Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi HUBUNGAN KONTROL DIRI DENGAN KECEMAS AN DALAM MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHAS IS WA S EMETER AKHIR JURUS AN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN BAHAS A INGGRIS S TKIP PGRI NGAWI (Tinjauan Bimbingan Konseling Islam) Drs. Pramana Atmadja, M.Pd.I Dosen KOPERTIS Wilayah VII, S urabaya DPK di S TKIP PGRI Ngawi Abstrak : Kajian pada penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan kontrol diri dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa semester akhir Jurusan Pendidikan M atematika dan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ngawi. Penelitian ini juga untuk mengetahui peranan bimbingan konseling Islam dalam upaya mewujudkan individu untuk memiliki kontrol diri yang baik. Dua dimensi utama dalam penelitian ini adalah kontrol diri dengan kecemasan menghadapi dunia kerja. Kontrol diri difokuskan pada empat aspek yaitu menguatkan diri secara positif, menghukum diri, memanipulasi kondisi emosi, memonitor diri. Sedangkan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja terdiri dari empat aspek yaitu sulit konsentrasi, tidak percaya pada kemampuan diri, sering memikirkan bahaya, gelisah dan khawatir. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja pada mahasiswa semester akhir Jurusan Pendidikan M atematika dan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ngawi. Sementara itu dalam kerangka deskripsinya terdapat peran Bimbingan Konseling Islam dalam upaya mengembangkan kontrol diri mahasiswa. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester VI sampai VIII, peneliti mengambil 57 sebagai sampel dari 229 mahasiswa. Subyek dalam penelitian ini menggunakan teknik random sampling. Data diperoleh dari angket yang disebarkan pada responden. Penelitian ini menggunakan metode analisis korelasi produck moment. Hasil dari penelitian ini adalah (1) terdapat hubungan negatif yang signifikan antara kontrol diri dengan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Artinya bahwa semakin tinggi kontrol diri mahasiswa maka semakin rendah tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja, begitu juga sebaliknya semakin rendah kontrol diri mahasiswa maka semakin tinggi tingkat kecemasannya dalam menghadapi dunia kerja. Adapun angka korelasinya menunjukkan nilai signifikasi sebesar 0,410. (2) terdapat peran penting fungsi Bimbingan Konseling Islam dalam menumbuhkan kontrol diri yang efektif bagi mahasiswa semester akhir Jurusan Pendidikan M atematika dan Bahasa Inggris STKIP PGRI Ngawi. Keyword : Kontrol Diri, Dunia Kerja, Mahasiswa A. PENDAHULUAN Percepatan
tersebut kemajuan
teknologi
diberbagai
misalnya
pertanian, perhubungan, komunikasi, dan
dan modernisasi telah membawa banyak
juga
perubahan dunia. Akibat dari kemajuan
mempunyai
Hal : 24
sektor
model
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
industrialisasi, prinsip
yang
menghasilkan
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi produktifitas
tinggi
waktu
merona. Semua perubahan fisik, perilaku
sesingkat mungkin. Dampak dari semua
dan pemikiran yang kita alami ketika
itu
menjadi
kita merasa cemas merupakan bagian dari
kabur, materialis, dikarenakan tuntutan
respon kecemasan yang disebut dengan
akan kebutuhan hidup semakin banyak
“lawan, lari atau diam” (Greenberger,
dan mahal. Orientasi hidup menjelma
2004: 210). Setiap orang merasa cemas
menjadikan
pemburu
ketika menghadapi suatu hal yang benar-
baik waktu, prestis, maupun materi.
benar baru dalam hidup, tetap i sekalipun
Bagaikan
begitu
adalah
dengan
orientasi
hidup
seorang sebagai
sebuah
mengenal
mesin
w akt u
H ubungan
yang tidak
banyak
orang
lelah.
menghadapinya, walaupun merasa takut,
kemanus iaan
y ang
sehingga kita harus menyimpulkan bahwa kecemasan
sebuah kepentingan, antara satu dengan
(Jeffers, 2004: 39).
lain
tetap
dan
aw alny a persahabatan berubah menjadi
yang
yang
saling
bersaing
memenuhi
kebutuhan
yang
meningkat,
hingga
membawa
manusia
untuk
bukanlah
Dari
paparan
suatu
masalah
tersebut, terlihat
semakin
bahwa kepribadian sangat menentukan.
