JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
193
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BIDANG STUDI IPA MATERI ALAT INDRA MANUSIA DENGAN MENERAPKAN STRATEGI BELAJAR MULTI METODE PADA SISWA KELAS IV SDN 1 WIDORO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2013/2014 Oleh: Titik Mujiati SDN 1 Widoro, Gandusari, Trenggalek
Abstrak. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari tahun pelajaran 2013/2014 semester I dalam menerapkan multi metode untuk meningkatkan prestasi belajar pada bidang studi IPA materi Alat Indra Manusia; (2) Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi pokok Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV semester I SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2013/2014 melalui penerapan multi metode. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek pada siswa Kelas IV Semester I bidang studi IPA materi Alat Indra Manusia tahun 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 13. Peneliti disini adalah sebagai Kepala SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai November 2013. Berdasarkan data hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: (1) Dalam menerapkan multi metode dalam pembelajaran IPA, guru terlebih dahulu membagi kelas dalam 4 kelompok kecil. Setiap kelompok diberi tugas yang sama untuk memecahkan masalah. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mengamati, menganalisis, mengidentifikasi setiap permasalahan. Siswa juga diberi kesempatan untuk belajar diluar kelas untuk lebih mudah dalam membandingkan perbedaaan ekosistem. Setiap kelompok setelah melakukan kegiatan diskusi, melakukan kegiatan presentasi. (2) Dengan diterapkannya proses pembelajaran dengan multi metode maka prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV semester I SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun 2013/2014 dapat meningkat secara signifikan, hal ini didukung dengan peningkatan nilai rata-rata 76,92 dengan ketuntasan belajar 53,85% siklus pertama 81,54 dengan ketuntasan belajar 76,92% siklus kedua: 82,31 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 92,31%. Kata kunci: IPA, Multi Metode, Alat Indra Manusia.
IPA merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan-gagasan. Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan pengembangan pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, Kurikulum Sekolah Dasar (1994:73).
Fungsi dari mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang diberikan di Sekolah Dasar adalah (a) Mampu memberikan pengetahuan mengenai berbagai jenis dan perangai lingkungan alam dan lingkungan buatan dalam kaitannya dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari; (b) Mampu mengembangkan ketrampilan proses; (c) Mampu mengembangkan wawasan, sikap dan nilai yang berguna bagi siswa untuk meningkatkan kualitas kehidupan se-
193
194
Titik Mujiati, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Studi IPA...
hari-hari; (d) Mampu mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan keterkaitan yang saling mempengaruhi antara kemajuan IPA dan teknologi dengan keadaan lingkungan dan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari. (e) Mampu mengembangkan kemampuan untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta ketrampilan yang berguna dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikannya yang lebih tinggi. Tujuan adanya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah agar siswa mampu: (a) Memahami konsep-konsep IPA dan keterkaitannya dengan kehidupan seharihari; (b) Memiliki ketrampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan gagasan tentang alam sekitar; (c) Mempunyai minat untuk mengenal dan mernpelajari benda-benda serta kejadian di lingkungan sekitar; (d) Bersikap ingin tahu, tekun, kritis, bertanggung jawab, bekerja sama dan mandiri; (e) Mampu menerapkan berbagai konsep IPA untuk menjelaskan gejala- gejala alam dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Mampu menggunakan teknologi sederhana yang berguna untuk memecahkan suatu masalah yang ditentukan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar mengajar IPA, siswa sebagai pusat pembelajaran harus aktif dan tidak pasif. Siswa yang aktif tidak hanya sekedar duduk mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru pengajar, akan tetapi siswa juga harus mampu terlibat aktif secara langsung dalam proses belajar mengajar. Hal ini diterapkan karena berkaitan dengan pembelajaran IPA itu sendiri, yang menanamkan sifat ilmiah, menemukan dan memecahkan masalah. Salah satu upaya penanaman sifat ilmiah dengan memberikan peluang bagi siswa untuk mencoba atau
