PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI i
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh: Lusia Liu NIM : 071424007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii
PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA MENGENAI BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun oleh: Lusia Liu NIM : 071424007
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI v
HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada kepada Dia-lah tempat meminta dan memohon.
Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada komitmen bersama untuk menyelesaikannya. Sebuah karya sederhana yang dalam menyelesaikan membutuhkan semangad, air mata, putus asa dan juga pengorbanan
Kupersembahkan dengan segenap hati teristemewa Tuhan yesus penolong sejati Keluarga tercinta Kekasih tercinta Sahabat, teman, dan semua yang telah mendukung aku
Terima kasih untuk semua doa, semangad, dorongan, serta semua bentuk apapun yang tak terhingga yang diberikan kepadaku
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI viii
ABSTRAK Lusia Liu (2013). Peningkatan pemahaman siswa mengenai besaran, satuan dan pengukuran melalui pembelajaran dengan metode TGT (Team Game Tournamnets) pada siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa. Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma (2013). Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Golewa pada tanggal 25 Juli sampai pada tanggal 15 Agustus 2012. Dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas VIIA dengan jumlah siswanya adalah 36 orang. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswaVII pada materi besaran, satuan dan pengukuran, mengetahui pemahaman akhir siswa kelas VIIA setelah menggunakan metode TGT, dan untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas VIIA dengan metode TGT (Team Game Tournaments). Penelitian ini mencakup empat tahap, yang terdiri dari menyiapkan instrumen pembelajaran, siswa mengerjakan soal pretest, proses pembelajaran aktif dengan metode TGT dan siswa mengerjakan soal posttest. Masing-masing soal pretest dan posttest adalah 10 soal yang berhubungan dengan konsep besaran, satuan dan pengukuran. Pemahaman diperoleh dari peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pemahaman obyek penelitian pada materi besaran, satuan dan pengukuran dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournaments). Melalui metode TGT (Team Game Tournaments) ini ternyata pemahaman siswa mengalami peningkatan yang berbeda–beda. Setelah dianalisis secara kualitatif ternyata terjadi peningkatan pemahaman pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Golewa pada masing–masing konsep mengalami perubahan yang lebih baik. Dapat di simpulkan bahwa pembelajaran fisika pada materi besaran, satuan, dan pengukuran dengan menggunakan TGT (Team Game Tournaments) ini mampu meningkatan pemahaman siswa.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ix
ABSTRACT Lusia Liu (2013). Increasing students' understanding of the scale, units and measurement through learning by TGT method (Team Game tournamnets) in class VIIA SMPN 1 Golewa. Physical Education Studies Program Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education Sanata Dharma University (2013). The research was done in SMP Negeri 1 Golewa on the 25th of July until the 15th August 2012. With the research subjects are students of class VIIA by the number of students is 36 people. The study aimed to determine a preliminary understanding on the material siswaVII scale, units and measurement, knowing the end of class VII understanding after using the TGT, and to find improved understanding of the methods of class VII TGT (Team Game Tournaments). This study includes four stages, which consists of setting up the instrument learning, students working on the pretest, an active learning method TGT and students working on the posttest. Each question pretest and posttest were 10 questions related to the concept of scale, and measurement units. Understanding gained from improving student learning outcomes before and after the learning activities results show an increase in the understanding of the object of research on the material scale, units and measurements using the TGT (Team Game Tournaments). Through the method of TGT (Team Game Tournaments) this turns out to increase students' understanding of different different. Having analyzed qualitatively improved understanding of exactly what happened in class VIIA SMP Negeri 1 Golewa on each - each concept change for the better. Can be concluded that the magnitude of learning physics in materials, units, and measurements using TGT (Team Game Tournaments) is able to increase student understanding.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI x
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat, anugerah serta petunjuk-Nya yang telah dicurahkan kepada penulis, sehingga penulis mampu meyelesaikan skripsi dengan judul PENINGKATAN
PEMAHAMAN
SISWA
MENGENAI
BESARAN,
SATUAN DAN PENGUKURAN MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE TGT (TEAM GAME TOURNAMENTS) PADA SISWA KELAS VIIA SMPN I GOLEWA Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari banyak mengalami kesulitan, rintangan serta hambatan, namun berkat rahmat Tuhan Yang Maha Esa dan dukungan dari berbagai pihak segala kesulitan, rintangan serta hambatan ini dapat teratasi sehingga dapat terselesainya laporan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung sehingga terselesainya skripsi ini yaitu: 1. Prof. Dr. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma. 2. Rohandi Ph.D. selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. A. Atmadi, M.si selaku selaku Kaprodi Pendidikan Fisika 4. Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik dan dosen pembimbing skripsi. Terima kasih atas kerelaan waktu dan bimbingan selama penulis menyelesaikan studi dan skripsi. Semoga Tuhan selalu menyertai dan membimbing bapak sekeluarga. 5. Drs. Fr. Kartika Budi, M.Pd, dan ibu Dra. Maslichah Asy‟ari, M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik. Terima kasih telah membimbing penulis dalam selama menjadi mahasiswa. 6. Plasidius Abdon, S.Pd selaku kepala SMPN 1 Golewa yang telah mengijinkan penulis untuk melaksanakan penelitian.
ix
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xi
7. Ibu Maria Goreti Guwa, S.Per. selaku guru bidang studi IPA SMPN 1 Golewa yang telah memberikan kesempatan serta kerjasama selama penulis melakukan penelitian. 8. Seluruh siswa kelas VIIA SMPN 1 Golewa atas partispasi dan kerjasama dalam penelitian ini. 9. Kepada kedua orang tua tercinta baik di Ende maupun Bajawa yang telah memberikan doa, membiayai, mendukung serta memberikan kasih sayangnya kepada penulis. 10. Kepada yang tercinta Advent Onesimus Fua yang dengan sabar memberikan doa, bimbingan, semangat dan dorongan kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Bidadariku tersayang yang rela ditinggal sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 11. Kakak Nestyn dhola sekeluarga, kak Ferry sekeluarga, kak Anas sekeluarga, kakak shanty, adik novy, adik Ian, beserta semua keluargaku. 12. Teman–teman P. Fisika 2007, adik Itha, adik Helen, adik Yull, adik ferny. Terima kasih atas dukungannya. I miss u all. 13. Teman–teman PPL SMA Bopkri 11 dan KKN. Terima kasih atas dukungannya. Penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis sangat menghargai segala kritik dan sarannya dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga dengan adanya kritik dan saran dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya dan semoga menjadi berkah bagi kita semua. Akhirnya penulis berharap, semoga penelitian ini ini bermanfaat bagi yang membacanya dan semua pihak yang ingin memajukan bidang pendidikan di negara kita tercinta ini.
Penulis
Lusia Liu
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xii
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL ..............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ....................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................
iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ....................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...........................
v
LEMBARAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............
vi
ABSTRAK .............................................................................................
vii
ABSTRACT ...........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
ix
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xi
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xiv
DAFTAR TABEL ..................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
6
C. Batasan Masalah..........................................................................
7
D. Tujuan Penelitian .......................................................................
7
E. Manfaat Penelitian .....................................................................
7
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiii
BAB II. LANDASAN TEORI A. Hakikat Belajar Mengajar ..........................................................
9
B. Pembelajaran Kontruktivistik .....................................................
10
C. Konsep ........................................................................................
16
D. Hasil Belajar ...............................................................................
21
E. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) .....................
23
F. Model Pembelajaran Kooperatif TGT (Team Game Tournaments) ........................................................
28
G. Besaran dan Satuan serta Pengukuran.........................................
36
BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ...........................................................................
46
B. Subyek Penelitian .......................................................................
47
C. Obyek Penelitian .........................................................................
47
D. Setting Penelitian .......................................................................
47
E. Treatment ...................................................................................
47
1. Mengajar ..............................................................................
47
2. Belajar Kelompok (Team Study) ...........................................
47
3. Permainan (Game Turnament) .............................................
47
4. Penghargaan Kelompok (Team Recognition) .......................
47
F. Instrument penelitian ..................................................................
49
1. Instrumen untuk memperoleh data .......................................
49
2. Instrument untuk melakukan penelitian ...............................
61
G. Validitas Instrumen .....................................................................
62
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiv
H. Desain penelitian ........................................................................
63
I. Teknik pengumpulan data ..........................................................
64
J. Metode analisis data ...................................................................
64
1. Analisis kualitatif .................................................................
64
2. Analisis kuantitatif ...............................................................
65
BAB IV. DATA DAN ANALISIS A. Deskripsi Pelaksanaan pembelajaran .........................................
67
B. Data ............................................................................................
69
1. Data Hasil Pretest ..................................................................
69
2. Data Hasil Posttest ...............................................................
71
3. Peningkatan hasil test ...........................................................
73
C. Analisis .......................................................................................
75
1. Analisis Kualitatif ................................................................
75
2. Analisis Kuantitatif ..............................................................
113
D. Keterbatasan Penelitian ..............................................................
116
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................
117
B. Saran ...........................................................................................
118
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xv
DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1. Cara mengukur benda menggunakan mistar .....................
39
Gambar 2. 2. Kesalahan Paralaks ............................................................
40
Gambar 2. 3. Jangka sorong ....................................................................
41
Gambar 2. 4. Mikrometer Sekrup ...........................................................
43
Gambar 2. 5. Neraca O‟Hauss.................................................................
44
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xvi
DAFTAR TABEL Tabel 2.1. Besaran-besaran Pokok ....................................................................
37
Tabel 2.2. Besaran-besaran Turunan.................................................................
38
Tabel 3. 1. Indikator soal pretest .......................................................................
51
Tabel 3. 2. Indikator soal posttest .....................................................................
52
Tabel 3. 3. Kriteria pemberian skor pada soal pretest .......................................
53
Tabel 3. 4. Kriteria pemberian skor pada soal pretest .......................................
58
Tabel 4. 1. Tabel hasil data pretest....................................................................
69
Tabel 4. 2. Tabel hasil data posttest ..................................................................
71
Tabel 4. 3. Tabel peningkatan hasil test ............................................................
73
Tabel 4. 5. Tabel pemahaman awal siswa .........................................................
75
Tabel 4. 6. Tabel variasi jawaban pretest ..........................................................
76
Tabel 4. 7. Kualifikasi dan prosentase hasil siswa ............................................
91
Tabel 4. 8. Tabel Variasi jawaban siswa untuk soal post test ...........................
92
Tabel. 4. 9. Hasil pre test dan post test .............................................................
113
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xv xvii
LAMPIRAN 1: Surat permohonan ijin penelitian ............................................................
122
LAMPIRAN 2: Surat keterangan penelitian dari sekolah.................................................
123
LAMPIRAN 3 : Silabus .....................................................................................................
124
LAMPIRAN 4 : RPP 1.......................................................................................................
127
LAMPIRAN 5 : RPP 2.......................................................................................................
135
LAMPIRAN 6 : Soal pretest ..............................................................................................
143
LAMPIRAN 7 : Kunci jawaban pretest .............................................................................
145
LAMPIRAN 8: Soal posttest ............................................................................................
146
LAMPIRAN 9 : Kunci jawaban posttest ...........................................................................
147
LAMPIRAN 10 : Jawaban dan nilai siswa untuk pretes .....................................................
149
LAMPIRAN 11: Jawaban dan nilai siswa untuk posttes ....................................................
153
LAMPIRAN 12: Kisi- kisi soal Tournament ......................................................................
xvi
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xviii
LAMPIRAN 13: Soal Tournament .....................................................................................
158
LAMPIRAN 14: Kunci jawaban Tournament ....................................................................
166
LAMPIRAN 15: Pembagian kelompok Tournament .........................................................
167
LAMPIRAN 16: Hasil Tournament ....................................................................................
170
LAMPIRAN 17: Kartu tournament ....................................................................................
172
LAMPIRAN 18: Foto-foto penelitian .................................................................................
xvii
175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang demikian pesat menuntut setiap komponen masyarakat secara cepat, tepat dan cerdas merespons perubahan tersebut sesuai dengan peran dan fungsinya dalam masyarakat. Pendidik sebagai salah satu komponen masyarakat yang memiliki peran dan fungsi mendidik, mengajar dan melatih siswa dalam proses pembelajaran juga harus merespons perkembangan IPTEK tersebut dalam suatu rencana dan langkah yang strategis dalam pembelajaran di kelas. Rencana dan langkah yang dapat dilakukan adalah mendesain dan menerapkan suatu pembelajaran yang dapat memberdayakan kemampuan siswa secara maksimal. Sehingga para siswa mampu bersaing dan dapat menyesuaikan diri dengan tuntutan perkembangan IPTEK. Fisika merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan yang memberikan andil besar pada kemajuan ilmu dan teknologi dewasa ini. Hal ini memberikan gambaran nyata, bahwa untuk mengimbangi fenomena tersebut haruslah diupayakan peningkatan kualitas dalam pembelajaran fisika, baik dari segi materi ajar sampai pada penerapan pendekatan strategi ataupun metode dalam mengajarkan materi fisika sehingga tuntutan agar siswa mampu mengimbangi diri dengan kemajuan IPTEK terpenuhi.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Proses pembelajaran fisika selama ini masih dilaksanakan metode klasikal. Dengan metode ini guru menjelaskan konsep-konsep fisika secara teoritis kemudian memberikan catatan kepada siswa dan tugas-tugas dalam bentuk latihan mengerjakan soal maupun tugas rumah. Proses pembelajaran tersebut terbukti hanya mengantar siswa pada penguasaan materi mengenai rumus-rumus fisika. Dalam kondisi siswa dipaksa untuk menghafal rumus–rumus fisika tanpa ada pemahaman makna rumus–rumus dari konsep fisika yang sedang dipelajari akibatnya akan segera lupa apa yang telah dipelajari. Fisika dianggap mata pelajaran yang sangat sulit dan tidak menyenangkan dimata siswa.
Siswa juga merasa jenuh karena merasa tidak ada hal yang
menarik yang berkaitan pelajaran fisika yang dipelajari. Guru harus membimbing siswa belajar dengan menyediakan situasi kondisi yang tepat agar potensi siswa dapat berkembang semaksimal mungkin. Hasil dari pengajaran bukan merupakan hasil mengajar artinya untuk kepentingan guru tetapi untuk kepentingan siswa yang belajar atau hasil belajar. Pengukuran pengajaran ialah dari keberhasilan siswa. Kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara menyeluruh yang diawali dari persiapan, proses, dan penilaian. Pendidikan juga harus diawali dari caranya memperoleh pengalaman karena pengalaman itu dilatih siswa untuk memiliki potensi dalam mengembangkan kreativitas. Banyak faktor yang berperan dalam kualitas penguasaan suatu materi pokok pelajaran oleh siswa. Faktor tersebut bukan hanya yang ada dalam setiap pribadi siswa tetapi juga metode, strategi dan kreativitas seorang guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
Pandangan bahwa fisika sekedar rumus sangat jauh dari inti pelajaran fisika, sebab kemampuan perhitungan matematis siswa menggunakan rumus juga penting untuk memantapkan penguasaan hukum alam yang telah dikuasai. Tapi perlu ditegaskan, kemampuan perhitungan matematis akan diperoleh jika para siswa bisa menguasai konsep dasar yang dipelajari. Tidak diperoleh dari hafalan semata (Wijayanto: 2008). Nilai fisika yang rendah bukan merupakan faktor kesalahan guru tetapi juga siswa merasa belajar fisika itu sangat sulit dan membuat siswa jenuh karena fisika hanya berhadapan dengan rumus–rumus. Siswa juga merasa tegang dalam mengerjakan soal–soal fisika yang dapat menyebabkan kurang konsentrasi dalam ruangan ujian. Siswa juga hanya menebak–nebak jawaban dan kebanyakan pasrah dengan apa yang dikerjakan tanpa mengetahui secara pasti jawaban benar ataupun salah. Menurut Mundilarto (2002), kesulitan siswa dalam memecahkan soal–soal fisika adalah mencakup hal–hal berikut: 1. Ketidakmampuan dalam menginterpretasi konsep–konsep fisika secara tepat. 2. Ketidakmampuan dalam menerapkan konsep–konsep fisika dan prinsip–prinsip fisika untuk memecahkan soal. 3. Ketidakmampuan dalam memahami konsep–konsep matematika. 4. Ketidakmampuan menerapkan matematika untuk membuat model perumusan yang digunakan dalam pemecahan soal fisika.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
Pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan pembelajaran yang merujuk pada berbagai macam metode pengajaran dimana siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran (Slavin, 2005:4). Dengan pembelajaran kooperatif siswa dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, menerima teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, meningkatkan rasa harga diri, tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah, mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka. Dengan demikian pembelajaran kooperatif merupakan sarana yang sangat baik untuk mencapai hal-hal tersebut diatas dan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Salah satu metode pembelajaran kooperatif yakni pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments (TGT). Pembelajaran tipe Team Games Tournaments (TGT) diawali dengan penyajian materi oleh guru. Selanjutnya siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang heterogen (Susilo, 2007). Setiap kelompok diberikan pertanyaan atau masalah yang akan dipecahkan oleh kelompok. Setelah siswa memecahkan pertanyaan atau masalah yang diberikan, kelompok akan mengadakan tournaments. Tournaments ini sebagai pengganti kuis atau tes pada pembelajaran lain seperti pada pembelajaran tipe STAD. Kuis atau tes individual tidak dilakukan pada pembelajaran TGT. Pembelajaran tipe Team Games Tournaments memiliki keunggulan dengan adanya pertandingan. Siswa termotivasi untuk belajar menguasai materi-materi pembelajaran agar dalam tournaments dapat dimenangkan oleh kelompok mereka.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
Motivasi menang dalam tournaments akan menjadi power dalam mendorong siswa menguasai materi-materi pembelajaran. Para siswa menyadari bahwa kompetisi merupakan sesuatu yang selalu mereka hadapi setiap saat, akan tetapi dengan pembelajaran tipe Team Games Tournaments (TGT) memberikan mereka peraturan dan strategi untuk bersaing sebagian individu setelah menerima bantuan dari teman kelompok mereka. Mereka membangun ketergantungan atau kepercayaan dalam tim asal mereka yang memberikan kesempatan kepada mereka untuk merasa percaya diri ketika mereka bersaing dalam turnamen (Steve Parsons dalam Slavin, 2005:167). Selain itu kelebihan-kelebihan dalam pembelajaran tipe TGT (Team Games Tournaments) juga akan mampu meningkatkan interakasi sosial dengan teman-temannya dan hasil belajar siswa. Pada materi besaran, satuan, dan pengukuran siswa bukan mendengarkan apa yang diajarkan guru tetapi juga siswa mampu melakukan apa yang diberikan gurunya dimana siswa juga tidak hanya mengetahui konsep–konsep saja tetapi juga dapat melakukan sesuatu yang menyenangkan yang mungkin pernah dialami siswa dalam kehidupan keseharian. Oleh karena itu peneliti mengambil materi ini yang diharapkan dapat lebih dipahami siswa dengan metode TGT (Team Games Tournaments). Berdasarkan uraian diatas, peneliti berminat untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai besaran, satuan dan pengukuran serta peningkatan pemahaman yang dimiliki siswa setelah mengalami proses pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (Team Games Tournaments). Peneliti mengambil materi besaran, satuan dan pengukuran dikarenakan materi besaran, satuan dan pengukuran adalah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
materi yang paling awal di kelas VIIA yang menjadi dasar pembelajaran fisika selanjutnya. Pembelajaran dengan menggunakan metode TGT (Team Games Tournaments) dapat mengaktifkan pembelajaran di kelas. Dengan demikian penulis memilih judul : ‘’Peningkatan Pemahaman Siswa Mengenai Besaran, Satuan dan Pengukuran Melalui Pembelajaran Dengan Menggunakan metode TGT (Team Game Tournaments) pada siswa kelas VIIA SMP Negeri 1 Golewa’’.
B.
Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas beberapa masalah dapat diidentifikasi antara lain : 1. Bagaimana pemahaman awal siswa kelas VIIA pada materi besaran, satuan dan pengukuran? 2. Bagaimana pemahaman akhir siswa kelas VIIA pada materi besaran, satuan dan pengukuran dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournament)? 3. Bagaimana peningkatan pemahaman siswa kelas VIIA dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournament)?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
C.
Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Metode pembelajaran yang digunakan adalah metode tipe Team Games Tournaments (TGT) 2. Materi yang diajarkan adalah besaran, satuan dan pengukuran.
D.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian adalah: 1. Untuk mengetahui pemahaman awal siswa VIIA pada materi besaran, satuan dan pengukuran 2. Untuk mengetahui pemahaman akhir siswa kelas VIIA setelah menggunakan metode TGT (Team Game Tournaments). 3. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa kelas VIIA dengan metode TGT (Team Game Tournaments).
E.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat: 1. Untuk siswa Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa dan dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika terutama pada materi besaran, satuan, dan pengukuran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
2. Untuk peneliti sebagai calon guru Dengan adanya penelitian ini diharapkan peneliti sebagai calon guru dapat menggunakan metode ini untuk pembelajaran fisika yang dapat mengaktifkan siswa dan juga dengan penggunaan metode ini dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran fisika. 3. Untuk guru secara umum Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan untuk menerapkan motode pembelajaran fisika dengan metode Team Games Tournaments (TGT).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
BAB II LANDASAN TEORI
A.
Hakikat Belajar Mengajar 1. Pengertian belajar Menurut kaum konstruktivistik, belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain–lain. Belajar juga merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan (Paul Suparno, 1997). 2. Pengertian mengajar Mengajar adalah proses menyampaikan pengetahuan kepada siswa. Perumusan yang lain menyatakan mengajar adalah aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya sehingga menciptakan kesempatan bagi anak untuk melakukan proses belajar secara efektif (Oemar Hamalik, 1990). Menurut Paul Suparno (2006), secara umum tugas mengajar dijelaskan sebagai tugas untuk membantu siswa agar mereka dapat belajar dan akhirnya dapat mengerti bahan yang dipelajari secara benar. Menurut filsafat konstruktivistik pengetahuan dianggap sebagai bentukan (konstruksi) siswa sendiri. Pengetahuan bukannya sesuatu yang sudah jadi dan tinggal dimasukkan kedalam pikiran siswa, tetapi suatu proses yang digeluti, dipikirkan, dan dikonstruksi oleh siswa. Tanpa keaktifan siswa
9
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
mencerna, mendalami, dan merumuskan sendiri, siswa itu tidak akan memperoleh pengetahuan tersebut (Paul Suparno, 1997).
B.
Pembelajaran Konstruktivistik Pembelajaran konstruktivistik di Indonesia disebabkan karena kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang begitu pesat dalam era globalisasi ini membawa perubahan yang signifikan pada sistem pendidikan di Indonesia. Selama ini pandangan kita adalah behavioristik yang berorientasi pada penyeragaman yang pada akhirnya membentuk manusia Indonesia yang sangat sulit menghargai perbedaan. Perilaku yang berbeda lebih dilihat sebagai kesalahan yang harus dihukum. Perilaku manusia Indonesia selama ini sudah terjangkit pemahaman kesamaan, pemahaman keteraturan, dan lebih jauh pemahaman inilah yang mengendalikan perilaku kita dalam berbangsa dan bernegara. Perubahan yang harus terjadi adalah perubahan dari isi menjadi proses. Belajar bagaimana cara belajar untuk mempelajari sesuatu menjadi suatu hal yang lebih penting daripada fakta-fakta dan konsep-konsep yang dipelajari itu sendiri. Oleh karena itu kita dapat menggunakan pembelajaran konstruktivistik yang membebaskan siswanya untuk bereksplorasi sesuai dengan kemampuannya namun guru juga mengawasi dan mengontrol siswanya. Dengan pembelajaran ini siswa lebih banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman nyata dalam pembelajaran daripada sebuah teori. Konstruktivisme adalah teori yang menyeluruh yang tidak berniat untuk menghancurkan tapi untuk merekonstruksi ajaran masa lalu dan sekarang dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
teori-teori belajar. Menurut konstruktivisme, belajar adalah hasil konstruksi mental individu dimana peserta didik belajar dengan berkat pencocokan baru terhadap informasi yang diberikan dan membangun hubungan yang berarti. Disini peserta didik diberi kebebasan lebih untuk menjadi pemecah masalah yang efektif, mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan, serta menguraikan cara-cara untuk mentransfer pembelajaran mereka untuk masalah ini. Jika seorang siswa mampu melakukan dalam
situasi
pemecahan
masalah,
pembelajaran bermakna maka harus terjadi karena siswa telah membangun interpretasi tentang bagaimana sesuatu bekerja menggunakan struktur yang sudah ada sebelumnya. Dengan membuat interpretasi pribadi gagasan eksternal dan pengalaman,
konstruktivisme
memungkinkan
siswa
kemampuan
untuk
memahami bagaimana ide-ide dapat berhubungan satu sama lain dan pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Ruang kelas konstruktivis menyajikan pelajar dengan kesempatan untuk belajar dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk membangun pengetahuan sebelumnya dan memahami bagaimana membangun pengetahuan baru dari pengalaman otentik tentu pandangan sesuai dengan pengalaman belajar. Pendekatan humanistik Rogers untuk belajar juga kondusif untuk perubahan pribadi dan pertumbuhan, dan dapat memfasilitasi pembelajaran, dengan ketentuan bahwa siswa berpartisipasi sepenuhnya dalam proses belajar. Dewey mengatakan pengetahuan muncul hanya dari situasi dimana peserta didik harus menarik mereka keluar dari pengalaman yang berarti. Selanjutnya situasi ini harus tertanam dalam konteks sosial seperti ruang kelas dimana siswa dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
mengambil bagian dalam memanipulasi bahan dengan demikian membentuk sebuah komunitas pelajar yang membangun pengetahuan mereka bersama. Siswa tidak bisa belajar dengan cara menghafal hafalan, mereka hanya dapat belajar dengan "hidup diarahkan," dimana kegiatan nyata digabungkan dengan teori. Implikasi nyata dari teori Dewey adalah bahwa siswa harus melakukan kegiatan yang berarti yang mendorong mereka untuk menerapkan konsep-konsep mereka mencoba untuk belajar. Konstruktivisme
Piaget
didasarkan
pada
pandangannya
tentang
perkembangan psikologis anak. Dalam teorinya, dasar dari belajar adalah penemuan: "untuk memahami adalah untuk menemukan, atau merekonstruksi oleh penemuan kembali, dan kondisi tersebut harus dipenuhi jika dalam individuindividu dimasa depan akan dibentuk yang mampu produksi dan kreativitas dan bukan hanya pengulangan (Piaget, 1973). Menurut Piaget, anak-anak melalui tahapan-tahapan di mana mereka menerima ide-ide mereka kemudian dapat membuang sebagai salah. Pemahaman karena itu dibangun langkah demi langkah melalui partisipasi aktif dan keterlibatan. Piaget merupakan salah seorang tokoh pelopor aliran konstruktivisme. Ia berpendapat bahwa anak membangun sendiri pengetahuannya dari pengalamannya sendiri dengan lingkungannya. Dalam pandangan Piaget pengetahuan datang dari tindakan, perkembangan kognitif sebagian besar bergantung kepada seberapa jauh anak aktif memanipulasi dan aktif berinteraksi dengan lingkungannya. Konstruktivisme menekankan pentingnya pengetahuan dunia, keyakinan, dan keterampilan individu membawa untuk menanggung pada belajar. Melihat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
pembangunan pengetahuan baru sebagai kombinasi dari sebelum belajar cocok dengan informasi baru, dan kesiapan untuk belajar, teori ini membuka perspektif baru, yang mengarah individu untuk informasi pilihan tentang apa yang harus menerima dan bagaimana memasukkannya ke schemata yang ada, serta seperti apa untuk menolak. Rekapitulasi prinsip-prinsip utama konstruktivisme mengatakan bahwa itu menekankan pembelajaran dan tidak, mendorong otonomi pelajar dan keterlibatan pribadi dalam belajar.
Dalam teori konstruktivis,
konteks yang diberikan signifikansi karena membuat situasi dan peristiwa yang bermakna dan relevan, dan menyediakan pelajar dengan kesempatan untuk membangun pengetahuan baru dari pengalaman. Terlebih lagi dengan memberikan
kesempatan
untuk
berpikir
independen,
konstruktivisme
memungkinkan siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri dengan membingkai pertanyaan dan kemudian menganalisa. Paradigma konstruktivisme kognitif telah berperan dan tanggung jawab dalam belajar dari guru kepada pelajar yang tidak lagi dilihat sebagai pasif atau tak berdaya. Siswa dipandang sebagai individu yang aktif dalam membangun pengetahuan dan pemahaman baru sedangkan guru dipandang sebagai fasilitator bukan "diktator" pembelajaran. Pembelajaran konstruktivistik merupakan suatu teori yang menganggap bahwa belajar adalah proses untuk membangun pengetahuan melalui pengalaman nyata dari lapangan. Artinya siswa akan cepat memiliki pengetahuan jika pengetahuan itu dibangun atas dasar realitas yang ada di dalam masyarakat.
Konsekuensinya
pembelajaran
harus
mampu
memberikan
pengalaman nyata bagi siswa. Siswa dituntut harus aktif dalam melakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna tentang hal-hal yang sedang dipelajari. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam proses pembelajaran konstruktivistik, yaitu: 1)
Mengutamakan pembelajaran yang bersifat nyata dalam kontek yang relevan.
2)
Mengutamakan proses.
3)
Menanamkan pembelajaran dalam konteks pengalaman sosial.
4)
Pembelajaran dilakukan dalam upaya mengkonstruksi pengalaman.
Salah satu model pembelajaran yang didasarkan pada pandangan kontruktivisme adalah pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan (dalam www. model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html), belajar kooperatif adalah suatu istilah yang digunakan dalam prosedur pembelajaran interaktif, dimana siswa belajar bersama-sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan berbagai masalah. Setiap siswa tidak hanya menyelesaikan tugas individunya, tetapi juga berkewajiban membantu tugas teman kelompoknya, sampai semua anggota kelompok memahami suatu konsep. Vygostky penganut aliran konstruktivisme yang lebih menekankan pada hakekat pembelajaran sosiokultural. Inti teori Vygostky adalah menekankan interaksi antara aspek internal dan aspek eksternal dari pembelajar dan penekanan pada lingkungan sosial pembelajar. Menurut teori Vygotsky, fungsi kognitif berasal dari interaksi sosial masing-masing individu dalam konsep
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
budaya. Vigotsky juga yakin bahwa pembelajaran terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun tugas-tugas itu berada dalam ”Zone of proximal development”. Zone of proximal development adalah jarak antara tingkat perkembangan sesungguhnya yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tingkat kemampuan perkembangan potensial yang ditunjukkan dalam kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang dewasa atau teman sebaya yang lebih mampu. Teori Vygotsky yang lain adalah ”scaffolding”. Scaffolding adalah memberikan kepada seorang anak sejumlah besar bantuan selama tahap-tahap awal pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak tersebut mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah ia mampu mengerjakan sendiri. Bantuan yang diberikan guru dapat berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Vigotsky menjabarkan implikasi utama teori pembelajarannya yaitu: a) Menghendaki setting kelas kooperatif, sehingga siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing-masing zona of proximal development mereka. b) Pendekatan dalam pembelajaran menekankan scaffolding. Jadi teori belajar Vigotsky adalah salah satu teori belajar sosial sehingga sangat sesuai dengan model pembelajaran kooperatif karena dalam model pembelajaran kooperatif terjadi interaktif sosial yaitu interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru dalam usaha
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
menemukan konsep-konsep dan pemecahan masalah. Teori yang dikembangkan oleh piaget maupun vygotsky lebih menekankan asfek kognitif
akan
tetapi
piaget
lebih
mengarah
ketahapan-tahapan
perkembangan individu. Ini berarti pengetahuan anak itu sudah lahir dengan sendirinya. Vygotsky lebih mengarah kepada proses pencapaian pengetahuan melalui interaksi atau hubungan kerjasama baik antar lingkungan sekolah maupun lingkungan sosial. Pendekatan pembelajaran TGT yang berbasis permainan sangat menekankan hubungan kerjasama dalam memecahkan suatu permasalahan. Permainan tersebut dilalui oleh siswa melalui tahapan-tahapan dan setiap tahapan diberikan permasalahan yang harus diselesaikan bersama kelompok.
C. Konsep 1. Pengertian Konsep Secara umum konsep adalah suatu abstraksi yang menggambarkan ciri–ciri umum sekelompok objek, peristiwa atau fenomena lainnya. mendefenisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan definisi pembentukan konsep, suatu pernyataan konsepsi dalam suatu bentuk yang berguna untuk merencanakan suatu unit pengajaran ialah suatu deskripsi tentang sifat-sifat suatu proses, struktur atau kualitas yang dinyatakan dalam bentuk yang menunjukkan apa yang harus digambarkan atau dilukiskan sehingga siswa dapat melakukan persepsi terhadap proses, struktur atau kualitas bagi dirinya sendiri. Dalam hal ini ada 3 macam konsep yaitu: (1) konsep proses: tentang kejadian atau perilaku dan konsekuensikonsekuensi yang dihasilkan bila terjadi, (2) konsep struktur: tentang objek, hubungan atau struktur dari beberapa macam, dan (3) konsep kualitas: sifat suatu objek atau proses dan tidak mempunyai eksistensi yang berdiri sendiri. Konsep itu mempunyai lima elemen, yaitu: (1) nama, (2) contoh-contoh (positif dan negatif), (3) atribut (esensial dan non esensial), (4) nilai-nilai atribut, dan (5) aturan. Memahami konsep berarti mengetahui semua elemen dari konsep itu. Menurut filsafat konstruktivisme, pengetahuan adalah bentukan (konstruksi) kita sendiri yang sedang menekuninya (Piaget, 1971: dalam Suparno, 2007:8). Bila yang sedang menekuni adalah siswa, maka pengetahuan itu adalah bentukan siswa itu sendiri. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah jadi yang ada diluar kita, tetapi sesuatu yang harus kita bentuk sendiri dalam pikiran kita. Jadi pengetahuan selalu merupakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
akibat dari suatu konstruksi kognitif melalui kegiatan berpikir seseorang. (bettencourt, 1989: dalam Suparno, 2007:8). Hafferman mendefinisikan konsep sebagai gambaran mental (mental image) mengenai sesuatu (sund, 1973 dalam Kartika, 1987). Sesuatu itu dapat berupa benda, besaran atau proses-proses. Gambaran mental diperoleh melalui generalisasi dari contoh-contoh, data-data, dan peristiwa-peristiwa khusus. Dalam pembelajaran fisika, seorang siswa akan mempunyai pemahaman konsep hanya jika ia melakukan proses persepsi didalam pikirannya. Untuk melakukan proses persepsi tersebut maka harus ada informasi (stimulus) yang diterima oleh siswa apapun bentuknya, seperti tulisan atau animasi, gambar, dan melihat demonstrasi. Stimulus diberikan kepada siswa untuk melakukan proses persepsi pada fenomena/gejala fisika yang kemudian akan diolah menjadi sebuah pengetahuan. Hasil akhir dari proses persepsi inilah yang biasanya disebut dengan konsep (arti dari informasi itu kebanyakan berupa konsep) (Moates, 1980: dalam Kartika:1987:238) dalam (www.pemanfaatan-blog-sebagai-media.html 3.htm). 2. Pemahaman Konsep Pemahaman
konsep
adalah
tingkat
kemampuan
yang
mengharapkan siswa mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta fakta yang diketahuinya. Dari beberapa penjelasan mengenai pemahaman konsep, maka dapat disimpulkan bahwa pemahaman konsep adalah kemampuan untuk menangkap dan menguasai lebih dalam lagi sejumlah fakta yang mempunyai keterkaitan dengan makna
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
tertentu. Pemahaman konsep penting bagi siswa karena dengan memahami konsep yang benar maka siswa dapat menyerap, menguasai, dan menyimpan materi yang dipelajarinya dalam jangka waktu yang lama. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dari pemahaman konsep, yaitu: a. Konsep membuat kita tidak perlu mengulang-ngulang pencarian arti setiap kali kita menemukan informasi baru. b. Konsep membantu proses mengingat dan membuatnya menjadi lebih efisien. c. Konsep
membantu
informasi,
kita
komunikasi
menyederhanakan
dan
waktu
yang
dan
meringkas
digunakan
untuk
memahami informasi tersebut. d. Konsep-konsep yang merupakan dasar untuk proses mental yang lebih tinggi. e. Konsep sangat diperlukan untuk problem solving. f. Konsep menentukan apa yang diketahui atau diyakini seseorang. Pemahaman konsep menurut Rosser (Sumantri, 2010) adalah suatu konsep abstraksi yang mewakili suatu kelas objek-objek, kejadiankejadian, atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut yang sama. (http://id.shvoong.com/tags/pengertian-konsep-pada-pembelajaran-fisika). Menurut Kartika Budi (1992), untuk dapat memutuskan apakah siswa memahami konsep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator yang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
menunjukkan
pemahaman
tersebut.
Beberapa
yang
menunjukkan
pemahaman siswa akan suatu konsep antara lain: a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk defenisi menggunakan kalimat sendiri. b. Dapat menjelaskan konsep bersangkutan kepada orang lain. c. Dapat menganalisis hubungan antara konsep bersangkutan kepada orang lain. d. Dapat menerapkan konsep untuk: 1) menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam, 2) untuk memecahkan masalah fisika dengan baik secara teoritis maupun secara praktis, 3) memprediksi kemungkinan–kemungkinan yang bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu terpenuhi. e. Dapat mempelajari konsep lain dengan lebih tepat. f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep yang lain yang saling berkaitan. g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep–konsep yang ada dalam suatu pokok bahasan. 3. Hubungan Teori Konsep Dengan Teori Konstruktivisme (Suparno,
1997),
Konstruktivisme
dan
teori
perubahan
konsep
memberikan pengertian bahwa setiap siswa dapat membentuk pengertianpengertian yang berbeda dengan pengertian para ilmuwan. Namun pengertian yang berbeda tersebut bukanlah akhir dari perkembangan, karena setiap siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
masih dapat mengubah pemahamannya sehingga lebih sesuai dengan pemahaman ilmuwan. „‟Salah pengertian‟‟ dalam memahami suatu, menurut teori konstruktivisme dan teori perubahan konsep, bukanlah segala–galanya melainkan awal untuk perkembangan yang lebih baik.
D. Hasil Belajar Belajar merupakan salah satu hal yang terpenting yang harus dilakukan manusia untuk menghadapi perubahan lingkungan yang senantiasa berubah setiap waktu. Oleh karena seseorang mempersiapkan dirinya kehidupan yang dinamis. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak pengajaran dan dampak pengiring. Kedua dampak tersebut bermanfaat bagi guru dan siswa. Hasil pengukuran belajar inilah akhirnya akan mengetahui seberapa jauh tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah dicapai. Bloom merumuskan hasil belajar sebagai perubahan tingkah laku yang meliputi: 1. Domain (ranah) Kognitif Dalam ranah kognitif, hasil belajar tersusun dalam enam tingkatan. Enam tingkatan tersebut ialah a) Pengetahuan atau ingatan (berkaitan dengan semua pengetahuan yang mencakup ingatan akan semua yang telah di pelajari). b) Pemahaman (kemampuan memahami semua materi yang telah dipelajari).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
c) Penerapan (mengacu pada kemampuan menerapkan materi yang dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan selanjutnya). d) Sintesis (kemampuan memadukan konsep sehingga membentuk pola atau struktur atau bentuk yang baru). e) Analisis (kemampuan menguraikan materi yang telah dipelajari). f) Evaluasi (kemampuan memberikan pertimbangan terhadap nilai untuk tujuan tertentu). 2. Ranah Afektif Adapun ranah afektif terdiri dari lima tingkatan yaitu: a) Pengenalan (ingin menerima, sadar akan adanya sesuatu). b) Merespon (aktif berpartisipasi). c) Penghargaan (menerima nilai-nilai, setia pada nilai-nilai tertentu). d) Pengorganisasian (menghubung-hubungkan nilai-nilai yang dipercaya). e) Pengamalan (menjadikan nilai-nilai sebagai bagian dari pola hidup). 3. Ranah Psikomotorik Ranah Psikomotorik terdiri dari lima tingkatan yaitu: a) Peniruan (menirukan gerak). b) Penggunaan (menggunakan konsep untuk melakukan gerak). c) Ketepatan (melakukan gerak dengan benar). d) Perangkaian (melakukan beberapa gerakan sekaligus dengan benar). e) Naturalisasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
E.
