146
Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw...
MELALUI MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE JIGSAW MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI SIFAT JAIZ ALLAH SWT DI KELAS IV SD NEGERI 2 BARUHARJO KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2013/2014 Oleh: Anjariyah SD Negeri 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengetahui apakah dengan menggunakan Model belajar kooperatif tipe Jigsaw dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Materi mengenal sifat jaiz Allah dapat meningkatkan prestasi belajar Siswa Kelas IV Semester I SD Negeri 2 Baruharjo Kecamatan DurenanTahun Pelajaran 2013/2014. (2) Mengetahui sikap siswa Kelas IV SD Negeri 2 Baruharjo terhadap penerapan model belajar kooperatif tipe Jigsaw pada bidang studi PAI. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa kelas IV SDN 2 baruharjo tahun pelajaran 2013/2014 semester I. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Metode yang dierapkan guru dengan menempatkan siswa menjadi seorang ahli pada masing-masing bidangnya memotivasi siswa untuk menjaid lebih baik dalam beraktivitas sehingga kesenjangan siswa berkemampuan tinggi, sedang dan tinggi tidak lagi nampak. (2) Prestasi belajar siswa hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam materi mengenal sifat jaiz Allah nilai rata - rata pada siklus I sebesar 76,13 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 88,39 dengan ketuntasan belajar siklus I sebesar 64,52% dan pada siklus ke II sebesar 87,10%. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian yang berhasil. Kata kunci: model belajar kooperatif, Pendidikan Agama Islam
Pendidikan menurut Kulsum (2011) seharusnya memodernisasi metode pembelajaran yang sudah lama ditinggalkan oleh negaranegara maju. Salah satunya dengan menerapkan model belajar kooperatif, di mana siswa dituntut untuk lebih aktif. Namun, pada saat ini dalam kegiatan belajar dan pembelajaran, guru sering menggunakan metode lama antara lain metode ceramah, tanya jawab, dan lain-lain. Oleh karena itu, penerapan metode lama menyebabkan siswa tidak lagi tertarik dan merasa bosan karena sering melakukannya. Akibatnya siswa menjadi kurang berminat dalam pembelajaran. Fokus permasalahan yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengembangkan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan yang dihadapi guru di kelas. Permasalahan yang akan
dikembangkan dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam materi mengenal Sifat Jaiz Allah. Menurut WJS. Purwadarminta dalam "Kamus Bahasa Indonesia" mengatakan bahwa prestasi belajar adalah hasil yang dicapai atau dilakukan (Poerwadarminta, 1976:768). Dalam kenyataannya, prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa Kelas IV SD Negeri 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Tahun 2013/2014 masih rendah, hal itu dapat dilihat dari nilai ulangan harian sebelumnya. Hal tersebut disebabkan oleh guru yang hanya menggunakan metode ceramah, urutan materi mengajar tidak runtut, guru hanya menggunakan papan tulis, dan guru tidak menggunakan metode yang tepat.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan model belajar tipe jigsaw. Arends (dalam Trianto, 2007) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw adalah suatu teknik pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya. Jigsaw adalah salah satu dari metodemetode kooperatif yang paling fleksibel (Slavin, 2008:246). Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu variasi model collaborative learning yaitu proses belajar kelompok dimana setiap anggota menyumbangkan informasi, pengalaman, ide, sikap, pendapat, kemampuan, dan keterampilan yang dimilikinya, untuk secara bersama-sama saling meningkatkan pemahaman seluruh anggota. Model pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain (Trianto, 2007). Melalui metode Jigsaw kelas dibagi menjadi beberapa tim yang anggotanya terdiri dari 3 atau 4 siswa dengan karakteristik yang heterogen. Bahan akademik disajikan kepada siswa dalam bentuk teks dan tiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari suatu bagian dari bahan akademik tersebut. Pada anggota dari berbagai tim yang berbeda memiliki
147
tanggung jawab untuk memperlajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu mengkaji bagian bahan tersebut. Kumpulan siswa semacam itu disebut "kelompok pakar" (expert group). Selanjutnya, para pakar siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompoknya semula (home teams) untuk mengajar anggota lain mengenai materi yang telah dipelajari dalam kelompok pakar. Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam "home teams", para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Dalam metode Jigsaw versi Slavin, penskoran dilakukan seperti dalam secara individu. Individu atau tim yang memperoleh skor tinggi diberi penghargaan oleh guru (Ahmadi, 1986). Dengan demikian, peneliti tertarik menggunakan model belajar tipe jigsaw dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan pertimbangan guru dapat melibatkan langsung dan meningkatkan keaktifan serta meningkatkan rasa tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini selaras dengan Lie (2007) bahwa jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan”. Bila hal ini berjalan terus menerus secara berkelanjutan dan berkesinambungan maka yang selama ini menjadi pokok permasalahan yaitu rendahnya prestasi belajar siswa pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam
148
Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw...