akhirnya
Apabila kepribadianya utuh dan jiwanya
dalam
sehat, ia akan menghadapi semuanya
keresahan, gelisah dan renggang satu
dengan tenang. Kepribadian yang di
sama lain (Daradjat, 2001: 4), maka
dalamnya tedapat unsur-unsur keimanan
pada abad ini oleh para ilmuan disebut
yang kuat, teguh dan berbagai masalah
dengan abad kecemasan (the age of
dihadapinya dengan tenang tanpa resah,
anxiety).
cemas, gundah, panik. Namun orang yang
Kecemasan
pada hidup
merupakan
salah
jauh dari agama boleh jadi ia akan marah
satu emosi yang paling menimbulkan
tanpa sasaran yang jelas, atau memarahi
s t res y ang diras akan oleh bany ak
orang
orang. Kebanyakan orang yang merasa
kemarahannya. (Sururin, 2004: 188)
cemas sangat was-was terhadap gejala-
lain
Ketika
sebagai
menyandang
sasaran
predikat
gejala fisik yang meliputi, kegelisahan,
sebagai
ketegangan, telapak tangan berkeringat,
antara 19- 24 tahun. Adapun tugas dari
pusing-pusing,
pada usia perkembangan ini adalah sikap
jantung Hal :25
sulit
meningkat
bernafas, cepat
detak
dan
pipi
untuk
mahasiswa, rata-rata berumur
menerima
kehidupan
(M onks,
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi 1989:
242).
Pada
usia
tersebut
produktifitas menjadi sebuah tuntutan.
kecemasan
yang
selalu
menghantui
disetiap gerak langkahnya.
Lebih-lebih mahasiswa semester akhir
Hal ini lebih diakibatkan karena di
yang mempunyai beban dan tanggung
samping begitu ketatnya persaingan kerja
jawab begitu besar terhadap
dan juga keterbatasan SDM serta peluang
amanat
sosialnya, yaitu harus mampu menjadi
kerja
manusia
dengan jumlah lulusan. Inilah yang pada
seutuhnya
dan
mampu
yang tersedia
akhirnya
bangku kuliah.
bagi semua mahasiswa yang hendak sekali
buah
sebanding
mengamalkan ilmu yang diperoleh dari
Banyak
menjadi
tidak
simalakama
muncul
lulus, termasuk juga mahasiswa STKIP
problematika yang dihadapi mahasiswa
PGRI Ngawi Jurusan M atematika dan
semester
Bahasa Inggris.
akhir,
misalnya mulai dari
tuntutan harus secepatnya,
menyelesaikan
mengejar
dengan predikat M enurut
Dari
problematika
tersebut,
kelulusan
kecemasan yang menjangkit mahasiswa
yang membanggakan.
STKIP PGRI seharusnya tidak terjadi,
Agoes
nilai
skripsi
tugas-tugas
ketika ada kontrol diri yang baik. Hal ini
perkembangan pada masa ini diantaranya
dikarenakan seorang yang mempunyai
adalah
kontrol
(a)
Dariyo
mencari
dan
menemukan
diri,
dia
akan
mampu
sendiri,
bahkan
pasangan hidup, (b) membina kehidupan
mengarahkan
dirinya
rumah tangga, (c) meniti karier dalam
menekan
ataupun
rangka memantapkan kehidupan ekonomi
keinginan yang menurut dirinya tidak
rumah tangga, dan (d) menjadi warga
bermanfaat.
negara
berpendapat bahwa kontrol diri secara
yang
bertanggung
jawab
(Dariyo, 2003: 105).
mereka
tersebut
terisolasi
dan
M erbaun,
fungsional didefinisikan sebagai konsep
Bayangan-bayangan dan segudang permasalahan
M arvin
menghambat
menjadikan
dan tidak percaya
di mana ada atau tidak adanya seseorang memiliki kemampuan untuk mengontrol tingkah
lakunya
tidak
atau
tehnik
hanya
dengan apa yang dia miliki. Sehingga
ditentukan
ketika perasaan ketakutan terhadap hal
digunakan, melainkan juga berdasarkan
yang belum pasti tersebut tidak segera
konsekuensi
dihilangkan, maka yang terjadi adalah
lakukan (Aziz, 2005: 156). Beberapa ahli
Hal :26
cara
yang
dari
apa
yang
yang
mereka
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi mengatakan
bahwa
kontrol
diri
mahas is w a
merupakan konsep yang diaplikasikan
Pendidikan
pada
Inggris
analisa
kemampuan seseorang.
