PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung ABSTRAK. Pada umumnya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) masih konvensional, dimana guru menerangkan sedangkan siswa mendengarkan, mencatat, dan mengerjakan tugas. Penelitian ini menurut jenis datanya menggunakan penelitian kualitatif, sedangkan menurut metodenya adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Data dalam penelitian ini adalah hasil motivasi belajar, hasil aktivitas belajar, dan hasil belajar IPS. Sedangkan sumber data utama dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN Kendalrejo 01 dan data pendukungnya adalah guru kelas VI. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, angket, catatan lapangan, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif think pair share sudah baik. Hal ini didukung dengan meningkatnya motivasi, aktivitas, dan hasil belajar siswa. Hasil angket motivasi belajar siswa menunjukkan siklus 1 memperoleh skor rata-rata 69, sedangkan siklus 2 memperoleh skor rata-rata 76. Peningkatan aktivitas belajar siswa dilihat dari lembar observasi yang diisi oleh observer. Pada siklus 1 rata-rata aktivitas belajar siswa 75 dan siklus 2 mencapai 92. Peningkatan hasil belajar IPS dilihat dari hasil tes kognitif yang dikerjakan setiap akhir siklus. Rata-rata skor akhir siswa pada pratindakan mencapai 60, pada siklus 1 mencapai 76, dan pada siklus 2 mencapai 82. Kata kunci : motivasi, aktivitas, hasil belajar, model think pair share
yang dilakukan
PENDAHULUAN Pada
umumnya
pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Sekolah Dasar (SD) masih konvensional, dimana guru
menerangkan
mendengarkan,
sedangkan
siswa
mencatat,
dan
mengerjakan tugas. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran cenderung pasif. Mereka
hanya
menerima
dan
mempelajari apa yang diperoleh dalam kelas. Permasalahan yang serupa juga dialami
di
Kecamatan
SDN Talun
Kendalrejo Kabupaten
01
Blitar.
Berdasarkan observasi atau pengamatan
Kendalrejo
di
01
kelas
VI SDN
Kecamatan
Talun
Kabupaten Blitar menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran siswa belajar secara konvensional, yaitu pembelajaran dengan model ceramah. Siswa masih mengalami kesulitan dan tidak semangat dalam mengikuti pembelajaran. Hal itu ditandai dengan adanya siswa yang terlihat
berbicara,
mengantuk
dan
bermain sendiri dengan temannya. Salah satu faktor penting dalam keberhasilan
pembelajaran
adalah
motivasi siswa dalam belajar. Motivasi
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
76
sebagai suatu kondisi yang menyebabkan
demikian, aktivitas belajar sangat penting
atau menimbulkan perilaku tertentu dan
pada diri siswa (Usman, 1996: 21).
memberi
arah
dan
ketahanan
pada
Aktivitas
merupakan
segala
tingkah laku tersebut (Wlodkowski dalam
sesuatu yang dilakukan oleh seseorang
Suciati, 2001:52). Pembelajaran akan
untuk mencapai tujuan. Aktivitas belajar
berhasil
adalah kegiatan-kegiatan siswa yang
manakala
siswa
memiliki
motivasi dalam belajar. Oleh karena itu,
menunjang
menumbuhkan motivasi belajar siswa
Sardiman (2000: 100) mengungkapkan
merupakan salah satu tugas dan tanggung
bahwa aktivitas belajar itu meliputi
jawab guru. Guru yang baik dalam
aktivitas yang bersifat fisik dan mental.
mengajar senatiasa berusaha mendorong
Dalam kegiatan belajar mengajar kedua
siswa untuk beraktifitas mencapai tujuan
aktivitas ini saling berkaitan. Tanpa
pembelajaran. Hal ini sejalan dengan
adanya aktivitas maka proses belajar
yang dikemukan oleh Rasyid dan Mansur
tidak akan berlangsung dengan baik.
(2007: 39) bahwa motivasi siswa akan
Semakin banyak aktivitas yang dilakukan
mempengaruhi belajar siswa jika terdapat
siswa
lingkungaan yang mendukung. Untuk
pembelajaran yang terjadi akan semakin
menciptakan
baik.
lingkungan
yang
dalam
keberhasilan
belajar
Berdasarkan
maka
belajar.
proses
masalah
yang
mendukung diperlukan kemauan dan
dipaparkan di atas, peneliti melakukan
kemampuan guru untuk menerapkan
diskusi dengan guru untuk memperbaiki
strategi yang membuat siswa merasa
pembelajaran
bertanggung
pelajaran IPS. Dari hasil diskusi dengan
jawab
terhadap
belajar
mereka sendiri.
pada
mata
guru, maka dipilih model pembelajaran
Aktivitas siswa juga berpengaruh terhadap
terutama
keberhasilan
pembelajaran.
