PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI i
SKRIPSI PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA DAN PEMBIASAN CAHAYA MELALUI ANIMASI GAMBAR POWERPOINTPADA KELAS X SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
Yulita Ika Kita Nim: 081424036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ii
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN PEMANTULAN CAHAYA DAN PEMBIASAN CAHAYA MELALUI ANIMASI GAMBAR POWERPOINT KELAS X SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika
Oleh: Yulita Ika Kita Nim: 081424036
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iii
ii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI iv
iii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI v
My Motto: Perintah itu pelita dan ajaran itu cahaya, teguran yang mendidik itu terang kehidupan(Amsal 6:23)
Diberkatilah orang mengandalkan Tuhan, yang menaruh harapan padanya pada Tuhan. Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambat akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering dan yang tidak berhenti menghasilkan buah (Yeremia 17:7-8)
Di dalam kelemahanku, sesulit apapun jalan di dalam kehidupan ini, melalui campur tangan Tuhan semuanya pasti akan terlaksana, Karena Tuhan selalu mendengar lebih dari yang kita ucap, menjawab lebih dari yang kita minta, dan memberi lebih dari yang kita bayangkan dengan waktu dan cara Tuhan sendiri.
By:
Dengan penuh kasih sayang kupersembahkan Skripsi ini untuk: Bapa di surga, Yesus Kristus, Bunda Maria dan para orang kudus Kedua orang tuaku: Petrus Kita dan Bibiana Nata Kakak, Adik dan Sanak Saudaraku Bapak A. Atmadi Serta Kekasihku tersayang, Sahabat, Teman-teman dan Almamaterku tercinta.
iv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vi
v
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI vii
vi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI viii
ABSTRAK
Kita, Y. I. 2013. Peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada pokok bahasan pemantulan cahaya danpembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint. Yogyakarta: Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa X semester 2 SMA Bobkri 2 Yogyakartapada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint. Penelitian ini dilakukan pada bulan januari sampai bulan februari 2013. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Bobkri 2 Yogyakarta khususnya kelas X-B dan kelas X-C. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa, peneliti menggunakan soal pretes dan soal postes, sedangkan keaktifan siswa peneliti menggunakan hasil lembar kerja siswa (LKS), observasi dan foto. Analisis dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 16. Data hasil perhitungan statistika menunjukan bahwa untuk uji dua sisi, angka probabilitas (0,000/2=0,000) lebih kecil dari tingkat signifikan uji dua sisi (0,05/2=0,025). Dengan demikian hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan animasi gambar powerpoint pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya dapat meningkatkan prestasi belajar sisiwa.Keaktifan siswa dalam kelas tergolong cukup baik. Hasil penelitan ini juga membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint mendapat tanggapan dari siswa SMA Bobkri 2 Yogyakarta.
vii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI ix
ABSTRACT Kita, Y. I. 2013. Increase student achievement in the subject of physics of light reflection and refraction of light through animated power point images. Yogyakarta: Physics Education Study Program, Department of Mathematics and Natural Sciences, Faculty of Teacher Training and Education, University of Sanata Dharma. This study aims to determine the increase in student achievement SMA Bobkri X2 H2 Yogyakarta on material reflectance of light and there fraction of light through an imated power point images. The research was conducted in the month of January until the month of February2013. The subjects were students of class X SMA Bobkri 2 Yogyakarta particular grade class XB and XC. To determine student achievement, researcher used questions about the pretest and post test, while the involvement of the student researcher used the results of student work sheet (LKS), observations and photos. Analyses were performed using SPSS version 16. Data resulting from statistical calculations show that for atwo-sided test, the probability rate (0.000 /2=0.000) is smaller than significant level two-sided test (0.05 /2=0.025). Thus the results ofthe study showed that the use of animated power point image on the material light reflection and refraction of light can improve learning achievement. Involvement of the student in the class room is quite good. There search results also prove that learning to use animated power point images received responses from high school students Bobkri 2 Yogyakarta.
viii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa, Yesus Kristus Juru Selamat serta Bunda maria, Bunda Segala Bangsa. Oleh karena begitu besar berkat, rahmat dan kasih karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Adanya penelitian ini sebagai salah satu upaya untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Fisikadi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.Skripsi ini berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar Fisika Siswa Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Dan Pembiasan Cahaya Melalui Animasi Gambar Powerpoint Kelas X SMA Bopkri 2 Yogyakarta”. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak dapat berjalan dengan lancar tanpa proses panjang dan dukungan dari beberapa pihak, baik secara langsung maupuntidak langsung. Maka pada kesempatan yang berbahagia ini, penulis secara khusus mengucapkan terima kasih, kepada: 1. Prof. Dr. Paul Suparno, SJ., M.ST sebagai dosen pembimbing akademik yang telah memberikan dukungan dan semangat untuk peneliti sehingga dapat berjuang dengan baik menyelesaikan penelitian ini. 2. Bapak Drs. Afridus Atmadi, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu, memberikan saran dan masukan yang membangun sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Bapak Drs. Severinus Domi, M. Si sebagai dosen sekaligus sebagai orang tua peneliti selama kuliah di Sanata Dharma yang selalu memberikan motivasi untuk peneliti sehingga terus berjuang di Sanata Dharma ini. 4. Seluruh dosen-dosen Universitas Sanata Dharma terutama dosen pendidikan Fisika. Terima kasih atas pendidikan dan ilmu yang telah diberikan. 5. Mas Arif, Pak Sugeng, dan Mbak Heni di sekretariat JPMIPA, Mas Agus, Mas Made di ruang baca JPMIPA, Pak Ngadiyono di Bengkel JPMIPA. Terima kasih atas segala bantuannya.
ix
LAB
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xi
6. Teristimewa kedua orang tuaku tercinta Bapa Petrus Kita dan mama Bibiana Nata serta keluarga besar yang telah memberi dukungan baik materi maupun moril, serta doa dan kasih sayang yang memotivasi saya untuk tetap berjuang. 7. Kepala sekolah yang telah memberikan ijin kepada peneliti untuk melakukan penelitian. 8. Ibu Irene selaku guru bidang studi Fisika yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan penelitian berlangsung. 9. Adik-adik SMA Bobkri 2 yang telah bersedia agar peneliti dapat memberikan treatment sehingga peneliti dapat memperoleh data penelitian. 10. Kakakku Rensi, Din, Niko dan kedua adikku Yuven dan Yuni yang telah memberikan dukungan serta doa. 11. Kakakku tersayang Riand yang telah memberikan dukungan dan masukan serta kasih sayang. 12. Teman-teman P. Fis 2008 (Frater Raja, Suster Renata, Tinha, Catrin, Afrina, Leo, Yuni) dan almamater tercinta yang telah mendukung, memberikan masukan, bertukar pikiran serta kebersamaan kita sejak semester I. 13. Anak-anak Alay kos: Chyo, Mini, Prima, Ance. 14. Anak-anak Flobamorata: k’ Usi, k’ Hansto Meze, Oa Linda, Arlyn Woi, Anansi Renggi. 15. Kakak-kakak IKMAY: ka Ivan Wuran dan ka Gusti. Teman- teman yang telah memberikan dorongan dan yang telah bertukar pikiran tentang masalah penelitian ini, Dan masih banyak lagi individu yang ikut membantu terselenggaranya penelitian ini dan tidak dapat peneliti sebutkan namanya satu persatu yang pantas memperoleh ucapan terima kasih dari peneliti.
x
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xii
xi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................
iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................
v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .....
vi
ABSTRAK ............................................................................................
vii
ABSTRACT ..........................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ...........................................................................
ix
DAFTAR ISI ..........................................................................................
xii
DAFTAR TABEL .................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR .............................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN .........................................................................
xviii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................
1
B. Rumusan Masalah...........................................................
3
C. Batasan Masalah .............................................................
4
D. Tujuan Penelitian .............................................................
4
E. Manfaat Penelitian ...........................................................
5
F. Ruang Lingkup .................................................................
6
xii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xiv
BAB II
BAB III
KAJIAN TEORI A. Belajar ............................................................................
7
B. Animasi Gambar Powerpoint ..........................................
15
C. Optika Geometri ..............................................................
18
METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................
25
B. Populasi dan Sampel Penelitian .......................................
25
C. Tempat dan Waktu Penelitian..........................................
26
D. Desain Penelitian .............................................................
26
E. Metode Pengumpulan Data .............................................
27
F. Instrumen Pembelajaran ...................................................
29
G. Validitas...........................................................................
38
H. Metode Analisis Data ......................................................
40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ....................................
52
B. Data Penelitian dan Analisis ...........................................
55
C. Pembahasan ....................................................................
90
D. Keterbatasan Peneliti .......................................................
95
BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan .....................................................................
96
B. Saran ...............................................................................
97
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................
98
xiii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1.
Kisi-kisi soal pretest dan postest menurut indikator hasil belajar dan aspek yang diukur. ...................................
Tabel 3.2.
34
Distribusi soal pretest dan postest serta indikator yang diukur .........................................................................
35
Tabel 3.3.
Lembar kegiatan observasi/pengamatan .............................
36
Tabel 3.4.
Aspek penilaian ...................................................................
41
Tabel 3.5.
Kriteria penilaian dari setiap aspek yang diberikan ............
43
Tabel 3.6.
konsep soal dan skor maksimal ...........................................
44
Tabel 3.7.
Distribusi skor pretest dan posttest siswa untuk setiap soal
44
Tabel 3.8.
Distribusi aspek yang diukur dengan skor rata-rata
Tabel 3.9.
Pretest dan Posttest tiap soal ...............................................
45
Nilai pretest dan posttest kelas treatmen dan kelas kontrol
45
Tabel 3.10. Klasifikasi sikap siswa selama proses pembelajaran berlangsung .........................................................................
48
Tabel. 3.11 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Kelompok Siswa Aspek Psikomotorik terhadap Pembelajaran ......................
49
Tabel. 3.12 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa Aspek Afektif terhadap Pembelajaran ................................
51
Tabel 4.1.
Jadwal pelaksanaan penelitian Kelas Treatmen X-C ..........
53
Tabel 4.2.
Jadwal pelaksanaan penelitian Kelas kontrol X-B ..............
53
Tabel 4.3.
Hasil perhitungan total dalam LKS yang telah dikerjakan
xiv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xvi
oleh siswa ............................................................................ Tabel.4.4.
Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa Aspek afektif dan Psikomotorik terhadap Pembelajaran ....
Tabel 4.5.
60
Klasifikasi Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung ........................................................................
Tabel 4.7.
60
Klasifikasi Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung ........................................................................
Tabel 4.6.
55
61
Klasifikasi Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung ........................................................................
61
Tabel 4.8.
Distribusi skor Pretes Siswa Untuk Tiap Soal ....................
62
Tabel 4.9.
Distribusi skor Postes Siswa Untuk Tiap Soal ....................
64
Tabel.4.10. Distribusi skor Pretes Siswa Untuk Tiap Soal ....................
65
Tabel.4.11. Distribusi skor Postes Siswa Untuk Tiap Soal ....................
67
Tabel 4.12. Peningkatan hasil tes ...........................................................
68
Tabel 4.13. Perbandingan Nilai Pretes dan Postes Kelas Treatmen kelas X-C ............................................................
69
Tabel 4.14. Output bagian pertama uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Ekseperimen ...............................
73
Tabel. 4.15. Output bagian pertama uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Ekseperimen ...............................
73
Tabel 4.16. Output bagian pertama uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Ekseperimen ...............................
74
Tabel 4.17. Peningkatan hasil tes ...........................................................
76
xv
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xvii
Tabel 4.18. perbandingan Nilai Pretes dan Postes Kelas kontrol kelas X-B ................................................................
77
Tabel 4.19. Output Bagian Pertama Uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Kontrol .......................................
80
Tabel 4.20. Output Bagian Pertama Uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Kontrol .......................................
80
Tabel 4.21. Output Bagian Pertama Uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Kontrol .......................................
81
Tabel 4.22. Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Pretes ........
82
Tabel 4.23. Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Pretes ........
83
Tabel 4.24. Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Postes .......
86
Tabel 4.25. Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Postes ........
87
xvi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Diagram Sinar dari Pemantulan Teratur...........................
20
Gambar 2.2. Diagram Sinar dari Pemantulan Baur atau Difus .............
20
Gamber 2.3. Pemantulan Cahaya pada Cermin ....................................
21
Gamber 2.4. Seberkas sinar datang secara miring pada suatu bidang batas kaca dan udara. Sinar yang dibiaskan dibelokkan menuju aris normal karena V2< V2, semua sinar dan garis normalnya terletak pada bidang yang sama ......
22
Gambar 2.5. Cahaya datang dari udara masuk ke dalam air .................
23
Gambar 2.6. Sinar datang dari medium kurang rapat (udara) ke medium lebih rapat (air) dibiaskan mendekati garis normal...............................................................................
23
Gambar 2.7. Sinar datang dari medium lebih rapat (air) ke medium kurang rapat (udara) dibiaskan menjauh garis normal .....
24
Gambar 4.1. Siswa sedang bermain HP pada saat peneliti memberikan penjelasan ....................................................
57
Gambar 4.2. Siswa sedang bertanya tentang materi yang belum jelas .
58
Gambar 4.3. Siswa sedang menyelesaikan soal dalam LKS bersama teman ..................................................................
58
Gambar 4.4. Siswa sedang menyelesaikan soal di papan tulis .............
58
Gambar 4.5. Siswa bertanya kepada peneliti mengenai jawaban .........
59
xvii
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xix
DAFTAR LAMPIRAN A. Lampiran
Silabus
1. Silabus Eksperimen .....................................................................
101
2. Silabus Ceramah ..........................................................................
106
B. Lampiran
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Eksperimen ..............
111
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Ceramah ..................
122
C. Lampiran
Lembar Kerja Siswa (LKS) ...........................................
133
D. Lampiran Observasi 1. Lampiran Observasi hari Pertama ...............................................
147
2. Lampiran Observasi hari ke Dua .................................................
151
3. Lampiran Observasi hari ke Tiga ................................................
155
E. Kunci Jawaban 1. Kunci Jawaban Pretes ..................................................................
159
2. Kunci Jawaban postes .................................................................
165
F. Lampiran Surat 1. Surat Ijin penelitian ke SMA Bobkri 2 Yogyakarta .....................
172
2. Surat Ijin penelitian ke Kepala Administrasi DIY .......................
173
3. Surat Tembusan Ijin penelitian Kepala Administrasi DIY ..........
174
4. Surat Tembusan Ijin penelitian dari dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Yogyakarta ...........................................................
175
5. Surat Keterangan setelah melakukan penelitian dari SMA Bobkri 2 Yogyakarta ..........................................................
xviii
176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI xx
G. Lembar Hasil Belajar Siswa .............................................................
177
H. Materi Ajar Materi Ajar Powerpoint (PPT) .........................................................
xix
201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses belajar mengajar fisika di dalam kelas merupakan salah satu bentuk komunikasi antara guru dengan siswa dalam bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan konsep fisika. Selain itu juga guru sebagai pendidik mendapat tantangan yang sangat besar untuk menyampaikan materi dan ilmu pengetahuan yang akan di ajarkan. Hal ini di sebabkan oleh berbagai macam alasan. Misalnya karena materi fisika sangat banyak dan memiliki persamaanpersamaan yang sulit, dan juga karena metode mengajar yang sama yang menyebabkan siswa bosan untuk belajar fisika. Seiring dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat sekarang ini, semakin banyak pula alat-alat yang dapat digunakan untuk membantu dan mendukung proses belajar mengajar misalnya menggunakan animasi gambar powerpoint. Guru sebagai komponen utama dalam dunia pendidikan dituntut untuk
mampu
mengimbangi
bahkan
melampaui
perkembangan
ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berkembang dalam masyarakat. Melalui sentuhan guru diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang memiliki kompetensi tinggi dan siap menghadapi tantangan hidup masa kini dengan penuh keyakinan dan percaya diri tinggi.
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 2
Kedudukan alat bantu memiliki peranan yang penting karena dapat membantu proses belajar siswa. Penggunaan alat bantu, bahan belajar yang abstrak bisa dikongkritkan dan membuat suasana belajar yang tidak menarik menjadi menarik. Banyak alat bantu diciptakan untuk belajar mandiri saat ini, namun untuk mencari suatu pilihan atau solusi alat bantu yang benar-benar baik agar proses belajar menjadi efektif, menarik dan interaktif serta menyenangkan merupakan suatu permasalahan yang perlu dicari solusinya. Animasi gambar powerpoint dibuat untuk belajar mandiri pada masa sekarang ini. Berkaitannya dengan proses belajar mengajar, terkadang guru sebagai penyampai informasi kepada siswa kurang bisa menciptakan suasana belajar yang menarik dan kondusif. Hal ini juga berdasarkan dengan pengalaman peneliti sendiri bahwa selama program pengalaman lapangan (PPL) pada tahun 2011, peneliti berkomunikasi dengan guru pamong dan menanyakan penggunaan metode dan alat bantu dalam mengajar. Menurut beliau, proses belajar mengajar yang selama ini di lakukan hanya menggunakan metode ceramah dan memberikan LKS. Sehingga peneliti berpikir bahwa salah satu permasalahan yang dihadapi guru adalah kurangnya penggunaan
macam-macam
metode
dalam
mengajar
dan
kurangnya
pengetahuan guru tentang macam-macam alat bantu untuk mengajar. Dengan penggunaan animasi gambar powerpoint dalam belajar pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya diharapkan dapat membantu untuk mempermudah guru dalam menyampaikan materi di dalam kelas seperti biasanya. Dengan penggunaan animasi gambar powerpoint dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 3
mengurangi suasana yang kaku dan dapat menciptakan proses pembelajaran yang efektif, menarik, interaktif dan menyenangkan dan dengan adanya animasi gambar yang diperlihatkan guru, diharapkan siswa mampu memahami materi dengan mudah dan tidak merasa bosan. Melihat adanya fenomena tersebut, peneliti merasa tertarik untuk melihat peningkatan prestasi belajar fisika siswa melalui penggunaan animasi gambar powerpoint dalam pembelajaran
pokok bahasan pemantulan cahaya dan
pembiasan cahaya. Materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya adalah bagian dari optika geometri yang merupakan salah satu pokok bahasan untuk siswa kelas X SMA semester genap. Sehingga judul dari penelitian ini adalah “peningkatan prestasi belajar fisika siswa pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint pada Siswa Kelas X SMA Bopkri 2 Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013.” Hal ini juga dilatarbelakangi dengan adanya peran guru dalam mendampingi perkembangan kognitif siswa. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkan semangat dan keaktifan belajar siswa pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 4
2. Apakah pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X semester 2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta? 3. Bagaimana perbandingan prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol? C. Batasan Masalah materi Agar permasalahan yang dibahas dalam penelitain ini tidak meluas maka perlu adanya keterbatasan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan sebagai berikut: Bahasan materi yang akan diteliti hanya pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Alat optik tidak ikut dalam bahasan penelitian. D. Tujuan Penelitian Sesuai dengan perumusan diatas, maka tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar powerpoint pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya?
2.
Meningkatkan prestasi belajar pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint pada siswa X semester 2 SMA Bopkri 2 Yogyakarta.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 5
3.
Untuk
mengetahui
perbandingan
prestasi
belajar
antara
kelas
eksperimen dengan kelas kontrol? E. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa, mahasiswa maupun sekolah. Adapun manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi Siswa Dapat
mempermudah
dalam
memahami
konsep
fisika
khususnya
pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya serta meningkatkan prestasi belajar siswa. 2. Bagi sekolah dan bagi guru a. Dapat membantu meningkatkan kualitas hasil belajar, khususnya pelajaran fisika, sehingga secara langsung dapat meningkatkan kualitas pendidikan. b. Dapat menambah wawasan para pendidik dalam usaha meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan baik. 3. Bagi peneliti Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang pembelajaran fisika melalui animasi gambar powerpoint dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa sebelum memasuki dunia pendidikan pada saat mengajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 6
F. Ruang Lingkup 1. Materi Penelitian ini termasuk dalam lingkup pendidikan di sekolah menengah atas. 2. Responden Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Bopkri 2 Yogyakarta. 3. Tempat Penelitian ini dilakukan di daerah istimewah Yogyakarta. 4. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 4 Februari-28 Februari 2013.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 7
BAB II LANDASAN TEORI A. BELAJAR 1.
Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan (Muhhibin Syah, 2008:89) . Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Adapun beberapa pendapat tentang belajar itu sendiri antara lain adalah: a. Menurut James O. Whittaker yang dikutip dari Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono dalam buku “Psikologi Belajar” (2008:126), Belajar dapat didefinisikan sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. b. Suyono & Hariyanto dalam buku yang berjudul Belajar dan Pembelajaran (2011:9) menyatakan bahwa belajar adalah suatu aktivitas
atau
suatu
proses
untuk
memperoleh
pengetahuan,
meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.