Pembelajaran Kooperatif ( Cooperative Learning ) Cooperative Learning merupakan ”teknik pembelajaran yang menitik beratkan pada pengelompokan siswa dengan tingkat kemampuan akademik yang berbeda ke dalam kelompok-kelompok kecil” (Robert Slavin, 2005:4). Kepada siswa diajarkan keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan
baik
dalam
kelompoknya,
seperti
menjelaskan
kepada
teman
sekelompoknya, menghargai pendapat teman, berdiskusi dengan teratur, siswa yang pandai membantu yang lebih lemah, dan sebagainya. Pembelajaran yang menggunakan Cooperative Learning pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Bilamana mungkin anggota kelompok berasal dari ras, bangsa, suku, dan jenis kelamin yang berbeda-beda. Penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok dari pada individu. Johnson & Johnson dalam Kagan (dalam www. model-pembelajarankooperatif-tipe.html) mengemukakan pendapat bahwa belajar kooperatif adalah strategi belajar yang menggunakan kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok dengan siswa dari tingkat kemampuan berbeda menggunakan aktivitas belajar yang bervariasi untuk meningkatkan pemahaman mereka terhadap suatu konsep. Tujuan akhir yang ingin dikembangkan dari pembelajaran kooperatif adalah mengoptimalkan kompetensi individu menjadi kompetensi kelompok dalam mencapai tujuan pembelajaran bersama. Hal ini memberikan kesempatan kepada
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar, sebagai fondasi yang baik untuk meningkatkan prestasi siswa. Model pembelajaran kooperatif adalah salah satu metode belajar /mengajar yang paling ampuh yang dirancang untuk diterapkan di depan kelas. Strategi yang berdasar pada diskusi ini dapat digunakan dalam mata pelajaran apapun. Model pembelajaran kooperatif ini mengemukakan bermacam ragam tujuan
intelektual
dan
mengembangkan
ketrampilan-ketrampilan
untuk
memproses yang dibutuhkan siswa karena pada dasarnya model pembelajaran kooperatif sebetulnya adalah suatu istilah yang memayungi sejumlah pendekatan diskusi kelompok kecil. Penerapan model pembelajaran kooperatif dapat dilihat dari cara siswa mengerjakan tugas. Kapanpun siswa bekerjasama dalam kelompok kecil yang terdiri dari dua orang atau lebih bisa dikatakan bahwa siswa sedang terlibat dalam model pembelajaran kooperatif. Untuk keefektifan dari setiap penerapan model pembelajaran kooperatif ini, siswa perlu mendapatkan dan mempraktekkan sejumlah ketrampilan-ketrampilan spesifik sehingga akan tertanam kesadaran, pengetahuan
dan
kemampuan
bekerjasama
dengan
siswa
yang
lain.
Pembelajaran kooperatif ini merupakan salah pembaruan dalam pergerakan reformasi pendidikan. Model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerjasama untuk mempelajari kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
Penerapan model pembelajaran kooperatif biasanya akan melibatkan : 1. Ketrampilan sosial Ketrampilan sosial merupakan ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru. Interaksi tatap muka setiap individu akan berinteraksi secara tatap muka langsung dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu yang turut serta mengambil bagian. 2.
Siswa harus saling bergantung positif Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok mereka. Setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok. Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota kelompok harus saling terhubung, saling mengisi, dan bantu membantu. Model pembelajaran kooperatif menjadi salah satu pembaharuan dalam
pergerakan reformasi pendidikan. Pembelajaran kooperatif meliputi banyak jenis bentuk
pengajaran
dan
pembelajaran
yang
merupakan
perbaikan
tipe
pembelajaran tradisional. Pembelajaran kooperatif dilaksanakan dalam kumpulan kecil supaya anak didik dapat bekerja sama untuk mempelajari kandungan pelajaran dengan berbagai kemahiran sosial.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
Pendekatan pembelajaran kooperatif mempunyai beberapa ciri, antara lain: 1. Ketrampilan sosial Artinya ketrampilan untuk menjalin hubungan antarpribadi dalam kelompok untuk mencapai dan menguasai konsep yang diberikan guru. 2. Interaksi tatap muka Setiap individu akan berinteraksi dalam kelompok. Interaksi yang serentak berlangsung dalam setiap kelompok melalui pembicaraan setiap individu yang turut serta mengambil bagian. 3. Pelajar harus saling bergantung positif Artinya setiap siswa harus melaksanakan tugas masing-masing yang diberikan untuk menyelesaikan tugas dalam kelompok itu. Setiap siswa mempunyai peluang yang sama untuk mengambil bagian dalam kelompok. Siswa yang mempunyai kelebihan harus membantu temannya dalam kelompok itu untuk tercapainya tugas yang diberikan kepada kelompok itu. Setiap anggota kelompok harus saling berhubungan, saling memenuhi dan bantu-membantu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif 1) Kelemahan Pembelajaran Kooperatif a. Diperlukan waktu yang cukup lama untuk melakukan diskusi, seperti belajar kelompok biasa, siswa yang pandai menguasai jalannya diskusi, sehingga
siswa
yang kurang pandai
kurang kesempatan untuk
mengeluarkan pendapatnya, yang tidak terbiasa dengan belajar. b. Kelompok merasa asing dan sulit untuk bekerja sama. 2) Kelebihan Pembelajaran Kooperatif a. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri dan cara memecahkan masalah. b. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menciptakan kreatifitas dalam melakukan komunikasi dengan teman sekelompoknya. c. Membiasakan siswa untuk bersikap terbuka namun tegas. d. Meningkatkan motivasi belajar siswa. e. Membantu guru dalam pencapaian tujuan pembelajar. Karena langkahlangkah pembelajaran kooperatif mudah diterapkan di sekolah. f. Mendorong motivasi guru untuk menciptakan media pengajaran karena media begitu penting dalam pembelajaran kooperatif. Menurut Kagan (1994), Pembelajaran kooperatif mempunyai banyak manfaat yaitu: a. Dapat meningkatkan pencapaian dan kemahiran kognitif siswa. b. Dapat meningkatkan kemahiran sosial dan memperbaiki hubungan sosial. c. Dapat meningkatkan keterampilan kepemimpinan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
d. Dapat meningkatkan kepercayaan diri. e. Dapat meningkatkan kemahiran teknologi.
F.
Pembelajaran Kooperatif tipe TGT (Teams Games Tournaments). Teams Games Tournaments (TGT) pada mulanya dikembangkan oleh David DeVries dan Keith Edwards. Dalam TGT, para siswa dikelompokkan dalam tim belajar yang terdiri atas empat orang yang heterogen. Guru menyampaikan pelajaran kemudian siswa bekerja dalam tim mereka untuk memastikan bahwa semua anggota tim telah menguasai pelajaran (Slavin, 2008). Games Tournament dimasukkan sebagai tahapan review setelah siswa bekerja dalam tim. Dalam TGT siswa memainkan game akademik dengan anggota tim lain untuk menyumbangkan poin bagi skor timnya. Siswa memainkan game ini bersama tiga orang pada “meja-turnamen”, dimana ketiga peserta dalam satu meja turnamen ini adalah para siswa yang memiliki rekor nilai IPA terakhir yang sama. Sebuah prosedur “menggeser kedudukan” membuat permainan ini cukup adil. Peraih rekor tertinggi dalam tiap meja turnamen akan mendapatkan poin tertinggi untuk timnya, tanpa menghiraukan dari meja mana mendapatkannya. Ini berarti bahwa mereka yang berprestasi rendah (bermain dengan yang berprestasi rendah juga) dan yang berprestasi tinggi (bermain dengan yang berprestasi tinggi) kedua-duanya memiliki kesempatan yang sama untuk sukses. Tim dengan tingkat kinerja tertinggi mendapatkan sertifikat atau bentuk penghargaan tim lainnya (dalam www. metode Teams Games-Tournaments (TGT) « a home of knowledge ,,,,,.htm)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
TGT memiliki dimensi kegembiraan yang diperoleh dari penggunaan permainan. Teman satu tim akan saling membantu dalam mempersiapkan diri untuk permainan dengan mempelajari lembar kegiatan dan menjelaskan masalahmasalah satu sama lain, tetapi sewaktu siswa sedang bermain dalam game temannya tidak boleh membantu, memastikan telah terjadi tanggung jawab individual. Permainan TGT berupa pertanyaan-pertanyaan yang ditulis pada kartu-kartu yang diberi angka. Tiap-tiap siswa akan mengambil sebuah kartu dan berusaha untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan angka yang tertera. Turnamen ini memungkinkan bagi siswa untuk menyumbangkan skor-skor maksimal buat kelompoknya. Turnamen ini juga dapat digunakan sebagai review materi pelajaran. Dalam implementasinya secara teknis Slavin (2008) mengemukakan empat langkah utama dalam pembelajaran dengan teknik TGT yang merupakan siklus regular dari aktivitas pembelajaran. Pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: a. Siswa di bagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5 orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat berdasarkan nilai pretest dan juga berdasarkan jenis kelamin. b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Didalam kartu berisi nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu kelompok harus menjawab 5 pertanyaan. Apabila tidak bisa menjawab bisa di beri kesempatan untuk menjawab pertanyaaan tersebut. Jadi siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali menjawab peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan. c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk menjawabnya. d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang juara. e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tetapi tidak sama dengan kelompok yang juara. f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap siswa mau bersaing. Pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan dan melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status. Tipe ini melibatkan peran siswa sebagai teman yang mengandung unsur permainan yang bisa menggairahkan semangat belajar siswa. Aktivitas belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kejujuran, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
Ada lima komponen utama dalam TGT, yaitu: 1. Penyajian kelas Pada awal pembelajaran guru menyampaikan materi dalam penyajian kelas, biasanya dilakukan dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah, diskusi yang dipimpin guru. Pada saat penyajian kelas ini, siswa harus benar-benar memperhatikan dan memahami materi yang diberikan guru, karena akan membantu siswa bekerja lebih baik pada saat kerja kelompok dan pada saat game karena skor game akan menentukan skor kelompok. 2. Kelompok ( team ) Kelompok biasanya terdiri atas empat sampai dengan lima orang siswa. Fungsi kelompok adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman kelompoknya dan lebih khusus untuk mempersiapkan anggota kelompok agar bekerja dengan baik dan optimal pada saat game. 3. Game Game terdiri atas pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat siswa dari penyajian kelas dan belajar kelompok. Kebanyakan game terdiri dari pertanyaan-pertanyaan sederhana bernomor. Siswa memilih kartu bernomor dan mencoba menjawab pertanyaan yang sesuai dengan nomor itu. Siswa yang menjawab benar pertanyaan itu akan mendapatkan skor.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
4. Turnamen a.
Siswa dibagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5 orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat berdasarkan nilai pretest dan juga berdasarkan jenis kelamin.
b.
Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok di minta mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Didalam kartu berisi nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu kelompok harus menjawab lima pertanyaan. Apabila tidak bisa menjawab bisa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaaan tersebut. Jadi siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali menjawab peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan.
c.
Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti kelompok
tersebut
mendapat
kesempatan
pertama
untuk
menjawabnya. d.
Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang juara.
e.
Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tetapi tidak sama dengan kelompok yang juara.
f.
Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap siswa mau bersaing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
5. Penghargaan kelompok (team recognise) Guru kemudian mengumumkan kelompok yang menang, masing-masing team akan mendapat sertifikat atau hadiah apabila rata-rata skor memenuhi kriteria yang ditentukan. Keunggulan dan Kelemahan Pembelajaran TGT Riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif dalam pembelajaran telah banyak dilakukan oleh pakar pembelajaran maupun oleh para guru di sekolah. Dari tinjauan psikologis, terdapat dasar teoritis yang kuat untuk memprediksi bahwa metode-metode pembelajaran kooperatif yang menggunakan tujuan kelompok dan tanggung jawab individual akan meningkatkan pencapaian prestasi siswa. Dua teori utama yang mendukung pembelajaran kooperatif adalah teori motivasi dan teori kognitif. Menurut Slavin (2008), perspektif motivasional pada pembelajaran kooperatif terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur tujuan dimana para siswa bekerja. Deutsch (1949) dalam Slavin (2008) mengidentifikasikan tiga struktur tujuan dalam pembelajaran kooperatif, yaitu: 1. Kooperatif: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu memberi konstribusi pada pencapaian tujuan anggota yang lain. 2. Kompetitif: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu menghalangi pencapaian tujuan anggota lainnya. 3. Individualistik: dimana usaha berorientasi tujuan dari tiap individu tidak memiliki konsenkuensi apa pun bagi pencapaian tujuan anggota lainnya. Dari perspektif motivasional, struktur tujuan kooperatif menciptakan sebuah situasi di mana satu-satunya cara anggota kelompok bisa meraih tujuan pribadi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
mereka adalah jika kelompok mereka sukses. Oleh karena itu, mereka harus membantu teman satu timnya untuk melakukan apapun agar kelompok berhasil dan mendorong anggota satu timnya untuk melakukan usaha maksimal. Sedangkan dari perspektif teori kognitif, Slavin (2008) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif menekankan pada pengaruh dari kerja sama terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. Asumsi dasar dari teori pembangunan kognitif adalah bahwa interaksi di antara para siswa berkaitan dengan tugas-tugas yang sesuai meningkatkan penguasaan mereka terhadap konsep yang sudah dipelajari. Pengelompokkan siswa yang heterogen mendorong interaksi yang kritis dan saling mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan pengetahuan atau kognitif. Penelitian psikologi kognitif menemukan bahwa jika informasi ingin dipertahankan didalam memori dan berhubungan dengan informasi yang sudah ada di dalam memori orang yang belajar harus terlibat dalam semacam pengaturan kembali kognitif atau elaborasi dari materi. Salah satu cara elaborasi yang paling efektif adalah menjelaskan materinya kepada orang lain. Namun demikian tidak ada satupun model pembelajaran yang cocok untuk semua materi, situasi dan anak. Setiap model pembelajaran memiliki karakteristik yang menjadi penekanan dalam proses implementasinya dan sangat mendukung ketercapaian tujuan pembelajaran. Secara psikologis, lingkungan belajar yang diciptakan guru dapat direspon beragama oleh siswa sesuai dengan modalitas mereka. Dalam hal ini, pembelajaran kooperatif dengan teknik TGT memiliki keunggulan dan kelemahan dalam implementasinya terutama dalam hal pencapaian hasil belajar dan efek
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
psikologis bagi siswa (dalam www. Metode Teams Games-Tournaments (TGT) « a home of knowledge
,,,,,.htm). Slavin (2008), melaporkan beberapa laporan
hasil riset tentang pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap pencapaian belajar siswa yang secara inplisit mengemukakan
keunggulan dan kelemahan
pembelajaran TGT sebagai berikut: a. Kelebihan pembelajaran TGT a) Para siswa di dalam kelas-kelas yang menggunakan TGT memperoleh teman yang secara signifikan lebih banyak dari kelompok rasial mereka daripada siswa yang ada dalam kelas tradisional. b) Meningkatkan perasaan/persepsi siswa bahwa hasil yang mereka peroleh tergantung dari kinerja dan bukannya pada keberuntungan. c) TGT dapat meningkatkan harga diri sosial pada siswa tetapi tidak untuk rasa harga diri akademik mereka. d) TGT dapat meningkatkan kekooperatifan terhadap yang lain (kerjasama verbal dan nonberbal, kompetisi yang lebih sedikit). b. Kelemahan pembelajaran TGT a) Keterlibatan siswa lebih tinggi dalam belajar bersama, tetapi menggunakan waktu yang lebih banyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
b) TGT meningkatkan kehadiran siswa di sekolah pada remaja-remaja dengan gangguan emosional, lebih sedikit yang menerima skors atau perlakuan lain.
G. Besaran dan Satuan serta pengukuran Pengertian Besaran dan Satuan Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka-angka. Besaran dalam fisika terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan. Satuan adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Besaran-besaran harus diukur dengan satuan-satuan yang sesuai. Ada dua macam sistem satuan yang sering digunakan dalam fisika dan ilmu teknik, yaitu system metric dan system inggris. Sistem metric dibagi dalam dua bagian, yaitu system MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram Sekon). Besaran Pokok dan Besaran turunan 1. Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuansatuan pada besaran-besaran lain. Dalam Sistem Internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok dan dua buah besaran tambahan seperti terlihat pada dibawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
Tabel 2.1 Besaran-besaran pokok Nama
Lambang
No
Lambang Satuan
besaran
besaran
satuan
1.
Panjang
l
meter
m
2.
Massa
m
kilogram
kg
3.
Waktu
t
sekon (detik)
s (det)
4.
Arus listrik
i
ampere
A
5.
Suhu
K
kelvin
K
6.
Intensitas Cahaya
I
kandela
cd
7.
Jumlah zat
mol
mole
mol
Mengapa hanya ditetapkan tujuh besaran pokok? Alasannya adalah karena sampai saat ini semua besaran turunan sudah dapat dinyatakan dengan tujuh besaran tersebut. 2. Besaran turunan Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok, seperti besaran volume berasal dari besaran pokok, yaitu meter kubik, besaran kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Beberapa contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran-besaran pokok dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
Tabel 2.2. Besaran–besaran turunan Lambang Nama Besaran No
Lambang (Symbol of
Satuan
(Name of unit)
satuan unit)
1. Gaya
F
newton
N
2. Jumlah Panas
Q
joule
J
3. Tekanan
P
pascal
Pa
4. Usaha
W
joule
J
5. Daya
P
watt
W
6. Tegangan Listrik
V
volt
V
7.
Muatan Listrik
Q
coulomb
C
8.
Kapasitas listrik
C
farad
F
9. Hambatan Listrik
R
ohm
W
10. Fluks Magnetik
F
weber
Wb
11.
E
tesla
T
Medan Magnet
Pengukuran Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter. Pengukuran Besaran Panjang Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos. 1. Pengukuran Panjang dengan Mistar Mistar atau biasa dikenal sebagai penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan oleh siswa. Mistar mempunyai daya ukur yang bermacammacam, mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm. Mistar mempunyai skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm. Ketelitian dari mistar adalah 0,5 mm
Gambar 2. 1. Cara mengukur benda menggunakan mistar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
Letakkan ujung benda yang akan diukur tepat di garis angka nol, kemudian baca skala pada mistar. Pada mistar tersebut ditunjukkan bahwa panjang benda adalah 2,5 cm + 0,5 mm = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55 cm. Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Pengukuran dengan mistar untuk menghindari kesalahan untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks. Pembacaan hasil pengukuran:
Gambar 2. 2. Kesalahan paralaks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
2. Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu: 1. Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm 2. Rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm.
Gambar 2.3 Jangka sorong
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
1. Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm. 2. Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 6. Jadi, skala nonius bernilai 6 x 0,01 cm = 0,06 cm. 3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,06 cm = 2,46 cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,46 cm. Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagian-bagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
Gambar 2. 4. Mikrometer Sekrup
1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm. 2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka 29. Jadi skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm. 3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm.
