PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELATIONSHIP SATISFACTION DENGAN AGRESIVITAS PADA GAY
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi
Disusun Oleh: Allezandra Putu Ayu Purnamasari 099114030
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELATIONSHIP SATISFACTION DENGAN AGRESIVITAS PADA GAY
Disusun Oleh: Allezandra Putu Ayu Purnamasari NIM: 099114030
Pembimbin.q:
Tanggal:
05 FEB
2015
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RE LA TI O NS H I P SATI S FA CZON DENGAN AGRES IVITAS PADA GAY
Dipersiapkan dan ditulis oleh: Allezandra Putu Ayu Purnamasari NIM:099114030
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Pada Tanggal: Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap
Ketua 2. Penguji I 3. Penguji 2 1.
: Sylvia Carolina N{YM., S. Psi., M. Si. : N4.M Nimas Eki Suprowati M.Si. Psi.
l\nvr
'@nrQ
: Debri Pristinella M.Si.
Yogyakarta,-
r,r
06 FEB
2015
Fakultas Psikologi Universitas Santa Dharma
(Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto., M. Si.)
111
-'-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Ada dua cara menyebarkan cahaya. Dengan menjadi lilin atau menyebarkannya -Edith Wharton-
“Kita memenuhi kebutuhan hidup dengan apa yang kita dapatkan, tetapi kita menciptakan kehidupan dengan apa yang kita berikan” -Winston Churchill-
“Hal – Hal baik dan terindah di Dunia ini Tak bisa dilihat atau disentuh. Mereka Harus dirasakan dengan Hati” -Hellen Keller”
“Aku percaya pada diri ku sendiri dan kemampuan ku untuk sukses. Aku ercya aku bisa dan akan menjalni hidup sesuai dengan impian-impian ku. Aku memilih keyakinan mutlak” -Bruce Leeiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
SKRIPSI ini kupersembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu menyertai, mengabulkan tiap harapan yang ku panjatkan padaNya Untuk Bunda Maria yang tiada hentinya “memeluk” ku, saat diri ini lelah, jenuh dan seakan putus asa Teruntuk semesta atas restunya yang penuh Untuk keluarga ku tercinta Papa, Bunda dan Dedek Atas semua dukungan doa, dana, semangat, telponnya Yang tak pernah jenuh dan menyerah menghadapi diri ini
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RELATIONSHIP SATISFACTION DENGAN AGRESIVITAS PADA GAY
Studi Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Allezandra Putu Ayu Purnamasari
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay. Hipotesis yang diajukan adalah ada hubungan yang negatif antara faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay. Subjek pada penelitian ini adalah 100 gay dengan batasan usia 18 sampai 30 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran skala melalui email, forum gay dan perantara. Koefesien reliabilitas dari skala faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction berada diantara 0 hingga 1,00 dan koefesien dari skala agresivitas adalah 0,909. Hasil uji linearitas dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kedua variabel yaitu variabel faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas linear karena memiliki probabilitas di bawah 0,05 (p < 0.05). Penelitian ini menggunakan teknik Product Moment Pearson untuk mengetahui hubungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay. Koefesien korelasi (r) yang diperoleh dalam penelitian ini untuk setiap faktor adalah prosocial maintenance sebesar 0,449 dengan probabilitas 0.000, commitment sebesar -0,340 dengan probabilitas 0,000, emotional self disclosure sebesar -0,290 dengan probabilitas 0,002, affectionate communication sebesar 0,538 dengan probabilitas 0,000 dan equity sebesar -0,449 dengan probabilitas 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi yang negatif antara faktor – faktor relationship satisaction dengan agresivitas pada gay. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi faktor – faktor relationship satisfaction, maka semakin rendah agresivitas pada gay. Kata kunci: faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction, agresivitas, gay
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
THE CORRELATION BETWEEN FACTORS OF RELATIONSHIP SATISFACTIONS WITH AGGRESSIVENESS ON GAY
Study Psychology in Sanata Dharma University Allezandra Putu Ayu Purnamasari
ABSTRACT
This research aimed to know the existence of a correlation between factors that affect relationship satisfactions with aggressiveness on gays. The hypothesis being proposed was there is a negative correlation between factors that affect relationship satisfactions with aggressiveness on gays. The subjects of this research were 100 gays with the age limit of 18 to 30 years. Data collection was conducted by spreading the scale through email, gay forum and intermediaries. The reliability coefficient of factors that affect relationship satisfaction scale located between 0 until 1,00 and the coefficient of the aggressiveness scale was 0.909. Linearity test results in this study showed that both variables namely factors that affect relationship satisfaction and the aggressiveness variables were linear since they had the probability under 0,05 (p < 0.05). This research used techniques of Product Moment Pearson to find out the correlation between factors that affect relationship satisfactions with aggressiveness on gays. The coefficient correlations (r) for each factors were prosocial maintenance -0,449 with probability 0.000, commitment -0,340 with probability 0,000, emotional self disclosure -0,290 with probability 0,002, affectionate communication -0,538 with probability 0,000 and equity -0,449 with probability 0,000. This indicated that there was a negative correlation between the factors that affect relationships satisfaction with aggressiveness on gay. Therefore, it can be concluded that the higher factos that affect relationship satisfaction, then the lower the aggressiveness on gays.
Key words: factors that affect relationship satisfaction, aggressiveness, gay
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas rahmatNya yang begitu berlimpah karena atas restuNya skripsi yang berjudul “Hubungan faktor-faktor relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay” dapat terselesaikan dengan baik. Penulis menyadari, selama menulis skripsi ini begitu banyak pihak yang membantu dengan berbagai cara sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih yang berlipah kepada: 1. Bapak Dr. Tarsisius Priyo Widiyanto., M. Si., selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. 2. Ibu Ratri Sunar Astuti M. Si., selaku Kepala Program Studi Universitas Sanata Dharma. 3. Ibu Sylvia Carolina MYM., S. Psi., M. Si., selaku Dosen Pembimbing skripsi. Terima kasih banyak atas kesempatan dan ilmu yang telah dibagikan, berbagi dalam banyak hal dan dengan sabar membimbing hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 4. Ibu Dr. Tjipto Susana, selaku Dosen Pembimbing Akademik dari tahun 2009 sampai 2013. 5. Bapak Cornelius Siswa Widyatmoko M. Psi., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang dimulai dari awal tahun 2014. 6. Ibu M.M Nimas Eki Suprowati M.Si. Psi., selaku dosen penguji 1 saat ijian skripsi. x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
7. Ibu Debri Pristinella M.Si., selaku dosen penguji 2 saat ijian skripsi. 8. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi, terima kasih untuk ilmunya dan semua pengalaman yang dibagi selama proses belajar mengajar. 9. Seluruh Karyawan Fakultas Psikologi, Ibu Nanik, Mas Gandung, Mas Doni, Mas Muji, terima kasih untuk keramahan dan pelayanan selama menjalani perkuliahan. Untuk Pak Gie terima kasih karena selalu mengijinkan untuk turut serta menggunakan elevator lift. 10. Papa Arnaya Baptista dan Bunda Teresia yang sudah jadi orangtua luar biasa dalam hidupku. Terima kasih telah mencintai ku dengan cara luar biasa yang kalian tahu. Terima kasih untuk dukungan dananya mulai dari diri ini berada di dalam kandungan Bunda hingga sekarang. Terima kasih untuk kesabaran luar biasa dalam menghadapi anak mu ini, kesabaran dalam menunggu selesainya studi ini. Dukungann, kepercayaan dan kesempatan telah mengijinkan anak mu melanjutkan pendidikan ke luar pulau, begitu jauh dari kalian, terima kasih banyak. Mungkin kalimat ini setengahnya pun tidak menggambarkan betapa bangga, bahagia dan berterima kasih karena kalian yang menjadi orang tua ku. Terima kasih banyak Pa, Bun, sebentar lagi anak mu ini bisa membelikan ikan dan sayur untuk kalian.. thank you so much for all the unconditionally love that both of you show and teach me, I LOVE YOU SO MUCH. 11. Saudara kandung ku satu-satunya, adik lelaki ku yang mulai beranjak dewasa dan sudah mulai belajar mengutarakan keinginannya Kadek a.k.a dedek. Terima kasih banyak dek, walaupun kita tak jarang bertengkar, adu pendapat,
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
bahkan meneteskan air mata karena bertengkar, tapi kak sayang sama kamu. Kak bangga punya adik yang bisa taat dalam iman. 12. Seseorang yang selalu ada di hati ini, di kepala ini, selalu ada di samping ku selama di Yogyakarta, Yosaphat Putra. Terima kasih untuk perhatian, kesabaran, sayang yang luar biasa terutama selama aku menyelesaikan tugas akhir ku ini. Terima kasih banyak untuk tak henti-hentinya memberi semangat setiap kali aku merasa jenuh, lelah bahkan putus asa. Terima kasih banyak untuk pengalaman berkeliling ke tempat-tempat yang selama ini belum pernah ku singgahi, terima kasih banyak telah mengijinkan ku masuk ke dalam hidup mu untuk mengenal mu lebih dalam. Sayang kamu jelek, GBUs. 13. Untuk alm. Opa Mikael, maaf cucu mu ini belum sempat memenuhi keinginan mu untuk melihat ku wisuda selama engkau masih berada bersama kami, tapi aku berharap di sana engkau juga bahagia melihat ini Opa dan terus doakan cucu mu ini, I LOVE you So much Opa. Oma Elis, terima kasih banyak untuk nasehat dan dukungannya, untuk setiap doanya, tawanya yang begitu menghibur. 14. Untuk keluarga ku di Bali dan di Manggarai, terima kasih banyak untuk dukungannya dan memberikan ku pelajaran hidup yang luar biasa. 15. Untuk orang-orang terkasih yang mengijinkan ku mengintip dan menikmati kebahagiaan hidup mereka, untuk Om JBS, Mbak Eksa, Kakak Galuh, Dek Gayatri dan Tante Patricia serta yang lainnya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Terima kasih banyak untuk dukungannya, semua yang di sharing.
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Cerita-cerita luar biasa. Terima kasih banyak, bahagia bisa mengenal kalian semua. 16. Untuk Astrid dan Setro, terima kasih untuk dukungannya. Terima kasih juga sudah berbagi tentang banyak hal. 17. Untuk teman-teman kostan, Niken, Intan, Nia, Ines yang selalu memberi semangat. Terima kasih untuk kebawelan dan cemprengnya, kalian luar biasa, semangat selalu yah adek-adek ku. 18. Untuk Sahabat ku, Lana, Angel. Terima kasih untuk pengalaman, tangis, bertengkar, dan banyak hal lainnya yang kita lewati bersama dari INSADHA sampai detik ini. Terima kasih karena tidak pernah meninggalkan ku dan menerima ku apa adanya, terima kasih banyak. Kalian keluarga baru ku, keluarga kecil ku. 19. Untuk Mamahnya Angel dan Nane, terima kasih banyak sudah menjadi orang tua dan saudari ku di sini. Terima kasih untuk makanan lezatnya, untuk kesediaan mendengarkan keluh kesah ku dan untuk dukungan yang luar biasa untuk ku. 20.Untuk Adi, Engger, Hani, Yustia, Okvi, Feni, Odil, Mery, Ayu gede, Tifany, Dinda, Opek, Mei-mei, Mbul, Dicky, Bli Tatung dan semua teman-teman yang telah membantu dalam penyebaran kuesioner, terima kasih banyak. Kalian luar biasa, tanpa kalian skripsi ini belum tentu sampai ke tahap seperti ini. 21. Untuk semua responden ku terima kasih banyak. Terima kasih untuk kritik dan sarannya dan juga sharingnya. Keep be the way you are guys.
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
22. Untuk teman-teman satu dosen pembimbing Kiky dan Sr, terima kasih banyak untuk ceritanya dan sharing tentang bagian dari skripsinya, terima ksih untuk dukangannya. 23. Untuk Barney dan Ling-Ling, dua Husky yang selalu memberi warna selama ini dengan berbagai tingkah laku kalian. Husky yang selalu menghibur di saat ingin menenangkan diri. Terima kasih banyak, sayang kalian berdua dan akan sangat merindukan kalian. Dengan rendah hati, penulis memahami bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu berbagai kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini sangat dibutuhkan. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. Terima kasih.
Yogyakarta, November 2014 Penulis
(Allezandra Putu Ayu Purnamasari)
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ........................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ...............................................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ...............................................................
v
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................
vi
ABSTRAK .................................................................................................
vii
ABSTRACT ...............................................................................................
viii
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ..........
ix
KATA PENGANTAR ..............................................................................
x
DAFTAR ISI .............................................................................................
xv
DAFTAR TABEL .....................................................................................
xix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xx
BAB I. PENDAHULUAN .........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah .................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
6
C. Tujuan Penelitian ............................................................................
6
D. Manfaat Penelitian ..........................................................................
7
BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................
8
A. Agresivitas .......................................................................................
8
1. Definisi Agresivitas ......................................................................
8
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2. Bentuk-Bentuk Agresivitas .........................................................
10
3. Aspek-Aspek Agresivitas ............................................................
11
4. Faktor Penyebab Agresivitas .....................................................
13
B. Relationship Satisfaction ................................................................
17
1. Definisi Relationship Satisfaction ..............................................
17
2. Faktor – Faktor yang mempengaruhi Relationship Satisfaction ..........................................................
17
3. Manfaat Relationship Satisfaction ............................................
20
C. Gay ...................................................................................................
20
1. Pengertian Gay ............................................................................
20
2. Faktor-Faktor Penyebab Homoseksual ....................................
21
3. Klasifikasi Homoseksual ............................................................
22
D. Hubungan antara Faktor – Faktor yang Mepempengaruhi Relationship Satisfaction dengan Agresivitas pada Gay ..............
26
E. Hipotesis Penelitian .........................................................................
31
F. Skema Penelitian .............................................................................
32
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ..............................................
33
A. Jenis Penelitian ................................................................................
33
B. Identifikasi Variabel Penelitian .....................................................
33
C. Definisi Operasional ........................................................................
33
1. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Relationship Satisfaction ............................................................
33
2. Perilaku Agresi ............................................................................
36
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
D. Subjek Penelitian ............................................................................
37
E. Metode Pengambilan Sampling .....................................................
38
F. Metode Pengumpulan Data ............................................................
38
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur .............................................
42
1. Validitas .......................................................................................
42
2. Seleksi Item ..................................................................................
42
3. Reliabilitas ....................................................................................
45
H. Metode Analisis Data ......................................................................
47
1. Uji Normalitas ..............................................................................
47
2. Uji Linearitas ...............................................................................
47
3. Uji Hipotesis .................................................................................
47
BAB IV. HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN .................................
48
A. Pelaksanaan Penelitian ...................................................................
48
B. Deskripsi Subjek ..............................................................................
48
C. Deskripsi Data Penelitian ................................................................
51
D. Analisis Data ....................................................................................
53
1. Uji Normalitas ..............................................................................
53
2. Uji Linearitas ...............................................................................
56
3. Uji Hipotesis .................................................................................
57
E. Pembahasan ......................................................................................
59
BAB V. PENUTUP ....................................................................................
62
A. Kesimpulan ......................................................................................
62
B. Saran .................................................................................................
62
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
1. Pasangan Gay ...............................................................................
62
2. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................
63
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
64
LAMPIRAN
xviii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Bluepint Skala Agresivitas ................................................. Tabel 2 Bluprint Skala Relationship Satisfaction ............................
40 41
Tabel 3 Blueprint Skala Relationship Satisfaction Seleksi Item ......
43
Tabel 4 Blueprint Skala Agresivitas Seleksi Item ............................
44
Tabel 5 Reliabilitas Skala Relationship Satisfaction .......................