7
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 8
c. Winkel dalam bukunya Psikologi pengajaran (Winkel, 2004:58) berpendapat bahwa belajar merupakan kegiatan mental yang tidak dapat disaksikan dari luar. Apa yang sedang terjadi dalam diri seorang yang sedang belajar, tidak dapat diketahui secara langsung hanya dengan mengamati orang. Secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif dan psikomotorik setiap individu. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang utama dalam keseluruhan proses pendidikan yang bertujuan untuk menghasilkan perubahan-perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman dan keterampilan. 2. Prestasi Belajar Warga negara yang berkualitas dapat dipastikan memiliki prestasi akademik yang unggul disekolah (Harsono, 2007:100). Untuk mengetahui apakah telah terjadi perubahan pada peserta didik sebagai akibat dari proses belajar dan seberapa besar perubahan itu terjadi maka dilakukan evaluasi belajar. Prestasi belajar atau prestasi akademik
selanjutnya
menjadi ukuran keberhasilan individu dalam penguasaan materi yang diberikan. Berikut merupakan pendapat beberapa orang tentang pengertian prestasi belajar:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 9
a. Menurut Winkel (1982) dalam Stevanus Ivan, prestasi belajar merupakan hasil pengukuran mengenai perubahan-perubahan yang dialami oleh siswa setelah suatu periode pembelajaran. b. Prestasi belajar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2011:1101) adalah
penguasaan
pengetahuan
atau
keterampilan
yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. c. Menurut Helena Juwarsih (2007:45) prestasi belajar adalah ukuran tingkat keberhasilan seseorang dalam menguasai pengetauan atau keterampilan yang telah ditetapkan dalam bidang studi tertentu berupa nilai angka dari guru melalui tes. Dengan demikian, berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pemahaman tentang prestasi belajar seorang siswa adalah penguasaan seorang siswa terhadap materi yang telah diajarkan dan sebuah hasil yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran, baik berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan, tingkah laku, penerapan dan analisis maupun evaluasi yang dapat diukur sebagai akibat dari aktivitas belajar di sekolah. Adapun hasil belajar tersebut mencakup beberapa aspek, salah satunya merupakan aspek kognitif. Menurut Bloom dkk dalam Sudijono (2011:49) aspek kognitif merupakan ranah yang mencakup kegiatan mental (Otak). Bloom mengatakan bahwa segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Dalam ranah ini
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 10
terdapat enam jenjang proses berpikir, mulai dari jenjang yang terrendah sampai jenjang yang paling tinggi. Jenjang domain kognitif tersebut meliputi:
pengetahuan
(knowledge),
pemahaman
(comprehension),
penerapan (application), analisis (analysis), sintesis (synthesis) dan penilaian (evaluation). a) Pengetahuan (Knowledge) atau C1 Pengetahuan (Knowledge) atau C1 adalah kemampuan seseorang untuk
mengingat-ingat kembali (recall) atau mengenali kembali
tentang nama, istilah, ide, gelaja, rumus-rumus dan sebagainya, tanpa mengharapkan kemampuan menggunakannya. b) Pemahaman (Comprehension) atau C2 Pemahaman (Comprehension) atau C2 adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat. Seorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberikan uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan menggunakan kata-katanya sendiri. c) Penerapan (Aplication) atau C3 Penerapan (Aplication) atau C3 adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-metode,
prinsip-prinsip,
rumus-rumus,
sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret.
teori-teori
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 11
d) Analisis (Analysis) atau C4 Analisis (Analysis) atau C4 adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagianbagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan di antara bagian-bagian atau faktor-faktor lainnya. e) Sistesis (Syntesis) atau C5 Sistesis (Syntesis) atau C5 adalah kemampuan berpikir yang merupakan kebalikan dari proses berpikir analisis. Sintesis merupakan suatu proses yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang berstruktur atau berbentuk pola baru. f) Evaluasi( Evaluation) atau C6 Evaluasi( Evaluation) atau C6 adalah jenjang berpikir yang paling tinggi dalam ranah kognitif menurut taksonomi Bloom. Penilaian atau evaluasi
merupakan
kemampuan
seseorang
untuk
membuat
pertimbangan terhadap suatu situasi, nilai atau ide. Selain aspek kognitif, berdasarkan teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui dua kategori ranah lagi antara lain afektif dan psikomotor (Winkel,1996, dalam Angkowo dan Kosasih, 2007:53). Dengan perinciannya adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 12
1) Ranah Afektif Berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi lima aspek kemampuan yaitu : a) Stimulasi Stimulasi yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsang dari luar yang datang dalam bentuk masalah, situasi dan gejala, dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulasi control dan seleksi gejala rangsangan dari luar. b) Jawaban Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab rangsang dari luar kepada dirinya. c) Penilaian Penilaian yakni penilaian ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d) Organisasi Organisasi yakni pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 13
e) Karakteristik Karakteristik yakni keterpaduan semua sistem nilai yang dimiliki seseorang yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. 2) Ranah Psikomotor Meliputi keterampilan motorik, tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu ada enam aspek yaitu: a) Gerakan reflek (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) b) Keterampilan pada gerakan dasar c) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan audity dan motoris d) Kemampuan dibidang fisik misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan e) Gerakan skill mulai dari keterampilan sederhana sampai yang komplek f) Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi non discursive seperti gerakan ekspresif dan interpretatif. Prestasi belajar sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Misalnya menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2008:138) prestasi belajar yang dicapai seseorang merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar (eksternal) individu.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 14
Yang tergolong faktor internal adalah: a. Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh.
Yang
termasuk
faktor
ini
misalnya
penglihatan,
pendengaran, struktur tubuh, dan sebagainya. b. Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri atas: 1) Faktor intektif yang meliputi: faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat, dan faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki. 2) Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri. c. Faktor kematangan fisik maupun psikis. Yang tergolong faktor eksternal, adalah: a. Faktor sosial yang terdiri atas: lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat, dan lingkungan kelompok. b. Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi, kesenian. c. Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas belajar, iklim. d. Faktor lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung ataupun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 15
B. Animasi Gambar Powerpoint Animasi adalah film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang salah satu dengan yang lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak dilayar menjadi bergerak (Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2011:70). Animasi telah menjadi bagian dalam kehidupan manusia. Berbagai bentuk animasi telah dapat disaksikan melalui televisi, misalnya iklan berbagai produk. Juga untuk menampilkan model atau ide tentang sesuatu. Salah satu bentuk animasi adalah serangkaian gambar diam yang secara beruntun dengan kecepatan sekitar 25 gambar per detik sehingga menimbulkan efek bergerak pada mata (Suarga, 2009:165). Menurut Jasmadi dalam bukunya tentang Menyusun presentasi pembelajaran berbasis TIK dengan MS Office 2010 (2010:53), Animasi adalah objek gambar atau teks yang bergerak. Pada program khusus animasi dibutuhkan beberapa gambar yang dirangkai menjadi sebuah gerakkan. Guruguru kreatif akan menjadi sangat terbantu dalam menciptakan permainan interaktif kelas dengan menguasai animasi powerpoint ini. Para siswa juga akan senang dan materi pembelajaran akan mudah dipahami. Pada powerpoint ada beberapa jenis animasi antara lain: 1. Animasi entrance, yaitu animasi untuk memunculkan objek dalam slide. 2. Animasi emphasis, yaitu animasi untuk menegaskan atau member efek agar objek tampak berbeda, lebih jelas agar tampak lebih menonjol. 3. Animasi exit, yaitu efek untuk menghilangkan objek.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 16
4. Animasi motion path, yaitu animasi yang menggerakkan objek mengikuti path atau jalur tertentu. Pada dasarnya animasi merupakan gambar-gambar bergerak yang dapat digunakan untuk menggambarkan tahap-tahap berurutan dalam suatu proses (misalnya: diagram alir bagi suatu proyek) atau memberikan kesan pada bagian-bagian yang bergerak (misalnya: diagram skematis tentang bagaimana mesin mobil beroperasi). Animasi dapat digunakan berkombinasi dengan teks, suara, dan hiperlink untuk menciptakan lingkungan pembelajaran online yang lebih kaya daripada sekedar teks sederhana dan atau foto atau gambar di halaman cetak (Robin Mason & Frank Rennie, 2009:5). Sedangkan Powerpoint adalah komponen grafik presentasi dari microsoft office. Powerpoint untuk membuat presentasi yaitu berupa gambar dan teks. Powerpoint juga dirancang untuk membantu dalam menyampaikan informasi kampanye periklanan yang baru dan membantu dalam membuat dan menyusun bahan untuk presentasi (Aitken G. Peter. 1995:262). Jadi animasi gambar powerpoint merupakan rancangan teks dan gambar yang bergerak yang dapat membantu untuk mempermudahkan pada saat presentasi. Animasi gambar powerpoint dalam pembelajaran merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dimanfaatkan sebagai alat bantu pembelajaran di sekolah khususnya mata pelajaran IPA (Fisika). Tujuan dari pengembangan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint adalah untuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 17
mengembangkan pembelajaran yang efektif dan efisien untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Adapun kelemahan dan kelebihan dalam menggunakan animasi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut: Tabel. 1 Kelemahan dan Kelebihan Media Animasi No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kelebihan dan kelemahan media animasi Kelebihan Membawa bersama butiran informasi ke dalam satu bentuk dasar yang dipertontonkan. Memberikan penekanan, karena butiran yang berubah dan bergerak dapat menarik perhatian penonton melihat topik dan merangsang pengguna untuk melaksanakan suatu tindakan Menyediakan jembatan visual dan penarik perhatian pengguna secara tidak disadari dari topik-topik yang disediakan. Peningkatan keterampilan dan kemampuan Peserta didik akan lebih cepat belajar, dan memiliki sikap terhadap pembelajaran yang lebih baik. Pembelajaran interaktif dengan live-action animasi, simulasi, video, audio, grafik, umpan balik, saran ahli, menyenangkan Peserta didik akan lebih termotivasi untuk belajar lebih banyak Fleksibilitas dan keselamatan Menghilangkan frustasi Praktis Konsisten Menarik dan menahan perhatian Kelemahan
2
Pengembangannya memerlukan adanya ahli yang profesional, tidak sembarang orang dapat membuatnya Pengembangan memerlukan waktu yang cukup lama.
3
Memerlukan memori dan ruang penyimpanan yang lebih.
4
Memerlukan peralatan yang khusus untuk presentasi kualitas
1
(Agina, 2003: 1-4).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 18
C. Optika Geometri 1. Pengertian Optika Geometris Optika mempelajari dua studi yaitu optika geometris dan optika fisis. Optika geometris adalah ilmu fisika yang mempelajari tentang pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya sedangkan optika fisis adalah ilmu yang mempelajari tentang difraksi, interferensi dan polarisasi cahaya (Marten Kanginan, 2006:77).
Geometris merupakan studi tentang fenomena-
fenomena di mana pendekatan sinar adalah sah. Misalnya: panjang gelombang cahaya sangat kecil dibandingkan dengan sebagian besar penghalang dan lubang. Oleh karena itu, difraksi pembelokan gelombang di sekitar sudut sering diabaikan, dan pendekatan sinar, dimana gelombang dianggap merambat dalam garis lurus adalah sah (Tipler, 2001:479). Hukum dasar pada optika geometri ini adalah: a. Cahaya berjalan sepanjang garis lurus dalam medium homogen b. Cahaya dapat dipantulkan atau dibiaskan (hukum Snellius) oleh bidang batas dua media. Optika geometri pada umumnya mempelajari pristiwa-pristiwa cahaya tampak dan cahaya yang mempunyai panjang gelombang di sekitar cahaya tampak, dan hanya membicarakan peristiwa pantulan dan pembiasan pada permukaan-permukaan yang membatasi dua media (Ganijanti, 2010:265).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 19
2. Pengertian cahaya menurut para ilmuwan a. Cahaya menurut Newton adalah terdiri dari partikel-partikel ringan berukuran sangat kecil yang dipancarkan oleh sumbernya ke segala arah dengan kecepatan yang sangat tinggi. b. Pada tahun 1678, Christian Huygens, menunjukan bahwa teori gelombang cahaya juga dapat menjelaskan pemantulan (refleksi) dan pembiasan (refraksi) dengan asumsi cahaya berjalan di gelas atau air lebih lambat daripada di udara. c. Pada tahun 1801, untuk pertama kalinya Thomas Young melakukan suatu peragaan yang benar-benar jelas mengenai sifat gelombang cahaya. Ia menunjukan bahwa dalam kondisi-kondisi yang tepat, sinar-sinar cahaya yang saling berinterferensi. d. Selanjutnya Maxwell pada tahun 1873, menyatakan bahwa cahaya merupakan suatu bentuk gelombang elektromagnetik berinterferensi tinggi. 3. Pemantulan cahaya Ketika seberkas sinar merambat dalam satu medium kemudian menemui suatu bidang batas dengan medium lainnya, sebagai cahaya yang datang akan mengalami pemantulan. Lewatkan beberapa berkas sinar sejajar ke permukaan suatu cermin datar. Berkas-berkas sinar sejajar yang mengenai cermin datar dipantulkan juga sebagai berkas-berkas sinar sejajar (seperti pada gambar). Pemantulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 20
cahaya oleh permukaan-permukaan halus seperti cermin datar disebut pemantulan teratur (Specular Reflection).
Pengamat
Gambar.2.1. Diagram Sinar dari Pemantulan Teratur
Bagaimana jika berkas-berkas sinar sejajar yang sama dilewatkan ke permukaan kertas HVS? Berkas-berkas sinar sejajar yang mengenai kertas dipantulkan ke segala arah (berkas-berkas tidak sejajar satu sama lain). Pemantulan cahaya oleh permukaan-permukaan kasar seperti kertas disebut pemantulan baur atau pemantulan difus (Diffuse Reflection). Pengamat
Gambar.2.2. Diagram Sinar dari Pemantulan Baur atau Difus Suatu permukaan berkelakuan sebagai pemantulan halus selama variasi-variasi permukaannya adalah kecil dibandingkan dengan panjang gelombang datang.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 21
Hukum Pemantulan Pemantulan terjadi pada bidang batas antara dua medium yang berbeda seperti misalnya sebuah permukaan udara kaca, dalam kasus dimana sebagian diransmisikan. Pada gambar memperlihatkan bahwa sebuah sinar cahaya yang mengenai sebuah permukaan kaca yang mulus. Garis Normal Sinar pantul Sinar datang Sdt dtg i
Sdt ptl r
Gambar.2.3. Pemantulan Cahaya pada Cermin Sudut
i
antara sinar datang dengan garis normal (garis yang tegak
lurus dengan permukaan) disebur sudut datang, bidang yang dibatasi oleh dua garis ini adalah bidang datang. Sinar yang dipantulkan terletak di dalam bidang tersebut membentuk sudut Ѳ r dengan garis normal yang sama dengan sudut datang. (2-1) 4. Pembiasan cahaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 22
Ketika seberkas sinar cahaya yang merambat melalui suatu medium transparan menemui suatu batas dari medium transparan lainnya, sebagian energinya dipantulkan dan sebagiannya lagi memasuki medium ke dua. Garis Normal Sinar pantul Sinar datang Sdt dtg Ѳ1
Sdt ptl Ѳ 1’
Udara Gelas
V1
Ѳ1
Sinar yang dibiaskan
Gambar 2.4. Seberkas sinar datang secara miring pada suatu bidang batas kaca dan udara. Sinar yang dibiaskan dibelokkan menuju aris normal karena V2< V2, semua sinar dan garis normalnya terletak pada bidang yang sama.
Sinar yang memasuki medium kedua dibelokkan di daerah perbatasan kemudian dibiaskan. Sinar datang, sinar pantul, dan sinar yang dibiaskan semua terletak pada bidang yang sama. Sudut bias,
pada gambar
bergantung pada sifat-sifat dari kedua medium dan pada sudut datang, persamaannya adalah: (2-2)
Dimana V1 adalah kelajuan cahaya di medium pertama, dan V2 adalah kelajuan cahaya di medium kedua.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 23
Hukum Snellius tentang pembiasan Hukum I Snellius berbunyi: sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar. Pada gambar ketiganya terletak pada busur derajat sebagai bidang datar.
Gambar 2.5. Cahaya datang dari udara masuk ke dalam air. Hukum II Snellius berbunyi: jika sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada suatu bidang datar (Misalnya dari udara ke air atau dari udara ke kaca), maka sinar-sinar dibelokkan mendekati garis normal. Garis Normal Sinar datang
Sdt dtg Ѳi
Udara Gelas
Ѳr
Sudut
Sudut deviasi = (Ѳ i -Ѳ r)
Sinar
bias
bias Gambar 2. 6. Sinar datang dari medium kurang rapat (udara) ke medium lebih rapat (air) dibiaskan mendekati garis normal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 24
jika kebalikannya, sinar datang dari medium lebih rapat ke medium kurang rapat (misalnya dari air ke udara), maka sinar dibelokkan menjauhi garis normal.
Garis Garis Normal Normal
Sinar datang datang
Sdt Sdt dtg dtg Ѳi
Sinar Sinar bias bias Ѳi
Sdt Sdt bias bias Gambar 2.7. Sinar datang dari medium lebih rapat (air) ke medium kurang rapat (udara) dibiaskan menjauh garis normal
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 25
BAB III METODE PENELITIAN a. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang diambil adalah penelitian kuantitatif dengan design Static Group Pretes-Postes. Dalam design ini, mengukur dua kelompok sebelum diberi treatmen yang berbeda (Paul Suparno, 2010:140). Kelompok pertama merupakan subyek penelitian dan kelompok yang kedua merupakan kelas kontrol. Maka dapat digambarkan seperti berikut: Treatmen Group
R pretes
X Treatmen
O postes
Kontrol Group
R pretes
X Treatmen
O postes
Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk sekolah tempat peneliti melakukan penelitian dan siswa yang menjadi subyek penelitian sehingga, kesimpulan atas hasil yang diperoleh dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk sekolah dan siswa lain. b. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas X SMA Bopkri 2 Yogyakarta. 2. Sampel Sampel penelitian ini adalah kelas X-C dan kelas X-B SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Kelas X-B dan kelas X-C sama-sama berjumlah 23 orang.
25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 26
c. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian: Penelitian dilakukan di SMA Bopkri 2 Yogyakarta. SMA ini terletak di Jl. Jenderal Sudirman No. 87 Yogyakarta, Terban, Gondokusuman, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada bulan Januari-Februari 2013. d. Desain Penelitian Penelitian ini mencakup empat tahap, yaitu penyusunan instrumen, pretes, pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar powerpoint dan postes. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan sebagai berikut: Kelas Kontrol
Kelas Eksperimen
Pembuatan Instrumen
Melakukan Pretes
Pelaksanaan proses belajar
Pelaksanaan proses belajar
mengajar di kelas eksperimen
mengajar di kelas kontol dengan
dengan animasi gambar powerpoint
metode ceramah
Melakukan Postes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 27
e. Metode Pengumpulan Data Dalam metode pengumpulan data ini, peneliti mengumpulkan data melalui dua kelas, yakni kelas treatmen dan kelas kontrol dengan cara: 1. Kelas Treatmen Di dalam kelas ini peneliti mengumpulkan data melalui, a. Pretes Pada pretes ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dengan materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint sehingga dapat mengetahui hasil pembelajarannya. Pada pretes berisikan soal esai dengan jumlah 8 soal. b. Proses Belajar Mengajar Dalam proses belajar mengajar di kelas ini, peneliti menggunakan animasi gambar powerpoint yaitu penyajian materi dengan menggunakan animasi
gambar
powerpoint
yang
berhubungan
dengan
materi
pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. c. Postes Setelah melakukan proses belajar mengajar melalui animasi gambar powerpoint
peneliti
memberikan
postes
dengan
maksud
untuk
mengetahui hasil belajara sesudah pembelajaran. Pada postes berisikan soal esai dengan jumlah 8 soal.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 28
d. Observasi Pada saat proses belajar mengajar melalui animasi gambar powerpoint berlangsung peneliti mengamati perilaku dan perhatian siswa. Hal ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana semangat mereka dalam belajar fisika khususnya materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. 2. Kelas Kontrol Di dalam kelas ini peneliti mengumpulkan data melalui: a. Pretes Pada
pretes di kelas kontrol ini sama dengan pretes yang di kelas
treatmen yakni soal esai dengan jumlah 8 soal dan bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa sebelum pembelajaran dengan materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya sehingga dapat mengetahui hasil pembelajarannya. b. Proses Belajar Mengajar Proses pembelajaran di kelas kontrol ini menggunakan metode ceramah biasa. Hal ini dilakukan untuk membandingkan kelas ini dengan kelas treatmen bagaimana perbedaannya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 29
c. Postes Postes ini bertujuan untuk mengetahui hasil pembelajaran sesudah pembelajaran dengan metode ceramah. Pada postes ini sama dengan postes kelas animasi gambar powerpoint dengan bobot yang sama. Dalam postes ini berisikan soal esai dengan jumlah 8 soal. d. Observasi Dalam kelas kontrol ini peneliti tidak melakukan observasi selama pembelajaran berlangsung. f. Instrumen Dalam instrumen penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu instrumen pembelajaran dan instrumen penelitian. 1. Instrumen Pembelajaran Dalam instrumen ini sebelum peneliti mengadakan pembelajaran, peneliti membuat desain pembelajaran yang berisikan Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). a. Silabus Adapun komponen/bagian-bagian yang terkandung dalam silabus mencakup
standar
kompetensi,
kompetensi
dasar,
materi
pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Format silabus yang akan digunakan peneliti adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 30
SILABUS
Kompenensi Dasar
Nama Sekolah
:
Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
Standar Kompetensi
:
Materi Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/Alat dan Bahan
Adapun silabus pembelajaran selengkapnya yang digunakan oleh peneliti terlampir pada lampiran A. b. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Selain silabus, dalam mengajar guru juga perlu menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai pegangan agar dapat mengontrol jalannya kegiatan pembelajaran dan bisa terarah dengan baik. Di dalam RPP terdapat indikator dan standar kompetensi yang mengacu pada silabus pada silabus dan Lembar Kerja Siswa (LKS). Format dari Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah sebagai berikut:
Rancangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 31
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran
:
Kelas/Semester
:
Alokasi Waktu
:
Materi Pelajaran
:
Jumlah Pertemuan
:
Standar Kompetensi
:
Kompetensi Dasar
:
I. II.
Indikator Materi Pelajaran
III.
