Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUS AHAAN TERHADAP MOTIVAS I BERWIRAUS AHA MAHAS IS WA S TKIP PGRI NGAWI Oleh : Wikanso Dosen KOPERTIS Wilayah VII, S urabaya DPK di S TKIP PGRI Ngawi
Abstrak : Pengangguran merupakan masalah klasik di negara kita. Jumlah entrepreneur di Indonesia hanya 1,56% dari jumlah penduduk. Upaya menumbuhkan jiwa entrepreneurship di kalangan muda belum membuahkan hasil yang memuaskan. STKIP PGRI Ngawi sebagai lembaga pendidikan tinggi berkewajiban akan masalah tersebut dengan mengambil kebijakan memberlakukan mata kuliah kewirausahaan sebagai mata kuliah wajib bagi semua program studi yang ada. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari mata kuliah kewirausahaan terhadap motivasi berwirausaha mahasiswa. Populasi berjumlah 330 mahasiswa diambil sampel sebanyak 65 mahasiswa (20%) dengan teknik proporsional random sampling. Angket digunakan untuk mengumpulkan data. Analisis data menggunakan regresi linier berganda. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan mempunyai pengaruh terhadap motivasi berwirausaha. Adjusted RSquare sebesar 0,716 menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan yang dikategorikan dalam knowledge of entrepreneur, entrepreneurial skill dan entrepreneurial attitude memberi pengaruh terhadap motivasi berwirausaha (entrepreneurial motivation) sebesar 71,6% sedangkan sisanya 28,4% disebabkan oleh faktor lain yang tidak diteliti. Berdasarkan temuan tersebut,maka peneliti menyarankan agar pelaksanaan pendidikan kewirausahaan benar-benar diintensifkan dengan menjalin kerjasama baik dengan pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha/industri. Dan bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengkaji lebih luas dan dalam. Kata kunci : pendidikan, kewirausahaan, motivasi A. PENDAHULUAN Pengangguran,
langsung maupun tidak langsung terhadap sebuah perkataan
kemiskinan, kriminalitas, keamanan,
yang sudah tidak asing lagi di negara kita.
masalah-masalah
M asalah pengangguran merupakan masalah
permasalahan ini menjadi crucial tatkala
klasik
menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi
yang ada di Indonesia. Karena
pengangguran merupakan masalah negara
sosial
lainnya.
dan Jelas
makro.
yang hingga saat ini belum bisa teratasi
Jumlah angkatan kerja di Indonesia
secara tuntas. Pengangguran berdampak
pada Februari 2013 mencapai 121,2 juta
Hal :1
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
orang, bertambah sebanyak 3,1 juta orang
mengalami
dibanding angkatan kerja Agustus 2012
Agustus 2012 sebesar 6,14 persen dan TPT
sebanyak
Tingkat
Februari 2012 sebesar 6,32 persen. Berikut
Pengangguran Terbuka (TPT) di Indonesia
data pengangguran menurut Badan Pusat
pada Februari 2013 mencapai 5,92 persen,
Statistik per Februari 2013.
118,1
juta
orang.
penurunan
dibanding
TPT
Tabel 1 Tingkat Pengangguran Terbuka M enurut Pendidikan
Pendidikan tertinggi yang ditamatkan
2011
2012
2013
Februari
Agustus
Februari
Agustus
Februari
SD ke Bawah
3,37
3,56
3,69
3,64
3,61
Sekolah M enengah
7,83
8,37
7,80
7,76
8,24
12,17
10,66
10,34
9,60
9,39
10,00
10,43
9,51
9,87
7,68
Diploma I/II/III
11,59
7,16
7,50
6,21
5,65
Universitas
9,95
8,02
6,95
5,91
5,04
Jumlah
6,80
6,56
6,32
6,14
5,92
Pertama Sekolah M enengah Atas Sekolah M enengah Kejuruan
( Sumber : BPS, 2013) Kondisi minimnya
ini
diperparah
jumlah
dengan
entrepreneur
di
Boediono
saat
Bank
Boediono menjelaskan jumlah pengusaha di
(12/11/2012).
negara
masih
tertinggal
entreprenur Bank Dunia di 2008, jumlah pengusaha di Indonesia tertinggal dari
Hal :2
bahkan
Jakarta,
Senin
M enurut Boediono, jumlah pengusaha
lain. Bahkan jumlahnya masih
lain,
Indonesia
dibanding
tertinggal dibanding M alaysia. "Dari survey
negara
sambutan
Global Entrepreneurship Week di Gedung
Indonesia. Lebih lanjut Wakil Presiden RI
Indonesia
memberikan
M alaysia,"
kata
di Indonesia hanya sekitar 1,56 persen dari total jumlah
penduduk
Indonesia.
