PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI PERSEPSI PERIKLANAN OBAT DI TELEVISI TERHADAP TINDAKAN PENGGUNAAN OBAT DI KALANGAN IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PADA TAHUN 2014 (Studi Kasus : Obat Sakit Kepala)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh: Rosfita Risna Hariani NIM : 118114174
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP MENGENAI PERSEPSI PERIKLANAN OBAT DI TELEVISI TERHADAP TINDAKAN PENGGUNAAN OBAT DI KALANGAN IBU RUMAH TANGGA DI KECAMATAN CANGKRINGAN KABUPATEN SLEMAN PADA TAHUN 2014 (Studi Kasus : Obat Sakit Kepala)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Farmasi
Oleh: Rosfita Risna Hariani NIM : 118114174
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Serahkanlah perbuatanmu kepada Tuhan, maka terlaksanalah segala rencanamu” (Amsal 16:3) ‘karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang” (Amsal 23:18)
Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Filipi 4:4 Sebab itu dengan yakin kita dapat berkata: “Tuhan adalah penolongku. Aku tidak akan takut”. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?” Ibrani 13:6
Naskah ini kupersembahkan bagi: Tuhan Yang Maha Kuasa, Ibu – Bapakku tercinta, Adik – adikku yang tersayang dan Almamaterku yang terbaik
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia dan anugerah yang senantiasa diberikan - Nya sehingga skripsi yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada Tahun 2014 (Studi Kasus : Obat Sakit Kepala)” dapat selesai tepat waktu. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada setiap pihak yang terlibat dalam penyusunan naskah ini. 1. Ibu Aris Widayati, M.Si., Ph.D., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini, dan selaku dosen pembimbing yang memberikan masukan dan motivasi kepada penulis selama proses penyusunan skripsi. 2. Ibu Dra.Th.B.Titien Siwi Hartayu, M.Kes., Ph.D., Apt. dan Bapak Ipang Djunarko, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang senantiasa memberikan masukan kritik dan saran bagi penulis demi kesempurnaan skripsi ini. 3. Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Akademik penulis selama masa studi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4. Bapak Dukuh Balong, Gambretan, Batur dan Petung atas segala bantuannya kepada penulis dari awal sampai akhir pengambilan data di Kecamatan Cangkringan. 5. Ibu - ibu rumah tangga di RT 3 di Desa Petung, RT 3 di Desa Batur, RT 2 di Desa Gambretan, dan RT 2 di Desa Balong Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta atas bantuan selama penyusunan skripsi ini yang bersedia berpartisipasi sebagai responden pada penelitian ini. 6. Keluarga tercinta, Bapak Philipus Jehambur, Ibu Gaudensiana Samul, adik adik tersayang yang selalu memberikan dukungan dan doanya untuk penulis. 7. Bapak Mateus yang telah membantu penulis dalam hal transportasi ke tempat penelitian di Kecamatan Cangkringan selama pengambilan data. 8. Zenobius Adiputra yang selalu memberi semangat, doa, dan dukungan untuk penulis dari awal penyusunan skripsi hingga akhir. 9. Sherly Mecillia, Rysa Indryani Pardede, Rambu Roku Sowi sebagai teman seperjuangan dalam skripsi ini dan sebagai sahabat yang selalu memberikan dukungan dan semangatnya kepada penulis. 10. Gabriella Septiana, Ni Putu Ully Villianova, Ni Putu Ratna Puspita Dewi, Baptisa Dela Miranti, Hermina Aprilita Ajum, Jessica Christy Setio, dan semua sahabat – sahabat seperjuangan di Farmasi angkatan 2011 yang selalu memberikan semangat dan doa kepada penulis. 11. Semua pihak yang telah memberikan bantuan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................................v LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .............................................................. vi PRAKATA ............................................................................................................ vii DAFTAR ISI ........................................................................................................... x DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii INTISARI.............................................................................................................. xx ABSTRACT .......................................................................................................... xxi BAB 1 PENGANTAR .............................................................................................1 A. Latar Belakang ..........................................................................................1 1. Perumusan masalah .............................................................................4 2. Keaslian penelitian ..............................................................................5 3. Manfaat penelitian ...............................................................................7 B. Tujuan Penelitian .......................................................................................9 1. Tujuan umum ......................................................................................9 2. Tujuan khusus .....................................................................................9
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA.....................................................................11 A. Pengobatan Mandiri ................................................................................11 B. Peraturan Periklanan Obat dan Pelayanan Kesehatan .............................12 C. Sakit Kepala.............................................................................................16 D. Pengetahuan ............................................................................................19 E. Sikap ........................................................................................................23 F. Tindakan ..................................................................................................27 G. Proses Keputusan Pembelian ..................................................................28 H. Kuesioner ................................................................................................30 I. Landasan Teori ........................................................................................32 J. Hipotesis ..................................................................................................33 BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................34 A. Jenis dan Rancangan Penelitian ..............................................................34 B. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian .........................................35 1. Variabel penelitian ............................................................................35 a. Variabel bebas (independent) ......................................................35 b. Variabel tergantung (dependent) .................................................35 2. Definisi operasional penelitian ..........................................................35 C. Subjek Penelitian, Besar Sampel dan Teknik Sampling .........................39 1. Subjek penelitian ...............................................................................39 2. Besar sampel dan teknik sampling ....................................................39 D. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................45 E. Instrumen Penelitian ................................................................................45
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
F. Bahan Penelitian .....................................................................................50 G. Tata Cara Penelitian ................................................................................51 1. Pendahuluan atau orientasi ................................................................51 2. Penentuan lokasi penelitian dan penelusuran data responden ..........51 3. Pengurusan izin penelitian ................................................................52 4. Pembuatan kuesioner ........................................................................52 5. Penyebaran kuesioner........................................................................52 6. Pengolahan data ................................................................................52 H. Tata Cara Analisis Data dan Penyajian Hasil Data Penelitian ................53 I.
Kelemahan Penelitian .............................................................................57
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...............................................................59 A. Karakteristik Demografi Responden .......................................................59 1. Usia responden ..................................................................................59 2. Tingkat pendidikan............................................................................61 3. Status pekerjaan ................................................................................62 4. Tingkat pendapatan perbulan ............................................................63 B. Pola Melihat Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi ...................................63 1. Lama waktu responden menonton televisi setiap hari ......................64 2. Intensitas responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir ................................................................................64 3. Produk obat sakit kepala yang iklannya pernah di lihat di televisi ...66 4. Produk obat sakit kepala yang iklannya sering di lihat di televisi ....67
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Pola penggunaan obat sakit kepala oleh responden selama sebulan terakhir ..............................................................................................68 6. Produk obat sakit kepala yang pernah digunakan selama sebulan terakhir ..............................................................................................69 7. Sumber informasi pendukung penggunaan obat sakit kepala ...........70 C. Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi ....................................................................................................72 D. Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi ......75 E. Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala ...............................................77 F. Hubungan Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala Di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala Di Kalangan Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Cangkringan...81 G. Hubungan Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala Di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala Di Kalangan Ibu Rumah Tangga Di Kecamatan Cangkringan ....................................82 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................84 A. Kesimpulan .............................................................................................84 B. Saran ........................................................................................................85 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................87 LAMPIRAN ...........................................................................................................91 BIOGRAFI PENULIS .........................................................................................147
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel I.
Jenis Kategori Pengukuran Tingkat Pengetahuan ..........................37
Tabel II.
Jenis Kategori Pengukuran Sikap...................................................38
Tabel III.
Jenis Kategori Pengukuran Tindakan.............................................38
Tabel IV.
Jumlah dan Distribusi Sampel Penelitian di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman .........................................................................43
Tabel V.
Jumlah dan Distribusi Sampel di Kelurahan Kepuharjo .................43
Tabel VI.
Jumlah dan Distribusi Sampel di Kelurahan Umbulharjo ..............43
Tabel VII.
Blue Print Pernyataan Favourable dan Unfavourable pada pokok Bahasan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan .....................47
Tabel VIII.
Besar Skor untuk Tanggapan Pernyataan Tingkat Pengetahuan....48
Tabel IX.
Besar Skor untuk Tanggapan Pernyataan Sikap dan Tindakan (skala Likert) ..................................................................................48
Tabel X.
Hasil Uji Reliabilitas .....................................................................50
Tabel XI.
Hasil Uji Normalitas pada Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan .........................................................................................54
Tabel XII.
Hasil Uji Normalitas Transformasi Data........................................54
Tabel XIII.
Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi ........................................56
Tabel XIV.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Usia Responden ...................................60 Tabel XV.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..............................61
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel XVI.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Status Pekerjaan...................................62 Tabel XVII.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Tingkat Pendapatan Perbulan ..............63 Tabel XVIII. Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Lama Waktu Responden Menonton Televisi Setiap Hari ........................................................................64 Tabel XIX.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Intensitas Melihat Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi dalam Tiga Hari Terakhir ................................65 Tabel XX.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Produk Obat Sakit Kepala yang Iklannya pernah dilihat di Televisi.................................................66 Tabel XXI.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Produk Obat Sakit Kepala yang Iklannya sering dilihat di Televisi ..................................................67 Tabel XXII.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Produk Obat Sakit Kepala yang Pernah Digunakan selama Sebulan Terakhir .............................................69 Tabel XXIII. Distribusi
Persentase
Cangkringan
Responden
Berdasarkan
Penelitian
Sumber
di
Informasi
Kecamatan Pendukung
Penggunaan Obat Sakit Kepala ......................................................69
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tabel XXIV. Gambaran Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan ...................................................................................73 Tabel XXV.
Distribusi Persentase Responden di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi ........................................................74
Tabel XXVI. Gambaran Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan ...................................................................................75 Tabel XXVII. Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi ........................................................77 Tabel XXVIII. Gambaran Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan ............................78 Tabel XXIX. Gambaran Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan ............................80 Tabel XXX.
Hubungan Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan ...................................................................................82
Tabel XXXI. Hubungan Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan ............83
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.
Tanda Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas .................................18
Gambar 2.
Asumsi Determinan Perilaku Manusia ...........................................27
Gambar 3.
Model Proses Keputusan Pembelian ..............................................29
Gambar 4.
Diagram Teknik Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel..............41
Gambar 5.
Proporsi Sampel Penelitian ............................................................44
Gambar 6.
Alur Pengurusan Surat Izin Penelitian ...........................................52
Gambar 7.
Distribusi
Persentase
Responden
Penelitian
di
Kecamatan
Cangkringan Berdasarkan Pola Penggunaan Obat Sakit Kepala selama Sebulan Terakhir ................................................................68
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.
Surat Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data dari Fakultas Farmasi ............................................................................92
Lampiran 2.
Surat Permohonan Izin Penelitian dari Bappeda ............................93
Lampiran 3. Surat Perpanjangan Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data dari Fakultas Farmasi ............................................................95 Lampiran 4.
Surat Perpanjangan Permohonan Izin Penelitian dari Bappeda .....96
Lampiran 5.
Gambaran
Jawaban
Tingkat
Pengetahuan
Kuesioner
Uji
Reliabilitas dari Kuesioner Uji Coba .............................................98 Lampiran 6.
Gambaran Jawaban Sikap Kuesioner Uji Reliabilitas dari Kuesioner Uji Coba ........................................................................98
Lampiran 7.
Gambaran Jawaban Tindakan Kuesioner Uji Reliabilitas dari Kuesioner Uji Coba ........................................................................99
Lampiran 8.
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji Coba Tingkat Pengetahuan 100
Lampiran 9.
Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji Coba Sikap .........................101
Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji Coba Tindakan ...................101 Lampiran 11. Kuesioner Penelitian ....................................................................102 Lampiran 12. Gambaran Data Karakteristik Demografi Responden Penelitian dan Pola Melihat Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi ........................112 Lampiran 13. Gambaran Jawaban Tingkat Pengetahuan Responden Penelitian 128 Lampiran 14. Gambaran Jawaban Sikap Responden Penelitian ........................133 Lampiran 15. Gambaran Jawaban Tindakan Responden Penelitian ..................138
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum di Transformasi .............................................144 Lampiran 17. Hasil Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sesudah di Transformasi ..............................................144 Lampiran 18. Korelasi Tingkat Pengetahuan terhadap Tindakan ......................145 Lampiran 19. Korelasi Sikap terhadap Tindakan ...............................................145 Lampiran 20. Peta Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta ...146
xix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
INTISARI
Saat ini swamedikasi menjadi pilihan utama bagi penduduk di Indonesia untuk penyembuhan terhadap sakit. Salah satu faktor yang mendorong masyarakat untuk melakukan swamedikasi adalah iklan di televisi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi adanya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan. Jenis penelitian ini merupakan observasional dengan rancangan crosssectional. Pengukuran menggunakan kuesioner pada 165 responden, dengan teknik cluster random sampling dikombinasikan dengan simple random sampling (undian). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan responden terbilang tinggi (64%) dan sikap yang positif (82%) dengan tindakan yang sesuai (54%). Nilai koefisien korelasi antara tingkat pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala sebesar 0,2228 dengan signifikan 0,02. Nilai koefisien korelasi antara sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala sebesar 0,180 dengan signifikan 0,01. Penelitian ini, tidak dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala. Kata kunci : Swamedikasi, pengetahuan, sikap, tindakan, periklanan obat, sakit kepala
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
Nowadays, self-medication becomes the prior choice for residents in Indonesia to cure against the illness. One of the factors that encourage sociery to do self-medication is the advertisement on television. This research is aimed to identify any correlation between knowledge dan attitude levels regarding the perception of headache medicine advertising on television against the action of using headache medicine among housewives in Cangkringan subdistrict. This type of research was an observational with cross-sectional design. The measurements used a questionnaire on 165 respondents, with cluster random sampling technique combined with simple random sampling (lottery). The research results showed the respondents knowledge was high (64%) and the positive attitude (82%) with the corresponding action (54%). The correlation coefficient value between knowledge levels regarding the perception of headache medicine advertising on television against the action of using headache medicine was 0.2228 with 0.02 significant. The correlation coefficient value between the attitudes regarding the perception of headache medicine advertising on television against the action of using headache medicine was 0.180 with 0.01 significant. This research could not be concluded that there was a positive and significant relationship between knowledge and attitude level regarding the perception of headache medicine advertising on television against the action of using headache medicine.
Keywords: Self-medication, advertising, headache
knowledge,
xxi
attitudes,
actions,
medicine
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENGANTAR
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan kesejahteraan badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (MenKes, 2009). Salah satu upaya masyarakat untuk mewujudkan kesehatan yang optimal yaitu dengan melakukan swamedikasi menggunakan obat tanpa resep karena lebih murah dan praktis (Tan dan Rahardja, 2010). Menurut data SUSENAS BPS tahun 2009 sekitar 66% orang sakit di Indonesia lebih cenderung melakukan pengobatan mandiri dan 34% sisanya berobat ke dokter. Data SUSENAS tahun 2001 terdapat 77,3% penduduk yang sakit di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta melakukan swamedikasi sebagai upaya penyembuhan terhadap sakit (Handayani, 2003). Banyak faktor yang mendorong dan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan pengobatan mandiri daripada ke dokter yaitu tingginya tekanan ekonomi, keadaan demografi, budaya, keluarga, usia, pekerjaan, pengetahuan atau tingkat pendidikan, keyakinan dan sikap (Tan dan Rahardja, 2010). Faktor lainnya yang sangat berpengaruh pula untuk mendorong masyarakat memilih pengobatan mandiri yaitu iklan (Ariani, 2011). Penelitian Kristina, dkk., (2007) menyatakan faktor dominan yang berpengaruh terhadap perilaku pengobatan sendiri yang rasional pada masyarakat Kecamatan Depok sebagai perwakilan masyarakat
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2
perkotaan dan Kecamatan Cangkringan sebagai perwakilan masyarakat pedesaan Kabupaten Sleman adalah tingkat pendidikan atau pengetahuan. Kecamatan
Cangkringan
dikategorikan
pedesaan
karena
jumlah
penduduk hanya sebesar 27.657 jiwa (laki-laki 13.361 jiwa, perempuan 14.296 jiwa), jumlah fasilitas (kesehatan, pendidikan, industri, perkantoran) terbilang sedikit, serta letaknya yang berjarak 25 km dari ibukota Kabupaten Sleman. Kecamatan Cangkringan pula dinyatakan sebagai wilayah yang tumbuh lambat karena besarnya migrasi keluar, matapencaharian penduduk yang dominasi di sektor primer yaitu petani, dan meletusnya Gunung Merapi tahun 2010 berdampak secara langsung pada penggunaan lahan yang ada saat ini (Badan Pusat Statistik, 2010). Swamedikasi digunakan sebagai alternatif masyarakat untuk mengatasi keluhan penyakit ringan salah satunya sakit kepala. Profil Kesehatan Kabupaten Sleman 2013 dinyatakan bahwa sebesar 87,37% dari 17.895 masyarakat yang melakukan swamedikasi dengan kasus nyeri kepala. Sebanyak 60% masyarakat yang mengalami nyeri kepala melakukan swamedikasi berdasarkan informasi yang diperoleh dari iklan di televisi (Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013). Menurut penelitian Dharma (2008), menyatakan bahwa sumber informasi obat sakit kepala 33,3% dari iklan. Informasi yang digunakan sebagai acuan penggunaan obat sakit kepala selain dari iklan di televisi yaitu pengalaman sendiri (59,17%), dokter (16,58%), teman (11,83%), dan apoteker (10,06). Sebanyak 81,06% responden menganggap perlunya iklan obat sakit kepala di tayangkan di media televisi sebagai informasi pemilihan obat sakit kepala (Primantana, 2001).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3
Iklan merupakan salah satu bentuk komunikasi yang berfungsi sebagai alat penyampaian pesan (informasi) atau penyebarluasan informasi kepada orang lain, sarana penambah pengetahuan, komunikasi persuasif yang bertujuan mempengaruhi sikap dan perilaku penerima iklan dalam membuat keputusan yang tepat demi memelihara kesehatan mereka, maupun sebagai sarana hiburan (Liliweri, 2013). Menurut Laporan Kinerja Bahan Pengawas Obat dan Makanan RI Tahun 2012 terhadap pengawasan iklan obat yang beredar sejumlah 2.366 iklan, 565 (23,88%) iklan di antaranya tidak memenuhi ketentuan yang berlaku (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2012). Penyampaian iklan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku tentunya akan membahayakan kesehatan apabila informasi dari iklan obat tersebut kurang lengkap meliputi informasi sensitivitas, alergi, efek samping atau resistensi. Pakar komunikasi, Amerika Serikat, Shiley Biagi dalam bukunya “Media/Impact” menyatakan televisi adalah media yang telah berhasil mengubah kehidupan sehari-hari manusia atau masyarakat (Badan Pengawas Obat dan Makanan, 2012; Biagi, 2010). Media televisi merupakan media massa yang memberikan informasi obat terbanyak sebesar 55%, menjangkau berbagai lapisan masyarakat, penyampaian informasi yang cepat, dan menarik karena menyuguhkan informasi secara audio dan visual. Masyarakat menyatakan bahwa televisi merupakan media periklanan yang paling berpengaruh (81,8%) dan paling membujuk (66,5%) dalam memilih barang dan atau jasa (Lane, 2009).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4
Berdasarkan uraian di atas, iklan merupakan salah satu faktor yang mendorong dan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan swamedikasi. Hal ini, karena masyarakat memerlukan iklan sebagai salah satu alat informasi untuk mengetahui informasi barang atau produk yang mereka butuhkan (Turisno, 2012). Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian sejauh mana hubungan pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat di televisi terhadap tindakan penggunaan obat di kalangan ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah pedesaan di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta dengan studi kasus obat sakit kepala. 1.
Perumusan masalah Berdasarkan
latar
belakang
yang dikemukakan
di
atas,
maka
permasalahan yang dapat dirumuskan sebagai berikut : a.
Seperti apakah karakteristik demografi ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 ?
b. Seperti apakah pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 ? c.
Seperti apakah tingkat pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 ?
d. Seperti apakah sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 ?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
e.
5
Seperti apakah tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 ?
f.
Adakah hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 ?
2.
Keaslian penelitian Penelitian yang berjudul “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap
mengenai Persepsi Periklanan Obat di Televisi Terhadap Tindakan Penggunaan Obat di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman (Studi Kasus : Obat Sakit Kepala)” belum pernah dilakukan sebelumnya. Berdasarkan pustaka yang ditelusuri, beberapa penelitian lain yang serupa, yaitu: a.
Primantana (2001), dengan judul, “Pengaruh Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Pemilihan Obat Sakit Kepala di Kalangan Mahasiswa Angkatan
1997-2000
Kampus
III
Universitas
Sanata
Dharma
Yogyakarta”. Perbedaan terletak pada subjek penelitian, lokasi penelitian, dan metode sampling. Penelitian saat ini di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman dengan metode cluster random sampling yang dikombinasikan dengan simple random sampling menggunakan undian, sedangkan penelitian terdahulu dilaksanakan di kalangan Mahasiswa Kampus Sanata Dharma dengan metode proportional stratified sampling.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6
b. Papilaya (2003), dengan judul, “Penilaian Iklan Obat Selesma di Televisi dan Peranannya dalam Pemilihan Obat Salesma di Kalangan Pengunjung Apotik di Pusat Kota Magelang”. Perbedaan pada jenis iklan obat yang digunakan, subjek, lokasi, dan waktu penelitian. Penelitian terdahulu menggunakan iklan obat salesma yang dilaksanakan pada pengunjung Apotik di Pusat Kota Magelang tahun 2003, sedangkan penelitian sekarang menggunakan iklan obat sakit kepala yang dilaksanakan di kalangan ibu rumah tangga Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman tahun 2014. c.
Sulistiyawati (2004), dengan judul, “Hubungan Penilaian Iklan Obat Salesma di Televisi dengan Pemilihan Obat Salesma di Kalangan Pengunjung 11 Apotek di Kota Yogyakarta Periode Maret - April Tahun 2004”. Perbedaan terletak pada jenis iklan obat yang digunakan, subyek, lokasi,
dan
waktu
penelitian.