(PAI) dapat teratasi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan pada siswa Kelas IV SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek tahun pelajaran 2013/2014 semester I yang berjumlah 31 siswa. Lokasi penelitian adalah di SDN 2 Baruharjo Durenan Trenggalek. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, angket, dan daftar nilai. Desain penelitian yang digunakan mengacu pada Aqib (2009) yaitu terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi: planning (perencanaan), action (pelaksanaan), observation (pengamatan) dan reflection (refleksi). Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus Pertama Hasil penelitian ini dapat dikemukakan dalam 2 siklus, pada masing masing siklus dikemukakan hasil penelitian mengenai pelaksanaan strategi Belajar Kelompok dalam proses pembelajaran untuk pokok bahasan Sifat Jaiz Allah SWT. Refleksi awal Peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang ada di kelas IV SD Negeri 2 Baruharjo yaitu tentang
rendahnya prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Perencanaan Dalam pembelajaran siklus I, konsepkonsep yang diajarkan teridentifikasi sebagian, Pemahaman tentang pokok bahasan ini mencakup tentang pemahaman siswa dalam memahami materi sifat jaiz Allah SWT. Ada beberapa hal yang diminta untuk dicari jawaban dan didiskusikan dengan anggota kelompok, yaitu sifat-sifat Allah SWT dan arti sifat wajib bagi Allah SWT. Pelaksanaan Pada tahap pembelajaran, siswa diminta melakukan diskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Langkah-langkah dalam model ini adalah: Kegiatan Awal: (1) Peneliti bersama Ibu Sundari, S.Pd, selaku kolaborator penelitian. Pada kegiatan ini penataan kelas sudah dikondisikan oleh peneliti. Posisi kolaborator berada di bangku belakang sudut kanan, dengan tujuan agar pengamatan dapat merata dan tidak mengganggu aktivitas belajar siswa; (2) Guru selaku peneliti melakukan kegiatan awal; (3) Membaca do’a belajar; (4) Tartilul Qur’an; (5) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat Allah SWT. Kegiatan Inti: (1) Siswa mengamati tulisan tentang 20 sifat-sifat wajib bagi Allah SWT; (2) Guru membagikan LKS; (3) Siswa melakukan diskusi tentang sifat-sifat Allah SWT dan arti sifat wajib bagi Allah SWT; (4) Kelompok asal membagi tugas kepada masing-maisng anggotanya; (5) Setiap anggota dari maisng-masing kelompok yang mempunyai nomor soal yang sama berkumpul jadi satu menjadi tim ahli untuk mendikusikan permasalahan yang diberikan oleh kelompok asal; (6) Kelompok ahli kembali ke kelompok asal; (7) Kelompok ahli
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
menjelaskan kepada kelompok asal hasil diskusi dari kelompok ahli; (8) Siswa melaporkan hasil diskusi; (9) Setiap kelompok diwakili satu anak untuk melaporkan hasil diskusinya; (10) Kelompok lain menanggapinya; (11) Guru dan siswa membuat kesimpulan; (12) Siswa mengerjakan tugas individu; (13) Guru meminta siswa untuk menukar hasil tugas individu untuk dicocokan bersama. Kegiatan Akhir: (1) Siswa memajangkan hasil kerjanya; (2) Guru memberikan tugas pekerjaan rumah. Observasi Berdasarkan catatan observer pada siklus pertama, siswa masih kurang dapat bekerja sama, diskusi masih kurang dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan. Pada saat presentasi siswa juga masih belum betulbetul memahami tentang pokok bahasan yang diajarkan. Sesudah selesai presentasi, kepada siswa diberikan tes, dengan hasil yang dapat disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1 Nilai Siswa dalam Siklus 1 No
