4.4 3.2 4 2.8 2.4
18 5 5 5 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 2 4 3 4 5 5 3 5 1 2
19 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 2 5 4 2 2 2 1 4 5 3 5 4 4 2
20 4 4 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5 2 1 5 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 1 3
21 22 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 2 3 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 5 4 5 3 2 4 3 3 4 2 5 2 1 3 4 5 2 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 3 2 2 2 3.51
23 4 4 3 3 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 3 2 2 4 1 4 4 4 4 4 1 1
Rata 4 4.17 4.17 3.5 3.67 4.17 4.17 3.67 3.33 3.5 4 3.67 3.67 3.5 3.83 4.17 3.83 2 3.67 3.67 3.17 2 3.5 2.17 4 4.17 4 4 3.83 2 2
Total 98 93 89 89 93 95 90 92 96 103 92 97 95 97 91 89 59 92 87 87 55 92 59 94 94 96 90 91 59 59
Kriteria B B B B B B B B B SB B B B B B B KB B B B KB B KB B B B B B KB KB
83.33%
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
Keterangan : SB
: Sangat Berminat
B
: Berminat
CB
: Cukup Berminat
KB
: Kurang Berminat
TB
: Tidak Berminat
Tabel 4.6 menunjukkan hasil peningkatan minat siswa pada pertemuan 3. Tabel 4.6 menunjukkan peningkatan pada persentase jumlah siswa yang mencapai minimal cukup berminat sebesar 83.33%. Total skor tertinggi mencapai 103 dan skor minat terendah mencapai 55. Peningkatan juga terjadi pada rata-rata skor setiap indikator minat. Indikator rasa senang meningkat menjadi 3.89, indikator perhatian meningkat menjadi 3.93, indikator keterlibatan meningkat menjadi 3.84, dan indikator inisiatif mencari informasi baru meningkat menjadi 3.51. Hasil perhitungan kuesioner pada pertemuan 1, pertemuan 2, pertemuan 3 siklus I selanjutnya dihitung rata-rata peningkatan pada siklus I. Hasil pencapaian minat pada siklus I akan disajikan pada tabel 4.7.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel 4.7 Hasil Pencapaian Minat Siswa Siklus I No.
1 2 3 4
Indikator Persentase Minat Keseluruhan Rata-rata Skor Indikator Minat Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran Siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran Siswa terlibat dalam pembelajaran IPA Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Capaian Pert.1 Pert.2 83.33% 79.31%
Pert.3 83.33%
Rata-rata 81.99%
3.78
3.88
3.89
3.85
3.82
3.82
3.93
3.86
3.72
3.79
3.84
3.81
3.54
3.38
3.51
3.42
Tabel 4.7 menunjukkan peningkatan minat siswa pada siklus I yang terdiri dari 3 pertemuan. Peningkatan persentase minat siswa secara keseluruhan pada siklus I adalah sebesar 81.99%. Peningkatan rata-rata skor indikator rasa senang pada siklus I adalah 3.85. Peningkatan rata-rata skor indikator memperhatikan adalah 3.86. Peningkatan rata-rata skor indikator keterlibatan adalah 3.81. Peningkatan rata-rata skor indikator inisiatif adalah 3.42. Hasil Capaian pada siklus I selanjutnya dibandingkan dengan kondisi awal dan target capaian yang telah ditentukan sebelumnya. Tabel 4.8 merupakan hasil perbandingan kondisi awal dengan peningkatan minat pada siklus I.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel 4.8 Perbandingan Kondisi Awal dengan Peningkatan Minat Siklus I
Indikator dan Variabel
Kondisi Awal
Target Capaian Siklus I
Rata-rata Hasil Siklus I
Persentase Minat Siswa Secara Keseluruhan
56.67%
71.67%
81.99%
Tercapai
3.19
3.69
3.85
Tercapai
3.21
3.71
3.86
Tercapai
3.22
3.72
3.81
Tercapai
3.04
3.54
3.42
Belum Tercapai
Keterangan
Rata-rata Skor Indikator Minat Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Tabel 4.8 menunjukkan perbandingan antara kondisi awal, target capaian dan hasil capaian minat belajar siswa pada siklus I. Hasil perbandingan menunjukkan bahwa peningkatan pada persentase siswa yang berminat dalam pembelajaran pada siklus I adalah 81.99%. Peningkatan persentase jumlah siswa yang berminat sudah mencapai target yang ditentukan yaitu 71.67%. Perbandingan juga dilakukan pada peningkatan rata-rata skor indikator minat. Peningkatan yang terjadi pada indikator rasa senang adalah 3.85. Hasil capaian ini sudah dapat mencapai target yang ditentukan yaitu 3.69. Peningkatan skor rata-rata pada indikator memperhatikan adalah 3.86. Peningkatan ini sudah dapat mencapai target yang ditentukan yaitu 3.71. Peningkatan rata-rata skor pada indikator memperhatikan yang sebesar 3.81 sudah dapat mencapai target yang telah ditentukan yaitu 3.72. Indikator terakhir yang mengalami peningkatan adalah indikator inisiatif mencari informasi baru. Peningkatan pada indikator inisiatif mencari informasi baru mencapai 3.42, namun
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
peningkatan pada indikator ini belum dapat mencapai target capaian yang telah ditetapkan sebesar 3.54. Hasil perbandingan di atas digunakan oleh peneliti sebagai dasar melanjutkan ke siklus 2. Persentase minat dan indikator yang sudah mencapai target capaian akan ditentukan target capaian baru yang digunakan pada siklus II. Indikator yang belum mencapai target yang tentukan tetap menggunakan target capaian pertama. Target capaian minat pada siklus II akan disajikan pada tabel 4.9. Tabel 4.9 Target Capaian Minat Siklus II Indikator dan Variabel Persentase Minat Siswa Secara Keseluruhan
Kondisi Awal 56.67%
Target Capaian
Hasil Siklus I
Target Capaian Siklus II
71.67%
81.99%
90%
Rata-rata Skor Indikator Minat Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA Siswa berinisiatif mencari informasi baru
3.19
3.69
3.85
4.00
3.21
3.71
3.86
4.01
3.22
3.72
3.81
4.31
3.04
3.54
3.42
3.54
Tabel 4.9 menjelaskan mengenai target capaian minat pada siklus II. Target capaian ini disusun berdasarkan capaian yang dapat dicapai oleh siswa pada siklus I. Hasil siklus I menunjukkan bahwa peningkatan persentase minat siswa secara keseluruhan sebesar 81.99%. Target capaian pada siklus II adalah 90%. Target capaian untuk rata-rata skor indikator minat rasa senang adalah sebesar 4.00, indikator memperhatikan adalah 4.01, indikator keterlibatan adalah 4.31, dan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
indikator inisiatif mencari informasi baru sebesar 3.54. Target capaian untuk indikator inisiatif sama dengan target capaian pada siklus I. Hal ini dikarenakan target pada siklus I belum dapat tercapai sehingga harus dilanjutkan pada siklus II. Tabel 4.10 di bawah ini merupakan tabel hasil perhitungan kuesioner minat pada siklus II pertemuan I.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b.
105
Hasil Pengolahan Data Minat Siklus II Hasil kuesioner pada siklus I menunjukkan adanya peningkatan minat pada
rata-rata minat secara keseluruhan dan masing-masing indikator minat. Hasil menunjukkan bahwa terdapat 1 indikator yaitu inisiatif mencari informasi lain yang belum mencapai target capaian. Hal tersebut yang mendasari peneliti untuk melanjutkan penelitian siklus II. Salah satu contoh lembar kuesioner yang telah diisi oleh siswa terdapat pada lampiran 18. Berikut akan akan disajikan hasil perhitungan kuesioner minat pada siklus II yang terdiri dari 2 pertemuan.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Kuesioner Minat Siklus II Pertemuan 1 Nama Siswa AA AD AAF AHR ASA AL AAS AOV ANA AS BP DNP DAS DS EFY ETN JV LM LA MT NA NAD OV RR RAK RW RCN SM SMP VN Rata-rata
Nomor 1
2
3
4
5
6
7
Rata 1
8
9
10
11
12
Rata 2
13
14
15
16
17
Rata 3
18
19
20
21
22
23
Rata 4
4 4 4 5 2 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5
4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4
5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 3
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 2 4 4 5 4 4
5 4 4 2 2 4 5 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 5 4 4 4 4 5 5 3 5 5 4 5 2 4.24
4 5 4 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 1
5 4 4 5 1 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 2 4 4 5 5 1
4.43 4.29 4.14 4.00 2.71 4.43 4.57 4.43 4.43 4.14 4.00 4.29 4.43 4.14 4.57 4.43 4.14 4.71 4.57 4.57 4.14 4.43 4.43 4.57 3.14 4.57 4.43 4.57 4.57 2.86
4 5 4 5 1 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 2 4 4 5 3 4
4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 1 4 5 5 5 2
4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 2 4 5 5 5 3
3 4 4 5 1 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 5 5 4 5 2 5 5 5 5 2 4.21
5 4 4 5 2 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 2 5 3 5 4 2
4.26 4.25 4.09 4.23 2.52 4.42 4.66 4.49 4.42 4.16 4.08 4.18 4.26 4.16 4.51 4.42 4.32 4.67 4.51 4.51 4.40 4.34 4.34 4.58 2.63 4.51 4.42 4.74 4.51 2.76
4 4 5 4 3 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5 4 2
4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 5 4 3
5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 4 5 5 2
5 5 5 4 4 5 5 4 5 2 5 4 5 4 3 2 5 4 4 5 5 5 5 4 3 5 4 5 5 3 4.31
4 5 4 5 3 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 2 5 5 4
4.40 4.60 4.60 4.60 3.40 4.60 4.20 4.80 4.60 4.20 4.40 4.40 4.80 4.00 4.00 3.60 4.60 4.40 4.00 4.80 4.40 4.80 4.40 4.60 3.00 5.00 3.60 5.00 4.60 2.80
4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 2 4 4 5 5 2
4 5 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4
5 4 4 4 2 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 1 5 4 4 4 2
5 5 5 5 5 5 4 5 2 3 5 5 5 4 5 4 4 2 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 2 4 5 4 4 4 5 2 5 4 3 5 4 4 4 2 3 2 3 4 5 5 5 5 2 1 4.08
4 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 1 4 4 4 3 2
4.50 4.50 4.67 4.33 2.67 4.67 4.33 4.33 3.50 4.50 4.17 4.50 4.67 4.33 4.50 4.17 4.17 4.00 4.17 4.17 4.00 4.33 4.33 4.33 2.17 3.67 3.83 4.50 4.33 2.17
Tot Krite al ria 100 SB 101 SB 100 SB 100 SB 63 CB 104 SB 103 SB 104 SB 97 B 98 B 96 B 99 SB 103 SB 96 B 101 SB 96 B 100 SB 102 SB 99 SB 103 SB 99 SB 102 SB 100 SB 104 SB 59 KB 101 SB 94 B 109 SB 103 SB 60 KB 93.33
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Keterangan : SB
: Sangat Berminat
B
: Berminat
CB
: Cukup Berminat
KB
: Kurang Berminat
TB
: Tidak Berminat
Tabel 4.10 menunjukkan hasil perhitungan kuesioner minat pada siklus II pertemuan 1. Hasil perhitungan kuesioner menunjukkan bahwa peningkatan persentase minat belajar siswa secara keseluruhan adalah 93.33%. Peningkatan juga terjadi pada indikator-indikator minat. Peningkatan pada indikator rasa senang mencapai 4.24, indikator memperhatikan 4.21, indikator keterlibatan mencapai 4.31, dan indikator inisiatif mencari informasi baru mencapai 4.08. Hasil perhitungan kuesioner pada siklus II pertemuan 2 akan disajikan pada tabel 4.11.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 109
Tabel 4.11 Hasil Perhitungan Kuesioner Siklus II Pertemuan 2 Nama Siswa AA AD AAF AHR ASA AL AAS AOV ANA AS BP DNP DAS DS EFY ETN JV LM LA MT NA NAD OV RR RAK RW RCN SM SMP VN Rata-rata Persentase
1 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4
2 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 2
3 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3
4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 2
5 6 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 4 3 3 4.44
7 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 3 4 2 3
Rata 1 4.14 4.29 4.29 4.57 4.57 4.71 4.29 4.57 4.71 4.57 4.43 4.29 4.29 4.57 4.71 4.29 4.86 4.14 4.57 4.57 4.71 4.71 4.57 4.57 4.57 4.71 4.57 4.29 4.14 2.86
8 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 2
9 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 4
1 0 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4
1 1 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 2 4.41
1 2 5 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4
Nomor 1 Rata 2 3 5.00 5 4.40 4 4.00 4 4.00 4 4.00 4 4.20 5 4.60 4 4.40 4 4.60 5 3.80 4 4.40 5 4.40 5 4.60 4 4.80 5 4.60 5 4.40 5 4.80 5 4.40 4 4.40 4 4.80 4 4.60 5 4.40 5 5.00 5 4.40 4 4.60 4 4.00 5 4.40 4 4.40 4 4.60 4 3.20 3
1 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 4 2
1 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4 3
1 6 4 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 4 2 4.42
1 7 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 5 3 2
Rata 3 4.60 4.00 4.40 4.00 4.40 4.60 4.80 4.20 4.80 4.40 5.00 4.40 4.60 4.80 5.00 4.60 4.60 4.20 4.40 4.40 4.60 4.60 4.40 4.80 4.40 4.60 4.40 4.40 3.80 2.40
1 8 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 2
1 9 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 2
2 0 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 2 4 4 3 3
2 1 4 5 4 5 5 5 5 5 4 5 4 3 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 5 2 4.34
2 2 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 5 3 5 2
2 3 5 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4 5 2 5 5 5 2 4 5 2 4 4 5 4 5 4 5 1
Total Rata 4 4.50 4.50 4.17 4.33 4.50 4.17 4.50 4.83 4.50 4.83 4.17 4.17 4.33 4.67 3.67 4.33 4.83 4.83 4.00 4.50 4.83 4.33 4.33 4.67 4.50 4.00 4.33 4.33 4.67 2.00
104 99 97 98 101 102 104 104 107 102 103 99 102 108 103 101 110 101 100 105 108 104 105 106 104 100 102 100 99 60
Kriteri a SB SB B B SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB SB KB
96.67
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Keterangan : SB
: Sangat Berminat
B
: Berminat
CB
: Cukup Berminat
KB
: Kurang Berminat
TB
: Tidak Berminat
Tabel 4.11 menunjukkan perhitungan kuesioner minat pada siklus II pertemuan 2. Peningkatan persentase siswa yang berminat dalam pembelajaran mencapai 96.67%. Peningkatan juga terjadi pada masing-masing indikator minat. Peningkatan indikator rasa senang mencapai 4.44, indikator memperhatikan mencapai 4.41, indikator keterlibatan mencapai 4.42, dan indikator mencari informasi baru mencapai 4.34. Hasil perhitungan kuesioner pada pertemuan 1 dan pertemuan 2 dihitung untuk mengetahui pencapaian minat pada siklus II. Tabel 4.12 Hasil Pencapaian Minat Siswa Siklus II Capaian
Indikator
Rata-rata
Pert.1
Pert.2
93.33%
96.67%
95%
4.24
4.44
4.34
Siswa memperhatikan seluruh proses pembelajaran
4.21
4.41
4.31
Siswa terlibat pembelajaran IPA
4.31
4.42
4.36
4.08
4.34
4.21
Persentase Minat Secara Keseluruhan Rata-rata Skor Indikator Minat Siswa memiliki perasaan senang saat pembelajaran
Siswa berinisiatif informasi lain
dalam mencari
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Tabel 4.12 menunjukkan hasil pencapaian minat siklus II yang terdiri dari 2 pertemuan. Peningkatan persentase siswa yang berminat dalam pembelajaran pada pertemuan 1 mencapai 93.33%, dan kembali meningkat pada pertemuan 2 sebesar 96.67%. Rata-rata peningkatan persentase siswa yang berminat pada siklus II adalah 95%. Peningkatan juga terjadi pada indikator-indikator minat. Peningkatan rata-rata skor indikator rasa senang mencapai 4.34 pada siklus II. Peningkatan rata-rata skor indikator memperhatikan mencapai 4.31 pada siklus II. Peningkatan rata-rata skor indikator keterlibatan mencapai 4.36. Peningkatan rata-rata skor indikator inisiatif mencari informasi baru mencapai 4.21. Peningkatan minat pada siklus I dan siklus II akan disajikan pada tabel 4.13. Tabel 4.13 Peningkatan Minat Siklus I dan Siklus II
Indikator dan Variabel
Persentase minat siswa secara keseluruhan
Kondis i Awal
Target Capaia n Siklus I
Hasil Capaian Siklus I
Target Capaia n Siklus II
56.67%
71.67%
81.99%
90%
3.19
3.69
3.85
4.00
4.34
Tercapai
3.21
3.71
3.86
4.01
4.31
Tercapai
3.22
3.72
3.81
4.31
4.36
Tercapai
3.04
3.54
3.42
3.54
4.21
Tercapai
Ratarata Hasil Siklus II 95%
Ket.
Tercapa i
Rata-rata Skor Indikator Minat Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA Siswa berinisiatif mencari informasi baru
Tabel 4.13 menunjukkan peningkatan minat pada siklus I dan siklus II. Peningkatan minat pada persentase siswa yang berminat atau yang mencapai minimal
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
cukup berminat pada siklus I mencapai 81.99% dan meningkat kembali menjadi 95% pada siklus II. Peningkatan rata-rata skor minat indikator rasa senang mencapai 3.85 pada siklus I dan mencapai 4.34 pada siklus II. Peningkatan minat rata-rata skor minat indikator memperhatikan mencapai 3.86 pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 4.31 pada siklus II. Peningkatan rata-rata skor minat pada indikator keterlibatan dari kondisi awal 3.22 meningkat pada siklus I sebesar 3.81 dan kembali meningkat menjadi 4.36 pada siklus II. Peningkatan juga terjadi pada skor rata-rata indikator inisiatif mencari informasi baru sebesar 3.42 pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 4.21 pada siklus II. Peningkatan yang terjadi pada indikator inisiatif mencari informasi baru pada siklus I belum mencapai target yang ditentukan sehingga penelitian berlanjut ke siklus 2 untuk mencapai target yang telah ditentukan yaitu sebesar 3.54. 2.
Kualitas Hasil Kualitas hasil dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa. Kusuma dan
Dwitagama (2009: 153) yang menyatakan bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, biasanya ditunjukkan dengan nilai atau angka yang diberikan oleh guru. Prestasi belajar siswa dalam penelitian ini didapatkan dari nilai kognitif, nilai afektif, dan nilai psikomotorik. Nilai kognitif berasal dari nilai evaluasi siswa pada setiap siklus. Nilai afektif didapatkan dari penilaian menggunakan rubrik afektif dan nilai psikomotorik
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
didapatkan dari kegiatan percobaan yang dilakukan siswa. Baik siklus I dan siklus II semuanya menggunakan ketiga penilaian tersebut. a.
Penilaian Kognitif Penilaian kognitif dilakukan pada pertemuan terakhir setiap siklus. Penilaian
ranah kognitif dilakukan pada setiap pertemuan baik siklus I maupun siklus II. Salah satu contoh lembar evaluasi yang telah diisi oleh siswa pada siklus I terlampir pada lampiran 17. Salah satu contoh lembar evaluasi yang telah diisi oleh siswa pada siklus II terlampir pada lampiran 18. Berikut ini merupakan hasil penilaian kognitif yaitu nilai hasil evaluasi siswa pada siklus I dan siklus II. Tabel 4.14 Hasil Penilaian Kognitif Siklus I dan Siklus II Nama Siswa
Siklus 1 Skor Tes
Nilai Tes
AA
15
7.5
AD
12
AAF
Siklus 2 KKM
Skor Tes
Nilai Tes
KKM
LULUS KKM
14
7
LULUS KKM
6
TIDAK LULUS KKM
14
7
LULUS KKM
16
8
LULUS KKM
15
7.5
LULUS KKM
AHR
17
8.5
LULUS KKM
16
8
LULUS KKM
ASA
15
7.5
LULUS KKM
14
7
LULUS KKM
AL
16
8
LULUS KKM
15
7.5
LULUS KKM
AAS
12
6
TIDAK LULUS KKM
17
8.5
LULUS KKM
AOV
14
7
LULUS KKM
13
6.5
LULUS KKM
ANA
10
5
TIDAK LULUS KKM
17
8.5
LULUS KKM
AS
20
10
LULUS KKM
16
8
LULUS KKM
BP
12
6
TIDAK LULUS KKM
15
7.5
LULUS KKM
DNP
15
7.5
LULUS KKM
17
8.5
LULUS KKM
DAS
18
9
LULUS KKM
19
9.5
LULUS KKM
DS
16
8
LULUS KKM
18
9
LULUS KKM
EFY
16
8
LULUS KKM
18
9
LULUS KKM
ETN
18
9
LULUS KKM
14
7
LULUS KKM
JV
12
6
TIDAK LULUS KKM
12
6
TIDAK LULUS KKM
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama Siswa
Siklus 1 Skor Tes
Nilai Tes
Siklus 2 KKM
Skor Tes
Nilai Tes
KKM
LM
12
6
TIDAK LULUS KKM
19
9.5
LULUS KKM
LA
18
9
LULUS KKM
20
10
LULUS KKM
MT
16
8
LULUS KKM
19
9.5
LULUS KKM
NA
14
7
LULUS KKM
20
10
LULUS KKM
NAD
15
7.5
LULUS KKM
14
7
LULUS KKM
OV
15
7.5
LULUS KKM
20
10
LULUS KKM
RR
11
5.5
TIDAK LULUS KKM
15
7.5
LULUS KKM
RAK
12
6
TIDAK LULUS KKM
18
9
LULUS KKM
RW
15
7.5
LULUS KKM
13
6.5
LULUS KKM
RCN
12
6
TIDAK LULUS KKM
17
8.5
LULUS KKM
SM
14
7
LULUS KKM
14
7
LULUS KKM
SMP
10
5
TIDAK LULUS KKM
13
6.5
LULUS KKM
VN
14
7
LULUS KKM
14
7
LULUS KKM
432.00
216.00
480.00
240.00
14.40
7.20
16.00
8.00
jumlah
114
Siswa yang mencapai KKM: 20
Siswa yang mencapai KKM : 29
Tabel 4.14 menunjukkan hasil evaluasi siswa pada siklus I dan siklus II. Hasil siklus I menunjukkan terdapat 20 dari 30 siswa yang lulus KKM. Nilai terendah adalah 5 sedangkan nilai tertinggi adalah 10. Nilai rata-rata kelas pada siklus I adalah 7,08. Nilai rata-rata kelas didapatkan dengan menjumlahkan nilai seluruh siswa kemudian membaginya dengan jumlah siswa (
).
Tabel di atas juga menjelaskan bahwa pada siklus II terdapat 29 dari 30 siswa yang lulus KKM. Nilai terendah pada siklus II ini adalah 6 sedangkan nilai tertinggi adalah 10. Nilai rata-rata kelas untuk siklus II adalah 8 yang didapatkan dari menjumlahkan nilai seluruh siswa kemudian membaginya dengan jumlah siswa
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
. Selain penilaian kognitif, prestasi belajar siswa didapatkan dari nilai afektif dan nilai psikomotorik. b.
