64
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI PEMBELAJARAN BIDANG STUDI PENJASKES MATERI PERMAINAN BOLA KECIL MELALUI PRAKTIK DAN LATIHAN YANG DISIPLIN PADA SISWA KELAS IVA SDN 3 NGANTRU TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2014/2015 Oleh: Mustajib SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek
Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi Penjaskes dengan menggunakan praktik dan latihan yang disiplin; dan (2) Peningkatan prestasi belajar siswa setelah guru menggunakan praktik dan latihan yang disiplin pada pembelajaran Penjaskes. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian dilakukan pada siswa Kelas IV-A SDN 3 Ngantru Trenggalek Tahun 2014/2015 yang berjumlah 39 siswa. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, dan daftar nilai siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Guru dalam mendemonstrasikan gerakan melambungkan bola, melempar dan menangkap bola yang dibantu oleh perwakilan siswa dalam tim dengan menerapkan praktik dan latihan yang disiplin dapat lebih memudahkan siswa memahami teknik gerakan dalam permainan bola kecil. Dalam setiap kegiatan guru meminta siswa mempraktikan gerakan secara bergantian. Guru dalam pembelajaran bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Guru senantiasa memotivasi siswa untuk tidak takut salah dan ragu dalam melakukan gerakan. (2) Prestasi belajar siswa dengan menggunakan praktik dan latihan yang disiplin menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya, yaitu nilai rata-rata pada siswa Kelas IV-A sebelum siklus sebesar 70,11; siklus I sebesar 75,81; dan siklus II sebesar 86,43 dengan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang tercapai pada akhir siklus II sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa Kelas IV-A SDN 3 Ngantru Tahun 2014/2015, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian tersebut berhasil. Kata Kunci: praktik dan latihan, permainan bola kecil (kasti)
Pendidikan jasmani atau yang sering dikenal dengan sebutan olah raga adalah serangkaian gerak raga atau tubuh yang teratur dan terencana yang dilakukan orang untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. (Y.S. Santoso Giriwijoyo, dkk 2005:10). Olahraga merupakan aktifitas fisik manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Dalam melakukan olahraga, manusia mempunyai empat tujuan dasar, yaitu: (1) Olahraga untuk pendidikan, (2) Olahraga untuk rekreasi, (3) Olahraga untuk kesegaran jasmani, dan (4) Olahraga untuk mencapai prestasi tertentu. Jenis olah raga terdiri dari berbagai
cabang. Salah satu cabang yang disukai banyak orang adalah permainan bola kecil. Permainan bola kecil ini sering kita jumpai di sekolahan-sekolahan, dan masyarakat umum. Permainan bola kecil ini bisa dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Dari anak-anak sampai orang dewasa, baik pria ataupun wanita. Di dalam belajar permainan bola kecil, seseorang akan melakukan gerakan-gerakan, lari mengejar bola, melompat dan memukul. Tujuan permainan bola kecil (kasti) adalah memukul dan mengumpan bola dan berlari untuk melewati lawan sedemikian rupa, hingga lawan tidak sanggup
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
mengejarnya. Setiap regu diperbolehkan sebanyak-banyaknya tiga kali sentuhan bola, sebelum bola melewati jaring. Sebagai peningkatan prestasi olahraga bola kecil (kasti) diperlukan kondisi fisik yang baik, ditambah dengan latihan-latihan secara teratur serta memperhatikan nilai gizi makanan yang dikonsumsi sehari-hari, di samping waktu berlatih dan waktu istirahat yang seimbang. Tetapi pada kenyataannya prestasi belajar Penjaskes siswa Kelas IV-A semester I SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 materi pokok permainan bola kecil masih rendah. Oleh karena itu perlu perbaikan proses pembelajaran sehingga terjadi perubahan ke arah peningkatan prestasi belajar siswa yakni melalui praktik dan latihan. Praktek dan latihan ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan praktek dan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Praktek dan latihan yang praktis, mudah dilakukan, serta teratur melaksanaknnya membina anak dalam meningkatkan penguasaan keterampilan itu, bahkan mungkin siswa dapat memiliki ketangkasan itu dengan sempurna. Hal ini menunjang siswa berprestasi dalam bidang tertentu, misalnya juara lari, juara bola kecil, juara bersepeda dan sebagainya. Teknik ini memang banyak digunakan untuk pelajaran olah raga. Dalam hal ini banyak cabang olah raga yang memerlukan praktek dan latihan khusus dan teratur, serta pengawasan dari trainer yang baik. Tujuan praktek dan latihan ini agar siswa (1) Memiliki keterampilan motoris/ gerak, seperti menghafalkan kata-kata, menulis, mempergunakan alat/membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam olah raga; (2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti
65
mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal benda/bentuk dalam pelajaran Penjaskes, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya; dan (3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujan-banjir, antara tanda huruf dan bunyi-bunyian dan sebagainya, penggunaan lambang/simbul di dalam peta dan lain-lain. Dengan demikian, peneliti tertarik menggunakan praktik dan latihan yang disiplin dengan pertimbangan menggunakan praktik dan latihan yang disiplin dapat meningkatkan penguasaan materi penjaskes materi permainan bola kecil kepada siswa dan membuat proses pembelajaran lebih menyenangkan, mendorong, dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, serta tidak bergantung kepada guru. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan pada siswa Kelas IV-A semester I SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015 yang berjumlah 38 siswa. Lokasi penelitian adalah di SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek. Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes, observasi, dan daftar nilai. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari 2 siklus, tiap siklus meliputi perencanaan, observasi, tindakan, dan refleksi. Tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Permasalahan yang belum dapat dipecahkan dalam siklus pertama direfleksikan bersama tim peneliti dalam suatu pertemuan kolaborasi, untuk mencari penyebabnya, selanjutnya peneliti merencanakan berbagai langkah perbaikan untuk diterapkan dalam siklus II. Teknik
66
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler.
