168
Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian...
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS III SDN 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN MODEL BELAJAR KONSTRUKTIVISME SEMESTER I TAHUN 2015/2016 Oleh: Sri Utari SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mendeskripsikan bagaimanakah cara meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Baruharjo terhadap pembelajaran matematika dengan menerapkan model belajar konstruktivisme, dan (2) Mengetahui apakah dengan penerapan model belajar konstruktivisme dalam pembelajaran matematika materi perkalian dan pembagian dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Baruharjo Tahun 2013/2014 semester I. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Tahun 2013/2014 dengan jumlah adalah 27 siswa. peneliti adalah guru kelas III di SDN 2 Baruharjo. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Baruharjo mengalami peningkatan pada pembelajaran matematika setelah menerapkan model belajar konstruktivisme hal tersebut ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74,44 mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 81,11 dengan prosentase ketuntasan 88,89%. Kata kunci: model belajar konstruktivisme, prestasi belajar
Pengembangan minat siswa pada pembelajaran matematika diperlukan suatu strategi pembelajaran yang tepat. Hal ini disebabkan mata pelajaran matematika bertujuan untuk mendidik siswa untuk memiliki kemampuan memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes efisien dan tepat. Matematika juga bertujuan untuk memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh. Akan tetapi realita pembelajaran matematika yang muncul di SDN 2 Baruharjo sangat rendah. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh guru dalam proses pembelajaran guna mengatasi masalah yang terjadi, salah satunya adalah kemampuan guru dalam
menggunakan strategi dalam kegiatan pembelajaran. (Hamalik, 2002) Fahrurrazy (2000) mengatakan bahwa dalam pandangan konstruktivisme sebuah realitas, ada dalam pikiran mereka yang mengetahui, sehingga merekalah yang membentuk atau sekurang-kurangnya menafsirkan realitas berdasarkan persepsi mereka sendiri. Sebagai implikasinya, Strategi pembelajaran konstruktivisme lebih menekankan bagaimana pengetahuan dibangun dengan bantuan pengalaman, pengetahuan awal dan keyakinan yang dimiliki untuk menafsirkan obyek-obyek dan peristiwa. Prinsip konstruktivisme juga merupakan belajar bermakna yang dapat dicapai melalui pengalaman dan refleksi terhadap pengalaman. Pengalaman dalam hal ini bukanlah pengalaman orang lain yang diabstraksikan dan dikumpulkan dalam sebuah buku, tetapi
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
pengalaman langsung yang dilakukan sendiri. Pengalaman itu selanjutnya harus diikuti dengan analisis dan refleksi. Dengan demikian, peneliti tertarik menggunakan model belajar konstruktivisme dalam proses pembelajaran matematika dengan pertimbangan model belajar konstruktivisme memberikan pengakuan terhadap keragaman siswa, di mana pada awal proses pembelajaran, siswa telah memiliki konsep kognitif, afektif dan psikomotor tertentu sebagai akibat pembelajaran dan pengalaman sebelumnya. Bertolak dari pengetahuan awal dan pengalaman ini, siswa membangun sendiri pandangan mereka terhadap pengetahuan baru yang sedang diperolehnya. Dengan menggunakan model belajar konstruktivisme maka guru dapat meningkatkan penguasaan materi perkalian dan pembagian bidang studi Matematika kepada siswa dan membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, mendorong, dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, serta tidak bergantung kepada guru. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Tahun 2015/2016 dengan jumlah adalah 27 siswa. Lokasi penelitian adalah di SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, angket, dan daftar nilai. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi perencanaan, observasi, tindakan, dan refleksi. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari
169
penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi Awal Dalam kegiatan refleksi awal ini peneliti bersama kolaborator penelitian mengidentifikasi permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika di Kelas III. Dari hasil identifkasi masalah, ditemukan adanya kemerosotan hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika. Hal ini disebabkan karena belum mampu mengaitkan materi dari pengetahuan siswa sebelumnya. Dengan merosotnya nilai hasil belajar siswa ini, peneliti dan mitra guru atas ijin kepala sekolah melakukan tindakan perbaikan pembelajaran di kelas dengan menerapkan model belajar konstruktivisme. Perencanaan Perencanaan tindakan perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa, dirancang sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode konstruktivisme. Dalam penyusunan rencana tindakan kelas ini peneliti melibatkan mitra guru sebagai kolaborator dalam penelitian. Perencanaan penelitian tindakan kelas siklus I, terdiri dari (a) Persiapan rencana pembelajaran. Rencana pembelajaran yang diterapkan dalam pembelajaran matematika disesuaikan dengan metode pembelajaran yang digunakan yaitu model belajar konstruktivisme; (b) Penyusunan Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS dirancang secara konstruktif, dengan harapan
170
Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian...
