Mutikno, Metode Pembelajaran Berbasis Aktivitas...
67
METODE PEMBELAJARAN BERBASIS AKTIVITAS MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI POKOK OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT SISWA KELAS V SEMESTER I SD NEGERI I KAMULAN KECAMATAN DURENAN KABUPATEN TRENGGALEK TAHUN 2013/2014
Oleh: Mutikno SDN I Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek
Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui dan mendeskripsikan upaya mengimplementasikan metode belajar berbasis aktivitas di Kelas V Semester 1 dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan Operasi hitung bilangan bulat dan dampak penerapan metode berbasis aktivitas pada kegiatan belajar mengajar matematika di Kelas V SDN 01 Kamulan mata pelajaran matematika dengan pokok bahasan Operasi hitung bilangan bulat terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini digolongkan dalam penelitian tindakan. Penelitian tindakan ini dilaksanakan di SDN 01 Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Upaya guru menerapkan metode berbasis aktivitas adalah dengan mengusahakan siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan respon terhadap pertanyaan guru sebanyak mungkin, sedangkan siswa lainnya menulis jawaban dan menanggapi secara lisan, kemudian guru meminta untuk menyusun dan menata kembali informasi yang diperolehnya dari bacaan atau LKS, guru juga mempersiapkan kegiatan siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Dalam kegiatan ini guru menempatkan diri sebagai fasilitator dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa. (2) Strategi pembelajaran dengan menggunakan metode aktivitas dimungkinkan dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi pokok Operasi hitung bilangan bulat. Dengan Metode Pendekatan berbasis Aktivitas Pada Siswa Kelas V SDN 01 Kamulan Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester 1 pada mata pelajaran Matematika, dengan persentase ketuntasan belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu dari 29.17% meningkat menjadi 70.83% pada siklus I. Peningkatan prestasi belajar siswa ini semakin optimal pada akhir siklus II dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 91.67%. Kata kunci: berbasis aktivitas, prestasi belajar, matematika
Terwujudnya kondisi pembelajaran siswa aktif merupakan harapan dari semua komponen pendidikan termasuk masyarakat dan praktisi pendidikan. Menurut Suparno (2002) siswa yang aktif dalam proses pembelajaran dicirikan oleh dua aktivitas, yaitu aktivitas dalam berpikir (minds-on), dan aktivitas dalam berbuat (hands-on). Perbuatan nyata siswa dalam pembelajaran merupakan hasil keterlibatan berpikir siswa terhadap kegiatan belajarnya. Dengan demikian proses siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar merupakan suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dilaksanakan secara terus menerus. Hal ini dapat dilakukan apabila interaksi antara guru dan siswa terjalin dengan baik. Pernyataan tersebut didukung Usman (2002) bahwa interaksi dan hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan, namun yang lebih penting dalam meningkatkan aktivitas siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu
68
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
kegiatan belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Dalam aktivitas pembelajaran di sekolah, guru harus mengusahakan agar siswa dapat melakukan pengamatan yang efektif agar memperoleh hasil pembelajaran yang sebaik-baiknya. Dalam mengajar, hendaknya memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan pengamatan yang sebaikbaiknya. Pernyataan tersebut selaras dengan Hamalik (2001) yang mengatakan bahwa pengajaran yang efektif adalah pengajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dalam kemajuan teknologi dewasa ini asas aktivitas lebih ditonjolkan melalui suatu program unit activity, sehingga kegiatan belajar siswa menjadi dasar untuk mencapai tujuan dan hasil belajar yang lebih memadai. Ada beberapa jenis aktivitas yang disampaikan oleh para ahli, diantaranya: (1) kegiatan-kegiatan