Penerapan Metode Kooperatif Model Student Teams Achievement Divisions (STAD) Untuk Meningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Di SMK PGRI IV Ngawi Tahun Pelajaran 2015/ 2016 Oleh : Y. Widhiastanto, M.Pd Dosen STKIP PGRI Ngawi Prodi PPKn ABSTRAK Proses pembelajaran akan bermakna bagi siswa apabila kegiatan pembelajaran dapat dinikmati oleh siswa dan dapat menumbuhkan keaktifan dan kreatifitas belajar siswa. Tidak terkecuali pada proses pembelajaran Peendidikan Kewarganegaraan. Penggunaan metode kooperatif model STAD diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dan aktivitas siswa dalam proses belajar sehingga tidak terjadi kejenuhan pada diri siswa, dengan demikian siswa akan terlibat langsung secara fisik, emosional dan bekerjasama yang pada akhirnya diharapkan siswa akan semakin mudah dalam memahami dan menguasai materi kedaulatan rakyat. Permasalahan yang ingin dikaji dalam penelitian ini adalah; Apakah ada pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif model STAD terhadap prestasi belajar PKn tahun pelajaran 2015/2016? Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) sebanyak 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu; perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil analisis data diperoleh bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari sebelum adanya tindakan, siklus I sampai siklus II yaitu, siswa pada kegiatan pembelajaran PKn prasiklus mencapai nilai rata-rata 72,68 dan ketuntasan belajar 60,7 %, pada siklus I menjadi 77,32 dan ketuntasan 78,6 %, dan pada siklus II menjadi nilai rata-rata 86,07 dan ketuntasan belajar 85,7 %. Kata kunci : Metode Kooperatif, Model STAD, Prestasi belajar,
materi pelajaran yang diajarkannya dan
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan aspek
memahami
berbagai
model
penting dalam meningkatkan sumber
pembelajaran yang dapat merangsang
daya manusia beriman dan bertakwa.
kemampuan
Dalam dunia pendidikan guru dan
dengan perencanaan pengajaran yang
siswa
matang oleh guru.
saling
berinteraksi
untuk
siswa
untuk
belajar
mencapai suatu tujuan pembelajaran.
Untuk itu diperlukan suatu
Seorang guru harus memahami hakikat
upaya dalam rangka meningkatkan
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
138
mutu pendidikan dan pengajaran salah
pemahaman siswa pada mata pelajaran
satunya adalah dengan memilih strategi
PKn. Serta semangat kebersamaan dan
atau cara dalam menyampaikan materi
saling membantu dalam menguasai
pelajaran agar diperoleh peningkatan
materi
prestasi belajar khususnya pelajaran
menciptakan suasana belajar yang
PKn.
aktif, Selama
bisa
Sehingga
bekerja
dapat
sama
dan
proses
membangun daya pikir yang optimal.
pembelajaran PKn di SMK PGRI IV
Sehingga siswa dapat meningkatkan
NGAWI proses pembelajaran berpusat
pemahaman
pada
mata pelajaran PKn.
guru,
ini
PKn.
siswa
kurang
diberi
kesempatan untuk aktif, sarana dan
yang optimal terhadap
Penelitian
ini
akan
prasarana yang kurang menunjang.
mengujicobakan
Sehingga minat siswa dalam belajar
pembelajaran kooperatif tipe STAD,
PKn
prestasi
keunggulan dari metode pembelajaran
belajar siswa masih kurang dari yang
kooperatif tipe STAD adalah adanya
diharapkan.
kerja sama dalam kelompok dan dalam
menurun.
Akibatnya
Berdasarkan paparan tersebut diatas,
dalam
pengajaran
PKn
suatu
metode
menentukan keberhasilan kelompok tergantung
keberhasilan
individu,
dilperlukan suatu inovasi agar siswa
sehingga setiap anggota kelompok
bisa lebih aktif dalam pembelajaran.
tidak
Pembelajaran kooperatif merupakan
anggota
suatu pendekatan pengajaran yang
kooperatif tipe STAD menekankan
efektif
tujuan
pada aktivitas dan interaksi diantara
dalam
pencapaian
bisa
menggantungkan
yang
lain.
pada
Pembelajaran
pendidikan,
khususnya
dalam
siswa untuk saling memotivasi saling
ketrampilan
Interpersonal
siswa
membantu dalam menguasai materi
satu
pelajaran guna mencapai prestasi yang
(Rusman, pendekatan
2012).