Metode Pembelajaran
IV.
Langkah Pembelajran Pertemuan Pertama A. Kegiatan Awal B. Kegiatan Inti (Treatmen) C. Kegiatan penutup Pertemuan Kedua A. Kegiatan Awal B. Kegiatan Inti (Treatmen) C. Kegiatan penutup
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 32
Pertemuan Ketiga A. Kegiatan Awal B. Kegiatan Inti (Treatmen) C. Kegiatan penutup V. VI.
Alat/Bahan/Sumber Belajar Penilaian
RPP selengkapnya yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan treatmen terlampir pada lampiran B. c. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Lembar kegiatan siswa merupakan lembar kerja yang digunakan oleh siswa agar proses pembelajaran berlangsung dengan terarah. Dalam LKS terdapat beberapa komponen yakni (1) identifikasi yang meliputi mata pelajaran, satuan pendidikan, kelas dan semester, dan alokasi waktu, (2) komponen dasar, dan (3) indikator hasil belajar yang perlu diketahui siswa. Dan yang terpenting dalam LKS adalah kegiatan pembelajaran. Format dari Lembar kegiatan siswa (LKS) adalah sebagai berikut: Mata Pelajaran
:
Satuan Pendidikan
:
Kelas/Semester
:
Alokasi Waktu
:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 33
I.
Standar Kompetensi
:
Kompetensi Dasar
:
III.
Petunjuk Umum
:
IV.
Kegiatan pembelajaran
:
II.
A. Kegiatan Awal B. Kegiatan Kedua C. Kegiatan Ketiga LKS yang selengkapnya digunakan oleh peneliti terlampir pada lampiran C. 2. Instrumen penelitian Instrumen perlakukaan ini berisikan pretes, postes dan observasi. a. Pretes & postes Tes prestasi belajar mengukur penguasaan tertentu sebagai hasil dari proses belajar. 1) Pretes Tes ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman awal siswa tentang optika sebelum mengikuti pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint. 2) Postes Postes adalah tes menjelang atau pada akhir program. Soal postes tidak sama persis dengan soal pretes, hal ini untuk menghindari siswa yang hanya mengingat jawaban pada saat pretes.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 34
Pertanyaan
pretes
dan
postes
disusun
untuk
mengukur
pengetahuian yang diperoleh dari hasil belajar siswa. Pengetahuan siswa dapat diukur melalui beberapa aspek. Pertanyaan pretes dan postes dibuat dalam bentuk uraian dan mengacu pada aspek kognitif yaitu . Langkahlangkah penyusunnya adalah menentukan aspek yang diukur, indikator hasil belajar dan menentukan distribusi soal. Distribusi soal dapat dilihat pada tabel. Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal pretes dan Postes Menurut Indikator Hasil Belajar dan Aspek yang Diukur Aspek yang diukur Indikator hasil belajar Menjelaskan hukum pemantulan.
C1
C2
C3
C4
√
1 √
Menjelaskan sifat-sifat pemantulan cahaya cahaya Menentukan letak bayangan dan sifat bayangan pada pemantulan cahayapada cermin menggunakan persamaan-persamaan pemantulan. Menganalisis cahaya pada kaca paralel. Menjelaskan hukum pembiasan.
C6
Nomor Soal
2 √
3
√
4
√
5
Menyebut macam-macam bentuk lensa.
√
6
Menganalisis dan menjelaskan sifat-sifat lensa.
√
7
Menjelaskan dan menganalisis pembentukan bayangan yang terjadi pada lensa melalui persamaan.
√
Postes lebih dititik beratkan pada usaha untuk mengetahui tingkat kemampuan pada awal pengajaran. Tingkat kemajuan ini tercermin dalam bentuk skor yang (seharusnya) lebih tinggi pada akhir program
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 35
pengajaran yang diperoleh melalui postes, dibandingkan dengan skor pretes pada awal. Tes ini berisikan 8 soal esai, tes ini disusun berdasarkan materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Tabel 3.2 Distribusi Soal Pretes dan Postes serta Indikator yang Akan Diukur Sub Pokok Bahasan
Nomor Soal
Indikator Hasil belajar
Pemantulan Cahaya
Pemantulan pada Cermin
Pembiasan Cahaya Pembiasan pada Lensa
Menjelaskan hukum pemantulan cahaya. Menjelaskan sifat-sifat pemantulan cahaya.
1 dan 2
Menentukan letak bayangan dan sifat bayangan pada pemantulan cahayapada cermin menggunakan persamaanpersamaan pemantulan . Menganalisis cahaya pada kaca paralel. Menjelaskan hukum pembiasan. Menyebut macam-macam bentuk lensa. Menganalisis dan menjelaskan sifat-sifat lensa. Menjelaskan dan menganalisis pembentukan bayangan yang terjadi pada lensa melalui persamaan.
3 dan 4
5,6 dan 7
Untuk pembobotan soal pada postes yaitu semua soal dengan poin yang berbeda-beda, ini karena soal yang diberikan berupa soal essay. Dan semua soal memiliki arti penting dan bernilai berbeda dari setiap aspek. b. Lembaran observasi Pada penelitian ini juga akan diteliti bagaimana aktivitas siswa di dalam kelas selama proses belajar mengajar menggunakan animasi gambar powerpoint. Oleh karena itu untuk meneliti bagaimana aktivitas belajar/keterlibatan siswa dalam kelas selama kegiatan belajar dilakukan kegiatan observasi/pengamatan.
Pada penelitian ini
8
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 36
observasi/pengamatan
dilakukan
dengan
menggunakan
lembar
observasi. Aspek-aspek yang akan dinilai pada kegiatan observasi atau pengamatan antara lain adalah (A) siswa perhatian pada saat proses belajar mengajar berlangsung, (B) siswa antusias untuk bertanya kepada guru, (C) siswa memberikan pendapat, (D) siswa rajin mencatat materi ajar, (E) siswa bertanya kepada siswa lain, (F) siswa mau bekerja sama pada saat mengerjakan soal latihan. Pengamat memberikan tanda centang (√) pada kolom skor pengamatan. Pada penelitian ini aspekaspek yang akan dinilai dalam kegiatan observasi/pengamatan akan disajikan dalam bentuk tebel sebagai berikut: Tabel 3.3 Lembaran Kegiatan Observasi/Pengamatan. Hari, tanggal Observer
:
:
Kelompok : PETUNJUK
:
1. Amatilah kegiatan kelompok siswa di kelas dalam melaksanakan pembelajaran! 2. Tuliskan tanda silang (x) pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda amati!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 37
NO
ASPEK YANG DIAMATI
A.
ASPEK AFEKTIF
1.
Siswa antusias ketika bergabung dalam kelompok masing-masing
1 2 3 4
2.
Siswa memperhatikan penjelasan guru
1 2 3 4
3.
Siswa antusias menerima Lembar Kerja Siswa (LKS)
1 2 3 4
4.
Siswa percaya diri mengukapkan pendapat dalam kelompok
1 2 3 4
5.
Siswa sopan dalam menyanggah pendapat teman saat diskusi.
1 2 3 4
6.
Siswa mampu melakukan diskusi dengan serius dan teliti dalam mengerjakan LKS.
1 2 3 4
7.
Siswa mampu bekerjasama dengan baik saat melakukan diskusi dalam kerja kelompok.
1 2 3 4
8.
Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas dengan percaya diri
1 2 3 4
9.
Siswa mampu memiliki toleransi yang tinggi terhadap pendapat teman.
1 2 3 4
10.
Siswa memperhatikan fenomena yang terjadi dalam animasi.
1 2 3 4
11.
Siswa mengikuti diskusi dengan sungguh-sungguh.
1 2 3 4
12.
Siswa disiplin pengamatan.
13.
Siswa menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.
1 2 3 4
14.
Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran.
1 2 3 4
15.
Diskusi dalam kelompok berjalan secara efektif dan kondusif.
1 2 3 4
B.
ASPEK PSIKOMOTOR
1.
siswa menggunakan bahasa yang komunikatif saat mempresentasikan hasil diskusi.
1 2 3 4
2.
Siswa
1 2 3 4
memiliki
dalam
SKOR
pengumpulan
gerakan
yang
LKS,
ekspresif
hasil
saat
1 2 3 4
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 38
mempresentasikan hasil diskusi. 3.
Siswa memperhatikan animasi yang ditampilkan guru
1 2 3 4
4.
Siswa bertanya kepada yangbelum dimengerti.
1 2 3 4
5.
Siswa mencatat hal-hal yang dianggap penting
1 2 3 4
6.
Siswa terampil berkomunikasi ketika diskusi kelompok
1 2 3 4
7.
Siswa terampil mengamati animasi saat pembelajaran berlangsung.
1
guru
mengenai
konsep
2 3 4
g. Validitas Validitas mengukur atau menentukan apakah suatu tes mengukur apa yang mau diukur, yaitu apakah sesuai dengan tujuan (Paul Suparno, 2010:67 ). Untuk menentukan validitas dari data penelitian ini dengan menggunakan pendekatan validitas isi (content validity). Validitas isi (content validity) sering dinamakan dengan validitas kurikulum yang mengandung arti bahwa suatu alat ukur dipandang valid apabila sesuai dengan isi kurikulum yang hendak diukur. Salah satu untuk memperoleh validitas isi adalah dengan melihat soal-soal yang membentuk tes itu (Mardapi Djemari, 2008:16). Pada penelitian ini menggunakan soal-soal pretes dan postes. Soal pretes dan postes digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dalam ranah kognitif pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Soal- soal pretes dan postes disusun berdasarkan aspek kognitif (aspek pengetahuan(knowledge), pemahaman (comprehension), aplikasi (aplication), analisis (analysis) dan evaluasi (evaluation)), indikator hasil belajar dan materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 39
pokok pembelajaran. Setelah itu soal-soal tersebut dikonsultasikan dengan dosen pembimbing untuk mengetahui apakah soal yang digunakan benar-benar valid. Soal pretes dan postes tersebut adalah sebagai berikut: SOAL PRETES & POSTES 1. Jelaskan hukum pemantulan cahaya! 2. Sebutkan dan gambarkan sifat-sifat bayangan pada a. Cermin datar b. Cermin cekung c. Cermin cembung 3. Sebuah benda terletak 180 cm di depan cermin cekung yang jari-jari kelengkungannya 120 cm. Bila tinggi benda adalah 30 cm, berapakah tinggi bayangannya? 4. Berapakah kecepatan cahaya di kaca. Bila diketahui nkaca = 1,5 5. Jelaskan hukum pembiasan! 6. Sebutkan dan gambarkan Tiga bentuk lensa cembung Tiga bentuk lensa cekung 7. Sebut dan Gambarkan sinar istimewa pada: Lensa cekung Lensa cembung 8. Sebuah tingginya 4 cm terletak 2 cm di depan lensa cembung yang jarak fokusnya 6 cm. Hitunglah: a. Jarak bayangan ke lensa. b. Perbesaran bayangan. c. Tinggi bayangan.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 40
h. Metode Analisis Data 1. Pretes dan postes Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah pretes dan postes, karena indikatornya yang akan diukur adalah peningkatan prestasi siswa tentang materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya serta konsepkonsepnya sebelum treatmen dan sesudah. Pretes dan postes menggunakan soal esai dimana soal yang dibuat oleh peneliti sendiri dan bentuk pertanyaannya dengan jawaban bebas. Sehingga dengan ini diharapkan siswa mampu dengan bebas mengungkapkan gagasan mereka dan dengan demikian dapat diketahui sejauh mana pemahaman siswa tentang materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika dengan menggunakan animasi gambar powerpoint, maka dilakukan pengukuran
melalui
tes
hasil
belajar
secara
kuantitatif,
yaitu
menganalisis/mengoreksi jawaban siswa untuk menentukan tingkat kebenaran jawaban berdasarkan bobot soalnya untuk setiap soal atau setiap aspek dan menentukan skor total. Menganalisis jawaban pretes dan postes untuk mengetahui meningkatnya prestasi belajar siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar power point. Jawaban setiap soal dinyatakan dalam skor yang telah ditentukan terlebih dahulu. Jumlah soal postes dan pretes sama yaitu 8 soal uraian. Mendeskripsikan Jawaban Setiap Soal Menurut Aspek yang Termuat dalam Indikator. Penskoran untuk masing-masing aspek dan soal:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 41
Tabel 3.4 Aspek Penilaian
Indikator Hasil Belajar 1. Mengidentifik asi hukum pemantulan
2. Menyebut dan Menggambar sifat-sifat bayangan pada cermin.
3. Melakukan penyelesaian secara sistematik tentang tinggi bayangan pada cermin.
4. Melakukan penyelesaian secara
Unsur Penilaian Kemampuan Kognitif a. Mengidentifikasi hukum pemantulan yang diketahui dibutuhkan pemahaman a. mengidentifikasi hukum pemantulan yang dikeataui secara transparan dibutuhkan pengetahuan b. Menggunakan gambar dalam menjelaskan tentang hukum pemantulan dibutuhkan aplikasi a. Mengidentifikasi sifat-sifat cermin dibutuhkan pengetahuan b. Menentukan bayangan yang ada pada objek atau sistem dibutuhkan pengetahuan c. Mengambarkan objek dan menganalisis sifat-sifat bayangan pada cermin dibutuhkan analisis a. Mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan dibutuhkan pengetahuan b. Mengidentifikasi besaran yang ditanya dibutuhkan pengetahuan c. Mensubtitusikan besaran ke dalam satu persamaan dibutuhkan pemahaman d. Memanipulasi persamaan dibutuhkan pemahaman e. Menganalisis hubungan antara jarak bayangan dan perbesaran bayangan dibutuhkan analisis f. Menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik dibutuhkan penerapan. g. Menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menyelesaiakan soal dibutuhkan evaluasi a. Mengidentifikasi besaran yang dikeatahui secara transparan dibutuhkan pengetahuan
Spesifikasi Kemampuan Kognitif
Tingkat Kemamp uan Kognitif
Menjelaskan
C2
Menyebutkan
C1
Menghubungkan dan menunjukan.
C3
menyebutkan sifat-sifat cermin Menunjukan
C1 C1
Membuat diagram C4 atau skema Menyebutkan
C1
Menyebutkan
C1
Menjabarkan
C2
Mengubah
C2
Menunjukan hubungan
C4
Menghitung
C2
Membahas soal C6 perhitungan
Menyebutkan
C1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 42
sistematik tentang kecepatan cahaya pada kaca.
5. Mengidentifik asi hukum pembiasan.
6. Menyebut dan Menggambar macammacam bentuk lensa.
b. Menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik dibutuhkan penerapan c. Menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menyelesaiakan soal dibutuhkan evaluasi a. Mengidentifikasi hukum pembiasan yang diketahui dibutuhkan pemahaman b. mengidentifikasi hukum pembiasan yang dikeataui secara transparan dibutuhkan pengetahuan c. Menamai setiap bagian gambar pada hukum pemantulan pembiasan dibutuhkan pengetahuan d. Menggunakan gambar dalam menjelaskan tentang hukum pembiasan dibutuhkan aplikasi a. Mengidentifikasi macam-macam bentuk lensa dibutuhkan pengetahuan b.
c. 7. Menyebut dan Menggambar macammacam sinar istimewa pada lensa.
a.
b.
c.
8. Melakukan penyelesaian secara sistematik tentang tinggi bayangan pada lensa.
Menghitung
Membahas soal C6 perhitungan.
Menjelaskan
C2
Menyebutkan
C1
Memberi nama C1 pada gambar Menghubungkan dan menunjukan.
Menyebutkan macam-macam bentuk lensa Menentukan bayangan yang ada pada Menunjukan objek atau sistem dibutuhkan pengetahuan Mengambarkan objek atau sistem Membuat diagram dibutuhkan analisis atau skema Mengidentifikasi macam-macam sinar Menyebutkan istimewa pada lensa dibutuhkan macam-macam pengetahuan sinar istimewa pada lensa. Menentukan bayangan yang ada pada Menunjukan objek atau sistem dibutuhkan pengetahuan Menganalisis macam-macam sinar Membuat diagram istimewa pada lensa dibutuhkan analisis atau skema.
d. Mengambarkan objek atau sistem dibutuhkan analisis e. Mengidentifikasi besaran yang diketahui secara transparan dibutuhkan pengetahuan. f. Mengidentifikasi besaran yang ditanya dibutuhkan pengetahuan. g. Memanipulasi persamaan dibutuhkan pemahaman
C2
C3
C1
C1
C4 C1
C1
C4
Membuat diagram C4 atau skema. Menyebutkan C1
Menyebutkan
C1
Mengubah
C2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 43
h. Mensubtitusikan besaran ke dalam satu persamaan dibutuhkan pemahaman i. Menganalisis hubungan antara jarak bayangan dan perbesaran bayangan dibutuhkan analisis j. Menghitung nilai suatu besaran dengan perhitungan matematik dibutuhkan penerapan. k. Menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki untuk menyelesaiakan soal dibutuhkan evaluasi
Menjabarkan
C2
Menunjukan hubungan
C4
Menghitung
C2
Membahas soal C6 perhitungan.
Tabel 3.5 Kriteria Penilaian Dari Setiap Aspek Diberi Skor Tingkat Kemampuan Kognitif
Skor
C1
1
C2
2
C3
3
C4
4
C5
5
C6
6
Dalam memeriksa jawaban siswa diperlukan pedoman penskoran untuk masing-masing pertanyaan dalam soal-soal pretes dan postes adalah seperti pada tabel: Tabel 3.6 Konsep, soal dan skor maksimal Konsep Pemantulan Cahaya pada Cermin
Soal 1. Jelaskan hukum pemantulan! 2. Sebutkan dan gambarkan sifat-sifat bayangan pada
Skor Maksimal 6 6
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 44
Indeks Bias pada Kaca
Pembiasan Cahaya pada Lensa
a. Cermin datar b. Cermin cekung c. Cermin cembung 3. Sebuah benda terletak 180 cm di depan cermin cekung yang jari-jari kelengkungannya 120 cm. Bila tinggi benda adalah 30 cm, berapakah tinggi bayangannya? 4. Berapakah kecepatan cahaya di kaca. Bila diketahui nkaca = 1,5 5. Jelaskan hukum pembiasan! 6. Sebutkan dan gambarkan a. Tiga bentuk lensa cembung b. Tiga bentuk lensa cekung 7. Sebut dan Gambarkan sinar istimewa pada: a. Lensa cekung b. Lensa cembung 8. Sebuah tingginya 4 cm terletak 2 cm di depan lensa cembung yang jarak fokusnya 6 cm. Hitunglah: a. Jarak bayangan ke lensa. b. Perbesaran bayangan. c. Tinggi bayangan Nilai maksimal
18
9 7 6
10
18
80
Skor setiap soal merupakan tingkat kebenaran jawaban siswa. Sedangkan skor total adalah jumlah skor seluruh soal. Skor total menunjukan tingkat kebenaran jawaban siswa secara keseluruhan. Peneliti membuat daftar pretes dan postes siswa untuk setiap soal dengan tabel berikut: Tabel 3.7 Distribusi skor Pretes dan Postes Siswa Untuk Tiap Soal Skor untuk Setiap Aspek Soal No.