demikian membuat siswa tidak maksimal dalam belajar. Nilai siswa prsiklus disajikan dalam Tabel 1. Dari data nilai siswa prasiklus dapat dilihat bahwa nilai rata-rata siswa adalah 70,11, nilai tersebut bias dikatakan kurang dari standart atau kurang dari batas yang telah ditentukan yaitu lebih dari 85,00. Sedangkan untuk ketuntasan siswa adalah sebesar 31,58%, yaitu 12 siswa yang lulus dari 38 siswa.
HASIL DAN PEMBAHASAN Prasiklus Pembelajaran yang dilakukan oleh guru mengunakan metode yang sudah sangat sering dipakai sejak masa lalu, yaitu ceramah dan meminta anak untuk mengikuti petunjuk dari buku. Proses belajar mengajar yang Tabel 1 Nilai Siswa Prasiklus NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA SISWA AAN EKO HADI SAPUTRA ABIGAL TRUE SHALOMITA AISYA NABILA AMANDA NATHANIA PUTRI AMELLIA CHAROLINNA RESTY ANDREAS KRISNA FIGO ANTIN EKA WAHYU VIRDASARI ARIYA NISWATIN ARTIKA DYAH HAYU PINASTI PUTRI ASHAR PRIMA HASADA RAYA ATARISTA EKA MAULANA AVPILIAZA DWI PUTRA ALFARADO BINTANG AISKA DEWI SAHARA CHRISTIAN GENITO CAHYONO CINTA REYZA AVRILYA DAFFA PUTRA DAHANA DANESYA ABID RAHMADHIYA DETHA DWINA VIRGA AYU PUTRI DEVITA ALFIANATA ENDARSO DIADEMA DICKY FANSIA DIAN ANGGY HARFIANTO EGY DANA TRIARIANTO EKA MAULANA PUTRA LIANTO ELYA SONYARAYA PRIASTI FADHIL PRIYA ABDILLAH FAIRUZ GHALYFARUQ ANSADI GALELEO HARFIA FIRDAUS HARUMMA PUTRI SABILA HAYA SHEYLA SABINA HEFY JULIAN TORO IVAN YOGA SAPUTRA JUANDICA WAHYU EKA MARTTHAFANDI KENDRA WIDHI LATIFAH KIRANA ANGGUNOCTAVIA KRISNA KUSUMA ADJI LAIRE MARAIR RAMADAOK MELANDA EVRIELL WIDAYATI MELISSA ASZAHRA AMEDEA
A 80 65 70 65 75 70 75 75 75 65 65 75 70 70 65 75 80 65 70 65 75 70 75 75 75 65 65 75 70 70 65 75 65 75 70 70 65 75
ASPEK PENILAIAN B C D E 75 75 75 80 65 70 60 65 60 65 65 70 70 65 60 65 75 80 75 75 65 70 65 70 75 75 75 75 70 70 75 75 70 70 70 65 65 70 65 65 70 65 60 65 75 75 75 75 65 70 65 70 65 65 70 65 70 70 75 70 75 75 85 75 75 75 75 80 65 70 60 65 60 65 65 70 70 65 60 65 75 80 75 75 65 70 65 70 75 75 75 75 70 70 75 75 70 70 70 65 65 70 65 65 70 65 60 65 75 75 75 75 65 70 65 70 65 65 70 65 70 70 75 70 75 75 85 75 70 65 60 65 75 75 75 75 65 70 65 70 65 65 70 65 70 70 75 70 75 75 85 75 JUMLAH TOTAL RATA - RATA
∑ Nilai F 75 60 65 65 75 70 75 70 65 65 65 75 70 70 70 75 75 60 65 65 75 70 75 70 65 65 65 75 70 70 70 75 65 75 70 70 70 75
77 64 66 65 76 68 75 73 69 66 65 75 68 68 70 77 77 64 66 65 76 68 75 73 69 66 65 75 68 68 70 77 65 75 68 68 70 77 2664 70.11
% T T
TT TT TT TT
T TT T TT TT TT TT T TT TT TT T T TT TT TT T TT T TT TT TT TT T TT TT TT T TT T TT TT TT T 12 31.58
26 68.42
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
Siklus I Refleksi Awal Peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang muncul di Kelas IV-A yaitu merosotnya perolehan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjaskes materi pokok Permainan Bola Kecil. Dengan merosotnya prestasi belajar ini, peneliti bersama mitra guru mengadakan tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajaran melalui praktik dan latihan yang disiplin. Planning (perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan, adalah (a) Menentukan topik yang akan diterapkan dalam pembelajaran; (b) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK), (c) Merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya penelitian tindakan. Action (pelaksanaan) Pada tahap ini peneliti akan mendiskripiskan skenario pembelajaran permainan bola kecil dengan menggunakan praktik dan latihan yang disiplin. A. Kegiatan Awal 1. Siswa dibariskan dan diadakan presensi serta senam pemanasan untuk menunjang kegiatan inti.
