Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
IV. Laporan Keuangan Laporan keuangan perusahaan merupakan ringkasan kegiatan dan hasil dari kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Dalam laporan
keuangan mengandung informasi
mengenai profitabilitas, risiko, dan timing dari aliran kas yang dihasilkan perusahaan. Hal ini akan mempengaruhi harapan pihak-pihak
yang
berkepentingan,
dan
selanjutnya
akan
mempengaruhi nilai perusahaan. Ada 3 jenis laporan keuangan yang sering dilaporkan: 1. Neraca keuangan. 2. Laporan laba-rugi. 3. Laporan aliran kas.
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 51
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
1. N e r a c a Neraca
keuangan perusahaan
merupakan
ringkasan
kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan pada waktu tertentu. Dengan demikian neraca keuangan merupakan ”snapshot” gambaran kekayaan perusahaan pada saat tertentu. Karena fokus pada titik tertentu, neraca keuangan biasanya dinyatakan per-tanggal tertentu. Neraca dibagi ke dalam dua bagian: sisi kiri yang menyajikan aset yang dimiliki oleh perusahaan, dan sisi kanan yang menyajikan sumber dana yang dipakai untuk memperoleh aset tersebut. Untuk sisi kiri, neraca disusun atau diurutkan berdasarkan likuiditas aset tersebut. Likuiditas yang dimaksudkan disini adalah kedekatannya dengan kas. Demikian juga dengan sisi kanan (pasiva) neraca. Kewajiban diurutkan dari hutang dagang sampai modal saham. Alternatif penyusunan neraca adalah dengan menempatkan aktiva pada bagian atas, kewajiban dan modal pada bagian bawah. Item-item aktiva dan kewajiban dan modal
disusun
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 52
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan item yang paling likuid, diikuti dengan item yang kurang likuid. Neraca disajikan berdasarkan blok-blok, yang terdiri dari tiga blok terbesar: a.
Aset (aktiva).
(sisi kiri)
b.
Hutang.
(sisi kanan)
c.
Modal Saham.
(sisi kanan)
Neraca keuangan didasarkan pada accounting identity yaitu menggambarkan neraca sebagai persamaan antara aset dengan kewajiban dan modal saham.
Aktiva = Kewajiban + Modal Saham Dari persamaan tersebut terlihat bahwa jumlah aset (aktiva) akan sama dengan kewajiban dan modal saham. Modal saham biasanya didefinisikan sebagai selisih sisa setelah kewajiban dikurangkan dari aktiva.
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 53
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
1.1. Aset (Aktiva) Aset bisa didefinisikan sebagai manfaat ekonomis yang akan diterima di masa mendatang, atau akan dikuasai oleh perusahaan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian tertentu. Atribut pokok aset adalah kemampuan memberikan manfaat pada organisasi yang memakai aset tersebut.
1.2. Hutang Hutang didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang mungkin timbul di masa mendatang dari kewajiban sekarang untuk mentransfer aset atau memberikan jasa ke pihak lain di masa mendatang, sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu. Hutang muncul terutama karena penundaan pembayaran untuk barang atau jasa yang telah diterima oleh organisasi dan dari dana yang dipinjam. Hutang dagang merupakan contoh hutang yang timbul karena penundaan pembayaran barang atau jasa yang telah
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 54
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta diterima organisasi, sementara hutang pinjaman merupakan contoh hutang yang timbul karena dana yang dipinjam.
1.3. Modal saham Modal
saham
merupakan
aset
dikurangi
hutang-
hutangnya. Dari sudut pandang perusahaan, modal saham mencerminkan pihak yang menanggung risiko perusahaan serta ketidakpastian yang diakibatkan oleh kegiatan perusahaan, dan memperoleh imbalan sebagai konsekuensinya. Dari sudut pandang investor, modal saham merupakan bentuk kepemilikan suatu usaha, dan dalam hal klaim terhadap aset perusahaan menduduki urutan sesudah hutang. Sebagai imbalan investor memperoleh kenaikan harga saham (capital gain) dan dividen
(cash dividend atau stock dividend).
1.4. Memahami Neraca Necara perusahaan dicatat melalui harga perolehan
(cost),
misal,
perusahaan
membeli
tanah
sebesar
Rp500.000.000,-, maka nilai Rp500.000.000,- akan tercatat Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 55
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta dalam neraca, meskipun harga pasar tanah saat ini tidak Rp500.000.000,-. Ada beberapa pengecualian seperti kas atau surat berharga dicatat berdasakan nilai pasarnya. Oleh sebab itu manajer keuangan harus memahami perbedaan tersebut.
2. L a p o r a n L a b a - R u g i Laporan laba-rugi meringkaskan aktivitas perusahaan selama
periode
tertentu.
