198
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATERI LARI CEPAT MELALUI LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 4 MALASAN KECAMATAN DURENAN TRENGGALEK SEMESTER I TAHUN 2013/2014
Oleh: Suyitno SD Negeri 4 Malasan, Durenan, Trenggalek Abstrak. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengetahui langkah-langkah untuk meningkatkan prestasi belajar bidang studi Penjaskes dengan menggunakan latihan terbimbing. (2) Peningkatan prestasi belajar siswa setelah guru menggunakan latihan terbimbing pada pembelajaran Penjaskes. Dari hasil data di atas prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan latihan terbimbing menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya. Hal ini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa kelas IV sebelum siklus: 63,75 siklus I: 70,94 dan siklus II: 75,00 dengan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang tercapai pada akhir siklus II sebesar 93,75%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 4 Malasan Tahun 2013/2014, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian tersebut berhasil. Kata kunci: latihan terbimbing, penjaskes, Kelas IV
Olah raga mempunyai peran penting bagi kesehatan tubuh maupun organ tubuh manusia lainnya. Dengan berolah raga maka kesehatan tubuh akan tetap terjaga. Oleh sebab itu menimbulkan kegemaran/rasa suka untuk tetap berolah raga sangat perlu karna pada saat sekarang ini banyak sekali hal-hal lain yang mempunyai pengaruh sangat kuat untuk menimbulkan rasa malas dalam berolah raga, sehingga banyak saat ini di ciptakan berbagai macam bentuk permainan yang menarik yang intinya agar kita mau untuk berolah raga. Di dalam pendidikan Jasmani atau yang sering dikenal dengan sebutan olah raga adalah serangkaian gerak raga atau tubuh yang teratur dan terencana yang dilakukan orang untuk mencapai suatu maksud atau tujuan tertentu. (Y.S. Santoso Giriwijoyo, dkk 2005:10). Olahraga merupakan aktifitas fisik manusia yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupannya. Dalam melakukan olahraga, manusia mempunyai empat tujuan dasar, yaitu: (1) Olahraga untuk pendidikan; (2) Olahraga untuk rekreasi; (3) Olahraga
untuk kesegaran jasmani; (4) Olahraga untuk mencapai prestasi tertentu (M. Sajoto, 1995:10). Kegiatan olahraga terdiri dari berbagai cabang. Salah satu cabang yang disukai banyak orang adalah atletik. Salah satu cabang dari atletik adalah lari dan jalan cepat. Olahraga oini sering dilakukan oleh anakanak sampai orang dewasa, baik pria ataupun wanita. Namun kenyataannya prestasi belajar Penjaskes siswa kelas IV semester I SD Negeri 4 Malasan Tahun 2013/2014 materi pokok Gerak dasar lari cepat masih rendah. Oleh karena itu perlu perbaikan proses pembelajaran sehingga terjadi perubahan kearah peningkatan prestasi belajar siswa. Latihan terbimbing menjadi salah satu metode untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Latihan terbimbing ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan terbimbing, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari. Teknik mengajar dengan latihan
Suyitno, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Lari Cepat...
199
terbimbing ini biasanya digunakan untuk tujuan agar siswa: (1) Memiliki keterampilan motoris/gerak, seperti menghafalkan katakata, menulis, mempergunakan alat/ membuat suatu benda, melaksanakan gerak dalam olah raga; (2) Mengembangkan kecakapan intelek, seperti mengalikan, membagi, menjumlahkan, mengurangi, menarik akar dalam hitung mencongak. Mengenal benda/ bentuk dalam pelajaran Penjaskes, ilmu pasti, ilmu kimia, tanda baca dan sebagainya; (3) Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal lain, seperti hubungan sebab akibat banyak hujanbanjir, antara tanda huruf dan bunyi-bunyian dan sebagainya, penggunaan lambang/ simbol di dalam peta dan lain-lain.
Kelas IV yaitu merosotnya perolehan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Penjaskes materi pokok gerak dasar lari cepat. Dengan merosotnya prestasi belajar ini, peneliti bersama mitra guru mengadakan tindakan kelas untuk memperbaiki pembelajaran melalui latihan terbimbing.
METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 4 Malasan Kecamatan Durenan di Kelas IV. Jumlah siswa Kelas IV adalah 16 siswa. Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan. Yaitu antara bulan Oktober sampai dengan bulan Nopember 2013 pada Semester I. Prosedur penelitian tindakan Kelas ini terdiri dari 2 siklus, di mana setiap siklus terdiri dari tahap Perencanaan, Observasi, Tindakan, dan Refleksi. jenis data yang didapatkan adalah data kuantitatif dan kualitatif yang terdiri dari: (a) prestasi belajar siswa SD Negeri 4 Malasan Kecamatan Durenan; (b) data hasil observasi terhadap pembelajaran.
Action (pelaksanaan) Kegiatan awal terdiri dari: (1) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa; (2) Guru menyampaikan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (3) Siswa melakukan pemnasan dengan menirukan gerak binatang kupu-kupu, katak melompat dan ayam yang sedang berjalan. Dilanjutkan dengan kegiatan inti yang terdiri dari: (1) Siswa diajak melakukan gerak dasar lari dengan beberapa variasi gerak lurus, zigzag dan berbelok-belok, seperti gambar di bawah; (2) Siswa melakukan gerak dasar lari ke samping, langkah kuda dan membawa benda; (3) Siswa melakukan lomba lari rintangan dengan mempraktikkan gerak dasar lari dan variasinya. Dan kegiatan penutup penutup terdiri dari (1) Siswa mengakhiri kegiatan olahraga dengan saling bersalam-salaman untuk menunjukkan sikap sportif; (2) Siswa diminta untuk memimpin doa untuk mengakhiri pelajaran.
Planning (perencanaan) Persiapan yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan ini adalah: (a) Menentukan topik yang akan diterapkan dalam pembelajaran; (b) Merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK); (c) Merumuskan butir-butir pengarahan, petunjuk dan tindakan-tindakan lain untuk kelancaran jalannya penelitian tindakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi Awal Peneliti bersama mitra guru mengidentifikasi permasalahan yang muncul di
199
200
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
Gambar 1 Lari lurus, zigzag dan berbelak-belok
Gambar 2 Gerak dasar lari ke samping, langkah kuda dan membawa benda
Gambar 3 Lari/jalan lintasan berkelok dan naik turun tangga
Gambar 4 Lari/jalan ke depan bersilangan dengan teman
Gambar 5 Lari/jalan membentuk lingkaran berpasangan dengan teman
Observation (pengamatan) Gerak dasar lari cepat selama kegiatan pembelajaran di lapangan SD Negeri 4 Malasan menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan latihan terbimbing sudah dalam tingkat baik dengan persentase aktivitas sebesar 60,00%. Artinya metode pembelajaran yang telah direncanakan dapat diaplikasikan secara baik pada siklus I. Untuk aktivitas siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yag diberikan guru pada siklus I sudah dalam tingkat baik dengan persentase aktivitas sebesar 60,00%. Artinya siswa dapat secara baik merespon dan melaksanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hanya saja masih ada siswa yang masih malu saat melakukan gerakan lari dan jalan berpasangan. Hasil aktivitas siswa pada siklus I dapat dinyatakan dalam tabulasi data sebagai berikut.
