Pencegahan KORUPSI Kementerian Koperasi dan UKM Disampaikan : Inspektur Kementerian Koperasi dan UKM
Koperasi Koperasi Aktif Koperasi Tidak Aktif Jumlah Anggota RAT Jumlah Manager Jumlah Karyawan Modal Sendiri Modal Luar Volume Usaha SHU
Data Perkembangan Koperasi per 31 Des 2015
212.135 150.223 61.912 37.783.160 ( Orang ) 58.107 ( Unit ) 37.217 ( Orang ) 537.234 ( Orang ) 142.650.992,83 ( Rp.Juta)**) 99.794.403,06 (Rp.Juta)**) 266.134.619,42(Rp.Juta)**) 17.320.663,92 (Rp.Juta)**)
Alokasi Anggaran Tahun 2016 Rp. 1.065.438.716.000,-
Anggaran Reguler Rp822.286.493.000
Fungsi Pendidikan Rp90.792.423.000
PNBP-BLU Rp152.359.800.000
ALOKASI ANGGARAN DIPERUNTUKAN TAHUN 2016 Prog. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Rp216.869.063.000
Prog. Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp94.859.500.000 Prog. Peningkatan Daya Saing UMKM dan Koperasi Rp515.717.217.000
Alokasi Anggaran Tahun 2016 Rp. 1.065.438.716.000,-
Program Penguatan Kelembagaan Koperasi Rp93.224.678.000
Program Peningkatan Penghidupan Berkelanjutan Berbasis Usaha Mikro Rp144.768.258,000 Ket : Tahun 2016 Kementerian Koperasi dan UKM mengalokasikan anggaran DAK Fungsi Pendidikan Non Fisik Rp. 115.000.000.000,-
Kondisi Koperasi 1. Total Koperasi : 212.135 Unit 3. Koperasi Tidak Aktif : 61.912 (dkeluarkan/dibekukan). 2. Koperasi Aktif : 150.223 Unit (NIK) dan didalamnya telah RAT sebanyak 80.008 unit No
Provinsi/D.I.
1
2
1 Aceh 2 Sumut
Komposisi Koperasi Jumlah
Aktif
Tidak Aktif
RAT
3
4
5
6
No
Provinsi/D.I.
1
2
Komposisi Koperasi Jumlah
Aktif
Tidak Aktif
RAT
3
4
5
6
7.428 12.286
3.764 6.708
3.664 5.578
2.069 2.779
18 NTB 19 NTT
3.966 3.130
2.283 2.818
1.683 312
1.244 1.974
Sumbar Riau Jambi Sumsel Bengkulu
3.800 4.993 3.685 5.852 2.252
2.621 3.094 2.291 4.336 1.686
1.179 1.899 1.394 1.516 566
1.513 912 933 1.584 672
20 21 22 23 24
Kalbar Kalteng Kalsel Kaltim Kaltara
4.781 3.105 2.571 5.184 735
2.871 2.268 1.669 3.524 426
1.910 837 902 1.660 309
700 454 792 1.598 87
8 9 10 11
Lampung Babel Kepri DKI Jakarta
4.833 1.058 2.252 7.928
3.041 836 1.391 5.645
1.792 222 861 2.283
683 326 329 583
25 26 27 28
Sulut Sulteng Sulsel Sultra
6.038 2.246 8.556 3.368
3.426 1.470 5.318 2.616
2.612 776 3.238 752
832 414 1.288 329
12 13 14 15 16
Jabar Jateng D.I. Yogyakarta Jatim Banten
25.563 27.784 2.610 30.850 6.234
15.633 22.563 2.269 27.140 3.895
9.930 5.221 341 3.710 2.339
6.115 21.664 1.369 22.788 1.706
29 30 31 32 33
Gorontalo Sulbar Maluku Papua Malut
1.148 985 3.225 3.101 1.394
741 735 2.370 1.784 831
407 250 855 1.317 563
260 181 239 421 302
4.952
4.401
551
2.753
1.595
785
810
115
3 4 5 6 7
17 Bali
Sumber: Data Kementerian Koperasi dan UKM 2015
34 Papbar
Realisasi Penyaluran Dana Bergulir Tahun 2008 s.d 2015 No
Jumlah Mitra yang Melakukan Akad dengan LPDBKUMKM
Uraian
Koperasi Sekunder
Koperasi Primer
PMV
Bank
UKM Strategis
UMKM
Tenaga Kerja
Penyaluran
Jumlah
1
Tahun 2008
3
0
11
0
0
14
3.820
