PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR SEDAYU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Dwi Yati Lestari 091134063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD PANGUDI LUHUR SEDAYU MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Disusun oleh: Dwi Yati Lestari 091134063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginan mu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur” (Filipi 4:6)
Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan untuk: Yesus Kristus dan Bunda Maria, yang selalu memberkati dan memberikan waktu untuk dapat menyelesaikan skripsi ini. Kedua orang tuaku, Bapak Yoseph Aloysius Sukarjo dan Ibu Florentina Sutilah, yang selalu memberikan cinta tanpa syarat kepadaku. Kakakku
Yuni
Murniati,
yang
selalu
mendukung kuliahku. Andri Winarko, yang selalu menjadi sahabat dan kekasih yang baik. Sahabat-sahabatku yang begitu berarti dalam setiap episode kehidupanku.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 17 Juli 2013 Penulis
Dwi Yati Lestari
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Dwi Yati Lestari NIM
: 091134063
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS
V
SD
PANGUDI
LUHUR
SEDAYU
MELALUI
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk penggalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal: 17 Juli 2013 Yang menyatakan,
Dwi Yati Lestari
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRAK Dwi Yati Lestari. 2013. Peningkatan Minat Belajar dan Prestasi Belajar IPSSiswa Kelas V SD Pangudi Luhur SedayuMelalui Penerapan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) bagaimana upaya penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II pada mata pelajaran IPS supaya dapat meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu? (2) apakah penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanminat belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu? (3) apakah penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanprestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu? Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang mengacu pada model siklus yang dikemukan oleh Kemmis dan Taggart. Dalam satu siklus terdiri dari empat langkah, yaitu: planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu, Yogyakarta tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa. Metode pengumpulan data meliputi lembar pengamatan, lembar kuesioner, dan tes. Data selanjutnya diolah berdasarkan teknik analisis data yang ditetapkan secara deskritif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II pada mata pelajaran IPS dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu ditempuh dengan langkahlangkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan. b) pembentukan kelompok asal yang terdiri dari 5 ahli. c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap ahli. d) diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli. e) ahli melaporkan hasil diskusi pada kelompok asal. f) kelompok asal mempresentasikan dalam pleno. g) evaluasi individual. h) pemberian penghargaan (reward). (2) penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanminat belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. Hal ini nampak pada kondisi awal skor rata-rata minat belajar sebesar 61 (kategori sedang). Pada siklus I skor rata-rata minat belajar sebesar 73 (kategori tinggi). Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 89 (kategori sangat tinggi). (3) penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanprestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. Hal ini nampak pada kondisi awal ratarata ulangan siswa sebesar 63 dan sebanyak 36% siswa sudah mencapai KKM (75). Pada siklus I rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 79 dan sebanyak 75% siswa sudah mencapai KKM. Pada siklus II rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 89 dan sebanyak 100% siswa sudah mencapai KKM. Kata kunci: minat belajar, prestasi belajar, model Kooperatif teknik Jigsaw II
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT Dwi Yati Lestari. 2013. Improving Learning Interest And Learning Achivement In Ips Course For Five Graders In SD Pangudi Luhur Sedayu Through Implementing Cooperative Model Of Jigsaw II Technique. Teacher Education Program Elementary School, Department of Education, Faculty of Teacher Training and Education, University of Sanata Dharma. This study is purposed to discover (1) how can the attempt of implementing cooperative model of Jigsaw II technique in the IPS course improve the learning interest and learning achievement of the fifth grade students in SD Pangudi Luhur Sedayu? (2) can the implementation of cooperative model of Jigsaw II technique improve the learning interest in IPS course for fifth grade students in SD Pangudi Luhur Sedayu? (3) can the implementation of cooperative model of Jigsaw II technique improve the learning achievement in IPS course for fifth grade students in SD Pangudi Luhur Sedayu? This study was Action Research which directed to loop model proposed by Kemmis and Taggart. One loop consists of four steps, i.e. planning, action, observation, and reflection. The participants of this study were the fifth grade students of SD Pangudi Luhur Sedayu, year 2012/2013 consisting of 20 students. The data collection method included observation, questionnaire, and test. The data was analyzed using data analysis technique which was determined to qualitative and quantitative descriptive method. The result of the study showed that: (1) the implementing cooperative model of jigsaw II technique in IPS course to improve learning interest and learning achievement for fifth grade students in SD Pangudi Luhur Sedayu was conducted through the following steps: a) material providing completely b) making group origin which was consisted by 5 experts c) assignments providing for each experts d) the students were discussing the assignment in the expert group e) the expert reported the discussion result in the origin group f) the origin group presented in the plenary g) individual evaluation h) reward providing. (2) the implementation of cooperative model of Jigsaw II technique can improve learning interest in IPS course for fifth grade students in SD Pangudi Luhur Sedayu. It appears in the initial condition of learning interest, its average score was 61 (moderate category). In loop I the average score of learning interest was 73 (good category). In loop II the average score of learning interest was 89 (very good category). (3) the implementation cooperative model of Jigsaw II technique can improve the learning achievement in IPS course for students of fifth grade in SD Pangudi Luhur Sedayu. It was obviously seen in the initial condition in which the students’ exam average score was 63 meaning that 36% of the students have completed the KKM (75). In loop I the average score of students’ learning achievement was 79 meaning that 75% of the students have completed the KKM. In loop II the average score of students’ learning achievement was 89 meaning that 100% of the students have completed the KKM.
Keywords: learning interest, learning achievement, cooperative model of Jigsaw II technique
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas cinta kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “PENINGKATAN MINAT BELAJAR DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA
KELAS
V
SD
PANGUDI
LUHUR
SEDAYU
MELALUI
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK JIGSAW II” Adapun maksud penulisan skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan pihak lain, maka pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada: 1.
Bapak Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2.
Romo G. Ari Nugrahanta, SJ., S.S., BST., M.A., Kepala Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
3.
Bapak Drs. YB. Adimassana, M.A., Dosen Pembimbing I yang senantiasa sabar dalam memberikan bimbingan.
4.
Ibu Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum., Dosen Pembimbing II yang senantiasa memberikan arahan.
5.
Seluruh dosen dan staf PGSD yang telah membimbing dan melayani kami.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
Bapak Drs. Petrus Silam, Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur Sedayu yang telah mengijinkan peneliti untuk melakukan penelitian.
7.
Ibu Maria Korpriati, S.Pd.SD, Guru kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu yang telah memberikan bantuan untuk melakukan penelitian.
8.
Keluarga tercinta atas dukungan doa dan perhatiannya.
9.
Teman-teman PGSD USD angkatan 2009 atas semangat, dukungan, dan kebersamaannya selama berproses dalam kegiatan perkuliahan.
10. Semua pihak yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi Universitas Sanata Dharma.
Yogyakarta, 17 Juli 2013 Penulis
Dwi Yati Lestari
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi ABSTRAK ......................................................................................................... vii ABSTRACT ....................................................................................................... viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xviii BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................
1
1.2 Batasan Masalah ..............................................................................
5
1.3 Rumusan Masalah ...........................................................................
5
1.4 Pemecahan Masalah ........................................................................
5
1.5 Batasan Pengertian ..........................................................................
6
1.6 Tujuan Penelitian .............................................................................
7
1.7 Manfaat Hasil Penelitian .................................................................
7
BAB II. KAJIAN PUSTAKA ............................................................................
9
2.1 Kajian Teori......................................................................................
9
2.1.1 Belajar ....................................................................................
9
2.1.1.1 Pengertian Belajar ......................................................
9
2.1.1.2 Ciri-ciri Belajar .......................................................... 10 2.1.1.3 Prinsip-prinsip Belajar ............................................... 11 2.1.2 Minat Belajar ......................................................................... 14 2.1.2.1 Pengertian Minat Belajar ........................................... 14
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.2.2 Ciri-ciri Minat Belajar ................................................ 15 2.1.2.3 Fakor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar ....... 18 2.1.3 Prestasi Belajar ....................................................................... 19 2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ......................................... 19 2.1.3.2 Fakor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar .... 20 2.1.4 Hakikat IPS ............................................................................. 22 2.1.4.1 Pengertian IPS ............................................................ 22 2.1.4.2 Tujuan Pendidikan IPS di SD ..................................... 23 2.1.4.3 Ruang Lingkup Materi IPS SD ................................... 24 2.1.5 Model Kooperatif.................................................................... 27 2.1.5.1 Pengertian Kooperatif ................................................. 27 2.1.5.2 Unsur-unsur Model Kooperatif ................................... 30 2.1.5.3 Macam-macam Model Kooperatif .............................. 32 2.1.5.4 Manfaat Penggunaan Model Kooperatif ..................... 33 2.1.6 Model Kooperatif Teknik Jigsaw II ....................................... 34 2.1.6.1 Pengertian Model Kooperatif Teknik Jigsaw II ......... 34 2.1.6.2 Perbedaan Model Kooperatif Teknik Jigsaw ............. 36 2.1.6.3 Langkah-langkah Model kooperatif Teknik Jigsaw II 40 2.1.6.4 Penghargaan (reward) Kelompok............................... 43 2.1.6.5 Penerapan Model Kooperatif eknik Jigsaw II pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ................... 45 2.2 Penelitian Sebelumnya ..................................................................... 46 2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................ 52 2.4 Hipotesis Tindakan .......................................................................... 52 BAB III. METODE PENELITIAN .................................................................... 54 3.1 Jenis Penelitian ................................................................................ 53 3.2 Setting Penelitian ............................................................................. 58 3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................... 58 3.2.2 Subjek Penelitian .................................................................... 58 3.2.3 Objek Penelitian ..................................................................... 58 3.2.4 Waktu Penelitian .................................................................... 58
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.3 Rencana Tindakan ........................................................................... 59 3.3.1 Persiapan ................................................................................ 59 3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus ........................................... 60 3.3.2.1 Siklus I ....................................................................... 61 3.3.2.2 Siklus II ...................................................................... 67 3.4 Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ................................. 73 3.4.1 Peubah (Variabel) Penelitian .................................................. 73 3.4.2 Teknik Pengumpulan Data .................................................... 74 3.4.2.1 Pengumpulan Data Minat Belajar .............................. 74 3.4.2.2 Pengumpulan Data Prestasi Belajar ........................... 76 3.4.3 Instrumen Penelitian .............................................................. 77 3.4.3.1 Instrumen Minat Belajar ............................................ 77 3.4.3.2 Instrumen Prestasi Belajar .......................................... 80 3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian ...................... 84 3.4.4.1 Validitas Instrumen Penelitian ................................... 84 3.4.4.2 Validitas Perangkat Pembelajaran ............................. 91 3.4.4.3 Reliabilitas Instrumen Penelitian ............................... 93 3.5 Teknik Analisis Data ....................................................................... 95 3.5.1 Analisis Data Minat Belajar.................................................... 95 3.5.1.1 Pengamatan Minat ...................................................... 97 3.5.1.2 Kuesioner Minat ......................................................... 97 3.5.1.3 Skor Akhir Minat ........................................................ 98 3.5.2 Analisis Data Prestasi Belajar ................................................ 98 3.5.2.1 Aspek Kognitif ........................................................... 99 3.5.2.2 Aspek Afektif ............................................................. 99 3.5.2.3 Aspek Psikomotorik ................................................... 100 3.5.2.4 Skor Akhir Prestasi ..................................................... 101 3.6 Kriteria Keberhasilan ....................................................................... 102 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 104 4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 104 4.1.1 Kondisi Awal .......................................................................... 104
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.1.1.1 Minat Belajar ............................................................. 106 4.1.1.2 Prestasi Belajar ........................................................... 106 4.1.2 Siklus I ................................................................................... 108 4.1.2.1 Perencanaan ............................................................... 108 4.1.2.2 Pelaksanaan ................................................................ 108 4.1.2.3 Pengamatan ................................................................ 117 4.1.2.4 Refleksi ...................................................................... 124 4.1.3 Siklus II .................................................................................. 129 4.1.2.1 Perencanaan ............................................................... 129 4.1.2.2 Pelaksanaan ................................................................ 130 4.1.2.3 Pengamatan ................................................................ 138 4.1.2.4 Refleksi ...................................................................... 145 4.2 Pembahasan ..................................................................................... 148 4.2.1 Minat Belajar ......................................................................... 149 4.2.2 Prestasi Belajar ...................................................................... 152 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 158 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 158 5.2 Saran .............................................................................................. 159 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 160
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL Tabel 1. Standar Kompetensi (SK) berdasarkan kurikulum tahun 2006 ........... 25 Tabel 2. Poin Berdasarkan Tingkat Kuis ........................................................... 44 Tabel 3. Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok ....................................... 44 Tabel 4 Jadwal Penelitian ................................................................................... 59 Tabel 5. Pengumpulan Data dan Instrumennya ................................................. 73 Tabel 6. Kisi-kisi Panduan Pengamatan Minat Belajar ..................................... 78 Tabel 7. Kisi-kisi Lembar Kuesioner Minat Belajar .......................................... 79 Tabel 8. Pengukuran Skala Likert ...................................................................... 80 Tabel 9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I (Sebelum dilakukan validasi) ... 81 Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II (Sebelum dilakukan validasi) 81 Tabel 11. Kategori Tingkat Kesukaran Soal ...................................................... 83 Tabel 12. Indikator Aspek Afektif ...................................................................... 83 Tabel 13. Indikator Aspek Psikomotorik ........................................................... 84 Tabel 14. Perhitungan Validitas Soal Siklus I ................................................... 87 Tabel 15. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I .......................................................... 88 Tabel 16. Perhitungan Validitas Soal Siklus II .................................................. 89 Tabel 17. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II ........................................................ 90 Tabel 18. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran ......................................... 91 Tabel 19. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran ......................... 92 Tabel 20. Koefisien Reliabilitas ......................................................................... 94 Tabel 21. Perhitungan PAP II ............................................................................ 96 Tabel 22. Kategori Tingkat Minat Siswa ........................................................... 96 Tabel 23. Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa ....................................... 102 Tabel 24. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa ..................................... 103 Tabel 25. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ........................................................... 104 Tabel 26. Kondisi Awal Minat Belajar Siswa .................................................... 106 Tabel 27. Data Nilai Ulangan IPS Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012 107 Tabel 28. Minat Belajar Siswa Siklus I .............................................................. 122 Tabel 29. Prestasi Belajar Siswa Siklus I ........................................................... 123
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel 30. Perbandingan Hasil Siklus I dengan Kondisi Awal dan Target Keberhasilan Siklus I ......................................................................... 127 Tabel 31. Minat Belajar Siswa Siklus II ............................................................ 143 Tabel 32. Prestasi Belajar Siswa Siklus II ......................................................... 144 Tabel 33. Perbandingan Hasil Siklus II dengan Hasil Siklus I dan Target Keberhasilan Siklus II …..…………………………………………. 147 Tabel 34. Rata-rata Minat Belajar Siswa ………………………………….…. 149 Tabel 35. Hasil Rekap Nilai Ulangan Siswa Kelas V ……………………….. 152
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Literatur Map Penelitian-penelitian Sebelumnya ............................. 51 Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan ................................................................ 56 Gambar 3. Peningkatan Minat Belajar ............................................................... 150 Gambar 4. Peningkatan Prestasi Belajar ............................................................ 153 Gambar 5. Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM ............................ 153
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Silabus Pembelajaran .................................................................... 166 Lampiran 2. RPP Siklus I ................................................................................... 170 RPP Siklus II .................................................................................. 184 Lampiran 3. Modul Pembelajaran Siklus I ........................................................ 198 Modul Pembelajaran Siklus II ....................................................... 204 Lampiran 4. LKS Siklus I Pertemuan 1 .............................................................. 210 LKS Siklus I Pertemuan 2.............................................................. 217 LKS Siklus II Pertemuan 1 ........................................................... 227 LKS Siklus II Pertemuan 2 ........................................................... 233 Lampiran 5. Soal Evaluasi Siklus I .................................................................... 239 Soal Evaluasi Siklus II .................................................................. 243 Lampiran 6. Kunci Jawaban Soal Evaluasi ........................................................ 247 Lampiran 7. Tabel Uji Validitas Soal Siklus I .................................................. 248 Tabel Uji Validitas Soal Siklus II ................................................ 250 Lampiran 8. Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus I .............................................. 252 Lampiran 9. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Siklus I ........................... 254 Lampiran 10. Tabel Uji Reliabilitas Soal Siklus II ........................................... 256 Lampiran 11. Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas Soal Siklus II ....................... 258 Lampiran 12. Hasil Perhitungan Indeks Kesukaran (IK) ................................... 260 Lampiran 13. Penilaian Minat Belajar .............................................................. 261 Lampiran 14. Penilaian Prestasi Belajar ............................................................ 263 Lampiran 15. Hasil Isian Pengamatan Minat Belajar Kondisi Awal ................. 268 Hasil Isian Pengamatan Minat Belajar Siklus I Pertemuan 1 ...... 269 Hasil Isian Pengamatan Minat Belajar Siklus I Pertemuan 2 ...... 270 Hasil Isian Pengamatan Minat Belajar Siklus II Pertemuan 1 .... 271 Hasil Isian Pengamatan Minat Belajar Siklus II Pertemuan 2 .... 272 Lampiran 16. Skor Hasil Pengamatan Minat Belajar Siswa ............................. 273 Lampiran 17. Hasil Isian Kuesioner Minat Belajar Siswa Kondisi Awal ......... 274 Hasil Isian Kuesioner Minat Belajar Siswa Siklus I .................. 275
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Hasil Isian Kuesioner Minat Belajar Siswa Siklus II .................. 276 Lampiran 18. Skor Hasil Kuesioner Minat Belajar Siswa ................................ 277 Lampiran 19. Nilai Ulangan Siswa kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012 ......... 278 Lampiran 20. Hasil Penilaian Prestasi Belajar Siklus I ..................................... 279 Hasil Penilaian Prestasi Belajar Siklus II .................................... 286 Lampiran 21. Instrumen Validasi Desain Pembelajaran ................................... 293 Lampiran 22. Hasil Validasi Instrumen Pembelajaran ..................................... 298 Lampiran 23. Hasil Kuesioner Minat Belajar ................................................... 303 Lampiran 24. Hasil Kerja Kelompok ................................................................ 304 Lampiran 25. Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ..................................................... 307 Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ..................................................... 309 Lampiran 26. Daftar Hadir Refleksi Siklus I .................................................... 311 Daftar Hadir Refleksi Siklus II ................................................... 312 Lampiran 27. Penilaian untuk Penghargaan (Reward) Tim .............................. 313 Lampiran 28. Lembar Rangkuman Penghargaan (Reward) Tim ....................... 314 Lampiran 29. Sertifikat Penghargaan (Reward) Tim ......................................... 315 Lampiran 30. Dokumentasi Siklus I Pertemuan 1 ............................................. 316 Dokumentasi Siklus I Pertemuan 2 .............................................. 317 Dokumentasi Siklus II Pertemuan 1 ............................................ 318 Dokumentasi Siklus II Pertemuan 2 ............................................ 319 Lampiran 31.Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 320 Lampiran 31.Surat Telah Melakukan Penelitian ................................................ 321
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN Pada bab I ini, peneliti menguraikan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, pemecahan masalah, batasan pengertian, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1
Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran pokok
yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Hal ini tertulis dalam pasal 37 UU Sisdiknas bahwa mata pelajaran IPS merupakan muatan wajib yang harus ada dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah (Sapriya, 2009:79). Solihatin dan Raharjo (2008:15) menjelaskan bahwa tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Berkaitan dengan adanya
tujuan pendidikan IPS tersebut, Kosasih dalam Solihatin dan Raharjo (2008:15) mengungkapkan bahwa kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran senantiasa terus ditingkatkan, agar pembelajaran pendidikan IPS benar-benar mampu mengkondisikan upaya pembekalan kemampuan dan keterampilan dasar bagi siswa. Pada pengamatan langsung di kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu yang dilakukan pada Kamis 17 Januari 2013 saat kegiatan pembelajaran IPS berkaitan
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
dengan materi menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia, siswa-siswi memiliki minat belajar yang rendah. Pengamatan dilakukan dengan mengisi lembar pengamatan minat belajar dengan hasil sebagai berikut 59% siswa terlihat senang terhadap mata pelajaran IPS, 56% siswa terlihat memiliki perhatian dalam belajar IPS, 54% siswa terlihat memiliki kemauan dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS, dan 49% terlihat memiliki keterlibatan dalam belajar IPS. Peneliti juga melakukan wawancara pada Jumat 18 Januari 2013 dengan Ibu Maria Korpriati, S.Pd.SD selaku wali kelas sekaligus guru yang mengajar mata pelajaran IPS kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. Melalui wawancara terbuka, peneliti ingin mendapatkan informasi mengenai keadaan siswa kelas V dan bagaimana usaha-usaha yang telah dilakukan guru pada saat kegiatan pembelajaran IPS. Guru menjelaskan bahwa pada awal semester, banyak siswa kelas V yang kurang aktif. Hal tersebut sangat berbeda dengan keadaan siswa kelas V tahun ajaran sebelumnya. Selama pertengahan semester ini, sudah ada peningkatan walaupun belum semuanya aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Ibu guru kelas V yang akrab dipanggil Ibu Atik ini juga mengungkapkan bahwa materi IPS pada semester dua ini termasuk sulit, karena berkaitan dengan pelajaran Sejarah dan siswa beranggapan bahwa materinya penuh dengan hafalan semua. Berkaitan dengan usaha yang dilakukan, selama ini guru mengajar materi IPS dengan membuat keadaan kelas menjadi tidak tegang. Masalah yang dikeluhkan guru berkaitan dengan cara mempertahankan minat belajar siswa. Ibu Atik juga mengungkapkan bahwa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
berdasarkan pengalaman mengajar tahun-tahun sebelumnya yaitu pada materi yang berkaitan dengan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia sangat lamban untuk dipelajari. Hal ini terlihat dari nilai ulangan IPS pada tahun ajaran 2011/2012 dengan materu yang sama yaitu, dari 28 siswa terdapat 18 (64%) nilai siswa yang masih dibawah KKM. Berdasarkan hasil pengamatan dan didukung wawacara dengan guru kelas V, peneliti tertarik untuk menerapkan model pembelajaran inovatif dalam pembelajaran IPS di SD Pangudi Luhur Sedayu. Penerapan model pembelajaran inovatif ini diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa. Dengan adanya minat belajar siswa dalam proses pembelajaran, maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Sugiyanto (2009:3) mengungkapkan bahwa ada banyak model atau strategi pembelajaran yang dikembangkan oleh para ahli dalam usaha mengoptimalkan hasil belajar siswa. Diantaranya adalah model pembelajaran Kontekstual, model pembelajaran Kooperatif, model pembelajaran Quantum, model pembelajaran Terpadu, dan model pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). Dari beberapa model pembelajaran tersebut, model pembelajaran kooperatif atau yang sering disebut Cooperative Learning memiliki makna adanya kerja sama di dalam pembelajaran. Namun tidak hanya kerja sama yang tidak terstruktur, melainkan adanya struktur kerja sama yang teratur dalam kelompok. Hal ini dikemukakan oleh Lie dalam Sugiyanto (2009:56) bahwa pembelajaran kooperatif tidak sama dengan sekedar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran Cooperative Learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Dalam hal ini sebagian besar aktivitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran, berdiskusi untuk memecahkan masalah (tugas). Menurut Slavin dalam Rismiati dan Susento (2007:228), ada lima macam pembelajaran kooperatif yaitu, Student Teams Achievement Division (STAD), Teams Games
Tournament
(TGT), Learning Together, Group Investigation,
dan
Jigsaw.Mengetahui keadaan siswa kelas V tidak semuanya memiliki minat belajar yang baik, maka peneliti memilih teknik Jigsaw dan secara khusus memilih teknik Jigsaw tipeII. Peneliti memilih teknik ini, sebab Jigsaw memiliki ciri kerja sama dalam kelompok untuk mencapai satu tujuan dimana setiap individu memiliki peran masing-masing. Pemilihan siswa didasarkan atas kemampuan kognitif yang berbedabeda sehingga siswa yang berkemampuan rendah dan yang kurang aktif akan dipicu untuk terlibat aktif. Apalagi Jigsaw II langkah-langkahnya lebih kompleks dari Jigsaw I. Melalui pembelajaran ini siswa akan saling melakukan kerja sama. Hal tersebut dikemukan oleh Rusman (2011:217) bahwa siswa-siswi akan bekerja sama untuk menyelesaikan tugas kooperatifnya dalam: (a) belajar dan menjadi ahli dalam subtopik bagiannya; (b) merencanakan bagaimana mengajarkan subtopik bagiannya kepada anggota kelompoknya semula. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul: “Peningkatan Minat Belajar dan Prestasi Belajar IPS Siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui Penerapan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.2
5
Batasan Masalah Dalam penelitian ini berfokus pada peningkatan minat belajar dan prestasi
belajar pada mata pelajaran IPS dengan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II, yaitu pada Kompetensi Dasar (KD) 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. 1.3
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dijelaskan dapat dirumuskan
masalah sebagai berikut: 1.3.1 Bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II? 1.3.2 Apakah
penerapan
model
kooperatif
teknik
Jigsaw
II
dapat
meningkatkanminat belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013? 1.3.3 Apakah
penerapan
model
kooperatif
teknik
Jigsaw
II
dapat
meningkatkanprestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013? 1.4
Pemecahan Masalah Upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD
Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 pada kompetensi dasar menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
dilaksanakan melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II yang memuat langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan. b) pembentukan kelompok asal yang terdiri dari 5 ahli. c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap ahli. d) diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli. e) ahli melaporkan hasil diskusi pada kelompok asal. f) kelompok asal mempresentasikan dalam pleno. g) evaluasi individual. h) pemberian penghargaan (reward). 1.5
Batasan Pengertian
1.5.1 Pembelajaran kooperatifadalah suatu model pembelajaran yang melibatkan siswa belajar dan bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan belajar. 1.5.2 Pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II adalah suatu teknik mengajar yang melibatkan siswa untuk saling bekerja sama dalam suatu kelompok. Dalam proses bekerja sama terdapat tiga kali diskusi yaitu diskusi kelompok asal, diskusi kelompok ahli, dan kembali lagi pada kelompok asal, yang ketiganya ditekankan pada tanggung jawab setiap anggota kelompok terhadap penguasaan materi. 1.5.3 Minat belajar adalah kecenderungan yang berlangsung lama terhadap suatu objek atau dalam melakukan suatu kegiatan (perbuatan) yang didasari oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
perasaan tertarik, senang untuk memperoleh pengetahuan secara kognitif, afektif, dan psikomotorik tanpa ada yang menyuruh.
1.5.4 Prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar siswa atas pelaksanaannya mengikuti kegiatan belajar, mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
1.6
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, tujuan penelitiannya
adalah: 1.6.1 Untuk mengetahui bagaimana upaya peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II. 1.6.2 Untuk mengetahui apakah penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanminat belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013. 1.6.3 Untuk mengetahui apakah penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanprestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013. 1.7
Manfaat Hasil Penelitian Ada beberapa manfaat yang diharapkan setelah menyelesaikan penelitian ini
adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1.7.1
8
Bagi guru Dapat menjadi salah satu alternatif dalam menentukan model pembelajaran untuk mengajarkan mata pelajaran IPS.
1.7.2
Bagi sekolah Dapat memberikan masukan kepala sekolah tentang penggunaan dan penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa.
1.7.3
Bagi peneliti lain Dapat dimanfaatkan sebagai pembanding atau sebagai referensi untuk penelitian yang relevan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Pada bab II ini, peneliti menguraikan kajian teori, penelitian terdahulu, dan kerangka berpikir. Dalam kajian teori akan dijelaskan variabel-variabel yang sesuai dengan rumusan masalah, yaitu penjelasan mengenai belajar, minat belajar, prestasi belajar, hakikat IPS, model kooperatif, dan model kooperatif teknik Jigsaw II. Penelitian terdahulu berisi pengalaman penelitian yang pernah ada, sedangkan dalam kerangka berpikir akan diuraikan jawaban sementara dari rumusan masalah penelitian. 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Belajar 2.1.1.1 Pengertian Belajar Menurut Darsono (2000:64) belajar adalah suatu tingkah laku atau kegiatan dalam rangka mengembangkan diri, baik dalam aspek kognitif, psikomotorik, maupun sikap. Menurut Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sependapat dengan Slameto, Djayadisastra (1989:8) mengungkapkan bahwa belajar merupakan suatu perubahan, baik sikap maupun tingkah laku kearah yang baik, kuantitatif dan kualitatif yang fungsinya lebih tinggi dari semula. Sedangkan Reber dalam Suprijono (2009:3) mengartikan bahwa belajar adalah the
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
process of acquiring knowledge, yang diartikan belajar adalah proses mendapatkan pengetahuan. Dalam hal belajar, Hilgard dalam Mulyati (2005:2) memberikan penjelasan lebih banyak, antara lain: “By learning we mean the shaping of individual behavior through the training that contact with the physical environment and that life among a species own kind provide”. Ungkapan Hilgrad ini dapat diartikan bahwa belajar merupakan pembentukan tingkah laku individual melalui kontak dengan lingkungan. Berdasarkan beberapa pengertian belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa pengertian belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau psikomotorik dalam wujud perubahan tingkah laku melalui interaksi individu dengan lingkungannya. 2.1.1.2 Ciri-ciri Belajar Pada dasarnya belajar merupakan berubahnya tingkah laku seseorang menjadi lebih baik, perubahan dari yang tidak tahu menjadi tahu. Perubahan tingkah laku yang terjadi merupakan hasil dari pengalaman yang dilakukannya. Seperti yang dikemukan oleh Djamarah (2002:15) bahwa ciri-ciri seseorang belajar ialah mengacu adanya perubahan. Perubahan yang terjadi secara sadar, bersifat fungsional, bersifat positif, tidak bersifat sementara, bertujuan atau terarah, serta mencakup seluruh aspek tingkah laku. Paul Suparto dalam Sardiman (2010:38) menjelaskan bahwa beberapa ciri dalam belajar ialah mencari makna, makna yang diciptakan siswa dari apa yang mereka lihat, dengar, rasakan, dan alami. Konstruksi makna adalah proses yang terus menerus karena belajar bukanlah kegiatan mengumpulkan fakta, tetapi merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
11
pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru. Selain hal-hal mengenai konstruksi makna tersebut, dijelaskan bahwa belajar bukanlah hasil perkembangan tetapi perkembangan itu sendiri. Proses yang dilalui seseorang itulah yang dinamakan belajar, sedangkan hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dari lingkungannya. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subjek belajar, tujuan, motivasi yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang telah dipelajari. Berdasarkan pemaparan ciri-ciri belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarkan keduanya menjelaskan ciri-ciri belajar yang sama yaitu mengacu pada adanya perubahan pada individu. Seseorang yang belajar berarti ia mengembangkan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru (perubahan), sebab yang ditekankan dalam proses belajar bukanlah hasil dari perkembangannya, melainkan perkembangan yang terjadi itu sendiri. Untuk itu dalam proses mengajar, belajar bukanlah kegiatan memindahkan pengetahuan dari guru kepada siswa tetapi merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan siswa merekonstruksi sendiri pengetahuannya dan menggunakan pengetahuannya tersebut untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 2.1.1.3 Prinsip-prinsip Belajar Untuk melengkapi pengertian dan ciri-ciri belajar, perlu dikemukakan prinsipprinsip yang berkaitan dengan belajar. Menurut Slameto (2010:27) seorang guru atau calon guru perlu mengetahui prinsip-prinsip belajar yang harus dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang berbeda dan oleh setiap siswa secara individual. Beberapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
prinsip belajar yang perlu diketahui dibedakan berdasarkan prasyarat yang diperlukan, sesuai hakikat belajar, sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari, dan syarat keberhasilan belajar. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar, siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat, dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional. Interaksi siswa dengan lingkungannya sangat diperlukan dalam proses belajar, sebab dengan adanya interaksi dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional. Untuk itu, dalam proses belajar dibutuhkan
lingkungan yang menantang di mana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif. Belajar merupakan proses konkritnya maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya, sebab belajar merupakan proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain), organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery sehingga mendapatkan pengetahuan yang diharapkan. Hal tersebut akan sesuai dengan hakikat belajar. Berdasarkan kesesuaian materi atau bahan yang harus dipelajari. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya. Dengan begitu, dalam proses belajar dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapai. Belajar memerlukan sarana yang cukup sehingga siswa dapat belajar dengan tenang. Dalam kegiatan pembelajaran perlu ulangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
berkali-kali (repetisi) agar pengertian ketrampilan/sikap dapat mendalam pada siswa. Hal ini merupakan syarat keberhasilan dalam belajar. Sejalan dengan pemaparan Slameto, Suprijono (2009:4) mengemukakan prinsip-prinsip belajar sebagai berikut: Pertama, prinsip belajar adalah perubahan perilaku. Kedua, belajar merupakan proses. Belajar terjadi karena didorong kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapaikan. Belajar adalah proses sistematik yang dinamis, konstruktif, dan organik. Belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai komponen belajar. Ketiga, belajar merupakan bentuk pengalamannya. Pengalaman pada dasarnya adalah hasil dari interaksi antara peserta didik dengan lingkungannya. Dari paparan yang dikemukakan di atas, pada dasarnya mengungkapkan pengertian prinsip-prinsip belajar yang sama. Prinsip-prinsip seseorang dalam belajar diantaranya adalah belajar sebagai suatu pengalaman yang terjadi di dalam diri individu yang diaktifkan oleh individu itu sendiri, belajar sebagai penemuan diri sendiri, belajar sebagai konsekuensi dari pengalaman, belajar sebagai proses kerja sama dan kolaborasi, belajar sebagai proses perubahan, belajar sebagai proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, dan discovery, belajar sebagai proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengetahuan yang diharapkan. Prinsip-prinsip belajar tersebut diatas dapat membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan tujuan agar siswa mampu mengatur waktu, membuat jadwal dan konsentrasi dalam mengikuti pelajaran sehingga akan membuahkan hasil yang maksimal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.2
14
Minat Belajar
2.1.2.1 Pengertian Minat Belajar Kata minat dalam bahasa Inggris disebut interest yang berarti menarik atau tertarik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:450)arti minat adalah keinginan yang kuat, gairah; kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Menurut Tidjan (1976:71) minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan Senada
perhatian
dengan
terhadap
pengertian
suatu minat
obyek menurut
sebab Tidjan,
ada
perasaan
Slameto
senang.
(2010:180)
mengungkapkan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Sedangkan menurut Taufani (2008:39) minat merupakan suatu kecenderungan yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas-aktivitas dalam bidang tertentu. Minat bukan bawaan dari lahir, melainkan dapat dipengaruhi oleh bakat. Minat diciptakan atau dibina agar tumbuh dan terasa sehingga menjadi kebiasaan. Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian minat adalah gejala psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian, ketertarikan atau keinginan yang kuat pada suatu hal atau aktivitas yang menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari atau mencoba aktivitas tertentu tanpa ada yang menyuruh. Minat sangat erat hubungannya dengan belajar, belajar tanpa minat akan terasa menjemukan. Hal ini diungkapkan oleh Slameto (1995:57) bahwa minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran yang dipelajari untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya karena tidak ada daya tarik baginya Dari beberapa uraian pengertian belajar dan pengertian minat di atas, dapat disimpulkan bahwa minat belajar merupakan psikologis yang menunjukan pemusatan perhatian, ketertarikan atau keinginan yang kuat pada suatu hal atau aktivitas untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman baik secara kognitif, afektif, atau psikomotorik tanpa ada yang menyuruh. Seseorang yang memiliki minat belajar tinggi terhadap mata pelajaran tertentu akan cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subyek tersebut. 2.1.2.2 Ciri-ciri Minat Belajar Menurut Slameto (2010:57) siswa yang berminat memiliki kecenderungan untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. Kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus-menerus yang disertai dengan rasa senang. Jadi berbeda dengan perhatian, karena perhatian sifatnya sementara (tidak dalam waktu yang lama) dan belum tentu diikuti dengan perasaan senang, sedangkan minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ akan diperoleh suatu kebanggaan atau kepuasan pada sesuatu yang diminati tersebut. Adanya suatu kebanggaan dimanifestasikan melalui partisipasi pada suatu aktivitas dan kegiatan. Ciri-ciri tersebut di atas memiliki arti bahwa pada dasarnya siswa yang berminat dalam belajar memiliki perhatian, rasa suka dan senang melalui partisipasi pada aktivitas dan kegiatan yang berhubungan dengan apa yang dipelajarinya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Sependapat dengan Slameto, Winkel (2004:212) mengungkapkan bahwa ciriciri minat adalah cenderung merasa tertarik dan senang pada materi atau topik yang sedang dipelajarinya. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap hasil belajar, karena apabila siswa tidak berminat terhadap bahan pelajaran yang dipelajari maka akan berpengaruh terhadap prestasi belajar. Hal demikian diungkapkan oleh Syah (2008:151) bahwa pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi memungkinkan siswa untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang dinginkan. Membangkitkan
minat
terhadap
sesuatu
pada
dasarnya
adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk dipelajari dengan diri sendiri sebagai individu. Seperti yang dikatakan Slameto (2010:180) bahwa proses ini berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhan-kebutuhannya. Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang dianggap penting, dan bila siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman belajar akan membawa kemajuan pada dirinya, ia akan lebih berminat untuk mempelajarinya. Dari pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya ciri-ciri minat belajar adalah terdiri dari: adanya perasaan senang, adanya perhatian, dan adanya keterlibatan diri dalam mempelajari suatu hal. Ciri-ciri minat belajar tersebut dapat juga dijadikan sebagai indikator minat belajar, sebab ciri-ciri minat dari pemaparan di atas sama halnya dengan indikator minat yang diungkapkan oleh Isnandar (2012:14), yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
a) Ekspresi perasaan senang, yang meliputi: 1) dimana siswa mampu mengikuti pelajaran dengan antusias; 2) disaat guru memberikan tugas kepada siswa, siswa tidak mengeluh; 3) siswa datang tepat waktu sebelum pelajaran dimulai atau dilaksanakan; 4) siswa secara mandiri menyiapkan peralatan pelajaran, contohnya buku; 5) dan siswa siap mengikuti pelajaran dengan duduk dengan tenang untuk belajar. b) Perhatian dalam mengikuti pelajaran, yang meliputi: 1) siswa mampu aktif untuk bertanya dan aktif menjawab pertanyaan di saat pelajaran berlangsung; 2) siswa menyimak penjelasan guru dengan seksama; 3) siswa tidak melamun di dalam kelas; 4) dan siswa tidak mengobrol atau mengganggu teman lain ketika kegiatan belajar mengajar berlangsung. c) Ketertarikan siswa pada materi, yang meliputi: 1) siswa giat membaca buku pelajaran; 2) siswa membaca materi pelajaran sebelum diajarkan oleh guru; 3) siswa membuat catatan pelajaran; 4) siswa berusaha dan serius menyelesaikan tugas yang diberikan guru. d) Ketertarikan siswa pada metode guru, yang meliputi: 1) siswa menanyakan kesulitan yang dialami; 2) siswa menunjukkan sikap yang antusias dan memperhatikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran dengan metode pembelajaran yang diajarkan guru. e) Keterlibatan siswa dalam pembelajaran, yang meliputi: 1) siswa aktif menyampaikan pendapat saat diskusi; 2) siswa bersedia membantu teman lain yang mengalami kesulitan; 3) siswa mampu bekerja sama dengan kelompok; 4) siswa berani mengerjakan tugas; 5) dan siswa mengajukan diri untuk menjawab pertanyaan secara spontan dari guru. Berdasarkan pemaparan Isnandar tersebut, dapat disimpulkan bahwa indikator minat belajar terdiri dari: ekspresi perasaan senang, perhatian dalam mengikuti pelajaran, ketertarikan siswa pada materi dan metode guru, dan keterlibatan siswa dalam pembelajaran. Berkaitan pemaparan di atas, peneliti menyimpulkan kembali bahwa indikator minat belajar terdiri dari: adanya perasaan senang, adanya perhatian, adanya kemauan untuk mengembangkan, dan adanya keterlibatan diri. Peneliti mengambil empat indikaor ini dengan alasan bahwa pemaparan mengenai ciri-ciri minat belajar menurut Slameto, Winkel, dan Isnandar di atas memiliki kesamaan. Indikator adanya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
kemauan untuk mengembangkan, merupakan penyimpulan atas indikator minat belajar yang dipaparkan oleh Isnandar mengenai ketertarikan siswa pada materi dan ketertarikan siswa pada metode guru. Hal tersebut karena penjabaran dari ketertarikan siswa pada poin c dan poin d mengarah pada kemauan siswa untuk mengembangkan suatu hal. 2.1.2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Menurut Taufani (2008:38), ada tiga faktor yang mendasari timbulnya minat yaitu: a) Faktor dorongan dalam, yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya. Misalnya, dorongan untuk belajar dan menimbulkan minat untuk belajar. b) Faktor motivasi sosial, yaitu faktor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi pihak individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya, minat pada studi karena ingin mendapatkan penghargaan dari orangtuanya. c) Faktor emosional, yakni minat erat hubungannya dengan emosi karena faktor emosional selalu menyertai seseorang dalam berhubungan dengan objek minatnya. Kesuksesan seseorang pada suatu aktivitas disebabkan karena aktivitas tersebut menimbulkan perasaan suka atau puas, sedangkan kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi minat seseorang terhadap kegiatan yang bersangkutan. Sependapat dengan beberapa hal yang mendasari timbulnya minat menurut Taufani, Sulistyowati (2001:17) mengungkapkan bahwa: Lingkungan keluarga sangat besar pengaruhnya terhadap minat belajar. Keluarga dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar apabila keadaan keluarga harmonis, adanya perhatian orangtua, antara kakak dan adik selalu rukun, kondisi ekonomi berkecukupan. Orang tua dapat memberikan semangat agar anak menjadi optimis dan merasa ada perlindungan dan perhatian dari orangtua, sehingga anak mendapat kemudahan dalam belajar dan berambisi untuk meraih kesuksesan dalam belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor
yang
mempengaruhi minat belajar seseorang ialah adanya faktor dorongan dari dalam, faktor emosional dan faktor motivasi sosial yakni lingkungan keluarga. Lingkungan keluarga memiliki pengaruh yang besar, sebab lingkungan keluarga merupakan lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam keluarga seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk kepribadian dirinya. Keluarga yang harmonis dapat membimbing pendidikan anaknya sehingga dapat menumbuhkan minat belajar yang optimal. Bagaimana pembekalan minat belajar dari lingkungan keluarga memiliki pengaruh terhadap lingkungan sosial yaitu lingkungan sekolah, sebab lingkungan sekolah menjadi tempat kegiatan pembelajaran yang formal. 2.1.3 Prestasi Belajar 2.1.3.1 Pengertian Prestasi Belajar Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:895) prestasi berarti hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan atau dikerjakan). Bloom dalam Suprijono (2009:6) menjelaskan bahwa hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sependapat dengan Bloom, Darsono (2000:110) menguraikan prestasi belajar siswa merupakan perubahan-perubahan yang berhubungan dengan pengetahuan/kognitif, keterampilan/psikomotor, dan nilai sikap/afektif sebagai akibat interaksi aktif dengan lingkungan. Sardiman (2010:46) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah kemampuan nyata yang merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil yang telah dicapai mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai akibat interaksi aktif dari berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar individu dalam belajar. 2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Suryabrata (2002:233) mengklasifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: 1) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) terdiri dari faktor non sosial dan faktor sosial. Yang termasuk dalam faktor non sosial seperti udara, suhu, cuaca, waktu, tempat, alat-alat yang dipakai belajar. Sedangkan yang termasuk dalam faktor sosial seperti faktor manusia. 2) Faktor yang berasal dari dalam diri (internal) terdiri dari faktor fisiologis dan faktor psikologis. Yang termasuk faktor fisiologis seperti jasmani. Sedangkan yang termasuk faktor psikologis seperti perhatian, pengamatan, tanggapan, fantasi, ingatan, berpikir, dan motif, minat. Sependapat dengan Suryabrata, Sukmadinata (2003:162) memaparkan faktorfaktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Faktor-faktor tersebut diklasifikasikan menjadi dua faktor yaitu faktor dari dalam individu dan faktor lingkungan. Faktor dari dalam individu dibedakan menjadi aspek jasmani, aspek rohaniah, kondisi intelektual, dan kondisi sosial. Aspek jasmani mencakup kondisi dan kesehatan jasmani; aspek rohaniah menyangkut kondisi psikis, kemampuan intelektual, sosial, psikomotorik serta kondisi afektif dan kognitif dari individu; kondisi intelektual menyangkut tingkat kecerdasan, bakat-bakat, baik bakat sekolah maupun bakat pekerjaan; serta kondisi sosial menyangkut hubungan siswa dengan orang lain, baik guru, teman, orang tuanya, maupun orang-orang lainnya. Sedangkan yang termasuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
faktor lingkungan terdiri dari keluarga meliputi keadaan rumah dan ruang tempat belajar, sarana dan prasarana belajar yang ada, suasana dalam rumah apakah tenang atau banyak kegaduhan, juga suasana lingkungan disekitar rumah; sekolah meliputi lingkungan sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber belajar, dan media belajar; masyarakat dimana warganya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, terdapat lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar di dalamnya akan memberikan pengaruh yang positif terhadap semangat dan perkembangan belajar generasi muda. Dari beberapa pendapat di atas, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor dari dalam (internal) siswa itu sendiri dan faktor yang berasal dari pengaruh luar siswa (eksternal). Sehubungan dengan hal tersebut, supaya siswa dapat memperoleh prestasi belajar yang seoptimal mungkin, maka siswa perlu meningkatkan kecerdasan yang ada dalam dirinya. Demikian halnya dengan faktor yang ada di luar diri siswa, bahwa faktor ini dapat mendorong atau bahkan dapat menghambat siswa dalam proses belajar. Lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat memberi dukungan siswa di dalam belajar. Di antara ketiga lingkungan tersebut, lingkungan sekolah merupakan lingkungan yang terpenting yang berfungsi sebagai lingkungan kedua yang sangat mendukung dalam mendidik anak atau siswa, setelah lingkungan utama yaitu lingkungan keluarga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.4
22
Hakikat IPS
2.1.4.1 Pengertian IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan istilah yang awalnya lahir di Amerika Serikat dengan terminologi social studies yang lebih diorientasikan untuk memaknai ilmu-ilmu dosial yang disederhanakan untuk kepentingan pendidikan. Menurut Djahiri dan Ma’mun (1978:2) mendeskripsikan bahwa IPS merupakan ilmu pengetahuan yang memadukan konsep pilihan dari cabang-cabang ilmu sosial dan ilmu lainnya serta kemudian diolah berdasarkan prinsip pendidikan dan didaktik untuk dijadikan program pengajaran pada tingkat persekolahan. Sedangkan Somantri (Sapriya, 2009:11) mengemukakan bahwa pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hakikat pendidikan IPS baik untuk pendidikan dasar dan menengah maupun untuk pendidikan tinggi sama-sama merupakan seleksi dari ilmu-ilmu sosial yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk mencapai tujuan pendidikan, baik
tujuan instruksional, kurikuler, institusional, maupun nasional. Perbedaanya, dalam pendidikan dasar dan menengah lebih disederhanakan dan lebih banyak menekankan aspek psikologis sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik, sedangkan untuk pendidikan tinggi lebih menekankan aspek ilmiah/akademik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
2.1.4.2Tujuan Pendidikan IPS di SD Dimasa yang akan datang, siswa baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan warganegara akan menghadapi tantangan yang berat seiring dengan adanya perubahan zaman. Kehidupan masyarakat global selalu bergerak dan berubah dengan cepat seiring dengan perkembangan kemajuan teknologi dan pengetahuan, khususnya dalam bidang teknologi informasi. Berkaitan dengan kondisi tersebut, mata pelajaran IPS seyogyanya dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan masyarakat yang dinamis. Menurut Solihatin dan Raharjo (2008:15) mengungkapkan bahwa tujuan dari pendidikan IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Pada jenjang SD, pendidikan IPS dimulai dengan hal-hal yang sangat mendasar dari ilmu-ilmu sosial, yakni pengenalan konsep-konsep yang berkaitan dengan masyarakat dan lingkungan dimana siswa mampu berkomunikasi, bekerja sama, berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam kurikulum tingkat SD di Indonesia tahun 2006 yang mengemukakan tujuan mata pelajaran IPS SD sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
“(1) Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya; (2) Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial; (3) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan; serta (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global” Tujuan pendidikan IPS SD yang diuraikan di atas memperlihatkan tujuan yang komprehensif yang ingin dicapai siswa setelah menyelesaikan suatu mata pelajaran IPS. Tujuan-tujuan tersebut mencakup tujuan untuk aspek kognitif, yakni siswa mampu mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya, memiliki kemampuan dasar berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. Sementara untuk aspek afektif, siswa mampu memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilainilai sosial dan kemanusiaan. Sedangkan untuk aspek psikomotorik, siswa diharapkan mampu memiliki kemampuan dalam berkomunikasi, bekerja sama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk di tingkat lokal, nasional, dan global. 2.1.4.3 Ruang Lingkup Materi IPS SD Pada kurikulum pendidikan IPS SD di Indonesia, materi mata pelajaran IPS mencakup materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Secara lengkap ruang lingkup materi pelajaran IPS SD di Indonesia berdasarkan kurikulum tahun 2006 dan Standar Kompetensi (SK) disajikan pada tabel di bawah ini.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
Tabel 1. Standar Kompetensi (SK) berdasarkan kurikulum tahun 2006 Sekolah Dasar Mata pelajaran IPS Kelas/ Semester I
1 2 1
II 2 III
1 2 1
IV 2
1 V 2
1 VI 2
Ruang Lingkup Materi Manusia, tempat dan lingkungan Waktu, keberlanjutan, dan perubahan Sistem sosial dan budaya Perilaku ekonomi dan kesejahteraan
Standar Kompetensi (SK) Memahami identitas diri dan keluarga, serta sikap saling menghormati dalam kemajemukan keluarga Mendeskripsikan lingkungan rumah Memahami perisiwa penting dalam keluarga secara kronologis Memahami kedudukan dan peran anggota dalam keluarga dan lingkungan tetangga Memahami lingkungan dan melaksanakan kerjasama di sekitar rumah dan sekolah Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang Memahami sejarah, kenampakan alam, dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten kota dan provinsi Mengenal sumberdaya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi Menghargai peninggalan dan tokoh sejarah yang berskala nasional, pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia Memahami perkembangan wilayah Indonesia, kenampakan alam dan keadaan sosial negaranegara di Asia Tenggara, serta benua-benua - Memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya - Memahami peranan bangsa Indonesia di era globalisasi
Pemaparan yang disajikan pada tabel di atas menunjukkan bahwa ruang lingkup dan keluasan isi mata pelajaran IPS SD terdiri dari empat kajian utama yang berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomigeografi,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
sejarah, sosiologi, dan ekonomiyang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi bahan kajian utama. Bahan kajin utama tersebut meliputi kajian tentang (1) manusia, tempat dan lingkungan; (2) waktu, keberlanjutan, dan perubahan; serta (4) sistem sosial dan budaya. Keempat ruang lingkup kajian ini diberikan kepada siswa SD sejak kelas satu sampai kelas enam. Perbedaan materi untuk setiap jenjang kelas dimulai dari materi yang sempit kemudian meluas secara bertahap, artinya didasarkan dari lingkungan terdekat siswa sampai yang terjauh, yakni dari lingkungan diri siswa, keluarga, sekolah, tetangga, masyarakat, kabupaten/kota/provinsi dan Indonesia serta berlanjut pada era global. Pada kelas satu SD, materi IPS lebih menekankan pada identitas diri siswa sendiri dan keluarganya serta mendekripsikan lingkungan rumah. Pada kelas dua masih pada lingkungan keluarga, namun juga telah mulai mempelajari lingkup kedudukan dan peran anggota keluarga dalam lingkungan tetangga terdekat. Kelas tiga sudah mulai memberikan pemahaman kepda siswa tentang pentingnya melaksanakan kerjasama di sekitar sekolah dan di rumah seta memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. Kelas empat lingkup materi IPS telah mengkaji sumber daya (sejarah, alam, suku bangsa, kondisi sosial-budaya) yang ada di lingkungan kabupaten/kota/provinsi dimana siswa tinggal. Sementara untuk kelas lim kajian materinya lebih dominan pada kajian yang bersifat nasional. Sedangkan pada kelas enam materi IPS telah mulai mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan peranan bangsa Indonesia di dunia internasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.1.5
27
Model Kooperatif
2.1.5.1 Pengertian Kooperatif Glaserfeld, Bettencourt, dan Matthews dalam Siregar dan Hartini (2010:39) mengemukakan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan hasil konstruksi (bentukan) orang itu sendiri. Hal tersebut sejalan dengan Suyono dan Hariyanto (2011:106) bahwa konstruktivisme melandasi pendapatnya “Pengetahuan bukanlah sesuatu yang given dari alam karena hasil kontak dengan manusia dengan alam, tetapi pengetahuan merupakan hasil konstruksi (bentukan) aktif manusia itu sendiri”. Dari kedua uraian tersebut di atas, jika konteksnya adalah siswa maka pengetahuan yang dimiliki oleh siswa merupakan hasil pembentukan aktif siswa itu sendiri. Dalam membentuk pengetahuan tentu saja siswa harus memiliki sikap yang aktif seperti yang diungkapkan oleh Siregar dan Hartini (2010:41) sebagai berikut: “Ia harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari, tetapi yang paling menentukan terwujudnya gejala besar adalah niat belajar siswa itu sendiri, sementara peranan guru dalam belajar konstruktivistik berperan membantu agar proses pengkonstruksian pengetahuan oleh siswa berjalan lancar”. Selain sikap aktif, ada beberapa kemampuan lain yang diperlukan dalam proses pengkonstruksi pengetahuan. Hal ini diungkapkan Von Glaserfeld dalam Siregar dan Hartini (2010:40) yaitu adanya kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, kemampuan membandingkan dan mengambil keputusan mengenai persamaan dan perbedaan tentang sesuatu hal, dan kemampuan untuk lebih menyukai suatu pengalaman yang satu dari pada yang lain (selective conscience).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
Mel Siberman dalam Suyono dan Hariyanto (2010:117) menuliskan puisinya terkait learning by teaching sebagai berikut. “Apa yang saya dengar, saya lupa Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan atau diskusikan dengan beberapa teman lain, saya mulai paham Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya memperoleh pengetahuan dan keterampilan Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya kuasai”. Hal menarik dari puisi tersebut di atas bahwa dengan mengajarkan pada orang lain tentu saja seseorang dikatakan telah menguasai. Seorang siswa dikatakan dapat menguasai materi pembelajaran dengan baik apabila didukung oleh situasi lingkungan belajar yang baik pula. Seperti yang dijelaskan oleh Driver dan Bell dalam Suyono dan Haryanto (2011:106) berkaitan dengan karakteristik pembelajaran konstruktivisme,
pembelajaran
bukanlah
transmisi
pengetahuan
melainkan
melibatkan pengaturan situasi lingkungan belajar dan harus mempertimbangkan seoptimal mungkin proses keterlibatan siswa. Dalam hal ini siswa tidak dipandang sesuatu yang pasif melainkan memiliki tujuan, sebab pengetahuan bukan datang dari luar melainkan dikonstruksi secara personal melalui kurikulum yang merupakan seperangkat pembelajaran, materi, dan sumber. Berdasarkan pemaparan di atas, konstruktivisme merupakan teori belajar yang sesuai untuk membangun pemahaman pada diri siswa melalui pengalaman yang diperolehnya. Pengalaman siswa berdiskusi kemudian menyampaikan kepada teman lain melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II, berarti siswa telah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
membangun pemahaman atau pengetahuan yang lebih. Dengan demikian, teori konstruktivisme ini mendasari model kooperatif teknik Jigsaw II. Menurut Slavin (2005:4) model kooperatif merujuk pada berbagai macammacam pengajaran di mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, para siswa diharapkan dapat saling membantu, saling berdiskusi, dan berargumentasi. Hal ini dilakukan untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Sependapat dengan Slavin, Sanjaya (2010:242) menyatakan bahwa model kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokan atau tim kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamim, ras atau suku yang berbeda (heterogen). Lie (2003:12) juga mengemukakan bahwa model kooperatif merupakan sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada anak didik untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Model kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dari penjelasan di atas, pada dasarnya model kooperatif tidak hanya sekedar belajar berkelompok tetapi dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok yang melibatkan proses kerja. Seperti ditegaskankan oleh Sugandi dalam Rusman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
(2011:55) bahwa belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok atau kerja kelompok karena dalam belajar kooperatif ada struktur dorongan atau tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan hubungan yang bersifat interdepensi efektif di antar anggota kelompok. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model kooperatif merupakan sebuah model pembelajaran yang memiliki tujuan untuk mengaktifkan seluruh siswa dengan membuat kelompok kecil dan melibatkan peran siswa terkait dengan kelebihan serta kekurangan yang dimiliki oleh setiap anggota kelompok, sehingga siswa dalam kelompok dapat saling melengkapi untuk mencapai suatu keberhasilan kelompok yaitu pemahaman pembelajaran dari setiap anggota kelompok. Dalam proses ini, sikap atau perilaku aktif dan positif setiap siswa sangat mempengaruhi keberhasilan dari kerjasama kelompok tersebut. Model kooperatif dirancang dengan memberikan kesempatan kepada siswa serta bersama-sama untuk membangun pengetahuannya sendiri. Peran guru tidak lagi mendominasi kegiatan pembelajaran, guru lebih banyak menjadi fasilitator dan mediator dari proses itu sendiri. 2.1.5.2 Unsur-unsur Model Kooperatif Menurut
Roger
dan
David
Johnson
dalam
Sugiyanto
(2010:58)
mengemukakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Dalam upaya untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong-royong harus diterapkan yaitu adanya saling ketergantungan positif artinya bahwa keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya; adanya tanggung jawab perseorangan artinya setiap siswa akan merasa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik; ada tatap muka, maksudnya bahwa setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi; adanya komunikasi antar anggota artinya agar para pembelajar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi; diperlukannya evaluasi proses kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya dapat bekerja sama lebih efektif. Sedangkan menurut Rusman (2011:208) unsur-unsur dasar pembelajaran kooperatif meliputi siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya. Semua anggota di dalam kelompok memiliki tujuan yang sama, untuk itu siswa haruslah beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama dan bertanggung jawab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri. Di dalam kelompok, siswa memiliki tugas dan tanggung jawab yang
sama
di
antara
anggota
kelompoknya
dan
siswa
diminta
mempertanggungjawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif. Setelah proses selesai, siswa akan dikenakan evaluasi atau diberikan hadiah/penghargaan yang juga akan dikenakan untuk semua anggota kelompok. Dari paparan mengenai unsur-unsur model kooperatif di atas, dapat disimpulkan bahwa menyelesaikan tugas dalam kelompok harus dimaknai dengan rasa bergotong-royong. Antara satu anggota dengan anggota lainnya harus saling memiliki ketergantungan yang positif serta beranggapan bahwa mereka sehidup sepenanggungan bersama. Dalam hal ini, siswa diharapkan memiliki rasa tanggung jawab penuh terhadap segala sesuatu yang terjadi di dalam kelompoknya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
2.1.5.3 Macam-macam Model Kooperatif Menurut Slavin dalam Rismiati dan Susento (2007:228), ada lima teknik pembelajaran kooperatif di antaranya: a. Student Teams Achievement Division (STAD) Dalam teknik ini, siswa berkelompok mengerjakan soal latihan dalam lembar kerja. Tiap kelompok terdiri dari 4 atau 5 orang yang terdiri dari siswa berkemampuan tinggi, sedang dan rendah. Setelah semua kelompok sudah selesai mengerjakan soal, guru memberikan kunci jawaban dan meminta siswa untuk memeriksa hasil pekerjaan. Kemudian guru mengadakan kuis. b. Teams Games Tournament (TGT) Teknik ini hampir sama dengan STAD. Yang membedakan adalah dalam teknik TGT ini tidak ada kuis, tetapi hasil belajar akan dievaluasi dengan menggunakan permainan akademik seperti cepat tepat. Skor team secara keseluruhan akan ditentukan oleh prestasi kelompok. c. Learning Together Dalam teknik ini guru menjelaskan materi pembelajaran. Setelah itu siswa dibagi dalam kelompok heterogen yang terdiri dari empat sampai enam orang untuk mengerjakan lembar kerja. Guru menilai hasil kerja keompok. Kemudian siswa mengerjakan kuis secara individual yang mana kuis tersebut akan dinilai oleh guru sebagai hasil kerja individu. d. Group Investigation Dalam teknik ini, siswa dibagi dalam beberapa kelompok. Setiap kelompok mempelajari satu bagian materi pelajaran, kemudian menjelaskannya kepada seluruh siswa di kelas. Diharapkan untuk menerima tanggung jawab besar untuk menentukan apa yang dipelajari, mengorganisasikan kelompok mereka sendiri tentang bagaimana cara menguasai materi dan memutuskan bagaimana mengkomunikasikannya kepada seluruh siswa di kelas. e. Jigsaw Dalam teknik ini, tiap kelompok terdiri dari lima atau enam orang. Setiap anggota kelompok diminta untuk mempelajari satu bagian materi pelajaran kemudian menjelaskannya kepada anggota kelompok yang lain, kemudian guru mengadakan kuis. Sedangkan Trianto (2010:67) juga menguraikan beberapa variasi dalam model cooperative learning yaitu STAD, Jigsaw, Investigasi Kelompok (Teams Games Tournaments atau TGT), dan Pendekatan Struktural yang meliputi Think Pair
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
Share(TPS), dan Numbered Head Together (NHT). Dari variasi teknik pembelajaran yang dikembangkan dari model kooperatif menurut Slavin dan Trianto di atas, terlihat dengan jelas bahwa ada kesamaan teknik belajar yang dikembangkan oleh keduanya yaitu Teams Games Tournament (TGT), Student Teams Achievement Division (STAD), Jigsaw. 2.1.5.4 Manfaat Penggunaan Model Kooperatif Menurut Sugiyanto (2009:43) ada banyak nilai dari pembelajaran model kooperatif. Melalui pembelajaran kooperatif dapat memudahkan siswa melakukan penyesuaian sosial yang meliputi meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial: memungkinkan para siswa saling belajar mengenai sikap, keterampilan, informasi, perilaku
sosial,
dan
pandangan-pandangan;
memungkinkan
terbentuk
dan
berkembangnya nilai-nilai sosial dan komitmen; menghilangkan sifat mementingkan diri sendiri atau egois; membangun persahabatan yang dapat berlanjut hingga masa dewasa; berbagai keterampilan sosial yang diperlukan untuk memelihara hubungan saling membutuhkan dapat diajarkan dan dipraktekkan; meningkatkan rasa saling percaya kepada sesama manusia; meningkatkan kemampuan memandang masalah dan situasi dari berbagai perspektif; meningkatkan kesediaan menggunakan ide orang lain yang dirasakan lebih baik; serta meningkatkan kegemaran berteman tanpa memandang perbedaan kemampuan, jenis kelamin, normal atau cacat, etnis, kelas sosial, agama, dan orientasi tugas. Menurut Karli dan Yuliariatiningsih (2002:72), kelebihan dari pembelajaran model kooperatif yaitu dapat melibatkan siswa secara aktif dalam mengembangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
pengetahuan, sikap, dan keterampilannya dalam suasana pembelajaran yang bersifat terbuka dan demokratis; dapat mengembangkan aktualisasi berbagai potensi diri yang telah dimiliki oleh siswa; dapat mengembangkan dan melatih berbagai sikap, nilai, dan keterampilan-keterampilan sosial untuk diterapkan dalam kehidupan di masyarakat; siswa tidak hanya sebagai objek belajar melainkan juga sebagai subjek belajar karena siswa dapat menjadi tutor sebaya bagi siswa lainnya; siswa dilatih untuk bekerja sama, karena bukan materi saja yang dipelajari tetapi juga tuntutan untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal bagi kesuksesan kelompoknya; serta memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar memperoleh dan memahami pengetahuan yang dibutuhkan secara langsung, sehingga apa yang dipelajarinya lebih bermakna bagi dirinya. Dari penjelasan mengenai nilai dan kelebihan dari penggunaan model kooperatif yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan bahwa pemaparan dari keduanya memiliki kemiripan yang dapat dituliskan ke dalam manfaat menggunakan model kooperatif. Manfaat yang bisa didapatkan dari penggunaan model kooperatif tertuju pada siswa. Pada dasarnya, siswa akan aktif dalam bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas. 2.1.6 Model Kooperatif Teknik Jigsaw II 2.1.6.1 Pengertian Model Kooperatif Teknik Jigsaw II Teknik mengajar Jigsaw II dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawankawan dari Universitas Texas, kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawankawan (Sugiyanto, 2009:45). Menurut Trianto (2010:75) pengertian teknik Jigsaw
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
IIyang dikembangkan oleh Slavin, bahwa dalam pembelajaran setiap siswa akan memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep sebelum siswa belajar spesialisasinya untuk menjadi expert. Hal tersebut digunakan agar siswa memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang akan dibicarakan. Menurut Lie dalam Rusman (2011:218), pembelajaran model kooperatif teknik Jigsaw ini merupakan model belajar kooperatif dengan cara siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari empat sampai enam orang secara heterogen dan siswa bekerja sama saling ketergantungan positif dan bertanggung jawab secara mandiri. Dari pendapat Lie tersebut, Rusman (2011:218) menambahkan penjelasan bahwa dalam pembelajaran teknik Jigsaw, siswa memiliki banyak kesempatan untuk mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan dalam berkomunikasi. Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompok dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari sehingga mampu menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. Peran guru dalam kegiatan ini ialah sebagai pembimbing. Seperti yang diungkapkan oleh Suprijono (2009:89) bahwa model kooperatif teknik Jigsaw II diawali dengan pengenalan topik yang akan dibahas oleh guru. Guru bisa menuliskan topik yang dipelajari pada papan tulis, white board, penayangan power point dan sebagainya. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa model kooperatif teknik Jigsaw II merupakan cara belajar dengan membentuk kelompok kecil yang membutuhkan keterlibatan setiap anggota kelompok untuk saling bekerja sama dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
bertanggung jawab terhadap keberhasilan kelompok dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari sehingga mampu menyampaikan informasinya kepada kelompok lain. 2.1.6.2 Perbedaan Model Kooperatif Teknik Jigsaw Pada awalnya, peneliti menemukan beberapa model kooperatif teknik Jigsaw I, Jigsaw II, dan Jigsaw III. a) Jigsaw I Teknik Jigsaw ini pertama kali dikembangkan oleh Aronson (1975). Menurut Huda (2012:120) dalam teknik Jigsaw, siswa akan ditempatkan dalam kelompokkelompok kecil yang terdiri dari 5 anggota. Kelompok ini dikenal dengan istilah “kelompok asal”. Setiap kelompok akan diberi informasi yang membahas salah satu topik dari materi pelajaran mereka saat itu. Melalui informasi yang diberikan pada setiap kelompok ini, masing-masing anggota kelompok harus mempelajari bagianbagian yang berbeda dari informasi tersebut. Setelah mereka mempelajari bagianbagian tersebut secara mandiri, setiap anggota harus membuat kelompok baru sesuai dengan bagian materi yang sama. Kelompok baru ini dikenal dengan istilah “kelompok ahli” (expert group). Dalam kelompok ahli ini, masing-masing siswa saling berdiskusi dan mencari cara terbaik bagaimana menjelaskan bagian informasi itersebut kepada teman-teman kelompok sebelumnya. Setelah diskusi selesai, semua siswa kembali dalam “kelompok asal” dan masing-masing dari mereka menjelaskan bagian informasi tersebut kepada temanteman satu kelompoknya. Setelah selesai, siswa diuji dengan mengerjakan soal evaluasi atau kuis secara individu, hal tersebut dilakukan untuk mengetahui sejauh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
mana mereka dapat memahami materi pelajaran. Skor yang diperoleh oleh setiap anggota kelompok dari hasil soal evaluasi/kuis akan menentukan skor yang diperoleh oleh kelompok mereka. Pemaparan mengenai teknik Jigsaw ini dikenal dengan Jigsaw I. Hal ini dikarenakan, seiring berjalannya waktu Jigsaw memiliki dua versi tambahan yaitu Jigsaw tipe II dan Jigsaw tipe III. b) Jigsaw II Ketika Aronson (1975) mengembangkan Jigsaw untuk yang pertama kalinya, Slavin (1989) mengadopsi dan memodifikasi Jigsaw tersebut. Hasil modifikasi yang dilakukan Slavin dikenal dengan teknik Jigsaw II. Menurut Huda (2012:118) teknis pelaksanaan Jigsaw II hampir sama dengan Jigsaw I. Namun, dalam Jigsaw II siswa mendapatkan kesempatan untuk memperlajari materi secara keseluruhan. Hal tersebut dijelaskan oleh Trianto (2010:75), bahwa: “Ada perbedaan mendasar antara pembelajaran Jigsaw Idan Jigsaw II, kalau pada tipe I, awalnya siswa hanya belajar konsep tertentu yang akan menjadi spesialisasinya sementara konsep-konsep yang lain ia dapatkan melalui diskusi dengan teman segrupnya. Pada tipe II ini setiap siswa memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep (scan read) sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi expert. Hal ini untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang akan dibicarakan”. Hal lain yang membedakan Jigsaw II dengan Jigsaw I yaitu adanya penghargaan (reward) untuk individu atau kelompok pada akhir pembelajaran. Seperti yang diungkapkan oleh Knight dan Bohlmeyer dalam Huda (2012:121) bahwa dalam Jigsaw I tidak ada reward khusus yang diberikan atas individu maupun kelompok yang mampu menunjukkan kemampuannya untuk bekerja sama dan mengerjakan kuis. Jadi, dalam Jigsaw II “kompetisi” lebih terlihat dengan jelas,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
sebab penghargaan (reward) akan diberikan berdasarkan performa individu masingmasing anggota. Setiap kelompok akan memperoleh poin tambahan jika masingmasing anggotanya mampu menunjukkan peningkatan performa (dibanding sebelumnya) saat ditugaskan untuk mengerjakan soal evaluasi atau kuis. Sharan (2012:58) menambahkan bahwa dengan adanya penghargaan tersebut maka setiap kelompok akan terdorong untuk bekerja sama dan berusaha untuk meningkatkan skor kelompok. c) Jigsaw III Teknik Jigsaw III ini dikembangkan oleh Kagan (1990). Menurut Kagan dalam Huda (2012:122) mengemukakan bahwa Jigsaw III lebih fokus diterapkan pada kelas-kelas bilingual. Jadi, sangat berbeda dengan dua tipe Jigsaw sebelumnya. Yang dapat diterapkan untuk semua mata pelajaran, teknik Jigsaw III khusus diterapkan untuk kelas bilingual. Huda (2012:122) menjelaskan bahwa kelas bilingual diartikan sebagai kelas yang di dalamnya terdapat para pembelajar bahasa Inggris dari berbagai daerah. Karena diterapkan khusus untuk kelas bilingual, maka dalam pelaksanaan Jigsaw III materi, bahan, lembar kerja, dan kuisnya juga menggunakan bahasa Inggris. Berdasarkan pemaparan di atas, dapat disimpulkan bahwa memang ada perbedaan antara Jigsaw I, Jigsaw II, dan Jigsaw III, namun perbedaan tersebut tidak terlalu menonjol. Perbedaan Jigsaw I dan Jigsaw II adalah pada Jigsaw II siswa diberikan
kesempatan
untuk
mempelajari
seluruh
konsep
pelajaran
(scan
read)sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi expert dan pada akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
pertemuan akan ada penghargaan (reward) untuk individu atau kelompok yang mampu menunjukkan kemampuannya untuk bekerja sama sekaligus menunjukkan kemajuan dalam belajar. Sedangkan pada Jigsaw I, setiap kelompok akan diberi informasi yang membahas salah satu topik dari materi pelajaran mereka saat itu kemudian masing-masing anggota kelompok harus mempelajari bagian-bagian yang berbeda dari informasi tersebut dan tidak ada penghargaan (reward), yang ada hanya perolehan skor untuk masing-masing kelompok. Jigsaw III berbeda dengan Jigsaw I dan Jigsaw II, sebab pada Jigsaw III dilakukan dalam kelas bilingual. Dalam penelitian ini akan menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Peneliti memilih menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II, sebab dalam proses teknik Jigsaw II memiliki langkah-langkah yang lebih kompleks dibandingkan dengan teknik Jigsaw I. Pada model kooperatif Jigsaw II setiap siswa akan memperoleh kesempatan belajar secara keseluruhan konsep (scan read) sebelum ia belajar spesialisasinya untuk menjadi expert. Melalui hal ini siswa akan memperoleh gambaran menyeluruh dari konsep yang akan dibahas. Pada akhir kegiatan pembelajaran siswa juga akan mendapatkan penghargaan (reward), hal ini untuk merangsang minat belajar siswa. Peneliti tidak memilih teknik Jigsaw III karenadirasa tidak cocok digunakan berkaitan dengan permasalahan yang ada di kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. Teknik Jigsaw III cocok diterapkan pada kelas yang telah terbiasa bilingual.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
2.1.6.3 Langkah-langkah Model Kooperatif Teknik Jigsaw II Menurut Trianto (2010:239), terdapat langkah-langkah model kooperatif learning teknik Jigsaw II adalah sebagai berikut: pada tahap orientasi, guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan dengan memberikan penekanan manfaat penggunaan Jigsaw dalam kegiatan belajar mengajar. Guru juga senantiasa mengingatkan pada siswa untuk percaya diri, kritis, dan kooperatif selama kegiatan berlangsung. Sebelumnya peserta didik diminta belajar konsep secara keseluruhan (scan read) agar memperoleh gambaran keseluruhan dari konsep yang akan dipelajari. Pada tahap pengelompokan, guru dapat mengelompokkan siswa berdasarkan peringkat kemampuan di kelasnya tanpa sepengetahuan siswa. Guru membagi dalam 25% kelompok sangat baik, 25% kelompok baik, 25% kelompok sedang, dan 25% kelompok rendah. Selanjutnya, guru membagi dalam group yang isi tiap-tiap groupnya heterogen berdasarkan peringkat kemampuan siswa di setiap bidang mata pelajaran. Guru dapat memberikan indeks 1 untuk siswa dalam kelompok sangat baik, indeks 2 untuk kelompok baik, indeks 3 untuk kelompok sedang, dan indeks 4 untuk kelompok rendah. Misalkan A1 berarti group A dari kelompok sangat baik, …, A4 group A dari kelompok rendah. Contohnya: group A {A1, A2, A3, A4},group B {B1, B2, B3, B4}, group C {C1, C2, C3, C4}, group D {D1, D2, D3, D4}, group E {E1, E2, E3, E4} Pada tahap pembentukan dan pembinaan kelompok expert, group yang telah terbentuk sebelumnya dipecah menjadi kelompok yang akan mempelajari materi yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
akan diberikan dan dibina supaya jadi expert, berdasarkan indeksnya. Selanjutnya pada tahap diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam group, siswa “ahli” dalam konsep tertentu ini masing-masing kembali dalam group semula. Pada fase ini kelima group (1-5) memiliki ahli dalam konsep-konsep tertentu sesuai dengan worksheet masing-masing kemudian siswa dipersilahkan mempresentasikan keahliannya dalam group masing-masing, satu persatu. Pada proses ini akan terjadi sharing pengetahuan antara tiap anggota group. Terdapat aturan dalam fase ini yaitu: 1. Siswa harus bertanggung jawab untuk memastikan setiap anggota tim mempelajari materi yang telah diberikan. 2. Tidak ada yang selesai belajar sebelum setiap anggota tim menguasai konsep dalam usaha untuk memperoleh pengetahuan baru. 3. Apabila ada yang kurang dimengerti sebaiknya siswa tetap bertanya pada anggota group sebelum bertanya pada guru. 4. Ketika melakukan pembicaraan dalam tim sebaiknya dilakukan dengan suara yang pelan agar tidak mengganggu tim lainnya. 5. Ketika kegiatan diskusi berakhir dengan “merayakan” agar memperoleh kepuasan. Dalam teknik Jigsaw II ini penilaian yang dilakukan dengan cara memberikan tes tertulis untuk dikerjakan oleh masing-masing siswa. Tes tertulis tersebut harus memuat seluruh konsep yang didiskusikan. Saat siswa mengerjakan tes ini, siswa tidak diperkenankan untuk bekerja sama dalam menyelesaikan soal-soal tes. Sedangkan penilaian pada pembelajaran kooperatif berdasarkan skor peningkatan individu terhadap seberapa jauh skor melampaui rata-rata skor berikutnya, tidak didasarkan pada skor akhir yang diperoleh siswa. Setiap siswa dapat memberikan kontribusi poin maksimum pada kelompoknya dalam skor kelompok yang didasarkan skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Sependapat dengan Trianto, Slavin (2005:237) juga mengemukakan langkahlangkah model kooperatif learning teknik Jigsaw II yaitu sebagai berikut: a)
Para siswa bekerja dalam kelompok heterogen. Kelompok mewakili seluruh bagian di dalam kelas. Contoh, tingkat prestasi siswa, jenis kelamin, warna kulit. Pembagian yang rata dan adil sangat dibutuhkan, siswa tidak diperbolehkan memilih anggota kelompok sendiri.
b) Para siswa mendapatkan tugas untuk membaca beberapa bab atau unit, dan diberikan “lembar ahli” yang terdiri atas topik-topik yang berbeda yang harus menjadi fokus perhatian masing-masing anggota tim saat mereka membaca. c)
Setelah semua anak selesai membaca, siswa-siswa dari tim yang berbeda yang mempunyai fokus topik yang sama bertemu dalam “kelompok ahli” untuk mendiskusikan topik mereka sekitar tiga puluh menit.
d) Para ahli kemudian kembali kepada tim mereka atau kelompok dan secara bergantian menjelaskan dan memantau teman mereka untuk memahami topik yang sudah dipelajari. e)
Guru memberikan penilaian untuk mencakup seluruh topik, skor kuis menjadi skor tim, skor-skor yang dikontribusikan para siswa kepada timnya adalah sistem skor pengembangan individual. Tim yang meraih skor tertinggi menerima sertifikat atau bentuk-bentuk penghargaan tim lainnya. Bentuk sertifikat dan penghargaan dapat memberikan motivasi kepada siswa untuk bekerja keras dan berusaha menjadikan kelompoknya menjadi kelompok yang terbaik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Berdasarkan langkah-langkah di atas, dapat disimpulkan bahwa langkahlangkah pembelajaran teknik Jigsaw II, adalah sebagai berikut: 1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada hari ini; 2) Para siswa bekerja sama dalam tim yang heterogen siswa mempunyai kemampuan yang berbedabeda disatukan menjadi satu kelompok; 3) Pembentukan dan pembinaan kelompok ahli dalam satu kelompok asal mereka membahas materi yang berbeda, kemudian seluruh anggota dari kelompok lain yang mendapatkan materi yang sama bergabung menjadi satu yang disebut kelompok ahli; 4) Diskusi (pemaparan) kelompok ahli dalam grup, grup ahli saling mendiskusikan materi yang telah didapat dan saling memberikan masukan satu dengan yang lain; 5) Kembali ke tim semula, apa yang telah dipelajari dalam kelompok ahli didiskusikan dalam kelompok asal, semua anggota kelompok menjelaskan hasil diskusi secara bergiliran dan diharapkan semua anggota mempunyai tanggung jawab supaya seluruh anggota kelompok dapat mengerti, keberhasilan kelompok bergantung satu dengan yang lain; 6) Tes (penilaian) diberikan secara individu, yang bertujuan untuk memahami tingkat kemampuan siswa dan hasil dalam diskusi siswa; 7) Pada akhir kegiatan pembelajaran, siswa mendapatkan sertifikat atau bentuk-bentuk penghargaan (reward) tim berdasarkan poin kemajuan pada masing-masing tim. 2.1.6.4 Penghargaan (reward) Kelompok Slavin (2005:159) menjelaskan bahwa setelah melakukan kuis, guru harus menghitung skor kemajuan individual kemudian memberikan penghargaan berbentuk sertifikat atau penghargaan lainnya untuk tim yang mendapatkan skor tertinggi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a)
44
Poin Kemajuan Sebelum menghitung skor kemajuan, guru melakukan penilaian pertama kepada siswa. Penilaian pertama ini bisa dilakukan dengan pemberian soal untuk memperoleh skor awal. Setelah mendapatkan skor awal, guru memberikan soal evaluasi/kuis. Kedua hasil tersebut dapat dihitung poin kemajuannya. Berikut poin kemajuan melakukan kuis memberikan poin berdasarkan keberhasilan kuis yang didapatkan siswa: Tabel 2. Poin Berdasarkan Tingkat Kuis No. 1. 2. 3. 4. 5.
Skor Kuis Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10-1 poin di bawah skor awal Sampai 10 poin di atas skor awal Lebih dari 10 poin di atas skor awal Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor awal)
Poin Kemajuan 5 10 20 30 30
b) Skor Kelompok Menurut Rusman (2011:216) skor kelompok dihitung dengan membuat ratarata skor perkembangan anggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota kelompok tersebut. Berikut adalah kualifikasi kelompok berdasarkan perhitungan perkembangan skor kelompok: Tabel 3. Perhitungan Perkembangan Skor Kelompok No. 1. 2. 3. 4.
Rata-rata Skor 0≤N≤5 6 ≤ N ≤ 15 16 ≤ N ≤ 20 21 ≤ N ≤ 30
Kualifikasi Tim yang baik (Good Team) Tim yang sangat baik (Great Team) Tim yang istimewa (Super Team)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
c)
45
Pemberian Hadiah dan Pengakuan Kelompok Menurut Rusman (2011:216), setelah masing-masing kelompok memperoleh predikat, guru memberikan penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan
prestasinya.
Lain
halnya
dengan
Rusman,
mengungkapkan bahwa kriteria untuk menentukan
Slavin
(2005:160)
penghargaan kelompok
bukanlah kriteria yang bersifat tetap, kita diperbolehkan untuk mengubah kriteria di atas. Pada penelitian ini peneliti memilih menggunakan kriteria penghargaan kelompok menurut Rusman. 2.1.6.5 Penerapan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Model kooperatif teknik Jigsaw II merupakan salah satu model pembelajaran yang cocok untuk mata pelajaran IPS. Hal diungkapkan oleh Slavin (2005:237), menyatakan bahwa Jigsaw II dapat digunakan jika materi yang akan dipelajari dalam bentuk narasi tertulis. Metode ini paling sesuai untuk subjek-subjek seperti pelajaran ilmu sosial, literatur, sebagian pelajaran ilmu pengetahuan ilmiah, dan bidang-bidang lainnya yang tujuan pembelajaran lebih kepada penguasaan konsep daripada penguasaan kemampuan. Pengajaran “bahan baku” untuk Jigsaw II biasanya berupa sebuah bab, cerita, biografi atau materi-materi narasi atau deskripsi. Berkaitan dengan hal tersebut maka model kooperatif teknik Jigsaw II mampu dipadukan dengan mata pelajaran IPS dengan materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, mencakup beberapa indikator yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara fisik; perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi; dan menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. 2.2
Penelitian Sebelumnya 1. Penelitian oleh Ermawati, Nani (2011) dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas V SD Negeri 01 Bedana Kabupaten Banjarnegara”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
melalui
model
pembelajaran
meningkatkan hasil belajar pada siswa.
kooperatif
tipe
Jigsaw
dapat
Hal ini ditunjukkan dengan
meningkatnya hasil belajar siswa menjadi lebih baik, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 71,07 dengan ketuntasan belajar 67,9%, pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 74,4 dengan ketuntasan belajar 74,07%, sedangkan pada siklus III diperoleh nilai rata-rata 85,5 dengan ketuntasan belajar 92,5%. 2. Penelitian oleh Dwiyatno (2009) dengan judul “Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw untuk Meningkatkan Minat dan Kemampuan Mendeskripsikan Materi Fluida dalam Pelajaran Fisika bagi Siswa Kelas XI IPA-1 SMA Negeri 2 Purworejo”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minat dan kemampuan siswa dalam mendeskripsikan materi Fluida dapat meningkat dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan persentase rata-rata aktivitas siswa dari 58% pada siklus I menjadi 80% pada siklus II. Sedangkan persentase ketuntasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
belajar meningkat dari 42,5% pada kondisi awal menjadi 56,4% pada siklus I dan 76,9% pada siklus II. 3. Penelitian oleh Kristiyanti, H. Novi (2010) dengan judul “Metode Pembelajaran Koopertif Tipe Jigsaw II Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Bangun Datar di Kelas V SD Negeri Kadisobo I”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II cukup efektif meningkatkan keterlibatan siswa secara keseluruhan. Hal ini ditunjukkan dengan meningkatnya kriteria keterlibatan siswa dari siklus I dengan kriteria rendah dengan persentase 70%. Pada siklus II mengalami peningkatan dengan kriteria cukup dengan persentase 91,667%. Pada siklus III walaupun mengalami penurunan dengan persentase 67,778% namun masih dalam kriteria cukup. Rata-rata prestasi siswa pada siklus I adalah 60,156%. Pada siklus II mengalami penurunan dan hanya mencapai 41,429%. Sedangkan untuk siklus III mengalami peningkatan menjadi 43,137%. Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar siswa masih tergolong rendah. 4. Penelitian oleh Sodhiq, Dwi Fibrian Fajar (2010) dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD N Tidar Magelang Tahun Pelajaran
2009/2010”.