Suyitno, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Lari Cepat... Tabel 1 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Siklus I N Indikator o Skor ∑ Sikap siswa dalam menerima 1 2 3 5 pembelajaran Kerjasama siswa dalam team 2 2 3 5 permainan Tanggung jawab siswa dalam 3 2 3 5 team permainan Keberanian siswa dalam 4 2 2 4 melakukan tendangan Kejujuran siswa dalam Gerak 5 2 2 4 dasar lari cepat 6 Keakuratan pertanyaan siswa 2 2 4 Keaktifan siswa dalam 7 2 2 4 pembelajaran 8 Sportivitas siswa dalam permainan 2 3 5 Ketepatan siswa dalam 9 3 3 6 melakukan tendangan Kedisiplinan siswa dalam Gerak 10 3 3 6 dasar lari cepat Jumlah 48 Rata-rata 60,00 Tabel 2 Hasil Aktivitas Belajar Guru Siklus I Siklus I N Indikator o Skor ∑ 1 Guru membuat RPP 3 3 6 Alokasi waktu yang digunakan 2 3 3 6 sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai 3 2 3 5 dengan RPP Guru mendemonstrasikan gerakan 4 2 3 5 secara jelas Guru melaksanakan kegiatan 5 2 3 5 belajar yang menyenangkan Guru menjadi fasilitator dalam 6 2 2 4 pembelajaran Guru menjadi motivator dalam 7 2 2 4 pembelajaran Guru merangsang interaksi antar 8 2 3 5 siswa Guru mengunakan bahasa yang 9 komunikatif saat proses proses 2 2 4 belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan 10 2 2 4 yang relevan Jumlah 48 Rata-rata 60,00
201
berikut. Tabel 3 Prestasi Belajar Siswa Siklus I Ketuntasan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa DONI ARYA FIRMANSYAH RAGIL SAPUTRA ADISTYA ERLANGGA AINUS ZULFA ANDRIAN BAHAR ZAIFUDIN AZIIZ DWI KUSUMA AZZAHRA LAILY NURAFIFAH DEPI NUR ANGGRAINI DIMAS SAKTI ARDIANSYAH HEGEL AKIRA SYAH PUTRA ILHAM BAKTI MAULANA MUHAMMAD FADIL PRATAMA NIHAN AFIDA HAR'AH PUTRA NURAINI SOLEHA SAHRIL MUHAMMAD BINURI VIVA AILSA LATHIFAH Jumlah Rata-Rata
Jumlah
T
75
T
75 75 75
T T T
70
T
TT
65
TT
65
TT
70
T
65
TT
65
TT
65
TT
70
T
70
T
70
T
80
T
80 1135 70.94
T 11 5 68.75 31.25
Berdasarkan data hasil penilaian siswa pada siklus I ini menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa pada siklus I mencapai 70,94 dengan ketuntasan belajar sebesar 68,75 masih jauh dari target yang ditentukan peneliti yaitu sebesar 85% maka dari itu perlu ditingkatkan pada siklus selanjutnya. Reflection (refleksi) Beberapa perubahan perencanaan pada siklus selanjutnya adalah sebagai berikut: (a) Guru dapat meminta perwakilan dari tim untuk maju ke depan lapangan agar dapat mengikuti gerakan dan petunjuk melakukan gerak jalan dan lari secara tepat; (b) Guru meminta siswa untuk menghargai usaha temannya dalam melakukan gerak lari dan jalan cepat secara berpasangan meskipun
Untuk mengetahui kecapakan siswa dalam melakukan Gerak dasar lari cepat guru melakukan unjuk kerja. Adapun hasil dari unjuk kerja siswa dalam Gerak dasar lari cepat peneliti tampilkan dalam tabulasi data
201
202
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
hasilnya belum optimal; (c) Guru memotivasi siswa untuk lebih berani melakukan Gerak dasar lari cepat tanpa takut salah dan ditertawakan oleh teman. Siklus II Planning (perencanaan) Secara garis besar perencanaannya sama dengan siklus I dengan materi yang sama pada siklus I. Ditambah dengan perubahan perencanaan drai hasil relfleksi pada siklus sebelumnya. Action (pelaksanaan) Kegiatan awal terdiri dari: (a) Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa; (b) Guru menyampaikan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa; (c) Siswa melakukan pemnasan dengan menirukan gerak binatang kupu-kupu, katak melompat dan ayam yang sedang berjalan. Kemudian kegiatan inti terdiri dari: (a) Siswa diajak melakukan gerak dasar lari dengan beberapa variasi gerak lurus, zigzag dan berbelok-belok, seperti gambar di bawah; (b) Siswa melakukan gerak dasar lari ke samping, langkah kuda dan membawa benda; (c) Siswa melakukan gerak dasar lari ke samping, langkah kuda dan membawa benda; (d) Siswa melakukan lomba lari rintangan dengan mempraktikkan gerak dasar lari dan variasinya. Dan yang terakhir kegiatan penutup terdiri dari: (a) Siswa mengakhiri kegiatan olahraga dengan saling bersalam-salaman untuk menunjukkan sikap sportif; (b) Siswa diminta untuk memimpin doa untuk mengakhiri pelajaran.
Gambar 6 Lari lurus, zigzag dan berbelak-belok
Gambar 7 Gerak dasar lari ke samping, langkah kuda dan membawa benda
Gambar 8 Lari/jalan lintasan berkelok dan naik turun tangga
Gambar 9 Lari/jalan ke depan bersilangan dengan teman
Suyitno, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Lari Cepat...