7.642
Rp. 35.125.000.000
2
Tahun 2009
6
33
22
6
0
67
30.246
43.005
Rp.197.652.109.986
3
Tahun 2010
11
200
14
4
0
229
53.379
89.271
Rp.410.293.458.246
4
Tahun 2011
18
619
0
9
10
656
114.822
212.157
Rp.975.085.402.039
5
Tahun 2012
11
498
7
19
318
853
125.340
233.192
Rp.1.071.762.493.000
6
Tahun 2013
16
633
2
14
318
983
163.969
310.450
Rp.1.426.845.231.700
7
Tahun 2014
4
254
11
75
374
718
137.793
251.078
Rp.1.153.968.001.560
8
Tahun 2015
3
173
7
114
256
553
186.733
340.253
Rp.1.563.820.224.350
72
2.410
74
241
1.276
4.073
816.103
1.487.048
Rp.6.834.551.921.061
Jumlah 2008-2015
2016
OPINI LK Kemenkop dan UKM 2010-2016
2015 2014 Insya Allah
2013
WTP WTP-DPP
2012
WTP WTP-DPP
2010-2011
WTP
WTP
PENCANANGAN ZI-WBK Kementerian Koperasi dan UKM
Ruang auditorium lantai 2
Komitmen Pencegahan KORUPSI
Struktur Organisasi KEMENKOP UKM INSPEKTORAT DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN
BARU
MENKOP UKM
STAF AHLI
SETJEN
DEPUTI BIDANG PRODUKSI DAN PEMASARAN
DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN
DEPUTI BIDANG RESTRUKTURISASI USAHA
DEPUTI BIDANG PENGAWASAN
MENKOP UKM
STAF AHLI
INSPEKTORAT
DEPUTI BIDANG KELEMBAGAAN
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
DEPUTI BIDANG PRODUKSI
DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN
LAMA SETJEN
DEPUTI BIDANG PEMASARAN DAN JARINGAN USAHA
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN RESTRUKTURISASI USAHA
DEPUTI BIDANG PENGKAJIAN SUMBERDAYA UMKM
BARU
Struktur Organisasi Inspektorat Inspektur
PermenkopUKM 08/ 2015
SUBBAG Tata Usaha
AUDITOR
LAMA
Inspektur Jenderal Sekretariat Jenderal
Inspektorat Wilayah I Insp.Pembantu Pemeriksa
Inspektorat Wilayah II Insp.Pembantu Pemeriksa
Inspektorat Wilayah III Insp.Pembantu Pemeriksa
Inspektorat Wilayah IV Insp.Pembantu Pemeriksa
Internal Audit Process 3 2 PELAKSANAAN AUDIT
TANGGAPAN AUDITEE
4 DRAFT LHA & REKOMENDASI
1
5
IDENTIFIKASI OBYEK
6 7
TINDAK LANJUT
REVIU & FINALISASI LHA
FOCUS : INSPEKTORAT KEMENKOP UKM 2015-2019 1. KEUANGAN • • • • •
Opini LK WTP, Asset Clear, TL temuan tuntas Prinsip Zero Findings, Forum PPK, Kontes PPK (PPK Award) Risk Based PKPT, Continuous Audit (CA), Psikologi Audit Tugaskan LO di setiap UKE dan Petakan Risk & Ctrl Maksimalkan inputing PBJ ke e-Proc + Pakta Integritas Vendor.
2. KINERJA • • • •
Kawal LAKIP (LKJ) UKE dan Petakan Risk & Ctrl Evaluasi Kinerja & Laporan Capaian Kinerja Reviu tajam TOR & RAB (bila perlu undang tenaga ahli/expert) Koord Tim Teknis Baperjakat: usulkan penempatan Auditor senior memperkuat Biro Umum & Biro Keuangan
3. RB
• Kawal area perubahan (di semua lini) dan memanfaatkan PIC - UKE • Khusus Area Pengawasan: pantau LHKPN, LHKASN, Konfirmasi Gratifikasi UKE I & II, WBS/Pengaduan. • Peningkatan IACM + Kompetensi Auditor (Comm skill, business process, regulasi) • Bantu meyakinkan RI-1, MenPANRB, dan Menkeu bahwa KemenKop & UKM pantas dinaikkan Tukin-nya (dengan menunjukkan KINERJA-nya!).
