PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PRESTASI DITINJAU DARI PERBEDAAN JENIS KELAMIN MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN Nely Indra Meifiani1), Tika Dedy Prasetyo2) Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Pacitan 1) email:
[email protected] 2) email:
[email protected]
1,2)
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk melihat manakah yang lebih baik antara prestasi mahasiswa laki-laki dan perempuan,melihat manakah yang lebih baik antara prestasi mahasiswa dengan motivasi tinggi, sedang, dan rendah, dan pada masing-masing kategori motivasi mahasiswa, prestasi manakah yang lebih baik antara laki-laki atau perempuan. Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan faktorial 2x3. Instrumen yang digunakan adalah tes prestasi belajar matematika dan angket motivasi. Dalam penelitian ini analisa data yang digunakan adalah dengan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Selain itu digunakan uji prasarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Semua pengujian dibantu dengan software SPSS 16. Hasil penelitiannya adalah prestasi mahasiswa perempuan sama dengan prestasi mahasiswa laki-laki pada pembelajaran teori peluang. Prestasi mahasiswa dengan motivasi tinggi sama dengan prestasi mahasiswa dengan motivasi sedang atau rendah pada pembelajaran teori peluang. Dan pada masing-masing kategori motivasi mahasiswa, prestasi mahasiswa perempuan sama dengan mahasiswa laki-laki pada pembelajaran teori peluang. Kata Kunci: Motivasi, jenis kelamin, prestasi dimengerti
1. PENDAHULUAN
sebagai
kebanggaan
dan
Keberhasilan pendidikan bukan
keprihatinan bersama. Sekolah sebagai
hanya menjadi tanggung jawab tempat
lembaga formal dalam proses pendidikan
pendidikan belaka tetapi peran serta aktif
menghadirkan mahasiswa bukan sebagai
masyarakat
objek yang dapat dibentuk menjadi apa
dan
keluarga
sangat
dibutuhkan dalam menentukan kualitas
saja
produk. Sekolah tidak mungkin bekerja
sebagai subjek pendidikan di mana dalam
sendiri
diri mahasiswa memiliki karakteristik.
menyelenggarakan
proses
melainkan
kehadiran
mahasiswa
pendidikan. Keluarga dan masyarakat juga
Mahasiswa supaya memiliki rasa
tidak bisa lari meninggalkan tanggung
tanggung jawab yang tinggi terhadap
jawab pendidikan. Sekolah, keluarga dan
tugas-tugas perkuliahan dan supaya sukses
masyarakat merupakan tripusat pendidikan
dalam
harus saling bekerjasama, kompak dan
didukung
secara
jawab
misalnya diskusi, mambaca literatur, dan
terhadap proses pendidikan. Keberhasilan
membuat perencanaan tentang cara belajar.
dan
Sebagai mana yang dikemukakan oleh
simultan
kegagalan
bertanggung
pendidikan
harus
perkuliahannya dengan
maka
motivasi
perlu belajar
1
Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Nely Indra Meifiani, Tika Dedy Prasetyo sardiman (2000; 81) bahwa tinggiya
mereka aktif bertanya dan menjawab
motivasi
belajar
pertanyaan. Sedangkan mahasiswa laki-
selanjutnya akan nampak dipermukaan
laki cenderung lebih pasif. Laki-laki lebih
sebagai minat yang besar dan perhatian
banyak mau bergerak kalau ditunjuk saja.
yang
Hal itulah yang melatarbelakangi peneliti
individu
penuh
dalam
terhadap
tugas
belajar,
pemusatan energi fisik maupun psikis
untuk
terhadap kegiatan dengan tanpa mengenal
pengaruh motivasi mahasiswa terhadap
perasaan
prestasi ditinjau dari jenis kelamin.
bosan,
dengan
sebaliknya
motivasi
individu
rendah
akan
melakukan
penelitian
tentang
Maka hipotesis yang diajukan
menempatkan sikap keengganan, cepat
dalam
bosan, cepat menyerah selalu berusaha
Mahasiswa Perempuan lebih baik dari
menghidar dari tugas-tugas belajar.
pada prestasi mahasiswa laki-laki pada
Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan
penelitian
Pembelajaran
ini
teori
adalah
Prestasi
peluang.