46
Tabel 6 Reliabilitas Skala Agresivitas ............................................ Tabel 7 Deskripsi Subjek ............................................................... Tabel 8 Deskripsi Subjek Berdasarkan Usia .................................. Tabel 9 Deskripsi Subjek ................................................................
46 49 49 50
Berdasarkan Rentang Menjalin Hubungan Tabel 10 Deskripsi Data Penelitian .................................................
51
Tabel 11 Hasil Uji Normalitas .......................................................
53
Tabel 12 Deskripsi Agresivitas .......................................................
53
Tabel 13 Rasio Skewness & Kurtosis ..............................................
55
Tabel 14 Hasil Uji Linearitas .........................................................
56
Tabel 15 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan ..................... Tabel 16 Hasil Uji Korelasi ............................................................
xix
57 58
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Skala Penelitian ..........................................................
71
Lampiran 2 Hasil Penelitian ...........................................................
84
xx
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial sejak lahir. Manusia membutuhkan interaksi dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup seperti makan, minum dan lain-lain (Gerungan, 1988). Aspek sosial tersebut merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat mencapai perkembangan secara optimal. Dalam berinteraksi dengan lingkungan, baik itu masyarakat dan keluarga serta proses pemenuhan kebutuhan tentu tidak terlepas dari adanya kesalahpahaman baik itu dalam bentuk perkataan maupun perbuatan. Kesalahpahaman tersebut dapat memicu terjadinya tindakan agresi yang diungkapkan baik dalam bentuk verbal maupun fisik. Perilaku agresi mulai marak terjadi di kalangan remaja. Misalnya tawuran yang terjadi antar pelajar yang mengakibatkan adanya korban Jiwa di Jakarta Pusat (Metronews, 2014). Selain itu, tawuran juga terjadi antara para pelajar SMK yang mengakibatkan 4 orang ditangkap karena mambawa senjata tajam (Tempo.co, 2014). Perilaku agresi pada remaja tidak hanya terjadi di lingkungan teman sebaya tetapi juga pada relasi romantis. Di Amerika lebih dari 25 % remaja menjadi korban agresi dalam hubungan romantis (Wolfe & Feiring dalam Bouchey & Furman, 2003). Komisi Nasional (Komnas) perempuan memberikan hasil bahwa pada tahun 2010 telah terjai 1.000 kasus kekerasan terhadap pasangan yang belum menikah 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
(dalam Mediaindonesia.com, 2013).Perilaku agresi yang dilakukan akan terus berkembang dalam tiap tahap perkembangan (Tremblay dalam Burt & Neiderheiser, 2009) serta meningkat dan menguat disaat mencapai dewasa (Stranger dalam Burt & Neiderheiser, 2009). Relasi romantis mulai dikembangkan individu saat memasuki masa remaja dan saat memasuki usia dewasa awal kuantitas dan kualitas relasi tersebut semakin meningkat (Santrock, 1995). Relasi romantis tersebut diwujukan dalam perilaku berpacaran. Pada masa dewasa awal, perilaku berpacaran memberikan kontribusi yang penting dalam berperan di lingkungan masyarakat (Skipper & Nass dalam Steuber, 2005). Relasi romantis dengan kualitas yang baik dapat tercipta bila adanya kepuasan hubungan atau relationship satisfaction (Clark & Grote, 2003). Kepuasan hubungan tersebut akan mempengaruhi mood dan emosional pada diri individu (Chung et al, 2011). Kepuasan hubungan adalah suatu evaluasi positif kepada pasangan dan dinamika di dalam hubungan (Rusbult & Buunk dalam Miller & Tedder, 2011). Kepuasan hubungan khususnya dalam relasi romantis bukanlah hal yang mudah untuk dicapai. Berbagai hambatan dapat menyebabkan kepuasan hubungan tersebut tidak tercapai yang mnimbulkan adanya ketidakpuasan hubungan. Kurangnya kepuasan hubungan dalam relasi romantis dapat memunculkan depresi (Berscheid & Fei dalam Santrock, 1995). Selain itu juga dapat menimbulkan emosi negatif yang berdampak
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
pada stres dan kekerasan (Creasey, Kershaw & Boston dalam Steuber, 2005). Hubungan tidak hanya dimiliki oleh pasangan heteroseksual saja tetapi juga homoseksual. Homoseksual adalah orientasi atau pilihan seks yang diarahkan pada jenis kelamin yang sama dan tidak hanya melibatkan ketertarikan secara seksual tapi juga emosional (Supratiknya, 1995) sedangkan yang lebih spesifik kepada sesama lelaki disebut gay (Oetomo, 2001). Pasangan homoseksual banyak mengalami tekanan – tekanan yang dapat mempengaruhi hubungan. Tekanan tersebut antara lain berasal dari berbagai masalah seperti kurang adanya penerimaan dan pandangan negatif yang datang tidak hanya dari lingkungan tapi juga keluarga mengenai perbedaan
orientasi
seksual
yang
dimiliki.
Tekanan-tekanan
ini
memunculkan rentan terjadinya konflik serta tindakan agresi kepada pasangan. Berdasarkan penelitian Salaris dan Baldwin (dalam Chung at al., 2011) bahwa pasangan yang kurang mendapatkan dukungan sosial cenderung menunjukkan agresi verbal. Hasil tersebut diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Schumacher dan Leonard (dalalm Chung at al., 2011) bahwa agresi verbal merupakan salah satu indikator terjadinya kekerasan fisik. Hal tersebut terbukti dengan terjadinya beberapa kasus di Indonesia pada pasangan gay. Mujianto, seorang gay (24) membunuh 15 pasangan seksnya (Kompas.com, 2012). Hal tersebut di lakukan Mujianto
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
karena cemburu terhadap kekasihnya (laki-laki) yang mengajak pria lain menonton film di Bioskop. Kasus lain juga dilakukan oleh pangeran Arab Saudi di London (Kompas.com, 2010). Hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kepuasan seksual (CNN.com, 2010). Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil penelitian bahwa 29,7% gay pernah menjadi korban agresi sesama pasangan (Waldner-Haugrud, 1997). Penelitian yang dilakukan Kurdek (1994) mengenai areas of conflict for gay, lesbian and heterosexual couples: what couples argue about influences relationship satisfaction, menunjukkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction, memiliki kaitan yang cukup penting dengan agresivitas (Alfonso & Madera, 2004). Terdapat
beberapa
faktor
terciptanya
kepuasan
hubungan
diantaranya yaitu adanya komunikasi yang baik antar pasangan. Dengan komunikasi yang baik antar pasangan, keberlangsungan sebuah hubungan dapat dipertahankan (Montgomery dalam Emmers-Sommer, 2004). Setiap pasangan yang dapat memelihara komunikasi yang baik, mampu menciptakan komunikasi dua arah, menyelaraskan perilaku verbal dan non verbal dan saling berbagi. Menurut Badr, Acitelli, Duck & Carl (dalam Emmers-Sommer, 2004) komunikasi yang baik tercipta dari berbagai faktor salah satunya adalah dukungan sosial. Selain
komunikasi,
juga
terdapat
beberapa
faktor
yang
mempengaruhi relationship satisfaction yakni prosocial maintenance, affectionate communication, commitment dan equity. Tiap individu dalam
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
suatu relasi romantis yang memiliki prosocial maintenance akan lebih merasakan kedekatan diantara tiap pasangan, kepercayaan dan rasa suka terhadap individu dan hubungan yang dijalani. Tingginya perilaku prosocial miantenance dalam relasi romantis mampu menciptkan hubungan yang lebih stabil dan memunculkan relationship satisfaction (Guererro, Anderson & Afifi dalam Miller & Tedder, 2011). Stabilnya suatu relasi romantis, akan menggiring tiap individu untuk mempertahankan hubungan yang dijalani atau disebut juga dengan commitment. Dengan adanya commitment, tiap individu mampe memberikan kepercayaan dan kesetian pada pasangan sehingga mampu mempengaruhi relationship satisfaction dalam relasi romantis (Sacher & Fine dalam Miller & Tedder, 2011). Selain ketiga faktor diatas, faktor lainnya yang juga dapat mempengaruhi relationship satisfaction adalah emotional self disclosure. Suatu hubungan tidak akan berjalan bila tiap pasangannya tidak terbuka tentang diri masaing-masing. Tiap pasangan mampu utnuk mengenal satu sama lain dengan adanya keterbukan. Keterbukaan tidak hanya terkait dengan diri tetapi juga emosi yang dialami. Adanya emotional self disclosure dalam hubungan dapat membuat tiap individu yang menjalin relasi romantis mampu menempatkan diri dan melakukan hal sesuai dengan kebutuhan pasangannya (Sprecher & Hendrick dalam Miller & Tedder, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
Faktor terakhir yang juga memiliki peranan untuk mempengaruhi relationship satisaction adalah equity. Tiap pasangan yang menjalani relasi romantis tidak hanya memberikan kasih sayang, peduli kepada pasangan tetapi juga memiliki hak untuk mendapatkan hal yang sama dari pasangannya yang disebut dengan equity. Dengan adanya equity, masingmasing individu akan merasa dihargai, dipedulikan oleh pasangan serta bahagia (Walter, Walster & Traupman dalam Miller & Tedder, 2011). Oleh karena itu, faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction, menjadi hal yang cukup penting untuk dipelajari kaitannya secara khusus dengan agresivitas khususnya pada relasi romantis gay. Berdasarkan alasan dan beberapa fenomena di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai agresivitas pada gay. Pada penelitian ini, peneliti ingin melihat hubungan faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas khususnya pada gay yang sedang menjalin relasi romantis serta melihat perbandingan dari berbagai faktor tersebut. B. Rumusan Masalah Apakah ada hubungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay. C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
D. Manfaat Penelitian 1. Teoretis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu psikologi perkembangan. Selain itu dapat memberikan gambaran hubungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay serta dapat menjadi inspirasi untuk melakukan penelitian selanjutnya. 2. Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bagi kaum gay mengenai faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas pada relasi romantis. Dapat menambah wawasan bagi masyarakat umum mengenai kaum gay khususnya yang berkaitan dengan faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dan agresivitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Agresivitas 1.
Definisi Agresivitas Menurut ahli psikologi sosial, agresi adalah suatu perilaku yang dilakukan oleh pelaku agresi (agresor) dengan maksud merugikan baik secara fisik maupun psikis bagi korban
(Baron & Richardson dalam Koeswara,
1988). Berdasarkan definisi tersebut, terdapat empat hal yang berkaitan dengan agresi yaitu tingkah laku, tujuan melukai atau mencelakakan (termasuk mematikan atau membunuh), individu yang menjadi pelaku dan individu yang menjadi korban, ketidakinginan korban menerima tingkah laku (Baron dalam Koeswara, 1988). Agresi adalah suatu perilaku yang dapat melukai seseorang dan merusak dirinya (Bandura dalam Samuel, 1981). Menurut Berkowitz (1993) agresi adalah tingkah laku yang memiliki emosi dan mengarah kepada tindakan agresi. Berkowitz membedakan agresi ke dalam dua bentuk yaitu: (a) agresi instrumental (instrumental aggression) adalah agresi yang dilakukan oleh organisme atau individu sebagai alat atau cara untuk mencapai tujuan tertentu. (b) agresi benci (hostile aggression) atau disebut juga agresi impulsif (impulsive aggression) adalah agresi yang dilakukan semata-mata sebagai pelampiasan keinginan untuk melukai atau menyakiti, atau agresi tanpa tujuan
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
selain untuk menimbulkan efek kerusakan, kesakitan atau kematian pada sasaran atau korban. Definisi lainnya yang sesuai dengan definisi Baron dan Berkowitz diungkapkan oleh Elliot Aronson (dalam Koeswara, 1988). Menurut Aronson, agresi adalah tingkah laku yang dijalankan oleh individu dengan maksud melukai atau mencelakakan individu lain dengan ataupun tanpa tujuan tertentu. Sementara
itu,
Moore
dan
Fine
(dalam
Koeswara,
1988)
mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain ataupun objek sedangkan Smith dan Brown (dalam Koeswara, 1988) menjelaskan bahwa agresi manusia adalah suatu cara dari manusia untuk mencoba memperoleh semua yang diinginkan jika cara lain tidak mendatangkan hasil. Menurut Straus, Hamby, Boney-Mccoy dan Sugarman (dalam Fournier, Brassard & Shaver, 2011), agresi adalah suatu perilaku yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Perialaku tersebut dapat berupa serang fisik, psikologis maupun pemaksaan seksual. Istilah yang akan digunakan pada penelitian ini merujuk pada istilah agresivitas. Berdasarkan penjelasan mengenai agresivitas dari beberapa ahli di atas
maka peneliti merumuskan agresivitas adalah suatu perilaku yang
dilakukan oleh individu dengan tujuan tertentu dalam bentuk tindakan ataupun verbal yang dapat menyakiti korban secara fisik maupun mental (psikis).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
2. Bentuk-Bentuk Agresivitas Buss (dalam Baron & Byrne, 1997) mengklasifikasikan agresi ke dalam beberapa bentuk yaitu: a. Perilaku agresi fisik aktif langsung Perilaku agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok secara langsung kepada target perilaku agresi dan menimbulkan kontak fisik secara langsung. Contohnya: menampar, memukul, mencubit. b. Perilaku agresi fisik aktif tidak langsung Perilaku agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok tidak secara langsung melainkan menggunakan media. Contohnya: menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh target. c. Perilaku agresi verbal aktif langsung Perilaku agresi verbal yang dilakukan individu atau kelompok secara langsung kepada target. Contohnya: memaki. d. Perilaku agresi verbal aktif tidak langsung Perilaku agresi verbal yang dilakukan individu atau kelompok kepada target tidak secara langsung. Contohnya: menyebarkan isu atau gosip. e. Perilaku agresi fisik pasif langsung Perilaku agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok secara langsung kepada target namun pasif (tidak terjadi kontak fisik). Contohnya: demonstrasi, aksi mogok.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
f. Perilaku agresi fisik pasif tidak langsung Perilaku agresi fisik yang dilakukan individu atau kelompok tetapi tidak langsung dilakukan kepada target dan perilaku agresi fisik tersebut pasif (tidak terjadi kontak fisik). Contohnya: tidak peduli, masa bodoh, tidak mematuhi perintah. g. Perilaku agresi verbal pasif langsung Perilaku agresi verbal namun pasif (tidak terjadi kontak verbal) yang dilakukan individu atau kelompok secara langsung kepada target. Contohnya: mendiamkan atau tidak ingin berbicara dengan orang lain. h. Perilaku agresi verbal pasif tidak langsung Perilaku agresi verbal namun pasif (tidak terjadi kontak verbal) yang dilakukan individu atau kelompok secara tidak langsung kepada target. Contohnya: Tidak memberi dukungan.
3.
Aspek-Aspek Agresivitas Buss & Perry (1992), mengelompokkan bentuk perilaku agresi ke dalam beberapa aspek. Aspek – aspek perilaku agresi tersebut mewakili komponen yang berbeda-beda seperti: agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen motorik dan agresi kemarahan dan agresi permusuhan mewakili komponen afektif dan kognitif. a. Agresi fisik (physical aggression) Perilaku agresi ini ditandai dengan adanya kontak fisik antara pelaku dan korban yang bertujuan untuk melukai atau membahayakan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
Bentuk tindakan yang dilakukan dapat berupa pemukulan dengan atu menggunakan alat. b. Agresi verbal (verbal aggression) Perilaku agresi ini diwujudkan berupa kalimat atau kata-kata umpatan, sindiran, fitnah yang bertujuan untuk menyakiti atau melukai orang lain. Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh Straus dan sweet (dalam Chung at al., 2011) mengenai intimate couple violence dan dikembangkan oleh Schumacher dan Leonard (dalam Chung at al., 2011) didapatkan hasil bahwa agresi verbal merupakan salah satu indikator terjadinya kekerasan fisik. 3. Agresi kemarahan (anger) Agresi kemarahan merupakan agresi tidak langsung berupa benci kepada orang lain atau suatu hal atau karena tidak dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Contohnya : seseorang dapat dikatakan marah apabila dia sedang merasa frustasi/tersinggung. 4. Agresi permusuhan (hostility) Agresi permusuhan terdiri dari perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan. Agresi ini dapat muncul bila seseorang memiliki perasaan negatif terhadap seseorang karena penilaian pribadi yang negatif. Misalnya mencurigai seseorang yang bersikap baik atau cemburu. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan aspek-aspek agresivitas sebagai acuan untuk menyusun item-item pernyataan. Hal ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
karena aspek merupakan unsur yang membangun atau membentuk variabel (Santoso, 2010).