Penelitian
Sulistiyawati
(2004)
menggunakan iklan obat salesma dengan subyek, lokasi dan waktu penelitiannya yaitu pengunjung 11 Apotek di Kota Yogyakarta Periode Maret - April Tahun 2004, sedangkan penelitian saat ini menggunakan iklan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman Yogyakarta pada Tahun 2014. d. Wuryanto (2000), dengan judul, “Penilaian Iklan Obat Batuk di Televisi dan Pengaruh terhadap Pemilihan Obat di Kalangan Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma”. Perbedaan terletak pada jenis iklan obat yang digunakan, subjek dan lokasi penelitian. Penelitian sekarang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7
menggunakan iklan obat sakit kepala dengan subjek penelitian ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman, sedangkan penelitian terdahulu meneliti iklan obat batuk di televisi dengan subjek di kalangan mahasiswa. Hasil penelitian Primantana (2001) menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh iklan obat sakit kepala terhadap pemilihan obat sakit kepala di kalangan mahasiswa artinya mahasiswa melakukan pemilihan obat sakit kepala didasari pengalaman sendiri, teman, dan apoteker. Hal yang sama juga didapatkan pada penelitian Wuryanto (2000) yaitu tidak adanya pengaruh dari iklan obat batuk di televisi terhadap pemilihan obat batuk oleh kalangan mahasiswa. Papilaya (2003) mengemukakan bahwa informasi yang disampaikan dalam iklan obat salesma di televisi belum mencukupi karena iklan obat salesma tersebut tidak menjelaskan mengenai efek samping obat, waktu pemakaian, dan informasi kontraindikasi tidak jelas, serta sebagian responden menyatakan bahwa iklan obat salesma di televisi sering mengada – ada atau membesar – besarkan khasiat, sedangkan Sulistiyawati (2004) menunjukkan adanya hubungan positif (r=0,231) dan signifikan (p<0,05) antara penilaian iklan obat salesma di televisi dengan pemilihan obat salesma oleh mahasiswa dengan tingkat hubungan yang rendah. 3.
Manfaat penelitian a.
Manfaat teoretis Hasil penelitian diharapkan dapat menambah sumber informasi terkait aspek perilaku meliputi aspek pengetahuan, aspek sikap, dan aspek tindakan bagi ibu rumah tangga mengenai penggunaan obat sakit kepala.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8
b. Manfaat praktis 1) Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman untuk dilakukannya program penyuluhan mengenai iklan obat yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan kepada masyarakat di Kabupaten Sleman dan upaya swamedikasi yang tepat untuk menghindari terjadinya medication error yang disebabkan pemilihan obat berdasarkan iklan obat yang tidak sesuai. 2) Bagi masyarakat a) Penelitian
ini
diharapkan
dapat
membantu
mengetahui
karakteristik demografi dan pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan pada tahun 2014. b) Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi juga tindakan penggunaan obat sakit kepala, serta mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta pada tahun 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
B. Tujuan Penelitian
1.
Tujuan umum Tujuan umum dari penelitian ini yaitu menganalisis hubungan
pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014. 2.
Tujuan khusus a.
Mengidentifikasi karakteristik demografi ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
b. Mengidentifikasi pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014. c.
Mengidentifikasi tingkat pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
d. Mengidentifikasi sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014. e.
Mengidentifikasi tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
f.
Mengidentifikasi adanya hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
10
tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Pengobatan Mandiri
Pengobatan mandiri adalah pemilihan dan penggunaan obat (termasuk obat herbal dan obat tradisional) oleh individu untuk mengobati penyakit atau gejala yang dikenal sendiri tanpa konsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan lainnya. Pengobatan mandiri sifatnya sementara dan umumnya dilakukan untuk penyakit – penyakit yang dianggap ringan, antara lain sakit kepala, migran, batuk, flu, dan cacingan. Pelaku pengobatan mandiri pada umumnya adalah individu yang sebelumnya pernah menggunakan obat yang sejenis atau individu yang memperoleh informasi tentang obat yang akan digunakan untuk penyembuhan penyakitnya (WHO, 2000). Penggunaan obat tanpa resep dokter masih sering menimbulkan masalah bagi kesehatan, karena masih rendahnya tingkat pendidikan masyarakat tentang obat. Hal ini mengakibatkan dasar penentuan obat tanpa resep untuk pengobatan sendiri sering tidak rasional, yaitu umumnya bersumber pada pengalaman menggunakan obat tertentu pada waktu lampau, karena diberitahu orang lain (keluarga, tetangga, teman), atau bersumber dari iklan obat di media cetak maupun media elektronik (Tan dan Rahardja, 2010). Untuk itu masyarakat perlu dibekali pengetahuan tentang peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengobatan mandiri untuk penyakit ringan. Pengobatan hanya boleh menggunakan obat yang termasuk golongan obat bebas, 11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
12
obat bebas terbatas dan obat wajib apotik. Semua obat yang tergolong obat bebas dan bebas terbatas wajib mencantumkan keterangan pada setiap kemasannya tentang kandungan zat berkhasiat, kegunaan, aturan pakai, dan pernyataan lain yang diperlukan seperti tanda peringatan, perhatian, dan kontraindikasi (Supardi dan Notosiswoyo, 2005). Banyak faktor yang mendorong dan mempengaruhi masyarakat untuk melakukan pengobatan mandiri, salah satunya ialah iklan (Ariani, 2011). Faktor lainnya yang menyebabkan masyarakat cenderung memilih pengobatan mandiri daripada ke dokter yaitu tingginya tekanan ekonomi, keadaan demografi, budaya, keluarga, usia, pekerjaan, pengetahuan, keyakinan dan sikap (Tan dan Rahardja, 2010).
B. Peraturan Periklanan Obat dan Pelayanan Kesehatan
Iklan merupakan segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang memerlukan pembayaran. Iklan berfungsi sebagai alat penyampaian pesan (informasi) atau menyebarluaskan informasi kepada orang lain, sarana penambah pengetahuan, komunikasi persuasif yang bertujuan mempengaruhi sikap dan perilaku penerima iklan. Salah satu media iklan terlaris adalah televisi. Televisi merupakan hasil produk teknologi tinggi (hi-tech) yang menyampaikan isi pesan dalam bentuk audiovisual
gerak
yang memiliki
kekuatan
yang sangat
tinggi
mempengaruhi mental, pola pikir, dan tindakan individu (Morissan, 2010).
untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
13
Televisi sebagai media dengan audiensi terbanyak yang umumnya didominan oleh wanita daripada pria. Secara umum, kelebihan televisi dibandingkan dengan media massa yang lainnya, diantaranya adalah mampu menjangkau khalayak sasaran yang luas dan yang paling berbeda dari yang lainnya adalah mempunyai dampak yang sangat kuat terhadap konsumen, karena menekankan pada dua indera sekaligus, yaitu penglihatan dan pendengaran. Media massa televisi sebagai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang atau kelompok masyarakat dalam pemilihan obat bagi dirinya maupun untuk keluarganya (Morissan, 2010). Daya tarik media televisi yang demikian hebat membawa dampak yang besar bagi pemirsanya. Hal yang perlu diperhatikan bahwa dari seluruh acara televisi yang ada, sekitar 50%-nya adalah berupa iklan obat. Oleh karena itu, pemirsa televisi dimanapun akan menerima terpaan iklan obat yang besar. Iklan obat juga akan membawa pengaruh baik langsung maupun tidak langsung kepada pemirsanya. Kesimpulannya, televisi telah memberikan dampak yang besar bagi masyarakat dalam mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat lebih dari apa yang disadari (Morissan, 2010). Iklan obat di televisi harus memenuhi peraturan perundang - undangan yang berlaku, sehingga informasi yang disampaikan maupun informasi yang diterima masyarakat bermanfaat dalam pemilihan obat bebas maupun obat bebas terbatas tanpa resep dokter. Hal ini sesuai dengan pernyataan pada Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.386/MENKES/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas pada butir 1, menyatakan bahwa:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
14
“Obat yang dapat diiklankan kepada masyarakat adalah obat yang sesuai peraturan perundang - undangan yang berlaku tergolong dalam obat bebas atau obat bebas terbatas, kecuali dinyatakan lain” (MenKes, 1994). Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.386/MENKES/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas bagian A poin ke-6 menyatakan bahwa : “Iklan obat tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus” (MenKes, 1994). Bagian A poin ke-7 menyatakan bahwa : “Informasi mengenai produk obat dalam iklan harus sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam pasal 41 ayat 2 Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan sebagai berikut ini. a) Obyektif : harus memberikan informasi sesuai dengan kenyataan yang ada dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat yang telah disetujui. b) Lengkap : harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat obat, tetapi juga memberikan informasi tentang hal-hal yang harus diperhatikan, misalnya adanya kontraindikasi dan efek samping. c) Tidak menyesatkan : informasi obat harus jujur, akurat, bertanggung jawab serta tidak boleh memanfaatkan kekuatiran masyarakat akan suatu masalah kesehatan. Disamping itu, cara penyajian informasi harus berselera baik dan pantas serta tidak boleh menimbulkan persepsi khusus di masyarakat yang mengakibatkan penggunaan obat berlebihan atau tidak berdasarkan pada kebutuhan.” (MenKes, 1994). Bagian A poin ke-10 menyatakan bahwa : “Iklan obat tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau aktor yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan "setting" yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium” (MenKes, 1994). Bagian A poin ke-11a dan 11-b menyatakan bahwa : a) “Iklan obat tidak boleh memberikan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat (misalnya, "Dokter saya merekomendasi …..")” (MenKes, 1994).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
15
b) “iklan obat tidak boleh memberikan anjuran mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat dengan berlebihan”. Bagian A poin ke-13 menyatakan bahwa : “Iklan obat tidak boleh menunjukkan efek/kerja obat segera sesudah penggunaan obat” (MenKes, 1994).
Bagian A poin ke-15 dan ke-16 menyatakan bahwa : “Iklan Obat harus mencantumkan spot peringatan perhatian sebagai berikut:
(MenKes, 1994). Bagian A poin ke-17 menyatakan bahwa : “Iklan obat harus mencantumkan informasi mengenai: a) Komposisi zat aktif obat dengan nama INN (khusus media cetak); untuk media lain, apabila ingin menyebutkan komposisi zat aktif, harus dengan nama INN. b) Indikasi utama obat dan informasi mengenai keamanan obat. c) Nama dagang obat d) Nama industri farmasi e) Nomor pendaftaran (khusus untuk media cetak) (MenKes, 1994). Bagian B poin ke-2a menyatakan bahwa : “Obat pereda sakit dan penurun panas, iklan hanya boleh diindikasikan untuk meringankan rasa sakit misalnya: sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri otot, dan atau menurunkan panas.”(MenKes, 1994). Menurut Peraturan Menkes No.919/MENKES/PER/X/1993 pasal 2, obat yang dapat diserahkan tanpa resep juga harus memenuhi kriteria seperti tidak dikontraindikasikan untuk wanita hamil, anak di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas usia 65 tahun (MenKes, 1993).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
16
Peraturan periklanan dan pelayanan kesehatan yang dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia dalam PMK No. 1787 Tahun 2010 mengkaji beberapa hal mengenai penyelenggaraan, persyaratan, pembinaan dan pengawasan iklan dan publikasi pelayanan kesehatan. Dalam pasal 3 ayat 2 dinyatakan bahwa : “Penyelenggaraan iklan harus sesuai etika iklan yang diatur dalam kode etik rumah sakit Indonesia, kode etik setiap tenaga kesehatan, kode etik pariwara, dan ketentuan peraturan perundang-undangan”(MenKes, 2010). Persyaratan iklan pada pasal 4 ayat 1 menyatakan bahwa : “Fasilitas pelayanan kesehatan dalam menyelengarakan iklan dan/atau publikasi harus memenuhi syarat meliputi : memuat informasi dengan data dan fakta yang akurat, berbasis bukti, informatif, edukatif, dan bertanggung jawab” (MenKes, 2010). Pada pasal 5 mengenai persyaratan iklan dinyatakan pula bahwa : “Iklan dan/atau publikasi pelayanan kesehatan tidak diperbolehkan apabila bersifat : memuji diri secara berlebihan, termasuk pernyataan yang bersifat superlatif dan menyiratkan kata “satu-satunya” atau yang bermakna sama mengenai keunggulan, keunikan atau kecanggihan sehingga cenderung bersifat menyesatkan” (MenKes, 2010).
C. Sakit Kepala
Angka kejadian sakit kepala di Indonesia sekitar 20 - 25 juta orang berdasarkan survei bahwa 8% pria dan 25% wanita. Sangat sulit untuk mendapatkan angka yang pasti, karena ada orang yang selama hidupnya hanya mengalami tiga atau empat kali serangan tanpa disadari (MacGregor, 2005). Sakit kepala merupakan masalah kesehatan yang sering terjadi, sangat bervariasi baik dari lokasi (sebagian besar menyebar ke sekitar wajah), tingkat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
17
keparahan, dan frekuensinya sangat bervariasi, yang dialami oleh 3 dari 4 orang. Sakit kepala sering diikuti oleh rasa mual, berkeringat, tidak bergairah. Akan tetapi perlu diketahui, sakit kepala bukan merupakan penyakit atau kelainan pada otak. Bagi orang yang mengalami sakit kepala menetap (persisten) atau sering kambuh tanpa penyebab jelas sebaiknya pasien berkonsultasi dengan tenaga kesehatan agar sakit kepala tersebut dapat diatasi dengan pengobatan yang sesuai (Pramudianto dan Evaria, 2012; Tjay, 2007). Jenis obat yang digunakan bagi orang yang mengalami sakit kepala ringan, sedang dan berat berbeda – beda. Kenalilah sakit kepala terlebih dahulu apakah karena faktor stress, kurang tidur, ataukah karena penyakit lain yang menyebabkan sakit kepala seperti sinusitis, sakit gigi ataupun karena makanan pemicu sakit kepala bagi orang tertentu seperti makanan dan minuman yang mengandung tiramin yaitu minuman beralkohol, kacang, bawang, dan sebagainya. Secara umum, pilihan obat bagi pasien sakit kepala ringan dan sedang yaitu obat bebas, bebas terbatas sampai obat keras dengan resep dokter bagi pasien dengan sakit kepala berat baik karena penyakit penyerta maupun makanan (Pramudianto dan Evaria, 2012). Obat bebas adalah obat yang dijual bebas dipasaran tanpa dengan resep dokter yang ditandai khusus pada kemasan atau etiket obat bebas yaitu lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam. Obat sakit kepala yang dijual bebas antara lain adalah obat bermerek dengan kandungan paracetamol, ibuprofen, caffeine, dexchlorpheniramine malaet. Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
18
dan disertai dengan peringatannya. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam (Djunarko dan Hendrawati, 2011).
Obat Bebas
Obat Bebas Terbatas
Gambar 1. Tanda Obat Bebas dan Obat Bebas Terbatas (Djunarko dan Hendrawati, 2011). Obat sakit kepala yang banyak beredar dipasaran yaitu obat dengan merek dagang Paramex®, Bodrex®, Panadol®, Oskadon®, dan sebagainya. Pada masyarakat umum obat - obat tersebut sudah tidak asing lagi dan sudah kerap sekali untuk digunakan ketika sakit kepala menyerang. Penggunaan obat sakit kepala dengan nama dagang tertentu menyebabkan masyarakat percaya obat tersebut aman dan manjur untuk pengobatan sakit kepala. Dengan catatan, bahwa zat aktif obat sama hanya merek dagang saja yang berbeda. Zat aktif obat sakit kepala perlu dicantumkan pada kemasan seperti parasetamol, metampiron, asetosal, dan ibuprofen (MacGregor, 2005). Terapi atau cara untuk menghilangkan sakit kepala dengan berbagai cara, baik dengan terapi non - farmakologi (tanpa obat) maupun terapi farmakologi (dengan menggunakan obat). Terapi non - farmakologi yang sering diterapkan adalah dengan cara istirahat atau tidur, yoga, pijat, konseling dan psikoterapi, jamu dan vitamin tambahan (vit B2) dengan beberapa tanaman obat yang lainnya, seperti jahe dan peppermin. Terapi farmakologi (dengan menggunakan obat) antara lain adalah Analgesik (Non-opiat) seperti paracetamol, Nonsteroid Anti-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19
inflamatory Drugs (NSAID) atau Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) seperti aspirin, dan Analgesik (opiate) yaitu kombinasi obat paracetamol dengan codeine, ibuprofen dengan codein atau dengan paracetamol (MacGregor, 2005).
D. Pengetahuan
Menurut Wawan dan Dewi (2011), pengetahuan merupakan hasil dari sesuatu yang dipahami atau tahu akan sesuatu setelah orang melakukan pengindraan melalui panca indra manusia (penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba dengan sendiri) terhadap suatu objek tertentu. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan tentang suatu objek, mengandung dua aspek yang sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku seseorang, yaitu aspek positif dan negatif. Semakin banyak aspek positif, maka semakin menumbuhkan sikap positif terhadap objek tersebut. Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang, yaitu sebagai berikut: 1.
Usia Tingkat kematangan seorang dalam berfikir dan bekerja juga sebanding
dengan pertambahan usia. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Bertambahnya usia pun semakin meningkatnya kemampuan seseorang untuk memutuskan perilaku yang akan dilakukannya misalnya swamedikasi. (Sarwono, 2008; Wawan dan Dewi, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
20
Usia dibagi menjadi tiga kelompok yaitu usia muda, usia dewasa, dan usia tua. Usia muda cenderung memiliki pengalaman sedikit sehingga pengetahuannya pun sedikit, akan tetapi semakin tua usia seseorang maka pengalamannya pun semakin banyak sehingga pengetahuannya pun semakin tinggi. Usia dewasa mulai dari usia 17 tahun, seseorang sudah mantap untuk memberikan penilaian maupun sikap terhadap objek yang ia lihat dan dengar dari pengalamannya. Usia lebih dari 30 tahun yang artinya sudah bisa lebih matang akan kesadaran dan pengetahuan untuk mengobati dirinya sendiri (Sarwono, 2008). Didukung pula dalam bukunya Holt and Hall (1990) menyatakan frekuensi untuk melakukan pengobatan mandiri menurun pada usia di atas 60 tahun. 2.
Jenis kelamin Kecenderungan dalam melakukan pengobatan lebih banyak dilakukan
oleh wanita daripada pria, baik untuk mengatasi masalah kesehatan anggota keluarga maupun diri sendiri. Wanita juga lebih cenderung memiliki pengetahuan yang lebih luas dibandingkan dengan pria. Hal ini disebabkan karena kebanyakan pria hanya cenderung memandang persoalan secara sistematis dan kurang kesabaran, sebaliknya wanita lebih memperhatikan diri dan kesehatan (Anna dan Chandra, 2011). 3.
Pendidikan Menurut Notoatmodjo (2003), pendidikan merupakan salah satu proses
pengubahan pengetahuan, sikap dan tindakan individu atau kelompok terhadap sesuatu materi. Pendidikan pula diperlukan untuk memperoleh informasi berupa hal – hal yang menunjang kesehatan untuk meningkatkan kesehatan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin memberikan pengaruh yang besar terhadap pengetahuan seseorang untuk menerima informasi secara mudah, baik dari orang lain maupun dari media massa. Semakin banyak informasi yang didapatkan oleh individu atau kelompok, maka semakin banyak pula pengetahuan tentang kesehatan dan informasi lainnya yang diterima. Namun, perlu untuk ditekankan bahwa seorang atau kelompok yang berpendidikan rendah tidak mutlak berpengetahuan rendah pula, karena pendidikan tidak mutlak berasal dari pendidikan formal tetapi juga informal seperti pengaruh lingkungan di sekitar individu yang dapat menyebabkan perubahan – perubahan kebiasaan berpikir, bersikap dan berperilaku (Notoatmodjo, 2003). 4.
Sosial, budaya, dan ekonomi Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang - orang tanpa melalui
penalaran apakah baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga dapat berpengaruh pada pengetahuan, karena tidak tersediannya fasilitas yang diperlukan untuk melakukan kegiatan tertentu, menyebabkan seseorang tidak update dengan informasi baru dan tidak adanya perkembangan pengetahuan (Budiman dan Riyanto, 2013). Status ekonomi berhubungan dengan pekerjaan dan pendapatan seseorang, karena semakin tinggi tingkatan pekerjaan seseorang maka semakin tinggi akan pendapatan untuk mencukupi kesehatannya. Akan tetapi, penghasilan tidak berpengaruh langsung terhadap pengetahuan seseorang. Namun bila seseorang berpengahasilan cukup besar maka dia akan mampu untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22
menyediakan atau membeli fasilitas - fasilitas sumber informasi kesehatan (Budiman dan Riyanto, 2013). 5.
Lingkungan Lingkungan baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial, sangat
berpengaruh terhadap pengetahuan orang - orang yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu (Budiman dan Riyanto, 2013). 6.
Pengalaman Pengalaman sebagai sumber pengetahuan merupakan salah satu cara
untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulangi kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu (Budiman dan Riyanto, 2013). 7.
Pengaruh sumber informasi atau media massa terhadap pengetahuan Sumber
mempengaruhi
informasi tingkat
yang diperoleh
pengetahuan
dari
seseorang.
berbagai Bila
sumber
seseorang
akan banyak
memperoleh informasi maka ia akan cenderung mempunyai pengetahuan yang lebih luas. Informasi mencakup data, teks, gambar, suara, kode, program komputer, dan basis data. Informasi yang diperoleh dari segi formal maupun nonformal mempengaruhi pengetahuan individu atau kelompok. Berkembangnya teknologi akan penyediaan berbagai macam media massa sebagai sarana komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan sebagainya yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
23
sangat berpengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang, serta pengetahuan orang (Budiman dan Riyanto, 2013). Seorang individu dapat dikatakan tahu apabila ia dapat merespon secara lisan ataupun tertulis dengan memberikan jawaban terkait suatu topik tertentu. Respon berupa jawaban inilah yang disebut dengan pengetahuan. Wawancara atau angket dapat digunakan seorang peneliti untuk menanyakan sejumlah pertanyaan dan pernyataan guna mengetahui tingkat pengetahuan seseorang (Budiman dan Riyanto, 2013). Skala pengukuran tingkat pengetahuan dapat dibedakan atas 3 kategori (tinggi, sedang, dan rendah) menurut Arikunto (2006), yaitu: 1) Tingkat pengetahuan tergolong tinggi apabila responden mampu menjawab pernyataan dengan persentase jawaban benar sebesar 76-100%. 2) Tingkat pengetahuan tergolong sedang apabila responden mampu menjawab pernyataan dengan persentase jawaban benar sebesar 56-75%. 3) Tingkat pengetahuan tergolong rendah apabila responden hanya mampu menjawab pernyataan dengan persentase jawaban benar kurang dari 56%.
