Penelitian Tugas Akhir Perancangan Alat Tangkap Lobster dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Function Analysis System Technique (FAST) serta Kontribusinya Terhadap Kinerja Klaster Industri Perikanan (studi kasus : Komunitas Nelayan Paciran) Oleh
Mohammad Ali Akbar Felayati 2507100080
Pembimbing Dr. Ir. Sri Gunani Partiwi, MT
Outline Presentasi Pendahuluan Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Pengumpulan dan Pengolahan Data
Analisis Kesimpulan dan Saran
PENDAHULUAN
Latar Belakang 70% lautan
POTENSI BAHARI INDONESIA
5,8 juta km2
6,26 juta Ton ikan (Budiharsono, 2001)
Eksplorasi
Kapasitas Tangkap Rusia 140, Jepang 75, USA 100,
Indonesia 5,5 ( dalam kg/nelayan/hari) (http://wartawarga.gunadha rma.ac.id)
Penjagaan laut lemah & Minimnya Teknologi (Dewaningsih, 2010)
Latar Belakang Potensi Udang lobster Luas Daerah (1000 km2)
Potensi tersedia (.000 Ton)
Potensi termanfaatkan (.000 Ton)
Tingkat Usaha (%)
Timur Sumatera
396.48
241.3
15
6.22%
Utara Jawa
870.24
529.6
41
7.74%
Bali dan Nusa Tenggara Total
543.09 7312.66
330.5 4391.4
311 1497
94.10% 34.09%
Daerah
POTENSI BAHARI INDONESIA
(Kanna,2006)
Keberuntungan
LOBSTER Nilai ekonomis tinggi (10x Rajungan) Dapat dibudidayakan di tepi pantai
Paciran
Alat tangkap eksisting
Latar Belakang 70% lautan 5,8 juta km2
POTENSI BAHARI INDONESIA
per tahun
6,26 juta Ton ikan (Budiharsono, 2001)
Eksplorasi Nilai ekonomis tinggi (10x Rajungan) Dapat dibudidayakan di tepi pantai
Penjagaan laut lemah & Minimnya Teknologi (Dewaningsih, 2010)
Potensi Udang lobster Daerah
Luas Daerah (1000 km2)
Potensi tersedia (.000 Ton)
Potensi termanfaatkan (.000 Ton)
Tingkat Usaha (%)
Timur Sumatera
396.48
241.3
15
6.22%
Utara Jawa
870.24
529.6
41
7.74%
Bali dan Nusa Tenggara Total
543.09 7312.66
330.5 4391.4
311 1497
94.10% 34.09%
Teknologi
(Kanna,2006)
Alat tangkap eksisting Paciran
Lobster ditangkap karena keberuntungan
Alat Tangkap LOBSTER
Rumusan Permasalahan
Rancangan QFD dan FAST
Kinerja Klaster
Bagaimana Merancang Alat Tangkap Lobster dengan Menggunakan Pendekatan QFD dan FAST serta analisis pengaruh keberadaannya terhadap Kinerja Klaster Industri Perikanan
Tujuan Penelitian
Membuat Rancangan alat tangkap lobster laut yang produktif, selektif , user friendly, dan tidak merusak lingkungan
Membuat Prototype alat tangkap lobster
Melakukan eksperimen alat tangkap
Menganalisis / memprediksi pengaruh alat bantu terhadap perkembangan klaster industri perikanan di wilayah Paciran.
Ruang Lingkup Penelitian BATASAN Penelitian dilakukan pada komunitas paciran Lamongan yang berada di sepanjang pesisir Pantura Perilaku Lobster yang akan diteliti adalah lobster yang ada di perairan laut Jawa Uji Coba Alat dilakukan pada range waktu penelitian yang disediakan Alat yang dirancang sampai pada tahap prototyping Klaster industri yang menjadi amatan adalah klaster yang secara tidak langsung berkembang pada komunitas nelayan Paciran dengan mengacu pada penelitian yang telah ada sebelumnya Model indikator kinerja yang akan dianalisis terbatas pada model konseptual yang telah ada. Prediksi dampak kinerja klaster terbatas pada analisis pengaruh keberadaan alat terhadap indikator yang ada menggunakan model causal loop diagram
Tipe alat bubu representatif untuk dibandingkan degan rancangan alat tangkap yang baru pada sisi fungsi penangkapan.
Manfaat Penelitian
Didapatkan rancangan alat tangkap khusus lobster Peningkatan perekonomian masyarakat melalui penangkapan lobster yang optimal Peningkatan inovasi alat tangkap lobster ataupun rajungan
Peningkatan Kinerja Klaster Indutri Perikanan setelah diimplementasikan alat tangkap lobster yang baru.