Karena
itu
laporan
keuangan
perusahaan ditulis sebagai ”Laporan Laba Rugi untuk tahun yang berakhir 31 Desember 20XX”, yang berarti laporan laba-rugi menyajikan ringkasan aktivitas selama satu tahun 20XX. Laporan laba-rugi sering dianggap sebagai laporan yang paling penting dalam laporan tahunan. Kegiatan yang dilaporkan meliputi kegiatan rutin, misal operasi bisnis, dan juga kegiatan yang non rutin, misal: penjualan aset tertentu, penghentian lini bisnis tertentu, perubahan metode akuntansi, dan sebagainya. Definisi kegiatan rutin dan non-rutin akan tergantung dari jenis usaha yang dilakukan oleh perusahaan.
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 56
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Laporan keuangan laba rugi diharapkan bisa memberikan informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan, dan kemampuan operasional perusahaan. Tingkat keuntungan mencerminkan prestasi perusahaan secara keseluruhan. Risiko berkaitan dengan ketidakpastian hasil yang akan diperoleh oleh perusahaan. Fleksibilitas keuangan berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan terhadap kesempatan atau kejadian tidak diharapkan (kemampuan penyesuaian). kemampuan
Kemampuan perusahaan
operasional menjaga
mengacu
aktivitas
pada
perusahaan
berdasarkan tingkat kegiatan tertentu.
Laba = Penjualan — Biaya Laporan laba-rugi menyajikan beberapa elemen pokok, antara lain: a. Pendapatan operasional. b. Beban operasional. c. Untung (laba) atau rugi. Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 57
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
2.1 Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan dipisahkan dari biaya administrasi dan umum agar keduanya bisa dianalisis secara terpisah. Pendapatan sebelum bunga dan pajak (EBIT) merupakan pendapatan operasional yang langsung terkait dengan operasi perusahaan. Manajer keuangan bisa memfokuskan pada item ini untuk memperoleh gambaran kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan dari operasinya.
2.2. Biaya Bunga Biaya bunga merupakan item yang diakibatkan oleh keputusan pendanaan. Bunga bisa bukan merupakan fokus analisis,
jika
kita
ingin
memfokuskan
pada
kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari keputusan investasi. Hal yang sama juga berlaku untuk pajak.
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 58
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
2.3. Pencatatan Pendapatan Proses pencatatan pendapatan dalam laporan keuangan perlu memperoleh perhatian. Keuntungan (laba) diakui dengan jalan mempertemukan pendapatan dan biaya, yang mempunyai konsekuensi kas, pada periode dimana hal tersebut terjadi, bukannya pada periode dimana kas diterima atau dikeluarkan
(accrual). Dalam akuntansi, istilah tersebut disebut prinsip mempertemukan (matching). Prinsip tersebut mempunyai arti bahwa pendapatan dan biaya dipertemukan pada periode terjadinya pendapatan atau biaya tersebut, tidak tergantung pada kapan diterima atau dikeluarkannya kas yang berkaitan dengan pendapatan/biaya tersebut. Contoh, Pada bulan Nopember 2007 perusahaan melakukan penjualan kredit dengan jangka waktu 1, maka perusahaan akan mencatat penjualan (pendapatan) pada tahun 2007, meskipun perusahaan belum menerima “kas masuk” pada tahun 2007. Item penjualan tersebut dan biaya yang dibebankan atas penjualan merupakan item non-kas. Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 59
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Depresiasi merupakan contoh item biaya non-kas yang nilainya cukup besar. Depresiasi merupakan prakiraan biaya yang dipakai dalam proses produksi namun tidak ada aliran kas keluar
(out of the pocket), sehingga depresiasi merupakan sumber dana internal. Manajer keuangan perlu memperhatikan item-item nonkas dalam laporan laba-rugi dan melakukan penyesuaian yang diperlukan. Fokus manajemen keuangan adalah aliran kas, bukannya keuntungan non-kas.
3. L a p o r a n Al i r a n K a s Laporan aliran kas meringkas aliran kas masuk dan keluar perusahaan untuk jangka waktu tertentu. Laporan kas diperlukan karena dalam beberapa situasi, laporan laba-rugi tidak cukup akurat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Misal: a.
Perusahaan mempunyai tingkat penjualan kredit yang tinggi, akan mencatat pendapatan dari penjualan yang tinggi.
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 60
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta b.
Perusahaan baru, sehingga banyak mengeluarkan kas untuk membangun infrastruktur, sementara masih sedikit aliran kas masuk.
3.1. Tujuan Laporan Aliran Kas a.
Memberikan
informasi
mengenai
penerimaan
dan
pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. b.
Memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu.
c.
Mengidentifikasi kas masuk (sumber dana) dan kas keluar (penggunaan dana).