Hasil
penelitian
menunjukkan
bahwa
model
Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD N Tidar 7 Magelang tahun pelajaran 2009/2010 dalam mata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
pelajaran IPS. Peningkatan prestasi belajar ditandai dengan nilai rata-rata ulangan kelas pada kondisi awal 58,89 meningkat pada akhir siklus pertama yaitu 64,42 dan pada akhir siklus kedua mencapai 75,38. 5. Penelitian oleh Susanto, Yohanes Haris (2010) dengan judul “Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Gowongan Tahun Pelajaran 2009/2010”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan model Cooperative Learning teknik Jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SD Kanisius Gowongan semester genap tahun ajaran 2009/2010 dalam mata pelajaran IPS. Peningkatan prestasi belajar siswa ditandai dengan meningkatnya nilai ratarata kelas dan prosentase ketuntasan. Nilai rata-rata pada kondisi awal 53,69 mengalami peningkatan pada siklus I menjadi 69,37 dengan prosentase ketuntasan 62,5%. Pada siklus II memperoleh nilai rata-rata sebesar 81,25 dengan prosentase ketuntasan sebesar 81,25%. 6. Penelitian oleh Isnandar, Ujang (2012) dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Materi Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada Siswa kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta Tahun pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar. Peningkatan minat belajar ditunjukkan dengan kondisi awal skor rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
minat belajar sebesar 37,87 dan termasuk dalam kategori minat belajar sedang. Pada siklus I skor rata-rata minat belajar sebesar 64,42 dan termasuk dalam kategori minat belajar sedang. Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 76,50 dan termasuk dalam kategori minat belajar tinggi. Sedangkan peningkatan prestasi belajar ditunjukkan dengan kondisi awal rata-rata ulangan siswa sebesar 58,90 dan sebanyak 29,3% siswa sudah mencapai ketutasan belajar. Pada siklus I rata-rata ulangan siswa sebesar 66,04 dan sebanyak 62,5% siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. Pada siklus II ratarata ulangan siswa sebesar 79,17 dan sebanyak 83,3% siswa sudah mencapai ketuntasan belajar. 7. Penelitian oleh Purnomo, Joko (2012) dengan judul “Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Metode Eksperimen pada Materi Sifat-sifat Cahaya Siswa Kelas V SD Negeri 1 Bakung, Klaten Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode eksperimen meningkatkan minat dan prestasi belajar. Peningkatan minat ditunjukkan dengan data awal minat siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan metode eksperimen adalah 8,03. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode eksperimen, rata-rata minat siswa menjadi 11,20 dan menunjukkan kriteria minat siswa cukup. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode eksperimen yang semakin baik, rata-rata minat siswa meningkat secara signifikan yaitu menjadi 14,08 dan menunjukkan kriteria minat siswa tinggi. Sedangkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
peningkatan prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai rata-rata ulangan siswa sebelum dikenai tindakan menggunakan metode eksperimen adalah sebesar 61,21 dan presentase yang mencapai KKM rendah yaitu 36,36%. Setelah dilakukan tindakan pada siklus I dengan menggunakan metode eksperimen, nilai rata-rata ulangan siswa menjadi 73,95 dan presentase yang mencapai KKM menjadi 72,73%.. Kemudian dilakukan tindakan pada siklus II dengan menggunakan metode eksperimen yang semakin baik, nilai rata-rata ulangan siswa meningkat secara signifikan yaitu menjadi 80,02 dan presentase yang mencapai KKM menjadi 84,85%. 8. Penelitian oleh Adheyanto, Nicodemus Yordan (2012) dengan judul “Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap tahun ajaran 2010/2011”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan secara signifikan, demikian juga dengan rata-rata minat belajar, dan prestasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan dengan nilai ratarata minat belajar siswa adalah kondisi awal 58,25, siklus I 71,25, dan siklus II 81,47. Untuk prestasi belajar kondisi awal 67,50, siklus I 69,31, dan siklus II 78,75. Dalam penelitian-penelitian di atas, belum ada penelitian mengenai “Peningkatan Minat Belajar dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui Penerapan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ermawati, Nani (2011) Peningkatan
Dwiyatno (2009) Model Pembelajaran
Hasil Belajar , Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Jigsaw. Meningkatkan
Kooperatif Tipe Jigsaw, IPS, Kelas V
Minat dan Kemampuan
51
Mendeskripsikan, Fisika, Kelas XI IPA
Kristiyanti, H. Novi (2010) Metode
Isnandar, Ujang (2012) Peningkatan
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Minat dan Prestasi Belajar, Model
II, Meningkatkan Keterlibatan dan
Pembelajaran Kooperatif Teknik
Prestasi Belajar, Matematika, Kelas V
Jigsaw, IPS, Kelas V
Sodhiq, Dwi Fibrian Fajar (2010)
Purnomo, Joko (2012) Peningkatan
Peningkatan Prestasi Belajar, Model
Minat dan Prestasi Belajar, Metode
Cooperative Learning Teknik Jigsaw,
Eksperimen, IPA, Kelas V
IPS, Kelas V
Susanto, Yohanes Haris (2010)
Adheyanto, Nicodemus Yordan (2012)
Peningkatan Prestasi Belajar, Model
Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi
Cooperative LeraningTeknik Jigsaw,
Belajar, Pendekatan Pedagogi Reflektif,
IPS, Kelas IV
IPS, Kelas V
Yang perlu diteliti Peningkatan Minat Belajar dan Prestasi Belajar, Model Kooperatif TeknikJigsaw II, IPS, Kelas V
Gambar 1. Literature Map penelitian-penelitian sebelumnya Kelas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
2.3 Kerangka Berpikir Melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dalam pembelajaran IPS “Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan”, siswa dapat bekerja sama dalam sikap gotong royong dan mempunyai banyak kesempatan untuk mengolah informasi serta dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi antar siswa dalam kelompok yang berkaitan dengan materi pelajaran. Adanya peran siswa belajar dalam kelompok-kelompok (kelompok asal dan kelompok ahli) memungkinkan mereka dapat saling berdiskusi dan bertanggung jawab untuk menguasai salah satu bagian materi belajar yang akan disampaikan kepada anggotaanggota lain dalam kelompoknya. Pemberian penghargaan (reward) juga diharapkan mampu merangsang minat belajar siswa, sehingga dapat meningkatkan pencapaian prestasi belajar dalam mata pelajaran IPS. Seperti yang diungkapkan oleh Lie dalam Rusman (2011:218) bahwa Jigsaw merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang fleksibel. Banyak riset yang membuktikan bahwa siswa yang terlibat di dalam pembelajaran model kooperatif teknik Jigsaw ini akan memperoleh prestasi lebih baik, mempunyai sikap yang lebih baik dan lebih positif terhadap pembelajaran, di samping saling menghargai perbedaan dan pendapat orang lain. 2.4
Hipotesis Tindakan Berdasar kajian pustaka di atas, peneliti mengemukakan hipotesis bahwa:
2.4.1 Penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II pada mata pelajaran IPS dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
Pangudi Luhur Sedayu ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan. b) pembentukan kelompok asal yang terdiri dari 5 ahli. c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap ahli. d) diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli. e) ahli melaporkan hasil diskusi pada kelompok asal. f) kelompok asal mempresentasikan dalam pleno. g) evaluasi individual. h) pemberian penghargaan (reward). 2.4.2 Penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanminat belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. 2.4.3 Penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkanprestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab III ini, peneliti menguraikan metode penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, setting penelitian (tempat, subjek, objek dan waktu penelitian), rencana tindakan, pengumpulan data dan instrumen penelitian, teknik analisis data, kriteria keberhasilan. 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Aqip (2006:19) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas atau sering disebut classroom action research adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau memperbaiki praktik pembelajaran di kelas. Sejalan dengan Aqip, Sanjaya (2011: 26) menjelaskan bahwa PTK dapat diartikan sebagai proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkaan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan tersebut. Dari pemaparan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya penelitian tindakan kelas merupakan upaya untuk memecahkan masalah di kelas dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu pembelajaran. Menurut Lewin (dalam Kasbolah 2001:10) penelitian tindakan adalah penelitian yang merupakan suatu lingkaran atau rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps) yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Sesuai dengan jenis 54
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka penelitian ini menggunakan model penelitian dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2002:83) yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (observasi), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Oleh karena itu, pengertian siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
1. Perencanaan
4. Refleksi
SIKLUS I
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
1. Perencanaan
4. Refleksi
SIKLUS II
2. Pelaksanaan
3. Pengamatan
Model Kemmis dan Taggart Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas 1.
Perencanaan Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan suatu tindakan yang akan dilakukan pada pelaksanaan tindakan. Dalam kegiatan perencanaan mencakup beberapa hal, antara lain: (a) identifikasi masalah, (b) analisis penyebab adanya masalah, dan (c) pengembangan bentuk tindakan yang akan dilakukan sebagai bentuk solusi atau pemecahan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
57
Pelaksanaan Pelaksanaan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan mengacu pada apa yang direncanakan pada perencanaan. Pelaksanaan tindakan yang paling tepat yaitu mampu memecahkan masalah yang sedang dihadapi. setelah ditetapkan bentuk
pelaksanaan
tindakan,
maka
langkah
berikutnya
adalah
mengimplementasikan tindakan dalam proses pembelajaran yang sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah dibuat. 3.
Pengamatan Pengamatan dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran lengkap secara objektif tentang perkembangan proses pembelajaran. Pengamatan merupakan suatu pengaruh dari pelaksanaan tindakan yang dipilih terhadap kondisi kelas dalam bentuk data atau dapat dikatakan sebagai kegiatan merekam informasi dampak dari pelaksanaan tindakan dengan atau tanpa alat bantu. Data yang dihimpun melalui pengamatan meliputi data kuantitatif dan data kualitatif sesuai dengan indikator-indikator yang telah ditetapkan.
4.
Refleksi Refleksi dalam penelitian tindakan kelas dilakukan untuk mengevaluasi apa yang telah dilakukan guru dan tim pengamat dalam penelitian tindakan kelas. Refleksi dilakukan dengan cara berdiskusi terhadap berbagai masalah yang muncul di dalam kelas. Berdasarkan masalah yang muncul pada refleksi hasil perlakuan tindakan pada siklus pertama, maka akan ditentukan apakah tindakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
yang telah dilakukan sudah mencapai target atau belum. Melalui refleksi inilah peneliti menentukan keputusan apakah siklus perlu dilanjutkan atau dihentikan. 3.2 Setting Penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SD Pangudi Luhur Sedayu yang terletak di desa Gubug, kelurahan Argosari, kecamatan Sedayu, kabupaten Bantul. 3.2.2 Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 20 siswa, terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. 3.2.3 Objek Penelitian Objek penelitian ini adalah peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II pada materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. 3.2.4 Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester II tahun ajaran 2012/2013 yaitu pada bulan Januari-April 2013. Adapun jadwal yang direncanakan adalah sebagai berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
Tabel 4. Jadwal Penelitian No. 1.
2. 3. 4. 5. 6.
7. 8. 9. 10.
3.3
Uraian Kegiatan
Januari
Permohonan ijin dengan Kepala Sekolah Melakukan pengamatan Penyusunan proposal Pembuatan instrumen Uji coba instrumen Pelaksanaan: - Siklus I - Siklus II Analisis data Penyusunan skripsi Ujian skripsi Revisi
Februari
Bulan Maret April
Mei
Juni
Juli
√ √ √
√ √
√ √ √ √
√ √
√ √ √
Rencana Tindakan
3.3.1 Persiapan Persiapan yang dilakukan peneliti sebelum melakukan penelitian tindakan kelas adalah melakukan perijinan kepada Kepala SD Pangudi Luhur Sedayu untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, kemudian bertemu dengan wali kelas V. Setelah mendapatkan ijin dari pihak sekolah, peneliti melakukan pengamatan di kelas V pada saat pelajaran IPS. Pengamatan ini dimaksudkan sebagai perolehan kondisi awal berkaitan dengan tingkah laku siswa pada saat pelajaran IPS. Peneliti juga melakukan wawancara dengan guru kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu, untuk mendapatkan konfirmasi berkaitan dengan hasil pengamatan yang telah dilakukan,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
serta mendapatkan informasi mengenai kendala-kendala yang dialami guru dalam menyampaikan materi IPS. Setelah mendapatkan informasi dari guru, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu, untuk mendapatkan informasi mengenai ketertarikannya terhadap mata pelajaran IPS. Peneliti juga mengamati daftar nilai siswa tahun pelajaran sebelumnya. Sehubungan dengan beberapa data yang telah didapatkan di kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu, peneliti mengidentifikasi masalah yang ada di kelas tersebut yaitu kurangnya minat belajar dan prestasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Peneliti mengkaji Standar Kompetensi (SK), Kompetensi Dasar (KD), dan materi pokok mata pelajaran IPS kelas V semester II dilanjutkan dengan penyusunan proposal penelitian. Dalam menyusun proposal penelitian, peneliti menyiapkan instrumen pembelajaran (silabus, RPP, LKS, bahan ajar/modul pembelajaran, soal evaluasi) dan instrumen pengumpulan data (rubrik pengamatan minat belajar, kuesioner minat belajar, kisi-kisi soal evaluasi, soal evaluasi, dan instrumen penilaian). Berkaitan dengan instrumen pembelajaran dan instrumen pengumpulan data, peneliti melakukan uji validitas supaya instrumen-instrumen benar-benar layak untuk digunakan dalam penelitian ini. 3.3.2 Rencana Tindakan Setiap Siklus Penelitian tindakan kelas ini menggunakan penelitian tindakan model Kemmis dan Taggart sesuai dengan langkah-langkahnya yaitu satu siklus terdiri dari empat pokok kegiatan yang akan dilakukan. Dalam penelitian ini akan dilakukan 2 siklus.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
Berkaitan dengan hal tersebut, secara operasional prosedur penelitian tindakan kelas diuraikan sebagai berikut: 3.3.2.1 Siklus I Siklus I ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit per pertemuan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a)
Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti merancang instrumen pembelajaran yaitu silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, soal evaluasi, dan membagi siswa dalam kelompok heterogen (5 siswa) untuk dibentuk kelompok asal dalam kegiatan pembelajaran mengenai menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, materi perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Hal ini dapat dilihat dari prestasi akademik dan gender siswa. Setelah itu, peneliti menyiapkan instrumen penelitian untuk mengukur minat berupa lembar pengamatan dan kuesioner minat belajar siswa dalam pembelajaran IPS.
b) Pelaksanaan 1. Pelaksanaan siklus I pertemuan 1 Pada tahap pelaksanaan siklus I pertemuan 1, guru bertindak sebagai guru kelas dan peneliti bertindak sebagai observer. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan salam pembuka, doa, dan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menghubungkan lagu tersebut dengan hal-hal yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
62
akan dipelajari, yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik dengan pokok bahasan “Latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik”. Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab mengenai arti perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik.Kemudian, guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materi-materi yang akan dipelajari bersama. Setelah dirasa cukup, guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen yang beranggotakan 5 siswa. Kelompok ini disebut kelompok asal. Dalam kelompok asal, siswa bekerja sama mengerjakan seluruh soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan modul pembelajaran kemudian membagi soal tersebut satu per satu dan mendalami soal menurut bagiannya masing-masing. Setelah itu, siswa berkumpul menjadi satu kelompok baru berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama kemudian kembali lagi di kelompok asal untuk menjelaskan materi yang baru saja didiskusikan. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kegiatan diakhiri dengan menyimpulkan dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang baru saja dipelajari bersama. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) untuk mengulangi materi yang telah dipelajari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
sekaligus mempelajari materi selanjutnya yaitu mengenai rangkaian peristiwa terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara fisik. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan membuat tanda salib. Secara rinci, pelaksanaan tindakan tersebut diuraikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 170. 2. Pelaksanaan siklus I pertemuan 2 Pada tahap pelaksanaan siklus I pertemuan 2, guru bertindak sebagai guru kelas dan peneliti bertindak sebagai observer. Secara umum, pelaksanaan dalam siklus I pertemuan 2 hampir sama dengan pertemuan 1. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan salam pembuka, doa, dan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan menyanyikan kembali lagu yang dinyayikan pada pertemuan sebelumnya. Lagu masih berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menghubungkan lagu tersebut dengan hal-hal yang akan dipelajari, yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik dengan pokok bahasan “Rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik”. Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab mengenai tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik pada materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya Kemudian, guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materimateri yang akan dipelajari bersama. Setelah itu, guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen yang beranggotakan 5 siswa. Kelompok ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
disebut kelompok asal dengan anggota kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Dalam kelompok asal, siswa bekerja sama mengerjakan seluruh soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan modul pembelajaran kemudian membagi soal tersebut satu per satu dan mendalami soal menurut bagiannya masing-masing. Setelah itu, siswa berkumpul menjadi satu kelompok baru berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama kemudian kembali lagi di kelompok asal untuk menjelaskan materi yang baru saja didiskusikan. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah presentasi selesai, siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Soal evaluasi ini mencakup materi pembahasan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang baru saja dilakukan. Kegiatan diakhiri dengan menyimpulkan dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang baru saja dipelajari bersama. Guru mengumumkan dan memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok. Ada tiga kelompok yang akan dipilih dan memperoleh penghargaan. Penghargaan (reward) ini diberikan berdasarkan skor kelompok atas poin kemajuan masing-masing siswa. Kategori penghargaan ini terdiri dari, super team, good team, dan great team. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) untuk mengulangi materi yang telah dipelajari sekaligus mempelajari materi selanjutnya yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi. Kegiatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
pembelajaran ditutup dengan membuat tanda salib. Secara rinci, pelaksanaan tindakan tersebut diuraikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 177. c)
Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada siklus I merupakan pengamatan untuk mengamati proses dan hasil pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Pada tahap pengamatan ini, dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan sedang dilaksanakan. Berkaitan dengan pengamatan proses, peneliti mengamati bagaimana proses Jigsaw II berjalan dan apakah dengan langkahlangkah Jigsaw II siswa semakin berminat untuk mempelajari IPS atau tidak. Peneliti melakukan pengamatan tersebut dengan mencatat kejadian-kejadian yang muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati meliputi 20 deskriptor dari penjabaran 4 indikator minat belajar siswa, mencakup semua kegiatan siswa yang dapat diamati selama proses mengikuti pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Peneliti menuliskannya pada lembar pengamatan. Lembar pengamatan tersebut akan dijadikan sebagai data perolehan minat belajar berdasarkan pengamatan dan data perolehan prestasi belajar berdasarkan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Pengamatan juga dilakukan dengan merekam kegiatan pembelajaran menggunakan video camcorder.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
d) Refleksi Pada tahap ini, peneliti merefleksikan hal-hal yang dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan siklus I, serta pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan peneliti bersama guru kelas pada akhir pertemuan siklus I, dengan membahas hal-hal sebagai berikut: 1. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan pertemuan pertama dan pertemuan kedua tentang apa yang berhasil, kendala apa yang terjadi, serta hambatan yang dihadapi siswa. 2. Membandingkan hasil minat belajar siklus I dengan minat belajar pada kondisi awal serta membandingkannya dengan kriteria keberhasilan minat belajar siklus I yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil minat belajar siswa ini didapat dari skor rerata pengamatan selama kegiatan pembelajaran dan kuesioner yang diisi oleh siswa. 3. Membandingkan hasil prestasi belajar siklus I dengan prestasi belajar pada kondisi awal (hasil ulangan pada tahun sebelumnya yaitu siswa kelas V pada tahun ajaran 2011/2012 pada materi pokok menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan) serta membandingkannya dengan kriteria keberhasilan prestasi belajar siklus I yang telah ditetapkan sebelumnya, mencakup rata-rata nilai prestasi belajar dan presentase ketuntasan (KKM).Hasil prestasi belajar siklus I ini didapat dari skor rerata nilai ulangan atau tes yang telah dilakukan pada akhir siklus sebagai aspek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
kognitif dan data nilai pengamatan siswa untuk perolehan nilai dari aspek afektif dan aspek psikomotorik. 4. Merencanakan perbaikan berdasarkan hasil minat belajar dan prestasi belajar siklus I, untuk dilakukan pada siklus selanjutnya yaitu siklus ke II. 3.3.2.2 Siklus II Siklus II ini akan dilaksanakan selama dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 x 35 menit per pertemuan. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a)
Perencanaan Pada tahap perencanaan ini, peneliti memperbaiki instrumen pembelajaran dan hal-hal yang perlu diperbaiki berdasarkan refleksi yang dilakukan pada siklus I. Selain itu, peneliti merencanakan kegiatan pembelajaran mengenai menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dengan materi selanjutnya yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi.
b) Pelaksanaan 1. Pelaksanaan siklus II pertemuan 1 Pada tahap pelaksanaan siklus II pertemuan 1, guru bertindak sebagai guru kelas dan peneliti bertindak sebagai observer. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan salam pembuka, doa, dan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menghubungkan lagu tersebut dengan hal-hal yang akan dipelajari, yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
diplomasi
dengan
pokok
bahasan
“Kapan
terjadinya
68
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi”. Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab mengenai arti perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi.Kemudian, guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materi-materi yang akan dipelajari bersama. Setelah dirasa cukup, guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen yang beranggotakan 5 siswa. Kelompok ini disebut kelompok asal. Dalam kelompok asal, siswa bekerja sama mengerjakan seluruh soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan modul pembelajaran kemudian membagi soal tersebut satu per satu dan mendalami soal menurut bagiannya masing-masing. Setelah itu, siswa berkumpul menjadi satu kelompok baru berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama kemudian kembali lagi di kelompok asal untuk menjelaskan materi yang baru saja didiskusikan. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Kegiatan diakhiri dengan menyimpulkan dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang baru saja dipelajari bersama. Guru memberikan Pekerjaan Rumah (PR) untuk mengulangi materi yang telah dipelajari sekaligus mempelajari materi selanjutnya yaitu mengenai perjuangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi dengan pokok bahasan “Isi perjanjian
atau
hasil
perundingan
yang
terjadi
dalam
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi” dan materi menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia dengan pokok bahasan “Cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia”. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan membuat tanda salib. Secara rinci, pelaksanaan tindakan tersebut diuraikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 184. 2. Pelaksanaan siklus II pertemuan 2 Pada tahap pelaksanaan siklus II pertemuan 2, guru bertindak sebagai guru kelas dan peneliti bertindak sebagai observer. Secara umum, pelaksanaan dalam siklus II pertemuan 2 hampir sama dengan pertemuan 1. Pada kegiatan awal, guru mengawali pelajaran dengan salam pembuka, doa, dan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan menyanyikan kembali lagu yang dinyanyikan pada pertemuan sebelumnya. Lagu masih berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Kemudian guru menghubungkan lagu tersebut dengan hal-hal yang akan dipelajari, yaitu perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi dengan pokok bahasan “Isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi” dan materi menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia dengan pokok bahasan “Cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Pada kegiatan inti, guru melakukan tanya jawab mengenai tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi pada materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya Kemudian, guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materimateri yang akan dipelajari bersama. Setelah itu, guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen yang beranggotakan 5 siswa. Kelompok ini disebut kelompok asal dengan anggota kelompok yang sama dengan pertemuan sebelumnya. Dalam kelompok asal, siswa bekerja sama mengerjakan seluruh soal dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) menggunakan modul pembelajaran kemudian membagi soal tersebut satu per satu dan mendalami soal menurut bagiannya masing-masing. Setelah itu, siswa berkumpul menjadi satu kelompok baru berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama kemudian kembali lagi di kelompok asal untuk menjelaskan materi yang baru saja didiskusikan. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya. Setelah presentasi selesai, siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Soal evaluasi ini mencakup materi pembahasan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang baru saja dilakukan. Kegiatan diakhiri dengan menyimpulkan dengan melakukan tanya jawab mengenai materi yang baru saja dipelajari bersama. Guru mengumumkan dan memberikan penghargaan (reward) kepada kelompok. Ada tiga kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
yang akan dipilih dan memperoleh penghargaan. Penghargaan (reward) ini diberikan berdasarkan skor kelompok atas poin kemajuan masing-masing siswa. Kategori penghargaan ini terdiri dari, super team, good team, dan great team. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan membuat tanda salib. Secara rinci, pelaksanaan tindakan tersebut diuraikan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada lampiran 2 halaman 192. c)
Pengamatan Pengamatan yang dilakukan pada siklus II merupakan pengamatan untuk mengamati proses dan hasil pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Pada tahap pengamatan ini, dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan sedang dilaksanakan. Berkaitan dengan pengamatan proses, peneliti mengamati bagaimana proses Jigsaw II berjalan dan apakah dengan langkahlangkah Jigsaw II siswa semakin berminat untuk mempelajari IPS atau tidak. Peneliti melakukan pengamatan tersebut dengan mencatat kejadian-kejadian yang muncul saat proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diamati meliputi 20 deskriptor dari penjabaran 4 indikator minat belajar siswa, mencakup semua kegiatan siswa yang dapat diamati selama proses mengikuti pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Peneliti menuliskannya pada lembar pengamatan. Lembar pengamatan tersebut akan dijadikan sebagai data perolehan minat belajar berdasarkan pengamatan dan data perolehan prestasi belajar berdasarkan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Pengamatan juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
dilakukan dengan merekam kegiatan pembelajaran menggunakan video camcorder. d) Refleksi Pada tahap ini, peneliti merefleksikan hal-hal yang dilakukan mulai dari perencanaan, pelaksanaan siklus II, serta pengamatan yang telah dilakukan. Kegiatan refleksi ini dilakukan peneliti bersama guru kelas pada akhir pertemuan siklus II, dengan membahas hal-hal sebagai berikut: 1. Mengevaluasi apa yang dilakukan pada tahap perencanaan dan pelaksanaan pertemuan pertama dan pertemuan kedua tentang apa yang berhasil, kendala apa yang terjadi, serta hambatan yang dihadapi siswa. 2. Membandingkan hasil minat belajar siklus II dengan minat belajar pada siklus I serta membandingkannya dengan kriteria keberhasilan minat belajar siklus II yang telah ditetapkan sebelumnya. Hasil minat belajar siswa ini didapat dari skor rerata pengamatan selama kegiatan pembelajaran dan kuesioner yang diisi oleh siswa. 3. Membandingkan hasil prestasi belajar siklus II dengan prestasi belajar pada siklus I serta membandingkannya dengan kriteria keberhasilan prestasi belajar siklus II yang telah ditetapkan sebelumnya, mencakup rata-rata nilai prestasi belajar dan presentase ketuntasan (KKM).Hasil prestasi belajar siklus II ini didapat dari perolehan data nilai ulangan atau tes yang telah dilakukan pada akhir siklus sebagai aspek kognitif dan data nilai pengamatan siswa untuk perolehan nilai dari aspek afektif dan aspek psikomotorik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
4. Memutuskan apakah siklus perlu dilanjutkan atau tidak dan menentukan perbaikan yang perlu dilakukan. 3.4
Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
3.4.1 Peubah (Variabel) Penelitian Sesuai dengan judul penelitian, dalam penelitian ini memiliki dua peubah yaitui minat belajar dan prestasi belajar. Data minat belajar diperoleh dari pengamatan dan kuesioner. Pengamatan minat belajar dilaksanakan pada waktu kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat belajar pada setiap siklus pembelajarannya. Sedangkan kuesioner minat belajar diberikan kepada siswa pada akhir siklus untuk diisi. Data prestasi belajar diperoleh dengan memberikan soal evaluasi pada akhir siklus, materinya berkaitan dengan pokok bahasan setiap siklusnya. Nilai dari soal evaluasi tersebut menjadi bagian dari data prestasi belajar yaitu dari aspek kognitif, sedangkan untuk aspek afektif dan aspek psikomotorik didapat dari pengamatan selama kegiatan pembelajaran. Peneliti menjelaskan peubah dan instrumen penelitiannya sebagai berikut: Tabel 5. Pengumpulan Data dan Instrumennya No
Peubah
Indikator Penelitian Rata-rata minat belajar siswa
1
Minat belajar siswa
2
Prestasi a. Rata-rata prestasi belajar belajar siswa siswa b. Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Data Skor rata-rata pengamatan dan kuesioner
Pengumpulan
Instrumen
a. Pengamatan a. Lembar b. Kuesioner pengamatan b. Lembar kuesioner. Skor rata-rata aspek a. Tes a. Lembar soal kognitif (tes), b. Non tes evaluasi afektif b. Lembar (pengamatan), dan pengamatan psikomotorik (pengamatan)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2010:308) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data minat belajar melalui pengamatan dan penyebaran kuesioner. Pengumpulan data prestasi belajar melalui pemberian soal evaluasi pada akhir siklus sebagai penilaian aspek kognitif, sedangkan penilaian aspek afektif dan aspek psikomotorik dilakukan dengan melakukan pengamatan selama kegiatan pembelajaran. 3.4.2.1 Pengumpulan Data Minat Belajar Pengumpulan data minat belajar dilakukan dengan teknik pengamatan dan kuesioner. a)
Pengamatan Minat Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti (Sanjaya, 2011:86). Peneliti mengamati aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran IPS sedang berlangsung saat sebelum dilakukan tindakan dengan model kooperatif teknik Jigsaw II untuk mendapatkan data minat belajar pada kondisi awal, sedangkan saat berlangsungnya kegiatan pembelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Sugiyono (2010: 204) mengungkapkan bahwa dari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
segi instrumentasi yang digunakan, observasi dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur. Dalam penelitian ini menggunakan observasi terstruktur, dimana alat observasi yang akan digunakan telah dirancang sesuai dengan apa yang akan diamati. Peneliti melakukan pengamatan untuk mendapatkan data minat belajar pada siklus I dan siklus II, dengan cara memberi tanda (1) pada siswa yang sesuai dengan deskriptor dari indikator minat dan memberi tanda (0) pada siswa yang tidak sesuai dengan deskriptor dari indikator minat pada lembar pengamatan minat belajar. b) Kuesioner Minat Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2010:199). Kuesioner dibuat peneliti untuk mendukung hasil pengamatan minat belajar siswa selama mengikuti pelajaran IPS. Kuesioner diisi oleh siswa kelas V sebanyak 3 kali yaitu pada saat sebelum dilakukannya tindakan dengan model kooperatif teknik Jigsaw II untuk mendapatkan data minat belajar pada kondisi awal dan saat dilakukannya tindakan dengan model kooperatif teknik Jigsaw II untuk memperoleh data minat belajar pada siklus I dan siklus II. Kuesioner tersebut diberikan kepada siswa setelah
berakhirnya
kegiatan
pembelajaran
IPS.
Masidjo
(1995:71)
mengungkapkan bahwa ditinjau dari cara menjawab pertanyaan, angket dapat dibedakan menjadi angket terbuka (tak berstruktur) dan angket tertutup (berstruktur). Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup (berstruktur),
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
dimana angket telah disusun sedemikian rupa sehingga responden dapat memilih jawaban yang disediakan. Kuesioner yang disusun peneliti berupa 20 pernyataan yang telah dijabarkan dari 4 indikator minat belajar siswa. 3.4.2.2 Pengumpulan Data Prestasi Belajar Pengumpulan data prestasi belajar dilakukan dengan teknik tes dan non tes. a)
Tes Tes adalah intrumen pengumpulan data untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pembelajaran (Sanjaya, 2009:99). Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa. Tes yang digunakan adalah tes tertulis dengan mengerjakan soal evaluasi. Jenis tes tertulis tersebut berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda (multiple choise). Menurut Masidjo (1995:48) bentuk pilihan ganda terdiri atas suatu pernyataan atau pertanyaan dan sejumlah pilihan atau alternatif jawaban. Soal evaluasi berbentuk pilihan ganda ini dilaksanakan setiap akhir siklus I dan siklus II untuk memperoleh penilaian kognitif pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II.
b) Non Tes Non tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa, non tes yang digunakan berupa pengamatan. Menurut Masidjo (1995:60) dalam proses pengamatan, tugas pengamat adalah mengamati secara teliti gejala-gejala yang dimaksud dan selanjutnya memberikan tanda pada kolom tempat di mana suatu gejala muncul dan berapa kali suatu gejala muncul. Pengamatan ini untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
memperoleh penilaian afektif dan penilaian psikomotorik ini dilakukan pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Hasil penilaian penilaian afektif dan penilaian psikomotorik ini, dirata-rata dengan penilaian kognitif kemudian akan mendapatkan nilai prestasi belajar siswa. 3.4.3 Instrumen Penelitian Menurut Arikunto (2002:121) Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode. Instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu untuk mengukur minat belajar dan prestasi belajar. Untuk mengukur minat belajar menggunakan lembar pengamatan minat dan kuesioner minat. Sedangkan untuk prestasi belajar menggunakan tes dan non tes. 3.4.3.1 Instrumen Minat Belajar a)
Panduan Pengamatan Minat Belajar Panduan pengamatan minat belajar digunakan ketika peneliti melakukan pengamatan terhadap siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung di kelas. Panduan pengamatan minat belajar ini merupakan penjabaran dari indikator minat belajar yang disimpulkan dalam bab II. Pada setiap indikator terdapat 5 deskriptor yang merujuk pada masing-masing indikator minat belajar. Adapun kisi-kisi panduan pengamatan minat belajar adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Tabel 6. Kisi-kisi Panduan Pengamatan Minat Belajar No.
Indikator
1.
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
2.
Perhatian dalam belajar IPS
3.
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS
4.
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS
Deskriptor a. Siswa senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru. b. Siswa senang membantu teman yang kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal. c. Siswa antusias dalam mengikuti setiap materi IPS. d. Siswa segera membuka buku sumber lain untuk mencari jawaban ketika guru melakukan tanya jawab. e. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru tentang materi IPS. a. Siswa bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dimengerti. b. Siswa tetap konsentrasi walaupun ada suara gaduh. c. Siswa tidak melamun ketika pelajaran sedang berlangsung. d. Siswa tidak membicarakan hal lain dengan teman ketika pelajaran sedang berlangsung. e. Siswa tidak mengganggu teman lain ketika sedang belajar. a. Siswa menuliskan hal-hal penting berkaitan dengan pelajaran IPS. b. Siswa membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi. c. Siswa mengerjakan soal dengan teliti. d. Siswa membuat pertanyaan yang mendalam mengenai materi yang sedang dibahas. e. Siswa membawa buku sumber IPS lebih dari satu buku. a. Siswa aktif bertanya dalam diskusi kelompok. b. Siswa aktif memberikan jawaban dalam diskusi. c. Siswa aktif memberikan tanggapan dari suatu jawaban teman dalam diskusi. d. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan.
Nampak (1) / Tidak (0)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
e. Siswa mau menjelaskan di depan kelas tanpa disuruh. Jumlah Keseluruhan
Pengamatan minat belajar dilakukan pada setiap siswa, dengan cara memberi tanda (1) jika siswa terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas. Sedangkan, pemberian tanda (0) jika siswa tidak terlihat pada deskriptor rubrik pengamatan minat di atas. Secara lebih jelas, lembar pengamatan minat belajar dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 2561 b) Lembar Kuesioner Minat Belajar Lembar kuesioner minat belajar siswa digunakan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya dari siswa tersebut, kuesioner ini diisi oleh siswa sendiri. Kuesioner minat belajar siswa yang dipakai dalam penelitian ini dibuat bersamasama dengan teman sejawat (teman-teman penelitian payung Jigsaw II). Adapun kisi-kisi kuesioner minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS, adalah sebagai berikut: Tabel 7. Kisi-kisi Lembar Kuesioner Minat Belajar No.
Indikator
1.
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS Perhatian dalam belajar IPS Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS Keterlibatan siswa dalam belajar IPS Jumlah
2. 3.
4.
Jenis Pernyataan Penyataan Penyataan positif negatif 1, 7, 13, 19 16
Jumlah Pernyataan 5
5 2, 9, 10, 18
4, 6, 8, 12 14
5 5
3, 11, 15, 20 13
17 7
5 20
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Nilai yang diperoleh= 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑥 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
Berdasarkan indikator tersebut telah dijabarkan menjadi 20 pernyataan positif dan negatif. Pengisian kuesioner ini dengan cara memberi tanda (√) pada tempat yang sesuai dengan item pernyataan. Secara lebih jelas, kuesioner minat belajar dapat dilihat pada lampiran 13 halaman 262 Sedangkan penilaian setiap item untuk nomor pernyataan pada kuesioner bergantung pada pengukuran skala likert berikut: Tabel 8. Pengukuran Skala Likert Skor
Keterangan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Item Positif 4 3 2 1
Item Negatif 1 2 3 4
Sumber: Sugiyono (2010:93) 3.4.3.2 Instrumen Prestasi Belajar a)
Soal Evaluasi Tes digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa dari aspek kognitif. Dalam penelitian ini, peneliti membuat soal tes tertulis berupa tes objektif yakni tes yang jawabannya dapat diberi skor nilai secara lugas (seadanya) menurut pedoman yang ditentukan sebelumnya. Tes objektif yang digunakan adalah tes pilihan ganda yang dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan bimbingan dosen pembimbing yang mengacu pada kisi-kisi soal. Peneliti menyiapkan 30 soal berkaitan dengan materi pada siklus I dan 30 soal berkaitan dengan materi pada siklus II. Penskoran untuk setiap soal bila jawaban benar diberi skor 1 dan bila
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
jawaban salah atau tidak menjawab diberi skor 0. Adapun kisi-kisi soal evaluasi mata pelajaran IPS sebelum dilakukan validasi, adalah sebagai berikut: Tabel 9. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus I (Sebelum dilakukan validasi) No. 1.
2.
3.
Indikator Menjelaskan latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Jumlah Soal Siklus I
Nomor Soal
Jumlah Soal
1, 4, 9, 14, 16, 19, 23, 24, 26, 29
10
2, 5, 6, 8, 12, 13, 19, 22, 25
9
3, 7, 10, 11, 15, 17, 20, 21, 27, 28, 30
11
30 Soal
Tabel 10. Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda Siklus II (Sebelum dilakukan validasi) No. 1.
2.
3.
4.
Indikator Menjelaskan kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Menjelaskan isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Menjelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. Jumlah Soal Siklus II
Nomor Soal
Jumlah Soal
2, 7, 9, 11, 15, 17, 19, 25, 27
9
1, 3, 6, 14, 16, 20, 21, 23, 26
9
4, 8, 10, 13, 22, 24, 28
7
5, 12, 18, 29, 30
5
30 Soal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
Setelah soal tersebut selesai disusun dengan mengacu pada kisi-kisi soal, akan dilakukan validasi dengan mengujukan soal kepada siswa angkatan sebelumnya. Nantinya akan diambil 15 soal yang valid untuk digunakan sebagai soal evaluasi. Soal evaluasi tersebut akan diberikan pada akhir siklus I dan siklus II. Soal tersebut diberikan pada akhir siklus dengan maksud untuk mengukur kemampuan siswa dalam aspek kognitif atau tingkat penguasaan materi pembelajaran yang diperoleh siswa. Pada penelitian ini, soal evaluasi setiap siklus dicari indeks kesukarannya. Masidjo (1995:189) menjelskan bahwa indeks kesukaran (IK) adalah hasil perbandingan antara jawaban benar yang diperoleh dengan jawaban benar yang seharusnya diperoleh dari suatu item. Berikut ini adalah rumus untuk menghitung tingkat kesukaran soal:
IK = N x skor
B maksimal
Keterangan: IK = indeks kesukaran B = jumlah jawaban benar yang diperoleh siswa dari suatu item N = jumlah seluruh siswa Skor maksimal = besarnya skor yang dituntut oleh suatu jawaban benar dari suatu item Setelah didapat perhitungan indeks kesukaran (IK), perhitungan dari masingmasing item soal tersebut dikategorikan kedalam soal mudah sekali, mudah, sedang/cukup, sukar, dan sukar sekali. Gambaran kualifikasi yang konkret
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
tentang taraf kesukaran suatu item dapat dipergunakan ancar-ancar sebagai berikut: Tabel 11. Kategori Tingkat Kesukaran Soal IK - IK 0,81-1,00 0,61-0,80 0,41-0,60 0,21-0,40 0,00-0,20
Kualifikasi IK Mudah Sekali (MS) Mudah (Md) Sedang/Cukup (Sd-C) Sukar (Sk) Sukar Sekali (SS)
Sumber: Surapranata (2004:192) Secara lebih jelas, hasil perhitungan indeks kesukaran (IK) dapat dilihat pada lampiran 12 halaman 260. b) Non tes Penilaian non tes dilakukan dengan pengamatan selama proses pembelajaran. Peneliti mendapatkan nilai non tes, berdasarkan pengamatan yang sama halnya dilakukan untuk mendapatkan data minat belajar. Hanya saja dalam perolehan data untuk prestasi belajar ini, indikator-indikator minat yang ada dibagi ke dalam aspek afektif dan aspek psikomotorik. Adapun pembagian indikatorindikator minat yang disusun peneliti, adalah sebagai berikut: Tabel 12. Indikator Aspek Afektif No. Indikator 1. Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS 2. Perhatian dalam belajar IPS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
84
Tabel 13. Indikator Aspek Psikomotorik No. Indikator 1. Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS 2. Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 3.4.4.1 Validitas Instrumen Penelitian Masidjo (1995:242) berpendapat bahwa validitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu mengukur apa yang seharusnya diukur. Suatu tes dikatakan valid selain dilihat langsung dari keadaan dirinya juga dapat dilihat setelah diperbandingkan dengan suatu tes lain yang telah valid. Azwar (2009:131) menjelaskan bahwa validitas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu validitas isi, validitas konstruk, dan validitas kriteria. Sependapat dengan Answar, Masidjo (1995:243) menyatakan bahwa jenis validitas ada 3 yaitu: a) Validitas Isi (Content Validity) Validitas isi adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur mencerminkan hal-hal yang mau diukur atau diteskan. b) Validitas Konstruksi atau Konsep (Consept or Construct Validity) Validitas konstruk adalah suatu validitas yang menunjukkan sampai dimana isi suatu tes atau alat pengukur sesuai dengan suatu konsep yang seharusnya menjadi isi tes atau alat pengukur tersebut atau konstruksi teoritis yang mendasari disusunnya tes atau alat pengukur tersebut. c) Validitas Kriteria (Criterion-Related Validity) Validitas kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat ukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Dalam penelitian ini, menggunakan dua jenis validitas yaitu validitas isi dan validitas konstruk. Validitas isi dan validitas konstruk ditempuh melalui expert judgment dan secara empiris. Expert judgment ditempuh dengan cara bertanya kepada ahli,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
85
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Validitas yang ditempuh melalui expert judgment untuk memvalidasi perangkat pembelajaran, sedangkan validitas yang ditempuh secara empiris digunakan untuk mengukur instrumen soal tes/evaluasi yang dibuat peneliti. a)
Uji Validitas Intrumen Minat Belajar Peneliti melakukan validasi instrumen yang akan digunakan untuk mengukur minat belajar yaitu berupa kisi-kisi pengamatan minat belajar beserta lembar pengamatannya
dan
kisi-kisi
kuesioner
minat
belajar
beserta
beserta
kuesionernya. Validasi instrumen minat belajar tersebut dilakukan dengan cara berkonsultasi kepada yang lebih ahli (expert judgment) yaitu dosen. Hal ini bertujuan supaya instrumen minat belajar yang dibuat peneliti, benar-benar sesuai dengan indikator minat. Penyusunan kisi-kisi pengamatan minat belajar berdasarkan pada 4 indikator minat, kemudian setiap indikator dijabarkan ke dalam 5 deskriptor. Sehingga jumlah semua deskriptor minat ada 20 item. Jika saat melakukan pengamatan, ada deskriptor yang tampak atau sesuai dengan siswa maka pengamat akan memberikan skor 1. Namun jika deskriptor tersebut tidak tampak atau tidak sesuai dengan siswa maka pengamat akan memberikan skor 0. Jadi skor keseluruhan deskriptor adalah 20. Sedangkan penyusunan kisikisi kuesioner minat belajar siswa juga berdasarkan 20 diskriptor minat yang sama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
b) Uji Validitas Instrumen Prestasi Belajar Validasi instrumen soal ditempuh secara empiris dengan cara diujikan di lapangan. Dalam penelitian ini, instrumen soal diujikan pada 28 siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu yang baru saja naik kelas VI, karena siswa tersebut telah
mempelajari
materi
menghargai
perjuangan
para
tokoh
dalam
mempertahankan kemerdekaan. Sebelum diujikan ke lapangan, peneliti berkonsultasi kepada ahli. Setelah diujikan di lapangan dan memperoleh hasil, langkah selanjutnya adalah melakukan perhitungan yang disebut r hitung dari masing-masing item soal menggunakan tipe korelasi Product Moment dari Pearson dengan rumus sebagai berikut: rxy =
N. N
𝑥2 −
xy − ( x)( y) 𝑥
2
N
𝑦2 −
Sumber: Arikunto (2006:146) Keterangan: rxy
= koefisien validitas
∑x
= jumlah skor dalam sebaran x (item skor per butir)
∑y
= jumlah skor dalam sebaran y (item skor total)
∑xy = jumlah hasil kali skor x dan skor y berpasangan ∑x2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran x ∑y2 = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran y N
= banyaknya subjek
𝑦
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
87
Setelah mendapatkan r hitung, langkah selanjutnya adalah membandingkan r hitung dengan r tabel. Dimana r tabel untuk jumlah responden 28 siswa dengan taraf signifikansi 5% adalah 0,374. Item soal dikatakan valid apabila r hitung ≥ r tabel, sebaliknya item soal dikatakan tidak valid apabila r hitung ≤ r tabel. Adapun hasil penghitungan validitas soal tes/evaluasi adalah sebagai berikut. Tabel 14. Perhitungan Validitas Soal Siklus I No Item Item no 1 Item no 2 Item no 3 Item no 4 Item no 5 Item no 6 Item no 7 Item no 8 Item no 9 Item no 10 Item no 11 Item no 12 Item no 13 Item no 14 Item no 15 Item no 16 Item no 17 Item no 18 Item no 19 Item no 20 Item no 21 Item no 22 Item no 23 Item no 24 Item no 25 Item no 26
Nilai Korelasi (r) 0 0.411 -0.110 -0.029 0.383 0.647 0 0.383 0.010 0.348 0 0.007 0.363 0.336 0.209 0.259 0.548 0.403 0.144 0.008 0.059 0.577 0.313 0.184 0.383 0.526
Nilai r tabel (n=28, a=5%) 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374
Kesimpulan Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid => Revisi Valid Tidak valid Tidak valid => Revisi Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid
No Item Soal Siklus I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Item no 27 Item no 28 Item no 29 Item no 30
0.319 0.134 0.318 0.342
0.374 0.374 0.374 0.374
Tidak valid Tidak valid Tidak valid Tidak valid => Revisi
88
15
Berdasarkan hasil penghitungan validitas di atas, akan digunakan 15 soal sebagai soal evaluasi siklus I. Dari 30 item soal terdapat 12 soal yang valid, yaitu item no 1, 2, 5, 6, 7, 8, 11, 17, 18, 22, 25, dan 26. Maka peneliti merevisi 3 soal lagi, yaitu item no 10, 13, dan 30 untuk memenuhi jumlah soal yang telah ditentukan sesuai dengan indikator soal evaluasi siklus I. Revisi soal dikonsultasikan pada expert judgment yaitu dosen pembimbing dalam penelitian ini. Berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus I: Tabel 15. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus I Taraf Kesukaran No. 1.
