LEMBAR PERSETUJUAN JURNAL
Skripsi Yang Berjudul: Pemetaan Potensi Pariwisata Pantai kabupaten Gorontalo Utara
Oleh: Ni Nyoman Rusmini 451 411 039
Telah diperiksa dan disetujui untuk dipublikasikan
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Nawir Sune, M.Si Nip. 1963 1101 198903 1003
Dr. Sunarty Eraku, S.Pd, M.Pd Nip. 19700903 200012 2 001
Mengetahui: Ketua Jurusan Pendidikan Geografi
Dr. Sunarty Eraku,S.Pd, M.Pd Nip. 19700903 200012 2 001
PEMETAAN POTENSI PARIWISATA PANTAI KABUPATEN GORONTALO UTARA Ni Nyoman Rusmini , Nawir Sune*, Sunarty S. Eraku** Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian, Prodi S1 Pendidikan Geografi F. MIPA, Universitas Negeri Gorontalo ABSTRAC Ni Nyoman Rusmini. 2015. PEMETAAN POTENSI PARIWISATA PANTAI KABUPATEN GORONTALO UTARA. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi Jurusan Ilmu dan Teknologi Kebumian (ITK), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Gorontalo. Penelitian ini dilakukan di kabupaten Gorontalo Utara. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan potensi pariwisata pantai Kabupaten Gorontalo Utara ditinjau dari segi geografi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif kuantitatif.Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah wawancara, observasi dan dokumentasi sebagai pengumpul data. Dalam hal ini wawancara dengan masyarakat yang tinggal di sekitar, observasi yaitu untuk mengamati langsung pada objek yang diteliti, dan dokumentasi sebagai pelengkap data. Analisis data dengan menggunakan teknik data kuantitatif, yakni data dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang diperoleh kemudian dijelaskan secara deskriptif kemudian dianalisis. Hasil penelitian ini yaitu berupa peta potensi pariwisata pantai
Kata Kunci: Pemetaan, Potensi Wisata Pantai, Kabupaten Gorontalo Utara.
maupun swasta telah meningkatkan 1 Latar Belakang
jumlah kedatangan wisatawan dari
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara merupakan salah satu tempat objek wisata yang cukup terkenal.
Gorontalo
Utara
juga
mengandalkan obyek wisata pantai untuk
menarik
kunjungan
para
wisatawan . Beberapa obyek wisata pantai lain seperti pantai monano, pantai dunu, pantai tolihutuyu, pantai minanga
dan
saronde
masyarakat. Namun penanganan saat ini baru sebatas penataan sarana dan prasarana pendukung. Obyek wisata tersebut dikembangkan karena telah akses
transportasi
yang
memadai sehingga mudah dijangkau. Gorontalo Utara banyak menyimpan potensi yang dapat dijadikan tempat wisata. Potensi wisata yang dimiliki Kabupaten Gorontalo Utara dilihat dari kondisi geografinya yang sangat baik. Potensi wisata bahari berupa pulau-pulau dan pantai yang indah dengan taman laut serta jenis ikan hias yang merupakan potensi utama dalam rangka mengembangkan wisata bahari. Pengembangan Pariwisata yang telah dilakukan
baik
oleh
pemerintah
daerah
ke
Kunjungan
daerah
lain.
wisatawan
akan
merangsang interaksi sosial antara penduduk disekitar tempat wisata dan merangsang
tanggapan
masyarakat
sekitarnya sesuai dengan kemampuan mereka
dalam
beradaptasi
baik
dibidang perekonomian, masyarakat maupun kebudayaan mereka.
merupakan
pantai yang sudah banyak didatangi
memiliki
suatu
Berdasarkan uraian di atas maka penelitian mengenai Pemetaan Potensi Pariwisata
yang
dilakukan
agar
sangat
perlu
permasalahan
mengenai pemetaan potensi pariwisata tersebut sehingga
dapat
diidentifikasikan
tempat-tempat
pariwisata
yang ada di Gorontalo Utara dapat lebih dikenal lagi oleh orang luar atau orang
asing.