67
a. Gerakan streaching Peregangan otot leher 1) Letakkan kepala diatas bahu kiri, tahan beberapa saat, letakkan kepala diatas bahu kanan, tahan beberapa saat, angkat dagu keatas tahan beberapa saat. 2) Tempelkan dagu ke dada tahan beberapa saat.
Latihan peregangan bagian tubuh Cara melakukan 1) Tangan di pinggang renggutkan badan ke arah kiri dan kanan, dan tahan beberapa saat. 2) Renggutkan badan kedepan dan kebelakang dan tahan beberapa saat, lakukan latihan ini dalam beberapa pengulangan.
Latihan streaching tungkai kaki dan punggung 1) Duduk selunjur mencium lutut dan tahan beberapa saat 2) Duduk selunjur dengan kedua kaki dibuka lebar dan mencium lutut kaki kanan dan mencium lutut kaki kiri dan tahan beberapa saat. 3) Mencium lantai dengan kaki terbuka lebar dan tahan beberapa saat.
68
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
Meregangkan otot pinggul
b. Gerakan senam Peregangan otot bahu
Berdiri tegak diregangkan. Satu tangan dipinggang dan tangan lain melintang ke atas kepala. Liukkan bahu sebanyak 4 hitungan ke kiri dan empat hitungan ke kanan. Berdiri tegak, sikap sempurna, tangan dipinggang
Berdiri tegak, kaki agak direnggangkan kedua tangan ditekuk di depan dada. Tarik dan bengkokkan kedua lengan ke belakang sebanyak dua hitungan. Kemudian rentangkan tangan dengan bebas sebanyak hitungan. Lakukan berulang-ulang. Menguatkan otot dada dan persendian bahu. Putarlah kedua lengan searah jarum jam beberapa kali, kemudian putarlah ke arah sebaliknya.
2. Siswa berlari mengelilingi lapangan B. Kegiatan Inti: 1. Guru memberi penjelasan pada siswa bahwa gerak lokomotor dalam permainan kasti adalah gerak berpindah tempat, misal berlari dari pos 1 ke pos 2, sedangkan gerak non lokomotor gerak diam
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
ditempat misalnya gerak diam pada saat di pos, menerima bola, menghindari bola sedangkan gerak manipulatif gerak memainkan alat misalnya memukul bola yang dilambungkan oleh pengoper bola. 2. Siswa berlatih cara melambungkan bola yang benar. Lambungan yang benar berkisar antara pusar dan dada. Cara melakukan : a. Sikap badan condong kebelakang, sehingga letak tangan tangan yang memegang bola sangat rendah. Pada gerakan melepaskan bola titik lepas bola berada di atas kepala sehingga jalannya bola akan melambung tinggi.
b. Setelah berlatih melambungkan bola. Siswa melakukan lempar bola dengan teknik yang benar. Lemparan lurus/ mendatar digunakan untuk melempar pelari, sasaran biasanya punggung atau pantat, dilakukan secara berpasangan. Perhatikan dan lakukan seperti gambar di bawah ini !
c. Siswa juga melakukan cara menangkap bola dari berbagai arah dengan teknik yang benar. Menangkap bola dilakukan saat menerima operan teman dan dari pukulan regu pemukul. Berdasarkan arah datangnya bola, teknik menangkap bola terdiri dari menangkap bola melambung tinggi, menangkap bola mendatar (setinggi
69
dada), menangkap bola rendah, menangkap bola disamping kiri kanan badan, dan menangkap bola bergulir di tanah.
d. Melakukan permainan kasti dengan peraturan sederhana. Dalam permainan ini, bola tidak dipukul melainkan dilempar dan hanya mempunyai tiang bebas. Jalannya permainan: a. Setelah dipanggil, nomor 1 menuju ruang lempar, kemudian ia melemparkan bola sejauh-jauhnya. Setelah bola lepas, segera ia menuju tiang pertolongan atau langsung ke tiang bebas.