Nama Siswa
Nilai
1 2
Amelinka Fitria Saiti Anifa Devi Fardian NH Antusias Artarega Wibowo Bagas Sridika Saputra Clara Lestapura Maestro P R Dian Ayu Trisnawati Dimas Saifudin Jufry Dwi Yusril Ihzafaundra Edi Satrio Nugroho Elsa Fridiya Sari Erika Ayu Anjalina Fadhil Dwi Andika Fahrur Rizki Faisal Abas Yahya Farel Defara
100 100
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Ketuntasan Tidak Tunta Tunta s s T T -
90
T
-
60
-
TT
80
T
-
60 50 80
T
TT TT -
80 80 80 80 80 80 60
T T T T T T -
TT
No
Nama Siswa
Oktavia 16 Feri Anggara Ahmad S 17 Krisna Puspita Sari 18 Liana Fatmawati 19 Moh. Rifal Alfani 20 Moh. Rizki Ardiansyah 21 Moh. Farkhan A 22 Muh. Fuat Zazuli 23 Nikmatu Laili 24 Nurul Dwi Anjani 25 Puat Daika Arsana 26 Resti Defita Amelia 27 Rozanda Agustino Dwi C 28 Ryan Antariq Hendriana 29 Valentine Sabella Putrid S 30 Wiji Saraswati 31 Wisnu Nugroho Jumlah Rata-Rata
Nilai
149
Ketuntasan Tidak Tunta Tunta s s
60
-
TT
100 80 80 100
T T T T
-
60 80 60 70 80 60 60
T T -
TT TT TT TT TT
60
-
TT
80
T
-
80 90 2360 76.13
T T 20 64.52
11 35.48
Refleksi Dari tabel di atas tampak bahwa nilai rata-rata siswa siklus I sebesar 76,13 dengan ketuntasan belajar siswa sebesar 64,52% maka dari itu hasil belajar siswa ini masih perlu perbaikan lagi dalam siklus berikutnya. Siklus Kedua Perencanaan Dalam pembelajaran siklus II, konsep-konsep yang teridentifikasi, dikembangkan lebih lanjut. Pemahaman tentang pokok bahasan ini masih mencakup tentang pemahaman siswa dalam memahami sifat jaiz Allah SWT. Ada beberapa hal yang diminta untuk dicari jawaban dan didiskusikan dengan anggota kelompok, yaitu pengertian sifat jaiz bagi Allah, dan contoh sifat jaiz bagi Allah SWT Pelaksanaan
150
Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw...
Pada tahap pembelajaran, siswa diminta melakukan diskusi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Langkah-langkah dalam model ini adalah: Kegiatan Awal: (1) Peneliti bersama ibu Sundari, S.Pd, selaku kolaborator penelitian; (2) Pada pukul 07.00 WIB, guru selaku peneliti melakukan kegiatan awal; (3) Membaca do’a belajar; (4) Tartilul Qur’an; (5) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang sifat-sifat Allah SWT. Kegiatan Inti: (1) Siswa mengamati tulisan tentang 20 sifat-sifat wajib bagi Allah SWT; (2) Guru membagikan LKS; (3) Siswa melakukan diskusi tentang sifat-sifat Allah SWT dan arti sifat wajib bagi Allah SWT; (4) Kelompok asal membagi tugas kepada masing-maisng anggotanya; (5) Setiap anggota dari masing-masing kelompok yang mempunyai nomor soal yang sama berkumpul jadi satu menjadi tim ahli untuk mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh kelompok asal; (6) Kelompok ahli kemblai ke kelompok asal; (7) Kelompok ahli menjelaskan kepada