2.
3.
Indikator Menjelaskan latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam
Mudah Sekali
Mudah
Sedang/ Cukup
Sukar
Sukar Sekali
√
√ √ √ √ √ √
Nomor Soal
Jumlah Soal
1
1
14
1
2,6
2
3,9, 11,13
4
12
1
4
1
5,7
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Jumlah Soal Siklus I
√ √ 5
6
2
1
1
89
8
1
10,15
2 15
Tabel 16. Perhitungan Validitas Soal Siklus II No Item Item no 1 Item no 2 Item no 3 Item no 4 Item no 5 Item no 6 Item no 7 Item no 8 Item no 9 Item no 10 Item no 11 Item no 12 Item no 13 Item no 14 Item no 15 Item no 16 Item no 17 Item no 18 Item no 19 Item no 20 Item no 21 Item no 22 Item no 23 Item no 24 Item no 25 Item no 26 Item no 27 Item no 28 Item no 29 Item no 30
Nilai Korelasi (r) 0.259 0.709 0.238 0.379 0.285 0.417 0.346 0.361 0.543 0.381 0.261 0.278 0.568 0.560 0.334 0.091 0.450 0.593 0.269 0.603 0.165 0.396 −0.035 0.554 0.325 0.469 0.159 0.536 0.488 0.151
Nilai r tabel (n=28, a=5%) 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374 0.374
Kesimpulan Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Tidak valid Valid Valid Tidak valid
No Item Soal Siklus II 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 -
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Berdasarkan hasil penghitungan validitas di atas, akan digunakan 15 soal sebagai soal evaluasi siklus II. Dari 30 item soal terdapat 16 soal yang valid, yaitu item no 2, 4, 6, 7, 9, 10, 13, 14, 17, 18, 20, 22, 24, 26, 28, dan 29, untuk itu peneliti tidak merevisi soal. Peneliti menghiraukan 1 soal di antara soal yang valid tersebut. Berikut ini adalah kisi-kisi soal evaluasi siklus II: Tabel 17. Kisi-kisi Soal Evaluasi Siklus II Taraf Kesukaran No. 1.
2.
3.
4.
Indikator Menjelaskan kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Menjelaskan isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Menjelaskan cara menghargai perjuangan para
Mudah Sekali
Mudah
Sedang/ Cukup
Sukar
√
√ √ √ √
√
√
√
Sukar Sekali
Nomor Soal
Jumlah Soal
1,4
2
9
1
5,14
2
8,11
2
3
1
2,6, 7,15
4
12,13
2
10
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
tokoh kemerdekaan Indonesia. Jumlah Soal Siklus II
2
7
4
2
0
91
15
3.4.4.2 Validitas Perangkat Pembelajaran Perangkat pembelajaran yang dibuat peneliti berupa: silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar, dan soal evaluasi. Untuk menggambarkan pembagian kriteria yang tepat dalam sebuah penelitian maka diperlukan kriteria validasi perangkat pembelajaran. Kriteria validasi perangkat pembelajaran akan dihitung menggunakan Pedoman Acuan Pembelajaran I (PAP I). Peneliti memilih PAP tipe I karena passing score lebih tinggi dibandingkan PAP tipe II. PAP II persentil minimal adalah 56, sedangkan pada PAP I persentil minimal adalah 65. Berikut ini akan disajikan kriteria validasi perangkat pembelajaran: Tabel 18. Kriteria Validasi Perangkat Pembelajaran Tingkat Penguasaan Kompetensi 90% x 5 80% x 5 65% x 5 55% x 5 Di bawah 55%
Rentang Skor 4,50-5 4-4,49 3,25-3,99 2,75-3,24 0-2,74
Nilai Huruf A B C D E
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Kurang Baik Sangat Kurang Baik
Sumber: Masidjo (1995:153) Dalam penelitian ini, perangkat pembelajaran tersebut divalidasi oleh 1 Kepala Sekolah SD Pangudi Luhur Sedayu, 1 Guru Kelas V SD Pangudi Luhur
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Sedayu, dan 1 teman sejawat. Adapun hasil perhitungan validasi perangkat pembelajaran adalah sebagai berikut: Tabel 19. Hasil Perhitungan Validasi Perangkat Pembelajaran No. 1.
Perangkat Pembelajaran Silabus
Expert Judgment (ahli) Kepala SD Pangudi Luhur Sedayu Guru IPS Kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu Teman sejawat Rata-rata
2.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Kepala SD Pangudi Luhur Sedayu Guru IPS Kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu Teman sejawat Rata-rata
3.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Kepala SD Pangudi Luhur Sedayu Guru IPS Kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu Teman sejawat Rata-rata
4.
Bahan Ajar
Kepala SD Pangudi Luhur Sedayu Guru IPS Kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu Teman sejawat Rata-rata
5.
Evaluasi
Kepala SD Pangudi Luhur Sedayu Guru IPS Kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu Teman sejawat Rata-rata
Hasil Penilaian Rata-rata 4,77 4,44 4,66 4,62 (Sangat Baik) 4,90 4,66 4,80 4,78 (Sangat Baik) 4,75 4,12 4,37 4,41 (Baik) 4,80 4,80 4,6 4,73 (Sangat Baik) 4,85 4,42 5 4,75 (Sangat Baik)
Dari hasil Penghitungan rata-rata validasi perangkat pembelajaran (silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), bahan ajar,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
dan evaluasi) di atas, diperoleh rata-rata silabus adalah 4,62 dengan kriteria sangat baik. Rata-rata Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah 4,78, dengan kriteria sangat baik. Rata-rata Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah 4,41, dengan kriteria baik. Rata-rata bahan ajar adalah 4,73, dengan kriteria sangat baik. Dan hasil penghitungan rata-rata evaluasi adalah 4,75, dengan kriteria sangat baik. Dari penghitungan di atas, diperoleh rata-rata keseluruhan perangkat pembelajaran adalah 4,65. Hasil penghitungan tersebut termasuk dalam kriteria sangat baik, maka perangkat pembelajaran ini layak digunakan untuk penelitian. Secara lebih jelas, instrumen validasi desain pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 21 halaman 293 dan hasil pengisiannya dapat dilihat pada lampiran 22 halaman 298. 3.4.4.2 Reliabilitas Instrumen Penelitian Masidjo (1995:209) berpendapat bahwa reliabilitas suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes mampu menunjukkan konsistensi hasil pengukurannya yang diperlihatkan dalam taraf ketepatan dan ketelitian hasil. Suatu tes dikatakan reliabel, jika menunjukkan ketetapan dan ketelitian hasil dalam satu atau berbagai pengukuran. Dalam hal ini, peneliti menggunakan reliabilitas yang ditempuh dengan cara empiris atau setelah diujikan di lapangan. Taraf reliabilitas suatu tes dapat dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien reliabilitas. Masidjo (1995:243) koefisien reliabilitas dapat dinyatakan dalam suatu bilangan dari negatif sampai 1,00. Koefisien yang dimaksud adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
Tabel 20. Koefisien Reliabilitas Interval Koefisien 0,91-1,00 0,71-0,90 0,41-0,70 0,21-0,40 Negatif-0,20
Kualifikasi Sangat tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat rendah
Sumber: Masidjo (1995:209) Menurut Sugiyono (2010:190), pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency dengan metode belah dua (Split-half method) yang dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Metode belah dua ini merupakan metode yang efisien, karena dalam penentuan taraf reliabilitas suatu tes hanya mempergunakan satu tes untuk satu kali pengukuran. Rumus Spearman Brown adalah
𝐫𝐭𝐭 =
2 x r gg ata u r bb 1+ r gg atau r bb
Sumber: Masidjo (1995:219) Keterangan: rtt = koefisien reliabilitas rtt = koefisien gasal-genap rtt = koefisien belahan I dan II Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas soal dapat diketahui bahwa untuk hasil perhitungan reliabilitas soal siklus I sebesar 0,24 dan termasuk dalam klasifikasi rendah, sedangkan hasil perhitungan reliabilitas soal siklus II sebesar 0,30 dan termasuk dalam klasifikasi rendah. Proses perhitungan reliabilitas soal siklus I dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
dilihat pada lampiran 9 halaman 254 dan siklus II dapat dilihat padalampiran 11 halaman 258. 3.5
Teknik Analisis Data Menurut Sanjaya (2009:106) analisis data merupakan suatu proses mengolah
dan menginterpretasi data dengan tujuan untuk mendudukkan berbagai informasi sesuai dengan fungsinya hingga mamiliki makna yang jelas sesuai tujuan penelitian Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisa kuantitatif dan analisa kualitatif deskriptif. Analisa kuantitatif digunakan untuk hasil tes/evaluasi siswa, sedangkan analisa kualitatif deskriptif digunakan untuk hasil pengamatan dan kuesioner. Adapun data yang dianalisis adalah sebagai berikut: 3.5.1 Analisis Data Minat Belajar Analisis data mengenai minat belajar dihitung menggunakan lembar pengamatan minat belajar yang didukung dengan kuesioner minat belajar. Minat belajar siswa dapat dinyatakan dalam skor hasil lembar pengamatan minat belajar dan skor kuesioner minat belajar. Analisis minat belajar siswa dapat ditempuh dengan cara membandingkan antara kondisi awal, siklus I, dengan siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan di atas. Penentuan kategori minat berdasarkan skor yang diperoleh masing-masing siswa menggunakan acuan penilaian dari Masidjo yaitu penilaian acuan patokan atau PAP II. Menurut Masidjo (1995:157) dalam PAP II penguasaan kompetensi minimal yang merupakan passing score adalah 56% dari total skor yang seharusnya dicapai,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
96
diberi nilai cukup. Berkaitan dengan hal tersebut, diketahui bahwa presentil 56 disebut presentil minimal karena dianggap sebagai batas penguasaan kompetensi paling rendah dan diberi nilai cukup (sedang). Untuk memudahkan penghitungan, peneliti melakukan sedikit modifikasi untuk mencari rentangan skor yaitu dengan cara mengalikan rentang presentil skor dengan skor maksimal yang mungkin diperoleh siswa. Perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Tabel 21. Perhitungan PAP II Tingkat Minat Siswa 81% x 100 = 81 66% x 100 = 66 56% x 100 = 56 46% x 100 = 46 dibawah 46
Kategori Minat Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
Sumber: Masidjo (1995:157) Dari penghitungan di atas diperoleh tabel kategori minat siswa menurut PAP II yang sudah dimodifikasi sebagai berikut ini: Tabel 22. Kategori Tingkat Minat Siswa Rentang Presentase Skor 81% - 100% 66% - 80% 56% - 65% 46% - 55% dibawah 46%
Rentang Skor
Kategori Minat
81 - 100 66 - 80 56 - 65 46 - 55 dibawah 46
Sangat Tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
3.5.1.1 Pengamatan Minat a) Menghitung nilai minat belajar setiap siswa berdasarkan pengamatan minat, dengan rentang skor 1-100: Nilai minat belajar setiap siswa = Skor yang diperoleh siswa x 20 100 b) Menghitung nilai total berdasarkan pengamatan minat: Nilai total = Skor tertinggi x
siswa
c) Menghitung nilai minat belajar siswa secara keseluruhan berdasarkan pengamatan minat: Nilai minat belajar siswa = Jumlah skor minat Skor total
x 100%
3.5.1.2 Kuesioner Minat a) Menghitung nilai minat belajar setiap siswa berdasarkan kusioner minat, dengan rentang skor 1-100: Nilai minat belajar setiap siswa = Skor yang diperoleh siswa x 80 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
b) Menghitung nilai total berdasarkan kusioner minat: Nilai total = Skor tertinggi x
siswa
c) Menghitung nilai minat belajar siswa secara keseluruhan berdasarkan kusioner minat: Nilai minat belajar siswa = Jumlah skor minat Skortotal
x 100%
3.5.1.3 Skor Akhir Minat Skor Akhir Minat Belajar = Skor rerata pengamatan minat + Skor rerata kuesioner minat 2 Setelah perhitungan minat belajar menggunakan rumus di atas telah didapat, maka dilanjutkan dengan menentukan kategori minat berdasarkan skor yang diperoleh menggunakan acuan PAP II. Hal demikian dilakukan dalam perhitungan minat belajar siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II kemudian melakukan perbandingan
dari
masing-masing hasil
tersebut.
Hal
ini
berguna
untuk
menyimpulkan apakah minat belajar siswa meningkat setelah dilakukan tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II. 3.5.2 Analisis Data Prestasi Belajar Analisis data mengenai prestasi belajar dihitung menggunakan hasil tes/evaluasi untuk aspek kognitif, sedangkan untuk aspek afektif dan aspek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
psikomotorik menggunakan pengamatan. Prestasi belajar siswa dapat dinyatakan dalam skor hasil penilaian aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Analisis prestasi belajar siswa dapat ditempuh dengan cara membandingkan antara kondisi awal (nilai ulangan IPS tahun pelajaran 2011/2012), siklus I, dengan siklus II sesuai dengan kriteria keberhasilan yang diharapkan di atas. 3.5.2.1 Aspek Kognitif a) Melakukan penyekoran penilaian soal objektif pilihan ganda 1. Jika jawaban benar mendapatkan skor 1 2. Jika jawaban salah mendapatkan skor 0 b) Menghitung jumlah skor setiap siswa c) Menghitung nilai kognitif setiap siswa, dengan rumus: Nilai kognitif setiap siswa = Jumlah skor setiap nomor x 10 15
3.5.2.2 Aspek Afektif Indikator : a) Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS b) Perhatian dalam belajar IPS 1.
Jika deskriptor tampak mendapatkan skor 1
2.
Jika deskriptor tidak tampak mendapatkan skor 0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Siswa mendapat skor 5 jika tampak deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 4 jika tampak empat dari deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 3 jika tampak tiga dari deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 2 jika tampak dua dari deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 1 jika tampak satu dari deskriptor a, b, c, d, dan e Setelah mendapatkan skor pengamatan afektif, dilakukan perhitungan dalam rentang skor 1-100: Nilai afektif setiap siswa = Skor yang diperoleh siswa 10
x 100
3.5.2.3 Aspek Psikomotorik Indikator : a) Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS b) Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 1.
Jika deskriptor tampak mendapatkan skor 1
2.
Jika deskriptor tidak tampak mendapatkan skor 0
Siswa mendapat skor 5 jika tampak deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 4 jika tampak empat dari deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 3 jika tampak tiga dari deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 2 jika tampak dua dari deskriptor a, b, c, d, dan e Siswa mendapat skor 1 jika tampak satu dari deskriptor a, b, c, d, dan e
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Setelah mendapatkan skor pengamatan psikomotorik, dilakukan perhitungan dalam rentang skor 1-100: Nilai psikomotorik setiap siswa = Skor yang diperoleh siswa 10
x 100
3.5.2.4 Skor Akhir Prestasi a)
Menghitung nilai prestasi belajar setiap siswa. Nilai prestasi belajar masing-masing siswa = Nilai Kognitif + Nilai Afektif + Nilai Psikomotorik 3
b) Menghitung nilai rata-rata kelas. Nilai rata-rata kelas= Jumlah nilai yang diperoleh seluruh siswa Jumlah siswa c)
Menghitung persentase nilai siswa yang di atas KKM. Nilai siswa yang di atas KKM = siswa yang tuntas KKM Jumlah siswa
x 100%
Rumus perhitungan prestasi belajar di atas, digunakan untuk perhitungan prestasi belajar siswa kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Setelah data diperoleh, maka peneliti harus membandingkan kondisi awal dengan siklus I dan siklus II. Hal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
ini berguna untuk menyimpulkan apakah prestasi belajar siswa meningkat setelah tindakan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II. 3.6
Kriteria Keberhasilan Kriteria keberhasilan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran
IPS
tentang
materi
menghargai
perjuangan
para
tokoh
dalam
mempertahankan kemerdekaan kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 tertulis pada tabel di bawah ini, dimana Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada prestasi belajar siswa adalah 75. Sedangkan dalam penyusunan indikator keberhasilan yang digunakan pada penelitian tindakan kelas ini adalah pencapaian kriteria keberhasilan yang peneliti tentukan di setiap akhir siklus I dan siklus II. Kriteria keberhasilan dikatakan berhasil jika hasil yang dicapai siswa melebihi kriteria yang sudah peneliti tentukan. Dimana peneliti menentukan dua kriteria keberhasilan, yaitu kriteria keberhasilan mengenai minat dan prestasi belajar. Kriteria keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut. Tabel 23. Kriteria Keberhasilan Minat Belajar Siswa
No.
Peubah
1.
Minat belajar siswa
Indikator Penelitian Rata-rata seluruh minat belajar siswa (pengamatan dan kuesioner)
Kriteria Keberhasilan Kondisi Akhir Akhir Awal Siklus I Siklus II 61 71 81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Tabel 24. Kriteria Keberhasilan Prestasi Belajar Siswa
No.
1.
Peubah
Indikator Penelitian
Prestasi a) Rata-rata nilai belajar ulangan (aspek siswa kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) b) Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
Kriteria Keberhasilan Kondisi Awal (Tahun Akhir Akhir pelajaran Siklus I Siklus II 2011/2012) 63 78 88
36%
70%
90%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab IV ini, peneliti menguraikan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasannya. 4.1
Hasil Penelitian Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang berjudul “Peningkatan
Minat Belajar dan Prestasi Belajar IPS Siswa Kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu melalui Penerapan Model Kooperatif teknik Jigsaw II” telah dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus 2. Pada siklus 1 terdapat 2 pertemuan dan siklus 2 terdapat 2 pertemuan, dengan indikator yang berbeda tetapi masih terkait dalam satu Kompetensi Dasar (KD) yaitu menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Dua siklus ini dilaksanakan selama dua minggu. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian dapat dicermati sebagai berikut: Tabel 25. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Siklus I II
Pertemuan ke1 2 1 2
Hari/tanggal Rabu, 20 Maret 2013 Kamis, 21 Maret 2013 Selasa, 26 Maret 2013 Rabu, 27 Maret 2013
4.1.1 Kondisi Awal Sebelum melakukan tindakan menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II, peneliti melakukan pengamatan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran IPS dengan cara mengisi lembar pengamatan yang telah dipersiapkan untuk mendapatkan data awal tentang minat belajar siswa. Setelah selesai melakukan pengamatan, peneliti membagikan kuesioner di kelas V dengan
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
jumlah 20 siswa. Hal ini bertujuan untuk mendukung data minat belajar siswa yang diperoleh dari pengamatan siswa pada saat proses pembelajaran IPS. Pengambilan data tersebut dilakukan pada Kamis 17 Januari 2013. Adapun skor hasil pengisian lembar pengamatan dapat dilihat pada lampiran 16 halaman 270 dan kuesioner minat belajar siswa dan lampiran 18 halaman 274. Setelah mendapatkan data dari pengamatan dan kuesioner, peneliti juga melakukan wawancara kepada wali kelas V. Wawancara dilaksanakan pada Jumat 18 Januari 2013. Guru mengatakan bahwamateri IPS di kelas V termasuk sulit, sebab banyak yang berkaitan dengan sejarah yang memang materinya tidak dijumpai dalam kehidupan para siswa. Guru juga mengungkapkan bahwa pengalaman pembelajaran tahun sebelumnya pada mata pelajaran IPS tentang menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, minat untuk mengikuti pelajaran kurang. Kebanyakan siswa melakukan aktivitas lain di luar pelajaran yang terkait, sehingga siswa kurang memahami materi yang diajarkan.Wawancara ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dari wali kelas V sekaligus guru mata pelajaran IPS sebagai konfirmasi atas data yang diperoleh berupa pengamatan dan kuesioner. Data pengamatan dan kuesioner tersebut akan dijadikan pengukuran minat belajar siswa sebagai kondisi awal, sedangkan untuk kondisi awal prestasi belajar siswa menggunakan nilai ulangan tahun lalu dengan Kompetensi Dasar (KD) yang sama. Berikut ini minat belajar dan prestasi belajar siswa sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
4.1.1.1 Minat Belajar Tabel 26. Kondisi Awal Minat Belajar Siswa Nama Siswa 1 APR 2 PAU 3 AND 4 BEN 5 BER 6 GRA 7 JOH 8 LEO 9 LOU 10 MAU 11 PAL 12 PAS 13 RAD 14 SEB 15 YUS 16 IGN 17 YOS 18 OKT 19 TES 20 GAB Jumlah Nilai rata-rata No.
Pengamatan
Kuesioner
Nilai
Kriteria
40 55 50 65 60 60 65 55 45 50 60 45 60 60 55 45 65 55 50 50 1090 55
69 68 66 66 75 68 64 50 69 70 70 64 58 65 69 73 65 70 71 74 1341 67
55 62 58 66 68 64 65 53 57 60 65 55 59 63 62 59 65 63 61 62 1217 61
Rendah Sedang Sedang Tinggi Tinggi Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Rendah Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang Sedang
Berdasarkan tabel rekapitulasi data kondisi awal minat belajar siswa di atas, terdapat 3 siswa (15%) termasuk dalam kategori rendah, 15 siswa (75%) termasuk dalam kategori sedang, dan 2 siswa (10%) termasuk dalam kategori tinggi. Dari perhitungan tersebut, rata-rata minat belajar siswa kelas V adalah 61 dan termasuk dalam kategori sedang. 4.1.1.2 Prestasi Belajar Data untuk mengetahui kondisi awal prestasi belajar siswa, peneliti melampirkan nilai ulangan mata pelajaran IPS dengan materi menghargai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan yang diikuti oleh siswa kelas V dengan jumlah 28 siswa pada tahun pelajaran 2011/2012. Tabel 27. Data Nilai Ulangan IPS Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2011/2012 No.
Nama Siswa
1 REA 2 THEO 3 DOM 4 AGU 5 AND 6 BEN 7 BER 8 BERNA 9 BRI 10 BLA 11 DES 12 ELI 13 ELISA 14 FRAN 15 KRIS 16 MAR 17 NAB 18 NOR 19 RER 20 WAJ 21 YAS 22 YUL 23 AGU 24 ALE 25 IVA 26 IDES 27 SIL 28 STE Jumlah Nilai rata-rata Persentase ketuntasan (KKM=75)
Nilai 50 55 60 50 60 85 90 55 80 55 85 85 45 65 45 70 40 75 40 50 90 50 80 65 75 80 45 40 1765
Ketuntasan (KKM=75) Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 10 18 63 36% 64%
Berdasarkan tabel nilai ulangan IPS siswa kelas V tahun pelajaran 2011/1012 yang digunakan sebagai kondisi awal prestasi belajar siswa, terdapat 10 siswa (36%) yang nilainya berada di atas KKM dan 18 siswa (64%) nilainya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
masih di bawah KKM. Dari perhitungan tersebut, nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas V adalah 63. 4.1.2 Siklus I 4.1.2.1 Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini, peneliti mendalami Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang akan digunakan untuk menyusun perangkat pembelajaran yang berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), modul pembelajaran, dan soal evaluasi. Perangkat pembelajaran tersebut akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada akhir pertemuan siklus I. Peneliti juga menyiapkan instrumen penelitian, seperti lembar pengamatan dan kuesioner yang akan digunakan untuk memperoleh data minat belajar siswa. Selain itu, peneliti menyiapkan media pembelajaran yang dapat membantu proses kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Peneliti membagi kelompok secara heterogen berdasarkan rangking siswa pada ulangan akhir semester 1 lalu. 4.1.2.2 Pelaksanaan a) Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada Rabu 20 Maret 2013, pukul 11.35 dengan berpedoman pada RPP dan perangkat pembelajaran lainnya yang sudah disiapkan
oleh
peneliti.
Materi
pembelajaran
yang
akan
dipelajari
menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II pada pertemuan pertama ini adalah perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara fisik dengan pokok bahasan “Latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
Indonesia secara fisik dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik”. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi lima kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Guru meminta siswa untuk menyusun meja dan kursi pada jam istirahat dengan alasan, bahwa siswa selalu gaduh apabila akan membuat kelompok. Kegaduhan tersebut ditakutkan dapat mengganggu kelas VI yang sedang “tryout”. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menanyakan kabar siswa-siswi sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran, selanjutnya guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. Doa dipimpin oleh guru. Setelah berdoa selesai, guru membagikan lembar teks lagu yang berjudul “Ayo Belajar” pada setiap siswa. Lagu “Ayo Belajar” ini dibuat peneliti dengan lirik lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung”. Lagu tersebut dinyanyikan untuk menarik minat siswa dan sebagai pengantar untuk masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan. Sebelum menyanyikan “Ayo Belajar”, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung” kemudian mengganti lirik lagu sesuai dengan teks
lagu
yang
dimiliki
setiap
siswa
tersebut.
Selanjutnya,
guru
menghubungkan kata-kata dalam lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini sebagai penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dipelajari bersama. Pada
kegiatan
inti,
guru
bertanya
mengenai
arti
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Guru memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
penjelasan secara singkat mengenai materi-materi yang akan dipelajari bersama. Kemudian, siswa dibagi dalam 4 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa sesuai dengan catatan anggota kelompok siswa yang telah disiapkan sebelumnya. Kelompok ini bernama kelompok asal, yang diberi nama dengan nama kelompok buah. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A=Apel, B=Blueberry, C=Cherry, dan D=Durian. Setelah semua siswa siap berada dalam kelomok buahnya masing-masing, guru membagikan name tag berupa nama mereka masing-masing yang akan ditempel pada lengan kanan. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam kelompok buah ini setiap siswa mendapat modul pembelajaran mengenai perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Setiap kelompok juga mendapatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Dalam kegiatan ini, guru memberikan waktu 20 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa dalam kelompok buah ini melakukan pembagian soal. Siswa diberi waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masing-masing. Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali bahwa mereka harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal sama untuk saling mendiskusikan dan saling melengkapi hal-hal yang berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Setelah siswa paham dan berkumpul menjadi kelompok baru dengan nomor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
soal yang sama, guru kembali memberikan penjelasan bahwa kelompok baru ini disebut dengan kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli disebut dengan nama kelompok hewan. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A=Angsa, B=Bebek, C=Cicak, D=Domba, dan E=Elang. Dalam kelompok hewan ini, siswa saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru memberikan satu soal berkaitan dengan nomor soal masingmasing kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing kelompok hewan ini. Setelah dirasa cukup melakukan diskusi dalam kelompok hewan, guru membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok buah. Dalam kelompok buah ini, siswa memberikan penjelasan atas ilmu baru yang mereka dapatkan bersama anggota kelompok hewan. Dalam kelompok buah ini, siswa mengungkapkan materi secara berurutan dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Selanjutnya, siswa melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi ini dilakukan dengan mewakilkan salah satu anggota kelompoknya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan dengan tanpa disuruh. Setelah siswa selesai melakukan presentasi, guru membahas soal-soal dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan yang diberikan saat diskusi kelompok. Selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum paham. Siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang ia buat selama melakukan proses pembelajaran ini. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
dipelajari bersama. Guru memberikan pertanyaan berupa kuis untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi mempelajari materi. Selanjutnya, siswa diberi Pekerjaan Rumah (PR) berupa tugas untuk mengulangi materi yang dipelajari pada hari ini dan mempelajari materi selanjutnya yaitu mengenai rangkaian peristiwa terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara fisik. Kemudian, guru mengajak siswa membuat tanda salib untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini. Kegiatan pembelajaran diakhiri pada pukul 13.00. b) Siklus I Pertemuan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada Kamis 21 Maret 2013, pukul 09.35 dengan berpedoman pada RPP dan media pembelajaran yang sudah disiapkan oleh peneliti. Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II pada pertemuan kedua ini adalah perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara fisik dengan pokok bahasan “Rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik”. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi lima kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menanyakan kabar siswa-siswi sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran, selanjutnya guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. Doa dipimpin oleh guru. Setelah berdoa selesai, guru kembali membagikan lembar teks lagu yang berjudul “Ayo Belajar” pada setiap siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
Siswa dan guru menyanyi bersama. Lagu tersebut dinyanyikan untuk menarik minat siswa dan sebagai pengantar untuk masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan. Siswa sudah lancar dalam menyanyikan, sebab lagu tersebut tidak berbeda dengan lagu pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan variasi dalam bernyanyi yaitu mengajak siswa untuk lambatcepat-lambat-cepat dalam menyanyikan. Guru juga mengajak siswa untuk bertepuk tangan. Selanjutnya, guru melakukan tanya jawab mengenai materi apa saja yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru bertanya, “Siapa yang dirumah, membaca modul pembelajaran ini? Hayo, jujur?” Ada beberapa siswa yang menjawab sudah dan ada beberapa siswa yang menjawab tidak. Guru meminta alasan kepada siswa yang menjawab tidak. Beberapa alasan yang diberikan siswa, ada yang beralasan lupa, ada yang beralasan kemarin pergi, dan ada juga yang beralasan banyak PR. Kemudian guru mengarahkan bahwa setelah siswa mempelajari materi mengenai latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik dan
tokoh-tokoh
yang
berperan
dalam
perjuangan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia secara fisik. Siswa juga harus mengetahui rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Hal ini sebagai penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dipelajari bersama. Pada kegiatan inti, guru bersama siswa bertanya jawab mengenai tokohtokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik pada materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
114
Guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materi-materi yang akan dipelajari bersama. Kemudian siswa dibagi dalam 4 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa sama seperti pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya. Guru kembali menjelaskan nama kelompok asal yang diberi nama dengan kelompok buah ini. Kelompok A=Apel, B=Blueberry, C=Cherry, dan D=Durian. Setelah semua siswa siap berada dalam kelomok buahnya masing-masing, guru membagikan name tag berupa nama mereka masing-masing yang akan ditempel pada lengan kanan. Kemudian guru kembali menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menanyakan apakah semua siswa membawa modul pembelajaran yang digunakan pada pertemuan sebelumnya. Ternyata semua siswa membawa modul terebut. Kemudian setiap kelompok mendapatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Guru juga membagikan kartu clue pada setiap kelompok. Kartu clue ini terdiri dari kata “Mengapa, siapa, kapan, dimana, bagaimana, apa” beserta gambar berwarna yang menjadi simbol dari setiap kata tersebut. Hal ini sebagai pedoman yang harus dipelajari siswa mengarah pada materi rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Selama siswa mengerjakan, guru mendatangi setiap kelompok untuk membimbing dan memberikan arahan terhadap maksud dari kata-kata yang terdapat dalam kartu clue, yaitu mengapa dengan arti “Mengapa pertempuran tersebut dapat terjadi?”. Siapa dengan arti “Siapa saja tokoh yang berperan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
115
dalam peristiwa tersebut?”. Kapan dengan arti “Kapan peristiwa tersebut terjadi?”. Di mana dengan arti “Di mana peristiwa tersebut terjadi?”. Bagaimana dengan arti “Bagaimana kejadian dari waktu dan tempat pada peristiwa tersebut?”. Apa dengan arti “Apa yang mejadi pengingat sampai saat ini atau puncak peistiwa tersebut?” Maksud pemberian kartu clue
pada
masing-masing kelompok ini adalah supaya siswa mudah memahami rangkaian peristiwa dalam materi rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Dalam kegiatan ini, guru memberikan waktu 20 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa dalam kelompok buah ini melakukan pembagian soal. Siswa diberi waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masingmasing. Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali, bahwa mereka harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal sama untuk saling mendiskusikan dan saling melengkapi hal-hal yang berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Guru kembali menyebutkan nama kelompok baru yang diberi nama dengan kelompok hewan, yaitu kelompok A=Angsa, B=Bebek, C=Cicak, D=Domba, dan E=Elang. Dalam kelompok hewan ini, siswa saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru memberikan satu soal berkaitan dengan nomor soal masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing
kelompok
hewan
diperkenankan membawa kartu clue.
ini.
Siswa
dalam
kelompok
juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
116
Setelah dirasa cukup melakukan diskusi dalam kelompok hewan, guru membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok buah. Dalam kelompok buah ini, siswa memberikan penjelasan atas ilmu baru yang mereka dapatkan bersama anggota kelompok hewan. Dalam kelompok buah ini, siswa mengungkapkan materi secara berurutan dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Selanjutnya, siswa
melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi ini
dilakukan dengan mewakilkan salah satu anggota kelompoknya yang berbeda dari wakil siswa yang sudah presentasi pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan dengan tanpa disuruh. Setelah siswa selesai melakukan presentasi, guru membahas soal-soal dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan yang diberikan saat diskusi kelompok. Selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum paham. Siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang ia buat selama melakukan proses pembelajaran ini. Kemudian siswa mendapat lembar soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Soal evaluasi ini mencakup materi pembahasan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang baru saja dilakukan. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja dipelajari bersama. Selanjutnya, guru mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada kelompok. Ada tiga kelompok yang akan dipilih dan memperoleh penghargaan. Penghargaan ini diberikan berdasarkan pengamatan dan penilaian selama kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II. Kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
117
penghargaan ini terdiri dari, super team, good team, dan great team. Saat menerima penghargaan tersebut, siswa terlihat sangat senang. Kemudian, guru mengajak siswa membuat tanda salib untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini. Kegiatan pembelajaran diakhiri pada pukul 11.25. 4.1.2.3 Pengamatan a)
Proses Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II 1. Siklus I Pertemuan 1 Secara umum kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif Jigsaw II pada siklus I pertemuan 1 sudah sesuai dengan yang direncanakan. Namun dalam jalannya pembelajaran, ada beberapa kendala yang terjadi. Pada saat menyanyikan lagu “Ayo Belajar” dengan menggunakan nada lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung” siswa masih banyak yang salah nada, karena pada lirik lagu “Naik-naik ke puncak gunung tinggi-tinggi sekali” diulang dua kali dengan nada yang sama. Namun pada lagu yang dibuat peneliti, terdapat lirik lagu yang harus dinyanyikan dengan nada yang sama namun dengan lirik yang berbeda. Namun, setelah lagu dinyanyikan sebanyak tiga kali. Siswa baru dapat menyanyikan lagu dengan benar. Pada saat guru bertanya mengenai arti perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik, hanya ada satu siswa yang mengangkat tangan dan menjawab pertanyaan tersebut. Selebihnya, guru menunjuk siswa apakah memiliki jawaban lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
118
Namun, ada seorang siswa yang tidak bisa memberikan jawaban saat ditunjuk oleh guru. Pada saat membuat kelompok, peneliti tidak menyiapkan nama-nama kelompok yang berbeda. Hal ini dikarenakan kelalaian dari peneliti. Namun pada saat berlangsungnya pembelajaran, guru memutuskan untuk membuat nama kelompok dengan nama-nama buah dan nama-nama hewan. Pada saat guru mendekati satu kelompok dan memberikan pertanyaan ada satu siswa yang mengatakan “Lha nggak tau bu, sudah takdirnya”. Berkaitan dengan peristiwa ini, peneliti rasa siswa seperti menyepelekan pertanyaan guru. Namun, guru tetap memberikan penegasan untuk mencari tahu atas pertanyaan tersebut. Saat diberi waktu untuk mengerjakan semua soal LKS bersama anggota kelompok buah, banyak siswa yang mengobrol dengan teman lain. Hal ini mengakibatkan, adanya dua kelompok yang belum selesai menjawab semua soal LKS dalam waktu yang ditentukan. Untuk itu, guru memberi tambahan waktu 5 menit untuk menyelesaikan semua soal-soal tersebut. Pada saat pembagian soal, ada satu kelompok yang bertengkar memperebutkan nomor soal yang akan menjadi bagiannya. Hal ini mengakibatkan suasana kelas menjadi gaduh. Akhirnya, guru harus mengambil waktu untuk mendamaikan kelompok tersebut. Guru memutuskan untuk membagi nomor soal dalam kelompok sesuai dengan urutan posisi tempat duduk. Pada saat guru memberikan penjelasan bahwa mereka harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal yang sama, banyak siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
119
yang masih bingung dengan penjelasan yang diberikan guru. Siswa banyak yang bertanya, “Gimana to bu maksudnya?”. Untuk itu, guru kembali memberikan penjelasan dengan membuat gambar posisi tempat duduk pada white board kemudian kembali memberikan penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajarannya. Saat siswa-siswa berada dalam kelompok hewan, beberapa siswa ada yang mengobrol dengan teman lain dan terkadang menggangu teman yang sedang memberikan penjelasan. Berkaitan dengan hal tersebut, guru kembali memberikan perpanjangan waktu 5 menit dari pemberian waktu 10 menit yang diberikan sebelumnya. Sebab siswa dalam kelompok ada yang belum memberikan penjelasan. Pada saat akan melakukan presentasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan tanpa disuruh. Namun tidak ada siswa yang mau dengan sendirinya mempresentasikan di depan kelas, yang mereka lakukan adalah saling menunjuk kelompok lain untruk menyuruh maju terbih dahulu. Berkaitan dengan hal tersebut, guru memutuskan untuk menunjuk kelompok buah mana yang akan maju. Pada saat presentasi terlihat seperti buru-buru, sebab waktu sudah sangat molor dari jam pelajaran yang tertera pada jadwal. Setelah presentasi selesai, ada dua siswa yang berani memberi tanggapan dan membenarkan jawaban yang salah dari presentasi yang dilakukan oleh temannya. Pada saat guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum paham. Ada satu siswa yang bertanya mengenai latar belakang pertempuran di Surabaya, “Melucuti sejata Jepang itu apa tho bu?”. Kemudian guru memberikan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
120
penjelasaan kembali mengenai latar belakang pertempuran di Surabaya dan menjelasakan arti melucuti senjata Jepang. 2. Siklus I Pertemuan 2 Dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif Jigsaw II pada siklus I pertemuan 2, sudah ada peningkatan dari kegiatan pembelajaran sebelumnya. Siswa sudah lancar dalam menyanyikan lagu ”Ayo Belajar”. Guru memberikan variasi dalam bernyanyi yaitu mengajak siswa untuk lambat-cepat-lambat-cepat dalam menyanyikan. Guru juga mengajak siswa untuk bertepuk tangan. Hanya saja saat guru bertanya, “Siapa yang dirumah, membaca modul pembelajaran ini?” Ada beberapa siswa yang menjawab sudah dan ada beberapa siswa yang menjawab tidak. Beberapa alasan yang diberikan siswa yang menjawab tidak, ada yang beralasan lupa, ada yang beralasan kemarin ada acara, dan ada juga yang beralasan banyak PR. Pada saat guru bertanya mengenai tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik pada materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Beberapa siswa mengangkat tangan dan memberikan jawaban. Pada saat mengerjakan LKS, guru memberikan peringatan untuk tidak banyak mengobrolkan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan materi pada LKS. Hal ini supaya kegiatan pembelajaran tidak molor seperti pada pertemuan lalu. Guru juga memberikan nasehat, supaya semua soal pada LKS tersebut dikerjakan secara bersama, bukan malah dikerjakan sendiri oleh ketua kelompoknya. Selama siswa mengerjakan, peneliti bersama beberapa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
121
teman yang dimintai bantuan sebagai observer, yakni 1 orang observer mengamati minat siswa, 1 orang merekam kegiatan pembelajaran berlangsung, dan 1 orang mengambil foto-foto saat kegiatan pembelajaran berlangsung melaksanakan tugasnya masing-masing. Namun saat observer sedang merekam ataupun memfoto siswa selama kegiatan pembelajaran, terdapat siswa yang menutupi wajahnya dengan buku. Bahkan ada beberapa siswa lain yang justru berpose saat kamera menghampiri siswa tersebut. Pada saat siswa melakukan diskusi kelompok, ada siswa perempuan yang mengadu pada guru karena merasa keberatan berada dalam satu kelompok bersama salah seorang siswa laki-laki. Hal ini dikarenakan siswa lain dalam kelompok tersebut menjodoh-jodohkan mereka, akibatnya suasana kelas menjadi gaduh. Namun, guru segera bertindak untuk mendamaikan kelompok tersebut. Saat guru mengulangi penjelasan berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran, siswa sudah paham dan segera melakukan perintah guru. Pada saat membagi soal dalam kelompok buah, guru memberikan peringatan untuk tidak berebut dalam membagi soal. Guru menyarankan untuk membagi soal dalam kelompok sama seperti pada pertemuan lalu, yaitu berdasarkan urutan tempat duduk. Saat guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan tanpa disuruh, ada satu siswa laki-laki mengangkat tangan dan berkenan mempresentasikan untuk yang pertama kali. Setelah presentasi selesai, guru menanyakan kepada siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
mengenai materi yang belum paham. Ada tiga siswa siswa yang memberi komentar, “Susah e bu, menghafalkan tanggal bulan tahun dari peristiwanya”. Berdasarkan pengakuan siswa-siswa tersebut, dapat disimpulkan bahwa siswa beranggapan materi IPS penuh dengan hafalan. b) Hasil Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Koopertaif Teknik Jigsaw II 1. Minat Belajar Minat belajar siswa diukur dengan melakukan pengamatan minat belajar siswa pada saat kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2, sedangkan lembar kuesioner minat diberikan pada saat akhir siklus II. Berikut ini adalah data minat belajar siswa siklus I. Tabel 28. Minat Belajar Siswa Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
Nama Siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES
Pengamatan
Kuesioner
Nilai
Kriteria
60 65 70 78 78 70 80 73 60 68 78 63 78 73 68 68 80 75 68
69 80 81 75 86 74 64 78 70 83 74 64 65 80 71 76 75 68 78
65 73 76 77 82 72 72 76 65 76 76 64 72 77 70 72 78 72 73
Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Sangat tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Sedang Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20 GAB Jumlah Nilai rata-rata
75 1423 71
75 1484 74
75 1457 73
123
Tinggi Tinggi
Berdasarkan tabel rekapitulasi data minat belajar siswa siklus I di atas, terdapat 3 siswa (15%) termasuk dalam kategori sedang, 16 siswa (80%) termasuk dalam kategori tinggi, dan 1 siswa (5%) termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dari perhitungan tersebut, rata-rata minat belajar siswa kelas V adalah 73 dan termasuk dalam kategori tinggi. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa diukur dengan dengan memberikan soal evaluasi berupa 15 soal pilihan ganda sebagai penilaian dari aspek kognitif yang diberikan pada akhir siklus I. Penilaian dari aspek afektif dan aspek psikomotorik, dilakukan dengan memberikan penilaian pada saat kegiatan pembelajaran siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2, kemudian diambil rata-rata. Penilaian dari masing-masing aspek tersebut diberikan bobot yang berbeda pada masing-masing aspek. Berikut ini adalah data prestasi belajar siklus I. Tabel 29. Prestasi Belajar Siswa Siklus I No. 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO
Nilai Kognitif (3) 60 80 80 87 100 93 100 87
Nilai Afektif (1) 55 70 80 85 90 65 95 80
Nilai Psikomotorik (1) 75 75 65 85 75 75 75 75
Nilai Final 62 77 77 86 93 84 94 83
Ketuntasan (KKM=75) Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9 LOU 87 75 10 MAU 73 80 11 PAL 87 75 12 PAS 40 70 13 RAD 100 85 14 SEB 100 80 15 YUS 87 75 16 IGN 47 65 17 YOS 80 90 18 OKT 87 65 19 TES 80 75 20 GAB 67 90 Jumlah 1620 1545 Nilai rata-rata Persentase ketuntasan (KKM=75)
55 65 90 60 80 70 80 70 80 90 70 70 1480 79
78 73 85 50 93 90 83 55 82 83 77 72 1578
124
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ 15
√ 5
75%
25%
Berdasarkan tabel rekapitulasi data prestasi belajar siswa siklus I di atas, terdapat 15 siswa (75%) mendapatkan nilai di atas KKM (75) dan terdapat 5 siswa (25%) mendapat nilai di bawah KKM (75). Dari perhitungan tersebut, didapat nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas V adalah 79. 4.1.2.4 Refleksi Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan,
peneliti
bersama
guru
melakukan refleksi berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang terjadi pada siklus I pertemuan 1 dan pertemuan 2. a)
Proses Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II Dalam proses kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Pada tahap refleksi ini, peneliti menanyakan kelebihan dan kekurangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
selama proses pembelajaran pada guru dan siswa. Kelebihan dan kekurangan tersebut, diantaranya: 1. Kelebihan -
Modul pembelajaran yang berkaitan dengan materi sangat membantu dalam proses pembelajaran. Modul tersebut dapat melengkapi sumber belajar yang digunakan siswa sebagai pencarian informasi untuk semakin memahami materi pembelajaran. Selama ini, siswa hanya memakai satu buku sumber dan satu buku latihan soal.