203
Tabel 4 Hasil Aktivitas Belajar Siswa Siklus I Siklus I No Indikator Skor ∑ Sikap siswa dalam menerima 1 3 3 6 pembelajaran Kerjasama siswa dalam team 2 3 3 6 permainan Tanggung jawab siswa dalam 3 2 3 5 team permainan Keberanian siswa dalam 4 2 3 5 melakukan tendangan Kejujuran siswa dalam Gerak 5 2 3 5 dasar lari cepat 6 Keakuratan pertanyaan siswa 2 3 5 Keaktifan siswa dalam 7 2 3 5 pembelajaran Sportivitas siswa dalam 8 3 3 6 permainan Ketepatan siswa dalam 9 3 3 6 melakukan tendangan Kedisiplinan siswa dalam Gerak 10 3 3 6 dasar lari cepat Jumlah 55 Rata-rata 68,75
Gambar 10 Lari/jalan membentuk lingkaran berpasangan dengan teman
Tabel 5 Hasil Aktivitas Belajar Guru Siklus II Siklus I N Indikator o Skor ∑ 1 Guru membuat RPP 3 3 6 Alokasi waktu yang digunakan 2 3 3 6 sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai 3 2 3 5 dengan RPP Guru mendemonstrasikan 4 3 3 6 gerakan secara jelas Guru melaksanakan kegiatan 5 3 3 6 belajar yang menyenangkan Guru menjadi fasilitator dalam 6 2 3 5 pembelajaran Guru menjadi motivator dalam 7 2 3 5 pembelajaran Guru merangsang interaksi antar 8 2 3 5 siswa Guru mengunakan bahasa yang 9 komunikatif saat proses proses 2 3 5 belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan 10 3 3 6 yang relevan Jumlah 55 Rata-rata 68,75
Observation (pengamatan) Kegiatan pembelajaran berlangsung di lapangan SD Negeri 4 Malasan menunjukkan bahwa guru dalam menerapkan latihan terbimbing sudah dalam tingkat yang baik dengan persentase aktivitas sebesar 68,75%. Artinya metode pembelajaran yang telah direncanakan dapat diaplikasikan dengan baik pada siklus II. Sedangkan untuk aktivitas siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan guru pada siklus II sudah menunjukkan perkembangan yang baik dengan persentase aktivitas sebesar 68,75%. Artinya siswa dapat secara baik merespon dan melakasanakan tindakan perbaikan pembelajaran yang diberikan oleh guru. Hasil Aktivitas Guru dan siswa pada siklus II dapat dinyatakan dalam tabulasi data pada Tabel 4.
Selanjutnya untuk mengetahui perkembangan tingkat kecakapan siswa dalam Gerak dasar lari cepat, peneliti kembali
203
204
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
melakukan tes unjuk kerja. Adapun hasil dari tes unjuk kerja peneliti tampilkan pada tabulasi data berikut ini. Tabel 6 Prestasi Belajar Siswa Siklus II Ketuntasan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Siswa DONI ARYA FIRMANSYAH RAGIL SAPUTRA ADISTYA ERLANGGA AINUS ZULFA ANDRIAN BAHAR ZAIFUDIN AZIIZ DWI KUSUMA AZZAHRA LAILY NURAFIFAH DEPI NUR ANGGRAINI DIMAS SAKTI ARDIANSYAH HEGEL AKIRA SYAH PUTRA ILHAM BAKTI MAULANA MUHAMMAD FADIL PRATAMA NIHAN AFIDA HAR'AH PUTRA NURAINI SOLEHA SAHRIL MUHAMMAD BINURI VIVA AILSA LATHIFAH Jumlah Rata-Rata
Jumlah
T
80
T
80 80 75
T T T
75
T
70
T
75
T
70
T
70
T
70
T
65
TT
75
T
75
T
70
T
85
T
85 1200 75.00
TT
T 15 93.75
1 6.25
diketahui bahwa respon siswa dalam menerima tindakan perbaikan pembelajaran dari guru menunjukkan respon yang sangat positif dengan hasil rekapitulasi respon siswa pada siklus I sebesar 2,68% sedangkan pada siklus ke II sebesar 2,87%. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa hasil data di atas prestasi belajar siswa (hasil tes belajar) dengan menggunakan latihan terbimbing menunjukkan prestasi belajar yang meningkat dari setiap siklusnya. Hal ini dapat diketahui bahwa nilai rata-rata pada siswa kelas IV sebelum siklus: 63,75 siklus I: 70,94 dan siklus II: 75,00 dengan persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal yang tercapai pada akhir siklus II sebesar 93,75%. Hal ini menandakan keberhasilan dalam meningkatkan minat dan prestasi belajar pada siswa kelas IV SD Negeri 4 Malasan Tahun 2013/2014, dengan hasil penelitian yang selalu meningkat setiap siklusnya berarti bahwa penelitian tersebut berhasil. Saran