3. Pengukuran Besaran Massa Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O‟Hauss tiga lengan atau dua lengan. Menggunakan Neraca O’Hauss Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O‟Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini.
Gambar 2. 5. Neraca O’Hauss
Dari gambar dapat diketahui bahwa: posisi anting depan 5,5 gram posisi anting tengah 20,0 gram posisi anting belakang 200,0 gram Jadi massa terigu adalah 225,5 gram
4. Pengukuran Besaran Waktu Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan atau penelitan eksperimen. Dikatakan penelitian tindakan atau penelitian eksperimen karena adanya partisipasi siswa untuk mengetahui adanya peningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan metode TGT (Team Game Tournament). Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namun disini setiap jawaban siswa dibagi dalam tingkatkan kemampuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya dibagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang paham, paham, sangat paham, dan tidak paham, Jika siswa tidak bisa sama sekali menjawab soal yang diberikan sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut sudah sangat bisa menjawab soal yang diberikan dengan baik dan benar. Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman mereka harus dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa. Pendekatan kuantitatif pada penelitian ini digunakan untuk manganalisis data kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dan aktivitas siswa selama model pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan.
46
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
B. Subyek Penelitian Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VIIA di SMP Negeri 1 Golewa yang siswanya berjumlah 36 orang.
C. Obyek Penelitian Obyek penelitian adalah materi yang digunakan yaitu besaran, satuan dan pengukuran.
D. Setting Penelitian Setting penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah setting kelas, di mana data diperoleh selama proses pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu satu orang peneliti lain dalam melakukan pengamatan selama proses pembelajaran, berupa penerapan metode pembelajaran TGT dalam pembelajaran fisika di kelas VIIA di SMP Negeri 1 Golewa.
E. Treatment Dalam penelitian ini treatment yang digunakan adalah kegiatan model pembelajaran tipe TGT. Kegiatannya antara lain: 1. Mengajar (teach) Mempresentasekan atau menyajikan materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa dan memberikan motivasi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
2. Belajar Kelompok (team study) Siswa bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras/suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan pembelajaran, kelompok berdiskusi dengan menggunakan LKS. Dalam kelompok terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab. 3. Permainan (game tournament) Permainan diikuti oleh anggota kelompok dari masing–masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi, dimana pertanyaanpertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok. Pelaksanaan games dalam bentuk turnamen dilakukan dengan prosedur, sebagai berikut: a. Siswa dibagi dalam kelompok dalam 7 kelompok yang terdiri dari 5 orang dan satu kelompok terdiri atas 6 orang. Pembagian dilihat berdasarkan nilai pre test dan juga berdasarkan jenis kelamin. b. Setelah dalam kelompok, satu orang dalam setiap kelompok di minta mengambil kartu di meja guru didepan kelas. Di dalam kartu berisi nomor–nomor soal yang harus di jawab setiap kelompok. Satu kelompok harus menjawab 5 pertanyaan. Apabila tidak bisa menjawab bisa di beri kesempatan untuk menjawab pertanyaaan tersebut. Jadi siswa merasa bertanggung jawab atas apa yang sudah diberikan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
semua bersaing untuk bisa menjawabnya. Setiap kali menjawab peneliti mengisi dalam lembaran yang sudah disiapkan. c. Kelompok yang mendapat kartu yang bertuliskan nomor 1 berarti kelompok tersebut mendapat kesempatan pertama untuk menjawabnya. d. Peneliti berjanji akan memberikan hadiah kepada kelompok yang juara. e. Ada satu kelompok yang juara yaitu kelompok A dan mereka mendapat hadiah. Kelompok lainpun diberi hadiah tapi tidak sama dengan kelompok yang juara. f. Kegiatan perlombaan ini sangat antusias bagi siswa karena setiap siswa mau bersaing. 4. Penghargaan kelompok (team recognition) Pemberian penghargaan (rewards) berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok dari permainan. Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS.
F. Instrumen Penelitian 1.
Instrumen Untuk Memperoleh Data Dalam penelitian yang saya lakukan ini,
instrumen yang digunakan
untuk memperoleh data dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pretest dan posttest.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
Pada umumnya pelaksanaan proses pembelajaran dimulai dengan pretest. a.
Pretest Pretest adalah test awal yang diberikan kepada siswa sebelum siswa memulai suatu pelajaran dan dengan metode yang telah disiapkan. Bentuknya adalah soal-soal dari materi yang akan dipelajari. Pretest ini memiliki banyak kegunaan dalam menjajangi proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Oleh karena itu pretes memegang peranan yang cukup penting dalam proses pembelajaran. Fungsi pretest ini antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut: 1) Untuk menyiapkan peserta didik dalam proses belajar, karena dengan pretes maka pikiran mereka akan terfokus pada soal-soal yang harus mereka jawab/kerjakan. 2) Untuk mengetahui kemampuan awal yang telah dimiliki peserta didik mengenai bahan ajaran yang akan dijadikan topik dalam proses pembelajaran. 3) Untuk mengetahui darimana seharusnya proses pembelajaran dimulai, tujuan-tujuan mana yang telah dikuasai peserta didik, dan tujuan-tujuan mana yang perlu mendapat penekanan dan perhatian khusus.
b.
Posttest Posttes adalah test akhir yang diberikan kepada siswa setelah siswa belajar dan diskusi tentang materi yang diberikan oleh peneliti kepada siswa di kelas. Bentuknya masih sama seperti dengan pretest yaitu soal-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
soal dari materi yang sama dengan materi pretest. Fungsi dari posttes ini adalah: 1) Untuk mengetahui tingkat kemajuan peserta didik sehubungan dengan proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan hasil pretes siswa sebelum diajarkan dengan metode yang disiapkan dengan hasil posttes yaitu setelah siswa belajar dengan metode yang disiapkan sebelumnya. Kisi–kisi rancangan soal–soal pretest dan posttest berdasarkan indikator hasil belajar dari kompetensi yang akan dicapai: Tabel 3. 1 Indikator soal pretest NO 1
Kompetensi Dasar
Indikator
Nomor Soal
Mendeskripsikan
Mendefinisikan besaran pokok
1
besaran pokok dan
dan besaran turunan
besaran turunan
Menggunakan Satuan
beserta satuannya
Internasional dalam
6
pengukuran Mengkonversi satuan massa,
5
panjang dan waktu secara sederhana Memberikan contoh besaran pokok dan turunan dalam kehidupan sehari- hari
2, 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
2
Melakukan
Menyebutkan alat–alat yang
pengukuran dasar
digunakan dalam kehidupan
secara teliti dengan
sehari–hari
menggunakan alat
Membaca dengan baik dalam
ukur yang sesuai dan
pengukuran
3, 7, 8
9, 10
sering digunakan dalam kehidupan sehari–hari.
Tabel 3.2 Indikator soal posttest NO 1
Kompetensi Dasar
Indikator
Nomor Soal
Mendeskripsikan
Mendefinisikan pengertian
besaran pokok dan
besaran dan satuan
1
besaran turunan
Mendefinisikan besaran pokok
2
beserta satuannya
dan besaran turunan Menggunakan Satuan Internasional dalam pengukuran Mengkonversi satuan massa,
7
panjang dan waktu secara sederhana Memberikan contoh besaran
3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
pokok dan turunan dalam kehidupan sehari-hari 2
Melakukan
Menyebutkan alat–alat
4
pengukuran dasar
pengukuran yang digunakan
secara teliti dengan
dalam kehidupan sehari–hari
menggunakan alat
Mendefenisikan pengertian
ukur yang sesuai dan
pengukuran?
sering digunakan
Menuliskan satuan–satuan yang
dalam kehidupan
di ketahui
sehari–hari.
Membaca dengan baik dalam
6
9
8, 10
pengukuran
Tabel 3.3 Kriteria pemberian skor pada soal pretest No
Bobot
Kriteria
Skor
Keterangan
10
Semua jawaban benar dan
10
Jawaban terdiri dari
Soal 1
lengkap
2 jawaban
Jawaban kurang lengkap
8
Jawaban hanya setengah
5
dari jawaban yang sebenarnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
Hanya asal mengisi
2
jawaban Tidak ada jawaban sama
0
sekali 2
15
Semua jawaban benar dan
15
lengkap Jawaban tidak lengkap
Jawaban terdiri dari 4 jawaban
10
tetapi mendekati jawaban yang benar Jawaban hanya sebagian
8
Jawaban tidak lengkap
5
Hanya asal mengisi
2
jawaban Tidak ada jawaban sama
0
sekali 3
5
Jawaban lengkap dan
5
benar Jawaban hanya sebagian
Jawaban terdiri dari 4 jawaban
2
dari jawaban yang benar Tidak ada jawaban sama
0
sekali 4
15
Semua jawaban benar dan lengkap
15
Jawaban terdiri dari 5 jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
Jawaban tidak lengkap
10
tetapi mendekati jawaban yang benar Jawaban hanya sebagian
8
Jawaban tidak lengkap
5
Hanya asal mengisi
2
jawaban Tidak ada jawaban sama
0
sekali 5
5
Jawaban lengkap dan
5
benar Jawaban hanya sebagian
Jawaban terdiri dari 4 jawaban
2
dari jawaban yang benar Tidak ada jawaban sama
0
sekali 6
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap
3 jawaban
Jawaban kurang lengkap
8
Jawaban hanya setengah
5
dari jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi jawaban
Jawaban terdiri dari
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
Tidak ada jawaban sama
0
sekali 7
5
Jawaban lengkap dan
5
benar Jawaban hanya sebagian
Jawaban terdiri dari 3 jawaban
2
dari jawaban yang benar Tidak ada jawaban sama
0
sekali 8
15
Semua jawaban benar dan
15
lengkap Jawaban tidak lengkap
Jawaban terdiri dari3 jawaban lengkap
10
tetapi mendekati jawaban yang benar Jawaban hanya sebagian
8
Jawaban tidak lengkap
5
Hanya asal mengisi
2
jawaban Tidak ada jawaban sama
0
sekali 9
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap Jawaban kurang lengkap
Jawaban benar sesuai dengan apa
8
yang ada digambar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
Jawaban hanya setengah
5
dari jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi
2
jawaban Tidak ada jawaban sama
0
sekali 10
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap
Jawaban benar sesuai dengan apa
Jawaban kurang lengkap
8
yang terdapat di
Jawaban hanya setengah
5
gambar
dari jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi
2
jawaban Tidak ada jawaban sama sekali
0
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Tabel 3.4 Kriteria pemberian skor pada soal postest No
Bobot
Kriteria
Skor
Keterangan
10
Jawaban terdiri
Soal 1
10
Semua jawaban benar dan lengkap
dari 2 jawaban
Jawaban kurang lengkap
8
Jawaban hanya setengah dari
5
jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
0
sekali 2
15
Semua jawaban benar dan
15
lengkap Jawaban tidak lengkap tetapi
terdiri dari 4 10
mendekati jawaban yang benar Jawaban hanya sebagian
8
Jawaban tidak lengkap
5
Hanya asal mengisi jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
0
sekali
Jawaban lengkap
jawaban
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
3
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap
Jawaban terdiri dari 2 jawaban lengkap
Jawaban kurang lengkap
8
Jawaban hanya setengah dari
5
jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
0
sekali 4
15
Semua jawaban benar dan
15
lengkap Jawaban tidak lengkap tetapi
Jawaban terdiri dari minimal 4
10
jawaban
mendekati jawaban yang benar
5
5
Jawaban hanya sebagian
8
Jawaban tidak lengkap
5
Hanya asal mengisi jawaban
2
Jawaban lengkap dan benar
5
Jawaban terdiri
Jawaban hanya sebagian dari
2
dari 2 jawaban
jawaban yang benar Tidak ada jawaban sama
0
sekali 6
5
Jawaban lengkap dan benar
5
Jawaban benar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Jawaban hanya sebagian dari
2
jawaban yang benar Tidak ada jawaban sama
sesuai dengan apa yang di tanyakan
0
sekali 7
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap
Jawaban terdiri dari 2 jawaban
Jawaban kurang lengkap
8
Jawaban hanya setengah dari
5
jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
0
sekali 8
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap
Jawaban benar berdasarkan apa
Jawaban kurang lengkap
8
yang ada
Jawaban hanya setengah dari
5
digambar
jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
0
sekali 9
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap Jawaban kurang lengkap
Jawaban terdiri dari 3 jawaban
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Jawaban hanya setengah dari
5
jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
0
sekali 10
10
Semua jawaban benar dan
10
lengkap
Jawaban terdiri dari apa yang
Jawaban kurang lengkap
8
Jawaban hanya setengah dari
5
tertera digambar
jawaban yang sebenarnya Hanya asal mengisi jawaban
2
Tidak ada jawaban sama
0
sekali
2. Instrumen Untuk Melakukan Penelitian Instrumen yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah semua kelengkapan pembelajaran yang digunakan untuk proses penelitian seperti silabus, RPP, buku paket, LKS dan semua kelengkapan lainnya yang menunjang proses pembelajaran dan penelitian di kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
G. Validitas Instrument. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi test pretest dan test posttest. Perancangan instrument soal test mengacu pada validitas isi. Validitas isi berupa soal dan kisi-kisi soal. Soal dan kisi-kisi soal dikonsultasikan kepada dosen pembimbing.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
H. Desain Penelitian Penelitian ini mencakup lima tahap, yaitu penyusunan instrumen, pretest, pelaksanaan pembelajaran, posttest, dan kesimpulan. Penelitian ini akan dilaksanakan dengan rancangan sebagai berikut:
Menyusun Instrumen
Melakukan pretest
Data pretest
Proses pembelajaran
Melakukan posttest
Analisis
Data posttest
Analisis
Pemahaman Awal
Pemahaman Akhir
Kesimpulan Akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
I. Teknik Pengumpulan Data 1. Data Pretest Data pretest adalah data yang didapatkan ketika peneliti melakukan test awal kepada siswa sebelum siswa diberikan perlakuan atau belajar dengan metode yang telah disiapkan. 2. Data Posttest Data posttest adalah data yang didapatkan ketika peneliti melakukan test akhir kepada siswa setelah siswa diberikan perlakuan atau belajar dengan metode yang telah disiapkan.
J. Metode Analisis Data. 1.
Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan dengan cara menganalisis dari setiap jawaban siswa pada soal pretest dan posttest. Jawaban setiap siswa diberikan skor tidak dalam bentuk nilai atau angka, namun di sini setiap jawaban siswa dibagi dalam tingkatan kemampuan siswa menjawabnya. Untuk analisisnya dibagi dalam empat kategori, yaitu tidak paham, kurang paham, paham, sangat paham dan tidak paham, Jika siswa tidak bisa sama sekali menjawab soal yang diberikan, sampai pada tingkat sangat paham berarti siswa tersebut sudah sangat bisa menjawab soal yang diberikan dengan baik dan benar. Untuk mengkategorikan anak kedalam tingkat pemahaman mereka, harus dilihat dari jumlah skor dari rentang berapa sampai rentang berapa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
Dalam rentang skor ini peneliti menggunakan standar yang sering digunakan di sekolah-sekolah maupun disetiap kampus. Untuk kreteria tidak paham skor total nilainya adalah dari 0-25, untuk kriteria kurang paham skor nilainya adalah 26-50, untuk kreteria paham skor total nilainya adalah 51-75, sedangkan untuk kreteria sangat paham peneliti memberikan batas nilai dari 76-100. Tabel 3. 5. Kualifikasi pemahaman siswa untuk setiap konsep. Pretes Tidak
Kurang
Posttest Sangat
Tidak
Kurang
Paham
2.