4.
Faktor Penyebab Agresivitas Layaknya perilaku lainnya, perilaku agresi bukanlah perilaku yang dapat muncul secara kebetulan. Koeswara (1988) menjelaskan terdapat beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya perilaku agresi, yaitu: a. Frustrasi Frustrasi adalah situasi dimana individu terhambat atau gagal dalam usaha mencapai tujuan tertentu yang diinginkannya, atau mengalami hambatan untuk bebas bertindak dalam rangka mencapai tujuan. Berkowitz (1993) menambahkan bahwa terdapat dua faktor yang menjadi prasyarat bagi kemunculan agresi yakni kesiapan untuk bertindak agresi yang biasanya terbentuk oleh pengalaman frustrasi dan stimulus eksternal yang memicu munculnya perilaku agresi. b. Stres Para peneliti dibidang fisiologi mendefenisikan stres sebagai reaksi, respon, atau adaptasi fisiologis terhadap stimulus eksternal atau perubahan lingkungan (Selye & Mason dalam Koeswara, 1988). Bagi para ahli psikologi, psikiatri dan sosiologi mendefenisikan stres bukan sebagai respon melainkan stimulus yang dapat memunculkan efek behavioral yaitu perilaku agresi. Stres terdiri dari dua yakni stres
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
eksternal dan stres internal. Stres eksternal adalah stimulus yang datang dari perubahan-perubahan yang
terjadi di luar diri individu seperti
perubahan sosial dan memburuknya kondisi ekonomi (Durkheim, Merton & Faris dalam Koeswara, 1988). Teeters (dalam Koeswara, 1988) juga menambahkan bahwa terdapat banyak hal yang dapat mempengaruhi munculnya perilaku kekerasan maupun agresi akan tetapi stres eksternal lebih memiliki peranan penting. Stres internal adalah stimulus yang muncul dari dalam diri individu. Akan tetapi belum ditemukannya hubungan yang jelas antara stres internal dengan perilaku agresi yang dilakukan individu. c. Deindividuasi Penghilangan identitas diri dan keterlibatan emosi. Menurut beberapa pakar, deindividuasi memperbesar kemungkinan individu melakukan tindakan agresi. Hal ini karena individu memiliki keleluasaan untuk mengurangi beberapa aspek yang terdapat pada individu yakni identitas diri atau personalitas individu pelaku maupun korban dan keterlibatan emosional. Hilangnya (untuk sementara) identitas korban maupun pelaku, perilaku agresi dapat dilakukan dengan lebih intens. d. Kekuasan dan kepatuhan Saat individu memiliki kekuasaan, individu cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan tersebut. Seperti yang dijelaskan oleh Lord Acton bahwa penyalahgunaan kekuasaan dapat mengubah kekuasaan menjadi kekuatan yang memaksa (coercive), memiliki efek langsung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
maupun tidak langsung terhadap kemunculan agresi. Agresi digunakan sebagai instrumen untuk mencapai dan memelihara kekuasaan. Teoris lain juga menjelaskan bahwa kekuasaan adalah kesempatan dari seseorang atau sekelompok orang untuk merealisasikan keinginan-keinginannya dalam tindakan komunal walaupun dengan konsekuensi akan mendapatkan perlawanan dari seseorang atau sekelompok orang yang melakukan tindakan komunal (Max Weber dalam Koeswara, 1988).
Adler juga
menambahkan bahwa dengan kekuasaan seseorang atau sekelompok orang memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengendalikan tingkah laku orang lain yang menghasilkan superiority feeling. Kekuasaan tidak terlepas dari pengabdian atau kepatuhan (compliance) dari anggota atau bawahannya. Para penganut paham otoriterian selalu menggunakan kepatuhan bawahan atau anggota untuk menyingkirkan lawan yang bertujuan mempertahankan kekuasaan. Milgram menjelaskan bahwa kepatuhan individu terhadap otoritas mengarahkan individu kepada agresi yang lebih intens sebab dalam situasi kepatuhan individu kehilangan tanggungjawab (tidak merasa bertanggung jawab) atas tindakan yang dilakukan dan meletakan tanggungjawab atas tindakan agresi kepada penguasa (dalam Koeswara, 1988). e. Efek senjata Senjata api memiliki efek yang besar terhadap tindakan agresi karena fungsi senjata api lebih efektif dan dengan senjata api dapat meningkatkan kepercayaan diri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
f. Provokasi Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, provokasi memiliki arti suatu perbuatan untuk membangkitkan kemarahan, tindakan menghasut, penghasutan, pancingan. Sejumlah teoris percaya bahwa provokasi bisa mencetuskan agresi karena para pelaku memandang provokasi adalah tindakan yang dapat mengancam diri pelaku sehingga pelaku melakukan tindakan agresi (Moyer dalam Koeswara, 1988). g. Alkohol dan obat-obatan Alkohol
memiliki
pengaruh
mengarahkan
individu
untuk
melakukan tindakan agresi. Hal ini karena alkohol dapat melemahkan kendali diri peminum bila dikonsumsi secara berlebihan dan melemahkan aktivitas sistem saraf pusat dan menimbulkan efek sedatif bila dikonsumsi dengan takaran yang rendah. Obat-obatan pun menunjukkan dampak yang sama jika dikonsumsi secara berlebihan dan tidak sesuai resep dokter. Pengaruh obat-obatan tersebut bersifat tidak langsung. Artinya, para pemakai obat-obatan psikoakif yang telah mancapai taraf ketergantungan sering melakukan tindakan kiminal disertai kekerasan seperti penodongan, perampokan dan perampasan barang atau uang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Relationship Satisfaction 1.
Definisi relationship satisfaction Relationship satisfaction adalah evaluasi interpersonal mengenai perasaan positif kepada pasangan dan dinamika di dalam hubungan (Rusbult & Buunk dalam Miller & Tedder, 2011).). Hendrick (dalam Demirtas & Tezer, 2012) menjelaskan bahwa relationship satisfaction adalah sesuatu yang mengacu pada perasaan, pikiran atau perilaku dalam hubungan seksual terkait dengan sikap, perasaan cinta, komitmen, membuka diri dan investasi hubungan sedangkan menurut teoris lainnya relationship satisfaction adalah sejauh mana seorang individu merasa puas dengan pasangan dan hubungannya (Anderson dan Emmers-Sommer, 2006).
2.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Relationship Satisfaction a. Prosocial Maintenance Prososial adalah perilaku umum yang dilakukan untuk membangun sebuah hubungan. Penelitian
menunjukkan bahwa pasangan yang
menunjukkan perilaku prososial yang tinggi memiliki hubungan yang lebih stabil dan berkomitmen dalam menjalani hubungan. Perilaku prososial tersebut dapat dilihat adanya sikap keterbukaan, keyakinan dan kepastian, jaringan sosial dan saling berbagi tugas dalam hubungan (Guerrero et all dalam Miller & Tedder, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
b. Commitment Menurut Rusbult (1980) Komitmen adalah suatu tingkatan dari pengalaman hubungan romantis menganai kebersamaan dan dedikasi yang diberikan tiap individu yang menjalin hubungan romantis. Untuk menciptakan komitmen yang tinggi, dibutuhkan ketotalan dalam menjalin hubungan, perasaan saling terhubung satu dengan yang lain dan adanya perspektif jangka panjang mengenai hubungan yang sedang dijalani. Selain itu, komitmen juga berkaitan dengan kelekatan psikologis dengan pasangan dan niat untuk bertahan dan mempertahankan hubungan (Arriaga & Agnew dalam Le, Korn, Crockett & Loving, 2010). Penelitian lainnya menjelaskan bahwa komitmen memiliki peranan penting bagi individu untuk setia saat menjalin hubungan (Sacher & Fine dalam Miller & Tedder, 2011). c. Emotional self-disclosure Emotional
self-disclosure
adalah
suatu
proses
individu
mengungkapkan perasaan terdalam, sikap/pendirian serta pengalaman kepada pasangan (Sprecher & Hendrick dalam Miller & Tedder, 2011). d. Affectionate Communication Afeksi adalah kebutuhan dasar manusia saat melakukan interaksi interpersonal dalam membentuk hubungan yang saling mendukung yang berkaitan dengan perasaan (Guerrero, Anderson dan Afifi dalam Miller & Tedder, 2011). Afeksi adalah kunci dalam menstabilkan hubungan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
membuat hubungan tiap pasangan semakin dekat tanpa adanya afeksi akan membuat hubungan ke arah yang negatif. Komunikasi adalah sebuah cara untuk memunculkan keintiman dan kepercayaan dalam hubungan agar dapat saling percaya dan menerima (Pietromonaco, Greenwood & Baret dalam Domingue & Mollen, 2009). Komunikasi afeksi adalah suatu cara untuk memunculkan keintiman dan kepercayaan dalam interaksi interpersonal yang berkaitan dengan perasaan yang menimbulkan rasa saling percaya dan menerima. e. Equity Equity (keadilan) memiliki peranan penting untuk menumbuhkan relationship satisfaction dalam sebuah hubungan. Equity dapat dilihat dari pendistribusian sumber daya yang adil kepada tiap pasangan dalam suatu hubungan.
Equity
diukur
dengan
melihat
perbandingan
dari
pendistribusian dan keuntungan yang didapat tiap pasangan (Guerrero, Anderson dan Afifi dalam Miller & Tedder, 2011). Harfield, Walster & Berscheid (dalam Harfield & Rapson, 2011) menjelaskan bahwa equity berkaitan dengan hal yang tiap pasangan dapatkan harus proporsional dengan yang diberikan dalam hubungan. Bila tiap pasangan merasa bahwa yang didaptkan sudah sesuai maka akan muncl equity.Berdasarkan penelitian, dalam sebuah hubungan yang terdapat equity, para pasangan tersebut lebih merasa bahagia (Walster, Walster & Traupmman dalam Miller & Tedder, 2011).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
3.
Manfaat Relationship Satisfaction Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Demirtaz dan Tezer (2012), kepuasan dalam hubungan memiliki hubungan yang erat dengan perasaan khususnya perasaan bahagia. Perasaan bahagia tersebut muncul karena tiap individu
dalam
hubungan
mampu
mengungkapkan
perasaan
cinta,
berkomitmen, lebih leluasa membuka diri (Hendrick dalam Demirtaz dan Tezer, 2012).
C. Gay 1.
Pengertian Gay Kata homoseksual berasal dari bahasa Yunani dan Latin. Menurut bahasa Yunani, homoseksual berasal dari kata homo yang berarti manusia sejenis sedangkan menurut bahsa Latin berarti laki-laki. Berdasarkan pengertian kata dari bahsa Yunani tersebut dapat dikatakan bahwa baik pria maupun wanita yang terlibat dalam hubungan sejenis disebut homoseks (Hawkins dalam Pardede, 2009). Pengertian homoseksual juga diungkapkan oleh Supratiknya (1995) yaitu perilaku seseorang yang berorientasi pada pasangan yang sejenis. Pada buku yang berbeda juga ditemukan bahwa pengertian homoseksual adalah laki-laki yang secara seksual dan emosional tertarik kepada laki-laki disebut gay (Oetomo, 2001). Pakar lainnya juga berpendapat bahwa homoseksual adalah kecenderungan memiliki hasrat-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
hasrat seksual atau mengadakan hubungan dengan jenis kelamin yang sama (Kartono dalam Pardede, 2009). Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat dikatakan gay adalah ketertarikan laki-laki baik secara seksual dan emosional kepada jenis kelamin yang sama yaitu laki-laki.
2.
Faktor-Faktor Penyebab Homoseksual Heerjan
(dalam
Pardede,
2009)
mengatakan
bahwa
homoseksualitas pada laki-laki (gay) dan pada wanita (lesbian) yang bersifat kronis cenderung susah disembuhkan. Hal ini karena kaum homoseks dipengaruhi oleh faktor lingkungan yang bersifat mengikat. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan perilaku homoseksual Kartono (1989) : 1). Faktor Herediter, yang meliputi ketidakseimbangan hormonhormon seks. 2).
Pengaruh
lingkungan
yang
kurang
menguntungkan
bagi
perkembangan kematangan seksual yang normal. Individu yang berada pada lingkungan dengan mayoritas homoseksual lama kelamaan akan terpengaruh menjadi homoseksual. 3). Bila seseorang pada saat remaja pernah memiliki pengalaman homoseks maka individu tersebut akan kembali mencari kepuasan berelasi secara homoseks.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
4).
Laki-laki yang memiliki pengalaman traumatis dengan ibu dapat menimbulkan perasaan antipati atau benci pada sosok ibu dan wanita. Hal ini akan menimbulkan keinginan untuk berperilaku homoseks.
5).
Lokasi atau tempat juga berpengaruh pada perilaku homoseks individu. Misalnya penjara atau asrama putra yang membuat lakilaki jauh dari kaum wanita.
6).
Relasi heterosek atau hubungan dengan jenis kelamin yang berbeda. Bila hubungan ini tidak berjalan dengan baik dan menimbulkan pengalaman traumatis dapat mendorong seseorang mencari pengalaman homoseks.
3.
Klasifikasi Homoseksual Terdapat beberapa macam klasifikasi homoseksual menurut beberapa ahli : a. Menururt Heerjan (dalam Pardede, 2009), klasifikasi homoseksual ada dua macam berdasarkan ilmu psikiatri : 1). Homoseksual ego-sintonik yaitu perilaku homoseks yang tidak diterima dan tidak diakui oleh individu tersebut. Homoseksual egosintonik dianggap sebagai gangguan psikoseksual karena indivu tersebut mengalami konflik berelasi secara homoseks karena malu, cemas dan berdosa. Hal ini menyebakan semakin sulit untuk merubah diri sehingga mengalami tekanan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
2). Homoseksual ego-distonik yaitu homoseks yang menyadari kondisi diri mereka. Individu ini tidak merasa terganggu dengan keadaan diri sehingga tidak merubah orientasi seksualnya. Homoseksual ego-sintonik dan homoseksual ego-distonik merupakan klasifikasi homoseksual yang disadari oleh individu yang memiliki perbedaan orientasi seksual. Perbedaannya adalah homoseksual
ego-sintonik
tidak
mengakui
dan
menerima
perbedaan orientasi seksual yang dimiliki sedangkan homoseksual ego-distonik mengakui dan menerima perbedaan orientasi seksual tersebut. b. Berdasarkan perannya, homoseksual dibagi menjadi dua macam (Rado dalam Pardede, 2009) yaitu: 1). Homoseksual laki-laki aktif yaitu peran yang diambil masih sesuai dengan peran laki-laki pada umumnya yang membedakan hanya pada pasangan yang adalah sesama jenis. 2). Homoseksual laki-laki pasif yaitu peran yang diambil adalah peran lawan jenisnya atau wanita.
4.