praktek sendiri sehinnga melatih siswa agar dapat berani mencoba dan bertanggung jawab. Dengan demikian akan memotivasi siswa untuk menyukai pelajaran IPA. Dengan cara berfikir logis dan sikap jujur serta obyektif dihasilkan suatu hasil atau produk berupa penjelasan atau deskripsi tentang fenomena-fenomena alam beserta hubungan kausalitasnya. Dalam pelajaran IPA hendaknya melibatkan anak sepenuhnya. Kegiatan pembelajaran IPA meliputi penyentuhan, perakitan, pemanipulasi, percobaan dan penginderaan. Kegiatan IPA yang dirancang untuk anak SD hendaknya memberikan gambaran mental yang konkrit tentang konsep yang mereka pelajari. Gambaran mental yang konkrit ini penting dalam pembentukan konsep-konsep dasar yang kokoh. Di atas konsep-konsep dasar yang kokoh ini akan dibangun pembelajaran berikutnya. (Endang, 1999). Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengkaitkan isu-isu teknologi dalam pembelajaran IPA, sehingga pelajaran IPA tidak lagi dianggap suatu pelajaran yang hanya mengandalkan teori dan rumus namun dapat langsung diterapkan di teknologi masyarakat itu sendiri sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dengan demikian guru dapat mengembangkan suatu citra yang mengenai hakekat pembelajaran IPA. Namun tugas demikian tidak hanya dilakukan oleh guru saja, kepala sekolah juga berperan penting dalam mengembangkan citra dalam pembelajaran IPA. Bila guru dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan variasi, maka akan membosankan siswa, perhatian siswa berkurang, mengantuk, dan akibatnya tujuan belajar tidak tercapai. Dalam hal ini guru memerlukan variasi dalam mengajar. Keterampilan mengadakan variasi dalam proses
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
mengajar akan meliputi tiga aspek/yaitu variasi dalam gaya mengajar, variasi menggunakan media, bahan pembelajaran dan variasi dalam internal antara guru dan siswa. Apabila komponen-komponen tersebut dikombinasikan dalam penggunaannya atau terintegrasi, maka akan meningkatkan perhatian siswa. Membangkitkan kemauan belajar, keterampilan yang bervariasi ini misalnya ketrampilan dalam memberi pertanyaan, dalam penguatan. (Sardiman, 1995). Adanya variasi dalam proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dengan adanya perubahan dan gaya mengajar guru, adanya perubahan interaksi antara guru-siswa, siswa-guru dan siswa-siswa. Jadi pembelajaran multi metode dalam penelitian ini sangatlah tepat dalam peningkatan keberhasilan belajar siswa. Diharapkan dengan pembelajaran multi metode siswa lebih bergairah dan berpartisipasi aktif dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran multi metode merupakan kombinasi pembelajaran kooperatif, pembelajaran langsung dan presentasi. Model pembelajaran langsung merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah. Ketrampilan dasar itu adalah pengetahuan prosedural dan deklaratif. (Arends, 1997) Model pembelajaran langsung adalah model pembelajaran yang berpusat pada guru. Pembelajaran ini memerlukan perencanaan dan pelaksanaan yang cermat dipihak guru. Sistem pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus menjamin terjadinya keterlibatan siswa, terutama melalui memperhatikan, mendengarkan, resitasi dan tanya jawab.
195
Teori yang paling banyak sumbangannya pada model pembelajaran multi metode adalah teori belajar sosial Bandura. Menurut Bandura sebagian besar manusia belajar melalui pengamatan selektif, kemudian mengingat dan meniru tingkah laku orang lain. Artinya manusia dapat belajar melalui modeling, yaitu dari contoh atau model. Sedangkan pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Siswa bekerja dalam kelompok untuk menuntaskan materi pembelajaran; (2) Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah; (3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda; (4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok. (Arnyana, 2004) Menurut teori konstruktivisme mengatakan bahwa ciri-ciri pembelajaran kooperatif tersebut sangatlah cocok bagi siswa dalam menemukan dan memahami pokok bahasan yang sulit jika mereka saling mendiskusikan masalah tersebut dengan teman sebaya. Selain itu dengan menggunakan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan ketrampilan bertanya siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui langkah-langkah yang dilakukan oleh guru kelas IV SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari tahun pelajaran 2013/2014 semester I dalam menerapkan multi metode untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada bidang studi IPA materi Alat Indra Manusia; (2) Untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi pokok Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV semester I SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten
195
196
Titik Mujiati, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Studi IPA...