Penilaian Afektif Penilaian afektif didapatkan selama siswa mengikuti kegiatan pembelajaran
pada siklus I dan siklus II. Penilaian afektif dilakukan dengan menghitung hasil kuesioner setiap pertemuan. Hasil penilaian afektif dapat dilihat dalam tabel berikut ini: Tabel 4.15 Hasil Penilaian Afektif Siklus I dan Siklus II Nama Siswa AA AD AAF AHR ASA AL AAS AOV ANA AS BP DNP DAS DS EFY ETN JV LM LA MT NA
P1 6.43 7.22 7.74 6.43 7.39 7.13 6.61 7.13 5.04 6.35 5.91 5.48 5.83 7.74 6.70 6.61 5.13 7.91 7.13 6.70 5.39
P2 7.30 9.22 0.00 7.30 6.35 9.13 7.04 6.52 5.57 7.83 7.04 6.43 7.57 7.30 7.04 6.00 4.96 8.35 6.52 6.17 5.04
Siklus I P3 5.57 6.52 6.00 7.13 6.09 7.65 6.70 5.65 7.22 8.43 7.04 6.09 5.74 7.65 6.35 6.96 4.43 6.96 5.30 6.26 5.30
Rata-rata 6.43 7.65 4.58 6.96 6.61 7.97 6.78 6.43 5.94 7.54 6.67 6.00 6.38 7.57 6.70 6.52 4.84 7.74 6.32 6.38 5.25
P1 6.70 6.35 7.83 5.65 5.48 6.78 8.26 8.43 6.43 6.96 6.61 7.13 6.26 7.48 6.17 7.48 5.57 7.57 6.96 7.22 6.43
Siklus II P2 Rata-rata 7.83 7.26 7.39 6.87 7.83 7.83 6.09 5.87 6.78 6.13 7.13 6.96 8.09 8.17 8.43 8.43 8.61 7.52 7.30 7.13 6.78 6.70 6.17 6.65 6.61 6.43 5.91 6.70 6.61 6.39 7.48 7.48 5.30 5.43 7.48 7.52 6.52 6.74 6.87 7.04 7.83 7.13
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Nama Siswa NAD OV RR RAK RW RCN SM SMP VN
P1 7.65 5.30 6.43 6.87 6.35 6.43 5.48 6.17 4.09
P2 7.74 8.70 5.83 6.43 4.78 6.70 6.26 6.43 3.91
Siklus I P3 7.13 5.04 6.09 6.00 6.43 6.09 6.00 5.22 4.00
Rata-rata 7.51 6.35 6.12 6.43 5.86 6.41 5.91 5.94 4.00
P1 6.43 6.43 6.96 5.48 7.22 6.61 5.74 6.26 4.61
116
Siklus II P2 Rata-rata 7.48 6.96 7.13 6.78 5.57 6.26 8.09 6.78 6.96 7.09 6.61 6.61 6.17 5.96 6.96 6.61 4.70 4.65
Tabel 4.15 merupakan hasil penilaian afektif pada siklus I dari pertemuan 1 hingga pertemuan 3, dan siklus II dari pertemuan 1 hingga 2. Pada siklus I, Terdapat 19 siswa yang masuk ke dalam kategori tinggi yaitu siswa yang mencapai skor di atas 6.3. Nilai tertinggi siklus I adalah 7.97 dan nilai terendah adalah 4.00. Pada siklus II siswa yang berhasil mencapai kategori tinggi berjumlah 24 siswa. Nilai tertinggi pada siklus II adalah 8.43 dan nilai terendah adalah 4.65. c.
Penilaian Psikomotorik Prestasi belajar siswa juga dihitung dari ranah psikomotorik. Nilai psikomorik
didapatkan dengan mengisi lembar penilaian psikomotorik yang terlampir pada lampiran 17 untuk siklus I dan lampiran 18 untuk siklus II. Lembar Penilaian psikomotorik ini dilakukan diisi oleh guru pada saat siswa melakukan kegiatan pemecahan masalah. Tabel 4.16 merupakan hasil penilaian psikomtorik pada siklus I dan siklus II.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Tabel 4.16 Hasil Penilaian Psikomotorik Siswa Siklus I dan Siklus II Siklus 1 Nama Siswa
Siklus 2
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
skor
skor
Skor
Nilai
Nilai
Nilai
Nilai ratarata
Pertemuan 1 Skor
Nilai
Pertemuan 2 Skor
Nilai
Nilai ratarata
AA
5
8.33
4
6.67
5
8.33
7.78
5
8.33
6
10.00
9.17
AD
5
8.33
4
6.67
5
8.33
7.78
5
8.33
6
10.00
9.17
AAF
5
8.33
5
8.33
8.33
5
8.33
10.00
9.17
AHR
4
6.67
5
8.33
5
8.33
7.78
5
8.33
5
8.33
8.33
ASA
5
8.33
5
8.33
5
8.33
8.33
5
8.33
6
10.00
9.17
AL
5
8.33
5
8.33
6
10.00
8.89
6
10.00
5
8.33
9.17
AAS
6
10.00
5
8.33
5
8.33
8.89
6
10.00
6
10.00
10.00
AOV
6
10.00
4
6.67
6
10.00
8.89
5
8.33
5
8.33
8.33
ANA
5
8.33
6
10.00
5
8.33
8.89
6
10.00
6
10.00
10.00
AS
6
10.00
5
8.33
6
10.00
9.44
6
10.00
5
8.33
9.17
BP
5
8.33
6
10.00
5
8.33
8.89
6
10.00
5
8.33
9.17
DNP
6
10.00
5
8.33
6
10.00
9.44
6
10.00
5
8.33
9.17
DAS
5
8.33
4
6.67
5
8.33
7.78
6
10.00
6
10.00
10.00
DS
6
10.00
5
8.33
6
10.00
9.44
5
8.33
6
10.00
9.17
EFY
5
8.33
5
8.33
5
8.33
8.33
5
8.33
5
8.33
8.33
ETN
4
6.67
6
10.00
6
10.00
8.89
6
10.00
5
8.33
9.17
JV
3
5.00
5
8.33
5
8.33
7.22
5
8.33
5
8.33
8.33
LM
5
8.33
6
10.00
6
10.00
9.44
5
8.33
5
8.33
8.33
LA
4
6.67
5
8.33
5
8.33
7.78
5
8.33
5
8.33
8.33
MT
5
8.33
6
10.00
6
10.00
9.44
5
8.33
5
8.33
8.33
NA
5
8.33
5
8.33
5
8.33
8.33
5
8.33
4
6.67
7.50
NAD
4
6.67
4
6.67
6
10.00
7.78
6
10.00
5
8.33
9.17
OV
4
6.67
4
6.67
5
8.33
7.22
5
8.33
5
8.33
8.33
RR
4
6.67
4
6.67
6
10.00
7.78
5
8.33
5
8.33
8.33
RAK
4
6.67
5
8.33
5
8.33
7.78
5
8.33
5
8.33
8.33
RW
4
6.67
4
6.67
6
10.00
7.78
5
8.33
5
8.33
8.33
RCN
4
6.67
3
5.00
5
8.33
6.67
5
8.33
5
8.33
8.33
SM
4
6.67
4
6.67
6
10.00
7.78
5
8.33
5
8.33
8.33
SMP
4
6.67
4
6.67
5
8.33
7.22
5
8.33
5
8.33
8.33
VN
4
6.67
4
6.67
6
10.00
7.78
5
8.33
4
6.67
7.50
6
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Tabel 4.16 menunjukkan hasil penilaian psikomtorik setiap pertemuan siklus I dan siklus II. Siklus I menunjukkan bahwa rata-rata skor tertinggi adalah 9.44 dan rata-rata skor terendah adalah 6.67. Siklus II menunjukkan bahwa rata-rata skor tertinggi adalah 10 sedangkan rata-rata skor terendah adalah 7.50. Prestasi belajar siswa didapatkan dengan menjumlahkan 40% nilai kognitif, 30% nilai afektif, dan 30% nilai psikomotorik. Hasil perhitungan tersebut akan dibandingkan dengan nilai KKM. Apabila nilai siswa lebih dari 68 maka siswa tersebut lulus KKM, apabila nilai siswa kurang dari 68 maka siswa tersebut tidak lulus KKM. Tabel 4.17 merupakan hasil perhitungan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik siklus I. Tabel 4.17 Hasil Prestasi Belajar Kelas IV SD N Selomulyo Siklus I Nilai Siklus 1 Nama Siswa
N. Kognitif
Nilai Akhir
N.Psikomotorik
N.Afektif
Keterangan
AA
7.78
6.43
7.50
7.26
LULUS KKM
AD
7.78
7.65
6.00
7.03
LULUS KKM
AAF
8.33
4.58
8.00
7.07
LULUS KKM
AHR
7.78
6.96
8.50
7.82
LULUS KKM
ASA
8.33
6.61
7.50
7.48
LULUS KKM
AL
8.89
7.97
8.00
8.26
LULUS KKM
AAS
8.89
6.78
6.00
7.10
LULUS KKM
AOV
8.89
6.43
7.00
7.40
LULUS KKM
ANA
8.89
5.94
5.00
6.45
TIDAK LULUS KKM
AS
9.44
7.54
10.00
9.09
LULUS KKM
BP
8.89
6.67
6.00
7.07
LULUS KKM
DNP
9.44
6.00
7.50
7.63
LULUS KKM
DAS
7.78
6.38
9.00
7.85
LULUS KKM
DS
9.44
7.57
8.00
8.30
LULUS KKM
EFY
8.33
6.70
8.00
7.71
LULUS KKM
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Nilai Siklus 1 Nama Siswa
N. Kognitif
Nilai Akhir
N.Psikomotorik
N.Afektif
ETN
8.89
6.52
9.00
8.22
LULUS KKM
JV
7.22
4.84
6.00
6.02
TIDAK LULUS KKM
LM
9.44
7.74
6.00
7.56
LULUS KKM
LA
7.78
6.32
9.00
7.83
LULUS KKM
MT
9.44
6.38
8.00
7.95
LULUS KKM
NA
8.33
5.25
7.00
6.87
LULUS KKM
NAD
7.78
7.51
7.50
7.59
LULUS KKM
OV
7.22
6.35
7.50
7.07
LULUS KKM
RR
7.78
6.12
5.50
6.37
TIDAK LULUS KKM
RAK
7.78
6.43
6.00
6.66
TIDAK LULUS KKM
RW
7.78
5.86
7.50
7.09
LULUS KKM
RCN
6.67
6.41
6.00
6.32
TIDAK LULUS KKM
SM
7.78
5.91
7.00
6.91
LULUS KKM
SMP
7.22
5.94
5.00
5.95
TIDAK LULUS KKM
VN
7.78
4.00
7.00
6.33
TIDAK LULUS KKM
Nilai Rata-rata Kelas
Keterangan
7.28
Tabel 4.17 menunjukkan hasil prestasi belajar siswa. Tabel di atas menjelaskan nilai rata-rata kelas siklus I adalah 7.28. Nilai tertinggi adalah 9.09 sedangkan nilai terendah adalah 5.95. Siswa yang lulus KKM adalah 23 orang siswa atau 76.67%. Berikut ini juga akan disajikan tabel hasil pencapaian prestasi belajar siswa pada siklus I. Tabel 4.18 Hasil Pencapaian Prestasi Belajar Siswa Siklus I Indikator dan Variabel
Kondisi Awal
Target
Rata-rata Hasil Siklus I
Rata-rata Kelas
7.12
7.50
7,28
Siswa yang mencapai KKM
60.71%
70%
76,67%
Ket Belum Tercapai Tercapai
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Tabel 4.18 menjelaskan nilai rata-rata kelas meningkat dari kondisi awal sebesar 7.12 menjadi 7.28 setelah diberi tindakan siklus I. Nilai rata-rata tersebut mengalami peningkatan sebesar 0.16. Peningkatan ini belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan yaitu 7.50. Tabel 4.20 juga menunjukkan siswa yang mencapai KKM meningkat dari kondisi awal sebesar 60.71% menjadi 76.67% setelah diberi tindakan pada siklus I. Jumlah siswa yang mencapai KKM mengalami peningkatan sebesar 15.96%. Peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM ini dapat mencapai target yang ditetapkan yaitu 76.67%. Berdasarkan hasil capaian yang didapatkan pada siklus I, selanjutnya akan ditentukan target capaian prestasi belajar untuk siklus II. Tabel 4.19 merupakan tabel target capaian prestasi belajar siklus II. Tabel 4.19 Target Capaian Prestasi Belajar Siklus II
Indikator dan Variabel
Hasil Siklus I
Target Capaian Siklus II
Rata-rata Kelas
7.28
7.50
Siswa yang mencapai KKM
76,67%
80%
Tabel 4.19 merupakan tabel target capaian prestasi siklus II. Target capaian rata-rata kelas pada siklus II tetap 7.50. Hal ini dikarenakan target tersebut belum tercapai pada siklus I. Target jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II meningkat menjadi 80%. Hal ini dikarenakan pada siklus I, siswa yang mencapai target capaian mencapai 76.67%. Perhitungan prestasi belajar siswa pada siklus II akan disajikan pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Tabel 4.20 Hasil Prestasi Belajar siswa kelas IV SD N Selomulyo Siklus II Siklus II
Nama Siswa N.Psikomotorik
N.afektif
N.Kognitif
Nilai Akhir
Keterangan
AA
9.17
7.26
7.00
7.73
LULUS KKM
AD
9.17
6.87
7.00
7.61
LULUS KKM
AAF
8.33
7.83
7.50
7.85
LULUS KKM
AHR
8.33
5.87
8.00
7.46
LULUS KKM
ASA
9.17
6.13
7.00
7.39
LULUS KKM
AL
9.17
6.96
7.50
7.84
LULUS KKM
AAS
10.00
8.17
8.50
8.85
LULUS KKM
AOV
8.33
8.43
6.50
7.63
LULUS KKM
ANA
10.00
7.52
8.50
8.66
LULUS KKM
AS
9.17
7.13
8.00
8.09
LULUS KKM
BP
9.17
6.70
7.50
7.76
LULUS KKM
DNP
9.17
6.65
8.50
8.15
LULUS KKM
DAS
10.00
6.43
9.50
8.73
LULUS KKM
DS
9.17
6.70
9.00
8.36
LULUS KKM
EFY
8.33
6.39
9.00
8.02
LULUS KKM
ETN
9.17
7.48
7.00
7.79
LULUS KKM
JV
8.33
5.43
6.00
6.53
TIDAK LULUS KKM
LM
8.33
7.52
9.50
8.56
LULUS KKM
LA
8.33
6.74
10.00
8.52
LULUS KKM
MT
8.33
7.04
9.50
8.41
LULUS KKM
NA
7.50
7.13
10.00
8.39
LULUS KKM
NAD
9.17
6.96
7.00
7.64
LULUS KKM
OV
8.33
6.78
10.00
8.53
LULUS KKM
RR
8.33
6.26
7.50
7.38
LULUS KKM
RAK
8.33
6.78
9.00
8.13
LULUS KKM
RW
8.33
7.09
6.50
7.23
LULUS KKM
RCN
8.33
6.61
8.50
7.88
LULUS KKM
SM
8.33
5.96
7.00
7.09
LULUS KKM
SMP
8.33
6.61
6.50
7.08
LULUS KKM
VN
7.50
4.65
7.00
6.45
TIDAK LULUS KKM
Nilai rata-rata kelas
7.86
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Tabel 4.20 merupakan hasil perhitungan prestasi belajar siswa pada siklus II. Nilai rata-rata kelas pada siklus II menjadi 7.86. Siswa yang mencapai KKM pada siklus II berjumlah 28 siswa atau 93.33%. Tabel 4.21 Hasil Pencapaian Prestasi Belajar Siswa Siklus I dan II Indikator dan Variabel Rata-rata Kelas Siswa yang mencapai KKM
Kondisi Awal
Target Sikus I
Hasil Siklus I
Target Siklus II
Rata-rata Hasil Siklus II
7.12
7.50
7.28
7.50
7,86
Tercapai
60.71%
70%
76,67%
80%
93,33%
Tercapai
Ket
Tabel 4.21 menjelaskan nilai rata-rata kelas siklus II meningkat dari siklus I sebesar 0.58. Nilai rata-rata tersebut meningkat dari 7.28 pada siklus I meningkat menjadi 7.86 pada siklus II. Peningkatan tersebut sudah mencapai target capaian siklus II yaitu sebesar 7.50. Peningkatan siswa yang mencapai KKM siklus II adalah sebesar 16.67% dari siklus I. Jumlah siswa yang mencapai KKM tersebut meningkat dari 76.67% pada siklus I menjadi 93.33% pada siklus II. Peningkatan tersebut sudah mencapai target capaian siklus II yaitu sebesar 80%. C.
PEMBAHASAN Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan SCL model PBL sebagai upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar IPA pada siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian yang dilakukan selama 2 siklus ini mengalami peningkatan. Peningkatan terjadi pada siklus I dan terjadi pula pada siklus II.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Pembelajaran secara umum dilakukan dengan menerapkan model PBL pada setiap pertemuannya untuk siklus I dan siklus II. Peneliti merancang perangkat pembelajaran siklus I dalam 3 kali pertemuan dan siklus II dalam 2 pertemuan. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model PBL dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa. Tabel di bawah ini merupakan data peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun pelajaran 2013/2014.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Tabel 4.22 Data Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Siswa Kelas IV SD N Selomulyo Tahun Ajaran 2013/2014 Indikator dan Variabel
Deskriptor
Jumlah siswa yang mencapai kriteria cukup berminat dibagi jumlah siswa dikali 100 Skor Rata-rata Indikator Minat
Kondisi Awal
Target Capaian Siklus I
Rata-rata Hasil Siklus I
Ket.
Target Capaian Siklus II
Rata-rata Hasil Siklus II
Ket.
56.67%
71.67%
81.99%
Tercapai
90%
95%
Tercapai
4.00
4.34
Persentase minat siswa secara keseluruhan
Siswa memiliki rasa senang saat pembelajaran IPA Siswa memperhatikan saat proses pembelajaran IPA Siswa terlibat dalam proses pembelajaran IPA Siswa berinisiatif mencari informasi baru Prestasi Belajar Siswa Rata-rata Kelas
Siswa yang mencapai KKM
3.19
Jumlah siswa yang mencapai sangat berminat dan berminat pada setiap indikator dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100
3.69 3.85
3.21
3.71 3.86
3.22
3.81 3.04
7.12
60.71%
Tercapai
3.72 3.54 3.42
Jumlah siswa yang luus KKM dibagi jumlah seluruh siswa dikali 100 Jumlah nilai yang diperoleh dibagi jumlah siswa
Tercapai
7.50
70%
7.28
Tercapai Belum Tercapai
Belum Tercapai
76.67%
Tercapai 4.01
Tercapai 4.36
4.31
Tercapai 4.21
3.54
7.50
Tercapai
7.86 Tercapai
80% Tercapai
4.31
93.33% Tercapai
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Tabel 4.22 menjelaskan mengenai data peningkatan minat dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Selomulyo tahun pelajaran 2013/2014 pada siklus I dan siklus II. Data menunjukkan terjadi peningkatan dari setiap indikator minat dan prestasi. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut mengenai peningkatan minat dan prestasi siswa pada siklus I dan siklus II. 1.
Peningkatan Minat Siswa Peningkatan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA dilihat dari
peningkatan rata-rata minat secara keseluruhan. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yang masing-masing terdiri dari 3 pertemuan untuk siklus 1 dan 2 pertemuan untuk siklus 2. Pada setiap pertemuannya, peneliti menggunakan model pembelajaran PBL. Model pembelajaran PBL menurut Trianto (2009: 90) adalah sebuah model pembelajaran yang berdasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata. Langkah-langkah PBL menurut Domi Severinus (2013: 10) adalah identifikasi masalah, merancang kegiatan pemecahan masalah, melaksanakan kegiatan pemecahan masalah, kegiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, menyusun laporan, dan penilaian. Pada siklus I pertemuan 1 kegiatan mengidentifikasi masalah dilakukan siswa dengan cara berdiskusi dengan kelompoknya mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru. Permasalahan tersebut mengenai “bagaimana cokelat padat bisa menjadi cair dan begitu juga sebaliknya”. Permasalahan ini menarik bagi siswa karena berhubungan dengan cokelat. Pada kegiatan mengidentifikasi masalah, siswa
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
menuliskan hasil diskusinya pada kolom LKS yang telah disediakan. Contoh lembar LKS yang telah diisi oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 17. Selanjutnya siswa merancang kegiatan pemecahan masalah. Siswa memahami alat dan bahan yang akan digunakan untuk percobaan. Siswa juga membacakan langkah-langkah percobaan yang akan mereka lakukan. Hal ini dilakukan oleh siswa agar seluruh anggota kelompok memahami tugas masing-masing. Selanjutnya siswa melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dengan melakukan percobaan yang telah mereka siapkan sebelumnya. Siswa bersama dengan kelompoknya secara bergantian melakukan percobaan tersebut. Siswa bekerja sesuai dengan tugasnya masingmasing, dimulai dengan menyalakan api dengan korek, menaikkan panci, mengisi panci dengan air, menaruh cokelat dalam wadah kecil, mengaduk-aduk, menunggu cokelat menjadi cair, dan mendinginkannya dengan menggunakan es. Pada saat siswa melakukan percobaan, guru juga melakukan kegiatan tutorial dengan memberikan masukan kepada masing-masing kelompok mengenai percobaan yang telah dilakukan. Siswa selanjutnya menyelesaikan kegiatan percobaan berdasarkan masukan yang diberikan oleh guru. Siswa selanjutnya menyelesaikan LKS yang diperoleh yang akan dilaporkan oleh guru dan melakukan penilaian bersama. Pada pertemuan kedua siswa diberikan permasalahan mengenai “apa yang terjadi dengan air yang dipanaskan, dan apa yang terjadi pada gelas yang diisi dengan es”. Pada kegiatan identifikasi masalah siswa berdiskusi kembali seperti pertemuan pertama mengenai masalah yang diberikan oleh guru. Siswa juga
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
menuliskan jawaban atau hasil diskusi pada kolom yang telah disediakan. Siswa selanjutnya merancang kegiatan pemecahan masalah dengan mendiskusikan alat dan bahan yang diperlukan dan mempersiapkan alat dan bahan tersebut. Siswa juga membagi tugas dari anggota kelompok masing-masing. Siswa dibimbing oleh guru mendiskusikan langkah-langkah kegiatan pemecahan masalah atau percobaan yang akan dilakukan. Pada kegiatan pemecahan masalah, siswa melakukan percobaan dengan panduan LKS. Siswa melakukan percobaan dengan merebus air dan memberikan es yang berisi air ke dalam gelas. Siswa juga melakukan kegiatan tutorial. Melalui kegiatan tutorial ini siswa akan mendapatkan masukan dari guru. Selanjutnya siswa kembali melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dengan mengamati percobaan yang telah mereka lakukan. Siswa kemudian menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam LKS kemudian melaporkannya kepada guru. Siswa dibimbing guru selanjutnya melakukan penilaian bersama. Pada pertemuan terakhir siklus I, guru memberikan sebuah permasalahan mengenai “mengapa pengharum ruangan (stella padat) dapat menghasilkan bau yang harum”. Siswa melakukan kegiatan identifikasi masalah setelah mendapatkan permasalahan dari guru dengan mendiskusikan masalah tersebut dengan teman-teman kelompoknya. Siswa selanjutnya merancang kegiatan pemecahan masalah dengan mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk kegiatan pemecahan masalah. Siswa secara berkelompok selanjutnya melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dengan melakukan percobaan. Percobaan tersebut adalah memanaskan kapur barus
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
yang ditaruh di atas sendok kemudian dipanaskan di atas api. Pada saat melakukan percobaan siswa juga mendapatkan masukan dari guru mengenai percobaan yang telah dilakukan. Guru selalu mengingatkan kepada siswa agar tidak lupa mencatat waktu yang digunakan untuk percobaan. Selanjutnya, siswa melanjutkan kegiatan percobaan tersebut. Siswa kemudian menyusun laporan dengan cara menyelesaikan tugas-tugas yang ada di dalam LKS dianjutkan dengan melakukan penilaian bersama. Pada siklus II pertemuan 1, siswa mendapatkan sebuah permasalahan mengenai “apakah benda-benda yang ada disekolah terbuat dari bahan yang sama”. Siswa selanjutnya mengidentifkasi masalah tersebut bersama dengan kelompoknya. Siswa berdiskusi mengenai masalah tersebut, dan menuliskannya pada kolom LKS. Siswa selanjutnya merancancang kegiatan pemecahan masalah. Siswa memilih tempat yang akan dikunjungi pada saat melakukan pengamatan. Siswa kemudian melaksanakan kegiatan pemecahan masalah dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekolah. Tempat-tempat yang digunakan siswa dalam melakukan pengamatan adalah kantin, toilet, masjid, halaman sekolah, perpustakaan, dan ruang kelas. Siswa secara berkelompok melakukan pengamatan pada tempat-tempat tersebut dan menuliskan hasil pengamatannya pada LKS. Guru selalu membimbing dan memberikan masukan kepada setiap kelompok yang sedang melakukan pengamatan. Siswa yang sudah selesai melakukan pengamatan, kembali ke kelas dan melanjutkan kembali menyelesaikan LKS. Siswa secara berkelompok melaporkan hasil pengamatannya
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
dengan cara melakukan presentasi di depan kelas. Selanjutnya, siswa bersama dengan guru melakukan penilaian tentang kegiatan yang telah dilaksanakan. Pada pertemuan 2 siklus II, siswa diberikan permasalahan mengenai manfaat dan sifat dari benda-benda yang telah dibawa oleh siswa. Siswa menyiapkan alat dan bahan yang telah mereka bawa dari rumah. Siswa kemudian mengidentifikasi masalah yang diberikan oleh guru dengan berdiskusi. Siswa selanjutnya merancang kegiatan pemecahan masalah atau percobaan yang akan dilakukan dengan cara menyiapkan seluruh alat dan bahan yang akan digunakan dengan cara membaginya menjadi 3. Siswa menggunting atau memotong benda-benda tersebut. Pada kegiatan penyelesaian masalah, benda-benda yang sudah disiapkan oleh siswa selanjutnya dimasukkan ke dalam air, kemudia dibakar, dan terakhir ditekan dengan tangan. Siswa melakukan percobaan ini secara bergantian. Siswa mencatat hasil percobaan yang telah dilakukan di kolom LKS. Siswa juga mendapatkan masukan dari guru tentang percobaan yang dilakukan. Siswa melaporkan hasil percobaan dengan melakukan presentasi di depan kelas. Siswa bersama dengan guru selanjutnya melakukan penilaian bersama. Berdasarkan tabel 4.22, rata-rata persentase jumlah siswa yang berminat (siswa yang mencapai minimal cukup berminat) dalam pembelajaran IPA sebelum diberikan tindakan adalah 56.67% selanjutnya meningkat menjadi 81.99% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 95% pada siklus II. Peningkatan persentase jumlah siswa yang berminat dalam pembelajaran IPA disajikan dalam gambar 4.1.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Gambar 4.1 Grafik Pencapaian Rata-rata Minat Secara Keseluruhan
100 80
Data Awal Target Capaian Siklus I
60
Capaian Siklus I 40
Target Capaian Siklus II
20
Capaian Siklus II
0 56.67% 71.67% 81.99%
90%
95%
Grafik di atas menjelaskan mengenai peningkatan rata-rata minat siswa secara keseluruhan pada siklus I dan siklus II. Peningkatan persentase jumlah siswa yang berminat mengikuti pembelajaran dari kondisi awal sebesar 56.67% meningkat menjadi 81.99% pada siklus I. Peningkatan persentase minat siklus I sudah mencapai target yang ditentukan sebesar 71.67%. Peningkatan persentase kembali terjadi pada siklus II yang mencapai 95%. Hasil capaian ini juga sudah dapat mencapai target siklus II yang telah ditetapkan sebesar 95%. Meningkatnya minat belajar siswa pada siklus I dan siklus II ini dikarenakan model pembelajaran yang digunakan yaitu PBL. Menurut Slameto (2010: 180) minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu aktifitas. Kegiatan pembelajaran yang menggunakan model PBL ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk memilih aktifitas yang disenanginya. Siswa diberi kesempatan untuk membagi tugas masing-masing anggota kelompok. Selanjutnya Winkel (2004: 212) menyatakan bahwa ciri-ciri siswa yang berminat adalah cenderung tertarik dan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
senang pada materi yang dipelajarinya. Pada pembelajaran dengan menerapkan PBL, permasalahan yang diberikan guru kepada siswa merupakan permasalahan yang menarik dan dekat dengan kehidupan siswa. Permasalahan-permasalahan tersebut mengenai cokelat, merebus air, membuat air es, pewangi ruangan, dan benda-benda yang ada di sekolah. Pemilihan masalah yang menarik ini menyebabkan siswa senang mempelajari materi tersebut. Slameto (2010: 58) mengungkapkan bahwa siswa yang berminat mempunyai kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang sesuatu yang dipelajari secara terus menerus. Pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan PBL seluruh langkah-langkah kegiatan pembelajaran dilakukan oleh siswa sendiri bersama dengan kelompoknya masing-masing. Siswa dituntut untuk selalu memperhatikan kegiatan yang dilakukan. Seluruh siswa dituntut aktif mengikuti pembelajaran dimulai dari kegiatan mengidentifikasi masalah hingga kegiatan penilaian. PBL juga menuntut siswa mencari informasi lain yang berhubungan dengan materi. Siswa dapat mencari informasi dengan membaca buku maupun bertanya dengan orang lain mengenai kegiatan pembelajaran yang dilakukan. Hal ini sesuai dengan penyataan Djamarah (2008: 112) minat dapat diekspresikan melalui usaha memahami materi tersebut. Memperkuat peningkatan minat terjadi pada rata-rata minat siswa secara keseluruhan, peningkatan minat juga terjadi pada siklus I dan siklus II dibedakan ke dalam 4 Indikator. Indikator tersebut adalah rasa senang, perhatian, keterlibatan dan inisiatif mencari informasi.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a.