visual, (2) kegiatan-kegiatan lisan (oral), (3) mendengarkan, (4) menulis, (5) menggambar, (6) metrik, (7) mental, dan (8) emosional. Dari beberapa macam aktivitas tersebut menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran, aktivitas siswa sangat diperlukan dalam memenuhi tujuan pembelajaran. Sehingga dalam suatu kegiatan pembelajaran, aktivitas siswa harus disesuaikan dengan materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru atau masalah yang sdang dibahas. Oleh sebab itu, dalam kegiatan pembelajaran dituntut suatu strategi pembelajaran yang direncanakan oleh guru dengan mengedepankan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Melalui kegiatan belajar yang menekankan pada aktivitas siswa diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan hasil belajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan di sekolah. Strategi pem-
belajaran yang menekankan pada aktivitas siswa adalah pendekatan berbasis aktivitas. Kelebihan pendekatan berbasis aktivitas dalam pembelajaran di-antaranya: (1) asas aktivitas digunakan dalam semua jenis metode mengajar baik di dalam maupun di luar kelas, (2) asas aktivitas bertujuan mengembangkan ide-ide atau merealisasikan suatu ide dalam suatu bentuk tertentu, (3) asas aktivitas dapat menikmati pengalamanpengalaman estetis,memecahkan suatu kesulitan intelektual, dan (5) memperoleh pengalaman dan ketrampilan tertentu. Berdasarkan pada pendapat tersebut, menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar mutlak diperlukan. Namun yang lebih penting lagi dalam meningkatkan aktifitas siswa tersebut adalah kemampuan guru dalam merencanakan suatu kegiatan belajar mengajar tersebut dalam mencapai tujuan pembelajaran. Berpijak pada kelebihan pendekatan berbasis aktivitas, peneliti tertarik untuk melakukan kegiatan penelitian tindakan pada siswa Kelas V SD Negeri I Kamulan tahun pelajaran 2013/2014 Semester 1 pada mata pelajaran Matematika khususnya tentang operasi hitung bilangan bulat. Operasi hitung bilangan bulat dipilih sebagai suatu komponen penting dalam pelajaran Matematika, selain itu kurikulum matematika harus memberikan pengalaman belajar yang melibatkan siswa pada proses dan produk dalam sains dan teknologi. Pendekatan yang dipakai dalam kurikulun diharapkan akan mendorong siswa menjadi pelajar yang aktif dan fleksibel. Secara khusus pendekatan ini akan: (1) memperhatikan perbedaan individu siswa, (2) memberikan kesempatan yang sama kepada semua siswa untuk mempelajari konsep-konsep esensial, (3) membekali siswa dengan ketrampilan untuk memahami
Mutikno, Metode Pembelajaran Berbasis Aktivitas...
dunia melalui penyelidikan, dan (4) membekali siswa dengan ketrampilan baik untuk memilih alat-alat yang sesuai maupun bahan-bahan yang diperlukan. METODE PENELITIAN Pendekatan dan jenis penelitian ini menggunakan penelitian tindakan. Obyek penelitian ini adalah siswa Kelas V SD Negeri I Kamulan tahun pelajaran 2013/ 2014 Semester 1 yang berjumlah 24 siswa. Lokasi penelitian tindakan ini adalah SD Negeri I Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester 1. Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, baik yang bersifat linear (mengalir) maupun yang bersifat sirkuler. Secara garis besar kegiatan analisis data dilakukan dengan langkah-langkah berikut: 1) menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan; 2) mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan pengkategorian dan pengklasifikasian; dan 3) menyimpulkan dan memverifikasi. Pengecekan keabsahan data penelitian tindakan ini dilakukan dengan beberapa langkah yang terdiri dari: 1) perpanjang siklus kegiatan penelitian; 2) ketekunan pengamatan; dan 3) triangulasi yang mencakup sumber, metode, penyidik, dan teori. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Refleksi Awal Refleksi awal merupakan hasil kajian dari kegiatan pra tindakan yang dilakukan oleh peneliti dalam rangka untuk mencari sumber permasalahan yang dihadapi oleh
69