Salah
pembelajaran koperatif
adalah dengan tipe STAD Diharapkan melalui
pembelajaran
kooperatif
dengan tipe STAD dapat meningkatkan
maksimal. Dari diharapkan
hasil dapat
penelitian
ini
memberikan
informasi kepada tenaga pengajar dan
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
139
juga kepada pihak sekolah untuk
dengan cara siswa belajar dan bekerja
menggunakan metode pembelajaran
dengan
yang inovatif untuk meningkatkan
secara kolaboratif yang anggotanya
motivasi/ keterlibatan siswa dalam
erdiri atas 4 sampai 6 orang dengan
proses
struktur
pembelajaran
agar
prestasi
belajar siswa bias meningkat.
kelompok-kelompok
kelompok
yang
kecil
bersifat
heterogen. (Rusman,2012:202) Berdasarkan
unsur-unsur
KAJIAN TEORI
dalam
Pembelajaran Kooperatif
Johnson dalam Wahyuni (2001: 10)
Pembelajaran
pembelajaran
peranan
kooperatif,
kooperatif
menyebutkan
guru
adalah pendekatan pembelajaran yang
pembelajaran
berfokus pada penggunaan kelompok
berikut :
kecil siswa untuk bekerja sama dalam
a.
Menentukan objek pembelajaran.
memaksimalkan kondisi belajar untuk
b.
Membuat keputusan menempatkan
kooperatif
dalam sebagai
mencapai tujuan belajar. Pembelajaran
siswa dalam kelompok-kelompok
kooperatif
belajar
(cooperative learning)
adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa dalam
c.
sistem
belajar
kooperatif siswa belajar bekerjasama
Menerangkan tugas dan tujuan akhir pada siswa.
d.
Dalam
pembelajaran
dimulai.
satu kelompok kecil untuk saling berinteraksi
sebelum
Menguasai kelompok belajar dan menyediakan keperluan tugas.
e.
Mengevaluasi prestasi siswa dan
dengan anggota lainnya. Dalam model
membantu
siswa
dengan
cara
ini siswa memiliki dua tangung jawab,
mendiskusikan cara kerjasama.
yaitu mereka belajar untuk dirinya sediri dan membantu sesame anggota kelompok untuk belajar (Agus,2012
Model STAD Model pembelajaran STAD dikembangkan oleh Robert Slavin
:45) Pembelajaran merupakan
bentuk
kooperatif pembelajaran
dan teman-temannya di Universitas John Hopkins. Siswa dalam suatu kelas tertentu dipecah menjadi kelompok
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
140
dengan anggota 4-5 orang, setiap
bagi
kelompok haruslah heterogen, terdiri
membuat
anggota
atas laki-laki dan perempuan, berasal
informasi
atau
dari
diajarkan.
berbagai
suku,
memiliki
tim
untuk
berhasil tim
adalah
menguasai
kemampuan
yang
kemampuan tinggi, sedang dan rendah.
Skor tim didasarkan pada
Anggota tim menggunakan lembar
kemajuan yang dibuat anggotanya
kegiatan atau perangkat pembelajar
dibandingkan
untuk
materi
sebelumnya, semua siswa mempunyai
pelajarannya dan kemudian saling
kesempatan yang sama untuk menjadi
membantu
untuk
bintang tim dalam minggu tersebut,
memahami bahan pelajaran melalui
baik dengan memperoleh skor yang
diskusi dan kuis.
lebih
menuntaskan
satu
sama
Gagasan
lain
utama
hasil
tinggi
yang
dari
rekor
dicapai
mereka
dibalik
sebelumnya maupun dengan membuat
model STAD adalah untuk memotivasi
jawaban yang sempurna, yang selalu
para siswa
supaya dapat saling
akan memberikan skor maksimum
mendukung dan membantu satu sama
tanpa menghiraukan rata-rata skor
lain dalam menguasai pengetahuan
terakhir siswa.
yang diajarkan oleh guru. Jika para siswa ingin agar timnya mendapatkan penghargaan
tim,
mereka
suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan,
mempelajari materinya. Meskipun para siswa belajar bersama, mereka tidak boleh saling membantu dalam mengerjakan kuis. Tiapsiswa
harus
tahu
Tanggung
jawab
individu siswa
Prestasi adalah hasil dari
harus
membantu teman satu timnya untuk
memotivasi
Prestasi Belajar
materinya. seperti untuk
memberipenjelasan dengan baik satu sama lain, karena satu-satunya cara
baik
secara
individu
maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak
melakukan
(Hamdani,2011:137-138).