-
Kartu clue yang digunakan dalam diskusi kelompok ahli sangat membantu siswa. Kartu clue ini digunakan sebagai kata kunci atau pengingat mengenai hal-hal apa saja yang harus dipelajari oleh siswa berkaitan
dengan
rangkaian
peristiwa
dalam
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. -
Siswa sangat senang dengan pemberian penghargaan untuk kelompok yang dapat bekerja sama dengan baik dan memiliki kemajuan pestasi belajar.
2. Kekurangan -
Pada saat pengambilan dokumentasi selama kegiatan pembelajaran, peneliti meminta bantuan beberapa teman yakni 1 orang mengamati minat siswa, 1 orang merekam, dan 1 orang mengambil foto-foto. Namun saat para observer sedang merekam ataupun memfoto siswa selama kegiatan pembelajaran, terdapat siswa yang menutupi wajahnya dengan buku. Bahkan ada beberapa siswa lain yang justru berpose saat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
126
kamera menghampiri siswa tersebut. Akibatnya, siswa menjadi tidak fokus terhadap pembelajarannya. -
Pada saat menyayikan lagu apersepsi, lagu “Ayo Belajar” dengan menggunakan nada lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung” siswa banyak yang salah nada. Sebab pada bagian lirik lagu “naik-naik ke puncak gunung, tinggi-tinggi sekali” dinyanyikan dua kali dengan nada pengulangan yang sama. Begitu juga dengan “kiri kanan kulihat saja banyak pohon cemara” dinyanyikan dua kali dengan nada pengulangan yang sama. Namun dalam lagu “Ayo Belajar” yang dibuat peneliti tidak mengulang lirik yang sama seperti dengan lagu aslinya. Untuk itu siswa menjadi salah nada dalam menyanyikan.
-
Pada saat guru melakukan tanya jawab dengan siswa, belum banyak siswa yang mengangkat tangan untuk mencoba menjawab. Siswa banyak yang harus ditunjuk dan disebut namanya terlebih dahulu untuk menjawab. Bahkan masih ada beberapa siswa yang sudah ditunjuk, namun tidak memberikan jawaban.
-
Pada saat mengerjakan soal LKS bersama anggota kelompok asal (kelompok buah), berdiskusi dengan kelompok ahli (kelompok hewan) banyak siswa yang mengobrol dengan teman lain dan tidak fokus dengan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Hal ini menyebabkan molornya waktu dalam kegiatan pembelajaran.
-
Pada saat akan melakukan presentasi, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan tanpa disuruh. Namun tidak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
127
ada siswa yang mau dengan sendirinya mempresentasikan di depan kelas, yang mereka lakukan adalah saling menunjuk kelompok lain untuk menyuruh maju terbih dahulu. b) Hasil Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II Dari perencanaan awal, hasil siklus I yang mencakup minat belajar dan prestasi belajar siswa akan dibandingkan dengan kondisi awal dan kriteria keberhasilan siklus I yang ditargetkan sebelumnya. Adapun perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 30. Perbandingan Hasil Siklus I dengan Kondisi Awal dan Target Keberhasilan Siklus I No.
Peubah
1.
Minat belajar siswa
2.
Prestasi belajar siswa
Indikator Rata-rata seluruh minat belajar siswa (pengamatan dan kuesioner) c) Rata-rata nilai ulangan (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) d) Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
61
Target Akhir Siklus I 71
63
78
79
36%
70%
75%
Kondisi Awal
Hasil Siklus I 73
Berdasarkan tabel perbandingan tersebut di atas, terlihat dengan jelas bahwa hasil minat belajar siswa siklus I sudah ada peningkatan dari kondisi awal dan telah melampaui target keberhasilan siklus I. Hasil minat belajar siswa dengan indikator rata-rata seluruh minat belajar siswa (pengamatan dan kuesioner) pada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
128
kondisi awal yaitu 61. Melalui kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II diharapkan dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu 71. Pada kenyataannya, rata-rata seluruh minat belajar siswa (pengamatan dan kuesioner) pada siklus II adalah 73. Hasil prestasi belajar siswa siklus I sudah ada peningkatan dari kondisi awal dan telah melampaui target keberhasilan siklus I. Hasil prestasi belajar siswa dengan indikator rata-rata nilai ulangan (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) pada kondisi awal yaitu 63. Melalui kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II diharapkan dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu 78. Pada kenyataannya, rata-rata nilai ulangan (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) pada siklus I adalah 79. Sedangkan untuk hasil prestasi belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada kondisi awal yaitu 36%. Melalui kegiatan pembelajaran siklus I menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II diharapkan dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu 70%. Pada kenyataannya, persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I adalah 75%. Berdasarkan refleksi yang berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw IIdapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran siklus I sudah meningkat dan sudah sesuai yang ditargetkan, walaupun masih terdapat beberapa kekurangankekurangan. Sehubungan dengan bentuk penelitian yang dilakukan ini adalah by design maka peneliti berniat untuk melanjutkan penelitian dengan mengadakan siklus II. Hal ini dengan alasan bahwa peningkatan minat belajar dan prestasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
129
belajar belum meningkat secara signifikan dan masih ada beberapa kekurangankekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran siklus I yang perlu diperbaiki. Selain hal tersebut, peneliti masih ingin memantabkan proses pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II, apakah peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS pada materi “Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan” benar-benar karena dipengaruhi penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II atau karena faktor lain. Untuk itu, dalam kegiatan pembelajaran siklus II, materi pembelajaran yang akan dilakukan berbeda dengan materi pembelajaran pada saat siklus I. 4.1.3 Siklus II 4.1.3.1 Perencanaan Dalam tahap perencanaan siklus II ini, peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa (LKS), modul pembelajaran, dan soal evaluasi. Perangkat pembelajaran tersebut akan digunakan untuk mengukur prestasi belajar siswa pada akhir pertemuan siklus II. Peneliti juga menyiapkan lembar pengamatan dan kuesioner yang akan digunakan untuk memperoleh data minat belajar siswa. Peneliti juga menyiapkan media pembelajaran yang dapat membantu proses kegiatan pembelajaran IPS menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Dalam membuat lagu apersepsi, peneliti lebih mencermati pemilihan kata supaya benar-benar sesuai dengan nada lagu aslinya. Peneliti membagi kelompok secara heterogen berdasarkan rangking siswa pada ulangan akhir semester 1 lalu, sama seperti dengan anggota kelompok pada siklus I. Berkaitan dengan pindahnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
130
ruang kelas dikarenakan ruang kelas V sedang digunakan oleh siswa kelas VI, peneliti menata ruang kelas II yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran kelas V. Hal ini diharapkan supaya siswa kelas V tetap merasa nyaman mengikuti kegiatan belajar walaupun tidak berada di dalam kelasnya sendiri. 4.1.3.2 Pelaksanaan a) Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan pertama dilaksanakan pada Selasa 26 Maret 2013, pukul 09.35 dengan berpedoman pada RPP dan perangkat pembelajaran lainnya yang sudah disiapkan
oleh
peneliti.
Materi
pembelajaran
yang
akan
dipelajari
menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II pada pertemuan pertama ini adalah perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi dengan pokok bahasan “Kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi”. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran di kelas di ruang kelas II. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi lima kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menanyakan kabar siswa-siswi sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran, selanjutnya guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. Doa dipimpin oleh guru. Setelah berdoa selesai, guru membagikan lembar teks lagu yang berjudul “Ayo Belajar Lagi” pada setiap siswa. Lagu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
131
“Ayo Belajar Lagi” ini dibuat peneliti dengan lirik lagu “Pamanku Datang”. Lagu tersebut dinyanyikan untuk menarik minat siswa dan sebagai pengantar untuk masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan. Sebelum menyanyikan “Ayo Belajar Lagi”, guru mengajak siswa untuk menyanyikan lagu “Pamanku Datang” kemudian mengganti lirik lagu sesuai dengan teks lagu yang dimiliki setiap siswa tersebut. Guru memberikan variasi dalam bernyanyi yaitu mengajak siswa untuk lambat-cepat-lambat-cepat dalam menyanyikan. Guru juga mengajak siswa untuk bertepuk tangan. Selanjutnya, guru menghubungkan kata-kata dalam lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari. Hal ini sebagai penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dipelajari bersama. Pada
kegiatan
inti,
guru
bertanya
mengenai
arti
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materi-materi yang akan dipelajari bersama. Kemudian, siswa dibagi dalam 4 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa sesuai dengan catatan anggota kelompok siswa yang telah disiapkan sebelumnya.. Kelompok ini bernama kelompok asal, yang diberi nama dengan nama kelompok buah. Dimana guru menamai kelompok siswa dengan nama kelompok A=Apel, B=Blueberry, C=Cherry, dan D=Durian. Setelah semua siswa siap berada dalam kelomok buahnya masing-masing, guru membagikan name tag berupa nama mereka masing-masing yang akan ditempel pada lengan kanan. Kemudian guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam kelompok buah ini setiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
132
siswa mendapat modul pembelajaran mengenai perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Setiap kelompok juga mendapatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Dalam kegiatan ini, guru memberikan waktu 20 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa dalam kelompok buah ini melakukan pembagian soal. Siswa diberi waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masing-masing. Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali bahwa mereka harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal sama untuk saling mendiskusikan dan saling melengkapi hal-hal yang berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Setelah siswa paham dan berkumpul menjadi kelompok baru dengan nomor soal yang sama, guru kembali memberikan penjelasan bahwa kelompok baru ini disebut dengan kelompok ahli. Sedangkan kelompok ahli disebut dengan nama kelompok hewan. Dimana guru menamai kelomok siswa dengan nama kelompok A=Angsa, B=Bebek, C=Cicak, D=Domba, dan E=Elang. Dalam kelompok hewan ini, siswa saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru memberikan satu soal berkaitan dengan nomor soal masingmasing kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing kelompok hewan ini. Setelah dirasa cukup melakukan diskusi dalam kelompok hewan, guru membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok buah. Dalam kelompok buah ini, siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
memberikan penjelasan atas ilmu baru yang mereka dapatkan bersama anggota kelompok hewan. Dalam kelompok buah ini, siswa mengungkapkan materi secara berurutan dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Selanjutnya, siswa melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi ini dilakukan dengan mewakilkan salah satu anggota kelompoknya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan dengan tanpa disuruh. Setelah siswa selesai melakukan presentasi, guru membahas soal-soal dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan yang diberikan saat diskusi kelompok. Selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum paham. Siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang ia buat selama melakukan proses pembelajaran ini. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja dipelajari bersama. Selanjutnya, siswa diberi pekerjaan rumah (PR) berupa tugas untuk mengulangi materi yang dipelajari pada hari ini dan mempelajari materi selanjutnya yaitu mengenai isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi dan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. Kemudian, guru mengajak siswa membuat tanda salib untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini. Kegiatan pembelajaran diakhiri pada pukul 11.20 b) Siklus II Pertemuan 2 Pertemuan kedua dilaksanakan pada Rabu 27 Maret 2013, pukul 10.10
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
dengan berpedoman pada RPP dan media pembelajaran yang sudah disiapkan oleh peneliti. Materi pembelajaran yang akan dipelajari menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II pada pertemuan kedua ini adalah perjuangan mempertahankan kemerdekaan secara diplomasi dengan pokok bahasan “Isi perjanjian
atau
hasil
perundingan
yang
terjadi
dalam
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi” dan materi menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia dengan pokok bahasan “Cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia”. Siswa melakukan kegiatan pembelajaran di kelas di ruang kelas III. Sebelum kegiatan pembelajaran dimluai, guru meminta siswa untuk menyusun meja menjadi lima kelompok yang akan digunakan untuk kegiatan pembelajaran sama seperti pertemuan sebelumnya. Kegiatan awal yang dilakukan guru adalah menanyakan kabar siswa-siswi sebelum pelajaran dimulai untuk memastikan bahwa semua siswa sudah siap untuk mengikuti pelajaran, selanjutnya guru mengajak siswa untuk berdoa bersama. Doa dipimpin oleh guru. Setelah berdoa selesai, guru kembali membagikan lembar teks lagu yang berjudul “Ayo Belajar Lagi” pada setiap siswa. Siswa dan guru menyanyi bersama. Lagu tersebut dinyanyikan untuk menarik minat siswa dan sebagai pengantar untuk masuk kedalam materi pembelajaran yang akan diajarkan. Siswa sudah lancar dalam menyanyikan, sebab lagu tersebut tidak berbeda dengan lagu pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan variasi dalam bernyanyi yaitu mengajak siswa untuk lambatcepat-lambat-cepat dalam menyanyikan. Guru juga mengajak siswa untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
bertepuk tangan. Selanjutnya, guru melakukan tanya jawab mengenai materi apa saja yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Kemudian guru mengarahkan bahwa setelah siswa mempelajari materi mengenai kapan terjadinya perjuangan memperthankan kemerdekaan Indonesia secara dilomasi dan
tokoh-tokoh
yang
berperan
dalam
perjuangan
mempertahankan
kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Siswa juga harus mengetahui isi perjanjian
atau
hasil
perundingan
yang
terjadi
dalam
perjuangan
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi dan berlanjut pada materi cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. Pada kegiatan inti, guru bersama siswa bertanya jawab mengenai tokohtokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi pada materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan penjelasan secara singkat mengenai materimateri yang akan dipelajari bersama. Kemudian siswa dibagi dalam 4 kelompok yang setiap kelompoknya terdiri dari 5 siswa sama seperti pembagian kelompok pada pertemuan sebelumnya. Guru kembali menjelaskan nama kelompok asal yang diberi nama dengan kelompok buah ini. Kelompok A=Apel, B=Blueberry, C=Cherry, dan D=Durian. Setelah semua siswa siap berada dalam kelompok buahnya masing-masing, guru membagikan name tag berupa nama mereka masing-masing yang akan ditempel pada lengan kanan. Kemudian guru kembali menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru menanyakan apakah semua siswa membawa modul pembelajaran yang digunakan pada pertemuan sebelumnya. Ternyata semua
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
136
siswa membawa modul tersebut. Kemudian setiap kelompok mendapatkan LKS untuk dikerjakan bersama dengan mempelajari modul pembelajaran yang telah dimilikinya. Dalam kegiatan ini, guru memberikan waktu 20 menit untuk menjawab semua soal pada LKS. Setiap soal diperkirakan dapat terjawab 4 menit. Setelah semua kelompok menyelesaikan soal-soal tersebut, siswa dalam kelompok buah ini melakukan pembagian soal. Siswa diberi waktu 5 menit untuk memperdalam materi mereka masing-masing. Setelah itu, guru memberikan penjelasan kembali, bahwa mereka harus membuat kelompok baru yang beranggotakan nomor soal yang sama untuk saling mendiskusikan dan saling melengkapi hal-hal yang berkaitan dengan soal yang dipelajarinya tersebut. Guru kembali menyebutkan nama kelompok baru yang diberi nama dengan kelompok hewan, yaitu kelompok A=Angsa, B=Bebek, C=Cicak, D=Domba, dan E=Elang. Dalam kelompok hewan ini, siswa saling berdiskusi mengenai materi yang mereka pelajari. Guru memberikan satu soal berkaitan dengan nomor soal masing-masing kelompok. Hal ini dilakukan supaya siswa selalu teringat dengan pokok pembahasan dalam kelompok masing-masing kelompok hewan ini. Setelah dirasa cukup melakukan diskusi dalam kelompok hewan, guru membimbing siswa untuk kembali dalam kelompok buah. Dalam kelompok buah ini, siswa memberikan penjelasan atas ilmu baru yang mereka dapatkan bersama anggota kelompok hewan. Dalam kelompok buah ini, siswa mengungkapkan materi secara berurutan dari soal nomor 1 sampai soal nomor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Selanjutnya, siswa
137
melakukan presentasi di depan kelas. Presentasi ini
dilakukan dengan mewakilkan salah satu anggota kelompoknya yang berbeda dari wakil siswa yang sudah presentasi pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan dengan tanpa disuruh. Setelah siswa selesai melakukan presentasi, guru membahas soal-soal dalam LKS dan menambahkan penjelasan mengenai beberapa pertanyaan yang diberikan saat diskusi kelompok. Selanjutnya, guru menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum paham. Siswa mengumpulkan LKS dan kertas catatan yang ia buat selama melakukan proses pembelajaran ini. Kemudian siswa mendapat lembar soal evaluasi untuk dikerjakan secara individu. Soal evaluasi ini mencakup materi pembahasan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua yang baru saja dilakukan. Pada kegiatan akhir, siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan tanya jawab mengenai materi apa saja yang baru saja dipelajari bersama. Selanjutnya, guru mengumumkan dan memberikan penghargaan kepada kelompok. Ada tiga kelompok yang akan dipilih dan memperoleh penghargaan. Penghargaan ini diberikan berdasarkan pengamatan dan penilaian selama kegiatan pembelajaran siklus I dan siklus II. Kategori penghargaan ini terdiri dari, super team, good team, dan great team. Saat menerima penghargaan tersebut, siswa terlihat sangat senang. Kemudian, guru mengajak siswa membuat tanda salib untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran pada hari ini. Kegiatan pembelajaran diakhiri pada pukul 11.10.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
4.1.3.3 Pengamatan a)
Proses Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II 1. Siklus II Pertemuan 1 Selama pelaksanaan penelitian pada siklus II, peneliti melakukan pengamatan sama halnya seperti siklus I. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada proses pembelajaran siklus II pertemuan 1, secara umum kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan yang direncanakan dan sudah mengalami peningkatan yang baik dalam kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. Siswa lancar dalam menyanyikan lagu ”Ayo Belajar Lagi” dengan menggunakan nada lagu “Pamanku Datang”. Guru memberikan variasi dalam bernyanyi yaitu mengajak siswa untuk lambat-cepat-lambat-cepat dalam menyanyikan. Guru juga mengajak siswa untuk bertepuk tangan. Siswa terlihat sangat antusias menyanyikan lagu tersebut. Pada saat guru bertanya mengenai arti perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi, banyak siswa yang mengangkat tangan. Kemudian guru menunjuk siswa satu persatu untuk mengekplorasikan pengetahuan yang diketahuinya. Dalam kegiatan tanya jawab ini, guru memberikan suasana yang sedikit bergurau supaya siswa tetap antusias dalam belajar. Pada saat pembagian kelompok, terdapat satu siswa perempuan yang marah-marah dengan memberikan alasan bahwa siswa tersebut sudah merasa bosan berada dalam satu kelompok bersama anggota temannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Sebab pada pertemuan lalu, siswa perempuan tersebut dikatakan tidak mau diajak bekerja sama oleh teman laki-laki dalam satu kelompoknya, padahal siswa perempuan tersebut tidak merasa demikian. Guru kemudian mendekati kelompok tersebut dan menyuruh berdamai dengan teman yang bersangkutan. Guru juga memberikan penjelasan bahwa selama kegiatan pembelajaran
ini,
siswa
akan
mendapat
penghargaan
kelompok.
Penghargaan kelompok akan diberikan kepada kelompok yang paling kompak dan dapat bekerja sama dengan baik, akan dilihat juga dari nilai kemajuan belajar siswa. Hal ini disampaikan supaya siswa memiliki antusias yang lebih dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Sebab materi yang harus dipelajari ini dapat dikategorikan dengan banyak hafalannya. Pada saat mengerjakan LKS, guru memberikan peringatan untuk tidak banyak mengobrolkan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan materi pada LKS. Hal ini supaya kegiatan pembelajaran tidak molor seperti pada pertemuan lalu. Guru juga memberikan nasehat, supaya semua soal pada LKS tersebut dikerjakan secara bersama, bukan malah dikerjakan sendiri oleh ketua kelompoknya. Beberapa siswa terlihat memberi tanda menggunakan Stabilo pada modul pembelajaran miliknya. Pada saat membagi soal dalam kelompok buah, guru memberikan peringatan untuk tidak berebut dalam membagi soal. Guru menyarankan untuk membagi soal dalam kelompok sama seperti pada pertemuan lalu, yaitu berdasarkan urutan tempat duduk. Saat guru mengulangi penjelasan berkaitan dengan langkah-langkah pembelajaran, siswa sudah paham dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
segera melakukan perintah guru. Cara mereka mengkomunikasi dalam kelompok hewan yaitu secara bergiliran siswa menyampaikan hal-hal yang telah dipelajarinya, sedangkan siswa yang belum mendapatkan giliran, mendengarkan sambil meneliti hal-hal apa saja yang menurut mereka berbeda dengan penyampaian materi yang disampaikan temannya. Seluruh siswa diwajibkan untuk menuliskan hasil diskusi pada buku catatan masing-masing. Hal ini dimaksudkan supaya siswa tetap fokus berada dalam forum diskusi bersama anggota kelompoknya. Pada saat akan dilakukan presentasi di depan kelas, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan tanpa disuruh. Presentasi ini dilakukan dengan mewakilkan salah satu anggota kelompoknya yang berbeda dari wakil siswa yang sudah presentasi pada pertemuan sebelumnya. Ada dua siswa perwakilan dari kelompok yang mengangkat tangan ingin mempresentasikan di depan kelas. Presentasi ini dilakukan dari kelompok satu sampai kelompok empat. Setelah presentasi selesai, ada sembilan siswa yang berani memberi tanggapan dari presentasi kelompok lain. Ada satu siswa yang bertanya, “Bu mereka datang ke Indonesia tu naik apa to bu?”. Guru menjawab pertanyaan siswa sambil sedikit memberikan candaan dilanjutkan dengan pemberian penguatan untuk siswa. 2. Siklus II Pertemuan 2 Dari hasil pengamatan pada proses pembelajaran siklus II pertemuan 2, kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif Jigsaw II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
semakin
berjalan
dengan
baik.
Siswa
semakin
antusias
141
dalam
menyanyikan lagu ”Ayo Belajar”. Guru memberikan variasi dalam bernyanyi yaitu mengajak siswa untuk lambat-cepat-lambat-cepat dalam menyanyikan. Guru juga mengajak siswa untuk bertepuk tangan. Pada saat guru bertanya mengenai kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi pada materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya, semakin banyak siswa yang mengangkat tangan. Guru menunjuk siswa yang mengangkat tangan untuk mengekplorasikan pengetahuan yang diketahuinya. Ada juga beberapa siswa yang menjawab pertanyaan tanpa mengangat tangannya. Pada saat mengerjakan LKS, guru memberikan peringatan untuk tidak banyak mengobrolkan hal-hal lain yang tidak berkaitan dengan materi pada LKS. Guru juga memberikan nasehat, supaya semua soal pada LKS tersebut dikerjakan secara bersama. Guru kembali mengingatkan bahwa, pada akhir pertemuan ini akan ada penghargaan untuk kelompok yang dapat bekerja sama dengan baik.Pada saat membagi soal dalam kelompok buah, guru memberikan peringatan untuk tidak berebut dalam membagi soal. Guru menyarankan untuk membagi soal dalam kelompok sama seperti pada pertemuan lalu, yaitu berdasarkan urutan tempat duduk. Saat guru
mengulangi
penjelasan
berkaitan
dengan
langkah-langkah
pembelajaran, siswa sudah paham dan segera melakukan perintah guru.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
142
Cara mereka mengkomunikasi dalam kelompok hewan yaitu secara bergiliran siswa menyampaikan hal-hal yang telah dipelajarinya, sedangkan siswa yang belum mendapatkan giliran, mendengarkan sambil meneliti hal-hal apa saja yang menurut mereka berbeda dengan penyampaian materi yang disampaikan temannya. Seluruh siswa diwajibkan untuk menuliskan hasil diskusi pada buku catatan masingmasing. Hal ini dimaksudkan supaya siswa tetap fokus berada dalam forum diskusi bersama anggota kelompoknya. Pada saat akan dilakukan presentasi di depan kelas, guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan ke depan tanpa disuruh. Presentasi ini dilakukan dengan mewakilkan salah satu anggota kelompoknya yang berbeda dari wakil siswa yang sudah presentasi pada pertemuan sebelumnya. Semua perwakilan kelompok mengangkat tangan berkenan mempresentasikan. Bahkan ada dua siswa dalam satu kelompok yang mengangkat tangan ingin mempresentasikan terlebih dahulu. Akhirnya, guru yang memutuskan untuk menunjuk siswa secara bergiliran untuk melakukan presentasi. Setelah presentasi selesai, ada sepuluh siswa yang berani memberi tanggapan dari presentasi kelompok lain. Tanggapan yang disampaikan berkaitan dengan materi yang disampaikan ataupun mengenai sikap siswa saat melakukan presentasi di depan kelas. Saat guru memberikan
pengumuman
kelompok, siswa saat senang.
dan
memberikan
penghargaan
kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
143
b) Hasil Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II 1. Minat Belajar Minat belajar siswa diukur dengan melakukan pengamatan minat belajar siswa pada saat kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2, sedangkan lembar kuesioner minat diberikan pada saat akhir siklus II. Berikut ini adalah data minat belajar siswa siklus II. Tabel 31. Minat Belajar Siswa Siklus II No. Nama 1 APR 2 PAU 3 AND 4 BEN 5 BER 6 GRA 7 JOH 8 LEO 9 LOU 10 MAU 11 PAL 12 PAS 13 RAD 14 SEB 15 YUS 16 IGN 17 YOS 18 OKT 19 TES 20 GAB Jumlah Nilai rata-rata
Pengamatan 78 88 85 93 85 75 93 90 78 83 93 80 93 88 83 85 98 88 88 85 1729 86
Kuesioner 98 88 85 90 100 94 91 94 98 86 89 93 94 98 84 90 100 91 85 88 1833 92
Nilai 88 88 85 92 93 85 92 92 88 85 91 87 94 93 84 88 99 90 87 87 1783 89
Kriteria Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat tinggi
Berdasarkan tabel rekapitulasi data minat belajar siswa siklus II di atas, terdapat 20 siswa (100%) termasuk dalam kategori sangat tinggi. Dari perhitungan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
tersebut, rata-rata minat belajar siswa kelas V adalah 89 dan termasuk dalam kategori sangat tinggi. 2. Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa diukur dengan dengan memberikan soal evaluasi berupa 15 soal pilihan ganda sebagai penilaian dari aspek kognitif yang diberikan pada akhir siklus II. Penilaian dari aspek afektif dan aspek psikomotorik, dilakukan dengan memberikan penilaian pada saat kegiatan pembelajaran siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2, kemudian diambil ratarata. Penilaian dari masing-masing aspek tersebut diberikan bobot yang berbeda pada masing-masing aspek. Berikut ini adalah data prestasi belajar siklus I. Tabel 32. Prestasi Belajar Siswa Siklus II No.
Nama Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT
Nilai Kognitif (3) 80 87 87 100 100 93 93 100 100 80 93 80 100 93 93 80 93 93
Nilai Afektif (1) 85 90 95 95 85 80 90 80 90 90 90 85 100 95 90 90 100 95
Nilai Psikomotorik (1) 70 90 75 90 85 70 95 100 65 75 95 75 85 80 75 80 95 85
Nilai Final 79 88 86 97 94 86 93 96 91 81 93 80 97 91 89 82 95 92
Ketuntasan (KKM=75) Ya Tidak √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19 TES 87 95 20 GAB 87 70 Jumlah 1820 1790 Nilai ratarata Persentase ketuntasan (KKM=75)
80 100 1665 89
87 86 1782
√ √ 20
100%
145
0
0%
Berdasarkan tabel rekapitulasi data prestasi belajar siswa siklus II di atas, terdapat 20 siswa (100%) mendapatkan nilai di atas KKM (75). Dari perhitungan tersebut, didapat nilai rata-rata prestasi belajar siswa kelas V adalah 89. 4.1.3.4 Refleksi Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan,
peneliti
bersama
guru
melakukan refleksi berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran yang terjadi pada siklus II pertemuan 1 dan pertemuan 2. a)
Proses Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II Dalam proses kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan. Pada tahap refleksi ini, peneliti menanyakan kelebihan dan kekurangan selama proses pembelajaran pada guru dan siswa. Kelebihan dan kekurangan tersebut, diantaranya: 1. Kelebihan -
Siswa lancar dalam menyanyikan lagu apersepsi ”Ayo Belajar Lagi” dengan menggunakan nada lagu “Pamanku Datang”.
-
Siswa terlihat fokus saat melakukan diskusi, sebab guru mewajibkan untuk menulis hasil diskusi pada buku catatan masing-masing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
-
146
Ketika diberi kesempatan untuk presentasi di depan kelas, ada beberapa siswa yang mengangkat tangan tanpa disuruh.
-
Semakin banyak siswa yang menanggapi tanya jawab dan presentasi siswa lain, hal ini berbeda dari siklus sebelumnya.
-
Siswa sangat senang dengan pemberian penghargaan untuk kelompok yang dapat bekerja sama dengan baik dan memiliki kemajuan pestasi belajar.
2. Kekurangan Pada saat pembagian kelompok, terdapat satu siswa perempuan yang marah-marah dengan memberikan alasan bahwa siswa tersebut sudah merasa bosan berada dalam satu kelompok bersama anggota temannya. Sebab pada pertemuan lalu, siswa perempuan tersebut dikatakan tidak mau diajak bekerja sama oleh teman laki-laki dalam satu kelompoknya, padahal siswa perempuan tersebut tidak merasa demikian. Namun, guru segera bertindak untuk mendamaikan siswa tersebut dan masalah dapat segera teratasi. b) Hasil Kegiatan Pembelajaran Menggunakan Model Kooperatif Teknik Jigsaw II Dari perencanaan awal, hasil siklus II yang mencakup minat belajar dan prestasi belajar siswa akan dibandingkan dengan hasil siklus I dan kriteria keberhasilan siklus II yang ditargetkan sebelumnya. Adapun perbandingan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
Tabel 33. Perbandingan Hasil Siklus II dengan Hasil Siklus I dan Target Keberhasilan Siklus II No.
Peubah
1.
Minat belajar siswa
2.
Prestasi belajar siswa
Indikator Rata-rata seluruh minat belajar siswa (pengamatan dan kuesioner) a) Rata-rata nilai ulangan (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) b) Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM
73
Target Akhir Siklus II 81
79
88
89
75%
90%
100%
Hasil Siklus I
Hasil Siklus II 89
Berdasarkan tabel perbandingan tersebut di atas, terlihat dengan jelas bahwa hasil minat belajar siswa siklus II sudah ada peningkatan dari siklus I dan telah melampaui target keberhasilan siklus II. Hasil minat belajar siswa dengan indikator rata-rata seluruh minat belajar siswa (pengamatan dan kuesioner) pada siklus I yaitu 73. Melalui kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II diharapkan dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu 81. Pada kenyataannya, rata-rata seluruh minat belajar siswa (pengamatan dan kuesioner) pada siklus II adalah 89. Hasil prestasi belajar siswa siklus II sudah ada peningkatan dari siklus I dan telah melampaui target keberhasilan siklus II. Hasil prestasi belajar siswa dengan indikator rata-rata nilai ulangan (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) pada siklus I yaitu 79. Melalui kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II diharapkan dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
melampaui target yang ditetapkan yaitu 88. Pada kenyataannya, rata-rata nilai ulangan (aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik) pada siklus II adalah 89. Sedangkan untuk hasil prestasi belajar siswa dengan indikator persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus I yaitu 75%. Melalui kegiatan pembelajaran siklus II menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II diharapkan dapat melampaui target yang ditetapkan yaitu 90%. Pada kenyataannya, persentase jumlah siswa yang mencapai KKM pada siklus II adalah 100%. Berdasarkan refleksi yang berkaitan dengan proses dan hasil kegiatan pembelajaran menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw IIdapat disimpulkan bahwa secara umum proses pembelajaran siklus II sudah berjalan sangat baik dan dapat dikatakan berhasil. Perbaikan atas kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus I sudah terjadi, serta peningkatan yang diharapkan juga sudah terlihat lebih signifikan melalui kegiatan pembelajaran siklus II. Peningkatan minat belajar dan prestasi belajar IPS pada materi “Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan” benar-benar karena dipengaruhi penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II. Berdasarkan pencapaian tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II. 4.2
Pembahasan Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas, maka rancangan penelitian
ini berupa siklus yang secara garis besar terdiri dari empat bagian, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan (pengamatan), dan refleksi. Berkaitan dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
pengertian tersebut, penelitian yang dilaksanakan di kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu ini terdiri dari dua siklus. Dimana kegiatan pembelajarannya bertujuan untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar melalui penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dalam pembelajaran IPS. Peneliti menggunakan dua variabel, yaitu: peningkatan minat belajar dan prestasi belajar. Pengambilan data untuk minat belajar menggunakan lembar pengamatan dan kuesioner, sedangkan pengambilan data untuk prestasi belajar menggunakan nilai kognitif, afektif, dan psikomotorik. 4.2.1 Minat Belajar Tabel 34. Rata-rata Minat Belajar Siswa No.
Nama
1 APR 2 PAU 3 AND 4 BEN 5 BER 6 GRA 7 JOH 8 LEO 9 LOU 10 MAU 11 PAL 12 PAS 13 RAD 14 SEB 15 YUS 16 IGN 17 YOS 18 OKT 19 TES 20 GAB Jumlah Nilai rata-rata
Kondisi Awal Nilai Kriteria 55 Rendah 62 Sedang 58 Sedang 66 Tinggi 68 Tinggi 64 Sedang 65 Sedang 53 Rendah 57 Sedang 60 Sedang 65 Sedang 55 Rendah 59 Sedang 63 Sedang 62 Sedang 59 Sedang 65 Sedang 63 Sedang 61 Sedang 62 Sedang 1271 61 (Sedang)
Siklus I Nilai Kriteria 65 Sedang 73 Tinggi 76 Tinggi 77 Tinggi 82 Sangat tinggi 72 Tinggi 72 Tinggi 76 Tinggi 65 Sedang 76 Tinggi 76 Tinggi 64 Sedang 72 Tinggi 77 Tinggi 70 Tinggi 72 Tinggi 78 Tinggi 72 Tinggi 73 Tinggi 75 Tinggi 1457 73 (Tinggi)
Siklus II Nilai Kriteria 88 Sangat tinggi 88 Sangat tinggi 85 Sangat tinggi 92 Sangat tinggi 93 Sangat tinggi 85 Sangat tinggi 92 Sangat tinggi 92 Sangat tinggi 88 Sangat tinggi 85 Sangat tinggi 91 Sangat tinggi 87 Sangat tinggi 94 Sangat tinggi 93 Sangat tinggi 84 Sangat tinggi 88 Sangat tinggi 99 Sangat tinggi 90 Sangat tinggi 87 Sangat tinggi 87 Sangat tinggi 1783 89 (Sangat tinggi)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
Secara lebih jelas, peningkatan minat belajar siswa dapat dilihat pada grafik berikut: PENINGKATAN MINAT BELAJAR 100 80 61
7173 61
89 81 73
Kondisi Awal Target Akhir Siklus I
60 Hasil Siklus I 40 Target Akhir Siklus II 20 Hasil Siklus II 0 Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 3. Peningkatan Minat Belajar Berdasarkan analisis data minat belajar siswa yang direkap dalam tabel dan terlihat dengan jelas dalam grafik tersebut di atas, minat belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. Pada kondisi awal sebelum melakukan penelitian menggunakan pembelajaran model kooperatif Jigsaw II nilai rata-rata minat belajar siswa kelas V adalah 61 dan berdasarkan tabel pedoman rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori sedang, dimana jumlah siswa pada kondisi awal yang termasuk dalam kategori rendah ada 3 siswa (15%), kategori sedang ada 15 siswa (75%), dan kategori tinggi ada 2 siswa (10%). Setelah dilakukan tindakan pada siklus I menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II terjadi peningkatan minat belajar siswa dari sebelumnya, yaitu nilai rata-rata minat belajar siswa kelas V sebesar 73 dan berdasarkan tabel pedoman rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
tinggi, dimana jumlah siswa pada siklus I yang termasuk dalam kategori sedang ada 3 siswa (15%), kategori tinggi ada 16 (80%), dan kategori sangat tinggi ada 1 siswa (5%). Dengan nilai rata-rata minat belajar siswa pada siklus I sebesar 73 menunjukkan sudah tercapainya target keberhasilan, dimana target keberhasilan yang ditentukan sebelumnya adalah sebesar 71. Berkaitan dengan hasil tersebut, peneliti masih ingin memantabkan minat belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Untuk itu peneliti melanjutkan penelitian dengan istilah siklus II. Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model koperatif teknik Jigsaw II. Terjadi peningkatan minat belajar siswa dari sebelumnya, yaitu nilai rata-rata minat belajar siswa kelas V sebesar 89 dan berdasarkan tabel pedoman rata-rata minat belajar siswa termasuk dalam kategori sangat tinggi, dimana jumlah siswa pada siklus II yang termasuk dalam kategori sangat tinggi ada 20 siswa (100%). Dengan rata-rata minat belajar siswa pada siklus II sebesar 89 menunjukkan sudah tercapainya target keberhasilan, dimana target keberhasilan yang ditentukan sebelumnya adalah sebesar 81. Berdasarkan pencapaian minat belajar siswa tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II yang tepat dan sesuai dengan langkahlangkahnya dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis tentang penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II mampu meningkatkan minat belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