siswa Kelas V dalam pembelajaran matematika. Dari hasil kajian, teridentifikasi bahwa prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika sangat rendah. Hal ini disebabkan oleh penerapan metode pembelajaran yang konvensional. Penerapan metode pembelajaran secara konvensional tidak mampu menampung aktivitas belajar siswa secara maksimal. Sehingga aktivitas belajar siswa menjadi pasif dan guru lebih dominan dalam proses pembelajaran. Untuk itu diperlukan perubahan dan inovasi metode pembelajaran lain yang diharapkan mampu menjawab permasalahan yang dihadapi oleh siswa di Kelas V pada pembelajaran matematika. Salah satu metode yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode berbasis aktivitas. Perencanaan Dengan akan diterapkannya metode belajar berbasis aktivitas diperlukan perangkat pendukung agar tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal. Beberapa persiapan perencanaan yang dilakukan peneliti terdiri dari: (a) menyusun rencana pembelajaran dengan mengacu pada metode yang digunakan yaitu metode berbasis aktivitas; (b) menyusun lembar kerja yang sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah dirancang; (c) menyusun format observai aktivitas belajar; dan (d) menyusun lembar evaluasi pembelajaran. Setelah persiapan perencanaan dilakukan, lengkah selanjutnya peneliti menyusun jadwal penelitian, agar pemberian tindakan pada siklus I sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jadwal penelitian yang dilakukan pada siklus I dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2 Jadwal Penelitian Siklus I No Waktu Kegiatan
70
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
1 2
15 Oktober 2013 22 & 24 Oktober 2013
3
29 Oktober 2013
Observasi Penelitian Berturut turut adalah pertemuan ke satu sampai pertemuan ke dua pada kegiatan proses pembelajaran siklus I Evaluasi pembelajaran siklus I
Pelaksanaan Pelaksanaan tindakan perbaikan pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan. Pada kegiatan proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk beraktivitas secara aktif dan komunikatif baik dalam kegiatan diskusi kelompok maupun diskusi kelas. Guru dalam kegiatan inti memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya kepada guru sebagai fasilitator pembelajaran saat mengalami kesulita. Diksripsi proses pembelajaran secara runtut peneliti tampilkan dalam diskripsi berikut ini: Kegiatan Awal, tanya jawab tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat, penjelasan tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat, contoh:
Kesimpulan, (a) Bilangan positif x bilangan positif = bilangan positif; (b) Bilangan positif x bilangan negatif = bilangan negatif; (c) Bilangan negatif x
bilangan negatif = bilangan positif; (d) Bilangan negatif x bilangan positif = bilangan positif. Kegiatan Inti, siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok, melaporkan hasil kerja kelompok dalam diskusi kelas, menyimpulkan hasil diskusi kelas, dan pemajangan hasil kerja kelompok atau disimpan dalam berkas portofolio. Kegiatan Akhir, mencatat rangkuman hasil diskusi dan penilaian akhir. Observasi Kegiatan penelitian pada siklus I di bantu oleh seorang observer atau pemantau yang merupakan seorang guru kelas V pada SD Negeri I Kamulan, karena kelasnya bersifat parallel sehingga membutuhkan guru lebih dari 1. Observer berfungsi untuk memantau jalannya penelitian pada siklus I. Refleksi Berdasarkan pada kegiatan siklus I tersebut, peneliti melakukan refleksi dari hasil kegiatan tersebut. Dari hasil observasi dapat direfleksikan bahwa aktivitas pembelajaran sudah dapat berjalan dengan baik, meskipun masih ditemui kendala dalam proses pembelajaran. Dengan adanya kendala dalam pembelajaran ini maka prestasi belajar siswa yang dicapai belum maksimal. Siklus II Perencanaan Perencanaan tindakan pada siklus II secara garis besar sama dengan perencanaan pada siklus I. Hanya saja pada siklus II ada beberapa perubahan perencanaan yang memerlukan perhatian khusus yaitu guru dalam proses pembelajaran hendaknya menciptakan pembelajaran yang kondusif, perhatian guru lebih merata kepada siswa, guru merangsang
Mutikno, Metode Pembelajaran Berbasis Aktivitas...