Trenggalek tahun pelajaran 2013/2014 melalui penerapan strategi belajar multi metode. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek pada siswa Kelas IV Semester I bidang studi IPA materi Alat Indra Manusia tahun 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 13 siswa. Peneliti selaku Kepala SDN 1 Widoro berkolaborasi dengan guru kelas IV SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Pelaksanaan Penelitian mulai bulan Oktober 2013 sampai November 2013. Prosedur siklus penelitian yang dilakukan, prosedur penelitian ini terdiri dari 2 siklus, tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai. Untuk melihat apakah ada peningkatan kemampuan bertanya siswa, dengan melihat hasil observasi dari hasil observasi awal siswa dan guru, maka refleksi awal diperlukan perubahan-perubahan untuk meningkatkan bertanya siswa di dalam kelas. Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut maka dilaksanakan penelitian ini dengan prosedur: (1) Perencanaan (Planning); (2) Pelaksanaan (Action); (3) Observasi (Observation); (4) Refleksi (Reflection). Dalam penelitian ini masalah yang akan dibahas adalah rendahnya prestasi belajar siswa kelas IV SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek adapun penyebab timbulnya masalah tersebut adalah: (a) Siswa takut untuk bertanya/ mengemukakan pendapat; (b) Takut dimarahi, guru apabila pertanyaan yang diajukan tidak baik; (c) Siswa malu bertanya; (d) Siswa tidak memahami kosep yang diajarkan; (e) Pertanyan guru tidak dimengerti siswa; (f) Merasa kesulitan pada bidang studi IPA; (g) Merasa takut ditertawakan oleh te-
man-temannya bila pertanyaan yang diajukan salah/jelek; (h) Siswa beranggapan bahwa terlalu banyak bertanya itu tidak sopan. Untuk menunjang pemecahan masalah dalam penelitian ini diperlukan alat bantu sebagai berikut: (1) Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; (2) Membuat lembar observasi 3). Membuat alat bantu berupa Lembaran Kerja Siswa (LKS) dan juga alat peraga; (4) Lembaran Angket; (5) Membuat alat evaluasi untuk peningkatan kualitas hasil belajar; 6) Dokumentasi Deskripsi dan tindakan penelitian ini sebagai berikut: Jumlah siswa kelas IV sebanyak 13 siswa dibagi 4 kelompok dengan kemampuan siswa yang heterogen dilihat dari jenis kelamin maupun kemampuan siswa, terdapat 4 kelompok masing-masing dengan jumlah anggota 3-4 siswa. Setiap kelompok memiliki hak yang sama yaitu untuk mengajukan pertanyaan maupun menanggapi pertanyaan. Bagi kelompok yang aktif, maka guru memberikan beberapa penghargaan. Skenario dari tindakan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: (1) Langkah-langkah yang dilakukan guru, meliputi: (a) Melaksanakan appresepsi / presepsi; (b) Memberikan motivasi; (c) Menuliskan tujuan pembelajaran di papan tulis; (d) Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran; (e) Mengelompokkan siswa yang sesuai dengan petunjuk pelaksanaan multi metode; (f) Melaksanakan diskusi kelompok; (g) Melaksanakan diskusi kelas; (h) Membantu melancarkan diskusi/membantu siswa dalam kesulitan; (i) Melatih meminta siswa membuat pertanyaan; (j) Melontarkan pertanyaan satu kelompok ke kelompok yang lain; (k) Bersama siswa membuat rangkuman materi yang didiskusikan; (l) Melaksanakan penilaian proses; (m) Memberikan tugas pada akhir pelajaran. (2) Langkah-langkah
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
yang dilakukan siswa, meliputi: (a) Berdiskusi dalam kelompoknya; (b) Diskusi kelas; (c) Membuat pertanyaan; (d) Mengajukan pertanyaan; (e) Menjawab pertanyaan; (f) Memberikan tanggapan; (g) Minta bantuan guru bila mengalami kesulitan; (h) Presentasi hasil Diskusi; (i) Bersama guru mengambil kesimpulan apa yang didiskusikan; (j) Mengerjakan penilaian proses. Untuk mendapatkan data hasil penelitian maka digunakan beberapa instrumen antara lain: (1) Lembar rencana pembelajaran terhadap kegiatan belajar mengajar; (2) Lembar analisis hasil penilaian dalam kegiatan belajar mengajar; (3) Lembar soal atau kisi-kisi ulangan Metode Pengumpulan Data yaitu dengan menggunakan: (1) Tes, digunakan untuk melihat peningkatan pemahaman dan pencapaian prestasi belajar siswa; (2) Observasi, dimaksudkan untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas atau respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran; (3) Angket, digunakan untuk mendeteksi sikap, minat, respon, dan motivasi siswa terhadap pembelajaran; (4) Catatan Lapangan (fieldnote), dimaksudkan untuk melengkapi data yang tidak terekam dalam instrumen pengumpul data yang ada. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan kelas ini yaitu penelitian kualitatif, maka data yang terkumpul dalam penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis data kualitatif. Menganalisis data dilakukan setelah dilakukan pengamatan peneliti dan teman kolaborasi dilakukan, kemudian dimasukkan ke dalam tabel tabulasi dan diolah dengan menggunakan pengalaman peneliti ditentukan nilai keaktifan siswa setiap siklus dan nilai formatif per siklus berdasarkan standar minimal ketuntasan belajar. Untuk nilai
197
ulangan harian, nilai yang telah diperoleh dikonsultasikan dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang berlaku pada pembelajaran tersebut dan untuk bidang studi IPA nilai KKM sebesar 70. Sedangkan hasil belajar yang menunjukkan kemampuan siswa dianalisis berdasarkan kriteria ketuntasan belajar. Dari hasil penelitian terekam bahwa nilai rata rata siswa sebesar 76,92 dengan ketuntasan belajar sebesar 53,85%. Hal ini disebabkan karena penerapan metode pembelajaran yang kurang bervariasi. Guru yang hanya menjelaskan materi dipapan tulis menjadi alasan penyebab turunnya prestasi belajar siswa utamanya mata pelajaran IPA. oleh karena itu diperlukannya perombakan strategi pembelajaran salah satunya dengan strategi belajar multi metode yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tindakan Penelitian SIKLUS I Planning (Perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan multi metode; (b) Menyusun petunjuk kegiatan siswa; (c) Melaksanakan kegiatan penelitian; (d) Penilaian hasil kegiatan penelitian Action (Pelaksanaan) Pertemuan Pertama, dilaksanakan pada tanggal 15 Oktober 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Pendahuluan, meliputi: (a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa; (c) Siswa mengacungkan tangan ketika diabsen; (d) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran; (e) Tanya
197
198
Titik Mujiati, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Studi IPA...