132
Peningkatan Minat Indikator Rasa Senang Peningkatan minat siswa pada indikator rasa senang ini ada pada setiap
pertemuan pada masing-masing siklus. Menurut Djamarah (2008: 132) menyatakan bahwa minat dapat diekspresikan melalui perasaan senang dalam pembelajaran. Berdasarkan kegiatan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran PBL siswa sudah dapat menunjukkan ekspresi ceria mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan, ada awal pembelajaran siswa bersama guru bernyanyi dan melakukan tebak-tebakan tentang benda-benda yang ada di dalam kotak. Siswa bersemangat menyanyikan lagu tersebut. Siswa menunjukkan ekspresi ceria saat pembelajaran dimulai. Selanjutnya, siswa diberikan sebuah permasalahan menarik yang ada disekitar siswa yaitu “bagaimana bisa coklat yang berbentuk padat dapat berubah menjadi cair, dan coklat cair dapat berubah menjadi padat”. Pada saat kegiatan pemberian masalah ini, siswa sangat antusias untuk menjawabnya. Gambar 4.2 Siswa Menunjukkan Perasaan Senang Mengikuti Pembelajaran
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Pada gambar 4.9 dapat dilihat bahwa seluruh siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Siswa kelas IV mengepalkan tangan ke atas sebagai tanda siswa-siswa sudah siap mengikuti pembelajaran. Kegiatan bernyanyi dapat menimbulkan perasaan senang kepada siswa. Siswa selanjutnya dibagi menjadi menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 6 orang siswa. Siswa menata tempat duduknya untuk kegiatan diskusi kelompok. Siswa selanjutnya menentukan nama kelompoknya masing-masing yaitu kelompok kucing, naga, burung, harimau, dan kelinci. Setiap kelompok mendapatkan callcard yang berbentuk binatang sesuai dengan nama kelompoknya masing-masing. Siswa sangat senang menerima callcard tersebut. Gambar 4.3 Siswa Mengisi Nama pada Callcard
Gambar 4.310 menunjukkan siswa yang sedang mengisi callcard dengan namanya masing-masing. Siswa mendapatkan bentuk callcard sesuai dengan nama kelompok masing-masing. Siswa kemudian mengalungkan callcard tersebut pada leher masing-masing siswa.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
Pada Siklus I pertemuan 2, kegiatan pembelajaran dimulai dengan melakukan tepuk pisang. Siswa sangat bersemangat melakukan tepuk pisang. Selanjutnya siswa duduk bersama dengan kelompoknya masing-masing. Pada saat siswa menata meja siswa terlihat sangat bergembira. Selanjutnya guru memberikan permasalahan mengenai “Apa yang terjadi dengan air yang sedang direbus, dan apa yang terjadi gelas minuman yang diberi es?”. Permasalahan ini sangat menarik bagi siswa. Siswa menebak jawaban tersebut secara spontan. Salah satu siswa mengatakan “airnya tumpah bu”. Selanjutnya siswa bersama dengan kelompok melaksanakan kegiatan pembelajaran. Siswa sangat gembira melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut. Berdasarkan tabel 4.6, pada siklus I pertemuan ketiga minat siswa pada indikator rasa senang meningkat menjadi 3.89. Pada awal pembelajaran siswa melakukan apersepsi mengenai pewangi ruangan yang berbentuk padat (stella). Siswa menutup mata kemudian mencium bau stella tersebut. Siswa terlihat sangat antusias melakukan kegiatan ini. Selanjutnya siswa bersama dengan guru melakukan tepuk I’m the best. Tepuk ini dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa mengikuti pembelajaran. Siswa selanjutnya berkumpul dengan kelompoknya untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru yaitu mengenai “bagaimana bisa benda padat seperti stella bisa mengeluarkan bau harum?”. Siswa selanjutnya melaksanakan kegiatan pembelajaran yang menerapkan PBL.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Pada siklus II pertemuan 1, minat siswa pada indikator rasa senang adalah 4.24. Pada kegiatan awal siswa diajak bernyanyi “di sini senang di sana senang” dengan gerakannya. Seluruh siswa dalam kelas senang melakukan gerakan tersebut. Siswa sudah siap menerima pembelajaran. Siswa sudah mempersiapkan alat tulis mereka masing-masing di atas meja. Siswa selanjutnya dibagi kembali menjadi 6 kelompok yang beranggotakan 5 orang siswa. Nama kelompok yang digunakan dalam siklus II adalah buah-buahan. Kelompok-kelompok tersebut adalah melon, anggur, kurma, semangka, apel, dan jambu. Siswa selanjutnya melakukan pembelajaran dengan menggunakan PBL. Pada siklus II pertemuan 2 minat siswa pada indikator rasa senang mencapai 4.44 sesuai dengan tabel 4.11. Pada awal pertemuan 2 ini siswa sudah menyiapkan alat-alat yang diminta guru pada pertemuan sebelumnya. Siswa juga sudah duduk bersama kelompoknya masing-masing. Siswa bersemangat mengikuti pembelajaran. Suasana kelas sangat menyenangkan. Pada setiap akhir pembelajaran pada setiap pertemuan, siswa diberikan lembar refleksi mengenai perasaan siswa mengikuti pembelajaran. Siswa-siswa menjawab kalau mereka senang mengikuti pembelajaran. Hasil refleksi yang telah dikerjakan oleh siswa dapat dilihat pada lampiran 17 untuk siklus I dan lampiran 18 untuk siklus II.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Gambar 4.4 Grafik Hasil Peningkatan Rata-rata SkorMinat Indikator Rasa Senang
5 4
Data Awal
3
Target Capaian Siklus I Capaian Siklus I
2
Target Capaian Siklus II
1
Capaian Siklus II
0 3.19
3.69
3.85
400%
4.34
Gambar 4.4 menjelaskan hasil peningkatan rata-rata skor minat indikator rasa senang. Peningkatan rata-rata skor minat ini mencapai 3.85 pada siklus I, dan kembali meningkat menjadi 4.34 pada siklus II. Peningkatan yang terjadi pada siklus I dan siklus II sudah mencapai target yang ditetapkan setiap siklusnya. b.
Peningkatan Minat Indikator Perhatian Berdasarkan tabel 4.22 peningkatan minat pada indikator memperhatikan siklus
I adalah 3.71 dan meningkat kembali menjadi 4.31 pada siklus II. Menurut Hilgard dalam Munadi (2010: 27) minat merupakan kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan model PBL menyebabkan proses pembelajaran berbeda dari biasanya. Kegiatan Pembelajaran yang menggunakan PBL dapat meningkatkan Minat. Hal ini terbukti pada langkah pertama PBL, siswa secara berkelompok diminta untuk mengidentifikasi masalah yang diberikan oleh guru serta menentukan hipotesis
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
(jawaban sementara) dari masalah tersebut. Hal tersebut semakin meningkatkan perhatian siswa pada kegiatan pembelajaran. Pada saat kegiatan penyelesaian masalah, siswa melakukan kegiatan tersebut berdasarkan rancangan yang telah disusun sebelumnya. Hal ini menyebabkan siswa berhati-hati untuk melakukan kegiatan penyelesaian masalah. Siswa memperhatikan setiap langkah-langkah kegiatan yang dilakukan. Pada saat kegiatan tutorial, masing-masing kelompok melaporkan hasil kegiatan yang telah mereka lakukan. Siswa memperhatikan arahan dan masukan dari guru sebagai perbaikan laporan yang akan dibacakan di depan kelas. Kegiatan-kegiatan di atas secara tidak langsung menyebabkan siswa harus memperhatikan seluruh kegiatan pembelajaran yang akan digunakan untuk membuat laporan kelompok. Gambar 4.5 Memperhatikan Penjelasan Guru
Gambar 4.5 di atas menjelaskan mengenai kegiatan tutorial yang dilakukan oleh guru. Pada gambar di atas siswa terlihat sangat memperhatikan penjelasan yang
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
diberikan oleh guru. Pada saat itu siswa merasa kebingungan mengapa cokelat belum dapat membeku. Guru meminta siswa untuk menunggu untuk sementara waktu dikarenakan cokelat kelompok kucing cukup tebal. Hal-hal yang telah dipaparkan di atas merupakan bukti bahwa PBL dapat meningkatkan minat yang dilihat dari perhatian yang ditunjukkan oleh siswa. Hasil peningkatan minat pada siklus I dan siklus II akan disajikan ke dalam grafik di bawah ini. Gambar 4.6 Grafik Hasil Peningkatan Rata-rata Skor Minat Indikator Memperhatikan 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
Data Awal Target Siklus I Capaian Siklus I Target Siklus II Capaian Siklus II
3.21
3.71
3.86
4.01
4.31
Gambar 4.6 menunjukkan rata-rata skor minat indikator memperhatikan. Peningkatan rata-rata skor minat dari kondisi awal sebesar 3.21 meningkat menjadi 3.86 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 4.31 pada siklus II. Peningkatan rata-rata skor minat indikator memperhatikan sudah mencapai target capaian yang ditentukan pada masing-masing siklus.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c.
139
Peningkatan Minat Indikator Keterlibatan Berdasarkan tabel 4.22, peningkatan rata-rata skor minat siswa yang dilihat dari
keterlibatan siswa mengikuti pembelajaran sebesar 3.81 pada siklus I dan 4.36 pada siklus II. Menurut Slameto (2010: 58) ciri-ciri siswa yang berminat adalah dimanifestasikan melalui partisipasi pada aktifitas dan kegiatan. Pada kegiatan pembelajaran yang menggunakan PBL, hal ini dibuktikan pada saat siswa merancang kegiatan pemecahan masalah siswa bersama kelompoknya berdiskusi mengenai langkah-langkah kegiatan percobaannya. Siswa membagi tugas kepada masingmasing anggota kelompok sesuai rangcangan yang telah dibuat. Selanjutnya, siswa secara bergantian melaksanakan percobaan yang mereka rancang yang dimulai dari menyiapkan alat dan bahan, menyalakan api, memanaskan air, mendinginkan kembali, serta membersihkan tempat percobaan yang telah digunakan. Seluruh kegiatan-kegiatan di atas menyebabkan siswa selalu terlibat dalam proses pembelajaran. Gambar 4.7 Keterlibatan dalam Pembelajaran
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
Gambar 4.7 menunjukkan kegiatan penyelesaian masalah yang dilakukan salah satu kelompok. Permasalahan yang diberikan adalah bagaimana benda cair dapat berubah menjadi gas. Siswa membuat minuman berasa strowberi yang diberikan es batu. Siswa mengamati apa yang terjadi pada gelas tersebut. Siswa dalam kelompok terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah. Selain itu, Peningkatan keterlibatan siswa juga terjadi pada siklus II. Hal ini dikarenakan langkah-langkah PBL membuat siswa menjadi aktif dalam kegiatan kelompok. Pada saat kegiatan pengamatan, masing-masing anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk mengamati benda-benda yang ada di sekitar siswa. Berikut ini akan ditampilkan grafik penigkatan minat siswa pada indikator keterlibatan siklus I dan siklus II. Gambar 4.8 Grafik Hasil Peningkatan Minat Indikator Keterlibatan
5.00 4.00
Data Awal Target Siklus I
3.00
Capaian Siklus I 2.00
Target siklus II
1.00
Capaian Siklus II
0.00 3.22
3.72
3.81
4.31
4.36
Tabel 4.8 menjelaskan peningkatan rata-rata skor minat pada indikator pehatian. Peningkatan skor rata-rata minat mencapai 3.81 pada siklus I dan meningkat kembali
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
menjadi 4.36 pada siklus II. Peningkatan rata-rata skor minat tersebut sudah dapat mencapai target yang telah ditentukan pada siklus I dan siklus II. d.
Peningkatan Minat Indikator Inisiatif Mencari Informasi Baru Indikator minat yang terakhir adalah siswa berinisitif mencari informasi baru.