interaksi aktiviats belajar antar siswa secara maksimal, guru menggunakan bahasa yang komunikatif dalam pembelajaran, guru memberikan penguatan yang positif kepada siswa, serta guru mengurangi dominasi pada pembelajaran dengan lebih meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran melalui pemberian motivasi siswa dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan dan aktif dalam kegiatan diskusi. Jadwal penelitian yang dilakukan pada siklus II dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Jadwal Penelitian Siklus II No Waktu Kegiatan 1 31 Oktober 2013 Berturut turut adalah per& temuan ke satu sampai 5 Nopember 2013 pertemuan ke dua pada kegiatan proses pembelajaran siklus II 2 7 Nopember 2013 Evaluasi pembelajaran siklus II
Pelaksanaan Diskripsi dari pelaksanaan pembelajaran pada siklus II, penelitian uraikan berikut. Kegiatan Awal, tanya Jawab tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat, penjelasan tentang perkalian dan pembagian bilangan bulat, contoh:
Kesimpulan, (a) Bilangan positif x Tabel 4 Nilai Siswa Siklus I
71
bilangan positif = bilangan positif; (b) Bilangan positif x bilangan negatif = bilangan negatif; (c) Bilangan negatif x bilangan negatif = bilangan positif; (d) Bilangan negatif x bilangan positif = bilangan positif. Kegiatan Inti, siswa mengerjakan lembar kerja secara kelompok, melaporkan hasil kerja kelompok dalam diskusi kelas, menyimpulkan hasil diskusi kelas, dan pemajangan hasil kerja kelompok atau disimpan dalam berkas portofolio Kegiatan Akhir, mencatat rangkuman hasil diskusi dan penilaian akhir. Observer Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh observer pada siklus II terhadap aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa guru dalam proses pembelajaran pada siklus II mamu menjalankan rencana perbaikan tindakan perbaikan pembelajaran secara maksimal. Refleksi Setelah mengkaji hasil temuan pada siklus II menunjukkan bahwa kendala pembelajaran yang muncul pada siklus I telah teratasi dengan baik pada siklus II. Siklus I Penelitian siklus I menunjukkan bahwa rata-rata 75.58, secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4. Hal ini menunjukkan bahwa adanya peningkatan nilai dibandingkan dengan nilai prasiklus 65.29. Siklus I mencapai ketuntasan sebesar 70.83% dengan 17 siswa tuntas dan 7 siswa belum tuntas. Dari data tersebut menunjukkan bahwa masih ada kekurangan pada siklus I, sehingga harus ada siklus berikutnya yaitu siklus II.
72 No
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 Nama
1 Ahmad Zakaria 2 Adinda Lutfi 3 Alga Sigit S. B. 4 Azizah M. 5 Bintang Arif 6 Chandra P. 7 Cristiana Oktavia S. 8 Deni Kurniawan 9 Deni Wulandari 10 Diky Putra A. 11 Fatmanudin A. 12 Galung Sapta P. 13 Iszatun Nikmah 14 Khoirul Anam 15 Lisa Rahmadani 16 Maulana Wahyu P. 17 Novisa Tinta M. W. 18 Ogik Firmansyah 19 Pramita Dea F. 20 Rahmalia K. 21 Rahma Umiati 22 Sari Anjarwati 23 Uut Melinda N. S 24 Zura Ayang S. Jumlah Jawaban Benar Daya Pembeda Kriteria
Keterangan: M: Mudah
1 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 21 0.88 M
2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 23 0.96 M
SD: Sedang
3 10 10 10 10 10 10 10 10 6 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 6 20 0.83 M
4 10 10 10 10 5 10 10 5 6 5 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 5 6 17 0.71 M
Item Soal 5 6 10 5 10 6 10 10 10 10 10 10 10 5 10 8 5 5 10 5 10 5 10 10 5 10 10 5 10 8 10 5 10 5 10 6 10 10 10 10 5 10 10 5 10 8 5 5 10 5 20 8 0.83 0.33 M SD
7 5 2 8 8 8 5 8 5 10 10 8 8 5 8 5 5 2 8 8 8 5 8 5 5 2 0.08 SL
8 5 2 8 8 8 5 8 5 5 5 8 8 5 8 5 5 5 8 8 8 5 8 5 5 0 0.00 SL
9 5 2 5 5 5 5 8 5 5 5 5 5 5 8 5 5 2 5 5 5 5 8 5 5 0 0.00 SL
10 5 2 5 2 5 10 8 5 5 5 2 2 2 8 5 2 2 5 2 2 2 8 5 5 1 0.04 SL
JML 75 64 86 83 81 80 90 65 72 70 83 68 72 90 70 72 67 81 83 68 72 90 65 67 1814 75.58
% Ketuntasan T TT T TT T T T T T TT T T T TT T T T T TT T T TT T T TT TT 17 7 70.83 29.17
SL: Sulit
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada kegiatan proses pembelajaran matematika Kelas V SD Ne-
geri 1 Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek terhadap aktivitas guru dan siswa dapat ditunjukkan dalam Tabel 5.