Think Pair Share untuk meningkatkan motivasi, aktivitas, dan hasil belajar pada
Siswa harus aktif dalam pembelajaran
mata pelajaran IPS.
dikarenakan siswa merupakan subjek
Think
Pair
Share
adalah
pendidikan. Pada kenyataannya, guru
pembelajaran
yang
memberi
siswa
yang aktif dalam kegiatan pembelajaran,
kesempatan untuk bekerja sendiri dan
sedangkan
bekerjasama dengan orang lain. Guru
kesempatan
siswa untuk
tidak aktif.
diberikan Dengan
sangat
berperan
penting
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
untuk 77
membimbing siswa melakukan diskusi,
Sedangkan menurut modelnya,
sehingga terciptanya suasana belajar yang
penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
lebih hidup, aktif, kreatif, efektif dan
Kelas (classroom action research). PTK
menyenangkan. Dengan demikian jelas
adalah salah satu jenis tindakan yang
bahwa melalui model pembelajaran Think
bertujuan
Pair Share, siswa secara langsung dapat
pembelajaran yang terjadi pada latar
memecahkan masalah, memahami suatu
tindakan (Akbar dan Luluk, 2009: 66).
materi secara berkelompok dan saling
PTK dilaksanakan oleh guru untuk
membantu antara satu dengan yang
memecahkan
lainnya,
atau
pembelajaran, memperbaiki mutu, hasil
diskusi serta mempresentasikan di depan
pembelajaran, dan mencoba hal-hal yang
kelas sebagai salah satu langkah evaluasi
baru
terhadap kegiatan pembelajaran yang
peningkatan
telah dilakukan (Lie, 2002: 57).
pembelajaran.
membuat
Pemilihan
kesimpulan
model
Think
Pair
untuk
mengatasi
jenis
masalah
masalah-masalah
dibidang
pembelajaran mutu
demi
dan
Model penelitian
hasil
ini adalah
Share karena pembelajaran kooperatif ini
kolaboratif antara peneliti dan guru kelas
memberi kesempatan siswa untuk bekerja
VI SDN Kendalrejo 01. Kehadiran
sendiri serta bekerja sama dengan orang
peneliti dalam penelitian ini kurang lebih
lain serta mengoptimalisasikan partisipasi
1 bulan dan ada 4 pertemuan yang
siswa, sehingga diharapkan siswa akan
dirancang
lebih terdorong dan termotivasi untuk
penelitian tindakan kelas ini. Peran
lebih
peneliti dalam penelitian ini adalah
giat
belajar
pembelajaran.
dan
Siswa
mengikuti
dapat
saling
sebagai
untuk
guru,
menyelesaikan
penyusun
bertukar informasi dengan siswa lain
Pelaksanaan
untuk
permasalahan
penyusun
soal,
sehingga
observasi,
pelaksana
diharapkan akan meningkatkan motivasi,
pengumpul
data,
aktivitas, dan belajar siswa.
pelapor hasil penelitian.
secara
menyelesaikan bersama-sama
jenis
datanya,
Pembelajaran penyusun
(RPP), lembar
pembelajaran,
penganalisis,
dan
Lokasi penelitian ini dilakukan di
METODE PENELITIAN Menurut
Rencana
jenis
SDN Kendalrejo 01 yang beralamat di
penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Jalan raya Kendalrejo, Desa Kendalrejo
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
78
Kecamatan
Talun
Kabupaten
Blitar,
model
penelitian
bersifat
telepon (0342) 563841 dengan jumlah
menggambarkan kenyataan atau fakta
murid keseluruhan 147 siswa yang terdiri
sesuai dengan tujuan untuk mengetahui
dari 6 kelas. Subjek dalam penelitian ini
prestasi belajar yang dicapai siswa juga
adalah siswa kelas VI yang berjumlah 24
untuk memperoleh respon siswa terhadap
orang, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki
kegiatan pembelajaran serta aktivitas
dan 7 siswa perempuan tahun pelajaran
siswa
2014/2015. Alasan pemilihan kelas VI
Penelitian ini dilaksanakan dalam bentuk
sebagai subjek penelitian ini, karena
siklus pembelajaran. Setiap siklus terdiri
berdasarkan hasil observasi dan informasi
dari
dari guru-guru SDN Kendalrejo 01,
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,
bahwa siswa kelas VI rata-rata hasil
dan refleksi.