paham
paham
...%
...%
...%
Sangat Paham
paham
paham
paham
...%
...%
...%
paham ...%
...%
Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hasil jawaban setiap siswa dengan menggunakan perhitungan rumus. Untuk analisis kuantitatif, peneliti menggunakan uji t, yaitu test-t untuk kelompok dependen. T-tes ini digunakan untuk dua kelompok yang dependent, atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretest dan posttest. Suparno, Paul (2012:87), persamaan statitika uji T adalah:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
Keterangan : X1 = Skor pre test X2 = skor post test D = pebedaan skor setiap subjek N = jumlah pasangan skor Df = N-1 Tcritical dicari atau di peroleh dari tabel dengan level significan
= 0,05, jika
Tcritical maka signifikan
berarti terjadi perubahan pemahaman konsep yang dipelajari.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
BAB IV DATA DAN ANALISIS
A. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajaran Penelitian ini dilakukan di lakukan di SMP Negeri 1 Golewa pada tanggal 23 juli sampai pada tanggal 15 Agustus 2012. Dengan subyek penelitiannya adalah siswa kelas VII A dengan jumlah siswanya adalah 36 orang. Pada pertemuan pertama pada tanggal 25 juli adalah perkenalan awal dengan siswa yang bertujuan agar siswa mengenal peneliti sehingga antara siswa dan peneliti dapat menjalin hubungan yang akrab dan peneliti dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kelas dan lingkungan sekolah. Kemudian peneliti menyampaikan maksud dan tujuan diadakannya penelitian di SMP Negeri 1 Golewa. Pada pertemuan kedua pada tanggal 26 juli peneliti memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari yaitu: besaran, satuan dan pengukuran. Pada pertemuan awal langsung diadakan tes awal atau pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman awal siswa mengenai besaran, satuan dan pengukuran. Soal yang diberikan ke siswa sebanyak 10 butir soal yang berbentuk uraian dan waktu yang digunakan selama 60 menit. Pada pertemuan ketiga yang dilaksanakan pada tanggal 1 agustus 2012 menjelaskan materi besaran dan satuan. Setelah selasai menjelaskan materi besaran dan satuan siswa mengerjakan latihan yang ada pada buku paket. Pada pertemuan keempat pada tanggal 2 Agustus peneliti menjelaskan materi pengukuran. Karena pada materi pengukuran, peneliti menjelaskan cara
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
mengukur dan membaca skala dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong di laboratorium. Setelah peneliti menjelaskan, siswa bergantian mengukur dan membaca dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Pada pertemuan kelima pada tanggal 8 Agustus siswa diberi kesempatan belajar kelompok untuk mengulangi materi yang sudah diajarkan peneliti. Dan diberi kesempatan untuk bertanya bila ada yang belum dimengerti. Belajar dengan berbagai sumber buku yang disediakan di perpustakaan. Pada pertemuan keenam pada tanggal 9 Agustus peneliti membagi siswa dalam 6 kelompok. Kemudian peneliti menjelaskan kegiatan yang akan di lakukan yaitu menggunakan metode TGT dengan cara mengadakan lomba cerdas cermat dimana kelompok yang menang akan diberikan hadiah. Soal yang diberikan sebanyak 35 butir soal yang berbentuk pilihan ganda. Pada pertemuan ketujuh pada tanggal 15 Agustus, kegiatan yang dilakukan adalah mengadakan post test atau tes akhir. Peneliti memberikan soal kepada siswa sebanyak 10 butir soal. Waktu yang digunakan sama dengan waktu yang digunakan pada saat pretest yaitu 60 menit.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
B. Data Berdasarkan hasil penelitian, peneliti mendapatkan data–data yang terdiri dari data hasil pretest dan data hasil posttest dan peningkatan hasil. 1. Data hasil pretest Tabel 4.1 Data pretest No Kode
Skor tiap soal
Jumlah
No. Soal
skor
siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
001
5
5
5
-
-
-
-
-
2
-
17
2
002
5
-
5
-
2
-
-
-
2
-
14
3
003
2
5
5
-
5
-
2
-
-
2
21
4
004
5
5
5
2
5
2
2
2
-
2
30
5
005
8
2
5
5
2
5
2
2
2
-
33
6
006
5
2
5
2
2
2
2
2
-
2
27
7
007
2
2
5
2
5
2
2
-
2
-
22
8
008
8
2
2
2
5
2
2
2
2
-
27
9
009
8
8
5
2
2
2
2
2
-
2
33
10
010
8
10
5
10
5
8
5
2
-
-
56
11
011
5
2
2
2
2
2
2
2
2
-
21
12
012
5
5
5
2
2
-
2
2
-
2
25
13
013
8
10
5
2
5
8
2
2
2
-
44
14
014
5
10
5
-
5
10
5
2
2
-
47
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
15
015
8
10
5
2
5
2
2
2
2
-
38
16
016
8
2
2
2
5
2
2
2
2
-
27
17
017
2
2
5
2
5
2
2
2
-
2
24
18
018
5
8
5
2
5
2
2
2
2
-
33
19
019
5
5
5
2
5
2
2
2
2
2
32
20
020
8
10
5
2
5
2
2
2
-
2
38
21
021
5
8
5
8
5
10
2
2
-
2
47
22
022
2
2
5
-
5
-
2
2
2
2
22
23
023
8
5
5
-
5
2
2
2
-
2
31
24
024
8
-
2
2
5
-
2
2
-
2
25
25
025
-
10
-
-
2
-
-
-
2
-
14
26
026
2
2
5
2
5
2
2
2
-
2
24
27
027
5
2
5
2
5
2
2
2
-
-
25
28
028
2
2
5
2
5
2
2
2
-
2
24
29
029
2
2
5
2
5
2
2
2
-
-
22
30
030
10 10
5
2
5
10
5
-
2
-
54
31
031
10 10
5
2
5
10
2
2
-
-
46
32
032
10
2
2
10
5
2
2
2
2
-
37
33
033
10 10
5
2
5
10
5
2
2
-
56
34
034
10 10
5
2
5
10
5
2
-
2
56
35
035
10 10
5
5
5
2
2
2
-
2
43
36
036
2
2
2
5
2
2
2
2
-
21
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
2. Data hasil posttest Tabel 4.2 Data posttest No Kode
Skor tiap soal
Jumlah
No. soal
skor
siswa 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
1
001
8
10 10 15
5
2
10 10
2
2
74
2
002
10 15 10 10
5
5
2
2
5
2
66
3
003
8
10 10 10
5
5
5
2
5
10
70
4
004
10 15 10 10
5
5
8
5
5
2
75
5
005
10 10 10 15
2
5
8
5
5
-
70
6
006
8
10
8
10
5
5
8
5
10
2
71
7
007
5
5
10
5
5
5
5
10 10
2
65
8
008
10
5
10 15
5
2
8
2
2
10
71
9
009
10
5
10
5
2
5
2
10
8
2
73
10
010
8
15 10 15
5
5
8
2
-
2
68
11
011
10
5
8
15
2
5
10
2
5
2
64
12
012
8
5
10 15
5
5
2
10
5
2
85
13
013
10
5
10 10
5
2
10
2
2
10
75
14
014
10
5
10 10
5
5
8
2
2
10
77
15
015
10 15 10 10
5
5
2
10
2
2
76
16
016
8
5
5
8
10
2
2
70
15
8
5
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
17
017
8
10 10
5
5
5
10
2
8
2
73
18
018
8
5
10 10
5
5
2
10 10
2
68
19
019
10
5
10 15
5
5
8
2
5
2
77
20
020
10 15 10 10
2
2
10
2
-
2
64
21
021
10
10 10
5
5
2
10
2
10
80
22
022
10 10 10 10
5
5
2
10
2
2
84
23
023
10
10 10
5
5
10
2
10
2
74
24
024
10 10
2
10
5
5
2
10 10
2
76
25
025
5
10
2
10
5
2
10
2
2
10
63
26
026
10
5
8
10
5
5
2
8
10
2
70
27
027
10
5
10 10
5
2
10 10
2
2
70
28
028
8
5
10
2
5
5
8
10
2
10
72
29
029
8
5
10
2
5
5
10
2
2
2
53
30
030
10 15 10
2
5
5
10 10
8
10
88
31
031
10 15 10
2
5
5
2
2
8
2
66
32
032
8
2
10
5
2
8
10 10
2
72
33
033
10 15 10
2
5
5
10 10 10
10
92
34
034
10 15 10
2
5
5
10
2
-
2
68
35
035
10 15 10
5
5
2
10 10
2
2
71
36
036
5
2
5
5
2
5
2
48
5
5
15
10 10
2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
3. Peningkatan Hasil test Tabel 4.3 Peningkatan hasil test No
Kode Siswa
Pre test
Post test
Peningkatan
1
001
17
74
57
2
002
14
66
52
3
003
21
70
49
4
004
30
75
45
5
005
33
70
37
6
006
27
71
44
7
007
22
65
43
8
008
27
71
44
9
009
33
73
40
10
010
56
68
12
11
011
21
64
43
12
012
25
85
60
13
013
44
75
31
14
014
47
77
30
15
015
38
76
38
16
016
27
70
43
17
017
24
73
49
18
018
33
68
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
19
019
32
77
45
20
020
38
64
26
21
021
47
80
33
22
022
22
84
62
23
023
31
74
43
24
024
25
76
51
25
025
14
63
49
26
026
24
70
46
27
027
25
70
45
28
028
24
72
48
29
029
22
53
31
30
030
54
88
34
31
031
46
66
20
32
032
37
72
35
33
033
56
92
36
34
034
56
68
12
35
035
43
71
28
36
036
21
48
27
Untuk menghitung peningkatan hasil test digunakan rumus Peningkatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
C. Analisis 1. Analisis secara kualitatif a. Pemahaman awal siswa mengenai konsep besaran, satuan dan pengukuran Tabel 4. 5 Kualifikasi dan prosentase pemahaman awal siswa Interval Skor
Kualifikasi
Frekuensi
Presentase (%)
76 – 100
Sangat Paham
0
0
51 – 75
Paham
4
11 ,11
26 – 50
Kurang Paham
18
50
0 – 25
Tidak paham
14
38,87
(% Skor)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
76
Variasi jawaban untuk data pre test Tabel 4. 6 Variasi jawaban pretest Nomor soal 1
Soal
Jawaban
Variasi jawaban siswa
Apa yang dimaksud dengan
Besaran pokok adalah:
Besaran pokok
besaran pokok
besaran –besaran yang
adalah besaran yang
dan besaran turunan
tidak dapat di turunkan
tidak dapat di
lagi menjadi besaran-
turunkan lagi
besaran yang lainnya
menjadi besaran
Besaran turunan adalah :
yang lainnya
besaran –besaran yang
Besaran turunan
dapat diturunkan menjadi
adalah besaran -
besaran –besaran yang lain
besaran yang
6
Jumlah
Jumlah
siswa
siswa
(orang)
(%)
16,67
Kualifikasi pemahaman
Lengkap
diturunkan dari satu atau lebih besaran 76
pokok
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Besaran pokok
11
77
30,55
Kurang lengkap
adalah besaran yang tidak dapat di turunkan lagi menjadi besaran yang lainnya. Besaran turunan adalah besaran yang sudah di turunkan
Kurang
Besaran pokok adalah besaran yang
11
30,55
lengkap
tidak dapat di turunkan lagi menjadi besaran yang lainnya
77
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
Besaran pokok adalah besaran yang
2
22,22
Tidak paham
lebih pokok Besaran turunan adalah besaran yang sudah di turunkan. 2
Sebutkan besaran pokok
Panjang (m)
Tidak menjawab sama
beserta satuannya
Massa (kg)
sekali
yang anda ketahui? (minimal
Waktu (s)
Meter (m)
4)
Suhu (K)
11
30,55
Tidak paham
3
8,33
Kurang Lengkap
Kilogram (kg)
6
16,67
Kurang Lengkap
Detik (s)
Kelvin (K) 3
Mistar
Mistar, meteran,
sering kita gunakan untuk
Kegunaannya : Mengukur
mikrometer, jangka
mengukur panjang?
panjang misalnya panjang
sorong
14
41,67
2
2,78
29
80,55
Lengkap
Lengkap
78
Sebutkan alat – alat yang
Kurang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
( minimal 4)
meja, panjang buku,
Mistar
6
79
16,67
panjang pensil
Kurang Lengkap
Jangka sorong
Tidak menjawab
Kegunaanya : Mengukur
sama sekali
1
2,78
2
5,5
Lengkap
1
2,78
Kurang
diameter dalam dan diameter luar misalnya diameter cincin Mikrometer meter Kegunaannya : Mengukur diameter luar dan ketebalan yang sangat tipis misalnya tebal uang logam atau kertas 4
Sebutkan contoh besaran
Luas, volume, kecepatan,
turunan yang anda ketahui
gaya, tegangan
dalam kehidupan sehari –
permukaan, luas, energy
Gaya, Tekanan, Usaha
hari? (5) Gaya, kilogram, suhu, usaha
lengkap 79
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Suhu, panjang,
2
80
5,5
paham
besaran Panjang, meter Tidak menjawab
Kurang
24
66,67
Tidak Paham
7
19, 44
28
77,78
Paham
7
19,44
Kurang
sama sekali 5
Berapa jumlah menit, detik
Dalam satu :
Dalam satu hari : 60
dan jam dalam satu hari?
60 menit
menit, 3600 detik
3600 detik
dan 24 jam
24 jam
60 menit, 24 jam
Lengkap Tidak menjawab
1
2,78
6
16,67
Lengkap
2
5,55
Kurang
sama sekali 6
Tulislah satuan dari massa,
Satuan dari massa (kg)
Masa (kilogram),
panjang dan waktu yang
Satuan dari panjang (m)
panjang (meter),
sering digunakan dalam
Satuan dari waktu
waktu (detik)
keseharian kita?
(sekon)
Massa (berat), panjang (meter),
80
waktu (menit)
Lengkap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
81
Kurang Panjang (meter), waktu (detik)
Panjang, masa dan waktu (detik)
1
2,78
Lengkap
21
58,33
Kurang Lengkap
Tidak menjawab
7
sama sekali
6
16,67
5
13,87
Lengkap
28
77,78
Tidak
Sebutkan alat–alat untuk
Alat–alat untuk mengukur
Panjang (mistar )
mengukur panjang, massa,
panjang adalah Mistar ,
Masa (dacing
dan waktu yang sudah anda
meteran
timbangan)
ketahui?
Alat untuk mengukur
Waktu (jam dinding)
massa adalah dacing atau timbangan Alat untuk mengukur waktu adalah: jam dinding, jam tangan, stopwatch
Panjang (tali) Masa Waktu (lonceng
Paham
tangan)
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tidak menjawab
82
3
8,33
30
83,33
sama sekali
8
1.
2.
Sebutkanlah alat-alat ukur
Mistar memiliki ketelitian
Meteran
yang kamu ketahui dan
1 mm atau 0,1 cm
Mistar (0,1 senti
carilah kegunaan serta
Jangka sorong merupakan
meter)
batas ketelitiaan
alat ukur panjang yang
pengukuran
mempunyai batas ukur
( jika ada ).
sampai 10 cm dengan
Kurang Lengkap
ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm
6
Mikrometer sekrup
Tidak menjawab sama
memiliki ketelitian 0,01
sekali
16,67
Tidak paham
mm atau 0,001 cm.
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
3.
Gambat berikut
8,62 mm
5 mm
19
83
52,78
menampilkan hasil
Kurang Lengkap
pengukuran mikrometer
Tidak menjawab
terhadap sebuah diameter
sama sekali
17
47,22
9
25
bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah:
10 4.
Sebuah balok diukur
3,19 cm
4cm
ketebalannya dengan
Tidak paham
jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil
7
19,44
Tidak paham
83
pengukuran tampak pada
6 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
gambar. Besarnya hasil
Tidak menjawab
pengukuran adalah :
sama sekali
20
84
55,55
Untuk menghitung jumlah siswa (%) : 100 %
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Berikut adalah jawaban pre test yang mengacu pada variasi jawaban siswa: 1.
Apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan? Untuk jawaban nomor satu siswa menjawab dengan jawaban yang bervariasi. Ada yang menjawab besaran pokok adalah besaran yang tidak dapat diturunkan lagi menjadi besaran yang lainnya, Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa yang menjawab benar. Dari 16,67% sudah memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan. Ada 30,55 % dari 36 siswa yang menjawab besaran pokok adalah besaran yang tidak dapat di turunkan lagi menjadi besaran yang lainnya , besaran turunan adalah besaran yang sudah diturunkan. Kemungkinan dari 30,55 % tersebut belum sepenuhnya memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 30,55 % dari 36 orang yang menjawab besaran pokok adalah besaran yang tidak dapat diturunkan lagi menjadi besaran yang lainnya. Kemungkin siswa belum secara jauh mendalami pengertian besaran pokok dan besaran satuan. Ada 22,22 % yang menjawab besaran pokok adalah besaran yang lebih pokok , besaran turunan adalah besaran yang sudah di turunkan. Sebanyak 22,22 % dari 36 siswa tersebut belum memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa untuk soal nomor 1 siswa belum sepenuhnya memahami pengertian besaran pokok dan besaran satuan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
2. Sebutkan besaran–besaran pokok beserta satuan yang anda ketahui? ( Minimal 4 ) . Untuk jawaban nomor dua siswa menjawab dengan jawaban yang bervariasi. Sebanyak 30,55 % dari 36 siswa
menjawab panjang (m),
Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K). Sebanyak 30,55 % dari 36 siswa tersebut sudah mengerti mengenai besaran–besaran pokok
beserta
satuannya dan sudah menyebutnya secara lengkap. Sebanyak 8,33 % menjawab panjang, Waktu , Suhu, Massa. Sebanyak 8,33 % siswa tersebut sudah mengetahui contoh besaran pokok tetapi belum mengetahui satuan dari besaran pokok tersebut. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab panjang (m), waktu (s). Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa tersebut menyebut sebagian dari apa yang ditulis disoalnya sehingga dinyatakan siswa–siswa tersebut belum menjawab secara lengkap. Sebanyak 41,67 % dari 36 siswa menjawab panjang dan massa. Untuk jawaban siswa sebanyak 41,67 tidak menjawab secara lengkap sesuai apa yang tertera disoal. Sebanyak 2, 78 % dari 36 siswa tidak menjawab sama sekali. 3. Sebutkan alat–alat yang sering kita gunakan untuk mengukur panjang? ( minimal 4) Untuk soal nomor 3 sebanyak 80,55 % dari 36 siswa menjawab mistar, meteran, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Untuk soal nomor 3 ini mungkin bagi siswa mudah sehingga sebagian besar siswa sudah menjawab secara benar. Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab mistar. Untuk 16,67 % menjawab benar tapi kurang lengkap sesuai dengan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
apa yang ditanyakan. Mungkin siswa hanya mengetahui bahwa alat yang digunakan untuk mengukur panjang adalah mistar. Sebanyak 2,78 % tidak menjawab sama sekali. 4. Sebutkan besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan sehari – hari? (minimal 5) Untuk soal nomor 4 sebanyak 5,5 % dari 36 siswa menjawab gaya, tekanan, usaha. Untuk 5,5 % siswa tersebut sudah mengetahui contohcontoh besaran turunan. Mungkin sebelum masuk kelas merka sudah membacanya terlebih dahulu atau mungkin juga mereka sudah mengetahuinya sejak awal. Sebanyak 2,78 % menjawab gaya, kilogram, suhu, usaha. Untuk 2,78 % siswa tersebut belum bisa membedakan antara contoh besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 5,5 % menjawab suhu, panjang dan besaran. Sebanyak 5,5 % siswa tersebut juga belum bisa membedakan mana yang besaran pokok dan mana yang besaran turunan. Sebanyak 66,67 % menjawab panjang, meter. Sebanyak 66,67 % siswa membedakan mana satauan dan mana besaran. Sebanyak 19,44 % tidak menjawab sama sekali. 5.
Berapa jumlah menit, detik dan jam dalam satu hari? Untuk soal jawaban nomor 5 sebanyak 77,78 % dari 36 siswa menjawab dalam satu hari 60 menit, 3600 detik dan 24 jam. Untuk soal nomor 5 ini, tingkat kesulitan soal sangatlah mudah sehingga sebagian besar siswa dapat menjawab secara benar. Sebanyak 19,44 % menjawab selama 60 menit, 24 jam. Siswa kurang teliti dalam membaca soal karena siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
hanya menjawab sebagian saja walaupun soalnya sangatlah mudah. Sebanyak 2,78 % siswa tidak menjawab sama sekali. 6. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan dalam keseharian kita? Untuk soal nomor 6 sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab massa (kilogram), panjang (meter), waktu (detik). Sebanyak 16,67 % siswa menjawab dengan lengkap dan siswa sudah mengetahui satauan dari massa, panjang dan waktu . Sebanyak 5,55 % menjawab massa (berat), panjang (meter), waktu (menit). Siswa kurang memahami satauan dari panjang, massa dan waktu. Sebanyak 2,78 % menjawab panjang (meter), waktu (detik). Jawaban yang ditulis siswa sudah benar tetapi belum lengkap sesuai dengan apa yang tertera disoal. Sebanyak 58, 33 menjawab panjang, massa, waktu (detik). Siswa hanya mengetahui satuan dari waktu karena waktu sering dipakai dalam kehidupan sehari–hari. Sebanyak 16,67 % tidak menjawab sama sekali. 7. Sebutkan alat–alat untuk mengukur panjang, massa, dan waktu yang sudah anda ketahui? Sebanyak 13,87 % dari 36 siswa menjawab untuk mengukur panjang digunakan
mistar,
untuk
mengukur
massa
menggunakan
dacing
timbangan, untuk jam digunakan jam dinding. Siswa sudah memahami apa yang ditanyakan dalam soal dan menjawab dengan lengkap sesuai dengan apa yang dalam soal.
Sebanyak 77,78 %
menjawab untuk
mengukur panjang digunakan tali, untuk mengukur waktu digunakan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
lonceng tangan, massa. Siswa menjawab kurang lengkap meskipun ada jawaban yang sudah mereka mengerti dan jawaban benar. Sebanyak 8,33 % tidak menjawab sama sekali. 8. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ). Sebanyak 83,33 % dari 36 siswa menjawab mistar dengan ketelitiannya adalah 0.1 cm, meteran. Untuk soal nomor 8 ini, sebanyak 83,33 % siswa menjawab kurang lengkap. Siswa belum seluruhnya mengerti alat–alat ukur beserta batas ketelitiannya. Sebanyak 16,67 dari 36 siswa tidak menjawab sama sekali. 9. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah:
Sebanyak 52,78 % dari 36 siswa menjawab 5 mm. Untuk pengukuran dengan
menggunakan
mikrometer
sekrup
siswa
sama
sekali
memahaminya. Pengukuran dengan mikrometer sekrup baru dipelajari saat duduk di sekolah menengah pertama. Cara membaca angka sama sekali belum dimengerti siswa. Sebanyak 47,22 % tidak menjawab sama sekali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :
Sebanyak 25 % dari 36 siswa menjawab 4 cm. Sebanyak 19,44 % menjawab 6 cm. Sebanyak 55,55 % tidak menjawab sama sekali. Untuk pengukuran dengan jangka sorong siswa belum bisa membaca angka yang ada dalam jngka sorong tersebut. Siswa belum memahami sama sekali.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
b. Pemahaman akhir siswa untuk data post test Tabel.4.7 Kualifikasi dan prosentase hasil akhir siswa Interval Skor
Kualifikasi
Frekuensi
Presentase (%)
76 – 100
Sangat Paham
9
25
51 – 75
Paham
26
72,22
26 – 50
Kurang Paham
1
2,76
0 – 25
Tidak paham
0
0
(% Skor)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
Tabel 4. 8. Variasi jawaban siswa untuk soal post test Jumlah
Jumlah
siswa
siswa
(orang)
(%)
22
61,11
Nomor
Kualifikasi Soal
Jawaban
Jawaban siswa
soal
1
pemahaman
a. Apa yang di maksud dengan besaran ? b. Apa yang di maksud dengan satuan?
Besaran adalah segala
a. Besaran adalah
sesuatu yang dapat
sesuatu yang
diukur atau dihitung,
dapat diukur dan
dinyatakan dengan
dapat dinyatakan
angka dan mempunyai
dengan angka-
satuan.
angka
Satuan didefinisikan
Paham
b. Satuan adalah
sebagai pembanding
sesuatu yang
dalam suatu
dijadikan sebagai 92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pengukuran besaran.