Sementara
pengusaha di M alaysia sudah
mencapai 4 persen dari total penduduknya. Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
Di sisi lain, jumlah pengusaha di Thailand
STKIP PGRI Ngawi sebagai salah
sudah mencapai 4,1 persen dari total
satu
lembaga
pendidikan
merasa
penduduknya. Bahkan jumlah pengusaha di
mempunyai kewajiban atas situasi tersebut.
Singapura sudah mencapai 7,2 persen dari
Oleh karena itu mata kuliah kewirausahaan
total jumlah penduduknya. (Kompas.com,
ditetapkan sebagai mata kuliah wajib yang
2012/11/12)
harus ditempuh oleh semua mahasiswa dari semua program studi yang ada. Pemberian
Fenomena
rendahnya
motivasi
berwirausaha dewasa ini menjadi pemikiran serius berbagai pihak, baik pemerintah, dunia pendidikan, dunia industri, maupun masyarakat.
Berbagai
upaya dilakukan
untuk menumbuhkan jiwa entrepreneurship terutama merubah mindset para pemuda yang selama ini hanya berminat sebagai
mata
kuliah
kewirausahaan
dimaksudkan
untuk
tersebut
membekali
para
mahasiswa baik teori maupun praktik sebagai entrepreneur setelah lulus nantinya. Sehingga
di
samping
mempersiapkan
sebagai calon pendidik, para mahasiswa mempunyai jiwa dan karakter sebagai rentrepreneur.
pencari kerja (job seeker) apabila kelak menyelesaikan kuliah mereka. Hal ini
Berdasarkan
uraian
di
atas,
merupakan tantangan bagi perguruan tinggi
permasalahan dalam penelitian ini adalah
sebagai lembaga penghasil lulusan.
Bagaimanakah pengaruh mata pendidikan kewirausahaan(knowledge of entrepreneur,
Kondisi ini dapat atasi
jika kita
berusaha menciptakan lapangan pekerjaan. Untuk itu semua masyarakat khususnya kalangan
mahasiswa
yang
kreatifitas
dan bekal ilmu yang telah
menjadi
mengandalkan
entrepreneur ijazah
maupun
attitude)
skill,
entrepreneurial
terhadap motivasi berwirausaha
mahasiswa STKIP PGRI Ngawi ?
memiliki
diperolehnya, sebaiknya memiliki mindset untuk
entrepreneurial
B. KAJIAN PUS TAKA 1. Motivasi
daripada gelar
M otivasi dorongan
sebagai
melakukan
merupakan daya
suatu
penggerak
akademiknya untuk mencari pekerjaan,
untuk
aktivitas
bukan menciptakan lapangan pekerjaan
mencapai tujuan. Hamalik (1992:173)
sendiri.
mendefinisikan
motivasi
dalam
adalah
perubahan energi dalam diri (pribadi) Hal :3
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
seseorang
yang
ditandai
dengan
mahasiswa
mengikuti
kuliah
timbulnya perasaan dan reaksi untuk
kewirausahaan. Apa motifnya seorang
mencapai tujuan. Selaras pendapat
manajer memberikan insentif tambahan
tersebut
(
kepada karyawan yang berprestasi dan
daya
sebagainya. Dengan demikian motif
2006:73)
dikemukakan motif
Sardiman
merupakan
penggerak dari dalam untuk melakukan
menunjuk
kegaiatan
berbuat sesuatu.
untuk
mencapai
tujuan.
mengapa
seseorang
itu
Pendapat lain, M ulyasa (2003:112)
Berawal dari kata motif tersebut
motivasi adalah tenaga pendorong atau
di atas, maka motivasi adalah segala
penarik yang menyebabkan adanya
sesuatu
tingkah laku ke arah suatu tujuan
mempengaruhi/mendorong
tertentu.Andi Suryadi ( 1987 : 169 )
yang merupakan energi pada diri
motivasi berasal dari kata motif yang
seseorang untuk melakukan sesuatu
artinya sama dengan dorongan atau
kegiatan untuk mencapai tujuan yang
kehendak
diharapkan.
atau
alas
an
untuk
yang
M otivasi
dapat seseorang
dapat
pula
berbuat/bertindak/bekerja/berusaha/ber
dikatakan serangkaian usaha untuk
karya nyata atau dengan singkatnya
menyediakan kondisi-kondisi tertentu,
motivasi
yang
sehingga seseorang itu mau dan ingin
mendiorong seseorang untuk berbuat
melakukan sesuatu dan bila ia tidak
sesuatu agar bisa diperoleh sesuatu
suka,
yang diharapkan atau kita butuhkan.
meniadakan
M asykur Wiratmo ( 2001 : 204 )
perasaan tidak suka itu. Jadi motivasi
motivasi didefinisikan sebagai keadaan
itu dapat dirangsang dari luar tetapi
dalam diri individu yang menyebabkan
motivasi itu adalah tumbuh di dalam
mereka berperileku dengan cara yang
diri seseorang.
adalah
alasan
menjamin tercapainya suatu tujuan. Dari beberapa definisi tersebut di atas
Hal :4
rajin
dapat disimpulkan bahwa
maka akan berusaha untuk atau
mengelakkan
Dalam konteks entrepreneur, maka motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam
motivasi itu berasal dari kata motif
diri
seorang
yang merupakan dorongan atau alasan
menimbulkan
untuk berbuat. Apa motifnya seorang
yang
entrepreneur kegiatan
menjamin
yang
entrepreneur
kelangsungan
dari
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
kegiatan
entrepreneur
memberi
arah
dan
pada
yang
kegiatan
that
people
Kewirausahaan
everyday”.
face adalah
entrepreneur tersebut sehingga tujuan
penerapan kreativitas dan keinovasian
yang dikehendaki dapat tercapai.
untuk memecahkan permasalahan dan
2. Kewirausahaan ( Entrepreneurship ) Adanya tentang
beberapa
)
upaya untuk memanfaatkan peluang
definisi
kewirausahaan
entrepreneurship
(
menunjukkan
yang
dihadapi
setiap
hari.
Kewirausahaan merupakan gabungan dari
kreativitas,
keinovasian
dan
bahwa belum adanya terminologi yang
keberanian menghadapi resiko yang
persis sama tentang kewirausahaan,
dilakukan dengan cara kerja untuk
akan tetapi pada umumnya memiliki
membentuk
hakikat
baru.
yang hampir sama, yaitu
dan memelihara usaha
Lebih
lanjut
Thomas
W.
menunjuk kepada sifat, watak dan ciri-
Zimmerer ( 1996 : 51 ) mengemuakan
ciri yang melekat pada seseorang yang
“Creativity is the ability to develop new
mempunyai
ideas and to discover new ways of
kemauan
keras
untuk
mewujudkan gagasan inovatif ke dalam
looking
dunia usaha yang nyata dan dapat
opportunities”.
mengembangkannya dengan tangguh.
kemampuan
M enurut Soeharto Wirakusumo
at
problems Kreatifitas
untuk
and adalah
mengembangkan
ide-ide baru dan untuk menemukan
( 1997 : 1 ) istilah kewirausahaan
cara-cara
berasal
persoalan dan menghadapi peluang.
dari
terjemahan
baru
dalam
memecahkan
Entrepreneurship, yang dapat diartikan
Sedangkan
sebagai the backbone of economy yaitu
sebagai kemampuan untuk menerapkan
syaraf
atau
kreativitas dalam rangka memecahkan
sebagai “ tailbone of economy” yaitu
persoalan-persoalan dan peluang untuk
pengendali
mempertinggi dan meningkatkan taraf
pusat
perekonomian
perekonomian
suatu
keinovasian
diartikan
hidup “ Innovation is the ability to
bangsa. M enurut Thomas W Zimmerer
Hal :5
opportunities
apply
creative
solutions
to those
( 1996 : 51 ) kewirausahaan adalah
problems and apportunities to enhance
“applying creativity and innovation to
or enrich people’s live “ ( Thomas W
solve the problems and to exploit
Zimmerer, 1996 : 51 ) Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
atas
Dari pandangan para ahli di
usaha yang dilakukan (Suryana, 2001 :
dapat
59)
disimpulkan
kewirausahaan
bahwa
(entrepreneurship)
Pengetahuan, keterampilan, dan
adalah suatu kemampuan ( ability )
kamampuan kewirausahaan itulah yang
dalam berpikir kreatif, inovatif dan
membentuk
produktif
yang
M enurut Dan Bradstreet (1993) dalam
dijadikan dasar, sumber daya, tenaga
Suryana,(2001 : 59) pengusaha kecil
penggerak, kiat dan proses dalam
harus
menghadapi realitas kehidupan yang
yaitu penuh pendirian, realistik, penuh
semakin kompetetif.
harapan, dan penuh komitmen. M odal
dalam
berperilaku
kepribadian
wirausaha.
memiliki kepribadian khusus
yang cukup, bisa diperoleh apabila 3.
