LEMBAR PENGESAHAN
Jurnal yang Berjudul
PENGARUH PENGETAHUAN PAJAK DAN TINGKAT PENGHASILAN WAJIB PAJAK TERHADAP KEPATUHA WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA DI KOTA GORONTALON NURZEIN NAPU1, IMRAN R. HAMBALI2, AMIR LUKUM 3 Jurusan Akuntansi Universitas Negeri Gorontalo Nurzein Napu. 921 411 135. 2015. Pengaruh Pengetahuan Pajak Dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha Di Kota Gorontalo. Skripsi Program Studi S1 Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo, dibawah bimbingan Imran Rosman Hambali, S.Pd., SE, MSA dan Amir Lukum, S.Pd., MSA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahi pengaruh dari pengetahuan pajak dan tingkat penghasilan wajib pajak pada kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di kota Gorontalo. Data yang digunakan adalah data primer. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuisioner. Teknis analisis data yang dipakai dalam riset ini adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial pengetahuan pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak, tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Sedangkan secara simultan pengetahuan pajak dan tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo Kata kunci:
pengetahuan pajak, tingkat penghasilan wajib pajak, dan kepatuhan wajib pajak.
1
Nurzein Napu, Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 2 Imran R. Hambali, S.Pd., SE., M.SA Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo 3 Amir Lukum, S.Pd, M.SA, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo
1
2
PENDAHULUAN Pajak merupakan iuran rakyat kepada kas negara untuk membiayai pengeluaran negara baik pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan No. 28 Tahun 2007, pasal 1 ayat (1), pajak merupakan kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung, dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Setiap tahun jumlah wajib pajak baru terus bertambah, khususnya wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha. Wajib pajak yang melakukan kegiatan usaha adalah orang pribadi yang menyelenggarakan kegiatan usaha dan tidak terikat oleh suatu ikatan pemberi kerja, (Arum, 2012: 3). Untuk mencapai target pajak, perlu ditumbuhkan terus-menerus kesadaran dan kepatuhan Wajib Pajak untuk memenuhi kewajiban pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, (Mandagi, dkk , 2014), Tabel 1: Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan WP Orang Pribadi Tahun 2010-2014 WP OP YANG WP WP MELAKUKAN TAHUN Terdaftar EFEKTIF KEGIATAN USAHA 2010 56.142 44.302 3.351 2011 64.113 52.042 3.631 2012 69.753 57.684 3.964 2013 75.180 63.111 4.027 2014 84.024 71.955 4.112 Sumber : KPP Pratama Gorontalo, 2015
3
Berdasarkan tabel tersebut, dalam kurun waktu lima tahun terakhir yakni dari tahun 2010-2014 tingkat kepatuhan masih tergolong rendah. Ini dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah wajib pajak terdaftar dengan jumlah wajib pajak efektif. Persepsi wajib pajak terkait erat dengan pengetahuan dan pengalaman, sehingga kesadaran tentang masalah pajak dan pengetahuan pajak mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak, (Palil, 2013). Adanya kepatuhan dalam memenuhi kewajiban sebenarnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain pengetahuan pajak, tingkat penghasilan dapat berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha. Tinggi rendahnya penghasilan seseorang akan dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajiban, (Ernawati, 2014). Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha Di Kota Gorontalo”.
KAJIAN PUSTAKA Pengetahuan Pajak Pengetahuan pajak adalah pemahaman prosedur atau cara pengisian SPT, batas waktu pelaporan SPT, serta mengetahui sanksi administrasi atau denda yang berkaitan dengan penyimpangan berupa kealpaan atau kesengajaan untuk tidak melaporkan dan menyetorkan pajak terutang, Taslim (2007).
4
Tingkat Penghasilan Wajib Pajak Tingkat penghasilan adalah tingkat pendapatan yang diperoleh oleh seseorang (Wajib Pajak), (Ernawati, 2014). Sedangkan menurut , Chaerunnisa, (2010), tingkat penghasilan merupakan salah satu acuan dalam hal pemotongan atau pemungutan pajak yang dilakukan terhadap wajib pajak yang kemudian dilaporkan di dalam SPT. Kepatuhan Wajib Pajak Pada prinsipnya kepatuhan pajak adalah tindakan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pelaksanaan perpajakan yang berlaku dalam suatu negara, (Rahayu, 2010: 139). Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan kegiatan Usaha Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha adalah mereka yang menyelenggarakan kegiatan usaha dan tidak terikat oleh suatu ikatan dengan pemberi kerja. Definisi menjalankan kegiatan usaha yang dimaksud adalah usaha apapun di berbagai bidang, baik pertanian, industri, perdagangan, jasa dan lainlain, (Arum, 2012: 3). Dalam bidang ekonomi, usaha selalu berkaitan erat dengan peluang usaha itu sendiri. Usaha bisa dimanfaatkan oleh wirausaha agar bisa mendapatkan keuntungan semaksimal mungkin. METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan Kegiatan usaha yang berada di Kota Gorontalo.
5
Berdasarkan data dari KPP Pratama Gorontalo, hingga akhir tahun 2014 tercatat sebanyak 4.112 wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo. Jumlah sampel untuk penelitian ini dengan margin of error sebesar 10% adalah:
Maka jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah sebanyak 100 wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha. Sumber Data Dalam penelitian ini sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung yang bersumber dari jawaban kuesioner dari responden WPOP yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo. Dalam teknik ini akan disediakan sejumlah pertanyaan/pernyataan yang kemudian akan dijawab oleh responden yang telah ditentukan oleh peneliti. Analisis Regresi Berganda Alat analisis berganda digunakan untuk melihat pengaruh beberapa variabel independen
terhadap veriabel dependen. Persamaan regresi untuk
menguji hipotesis tersebut adalah sebagi berikut:
Y = α+β1 x 1+ β2 x2 +ε
6
Keterangan: Y : Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi a : Konstanta β1: Koefisien pengetahuan pajak β2: Koefisien tingkat penghasilan wajib pajak X1: Pengetahuan pajak X2 : Tingkat penghasilan wajib pajak ε
: Error
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi dalam melakukan analisis regresi berganda (parametrik regresi) adalah sebagai berikut: 1. Data yang diamati sekurang-kurangnya berskala ukur interval atau rasio 2. Data harus berdistribusi normal 3. Memenuhi jumlah sampel minimum yang disyaratkan Syarat pertama yang harus dipenuhi dalam menggunakan analisis regresi berganda (parametrik) adalah data harus berskala ukur interval. Sedangkan data penelitian yang diperoleh menggunakan skala likert yang berbentuk ordinal. Dengan demikian sebelum diolah lebih lanjut, data penelitian yang diperoleh akan dinaikkan menjadi skala interval dengan menggunakan metode MSI (Method of Successive Interval).
7
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reabilitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Adapun kriteria pengujian validitas adalah Jika, rhitung > rtabel berarti Valid, sebaliknya jika rhitung < rtabel
berarti tidak Valid. Berdasarkan hasil
pengujian validitas yang telah dilakukan, semua pernyataan yang digunakan untuk mengukur setiap variabel dalam penelitian ini dinyatakan valid karena rhitung yang diperoleh lebih besar dari rtabel. Maka dikatakan memenuhi uji validitas dan dapat digunakan untuk pengumpulan data penelitian. Pengujuan Reabilitas Tabel 2: Hasil Pengujian Reliabilitas No. 1 2 3
Variabel Pengetahuan Pajak Tingkat Penghasilan Wajib Pajak Kepatuhan Wajib Pajak
Koefisien
Keterangan
0.831 Realibilitas 0.780 0.874
Reliabel Reliabel Reliabel
Sumber: Data Olahan SPSS 21, 2015
Berdasarkan hasil uji reabilitas di atas menunjukan bahwa nilai Croncbac’s Alpha tiap variabel lebih besar dari 0.6, dengan demikian semua variabel dalam penelitian ini dinyatakan reliabel dan hal ini menunjukan bahwa instrumen dalam penelitian ini dapat dipercaya dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
8
Hasil Analisis Berganda Tabel 3: Hasil Analisis Regresi Dan Hasil Uji Parsial (Uji t)
Sumber: Data olahan SPSS 21, 2015
Berdasarkan tabel 18 dapat dilihat nilai t-hitung yang diperoleh setiap variabel. Hasil pengujian pengaruh setiap variabel bebas (Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak) terhadap variabel terikat yakni Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo adalah sebagai berikut: a.
Berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung untuk variabel Pengetahuan Pajak sebesar 2,318. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel yang sebesar 1,660. Maka thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel. Nilai signifikansi Pengetahuan Pajak lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai (0,023 < 0,05), maka Ha1 diterima dan Ho1 ditolak. Nilai t positif menunjukkan bahwa Pengetahuan Pajak mempunyai hubungan yang searah dengan Kepatuhan Wajib Pajak. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) Pengetahuan Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo.
9
b.
Berdasarkan analisis diperoleh nilai thitung untuk variabel Tingkat Penghasilan Wajib Pajak sebesar 2,689. Jika dibandingkan dengan nilai ttabel yang sebesar 1,660. Maka thitung yang diperoleh lebih besar dari nilai ttabel. Nilai signifikansi Tingkat Penghasilan Wajib Pajak lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05, atau nilai (0,008 < 0,05), maka Ha2 diterima dan Ho2 ditolak. Nilai t positif menunjukkan bahwa Tingkat Penghasilan Wajib Pajak mempunyai hubungan yang searah dengan Kepatuhan Wajib Pajak. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat kepercayaan 95% (alpha 0,05) Tingkat Penghasilan Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo. Berdasarkan hasil analisis pada tabel 3 di atas, model regresi linear
berganda adalah: Ŷ = 6,856 + 0,143X1 + 0,285X2 K_WP = 6,856 + 0,143T_WP + 0,285P_WP Berdasarkan
model
persamaan
regresi
tersebut,
maka
dapat
diinterpretasikan hal-hal sebagai berikut: a. Nilai konstanta sebesar 6,856 menunjukan Jika tidak terdapat pengaruh dari variabel Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak, maka ratarata nilai dari variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo adalah sebesar 6,856 satuan. b. Nilai Koefisien Regresi Variabel X1 (Pengetahuan Pajak) sebesar 0,143, menunjukan setiap perubahan variabel Pengetahuan Pajak sebesar 1 satuan
10
akan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,143 kali satuan. Dengan ketentuan variabel X2 dengan nilai yang konstan (cateris paribus). c. Nilai Koefisien Regresi Variabel X2 (Tingkat Penghasilan Wajib Pajak) sebesar 0,285, menunjukan setiap perubahan variabel Tingkat Penghasilan Wajib Pajak sebesar 1 satuan akan mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak sebesar 0,285 kali satuan. Dengan ketentuan variabel X1 dengan nilai yang konstan (cateris paribus). d. Nilai Koefisien regresi dengan arah postif menunjukan terdapat pengaruh yang positif Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo. Pengujian Simultan (Uji F) Tabel 4: Hasil Pengujian Simultan
Sumber: Pengolahan Data SPSS 21, 2015
Dari tabel Uji F di atas dapat dilihat nilai F-hitung penelitian ini sebesar 16,302. Sedangkan nilai F-tabel pada tingkat signifikansi 5% dan df1 sebesar k = 2 dan df2 sebesar N-k-1 = 100-2-1 = 97 adalah sebesar 3,09. Jika kedua nilai F ini dibandingkan, maka nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar dari F-tabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Dengan demikian secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa variabel bebas (Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan
11
Wajib Pajak) secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo. Koefisien Determinasi Tabel 5: Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi pada tabel di atas menunjukkan besarnya koefisien determinasi atau angka Adjusted R Square adalah sebesar 0,236. Nilai ini menunjukan bahwa sebesar 23,6% variabilitas Kepatuhan Wajib Pajak dapat dipengaruhi oleh Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo. PEMBAHASAN Pengaruh Pengetahuan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo Berdasarkan hasil pengujian hipotesis ditemukan bahwa Pengetahuan Pajak berpengaruh signifikan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo. Pengaruh positif menunjukan bahwa apabila pengetahuan pajak yang dimiliki oleh wajib pajak
12
orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha
semakin baik, maka akan
meningkatkan kepatuhan wajib pajak atas aturan-aturan perpajakan sehingga akan meningkatkan pendapatan negara melalui sektor perpajakan. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Punarbhawa dan Aryani M. (2013) yang hasil penelitiannya menemukan bahwa pengetahuan perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap tingkat kepatuhan PKP di KPP Pratama Denpasar Barat. Sementara itu perbedaan hasil penelitian dengan penelitian Punarbhawa dan Aryani M. (2013) yakni pada tingakat pengaruh walaupun signifikan, namun dalam penelitian ini nilai korelasinya masih rendah. Pengaruh Tingkat Penghasilan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo Berdasarkan hasil pengujian hipotesis bahwa tingkat penghasilan wajib pajak
berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo. Arah pengaruh dari variabel tingkat penghasilan yakni positif yang artinya apabila tingkat penghasilan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha semakin besar, maka kepatuhan akan semakin besar pula. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chaerunnisa (2010) yang hasil penelitiannya menemukan bahwa tingkat pengahsilan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak. Hal ini dikarenakan apabila wajib pajak memiliki tingkat penghasilan yang besar, maka dasar pemotongan pajak akan semakin besar sehingga dapat menjadi representasi bahwa wajib pajak mampu untuk membayar pajaknya.