Reflection (refleksi) Dari hasil observasi dapat direfleksikan bahwa kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I dapat teratasi dengan baik pada siklus II, sehingga dapat tercapai ketuntasan belajar siswa secara klasikal sebesar 93,75%. Persentase ini sudah sesuai dengan ketuntasan minimal yang telah ditentukan sebesar 85%. Dengan demikian tidak diperlukaan lagi penambahan pertemuan atau siklus selanjutnya. Untuk menjajaki respon siswa dalam penmbelajaran, angket yang telah disusun oleh peneliti. Dari hasil rekapitulasi angket
Pembelajaran yang menggunakan Latihan terbimbing perlu dikembangkan untuk Mata Pelajaran Penjaskes untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa. Penggunaan model Pembelajaran yang menggunakan Latihan terbimbing perlu terus dilakukan karena pembelajaran ini lebih menyenangkan bagi siswa, mendorong dan membiasakan siswa untuk belajar mandiri, tidak bergantung kepada guru. Untuk meningkatan kemampuan guru dalam mengembangkan model Pembelajaran yang menggunakan Latihan terbimbing, pelatihan perlu diberikan
Suyitno, Meningkatkan Prestasi Belajar Materi Lari Cepat...
agar guru dapat kemampuannya.
205
mengembangkan
Tabel 7 Hasil Angket siswa siklus I dan Siklus II Siklus I No
Pernyataan
Apakah kamu kesulitan gerakan dari guru dalam pembelajaran penjasorkes? Apakah kamu merasa bosan mengikuti pembelajaran 2 Penjas Orkes yang dilaksanakan oleh gurumu? Apkah kamu merasa tertantang untuk lebih menggali 3 kemampuan kamu dalam olahraga setelah guru menerapkan metode ini? Apakah kamu termotivasi untuk lebih aktif dalam 4 pembelajaran olahraga setelah guru menerapkan latihan terbimbing? Apakah reward yang diberikan oleh guru mampu 5 memotivasi kamu untuk lebih disiplin dan spotif dalam Gerak dasar lari cepat? Apakah melalui latihan terbimbing mampu menumnbuhkan 6 kerjasamamu dengan team Gerak dasar lari cepatmu? Apakah melalui metode ini mampu melatih kamu untuk 7 berkomunikasi secara baik dan komunikatif dalam pembelajaran? 8 Apakah metode ini sesuai dengan keinginanmu? 9 Apakah metode ini mampu meningkatkan prestasimu? Apakah metode ini mampu membantu kamu dalam 10 mengatasi kesulitan dalam pembelajaran? Jumlah Rata-rata 1
Siklus II
Ya
Tidak
Tidak Menjawab
Ya
Tidak
Tidak Menjawab
14
2
0
15
1
0
7
9
0
15
1
0
10
6
0
14
2
0
12
4
0
15
1
0
10
6
0
14
2
0
12
4
0
15
1
0
12
4
0
14
2
0
10 12
6 4
0 0
13 12
3 4
0 0
10
6
0
12
4
0
26.81 2.68
28.69 2.87
DAFTAR RUJUKAN Giriijoyo, Santoso. 2005. Dasar-dasar Pendidian Jasmani. Jakarta: Bumi Aksara.
Metodologi Tarsito.
Sajoto, M. 1995. Teknik-teknik pengajaran bidang keolahragaan. Bandung: Mandar Maju.
Pengajaran.
Bandung:
Purwanto, Ngalim MP. 1997. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja. Pehardjono. 1995. Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Depdikbud.
Isparjadi. 1980. Statistik Pendidikan. Surabaya: University Press IKIP Surabaya. Nurkancana, Wayan, dkk. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional.
Jamaluddin. 2001. Pembelajaran yang Efektif. Depag RI.
Winarno, Surachmad. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar Dasar dan Teknik
205