10
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER II TAHUN 2012/2013
Oleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Peningkatan prestasi belajar IPA materi pembelajaran Sumber Energi Dan Kegunaanya melalui metode kooperatif pada siswa Kelas II SDN 2 Baruharjo Tahun pelajaran 2012/2013 Semester II; (2) Sikap siswa Kelas II SDN 2 Baruharjo Tahun 2012/2013 Semester II terhadap pembelajaran IPA yang menggunakan metode kooperatif. Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, dimana peneliti melaksanakan tugas sebagai guru kelas II setiap harinya. Obyek penelitian siswa Kelas II bidang studi IPA Pokok Bahasan Sumber Energi Dan Kegunaanya di SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 27 siswa. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Maret sampai April 2013 pada Semester II. Berdasarkan rincian kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 2 siklus penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Dari hasil penelitian (Classroom Action Research) di atas dapat disimpulkan bawah prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 66,30 siklus I diperoleh nilai rata-rata 75,00 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 88,33 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2012/2013; (2) Dari hasil rekapitulasi angket yang telah dirancang dapat diketahuyi respon siswa pada siklus I sebesar 1,81 dan pada sijklus II sebesar 1,93. Siswa juga Nampak begitu antusias dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan juga dalam kegiatan metode kooperatif. Kata Kunci: Metode Kooperatif, IPA, Kelas II, Prestasi Belajar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang digunakan untuk menempuh Ujian Nasional. Untuk itu, pelajaran IPA memang harus dipelajari sejak awal memasuki Sekolah Dasar. Namun demikian, pembelajaran IPA yang dilaksanakan di Sekolah Dasar hendaknya dapat menumbuh kembangkan sikap logis, kritis, dan kreatif siswa terhadap gejala alam yang terjadi di lingkungannya. Tujuannya agar siswa mampu melakukan analisis terhadap apa yang ia pelajari, cermat dan teliti dalam mengambil keputusan, serta mampu menalar hubungan suatu peristiwa atau gejala alam
satu dengan yang lainnya sehingga mampu menciptakan pola pikir ilmiah yang kritis sejak dini. Dari uraian di atas sesuai dengan hakikat IPA yang dikemukakan Ibrahim (1998) yaitu IPA dapat dipandang sebagai suatu proses dari upaya manusia untuk memahami berbagai gejala alam. Untuk itu diperlukan cara tertentu yang sifatnya analisis, cermat, lengkap, dan menghubungkan gejala alam yang satu dengan yang lainnya. Sikap dan cara pandang ilmiah ini terjadi apabila siswa terlibat secara penuh dalam pembelajaran yang sedang berlangsung.
Hermiatun, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar...
Pembelajaran IPA yang menarik bukan hanya pengetahuan berupa fakta, konsep, dan teori yang dijejalkan begitu saja kepada siswa, namun lebih dari itu. Pembelajaran tersebut haruslah bermakna, menantang, dan merangsang keingintahuan siswa dengan menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif. Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai pemeran utama. Proses pembelajaran banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam berbagai model. Shertzer, Bruce dan Stone, Shelthey, mengemukakan 22 model mengajar yang dikelompokkan ke dalam 4 hal, yaitu: proses informasi, perkembangan pribadi, interaksi sosial, dan modifikasi tingkah laku. Guru memiliki peran penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memperbaiki kualitas mengajarnya. Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa secara bersamaan aktif, sehingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Keaktifan siswa meliputi siswa tertarik pada pelajaran yang diajarkan dan bertanya. Dalam hal keaktifan guru, maka guru harus dapat membangkitkan minat dan mendorong semangat siswa untuk bertanya dan mencoba melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dihadapi serta suasana kelas terasa lebih hidup karena terjadi komunikasi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa lainnya. Namun kenyatannya masih banyak siswa yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Jarang sekali siswa yang mau bertanya maupun menjawab pertanyaan dari
11
