ANALISIS PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENERAPAN BALANCED SCORECARD PADA CV. NIDIA INDHIRA HOTEL MARIO INN
Ahmad Farhan HM Bina Nusantara University, Indonesia,
[email protected]
Iskandar Putong, SE., MM (Dosen Pembimbing) Bina Nusantara University, Indonesia,
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn, suatu hotel yang berlokasi di kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menerapkan Balanced Scorecard sebagai metode untuk mengevaluasi kinerja pada CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn dan mengetahui hal-hal pada CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn yang saat ini belum memenuhi kinerja. Konsumen CV. Nidia Indhira hotel Mario Inn dan seluruh karyawan CV. Nidia Indhira hotel Mario Inn digunakan sebagai objek penelitian. Data diperoleh dari laporan keuangan, wawancara dan penyebaran kuisioner ke konsumen (30 orang) dan karyawan (15 orang) di hotel CV. Nidia Indhira Mario Inn. Metode analisis yang digunakan adalah descriptif analysis dengan teknik analisis Balanced Scorecard. Berdasarkan hasil penelitian, dengan penerapan Balanced scorecard pada CV. Nidia Indhira hotel Mario Inn dapat mengetahui aspek apa saja yang belum memenuhi kinerja dan telah mencapai kinerja yang baik. Penerapan Balanced Scorecard ini juga membantu CV. Nidia Indhira hotel Mario inn dalam mengukur kinerja yang bersifat keuangan dan non-keuangan. Aspek yang masih perlu ditingkatkan pada hotel Mario Inn adalah aspek keuangan, aspek konsumen, dan aspek proses bisnis internal dikarenakan hasil dari penelitian ini masuk dalam kategori cukup baik pada interval 2, sehingga masih perlu untuk ditingkatkan agar mencapai kinerja yang baik, sedangkan aspek pembelajaran dan pertumbuhan masuk pada interval 3 dengan kategori baik namun tetap harus dipertahankan untuk kelangsungan hidup hotel Mario inn dimasa yang akan datang. (AF) Kata Kunci Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, Hotel Mario Inn. ABSTRACT This research was conducted at the Hotel Mario Inn, a hotel located in the city of Makassar, South Sulawesi. The purpose of this research is to implement the Balanced Scorecard as a method to evaluate the performance of the Hotel Mario Inn and know things at Hotel Mario Inn which currently do not meet the performance. Mario Inn hotel customers and all employees of the hotel Mario Inn used as research objects. Data obtained from the financial statements, interviews and questionnaires to customers (30 people) and employees (15 people) in the hotel Mario Inn. The analytical method used is the analysis descriptif analysis technique Balanced Scorecard. Based on the research results, with the implementation of the Balanced Scorecard Mario Inn hotel can know what aspects which do not meet the performance and have achieved good performance. Balanced Scorecard also helps hotels Mario inn in measuring the performance of a financial nature and non-financial. Aspects that still need to be improved on Mario Inn hotel is the financial aspect, customer
aspect, and aspects of internal business processes due to the results of this study into the category quite well at intervals of 2, so it still needs to be improved in order to achieve good performance, while aspects of learning and entry growth at intervals of 3 to good category but still must be maintained for the survival of Mario inn hotel in the future. (AF) Keywords : Performance Measurement, Balanced Scorecard, Hotel Mario Inn.