b. Selanjutnya nomor 2 melempar. Bila lemparan bolanya jatuh di luar garis samping (tidak sah) maka,nomor 2 hanya boleh lari ke tiang pertolongan. Setelah nomor 3 membuat lemparan benar, nomor 2 boleh lari ke tiang bebas, sedangkan nomor 1 selamat kembali ke ruang bebas, nomor satu mendapat nilai 1. Ketika nomor 3 lari ke tiang bebas dengan selamat, ia mendapat nilai 2 atau disebut ”run”. Bersamaan dengan itu nomor 2 sampai juga di ruang bebas, ia tidak mendapat nilai karena melakukan lemparan yang salah. C. Kegiatan Akhir / Penenangan
70
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
1. Guru memberi penjelasan teknik bermain kasti yang benar. 2. Melakukan penenangan secara individu tidur telentang, memejamkan mata beberapa menit. 3. Bernyayi bersama. 4. Siswa mengembalikan semua peralatan yang dipakai. Observation (pengamatan) Observasi dilakukan oleh observer selaku kolaborator penelitian. Sedangkan untuk hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada aktivitas pembelajaran permainan bola kecil selama kegiatan pembelajaran di lapangan SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan praktik dan latihan yang disiplin sudah dalam tingkat baik dengan prosentase aktivitas sebesar 60,00%. Artinya metode pembelajaran yang telah direncanakan dapat diaplikasikan secara baik pada siklus I. Selanjutnya peneliti tampilkan beberapa aktivitas guru yang paling menonjol, baik yang bersifat negative maupun positif. Sedangkan untuk aktivitas siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yag diberikan guru pada siklus I sudah dalam tingkat baik dengan prosentase aktivitas sebesar 60,00%. Artinya siswa dapat secara baik merespon dan melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hanya saja masih ada siswa yang masih takut saat menangkap bola. Untuk mengetahui kecakapan siswa dalam melakukan permainan bola kecil guru melakukan unjuk kerja. Adapun hasil dari unjuk kerja siswa dalam permainan bola kecil peneliti tampilkan dalam tabulasi data yang akan ditampilkan pada Tabel berikutnya. Reflection (refleksi)
Dari hasil observasi dapat direfleksikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah dapat berjalan secara baik, meskipun hasil yang dicapai belum optimal. Untuk itu diperlukan tindakan perbaikan pembelajaran lagi pada siklus selanjutnya. Beberapa perubahan perencanaan pada siklus selanjutnya adalah sebagai berikut: (a) Guru dapat meminta perwakilan dari tim untuk maju ke depan lapangan agar dapat mengikuti gerakan dan petunjuk melakukan lemparan, secara tepat; (b) Guru meminta siswa untuk menghargai usaha temannya dalam melakukan lemparan maupun tangkapan meski hasil lemparan dan tangkapannya belum maksimal; dan (c) Guru memotivasi siswa untuk lebih berani melakukan permainan bola kecil tanpa takut salah dan ditertawakan oleh teman. Siklus II Planning (perencanaan) Secara garis besar perencanaannya sama dengan siklus I dengan materi yang sama pada siklus I. Ditambah dengan perubahan perencanaan dari hasil relfleksi pada siklus sebelumnya. Action (pelaksanaan) Pada siklus II pelaksanaan tindakannya secara garis besar sama dengan siklus I. Adapun diskripsi proses pembelajaran pada siklus II peneliti tampilkan dalam diskripsi berikut ini. A. Kegiatan Awal 1. Siswa dibariskan diadakan presensi dan senam pemanasan untuk menunjang kegiatan inti.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
71
Duduk selunjur dengan kedua kaki dibuka lebar dan mencium lutut kaki kanan dan mencium lutut kaki kiri dan tahan beberapa saat. 3) Mencium lantai dengan kaki terbuka lebar dan tahan beberapa saat. 2)
a. Gerakan streaching Peregangan otot leher 1) Letakkan kepala diatas bahu kiri, tahan beberapa saat, letakkan kepala diatas bahu kanan, tahan beberapa saat, angkat dagu keatas tahan beberapa saat. 2) Tempelkan dagu ke dada tahan beberapa saat
Latihan peregangan bagian tubuh Cara melakukan 1) Tangan di pinggang renggutkan badan ke arah kiri dan kanan, dan tahan beberapa saat. 2) Renggutkan badan kedepan dan kebelakang dan tahan beberapa saat, lakukan latihan ini dalam beberapa pengulangan.
b. Gerakan senam Peregangan otot bahu
Berdiri tegak, kaki agak direnggangkan kedua tangan ditekuk di depan dada. Tarik dan bengkokkan kedua lengan ke belakang sebanyak dua hitungan. Kemudian rentangkan tangan dengan bebas sebanyak hitungan. Lakukan berulang-ulang. Menguatkan otot dada dan persendian bahu
Latihan streaching tungkai kaki dan punggung 1) Duduk selunjur mencium lutut dan tahan beberapa saat
72
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
Putarlah kedua lengan searah jarum jam beberapa kali, kemudian putarlah ke arah sebaliknya. Meregangkan otot pinggul
Berdiri tegak diregangkan. Satu tangan dipinggang dan tangan lain melintang ke atas kepala. Liukkan bahu sebanyak 4 hitungan ke kiri dan empat hitungan ke kanan. Berdiri tegak, sikap sempurna, tangan dipinggang.
2. Siswa berlari mengelilingi lapangan B. Kegiatan Inti: 1. Guru memberi penjelasan pada siswa bahwa gerak lokomotor dalam permainan kasti adalah gerak berpindah tempat, misal berlari dari pos 1 ke pos 2, sedangkan gerak non lokomotor gerak diam ditempat misalnya gerak diam pada saat di pos, menerima bola, menghindari bola sedangkan gerak manipulatif gerak memainkan alat misalnya memukul bola yang dilambungkan oleh pengoper bola.