Prestasi
selain memiliki tingkat motivasi yang
mahasiswa dengan motivasi tinggi lebih
berbeda-neda,
baik dari pada prestasi mahasiswa dengan
mereka
juga
memiliki
karakter yang berbeda-beda pula. Karena
motivasi
mereka berangkat dari latar belakang
pembelajaran teori peluang. Dan pada
pendidikan yang berbeda, berasal dari
masing-masing
daerah yang berbeda, bahkan status mereka
mahasiswa, prestasi mahasiswa perempuan
berbeda-beda. Mahasiswa STKIP PGRI
yang lebih baik daripada laki-laki pada
Pacitan
pembelajaran teori peluang.
laki-laki
ataupun
perempuan
sedang
atau
rendah
kategori
pada
motivasi
banyak yang statusnya bekerja sambil kuliah bahkan ada yang sudah menikah
2. KAJIAN TEORI
sambil bekerja dan sambil kuliah. Hal itu
a. Motivasi
didukung pula dengan perbedaan jumlah
Salkind
(2008:
686)
mahasiswa laki-laki yang lebih sedikit
mengemukakan asal mula kata motivasi
dibandingkan
mahasiswa
dengan penjelasannya berikut:
pendidikan
The English word motivation has its etymological roots in the Latin word movere, which means ‘‘to move.’’ Although no consensual definition of motivation exists in scientific psychology, the definitions provided by most theorists rest firmly on the notion of movement. The definition offered herein is no exception: Motivation is
perempuan
di
matematika. sehingga
dengan kelas
Begitu
kadangkala
sangat
kompleks
karakter
itu
mempengaruhi hasil belajar. Berdasarkan hasil
observasi
peneliti
pada
saat
pembelajaran terlihat sangat jelas bahwa mahasiswa perempuan lebih aktif di kelas, 2
Jurnal Derivat Volume 2 No. 1 Juli 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 1-10 defined as the energization direction of behavior.
and
Slavin (2006: 317) menyatakan bahwa “Motivation as an internal
Dari pernyataan tersebut dapat
process that activates, guides, and
dipahami bahwa secara etimologi, kata
maintains behavior over time” yang
motivasi berasal dari bahasa Latin yaitu
maknanya
kata “movere” yang artinya berpindah
sebagai suatu proses internal yang
atau bergerak. Dalam bahasa Inggris
mengaktifkan,
kata tersebut kemudian diserap dan
mempertahankan perilaku seseorang
berubah menjadi kata “motivation”.
dari waktu ke waktu. Seseorang yang
Dan kata “motivation” ini diserap lagi
dengan sungguh-sungguh melakukan
dalam bahasa Indonesia sebagai kata
sesuatu secara terus menerus dan tanpa
motivasi.
lelah
Namun
dalam
motivasi
karena
didefinisikan
membimbing,
mempunyai
motivasi
perkembangannya motivasi diartikan
dalam
berbeda dengan arti kata “movere”
menjaganya
sebagai kata asalnya. Dalam pengertian
pekerjaan tersebut sebelum apa yang
universal, motivasi sering disamakan
diharapkannya
dengan
berbagai hambatan dihadapinya.
hasrat,
maksud,
keinginan,
dorongan, cita-cita yang berasal dari
dirinya.
dan
Schunk,
agar
tetap
yang
melakukan
tercapai,
walaupun
Pintrinch,dan
Meece
menyatakan
bahwa
dalam diri seseorang untuk melakukan
(2010:
sesuatu. Keinginan tersebut muncul
“Motivated learning is motivation to
karena
Sejalan
acquire skills and strategies rather than
dengan itu, Greenberg dan Baron
to perform tasks”yang mengandung
(2003:
bahwa
makna bahwa motivasi belajar adalah
“Motivation as the set of processes that
motivasi untuk memiliki keterampilan
arouse, direct, and maintain human
dan
behavior toward attaining some goal.”
melaksanakan tugas-tugas. Dalam hal
Maksudnya,
ini,
adanya
190)
kumpulan
kebutuhan.
menyatakan
motivasi dari
merupakan
strategi
motivasi
dan
untuk
tidak
belajar
sekedar
lebih
yang
berorientasi pada keinginan untuk lebih
dan
menguasai keterampilan dan strategi
mempertahankan perilaku manusia ke
untuk memecahkan suatu masalah dari
arah
tujuan.
pada memecahkan masalah itu sendiri.
seseorang
Dengan kata lain, seseorang yang
bertindak melakukan suatu pekerjaan
termotivasi untuk belajar belum merasa
merupakan salah satu fungsi motivasi.
puas jika keterampilan dan strategi dari
menggerakkan,
Proses
mengarahkan,
pencapaian yang
proses
147)
Motivasi
beberapa
membuat
3
Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Nely Indra Meifiani, Tika Dedy Prasetyo pemecahan
suatu
belum
belajar; 2) Desakan; 3) Dukungan; dan
diketahuinya – sekalipun masalah itu
4) Penilaian. Lebih lanjut Brophy
telah berhasil dipecahkannya.
menjelaskan keempat faktor tersebut
Ambrose
et
masalah
al.