Kondisi awal sebelum tindakan adalah sebesar 3.04 dan meningkat menjadi 3.42 pada siklus I. Hasil peningkatan rata-rata skor siswa pada siklus I belum dapat mencapai target yang ditentukan sebesar 3.54. Hasil peningkatan rata-rata skor pada siklus II mencapai 4.21, sehingga target capaian sudah dapat tercapai. Gambar 4.9 Grafik Hasil Peningkatan Minat Indikator Berinisiatif
4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0
Data Awal Target Siklus I Capaian Siklus I Target Sijlus II Capaian Siklus II
3.04
3.54
3.42
3.54
4.21
Grafik di atas menunjukkan terjadinya peningkatan dari kondisi awal ke siklus I sebesar 3.42 Kemudian meningkat menjadi 4.21 pada siklus II. Pada siklus I, hasil peningkatan minat belum mencapai target yang telah ditentukan yaitu 3.54 Pada siklus II, hasil peningkatan minat sudah dapat mencapai target yang ditentukan.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
Hasil penelitian siklus I belum dapat mencapai target capaian yang ditentukan dikarenakan semua alat dan bahan yang diperlukan siswa percobaan telah disiapkan oleh guru sebelumnya. Siswa tidak diberikan tugas untuk membawa bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan pemecahan masalah. Siswa tinggal mengambil alat dan bahan yang diperlukan di meja belakang kelas. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak mempersiapkan apa yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran pada hari sebelumnya. Hal tersebut juga menyebabkan siswa tidak berusaha mencari tahu apa kegunaan dari alat dan bahan yang akan digunakan. Masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang siswa. Jumlah kelompok tersebut terlalu besar untuk sebuah kegiatan percobaan. Hal ini menyebabkan beberapa siswa lebih banyak diam dan menyaksikan teman-temannya. Beberapa siswa ada yang mengganggu temannya yang melakukan percobaan. Siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang dapat mencapai target capaian yang ditentukan sebelumnya. Guru mempelajari apa yang terjadi pada siklus I. Guru memperkecil kelompok dengan membagi kelas ke dalam 6 kelompok yang terdiri dari 5 orang siswa. Satu hari sebelum kegiatan pembelajaran, guru meminta masing-masing kelompok untuk membawa bahan yang digunakan untuk percobaan. Pada hari sebelumnya, guru membagi siswa ke dalam kelompok yang lebih kecil yaitu terdiri dari 5 orang siswa. Setelah siswa berkumpul dengan kelompoknya, guru meminta masing-masing kelompok untuk membawa benda-benda yang terbuat dari kayu, kaca, karet, logam, kertas, kain, dan plastik dan mencari tahu
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
kegunaannya. Tugas ini secara tidak langsung membuat siswa belajar di rumah sebelumnya mengenai benda apa saja yang terbuat dari kayu, kaca, karet, logam, kertas, kain, dan plastik. Siswa juga bertanya dan meminta bantuan orang lain untuk menentukan benda-benda tersebut. Beberapa orang siswa mencari kegunaan benda tersebut dengan membaca buku, bertanya kepada orang tua, dan mencari di internet. Kegiatan ini menyebabkan siswa berinisiatif untuk mencari informasi yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Gambar 4.10 Siswa Membagi Bahan yang Telah Dibawa dari Rumah
Jumlah anggota kelompok yang semakin mengecil menjadi 5 orang menyebabkan tugas masing-masing anggota bertambah banyak. Siswa banyak bertanya dengan teman-temannya apa yang harus mereka lakukan dalam kegiatan pembelajaran. Siswa juga banyak bertanya kepada guru tentang materi pembelajaran yang sedang dipelajari. Hal-hal itulah yang menyebabkan target capaian dapat tercapai pada siklus II.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Gambar 4.11 Grafik Peningkatan Rata-rata Skor Minat Siklus I dan Siklus II
5 4 Indikator 1 3
Indikator 2
2
Indikator 3 Indikator 4
1 0 Data Awal
Target Siklus I
Capaian Target Capaian Siklus I Siklus II Siklus II
Sesuai dengan data yang ditunjukkan dalam tabel 4.22 bahwa peningkatan persentase jumlah siswa yang berminat atau mencapai minimal cukup berminat dari kondisi awal 56.67% meningkat menjadi 81.99% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 95% pada siklus II. Peningkatan persentase tersebut sudah mencapai target yang telah ditentukan. Peningkatan minat juga terjadi pada skor ratarata masing-masing indikator. Indikator rasa senang meningkat dari kondisi awal sebesar 3.19 menjadi 3.85 pada siklus I kemudian meningkat kembali menjadi 3.85 pada siklus II. Peningkatan rata-rata skor indikator memperhatikan sebesar 3.21 pada kondisi awal kemudian meningkat menjadi 3.86 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 4.31 pada siklus II. Indikator keterlibatan juga mengalami peningkatan sebesar 3.81 pada siklus I dan 4.36 pada siklus II dari kondisi awal sebesar 3.22. Peningkatan skor rata-rata indikator minat pada siklus I sebesar 3.42 dari kondisi awal 3.04 dan kembali meningkat menjadi 4.21 pada siklus II.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Secara umum seluruh indikator minat kecuali indikator siswa berinisiatif mencari inisiatif baru dapat menunjukkan peningkatan yang signifikan. Peningkatan yang signifikan juga terjadi pada siklus II. Seluruh indikator minat pada siklus II dapat mencapai target yang telah ditentukan sebelumnya. Adanya peningkatan minat dan tercapainya target capaian minat ini dikarenakan pembelajaran yang menerapkan model pembelajaran PBL.Perhitungan pencapaian minat siswa berasal dari kuesioner yang diisi oleh siswa. Gambar 4.12 Kuesioner yang Telah Diisi oleh Siswa
Gambar 4.12 merupakan contoh kuesioner yang telah diisi oleh siswa pada pertemuan siklus I. Hasil perhitungan kuesioner telah disajikan pada hasil penelitian. Hasil kuesioner inilah yang peneliti hitung untuk mengetahui peningkatan minat siswa dalam pembelajaran.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
146
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Prestasi belajar menurut Kusumah dan Dwitagama (2009: 153) menyatakan
bahwa prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang biasanya ditunjukkan dengan nilai atau angka oleh guru. PBL sendiri merupakan sebuah model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik tolak pembelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model PBL prestasi belajar siswa juga meningkat. Prestasi belajar pada penelitian ini dilihat dari nilai rata-rata kelas dan presentase siswa yang mencapai KKM. Nilai siswa pada penelitian ini dilihat dari 3 aspek yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Nilai kognitif didapatkan dari lembar evaluasi. Nilai kognitif siswa dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran yang menerapkan pendekatan SCL model PBL. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut siswa melakukan percobaan untuk menyelesaiakan masalah. Pada akhir siklus I atau pertemuan 3 siswa mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Pada akhir siklus II siswa juga mengerjakan soal evaluasi yang berjumlah 20 soal pilihan ganda. Lembar evaluasi yang telah dikerjakan siswa dapat dilihat pada lampiran 17 untuk siklus I dan lampiran 18 untuk siklus II. Nilai afektif yang diukur dapat penelitian ini adalah minat siswa. Nilai afektif didapatkan dari lembar kuesioner. Kuesioner dibagikan pada setiap akhir kegiatan pembelajaran. Kuesioner ini terdiri dari 23 item pernyataan yang merupakan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
pengembangan dari 4 indikator minat. Indikator tersebut adalah rasa senang, perhatian, keterlibatan, dan inisiatif mencari informasi lain. Nilai psikomotorik siswa didapatkan dari lembar pengamatan psiokomotorik pada saat siswa melakukan percobaan. Lembar pengamatan psikomotorik tersebut memuat 2 aspek yaitu keruntutan dan kelengkapan. Pada saat melakukan percobaan siswa berpedoman dengan langkah-langkah percobaan yang ada pada LKS. Data awal prestasi belajar siswa diperoleh dengan melakukan dokumentasi terhadap nilai ulangan harian siswa pada materi perubahan wujud benda. Dokumentasi penilaian yang digunakan untuk data awal adalah nilai mata pelajaran IPA kelas IV SD N Selomulyo pada 2 tahun terakhir. Yaitu tahun ajaran 2011/2012 dan tahun 2012/2013. Nilai rata-rata kelas didapatkan dengan menjumlahkan seluruh nilai siswa dibagi dengan jumlah siswa. Tabel 4.22 juga menunjukkan prestasi belajar siswa kelas IV SD N Selomulyo pada siklus I dan siklus II. Prestasi siswa mengalami peningkatan dari data awal ke siklus I dan siklus II. Peningkatan nilai rata-rata kelas ditunjukkan dengan kondisi awal sebesar 7.12 meningkat menjadi 7.28 pada siklus I. Nilai rata-rata kelas tersebut sudah meningkat namun belum dapat mencapai target capaian sebesar 7.50. Hasil rata-rata kelas pada siklus II meningkat menjadi 7.86. Peningkatan ini juga dapat mencapai target capaian. Siswa yang mencapai KKM sesuai kondisi awal sebesar 60.71% meningkat menjadi 76,67% pada siklus I dan kembali meningkat pada siklus II sebesar 93.33%.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Gambar 4.13 Grafik peningkatan rata-rata kelas 8 7,8 7,6
Data Awal
7,4
Target Capaian
7,2
Capaian Siklus I
7
Capaian Siklus II
6,8 6,6 7,12
7,50
7,28
7,86
Grafik 4.13 menunjukkan prestasi belajar siswa yang ditunjukkan dari nilai ratarata kelas belum dapat mencapai target capaian pada siklus I. Rata-rata kelas dari data awal meningkat sebesar 0.16 pada siklus I dan meningkat kembali sebesar 0.58 di siklus II. Selain nilai rata-rata kelas, prestasi belajar juga diukur dengan menlihat peningkatan siswa yang mencapai KKM. Berikut ini juga akan disajikan grafik mengenai peningkatan siswa yang mencapai nilai KKM. Gambar 4.14 Grafik Peningkatan Siswa yang Mencapai Nilai KKM
100 80
Data Awal Target Siklus I
60
Capaian Siklus I 40
Target siklus II
20
Capaian Siklus II
0 60,71% 70,00% 76,67%
77%
93,33%
Grafik 4.14 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang mencapai KKM dalam satu kelas dari kondisi awal sebsesar 60.71% meningkat menjadi 76.67% pada siklus I.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Hasil siklus II juga menunjukkan peningkatan menjadi 93.33%. Peningkatan kondisi awal ke siklus I sebesar 15.96% dan kembali meningkat sebesar 16.66% pada siklus II. Target capaian yang dibuat pada siklus I dan siklus II dapat tercapai. Peningkatan prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran PBL. Pada proses pembelajarannya, siswa melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah yang ada di PBL. Menurut Dutch (dalam Amir, 2009: 12) PBL merupakan sebuah model instruksional yang menantang siswa untuk bekerja dalam kelompok mencari solusi untuk semuah masalah yang nyata sehingga siswa mempunyai kemampuan menganalisis, mengkritis, dan inisiatif yang baik. Pada proses pembelajaran, model pembelajaran PBL dilaksanakan dengan memberikan sebuah permasalahan yang nyata kepada siswa. Siswa akan mengidentifkasi setiap permasalahan yang diberikan kepada guru, merancang penyelesaian masalah, kemudian memecahkan masalah tersebut. Pada saat yang sama siswa juga akan mendapatkan tutorial dari guru sebagai bahan pertimbangan untuk melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, siswa selanjutnya menyusun sebuah laporan yang akan dijadikan penilian oleh guru. Pada saat melaksanakan kegiatan pembelajaran siswa bekerja dalam kelompok dengan menggunakan LKS sebagai petunjuk melakukan kegiatan. Menurut Margetson (dalam Rusman 2012: 230) menyebutkan bahwa PBL membantu untuk meningkatkan perkembangan ketrampilan belajar sepanjang hayat dalam pola pikir yang terbuka, reflektif, kritis, dan belajar
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
aktif. PBL juga dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah Tan, Ibrahim, dan Nur ( dalam Rusman 2012: 242). PBL yang bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan belajar siswa dalam pola piker terbuka, reflektif, kritis, dan belajar aktif menyebabkan prestasi belajar siswa meningkat. Minat dan prestasi belajar IPA meningkat dikarenakan kekhasan PBL yang terletak pada tujuh langkah PBL yaitu identifikasi masalah, merancang kegiatan pemecahan masalah, kegiatan pemecahan masalah, kegiatan tutorial, melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah, pelaporan, dan penilaian. Kekhasana PBL yang lainnya adalah pemberian sebuah permasalahan yang diakan dijadikan (titik tolak pembelajaran materi pembelajaran). Permasalahan
yang dipilih
merupakan
permasalahan yang dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu, PBL juga memberikan kesempatan bagi siswa untuk berinteraksi sosial dengan teman-temannya karena dalam kegiatan pembelajarnnya siswa bekerja secara berkelompok. Hal ini sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh vygotsky (dalam Ibrahim dan Nur, 2000: 19) bahwa interaksi sosial dengan teman lain memacu terbentuknya ide baru dan memperkaya perkembangan intelektual. Berikut ini merupakan langkah-langkah PBL pada kegiatan pembelajaran. Pada tahapan identifikasi masalah. Masalah yang diberikan dekat dengan kehidupan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat David Ausubel yang menjelaskan bahwa belajar bermakna adalah proses dimana informasi yang baru dihubungkan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
dengan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya. Hal ini menyebabkan informasi yang didapatkan oleh siswa jauh lebih mendalam. Gambar 4.15 Identifikasi Masalah
Gambar 4.15 di atas menunjukkan kegiatan identifikasi masalah yang dilakukan oleh siswa. Pada gambar di atas terlihat siswa berdiskusi mengenai permasalahan yang diberikan oleh guru. Seluruh anggota kelompok harus berpikir mengenai masalah yang mereka hadapi. Siswa berdiskusi dengan anggota kelompoknya masing-masing. Salah satu siswa sedang menuliskan hasil identifkasi masalah, anggota kelompok lainnya memperhatikan dengan baik. Berikut juga akan disajikan gambar mengenai kegiatan merancang pemecahan masalah. Gambar 4.16 Merancang Kegiatan Pemecahan Masalah
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Gambar 4.16 di atas menggambarkan seorang siswa yang sedang membawa air. Siswa tersebut melaksanakan tugasnya mengambil air yang akan digunakan untuk percobaan. Pada gambar di atas terlihat bahwa meja kelompoknya sudah terdapat alat dan bahan lainya yang telah diambil oleh teman-temannya. Berikut juga akan disajikan gambar kegiatan penyelesain masalah. Gambar 4.17 Melaksanakan Kegiatan Pemecahan Masalah
Gambar 4.17 menjelaskan mengenai kegiatan pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa. Pada gambar di atas siswa sedang mengamati perubahan yang terjadi. Salah seorang siswa mencatat, sedangkan anggota kelompok lainnya mengamati percobaan yang mereka lakukan. Seluruh anggota kelompok terlibat dalam kegiatan penyelesaian masalah ini. Berikut juga akan disajikan kegiatan tutorial yang dilakukan oleh guru bersama dengan siswa. Gambar 4.18 Kegiatan Tutorial
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Gambar 4.18 menjelaskan mengenai kegiatan tutorial yang sedang dilakukan oleh guru kepada kelompok kucing. Guru memberikan masukan kepada kelompok kucing mengenai percobaan yang dilakukan. Siswa memperhatikan masukan yang diberikan oleh guru dengan baik sebagai pertimbangan untuk melanjutkan kegiatan pemecahan masalah. Gambar 4.19 Melanjutkan Kegiatan Penyelesaian Masalah
Gambar 4.19 menjelaskan mengenai siswa yang melanjutkan kembali kegiatan pemecahan masalah setelah mendapatkan masukan dari guru. Salah satu siswa mengamati hasil percobaan mereka dengan meletakkan jarinya ke dalam panci. Siswa yang lainnya mencatat hasil pengamatan yang dilakukan temannya. Gambar 4.20 Melaporkan Hasil Penyelesain Masalah
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Gambar 4.20 menggambarkan perwakilan kelompok melaporkan hasil pekerjaannya. Siswa mengumpulkan lembar LKS yang telah selesai dikerjakan. Berikut ini juga akan disajikan gambar penilaian yang dilakukan guru bersama dengan siswa. Gambar 4.21 Penilaian
Gambar 4.21 menggambarkan penilaian yang dilakukan guru oleh siswa. Penilaian dilakukan dengan cara berdiskusi bersama seluruh siswa.Gambar di atas menunjukan bahwa siswa memperhatikan penjelasakan yang diberikan oleh guru. Secara keseluruhan, minat dan prestasi belajar siswa dapat meningkat baik pada siklus I maupun siklus II. Peningkatan minat dan prestasi belajar tersebut sudah mencapai target yang telah ditentukan. Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa ini dipengaruhi oleh penerapan pendekatan SCL dan model PBL di dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, keterbatasan dari penelitian yang dilakukan, dan saran. A.
Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada siswa kelas IV SD
NSelomulyo tahun ajaran 2013/2014 dalam peningkatan minat dan prestasi belajar IPA menggunakan model PBL, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1.
Penggunaan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD N Selomulyo sebagai upaya meningkatkan minat siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan 7 langkah dalam model pembelajaran PBL. Tujuh langkah PBL tersebut adalah 1) identifikasi masalah, 2) merancang penyelesaian masalah, 3) kegiatan penyelesaian masalah, 4) kegiatan tutorial, 5) melanjutkan kegiatan pemecahan masalah, 6) pelaporan, dan 7) penilaian.
Pada langkah yang pertama siswa diberikan sebuah
permasalahan yang menarik untuk siswa. Hal tersebut meningkatkan ratarata skor rasa senang siswa mengikuti pembelajaran. Hal tersebut ditunjukkan dari kondisi awal 3.19 meningkat menjadi 3.85 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 4.34 pada siklus II. Pada langkah kegiatan tutorial, siswa akan mendapatkan masukan dari guru sebagai perbaikan dari hasil kegiatan penyelesaian masalah. Kegiatan ini akan meningkatkan perhatian siswa pada saat pembelajaran. Hal ini terbukti dari kondisi awal 3.21 meningkat menjadi 3.86 pada siklus I dan meningkat lagi menjadi 4.31 155
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
pada siklua II. Pada langkah merangcang pemecahan masalah, dan pelaksanaan kegiatan pemecahan masalah siswa secara berkelompok diberi kebebasan
untuk
melakukannya.
Siswa
yang
mempersiapkan
dan
melaksanakan kegiatan tersebut. Hal tersebut meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal 3.22 meningkat menjadi 3.86 pada siklus I dan meningkat kembali menjadi 4.36 pada siklus II. Adanya kegiatan pelaporan dan penilaian menyebabkan siswa secara berkelompok mengisi dan melaksanakan tugas-tugas yang ada di dalam LKS. Siswa mencari jawaban tersebut dengan bertanya kepada orang lain, membaca buku dan mencari di internet. Hal tersebut meningkatkan inisiatif siswa mencari informasi baru. Peningkatan dari kondisi awal 3.04 meningkat menjadi 3.42 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 4.21 pada siklus II. Seluruh langkah-langkah dalam PBL dapat meningkatkan persentase jumlah siswa yang mencapai minimal cukup berminat yaitu dari data awal sebesar 56,67% meningkat menjadi 81.99% pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 95% pada siklus II. 2.
Penggunaan model pembelajaran PBL pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Selomulyo juga meningkatkan prestasi belajar siswa dalam proses pembelajaran. Peningkatan minat belajar dengan menerapkan 7 langkah PBL dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah bagi siswa. Hal tersebut berpengaruh pada prestasi belajar siswa yang rata-rata kelasnya meningkat dari data awal 7.12 menjadi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
7.28 pada siklus I dan kembali meningkat menjadi 7.86. Siswa yang berhasil mencapai KKM dari data awal 60.71% meningkat pada siklus I menjadi 76.67% dan kembali meningkat menjadi 93.33% pada siklus II. B.
Keterbatasan Keterbatasan dari penelitian yang dilakukan ini adalah sebagai berikut:
1.
Pada penelitian ini peneliti bertindak sendiri sebagai guru. Hal tersebut mungkin berpengaruh terhadap hasil penelitian mengenai peningkatan minat siswa. Peneliti tidak mampu mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran tersebut meningkat karena proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan PBL atau karena peneliti bertindak sebagai guru baru di kelas sehingga minat siswa meningkat.
2.
Peneliti tidak mampu mengetahui tingkat kejujuran dari responden pada waktu mengisi kuesioner
3.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan PBL merupakan model pembelajaran yang membutuhkan waktu yang lebih banyak. Namun demikian, apabila pembelajaran tidak dapat selesai pada 1 pertemuan dapat berlanjut ke pertemuan selanjutnya.
C.
Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1.
158
Bagi Sekolah Pihak sekolah sebaiknya memberikan dukungan kepada guru-guru kelas
yang menggunakan model pembelajaran inovatif khususnya PBL dalam proses kegiatan pembelajaran 2.
Bagi Guru Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan SCL dan model PBL layak
dijadikan salah satu alternatif pemilihan model pembelajaran karena sudah terbukti dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa 3.
Bagi Siswa Dalam mengikuti pembelajaran yang menggunakan model PBL siswa harus
benar-benar memahami masalah yang dihadapinya karena masalah tersebut merupakan dasar bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan kemampuan memecahkan masalah. 4.
Bagi Peneliti Lain Dalam melaksanakan penelitian dengan menggunakan model PBL
sebaiknya peneliti memperhatikan alokasi waktu yang perlukan. Model PBL memerlukan alokasi waktu yang banyak karena kegiatan dalam PBL berkelanjutan satu dengan yang lain.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
DAFTAR REFERENSI _______.(2006). Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan. Amir, Taufiq. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: Bagaimana Pendidik Memperdayakan Pemelajar Di Era Pengetahuan. Jakarta: Kencan. Arifin, Zaenal. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Arisworo, Djoko. (2006). IPA Terpadu. Jakarta: Grafindo Media Pratama. Asni.(2011). Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD Negeri 175 Pekanbaru. Skripsi S1 Universitas Riau. Azwar, Saifuddin. (2009). Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Dahar, Ratna Wilis. (2011). Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Erlangga Daratri.(2013). Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Minat dan Kesadaran Siswa akan Nilai Globalisasi pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kledokan. Skripsi S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan , FKIP, Universitas Sanata Dharma Dewi.(2013). Peningkatan Perhatian dan Prestasi Belajar Siswa Kelas VB SD Negeri Denggung pada Mata Pelajaram IPS Menggunakan Media Bagan. Skripsi S1 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan , FKIP, Universitas Sanata Dharma Djamarah, S. B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Asdi Maliasatya.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Eggen & Don Kauchak.(2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Jakarta: Indeks. Gora, Winastwandan S. (2010). PAKEMATIK Strategi Pembelajaran Inovatif Berbasis TIK. Jakarta: Elekmedia Komputindo. Hamalik, Oemar. (2000). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algesindo. Herdiansyah.Haris. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta : Salemba Humanika. Ibrahim, M. dan N, M.(2000). Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Iskandar, S. Srini. (2001). Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Jacobsen, David A. (2009). Methods for Teaching Ed.8. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Kusuma W. & Dwitagama D. (2009). Mengenal Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Indeks. Mardapi, D. (2008). Teknik Penyusunan Instrument Tes dan Non Tes. Yogyakarta : Mitra Cendekia Press. Margono.(2010). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Masidjo.(1995). Penilaian Hasil Belajar di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Munadi, Yudi.(2010). Media Pembelajaran. Jakarta. Gaung Persada (GP) Press.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Muslich, M. (2007). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Panduan bagi Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas. Jakarta: Bumi Aksara. Mustaqim.(2008). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Priyatmojo,Achmadi dkk.(2010). Buku Panduan Pelaksanaan Student Centered Learning (SCL) dan Student Teacher Aesthethic Role-Sharing (STAR). Yogyakarta :Pusat Pengembangan Pendidikan UGM. Rahayu, S.P & Rohayati.(2013). Implementasi Metode Eksperiental Learning dalam Pengembangan Softskills Mahasiswa yang Menunjang Integrasi Teknologi, Manajemen, dan Bisnis. Jurnal Penelitian Pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia. Rasyid, Harun & Mansur.(2009). Penilaian Hasil Belajar. Bandung: Wacana Prima. Rositawaty, S. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk Kelas IV Sekolah Dasar/ Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers. Rusman. (2012). Seri Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sanjaya, W. (2010) Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana. Severinus, Domi. 2013. Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Singer, Kurt.(1973). Membina Hasrat Belajar di Sekolah. Bandung: Rosdakarya. Siregar, Evelin dan Nara.(2007). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Slameto. (2010). Belajar Dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudijono, Anas. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada Sudjana.(2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Sugiyanto. (2010). Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta. Suharsimi Arikunto, dkk.(2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Suparno Paul.(2011). Penggunaan Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Pengertian, Kerjasama, dan
Minat Mahasiswa dalam
Mempelajari Termofisika. Yogyakarta: Penerbit Sanata Dharma. Supratiknya, A.(2012). Penilaian Hasil Belajar dengan Teknik Non Tes. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Surya, M. (2003). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung : Pustaka Bani Quraisy. Suyono & Hariyanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya Suyono & Haryanto. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, Muhibbin. (2002). Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada Trianto.(2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep. Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Trianto.(2012). Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Prestasi Pustaka. Wang, Dan. (2011). The Dilemma Of Time: Student-Centered Teaching in The Rural Classroom in China. Hongkong: University of Hong Kong. Widharyanto, B, dkk. (2002). Student Active Learning. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. WS. Winkel.(2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zhang, Meilan.(2011). Strategic Facilitation of Problem-Based Discussion for Teacher Professional Development. The Journal of the Learning Sciences. Routledge Taylor & Francis Group. Hurlock, EB. (1995). Perkembangan anak. Jakarta: Erlangga.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
164
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian dari FKIP USD
165
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian
167
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 3 Silabus
169
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 170 SILABUS Nama Sekolah : SD N Selomulyo Kelas : IV Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Semester : 1 (Satu) Alokasi Waktu : 3 pertemuan (6 jp/ 6x35 menit) Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya Penilaian Kompete Materi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Indikator Sumber dan Media nsi Dasar Pokok Waktu Jenis Teknik Instrumen 6.2 Perubahan Pertemuan pertama - Lembar 1 kali Media Kognitif: Tes: - Tes: Mendeskri wujud Eksplorasi - Menyebutkan Mengukur Tertulis Kegiatan pertemuan Pembelajaran: psikan benda: - Siswa mengamati gambar proses indikator Siswa (2jp/ 2 x “Kotak Bu Guru”, - Proses: terjadinya Perubahan coklat yang ditunjukkan terjadinya kognitif Kinerja - Rubrik 35 menit) kotak ini berisi perubahan wujud cair guru . perubahan Penilaian gambar benda-benda Non tes: wujud cair menjadi - Siswa dibagi ke dalam wujud cair Mengukur - Kuisioner yang dapat padat padat dan beberapa kelompok kecil. menjadi padat; indikator mengalami cair; padat - Siswa bersama dengan dan padat afektif dan perubahan wujud cair gas menjadi guru mendiskusikan LKS menjadi cair. psikomotorik dari air padat dan cair; cair Elaborasi - Menemukan padat cair. padat peristiwa lain Alat dan bahan - Siswa berdiskusi tentang gas yang percobaan: masalah dan merupakan Alat: menentukan jawaban contoh - Kaki tiga dari permasalahan itu. perubahan - Pembakar spritus (Identifikasi Masalah) wujud cair - Korek api - Siswa merancang menjadi padat - Nampan percobaan yang akan dan kembali - Panci kecil dilakukan tentang lagi ke cair. - Sendok perubahan wujud cair
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 171 menjadi padat, dan padat menjadi cair. (Merancang kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa melaksanakan percobaan tentang tentang perubahan wujud cair menjadi padat, dan padat menjadi cair berdasarkan rancangan yang telah dibuat. (Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa melaporkan hasil percobaan dan menerima masukan dari guru. (Kegiatan Tutorial) - Siswa mendiskusikan masukan dari guru. (Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa menyusun laporan tentang hasil percobaan yang telah dilakukan. (Menyusun laporan) Konfirmasi - Siswa dipersilahkan
- Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair. Afektif - Menunjukkan minat dalam pembelajaran Psikomotorik - Melakukan percobaan dengan tepat
- Cetakan agar-agar berbentuk binatang. Bahan: - Air - Cokelat - Es batu Sumber belajar: Irianto, Teguh., Eddy Rohanadi., F. Supardi. (2005). Eksperimen sains jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 79-82 S, Rositawaty. 2008. Senang belajari ilmu pengetahuan alam 4: untu kkelas IV sekolah dasar/ madrasah ibtidayah.. Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 89-91 Sulistyanto,Heri. 2008. Ilmu pengetahuan alam 4 untuk SD dan MI kelas
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 172
-
Perubahan wujud benda: Perubahan wujud cair menjadi gas dan gas menjadi cair
IV. Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen pendidikan Nasional. Halaman 81-83
untuk bertanya apabila ada yang belum jelas. Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan guru.