belajar dalam pembelajaran kurang baik,
HASIL DAN PEMBAHASAN
banyak yang mendapat nilai di bawah
Paparan Data Pra Penelitian
KKM IPS yang telah ditentukan yaitu 70. Data
yang
diperlukan
pada
selama
4
proses
langkah
Dari
pembelajaran.
kegiatan
hasil
yaitu
wawancara
yang
dilakukan pada guru kelas VI dan
penelitian ini adalah data mengenai
sebagian
proses
dengan
informasi bahwa pembelajaran IPS masih
pelaksanaan penerapan model kooperatif
mengalami kendala, siswa kurang tertarik
think pair share , motivasi belajar dan
terhadap metode yang diterapkan guru.
hasil belajar mata pelajaran IPS pada
Hal ini dapat dilihat dari hasil ulangan
siswa kelas VI. Sedangkan sumber data
harian. Selain itu, model pembelajaran
utama dalam penelitian ini adalah siswa
yang
kelas VI SDN Kendalrejo 01 Kecamatan
konvensional,
Talun Kabupaten Blitar tahun pelajaran
menggunakan model pembelajaran yang
2014/2015. Teknik pengumpulan data
menarik motivasi dan aktivitas siswa.
dalam penelitian ini adalah observasi,
Dari
wawancara, angket, catatan lapangan, dan
pelaksanaan pembelajaran IPS di kelas
dokumentasi.
IV
pembelajaran
terkait
siswa
kelas
digunakan
hasil
ini,
VI
selama
guru
diperoleh
ini
belum
observasi
diperoleh
masih pernah
mengenai
gambaran
proses
Pada penelitian ini menggunakan
pembelajaran yang berpusat pada guru
teknik analisis deskriptif, yaitu suatu
“teacher centered”. Hal ini terlihat sejak
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
79
awal kegiatan pembelajaran, guru tidak
diselesaikan
mengkondisikan siswa untuk siap belajar
siswa.”
karena tidak melakukan tanya jawab, tidak
menggali
pengetahuan
dalam
Aktivitas
kelompok
belajar
kecil
siswa
dan
menunjukkan hasil yang baik, yakni
pengalaman siswa sesuai dengan materi
mencapai skor rata-rata 75. Ada beberapa
yang akan dipelajari. Selama proses
siswa yang masih takut dan ragu- ragu
pembelajaran, siswa cenderung pasif
untuk menanggapi pertanyaan dari guru.
karena hanya duduk diam mendengarkan
Motivasi
penjelasan
kategori cukup baik, yaitu mencapai skor
guru,
mencatat,
dan
belajar
mengerjakan tugas.
rata-rata 69.
Paparan Data Siklus 1
mengikuti
siswa
memperoleh
Siswa merasa senang
pembelajaran
dikarenakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus
guru memberikan reward berupa smile
1 telah berjalan cukup baik. Persentase
pada siswa yang mengikuti pelajaran
keterlaksanaan
model
dengan sungguh-sungguh dan siswa yang
pair
share
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Hasil
baik,
yaitu
belajar siswa pada siklus 1 masih kurang,
mencapai skor rata-rata 80. Kekurangan
ada 7 siswa dari 24 siswa yang belum
pada
tuntas belajar dari kriteria ketuntasan
penerapan
pembelajaran
think
memperoleh
kategori
siklus
1
ini
guru
kurang
memperhatikan efisiensi waktu terlihat
yang ditentukan, yaitu 70.
ketika melakukan proses pembelajaran
Paparan Data Siklus 2
pertemuan pertama waktu tersita pada kegiatan
awal.
model
think pair share pada siklus 2 dilakukan
pembelajaran think pair share anggota
dengan beberapa perubahan, terutama
kelompok tidak terlalu banyak sehingga
untuk
siswa
pembelajaran
aktif
Penerapan
Penerapan model pembelajaran
mengikuti
pelajaran.
mengoptimalkan sehingga
proses semua
Pernyataan ini didukung dari Silberman
kekurangan pada siklus 1 dapat terpenuhi.