guru. Rendahnya peran dan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran mengakibatkan rendah pula prestasi belajar siswa. Dalam hal ini profesionalisme guru sangat diperlukan agar bisa membangkitkan motivasi siswa agar dapat aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Melalui cara berfikir logis kritis, dan kreatif tersebut dihasilkan suatu hasil atau produk berupa penjelasan atau deskripsi tentang fenomena-fenomena alam beserta hubungan kausalitasnya. Dalam pelajaran IPA hendaknya melibatkan anak sepenuhnya. Kegiatan pembelajaran IPA meliputi penyentuhan, perakitan, pemanipulasi, percobaan dan penginderaan. Kegiatan IPA dirancang untuk anak SD hendaknya memberikan gambaran mental yang konkrit tentang konsep yang mereka pelajari. Gambaran mental yang konkrit ini penting dalam pembentukan konsep-konsep dasar yang kokoh. Di atas konsep-konsep dasar yang kokoh ini akan dibangun pembelajaran berikutnya. Oleh karena itu guru diharapkan mampu mengkaitkan isu-isu teknologi dalam pembelajaran IPA, sehingga pelajaran IPA tidak lagi dianggap suatu pelajaran yang hanya mengandalkan teori dan rumus namun dapat langsung diterapkan di teknologi masyarakat itu sendiri sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna dengan demikian guru dapat mengembangkan suatu citra yang mengenai hakekat pembelajaran IPA. Salah satu tugas yang dilaksanakan guru disekolah adalah memberikan pelayanan kepada siswa agar mereka menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan sekolah. Guru mempengaruhi berbagai aspek kehidupan baik sosial, budaya maupun ekonomi. Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung
11
12
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
jawab atas hasil kegiatan belajar anak melalui interaksi belajar mengajar.Pembelajaran kooperatif (Cooperatif Learning) memerlukan pendekatan pembelajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar. Dengan demikian diharapkan dalam proses belajar mengajar ini didapatkan hasil belajar yang optimal. Menurut Abdurrahman dan Bintoro (2000: 78) mengatakan bahwa “pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sistematis mengembangkan interaksi yang silih asah, silih asih, dan silih asuh antar sesama siswa sebagai latihan hidup di dalam masyarakat nyata”. Penggunaan metode kooperatif diharapkan mampu menumbuhkan rasionalitas siswa dalam berpikir dan bertindak, tidak hanya menerima pendapat orang lain. Siswa diharapkan mampu mengembangkan kepedulian terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
April 2012 pada Semester II. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus. Masing masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan dan terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
METODE PENELITIAN Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas II semester II Tahun ajaran 2012/2013 SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trengggalek yang berjumlah 27 siswa yang terdiri atas 14 siswa laki laki dan 12 siswa perempuan. Penelitian ini bermateri Sumber Energi Dan Kegunaanya mata pelajaran IPA. Dalam hal ini siswa siswa kelas 2 tergolong siswa yang memiliki bermacam macam kemampuan dalam menerima mata pelajaran. Ada yang cepat menerima mata pelajaran, ada yang lamban menerima mata pelajaran. Penelitian ini merupakan jenis penilaian diskriptif. Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan yaitu mulai bulan Maret sampai dengan
Planning (Perencanaan) Perencanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I ini membahas materi dengan konsep Sumber Energi dan Kegunaanya. Adapun rincian tahap perencanaan pada siklus I ini adalah sebagai berikut: (a) Menentukan materi yang akan dipelajari pada siklus I yaitu macam macam sumber energi yang serting digunakan; (b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dan Silabus; (c) Menyusun soal untuk dikerjakan perkelompok dan soal evaluasi; (d) Menyusun instrument penelitian; (e) Mempersiapkan media pembelajaran seperti gambar alat alat sumber energi untuk menunjang kegiatan pembelajaran IPA; (f) Menyusun jadwal penelitian.
HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi Awal Dari hasil identifikasi masalah, ditemukan adanya kemerosotan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Rata-rata prestasi belajar siswa adalah sebesar 66,30 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 29,63%, jauh berada di bawah standar ketuntasan belajar yaitu 85,00%. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan kejenuhan siswa menerima materi pembelajaran. Guru yang hanya mengunakan metode lama (ceramah) membuat siswa jenuh hanya mendengarkannya saja. Langkah selanjutnya adalah menyusun rencana tindakan perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode kooperatif.
Hermiatun, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar...
