PENINGKATAN KEMAMPUAN DAN HASIL BELAJAR SISWA UNTUK MEMAHAMI ISI BACAAN MELALUI MEDIA TEKS BACAAN DI KELAS VI SDN KENDALBULUR II TULUNGAGUNG
Frita Devi Asriyanti Dosen STKIP PGRI Tulungagung Abstrak .Membaca pemahaman merupakan proses memahami kata-kata atau konsep ketatabahasaan baik dengan cara dibaca secara nyaring, dalam hati ataupun yang lain, dimana kemampuan anak atau siswa berbeda-beda dan bervariasi, maka dari itu pemahaman isi bacaan dari masing-masing siswa pun juga berbeda-beda dalam menentukan gagasan utama atau ide pokok pada tiap paragraf. Di dalam membaca ada beberapa tujuan, yang salah satunya adalah untuk memahami isi bacaan.Memahami isi bacaan adalah salah satu cara utama yang ditempuh oleh seorang siswa untuk menemukan kalimat utama pada tiap-tiap paragraf. Pemahaman bacaan juga berbedabeda antara orang yang satu dengan yang lainnya, tergantung bagaimana orang tersebut dapat memahami dan menjelaskan arti pada masing-masing kata dan kalimat.Teks bacaan merupakan bahan pembelajaran membacayang memiliki karakteristik yang jelas sehingga cukup kaya bila digunakan sebagai latihan pengenalan kata sampai pada strategi-strategi membaca. Selain contoh penyampaian gagasan seperti tersebut di atas, penyampaian gagasan atau pesan tersebut oleh penulis diatur dengan sistematis ditata menurut urutan yang logis dengan penjelasan-penjelasan yang mendukungnya dan isi keseluruhan bacaan yang mengacu pada ketunggalan tujuan dari gagasan tersebut. Dalam membaca pemahaman, menangkap isi bacaan secara keseluruhan sangatlah diperlukan. Isi bacaan secara garis besar bisa dilihat dari bentuk dan jenis paragraf yang tersusun dalam teks. Sehingga kalimat utama dapat pula berada di susunan kalimat yang berbeda letaknya, maksudnya kalimat utama bisa berada di awal, tengah maupun akhir dari sebuah paragraf.
Kata Kunci: Membaca Pemahaman, Memahami Isi Bacaan, Teks Bacaan pendidikan
Pendahuluan Pendidikan
dengan
metode-
diartikan
metode tertentu sehingga siswa dapat
sebagai suatu upaya dalam meningkatkan
memperoleh pengetahuan, pemahaman,
harkat
yang
dan cara bertingkah laku yang sesuai
jenjang
dengan kebutuhan. Dengan pendidikan
pendidikan. Salah satunya adalah jenjang
seseorang dapat mencapai keinginan dan
dan
dilaksanakan
dapat
formal
martabat di
manusia
berbagai
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
259
cita-citanya,
atau
dengan
kata
lain
pendidikan merupakan faktor penting
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
untuk mengatasi masalah kemiskinan dan
Sekolah Dasar sebagai salah satu
kebodohan yang selama ini melanda
lembaga
sebagian dari kehidupan bangsa kita.
fungsi
pendidikan sangat
dasar
memiliki
fundamental
dalam
Dalam kehidupan suatu negara,
menyiapkan sumber daya manusia yang
pendidikan memegang peranan yang
berkualitas. Dikatakan demikian karena
sangat
menjamin
Sekolah Dasar merupakan dasar/fondasi
kelangsungan hidup negara dan bangsa,
dari proses pendidikan yang ada pada
karena pendidikan dapat meningkatkan
jenjang berikutnya, sehingga pendidikan
dan mengembangkan kualitas sumber
Sekolah Dasar hendaknya dilakukan
daya
dengan cara yang benar-benar mampu
penting
manusia
untuk
(SDM).
Pendidikan
merupakan sarana untuk menyiapkan
menjadi
generasi masa kini dan sekaligus masa
jenjang pendidikan berikutnya.
depan. Hal ini berarti bahwa proses
landasan
Salah
yang
satu
kuat
upaya
untuk
untuk
pendidikan yang dilakukan pada saat ini
meningkatkan mutu pendidikan adalah
bukan
dengan cara memperbaiki proses belajar
semata-mata
untuk
hari
ini,
melainkan untuk masa depan.
mengajar.