kelompok asal hasil diskusi dari kelompok ahli; (8) Siswa melaporkan hasil diskusi; (9) Setiap kelompok diwakili satu anak untuk melaporkan hasil diskusinya; (10) Kelompok lain menanggapi; (11) Guru bersama siswa membuat kesimpulan; (12) Siswa mengerjakan tugas individu; (13) Guru meminta siswa untuk menukar hasil tugas individu untuk dicocokan bersama Kegiatan Akhir: (1) Memajangkan hasil kerjanya; (2) Memberikan tugas pekerjaan rumah. Observasi Berdasarkan catatan observer pada siklus kedua, kerjasama siswa sudah berjalan dengan baik, masing-masing tim ahli yang berkumpul untuk memecahkan masalah juga sudah dapat bekerja sama, anggota tim ahli
yang harus mengajar kembali temantemanya juga sudah dapat melakukan tugasnya dengan baik sebagaimana yang diharapkan. Pada saat presentasi siswa sudah betul-betul memahami tentang pokok bahasan yang diajarkan. Sesudah selesai presentasi siswa diberikan tes, dengan hasil yang disajikan dalam Tabel 2. Tabel 2 Nilai Siswa dalam Siklus II No
Nama Siswa
1 2
Amelinka Fitria Saiti Anifa Devi Fardian N H Antusias Artarega Wibowo Bagas Sridika Saputra Clara Lestapura Maestro P R Dian Ayu Trisnawati Dimas Saifudin Jufry Dwi Yusril Ihzafaundra Edi Satrio Nugroho Elsa Fridiya Sari Erika Ayu Anjalina Fadhil Dwi Andika Fahrur Rizki Faisal Abas Yahya Farel Defara Oktavia Feri Anggara Ahmad S Krisna Puspita Sari Liana Fatmawati Moh. Rifal Alfani Moh. Rizki Ardiansyah Moh. Farkhan A Muh. Fuat Zazuli Nikmatu Laili Nurul Dwi Anjani Puat Daika Arsana Resti Defita Amelia Rozanda Agustino Dwi C Ryan Antariq Hendriana Valentine Sabella Putrid S Wiji Saraswati Wisnu Nugroho Jumlah
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Rata-Rata
Refleksi
Nila i 100 100
Ketuntasan Tidak Tunta Tunta s s T T -
100
T
-
80 90
T T
-
90 80 80 80 100 100 90 100 90 70 70
T T T T T T T T T -
TT TT
100 80 80 100 70 100 90 80 80 80 70
T T T T T T T T T -
TT TT
100
T
-
90
T
-
100 100
T T 27
4
87.10
12.90
274 0
88.3
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus II adalah 88,39 dengan ketuntasan belajar sebesar 87,10%. Hal ini dapat diartikan bahwa proses pembelajaran telah berhasil mencapai apa yang sudah ditargetkan. Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran sudah memenuhi apa yang diharapkan, yaitu adanya peningkatan kualitas pembelajaran yang ditunjukkan. dengan peningkatan kualitas prestasi siswa secara menyeluruh. Berdasarkan Tabel 3 dapat disimpulkan bahwa hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam Materi mengenal sifat jaiz Allah sebelum siklus diperoleh nilai
151
rata-rata pada siklus I sebesar 76,13 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi sebesar 88,39 dengan ketuntasan belajar siklus I sebesar 64,52% dan pada siklus ke II sebesar 87,10%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan Model belajar kooperatif tipe jigsaw dapat meningkatkan prestasi belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam Materi mengenal sifat jaiz Allah pada siswa Kelas IVSD Negeri 2 Baruharjo Kecamatan Durenan Tahun Pelajaran 2013/2014 secara signifikan. Peningkatan hasil belajar siswa tiap siklus dapat digambarkan dalam Gambar 1.