(2010:
69)
menyatakan bahwa “There are two
1) Kesempatan
important concepts that are central to
memberikan
understanding
the
lebih sering untuk belajar, dan bila
subjective value of a goal and (2) the
perlu membantu mereka untuk
expectancies , or expectations for
melakukannya.
motivation:
(1)
successful attainment of that goal” yang
untuk siswa
belajar: kesempatan
2) Desakan: mendesak siswa untuk
maknanya ada dua konsep penting
memikirkan
untuk
mereka
mengikuti
mendalam yaitu (1) nilai subjektif dari
bertanya
kepada
tujuan dan (2) harapan untuk mencapai
melakukan tindak lanjut terhadap
keberhasilan tujuan tersebut. Dalam hal
jawaban siswa.
memahami
motivasi
secara
ini nilai-nilai dan harapan subyektif dari
3) Dukungan:
harapan,
tujuan pelajaran,
siswa,
mendukung
dan
usaha
tujuan mempengaruhi siswa dalam
siswa untuk memahami pelajaran
berperilaku untuk mencapai tujuan
melalui pemodelan dan perancah
tersebut.
(scaffolding). Selain mengarahkan
Jika
nilai
tujuan
yang
diharapkan tersebut sangat besar, maka
dengan
motivasi yang muncul dalam diri siswa
memberikan siswa bantuan apa
juga sangat besar. Sebaliknya jika nilai
pun yang mereka butuhkan yang
tujuan yang diharapkan makin kecil,
memungkinkan
maka
berpikir dan belajar.
motivasi
siswa
juga
akan
menurun.
4
sebagai berikut:
konsisten,
guru
mereka
juga
untuk
4) Penilaian: melakukan evaluasi dan
Selanjutnya Brophy (2010: 212-
sistem akuntabilitas yang lebih
213) menyatakan bahwa “Four factors
menekankan pemahaman belajar
characterized the classes in which
dan tidak hanya mementingkan
students reported greater motivation to
penyelesaian
learn: 1) Opportunities to learn; 2)
mendapatkan jawaban yang benar.
Press; 3) Support; and 4) Evaluation”
Hasil belajar akan lebih optimal
yang artinya bahwa empat faktor yang
jika disertai dengan motivasi yang
dapat mendorong motivasi siswa dalam
tinggi. Makin tinggi motivasi siswa
belajar yaitu: 1) Kesempatan untuk
dalam belajar, maka makin berhasil
soal
atau
Jurnal Derivat Volume 2 No. 1 Juli 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 1-10 pula siswa tersebut dalam belajar.
Amerika adalah 162 cm (64 inci) dan
Yunus dan Ali (2009: 99) menyatakan
rata-rata berat 62 kg (137 pound). Pria
bahwa
positive
umumnya lebih besar: 175 cm (69 inci)
correlations were established between
dan 78 kilogram (172 pound). Tentu
effort,
“Significant
self-efficacy,
and
overall
saja angka tersebut hanya rata rata,
students’
overall
bentuk fisik manusia sangat bervariasi,
academic achievement” yang artinya,
tergantung pada faktor tempat dan
keberhasilan dalam belajar matematika
sejarah.
sangat dipengaruhi oleh seberapa tinggi
umumnya
motivasi untuk mencapainya.
keturunan,
motivation
with
Motivasi belajar adalah keinginan
Meskipun
faktor
faktor
lingkungan
kebudayaan
juga
mempengaruhinya,
maupun dari luar diri siswa yang
makanan.
dan dapat
seperti
gizi
dan
Michael Guriaan dalam bukunya
mempertahankan perilaku siswa untuk
What Could He Be Thinking? How a
senantiasa belajar. Motivasi intrinsik
Man’s Mind Really Works (2005:23)
adalah
disebabkan
menjelaskan, perbedaan antara otak
dorongan yang datang dari dalam diri
laki-laki dan perempuan terletak pada
siswa yang timbul karena adanya hasrat
ukuran bagian-bagian otak, bagaimana
dan keinginan untuk berhasil, adanya
bagian itu berhubungan serta cara
dorongan dan kebutuhan untuk belajar,
kerjanya. Perbedaan mendasar antar
dan adanya harapan dan cita-cita di
kedua jenis kelamin itu adalah:
masa
mengarahkan,
tubuh
dipengaruhi
atau dorongan yang datang dari dalam
menggerakkan,
ukuran
motivasi
depan.