jawab antara guru dengan siswa yang mengarah pada materi pembelajaran. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menjelaskan materi tentang alat indra dan fungsinya; (b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru pengajar; (c) Guru memberikan catatan kepada siswa; (d) Siswa mencatat materi yang disampaikan oleh guru pengajar; (e) Tanya jawab antara siswa dengan guru terkait materi pembelajaran yang disampaikan; (f) Siswa menjawab pertanyaan dari guru pengajar; (g) Guru membentuk kelompok belajar siswa; (h) Guru meminta siswa untuk duduk perkelompok; (i) Siswa duduk perkelompok; (j) Guru membagikan soal untuk dikerjakan perkelompok: Kelompok 1 dan 3 membahas tentang indra penglihan dan kelompok 2 dan 4 membahas tentang indra pembau dan pengecap; (k) Siswa mulai mengerjakan tugas secara berkelompok; (l) Ketika siswa sudah selesai mengerjakan tugas kelompok, guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawabannya didepan kelas; (m) Kelompok lain memperhatikan presentasi dari kelompok yang berpresentasi; (n) Siswa dibantu guru pengajar menyimpulkan presentasi; (o) Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi yang dipresentasikan; (p) Siswa menjawab pertanyaan guru; (q) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan secara individu; (r) Siswa mengerjakan tugas individu; (s) Setelah siswa selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. (2) Kegiatan Penutup, meliputi: (a) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah; (b) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya; (c) Guru dan siswa mengakhiri pembelajaran pada pertemuan pertama. Pertemuan Kedua, dilaksanakan pada tanggal 17 Oktober 2013. Kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Pendahuluan, meliputi:
(a) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (b) Guru mengabsen siswa; (c) Siswa mengacungkan tangan ketika diabsen; (d) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan PR; (e) Siswa mengumpulkan PR; (f) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran; (g) Tanya jawab antara guru dengan siswa yang mengarah pada materi pembelajaran. Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menjelaskan materi tentang alat indra dan fungsinya; (b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru pengajar; (c) Guru memberikan catatan kepada siswa; (d) Siswa mencatat materi yang disampaikan oleh guru pengajar; (e) Tanya jawab antara siswa dengan guru terkait materi pembelajaran yang disampaikan; (f) Siswa menjawab pertanyaan dari guru pengajar; (g) Guru membentuk kelompok belajar siswa; (h) Guru meminta siswa untuk duduk perkelompok; (i) Siswa duduk perkelompok; (j) Guru membagikan soal untuk dikerjakan perkelompok. Kelompok 1 dan 2 membahas tentang indra peraba. Kelompok 3 dan 4 membahas tentang indra pendengar. (k) Siswa mulai mengerjakan tugas secara berkelompok; (l) Ketika siswa sudah selesai mengerjakan tugas kelompok, guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas; (m) Kelompok lain memperhatikan presentasi dari kelompok yang berpresentasi; (n) Siswa dibantu guru pengajar menyimpulkan presentasi; (o) Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi yang dipresentasikan; (p) Siswa menjawab pertanyaan guru; (q) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan secara individu; (r) Siswa mengerjakan tugas individu; (s) Setelah siswa selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. (3) Kegiatan Penutup, meliputi (a) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi pada
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
pertemuan selanjutnya yaitu pada tanggal 29 Oktober 2013; (c) Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua. Observasi (Pengamatan) Hasil observasi dapat dilihat dari hasil analisa data penilaian kinerja siswa, hasil post test dan lembar observasi. Untuk penilaian kinerja hasilnya sebagai berikut.