Tabel 5 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Kegiatan Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melakukan pengaturan ruangan Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata Guru membimbing siswa dalam diskusi Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung Guru memberikan pertanyaan yang relevan Guru memberiakn penguatan yang positif Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas Metode pembelajaran berpusat pada siswa Guru melaksanakan evaluasi Guru memberikan penghargaa
P1 3 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2
Skor P2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2
∑ 6 4 4 6 6 5 5 5 5 6 6 6 4 4 4
Mutikno, Metode Pembelajaran Berbasis Aktivitas... No 16
Kegiatan
P1 2
Guru memberikan tugas kepada siswa
Skor P2 2
Jumlah Rata-rata
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer pada kegiatan proses pembelajaran matematika Kelas V SD Negeri 1 Kamulan Kecamatan Durenan Kabupaten Trenggalek terhadap aktivitas guru dan siswa menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam menjalankan rencana perbaikan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi matematika memperoleh persentase aktivitas sebesar 62.50% dengan tingkat kriteria aktivitas yang baik. Dari aktivitas yang diberikan oleh guru ini terdapat beberapa aktivitas yang masih perlu adanya perbaikan diantaranya guru dalam proses pembelajaran belum mampu menciptakan pembelajaran yang kondusif, perhatian guru masih terfokus pada beberapa kelompok saja, guru belum mampu merangsang interaksi
73
∑ 4 80 62.50
aktivitas belajar antar siswa secara maksimal, guru dalam proses pembelajaran belum menggunakan bahasa yang komunikatif, belum mampu memberikan penguatan yang positif kepada siswa, serta pembelajaran masih berpusat kepada guru. Sedangkan untuk aktivitasi siswa dalam menerima dan menjalankan proses pembelajaran matematika dengan menggunakan metode berbasis aktivitas memperoleh prosentase sebesar 61.67% dan termasuk dalam kriteria baik. Aktivitas siswa yang perlu mendapatkan perhatian serius dari guru adalah kemampuan siswa dalam oral activities yaitu siswa belum berani dalam mengajukan pertanyaandan menjawab pertanyaan serta dalam kegiatan diskusi belum berjalan secara maksimal.
Tabel 6 Rekapitulasi Observasi Aktivitas Siswa Siklus I No 1 2
Komponen Visual Activities Oral Activities
3
Listening Activities
4 5
Writing Activities Drawing Activities Motor Activities Mental Activities
6 7 8
Emotion Activities
Indikator Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan guru Membaca materi yang ditugaskan guru dengan sungguhsungguh Menyatakan atau mengeluarkan gagasan Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Melaporkan hasil diskusi kelompok Mendengarkan petunjuk guru Mendengarkan penjelasan guru Menulis jawaban LKS Menggambar pecahan dalam bentuk gambar Aktif bekerja sama dalam kelompok Mengerjakan tugas guru dengan sebaik-baiknya Menyelesaikan tugas tepat waktu Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman Mengikuti setiap instruksi yang diberikan guru Jumlah Rata-rata
P1 3 2
Skor P2 ∑ 2 5 2 4
2 2 2 2 2 3 3 2
3 3 3 2 2 2 3 3
5 5 5 4 4 5 6 5
3 3 3 2
3 3 3 2
6 6 6 4
2
2
4 74 61.67
74
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
Siklus II Hasil siklus I menunjukkan bahwa dari 24 siswa tingkat ketuntasan masih mencapai 70.83% dengan rata-rata 75.58. Dari data siklus I tersebut perlu dilanjutkan ke siklus II supaya ada peningkatan rata-rata minimal 85.00. Penelitian siklus II menunjukkan data yang sangat signifikan, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada Tabel 7. Penelitian Siklus II menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Pada siklus II rata-rata nilai adalah 87.46
dengan tingkat ketuntasan siswa sebesar 91.67%. Siswa yang tuntas dalam siklus II sebanyak 22 siswa dan 2 orang siswa belum mencapai ketuntasan. Sehingga tidak perlu lagi ada siklus sel;anjutnya karena hasil siklus II sudah melebihi dari rata-rata yaitu 85.00. Observer telah melakukan pengamatan terhadap proses penelitian siklus II, hasilnya dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 7 Nilai Siswa Siklus II No