Pendidikan sebagai upaya untuk membangun
daya
mengajar
pada
dasarnya adalah interaksi atau hubungan
manusia
timbal balik antara guru dan siswa, siswa
memerlukan wawasan yang luas, karena
dengan siswa dalam situasi pendidikan.
pendidikan menyangkut seluruh aspek
Oleh karena itu, guru dalam mengajar
kehidupan manusia. Pendidikan nasional
dituntut kesabaran, keuletan dan sikap
merupakan salah satu faktor penting
terbuka di samping kemampuan dalam
dalam
situasi belajar mengajar yang lebih aktif.
upaya
sumber
Belajar
meningkatkan
kualitas
sumber daya manusia. Menurut UU RI
Guru
dapat
memilih
dan
No. 20 tahun 2003, tentang sistem
menggunakan strategi yang tepat guna
pendidikan nasional yang mengatakan
mencapai tujuan pembelajaran. Karena
bahwa pendidikan nasional berfungsi
strategi merupakan salah satu alat untuk
mengembangkan kemampuan dan watak
mencapai
serta peradaban bangsa yang bermartabat
memungkinkan materi pelajaran tersusun
tujuan
pembelajaran
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
yang
260
berdasarkan suatu kurikulum pendidikan.
Gambaran
Strategi pembelajaran yang tidak tepat
bahwa bahasa merupakan sarana yang
akan menjadi penghalang kelancaran
sangat penting dalam pergaulan sehari-
jalannya proses belajar mengajar. Oleh
hari.
karena itu, strategi yang diterapkan
tersebut
Bahasa
merupakan
seorang guru, baru mendapat suatu hasil
komunikasi
yang
yang optimal jika mampu dipergunakan
digunakan.
Bahasa
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
manusia
Upaya
peningkatan
mutu
memperlihatkan
untuk
paling
sering
memungkinkan
saling
(berkomunikasi),
sarana
berhubungan
saling
berbagi
pendidikan haruslah dilakukan dengan
pengalaman, saling belajar dari orang
menggerakkan seluruh komponen yang
lain, memahami orang lain, menyatakan
menjadi subsistem dalam suatu sistem
diri
pendidikan.
intelektual.
utama
Subsistem
dalam
pertama
meningkatkan Secara
kemampuan
praktis,
bahasa
mutu
merupakan alat komunikasi antar anggota
pendidikan adalah faktor guru. Seorang
masyarakat yang berupa sistem lambang
guru
menciptakan
bunyi yang bermakna, yang dihasilkan
pembelajaran yang bermutu sekaligus
oleh alat ucap manusia. Bahasa selain
bermakna
merupakan
harus
peningkatan
dan
dan
dapat
sebagai
pemberdayaan
alat
komunikasi,
pada
kemampuan (ability) dan kesanggupan
dasarnya juga merupakan alat ekspresi
(capability) peserta didik.
diri, alat integrasi dan adaptasi sosial,
Untuk
mencapai
hasil
serta alat kontrol sosial.
pembelajaran yang optimal dibutuhkan
Bahasa sebagai alat komunikasi,
guru yang kreatif dan inovatif yang selalu
bahasa sebagai alat ekspresi diri, sebagai
mempunyai keinginan terus mengajar di
alat integrasi dan adaptasi sosial, sebagai
kelas. Karena dengan peningkatan mutu
alat kontrol sosial. Hakekat bahasa
proses belajar mengajar di kelas, mutu
seperti yang diuraikan di atas pada
pendidikan
dasarnya
dapat
ditingkatkan
berlaku
secara
universal.
(Kunandar, 2008). Dalam kehidupan
Artinya bahasa mana pun di dunia
bermasyarakat seseorang tidak mungkin
memiliki hakekat semacam itu, baik
hidup menyendiri tanpa kehadiran orang
bahasa-bahasa yang jumlah penuturnya
lain atau tanpa kehadiran orang lain.
besar
(bertaraf
internasional)
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
seperti 261
bahasa Inggris, Prancis, Jerman, dan arab
membaca, sehingga mereka sulit untuk
maupun
jumlah
bisa memahami isi bacaan apalagi untuk
nasional
menemukan kalimat utama pada tiap
bahasa-bahasa
penuturnya
hanya
yang
bertaraf
seperti bahasa Indonesia. Bahasa
paragraf. Hal ini mengakibatkan hasil
Indonesia
merupakan
belajar yang tidak memuaskan menimpa
bahasa resmi dari negara Indonesia yang
sebagian besar siswa utamanya pada
keberadaannya sudah dijadikan sebagai
siswa kelas VI. Dari 21 siswa di kelas VI
bahasa persatuan oleh rakyat Indonesia.