E. Sikap
Sikap merupakan bentuk pernyataan individu atau kelompok terhadap hal - hal yang ditemuinya seperti benda, orang maupun fenomena. Sikap membutuhkan adanya stimulus untuk menghasilkan respon. Sikap dapat digolongkan dalam dua jenis yaitu sikap yang orientasinya memihak atau mendukung (favourable) atau sikap yang berorientasi sebaliknya (unfavourable).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
24
Sikap seperti ini, sangat mempengaruhi kesiapan individu atau kelompok untuk memberikan respon terhadap suatu objek (Budiman dan Riyanto, 2013). Menurut Wawan dan Dewi (2011), beberapa faktor yang mempengaruhi sikap seseorang yaitu: 1) Pengalaman pribadi merupakan dasar pembentukan sikap karena sifatnya yang kuat dalam meninggalkan kesan. 2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting menimbulkan kecenderungan seorang individu untuk patuh dan searah dengan sikap orang yang dianggap penting. 3) Pengaruh kebudayaan tanpa disadari telah menanamkan dan mengarahkan sikap seorang individu terhadap berbagi masalah. 4) Lembaga pendidikan sangat menentukan sistem kepercayaan yang nantinya akan memengaruhi aspek sikap seorang individu. 5) Faktor emosional terkadang dapat mendasari suatu bentuk dari aspek sikap. Menurut Bilson (2008), terdapat faktor lain yang sangat berpengaruh pula terhadap sikap seseorang, yaitu iklan di televisi. Artinya, tayangan iklan di televisi dapat memberikan pengaruh perubahan sikap bagi seseorang yang melihatnya. Faktor – faktor yang dominan mempengaruhi perubahan sikap, yaitu: 1) Sumber pesan. Dalam upaya mengubah sikap seseorang, pihak yang menyampaikan pesan mempunyai peranan penting. Hal ini, di antaranya dari segi: a) Kredibilitas. Pesan yang disampaikan oleh seseorang atau perusahaan yang mempunyai kredibilitas tinggi di masyarakat biasanya mempengaruhi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25
minat dan perhatian penerima pesan serta dapat mempengaruhi pula sikap seseorang terhadap pesan tersebut. Misalnya: industri yang terkenal, para ahli kesehatan seperti dokter dan yang lainnya. b) Keatraktifan. Untuk iklan - iklan komersial, keatraktifan dari pembawa pesan tersebut menjadi hal penting untuk menarik minat masyarakat. Sehingga tidak jarang figure publik seperti artis terkenal diminta perusahaan untuk membawakan iklan, meskipun figur publik itu sendiri mungkin tidak mengenakan produk tersebut. 2) Isi pesan. Isi pesan yang disampaikan dalam iklan komersial biasanya berisikan sugesti sehingga dapat menarik minat dan perhatian responden. 3) Penerima pesan. a) Kemudahan untuk dipengaruhi. Perusahaan berusaha membuat iklan semenarik mungkin agar mendapat perhatian dari masyarakat, sehingga masyarakat akan mempertimbangkan dan mungkin akan memutuskan membeli. b) Interpretasi dan seleksi. Kemampuan suatu pesan untuk mempengaruhi sasaran, sangat bergantung pada interpretasi dan seleksi terhadap pesan yang masuk, sehingga informasi yang diberikan seharusnya diberikan sesuai taraf kemampuan menginterpretasi informasi dari kelompok sasaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
26
Hal - hal tersebut di atas merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan sikap seseorang terhadap pesan yang disampaikan, dalam hal ini adalah iklan di televisi. Oleh karena itu perusahaan yang membuat tayangan iklan perlu memperhatikan hal - hal tersebut di atas dan masyarakat diharapkan lebih selektif dalam memilih informasi sebagai sumber informasi pemilihan produk dalam hal ini pemilihan obat. Skala pengukuran sikap terdiri atas 2 kategori yaitu menurut Azwar (2009) : 1) Sikap positif dengan kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, dan mengharapkan objek tertentu. 2) Sikap negatif dengan kecenderungan tindakan yaitu menjauhi, menghindari, membenci, dan tidak menyukai objek tersebut. Pengukuran sikap dengan menggunakan skala Likert yang mengandung dua kelompok pernyataan yaitu pernyataan favourable dan unfavourable. Setiap item favourable memiliki nilai 4 SS (sangat setuju), 3 S (setuju), 2 TS (tidak setuju), dan 1 STS (sangat tidak setuju), sedangkan nilai untuk pernyataan unfavourable merupakan kebalikan dari nilai favourable. Cara untuk memberikan interpretasi terhadap skor individu adalah membandingkan skor tersebut dengan harga rata – rata skor kelompok dimana responden tersebut termasuk. Perbandingan ini relatif menghasilkan interpretasi skor individual sebagai lebih atau kurang favourable dibandingkan dengan rata – rata kelompoknya (Budiman dan Riyanto, 2013).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
27
F. Tindakan
Di sisi lain, tindakan atau yang juga dikenal dengan perilaku memiliki arti yang berbeda dengan sikap. Tindakan atau perilaku, dilihat dari segi biologis yang merupakan serangkaian kegiatan individu yang diamati langsung maupun tidak langsung oleh orang lain. Perilaku terjadi karena adanya respon terhadap suatu stimulus dan biasanya dapat dipelajari. Tindakan terbentuk karena adanya kebutuhan individu terhadap fungsi fisiologis atau biologis, rasa aman, mencintai dan dicintai, rasa harga diri dan aktualisasi diri (Sunaryo, 2002). Menurut Azwar (2009), proses terbentuknya perilaku seseorang dapat di lihat pada Gambar 2 berikut:
Pengalaman Keyakinan Fasilitas Sosio-budaya
Pengetahuan Persepsi Sikap Keyakinan Kehendak Motivasi Niat
Perilaku
Gambar 2. Asumsi Determinan Perilaku Manusia (Azwar, 2009). Perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat ditentukan oleh niat orang terhadap objek kesehatan, ada atau tidaknya dukungan dari masyarakat sekitarnya, ada atau tidaknya informasi tentang kesehatan, kebebasan dari individu untuk mengambil keputusan atau bertindak dan situasi yang memungkinkan dia berperilaku atau tidak berperilaku (Notoatmodjo, 2003). Faktor yang mempengaruhi tindakan yaitu keyakinan, nilai, motivasi, dan pengetahuan, serta pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
28
penting seperti keluarga, pengaruh budaya, media massa, lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta pengaruh faktor emosional. Namun yang sangat penting dalam faktor pendukung terjadinya suatu tindakan yaitu adanya sarana prasarana dan fasilitas yang mendukung perilaku seseorang (Wawan dan Dewi, 2011). Salah satu cara mengukur aspek tindakan dapat menggunakan skala Likert seperti halnya dalam pengukuran aspek sikap (Budiman dan Riyanto, 2013).
G. Proses Keputusan Pembelian
Komponen (kognitif, afektif dan perilaku) akan mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk. Menurut Kotler (2000), terdapat lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu: 1. Pengenalan kebutuhan Merupakan salah satu proses awal pembelian. Pembeli akan mengenali suatu kebutuhan individunya yang dapat dipicu oleh faktor internal atau eksternal sehingga menimbulkan suatu dorongan dan motivasi untuk memenuhinya. 2. Pencarian informasi Konsumen yang tergerak untuk memenuhi kebutuhannya tersebut akan berusaha mencari dan mendapatkan lebih banyak informasi. Umumnya 4 kelompok sumber informasi, yaitu sumber pribadi (keluarga, teman, tetangga, kenalan), komersial (iklan, tenaga penjual, pedagang perantara), pengalaman (pemeriksaan, penggunaan produk), dan sumber publik (media massa).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
29
3. Evaluasi alternatif Evaluasi merupakan cara konsumen memproses informasi mengenai produk atau merek tertentu dan membuat pertimbangan. Proses evaluasi ini, akan melibatkan komponen kognitif dan afektif konsumen. Kognitif konsumen dapat menentukan tingkat pengetahuan, kepercayaan dan keyakinan terhadap produk, sedangkan evaluasi afektif menentukan tingkat perasaan konsumen terhadap produk. 4. Keputusan pembelian Merupakan perilaku atau tindakan yang dihasilkan dari proses evaluasi. Konsumen akan cenderung membeli produk yang memberikan evaluasi positif. 5. Perilaku setelah pembelian Setelah dilakukan proses pembelian, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan dan ketidakpuasan tertentu. Konsumen akan membeli produk yang sama atau akan pindah ke produk lainnya, yang biasa disebut minat beli. Pengenalan kebutuhan Sumber pribadi, komersial, pengalaman dan publik
Pencarian informasi
Kognitif Afektif
Evaluasi alternatif
Perilaku
Keputusan pembelian
Perilaku setelah pembelian Gambar 3. Model Proses Keputusan Pembelian (Kotler, 2000).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
30
Minat beli yaitu adanya perasaan tertarik atau perasaan senang, adanya perhatian dan kecenderungan untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Minat beli seseorang pula timbul karena adanya perasaan senang yang diperkuat oleh sikap positif. Hal ini berarti seseorang senang dengan suatu produk atau dengan model iklan dalam suatu iklan produk. Proses terjadinya minat beli suatu produk atau model iklan suatu produk yang disertai dengan perasaan tertarik dan perasaan senang atau sikap positif terhadap suatu hal yang diperoleh melalui proses sensasi dan persepsi. Individu yang memiliki minat membeli, meyakinkan dirinya bahwa objek atau barang tersebut mempunyai manfaat bagi dirinya (Fenny, Gunadi dan Heru, 1998).
H. Kuesioner
Kuesioner merupakan instrumen penelitian untuk mengumpulkan data dengan cara memberikan suatu pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden (Sugiyono, 2010). Dari segi psikometrik tes, suatu instrumen dikatakan baik setelah melalui tahap empiris statistik. Adapun yang dimaksud segi psikometrik tes adalah kualitas performansi tes untuk mengukur suatu atribut psikologis tertentu. Tahap empiris statis meliputi proses uji coba tes dan pemeriksaan analisis butir. Pada tahap analisis butir, item kuesioner harus diuji satu per satu untuk kemudian diuji secara keseluruhan sebagai satu kesatuan tes. Terdapat empat aspek psikometrik yang menentukan kualitas suatu tes yaitu validitas, reliabilitas, statistik item tes dan daya diskriminasi tes (Supratiknya, 2014).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
31
Uji validitas instrumen penelitian (kuesioner) digunakan untuk mengukur ketepatan instrumen dalam menghasilkan data sesuai dengan nilai sebenarnya (Mustafa, 2009). Tujuan dari pengujian ini, agar tidak terdapat makna ganda dalam setiap pernyataan kuesioner sehingga penyataan dalam kuesioner relevan untuk dianalisis dan mempermudah responden untuk mengerti dan menjawab pernyataan dalam kuesioner tersebut. Suatu pertanyaan yang tidak valid, kemungkinan disebabkan oleh kurang baiknya susunan kata - kata atau kalimat dari pertanyaan atau pernyataan tersebut atau kalimat yang digunakan menimbulkan penafsiran yang berbeda. Validitas pada umumnya dikategorikan menjadi 3 macam validitas, yaitu validitas isi (content validity), validitas terkait kriteria (criterion-related validity), dan validitas konstruk (construct validity) (Gregory, 2013). Validitas isi, yaitu jenis validitas yang diukur rasionalitasnya melalui professional judgement atau validitas konten didasarkan pada suatu penilaian dari pihak yang ahli di bidangnya (expert judgement). Menurut Waltz (2010), persyaratan professional judgement dalam prosedur pengujian validitas konten melibatkan setidaknya dua orang ahli di bidangnya. Dari validitas ini maka dapat diketahui sejauh mana item dapat menggambarkan dan merepresentasikan komponen dari domain yang diujikan. Tes dikatakan valid apabila tampilannya memberikan kesan dapat mengukur apa yang ingin diukur sesuai tujuan peneliti (Azwar, 2011). Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana konsistensi intrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini (kuesioner).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
32
Responden yang dilibatkan dalam pengujian kuesioner ini diupayakan berasal dari luar daerah penelitian namun harus memiliki karakteristik yang mirip dengan karakteristik responden dari populasi yang akan diteliti selanjutnya (Effendi dan Tukiran, 2012). Hal ini, bertujuan agar tidak terjadi bias dalam menjawab pertanyaan. Uji reliabilitas kuesioner ini menggunakan bantuan perangkat komputer terhadap pernyataan kuesioner yang telah valid. Adapun formula yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen yaitu berdasarkan koefisien Alpha Cronbach yang dihitung berdasarkan nilai (skor) tiap item pernyataan dan nilai (skor) total item penyataan. Koefisien alpha merupakan suatu indeks yang menunjukkan konsistensi internal item, yaitu kecenderungan tiap item yang menunjukkan hubungan yang positif. Suatu instrumen dinyatakan reliabel apabila koefisien reliabilitas hasil perhitungan ≥ 0,6 (Sekaran, 2003 cit., Mustafa, 2009).
I. Landasan Teori
Pengobatan mandiri merupakan salah satu bentuk dari perilaku kesehatan yang diputuskan seseorang untuk mengobati diri sendiri dengan menggunakan obat tanpa resep (OTR). Terbentuknya perilaku swamedikasi tersebut dipengaruhi oleh tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang dalam mengambil keputusan pengobatan yang tepat. Pengobatan mandiri umumnya digunakan untuk penyakit ringan seperti sakit kepala dengan menggunakan obat bebas, bebas terbatas dan obat wajib
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
33
apotik. Salah satu media informasi mengenai obat bebas dan bebas terbatas adalah melalui iklan televisi. Tersedianya informasi obat (salah satunya obat sakit kepala) melalui iklan di televisi merupakan sarana penambah pengetahuan seseorang mengenai obat sakit kepala. Selain dapat menambah pengetahuan, iklan juga berfungsi sebagai komunikasi persuasif yang bertujuan untuk mempengaruhi sikap dan perilaku penerima iklan, maupun sebagai sarana hiburan. Ketiga komponen tersebut (pengetahuan, sikap dan tindakan) akan mempengaruhi keputusan pembelian suatu produk oleh konsumen terkait dengan suatu produk yang pernah diiklankan. Media massa (media televisi) merupakan faktor terbesar di antara media massa lainnya dalam mempengaruhi masyarakat untuk mengambil keputusan membeli suatu produk. Gambaran sosio-demografi seperti usia, pendidikan, pekerjaan dan keadaan ekonomi dalam kesehatan masyarakat juga dapat mempengaruhi perilaku dan outcome kesehatan masyarakat dalam pemilihan pengobatan yang tepat sesuai jenis penyakit yang diderita.
J. Hipotesis
Terdapat hubungan
yang positif dan signifikan antara tingkat
pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan Penelitian
Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian observasional. Penelitian observasional merupakan penelitian dengan observasi yang dilakukan terhadap sejumlah variabel dari subyek penelitian tanpa adanya manipulasi atau intervensi dari peneliti (Imron dan Munif, 2010). Penelitian ini bertujuan mengetahui adanya hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga yang berdomisili di daerah pedesaan di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Rancangan penelitian yang digunakan yaitu cross-sectional.
Penelitian
cross-sectional
merupakan
penelitian
untuk
mempelajari hubungan antara variabel bebas dan variabel tergantung dengan melakukan pengukuran pada saat yang sama atau point time approach. Saat yang sama artinya tiap subyek hanya diobservasi satu kali dan pengukuran variabel subyek dilakukan pada saat observasi. Metode pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif dengan metode statistika deskriptif dengan teknik pengambilan data menggunakan kuesioner (Pratiknya, 2007).
34
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
B. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian
1.
Variabel penelitian a. Variabel bebas (independent) dalam penelitian ini adalah tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah pedesaan Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. b. Variabel tergantung (dependent) dalam penelitian ini adalah tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga yang berdomisili di wilayah pedesaan Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman.
2. Definisi operasional penelitian a. Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi usia responden, tingkat pendidikan, status pekerjaan dan tingkat pendapatan perbulan. b. Pola melihat iklan meliputi lama waktu responden menonton televisi setiap hari, intensitas responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir, produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat di televisi, produk obat sakit kepala yang iklannya sering dilihat di televisi, pola penggunaan obat sakit kepala oleh responden selama sebulan terakhir, produk obat sakit kepala yang pernah digunakan responden selama sebulan terakhir, sumber informasi pendukung penggunaan obat sakit kepala. c. Pernah berarti responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi sebanyak hanya satu kali, sedangkan sering berarti responden melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
iklan obat sakit kepala di televisi sebanyak lebih dari sekali atau lebih dari lima kali. d. Intensitas responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir yaitu tiga hari sebelum tanggal peneliti melakukan penelitian atau pengambilan data. Ditargetkan tiga hari melihat iklan karena kemampuan untuk mengingat iklan yang sudah ditonton minimal tiga hari, juga tiga hari tersebut sudah mewakili intensitas melihat iklan setiap harinya. Contohnya: peneliti melakukan penelitian tanggal 10 Oktober 2014, jadi tiga hari sebelumnya yaitu tanggal 8 – 10 Oktober 2014. e. Pola penggunaan obat pada penelitian ini yakni penggunaan obat selama satu bulan terakhir yaitu selama bulan September 2014, karena penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2014. Contohnya: peneliti melakukan penelitian tanggal 10 Oktober 2014, jadi satu bulan sebelumnya yaitu tanggal 10 September – 10 Oktober 2014. f. Obat sakit kepala, merupakan berbagai macam sediaan yang dapat mengurangi sakit kepala baik sakit kepala di satu sisi kepala maupun menyerang kedua sisi kepala dengan iklannya yang pernah ditayangkan di televisi dan pernah dilihat oleh responden pada penelitian ini. g. Responden penelitian adalah ibu rumah tangga yang berdomisili di daerah pedesaan Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman dan memenuhi kriteria inklusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
h. Tingkat pengetahuan mengukur mengenai peraturan penyelenggaraan iklan meliputi pembuatan iklan harus memberi informasi yag mendidik, bertanggung jawab, dan berdasarkan peraturan perundang - undangan; persyaratan iklan meliputi bahasa sederhana, tidak diperbolehkan menyatakan keunggulan, tidak boleh diperankan tenaga kesehatan, dan dilarang memberikan informasi yang menyesatkan; tata karma dan tata cara periklanan di Indonesia meliputi tidak boleh berdasarkan anjuran dari profesi kesehatan (misalnya, “Dokter saya merekomendasikan….”), tidak diperbolehkan mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus, harus mencantumkan informasi peringatan “Baca aturan pakai”, indikasi obat, informasi kandungan zat aktif, informasi perhatian, nama industri, kontraindikasi, efek samping obat. Hal ini disesuaikan denga Keputusan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
No.386/Menkes/SK/IV/1994 tentang Pedoman Periklanan Obat Bebas. Pengukuran tingkat pengetahuan terdiri dari 3 kategori yaitu tinggi, sedang dan rendah yang mengacu ke Arikunto (2006), terlihat pada Tabel I dibawah ini. Skor nilai untuk pengkategorian tersebut dihitung dari persentase jawaban yang benar. Tabel I. Jenis Kategori Pengukuran Tingkat Pengetahuan Kategori Keterangan Tinggi Responden mampu menjawab pernyataan kuesioner dengan skor nilai benar sebesar 76 – 100% Sedang Responden mampu menjawab pernyataan kuesioner dengan skor nilai benar sebesar 56 – 75% Rendah Responden hanya mampu menjawab pernyataan kuesioner dengan skor nilai benar <56%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
i. Aspek sikap mengukur mengenai jawaban atau respon responden terhadap sejumlah pertanyaan dalam kuesioner mengenai peraturan periklanan obat sakit kepala yang dinilai melalui kuesioner. Pengukuran sikap responden mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi, dapat dibedakan atas 2 kategori, terlihat pada Tabel II berikut: Tabel II. Jenis Kategori Pengukuran Sikap Kategori Keterangan Negatif Apabila nilai rata - rata skor total responden antara 1 2,50 yang artinya responden mendukung pernyataan yang tidak sesuai dengan kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Positif Apabila nilai rata - rata skor total responden antara 2,51 - 4,0 yang artinya responden mendukung pernyataan yang sesuai dengan kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku. j. Tindakan penggunaan obat sakit kepala yaitu keputusan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman dalam satu bulan terakhir sebelum kuesioner dibagikan. Pengukuran tindakan dapat dibedakan 2 kategori, terlihat pada Tabel III berikut: Tabel III. Jenis Kategori Pengukuran Tindakan Kategori Keterangan Tindakan Apabila nilai rata - rata skor total responden antara 1 yang tidak - 2,50 yang artinya tindakan penggunaan obat sakit sesuai kepala di kalangan responden tidak berdasarkan kriteria periklanan yang berlaku. Tindakan apabila nilai rata - rata skor total responden antara yang sesuai 2,51 - 4,0 yang artinya tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan responden berdasarkan kriteria periklanan yang berlaku.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
C. Subjek Penelitian, Besar Sampel dan Teknik Sampling
1. Subjek penelitian Subyek pada penelitian ini yaitu ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman yang sesuai dengan kriteria inklusi. Subyek tersebut dipilih dengan menggunakan teknik Cluster random sampling yang dikombinasikan dengan simple random sampling dengan cara pengundian untuk menentukan kelurahan, desa sampai didapatkan sampel untuk tiap desa. Kriteria inklusi pada penelitian ini, yaitu: a. Perempuan atau wanita yang telah atau pernah menikah b. Wanita berusia >18 tahun c. Berdomisili di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman d. Bisa membaca dan menulis e. Bersedia menjadi responden secara sukarela dan bersedia mengisi kuesioner serta mengembalikannya kepada peneliti f. Wanita yang pernah melihat tayangan iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir. Adapun kriteria eksklusi responden yaitu responden yang berpendidikan dan bekerja sebagai tenaga kesehatan
2. Besar sampel dan teknik sampling Penetapan besar sampel ditentukan menggunakan rumus cluster random sampling yang dilakukan secara bertahap pada tingkat kecamatan, tingkat kelurahan, tingkat dukuh, tingkat RW serta tingkat RT. Pada tiap tingkatan klaster
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
tersebut dilakukan simple random sampling (undian) untuk mendapatkan lokasi pengambilan sampel dalam penelitian ini. Kabupaten Sleman terdiri dari 17 kecamatan yang masing – masing kelurahannnya merupakan wilayah yang dikategorikan perkotaaan dan pedesaan. Terdapat 3 kecamatan dari 17 kecamatan di Kabupaten Sleman yang merupakan wilayah pedesaan menurut Badan Pusat Statistik Tahun 2010 yaitu Kecamatan Cangkringan, Prambanan, dan Turi. Pada tahap selanjutnya, peneliti melakukan undian untuk memperoleh kecamatan sebagai tempat penelitian dan didapatkan Kecamatan Cangkringan. Kecamatan Cangkringan terdiri dari 5 kelurahan yaitu Kelurahan Wukirsari, Argomulyo, Glagaharjo, Kepuharjo, dan Umbulharjo. Peneliti melakukan undian kembali dan didapatkan Kelurahan Kepuharjo dan Umbulharjo. Kelurahan Kepuharjo terdiri dari 8 dukuh yaitu Dukuh Pagerjurang, Manggong, Kepuh, Batur, Kopeng, Jambu, Petung, dan Kaliadem; sedangkan Kelurahan Umbulharjo terdiri dari 9 dukuh, yaitu Dukuh Pentingsari, Karanggeneng, Plosorejo, Plosokerep, Gambretan, Gondang, Pangukrejo, Balong, dan Palemsari. Peneliti kembali melakukan undian untuk mendapatkan dukuh dari kedua kelurahan tersebut dan didapatkan Dukuh Batur dan Petung dari Kelurahan Kepuharjo, serta Dukuh Balong dan Gambretan dari Kelurahan Umbulharjo. Informasi jumlah RW dan RT dari masing – masing dukuh, peneliti peroleh dengan melakukan penelusuran data lokasi dan subjek penelitian. Dukuh Batur memiliki 2 RW (RW 1, RW 2) dan 4 RT masing - masing RW terdiri dari 2 RT. Dukuh Petung memiliki 2 RW (RW 1, RW 2) dan 4 RT. Dukuh Balong memiliki 2 RW (RW 1, RW 2) dan 4 RT. Dukuh Gambretan memiliki 3 RW (RW
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
1, RW 2, RW 3) dan 6 RT. Peneliti melakukan undian untuk mendapatkan RW dan RT sebagai tempat penelitian dan didapatkan RW 2 dan RT 3 dari Dukuh Petung, RW 2 dan RT 3 dari Dukuh Batur, RW 1 dan RT 2 dari Dukuh Balong, serta RW 1 dan RT 2 dari Dukuh Gambretan. Berikut merupakan bagan teknik pengambilan sampel.