Hal
menelatarbelakangi
ini
yang
penulis
untuk
melakukan penelitian mengenai “Pemetaan Pantai
Potensi
Pariwisata
Kabupaten
Gorontalo
Utara” 2.Pengertian peta Jadi, dari dua definisi diatas dan disesuaikan
dengan
penelitian
ini
maka pemetaan merupakan proses pengumpulan data untuk dijadikan
sebagai
langkah
pembuatan
awal
dalam
peta,
dengan
tersebar secara keruangan pada suatu wilayah tertentu.
menggambarkan penyebaran kondisi alamiah
tertentu secara meruang,
b. Tahap Penyajian Data
memindahkan keadaan sesungguhnya
Langkah
pemetaan
kedua
kedalam peta dasar, yang dinyatakan
berupa penyajian data. Tahap ini
dalam penggunaan skala peta.
merupakan upaya melukiskan atau
1. Proses Pemetaan
menggambarkan data dalam bentuk
Proses pemetaan yaitu tahapan-
simbol,
supaya
data
tahapan yang harus dilakukan dalam
menarik,
perancangan sebuah peta. Menurut
dimengerti oleh pengguna (user).
Intan Permanasari (2007 dalam Uli,
Penyajian data peta harus dirancang
marah dan Mulyadi, Asep 2006)
secara baik dan benar supaya tujuan
mengemukakan bahwa: ada 3 tahap
pemetaan dapat tercapai.
proses pemetaan yang harus dilakukan
c. Tahap Pengunaan Data
yaitu:
mudah
tersebut
Tahap
a. Tahap Pengumpulan Data
dimulai
penggunaan
dan
data
merupakan tahap penting karena
Langkah awal dalam proses pemetaan
dibaca
dari
menentukan
suatu
keberhasilan
pembuatan
suatu
peta.
Peta
pengumpulan data. Data merupakan
merupakan alat untuk melakukan
suatu
komunikasi, sehingga pada peta
dalam
bahan
yang
proses
diperlukana pemetaan.
harus
terjalin
interaksi
antara
Keberadaan data sangat penting
pembuat peta dengan pengguna
artinya, dengan data
peta.
seseorang
dapat melakukan analisis evaluasi
3.Prinsip-Prinsip
tentang suatu data wilayah tertentu.
Pariwisata
Data yang dipetakan dapat berupa
Macam-macam
Perencanaan
perencanaan
data primer atau data sekunder.
pariwisata itu terdapat dalam ruang
Data yang dapat dipetakan adalah
lingkup local, regional, nasional dan
data yang bersifat spasial, artinya
dapat
data
tersebut
terdistribusi
atau
pula
secara
internasional.
Adapun
prinsip-prinsip
dalam
khusus dibuat untuk itu dengan
perumusan perencanaan
memperhatikan
kepariwisataan hendaknya ditetapkan
terhadap lingkungan, alam dan
sebagai berikut.
budaya di daerah sekitar.
1. Perencanaan
pengembangan
perlindungan
5. Perencanaan fisik suatu daearah
pariwisata haruslah merupakan
dan
satu
dengan
didasarkan atas penelitian yang
atau
sesuai dengan lingkungan alam
kesataun
pembangunan nasional
regional
itu
pembangunan
tujuan
sekitar
pariwisata
dengan
harus
memperhatikan
perekonomian negara. Karena itu
faktor geografi yang lebih luas
perencanaan
dengan tidak meninjau dari segi
pengembangan
kepariwisataan
hendaknya
termasuk dalam kerangka kerja
administrasinya saja. 6. Rencana
dan
dari pembangunan ekonomi dan
berrhubungan
sosial budaya hidup di negara
pengembangan
tersebut.
pada
2. Perencanaan sektor perekonomian lainnya
perencanaannya
pengembangan
kepariwisataan
suatu
penelitian
yang dengan
kepariwisataan daerah
harus
memperhatikan ekologi daerah yang bersangkutan. 7. Perencanaan
pengembangan
menghendaki pendekatan terpadu
kepariwisataan
sektor-sektor lainnya yang banyak
memperhatikan masalah dari segi
berkaitan
ekonomi saja tetapi tidak kalah
dengan
bidang
kepariwisataan. 3. Perencanaan
tidak
pentingnya
hanya
memperhatikan
pengembangan
masalah sosial yang mungkin
suatu
ditimbulkan.