pemecahan
berfikir Artinya
tanggung
jawab
mampu stimulus
dan diri
STKIP
PGRI
Jurusan
dan
Bahasa
Ngawi
dalam
menghadapi dunia kerja? 2) Bagaimana
mempunyai
p eran Bimbingan K ons eling Is lam
apa
Ketika kontrol
M atematika
akhir
kreatifitas
terhadap
diperbuatnya. mempunyai
masalah,
semester
yang
dalam mengat as i kecemas an?
seseorang
diri
yang baik,
mengendalikan,
menekan
B. KAJIAN TEORI 1.
Kontrol Diri
yang memicu emosi, maka
Kontrol diri merupakan salah
orang tersebut tidak akan mengalami
satu
gangguan kecemasan-kecemasan tersebut.
dikembangkan
Tentunya hal ini perlu dikaji lebih
potensi
yang dan
dapat digunakan
individu selama proses-proses dalam
mendalam, mengapa muncul kecemasan
kehidupan,
tersebut, bagaimana latar belakang dan
menghadapi kondisi yang terdapat di
sebab-sebab
kecemasan
lingkungan tempat tinggalnya. Para
untuk
ahli berpendapat bahwa selain dapat
akan
mereduksi efek-efek psikologis yang
tersebut,
munculnya serta
mengatasinya.
upaya
M aka
di
sini
termasuk
dicermati dalam perspektif Bimbingan
negatif
Konseling Islam.
lingkungan, kontrol diri juga dapat
Berdasarkan
paparan
tersebut,
dari
dalam
digunakan
stressor-stessor
sebagai suatu
intervensi
penulis tertarik untuk meneliti tentang,
yang bersifat pencegahan (Gustinawati,
“Hubungan
1990).
Kontrol
Diri
dengan
Kecemasan dalam M enghadapi Dunia
Kontrol diri dapat mencakup
Kerja Pada M ahasiswa Semeter Akhir
semua bidang perilaku, yaitu perilaku
Jurusan
dan
politik, sosial, spritual, budaya dan
PGRI Ngawi
perilaku kerja. Pengaruh kontrol diri
Pendidikan
Bahasa Inggris
M atematika
STKIP
(Tinjauan Bimbingan Konseling Islam)”. Permasalahan yang akan diteliti adalah 1) Bagaimanakah
hubungan
terhadap
timbulnya
tingkah
laku
seseorang dapat dianggap cukup besar, karena tingkah laku overt merupakan
ant ara kontrol diri dengan kecemas an Hal :27
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi hasil
proses
pengontrolan
diri
c.
Decisional control
seseorang.
M erupakan
Berdasarkan
Averill
seseorang untuk memilih hasil atau
(1973), terdapat 3 jenis kemampuan
suatu tindakan berdasarkan pada
mengontrol
sesuatu
diri
Konsep
yang meliputi
5
yang
diyakini
atau
aspek:
disetujuinya. Kontrol diri dalam
a.
menentukan pilihan akan berfungsi
Behavioral control M erupakan kesiapan atau
baik
adanya
suatu
kebebasan,
atau
kesempatan,
secara langsung mempengaruhi atau
kemungkinan pada diri individu
memodifikasi suatu keadaan yang
untuk
tidak menyenangkan. Kemampuan
kemungkinan tindakan.
menjadi
b.
dengan
tersedianya suatu respon yang dapat
mengontrol perilaku ini diperinci dua komponen, yaitu
Dari untuk
memilih
uraian
di
mengukur
berbagai
atas,
maka
kontrol
diri
mengatur pelaksanaan (regulated
digunakan
administration) dan kemampuan
Kemampuan mengontrol perilaku, 2)
memodifikasi s t imulus (stimulus
Kemampuan mengontrol stimulus, 3)
m odifiability).