3.2. Item-item Laporan Aliran Kas a.
Aliran kas dari kegiatan operasional.
b.
Aliran kas dari kegiatan investasi.
c.
Aliran kas dari kegiatan pendanaan. Æ contoh 3
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 61
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Dalam menentukan besarnya aliran kas masuk untuk keputusan investasi berbeda dengan keputusan pendanaan. Pada keputusan investasi, biaya bunga dikeluarkan karena dihitung dalam WACC (weighted average cost of capital) Æ lihat contoh 1 dan 2. Contoh 1 Perbandingan Basis Cash Flow dengan Laporan Laba Rugi Akuntansi (Keputusan Investasi) Laporan
Kas Masuk
Laba Rugi dan Keluar Penjualan (tunai)
Rp300,-
Rp300,-
Biaya tunai (kas)
(Rp140,-)
(Rp140,-)
Depresiasi
(Rp100,-)
Laba sebelum pajak (EBT) Pajak (30%) Laba setelah pajak (EAT)
Rp60,-
Rp160,-
(Rp18,-)
(Rp18,-)
Rp42,-
Rp142,-
*) pajak dihitung berdasar akuntansi
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 62
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Aliran kas = EAT + Depresiasi = 42 + 100 = Rp142,Contoh 2 Perbandingan Basis Cash Flow dengan Laporan Laba Rugi Akuntansi (Keputusan Investasi) Laporan
Kas Masuk
Laba Rugi dan Keluar Penjualan (tunai)
Rp300,-
Rp300,-
Biaya tunai (kas)
(Rp140,-)
(Rp140,-)
Depresiasi
(Rp100,-)
Bunga
(Rp40,-)
(Rp40,-)
Laba sebelum pajak (EBT)
Rp20,-
Rp120,-
Pajak (30%)
(Rp6,-)
(Rp6,-)
Laba setelah pajak (EAT)
Rp14,-
Rp114,-
Penyesuaian Pajak [0,3*40] Aliran kas
Rp12,Rp14,-
Rp126,-
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 63
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Aliran kas = EAT + Depresiasi + [(1 ̶ t) bunga] = 14 + 100 + [ ( 1 – 0 , 3) * 4 0] = R p1 26, -
Contoh 3 Aliran Kas Bersih dari Operasi Laba setelah pajak (EAT)
Rpxxx,-
Penyesuaian untuk perbedaan antara Pendapatan dan Aliran Kas dari Operasi (+)
(̶)
Biaya Depresiasi
Rpxxx,-
Biaya Amortisasi
Rpxxx,-
Amortisasi Diskonto Obligasi
Rpxxx,-
Penurunan pada Item Dibayar di Muka
Rpxxx,-
Peningkatan Hutang Pegawai
Rpxxx,-
Peningkatan Hutang Pajak Pendapatan
Rpxxx,-
Peningkatan Pajak Ditunda
Rpxxx,-
Peningkatan Piutang Dagang
Rpxxx,-
Peningkatan Persediaan
Rpxxx,-
Penurunan Hutang Dagang
Rpxxx,-
Aliran Kas Bersih dari Operasi
Rpxxx,-
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 64
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Aliran Kas Bersih dari Investasi Penambahan Bangunan
(Rpxxx,-)
Pengeluaran Investasi Obligasi
(Rpxxx,-)
Penerimaan dari Penjualan Tanah Aliran Kas Bersih dari Investasi
Rpxxx,Rpxxx,-
Aliran Kas Bersih dari Pendanaan Peningkatan hutang jk panjang dari Bank Pembayaran Dividen Penerimaan dari Emisi Saham Biasa Baru
Rpxxx,(Rpxxx,-) Rpxxx,-
Aliran Kas Bersih dari Pendanaan
Rpxxx,-
Peningkatan (Penurunan) Kas
Rpxxx,-
Kas 1 Januari 200X
Rpxxx,-
Kas 31 Desember 200X
Rpxxx,-
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 65
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Contoh Soal Neraca 31 Desember 20A (Dalam jutaan Rp) Aktiva
Pasiva
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Kas
1.800 Hutang dagang
4.500
Efek
2.100 Hutang wesel
3.000
Piutang
3.600 Jumlah hutang lancar
7.500
Persediaan
6.600
Jumlah aktiva lancar
14.100 Hutang Jangka Panjang
Aktiva Tetap
Kredit Bank
7.500
Obligasi
6.000
Mesin
12.000 Jumlah Ht Jk Panjang
Bangunan
12.000
Akumulasi depresiasi
(3.000) Modal Sendiri
Tanah
6.900 Saham Biasa
Jumlah aktiva tetap
27.900 Agio Laba ditahan Jumlah Modal Sendiri
Jumlah aktiva
42.000 Jumlah Pasiva
13.500
15.000 3.000 3.000 21.000 42.000
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 66
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Neraca 31 Desember 20B (Dalam jutaan Rp) Aktiva