C1
C2
C3
C4
siswa
1, 2, 3, 4,
1, 3, 4, 5,
1, 5
2, 3,
5, 6, 7, 8
8
6, 7,8
C6 3,8
Total
Nilai
Skor
Akhir
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 45
01 02 dst
Skor yang di peroleh siswa kemudian dicari skor rata-ratanya masingmasing pretes dan postes. Tabel 3.8 Distribusi aspek yang diukur dengan skor rata-rata Pretes dan Postes tiap soal Aspek yang diukur
Skor Rata-rata Pretes
Skor Rata-rata (%)
Postes
Pretes
Kenaikan skor (%)
Postes
C1 C2 C3 C4 C6
Skor maksimal soal yang satu dengan yang lain berbeda-beda tergantung tingkat kesulitan. Untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dalam belajar fisika dengan menggunakan animasi gambar powerpoint, peneliti membuat daftar tabel nilai pretes dan postes sebagai berikut: Tabel 3.9 Nilai Pretes dan Postes Kelas Treatmen dan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen (KE) Kode Siswa Pretes E1
Kelas Kontrol (KK) Kode siswa
Postes
Pretes K1
Postes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 46
E2
K2
E3
K3
E4
K4
.....
....
En
Kn
Keterangan E1 : Kode siswa kelas treatmen nomor presensi 1 En : Kode siswa kelas treatmen nomor presensi ke-n K1 : Kode siswa kelas kontrol nomor presensi 1 Kn : Kode siswa kelas kontrol nomor presensi ke-n Dengan menggunakan
statisktik
test-t
untuk kelompok dependen,
peneliti ingin menunjukkan peningkatan prestasi belajar siswa dalam belajar fisika pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya menggunakan
animasi gambar powerpoint untuk kelas eksperimen dan
menggunakan ceramah untuk
kelas kontrol.
Test-T ini digunakan untuk
mengetes dua kelompok yang dependen, atau satu kelompok yang dites dua kali, yaitu pada pretes dan postes (Suparno 2007:97). Dalam penelitian ini yang di gunakan uji T meliputi: a. Uji T untuk dua sampel dependen (Paired Sample T-Test) Uji ini dilakukan terhadap dua sampel yang berpasangan. Sampel yang berpasangan diartikan sebagai sebuah subjek yang
sama namun
mengalami dua pengukuran yang berbeda (Santoso Singgih, 2012:263). Data yang diuji statistik paired sample T-Test yaitu:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 47
1) Data pretes dan postes pada kelas eksperimen 2) Data pretes dan postes pada kelas kontrol. b. Uji T untuk dua sampel independen (Independent Sample T-Test) Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata (mean) antara dua populasi, dengan melihat rata-rata dua sampelnya (Santoso Singgih, 2012:251). Data yang diuji statistik independen sample T-Test yaitu: Nilai pretes dari kelas eksperimen dan nilai pretes dari kelas kontrol serta nilai postesdari kelas eksperimen dan nilai postes dari kelas kontrol. 1) Menguji apakah varians dari dua populasi bisa dianggap sama? 2) Melakukan pengujian untuk melihat ada tidaknya perbedaan rata-rata populasi.
2. Keaktifan/keterlibatan siswa selama proses pembelajaran. a.
Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada LKS terdapat tiga LKS yang memiliki soal yang berbeda-beda.
LKS yang pertama tentang pemantulan cahaya pada cermin, LKS yang ke dua tentang pemantulan sempurna dan pembiasan cahaya pada kaca sedangkan pada LKS yang ke tiga tentang pembiasan cahaya pada lensa. Kemudian
untuk
mengetahui
sejauh
mana
keaktifan
dan
pemahaman siswa dalam belajar fisika, dapat dilakukan perhitungan berapa banyak pertanyaan dalam LKS yang telah dikerjakan oleh siswa dengan benar. Peneliti membuat tabel sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 48
Tabel 3.10. Hasil perhitungan total dalam LKS yang telah dikerjakan oleh siswa dengan benar LKS 1 No
LKS 2
LKS 3
Nis
Total A
b
c
d
A
b
a
b
Persentase (%)
1 2
Dari tabel dapat terlihat berapa banyak soal di dalam LKS yang telah dikerjakan masing-masing siswa sehingga peneliti dapat mengambil kesimpulan animasi gambar powerpoint yang digunakan sudah dapat membuat siswa aktif atau belum.
b.
Observasi/Pengamatan Pada lembar pengamatan/observasi kegiatan siswa dilihat dari segi
kualitatif, artinya peneliti mengamati secara langsung, kegiatan siswa dalam kelas selama proses pembalajaran berlangsung. Observasi belajar siswa dilakukan setiap pertemuan. Lembaran observasi digunakan untuk melihat keseluruhan hasil observasi pada saat penelitian berlangsung. Hal yang diamati peneliti meliputi seluruh aktivitas siswa dalam kelas pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan demikian dapat dibuat tabel klasifikasi aktivitas siswa dalam kelas.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 49
1) Ranah Psikomotorik Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah psikomotor menggunakan lembar observasi. Penilaian hasil belajar ranah psikomotor dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek psikomotor yang diperoleh. Persentase perolehan skor pada lembar
observasi
aspek
psikomotorik
dikualifikasi
untuk
menentukan seberapa besar partisipasi dan tangapan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menggunakan media animasi. Data rata-rata persentase ranah psikomotor siswa diperoleh dari tiap pertemuan pembelajaran setiap pertemuan, ranah psikomotorik siswa dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mencari prosentasi tertinggi pada tiap kategori kemudian diambil rata-rata keseluruhan kategori seluruh siswa berdasarkan pengamatan dari beberapa observer/pengamat dengan kriteria sebagai berikut:
Keterangan : p = presentase skor hasil observasi kelompok siswa q = jumlah keseluruhan skor yang diperoleh kelompok r = skor maksimal (total skor)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 50
Tabel. 3.11 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Kelompok Siswa Aspek Psikomotorik terhadap Pembelajaran Presentase yang diperoleh (%)
Keterangan
66,68 ≤ p ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ p ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ p ≤ 33,33
Rendah
(Suharsimi, 2007) 2) Ranah Afektif Pengukuran hasil belajar siswa pada ranah afektif menggunakan lembar observasi. Penilaian hasil belajar ranah afektif dapat dilihat dari skor pada lembar observasi aspek afektif yang diperoleh. Persentase perolehan skor pada lembar observasi aspek afektif dikualifikasi untuk menentukan seberapa besar partisipasi
dan
tangapan
siswa
dalam
mengikuti
proses
pembelajaran menggunakan media animasi. Data rata-rata persentase ranah afektif siswa diperoleh dari tiap pertemuan pembelajaran setiap pertemuan, ranah afektif siswa dianalisis dengan menggunakan deskriptif kuantitatif, yaitu dengan mencari prosentasi tertinggi pada tiap kategori kemudian diambil rata-rata keseluruhan kategori seluruh siswa berdasarkan pengamatan dari beberapa observer/pengamat dengan kriteria sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 51
Keterangan : p = presentase skor hasil observasi kelompok siswa q = jumlah keseluruhan skro yang diperoleh kelompok r = skor maksimal (total skor) Tabel. 3.12 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa Aspek Afektif terhadap Pembelajaran Presentase yang diperoleh (%)
Keterangan
66,68 ≤ p ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ p ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ p ≤ 33,33
Rendah
(Suharsimi, 2007)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti secara langsung memberikan perlakuan kepada para siswa yang menjadi subjek penelitian. Pemberian perlakuan berupa kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint. Penelitian yang dilakukan ini mengambil data dari kelas X-B sebagai kelas kontrol dan Kelas X-C sebagai kelas treatmen di SMA Bopkri 2 Yogyakarta. Kelas X-B berjumlah 23 orang dan X-C berjumlah 23 orang. Pada pertemuan pertama, peneliti melakukan perkenalan secara singkat serta menjelaskan maksud kehadiran peneliti di kelas dan gambaran kegiatan pembelajaran yang akan mereka lakukan bersama peneliti. Sebelum memberikan treatmen menggunakan metode ceramah pada kelas X-B dan treatmen menggunakan pembelajaran animasi gambar powerpoint pada kelas X-C, terlebih dahulu memberikan pretes kepada siswa. Kegiatan belajar mengajar pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya dilakukan oleh peneliti sendiri. Proses pembelajaran yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
52
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 53
Tabel 4.1. Jadwal pelaksanaan penelitian Kelas Treatmen X-C
Tanggal
Pelaksanaan Penelitian
Senin, 04 Februari 2013 Kamis, 07 Februari 2013
Pengadaan pretes oleh peneliti Pemberian treatmen menggunakan animasi gambar powerpoint tentang pemantulan cahaya dan memberikan LKS tentang pemantulan cahaya oleh peneliti PBM pada pokok sub bab pemantulan sempurna dengan pembiasan cahaya dan memberikan LKS tentang pemantulan sempurna dengan pembiasan cahaya oleh peneliti. PBM pada sub bab pembiasan cahaya pada lensa dan memberikan LKS tentang pembiasan cahaya pada lensa oleh peneliti.
Senin, 11 Februari 2013
Kamis, 14 Februari 2013
Kamis, 21 Februari 2013
Hal yang dilakukan oleh siswa
Waktu
Siswa mengerjakan soal 10.15-11.00 pretes Siswa memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi dan mengerjakan LKS 09.30-11.00 tentang pemantulan cahaya
Siswa memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi dan mengerjakan LKS 10.15-11.00 tentang pemantulan sempurna dengan pembiasan cahaya Siswa memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi dan 09.30-11.00 mengerjakan LKS tentang pembiasan cahaya pada lensa. Penyelenggaraan postes oleh Siswa mengerjakan soal 09.30-11.00 peneliti postes
Tabel 4.2. Jadwal pelaksanaan penelitian Kelas kontrol X-B
Tanggal
Pelaksanaan Penelitian
Senin, 04 Februari 2013 Kamis, 07 Februari 2013
Pengadaan pretes oleh peneliti Pemberian treatmen menggunakan metode caramah tentang pemantulan cahaya dan memberikan latihan tentang pemantulan cahaya oleh peneliti PBM pada sub bab
Senin,
Hal yang dilakukan oleh siswa
Waktu
Siswa mengerjakan soal 11.00-11.45 pretes Siswa memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi dan 12.00-13.30 mengerjakan latihan tentang pemantulan cahaya Siswa memperhatikan 11.00-11.45
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 54
11 Februari 2013
Kamis, 14 Februari 2013
Kamis, 21 Februari 2013
pemantulan sempurna dengan pembiasan cahaya dan memberikan latihan tentang pemantulan sempurna dengan pembiasan cahaya oleh peneliti. PBM pada sub bab pembiasan cahaya pada lensa dan memberikan latihan tentang pembiasan cahaya pada lensa oleh peneliti.
saat peneliti menjelaskan materi dan mengerjakan latihan tentang pemantulan sempurna dengan pembiasan cahaya Siswa memperhatikan saat peneliti menjelaskan materi dan 12.00-13.30 mengerjakan latihan tentang pembiasan cahaya pada lensa. Penyelenggaraan postes oleh Siswa mengerjakan soal 12.00-13.30 peneliti postes.
Siswa diberi tes awal (pretes) yang terdiri dari 8 soal uraian dengan alokasi waktu 40 menit. Sub pokok bahasan yang dipelajari yaitu Pemantulan Cahaya dan Pembiasan Cahaya. Selanjutnya pada pertemuan berikut dilaksanakan proses belajar mengajar dengan materi yang digunakan dalam penelitian yaitu Pemantulan Cahaya dan Pembiasan Cahaya. Kegiatan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint yang dilakukan peneliti telah selesai, maka selanjutnya peneliti mengadakan evaluasi untuk
melihat apakah
penggunaan animasi
gambar
powerpoint
dalam
pembelajaran pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa, dengan memberikan postes. Siswa diberi waktu 80 menit untuk menyelesaikan soal postes dari pukul 12.00-13.20. Soal postes yang diberikan sama dengan soal pretes yaitu terdiri dari 8 soal uraian di mana soal-soal tersebut diambil dari materi yang telah diajarkan pada saat penelitian.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 55
B. Data Penelitian dan Analisis 1. Keaktifan Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen a. Menghitung Jumlah Jawaban Dari Pertanyaan di Dalam LKS yang Telah Dikerjakan oleh Siswa pada Kelas Eksperimen Untuk mengetahui sejauh mana keaktifan belajar siswa, dilakukan perhitungan berapa banyak pertanyaan soal di dalam LKS yang telah dikerjakan oleh siswa dengan benar. Hasil perhitungan banyaknya soal di dalam LKS yang telah dikerjakan siswa dengan benar dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.3 Hasil perhitungan total dalam LKS yang telah dikerjakan oleh siswa
No
Nis
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
14451 14452 14453 14454 14455 14456 14457 14458 14459 14460 14461 14462 14463 14464 14465 14466 14468 14469 14470
a 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
b 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
LKS 1 c d 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1
E 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
LKS 2 a B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
LKS 3 a B 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Total 0 9 9 8 0 9 9 9 4 0 0 0 8 9 9 0 5 4 9
Persentase (%) 0 100 100 88.89 0 100 100 100 44.44 0 0 0 88.89 100 100 0 55.56 44.44 100
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 56
20 21 22 23
14471 14472 14473 14474
1 1 1 -
1 1 1 -
1 1 1 -
0 1 1 -
1 1 1 -
1 1 1
1 1 1
1 1 1
1 1 1
8 5 9 4
88.89 55.56 100 44.44
Dengan keterangan: (1): Siswa menyelesaikan soal dengan benar. (0): Siswa menyelesaikan soal namun salah. (-) : Siswa tidak menyelesaikan soal sama sekali. Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebagian besar siswa dalam kelas mengerjakan soal dalam LKS dengan benar. Dapat terlihat juga bahwa 9 siswa mengerjakan LKS dengan benar dan 6 siswa yang tidak mengerjakan soal, hal ini dikarenakan tidak masuk sekolah dan sakit serta mengikuti kegiatan di luar kelas. Selain itu juga ada 3 orang siswa yang mengerjakan 8 soal dalam LKS, selanjutnya ada 3 orang siwa yang hanya mengerjakan 5 soal dan 3 orang mengerjakan 4 soal saja. b. Observasi pada Kelas Eksperimen Siswa kelas X adalah siswa yang sedang menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat mereka belajar di mana mereka memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi, namun kadang kala kebiasaan mereka pada saat di SMP masih terbawa di SMA. Pada awal kegiatan pembelajaran siswa dalam keadaan siap untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat ketika guru memasuki kelas, siswa tertib dan duduk di tempat duduk masing-
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 57
masing namun ada beberapa orang siswa yang keluar kelas untuk mengikuti beberapa kegiatan sekolah. Berdasarkan data yang diperoleh selama penelitian, masih banyak sikap siswa yang pasif di kelas, bahkan ada beberapa siswa yang sibuk bermain HP dan mengobrol bersama teman sebangkunya.
Gambar 4.1 Siswa sedang bermain HP pada saat peneliti memberikan penjelasan. Akan tetapi ada sebagian siswa yang antusias mengikuti pembelajaran, terbukti apabila ada yang belum dimengerti, mereka langsung bertanya kepada peneliti. Namun ada yang malu untuk bertanya, terlihat dari sikap dan raut wajahnya yang kebingungan, namun tidak bertanya. Untuk siswa yang terakhir, peneliti menghampirinya dan mencoba untuk mencari tahu bagian mana yang belum dimengertinya dan siswa tersebut pun mau menyampaikan kesulitan yang dihadapinya sehingga peneliti dapat mencoba untuk menjelaskan kembali kepada seluruh siswa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 58
Gambar 4.2 Siswa sedang bertanya tentang materi yang belum jelas Setelah penjelasan materi pada sub bab pertama selesai siswa diberikan LKS untuk mengetahui sejauh mana pemahaman mereka tentang materi yang baru saja dijelaskan oleh peneliti. Pada saat menyelesaikan LKS sebagian besar siswa tekun menyelesaikan soal, baik bekerja secara kelompok maupun mandiri.
Gambar 4.3 Siswa sedang menyelesaikan soal dalam LKS bersama teman Setelah menyelesaikan LKS, siswa diminta untuk mengerjakan di papan tulis untuk dibahas bersama-sama dengan siswa lain.
Gambar 4.4 Siswa sedang menyelesaikan soal di papan tulis
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 59
Namun pada kesempatan mengerjakan LKS ada anak yang hanya tidurtiduran dengan alasan sakit perut ataupun sakit kepala sehingga peneliti hanya memberikan LKS dan meminta siswa tersebut mengerjakan di rumah dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.
Gambar 4.5 Siswa bertanya kepada peneliti mengenai jawaban
Pada observasi-observasi selanjutnya juga sama namun siswa cenderung kurang perhatian pada kegiatan pembelajaran karena jam pelajaran di siang hari dan mereka ingin cepat-cepat pulang. Hal ini terlihat dari sikap mereka walaupun belum saatnya bel mereka sudah berkemas untuk pulang. Namun peneliti mengajak mereka untuk kembali fokus dengan memberikan latihan-latihan soal dan dibahas bersama-sama sehingga siswa dapat lebih mengerti konsep yang telah diajarkan melalui soal-soal latihan tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 60
Berikut adalah tabel hasil observasi keaktifan siswa selama penerapan proses pembelajaran melalui animasi gambar powerpoint. Berdasarkan pengamatan dari beberapa observer/pengamat dengan kriteria sebagai berikut:
Keterangan : p = presentase skor hasil observasi siswa q = jumlah keseluruhan skor siswa r = skor maksimal (total skor) Tabel.4.4 Kriteria Hasil Presentase Skor Observasi Siswa Aspek afektif dan Psikomotorik terhadap Pembelajaran Presentase yang diperoleh (%)
Keterangan
66,68 ≤ p ≤ 100
Tinggi
33,34 ≤ p ≤ 66,67
Sedang
0 ≤ p ≤ 33,33
Rendah
Data pengamatan siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4.5 Klasifikasi Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung Pertemuan I Observer 1 2 Rata-rata
Skor 36 38 37
Afektif Presentase (%) Keterangan 60 Sedang 63.33 Sedang 61.67 Sedang
Skor 15 17 16
Psikomotor Presentase (%) 62.5 70.83 66.67
Keterangan Sedang Tinggi Sedang
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 61
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa pada pertemuan pertama siswa dalam kategori sedang pada aspek afektif sedangkan pada aspek psikomotor dalam kategori sedang dan tinggi. Sehingga rata-rata keseluruhan pada aspek afektif dan psikomotor dalam kategori sedang. Tabel 4.6 Klasifikasi Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung Pertemuan II Observer 1 2 Rata-rata
Skor 40 44 42
Afektif Presentase (%) Keterangan 66.67 Sedang 73.33 Tinggi 70 Tinggi
Skor 22 20 21
Psikomotor Presentase (%) Keterangan 91.67 Tinggi 83.33 Tinggi 87.5 Tinggi
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa pada pertemuan kedua siswa dalam kategori sedang dan tinggi pada aspek afektif sedangkan pada aspek psikomotor dalam kategori tinggi. Sehingga rata-rata keseluruhan pada aspek afektif dan psikomotor dalam kategori tinggi. Tabel 4.7 Klasifikasi Sikap Siswa Selama Proses Pembelajaran Berlangsung Pertemuan III Observer 1 2 Rata-rata
Skor 36 36 36
Afektif Presentase (%) Keterangan 60 Sedang 60 Sedang 60 Sedang
Skor 18 16 17
Psikomotor Presentase (%) Keterangan 75 Tinggi 66.67 Sedang 70.84 Tinggi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 62
Berdasarkan data di atas menunjukan bahwa pada pertemuan ke tiga siswa dalam kategori sedang pada aspek afektif sedangkan pada aspek psikomotor dalam kategori sedang dan tinggi. Sehingga rata-rata keseluruhan pada aspek afektif dalam kategori sedang sedangkan pada aspek psikomotor dalam kategori tinggi.
2. Hasil belajar siswa a. Data Penelitian 1) Kelas Eksperimen Nilai prestasi siswa pada kelas treatmen diperoleh dari nilai pretes dan postes. Skor tertinggi/maksimal dari setiap nilai pretes dan postes adalah sama yaitu 80. Untuk menentukan nilai akhir pada pretes dan postes digunakan perhitungan dengan rumus sebagai berikut:
Hasil pretes pada kelas treatmen X-C untuk setiap soal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.8 Distribusi skor Pretes Siswa Untuk Tiap Soal
C1
Skor untuk Setiap Aspek Soal C2 C3 C4
C6
Nilai Akhir
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
1, 3, 4, 5, 8
1, 5
2, 3, 6, 7,8
3,8
Total Skor
14452
4
-
-
-
-
4
5
14453
0
0
0
0
0
0
0
No.