Kemampuan
Cognitive control
peristiwa atau kejadian, 4) Kemampuan
M erup akan kemamp uan individu
dalam
mengolah
informas i y ang t idak diinginkan dengan
cara
menilai, suatu
kejadian
menggabungkan
:
mengantisipasi
1)
suatu
dan
5)
Kemampuan
mengambil
keputusan. Ada
beberapa
mengemukakan
teori
mengenai
yang cara
suatu
mengontrol diri, diantaranya adalah
kerangka kognitif sebagai adaptasi
bahwa kontrol diri dalam prakteknya
psikologis atau untuk mengurangi
terdiri dari tiga cara, yaitu:
tekanan. Aspek ini terdiri atas dua
a.
yaitu
dalam
aspek-aspek
menafsirkan peristiwa atau kejadian,
menginterpretasi,
atau
komponen,
Hal :28
kemampuan
memperoleh
Self m onitor ing, y ait u s uat u p ros es
dimana dan
individu
informasi (information gain) dan
mengamat i
merasa peka
melakukan penilaian (appraisal).
terhadap segala sesuatu tentang
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
b.
diri dan lingkungannya.
menjadi
Self reward, yaitu suatu tehnik
ketakutan yang tidak bisa dikategorikan
dimana individu mengatur dan
dalam fobia (Kartono, 1989: 120).
dan
macam-macam
memperkuat perilakunya dengan
M enurut Daradjat cemas adalah
memberikan hadiah atau hal-hal
manifestasi dari berbagai proses yang
yang
bercampur
menyenangkan,
keinginan
yang
jika
diharapkan
berhasil. c.
gila,
control,
untuk
(frustasi)
pertentangan
dapat
digunakan
segi yang disadari seperti rasa takut, tidak
mengurangi
ataupun
berdaya,
rasa
terancam.
kontrol
terdapat
stimulus
menekankan
pengaturan kembali atau
modifikasi
dan
tekanan
batin (konflik). Kecemasan mempunyai
meningkatkan perilaku tertentu.
pada
mengalami
ketika
suatu
yang
yaitu
yang terjadi
sedang
perasaan
Stimulus tehnik
orang
baur
lingkungan
berdosa
Oleh
/
karena
bersalah,
itu
cemas
dalam semua gangguan
dan
penyakit jiwa (Daradjat, 2001: 20).
sebagai
Adapun
pengertian
kecemasan
isyarat khusus atau respon tertentu
dalam perspektif social learning adalah:
(Aziz, 2005: 157)
kecemasan didefinisikan sebagai ketakutan
2. Kecemasan
yang
Kecemasan, cemas atau anxiety neurosis
ialah neurosa dengan gejala
didapat/
menurut
dipelajari, Ruthus
didefinisikan
sementara kecemasan
sebagai
keadaan
paling mencolok ialah ketakutan yang
psikologis yang ditandai oleh adanya
tidak bisa diidentifikasikan dengan satu
tekanan,
sebab
banyak
ancaman yang berasal dari lingkungan
wilayah-
(Nawangsari, 2001: 79). Dari definisi ini
khusus,
peristiwa
dan
dalam
mempengaruhi
ketakutan,
wilayah penting dari kehidupan seseorang
dapat
(J.P. Chaplin, 1981: 120). Sementara
ketakutan
menurut
ancaman dari luar.
Kartini Kartono mengartikan
bahwa anxiety neurosis ialah simptom ketakutan
dan
kecemasan
kronis,
dinyatakan dan
spesifik,
sehingga
Hal :29
kegalauan
keadaan terhadap
tidak dapat meramalkan atau menguasai (mengendalikan)
mati, takut
sebagai
dan
Kecemasan ada ketika seseorang
sungguhpun tidak ada rangsangan yang misalnya takut
kegalauan
suatu
ketakutan
situasi/ terhadap
objek objek
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi tersebut.
Dengan
dengan
kesiapan
terhadap
demikian
terkait
pengantisipasian
objek tertentu. Sejara jelas
dijelaskan
oleh
Bandura
(1986),
modern merupakan gejala gangguan jiwa (Daradjat,
dari
“arousal”
yakinan diri
Kecemasan
menentang atu tidak menyenangkan yang meliputi
(ketidak
17).
menunjuk pada keadaan emosi yang
kecemasan didefinisikan sebagai kondisi inefficacy
2001:
interpretasi atau
subyektif
rangsangan
dan
fisiologis
terhadap kemampuan) dalam berhadapan
(reaksi fisiologis, misalnya bernafas lebih
dengan
cepat, menjadi merah, jantung berdebar-
kejadian
atau
situasi
yang
berpotensi untuk terjadi dan mengarah
debar,
pada perilaku menghindar (Nawangsari,
dikonseptualisasikan
2001: 79). Atau dapat
didefinisikan
emosional yang umum dan nampaknya
bahwa kecemasan merupakan kejadian
tidak berhubungan dengan keadaan atau
yang dihadapi seseorang diluar wilayah
stimulus
jangkauan sistem konstruk yang ada pada
kecemasan “free-floating” digunakan
individu. Dengan kata lain kecemasan
unt uk menggambarkan res p on y ang
merupakan perasaan ketidakjelasan dan
umum, ini namp akny a muncul t anp a
ketidaktahuan
s ebab y ang jelas . D alam bentuk klinis
yang
memunculkan
berkeringat).
