168
JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015
PENINGKATAN KEMAMPUAN MENEMUKAN KALIMAT UTAMA PADA TEKS BACAAN SISWA KELAS IV SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2011/2012 SDN 3 NGANTRU KECAMATAN TRENGGALEK KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI TEKNIK MEMBACA PEMAHAMAN
Oleh: Sutrismi Trismi Wahyuningtyas SDN 3 Ngantru Kecamatan, Trenggalek
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan teknik membaca tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf; (2) Mendeskripsikan bentuk peningkatan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf. Penelitian dilakukan di SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek. Dipilihnya SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek karena peneliti adalah guru kelas di sekolah tersebut sehingga dapat melaksanakan penelitian setiap saat sesuai jadwal. Subjek penelitian berjumlah 16 siswa kelas IV SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri atas 7 laki-laki dan 9 perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/2012 yaitu bulan Februari s.d Mei 2012. Kegiatan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan dasar siswa dalam menemukan kalimat utama tiap paragraf. Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar bahasa Indonesia. Kata kunci: Teknik Membaca Pemahaman, Prestasi Belajar, Bahasa Indonesia
Kemampuan membaca dan menulis adalah salah satu faktor penentu bagi keberhasilan proses belajar mengajar, maka membaca dan menulis memegang peran yang sangat penting. Tanpa memiliki kemampuan membaca dan menulis yang memadai sejak dini siswa akan mengalami kesulitan belajar di kemudian hari. Kemampuan membaca dan menulis menjadi dasar utama tidak saja bagi siswa melainkan juga bagi guru. Dengan kemampuan membaca dan menulis yang memadai siswa akan memperoleh pengetahuan, pengalaman yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan daya nalar, sosial dan emosionalnya. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai menurut W.N. Winkel pengertian prestasi adalah bukti dari usaha yang dapat dicapai (1985: 161). Jadi pengertian dari prestasi belajar adalah hasil usaha yang telah dicapai oleh para siswa di
dalam melakukan kegiatan yang dapat berupa nilai-nilai. Keterampilan membaca juga mempengaruhi siswa dalam memahami isi sebuah paragraf atau bacaan. Sebuah paragraf biasanya terdiri dari kalimat utama dan lainnya sebagai kalimat penjelas. Sementara 85% siswa Kelas IV Semester II SDN 3 NGANTRU Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2011/ 2012 kemampuan untuk membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas masih kurang. Pembelajaran membaca yang kita kenal diantaranya membaca nyaring, membaca intensif. Semua metode sebenarnya semua baik tergantung bagaimana seorang guru menggunakannya. Hal ini sejalan dengan apa yang di jelaskan oleh T.Rakajoni tentang strategi belajar mengajar yang melibatkan mental intelektual dan emosional siswa adalah
Sutrismi Trismi Wahyuningtyas, Peningkatan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama ...
sebagai berikut: “……………Strategi yang digunakan hendaknya diusahakan kadar keterlibatan mental siswa yang setinggi mungkin, siswa diberi kesempatan luas untuk menyerap informasi kedalam struktur kognitif (asimilasi) dan menyesuaikan struktur kognitif (akomodasi) dengan informasi baru yang diperoleh sehingga icapai kebermaknaan yang tinggi, menghayati sendiri peristiwa untuk pembentukan sikap, melakukan secara langsung dalam pembentukan ketrampilan serta dengan pengkajian teoritis secara fungsional (2008: 5) Di sini peneliti bermaksud menggunakan teknik membaca pemahaman untuk membantu siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf. Teknik membaca pemahaman adalah teknik membaca yang cukup sederhana, mudah, dan praktis untuk melatih kemampuan membaca siswa. Di samping itu, teknik ini masih jarang digunakan dalam pelatihan pembelajaran membaca padahal teknik ini sangat sederhana dan mudah. Teknik ini memiliki kelebihan sederhana, praktis, dan inovatif. Teknik ini mengajarkan pada para siswa untuk mengembangkan pelatihan peripheral mereka dengan latihan “tri fokus”, maksudnya titik konsentrasi pandangan mata terpusat tiga focus (tiga bagian) setiap barisnya. Sebagian dipusatkan di sebelah kiri, sebagian tengah, dan sebagian kanan. Periferal menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke-3 (1999: 858) berarti proses melihat tidak mengenai pokoknya. Dalam kaitan ini dapat diartikan bahwa pandangan periferal saat membaca maksudnya ketika kita membaca titik fokus pandangan mata kita tidak tertuju pada satu demi satu kata secara terpisah. Namun satu focus mewakili satu bagian baik yang berupa kelompok kata (frase), klausa, atau bagian
169