2. Siswa berlatih cara melambungkan bola yang benar. Lambungan yang benar berkisar antara pusar dan dada. Cara melakukan : a. Sikap badan condong kebelakang, sehingga letak tangan tangan yang memegang bola sangat rendah. Pada gerakan melepaskan bola titik lepas bola berada di atas kepala sehingga jalannya bola akan melambung tinggi.
b. Setelah berlatih melambungkan bola. Siswa melakukan lempar bola dengan teknik yang benar. Lemparan lurus/ mendatar digunakan untuk melempar pelari, sasaran biasanya punggung atau pantat, dilakukan secara berpasangan. Perhatikan dan lakukan seperti gambar dibawah ini!
c. Siswa juga melakukan cara menangkap bola dari berbagai arah dengan teknik yang benar. Menangkap bola dilakukan saat menerima operan teman dan dari pukulan regu pemukul. Berdasarkan arah datangnya bola, teknik menangkap bola terdiri dari menangkap bola melambung tinggi, menangkap bola mendatar (setinggi dada), menangkap bola rendah, menangkap bola disamping kiri kanan badan, dan menangkap bola bergulir di tanah.
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
73
2. Melakukan penenangan secara individu tidur telentang, memejamkan mata beberapa menit. 3. Bernyayi bersama. Siswa mengembalikan semua peralatan yang dipakai. d. Melakukan permainan kasti dengan peraturan sederhana. Dalam permainan ini, bola tidak dipukul melainkan dilempar dan hanya mempunyai tiang bebas Jalannya permainan : a. Setelah dipanggil, nomor 1 menuju ruang lempar, kemudian ia melemparkan bola sejauh-jauhnya. Setelah bola lepas, segera ia menuju tiang pertolongan atau langsung ke tiang bebas.
b. Selanjutnya nomor 2 melempar. Bila lemparan bolanya jatuh di luar garis samping (tidak sah) maka,nomor 2 hanya boleh lari ke tiang pertolongan. Setelah nomor 3 membuat lemparan benar, nomor 2 boleh lari ke tiang bebas, sedangkan nomor 1 selamat kembali ke ruang bebas, nomor satu mendapat nilai 1. Ketika nomor 3 lari ke tiang bebas dengan selamat, ia mendapat nilai 2 atau disebut ”run”. Bersamaan dengan itu nomor 2 sampai juga di ruang bebas, ia tidak mendapat nilai karena melakukan lemparan yang salah. C. Kegiatan Akhir/Penenangan 1. Guru memberi penjelasan teknik bermain kasti yang benar.
Observation (pengamatan) Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada aktivitas pembelajaran permainan bola kecil selama kegiatan pembelajaran berlangsung di lapangan SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan praktik dan latihan yang disiplin sudah dalam tingkat yang baik dengan persentase aktivitas sebesar 68,75%. Artinya metode pembelajaran yang telah direncanakan dapat diaplikasikan dengan baik pada siklus II. Sedangkan untuk aktivitas siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan guru pada siklus II sudah menunjukkan perkembangan yang baik dengan persentase aktivitas sebesar 68,75%. Artinya siswa dapat secara baik merespon dan melakasanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Selanjutnya untuk mengetahui perkembangan tingkat kecakapan siswa dalam permainan bola kecil, peneliti kembali melakukan tes unjuk kerja. Adapun hasil dari tes unjuk kerja peneliti tampilkan pada tabulasi data. Reflection (refleksi) Dari hasil observasi dapat direfleksikan bahwa kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus II, sehingga dapat tercapai ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 100%. Persentase ini sudah sesuai dengan ketuntasan minimal yang telah ditentukan sebesar 85%. Dengan demikian kegiatan penelitian ini sudah sangat berhasil.
74
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
Interpretasi Data Peneliti dalam menerapkan praktik dan latihan yang disiplin pada pembelajaran bola kecil terlebih dahulu membagi siswa dalam beberapa 2 tim. Guru dalam mendemonstrasikan gerakan melambungkan bola. melempar dan menangkap bola dibantu oleh perwakilan siswa dalam tim. Hal ini dilakukan untuk lebih memudahkan siswa memahami teknik gerakan dalam permainan bola kecil. Dalam setiap kegiatan guru meminta siswa secara bergantian mempraktikan gerakan secara bergantian. Guru dalam pembelajaran bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Guru senantiasa memotivasi siswa uintuk tidak takut salah dan ragu dalam melakukan gerakan. Siklus I Aktifitas penelitian pada siklus I menghasilkan data yang diperoleh dari aktifitas praktik siswa yang dicatat oleh peneliti, data tersebut disajikan dalam Tabel 3. Melihat paparan data pada Tabel 2 dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata siswa Kelas IV-A SDN 3 Ngantru adalah 75,81. Nilai rata-rata tersebut masih sangat jauh bila dibandingkan dengan standar yaitu 85.00. Sedangkan untuk tingkat ketuntasan sendiri mencapai 65,79%.