(2009:
151)
Keterlaksanaan
”salah
satu
mengemukakan terbaik
penerapan
model
untuk
pembelajaran Think Pair Share sudah
aktif
berjalan sangat baik, yaitu mencapai nilai
adalah memberikan tugas belajar yang
100%. Guru sudah menerapkan semua
mengembangkan
cara
bahwa
belajar
yang
aspek
yang
terdapat
pada
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
lembar 80
observasi
keterlaksanaan
model
Model Pembelajaran Think Pair Share
pembelajaran think pair share. Hail ini
dengan Motivasi Belajar
menunjukkan terjadinya peningkatan dari
Penerapan
kegiatan siklus 1 ke siklus 2.
pembelajaran
think
pair share untuk meningkatkan motivasi
Penerapan model pembelajaran
belajar siswa diupayakan agar dapat
think pair share dalam pembelajaran IPS
membangkitkan
dapat meningkatkan aktivitas belajar
belajar
siswa. Hal ini tampak pada siklus 2
kelompok siswa dapat saling berinteraksi
aktivitas belajar siswa mencapai 92.
dan saling membantu satu sama lain
Siswa
sehingga tercipta suasana belajar yang
terlihat
aktif
mengikuti
IPS.
pembelajaran, tidak ada siswa yang
kondusif
bermain sendiri, siswa juga sudah berani
motivasi
mengajukan
pertanyaan
penerapan
mengemukakan
pendapatnya
dan
minat
siswa
dalam
Dengan
belajar
secara
dan
dapat
belajar model
meningkatkan
siswa. think
Selain pair
itu, share
dalam
memberikan rasa tanggung jawab untuk
kelas. Penerapan model pembelajaran
masing-masing siswa terhadap tugas
think pair share dalam pembelajaran IPS
yang diberikan secara individu.
dapat meningkatkan motivasi belajar
Peningkatan motivasi belajar siswa
siswa. Hal ini tampak pada siklus 2 nilai
pada dasarnya akan mempengaruhi nilai
motivasi belajar siswa mencapai rata-rata
hasil belajar siswa pada pelajaran IPS.
76. Siswa terlihat antusias mengikuti
Hal
pembelajaran, dikarenakan pada siklus 2
meningkatnya semangat siswa dalam
ini guru menggunakan media video
belajar. Pengerjaan soal secara individu
peristiwa alam sehingga siswa tidak
menjadikaan siswa berfikir mandiri tidak
merasa bosan. Selain itu, hasil belajar
bergantung pada teman, pembentukan
kognitif siswa sudah sangat baik, hanya
kelompok secara berpasangan membuat
terdapat 1 siswa yang belum tuntas
kelas lebih efektif.
ini
ditunjukkan
dengan
belajar. Ketuntasan hasil belajar kognitif
Indikator motivasi belajar yang
mencapai skor rata-rata 82, sehingga
digunakan terdiri dari empat merujuk dari
pembelajaran dengan penerapan model
John M Keller dan Katsuaki Suzukiyaitu
think pair share sudah dianggap berhasil.
attention,
relevance,
satisfaction.
Dari
confidence
keempat
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
dan
indikator 81
tersebut yang paling dominan adalah
pembelajaran yang berlangsung terlihat
satisfaction yaitu seberapa jauh siswa
siswa merasa senang. Siswa merasa
merasa puas terhadap kegiatan belajar
semangat mengikuti pembelajaran dan
yang telah dilakukan. Pada indikator ini,
aktif
item
Ketika
pertanyaan
saya
rajin
belajar
ketika
kegiatan
berdiskusi,
pembelajaran.
siswa
melakukan
sehingga saya merasa puas dengan nilai
kegiatan dengan nyaman, tenang, dan
yang bagus memperoleh skor yang sangat
tidak ramai meskipun dengan jumlah
bagus yaitu mencapai skor rata-rata
kelompok yang banyak.
enam. Dari data tersebut dapat dikatakan
Peningkatan nilai aktivitas siswa
bahwa penerapan model pembelajaran
dikarenakan meningkatnya aspek yang
think pair share dapat meningkatkan
diamati setiap siklusnya. Pada tahap
motivasi belajar siswa.
