No. 19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016
PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH JAWA TENGAH BULAN FEBRUARI 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) FEBRUARI 2016 SEBESAR 100,53 ATAU TURUN 0,97 PERSEN
Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah bulan Februari 2016 mengalami penurunan 0,97 persen, yaitu dari posisi 101,52 menjadi 100,53. Hal ini disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dibandingkan dengan perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib). It mengalami penurunan 0,99 persen, dari posisi 123,89 pada bulan Januari 2016 menjadi 122,66 pada bulan Februari 2016. Sementara Ib mengalami penurunan 0,01 persen, dari posisi 122,03 menjadi 122,01. Dari 5 (lima) sub sektor pertanian komponen penyusun NTP, 4 (empat) sub sektor mengalami penurunan indeks yaitu : sub sektor Tanaman Pangan turun 1,93 persen, sub sektor Hortikultura turun 0,61 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,54 persen dan sub sektor Peternakan turun 0,50 persen. Sedangkan sub sektor lainnya mengalami kenaikan yaitu sub sektor Perikanan naik 0,89 persen. Secara umum, Indeks harga yang diterima petani mengalami penurunan indeks sebesar 0,99 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Penurunan It dipengaruhi oleh penurunan It pada 4 (empat) sub sektor, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan turun sebesar 1,88 persen, sub sektor Hortikultura turun sebesar 0,62 persen, sub sektor Tanama Perkebunan Rakyat turun 0,50 persen dan sub sektor Peternakan turun sebesar 0,63 persen. Sedangkan sub sektor lainnya yang mengalami kenaikan, yaitu : sub sektor Perikanan naik sebesar 0,74 persen. Indeks harga yang dibayar petani pada bulan Februari 2016 mengalami penurunan 0,01 persen bila dibandingkan dengan bulan Januari 2016. Kenaikan itu dipengaruhi oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,06 persen dan kenaikan Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,14 persen. Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan sebesar 1,13 persen atau dari posisi 107,67 menjadi 106,45 dibanding NTUP bulan sebelumnya. Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami penurunan atau terjadi deflasi perdesaan sebesar 0,06 persen. Deflasi terjadi disebabkan turunnya indeks harga kelompok Bahan Makanan sebesar 0,06 persen dan kelompokTransportasi dan Komunikasi sebesar 0,13 persen. Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan harga, yaitu : kelompok Makanan Jadi sebesar 0,28 persen, kelompok Perumahan sebesar 0,23 persen, kelompok Sandang sebesar 0,10 persen, kelompok Kesehatan sebesar 0,19 persen, dan kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga sebesar 0,02 persen. Dari 33 provinsi (termasuk DKI Jakarta) yang dilaporkan, perubahan NTP Februari 2016 terhadap NTP Januari 2016 ternyata sangat beragam. Kenaikan indeks NTP terjadi di 13 provinsi, sedangkan 20 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 1,21 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 0,97 persen.
1 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016 1
1. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Tengah ilai Tukar Petani (NTP) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani di pedesaan. Penghitungan indikator ini diperoleh dari perbandingan antara Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) dengan Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) yang dinyatakan dalam persentase. NTP juga menunjukkan daya tukar (term of trade) antara produk pertanian yang dijual petani dengan barang dan jasa yang dibutuhkan petani dalam berproduksi dan konsumsi rumah tangga. Dengan membandingkan kedua perkembangan angka tersebut, maka dapat diketahui apakah peningkatan pengeluaran untuk kebutuhan petani dapat dikompensasi dengan penambahan pendapatan petani dari hasil pertaniannya. Atau sebaliknya, apakah kenaikan harga jual produksi pertanian dapat menambah pendapatan petani yang pada gilirannya meningkatkan kesejahteraan para petani. Semakin tinggi nilai NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli petani. Mulai Desember 2013 dilakukan perubahan tahun dasar dalam penghitungan NTP dari tahun dasar 2007=100 menjadi tahun dasar 2012=100. Perubahan tahun dasar ini dilakukan untuk menyesuaikan perubahan/pergeseran pola produksi pertanian dan pola konsumsi rumah tangga pertanian diperdesaan, serta perluasan cakupan subsektor pertanian dan provinsi dalam Gambar 1 NTP Jawa Tengah penghitungan NTP, agar penghitungan Perbedaan antara NTP Januari – Februari 2016 (2012 = 100) tahun dasar 2007=100 dengan NTP tahun dasar 2012=100 adalah meningkatnya cakupan jumlah komoditas baik pada paket 101,52 101,60 komoditas It maupun Ib. Penghitungan NTP (2012=100) juga - 0,97% 101,20 mengalami perluasan khususnya pada Subsektor Perikanan. Selain NTP Perikanan secara umum yang dihitung di 33 provinsi 100,80 100,53 termasuk Provinsi DKI Jakarta, Nilai Tukar Nelayan (NTN) dan 100,40 Nilai Tukar Pembudidaya Ikan (NTPi) juga disajikan secara 100,00 terpisah. Januari 2016 Februari 2016 Berdasarkan hasil pemantauan harga-harga di perdesaan di wilayah Jawa Tengah pada bulan Februari 2016, NTP Jawa Tengah mengalami penurunan indeks 0,97 persen dibanding NTP Januari 2016 yaitu dari posisi 101,52 menjadi 100,53. Besarnya indeks NTP tersebut disebabkan karena perubahan indeks harga produk pertanian yang diterima petani lebih kecil dibanding dengan perubahan indeks harga barang dan jasa yang dibayar petani. Gambar 2 Perubahan NTP Jawa Tengah per Subsektor Januari – Februari 2016 (2012 = 100) 1,50
0,89
1,00 0,50
0,00 -0,50 -1,00
-0,61
-0,54
-0,50
Horti
TPR
Ternak
Penurunan NTP pada bulan Februari 2016 juga disebabkan oleh penurunan 4 (empat) sub sektor NTP yaitu : NTP sub sektor Tanaman Pangan turun 1,93 persen, NTP sub sektor Hortikultura turun 0,61 persen, dan NTP sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,54 persen dan sub sektor Peternakan turun 0,50 persen. Sedangkan NTP yang mengalami kenaikan yaitu : NTP sub sektor Perikanan naik 0,89 persen.
-1,50 -2,00
-1,93
-2,50 TP
Ikan
2. Indeks Harga Yang Diterima Petani (It) Indeks Harga yang Diterima Petani (It) menunjukkan fluktuasi harga yang beragam dari komoditas pertanian yang dihasilkan petani.
2
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016
128,00
Februari 2016
TPR
Ternak
124,91
122,02
123,14
121,02
120,00
122,63
120,26
124,00 122,00
122,36
124,70
127,09
126,00
Januari 2016
125,84
Pada Februari 2016, secara umum It mengalami penurunan indeks yang cukup signifikan sebesar 0,99 persen dibandingkan dengan It Januari 2016, yaitu: dari 123,89 menjadi 122,66. Penurunan It terjadi pada 4(empat) sub sektor, yaitu : Tanaman Pangan turun 1,88 persen, sub sektor Hortikultura turun 0,62 persen, sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun 0,50 persen dan sub sektor Peternakan turun 0,63 persen. Sedangkan sub sektor lainnya yang mengalami kenaikan yaitu ; sub sektor Perikanan naik 0,74 persen.
118,00
116,00 TP
Horti
Ikan
Gambar 3 Indeks Yang Diterima Petani Jawa Tengah per Subsektor dan Perubahannya Januari – Februari 2016 (2012 = 100)
3. Indeks Harga Yang Dibayar Petani (Ib) Gambar 4
Perubahan Indeks Yang Dibayar Petani Jawa Tengah elalui Indeks Harga yang Dibayar per Sub sektor Januari – Februari 2016 (2012 = 100) Petani (Ib) dapat dilihat fluktuasi harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh masyarakat perdesaan khususnya 0,05 0,06 0,04 0,04 petani yang merupakan bagian terbesar dari masyarakat 0,02 perdesaan, serta fluktuasi harga barang dan jasa yang -0,01 0,00 TP Horti TPR Ikan Ternak diperlukan untuk memproduksi hasil pertanian. -0,02 -0,04 Pada Februari 2016, Ib tercatat turun sebesar 0,01 persen -0,06 bila dibandingkan Januari 2016, yaitu dari 122,03 menjadi -0,08 -0,10 122,01. Penurunan Ib terjadi pada 3 (tiga) sub sektor -0,12 -0,13 penyusun NTP yaitu: Ib sub sektor Ib sub sektor Hortikultura -0,14 -0,16 -0,14 turun 0,01 persen; Ib sub sektor Peternakan turun 0,13 persen, dan Ib sub sektor Perikanan turun 0,14 persen. Sedangkan Ib sub sektor lainnya yang mengalami kenaikan, yaitu : sub sektor Tanaman Pangan naik 0,05 persen dan sub sektor Tanaman Perkebunan Rakyat naik 0,04 persen.