13
dengan kelompoknya; (6) Setelah semua kelompok menyelesaikan tugas kelompoknya, siswa perkelompok mempresentasikan hasil pekerjaannya; (7) Guru memberikan penguatan dan catatan kepada siswa; (8) Tanya jawab antara siswa dan guru dengan memberikan hadiah bagi yang bisa menjawab pertanyaan secara tepat. Kegiatan penutup, terdiri dari guru memberikan pekerjaan rumah dan Menginformasikan tes evaluasi pada pertemuan berikutnya
Action (Pelaksanaan) Langkah-langkah dalam pembelajaran meliputi pembukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut. Pertemuan 1, dilaksanakan pada hari Senin, 18 Maret 2013 pada pukul 08.00 WIB sesudah melaksanakan Upacara Bendera. Kegiatannya adalah sebagai berikut. Kegiatan Pendahuluan, terdiri dari guru membimbing siswa untuk berdoa bersama. Kegiatan Inti, terdiri dari (1) guru membentuk anggota kelompok belajar siswa; (2) Guru menjelaskan kepada siswa melalui gambar gambar yang telah disiapkan tentang macam macam sumber energi yang sering digunakan; (3) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru; (4) Tanya jawab antara siswa dengan guru; (5) Guru memberikan lembar soal untuk dikerjakan perkelompok; (6) Siswa menjawab soal yang telah dibagikan; (7) Setelah selesai mengerjakan, siswa perkelompok mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas; (8) Guru memberi penguatan kepada siswa; (9) Pemberian catatan siswa. Kegiatan penutup terdiri dari guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan materi yang harus dipersiapkan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan 2, dilaksanakan pada hari Kamis, 21 Maret 2013 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan, terdiri dari guru membimbing siswa untuk berdoa bersama dan Tanya jawab antara siswa dengan guru. Kegiatan Inti, terdiri dari (1) Guru meminta siswa untuk berkumpul sesuai kelompoknya; (2) Guru meminta siswa untuk memperhatikan gambar gambar yang telah dibawa oleh guru pengajar; (3) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru; (4) Guru membagikan lembar kerja siswa; (5) Siswa menerima lembar kerja dan mengerjakannya sesuai
Observation (Pengamatan) Hasil pengamatan aktifitas siswa oleh observer aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif sebesar 62.50%, termasuk kategori “baik”. Sedangkan hasil pengamatan observer, aktifitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode kooperatif sebesar 61.25%. Aktifitas guru yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasaan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “baik”. Berdasarkan hasil penelitian dengan penggunaan metode kooperatif pada siswa Kelas II bidang studi IPA SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek mengalami peningkatan yang cukup berarti dalam prestasi belajar, nilai rata-rata yang diperoleh sebelum siklus sebesar 66,30 dengan ketuntasan belajar 29,63% sedangkan pada siklus I meningkat menjadi 75,00 dengan ketuntasan belajar 55,56%. Refleksi Dalam refleksi ini dapat disimpulkan bahwa (a) Proses belajar mengajar sudah berjalan sesuai dengan rencana walaupun belum sempurna; (b) Siswa masih banyak yang
13
14
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
belum memahami jalannya metode kooperatif; (c) Suasana kelas masih ramai belum mengarah pada suasana yang hidup; (d) Siswa masih sedikit yang bertanya, sehingga guru banyak memberikan penjelasan. Siklus II Planning Siklus II dimulai dengan perencanaan menyusun rencana pembelajaran pada konsep yang sama. Pada siklus II ini lebih menekankan pada keaktifan siswa. Materi yang akan dipelajari adalah kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari sehari. Action (Pelaksanaan) Langkah-langkah dalam pembelajaran meliputi pembukaan, inti dan penutup. Adapun ilustrasinya adalah sebagai berikut. Pertemuan 1, dilaksanakan pada hari Senin, 1 April 2013 pada pukul 08.00 WIB sesudah melaksanakan upacara bendera. Kegiatannya adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan, guru membimbing siswa untuk berdoa bersama. Kegiatan Inti, terdiri dari (1) Guru membimbing swiswa untuk membuka buku paket dan buku panduan lainnya; (2) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari hari dengan bantuan gambar gambar dan buku panduan; (3) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru; (4) Guru membagikan soal untuk dikerjakan perkelompok; (5) Siswa mengerjakan soal perkelompok; (6) Setelah semua selesai, siswa secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya; (7) Guru memberikan penguatan dan catatan siswa; (8) Tanya jawab antara guru dan siswa. Kegiatan penutup, terdiri dari guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan
materi yang harus dipersiapkan pada pertemuan berikutnya. Pertemuan 2, dilaksanakan pada hari Kamis, 4 April 2014 pada pukul 07.00 WIB. Kegiatannya adalah sebagai berikut: Kegiatan Pendahuluan, terdiri dari guru membimbing siswa untuk berdoa bersama dan tanya jawab antara siswa dengan guru. Kegiatan Inti, terdiri dari (1) Guru membimbing siswa untuk membuka buku paket dan buku panduan lainnya; (2) Guru menjelaskan materi pembelajaran tentang kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari hari dengan bantuan gambar gambar dan buku panduan lainnya; (3) Siswa memperhatikan penjelasan dari guru; (4) Guru membagikan soal untuk dikerjakan perkelompok; (5) Siswa mengerjakan soal perkelompok; (6) Setelah semua selesai, siswa secara bergantian mempresentasikan hasil kerja kelompoknya; (7) Guru memberikan penguatan dan catatan siswa; (8) Tanya jawab antara guru dan siswa dengan memberikan hadiah bagi yang mampu menjawab pertanyaan secara tepat. Kegiatan penutup, guru memberikan pekerjaan rumah dan menginformasikan tes pada pertemuan berikutnya. Observation Hasil pengamatan aktifitas siswa dalam pembelajaran menggunakan metode kooperatif pada siklus II diperoleh rata-rata aktifitas siswa dalam pembelajaran IPA materi kegunaan sumber energi dalam kehidupan sehari hari dengan menggunakan metode kooperatif pada siklus II adalah 85.00%, termasuk kategori sangat “baik”. Sedangkan hasil pengamatan aktifitas guru adalah persentase aktifitas guru dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode kooperatif sebesar 80.00%. Aktifitas guru
Hermiatun, Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar...