Kecemasan sebagai
tertentu.
reaksi
Terkadang
istilah
ketakutan serta ketidakberdayaan secara
at au
umum.
free-floating khas bagi gangguan panik, Kadang-kadang
disebut perasaan
juga
dengan
gugup.
menggambarkan termasuk
ketakutan
Kata
“kecemasan“
sejumlah (takut
atau
akan
gangguan
kecemasan
yang
digeneralisasikan dan gangguan obsesif kompulsif (De Clerq, 1994: 48).
masalah
Kecemasan
digambarkan sebagai
hal-hal
state anxiety atau trait anxiety. State
tertentu, misalnya ketinggian, elevator,
anxiety adalah reaksi emosi sementara
serangga, masa depan yang tidak pasti).
yang timbul pada situasi tertentu yang
Perasaan panik (cemas) yang sangat intens
dirasakan
saat orang akan mati atau gila. Perasaan
Ragam
cemas, iri hati, sedih, merasa rendah diri,
beragam dalam hal intensitas dan waktu,
pemarah, ragu, takut dan kekhawatiran
misalnya
yang tidak beralasan dalam masyarakat
pertama, akan memulai pekerjaan dan
Hal :30
fabio
kecemasan
abnormal, kecemasan kecemasan
sebagai dari
state
mengikuti
suatu
ancaman.
anxiety
sangatlah
ujian,
kencan
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi memasuki
dunia
kerja.
ini
walaupun merasa takut, sehingga kita
ditentukan
oleh
perasaan
ketegangan
harus menyimpulkan bahwa kecemasan
yang subyektif. Trait anxiety menunjuk
bukanlah suatu masalah (Jeffers, 2004:
pada ciri atau sifat seseorang yang cukup
39).
stabil
yang
untuk
Keadaan
mengarahkan
seseorang
menginterpretasikan
suatu
Kadangkala kronis
dan
kecemasan
menimbulkan
bersifat
gejala-gejala
keadaan sebagai ancaman yang disebut
tertentu seperti misalnya orang menjadi
dengan
proneness
gugup, tegang, gamang, tidak mampu
(kecenderungan akan kecemasan). Orang
berkonsentrasi, mual. Datangnya serangan
tersebut cenderung merasakan berbagai
mungkin seperti serangan jantung dan
macam keadaan sebagai suatu keadaan
kerap kali secara keliru dianggap sebagai
yang membahayakan atau mengancam,
serangan
dan
menjadi pucat, tubuh berkeringat, denyut
anxiety
cenderung
untuk
menanggapi
jantung.
dengan reaksi kecemasan (De Clerq, 1994:
nadi
49).
pernafasanya Kebanyakan orang yang merasa
cemas sangat merasa was-was terhadap gejala-gejala
fisik
yang
menjadi
Wajah
cepat,
penderita
kadangkala
tersendat-sendat
hingga
sesak hingga dilarikan ke Rumah sakit (Campbell, 1994, 48).
meliputi,
Gangguan kecemasan yang khusus
kegelisahan, ketegangan, telapak tangan
terjadi
berkeringat,
gener aliz ed anxiety dis or d er / G A D
pusing-pusing,
sulit
pada
orang
dewasa
yaitu
bernafas, detak jantung meningkat cepat
(gangguan
kecemas an
y ang
dan pipi merona. Semua perubahan fisik,
digeneralisasi).
M erupakan
gangguan
perilaku dan pemikiran yang kita alami
kecemasan yang sangat lazim terjadi
ketika kita merasa cemas merupakan
pada orang dewasa. Diagnosa generalized
bagian
anxiety disorder ditandai dengan:
dari
respon
kecemasan
yang
disebut dengan “lawan, lari atau diam”
1)
(Greenberger, 2004: 209).
Adanya kecemasan yang berlebihan atau tidak realistis
Setiap orang merasa cemas ketika
2)
M enderita khawatir terus-menerus
menghadapi suatu hal yang benar-benar
tentang beberapa keadaan kehidupan
baru dalam hidup, tetapi sekalipun begitu
peling tidak selama 6 bulan atau
banyak orang yang tetap menghadapinya,
lebih.
