PENGENDALIAN HAMA SECARA BIOLOGI DENGAN ANALISIS MODEL MATEMATIKA INTERAKSI HAMA WHITEFLY (TRIALEURIDES VAPORARIORM) DAN MUSUH ALAMI AMITTUS BENNETTI DALAM BIDANG PERTANIAN DAN KAJIAN EKOLOGI KUANTITATIF Dewi Anggreini Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK. Dalam penelitian ini dikaji penerapan matematika terapan dalam bidang biologi dan pertanian serta ekologi kuantitatif. Matematika terapan khususnya Model matematika merupakan cabang dari matematika yang di dalamnya mengkaji penerapan matematika yang berkenaan dengan kehidupan sehari-hari, salah satunya adalah model matematika interaksi inang Whitefly (Trialeurodes vaporariorum) dengan parasitoid Amittus Bennetti. Parasitoid Amittus Bennetti adalah serangga yang hidup dengan cara menumpang dan mengambil sari-sari makanan dari inang Whitefly (Trialeurodes vaporariorum) atau yang dikenal secara umum oleh masyarakat sebagai kutu putih. Whitefly merupakan sejenis serangga hama yang menyerang tanaman rumah kaca. Amittus Bennetti digunakan sebagai musuh alami atau pengendali hayati bagi Trialeurodes vaporariorum. Di dalam penelitian ini akan dibahas mengenai model matematika yang dikonstruksi dari interaksi inang Trialeurodes vaporariorum dengan parasitoid Amittus Bennetti. Selanjutnya akan dilakukan analisa dan simulasi model menggunakan program Matlab. Jika Diasumsikan bahwa laju pertumbuhan maksimum dari pertumbuhan inang Whitefly (Trialeurodes vaporariorum) tumbuh secara kontinu lebih besar dari laju pertumbuhan parasitoid Amitus bennetti maka solusi dari sistem dengan menggunakan asumsi tersebut adalah adalah
gp 0 rt gp 0 e ag d t e . p t p 0 e ag d t dan ht h0 r ag d r ag d
Kata Kunci: Pengendalian hama secara biologi, Model Matematika, Whitefly, Musuh alami, Ekologi
Mathematical Model atau Model
PENDAHULUAN Pengendalian hama dan penyakit tanaman
usaha
dari
merupakan suatu keharusan yang perlu
aplikasi matematika yang terkait dengan
dilakukan guna memperoleh keuntungan
permasalahan
semaksimal
Berdasarkan interaksi inang Whitefly
pengendalian
saat
cabang
matematika yang di dalamnya mengkaji
mungkin.
tani
adalah
ini
adalah
pada
matematika
Salah populasi
satunya hama
(Trialeurodes
kehidupan
sehari-hari.
vaporariorum)
Amittus
secara biologi dengan melibatkan agen
parasitoid
musuh alami. Yaitu interaksi antara
matematika yang berbentuk persamaan
parasitoid sebagai pengendali hayati bagi
diferensial
hama Whitefly.
diferensial merupakan cara yang cocok
dan
Bennetti,
dengan
sistem
model
persamaan
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
178
dalam menggambarkan interaksi antara
vaporariorum)
inang-parasitoid.
Amitus Bennetti dengan program
Parasitoid Amittus Bennetti adalah serangga
yang
hidup
dengan
cara
dari
inang
Whitefly
parasitoid
matlab. 1 Pengendalian Hama secara biologi
menumpang dan mengambil sari-sari makanan
dengan
Pengendalian pengendalian
hayati
hama
secara
atau biologi
(Trialeurodes vaporariorum). Whitefly
merupakan pemanfaatan dan penggunaan
merupakan sejenis serangga hama yang
musuh
menyerang tanaman rumah kaca salah
populasi
satunya
Penggunaan
adalah
mentimun.
tanaman
Whitefly
tomat
dalam
dan
alami
untuk
hama
mengendalikan
yang
musuh
merugikan.
alami
seperti
istilah
parasitoid atau predator bertujuan untuk
pertanian dan ekologi biasa disebut
menurunkan populasi hama agar tetap
sebagai kutu putih atau kutu kebul.
rendah.