yang diamati antara lain: melakukan kegiatan apersepsi, penguasan terhadap materi pembelajaran, menumbuhkan partsisipasi aktif siswa dalam bermetode kooperatif dan lain-lain. Aktifitas guru dalam pembelajaran ini termasuk dalam kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode kooperatif pada siswa Kelas II bidang studi IPA SDN 2 Baruharjo, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. hal ini dapat diketahui dari meningkatnya nilai rata rata siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I sebesar 75,00 sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 88,33. Ketuntasan belajar siswa mencapai 100%, sehingga dapat dikatakan bahwa penerapan metode kooperatif dalam pembelajaran dapat meningkatkan prestasi belajar IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek.
cana dan berjalan dengan sempurna; (b) Siswa sudah dapat memahami konsep IPA dengan mudah dengan diterapkannya metode kooperatif; (c) Suasana kelas menjadi suasana yang hidup; (d) Siswa sudah mulai berminat dan sudah terbiasa bertanya kepada guru; (e) Ketuntasan belajar siswa mencapai 100% demikian maka penelitian ini berakhir pada siklus II. Prestasi Belajar Siswa Dari hasil penelitian (Classroom Action Research) dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata 66,30, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata: 75,00 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 88,33 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan metode kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2012/2013. Berikut grafik hasil peningkatan pemahaman belajar siswa yang didapatkan dari hasil observasi belajar siswa dari awal siklus, siklus I, dan Siklus II.
Refleksi Dalam refleksi ini diperoleh hasil analisisnya sebagi berikut: (a) Proses belajar mengajar sudah berjalan sesuai dengan ren-
100.00 100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
88.33 75.00 66.30
55.56 NILAI RATA-RATA
KETUNTASAN
29.63
SEB. SIKLUS
15
SIKLUS I
SIKLUS II
Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa 15
16
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
Angket Dari hasil rekapitulasi angket yang telah dirancang dapat disimpulkan bahwa siswa memberikan respon yang positif dengan respon siswa siklus I sebesar 1,81 dan respon siklus II sebesar 1,93. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan rincian kegiatan yang sudah dilaksanakan selama 2 siklus penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Dari hasil penelitian (Classroom Action Research) di atas dapat disimpulkan bawah prestasi belajar bidang studi IPA sebelum siklus diperoleh nilai rata-rata sebesar 66,30, pada siklus I diperoleh nilai rata-rata sebesar 75,00 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 88,33 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 100%. Hal ini me-
nunjukkan bahwa penggunaan metode kooperatif dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi IPA pada siswa Kelas II SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2012/2013; (2) Dari hasil rekapitulasi angket yang telah dirancang dapat dismpulkan bahwa siswa memberikan respon yang positif. Respon siswa pada siklus I sebesar 1,81, pada siklus II sebesar 1,93. Siswa juga Nampak begitu antusias dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas dan juga dalam kegiatan metode kooperatif. Saran Diharapkan agar para guru untuk menerapkan metode dalam proses kegiatan pembelajaran di kelas. Diharapkan yang sesuai dengan pelajaran dan konsep yang diajarkan agar nantinya siswa tidak merasa bosan dan sukar.
DAFTAR RUJUKAN Abdurrahman dan Bintoro. 2000. Teknik Belajar Mengajar. Jakarta: Erlangga. Depdiknas. 2003. UU Nomor 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokusmedia. Ibrahim. 1998. Pengaruh Pendekatan Sains Technology Society (STS) dan Non STS terhadap Prestasi Belajar Siswa dalam Pengajaran IPA Biologi di SLTP Negeri Banda Aceh. Tesis, tidak dipublikasikan. Malang: PPS IKIP Malang.
Muhibbin, Syah. 2001. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakaraya. Nana, Sujana. 1975. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT: Remaja Rosdakarya. Poerwodarminto, WJS. 1984. Kamus Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Shertzer, Bruce dan Stone, Shelthey C. 1974. Fundamental of Counseling. Boston: Hengton Mifflin Company. Winarno Surakhmad, Dasar dan Teknik Research Pengantar Melodologi Ilmu, Tarsito, Bandung, 1980.