yang
Sedangkan
motivasi
1) perbedaan spasial
ekstrinsik adalah motivasi yang timbul
Pada
akibat adanya dorongan dari luar diri
berkembang dan memiliki spasial
siswa yang dapat ditimbulkan oleh
yang
adanya penghargaan dalam belajar,
kemampuan perancangan mekanis,
adanya kegiatan yang menarik dalam
pengukuran
pembelajaran, dan adanya lingkungan
abstraksi, dan manipulasi benda-
yang kondusif untuk belajar.
benda fisik. Tak heran jika laki-laki
b. Jenis Kelamin
suka
Dalam jurnal Saint and Medicine (1998:13) di sebutkan bahwa Rata-rata tinggi
badan
perempuan
laki-laki
lebih
otak
cenderung
kompleks
penentuan
sekali
seperti
arah
mengutak-atik
kendaraan. 2) perbedaan verbal
dewasa
5
Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Nely Indra Meifiani, Tika Dedy Prasetyo Daerah korteks otak pria lebih
bicara.
banyak tersedot untuk melakukan
perempuan.
fungsifungsi spasial dan cenderung
Ini
berbeda
dengan
4) Memori lebih kecil
memberi porsi sedikit pada daerah
Pusat memori (hippocampus) pada
korteksnya untuk memproduksi dan
otak
menggunakan kata-kata. Kumpulan
ketimbang pada otak pria. Ini bisa
saraf yang menghubungkan otak
menjawab pertanyaan kenapa bila
kiri-kanan atau corpus collosum
laki-laki mudah lupa, sementara
otak laki-laki lebih kecil seperempat
wanita bisa mengingat segala detail.
perempuan
lebih
besar
ketimbang otak perempuan. Bila otak
pria
hanya
menggunakan
3. METODE PENELITIAN
belahan otak kanan, otak perempuan bisa
memaksimalkan
Rancangan
penelitian
yang
keduanya.
digunakan dalam penelitian ini adalah
Itulah mengapa perempuan lebih
rancangan faktorial 2x3. Faktor pertama
banyak
pria.
adalah jenis kelamin dan faktor kedua
Dalam sebuah penelitian disebutkan,
adalah motivasi. Dari rancangan penelitian
perempuan
dapat didesain data penelitian seperti pada
bicara
ketimbang
menggunakan
sekitar
20.000 kata per hari, sementara pria hanya 7.000 kata
Tabel 1 berikut ini: Tabel 1. Desain Data Penelitian
3) perbedaan bahan kimia B
Otak
perempuan
mengandung
lebih
banyak
serotonin
yang
membuatnya bersikap tenang. Tak
b1
b2
b3
a1
ab11
ab12
ab13
a2
ab21
ab22
ab23
A
aneh jika wanita lebih kalem ketika menanggapi
ancaman
yang
melibatkan fisik, sedangkan laki-laki lebih cepat naik pitam. Selain itu, otak
perempuan
juga
B : Motivasi b1 : motivasi tinggi b2 : motivasi sedang b3 : motivasi rendah
memiliki
oksitosin, yaitu zat yang mengikat
Populasi
penelitian
ini
adalah
manusia dengan manusia lain atau
Mahasiswa
dengan benda lebih banyak. Dua hal
Matematika
inimempengaruhi
Sedangkan sampel yang digunakan adalah
biologis
otak pria
kecenderungan untuk tidak
bertindak lebih dahulu ketimbang 6
Keterangan : A : Jenis Kelamin a1 : laki-laki a2 : perempuan
Mahasiswa
Jurusan STKIP
Semester
Pendidikan PGRI
IVB
2012/2013 kelas Teori Peluang.
Pacitan.
angkatan
Jurnal Derivat Volume 2 No. 1 Juli 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 1-10 Teknik pengumpulan data adalah dengan
memberikan
angket
dan
tes
memiliki nilai 0,451, sig untuk variabel nilai pada motivasi sedang memiliki
prestasi.
nilai
0,588,
Dalam penelitian ini analisa data yang
variabel nilai pada motivasi rendah
digunakan adalah dengan analisis variansi
memiliki nilai 0,086.
dua jalan dengan sel tak sama. Selain itu
ternyata
digunakan uji prasarat yaitu uji normalitas
disimpulkan bahwa ketiga variabel
dan uji homogenitas. Semua pengujian
tersebut berdistribusi normal.