93
pembanding dalam pengukuran. a. Besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan
11
30,55
Kurang paham
dapat dinyatakan dengan angkaangka b. Satuan adalah sesuatu yang dijadikan sebagai pembanding
93
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
a. Besaran adalah
94
3
8,33
Tidak paham
12
33,33
Kurang
sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angkaangka ** b. Satuan adalah meter, kilogram,
2
Sebutkanlah alat-alat ukur yang
Mistar
Mistar atau
kamu ketahui dan carilah
Kegunaannya :
penggaris
kegunaan serta batas ketelitiaan
Mengukur panjang
(ketelitiannya 0,1 cm
pengukuran ( jika ada ). (minimal
misalnya panjang
atau 1 mm)
4)
meja, panjang buku,
Meteran
paham
94
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
panjang pensil
gulung/meteran
Jangka sorong
kelas (ketelitiannya
Kegunaanya :
1 cm)
Mengukur diameter
Jangka sorong
dalam dan diameter
(ketelitiannya 0,1
luar misalnya
mm)
diameter cincin
Mikrometer sekrup
Mikrometer meter
(ketelitiannya 0,01
Kegunaannya :
mm)
95
Mengukur diameter luar dan ketebalan yang sangat tipis misalnya tebal uang logam atau kertas 95
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Mistar atau
9
96
25
penggaris
Kurang paham
(ketelitiannya 0,1 cm atau 1 mm) Jangka sorong (ketelitiannya 0,1 mm) Mikrometer sekrup ( ketelitiannya 0,01 mm) Jangka sorong (
15
41,67
Paham
ketelitiannya 0,1 mm) Mikrometer sekrup 96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
97
( ketelitiannya 0,01 mm) 3
Ada 2 macam besaran yaitu
Besaran Pokok adalah
Besaran pokok
besaran pokok dan besaran
besaran yang
adalah besaran yang
2
turunan. Jelaskan apa yang di
ditentukan lebih dulu
tidak dapat di
9
maksud dengan besaran pokok
berdasarkan kesepatan
turunkan lagi
dan besaran turunan!
para ahli fisika.
menjadi besaran
Besaran Turunan
yang lainnya
adalah besaran yang
Besaran turunan
diturunkan dari
adalah besaran -
besaran pokok.
besaran yang
29
80,55
Sangat paham
diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok 97
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Besaran pokok
98
4
11,11
Tidak paham
1
2,78
Tidak paham
adalah besaran yang tidak dapat di turunkan lagi menjadi besaran yang lainnya Besaran turunan adalah besaranbesaran yang diturunkan Besaran pokok adalah besaran yang tidak dapat di turunkan 98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
99
Besaran turunan adalah besaranbesaran yang diturunkan Besaran pokok
1
2,78
Tidak paham
1
2,78
Tidak paham
adalah kilogram, meter, sentimeter Besaran turunan adalah besaran turunkan Besaran pokok adalah besaran kilogram, besaran meter 99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
100
Besaran turunan adalah gaya, usaha, daya 4
Sebutkan beberapa besaran
Luas, volume,
Gaya, Tekanan,
turunan yang anda ketahui dalam
kecepatan, gaya,
Usaha, daya
6
16,67
kehidupan kita sehari – hari?
tegangan permukaan,
Panjang, gaya,
17
47,22
luas, energy
usaha, daya Usaha, kilogram,
Tidak paham
Kurang paham
5
13,87
Tidak paham
2
5,55
Tidak paham
4
11,11
Tidak paham
2
5,55
Tidak paham
meter Panjang, Massa, Waktu Panjang, gaya, waktu Panjang, meter,
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
101
waktu, kilogram 5
Sebutkan alat – alat yang dapat
Alat yang digunakan
32
88,89
Sangat
Mistar , Meteran kita gunakan untuk mengukur
untuk mengukur
panjang? (minimal 2)
panjang adalah
Paham 4
11,11
Tidak
Mistar Meteran, mistar 6
lengkap
Apa yang dimaksud dengan
Pengukuran adalah
Pengukuran adalah
pengukuran?
membandingkan
Sesuatu yang dapat
besaran yang diukur
di ukur dan di beri
dengan besaran
satuan
sejenis yang
Pengukuran adalah
ditetapkan sebagai
mengukur panjang
satuan.
meja, mengukur
28
77,78
Sangat Paham
3
8,33
Tidak Paham
3
8,33
Tidak Paham
panjang jalan Pengukuran adalah
101
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
102
ukuran panjang Pengukuran adalah
2
5,56
Tidak Paham
13
36,11
Kurang
mengukur 7
Tulislah satuan dari massa,
Satuan dari massa (kg) Massa satuannya
panjang dan waktu yang sering
Satuan dari panjang kilogram
digunakan dalam keseharian kita? (m) Panjang satuannya Satuan dari (sekon
Paham meter
atau detik) Waktu satuannya detik atau sekon
Panjang satuannya meter
10
27,78
Kurang paham
Waktu satuannya 102
sekon
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
103
Massa satuannya -
Waktu satuannya
5
13,87
Tidak paham
2
5,56
Tidak paham
6
16,67
Tidak paham
menit Panjang satuannya – Massa satuannya Massa : Menimbang beras Panjang : Mengukur panjang meja Waktu : waktu selama sehari 24 jam Panjang : p Massa : m 103
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
104
Waktu : w 8
Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer
3,19 mm 3,06 mm
terhadap sebuah diameter bola logam kecil , berapkah nilai yang
16
44,44
Tidak Paham
8
22,22
Tidak Paham
33,33
tidak paham
3 mm
di tunjukkan pada gambar tersebut?
12 3,05 mm
104
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
9
Budi mengukur panjang meja
Yang termasuk
Yang termasuk
dengan pensil, hasilnya adalah
besaran adalah pensil
besaran adalah
panjang tersebut 6 pensil.
Yang mempunyai
pensil
Manakah yang termasuk besaran,
satuan adalah 6 pensil
Yang termasuk
satuan dan nilai?
Yang termasuk nilai
satuan adalah 6
adalah 6
pensil
105
Tidak Paham 8
22,22
4
25
Tidak Paham
8
22,22
Tidak Paham
Yang termasuk nilai adalah 6 Yang termasuk satuan adalah 6 pensil Yang termasuk nilai adalah 6 Yang termasuk nilai
105
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
106
adalah 6 Yang termasuk
6
16,67
Tidak Paham
7
19,44
Tidak Paham
besaran, satuan dan nilai adalah panjang meja dengan 6 pensil Besaran, sataun dan nilai adalah budi mengukur meja Tidak menjawab
3
sama sekali 10
Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka
3,19 cm
3,19 cm
8
22,22
Tidak paham
3,20 cm
11
30,56
Kurang
sorong. Skala yang ditunjukkan 3 cm
16
44,44
Kurang
106
dari hasil pengukuran tampak
paham
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :
107
paham Tidak menjawab
1
sama sekali
Untuk menghitung jumlah siswa (%):
100 % 107
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
Berikut adalah jawaban soal post test yang mengacu pada variasi jawaban siswa : 1. Apa yang di maksud dengan besaran ? Apa yang di maksud dengan satuan? Untuk soal nomor satu besaran adalah sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka-angka. Satuan adalah sesuatu yang dijadikan sebagai pembanding dalam pengukuran. Sebanyak 61,11 % dari 36 siswa menjawab benar dan sudah memahami pengertian besaran dan satuan. Sebanyak 30,55 % menjawab pengertian besaran dan satuan kurang lengkap. Sebanyak 8,33 % dari 36 siswa menjawab pengertian besaran secara lengkap tetapi pengertian satuan kurang lengkap jawabannya. 2. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ). (minimal 4) Sebanyak 33,33 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Jawaban mereka adalah Mistar atau penggaris (ketelitiannya 0,1 cm atau 1 mm), Meteran gulung/meteran kelas (ketelitiannya 1 cm), Jangka sorong (ketelitiannya 0,1 mm), Mikrometer sekrup (ketelitiannya 0,01 mm). Sebanyak 25 %
menjawab hanya 3 contoh alat–alat ukur sehingga
jawaban siswa kurang lengkap. Sebanyak 41,67 % menjawab hanya 2 jenis alat ukur jadi jawaban siswa kurang lengkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109
3. Ada dua macam besaran yaitu besaran pokok dan besaran
turunan.
Jelaskan apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan! Sebanyak 80,55 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap dan jawabannya benar. Ini dikarenakan siswa sudah memahami pengertian besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 11,11 % dari 36 siswa menjawab pengertian besaran pokok dan besaran turunan kurang lengkap sehingga diberi nilai kurang. Sebanyak 2,78 % dari 36 siswa menjawab pengertian besaran pokok dan besaran satuan kurang lengkap. Mungkin pemahaman siswa kurang untuk pengertian besaran pokok dan besaran turunan atau juga siswa tidak pernah mengulang lagi materi yang diberikan guru jadi pemhaman siswa kurang karena hanya mengharapkan guru saja. Sebanyak 2,78 % dari 36 siswa menuliskan pengertian pokok dengan satuan – satuan dari besarn pokok. Siswa belum dapat menbedakan pengertian dan macam – macam besaran pokok. Sebagian siswa menjawab pengertian dari besaran turunan kurang lengkap jawabannya. Sebanyak 2,78 % menulis pengertian besaran pokok berupa beberapa contoh besaran pokok dan pengertian besaran satuan dengan beberapa contoh besaran satuan. Sebanyak 2,78 % belum memahami sepenuhnya mengenai pengertian besaran pokok dan besaran satuan. 4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan kita sehari–hari? Sebanyak 16,67 % dari 36 siswa menjawab dengan benar. Siswa sudah memahami macam–macam besaran turunan. Sebanyak 47,22 % dari 36
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110
siswa menjawab kurang lengkap karena dalam jawaban mereka di tuliskan beberapa contoh besaran pokok. Belum dapat membedakan macammacam besaran pokok dan besaran turunan. Sebanyak 13,87 % menjawab kurang lengkap karena masih menyebutkan contoh besaran pokok. Sebanyak 5,55 % menjawab tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan karena menuliskan contoh untuk besaran pokok. Sebanyak 11,11 % menuliskan contoh besaran pokok, ini disebabkan karena siswa tidak belajar atau juga siswa berpikir antara besaran pokok dan besaran turunan itu sama. Sebanyak 5,55 % menjawab kurang lengkap. Jawaban yang dituliskan merupakan contoh besaran pokok dan satuan dari besaran pokok. 5. Sebutkan alat–alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang? (minimal 2) Sebanyak 88,89 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Siswa sudah mengetahui contoh alat yang digunakan untuk mengukur panjang. Sebanyak 11,11 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap. 6. Apa yang di maksud dengan pengukuran? Sebanyak 77,88 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Siswa sudah memahami pengertian pengukuran. Sebanyak 8,33 % menjawab tidak sesuai dengan apa yang ditanyakan tetapi menyebutkan contoh– contoh pengukuran.
Siswa belum memahami contohnya tetapi mengetahui
contohnya. Sebanyak 8,33 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 111
Sebanyak 5,56 % dari 36 siswa menjawab kurang lengkap, siswa tidak belajar jadi tidak dapat menjawabnya dengan benar. 7. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan dalam keseharian kita? Sebanyak 36,11 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap dan benar. Siswa sudah memahami mengenai satuan dari massa, panjang, dan massa. Sebanyak 27,78 % menjawab kurang. Sebanyak 13,87 % menjawab kurang lengkap. Jawaban yang kurang lengkap ini bisa dikarenakan siswa tidak belajar di rumah. Karena semuanya sudah di berikan guru pada saat pelajaran. 8. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil, berapkah nilai yang di tunjukkan pada gambar tersebut?
Sebanyak 44,44 % dari 36 siswa menjawab dengan lengkap. Sebanyak 22,22 % menjawab salah. Kurang teliti dalam melihat gambar atau juga
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 112
tidak tau membaca skala dalm mikrometer sekrup. Sebanyak 33,33 % menjawab kurang tepat karena kurang teliti dalam melihat gambar. 9. Budi mengukur panjang meja dengan pensil, hasilnya adalah panjang tersebut 6 pensil. Manakah yang termasuk besaran, satuan dan nilai? Sebanyak 22,22 %
menjawab dengan tepat, siswa sudah memahami
mengenai konsep besaran, satuan dan nilai. Sebanyak 25 % menjawab kurang lengkap. Sebanyak 22,22 % menjawab kurang tepat. Sebanyak 16,67 % menjawab kurang tepat. Sebanyak 19,44 % menjawab kurang tepat. Siswa yang menjawab kurang tepat dikarenakan siswa kurang memahami apa yang ditanyakan atau juga siswa tidak bisa membedakan besaran, satuan dan nilai. 10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :
Sebanyak 22,22 % dari 36 siswa menjawab dengan benar. Sebanyak 3,20 dari 36 siswa menjawab kurang lengkap. Sebanyak 44,44 % dari 36 siswa
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 113
menjawab kurang tepat. Ini semua karena siswa tidak dapat membaca dengan baik, tidak pernah membuat latihan di rumah ataupun belum juga dimengerti. Sejauh ini peneliti sudah maksimal menjelaskan dan mempraktekkan kepada siswa. Satu orang siswa tidak menjawab sama sekali. Siswa ini tidak bisa membaca apa yang ada di gambar.
2. Analisis secara kuantitatif Tabel 4. 9. Hasil pre test dan post test No
Kode siswa
Pre test
Post test
D= pre - post
D2
1
001
17
74
-57
3249
2
002
14
66
-52
2704
3
003
21
70
-49
2401
4
004
30
75
-45
2025
5
005
33
70
-37
1369
6
006
27
71
-44
1936
7
007
22
65
-43
1849
8
008
27
71
-44
5041
9
009
33
73
-40
1600
10
010
56
68
-12
144
11
011
21
64
-43
1849
12
012
25
85
-60
3600
13
013
44
75
-31
961
14
014
47
77
-30
900
15
015
38
76
-38
1444
16
016
27
70
-43
1849
17
017
24
73
-49
2401
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 114
18
018
33
68
-35
1225
19
019
32
77
-45
2025
20
020
38
64
-26
676
21
021
47
80
-33
1089
22
022
22
84
-62
3844
23
023
31
74
-43
1849
24
024
25
76
-51
2601
25
025
14
63
-49
2401
26
026
24
70
-46
2116
27
027
25
70
-45
2025
28
028
24
72
-48
2304
29
029
22
53
-31
961
30
030
54
88
-34
1156
31
031
46
66
-20
400
32
032
37
72
-35
1225
33
033
56
92
-36
1296
34
034
56
68
-12
144
35
035
43
71
-28
784
36
036
21
45
-24
576
1156
2576
-1420
64019
Untuk menganalisis peningkatan pemahaman siswa:
=
= 32,11
=
= 71,55
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 115
=
=
=
=
= = = - 15,65
Df = n-1 = 36 -1 =35. Tcrit = 2,042 (menurut tabel korelasi) Berdasarkan hasil perhitungan di atas, di peroleh nilai Treal atau Tobs = -15,65 maka dapat disimpulkan: Karena | Treal >Tcrit | atau |-15,65 | > 2,024 maka Ho di tolak, dan Hi di terima. Jadi nilai pretest dan posttest, berbeda secara signifikan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 116
D. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan penelitian yang dialami peneliti adalah: peneliti tidak memberikan kuisioner atau wawancara dengan siswa sehingga tidak dapat mengungkapkan alasan siswa yang tidak mengerti ataupun susah mengikuti kegiatan pembelajaran dan juga kritik dan saran dari siswa mengenai kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 117
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan data dan hasil analisis, pembelajaran fisika pada materi besaran, satuan, dan pengukuran diperoleh kesimpulan: 1. Secara keseluruhan pemahaman siswa sebelum pembelajaran kurang paham. Ini ditunjukkan melalui hasil pretest. Hasil pretest menunjukkan sebanyak 38,87 % siswa tidak paham, 50 % siswa kurang paham, 11,11 % siswa paham. Sebanyak 10 soal yang diberikan peneliti, siswa yang sangat tidak paham adalah pada bagian pengukuran dengan menggunakan mikrometer sekrup dan jangka sorong. Siswa belum bisa membaca skala dalam mikrometer sekrup dan jangka sorong. 2. Secara keselurahan pemahaman siswa setelah melakukan pembelajaran adalah paham. Sebanyak 2,76 % siswa kurang paham, 72,22 % siswa paham, dan sebanyak 25 % siswa sangat paham. Siswa dapat mengerjakan soal yang diberikan peneliti. 3. Pembelajaran dengan metode TGT dapat meningkatkan pemahaman siswa. Yang mana pada awalnya tidak ada satupun siswa yang masuk ke dalam katagori sangat paham, namun setelah proses belajar berlangsung nilai posttest siswa menjadi naik dan masuk kedalam kategori paham dan ada yang masuk dalam kategori sangat paham untuk pemahaman siswa. Dan setelah dianalisis dengan uji T mengalami peningkatan yang signifikan.
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 118
B. Saran 1. Bagi para guru dan calon guru Dalam kegiatan pembelajaran yang paling penting dan harus diperhatikan adalah pemahaman siswa. dari hasil penelitian yang telah dilakukan ini, metode pembelajaran TGT (Team Game Tournament) dapat meningkatan pemahaman siswa dalam pembelajaran pada materi besaran, satuan, dan pengukuran. 2. Bagi siswa Agar semuanya dapat tercapai dapat ditingkatkan maka siswa disarankan untuk terlebih dahulu mempelajari materi sebelum maupun sesudah pembelajaran. 3. Bagi peneliti selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya, metode ini bisa digunakan dalam pembelajaran karena dapat meningkatkan pemahaman siswa dan siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 119
DAFTAR PUSTAKA Hamalik, Oemar. 1990. Psikologi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Sinar Baru Algensindo. Kanginan, Marthen. 2004. Sains Fisika SMP. Jakarta: Erlangga. Kartika Budi, Dkk. 2005. Ilmu Pengetahuan Alam. Jakarta: widya utama Kartika Budi, Fr. 1987.’’Konsep : Pembentukan dan Penanamannya’’, dalam buku Sumbangan pikiran terhadap Pendidikan Matematika dan Fisika. Yogyakarta. Kartika Budi, Fr. Pemahaman Konsep dan Beberapa Salah Konsep Yang Terjadi. Widya Dharma. Vol III. No 1. Edisi Oktober. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Kartika Budi, Fr. Sarkim, T. (ed), 1992. Pendidikan Sains yang Humanistis. (kumpulan karangan) Yogyakarta: Kanisus. Kartika Budi, Fr. 1991. Sikap siswa jurusan A1 dan A2 Sekolah Menengah Atas De Britto dan Santa Maria Terhadap Pendekatan Ketrampilan Proses dan Pendapat Siswa tersebut tentang pengaruh Pendekatan itu terhadap Pendekatan itu pada Sikap Mereka Terhadap Kegiatan Mengajar Fisika (laporan penelitian). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Mundilarto.2002. Implementasi Metode Problem Possing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Kuliah Fisika Dasar di FMIPA Universitas Yogyakarta. Yogyakarta: Widya Dharma Th XVI. Vol 14, no 2, April. Suparno, Paul. 2007. Diktat Kajian dan Pengantar Kurikulum Fisika SMP. Universitas Dharma. Yogyakarta.