think, aktivitas siswa meningkat pada saat
Model Pembelajaran Think Pair Share
menjawab pertanyaan yang diberikan guru secara individu. Hal ini menuntut
dengan Aktivitas Belajar Aktivitas
belajar
adalah
siswa untuk memikirkan sendiri jawaban
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap,
dengan waktu 5 menit. Pada tahap pair,
pikiran, dan perhatian dalam kegiatan
aktivitas siswa meningkat dari siklus 1
belajar guna menunjang keberhasilan
sampai siklus 2 yaitu ketika berdiskusi
proses belajar mengajar dan memperoleh
dengan teman secara berpasangan. Siswa
manfaat dari kegiatan tersebut. Aktivitas
terlihat aktif berdiskusi dengan temannya
belajar sangat berkaitan dengan adanya
untuk saling bertukar pikiran.
keaktifan belajar pada saat kegiatan
Pada tahap share, aktivitas siswa
belajar mengajar seperti aktivitas siswa
meningkat dari siklus 1 sampai siklus 2
saat mendengarkan, memperhatikan guru,
yaitu pada saat siswa mempresentasikan
bertanya,
hasil diskusinya di depan kelas untuk
serta
pembelajaran
aktif
sehingga
di
dalam
pembelajaran
berbagi
bersama
teman
sekelasnya,
menjadi menarik dan siswa mampu aktif
menjawab pertanyaan teman pada saat
di dalam kelas.
diskusi
kelas,
dan
Penerapan model pembelajaran
pertanyaan
ketika
kooperatif think pair share terbukti dapat
presentasi.
Ketiga
meningkatkan aktivitas siswa. Kegiatan
menunjukkan
siswa
mengajukan
kelompok
lain
tahapan
itu
sudah
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
aktif 82
mengikuti bergantung
pembelajaran pada
dan
guru.
tidak
sampai dengan tindakan penelitian pada
Pernyataan
siklus 1 dan siklus 2. Prosentase rata-rata
tersebut didukung dengan Usman (2006:
nilai
21) menyatakan bahwa dalam kegiatan
mencapai 60, pada siklus 1 mencapai 76,
belajar mengajar siswa harus banyak aktif
dan pada siklus 2 mencapai 82. Hal ini
sebab
subjek
menunjukkan adanya peningkatan nilai
yang
akhir siswa kelas VI pada mata pelajaran
siswa
pendidikan
merupakan
dan
siswa
juga
melaksanakan belajar.
akhir
siswa
pada
pratindakan
IPS, dari pra tindakan sampai siklus 2. Pada setiap tahapan siklus, baik
Model Pembelajaran Think Pair Share
itu siklus 1 maupun siklus 2 tentu guru
dengan Hasil Belajar Hasil belajar merupakan hasil
mengalami
kekurangan
dalam
yang diperoleh siswa setelah menerima
pembelajaran. Pada siklus 1, guru masih
suatu pengetahuan yang ditunjukkan
belum memperhatikan efisiensi waktu.
dengan nilai tes atau angka nilai yang
Pelaksanaan
diberikan oleh guru. Untuk mencapai
dilakukan terkadang melebihi waktu yang
hasil belajar yang baik, terdapat banyak
direncanakan dalam RPP.
faktor yang mempengaruhi baik faktor
pada saat share, siswa terkesan masih
internal maupun faktor eksternal. Upaya
malu malu untuk mengungkapkan dan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa
menanggapi jawaban teman. Pada siklus
kelas VI SDN Kendalrejo 01 pada mata
2 kekurangan-kekurangan yang ada pada
pelajaran IPS yang dilakukan dengan
siklus
menerapkan
pembelajaran menjadi lebih efektif dan
model
pembelajaran
kooperatif Think Pair Share.
1
pembelajaran
yang
Selain itu,
diperbaiki,
sehingga
efisien.