melibatkan siswa secara aktif dalam pengetahuan dan pemahaman materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru; (c) Penyusunan lembar observasi siswa dan guru; (d) Penyusunan lembar evaluasi; d) Penyusunan lembar penilaian; dan e) Penyusunan jadwal penelitian. Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada scenario pembelajaran. Untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai langkahlangkah pembelajaran matematika dengan metode konstruktivisme peneliti sajikan pelaksanaan pembelajaran siklus I, sebagai berikut. Pertemuan 1 1) Guru kelas III beserta kolaborator penelitian memasuki ruang kelas. 2) Siswa memberi salam kepada guru kelas ketika guru tiba. 3) Guru melaksanakan kegiatan awal 4) Guru mengecek kehadiran siswa 5) Guru mengeluarkan keranjang merah 6) Siswa diminta untuk menebak isi keranjang 7) “Benda yang ada di dalam keranjang adalah salah satu jenis hewan yang sering kita temui. Dia suka makan rumput. Binatang apakah itu? (guru terus memberikan kesempatan kepada siswa sampai benda yang ada dalam keranjang berhasil ditebak)” 8) Siswa berhasil menebak 9) Setelah tertebak guru melakukan tanya jawab, “Berapa jumlah kaki seekor kambing?”, “Berapa jumlahnya, apabila ada 2 ekor kambing?”, dan “Berapa pula jumlahnya, apabila ada 3 ekor kambing?” 10) Guru melaksanakan kegiatan inti 11) Siswa menerima pembagian lembar kerja dari guru.
12) Siswa
diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan siswa dengan jumlah anggota 4-5 orang. 13) Siswa mendiskusikan lembar kerja siswa. 14) Secara kelompok siswa menyelesaikan perkalian:
7 x 3 = ... + ... + ... + .... + ... + ... = ... 7 x 3 = 3 x ... a x b = b x ... (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) 6 x 4 = 2 x ... 24 = ... (a x b) x c = a x b x c 15) Melaporkan hasil kerja kelompok 16) Menyimpulkan bersama hasil kerja kelompok 17) Penegasan catatan siswa secara individu 18) Mengerjakan tes mandiri 19) Guru melaksanakan kegiatan akhir 20) Pemberian tugas rumah 21) Memajangkan hasil pekerjaan siswa Pertemuan 2 1) Peneliti melakukan kegiatan pembelajaran yang ke dua. 2) Siswa memberi salam kepada guru kelas ketika guru tiba. 3) Guru melaksanakan kegiatan awal 4) Guru mengecek kehadiran siswa 5) Guru mengeluarkan keranjang merah 6) Siswa diminta untuk menebak isi keranjang 7) “Benda yang ada di dalam keranjang adalah salah satu jenis hewan yang sering kita temui. Dia suka makan rumput. Binatang apakah itu? (guru terus memberikan
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
kesempatan kepada siswa sampai benda yangada dalam keranjang berhasil ditebak)” dan siswa berhasil menebak 8) Setelah tertebak guru melakukan tanya jawab, “siapa yang mau permen?”, “Berapa bagian jika 18 permen dibagikan kepada 3 anak?” 9) Guru melaksanakan kegiatan inti 10) Siswa menerima pembagian lembar kerja dari guru. 11) Siswa diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan siswa dengan jumlah anggota 4-5 orang 12) Siswa mendiskusikan lembar kerja siswa. 13) Secara kelompok siswa menyelesaikan pembagian: 12 : 2 = 6 2 x 6 = 12 a : b = c maka .... x ..... = .... 14) Melaporkan hasil kerja kelompok 15) Menyimpulkan bersama hasil kerja kelompok 16) Penegasan catatan siswa secara individu 17) Mengerjakan tes mandiri 18) Guru melaksanakan kegiatan akhir 19) Pemberian tugas rumah 20) Memajangkan hasil pekerjaan siswa Pengamatan Berdasarkan paparan data kegiatan siklus I, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran konstruktivisme. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran konstruktivisme berdampak positif terhadap minat belajar bidang studi Matematika Pokok bahasan Perkalian Dan Pembagian siswa, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Kecamatan
171