Keterampilan
Wirausahawan
(
entrepreneurial skill )
hubungan
Disamping pengetahuan yang
lembaga
baik
dengan
keuangan,
karena
lembagadengan
mantap seorang entrepreneur harus
hubungan baik itulah akan menambah
memiliki
yang
kepercayaan dari penyandang dana.
berhubungan dengan bisnis. Beberapa
Penggunaan dana tersebut harus efektif
hasil penelitian terhadap usaha kecil
agar memperoleh kepercayaan yang
menunjukkan bahwa sebagian besar
terus menerus. M enurut Ronald J.
wirausaha yang berhasil cenderung
Ebert dalam Suryana (2001 : 59-60)
memiliki tingkat keterampilan khusus
bahwa
yang cukup. Beberapa keterampilan
tergantung
yang perlu dimiliki itu di antaranya:
kemampuan.
keterampilan
dalam
manajemen (Basic Management Skill)
dan
tersebut meliput: a) Technical Skill,
memperhitungkan risiko, keterampilan
yaitu keterampilan yang diperlukan
kreatif
nilai
untuk melakukan tugas-tugas khusus,
tambah, keterampilan dalam memimpin
seperti sekretaris, akuntan-auditor, dan
dan
keterampilan
ahli gambar. b) Human Relations Skill,
berkomunikasi dan berinteraksi, dan
yaitu keterampilan untuk memahami,
keterampilan
mengerti, berkomunikasi, dan berelasi
keterampilan
konseptual
mengatur
Hal :6
perusahaan mampu mengembangkan
strategi
dalam
menciptakan
mengelola,
teknik
dalam
bidang
efektivitas pada
wirausahawan
keterampilan
Keterampilan
dan dasar
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
dengan orang lain dalam organisasi. c)
4. S ikap dan PerilakuWirausahawan (
Conceptual Skill, yaitu kemampuan
entrepreneurial attitude )
personal untuk berpikir abstrak, untuk Pendidikan kewirausahaan bila
mendiagnosis dan untuk menganalisis situasi yang berbeda, dan melihat siatuasi luar. Keterampilan konseptual sangat
penting untuk
memperoleh
peluang pasar baru dan menghadapi tantangan. d) Decision Making Skill, yaitu keterampilan untuk merumuskan masalah dan memilih cara bertindak yang
terbaik
untuk
memecahkan
masalah tersebut. Ada tiga tahapan utama dalam pengambilan keputusan, yaitu:
1)
merumuskan
mangumpulkan
dan alternatif
pemecahannya; 2) mengevaluasi setiap alternatif dan memilih alternatif yang terbaik;3)
mengimplementasikan
alternatif
yang
menindaklanjutinya
terpilih,
secara
periodik,
dan mengevaluasi keefektifan yang telah
dipilih
tersebut.
e)
Time
Management Skill, yaitu keterampilan dalam
menggunakan
dan
mengatur
secara
intensif
dapat
membentuk pola pikir , keterampilan dan sikap/ perilaku pada mahasiswa menjadi
seorang
(entrepreneur) nilai
wirausaha
sehingga internalisasi
entrepreneurship
mahasiswa
ada
membentuk
pada
mindset,
karakteristik jiwa kemandirian, tidak tergantung pada job seeker tapi lebih pada job maker. Karakteristik
masalah,
fakta,
mengidentifikasi
dilakukan
kewirausahaan
menunjuk kepada ciri-ciri yang dapat membedakan
dengan
yang
lain.
Banyak para ahli yang mengemukakan karateristik konsep
kewirausahaan
yang
dengan
berbeda-beda,
hal
demikian dikarenakan adanya sudut pandangan yang berbeda-beda, namun pada hakekatnya menuju kepada suatu titik yang sama yakni memberikan suatu deskripsi tentang kewirausahaan ( entrepreneurship ). Berikut
waktu seproduktif mungkin.
dikemukakan
karakteristik
kewirausahaan
dikemukakan
oleh
Geoffrey
yang G.