Di dalam penelitian ini akan
Musuh alami yang terdiri atas
dibahas mengenai model matematika
parasitoid,
yang dikonstruksi dari interaksi inang
merupakan pengendali alami utama hama
Trialeurodes
yang bekerja secara "terkait kepadatan
vaporariorum
dengan
predator
dan
patogen
parasitoid Amitus bennetti.
populasi" sehingga tidak dapat dilepaskan
TUJUAN PENELTIAN
dari kehidupan dan perkembangbiakan
Tujuan
yang
ingin
dicapai
dalam
melakukan penelitian ini yaitu: 1. Mengkaji
hama.
De
mendefinisikan
Konstruksi
Bach
tahun
1979
Pengendalian
Hayati
model
sebagai pengaturan populasi organisme
matematika interaksi antara inang
dengan musuh-musuh alami sehingga
Whitefly
kepadatan populasi organisme tersebut
(Trialeurodes
vaporariorum)
dengan
parasitoid
Amitus Bennetti . 2. Menganalisa bennetti
di
bawah
rata-ratanya
dibandingkan bila tanpa pengendalian.
parasitoid
beserta
berada
inangnya
Amittus
2 Teori Pengendalian Biologi
yaitu
Teori biological control pada
kondisi ketika parasitoid tidak dapat
dasarnya tidak berbeda dengan prinsip–
menekan inangnya (hama mewabah).
prinsip ekologi dan dinamika populasi.
3. Mengkaji simulasi model interaksi
Seperti yang didiskusikan sebelumnya,
antara inang Whitefly (Trialeurodes
banyak faktor lingkungan yang mengatur
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
179
kepadatan populasi, juga batas batas
Predator
merupakan
organisme
fluktuasi serangga. Hal ini termasuk
yang hidup bebas dengan memakan,
density–independent
density
membunuh atau memangsa binatang
dependent factor. Tujuan dari biological
lainnya. Apabila parasitoid memarasit
control salah satunya adalah untuk
inang, predator atau pemangsa memakan
mengintroduksi
mangsa.
dan
musuh
alami
atau
memanipulasi jumlah musuh alami yang ada
yang
sehingga
terjadinya fluktuasi
c. Patogen
menyebabkan
Serangga seperti juga binatang
kepadatan hama
lainnya dalam hidupnya diserang oleh
sampai dibawah ambang luka ekonomi.
banyak patogen atau penyakit yang
a. Parasitoid
berupa virus, bakteri, protozoa, jamur,
Perlu
antara
rikettsia dan nematoda. Pada keadaan
istilah parasitoid dan parasit. Parasitisme
serangan penyakit yang parah serangga
adalah hubungan antara dua spesies yang
terserang akhirnya mati. Saat ini dikenal
satu yaitu parasit, memperoleh keperluan
lebih dari 2000 jenis patogen yang
zat-zat makanannya dari fisik tubuh yang
menginfeksi serangga dan jumlah itu
lain, yaitu inang. Parasit hidup pada atau
mungkin baru sebagian kecil dari jenis
di dalam tubuh inang. Inang tidak
patogen serangga di muka bumi. Jenis-
menerima faedah apapun dari hubungan
jenis patogen tersebut antara lain adalah
ini, meskipun biasanya tidak dibinasakan.
virus, jamur, bakteri, protozoa, dan
Parasitoid adalah binatang yang hidup di
nematoda.
atas atau di dalam tubuh binatang lain
d. Whitefly (Kutu Putih)
yang
lebih
inangnya.
sedikit
penjelasan
besar
yang
Serangan
merupakan
merupakan
sejenis
dapat
serangga hama yang menyerang tanaman
melemahkan inang dan akhirnya dapat
rumah kaca salah satunya adalah tanaman
membunuh inangnya karena parasitoid
tomat dan mentimun. Whitefly dalam
makan atau mengisap cairan tubuh
istilah pertanian dan ekologi biasa disebut
inangnya.
jika
sebagai kutu putih atau kutu kebul. Hama
perkembangan hidup parasitoid telah
menyebabkan kerugian petani karena
lengkap.
berkurangnya
b. Predator
kerusakan tanaman dan kerugian secara
Inang
parasit
Whitefly
akan
mati
produktivitas
ekonomis. Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
180
pertanian,
1
Siklus
Hidup
kutu
Putih
ini.