Pertemuan kedua Eksplorasi Guru menampilkan gambar seri. Siswa dan guru melakukan tanya jawab Siswa duduk bersama dengan kelompoknya Guru dan siswa melakukan tanya jawab kembali. Guru dan siswa mendiskusikan pertanyaan dari guru. Elaborasi - Siswa berdiskusi tentang
Kognitif: - Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas; dan gas menjadi cair. - Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas
Tes: Mengukur indikator kognitif Non tes: Mengukur indikator afektif dan psikomotorik
- Tes: Tertulis - Proses: Kinerja
- Lembar Kegiatan Siswa - Rubrik Penilaian - Kuisioner
1 kali pertemuan (2jp/ 2 x 35 menit)
Zuneldi., Dian Okky S, M. Parilian. (2011). IPA 4 Ilmu pengetahuan alam SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira. Halaman 47-50. Media Pembelajaran Gambar seri proses perebusan pisang yang terdiri dari pisang yang baru masak di pohon, direbus, dan disajikan. Alat dan Bahan Percobaan: Alat: - Kaki tiga - Korek api - Panci - Pembakar spiritus Bahan: - Es batu
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 173 masalah dan menentukan jawaban dari permasalahan itu. (Identifikasi Masalah) - Siswa merancang percobaan yang akan dilakukan. (Merancang kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa melaksanakan percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. (Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa melaporkan hasil percobaan dan menerima masukan dari guru. (Kegiatan Tutorial) - Siswa mendiskusikan masukan dari guru. (Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa menyusun laporan tentang hasil percobaan yang telah dilakukan. (Menyusun laporan) Konfirmasi
dan kemudian menjadi cair. - Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas dan gas menjadi cair. Afektif - Menunjukkan minat dalam pembelajaran Psikomotorik - Melakukan percobaan dengan tepat
- Pisang - Piring Sumber Belajar: Sumber belajar sama dengan pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 174 -
Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas. - Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan guru. Perubahan Pertemuan Ketiga wujud Eksplorasi benda: Mengidentifikasi bau Perubahan yang ada di ruang kelas wujud cair Siswa mengamati benda menjadi (pengharum ruangan) gas dan yang ditunjukkan oleh gas guru menjadi Siswa dan guru cair melakukan tanya jawab tentang bau yang siswa hirup. Siswa duduk bersama dengan kelompok Guru dan siswa kembali melakukan tanya jawab. Siswa bersama dengan guru mendiskusikan LKS Elaborasi - Siswa berdiskusi tentang masalah dan menentukan jawaban
Kognitif: - Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas - Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas - Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas. Afektif
Tes: Mengukur indikator kognitif Non tes: Mengukur indikator afektif dan psikomotorik
- Tes: Tertulis - Proses: Kinerja
- Lembar Kegiatan Siswa - Rubrik Penilaian - Kuisioner
1 kali pertemuan (2jp/ 2 x 35 menit)
Media Pembelajaran Alat dan Bahan Percobaan Alat: - Kaki tiga - Korek api - Pembakar spritus - Kaleng bekas Bahan: - Kapur barus Sumber Belajar Sama dengan pertemuan sebelumnya
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 175 dari permasalahan itu. - Menunjukkan (Identifikasi Masalah) minat dalam pembelajaran - Siswa merancang percobaan yang akan Psikomotorik - Melakukan dilakukan. (Merancang percobaan kegiatan penyelesaian dengan tepat masalah) - Siswa melaksanakan percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. (Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa melaporkan hasil percobaan dan menerima masukan dari guru. (Kegiatan Tutorial) - Siswa mendiskusikan masukan dari guru. (Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa menyusun laporan tentang hasil percobaan yang telah dilakukan. (Menyusun laporan) Konfirmasi - Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 176
-
-
ada yang belum jelas. Siswa melakukan refleksi dengan bimbingan guru Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 177 SILABUS Nama Sekolah : SD N Selomulyo Kelas : IV Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Semester : 1 (Satu) Alokasi Waktu : 46 JP (2 x Pertemuan) Standar Kompetensi: 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya Penilaian Kompetensi Materi Kegiatan Pembelajaran Alokasi Media dan Indikator Dasar Pokok Waktu Sumber Jenis Teknik Instrumen 6.3 Menjelaskan Penggunaan Pertemuan Pertama - Lembar 1 kali Media Kognitif: - Tes - Tes hubungan benda sesuai Eksplorasi Tertulis Kegiatan pertemuan Pembelajaran: Menyebutkan Mengukur antara sifat dengan sifat Siswa memperhatikan indikator Siswa (2jp/ 2 x - Proses Benda-benda macambahan dengan bahannya Kinerja - Kuisioner 35 menit) benda-benda yang macam bahan kognitif di lingkungan kegunaannya. minat - Non tes ditunjukkan oleh guru penyusun sekitar: Mengukur - Rubrik (benda berbahan kertas, benda benda yang indikator Penilaian kayu, logam, karet, kaca, terbuat dari Menemukan kain, dan plastik) bahan contoh benda afektif dan psikomotorik plastik, Siswa dan guru melakukan berdasarkan logam, kayu, tanya jawab mengenai bahan kertas, kaca, benda-benda tersebut. penyusunnya kain, karet, Siswa dibagi kedalam Mengelompo Sumber belajar beberapa kelompok kecil. kkan benda Rositawaty, berdasarkan Siswa menyimak S dkk. bahan pertanyaan yang diberikan (2008).Senan penyusunnya guru. g Belajar Siswa dibagikan LKS yang Afektif Ilmu Menunjukkan berisi petunjuk kegiatan Pengetahuan minat dalam yang akan mereka lakukan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 178 Siswa dan guru bersamasama mendiskusikan LKS yang telah siswa terima. Elaborasi - Siswa mulai mengerjakan LKS dengan cara berdiskusi tentang masalah yang dihadapi dan menentukan jawabannya. (Identifikasi masalah) - Siswa merancang pengamatan yang akan dilakukan. (Merancang kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa melaksanakan pengamatan berdasarkan rancangan yang telah dibuat. (Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah) - Siswa melaporkan hasil pengamatan dan menyimak saran guru. (Kegiatan tutorial) - Siswa mendiskusikan masukan yang diberikan oleh guru. (Melanjutkan kegiatan penyelesaian
pembelajaran mengenai bahan penyusun benda Psikomotorik: Melakukan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran mengenai bahan penyusun benda
Alam 4: Untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madra sah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 9298 Wahyono, Budi. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 7981 Sumantoro.(2 009). Ayo
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 179
6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya.
masalah) - Siswa menyelesaikan LKS secara berkelompok (Menyusun laporan) Konfirmasi - Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas. - Siswa dan guru mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan. Pertemuan kedua Eksplorasi Siswa menunjukkan bendabenda yang sudah diminta guru untuk dibawa (kertas tisu, kertas karton, kelas “aqua”, bungkus makanan “Sukro”, uang logam 500an, penggaris besi, kain untuk bahan seragam sekolah, kain jeans, cermin, botol C1000, karet gelang, potongan ban motor, triplek, dan pensil) Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai benda-benda yang sudah
Belajar Ilmu Pengetahuan Kelas 4 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 110-112
- Lembar Kognitif: - Tes - Tes Mengukur Tertulis Aktifitas Menjelaskan indikator Siswa - Proses 3 sifat bahan kognitif Kinerja - Rubrik penyusun Penilaian - Non tes benda - Kuisioner Membedakan Mengukur indikator minat bahan afektif dan penyusun psikomotorik suatu benda berdasarkan sifatnya Menganalisis kegunaan benda berdasarkan sifat bahan penyusunnya
1 kali Media pertemuan Pembelajaran (2jp/ 2 x Kertas 35 menit) Kantong plastik Penggaris besi Kaca Baju Balok kayu Sumber Belajar sama dengan pertemuan pertama
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 180 mereka bawa Siswa diberi permasalahan mengenai apa saja sifatsifat bahan logam, kertas, kain, plastik, kaca, kayu, dan karet. Setelah mengetahui sifatnya, siswa diminta menentukan sebaiknya benda-benda tersebut digunakan untuk apa. Siswa secara berkelompok menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru. Siswa dibagikan LKS yang berisi petunjuk kegiatan yang akan mereka lakukan Siswa dan guru bersamasama mendiskusikan LKS yang telah siswa terima Elaborasi Siswa berdiskusi tentang masalah yang dihadapi dan menentukan jawaban atas masalah tersebut. (Identifikasi Masalah) Siswa merancang percobaan yang akan dilakukan. (Merancang
Afektif Menunjukkan minat dalam pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda dan kegunaannya. Psikomotorik: Melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda dan kegunaannya
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 181 kegiatan penyelesaian masalah) Siswa melaksanakan percobaan berdasarkan rancangan yang telah dibuat dan menuliskan hasilnya pada tabel. (Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah) Siswa melaporkan hasil percobaan dan menerima masukan dari guru. (Kegiatan tutorial) Siswa mendiskusikan masukan dari guru dan menemukan kegunaan dari benda yang yang telah ditemukan sifatnya. (Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah) Siswa menyelesaikan LKS dan mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan. (Menyusun laporan) Konfirmasi - Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas. - Siswa dan guru
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 182 mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan.
Supriyati Basuki Rahayu, S.Pd NIP: 19690612 199102 2 001
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 4 RPP dan Perangkatnya
183
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus 1, Pertemuan 1)
I.
SATUAN PENDIDIKAN
: SD Negeri Selomulyo
KELAS/ SEMESTER
: IV (Empat) / 1 (Satu)
MATA PELAJARAN
: Ilmu Pengetahuan Alam
ALOKASI WAKTU
: 2 JP (2 x 35 menit)/ 1 Pertemuan
HARI/ TANGGAL
: Selasa, 12 November 2013
STANDAR KOMPETENSI Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
II.
KOMPETENSI DASAR 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas
III. INDIKATOR PEMBELAJARAN Kognitif: 6.2.1 Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi
cair
6.2.2 Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud menjadi padat dan kembali lagi ke
cair
cair
6.2.3 Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair Afektif: 6.2.4 Menunjukkan minat dalam pembelajaran Psikomotorik: 6.2.5 Melakukan percobaan dengan tepat IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif: 1. Siswa mampu menyebutkan sebuah proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair berdasarkan percobaan yang dilakukan 2. Siswa mampu menemukan minimal tiga peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat dan kembali lagi ke cair secara berkelompok
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
3. Siswa mampu merancang sebuah percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair secara berkelompok Afektif: 4. Siswa dapat menunjukkan empat indikator minat dalam pembelajaran mengenai perubahan wujud benda cair menjadi padat dan padat menjadi cair Psikomotorik: 5. Siswa dapat melakukan sebuah percobaan mengenai perubahan wujud cair ke gas sesuai dengan langkah-langkah dalam lembar kerja siswa (LKS). V.
MATERI PEMBELAJARAN Perubahan Wujud Benda: Perubahan wujud benda cair menjadi padat Perubahan wujud benda padat menjadi cair
VI. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan Pembelajaran : Student Centered Learning Model Pembelajaran
: Problem Based Learning
Metode Pembelajaran
: Tanya Jawab, kerja kelompok, eksperimen, observasi, penugasan, presentasi
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan
Metode
15 menit Tanya
Kegiatan Awal Salam, Doa, Presensi Perkenalan Motivasi Menyanyikan lagu “ibu guru punya benda” Ibu guru punya kotak….(guru) Apa, apa, apa..
Waktu
(siswa)
Didalamnya ada air (guru) Byur…… byur…….byur (siswa) Di dalamnya ada api (guru) Panas……. panas……. panas (siswa) Di dalamnya ada es (guru)
jawab
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Dingin…dingin……dingin…. (siswa) Di dalamnya coklat (guru) Enak…enak…enak….(siswa) *Diulang untuk benda-benda lainnya Apersepsi Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai lagu yang sudah dinyanyikan. Contoh pertanyaan: -
Anak-anak, dalam lagu tadi benda apa saja yang ada di dalam kotak yang ibu guru bawa?
-
Nah kalau coklat itu wujudnya apa?
-
Apakah wujud coklat yang padat itu bisa berubah menjadi cair?
-
Apakah kalian tahu bagaimana proses perubahan tersebut? Mari kita cari tahu bersama-sama
Orientasi Siswa mendapat penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan mengenai perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair agar siswa mampu memahami berbagai peristiwa perubahan wujud yang terjadi di kehidupan sehari-hari. Kegiatan Inti
40
tanya
Eksplorasi
Menit
jawab,
Siswa mengamati gambar coklat batang dan coklat cair yang ditampilkan oleh guru. Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar yang telah ditampilkan oleh guru. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil. Masing-masing kelompok terdiri dari 5-6 orang siswa. Guru memberikan sebuah pertanyaan kepada siswa tentang bagaimana coklat batang dapat menjadi coklat cair, dan coklat cair bisa menjadi coklat batang. Untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru,
kerja kelompok, diskusi, eksperime. observasi, penugasan, presentasi
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI siswa dibagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi petunjuk percobaan yang akan dilakukan mengenai perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair. (LKS terlampir).
Siswa bersama dengan guru mendiskusikan LKS yang telah diterima siswa. Elaborasi - Identifikasi Masalah - Siswa berdiskusi untuk memahami masalah yang disampaikan oleh guru sesuai petunjuk dalam LKS. - Siswa dalam kelompok menentukan jawaban pertanyaan yang disampaikan guru dengan mengisi kolom pada LKS. - Merancang kegiatan penyelesaian masalah - Siswa dalam kelompok menentukan sebuah kegiatan percobaan untuk membuktikan jawaban yang telah mereka tulis sebelumnya. - Siswa dalam kelompok mendaftar alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan yang akan dilakukan dengan mengisi tabel yang telah disediakan dalam LKS. Alat dan bahan tersebut adalah kaki tiga, bunsen spritus, korek api, cetakan agar-agar yang berbentuk binatang, nampan, panci kecil, sendok, air, coklat, dan es batu. - Siswa dalam kelompok merancang langkah-langkah percobaan berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan atau dari buku paket. - Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah - Perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan yang akan dilakukan. - Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang telah mereka tentukan sebelumnya mengenai perubahan wujud cair menjadi padat (mendinginkan coklat cair dengan es batu) dan perubahan wujud padat menjadi cair (memanaskan coklat batangan). - Siswa mengamati kegiatan percobaan dan mencatat hasil
187
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
pengamatannya dalam tabel pengamatan yang ada di LKS. - Kegiatan Tutorial -
Siswa melaporkan hasil pengamatan percobaan yang telah mereka lakukan ke depan kelas. Laporan tersebut berisi mengenai ada atau tidak adanya hambatan dalam percobaan yang telah dilakukan. Misalnya saja percobaan yang dilakukan gagal karena kebanyakan air, kekurangan air, kebanyakan coklat, dan lain-lain.
-
Siswa menyimak masukan yang diberikan oleh guru tentang hasil pengamatan percobaan
- Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah -
Siswa dalam kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan oleh guru untuk menyempurnakan hasil percobaan.
- Menyusun laporan -
Siswa dalam kelompok menuliskan laporan percobaan yang telah mereka lakukan di dalam LKS.
-
Siswa mengumpulkan LKS yang telah mereka buat kepada guru.
Konfirmasi -
Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas.
-
Siswa dan guru mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan mengenai perubahan wujud cair menjadi padat dan perubahan wujud padat menjadi cair.
Kegiatan Akhir
15
tanya
Refleksi
Menit
jawab,npe
-
Siswa dibimbing guru untuk menemukan manfaat yang didapatkan setelah mempelajari materi perubahan wujud cair menjadi padat dan padat menjadi cair.
-
Siswa mengisi lembar refleksi yang telah diberikan oleh guru.
Tindak lanjut -
Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya mengenai perubahan wujud cair menjadi gas dan
nugasan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
perubahan wujud gas menjadi cair. Doa dan Salam Penutup VIII. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR 1. Media Pembelajaran “Kotak Bu Guru”, kotak ini berisi gambar benda-benda yang dapat mengalami perubahan wujud dari air menjadi padat dan padat menjadi cair. Alat dan bahan percobaan: Alat: - Kaki tiga
- Nampan
- Pembakar Spritus
- Panci kecil
- Korek api
- Sendok
- Cetakan agar-agar yang berbentuk binatang Bahan: - Air
- Es batu
- Coklat 2. Sumber Belajar Irianto, Teguh., Eddy Rohanadi., F. Supardi. (2005). Eksperimen sains jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 79-82 S, Rositawaty. 2008. Senang belajari ilmu pengetahuan alam 4: untuk kelas IV sekolah dasar/ madrasah ibtidayah. Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 89-91 Sulistyanto,Heri. 2008. Ilmu pengetahuan alam 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen pendidikan Nasional. Halaman 81-83
Zuneldi., Dian Okky S, M. Parilian. (2011). IPA 4 Ilmu pengetahuan alam SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira. Halaman 47-50 IX. PENILAIAN 1. Prosedur Penilaian
Proses
Post Test
2. Jenis Penilaian
Non Tes
Tes
3. Teknik Penilaian
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Kinerja
Tes
4. Instrumen Penilaian (terlampir)
Lembar Kegiatan Siswa
Rubrik penilaian
Kuesioner minat
5. Pedoman Penilaian (terlampir)
190
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
LEMBAR PENILAIAN Rubrik Penilaian Psikomotor Indikator : 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai Keruntutan Kelengkapan 1 2 3 1 2 3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 Dst. Kriteria penilaian: Hal yang dinilai
Skor
Deskriptor jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: menyalakan pembakar spritus menggunakan korek api,
3 Keruntutan
meletakkan kasa di atas kaki tiga, meletakkan panci di atas kasa, memasukkan coklat ke dalam panci kecil, mengaduk coklat tersebut secara perlahan, menunggu beberapa saat, dan mengamati perubahan yang terjadi
2
jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut
1
jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut jika menyediakan 7 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah kaki tiga,
3
pembakar spritus, kasa, korek api, nampan, panci kecil, sendok, cetakan agar-agar berbentuk binatang, air, cokelat, dan es batu
Kelengkapan 2
jika menyediakan 6 bahan
1
jika menyediakan < 6 bahan
Skor Psikomotorik: skor yang didapat x 10 6
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
Rubrik Penilaian Afektif Indikator : 6.2.5 Menunjukkan minat dalam pembelajaran
No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Nama Siswa
Dst.
Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner
Penilaian Kuesioner Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
=1 =2 =3 = 4
skor = Kriteria skor: Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 26 Jarak 74: 4 = 18,5 Jadi interval minat siswa dapat di petakan sebagai berikut: Sangat rendah Rendah Tinggi Sangat tinggi
26 - 44,5 44,5 - 63 63 - 81,5 81,5 - 100
Skor 1
2
3
4
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR KEGIATAN SISWA
193
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus 1, Pertemuan 2)
I.
SATUAN PENDIDIKAN
: SD N Selomulyo
KELAS/ SEMESTER
: IV (Empat) / 1 (Satu)
MATA PELAJARAN
: Ilmu Pengetahuan Alam
ALOKASI WAKTU
: 2 JP (2 x 35 menit)/ 1 Pertemuan
HARI/ TANGGAL
: Jumat/ 15 November 2013
STANDAR KOMPETENSI Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
II. KOMPETENSI DASAR 6.2 Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas III. INDIKATOR PEMBELAJARAN Kognitif: 6.2.1 Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas; dan
gas
menjadi cair 6.2.2 Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas kemudian menjadi cair 6.2.3 Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas; dan gas menjadi cair Afektif: 6.2.4 Menunjukkan minat dalam pembelajaran Psikomotorik: 6.2.5 Melakukan percobaan dengan tepat IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif: 1. Siswa mampu menyebutkan sebuah proses terjadinya perubahan wujud cair menjadi gas; dan gas menjadi cair berdasarkan percobaan yang dilakukan 2. Siswa mampu menemukan minimal tiga peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas kemudian menjadi cair secara berkelompok
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
3. Siswa mampu merancang sebuah percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud cair menjadi gas dan gas menjadi cair secara berkelompok Afektif: 4. Siswa dapat menunjukkan empat indikator minat dalam pembelajaran mengenai perubahan wujud benda cair menjadi padat dan padat menjadi cair Psikomotorik: 5. Siswa dapat melakukan sebuah percobaan mengenai perubahan wujud cair ke gas sesuai dengan langkah-langkah dalam lembar kegiatan siswa (LKS). V. MATERI PEMBELAJARAN Perubahan Wujud Benda (Terlampir): - Perubahan wujud cair menjadi gas - Perubahan wujud gas menjadi cair VI. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN Model Pembelajaran
: Problem Based Learning
Metode Pembelajaran
: Tanya Jawab, kerja kelompok, eksperimen, observasi, penugasan, presentasi
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Kegiatan Kegiatan Awal Salam, Doa, Absensi Motivasi Siswa melakukan sebuah “Tepuk Pisang” beserta dengan gerakannya. Tepuk Pisang Petik-petik. . Prok. . Prok. . Prok Cuci-cuci . . Prok. . Prok. . Prok Rebus-rebus . . Prok. . Prok. . Prok Goreng-goreng . . Prok. . Prok. . Prok Bakar-bakar. . Prok. . Prok. . Prok P . . Prok. . Prok. . Prok I . . Prok. . Prok. . Prok
Waktu 10 menit
Metode Tanya jawab
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang yel-yel yang sudah dilakukan. Contoh pertanyaan: -
Anak-anak, siapa yang tahu arti “Banana”?
-
Biasanya pisang itu diolah menjadi makanan apa?
-
Kalau pisang rebus, cara memasaknya bagaimana?
-
Pada saat pisang direbus, apa saja yang kalian lihat?
-
Apa yang terjadi pada air sebelum direbus dan sesudah direbus?
Orientasi -
Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang kegiatan yang telah mereka lakukan pada pertemuan sebelumnya.
-
Siswa mendapat penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan mengenai perubahan wujud cair menjadi gas dan gas menjadi cair gas agar siswa mampu memahami berbagai peristiwa perubahan wujud yang terjadi di kehidupan sehari-hari.
45 menit
Kegiatan Inti
Diskusi,
Eksplorasi
Tanya
Siswa memperhatikan gambar seri yang ditampilkan oleh
jawab, Kerja
guru mengenai kegiatan seseorang yang merebus air dan
kelompok,
meminum airnya dengan menambahkan es pada air tersebut.
Eksperimen,
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai gambar
Observasi,
seri yang telah ditampilkan oleh guru sebelumnya.
Penugasan,
Siswa duduk bersama dengan kelompok yang sudah dibentuk
Presentasi
pada pertemuan sebelumnya.
Guru memberikan dua pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan pertama tentang apa yang terjadi pada air sebelum direbus dan setelah direbus, dan alasannya.
Pertanyaan kedua
tentang apa yang terjadi pada gelas yang berisi air sebelum ditambahkan es dan sesudah ditambahkan es, dan alasannya
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Untuk menjawab pertanyaan yang telah diberikan oleh guru, Siswa dibagikan Lembar Aktifitas Siswa (LKS) yang berisi petunjuk kegiatan yang akan dilakukan mengenai perubahan wujud cair menjadi gas dan perubahan wujud gas menjadi cair. (LKS terlampir)
Siswa bersama dengan guru mendiskusikan LKS yang telah mereka terima
Elaborasi Identifikasi Masalah -
Siswa
berdiskusi
untuk
memahami
masalah
yang
disampaikan oleh guru sesuai petunjuk dalam LKS. -
Siswa dalam kelompok menentukan jawaban pertanyaan yang disampaikan guru dengan mengisi kolom pada LKS.
- Merancang kegiatan penyelesaian masalah - Siswa dalam kelompok menentukan sebuah kegiatan percobaan untuk membuktikan jawaban yang telah mereka tulis sebelumnya. - Siswa dalam kelompok mendaftar alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan yang akan dilakukan dengan mengisi tabel yang telah disediakan dalam LKS. Alat dan bahan tersebut adalah kaki tiga, korek api, spritus, panci, es batu, piring, air - Siswa
dalam
kelompok
merancang
langkah-langkah
percobaan berdasarkan pengetahuan yang mereka miliki dan atau dari buku paket. - Melaksanakan Kegiatan Penyelesaian Masalah - Perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan yang akan dilakukan - Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkahlangkah yang telah mereka tentukan sebelumnya mengenai perubahan wujud cair menjadi gas (merebus air) dan gas menjadi cair (memasukkan es batu ke dalam gelas yang telah berisi air sebelumnya)
198
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
- Siswa mengamati kegiatan percobaan dan mencatat hasil pengamatannya dalam tabel pengamatan yang ada di LKS - Kegiatan Tutorial - Siswa melaporkan hasil pengamatan percobaan yang telah mereka lakukan ke depan kelas. Laporan tersebut berisi mengenai ada atau tidak adanya hambatan dalam percobaan yang telah dilakukan. Misalnya saja karena ukuran wadah yang berbeda, jumlah air yang berlebih, dan sebagainya - Siswa menyimak masukan yang diberikan oleh guru tentang hasil pengamatan percobaan - Melanjutkan kegiatan Penyelesaian Masalah - Siswa dalam kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan
oleh
guru
untuk
menyempurnakan
hasil
percobaan. - Menyusun Laporan - Siswa dalam kelompok membuat laporan mengenai proses percobaan yang telah mereka lakukan di dalam LKS - Siswa mengumpulkan LKS yang telah mereka buat kepada guru Konfirmasi - Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas. - Siswa dan guru mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan mengenai perubahan wujud cair menjadi gas dan gas menjadi cair.
Kegiatan Akhir Refleksi - Siswa dibimbing guru untuk menemukan manfaat yang didapatkan setelah mempelajari materi perubahan wujud cair menjadi gas dan gas menjadi cair. - Siswa mengisi lembar refleksi yang telah diberikan oleh guru
15 Menit
Tanya jawab, penugasan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
Tindak lanjut Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya mengenai perubahan wujud padat menjadi gas
Doa dan Salam Penutup
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR 1. Media Pembelajaran
Gambar seri proses perebusan air yang terdiri dari air dialirkan dari kran, dinaikkan di atas kompor, dan air yang telah mendidih
Alat dan Bahan Percobaan: Alat: - Kaki tiga - Korek api - Lilin - Panci Bahan: - Es batu - Piring - Air
2. Sumber Belajar - Irianto, Teguh., Eddy Rohanadi., F. Supardi. (2005). Eksperimen sains jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 79-82. - S, Rositawaty. 2008. Senang belajari ilmu pengetahuan alam 4: untu kkelas IV sekolah dasar/ madrasah ibtidayah.. Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 89-91. - Sulistyanto,Heri. 2008. Ilmu pengetahuan alam 4 untuk SD dan MI kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen pendidikan Nasional. Halaman 81-83. - Zuneldi., Dian Okky S, M. Parilian. (2011). IPA 4 Ilmu pengetahuan alam SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira. Halaman 47-50.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3.