pariwisata
dan
haruslah
dibawa
daearh
koordinasi
8. Pada
masa-masa
yang
akan
perencanaan fisik daerah tersebut
datangjam kerja para buruh dan
secara keseluruhan
para
kariawan
akan
semakin
4. Perencanaan fisik suatu daerah
singkat dan waktu senggang akan
untuk tujuan pariwisata harus pula
semakin panjang karena itu dalam
berdasarka pada suatu study yang
perencanaan
kepariwisataan
khususnya daerah yang dekat
keadaan baik. Akan tetapi keadaan
dengan industri perlu diperhatikan
seimbang itu dapat dengan mudah
pengadaan fasilitas rekreasi dan
terganggu
hiburan disekitar daerah yang
keadaan tidak seimbang dan ekosistem
disebut sebagai pre-urban.
menjadi rusak, flora rusak, fauna
9. Pariwisata bagaimana bentuknya,
rusak,
sehingga
timbul
manusia
suatu
menderita.
tujuan pengembangannya tidak
Membangun pariwisata pertama-tama
lain
meningkatkan
harus ada atraksi yang diharapkan
kesejahteraan orang banyak tanpa
dikunjungi wisatawan. Atraksi itu
membedakan
dan
dapat berupa objek-objek lama yang
bangsa, karena itu pengembangan
sudah ada atau objek buatan baru.
pariwisata
untuk
Kalau objek itu lama maka berlaku
kemungkinan
prinsip bahwa objek-objek itu harus
peningkatan kerja sama dengan
disajikan dalam bentuk yang khas dan
bangsa-bangsa lain yang saling
asli.
menguntungkan (Yoeti 1997: 13).
pelestarian
4.Batasan Geografi Pariwisata
pembangunan objek dan daya tarik
untuk
ras,
agama
perlu
memperhatikan
Manusia hidup di lingkungan
Ini
sesuai
dengan
lingkungan
prinsip hidup
wisata dilakukan dengan
tertentu berupa sebidang tanah dengan
memperhatikan:
fauna dan flora tertentu, tanahnya
a. Kemampuan untuk mendorong
dalam
keadaan
tertentu,
berbukit,
meningkatkan
perkembangan
datar, dialiri sungai atau di pantai dan
kehidupan ekonomi dan sosial
sebagainya. Flora dan fauna yang
budaya.
hidup di atasnya juga dalam keadaan
b. Nilai-nilai agama, adat-istiadat,
tertentu. Kalau tanah, flora dan fauana
pandangan dan nilai-nilai yang
, manusia itu dalam keadaan saling
hidup dalam masyarakat.
cocok, atau dalam keadaan seimbang, semua keadaan itu merupakan suatu system
yang
baik
disebut
suatu
ekosistem. Ekosistem dalam keadaan seimbang
segala
sesuatu
dalam
c. Kelestarian budaya dan mutu lingkungan hidup. d. Kelangsungan usaha pariwisata itu sendiri.
Pariwisata adalah gejala yang
Hakekat
pariwisata
dapat
sangat kompleks didalam masyarakat.
dirumuskan sebagai "Seluruh kegiatan
Disamping itu ada wisatawan sendiri
wisatawan
dengan segala tingkah lakunya. Itu
dalam perjalanan dan persinggahan
semua yang satu dengan yang lain
sementara
saling berkaitan didalam masyarakat.
beraneka
Cara lain yang biasa digunakan untuk
menimbulkan permintaan barang dan
menganalisis
adalah
jasa. Seluruh kegiatan yang dilakukan
melihat gejala pariwisata sebagai suatu
pemerintah di daerah dengan tujuan
industri. Pariwisata adalah kegiatan
wisatawan untuk menyediakan dan
seseorang
menata kebutuhan wisatawan, dimana
untuk
pariwisata
dari
tempat
berkunjung
dengan
tinggalnya
ketempat
perbedaan
pada
lain waktu
dengan
motivasi
ragam
dalam
sehingga
proses
menimbulkan
yang
keseluruhan
pengaruh
terhadap
kunjungan dan motivasi kunjungan.