4.2.2 Prestasi Belajar Tabel 35. Hasil Rekap Nilai Ulangan Siswa Kelas V No.
Nama
1 APR 2 PAU 3 AND 4 BEN 5 BER 6 GRA 7 JOH 8 LEO 9 LOU 10 MAU 11 PAL 12 PAS 13 RAD 14 SEB 15 YUS 16 IGN 17 YOS 18 OKT 19 TES 20 GAB Jumlah Nilai rata-rata Nilai di atas KKM (75)
Kondisi Awal (Ratarata)
Nilai 62 77 77 86 93 84 94 83 78 73 85 50 93 90 83 55 82 83 77 72 1578
63 36%
Setelah Tindakan Siklus I Siklus II Ketuntasan Ketuntasan Nilai Ya Tidak Ya Tidak √ 79 √ √ 88 √ √ 86 √ √ 97 √ √ 94 √ √ 86 √ √ 93 √ √ 96 √ √ 91 √ √ 81 √ √ 93 √ √ 80 √ √ 97 √ √ 91 √ √ 89 √ √ 82 √ √ 95 √ √ 92 √ √ 87 √ √ 86 √ 15 5 1782 20 0 79 89 75%
100%
Secara lebih jelas, peningkatan prestasi belajar siswa dan peningkatan jumlah siswa yang mencapai KKM dapat dilihat pada grafik berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR 100 90
7879
80 70
63
8889 79
Kondisi Awal Target Akhir Siklus I
63
60 50
Hasil Siklus I
40 30
Target Akhir Siklus II
20 10
Siklus II
0 Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 4. Peningkatan Prestasi Belajar
PENINGKATAN JUMLAH SISWA YANG MENCAPAI KKM 120%
Kondisi Awal 100% 90%
100% 75% 70%
80%
75%
Hasil Siklus I
60% 40%
Target Akhir Siklus I
36%
36% Target Akhir Siklus II
20% Hasil Siklus II 0% Kondisi Awal
Siklus I
Siklus II
Gambar 5. Peningkatan Jumlah Siswa yang Mencapai KKM
Berdasarkan analisis data prestasi belajar siswa yang direkap dalam tabel dan terlihat dengan jelas dalam grafik tersebut di atas, nilai rata-rata prestasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
belajar siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II. KKM untuk mata pelajaran IPS di SD Pangudi Luhur Sedayu adalah 75, jadi siswa dinyatakan tuntas dalam mempelajari materi IPS jika nilai ulangan minimal sudah mencapai 75. Pada kondisi awal sebelum melakukan penelitian menggunakan pembelajaran model kooperatif Jigsaw II, peneliti memakai nilai ulangan siswa kelas V pada tahun ajaran 2011/2012 dengan materi pokok yang sama dalam penelitian ini yaitu menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan sebagai data kondisi awal. Rata-rata nilai ulangan pada kondisi awal tersebut adalah 63, dimana dari jumlah 28 siswa, tiga siswa mendapat nilai 40, tiga siswa mendapat nilai 45, empat siswa mendapat nilai 50, tiga siswa mendapat nilai 55, dua siswa mendapat nilai 60, dua siswa mendapat nilai 65, satu siswa mendapat nilai 70, dua siswa mendapat nilai 75, tiga siswa mendapat nilai 80, tiga siswa mendapat nilai 85, dan dua siswa mendapat nilai 90. Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ada 10 siswa (36%) dan yang mendapatkan nilai di bawah KKM ada 18 siswa (64%). Setelah dilakukan tindakan pada siklus I menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II, prestasi belajar dihitung dengan rata-rata perolehan nilai kognitif, nilai afektif, dan nilai psikomotorik. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I tersebut adalah 79, dimana dari jumlah 20 siswa, satu siswa mendapat nilai 40, satu siswa mendapat nilai 47, satu siswa mendapat nilai 60, satu siswa mendapat nilai 67, satu siswa mendapat nilai 73, lima siswa mendapat nilai 80, enam siswa mendapat nilai 93, dan empat siswa mendapat nilai 100. Siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM ada 15 siswa (75%) dan yang mendapatkan nilai di bawah KKM ada 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
siswa (15%). Dengan nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus I sebesar 82 dan nilai siswa yang di atas KKM ada 15 siswa (75%) menunjukkan sudah tercapainya target keberhasilan. Target keberhasilan untuk nilai rata-rata yang ditentukan sebelumnya adalah sebesar 78 dan nilai siswa yang di atas KKM ada 14 siswa (70%). Berkaitan dengan hasil tersebut, peneliti masih ingin memantabkan hasil prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Untuk itu peneliti melanjutkan penelitian dengan istilah siklus II. Pada siklus II ini dilakukan pembelajaran yang sama yaitu menggunakan model koperatif teknik Jigsaw II. Terjadi peningkatan nilai rata-rata prestasi belajar siswa dari sebelumnya, dengan materi pokok yang sama. Nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus II tersebut adalah 90, dimana dari jumlah 20 siswa, lima siswa mendapat nilai 80, empat siswa mendapat nilai 86, tujuh siswa mendapat nilai 93, dan empat siswa mendapat nilai 100. Semua siswa 100% mendapatkan nilai di atas KKM. Dengan nilai rata-rata prestasi belajar siswa pada siklus II sebesar 90 dan semua nilai siswa 100% di atas KKM menunjukkan sudah tercapainya target keberhasilan. Target keberhasilan untuk nilai rata-rata yang ditentukan sebelumnya adalah sebesar 88 dan nilai siswa yang di atas KKM ada 18 dari 20 siswa (90%). Berdasarkan pencapaian nilai ulangan tersebut, maka penelitian ini dihentikan sampai siklus II. Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II yang tepat dan sesuai dengan langkahlangkahnya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu. Dengan demikian, penelitian ini membuktikan bahwa hipotesis tentang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II mampu meningkatkan prestasi belajar siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II pada mata pelajaran IPS tentang materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013 ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) pemberian materi secara keseluruhan. b) pembentukan kelompok asal yang terdiri dari 5 ahli. c) pemberian tugas terhadap tiap-tiap ahli. d) diskusi membahas tugas dalam kelompok ahli. e) ahli melaporkan hasil diskusi pada kelompok asal. f) kelompok asal mempresentasikan dalam pleno. g) evaluasi individual. h) pemberian penghargaan (reward). 5.1.2 Penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkan minat belajar IPS tentang materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dari minat belajar siswa yang mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II, serta telah melampaui target keberhasilan. Kondisi awal rata-rata minat belajar sebesar 61 dan termasuk kategori minat sedang. Pada siklus I rata-rata minat belajar sebesar
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
73 dan termasuk dalam kategori minat belajar tinggi. Pada siklus II skor rata-rata minat belajar sebesar 89 dan termasuk dalam kategori minat belajar sangat tinggi. 5.1.3 Penerapan model kooperatif teknik Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar IPS tentang materi menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan siswa kelas V SD Pangudi Luhur Sedayu semester genap tahun pelajaran 2012/2013. Hal ini terbukti dari hasil nilai ulangan siswa mengalami peningkatan dari kondisi awal, siklus I, dan siklus II, serta telah melampaui target keberhasilan. Kondisi awal rata-rata prestasi belajar sebesar 63 dan terdapat 10 siswa (36%) yang nilainya diatas KKM (75). Pada siklus I ratarata prstasi belajar sebesar 79 dan terdapat 15 siswa (75%) yang nilainya diatas KKM. Pada siklus II rata-rata prestasi belajar sebesar 89 dan terdapat 20 siswa (100%) yang nilainya diatas KKM. 5.2
Saran Sehubungan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan ini, ada beberapa
saran yang dapat menjadi bahan yang perlu dipertimbangkan untuk kemajuan belajar di SD Pangudi Luhur Sedayu, khususnya penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw II dalam upaya meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS. 5.2.1 Bagi Sekolah Kepala sekolah diharapkan selalu menyarankan kepada guru untuk menggunakan model-model pembelajaran yang inovatif dalam mengajar. Hal tersebut supaya memancing keaktifan dan kreatifitas dari siswa yang dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
159
meningkatkan minat belajar dan prestasi belajar siswa. Salah satunya dengan menggunakan model kooperatif teknik Jigsaw II. 5.2.2 Bagi Guru Guru diharapkan lebih berinisiatif untuk menggunakan berbagai macam model pembelajaran dalam kegiatan pembelajaran di kelas, terutama model kooperatif teknik Jigsaw II. 5.2.3 Bagi Peneliti lain Peneliti lain yang ingin melanjutkan penelitian tentang model kooperatif teknik Jigsaw II diharapkan agar dapat menerapkan model pembelajaran ini pada mata pelajaran IPS maupun mata pelajaran lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
160
DAFTAR PUSTAKA Adheyanto, Nicodemus Yordan. 2012. Peningkatan Sikap, Minat, dan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Pedagogi Reflektif pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Kanisius Gayam Semester Genap tahun ajaran 2010/2011(skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. ________________. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Azwar, Saifuddin. 2009. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Darsono, Max. dkk. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Depdiknas. 2006. Tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Depdiknas Djahiri, A. K. dan Ma’mun, F. 1978. Pengajaran Studi Sosial/IPS. Bandung: LPPP-IPS; FKIS IKIP Bandung. Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rieneka Cipta. Djayadisastra, Yusuf. 1989. Psikologi Perkembangan. Bandung: BPGT Dwiyatno.
2009.
Model
Pembelajaran
Kooperatif
Tipe
Jigsaw
untuk
Meningkatkan Minat dan Kemampuan Mendeskripsikan Materi Fluida dalam Pelajaran Fisika bagi Siswa Kelas XI IPA-1 SMA Negeri 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
161
Purworejo. Dalam Jurnal Kependidikan Dasar, Volume 1, Nomor 2, Februari 2011 Ermawati, Nani. 2011. Peningkatan Hasil Belajar IPS Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Kelas V SD Negeri 01 Bedana Kabupaten Banjarnegara. Dalam Jurnal ISSN: 1979-6161, Vol 2 No. 3 Mei 2009. Huda, Miftahul. 2012. Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isnandar, Ujang. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Materi Perjuangan dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia pada Siswa kelas VB SD Karitas Ngaglik Yogyakarta Tahun pelajaran 2011/2012 (skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional: Balai Pustaka Karli. H dan Margaretha Sri Yuliariatiningsih. 2002. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (Model-model Pembelajaran). Bandung: Bina Media Informasi. Kasbolah E. S, Kasihani. 2001. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Universitas Negeri Malang. Kristiyanti, H. Novi. 2010. Metode Pembelajaran Koopertif Tipe Jigsaw II Meningkatkan Keterlibatan dan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
Bangun Datar di Kelas V SD Negeri KadisoboI (skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Lie, Anita. (2003). Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia. Masidjo, Ign. 1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Mulyati. 2005. Psikologi Belajar. Yogyakarta: C.V Andi Offset. Purnomo, Joko. 2012. Peningkatan Minat dan Prestasi Belajar Menggunakan Metode Eksperimen pada Materi Sifat-sifat Cahaya Siswa Kelas V SD Negeri
1
Bakung,
Klaten
Semester
Genap
Tahun
Pelajaran
2011/2012(skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Rismiati, Catur dan Susento. 2007. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together untuk Meningkatkan Kualitas Proses dan Hasil Belajar Matematika Ekonomi(skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma. Rusman. 2011. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: kencana. Sanjaya, Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. Sapriya. 2009. Pendidikan IPS: Konsep dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
Sardiman 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali. Sharan, Slamo. 2012. The Handbook of Cooperative Learning. Yogyakarta: Familia Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2010. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. ______. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Slavin, Robert E. 2005. Cooperative Learning (Teori, Riset, dan Praktik). Bandung: Nusa Media. Solihatin, Etin dan Raharjo. 2008. Cooperative Learning, Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Sodhiq, Dwi Fibrian Fajar. (2010). Peningkatan Prestasi Belajar Menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas V SD N Tidar Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010 (skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Sugiyanto. 2009. Model-model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: ALFABETA. Sukmadinata, Nana Syaodih. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sulistyowati,
Sofchah.
2001. Cara
Belajar
Yang
Efektif
164
dan
Efisien. Pekalongan: Cinta Ilmu Pekalongan Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pelajar Pustaka. Surapranata, Sumarna. 2004. Analisis, Validitas, Reliabilitas, dan Interpretasi Hasil Tes: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: Remaja Rosadakarya. Suryabrata, Sumadi. 2002. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Susanto, Yohanes Haris. 2010. Peningkatan Prestasi Belajar menggunakan Model Cooperative Learning Teknik Jigsaw dalam Mata Pelajaran IPS Siswa Kelas IV SD Kanisius Gowongan Tahun Pelajaran 2009/2010 (skripsi tidak diterbitkan). Yogyakarta: Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Syah, Muhibbin. 2008. Psikologi Penididkan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Taufani. 2008. Menginstal Minat Baca Siswa. Bandung: Globalindo Universal Multikreasi Tidjan. 1976. Meningkatkan Minat Membaca. Jakarta: Pustaka Hidayah. Tim Penyusun kamus pusat bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Trianto. 2010. Mendesain Model-model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana. Winkel, W.S. 2004. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
165
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
166
Lampiran 1 SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah:SD Pangudi Luhur Sedayu Mata Pelajaran:Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Kelas/Semester:V/2 Standar Kompetensi :
2.
Menghargai
peranan
tokoh
pejuang
dan
masyarakat
dalam
mempersiapkan
dan
mempertahankankemerdekaan Indonesia KOMPETENS I DASAR
2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan.
MATERI POKOK
KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. 1. Siswa Perjuanga mempelajari n para materi secara tokoh keseluruhan dalam mengenai memperta perjuangan para hankan tokoh dalam kemerdemempertahankan kaan kemerdekaan. Indonesia Hal ini bisa secara dilakukan dengan fisik. bimbingan guru 2. Perjuanga supaya siswa
INDIKATOR PEMBELAJARAN
1. Kognitif Menjelaskan latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan
JENIS PENILAIAN TEKNIK
BENTUK
Tes tertulis
Pilihan P ganda
CONTOH INSTRUMEN
1. Tindakan
pembumihangusan kota Bandung bagian selatan memunculkan sebutan Bandung .... a. Membara b. Lautan
SUMBER DAN MEDIA BELAJAR
ALOKASI WAKTU
8 x 35 Buku: 1. Depdiknas. menit 2007. (4 x Kurikulum pertemuan) Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BP. Cipta Jaya. 2. Nurhadi dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
n para dapat membuat tokoh pemetaan dalam mengenai materi memperta yang akan hankan dipelajari. kemerde- 2. Siswa dibagi kaan dalam kelompok Indonesia yang heterogen. secara 3. Setiap kelompok diplomasi. mendapat lembar 3. Mengharkerja siswa gai (LKS) untuk perjungan dibahas bersama para tokoh anggota kemerdekelompoknya. kaan 4. Siswa dalam Indonesia. kelompok mendapat tugas satu soal untuk dipelajari lebih dalam. 5. Siswa yang mendapat nomor soal sama, berkumpul menjadi satu kelompok untuk saling bertukar
mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. Menjelaskan kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi.
Api Hartitik c. Merah Fitria Putih Rahmawati d. Merdeka . 2009. 2. Pada saat Mengenal perundingLingkungan an Sekitar. Linggarjati, Jakarta: delegasi Pusat Indonesia Perbukuan diwakili oleh Depdiknas. .... 3. Sri a. Sutan MulyaningSyahrir sih dan b. Moh. Tuju Hatta Widodo. c. Ir. 2009. Ilmu Soekarno Pengetahud. Mr. Amir an Sosial. SyarifudJakarta: din Pusat Perbukuan Depdiknas. Media: 1. Name tag (nama anggota kelompok)
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pendapat Menjelaskan isi mengenai soal perjanjian atau yang hasil perundingan dipelajarinya. yang terjadi 6. Siswa kembali ke dalam perjuangan kelompok mempertahankan pertama untuk kemerdekaan saling Indonesia secara menjelaskan diplomasi. tambahan Menjelaskan cara pengetahuan menghargai yang didapatnya. perjuangan para 7. Masing-masing tokoh kelompok kemerdekaan melakukan Indonesia. presentasi. 2. Afektif 8. Siswa bersama 1. Menunjukkan guru membahas rasa senang bersama soal terhadap pelajaran pada lembar kerja IPS. siswa (LKS). 2. Menunjukkan 9. Siswa perhatian dalam mengumpulkan belajar IPS. catatan 3. Psikomotorik rangkuman 3. Menunjukkan presentasi. kemauan untuk 10. Siswa mengembangkan mengerjakan soal penguasaan
168
. 2. Modul. 3. Soal pre test 4. Lembar kerja siswa (LKS) 5. Kartu clue 6. Soal post test
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
evaluasi secara individual (tertulis).
169
terhadap materi IPS. 4. Menunjukkan keterlibatan dalam belajar.
Sedayu, 21 maret 2013 Mengetahui,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
170
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Satuan Pendidikan : SD Pangudi Luhur Sedayu
I.
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Rabu-Kamis, 20-21 Maret 2013
Waktu
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
II.
Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
III.
Indikator Kognitif 1. Menjelaskan latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. 2.
Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik.
3.
Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik.
Afektif 1.
Menunjukkan rasa senang terhadap pelajaran IPS.
2.
Menunjukkan perhatian dalam belajar IPS.
Psikomotorik 1.
Menunjukkan kemauan untuk mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
IV.
171
Menunjukkan keterlibatan dalam belajar IPS.
Tujuan Pembelajaran Kognitif 1.
Siswa mampu menjelaskan latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
2.
Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
3.
Siswa mampu menjelaskan rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
Afektif 3.
Siswa mampu menunjukkan rasa senang terhadap pelajaran IPS melalui kegiatan pembelajaran.
4.
Siswa mampu menunjukkan perhatian dalam belajar IPS melalui kegiatan pembelajaran.
Psikomotorik 5.
Siswa mampu menunjukkan kemauan untuk mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS melalui kegiatan pembelajaran.
6.
Siswa mampu menunjukkan keterlibatan dalam belajar IPS melalui kegiatan pembelajaran.
V.
Materi Pembelajaran Perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik, yang meliputi : a.
Pertempuran di Surabaya (10 November 1945)
b.
Palagan Ambarawa (21 November 1945)
c.
Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
d.
Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
VI.
Pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945)
Model dan Metode Pembelajaran a.
Model Pembelajaran
b.
VII.
172
Kooperatif teknik Jigsaw II
Metode Pembelajaran
Tanya jawab
Ceramah
Diskusi kelompok
Penugasan
Presentasi
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Metode
Waktu
Pertemuan I 1.
Kegiatan Awal - Guru menyapa siswa dengan salam dan menanyakan kabar. - Siswa membuka pelajaran dengan membuat tanda salib. - Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Ayo Belajar” dengan nada lagu “Naiknaik ke Puncak Gunung”.
Ayo kawan kita bersama pelajari IPS Peristiwa perjuangan tentang perang daerah Surabaya, Medan area Bandung lautan api..i..i… Ambarawa dan di Semarang
10 menit
- Tanya jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
173
Mari kita hargai…
- Guru menghubungkan kata-kata dalam lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari. - Siswa dibimbing guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini 2.
50 menit
Kegiatan Inti
- Tanya jawab
Eksplorasi - Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai arti perjuangan
- Ceramah - Diskusi
mempertahankan kemerdekaan Indonesia
dalam
secara fisik.
kelompok
- Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Penugasan
yang disertai tanya jawab mengenai
- Presentasi
materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini sebagai pengenalan istilah-istilah yang berkaitan dengan materi ajar. Elaborasi - Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok heterogen yang beranggotakan 5 orang siswa. Pembagian anggota kelompok ini berdasarkan catatan yang dibuat peneliti berdasarkan bantuan guru kelas pada tahap persiapan. Kelompok ini disebut kelompok asal. Kelompok asal A
Kelompok asal B
12345
12345
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok asal C
Kelompok asal D
12345
12345
- Setiap siswa mendapatkan modul pembelajaran mengenai perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. - Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa (LKS). Jumlah soal yang tertera pada lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan jumlah anggota setiap kelompok. - Dalam pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari bersama ialah: a. Menjelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran di Surabaya (10 November 1945). b. Menjelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran di Ambarawa (15 Desember 1945). c. Menjelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Medan Area (10 Desember 1945). d. Menjelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946).
174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e. Menjelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945). - Dalam kelompok, siswa mencari jawaban dari soal-soal tersebut. - Siswa melakukan pembagian soal. Setiap siswa mendapat satu soal yang berbeda dari teman dalam kelompoknya. Pembagian tugas dapat dilakukan dengan kesepakatan siswa di dalam kelompok atau dengan bantuan guru. - Setelah dirasa cukup dengan pengaturan waktu yang sesuai, guru membimbing siswa untuk berkumpul menjadi satu kelompok berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam kelompok ahli ialah setiap siswa menjelaskan jawaban yang didapat pada saat berada di kelompok asal, saling melengkapi penjelasan yang didengar dari penjelasan temannya, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya saat kembali dalam kelompok asal.
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok ahli 1
Kelompok ahli 2
1 1111
2 2 2 22
Kelompok ahli 3
Kelompok ahli 4
33333
44444
Kelompok ahli 5 55555
- Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli), siswa diminta untuk kembali berkumpul bersama kelompok semula (kelompok asal) untuk menyampaikan hasil dari diskusi yang dilakukan dalam kelompok ahli. Kegiatan ini dilakukan setiap siswa secara bergiliran dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Konfirmasi - Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok asal), perwakilan siswa dalam setiap kelompok melakukan presentasi atau dapat dilakukan dengan mengundi salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. - Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil diskusi yang dipresentasikan oleh
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
177
temannya di depan kelas. - Siswa menanyakan hal-hal yang belum begitu dipahami oleh siswa mengenai pembahasan latar belakang dan tokohtokoh yang berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. - Guru memberikan penguatan mengenai pembelajaran pada hari ini. - Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi yang dibuat siswa. 3.
Kegiatan Akhir
10 menit
- Siswa menyimpulkan kegiatan
- Tanya jawab - Ceramah
pembelajaran.
- Penugasan
- Siswa dan guru bertanya jawab mengenai apa saja yang telah dipelajari bersama pada hari ini. - Siswa diberi pekerjaan rumah (PR) untuk mempelajari materi berikutnya yaitu mengenai rangkaian peristiwa terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. - Siswa menutup pelajaran dengan membuat tanda salib. Pertemuan II 1.
Kegiatan Awal - Guru menyapa siswa dengan salam dan menanyakan kabar. -
Siswa membuka pelajaran dengan membuat tanda salib. - Siswa bersama guru menyanyikan lagi
10 menit
- Tanya jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
178
lagu “Ayo Belajar” dengan nada lagu “Naik-naik ke Puncak Gunung”. -
Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai pengantar untuk menuju materi berikutnya.
- Siswa dibimbing guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini 2.
50 menit
Kegiatan Inti
- Tanya jawab
Eksplorasi - Siswa memperhatikan penjelasan guru
- Ceramah
yang disertai tanya jawab mengenai
- Diskusi
materi yang akan dipelajari. Elaborasi
kelompok
- Siswa berkumpul menjadi satu kelompok bersama anggota kelompok pada pertemuan sebelumnya.
Kelompok asal A 12345
Kelompok asal C 12345
dalam
Kelompok asal B 12345
Kelompok asal D 12345
- Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa (LKS). - Dalam pertemuan kedua ini, materi yang akan dipelajari bersama ialah: a. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran di Surabaya (10
- Penugasan - Presentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
November 1945). b. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran di Ambarawa (15 Desember 1945). c. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Medan Area (10 Desember 1945). d. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946). e. Menjelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945). - Dalam kelompok, siswa mencari jawaban dari soal-soal tersebut. - Siswa melakukan pembagian soal. Setiap siswa mendapat satu soal yang berbeda dari teman dalam kelompoknya. Pembagian tugas dapat dilakukan dengan kesepakatan siswa di dalam kelompok atau dengan bantuan guru. - Setelah dirasa cukup dengan pengaturan waktu yang sesuai, guru membimbing siswa untuk berkumpul menjadi satu kelompok berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam kelompok ahli ialah setiap siswa menjelaskan jawaban
179
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
yang didapat pada saat berada di kelompok asal, saling melengkapi penjelasan yang didengar dari penjelasan temannya, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya saat kembali dalam kelompok asal.
Kelompok ahli 1
Kelompok ahli 2
1 1111
2 2 2 22
Kelompok ahli 3
Kelompok ahli 4
33333
44444
Kelompok ahli 5 55555
- Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli), siswa diminta untuk kembali berkumpul bersama kelompok semula (kelompok asal) untuk menyampaikan hasil dari diskusi yang dilakukan dalam kelompok ahli. Kegiatan ini dilakukan setiap siswa secara bergiliran dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Konfirmasi - Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok asal), perwakilan siswa dalam setiap kelompok melakukan presentasi
180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
181
atau dapat dilakukan dengan mengundi salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. - Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil diskusi yang dipresentasikan oleh temannya di depan kelas. - Siswa menanyakan hal-hal yang belum begitu dipahami oleh siswa mengenai pembahasan rangkaian peristiwa dalam pertempuranmempertahankan kemerdekaan Indonesia. - Guru memberikan penguatan mengenai pembelajaran pada hari ini. - Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi yang dibuat siswa. - Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Soal evaluasi ini mencakup materi pembahasan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua (hari ini) 3.
Kegiatan Akhir - Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran - Siswa dan guru bertanya jawab mengenai apa saja yang telah dipelajari bersama pada hari ini - Kelompok siswa mendapatkan penghargaan sesuai dengan penilaian guru.
10 menit
- Tanya jawab - Ceramah - Penugasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
182
- Siswa menutup pelajaran dengan membuat tanda salib.
VIII. Penilaian
IX.
a.
Prosedur: proses dan post test
b.
Jenis tagihan: tes dan non-tes
c.
Teknik penilaian: tes tertulis
d.
Bentuk instrumen: pilihan ganda (terlampir)
e.
Skor penilaian: terlampir
Sumber dan Media Pembelajaran a. Sumber Pembelajaran - Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BP. Cipta Jaya. - Nurhadi dan Hartitik Fitria Rahmawati. 2009. Mengenal Lingkungan Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. - Sri Mulyaningsih dan Tuju Widodo. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. b. Media Pembelajaran 1. Name tag (nama anggota kelompok) 2. Modul perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik. 3. Lembar kerja siswa (LKS) 4. Kartu clue 5. Soal evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
183
Sedayu, 21 Maret 2013
Mengetahui,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
184
Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SD Pangudi Luhur Sedayu
I.
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas / Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Selasa-Rabu, 26-27 Maret 2013
Waktu
: 4 x 35 menit (2 x pertemuan)
Standar Kompetensi 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
II.
Kompetensi Dasar 2.4 Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan
III.
Indikator Kognitif 1. Menjelaskan kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. 2.
Menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi.
3.
Menjelaskan isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi.
4.
Menjelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia.
Afektif 1.
Menunjukkan rasa senang terhadap pelajaran IPS.
2.
Menunjukkan perhatian dalam belajar IPS.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
185
Psikomotorik 1.
Menunjukkan kemauan untuk mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS.
2.
IV.
Menunjukkan keterlibatan dalam belajar IPS.
Tujuan Pembelajaran Kognitif 1. Siswa mampu menjelaskan kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok. 2.
Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
3.
Siswa mampu menjelaskan isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
4.
Siswa mampu menjelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia melalui diskusi kelompok.
Afektif 1.
Siswa mampu menunjukkan rasa senang terhadap pelajaran IPS melalui kegiatan pembelajaran.
2.
Siswa mampu menunjukkan perhatian dalam belajar IPS melalui kegiatan pembelajaran.
Psikomotorik 1.
Siswa mampu menunjukkan kemauan untuk mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS melalui kegiatan pembelajaran.
2.
Siswa mampu menunjukkan keterlibatan dalam belajar IPS melalui kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
V.
186
Materi Pembelajaran -
Perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi, yang meliputi : a. Perundingan Linggarjati b. Agresi Militer I c. Perundingan Renville d. Perundingan Roem-Royen e. Konferensi Meja Bundar (KMB)
-
VI.
Menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia.
Model dan Metode Pembelajaran a. Model Pembelajaran
Kooperatif teknik Jigsaw II
b. Metode Pembelajaran
VII.
Tanya jawab
Ceramah
Diskusi kelompok
Penugasan
Presentasi
Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran No.
Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Metode
Waktu
Pertemuan I 1.
Kegiatan Awal - Guru menyapa siswa dengan salam dan menanyakan kabar. - Siswa membuka pelajaran dengan membuat tanda salib. -
Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Ayo Belajar Lagi” dengan nada
10 menit
- Tanya jawab
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
187
lagu “Pamanku Datang”. Kemarin aku belajar Peristiwa para pejuang Sekarang aku akan belajar tentang perjuangan diplomasi Ada KMB, Roem-royen, Renville Di Linggar jati pun ada… - Guru menghubungkan kata-kata dalam lagu tersebut dengan materi yang akan dipelajari. - Siswa dibimbing guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini 2.
Kegiatan Inti
50 menit
-
Eksplorasi - Siswa bersama guru melakukan tanya jawab mengenai arti perjuangan
jawab -
Ceramah
-
Diskusi
mempertahankan kemerdekaan
dalam
Indonesia secara diplomasi. - Siswa memperhatikan penjelasan guru yang disertai tanya jawab mengenai materi yang akan dipelajari. Kegiatan ini sebagai pengenalan istilah-istilah yang berkaitan dengan materi ajar. Elaborasi - Siswa dibagi dalam kelompokkelompok heterogen yang beranggotakan 5 orang siswa. Pembagian anggota kelompok ini berdasarkan catatan yang dibuat peneliti berdasarkan bantuan guru
Tanya
kelompok -
Penugasan
-
Presentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelas pada tahap persiapan. Kelompok ini disebut kelompok asal.
Kelompok asal A
Kelompok asal B
12345
12345
Kelompok asal C
Kelompok asal D
12345
12345
- Setiap siswa mendapatkan modul pembelajaran mengenai perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi dan menghargai perjungan para tokoh kemerdekaan Indonesia. - Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa (LKS). Jumlah soal yang tertera pada lembar kerja siswa (LKS) sesuai dengan jumlah anggota setiap kelompok. - Dalam pertemuan pertama ini, materi yang akan dipelajari bersama ialah: 1. Menjelaskan waktu dan tokohtokoh yang berperan dalam perundingan Linggarjati. 2. Menjelaskan waktu dan tokohtokoh yang berperan dalam Agresi Militer I. 3. Menjelaskan waktu dan tokohtokoh yang berperan dalam
188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
perundingan Renville. 4. Menjelaskan waktu dan tokohtokoh yang berperan dalam perundingan Roem-Royen. 5. Menjelaskan waktu dan tokohtokoh yang berperan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). - Dalam kelompok, siswa mencari jawaban dari soal-soal tersebut. - Siswa melakukan pembagian soal. Setiap siswa mendapat satu soal yang berbeda dari teman dalam kelompoknya. Pembagian tugas dapat dilakukan dengan kesepakatan siswa di dalam kelompok atau dengan bantuan guru. - Setelah dirasa cukup dengan pengaturan waktu yang sesuai, guru membimbing siswa untuk berkumpul menjadi satu kelompok berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam kelompok ahli ialah setiap siswa menjelaskan jawaban yang didapat pada saat berada di kelompok asal, saling melengkapi penjelasan yang didengar dari penjelasan temannya, serta menyusun rencana
189
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bagaimana menyampaikan kepada temannya saat kembali dalam kelompok asal.
Kelompok ahli 1
Kelompok ahli 2
1 1111
2 2 2 22
Kelompok ahli 3 33333
Kelompok ahli 4 44444
Kelompok ahli 5 55555
- Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli), siswa diminta untuk kembali berkumpul bersama kelompok semula (kelompok asal) untuk menyampaikan hasil dari diskusi yang dilakukan dalam kelompok ahli. Kegiatan ini dilakukan setiap siswa secara bergiliran dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Konfirmasi - Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok asal), perwakilan siswa dalam setiap kelompok melakukan presentasi atau dapat dilakukan dengan mengundi salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah
190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
191
dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. - Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil diskusi yang dipresentasikan oleh temannya di depan kelas. - Siswa menanyakan hal-hal yang belum begitu dipahami oleh siswa mengenai pembahasan kapan terjadinya dan tokoh-tokoh yang berperan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. - Guru memberikan penguatan mengenai pembelajaran pada hari ini. - Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi yang dibuat siswa. 3.
Kegiatan Akhir
10 menit
-
jawab
- Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran. - Siswa dan guru bertanya jawab mengenai apa saja yang telah dipelajari bersama pada hari ini. - Siswa diberi pekerjaan rumah (PR) untuk mempelajari materi berikutnya yaitu mengenai isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan berlanjut pada materi
Tanya
-
Ceramah
-
Penugasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
192
cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. - Siswa menutup pelajaran dengan membuat tanda salib. Pertemuan II 1.
Kegiatan Awal
10 menit
- Tanya
- Guru menyapa siswa dengan salam
jawab
dan menanyakan kabar. - Siswa membuka pelajaran dengan membuat tanda salib. - Siswa bersama guru menyanyikan lagi lagu “Ayo Belajar Lagi” dengan nada lagu “Pamanku Datang”. - Guru melakukan tanya jawab mengenai materi yang dipelajari pada pertemuan sebelumnya sebagai pengantar untuk menuju materi berikutnya. - Siswa dibimbing guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari ini 2.
Kegiatan Inti
50 menit
-
Tanya jawab
Eksplorasi - Siswa memperhatikan penjelasan guru
-
Ceramah
yang disertai tanya jawab mengenai
-
Diskusi
materi yang akan dipelajari.
dalam
Elaborasi - Siswa berkumpul menjadi satu kelompok bersama anggota kelompok pada pertemuan sebelumnya.
kelompok -
Penugasan
-
Presentasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kelompok asal A
Kelompok asal B
12345
Kelompok asal C
12345
Kelompok asal D
12345
12345
- Setiap kelompok mendapatkan lembar kerja siswa (LKS). - Dalam pertemuan kedua ini, materi yang akan dipelajari bersama ialah: a. Menjelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Linggarjati. b. Menjelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Renville. c. Menjelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan RoemRoyen. d. Menjelaskan isi perjanjian atau hasil dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). e. Menjelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. - Dalam kelompok, siswa mencari jawaban dari soal-soal tersebut. - Siswa melakukan pembagian soal. Setiap siswa mendapat satu soal yang berbeda dari teman dalam kelompoknya. Pembagian tugas dapat
193
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
dilakukan dengan kesepakatan siswa di dalam kelompok atau dengan bantuan guru. - Setelah dirasa cukup dengan pengaturan waktu yang sesuai, guru membimbing siswa untuk berkumpul menjadi satu kelompok berdasarkan nomor soal yang sama. Kelompok ini disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama. Kegiatan yang dapat dilakukan dalam kelompok ahli ialah setiap siswa menjelaskan jawaban yang didapat pada saat berada di kelompok asal, saling melengkapi penjelasan yang didengar dari penjelasan temannya, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya saat kembali dalam kelompok asal.
Kelompok ahli 1
Kelompok ahli 2
1 1111
2 2 2 22
Kelompok ahli 3 33333
Kelompok ahli 5 55555
Kelompok ahli 4 44444
194
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
- Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok ahli), siswa diminta untuk kembali berkumpul bersama kelompok semula (kelompok asal) untuk menyampaikan hasil dari diskusi yang dilakukan dalam kelompok ahli. Kegiatan ini dilakukan setiap siswa secara bergiliran dari soal nomor 1 sampai soal nomor 5. Konfirmasi - Setelah siswa selesai berdiskusi (kelompok asal), perwakilan siswa dalam setiap kelompok melakukan presentasi atau dapat dilakukan dengan mengundi salah satu kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok yang telah dilakukan agar guru dapat menyamakan persepsi pada materi pembelajaran yang telah didiskusikan. - Siswa memberikan tanggapan mengenai hasil diskusi yang dipresentasikan oleh temannya di depan kelas. - Siswa menanyakan hal-hal yang belum begitu dipahami oleh siswa mengenai pembahasan isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mengenai cara menghargai perjuangan para
195
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
196
tokoh kemerdekaan Indonesia. - Guru memberikan penguatan mengenai pembelajaran pada hari ini. - Siswa mengumpulkan catatan rangkuman presentasi yang dibuat siswa. - Siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu. Soal evaluasi ini mencakup materi pembahasan pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua (hari ini) 3.
Kegiatan Akhir
10 menit
-
- Siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran - Siswa dan guru bertanya jawab mengenai apa saja yang telah dipelajari bersama pada hari ini - Kelompok siswa mendapatkan penghargaan sesuai dengan penilaian guru. - Siswa menutup pelajaran dengan membuat tanda salib.
VIII. Penilaian a.
Prosedur: proses dan post test
b.
Jenis tagihan: tes dan non-tes
c.
Teknik penilaian: tes tertulis
d.
Bentuk instrumen: soal pilihan ganda (terlampir)
e.
Skor penilaian: terlampir
Tanya jawab
-
Ceramah
-
Penugasan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
IX.
197
Sumber dan Media Pembelajaran a. Sumber Pembelajaran - Depdiknas. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BP. Cipta Jaya. - Nurhadi dan Hartitik Fitria Rahmawati. 2009. Mengenal Lingkungan Sekitar. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. - Sri Mulyaningsih dan Tuju Widodo. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas. b. Media Pembelajaran 1. Name tag (nama anggota kelompok). 2. Modul perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi dan menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. 3. Lembar kerja siswa (LKS) 4. Kartu clue 5. Soal evaluasi
Sedayu, 27 Maret 2013
Mengetahui,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3
198
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia secara Fisik
1. Pertempuran di Surabaya (10 November 1945) Perlawanan rakyat terhadap Sekutu terjadi di mana-mana, termasuk di Surabaya. Kejadian bermula sejak tentara Sekutu mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Pasukan Sekutu dipimpin oleh Jenderal A.W.S. Mallaby. Awalnya, kedatangan mereka disambut baik oleh rakyat. Kedatangan Sekutu hanya untuk membebaskan tawanan perang dan melucuti senjata Jepang. Pada tanggal 26 Oktober 1945, tentara
Inggris
menyerbu
penjara
Kalisosok,
Surabaya.
Penyerbuan itu di bawah pimpinan Kapten Shaw. Bahkan, tentara Inggris memasuki kota Surabaya tanpa izin. Selain itu, Nama
:
No. absen
:
mereka menduduki beberapa gedung secara paksa. Tindakan-tindakan pasukan Sekutu menimbulkan kemarahan dan kebencian rakyat. Rakyat bangkit dan mengadakan
Kelas V Semester 2
perlawanan terhadap Sekutu. Terjadilah pertempuran hebat.
SD Pangudi Luhur Sedayu
Pada tanggal 28 Oktober 1945, pos-pos pasukan Sekutu diserang rakyat. Pada tanggal 29 Oktober 1945, para pemuda dapat merebut kembali tempat-tempat yang dikuasai Sekutu. Dalam keadaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199 terjepit, Sekutu meminta kepada pemerintah Indonesia untuk
Ultimatum tersebut tidak digubris oleh rakyat Surabaya.
menghentikan pertempuran. Presiden Soekarno dan Menteri
Sampai batas waktu yang ditentukan tidak seorang pun
Penerangan Amir Syarifuddin pun terbang ke Surabaya.
menyerahkan senjata kepada Inggris. Hal ini membuat Inggris
Presiden meminta kepada rakyat Surabaya untuk menghentikan
melaksanakan ultimatumnya dengan menggempur Surabaya. Di
serangan.
bawah pimpinan Bung Tomo, Sungkono, dan R.M. Suryo,
Pada tanggal 30 Oktober 1945 tercapailah kesepakatan antara
rakyat Surabaya menghadapi Sekutu. Pada tanggal 10 November
pemerintah Republik Indonesia dengan Sekutu. Sekutu berjanji
1945 pukul 10.00 pagi, terjadilah pertempuran besar. Sekutu
akan meninggalkan Surabaya. Namun, pasukan Sekutu kembali
menyerang Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara. Jumlah
tidak menepati janji. Akibatnya terjadi baku tembak lagi dengan
pasukan lebih dari 10.000 orang.
rakyat di dekat Jembatan Merah, Surabaya. Dalam peristiwa
Arek-arek
tersebut A.W.S. Mallaby tewas. Peristiwa tersebut membuat
mengadakan
terkejut dunia internasional. Pada tanggal 9 November 1945,
”Merdeka atau Mati!” dan ”Lebih baik mati daripada hidup
Inggris mengeluarkan ultimatum (ancaman). Isi ultimatum yaitu
dijajah”. Pertempuran berlangsung tidak seimbang, baik dari
”Semua
harus
segi peralatan maupun jumlah pasukan. Namun, rakyat Surabaya
menyerahkan senjatanya kepada Inggris selambat-lambatnya
tidak gentar dan terus memberikan perlawanan. Ribuan rakyat
pukul 06.00 tanggal 10 November 1945. Jika sampai batas
Surabaya menjadi korban dalam pertempuan tersebut. Untuk
waktunya tidak menyerahkan senjata, maka Surabaya akan kami
mengenang jasa atas kerberanian dan pengurbanan rakyat
serang dari darat, laut, dan udara”.
Surabaya, maka setiap tanggal 10 November diperingati sebagai
pimpinan
dan
para
pemuda
Indonesia
Hari Pahlawan.
Surabaya perlawanan.
dengan
semangat
Mereka
tinggi
meneriakkan
terus yel-yel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200 2. Palagan Ambarawa (21 November 1945) Pada tanggal 20 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Semarang
Soedirman menggunakan siasat gerilya. Pada tanggal 15 Desember 1945, TKR berhasil mengusir Sekutu. Dengan
dipimpin oleh Brigadir Jenderal Bethel. Tujuannya mengurus
peristiwa tersebut, maka setiap tangggal
tawanan perang dan tentara Jepang yang ada di Jawa Tengah.
diperingati
Sebagaimana kedatangannya di Surabaya, kedatangan Sekutu
pertempuran
sebagai
Hari
Ambarawa
Infanteri. didirikanlah
15 Desember
Untuk
mengenang
monumen
di Semarang juga disambut baik oleh rakyat. Akan tetapi,
Ambarawa.
setelah mengetahui Sekutu datang diboncengi oleh NICA, maka
3. Pertempuran Medan Area (10 Desember 1945)
Palagan
sikap rakyat berubah. Kedatangan NICA dalam rombongan
Gelombang kedatangan pasukan Sekutu ke Indonesia
Sekutu tersebut membuat marah rakyat. Apalagi secara sepihak
memasuki kota Medan. Pasukan yang dipimpin T.E.D. Kelly
Sekutu mempersenjatai orang-orang Belanda yang ditawan di
mendarat di Medan tanggal 9 Oktober 1945. Tugas tentara
Ambarawa dan Magelang.
Sekutu adalah membebaskan tentara Belanda yang ditawan
Pertempuran antara Sekutu dan TKR (Tentara Kemanan
Jepang. Namun ternyata tawanan itu kemudian dipersenjatai dan
Rakyat) tidak bisa dihindari lagi. Pertempuran yang dikenal
dijadikan anggota KNIL. Tindakan ini membuat rakyat Medan
dengan pertempuran Ambarawa ini terjadi pada tanggal 21
marah. Di bawah pimpinan Ahmad Tahir, para pemuda
November 1945. Pimpinan TKR dari Puwokerto yaitu Letnan
membentuk laskar perjuangan dan TKR Sumatra Timur.
Kolonel Isdiman gugur dalam pertempuran ini.. Akhirnya,
Pada tanggal 13 Oktober 1945, terjadi sebuah insiden di sebuah
pimpinan pertempuran diambil alih oleh Kolonel Soedirman.
hotel di Jalan Bali. Awalnya, anggota NICA merampas dan
Kehadiran Kolonel Soedirman, menumbuhkan semangat baru bagi pasukan TKR. Pasukan TKR di bawah pimpinan Kolonel
menginjak lencana Merah Putih milik seorang pemuda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201 Peristiwa tersebut memicu kemarahan para pemuda. Akhirnya
senjata yang dilucuti pasukan TKR dari tentara Jepang
berkembang menjadi pertempuran di berbagai tempat.
diserahkan kepada Sekutu. Tujuannya untuk menjaga keamanan
Menyusul
terjadinya
pertempuran
tersebut,
Sekutu
bersama. Permintaan Sekutu tersebut tidak ditanggapi oleh
mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum yaitu melucuti senjata
rakyat Bandung. Namun, Sekutu justru mulai menduduki dan
yang dibawa para pemuda dan larangan membawa senjata.
menguasai sejumlah kantor penting. Para pejuang pun bangkit
Puncak kemarahan rakyat Medan terjadi pada tanggal 10
mengadakan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA.
Desember 1945. Pasukan Sekutu mengerahkan semua kekuatan
Tanggal
21
November
1945,
Sekutu
mengeluarkan
militer untuk menggempur kota Medan. Para pemuda berjuang
ultimatum. Isi ultimatum agar para pejuang mengosongkan Kota
melawan pihak Sekutu. Pertempuran ini menelan banyak
Bandung bagian utara paling lambat 29 November 1945.
korban di kedua belah pihak. Waktu itu Sekutu memasang papan
Ultimatum tersebut tidak dihiraukan oleh para pejuang.
pembatas bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area (batas
Terjadilah pertempuran antara pejuang TRI (Tentara Republik
wilayah kekuasaan Sekutu). TKR dan para pemuda pun
Indonesia) dan Sekutu. Pertempuran berjalan tidak seimbang,
mengadakan perlawanan. Pertempuran yang terjadi di Kota
sehingga para pejuang dan TRI tidak berhasil mempertahankan
Medan dikenal dengan Pertempuran Medan Area.