berdasarkan penjedaan. Dalam membaca, pelihatan periferal yang lebih luas berarti adalah kemampuan untuk menerima informasi lebih banyak dalam satu waktu. Kita membaca lebih cepat jika kita memahami satu frasa dalam sekali pandang. Oleh karena itu pelihatan periferal harus dilatih dan ditingkatkan agar lebih luas dan tajam. Menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya (Akhadiah, S, 1997:1.3). Sedangkan Dagher (dalam Jurnal Gentengkali No. 3, 2000: 29) mendefinisikan menulis merupakan proses berpikir yang dituangkan di atas kertas dalam bentuk tulisan. Proses berpikir ini mencakup proses bagaimana ide-ide dimunculkan, dan difokuskan pada ide-ide tertentu yang relevan dan saling terkait. Menulis membutuhkan usaha berpikir yang terus-menerus untuk jangka waktu tertentu. Ketika kita menuliskan tiga kalimat atau lebih, kita harus menyusunnya sedemikian rupa sehingga kalimat-kalimat tersebut menjadi teks yang menyatu dan koheren. Dengan demikian maka menulis bukanlah semata-mata masalah mentransformasikan “bahasa” ke dalam simbol-simbol tertentu, namun lebih merupakan proses berpikir. Pengetahuan dan keterampilan menulis dapat dibagi tiga. Pertama, substansi bahan. Bahan-bahan bentuk tulisan (karangan) meliputi ide, pengorganisasian, dan bahasa. Kedua, strategi penyampaian ide, bertujuan agar ide penulis dapat terungkap dan diterima secara sistematis dan komunikatif. Ketiga, gaya, menyangkut beberapa hal, yaitu ejaan, pilihan kata, hubungan kata, susunan kalimat, hubungan kalimat, majas, susunan paragraf, hubungan paragraf, penyajian, dan pewajahan Widyamartaya (dalam Buletin Pelangi Pedidikan Volume 1, 2001:
169
170
JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015
10). Ketiga hal tersebut digubahkan sebagai acuan dalam peningkatan kemampuan menulis siswa. Dalam pelaksanaanya, berbagai prinsip proses belajar mengajar aktif yang menganut asas keluwesan interaksi antara guru dan siswa, siswa dengan siswa, siswa dengan guru, siswa dan guru dengan saran belajar, didasarkan pada dialog trasaksional, yaitu proses belajar mengajar yang dilaksanakan secara interaktif antara guru dan siswa (Brookfield, 1987). Dalam proses kegiatan belajar mengajar yang interaktif, guru berperan sebagai pengajar, motivator, fasilitator, mediator, evaluator, pembimbing, dan agen pembaru. Dengan demikian, kedudukan siswa dalam kegiatan pembelajaran di kelas memiliki peran aktif, dimana aktivitasnya dapat diukur dari kegiatan memperhatikan, mencatat, bertanya, menjawab, mengemukakan pendapat dan mengerjakan tugas baik tugas kelompok maupun tugas individual. Dalam situasi belajar yang demikian, siswa akan mendapatkan pengalaman yang berkesan, menyenangkan dan tidak membosankan. Berdasarkan uraian diatas, maka penelitian ini bertujuan: (1) Mendeskripsikan teknik membaca tertentu yang dapat meningkatkan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf; (2) Mendeskripsikan bentuk peningkatan kemampuan siswa menemukan kalimat utama pada sebuah paragraf. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan di SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek. Dipilihnya SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek karena peneliti adalah guru kelas di sekolah tersebut sehingga dapat melaksanakan penelitian setiap saat sesuai jadwal. Subjek penelitian berjumlah 16 siswa
kelas IV SDN 3 NGANTRU Kec. Trenggalek Kab. Trenggalek tahun pelajaran 2011/2012, yang terdiri atas 7 laki-laki dan 9 perempuan. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2011/ 2012 yaitu bulan Februari s.d Mei 2012. Kegiatan penelitian ini terdiri dari 2 siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Tindakan Siklus I Perencanaan Perencanaan merupakan tahap awal yang dilakukan setelah tahap refleksi awal. Pada tahap awal ini penelitian menggunakan teknik membaca pemahaman pada siswa kelas IV di SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek dengan indikator kemampuan menemukan kalimat utama pada teks bacaan. Pelaksanaan Pada indikator kemampuan menemukan kalimat utama pada teks bacaan, pada tahap pelaksanaan (1) Peneliti membagi siswa menjadi 3 kelompok; (2) selanjutnya peneliti menjelaskan materi pada siswa dan memberikan pertanyaan-pertanyaan pada siswa; (3) peneliti membahas pertanyaanpertanyaan pada tiga kelompok tersebut; (4) peneliti mengadakan evaluasi atas hasil dari pembelajaran. Hasil observasi Pada siklus 1 diperoleh hasil pengamatan tentang situasi kegiatan belajar siswa yang efektif, keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama pada teks bacaan dapat dilihat dari: (1) kegiatan pembelajaran yaitu tingkat keaktifan siswa dan (2) hasil evaluasi Tingkat keaktifan siswa Terhadap kegiatan tingkat keaktifan
Sutrismi Trismi Wahyuningtyas, Peningkatan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama ...