Gambar 4. Diagram Teknik Pemilihan Lokasi Pengambilan Sampel
Perhitungan besar sampel klaster menggunakan rumus simple random sample fruit. Pada dasarnya prinsip metode klaster sama dengan metode acak sederhana, hanya hasil dari besar sampel klaster harus dikalikan dengan efek desain (design effect), yang umum digunakan berkisar antara 2 - 4. Akan tetapi, dikarenakan masalah dalam penelitian ini termasuk kejadian yang sering (common event) maka design effect yang digunakan adalah 2 (Ariawan, 1998).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
Menurut Ariawan (1998), rumus sample size cluster random yaitu: N Z21-/2 P (1-P) n = ------------------------------ x efek desain (N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P) Keterangan: n= besar sampel (jumlah cluster) minimum N= Besar populasi Z21-α/2= Nilai distribusi normal baku (tabel Z) pada α tertentu P= harga proporsi di populasi d= kesalahan (absolut) yang dapat ditolerir Pada penelitian ini ditetapkan adanya kesalahan maksimum terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan yaitu sebesar 10% dan derajat kepercayaan 90% (agar terhindar dari kekurangan data). Apabila peneliti tidak mengetahui perkiraan proporsi dalam populasi digunakan nilai p=0,5, sehingga jumlah sampel menjadi maksimum. Besar sampel untuk perkiraan proporsi populasi pada penelitian ini digunakan 50% sehingga menjadi 68 sampel. Hal ini didapatkan dari hitungan sebagai berikut: N Z21-/2 P (1-P) n = ------------------------------ x efek desain (N-1) d2 + Z21-/2 P (1-P) 7.380. (1,64)2. 0,5 (1-0,5) n = --------------------------------------------(7.380-1) (0,1)2 + (1,64)2. 0,5 (1-0,5)
x2
4.962,312 n = ------------------ x 2 74,4624 n = 67
digenapkan menjadi 68 orang. Dikalikan dengan efek desain sebesar 2, maka jumlah sampel menjadi 136 orang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Kemudian, untuk menghindari adanya kemungkinan data - data atau informasi yang tidak lengkap (outlier), sehingga ditambahkan 20%, total sampel menjadi 163, digenapkan menjadi 165. Langkah selanjutnya, 165 sampel ini didistribusikan secara proporsional, dari hasil random.
Tabel IV. Jumlah dan Distribusi Sampel Penelitian di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman No Kelurahan Jumlah Penduduk Jumlah Sampel 1. Kepuharjo 3.000 67 2. Umbulharjo 4.380 98 Total 7.380 165 Jumlah penduduk di suatu tempat dibagi dengan jumlah total penduduk di Kelurahan. Dengan cara ini untuk tiap kecamatan, dukuh, RW dan lokasi penelitian (RT), sebagai berikut:
No 1. 2.
No 1. 2.
Tabel V: Jumlah dan Distribusi Sampel di Kelurahan Kepuharjo Dukuh Jumlah Ibu Rumah Jumlah Sampel Tangga Petung 114 28 Batur 162 39 Total 276 67
Tabel VI: Jumlah dan Distribusi Sampel di Kelurahan Umbulharjo Dukuh Jumlah Ibu Rumah Jumlah Sampel Tangga Balong 195 50 Gambretan 189 48 Total 384 98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
Berikut merupakan gambaran proporsi sampel penelitian:
Tempat penelitian terpilih
Gambar 5: Proporsi Sampel Penelitian
Pada Gambar 5 di atas terlihat bahwa tempat yang terpilih sebagai tempat pengambilan data penelitian yaitu di RT 3 Dukuh Petung dan Batur Keluruhan Kepuharjo, serta RT 2 Dukuh Balong dan Gambretan Keluruhan Umbulharjo. Pada penelitian ini, peneliti mengambil data di Dukuh Petung berbeda dengan di dukuh lainnya. Di Dukuh Petung peneliti mengambil sampel melalui tingkat pedukuhan, sedangkan pada Dukuh Batur, Balong dan Gambretan di lakukan pada tingkat RT. Hal ini, karena di Dukuh Petung peneliti mengambil sampel pada jadwal Posyandu untuk 4 RT, sehingga peneliti melakukan penelitian pada 43
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
responden yang sesuai kriteria inklusi, terdiri dari 5 RT 1, 31 RT 3, 5 RT 3 dan 2 dari RT 4. Selanjutnya, peneliti hanya mengambil 28 responden dari RT 3 sebagai sampel yang telah ditetapkan pada penelitian ini, sedangkan 15 kuesioner tidak digunakan sebgai bahan penelitian.
D. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga dilaksanakan di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman (studi kasus: iklan obat sakit kepala) tepatnya di RT 3 dari Dukuh Petung dan Dukuh Batur, serta RT 2 dari Dukuh Balong dan Gambretan. Penelitian ini dilakukan mulai bulan Oktober 2014 sampai dengan bulan Desember 2014.
E. Instrumen Penelitian
Alat atau instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa kuesioner. Kuesioner digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data yang berisi serangkaian pertanyaan tertulis yang sudah tersusun baik untuk dijawab oleh responden (Notoatmodjo, 2012). Pembuatan kuesioner ini berdasarkan perumusan masalah dan variabel - variabel yang akan diteliti. Kuesioner penelitian ini terdiri dari 58 item pertanyaan yang dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama terdiri dari 12 item pertanyaan yang berisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
pertanyaan mengenai karakteristik demografi dan pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi. Bagian karakteristik demografi responden terdiri dari 4 pertanyaaan yang meliputi usia responden, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan perbulan. Pernyataan mengenai karakteristik demografi responden ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang responden yang berpengaruh pada tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat di televisi dan keputusan responden dalam memilih dan menggunakan obat sakit kepala. Pertanyaan bagian pola melihat iklan obat di televisi terdiri dari 8 pertanyaan meliputi lama waktu responden menonton televisi setiap hari, intensitas responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir, produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat di televisi, produk obat sakit kepala yang iklannya sering dilihat di televisi, pola penggunaan obat sakit kepala oleh responden selama sebulan terakhir, produk obat sakit kepala yang pernah digunakan responden selama sebulan terakhir, sumber informasi pendukung penggunaan obat sakit kepala. Bagian kedua terdiri dari 46 item pertanyaan yang terbagi atas tiga aspek yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan. Bagian kedua ini berisi pernyataan berupa forced choice (“Benar” dan “Salah”) pada aspek pengetahuan dan modifikasi skala Likert pada aspek sikap dan indakan. Skala Likert pada aspek sikap dan tindakan menggunakan empat alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Penyusunan pernyataan dalam kuesioner berdasarkan sifat favourable dan unfavourable untuk melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
konsistensi jawaban responden. Pernyataan favorable merupakan pernyataan yang bersifat mendukung atau mengatakan hal - hal positif tentang obyek sikap. Sebaliknya pernyataan unfavorable berisi pernyataan yang bersifat tidak mendukung atau mengatakan hal - hal negatif terhadap obyek sikap. Item - item kuesioner ini secara terperinci dapat dilihat pada Tabel VII berikut: Tabel VII. Blue Print Pernyataan Favourable dan Unfavourable pada pokok Bahasan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Aspek Pokok Bahasan Nomor Pernyataan/pertanyaan Pengetahua a. Definisi iklan dan n sakit kepala b. Penyelenggaraan iklan c. Persyaratan iklan d. Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia Jumlah Item Sikap a. Tata krama dan tata cara periklanan Indonesia b.Persyaratan Jumlah Item Tindakan Tindakan penggunaan obat sakit kepala Jumlah Item
Favourable 1 dan 2
Unfavourable -
3 dan 4
-
5 dan 8 11, 13, 14, 15, 16, 17 dan 18 13 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 10
6 dan 7 9, 10 dan 12
7 1, 2, 9, 10, 12, dan 13 6
11, 12, 13, dan 14 7 3, 4, 5, 6, 7, 8, 11, dan 14 8
5 7, 8, dan 9
Masing - masing tanggapan pada setiap item diberi skor sesuai aspek yang sudah ditentukan agar dapat diolah dengan uji statistika yang sesuai. Skoring tanggapan forced choice pada item pernyataan tpngkat engetahuan dibedakan dari tanggapan sikap dan tindakan dalam skala Likert. Pemberian skor pada tingkat pengetahuan menggunakan skala Guttman yaitu angka tertinggi diberi skor (1)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
48
dan angka terendah diberi skor (0) (Siregar, 2010). Adapun ketentuan pemberian skor disajikan pada Tabel VIII dan IX berikut: Tabel VIII: Besar Skor untuk Tanggapan Pernyataan Tingkat Pengetahuan Jawaban responden*) Skor Benar 1 Salah 0 Keterangan *) artinya: responden yang menjawab benar sesuai dengan kunci jawaban dari peneliti.
Tabel IX: Besar Skor untuk Tanggapan Pernyataan Sikap dan Tindakan (skala Likert) Tanggapan pernyataan sikap Skor Pernyataan Skor Pernyataan dan tindakan favourable Unfavourable Sangat Setuju (SS) 4 1 Setuju (S) 3 2 Tidak Setuju (TS) 2 3 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Kuesioner yang telah disusun oleh peneliti, selanjutnya dilakukan beberapa tahap pengujian instrumen penelitian yaitu pengujian validitas, uji pemahaman bahasa, dan uji reliabilitas sebelum proses penyebaran kuesioner. Hal ini, bertujuan agar pertanyaan dan pernyataan dalam kuesioner dapat dipahami oleh responden penelitian. 1.
Uji validitas Pada penelitian ini, dilakukan pengujian validitas isi. Uji validitas
penelitian ini dilakukan secara professional judgement yaitu melibatkan satu orang apoteker untuk melihat isi (content) dari pernyataan yang telah disusun dengan tujuan untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan tindakan responden. Pada penelitian ini, hanya dengan satu professional judgement, karena
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
kuesioner yang digunakan pada penelitian ini sebelumnya sudah dilakukan uji validitas serta terdapat pustaka yang mendukung yaitu pedoman peraturan periklanan
obat
bebas
menurut
Keputusan
Menteri
Kesehatan
No.386/MENKES/SK/IV/1994 dan peraturan – peraturan lainnya yang sudah dijelaskan pada Bab II. 2.
Uji pemahaman bahasa Pada penelitian ini, tidak dilakukan uji pemahaman bahasa. Oleh karena
itu, pada penelitian ini dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu uji reliabilitas pada 35 responden uji coba. 3. Uji reliabilitas Reliabilitas merupakan ukuran yang menunjukkan suatu instrumen dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas digunakan untuk menunjukkan sejauh mana konsistensi intrumen pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini (kuesioner). Pada penelitian ini, dilakukan uji reliabilitas sebanyak satu kali di Dukuh Sambi Rejo Prambanan sebanyak 35 responden, dengan cara menyebarkan kuesioner yang telah diuji validitas. Responden yang dilibatkan dalam pengujian kuesioner ini berasal dari luar daerah penelitian namun harus memiliki karakteristik yang mirip dengan karakteristik responden dari populasi yang akan diteliti selanjutnya. Hal ini, bertujuan agar tidak terjadi bias dalam menjawab pertanyaan. Pengujian reliabilitas kuesioner ini menggunakan bantuan perangkat komputer terhadap pernyataan kuesioner yang telah dinyatakan valid. Formula yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat reliabilitas instrumen yaitu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
berdasarkan koefisien Alpha Cronbach yang dihitung berdasarkan nilai (skor) tiap item pernyataan dan nilai (skor) total item pernyataan. Berikut ini merupakan hasil uji reliabilitas tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi, serta tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Tabel X. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Hasil uji Alpha Cronbach Pengetahuan mengenai persepsi 0,978 periklanan obat sakit kepala di televisi Sikap mengenai persepsi periklanan 0,895 obat sakit kepala di televisi Tindakan penggunaan obat sakit 0,907 kepala
Keterangan Reliabel Reliabel Reliabel
Hasil uji reliabilitas pada Tabel X di atas, menunjukkan bahwa variabel variabel penelitian menghasilkan koefisien alpha yang mendekati 1,00 atau > 0,6 sehingga dinyatakan reliabel atau kuesioner yang digunakan dapat digunakan.
F. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan merupakan kuesioner yang telah dijawab oleh responden dengan lengkap dan benar serta dikembalikan kepada peneliti.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
G. Tata Cara Penelitian
1. Pendahuluan atau orientasi Tahap orientasi penelitian ini dimulai dengan mendiskusikan ide yang telah dirancang dan menetapkan permasalahan yang dianggap menarik untuk menjadi topik penelitian. Peneliti mencari informasi terkait topik iklan obat di televisi terhadap keputusan penggunaan obat yang dilakukan oleh masyarakat dalam pengobatan mandiri melalui membaca jurnal, skripsi terdahulu kemudian berkonsultasi dengan dosen pembimbing. Dalam proses pencarian informasi tersebut, peneliti mendapatkan informasi mengenai tingginya upaya pengobatan mandiri yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk mengatasi penyakit seperti pilek (salesma), demam, sakit kepala, dan batuk serta ditemukan data mengenai ketidaksesuaian iklan obat yang beredar saat ini. Kemudian, peneliti memilih untuk meneliti iklan obat sakit kepala. 2. Penentuan lokasi penelitian dan penelusuran data responden Pada tahap penentuan lokasi penelitian, peneliti memilih Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman sebagai lokasi penelitian. Pemilihan lokasi ini didasari keinginan peneliti yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di wilayah pedesaan. Pada tahap penelusuran data responden di Kecamatan Cangkringan, dilakukan untuk mengetahui jumlah ibu rumah tangga di kecamatan tersebut. Pada tahap penelusuran data responden, peneliti melakukan kunjungan ke setiap dukuh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
terpilih yang menjadi lokasi penelitian untuk memperoleh data jumlah ibu rumah tangga yang berada di lokasi penelitian tersebut. 3. Pengurusan izin penelitian Pengurusan izin penelitian terlihat pada Gambar 6 berikut: Surat pengantar dari Universitas Sanata Dharma Fakultas Farmasi
Surat diteruskan Ke BAPEDDA
BAPEDDA memberikan surat pengantar ke tempat yang telah dijadikan sebagai tempat penelitian
Gambar 6: Alur Pengurusan Surat Izin Penelitian 4. Pembuatan kuesioner Pembuatan kuesioner berdasarkan permasalahan yang hendak diteliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan. Tiga tahap dalam pembuatan kuesioner yaitu menyusun kuesioner, uji validitas dan uji reliabilitas yang sudah di jelaskan sebelumnya. 5. Penyebaran kuesioner Pada tahap ini, dilakukan penyebaran kuesioner di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan yaitu di RT 3 Dukuh Batur dan Dukuh Petung Kelurahan Kepuharjo serta di RT 2 Dukuh Gambretan dan RT 2 juga di Dukuh Balong Kelurahan Umbulharjo. Pengisian kuesioner dilakukan sendiri oleh responden pada saat dilaksanakannya pertemuan ibu - ibu PKK di tiap RT terpilih serta kuesioner yang telah diisi dikumpulkan pada saat itu juga kepada peneliti. 6. Pengolahan data Pada penelitian ini, pengolahan data terdiri dari beberapa tahap sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
1) Editing. Pada tahap ini, dilakukan pemeriksaan terhadap berbagai hal meliputi kelengkapan jawaban kuesioner hasil penelitian, penyeleksian kuesioner yang memenuhi kriteria inklusi sampel, serta melihat apakah ada responden yang harus dieksklusi. Tahap editing ini dilakukan sesaat setelah semua kuesioner terkumpul dari lokasi penelitian. 2) Processing. Pada tahap ini dilakukan dengan memasukan data ke dalam program komputer berdasarkan jawaban pernyataan dari setiap item dalam kuesioner dan menjumlahkan nilai (skor) dari pernyataan yang dijawab oleh responden. 3) Cleaning. Tahap Cleaning dilakukan dengan memeriksa kembali kebenaran data yang sudah dimasukkan ke program komputer serta memastikan kelengkapan seluruh komponen yang dibutuhkan untuk keperluan analisis data.
H. Tata Cara Analisis Data dan Penyajian Hasil Data Penelitian
Tata cara analisis data dalam penelitian ini dilakukan uji normalitas terlebih dahulu. Uji normalitas bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan distribusi sebaran variabel yang dianalisis antara sampel dan populasi, dengan kata lain sebaran skor suatu variabel sama dengan populasi, yaitu mengikuti kurva normal. Uji normalitas distribusi data menggunakan uji Kolmogorov - Smirnov, karena dapat digunakan untuk sampel yang lebih besar (lebih dari 50) (Dahlan, 2006). Kaidah yang digunakan untuk mengetahui normal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
54
atau tidaknya sebaran “jika nilai signifikan p > 0,05 maka sebaran datanya normal, dan jika nilai signifikan <0,05 maka sebaran tidak normal (Patria, 2010). Hasil uji normalitas tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi, serta tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta, ditunjukkan pada Tabel XI berikut : Tabel XI. Hasil Uji Normalitas pada Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Variabel Hasil uji Kolmogorov – Keterangan Smirnov Pengetahuan 0.000 Tidak Normal Sikap 0.005 Tidak Normal Tindakan 0.000 Tidak Normal Hasil pengujian Tabel XI diatas, menunjukkan bahwa skor pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki distribusi data yang tidak normal, disebabkan nilai signifikan tidak >0,05. Data yang tidak normal dapat diubah menjadi normal dengan transformasi data. Hasil transformasi data penelitian ini, menunjukkan data tetap tidak normal. Berikut ini merupakan hasil uji normalitas tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi, serta tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah ditransformasi data. Tabel XII. Hasil Uji Normalitas Transformasi Data Variabel Hasil uji Kolmogorov – Keterangan Smirnov Log_Pengetahuan 0.000 Tidak Normal Log_Sikap 0.001 Tidak Normal Log_Tindakan 0.000 Tidak Normal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
Analisis data dilanjutkan dengan analisis kuantitatif dengan metode statistik deskriptif yang terdiri dari analisis karakteristik responden, pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi, serta analisis korelasi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala. Analisis data karakteristik responden dan analisis skala pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi dilakukan dengan metode statistik deskriptif menggunakan teknik persentase. Teknik persentase dengan cara membagi jumlah responden yang memberikan jawaban sejenis dengan jumlah total responden dikalikan 100%. Penyajian hasil data karakteristik responden dan pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi disajikan dalam bentuk diagram pie dan tabel. Analisis data dilanjutkan dengan analisis korelasi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala dilakukan dengan metode korelasi Spearman. Digunakan korelasi Spearman karena distribusi data pada penelitian ini didapatkan distribusi data yang tidak normal. Sedangkan, apabila distribusi data normal maka digunakan korelasi pearson product moment (Patria, 2010). Data yang dianalisis dengan korelasi Spearman menggunakan data hasil uji normalitas sebelum di transformasikan. Pada penelitian ini, analisis data menggunakan program komputer. Analisis korelasi Spearman menggunakan uji satu ekor (one tail) dengan alasan yang dicari adalah hubungan positif dan signifikan antara kedua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tergantung. Data output korelasi Spearman
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
menampilkan koefisien korelasi (r) dan angka probabilitas (p) atau nilai signifikansi. Besar kecilnya korelasi selalu dinyatakan dengan angka yang disebut koefisien korelasi. Koefisien korelasi dari 0,000 sampai +1,000 dinyatakan korelasi positif, sedangkan korelasi negatif apabila koefisien korelasi dari 0,000 sampai -1,000 (Hadi, 2004). Menurut
Supangat
(2007),
memberikan
pedoman
untuk
menginterpretasikan koefisien korelasi (r) Spearman yang dilihat pada Tabel XIII: Tabel XIII. Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi (Supangat, 2007). Koefisiensi korelasi Tingkat hubungan 0,00 - 0,55 tidak kuat 0,56 – 0,65 cukup kuat 0,66 – 0,75 Kuat 0,76 – 0,99 sangat kuat 1 hubungan sempurna Harga probabilitas (p) dapat menunjukkan hipotesis null diterima atau ditolak. Hipotesis null (H0) adalah hipotesis yang tidak diharapkan benar dalam penelitian, sedangkan hipotesis alternatif (H1) adalah hipotesis yang diharapkan benar dalam penelitian atau sesuai kenyataan yang ada. Jika harga p<0,05 berarti H0 ditolak dan H1 diterima dan jika harga p>0,05 berarti H0 diterima dan H1 ditolak (Santoso, 2003). Pada penelitian ini hipotesis null adalah tidak ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan, dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala, sedangkan hipotesis alternatif adalah terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
I. Kelemahan Penelitian
Kelemahan penelitian ini adalah : 1) Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diuji dengan professional judgement oleh satu orang apoteker, padahal menurut Waltz (2010), prosedur pengujian validitas konten setidaknya melibatkan dua orang ahli di bidangnya. 2) Pengujian validitas kuesioner ini tidak dilakukan oleh expert judgemnet atau expert dibidangnya seperti apoteker dibidang peraturan periklanan obat. 3) Pada penelitian ini tidak dilakukan uji pemahaman bahasa, sehingga kuesioner yang digunakan terdapat beberapa pernyataan yang sulit untuk dipahami oleh responden. 4) Pilihan jawaban pada kuesioner mengenai merek obat sakit kepala masih bersifat umum, belum spesifik menyebutkan jenis obat sakit kepala tertentu misalnya Bodrex® Extra, Panadol® Extra, dan Oskadon® SP. Banyaknya merek obat yang ada saat ini dapat membingungkan responden dalam memilih jawaban sehingga diharapkan jika pilihan jawaban dalam kuesioner lebih spesifik, jawaban responden yang berkaitan dengan obat merupakan produk obat sakit kepala saja. 5) Pengukuran tindakan penggunaan obat sakit kepala oleh responden dalam penelitian ini merupakan data retrospektif dengan rancangan cross-sectional sehingga tidak dapat melihat dampak peraturan periklanan obat sakit kepala
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
di televisi pada responden di waktu mendatang dan tidak dapat diketahui hubungan sebab akibat antara tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan demikian kuesioner yang digunakan pada penelitian ini dapat dinyatakan tidak valid, sehingga kuesioner yang digunakan tidak dapat menunjukkan hasil yang sebenarnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian yang dibahas sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi karakteristik responden, mengidentifikasi pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi, mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi, mengidentifikasi tindakan penggunaan obat sakit kepala yang dilakukan responden, serta mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014.