kehidupan ekonomi, sosial budaya,
Anonymous, (1986 dalam handayani
politik
2010).
dimanfaatkan
Pariwisata adalah salah satu jenis industry
baru
yang
dan
hankamnas bagi
untuk
kepentingan
pembangunan bangsa dan negara"
mampu
Pariwisata adalah suatu gejala
menghasilkan pertumbuhan ekonomi
sosial
yang
penyediaan
menyangkut manusia seutuhnya dan
peningkatan
memilikin aspek sosiologis, ekonomis
cepat
dalam
lapangan
kerja,
penghasilan,
standart
menstimulasi produktifitas
lainnya.
hidup
yang
kompleks,
yang
serta
dan ekologis dan sebagainya. Untuk
sektor-sektor
mengadakan perjalanan orang harus
Selanjutnya
mengeluarkan biaya yang diterima
sebagai sektor yang komplek
juga
oleh
orang-orang
yang
meliputi industri-industri klasik yang
menyelengarakan
sebenarnya seperti industri kerajinan
menyediakan bermacam-macam jasa
dan cinderamata,
dan atraksi. Keuntungan ekonomis
penginapan
dan
daerah
angkutan,
transportasi secara ekonomis juga
untuk
dipandang sebagai industri.
wisatawan, itulah yang pertama-tama merupakan
yang
tujuan
dikunjungi
pembangunan
wisata.
Dalam
hubungan
dengan
Pelestarian
lingkungan
yang
geografi dari pariwsata ini adalah
merupakan
orang
pendekatan
perencanaan tata ruang, bertujuan
keruangan. Selain mengenai fasilitas,
untuk mendorong secara sistematis
pelayanan
kesadaran
menggunakan
dan
tarif,
sebuah
penginapan atau hotel hanya dapat
lingkungan,
berfungsi
penerapan
dengan
baik
sebagai
perhatian
dari
masyarakat
terhadap
misalnya 3R
dengan
(reduction-reuse-
komponen dalam kegiatan pariwisata
recycling) dari limbah padat dan
kalau memenuhi persyaratan lokasi.
pengelolaan lingkungan yang tepat
Persyaratan
lokasi
peninapan
sangat dibutuhkan untuk menciptakan
atau hotel atau bahkan tempat-tempat
masyarakat
duduknya
kawasan perkotaan dan Kota-kota
menuntut
citra
tempat
tersebut dengan citra lingkungan itu
besar serta
harus saling sesuai.
Penataan
Kalau tidak
berorientasi
siklus
di
Kawasan Metropolitan. ruang
pada
dasarnya
demikian akan terjadi citra lingkungan
merupakan sebuah pendekatan dengan
atau lingkungan yang menyesuikannya
pengembangan
dan mendapat citra tempat-tempat
bertujuan untuk mendukung beberapa
tersebut. Sukses dan tidaknya suatu
prinsip di atas, yang meningkatkan
pariwisata
telah
kualitas kesejahteraan masyarakat dan
lingkungannya
lingkungan hidup. Penataan ruang juga
adalah
berintegrasi karena
dengan
semakin
lingkungannya dihasilkannya meningkat Kesesuaian
cerminan
baik
maka juga
begitupun pariwisata
yang
kondisi
tidak hanya memberikan arahan lokasi
yang
investasi, tetapi juga memberikan
semakin
jaminan terpeliharanya ruangan yang
hasil akan
wilayah
sebaliknya. dengan
berkualitas
dan
mempertahankan
keadaan objek-objek wisata sebagai
lingkungannya tidak hanya dipandang
aset
secara sosial tetapi juga secara fisik.
pengembanganya kegiatan pariwisata
Jika tempat wisata terletak di daerah
diperlukan
yang iklimnya menyenangkan dengan
alokasi waktu yang dapat menjamin
pemandangan
sustainable
yang indah adalah
tempat wisata yang tepat lokasinya.
bangsanya.
Dalam
pengaturan-pengaturan
development
guna
mencapai kesejahteraan masyarakat.