siswa, ternyata dari 6 siswa yang melakukan pembelajaran (1) siswa yang bisa membedakan kalimat utama dan penjelas sebanyak 2 siswa atau 33,33% dan (2) siswa yang bisa menemukan kalimat utama pada tiap paragraf sebanyak 3 siswa atau 50%.
171
Hal ini dimaksudkan agar anak lebih fokus dalam menemukan kalimat utamanya. Pelaksanaan. Pada tahap pelaksanaan: (1) Guru atau peneliti memberikan pertanyaan-pertanyaan secara individu tidak secara kelompok dengan melakukan perbaikan proses dan informasi terhadap indikator dalam menemukan kalimat utama; (2) Peneliti dan siswa membahas secara bersama-sama menemukan kalimat utama pada teks bacaan; (3) Peneliti melakukan ulangan harian untuk mengetahui hasil dari pembelajaran.
Hasil evaluasi atau tes siklus I Hasil evaluasi pada siklus I diperoleh data sebagai berikut: Dari hasil evaluasi formatif dengan nilai rata-rata mencapai 59, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan teknik membaca pemahaman ini dapat ditingkatkan hasil belajarnya, namun demikian masih perlu perbaikan terhadap beberapa siswa. Refleksi Dari kegiatan yang sudah dilakukan, maka dapat disimpulkan: (1) Dalam strategi pembelajaran membaca pemahaman mempunyai dua kelompok dan setiap kelompok terdiri dari 3 orang merupakan kelompok yang kurang efisien. Hal ini dari pembelajaran kurang bermakna dari nilai hasil evaluasi masih belum sempurna; (2) Siswa belum beradaptasi terhadap strategi pembelajaran membaca pemahaman sehingga mereka masih kesulitan untuk menerapkan; (3) Di dalam pembahasan materi siswa masih banyak yang bicara dan kalau diberi pertanyaan hanya beberapa siswa yang menjawab; (4) Di dalam membaca pemahaman siswa yang bertanya belum memenuhi standar hanya siswa tertentu saja; (5) Waktu di dalam penggunaan strategi sangat terbatas.
Hasil Observasi Pada Siklus II, dari hasil pengamatan terhadap jalannya kegiatan belajar siswa yaitu keaktifan siswa dan kemampuan siswa dalam menemukan kalimat utama pada teks bacaan dilihat dari. Hasil pengamatan keaktifan siswa. Terhadap kegiatan tingkat keaktifan siswa, ternyata dari 6 siswa yang melakukan pembelajaran (1) siswa yang bisa membedakan kalimat utama dan penjelas sebanyak 4 siswa atau 66,67% dan (2) siswa yang bisa menemukan kalimat utama pada tiap paragraf sebanyak 5 siswa atau 73,33%. Tabel 1 Hasil test Belajar siswa kelas IV SDN 3 Ngantru Kec. Trenggalek Siklus II No Nama Nilai Keterangan 1. A 75 Tuntas 2 B 65 Tuntas 3 C 60 Tuntas 4 D 65 Tuntas 5 E 60 Tuntas 6 F 60 Tuntas 7 G 75 Tuntas 8 H 75 Tuntas 9 I 65 Tuntas 10 J 60 Tuntas 11 K 65 Tuntas 12 L 60 Tuntas 13 M 60 Tuntas 14 N 75 Tuntas
Hasil Tindakan Siklus II Perencanaan Dalam tahap ini peneliti merencanakan menggunakan media dengan cara memberi nomor setiap kalimat pada tiap paragraf.