(Trialeurodes vaporariorum) Rentokil
(2012)
sebagai landasan teori dalam penelitian
memberikan
Definisi 1 (Anton dan Rorres, 2005)
deskripsi siklus hidup dari hama kutu
Misalkan
putih
sangkar. Det (A) didefinisikan sebagai
(Trialeurodes
vaporariorum)
A
adalah
sebagai berikut.
jumlah
2 Penampakan Fisik
bertanda dari A.
Panjang kutu putih dewasa sekitar 1,5
–
3mm,
berwarna
putih
dan
3. Daur Hidup betina
bertelur
di
permukaan daun kemudian akan menetas setelah 10 hari. Kutu putih bisa hidup antara 30 dan 70 hari. Kutu yang baru akan menetas dan merayap di atas
kali
elementer
Misalkan matriks A berukuran n n .
memenuhi
putih
hasil
bujur
Definisi 2 (Anton dan Rorres, 2005) Skalar
menyerupai ngengat.
Kutu
semua
matriks
dan vektor xn1 0 yang
Ax x
masing-masing
disebut nilai eigen dan vektor eigen dari
A. Definisi 3 (Perko, 1993) L n
Misalkan
menyatakan himpunan semua
permukaan daun. Dalam hal ini sampai
transformasi linear pada n . Diberikan
menemukan tempat yang cocok untuk
fungsi
makan dan menetap serta sampai proses
f = f1 , f 2 ,..., f n . Fungsi f dikatakan
pembentukan pupa.
diferensiabel di x0 n jika terdapat
4.Kebiasaan Whitefly
dewasa
kebanyakan
menyimpan telur pada daun muda dan
paling
bawah.
Whitefly
dengan
T
suatu
transformasi
linear
Df x 0 L n yang memenuhi:
awal dewasa terdapat di bagian daun yang
n f : n ,
lim
f
x0 h f x0 D f x0 h
h 0
h
menyebabkan kerusakan dengan cara
dengan transformasi linear
mengisap getah dari tanaman. Berikut ini
disebut derivatif f
akan diberikan gambar penampakan fisik hama Whitefly pada tanaman pertanian. Definisi dan Teorema Berikut ini adalah definisi-definisi dan teorema-teorema yang digunakan
0,
Df x 0
di titik x0 dan
h n .
Selanjutnya didefinisikan merupakan norm
Euclide
pada
dengan x = x12 x2 2 ... xn 2 .
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
181
x n
n : n disebut norm vektor jika
untuk semua x, y n berlaku: x 0 ,
digunakan untuk menentukan kestabilan dari titik ekuilibrium model matematika yang dianalisa.
x 0 Jika
dan
hanya
kx k x untuk
x = 0,
Dalam penelitian ini simulasi
k dan
dibuat setelah dicari solusi model dan
jika
semua
analisa kestabilan titik-titik ekuilibrium.
berlaku x + y x + y .
Simulasi dibuat dengan bantuan software Teorema
(Perko, 1993) Diberikan
f : E , E himpunan terbuka. n
Matlab menggunakan metode Runge-
n
Kutta.
Simulasi
digunakan
untuk
Jika f diferensiabel di x0 E, maka f
memberikan gambaran geometris dari
kontinu di x0 E . Selanjutnya jika f
hasil-hasil analisa. Dalam simulasi, nilai-
diferensiabel pada E , maka f kontinu
nilai
parameter
bilangan-bilangan
pada E .
parameter
METODE PENELITIAN Konsep-konsep yang digunakan
digantikan tertentu.
tersebut
dengan Nilai-nilai
ditentukan
berdasarkan asumsi-asumsi.