hanya sekitar 2-3 siswa saja yang dapat
Dalam
mencapai
bahasa
Indonesia
mencakup
nilai
KKM
66%
yang
beberapa aspek penting yang ada di
ditentukan oleh sekolah. Hal inilah yang
dalamnya yaitu aspek mendengarkan,
menjadikan alasan peneliti mengambil
berbicara, membaca, dan menulis. Dari
permasalahan
beberapa
yang
memahaminya anak-anak terhadap isi
dikemukakan di atas, peneliti akan
bacaan utamanya gagasan atau ide pokok.
memilih salah satu aspek yang terdapat
Berdasarkan hasil observasi yang
pada pembelajaran bahasa Indonesia
dilakukan di kelas VI SDN Kendalbulur
yaitu aspek membaca.
II pada kegiatan pembelajaran Bahasa
aspek
Membaca
seperti
atas
yaitu
kurang
proses
Indonesia dan wawancara dengan guru
konsep
kelas VI SDN Kendalbulur II oleh
ketatabahasaan baik dengan cara dibaca
penulis, dapat diketahui bahwa rendahnya
secara nyaring, dalam hati ataupun yang
hasil belajar Bahasa Indonesia mereka
lain. Dalam membaca kemampuan untuk
disebabkan karena guru tidak memahami
menangkap masing-masing kata pun
tentang
berbeda dan bervariasi, maka dari itu
pelaksanan
pemahaman isi bacaan dari masing-
kebanyakan guru hanya menggunakan
masing siswapun juga berbeda-beda.
metode ceramah, tanya jawab, dan tidak
Bahkan
membuat
memahami
merupakan
di
kata-kata
dalam
atau
menentukan
gagasan
cara
penulisan
rencana
pembelajaran
(RPP),
media sebagai
alat
bantu
utama atau ide pokok dari suatu paragraf
alternatif dalam proses pembelajaran.
itu bervariasi pula proses dan hasilnya.
Siswa tidak pernah diajak untuk bekerja
Di SDN Kendalbulur II penulis menemukan anak-anak yang tidak gemar
kelompok sehingga siswa cenderung memikirkan dirinya sendiri.
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
262
Berdasarkan alasan dan hasil
dari 2 siklus, dimana dalam setiap
penelitian tersebut di atas, maka peneliti
siklusnya
termotivasi untuk melakukan penelitian.
perencanaan (planning); (2) pelaksanaan
Dimana penelitian yang akan dilakukan
tindakan
adalah
(acting&observing);
sebuah
penelitian
dengan
terdiri
dari:
(1)
dan
kegiatan
observasi (3)
refleksi
menggunakan media teks bacaan yang
(reflecting); (4) perbaikan rencana (revise
berpusat pada siswa, yang mengambil
plan), dan begitu siklus selanjutnya.
judul ”Peningkatan Kemampuan dan
Berikut
Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi
pembelajaran dengan acuan model siklus
Bacaan Melalui Media Teks Bacaan di
PTK yang dikembangkan oleh Kemmis
Kelas
& Taggart.
VI
SDN
Kendalbulur
II
Tulungagung”.
ini
gambaran
pelaksanaan
Pada model PTK Kemmis & Taggart adalah salah satu contoh model
Metode Rancangan menggunakan
penelitian
rancangan
ini
bersiklus yang terdiri dari dua siklus.
penelitian
Dimana dalam setiap siklusnya terdiri
tindakan kelas (PTK), yaitu merupakan
dari
rangkaian
dilakukan
dilaksanakan sesuai dengan gambaran di
secara siklus dalam rangka memecahkan
atas misalnya : (1) Tahap planning
masalah.
(perencanaan), (2) Tahap acting
penelitian
“PTK
yang
bertujuan
untuk
beberapa
tahapan
yang
harus
&
memperbaiki kinerja sifatnya konstektual
observing (tindakan & pengamatan), (3)
dan
Tahap reflecting (refleksi), (4) Tahap
hasilnya
tidak
dapat
digeneralisasikan” (Mahanal,dkk 2006:
revise plan.