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
Perancangan Produk
Klaster Industri
Karakteristik Lobster dan Alat Tangkapnya
• Quality Function Deployment (QFD) • Value Analysis dan Function Analysis System Technique • Pendekatan Ergonomi pada perancangan Produk
• Definisi dan Model generik klaster yang ada saat ini • Tahap Pembentukan Klaster Industri • Model yang akan diambil untuk pemilihan indikator
• Karakteristik Lobster di kawasan Indonesia • Lobster Pot dan Krendet
Tinjauan Pustaka (Perancangan Produk) Perancangan Produk
(Ulrich & Eppinger, 2001)
Quality Function Deployment
Ergonomi Tahap penyusunan rumah kualitas (House of Quality)
Tahap pengumpulan Voice of Customer
Tahap analisa dan implementasi
Prototyping
Fitting The Task to the Man (to create User Friendly Design)
(Cohen, 1995)
Inovasi
Value analysis and FAST
Brand
Service
Inovasi sebagai pembangunan sebuah kombinasi yang baru dari sesuatu yang telah ada (Seliger, tidak diketahui)
Process
Value = Function/Cost
(Sumber : http://www.npd-solutions.com/va.html)
Tinjauan Pustaka (Klaster Industri)
Tahap Pembentukan Klaster Industri Definisi dan Model generik klaster yang ada saat ini -Komonalitas -Konsentrasi -Konektivitas (Lyon & Atherton, 2000)
-Aktivitas awal inisiatif prakarsa pengembangan -Penyusunan kerangka dan agenda pengembangan -Implementasi -Pemantauan, evaluasi dan perbaikan
Model yang akan diambil untuk pemilihan indikator
Perhitungan Kinerja Klaster Industri
(sumber gambar : www.klaster-industri.blogspot.com)
Tinjauan Pustaka (Karakter Lobster dan Alat Tangkapnya) Omnivora, Indra penciuman tajam Hidup di laut berbatu, berpasir atau berlumpur Afrika, Jepang, Indonesia, Australia dan Selandia baru (Holthuis ,1991) Udang batu (Panulirus peniulitus), udang raja (p. longipes), udang rejuna (P.versicolor), udang jarak (p. polyphagus), udang panting (p.homarus) dan udang ketangan (P.ornatus) (Moosa & Aswandy,1984)
Lobster Pot
Krendet
Lobster pot dikembangkan oleh Everett (1972) dan dibagi menjadi 3 bentuk umum sedangkan krendet banyak digunakan di wilayah Selatan Jawa.
Critical Review Implementasi pendekatan Ergonomi dalam perancangan produk dari sudut pandang user
Perancangan Model Pengukuran Kinerja Komprehensif Klaster Agroindustri Hasil Laut (Partiwi, 2007)
Penerapan model yang ada saat ini dan implementasi indikatornya untuk penelitian ini
Uji Coba Bentuk Krendet (Diniah & Lesmana, 2004)
Pendekatan Ergonomi dalam Perancangan Produk (Febrianto, 2009)
Perancangan Produk dengan QFD, Kansei Engineering dan TRIZ(Anggrahini, 2010), (Lakshitta, 2010), (Laksmi,2010) , (Ekawati, 2008)
Penerapan prinsip QFD dalam mengidentifikasi kebutuhan nelayan
Perancangan Alat Tangkap Lobster dengan menggunakan QFD dan FAST serta Kontribusinya terhadap Klaster Industri Perikanan (Felayati, 2011)
Gambaran tentang alat tangkap yang lebih baik dari sisi bentuk Bentuk-bentuk umum Lobster Pot (Everett ,1972)
Menjadi acuan tipe perangkap dan bentuk yang akan dikembangkan
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi Identifikasi Kebutuhan Nelayan
Kebutuhan terhadap adanya alat tangkap spesifik agar eksplorasi tangkapan berjalan optimal
Tujuan Penelitian
Studi Literature
Studi Lapangan
Perancangan dan Pengembangan Produk, QFD, FAST, Klaster Industri dan Kinerja klaster
Observasi penggunaan alat tangkap yang ada, proses penangkapan yang dilakukan dan urutan proses pengolahan Lobster
Penentuan Variabel Penelitian Kuantitas tangkap, bentuk alat tangkap, jumlah stakeholder yang terlibat, stakeholder yang terlibat A
Metodologi (2) A
Perancangan Produk -Quality Function Deployment (Menggali kebutuhan Customer, Mendesain HOQ) -FAST (mengkombinasikan respon teknis pada HOQ, mencari kombinasi dengan value terbaik) Perancangan Prototype, Uji Coba Alat, Perbaikan teknis
Indikator Kinerja Klaster Industri Perikanan Wawancara Stakeholder Klaster Penentuan Sudut Pandang Amatan Modifikasi stakeholder klaster Modifikasi model kinerja klaster Pemodelan Causal Loop diagram pengaruh kinerja klaster
B
Analisis dan Interpretasi data -Analisis Perancangan produk -Analisis indikator yang digunakan -Analisis pengaruh keberadaan alat tangkap lobster -Analisis prospek pengembangan
Kesimpulan dan Saran Perhitungan Biaya Produksi Selesai
B
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
ANALISIS
Identifikasi Kondisi Eksisting
• Dimensi Perahu 1,1 m x 4 m hingga 1,5 m x9m • Belum memiliki alat tangkap lobster spesifik • Alat tersedia untuk melakukan penangkapan adalah jaring dan bubu rajungan • •
Pelaku Klaster Industri Utama wilayah Paciran berbeda dengan Model sebelumnya Terdapat dua tipe produk laut yaitu produk laut dengan prinsip utama pengolahan perusahaan berdasarkan volume (Volume Based)dan prinsip utama nilai jual berdasarkan nilai (Value Based)
Pemerintah Pusat -Dept. Perindustrian -Dept Kelautan dan Perikanan -Dept. Keuangan Pemerintah Daerah -Dept. Perdagangan -Dinas Perikanan -Dept. Pertanian -Dians Perindustrian dan Perdagangan