A. Karakteristik Demografi Responden
Pada penelitian ini karakteristik demografi responden meliputi usia responden, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan tingkat pendapatan perbulan. 1. Usia responden Penelitian ini ditetapkan pada usia responden dari 19 tahun terutama yang sudah menikah, dengan alasan responden telah mampu memberikan penilaian terhadap sesuatu dan mampu mengambil keputusan sendiri. Tabel XIV berikut menunjukkan jumlah responden terbanyak pada penelitian ini yaitu
59
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
responden yang berusia 36 - 45 tahun sebesar 34% (56 responden dari 165 responden). Hasil tersebut menunjukkan bahwa ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan kebanyakkan berusia produktif. Usia produktif artinya usia seorang wanita yang memiliki kematangan reproduksi, emosional, maupun aspek sosial. Memasuki usia produktif umumnya wanita lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi sehat terhindar dari berbagai macam penyakit, salah satunya diupayakan dengan melakukan pengobatan mandiri.
Tabel XIV. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Usia Responden Persentase No Usia (tahun) ∑ Responden (N=165) (Jumlah/165*100 %) (%)
1 2 3 4 5 6
36-45 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun >65 tahun Total responden
56 42 25 21 15 6 165
34 25 15 13 9 4 100
Hasil penelitian ini, sesuai dengan pernyataan dari Holt and Halt (1990) yang menyatakan bahwa frekuensi untuk melakukan pengobatan sendiri menurun pada usia di atas 60 tahun. Di sisi lain menurut Wawan dan Dewi (2011) tingkat kematangan seorang individu dalam berfikir dan bekerja akan sebanding dengan pertambahan usianya. Atau dapat dikatakan bahwa semakin tingginya usia seorang individu maka akan semakin meningkatkan kemampuan seseorang untuk memutuskan perilaku yang akan dilakukannya, misalnya swamedikasi sakit kepala.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
2. Tingkat pendidikan Pendidikan diperlukan untuk memperoleh informasi berupa hal - hal yang menunjang kesehatan untuk meningkatkan kesehatan. Pendidikan dapat mempengaruhi perilaku seorang individu akan pola hidup terutama dalam memotivasi
pengambilan
sikap
untuk
memperoleh
kondisi
sehat.
Pengelompokkan tingkat pendidikan responden terlihat pada Tabel XV berikut:
Tabel XV. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Persentase No Tingkat Pendidikan ∑ Responden (N=165) (Jumlah/165*100 %) (%)
1 2 3 4 5 6
SMA/SMU/SMK SD SMP S1 Diploma Lainnya*) Total responden
63 50 42 5 4 1 165
38 30 26 3 2 1 100
Keterangan : *) : tidak bersekolah
Hasil yang ditunjukkan pada Tabel XV di atas terlihat bahwa responden terbanyak pada tingkat rendah yaitu SMA/sederajat sebesar 38% (63 responden dari 165 responden). Tingginya tingkat pendidikan maka semakin tinggi juga upaya yang akan dilakukan seseorang untuk memperoleh kondisi tubuh yang sehat, misalnya dengan swamedikasi sakit kepala (Wawan dan Dewi, 2011). Responden yang dinyatakan pendidikan lainnya pada penelitian ini yaitu tidak bersekolah, akan tetapi seseorang dapat menulis dan membaca dengan melakukan kursus (pelatihan) membaca dan menulis. Hal ini didukung oleh
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pernyataan
Notoatmodjo
(2003),
bahwa
seorang
atau
kelompok
62
yang
berpendidikan rendah tidak mutlak berpengetahuan rendah pula, karena pendidikan tidak mutlak berasal dari pendidikan formal tetapi juga informal seperti pengaruh lingkungan di sekitar individu, yang dapat menyebabkan perubahan – perubahan kebiasaan berpikir, bersikap dan berperilaku. 3. Status pekerjaan Status pekerjaan dapat berpengaruh pada status sosial dan interaksi orang tersebut di dalam masyarakat sehingga berpengaruh terhadap cara pandang serta minat seseorang terhadap sesuatu. Hasil yang ditunjukkan pada Tabel XVI berikut menunjukkan responden terbanyak yang mengisi kuesioner pada penelitian ini yaitu ibu – ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga yakni sebesar 84% (139 responden dari 165 responden), hal ini ditinjau dari segi pedesaan yang didukung dengan pendidikan yang terbilang menengah.
Tabel XVI. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Status Pekerjaan Persentase No Pekerjaan ∑ Responden (N=165) (Jumlah/165*100 %) (%)
1 2 3 4 5 6
Ibu rumah tangga Pegawai swasta Lainnya*) Pegawai negeri Wiraswasta Tenaga kesehatan Total responden
Keterangan : *) : petani
139 13 8 2 2 1 165
84 8 5 1 1 1 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
4. Tingkat pendapatan perbulan Pada penelitian ini, tingkat pendapatan perbulan yang terbilang banyak yaitu responden dengan pendapatan
1 2 3 4 5 6
Rp. 2.500.000 Total responden
83 61 11 4 3 3 165
50 37 7 2 2 2 100
B. Pola Melihat Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi
Data penelitian yang dihasilkan dalam penelitian ini tidak valid secara konten karena instrumen pada penelitian ini hanya menggunakan professional judgement yang dilakukan oleh satu orang ahli.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
64
1. Lama waktu responden menonton televisi setiap hari Pada penelitian ini, responden yang mengisi kuesioner memiliki kebiasaan menonton televisi setiap harinya selama 1 ≤1 lama < 2 jam sebesar 34% (56 responden dari 165 responden), yang terlihat pada Tabel XVIII berikut:
Tabel XVIII. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Lama Waktu Responden Menonton Televisi Setiap Hari Persentase No Lama Waktu Responden ∑ Responden (Jumlah/165*100 Menonton Televisi Setiap Hari (N=165) %) (%)
1 2 3 4 5 6
1 ≤ lama < 2 jam Lama < 1 jam 2 ≤ lama < 3 jam 3 ≤ lama < 4 jam Lama ≥ 5 jam 4 ≤ lama < 5 jam Total responden
56 54 29 14 8 4 165
34 33 18 8 5 2 100
Lama waktu menonton televisi kemungkinan besar dapat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek. Didukung oleh pernyataan Azwar (2009) bahwa lama waktu melihat acara di televisi dalam satu hari mempengaruhi tingkat pengetahuan, sikap serta tindakan penggunaan produk yang akan digunakan oleh seseorang. Hal tersebut dikarenakan dalam penyampaian informasi, iklan membawa pesan-pesan yang berisi sugesti yang mempengaruhi pengetahuan, sikap, maupun tindakan seseorang. 2. Intensitas responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir Pada penelitian ini responden mengakui bahwa selama menonton televisi, intensitas responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
terakhir sebanyak 1 - 2 kali sebesar 56% responden. Hal ini terlihat pada Tabel XIX berikut :
Tabel XIX. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Intensitas Melihat Iklan Obat Sakit Kepala di Televisi dalam Tiga Hari Terakhir Persentase No Intensitas Melihat Iklan Obat ∑ Responden (Jumlah/165*100 Sakit Kepala Di Televisi dalam (N=165) %) (%) Tiga Hari Terakhir 1 2 3 4 5 6
1 – 2 kali 3 – 4 kali 5 – 6 kali > 10 kali 7 – 8 kali 9 – 10 kali Total responden
92 52 11 4 3 3 165
56 31 7 2 2 2 100
Pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat terhadap tindakan penggunaan obat oleh responden dapat dipengaruhi oleh tingkat keseringan responden melihat iklan di televisi selama penayangan iklan tersebut semakin sering. Hal ini didukung dengan teori dari Kotler (2002), yakni keinginan seseorang terhadap suatu produk yang diiklankan berbanding lurus dengan frekuensi penayangan iklan dan intensitas melihat iklan, sehingga semakin sedikit frekuensi penayangan iklan maka intensitas melihat iklan semakin sedikit dan perhatian konsumen terhadap produk yang diiklankan juga semakin sedikit. Pernyataan ini juga diperkuat oleh Indriarto (2006), yakni iklan yang semakin tinggi frekuensi tayangnya memungkinkan penonton semakin sering menerima informasi iklan produk tersebut dan merasakan manfaat dari iklan produk tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
3. Produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat di televisi Hasil penelitian ini mengenai produk obat yang iklannya pernah dilihat di televisi, terlihat pada Tabel berikut : Tabel XX. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Produk Obat Sakit Kepala yang Iklannya pernah dilihat di Televisi No
Produk Obat Sakit Kepala
1 2 3 4
Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Panadol® Paramex® Bodrex® +Paramex® Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Inza® Panadol® +Paramex® Bodrex® +Panadol® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® +Inza® Paramex® +Inza® Bodrex® +Panadol® +Paramex® Bodrex® +Paramex® +Inza® Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Inza® Bodrex® +Panadol® +Oskadon® +Inza® Lainnya*) Total responden
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Jumlah Responden (N=165) 73 11 11 10
Persentase (Jumlah/165*100 %) (%) 44 7 7 6
9 9 8 6 6 4 3 3 3
5 5 4 4 4 2 2 2 2
2 2 2 1 1 1
1 1 1 1 1 1
0 165
0 100
Hasil menunjukkan bahwa produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat oleh responden paling tinggi yaitu Bodrex® dengan persentase sebesar 44% responden (diperoleh dari jawaban responden yang hanya menjawab Bodrex®, yaitu 73 responden dari 165 responden). Menurut Widyatama (2005), suatu produk obat yang diiklankan oleh industri farmasi di televisi akan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
diperhatikan seseorang apabila iklan tersebut mudah diingat. Hal tersebut dikarenakan iklan televisi mengandung unsur suara, gambar, dan gerak sehingga pesan yang disampaikan melalui media ini sangat menarik perhatian penonton. 4. Produk obat sakit kepala yang iklannya sering dilihat di televisi Hasil penelitian ini mengenai produk obat yang iklannya sering dilihat di televisi, terlihat pada Tabel berikut : Tabel XXI. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Produk Obat Sakit Kepala yang Iklannya sering dilihat di Televisi No
Produk Obat Sakit Kepala
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bodrex® Paramex® Panadol® Oskadon® Bodrex® +Panadol® Inza® Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Panadol® +Paramex® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Paramex® +Oskadon® Paramex® +Inza® Bodrex® +Panadol® +Paramex® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® +Inza® Lainnya*) Total responden
12 13 14 15 16
Jumlah Responden (N=165) 100 13 12 7 6 5 5 5 4 2 2
Persentase (Jumlah/165*100 %)(%) 60 8 7 4 4 3 3 3 2 1 1
1 1 1 1
1 1 1 1
0 165
0 100
Hasil menunjukkan bahwa produk obat sakit kepala yang iklannya sering dilihat di televisi paling tinggi yaitu Bodrex® sebesar 60% (diperoleh dari jawaban responden yang hanya menjawab Bodrex®, yaitu 100 responden dari 165 responden). Pada penelitian terdahulu Primantana (2001) tentang “Pengaruh iklan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
obat sakit kepala di televisi terhadap pemilihan obat sakit kepala di kalangan mahasiswa
angkatan
1997
–
2000
kampus
III
Universitas
Sanata
DharmaYogyakarta”, juga menyatakan bahwa iklan obat sakit kepala yang paling banyak diperhatikan oleh responden yaitu iklan Bodrex® sebesar 23,09%. 5. Pola penggunaan obat sakit kepala oleh responden selama sebulan terakhir Deskripsi pola penggunaan obat sakit kepala ini dilakukan untuk mengetahui seberapa sering ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman mengalami sakit kepala.
Gambar 7. Distribusi Persentase Responden Penelitian Di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Pola Penggunaan Obat Sakit Kepala Selama Sebulan Terakhir Hasil menunjukkan bahwa sebesar 84% responden (138 responden dari 165 responden) sudah pernah menggunakan obat sakit kepala selama satu bulan terakhir (bulan September tahun 2014). Responden yang tidak pernah menggunakan obat sakit kepala selama sebulan terakhir hanya sebesar 16%. Hal ini, dikarenakan responden lebih memilih penyembuhan sakit kepala diupayakan dengan menggunakan terapi non farmakologi yaitu istirahat yang cukup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
6. Produk obat sakit kepala yang pernah digunakan selama sebulan terakhir Pada penelitian ini, dari 165 responden sebanyak 138 responden yang sudah pernah menggunakan obat sakit kepala sedangkan 27 responden lainnya tidak menggunakan obat sakit kepala selama sebulan terakhir. Jenis obat sakit kepala yang digunakan sebagian mengakui menggunakan obat sakit kepala dengan satu merek dagang sedangkan lainnya sudah pernah menggunakan dua atau lebih jenis obat merek dagang dalam penggunaan satu bulan tersebut. Jenis obat yang pernah digunakan responden terlihat paling banyak yaitu merek dagang Bodrex® sebesar 54% (diperoleh dari jawaban responden yang hanya menjawab Bodrex®). Tabel XXII. Distribusi Persentase Responden Penelitian Di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Produk Obat Sakit Kepala yang Pernah Digunakan Selama Sebulan Terakhir No
Merek Dagang Obat Sakit Kepala
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Bodrex® Panadol® Paramex® Oskadon® Lainnya*) Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Lainnya*) Bodrex® +Panadol® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® +Inza® Tidak menggunakan obat sakit kepala Total responden
10
Jumlah Responden (N=165) 89 22 10 7 4 2 2 1 1
Persentase (Jumlah/165*1 00%) (%) 54 14 6 4 2 1 1 1 1
27
16
165
100
Keterangan: *) merupakan obat herbal dan obat paracetamol tablet
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Bodrex® merupakan obat yang paling disukai oleh responden sebagai obat pereda rasa nyeri kepala. Hal ini, dinyatakan pula oleh penelitian terdahulu Primantana (2001) bahwa obat yang banyak digunakan oleh responden adalah Bodrex® sebesar 35,68% responden. 7. Sumber informasi pendukung penggunaan obat sakit kepala Berbagai jenis informasi sebagai acuan penggunaan obat bebas tanpa resep, diantaranya terlihat pada Tabel XXIII.
Tabel XXIII. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Sumber Informasi Pendukung Penggunaan Obat Sakit Kepala No Sumber Informasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Iklan Televisi Pengalaman Sendiri+Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnya+Iklan Televisi Keluarga Keluarga+Iklan Televisi Pengalaman Sendiri+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Teman Teman+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Keluarga+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Lainnya*) Teman+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya+Iklan televisi Total responden
Keterangan: *) merupakan informasi dari Koran Tenaga kesehatan lainnya, seperti apoteker
Jumlah Responden (N=165) 53 37 15 15 15
Persentase (Jumlah/165*1 00%)(%) 32 23 9 9 9
12 5 5
7 3 3
2 2
1 1
2
1
1 1
1 1
165
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Pada pertanyaan mengenai sumber informasi pendukung ini, tidak hanya bagi responden yang pernah menggunakan obat sakit kepala (138 responden) akan tetapi pertanyaan ini untuk mengetahui informasi yang digunakan responden penelitian (165 responden) selama menggunakan obat sakit kepala tidak terbatas pada bulan September. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi responden dalam menentukan pilihan obat sakit kepala yang akan digunakan baik dari faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal berasal dari pengalaman pribadi responden yang dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, status pekerjaan, dan penghasilan ratarata keluarga per bulan. Faktor eksternal berasal dari pengaruh orang lain yang dianggap penting seperti keluarga, teman, tenaga kesehatan, dan media massa berupa surat kabar, radio dan televisi (Wawan dan Dewi, 2011). Pada penelitian ini faktor yang mempengaruhi responden dalam pemilihan dan penggunaan obat sakit kepala yaitu berasal dari pengalaman sendiri sebesar 32% responden (diperoleh dari jawaban responden yang hanya menjawab pengalaman sendiri, yaitu 53 responden dari 165 responden). Hal ini karena berdasarkan pengalamannya tersebut maka responden akan mengetahui obat sakit kepala mana yang sangat cocok dengan dirinya dalam menyembuhkan sakit kepalanya. Penelitian terdahulu oleh Primantana (2001) juga menemukan hal yang sama pada penelitiannya bahwa persentase sumber informasi paling mendukung pemilihan obat sakit kepala berasal dari pengalaman pribadi oleh mahasiswa angkatan 1997-2000 Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dengan persentase sebesar 59,17%.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
Sumber informasi dari iklan televisi juga sangat mempengaruhi pengetahuan, sikap dan tindakan penggunaan obat oleh konsumen. Pada penelitian ini 9% responden (diperoleh dari jawaban responden yang hanya menjawab iklan televisi, yaitu 15 responden dari 165 responden) mendapatkan informasi dari televisi. Masyarakat seharusnya lebih bijaksana dalam menyikapi iklan tentang obat yang beredar. Iklan tentang obat seringkali berlebih-lebihan dengan tujuan untuk menarik konsumen supaya pemasaran obat tersebut meningkat.
C. Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi
Variabel pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala terdiri dari 18 pernyataan yang digunakan untuk mengukur seberapa paham responden memahami definisi sakit kepala, definisi iklan obat, aturan penyelenggaraan iklan obat, persyaratan iklan obat, serta tata krama dan tata cara periklanan obat, yang terlihat pada Tabel XXIV. Dari 18 pernyataan tersebut responden mampu menjawab benar (sesuai kunci jawaban peneliti) sebanyak 15 item sedangkan 3 item lainnya responden menjawab salah yaitu pernyataan ke-6, 7, dan 9, sehingga dapat dikatakan bertolak belakang dengan peraturan periklanan obat yang berlaku seperti : 1) Pernyataan ke-6, persentase benar hanya 22%, bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “iklan obat tidak boleh memberikan anjuran mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat dengan berlebihan”.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
2) Pernyataan ke-7, persentase benar hanya 31%, bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau aktor yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan "setting" yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium”. 3) Pernyataan ke-9, persentase benar hanya 25%, bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh memberikan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat (misalnya,"Dokter saya merekomendasi…..")”. Tabel XXIV. Gambaran Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan No
Pernyataan
Persentase jawaban responden (%)
Benar Salah Definisi Sakit Kepala 39 61 Definisi Iklan Obat 9 91 Aturan Penyelenggaraan Iklan obat Memberikan informasi yang mendidik dan bertanggung jawab 4 96 4 Pembuatan iklan harus berdasarkan peraturan perundang 7 93 undangan 5 15 Persyaratan iklan obat 85 Bahasa yang sederhana 6 Diperbolehkan memberi informasi keunggulan 78 22 7 Diperankan oleh tenaga kesehatan 69 31 8 Dilarang memberikan informasi yang menyesatkan 9 91 9 75 Tata karma dan tata cara periklanan obat Indonesia 25 Diperbolehkan anjuran dari profesi kesehatan 10 Diperbolehkan mendorong penggunaan berlebihan atau terus 6 94 menerus 11 Mencantumkan informasi “Baca aturan pakai jika sakit 3 97 berlanjut hubungi dokter” 12 Diperbolehkan menunjukkan efek menyembuhkan 31 69 13 Adanya informasi kandungan zat aktif 8 92 14 Adanya informasi indikasi/khasiat obat 5 95 15 Adanya informasi perhatian 4 96 16 Adanya informasi nama industri farmasi 4 96 17 Adanya informasi kontraindikasi 5 95 18 Adanya informasi efek samping obat 5 95 Keterangan Tabel XXIV: angka yang di cetak tebal merupakan persentase jawaban responden yang sesuai dengan kunci jawaban atau sesuai dengan peraturan periklanan yang berlaku. 1 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
74
Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan responden mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi berdasarkan tiga kategori yaitu kategori tinggi, sedang dan rendah. Berikut ini merupakan distribusi persentase responden di Kecamatan Cangkringan berdasarkan tingkat pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi. Tabel XXV. Distribusi Persentase Responden di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi Kategori
Skor
Tinggi Sedang Rendah
76-100% 56-75% <56%
∑ Responden (N=165) 105 55 5
Persentase (100%) 64 33 3
Hasil yang ditunjukkan pada Tabel XXV dinyatakan bahwa rata – rata pengetahuan ibu – ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta tergolong pada tingkat pengetahuan yang tinggi yaitu sebesar 64% responden (105 responden dari 165 responden). Tergolong tinggi artinya responden mampu menjawab pernyataan dengan nilai benar sebesar 76 – 100%. Banyak faktor yang menyebabkan responden kurang memahami peraturan yang berlaku diantaranya latar belakang tingkat pendidikan responden yang terbilang rendah (serata SMA) sehingga mereka kurang memahami aturan periklanan obat di Indonesia. pengalaman sendiri, media massa (iklan televisi, radio, koran dan sebagainya), usia, jenis kelamin (Budiman dan Riyanto, 2013). Pengetahuan yang tinggi, tidak menutup kemungkinan bahwa ibu rumah tangga di wilayah pedesaan menjawab kuesioner dengan menduga – duga atas jawaban yang sesuai artinya tidak sesuai dengan karakteristik responden.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
75
D. Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi
Variabel sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala terdiri dari empat belas (14) pernyataan yang digunakan untuk mengukur seberapa paham responden tentang tata krama dan tata cara periklanan obat di Indonesia serta persyaratan iklan obat, yang terlihat pada Tabel XXVI berikut : Tabel XXVI. Gambaran Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan No
Pernyataan
Persentase jawaban responden (%) SS
1
S
TS
STS
Kecender ungan sikap (SS+S/TS +STS)* SS
19 5 Tata krama dan tata cara periklanan 25 51 Indonesia Mencantumkan nama industri farmasi 2 Mencantumkan kandungan aktif obat 7 1 SS 37 55 3 Mencantumkan informasi peringatan 4 2 SS 36 58 4 Mencantumkan informasi perhatian 5 1 SS 36 58 5 Mencantumkan efek samping obat 6 1 SS 39 54 6 Mencantumkan kontraindikasi 5 3 SS 36 56 7 Mencantumkan efek cepat menyembuhkan 30 6 SS 14 50 8 Mencantumkan kata “segera” dalam iklan 7 31 STS 53 9 9 Iklan obat yang sering muncul di televisi 9 30 STS 48 13 dapat menjamin keamanannya 10 Iklan obat sakit kepala di televisi tidak 19 26 6 SS 49 menarik perhatian 11 30 4 SS Persyaratan periklanan obat 13 53 Rekomendasi tenaga kesehatan menjamin khasiat manjur 12 Iklan obat yang diperankan tenaga kesehatan 15 33 3 SS 49 dapat menjamin keamanannya 13 Ketidakpahaman akan informasi iklan obat 4 44 STS 45 7 sakit kepala 14 Iklan obat di televisi tidak membantu dalam 9 40 STS 40 11 pemilihan obat sakit kepala Keterangan :1. SS (Sangat setuju); S (Setuju); TS (Tidak setuju); STS (Sangat tidak setuju). 2. Angka yang di cetak tebal merupakan persentase tertinggi atas jawaban responden yang nantinya akan dijumlahkan untuk menentukan kecenderungan sikap responden. 3.*) artinya: responden cenderung bersikap Sangat Setuju ataukah Sangat Tidak Setuju dilihat dari hasil penjumlahan persentase jawaban terbanyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Hasil menunjukkan bahwa persentase responden yang menjawab benar sebanyak 11 pernyataan, 3 diantaranya salah atau responden cenderung bersikap mendukung pernyataan yang tidak sesuai dengan kriteria periklanan obat yang berlaku di Indonesia, yakni pernyataan ke-7, 11, dan 12. 1) Pernyataan ke-7, responden cenderung bersikap sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh menunjukkan efek/kerja obat segera sesudah penggunaan obat” (MenKes, 1994). 2) Pernyataan ke-11, responden cenderung bersikap sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh memberikan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat (misalnya,"Dokter saya merekomendasi…..")”(MenKes, 1994). 3) Pernyataan ke-12, responden cenderung bersikap sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau aktor yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan "setting" yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium” (MenKes, 1994).
Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran aspek sikap responden mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi berdasarkan dua kategori yaitu kategori sikap positif dan sikap negatif. Berikut ini merupakan distribusi persentase responden di Kecamatan Cangkringan berdasarkan aspek sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
77
Tabel XXVII. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi Kategori
Skor
Positif Negatif
2,51-4,0 1-,2,50
∑ Responden (N=165) 135 30
Persentase (100%) 82 18
Hasil yang ditunjukkan pada Tabel XXVII dinyatakan bahwa sikap responden tergolong pada kategori sikap yang positif sebesar 82% atau 135 responden dari 165 responden. Tergolong sikap positif apabila nilai rata-rata skor total responden antara 2,51 - 4,0 yang artinya responden mendukung pernyataan yang sesuai dengan kriteria periklanan berdasarkan undang-undang yang berlaku. Banyak faktor yang mempengaruhi sikap responden terhadap suatu produk diantaranya pengalaman pribadi, pengaruh orang lain yang dianggap penting, pengaruh kebudayaan, lembaga pendidikann, faktor emosional, sehingga nilai afektif dari seseorang dapat memperkuat nilai suatu objek untuk terbentuknya suatu sikap yang positif maupun negatif (Wawan dan Dewi, 2011). Faktor emosional terbentuk karena sikap sebagai pernyataan yang didasari oleh emosi yang berfungsi sebagai penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego. Sikap berdasarkan emosi merupakan sikap yang bersifat sementara dan segera berlalu begitu frustasi telah hilang. Akan tetapi, dapat pula merupakan sikap yang dapat bertahan lama.
E. Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala Berikut ini merupakan gambaran tindakan penggunaan obat di kalangan pedesaan yang terlihat pada Tabel XXVIII berikut :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Tabel XXVIII. Gambaran Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan No
Pernyataan
Persentase jawaban responden (%) SS
1
S
TS
ST S 2
Kecenderun gan Tindakan (SS+S/TS+S TS)* SS
Menggunakan obat sakit kepala apabila 22 27 49 mencantumkan nama industri farmasi 2 Penggunaan obat tidak didasari janji 14 30 7 SS 49 kesembuhan yang dicantumkan di iklan 3 Menggunakan obat sakit kepala yang 15 33 7 SS 45 iklannya diperankan tenaga kesehatan 4 Penggunaan obat tidak dipengaruhi oleh 11 29 7 SS 53 informasi perhatian dalam iklannya 5 Menggunakan obat sakit kepala setiap 8 41 STS 40 11 merasakan nyeri kepala 6 Penggunaan obat tidak dipengaruhi adanya 11 27 5 SS 57 informasi efek samping obat 7 Menggunakan obat sakit kepala apabila 16 25 4 SS 55 iklannya terdapat rekomendasi dokter 8 Penggunaan obat tidak dipengaruhi oleh 19 26 5 SS 50 adanya informasi kontraindikasi 9 Menggunakan obat sakit kepala apabila 16 16 6 SS 62 mencantumkan informasi peringatan 10 Menggunakan obat sakit kepala atas dasar 27 13 3 SS 57 pilihan sendiri 11 Menggunakan obat sakit kepala apabila 44 5 SS 9 42 mencantumkan efek segera menyembuhkan 12 Penggunaan obat tidak dipengaruhi oleh 14 21 6 SS 59 iklan obat yang sering muncul 13 Menggunakan obat sakit kepala apabila 35 6 SS 9 50 mencantumkan informasi kandungan zat aktif 14 Menggunakan obat sakit kepala dengan 12 34 14 SS 40 merek dagang yang sama apabila terbukti menyembuhkan sakit kepala Keterangan:1. SS (Sangat setuju); S (Setuju); TS (Tidak setuju); STS (Sangat tidak setuju). 2. Angka yang di cetak tebal merupakan persentase tertinggi atas jawaban responden yang nantinya akan dijumlahkan untuk menentukan kecenderungan sikap responden. 3. *) artinya: responden cenderung bertindak Sangat Setuju ataukah Sangat Tidak Setuju dilihat dari hasil penjumlahan persentase jawaban tertinggi
Hasil menunjukkan bahwa persentase responden menjawab benar sebanyak 7 pernyataan, 7 diantaranya salah atau responden menunjukkan tindakan yang memutuskan untuk menggunakan obat sakit kepala tanpa resep tidak berdasarkan kriteria periklanan yang berlaku yakni ke-3,4,6,7, 8,11, dan 14.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
79
1) Pernyataan ke-3, responden cenderung sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh diperankan oleh tenaga profesi kesehatan atau aktor yang berperan sebagai profesi kesehatan dan atau menggunakan "setting" yang beratribut profesi kesehatan dan laboratorium” (MenKes, 1994). 2) Pernyataan ke-4, responden cenderung sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan Obat harus mencantumkan spot peringatan/perhatian sebagai berikut:
(MenKes, 1994). 3) Pernyataan ke-6, responden cenderung sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Informasi dalam iklan obat yang ditujukan kepada masyarakat awam meliputi nama senyawa aktif dalam International Non-proprietary Names (INN) atau nama generiknya dan nama dagang, bentuk sediaan dan kandungan senyawa aktif tiap sediaan, dosis dan aturan pakai yang dianjurkan, indikasi terapetik, efek samping dan efek yang tidak dikehendaki, perhatian khusus, peringatan dan kontraindikasi, interaksi penting, sumber referensi yang berkaitan, dan nama/alamat pabrik” (WHO, 1988). 4) Pernyataan ke-7, responden cenderung sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh memberikan anjuran dengan mengacu pada pernyataan profesi kesehatan mengenai khasiat, keamanan dan mutu obat (misalnya,"Dokter saya merekomendasi…..")” (MenKes, 1994). 5) Pernyataan ke-8, responden cenderung sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Informasi dalam iklan obat yang ditujukan kepada masyarakat awam meliputi nama senyawa aktif dalam International Non-proprietary Names
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
80
(INN) atau nama generiknya dan nama dagang, bentuk sediaan dan kandungan senyawa aktif tiap sediaan, dosis dan aturan pakai yang dianjurkan, indikasi terapetik, efek samping dan efek yang tidak dikehendaki, perhatian kusus, peringatan dan kontraindikasi, interaksi penting, sumber referensi yang berkaitan, dan nama/alamat pabrik” (WHO, 1988). 6) Pernyataan ke-11, responden cenderung sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh menunjukkan efek/kerja obat segera sesudah penggunaan obat” (MenKes, 1994). 7) Pernyataan ke-14, responden cenderung sangat setuju sehingga bertolak belakang dengan peraturan yang menyatakan bahwa: “Iklan obat tidak boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus” (MenKes, 1994).
Pada penelitian ini, dilakukan pengukuran aspek tindakan penggunaan obat sakit kepala di televisi berdasarkan dua kategori yaitu kategori tindakan yang tidak sesuai dan tindakan yang sesuai. Berikut ini merupakan distribusi persentase responden di Kecamatan Cangkringan berdasarkan aspek tindakan penggunaan obat sakit kepala. Tabel XXIX. Distribusi Persentase Responden Penelitian di Kecamatan Cangkringan Berdasarkan Tindakan Responden dalam Penggunaan Obat Sakit Kepala Kategori
Skor
Sesuai Tidak sesuai
2,51-4,0 1-,2,50
∑ Responden (N=165) 89 76
Persentase (100%) 54 46
Hasil yang ditunjukkan pada Tabel XXIX, terlihat bahwa tindakan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman dalam menggunakan obat sakit kepala tergolong pada kategori tindakan yang sesuai sebesar 54% (89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
responden dari 165 responden). Tergolong tindakan yang sesuai apabila nilai ratarata skor total responden antara 2,51 - 4,0 yang artinya tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan responden berdasarkan kriteria periklanan yang berlaku. Beberapa faktor yang mempengaruhi tindakan yaitu keyakinan, nilai, motivasi, pengetahuan, pengalaman pribadi, faktor emosional (Wawan dan Dewi, 2011). Selain itu, faktor yang dapat memengaruhi tindakan konsumen dalam menentukan keputusan pembelian/penggunaan suatu produk meliputi faktor keluarga, faktor pribadi yang terdiri dari usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian dan konsep diri, gaya hidup, serta faktor psikologis yang meliputi motivasi, persepsi, belajar, keyakinan dan sikap. Pengambilan tindakan penggunaan obat dapat dipengaruhi oleh rekomendasi dari berbagai sumber informasi, salah satunya berupa iklan (Kotler dan Armstrong, 2006).
F. Hubungan Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan
Berikut merupakan hasil korelasi antara tingkat pengetahuan dengan tindakan penggunaan obat oleh responden. Penetapan hubungan ini, menggunakan korelasi Spearman yang dipertimbangkan dari hasil uji normalitas yang tidak normal. Hasil menunjukkan nilai signifikan p< 0,05 yaitu 0,002 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan mengenai persepsi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
82
periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala. Koefisien korelasi yang didapat adalah 0,228 yang berarti hubungan pengetahuan dan tindakan penggunaan obat sakit kepala memiliki hubungan yang positif dengan tingkat hubungan yang lemah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Supangat (2007), bahwa koefisien korelasi 0,00 – 0,55 memiliki arti tingkat hubungan yang tidak kuat. Tabel XXX. Hubungan Tingkat Pengetahuan mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan Korelasi
Pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi dengan tindakan penggunaan obat sakit kepala
Koefisien korelasi spearman (r)
Probabilitas (nilai signifikan p)
Tingkat hubungan
0,228
0,02
Tidak kuat
Catatan: Korelasi dengan signifikansi 0,01 (1-tailed)
G. Hubungan Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan
Berikut merupakan hasil korelasi antara aspek sikap dengan tindakan penggunaan obat oleh responden. Penetapan hubungan ini, menggunakan korelasi Spearman dipertimbangkan dari hasil uji normalitas yang tidak normal. Hasil menunjukkan nilai signifikansi p < 0,05 yaitu 0,01 yang berarti ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan tindakan penggunaan obat sakit kepala. Koefisien korelasi (r) yang didapat yakni sebesar 0,180 yang berarti ada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
83
hubungan yang positif antara sikap dan tindakan penggunaan obat sakit kepala dengan tingkat hubungan yang lemah. Tabel XXXI. Hubungan Sikap mengenai Persepsi Periklanan Obat Sakit Kepala di Televisi terhadap Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala di Kalangan Ibu Rumah Tangga di Kecamatan Cangkringan Korelasi
Koefisien korelasi spearman (r)
Sikap mengenai persepsi perikalan obat sakit kepala di televisi dengan 0,180 tindakan penggunaan obat sakit kepala Catatan: Korelasi dengan signifikansi 0,01 (1-tailed)
Probabilitas (nilai signifikan p)
Tingkat hubungan
0,01
Tidak kuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1.
Karakteristik demografi ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman pada tahun 2014 meliputi usia 36 – 45 tahun dengan persentase sebesar 34%; rata – rata responden dengan tingkat pendidikan SMA yakni sebesar 38%; pekerjaan responden lebih dominan sebagai ibu rumah tangga sebesar 84%; sehingga pendapatan perbulannya hanya sebesar
2.
Data pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi meliputi lama waktu responden menonton televisi setiap hari, intensitas responden melihat iklan obat sakit kepala di televisi dalam tiga hari terakhir, produk obat sakit kepala yang iklannya pernah dilihat di televisi, produk obat sakit kepala yang iklannya sering dilihat di televisi, pola penggunaan obat sakit kepala oleh responden selama sebulan terakhir, produk obat sakit kepala yang pernah digunakan selama sebulan terakhir, sumber informasi pendukung penggunaan obat sakit kepala tidak dapat ditarik kesimpulan karena instrumen penelitian yang digunakan tidak valid secara konten.
3.
Data tingkat pengetahuan mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan tidak dapat ditarik kesimpulan karena instrumen penelitian yang digunakan tidak valid.
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
4.
85
Sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan tidak dapat ditarik kesimpulan karena instrumen penelitian yang digunakan tidak valid.
5.
Tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan tidak dapat ditarik kesimpulan karena instrumen penelitian yang digunakan tidak valid.
6.
Hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai persepsi periklanan obat sakit kepala di televisi terhadap tindakan penggunaan obat sakit kepala di kalangan ibu rumah tangga di Kecamatan Cangkringan tidak dapat ditarik kesimpulan karena instrumen penelitian yang digunakan tidak valid secara konten.
B. Saran
1.
Pada penelitian selanjutnya sebaiknya prosedur pengujian validitas konten yang diuji oleh Professional judgement melibatkan minimal dua orang ahli di bidangnya.
2.
Penelitian selanjutnya juga sebaiknya pengujian kuesioner dilakukan oleh expert judgemnet atau expert dibidangnya, yaitu apoteker dibidang persepsi periklanan obat.
3.
Pada penelitian selanjutnya dilakukan pengujian pemahaman bahasa agar pernyataan dalam kuesioner yang digunakan dapat dipahami oleh responden.
4.
Pada penelitian selanjutnya sebaiknya pilihan jawaban dalam kuesioner mengenai merek produk obat sakit kepala lebih spesifik. Hal ini dikarenakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
86
semakin beragamnya varian merek obat yang ada di pasaran saat ini misalnya produk obat Bodrex® yang dikenal masyarakat sebagai obat sakit kepala, saat ini telah muncul obat Bodrex® Flu dan Batuk. Banyaknya varian merek obat saat ini dapat membingungkan responden dalam memilih jawaban sehingga diharapkan jika pilihan jawaban dalam kuesioner lebih spesifik, jawaban responden yang berkaitan dengan obat merupakan produk obat sakit kepala. 5.
Pada penelitian selanjutnya rancangan penelitian dapat diubah menjadi cohort untuk melihat dampak peraturan periklanan obat terhadap tindakan pada masa mendatang sehingga dapat diketahui hubungan sebab akibat antara pengetahuan, sikap, dan tindakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anief, M., 1985, Iklan dan Pengobatan sendiri, No.6 th 11 Juni 1985, Medika, p.522. Anna, L., K., Chandra, A., 2011, Kaum Lelaki Kurang Peduli Kesehatan, http://health.kompas,com/read/2011/02/175371631/www.kompas.com, diakses tanggal 8 Oktober 2014. Ariani, R. D., 2011, Hubungan antara Iklan Rokok dengan Sikap dan Perilaku Merokok pada Remaja. Thesis, Universitas Diponegoro, Semarang. Ariawan, I., 1998, Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan, Jurusan Biostatik dan Kependudukan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta, pp. 25-27. Arikunto, S., 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, PT. Rineka Cipta, Jakarta, pp.168. Azwar, 2011, Reliabilitas dan Validitas, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp. 112. Azwar, S., 2009, Sikap Manusia; Teori dan Pengukurannya, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, pp.35. Badan Pusat Statistik, 2010, Klasifikasi Perkotaan dan Perdesaan Di Indonesia, Badan Pusat Statistik, Jakarta, pp.418-422. Biagi, S., 2010, Media Impact, Penerbit Salemba Humanika, Jakarta, p.201. Bilson, S., 2008, Panduan Riset Perilaku Konsumen, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 175-176. BPOM, 2012, Laporan Kinerja Badan Pengawas Obat Dan Makanan RI Tahun 2012, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Jakarta, p.10. Budiman dan Riyanto, 2013, Kapita Selekta Kuesioner: Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian Kesehatan, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, pp 4-6, 11, 14, 18, Dahlan, S. M., 2006, Statistika untuk Kedokteran dan Kesehatan, Pt. Arkans, Jakarta, pp. 165-166. Dharma, A., 2008, Hubungan Tingkat Pendidikan dan Tingkat Pendapatan dengan Perilaku Swamedikasi Sakit Kepala oleh Ibu – ibu Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada Bulan Juli – September 2007, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
88
Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, 2013, Profil Kesehatan Sleman Tahun 2013, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, Yogyakarta, p.58. Djunarko, I., dan Hendrawati, Y.D., 2011, Swamedikasi yang Baik dan Benar, Citra Aji Parama, Yogyakarta, pp.16. Effendi dan Tukiran, 2012, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, pp.181. Fenny, S., Guandi, A., dan Heru, H., 1998, Hubungan Antara Persepsi terhadap Tata Letak Barang (Lay-out) Pasar Swalayan dengan Minat Beli pada Konsumen, Indonesia Journal Psychological, Jakarta, Vol. XIII, No. 5. Gregory, R. J., 2013, Tes Psikologi Sejarah, Prinsip dan Aplikasi, Penerbit Erlangga, Jakarta, pp. 95. Hadi, S., 2004, Metodologi Research, Edisi II, Penerbit Andi, Yogyakarta, p.300. Handayani, 2003, Pola Pencarian Pengobatan di Indonesia, Bulletin Penelitian Kesehatan, 31 : 1. Holt, G.A., and Hall, E.L., 1990, The Self – Care Movement, Handbook of Nonprescription Drugs, 9th Ed., American Pharmaceutical Asociation Washington DC, pp.67. Imron dan Munif, 2010, Metodologi Penelitian Bidang Kesehatan : Bahan ajar untuk Mahasiswa, Sagung Seto, Jakarta, pp.93-103. Indriarto, F., 2006, Studi Mengenai Faktor Kekhawatiran dalam Proses Penyampaian Pesan Iklan, Jurnal Sains Pemasaran Indonesia, Vol.5, No.3, pp.234. Kotler, P., 2000, Manajemen Pemasaran di Indonesia Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta, pp. 257-262. Kotler, P., 2002, Manajemen Pemasaran, Jilid 1 dan 2, Prenhallindo, Jakarta, 5758. Kotler, Philip dan Armstrong, Gray, 2006, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Edisi 12, Erlangga, Jakarta, pp. 203-218. Kristina, dkk., 2007, Perilaku Pengobatan Sendiri yang Rasional pada Masyarakat, Skripsi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lane, W. R., King, K. W., Russell, J. T., 2009, Kleppner : Prosedur Periklanan, Jilid I, 17th ed., PT. INDEKS, Jakarta, pp. 62. Liliweri, 2013, Dasar-Dasar Komunikasi Kesehatan, Pusataka Pelajar, Yogyakarta, pp.18-19. MacGregor, 2005, Memahami Migran dan Sakit Kepala lain, KDT, Jakarta, pp. 1,7-10. MenKes, 2009, Kesehatan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Menteri
89
Kesehatan, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 919/Menkes/Per/X/1993 tentang Kriteria Obat yang dapat Diserahkan tanpa resep Menteri Kesehatan, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan RI, Jakarta, pp. 2.
Menteri Kesehatan, 1994, Pedoman Periklanan: Obat Bebas, Obat Tradisional, Alat Kesehatan, Kosmetika, Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga Dan Makanan-Minuman, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Menteri Kesehatan, 2010, Iklan dan Publikasi Pelayanan Kesehatan, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Morissan, M.A., 2010, Periklanan : Komunikasi Pemasaran Terpadu, Kencana, Jakarta, pp. 16-20. Mustafa, 2009, Mengurai Variabel hingga Instrumentsasi, Graha Ilmu, Yogyakarta, pp.164. Notoatmodjo, S., 2003, Pendidikan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 20-22. Notoatmodjo, S., 2012, Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta, pp. 15-19. Papilaya, 2003, Penilaian Iklan obat Salesma di Televisi dn Peranaannya dalam Pemilihan Obat Salesma di Kalangan Pengunjung Apotik di Pusat Kota Magelang, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Patria,
B., 2010, Uji Normalitas, http://inparametric.com/download/ujinormalitas.pdf, diakses tanggal 10 Oktober 2014.
Pramudianto, A., dan Evaria, 2012, MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi, Ed. 12, Pt. Bhuana Ilmu Populer, Jakarta, pp. A202-A203. Pratiknya, A.W., 2007, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Edisi I, Cetakan Keenam, Pt Raja Grafindo Persada, Jakarta, pp. 164. Primantana, 2001, Pengaruh Iklan Obat Sakit Kepala Di Televisi Terhadap Pemilihan Obat Sakit Kepala Di Kalangan Mahasiswa Angkatan 1997 – 2000 Kampus III Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Santoso, S., 2003, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik dengan SPSS versi 16.0, Pt. Elex Media Komputindo, Jakarta, pp. 323 – 329. Sarwono, S., W., 2008, Berkenalan dengan Aliran-aliran dan Tokok-tokoh Psikologi, Bulan Bintang, Jakarta, p. 21. Siregar, S., 2010, Statistika Deskriptif Untuk Penelitian, Rajawali Pers, Jakarta, pp. 143, 148.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Penerbit Alfabeta, Bandung, 199. Sulistiyawati, 2004, Hubungan Penilaian Iklan Obat Salesma di Televisi dengan Pemilihan Obat Salesma di Kalangan Pengunjung 11 Apotek di Kota Yogyakarta Periode Maret – April Tahun 2004, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Sunaryo, 2002, Psikologi untuk Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta, pp. 3,6. Supangat, A., 2007, Statistik : Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan Non Parametrik, Kencana, Jakarta, p. 362. Supardi, S., dan Notosiswoyo, M., 2005, Pengobatan sendiri Sakit Kepala, Demam, Batuk, dan Pilek pada Masyarakat di Desa Ciwalen, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, jurnal.farmasi.ui.ac.id/pdf/, diakses pada tanggal 10 Oktober 2014. Supratiknya, 2014, Pengukuran Psikologis, Penerbit USD, Yogyakarta, pp.115117. Tan , T., dan Rahardja, K., 2010, Obat-Obat Sederhana untuk Gangguan Seharihari, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, p.ix, 14, 15. Tjay, H.T., 2007, Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan dan Efek Sampingnya, PT. Elex Media Komputindo Gramedia, Jakarta. Turisno, B. E., 2012, Perlindungan Konsumen dalam Iklan Obat, MMH, 41 (1), 20. Waltz, dkk., 2010, Measurement in Nursing and Health Research, Springer Publishing Company, New York, pp. 165-168. Wawan, A., dan Dewi, M., 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Mulia Medika, Yogyakarta, pp. 11, 16 – 18. WHO, 1988, Ethical Criteria for Medical Drug Promotion, World Health Organization, Geneva, Switzerland. Widyatama, R., 2005, Pengantar Periklanan, Buana Pustaka Indonesia, Jakarta Pusat, pp. 34-36. World
Health Organization, 2000, Headache Disorders and Public Health:Education and Management Implications, www.migraies.org/new/pdfs/who.pdf, diakses pada tanggal 10 Oktober 2014.