M eredith ( dalam Suryana, 2001 : 8 ) bahwa
Hal :7
ciri-ciri
dan
watak
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
kewirausahaan adalah : a) Percaya diri (
pekerjaannya
keyakinan,
diperhitungkan.
ketidaktergantungan,
individualitas
dan
optimisme
),
b)
wirausaha
Oleh
sudah sebab
itu,
selalu berani mengambil
Berorientasi pada tugas dan hasil (
resiko yang moderat, artinya resiko
kebutuhan
yang diambil tidak terlalu rendah dan
untuk
berprestasi,
berorientasi
laba,
ketekunan
ketabahan,
tekad
kerja
dan keras,
tidak
terlalu
tinggi.
Keberanian
menghadapi resiko yang didukung oleh
mempunyai dorongan kuat, energik dan
komitmen
yang
inisiatif ), c) Pengambilan resiko (
wirausaha
untuk
kemampuan untuk mengambil resiko
mencari peluang samapai ada hasilnya.
yang wajar dan suka tantangan ), d)
Hasil-hasil itu harus nyata/jelas dan
Kepemimpinan
obyektif, dan merupakan umpan balik (
(
perilaku
sebagai
kuat,
mendorong
terus
berjuang
pemimpin, bergaul dengan orang lain,
feed
menanggapi saran-saran dan kritik ), e)
kegiatannya.
Keorisinilan ( inovatif dan kreatif serta
optimisme yang tinggi karena ada hasil
fleksibel ) dan f) Berorientasi ke masa
yang diperoleh, maka hasil tersebut
depan
dikelola secara proaktif dan dipandang
(pandangan
ke
depan,
perspekstif ) Dari
ciri-ciri
dan
)
bagi
kelancaran
Dengan
semangat
tersebut
watak di
atas
C. Metodologi Penelitian
menandakan bahwa seorang wirausaha selalu
back
sebagai sumber daya.
kewirausahaan
komitmen
Penelitian
ini
dilaksanakan
di
dalam melakukan
STKIP PGRI Ngawi, Jalan Raya Klitik
tugasnya sampai berhasil. Ia tidak
Km. 05 Ngawi, Jawa Timur.Populasi
setengah-setengah
dalam
dalam
melakukan
penelitian
ini
adalah
semua
pekerjaannya. Karena itu ia selalu ulet,
mahasiswa STKIP PGRI Ngawi yang
tekun,
telah
pantang menyerah
pekerjaannya melakukan
Hal :8
karena
berhasil. pekerjaan
sebelum Dalam
menempuh
kewirausahaan
pada
mata semester
kuliah ganjil
tersebut,
2012/2013. Dari lima prodi terdaftar
wirausaha tidak bertindak spekulatif,
sebanyak 330 mahasiswa dengan rincian
tetapi selalu penuh perhitungan. Ia
prodi M atematika : 90 mahasiswa,
berani
Bahasa Inggris : 86 mahasiswa, Bahasa
mengambil
resiko
terhadap
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
Indonesia : 75 mahasiswa, Ekonomi : 52 mahasiswa dan PPKn : 27 mahasiswa.
Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara kedua
Dalam penentuan sampel untuk
variabel tersebut, maka teknik analisis
penelitian ini penulis mengacu pada
yang digunakan adalah :
pendapat
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e
Suharsimi
Arikunto
(
2008:107) bahwa untuk sekedar ancer-
Di mana:
ancer maka apabila kurang dari 100,
Y
lebih
berwirausaha)
baik
diambil
penelitiannya
semua sehingga
merupakan
penelitian
= Variabel dependen (motivasi
a = Konstanta
populasi. Selanjutnya bila subjeknya
b1, b2, b3 = Koefisien regresi
besar dapat diambil 10-15 % atau 20-25
X1,X2,X3
% atau lebih.