Industri Mesin dan Peralatan -Mesin Diesel -Jaring Ikan -Peralatan lainnya (blung dll)
INSTITUSI PENDUKUNG
PT KML
PT MMM
Pelaku Inti Industri Pengolahan Teri Nasi CV PT MPI
MAHERA
Asosiasi 1. APIKI 2. GAPMMI
INSTITUSI PENDUKUNG
PT Kelola Mina Laut, PT Bumi Menara Indah, PT Windika Utama, PT Tonga Tiur Putra dan PT Phillips Seafood Indonesia
TPI Blimbing Rumah Makan Sekitar Wisata Bahari Lamongan dan Lamongan Shorebase
Lembaga Keuangan Industri/Usaha -Bank Pemasok Bahan PT ICS -Non Bank Baku Penolong -PLN (Listrik) Dukungan hasil Lembaga Penelitian -PDAM (Air) tangkapan dan 1. Perguruan -Es Batu Usaha lepas Tinggi pantai (Penelitian dan Gambar 4.1 Struktur Pelaku Industri Teri (nelayan Pengembangan Nasi Jawa Timur agroindustri level SDM Sumber : Partiwi, 2007 1) 2. BLPMHP
Identifikasi Kondisi Eksisting
• Lobster didapatkan oleh Nelayan • Lobster dikumpulkan oleh Tengkulak/Pengepul • Lobster dijual ke TPI Blimbing (ekspor) Rumah Makan Sekitar Wisata Bahari Lamongan dan Lamongan Shorebase
House of Quality
Awet
Peningkatan pendapatan
Ne
la
ya n
Keamanan Digunakan
Voice of Customer
Rumah makan/ perusahaan
Tidak Merusak Lingkungan
Kuantitas Tangkap Kemudahan Digunakan
Kondisi Hidup
Kemudahan dibawa Selektivitas Mudah Dibuat Mudah Diperbaiki
Petambak Pemerintah
Atribut terpilih • Kapasitas Tangkap • Keamanan Penggunaan • Keramahan Lingkungan • Kemudahan Dibawa • Ukuran • Selektivitas • Awet • Kemudahan Dibuat • Kemudahan Diperbaiki • Kondisi Tangkapan Hidup
House of Quality
Pengumpulan Data Mentah
Hasil Diskusi Kapasitas Tangkap Banyak tidaknya jumlah tangkapan
Kemudahan Pengoperasian
Kemudahan dipakai
Seringnya Kehilangan Alat
Alat yang murah
Kemudahan dibuat
• Strategi yang digunakan untuk menggali kebutuhan nelayan adalah pengisian kuisioner diikuti dengan diskusi dengan menggunakan bahasa daerah nelayan • Proses memberikan prioritas terhadap atribut yang telah dinilai lebih ditekankan pada data kualitas yang didapatkan dari proses wawancara
House of Quality
Rekap Data dan Interpretasi
Tabel 4.4 Klasifikasi Tingkat Kepuasan
Tabel 4.3 Klasifikasi Tingkat Kepentingan Atribut Keramahan Lingkungan Mudah dibuat Kapasitas Tangkap Kemudahan diperbaiki Ukuran Awet Keamanan Penggunaan Kemudahan Dibawa Kondisi Tangkapan Hidup Selektivitas
Score 4 3.9 3.6
Atribut Ukuran Keramahan Lingkungan Keamanan Penggunaan
Score 3.9 3.8
Atribut dengan warna hijau adalah atribut dengan klasifikasi nilai tertinggi
3.7 Keterangan
3.6 3.5 3.5 3.4 3.4 3.4 2.2
Kemudahan Dibawa Kapasitas Tangkap Kemudahan dibuat Kondisi Tangkapan Hidup
3.7 3.6 3.6
Kemudahan diperbaiki Awet Selektivitas
3.5 3.2 2.6
3.6
Range 3.5-4 3.0-3.5 1.8-3
Warna digunakan untuk mengetahui konsistensi tingkatan kepentingan dan kepuasan pelanggan karena persaingan cukup ketat
House of Quality
Analisis Gap Gap negatif • Keramahan Lingkungan • Kemudahan dibuat • Keawetan • Kemudahan diperbaiki
House of Quality
Benchmarking
Tabel 4.5 Benchmarking Benchmarking No 1 2 3 4 5 6 7
8 9
10
Atribut Kapasitas Tangkap Keamanan Penggunaan Keramahan Lingkungan Kemudahan Dibawa
1
2
3
Evaluation Target 4 Score Value 3 4 4
4
4
4
4
4
3
4
1
2
3
3
3
2
3
3
4
4
Ukuran Selektivitas Awet Kemudahan dibuat Kemudahan diperbaiki Kondisi Tangkapan Hidup
Target Value positif • Selektivitas • Kapasitas Tangkap Target Value Negatif • Kemudahan Dibuat
Wuwu Alat Tangkap Baru
House of Quality
Repon Teknis Tabel 4.7 Respon Teknis Atribut
Dengan nilai nol dan positif bukan berarti atribut pada produk yang ada tidak perlu dikembangkan, akan tetapi akan dibenturkan dengan hasil diskusi pada bagian sebelumnya sehingga dapat dianalisis lebih jauh atribut manakah yang berkaitan erat dengan kebutuhan masyarakat dan value yang dihasilkan sebagai inputan untuk diagram FAST dan kinerja klaster
Kapasitas Tangkap
Keamanan Penggunaan Keramahan Lingkungan
Kemudahan Dibawa Ukuran Selektivitas Awet
Kemudahan dibuat Kemudahan diperbaiki Kondisi Tangkapan Hidup
Respon Teknis Dimensi produk besar Daya Tarik Mekanisme tangkap Mekanisme penggunaan Mekanisme tangkap Material alat Berat alat Dimensi produk besar Mekanisme penggunaan Mekanisme tangkap Material alat Kerumitan desain Harga Material Kerumitan desain Mekanisme tangkap
House of Quality
Pengumpulan Data Mentah
116.6%
33.0%
11.0%
99.1%
33.0%
38.9%
99.1% 9.1% 42.8%
13.0%
27.2%
81.6%
42.8% 81.6%
10.1%
33.0%
Harga bahan
35.0% 99.1%
81.6%
Kerumitan desain
35.0%
Berat alat
105.0%
Material alat
105.0%
Mekanisme Penggunaan
Mekanisme Tangkap
Kapasitas Tangkap Keamanan Penggunaan Keramahan Lingkungan Kemudahan Dibawa Ukuran Selektivitas Awet Mudah dibuat Mudah diperbaiki Kondisi Tangkapan Hidup
Daya Tarik
House Of Quality
Dimensi Produk Besar
Tabel 4.8 Relationship Matrix
99.1%
27.2% 91.0%
30.3%
84.0%
28.0%
Atribut kapasitas tangkap besar merupakan salah satu atribut terkuat yang membutuhkan dukungan banyak respon teknis dalam hubungan yang kuat untuk mewujudkannya.