Wuryanto, 2000, Penilaian Iklan Obat Batuk di Televisi dan Pengaruh terhadap Pemilihan Obat di Kalangan Mahasiswa Kampus III Universitas Sanata Dharma, Skripsi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 1. Surat Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data dari Fakultas Farmasi
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Bappeda
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan dari halaman sebelumnya
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
95
Lampiran 3. Surat Perpanjangan Permohonan Izin Penelitian dan Pengambilan Data dari Fakultas Farmasi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 4. Surat Perpanjangan Permohonan Izin Penelitian dari Bappeda
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lanjutan dari halaman sebelumnya
97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
98
Lampiran 5. Gambaran Jawaban Tingkat Pengetahuan Kuesioner Uji Reliabilitas dari Kuesioner Uji Coba Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0
2 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1
3 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1
6 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1
7 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0
8 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1
9 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1
1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 1
1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1
0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
Pernyataan 10 11 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Lampiran 6. Gambaran Jawaban Sikap Kuesioner Uji Reliabilitas dari Kuesioner Uji Coba Responden 1 2 3 4 5 6 7
1 3 2 3 2 2 3 3
2 4 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4
4 4 3 3 3 3 3 3
5 3 2 3 3 4 3 4
6 4 3 3 3 4 3 4
Pernyataan 7 8 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3
9 2 2 3 3 3 3 4
10 2 2 2 3 2 2 2
11 2 2 3 3 3 3 2
12 2 2 2 3 3 3 2
13 4 2 2 2 2 3 2
14 2 2 2 2 2 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
4 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 3
4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3
4 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4
4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3
4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 1 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 2 3
4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 1 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4
1 2 3 3 2 1 3 2 1 2 1 2 1 1 2 1 2 2 2 1 1 2 3 1 2 3 3 2
4 2 2 1 3 2 2 2 1 3 1 2 2 1 3 1 2 2 2 2 3 2 3 1 2 2 3 3
4 2 3 1 3 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1 1 3 3 1 3 2 2 1 1 1 3 3
2 2 3 4 2 2 2 2 3 2 4 2 2 1 2 3 3 2 2 2 3 2 2 2 3 2 3 2
3 2 2 1 3 2 2 2 1 3 1 2 1 1 2 1 2 3 3 3 2 2 2 1 2 1 2 3
3 3 2 1 3 2 2 2 1 3 1 2 1 1 2 1 2 3 2 3 2 2 2 1 2 3 2 2
4 2 3 1 2 2 3 3 1 2 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3
99
4 3 2 1 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 1 3 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 2
Lampiran 7. Gambaran Jawaban Tindakan Kuesioner Uji Reliabilitas dari Kuesioner Uji Coba Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 3 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 2 4
2 2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 4
3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 1 2 1 1 3 2
4 2 2 2 2 2 2 2 1 3 2 1 2 3 3 2 1 3 1
5 3 3 2 2 3 3 2 1 2 2 1 3 2 2 2 1 2 1
6 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 1 2 1
Pernyataan 7 8 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 3 2 2 2 2 1 3 2 2 2 2 3 2 3 1 3 2 3 1 1
9 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 4
10 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 3 3
11 3 2 2 2 3 3 1 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1
12 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 4
13 2 2 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3
14 2 2 2 3 1 3 2 1 2 2 1 2 1 1 1 1 2 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
4 1 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 3 2 4 2 3
3 3 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 4 3 3 3 1
2 1 1 2 1 2 3 3 3 2 2 3 1 1 3 2 1
2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 2 2 3 3 1 2 3
2 2 1 3 2 2 2 2 1 2 3 2 2 2 1 4 4
2 2 1 2 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 1 2 3
2 1 1 3 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 1 2 2
2 3 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 2 2 2
3 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 3 3 3 3
2 3 1 3 4 3 4 3 4 1 3 4 2 4 4 3 3
2 2 1 2 1 3 2 2 1 2 2 3 2 1 1 1 2
3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 2 4 2 3 2 3 3
100
3 2 1 2 3 3 4 2 4 3 2 3 2 3 2 3 2
Lampiran 8. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji Coba Tingkat Pengetahuan Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items
.978
.983
18
Item-Total Statistics
Pernyataaan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14 Pernyataan 15 Pernyataan 16 Pernyataan 17 Pernyataan 18
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
16.39 16.36 16.11 16.14 16.03 16.64 16.61 16.06 16.61 15.89 15.81 16.56 15.81 15.72 15.75 15.67 15.72 15.61
700.359 690.637 684.044 675.037 667.171 654.009 646.187 640.454 629.044 625.587 617.190 603.911 600.047 592.721 583.964 576.686 567.806 560.873
Corrected ItemTotal Correlation .126 .460 .748 .819 .925 .908 .918 .957 .952 .977 .997 .972 .995 .998 .996 .998 .995 .998
Cronbach's Alpha if Item Deleted .981 .980 .979 .978 .977 .977 .976 .976 .975 .975 .974 .975 .974 .974 .974 .975 .975 .976
2 2 1 3 1 1 1 2 1 2 2 1 1 1 1 1 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
Lampiran 9. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji Coba Sikap Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .895
N of Items
.836
14
Item-Total Statistics
Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Pernyataan 11 Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
36.42 36.44 36.14 36.19 36.25 36.19 37.44 37.11 37.19 37.03 37.22 37.19 36.69 36.69
147.050 141.568 140.294 136.047 130.193 125.818 120.425 115.587 111.533 112.713 104.578 101.361 101.704 98.447
Corrected Item-Total Correlation -.486 -.256 -.148 .183 .462 .596 .694 .816 .812 .791 .925 .945 .879 .881
Cronbach's Alpha if Item Deleted .915 .906 .904 .899 .893 .888 .883 .878 .876 .877 .869 .867 .871 .872
Lampiran 10. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Uji Coba Tindakan Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
Cronbach's Alpha .907
N of Items
.875
14
Item-Total Statistics
Pernyataan 1 Pernyataan 2 Pernyataan 3 Pernyataan 4 Pernyataan 5 Pernyataan 6 Pernyataan 7 Pernyataan 8 Pernyataan 9 Pernyataan 10 Pernyataan 11
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
32.31 32.58 33.19 33.14 33.03 33.06 33.17 33.08 31.86 31.97 33.14
156.733 152.136 143.190 139.552 135.571 131.425 127.343 123.850 126.352 121.228 112.294
Corrected Item-Total Correlation -.459 -.286 .230 .445 .530 .744 .824 .862 .777 .797 .929
Cronbach's Alpha if Item Deleted .927 .921 .911 .907 .904 .898 .895 .892 .895 .893 .886
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pernyataan 12 Pernyataan 13 Pernyataan 14
31.89 32.19 33.28
114.959 109.647 102.321
.868 .891 .924
102
.889 .888 .887
Lampiran 11. Kuesioner Penelitian Kuesioner Penelitian Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Mengenai Iklan Obat Sakit Kepala Di Televisi Serta Tindakan Penggunaan Obat Sakit Kepala
Nama NIM
: Rosfita Risna Hariani : 118114174
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Data Diri Responden Data dalam kuesioner ini hanya untuk kepentingan penelitian sehingga akan dijaga kerahasiaannya.
Nama
:
Alamat : RT _____ RW_____ Dusun
:
Kelurahan
:
Kecamatan
:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Pernyataan Kesediaan Menjadi Responden
Penelitian Iklan Obat Sakit Kepala
Yang bertandatangan di bawah ini : Nama
:
Alamat
:
telah menerima penjelasan mengenai tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh : Nama
: Rosfita Risna Hariani
NIM
: 118114174
Saya bersedia menjadi responden dan bersedia mengisi kuesioner dengan lengkap berdasarkan keadaan yang saya alami. Demikian pernyataan ini saya buat dengan kesadaran saya tanpa paksaan dari pihak manapun.
Yogyakarta, ........................... 2014 Responden
( _______________________ )
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
105
BAGIAN A: Karakteristik responden Petunjuk Bagian A : Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi anda.
1. Usia a. 19-25 tahun b. 26-35 tahun c. 36-45 tahun d. 46-55 tahun e. 56-65 tahun f. >65 tahun 2. Pendidikan terakhir yang pernah ditempuh? a. SD b. SMP c. SMA/SMU/SMK d. Diploma e. S1 f. Lainnya (sebutkan).................................. 3. Pekerjaan saat ini a. Ibu Rumah Tangga b. Pegawai Negeri c. Pegawai Swasta d. Tenaga Kesehatan e. Wiraswasta
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
f. Lainnya (sebutkan)..................................... 4. Penghasilan rata - rata keluarga tiap bulan a. < Rp. 500.000 b. Rp. 500.000 – Rp.1.000.000 c. Rp. 1.000.000 – Rp. 1.500.000 d. Rp. 1.500.000 – Rp. 2.000.000 e. Rp. 2.000.000 – Rp. 2.500.000 f. > Rp. 2.500.000 5. Berapa jam rata - rata Anda menonton televisi setiap hari ? a. Lama < 1 jam b. 1 ≤ lama < 2 jam c. 2 ≤ lama < 3 jam d. 3 ≤ lama < 4 jam e. 4 ≤ lama < 5 jam f. Lama ≥ 5 jam 6.Pernahkah Anda melihat iklan OBAT SAKIT KEPALA di televisi selama tiga hari terakhir? a. Pernah b. Tidak Pernah Jika anda menjawab “pernah” lanjutkan ke pertanyaan no. 7, jika “tidak pernah” langsung ke pertanyaan no. 10.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
107
7. Berapa kali dalam tiga hari terakhir Anda melihat IKLAN OBAT SAKIT KEPALA di televisi ? a. 1 – 2 kali b. 3 – 4 kali c. 5 – 6 kali d. 7 – 8 kali e. 9 – 10 kali f. >10 kali 8. IKLAN OBAT SAKIT KEPALA yang pernah Anda lihat di televisi selama tiga hari terakhir : (jawaban boleh lebih dari satu) a. Bodrex b. Panadol c. Paramex d. Oskadon e. INZA f. Lainnya (Sebutkan)........................................... 9. IKLAN OBAT SAKIT KEPALA yang paling sering (± 5 kali) Anda lihat di televisi : (jawaban boleh lebih dari satu) a. Bodrex b. Panadol c. Paramex d. Oskadon e. INZA
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
108
f. Lainnya (Sebutkan)................. 10. Pernahkah Anda menggunakan obat sakit kepala selama 1 bulan terakhir? a. Pernah b. Tidak pernah Jika anda menjawab “pernah” lanjutkan ke pertanyaan no. 11, jika “tidak pernah” langsung ke pertanyaan no. 12. 11. Obat sakit kepala yang pernah Anda gunakan selama 1 bulan terakhir? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Bodrex b. Panadol c. Paramex d. Oskadon e. INZA f. Lainnya (Sebutkan)................................... 12.Sumber informasi yang paling mendukung anda memilih obat sakit kepala? (jawaban boleh lebih dari satu) a. Pengalaman sendiri b. Keluarga c. Teman d. Dokter atau tenaga kesehatan lainnya e. Iklan televisi b. Lainnya (Sebutkan).......................................
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
109
BAGIAN B 1. Pengetahuan responden mengenai iklan obat sakit kepala di televisi Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
10. 11.
12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Pernyataan Benar Sakit kepala merupakan rasa sakit pada bagian kepala menjalar ke wajah dan daerah di sekitar wajah lainnya Iklan merupakan segala bentuk promosi ide, layanan kesehatan berupa barang atau jasa Pembuatan iklan obat sakit kepala harus memberi informasi yang mendidik dan bertanggung jawab Pembuatan iklan obat sakit kepala harus berdasarkan peraturan perundang-undangan Bahasa yang digunakan dalam iklan obat sakit kepala harus sederhana Obat sakit kepala diperbolehkan menyatakan keunggulannya Iklan obat sakit kepala boleh diperankan oleh tenaga kesehatan. Iklan obat sakit kepala dilarang memberikan informasi yang menyesatkan. Obat sakit kepala dalam iklannya boleh berdasarkan anjuran dari profesi kesehatan (misalnya,"Dokter saya merekomendasi …"). Iklan obat sakit kepala boleh mendorong penggunaan berlebihan dan penggunaan terus menerus. Iklan obat sakit kepala harus mencantumkan
Iklan obat sakit kepala boleh menunjukkan efek cepat menyembuhkan sesudah penggunaan obat. Informasi tentang kandungan zat aktif yang terdapat dalam obat sakit kepala, misalnya paracetamol perlu dicantumkan. Kegunaan atau efek yang diharapkan untuk meringankan rasa sakit kepala perlu dicantumkan. Informasi perhatian, seperti “tidak dianjurkan penggunaan oleh ibu hamil atau menyusui” perlu dicantumkan. Informasi nama industri farmasi atau perusahaan farmasi yang memproduksi obat tersebut perlu dicantumkan. Informasi kontraindikasi, seperti “dilarang untuk penderita tekanan darah tinggi” perlu dicantumkan. Informasi efek samping setelah penggunaan obat, seperti “obat ini dapat menyebabkan kantuk” perlu dicantumkan.
Salah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
110
2. Sikap responden mengenai iklan obat sakit kepala di televisi Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai dengan kondisi anda. SS
: Sangat Setuju
TS
: Tidak Setuju
S
: Setuju
STS
: Sangat Tidak Setuju
No 1.
2. 3. 4.
5.
6.
7.
8.
9.
10. 11.
12.
13. 14.
Pernyataan SS Saya percaya obat sakit kepala aman apabila mencantumkan nama industri farmasi pada iklannya di televisi Saya setuju kandungan zat aktif obat sakit kepala perlu dicantumkan diiklan televisi Saya setuju informasi peringatan/perhatian obat sakit kepala dicantumkan dalam iklan di televisi Saya setuju jika obat sakit kepala perlu mencantumkan informasi perhatian dalam iklannya di televisi. Saya setuju obat sakit kepala perlu mencantumkan efek samping setelah penggunaan dalam iklannya di televisi Saya setuju obat sakit kepala perlu mencantumkan kontraindikasi, seperti “tidak boleh diberikan pada penderita tekanan darah tinggi” dalam iklannya di televisi. Saya percaya obat sakit kepala yang diiklankan di televisi dapat memberikan efek meringankan sakit kepala segera sesudah penggunaan. Obat sakit kepala yang menggunakan kata “segera” dalam iklannya di televisi membuat saya percaya pada obat tersebut. Iklan obat sakit kepala yang iklannya sering muncul di televisi dapat menjamin bahwa obat tersebut aman untuk dikonsumsi Saya tetap tidak tertarik dengan obat sakit kepala meskipun iklannya sering muncul di televisi. Saya percaya khasiat obat sakit kepala manjur apabila dalam iklannya terdapat rekomendasi dari tenaga kesehatan Saya setuju obat sakit kepala di televisi aman apabila iklannya diperankan oleh tenaga kesehatan. Saya tidak memahami dengan jelas pesan obat sakit kepala yang diiklankan di televisi. Iklan obat sakit kepala di televisi tidak membantu saya dalam memilih obat sakit kepala.
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
3. Tindakan responden terhadap penggunaan obat sakit kepala Petunjuk: Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang sesuai kondisi anda. SS : Sangat Setuju S : Setuju
No 1.
2.
3. 4.
5. 6.
7.
8.
9.
10. 11.
12.
13.
14.