PENILAIAN 1. Prosedur Penilaian
Proses
Post Test
2. Jenis Penilaian
Non Tes
Tes
3. Teknik Penilaian
Kinerja
Tes
4. Instrumen Penilaian (terlampir)
Lembar Kegiatan Siswa
Rubrik penilaian
Kuesioner minat
5. Pedoman Penilaian (terlampir)
Yogyakarta, 15 November 2013
201
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
LEMBAR PENILAIAN Rubrik Penilaian Psikomotor Indikator : 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai Keruntutan Kelengkapan 1 2 3 1 2 3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 Dst. Kriteria penilaian: Hal yang dinilai
Skor
3 Keruntutan
2 1 3 Kelengkapan
2 1
Deskriptor Jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah menyiapkan alat dan bahan, memasukan air ke dalam panci kemudian tutup panci tersebut, meletakkan pembakar spritus dibawah kaki tiga, menyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api, meletakkan kasa diatas kaki tiga, meletakkan panci yang di diatas kasa, menunggu beberapa saat, mengamati perubahan yang terjadi jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut Jika menyediakan 5 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah panci, kaki tiga, pemanas spritus, korek api, dan air jika menyediakan 4bahan jika menyediakan < 4 bahan
Skor Psikomotorik: skor yang didapat x 10 6
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
Rubrik Penilaian Afektif Indikator : 6.2.5 Menunjukkan minat dalam pembelajaran No 1. 2. 3. 4. 5.
Nama Siswa
Dst.
Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner Penilaian Kuesioner Tidak pernah =1 Kadang-kadang =2 Sering =3 Selalu = 4 skor = Kriteria skor: Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 26 Jarak 74: 4 = 18,5 Jadi interval minat siswa dapat di petakan sebagai berikut: Sangat rendah 26 - 44,5 Rendah 44,5 - 63 Tinggi 63 - 81,5 Sangat tinggi 81,5 - 100
Skor 1
2
3
4
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR KEGIATAN SISWA
204
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Siklus 1, Pertemuan 3)
I.
SATUAN PENDIDIKAN
: SD Negeri Selomulyo
KELAS/ SEMESTER
: IV (Empat) / 1 (Satu)
MATA PELAJARAN
: Ilmu Pengetahuan Alam
ALOKASI WAKTU
: 2JP (2 x 35 menit)/ 2 Pertemuan
WAKTU
: Sabtu, 16 November 2013
STANDAR KOMPETENSI Benda dan Sifatnya 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya
II. KOMPETENSI DASAR 6.2
Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair padat cair; cair gas cair; padat gas
III. INDIKATOR PEMBELAJARAN Kognitif 6.2.6 Menyebutkan proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas 6.2.7 Menemukan peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas 6.2.8 Merancang percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas Afektif 6.2.9 Menunjukkan minat dalam pembelajaran Psikomotorik 6.2.10 Melakukan percobaan dengan tepat IV. TUJUAN PEMBELAJARAN Kognitif 1. Siswa dapat menyebutkan sebuah proses terjadinya perubahan wujud padat menjadi gas berdasarkan percobaan yang dilakukan 2. Siswa secara berkelompok dapat menemukan tiga peristiwa lain yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas 3. Siswa dapat merancang sebuah percobaan yang merupakan contoh perubahan wujud padat menjadi gas secara berkelompok Afektif
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
4. Siswa dapat menunjukkan empat indikator minat dalam proses pembelajaran mengenai perubahan wujud padat menjadi gas Psikomotorik 5. Siswa dapat melakukan sebuah percobaan mengenai perubahan wujud padat menjadi gas sesuai dengan langkah-langkah yang ada di dalam lembar kegiatan siswa V.
MATERI PEMBELAJARAN Perubahan Wujud Benda (Terlampir) -
Perubahan wujud padat menjadi gas
VI. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN Pendekatan Pembelajaran
: Student Centered Learning
Model Pembelajaran
: Problem Based Learning
Metode Pembelajaran
: tanya jawab, kerja kelompok, diskusi, eksperimen, observasi, penugasan, presentasi
VII. KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan Ketiga Kegiatan Kegiatan Awal Salam, Doa, Absensi Apersepsi Guru bertanya tentang kegiatan yang telah dilakukan pada pertemuan sebelumnya mengenai percobaan perubahan benda cair menjadi gas dan gas menjadi cair. Motivasi Siswa melakukan sebuah tepuk “I’m the best” Tepuk the best Prok.. Prok… Prok I’m the best Prok… Prok… Prok You are the best Prok… Prok… Prok I’m the best… You are the best.. We are the best… Prok… prok… prok Orientasi
Waktu 10 menit
Metode Tanya jawab
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan mengenai perubahan wujud padat menjadi gas agar siswa mampu memahami berbagai peristiwa perubahan wujud padat menjadi gas yang terjadi di kehidupan sehari-hari. 35 menit
Kegiatan Inti
Tanya
Eksplorasi
Siswa diajak guru untuk mengidentifikasi bau yang ada
jawab,
di ruang kelas
Presentasi,
Siswa memperhatikan benda (pengharum ruangan)
penugasan
yang ditunjukkan oleh guru
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai bau yang mereka rasakan.
Siswa duduk bersama dengan kelompoknya masingmasing.
Guru memberikan pertanyaan “Mengapa pengharum ruangan bisa menghasilkan bau yang harum?
Siswa
mencoba
menjawab
pertanyaan
yang
disampaikan oleh guru di dalam kelompok.
Siswa mendapatkan lembar kegiatan siswa (LKS) yang berisi petunjuk kegiatan yang akan dilakukan mengenai perubahan wujud padat menjasi gas. (LKS terlampir)
Diskusi,
Siswa bersama dengan guru mendiskusikan LKS yang telah diterima siswa.
Elaborasi - Identifikasi Masalah - Siswa
berdiskusi
untuk
memahami
masalah
yang
disampaikan oleh guru sesuai petunjuk dalam LKS. - Siswa dalam kelompok menentukan jawaban pertanyaan yang disampaikan guru dengan mengisi kolom pada LKS. - Merancang kegiatan penyelesaian masalah - Siswa dalam setiap kelompok menentukan sebuah kegiatan percobaan untuk membuktikan jawaban atas
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pertanyaan guru yang telah mereka tulis dalam LKS. - Siswa dalam kelompok mendaftar alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan dengan mengisi tabel yang telah disediakan dalam LKS. Alat dan bahan tersebut adalah kapur barus, sendok, lilin, korek api, dan tissue - Siswa dalam kelompok merancang langkah-langkah percobaan berdasarkan pengetahuan dan buku paket yang dimiliki. - Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah - Perwakilan kelompok mengambil alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan. - Siswa melakukan percobaan sesuai dengan langkahlangkah yang telah mereka tentukan sebelumnya yaitu mengenai perubahan wujud padat menjadi gas. - Siswa mengamati percobaan yang dilakukan dan mencatat hasil pengamatannya dalam tabel pengamatan yang ada di LKS. - Kegiatan tutorial -
Siswa melaporkan hasil pengamatan percobaan yang telah mereka lakukan.
-
Siswa menyimak masukan yang diberikan oleh guru tentang hasil pengamatan percobaan.
- Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah -
Siswa dalam kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan oleh guru untuk menyempurnakan hasil percobaan.
- Menyusun laporan -
Setiap kelompok membuat laporan percobaan yang telah mereka lakukan, dengan cara melengkapi LKS.
-
Setiap kelompok mengumpulkan LKS yang sudah dilengkapi.
Konfirmasi -
Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada hal yang
209
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
belum diketahui. -
Siswa dan guru mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan mengenai perubahan wujud padat gas.
Kegiatan Akhir Evaluasi -
oleh guru Refleksi Siswa dibimbing guru untuk menemukan manfaat yang didapatkan setelah mempelajari materi perubahan wujud padat gas -
Siswa mengisi lembar refleksi yang telah diberikan oleh guru
Tindak lanjut Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal latihan yang ada dalam buku pegangan siswa. Siswa diminta untuk mempelajari materi sebelumnya karena akan ada evaluasi pada pertemuan selanjutnya.
Doa dan Salam Penutup
VIII. MEDIA PEMBELAJARAN DAN SUMBER BELAJAR 1. Media Pembelajaran
Pengharum ruangan yang berbentuk padat
Alat dan Bahan: Alat: -
Korek api
-
Lilin
-
Sendok
Bahan: -
Tanya jawab,
Siswa mengerjakan soal evaluasi yang telah disiapkan
-
25 Menit
Kapur barus
2. Sumber Belajar
penugasan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Irianto, Teguh., Eddy Rohanadi., F. Supardi. (2005). Eksperimen sains jilid 4. Jakarta: Penerbit Erlangga. Halaman 79-82. Zuneldi., Dian Okky S, M. Parilian. (2011). IPA 4 ilmu pengetahuan alam SD Kelas IV. Jakarta: Yudhistira. Halaman 47-50. S, Rositawaty. 2008. Senang belajar ilmu pengetahuan alam 4: untuk kelas IV Sekolah Dasar/Madrash Ibtidayah.\ Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen pendidikan Nasional. Halaman 89-91. Sulistyanto, Heri. (2008). Ilmu pengetahuan alam 4 untuk SD dan MI kelas IV Jakarta: Pusat Perbukuaan Departemen pendidikan Nasional. Halaman 81-83.
211
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI IX. PENILAIAN 1. Prosedur Penilaian
Proses
Post Test
6. Jenis Penilaian
Non Tes
Tes
7. Teknik Penilaian
Kinerja
Tes
8. Instrumen Penilaian (terlampir)
Kisi-kisi soal evaluasi
Soal dan kunci jawaban soal evaluasi
Lembar Kegiatan Siswa
Rubrik penilaian
Kuesioner minat
9. Pedoman Penilaian (terlampir)
212
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
LEMBAR PENILAIAN Rubrik Penilaian Psikomotor Indikator : 6.2.4 Melakukan percobaan dengan tepat No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai Keruntutan Kelengkapan 1 2 3 1 2 3
1. 2. 3. 4. 5. 6. Kriteria penilaian: Hal yang dinilai
Skor
2
Jika mengikuti 6 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah menyiapkan alat dan bahan, memasukan kapur barus ke dalam panci, meletakkan pembakar spritus dibawah kaki tiga, menyalakan pembakar spritus dengan menggunakan korek api, meletakkan kasa diatas kaki tiga, meletakkan panci yang berisi kapur barus di diatas kasa, menunggu beberapa saat, mengamati perubahan yang terjadi jika mengikuti 6 langkah kerja tidak urut
1
jika tidak mengikuti 6 langkah kerja dan tidak urut
3 2
Jika menyediakan 5 bahan . Bahan-bahan tersebut adalah kaki tiga, korek api, pembakar spritus, kaleng bekas, kapur barus jika menyediakan 4bahan
1
jika menyediakan < 4 bahan
3 Keruntutan
Kelengkapan
Deskriptor
Skor Psikomotorik: skor yang didapat x 10 6
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Rubrik Penilaian Afektif Indikator : 6.2.5 Menunjukkan minat dalam pembelajaran Skor No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner Penilaian Kuesioner Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
=1 =2 =3 = 4
skor = Kriteria skor: Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 26 Jarak 74: 4 = 18,5 Jadi interval minat siswa dapat di petakan sebagai berikut: Sangat rendah 26 - 44,5 Rendah 44,5 - 63 Tinggi 63 - 81,5 Sangat tinggi 81,5 - 100
1
2
3
4
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR KEGIATAN SISWA
215
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Perubahan Wujud Benda Ada tiga jenis berdasarkan wujudnya yaitu benda padat, benda cair, dan benda gas. Ada berbagai macam proses perubahan wujud benda.
Benda berubah wujud karena adanya
pengaruh energi panas. Masing-masing wujud dapat mengalami perubahan. A.
PERUBAHAN WUJUD BENDA CAIR-PADAT CAIR Air merupakan contoh benda yang dapat memiliki ketiga wujud tergantung perubahan
pada suhunya.
Wujud padat(es)
Wujud cair (air)
Wujud gas (uap air)
1.
Perubahan Wujud Benda Cair Manjadi Benda Padat Es krim berwujud padat, akan tetapi lama-kelamaan es krim tersebut akan berubah
menjadi wujud cair. Es krim dibuat dari adonan yang dilarutkan dalam air. Kemudian, adonan tersebut didinginkan pada suhu yang sangat dingin. Air yang ada dalam adonan akan membeku sehingga es krim menjadi padat. Perubahan adonan es krim dari wujud cair ke padat disebut membeku. Agar tetap berwujud padat, es krim harus disimpan di tempat yang dingin seperti lemari es. Perubahan wujud benda dari air (zat cair) menjadi es (zat padat) disebut membeku. Air dapat membeku jika mengalami perubahan suhu yang sangat dingin. Banyak benda-benda yang dapat mengalami perubahan wujud.Peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat selain adonan es krim menjadi padat adalah
larutan agar-agar menjadi agar-agar
menyimpan minyak goreng dalam lemari es.
2.
Perubahan Wujud Benda Padat Menjadi Benda Cair Ketika es krim berada di tanganmu, es krim berada di tempat yang lebih panas
dibandingkan dengan di lemari es. Panas yang ada di sekitar es krim tersebut akan menyebabkan es krim berubah menjadi wujud cair. Perubahan es krim dari wujud padat ke wujud cair disebut meleleh atau mencair. Perubahan wujud tersebut dapat dicapai melalui pemanasan zat. Contoh perubahan wujud benda padat menjadi benda cair adalah 1.
Es batu yang ada dalam minuman es sirup lama-lama berubah menjadi cair karena kenaikan suhu.
2.
Mentega berubah menjadi cair saat berada di penggorengan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3.
218
PERUBAHAN WUJUD BENDA CAIR –GAS-CAIR Jika benda berwujud cair dipanaskan berarti suhu naik hal ini menyebabkan air menjadi
gas. Jika benda gas di dinginkan berarti suhu gas turun menyebabkan gas berubah menjadi air. a.
Perubahan Wujud Benda Cair Ke Gas Dalam peristiwa memanaskan air air mengalami perubahan wujud. Mula-mula air yang
di masuk kan ke dalam panci atau teko berwujud cair. Beberapa menit kemudian dari panci atau teko tersebut, akan terlihat uap yang keluar. Pada saat panci belum dipanaskan, air yang ada di dalamnya berwujud cair. Kemudian, setelah panci dipanaskan, panci dan air menjadi panas. Panas tersebut dapat menyebabkan air mendidih. Air mendidih biasanya terjadi padasuhu 100 ºC. Air mendidih ditandai dengan bergolaknya air. Panas ini akan menyebabkaan pula air berubah menjadi uap atau gas. Perubahan wujud cair (air) menjadi gas (uap air) ini disebut menguap. Contoh penguapan :
Pakaian yang dijemur akan menjadi kering karena proses penguapan.
b.
Perubahan Wujud Gas Menjadi Cair Setelah air dipanaskan dan tutup panci dibuka banyak tetesan air yang jatuh dari tutup
panci tersebut. Tetesan air tersebut berasal dari uap air yang naik menyentuh tutup panci. Tutup panci itu bersuhu lebih dingin dibandingkan dengan suhu panci. Uap air yang panas apabila didinginkan, akan berubah menjadi wujud cair kembali. Perubahan air dari wujud gas ke wujud cair disebut mengembun. Perhatikan dinding gelas bagian luar pada saat gelas berisi air es. Pada dinding gelas terjadi titik-titik air berasal dari udara yang berwujud gas menjadi cair. Pagi-pagi sebelum matahari terbit, kita sering melihat rumput dan daun-daun basah oleh embun. Embun itu berasal dari uap air yang ada di udara. Pada malam hari, suhu udara sangat dingin sehingga uap air berubah wujud menjadi titik-titik air yang disebut embun. Ketika matahari semakin tinggi dan suhu udara mulai panas, embun itu menguap kembali. 4. Perubahan Wujud Benda Padat menjadi Gas Kapur barus atau kamper adalah benda padat yang mengeluarkan aroma. Jika kita menyimpan kamper pewangi di ruangan atau kamar mandi, lama-kelamaan akan habis. Kamper berubah menjadi gas. Buktinya kita dapat merasakan harumnya. Perubahan dari kamper yang padat menjadi gas disebut peristiwa menyublim. Aroma tersebut dapat menghilangkan bau apek dan tidak disukai oleh kecoak. Oleh karena itu, untuk mencegah kecoak masuk ke dalam lemari pakaian, kamu dapat meletakkan kapur barus di dalam lemari.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1 Satuan Tingkat Pendidikan
: SD N Selomulyo
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV
Alokasi Waktu
: 2 JP (2 x 35 menit)/1 Pertemuan
Waktu
: Selasa, 26 November 2013
I. Standar Kompetensi 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. II. Kompetensi Dasar 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya. III. Indikator Kognitif: 6.3.1 Menyebutkan macam-macam bahan penyusun benda 6.3.2 Menemukan contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya 6.3.3 Mengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya Afektif 6.3.4 Menunjukkan minat dalam pembelajaran mengenai bahan penyusun benda Psikomotorik: 6.3.5 Melakukan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran mengenai bahan penyusun benda IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif: 1. Siswa dapat menyebutkan 7 macam bahan penyusun benda tanpa membuka buku catatan. 2. Siswa dapat menemukan 3 contoh benda berdasarkan bahan penyusunnya melalui kegiatan pengamatan. 3. Siswa dapat mengelompokkan 3 benda berdasarkan bahan penyusunnya dengan tepat tanpa membuka buku catatan. Afektif 4. Siswa dapat menunjukkan 4 indikator minat dalam kegiatan pembelajaran mengenai bahan penyusun benda secara mandiri Psikomotorik:
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
5. Siswa dapat melakukan sebuah pengamatan dalam kegiatan pembelajaran mengenai bahan penyusun benda secara berkelompok. V. Materi Pembelajaran Penggunaan benda sesuai dengan sifat bahannya: -
Bahan Plastik
-
Bahan Karet
-
Bahan Logam
-
Bahan Kaca
-
Bahan Kayu
-
Bahan Kain
-
Bahan Kertas
VI. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran Pendekatan pembelajaran : Student Centered Learning Model pembelajaran
: Problem based learning
Metode pembelajaran
: Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, observasi, pemberian tugas, demonstrasi
VII.
Kegiatan Pembelajaran Kegiatan
Kegiatan Awal Salam, Doa, Absensi Motivasi Siswa menyanyikan lagu “Di Sini Senang, Di Sana Senang” secara bersama-sama Di rumah senang Di sekolah senang Di mana-mana hatiku senang Di sini benda Di situ Benda Dimana-mana ada bendanya **Kaki di hentak-hentak (Siswa memperagakan menghentakkan kaki di lantai) Pinggul digoyang-goyang (Siswa memperagakan menggoyangkan pinggul) Tangan melambai-lambai (Siswa melambaikan tangan)
Waktu 10 menit
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Putar badan (Siswa memutar badan) Kembali ke ** Apersepsi Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai lagu yang telah dinyanyikan bersama-sama. Misalnya: -
Pada lagu yang kita nyanyikan tadi, ada tempat apa saja yang disebutkan?
-
Benda apa saja yang berada di rumah? Benda apa saja yang berada di sekolah
-
Nah, siapa yang tahu, bahan yang digunakan untuk membuat sepatu itu apa?
Orientasi Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan hari itu, yaitu tentang bahan-bahan penyusun benda. Selain itu, siswa juga menyimak penjelasan guru mengenai manfaat dari kegiatan yang akan dilakukan yaitu agar siswa dapat memahami macam-macam bahan penyusun benda, sehingga tidak menyia-nyiakan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Kegiatan Inti Eksplorasi
Siswa memperhatikan benda-benda yang ditunjukkan oleh guru di depan kelas. Benda-benda tersebut antara lain adalah benda yang berbahan kertas, kayu, logam, karet, kaca, kain, dan plastik
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai benda-benda yang ditunjukkan oleh guru. Misalnya: Siapa yang tahu ini benda apa? Benda ini terbuat dari apa?
Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang siswa, kemudian siswa duduk berkumpul bersama dengan kelompoknya.
Siswa dalam setiap kelompok menyimak pertanyaan yang diberikan guru seperti, “Apakah benda-benda yang ada di sekitar terbuat dari
40 menit
221
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahan yang sama dan apakah kalian bisa menunjukkan cara mengelompokkan benda-benda tersebut sesuai dengan bahan penyusunnya?”
Siswa dibagikan LKS yang berisi petunjuk kegiatan yang akan mereka lakukan
Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan LKS yang telah siswa terima.
Elaborasi -
Identifikasi Masalah -
Siswa berdiskusi untuk memahami masalah yang disampaikan oleh guru.
-
Siswa dalam kelompok menentukan jawaban pertanyaan yang disampaikan guru dengan mengisi kolom pada LKS.
-
Merancang kegiatan penyelesaian masalah -
Siswa diperbolehkan untuk mengamati benda-benda di luar kelas.
-
Siswa dalam setiap kelompok secara bersama-sama akan memilih tempat untuk kegiatan pengamatan benda-benda yang ada di sekitar sekolah, seperti: Ruang kelas Kantin Halaman Sekolah Tempat ibadah Perpustakaan
-
Setiap kelompok dapat membagi tugas anggotanya untuk melakukan pengamatan di tempat-tempat tersebut.
-
Siswa dalam kelompok menyiapkan tabel yang akan digunakan untuk pengamatan benda.
-
Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah -
Siswa dalam kelompok melakukan pengamatan sesuai dengan tempat yang mereka pilih
-
Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada tabel pengamatan.
-
Siswa mengelompokkan benda-benda yang sudah mereka tulis berdasarkan bahan penyusunnya. Bahan-bahan tersebut adalah
222
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI bahan plastik, logam, kayu, kertas, karet, kaca, kain di dalam tabel yang tersedia. -
Kegiatan Tutorial -
Siswa melaporkan hasil pengamatan mengenai pengelompokan macam-macam benda berdasarkan bahan penyusunnya dan menjelaskan hambatan-hambatan yang dialami pada saat kegiatan pengamatan.
-
Siswa menyimak penjelasan yang diberikan oleh guru tentang hasil pengamatan yang telah mereka laporkan.
-
Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah -
Siswa dalam kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan oleh guru untuk menyempurnakan hasil pengamatan yang telah mereka tuliskan.
-
Menyusun laporan -
Siswa melanjutkan mengisi LKS secara berkelompok
-
Siswa mempresentasikan LKS yang telah mereka kerjakan
Konfirmasi -
Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas.
-
Siswa dan guru mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan mengenai pengelompokan benda berdasarkan bahan penyusunnya 20 menit
Kegiatan Akhir
Refleksi -
Siswa
dibimbing guru
untuk
menemukan
manfaat
yang
didapatkan setelah mempelajari materi pengelompokkan benda berdasarkan bahan penyusunnya -
Siswa mengisi lembar refleksi yang telah diberikan oleh guru
Siswa mengisi kuisioner yang diberikan oleh guru
Tindak lanjut -
Siswa diberi tugas untuk mempelajari materi pada pertemuan selanjutnya mengenai penggunaan benda berdasarkan sifatnya.
-
Siswa diberi tugas untuk membawa bahan-bahan yang akan digunakan untuk percobaan pada pertemuan selanjutnya. Bahan-
223
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
bahan tersebut adalah kertas tisu, kertas karton, kelas “aqua”, bungkus makanan “Sukro”, uang perak 500an, penggaris besi, kain untuk bahan seragam sekolah, kain jeans, cermin, botol c1000, karet gelang, potongan ban motor, triplek, dan pensil.