Dari kedua data tersebut belum dirasa cukup untuk mencapai angka minimum nilai, sehingga perlu adanya siklus kedua, untuk memperkuat data nilai diatas maka akan ditampilkan juga data mengenai aktifitas guru dan aktifitas siswa yang disajikan dalam Tabel 4. Berdasarkan data dalam Tabel 4 selama kegiatan pembelajaran di lapangan SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan praktik dan latihan yang disiplin sudah dalam tingkat baik dengan persentase aktivitas sebesar 60,00%. Artinya metode pembelajaran yang telah direncanakan dapat diaplikasikan secara baik pada siklus I. Selanjutnya peneliti tampilkan beberapa aktivitas guru yang paling menonjol, baik yang bersifat negatif maupun positif dalam Tabel 2. Aktivitas siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yag diberikan guru pada siklus I sudah dalam tingkat baik dengan persentase aktivitas sebesar 60,00%. Artinya siswa dapat secara baik merespon dan melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hanya saja masih ada siswa yang masih takut saat menangkap bola, hal ini dapat dilihat dalam Tabel 3.
Tabel 2 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Siklus I
Indikator Guru membuat RPP Alokasi waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru mendemonstrasikan gerakan secara jelas Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran Guru menjadi motivator dalam pembelajaran Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Jumlah Rata-rata
Skor 3 3 2 2 2 2 2 2 2
3 3 3 3 3 2 2 3 2
2
2
Jumlah 6 6 5 5 5 4 4 5 4 4 48 60,00
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 Tabel 3 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus I No Indikator
Siklus I Skor
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
75
Sikap siswa dalam menerima pembelajaran Kerjasama siswa dalam team permainan Tanggung jawab siswa dalam team permainan Keberanian siswa dalam melakukan tendangan Kejujuran siswa dalam permainan bola kecil Keakuratan pertanyaan siswa Keaktifan siswa dalam pembelajaran Sportivitas siswa dalam permainan Ketepatan siswa dalam melakukan tendangan Kedisiplinan siswa dalam permainan bola kecil Jumlah Rata-rata
2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
Jumlah 5 5 5 4 4 4 4 5 6 6 48 60,00
3 3 3 2 2 2 2 3 3 3
Tabel 4 Nilai Siklus I NO
NAMA SISWA
ASPEK PENILAIAN B C D E 80 75 75 80 75 70 70 70
F 85 75
∑ NILAI
%
1 2
AAN EKO HADI SAPUTRA ABIGAL TRUE SHALOMITA
A 75 65
3 4 5 6
AISYA NABILA AMANDA NATHANIA PUTRI AMELLIA CHAROLINNA RESTY ANDREAS KRISNA FIGO
70 70 75 80
75 75 80 75
80 75 70 75
70 80 70 70
70 70 80 80
70 75 75 80
73 74 75 77
7 8 9 10 11
ANTIN EKA WAHYU VIRDASARI ARIYA NISWATIN ARTIKA DYAH HAYU PINASTI PUTRI ASHAR PRIMA HASADA RAYA ATARISTA EKA MAULANA
75 80 85 70 70
80 75 75 70 75
95 75 75 75 75
80 80 80 75 80
80 80 75 70 70
75 75 75 70 75
81 78 78 72 74
T T T
12 13 14
AVPILIAZA DWI PUTRA ALFARADO BINTANG AISKA DEWI SAHARA CHRISTIAN GENITO CAHYONO
75 80 80
80 75 75
70 75 70
70 70 80
80 80 75
75 80 80
75 77 77
T T T
15 16 17
CINTA REYZA AVRILYA DAFFA PUTRA DAHANA DANESYA ABID RAHMADHIYA
75 65 75
80 75 80
75 70 75
80 70 75
90 70 80
75 75 85
79 71 78
T
18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
DETHA DWINA VIRGA AYU PUTRI DEVITA ALFIANATA ENDARSO DIADEMA DICKY FANSIA DIAN ANGGY HARFIANTO EGY DANA TRIARIANTO EKA MAULANA PUTRA LIANTO ELYA SONYARAYA PRIASTI FADHIL PRIYA ABDILLAH FAIRUZ GHALYFARUQ ANSADI GALELEO HARFIA FIRDAUS HARUMMA PUTRI SABILA HAYA SHEYLA SABINA HEFY JULIAN TORO IVAN YOGA SAPUTRA
65 70 70 75 80 75 80 85 70 70 80 85 70 70
75 75 75 80 75 80 75 75 70 75 75 75 70 75
70 80 75 70 75 95 75 75 75 75 75 75 75 75
70 70 80 70 70 80 80 80 75 80 80 80 75 80
70 70 70 80 80 80 80 75 70 70 80 75 70 70
75 70 75 75 80 75 75 75 70 75 75 75 70 75
71 73 74 75 77 81 78 78 72 74 78 78 72 74
32
JUANDICA WAHYU EKA MARTTHAFANDI
75
80
75
80
90
75
79
T
33
KENDRA WIDHI LATIFAH
75
80
70
70
80
75
75
T
78 71
T T
TT TT TT TT
T T
TT TT
TT T TT TT TT T T T T T TT TT T T TT TT
76
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
NO
NAMA SISWA
34 35 36 37 38
KIRANA ANGGUNOCTAVIA KRISNA KUSUMA ADJI LAIRE MARAIR RAMADAOK MELANDA EVRIELL WIDAYATI MELISSA ASZAHRA AMEDEA
A 80 80 75 80 80