199
pembelajaran IPA dengan menggunakan multi metode sebesar 68,75%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsipasi aktif siswa dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”. Refleksi Dari hasil observasi ditemukan kelemahan-kelemahan sebagai berikut: (a) Guru kurang dalam memotivasi siswa; (b) Teknik bertanya yang disampaikan oleh guru masih kurang baik, sehingga kemampuan siswa untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan suatu fenomena masih sangat rendah; (c) Dalam forum diskusi masih sedikit siswa yang terlibat aktif.
Tabel 1 Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I Ketuntasan Hasil No. Nama Siswa Tidak Nilai Tuntas Tuntas Ahmad Yusuf 1 80 T Efendi 2 Adim Lintar N. 70 TT 3 Cucu Fitriya S. 80 T 4 Dandha Eka A. 90 T 5 Dita Nur A. 90 T 6 Dian Pratiwi 80 T 7 Gilang Dias Y. 70 TT 8 Heni Nur Hamdiyah 90 T 9 Ivan Dwi P. 90 T 10 Linda Maulana 70 TT 11 Mighfarotul Ainur R 90 T 12 Mahzib Vibliyan 80 T 13 Nopita Endah P. 80 T Jumlah 1060 10 0 Rata – rata 81.54 76.92 0.00
SIKLUS II Planning (Perencanaan) Pada siklus kedua ini perencanaannya secara garis besar sama dengan siklus satu, dengan materi yang sama yaitu tentang Alat Indra Manusia. Selain itu berdasarkan pada temuan siklus I, maka langkah perencanaannya perlu tambahan yang meliputi: (a) Memperbaiki teknik bertanya pada guru; (b) Mengurangi dominasi guru; (c) Memotivasi siswa agar lebih aktif dalam kegiatan diskusi. Action (Pelaksanaan) Pertemuan Pertama, dilaksanakan pada tanggal 29 November 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya terdiri dari: (1) Kegiatan Pendahuluan, meliputi: (a) Pukul 07.00 WIB peneliti selaku kepala sekolah dan kolaborator penel;itian selaku guru kelas IV memasuki ruang kelas IV; (b) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (c) Siswa dan guru berdoa bersama; (d) Guru mengabsen siswa; (e) Siswa mengacungkan
Dari data di atas terlihat jelas bahwa kemampuan siswa untuk memprediksi, mengobservasi maupun menjelaskan dengan kualifikasi baik masih sangat rendah. Siswa yang telah tuntas belajar nilai ≥ 70 ada 10 siswa atau sebesar 76,92% dengan nilai ratarata sebesar 81,54. Hal ini masih berada di bawah standar ketuntasan klasikal yaitu 85%. Hasil pengamatan aktifitas siswa adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan multi metode pada siklus I memperoleh nilai aktivitas sebesar 67,50% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru adalah persentase aktifitas guru dalam
199
200
Titik Mujiati, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Studi IPA...
tangan ketika diabsen guru pengajar; (f) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; (g) Siswa memperhatikan guru pengajar; (h) Tanya jawab antara guru dengan siswa yang mengarah ke materi. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menjelaskan materi tentang penyakit dan cara merawat alat indra; (b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru pengajar; (c) Guru memberikan catatan kepada siswa; (d) Siswa mencatat materi yang disampaikan oleh guru pengajar; (e) Tanya jawab antara siswa dengan guru terkait materi pembelajaran yang disampaikan dengan memberikan hadiah berupa tambahan nilai bagi yang bisa menjawab secara tepat; (f) Siswa menjawab pertanyaan dari guru pengajar; (g) Guru membentuk kelompok belajar siswa; (h) Guru meminta siswa untuk duduk perkelompok; (i) Siswa duduk perkelompok; (j) Guru membagikan soal untuk dikerjakan perkelompok; (k) Kelompok 1 dan 2 membahas tentang penyakit dan cara merawat mata serta hidung; (l) Kelompok 3 dan 4 membahas tentang penyakit dan cara merawat lidah, kulit serta telinga; (m) Siswa mulai mengerjakan tugas secara berkelompok; (n) Ketika siswa sudah selesai mengerjakan tugas kelompok, guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawabannya didepan kelas; (o) Kelompok lain memperhatikan presentasi dari kelompok yang berpresentasi; (p) Siswa dibantu guru pengajar menyimpulkan presentasi; (q) Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi yang dipresentasikan; (r) Siswa menjawab pertanyaan guru; (s) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan secara individu; (t) Siswa mengerjakan tugas individu; (u) Setelah siswa selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. (3) Ke-