Hal :31
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi 3)
Tekananya terletak pada harapan yang apprehensif kuatir, misalnya
sebab yang jelas. 9)
Sering mengalami
anxiety attacks
khawatir terhadap nasib masa depan,
atau tiba-tiba cemas tanpa ada sebab
keuangan, pekerjaan tanpa alasan
pemicunya
yang jelas (De Clerq, 1994: 76).
gejalanya bias berupa berdebar-debar,
Lebih luas dari pada De Clerq, Supratiknya
mengklafisikasikan
yang
jelas.
Gejala-
sulit bernafas, berkeringat, pingsan,
GAD
badan
terasa
dingin,
terkencing-
dengan ciri - ciri sebagai berikut:
kencing atau sakit perut (Supratiknya,
1)
1995: 39).
Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was dan keresahan yang bersifat
2)
3)
4)
Kecenderungan diikuiti
Terlalu peka (mudah tersinggung)
(kecenderungan
dalam pergaulan, dan sering merasa
berlebihan terhadap stres yang tidak
tidak mampu dan minder.
begitu
Sulit berkonsentrasi dan mengambil
susah berkonsentrasi). Kecemasan dan
keputusan, serta takut salah.
kekhawatiran
Rasa
tegang
menjadikan
bersangkutan
selalu
teganglamban,
bereaksi terhadap
6)
7)
8)
Hal :32
untuk
misalnya
yang
bereaksi
susah
berlebihan
tidur,
dapat
bersikap
dan berusaha secara berlebihan untuk
secara rangsangan
bahwa
ervigilan
menimbulkan penarikan diri, terlalu peka
yang tidak diharapkan. mengeluh
berat,
lip
yang
menanggulangi kecemasan. C. METODE PENELITIAN
yang dating secara tiba-tiba atau
Sering
tanda-tanda
ini
tak menentu.
berlebihan
5)
semacam
Penelitin
ini
adalah
jenis
penelitian kuantitatif. Subyek penelitian ototnya
ini
yaitu
mahasiswa
semester akhir
tegang, khususnya pada bagian leher
(semester VI - VIII) Jurusan Pendidikan
dan sekitar bagian atas bahu.
M atematika dan Bahasa Inggris STKIP
M engeluarkan banyak keringat dan
PGRI Ngawi. Populasi yang dimaksud
telapak tanganya sering basah.
adalah seluruh mahasiswa semester akhir
Sering berdebar-debar dan tekanan
Jurusan
darahnya tinggi.
Bahasa Inggris PGRI Ngawi (semester VI
Sering
mengalami
Pendidikan
M atematika
dan
gangguan
- VIII) sebanyak 229 mahasiswa.Yaitu
pernafasan dan berdebar-debar tanpa
Jurusan Bahasa Inggris sebanyak 112
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi matematika
adalah “ada hubungan negatif yang
sebanyak 117 mahasiswa. Penelitian ini
signifikan antara kontrol diri dengan
hanya mengambil sampel dengan jumlah
kecemasan dalam menghadapi dunia
57 mahasiswa, yaitu 25 % dari 229
kerja pada mahasiswa semester akhir
mahasiswa.
Jurusan Pendidikan M atematika dan
mahasiswa,
dan
jurusan
Pengambilan
sampel
digunakan teknik random sampling yaitu
Bahasa Inggris STKIP PGRI Ngawi.
pengambilan sampel secara acak atau
Dalam uji hipotesis, peneliti
tanpa pandang bulu (Hadi, 1987: 75).
menggunakan rumus korelasi product moment
D. DATA DAN PEMBAHAS AN
rumus
sebagai
berikut:
Data hasil penelitian selanjutnya
rxy
diolah secara deskriptif untuk mencari besaran variable, sehingga diperoleh hasil sebagai berikut:
N x
N xy x y 2
x N y 2 y 2
2
D ari uji koefis ien t ers ebut
N : 57 Σ X : 5745 M X : 100,78 Σ Y : 5153 M Y : 90,40 Σ X² : 580625 ² Σ Y : 468757 ΣXY : 520250 1. Uji Hipotesis Hipotesis kebenaranya
dengan
dap at diketahui bahw a rxy (hitung) adalah
0,410.