dalam analisa model matematika yang dihasilkan diferensiabel
meliputi
konsep
kontinu,
fungsi
eksistensi
dan
ketunggalan solusi, titik ekuilibrium dan kestabilan titik ekuilibrium. Kestabilan titik ekuilibrium terdiri dari konsep linearisasi, matrik Jacobian, persamaan karakteristik dan nilai eigen. Konsep titik ekuilibrium digunakan untuk mencari titik
ekuilibrium
dari
model
yang
dianalisa. Konsep linearisasi, matriks Jacobian, persamaan karakteristik dan nilai eigen digunakan untuk menyelidiki kestabilan lokal dari masing-masing titik ekuilibrium
model
matematika
yang
dianalisa. Bagian real dari akar-akar persamaan
karakteristik
tersebut
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada pembahasan kali ini akan dibicarakan tentang model matematika interaksi antara inang
Whitefly dan
parasitoid Amittus Benetti. Sebelumnya terlebih mengenai
dahulu model
akan
dibicarakan
matematika
dasar
mangsa pemangsa. 1 Model Matematika (Model Dasar Mangsa Pemangsa) Model dasar mangsa pemangsa dari dua interaksi populasi diberikan oleh persamaan Lotka-Volterra (1926):
dh mh a*hp dt
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
182
(dilambangkan
dp qp ra*hp dt
digunakan
Dalam persamaan ini h adalah populasi mangsa dan p adalah populasi pemangsa, dengan
t
adalah waktu.
dh menyatakan perubahan dt
Persamaan
populasi mangsa terhadap waktu dan
dp menyatakan perubahan dt
persamaan populasi
pemangsa
m, a* , q, r semua
Konstanta positif.
terhadap
Dengan
pertumbuhan
m
murni
waktu. bernilai
adalah dari
angka populasi
h ), dan waktu yang
untuk
mencari
mangsa
(dilambangkan Ts ) . Parameter ini tidak bergantung
pada
populasi
mangsa,
sehingga diperoleh persamaan:
1
N b a*hTs
Nb
dengan
populasi mangsa yang
ditangkap pemangsa per satuan waktu. Selain itu, seluruh waktu yang tersedia bagi
pemangsa
menangani dengan
mencari
mangsa
T,
digunakan
untuk
dilambangkan
sedangkan untuk
waktu
mencari
Ts
dan
mangsa
mangsa, q adalah angka kematian murni
dilambangkan
dari populasi pemangsa, a* adalah angka
digunakan untuk menangani mangsa
penangkapan mangsa oleh pemangsa
(mengejar,
(angka kematian dari populasi mangsa),
memakan,
r
adalah
angka
pertumbuhan
dari
dan
yang
waktu
menangkap, mengolah
dilambangkan
yang
mengolah,
dan
mencerna)
Th . Parameter Th
ini
populasi pemangsa, hp adalah lambang
bergantung dengan populasi mangsa yang
interaksi antara mangsa dan pemangsa.
ditangkap pemangsa yang dinamakan N a
Selanjutnya
N a dimodifikasi
sehingga
diperoleh
2
menjadi representatif baru (dilambangkan
Ts T Th N a .
Nb ) yang bergantung waktu mencari
Dari persamaan
mangsa, angka penangkapan mangsa dan
hubungan sebagai berikut:
populasi mangsa yang tersedia. Hal ini
N b a * h T Th N a
menyatakan bahwa populasi mangsa yang
N b a*hT a*hTh N a
ditangkap per pemangsa akan berbanding
N b a*hTh N a a*hT
lurus dengan angka penangkapan mangsa oleh
pemangsa
a* ), populasi
mangsa
(dilambangkan yang
persamaan:
1 dan 2 diperoleh
N N b 1 a a*hTh a*hT Nb
tersedia
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
183
Nb
a*hT Na * a Th h 1 N b *
Nb ah . T 1 bh
Nb Na * a Th b dan Dengan Nb T
adalah
mangsa yang ditangkap pemangsa per waktu
Selanjutnya
bergantung persamaan
b menyatakan
3
waktu
untuk
Pada bagian ini akan di bahas analisa Nullcline Sistem 4 . Tujuannya
yang
oleh
parasitoid.
merupakan
respon
trayektorinya
memenuhi
persamaan : dh h, p dt dp h, p . dt
Jadi, himpunan h, p 0 dan
menyatakan angka
h, p 0 disebut
merupakan
kurva
yang
h, p 0
Nullcline.
merupakan Nullcline sejajar sumbu-p dan
inang parasitoid. Berdasarkan asumsi-asumsi di atas model
Ekuilibrium
nol
fungsional Holling tipe II untuk interaksi
diperoleh
Titik
Nullcline merupakan titik-titik pembuat
per satuan waktu atau banyaknya inang
Persamaan
dan
mengenai sifat-sifat dari sistem ketika
banyaknya inang yang diserang parasitoid
inang
Nullcline
tersebut
menangani satu inang, f h menyatakan
penyerangan
Analisa
adalah untuk memperoleh penjelasan
3
yang diparasit, a*
6
sistemnya tidak mengalami perubahan.