Durenan Kabupaten Trenggalek dalam kegiatan belajar mata pelajaran Matematika Pokok bahasan Perkalian Dan Pembagian. Dalam penelitian tindakan ini, motivasi belajar siswa dapat didiskripsikan melalui keaktifan kegiatan siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran. Asumsi peneliti bila siswa aktif dalam kegiatan belajar, dipastikan bahwa motivasi belajar siswa terhadap materi pembelajaran itu lebih besar. Demikian juga sebaliknya. Sedangkan hasil belajar siswa ditunjukkan oleh nilai hasil evaluasi setiap akhir kegiatan (akhir siklus). Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus I, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan strategi pembelajaran konstruktivisme yang disampaikan oleh peneliti. Paparan hasil observasi aktivitas belajar siswa dalam kegiatan siklus I secara rinci dapat dilihat pada Tabel 1. Dari data tersebut menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar masih terpengaruh oleh strategi tradisional (ceramah) dalam artian komunikasi satu arah yang disampaikan oleh guru pada kegiatan belajar mengajar sebelumnya. Dari 27 responden, keaktifan siswa dalam pembelajaran sebesar 62,50%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Di samping itu hasil belajar yang diperoleh siswa yang memperoleh hasil evaluasi baik ada 6 siswa dengan persentase 22,22%, yang tergolong sedang ada 12 siswa dengan persentase 44,44%, sedangkan hasil belajar tergolong kurang 9 siswa dengan persentase 33,33%. Aktivitas guru dan siswa dapat digambarkan dalam Gambar 1.
172
Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian...
Tabel 1 Distribusi Aktivitas Belajar Siswa Kelas III Semester I dalam Kegiatan Siklus I Aktivitas Hasil Belajar Responden Frekuensi Guru Siswa Baik Sedang Siswa 27 61.46 62.50 22.22 44.44
Kurang 33.33
62.50
62.60 62.40 62.20 62.00
AKTIVITAS GURU
61.80 61.46
61.60
AKTIVITAS SISWA
61.40
61.20 61.00 60.80
AKTIVITAS GURU
AKTIVITAS SISWA
Gambar 1 Persentase Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar Siklus I Tabel 2 Distribusi Hasil Belajar Siswa dalam Kegiatan Siklus I NO NILAI Frekuensi Frekuensi % 8,01 10,00 6 22.22 1. 6,01 -8,00 12 44.44 2. 0,01 -6,00 9 33.33 3. Total: 27 100,00%
Kategori Motivasi belajar Baik Sedang Kurang
22.22 33.33 baik sedang 44.44
kurang
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
173
Gambar 2 Persentase Prestasi belajar Siswa Siklus I Tabel 3 Hasil Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Adi Erdiansyah Adinda Shafa Athalia H Ahmad Nuril Huda Alleia Fiscadya Putrid Bella Saputri Chaesa Eka Puspitasari Dealita Anggun C Devinta Mella Saputri Dewi Cahyaningsih Fachryza Daniela Artha Fandi Putra Wijayanto Fanesa Fatimah Az Z Indah Wahyu Kusumawati Leni Rahmawati Lia Mustikaningrum M. Dicky Hendrawan M. Wildan Miftakhudin Muh. Ulum Fawaid A N Muh. Ilham Nugraha Puput Rimadhoni Rafi Ezar Ramadhan Risa Dwi Kusuma Siti Asiyah Talitha Listya Salsabila Vanessa Aurelia Novani Verdi Ilham Zamzami Zaenal Arifin Jumlah Rata-Rata
Berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan dari hasil evaluasi belajar siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Paparan distribusi hasil evaluasi kegiatan belajar mengajar pada siklus I disajikan dalam Tabel 3. Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa kategori kurang dalam motivasi belajar adalah 0,01-6,00 dengan frekuensi 9 dan persentase 33,33% dapat dilihat pada Tabel 3, kategori nilai sedang adalah 6,01-8,00 dengan frekuensi 12 dan persentase 44,44%, sedangkan kategori hasil belajar baik adalah 8,01-10,00 dengan frekuensi 6 dengan
Nilai 70 70 60 60 60 100 80 70 100 70 70 60 60 60 100 80 70 100 70 70 60 60 60 100 80 70 100 2010 74.44
T T T
%Ketuntasan TT
T T T T T T
TT TT TT
TT TT TT T T T T T T TT TT TT T T T T 18 66.67
9 33.33
persentase 22,22%. Hasil belajar siswa secara grafik dapat dilihat pada Gambar 2. Refleksi Berdasarkan paparan data tentang aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas III SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) beberapa siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru
174
Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian...
beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) beberapa siswa sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, dan (4) kegiatan diskusi sudah tekesan hidup dan berjalan, tetapi masih didominasi oleh siswa yang pandai. Selanjutnya untuk membuktikan keefektifan Metode Konstruktivisme dalam kegiatan belajar mengajar dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, akan dijabarkan lebih lanjut pada kegiatan siklus II. Siklus 2 Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus II, hampir sama dengan siklus I. Untuk mengatasi permasalahan yang muncul pada siklus sebelumnya, peneliti bersama mitra guru menyusun langkah-langkah perbaikan pembelajaran pada siklus II. Dalam perbaikan tindakan yang dilakukan oleh peneliti bersama mitra guru adalah: (a) Memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran, khususnya siswa berkemampun rendah. Dengan memberikan reward berupa tambahan poin, pemberian stiker kecil dan pujian; dan (b) Peneliti memberikan penguatan positif. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan pembelajaran peneliti memberikan pembinaan kepada guru binaan untuk menerapkan pembelajaran konstruktivisme secara optimal, pemberian penguatan positif kepada siswa serta memotivasi siswa untuk aktif dalam pembelajaran. Skenario pembelajaran secara terperinci peneliti tampilkan diksripsi pembelajaran siklus II sebagai berikut: Pertemuan 1 1) Guru kelas III dengan kolaborator penelitian memasuki ruang kelas.
Siswa memberi salam kepada guru kelas ketika guru tiba. 3) Pukul 07.05 WIB, guru melaksanakan kegiatan awal 4) Guru mengecek kehadiran siswa 5) Guru mengeluarkan keranjang merah dan siswa diminta untuk menebak isi keranjang, “Benda yang ada di dalam keranjang adalah salah satu jenis hewan yang sering kita temui. Dia suka makan rumput. Bianatang apakah itu? (guru terus memberikan kesempatan kepada siswa sampai benda yangada dalam keranjang berhasil ditebak)” dan siswa berhasil menebak. 6) Setelah tertebak guru melakukan tanya jawab, “Berapa jumlah kaki seekor kambing?”, “Berapa jumlahnya, apabila ada 2 ekor kambing?”, dan “Berapa pula jumlahnya, apabila ada 3 ekor kambing?” 7) Guru melaksanakan kegiatan inti 8) Siswa menerima pembagian lembar kerja dari guru. 9) Siswa diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan siswa dengan jumlah anggota 4-5 orang. 10) Siswa mendiskusikan lembar kerja siswa. 11) Secara kelompok siswa menyelesaikan perkalian: 2)
7 x 3 = ... + ... + ... + ... + ... + ... = ... 7 x 3 = 3 x ... a x b = b x ... (2 x 3) x 4 = 2 x (3 x 4) 6 x 4 = 2 x ... 24 = ... (a x b) x c = a x b x c
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 12) Melaporkan
hasil kerja kelompok bersama hasil kerja ke-
13) Menyimpulkan