Nama
1 Ahmad Zakaria 2 Adinda Lutfi 3 Alga Sigit S. B. 4 Azizah M. 5 Bintang Arif 6 Chandra P. Cristiana Oktavia S. 7 8 Deni Kurniawan 9 Deni Wulandari 10 Diky Putra A. 11 Fatmanudin A. 12 Galung Sapta P. 13 Iszatun Nikmah 14 Khoirul Anam 15 Lisa Rahmadani 16 Maulana Wahyu P. 17 Novisa Tinta M. W. 18 Ogik Firmansyah 19 Pramita Dea F. 20 Rahmalia K. 21 Rahma Umiati 22 Sari Anjarwati 23 Uut Melinda N. S 24 Zura Ayang S. Jumlah jawaban benar Daya pembeda Kriteria
Keterangan: M: Mudah
1 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 10 22
2 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 23
3 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 24
4 10 10 5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 23
Item Soal 5 6 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 5 5 5 10 5 5 10 10 10 10 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 10 10 10 5 10 10 5 5 5 10 19 17
7 5 10 10 10 10 10 10 5 5 5 5 10 10 10 10 10 10 5 10 10 5 10 10 5 16
8 5 2 10 10 10 5 10 5 5 10 5 2 10 10 10 10 10 5 10 10 5 10 5 10 14
9 5 2 10 10 10 5 8 5 10 5 5 2 10 10 10 10 10 5 8 10 2 8 10 5 11
10 2 10 10 10 10 10 8 5 5 5 5 10 10 10 10 10 10 2 8 10 2 8 5 5 12
77 84 95 100 100 80 96 70 80 75 80 84 100 100 95 100 100 67 96 100 64 96 80 80 2099
0.92
0.96
1.00
0.96
0.79
0.71
0.67
0.58
0.46
0.50
87.46
M
M
M
M
M
M
SD
SD
SD
SD
SD: Sedang
SL: Sulit
JML
% Ketuntasan T TT T T T T T T T T T T T T T T T T T TT T T TT T T T 22 2 91.67 8.33
Mutikno, Metode Pembelajaran Berbasis Aktivitas...
75
Tabel 8 Rekapitulasi Aktivitas Guru Siklus II No
Kegiatan
Skor P2 3 4 4 4 3 3 3 3 4
P1 3 2 3 4 3 2 4 2 4
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Guru membuat RPP Waktu yang digunakan sesuai rencana Materi yang diberikan sesuai dengan RPP Guru melakukan pengaturan ruangan Guru melaksanakan kegiatan belajar yang menyenangkan Guru memberikan perhatian kepada siswa secara merata Guru membimbing siswa dalam diskusi Guru merangsang interaksi antar siswa Guru mengunakan bahasa yang komunikatif saat proses proses belajar berlangsung 10 Guru memberikan pertanyaan yang relevan 3 11 Guru memberiakn penguatan yang positif 3 12 Guru memberikan umpan balik dari materi yang dibahas 3 13 Metode pembelajaran berpusat pada siswa 3 14 Guru melaksanakan evaluasi 3 15 Guru memberikan penghargaan 4 16 Guru memberikan tugas kepada siswa 4 Jumlah Rata-rata Keterangan: 1 : Kurang 3 : baik 2 : cukup 4 : sangat baik P1 (Pertemuan 1), P2 (Pertemuan 2)
Rekapitulasi aktivitas guru yang memperoleh prosentase sebesar 81.25% dengan tingkat aktivitas yang sangat baik.
∑ 6 6 7 8 6 5 7 5 8
3 3 3 3 3 4 4
6 6 6 6 6 8 8 104 81.25
Dengan semakin optimalnya aktivitas guru pada siklus II maka akan mempengaruhi ke aktivitas siswa pada siklus II.
Tabel 9 Rekapitulasi Aktivitas Siswa Siklus II No
Komponen
1 2
Visual Activities Oral Activities
3
Listening Activities
4 5
Writing Activities Drawing Activities Motor Activities Mental Activities
6 7 8
Emotion Activities
Keterangan: 1 : Kurang
Indikator Memusatkan perhatian pada tugas yang diberikan guru Membaca materi yang ditugaskan guru dengan sungguh-sungguh Menyatakan atau mengeluarkan gagasan Mengajukan pertanyaan Menjawab pertanyaan Melaporkan hasil diskusi kelompok Mendengarkan petunjuk guru Mendengarkan penjelasan guru Menulis jawaban LKS Menggambar pecahan dalam bentuk gambar Aktif bekerja sama dalam kelompok Mengerjakan tugas guru dengan sebaik-baiknya Menyelesaikan tugas tepat waktu Menunjukkan sikap ingin tahu dengan mengajukan pertanyaan kepada guru atau teman Mengikuti setiap instruksi yang diberikan guru Jumlah Rata-rata 3
: baik
P1 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2
Skor P2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3
∑ 6 6 6 7 5 6 8 7 6 5
3 4 4 2
3 4 4 3
6 8 8 5
4
4
8 97 80.83
76
JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015
2 : cukup P1 (Pertemuan 1), P2 (Pertemuan 2)
4