PENDAHULUAN Jasa pariwisata di Indonesia pada beberapa tahun terakhir ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. The World Travel & Tourism Council (WTTC) memperkirakan di tahun 2014 Indonesia mempunyai peluang dalam pertumbuhan kunjungan wisata mancanegara (wisman) yaitu sebesar 14,2% dan wisata nusantara (wisnus) 6,3%. Melihat kondisi diatas dapat disimpulkan menurut Elka Pangestu selaku Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari mengatakan bahwa kontribusi sektor pariwisata terhadap perekonomian nasional diestimasikan akan mencapai sebesar 8,1 persen. (4/8/2014) Data pendukung lainnya di temukan dari Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan dari tiga sektor periwisata umum seperti hotel, restoran dan serta jasa rekreasi dan hiburan pada triwulan I januari – maret tahun 2014 sebesar 6,86%. Hal ini mendukung pembuktian mengenai potensi jasa pariwisata di Indonesia pada saat ini, dan tentunya dengan perkembangan tersebut, jumlah perusahaan yang bergerak pada jasa pariwisata pun akan terus meningkat karena potensi yang baik tersebut dan dengan kata lain, persaingan antar industri pariwisata dalam merebut pangsa pasar pastinya akan terus meningkat. Agar dapat menghadapi persaingan, perusahaan harus memiliki aspek-aspek internal yang berkualitas. Aspek-aspek internal dalam perusahaan menurut Mulyadi (2007) meliputi aspek keuangan, aspek operasional, aspek pemasaran, dan aspek pembelajaran dan pertumbuhan. Perspektif keuangan dan non keuangan tersebut haruslah memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan perusahaan lain supaya perusahaan memiliki daya saing yang tinggi. Tentunya, dengan semakin baiknya kualitas aspek-aspek internal perusahaan, kinerja perusahaan pun semakin baik, dan dengan kinerja yang baik itulah perusahaan mampu untuk menghadapi persaingan. Menurut Nawawi Uha (2013:212) kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai secara individu dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi. Tercapainya tujuan organisasi tidak dapat terlepaskan sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digunakan atau dijalankan oleh pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut. Dari pengertian tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja perusahaan memang sangat tergantung dari aspek-aspek atau perspektif-perspektif internal perusahaan. Kinerja perusahaan harus terus di evaluasi karena apabila tidak di evaluasi dengan baik, maka kegiatan-kegiatan yang saat ini dijalankan mungkin tidak sesuai dengan misi-misi perusahaan dan dampak jangka panjangnya adalah penurunan daya saing. CV. Nidia Indhira Hotel mario inn adalah salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang pariwisata. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2013 dengan Akta Notaris
Abdul Muis S.H.,M.H (Jl. Monginsidi No 68 Makassar). dan telah mendapatkan pengesahan dari kantor pelayanan administrasi perizinan (Jl. Jendral Urip Sumoharjo No 8) dan surat izin walikota Makassar Nomor 503/0461/SIUPK-B/09/KPAP tentang izin usaha perdagangan dengan nomor seri : 07/03536/2013 berlokasi di Makassar. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini adalah dimana sejak pendirian sebagai Commanditaire Vennootschap, perusahaan tidak pernah melakukan evaluasi terhadap kinerja perusahaan, padahal evaluasi terhadap kinerja perusahaan merupakan hal yang sangat penting untuk diterapkan oleh perusahaan, terutama perusahaan hotel dikarenakan seperti yang telah dibahas sebelumnya, dimana potensi perkembangan perusahaan di indrustri hotel sangat pontensial. Menurut wawancara kepada Hj.suhartini M Selaku General Director, dijelaskan bahwa memang saat ini perusahaan tidak pernah mengetahui aspek internal apa saja yang kinerjanya dibawah standar perusahaan dikarenakan sampai saat ini CV. Nidia indhira Hotel mario inn tidak pernah melakukan evaluasi terhadap seluruh aspek internal perusahaan. Setelah mengetahui pentingnya evaluasi kinerja, pihak CV. Nidia indhira Hotel mario inn ingin mengetahui aspek-aspek dan perspektif apa saja yang ada didalam CV. Nidia indhira Hotel mario inn yang masih memiliki kekurangan dalam memenuhi kinerja yang layak. Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dijalankan oleh Lien Chu (2007) dijelaskan bahwa mengevaluasi kinerja perusahaan sangatlah penting untuk diterapkan karena jika evaluasi kinerja tidak dilakukan, akan mengakibatkan kerugian yang dapat diderita oleh perusahaan dimasa depan, dimana pada dasarnya untuk melakukan evaluasi kinerja terdapat empat perspektif yang harus diteliti meliputi perspektif keuangan, perspektif konsumen, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Melihat dari permasalahan mengenai evaluasi kinerja pada CV. Nidia indhira Hotel mario inn sudah dilakukan sebelumnya namun dengan cara tradisional yang hanya mengukur dari aspek keangan yang bersifat profit semata, padahal dalam suatu perusahaan harus menyeimbangkan dan mengukur segala aspek internal yang ada dalam perusahaan baik yang bersifat keuangan dan non keuangan guna menyelaraskan antara visi perusahaan dengan hasil kinerja. Alasan meneliti hotel Mario inn dikarenakan perusahaan ini masih tergolong perusahaan baru yang berdiri pada tahun 2013, dan memiliki pesaing yang sudah memiliki pelanggan tetap di Makasar sehingga Hotel Mario Inn memerlukan pengembangan evaluasi kinerja yang lebih sistematis dan efisien. Maka selanjutnya penelitian ini dimanffatkan untuk membantu mengevaluasi kinerja CV. Nidia indhira Hotel mario inn secara keseluruhan dan menganalisis perspektif apa saja yang belum mampu menghasilkan kinerja yang maksimal sehingga penelitian ini akan diberi judul: “Analisis Pengukuran Kinerja Dengan Penerapan Balanced Scorecard Pada CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn” Menurut definisi Abdullah (2014:3-4) kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan hasil implementasi rencana kerja yang dibuat oleh institusi yang dilaksanakan oleh pemimpin dan karyawan (SDM) yang bekerja di institusi itu baik pemerintah maupun perusahaan (bisnis) untuk mencapai tujuan organisasi. Dari pengertian di atas dapat dirumuskan bahwa kinerja adalah suatu hasil dampak baik atau buruknya dari implementasi rencana kerja disetiap kelompok individu organisasi yang harus diukur dan diperbaiki untuk mengevaluasi guna meningkatkan kinerja di dalam perusahaan.
Tujuan pengukuran kinerja menurut I Gusti Agung Rai (2011:18) adalah sebagai berikut: a. Menciptakan Akuntabilitas Publik. Dengan melakukan pengukuran kinerja akan diketahui apakah sumber daya digunakan secara ekonomis, efektif, dan efisien sesuai dengan peraturan, dan dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. b. Mengetahui Tingkat Ketercapaian Tujuan Organisasi. Pengukuran kinerja sangat penting untuk melihat apakah suatu organisasi berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau menyimpang dari tujuan yang ditetapkan. c. Memperbaiki Kinerja Periode-periode berikutnya. Pengukuran kinerja akan sangat membantu pencapaian tujuan organisasi dalam jangka panjang serta membentuk upaya pencapaian tujuan organisasi dalam jangka panjang serta membentuk upaya pencapaian budaya kerja yang lebih baik di masa mendatang. d. Menyediakan Sarana Pembelajaran Pegawai. Dengan adanya pengukuran atas kinerja pegawai, dapat diketahui apakah mereka telah bekerja dengan baik atau sebaliknya. Pengukuran kinerja dapat menjadi media pembelajaran bagi pegawai untuk meningkatkan kinerja di masa mendatang dengan melihat cerminan kinerja di masa lalu dan evaluasi kinerja di masa sekarang. e. Motivasi Pegawai. Pengukuran kinerja dapat dijadikan alat untuk memotivasi pegawai dengan memberikan imbalan kepada pegawai yang memiliki kinerja yang baik. Menurut definisi Norton dan Kaplan dalam Sumarsan (2013:219) balanced scorecard adalah sebuah perencanaan strategis dan sistem manajemen yang digunakan secara luas baik dalam organisasi yang berorientasi laba maupun dalam organisasi nirlaba di seluruh dunia dalam kegiatan-kegiatan usaha untuk menyelaraskan visi dan strategi organisasi, meningkatkan komunikasi internal dan eksternal, dan mengawasi kinerja organisasi sesuai dengan tujuan strategik perusahaan. Sedangkan menurut definisi Sumarsan (2013:220) balanced scorecard adalah sebuah sistem manajemen (bukan hanya sebuah alat pengukuran saja) dimana organisasi dapat menjelaskan visi dan strategi mereka sekaligus menerjemahkannya ke dalam tindakan. Balanced scorecard menyediakan umpan balik baik dalam proses bisnis internal maupun hasil eksternal untuk meningkatkan kinerja secara terus menerus. Jadi, dari pengertian di atas dapat dirumuskan balanced scorecard adalah suatu upaya alat ukur guna menyelaraskan bisnis internal dan hasil eksternal untuk visi dan strategi perusahaan agar meningkatkan kinerja dalam hubungan sebab akibat. Variabel yang akan diukur dalam penelitian penerapan balanced scorecard harus mengukur empat persepktif yaitu, perspektif keuangan, prespektif konsumen, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Defenisi operasi dari setiap persepktif yang ada akan dijelaskan dibawah ini: 1. Persepektif Keuangan Dalam mengukur perspektif keuangan ada beberapa indikator yang akan diukur : a. Bauran dan Pertumbuhan Pendapatan
Menghitung tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan dari tahun 2013 sampai 2014. b. Penghematan Biaya / Peningkatan Produktivitas Mengukur tingkat penghematan biaya pada tahun 2013 dan 2014 pada perusahaan. c. Pemanfaatan Aktiva / Strategi Investasi Mengukur tingkat pertumbuhan investasi dari tahun 2013 ke tahun 2104 pada perusahaan. 2. Perspektif Konsumen Untuk mengukur perspektif konsumen ada beberapa indikator yang akan diukur yaitu : a. Pangsa Pasar Bagian pasar yang dikuasai oleh suatu perusahaan dan seluruh potensi jual biasanya dinyatakan dalam persentase. b. Retensi Konsumen Tingkat kemampuan perusahaan untuk mempertahankan hubungan dengan konsumennya yang berarti mengukur seberapa besar perusahaan berhasil mempertahankan konsumen lama. c. Akuisisi Konsumen Tingkat kemampuan perusahaan demi memperoleh dan menarik konsumen baru dalam pasar d. Kepuasan konsumen Tingkat kepuasan konsumen terhadap perusahaan dengan atribut produk, pelayanan, citra, keamanan, dan kenyamanan. e. Profitabilitas Konsumen Mengukur keuntungan bersih yang diperoleh dari perusahaan. 3. Perspektif Proses Bisnis Internal Dalam mengukur perspektif ini ada tiga indikator yang akan diukur yaitu : a. Inovasi Unit bisnis meneliti kebutuhan konsumen dan menciptakan produk dan jasa yang akan memenuhi kebutuhan konsumen. b. Operasi Tempat dimana produk dan jasa disampaikan pada konsumen. c. Layanan Purna Jual Mencakup jaminan kualitas produk dan proses pembayaran seperti administrasi dengan kartu kredit. 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Untuk mengukur perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang akan diukur adalah kepuasan karyawan yang mewakili beberapa indikator yaitu: a. Kemampuan Karyawan Mengukur tingkat kemapuan karyawan dalam menyelasaikan tugasnya. b. Kapabilitas sistem Informasi Mengukur tingkat ketersediaan informasi yang dibutuhkan dan tingkat kecepatan mendapatkan informasi yang dibutuhkan karyawan. c. Motivasi, Pemberdayaan dan Keselarasan Mengukur seberapa besar motivasi yang diberikan perusahaan kepada karyawan.