House of Quality
Technical Correlation Tabel 4.9 Technical Correlation Matrix
- +
-
Ukuran Selektivitas
99.1%
33.0%
Harga bahan
33.0%
27.2%
81.6%
81.6%
27.2%
42.8%
10.1%
33.0%
13.0% 99.1%
9.1% 42.8%
11.0%
38.9%
99.1%
Awet Mudah dibuat Mudah diperbaiki Kondisi Tangkapan Hidup
35.0%
116.6%
81.6%
Kerumitan desain
35.0%
Berat alat
105.0%
Material alat
105.0%
Mekanisme Penggunaan
Mekanisme Tangkap
Kapasitas Tangkap Keamanan Penggunaan Keramahan Lingkungan Kemudahan Dibawa
Daya Tarik
House Of Quality
+
Dimensi Produk Besar
+
+ + + + + + +
91.0%
30.3%
84.0%
28.0%
99.1%
Dalam Technical Correlation terdapat tiga hubungan melemahkan yaitu : Dimensi produk dengan berat alat Dimensi produk dengan harga bahan Daya tarik dengan harga bahan
House of Quality
House of Quality -+ -
-
Keramahan Lingkungan Kemudahan Dibawa Ukuran
99.1% 116.6%
81.6%
9.1% 42.8%
33.0%
318.8% 20.02% 1
Harga bahan
3.6
1.5
5.4
11.66%
3.4
1.5
5.1
11.02%
99.1%
33.0%
13.0%
108.2% 6.80% 8
4
1.5
6
12.96%
3.4
1.5
5.1
11.02%
1.2
4.2
9.07%
27.2%
81.6%
3.5 2.2
1
2.2
4.75%
81.6%
27.2%
3.5
1.2
4.2
9.07%
91.0%
30.3%
3.9
1.2
4.68
10.11%
84.0%
28.0%
3.6
1.2
4.32
9.33%
3.4 1.5 1592.4% Total
5.1 46.3
11.02% 100.00%
42.8%
293.5% 18.43% 2
Normalized Raw Weight
11.0%
99.1%
157.8% 9.91% 5
Raw Weight
35.0%
10.1%
Kondisi Tangkapan Hidup Total Score Prioritas Ranking
Relative Importan Sales ce Index Point
33.0% 38.9%
99.1%
Selektivitas Awet Mudah dibuat Mudah diperbaiki
Kerumitan desain
35.0%
Berat alat
105.0%
Material alat
105.0%
Mekanisme Penggunaan
Mekanisme Tangkap
Kapasitas Tangkap Keamanan Penggunaan
Daya Tarik
House Of Quality
+
Dimensi Produk Besar
+
+ + + + + + +
147.7% 9.28% 6
132.2% 8.30% 7
254.0% 15.95% 3
180.1% 11.31% 4
Prioritas Respon Teknis adalah Dimensi Produk Besar, Mekanisme Tangkap, Kerumitasn Desain, Harga Bahan, Daya Tarik, Material Alat, Berat Alat, dan Mekanisme Penggunaan
House of Quality
Modified House of Quality - +
-
Kemudahan Dibawa Ukuran Awet Mudah dibuat Mudah diperbaiki
11.66% 279.9% 18.58%
2
11.02% 143.2%
Harga bahan
1.5
5.1
9.50%
4
1.5
6
12.96% 168.5% 11.18%
5
3.4
1.5
5.1
11.02% 231.3% 15.35%
1
27.2%
81.6%
3.5
1.2
4.2
9.07% 199.6% 13.24%
3
81.6%
27.2%
3.5
1.2
4.2
9.07% 108.9%
7.22%
7
91.0%
30.3%
3.9
1.2
4.68
10.11% 131.4%
8.72%
6
84.0%
28.0%
3.6
1.2
4.32
9.33% 112.0%
7.43%
9
3.4 1.5 1506.9% Total
5.1 46.3
11.02% 132.2% 100.00% 1506.9%
8.77%
8
10.1%
11.0%
33.0%
99.1%
108.2% 7.18% 8
5.4
4
99.1%
250.8% 16.64% 3
1.5
Total Relations hip Score Priority Ranking
3.4
33.0% 38.9%
99.1%
Kondisi Tangkapan Hidup 33.0% Total Score 318.8% 115.1% Prioritas 21.16% 7.64% Ranking 1 7
Raw Normalized Weight Raw Weight
13.0%
99.1%
9.1%
Relative Importan Sales ce Index Point 3.6
35.0%
116.6%
81.6%
Kerumitan desain
35.0%
Berat alat
105.0%
Material alat
105.0%
Mekanisme Penggunaan
Mekanisme Tangkap
Kapasitas Tangkap Keamanan Penggunaan Keramahan Lingkungan
Daya Tarik
House Of Quality
+
Dimensi Produk Besar
+
++ + + + ++
147.7% 9.80% 5
132.2% 8.77% 6
254.0% 16.86% 2
180.1% 11.95% 4
- Inputan Diagram Fast - Eliminasi atribut Selektivitas
House of Quality
Hirarki hubungan
Tabel 4.12 Matriks Hirarki Atribut dan Respon Teknis
Hierarki hubungan berdasarkan HoQ Priority Level Dimensi Produk Besar 20.02% Mekanisme Tangkap 18.43% Kerumitan desain 15.95% Harga bahan 11.31% Daya Tarik 9.91% Material alat 9.28% Berat alat 8.30% Mekanisme Penggunaan 6.80% Respon Teknis
Atribut
Kapasitas Tangkap Kemudahan Dibawa Ukuran Keramahan Lingkungan Keamanan Penggunaan Kondisi Tangkapan Hidup Mudah dibuat Mudah diperbaiki Awet
Priority Level 17.58% 14.53% 12.53% 10.58% 8.99% 8.30% 8.25% 7.03% 6.84%
Atribut berprioritas tinggi untuk dikembangkan adalah atribut Kemudahan dibawa Kapasitas tangkap dan ukuran
Atribut yang memiliki nilai prioritas di bawah 10% tidak menjadi inputan untuk proses FAST.