kegiatan. Prestasi
belajar merpakan bukti keberhasilan yang telah dicapai seseorang. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
141
usaha
belajar.(Winkel
dalam
(2000:700)
Hamdani,2011:138) Sedangkan belajar menurut Skinner
dalam
Strategi
adaptasi atau penyesuaian tingkah laku berlangsungsecara
progresif
Adapun
belajar
menurut
Thursan
Hakim
dalam
Strategi
Belajar
Mengajar (2010) adalah suatu proses perubahan
di
manusia
dalam
dan
ditampakkan
kepribadian
perubahan
tersebut
dalam
bentuk
peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah
laku
kecakapan,
seperti
peningkatan
pengetahuan,
sikap,
kebiasaan, pemahaman, ketrampilan, daya
fikir
Pendidikan kewarganegaraan
Belajar
Mengajar (2010) adalah suatu proses
yang
Pendidikan Kewarganegaraan
dan
lain-lain
adalah pendidikan yang mengingatkan kita akan pentingnya nilai-nilai hak dan kewajinan suatu warga negara agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan tidak melenceng dari apa yang di harapkan. Karena di nilai penting, pendidikan ini sudah di terapkan sejak usia dini di setiap jejang pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga pada
yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar. Bangsawan LT, (2006). Prestasi Belajar adalah penguasaan ketrampilan
yang
dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka yang diberikan oleh guru. kamus
besar
bahasa
Indonesia
agar
yang kompeten dan siap menjalankan hidup berbangsa dan bernegara. Tujuan
Prestasi belajar adalah hasil
tinggi
menghasikan penerus-penerus bangsa
kemampuannya.
pengetahuan/
perguruan
utama
kewarganegaraan
pendidikan
adalah
untuk
menumbuhkan wawasan dan kesadaran bernegara, sikap serta perilaku yang cinta
tanah
kebudayaan
air
dan
bersendikan
bangsa,
wawasan
nusantara, serta ketahanan nasional dalam diri para calon-calon penerus bangsa yang sedang dan mengkaji dan akan menguasai ilmu pengetahuaan dan teknologi serta seni. Selain itu juga bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia indonesia yang berbudi luhur,
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
142
berkepribadian, tangguh, jawab,
mandiri,
profesional, dan
produktif
maju,
negaranya
secara
konsisten
dan
bertanggung
berkesinambungan dalam cita-cita dan
serta
tujuan
sehat
jasmani dan rohani.
nasional
gariskan
Pendidikan kewarganegaraan
seperti
dalam
yang
pembukaan
di
UUD
1945.
yang berhasil akan membuahkan sikap mental
yang
cerdas,
penuh
rasa
tanggung jawab dari peserta didik.
METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang
Sikap ini disertai perilaku yang : a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati
nilai-nilai
falsafah
digunakan dalam penelitiaan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK merupakan penelitian yang berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan
bangsa. b. Berbudi pekerti luhur, berdisiplin dalam masyarakat berbangsa dan
masalah pada sekelompok subyek yang diteliti
bernegara. c. Rasional, dinamis, dan sabar akan hak dan kewajiban warga negara. d. Bersifat profesional yang dijiwai
memanfaatkan
ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni untuk kepentingan kemanusiaan,
indonesia “memahami”,
negara
Republik
diharapkan menganalisa,
tingkat
Kemudian diberikan tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan
situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik. (Suharsimi dalam Penelitian Tindakan Kelas,2010:6) Sama
Melalui pendidikan Kewarga warga
mengamati
keberhasilan atau akibat tindakannya.
bangsa dan negara.
negaraan,
dan
atau penyesuaian dengan kondisi dan
oleh kesadaran bela negara. e. Aktif
peningkatan mutu atau pemecahan
mampu dan
menjawab masalah-masalah yang di hadapi oleh masyarakat, bangsa dan
Suharsimi, bahwa
seperti Purwadi
Penelitian
pendapat menyatakan
Tindakan
Kelas
adalah suatu bentuk penelitian yang dilaksanakan
oleh
guru
dalam
melaksanakan tugas pokoknya, yaitu mengelola
pelaksanaan
kegiatan
belajar mengajar (KBM) dalam arti Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
143
luas. ( Purwadi dalam Penelitian
(dalam Suharsimi , Arikunto 2010: 37)
Tindakan Kelas, 2010)
yaitu proses tindakan bersiklus yang masing-masing
Setting penelitian dilaksanakan
SMK PGRI IV Ngawi pada
di
Penelitian
bulan
Januari
sampai Juni 2016 yang terdiri dari 2 siklus.