Jenis-Jenis Hubungan Homoseksual Menurut para teoritis homoseksual terdiri dari beberapa jenis yaitu: a. Sukadana (dalam Pardede, 2009) menjelaskan terdapat beberapa jenis hubungan yang dilakukan para homoseksual yaitu :
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
1). Hubungan non genital (tidak melibatkan alat kelamin) contoh hubungan ini adalah adanya perasaan mengagumi, dekat dengan sesama jenis, mencium, menggandeng tangan, membelai bagian tubuh kecuali alat kelamin. 2). Hubungan genital (melibatkan alat kelamin) berupa hubungan tanpa kontak langsung atau masturbasi dual, melalui kontak langsung seperti masturbasi mutual, koitus interfermoral (sela paha) dan koitus oral atau anal.
b. Bell dan Weinber (dalam Pardede, 2009) membagi homoseksual berdasarkan tipe hubungan yang dilakukan. 1). Pasangan tertutup yaitu pasangan homoseksual yang terikat komitmen dalam suatu hubungan seperti pasangan heteroseksual pada umumnya. 2). Pasangan terbuka yaitu pasangan homoseksual yang terikat komitmen akan tetapi memungkinkan terjadinya hubungan di luar itu. 3). Fungsional yaitu seorang homoseks yang tidak terikat dengan individu homoseks lain dan memiliki pasangan yang banyak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
4). Penyimpangan fungsi yaitu individu yang tidak memiliki pasangan homoseksual yang tetap sehingga memiliki banyak pasangan akan tetapi mempunyai banyak permasalahan seksual. 5). Aseksual yaitu seorang individu homoseksual yang kurang tertarik untuk memiliki pasangan homoseksual baik yang berkomitmen maupun untuk kepuasan seksual.
c.
Silverstein (dalam Pardede, 2009)
menggambarkan pola hubungan
homoseksual berdasarkan preferensi terhadap keberagaman dan keberlangsungan dari suatu hubungan menjadi dua kategori, yaitu : 1). Pencari kenikmatan yaitu individu homoseksual yang tidak menginginkan keterikatan dalam menjalin hubungan agar dapat memiliki keberagaman pasangan. 2). Membangun hubungan yaitu individu yang menginginkan memiliki pasangan sejenis yang tetap yang didasarkan pada keintiman emosi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
D. Hubungan antara relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay Relasi romantis adalah suatu relasi yang dikembangkan individu dan semakin meningkat kuantitas dan kualitas relasinya ketika memasuki usia dewasa awal (Santock, 1995). Relasi romantis tersebut diwujudkan dalam perilaku berpacaran. Pada masa dewasa awal, perilaku berpacaran memberikan kontribusi yang penting dalam berperan di lingkungan masyarakat (Skipper & Nass dalam Steuber, 2005). Relasi romantis dengan kualitas yang baik dapat tercipta bila adanya relationship satisfaction. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dalam relasi romantis. Pertama, komunikasi. Komunikasi menjadi salah satu bagian penting dalam hubungan romantis (Guerrero, Anderson dan Afifi dalam Miller&Tedder, 2011). Hal ini karena komunikasi menjadi salah satu penentu kualitas hubungan (Kurdek dalam Wade dan Donis, 2007). Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang memiliki kualitas. Kualitas komunikasi tersebut dapat terlihat dari komunikasi yang positif, intim dan terkontrol (Montgomery dalam emmersSommer, 2004).
Kualitas komunikasi yang tercipta di dalam suatu
hubungan dapat membuat interaksi antar pasangan lebih positif, saling mendukung dan menyenangkan. Tiap pasangan yang dapat membentuk kualitas komunikasi di dalam hubungan akan lebih terbuka pada pasangan sedangkan bagi pasangan yang memiliki kendala dalam berkomunikasi akan memberikan dampak yang berbeda.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
Kurang adanya kualitas komunikasi dalam hubungan cenderung memicu kurangnya komunikasi dua arah yaitu salah satu individu diam atau menolak ketika individu yang lain mencoba untuk berkomunikasi atau membahas mengenai suatu topik. Berdasarkan hasil penelitian, gay cenderung memiliki kualitas komunikasi yang rendah (Green et all, 2011). Rendahnya kualitas komunikasi pada gay cenderung menimbulkan konflik internal antar pasangan (Nesmith et all dalam Doty, Lindahl, Willoughby dan Malik, 2010). Konflik dan perbedaan pendapat adalah hal normal yang terjadi pada tiap pasangan karena merupakan bagian dari dinamika dan interaksi dalam hubungan romantis (Bowman dalam Metz, Rosse dan Strapko, 1994) yang terutama atau terpenting adalah tiap pasangan mampu menghadapi dan menyelesaikan konflik yang dihadapi (Braiker dan Kelley dalam Metz, Rosse dan Strapko, 1994). Kedua, prosocial maintenance. Prososial memiliki peranan penting dalam membangun suatu relasi romantis. Individu yang menjalin relasi romantis dan mengembangkan perilaku prosocial maintenance dapat membantu untuk lebih dekat dengan pasangan, kepercayaan terhadap pasangan dan berkembangnya perasaan suka satu sama lain. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan perilaku prosocial maintenance adalah berpikir positif terhadap pasangan, keterbukaan, saling membantu satu sama lain dalam berbagai hal. Suatu hubungan yang memiliki prosocial maintenance akan lebih stabil dan memiliki komitmen yang tinggi dan tiap
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
individu lebih merasa puas dengan hubungan yang dijalani (Guererro, Anderson & Affifi dalam Miller & Tedder, 2011). Ketiga, commitment. Komitmen adalah suatu tingkatan dari pengalaman hubungan romantis mengenai kebersamaan dan dedikasi yang diberikan tiap individu yang menjalin hubungan romantis (Rusbult, 1980). Untuk menciptakan komitmen yang tinggi, dibutuhkan ketotalan dalam menjalin hubungan, perasaan saling terhubung satu dengan yang lain dan adanya perspektif
jangka panjang mengenai hubungan yang sedang
dijalani. Komitmen juga berkaitan dengan niat tiap pasangan untuk bertahan dan mempertahankan hubungan (Arriaga & Agnew dalam Le, Korn, Crockett & Loving, 2010). Faktor keempat yang dapat mempengaruhi relationship satisfaction adalah emotional self disclosure. Emotional self-disclosure adalah suatu proses individu mengungkapkan perasaan terdalam, sikap/pendirian serta pengalaman kepada pasangan (Sprecher & Hendrick dalam Miller & Tedder, 2011). Kelima, equity. Equity (keadilan) memiliki peranan penting untuk menumbuhkan relationship satisfaction dalam sebuah hubungan. Equity dapat dilihat dari pendistribusian sumber daya yang adil kepada tiap pasangan dalam suatu hubungan. Arfield, Walster & Berscheid (dalam Harfield & Rapson, 2011) menjelaskan bahwa equity berkaitan dengan hal yang tiap pasangan dapatkan harus proporsional dengan yang diberikan dalam hubungan. Bila tiap pasangan merasa bahwa yang didapatkan sudah
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
sesuai maka akan muncl equity.Berdasarkan penelitian, dalam sebuah hubungan yang terdapat equity, para pasangan tersebut lebih merasa bahagia (Walster, Walster & Traupmman dalam Miller & Tedder, 2011) Relasi romantis tidak terlepas dari relationship satisfaction. Relationship satisfaction adalah salah satu tolak ukur seseorang merasa puas dengan pasangan serta hubungan yang dijalani (Anderson & EmmersSommer, 2006). Anderson dan Emmers-Sommer juga menambahkan bahwa kepuasan
hubungan
menjadi
salah
satu
faktor
kesuksesan
dan
keberlangsungan suatu hubungan romantis. Demirtaz dan Tezer (2012) menjelaskan bahwa, individu yang memiliki kepuasan dalam hubungan, lebih merasa bahagia dalam hidup. Hal ini karena tiap individu dalam hubungan mampu mengungkapkan perasaan cinta, saling berkomitmen dan lebih leluasa membuka diri (Hendrick dalam Demirtaz dan Tezer, 2012). Suatu hubungan, tidak hanya berkaitan dengan kepuasan hubungan tetapi
juga
ketidakpuasan
hubungan
(relationship
dissatisfaction).
Ketidakpuasan hubungan tersebut memberikan dampak pada hubungan berupa kurangnya keterbukan, kepercayaan dan komunikasi (Gottman, 1999). Kemampuan dalam menyelesaikan masalah menjadi salah satu hal yang penting untuk mengurangi terjadinya perilaku agresi (Alfonso &Madera, 2004) dan mengkomunikasikan kepada pasangan mengenai keputusan atau solusi yang akan dijalankan (Felson & Messner dalam Kaura
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
& Allen, 2004). Gay cenderung menyelesaikan konflik dengan cara yang tidak konstruktif sehingga cenderung memicu terjadinya perilaku agresi (Metz, Rosse dan Strapko, 1994). Alfonso dan Madera (2004) dari hasil penelitiannya juga menunjukkan kecenderungan gay lebih menggunakan pendekatan agresi daripada asertif dalam mengatasi situasi konflik. Penelitian pada tahun 1997, prosentase korban agresi pada hubungan homoseksual khususnya gay sebesar 30% (Waldner-haugrud Gratch & Magruder dalam Craft & Serovich, 2005) dan meningkat pada tahun 2000 sebesar 40% (Turrel dalam Craft & Serovich, 2005). Perilaku agresivitas yang didapatkan berupa kekerasan fisik seperti dilempar sesuatu, digigit, dipukul dengan benda keras dan ditinju. Selain agresi fisik, perilaku agresi juga didapatkan berupa dikuntit oleh pasangan. Berdasarkan uraian di atas, bila individu yang menjalin relasi romantis memiliki faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction, individu tersebut semakin mampu untuk menciptakan relationship satisfaction dan meminimalisir terjadinya perilaku agresivitas. Tiap individu yang menjalin relasi romantis mampu untuk berkomunikasi 2 arah, lebih percaya kepada pasangan, dapat saling membantu satu sama lain, memiliki keinginan untuk mempertahankan hubungan yang dijalani, mampu terbuka kepada pasangan mengenai perasaan, emosi yang sedang dialami serta berbagai pengalaman yang terjadi, dapat memberikan kasih sayang yang cukup kepada pasangan, mampu memberikan perhatian, dukungan serta mampu menyempatkan waktu untuk bersama pasangan, mampu
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
menyelesaikan konflik dengan cara yang lebih konstruktif. Berbagai perilaku tersebut akan memunculkan relationship satisfaction sehingga mampu meminimalisir perilaku agresivitas. Tiap individu akan mampu berbicara dengan tenang, tidak menguntit bila pasangan beraktivitas di luar, tidak melempar barang kepada pasangan saat terjadi konflik.
E. Hipotesis Berdasarkan pemaparan teori mengenai relationship satisfaction dengan agresivitas, maka hipotesis dari penelitian ini ialah ada hubungan yang negatif antara faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas. Semakin tinggi faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction maka semakin rendah tingkat agresivitas pada gay. Sebaliknya, semakin rendah faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction maka semakin tinggi agresivitas pada gay.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
F. SkemaPenelitian
Faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction : 1. Affectionate communication 2. Prosocial maintenance 3. Commitment 4. Emotional self-disclosure 5. Equity
Relationship satisfaction
Agresivitas
Gambar 1. Skema penelitian
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian korelasional. Menurut Azwar (1998), penelitian korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk melihat kaitan antara satu variabel dengan variabel lain. Penelitian ini tergolong penelitian kuantitatif korelasional yakni peneliti mencoba mengetahui hubungan antara faktor-faktor relationship satisfaction (variabel bebas) dengan agresivitas (variabel tergantung) pada gay berdasarkan data yang terkumpul dengan menggunakan angket dan menganalisis data tersebut menggunakan data statitik (Azwar, 2003).
B. Identifikasi Variabel Penelitian 1. Variabel bebas (X)
: faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction
2. Variabel tergantung (Y)
: agresivitas
C. Definisi Operasional 1. Faktor-Faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction :
a. Prosocial Maintenance Prososial adalah perilaku umum yang dilakukan untuk membangun sebuah hubungan. Perilaku prososial tersebut dapat dilihat adanya sikap keterbukaan, keyakinan dan kepastian, jaringan sosial dan saling berbagi
33
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
34
tugas dalam hubungan (Guerrero et all dalam Miller & Tedder, 2011). Perilaku prosocial maintenance akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku prosocial maintenance. b. Commitment Menurut Rusbult (1980) komitmen adalah suatu tingkatan dari pengalaman hubungan romantis mengenai kebersamaan dan dedikasi yang diberikan tiap individu yang menjalin hubungan romantis. Perilaku commitment akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku commitment. c. Emotional self-disclosure Emotional
self-disclosure
adalah
suatu
proses
individu
mengungkapkan perasaan terdalam, sikap/pendirian serta pengalaman kepada pasangan (Sprecher & Hendrick dalam Miller & Tedder, 2011). Perilaku emotional self - disclosure akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku emotional self - disclosure. d. Affectionate Communication Afeksi adalah kebutuhan dasar manusia saat melakukan interaksi interpersonal dalam membentuk hubungan yang saling mendukung yang berkaitan dengan perasaan (Guerrero, Anderson dan Afifi dalam Miller & Tedder, 2011). Komunikasi adalah sebuah cara untuk memunculkan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
35
keintiman dan kepercayaan dalam hubungan agar dapat saling percaya dan menerima (Pietromonaco, Greenwood & Baret dalam Domingue & Mollen, 2009). Komunikasi afeksi adalah suatu cara untuk memunculkan keintiman dan kepercayaan dalam interaksi interpersonal yang berkaitan dengan perasaan yang menimbulkan rasa saling percaya dan menerima. Perilaku affectionate communication akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku affectionate communication. e. Equity Equity (keadilan) memiliki peranan penting untuk menumbuhkan relationship satisfaction dalam sebuah hubungan. Equity dapat dilihat dari pendistribusian sumber daya yang adil kepada tiap pasangan dalam suatu hubungan. Equity diukur dengan melihat perbandingan dari pendistribusian dan keuntungan yang didapat tiap pasangan (Guerrero, Anderson dan Afifi dalam Miller & Tedder, 2011). Perilaku equity akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku equity
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
36
2. Aspek – Aspek Perilaku Agresi a. Agresi fisik (physical aggression) Perilaku agresi ini ditandai dengan adanya kontak fisik antara pelaku dan korban yang bertujuan untuk melukai atau membahayakan. Bentuk tindakan yang dilakukan dapat berupa pemukulan dengan atau menggunakan alat. Perilaku agresi fisik akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku agresi fisik. b. Agresi verbal (verbal aggression) Perilaku agresi ini diwujudkan berupa kalimat atau kata-kata umpatan, sindiran, fitnah, membentak, membantah yang bertujuan untuk menyakiti atau melukai orang lain. Perilaku agresi verbal akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku agresi verbal. c. Agresi kemarahan (anger) Agresi kemarahan merupakan agresi tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain atau suatu hal karena tidak dapat mencapai tujuan. Contohnya seseorang dapat dikatakan sedang marah bila frustrasi atau tersinggung. Perilaku agresi kemarahan akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
37
skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku agresi kemarahan. d. Agresi permusuhan (hostility) Agresi permusuhan terdiri dari perasaan ingin menyakiti dan ketidakadilan. Agresi ini dapat muncul bila seseorang memiliki perasaan negatif terhadap seseorang karena penilaian pribadi yang negatif. Misalnya curiga kepada orang lain karena bersikap baik atau cemburu. Perilaku agresi permusuhan akan diukur dengan metode kuantitatif menggunakan skala Likert. Semakin tinggi skor yang didapatkan dari skala Likert menunjukkan semakin tinggi perilaku permusuhan.
D. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah kaum homoseksual khususnya gay baik itu yang tergabung dalam komunitas ataupun non komunitas di Yogyakarta dan Solo. Kedua kota tersebut dipilih oleh peneliti karena adanya keterbatasan subjek di kota Yogyakarta sehingga peneliti menambahkan kota Solo agar memenuhi syarat metodelogi penelitian yang berkaitan dengan analisis data. 1. Kaum homoseksual khususnya gay yang sedang menjalin hubungan romantis. 2. Dewasa awal yakni rentang usianya 18 – 30 tahun. Peneliti memilih batasan usia 18 – 30 tahun karena secara psikologis tergolong dewasa awal (Erikson dalam Santrock, 2002). Pada usia ini individu mulai memikirkan untuk menjalin hubungan romantis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
38
dengan orang lain dan dituntut untuk bertanggungjawab dengan hubungan romantis yang dijalani (Dariyo, 2003).
E. Metode Pengambilan Sampling Pada penelitian ini, menggunakan sampel non-probabilitas yakni tidak semua anggota populasi memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi sampel dalam penelitian (Prasetyo & Jannah, 2008). Pengambilan sampel dilakukan melalui email, melalui perantara, dan diunggah ke forum gay. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sample karena sampel yang terpilih didasarkan pada ciri atau sifat tertentu (Prasetyo & Jannah, 2008). Jumlah subjek yang akan digunakan pada penelitian ini berjumlah ± 100 orang.
F. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan alat ukur skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang seperti pengaruh atau penolakan, penilaian seseorang, suka atau tidak suka terhadap suatu hal, serta sikap positif atau negatif seseorang terhadap obyek psikologis dalam suatu penelitian (Sarwono, 2006). Pada skala Likert sikap seseorang digambarkan melalui pilihan jawaban dari yang paling negatif sampai yang paling positif yakni “Sangat Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Setuju” (S), “Sangat Setuju” (SS) (Sarwono, 2006). Pada penelitian ini, menggunakan dua skala yakni skala relationship satisfaction dan skala agresivitas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
39
1. Skala Agresivitas Pada skala agresivitas ini, berisi pernyataan-pernyataan favorable. Skala ini berisi empat alternatif jawaban yaitu “Sangat Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Setuju” (S), “Sangat Setuju” (SS). Skala ini hanya terdapat empat pilihan jawaban karena peneliti beranggapan ketika menggunakan lima pilihan jawaban maka akan terdapat fungsi netral diantara pilihan jawaban yang memungkinkan subjek memilih fungsi netral tersebut. Selain itu bila fungsi netral dipilih berlebihan, jawaban netral tersebut dapat menutupi karakter personal yang sebenarnya (Friedenberg, 1995). Penilaian untuk jawaban item favorable yaitu STS adalah 1, TS adalah 2, S adalah 3, SS adalah 4. Jumlah item dalam skala ini adalah 40 item yakni keseluruhannya merupakan item favorable. Subjek akan memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang sesuai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
40
Tabel 1. Aspek dan bobot item skala agresivitas Aspek Agresi Fisik
Agresi Verbal
Item Favorable 5, 14, 15, 16, 19, 24, 28, 29, 34, 37 3, 7, 8, 9, 11, 13, 17, 21, 25, 39
Jumlah item
persentase
10
25%
10
25%
Agresi Kemarahan
1, 2, 18, 20, 26, 27, 31, 36, 38, 40
10
25%
Agresi Permusuhan/ Kebencian Total Item
4, 6, 10, 12, 22 23, 30, 32, 33, 35
10
25%
40
40
100%
2. Skala Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Relationship Satisfaction Pada skala relationship satisfaction ini, berisi pernyataan-pernyataan favorable dan unfavorable. Skala ini berisi empat alternatif jawaban yaitu “Sangat Tidak Setuju” (STS), “Tidak Setuju” (TS), “Setuju” (S), “Sangat Setuju” (SS). Skala ini hanya terdapat empat pilihan jawaban karena peneliti beranggapan ketika menggunakan lima pilihan jawaban maka akan terdapat fungsi netral diantara pilihan jawaban yang memungkinkan subjek memilih fungsi netral tersebut. Selain itu bila fungsi netral dipilih berlebihan, jawaban netral
tersebut
dapat
(Friedenberg, 1995).
menutupi
karakter
personal
yang
sebenarnya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
41
Penilaian untuk jawaban item favorable yaitu STS adalah 1, TS adalah 2, S adalah 3, SS adalah 4. Item favorable diberikan penilaian berupa STS adalah 4, TS adalah 3, S adalah 2, SS adalah 1. Jumlah item dalam skala ini adalah 100 item yang terdiri dari 50 pernyataan favorable dan 50 pernyataan unfavorable. Subjek akan memberikan tanda centang (√) pada pilihan jawaban yang sesuai.
Tabel 2 Aspek dan bobot item skala faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction Aspek
Jumlah item
persentase
20
20%
1, 18, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 38, 63
20
20%
Emotional 8, 55, 56, 57, 78, Self disclosure 79, 81, 83, 84, 85 (keterbukaan Emosional diri)
5, 31, 42, 43, 44 64, 69, 75, 98, 99
20
20%
Affectionate 6, 7, 32, 41, 58 Communication 65, 66, 67, 95, (komunikasi 96 afeksi)
33, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 68, 86, 100
20
20%
Prosocial Maintenance (pemeliharaan Perilaku prososial) Commitment (komitmen)
Equity (keadilan) Total Item
Item Favorable Unfavorable 27, 28, 29, 70, 71 3, 4, 11, 12, 13, 72, 73, 80, 82, 97 30, 45, 46, 59, 60
2, 9, 10, 14, 47, 61, 62, 74, 76, 77
17, 19, 35, 36, 37, 39, 40, 87, 88, 89 50
15, 16, 26, 34, 54, 90, 91, 92, 93, 94 50
20 100
20% 100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42
G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Merupakan ketepatan dan kecermatan alat ukur berupa skala dalam memberikan hasil ukur dan menjalankan fungsi pengukuran sesuai dengan tujuan pengukuran (Azwar, 2012). Penelitian ini menggunakan validitas isi agar dapat menguji kesesuaian item dengan komponen-komponen dai variabel yang hendak diukur dengan cara analisis rasional atau professional judgment yakni dosen pembimbing (Azwar, 2012; Suryabrata, 2006).
2. Seleksi Item Item – item yang terpilih dilakukan berdasarkan korelasi item total dengan batasan koefisien korelasi minimal 0,30 dianggap
≥ 0,30. Item-item yang mencapai
mencapai daya diskriminasi yang memuaskan
sedangkan item-item yang berada di bawah 0,30 (koefisien korelasi
≤
0,30) dianggap memiliki daya diskriminasi yang rendah sehingga haru direvisi atau diganti (Azwar, 2012). Hasil analisis data menggunakan SPSS 16.0 diperoleh hasil yakni untuk variabel
relationship satisfactionterdapat 69 item yang mencapai
batasan koefisien korelasi
≥ 0,30 dan variabel agresivitas sebanyak 56
item yang mecapai koefisien korelasi
≥ 0,30. Berikut adalah blue-print
skala relationship satisfactiondan agresivitas pada gay:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
43
Tabel 3 Aspek, bobot item skala relationship satisfaction (kepuasan hubungan) dan seleksi item Aspek
Item Favorable Unfavorable Prosocial 27, 28, 29, *70, 3, 4, *11, 12, 13, Maintenance *71, *72, 73, 80, 30, *45, 46, 59, (pemeliharaan 82, 97 *60 Perilaku prososial) Commitment (komitmen)
*2, *9, 10, *14, 47, 61, 62, 74, *76, 77
Emotional 8, 55, 56, 57, 78, Self disclosure 79, 81, 83, 84, 85 (keterbukaan Emosional diri)
Jumlah item
persentase
14
20,29%
1, 18, *20, 21, 22, *23, *24, 25, 38, *63
12
17,39%
5, 31, 42, *43, *44 *64, *69, *75, *98, 99
14
20,29%
Affectionate 6, *7, 32, *41, *58 33, 48, 49, *50, 51, Communication 65, 66, 67, 95, 52, 53, 68, *86, (komunikasi 96 100 afeksi) Equity (keadilan)
17, 19, 35, *36, *37, 15, 16, 26, 34, 54, *39, 40, *87, *88, 90, 91, 92, 93, 94 *89 Total Item 34 35 Keterangan: *bold adalah item yang gugur
15
14
69
21,74%
20,29%
100%
Pada skala faktor –faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction, peneliti merancang 100 item berdasarkan definisi faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction. Kategori favorable sebanyak 50 item dan kategori unfavorable sebanyak 50 item. Setelah melakukan pengambilan data, item yang lolos pada skala faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction sebanyak 69 item. Hal ini dikarenakan item-item
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
44
tersebut memiliki daya diskriminasi yang memadai dengan koefisien korelasi item total
≥ 0,30 sedangkan item-item yang gugur sebanyak 29 item.
Pada aspek prosocial maintenance terdapat 6 item yang gugur, terdiri dari 3 (nomor 70, 71, 72) item pada kategori favorable dan 3 (nomor 11, 45, 60) item pada kategori unfavorable. Aspek comitment terdapat 8 item yang gugur, terdiri dari 4 (nomor 2, 9, 14, 76) item pada kategori favorable dan 4 (nomor 20, 23, 24, 63) item pada kategori unfavorable. Aspek emotional self disclosure terdapat 6 item yang gugur. Item-item tersebut dari kategori unfavorable (nomor 43, 44, 64, 69, 75, 98). Aspek affectionate communication terdapat 5 item yang gugur terdiri dari 3 (nomor 7, 41, 58) item dari kategori favorable dan 2 (nomor 50, 86) item dari kategori unfavorable. Aspek equity terdapat 6 item yang gugur. Item-item (nomor 36, 37, 39, 87, 88, 89) tersebut dari kategori favorable. Tabel 4 Aspek, bobot item skala agresivitas dan seleksi item Aspek Item Jumlah persentase Favorable item Agresi Fisik 5, 14, 15, 16, 19, 24, 28, 29, 10 32,26% 34, 37 Agresi Verbal
*3, 7, 8, 9, 11, 13, 17, 21, 25, 39
Agresi Kemarahan
1, *2, 18, 20, 26, *27, 31, 36, 38, 40
Agresi Permusuhan/ Kebencian Total Item
*4, *6, *10, *12, 22, 23, *30, 32, 33, *35 31
9
29,03%
8
25,81%
4
12,390%
31
100%
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
45
Keterangan: *bold adalah item yang gugur Pada skala agresivitas peneliti merancang 40 item berdasarkan definisi aspek-aspek agresivitas. Semua ite termasuk dalam kategori favorable sebanyak 40 item. Setelah melakukan pengambilan data, item yang lolos pada skala agresivitas sebanyak 31 item. Hal ini dikarenakan item-item tersebut memiliki daya diskriminasi yang memadai dengan koefisien korelasi item total ≥ 0,30 sedangkan item-item yang gugur sebanyak 9 item. Pada aspek agresi fisik tidak terdapat item yang gugur. Aspek agresi verbal terdapat 1 item yang gugur, yakni pada item nomor 3, pada kategori favorable. Aspek agresi kemarahan terdapat 2 item yang gugur. Item-item tersebut
dari
kategori
favorable
(nomor
2,
27).
Aspek
agresi
permusuhan/kebencian terdapat 6 item yang gugur terdiri dari (nomor 4, 6, 10, 12, 30, 35) item dari kategori favorable. 3. Reliabilitas Azwar (2003) menjelaskan relibilitas adalah konsistensi pengukuran sehingga dapat dipercaya. Pengukuran yang memiliki nilai reliabilitas tinggi dapat dikatakan bahwa pengukuran tersebut reliabel. Batasan koefisien reliabilitas (
) berada dalam rentang angka 0 hingga
1,00. Bila pengukuran mendekati koefisien reliabilitas 1,00 berarti pengukuran semakin reliabel. Pada penelitian ini, koefisien reliabilitas dilihat menggunakan Cronbach Alpha yang diolah menggunakan SPSS 16.0.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
46
a. Skala faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction
Tabel 5 Reliability Statistik Faktor – Faktor yang Cronbach’s Alpha Mempengaruhi RS PM .821 C .784 ES .852 AC .845 Eq .862 PM : Prosocial Maintenance C : Commitment ES : Emotional Self disclosure AC : Affectionate Communication Eq : Equity
N of Items 100 100 100 100 100
Berdasarkan tabel reliabity statistic, faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction memiliki nilai koefesien reliabilitas diantara 0 hingga 1,00. Jadi, faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dapat dikatakan reliabel.
b. Skala agresivitas Reliabilitas pada skala agresivitas sebesar 0,909 yang didapat dari Cronbach Alpha. Pengukuran dikatakan memuaskan bila pengukuran mendapatkan hasil minimal 0,900 (Azwar, 2012). Hal ini berarti pengukuran skala agresivitas dapat dikatakan memuaskan. Tabel 6 Reliability Statistik Cronbach’s Alpha N of Items .909 80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
47
H. Metode Analisis Data Data yang diperoleh akan dianalisis dengan bentuk yang sederhana sehingga lebih mudah untuk dibaca dan diinterpetasi. Pada penelitian ini, peneliti ingin mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara relationship satisfactiondengan agresivitas pada gay. Sebelum menguji hipotesis, peneliti akan menguji normalitas dan linearitas dengan menggunakan program SPSS 16.0. 1. Uji Normalitas Uji noralitas digunakan untuk melihat distribusi variabel terhadap suatu sampel. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik KolmogorovSmirnov Test. Peneliti akan menggunakan SPSS 16.0. 2. Uji Linearitas Uji linearitas digunakan untuk melihat seberapa besar tingkat hubungan yang terjadi antara dua variabel. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan table of linearity untuk melihat dua variabel tersebut linear atau tidak. Peneliti akan menggunakan table of linearity pada SPSS 16.0. 3. Uji Hipotesis Peneliti menggunakan correlation product moment Pearson untuk melakukan uji hipotesis dengan tujuan untuk melihat korelasi antara dua vaiabel penelitian dengan asumsi bahwa dua penelitian tersebut bersifat linear.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan sistem tryout terpakai. Hal ini dilakukan karena adanya pertimbangan peneliti mengenai keterbatasan jumlah subjek yang disebabkan belum adanya keterbukaan mengenai orientasi seksual. Peneliti melakukan pengambilan data penelitian dimulai pada tanggal 5 September 2014 hingga 8 Oktober 2014. Penyebaran skala dilakukan dengan cara melalui perantara, e-mail dan diunggah ke forum gay. Skala yang diberikan kepada perantara sebanyak 130 skala. Skala yang kembali kepada peneliti sebanyak 92 skala tetapi 14 skala diantaranya tidak dapat digunakan karena tidak diisi oleh subjek dan 1 skala tidak diisi secara lengkap. Total skala dari perantara yang dapat digunakan sebanyak 77 skala. Skala yang diunggah ke forum gay yang diisi adalah 1 skala dan yang dikirim melalui e-mail sebanyak 22 skala. Total skala yang kembali dan dapat digunakan sebanyak 100 skala.
B. Deskripsi Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah gay yang berasal dari Solo dan Yogyakarta dengan jumlah 100 subjek akan tetapi terdapat beberapa subjek yang tidak menyertakan daerah asal.
48
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
49
Tabel 7 Asal Jogjakarta Solo Tanpa keterangan asal Total
Jumlah 30 3 67 100
Persentase 30% 3% 67% 100%
Berdasarkan tabel di atas mengenai asal daerah subjek, dari 100 subjek dalam penelitian ini, 30 subjek diantaranya berasal dari Jogjakarta, 3 subjek dari Solo dan 67 Subjek tanpa keterangan kota asal.
Tabel 8 Deskripsi subjek berdasarkan usia Usia Tahun Jumlah 18 15 19 24 20 15 21 23 22 12 23 4 24 4 26 2 27 1 Total 100
Persentase 15% 24% 15% 23% 12% 4% 4% 2% 1% 100%
Rentang usia subjek penelitian ini berada diantara 18 hingga 27 tahun dengan rincian sebagai berikut: pada usia 18 tahun sebanyak 15 subjek, pada usia 19 tahun sebanyak 24 subjek, usia 20 tahun sebanyak 15 subjek, usia 21 tahun sebanyak 23 subjek, usia 22 tahun sebanyak 12 subjek, usia 23
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50
tahun sebanyak 4 subjek, usia 24 tahun sebanyak 4 subjek, usia 26 tahun sebanyak 2 subjek dan usia 27 tahun sebanyak 1 subjek.