5.Kriteria
Penilaian
dan
5. Ketersediaan air bersih: diberi
Pengklasifikasian Tingkat Potensi
bobot 6 hal ini karena
Wisata
ketersediaan air bersih merupakan
Fungsi kriteria dan indikator adalah
sebagai
dasar
dalam
pengembangan objek daya tarik wisata pantai
melalui
unsur
faktort erpenting alam menetukan suatu objek wisata. 6. Hubungan
Masyarakat
sekitar
kriteria,
dengan objek wisata diberi bobot
penetapan bobot, perhitungan masing-
5 karena karena hal ni merupakan
masing sub unsur dalam penjumlahan
penunjang dalam kegiatan wisata.
semua nilai unsur kriteria. Kriteria
dasar
Kriteria penilaian untuk setiap
yang
dipakai
dalam penilaian objek wisata:
unsur dan ketentuan yang harus ada pada setiap kriteria penilaian daya
1. Daya tarik : Jenis objek yaitu wisata pantai. Bobotnya 6, diberi
tarik wisata pantai yaitu (Yoeti, 2007):
angka tertinggi karena daya tarik
1. Analisis daya tarik wisata pantai
merupakan modal utama dalam
memiliki kriteria penilaian yaitu 5-
memungkinkan
35
datangnya
pengunjung.
berpengaruh
kegiatan wisata. Adapun
2. Kadar hubungan/ aksesibilitas : bobot
karena
nilainya
5,
karena
bagi yang
termasuk dalam analisis daya tarik wisata yaitu antara lain: keindahan,
merupakan factor yang sangat
keselamatan
penting
variasi kegiatan, kebersihan dan
dalam
mendorong
potensi. 3. Akomodasi:
laut
tepi
pantai,
kenyamanan. Bagian dari analisis diberi
bobot
5,
daya tarik wisata merupakan sub
akomodasi merupakan salah satu
unsur dan fackor utama yang
factor yang diperlukan dalam
menentukan
kegiatan wisata.
dalam pemberian skoring.
4. Sarana dan prasarana penunjang
2. Analisis
penilaian
fasilitas
terutama
pariwisata
lainnya seperti toilet diberi bobot
memiliki kriteria penilaian yaitu
5.
10
–
50.
Karena
merupakan
fasilitas dalam menentukan daya
tarik
wisata
berpengaruh
pantai dalam
dan kegiatan
sumber biologis dan sumber daya alam fisik.
wisata. Adapun yang termasuk
Besarnya masing-masing nilai
dalam fasilitas pariwisata yaitu
kriteria merupakan jumlah dari nilai
antara
wisata,
tiap-tiap unsur dan sub unsur yang
prasarana
berkaitan. Suatu objek wisata dapat
lain:
fasilitas
fasilitas
pendukung,
pariwisata.
dikatakan berpotensi apabila sudah
3. Aksesibilitas memiliki nilai yaitu
memenuhi kriteria penilaian yang
10-80 . Karena merupakan faktor
sudah dilakukan.
Klasifikasi ini
yang paling berpengaruh dalam
dibedakan menjadi 3 kelas yaitu kelas
kegiatan wisata. Adapun yang
rendah, sedang dan tinggi.
termasuk ke dalam aksesibilitas
Keterangan :
yaitu antara lain: kondisi jalan
A
Berpotensi Tinggi
darat dan laut dari pusat kota,
B
Berpotensi Sedang
akses dari pintu gerbang terminal,
C
Berpotensi Rendah
bandara,
Nilai A dikatakan berpotensi
pelabuhan,
kendaraan
umum
frekuensi dari
pusat
tinggi karena nilai- nilai dasar dan
penyebrangan dan jumlah tempat
nilai-nilai
duduk transportasi umum menuju
dijumlahkan
penyebrangan
paling tinggi berarti sudah dapat
bagian
wisata.
dari
Semua
aksesibilitas
memenuhi
bobot
yang
memiliki
kriteria
sudah
nilai
yang
penilaian
dan
merupakan sub unsur yang akan
termasuk pada golongan A. Nilai B
dinilai pada tahap skoring.
dikatakan berpotensi sedang apabila
4. Analisis
dan
nilai- nilai dasar dan nilai-nilai bobot
lingkungan memiliki nilai yaitu 5-
yang sudah dijumlahkan memiliki
30. Adapun yang menjadi sub
nilai
unsur analisis masyarakat dan
dikatakan berpotensi rendah apabila
lingkungan yaitu sebagai berikut:
nilai- nilai dasar dan nilai-nilai bobot
sikap masyarakat terhadap wisata,
yang sudah dijumlahkan memiliki
mata
nilai yang paling dibawah dari A dan
tingkat
masyarakat
pencaharian pendidikan,
penduduk, dampak
setengah
dari
A.