lompok 14) Penegasan catatan siswa secara individu 15) Mengerjakan tes mandiri 16) Guru melaksanakan kegiatan akhir 17) Pemberian tugas rumah 18) Memajangkan hasil pekerjaan siswa Pertemuan 2 1) Siswa memberi salam kepada guru kelas ketika guru tiba. 2) Guru melaksanakan kegiatan awal 3) Guru mengecek kehadiran siswa 4) Guru mengeluarkan keranjang merah 5) Siswa diminta untuk menebak isi keranjang, “Benda yang ada di dalam keranjang adalah salah satu jenis hewan yang sering kita temui. Dia suka makan rumput. Bianatang apakah itu? (guru terus memberikan kesempatan kepada siswa sampai benda yangada dalam keranjang berhasil ditebak)” dan siswa berhasil menebak 6) Setelah tertebak guru melakukan tanya jawab, “siapa yang mau permen?”, “Berapa bagian anak jika 18 permen dibagikan kepada 3 anak?” 7) Guru melaksanakan kegiatan inti 8) Siswa menerima pembagian lembar kerja dari guru. 9) Siswa diminta untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan siswa dengan jumlah anggota 4-5 orang 10) Siswa mendiskusikan lembar kerja siswa. 11) Secara kelompok siswa menyelesaikan pembagian: 12 : 2 = 6 2 x 6 = 12 a : b = c maka .... x ..... = .... 12) Melaporkan hasil kerja kelompok 13) Menyimpulkan bersama hasil kerja kelompok 14) Penegasan catatan siswa secara individu
15) Mengerjakan
175
tes mandiri melaksanakan kegiatan akhir 17) Pemberian tugas rumah 18) Memajangkan hasil pekerjaan siswa Pengamatan Berdasarkan paparan data kegiatan siklus II, maka diperoleh hasil pengamatan dan observasi peneliti berkaitan dengan upaya peningkatan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran konstruktivisme. Secara umum, hasil dari observasi dan catatan peneliti selama kegiatan penelitian berlangsung, menunjukkan bahwa strategi pembelajaran konstruktivisme berdampak positif terhadap peningkatan hasil belajar siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek dalam kegiatan belajar mata pelajaran Matematika Pokok bahasan Perkalian Dan Pembagian. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam kegiatan belajar mengajar pada tahap siklus II, dapat dicatat keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar (diskusi kelas) dengan strategi pembelajaran konstruktivisme yang disampaikan oleh peneliti. Paparan hasil observasi secara lengkap disajikan dalam Tabel 4. Dari 27 responden, prosentase keaktifan siswa 72,50%. Dari hasil persentase tersebut menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mulai menunjukkan aktivitas yang berarti. Di samping itu hasil belajar yang diperoleh siswa yang memperoleh hasil evaluasi baik ada 9 siswa dengan persentase 33,33%, yang tergolong sedang ada 15 siswa dengan persentase 55,56%, sedangkan hasil belajar tergolong kurang ada 3 siswa dengan persentase 11,11%. Persentase aktivitas guru dan siswa siklus II secara grafik dapat dilihat pada Gambar 3. 16) Guru
176
Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian...