dikonsultasikan
Kemudian
dengan
harga
rt
(tabel) pada taraf signifikan 1 % dan 5 %. Jika rxy > rt baik pada t araf s ignifikan 5 % dan 1 % , maka s ignifikan dan hip ot es is diterima. yang
dalam
akan
diuji
penelitian
Untuk mengetahui lebih lanjut, maka
ini
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 1 Perhitungan Hasil Uji Hipotesis Uji Hipotesis rxy Setelah
Tabel
Hitung 0, 410 diadakan
5% 0, 254 analisis
melalui korelasi (rxy) sebagai mana Hal :33
1% 0, 330 di
Kesimpulan
Hipotesis
Signifikan
Diterima
atas,
setelah
dikonsultasikan
dengan (rt) diket ahui bahw a rxy
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi (hit ung) >
rt
(t abel). D engan
antara kontrol diri dengan kecemasan
demikian dap at disimpulkan bahwa
dalam
rxy
diterima.
adalah
signifikan
pada
taraf
signifikan 5 % dan 1 %, sehingga hipotesis
yang
diajukan
dunia
kerja
2. Pembahasan
p eneliti
diterima.
menghadapi
Penelitian ini telah memperoleh hasil bahwa antara kontrol diri dengan
Variabel
kontrol
pada
kecemasan dalam menghadapi dunia
mahasiswa semester akhir Jurusan
kerja pada mahasiswa semester akhir
M atematika
jurusan Pendidikan M atematika dan
dan
diri
Bahasa
Inggris
“baik”, rata-rata mempunyai kontrol
Bahasa
Inggris
terdapat
korelasi
diri
negative
yang signifikan.
Hal ini
sebesar
100,78;
sedangkan
variable
kecemasan
dalam
mengindikasikan bahwa pada akhir-
menghadapi
dunia
sebesar
akhir semester mahasiswa sudah mulai
90,40. Berdasarkan hasil perhitungan
berfikir akan masa depan, mereka
seperti pada lampiran diperoleh r
tidak hanya menggantungkan pada
hitung = 0,410 > r tabel = 0,254
gelar sarjana yang akan disandangnya,
untuk
%,
akan tetapi berusaha untuk senantiasa
sedangkan untuk taraf signifikan 1 %
mulai berpikir setelah lulus nanti,
adalah 0,330. Oleh karena r hitung > r
sehingga
tiak
terjadi pengangguran
tabel, maka dapat disimpulkan bahwa
intelek.
Baik
jurusan
korelasi
maupun
taraf
kerja
signifikan
tersebut
5
signifikan.
bahasa
matematika
Inggris
Berdasarkan perhitungan ini, maka
menunjukkan
hipotesis nihil (Ho) yang berbunyi
mindset
“tidak ada hubungan negatif yang
kerja.
signifikan antara kontrol diri dengan
studi sudah terpikirkan olehnya akan
kecemasan dalam menghadapi dunia
dunia kerja yang dihadapi yang penuh
kerja pada mahasiswa semester akhir
dengan persaingan. Kecemasan yang
Jurusan
Bahasa
dialami para mahasiswa dapat diatasi
Inggris STKIP PGRI Ngawi” ditolak,
dengan berfungsinya ari Bimbingan
dan hipotesis yang berbunyi “ada
Konseling Islam.
hubungan Hal : 34
M atematika
negatif
dan
yang
signifikan
dalam
adanya
tidak
perbedaan
menghadapi
dunia
M enjelang berakhirny masa
Peranan
dari
Bimbingan
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi Konseling Islam adalah membant u
individu akan pula terbiasa untuk
individu
menyelesaikanya dengan mudah serta
mengetahui,
memahami,
mengenal dan melihat dirinya sendiri
mengetahui
sesuai dengan hakekat ny a s ebagai
penyebab persoalan tersebut.
manus ia,
s ehingga
yang
yang
menjadi
individu
dap at mengembangkan potensi dan fitrah
apa
dimilikinya
E. KES IMPULAN DAN S ARAN
secara
Berdasarkan hasil analisis data
optimal. Hal ini dapat dijadikan usaha
penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan
untuk mencapai kontrol diri yang baik.
sebagai berikut:
M enerima
dirinya
1. Ada korelasi negatif yang signifikan
dan
antara kontrol diri dengan kecemasan
kondisinya, baik berup a kelebihan
dalam menghadapi dunia kerja pada
y ang ada p ada individu maup un
mahasiswa semester akhir Jurusan
kekurangan-kekurangan
Pendidikan M atematika dan Bahasa
keadaan
bagaimanapun
sehingga
bentuk
keadaan
individu taat
yang ada,
tetap
dan
dalam
tawakal
serta
Inggris
ST K IP
Semakin
t inggi
P G RI
N gaw i.