NIS
1 2
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 63
3
14454
0
0
0
0
0
0
0
4
14456
0
0
0
0
0
0
0
5
14456
0
0
0
0
0
0
0
6
14457
0
0
0
0
0
0
0
7
14458
0
0
0
0
0
0
0
8
14459
0
0
0
0
0
0
0
9
14460
0
0
0
0
0
0
0
10
14461
0
0
0
0
0
0
0
11
14462
0
0
0
0
0
0
0
12
14463
0
0
0
0
0
0
0
13
14464
2
-
-
-
-
2
2.5
14
14465
0
0
0
0
0
0
0
15
14468
2
-
-
-
-
2
2.5
16
14469
0
0
0
0
0
0
0
17
14470
3
-
-
-
-
3
3.75
18
14471
2
-
-
4
-
6
7.5
19
14472
0
0
0
0
0
0
0
20
14473
2
4
-
4
-
10
12.5
21
14474
4
-
-
-
-
4
5
Jumlah
19
4
0
8
0
31
38.75
Rata-rata
0.90
0.26
0
0.5
0
1.48
1.85
Hasil postes pada kelas treatmen X-C untuk setiap soal dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 64
Tabel 4.9 Distribusi skor Postes Siswa Untuk Tiap Soal
C1 No.
Skor untuk Setiap Aspek Soal C2 C3 C4
C6
NIS 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
1, 3, 4, 5, 8
1, 5
2, 3, 6, 7,8
3,8
Total Skor
Nilai Akhir
1
14452
13
18
3
20
12
66
82.5
2
14453
8
4
3
8
12
35
43.75
3
14454
11
8
3
16
12
50
62.5
4
14456
13
14
3
10
12
52
65
5
14457
14
16
3
14
18
65
81.25
6
14458
7
10
-
10
12
39
48.75
7
14459
13
8
3
12
12
48
60
8
14461
13
14
3
10
12
52
65
9
14462
14
12
3
16
14
59
73.75
10
14463
14
12
3
10
12
51
63.75
11
14464
13
8
3
12
12
48
60
12
14465
14
12
3
10
12
51
63.75
13
14466
14
12
3
16
14
59
73.75
14
14467
11
8
3
16
12
50
62.5
15
14468
11
18
6
18
18
71
88.57
16
14469
14
12
3
16
14
59
73.75
17
14470
13
18
3
14
18
66
82.5
18
14471
13
14
3
10
12
52
65
19
14472
11
10
3
10
18
52
65
20
14473
12
18
3
24
18
75
93.75
21
14474
5
6
-
12
-
23
28.75
251 11.95
252 12
60 3.16
284 13.52
276 13.8
1123 53.48
1403.75 66.85
Jumlah Rata-rata
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 65
2) Kelas Kontrol Hasil pretes pada kelas treatmen X-B untuk setiap soal dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel. 4.10 Distribusi skor Pretes Siswa Untuk Tiap Soal
C1 No.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
NIS
14428 14429 14430 14431 14433 14434 14435 14436 14438 14439 14440 14441 14442
Skor untuk Setiap Aspek Soal C2 C3 C4
C6
Nilai Akhir
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
1, 3, 4, 5, 8
1, 5
2, 3, 6, 7,8
3,8
Total Skor
6
0
0
0
0
6
7.5
3
-
-
4
-
7
8.75
2
0
0
0
0
2
2.5
5
0
0
4
0
9
11.25
2
0
0
0
0
2
2.5
2
-
-
4
-
6
7.5
6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
4
-
-
8
-
12
15
5
0
0
4
0
9
11.25
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 66
14
2
-
-
-
-
2
2.5
5
0
0
4
0
9
11.25
4
-
-
-
-
4
5
5
-
-
4
-
11
13.75
6
-
-
-
-
6
7.5
1
-
-
-
-
1
1.25
Jumlah
58
0
0
32
0
84
105
Rata-rata
3.05
0
0
2.29
0
4.78
5.53
15 16 17 18 19
14445 14446 14447 14448 14449 14450
Tabel. 4.11 Distribusi skor Postes Siswa Untuk Tiap Soal
C1
Skor untuk Setiap Aspek Soal C2 C3 C4
C6
Nilai Akhir
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8
1, 3, 4, 5, 8
1, 5
2, 3, 6, 7,8
3,8
Total Skor
14428
11
12
3
10
6
41
51.25
2
14429
11
12
3
8
15
51
63.75
3
14430
9
6
0
4
6
25
31.25
4
14431
8
10
0
8
6
32
40
5
14433
7
10
0
8
6
31
38.75
6
14434
7
4
3
8
6
28
35
7
14435
12
10
0
6
12
40
50
8
14436
8
10
0
8
6
32
40
No.
NIS
1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 67
9
14437
8
10
0
8
6
32
40
10
14438
8
10
0
8
6
32
40
11
14440
7
4
3
8
6
28
35
12
14441
12
10
3
10
12
47
58.75
13
14442
8
12
3
8
6
37
46.25
14
14445
8
10
0
8
6
32
40
15
14446
8
10
0
8
6
32
40
16
14447
8
10
0
8
6
32
40
17
14448
9
10
3
8
6
36
45
18
14449
9
12
0
8
6
35
43.75
19
14450
8
10
3
8
6
37
46.25
Jumlah
169
182
24
150
135
660
825
Rata-rata
8.89
9.58
1.26
7.89
7.11
34.74
43.42
b. Analisis 1) Kelas Eksperimen a) Peningkatan hasil tes Dari data di atas dapat dilihat peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint. Untuk menghitung peningkatan hasil tes di gunakan rumus: Peningkatan = postes-pretes
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 68
Hasil peningkatan prestasi siswa dapat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.12 Peningkatan hasil tes Perolehan Nilai
Kode siswa
Nilai Pretes
Nilai Postes
1
14452
5
82.5
77.5
2
14453
0
43.75
43.75
3
14454
0
62.5
62.5
4
14456
0
65
65
5
14457
0
81.25
81.25
6
14458
0
48.75
48.75
7
14459
0
60
60
8
14461
0
65
65
9
14462
0
73.75
73.75
10
14463
0
63.75
63.75
11
14464
0
60
60
12
14465
0
63.75
63.75
13
14466
2.5
73.75
71.25
14
14467
0
62.5
62.5
15
14468
2.5
88.57
86.25
16
14469
0
73.75
73.75
17
14470
3.75
82.5
78.75
18
14471
7.5
65
57.5
19
14472
0
65
65
20
14473
12.5
93.75
81.25
21
14474
5
28.75
23.75
No
Peningkatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 69
Secara keseluruhan siswa mengalami perkembangan kognitif mereka sehingga mereka mampu menyelesaikan soal yang diberikan dengan baik. Peningkatan tersebut berdampak pada hasil ujian postes yang diperoleh siswa, sehingga terlihat adanya peningkatan. Walaupun masih sebagian siswa belum mengalami perubahan yang signifikan karena masih ada siswa yang belum mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh sekolah, namun
peningkatan
yang
terjadi
tentunya
menunjukan
adanya
perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Secara keseluruhan nilai, untuk mempermudah melihat peningkatan prestasi yang dialami siswa, perolehan nilai siswa pada pretes dan postes dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.13 perbandingan Nilai Pretes dan Postes Kelas Treatmen kelas X-C No.
Kode siswa
Perolehan Nilai Nilai Pretes
Nilai Postes
Keterangan Dari tidak paham menjadi sangat
1
14452
5
82.5
paham dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi kurang
2
14453
0
43.75
paham namun ada peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi kurang
3
14454
0
62.5
paham namun ada peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
4
14456
0
65
dengan adanya peningkatan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 70
hasil belajar Dari tidak paham menjadi sangat 5
14457
0
81.25
paham dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi kurang
6
14458
0
48.75
paham namun ada peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
7
14459
0
60
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
8
14461
0
65
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
9
14462
0
73.75
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
10
14463
0
63.75
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
11
14464
0
60
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
12
14465
0
63.75
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
13
14466
2.5
73.75
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar
14
14467
0
Dari tidak paham menjadi kurang 62.5
paham namun ada peningkatan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 71
hasil belajar Dari tidak paham menjadi sangat 15
14468
2.5
88.57
paham dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
16
14469
0
73.75
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi sangat
17
14470
3.75
82.5
paham dengan adanya peningkatan nilai Dari tidak paham menjadi paham
18
14471
7.5
65
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi paham
19
14472
0
65
dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi sangat
20
14473
12.5
93.75
paham dengan adanya peningkatan nilai hasil belajar Dari tidak paham menjadi kurang
21
14474
5
28.75
paham namun ada peningkatan nilai hasil belajar
Dari analisis diatas dapat dilihat bahwa pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa yang meningkat, seperti pada nilai postes siswa yang menunjukan peningkatan nilai siswa yang tidak paham menjadi paham dan sangat paham.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 72
Kemudian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada pokok bahasan pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpoint, pengukuran dilakukan melalui tes hasil belajar secara kuantitatif. b) Analisis Kuantitatif Hasil pretes dan postes kemudian dianalisis
dengan analisis
statistik yaitu test-T. Pengujian peningkatan prestasi belajar fisika pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya melalui animasi gambar powerpont, dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan analisis paired sampel T-test untuk hasil dependen. Hasil analisis statistik dengan SPSS data pretes dan postes menggunakan animasi gambar powerpoint adalah sebagai berikut: Tabel. 4.14 Output bagian pertama uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Ekseperimen Output bagian pertama Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 XC.Pretes
1.8452
21
3.29818
.71972
XC.Postes
66.8367
21
15.02137
3.27793
Untuk nilai pretes (nilai siswa sebelum dilakukan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint), siswa mempunyai rata-rata kelas 1,8452. Sedangkan nilai postes (nilai siswa setelah dilakukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 73
membelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint), siswa mempunyai nilai rata-rata kelas 66,8367. Tabel. 4.15 Output bagian pertama uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Ekseperimen Output bagian kedua. Paired Samples Correlations N Pair 1 XC.Pretes XC.Postes
&
Correlation 21
.344
Sig. .127
Bagian kedua output adalah hasil korelasi antara dua variabel, yang menghasilkan angka 0,344 dengan nilai probabilitas di atas 0,05 (lihat nilai signifikansi output yang 0,127). Hal ini menunjukan bahwa korelasi nilai antara nilai siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar powerpoint adalah hubungan secara tidak nyata.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 74
Tabel. 4.16 Output bagian pertama uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Ekseperimen Output bagian ketiga Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Sig. (2Lower
Upper
T
df
tailed)
Pair XC.Pretes 1
- C.Postes
-6.49914E1 14.22784
3.10477 -71.46787 -58.51499 -20.933
Hipotesis: Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi nilai pretes dan postes adalah tidak berbeda secara nyata) Hi = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi nilai pretes dan postes adalah memang berbeda secara nyata) Berdasarkan nilai probalitas: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Untuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi dua, maka: Jika probabilitas/2 > 0,025 maka Ho diterima Jika probabilitas/2 < 0,025 maka Ho ditolak.
20
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 75
Kesimpulan: Terlihat bahwa t hitung adalah -20,933 dengan probabilitas 0,0000. Untuk uji dua sisi, angka probabilitas adalah 0,0000/2 = 0,0000. Karena 0,0000 < 0,025 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa nilai pretes dan nilai postes sungguh berbeda. Nilai postes siswa lebih baik daripada nilai pretes. Maka pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
2) Kelas Kontrol
a) Peningkatan Hasil Tes Dari data di atas dapat dilihat peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya menggunakan metode ceramah. Untuk menghitung peningkatan hasil tes di gunakan rumus: Peningkatan = postes -pretes Hasil peningkatan prestasi siswa dapat pada tabel di bawah ini:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 76
Tabel 4.17 Peningkatan hasil tes Perolehan Nilai
Kode siswa
Nilai Pretes
Nilai Postes
1
14428
7.5
51.25
43.5
2
14429
8.75
63.75
55
3
14430
2.5
31.25
28.5
4
14431
11.25
40
28.75
5
14433
2.5
38.75
36.25
6
14434
7.5
35
27.5
7
14435
0
50
50
8
14436
0
40
40
9
14437
0
40
40
10
14438
0
40
40
11
14440
0
35
35
12
14441
15
58.75
43.75
13
14442
11.25
46.25
35
14
14445
2.5
40
37.5
15
14446
11.25
40
28.75
16
14447
5
40
35
17
14448
13.75
45
31.25
18
14449
7.5
43.75
36.25
19
14450
1.25
46.25
45
No
Peningkatan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 77
Secara keseluruhan siswa mengalami perkembangan kognitif mereka sehingga mereka mampu menyelesaikan soal yang diberikan. Namun hasilnya jauh berbeda dengan kelas eksperimen yaitu hasil postes pada kelas eksperimen jauh lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Peningkatan tersebut berdampak pada hasil ujian postes yang diperoleh siswa, sehingga terlihat adanya peningkatan. Walaupun masih sebagian siswa belum mengalami perubahan yang signifikan karena masih ada siswa yang belum mencapai standar kelulusan yang telah ditetapkan oleh sekolah, namun peningkatan yang terjadi tentunya menunjukan adanya perkembangan pengetahuan yang dimiliki oleh siswa. Secara keseluruhan nilai, untuk mempermudah melihat peningkatan prestasi yang dialami siswa, perolehan nilai siswa pada pretes dan postes dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 4.18 perbandingan Nilai Pretes dan Postes Kelas kontrol kelas X-B No.
Kode siswa
Perolehan Nilai Keterangan Nilai Pretes
Nilai Postes
1
14428
7.5
51.25
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun adanya peningkatan nilai
2
14429
8.75
63.75
Dari tidak paham menjadi paham dengan adanya peningkatan nilai
3
14430
2.5
31.25
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
4
14431
11.25
40
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 78
5
14433
2.5
38.75
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
6
14434
7.5
35
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
7
14435
0
50
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
8
14436
0
40
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
9
14437
0
40
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
10
14438
0
40
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
11
14440
0
35
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
12
14441
15
58.75
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
13
14442
11.25
46.25
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
14
14445
2.5
40
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
15
14446
11.25
40
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
16
14447
5
40
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
17
14448
13.75
45
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
18
14449
7.5
43.75
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
19
14450
1.25
46.25
Dari tidak paham menjadi kurang paham namun ada peningkatan nilai
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 79
Dari analisis di atas dapat dilihat bahwa pembelajaran menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari nilai hasil belajar siswa yang meningkat, seperti pada nilai postes siswa yang menunjukan peningkatan nilai siswa yang tidak paham menjadi paham dan kurang paham namun ada peningkatan nilai tes. Kemudian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya menggunakan metode ceramah, pengukuran dilakukan melalui tes hasil belajar secara kuantitatif. b) Analisis Kuantitatif Hasil pretes dan postes kemudian dianalisis
dengan analisis
statistik yaitu test-T. Pengujian peningkatan prestasi belajar fisika pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya menggunakan metode ceramah, dilakukan dengan menggunakan program SPSS dengan analisis paired sampel T-test untuk hasil dependen. Hasil analisis statistik dengan SPSS data pretes dan postes menggunakan metode ceramah adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 80
Tabel. 4.19 Output Bagian Pertama Uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Kontrol Output bagian pertama. Paired Samples Statistics Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 XB.Pretes 5.6579
19
5.14323
1.17994
XB.Postes 43.4211
19
8.04547
1.84576
Untuk nilai pretes (nilai siswa sebelum dilakaukan membelajaran menggunakan metode ceramah), siswa mempunyai rata-rata kelas 5.6579. Sedangkan nilai postes (nilai siswa setelah dilakukan membelajaran menggunakan metode ceramah), siswa mempunyai nilai rata-rata kelas 43.4211. Tabel. 4.20 Output Bagian Pertama Uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Kontrol Output bagian kedua. Paired Samples Correlations N Pair 1 Pretes & Postes
Correlation 19
.427
Sig. .068
Bagian kedua output adalah hasil korelasi antara dua variabel, yang menghasilkan angka 0,427 dengan nilai probabilitas di atas 0,05 (lihat nilai signifikansi output yang 0,068). Hal ini menunjukan bahwa korelasi nilai antara nilai siswa sebelum dan sesudah dilakukan pembelajaran
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 81
dengan menggunakan metode ceramah adalah hubungan secara tidak nyata. Tabel. 4.21 Output Bagian Pertama Uji T Dependen Nilai Pretes Postes Kelas Kontrol Output bagian ketiga. Paired Samples Test Paired Differences
Std. Std. Error Mean Deviation Mean Pair Pretes 1 – 3.776 Postes 32E1
7.47193
1.71418
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
t
df
Sig. (2tailed)
-41.36451 -34.16180 22.03 18 0
Hipotesis: Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi nilai pretes dan postes adalah tidak berbeda secara nyata) Hi = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi nilai pretes dan postes adalah memang berbeda secara nyata) Berdasarkan nilai probalitas: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Untuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi dua, maka: Jika probabilitas/2 > 0,025 maka Ho diterima Jika probabilitas/2 < 0,025 maka Ho ditolak. Kesimpulan:
.000
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 82
Terlihat bahwa t hitung adalah -22,030 dengan probabilitas 0,0000. Untuk uji dua sisi, angka probabilitas adalah 0,0000/2 = 0,0000. Karena 0,0000 < 0,025 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan bahwa nilai pretes dan nilai postes sungguh berbeda. Nilai postes siswa lebih baik daripada nilai pretes. Maka pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. c. Perbandingan antara kelas Eksperimen dan kelas Kontrol 1) Data pretest ceramah dan pretest animasi gambar powerpoint Data pretes ceramah dan pretes animasi powerpoint juga di uji melalui program SPSS dengan analisis T-test dua kelompok independen. Hasil analisis statistik dengan SPSS data pretes adalah sebagai berikut: Tabel. 4.22 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Pretes Output bagian pertama. Group Statistics Kode Pretes
N
Mean
Std. Deviation Std. Error Mean
XC
21
1.8452
3.29818
.71972
XB
19
5.6579
5.14323
1.17994
Pada bagian pertama terlihat ringkasan statistik dari kedua sampel (nilai pretes kelas Kontrol dan nilai pretes kelas Eksperimen). Pada kelas Eksperimen, siswa mempunyai nilai rata-rata sebesar 1,8452 yang berada di bawah nilai rata-rata kelas kelas kontrol yaitu 5,6579. Dari data ini, maka perlu dicari perbedaan yang signifikan antara nilai kelas kontrol dengan nilai kelas eksperimen. Untuk mencari perbedaan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 83
yang signifikan tersebut, maka dilanjutkan dengan analisis pada output bagian yang kedua di bawah berikut: Tabel. 4.23 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Pretes Output bagian kedua. Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Sig.
t-test for Equality of Means
T
Df
Sig. Mean Std. Error (2Difference Difference tailed)
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Nilia Pretes
Equal variances assumed
8.812
.005
Equal variances not assumed
-2.818
38
Upper
.008
-3.81266
1.35282
-6.55130 -1.07401
-2.759 30.132 .010
-3.81266
1.38212
-6.63480
-.99051
Pada output bagian yang kedua, uji T dua sampel dilakukan dalam dua tahapan. Tahapan yang pertama untuk menguji varian kedua populasi dan tahapan yang kedua adalah uji T untuk melihat ada tidaknya perbedaan ratarata populasi. a) Uji varian Uji varian digunakan untuk melihat kesamaan varians pada nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hipotesis uji varians:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 84
Ho = kedua varians populasi adalah identik (varian populasi nilai pretes kelas kontrol dan nilai pretes eksperimen adalah sama) Hi = kedua varians populasi adalah tidak identik (varians populasi nilai pretes kelas kontrol dan nilai pretes eksperimen adalah berbeda). Pengambilan keputusan: Dasar pengambilan keputusan (uji varians menggunakan uji satu sisi) Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat dari data SPSS bahwa F untuk nilai pretes dengan Equel variance assumed adalah 8,812 dengan probabilitas
0,005. Karena
probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, atau kedua varians benar-benar berbeda. Perbedaan yang nyata dari kedua varians membuat penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata populasi dengan uji T sebaiknya menggunakan dasar Equel variance not assumed (diasumsi kedua varians tidak sama). b) Uji T Independen Uji T independen digunakan untuk melihat perbedaan signifikan antara nilai pretes kelas kontrol dan nilai pretes kelas eksperimen. Hipotesis: Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah tidak berbeda secara nyata)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 85
Hi = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi nilai pretes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah memang berbeda secara nyata) Berdasarkan nilai probalitas: Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Untuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi dua, maka: Jika probabilitas/2 > 0,025 maka Ho diterima Jika probabilitas/2 < 0,025 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat bahwa t hitung untuk nilai pretes kedua kelas dengan Equel variance not assumed adalah -2,759 dengan probabilitas 0,010. Untuk uji dua sisi, probabilitas menjadi 0,010/2 = 0,005. Karena 0,005 < 0,025 maka Ho di tolak. Nilai pretes kelas kontrol tersebut benar-benar berbeda dengan nilai pretes kelas eksperimen. Jika dilihat dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas eksperimen. Kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata sebesar 5,6579 dan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 1,8452.