Doa dan Salam Penutup
VIII. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran Benda-benda di lingkungan sekitar -
Benda-benda yang terbuat dari bahan plastik: gayung, pulpen, payung
-
Benda-benda yang terbuat dari bahan logam: Penggaris besi, steples, kunci
-
Benda-benda yang terbuat dari kayu: kursi, meja, penggaris kayu, papan tulis
-
Benda-benda yang terbuat dari kertas: kertas binder, kalender, buku, kardus
-
Benda-benda yang terbuat dari kaca: kaca jendela, cermin, kaca spion, kaca lampu motor
-
Benda-benda yang terbuat dari kain: baju olahraga, seragam sekolah, mukena
-
Benda-benda yang terbuat dari karet: penghapus, sandal, sepatu, karet gelang,
2. Sumber Belajar Rositawaty, S dkk. (2008).Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4: Untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 92-98 Wahyono, Budi. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 79-81 Sumantoro.(2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Kelas 4 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 110-112 IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian - Proses - Post Test 2. Jenis Penilaian - Non Tes - Tes 3. Teknik Penilaian
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - Tes - Kinerja - Produk 4. Instrumen Penilaian (terlampir) - Kisi-kisi soal evaluasi - Soal dan kunci jawaban - Rubrik penilaian - Kuesioner minat
10. Pedoman Penilaian (terlampir)
Yogyakarta, 26 November 2013
Guru Kelas
Mahasiswa
Nur Suriah, A.Ma
Ida Dwi Kusumawati
NIP………………………
NIM: 101134203
Mengetahui, Kepala Sekolah SD Negeri Selomulyo
Supriyati Basuki Rahayu, S.Pd NIP: 19690612 199102 2 001
225
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Rubrik Penilaian Psikomotorik Indikator: Melakukan pengamatan dalam kegiatan pembelajaran mengenai bahan penyusun benda
No
Nama Siswa
Aspek yang dinilai Pembagian tugas Pelaksaan kegiatan 1 2 3 1 2 3
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Kriteria Penilaian: Aspek Pembagian tugas
Pelaksanaan kegiatan
Skor
Deskriptor
4
Jika semua anggota mendapatkan bagian kerja yang sama
3
Jika satu siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi
2
Jika dua siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi
1
Jika tiga siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi
0 4
Jika lebih dari tiga siswa tidak mendapat bagian dalam presentasi Jika dapat mengamati benda sesuai dengan tempat yang ditentukan sebelumnya, mengisi tabel pengamatan, sesuai dengan waktu yang ditentukan, dan bersemangat. Jika ada 1 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika ada 2 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika ada 3 hal yang tidak nampak dalam kegiatan pengamatan Jika semua hal tidak nampak dalam kegiatan pengamatan
3 2 1 0
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Rubrik Penilaian Afektif Indikator : 6.2.5 Menunjukkan minat dalam pembelajaran Skor No
Nama Siswa
1. 2. 3. 4. 5. Penilaian Kuesioner Tidak pernah
=1
Kadang-kadang
=2
Sering
=3
Selalu
= 4
skor = Kriteria skor: Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 26 Jarak 74: 4 = 18,5 Jadi interval minat siswa dapat dipetakan sebagai berikut: Sangat rendah
26 - 44,5
Rendah
44,5 - 63
Tinggi
63 - 81,5
Sangat tinggi
81,5 - 100
1
2
3
4
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR KEGIATAN SISWA
228
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR REFLEKSI
229
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Pertemuan 2 Satuan Tingkat Pendidikan
: SD N Selomulyo
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester
: IV /1
Alokasi Waktu
: 4 JP (4 x 35 menit)/2 kali pertemuan
Waktu
: 28 November 2013
I. Standar Kompetensi 6. Memahami beragam sifat dan perubahan benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya. II. Kompetensi Dasar 6.4 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya III. Indikator Kognitif: 6.4.1 Menjelaskan 3 sifat bahan penyusun benda 6.4.2 Membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya 6.4.3 Menganalisis kegunaan benda berdasarkan sifat bahan penyusunnya Afektif 6.4.4 Menunjukkan minat dalam pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda dan kegunaannya. Psikomotorik: 6.4.5 Melakukan percobaan dalam kegiatan pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda dan kegunaannya. IV. Tujuan Pembelajaran Kognitif: 1
Siswa dapat menjelaskan 3 sifat bahan plastik, logam, karet, kertas, kaca dengan tepat tanpa membuka buku catatan
2
Siswa dapat membedakan bahan penyusun suatu benda berdasarkan sifatnya dengan tepat tanpa membuka buku catatan
3
Siswa dapat menganalisis kegunaan benda berdasarkan sifat bahan penyusunnya dengan tepat tanpa membuka buku catatan
Afektif
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
231
Siswa dapat menunjukkan 4 indikator minat dalam kegiatan pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda secara mandiri
Psikomotorik: 5
Siswa dapat melakukan sebuah percobaan dalam kegiatan pembelajaran mengenai sifat bahan penyusun benda secara berkelompok
V. Materi Pembelajaran Penggunaan benda sesuai dengan sifat bahannya: -
Bahan Plastik
-
Bahan Logam
-
Bahan Kayu
-
Bahan Kertas
-
Bahan Karet
-
Bahan Kaca
-
Bahan Kain
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
VI. Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran
: Student Centered Learning
Model pembelajaran
: Problem based learning
Metode pembelajaran
: Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok, observasi, pemberian tugas, demonstrasi
VII. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 2 Kegiatan Kegiatan Awal Salam, Doa, Presensi Motivasi Siswa menyanyikan lagu “Tik-tik Bunyi Hujan” secara bersama-sama Tik-tik-tik bunyi hujan diatas genting Airnya turun tidak terkira Cobalah tengok Daun dan ranting Pohon dan kebun Basah semua Apersepsi Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai lagu yang telah dinyanyikan bersama-sama. Misalnya: -
Peristiwa apa yang ada dalam lagu tersebut?
-
Apakah kalian pernah kehujanan?
-
Apa yang terjadi dengan pakaian kalian?
-
Bagaimana upaya kalian agar pakaian kalian tidak basah?
-
Apakah bahan untuk membuat pakaian sama dengan bahan membuat payung/jas hujan?
Orientasi Siswa menyimak penjelasan dari guru tentang kegiatan yang akan dilakukan hari itu, yaitu tentang sifat bahan dan kegunaannya. Selain itu, siswa juga menyimak penjelasan guru mengenai manfaat dari kegiatan yang akan dilakukan yaitu agar
Waktu 10 menit
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
siswa dapat menggunakan bahan yang ada di alam dengan mempertimbangkan sifat bahannya sesuai dengan kebutuhan Kegiatan Inti Eksplorasi
Siswa menunjukkan benda-benda yang pada pertemuan sebelumnya sudah diminta guru untuk dibawa. Benda-benda tersebut adalah kertas tisu, kertas karton, kelas “aqua”, bungkus makanan “Sukro”, uang logam 500an, penggaris besi, kain untuk bahan seragam sekolah, kain jeans, cermin, botol C1000, karet gelang, potongan ban motor, triplek, dan pensil.
Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai benda-benda yang sudah mereka bawa Misalnya: “Siapa yang dapat menyebutkan bahan utama yang digunakan untuk membuat benda-benda yang kalian bawa?” Apakah ada yang tahu sifat bahan (kertas) ini?
Siswa diberi permasalahan mengenai apa saja sifat-sifat bahan logam, kertas, kain, plastik, kaca, kayu, dan karet. Setelah mengetahui sifatnya, siswa diminta menentukan sebaiknya benda-benda tersebut digunakan untuk apa.
Siswa duduk secara berkelompok pada kelompoknya masing-masing untuk menjawab permasalahan yang diberikan oleh guru.
Siswa dibagikan LKS yang berisi petunjuk kegiatan yang akan mereka lakukan
Siswa dan guru bersama-sama mendiskusikan LKS yang telah siswa terima
Elaborasi -
Identifikasi Masalah -
Siswa berdiskusi untuk memahami masalah yang disampaikan oleh guru sesuai petunjuk dalam LKS.
-
Siswa dalam kelompok menentukan jawaban pertanyaan yang disampaikan guru dengan mengisi kolom pada LKS.
-
Merancang kegiatan penyelesaian masalah -
Setiap kelompok mengumpulkan benda yang telah dibawa oleh anggotanya
35 menit
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI masing-masing untuk ditata diatas meja yang akan digunakan untuk percobaan. -
Salah satu siswa mengambil alat percobaan yang telah disiapkan oleh guru, misalnya lilin, korek api, sendok, nampan, dan penjepit.
-
Melaksanakan kegiatan penyelesaian masalah -
Siswa mulai melakukan percobaan yang pertama dengan cara membakar bahan-bahan yang telah mereka bawa diatas api yang berasal dari lilin.
-
Siswa melakukan percobaan yang kedua dengan cara menaruh bahan-bahan yang mereka bawa di atas air.
-
Siswa melakukan percobaan yang ketiga dengan cara menekan bahanbahan yang mereka bawa dengan menggunakan tangan
-
Siswa menuliskan hasil percobaan yang telah mereka lakukan di dalam tabel yang telah disediakan di dalam LKS.
-
Siswa menuliskan hasil percobaan mereka pada tabel
Kegiatan Tutorial -
Siswa melaporkan hasil percobaan yang telah mereka lakukan kepada guru. Siswa juga melaporkan hambatan-hambatan yang mereka temui selama kegiatan percobaan. Misalnya saja kekurangaan atau kelebihan air, ukuran bahan-bahan percobaan yang tidak sama, dan lain-lain
-
Siswa menyimak penjelasan yang diberikan oleh guru tentang hasil pengamatan yang telah mereka laporkan.
-
Melanjutkan kegiatan penyelesaian masalah -
Siswa dalam kelompok mendiskusikan masukan yang diberikan oleh guru untuk mengisi tabel pengelompokan benda-benda berdasarkan mudah/ tidaknya terbakar, mudah/ tidaknya menyerap air, mudah/ tidaknya berubah bentuk apabila ditekan.
-
Siswa berdiskusi untuk menemukan kegunaan dari benda-benda yang telah mereka temukan sifat-sifatnya. Hasil diskusi mereka dituliskan dalam tabel yang ada di LKS.
-
Menyusun laporan -
Siswa secara berkelompok menyelesaikan LKS yang telah mereka isi
234
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
235
sebelumnya. -
Siswa
mengumpulkan
LKS
yang
telah
mereka
kerjakan
secara
berkelompok kepada guru. Konfirmasi -
Siswa dipersilahkan untuk bertanya apabila ada yang belum jelas.
-
Siswa dan guru mendiskusikan kegiatan pembelajaran yang telah mereka lakukan mengenai kegunaan benda berdasarkan sifatnya 25 menit
Kegiatan Akhir
Siswa mengerjakan soal evaluasi
Siswa mengisi kuisioner yang diberikan oleh guru
Refleksi -
Siswa dibimbing guru untuk menemukan manfaat yang didapatkan setelah mempelajari
materi
pengelompokkan
benda
berdasarkan
bahan
penyusunnya
Siswa mengisi lembar refleksi yang telah diberikan oleh guru
Tindak lanjut -
Siswa diberi tugas untuk mengerjakan soal-soal yang ada di dalam buku paket
Doa dan Salam Penutup VIII. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar 1. Media Pembelajaran
Kertas, kantong plastik, penggaris besi, kaca, baju, balok kayu
2. Sumber Belajar Rositawaty, S dkk. (2008).Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4: Untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 92-98 Wahyono, Budi. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4untuk SD/MI
Kelas IV.
Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 79-81 Sumantoro.(2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Kelas 4 SD. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 110-112
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI IX. Penilaian 1. Prosedur Penilaian - Proses - Post Test 2. Jenis Penilaian - Tes - Non Tes 3. Teknik Penilaian - Tes - Kinerja - Produk 4. Instrumen Penilaian (terlampir) - Lembar Kegiatan Siswa - Kuisioner Minat - Kisi-kisi soal evaluasi - Soal dan kunci jawaban - Rubrik penilaian 5. Pedoman Penilaian (terlampir)
236
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
237
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
238
Rubrik Penilaian Psikomotorik Indikator: Melakukan percobaan dengan tepat No.
Nama Siswa
Keruntutan 1
2
Kelengkapan 3
1
2
3
1 2 3 4 5 Dst. Kriteria Penilaian: Aspek Keruntutan
Kelengkapa n
Skor 3
2 1 3
Deskriptor Jika mengikuti 13 langkah kerja secara urut. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Siapakan alat dan bahan yang akan kalian gunakan untuk percobaan. 2. Ambillah korek api, gunakan korek api tersebut untuk menyalakan lilin. 3. Secara perlahan bakarlah kertas tisu yang kalian bawa maksimal selama 10 detik 4. Amati apa yang terjadi? Catatlah pada tabel dibawah ini! 5. Lakukan langkah 3 dan 4 dengan menggunakan bahan yang lainnya, yaitu bahan plastik, karet, kaca, logam, kain, dan kayu. 6. Setelah itu, coba tuangkan 3 sendok air di nampan 7. Ambil sebuah kertas tisu dan letakkan pada air yang kalian tuangkan di nampan selama maksimal 10 detik. 8. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 9. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. 10. Setelah itu, ambil sebuah kertas tisu lagi, 11. Berikan tekanan pada kertas tisu tersebut dengan cara menekan bahan-bahan tersebut menggunakan tangan 12. Amati apa yang terjadi! Lalu catatlah pada tabel. 13. Lakukan langkah 6, 7, dan 8 menggunakan bahan yang lain, yaitu plastik, karet, kaca, logam, dan kain. Jika mengikuti 13 langkah kerja tidak urut Jika tidak mengikuti 13 langkah kerja Jika menyediakan 14 bahan percobaan. Bahan-bahan tersebut adalah: 1. Kertas tisu 2. Kertas karton 3. Gelas “Aqua” 4. Bungkus Makanan “Sukro” 5. Uang perak 500an 6. Penggaris besi 7. Kain untuk bahan seragam sekolah 8. Kain jeans 9. Cermin 10. Botol C100 11. Karet gelang
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 1
12. Ban motor 13. Triplek 14. Pensil Jika menyediakan 10 buah bahan Jika menyediakan < 10 buah bahan
Rubrik Penilaian Afektif Indikator : Menunjukkan minat dalam pembelajaran No
Nama Siswa
Skor 1
1. 2. 3. 4. 5. Pedoman Skoring : menggunakan kuesioner Penilaian Kuesioner Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
=1 =2 =3 = 4
skor = Kriteria skor: Skor Tertinggi 100 Skor Terendah 26 Jarak 74: 4 = 18,5 Jadi interval minat siswa dapat dipetakan sebagai berikut: Sangat rendah 26 - 44,5 Rendah 44,5 – 63 Tinggi 63 - 81,5 Sangat tinggi 81,5 – 100
2
3
4
239
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI LEMBAR KEGIATAN SISWA
240
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
241
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
242
Penggunaan Benda Sesuai dengan Sifatnya Kompetensi Dasar 6.3 Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya. A. Bahan dan Kegunaannya Ada banyak benda yang berada di lingkungan sekitar kita. Benda-benda tersebut terbuat dari bahan yang berbeda-beda. Jenis bahan yang digunakan untuk membuat benda-benda tersebut antara lain plastik, kayu, logam, karet, kaca, kertas dan kain. 1.
Plastik Plastik merupakan bahan yang terbuat dari minyak mentah dan diolah secara kimiawi. Plastik memiliki sifat ringan, tahan air, lentur, tidak menghantarkan listrik, dan mudah dibentuk. Berdasarkan sifatnya mudah dibentuk plastik dimanfaatkan sebagai bahan dasar berbagai jenis alat dan mainan anak-anak. Banyak sekali benda yang terbuat dari plastik. Contohnya kantong plastik, ember, gayung, tempat makan, botol, dan mainan anak-anak banyak terbuat dari plastik. Berdasarkan sifatnya yang tidak tembus air plastik digunakan sebagai bahan untuk membuat berbagai jenis wadah, antara lain ember, gelas plastik, kantong plastik, mangkuk plastik dll. Plastik dapat digunakan untuk membuat jas hujan dan payung. Penggunaan plastik yang berlebihan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan karena sampah plastik sulit terurai. 2. Logam Logam merupakan bahan yang kuat, kokoh, tahan panas, dapat menghantarkan panas dan listrik dengan baik. Bahan logam digunakan untuk benda-benda yang berkaitan dengan proses pemanasan dan bahan dasar untuk untuk membuat benda-benda yang kuat. Logam baik juga digunakan untuk sebagai bahan untuk menahan dan memperkokoh suatau benda atau bangunan. Logam merupakan bahan yang sangat keras dan sulit dibentuk, logam dapat dibentuk dengan mudah jika dilebur dengan suhu yang tinggi, setelah dilebur logam akan berwujud cair dan mudah untuk dibentuk. Jenis logam yang banyak digunakan adalah alumunium, besi, baja dan tembaga.
Alumunium banyak dimanfaatkan untuk membuat bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Alumunium mudah dibentuk dan tahan karat, selain itu dapat didaur ulang sehingga tidak mencemari lingkungan. Besi dan baja biasanya digunakan untuk membuat tiang atau rangka beton karena sifatnya yang sangat kuat. Tembaga banyak digunakan untuk bahan dasar membuat kabel listrik. Bagian dalam kabel yang berwarna kuning terbuat dari tembaga. Tembaga dapat menghantarkan panas dan arus listrik dengan baik. Contoh benda yang terbuat dari logam antara lain penggaris besi, panci, rel kereta api, uang logam, kunci,
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
243
3. Kayu Kayu adalah bahan yang berasal dari tumbuhan berkayu seperti pohon damar, pohon jati, dan pohon cendana. Kayu merupakan bahan yang bersifat kuat dan mudah dibentuk. Kayu dapat dibentuk dengan cara digergaji atau diukir. Berdasarkan sifatnya yang kuat dan kokoh kayu banyak digunakan sebagai bahan untuk penyangga seperti untuk tiang, atau penyangga atap rumah. Selain itu kursi juga digunakan untuk membuat alat-alat rumah tangga seperti kursi, meja, lemari dll. Kekuatan kayu tidak sekuat logam. Apabila kayu sering berada di tempat basah kayu akan cepat lapuk sehingga tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya. Kayu memiliki sifat penghantar panas yang kurang baik, oleh karena itu kayu juga dapat digunakan sebagai pegangan atau gagang alat-alat memasak. Disamping itu, kayu mempunyai sifat mudah terbakar. Di daerah pedesaan kayu masih banyak digunakan untuk bahan bakar. 4. Kertas Kertas berbentuk lembaran yang dibuat dari serat kayu atau bambu. Kegunaan kertas antara lain, untuk menulis, menggambar, dan sebagai pembungkus makanan. Kertas juga dapat digunakan sebagai media untuk membuat koran, majalah, dan buku tulis. Kertas memiliki jenis yang bermacam-macam mulai dari kertas yang lembut hingga kertas karton yang keras. Kertas yang tipis dapat menyerap cairan sehingga digunakan untuk membuat tissu. Kertas merupakan bahan yang dapat didaur ulang. Kertas daur ulang merupakan kertas yang terbuat dari kertas bekas. Kertas memiliki kelemahan yaitu mudah terbakar, mudah robek, dan tidak tahan air. 5. Karet Ada dua jenis karet yaitu karet alam dan karet buatan. Karet alam berasal dari getah pohon karet yang disadap sedangkan karet buatan terbuat dari unsur-unsur kimia. Karet memiliki sifat yang lentur, elastis dan tidak dapat ditembus air serta tidak mudah robek atau patah. Beberapa benda yang memanfaatkan sifat karet antara lain ban kendaraan, balon, sandal/sepatu. Karet digunakan sebagai bahan dasar pembauatan alat-alat yang berfungsi untuk melindungi dan meredam benturan. Karet bersifat tidak menghantar arus listrik hal ini dapat dilihat pada kabel. Bagian luar yang terdapat pada kabel yang berwarna hitam terbuat dari karet hal ini bertujuan untuk melindungi kita dari arus listrik yang mengalir di sepanjang logam. 6. Kaca Kaca adalah salah satu benda yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Banyak sekali benda yang terbuat dari kaca seperti jendela, cermin, botol, akuarium, lensa, layar televisi, gelas, dll. Kaca berbentuk padat akan tetapi bentuk kaca dapat diubah dengan cara dipanaskan. Kaca terbuat dari pasir silika yang dicampur dengan abu soda dan batu kapur, melalui pemanasan ketiga bahan tersebut dicampur dan dijadikan kaca yang kita kenal sekarang. 7. Kain Kain merupakan salah satu bahan yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kain sering dimanfaatkan untuk membuat pakainan, tas, hiasan, peralatan pel, keset, korden, dll.
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
244
Fungsi tersebut disesuaikan dengan sifat kain yang bisa menyerap air, mudah terbakar, berubah bentuk apabila diberi tekanan, ringan, dan lentur. Ada beberapa jenis kain yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan jenis kain biasanya disesuaikan dengan kebutuhan. Ada kain yang tebal, biasanya digunakan untuk kain pel, baju hangat atau selimut. Ada pula kain tipis yang digunakan untuk pakaian di daerah yang panas, untuk bahan pakaian dalam, dll. B. Mengetahui Sifat-Sifat Bahan Nama benda
Bahan
Dibakar selama <10 detik
Diletakkan di atas air selama <10 detik
Ditekan
1. Kertas tisu
kertas
Mudah terbakar
Tembus air
Berubah bentuk
2. 3. 4.
Kertas karton Gelas “Aqua” Bungkus Makanan “Sukro” Uang perak 500an Penggaris besi
Kertas plastik Plastik
Mudah terbakar Mudah terbakar Mudah terbakar
Tembus air Tidak tembus air Tidak tembus air
Berubah bentuk Berubah bentuk Berubah bentuk
Logam
Tidak tembus air
Kain untuk bahan seragam sekolah Kain jeans Cermin
Kain
Tidak mudah terbakar Tidak mudah terbakar Mudah terbakar
Tidak berubah bentuk Tidak berubah bentuk Berubah bentuk
Tembus air Tidak tembus air
5. 6. 7.
8. 9.
logam
Kain kaca
Tidak tembus air Tembus air
10. Botol C100
Kaca
11. Karet gelang
Karet
Mudah terbakar Tidak mudah terbakar Tidak mudah terbakar mudah terbakar
12. Ban motor
Karet
Mudah terbakar
13. Triplek
kayu
Mudah terbakar
Tidak tembus air
14. Pensil
Kayu
Mudah terbakar
Tidak tembus air
Tidak tembus air Tidak tembus air Tidak tembus air
Berubah bentuk Tidak berubah bentuk Tidak berubah bentuk Tidak berubah bentuk Tidak berubah bentuk Tidak berubah bentuk Tdak berubah bentuk
Berdasarkan percobaan tersebut dapat diketahui bahwa setiap bahan memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat bahan yang dapat diketahui berdasarkan percobaan tersebut adalah: Daya serap terhadap air bahan yang terbuat dari kainatau kertas biasanya dapat menyerap air, sedangkan bahan yang tidak mudah menyerap air contohnya plastik Kelenturan. Bahan yang memiliki kelenturan meisalnya karet. Karet sangat lentur sehingga tidak mudah patah atau pecah..