>
sedangkan
0,05
sig
untuk
Semua sig
sehingga
dapat
Tabel 3
dibantu dengan software SPSS 16.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Pengujian Prasarat Analisis Uji
normalitas
pada
masing-
Data akan Memiliki Distribusi
masing sampel penelitian dilakukan
Normal jika p ≥ 0,05. Berdasarkan tabel
dengan menggunakan metode Liliefors
di atas, sig untuk variabel nilai pada
dengan bantuan SPSS 16. Dalam
jenis kelamin laki-laki memiliki nilai
penelitian ini uji normalitas dilakukan
0,336 dan sig untuk variabel nilai pada
sebanyak lima kali yaitu uji normalitas
jenis kelamin perempuan memiliki nilai
data prestasi belajar matematika untuk
0,391. Semua sig ternyata > 0,05
kelas dengan motivasi tinggi, kelas
sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan motivasi sedang dan kelas
kedua variabel tersebut berdistribusi
dengan motivasi rendah
normal.
serta uji
normalitas pada masing-masing jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Tabel 2
Kesimpulan
yang
dapat
kita
peroleh adalah masing-masing sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini dilakukan dua kali uji homogenitas variansi populasi,
Responden kita jumlahnya ≤ 50,
yaitu uji homogenitas data prestasi
jadi tabel yang dilihat ialah Tabel
belajar
matematika
Shapiro -Wilk. Data akan Memiliki
motivasi
Distribusi Normal jika p ≥ 0,05.
homogenitas
Berdasarkan tabel di atas, sig untuk
matematika ditinjau dari jenis kelamin
variabel nilai pada motivasi tinggi
yaitu tabel 5
yaitu
ditinjau
tabel
data
4
prestasi
dari
dan
uji
belajar
7
Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Nely Indra Meifiani, Tika Dedy Prasetyo Tabel 4
Tabel 6
Tabel 5 1) Pada efek utama jenis kelamin diperoleh nilai dari sig. 0,862 > 0,05, Berdasarkan hasil tes dengan uji Levene diperoleh hasil bahwa sig. 0,491>0,05
dan 0,074 > 0,05
artinya Ho diterima artinya bahwa semua sampel berasal dari populasi yang mempunyai variansi sama (homogen).
adalah
untuk
menguji
signifikansi efek dua variabel bebas yaitu jenis kelamin dan motivasi mahasiswa terhadap satu variabel terikat yaitu prestasi belajar teori peluang,
serta
untuk
menguji
signifikansi interaksi kedua variabel bebas
tersebut
Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mata kuliah teori peluang mahasiswa laki-laki
terhadap
dan
mahasiswa
perempuan. efek
utama
motivasi
diperoleh nilai dari sig. 0,592 >
Tujuan dari analisis variansi dua jalan
diperoleh
keputusan bahwa H0A diterima.
2) Pada
b. Hasil Pengujian Hipotesis
sehingga
variabel
terikat. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan analisis variansi dua jalan dengan ukuran sel tak sama dan hasilnya dapat dilihat pada Tabel 6
0,05,
sehingga
diperoleh
keputusan bahwa H0B diterima. Hal ini berarti tidak terdapat perbedaan prestasi belajar mata kuliah
teori
mahasiswa
peluang dengan
antara dengan
motivasi belajar tinggi, sedang, dan rendah. 3) Pada efek interaksi antara jenis kelamin dan motivasi diperoleh nilai dari sig. 0,933 > 0,05, sehingga
diperoleh
keputusan
bahwa H0AB diterima. Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara jenis kelamin dan motivasi belajar
8
mahasiswa
terhadap
Jurnal Derivat Volume 2 No. 1 Juli 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 1-10 prestasi belajar mata kuliah teori
mahasiswa itu tinggi belum tentu
peluang.
hasil juga tinggi, dan kebalikannya
c. Pembahasan
ketika motivasi mahasiswa itu
Berdasarkan
telah
rendah belum tentu hasil prestasi
ANAVA
juga rendah. Kemungkinan faktor-
ditemukan bahwa tidak ada perbedan
faktor lain selain motivasi juga
semua
diperoleh
hasil
pada
faktor
Adapun
yang
uji
utama
yang
diuji.
