Sutaji, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa...
163
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SEMESTER I SDN 2 GANDUSARI KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME TAHUN 2013/2014 Oleh: Sutaji Guru SDN 2 Gandusari, Trenggalek
Abstrak. Penelitian ini dilaksanakan di Kelas III Semester I SDN 2 Gandusari Tahun 2013/2014 dengan jumlah adalah 20 siswa. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Nilai pada hasil tes sebelumnya merupakan hasil belajar awal, sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang diberikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Gandusari Tahun 2013/2014 Semester I. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Gandusari mengalami peningkatan pada pembelajaran matematika setelah menerapkan model belajar konstruktivisme hal tersebut ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70,00 mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 87,00 dengan prosentase ketuntasan 95%. Kata kunci: model belajar konstruktivisme, prestasi belajar matematika
Dalam mengembangkan minat siswa pada pembelajaran matematika diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat. Hal ini disebabkan mata pelajaran matematika bertujuan untuk mendidik peserta didik untuk memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes efsien dan tepat. Matematika juga bertujuan untuk memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran guna mengatasi masalah kemrosotan prestasi belajar salah satunya adalah kemampuan guru dalam menggunakan strategi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam upaya pencapaian prestasi belajar yang optimal diperlukan suatu tindakan action research. Kegiatan pene-
litian tindakan (action research) berupaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas, agar diperoleh peningkatan prestasi belajar dari masing-masing individu siswa yang belajar. Upaya yang dilakukan adalah dengan implementasi strategi pembelajaran konstruktivisime. Nurhadi (2003) mengatakan bahwa konstruktivisme merupakan landasan berfikir (filosofi) pembelajaran kontekstual, yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya diperluas melalui konteks yang terbatas (sempit) dan tidak sekonyong-konyong. Pengetahuan bukanlah seperangkat faktafakta, konsep atau kaidah yang siap untuk diambil dan diingat manusia harus mengkonstruksi pengetahuan itu dan memberi makna melalui pengalaman nyata. Spradley yang dikutip oleh Handayanto (2001), menyatakan bahwa prinsip konstruktivisme menyatakan bahwa aktivitas harus selalu mendahului analisis.
164
JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015
Dengan kata lain belajar bermakna dapat dicapai melalui pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman. Hamalik (2002), mengatakan bahwa dalam pandangan konstruktivisme sebuah realitas, ada dalam pikiran mereka yang mengetahui, sehingga merekalah yang membentuk atau sekurang-kurangnya menafsirkan realitas berdasarkan persepsi mereka sendiri. Sebagai implikasinya, Strategi pembelajaran konstruktivisme lebih menekankan bagaimana pengetahuan dibangun dengan bantuan pengalaman, pengetahuan awal dan keyakinan yang dimiliki untuk menafsirkan obyek-obyek dan peristiwa. Berdasarkan pada konsep strategi pembelajaran konstruktivisme yang disampaikan oleh para pakar pendidikan tersebut tersebut di atas, peneliti akan mencoba melakukan suatu usaha penelitian tindakan (Action Research) dalam meningkatkan prestasi belajar siswa Kelas III Semester I SDN 2 Gandusari melalui startegi pembelajaran konstruktivisme. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di Kelas III Semester I SDN 2 Gandusari Tahun 2013/2014 dengan jumlah adalah 20 siswa. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang diteliti. Nilai pada hasil tes sebelumnya merupakan hasil belajar awal, sedangkan observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang diberikan dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Gandusari Tahun 2013/ 2014 Semester I. Dari evaluasi dan observasi awal, maka dalam refleksi ditetapkanlah bahwa tindakan yang dipergunakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SDN 2 Gandusari adalah dengan menggunakan model belajar konstruktivisme.
Dengan berpatokan pada refleksi awal tersebut, maka dilaksanakan penelitian tindakan kelas ini dengan 2 siklus, di mana setiap siklus terdiri dari tahap Perencanaan, Observasi, Tindakan, dan Refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pada pembahasan rumusan masalah dalam penelitian tindakan ini, menunjukkan bahwa Metode Konstruktivisme dalam kegiatan belajar mengajar mata pelajaran Matematika bagi siswa Kelas III Semester I SDN 2 Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek dimaksudkan untuk: Meningkatkan Aktivitas Siswa Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatanperbuatan yang dilakukan, termasuk perbuatan belajar dan bekerja, dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu pula. Setiap saat kebutuhan dapat berubah dan bertambah. Atas dasar pernyataan tersebut di atas, maka aktivitas siswa dalam belajar perlu ditingkatkan dengan suatu strategi pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa. Metode Konstruktivisme salah satu pendekatan yang ditawarkan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Motivasi merupakan salah satu unsur pokok dalam proses belajar mengajar. Keller (1993) membedakan motivasi belajar menjadi dua kelompok, (a) motivasi yang ada dalam diri siswa, dan (b) motivasi yang ada dalam pembelajaran. Motivasi adalah perubahan energi dalam dan seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Di dalam perumusan ini dapat dilihat, bahwa ada dua unsur yang saling berkaitan, yaitu sebagai berikut, (1)
Sutaji, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa...
motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi, dan (2) motivasi ditandai dengan timbulnya perasaan affective arousal. Dengan Metode Konstruktivisme diharapkan motivasi belajar siswa dalam mata Pelajaran Matematika dapat mengalami peningkatan yang berarti, sebab dalam proses belajar dengan pendekatan ini siswa lebih aktif dan selalu melakukan kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan siswa selaku pebelajar. Pernyataan tersebut ditegaskan oleh Hamalik (2002), yang mengatakan bahwa siswa lebih senang belajar jika mengambil bagian yang aktif dalam latihan/praktek untuk mencapai tujuan pembelajaran. Praktek secara aktif berarti siswa mengerjakan sendiri, beraktivitas, bukan mendengarkan ceramah dan mencatat. Pembelajaran hendaknya disesuaikan dengan prinsip sebagai berikut: (1) usahakan agar siswa sebanyak mungkin menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan respon terhadap pertanyaan guru, sedangkan siswa lainnya menulis jawaban dan menanggapi secara lisan, (2) mintalah agar siswa menyusun dan menata kembali informasi yang diperolehnya dari bacaan, dan (3) sediakan laboratorium dan situasi praktek lapangan berdasarkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Meningkatkan Prestasi Siswa Motivasi belajar merupakan segala pekerjaan yang berhasil dan prestasi menunjukkan kecakapan manusia yang telah di capai. Menurut Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987) mengatakan bahwa hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar berupa ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, ketrampilan, dan nilai dan sikap. Berkaitan dengan usaha meningkatkan motivasi belajar, belajar akan lebih mudah dan dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh. Kalau belajar berarti perubahan-perubahan yang
165
terjadi pada individu, maka perubahanperubahan itu harus dapat diamati dan dinilai. Hasil dari pengamatan dan penilaian inilah umumnya diwujudkan dalam bentuk motivasi belajar. Prestasi yang diperoleh oleh siswa Kelas III Semester I SDN 2 Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek menunjukkan peningkatan lebih baik. Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas, motivasi dan motivasi belajar. Untuk motivasi belajar ditunjukkan pada hasil evaluasi pada siklus II, diperoleh sebagai berikut: Dari 20 siswa Kelas III Semester I SDN 2 Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek tersebut diketahui, hasil belajar dengan kategori nilai kurang dalam motivasi belajar adalah 0,01-6,00 dengan frekuensi 1 dan prosentase 5,00%, kategori nilai sedang adalah 6,01-8,00 dengan frekuensi 3 dan prosentase 16,67%, sedangkan kategori hasil belajar baik adalah 8,01-10,00 dengan frekuensi 16 prosentase 88,89%. Perkembangan prestasi belajar siswa, peneliti tampilkan dalam grafik perkembangan prestasi belajar siswa pada Gambar 1. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pada pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti maka dapat disimpulkan bahwa: (1) Dalam pembelajaran konstruktivisme, guru terlebih dahulu membagi kelas dalam kelompok kecil. Guru dalam pembelajaran mempersiapkan lembar kerja siswa yang sudah diadopsi dari strategi pembelajaran yang digunakan. Dalam pembelajaran guru berusaha untuk mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dalam materi, sehingga siswa merasa mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru; (2) Prestasi belajar siswa kelas III
166
JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 2, Agustus 2015
Gambar 1 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
SDN 2 Gandusari mengalami peningkatan pada pembelajaran matematika setelah menerapkan model belajar konstruktivisme hal tersebut ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70,00 mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 87,00 dengan prosentase ketuntasan 95,00%. Saran Guru hendaknya mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran konstruk-
tivisme. Penerapan strategi Strategi pembelajaran konstruktivisme dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan siswa dapat terpacu minat dalam belajar. Pendekatan ini perlu diulangulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif. Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru. Strategi pembelajaran konstruktivisme merupakan salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti. Dengan harapan bila motivasi belajar siswa meningkat prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula.
DAFTAR RUJUKAN Hamalik, O. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara Kusaeri, S. 200 f. Pendekatan Konstruktivis dan Kendalanya dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah. Vol.3 No. 9, 10 Tahun 2001
Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1988. Metode Penelilian Naturulistik Kualitatif. Bandung: Penerbit Tarsito. Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang Nurhadi, & Senduk, G., A., 2003. Pembelajaran Kontekstual dan
Sutaji, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Siswa...
Penerapannya dalam KBK Malang: Universitas Negeri Malang. Spradley, J., P. 1980. Participant Observation, NewYork: Holt, Rinehart and Winston Sukirin. 1984. Psikologi Belajar. Yogyakarta: FIP IKIP Yogyakarta
167
Winkel, 1984. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Woodworth, R., 195 1. Psichology. New York: Henry Holt & CO Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing