ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN MENGGUNAKAN METODE RGEC (RISK PROFILE, GOOD CORPORATE GOVERNANCE, EARNING, CAPITAL) PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA (PERSERO),Tbk (Periode 2012–2015) Maria Sibuea. 24212434. 4EB11 Pembimbing : Agustin Rusianasari, SE., MM
Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. Pada umumnya, untuk melihat kinerja keuangan bank adalah menggunakan penilaian tingkat kesehatan perbankan. Kesehatan Bank merupakan salah satu hal yang diatur oleh BI (selaku bank sentral yang bertugas untuk mengatur sistem perbankan di Indonesia dan mengawasi tingkat kesehatan bank sesuai dengan PBI No.13/1/PBI/2011). Pada tanggal 25 Oktober 2011 Bank Indonesia mengeluarkan dan memperbaharui kebijakan penilaian tingkat kesehatan bank yang mengacu pada SE BI No.13/24/DPNP/2011 dengan menggunakan metode terbaru yaitu RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earning dan Capital) menggantikan metode CAMELS Capital, Asset Quality, Management, Earnings, Liquidity dan Sensitivity to Market Risk).
Melalui metode RGEC diharapkan bank mampu mengidentifikasi permasalahan, lalu melakukan tindak lanjut untuk perbaikan yang lebih cepat dan sesuai, serta menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko yang lebih baik. Penilaian pada metode RGEC menggunakan skala 1–5, dimana semakin kecil point yang diterima maka semakin baik tingkat kesehatan banknya. Bank Tabungan Negara adalah Badan Usaha Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa keuangan perbankan. Beberapa tahun ini terdengar isu tentang rencana akuisi Bank Tabungan Negara oleh Bank Mandiri, dimana terdapat pengambil-alihan kepemilikan perusahaan kepada Bank Mandiri.
Hal tersebut dikarenakan dengan adanya beberapa alasan: gagasan rencana akuisisi ini sangat bagus untuk kemajuan Indonesia dan Bank BTN selama ini dinilai tidak memiliki cukup kemampuan ikut mendorong pembangunan perumahan rakyat, serta dengan adanya bank yang lebih besar di Indonesia akan mendorong perusahaan-perusahaan di Indonesia juga akan membesar. Sejak tahun 2007 Bank BTN sudah menerapkan Good Corporate Governance dan telah melakukan penilaian secara internal dengan menggunakan Metode Self Assessment. Pada tahun 20092014 Bank BTN berhasil masuk dalam peringkat 10 Bank terbesar di Indonesia dari segi aset dan penyaluran kredit. Akhir tahun 2009 Bank BTN terdaftar di BEI dengan melakukan penawaran saham perdananya dan melakukan restrukturisasi perusahaan guna meningkatkan kinerja perusahaan. Maka dari itu Bank BTN akan berupaya untuk mempertahankan kinerja keuangan dan kinerja perusahaan agar tetap stabil dan sehat, serta tidak menjadi alasan untuk diakuisisi oleh Bank Mandiri.
• Rumusan Masalah : Bagaimana tingkat kesehatan bank dengan metode RGEC pada Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk periode 2012–2015?
• Batasan Masalah : - Risk Profile dengan menghitung rasio NPL, IRR, LDR, LAR dan Cash Ratio - Good Corporate Governance - Earning dengan menghitung rasio ROA dan NIM - Capital dengan menghitung rasio CAR.
• Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui, menganalisis dan menilai tingkat kesehatan bank pada Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk selama tahun 2012–2015.
Metode Penelitian • Objek Penelitian : Bank Tabungan Negara (BTN) yang terdaftar di BEI, dengan berkantor pusat di Jalan Gajah Mada No. 1 Jakarta. • Jenis & Sumber Data : - Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. - Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari web BEI dan web Bank BTN berupa Laporan Keuangan Tahunan (annual report) tahun 2012–2015.
• Metode Pengumpulan Data : dokumentasi dan studi observasi
Hasil dan Pembahasan 1. Risk Profile
Tabel 4.1 Komponen Perhitungan Profil Risiko (disajikan dalam jutaan rupiah)
a. Risiko Kredit NPL = Kredit Bermasalah x 100% Total Kredit
b. Risiko Pasar IRR = RSA x 100% RSL
c. Risiko Likuiditas LDR =
Total Kredit x 100% Dana Pihak Ketiga
LAR = Total Kredit x 100% Total Aset Total Asset
CR = Alat-alat yg dikuasai x 100% Dana Pihak Ketiga
2. Good Corporate Governance
3. Earning
a. ROA = Laba Bersih Sblm Pajak x100 % Rata-rata Total Aset b. NIM = Pendapatan Bunga Bersih x 100% Rata-rata Aktiva Produktif
4. Capital CAR = Modal x 100% ATMR
Kesimpulan Bank BTN merupakan bank yang sehat dan mencerminkan kondisi Bank yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya. Tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain : profil risiko, penerapan GCG, rentabilitas, dan permodalan yang secara umum baik dan sesuai dengan ketetapan BI. Bank BTN telah meningkatkan keunggulam kompetitif melalui inovasi pengembangan produk, jasa dan jaringan strategis berbasis teknologi terkini, serta mengembangkan human capital yang berkualitas.
Terima Kasih