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 120
Suparno, Paul. 1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Suparno, Paul. 1996. Konstruktivisme dalam Pendidikan Sains dan Matematika. Widya Dharma edisi oktober. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul S.J. 2010. Diktat Pengantar Statistika. Universitas Sanata Dharma.Yogyakarta. Suparno, Paul. (2007). Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Suparno, Paul.2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Universitas Sanata Dharma. Yogyakarta. Robert Slavin. 1994. Cooperative Learning: Theory, Research and Practise (edisi kedua). Boston: Allynn Bacon. Winkel W.S. 1986. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta : Gramedia https://hafismuaddab.wordpress.com/ (18 februari 2012) Fisika Sebagai Produk, Proses, dan Sikap Ilmiah _ Guru Go Blog.htm< http://www.guru-go-blog.info/> (12 maret 2012) www. model-pembelajaran-kooperatif-tipe.html)
. 12 maret 2012. Wijayanto, Tulus. 2008. Ajarkan fisika dengan kreatifitas. http://www.SMUnet.com/htm, 18 maret 2012. http://id.shvoong.com/tags/pengertian-konsep-pada-pembelajaran-fisika,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 121
( 18 maret 2012). http://ansoryfisika.wordpress.com/ (18 maret 2012) http://saidah-jepara.blogspot.com/ (18 maret 2012) http://alljabbar.wordpress.com/ (25 maret 2012)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 122
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 123
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 124
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
Silabus Sekolah Kelas Semester Mata Pelajaran
: SMP Negeri 1 Golewa : VII (Tujuh) : 1 (Satu) : Ilmu Pengetahuan Alam
Standar Kompetensi : 1. Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajarai benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
1.1Mendes Besaran dan kripsikan besaran Satuan pokok dan besaran turunan beserta satuan nya
Kegiatan pembelajaran Mencari informasi melalui studi literatur tentang pengertian besaran dan satuan Mencari infornmasi melalui studi literatur tentang pengertian besaran pokok dan besaran turunan
Mengidentifikasi besaran beserta satuannya dalam kehidupan sehari-hari
Penilaian Tes Tulis Uraian
Tes Tulis Uraian
Mengelompokkan besaran yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ke dalam besaran pokok dan Unjuk kerja besaran turunan
Alokasi Waktu ( menit ) 6 x 40 menit
Sumber Belajar -Buku IPA Fisika 1 ,Maman Hermana,Piranti Darma Kaloka ,Jakarta, 2007.
Mengukur massa, panjang dan waktu dengan menggunakan satuan internasional. 124
Mencari informasi melalui mendengarkan studi kuliah tentang pengertian sistem satuan internasional kemudian melakukan percobaan pengukuran dengan menggunakan satuan dalam sistem
Indikator
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar
Materi Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Indikator
Penilaian
126
Alokasi Waktu ( menit )
Sumber Belajar
internasional. Mencari informasi untuk menemukan konversi satuan panjang, massa dan waktu. Mencari informasi untuk menemukan cara mengkonversi luas dan volume benda.
1.2.Mendes kripsikan pengertian suhu dan pengukurannya
Suhu dan pengukuran
Mencari informasi tentang pengertian suhu Melakukan percobaan pengukuran suhu dengan menggunakan termometer Mengamati cara kerja termometer zat cair.
Mengukur
Melakukan percobaan
Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu secara sederhana. Tes Tulis Uraian Mengkonversi satuan luas dan satuan volume secara sederhana Mengidentifikasi suhu
Menggunakan thermometer untuk mengukur suhu zat.
Tes Tulis Uraian
6 x 40 menit
-Buku IPA Fisika 1 Maman Hermana,Piranti Darma Kaloka ,Jakarta, 2007. -Termometer
Unjuk kerja 6 x 40
-Buku IPA Fisika 1
Unjuk kerja
Unjuk kerja Membuat thermometer zat cair sederhana. Menggunakan neraca
125
1.3Melaku
Tes Tulis Uraian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kompetensi Dasar kan pengukur an dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan seharihari
Materi Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran
Indikator
pengukuran massa dengan menggunakan neraca
untuk mengukur massa benda.
Melakukan pengukuran diameter pipa bagian dalam dan luar dengan menggunakan jangka sorong. Melakukan pengukuran waktu dengan menggunakan stop watch.
Menggunakan jangka sorong untuk mengukur diameter bagian luar dan dalam sebuah pipa.
Penilaian
Unjuk kerja
127
Alokasi Waktu ( menit ) menit
Sumber Belajar ,Maman Hermana,Piranti Darma Kaloka ,Jakarta, 2007. - Neraca, beban,jangka sorong, stop watch
Unjuk kerja Menggunakan stop watch untuk mengukur waktu.
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 127
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Jenjang Sekolah
: SMP
Mata Pelajaran
: IPA Terpadu
Kelas / Semester
: VIII / I
Alokasi waktu
: 2 X 40‟ ( 1 x pertemuan )
Standar Kompetensi Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
Kompetensi Dasar Mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan beserta satuannya
A. Indikator Pembelajaran Siswa dapat memahami Mendefinisikan besaran pokok dan besaran turunan Siswa dapat Menggunakan Satuan Internasional dalam pengukuran Siswa dapat Mengkonversi satuan massa, panjang dan waktu secara sederhana
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 128
Siswa dapat Memberikan contoh besaran pokok dan turunan dalam kehidupan sehari- hari
B. Materi Pembelajaran Besaran dan satuan Besaran didefinisikan sebagai segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka-angka. Besaran dalam fisika terdiri dari besaran pokok dan besaran turunan.Satuan adalah ukuran pembanding yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Besaran-besaran harus diukur dengan satuan-satuan yang sesuai. Ada dua macam sisitem satuan yang sering digunakan dalam fisika dan ilmu teknik, yaitu system metric dan system inggris. Sistem metric dibagi dalam dua bagian, yaitu system MKS (Meter Kilogram Sekon) dan CGS (Centimeter Gram Sekon). Besaran Pokok dan Besaran turunan 1. Besaran Pokok Besaran pokok adalah besaran-besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu untuk digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuansatuan pada besaran-besaran lain.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 129
Dalam System Internasional (SI) terdapat tujuh buah besaran pokok dan dua buah besaran tambahan, seperti terlihat pada table 1.1 dibawah ini: Nama
Lambang
No
Lambang Satuan
Besaran
besaran
1.
Panjang
l
meter
m
2.
Massa
m
kilogram
kg
3.
Waktu
t
sekon (detik)
s (det)
4.
Arus listrik
i
ampere
A
5.
Suhu
K
kelvin
K
I
candela
cd
mol
mole
mol
6. Intensitas Cahaya 7.
Jumlah zat
satuan
Mengapa hanya ditetapkan tujuh besaran pokok? Alasannya adalah karena sampai saat ini semua besaran turunan sudah dapat dinyatakan dengan tujuh besaran tersebut. 2. Besaran turunan Besaran turunan adalah besaran-besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok, seperti besaran volume berasal dari besaran pokok, yaitu meter kubik, besaran kecepatan berasal dari dua besaran pokok, yaitu panjang dan waktu. Beberapa contoh besaran turunan yang diturunkan dari besaran-besaran pokok dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 130
Nama Besaran No
Lambang Satuan
(Name of unit) 1. Gaya
satuan newton
N
2. Jumlah Panas
joule
J
3. Tekanan
pascal
Pa
4. Usaha
joule
J
5. Daya
watt
W
6. Tegangan Listrik
volt
V
7. Muatan Listrik
coulomb
C
8. Kapasitas listrik
farad
F
9. Hambatan Listrik
ohm
W
10. Fluks Magnetik
weber
Wb
11. Medan Magnet
tesla
T
Konversi satuan Konversi satuan adalah system pengubahan satuan dari satuansatuanDimensi Besaran Dimensi besaran adalah cara penyusunan suatu besaran dari besaranbesaran pokok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 131
Dimensi besaran pokok Lambang No.
Besaran pokok
Lambang satuan dimensi
1.
Panjang
m
[L]
2.
Massa
kg
[M]
3.
Waktu
s
[T]
4.
Arus listrik
A
[I]
5.
Suhu
K
[q]
6.
Intensitas Cahaya
cd
[J]
7.
Jumlah zat
mol
[N]
C. Metode Pembelajaran 1. Pendekatan
: Pembelajaran kontekstual
2. Metode
: TGT (Team Geam Tournaments)
3. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif.
D. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama 1. Kegiatan Pendahuluan a. Motivasi Apakah semua gejala alam termasuk ke dalam besaran? Apakah manfaat satuan dalam pengukuran yang kita lakukan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 132
b. Prasyarat pengetahuan Apakah yang dimaksud dengan besaran dan satuan? Apakah Satuan Internasional? 2. Kegiatan Inti Menjelaskan pengertian besaran dan satuan Menggunakan
beragam
pendekatan
pembelajaran,
media
pembelajaran, dan sumber belajar lain; Memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; Melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan Memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis; Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. Secara kelompok, peserta didik mendiskusikan pengertian besaran dan klasifikasinya, kemudian membuat kesimpulan sementara dan anggota masing-masing kelompok meng-komunikasikannya. Guru menanggapi jawaban peserta didik dan memberikan informasi yang sebenarnya. Setiap kelompok diberi tugas untuk mengukur panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 133
Peserta didik secara berkelompok melakukan pengukuran panjang dan lebar meja guru dengan jengkalnya masing-masing dan mistar plastik. memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut; memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran kooperatif
3. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: Dalam kegiatan penutup, guru: bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program
pengayaan,
layanan
konseling
dan/atau
memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
E. Sumber Pembelajaran a. Buku IPA Terpadu b. Lingkungan sekitar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 134
F. Penilaian. Teknik
Bentuk
Penilaian
Instrumen
Tes tertulis
Tes uraian
Indikator Pencapaian Kompetensi
a. Siswa dapat mendefinisikan besaran pokok dan besaran turunan b. Siswa dapat menggunakan Satuan Internasional dalam pengukuran c. Siswa dapat mengkonversi satuan massa, panjang dan waktu secara sederhana d.
Siswa dapat memberikan contoh besaran pokok dan turunan dalam kehidupan sehari- hari
Mengetahui, Kepala SMP Negeri 1 Golewa
(__________________________) NIP/NIK :
…..,…………………… 20 ……. Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
(_______________________) NIP/NIK :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 135
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah Kelas / Semester Mata Pelajaran Alokasi waktu :
: ............................. : VII (tujuh)/Semester 1 : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) 2 X 40’
Standar Kompetensi
:
1.
Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan.
Kompetensi Dasar
:
1.3 Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan Pembelajaran
:
Peserta didik dapat: 1. Mengetahui cara menentukan besaran panjang suatu benda dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. 2. Mengetahui cara menentukan besaran waktu dengan menggunakan stopwatch. 3. Mengetahui alat-alat laboratorium yang lain beserta fungsinya.
Materi Pembelajaran : Pengukuran Pengukuran Peranan pengukuran dalam kehidupan sehari-hari sangat penting. Seorang tukang jahit pakaian mengukur panjang kain untuk dipotong sesuai dengan pola pakaian yang akan dibuat dengan menggunakan meteran pita. Penjual daging menimbang massa daging sesuai kebutuhan pembelinya dengan menggunakan timbangan duduk. Seorang petani tradisional mungkin melakukan pengukuran panjang dan lebar sawahnya menggunakan satuan bata, dan tentunya alat ukur yang digunakan adalah sebuah batu bata. Tetapi seorang sarjana mengukur lebar jalan menggunakan alat meteran kelos untuk mendapatkan satuan meter. 1. Pengukuran Besaran Panjang Alat ukur yang digunakan untuk mengukur panjang benda haruslah sesuai dengan ukuran benda. Sebagai contoh, untuk mengukur lebar buku kita gunakan pengaris, sedangkan untuk mengukur lebar jalan raya lebih mudah menggunakan meteran kelos.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 136
1) Pengukuran Panjang dengan Mistar Mistar atau biasa dikenal sebagai penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan oleh siswa. Mistar mempunyai daya ukur yang bermacam-macam, mulai dari 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm dan 100 cm. Mistar mempunyai skala terkecil 0,1 cm atau 1 mm. Ketelitian dari mistar adalah 0,5 mm Gambar 2. 1. Cara mengukur benda menggunakan mistar
Letakkan ujung benda yang akan diukur tepat di garis angka nol, kemudian baca skala pada mistar. Pada mistar tersebut ditunjukkan bahwa panjang benda adalah 2,5 cm + 0,5 mm = 2,5 cm + 0,05 cm = 2,55 cm. Penggaris atau mistar berbagai macam jenisnya, seperti penggaris yang berbentuk lurus, berbentuk segitiga yang terbuat dari plastik atau logam, mistar tukang kayu, dan penggaris berbentuk pita (meteran pita). Mistar mempunyai batas ukur sampai 1 meter, sedangkan meteran pita dapat mengukur panjang sampai 3 meter. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala ketika membaca skala mistar. Gambar 2. 2. Pengukuran dengan mistar untuk menghindari kesalahan untuk menghindari kesalahan pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks. pembacaan hasil pengukuran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 137
2) Pengukuran Panjang dengan Jangka Sorong Bagaimanakah mengukur kedalaman suatu tutup pulpen? Untuk mengukur kedalaman tutup pulpen dapat kita gunakan jangka sorong. Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka sorong juga dapat digunakan untuk mengukur diameter cincin dan diameter bagian dalam sebuah pipa. Bagian-bagian penting jangka sorong yaitu: 1. rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm 2. rahang geser yang dilengkapi skala nonius. Skala tetap dan nonius mempunyai selisih 1 mm. Gambar 2. 3 . jangka sorong
1. Langkah pertama. Tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada gambar terlihat skala nol nonius terletak di antara skala 2,4 cm dan 2,5 cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,4 cm. 2. Langkah kedua. Menentukan skala nonius. Skala nonius yang berimpit dengan skala tetap adalah angka 7. Jadi, skala nonius bernilai 7 x 0,01 cm = 0,07 cm. 3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil pengukuran = 2,4 cm + 0,07 cm = 2,47 cm. Jadi, hasil pengukuran diameter baut sebesar 2,47 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 138
Pengukuran Panjang dengan Mikrometer Sekrup Tahukah kamu alat ukur apa yang dapat digunakan untuk mengukur benda berukuran kurang dari dua centimeter secara lebih teliti? Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda yang mempunyai ukuran kecil dan tipis, seperti mengukur ketebalan plat, diameter kawat, dan onderdil kendaraan yang berukuran kecil. Bagianbagian dari mikrometer adalah rahang putar, skala utama, skala putar, dan silinder bergerigi. Skala terkecil dari skala utama bernilai 0,1 mm, sedangkan skala terkecil untuk skala putar sebesar 0,01 mm. Gambar 2. 4. menggunakan Mikrometer Sekrup
1. Langkah pertama. Menentukan skala utama, terlihat pada gambar skala utamanya adalah 1,5 mm. 2. Langkah kedua. Perhatikan pada skala putar, garis yang sejajar dengan skala utamanya adalah angka 29. Jadi, skala nonius sebesar 29 x 0,01 mm = 0,29 mm. 3. Langkah ketiga. Menjumlahkan skala utama dan skala putar. Hasil pengukuran = 1,5 mm + 0,29 mm = 1,79 mm. Jadi hasil pengukuran diameter kawat adalah 1,79 mm. 2. Pengukuran Besaran Massa Ketika di pasar kamu mungkin akan melihat berbagai macam alat ukur timbangan seperti dacin, timbangan pasar, timbangan emas, bahkan mungkin timbangan atau neraca digital. Timbangan tersebut digunakan untuk mengukur massa benda. Prinsip kerjanya adalah keseimbangan kedua lengan, yaitu keseimbangan antara massa benda yang diukur dengan anak timbangan yang digunakan. Dalam dunia pendidikan sering digunakan neraca O‟Hauss tiga lengan atau dua lengan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 139
Menggunakan Neraca O’Hauss Sekantong plastik terigu ditimbang dengan neraca O‟Hauss tiga lengan. Posisi lengan depan, tengah, dan belakang dalam keadaan setimbang ditunjukkan pada gambar berikut ini. Gambar 2. 5. Neraca O‟Hauss
Dari gambar dapat diketahui bahwa: posisi anting depan 5,5 gram posisi anting tengah 20,0 gram posisi anting belakang 200,0 gram Jadi, massa terigu adalah 225,5 gram 3. Pengukuran Besaran Waktu Ketika bepergian kita tidak lupa membawa jam tangan. Jam tersebut kita gunakan untuk menentukan waktu dan lama perjalanan yang sudah ditempuh. Berbagai jenis alat ukur waktu yang lain, misalnya: jam analog, jam digital, jam dinding, jam atom, jam matahari, dan stopwatch. Dari alat-alat tersebut, stopwatch termasuk alat ukur yang memiliki ketelitian cukup baik, yaitu sampai 0,1 s. Metode Pembelajaran
:
Model: Direct Instruction (DI) Cooperative Learning Metode: Diskusi kelompok Eksperimen
Langkah-langkah Kegiatan a. Kegiatan Pendahuluan Motivasi dan apersepsi - Bagaimana cara menggunakan alat ukur sederhana? - Bagaimana mendapatkan hasil pengukuran yang tepat? - Prasyarat pengetahuan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 140
-
Apakah Satuan Internasional (SI) dari besaran panjang, massa dan waktu? Bagaimana mengkonversi satuan dari hasil pengukuran ke dalam Satuan Internasional (SI) ? Pra eksperimen - Berhati-hatilah menggunakan peralatan yang digunakan dalam pengukuran. b. Kegiatan Inti. Eksplorasi Dalam kegiatan eksplorasi, guru: Mengetahui cara menentukan besaran panjang suatu benda dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Mengetahui cara menentukan besaran massa suatu benda dengan menggunakan neraca Ohaus dan neraca elektronik. Mengetahui cara menentukan besaran waktu dengan menggunakan stopwatch. Mengetahui cara menentukan volume benda padat yang bentuknya teratur dan tidak teratur. Mengetahui alat-alat laboratorium yang lain beserta fungsinya melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas dan dalam tentang topik/tema materi yang akan dipelajari dengan menerapkan prinsip alam takambang jadi guru dan belajar dari aneka sumber; menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media pembelajaran, dan sumber belajar lain; memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik serta antara peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya; melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran; dan memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan di laboratorium, studio, atau lapangan.