Siklus
1
terdiri
dari
a)
Perencanaan b)Pelaksanaan tindakan c) Observasi/pengamatan d) Refleksi. Siklus 2, tahap-tahap pada siklus 2 sama seperti tahapan siklus 1, namun perencanaan yang dilakukan di siklus 2 disusun
berdasarkan
hasil
refleksi
siklus1.
penelitian
adalah
siswa-siswi Kelas TKJ 2 SMK PGRI
3) pengamatan 4) refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam
2
siklus,
Sebelum melakukan tindakan peneliti
melakukan
observasi awal mengenai keseluruhan kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran
PKn
sebelum
menggunakan penerapan pembelajaran STAD. ini
siklus
yang ingin dicapai pada fakta-fakta yang ingin diteliti yaitu hasil belajar PKn siswa. 1. Rancangan/ rencana awal, sebelum penelitian
peneliti
dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrument
Penelitian
mengikuti
dan
perangkat
pembelajaran.
Persiapan Penelitian
penelitian,
tiap
dilaksanakan sesuai dengan perubahan
penelitian
NGAWI
kelas
2) pelaksanaan
menyusun rumusan masalah, tujuan
Subyek penelitian
model
1) perencanaan
mengadakan
Subyek
mencakup
langkah
Penelitian
dilaksanakan
siklus
tindakan
model
yang
dikemukakan Kemmis dan Mc Taggart
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan
yang
dilakukan
oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model STAD. 3. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
144
dampak
dari
dilakukan
tindakan
berdasarkan
pengamatan
yang
yang
1. Silabus
lembar
diisi
oleh
pengamat.
Silabus
adalah
rencana
pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang
4. Rancangan/ rencana yang direvisi, berdasarkan
hasil
refleksi
dari
mencakup
SK,
KD,
materi
pembelajaran,
kegiatan
pengamat membuat rancangan yang
pembelajaran, indikator pencapaian
direvisi untuk dilaksanakan pada
kompetensi,
siklus berikutnya.
waktu,dan sumber belajar.
Observasi
dibagi
dalam
2
penilaian,
alokasi
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
putaran, yaitu putaran 1, dan 2 dimana
Merupakan
perangkat
masing putaran dikenai perlakuan yang
pembelajaran
sama (alur kegiatan yang sama) dan
sebagai
membahas satu sub pokok bahasan
mengajar dan disusun untuk tiap
yang diakhiri dengan tes formatif di
putaran,
akhir masing putaran. Dibuat dalam
berisi kompetensi dasar, indikator
dua
untuk
pencapaian hasil belajar, tujuan
memperbaiki sistem pengajaran yang
pembelajaran khususnya kegiatan
telah dilaksanakan.
belajar
putaran
dimaksudkan
Prosedur
kegiatan
ini
yang
pedoman
mengajar.
kedaulatan rakyat.
siklus I terdiri dari 2 x pertemuan,
3. Lembar kerja siswa
tindakan
pada
setiap
Lembar dipergunakan
RPP
tentang
direncanakan terdiri dari 2 siklus,
Pelaksanaan
guru
Maasing-masing
digunakan
siklus II terdiri 1 x pertemuan.
digunakan
kerja siswa
dalam
RPP
yang materi
ini untuk
siklus dilakukan dengan melalui 4
membantu proses pengumpulan dan
(empat) tahap : (1) Tahap penyusunan
hasil
rencana
Tahap
tentang kedaulatan rakyat.
Tahap
4. Tes prestasi belajar siswa
pelaksanaan
tindakan, tindakan,
(2) (3)
observasi, (4) Tahap refleksi.
diskusi
kelompok.
LKS
Tes disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan
Instrumen Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
145
dicapai dan kisi-kisi soal berjumlah
terdapat
20 butir yang digunakan untuk
mencapai daya serap lebih dari
mengukur prestasi belajar PKn Tes
atau sama dengan 65%. Untuk
ini diberikan setiap akhir siklus.
menghitung
a. Untuk menilai ulangan atau tes
ketuntasan
Peneliti
melakukan
penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi
85%
yang
telah
presentase belajar
digunakan
rumus sebagai berikut : P=
ΣSiswa. yang .tuntas.belajar x 100% ΣSiswa
dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh
HASIL PENELITIAN
rata-rata
Siklus I
tes
formatif
dapat
Berdasarkan catatan observasi
dirumuskan : X=
oleh peneliti adalah secara umum
ΣX ΣΝ
tujuan pembelajaran hampir tercapai.