a*h 1 bh
Dengan
dp 0 ( af ( h) d ) p 0. dt
mangsa.
dituliskan dalam bentuk f h
5
2
laju pemangsaan predator atau populasi
satuan
dh 0 rh f ( h) p 0 dt
interaksi
inang-
parasitoid sebagai berikut: dh rh f ( h) p dt dp ( af ( h) d ) p. dt
4
h, p 0 merupakan Nullcline sejajar sumbu-h.
Titik
_ _ ar h, p h, h merupakan d
titik
ekuilibrium lokal yang diperoleh dari perpotongan persamaan 5 dan 6 .
Bukti : Dari Sistem (4), diperoleh Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
184
dp af ( h ) d p ag d p . dp dt dh dh rh f h p rh gp dt 3 Analisa Parasitoid Amitus bennetti Beserta
Inangnya
(Kondisi
hama
mewabah) f h
Diasumsikan
fungsi naik
kontinu yang memenuhi lim f ( h) g h
sedemikian
sehingga
h h ,
untuk populasi
dengan
inang
parasitoid.
yang
r ag d 0 h 0
adalah
ditekan
asumsi:
sedemikian
sehingga
h
r ag d 0 , diperoleh Jika h
gp , maka gradien trayektori r
dp 0 sehingga trayektori dari Sistem dh persamaan 4 memotong sistem linear : dh rh gp dt
7
dp ag d p. 8 dt
Kemudian akan dicari solusi dari Sistem
7
dan
8
untuk mengetahui
interaksi parasitoid dengan inangnya pada waktu yang akan datang. Teorema Solusi dari Sistem linear 7 dan
8
adalah
Bukti: Ditinjau dua sistem persamaan
p t p 0 e ag d t dan
gp 0 rt gp 0 e ag d t e ht h0 r ag d r ag d
7 dan
8 sebagai berikut: dh rh gp dan dt dp ag d p. dt
Diberikan nilai awal:
h0 h0 0
oleh
Berdasarkan
lim f ( h) g
dengan h0 , p0 merupakan nilai awal.
p 0 p0 0. Akan dicari solusi dari Sistem 8 dp ag d p dt
dp ag d dt p
dp ag d dt p
ln p ag d t c e ln p e ag d t c
p e ag d t e c
p t e ag d t c1 dengan c1 ec .
9
Dari Sistem 9 untuk t 0 dan dari nilai awal p0 p(0) , maka diperoleh : Berdasarkan 9 diperoleh solusi: p t p0 e ag d t . 10
Lebih lanjut, akan dicari solusi dari
7 diperoleh:
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
185
dh rh gp. dt
Berdasarkan 15 maka diperoleh:
11 11
Misalkan
ruas
kanan
konstan,
maka
diperoleh
bernilai
persamaan
homogen : dh rh 0 dt
12
dh rdt 0 h
dh c1e rt dc1 rh dt c1 dt dh dc e rt 1 rh dt dt
dh dc rh e rt 1 dt dt
ert
dh rdt 0 h
dc1 gp dt
16
dc1 gpe rt dt.
Dengan mensubstitusikan 16 ke 10
ln h rt k , untuk suatu konstanta k
maka diperoleh : dc1 gp 0 e ag d t e rt dt
ln h ln ert ln c1
dengan
k ln c1
13
dc1 gp0 e ag d r t dt
ln
h ln c1 e rt
h c1 e rt
h c1e rt . 14
Selanjutnya kedua ruas 14 diturunkan, maka diperoleh :
1 1 rt 1 h rt e r c1 h e c1
dc1 gp0 e ag d r t dt
1 1 h r c1 h c1
1 dh 1 dc1 r h dt c1 dt
c1 gp0 e ag d r t dt
c1
gp0 e ag d r t c ag d r
c1
gp0 e ag d r t c. r ag d
17
Dengan mensubstitusikan 17 ke 14 dan dari syarat awal h0 h0 diperoleh : gp e ag d r t h 0 c e rt r ag d ag d t gp e h t 0 ce rt r ag d
18
dh h dc1 rh. 15 dt c1 dt
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
186
h 0 h0
parasitoid Amitus bennetti kurang efektif
gp0e0 c r ag d
untuk mengendalikan hama kutu putih
gp0 c r ag d
c h0
ketika h0
gp0 . r ag d
4.4 Simulasi Numerik 1000
Berdasarkan 18 diperoleh:
900 800
gp0 e ag d t gp0 h0 r ag d r ag d
rt e .