Governance
Risk
Ctrl
MITRA: BPK RI, BPKP, KPK, KEPOLISIAN & KEJAKSAAN (APH), OMBUDSMAN; PPATK; LPSK; AAIPI; KPPU (Kode Etik, Standard Audit, Profesionalism); IIA-Ind, YPIA , LSM & PERS/Media.
• • • • •
1. KEUANGAN Opini LK WTP, Asset Clear, TL temuan tuntas Prinsip Zero Findings, Forum PPK, Kontes PPK (PPK Award) Risk Based PKPT, Continuous Audit (CA), Psikologi Audit Tugaskan LO di setiap UKE dan Petakan Risk & Ctrl Maksimalkan inputing PBJ ke e-Proc + Pakta Integritas Vendor, Cashless payment.
• • • •
2. KINERJA Kawal LAKIP (LKJ) UKE dan Petakan Risk & Ctrl Evaluasi Kinerja & Laporan Capaian Kinerja Reviu tajam TOR & RAB (bila perlu undang tenaga ahli/expert) Koord Tim Teknis Baperjakat: usulkan penempatan Auditor senior memperkuat Biro Umum, Biro Keuangan, Satker, dst.
• • • •
3. REFORMASI BIROKRASI Kawal area perubahan (di semua lini) dan memanfaatkan PIC – UKE, Khusus Area Pengawasan: pantau LHKPN, LHKASN, Konfirmasi Gratifikasi UKE I & II, WBS/Pengaduan. Peningkatan IACM + Kompetensi Auditor (Comm skill, business process, regulasi) Bantu yakinkan RI-1, MenPANRB, dan Menkeu bahwa KemenKop& UKM pantas dinaikkan Tukin-nya (dengan menunjukkan KINERJA-nya).
Three Lines of Defense
Line 1: Management oversight - management review, control self-assessment, and continuous monitoring mechanisms Line 2: Staff functions – Risk management, SOX review, compliance Line 3: Independent and objective assurance – IA, EA, ISO, regulatory audits and other impendent reviews
PP 60/2008 = SPIP
AUDIT CHARTER
Peraturan Menteri Koperasi dan UKM (Penguatan Tata kelola )
Intangible performance… • • • •
• •
Komunikasi membaik Trust mitra kerja semakin kuat Kesadaran Governance meningkat Semangat saling mendukung mulai menguat Kredibilitas semakin baik Peran Inspektorat mulai dibutuhkan
Pusat Pelayanan Informasi Data (PPID)
I. Capaian Opini (WTP) – BPK RI, 3 Th berturut-turut / LK 2013 , 2014, & 2015; LAKIP 2015 = 57,61 CC Kepatuhan LHKPN 70,93% (61 dari 86 wajib lapor); Mengawal RB hingga mencapai nilai 66,24 Tercanangkan ZI-WBK , 6 Oktober 2015 Tindak Lanjut Temuan (BPK, BPKP, dan Inspektorat) dilakukan pemantauan dan dilaporkan secara berkala: • Pegaduan Lapor ditangani 83% (165 dari 198 kasus) • • • • • •
II. Kendala 1. Keterbatasan SDM, baik kualitas maupun kuantitas; 2. Cakupan sasaran audit sangat besar dan wilayahnya menyebar di seluruh pelosok Indonesia; 3. Terjadinya Reorganisasi yg memerlukan penyesuaian ritme kerja;
III. Implikasi 1. Mutu audit masih rendah, dan perlu perhatian serius. 2. IACM (Internal Audit Capability Model) baru pada level 2, perlu upaya dan komitmen kuat utk mencapai level 3. 3. Upaya PREVENTIF dikedepankan tanpa melupakan represive-nya.
SIMPULAN Lebih DINI Lebih TINGGI
Lebih PEDULI
Terima Kasih