Gambar Atkinson et al. (2012:106) Empat Perspektif Balanced Scorecard
Keuangan Proses bisnis internal Konsumen Pembelajaran & Pertumbuhan Sumber : Rudianto. Akuntansi Manajemen : Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Strategis.2013
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan dijalankan di CV. Nidia Indhira Hotel Mario inn yang beralamat Jl . Bonto sungguh no.21 Makassar. Penelitian ini akan dijalankan dari bulan November 2014 – Mei 2015 meliputi pengumpulan data, pengolahan data hingga pemberian rekomendasi kepada perusahaan meliputi rekomendasi perspektif apa saja yang sudah dan belum dijalankan oleh CV. Nidia Indhira Hotel Mario inn. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan dan konsumen CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebesar 30 responden untuk konsumen CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn dan 15 responden untuk karyawan CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn. Penelitian ini menggunakan dua jenis data yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa keterangan – keterangan tertulis seperti teori – teori yang berhubungan dengan Balanced Scorecard dan membutuhkan analisa terhadap teori yang lebih mendalam terhadap permasalahan yang dihadapi. Sedangkan kuantitatif berwujud angka – angka meliputi laporan keuangan CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn. Pada penelitian ini sumber data yang digunakan terdiri dari dua yaitu primer dan sekunder. Data primer didapat dari hasil wawancara kepada pemilik CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn dalam rangka untuk mengetahui proses bisnis internal, dan penyebaran kuesioner kepada konsumen dan karyawan CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn untuk mengetahui tingkat kepuasan konsumen dan tingkat kepuasan karyawan terhadap CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn. Sedangkan data sekunder didapat dari bentuk laporan, dokumen dan informasi-informasi yang terkait yang bersumber dari berbagai literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Data laporan keuangan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah pada tahun 2013 dan 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1. Penelitian kepustakaan
Penelitian dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku kepustakaan (literaure) dan berbagai jenis sumber data lainnya yang bersifat teoritis, yang faktual serta berhubungan dengan masalah yang teliti. Sumber dari penelitian kepustakaan ini bukan hanya berasal dari media internet. Dengan studi kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori sebagai titik tolak pembahasan. 2. Penelitian lapangan Penelitian dilakukan dengan mendatangi secara langsung tempat-tempat yang menjadi obyek penelitian. Kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut: • Wawancara Merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab kepada pihak Hotel Mario inn mengenai permasalahan perusahaan dalam menentukan strategi terbaik yang dapat diterapkan perusahaan guna meminimalisasi biaya dan meningkatkan efektifitas waktu produksi. • Kuisioner Merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau memyebarkan daftar pernyataan kepada responden, dengan harapan mereka akan mmeberikan respon atas daftar pernyataan tersebut. Daftar pernyataan dapat bersifat terbuka, jika jawaban tidak ditentukan sebelumnya, sedangkan bersifat tertutup jika alternatif jawaban telah disediakan. Kuesioner disebarkan kepada konsumen dan karyawan pada Hotel Mario inn. Dalam penelitian ini penulis menggunakan kuesioner bersifat tertutup. Kuesioner diajukan dengan menggunakan skala Likert meliputi angka 1 sampai 5. Urutan untuk skala ini menggunakan lima angka penelitian, yaitu: Tabel 3.2 Pengukuran Variabel Bobot Skala Sangat Tidak Puas
1
Tidak Puas
2
Cukup Puas
3
Puas
4
Sangat Puas
5
Sumber: Data olahan penelitian, 2015 Setelah semua data telah diperoleh maka data tersebut kemudian akan diolah untuk mendapatkan hasil yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan dalam menjabarkan penelitian ini dengan cara deskriptif dan teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan metode Balanced Scorecard. Menurut Sugiyono (2007:11), penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain. Penelitian deskriptif dapat dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan perhitungan matematis dan secara kualitatif dengan penjabaran atau penjelasan dari hasil yang sedang diteliti.
Horizon waktu atau time horizon yang digunakan pada penelitian ini adalah cross sectional, dimana menurut Umar (2005:131), merupakan sekumpulan data untuk meneliti fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja. Penetapan jenis penelitian, metode penelitian, unit analisis, dan time horizon yang digunakan oleh peneliti untuk masing masing tujuan penelitian akan dijelaskan secara ringkas pada tabel desain penelitian sebagai berikut:
Tujuan Penelitan T–1 T–2
Tabel Desain Penelitian Desain Penelitian Jenis Unit Waktu Penelitian Analisis Penelitian Deskriptif Organisasi Cross Sectional Deskriptif Organisasi Cross Sectional Sumber : Data Olahan Penelitian, 2015
T – 1 : Untuk menerapkan Balanced Scorecard sebagai metode untuk mengevaluasi kinerja pada CV. Nidia Indhira Hotel Mario inn saat ini. T – 2 : Untuk mengetahui hal-hal pada CV. Nidia Indhira Hotel Mario inn yang saat ini belum memenuhi kinerja Hasil penelitian ini diharapkan dapat menentukan perspektif apa saja yang kurang dan menurunkan kinerja perusahaan dan perspektif apa saja yang sudah baik dan mendorong kinerja perusahaan. Langkah-langkah selanjutnya yang dilakukan setelah semua data diolah dengan menggunakan analisis deskriptif dengan teknik analisis Balanced Scorecard selesai dilakukan, adalah dengan melakukan pembobotan disetiap indikator yang ada dalam setiap perspektif. Dengan melakukan pembobotan tersebut akan diketahui hasil dari setiap perspektif, apakah sudah baik atau masih dibawah standar dengan diberi interval yang terbagi dari 4 yaitu : 0 - 25 % = Tidak Baik = 1 25,1 – 50 % = Cukup Baik = 2 50,1 – 75 % = Baik = 3 75,1– 100 % = Sangat Baik = 4 Setelah hasil pembobotan didapatkan maka dapat diketahui perspektif apa yang belum mencapai kinerja dan yang sudah mencapai kinerja.
HASIL DAN BAHASAN Berikut hasil pengukuran dari masing-masing perspektif, yaitu perspektif keuangan, konsumen, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran.
Perspektif Keuangan
Perspektif Pelanggan
Perspektif Proses Bisnis Internal
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Berikut adalah hasil keseluruhan dari empat perspektif dengan metode pembobotan BSC Tabel Pembobotan BSC pada CV. Nidia Indhira Hotel Mario Inn No
Indikator Kinerja Utama
A 1 2 3
Perspektif Financial Pertumbuhan Pendapatan Penghematan Biaya Pertumbuhan investasi Total Perspektif Konsumen Pangsa Pasar Retensi Konsumen Akuisisi Konsumen Kepuasan Konsumen Profitabilitas Konsumen Total Perspektif Proses Bisnis Internal Inovasi Operasi Purna Jual Total Perspektif Pembelajaran pertumbuhan Kemampuan karyawan Kapabilitas sistem informasi Motivasi,Pemberdayaan,keselarasan Total Jumlah
B 1 2 3 4 5 C 1 2 3 D 1 2 3
Tahun 2013 2014
17.65% -
RataBobot Skor rata
336% 336% 0.3333 4 4.19% 10.92% 0.0833 1 5.53% 5.53% 0.0833 1 6
6.94% 9.72% 8.33% 30.72% 31.03% 30.88% 69.20% 68.90% 69.05% 64% 64.00% 0.78% 2.98% 1.88%
-
-
2 3 3
65% 63% 74%
2 3 3
65.00% 63.00% 74.00%
Nilai
Nilai Inte Nilai (%) rval ahkir
1.33 0.083 0.083 1.50
38%
2
13%
1 2 3 3 1 10
0.05 0.2 0.45 0.45 0.05 1.2
30%
2
13%
0.1667 2 0.25 3 0.25 3 8
0.33 0.75 0.75 1.83
46%
2
13%
56% 3 3 "baik"
19% 56%
0.05 0.1 0.15 0.15 0.05
0.25 0.25 0.25
3 3 3 9
0.75 0.75 0.75 2.25
Berdasarkan hasil pengukuran pada tabel 4.30, hasil analisis perspektif keuangan dengan nilai 38% masuk pada interval 2 yaitu 25,1-50% dengan cukup baik namun masih sangat perlu untuk ditingkatkan dari segi pertumbuhan investasi perusahaan dan penghematan biasa dalam perusahaan agar mecapai kinerja keuangan yang baik, analisis perspektif konsumen dengan nilai 30% masuk pada interval 2 yaitu 25,1-50% dengan cukup baik namun masih harus ditingkatkan dalam mempertahankan konsumen lama dan mendapatkan konsumen baru agar mencapai profitabilitas konsumen dalam perusahaan, analisis perspektif porses bisnis internal dengan nilai 46% masuk pada interval 2 yaitu cukup baik namun perusahaan harus lebih inovasi dalam menciptakan produk dan pelayanan yang lebih baik lagi agar dapat memenuhi kebutuhan konsumen, serta analisis perspektif proses pembelajaran dan pertumbuhan dengan nilai 56% masuk pada interval 3 yaitu 50,1-75% dengan baik dikarenakan perusahaan telah memberikan motivasi yang baik, mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan karyawan, sehingga mencapai kinerja yang baik untuk perusahaan dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan demikian, dapat disimpulkan secara keseluruhan apabila hasil tersebut dikategorikan dalam 4 interval, maka hasil pengukuran kinerja hotel Mario Inn dengan menggunakan metode Balanced Scorecard yang memiliki total nilai keseluruhan dari keempat perspektif sebesar 56% termasuk dalam kategori baik karena berada dalam interval 3 yaitu 50,1-75%. Melalui hasil dari pengukuran kinerja tersebut dapat dilihat indikator-indikator dari masing-masing perspektif yang masih
harus diperbaiki agar kinerja perusahaan dapat meningkat serta menghasilkan laba yang lebih besar ladi di tahun yang akan datang.
SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari pembahasan pada bab 4 yang membahas mengenai pengukuran kinerja dengan menggunakan metode Balanced Scorecard pada hotel Mario Inn yang terdiri dari empat perspektif, maka dapat ditarik beberapa simpulan untuk menjawab rumusan masalah peneliti yang dikemukakan pada perumusan masalah di bab pertama, antara lain sebagai berikut : 1. Penerapan Balanced Scorecard pada hotel Mario inn tidak menggunakan semua indikator yang tertulis pada buku Balanced Scorecard dari Kaplan dan Norton dikarenakan tidak semua data bisa diolah dan didapatkan pada perusahaan yang diteliti, sehingga dalam penerapan Balanced Scorecard pada Hotel Mario inn ini menggunakan indikator sepeti pada perspektif keuangan yaitu pertumbuhan pendapatan, penghematan biaya serta pertumbuhan investasi. Persperktif konsumen menggunakan indikator yaitu pangsa pasar, retensi konsumen, akuisisi konsumen, kepuasan konsumen dan yang terakhir adalah profitabilitas konsumen, dan perspektif proses bisnis internal menggunakan indikator inovasi, operasi, dan layanan purna jual, sedangkan untuk perspektif pembelajaran pertumbuhan menggunakan indikator kepuasan karyawan dengan atribut kemampuan karyawan, kapabilitas sitem informasi, motivasi pemberdayaan dan keselarasan. Setelah hasil dari masing-masing perspektif sudah didapatkan maka akan dibuatkan skor untuk masing-masing perspektif dengan tabel pembobotan untuk keempat perspektif guna mengetahui hasil kinerja yang sudah sudah baik dan kinerja yang kurang baik. 2. Berdasarkan hasil dari penelitian diatas menyatakan kinerja perusahaan yang masih perlu untuk ditingkatkan adalah perspektif keuangan yang masuk dalam interval 2 yaitu cukup baik dengan nilai 38% hal ini menjelaskan bahwa perspektif keuangan pada hotel Mario inn cukup baik namun sangat perlu untuk ditingkatkan karena aspek keuangan sangat penting dalam sebuah perusahaan. Perspektif konsumen masuk pada interval 2 dengan nilai 30% hal ini menjelaskan bahwa kinerja dari perspektif konsumen cukup baik, namun perusahaan harus memperhatikan aspek konsumen dikarenakan konsumen merupakan sumber profit bagi perusahaan agar mencapai laba yang tinggi, di aspek konsumen ini sangat perlu mempertahankan konsumen lama dan berusaha mendapatkan konsumen baru agar menghasilkan profitabilitas yang tinggi. Perspektif proses bisnis internal masuk pada interval 2 dengan nilai 46% hal ini menjelaskan bahwa perspektif bisnis internal cukup baik, namun masih sangat perlu ditingkatkan terutama dalam berinovasi, dikarenakan hotel Mario inn belum begitu inovasi dalam menciptakan hal yang baru. Jadi kinerja yang masih perlu ditingkatkan pada hotel Mario inn adalah tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek konsumen dan aspek proses bisnis internal dikarenakan masih berada di interval 2 yaitu cukup baik. Berdasarkan kesimpulan yang didapat dari penelitian ini maka saran yang dapat diberikan untuk menjadi pertimbangan bagi hotel Mario inn dalam memperbaiki kinerjanya yaitu :