15). Sedangkan menurut Elliot (dalam
Hasil dan Pembahasan
Depdiknas, 2004:5) menyatakan “PTK adalah kajian tentang situasi
Setelah
pelaksanaan
tindakan
sosial
pembelajaran pada siklus II pertemuan
dengan maksud untuk meningkatkan
pertama dan kedua peneliti bersama
kualitas tindakan di dalamnya”.
dengan kolaborator melakukan refleksi
Dalam rancangan penelitian ini, peneliti
menggunakan
sistem
untuk
mengetahui
terjadi
pada
pembelajaran bersiklus dengan siklus
pembelajaran
model “Kemmis & Taggart” yang terdiri
pertama
dan
kekurangan saat
siklus
yang
pelaksanaan II
pertemuan
pertemuan
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
kedua. 263
Berdasarkan hasil siklus II pertemuan
dilakukan? Guru menjawab penguasaan
pertama
kedua
kelas sudah bagus, siswa juga aktif dan
kolaborator menyampaikan hal-hal yang
merasa senang selama belajar. Ketika
berkaitan
ditanya tentang kekurangan-kekurangan
dan
pertemuan
dengan
pelaksanaan
pembelajaran siklus II yaitu kemampuan
yang
mengelola kelas sudah bagus karena
pembelajaran
kebanyakan siswa sudah serius dan aktif
tindakan dengan media teks bacaan, guru
saat melakukan kerja kelompok dan
menjawab bahwa hampir tidak ada
kegiatan pembelajaran yang lain. Siswa
kekurangan karena kekurangan yang ada
juga sudah merasa senang dan gemar
pada
membaca.
diperbaiki pada pertemuan ini, namun
Suara
guru
dalam selama
pertemuan
kegiatan pelaksanaan
sebelumnya
sudah
pelaksanaan
alangkah lebih baik jika pada saat
pembelajaran sudah cukup keras namun
mengajar suara lebih di keraskan lagi,
akan lebih baik jika lebih keras lagi.
selain saat ditanya tentang keinginan guru
Hasil belajar siswa pada saat pelaksanaan
untuk mencoba menggunakan media teks
siklus II pertemuan pertama dan kedua
bacaan guru menjawab bahwa beliau
sangat memuaskan. Hasil akhir pada
akan mencobanya karena hasil akhir dari
siklus II pertemuan pertama adalah
pembelajaran yang menggunakan media
67,38%.
teks bacaan ini sangat memuaskan.
Pada
saat
terdapat
pelaksanaan
tindakan
siklus II pertemuan kedua hasil belajar siswa
78,57%.
Setelah
pelaksanaan
Selain dengan
guru
melakukan kelas,
wawancara
dilakukan
juga
tindakan siklus II peneliti melakukan
wawancara dengan siswa kelas VI SDN
wawancara dengan guru dan siswa terkait
Kendalbulur
dengan menggunakan media teks bacaan.
pendapat
Setelah
pelaksanaan
II
untuk
mereka
mengetahui
tentang
kegiatan
tindakan
pembelajaran yang dilakukan oleh guru
siklus I dan siklus II berakhir dilakukan
(peneliti). Saat ditanya tentang pendapat
tanya jawab dengan wali kelas dan siswa
mereka
kelas VI SDN Kendalbulur II sebagai
pembelajaran dengan menggunakan alat
berikut:
bantu
terkait
media
dengan
teks
bacaan,
kegiatan
siswa
Bagaimana pendapat Ibu tentang
menjawab bahwa mereka merasa senang
situasi pembelajaran yang baru saja
karena mereka bisa belajar mencari dan
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
264
menemukan sendiri jawaban dari setiap
Hasil akhir yang diperoleh siswa
pertanyaan yang ada pada soal tanpa
pada
harus diterangkan rinci oleh guru.
bahasa Indonesia dengan menggunakan
Berdasarkan
pelaksanaan
pembelajaran
wawancara
media teks bacaan pada siklus I dan
dengan guru kelas VI dan siswa kelas VI
siklus II meningkat. Peningkatan hasil
SDN Kendalbulur II, setelah pelaksanaan
belajar siswa pada saat sebelum tindakan
tindakan siklus I dan siklus II diketahui
dan pada saat pelaksanakan tindakan
bahwa guru merasa senang karena hasil
siklus I dan siklus II sangat meningkat
belajar siswa meningkat
dan siswa
drastis. Selain terdapat beberapa anak
merasa senang saat mengikuti kegiatan
yang mengalami peningkatan nilai, ada
pembelajaran. Siswa juga termotivasi
pula yang nilainya tetap, hal itu terjadi
untuk belajar karena siswa tidak hanya
memang dari faktor individualnya. Tapi
duduk
rata-rata
diam
penjelasan
hasil
saat
dan
guru
akan
mendengarkan tetapi
siswa
dari
beberapa
siswa
yang
mengalami terjadi suatu perubahan yang
mencoba menemukan sendiri jawaban
signifikan.