Aktivitas guru yang meningkat akan memberi pengaruh juga pada aktifitas siswa. Maka aktivitas yang dilakukan oleh siswa dalam melaksanakan tindakan perbaikan dari guru juga memperoleh peningkatan menjadi baik dengan tingkat prosentase aktivitas sebesar 80.83%. Implementasi metode aktivitas yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar siswa Kelas V SD Negeri I Kamulan Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester 1, ternyata lebih efektif dalam meningkatkan dan menumbuhkan aktivitas, motivasi dan prestasibelajar siswa. Berkaitan dengan usaha meningkatkan prestasi belajar, belajar akan lebih mudah dan dapat dirasakan bila belajar tersebut mengetahui hasil yang diperoleh. Kalau belajar berarti perubahan-perubahan yang terjadi pada individu, maka perubahan-
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
: sangat baik
peribahan itu harus dapat diamati dan dinilai. Hasil dari pengamatan dan penilaian inilah umumnya diwujudkan dalam bentuk prestasi belajar. Dalam penelitian tindakan ini, yang dimaksudkan dengan prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai dalam bentuk angka atau nilai pada mata pelajaran Matematika siswa. Semakin tinggi nilai yang dihasilkan, maka semakin baik prestasi belajar yang di dapatkan. Hal ini dapat dilihat dari prosentase ketuntasan belajar siswa mulai dari sebelum diberi tindakan yaitu 29.17% meningkat menjadi 70.83% pada siklus I. Peningkatan prestasi belajar siswa ini semakin optimal pada akhir siklus II dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 91.67%. Untuk mengetahui efektifitas penerapan metode berbasis aktivitas terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada Grafik 1.
91.67 87.46 75.58 70.83
65.29
NILAI RATA-RATA 29.17
1
KETUNTASAN
2
3
Gambar 1 Perkembangan Prestasi Belajar Siswa
Mutikno, Metode Pembelajaran Berbasis Aktivitas...
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan data hasil penelitian di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam menerapkan metode berbasis aktivitas guru mengusahakan siswa agar sebanyak mungkin menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memberikan respon terhadap pertanyaan guru, sedangkan siswa lainnya menulis jawaban dan menanggapi secara lisan, kemudian guru meminta untuk menyusun dan menata kembali informasi yang diperolehnya dari bacaan atau LKS, guru juga mempersiapkan kegiatan siswa berdasarkan tujuan pembelajaran yang dirumuskan sebelumnya. Dalam kegiatan ini guru menempatkan diri sebagai fasilitator dalam pembelajaran sehingga pembelajaran berpusat kepada siswa. Strategi pembelajaran dengan menggunakan metode aktivitas dimungkinkan dapat meningkatkan prestasi belajar Matematika materi pokok Operasi hitung bilangan bulat Dengan Metode Pendekatan berbasis Aktivitas Pada Siswa Kelas V SD Negeri 1 Kamulan Tahun Pelajaran 2013/2014 Semester 1 pada mata pelajaran Matematika,
77
dengan prosentase ketuntasan belajar siswa yang meningkat pada setiap siklusnya yaitu dari 29.17% meningkat menjadi 70.83% pada siklus I. Peningkatan prestasi belajar siswa ini semakin optimal pada akhir siklus II dengan prosentase ketuntasan belajar sebesar 91.67%. Saran Berdasarkan hasil penelitian tersebut disarankan kepada guru mata pelajaran Matematika agar mempertimbangkan pemberian materi pembelajaran dengan mengenalkan kepada siswa dengan menggunakan berbagai macam strategi. Salah satunya adalah metode aktivitas. Hendaknya selalu mempunyai kreativitas dalam menggunakan strategi belajar yang diberikan kepada siswa, dan selain itu, metode aktivitas bukan satusatunya strategi yang harus digunakan dalam proses belajar mengajar. Artinya guru perlu mengembangkan strategi belajar dengan teknik lain agar proses belajar siswa lebih variatif. Dengan peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan belajar, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar secara optimal.
DAFTAR RUJUKAN Hamalik, O. 2001. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Hamalik, O. 2001 . Perencanaan Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: PT. Bumi Aksara Suparno, P.,Rohandi, R., Sukadi, G., Kartono, S. 2002. Reformasi Pendidikan Sebuah Rekomendasi. Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Usman, Uzer, M. 2002 . Menjadi Guru Profesional. Edisi Kedua. Cetakkan keempat belas. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.