Dengan : X ∑X
= Nilai rata-rata
Meskipun masih tampak siswa yang
= Jumla semua
kurang tekun, kurang disiplin dan kurang aktif. Siswa masih canggung
nilai siswa ∑N
= Jumlah siswa
dalam
menyampaikan
informasi
kepada teman-temannya dalam satu
b. Untuk ketuntasan belajar Ada dua kategori ketuntasan
kelompok. Setelah terkondisi siswa
belajar yaitu secara perorangan
sudah
dan
klasikal.
meningkat ke arah lebih baik, hal ini
petunjuk
dapat dilihat dari keantusiasan siswa
mengajar
untuk berusaha memberikan suatu hasil
kurikulum 1994 (Depdikbud ,
yang terbaik. Setiap siswa sudah
1994 ) disebutkan bahwa seorang
kelihatan nampak bertanggungjawab
siswa telah tuntas belajar bila
terhadap tugasnnya.
secaraa
Berdasarkan pelaksanaan
belajar
mulai
nampak
kinerjanya
telah mencapai skor 65% atau
Hal yang belum memuaskan
nilai 65, dan kelas disebut tuntas
pada siklus I ini yaitu, semua siswa
belajar baik di kelas tersebut
belum mampu bekerja dengan baik,
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
146
kurang menghargai temannya dan nilai
1. Hasil pengamatan yang dilakukan
rata-rata tes yang dilaksanakan di akhir
oleh peneliti terhadap aktivitas
siklus I masih belum mencapai hasil
pembelajaran
yang diharapkan.
selama proses pembelajaran pada
yang dilakukan
siklus II adalah 86,19% meningkat Siklus II
dari siklus I ,78,57%.
Pembelajaran pada siklus II, sudah
mengalami
dibandingkan
peningkatan
dari
siklus
I.
Memberikan tugas rumah sebelum melakukan
proses
memudahkan
pembelajaran
siswa
memahami
konsep-konsep pembelajaran. Hal ini terlihat dari kegiatan diskusi dalam kelompok perasaan
sudah lancar tidak ada canggung
atau
2. Prestasi belajar siswa pada siklus II rata-rata nilai 86,19. 3. Ketuntasan belajar siswa yang dilakukan
diakhir
siklus
II,
mencapai
85,7%.
Hal
ini
menunjukkan bahwa pada siklus II ketuntasan belajar siswa telah tercapai,
teman-temannya.
Siswa termotivasi jika masing-masing individu siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pada siklus II, secara umum tujuan pembelajaran tercapai. Sehingga metode kooperatif model STAD dapat meningkatkan prestasi belajar dan memotivasi belajar siswa. Hal ini bisa dilihat dari lembar observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu sebagai berikut:
yang
diharapkan.
KESIMPULAN
kembali ke kelompok dalam memberi kepada
sesuai
malu
memberikan pendapat sampai saat
informasi
dan
Metode kooperatif
model
pembelajaran STAD
dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran PKn.. Metode pembelajaran kooperatif model
STAD
memiliki
dampak
yang
diterapkan
positif
dalam
meningkatkan prestsi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan nilai rata-rata dalam setiap siklus yaitu pra siklus, siklus I dan siklus II. Metode
pembelajaran
kooperatif
model
STAD
dapat
menjadikan
siswa
merasa
dirinya
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
147
mendapat perhatian dan kesempatan untuk
menyampaikan
pendapat,
Rusman,
2012. Model-model Pembelajaran, Jakarta, PT. Raja Grasindo Persada
gagasan, ide, dan pertanyaan. Siswa dapat bekerja secara mandiri maupun kelompok,
serta
mempertanggungjawabkan
mampu tugas
individu maupun kelompok. Penerapan metode
kooperatif
model
Student
Teams Achievement Divisions (STAD) dapat meningkatan prestasi belajar
Suharsimi Arikunto, 2010, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Jakarta, Bumi Aksara Wahyuni.2001, Pembelajaran Kooperatif. http://karya ilmiah. um.ac.id/indek. php/sastra arab/article/view/488(14 april 2010.20.30
siswa di SMK PGRI IV Ngawi tahun pelajaran 2915/2016. Prestasi belajar siswa dapt ditingkatkan, karena siswa bisa lebih aktif dalam kegiatan proses pembelajaran.
Keaktifan siswa
ini
memberikan motivasi yang lebih untuk mengikuti
proses
kegiatan
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA Agus Supriyono. 2013 Cooperative Learning, Yoyakarta, Pustaka Pelajar Bangsawan LT, 2006. Perkembangan Peserta Didik, Bandung Citra Praya Hamdani,2011:137-138). Strategi Belajar Mengajar, Bandung Pustaka Setia
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
148
Media Prestasi Vol. XVIII No.2 Desember 2016 /ISSN 1979 - 9225
149