giatan Penutup, meliputi: (a) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah; (b) Guru mengumumkan materi yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya; (c) Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan pertama. Pertemuan Kedua, dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2013 pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah: (1) Kegiatan Pendahuluan, meliputi: (a) Pukul 07.00 WIB peneliti selaku kepala sekolah dan kolaborator penelitian selaku guru kelas IV memasuki ruang kelas IV; (b) Guru membimbing siswa untuk berdoa bersama; (c) Siswa dan guru berdoa bersama; (d) Guru mengabsen siswa; (e) Siswa mengacungkan tangan ketika diabsen guru pengajar; (f) Guru meminta siswa untuk mengumpulkan PR; (g) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran; (h) Siswa memperhatikan guru pengajar; (i) Tanya jawab antara guru dengan siswa yang mengarah ke materi. (2) Kegiatan Inti, meliputi: (a) Guru menjelaskan materi tentang penyakit dan cara merawat alat indra; (b) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru pengajar; (c) Guru memberikan catatan kepada siswa; (d) Siswa mencatat materi yang disampaikan oleh guru pengajar; (e) Tanya jawab antara siswa dengan guru terkait materi pembelajaran yang disampaikan dengan memberikan hadiah berupa tambahan nilai bagi yang bisa menjawab secara tepat; (f) Siswa menjawab pertanyaan dari guru pengajar; (g) Guru membentuk kelompok belajar siswa; (h) Guru meminta siswa untuk duduk perkelompok; (i) Siswa duduk perkelompok; (j) Guru membagikan soal untuk dikerjakan perkelompok; (k) Kelompok 3 dan 4 membahas tentang penyakit dan cara merawat mata serta hidung; (l) Kelompok 1 dan 2 membahas tentang penyakit dan cara merawat lidah, kulit serta telinga; (m) Siswa
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
mulai mengerjakan tugas secara berkelompok; (n) Ketika siswa sudah selesai mengerjakan tugas kelompok, guru meminta siswa untuk mempresentasikan jawabannya di depan kelas; (o) Kelompok lain memperhatikan presentasi dari kelompok yang berpresentasi; (p) Siswa dibantu guru pengajar menyimpulkan presentasi; (q) Guru mengajukan beberapa pertanyaan kepada siswa terkait materi yang dipresentasikan; (r) Siswa menjawab pertanyaan guru; (s) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan secara individu; (t) Siswa mengerjakan tugas individu; (u) Setelah siswa selesai mengerjakan, siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya. (3) Kegiatan Penutup, meliputi: (a) Guru memberikan tugas untuk dikerjakan dirumah; (b) Guru mengumumkan tes evaluasi pada pertemuan selanjutnya, yaitu hari Selasa tanggal 5 November 2013; (c) Guru dan siswa berdoa bersama untuk mengakhiri pembelajaran pada pertemuan kedua.
No.
Nama Siswa Rata – rata
Hasil Nilai 82.31
201
Ketuntasan Tidak Tuntas Tuntas 92.31 7.69
Dari Tabel 2 dapat diketahui bahwa siswa yang tuntas belajar mencapai 12 siswa atau sebesar 92,31% dengan rata-rata nilai hasil belajar sebesar 82,31, hal ini sudah memenuhi standar ketuntasan klasikal. Sehingga dalam siklus II secara klasikal siswa telah mencapai tuntas belajar. Hasil pengamatan aktifitas siswa adalah bahwa aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan multi metode pada siklus II memperoleh skor sebesar 80,00% berarti kegiatan pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru adalah persentase aktifitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan multi metode sebesar 81,25%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partisipasi aktif siswa dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”.
Observasi (Pengamatan) Hasil Observasi selama proses pembelajaran pada siklus II sebagai berikut.
Refleksi Dari hasil observasi ditemukan adanya beberapa peningkatan yaitu: (a) Teknik bertanya sudah baik; (b) Motivasi guru terhadap siswa meningkat.
Tabel 2 Nilai Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II Ketuntasan Hasil No. Nama Siswa Tidak Nilai Tuntas Tuntas Ahmad Yusuf 1 80 T Efendi 2 Adim Lintar N. 80 T 3 Cucu Fitriya S. 90 T 4 Dandha Eka A. 80 T 5 Dita Nur A. 80 T 6 Dian Pratiwi 80 T 7 Gilang Dias Y. 80 T 8 Heni Nur Hamdiyah 70 TT 9 Ivan Dwi P. 80 T 10 Linda Maulana 80 T 11 Mighfarotul Ainur R 90 T 12 Mahzib Vibliyan 100 T 13 Nopita Endah P. 80 T Jumlah 1070 12 1
Hasil Angket Siswa Setelah kegiatan pembelajaran berakhir, maka peneliti memberikan angket kepada siswa dengan tujuan untuk mengetahui respon, sikap dan minat siswa setelah mengikuti pembelajaran IPA dengan menggunakan multi metode. Berikut peneliti sajikan perbandingan angket tanggapan siswa selama 2 siklus (siklus I dan siklus II).