Elaborasi Dalam kegiatan elaborasi, guru: Guru membimbing peserta didik dalam pembentukan kelompok. Perwakilan dari tiap kelompok diminta untuk mengambil mistar, jangka sorong dan mikro-meter sekrup. Guru mempresentasikan bagian-bagian mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup dan menunjukkannya kepada peserta didik. Guru meminta salah satu peserta didik untuk melakukan hal yang sama seperti yang ditunjukkan oleh guru, jika ada kesalahan langsung diberi umpan balik. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah penggunaan alat ukur, pengukuran suatu objek, cara membaca skala, menentukan nilai dan membandingkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 141
Guru juga melakukan hal yang sama terhadap alat ukur neraca Ohaus, neraca elektronik dan stopwatch. Peserta didik mengerjakan lembar kerja yang sudah disiapkan oleh guru. Guru memeriksa kegiatan pengukuran yang dilakukan peserta didik apakah sudah dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada peserta didik atau kelompok yang belum dapat melakukannya dengan benar, guru dapat langsung memberikan bimbingan. memfasilitasi peserta didik melakukan pameran, turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan; memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik. Konfirmasi Dalam kegiatan konfirmasi, guru: memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan peserta didik, memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi peserta didik melalui berbagai sumber, memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan, memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar: berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan benar; membantu menyelesaikan masalah; memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan pengecekan hasil eksplorasi; memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh; memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif. c. Kegiatan Penutup Dalam kegiatan penutup, guru: bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran; melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram; memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran; merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 142
Guru memberikan penghargaan pada kelompok dengan kinerja baik. Peserta didik (dibimbing oleh guru) merangkum kegiatan yang telah dilaksanakan. . Uji kompetensi lisan: Sebutkan bagian-bagian dari jangka sorong, mikrometer sekrup dan neraca Ohaus. Sebutkan tingkat ketelitian dari hasil pengukuran dengan menggunakan mistar, jangka sorong dan mikrometer sekrup. Sumber Belajar a. Buku IPA Terpadu b. Buku kerja c. Alat-alat ukur
Penilaian Hasil Belajar Teknik Penilaian Tes tertulis Menyebutkan alat – alat yang digunakan dalam kehidupan sehari – hari Membaca dengan baik dalam pengukuran Indikator Pencapaian
Bentuk Instrumen Tes uraian
Mengetahui, Kepala SMP/MTs ……………
…..,…………………… 20 ……. Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Alam
(__________________________) NIP/NIK :
(_______________________) NIP/NIK :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 143
SOAL – SOAL PRE TEST 1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan? Sebutkan besaran – besaran pokok beserta satuan yang anda ketahui? (Minimal 4) 3. Sebutkan alat – alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang? (Minimal 4) 4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan kita sehari – hari? (5) 5. Berapa jumlah detik, menit dan jam dalam satu hari? 6. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan dalam keseharian kita? 7. Sebutkan alat – alat untuk mengukur panjang, massa, dan waktu yang sudah anda ketahui? 8. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ). 9. Gambar berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil , maka nilai yang ditunjukkan adalah: 2.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 144
10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Besarnya hasil pengukuran adalah :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 145
Kunci jawaban pretest 1. a. Besaran okok adalah besaran yang satuannya sudah ditentukan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. b. Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. 2. Contoh besaran–besaran pokok yaitu: No Besaran pokok Satuan 1 Panjang meter (m) 2 Massa kilogram (kg) 3 Waktu detik (s) 4 Suhu kelvin (K) 3. Alat–alat yang sering di gunakan untuk mengukur panjang Mistar Kegunaannya : Mengukur panjang misalnya panjang meja, panjang buku, panjang pensil Jangka sorong Kegunaanya : Mengukur diameter dalam dan diameter luar misalnya diameter cincin Mikrometer meter Kegunaannya : Mengukur diameter luar dan ketebalan yang sangat tipis misalnya tebal uang logam atau kertas 4. Contoh besaran turunan dalam kehidupn sehari–hari: Luas, volume, kecepatan, gaya, tegangan permukaan, luas, dan energi, 5. Jumlah menit, detik dan jam dalam satu hari Dalam satu : 60 menit 3600 detik 24 jam 6. Satuan dari massa (kg) Satuan dari panjang (m) Satuan dari waktu (sekon) 7. Alat – alat untuk mengukur panjang adalah Mistar , meteran Alat untuk mengukur massa adalah dacing atau timbangan Alat untuk mengukur waktu adalah: jam dinding, jam tangan, stopwatch 8. Mistar memiliki ketelitian 1 mm atau 0,1 cm Jangka sorong merupakan alat ukur panjang yang mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm Mikrometer sekrup memiliki ketelitian 0,01 mm atau 0,001 cm. 9. 8,62 mm 10. 3,19 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 146
Soal – soal post test 1. a. Apa yang di maksud dengan besaran ? b. Apa yang di maksud dengan satuan? 2. Sebutkanlah alat-alat ukur yang kamu ketahui dan carilah kegunaan serta batas ketelitiaan pengukuran ( jika ada ). 3. Ada 2 macam besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Jelaskan apa yang di maksud dengan besaran pokok dan besaran turunan! 4. Sebutkan beberapa besaran turunan yang anda ketahui dalam kehidupan kita sehari–hari? 5. Sebutkan alat–alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur panjang? 6. Apa yang di maksud dengan pengukuran? 7. Tulislah satuan dari massa, panjang dan waktu yang sering digunakan dalam keseharian kita? 8. Gambat berikut menampilkan hasil pengukuran mikrometer terhadap sebuah diameter bola logam kecil , berapkah nilai yang di tunjukkan pada gambar tersebut?
9. Budi mengukur panjang meja dengan pensil, hasilnya adalah panjang tersebut 6 pensil. Manakah yang termasuk besaran, satuan dan nilai? 10. Sebuah balok diukur ketebalannya dengan jangka sorong. Skala yang ditunjukkan dari hasil pengukuran tampak pada gambar. Berapakah hasil pengukuran tersebut?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 147
Kunci jawaban posttest 1. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur atau dihitung, dinyatakan dengan angka dan mempunyai satuan. Dari pengertian ini dapat diartikan bahwa sesuatu itu dapat dikatakan sebagai besaran harus mempunyai 3 syarat yaitu dapat diukur atau dihitung, dapat dinyatakan dengan angka-angka atau mempunyai nilai, mempunyai satuan. Bila ada satu saja dari syarat tersebut diatas tidak dipenuhi maka sesuatu itu tidak dapat dikatakan sebagai besaran. Satuan didefinisikan sebagai pembanding dalam suatu pengukuran besaran. Setiap besaran mempunyai satuan masing-masing, tidak mungkin dalam 2 besaran yang berbeda mempunyai satuan yang sama. Apa bila ada dua besaran berbeda kemudian mempunyai satuan sama maka besaran itu pada hakekatnya adalah sama 2. No.
Ketelitian
1.
Alat ukur panjang Mistar
2.
Jangka sorong
0,01 cm
3.
Mikrometer sekrup
0,001 cm
0,1 cm
Penggunaan Mengukur panjang, misalnya panjang meja atau pensil Mengukur diameter dalam dan luar, misalnya pada cincin Mengukur diameter luar dan ketebalan yang sangat tipis, misalnya tebal uang logam atau kertas
3. Besaran Pokok adalah besaran yang ditentukan lebih dulu berdasarkan kesepatan para ahli fisika. Besaran pokok yang paling umum ada 7 macam yaitu Panjang (m), Massa (kg), Waktu (s), Suhu (K), Kuat Arus Listrik (A), Intensitas Cahaya (cd), dan Jumlah Zat (mol). Besaran pokok mempunyai ciri khusus antara lain diperoleh dari pengukuran langsung, mempunyai satu satuan (tidak satuan ganda), dan ditetapkan terlebih dahulu. Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran ini ada banyak macamnya sebagai contoh gaya (N) diturunkan dari besaran pokok massa, panjang dan waktu. Volume (meter kubik) diturunkan dari besaran pokok panjang, dan lain-lain. Besaran turunan mempunyai ciri khusus antara lain : diperoleh dari pengukuran langsung dan tidak langsung, mempunyai satuan lebih dari satu dan diturunkan dari besaran pokok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 148
4. Macam–macam besaran turunan
5. Alat yang digunakan untuk mengukur panjang adalah Meteran, mistar 6. Pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. 7. Satuan dari massa (kg) Satuan dari panjang (m) Satuan dari (sekon waktu) 8. 8,62 mm 9. Yang termasuk besaran adalah pensil Yang mempunyai satuan adalah 6 pensil Yang termasuk nilai adalah 6 10. 3,19 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 157
Kisi–kisi distribusi soal Tournament menurut kompetensi dasar, inidikator dan tujuan pembelajaran Kompetensi dasar Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajari benda-benda alam dengan menggunakan peralatan. Indikator 1. Menggunakan alat ukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan beberapa jenis alat ukur. 2. Mengukur besaran panjang, massa, dan waktu dengan mempertimbangkan ketelitian dan ketepatan.
Tujuan Pembelajaran : Peserta didik dapat: a. Menjelaskan pengertian besaran,satuan serta pengukuran. b. Mengelompokkan besaran pokok dan besaran turunan. c. Menggunakan Satuan Internasional sesuai dengan besaran yang diukur dalam pengukuran dengan ketelitian ( carefulness). d. Mengkonversi satuan panjang, massa dan waktu terhadap hasil pengukuran. e. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan besaran pokok dan besaran turunan dalam kehidupan sehari-hari. f. Menggunakan alat yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari– hari.
Kisi–kisi distribusi soal turnament menurut kompetensi dasar, indicator, dan tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran
A B C D E F
Jumlah soal Rendah 2, 13 1,7 10 25 18 16,20, 22
Sedang 3 8,23,31,35 5, 26 11, 29 17,30 14,21,24,32,34
Tinggi 4 6,12, 19,33 9 15 27 28
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 158
Soal untuk babak pertama 1. Dibawah ini adalah satuan dari waktu, kecuali … a. meter c. detik b. menit d. Sekon 2. Sesuatu yang dapat diukur pada umunya memiliki satuan dinamakan.......... a. Volume c. Besaran b. Besaran Pokok d. Mikrometer sekrup 3. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah … a. kilogram, meter, sekon c. newton, kilogram, kelvin b. meter, sekon, watt d. sekon, joule, meter kubik 4. Besaran pokok dengan satuan yang benar menurut Sistem Internasional (SI) pada tabel berikut adalah … No. Besaran Satuan 1. Suhu detik 2. Massa kilogram 3. Waktu kelvin 4. Panjang meter a. 1 dan 3 b. 1 dan 4
c. 2 dan 3 d. 2 dan 4
5. Besarnya tebal koin yang diukur menggunakan mikrometer sekrup di bawah ini adalah ….
a. 3,60 cm
b. 3,06 cm
c. 3,51 cm
d. 3,05 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 159
6. Berikut ini merupakan contoh dari besaran: 1. luas 2. massa 3. kecepatan 4. gaya 5. kuat arus 6. Suhu Besaran turunan dan besaran pokok berturut-turut ditunjukkan nomor … a. 1,2,3 dan 4,5,6 c. 1,3,4 dan 2,5,6 b. 1,2,5 dan 3,4,6 d. 2,5,6 dan 1,3,4 7. Dibawah ini yang merupakan satuan besaran pokok adalah … a. Newton ,Meter, Sekon b. Meter, Sekon, Watt c. Kilogram, Kelvin, Meter d. Newton, Kilogram, Kelvin 8. Kelompok besaran di bawah ini yang merupakan kelompok besaran turunan adalah … a. Panjang lebar dan luas b. Kecepatan, percepatan dan gaya c. Kuat arus, suhu dan usaha d. Kecepatan, berat dan suhu 9. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan sebesar 72 km/jam jika dinyatakan dalam satuan Internasional (SI) maka kecepatan sepeda motor adalah … a. 36 ms-1 b. 30 ms-1 c. 24 ms-1 d. 20 ms-1 10. Besaran pokok panjang dapat diturunkan menjadi … a. volume dan daya b. volume dan kuat arus listrik c. luas dan volume d. luas dan tegangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 160
11. Sebuah pipa berbentuk silinder berongga dengan diameter dalam 1,6 mm dan diameter luar 2,1 mm. Alat yang tepat untuk mengukur diameter dalam pipa tersebut adalah… a. Mistar b. Altimeter c. Mikrometer d. Jangka Sorong 11. Beberapa pasangan besaran berikut, memiliki dimensi yang sama, yaitu : 1. Massa dan berat 2. momentum dan impus 3. Gaya dan berat 4. usaha dan daya Pernyataan yang benar adalah.. a. 1,2 dan 3 b. 1 , 2 dn 4 c. 1 dan 3 d. 2 dan 3 12. Tiga besaran di bawah ini yang merupakan besaran skalar adalah …. a. Jarak, waktu dan luas b. Perpindahan, kecepatan dan percepatan c. Laju, percepatan dan perpindahan d. Gaya, waktu dan induksi magnetic 13. Besaran yang diturunkan dari beberapa besaran pokok adalah... a. Besaran pokok b. Dimensi c. Besaran turunan
d. Satuan
14. Perhatikan gambar di bawah ini. Nilai yang terukur pada alat tersebut adalah ....
a. 6,33 mm b. 6,30 mm c. 6,73 mm d. 6,23 mm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 161
15. Untuk sampai ke sekolah, Nanda harus dua kali ganti mobil. Mobil pertama memerlukan waktu 21 menit 15 detik, mobil kedua memerlukan waktu 18 menit 30 sekon. Agar Nanda tidak terlambat maka paling tidak Nanda harus berangkat pukul a. Jam 6 lewat 5 menit 15 sekon b. Jam 6 lewat 1 menit 15 sekon c. Jam 6 lewat 5 menit 5 sekon d. Jam 6 lewat 1 menit 5 sekon 16. Alat ukur yang digunakan untuk mengetahui suhu badan adalah .... a. Stopwatch b. Termometer c. Neraca Ohaus d. Jangka sorong 17. Ahmad memiliki massa sebesar 45 kg. Nilai besaran dan satuan dalam pernyataan di atas adalah .... a. massa b. 45 c. 45 kg d. kg 18. Perhatikan gambar di bawah ini!
Panjang kertas adalah … a. 9,1 cm b. 9,2 cm
c. 9,3 cm d. 9,4 cm
19. Satuan yang baik harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut, kecuali... a. mudah dibuat duplikat c. berlaku internasional b. nilai ukurnya tetap d. nilai ukurnya besar 20. Alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur garis tengah bagian luar tabung adalah …. a. mistar c. rol meter b. jangka sorong d. mikrometer sekrup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 162
21. Pengukuran langsung untuk menentukan kecepatan sepeda motor yang sedang melaju digunakan …. a. rol meter untuk mengukur jarak tempuh b. stopwatch untuk mengukur waktu tempuh c. spidometer d. avometer 22. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu …. a. barometer b. termometer c. alkhohol d. air raksa 23. Besaran yang dapat diukur dan memiliki satuan disebut …. a. Besaran vektor b. Besaran pokok c. Besaran turunan d. Besaran fisika 24. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran yang diukur dengan alat ukur yang digunakan sebagai …. a. besaran turunan b. satuan c. besaran pokok d. besaran skalar 25. Seorang pelari menempuh jarak 500 m selama 25 detik. Dalam hal ini detik disebut …. a. Nilai b. ukuran c. besaran d. satuan 26. Kelompok besaran fisika adalah …. a. waktu, suhu dan luas b. panjang, massa dan kerajinan c. waktu, massa dan penguapan d. volume, panjang dan ketelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 163
27. Ani setiap hari berangkat ke sekolah pukul 6.30. jarak dari rumah dengan sekolah Ani 2 km, 30 menit kemudian Ani sampai di sekolah. Besaran fisika, nilai dan satuan yang berturut – turut ditunjukkan oleh..................... a. Jarak, 2, km, 30, menit c. Km, menit, panjang, waktu, 2, 30 b. Panjang, waktu, 2, 30, km, menit d. 2, 30, panjang, waktu, km, menit 28. Penggunaan alat ukur yang benar adalah................... a. Mikrometer sekrup untuk mengukur ketebalan kertas dengan ketelitian 0,1 mm b. Mikrometer sekrup untuk mengukur diameter pipa dengan ketelitian 0,01 mm c. Jangka sorong untuk mengukur diameter pipa dengan ketelitian 0,1 mm d. Jangka sorong untuk mengukur ketebalan kertas dengan ketelitian 0,01 mm 29. Alat untuk mengukur panjang ialah................... a. Mistar dan jangka sorong b. Mikrometer Sekrup dan stopwatch c. Timbangan dan arloji d. jangka sorong dan neraca 30. Menyanyi termasuk............. a. besaran sehari – hari b. besaran dalam fisika c. satuan sehari – sehari d. satuan dalam fisika 31. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok dalam system Internasional adalah …. a. Suhu, volume, massa jenis dan kuat arus b. Kuat arus, panjang, waktu, dan massa jenis c. Panjang, luas, waktu dan jumlah zat d. Kuat arus, intersitas cahaya, suhu, waktu e. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu 32. Untuk mengukur diameter pensil, sebaiknya menggunakan alat ukur adalah .... a. jangka sorong b. mistar c. mikrometer sekrup d. meteran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 164
33. Perhatikan kelompok besaran berikut! 1) panjang 4) volume 2) kecepatan 5) kuat arus 3) massa Yang termasuk besaran pokok adalah … a. 1, 2, 4 c. 2, 3, 5 b. 1, 3, 5 d. 3, 4, 5 34. Alat yang digunakan untuk mengukur volume batu adalah … a. jangka sorong c. mistar ukur b. gelas pengukur d. gelas pancuran 35. Satuan SI dari intensitas cahaya adalah a. candela b. kg c. cm d. m
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 165
Soal untuk babak kedua 1. Apa yang di maksud dengan besaran pokok? 2. Tekanan, gaya, tegangan listrik termasuk besaran ... 3. Berapa ketelitian dari mistar dan mikrometer sekrup? 4. Apa kegunaan dari jangka sorong? 5. Apakah yang dimaksud dengan besaran? 6. Sebutkan 7 macam besaran pokok? 7. Apakah satuan dari daya dan intesitas cahaya? 8. Sebutkan alat – alat yang di gunakan untuk mengukur benda? 9. Apa yang di maksud dengan pengukuran? 10. Sebutkan 3 macam besaran turunan?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 166
A. Jawaban untuk soal babak pertama 1. A 2. C 3. A 4. D 5. B 6. C 7. B 8. D 9. C 10. D
11. D 12. A 13. C 14. D 15. A 16. B 17. C 18. A 19. A 20. B
21. C 22. B 23. D 24. B 25. D 26. A 27. B 28. A 29. A 30. B
31. D 32. A 33. B 34. A 35. A
B. Jawaban untuk soal babak kedua 1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. 2. Besaran turunan 3. Ketelitian dari mistar adalah 0,1 cm Ketelitian dari micrometer sekrup adalah 0,001 cm 4. Kegunaan dari jangka sorong adalah mengukur diameter dalam dan luar, misalnya pada cincin 5. Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan angka 6. Ada 7 besaran pokok yaitu a. Panjang e. Kuat arus b. Massa f. Jumlah molekul c. Waktu g. Intensitas cahaya d. Suhu 7. Satuan dari daya : watt Satuan dari intensitas cahaya : candela 8. Alat untuk mengukur panjang benda adalah : mistar, jangka sorong, mikrometer sekrup 9. Pengukuran adalah membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. 10. 3 macam besaran turunan : a. Luas b. Volume c. Kecepatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 167
Pembagian kelompok dan nomor kartu 1. Babak pertama (30 soal pertama ) Kode Siswa
No. Kartu 2,6,7,15,16
010 Kelompok A 014 022 030 033 035
Kode Siswa
No. Kartu 5,9,10,24,25
019 Kelompok B 020 031
032 034 Kode Siswa
No. Kartu 1,13,14,22,28
Kelompok C
004 005
015
018 023
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 168
Kode Siswa
No. Kartu
003
11,12,19,20,30
Kelompok D 011 017 021 026
Kode Siswa
No. Kartu
013
4,18,26,29,32
Kelompok E 029 027
024 036
Kode Siswa
No. Kartu 8,21,23,33,35
001 Kelompok F 025 006 028 008
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169
Kode Siswa
No. Kartu 3,17,27,31,34
002 Kelompok G 007 009 012 016
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170
Hasil tournament
No
Nama kelompok
Nomor soal yang dijawab 1,2,4,6,7,15,16, 18,25,33,35
Jumlah
1
A
2
B
5,10,12,14,20, 24,28
7
3
C
9,13,22,27, 32,34
6
4
D
11,19,23,30
4
5
E
17,26,29
3
6
F
8,21
2
7
G
3,31
2
Untuk babak pertama a. b. c. d. e. f.
Juara 1 adalah kelompok A Juara 2 adalah kelompok B Juara 3 adalah kelompok C Juara 4 adalah kelompok D Juara 5 adalah kelompok E Juara 6 adalah kelompok F dan kelompok G
11
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 171
1.
Babak pertama (babak rebutan) 10 soal Nama kelompok
No. Soal
Jumlah
A B C D E F G
1,3,6, 4,10 8 7 9 5 2
5 2 1 1 1 1 1
Untuk babak kedua a. b. c. d. e. f.
Juara 1 adalah kelompok A Juara 2 adalah kelompok B Juara 3 adalah kelompok C Juara 4 adalah kelompok D Juara 5 adalah kelompok E Juara 6 adalah kelompok F dan kelompok G.
Untuk hasil tournament secara keseluruhan adalah: Juara I adalah Kelompok A Juara II adalah Kelompok B Juara III adalah Kelompok C Juara IV adalah Kelompok D Juara V adalah kelompok E Juara VI adalah kelompok F dan G
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172
Kartu untuk tiap kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 175
FOTO-FOTO PENELITIAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 176