Tabel 4 Distribusi Aktivitas Belajar Siswa dalam Kegiatan Siklus 2 Catatan Hasil Penelitian Aktivitas Hasil Belajar Responden Frekuensi Guru Siswa Siswa Baik Sedang Siswa 27 72.40 72.50 9 15
Kurang 3
72.50 72.50 72.48 72.46 72.44 72.42
AKTIVITAS GURU 72.40
AKTIVITAS SISWA
72.40 72.38 72.36 72.34 AKTIVITAS GURU
AKTIVITAS SISWA
Gambar 3 Persentase Aktivitas Guru dan Siswa Siklus II Tabel 5 Distribusi Hasil Belajar Siswa Dalam Kegiatan Siklus II NO NILAI Frekuensi Frekuensi % 1. 8,01 - 10,00 9 33.33 2. 6,01 -8,00 15 55.56 3. 0,01 -6,00 3 11.11 Total 27 100,00%
Kategori Motivasi Baikbelajar Sedang Kurang
11.11 33.33 baik 55.56
sedang
kurang
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
177
Gambar 4 Persentase Prestasi belajar Siswa Siklus II
Berdasarkan pada hasil evaluasi yang dilakukan, secara rinci akan dipaparkan dari hasil evaluasi belajar siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek. Paparan distribusi hasil evaluasi kegiatan belajar mengajar pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 6. Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa motivasi belajar dalam kategori kurang adalah 0,01-6,00 dengan frekuensi 3 dan persentase 11,11%, kategori nilai sedang adalah 6,01-8,00 dengan frekuensi 15 dan persentase 55,56%, sedangkan kategori hasil belajar baik adalah 8,01-10,00 dengan frekuensi 9 persentase 33,33%. Refleksi Berdasarkan paparan data tentang
aktivitas dan prestasi belajar siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek, peneliti melakukan refleksi dari hasil temuan kegiatan penelitian sebagai berikut: (1) aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mulai nampak terlihat ada peningkatan dibandingkan dengan kegiatan belajar mengajar sebelumnya, (2) siswa cepat dalam mempelajari materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil evaluasi belajar yang dilakukan oleh guru beberapa siswa tidak mengalami kesulitan (3) sudah ada keberanian dalam menyampaikan pendapat, (4) kegiatan diskusi sudah terkesan hidup dan berjalan (5) guru mampu memberikan penguatan positif secara maksimal.
Tabel 6 Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Nama Adi Erdiansyah Adinda Shafa Athalia H Ahmad Nuril Huda Alleia Fiscadya Putrid Bella Saputri Chaesa Eka Puspitasari Dealita Anggun C Devinta Mella Saputri Dewi Cahyaningsih Fachryza Daniela Artha Fandi Putra Wijayanto Fanesa Fatimah Az Z Indah Wahyu Kusumawati Leni Rahmawati Lia Mustikaningrum M. Dicky Hendrawan M. Wildan Miftakhudin Muh. Ulum Fawaid A N Muh. Ilham Nugraha Puput Rimadhoni Rafi Ezar Ramadhan Risa Dwi Kusuma Siti Asiyah Talitha Listya Salsabila Vanessa Aurelia Novani Verdi Ilham Zamzami Zaenal Arifin
Nilai 80 80 70 70 60 100 100 70 100 80 80 70 70 60 100 100 70 100 80 80 70 70 60 100 100 70 100
T T T T T
%Ketuntasan TT
TT T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T
TT
TT
178
Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian... Jumlah Rata-Rata
Meningkatkan Aktivitas Siswa Setiap siswa memiliki berbagai kebutuhan, meliputi kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. Kebutuhan menimbulkan dorongan untuk berbuat. Perbuatan-perbuatan yang dilakukan, termasuk perbuatan belajar dan bekerja, dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan tertentu dan untuk mencapai tujuan tertentu pula. Setiap saat kebutuhan dapat berubah dan bertambah. Atas dasar pernyataan tersebut di atas, maka aktivitas siswa dalam belajar perlu ditingkatkan dengan suatu strategi pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas siswa. Metode Konstruktivisme salah satu pendekatan yang ditawarkan peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. Meningkatkan Prestasi Siswa Motivasi belajar merupakan segala pekerjaan yang berhasil dan prestasi menunjukkan kecakapan manusia yang telah di capai. Menurut Gagne yang dikutip oleh Badawi (1987) mengatakan bahwa hasil belajar dapat diukur dengan menggunakan tes karena hasil belajar berupa ketrampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, ketrampilan, dan nilai dan sikap. Berkaitan dengan usaha meningkatkan motivasi belajar, belajar akan lebih mudah dan dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh. Kalau belajar berarti perubahan-perubahan yang terjadi pada individu, maka perubahanperubahan itu harus dapat diamati dan dinilai. Hasil dari pengamatan dan penilaian inilah umumnya diwujudkan dalam bentuk motivasi belajar. Prestasi yang diperoleh oleh siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo
2190 81.11
24 88.89
3 11.11
Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek menunjukkan peningkatan lebih baik. Hal ini ditujukan dari hasil observasi peneliti dalam serangkaian kegiatan penelitian tindakan, khususnya kegiatan belajar mengajar di kelas. Hasil kegiatan yang diperoleh meliputi, peningkatan aktivitas, motivasi dan motivasi belajar. Untuk motivasi belajar ditunjukkan pada hasil evaluasi pada siklus II, diperoleh sebagai berikut: Dari 27 siswa Kelas III Semester I SDN 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek tersebut diketahui, hasil belajar dengan kategori nilai kurang adalah 0,01-6,00 dengan frekuensi 1 dan persentase 11,11%, kategori nilai sedang adalah 0,01-6,00 dengan frekuensi 3 dan persentase 11,11%, kategori nilai sedang adalah 6,01-8,00 dengan frekuensi 15 dan persentase 55,56%, sedangkan kategori hasil belajar baik adalah 8,01-10,00 dengan frekuensi 9 persentase 33,33%. Perkembangan prestasi belajar siswa, disajikan dalam Grafik 5. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Dalam pembelajaran konstruktivisme, guru terlebih dahulu membagi kelas dalam kelompok kecil. Guru dalam pembelajaran mempersiapkan lembar kerja siswa yang sudah diadopsi dari strategi pembelajaran yang digunakan. Dalam pembelajaran guru berusaha untuk mengaitkan pengetahuan dan pengalaman siswa dalam materi, sehingga siswa merasa mudah untuk memahami materi yang disampaikan oleh guru; dan (2) Prestasi belajar siswa kelas III SDN 2 Baruharjo mengalami peningkatan pada pembelajaran matematika setelah
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
menerapkan model belajar konstruktivisme hal tersebut ditunjukan dengan peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 74,44
179
mengalami peningkatan pada siklus II sebesar 81,11 dengan persentase ketuntasan 88,89%. 88.89
90.00
81.11 74.44
80.00
66.67
70.00 60.00 NILAI RATA-RATA
50.00 40.00
%KETUNTASAN
30.75
30.00 20.00
30.00
10.00 0.00 SEB. SIKLUS
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 5 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian, yaitu: (1) Guru hendaknya mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satu strategi pembelajaran yang digunakan adalah pendekatan pembelajaran konstruktivisme; (2) Penerapan strategi Strategi pembelajaran konstruktivisme dalam kegiatan belajar mengajar di kelas perlu ditingkatkan, dengan harapan
siswa dapat terpacu minat dalam belajar; (3) Pendekatan ini perlu diulang-ulang dengan memberikan materi yang sederhana menuju ke materi yang lebih variatif; (4) Minat belajar siswa dapat dimunculkan dengan berbagai macam teknik dan metode yang disampaikan oleh guru; dan (5) Strategi pembelajaran konstruktivisme merupakan salah satu cara yang dapat ditawarkan oleh peneliti. Dengan harapan bila motivasi belajar siswa meningkat prestasi belajar yang diperoleh siswa juga akan meningkat pula.
DAFTAR RUJUKAN Bogdan, R. C., & Biklen, S. K. 1982. Qualitative Research In Education. Boston: Allyn & Bacon. Fahrurrazy. 2000. Pendekatan Konstruktivis dan Kendalanya dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Jurnal Pendidikan Dasar dan Menengah, 3 (9). Guba, E. G., & Lincoln, Y. S. 1981. Effective Evaluation. San Fransisco: JosseyBass
Publishers. Hamalik, O. 2002. Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara Moleong, L. J. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Moleong, L. J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Saran
180
Sri Utari, Meningkatkan Prestasi Belajar Matematika Materi Perkalian...
Rosdakarya. Nurhadi, 2002. Pendekatan Kontekstual. Malang: Universitas Negeri Malang Spradley, J., P. 1980. Participant Observation. NewYork: Holt, Rinehart and Winston.
Woodworth, R., 195 1. Psichology. New York: Henry Holt & CO. Zuriah, N. 2003. Penelitian Tidakuri dalam Bidang Pendidikan dan Sosial. Edisi Pertama. Malang: Bayu Media Publishing.