201
202
Titik Mujiati, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Studi IPA...
Tabel 3 Angket Tanggapan Siswa Siklus I No
Pernyataan
1
2 Apakah kamu kesulitan mengikuti pelajaran yang diampaikan oleh guru dalam pembelajaran IPAselama ini? Apakah kamu merasa bosan mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh gurumu? Apkah kamu merasa tertantang untuk lebih menggali kemampuan kamu dalam pembelajaran setelah guru menerapkan metode ini? Apakah kamu termotivasi untuk lebih aktif dalam pembelajaran ini setelah guru menerapkan metode ini? Apakah reward yang diberikan oleh guru mampu memotivasi kamu untuk lebih disiplin dalam dskusi kelompok? Apakah melalui metode pembelajaran ini mampu menumnbuhkan kerjasamamu dengan rekan sebayamu? Apakah melalui metode ini mampu melatih kamu untuk berkomunikasi secara baik dan komunikatif dalam pembelajaran? Apakah metode ini sesuai dengan keinginanmu? Apakah metode ini mampu meningkatkan prestasimu? Apakah metode ini mampu membantu kamu dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran?
1 2
3
4 5 6 7 8 9 10
Ya 3
Frekuensi Tidak Tidak Menjawab 4 5
Skor Jumlah
Ratarata
8
9
10
=3x2
=4x1
=5x0
6
7
10
2
1
20
2
0
22
1.69
8
3
2
16
3
0
19
1.46
8
2
3
16
2
0
18
1.38
8
4
1
16
4
0
20
1.54
9
2
2
18
2
0
20
1.54
8
2
3
16
2
0
18
1.38
10
2
1
20
2
0
22
1.69
10
3
0
20
3
0
23
1.77
10
2
1
20
2
0
22
1.69
9
4
0
18
4
0
22
1.69
Jumlah Rata-rata
15.85 1.58
Tabel 4 Angket Tanggapan Siswa Siklus II No
Pernyataan
1
2 Apakah kamu kesulitan mengikuti pelajaran yang diampaikan oleh guru dalam pembelajaran IPAselama ini? Apakah kamu merasa bosan mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan oleh gurumu? Apkah kamu merasa tertantang untuk lebih menggali kemampuan kamu dalam pembelajaran setelah guru menerapkan metode ini? Apakah kamu termotivasi untuk lebih aktif dalam pembelajaran ini setelah guru menerapkan metode ini?
1 2
3
4
Y a 3
Frekuensi Tidak Tidak Menjawab 4 5
6
Skor =4x 1 7
=5x 0 8
=3x2
Jumla h
Ratarata
9
10
11
2
0
22
2
0
24
1.85
10
3
0
20
3
0
23
1.77
11
2
0
22
2
0
24
1.85
10
3
0
20
3
0
23
1.77
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
No
Pernyataan
1
2 Apakah reward yang diberikan oleh guru mampu memotivasi kamu untuk lebih disiplin dalam dskusi kelompok? Apakah melalui metode pembelajaran ini mampu menumnbuhkan kerjasamamu dengan rekan sebayamu? Apakah melalui metode ini mampu melatih kamu untuk berkomunikasi secara baik dan komunikatif dalam pembelajaran? Apakah metode ini sesuai dengan keinginanmu? Apakah metode ini mampu meningkatkan prestasimu? Apakah metode ini mampu membantu kamu dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran?
5 6 7 8 9 10
Y a 3
Frekuensi Tidak Tidak Menjawab 4 5
6
Skor =4x 1 7
=5x 0 8
=3x2
203
Jumla h
Ratarata
9
10
11
2
0
22
2
0
24
1.85
11
2
0
22
2
0
24
1.85
11
2
0
22
2
0
24
1.85
10
3
0
20
3
0
23
1.77
11
2
0
22
2
0
24
1.85
11
2
0
22
2
0
24
1.85
Jumlah Rata-rata
Dari hasil rekapitulasi angket siswa dapat diketahui bahwa respon siswa terhadap pembelajaran dalam kategori “sangat positif” dengan perolehan respon pada siklus I mencapai 1,58 dan pada siklus II mencapai 1,82. Hal ini membuktikan bahwa respon siswa terhadap pembelajaran IPA materi Alat Indra Manusia dengan menggunakan multi metode mendapat respon yang sangat baik dari siswa Kelas IV SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek. Data yang disajikan tersebut berupa data Hasil Belajar Siswa dan data Pelaksanaan persiapan belajar mengajar Guru. Interprestasi terhadap data penulis sajikan difokuskan pada dua hal tersebut yakni Hasil Belajar Siswa dan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar Guru. Tindak lanjut terhadap hasil interprestasi ini berupa perencanaan tindakan siklus berikutnya, penulis sertakan atas dasar evaluasi untuk perbaikan kelemahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan siklus berikutnya.