2) Data postes ceramah dan postes animasi gambar powerpoint Data pretes ceramah dan pretes animasi powerpoint juga di uji melalui program SPSS dengan analisis T-test dua kelompok independen. Hasil analisis statistik dengan SPSS data pretes adalah sebagai berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 86
Tabel. 4.25 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Postes Output bagian pertama. Group Statistics Kode Nilai Postes
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
XC
21 66.8367
15.02137
3.27793
XB
19 37.7368
7.47796
1.71556
Pada bagian pertama terlihat ringkasan statistik dari kedua sampel (nilai postes kontrol dan nilai postes kelas eksperimen). Pada kelas eksperimen, siswa mempunyai nilai rata-rata sebesar 66,8367 yang berada di atas nilai rata-rata kelas kontrol yaitu 37,7368. Dari data ini, maka perlu dicari perbedaan yang signifikan antara nilai kelas kontrol dengan nilai kelas eksperimen. Dari data tersebut, maka dicari perbedaan yang signifikan antara kedua nilai tersebut. Untuk mencari perbedaan yang signifikan tersebut, maka dilanjutkan dengan analisis pada output bagian yang kedua di bawah berikut:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 87
Tabel. 4.26 Output Bagian Kedua Uji T Independen Nilai Postes Output bagian kedua. Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances
F
Sig.
T
Nilai Equal variances 7.62 4.258 .046 Postes assumed 6 Equal variances not assumed
t-test for Equality of Means 95% Confidence Std. Interval of the Error Difference Sig. (2Mean Differe tailed) Difference nce Lower Upper
df 38
.000 29.09982 3.81590 21.37493 36.82471
7.86 29.960 5
.000 29.09982 3.69973 21.54354 36.65611
Pada output bagian yang kedua, uji T dua sampel dilakukan dalam dua tahapan. Tahapan yang pertama untuk menguji varian kedua populasi dan tahapan yang kedua adalah uji T untuk melihat ada tidaknya perbedaan ratarata populasi. a) Uji varian Uji varian digunakan untuk melihat kesamaan varians pada nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hipotesis uji varians: Ho = kedua varians populasi adalah identik (varian populasi nilai postes kelas kontrol dan nilai postes eksperimen adalah sama) Hi = kedua varians populasi adalah tidak identik (varians populasi nilai postes kelas kontrol dan nilai postes eksperimen adalah berbeda).
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 88
Pengambilan keputusan: Dasar pengambilan keputusan (uji varians menggunakan uji satu sisi) Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima. Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat dari data SPSS bahwa F untuk nilai pretes dengan Equel variance assumed adalah 4,258 dengan probabilitas
0,045. Karena
probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak, atau kedua varians benar-benar berbeda. Perbedaan yang nyata dari kedua varians membuat penggunaan varians untuk membandingkan rata-rata populasi dengan uji T sebaiknya menggunakan dasar Equel variance not assumed (diasumsi kedua varians tidak sama). b) Uji T Independen Uji T independen digunakan untuk melihat perbedaan signifikan antara nilai postes kelas kontrol dan nilai postes kelas eksperimen. Hipotesis: Ho = kedua rata-rata populasi adalah identik (rata-rata populasi nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah tidak berbeda secara nyata) Hi = kedua rata-rata populasi adalah tidak identik (rata-rata populasi nilai postes kelas kontrol dan kelas eksperimen adalah memang berbeda secara nyata) Berdasarkan nilai probalitas:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 89
Jika probabilitas > 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak. Untuk uji dua sisi, setiap sisi dibagi dua, maka: Jika probabilitas/2 > 0,025 maka Ho diterima Jika probabilitas/2 < 0,025 maka Ho ditolak. Kesimpulan: Terlihat bahwa t hitung untuk nilai postes kedua kelas dengan Equel variance not assumed adalah 7,865 dengan probabilitas 0,000. Untuk uji dua sisi, probabilitas menjadi 0,000/2 = 0,000. Karena 0,0000 < 0,025 maka Ho di tolak. Nilai postes kelas kontrol tersebut benar-benar berbeda dengan nilai postes kelas eksperimen. Jika dilihat dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas eksperimen lebih tinggi dari pada kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata sebesar 66,8367 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 37,7368. Perbedaan Rata-rata Nilai Siswa. Untuk mengetahui seberapa besar perbedaan rata-rata dari kedua nilai tersebut, maka dapat dilihat pada output “mean difference” sebesar 29.09982. angka ini berasal dari: Rata-rata nilai siswa eksperimen- Rata-rata nilai siswa kontrol atau 66,8367 - 37,7368 = 29.09982 Dari F tes pada uji perbedaaan rata-rata yang dilakukan dengan Equel variance not assumed, maka pada output pada baris “95% Confidence
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 90
Interval of the Difference” dan kolom Equel variance not assumed. Pada baris tersebut, didapat angka: Lower (perbedaan rata-rata bagian bawah) adalah 21.54354 Upper (perbedaan rata-rata bagian atas) adalah 36.65611 Hal ini berarti perbedaan nilai postes siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen berkisar antara 21.54354 sampai 36.65611 dengan perbedaan rata-rata adalah 29.09982.
C. Pembahasan 1. Pembahasan Keaktifan Belajar Siswa a. Hasil LKS (Lembar Jawaban Siswa) Dari hasil LKS siswa, dapat terlihat bahwa sebagian besar siswa dalam kelas mengerjakan soal dalam LKS dengan benar. Dapat terlihat juga bahwa 9 siswa mengerjakan LKS dengan benar dan 6 siswa yang tidak mengerjakan soal, hal ini di karenakan tidak masuk sekolah dan yang sakit serta mengikuti kegiatan di luar kelas. Selain itu juga ada 3 orang siswa yang mengerjakan 8 soal dalam LKS, selanjutnya ada 3 orang siwa yang hanya mengerjakan 5 soal dan 3 orang mengerjakan 4 soal saja.
b. Hasil Observasi Pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint yang menampilkan
gambar-gambar
tentang
pemantulan
cahaya
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 91
pembiasan
cahaya
dengan
harapan
bahwa
siswa-siswi
dapat
memperhatikan proses kegiatan belajar mengajar dengan baik. Namun pada kenyatan pada saat penelitian mengalami sedikit perbedaan dimana ada beberapa siswa yang kurang aktif dalam kegiatan belajar berlangsung. Hal ini yang menyebabkan tidak semua siswa mempreoleh nilai yang memuaskan. Berdasarkan data observasi menunjukan bahwa pada pertemuan pertama rata-rata siswa dalam kategori sedang yaitu sebanyak 61,67% pada aspek afektif sedangkan pada aspek psikomotor dalam kategori sedang yaitu sebanyak 66,67%. Pada pertemuan kedua rata-rata sikap siswa dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 70 % pada aspek afektif sedangkan pada aspek psikomotor dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 87,5%.
Dan pada pertemuan ketiga rata-rata sikap siswa dalam
kategori sedang yaitu sebanyak 60 % pada aspek afektif sedangkan pada aspek psikomotor dalam kategori tinggi yaitu sebanyak 70,84 %. Secara
keseluruhan
keaktifan
siswa
selama
mengikuti
pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint pada aspek afektif sebesar 63,89 %. Sedangkan pada aspek psikomotor sebesar 75 %. Ini berarti keakifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint pada aspek afektif tergolong rendah dan pada aspek psikomotor tergolong tinggi. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa
pembelajaran
membuat siswa aktif dalam belajar.
menggunakan
animasi
dapat
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 92
2. Pembahasan Prestasi Belajar Siswa Menggunakan Animasi Gambar Powerpoint dan Metode Ceramah Permasalahan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint terhadap prestasi belajar siswa pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. Maka berdasarkan data penelitian dan hasil perhitungan statistik yang telah dilakukan, penerapan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan animasi gambar powerpoint dapat dilihat dari hasil perhitungan statistik nilai pretes dan nilai postes dimana hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa untuk uji dua sisi, angka probabilitas yaitu 0,0000/2 = 0,0000 < 0,025. Karena angka probabilitas 0,000 < 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretes dan nilai postes sungguh berbeda. Nilai postes siswa lebih baik dari nilai pretes, sehingga dapat dikatakan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Selain dengan menggunakan animasi gambar powerpoint, peneliti juga menggunakan metode ceramah untuk melihat prestasi belajar siswa di kelas kontrol. Metode ceramah juga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan metode caramah dapat dilihat dari hasil perhitungan statistik nilai pretes dan nilai postes dimana hasil perhitungan statistik menunjukan bahwa untuk uji dua sisi, angka probabilitas yaitu 0,0000/2 = 0,0000 < 0,025. Karena angka
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 93
probabilitas 0,000 < 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa nilai pretes dan nilai postes sungguh berbeda. Nilai postes siswa lebih baik dari nilai pretes, sehingga dapat dikatakan pembelajaran menggunakan metode ceramah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Perbandingan prestasi belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol Penggunaan animasi gambar powerpoint dan metode ceramah samasama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Untuk mengetahui manakah yang lebih berpengaruh dari kedua metode tersebut, maka digunakan analisis statistik uji T untuk 2 group independent. Nilai yang dianalisis adalah nilai pretes dan postes dari kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa: Untuk uji dua sisi untuk nilai pretes, probabilitas menjadi 0,010/2 = 0,005. Karena 0,005 < 0,025 maka Ho di tolak. Nilai pretes kelas kontrol tersebut benar-benar berbeda dengan nilai pretes kelas eksperimen. Jika dilihat dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas kontrol lebih tinggi dari pada kelas eksperimen. Kelas kontrol mempunyai nilai rata-rata sebesar 5,6579 dan nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 1,8452. Sedangkan untuk uji dua sisi, nilai probabilitas yaitu 0,0000/2 = 0,0000 < 0,025. Karena nilai probabilitas < 0,025 maka dapat disimpulkan bahwa nilai postes pada kelas eksperimen benar –benar berbeda dengan kelas kontrol. Jika dilihat dari rata-rata nilai kedua kelas tersebut, maka nilai kelas eksperimen lebih
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 94
tinggi dari pada kelas kontrol. Kelas eksperimen mempunyai nilai rata-rata sebesar 66,8367 dan nilai rata-rata kelas kontrol sebesar 37,7368. Sehingga dapat dibuktikan bahwa pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkah perstasi belajar siswa. Hal ini dilihat dari nilai pretes siswa pada kelas kontrol lebih tinggi namun setelah mengikuti pembelajaran pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya nilai siswa pada kelas eksperimen meningkat lebih pesat dimana rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. D. Keterbatasan Penelitian Peneliti menyadari ada beberapa keterbatasan dalam penyusunan penelitian ini antara lain: 1. Waktu pembelajaran yang dilakukan dibuat lebih singkat karena peneliti diminta untuk mengajar 1 bab dalam materi optika. Hal ini dikarenakan guru mata pelajaran memberi kesempatan dari tanggal 04-28 Februari termasuk materi alat optik. 2. Dalam penelitian ini lembar observasi yang digunakan masih secara umum. Untuk mengisi lembar observasi peneliti mengajak 2 observer untuk mengamati jalannya penelitan (keterlibatan dan sikap) dalam menerapkan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint. Dalam mengamati siswa bisa saja terjadi ketidak serasian dalam pemberian skor. Karena sudut pandang masing-masing observer berbeda, meskipun sudah ditentukan kriteria penskornya.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 95
3. Uji validitas dan reliabilitas tidak dilakukan. hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan peneliti dalam melakukan uji statistik tersebut.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 96
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa pada kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam belajar fisika khususnya pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. 2. Pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada materi pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya pada siswa kelas X SMA Bobkri 2 Yogyakarta. 3. Prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dengan pembelajaran menggunakan animasi gambar powerpoint lebih tinggi dari pada kelas kontrol dengan pembelajaran menggunakan metode ceramah.
B. Saran Beberapa saran yang ingin disampaikan peneliti kepada para pembaca berdasarkan penelitian yang telah dilakukan ini adalah:
96
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 97
1. Bagi para guru dan calon guru penting dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran untuk menciptakan suasana kelas yang kondusif sehingga pembelajaran dengan menggunakan animasi gambar powerpoint dapat dimanfaatkan siswa seefektif mungkin. 2. Seiring perkembangan teknologi peneliti atau guru harus lebih banyak lagi mempelajari berbagai macam alat bantu sehingga mampu dengan mudah menjelaskan konsep-konsep fisika dan membuat siswa tertarik untuk mengikuti pembelajaran. 3. Perlunya kerja sama antara guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
karena
dalam
membutuhkan perhatian
proses
belajar
mengajar
guru
fisika
ekstra dari siswa sehingga siswa mampu
memahami penjelasan tentang konsep-konsep fisika yang diajarkan oleh guru khususnya pembelajaran yang membutuhkan visualisasi. 4. Siswa lebih berlatih dan lebih aktif dalam mencari informasi pengetahuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa dalam menyelesaikan masalah.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 98
Daftar Pustaka Agina Adel M. 24 Juni 2003. The advantages and disadvantages of the animation technology in education and training. Enschede-The Netherlands: TAET master student at TO of Twente University. 2002/2003. Diunduh pada tanggal 02-082013
jam
11.54.
http://luluvikar.files.wordpress.com/2011/10/skripsi-
pengembangan-media-pembelajaran-modul-interaktif.pdf Ahmadi Abu & Supriyono Widodo. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Aitken G. Peter. 1995. Panduan cepat menggunakan mikrosoft office. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia. Angkowo, R dan A. Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta: Grasindo Deperteman Pendidikan Nasional. 2011.
Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Djiwandono. S.E. Wuryani. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia. Harsono, 2007, Meningkatkan Prestasi Belajar Melalui Kelompok Belajar Informal, Dalam jurnal Varia Pendidikan, Vol. 19, No. 2. 2007, Hal: 100. Jasmadi. 2010. Menyusun presentasi pembelajaran berbasis TIK dengan MS Office 2010. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo Kompas Gramedia. Jurmasih Helena, 2007, Penerapan Belajar Tematik Dalam Rangka Meningkatkan Prestasi Belajar Bagi Siswa Kelas 1 Sekolah Dasar Tarakanita Rawamangun Jakarta, dalam jurnal Psiko-Edukasi, Vol. 5, hal 45. Kanginan Marthen. 2002. Fisika 1 untuk SMA Kelas X. Jakarta:Erlangga.
98
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 99
Mamahit. H. Christine, 2004, Hubungan AQ dan Prestasi Belajar, Dalam jurnal Psiko-Edukasi, Vol. 2, No. 1. 2004, Hal: 34-46. Mardapi Djemari. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Nontes. Yogyakarta: Mitra Cendikia Perss. Robin Mason & Frank Rennie. 2010. Elearning: Panduan Lengkap Memahami Dunia Digital dan Internet. Indonesia (Yogyakarta- Surabaya): Pustaka Baca. Sanjaya
Wina.
2008.
Perencanaan
dan
desain
sistem
pembelajaran.
Jakarta:Prenada Media Group. Sarojo. A. Ganijanti. 2011. Gelombang dan Optika. Jakarta:Selemba Teknika. Stevanus Ivan, 2003, Prestasi Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Ricci II pondok Karya, Dalam jurnal Psiko-Edukasi, Vol. 1, No. 1. 2003, Hal: 60. Suarga. 2009. Dasar Pemrograman Komputer dalam Bahasa Jawa. Jogjakarta. Andi Jogjakarta. Sugono Dendy dkk. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Sukmadinata S. Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suharsimi, A. 2007. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suparno Paul. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakata: Universitas Sanata Dharma. Surapranata Sumarta. 2006. Analisis, Validitas, Reliabilitas Dan Interpretasi Hasil Tes: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Suyono & Hariyanto.2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudijono anas. 2011. Pengantar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Syah Muhhibin. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya. Tipler Paul A. 2001. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:Erlangga.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 100
LAMPIRAN
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 101 A.1 SILABUS ANIMASI POWERPOINT
Nama Sekolah
:SMA Bopkri2
Mata pelajaran
:Optika Geometri.
Kelas/Semester
:X/2
Standar Kompetensi :Menerapkan Konsep dan prinsip Gejala Gelombang dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah. Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
penilaian
Alokasi
Sumber/
Waktu
pembelajaran
Menganalisis alat- A. Optika
Menjelaskan kepada siswa teori
Teknik:
(6
alat optik secara
tentang
cahaya
Tes uraian
menit)
beberapa
para
kualitatif kuantitatif.
dan
Geometri
menurut ahli
fisika
x
Alat
45 A. SumberBela jar Bukufisikaunt
sebagai pengetahuan awal siswa
Bentuk
uk SMA kelas
tentang cahaya.
instrumen:
X
1. Tes: Menggali pengetahuan siswa
uraian
karanganMart henKanginan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 102 1. Pemantulan cahaya
tentang pemantulan cahaya
Mendeskripsikan
yaitu
LembarKerja
Memberikan penjelasan tentang
Hukum Pemantulan
pretest
Siswa.
pemantulan
dan pembiasan
dan post
BukuRefrensi
test.
yang relavan.
cahaya
melalui
Menjelaskan
animasi powerpoint. Menganalisis
Hukum
sifat
sifat-
pemantulan 2. LKS
Pemantulan
cahaya cahaya
Menggambarkan jalannya sinar
Menjelaskan hukum
pada
pemantulan.
peristiwa
pemantulan
3. Latihan soal.
internet B. AlatdanBah an 1. Powerpoint
cahaya.
2. LKS Contoh
3. Viewer
persamaan-persamaan
Instrumen:
4. Laptop
pemantulan.
Terlampir
Menghitung
menggunakan
pada RPP
Memberi
penjelasan
tentang
pemantulan pada cermin datar,
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 103 cermin 2. Cermin
cekung
dan
cermin
cembung.
Menentukan
Menganalisis
sifat-sifat
bayangan oleh cermin
datar
letak
bayangan dan sifat bayangan
pada
,cermin cekung dan cermin
pemantulan
cembung.
cahayapada cermin
Memberi
penjelasan
pembiasan
pada
tentang
permukaan
menggunakan persamaan-
datar melalui animasi gambar
persamaan
powerpoint.
pemantulan .
Memberi cahaya
penjelasan pada
melalui
kaca
tentang paralel
animasi
gambar
penjelasan
tentang
powerpoint. Memberi
pembiasan cahaya pada lensa
Menganalisis cahaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 104 cekung dan lensa cembung melalui
animasi
gambar
penjelasan
tentang
pada kaca paralel
powerpoint. 3. Pembiasan cahaya
Memberi
sifat-sitaf pada lensa melalui
Menjelaskan hukum pembiasan.
animasi gambar powerpoint. Memberi
penjelasan
tentang
pembentukan bayangan yang terjadi
pada
lensa
melalui
animasi gambar powerpoint. Memberi
penjelasan
tentang
hubungan jarak benda, jarak bayangan, fokus dan indeks 4. Pembiasan pada lensa
bias
lensa
melalui
gambar powerpoint.
animasi
Menyebut macam lensa.
macambentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 105 Menganalisis menjelaskan
dan sifat-
sifat lensa. Memberi
penjelasan
macam-macam melalui
alat
animasi
tentang
Menjelaskan
optik
menganalisis
gambar
pembentukan bayangan
powerpoint. Memberi
penjelasan
tentang
dan
yang
terjadi pada lensa.
pembentukan bayangan pada
Menganalisi
alat
hubungan
jarak
benda,
jarak
optik
melalui
gambar powerpoint.
animasi
bayangan, fokus dan indeks bias lensa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 106 A.2 SILABUS CERAMAH
Nama Sekolah
:SMA Bopkri2
Mata pelajaran
:Optika Geometri.