Nilai
C
B atau nilai paling rendah. (Yoeti, 1997).
memadai. c. Lokasi tersebut mudah dijangkau
Metode Penelitian
sehingga dari segi waktu, biaya
6. Lokasi dan Waktu Penelitian
dan tenaga cukup menunjang bagi
Penelitian
ini
berlokasi
di
Kabupaten Gorontalo Utara. Adapun alasan
penulis
7. Sampel Penelitian
objek
Sampel dalam penelitian ini
wisata ini sebagai lokasi penelitian
adalah bagian kecil dari penelitian
karena objek wisata Gotontalo Utara
populasi
yang
atau yang sering disebut dengan Gorut
prosedur
tertentu
sudah merupakan tempat yang layak
mewakili
dijadikan objek wisata.
representative. Dalam penelitian ini,
Kabupaten
mengambil
peneliti.
Gorontalo
Utara
diambil
menurut
sehingga
populasi
dapat secara
yang menjadi sampel dalam penelitian
terdiri atas 11 kecamatan, dan 123
adalah
desa dengan jumlah penduduk 104.133
Kabupaten Gorontalo Utara ( Gorut).
jiwa (data 2010) serta luas 1.230,07
Cara
km² (data 2010, sehingga tingkat
penelitian
kepadatan penduduknya adalah 84,60
memplot lokasi dan menggunakan
jiwa/km².
kriteria penilaian.
Berdasarkan
masalah
yang
ditetapkan sebelumnya, maka yang
objek wisata yang ada di
pengambilan ini
yaitu
sampel dengan
dalam cara
Adapun yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu:
menjadi lokasi penelitian adalah tepat
Tabel 3.2 Distribusi populasi dan
di Gorut serta waktu penelitian yaitu
sampel penelitian potensi
selama 2 bulan. Penetapan lokasi ini
pariwisata
didasarkan
atas
beberapa
No 1 2
Nama Wisata Pantai Monano Dunu
3
Tolihutuyu
4 5
Saronde Minanga
pertimbangan sebagai berikut: a. Lokasi penelitian tersebut dapat memberikan
keterangan
yang
lengkap tentang masalah yang diteliti. b. Data
yang
diperlukan
sangat
Dalam
8.Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
penelitian
ini
teknik
dilakukan
wawancara yang digunakan untuk
dengan metode pengumpulan data
mengumpulkan data-data tentang
sekunder dan primer.
potensi
a) Pengumpulan data sekunder
kabupaten
pariwisata
alam
Gorontalo
Utara.
Pengumpulan data sekunder dapat
Dalam kegiatan penelitian ini
diperoleh dengan telaah dokumen.
kegiatan yang dilakukan adalah:
Teknik
ini
dilakukan
untuk
2) Dokumentasi
memperoleh data-data sekunder
Dokumentasi adalah
yang
dokumen.
pengumpulan data dengan cara
Dokumen yang ditelaah adalah
melihat, membaca, mempelajari
dokumen yang berkaitan dengan
kemudian mencatat data yang ada
pariwisata .
hubungannya
berbentuk
b) Pengumpulan data primer Pengumpulan
penelitian.
Data
objek
dokumentasi
primer
dalam penelitian ini adalah data
mengetahui
mengenai lokasi yang berpotensi
informasi yang tidak diperoleh
untuk dijadiakan wisata. Dalam
dalam pengumpulan data sekunder
penelitian
dengan
dilakukan peneliti adalah :
dilakukan
data
dengan
untuk
kegiatan
observasi
survei
lapangan.
dan Survei
ini
kegiatan
a. Melakukan
yang
pengambilan
dilakukan dengan menggunakan
gambar atau foto pada saat
wawancara.
kegiatan
1) Wawancara Menurut
penelitian
berlangsung.