Bandung bagian utara. Akhirnya, Kota Bandung terbagi menjadi
4. Bandung Lautan Api (23 Maret 1946)
dua bagian. Bagian utara diduduki Sekutu dan Bandung selatan
Tentara Sekutu mendarat di Bandung pada tanggal 17
masih diduduki TRI.
Oktober 1945 dipimpin Jenderal Haw Torn. Pasukan NICA
Pada tanggal 23 Maret 1946, Sekutu memberikan ultimatum
yang membonceng Sekutu berusaha mengembalikan kekuasaan
kedua. Rakyat Bandung diminta menyerahkan senjata dan
Belanda di Indonesia. Secara sepihak Sekutu meminta agar
mengosongkan Bandung bagian selatan. Akhirnya Kolonel A.H.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 202 Nasution bersama para tokoh pejuang Arudji Kartawinata
Indonesia telah mengumumkan kemerdekaan Indonesia melalui
bermusyawarah. Mereka mengambil keputusan untuk mematuhi
Proklamasi. Pada hari yang sama berita proklamasi tersebut
perintah tersebut.
tersiar juga siang harinya di Mesjid Kauman sebelum khotbah
Hal itu demi menjaga keselamatan rakyat dan pertimbangan
sholat jumat dilaksanakan.
politik. Namun mereka tidak bersedia menyerahkan Bandung
Pertempuran 5 Hari di Semarang, diawali dari isu diracuninya
bagian selatan dalam keadaan utuh. Atas perintah Kolonel A.H.
tendon air minum oleh Jepang, berita tentang diracuninya
Nasution, rakyat diungsikan keluar Kota Bandung. Setelah itu
tendon air minum tersebut cepat menyebar dan kemudian
para pejuang dan TRI menyerang pos-pos Sekutu. Selanjutnya
didengar oleh para pemuda, dan para pemuda Semarang mulai
mereka membumihanguskan Kota Bandung bagian selatan.
menyiapkan kekuatan apabila terjadi hal yang tidak di inginkan.
Serangan ini terjadi tanggal 23 Maret 1946 dipimpin oleh Arudji
Seorang Dokter muda bernama Dr Kariadi, tergugah hatinya
Kartawinata, Komandan TRI Bandung. Jadi, Kota Bandung
untuk menyelidiki apakah benar ada peracunan air minum.
ditinggalkan dalam keadaan bumi hangus. Hal ini dilakukan
Akhirnya dia berangkat menuju tempat yang dimaksud,
agar tidak bisa digunakan Sekutu. Peristiwa ini dikenal dengan
namun ditengah jalan, Dr. Kariadi dicegat oleh Jepang dan
Bandung Lautan Api. Seorang pejuang bernama Mohammad
kemudian terdengarlah rentetan tembakan oleh Jepang. Seiring
Toha gugur dalam peristiwa tersebut.
dengan rentetan tembakan itu, Dr. Kariadi ikut tertembak, dan
5. Pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober
akhirnya terbunuh di tempat. Jenazah Dr. Kariadi baru bisa
1945)
dimakamkan tiga hari setelah beliau terbunuh, ini disebabkan
Bermula dari tentara Jepang yang masih berada di wilayah
karena Jepang yang terus-menerus mempersempit ruang gerak
Semarang
meskipun
Soekarno-Hatta
atas
nama
Bangsa
para pemuda Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 203 Bulan-bulan berikutnya tentara Jepang makin gelisah menghadapi
keadaan
yang
semakin
genting
setelah
Sumber belajar : 1.
Nurhadi dan Hartitik Fitria Rahmawati. 2009. Mengenal
tertembaknya seorang pejabat kesehatan, Dokter Kariadi.
Lingkungan Sekitar.Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan
Tentara Jepang memutuskan bertindak dengan pertimbangan
Nasional.
lebih baik menyerang terlebih dahulu daripada diserang oleh
2.
para pemuda Semarang.
Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20 Oktober 1945 di Semarang antara pejuang Indonesia dengan tentara Jepang. Pasukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan para pemuda berjuang pantang menyerah. Mereka menghadapi tentara Jepang yang berjumlah sekitar 2.000 tentara bersenjata lengkap. Banyak pemuda yang gugur dalam pertempuran tersebut.
Untuk
mengenang jasa para pemuda yang telah gugur pemerintah membangun sebuah tugu yang dinamakan Tugu Muda. Di antara para pahlawan yang berjasa dalam pertempuran di Semarang adalah Dr. Kariadi. Untuk mengenang dan menghargai beliau, namanya digunakan menjadi nama sebuah Rumah Sakit Umum di Semarang, Jawa Tengah.
Rusmawan dan Sri Wahyuni. 2009. Ilmu Pengetahuan
3.
Sri Mulatsih dan Tuju Widodo. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 3
204
Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia secara Diplomasi dan Menghargai Perjuangan Para Tokoh Kemerdekaan Indonesia.
A. Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia secara Diplomasi 1. Perundingan Linggarjati Perundingan Linggarjati merupakan perundingan antara Indonesia dan Belanda. Perundingan dilaksanakan pada 10-15 November 1946 di Linggarjati sebelah selatan Cirebon. Dalam perundingan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir dan delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook. Penandatanganan hasil perundingan dilaksanakan pada 25 Maret 1947. Adapun isi perundingan Linggarjati, yaitu sebagai berikut. a. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa,
Nama: No. Absen:
Madura, dan Sumatra. b. Republik Indonesia dan Belanda akan bersama-sama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas
Kelas V Semester 2 SD Pangudi Luhur Sedayu
Negara Republik Indonesia, Negara Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 205 c. Negara Indonesia dan Belanda merupakan Uni Indonesia-
Pada tanggal 1 Agustus 1947, DK–PBB bersidang dan
Belanda,
memerintahkan untuk menghentikan tembak-menembak. Dalam
diketuai oleh Ratu Juliana.
sidang tersebut, Indonesia
Isi perundingan tersebut, ternyata sangat merugikan Indonesia, karena wilayah Indonesia menjadi sempit. 2. Agresi Militer I Dalam perang kemerdekaan setelah tahun 1945, masingmasing pihak menjalankan strategi bertempur dan berdiplomasi.
diwakili oleh Sultan Sjahrir dan Haji Agus Salim. Pada tanggal 4 Agustus 1947, Indonesia dan Belanda menyetujui
penghentian
tembak-menembak.
Dengan
kesepakatan tersebut, berakhirlah Agresi Militer Belanda I. Untuk
mengawasi
pelaksanaan
penghentian
tembak-
Pendekatan diplomasi pertama antara Indonesia dan Belanda
menembak dan mencari penyelesaian secara damai, DK–PBB
dilakukan di Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat pada tanggal 25
membentuk
Maret 1947. Dalam Perjanjian Linggarjati disepakati gencatan
beranggotakan tiga negara yaitu Australia yang dipilih oleh
senjata antara Indonesia dan Belanda. Akan tetapi, gencatan
Indonesia, Belgia yang dipilih oleh Belanda, dan Amerika
senjata tidak berlangsung lama. Pada tanggal 21 Juli 1947,
Serikat (dipilih oleh Australia dan Belgia). Pada tanggal 27
Belanda kembali melancarkan serangan ke Indonesia yang
Oktober 1947, KTN tiba di Jakarta untuk memulai tugasnya.
disebut sebagai Agresi Militer Belanda Pertama. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK–PBB) berusaha mendamaikan Indonesia dengan Belanda. Agresi Militer Belanda Pertama mendapat kecaman dari dunia internasional, antara lain dari India dan Australia.
Komisi
Tiga
Negara
(KTN).
Komisi
a. Australia, diwakili oleh Richard Kirby b. Belgia, diwakili oleh Paul Van Zeland c. Amerika Serikat, diwakili oleh Dr. Frank Graham.
ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 206 3. Perjanjian Renville Untuk menyelesaikan perang antara Belanda dan Indonesia,
Belanda Indonesia.
kembali Pada
19
mengingkari Desember
perundingan
1948,
Belanda
dengan kembali
PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN). KTN terdiri atas
melancarkan agresi militernya yang dikenal dengan nama Agresi
Australia yang dipilih oleh Indonesia, Belgia dipilih oleh
Militer Belanda II. Dalam agresinya, Belanda berhasil merebut
Belanda, dan Amerika Serikat dipilih oleh Australia dan Belgia.
Yogyakarta yang saat itu menjadi ibu kota Indonesia.
KTN memprakarsai perundingan Renville, yaitu perundingan
Kemudian,
Belanda
menangkap
dan
mengasingkan
antara Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di atas Kapal
Soekarno-Hatta ke Pulau Bangka. Sebelum tertangkap, Presiden
Renville milik angkatan laut Amerika Serikat.
Soekarno melalui radio ber hasil memberi mandat kepada
Perundingan tersebut berlangsung pada 17 Januari 1948.
Menteri Kemakmuran Mr. Syarifuddin Prawiranegara yang
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin dan
berada di Sumatra untuk membentuk Pemerintahan Sementara
delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir.
Republik Indonesia (PSRI) dengan ibu kotanya Bukittinggi.
Adapun isi perjanjian Renville, yaitu sebagai berikut.
Agresi Militer Belanda II kembali mendapatkan pertentangan
a. Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas
dari dunia internasional terutama negara-negara Asia yang
Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan
simpati akan perjuangan bangsa Indonesia. Mereka menuntut
Sumatra.
agar Belanda segera ditarik keluar dari Indonesia.
b. Tentara Republik Indonesia harus ditarik mundur dari daerahdaerah yang telah diduduki Belanda. Hasil perundingan Renville kembali merugikan Bangsa Indonesia, wilayah Indonesia menjadi semakin sempit.
4. Perundingan Roem-Royen Hebatnya perjuangan rakyat dan tekanan internasional memaksa Belanda menerima perintah Dewan Keamanan PBB. Belanda menghentikan agresinya dan kembali ke meja
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 207 perundingan. Untuk mengawasi jalannya perundingan, PBB
d. Akan diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) antara
membentuk UNCI (United Nations Comission for Indonesia).
Indonesia dan Belanda di Den Haag setelah pemerintahan RI
Perundingan antara Indonesia dengan Belanda berjalan berlarut-
kembali ke Jogjakarta.
larut. Akhirnya Perjanjian Roem–Royen berhasil ditandatangani
Pasukan Belanda akhirnya meninggalkan Jogjakarta pada
pada tanggal 7 Mei 1949.
tanggal 29 Juni 1949. Kemudian pada 6 Juli 1949 presiden,
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem. Delegasi
wakil presiden, dan pemimpin Indonesia lainnya yang ditawan
Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen. Dan sebagai
Belanda dibebaskan dan kembali ke Jogjakarta.
penengahnya dari UNCI yaitu Merle Cochran.
5. Konferensi Meja Bundar (KMB)
Isi Perjanjian Roem–Royen adalah sebagai berikut. a. Pemerintahan RI dikembalikan ke Jogjakarta, penghentian perang gerilya dan pembebasan semua tahanan politik.
KMB dilaksanakan pada 23 Agustus 1949-2 November 1949, sebagai tindak lanjut Perundingan Roem-Royen. Dalam perundingan tersebut, delegasi Indonesia dipimpin oleh Dr.
b. Indonesia dan Belanda bekerja sama dalam mengembalikan
Moh. Hatta, delegasi Badan Musyawarah Negara-Negara
perdamaian
Federal (BFO) dipimpin oleh Sultan Hamid II, dan Belanda
dan menjaga ketertiban dan kemanan. c. Belanda menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen, sedangkan UNCI dipimpin oleh Chritchley. Adapun isi perundingan KMB, yaitu sebagai berikut. a. Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 208 b. RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni IndonesiaBelanda. c. Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
B. Menghargai
Perjuangan
Para
Tokoh
Kemerdekaan
Indonesia. Perjuangan para tokoh untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia tidak dapat dinilai dan diukur dengan apa pun. Mereka
Pada 27 Desember 1949, isi perjanjian dan hasil perundingan
berjuang tanpa pamrih demi nusa dan bangsa. Kita wajib
KMB ditandatangani di negeri Belanda. Penandatanganan ini
menghargai jasa-jasa mereka.
memiliki arti bahwa Belanda telah mengakui kedaulatan
Cara menghargai perjuangan para tokoh di antaranya sebagai
Indonesia. Indonesia diwakili oleh oleh Drs. Moh. Hatta,
berikut.
sedangkan Ratu Juliana sebagai wakil dari Belanda. Di
1. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat.
Indonesia, pengakuan kedaulatan ditandatangani oleh Sri Sultan
2. Hidup rukun dan tolong-menolong sebagai perwujudan rasa
Hamengku Buwono IX sebagai wakil dari Indonesia dan Mr.
persatuan.
A.H.S. Lovink perwakilan dari Belanda. Ditandatanganinya
3. Mendoakan para pahlawan secara tulus dan ikhlas.
pengakuan kedaulatan oleh Belanda, sejak itu, berakhirlah
4. Berziarah ke Taman Makam Pahlawan untuk mengenang jasa
kekuasaan Belanda atas Indonesia dan berdirilah Negara Republik Indonesia Serikat.
parapahlawan. 5. Memperingati hari-hari nasional bersejarah, misalnya Hari Pahlawan. 6. Meneladani sikap tokoh dalam kehidupan sehari-hari. 7. Senang membaca kisah hidup dari masing-masing tokoh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 209 8. Mau menambah pengetahuan dan wawasan, agar bangsa kita mampubersaing dengan bangsa lain.
Sumber belajar : 1.
Nurhadi dan Hartitik Fitria Rahmawati. 2009. Mengenal Lingkungan Sekitar.Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
2.
Rusmawan dan Sri Wahyuni. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial 5. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
3.
Sri Mulatsih dan Tuju Widodo. 2009. Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
210
LEMBAR KERJA SISWA
Lampiran 4
(LKS)
Satuan Pendidikan
:SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
:Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:V/2
Hari, tanggal
: Rabu, 20 Maret 2013
Materi
: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik.
Nama kelompok : _____________________ Anggota
:
1.
_________________________________
2.
_________________________________
3.
_________________________________
4.
_________________________________
5.
_________________________________
A. Indikator Hasil Belajar 1. Siswa mampu menjelaskan latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok. 2. Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1. Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu! 2. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
211
C. Kegiatan Pembelajaran 1. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran di Surabaya (10 November 1945). Jawab : ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________
2. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran di Ambarawa (15 Desember 1945). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
3. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Medan Area (10 Desember 1945). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
212
____________________________________________________________ ____________________________________________________________
4. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
5. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
213
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Satuan Pendidikan
:SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
:Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:V/2
Hari, tanggal
: Rabu, 20 Maret 2013
Materi
:Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik.
A. Indikator Hasil Belajar 1.
Siswa mampu menjelaskan latar belakang terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
2.
Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1. Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu! 2. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
C. Kegiatan Pembelajaran 1. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran di Surabaya (10 November 1945). Jawab : - Latar belakang :
Tugas tentara Sekutu mendarat di Surabaya adalah
membebaskan tawanan perang dan melucuti senjata Jepang. Namun ternyata tentara sekutu menyerbu penjara Kalisosok, Surabaya. Bahkan, tentara Inggris memasuki kota Surabaya tanpa izin. Selain itu, mereka menduduki beberapa gedung secara paksa. Tindakan-tindakan pasukan Sekutu menimbulkan kemarahan dan kebencian rakyat.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
214
- Tokoh: a.
Pasukan Sekutu mendarat di Surabaya dibawah pimpinan Jenderal A.W.S. Mallaby (tewas)
b.
Tentara Inggris menyerbu penjara Kalisosok, Surabaya dibawah pimpinan pimpinan Kapten Shaw
c.
Presiden Soekarno dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin pun terbang ke Surabaya untuk minta rakyatnya menghentikan serangan.
2. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran di Ambarawa (15 Desember 1945). Jawab : - Latar belakang : Tujuan tentara Sekutu mendarat di Semarang adalah mengurus tawanan tentara Jepang yang ada di Jawa Tengah. Namun ternyata kedatangan Sekutu di Semarang diboncengi NICA. Apalagi secara sepihak Sekutu mempersenjatai orang-orang Belanda yang ditawan di Ambarawa dan Magelang. Tindakan ini membuat rakyat marah. - Tokoh: a.
Pasukan Sekutu mendarat di Semarang dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel
b.
Pimpinan TKR dari Puwokerto yaitu Letnan Kolonel Isdiman (gugur)
c.
Pengganti pimpinan pertempuran Letnan Kolonel Isdiman adalah Kolonel Soedirman.
3. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Medan Area (10 Desember 1945). Jawab : - Latar belakang :
Tugas tentara Sekutu mendarat di Medan adalah
membebaskan tentara Belanda yang ditawan Jepang. Namun ternyata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
215
tawanan itu kemudian dipersenjatai dan dijadikan anggota KNIL. Tindakan ini membuat rakyat Medan marah. - Tokoh a.
:
Pasukan Sekutu mendarat di Medan dibawah pimpinan T.E.D. Kelly
b.
Para pemuda membentuk laskar perjuangan dan TKR Sumatra Timur dibawah pimpinan Ahmad Tahir
4. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946). -
Latarbelakang : Tentara Sekutu mendarat di Bandung diboncengi NICA. Pasukan NICA berusaha mengembalikan kekuasaan Belanda di Indonesia. Secara sepihak Sekutu meminta agar senjata yang dilucuti pasukan TKR dari tentara Jepang diserahkan kepada Sekutu. Tujuannya untuk menjaga keamanan bersama. Permintaan Sekutu tersebut tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung. Namun, Sekutu justru mulai menduduki dan menguasai sejumlah kantor penting. Para pejuang pun bangkit mengadakan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA.
-
Tokoh a.
:
Pasukan Sekutu mendarat di Bandung dibawah pimpinan Jenderal Haw Torn
b.
Kolonel A.H. Nasution dan Arudji Kartawinata mengambil keputusan untuk mematuhi perintah menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung bagian selatan
c.
Mohammad Toha gugur dalam peristiwa di Bandung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
216
5. Jelaskan latar belakang dan tokoh-tokoh yang berperan dalam pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945). Jawab : -
Latar belakang : Pertempuran 5 Hari di Semarang, diawali dari isu diracuninya tendon air minum oleh Jepang, berita tentang diracuninya tendon air minum tersebut cepat menyebar dan kemudian didengar oleh para pemuda, dan para pemuda Semarang mulai menyiapkan kekuatan apabila terjadi hal yang tidak di inginkan. Seorang Dokter muda bernama Dr Karyadi, tergugah hatinya untuk menyelidiki apakah benar ada peracunan air minum. Akhirnya dia berangkat menuju tempat yang dimaksud, namun ditengah jalan, Dr Karyadi dicegat oleh Jepang dan kemudian terdengarlah rentetan tembakan oleh Jepang. Seiring dengan rentetan tembakan itu, Dr. Karyadi ikut tertembak, dan akhirnya terbunuh di tempat. Jenazah Dr. Kariadi baru bisa dimakamkan tiga hari setelah beliau terbunuh, ini disebabkan karena jepang yang terus-menerus mempersempit ruang gerak para pemuda Indonesia
-
Tokoh
:Dokter Kariadi, menyelidiki tendon air minum yang
diduga diracuni oleh Jepang (tewas)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
217
LEMBAR KERJA SISWA
Lampiran 4
(LKS)
Satuan Pendidikan
:SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
:Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:V/2
Hari, tanggal
: Kamis, 21 Maret 2013
Materi
: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik.
Nama kelompok : _____________________ Anggota
:
1.
_________________________________
2.
_________________________________
3.
_________________________________
4.
_________________________________
5.
_________________________________
A. Indikator Hasil Belajar 1. Siswa mampu menjelaskan rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1. Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu! 2. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
218
C. Kegiatan Pembelajaran 1. Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran di Surabaya (10 November 1945). Jawab : ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________ ___________________________________________________________
2. Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran di Ambarawa (15 Desember 1945). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
3.
Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran pertempuran Medan Area (10 Desember 1945). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
219
____________________________________________________________ ____________________________________________________________
4.
Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
5. Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945). Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
220
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Satuan Pendidikan
:SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
:Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
:V/2
Hari, tanggal
: Kamis, 21 Maret 2013
Materi
:Perjuangan mempertahankankemerdekaan Indonesia secara fisik.
A. Indikator Hasil Belajar 1.
Siswa mampu menjelaskan rangkaian peristiwa dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara fisik melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1. Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu! 2. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
C. Kegiatan Pembelajaran 1. Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran di Surabaya (10 November 1945). Jawab : Tugas tentara Sekutu mendarat di Surabaya adalah membebaskan tawanan perang dan melucuti senjata Jepang. Namun ternyata tentara sekutu menyerbu penjara Kalisosok, Mengapa?
Surabaya. Bahkan, tentara Inggris memasuki kota Surabaya tanpa izin. Selain itu, mereka menduduki beberapa gedung secara paksa. Tindakan-tindakan pasukan Sekutu menimbulkan kemarahan dan kebencian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
221
rakyat - Pasukan Sekutu mendarat di Surabaya dibawah pimpinan Jenderal A.W.S. Mallaby (tewas) - Tentara Inggris menyerbu penjara Kalisosok, Surabaya dibawah pimpinan Siapa?
pimpinan Kapten Shaw - Presiden Soekarno dan Menteri Penerangan Amir Syarifuddin pun terbang ke Surabaya untuk minta rakyatnya menghentikan serangan. - Bung Tomo, Sungkono, dan R.M. Suryo, rakyat Surabaya menghadapi Sekutu. - 25 Oktober 1945, Sekutu mendarat di
Kapan?
Surabaya - 26 Oktober 1945, tentara Inggris menyerbu penjara Kalisosok, Surabaya - 28 Oktober 1945, pos-pos pasukan Sekutu
Dimana?
diserang rakyat - 29 Oktober 1945, para pemuda dapat merebut kembali tempat-tempat yang
Bagimana?
dikuasai Sekutu - 9 November 1945, Inggris mengeluarkan ultimatum (ancaman) - 10 November 1945, terjadilah pertempuran besar. Sekutu menyerang Kota Surabaya dari darat, laut, dan udara.
Apa?
10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
222
2. Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran di Ambarawa (15 Desember 1945). Jawab : Tujuan tentara Sekutu mendarat di Semarang adalah mengurus tawanan tentara Jepang yang ada di Jawa Tengah. Namun ternyata Mengapa?
kedatangan Sekutu di Semarang diboncengi NICA. Apalagi secara sepihak Sekutu mempersenjatai orang-orang Belanda yang ditawan di Ambarawa dan Magelang. Tindakan ini membuat rakyat marah. - Pasukan Sekutu mendarat di Semarang dibawah pimpinan Brigadir Jenderal Bethel - Pimpinan TKR dari Puwokerto yaitu
Siapa?
Letnan Kolonel Isdiman (gugur) -
Pengganti pimpinan pertempuran Letnan Kolonel Isdiman adalah Kolonel Soedirman.
Kapan? - 20 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Dimana?
Semarang - 21 November 1945, terjadi pertempiran
Bagimana?
Ambarawa - 15 Desember 1945, TKR berhasil mengusir Sekutu - 15 Desember diperingati sebagai Hari
Apa?
Infanteri - Untuk mengenang pertempuran Ambarawa didirikanlah monumen Palagan Ambarawa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
223
Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Medan Area (10 Desember 1945). Jawab : Tugas tentara Sekutu mendarat di Medan adalah membebaskan tentara Belanda yang Mengapa?
ditawan Jepang. Namun ternyata tawanan itu kemudian dipersenjatai dan dijadikan anggota KNIL. Tindakan ini membuat rakyat Medan marah - Pasukan Sekutu mendarat di Medan dibawah pimpinan T.E.D. Kelly
Siapa?
- Para pemuda membentuk laskar perjuangan dan TKR Sumatra Timur dibawah pimpinan Ahmad Tahir
Kapan?
- 9 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Medan - 13 Oktober 1945, terjadi sebuah insiden di
Dimana?
sebuah hotel di Jalan Bali yaitu NICA merampas dan menginjak lencana Merah
Bagimana?
Putih milik seorang pemuda - 10 Desember 1945, puncak kemarahan rakyat Medan
Apa?
Pertempuran yang terjadi di Kota Medan dikenal dengan Pertempuran Medan Area.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
224
Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Bandung Lautan Api (23 Maret 1946). Jawab : Tentara
Sekutu
mendarat
di
Bandung
diboncengi NICA. Pasukan NICA berusaha mengembalikan
kekuasaan
Belanda
di
Indonesia. Secara sepihak Sekutu meminta agar senjata yang dilucuti pasukan TKR dari tentara Jepang diserahkan kepada Sekutu. Mengapa?
Tujuannya untuk menjaga keamanan bersama. Permintaan Sekutu tersebut tidak ditanggapi oleh rakyat Bandung. Namun, Sekutu justru mulai menduduki dan menguasai sejumlah kantor penting. Para pejuang pun bangkit mengadakan perlawanan terhadap Sekutu dan NICA. - Pasukan Sekutu mendarat di Bandung dibawah pimpinan Jenderal Haw Torn - Kolonel A.H. Nasution dan Arudji
Siapa?
Kartawinata mengambil keputusan untuk mematuhi perintah menyerahkan senjata dan mengosongkan Bandung bagian selatan - Mohammad Toha gugur dalam peristiwa di Bandung
Kapan?
- 17 Oktober 1945, Sekutu mendarat di Bandung
Dimana?
- 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum I
Bagimana?
- 23 Maret 1946, Sekutu memberikan ultimatum II
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
225
- 23 Maret 1946 , Kota Bandung bagian selatan dihanguskan Sekutu.
Apa?
Peristiwa ini dikenal dengan Bandung Lautan Api
5. Jelaskan rangkaian peristiwa dalam pertempuran Lima Hari di Semarang (15-20 Oktober 1945). Jawab : Pertempuran 5 Hari di Semarang, diawali dari isu diracuninya tendon air minum oleh Jepang, berita tentang diracuninya tendon air minum tersebut
cepat
menyebar
dan
kemudian
didengar oleh para pemuda, dan para pemuda Semarang mulai menyiapkan kekuatan apabila terjadi hal yang tidak di inginkan. Seorang Mengapa?
Dokter muda bernama Dr Karyadi, tergugah hatinya untuk menyelidiki apakah benar ada peracunan air minum. Akhirnya dia berangkat menuju tempat yang dimaksud, namun ditengah jalan, Dr Karyadi dicegat
oleh
Jepang
dan
kemudian
terdengarlah rentetan tembakan oleh Jepang. Seiring dengan rentetan tembakan itu, Dr. Karyadi ikut tertembak, dan akhirnya terbunuh di tempat. Jenazah Dr. Kariadi baru bisa dimakamkan tiga hari setelah beliau terbunuh, ini disebabkan karena jepang yang terusmenerus mempersempit ruang gerak para pemuda Indonesia
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Siapa?
226
Dokter Kariadi, menyelidiki tendon air minum yang diduga diracuni oleh Jepang (tewas)
Kapan? 15-20 Oktober 1945 di Semarang antara Dimana?
pejuang Indonesia dengan tentara Jepang.
Bagimana? Untuk mengenang dan menghargai beliau, Apa?
namanya digunakan menjadi nama sebuah Rumah Sakit Umum di Semarang, Jawa Tengah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
227
LEMBAR KERJA SISWA
Lampiran 4
(LKS)
Satuan Pendidikan
: SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Selasa, 26 Maret 2013
Materi
:Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi.
Nama kelompok : _____________________ Anggota
:
1.
_________________________________
2.
_________________________________
3.
_________________________________
4.
_________________________________
5.
_________________________________
A. Indikator Hasil Belajar 1.
Siswa mampu menjelaskan kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
2.
Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1. Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu! 2. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
228
C. Kegiatan Pembelajaran 1. Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perundingan Linggarjati. Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
2. Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam Agresi Militer I. Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
3. Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perundingan Renville. Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
229
4. Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perundingan RoemRoyen. Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
5. Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
230
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Satuan Pendidikan
: SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Selasa, 26 Maret 2013
Materi
: Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi.
A. Indikator Hasil Belajar 1.
Siswa mampu menjelaskan kapan terjadinya perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
2.
Siswa mampu menyebutkan tokoh-tokoh yang berperan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1. Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu! 2. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
C. Kegiatan Pembelajaran 1.
Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perundingan Linggarjati. Jawab : -
Waktu : a. Perundingan dilaksanakan pada 10-15 November 1946 di Linggarjatisebelah selatan Cirebon. b.oPenandatanganan hasil perundingan dilaksanakan pada 25 Maret 1947.
- Tokoh : a. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
231
b. Delegasi Belanda dipimpin oleh Van Mook.
2.
Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam Agresi Militer I. Jawab : - Waktu :
Pada tanggal 21 Juli 1947, Belanda melancarkan serangan
ke Indonesiayang disebut sebagai Agresi Militer Belanda Pertama. - Tokoh :
DK–PBB membentuk Komisi Tiga Negara (KTN), a. Australia, diwakili oleh Richard Kirby. b. Belgia, diwakili oleh Paul Van Zeland. c. Amerika Serikat, diwakili oleh Dr. Frank Graham.
3.
Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perundingan Renville. Jawab : - Waktu :
Perundingan Renville berlangsung pada 17 Januari 1948.
- Tokoh :
a. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Amir Syarifudin. b. Delegasi Belanda dipimpin oleh R. Abdul Kadir.
4.
Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam perundingan Roem-Royen. Jawab : - Waktu :
Perundingan Perjanjian Roem-Royen berhasil ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949.
- Tokoh :
a. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Mr. Moh. Roem. b. Delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen. c. Penengah UNCI adalah Merle Cochran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
232
5. Jelaskan waktu dan tokoh-tokoh yang berperan dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Jawab : - Waktu :
a. KMB dilaksanakan pada 23 Agustus 1949-2 November 1949. b.
Pada 27 Desember 1949, isi perjanjian dan hasil perundingan KMB ditandatangani di negeri Belanda.
- Tokoh a.
:
Dalam perundingan KMB, Delegasi Indonesia dipimpin oleh Dr. Moh. Hatta. Delegasi Badan Musyawarah Negara-Negara Federal (BFO) dipimpin oleh Sultan Hamid II. Delegasi Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen. UNCI dipimpin oleh Chritchley.
b.
Dalam penandatanganan KMB, Indonesia diwakili oleh oleh Drs. Moh. Hatta. Belanda diwakili oleh Ratu Juliana.
c.
Dalam penandatanganan pengakuan kedaulatan, Indonesia ditandatangani oleh Sri Sultan Hamengku Buwono IX. Belanda ditandatangani oleh Mr. A.H.S. Lovink.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
233
LEMBAR KERJA SISWA
Lampiran 4
(LKS)
Satuan Pendidikan
: SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
: Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Rabu, 27 Maret 2013
Materi
:1. Perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi. 2. Menghargai perjungan para tokoh kemerdekaan Indonesia.
Nama kelompok : _____________________ Anggota
:
1.
_________________________________
2.
_________________________________
3.
_________________________________
4.
_________________________________
5.
_________________________________
A. Indikator Hasil Belajar 1.
Siswa mampu menjelaskan isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
2.
Siswa mampu menjelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1. Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu! 2. Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
234
C. Kegiatan Pembelajaran 1. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Linggarjati. Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
2. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Renville. Jawab : ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
3. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Roem-Royen. Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
235
4. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
5. Jelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. Jawab : ___________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________ ____________________________________________________________
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
236
KUNCI JAWABAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) Satuan Pendidikan
: SD Pangudi Luhur Sedayu
Mata Pelajaran
:Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Kelas/Semester
: V/2
Hari, tanggal
: Rabu, 27 Maret 2013
Materi
:1. Perjuangan mempertahankankemerdekaan Indonesia secara diplomasi. 2. Menghargai perjungan para tokoh kemerdekaan Indonesia.
A. Indikator Hasil Belajar 1.
Siswa mampu menjelaskan isi perjanjian atau hasil perundingan yang terjadi dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia secara diplomasi melalui diskusi kelompok.
2.
Siswa mampu menjelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia melalui diskusi kelompok.
B. Petunjuk 1.
Diskusikan soal-soal dibawah ini bersama anggota kelompokmu!
2.
Presentasikan hasil diskusi kelompokmu di depan kelas!
C. Kegiatan Pembelajaran 1. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Linggarjati. Jawab : Isi perundingan Linggarjati : a. Belanda hanya mengakui kekuasaan Republik Indonesia atas Jawa, Madura, dan Sumatra. b.
Republik Indonesia dan Belanda akan bersamasama membentuk Negara Indonesia Serikat yang terdiri atas Negara Republik Indonesia, Negara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
237
Indonesia Timur, dan Negara Kalimantan. c.
Negara Indonesia dan Belanda merupakan Uni Indonesia-Belanda, diketuai oleh Ratu Juliana.
2. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Renville. Jawab : Isi perjanjian Renville : a.
Belanda hanya mengakui daerah Republik Indonesia atas Jawa Tengah, Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Barat, dan Sumatra.
b.
Tentara Republik Indonesia harus ditarik mundur dari daerah-daerah yang telah diduduki Belanda.
3. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam perundingan Roem-Royen. Jawab : Isi Perjanjian Roem-Royen : a.
Pemerintahan RI dikembalikan ke Jogjakarta, penghentian perang gerilya dan pembebasan semua tahanan politik.
b.
Indonesia dan Belanda bekerja sama dalam mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan kemanan.
c.
Belanda menyetujui adanya RI sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
d.
Akan diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) antara Indonesia dan Belanda di Den Haag setelah pemerintahan RI kembali ke Jogjakarta.
4. Jelaskan isi perjanjian atau hasil dalam Konferensi Meja Bundar (KMB). Jawab : Isi perundingan KMB : a.
Indonesia menjadi Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Belanda akan menyerahkan kedaulatan kepada RIS pada akhir bulan Desember 1949.
b.
RIS dan Belanda akan tergabung dalam Uni Indonesia-Belanda.
c.
Irian Barat akan diserahkan setahun setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
238
5. Jelaskan cara menghargai perjuangan para tokoh kemerdekaan Indonesia. Jawab : a. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan yang bermanfaat. b. Hidup rukun dan tolong-menolong sebagai perwujudan rasa persatuan. c. Mendoakan para pahlawan secara tulus dan ikhlas. d. Berziarah ke Taman Makam Pahlawan untuk mengenang jasa para pahlawan. e. Memperingati hari-hari nasional bersejarah, misalnya Hari Pahlawan. f. Meneladani sikap tokoh dalam kehidupan sehari-hari. g. Senang membaca kisah hidup dari masing-masing tokoh. h. Mau menambah pengetahuan dan wawasan, agar bangsa kita mampu bersaing dengan bangsa lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 5 SOAL EVALUASI SIKLUS I Nama
:
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1.
Tindakan pembumihangusan kota Bandung bagian selatan memunculkan sebutan Bandung . . . . KKM a. Membara b. Lautan Api Nilai
c. Merah Putih No.absen : d. Merdeka 2.
Salah satu tokoh pahlawan dalam pertempuran Surabaya adalah . . . . a. Bung Tomo b. Jenderal Sudirman c. Ahmad Tahir d. Andi Arif
3.
Pasukan Inggris yang mendarat di Medan pada 9 Oktober 1945, dipimpin oleh . . . . a. Phillip Christison b. A.W.S Mallaby c. Van Mook d. T.E.D Kelly
4.
Pahlawan yang gugur dalam pertempuran di Ambarawa adalah . . . . a. Letnan Kolonel Isdiman b. Letnan Kolonel Sudiman c. Kolonel Soedirman d. Kolonel Supriyadi
239
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
240
Untuk mengenang jasa para pemuda Semarang yang telah gugur dalam pertempuran 5 hari di Semarang, pemerintah membangun sebuah tugu yang diberi nama . . . . a. Tugu Muda b. Tugu Pemuda c. Tugu Pahlawan d. Tugu Sejahtera
6.
Tokoh yang menumbuhkan semangat baru bagi pasukan TKR sekaligus terkenal strateginya melawan Sekutu dan NICA pada pertempuran Ambarawa adalah . . . . a. Letnan Kolonel Isdiman b. Letnan Kolonel Sudiman c. Kolonel Soedirman d. Kolonel Supriyadi
7.
Pertempuran 10 Desember di Medan yang menelan banyak korban membuat Sekutu memasang papan pembatas bertuliskan Fixed Boundaries Medan Area yang berarti. . . . a. batas wilayah penyerangan Sekutu b. batas wilayah kekuasaan Sekutu c. batas wilayah perundingan Sekutu d. batas wilayah kemerdekaan Sekutu
8.
Pada tanggal 21 November 1945, Sekutu mengeluarkan ultimatum. Isi ultimatum agar para pejuang mengosongkan Kota Bandung bagian utara paling lambat tanggal . . . . a. 27 November 1945 b. 28 November 1945 c. 29 November 1945 d. 30 November 1945
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9.
241
Para pemuda Medan membentuk laskar perjuangan dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Sumatra Timur dibawah pimpinan . . . . a. Bung Tomo b. Jenderal Sudirman c. Ahmad Tahir d. Andi Arif
10. Untuk mengenang pertempuran Ambarawa, setiap tanggal 15 Desember diperingati sebagai hari . . . . a. Pahlawan b. Infanteri c. Kebangkitan Nasional d. Kemerdekaan 11. Pahlawan yang gugur dalam peristiwa Bandung Lautan Api adalah . . . . a. Ahmad Tahir b. Mohammad Toha c. Kolonel A.H. Nasution d. Arudji Kartawinata
12. Seorang pejabat kesehatan yang ditembak oleh Jepang saat akan menyelidiki tendon air minum yang terdengar telah di racuni adalah . . . . a. Dokter Martadi b. Dokter Riyadi c. Dokter Aryadi d. Dokter Kariadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
242
13. Dikarenakan Sekutu sudah mengeluarkan ultimatum untuk yang kedua kalinya, maka rakyat diungsikan keluar Kota Bandung atas perintah . . . . a. Ahmad Tahir b. Mohammad Toha c. Kolonel A.H. Nasution d. Arudji Kartawinata 14. Pasukan yang mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945 dibawah pimpinan Jenderal A.W.S. Mallaby adalah . . . . a. Tentara Sekutu b. Tentara Jepang c. Tentara Jerman d. Tentara Belanda 15. Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal . . . . a. 2 Mei b. 1 Juni c. 28 Oktober d. 10 November
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
243
Lampiran 5 SOAL EVALUASI SIKLUS II Nama
:
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d! 1.
Penandatanganan hasil perundingan Linggarjati dilaksanakan pada tanggal 25 Maret tahun . . . . a. 1945 KKM b. 1947 Nilai
c. 1949 No.absen : d. 1950 2.
Persetujuan Renville mengakibatkan wilayah Republik Indonesia . . . . a. semakin luas b. semakin sempit c. tetap sama d. semakin lebar
3.
Pada saat perundingan Linggarjati, delegasi Indonesia diwakili oleh . . . . a. Sutan Syahrir b. Moh. Hatta c. Ir. Soekarno d. Mr. Amir Syarifuddin
4.
Belanda mengakui kedaulatan Indonesia pada tanggal . . . . a. 25 Desember 1949 b. 26 Desember 1949 c. 27 Desember 1949 d. 28 Desember 1949
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5.
244
Wakil Indonesia yang menandatangani pengakuan kedaulatan adalah . . . . a. Ir. Soekarno b. Bung Hatta c. Jend. Sudirman d. Sri Sultan HB IX
6.
Setelah Konferensi Meja Bundar disepakati, maka bentuk Negara Indonesia menjadi Negara . . . . a. Republik Indonesia b. Republik Indonesia Serikat c. Negara Kesatuan Republik Indonesia d. Negara Federal Indonesia
7.
Komisi Tiga Negara (KTN) yang dibentuk PBB terdiri dari . . . . a. Belgia, Belanda, dan Amerika Serikat b. Indonesia, Inggris, dan Jepang c. Australia, Indonesia, dan Belanda d. Australia, Amerika Serikat, dan Belgia
8.
Dalam Konferensi Meja Bundar (KMB), delegasi Indonesia dipimpin oleh . . .. a. Ir. Soekarno b. Drs. Moh. Hatta c. Prof. Dr. Soepomo d. Sultan Hamid II
9.
Pada tanggal 23 Agustus-2 November 1949 diselenggarakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di . . . . a. London, Inggris b. Den Haag, Belanda c. New York, Amerika Serikat d. Amsterdam, Belanda
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
245
10. Cara menghargai perjuangan para tokoh perjuang kemerdekaan adalah . . . . a. Mengutamakan kepentingan golongan b. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan berhura-hura c. Hidup berkelompok dengan orang yang memiliki jiwa pejuang d. Hidup rukun dan tolong-menolong sebagai perwujudan rasa persatuan 11. Dr. Frank Graham adalah delegasi yang ikut tergabung dalam anggota KTN yang mewakili Negara . . . . a. Belgia b. Australia c. Amerika Serikat d. Prancis 12. Pada saat Belanda menghentikan agresi militernya dan kembali ke meja perundingan PBB, membentuk . . . . untuk mengawasi jalannya perundingan. a. UNCI b. KTN c. KNIL d. UNTEA
13. Berakhirnya Agresi Militer Belanda I ditandai dengan kesepakatan . . . . a. Penghentian tembak-menembak b. Pembentukan Komisi Tiga Negara (KTN) c. Pembagian wilayah RI d. Penyerahan kedaulatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
246
14. Dr. Frank Graham adalah delegasi yang ikut tergabung dalam anggota KTN yang mewakili Negara . . . . a. Belgia b. Australia c. Amerika Serikat d. Prancis
15. Hasil persetujuan Roem Royen adalah sebagai berikut, kecuali . . . . a. Pengembalian Pemerintah Republik Indonesia ke Yogyakarta. b. Penghentian tembak-menembak. c. Pembebasan para pemimpin RI yang ditahan oleh Belanda. d. Pemerintah Indonesia dan Belanda akan mendirikan Negara Indonesia Serikat yang salah satu bagiannya adalah RI.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 6 KUNCI JAWABAN SOAL EVALUASI SIKLUS I
1.
B
9.
C
2.
A
10. B
3.
D
11. B
4.
A
12. D
5.
A
13. C
6.
C
14. A
7.
B
15. D
8.
C
SIKLUS 2
1.
B
9.
B
2.
B
10. D
3.
A
11. C
4.
C
12. A
5.
D
13. A
6.
B
14. C
7.
D
15. D
8.