(entrepreneur knowledge,entrepreneur
Berdasarkan pendapat maka
sampel
dalam
tersebut,
penelitian
ini
=
Variabel
independen
skill dan entrepreneur attitute) e
= Error
ditetapkan sebesar 20% dengan teknik proporsional random sampling, sehingga diperoleh mahasiswa studi
sampel
sebanyak
65
dengan rincian program
matematika
: 18 mahasiswa,
E. Hasil Penelitian dan Pembahasan 1. Hasil Uji Instrument Sebelum digunakan angket diujicobakan terlebih
dahulu
Bahasa Inggris : 17mahasiswa, Bahasa
validitas
dan reliabilitasnya. Ujicoba
Indonesia : 15 mahasiswa, ekonomi : 10
terhadap
20 responden, selanjutnya
mahasiswa dan PPKn : 5 mahasiswa
dianalisis
Instrument yang digunakan untuk menggali
data
dalam
untuk
dengan
mengetahui
product
moment
hasilnya sebagai berikut :
penelitian ini
adalah Angket.Angket yang digunakan adalah
termasuk angket
berstruktur,
dimana setiap pertanyaan sudah tersedia alternatif jawabannya, sehingga tidak memungkinkan adanya jawaban selain yang sudah disediakan.
Hal :9
Variabel Knowledge of Entrepreneur Entrepreneur ial Skill
Jumlah Nomor Ket Item item 5
1-5
valid
8
6 - 13
valid
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
Entrepreneur ial attitute Entrepreneur ial motivation
10
14 - 23 valid
10
24 - 33 valid
Entrepreneuri 0,832 al motivation Sumber : Data Primer
0,44 4
reliabel
2. Deskripsi Data
Sumber : Data Primer dilakukan
Dalam penelitian ini data yang
dengan teknik split half tes dan diperoleh
dikumpulkan ada dua macam, yaitu
hasil sebagai berikut :
data tentang pendidikan kewirausahaan
Sedangkan
uji
reliabilitas
(knowledge Variabel
r r hitung tabel
Knowledge of Entrepreneur Entrepreneuri al skill Entrepreneuri al Attitute Entrepreneuri al motivation
0,779 0,825 0,840 0,811
0,44 4 0,44 4 0,44 4 0,44 4
Ket.
of
entrepreneur,
entrepreneurial skill, entrepreneurial attitute) dan motivasi berwirausaha (
reliabel
entrepreneurial motivation ) reliabel
Berikut
data
hasil penelitian
pendidikan kewirausahaan berdasarkan
reliabel
program studi : reliabel
Tabel 1 Pengetahuan, keterampilan dan sikap kewirausahaan mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun 2012/2013 Pendidikan Kewirausahaan (Rata-rata Skor) Program studi Matematika Bahasa Inggris Bahasa Indonesia Ekonomi PPKn
Knowledge of Entrepreneur 23,50
Kategori T inggi
Entrepreneur Kategori ial Skill 34 T inggi
Entrepreneur Kategori ial Attitute 35 T inggi
23
T inggi
33,5
T inggi
34,5
T inggi
22
T inggi
32
T inggi
33,5
T inggi
24,50
T inggi
35
T inggi
36
T inggi
23
T inggi
27
Cukup
34
T inggi
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa
tinggi. Sedangkan Program studi PPKn
pada program studi M atematika, Bahasa
rata-rata mahasiswa memiliki entrepreneur
Inggris, Bahasa Indonesia dan Ekonomi
knowledge dan entrepreneur attitude yang
rata-rata memiliki entrepreneur knowledge,
tinggi, dan entrepreneur skill yang cukup.
entrepreneur skill, entrepreneur attitude yang Hal :10
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
Data motivasi berwirausaha pada
2012/2013 dapat dikemukakan dalam table
mahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun
berikut :
Tabel 2 M otivasi Berwirausaha M ahasiswa STKIP PGRI Ngawi tahun 2012/2013 Rata-rata S korMotivasi Berwirausaha 36
Program S tudi M atematika Bahasa Inggris
Tinggi
34,5
Tinggi
Bahasa Indonesia
34
Tinggi
Ekonomi
36
Tinggi
PPKn
28
Cukup
Dari tabel di atas diketahui bahwa
3. Pengujian Hipotesis
pada umumnya mahasiswa STKIP PGRI Ngawi
Katgori
Analisis
memiliki motivasi berwirausaha
digunakan
regresi linier berganda
untuk
menguji
yang kuat. Hal ini ditunjukkan pada
terdapat
program studi M atematika, Bahasa Inggris,
kewirausahaan
Bahasa Indonesia dan Ekonomi memiliki
berwirausaha. Pengujian hipotesis pada
motivasi yang tinggi, dan hanya program
penelitian ini memanfaatkan bantuan
studi
program
PPKn
yang
memiliki
motivasi
pengaruh
apakah
pendidikan
dengan
aplikasi
motivasi
SPSS
17.
berwirausaha dalam kategori cukup.