TS STS
: Tidak Setuju : Sangat Tidak Setuju
Pernyataan SS Saya menggunakan obat sakit kepala apabila mencantumkan nama industri farmasi pada iklannya di televisi Obat sakit kepala yang menjanjikan kesembuhan dalam iklannya di televisi tidak membuat saya menggunakan obat tersebut. Saya menggunakan obat sakit kepala yang iklannya diperankan oleh tenaga kesehatan Obat sakit kepala yang mencantumkan informasi perhatian dalam iklannya di televisi tidak mempengaruhi saya menggunakan obat tersebut Saya menggunakan obat sakit kepala setiap kali saya merasakan nyeri kepala. Obat sakit kepala yang mencantumkan informasi efek samping dalam iklannya di televisi tidak mempengaruhi saya menggunakan obat tersebut Saya akan menggunakan obat sakit kepala di televisi yang terdapat rekomendasi dari tenaga kesehatan. Obat sakit kepala yang mencantumkan informasi kontraindikasi, “tidak boleh diberikan pada penderita tekanan darah tinggi” dalam iklannya di televisi tidak mempengaruhi saya menggunakan obat tersebut. Saya menggunakan obat sakit kepala yang mencantumkan informasi peringatan/perhatian dalam iklannya di televisi Obat yang saya gunakan adalah atas dasar pilihan saya sendiri, tanpa dipengaruhi iklan di televisi Saya menggunakan obat sakit kepala yang diiklankan di televisi dapat memberikan efek meringankan sakit kepala segera sesudah penggunaan Obat sakit kepala yang iklannya sering muncul di televisi tidak mempengaruhi saya menggunakan obat tersebut Saya menggunakan obat sakit kepala yang mencantumkan kandungan zat aktif dalam iklannya di televisi. Ketika saya menggunakan obat sakit kepala dan kemudian sembuh, maka saya akan selalu menggunakan obat sakit kepala tersebut
S
TS
STS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
Lampiran 12. Gambaran Data Karakteristik Demografi Responden Penelitian dan Pola Melihat Iklan Obat Sakit Kepala Di Televisi Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
Usia 36-45 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun >65 tahun 46-55 tahun 26-35 tahun 56-65 tahun >65 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 56-65 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 56-65 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 56-65 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun
Tingkat pendidikan SMA/SMU SD SMA/SMU SMP SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU S1 SMA/SMU SMA/SMU SMP SD SMA/SMU SD SD SMP S1 SD Diploma SMA/SMU SMA/SMU SMP SD SMP SD SMA/SMU SD Diploma SD
Status pekerjaan Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai negeri Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Petani Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai negeri Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Wiraswata Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Petani Petani Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga
Tingkat pendapatan perbulan Rp. 500.00 - Rp. 1.000.000 Rp. 2.500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62
36-45 tahun 26-35 tahun 56-65 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 36-45 tahun >65 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun >65 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun >65 tahun 56-65 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 56-65 tahun 46-55 tahun 46-55 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 56-65 tahun 56-65 tahun
SMA/SMU SMP Tidak Sekolah SMA/SMU SD SMP SMA/SMU SMP SD SD SD SD SMA/SMU SD SMA/SMU SMP SMA/SMU SD SMA/SMU SMA/SMU SMP SMA/SMU SMA/SMU SD SD SD SMP SMA/SMU SD SD SD SD SD
Ibu Rumah tangga Petani Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Petani Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Petani Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Petani Ibu Rumah tangga
Rp. 500.00 - Rp. 1.000.000 Rp. 2.500.000 Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000 Rp. 500.00 - Rp. 1.000.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95
19-25 tahun 26-35 tahun 46-55 tahun 46-55 tahun 19-25 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 56-65 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun >65 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 26-35 tahun 46-55 tahun 19-25 tahun 46-55 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 19-25 tahun 19-25 tahun 19-25 tahun
SMP Diploma SMA/SMU SD SMA/SMU SD SD SD SD SMP SD S1 SMP SD SD SD SD SMP SMP SMA/SMU SMA/SMU SMP SD SMA/SMU SD SMA/SMU SMP SMA/SMU SMP SD SMP SMA/SMU S1
Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Wiraswata Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Petani Pegawai swasta Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Pegawai swasta
Rp. 2.500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128
36-45 tahun 19-25 tahun 46-55 tahun 26-35 tahun 46-55 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 56-65 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun
SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU SMP SD SMP SMP Diploma SMA/SMU SMA/SMU SMP SMP SD SMP SD SMA/SMU SMP SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU SMA/SMU SMP SD SMA/SMU SMA/SMU SMP SMA/SMU SD SD
Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga
Rp. 500.00 - Rp. 1.000.000 Rp. 1.500.000 - Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 - Rp. 2.500.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161
26-35 tahun 46-55 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 46-55 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 19-25 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 26-35 tahun 19-25 tahun 56-65 tahun 56-65 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun 46-55 tahun 36-45 tahun
SMA/SMU SMP SMP SMP SMA/SMU SMA/SMU SMP SMA/SMU SMA/SMU SMP SMP S1 SMA/SMU SMA/SMU SMP SMP SMP SD SMA/SMU SMA/SMU SD SMA/SMU SD SMP SMA/SMU SMP SMA/SMU SMA/SMU SMP SD SMP SMA/SMU SD
Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah Tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Pegawai swasta Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
162 163 164 165
56-65 tahun 26-35 tahun 36-45 tahun 36-45 tahun
SMA/SMU SMA/SMU SD SD
Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga Ibu Rumah tangga
Pola Melihat Iklan Obat Sakit Kepala Di Televisi Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Lama waktu menonton televisi 2≤lama<3 jam Lama <1 jam 3≤lama<4 jam Lama ≥5 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 3≤lama<4 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama ≥5 jam Lama <1 jam 3≤lama<4 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam
Intensitas melihat iklan obat sakit kepala >10 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 5-6 kali 1-2 kali
Produk obat sakit kepala yang dilihat Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® Bodrex® +Panadol® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® Inza® Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Paramex® Paramex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Panadol® +Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex®
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
1≤lama<2 jam 2≤lama<3 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 3≤lama<4 jam Lama ≥5 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 2≤lama<3 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 3≤lama<4 jam Lama <1 jam Lama <1 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 4≤lama<5 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 3≤lama<4 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam
1-2 kali 5-6 kali 5-6 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 5-6 kali 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 1-2 kali >10 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 9-10 kali 5-6 kali 3-4 kali 3-4 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali >10 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 5-6 kali
Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® Oskadon® Bodrex® +Panadol® Paramex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® +Inza® Bodrex® +Panadol® +Inza® Bodrex® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Oskadon® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® Paramex®
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89
1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 3≤lama<4 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 3≤lama<4 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 3≤lama<4 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 3≤lama<4 jam 2≤lama<3 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 4≤lama<5 jam 4≤lama<5 jam Lama <1 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 3≤lama<4 jam 3≤lama<4 jam
1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 5-6 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 9-10 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 9-10 kali 3-4 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali
Bodrex® Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Paramex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® Inza® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® +Panadol® Panadol® Oskadon® Bodrex® Paramex® Inza® Bodrex® Bodrex® +Panadol® +Oskadon® +Inza®
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122
Lama <1 jam Lama ≥5 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 3≤lama<4 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 2≤lama<3 jam 2≤lama<3 jam 2≤lama<3 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam Lama <1 jam Lama <1 jam Lama ≥5 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 2≤lama<3 jam 2≤lama<3 jam
3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 5-6 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 5-6 kali
Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Oskadon® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® Panadol® +Paramex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Panadol® Inza® Bodrex® +Panadol® +Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® +Inza® Bodrex® Bodrex® +Oskadon® Paramex® +Inza® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol®
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154
1≤lama<2 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 4≤lama<5 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama ≥5 jam 2≤lama<3 jam 3≤lama<4 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam Lama ≥5 jam 1≤lama<2 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 2≤lama<3 jam 2≤lama<3 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam
1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 7-8 kali 3-4 kali 1-2 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 1-2 kali 7-8 kali 1-2 kali 1-2 kali
Bodrex® Oskadon® Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Paramex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Bodrex® +Paramex® +Inza® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Paramex® +Inza® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Panadol® +Paramex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon®
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165
Lama ≥5 jam Lama <1 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam 1≤lama<2 jam Lama <1 jam
>10 kali 3-4 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 3-4 kali 1-2 kali 1-2 kali 3-4 kali 3-4 kali 7-8 kali
Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Paramex® +Inza® Panadol® Bodrex® Panadol® Bodrex® +Oskadon® Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® +Inza® Bodrex® +Panadol® Bodrex® +Oskadon® Oskadon®
Lanjutan dari Pola melihat iklan obat sakit kepala di televisi Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
Produk yang sering dilihat di televisi Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Inza® Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Paramex® Paramex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex® +Panadol®
Pola penggunaan obat Tidak Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Produk Obat sakit kepala yang digunakan Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® +Lainnya Lainnya Tidak menggunakan obat sakit kepala Tidak menggunakan obat sakit kepala Panadol® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Tidak menggunakan obat sakit kepala Paramex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex®
Sumber informasi pendukung Keluarga+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri+Iklan Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Keluarga Keluarga+Iklan Televisi Lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Keluarga Pengalaman Sendiri Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Iklan Televisi Pengalaman Sendiri+Dokter atau tenaga kesehatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
Bodrex® Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® +Paramex® Bodrex®
Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex® +Lainnya Panadol® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Paramex® Bodrex®
39 40 41 42 43
Oskadon® Bodrex® Paramex® Bodrex® Bodrex® +Paramex®
Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Oskadon® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Panadol®
44 45 46 47
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex®
Pernah Pernah Pernah Pernah
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex®
lainnnya Teman Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Teman+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya +Iklan Dokter atau tenaga kesehatan lainnya+Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya +Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri+Iklan Dokter atau tenaga kesehatan lainnya+Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya +Iklan Televisi Pengalaman Sendiri+Iklan Pengalaman Sendiri+Iklan Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya +Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya +Iklan Televisi Keluarga Pengalaman Sendiri Keluarga Iklan Televisi PengalamanSendiri+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Keluarga Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60
Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® Oskadon® Bodrex® Bodrex®
Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Oskadon® Bodrex® Bodrex®
61 62 63 64 65
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex®
Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah
Panadol® Bodrex® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Tidak menggunakan obat sakit kepala
66 67 68 69 70 71
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® +Panadol®+Paramex® +Oskadon® Paramex® Bodrex® Paramex® Inza® Bodrex®
Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Panadol®
Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Pengalaman Sendiri+Iklan Keluarga Pengalaman Sendiri+Iklan Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Pengalaman Sendiri Keluarga+Iklan Televisi Pengalaman Sendiri+Iklan PengalamanSendiri+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Teman Pengalaman Sendiri Keluarga Dokter atau tenaga kesehatan lainnya +Iklan Televisi PengalamanSendiri+Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatn lainnnya+Iklan Televisi Pengalaman Sendiri+Iklan Iklan Televisi Keluarga+Dokter atau tenaga kesehatn lainnnya Pengalaman Sendiri
Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex®+Paramex®
Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri
72 73 74 75 76
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 125
77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108
Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Panadol® Panadol® Oskadon® Bodrex® Paramex® Inza® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Oskadon® Bodrex® Bodrex® Panadol® +Paramex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Panadol® Inza® Bodrex® Bodrex®
Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Oskadon® Bodrex® Bodrex®+Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Paramex® Bodrex® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Oskadon® Bodrex® Bodrex® Paramex® Oskadon® Bodrex® Lainnya Tidak menggunakan obat sakit kepala Panadol® Bodrex® Paramex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex®
Iklan Televisi Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Pengalaman Sendiri+Iklan Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Dokter atau tenaga kesehatn lainnnya Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri+Iklan Keluarga+Iklan Televisi Keluarga+Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnya+Iklan Televisi Keluarga+Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Keluarga Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya+Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatn lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri+Iklan Pengalaman Sendiri
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 126
109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Paramex® +Inza® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon®
Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Panadol® Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Paramex®
122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140
Bodrex® Bodrex® Oskadon® Bodrex® Bodrex® Panadol® Bodrex® Panadol® Bodrex® Bodrex® Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® +Paramex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex®
Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Panadol® Oskadon® Panadol® Panadol® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Bodrex® Bodrex® Panadol® Panadol® Bodrex® Bodrex®+Paramex® +Oskadon®+Inza® Bodrex® Panadol® Bodrex®
Pengalaman Sendiri+Iklan Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri+Iklan Iklan Televisi Keluarga Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Iklan Televisi Pengalaman Sendiri+Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Keluarga Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri PengalamanSendiri+Iklan Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatn lainnya +Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnya +Iklan Televisi Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri+Iklan Pengalaman Sendiri Iklan Televisi Teman+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya+Iklan Televisi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165
Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® +Paramex®+Oskadon® Bodrex® +Paramex®+Oskadon® Bodrex® Bodrex® +Paramex® Bodrex® +Oskadon® Panadol® Panadol® +Paramex® Bodrex® Bodrex® +Panadol® Bodrex® Bodrex® +Panadol® +Paramex® +Oskadon® Bodrex® +Panadol® Inza® Panadol® Bodrex® Panadol® Bodrex® +Oskadon® Oskadon® Bodrex® +Paramex® +Oskadon® +Inza® Bodrex® Bodrex® Oskadon®
Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah
Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Tidak menggunakan obat sakit kepala Lainnya Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Panadol® Lainnya Tidak menggunakan obat sakit kepala Tidak menggunakan obat sakit kepala Bodrex® Panadol® Paramex®
Pernah Pernah Tidak Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah Pernah
Bodrex® Bodrex® Tidak menggunakan obat sakit kepala Paramex® Bodrex® Bodrex® Bodrex® Bodrex®
Dokter atu tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Iklan Televisi Keluarga Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya +Iklan Televisi Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya PengalamanSendiri+Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya Dokter atau tenaga kesehatn lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Keluarga Teman+Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Pengalaman Sendiri Pengalaman Sendiri Dokter atau tenaga kesehatan lainnnya
Tidak Pernah Tidak Pernah Tidak Pernah
Tidak menggunakan obat sakit kepala Tidak menggunakan obat sakit kepala Tidak menggunakan obat sakit kepala
Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya Dokter atau tenaga kesehatan lainnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
Lampiran 13. Gambaran Jawaban Tingkat Pengetahuan Responden Penelitian Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29
1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0
2 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
5 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1
6 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0
8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Skor Item 9 10 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
12 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0
14 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61
1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0
1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1
1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93
0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0
1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125
1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157
0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1
0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1
1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
158 159 160 161 162 163 164 165
0 0 0 0 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 1
1 1 1 1 1 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 1 0 0
1 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
1 0 0 0 0 0 1 0
0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
0 1 1 1 1 1 1 1
Lampiran 14. Gambaran Jawaban Sikap Responden Penelitian Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
1 4 3 3 3 1 4 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2
2 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 4 4
3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3
4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3
5 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4
6 4 4 4 1 4 4 4 3 4 1 3 3 1 4 4 3 4 4
Skor Item 7 8 3 2 2 3 4 3 3 4 4 4 2 3 1 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 3 3 3
9 3 3 4 4 4 2 2 4 2 1 3 2 1 3 2 2 3 3
10 3 1 3 4 1 3 2 4 2 3 3 2 2 4 2 3 3 3
11 1 2 4 1 4 2 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2
12 2 3 4 2 4 3 2 2 2 2 3 2 1 3 1 2 3 3
13 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3
14 2 3 2 3 1 1 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
3 3 3 4 2 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 1 3 2 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3
3 4 3 4 2 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 2 3 1 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 3
3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3 3 3 3 3 3
3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3
2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 1 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3
2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 1 3 2 1 3 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 1 1 2 2 2 3 2
3 2 1 3 2 2 2 2 4 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 1 3 2 1 2 3 3 2 3 2 3 3 3
3 2 1 3 3 3 1 3 2 3 1 3 3 1 2 3 2 3 3 1 1 2 4 2 3 1 2 3 2 2 3 3
2 2 4 4 2 3 2 4 2 2 4 3 3 3 2 2 3 2 2 1 4 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3
2 2 1 1 3 3 2 2 2 2 1 3 1 1 2 2 2 2 3 1 3 2 3 1 3 2 1 3 2 2 3 3
2 1 1 1 2 3 2 3 3 2 1 3 3 1 2 3 2 3 3 1 3 3 2 2 3 1 1 3 2 2 3 2
2 3 4 2 2 3 3 2 4 3 1 2 3 2 3 3 3 2 3 1 1 3 4 2 3 2 1 3 2 3 3 2
3 3 4 1 3 3 2 1 4 3 1 2 2 1 3 3 3 2 3 1 1 3 4 2 3 2 1 2 2 3 2 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82
1 3 3 3 4 2 2 4 2 1 3 2 4 2 3 1 4 3 4 4 3 4 3 2 3 1 4 4 2 2 2 2
4 4 3 4 4 3 3 4 2 1 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 4 4
4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 1 2 2 3 3 4 4
4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 3 3 4 3
4 4 3 3 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 3 3
4 4 3 3 4 3 3 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 3
3 3 2 3 1 2 3 1 4 2 2 2 2 2 3 2 1 2 2 1 2 1 2 3 2 4 3 1 3 3 2 2
3 3 3 3 1 3 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 1 2 2 3 4 3 1 2 1 3 2 3 2
4 2 3 3 2 4 3 1 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 2 2 3 1 3 3 3 3
4 3 3 3 3 4 3 4 3 1 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 2 4 3 2 3 3
3 2 3 2 3 3 2 3 1 3 3 2 2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 1 3 1 3 2 2 3
2 2 2 3 3 3 2 3 1 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 3 2 2 3
2 3 3 2 3 3 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 2 2 1 3 1 2 2 3 2
2 3 2 2 3 1 2 1 2 3 2 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 3 2 3 3 2 3 1 2 2 2 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114
1 3 4 4 2 2 2 3 2 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 3 2 2 3 2 3 1 3 3 3 3
3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3
3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 1 3 3 4 3
3 3 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3
3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 2 2 3 3 4 4
3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4
2 3 2 2 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 3 3 1 3 2 3 3 2 3 4 2 2 4 2 3 1 2
3 4 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 1 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2
3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 3 1
2 3 3 3 2 3 2 3 3 1 2 4 2 3 2 3 2 4 2 3 3 1 3 3 4 2 3 3 3 1 4 3
2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 3 2 2 2 2 3 2 1 2 3 1 3 3 3 3 2 2 1 2 3 1 2
3 3 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 3 4 1 3 2 1 3 2 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 3
3 2 2 3 3 2 3 4 2 4 2 2 3 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 1 2 2 2 3
3 1 2 3 2 2 3 4 2 4 2 2 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 1 2 2 2 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136 137 138 139 140 141 142 143 144 145 146
3 3 4 3 4 3 2 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 1 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 4 3 1 3 4 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3
4 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 4 4 4 4 2 3 3 3 4 4 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3
2 2 2 3 2 2 3 3 3 4 3 1 1 1 1 3 2 2 3 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 3
3 2 3 3 2 1 4 3 3 4 3 2 4 3 2 3 1 2 2 3 3 3 2 4 3 2 2 3 3 3 3 3
3 2 3 3 2 1 4 2 3 4 3 2 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 2 4 2 4 3 3
3 3 2 1 2 2 3 2 3 4 3 3 1 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2
2 2 2 3 2 1 2 2 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 3
2 2 2 2 2 1 1 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 2 2 3
3 2 3 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 3 1 2 2 2 3 2 2 2 2 3 3
2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 2 4 3 3 2 2 1 3 2 3 1 3 1 2 3 2 2 2 2 2 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165
2 3 3 4 1 3 4 4 2 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3
4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3
3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
4 3 3 4 2 4 3 3 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3
4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3
3 2 2 1 3 2 3 2 3 3 4 3 3 2 3 1 2 2 2
3 3 4 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 2
4 3 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 4 2 4 3 3 3 3
4 4 3 2 4 3 2 2 1 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3
4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 1 3 2 2 4 2 3 2
3 2 4 2 2 1 1 2 4 2 2 1 3 2 3 2 3 2 3
2 4 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3
2 2 1 3 2 2 3 4 3 2 3 1 1 2 2 4 3 3 3
Lampiran 15. Gambaran jawaban tindakan responden penelitian Responden 1 2 3 4 5 6 7
1 3 3 3 3 4 4 3
2 4 2 4 3 4 3 2
3 2 3 2 3 4 3 1
4 3 2 3 3 1 3 3
5 3 2 3 2 4 2 3
6 3 3 3 3 1 2 3
Skor Item 7 8 2 3 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2
9 3 2 3 3 4 3 4
10 2 3 3 2 4 2 4
11 3 2 2 2 4 2 2
12 3 3 3 2 4 3 3
13 3 2 2 3 4 2 3
14 1 2 3 4 4 3 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
2 3 2 3 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 1 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2 3 4 4
3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 2 4 2 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 2 2 3 3 4 4
2 1 2 3 1 1 1 1 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 4 2 2 2 1 3 1 2 3 2 3 2 1 4
2 3 4 1 3 3 1 3 3 2 2 2 2 2 1 2 3 2 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 4 4
3 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1 3
2 3 3 1 3 3 1 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 2 3 1 2 3 2 2 2 1 3
2 1 2 1 2 1 2 1 2 3 3 3 2 2 1 3 2 3 3 2 3 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 3
2 3 3 2 2 1 4 1 3 2 2 2 3 2 1 2 2 2 3 4 3 2 1 2 1 2 3 2 3 2 1 4
2 3 3 1 4 3 4 3 3 2 2 2 4 2 4 3 3 3 2 1 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 1 1
4 3 2 1 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 2 3 1 4
3 3 2 1 2 2 3 1 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 4 2 2 3 2 1 2 3 2 3 2 1 1
3 3 2 4 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 1
2 2 3 1 3 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 2 3 3 3 4 4
3 2 2 1 1 1 2 1 3 2 3 3 3 2 3 2 2 1 2 2 3 2 1 3 2 2 2 2 2 2 1 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71
2 2 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 4 2 3 2 2 2 3 2 3
1 1 2 3 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 3 4 1 3 4 4 3 2 2 2 1 4 4 3 2 3 3 2
2 1 1 2 1 2 3 2 2 3 2 3 2 2 3 4 3 2 4 1 4 2 2 2 3 1 3 2 3 2 2 2
4 3 3 2 1 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 1 4 3 4 3 2 3 3 2 4 2 1 2 3 3 2 3
2 1 3 2 2 4 3 2 2 2 2 4 3 2 3 3 3 4 3 1 4 2 2 3 4 3 4 2 4 2 2 2
2 1 3 2 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 4 2 3 2 2 2 3 3 4 2 1 2 3 3 2 3
2 1 2 2 1 1 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2
1 3 2 2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 3 1 1 3 2 4 3 4 3 2 1 3 1 2 3 3 1 2 3
3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 1 2 3 3 2 4 2 4 3 3 3 3 3 3
4 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 4 3 1 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3
1 2 2 2 3 1 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 1 3 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2
4 2 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 3 2 3 2 3 2 4 2 2 3 2 3 2
1 1 3 3 3 4 2 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3
2 3 1 2 2 1 3 2 2 2 2 4 3 3 3 3 3 2 1 3 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 2 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
72 73 74 75 76 77 78 79 80 81 82 83 84 85 86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103
4 3 2 4 4 2 3 2 3 3 3 3 3 4 2 2 2 2 4 3 1 3 4 2 3 4 4 3 3 2 3 3
2 2 3 2 2 2 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 4 3 1 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2
3 2 2 1 2 3 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 2 4 1 1 3 3 3 3 2
2 3 1 2 4 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 3 2 3 4 2 4 3 2 3 2 3 1 3 2 2 3 3
2 2 3 3 1 2 2 2 3 4 3 2 3 2 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 1 2 2 3 4 3
1 2 2 2 4 2 2 3 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 4 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2
1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 1 2 3 3 3 2 2 1 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 1
2 3 2 2 2 3 2 2 1 3 2 3 2 1 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 1 3 3 2 2 2 3 2
4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4
1 3 3 3 2 2 3 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 1 2 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4
1 2 4 2 1 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2
4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 2 2 3 1 3 2 3 4 3 2 3 2 3 3 3
4 3 3 3 2 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 1 3 3
2 3 4 2 4 2 2 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 1 1 3 2 3 2 4 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123 124 125 126 127 128 129 130 131 132 133 134 135 136
3 2 2 4 1 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 1 3 3 3 4 2 4 3 3 2 3 4 2
3 3 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3
2 3 3 2 3 2 1 2 2 3 3 3 2 3 2 3 2 1 1 2 4 3 3 1 2 1 2 2 2 2 3 2 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 3 2 3 1 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 1 1 1 3 1 2 2 3 2 3
2 2 3 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 3 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 3 2
2 3 3 3 3 2 3 3 2 4 2 3 2 1 2 2 1 1 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2
2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 1 2 2 2 3 1 2 2 2 2 3 2 1 1 1 2 4 1 1 2 2 3
3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 4 3 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 3 2 3 3
3 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 3 3
3 2 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 2 3 3 2 1 3 2 2 4 3 2 2 3 1 3 2 2 2 3 3 3
3 2 3 2 3 3 1 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 2 3
3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 3 1 3 3 2 1 2 4 3 3 4 2 4 2
3 3 3 2 2 4 2 2 3 4 3 2 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 1 1 2 2 3 1 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
137 138 139 140 141 142 143 144 145 146 147 148 149 150 151 152 153 154 155 156 157 158 159 160 161 162 163 164 165
2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 4 3 2 4 4 2 4 3 3 2 3 3 4 3 3 2
3 1 3 2 3 3 3 3 3 2 4 2 1 2 3 3 2 2 3 3 4 2 1 3 3 2 2 2 3
4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 4 1 3 3 2 3 3 1 2 2 3 2 3 2 2 3 2
2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 3 2 3 3 4 2 2 2 2 4 2 2 2
4 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 4 3 1 2 4 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3
2 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 4 1 2 2 2 2 3 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2
2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 4 2 4 2 4 2 2 1 2 3 2
3 1 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 3 2 2 1 3 4 1 4 2 1 3 2 2 3 3 2
3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 1 4 3 3 3 3 1 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3
3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 3 3
2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 4 1 3 3 3 1 4 2 4 2 3 2 3 2 2 3 2
3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 4 1 3 4 1 1 3 3 2 3 3 3
3 2 3 2 3 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 3 2 2 2 3 2 2 3
3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 1 4 3 3 2 2 1 4 2 4 4 3 2 2 3 3 3 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
Lampiran 16. Hasil Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum di Transformasi Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
Shapiro-Wilk
Sig.
Df
Statistic
df
Sig.
Pengetahuan
.164
165
.000
.941
165
.000
Sikap
.085
165
.005
.985
165
.068
Tindakan
.138
165
.000
.954
165
.000
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 17. Uji Normalitas Variabel Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sesudah di Transformasi Tests of Normality a
Kolmogorov-Smirnov Statistic
df
Shapiro-Wilk
Sig.
Statistic
Df
Sig.
Log_Pengetahuan
.186
165
.000
.892
165
.000
Log_sikap
.098
165
.001
.968
165
.001
Log_Tindakan
.153
165
.000
.935
165
.000
a. Lilliefors Significance Correction
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
Lampiran 18. Korelasi Tingkat Pengetahuan terhadap Tindakan Correlations Pengetahuan Spearman's rho
Tindakan **
Pengetahuan
Correlation Coefficient
1.000
.228
Tindakan
Sig. (1-tailed) N Correlation Coefficient
. 165 ** .228
.002 165 1.000
.002 165
. 165
Sig. (1-tailed) N **. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Lampiran 19. Korelasi Sikap terhadap Tindakan Correlations Spearman's rho
Sikap
Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N Tindakan Correlation Coefficient Sig. (1-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (1-tailed).
Sikap 1.000 . 165 * .180 .010 165
Tindakan * .180 .010 165 1.000 . 165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 20. Peta Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman Yogyakarta
146
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
147
BIOGRAFI PENULIS
Rosfita Risna Hariani, dilahirkan di Lekaturi NTT pada tanggal 26 Maret 1993, merupakan putri pertama dari pasangan Philipus Jehambur dan Gaudensiana Samul. Penulis mulai menempuh pendidikan dari Sekolah Dasar di SDI Lekaturi (1999 –2005). Jenjang pendidikan pertama penulis tempuh di SMPK St. Fransiskus Xaverius Ruteng (2005 – 2008) dan dilanjutkan jenjang pendidikan menengah atas di SMA St. Fransiskus Xaverius Ruteng (2008 – 2011). Pada tahun 2011 penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi di Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, penulis terlibat dalam beberapa kegiatan kemahasiswaan antara lain kepanitiaan Desa Mitra 2012, kepanitiaan Pharmacy Performance and Road To School 2013, dan kepanitiaan luar kampus yaitu kepanitiaan dalam acara Peduli Kesehatan dan Lingkungan bersama JMKI 2013. Prestasi yang pernah diraih penulis yaitu lolos seleksi dan didanai hibah oleh DIKTI pada tahun 2014 dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM – M). penulis juga mengembangkan ilmunya dengan terlibat sebagai asisten praktikum “Botani Farmasi (BoFar)” 2013 – 2014.