Tabel 9 Deskripsi rentang masa menjalin hubungan Rentang menjalin hubungan Bulan Jumlah 3 – 11 49 12 – 20 25 21 – 29 16 30 – 38 5 39 – 47 4 48 – 56 1 Total 100
Persentase 49% 25% 16% 5% 4% 1% 100%
Tabel di atas menjelaskan mengenai rentang masa hubungan yang sedang dijalani oleh subjek. Sebanyak 49 subjek sedang menjalani hubungan dengan yang telah berjalan 3 bulan hingga 11 bulan, 25 subjek telah menjlani hubungan dari 12 bulan hingga 20 bulan, 16 subjek sedang menjalani hubungan selama 21 bulan hingga 29 bulan, 5 subjek menjalani hubungan yang sudah berjalan selama 30 bulan hingga 38 bulan, 4 subjek sedang menjalani hubungan yang telah berlangsung selama 39 bulan hingga 47 bulan dan 1 subjek sedang menjalani hubungan yang rentangnya berada diantara 48 bulan hingga 56 bulan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
51
C. Deskripsi Data Penelitian Tabel 10 Perbandingan Mean Teoritik dan Mean Empirik Faktor-Faktor Relationship Satisfaction dan Agresivitas Skor Empirik Xmax Mean (μ) 29 55 44,04 25 48 37,16 27 56 42,51 35 60 48,17 21 56 40,75 37 90 61,31 : Prosocial Maintenance : Commitment : Emotional Self disclosure : Affectionate Communication : Equity : Agresivitas Xmin
PM C ES AC Eq Agre PM C ES AC Eq Agre
Xmin 14 12 14 15 14 31
Skor Teoritik Xmax Mean (μ) 56 35 48 30 56 35 60 37,5 56 35 124 62
Perhitungan mean teoritik dilakukan secara manual yang didapatkan dari penjumlahan Xmin teoritik dan Xmax teoritik kemudian dibagi dua (μ = (Xmin+Xmax)/2) sedangkan untuk perhitungan mean empirik dilakukan dengan menggunakan teknik descriptive statistic dengan bantuan SPSS 16.0. Berdasarkan hasil di atas menunjukkan bahwa mean teoritik untuk prosocial maintenance sebesar 35 dan mean empirik sebesar 44,04. Ini menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (44,04 > 35). Hal ini berarti
prosocial maintenance tergolong tinggi. Faktor
commitment mean teoritiknya sebesar 30 dan mean empirik sebesar
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
52
37,16. Ini menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (37,16 > 30). Hal ini berarti commitment tergolong tinggi. Faktor emotional self disclosure mean teoritiknya sebesar 35 dan mean empirik sebesar 42,51. Ini menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (42,51 > 35). Hal ini berarti emotional self disclosure tergolong tinggi. Faktor affectionate communication mean teoritiknya sebesar 37,5 dan mean empirik sebesar 48,17. Ini menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (48,17 > 37,5). Hal ini berarti affectionate communication tergolong tinggi. Faktor equity mean teoritiknya sebesar 35 dan mean empirik sebesar 40,75. Ini menunjukkan mean empirik lebih besar dari mean teoritik (40,75 > 35). Hal ini berarti equity tergolong tinggi. Hasil di atas untuk variabel agresivitas menunjukkan mean teoritik sebesar 62 dan mean empirik sebesar 61,31. Ini berarti mean teoritik lebih besar dari mean empirik (62 ˃ 61,31). Hal ini berarti agresivitas tergolong rendah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
53
D. Analisis Data Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi yang terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah sebaran data penelitian berdistribusi normal atau tidak (Santoso, 2010). Jika taraf signifikansi diatas 0,05 (p ˃ 0,05) maka data berdistribusi normal. i. Kolmogorov-Smirnov Test Uji normalitas ini dilakukan untuk melihat apakah sampel data berdistribusi normal atau tidak. Metode yang digunakan adalah Kolmogorov –Smirnov test dengan menggunakan SPSS 16.0. Data dapat dikatakan berdistribusi normal apabila Asymp.sig (p) lebih besar dari 0,05 (Santoso, 2010). Tabel 11 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Statistic .058
Df 100
Sig. .200*
Statistic .984
df 100
Sig. .281
C
.073
100
.200
.982
100
.174
ES
.097
100
.022
.982
100
.207
AC
.086
100
.068
.983
100
.237
Eq
.103
100
.011
.980
100
.122
.090 100 .043 : Prosocial Maintenance : Commitment : Emotional Self disclosure : Affectionate Communication : Equity : Agresivitas
.982
100
.174
PM
Agre PM C ES AC Eq Agre
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Setelah
dilakukan
pengujian
dengan
Kolmogorov-Smirnov
54
test
didapatkan hasil: untuk variabel faktor – faktor relationship satisfaction diperoleh Kolmogorov -Smirnov
masing-masing sebesar: Prosocial
maintenance sebesar 0,058 dengan p sebesar 0,200, commitment sebesar 0,073 dengan p sebesar 0,200, emotional self dislosure sebesar 0,097 dengan p sebesar 0,022, affectionate communication sebesar 0,086 dengan p sebesar 0,068 dan equity sebesar 0,103 dengan p sebesar 0,011 Hal ini menunjukkan
variabel
faktor-faktor
relationship
satisfaction
hanya
beberapa faktor yang memiliki seberan data yang normal yakni faktor prosocial maintenance, commitment dan affectionate communication karena taraf signifikansi lebih besar dari 0.05 (p ˃ 0.05) sedangkan faktor emotional self disclosure dan equity sebaran datanya tergolong tidak normal karena taraf signifikansinya lebih kecil dari 0.05 (p < 0.05). Variabel agresivitas diperoleh hasil Kolmogorov-Smirnov sebesar 0.090 dengan taraf signifikansi p 0.043. Hal ini menunjukkan variabel agresivitas memiliki sebaran data yang tidak normal karena taraf signifikansi lebih kecil dari 0.05 (p ˂ 0.05). Dari tabel di atas, tampak faktor emotional self disclosure, equity dan variabel agresivitas tidak terdistribusi dengan normal. Hal ini menyebabkan peneliti ingin melihat hasil output lainnya untuk melihat apakah faktor emotional self disclosure, equity dan variabel agresivitas benar-benar tidak berdistribusi dengan normal. Peneliti akan melihat output ratio skewness, ratio Kurtosis, normal Q-Q Plot dan detrendet normal Q-Q Plot.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
55
ii. Rasio Skewness dan Rasio Kurtosis Rasio Skewness adalah salah satu cara untuk melihat suatu data terdistribusi normal atau tidak (Santoso, 2010). Rasio Skewness dapat diperoleh dengan membagi nilai Skewness dengan standard error Skewness. Rasio Kurtosis dapat dilihat dengan membagi nilai Kurtosis dengan standard error Kurtosis. Tabel 12
Emotional self-disclosure Equity Agresivitas
Rasio Skewness 0,925 1,846 1,327
Rasio Kurtosis -0,368 -1,734 -0,895
Berdasarkan hasil dari rasio Skewness dan rasio Kurtosis dikatakan terdistribusi normal apabila berada pada rentang -2 – 2 (-2 ≥ X ≤ 2). Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor emotional self-disclosure, equity dan variabel agresivitas terdistribusi dengan normal.
iii. Normal Q-Q Plot Normal Q-Q Plot juga adalah salah satu cara untuk melihat apakah suatu data dapat terdistribusi normal atau tidak. Data dapat dikatakan terdistribusi dengan normal jika tersebar disekitar atau disekeliling garis normal (Santoso, 2010). Data agresivitas berada disekitar garis normal jadi dapat dikatakan terdistribusi dengan normal (data terlampir). iv. Detrended Normal Q-Q Plot Detrended Normal Q-Q Plot adalah salah satu output lainnya yang dapat melihat suatu data dikatakan terdistribusi dengan normal atau tidak.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
56
Data dapat dikatakan terdistribusi dengan normal jika tidak melewati nilai dev 0 (-1 < X > 1) (Santoso, 2010). Data agresivitas berada di daerah -1 < X > 1 jadi dapat dikatakan terdistribusi normal (data terlampir). Hasil analisis keempat output lainnya menunjukkan bahwa faktor emotional self disclosure, equity dan variabel agresivitas terdistribusi normal. Hal ini membuat peneliti menarik kesimpulan bahwa faktor emotional self disclosure, equity dan variabel agresivitas terdistribusi nomal.
2. Uji Linearitas Dua variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear bila memiliki taraf signifikansi kurang dari 0.05 (p ˂ 0.05). Uji linearitas dilakukan dengan menggunakan test for linearity yang diolah menggunakan SPSS 16.0. Tabel 13 Hasil Uji Linearitas PM
Agre
Sig. PM C ES AC Eq Agre
.000
C
ES
AC
Eq
.001
.003
.000
.000
: Prosocial Maintenance : Commitment : Emotional Self disclosure : Affectionate Communication : Equity : Agresivitas
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
57
Berdasarkan tabel uji linear di atas didapatkan hasil hubungan antara faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas masing memiliki taraf signifikansi : prosocial maintenance sebesar 0,000, commitment sebesar 0,001, emotional self disclosure sebesar 0,003, affectionate communication sebesar 0.000dan equity sebesar 0,000. Hal ini berarti faktor – faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dan agresivitas memiliki hubungan yang linear karena taraf signifikansinya di bawah 0,05 (p < 0,05).
3. Uji Hipotesis Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan correlation product moment Pearson. Peneliti menggunkan correlation product moment Pearson karena pada uji asumsi variabel faktor-faktor relationship satisfaction dan variabel agresivitas bersifat linear dan berdistribusi normal. Peneliti menggunakan SPSS 16.0 untuk melakukan uji hipotesis. Sarwono (2012) menjelaskan bahwa variabel bersifat signifikan bila angka signifikansi lebih kecil dari 0.05. Kategori tingkat korelasi dan kekuatan hubungan suatu variabel dengan variabel lain adalah sebagai berikut (Siregar, 2013): Tabel 14 Tingkat Korelasi dan Kekuatan Hubungan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Nilai Korelasi (r) 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,00
Tingkat Hubungan sangat lemah lemah cukup kuat sangat kuat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
58
Tabel 15 Hasil Uji Korelasi PM
C
ES
AC
Eq
Pearson -.449** -.340** -.290** -.538** -.449** Correlation Agre Sig. (1 - tailed) .000 .000 .002 .000 .000 N 100 100 100 100 100 PM : Prosocial Maintenance C : Commitment ES : Emotional Self disclosure AC : Affectionate Communication Eq : Equity Agre : Agresivitas
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil korelasi (r) antara tiap faktor-faktor relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay yakni: untuk prosocial maintenance sebesar -0,449 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05), faktor commitment sebesar -0,340 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05), faktor emotional self disclosure sebesar 0,290 dengan nilai probabiitas sebesar 0,002 (p ˂ 0,05), faktor affectionate comunication sebesar -0,538 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05) dan faktor equity sebesar -0,386 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang negatif.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
59
D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil korelasi (r) antara tiap faktor-faktor relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay yakni: untuk prosocial maintenance sebesar -0,449 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05), faktor commitment sebesar -0,340 dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05), faktor emotional self disclosure sebesar -0,290 dengan nilai probabiitas sebesar 0,002 (p ˂ 0,05), faktor affectionate comunication sebesar -0,538 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05) dan faktor equity sebesar -0,386 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang negatif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi faktorfaktor prosocial maintenance, commitment, emotional self disclosure, affectionate communicatio dan equity maka akan semain rendah agresivitasnya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah faktor-faktor prosocial maintenance, commitment, emotional self disclosure, affectionate communicatio dan equity maka akan semakin tinggi agresivitasnya. Dengan demikian, hipotesis awal yang dinyatakan peneliti yakni ada hubungan yang negatif antara faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction dengan agresivitas dinyatakan diterima. Hubungan romantis yang dijalani pasangan gay rentan terjadinya perilaku agresi. Hal ini selain karena individu tersebut memiliki jenis kelamin yang sama juga karena gay sebagai pria yang memiliki paham tradisional yakni berhak mengatur dengan cara kekerasan, subordinasi ekonomi, mengancam,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
60
mengisolasi dan berbagai teknik lainnya dalam mengatur pasangan (Johnson dalam Graham – Kevan, Wigman, Archer, 2008). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Metz, Rosse dan Strapko (1994) menjelaskan bahwa gay cenderung menyelesaikan konflik dengan cara yang tidak konstruktif serta lebih menggunakan pendekatan agresi daripada asertif (Alfonso & Madera, 2004). Rentannya perilaku agresi ini juga terjadi karena adanya konflik internal di dalam hubungan yang dipengaruhi oleh rendahnya kualitas komunikasi yang terjalin diantara pasangan. Rentannya perilaku agresi tersebut dapat diminimalisir salah satunya dengan adanya faktor - faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction khususnya faktor affectionate communication, prosocial maintenance dan equity. Faktor – faktor tersebut menunjukkan korelasi berada pada rentang 0,40 – 0,599 pada kategori cukup dengan taraf signifikansi 0,000. Hal ini berarti affectionate communication, prosocial maintenance, dan equity memiliki peran yang cukup untuk meningkatkan relationship satisfaction dalam relasi romantis sehingga dapat meminimalisir terjadinya perilaku agresivitas. Hal – hal yang dilakukan dapat berupa memberikan perhatian yang lebih kepada pasangan, memberikan kepercayaan, memberikan dukungan, berbicara dengan suara yang lembut, memberikan pujian kepada pasangan, menyempatkan untuk bepergian dengan pasangan. Demirtaz & Tezer (2012) juga menjelaskan bahwa individu yang memiliki kepuasan dalam hubungan lebih merasa bahagia dalam hidup. Hal ini karena kepuasan hubungan menjadi salah satu faktor kesuksesan dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
61
keberlangsungan suatu hubungan romantis (Anderson & Emmer – Sommer, 2006). Faktor lainnya yang memiliki peran yang lemah dalam mempengaruhi relationship satisfaction adalah commitment dan emotional self-disclosure. Kedua faktor tersebut berada pada rentang korelasi 0,20 – 0,399 sehingga lebih lemah dalam meminimalisir terjadinya perilaku agresivitas. Penelitian yang dilakukan oleh D’Augelli (dalam Gotta, Green, Solomon & Schwartz, 2011)
menunjukkan bahwa kaum gay mulai
menginginkan hubungan yang serius, hanya memiliki satu pasangan dan dapat bertahan lama. Hal ini tentu berkaitan dengan relationship satisfaction.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, didapatkan hasil korelasi (r) antara tiap faktor-faktor relationship satisfaction dengan agresivitas pada gay yakni: untuk prosocial maintenance sebesar -0,449 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05), faktor commitment sebesar -0,340 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05), faktor emotional self disclosure sebesar -0,290 dengan nilai probabiitas sebesar 0,002 (p ˂ 0,05), faktor affectionate comunication sebesar -0,538 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05) dan faktor equity sebesar -0,386 dengan nilai probabiitas sebesar 0,000 (p ˂ 0,05). Hasil tersebut menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki hubungan yang negatif. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi faktorfaktor relationship satisfaction maka akan semain rendah agresivitasnya. Begitu juga sebaliknya, semakin rendah faktor-faktor relationship satisfaction maka akan semakin tinggi agresivitasnya.