Model Summary
Model 1
R
R Square .869
a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.755
.716
.481
a. Predictors: (Constant),Knowledge of Entrepreneur, Entrepreneurial Skill, Entrepreneurial Attitute
b
ANOVA Model
Hal :11
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi 1
Regression
80.136
3
26.712
Residual
14.111
61
.231
Total
94.246
64
115.476
.000
a
a. Predictors: (Constant), Knowledge of Entrepreneur, Entrepreneurial_ Skill, Entrepreneurial_ Attitute b. Dependent Variable: Entrepreneurial_Motiv ation
Coefficients
Model 1
Unstandardized
Standardized
Coef f icients
Coef f icients
B (Constant)
a
Std. Error
12.508
2.494
.320
.109
Entrepreneurial_ Skill
.137
Entrepreneurial_ Attitute
.474
Knowledge of Entrepreneur
Beta
t
Sig. 5.015
.000
.322
2.944
.005
.053
.173
2.595
.012
.106
.496
4.460
.000
a. Dependent Variable: Entrepreneurial_Motiv ation
Berdasarkan hasil analisis SPSS 17
memperlihatkan pada tabel ANOVA
di atas terlihat nilai R sebesar 0,869, hal
nilai F hitung = 115,476> nilai F tabel =
ini
terdapat
2,76 dan nilai Sig. sebesar 0,000 yang
antara
masih di bawah α = 0,05 sehingga
pendidikan kewirausahaan (X 1, X 2, X 3)
menerima hipotesis yang menyatakan
terhadap
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
menunjukkan
hubungan
yang
bahwa sangat
kuat
motivasi berwirausaha (Y).
Nilai adjusted R Square sebesar 0,716
pendidikan
dapat
motivasi berwirausaha.
diartikan
variable
bahwa
(pendidikan
independent
kewirausahaan)
Secara
kewirausahaan
parsial
semua
terhadap
variabel
dapat menjelaskan dependent variable
independen mempunyai pengaruh yang
(motivasi berwirausaha) sebesar 71,6%
signifikan terhadap variabel dependen.
sedangkan sisanya 28,4% dijelaskan oleh
Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig.
variabel lain yang tidak diteliti dalam
variabel X 1 (entrepreneur knowledge) <
penelitian
α = 0,05 dan nilai t hitung = 2,944> t tabel=
Hal :12
ini.
Hasil
analisis
juga
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
0,200
dengan koefisien regresi 0,320.
Variabel
X2
(entrepreneurial
memiliki
pengaruh
yang
skill)
menanamkan knowledge of entrepreneur untuk
mengubah
mindset,
signifikan
entrepreneurial skill untuk membekali
terhadap motivasi berwirusaha (t hitung =
keterampilan dan entrepreneurialattitude
2,595> t tabel
untuk menanamkan nilai sikap
= 2,00) dan nilai Sig. =
dan
0,000 < 0,05 dengan koefisien regresi
perilaku
sebesar 0,137. Demikian juga dengan
berwirausaha.
variabel X 3 (entrepreneurial attitute)
mahasiswa yang telah menempuh mata
memiliki
kuliah
pengaruh
yang
signifikan
mahasiswa
dalam
Dengan
demikian
kewirausahaan akan memiliki
terhadap motivasi berwirusaha (t hitung =
jiwa kemandirian nilai-nilai hakiki dan
4,460> t tabel
karakteristik
= 2,00) dan nilai Sig. =
kewirausahaan
sehingga
0,000 < 0,05 dengan koefisien regresi
akan membangkitkan motivasi terhadap
sebesar 0,474. Dari ketiga variabel
dunia
tersebut
bahwa
program studi yang ada ( Pendidikan
variabel X 3 (entrepreneurial attitute)
M atematika, Pendidikan Bahasa Inggris,
mempunyai pengaruh yang dominan.
Pendidikan
Hal ini ditunjukkan oleh nilai koefisien
Pendidikan Ekonomi ) menunjukkan
regresi dan
adanya motivasi yang tinggi di kalangan
dapat
disimpulkan
t hitung yang lebih besar
dibandingkan
dengan
variabel
X1
kewirausahaan.