Kelas/Semester
:X/2
Standar Kompetensi :Menerapkan Konsep dan prinsip Gejala Gelombang dan prinsip gejala gelombang dan optika dalam menyelesaikan masalah. Kompetensi
Materi
Dasar
Pembelajaran
Menganalisis
B. Optika
alat-alat
optik
Geometri
Kegiatan Pembelajaran
Indikator
penilaian
Alokasi Sumber/ Alat Waktu
pembelajaran
Menjelaskan kepada siswa
Teknik:
(6 x 45 C. SumberBel
teori
Tes uraian
menit)
secara kualitatif
menurut
dan kuantitatif.
ahli
tentang
cahaya
beberapa fisika
para
sebagai
pengetahuan awal siswa tentang cahaya.
ajar Bukufisikau
Bentuk
ntuk
SMA
instrumen:
kelas
X
4. Tes: uraian
karanganMa rthenKangin
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 107 1. Pemantulan cahaya
Mendeskripsikan
yaitu
an
siswa tentang pemantulan
Hukum Pemantulan
pretest
BukuRefren
cahaya
dan pembiasan
dan post
si
test.
relavan.
Menggali
pengetahuan
Memberikan
penjelasan
tentang
pemantulan
cahaya
menggunakan
sifat
sifat-
pemantulan 5. Latihan
cahaya cahaya
soal.
Menjelaskan hukum
metode ceramah Menganalisis
Menjelaskan
Hukum
internet D. AlatdanBa han
pemantulan.
5. Powerpoint
Pemantulan
Contoh
6. Viewer
Menggambarkan jalannya
Instrumen:
7. Laptop
sinar
Terlampir
pada
peristiwa
pemantulan cahaya. Menghitung menggunakan persamaan-persamaan pemantulan.
yang
pada RPP
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 108
2. Cermin
Memberi
penjelasan
Menentukan
letak
tentang pemantulan pada
bayangan dan sifat
cermin
datar,
cermin
bayangan
cekung
dan
cermin
pemantulan cahayapada cermin
cembung. Menganalisis bayangan
sifat-sifat
oleh
cermin
menggunakan persamaan-
datar ,cermin cekung dan
persamaan
cermin cembung.
pemantulan .
Memberi
pada
penjelasan
tentang pembiasan pada permukaan datar melalui animasi
gambar
powerpoint. Memberi
penjelasan
Menganalisis cahaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 109 tentang cahaya pada kaca
pada kaca paralel
paralel melalui animasi gambar powerpoint. 3. Pembiasan cahaya
Memberi
penjelasan
tentang pembiasan cahaya
Menjelaskan hukum pembiasan.
pada lensa cekung dan lensa
cembung
animasi
melalui gambar
powerpoint. Memberi tentang lensa
penjelasan sifat-sitaf
melalui
pada
animasi
gambar powerpoint. 4. Pembiasan pada lensa
Memberi tentang bayangan
penjelasan pembentukan yang
terjadi
Menyebut macam lensa.
macambentuk
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 110 pada
lensa
animasi
melalui
Menganalisis
gambar
menjelaskan
powerpoint.
Menjelaskan
tentang hubungan jarak
menganalisis
benda,
pembentukan
jarak
sifat-
sifat lensa. penjelasan
Memberi
dan
bayangan,
dan
fokus dan indeks bias
bayangan
lensa
terjadi pada lensa.
melalui
animasi
gambar powerpoint.
yang
Menganalisi hubungan
jarak
benda,
jarak
bayangan, fokus dan indeks bias lensa. .
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
111
B. 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) ANIMASI
Identitas RPP Satuan Pendidikan
: SMA BOPKRI 2
Kelas/Semester
: X/2
Mata Pembelajaran
: Optika Geometri
Jumlah Pertemuan
: Satu Pertemuan (6 x 45 menit)
A. Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optik dalam menyelesaikan masalah B. Kompetensi Dasar 1. Menganalisis sifat-sifat cahaya C. Indikator 1. Kognitif a) Produk 1) Mendeskripsikan Hukum Pemantulan dan pembiasan 2) Menjelaskan sifat-sifat pemantulan cahaya cahaya 3) Menjelaskan hukum pemantulan. 4) Menentukan letak bayangan dan
sifat bayangan pada pemantulan
cahayapada cermin menggunakan persamaan-persamaan pemantulan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
112
5) Menganalisis cahaya pada kaca paralel 6) Menjelaskan hukum pembiasan. 7) Menyebut macam-macam bentuk lensa. 8) Menganalisis dan menjelaskan sifat-sifat lensa. 9) Menjelaskan dan menganalisis pembentukan bayangan yang terjadi pada lensa. 10) Menganalisi hubungan jarak benda, jarak bayangan, fokus dan indeks bias lensa. b) Proses 1) Mengidentifikasi berdasarkan media/sarana yang digunakan guru, seperti pada cermin dan lensa. 2) Mengajukan masalah dengan memberi contoh dan soal-soal latihan. 3) Mengidentifikasi berdasarkan pengamatan terhadap animasi gambar yang ditunjukan melalui powerpoint. 4) Mengajukan dan menjawab berapa hasil yang dilihat pada powerpoint tersebut baik secara langsung maupun dengan beberapa contoh dan soal-soal latihan.
2. Psikomotor Merencanakan dan melaksanakan latihan tentang pemantulan dan pembiasa serta alat optik.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
113
3. Afektif a) Mengembangkan perilaku siswa untuk mengerti serta mengingat dengan baik dan serius dalam menanggapi pelajaran. b) Memperlihatkan perilaku sikap peduli terhadap pelajaran dan mengembangkan sikap berani bertanya, menjawab dan memberikan masukan. c) Memperlihatkan adanya kesediaan mengemukakan apa yang dibaca atau yang diketahui
D. Tujuan Pembelajaran 1. Kognitif a) Produk 1) Dapat mengetahui hakikat cahaya yang berhubungan dengan teori newton, huygens, dan maxwell serta kaitannya dengan gelombang cahaya. 2) Siswa dapat menjelaskan pengertian pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. 3) Dapat mengetahui tentang konsep-konsep dasar tentang pemantulan cahaya serta penerapannya pada cermin cekung, cembung, dan datar. 4) Siswa dapat menyebutkan hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. 5) Menerapkan pembiasan cahaya pada lensa, balok kaca dan prisma
b) Proses 1) Dapat
menyatakan
persamaan
Snellius
menggunakannya dalam soal-soal hitungan.
untuk
pembiasan
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2) Dapat menyelesaikan soal-soal
114
yang berhubungan dengan cahaya,
pemantulan cahaya, pembiasan cahaya 2. Psikomotor a. Dapat memecahkan masalah menentukan letak bayangan jika suatu benda dibiaskan oleh dua buah lensa dengan suatu jarak pisah dan sumbu utama keduanya berimpit 3. Afektif a. Siswa
memperlihatkan
perilaku
sikap
untuk
memperhatikan
dan
memperhatikan dengan baik dan serius dalam menanggapi pelajaran. b. Siswa memperlihatkan perilaku sikap perduli terhadap pelajaran dan mengembangkan sikap berani bertanya, menjawab dan memberikan masukan c. Siswa mampu mengemukakan pendapat tentang apa yang dibaca atau yang diketahui.
E. Materi Pembelajaran 1. Pemantulan Cahaya 2. Pembiasan Cahaya F. Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
G. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Pembelajaran yang kooperatif (cooperatif learning). 2. Metode Pembelajaran : Ceramah menggunakan animasi gambar powerpoint, Diskusi.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
H. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (1 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
3 menit
- Perkenalan - Presensi siswa - Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
materi
pembelajaran dan proses pembelajaran 2.
40 menit
Kegiatan Inti - Mengerjakan pretest tertulis
3.
2 menit
Penutup - Menyampaikan
materi
yang
akan
dipelajari
pertemuan berikutnya agar siswa mempersiapkan terlebih dahulu di rumah.
Pertemuan 2 (2 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Presensi siswa Motivasi dan Apersepsi: - Apa itu cahaya ? - Sebutkan manfaat cahaya ? Prasyarat pengetahuan:
115
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
- Apa perbedaan cahaya dan sinar ? 2.
80 menit
Kegiatan Inti Guru menjelaskan dengan menggunakan animasi gambar powerpoint tentang sifat-sifat cahaya, perbedaan cahaya dan sinar Guru
menjelaskan
menggunakan
animasi
gambar powerpoint tentang hukum pemantulan. Guru menjelaskan peristiwa pemantulan serta merumuskan persamaan hukum pemantulan. Guru memberi contoh penyelesaian soal. Memberi latihan uji kompetensi. Guru dan Peserta didik membahas latihan uji kompetensi dengan memberi kesempatan kepada 3 orang Peserta didik untuk mengerjakan di papan tulis. 3.
Penutup Guru memberikan Pekerjaan rumah (PR)
5 menit
116
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan 3 (1 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
3menit
Presensi siswa Mengulang
sedikit
materi
dipertemuan
sebelumnya. Motivasi dan Apersepsi - Bagaimana bentuk bayangan anda saat anda bercermin ? - Dapatkah anda dapat
melihat bayangan
punggung anda ? Prasyarat Pengetahuan : - Sebutkan jenis cermin yang anda ketahui ? - Sifat apa dari cahaya yang terjadi pada cermin? 2.
Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi yang diperlukan yaitu tentang pemantulan pada cermin melalui animasi gambar powerpoint. Guru memberi contoh penyelesaian soal. Guru memberikan kebebasan untuk mengerjakan soal-saol dalam kelompok maupun sendiri. Setiap soal memiliki batas waktu, ketika waktu habis salah satu siswa dari masing-masing
40 menit
117
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
kelompok
dapat
maju
dan
mengerjakan
jawabannya ke depan. 3.
2 menit
Penutup Menyimpulkan hasil pembelajaran Pekerjaan rumah (PR)
Pertemuan 4 (2 JP)
No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Presensi siswa Prasyarat Pengetahuan : - Apa
perbedaan
antara
pemantulan
dan
pembiasan cahaya ? 2.
Kegiatan Inti Guru menjelaskan tentang hukum pembiasan melalui animasi gambar powerpoint. Guru menjelaskan peristiwa pembiasan serta merumuskan persamaan hukum pembiasan. Guru menjelaskan tentang prisma Guru merumuskan persamaan untuk menentukan sudut devias.
80 menit
118
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru menjelaskan tentang indeks bias. Guru memberi contoh penyelesaian soal. Guru memberikan latihan uji kompetensi. Guru dan Peserta didik membahas latihan uji kompetensi denganmemberi kesempatan kepada Peserta didik untuk mengerjakan dipapan tulis. 3.
Penutup
5 menit
Menyimpulkan hasil pembelajaran Pekerjaan rumah (PR)
Pertemuan 5 (1 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
3 menit
Presensi siswa Motivasi dan Apersepsi - Apa perbedaan antara cermin dan Lensa ? - Dapatkah kita membuat api menggunakan lensa ? Prasyarat Pengetahuan : - Sebutkan jenis cermin yang anda ketahui ? - Sebutkan jenis lensa yang anda ketahui ? - Sifat apa dari cahaya yang terjadi pada lensa ? 2.
Kegiatan Inti
38 menit
119
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru
mengingatkan
kembali
tentang
sifat
pembiasan cahaya. Guru menjelaskan pembentukan bayangan pada lensa secara grafis dan matematis melalui animasi gambar powerpoint. Guru menjelaskan tentang pembiasan pada lensa. Guru memberikan contoh penyelesaian soal. Guru meberikan latihan uji kompetensi 3.
Penutup
2 menit
Menyimpulkan hasil pembelajaran.
Pertemuan 6 (2 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Presensi siswa 2.
Kegiatan Inti
80 menit
Mengerjakan posttes tertulis. Mengisi angket/kuesioner motivasi akhir siswa 3.
Penutup Memberikan penghargaan kepada siswa dan kata penutup
5 menit
120
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
I. Sumber Belajar Buku fisika untuk SMA kelas X kaangan Marthen Kanginan Lembar Kerja Siswa Buku Refrensi yang relavan internet J. Alat dan Bahan 8. Powerpoint 9. LKS 10. Viewer 11. Laptop K. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik Penilaian: Tes tertulis 2.
Bentuk Instrumen: Tes isian Latihan soal
Yogyakarta,
Agustus 2013
Dosen Pembimbing
Peneliti,
Drs. A. Atmadi, M.Si
Yulita Ika Kita NIM: 081424036
121
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
122
B. 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) CERAMAH
Identitas RPP Satuan Pendidikan
: SMA
Kelas/Semester
: X/2
Mata Pembelajaran
: Optika Geometri
Jumlah Pertemuan
: 4 kali Pertemuan (6 x 45 menit)
L. Standar Kompetensi Menerapkan konsep dan prinsip gejala gelombang dan optik dalam menyelesaikan masalah
M. Kompetensi Dasar 2. Menganalisis sifat-sifat cahaya
N. Indikator 4. Kognitif c) Produk 1) Mendeskripsikan Hukum Pemantulan dan pembiasan 2) Menjelaskan sifat-sifat pemantulan cahaya cahaya 3) Menjelaskan hukum pemantulan. 4) Menentukan letak bayangan dan
sifat bayangan pada pemantulan
cahayapada cermin menggunakan persamaan-persamaan pemantulan 5) Menganalisis cahaya pada kaca paralel
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
123
6) Menjelaskan hukum pembiasan. 7) Menyebut macam-macam bentuk lensa. 8) Menganalisis dan menjelaskan sifat-sifat lensa. 9) Menjelaskan dan menganalisis pembentukan bayangan yang terjadi pada lensa. 10) Menganalisi hubungan jarak benda, jarak bayangan, fokus dan indeks bias lensa.
d) Proses 1) Mengajukan masalah dengan memberi contoh dan soal-soal latihan. 2) Mengajukan dan menjawab berapa beberapa contoh dan soal-soal latihan tentang pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya.
5. Psikomotor Merencanakan dan melaksanakan latihan tentang pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya.
6. Afektif d) Mengembangkan perilaku siswa untuk mengerti serta mengingat dengan baik dan serius dalam menanggapi pelajaran. e) Memperlihatkan perilaku sikap peduli terhadap pelajaran dan mengembangkan sikap berani bertanya, menjawab dan memberikan masukan. f) Memperlihatkan adanya kesediaan mengemukakan apa yang dibaca atau yang diketahui
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
124
O. Tujuan Pembelajaran 4. Kognitif c) Produk 3) Dapat mengetahui hakikat cahaya yang berhubungan dengan teori newton, huygens, dan maxwell serta kaitannya dengan gelombang cahaya. 4) Siswa dapat menjelaskan pengertian pemantulan cahaya dan pembiasan cahaya. 5) Dapat mengetahui tentang konsep-konsep dasar tentang pemantulan cahaya serta penerapannya pada cermin cekung, cembung, dan datar. 6) Siswa dapat menyebutkan hukum pemantulan dan pembiasan cahaya. 7) Menerapkan pembiasan cahaya pada lensa, balok kaca dan prisma d) Proses 3) Dapat
menyatakan
persamaan
Snellius
untuk
pembiasan
dan
menggunakannya dalam soal-soal hitungan. 4) Dapat menyelesaikan soal-soal
yang berhubungan dengan cahaya,
pemantulan cahaya, pembiasan cahaya 5. Psikomotor Dapat memecahkan masalah meneetukan letak bayangan jika suatu benda dibiaskan oleh dua buah lensa dengan suatu jarak pisah dan sumbu utama keduanya berimpit. 6. Afektif d. Siswa
memperlihatkan
perilaku
sikap
untuk
memperhatikan
memperhatikan dengan baik dan serius dalam menanggapi pelajaran.
dan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
125
e. Siswa memperlihatkan perilaku sikap perduli terhadap pelajaran dan mengembangkan sikap berani bertanya, menjawab dan memberikan masukan
P. Materi Pembelajaran 3. Pemantulan Cahaya 4. Pembiasan Cahaya
Q. Alokasi Waktu : 6 x 45 menit
R. Model dan Metode Pembelajaran 3. Model Pembelajaran : Pembelajaran yang kooperatif (cooperatif learning). 4. Metode Pembelajaran : Ceramah, Tanya Jawab.
S. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (1 JP)
No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
3 menit
- Perkenalan - Presensi siswa - Penyampaian
tujuan
pembelajaran,
pembelajaran dan proses pembelajaran
materi
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
2.
40 menit
Kegiatan Inti - Mengerjakan pretest tertulis
3.
2 menit
Penutup - Menyampaikan
materi
yang
akan
dipelajari
pertemuan berikutnya agar siswa mempersiapkan terlebih dahulu di rumah.
Pertemuan 2 (2 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Presensi siswa Motivasi dan Apersepsi: - Apa itu cahaya ? - Sebutkan manfaat cahaya ? Prasyarat pengetahuan: - Apa perbedaan cahaya dan sinar ? 2.
Kegiatan Inti Guru menjelaskan dengan ceramah dan tanya jawab tentang sifat-sifat cahaya, perbedaan cahaya dan sinar
80 menit
126
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Guru menjelaskan dengan ceramah dan tanya jawab tentang hukum pemantulan. Guru menjelaskan peristiwa pemantulan serta merumuskan persamaan hukum pemantulan. Guru memberi contoh penyelesaian soal. Memberi latihan uji kompetensi. Guru dan Peserta didik membahas latihan uji kompetensi dengan memberi kesempatan kepada 3 orang Peserta didik untuk mengerjakan di papan tulis. 3.
5 menit
Penutup Guru memberikan Pekerjaan rumah (PR)
Pertemuan 3 (1 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
3menit
Presensi siswa Mengulang
sedikit
materi
dipertemuan
sebelumnya. Motivasi dan Apersepsi - Bagaimana bentuk bayangan anda saat anda bercermin ?
127
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
- Dapatkah anda dapat
melihat bayangan
punggung anda ? Prasyarat Pengetahuan : - Sebutkan jenis cermin yang anda ketahui ? - Sifat apa dari cahaya yang terjadi pada cermin? 2.
40 menit
Kegiatan Inti Guru menyampaikan materi yang diperlukan yaitu tentang pemantulan pada cermin dengan ceramah dan tanya jawab. Guru memberi contoh penyelesaian soal. Guru memberikan kebebasan untuk mengerjakan soal-saol dalam kelompok maupun sendiri. Setiap soal memiliki batas waktu, ketika waktu habis salah satu siswa dari masing-masing kelompok
dapat
maju
dan
mengerjakan
jawabannya ke depan. 3.
Penutup Menyimpulkan hasil pembelajaran Pekerjaan rumah (PR)
2 menit
128
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pertemuan 4 (2 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Presensi siswa Prasyarat Pengetahuan : - Apa
perbedaan
antara
pemantulan
dan
pembiasan cahaya ? 2.
Kegiatan Inti
80 menit
Guru menjelaskan tentang hukum pembiasan dengan ceramah dan tanya jawab. Guru menjelaskan peristiwa pembiasan serta merumuskan persamaan hukum pembiasan. Guru menjelaskan tentang prisma Guru merumuskan persamaan untuk menentukan sudut devias. Guru menjelaskan tentang indeks bias. Guru memberi contoh penyelesaian soal. Guru memberikan latihan uji kompetensi. Guru dan Peserta didik membahas latihan uji kompetensi dengan memberi kesempatan kepada Peserta didik untuk mengerjakan di papan tulis. 3.
Penutup Menyimpulkan hasil pembelajaran
5 menit
129
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Pekerjaan rumah (PR)
Pertemuan 5 (1 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
3 menit
Presensi siswa Motivasi dan Apersepsi - Apa perbedaan antara cermin dan Lensa ? - Dapatkah kita membuat api menggunakan lensa ? Prasyarat Pengetahuan : - Sebutkan jenis cermin yang anda ketahui ? - Sebutkan jenis lensa yang anda ketahui ? - Sifat apa dari cahaya yang terjadi pada lensa ? 2.
38 menit
Kegiatan Inti Guru
mengingatkan
kembali
tentang
sifat
pembiasan cahaya. Guru menjelaskan pembentukan bayangan pada lensa secara grafis dan matematis dengan ceramah dan tanya jawab. Guru menjelaskan tentang pembiasan pada lensa. Guru memberikan contoh penyelesaian soal. Guru meberikan latihan uji kompetensi
130
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
3.
Penutup
2 menit
Menyimpulkan hasil pembelajaran.
Pertemuan 6 (2 JP) No.
Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi Waktu
1.
Pendahuluan
5 menit
Presensi siswa 2.
Kegiatan Inti
80 menit
Mengerjakan posttes tertulis. Mengisi angket/kuesioner motivasi akhir siswa 3.