bisa
pembahasan
lebih
detail
minat,
adalah sebagai berikut:
mempengaruhi bakat,
misalkan kecemasan,
kepercayaan diri, atau yang lain
1) Jenis kelamin
sebagainya yang pada penelitian
Berdasarkan hasil uji ditemukan
ini tidak terukur dengan sengaja
bahwa hasil tes prestasi mata
akan
kuliah teori peluang menunjukkan
mempengaruhi
bahwa
mahasiswa.
tidak
dipengaruhi
oleh
faktor jenis kelamin atau dapat dikatakan
Prestasi
Mahasiswa
tetapi
turut
andil prestasi
3) Interaksi antara motivasi dan jenis kelamin
Perempuan sama dengan prestasi
Berdasarkan hasil uji ditemukan
mahasiswa
bahwa hasil tes prestasi mata
laki-laki
Pembelajaran
teori
Kemungkinan
pada peluang.
prestasi
bisa
dipengaruhi oleh faktor lain.
kuliah
teori
dipengaruhi
peluang secara
tidak
bersamaan
antara motivasi dan jenis kelamin.
2) Motivasi
Atau dapat dikatakan pada masing-
Berdasarkan hasil uji ditemukan
masing
bahwa hasil tes prestasi mata
mahasiswa,
kuliah teori peluang menunjukkan
perempuan sama dengan laki-laki
bahwa
pada pembelajaran teori peluang.
tidak
tingkatan Atau
dipengaruhi
motivasi
dapat
oleh
mahasiswa.
dikatakan
Bukan
kategori prestasi
berarti
motivasi mahasiswa
bahwa
hasil
prestasi
penelitian ini gagal dan asumsi
mahasiswa dengan motivasi tinggi
dari peneliti salah akan tetapi
sama dengan prestasi mahasiswa
semua kemungkinan yang di luar
dengan
atau
dugaan peneliti juga bisa terjadi.
rendah pada pembelajaran teori
Walaupun jika dilihat sebenarnya
peluang. Kemungkinannya yang
dilapangan
terjadi
lebih aktiv dalam mengemukakan
motivasi
adalah
sedang
ketika
motivasi
bahwa
perempuan
9
Pengaruh Motivasi terhadap Prestasi Ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Mahasiswa STKIP PGRI Pacitan Nely Indra Meifiani, Tika Dedy Prasetyo pendapat
dan
menjawab
pertanyaan ternyata juga tidak turut mempengaruhi ketika mereka harus mengerjakan tes di atas kertas. Karena banyak hal juga yang
bisa
6. REFERENSI Ambrose, S.A., et al. 2010. How learning works: Seven research-based principles for smart teaching. San Francisco, CA: John Wiley & Sons.
mempengaruhi
mahasiswa ketika tes berlangsung. Kondisi dari dalam dan dari luar
Brophy, J.E. 2010. Motivating students to learn (3rd ed).New York, NY: Routledge.
mahasiswa juga turut andil dalam mempengaruhi proses pengerjaan soal. Di mana faktor-faktor yang mempengaruhi itu tidak terjangkau dalam penelitian ini akan tetapi sangat besar mempengaruhi hasil penelitian.
5. KESIMPULAN a. Prestasi
mahasiswa
perempuan
sama dengan prestasi mahasiswa laki-laki pada Pembelajaran teori peluang. b. Prestasi
mahasiswa
motivasi prestasi
tinggi
dengan
sama
dengan
mahasiswa
dengan
Greenberg, J., & Baron, R.A. 2003. Behaviour in organizations: Understanding and managing the human side of work (8th ed). Upper Saddle River, NJ: Prentice-Hall.
Guriaan, Michael. 2005. What Could He Be Thinking? How a Man’s Mind Really Works. New York: St. Martin’s Press. Salkind, N.J. (Ed.). 2008. Encyclopedia of educational psychology. Thousand Oaks, CA: SAGE. Schunk, D.H., Pintrich, P.R., & Meece, J.L. 2010. Motivation in education: Theory, research, and applications (3rd ed). Upper Saddle River, NJ: Pearson Education.
motivasi sedang atau rendah pada iSlavin,
pembelajaran teori peluang.
c. Pada
masing-masing
motivasi mahasiswa
mahasiswa,
kategori prestasi
perempuan
sama
dengan mahasiswa laki-laki pada pembelajaran teori peluang.
10
R.E. 2006. Educational psychology: Theory and practice (8th ed.). Boston, MA: Pearson Education.
Yunus, A.S.,& Ali, W.Z. 2009. Motivation in the learning mathematics. European Journal of Social Sciences, 7(4), 93-101.