Bahasa
mahasiswa
dan
(knowledge of entrepreneur) dan X 2
Pancasila
(entrepreneurial skill)
menunjukkan
4. Pembahasan
Dari
dan
semua
Indonesia,
hanya
Pendidikan
Kewarganegaraan motivasi
)
berwirausaha
yang cukup. Pendidikan kewirausahaan
Hasil pengujian hipotesis menunjukkan
yang
bahwa
kewirausahaan
tinggi senantiasa mampu menumbuhkan
entrepreneur,
motivasi berwirausaha, hal demikian
pendidikan
(knowledge
of
entrepreneurial
skill,
attitude)
entrepreneurial
berpengaruh
signifikan
diselenggarakan
akan
di
melahirkan
entrepreneur
muda
perguruan
entrepreneuryang
memiliki
terhadap motivasi berwirausaha pada
kreatif, inovatif dan produktif yang
mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan
tinggi dalam segala bidang. M ereka akan
yang
proses
menjadi mandiri, dengan
rangka
lapangan
dimaksudkan
pembelajaran Hal :13
adalah
dalam
pekerjaan
menciptakan baru
tidak
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
tergantung
sebagai
pencari
kerja.
Berkenaan dengan hasil penelitian ini,
Terciptanya entrepreneur-entrepreneur
maka peneliti menyarankan :
muda akan mampu mengatasi minimnya
a.
M ata
kuliah
kewirausahaan
entrepreneur di negara kita yang belum
perguruan
mencapai 2% dan membantu pemerintah
perhatian yang serius terutama bagi
mengatasi masalah pengangguran.
lembaga
F. S impulan dan S aran
pendidikan
mendapat
tinggi
untuk
senantiasa menjalin kerjasama baik
1. Simpulan
dengan
Simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah bahwa pendidikan kewirausahaan
tinggi harus
di
masyarakat
maupun dunia usaha/industri. b. Kajian dalam penelitian ini hanya
secara
terbatas pada entrepreneur knowledge
motivasi
, entrepreneur skill dan entrepreneur
STKIP
attitude. M asih terdapat factor-faktor
PGRI Ngawi yang telah menempuh mata
lain yang diprediksi mempengaruhi
kuiah kewirausahaan. Hal ini terlihat
motivasi berwirausaha di kalangan
dari nilai F hitung = 115,476 > nilai F tabel =
mahasiswa. Oleh karena itu bagi
2,76 dan nilai Sig. sebesar 0,000 < α =
peneliti
0,05.
mengintensifkan
signifikan
berpengaruh
pemerintah,
terhadap
berwirausahapada
Ini
mahasiswa
berarti
kewirausahaan
(
pendidikan
knowledge
of
lain
agar
dapat
kajiannya
lebih
dalam dan luas.
entrepreneur, entrepreneurial skill dan entrepreneurial attitude ) benar-benar berpengaruh
terhadap
motivasi
berwirausaha. Dan secara parsial terlihat semua independent variable berpengaruh terhadap motivasi berwirausaha, dengan entrepreneur
attitude
mempunyai
pengaruh yang paling besar disbanding entrepreneur entrepreneur skill. 2. Saran
Hal :14
DAFTAR PUS TAKA
knowledge
dan
Sardiman,A.M .2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Grafindo Hamalik,Oemar.2003.Proses M engajar. Bandung Aksara.
Belajar : Bumi
M ulyasa,E.2003.Kurikulum Berbasis Kompetensi.Bandung:Remaja Rosdakarya. Wiratmo, M asykur. 2001.Pengantar Kewirausahaan Kerangka Dasar Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225
Media Prestasi Jurnal Ilmiah STKIP PGRI Ngawi
Memasuki Dunia Bisnis. Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta Prawirokusumo, Soeharto. 1997. Peranan Perguruan Tinggi Dalam Menciptakan Wirausahawirausaha Tangguh. Semarang : PIBI-IKOPIN Wijandi,Soesarsono. 1988. Pengantar Kewiraswastaan.Bandung : Sinar Baru. Suryana. 2001. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat. Wirasasmita, Yuyun. Perguruan Lembaga Keuangan
Hal :15
1987. Kerjasama Tinggi dengan Perbankan dan Lainnya dalam
Menciptakan Wirausahawirausaha Baru. Bandung :LM UNPAD Zimmerer, W. Thomas, Norman M . Scarborough. 1996. Entrepreneurship and The New Venture Formation. New Jersey : Prentice Hall International Inc. Arikunto, Suharsimi. 2008. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. http://bisniskeuangan.kompas.com/read/20 12/11/12/11145724/Wapres.Jumla h.Pengusaha.Indonesia.Tertinggal. dari.Malaysiadiakses 26 M ei 2013
Media Prestasi Vol. XI No.1 Juni 2013/iSSN 1979 - 9225