Value Engineering
Tabel 4.13Value Engineering matrix
Value Engineering
M en en tu ka nB M en en en tu tu k ka n M U en ku ari ran kK ed M a tan en ga ah nL an ob Lo ste bs M te em r rK pe e rm lua ud r M ah em Lo as b s an te gA rM lat as M uk en gg ab un gk an M en Ra gik ng at ka Lip ata Tid n ak Ra M ng em ka ilik iF To u tal ng si Co st (da lam 00 0)
Function
Komponen
Kerangka 100 175 60 Umpan 50 Pintu Jebakan 20 10 Pengait 6 4 Pengait Umpan 3 Pengait Lampu 4 Sambungan Las 100 Sambungan kaitan 10 Jaring 50 Dudukan 10 Pengunci 2 3 Pintu Pengambilan 5 Total Level korelasi 12 9 9 6 9 16 6 18 6 Number of Connected Comp. 2 1 1 2 1 4 2 2 2 Total (dalam 000) 110 175 50 70 10 15 110 63 9 Weighting Value 530 875 250 250 50 53 330 315 27 %Total 0.1978 0.32649 0.09328 0.09328 0.01866 0.019776 0.123134 0.117537 0.010075 Target Cost 121.03 199.813 57.0896 57.0896 11.4179 12.10299 75.35821 71.93284 6.165672 High or Low High High
335 50 30 10 3 4 100 10 50 10 5 5
612 2680 1 612
Number of Connected % Total Function 62.50% 9.33% 5.60% 1.57% 0.34% 0.45% 11.19% 1.12% 5.60% 1.12% 0.63% 0.56% 100.00%
Total Level Korelasi 3 1 2 2 1 1 1 1 2 1 2 1
Weighting Value 15 1675 5 250 10 150 8 42 3 9 3 12 3 300 3 30 3 150 3 30 6 17 3 15 2680
Actual Target Comp. Comp. High or Cost Cost Low 382.5 335 High 57.08955224 50 34.25373134 30 9.591044776 10 2.055223881 3 2.740298507 4 68.50746269 100 High 6.850746269 10 34.25373134 40 6.850746269 10 3.882089552 5 3.425373134 5 602
Distribusi Komponen Biaya yang seharusnya
Komponen yang menyerap biaya tertinggi adalah komponen kerangka secara keseluruhan beserta sambungan lasnya
FAST Diagram
Kurangi Lobster keluar
Beri Dudukan Stabilkan alat pada posisi
When
Pasang Rumbai
Pasang Corong Lentur
Pasang di Kerangka
Perbesar Ruang Tangkap
Peringan Berat
Perkecil Ukuran
Dekatkan Lobster
Gunakan Pemikat Gunakan Umpan
Perbesar Diameter Kerangka
Perbesar Pintu Perbanyak Lobster masuk
Why Sederhanakan Lipatan
Sederhanakan Pengoperasian
Perbanyak Pintu
Mengambil Lobster dari Alat
Perbanyak Lobster terjebak di Alat
Efektifkan Proses Penangkapan
Kurangi Mekanisme Teknik
Minimalisir Komponen Penunjang
Minimalisir Sambungan korosif Perpanjang Umur Alat Pergunakan Anti Karat
Sederhana kan Bentuk
Beri Sekat Tangkap Lobster dari Laut
Gunakan Material ringan
Gunakan Cahaya
Beri Pemberat Perberat Kerangka
Pertahankan Hidup
Pasang Sliding
Tinggikan Letak Pintu
Perbesar Kerangka
How
Persulit Keluar dari Pintu
Permudah Penangkapan
Buat Alat
Tentukan tipe alatnya
Susun Kerangka
Gabungkan Kerangka
Tentukan Bentuknya
Tentukan Bahan
Menentukan Bentuk
Menarik Kedatangan
Mempermudah Lobster masuk
Menggabungkan Rangka
Menentukan Ukuran
Menahan Lobster keluar
Memasang Alat
Mengunci Alat
Gambar 4.5 FAST Diagram
Pahami Karakteristik Lobster
Kunci Sisi samping
FAST Diagram Beri Dudukan
Pasang di Kerangka Taruh di dasar
Stabilkan alat pada posisi
Beri Pemberat Taruh Di samping
Perberat Kerangka
Pertahankan Hidup
Perbesar Ruang Tangkap
Beri Sekat Perbanyak Lobster terjebak di Alat
Perbesar Kerangka
Perbesar Diameter Kerangka Tentukan pembagian kebutuhan ruang
Sesuaikan dengan bentuk lekukan
Perhatikan kemudahan alat dibentuk
FAST yang dilakukan merupakan penjabaran fungsi-fungsi alat secara rinci untuk mendapatkan detail teknis pada pembuatan alat
Sesuaikan dengan bentuk alat
Cari Bentuk terbesar
Minimalisir Sambungan korosif
Gunakan Bahan Pelapis
Perpanjang Umur Alat Pergunakan Anti Karat
Gunakan Bahan anti karat
Pengembangan spesifik
Gambar 4.6 Diagram FAST Fungsi Perbanyak Lobster Terjebak
Buat Alat
Tentukan tipe alatnya
Susun Kerangka
Gabungkan Kerangka
Tentukan Bentuknya
Gunakan Bentuk Terbaik
Tentukan Bahan
Gunakan Logam Anti Karat Gunakan Bahan Non Logam
Kunci Sisi samping Perhatikan hasil penelitian mengenai bentuk
Tentukan Kebutuhan Keawetan Tentukan Kemampuan Harga
Fungsi dengan related cost tertinggi Ide-ide inovasi dalam pembuatan komponen : Desain Mekanisme Buku Lipat Alat Desain Penerangan Desain Pintu Corong pengganti pintu pipa
Tentukan Toleransi Berat
Pengembangan spesifik
Gambar 4.7 Diagram FAST Fungsi Buat Alat
Morphology Chart
Tabel 4.14 Morphology Chart
Morphology Chart pengembangan QFD dan FAST
Alternatif konsep yang berupa jaring dan dudukan dilakukan eliminasi untuk memudahkan proses menyeleksi konsep karena tidak memiliki pengaruh yang signifikan dalam mempengaruhi performansi alat
Screening dan Scoring
Tabel 4.15 Screening Concepts Screening Concepts Kriteria utama
Kapasitas Tangkap Kemudahan Dibawa Ukuran Keramahan Lingkungan Jumlah + Jumlah 0
Jumlah -
Concept 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 A1A2A3 A1B2A3 A1A2B3 A1B2B3 B1B2B3 B1A2B3 B1B2A3 B1A2A3 C1A2A3 C1A2B3 C1B2B3 C1B2A3 + + + + + + + + + + + + 0 0 + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + + 3 2 3 3 2 4 3 4 4 4 2 2 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 1 2 0 1 0 0 0 2 2
Nilai Akhir
3
0
3
2
0
4
2
4
4
4
0
0
Lanjutkan?