700 600
h-p
h t
gp 0 . r ag d
500
Jadi diperoleh solusi dari Sistem 7 dan
400
8 adalah
200
kurva h (t)
300
100 0
p t p0 e ag d t dan
19
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1 t
nullcline kurva p (t) 1.2 1.4 1.6
1.8
2
Gambar 1 Grafik solusi h(t) dan p(t)
rt gp0 e ag d t gp0 h t h0 . e r ag d r ag d 20
19
Dari Sistem
dan
terhadap t. Untuk
*
20 70 60
suatu t dan h t akan naik secara gp0 . r ag d
Lebih
lanjut, h t akan turun dimulai dari suatu
t untuk h0
gp0 ketika p t naik r ag d
50 40 h-p
h0
parameter
: a1,b1,r 1.5,a 1,d 0.4, g 1, p0 2,h0 5.
diperoleh p t akan naik dimulai dari
kontinu untuk
nilai-nilai
kurva h (t)
30 20
nullcline
10 kurva p (t) 0
0
0.2
0.4
0.6
0.8
secara permanen. Sehingga untuk jangka
1 t
1.2
1.4
1.6
1.8
2
waktu yang lama populasi parasitoid
Gambar 2 Grafik solusi h(t) dan
Amitus bennetti tidak bisa menekan
p(t) terhadap t.
populasi
h0
hama
gp 0 . r ag d
Whitefly Jadi
untuk
penggunaan
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
187
hama
parasitoid
juga
akan
berubah.
100
2. Analisa parasitoid Amittus bennetti
50 kurva p (t)
beserta inangnya yaitu kondisi ketika
nullcline
0
parasitoid
tidak
-100
inangnya.
Jika
-150
pertumbuhan inang tumbuh secara
-50 h-p
dan
kurva h (t)
-200
kontinu
-250 -300
0.2
0.4
0.6
0.8
1 t
1.2
1.4
1.6
1.8
2
menekan
diasumsikan
lebih
besar
pertumbuhan 0
dapat
dari
parasitoid
laju
laju
Amitus
bennetti maka solusi dari sistem persamaan
Gambar 3 Grafik solusi h(t) dan
tersebut
adalah
p t p 0 e ag d t dan
p(t) terhadap t.
gp0 rt gp0 e ag d t e ht h0 . r ag d r ag d
KESIMPULAN Berikut ini akan diberikan beberapa
Interpretasi
dari
solusi
tersebut
kesimpulan terkait dengan penelitian ini.
adalah p t akan naik dimulai dari
1. Kontruksi model matematika interaksi
suatu t dan ht akan naik secara
antara inang Whitefly (Trialeurodes vaporariorum) Amitus
dengan Bennetti
dh rh f ( h) p dt
adalah
laju
Dengan
laju
dh dt
pertumbuhan
populasi hama Whitefly dan menyatakan
kontinu
untuk
h0
gp0 . r ag d
Sehingga untuk jangka waktu yang akan datang populasi hama akan naik
dan
dp ( af ( h) d ) p. dt
Menyatakan
parasitoid
dp dt
secara kontinu atau dalam istilah pertanian
hama
populasi hama tidak bisa ditekan secara maksimal. Lebih lanjut, ht akan turun
parasitoid Amittus Benetti. Karena
dimulai
laju pertumbuhan tersebut dipengaruhi
h0
waktu yang akan datang populasi
dengan
mewabah. Sehingga untuk kasus ini
pertumbuhan
oleh waktu sehingga untuk jangka
dikenal
dari
suatu
t
untuk
gp0 ketika p t naik secara r ag d
permanen. Artinya populasi parasitoid
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
188
sebagai musuh alami akan naik secara
putih atau Whitefly. Sehingga lebih
kontinu. Sehingga untuk jangka waktu
mudah untuk menentukan banyaknya
yang lama populasi parasitoid Amitus
parasitoid yang dapat digunakan untuk
bennetti bisa menekan populasi hama
mengimbangi
Whitefly
h0
untuk
gp0 . r ag d
Jadi
penggunaan parasitoid Amitus bennetti efektif untuk mengendalikan hama kutu putih ketika h0
model
inang
Whitefly
vaporariorum)
interaksi
parasitoid
Amitus Bennetti dengan program matlab menunjukkan bahwa
ht
akan naik secara kontinu untuk h0
gp0 r ag d
dan ht akan turun
secara kontinu dimulai dari suatu t untuk h0
gp0 . r ag d
berfungsi
dengan
baik.