4. NTP Subsektor a. Subsektor Tanaman Pangan (NTPP)
Tabel 1 NTP Subsektor Tanaman Pangan Jawa Tengah dan Perubahannya Januari Februari 2016 (2012 = 100)
ada bulan Februari 2016 NTPP mengalami No Rincian penurunan indeks sebesar 1,93 persen. Penurunan (2) NTPP disebabkan karena indeks yang diterima petani (1) mengalami penurunan sebesar 1,88 persen, sedangkan I. Indeks Diterima Petani 1. Padi indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan , yaitu sebesar 0,05 persen. 2. Palawija Kenaikan Ib disebabkan oleh turunnya Indeks Konsumsi II. Indeks Dibayar Petani Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,76 persen dan naiknya 1. Konsumsi Rumah Tangga Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal 2. BPPBM (BPPBM) sebesar 0,33 persen. III. Nilai Tukar Petani
Jan'16 Feb'16 (3)
(4)
127,09 118,63 149,74 124,55 126,52 119,40 102,04
124,70 115,17 150,19 124,61 126,46 119,79 100,07
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%) (5)
-1,88 -2,91 0,30 0,05 -0,05 0,33 -1,93
1 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016 3
b. Subsektor Hortikultura (NTPH)
Tabel 2 NTP Subsektor Hortikultura Jawa Tengah dan Perubahannya Januari – Februari 2016 (2012 = 100)
ilai Tukar Petani subsektor Hortikultura Perub Feb'16 Rincian Jan'16 Feb'16 (NTPH) pada Februari 2016 dilaporkan terjadi No thd Jan'16 (%) penurunan indeks sebesar 0,61 persen. Hal ini (2) (1) (3) (4) (5) terjadi karena indeks yang diterima petani I. Indeks Diterima Petani 121,02 120,26 -0,62 mengalami penurunan sebesar 0,62 persen, lebih 1. Sayur-sayuran 108,93 107,30 -1,49 tinggi dibanding kenaikan indeks yang dibayar 2. Buah-buahan 135,51 135,66 0,12 petani, dimana Ib mengalami penurunan sebesar 3. Tanaman Obat 123,85 125,40 1,25 0,01 persen. II. Indeks Dibayar Petani 123,16 123,15 -0,01 Penurunan yang terjadi pada It disebabkan oleh 1. Konsumsi Rumah Tangga 126,98 126,90 -0,06 perubahan indeks harga pada kelompok Sayur2. BPPBM 114,11 114,28 0,14 sayuran turun sebesar 1,49 persen. Sedangkan III. Nilai Tukar Petani 98,26 97,65 -0,61 kelompok yang mengalami kenaikan It yaitu: kelompok Buah-buahan naik 0,12 persen dan kelompok Tanaman Obat naik 1,25 persen. Penurunan Ib disebabkan oleh penurunan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,06 persen dan kenaikan indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,14 persen. c. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat (NTPR)
Tabel 3 NTP Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat dan Perubahannya Januari – Februari 2016 (2012 = 100) No
Desember 2014 – Januari 2015 (2012 100) Perub=Feb' 16 Rincian Jan'16 Feb'16 thd Jan'16 (%)
ada Februari 2016 NTPR mengalami (2) (3) (4) (5) penurunan indeks sebesar 0,54 persen. Hal ini (1) I. Indeks Diterima Petani 122,63 122,02 -0,50 disebabkan oleh penurunan indeks yang diterima 1. TPR 122,63 122,02 -0,50 petani sebesar 0,50 persen, lebih rendah dibanding 122,45 122,50 0,04 kenaikan indeks yang dibayar petani, yaitu sebesar II. Indeks Dibayar Petani 1. Konsumsi Rumah Tangga 126,90 126,80 -0,08 0,04 persen. 2. BPPBM 114,00 114,34 0,30 Kenaikan pada Ib terjadi karena turunnya indeks sub III. Nilai Tukar Petani 100,15 99,61 -0,54 kelompok Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,08 persen dan naiknya indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) sebesar 0,30 persen. d. Subsektor Peternakan (NTPT) TP sub sektor Peternakan pada bulan Februari 2016 dilaporkan mengalami penurunan sebesar 0,50 persen. Penurunan ini terjadi karena perubahan Ib yang lebih tinggi dibandingkan dengan perubahan It. Indeks harga yang diterima petani turun 0,63 persen sementara indeks harga yang dibayar petani turun sebesar 0,13 persen. Penurunan yang terjadi pada It disebabkan oleh turunnya indeks harga pada kelompok 3(tiga) sub sektor Peternakan yaitu: ternak besar turun 0,19 persen, Ternak kecil turun 0,77 persen, Unggas turun 1,67 persen dan Hasil ternak turun 1,00 persen.