18.23 1.82
Pada hasil nilai sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata: 76,92 dengan ketuntasan belajar 53,85% siklus pertama 81,54 dengan ketuntasan belajar 76,92% siklus kedua 82,31 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 92,31%, untuk dapat lebih jelasnya penulis telah sajikan perbandingan perolehan atau peningkatan nilai pada Gambar 1. Untuk aktifitas belajar siswa siklus I sebesar 67,50% meningkat pada siklus II sebesar 80,00%. Sedangkan aktivitas guru dalam menerapkan strategi belajar multi metode sebesar 68,75% pada siklus I dan meningkat menjadi 81,25% pada siklus II. Peningkatan keaktifan selama menerapkan strategi belajar multi metode dapat dilihat pada grafik dibawah ini. Berdasarkan tujuan penelitian yaitu untuk meningkatkan prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV semester I SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun pelajaran 2013/2014, maka penelitian tindakan kelas ini tergolong berhasil sehingga dapat diterapkan dalam pembelajaran IPA.
203
204
Titik Mujiati, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Bidang Studi IPA...
100.00 90.00
92.31 76.92
81.54
76.92
82.31
80.00 70.00
60.00
53.85 prestasi belajar
50.00
rata-rata ketuntasan
40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 sebelum siklus
siklus I
siklus II
Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar dan Ketuntasan Siswa
80.00
81.25
80.00
90.00 67.50
68.75
70.00 60.00 SIKLUS I
50.00
SIKLUS II
40.00 30.00 20.00 10.00 0.00 SISWA
GURU
Gambar 2 Peningkatan keaktifan siswa dan keaktifan guru.
PENUTUP Kesimpulan Dalam menerapkan multi metode dalam pembelajaran IPA, guru terlebih dahulu membagi kelas dalam 4 kelompok kecil. Setiap kelompok diberi tugas yang sa-
ma untuk memecahkan masalah. Guru memberikan kesempatan siswa untuk mengamati, menganalisis, mengidentifikasi setiap permasalahan. Siswa juga diberi kesempatan untuk belajar diluar kelas untuk lebih mudah dalam membandingkan perbedaaan ekosistem. Setiap kelompok setelah melakukan kegiatan
JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 1, April 2016
diskusi, melakukan kegiatan presentasi. Dengan diterapkannya proses pembelajaran dengan multi metode maka prestasi belajar IPA materi Alat Indra Manusia pada siswa kelas IV semester I SDN 1 Widoro Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tahun 2013/2014 dapat meningkat secara signifikan, hal ini didukung dengan peningkatan nilai rata-rata 76,92 dengan ketuntasan belajar 53,85% siklus pertama 81,54 dengan ketuntasan belajar 76,92% siklus kedua: 82,31 dengan persentase ketuntasan belajar sebesar 92,31%.
205
menggunakan metode atau model belajar yang dapat mempermudah anak didiknya dalam memahami pokok bahasan dan sesuai dengan pelajaran. Memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran, khususnya LKS yang melibatkan kegiatan multi metode. Memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan model pembelajaran multi metode. Meningkatkan kualitas kolaborasi antar anggota sehingga masukan atau input dari para kolaborator bisa lebih meningkatkan kinerja. Dalam proses belajar mengajar guru perlu memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa agar lebih giat dan senang terhadap bidang studi yang diajarkannya.
Saran Hendaknya guru dalam mengajar DAFTAR RUJUKAN Arends. I Richard. 1997. Mengajar. Bostos: Mc Graw-Hill Arnyana, I.B.P. 2004. Perangakat Model Belajar Berdasarkan Masalah Dipandu Strategi Kooperatif. Malang: UM. Ditjen PDM Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar program Pengajaran (GBPP) Sekolah Dasar. Jakarta: PT.Citra Lamtoro Gang Persada Endang, P. Dkk. 1999. Teknik Pembuatan Alat Peraga dan Model Pengajaran IPA SD Mengacu pada Ketrampilan Proses. Malang: Universitas Negeri
Malang-Lembaga Pengabdian Masyarakat. Muhibbin, Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sardiman A.M. 1995. Interaksi dan Motif Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers. Simon. 1982. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Jammars. Winkel. 1987. Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia WJS. Poerwadarminto, 1976, Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.
205