Passiva
Aktiva Lancar
Hutang Lancar
Kas
2.100 Hutang dagang
3.000
Efek
1.500 Hutang wesel
3.600
Piutang
3.000 Jumlah hutang lancar
6.600
Persediaan
7.800
Jumlah aktiva lancar
14.400 Hutang Jangka Panjang Kredit Bank
Aktiva Tetap
Obligasi
Mesin
15.000 Jumlah Ht Jk Panjang
Bangunan
12.000
Akumulasi depresiasi
(4.500) Modal Sendiri
Tanah
11.100 Saham Biasa
Jumlah aktiva tetap
33.600 Agio Laba ditahan Jumlah Modal Sendiri
Jumlah aktiva
48.000 Jumlah Passiva
12.000 6.000 18.000
15.000 3.000 5.400 23.400 48.000
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 67
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Penyelesaian Menyusun Laporan Perubahan Neraca (Dalam jutaan Rp) Neraca
Neraca Perubahan Kas
31-12-20A 31-12-20B ( + )
(̶)
Aktiva Aktiva Lancar Kas
1.800
2.100
Efek
2.100
1.500
600
Piutang
3.600
3.000
600
Persediaan
6.600
7.800
14.100
14.400
Mesin
12.000
15.000
Bangunan
12.000
12.000
Akumulasi depresiasi
(3.000)
(4.500) 1.500
Jumlah aktiva lancar
300
1.200
Aktiva Tetap
Tanah
6.900
11.100
Jumlah aktiva tetap
27.900
33.600
Jumlah aktiva
42.000
48.000
3.000
4.200
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 68
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Passiva Hutang Lancar Hutang dagang
4.500
3.000
Hutang wesel
3.000
3.600
Jumlah hutang lancar
7.500
6.600
1.500 600
Hutang Jangka Panjang Kredit Bank
7.500
Obligasi
6.000
6.000
13.500
18.000
15.000
15.000
Agio
3.000
3.000
Laba ditahan
3.000
5.400 2.400
Jumlah Ht Jk Panjang
12.000 4.500
Modal Sendiri Saham Biasa
Jumlah Modal Sendiri
21.000
23.400
Jumlah Passiva
42.000
48.000 9.200 9.200
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 69
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta D at a T a m b a h an Selama tahun 20B perusahaan memperoleh laba setelah pajak (EAT) sebesar Rp4.500.000.000,- dan membayar cash
dividend Rp2.100.000.000,-. Aliran Kas Bersih dari Operasi (dalam jutaan) Laba setelah pajak (EAT)
Rp4.500,-
Penyesuaian untuk perbedaan antara Pendapatan dan Aliran Kas dari Operasi (+) Biaya depresiasi
Rp1.500,-
Penjualan efek
Rp600,-
Penurunan Piutang
Rp600,-
Kenaikan Hutang Wesel
Rp600,-
( ̶ ) Kenaikan Persediaan
Rp1.200,-
Penurunan Hutang Dagang Rp1.500,Aliran Kas Bersih dari Operasi
Rp5.100,-
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 70
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta Aliran Kas Bersih dari Investasi (dalam jutaan) Pengeluaran untuk pembelian mesin (Rp3.000,-) Pengeluaran untuk Pembelian Tanah (Rp4.200,-) Aliran Kas Bersih dari Investasi
(Rp7.200,-)
Aliran Kas Bersih dari Pendanaan (dalam jutaan) Peningkatan Hutang dari Bank Pembayaran Dividen
Rp4.500,(Rp2.100,-)
Aliran Kas Bersih dari Pendanaan ( )
Peningkatan (Penurunan) Kas *
Rp2.400,Rp300,-
Kas 1 Januari 20A
Rp1.800,-
Kas 31 Desember 20B
Rp2.100,-
( )
* 300 = 5.100 – 7.200 + 2.400
C a t a t a n: Peningkatan dan penurunan kas harus sama dengan perubahan kas pada “Laporan Perubahan Neraca”.
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 71
Magister Manajemen Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Daftar Pustaka
Brigham, Eugene F. dan Philip R. Davis (2004), 8th Edition, Intermediate Financial Management, Thompson South Western, USA. Hanafi, Mamduh M. (2008), Edisi 1, Manajemen Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Hanafi, Mamduh M. dan Abdul Halim (2003), Analisis Laporan Keuangan, Edisi Revisi, UUP AMP YKPN, Yogyakarta. Helfert, Elrich A. (1997), Edisi 8, Teknik Analisis Laporan Keuangan, Erlangga, Jakarta. Riyanto, Bambang (1998), Edisi 4, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.
Wihandaru Sotya Pamungkas Laporan Keuangan 72