Tabel 3 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Nama Siswa Amelinka Fitria Saiti Anifa Devi Fardian N H Antusias Artarega Wibowo Bagas Sridika Saputra Clara Lestapura Maestro P R Dian Ayu Trisnawati Dimas Saifudin Jufry Dwi Yusril Ihzafaundra Edi Satrio Nugroho Elsa Fridiya Sari Erika Ayu Anjalina Fadhil Dwi Andika Fahrur Rizki Faisal Abas Yahya Farel Defara Oktavia Feri Anggara Ahmad S Krisna Puspita Sari Liana Fatmawati Moh. Rifal Alfani Moh. Rizki Ardiansyah Moh. Farkhan A Muh. Fuat Zazuli Nikmatu Laili Nurul Dwi Anjani Puat Daika Arsana Resti Defita Amelia Rozanda Agustino Dwi C Ryan Antariq Hendriana Valentine Sabella Putrid S Wiji Saraswati Wisnu Nugroho Jumlah Rata-Rata
Nilai 100 100 90 60 80 60 50 80 80 80 80 80 80 80 60 60 100 80 80 100 60 80 60 70 80 60 60 60 80 80 90 2360 76.13
Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas T T T TT T TT TT T T T T T T T TT TT T T T T TT T TT TT T TT TT TT T T T 20 11 64.52 35.48
Nilai 100 100 100 80 90 90 80 80 80 100 100 90 100 90 70 70 100 80 80 100 70 100 90 80 80 80 70 100 90 100 100 2740 88.39
Ketuntasan Tuntas Tidak Tuntas T T T T T T T T T T T T T T TT TT T T T T TT T T T T T TT T T T T 27 4 87.10 12.90
152
Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw...
88.39 90.00 80.00 70.00
76.13 65.48
87.10 64.52
60.00 rata-rata
50.00
35.48
40.00
ketuntasan
30.00 20.00 10.00 0.00 Seb. Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 1 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Tabel 4 Aktivitas Siswa No
Kegiatan
Siklus I
Siklus II
1 2 3 4
Memperhatikan dan mencatat topic yang di ajarakan Memahami dan menganalisis soal yang di berikan Membentuk kelompok Bertanya pada teman atau guru jika ada hal-hal yang kurang jelas dalam memahami soal Mendiskusikan dengan teman atau siswa lain tentang apa yang di tanyakan Saling bekerja sama untuk mengerjakan lembar kerja kelompok Mempresentasikan hasil kerja kelompok Menanggapi hasil presentasi kelompok Menyampaikan ide, pendapat dan gagasan terhadap hasil presentasi. Menyimpulkan hasil diskusi Jumlah Rata-Rata
3 3 3 2
3 3 3 3
2 2 3 3 3 3 27 67.50
3 3 3 3 3 3 30 75.00
5 6 7 8 9 10
Tabel 5 Aktivitas Guru No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Kegiatan Memperhatikan dan mencatat topic yang di ajarakan Memahami dan menganalisis soal yang di berikan Membentuk kelompok Bertanya pada teman atau guru jika ada hal-hal yang kurang jelas dalam memahami soal Mendiskusikan dengan teman atau siswa lain tentang apa yang di tanyakan Saling bekerja sama untuk mengerjakan lembar kerja kelompok Mempresentasikan hasil kerja kelompok Menanggapi hasil presentasi kelompok Menyampaikan ide, pendapat dan gagasan terhadap hasil presentasi. Menyimpulkan hasil diskusi Jumlah Rata-Rata
Siklus I
Siklus II
3 3 3 3
4 4 3 3
2 2 3 3 3 3 28 70.00
3 3 3 3 3 3 32 80.00
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
153
Tabel 7 Respon Siswa
No
Indikator
1
Apakah kamu merasa senang mengikuti proses belajar mengajar seperti ini (pembelajaran kooperatif Jigsaw) ? Apakah kamu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya selama memahami materi puasa romadhon dan puasa sunah melalui pembelajaran pembelajaran kooperatif Jigsaw ? Apakah kamu mengalami kesulitan dalam memahami masalah “puasa romadhon dan puasa sunah” melalui pembelajaran pembelajaran kooperatif Jigsaw? Apakah kamu merasa lebih mudah memahami materi dengan menggunakan pembelajaran pembelajaran kooperatif Jigsaw? Apakah kamu merasa keberatan dengan adanya tugas-tugas atau PR untuk pendalaman materi ? Apakah kamu selalu mengerjakan tugas-tugas atau PR yang diberikan oleh guru? Apakah pembelajaran kooperatif ini dapat meningkatkan kerja sama kamu dengan temantemanmu? Apakah pembelajaran pembelajaran kooperatif Jigsawini dapat meningkatkan motivasi belajarmu? Jika kamu merasa kesulitan memahami materi, apakah kamu akan bertanya kepada guru atau temanmu? Menurutmu apakah pembelajaran pembelajaran kooperatif Jigsaw perlu dikembangkan untuk materi atau bidang studi yang lain? Jumlah Rata-Rata