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Ya
Ya
Tidak
Tidak
Tabel 4.16 Scoring Concepts Level Pertama Concepts Scoring Concepts 1 Kriteria utama
6 B1A2B3 Rating
Kapasitas Tangkap Kemudahan Dibawa Ukuran Keramahan Lingkungan
8 B1A2A3
Weight
4 4 4 4
Rating
0.11663 0.11015 0.09071 0.12959 1.78834
9 C1A2A3
Weight
4 4 4 4
Rating
0.11663 0.11015 0.09071 0.12959 1.78834
Weight
3 4 3 4
10 C1A2B3 Rating
0.11663 0.11015 0.09071 0.12959 1.58099
Weight
3 4 3 4
0.11663 0.11015 0.09071 0.12959 1.58099
Tabel 4.17 Scoring Concepts Level Kedua Concepts
Scoring Concepts 2 Kriteria utama
Kapasitas Tangkap Kemudahan Dibawa Ukuran Keramahan Lingkungan Kemudahan Dibuat
6 B1A2B3 Rating
Weight
4 4 4 4 3
0.11663 0.11015 0.09071 0.12959 0.10108 2.09158
8 B1A2A3 Rating
Weight
4 4 4 4 4
0.11663 0.11015 0.09071 0.12959 0.10108 2.19266
Dikembangkan
Atribut yang signifikan dapat membedakan
Screening dan Scoring menggunakan atribut Favorit dalam HOQ dan Penyusunan Konsep komponen menggunakan FAST dan Value Engineering Atribut kemudahan dibuat dipanggil dalam proses scoring karena didapatkan nilai yang sama hanya untuk menentukan pilihan konsep yang dikembangkan dan terpilih konsep B1A2A3 dengan komponen berupa kerangka berbentuk buku terbuka, pintu lunak dan jebakan pintu kerucut
Prototipe
Pengait
Pintu Masuk Bercorong
Sambungan Las
Jaring Penutup Kerangka Poros Kerangka
Biaya Pembuatan
Tabel 4.18 Rincian Biaya Pembuatan Alat Tangkap Komponen Biaya Biaya Kerangka Besi Stainless Kerangka (3mm) Besi Stainless poros (8mm) Biaya Las Biaya Pemotongan Biaya Bending Biaya Pembuatan Jaring Benang Jaring Biaya Pembuatan Jaring Pembelian Cat Fosfor TOTAL COST
Biaya
Satua Kuantitas n
Total Biaya
30000
9 meter
270000
40000 200000 10000 50000
1 meter 1 1 1
40000 200000 10000 50000
70000 25000 138000
0.4 kg 1 0.5
28000 25000 69000 692000
Biaya pembuatan kerangka berupa proses pengelasan dan pembentukan kerangka yang dalam matriks nilai menghabiskan dana sebesar 75% dari alokasi keseluruhan alat
Uji Coba •Uji Coba hanya mampu dilakukan dua kali dalam waktu yang hampir bersamaan dengan pertimbangan kendala keamanan alat •Uji coba secara mandiri dilakukan siang hari di wilayah perairan Mengare yang berjarak sekitar 10 km dari perairan Paciran karena kendala keamananan •Uji Coba penanaman alat dilakukan sejak pukul 6 pagi hingga pukul 12.30 Berhasil menangkap 2 lobster, dua kerang dan dua ubur-ubur dikarenakan beberapa faktor
Uji Coba
Uji Coba
Uji Coba
Uji Coba
Analisis Perancangan Alat
Analisis Uji Coba Alat
• Terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi belum maksimalnya performansi alat yaitu : – Faktor Gelombang laut (kuat atau lemah ombak yang sedang ada pada suatu wilayah) – Faktor tempat (lokasi pemasangan alat) – Faktor musim (musim penangkapan lobster)
Modifikasi Pelaku Inti
Penyesuaian dilakukan terhadap struktur pelaku inti klaster industri lobster yang ada di Paciran dengan asumsi pelaku pendukung sama dengan klaster industri teri nasi.