4
Tabel 4 NTP Subsektor Peternakan Jawa Tengah dan Perubahannya Januari – Februari 2016 (2012 = 100) No
Rincian
(2) (1) I. Indeks Diterima Petani 1 Ternak Besar 2 Ternak Kecil 3 Unggas 4 Hasil Ternak II. Indeks Dibayar Petani 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. BPPBM III. Nilai Tukar Petani
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016
Jan'16
Feb'16
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%)
(3) 123,14 125,93 111,34 124,90 125,69 117,65 127,10 111,34 104,66
(4) 122,36 125,69 110,49 122,81 124,43 117,50 127,03 111,14 104,14
(5) -0,63 -0,19 -0,77 -1,67 -1,00 -0,13 -0,05 -0,19 -0,50
Sementara itu, penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena penurunan pada BPPM sebesar 0,19 persen yaitu dari 111,34 persen menjadi 111,14 persen dan IKRT mengalami penurunan sebesar 0,05 persen yaitu dari 127,10 persen menjadi 127,03 persen. e. Subsektor Perikanan (NTN)
Tabel 5 NTP Subsektor Perikanan Jawa Tengah dan Perubahannya Januari – Februari 2016 (2012 = 100)
ada bulan Februari 2016, NTN mengalami kenaikan indeks sebesar 0,89 persen. Kenaikan indeks NTN ini disebabkan karena indeks yang diterima petani naik sebesar 0,74 persen lebih tinggi dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani turun sebesar 0,14 persen. Kenaikan yang terjadi pada It disebabkan oleh perubahan indeks harga pada kelompok Perikanan Tangkap yang naik 1,43 persen dan kelompok Perikanan Budidaya mengalami kenaikan sebesar 0,58 persen. Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena turunnya IKRT sebesar 0,18 persen dan turunnya BPPBM sebesar 0,09 persen.
No
Rincian
(1)
(2)
I. Indeks Diterima Petani 1 Tangkap 2 Budidaya II. Indeks Dibayar Petani 1. Konsumsi Rumah Tangga 2. BPPBM III. Nilai Tukar Petani
Jan'16 Feb'16 (3)
(4)
124,91 131,71 123,40 121,30 127,66 112,86 102,97
125,84 133,59 124,11 121,13 127,43 112,76 103,89
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%) (5)
0,74 1,43 0,58 -0,14 -0,18 -0,09 0,89
5. NTUP Sub Sektor ilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) diperoleh dari perbandingan indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib), dimana komponen Ib hanya terdiri dari Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM). Dengan dikeluarkannya konsumsi dari komponen indeks harga yang dibayar petani (Ib), NTUP dapat lebih mencerminkan kemampuan produksi petani, karena yang dibandingkan hanya produksi dengan biaya produksinya. Tabel 6 Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian per Subsektor, dan Persentase Perubahannya, Februari 2016 (2012=100) Sub Sektor
Jan'16
Feb'16
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%)
(1)
(2)
(3)
(4)
1.Tanaman Pangan 2.Hortikultura 3. Tanaman Perkebunan Rakyat 4.Peternakan 5. Perikanan a. Tangkap b. Budidaya
106,44 106,05 107,57 110,59 110,68 113,77 109,97
104,09 105,24 106,71 110,10 111,60 116,34 110,52
Jawa Tengah
107,67 106,45
-2,21 -0,77 -0,80 -0,44 0,84 2,26 0,51 -1,13
Pada Februari 2016 terjadi penurunan NTUP sebesar 1,13 persen dari posisi 107,67 menjadi 106,45. Hal ini karena penurunan It sebesar 0,99 persen lebih rendah dibandingkan kenaikan Indeks BPBBM sebesar 0,14 persen. Penurunan NTUP disebabkan oleh turunnya NTUP di 4 (empat) sub sektor penyusun NTUP, yaitu sub sektor Tanaman Pangan turun 2,21 persen, subsektor Hortikultura turun sebesar 0,77 persen dan subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat turun sebesar 0,80 persen dan subsektor Peternakan turun sebesar 0,44 persen. Sedangkan sub sektor lainnya mengalami kenaikan, yaitu : subsektor Perikanan sebesar 0,84 persen.