2
3 4 5 6 7 8 9 10
Berdasarkan Tabel 4 terlihat bahwa aktivitas siswa, terbukti bahwa aktivitas siswa semakin berkembang dengan guru menerapkan metode kooperatif jigsaw yaitu pada siklus I persentase aktivitas siswa 67,50% dalam kriteria baik meningkat menjadi 75,00% dalam kriteria sangat baik. Berdasarkan Tabel 5 terlihat bahwa aktivitas guru, terbukti bahwa guru mampu menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada siklus I sebesar 70,00% dengan kriteria aktivitas yang baik meningkat menjadi 80,00% dengan kriteria aktivitas yang
Frekuensi Y T A 3 0 1 0
2 6 0
skor 1 0 0 0
JM L 60
Ratarata 1.94
2 9
0
2
5 8
0
0
58
1.87
2 9
1
1
5 8
1
0
59
1.90
3 0
0
1
6 0
0
0
60
1.94
3 0 3 0 3 0
1
0
6 0 6 0 6 0
1
0
61
1.97
1
0
1
0
61
1.97
1
0
1
0
61
1.97
3 1 3 0
0
0
6 2 6 0
0
0
62
2.00
0
1
0
0
60
1.94
3 0
0
1
6 0
0
0
60
1.94 19.42 97.10
sangat baik. Berdasarkan Tabel 6 terbukti bahwa metode pembelajaran yang diterapkan oleh mendapatkan respon yang sangat positif dengan persentase sebesar 97,10%. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua siklus dapat disimpulkan bahwa: (1) Metode yang diterapkan guru dengan menempatkan siswa menjadi seorang ahli pada masing-masing bidangnya memotivasi siswa untuk menjadi lebih
154
Anjariyah, Melalui Model Belajar Kooperatif Tipe Jigsaw...
baik dalam beraktivitas. Dengan demikian kesenjangan siswa berkemampuan tinggi, sedang dan tinggi tidak lagi Nampak; dan (2) Prestasi belajar siswa hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam materi mengenal sifat jaiz Allah nilai rata-rata pada siklus I 76,13 dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 88,39 dengan ketuntasan belajar siklus I sebesar 64,52% dan pada siklus ke II sebesar 87,10. Dengan demikian penelitian ini merupakan penelitian yang berhasil. Saran Saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah: (1) Perlu dicoba melakukan kombinasi pola pembelajaran yang menggunakan Model belajar kooperatif dengan model belajar yang lain; (2) Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam DAFTAR RUJUKAN Aqib, Z. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Midya. Ahmadi, A. 1986. Teknik Belajar dengan Sistem SKS. Surabaya: PT. Bina Ilmu. Kulsum, U. 2011. Implementasi Pendidikan Karakter Berbasis PAIKEM (Sebuah Paradigma Baru Pendidikan Di Indonesia). Surabaya: Gena Pratama Pustaka. Lie, A. 2007. Cooperatif Learning. Jakarta: Grasindo.
memahami kegiatan menyusun rencana kegiatan maka siswa menjawab pertanyaanpertanyaan dengan diberi test tertulis atau tugas lainnya; (3) Pembelajaran yang menggunakan model belajar kooperatif perlu dikembangkan untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi mengenal sifat jaiz Allah, agar dapat meningkatkan pemahaman siswa; (4) Perlu diberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengembangkan model pembelajaran yang menggunakan model belajar kooperatif. Selain itu juga dapat menularkan pengalaman yang diperolehnya ini kepada guru yang lain; dan (5) Penggunaan model Pembelajaran yang menggunakan Model belajar kooperatif perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, mendorong dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, tidak bergantung kepada guru.
Poerwodarminto, WJS. 1978. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Slavin, E. R. Tanpa Tahun. Cooperatif Learning: Teori, Riset, dan Praktik. Terjemahan Narulita Yusron. 2008. Bandung: Nusa Media. Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pusaka.