B. Saran 1. Bagi pasangan gay Hendaknya pasangan gay lebih memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan relasi romantis dalam hal ini yang berkaitan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi relationship satisfaction khususnya faktor affectionate communication seperti memberikan perhatian yang lebih
62
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63
kepada pasangan, memberikan kepercayaan, memberikan dukungan, berbicara dengan suara yang lembut, memberikan pujian kepada pasangan.
2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang juga tertarik untuk meneliti hal yang berkaitan
dengan
homoseksual
khususnya
gay,
diharapkan
dapat
memperhatikan tahap – tahap atau langkah – langkah yang harus dilakukan selama proses penyusunan item agar item – item yang dirancang tidak tumpang tindih (overlap) dengan item yang lainnya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Traci L., Emmers-Sommer, Tara M. (2006). Predictor of Relationship Satisfaction in Online Romantic Relationship. Communication Studies, 57, 153-172. Andrew, Carey CNN. (2010). “Saudi prince never meant to kill aide”. CNN, 19 Oktober 2010. Aronson, E., Wilson T.D., Akert, R.M. (2005). Social psychology, fifth edition. Upper Faddle River, NJ: Pearson Education. Azwar,S. (1998). Metode Penelitian. Ed. 1. Yogyakarta: Pustaka pelajar. Azwar, S. (2003). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Ed. 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R. A., Richardson, D. R. (1994). Human Aggression (2nd ed.). New York: Plenum Press. Baron, R. A., Byrne, D. (1997). Social Psychology
Edition. Massachusette:
Allyn & Bacon, Inc. Berkowitz, Leonard. (1993). Aggression: It’s Causes, Consequences and Control. United States of America: McGraw-Hill, Inc. Burt, S. A., Neiderhiser, Jenae M. (2009). Aggressive versus nonaggressive antisocial
behavior:
distinctive
etiological
moderation
by
age.
Developmental Psychology, 45, 116-1176. Buss, A. H., Perry, M. (1992). The aggression questionnaire. Journal of personality and social psychology, 63, 452-459.
64
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
65
Chung, Grace H., Tucker M. B., Li, Gang., Zhou, Xiaomeng., Hwang, Sun. (2011). Exploratory analysis of verbal Aggression in romantic Relationships among unmarried Men and Women: Predictive patterns by Gender and Race. Journal of Social and Personal Relationship, 28, 10051023. Craft, Shonda M., Serovich, Julianne M. (2005). Family of Origin Factors and Partner Violence in the Intimate Relationship of Gay men Who are HIV Positive. Journal of Interpersonal Violence, 20, 777-791. Dariyo, A. (2003). Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: Gramedia. Demirtas, Selda C., Tezer, Esin. (2012). Romantic relationship satisfaction, commitment to carrer choicesand subjective well-being. Procedia-social and behavioral sciences, 46, 2542-2549. Doty, Nathan D., Willoughby, Brian L B., Lindahl, Kristin M., Malik, Neena M. (2010). Sexuality Related Social Support Among Lesbian, Gay and Bisexual Youth. J Youth Adolescence, 39, 1134 – 1147. Elizur, Yoel., Ziv, Michael. (2001). Family Support and Acceptance, Gay Male Identity Formation and Psychological Adjustment: A Path Model. Family Process, 40, 125. Emmers-Sommer, Tara M. (2004). The Effect of Communication Quality and Quantity Indicators on Intimacy and Relational Satisfaction. Journal of social and Personal Relationship, 21, 399.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
66
Fournier, Benoit., Brassard, Audrey., Shaver, Phillip R. (2011). Adult Attachment and Male Aggression in Couple relationships: The demand-Withdraw Communication Pattern and relationship Satisfaction as Mediators. Journal of Interpersonal Violence, 26, 1982-2003. Friedenberg, L. (1995). Psychological Testing: Design, Analysis, and Use. Pg: 98. USA: Allyn & Bacon. Gerungan. (1988). Psikologi Sosial. Bandung: Eresco. Gotta, Gabrielle., Green, Robert-Jay., Rothblum, Esther., Solomon, Sondra., Balsam, Kimberly., Schwartz, Pepper. (2011). Heterosexual, Lesbian and Gay Male Relationship: A Comparison of Couples in 1975. Family Process, 50, 353-376. Harfield, Elaine., Rapson, Richard L. (2011). Equity Theory in Close Relationship. Handbook of Theories o Social Psychology, 200-217. Herek, Gregory M. (2002). The Public Opinion about Lesbian and Gay. Oxford University Press on behal of the american Assosiation for public Opinion Research. The Publik Opinion Quarterly, 66, 40 – 66. Kartono, Kartini. (1989). Psikologi abnormal dan abnormalitas seksual. Bandung: Penerbit Mandar Maju. Kaura, Shelby A., Allen, Craig M. (2004). Dissatisfaction with Relationship Power and Dating Violence Perpetration by Men and Women. Journal of Interpersonal Violence, 19, 576-588. Koeswara, E. (1988). Agresi Manusia. Bandung: Eresco.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
67
Kompas. (2010). “Pangeran gay keponakan rja Saudi Arabia terbukti membunuh”. Kompas, 22 Oktober 2010. Kurdek, Lawrence A. (1994). Areas of Conflict for Gay, Lesbian and Heterosexual
Couples:
What
Couples
Argue
About
Influences
Relationship Satisfaction. Journal of Mariagge and The Family. 56, 923934. Le, Benjamin., Korn, Miriam S., Crockett, Erin E., Loving, timothy J. (2010). Missing You Maintains Us: Missing Romantic Partner, Commitment, Relationship Maintenance and Physical Infidelity. Journal of Social and Personal Relationship, 28, 653-667. Lewis, Robin J., Milletich, Robert J., Derlega, Valerian J., Padilla, Miguel A. (2014). Sexual Minority Stressors and Psychological Aggression in Lesbian Women’s Intimate Relationship: The Mediating Roles of Rumination and Relationship Satisfaction. Psychology of Women Quarterly, 1-16. Lloyd, Sally A., Emery, Beth C. (2000). The Dark Side of Courtship : Physical and Sexual Aggression. United State of America: Sage Publication, Inc. Metz, Michael E., Rosser, B.R. Simon., Strapko, Nancy. (1994). Differences in Cinflict-Resolution Styles Among Heterosexual, Gay and Lesbian Couples. The Journal of Sex research, 31, 293-308. Miller, Jessica., Tedder, Brandi. (2011). The Discrepancy between expectations and reality : Satisfaction in Romantic Relationship. Hanover College.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
68
Nurifah, Siska. (2013). “Tindakan kekerasan tidak mesti berupa fisik, tapi juga sikap yang memaksa dan mengontrol dari pasangan anda”. Media Indonesia, 12 Mei 2013. Pardede, Annete R. U. (2009). Pengungkapan diri kaum hooseksual. Skripsi tida diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, yogyakarta, Indonesia. Pasupathi, M., Carstensen, L. L., Lenson, R. W., Gottman, J. M. (1999). Responsive listening in long married couples: a psycholinguistic perspective. Journal of nonverbal behavior, 23, 173-193. Prasetyo, Bambang., Jannah, M. L. (2008). Metode penelitian kuantitatif, teori dan aplikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa. Rusbult, Caryl E. (1980). Commitment and Satisfaction in Romantic Assosiations : A Test of The Investment Model. Jornal of Experimental Social Psychology, 16, 172 – 186. Samuel, William. (1981). Personality Searching For The Sources Of Human Behavior. United States of America. McGraw-Hill, Inc. Santoso, Agung. (2010). Statistik Untuk Psikologi dari Blog menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. Santrock, J. W. (2002). Life-Spant Development: Perkembangan masa hidup. Ed. 5. Jakarta: Erlangga. Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
69
Sarwono, Jonathan. (2012). Mengenal SPSS Statistics 20: Aplikasi untuk Riset Eksperimental. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Schwartz, Pepper., Young, Linda. (2009). Sexual satisfaction in committed relationship. Sexuality research and social policy, 6, no. 1. Sihombing, Frans W. (2013). Hubungan pengungkapan diri terhadap kepuasan hubungan romantis pada dewasa awal. Skripsi tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, Indonesia. Siregar, Syofian. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakata: PT Bumi Aksara. Supratiknya, A. (1995). Komunikasi Antar Pribadi, Tinjauan Paikologis. Yogyakrata: Kanisius. Suryabrata, Sumadi. (2006). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sonda, Maria.(2010). Dampak kekerasan dalam rumah tangga terhadap gangguan kesehatan reproduksi wanita di rumah sakit Bhayangkara Makassar tahun 2010. Skripsi tidak diterbitkan. Jurusan kebidanan Poltekes kesehatan, Makassar. Toro-Alfonso, Jose,. Rodrigez-Madera, Sheilla. (2004). Domestic Violence in Puerto Rican Gay Male Couples. Journal of Interpersonal Violence, 19, 639-654.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
70
Wade, Jay C., Donis, Eric. (2007). Masqulinity Ideology, Male Identity and Romantic Relationship Quality Among Heteroseksual and Gay Men. Sex Roles, 57, 775 – 786. Waldner-Haugrud, K. Lisa., Gratch, Vaden Linda., dkk. (1997). Victimization and Perpetration Rates of Violence in Gay and Lesbian Relationship: Gender Issues Explored. Violence and Victims, 12, 173-184. Wigman,
Stefanie
A.,
Graham-Kevan,
Nikola.,
Archer,
John.
(2008).
Investigating sub-groups of harassers: the roles of attachment, dependency, jealousy and aggression. J Fam Viol, 23, 557-568. (tidak ada nama penulis). (2012). “Dibakar cemburu gay di Nganjuk membunuh 15 pasangan seksnya”. Kompas, 15 Februari 2012. (tidak ada nama penulis). (2013). “Komnas PA: kasus kekerasan anak naik 130 persen”. Nasional Viva News, 5 Januari 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
71
Lampiran 1 Skala Penelitian
FORMULIR PERSETUJUAN PENELITIAN (Informed Consent )
Saya adalah mahasiswi psikologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang sedang menyelesaikan tugas akhir. Saya mengharapkan partisipasi saudara untuk mengisi semua pernyataan yang ada secara jujur. Jawaban dan identitas saudara akan dijamin kerahasiaannya. Jika saudara bersedia menjadi peserta penelitian dan tanpa paksaan silahkan menandatangani kolom di bawah ini, mengisi data diri dan mengisi kuesioner yang tersedia. Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapkan terima kasih.
.....................,................2014
(.........................................)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
72
SKALA PENELITIAN
IDENTITAS DIRI
Inisial
: .....................................
Usia
: ................. Tahun
Lama berpacaran
: ................. Bulan
No. Telepon
: .....................................
PETUNJUK SKALA A Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan. Pilih dan tentukanlah pilihan jawaban mana yang paling sesuai dengan diri teman-teman yang seenrnya dengan cara memberikan tanda centang ( √ ) pada salah satu jawaban yang tersedia pada kolom sebelah kanan dari setiap pernyataan. Terdapat empat (4) alternatif yang dapat dipilih, yaitu: SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju
Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan diri temanteman sendiri. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah karena jawabannya mencerminkan teman-teman sendiri.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73
Berikut contoh cara menjawab pertanyaan: No. 1.
Pernyataan Saya senang berjalan-jalan bersama teman
SS
S
TS STS
√
Bila terjadi kesalahan dalam menjawab, teman-teman bisa memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban tersebut dan kembali memberikan tanda centang (√) pada jawaban baru.
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No.
Pernyataan
1.
Saya tidak pernah melempar barang pada pasangan saat bertengkar Saya tidak mudah curiga
2. 3.
5.
Bila saya sedang marah, saya akan menggerutu pada pasangan Ketika bertengkar dengan pasangan, saya sering mengeluarkan kata-kata umpatan Saya senang mendengarkan cerita dari pasangan
6.
Saya selalu percaya pada pasangan
7.
Perbedaan adalah hal yang lumrah bagi saya
8. 9.
Berbeda pendapat adalah hal yang biasa bagi saya Saya senang mendampingi pasangan saya
10.
Saat menghadapi masalah, emosi saya tetap stabil
11.
Saya selalu curiga bila pasangan saya berperilaku berbeda Pasangan saya harus memberikan kabar pada saya setiap saat Saya mudah curiga ketika pasangan saya tidak memberi kabar Saya memilih pergi ketika tidak didengarkan
4.
12. 13. 14. 15. 16.
Saya menuduh pasangan saya selingkuh ketika ia pulang terlambat Saya mudah curiga pada pasangan saya
17.
Saya membuntuti pasangan saya ketika dia pergi
No. 18. 19. 20.
Pernyataan Saya selalu mengecek alat komunikasi pasangan saya Saya mudah cemburu pada pasangan saya Saya mudah marah pada pasangan ketika merasa tersinggung
STS
TS
STS
TS
74
S
S
SS
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. No. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40.
41.
75
Saya sulit melupakan kesalahan yang dilakukan pasangan saya Saya suka berdiskusi dengan pasangan Saya menjawab sapaan dengan mengumpat ketika saya marah Saya akan menepis tangan pasangan saya ketika tidak sependapat Saya tidak suka ketika pasangan saya memiliki pendapat yang berbeda Saya tetap tenang dalam menghadapi masalah Saat banyak pikiran, saya membutuhkan pelukan dari pasangan saya Saya selalu berkepala dingin saat berdiskusi dengan pasangan Saya selalu menjaga emosi agar tidak melukai pasangan Saya tidak pernah melukai pasangan Saya tetap berteman dengan orang yang menggoda pasangan saya Bila pasangan saya belum memberi kabar, saya akan menunggu Saya tidak suka bila dikritik oleh pasangan Pernyataan Saya tidak memukul pasangan saya saat ada masalah Ketika pasangan saya cemburu, saya akan memeluknya Saya menulis umpatan di media sosial saat ada masalah dengan pasangan Saya akan mendorong tubuh pasangan saya ketika dia tidak sependapat dengan saya Saya akan marah pada pasangan saya bila masih menyimpan barang dari mantan pacarnya Saya tidak suka bila pasangan saya berbicara tentang mantan pacarnya Saya akan membantah bila pasangan saya menanyakan tentang kesalahan yang saya lakukan Saya tidak melakukan apapun ketika saya terganggu
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. No. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62.
76
Saya memegang tangan pasangan dengan halus saat berbicara Saya akan membenci orang yang menggoda pasangan saya Saya selalu berpikir positif tentang pasangan saya Saya selalu memuji pasangan saya Saya tidak pernah memutar balikan fakta Saya akan mengumpat ketika saya terganggu Ketika ada masalah, saya menyelesaikannya dengan kepala dingin Pernyataan Saya memiliki alasan yang jelas saat marah Saya dapat menerima kritikan Saya mudah terpancing amarah saat bertengkar dengan pasangan Saya mudah marah ketika berdebat dengan pasangan Saya tidak segan untuk mencekik leher pasangan saya ketika saya merasa terganggu Saya akan berpikir panjang untuk melukai pasangan saya Saya selalu mendukung pasangan saya Saya tidak mudah memaafkan pasangan saya Bila saya dihina, saya akan membalas hinaannya Saya akan membentak pasangan saya bila banyak bertanya Saya lebih memilih menenangkan diri daripada mengumpat Kesibukan bukan suatu hal yang mengurangi kepercayaan saya dengan pasangan Ketika marah, saya menampar pasangan saya Saya sering mendorong kepala pasangan saya ketika bertengkar
STS
TS
S
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
63. 64. No. 65. 66.
Saya menyindir pasangan saya ketika melakukan kesalahan Saat pasangan melakukan hal yang tidak saya sukai saya akan membentaknya Pernyataan
STS
Saat cemburu saya akan memukul pasangan saya
68.
Ketika pasangan saya tidak melakukan hal yang saya inginkan, maka saya akan menarik kerah bajunya
69.
Saya mampu menerima kritikan atau saran
71. 72.
Saya mampu mengendalikan marah saat berdebat
74.
Saya akan memarahi pasangan saya mendiskusikan hal yang tidak saya sukai
75.