1 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016 5
6. Indeks Harga Konsumen Perdesaan
Tabel 7
IHK Perdesaan Jawa Tengah dan Perubahannya (%) Januari – Februari 2016 (2012 = 100)
erubahan Indeks Konsumsi Rumah Perub Feb'16 Tangga (IKRT) mencerminkan angka Inflasi/ Deflasi Rincian Jan'16 Feb'16 di wilayah perdesaan. Pada Februari 2016, Indeks thd Jan'16 (%) Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) atau IHK di daerah (1) (2) (3) (4) perdesaan di Provinsi Jawa Tengah mengalami Konsumsi Rumah Tangga 126,87 126,79 -0,06 penurunan atau terjadi deflasi sebesar 0,06 persen. a. Bahan Makanan 139,47 139,00 -0,34 Deflasi dipicu oleh turunnya 2(dua) kelompok, yaitu: b. Makanan Jadi 118,38 118,71 0,28 kelompok Bahan Makanan sebesar 0,34 persen dan c. Perumahan 121,03 121,31 0,23 kelompok Transportasi dan Komunikasi sebesar 0,13 d. Sandang 120,56 120,68 0,10 persen. Sedangkan kelompok lainnya yang mengalami e. Kesehatan 113,94 114,16 0,19 kenaikan, yaitu: kelompok Makanan Jadi sebesar 0,28 f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga110,86 110,89 0,02 persen, kelompok Perumahan sebesar 0,23 persen, -0,13 kelompok Sandang sebesar 0,10 persen, kelompok g. Transportasi dan Komunikasi 121,18 121,01 Kesehatan sebesar 0,19 persen dan kelompok Pendidikan, Rekreasi & Olahraga naik 0,02 persen. 7. Perbandingan Antar Provinsi
ari 33 provinsi yang dilaporkan, perubahan NTP Februari 2016 terhadap NTP Januari 2016 ternyata sangat beragam. Kenaikan nilai NTP terjadi di 13 provinsi, dan 20 provinsi lainnya mengalami penurunan. Kenaikan NTP tertinggi Februari 2016 terjadi di Provinsi Riau yaitu sebesar 1,21 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi pada Provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 0,97 persen. Tabel 8 NTP 33 Provinsi dan Persentase Perubahannya (%) Januari – Februari 2016 (2012 = 100) No (1)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
6
Provinsi (2)
RIAU SUMBAR GORONTALO BALI JAMBI DKI MALUKU PAPUA BARAT KALTIM KALTENG PAPUA MALUKU UTARA SULSEL SULBAR SULTENG YOGYAKARTA BANTEN BENGKULU LAMPUNG JABAR NAD SUMUT SULTRA KALSEL SULUT KEPRI KALBAR SUMSEL JATIM NTT BABEL NTB JATENG
Jan'16
Feb'16
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%)
(3)
(4)
(5)
95,65 97,50 104,65 104,96 96,21 99,30 103,55 99,14 97,46 96,94 95,89 104,14 106,24 106,05 99,09 103,94 106,61 92,09 103,68 107,54 98,06 99,39 100,08 99,04 97,69 98,68 95,43 95,37 105,90 101,69 102,01 105,53 101,52
96,82 98,57 105,30 105,42 96,58 99,57 103,83 99,29 97,60 97,06 95,98 104,18 106,27 106,04 99,08 103,90 106,57 92,03 103,60 107,42 97,89 99,21 99,87 98,82 97,47 98,41 95,17 94,99 105,32 101,13 101,38 104,85 100,53
1,21 1,09 0,62 0,44 0,38 0,27 0,27 0,15 0,14 0,13 0,09 0,04 0,03 -0,01 -0,01 -0,04 -0,04 -0,07 -0,08 -0,10 -0,17 -0,18 -0,21 -0,22 -0,22 -0,27 -0,27 -0,39 -0,54 -0,55 -0,62 -0,64 -0,97
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016
1 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016
7
106,44
123,10
f. Upah Buruh Tani
IV. Nilai Tukar Usaha Pertanian
118,27
e. Penambahan Barang Modal
102,04
136,65
d. Transportasi
III. Nilai Tukar Petani
119,74
c. Sewa Lahan, Pajak & Lainnya
119,41
g. Transportasi dan Komunikasi
110,53
110,53
f. Pendidikan, Rekreasi & Olah raga
b. Obat-obatan & Pupuk
115,74
e. Kesehatan
126,47
119,76
d. Sandang