Hal
akan ini
dikarenakan menggunakan musuh alami sebagai
penyerang
hama
merupakan
natural process sehingga kondisi alam juga mempengaruhi. Dalam kasus ini karena hanya ada dua interaksi saja, yaitu parasitoid Amittus Benetti dan hama kutu
H. and Rorres, C., 2005, Elementary Linear Algebra, John Wiley & Sons, Inc., New York
Grasman, J. dkk., 2001, A TwoComponent Model of HostParasitoid Interaction: Determination of The size of Inundative Releases of Parasitoid in Biological Pest control, J. Math. Bios. 169: 207216. Hoddle,
M. dkk., 1998, Encarsia Formosa Hymenoptera: Aphelinidae, Departement of entomology, University of California, Riverside.
Holling,
C.S., 1959, Some Characteristics of Simple Types of Predation and Parasitism, J.Canad. Entomol. 91: 385-398.
disesuaikan dengan kondisi hama di parasitoid
syarat
Edelstein, L., Keshet, 2005, Mathematical Models in Biology, Siam, New York.
hal ini parasitoid Amitus Benetti harus
sehingga
dengan
DAFTAR PUSTAKA
Penggunaan musuh alami dalam
lapangan
yaitu
hama
gp0 . r ag d
antara
(Trialeurodes
dengan
h0
Anton,
gp0 . r ag d
3. Simulasi
whitefly
pertumbuhan
Kuznetsov, Y.A., 1998, Elements of Applied Bifurcation Theory, Springer-Verlag, New York. Nelly, dkk., 2004, Tanggap Fungsional Parasitoid Eriborus argenteopilosus (Cameron)
Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
189
Terhadap Crocidolomia Pavonana (Fabricius) pada suhu yang berbeda, J. Hayati, Vol.12, No.1, 17-22. Nyoman Oka, I., 2005, Pengendalian Hama Terpadu Dan Implementasinya Di Indonesia, Gadjah Mada University press.
Tumbuhan, Universitas Gadjah Mada. //www.ipm.ucdavis.edu/PMG/NE/encarsi a_formosa.html, diakses 1 Maret 2012. Tobing, M.A., 2011, Parasitoid, Program Studi Mikrobiologi dan Bioteknologi, Universitas Sumatra Utara.
Olsder, G.J., 1997, Mathematical System Theory. Delftse Uitgeverse Maats Capipij b.v, The Netherlands. Perdana, D.A., 2010, Budidaya pertanian (Pengendalian Hayati), http://dimasadi tyaperdana.blongspot.com/, di akses 3 April 2012. Perko, L., 2001. Differential Equations and Dynamical Systems, Springer-Verlag, New York. Shelton, A., 2011, Biological Control Encarsia Formosa, Cornell university, America. Skalski, G.T. and Gilliam, J.F., 2001, Functional Responses With Predator Interference: Viable Alternatives to the Holling Tipe II Model, J. Ecol. 82: 30833092. Sodiq,
Moch., 2009, Ketahanan Tanaman Terhadap Hama. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Fakultas Pertanian.
Sulistyowati, E. dkk., 2001, Respon Fungsional Parasitoid Cephalonomia Stephanoderis Betr Terhadap bubuk Buah Kopi, Hypothenemus Hampei Ferr, Program Studi Ilmu Hama Dewi Anggreini:Pengendalian Hama Secara Biologi Dengan Analisis ModelMatematika Interaksi Hama Whitefly (Trialeurides Vaporariorm) Dan Musuh Alami Amittus Bennetti Dalam Bidang Pertanian Dan Kajian Ekologi Kuantitatif
190