Penutup
5 menit
Memberikan penghargaan kepada siswa dan kata penutup
T. Sumber Belajar Buku fisika untuk SMA kelas X kaangan Marthen Kanginan Lembar Kerja Siswa Buku Refrensi yang relavan internet U. Alat dan Bahan 12. Powerpoint 13. LKS 14. Viewer 15. Laptop
131
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
V. Penilaian Hasil Belajar 3. Teknik Penilaian: Tes tertulis 4.
Bentuk Instrumen: Tes isian Latihan soal
Yogyakarta,
oktober 2012
Dosen Pembimbing
peneliti,
Drs. A. Atmadi, M.Si
Yulita Ika Kita NIM: 081424036
132
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
133
LKS 01 Lembar Kerja Siswa
Judul : pemantulan cahaya pada cermin 1. Tujuan Pembelajaran a. Kognitif Produk Dapat mengetahui hakikat cahaya yang berhubungan dengan teori newton, huygens, dan maxwell serta kaitannya dengan gelombang cahaya. Siswa dapat menjelaskan pengertian pemantulan cahaya. Siswa dapat menyebutkan hukum pemantulan cahaya. Dapat mengetahui tentang konsep-konsep dasar tentang pemantulan cahaya serta penerapannya pada cermin cekung, cembung, dan datar Mampu menerapkan
persamaan tentang optika geometrik untuk
menyelesaikan masalah peralatan optik
Proses Dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan cahaya, pemantulan cahaya. b. Psikomotor Mampu melakukan percobaan-percobaan yang mendukung atau melemahkan teori-teori newton, huygens, dan maxwell c. Afektif Siswa memperlihatkan perilaku sikap untuk memperhatikan dan memperhatikan dengan baik dan serius dalam menanggapi pelajaran.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
134
Siswa memperlihatkan perilaku sikap perduli terhadap pelajaran dan mengembangkan sikap berani bertanya, menjawab dan memberikan masukan Siswa memperlihatkan perilaku teliti dalam melakukan pengamatan dan lebih teliti dalam membaca skala pada alat-alat. Siswa mampu mengemukakan pendapat tentang apa yang dibaca atau yang diketahui
2. Latihan soal a) Sebuah lampu kecil diletakkan di muka cermin cekung (fokus = 5 cm) sejauh x. Agar diperoleh perbesaran S kali berapakah nilai x ? b) Sebuah cermin lengkung memiliki jari-jari 36 cm. Dimanakah benda harus ditempatkan agar terbentuk bayangan tegak berukuran tegak 3 kali ukuran bendanya? c) Sebuah cermin cekung dengan jari-jari kelengkungan 4m diggunakan untuk menghasilkan bayangan dari bulan pada sebuah film fotografik. Garis tengah bulan kira-kira 3500km dari berada kira-kira 384.000 km jauh dari bumi. Berapakah jauh dari cermin seharusnya film fotografik itu diletakan? Berapakah ukuran bayangan bulan dan bagaimanakah sifat-sifat bayangan ini? d) Diberikan sebuah cermin cekung dengan jarak titik fokus f dan jari-jari kelengkungan R, sebuah benda yang tingginya h cm diletakkan pada jarak S didepan cermin.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
135
Tentukan: Jarak titik fokus cermin Jari-jari kelengkungan cermin Tinggi benda Jarak benda dari cermin Jarak bayangan yang terbentuk oleh cermin apakah bayangan benda bersifat maya ataukah nyata? Dapatkah bayangan terlihat secara langsung pada cermin atau diluar cermin? Perbesaran bayangan yang dihasilkan cermin Tinggi bayangan yang dihasilkan Apakah bayangan diperbesar ataukah diperkecil? Rangkum sifat-sifat bayangan Gambarkan proses terbentuknya bayangan dengan menggunakan sinar-sinar istimewa cermin-cekung dan definisikan sinar-sinar yang digunakan. e) Sebuah benda diletakkan pada jarak 12 cm di depan cermin lengkung sehingga bayangan yang terjadi bersifat maya dan 3 kali diperbesar. Tentukan jarak fokus cermin!
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci jawaban! LKS 01 a. Jawab: M = | s'/s | = 5 bayangan nyata 5 x bayangan -5x maya 1/5 = 1/x + 1/5x
Untuk s' = 5x : 1/f = 1/s + 1/s'
x = 1/5 = 6/5x 6 cm 1/5 = 1/x - 1/5x
Untuk s = -5x : 1/f = 1/s + 1/s'
1/5 = 4/5x x = 4 cm. b. Jawab:
c. Jawab: Jarak dari cermin seharusnya film fotografik itu diletakan:
Ukuran bayangan bulan dan sifat-sifat bayangannya adalah:
136
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
137
- Diperkecil - Bayagnan terbalik d. jawab: Jarak titik fokus cermin Dari gambar pada soal jarak titik fokus cermin adalah f = 12 cm Jari-jari kelengkungan cermin Jari-jari kelengkungan cermin adalah dua kali jarak fokusnya R = 2f R = 24 cm Tinggi benda Dari gambar terlihat tinggi benda adalah h = 4 cm Jarak benda dari cermin Dari data pada gambar terlihat bahwa jarak benda dari cermin adalah S = 18 cm Jarak bayangan yang terbentuk oleh cermin Dengan rumus cermin dan lensa: 1/f = 1/ s + 1/s' 1/12 = 1/18 + 1/s' 1/s' = 1/12 − 1/18 1/s' = 3/36 − 2/36 1/s' = 1/36 s' = 36/1 = 36 cm Bayangan benda bersifat maya ataukah nyata? Dari perhitungan didapat nilai s' adalah positif, sehingga bayangan adalah nyata Dapatkah bayangan terlihat secara langsung pada cermin atau diluar cermin? Bayangan tidak dapat dilihat di dalam cermin, atau diluar cermin. Untuk menangkap bayangan yang bersifat nyata dari sebuah cermin diperlukan suatu layar atau tabir, dapat berupa kain atau kertas ataupun bahan-bahan lain yang diletakkan pada tempat terbentuknya bayangan (36 cm dari cermin)
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
138
Perbesaran bayangan yang dihasilkan cermin Menentukan perbesaran bayangan M = |s'/s| M = |36/18| M = 2 kali Tinggi bayangan yang dihasilkan h' = M x h h' = 2 x 4 h' = 8 cm Bayangan diperbesar ataukah diperkecil Nilai mutlak perbesaran lebih besar dari satu, sehingga bayangan adalah lebih besar dari benda aslinya / diperbesar. rangkuman sifat-sifat bayangan Sifat bayangan yang dihasilkan: -Nyata -Dapat ditangkap oleh layar -Terbalik -Diperbesar -Di depan cermin Gambar proses terbentuknya bayangan dengan menggunakan sinar-sinar istimewa cermin-cekung Proses terbentuknya bayangan pada cemin cekung, benda diantara f dan 2f:
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
139
Gambar di atas menggunakan dua dari tiga sinar-sinar istimewa dari cermin cekung -sinar yang datang sejajar sumbu utama dipantulkan melalui titik fokus cermin -sinar yang datang melalui titik fokus cermin dipantulkan sejajar sumbu utama -sinar yang datang melalui titik pusat kelengkungan cermin akan dipantulkan kembali (sinar ini tidak digambar dalam jawaban di atas) e. jawab: Data dari soal: S = 12 cm S' = − 3 x 12 = − 36 cm (Karena 3x diperbesar, dan maya, sehingga ada tanda minus pada s') 1/f = 1/ s + 1/s' 1/f = 1/12 + 1/−36 1/f = 3/36 + 1/−36 1/f = 2/36 f = 36/2 f = 18 cm
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
140
LKS 02 Lembar Kerja Siswa
Judul : pemantulan cahaya pada cermin 3. Tujuan Pembelajaran d. Kognitif Produk Dapat mengetahui hakikat cahaya yang berhubungan dengan teori newton, huygens, dan maxwell serta kaitannya dengan gelombang cahaya. Siswa dapat menjelaskan pengertian pemantulan cahaya. Siswa dapat menyebutkan hukum pemantulan cahaya. Dapat mengetahui tentang konsep-konsep dasar tentang pemantulan cahaya serta penerapannya pada cermin cekung, cembung, dan datar Mampu menerapkan
persamaan tentang optika geometrik untuk
menyelesaikan masalah peralatan optik Proses Dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan cahaya, pemantulan cahaya. e. Psikomotor Mampu melakukan percobaan-percobaan yang mendukung atau melemahkan teori-teori newton, huygens, dan maxwell f. Afektif Siswa memperlihatkan perilaku sikap untuk memperhatikan dan memperhatikan dengan baik dan serius dalam menanggapi pelajaran. Siswa memperlihatkan perilaku sikap perduli terhadap pelajaran dan mengembangkan sikap berani bertanya, menjawab dan memberikan masukan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
141
Siswa memperlihatkan perilaku teliti dalam melakukan pengamatan dan lebih teliti dalam membaca skala pada alat-alat. Siswa mampu mengemukakan pendapat tentang apa yang dibaca atau yang diketahui
4. Latihan soal a. Berapakah kecepatan cahaya di kaca. Bila diketahui nkaca = 1,5 b. Jika indeks bias udara-air adalah 4/3 dan indeks bias udara-gelas adalah 3/2. Berapakah indeks bias air gelas dan indeks bias gelas-air?
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci jawaban LKS 02 a. Penyelesaian: Diketahui: nkaca= 1,5 Kecepatan cahaya (C) = 3 x 108 m/s Ditanya: Vk? Dijawab:
Jadi, kecepatan cahaya di kaca adalah
.
b. Jawaban: Penyelesaian: Diketahui: Indeks bias udara-air adalah 4/3 Indeks bias udara-gelas adalah 3/2. Ditanya: Berapakah indeks bias air gelas dan indeks bias gelas-air?
Dijawab: Udara
=u
Air
=a
Gelas
=g
Jadi, indeks bias air-gelas adalah
142
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jadi, indeks bias gelas-air adalah
143
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
144
LKS 03 Lembar Kerja Siswa Judul : pembiasan cahaya pada lensa 5. Tujuan Pembelajaran g. Kognitif Produk Dapat mengetahui hakikat cahaya yang berhubungan dengan teori newton, huygens, dan maxwell serta kaitannya dengan gelombang cahaya. Siswa dapat menjelaskan pengertian pembiasan cahaya. Siswa dapat menyebutkan hukum pembiasan cahaya. Dapat mendefinisikan kuat lensa dan menghitung jarak fokus Dapat mengerti dan mengetahui pengelompokkan tentang rentang spektrum gelombang elektromagnetik Dapat memahami dan menjelaskan
karakteristik khusus masing-
masing gelombang elektromagnetik di dalam spektrum
Proses Dapat menyatakan persamaan Snellius untuk pembiasan dan menggunakannya dalam soal-soal hitungan. Dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan gelombang elektromagnetik Dapat menganalisis persoalan-persoalan yang berhubungan dengan elektromagnetik dalam kehidupan sehari-hari Dapat menyelesaikan soal-soal yang berhubungan dengan cahaya, pembiasan cahaya
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
145
h. Psikomotor Dapat memecahkan masalah meneetukan letak bayangan jika suatu benda dibiaskan oleh dua buah lensa dengan suatu jarak pisah dan sumbu utama keduanya berimpit i. Afektif Siswa memperlihatkan perilaku sikap untuk memperhatikan dan memperhatikan dengan baik dan serius dalam menanggapi pelajaran. Siswa memperlihatkan perilaku sikap perduli terhadap pelajaran dan mengembangkan sikap berani bertanya, menjawab dan memberikan masukan Siswa memperlihatkan perilaku teliti dalam melakukan pengamatan dan lebih teliti dalam membaca skala pada alat-alat. Siswa mampu mengemukakan pendapat tentang apa yang dibaca atau yang diketahui
6. Latihan soal a) Sebuah benda diletakan pada jarak 30 dari sebuah lensa positif dengan fokus 10 cm. Jika tinggi benda 2 cm, hitung tinggi bayangan. b) Bayangan nyata yang dihasilkan oleh lensa tipis plankonveks dengan indeks bias 1,52 adalah dua kali besar bendanya. Jika jari-jari kelengkungan permukaan lensa 52 cm hitunglah jarak bayangan benda terhadap lensa.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
146
Kunci Jawaban LKS 03
a. Jawaban:
Konsep fisika dalam penyelesaian soal ini adalah pembiasan cahaya. Gambar diatas diperoleh dengan menggunakan konsep pembiasan cahaya. Untuk mendapatkan tinggi bayangan kita tidak perlu menggunakan rumus baku 1/f = 1/s + 1/s’ tetapi cukup menggunakan geometri (karena ini adalah optika geometri ) yaitu melihat dua segitiga yang diarsir diatas. Dari gambar terlihat bahwa a:2 = 10:20 atau a = 1 cm. b. Jawaban: Jenis lensa plankonveks, maka R1 = 52 cm den R2 = s' = 2s
2 = s'/s
Pembesaran M = | s'/s |
Fokus lens: 1/f = (n'/n - 1) (1/R1 - 1/R2) f = 100 cm ) (1.52/1 - 1) (1/52 - 1/ 1/f = 1/s + 1/s' s =150 cm
1/100 = 1/s + 1/2s
Jadi jarak bayangan benda terhadap lensa (s'): s' = 2s = 2 x 150 = 300 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN LEMBAR OBSERVASI SISWA
147
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
148
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
149
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
150
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
151
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
152
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
153
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
154
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
155
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
156
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
157
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
158
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban Pretes!
1. Jawab: Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar. Sudut datang ( i ) = sudut pantul ( r ). Gambar. Pemantulan Cahaya pada Cermin Garis Normal Sinar pantul Sinar datang Sdt dtg
i
Sdt ptl r
2. Jawab: a. Sifat-sifat cermin datar: Gambar. Pembentukan Bayangan karena cermin datar
Jarak benda (s) = jarak bayangan (s`) Bayangan bersifat maya
s` : negatip
Tinggi benda (h) = tinggi bayangan (h`) Bayangan tegak
m : positip
m=1
159
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Bayangan dan benda sama besar b. Sifat – sifat sinar cermin cekung Gambar. Pembentukan Bayangan karena cermin cekung
3 F M O Bayangan tegak, diperbesar
Benda antara F dan O (0<s<2f )
1
Maya Tegak diperbesar c. Gambar dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung: Gambar. pembentukan bayangan pada cermni cembung
Bayangan tegak diperkecil
1
B
B’ 3 A
A’
F
M
Maya Tegak Diperkecil 3. Penyelesaian: Diketahui: jarak benda (S)
= 180 cm
maya, dan
160
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jari-jari kelengkungan (R) = 120 cm Tinggi benda (h) Ditanya:
= 30 cm
tinggi bayangan (h’)?
Dijawab:
Pembesaran bayangan (M):
Jadi, tinggi bayangannya adalah 15 cm. 4. Penyelesaian: Diketahui:
nkaca= 1,5 Kecepatan cahaya (C) = 3 x 108 m/s
Ditanya:
Vk?
Dijawab:
Jadi, kecepatan cahaya di kaca adalah
.
161
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
162
5. Jawab: Hukum Pembiasan sebagai berikut: Gambar 2.16. Pembuktian Hukum Pembiasan
a) Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada sebuah bidang datar. b) Perbandingan sinus sudut datang ( i ) dan sudut – sudutbias ( r ) merupakan konstanta. 6. Jawab: a. Gambar bentuk lensa cembung
Lensa cembung dua (bikonveks) Lensa cembung datar (plan konveks) Lensa
cembung
cekung
(konkaf
konveks)
b. Gambar bentuk lensa cekung
Lensa cekung dua (bikonkaf) Lensa cekung datar (plan konkaf) Lensa cekung cekung (koveks 1.
2.
3.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
163
7. Jawab: a. Ada tiga macam sinar istimewa pada lensa cekung. Gambar. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus lensa dibiaskan sejajar sumbu utama. Sinar datang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan. b. Ada tiga macam sinar istimewa pada lensa cembung. Gambar. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan melalui titik fokus. Sinar datang melalui titik fokus lensa, dibiaskan sejajar sumbu utama.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Sinar datang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan. 8. Penyelesaian: Diketahui: Jarak benda (s)
= 2 cm
Tinggi benda (h)
= 4 cm
Jarak fokus (f)
= 6 cm (lensa cembung/positif)
Ditanya: a. Jarak bayangan (s’) b. Perbesaran bayangan (M) c. Tinggi bayangan (h)? Dijawab: a. Jarak bayangan
Jadi, bayangan terletak 3 cm di depan lensa (bayangan maya). b. Perbesaran bayangan
Jadi, perbesaran bayangannya adalah 1,5 kali. c. Tinggi bayangan
Jadi, tinggi bayangannya adalah 6 cm.
164
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Kunci Jawaban Postes!
1.
Jawab: 1. Sinar datang, garis normal dan sinar pantul terletak pada bidang datar. 2. Sudut datang ( i ) = sudut pantul ( r ). Gambar. Pemantulan Cahaya pada Cermin Garis Normal Sinar pantul Sinar datang Sdt dtg
i
Sdt ptl r
3.
Jawab: 1. Sifat-sifat cermin datar: Gambar. Pembentukan Bayangan karena cermin datar
1. Jarak benda (s) = jarak bayangan (s`) 2. Bayangan bersifat maya
s` : negatip
3. Tinggi benda (h) = tinggi bayangan (h`) 4. Bayangan tegak
m : positip
m=1
165
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
5. Bayangan dan benda sama besar 6. Sifat – sifat sinar cermin cekung Gambar. Pembentukan Bayangan karena cermin cekung
3 F M O Bayangan tegak,
Benda
diperbesar
antara F 1 dan
O
(0<s<2f
1. Maya
)
2. Tegak 3. diperbesar 4. Gambar dan sifat-sifat bayangan pada cermin cembung: Gambar. pembentukan bayangan pada cermni cembung
Bayangan tegak diperkecil
1
B
B’ 3 A
A’
F
M
1. Maya 2. Tegak 3. Diperkecil 4.
Penyelesaian: Diketahui: jarak benda (S)
= 180 cm
maya, dan
166
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
Jari-jari kelengkungan (R) = 120 cm Tinggi benda (h) Ditanya:
= 30 cm
tinggi bayangan (h’)?
Dijawab:
Pembesaran bayangan (M):
Jadi, tinggi bayangannya adalah 15 cm. 5.
Penyelesaian: Diketahui:
nkaca= 1,5 Kecepatan cahaya (C) = 3 x 108 m/s
Ditanya:
Vk?
Dijawab:
Jadi, kecepatan cahaya di kaca adalah
.
167
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI
6.
168
Jawab: Hukum Pembiasan sebagai berikut: Gambar 2.16. Pembuktian Hukum Pembiasan
1. Sinar datang, garis normal dan sinar bias terletak pada sebuah bidang datar. 2. Perbandingan sinus sudut datang ( i ) dan sudut – sudutbias ( r ) merupakan konstanta. 3.
Jawab: 1. Gambar bentuk lensa cembung
1. Lensa cembung dua (bikonveks) 2. Lensa cembung datar (plan konveks) 3. Lensa
cembung
cekung
(konkaf
konveks)
2. Gambar bentuk lensa cekung
1. 2. 3.
1.
2.
3.
Lensa cekung dua (bikonkaf) Lensa cekung datar (plan konkaf) Lensa cekung cekung (koveks
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 169 4.
Jawab: 1. Ada tiga macam sinar istimewa pada lensa cekung. Gambar. Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung
1. Sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan seolah-olah berasal dari titik fokus. 2. Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus lensa dibiaskan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan. 4. Ada tiga macam sinar istimewa pada lensa cembung. Gambar. Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 170 1. Sinar datang sejajar sumbu utama lensa, dibiaskan melalui titik fokus. 2. Sinar datang melalui titik fokus lensa, dibiaskan sejajar sumbu utama. 3. Sinar datang melalui titik pusat lensa tidak dibiaskan melainkan diteruskan. 4.
Penyelesaian: Diketahui: Jarak benda (s)
= 2 cm
Tinggi benda (h)
= 4 cm
Jarak fokus (f)
= 6 cm (lensa cembung/positif)
Ditanya: 1. Jarak bayangan (s’) 2. Perbesaran bayangan (M) 3. Tinggi bayangan (h)? Dijawab: 1.
Jarak bayangan
Jadi, bayangan terletak 3 cm di depan lensa (bayangan maya). 2. Perbesaran bayangan
Jadi, perbesaran bayangannya adalah 1,5 kali. 3. Tinggi bayangan
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 171
Jadi, tinggi bayangannya adalah 6 cm.
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 172
LAMPIRAN SURAT
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 173
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 174
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 175
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 176
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 177
LKS LKS 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 178
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 179
LKS 2 dan 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 180
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 181
PRETES Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 182
Kelas Kontrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 183
POSTES Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 184
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 185
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 186
Kelas Kontrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 187
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 188
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 189
LKS LKS 1
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 190
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 191
LKS 2 dan 3
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 192
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 193
PRETES Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 194
Kelas Kontrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 195
POSTES Kelas Eksperimen
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 196
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 197
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 198
Kelas Kontrol
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 199
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 200
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 201
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 202
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 203
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 204
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 205
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 206
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 207
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 208
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 209
PLAGIAT PLAGIATMERUPAKAN MERUPAKANTINDAKAN TINDAKANTIDAK TIDAKTERPUJI TERPUJI 210