Penerapan model pembelajaran
Penerapan model ini dipandang
think pair share sudah berjalan dengan
efektif
karena
memberikan
baik. Hal ini ditunjukkan dengan adanya
partisipasi yang besar kepada siswa
peningkatan
hasil belajar IPS siswa,
dalam proses pembelajaran. Anggota
yang dilihat dari nilai akhir setiap siklus.
kelompok yang terbentuk tidak terlalu
Berdasarkan tabel yang
dibahas pada
banyak sehingga ketika berdiskusi tidak
hasil penelitian, diperoleh perbandingan
ada yang bermain sendiri, siswa aktif dan
hasil belajar dimulai dari pra tindakan
berpengaruh terhadap hasil belajar yang
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
ruang
83
menjadi baik. Pernyataan ini didukung
terdiri
oleh
relevance, confidence dan satisfaction;
Silberman
(2009:
151)
dari
empat
(4)
terbaik untuk mengembangkan belajar
kooperatif
yang aktif adalah memberikan tugas
meningkatkan aktivitas siswa kelas VI
belajar
SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun
diselesaikan
dalam
model
attention,
mengemukakan bahwa ”salah satu cara
yang
Penerapan
yaitu
pembelajaran
think pair share
dapat
kelompok kecil siswa.”
Kabupaten Blitar; (5) Penerapan model
PENUTUP Kesimpulan
pembelajaran kooperatif think pair share dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Berdasarkan
pemaparan
dan
pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut; (1) Penerapan model pembelajaran
kooperatif
Think
Pair
Share, pada tahap awal mengalami kendala baik dari siswa maupun guru. Kendala yang dialami siswa yaitu belum memahami
langkah-langkah
model
pembelajaran think pair share. Kendala yang
dilami
guru
yaitu
kurang
kelas VI SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kabupaten Blitar. Pada siklus 2 masih ada 1 siswa yang belum tuntas belajar atau nilainya masih berada di bawah KKM. Siswa yang belum tuntas ini memiliki keterlambatan belajar, siswa selalu tidak naik kelas ketika kenaikan, bahkan pernah tiga kali tidak naik kelas ketika duduk di kelas tiga. Saran
memperhatikan efisiensi waktu, waktu tersita pada kegiatan awal sehingga waktu habis pembelajaran belum selesai; (2)
Penerapan
kooperatif
model
Think
Pair
pembelajaran Share
yang
dilakukan terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu tahap think, tahap pair, dan tahap share; (3) Penerapan model pembelajaran kooperatif
think pair share dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VI SDN Kendalrejo 01 Kecamatan Talun
Kabupaten
Blitar.
Indikator
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dikemukakan saran sebagai berikut; (1)
Sebaiknya
sebelum
menerapkan
model pembelajaran kooperatif think pair share memperkenalkan dahulu langkahlangkah
model
diterapkan; menerapkan
(2)
pembelajaran Sebaiknya
model
yang
sebelum
pembelajaran
kooperatif think pair share membagi waktu sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
sehingga
tidak
akan
kekurangan waktu; (3) Sebaiknya tidak
motivasi belajar siswa yang digunakan Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
84
hanya menerapkan model pembelajaran think
pair
share
mengembangkan
tetapi
model
juga tersebut
disesuaikan dengan kondisi siswa; (4) Sebaiknya
mengkondisikan
kelas
seefektif dan sebaik mungkin dengan memperhatikan semua kelompok agar ketika kegiatan diskusi tidak ada siswa yang
ramai;
(5)
Guru
hendaknya
memberikan perlakuan yang berbeda bagi siswa belajar
yang
memiliki
sehingga
siswa
keterlambatan aktif
dan
bersemangat mengikuti pembelajaran; (6)
Silberman, Melvin. L. 1996. Terjemahan Sarjuli, dkk. 2009. Active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani. Slavin, Robert E. 1995. Cooperative Learning Theory, Research, and Pactice. Baston: Allyn and Bacon. Suciati dan Irawan, P. 2001. Teori Belajar dan Motivasi. Jakarta: Pusat Antar Universitas Untuk Peningkatan dan Pengembangan aktivitas Instruksional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Usman, U.M. 1996. Menjadi Guru Profesional. Jakarta: Bumi aksara.
Kegiatan yang dilakukan pada tahap think, tidak harus menggunakan LKS tetapi bisa menggunakan
pertanyaan
lisan atau konsep berupa masalah untuk dikerjakan mandiri. DAFTAR RUJUKAN Akbar, Sa’dun dan Luluk Faridatus. 2009. Prosedur Penyusunan Laporan dan Artikel Hasil Penelitian Tindakan Kelas. Malang: Cipta Media Aksara. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Rasyid, H. dan Mansur. 2007. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV. Wacana Prima. Sardiman, A.M. 2000. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Ria Fajrin Rizqy Ana : Penerapan Model Kooperatif Think Pair Share Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Kelas Vi Sdn Kendalrejo 01 Kecamatan Talun Kab. Blitar
85