Maleong
(1990:137)
b. Mencatat dokumen tentang
mengemukan bahwa penelitian
potensi
pariwisata
deskriptif sebaiknya digunakan
berkaitan
dengan
wawancara tebuka
penelitian.
yang para
subjeknya tahu bahwa mereka sedang
diwawancarai
mengetahui wawancara itu.
pula
dan maksud
yang kegiatan
3) Observasi Lembar
observasi
atau
biasa
disebut pula dengan pengamatan meliputi
kegiatan
pemusatan
terhadap
suatu
objek
dengan
ai
7
1
0
menggunakan seluruh alat indra.
Bo
0
7
8
Dalam penelitian ini kegiatan
bot
yang dilakukan penelitian adalah:
3 Pant Nil
1
8
1
0
0
8
5
1
Melakukan kunjungan kelokasi
ai
ai
3
yang menjadi sampel penelitian
Toli
Da
5
Hasil Dan Pembahasan
yu
N Lok
Kr
D
F
A
M Ju
o asi
ite
T
P
B
&
ml
L
ah
ria
a
Bo
Tar
bot
6
5
5
3 7
61
3
hutu sar
9.Hasil dan Pembahasan Penelitian
Day
2
2
1
1
10
6
ai
7
3
7
2
8
Bo
0
3
5
1
1
1
14
6
6
1
9
0
0
5
0
0
5
4 Pant Nil ai
Saro Da nde
ik
0
bot
ai
5
Nil
sar
Wis
Nil
3
1
3
23 1.0
ata
ai
3
8
1
3
3
Bo
0
3
7
1
1
1
12
5
0
4
1 Pant Nil
1
6
1
70
5
4
9
bot
5
0
5 Pant Nil
ai
ai
1
Mo
Da
3
nan
sar
o
Nil
2
1
2
11
ai
2
0
4
7
Bo
6
8
2
ai
ai
5
0
7
6
Min
Da
5
0
0
9
ang
sar
3
a
Nil
3
1
2
20
ai
1
6
8
0
4
Bo
0
7
3
bot
bot 2 Pant Nil
1
1
1
85
ai
ai
3
0
2
4
Dun
Da
6
0
5
6
u
sar Nil
Nilai Terbaik
2
1
2
14
7
63
5
9 6 0
Dasar 7
3
4
31
1.
0
4
8
8
85
2
3
7
0
Nilai
Bobot 4.
1.
2.
1.
9.
bobot dan dibagi dengan kelas
2
7
4
59
95
interval yaitu 3. Maka diperoleh
1
1
3
0
2
hasilnya.
2
5
5
Terbaik
4. Nilai masyarakat dan lingkungan yang terdapat dalam tabel adalah
Keterangan : DT : Daya Tarik FP : Fasilitas Wisata AB : Aksesibilitas M&L : Masyarakat dan Lingkungan
nilai masing-masing sub unsur, kemudian nilainya dijumlahkan. Nilai yang sudah terjumlahkan kemudian
dikali
dengan
nilai
bobot dan dibagi dengan kelas 1. Nilai daya tarik yang terdapat di tabel
adalah
hasil
interval
dari
yaitu
3.
Maka
akan
diperoleh hasilnya.
penjumlahan masing- masing sub Kabupaten
unsur. Nilai sub unsur dijumlahkan
Gorontalo
Utara
kemudian dikalikan dengan bobot
memiliki potensi sumber daya alam
dan bagi kelas interval yaiu dengan
yang
nilai 3. Maka akan di peroleh
kelangsungan
hasilnya.
pengembangan
cukup
menunjang
untuk
pembangunan
dan
kepariwisataan
2. Nilai fasilitas Wisata yang terdapat
kabupaten
pada tabel adalah nilai masing-
observasi,
masing
mengandung objek wisata khususnya
sub
unsur,
kemudian
nilainya dijumlahkan. Nilai yang
pada
sudah
pariwisata
terjumlahkan
kemudian
dikali dengan nilai bobot dan dibagi dengan kelas interval yaitu 3.maka akan diperoleh hasilnya. 3. Nilai Aksesibilitas yang terdapat
kemudian
nilai
yang
sudah
terjumlah dikalikan dengan nilai
Dari
hasil
kabupaten
pada
banyak
pantai-pantai. yang
Adapun
tergolong
dalam
wisata pantai dapat dilihat pada table4. N
Objek
o
wisata
1
Pantai
pada tabel adalah menjumlahkan nilai dari masing-masing sub unsur
tersebut.