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
245
Tahan terhadap api. Bahan ini biasanya terbuat dari logam dan serat asbes. benda yang tahan api misalnya wajan, kompor. Pakaian penjinak bom dan pemadam kebakaran terbuat dari serat asbes. Selain itu, bahan-bahan tertentu juga memiliki sifat lain seperti: Kekuatan menahan beban. Bahan ini biasanya terbuat dari logam misalnya baja dan besi Daya hantar panas dan atau listrik Berat dan ringan. Bahan juga memiliki berat. Kertas juga memilik berat tergantung tebal tipisnya bahan tersebut Keawetan bahan. Bahan yang awet biasanya tidak mudah sobek, berkarat atau patah. Salah satu contohnya adalh alumunium DAFTAR PUSTAKA Rositawaty, S dkk. (2008).Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam 4: untuk Kelas IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 92-98 Sumantoro.(2009). Ayo Belajar Ilmu Pengetahuan Kelas 4 Sd. Yogyakarta: Penerbit Kanisius. Halaman 110-112
Wahyono, Budi. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam 4untuk SD/MI Kelas IV. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Halaman 79-81
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 5 Validasi RPP dan Silabus Oleh Ahli
246
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validator 1 Siklus I
247
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validator 2 Siklus I
248
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Validator 3 Siklus I
249
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Validator 1 Siklus II
250
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Validator 2 Siklus II
251
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Validator 3 Siklus II
252
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 6 Soal Evaluasi Siklus I
253
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
254
Lembar Evaluasi Kerjakan soal dibawah ini dengan cara memberikan tanda silang (x) pada pilihan jawaban yang paling benar 1. Dibawah ini yang menyebabkan suatu air dapat membeku adalah..... a. Dipanaskan
c. Disimpan di dalam gentong
b. Didiamkan
d. Didinginkan
2. Perhatikan langkah-langkah berikut ini 1) Hidupkan api pada kompor. 2) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan. 3) Tuang agar agar tersebut ke dalam cetakan. 4) Mulailah memasak air. 5) Tunggu sampai mendidih. 6) Diamkan agar agar tersebut dengan memasukkan ke dalam kulkas pendingin. Urutkanlah langkah-langkah diatas menjadi susunan langkah percobaan perubahan wujud benda cair menjadi padat yang benar a. 5-2-1-4-3-6
c. 2-1-4-5-3-6
b. 2-1-5-4-6-3
d. 1-2-4-5-3-6
3. Berikut ini yang bukan merupakan contoh peristiwa perubahan wujud benda menjadi mencair akibat adanya pemanasan adalah.... a. Pembuatan bubur buah untuk bayi b. Garam menjadi cair apabila didiamkan dalam udara yang panas b. Coklat meleleh setelah diletakkan diatas tv d. Agar-agar berubah menjadi cair setelah dimasak dengan kompor 4. Berikut ini merupakan bahan yang digunakan dalam percobaan tentang perubahan wujud benda padat menjadi cair adalah..... a. Es batu
c. Sirup
b. Air
d. Bunsen
5. Dibawah ini yang merupakan contoh peristiwa perubahan wujud padat menjadi cair adalah.... a. Proses pembuatan bubur kertas daur ulang
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
255
b. Gula pasir berubah menjadi karamel setelah dipanaskan c. Proses pembuatan juice nanas d. Proses pembuatan yoghurt 6. Berikut ini alat yang digunakan ketika melakukan percobaan perubahan wujud padat ke cair dan cair ke padat, kecuali ...... a Bunset
c. Gula
b. Kaki tiga
d. Panci
7. Berikut ini yang merupakan contoh peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi padat adalah..... a. Minyak goreng berubah menjadi mentega di tempat yang bersuhu dingin b. Air yang menjadi habis apabila dipanaskan c. Timbulnya titik titik embun di dedaunan pada pagi hari d. Pengharum ruangan yang lama-lama akan habis bila dipakai terus menerus 8. Peristiwa dibawah ini yang bukan termasuk peristiwa cair menjadi padat adalah .... a. Coklat cair berubah jadi keras setelah dimasukkan dalam lemari es b. Air berubah menjadi es ketika dimasukkan dalam lemari es c. Keju berubah menjadi air ketika dipanaskan diatas kompor d. Minyak goreng berubah menjadi mentega setelah didiamkan dalam suhu yang dingin 9.
1). Nyalakan lilin dengan korek api. 2). Kemudian amati perubahan wujud yang terjadi. Yang terjadi pada lilin berdasarkan hasil pengamatan adalah .............. a. Lilin akan habis
d. Lilin akan melepaskan kalor
b. Lilin akan meleleh dan habis c. Lilin akan kehilangan masa jenis 10. Benda berikut yang dapat mencair jika dipanaskan adalah .... a. Tanah
c.
b.
d. mentega
Batu
Kayu
11. Peristiwa berubahnya zat cair menjadi gas disebut... a.menyublim
b.menguap
c.mengembun
d.membeku
12. Yang harus dilakukan sebelum melakukan perebusan pisang adalah a.Menuangkan es batu
b.mematikan api
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c.menyalakan api
256
d.membuang air
13. Peristiwa mengembun adalah...... a. Peristiwa perubahan wujud benda padat menjadi gas b. Peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi padat c. Peristiwa perubahan wujud benda cair menjadi gas d. Peristiwa perubahan wujud benda gas menjadi cair 14. Keluarnya tetes air di luar sebuah gelas yang berisi es disebut peristiwa...,sedangkan proses merebus air merupakan peristiwa.... a. menyublim, menguap
b.mencair, membeku
c.mengembun, menguap
d.mencair, mengembun
15. ....merupakan kebalikan dari menguap, yaitu peristiwa perubahan wujud gas menjadi cair. a.menyublim
b.menguap
c.membeku
d.mengembun
16. Perubahan wujud benda yang terjadi pada pemanasan air secara terus menerus sampai habis adalah .… a. gas ke cair
b.cair ke gas
c.cair ke cair
d.cair ke padat
17. Berikut ini langkah-langkah yang diperlukan untuk membuktikan adanya pengembunan setelah memasukkan air kedalam gelas adalah . . . a. Memasukkan es batu ke dalam gelas b. Memasukkan air panas ke dalam gelas c. Menambahkan air hingga penuh d. membuang air yang ada di dalam gelas 18. Berikut ini adalah alat yang perlu dipersiapkan dalam melakukan percobaan perubahan wujud benda cair menjadi gas, kecuali.... a. Air
c. Bunset
b. Panci dan tutupnya
d. Kaki tiga
19. Berikut ini merupakan langkah-langkah untuk mengertahui peristiwa penguapan: 1. Menyalakan api 2. Menuangkan air dan pisang ke dalam panci 3. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
257
4. Mencatat hasil pengamatan 5. Melakukan pengamatan Berdasarkan langkah-langkah diatas, urutan yang benar adalah . . . a. 1, 2, 3, 4, 5
c. 3, 2, 5, 4, 1
b. 3, 1, 2, 5, 4
d. 3, 1, 5, 2, 4
20. Energi apa yang dilepaskan pada peristiwa mengembun dan di perlukan pada peristiwa menguap adalah energi .... a.kalor
b.listrik
c.bunyi
d.cahaya
21. Proses perubahan wujud benda padat gas disebut... a. Mencair
c. Menguap
b. Membeku
d. Menyublim
22. Apabila kapur barus didiamkan selama beberapa saat di dalam lemari, maka kapur barus akan menjadi... a. Lebih besar
c. Lebih kecil
b. Lebih panjang
d. Lebih tebal
23. Berikut ini yang merupakan bukti terjadinya peristiwa perubahan wujud benda dari padat ke gas adalah... a. Munculnya titik-titik air di dinding luar gelas b. Melelehnya lilin ketika dipanaskan c. Mencairnya agar-agar setelah dikeluarkan dari lemari es d. Munculnya bau wangi setelah kapur barus dibakar di atas api 24. Berikut ini merupakan salah satu langkah yang harus dilakukan dalam percobaan perubahan wujud benda padat gas adalah... a. kapur barus dimasukkan kedalam sendok berisi air dan dipanaskan b. kapur barus diletakkan diatas kaleng bekas dan dipanaskan c. kapur barus diletakkan diatas kaki tiga dan dipanaskan d. kapur barus dipanaskan diatas spritus 25. Berikut ini yang merupakan contoh peristiwa perubahan wujud benda padat ke gas adalah....... a. Munculnya uap air ketika memasak air di dapur
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
258
b. Berkurangnya mentega ketika dicairkan c. Berkurangnya pengharum ruangan apabila didiamkan di ruangan terbuka d. Minyak dimasukkan dalam lemari es menjadi keras 26. Benda padat dapat berubah wujud menjadi benda gas apabila... a. Didinginkan
c. Dicelupkan
b. Dipanaskan
d. Dimampatkan
27. Berikut ini merupakan alat yang diperlukan dalam melakukan percobaan perubahan wujud benda padat gas adalah... a. Kaki tiga
c. Air
b. Kapur barus
d. Pengharum ruangan
28. Berikut ini merupakan bahan yang digunakan dalam percobaan perubahan wujud benda padat gas, adalah... a. Kaki tiga
c. Pengharum ruangan (stella padat)
b. Korek api
d. Kapur tulis
29. Dibawah ini merupakan contoh benda yang dapat berubah wujud dari padat ke gas, kecuali... a. Kapur tulis
c. Pengharum stella padat
b. Kapur barus
d. Kamper
30. Perhatikan langkah-langkah dibawah ini! 1. Membuat kesimpulan 2. Mencatat hasil percobaan di LAS 3. Mempersiapkan alat dan bahan 4. Mengamati percobaan yang dilakukan 5. Melakukan percobaan Susunlah langkah-langkah percobaan di atas sehingga menjadi urutan yang benar! a. 1-3-2-4-5 b. 1-4-2-5-3 c. 3-5-4-2-1 d. 3-5-4-1-2
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 259
Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1
2 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1
3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0
4 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
5 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
6 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
7 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1
8 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0
9 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0
1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0
1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1
0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1
0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 260
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
261
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
soal 2
11.0667
32.754
.462
.
.916
soal 5
11.0667
31.168
.753
.
.909
soal 6
10.7667
32.806
.586
.
.913
soal 7
11.0667
33.926
.256
.
.921
soal 9
10.8333
33.523
.380
.
.918
soal 10
10.7667
32.806
.586
.
.913
soal 12
10.9000
32.162
.609
.
.913
soal 13
11.0667
32.340
.537
.
.914
soal 15
11.0667
31.168
.753
.
.909
soal 16
10.9667
31.964
.619
.
.912
soal 19
11.0667
32.340
.537
.
.914
soal 20
10.9000
32.162
.609
.
.913
soal 21
11.0667
33.030
.413
.
.917
soal 22
10.7667
32.806
.586
.
.913
soal 23
11.4000
33.972
.359
.
.918
soal 24
10.8667
33.085
.448
.
.916
soal 25
11.1000
30.714
.841
.
.907
soal 26
11.0667
31.168
.753
.
.909
soal 28
11.0667
31.168
.753
.
.909
soal 29
10.9000
32.162
.609
.
.913
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 7 Soal Evaluasi Siklus II
262
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
263
Lembar Evaluasi Berilah tanda silang pada huruf A, B, C, atau D di depan jawaban yang tepat! 1. Di bawah ini yang merupakan 7 macam bahan penyusun benda adalah ... a. Plastik, logam, kaca, kertas, karet, kayu, kain b. Batu, plastik, besi, kaca, karet, kayu, kertas c. Plastik, besi, kaca, karet, meja, kertas, kain d. Kaleng, air, karet, kertas, kayu, kain, besi 2. Berikut ini merupakan contoh benda yang terbuat dari bahan logam adalah ... a. Lemari baju c. Panci b. Sepatu d. Sabun 3. Berikut ini benda yang terbuat dari kayu dan benda yang terbuat dari logam adalah ... a. Kayu: lonceng, kentongan Logam:ujung bolpint, meja dan kursi belajar b. Kayu: meja dan kursi belajar, kentongan Logam: lonceng, ujung bolpoint c. Kayu: meja dan kursi belajar, ujung bolpint Logam: lonceng, kentongan d. Kayu: lonceng, kentongan Logam: meja dan kursi belajar, ujung bolpoint 4. Benda di bawah ini yang terbuat dari plastik adalah ... a. Jendela c. Buku b. Lampu d. Ember 5. Penghapus dan ban sepeda merupakan benda yang terbuat dari ... a. Karet c. Plastik b. Kayu d. Kertas 6. Penghapus dan ban sepeda merupakan benda yang terbuat dari ... a. Karet c. Plastik b. Kayu d. Kertas 7. Bu Sindi memiliki lensa, cermin, dan layar televisi. Benda-benda yang dimiliki bu Sindi terbuat dari bahan ... a. Kayu c. Kaca b. Karet d. Kain 8. Baju terbuat dari bahan ... a. Kain b. Kayu c. Kaca d. Logam
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
264
9. Sifat dari bahan kain adalah lentur, mudah terbakar, dan dapat didaur ulang, sedangkan sifat dari bahan kertas adalah ... a. Padat, terbuat dari serat kayu dan lentur b. Berbentuk padat dan terbuat dari serat kayu c. Berbentuk cair, tembus pandang dan lentur d. Berbentuk lembaran dan tidak dapat di daur ulang 10. Benda-benda di bawah ini yang terbuat dari bahan kertas adalah .... a. Buku, televisi, radio, ban sepeda c. Baju, meja, kursi, kulkas b. Pena, pensil, majalah, koran d. Majalah, buku, koran 11. Perhatikan gambar gambar di bawah ini!
Di bawah ini benda yang terbuat dari bahan kayu adalah ... a. Pena, kulkas, jam, helm c. Meja, kursi, televisi b. Lemari baju, meja, kursi d. Jam, meja, helm 12. Benda di bawah ini terbuat dari bahan kaca, kecuali ... a. Layar televisi c. Cermin b. Kaca mata d. Pensil 13. Sifat dari bahan logam adalah tidak tembus air, tidak mudah terbakar, dan padat. Kegunaan dari benda berbahan logam adalah ... a. Untuk membuat baju d. Sebagai bahan untuk membuat b. Sebagai bungkus makanan sandal c. Sebagai bahan alat rumah tangga 14. Berikut inimerupakan sifat dari berbagai bahan. 1. Padat 2. Lentur 3. Dapat tembus air 4. Tidak mudah terbakar 5. Tidak dapat tembus air
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
265
Yang merupakan sifat dari bahan karet adalah ... a. 1,2,4 c. 2,3,4 b. 1,2,3 d. 1,2,5 15. Berikut ini yang merupakan kegunaan dari bahan kayu adalah ... a. Sebagai bahan untuk tidur b. Sebagai bahan bangunan c. Sebagai bahan untuk membuat baju d. Sebagai bahan untuk membuat kabel 16. Kemasan minuman bersifat tahan lama, kuat dan tidak menyerap air. Bahan yang mencerminkan sifat tersebut adalah ... a. Kertas c. Plastik b. Kain d. Karet 17. Buku tulis terbuat dari kertas. Yang bukan merupakan sifat dari bahan kertas adalah ... a. Tidak dapat menghantarkan panas dengan baik b. Dapat mengantarkan panas dengan baik c. Mengalami pelapukan d. Tidak tahan lama 18. Kegunaan benda yang terbuat dari bahan kain adalah ... a. Sebagai tempat minum c. Sebagai bahan bangunan b. Sebagai tempat makan d. Untuk mengepel lantai 19. Perhatikan sifat-sifat bahan penyusun benda di bawah ini - Kuat - Tahan lama - Tidak mudah terbakar - Tidak tembus air dan tahan api Sifat-sifat tersebut merupakan sifat dari bahan ... a. Kain c. Logam b. Karet d. Kaca 20. Kegunaan benda yang terbuat dari bahan karet adalah ... a. Bahan bangunan c. Bahan makanan b. Untuk membuat ban sepeda d. Bahan kosmetik 21. Logam dapat digunakan sebagai kerangka rumah karena bersifat .... a. Kuat c. Mudah dibentuk b. Mengkilap d. Tembus pandang 22. Panci, wajan. Serok dan sendok terbuat dari bahan ... a. Plastik c. Kayu b. Kain d. Logam 23. Di bawah ini benda yang terbuat dari bahan karet adalah ... a. Bungkus makanan c. Perhiasan b. Sandal jepit d. Cermin
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
266
24. Perhatikan benda-benda berikut ini. 1. Tas sekolah 2. Papan tulis 3. Sedotan 4. Pensil 5. Baju 6. Meja Benda-benda di atas yang terbuat dari bahan dasar kayu adalah ... a. 2-4-6 c. 2-3-6 b. 1-3-5 d. 1-4-5 25. Benda benda di bawah ini yang terbuat dari kaca adalah ... a. Kabel, spion, cermin c. Sepatu, ban mobil, kaca mata b. Pakaian, layar televisi, spion d. Kaca mata, spion, layar televisi 26. Berikut ini merupakan pasangan yang sesuai tentang benda dan bahan penyusunnya adalah ... a. Ban mobil terbuat dari karet b. Meja belajar terbuat dari kain c. Seragam sekolah terbuat dari plastik d. Peralatan rumah tangga terbuat dari karet 27. Berikut ini yang merupakan sifat benda berbahan dasar logam adalah ... a. Kuat, dapat tembus air dan, musah di daur ulang b. Lentur, padat dan tidak dapat di daur ulang c. Kuat, padat dan tidak dapat tembus air d. Elastis, padat dan dapat tembus air 28. Berikut ini merupakan sifat bahan penyusun suatu benda 1. Tidak tembus air 4. Elastis 2. Tahan panas 5. Keras 3. Lentur 6. Kuat Yang merupakan sifat bahan plastik adalah ... a. 1-3-5 c. 2-3-4 b. 1-3-4 d. 4-5-6 29. Bahan yang cocok untuk membuat kabel adalah ... a. Logam c. Plastik b. Karet dan logam d. Karet 30. Perhatikan benda benda berikut ini. Yang terbuat dari bahan kertas adalah ... a. Majalah, buku dan koran b. Pena, kompor dan meja c. Koran, pakaian dan pensil d. Pembungkus makanan, pena dan pensil
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 267 N0.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1
1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1
1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
26 11 25 22 24 25 18 25 22 15 30 27 27 16 25 25 13 28 28 19 25 28 16 29 11 28 28 27 19 30
jumlah
22
27
19
21
27
28
27
15
21
25
26
26
18
27
16
24
26
18
21
26
26
19
18
26
26
15
19
27
27
29
692
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 268
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
269
Item-Total Statistics Cronbach's Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Corrected Item- Squared Multiple Item Deleted
Total Correlation
Correlation
Alpha if Item Deleted
soal 3
13.8000
28.924
.769
.
.928
soal 8
13.9333
30.064
.519
.
.933
soal 9
13.7333
31.030
.380
.
.935
soal 10
13.6000
30.455
.626
.
.931
soal 11
13.5667
30.944
.561
.
.932
soal 12
13.5667
31.357
.450
.
.933
soal 13
13.8333
29.109
.718
.
.929
soal 15
13.9000
30.231
.489
.
.934
soal 17
13.5667
30.116
.786
.
.928
soal 18
13.8333
29.109
.718
.
.929
soal 19
13.7333
31.030
.380
.
.935
soal 20
13.5667
30.116
.786
.
.928
soal 21
13.5667
30.116
.786
.
.928
soal 22
13.8000
28.924
.769
.
.928
soal 23
13.8333
29.247
.691
.
.929
soal 24
13.5667
30.944
.561
.
.932
soal 25
13.5667
30.116
.786
.
.928
soal 26
13.9333
30.064
.519
.
.933
soal 27
13.8000
28.924
.769
.
.928
soal 28
13.5333
30.878
.663
.
.931
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 8 Kuesioner
270
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 271
Lampiran 16 Data Awal Siswa
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
272
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
273
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 9 Data Awal Siswa
274
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 275
Nama Siswa AA AD AAF AHR ASA AL AAS AOV ANA AS BP DNP DAS DS EFY ETN JV LM LA MT NA NAD OV RR RAK RW RCN SM SMP VN Rata-rata Skor
1
2
3
4
5
6
7
4 3 3 3 3 2 3 2 2 3 5 3 5 2 3 4 3 2 4 4 2 4 4 3 3 4 3 2 2 2
5 4 3 3 3 3 5 3 3 3 4 4 4 2 4 5 3 3 3 5 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3
2 2 2 3 3 5 3 3 3 2 4 4 3 2 3 5 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 1 2 2
4 3 3 3 4 5 3 3 4 3 4 4 4 2 3 4 3 2 5 4 3 3 4 3 3 4 1 1 3 3
4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 5 3 3 3 2 3 3 2 3 5 3 3 3 3
2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 3 5 3 3 3 3 4 3 5 3 3 4 3 2 3 2
4 3 3 5 5 3 3 5 5 3 3 3 2 3 5 5 4 3 2 2 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3
3.19
Rata I 3.57 2.86 2.71 3.43 3.57 3.57 3.43 3.43 3.43 2.86 3.86 3.57 3.57 2.14 3.57 4.57 3.43 2.57 3.29 3.57 2.71 3.00 3.71 2.86 2.86 3.71 2.57 1.86 2.71 2.57
8
9
5 2 2 4 4 5 5 4 4 2 5 5 5 2 3 5 3 3 4 2 2 3 4 2 2 4 2 2 2 2
5 3 3 4 5 5 4 4 4 1 4 3 3 2 4 4 5 3 2 4 2 2 3 2 1 5 1 2 2 2
1 0 4 2 2 3 3 3 4 4 4 2 5 3 4 3 4 5 4 2 4 2 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3
1 1 3 3 3 5 3 3 3 5 3 1 4 3 3 2 5 5 4 3 3 3 2 2 3 3 2 4 2 3 1 2 3.21
1 2 4 2 3 3 5 3 5 4 4 2 5 5 5 2 3 5 3 3 5 2 3 2 4 3 3 3 2 2 3 2
No Rata 2 4.20 2.40 2.60 3.80 4.00 3.80 4.20 4.20 3.80 1.60 4.60 3.80 4.00 2.20 3.80 4.80 3.80 2.80 3.60 2.60 2.40 2.40 3.60 2.60 2.20 4.00 2.00 2.20 2.00 2.20
1 3 5 4 2 5 3 4 5 5 5 3 4 5 5 3 2 3 4 3 4 5 3 2 5 3 3 4 3 1 3 3
1 4 3 3 3 3 4 5 3 3 3 3 5 5 5 2 2 5 5 3 4 5 3 2 4 2 3 4 2 3 1 3
1 5 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 5 4 5 2 3 4 5 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3
1 6 3 4 3 5 3 3 4 3 5 1 4 5 5 2 3 3 3 1 3 3 1 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3.22
1 7 4 2 4 4 4 4 3 5 2 2 5 5 5 1 2 3 2 3 5 2 2 3 5 2 2 3 2 3 2 2
Rata 3 3.60 3.00 3.00 4.00 3.40 4.00 3.60 3.80 3.80 2.40 4.60 4.80 5.00 2.00 2.40 3.60 3.80 2.60 3.80 3.60 2.20 2.20 3.80 2.00 2.20 3.20 2.40 2.60 2.40 2.80
1 8 4 2 3 2 3 4 4 5 4 2 5 4 3 4 2 2 3 3 3 3 1 2 4 3 3 3 3 3 4 3
1 9 4 2 2 4 5 5 4 3 5 3 3 4 4 4 4 4 3 2 4 4 1 2 4 1 2 3 2 3 2 2
2 0 4 2 2 4 4 4 3 5 4 2 3 4 4 3 2 4 3 2 4 4 2 3 5 2 4 3 3 2 3 3
2 1 4 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 5 3 4 4 4 4 2 3 3 3 2 4 3 1 3 2 3 1 1 3.04
2 2 4 2 2 4 4 3 3 4 3 2 4 4 5 2 3 2 3 2 4 2 3 3 3 1 1 3 2 3 3 3
2 3 4 2 2 2 4 4 3 3 4 4 3 5 3 1 4 2 4 1 3 4 2 3 3 2 3 4 2 3 2 2
Rata 4 4.00 2.00 2.17 3.00 3.83 3.83 3.50 3.83 3.83 2.67 3.50 4.33 3.67 3.00 3.17 3.00 3.33 2.00 3.50 3.33 2.00 2.50 3.83 2.00 2.33 3.17 2.33 2.83 2.50 2.33
Tot al 88 59 60 81 85 87 84 87 85 56 94 94 92 54 75 92 82 57 81 76 54 59 86 55 56 81 54 54 56 57
Kriter ia B KB KB B B B B B B KB B B B KB CB B B KB B CB KB KB B KB KB B KB KB KB KB 56.67
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Data Awal Prestasi
276
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
277
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 10 Hasil Siklus I
278
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
279
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
280
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
281
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
282
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
283
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 11 Hasil Siklus II
284
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
285
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
286
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
287
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran 12 Foto Penelitian
288
PLAGIAT MEUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
289