Gambar 4.9 Stakeholder Klaster Lobster Paciran
Indikator Terpilih
Indikator Kinerja Kunci Klaster Agroindustri Hasil Laut Kinerja Sosial 1 -Presentasi penduduk sekitar (desa) yang terlibat aktif dalam program per tahun (%) 2 -Jumlah Tenaga Kerja penduduk sekitar pabrik atau usaha (kelurahan/desa)(%) 3 -Jumlah Tenaga Kerja Lokal (%) 4 -Jumlah perguruan tinggi dengan ilmu yang relevan di Jatim 5 -Jumlah industri hasil laut yang bergabung dalam klaster Kinerja Lingkungan 1 -Jumlah komplain produk per tahun 2 -Jumlah Keluhan Masyarakat karena pencemaran lingkungan 3 -Jumlah pelaku yang memiliki dokumen amdal dan tersertifikasi (%) Kinerja Ekonomi 1 -Rata-rata keuntungan pelaku klaster (%) 2 -Indeks RCA (Revealed Comparative Advantage) 3 -Deviasi keuntungan anggota klaster (%) 4 -Pangsa Pasar 5 -Total Penjualan per Tahun Kinerja Proses Bisnis Internal 1 -output Standar 2 -Jumlah komplain keterlambatan atas produk yang dikirim 3 -Jumlah komplain atas produk rusak 4 -Nilai rendemen setelah handling 5 -Harga Jual ke Pabrik/Rumah Makan 6 -Jumlah bahan baku yang diperoleh dalam satu kali tangkapan 7 -Biaya dalam sekali melaut 8 -Harga Jual produk/bahan baku 9 -Nilai rendemen bahan baku Indikator terpilih
Tabel 4.20 Prediksi Indikator Kinerja Kunci Terpengaruh
Pada Akhirnya pada causal loop diagram seluruh indikator digunakan, pemilihan yang dilakukan dengan sudut pandang nelayan dilakukan untuk memudahkan proses pembuatan causal loop yang fokus pada indikator-indikator dengan prediksi pengaruh terbesar
Indikator Terpilih
Komplain kualitas produk olahan -
Pendapatan Pemerintah + + Daerah ++ Akses + penangkapan +
+ Jumlah bantuan pemerintah
Jumlah industri + sampingan
Harga jual dari nelayan +
+
-+
+ + Ketersediaan alat tangkap +
Jumlah Komplain Lingkungan +
Pendapatan Pemerintah dari Ekspor
Jumlah Pencemaran akibat Pengelolaan Lobster +
+ Jumlah Persaingan + Nilai Rendemen Alami -
+ Kualitas + +Penelitian Tangkap
+
Tangkapan
+ Jumlah nelayan lobster -
Kuantitas penangkapan lobster +
+
Jumlah Eksportir +
Pendapatan Nelayan
Jumlah Perguruan Tinggi Relevan +
+ Revealed + Comparative Index -
Tenaga Kerja terserap + +
Jumlah Rumah Makan +
Total Penjualan + Lobster +
Jumlah Habitat Lobster
+ + Jumlah Lembaga Pemerintah yang terlibat
+ Jumlah Usaha Pendukung +
+ - - Pendapatan Rumah Makan atau Perusahaan +
Pasar + Pangsa +
Jumlah bahan baku lobster ++
Jumlah Usaha Perbankan +
-
+
+ Jumlah tangkapan sekali melaut
Jumlah Institusi Penelitian yang terlibat + +
+ Harga Jual Produk
Potensi Jumlah Perusahaan yang terlibat
+ + Budidaya + lobster + + Pendapatan per kapita non nelayan
Gambar 4.10 Causal Loop Diagram Pengaruh terhadap Indikator Kinerja Klaster Industri
KESIMPULAN DAN SARAN
Analisis Perancangan Alat
Kesimpulan
Rancangan alat tangkap lobster yang dihasilkan secara konsep telah mampu memenuhi kriteria produktif berupa kemampuan menangkap alat dalam kuantitas yang melebihi alat tangkap sebelumnya, user friendly dalam penggunaannya dengan penerapan sistem mekanik yang minim dan ramah lingkungan dengan adanya sistem tangkap pasif (perangkap).
Selektivitas alat dalam proses penggalian atribut tidak menjadi atribut yang diunggulkan sehingga kriteria ini menjadi kriteria yang didiamkan dan dipanggil pada akhir realisasi prototipe dengan mendesain ukuran jaring lebih lebar.
Penerapan kombinasi metode QFD dan FAST merupakan pendekatan yang tepat dalam melakukan proses perancangan alat yang memiliki keunggulan akomodasi kebutuhan konsumen dan penguatan kemampuan teknis melalui pendefinisian fungsi yang rinci Inovasi komponen yang menghasilkan cost tertinggi dalam proses value engineering merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan komponen terbaik yang ekonomis
Analisis Perancangan Alat
Kesimpulan
Prototipe Alat tangkap berhasil dibuat secara visual maupun fisik sesuai dengan metode yang diimplementasikan dan telah memenuhi kaidah prinsip alat tangkap pasif yaitu ketertarikan terhadap umpan, kemudahan masuk dan kemudahan keluar
Ekperimen alat dilakukan di beberapa tempat dengan hasil yang didapatkan berupa 2 lobster, 2 kerang dan 2 ubur-ubur
Komoditi Lobster yang diharapkan tertangkap dalam jumlah besar belum memenuhi harapan secara eksperimen karena saat ini bukan merupakan musim lobster akan tetapi secara prinsip mekanisme alat telah memenuhi Prediksi pengaruh alat dilakukan dengan menggunakan causal loop diagram dengan pelaku inti utama yang telah disesuaikan yaitu Rumah Makan kawasan WBL, Rumah Makan kawasan Lamongan Shorebase dan Eksportir-Eksportir Ketersediaan alat tangkap lobster secara bertahap akan mampu memberikan kontribusi pendapatan nelayan yang cukup signifikan. Pertumbuhan pendapatan akan mendorong adanya pelaku pendukung lain yang berpartisipasi sehingga memungkinkan terbentuknya klaster industri Lobster dengan karakteristik yang berbeda dengan industry perikanan bertipe volume based
Analisis Perancangan Alat
SARAN Kunci keberhasilan perancangan alat dengan melibatkan nelayan ada pada kemampuan berkomunikasi dengan bahasa daerah nelayan tersebut berasal dan tidak terpaku pada format-format akademis sehingga penggalian kebutuhan lebih maksimal Uji coba alat akan sangat tepat dilakukan sesuai dengan musim penangkapan lobster yang ada sehingga seharusnya uji coba dilakukan pada bulan-bulan tertentu yang merupakan musim penangkapan lobster. Dengan mengacu pada hal tersebut, maka diperlukan survey awal berkaitan dengan kapan musim penangkapan lobster tersebut dimulai. Perlu adanya perancangan alat angkat fleksibel yang ekonomis untuk melakukan pengambilan alat dari dasar laut sehingga lebih mudah diangkat.
Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk membuat permodelan sistem yang menggambarkan pengaruh alat lebih detail dan menyeluruh dengan menggunakan pendekatan sistem dinamik ataupun yang lain
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka Anggrahini, D., 2010. Perancangan Mesin Sizing Teri Nasi Berdasarkan Prinsip Length Grader dengan Menggunakan Quality Function Deployment. Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Anonim, 2010. Wartawarga. [Online] Available at: http://wartawarga.gunadharma.ac.id [Accessed 29 Februari 2011]. Anonim, 2011. Cetak.Kompas.com. [Online] Available at: http://cetak.kompas.com/read/2010/02/02/11272373/harga.lobster.rp. 450.000.per.kilogram [Accessed 25 February 2011]. Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur, 2009. News Media:BPM.Jatimprov. [Online] Available at: http://bpm.jatimprov.go.id/web/index [Accessed 7 Maret 2011]. Cohen, L., 1995. Quality Function Deployment : How To Make QFD Work For You. Canada: Addison-Wesley Publishing Company. Crow, K., 2002. Value Analysis and Function Analysis System Technique. [Online] Available at: http://www.npd-solutions.com/va.html [Accessed 3 Maret 2011]. Damanik, M.R., 2010. perspektif baru. [Online] [Accessed 4 April 2011]. Dananjaya, R., 2009. Perancangan Alat Bantu Pemindah Air Minum dalam Galon ke Dispenser dengan Metode Etnografi dan QFD. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Daftar Pustaka Departemen Kelautan Dan Perikanan, 2004. Musim Penangkapan Ikan di Indonesia. Jakarta: Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Dewaningsih, M., 2010. Home: Mengelola Potensi Laut. [Online] Available at: http://www.ambonekspres.com/index.php?act=news&newsid=29266 [Accessed 10 Maret 2011]. Dieter, G.E., 2000. Engineering Design. 3rd ed. Singapore: McGraw-Hill. Diniyah & Lesmana, A., 2004. Dua Konstruksi Krendet yang Berbeda dalam Pemanfaatan Sumber Daya Spiny Lobster. Ekawati, P., 2008. Perancangan Alat Pengering Ikan yang Memanfaatkan Tenaga Surya Berdasarkan Quality Function Deployment. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Elliot, M., 2006. Seafood Watch-American Lobster. Monterey Bay Aquarium. Everett, J.T., 1972. Inshore Lobster Fishing. Fishing Facts-4, p.26. Febrianto, E.A., 2009. Perancangan Gerobak Sampah yang Ergonomis denagn Menggunakan Metode Kansei Engineering dan Quality Function Deployment. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Gaspersz, V., 2001. Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Daftar Pustaka Hadi, N., 2007. Analisis Pengaruh Pemberian Pakan dan Suhu dengan Konsentrasi Berbeda Terhadap Pertumbuhan dan Reproduksi Lobster mutiara (P. Versicolor) Serta Lobster Batik (P. Penicillatus) dengan Sistem Bak Terkontrol. Proposal Thesis. Universitas Pattimura. Kanna, I., 2006. Lobster : Penangkapan Pembesaran Pembenihan. Jakarta: kanisius. Komnas Kajiskan, 2006. Hasil Evaluasi Komisi Nasional Pengkajian Sumber Daya Ikan., 2006. Lakshitta, A., 2010. Perancangan Jumbo Bag dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) dan Teoriya Resheniya Zadatch (TRIZ) dalam Upaya Peningkatan Produktivitas Bongkar Muat Pada Penggunaan Kapal Time Charte. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Laksmi, A., 2010. Perancangan Ulang Kompor Bioethanol dengan Pendekatan Quality Function Deployment (QFD) & Theoriya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ). Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Moosa, M.K. & Aswandi, I., 1984. Udang Karang (panulirus spp) dari Perairan Indonesia. pp.1-23.
Daftar Pustaka Nurmianto, E., 1996. Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: Guna Widya. Partiwi, S.G., 2007. Perancangan Model Pengukuran Kinerja Komprehensif pada Sistem Klaster Agroindustri Hasil Laut. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Schumpeter, J.A., 1911. Theorie der wirtschaftlichen Entwicklung. Selliger, G., n.d. Product Innovation - Industrial Approach. Berlin: Institute for Machine Tools and Factory Management, Technical University Berlin, Germany. Setyono, D.E.D., 2006. Budidaya Pembesaran Udang Lobster (Panulirus Spp). Tambunan, J.K.H., 2011. Laut Biru.com. [Online] Available at: http://ikanmania25.blogspot.com/2011/01/perangkap-lobster.html [Accessed 3 Maret 2011]. Tarwaka, Shobichul, H. & Liliek, S., 2004. Ergonomi Untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan produktivitas. Surakarta: Uniba Press.
Daftar Pustaka Taufik, T., 2010. apa itu klaster industri. [Online] Available at: http://klasterindustri.blogspot.com/2008/12/apa-itu-klasterindustri.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_cam paign=Feed:+KlasterIndustri+(Klaster+Industri) [Accessed 16 Februari 2011]. Ulrich, K.T. & Elpinger, S.D., 2001. Perancangan dan Pengembangan Produk. Jakarta: Salemba Teknika. Wignjosoebroto, S., 2000. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: PT. Guna Widya.