a. Bibit
120,41
c. Perumahan
119,40
118,37
b. Makanan Jadi
2. BPPBM
139,78
a. Bahan Makanan
126,52
124,55
II. Indeks Dibayar Petani
1. Konsumsi Rumah Tangga
127,09
(2)
Jan'16
I. Indeks Diterima Petani
(1)
Rincian
104,09
100,07
123,97
118,58
136,28
120,10
110,51
126,34
119,79
119,22
110,54
115,97
119,88
120,68
118,74
139,32
126,46
124,61
124,70
(3)
Feb'16
-2,21
-1,93
0,71
0,26
-0,27
0,31
-0,02
-0,10
0,33
-0,15
0,01
0,20
0,10
0,22
0,31
-0,33
-0,05
0,05
-1,88
(4)
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%)
Tanaman Pangan
106,05
98,26
113,61
115,93
116,52
118,89
112,53
110,10
114,11
122,14
111,10
112,94
120,74
120,73
118,53
138,77
126,98
123,16
121,02
(5)
Jan'16
105,24
97,65
114,09
116,11
116,08
119,30
112,78
109,85
114,28
121,99
111,12
113,15
120,85
120,99
118,89
138,30
126,90
123,15
120,26
(6)
Feb'16
Hortikultura
-0,77
-0,61
0,42
0,16
-0,39
0,35
0,22
-0,23
0,14
-0,13
0,02
0,18
0,10
0,21
0,31
-0,34
-0,06
-0,01
-0,62
(7)
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%)
107,57
100,15
119,01
116,52
121,61
109,77
107,35
105,13
114,00
120,35
110,13
112,89
121,48
120,63
118,47
139,01
126,90
122,45
122,63
(8)
Jan'16
106,71
99,61
119,43
116,64
122,55
110,26
107,40
105,13
114,34
120,24
110,19
113,09
121,59
120,89
118,76
138,53
126,80
122,50
122,02
(9)
-0,80
-0,54
0,35
0,10
0,77
0,45
0,05
0,00
0,30
-0,09
0,05
0,18
0,09
0,22
0,25
-0,35
-0,08
0,04
-0,50
(10)
Perub Feb'16 Feb'16 thd Jan'16 (%)
Tanaman Perkebunan Rakyat
110,59
104,66
118,57
110,32
119,86
108,45
108,58
111,90
111,34
121,75
111,17
113,08
120,98
122,48
118,31
139,61
127,10
117,65
123,14
(11)
Jan'16
110,10
104,14
119,55
110,74
119,50
108,68
108,02
111,10
111,14
121,56
111,19
113,29
121,09
122,78
118,58
139,21
127,03
117,50
122,36
(12)
-0,44
-0,50
0,82
0,38
-0,30
0,22
-0,51
-0,72
-0,19
-0,15
0,02
0,18
0,09
0,25
0,23
-0,29
-0,05
-0,13
-0,63
(13)
110,68
102,97
111,83
113,55
124,87
112,18
113,11
110,48
112,86
133,98
114,33
115,45
119,13
119,61
117,41
143,42
127,66
121,30
124,91
(14)
Perub Feb'16 Feb'16 thd Jan'16 Jan'16 (%)
Peternakan
111,60
103,89
111,98
113,64
123,47
112,17
113,38
110,39
112,76
133,97
114,37
115,83
119,35
119,95
117,73
142,29
127,43
121,13
125,84
(15)
0,84
0,89
0,13
0,08
-1,12
-0,01
0,24
-0,08
-0,09
-0,01
0,04
0,33
0,19
0,28
0,27
-0,79
-0,18
-0,14
0,74
(16)
107,67
101,52
118,77
115,28
124,92
114,85
110,06
115,08
115,06
121,18
110,86
113,94
120,56
121,03
118,38
139,47
126,87
122,03
123,89
(17)
Perub Feb'16 Feb'16 thd Jan'16 Jan'16 (%)
Perikanan
106,45
100,53
119,49
115,55
124,72
115,21
109,98
114,77
115,23
121,01
110,89
114,16
120,68
121,31
118,71
139,00
126,79
122,01
122,66
(18)
Feb'16
-1,13
-0,97
0,60
0,24
-0,16
0,31
-0,07
-0,27
0,14
-0,13
0,02
0,19
0,10
0,23
0,28
-0,34
-0,06
-0,01
-0,99
(19)
Perub Feb'16 thd Jan'16 (%)
Jawa Tengah
B. PERKEMBANGAN HARGA PRODUSEN GABAH FEBRUARI 2016 RATA-RATA HARGA GABAH DI TINGKAT PETANI GKG TURUN 0,01% DAN GKP TURUN 6,75% Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah pada Februari 2016 mencatat 85 observasi transaksi penjualan gabah di 16 kabupaten terpilih. Komposisi observasi gabah bulan ini masih didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen (GKP) yaitu sebanyak 41 observasi (48,24%) diikuti kelompok Gabah kualitas rendah sebanyak 30 observasi (35,29%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 14 observasi (16,47%).