Siklus II Siklus I belum mencapai ketuntasan dan nilai rata-rata yang belum maksimal maka dilaksanakan siklus kedua. Dalam siklus kedua yang dilaksanakan diperoleh data nilai siswa yang disajikan dalam Tabel 6. Data nilai siklus II dalam Tabel 5 menunjukkan hasil yang memuaskan. Nilai rata-rata 86,43 sudah diatas minimal nilai yaitu 85.00, dengan ketuntasan 100% yaitu 38 siswa SDN 3 Ngantru tuntas. Penerapan metode praktik dan latihan yang disiplin sangat berguna untuk meningkatkan ketekunan siswa, kedisiplinan dan yang lebih
ASPEK PENILAIAN B C D E 75 75 70 80 75 70 80 75 80 75 80 90 75 70 80 75 80 80 80 80 JUMLAH TOTAL RATA - RATA
∑ NILAI 77 77 79 77 80 2881 75.81
F 80 80 75 80 80
% T T T T T T 25 65.79
TT
13 34.21
baik lagi adalah nilai setiap siklus mengalami peningkatan. Dari hasil siklus kedua tersebut dirasa sudah cukup sehingga tidak diperlukan lagi siklus selanjutnya. Selama kegiatan pembelajaran siklus II berlangsung di lapangan SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan praktik dan latihan yang disiplin sudah dalam tingkat yang baik dengan persentase aktivitas sebesar 68,75% yang dapat dilihat dalam Tabel 5. Artinya metode pembelajaran yang telah direncanakan dapat diaplikasikan dengan baik pada siklus II.
Tabel 5 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Siklus II
Indikator Guru membuat RPP Alokasi waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru mendemonstrasikan gerakan secara jelas Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru menjadi fasilitator dalam pembelajaran Guru menjadi motivator dalam pembelajaran Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Jumlah Rata-rata
10
3 3 2 3 3 2 2 2 2
Skor
3
Jumlah 6 6 5 6 6 5 5 5 5
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
6 55 68,75
Tabel 6 Nilai Siklus II NO 1 2 3 4 5
NAMA SISWA AAN EKO HADI SAPUTRA ABIGAL TRUE SHALOMITA AISYA NABILA AMANDA NATHANIA PUTRI AMELLIA CHAROLINNA RESTY
A 95 95 85 80 90
ASPEK PENILAIAN B C D E 90 95 90 80 90 90 95 80 80 80 75 90 85 85 85 85 95 80 85 85
F 85 95 90 85 80
∑ Nilai 89 91 83 84 86
T T T T T T
%
TT
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016 NO 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38
NAMA SISWA ANDREAS KRISNA FIGO ANTIN EKA WAHYU VIRDASARI ARIYA NISWATIN ARTIKA DYAH HAYU PINASTI PUTRI ASHAR PRIMA HASADA RAYA ATARISTA EKA MAULANA AVPILIAZA DWI PUTRA ALFARADO BINTANG AISKA DEWI SAHARA CHRISTIAN GENITO CAHYONO CINTA REYZA AVRILYA DAFFA PUTRA DAHANA DANESYA ABID RAHMADHIYA DETHA DWINA VIRGA AYU PUTRI DEVITA ALFIANATA ENDARSO DIADEMA DICKY FANSIA DIAN ANGGY HARFIANTO EGY DANA TRIARIANTO EKA MAULANA PUTRA LIANTO ELYA SONYARAYA PRIASTI FADHIL PRIYA ABDILLAH FAIRUZ GHALYFARUQ ANSADI GALELEO HARFIA FIRDAUS HARUMMA PUTRI SABILA HAYA SHEYLA SABINA HEFY JULIAN TORO IVAN YOGA SAPUTRA JUANDICA WAHYU EKA MARTTHAFANDI KENDRA WIDHI LATIFAH KIRANA ANGGUNOCTAVIA KRISNA KUSUMA ADJI LAIRE MARAIR RAMADAOK MELANDA EVRIELL WIDAYATI MELISSA ASZAHRA AMEDEA
A 80 80 85 90 80 80 85 90 85 80 90 80 95 95 85 80 90 80 80 85 90 95 90 80 90 90 95 80 90 95 90 80 90
ASPEK PENILAIAN B C D E 95 80 95 80 90 80 85 80 85 85 85 85 95 80 85 85 95 80 95 80 90 80 85 80 85 85 85 85 95 80 85 85 80 80 75 90 85 85 85 85 95 80 85 85 85 85 85 80 90 95 90 80 90 90 95 80 80 80 75 90 85 85 85 85 95 80 85 85 95 80 95 80 90 80 85 80 85 85 85 85 95 80 85 85 90 85 95 80 85 85 85 95 85 95 85 85 85 90 90 90 85 90 90 90 80 95 80 80 85 85 85 85 95 80 85 85 90 85 95 80 85 85 85 95 85 95 85 85 85 90 90 90 JUMLAH TOTAL RATA - RATA
F 95 95 85 80 95 95 85 90 90 85 80 90 85 95 90 85 80 95 95 85 90 95 85 80 85 85 80 85 90 95 85 80 85
Tabel 7 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus Siklus II No Indikator
∑ Nilai 88 85 85 86 88 85 85 88 83 84 86 84 89 91 83 84 86 88 85 85 88 90 88 85 88 88 85 84 88 90 88 85 88 3284 86.43
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Sikap siswa dalam menerima pembelajaran Kerjasama siswa dalam team permainan Tanggung jawab siswa dalam team permainan Keberanian siswa dalam melakukan tendangan Kejujuran siswa dalam permainan bola kecil Keakuratan pertanyaan siswa Keaktifan siswa dalam pembelajaran Sportivitas siswa dalam permainan Ketepatan siswa dalam melakukan tendangan Kedisiplinan siswa dalam permainan bola kecil Jumlah Rata-rata
% T TT T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T T 38 0 100.00 0.00
Siklus II Skor 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
77
Jumlah 6 6 5 5 5 5 5 6 6 6 55 68,75
78