B
247
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 249 Lampiran 7 TABEL UJI VALIDITAS SOAL SIKLUS I No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
3 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
5 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0
7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor item untuk butir instrumen nomor Total 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 17 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 17 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 15 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 22 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 20 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 22 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 15 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 20 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 20 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 23 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 17 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 14 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 32 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 19 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 15 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 24 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 21 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 21 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 17 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 18
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 250
24 25 26 27 28 ∑
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 28 24 16 26 20
0 0 0 0 0 2
1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 28 26 13 26 21 24 20
0 0 0 0 0 6
0 1 1 1 1 24
0 0 0 0 0 1
0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 17 20
0 0 0 0 0 4
0 0 0 1 0 3
1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 17 10 27
0 0 0 0 0 7
1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 26 22 16 10 14 12
12 19 18 12 14
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 251 Lampiran 7 TABEL UJI VALIDITAS SOAL SIKLUS II No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
2 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
3 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1
4 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1
5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0
6 0 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0
7 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
8 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
Skor item untuk butir instrumen nomor Total 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 23 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 21 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 12 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 22 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 17 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 21 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 18 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 24 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 25 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 21 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 20 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 25 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 22 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 18 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 27 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 22 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 17 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 17
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 252
24 25 26 27 28 ∑
1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 22 23 15 19 11 11 24 20 21 22 21 21 20 16 23
0 0 0 1 0 6
0 1 1 0 0 8
1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 21 16 16 14 15 16 13 24 22 18 20 20 13
11 21 18 15 13
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI Lampiran 8
TABEL UJI RELIABILITAS SOAL SIKLUS I Data untuk item ganjil (X) No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor item untuk item nomor 5 7 11 18 3 5 7 9 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0
25 11 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0
Total (X) 6 5 6 5 4 6 5 5 5 5 4 4 4 6 6 5 5 5 5 6 6 6 4 5 5 6 6 3
252
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Data untuk item genap (Y) No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
2 2 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1
Skor item untuk item nomor 6 8 17 22 4 6 8 10 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0
26 12 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1
Total (Y) 6 6 4 6 2 0 0 2 0 4 6 5 6 5 5 3 4 3 2 3 2 2 2 5 6 4 4 4
253
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
254
Lampiran 9 HASIL PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS SOAL SIKLUS I No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 ∑ Ratarata
Y X (ganjil) (genap) 6 6 5 6 6 4 5 6 4 2 6 0 5 0 5 2 5 0 5 4 4 6 4 5 4 6 6 5 6 5 5 3 5 4 5 3 5 2 6 3 6 2 6 2 4 2 5 5 5 6 6 4 6 4 3 4 143 101 5.11 3.61 (=𝝌) (=𝜸)
(X – 𝝌) (x) 0.89 -0.11 0.89 -0.11 -1.11 0.89 -0.11 -0.11 -0.11 -0.11 -1.11 -1.11 -1.11 0.89 0.89 -0.11 -0.11 -0.11 -0.11 0.89 0.89 0.89 -1.11 -0.11 -0.11 0.89 0.89 -2.11 -0.08
(Y – 𝜸) (y) 2.39 2.39 0.39 2.39 -1.61 -3.61 -3.61 -1.61 -3.61 0.39 2.39 1.39 2.39 1.39 1.39 -0.61 0.39 -0.61 -1.61 -0.61 -1.61 -1.61 -1.61 1.39 2.39 0.39 0.39 0.39 -0.08
(x2)
(y2)
(xy)
0.79 0.01 0.79 0.01 1.23 0.79 0.01 0.01 0.01 0.01 1.23 1.23 1.23 0.79 0.79 0.01 0.01 0.01 0.01 0.79 0.79 0.79 1.23 0.01 0.01 0.79 0.79 4.45 18.68
5.71 5.71 0.15 5.71 2.59 13.03 13.03 2.59 13.03 0.15 5.71 1.93 5.71 1.93 1.93 0.37 0.15 0.37 2.59 0.37 2.59 2.59 2.59 1.93 5.71 0.15 0.15 0.15 98.68
2.13 -0.26 0.35 -0.26 1.79 -3.21 0.40 0.18 0.40 -0.04 -2.65 -1.54 -2.65 1.24 1.24 0.07 -0.04 0.07 0.18 -0.54 -1.43 -1.43 1.79 -0.15 -0.26 0.35 0.35 -0.82 -4.82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
255
Skor diolah dengan rumus korelasi product moment dari Pearson.
𝑟𝑥𝑦 =
𝑟𝑥𝑦 =
𝑟𝑥𝑦 =
𝑟𝑥𝑦 =
𝑥𝑦 ( 𝑥2 ) ( 𝑦2)
−4.82 18.68 (98.68)
−4.82 1843.34 −4.82 42.93
𝑟𝑥𝑦 = −0.11
Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukkan dalam rumus reliabilitas dari Spearman Brown. ri =
2.rb 1 rb
ri =
2.(0.11) 1 (0.11)
ri =
0.22 0.89
ri = 0.24
Jadi reliabilitas dua belas soal di atas = 0.24 sehingga reliabilitasnya termasuk dalam kategori RENDAH.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
256
Lampiran 10
TABEL UJI RELIABILITAS SOAL SIKLUS II Data untuk item ganjil (X) No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
2 1 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1
6 3 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0
Skor item untuk item nomor 9 13 17 20 24 5 7 9 11 13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1
28 15 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0
Total (X) 7 7 7 5 4 3 1 7 6 5 7 5 8 3 2 1 3 4 5 7 2 1 7 5 4 6 8 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
257
Data untuk item genap (Y) No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
4 2 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0
7 4 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
Skor item untuk item nomor 10 14 18 22 26 6 8 10 12 14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1
29 16 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0
Total (Y) 6 6 8 7 4 5 7 8 5 5 7 6 6 1 6 6 8 4 2 6 4 8 6 5 7 5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
258
Lampiran 11
HASIL PERHITUNGAN UJI RELIABILITAS SOAL SIKLUS II No Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 ∑ Ratarata
Y X (ganjil) (genap) 7 6 7 6 7 8 5 7 4 4 3 5 1 7 7 8 6 5 5 5 7 7 5 6 8 6 3 1 2 6 1 6 3 8 4 4 5 2 7 6 2 4 1 8 7 6 5 5 4 7 6 5 8 7 2 4 132 159 4.71 5.68 (=𝝌) (=𝜸)
(X – 𝝌) (x) 2.29 2.29 2.29 0.29 -0.71 -1.71 -3.71 2.29 1.29 0.29 2.29 0.29 3.29 -1.71 -2.71 -3.71 -1.71 -0.71 0.29 2.29 -2.71 -3.71 2.29 0.29 -0.71 1.29 3.29 -2.71 0.12
(Y – 𝜸) (y) 0.32 0.32 2.32 1.32 -1.68 -0.68 1.32 2.32 -0.68 -0.68 1.32 0.32 0.32 -4.68 0.32 0.32 2.32 -1.68 -3.68 0.32 -1.68 2.32 0.32 -0.68 1.32 -0.68 1.32 -1.68 -0.04
(x2)
(y2)
(xy)
5.24 5.24 5.24 0.08 0.50 2.92 13.76 5.24 1.66 0.08 5.24 0.08 10.82 2.92 7.34 13.76 2.92 0.50 0.08 5.24 7.34 13.76 5.24 0.08 0.50 1.66 10.82 7.34 135.71
0.10 0.10 5.38 1.74 2.82 0.46 1.74 5.38 0.46 0.46 1.74 0.10 0.10 21.90 0.10 0.10 5.38 2.82 13.54 0.10 2.82 5.38 0.10 0.46 1.74 0.46 1.74 2.82 80.11
0.73 0.73 5.31 0.38 1.19 1.16 -4.90 5.31 -0.88 -0.20 3.02 0.09 1.05 8.00 -0.87 -1.19 -3.97 1.19 -1.07 0.73 4.55 -8.61 0.73 -0.20 -0.94 -0.88 4.34 4.55 19.43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
259
Skor diolah dengan rumus korelasi product moment dari Pearson.
𝑟𝑥𝑦 =
𝑟𝑥𝑦 =
𝑟𝑥𝑦 =
𝑟𝑥𝑦 =
𝑥𝑦 ( 𝑥2 ) ( 𝑦2)
19.43 135.71 (80.11)
19.43 10871.72 19.43 104.26 𝑟𝑥𝑦 = 0.18
Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukkan dalam rumus reliabilitas dari Spearman Brown. ri =
2.rb 1 rb
ri =
2.(0.18) 1 (0.18)
ri =
0.36 1.18
ri = 0.30
Jadi reliabilitas enam belas soal di atas = 0.30 sehingga reliabilitasnya termasuk dalam kategori RENDAH.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
260
Lampiran 12
HASIL PERHITUNGAN INDEKS KESUKARAN (IK) SOAL SIKLUS I DAN SOAL SIKLUS II IK Soal Siklus I 28
1. Soal no. 1 = 28 x 1 = 1
(Mudah Sekali)
24
2. Soal no. 2 = 28 x 1 = 0.85 (Mudah Sekali) 20
3. Soal no. 3 = 28 x 1 = 0.71 (Mudah) 2
4. Soal no. 4 = 28 x 1 = 0.07 (Sukar Sekali) 28
5. Soal no. 5 = 28 x 1 = 1 6. Soal no. 6 =
26 28 x 1
(Mudah Sekali)
= 0.92 (Mudah Sekali)
26
7. Soal no. 7 = 28 x 1 = 0.92 (Mudah Sekali) 21
8. Soal no. 8 = 28 x 1 = 0.75 (Mudah) 20
9. Soal no. 9 = 28 x 1 = 0.71 (Mudah) 17
10. Soal no. 10 = 28 x 1 = 0.60 (Sedang/Cukup) 20
11. Soal no. 11 = 28 x 1 = 0.71 (Mudah) 10
12. Soal no. 12 = 28 x 1 = 0.35 (Sukar) 26
13. Soal no. 13 = 28 x 1 = 0.92 (Mudah Sekali) 22
14. Soal no. 14 = 28 x 1 = 0.78 (Mudah) 12
15. Soal no. 15 = 28 x 1 = 0.42 (Sedang/Cukup)
IK =
B N x skor maksimal
IK Soal Siklus II 23
1. Soal no. 1 = 28 x 1 = 0.82 (Mudah Sekali) 19
2. Soal no. 2 = 28 x 1 = 0.67 11
3. Soal no. 3 = 28 x 1 = 0.39 24
4. Soal no. 4 = 28 x 1 = 0.85 21
5. Soal no. 5 = 28 x 1 = 0.75 6. Soal no. 6 =
22
(Mudah) (Sukar) (Mudah Sekali) (Mudah)
= 0.78
(Mudah)
7. Soal no. 7 = 28 x 1 = 0.71
(Mudah)
28 x 1 20 16
8. Soal no. 8 = 28 x 1 = 0.57 8
9. Soal no. 9 = 28 x 1 = 0.28
(Sedang/Cukup) (Sukar)
21
10. Soal no. 10 = 28 x 1 = 0.75 (Mudah) 16
11. Soal no. 11 = 28 x 1 = 0.53 (Sedang/Cukup) 15
12. Soal no. 12 = 28 x 1 = 0.57 (Sedang/Cukup) 13
13. Soal no. 13 = 28 x 1 = 0.46 (Sedang/Cukup) 22
14. Soal no. 14 = 28 x 1 = 0.78 (Mudah) 20
15. Soal no. 15 = 28 x 1 = 0.71 (Mudah)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 261
Lampiran 13 1. LEMBAR PENGAMATAN MINAT BELAJARPENILAIAN
No.
Nama siswa
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
1a 1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
1b
1c
1d
1e
MINAT BELAJAR
Perhatian dalam belajar IPS
2a
2b
2c
2d
2e
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS
3a
3b
3c
3d
3e
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS
4a
4b
4c
4d
4e
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
262
KUESIONER MINAT BELAJAR Pilihan Jawaban
No.
Pernyataan SS
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Saya antusias dalam mengikuti setiap materi IPS. Saya mengerjakan soal dengan teliti. Saya mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan. Saya suka mengganggu teman lain ketika sedang belajar. Saya bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dimengerti. Saya lebih suka membicarakan hal lain dengan teman ketika pelajaran sedang berlangsung. Saya senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru. Saya tidak dapat konsentrasi ketika ada suara gaduh. Saya membuat pertanyaan yang mendalam mengenai materi yang sedang dibahas. Saya membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi. Saya aktif memberikan tanggapan dari suatu jawaban teman dalam diskusi. Saya suka melamun ketika pelajaran sedang berlangsung. Saya segera membuka buku sumber lain untuk mencari jawaban ketika guru melakukan tanya jawab. Saya malas membawa buku sumber IPS. Saya aktif bertanya dalam diskusi kelompok. Saya mengeluh ketika diberi tugas dari guru tentang materi IPS. Saya tidak percaya diri untuk menjelaskan di depan kelas. Saya menuliskan hal-hal penting berkaitan dengan pelajaran IPS. Saya senang membantu teman yang kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal. Saya aktif memberikan jawaban dalam diskusi. Jumlah Skor Total
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
263
Lampiran 14 PENILAIAN PRESTASI BELAJAR
1. ASPEK KOGNITIF a. Jenis
: tes tertulis
b. Bentuk
: pilihan ganda
c. Jumlah soal : 15 d. Pedoman skoring -
Jawaban benar mendapat skor 1
-
Jawaban salah mendapat skor 0
:
e. Nilai : Jumlahjawabanbenar x 100 = ⋯ Totalskor
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 264
2. ASPEK AFEKTIF a. Deskripsi Pengamatan Afektif
No. 1.
Indikator Perasaan
e. Siswa senang memberi tanggapan dan jawaban terhadap pertanyaan yang diberikan guru.
senang
f. Siswa senang membantu teman yang kesulitan dalam memahami dan mengerjakan soal.
terhadap
g. Siswa antusias dalam mengikuti setiap materi IPS.
mata
h. Siswa segera membuka buku sumber lain untuk mencari jawaban ketika guru melakukan
pelajaran
2.
Deskripsi
tanya jawab.
IPS
e. Siswa tidak mengeluh ketika diberi tugas dari guru tentang materi IPS.
Perhatian
f. Siswa bertanya kepada guru jika ada hal yang tidak dimengerti.
dalam
g. Siswa tetap konsentrasi walaupun ada suara gaduh.
belajar IPS
h. Siswa tidak melamun ketika pelajaran sedang berlangsung. i. Siswa tidak membicarakan hal lain dengan teman ketika pelajaran sedang berlangsung. j. Siswa tidak mengganggu teman lain ketika sedang belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 265
b. Lembar Pengamatan Afektif No.
Nama siswa
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS 1a 1b 1c 1d 1e
Perhatian dalam belajar IPS 2a
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah -
Jika tampak ditulis 1 (satu) pada kolom yang sesuai Jika tidak tampak ditulis 0 (nol) pada kolom yang sesuai
2b
2c
2d
2e
Skor afektif Nilai afektif (1-10) (1-100)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 266
3. ASPEK PSIKOMOTORIK a. Deskripsi Pengamatan Psikomotorik
No. 3.
4.
Indikator
Deskripsi
Kemauan siswa
f. Siswa menuliskan hal-hal penting berkaitan dengan pelajaran IPS.
dalam
g. Siswa membuat catatan pelajaran IPS dengan rapi.
mengembangkan
h. Siswa mengerjakan soal dengan teliti.
penguasaan terhadap
i. Siswa membuat pertanyaan yang mendalam mengenai materi yang sedang dibahas.
materi IPS
j. Siswa membawa buku sumber IPS lebih dari satu buku.
Keterlibatan siswa
f. Siswa aktif bertanya dalam diskusi kelompok.
dalam belajar IPS
g. Siswa aktif memberikan jawaban dalam diskusi. h. Siswa aktif memberikan tanggapan dari suatu jawaban teman dalam diskusi. i. Siswa mau membantu teman lain yang mengalami kesulitan. j. Siswa mau menjelaskan di depan kelas tanpa disuruh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 267
b. Lembar Pengamatan Psikomotorik No.
Nama siswa
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 4a
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah -
Jika tampak ditulis 1 (satu) pada kolom yang sesuai Jika tidak tampak ditulis 0 (nol) pada kolom yang sesuai
4b
4c
4d
4e
Skor afektif Nilai afektif (1-10) (1-100)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 268 Lampiran 15 HASIL ISIAN PENGAMATAN MINAT BELAJAR SISWA KONDISI AWAL
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 0 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1
b 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0
c 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1
d 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0
e 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0
a 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0
b 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
c 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0
d 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1
e 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0
9
12
11
14
13
10
13
13
11
9
11
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
12
9
14
8
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1
b 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0
c 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0
d 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0
10
9
12
8
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
e 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1
8 11 10 13 12 12 13 11 9 10 12 9 12 12 11 9 13 11 10 10
40 55 50 65 60 60 65 55 45 50 60 45 60 60 55 45 65 55 50 50
10
218
1090
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 269
HASIL ISIAN PENGAMATAN MINAT BELAJAR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 1
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
b 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0
c 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1
d 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1
e 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0
a 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1
b 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1
c 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1
d 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1
e 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1
11
13
14
13
11
13
11
15
13
12
10
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
13
9
15
10
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1
b 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0
c 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1
d 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0
16
12
12
13
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
e 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1
10 11 12 15 15 13 15 12 10 12 14 10 14 12 13 10 14 13 11 14
50 55 60 75 75 65 75 60 50 60 70 50 70 60 65 50 70 65 55 70
14
250
1250
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 270
HASIL ISIAN PENGAMATAN MINAT BELAJAR SISWA SIKLUS I PERTEMUAN 2
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
d 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
c 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
e 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
17
19
17
19
19
19
18
18
19
18
15
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
18
18
18
17
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
b 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
c 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
d 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0
18
17
17
17
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
e 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
14 15 16 16 16 15 17 17 14 15 17 15 17 17 14 17 18 17 16 16
70 75 80 80 80 75 85 85 70 75 85 75 85 85 70 85 90 85 80 80
17
319
1595
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 271
HASIL ISIAN PENGAMATAN MINAT BELAJAR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 1
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
b 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
e 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
d 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
e 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
15
18
19
20
18
19
18
17
18
16
15
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
16
16
16
16
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1
b 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1
c 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1
d 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1
16
15
15
15
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
e 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
15 17 17 18 16 15 18 17 15 16 18 16 18 17 15 17 19 17 17 16
75 85 85 90 80 75 90 85 75 80 90 80 90 85 75 85 95 85 85 80
17
334
1670
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 272
HASIL ISIAN PENGAMATAN MINAT BELAJAR SISWA SIKLUS II PERTEMUAN 2
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
b 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
c 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
d 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
e 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
c 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
e 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
18
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
17
18
18
16
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
b 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
c 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
d 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
18
18
18
18
Skor Minat (1-20)
Nilai Minat (1-100)
e 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
16 19 17 19 18 15 19 19 16 17 19 16 19 18 18 17 20 18 18 18
80 90 85 95 90 75 95 95 80 85 95 80 95 90 90 85 100 90 90 90
17
355
1775
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 273 Lampiran 16 SKOR HASIL PENGAMATAN MINAT BELAJAR SISWA No.
Nama Siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah Rata-rata
Kondisi Awal (1-20)
(1-100)
8 11 10 13 12 12 13 11 9 10 12 9 12 12 11 9 13 11 10 10 218 -
40 55 50 65 60 60 65 55 45 50 60 45 60 60 55 45 65 55 50 50 1090 55
Siklus I Pertemuan 1 Pertemuan 2 (1-20) (1-100) (1-20) (1-100) 10 50 14 70 11 55 15 75 12 60 16 80 15 75 16 80 15 75 16 80 13 65 15 75 15 75 17 85 12 60 17 85 10 50 14 70 12 60 15 75 14 70 17 85 10 50 15 75 14 70 17 85 12 60 17 85 13 65 14 70 10 50 17 85 14 70 18 90 13 65 17 85 11 55 16 80 14 70 16 80 250 1250 319 1595 63 80
Siklus II Pertemuan 1 Pertemuan 1 (1-20) (1-100) (1-20) (1-100) 15 75 16 80 17 85 18 90 17 85 17 85 18 90 19 95 16 80 18 90 15 75 15 75 18 90 19 95 17 85 19 95 15 75 16 80 16 80 17 85 18 90 19 95 16 80 16 80 18 90 19 95 17 85 18 90 15 75 18 90 17 85 17 85 19 95 20 100 17 85 18 90 17 85 18 90 16 80 18 90 334 1670 355 1775 84 89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 274 Lampiran 17 HASIL ISIAN KUESIONER MINAT BELAJAR SISWA KONDISI AWAL
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 4 2 3 1 2 1 3 2 2 2 3 1 3 1 2 1 2 3 4 3
b 3 3 3 3 3 2 2 4 3 2 1 2 2 3 2 4 3 3 4 2
c 2 2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 1 3 2 4 3 4 3 2
d 3 2 3 3 4 2 2 2 4 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2
e 2 3 2 2 4 3 4 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 2 3 4
a 3 4 2 2 3 3 1 2 3 4 5 3 2 1 3 4 2 3 4 3
b 2 3 3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 1 3 2 3 3 2 2 2
c 2 2 2 4 3 2 2 3 4 2 3 1 3 3 4 4 4 3 1 4
d 3 3 3 2 3 3 3 1 4 2 1 2 1 4 4 1 2 2 3 2
e 3 3 4 4 3 4 4 1 3 4 1 3 3 3 3 4 2 3 3 4
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 2 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 1 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 3 3 3 2 3 2 2 2 3 1 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4
45
54
50
52
59
57
45
56
49
62
53
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
59
52
53
56
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3
b 4 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3
c 3 2 3 1 4 2 2 1 2 4 2 3 1 4 2 4 3 4 3 4
d 3 3 2 3 2 4 3 1 3 4 3 3 1 4 3 3 2 4 3 3
56
60
54
57
Skor Minat (1-80)
Nilai Minat (1-100)
e 3 3 1 1 3 1 3 3 3 1 3 1 4 1 1 1 2 2 3 4
55 54 53 53 60 54 51 40 55 56 56 51 46 52 55 58 52 56 57 59
69 68 66 66 75 68 64 50 69 70 70 64 58 65 69 73 65 70 71 74
44
1073
1268
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 275
HASIL ISIAN KUESIONER MINAT BELAJAR SISWA SIKLUS I
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
b 3 3 4 3 4 2 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 2 3 3
c 4 3 4 3 3 2 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 1
d 1 4 4 3 3 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 1 3 1
e 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 2 4 3 2 4 4 4 3 4
a 1 3 4 3 4 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 3 3 2 4 4
b 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 4 2 2 4 3
c 2 3 1 2 2 4 1 3 1 1 3 2 2 1 3 4 2 1 1 4
d 3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 4
e 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 2 4 4 3
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 4 1 4 1 3 2 3 2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 2 2 2 3 2 2 4 1 4 2 1 3 1 4 4 1 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 2 4 2 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 2 2 4 4 3 2 3 2 2 4 1 1 4 3 4 1 4 3 1 4 1 4 4
73
62
58
59
68
60
61
43
57
60
54
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
60
42
60
64
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 1 4 4 3 4 3 3 4 1 4 2 3 3 4 3 2 4 4 4 4
b 2 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 1 2 1
c 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 4 4 4 2
d 4 3 3 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4
64
50
64
60
Skor Minat (1-80)
Nilai Minat (1-100)
e 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 2 4 3 3 4 4 3 4
55 64 65 60 69 59 52 62 56 66 59 51 52 64 57 61 60 54 62 60
69 80 81 75 86 74 64 78 70 83 74 64 65 80 71 76 75 68 78 75
69
1188
1484
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 276 HASIL ISIAN KUESIONER MINAT BELAJAR SISWA SIKLUS II
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Jumlah
a 4 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3
b 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4
c 3 4 3 4 4 4 3 1 4 2 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3
d 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
e 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4
a 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
b 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4
c 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
d 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4
e 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 1 2 4 4 4 4
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS a b c d e 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4
70
74
67
77
71
76
74
78
73
72
72
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS
Nama siswa APR PAU AND BEN BER GRA JOH LEO LOU MAU PAL PAS RAD SEB YUS IGN YOS OKT TES GAB
Perhatian dalam belajar IPS
70
68
78
76
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS a 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 4 3
b 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4
c 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4
d 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 3 2
73
76
75
70
Skor Minat (1-80)
Nilai Minat (1-100)
e 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3
78 70 68 72 80 75 73 75 78 69 71 74 75 78 65 72 80 73 68 70
98 88 85 90 100 94 91 94 98 86 89 93 94 98 84 90 100 91 85 88
74
1464
1833
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 277 Lampiran 18 SKOR HASIL KUESIONER MINAT BELAJAR SISWA No. 1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah Rata-rata
Nama
Kondisi Awal (1-80) (1-100)
Siklus I (1-80) (1-100)
Siklus II (1-80) (1-100)
55 54 53 53 60 54 51 40 55 56 56 51 46 52 55 58 52 56 57 59 1073 -
55 64 65 60 69 59 51 62 56 66 59 51 52 64 57 61 60 54 62 60 1187 -
78 70 68 72 80 75 73 75 78 69 71 74 75 78 67 72 80 73 68 70 1466 -
69 68 66 66 75 68 64 50 69 70 70 64 58 65 69 73 65 70 71 74 1341 67
69 80 81 75 86 74 64 78 70 83 74 64 65 80 71 76 75 68 78 75 1484 74
98 88 85 90 100 94 91 94 98 86 89 93 94 98 84 90 100 91 85 88 1833 92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
278
Lampiran 19 NILAI ULANGAN SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2011/2012 KKM = 75 Materi Pokok : Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
NIS 2090 2022 2063 2065 2066 2069 2070 2071 2072 2073 2074 2075 2076 2077 2078 2080 2081 2082 2084 2085 2086 2087 2091 2116 2143 2185 2187 2217
Nama Siswa Realino Chandra Ardita G. Theo Pascalino Domianus Chriswijayanto Agustinus Yourdan Ardianto Andreas Nawang Wahyu Wibowo Benecditus Osa Indrawan Bernadetta Ririh Rarasingtyas Bernadus Christian Petra Putra N Brigitta Maya Widyaningsih Clara Setianingrum Desfita Wahyuning Widhi Elisabeth Evellyn Rosalinda Elisabeth Wisnu Nugraheni Fransiskus Asisi Dwi Hantomo Krisnanda Ragil Apriyanto Martina Novelina Rindi Astuti Nabella Dian Anggraini Norbertus Bayu Adinugraha Rere Endar Putra Wajar Dwi Riyatno Yashinta Putri Sekarini Yuliana Betty Setyorini Agustin Dinda Pangestujati Alexandra Devi Jyestha Putri Ivana Sandra Sekar Putri Idesvita Angelica Jayanti Silvester Ade Alvino Angelson P Stevanus Indra Wardhana Rata-rata Nilai di atas KKM
Nilai 50 55 60 50 60 85 90 55 80 55 85 85 45 65 45 70 40 75 40 50 90 50 80 65 75 80 45 40 63,03 35,71%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 279 Lampiran 20 HASIL PENILAIAN PRESTASI BELAJAR SIKLUS I 1. ASPEK KOGNITIF No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Nomor soal 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 19
3 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
5 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 16
6 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 10
7 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 15
8 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 12
9 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 17
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 17
11 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 14
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19
13 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 12
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
15 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
Skor kognitif (1-15) 9 12 12 13 15 14 15 13 13 11 13 6 15 15 13 7 12 13 12 10 243
Nilai kognitif (1-100) 60 80 80 87 100 93 100 87 87 73 87 40 100 100 87 47 80 87 80 67 1620
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 280
2. ASPEK AFEKTIF a. Hasil Pengamatan Afektif pada Pertemuan 1
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS 1a 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 11
1b 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 13
1c 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 14
1d 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 13
1e 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 11
Perhatian dalam belajar IPS 2a 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 13
2b 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 11
2c 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 15
2d 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 13
2e 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 12
Skor afektif (1-10)
Nilai afektif (1-100)
4 4 7 8 10 6 9 6 6 7 6 4 7 6 7 4 8 3 6 8 126
40 40 70 80 100 60 90 60 60 70 60 40 70 60 70 40 80 30 60 80 1260
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 281
b. Hasil Pengamatan Afektif pada Pertemuan 2
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS 1a 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
1b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
1c 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
1d 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
1e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19
Perhatian dalam belajar IPS 2a 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
2c 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
2d 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2e 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
Skor afektif (1-10)
Nilai afektif (1-100)
7 10 9 9 8 7 10 10 9 9 9 10 10 10 8 9 10 10 9 10 183
70 100 90 90 80 70 100 100 90 90 90 100 100 100 80 90 100 100 90 100 1830
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 282
c. Penilaian Afektif Siklus I Nama siswa 1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah No.
Nilai afektif Pertemuan 1 Pertemuan 2 40 70 40 100 70 90 80 90 100 80 60 70 90 100 60 100 60 90 70 90 60 90 40 100 70 100 60 100 70 80 40 90 80 100 30 100 60 90 80 100 1260 1830
Nilai afektif siklus I 55 70 80 85 90 65 95 80 75 80 75 70 85 80 75 65 90 65 75 90 1545
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 283
3.ASPEK PSIKOMOTORIK a. Hasil Pengamatan Psikomotorik pada Pertemuan 1
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10 13 9 15 10
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 4a 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 16
4b 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 12
4c 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 12
4d 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 13
4e 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 14
Skor psiko (1-10)
Nilai psiko (1-100)
6 7 5 7 5 7 6 6 4 5 8 6 7 6 6 6 6 10 5 6 124
60 70 50 70 50 70 60 60 40 50 80 60 70 60 60 60 60 100 50 60 1240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 284
b. Hasil Pengamatan Psikomotorik pada Pertemuan 2
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 18 18 18 17
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 4a 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
4b 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
4c 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
4d 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 17
4e 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
Skor psiko (1-10)
Nilai psiko (1-100)
9 8 8 10 10 8 9 9 7 8 10 6 9 8 10 8 10 8 9 8 172
90 80 80 100 100 80 90 90 70 80 100 60 90 80 100 80 100 80 90 80 1720
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 285
c. Penilaian Psikomotorik Siklus I Nama siswa 1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah No.
Nilai psikomotorik Pertemuan 1 Pertemuan 2 60 90 70 80 50 80 70 100 50 100 70 80 60 90 60 90 40 70 50 80 80 100 60 60 70 90 60 80 60 100 60 80 60 100 100 80 50 90 60 80 1240 1720
Nilai psikomotorik siklus I 75 75 65 85 75 75 75 75 55 65 90 60 80 70 80 70 80 90 70 70 1480
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 286 Lampiran 20 HASIL PENILAIAN PRESTASI BELAJAR SIKLUS II 1. ASPEK KOGNITIF No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Nomor soal 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
4 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 17
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 18
7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
9 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 19
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 17
15 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 13
Skor kognitif (1-15) 12 13 13 15 15 14 14 15 15 12 14 12 15 14 14 12 14 14 13 13 273
Nilai kognitif (1-100) 80 87 87 100 100 93 93 100 100 80 93 80 100 93 93 80 93 93 87 87 1820
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 287
2. ASPEK AFEKTIF a. Hasil Pengamatan Afektif pada Pertemuan 1
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS 1a 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 15
1b 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
1c 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 19
1d 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20
1e 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
Perhatian dalam belajar IPS 2a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2b 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
2c 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 17
2d 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 18
2e 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 16
Skor afektif (1-10)
Nilai afektif (1-100)
8 9 10 10 7 9 9 7 9 8 9 10 10 9 9 9 10 10 10 6 178
80 90 100 100 70 90 90 70 90 80 90 100 100 90 90 90 100 100 100 60 1780
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 288
b. Hasil Pengamatan pada Pertemuan 2
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Perasaan senang terhadap mata pelajaran IPS 1a 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17
1b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
1c 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 17
1d 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
1e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 19
Perhatian dalam belajar IPS 2a 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 18
2c 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18
2d 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19
2e 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 18
Skor afektif (1-10)
Nilai afektif (1-100)
7 10 9 9 8 7 10 10 9 9 9 10 10 10 8 9 10 10 9 10 183
70 100 90 90 80 70 100 100 90 90 90 100 100 100 80 90 100 100 90 100 1830
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 289
c. Penilaian Afektif Siklus II Nama siswa 1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah No.
Nilai afektif Pertemuan 1 Pertemuan 2 40 70 40 100 70 90 80 90 100 80 60 70 90 100 60 100 60 90 70 90 60 90 40 100 70 100 60 100 70 80 40 90 80 100 30 100 60 90 80 100 1260 1830
Nilai afektif siklus II 55 70 80 85 90 65 95 80 75 80 75 70 85 80 75 65 90 65 75 90 1545
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 290
3. ASPEK PSIKOMOTORIK a. Hasil Pengamatan pada Pertemuan 1
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 10 13 9 15 10
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 4a 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 16
4b 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 12
4c 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 12
4d 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 13
4e 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 14
Skor psiko (1-10)
Nilai psiko (1-100)
6 7 5 7 5 7 6 6 4 5 8 6 7 6 6 6 6 10 5 6 124
60 70 50 70 50 70 60 60 40 50 80 60 70 60 60 60 60 100 50 60 1240
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 291
b. Hasil Pengamatan pada Pertemuan 2
No.
Nama siswa
1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah
Kemauan siswa dalam mengembangkan penguasaan terhadap materi IPS 3a 3b 3c 3d 3e 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 15 18 18 18 17
Keterlibatan siswa dalam belajar IPS 4a 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 18
4b 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 17
4c 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
4d 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 17
4e 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 17
Skor psiko (1-10)
Nilai psiko (1-100)
9 8 8 10 10 8 9 9 7 8 10 6 9 8 10 8 10 8 9 8 172
90 80 80 100 100 80 90 90 70 80 100 60 90 80 100 80 100 80 90 80 1720
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 292
c. Penilaian Psikomotorik Siklus II Nama siswa 1. APR 2. PAU 3. AND 4. BEN 5. BER 6. GRA 7. JOH 8. LEO 9. LOU 10. MAU 11. PAL 12. PAS 13. RAD 14. SEB 15. YUS 16. IGN 17. YOS 18. OKT 19. TES 20. GAB Jumlah No.
Nilai psikomotorik Pertemuan 1 Pertemuan 2 60 90 70 80 50 80 70 100 50 100 70 80 60 90 60 90 40 70 50 80 80 100 60 60 70 90 60 80 60 100 60 80 60 100 100 80 50 90 60 80 1240 1720
Nilai psikomotorik siklus II 75 75 65 85 75 75 75 75 55 65 90 60 80 70 80 70 80 90 70 70 1480
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
293
Lampiran 21 INSTRUMEN VALIDASI DESAIN PEMBELAJARAN Yth. Mohon Bpk/Ibu berkenan untuk menilai dengan cara melingkari pada salah satu angka 1, 2, 3, 4, dan 5 serta memberi komentar desain pembelajaran berikut pada kolom yang telah tersedia.
Keterangan : 1
= sangat tidak baik
2
= tidak baik
3
= cukup
4
= baik
5
=sangat baik
A. SILABUS No
Komponen Penilaian
Skor
1
Kelengkapan unsur-unsur silabus
12345
2
Kesesuaian antara SK, KD dan indikator
12345
3
Kualitas perumusan pengalaman belajar
12345
4
Ketepatan pilihan perilaku esensial dalam indikator
12345
5
Kualitas
perilaku
yang
dituntut
dalam
indikator
mencerminkan keutuhan perkembangan pribadi siswa
12345
6
Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan
12345
7
Ketepatan dalam memilih media
12345
8
Kesesuaian teknik penilaian yang digunakan dengan indikator
9
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
Komentar:
12345 12345
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
B. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) No
Komponen Penilaian
1
Kelengkapan unsur-unsur RPP
2
Kesesuaian rumusan tujuan pembelajaran dengan indikator
3
Pemenuhan syarat-syarat dalam perumusan tujuan pembelajaran
4
Isi rumusan tujuan meliputi keutuhan perkembangan pribadi siswa
5
Ketepatan dalam memilih pendekatan atau model pembelajaran
6
Ketepatan dalam memilih metode atau teknik pembelajaran
7
Kemenarikan, variasi, dan ketepatan teknik yang digunakan
8
Skor 12345 12345
12345
12345
12345
12345
12345
Rumusan kegiatan pembelajaran mencerminkan pendekatan/model/metode/teknik pembelajaran yang
12345
dipilih 9
Rumusan kegiatan pembelajarannya mencerminkan kegiatan Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi (EEK)
10
Rumusan kegiatan pembelajaran berpotensi untuk memberdayakan siswa
11
Rumusan kegiatan pembelajaran berpotensi untuk terciptanya pembelajaran yang menyenangkan/bermakna
12345
12345
12345
12
Tingkat variasi dalam kegiatan pembelajaran
12345
13
Pengorganisasian materi sistematis, logis, dan kronologis
12345
14
Pengaturan alokasi waktu tiap kegiatan pembelajaran proporsional
15
Kelengkapan rumusan kegiatan akhir pelajaran (rangkuman, evaluasi, refleksi, tindak lanjut)
12345
12345
294
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Tingkat kesesuaian indikator, tujuan, dan item penilaian
17
Penggunaan ragam teknik penilaian (penilaian bersifat otentik)
12345 12345
18
Kualitas kisi-kisi penilaian
12345
19
Tingkat kecukupan sumber belajar yang digunakan
12345
20
Ketepatan pemilihan media pembelajaran
12345
21
Penggunaan bahasa Indonesia dan tata tulis baku
12345
Komentar:
C. LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) No
Komponen Penilaian
1
Kelengkapan unsur-unsur LKS
2
Rumusan petunjuk LKS sederhana sehingga mudah dipahami siswa
3
Rumusan kegiatan pembelajaran dalam LKS singkat, sederhana sehingga mudah dipahami oleh siswa
4
Urutan kegiatan pembelajaran pada LKS runtut
5
Kegiatan pembelajaran dalam LKS memungkinkan tercapainya indikator/tujuan pembelajaran
6
Bahasa yang digunakan pada LKS sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
Skor 12345 12345
12345 12345 12345
12345
7
Tersedianya beberapa pertanyaan untuk refleksi
12345
8
Tampilan LKS indah dan menarik
12345
Komentar:
295
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. BAHAN AJAR (MODUL PEMBELAJARAN) No 1
Komponen Penilaian Materi sesuai dengan indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
2
Materi pelajaran memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur
3
Susunan materi pelajaran sistematis, logis, dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa
4
Redaksional bahasa Indonesia baku dan sederhana
5
Menuliskan sumber bahan yang dikutip dengan penulisan baku
Komentar:
Skor 12345
12345
12345 12345 12345
296
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
297
E. SOAL EVALUASI No 1
Komponen Penilaian
Skor
Soal evaluasi sesuai dengan indikator yang akan dicapai
12345
2
Soal evaluasi sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
12345
3
Soal evaluasi sesuai aspek penilaian kognitif
12345
4
Rubrik pengamatan sesuai aspek afektif
12345
5
Soal evaluasi sesuai aspek penilaian psikomotor
12345
6
Rubrik pengamatan sesuai aspek psikomotorik
12345
7
Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
12345
Komentar:
……..., ……………………...
(……………………………..)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 22 HASIL VALIDASI INSTRUMEN PEMBELAJARAN
298
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
299
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
300
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
301
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
302
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 23 HASIL KUESIONER MINAT BELAJAR
303
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 24 HASIL KERJA SISWA
304
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
305
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
306
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 25 HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS I
307
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
308
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HASIL EVALUASI SISWA SIKLUS II
309
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
310
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 26 DAFTAR HADIR REFLEKSI SIKLUS I Hari/ tanggal : Kamis, 21 Maret 2013 Waktu
: 11.20 - 11.35
Tempat
: Ruang Perpustakaan
Acara
: Refleksi Pembelajaran Siklus I
No.
Nama
1.
Ibu Maria Korpriati, S.Pd, SD
2.
Dwi Yati Lestari
Tanda Tangan
311
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR HADIR REFLEKSI SIKLUS II Hari/ tanggal : Rabu, 27 Maret 2013 Waktu
: 12.45 - 13.25
Tempat
: Ruang Guru
Acara
: Refleksi Pembelajaran Siklus II
No.
Nama
1.
Ibu Maria Korpriati, S.Pd, SD
2.
Dwi Yati Lestari
Tanda Tangan
312
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
313
Lampiran 27 PENILAIAN UNTUK PENGHARGAAN (REWARD) TIM PENILAIAN I 21 Maret 2013 No .
Nama Siswa
1 APR 2 PAU 3 AND 4 BEN 5 BER 6 GRA 7 JOH 8 LEO 9 LOU 10 MAU 11 PAL 12 PAS 13 RAD 14 SEB 15 YUS 16 IGN 17 YOS 18 OKT 19 TES 20 GAB Jumlah
Nilai Ulangan Sebelumny a 60 60 80 93 100 87 73 60 67 60 93 60 87 67 73 53 80 80 53 67 1453
PENILAIAN I 27 Maret 2013
Nilai Siklus I
Poin Kemajua n
Nilai Siklus I
62 77 77 86 93 84 94 83 78 73 85 50 93 90 83 55 82 83 77 72 1578
20 30 10 10 10 10 30 30 30 30 10 10 20 30 20 20 20 20 30 20
62 77 77 86 93 84 94 83 78 73 85 50 93 90 83 55 82 83 77 72 1578
Nilai Poin Siklus II Kemajuan 79 88 86 97 94 86 93 96 91 81 93 80 97 91 89 82 95 92 87 86 1782
30 30 20 30 20 20 10 30 30 20 20 30 20 20 20 30 30 20 30 30
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
314
Lampiran 28 LEMBAR RANGKUMAN PENGHARGAAN (REWARD) TIM No. 1 2 3 4 5
Nama siswa PAU JOH MAU YUS OKT Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Kemajuan I 30 30 30 20 20 130 26 Super Team
Poin Kemajuan II 30 10 20 20 20 100 20 Great Team
No. 1 2 3 4 5
Nama siswa APR LEO LOU IGN YOS Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Kemajuan I 20 30 30 20 20 120 24 Super Team
Poin Kemajuan II 30 30 30 30 30 150 30 Super Team
No. 1 2 3 4 5
Nama siswa BEN BER PAS RAD GAB Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Kemajuan I 10 10 10 20 20 70 14 Good Team
Poin Kemajuan II 30 20 30 20 30 130 26 Super Team
No. 1 2 3 4 5
Nama siswa AND GRA PAL SEB TES Total Skor Tim Rata-rata Tim Penghargaan Tim
Poin Kemajuan I 10 10 10 30 30 90 18 Great Team
Poin Kemajuan II 20 20 20 20 30 110 22 Super Team
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 29 SERTIFIKAT PENGHARGAAN (REWARD) TIM
315
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
316
Lampiran 30 SIKLUS I PERTEMUAN 1
Siswa bersama guru melakukan tanya jawab
Guru memberikan pengarahan saat siswa berada dalam kelompok ahli
Siswa mengerjakan semua soal LKS dalam kelompok asal
Siswa melakukan diskusi dalam kelompok ahli
Siswa berpindah tempat membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
317
SIKLUS I PERTEMUAN 2
Siswa bersama guru menyanyikan lagu apersepsi “Ayo Belajar”
Guru memberikan penjelasan saat siswa berada dalam kelompok ahli
Siswa mendalami materi yang menjadi bagiannya
Siswa kaembali dalam kelompok asal untuk melakukan diskusi dalam kelompok ahli
Siswa berpindah tempat membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
318
SIKLUS II PERTEMUAN 1
Guru membagikan modul pembelajaran untuk siswa
Siswa dalam kelompok ahli sedang melengkapi catatannya
Siswa mengerjakan semua soal LKS dalam kelompok asal
Siswa kembali dalam kelompok asal untuk melakukan diskusi dalam kelompok ahli
Siswa berpindah tempat membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
319
SIKLUS II PERTEMUAN 2
Siswa bersama guru melakukan tanya jawabelakukan tanya jawab
Siswa melakukan diskusi dalam kelompok ahli
Siswa mengerjakan semua soal LKS dalam kelompok asal
Guru memberikan penghargaan kepada kelompokdalam kelompok ahli
Siswa berpindah tempat membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
Siswa mengerjakan soal evaluasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 31 SURAT IJIN PENELITIAN
320
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 32 SURAT TELAH MELAKUKAN PENELITIAN
321