Di tingkat petani, harga Gabah tertinggi Februari 2016 tercatat Rp. 5.800,00 per kg berasal dari transaksi kelompok gabah kualitas GKG dengan varietas IR 64 yang berasal dari Kecamatan Suradadi Kabupaten Tegal dan varietas Ciherang dengan kualitas GKP dan GKG di Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo . Sedangkan harga terendah di tingkat petani ditemukan seharga Rp. 3.300,00 per kg berasal dari kelompok Gabah kualitas rendah varietas Ciherang di Kecamatan Pati Kabupaten Pati.
Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi Februari 2016 tercatat Rp. 5.850,00 per kg berasal dari kelompok gabah kualitas GKG dan GKP dengan varietas Ciherang yang berasal dari Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Untuk harga terendah di tingkat penggilingan ditemukan juga pada kelompok gabah kualitas rendah varietas Ciherang di Kecamatan Pati Kabupaten Pati seharga Rp. 3.350,00,- per Kg. Rata-rata harga gabah GKG di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 0,01 persen dari Rp. 5.518,96/Kg pada Januari 2016 menjadi Rp.5.518,57/Kg pada Februari 2016. Demikian pula jika dibandingkan bulan Februari 2015 turun 0,85 persen dari angka Rp. 5.566,05/Kg. Untuk gabah kualitas GKP juga mengalami penurunan sebesar 6,75 persen dari Rp. 4.989,02/Kg pada Januari 2016 menjadi Rp. 4.652,44/Kg pada Februari 2016 yang jika dibandingkan Februari 2015 dimana harga mencapai Rp. 4.797,37/Kg maka Februari tahun ini mengalami penurunan sebesar 3,02 persen. emasuki bulan kedua tahun 2016, Survei Harga Produsen Gabah di Jawa Tengah berhasil mencatat sebanyak 85 observasi transaksi penjualan gabah di 16 kabupaten terpilih kecuali kabupaten Sukoharjo, Karanganyar dan Kendal yang belum ditemukan transaksi penjualan gabah. Dari 85 transaksi penjualan gabah yang berhasil dicatat, komposisi jumlah observasi masih didominasi oleh transaksi penjualan Gabah Kering Panen (GKP) yaitu sebanyak 41 observasi (48,24%) diikuti kelompok Gabah Kualitas Rendah sebanyak 30 observasi (35,29%) dan kelompok Gabah Kering Giling sebanyak 14 (16,47%). Tabel 9. Jumlah Observasi, Harga Gabah di Tingkat Petani dan Penggilingan, Dan HPP Menurut Kelompok Kualitas Februari 2016 Harga di T ingkat Petani (Rp/Kg) T erendah T ertinggi
Harga di T ingkat Penggilingan (Rp/Kg) T erendah T ertinggi
Kelompok Kualitas
Jumlah Observasi
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
GKG
14
5,200.00
5,800.00
-
5,250.00
5,850.00
4,600.00
16.47
(Cilacap)
( Purworejo, T egal)
(Cilacap)
(Purworejo)
41
3,800.00
5,800.00
3,815.00
5,850.00
(Sragen)
(Purworejo)
3,350.00
4,400.00
(Pati)
(Semarang)
GKP
48.24 Kualitas Rendah
HPP*)
3,700.00
(Sragen, Boyolali) (Purworejo)
30
3,300.00
4,300.00
35.29
(Pati)
(Semarang)
-
Keterangan
*) HPP b erdasarkan Inpres No.5 Tahun 2015 tanggal 17 Maret 2015, dib erlakukan mulai b ulan Maret 2015
8
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016
HPP*)
3,750.00
-
Dari 85 observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dikumpulkan selama Februuari 2016, terbanyak berasal dari Kabupaten Demak sebanyak 11 observasi (12,94%), diikuti Kabupaten Blora dan Pati masing-masing sebanyak 9 observasi (10,59%), Kabupaten Kebumen dan Grobogan masing-masing sebanyak 8 observasi (9,41%), Kabupaten Pemalang sebanyak 6 observasi (7,06%), serta Kabupaten Sragen dan Tegal masing-masing sebanyak 5 observasi (5,88%) dan selebihnya 21,18 persen tersebar di 7 kabupaten lainnya. Dari sejumlah 55 pemantauan harga gabah kualitas GKG dan GKP yang berhasil diobservasi selama Februari 2016 tidak ditemukan kasus harga di bawah HPP. Tabel 10. Jumlah dan Persentase Observasi Harga Gabah di Bawah HPP Menurut Kelompok Kualitas, Februari 2016 Kelompok Jumlah Petani Penggilingan Kualitas Observasi
1.