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan guru pada siklus II sudah menunjukkan perkembangan yang baik dengan prosentase aktivitas sebesar 68,75%. Artinya siswa dapat secara baik merespon dan melakasanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Dari hasil data tersebut prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan praktik dan latihan yang disiplin menunjukkan peningkatan dari setiap siklusnya. Hal ini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata
pada siswa Kelas IV-A sebelum siklus adalah 70,11; siklus I sebesar 75,81; dan siklus II menjadi 86,43 dengan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang tercapai pada akhir siklus II sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa Kelas IV-A SDN 3 Ngantru Kabupaten Trenggalek Tahun 2014/2015, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian tersebut berhasil. Peningkatan prestasi belajar siswa tiap siklus dapat digambarkan dalam Gambar 1. 100.00
100.00
80.00
86.43 75.81
70.11
65.79
60.00
RATA-RATA KETUNTASAN
31.58
40.00 20.00 0.00
SEB SIKLUS
SIKLUS I
SIKLUS II
Gambar 1 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
90.00
70.00 42.50
91.43
65.71
Aktivitas Guru
34.28
Aktivitas Siswa
Seb. Siklus
Siklus I
Siklus II
Gambar 2 Aktifitas Guru dan Aktifitas Siswa
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 5, NO. 1, APRIL 2016
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: Guru dalam mendemonstrasikan gerakan melambungkan bola, melempar dan menangkap bola yang dibantu oleh perwakilan siswa dalam tim dengan menerapkan praktik dan latihan yang disiplin dapat lebih memudahkan siswa memahami teknik gerakan dalam permainan bola kecil. Dalam setiap kegiatan guru meminta siswa mempraktikan gerakan secara bergantian. Guru dalam pembelajaran bertindak sebagai motivator dan fasilitator. Guru senantiasa memotivasi siswa untuk tidak takut salah dan ragu dalam melakukan gerakan. (2) Prestasi belajar siswa dengan menggunakan praktik dan latihan yang disiplin menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya, yaitu nilai ratarata pada siswa Kelas IV-A sebelum siklus sebesar 70,11; siklus I sebesar 75,81; dan siklus II sebesar 86,43 dengan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang tercapai pada akhir siklus II sebesar 100%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar, GBPP Penjaskes. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar, Petunjuk Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Giriwijoyo, S, dkk. 2005. Manusia dan Olahraga. Bandung: Penerbit ITB. Hadi, S. 1987. Statistik IT. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas Psikologi UGM.
79
pada siswa Kelas IV-A SDN 3 Ngantru Tahun 2014/2015, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian tersebut berhasil. Saran Saran-saran yang dapat diberikan berdasarkan hasil penenlitian, yaitu: (1) Pembelajaran yang menggunakan praktik dan latihan perlu dikembangkan untuk Matapelajaran Penjaskes untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa; (2) Perlu dicoba melakukan kombinasi pola pembelajaran yang menggunakan praktik dan latihan dengan model belajar yang lain; (3) Penggunaan model Pembelajaran yang menggunakan praktik dan latihan perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, mendorong dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, tidak bergantung kepada guru; dan (4) Untuk meningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan model pembelajaran menggunakan praktik dan latihan, pelatihan perlu diberikan agar guru dapat mengembangkan kemampuannya.
Hamalik, O. 1989. Teknik Pengukuran dan Evaluasi Pendidikan. Bandung: Mandar Maju. Hudoyo, H. 1976. Pengantar Analisa Sederhana. Malang: Proyek PMPT IKIP Malang. Isparjadi. 1980. Statistik Pendidikan. Surabaya: University Press IKIP Surabaya. Jamaluddin. 2001. Pembelajaran yang Efektif. Jakarta: Depag RI. Kistona, AR. 2002. Action Research. Makalah disajikan dalam Pepraktek dan latihan Wakasek Kurikulum SLIP se Jawa Timur, BPG, Surabaya. Nurkancana, Wayan, dkk. 1992. Evaluasi
80
Mustajib, Upaya Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bidang Studi Penjaskes...
Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional. Purwanto, N, MP. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja. Sajoto, M. 1995. Peningkatan dan Pembina-
an Kekuatan Kondisi Fisik Dalam. Semarang: Dahara Prize. Slameto. 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara. Sudjana, N. 1991. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.