dan membuat mereka menjadi lebih
Dari masing-masing siswa ada yang tetap
gemar lagi membaca sehingga guru
memiliki nilai yang jelek ataupun yang
(peneliti)
sebagai
tetap bertahan pada nilai yang bagus.
fasilitator saat siswa melakukan kegiatan
Berdasarkan hasil akhir tersebut dapat
membaca dan sebagai moderator saat
disimpulkan
diskusi kelas.
keseluruhan
di
sini
bertindak
Dengan demikian dari keseluruhan pelaksanaan pembelajaran dengan pokok
bahwa
rata-rata
siswa
dari
mengalami
peningkatan nilai hasil belajar. Penutup
bahasan “menemukan kalimat utama
Berdasarkan pada pembahasan yang
pada tiap-tiap paragraf” yang dilakukan
telah diuraikan diatas, maka peneliti
secara proses pelaksanaan pembelajaran,
menyimpulkan
diperoleh hasil ketuntasan belajar sebesar
menggunakan media teks bacaan, situasi
85,71%. Dengan perolehan hasil tersebut,
belajar pada siswa yang menemukan
maka
pembelajaran
sendiri jawaban sangat terlihat seperti
bersiklus. Karena hasil terakhir sudah
siswa bekerja sama dalam kelompok,
melampaui 70%.
siswa membaca secara intensif sebuah
selesai
kegiatan
bahwa:
(1)
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
Dengan
265
bacaan, siswa bertanya pada guru tentang materi yang belum dipahami, siswa secara
berkelompok
dan
individu
mencoba menemukan sendiri kalimat
Akbar,
Sa’dun; Faridatuz, Luluk. 2009. Prosedur Penyusunan Laporan dan Artikel. Yogyakarta : Cipta Media Aksara.
utama yang ada pada tiap paragraf dan Akhadiah, menulisnya ringkasan menanggapi
lagi
menjadi
cerita,
dan
hasil
siswa
presentasi
sebuah
Sabarti dkk. 1991. Bahasa Indonesia I. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
berani dari
kelompok lain. (2) Dengan menggunakan media teks bacaan pada mata pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat
Arikunto, S. 1999. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta : Rineka Cipta. Degeng, Nyoman Sudana. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Malang: Depdiknas Universitas Negeri Malang.
dengan adanya peningkatan hasil belajar pada siklus I pertemuan pertama dan pertemuan kedua dan siklus II pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua dengan nilai rata-rata pada pra tindakan 58,86, setelah diberi tindakan pada siklus I pertemuan pertama 62,86 dan siklus I pertemuan kedua 73,33. Pada tahap pelaksanaan siklus II pertemuan pertama nilai rata-rata kelas mencapai 67,38 dan siklus II pertemuan kedua mencapai 78,57.
Hal
peningkatan
ini
menunjukan
hasil
belajar
adanya bahasa
Indonesia siswa dengan menggunakan media teks bacaan
Daftar Rujukan Akbar, Sa’dun. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta : Cipta Media Aksara.
Dimyati & Moedjiono. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud RI. Dimyati & Moedjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Dirjen Dikti Depdikbud RI. Hamalik, Oemar. 2009. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Ismawati, Esti. 2011. Perencanaan Pengajaran Bahasa. Surakarta : Yuma Pustaka. Kasbolah, Kasihani. 1998. Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kuntjojo. 2010. Model-model Pembelajaran. Kediri : Universitas Nusantara PGRI Kediri.
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
266
Mulyati. 2007. Keterampilan Berbahasa Indonesia di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Muslich, Masnur. 2009. Melaksanakan PTK Penelitian Tindakan Kelas Itu Mudah. Jakarta : Bumi Aksara. Mustakim. 1994. Membina Kemampuan Berbahasa Panduan ke Arah Kemahiran Berbahasa. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Purwanto, Ngalim. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Santosa, Puji dkk. 2006. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Santosa, Puji dkk. 2008. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Solchan. 2007. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta : Universitas Terbuka. Suparno&Yunus, Muhammad. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta : Universitas Terbuka. Wibawa, B. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Frita Devi Asriyanti : Peningkatan Kemampuan Dan Hasil Belajar Siswa Untuk Memahami Isi Bacaan Melalui Media Teks Bacaan Di Kelas Vi SDN Kendalbulur II Tulungagung
267