171
172 15 16
JUPEDASMEN, Volume 1, Nomor 3, Desember 2015 O P
65 60
Tuntas Tuntas
Refleksi Dengan melihat Siklus kedua penulis membuat refleksi perbaikan pelaksanaan pada siklus kedua sebagai berikut: (1) Untuk memperoleh hasil belajar yang lebih baik sebelum memberikan pertanyaan pada siswa diberikan kesempatan untuk mempelajari materi yang akan dipertanyakan; (2) Pada saat membaca pemahaman berlangsung peneliti sebaiknya mengawasi murid-muridnya agar mereka dapat berkonsentrasi; (3) Di dalarn pembahasan materi siswa sudah mulai memperhatikan dan pada siklus 1, kalau dikasih pertanyaan juga sudah mulai menjawab; (4) Waktu di dalam penggunaan media pembelajaran masih terbatas dan harus di tambah waktu yang lebih. Pembahasan Dengan adanya pelaksanaan pembelajaran membaca pemahaman pada mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas IV SDN 3 NGANTRU Kec. Trenggalek. Pada awal pembelajaran sebelum strategi membaca pemahaman ini berlangsung, strategi yang digunakan adalah strategi umum dimana siswa hanya disuruh melihat sebuah teks bacaan kemudian disuruh menemukan kalimat utamanya. Membaca pemahaman ini belum sempurna namun pada pelaksanaan berikutnva terjadi peningkatan dimana siswa bisa membedakan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Hal ini terjadi setelah guru melalui media pembelajaran menuntun siswa menemukan kalimat utama pada tiap paragraf dengan memberikan nomor pada tiap paragraf. Ini dilakukan agar siswa tidak rancu untuk menemukan inti kalimat dari sekian kalimat yang tedapat dalam satu paragraf.
Teknik pembelajaran membaca pemahaman ini berdampak positif terhadap aktivitas belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari adanya peningkatan terhadap keaktifan siswa yaitu: (a) Dengan strategi pembelajaran membaca pemahaman banyak siswa yang merasa senang; (b) Membangkitkan keberanian siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti atau berani bertanya dan berani mengeluarkan pendapat serta berani menanggapi pertanyaan teman; (c) Strategi tersebut meningkatkan kualitas belajar siswa karena siswa yang pasif belajar lebih giat lagi agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Dengan adanya strategi pembelajaran membaca pemahaman (1) dalam proses pembelajaran lebih efisien, efektif karena dalam pembelajaran dimulai dari pembahasan materi dan setelah itu guru memberikan pertanyaan dan sebalikma siswa juga aktif; (2) Dimana dalam pembelajaran ini vang diutamakan menggunakan strategi yang baik dengan tujuan agar kualitas prestasi biar meningkat; (3) Dengan menggunakan strategi pembelajaran membaca pemahaman ini ternyata nilai siklus 1, ke siklus berikutnya meningkat dan hasil belajar dilakukan dengan baik. Dengan adanya berbagai uraian tersebut dapat dikatakan dengan menggunakan strategi pembelajaran membaca pemahaman dapat peningkatkan kemampuan menemukan kalimat utama tiap paragraf. PENUTUP Kesimpulan Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman dapat meningkatkan kemampuan dasar siswa dalam menemukan kalimat utama tiap paragraf. Penggunaan teknik pembelajaran membaca pemahaman
Sutrismi Trismi Wahyuningtyas, Peningkatan Kemampuan Menemukan Kalimat Utama ...
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam belajar Bahasa Indonesia. Saran Penggunaan teknik membaca pemahaman terbukti dapat meningkatkan kemampuan belajar, maka setiap guru hendaknya menggunakan teknik ini. Proses pembelajaran bisa menggunakan media agar siswa lebih
173
cepat memahami isi sebuah paragraf. Strategi pembelajaran melalui teknik membaca pemahaman perlu ditingkatkan karena strategi ini mempunyai peranan yang cukup penting dan meningkatkan prestasi belajar siswa.
DAFTAR RUJUKAN Akhadiah,S. 1997. Pembinaan kemampuan menulis bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga Brookfield, 1987. Teaching for critical thinking: tools and techniques to help students Dogher (dalam Jurnal Gentengkali No.3. 2003: 29) Tentang Tehnik Membaca Pemahaman. McNiff,1992.Action research: Principles and practice.New York: Routledge Pasaribu. Simanjuntak. 1983. Proses Belajar Mengajar. Bandung. Tarsito. Periferal, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi ke 3 ( 1999: 5 Tentang Tehnik Membaca Pemahaman Poerwadarminta.W.J.S Kamus Umum Bahasa Indonesia,BalaioPustaka,Jakarta,1996 Rostiyah NK. Yumiati Suharto. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Bina Aksara.
Rostiyah NK. 1986. Didaktik-Metodik. Jakarta. PT. Bina Aksara. Sardirman. 1986. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. Rata Wali Pers. Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta. PT. Bina Aksara. Suryabrata.1998 Pengembangan alat ukur psikologi. Jakarta: Depdikbud Syaiful Bahri D. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif. Jakarta. PT. Rineka Cipta. UU RI No. 20/ 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung Citra Umbaran. Winkel, 1985.Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Jakarta: Gramedia Winarno, Surakhmad. 1986. Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar. Bandung. PT. Tarsito.
173