13
Pengaruh Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo Berdasarkan hasil pengujian Berdasarkan pengujian hipotesis ketiga, ditemukan bahwa nilai F-hitung yang diperoleh jauh lebih besar Ftabel sehingga Ho ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel bebas (Pengetahuan Pajak dan Tingkat Penghasilan Wajib Pajak) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Kepatuhan Wajib Pajak) Wajib Pajak Orang Pribadi Yang Melakukan Kegiatan Usaha di Kota Gorontalo. Hasil ini didukung oleh kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat dengan koefisien yang baik yakni sebesar 23,6%. Sedangkan sisanya sebesar 76,4% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan yaitu: secara parsial pengetahuan pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo, tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo, dan secara simultan pengetahuan pajak dan tingkat penghasilan wajib pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha di Kota Gorontalo. Hasil ini dibuktikan dengan koefisien determinasi sebesar 23,6%.
14
Saran Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan di atas, maka saran penelitian ini adalah sebaiknya pihak fiskus memperhatikan hal-hal yang terkait degan pengetahuan wajib pajak yang dalam penelitian ini meskipun terletak pada kriteria yang sangat baik, namun nilai korelasinya dengan kepatuhan wajib pajak masih sangatlah kecil. Langkah yang perlu dilakukan yakni dengan melakukan sosialisasi dengan mamanfaatkan para mahasiswa yang sementara kuliah kerja nyata atau kuliah kerja sibermas. Sehingga apa yang disampaikan terkait dengan pajak dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Sebaiknya peneliti akan datang untuk merekonstruksi dan mengembangkan penelitian ini dengan variabel lain yang dapat mempengaruhi kepatuhan wajib pajak, karena dalam penelitian ini nilai pengaruh dari variabel bebas hanya kecil atau belum maksimal. Variabel lain tersebut misalnya kesadaran wajib pajak, pelayanan fiskus dan sanksi denda.
15
DAFTAR PUSTAKA Arum. 2012. Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Pelayanan Fiskus, dan Sanksi Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Kegiatan Usaha dan Pekerjaan Bebas (Studi di Wilayah KPP Pratama Cilacap). Diponegoro Journal Of Accounting, Vol 1, No. 1. Chaerunnisa. 2010. Analisis Pengaruh Tingkat Penghasilan dan Sanksi Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di wilayah kembangan Jakarta Barat. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Ernawati. 2014. Pengaruh tingkat pendidikan, pendapatan, dan kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin Makasar. Mandagi dkk. 2014. Pengaruh Pemeriksaan Pajak Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada KPP Pratama Manado. Jurnal EMBA. ISSN : 2302-117. Vol. 2.No. 3. Palil. 2013.The Perception of Tax Payers on Tax Knowledge and Tax Education with Level of Tax Compliance: A Study the Influences of Religiosity. ASEAN Journal of Economics, Management and Accounting. ISSN 2338-9710. Punarbhawa dan Aryani. 2013. Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan dan Pengetahuan Perpajakan terhadap Tingkat Kepatuhan Pengusahan Kena Pajak (PKP). E-Jurnal. Akuntansi Universitas Udayanan. ISSN : 2302-8556. Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu. Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. Taslim. 2007. Pengetahuan Pajak. Jakarta; Genesis.