(1)
(2)
observasi (3)
GKG GKP GKG dan GKP
14 41 55
-
% (4)
observas (5)
% (6)
-
-
-
Rata-rata Komponen Mutu Menurut Kelompok
ata-rata Kadar Air (KA) gabah di Jawa Tengah, pada Februari 2016 menunjukkan kadar mutu yang kurang baik dibandingkan bulan sebelumnya karena curah hujan yang cukup tinggi. Rata-rata KA kelompok gabah kualitas GKG tercatat lebih tinggi dibandingkan bulan Januari 2015 yang tercatat sebesar 10,67 persen sedangkan bulan ini tercatat 12,83 persen. Demikian pula untuk rata-rata KA kelompok GKP mengalami kenaikan dari 16,43 persen pada Januari menjadi 17,22 persen pada Februari 2016. Rata-Rata Kadar Hampa (KH) bulan Februari 2016 juga menunjukkan kualitas bervariatif. Kelompok gabah kualitas GKG mengalami kenaikan dari 2,51 persen pada Januari 2016 menjadi 2,69 persen pada Februari 2016. Sedangkan kelompok gabah kualitas GKP bulan Februari turun dari angka 6,39 persen pada Januari 2016 menjadi 5,21 persen pada Februari 2016. Tabel 11 Rata-Rata Komponen Mutu Menurut Kelompok Kualitas Januari – Februari 2016 Kelompok Jumlah Kadar Air (%) Kadar Hampa (%) Kualitas Observasi Januari Februari Januari Februari
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
GKG
14
10.67
12.83
2.51
2.69
GKP Kualitas Rendah
41 30
16.43 26.18
17.22 25.32
6.39 9.56
5.21 8.77
1 Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016 9
2.
Rata-rata Harga Gabah Menurut Kelompok Kualitas
ata-rata harga gabah GKG di tingkat petani pada Februari 2016 megalami penurunan sebesar 0,01 persen dari Rp. 5.518,96/Kg pada Januari 2016 menjadi Rp. 5.518,57/Kg. Demikian pula jika dibandingkan bulan Februari 2015 turun 0,85 persen dari angka Rp. 5.566,05/Kg. Untuk gabah kualitas GKP juga mengalami penurunan sebesar 6,75 persen dari Rp. 4.989,02/Kg pada Januari 2016 menjadi Rp. 4.652,44/Kg pada Februari 2016 yang jika dibandingkan Februari 2015 dimana harga mencapai Rp. 4.797,37/Kg maka Februari tahun ini mengalami penurunan sebesar 3,02 persen. Di tingkat penggilingan, rata-rata harga gabah kelompok GKG pada Februari 2016 juga mengalami penurunan yaitu sebesar 0,05 persen dari bulan sebelumnya yang tercatat Rp. 5.581,67/Kg menjadi Rp. 5.578,93/Kg, Sementara kelompok kualitas GKP mengalami penurunan 6,76 persen dari Rp. 5.049,76/Kg pada Januari 2016 menjadi Rp.4.708,41/Kg pada Februari 2016. Adapun jika dibandingkan Februari 2015 maka gabah kelompok GKG mengalami penurunan 0,84 persen dari harga Rp. 5.626,05/Kg dan kelompok GKP turun 3,13 persen dari dari Rp. 4.860,44/Kg. Tabel 12 Rata-Rata Harga Gabah di Tingkat Petani dan Tingkat Penggilingan Menurut Kelompok Kualitas, Januari – Februari 2016 Tingkat Petani (Rp/Kg) Kelompok Kualitas
Februari'15
(1) GKG 5,566.05 GKP 4,797.37 Kualitas Rendah 4,606.20
10
Januari'16 (2) 5,518.96 4,989.02 4,412.50
Tingkat Penggilingan (Rp/Kg)
Perubahan Februari'16 Jan'16- Feb'15Feb'16 Feb'16 (3) (4) 5,518.57 4,652.44 3,741.67
-0.01 -6.75 -15.20
-0.85 -3.02 -18.77
Perubahan Februari'15 Januari'16 Februari'16 Jan'16- Feb'15Feb'16 Feb'16 (5) (6) (4) 5,626.05 4,860.44 4,660.20
5,581.67 5,049.76 4,500.00
5,578.93 4,708.41 3,799.67
Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Tengah No.19/03/33/Th.X, 01 Maret 2016
-0.05 -6.76 -15.56
-0.84 -3.13 -18.47