Lokasi
Keterang an
Monano
DiKelola
Monano
Dikelola
Monano
Sementar
Monano 2
Pantai Dunu
3
Pantai
Tolituhu
a dikelola
kawasan
yu 4
5
merupakan daya tarik tersendiri bagi
Pantai
Kwanda
Saronde
ng
Pantai
Atinggol
Minanga
a
Dikelola
di
Kabupaten
Gorontalo Utara. Tentu didukung juga dengan
Dikelola
pantai
sarana
akomodasi,
penunjang
transportasi
aksesibilitas
yang
atraksi-atraksi
dan
juga
memadai
serta
wisata
yang
dapat
wisatawan
yang
Penutup
menarik
10.Simpulan
berkunjung agar berlama-lama untuk
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan dan dibuktikan maka
para
seperti
mengunjungi
objek-objek
wisata
pantai di Kabupaten Gorontalo Utara.
dapat dikatakan bahwa objek wisata pantai Kabupaten Gorontalo Utara memiliki potensi yang bervariasi yaitu potensi tinggi sedang dan rendah. Terdapat potensi tinggi yaitu pantai saronde, pantai minanga sedangkan yang berpotensi sedang yaitu pantai dunu dan yang berpotensi rendah yaitu pantai tolihutuyu dan monano. Kabupaten
Gorontalo
Utara
mempunyai potensi wisata yang besar untuk dikembangkan, terutama wisata pantainya dengan kondisi anak pantai yang masih alami dengan karakteristik pantai serta terumbu karang, air yang jernih dan hamparan pasir putih serta banyaknya biota laut juga flora khas daerah
pantai.
Dengan
tetap
mempertahankan kondisi alam pantai yang
masih
alami
itu
semua
11. Saran Saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut: 1. Bagi
pemerintah
Gorontalo memperhatikan lebih
terhadap
objek
wisata
Kabupaten
Utara
lebih
dan
perhatian
pengembangan pantai,
karena
dimana objek wisata merupakan salah satu aset daerah. 2. Bagi masyarakat sekitar agar ikut berpartisipasi mendukung
membantu pemerintah
pengembangan
dan
dan dalam
menjaga
kelestarian objek wisata pantai Kabupaten Gorontalo Utara.
Skripsi fakultas Matematika DAFTAR PUSTAKA Anom,
Putu.
2015.
dan Ilmu pengetahuan Alam Strategi
Pengembangan Desa Wisata
Universitas Negeri gorontalo (60-79).
Ekologi di Desa Belimbing, Kecamatan Papua Kabupaten Tabanan.
Jurnal
Analisis
Pariwisata, Vol.13, No. 1, Juli 2013(15-62). Feup.
Pengembangan
Strategi Pariwisata
Indonesia.
Jurnal
Liquidity: Vol. 1, No. 2, JuliDesember 2012:153-158. Handayani, S Hani. 2010. Potensi Pariwisata Bahari.
Alam
Pantai
Jurna
Analisis
Potensi Alam pantai Bahari PM PSLP PPSUB Agustus 2010. Puasa,
Fitriani. Potensi
Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Uli, Marah dan Mulyadi, Asep. 2006.
Soebagyo.2012.
Di
Sugiono. 2008. Metode Penelitian
2008.
Pemetaan
Pariwisata
Alam
Kota Ternate Maluku Utara.
Geografi SMA Kelas XII (Peta dan pemetaan). Jakarta: Erlangga. Yoeti, A Oka.1997. Perencanaan dan Pengembangan
Pariwisata.
Jakarta: Pradnyana Paramita.