Saya mampu menerima perbedaan
76.
Saya dapat memaafkan kesalahan pasangan saya
78. 79. 80.
S
Saya akan memberitahukan pasangan saya bahwa saya cemburu Saya akan menasehati pasangan saya ketika dia melakukan kesalahan Saya tetap membalas sapaan pasangan saya walaupun sedang kesal
73.
77.
TS
Saya akan memukul pasangan saya ketika dia melakukan kesalahan Saya tidak segan menampar pasangan saya saat dia melakukan hal yang tidak saya sukai
67.
70.
77
bila
Saya suka berdiskusi mengenai hal apapun dengan pasangan saya Saya lebih suka berbicara dengan baik daripada membentak Saya selalu ramah pada pasangan Ketika marah, saya melempar barang pada pasangan saya PETUNJUK SKALA B Baca dan pahamilah baik-baik setiap pernyataan. Pilih dan tentukanlah
pilihan jawaban mana yang paling sesuai dengan diri teman-teman yang
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
78
sebenarnya dengan cara memberikan tanda centang ( √ ) pada salah satu jawaban yang tersedia pada kolom sebelah kanan dari setiap pernyataan. Terdapat empat (4) alternatif yang dapat dipilih, yaitu: SS
: Sangat setuju
S
: Setuju
TS
: Tidak setuju
STS
: Sangat tidak setuju Teman-teman bebas menentukan pilihan yang sesuai dengan diri teman-
teman sendiri. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah karena jawabannya mencerminkan teman-teman sendiri. Berikut contoh cara menjawab pertanyaan: No. 1.
Pernyataan Saya senang menghabiskan waktu dengan pasangan
SS
S
TS STS
√
Bila terjadi kesalahan dalam menjawab, teman-teman bisa memberikan tanda sama dengan (=) pada jawaban tersebut dan kembali memberikan tanda centang (√) pada jawaban baru.
SELAMAT MENGERJAKAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
Pernyataan STS Saya memilih pergi bila pasangan saya tidak melakukan hal yang saya inginkan Bagi saya, setia adalah hal yang penting dalam membangun hubungan romantis Saya membatasi pasangan dalam menggunakan media sosial Saya membatasi pergaulan pasangan saya Saya memilih menyimpan masalah yang saya hadapi daripada berbagi dengan pasangan Saya selalu menatap dengan lembut mata pasangan saya saat berbicara Saya selalu berbicara dengan intonasi yang lembut kepada pasangan Ketika ada hal yang mengganggu pikiran saya, saya akan mengungkapkannya pada pasangan saya Saya merasa tidak tenang bila pasangan saya berada jauh dari saya Saya senang merencanakan liburan bersama pasangan saya Saya selalu mencurigai setiap tindakan pasangan saya Pasangan saya melarang saya untuk berkumpul bersama teman-teman Saya tidak menceritakan apa adanya tentang masalah yang saya hadapi pada pasangan Saat ada masalah saya fokus menyelesaikan masalah bukan hubungan Saya mulai jenuh untuk selalu memberi pada pasangan saya Saya merasa pasangan saya sudah tidak mencintai saya Pasangan saya selalu menyempatkan waktu untuk mendengarkan cerita saya Saya lebih nyaman berjalan-jalan sendiri tanpa ditemani pasangan Pasangan saya selalu ada disaat saya membutuhkan Saya hanya menjalin hubungan serius dengan pasangan yang sesuai dengan kriteria saya Bagi saya selingkuh adalah hal yang wajar Saya nyaman bila pasangan saya berada jauh dari saya Bagi saya, membicarakan hal yang belum pasti adalah hal yang sia-sia Saya tidak menolak bila pasangan saya ingin
TS
S
79
SS
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49.
berpisah Saya merasa hubungan saya biasa-biasa saja Pasangan saya mulai tidak peduli pada saya Saya memberikan kepercayaan pada pasangan dalam setiap tindakannya Saya dan pasangan senang berkumpul dengan teman-teman Saya selalu terbuka kepada pasangan saat menceritakan tentang masalah yang saya hadapi Saya cenderung kurang jujur bila berbicara dengan pasangan Memuji pasangan bukanlah hal yang penting bagi saya Memuji pasangan adalah hal yang penting bagi saya Saya jarang mengucapkan terimakasih pada pasangan saya Pasangan saya selalu sibuk dengan kegiatannya Saya selalu menyempatkan waktu untuk berlibur bersama pasangan saya Saya sudah memberikan kasih sayang yang cukup kepada pasangan saya Saya merasa pasangan saya peduli pada saya Terkadang saya berpikir untuk mengakhiri hubungan dengan pasangan Saya tetap mendapatkan perhatian walaupun pasangan saya sedang sibuk Disaat saya memiliki waktu luang, saya selalu mengunjungi pasangan saya Saya selalu mengucapkan terimaksaih bila pasangan saya membantu saya Pengalaman sehari-hari adalah hal normal yang tidak perlu diceritakan pada pasangan menunjukkan sikap berlawanan hanya akan memperkeruh hubungan dengan pasangan Saya memilih berbohong dengan pasangan untuk menghindari pertengkaran Saya kurang peduli tentang pembagian tugas antara saya dan pasangan Saya selalu mengingkari janji yang saya buat Saya selalu serius dalam menjalin hubungan romantis Saya selalu membentak pasangan saya ketika berbicara Saya selalu menggunakan kata-kata kasar saat
80
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72.
mengkritik pasangan saya Saya akan menggerutu bila pasangan saya kurang bersemangat Saya jarang memberikan pujian kepada pasangan saya Saya akan mengungkapkan dengan marah-marah bila ada hal yang tidak saya sukai Saya merasa terganggu dengan kebiasaan pasangan saya Saya dan pasangan jarang menghabiskan waktu bersama Saya selalu berterus terang saat berbicara dengan pasangan saya Saya selalu jujur pada pasangan walaupun dapat menimbulkan pertengkaran Saya menceritakan apa adanya tentang masa lalu saya kepada pasangan saya Saya selalu memberikan pengertian bila pakaian yang digunakan pasangan saya kurang menarik Saya menyimpan banyak kebohongan dari pasangan Saya kurang menyukai pasangan saya bila memiliki banyak kegiatan Saya memiliki tujuan jangka panjang bersama pasangan saya Saat mengikuti kegiatan tertentu, saya mengajak pasangan saya untuk menemani saya Saya akan mengingat kenangan bersama mantan bila bertengkar dengan pasangan Saya hanya diam bila melihat hal yang tidak saya sukai Bila pasangan saya kurang bersemangat, saya akan menghiburnya dengan menceritakan hal-hal lucu Saya selalu memilih kalimat yang tepat saat berbicara agar pasangan saya tidak tersinggung Saya menyukai caranya membuat saya tertawa Saya selalu menentang pendapat pasangan saya saat berdebat Berbohong demi kebaikan adalah hal yang lumrah bagi saya Saya memberikan kebebasan bagi pasangan saya untuk bergaul Saya senang bila pasangan saya memiliki banyak kegiatan Saya mengijinkan pasangan untuk memiliki situs
81
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81. 82. 83. 84. 85. 86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93. 94. 95. 96. 97. 98.
media sosial untuk bergaul Saya menceritan apa adanya tentang pengalaman saya pada pasangan Saya selalu setia dalam menjalin hubungan romantis Saya akan berbohong untuk menjaga perasaan pasangan saya Walupun sibuk, saya tetap mengutamakan pasangan saya Saya merasa bahagia dengan hubungan yang saya jalani Saya selalu berbagi cerita tentang masalah yang saya hadapi kepada pasangan Saya akan menanyakan pada pasangan tentang perubahan sikapnya kepada saya Saya selalu jujur dalam bertutur kata dengan pasangan Saya senang berbagi cerita sehari-hari dengan pasangan saya Saya selalu menepati janji yang saya ucapkan Saya selalu berbicara jujur dengan pasangan Saya akan mengatakan pada pasangan bila ada hal yang tidak saya sukai Saya selalu menyampaikan rasa sayang kepada pasangan Saya selalu berbicara sesuka hati saya kepada pasangan Saya selalu ada disaat pasangan membutuhkan saya Pasangan saya selalu mempunyai waktu untuk menemani saya Saya sudah memberikan perhatian yang cukup pada pasangan saya Saya merasa pasangan saya tidak mempunyai waktu untuk mendengarkan saya Saya jarang diperhatikan bila pasangan saya sedang sibuk Saya merasa saya mulai tidak diperhatikan Pasangan saya jarang ada disaat saya membutuhkan Pasangan saya selalu memiliki alasan untuk tidak pergi bersama saya Saya selalu bercanda gurau dengan pasangan saya Saya selalu menyemangati pasangan saya Saya selalu mendiskusikan tentang pembagian tugas dengan pasangan Saya merasa risih bila menceritakan tentang masa
82
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
lalu saya kepada pasangan Bercerita dengan pasangan hanya membuangbuang waktu 100. Saya jarang memberikan pujian untuk setiap hal yang dilakukan pasangan saya 99.
Terima Kasih
83
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Lampiran 2 Hasil Penelitian
Reliability Scale: ALL VARIABLES Agresivitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.909
32
Prosocial maintenance Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.821
14
Commitment Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.784
12
Emotional self disclosure Reliability Statistics Cronbach's Alpha .852
N of Items 14
84
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Affectionate communication Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.845
15
Equity Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.862
14
Explore Descriptives Statistic RSpm
Mean 95% Confidence Interval for Mean
44.0400 Lower Bound
42.9743
Upper Bound
45.1057
5% Trimmed Mean
44.1778
Median
44.0000
Variance
5.37093
Minimum
29.00
Maximum
55.00
Range
26.00
Interquartile Range
8.00
Skewness Kurtosis Mean 95% Confidence Interval for Mean
.53709
28.847
Std. Deviation
agre
Std. Error
Lower Bound
-.215
.241
.012
.478
61.3100
1.19660
58.9357
85
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Upper Bound 5% Trimmed Mean
61.1000
Median
60.0000
Variance
143.186
Std. Deviation
1.19660E1
Minimum
37.00
Maximum
90.00
Range
53.00
Interquartile Range
18.00
Skewness Kurtosis RSC
Mean 95% Confidence Interval for Mean
.320
.241
-.428
.478
37.1600
.47942
Lower Bound
36.2087
Upper Bound
38.1113
5% Trimmed Mean
37.1444
Median
37.0000
Variance
22.984
Std. Deviation
4.79419
Minimum
25.00
Maximum
48.00
Range
23.00
Interquartile Range
6.00
Skewness
.121
.241
-.313
.478
42.5100
.56862
Kurtosis RSE
63.6843
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
41.3817
Upper Bound
43.6383
5% Trimmed Mean
42.4111
Median
42.0000
Variance Std. Deviation Minimum
32.333 5.68623 27.00
86
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Maximum
56.00
Range
29.00
Interquartile Range
9.00
Skewness
.223
.241
-.176
.478
48.1700
.58639
Kurtosis RSA
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
47.0065
Upper Bound
49.3335
5% Trimmed Mean
48.2000
Median
48.0000
Variance
34.385
Std. Deviation
5.86387
Minimum
35.00
Maximum
60.00
Range
25.00
Interquartile Range
7.75
Skewness
.048
.241
-.403
.478
40.7500
.62979
Kurtosis RSEQ
Mean 95% Confidence Interval for Mean
Lower Bound
39.5004
Upper Bound
41.9996
5% Trimmed Mean
40.9111
Median
41.0000
Variance Std. Deviation
39.664 6.29795
Minimum
21.00
Maximum
56.00
Range
35.00
Interquartile Range Skewness Kurtosis
7.00 -.445
.241
.829
.478
87
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Statistic
df
a
Shapiro-Wilk Sig.
Statistic
df
Sig.
RSpm
.058
100
.200
*
.984
100
.281
agre
.090
100
.043
.982
100
.174
RSC
.073
100
.200*
.988
100
.508
RSE
.097
100
.022
.982
100
.207
RSA
.086
100
.068
.983
100
.237
RSEQ
.103
100
.011
.980
100
.122
a. Lilliefors Significance Correction
88
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Tests of Normality Kolmogorov-Smirnov Statistic
a
df
Shapiro-Wilk Sig.
Statistic
df
Sig.
RSpm
.058
100
.200
*
.984
100
.281
agre
.090
100
.043
.982
100
.174
RSC
.073
100
.200*
.988
100
.508
RSE
.097
100
.022
.982
100
.207
RSA
.086
100
.068
.983
100
.237
RSEQ
.103
100
.011
.980
100
.122
*. This is a lower bound of the true significance.
RSpm
89
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
90
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
91
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
92
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
93
ANOVA Table Sum of Squares agre * RSpm
Between Groups
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
5743.580
22
261.072
2.384
.003
Linearity
2860.642
1
2860.642
26.124
.000
2882.938
21
137.283
1.254
.234
8431.810
77
109.504
14175.390
99
Deviation from Linearity Within Groups Total
ANOVA Table Sum of Squares agre * RSC
Between Groups
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
4050.181
21
192.866
1.486
.107
Linearity
1636.934
1
1636.934
12.610
.001
Deviation from Linearity
2413.246
20
120.662
.930
.553
Within Groups
10125.209
78
129.810
Total
14175.390
99
ANOVA Table Sum of Squares agre * RSE
Between Groups
Within Groups Total
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
4588.222
23
199.488
1.581
.071
Linearity
1188.901
1
1188.901
9.425
.003
Deviation from Linearity
3399.321
22
154.515
1.225
.254
9587.168
76
126.147
14175.390
99
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
94
ANOVA Table Sum of Squares agre * RSA
Between Groups
df
Mean Square
F
Sig.
(Combined)
5800.533
23
252.197
2.289
.004
Linearity
4105.232
1
4105.232
37.254
.000
Deviation from Linearity
1695.300
22
77.059
.699
.827
8374.857
76
110.195
14175.390
99
F
Sig.
Within Groups Total
ANOVA Table Sum of Squares agre * RSEQ
Between Groups
df
Mean Square
(Combined)
5701.348
27
211.161
1.794
.026
Linearity
2117.051
1
2117.051
17.988
.000
Deviation from Linearity
3584.297
26
137.858
1.171
.294
8474.042
72
117.695
14175.390
99
Within Groups Total
Correlations
Correlations RSpm RSpm
Pearson Correlation
agre
agre
RSC
Pearson Correlation
RSE
RSA
RSEQ
-.449**
.572**
.778**
.667**
.588**
.000
.000
.000
.000
.000
100
100
100
100
100
100
-.449**
1
-.340**
-.290**
-.538**
-.386**
.000
.002
.000
.000
1
Sig. (1-tailed) N
RSC
Sig. (1-tailed)
.000
N
100
100
100
100
100
100
.572**
-.340**
1
.655**
.662**
.674**
Sig. (1-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
Pearson Correlation
100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
RSE
RSA
RSEQ
.778**
-.290**
.655**
Sig. (1-tailed)
.000
.002
.000
N
100
100
100
.667**
-.538**
Sig. (1-tailed)
.000
N
100
Pearson Correlation
Pearson Correlation
**
Pearson Correlation
.690**
.631**
.000
.000
100
100
100
.662**
.690**
1
.520**
.000
.000
.000
100
100
100
**
.588
95
-.386
**
.674
1
**
.631
.000 100
100
**
1
.520
Sig. (1-tailed)
.000
.000
.000
.000
.000
N
100
100
100
100
100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (1-tailed).
Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
RSpm
100
29.00
55.00
44.0400
5.37093
agre
100
37.00
90.00
61.3100
11.96603
RSC
100
25.00
48.00
37.1600
4.79419
RSE
100
27.00
56.00
42.5100
5.68623
RSA
100
35.00
60.00
48.1700
5.86387
RSEQ
100
21.00
56.00
40.7500
6.29795
Valid N (listwise)
100
100