a. Hotel Mario inn disarankan untuk menggunakan metode Balanced Scorecard untuk dijadikan tolak ukur kinerja secara menyeluruh dari keempat perspektif yang ada dalam Balanced Scorecard, karena Balanced Scorecard tidak hanya mengukur dari segi keuangan saja melainkan menyeimbangkan antara keuangan dan non-keuangan. b. Dari segi perspektif keuangan, hotel Mario inn harus meningkatkan pertumbuhan investasi perusahaan agar di tahun yang akan datang lebih meningkat dibandingkan tahun 2014 yang hanya mengalami peningkatan investasi sebesar 5,53%. Untuk itu pihak hotel Mario inn harus mempunyai strategi yang berbeda dengan para pesaing agar dapat meningkatkan daya saing perusahaan yang berdampak pada pertumbuhan investasi, karena jika investasi dalam perusahaan meningkat maka akan berdampak pada inovasi sebuah perusahaan. Kemudian pihak Mario inn juga perlu menekan biayabiaya yang dapat mengakibatkan kenaikan biaya operasional dan menetapkan target penjualan yang lebih tinggi lagi agar laba bersih dapat ditingkatkan. c. Pada perspektif konsumen, hotel Mario Inn perlu menigkatkan lagi konsumen barunya dengan mengapdate informasi mengenai iven-iven serta promosi yang dilakukan pearusahaan melalui e-marketing, memberikan informasi yang jelas dan memberikan promosi. Selain itu, hotel Mario Inn juga harus menjaga hubungan baik dengan konsumen dengan memberikan pelayanan yang baik agar konsumen lama tetap loyal dan konsumen baru akan meningkat. d. Dari segi perspektif proses bisnis internal, hotel Mario inn perlu lebih berinovasi lagi dalam menciptakan produk atau pelayanan untuk memenuhi kebutuhan konsumen agar berdampak pada pertumbuhan investasi suatu perusahaan. e. Pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, pihak hotel Mario inn harus tetap menjaga kesejahteraan karyawannya meskipun sudah dikatakan baik, karena karyawan merupakan aspek terpenting dalam suatu perusahaan. Selain itu, pemberian penghargaan juga penting untuk meningkatkan kinerja karyawan agar lebih termotivasi lagi.
REFERENSI Behrouzi. 2014. Applications of the balanced scorecard for strategic management and performance measurement in the health sector. Australian Health Review, 2014, 38, 208–217 http://dx.doi.org/10.1071/AH13170 David, Fred, R. 2011. Manajemen Strategis Konsep. Edisi 12, Salemba empat., Jakarta. Franceschini. 2011. Quality improvement and redesign of performance measurement systems: an application to the academic field. Qual Quant (2013) 47:465–483 DOI 10.1007/s11135-011-9530-1 Kaplan. R. S. dan David P. Norton, 2000, Balanced scorecard, Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Erlangga, Jakarta. Lien Chu. 2009. A Study of a Nursing Department Performance Measurement System: Using the Balanced Scorecard and the Analytic Hierarchy Process. Vol. 27
Luis. 2013. Step by Step in Cascading Balanced Scorecard to Functional Scorecards. Edisi 5, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarka Mulyadi. 2007. Sistem Perencanaan dan Pengendalian Menejemen. Salemba Empat. Jakarta Nawawi Uha. 2013. Budaya Organisasi Kepemimpinan Dan Kinerja. Jakarta Robbins and Coulter. 2012. Management .11 th edition. Sumarsan. 2013. Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi 2, PT Indeks, Jakarta Sumber Web Site: http://www.yiela.com/view/3705329/prospek-pariwisata-indonesia-cerah www.beritasatu.com
RIWAYAT PENULIS Ahmad Farhan HM lahir di Makassar pada 15 juli 1993. Penulis penyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara (Binus University), jakarta dalam bidang manajemen, program studi entrepreneur pada tahun 2015.