kont rol
diri
senantiasa berusaha secara maksimal
mahasiswa semakin rendah tingkat
dalam setiap apa yang dikerjakan.
kecemasanya dalam menghadapi dunia
Dengan kontrol diri yang baik, pada
kerja,
akhirnya akan tercapai hilangnya rasa
rendah kontrol diri mahasiswa maka
cemas
semakin tinggi tingkat kecemasanya
kerja.
dalam
menghadapi
Sehingga,
mengetahui
apa
dunia
individu
mampu
yang
menjadi
dan
sebaliknya
semakin
dalam menghadapi dunia kerja. 2. Bimbingan
Konseling
Islam
yang
kekuranganya dan senantiasa mampu
fokus pada optimalisasi fungsi dari
memonit or diriny a dengan baik.
pada BKI, mempunyai peran penting
Segala s es uat u y ang dikerjakan
dalam upaya menumbuhkembangkan
merup akan manifestas i dari s ebuah
dan
p erencanaan y ang mat ang oleh
mahasiswa semester akhir
individu.
M atematika dan Bahasa Inggris STKIP
Sehingga
pada
akhirnya
meningkatkan
individu akan terbiasa dengan berbagai
PGRI
macam persoalan dan pada akhirnya
Bimbingan
Hal : 35
Ngawi.
kontrol
Terkait Konseling
diri
Jurusan
dengan Islam
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi mempunyai preventif,
empat kuratif,
fungsi
yaitu:
preserfatif,
dan
penelitian,
dengan
maka
temuan
hasil
disampaikan
saran
sebagai berikut: 1.
Kepada
peneliti
melakukan
yang
penelitian
akan
mengenai
kontrol diri, penulis sarankan untuk senantiasa
mempertimbangkan
ketersediaanya referensi, baik dalam buku, artikel maupun yang lainya. Hal
ini
perlu
karena
referensi
mengenai kontrol diri masih kurang memadai. 2.
Kepada para mahasiswa disarankan senantiasa mempersiapkan diri sejak dini
agar
2004.
Public
Campbell Robert. 1994. Misteri Pikiran. Jakarta: Tira Pustaka.
developmental. Sesuai
Baines, Egan & Jeffers. Relations: Elsevier.
tidak
mengalami
kecemasan dalam menghadapi dunia kerja setelah lulus sarjana. Control diri dapat disiapkan secara efektif melalui bimbingan konseling islam. DAFTAR PUS TAKA A.Supratikya. 1995. Mengenal Abnormal. Yogyakarta: Kanisius.
Perilaku
Agoes Dariyo. 2003. Dasar-Dasar Pedagogi Modern. Jakarta: Indeks
Daradjat Zakiyah. 2001. Peran Agama Dalam Kesehatan Mental. Jakarta: Gunung Agung Jaya. D e Clerq, Linda. 1994. T ingk ah L ak u Abnor m al D ar i Sudut Pandang Per k em bangan, J akart a: PT. G ras indo IK A P I. Dennis Greenberger, Christine A. Padesky . 2004. Mind Over Mood: Change How You Feel By Changing the Way You Think (Paperback). Guilford Press Gustinawati., 1990. Peranan Kontrol Pribadi Dalam Kesesakan Pada Penghuni Perumahan Dengan Kepadatan Tinggi di Kota Bandung. Skripsi (Tidak Diterbitkan). Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM . Kartono, Kartini. 1986. Patologi Sosial 3, Gangguan-Gangguan Kejiwaan, Jakarta: Rajawali. Nawangsari, Fardana, Nur Aini. 2001. Pengaruh Self Efficacy dan ExpectacyValue Terhadap Kecemasan Menghadapi Pelajaran Matematika, INSAN M edia Psikologi. Vol.3. Sururin. 2008. Perempuan dan tarekat di kota metropolitan : studi tentang pengalaman beragama perempuan anggota Tarekat Dadiriyah wa Nanaqsyabandiyah di Jakarta Selatan. Jakarta: UIN Jakarta Press
Averill, J.R. 1973. Personal Control Over Aversive Stimuli and It’s Relationship to Stress. Psychological Bulletin, No. 80. p. 286-303. Aziz, Ramat. 2005. Jurnal Psikologi Islam, Volume 1, Desember 2005. Hal : 36
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225