LEMBAR PENGESAHAN JURNAL Skripsi yang Berjudul PERAN GURU DALAM MEMOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS V SDN 10 BATUDAA PANTAI KECAMATAN BATUDAA PANTAI KABUPATEN GORONTALO
Oleh YANTI Y. SANGAJI NIM. 151 410 047 Telah Diperiksa dan Disetujui Untuk Diuji
Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa pantai Kabupaten Gorontalo OLEH : Yanti Y. Sangaji, Haris Mahmud, Elmia umar JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO EMAIL :
[email protected] ABSTRAK Yanti Y.Sangaji. 2015. Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa pantai Kabupaten Gorontalo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Drs. Haris Mahmud, S.Pd, M.Si dan pembimbing II Dra. Elmia Umar, M.Pd. Permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaiman peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo ?”. Tujuan dari penelitian ini yaitu Untuk mengetahui peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V. Adapun jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yaitu menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara di SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo . Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru bahwa sebagian besar siswa lebih banyak bermain dari pada belajar, selain itu siswa sering melakukan percakapan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran, dan menyebabkan kurangnya perhatian siswa dalam belajar. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa khususnya belajar IPS. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo yakni Peran guru dalam memotivasi belajar siswa masih sangatlah kurang hal ini dapat dilihat pada guru belum menjalankan perannya secara optimal. Misalnya perannya sebagai pengelola kelas, fasilitator dan mediator. Kata Kunci : Peran guru, Motivasi1
1
Yanti Y. Sangaji, 151410047, Jurusan S1 PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Drs. H. Haris Mahmud, S.Pd, M.Si, Dra. Elmia Umar, M.Pd
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar para siswa atau sering disebut peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab penuh dalam menjalankan amanat pendidikan. Sekolah merupakan suatu institusi yang dirancang untuk membawa siswa pada proses belajar, di bawah pengawasan guru atau tenaga pendidik profesional. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Setiap proses, apapun bentuknya, memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai hasil yang memuaskan. Begitu pula proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan tujuan agar siswa mencapai pemahaman yang optimal terhadap materi yang diajarkan. Dalam proses belajar mengajar, guru mempunyai tugas mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. guru mempunyai tanggung jawab melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas membantu proses perkembangan hasil belajar siswa dengan cara memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar. Sehubungan dengan hal tersebut guru harus mampu mendorong siswa agar aktif dalam pembelajaran sehingga besar kemungkinan motivasi belajar siswa akan meningkat. Berdasarkan hasil observasi di SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo khususya dikelas
V, terdapat beberapa
masalah saat proses Kegiatan Belajar Mengajar pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Hal ini dapat dilihat saat peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pada saat proses 1
belajar mengajar guru sedang memberikan materi pembelajaran banyak siswa tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa lebih cenderung banyak bermain dalam proses pembelajaran berlangsung, saat guru memberikan pertanyaan hanya
beberapa orang siswa yang aktif terlibat dalam pembelajaran, dan ketika guru memberikan tugas kepada siswa, mereka lalai dalam mengerjakan tugas tersebut. akibatnya nilai akhir yang dicapai siswa tidak sesuai yang diharapkan guru. Dari permasalahan di atas tentang kurangnya motivasi belajar siswa yang disebabkan oleh beberapa faktor, yakni dari faktor eksternal dan internal. menurut beberapa siswa motivasi belajar mereka kurang. sebab mereka menganggap mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang membosankan bahkan cenderung tidak disukai karena dalam proses pembelajaran berlangsung guru tidak menggunakan strategi pembelajaran yang dapat membuat mereka lebih paham dengan mata pelajaran yang diberikan. Untuk mengantisipasi hal ini guru harus dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dengan menumbuhkan motivasi belajar siswa tersebut guru harus menggunakan strategi yang menarik yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari dalam menjelaskan mata pelajaran IPS pada proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung. tujuannya agar siswa lebih aktif dalam poroses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapakan guru. Guru adalah orang yang identik dengan pihak yang memiliki tugas dan tanggung jawab dalam membentuk karakter generasi bangsa, di tangan gurulah tunas bangsa ini terbentuk sikap dan moralitasnya sehingga mampu memberikan yang terbaik untuk anak negeri ini dimasa yang akan datang. Salah satu upaya peran guru dalam memotivasi belajar siswa yaitu guru harus mampu merancang model pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Untuk itu, guru harus kreatif dalam mendesain model pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat berpartisipasi, aktif, kreatif terhadap materi yang diajarkan. Dengan cara demikian, diharapkan siswa dapat memahami materi yang diberikan dan mencapai pembelajaran bermakna. Oleh sebab itu, dalam menumbuhkan motivasi belajar siswa yang tinggi, maka peran guru sangatlah dibutuhkan dalam proses pembelajaran, sebab hanya guru yang mampu menumbuhkan motivasi belajar siswa pada saat berada di
dalam kelas, serta seorang guru yang dapat menentukan keberhasilan program pendidikan di Sekolah Dasar. Motivasi harus maksimal agar dapat mendorong siswa dan dapat membangkitkan aktifitas siswa secara optimal. Dalam hal ini sudah tentu peran guru sangat penting, yakni bagaimana menciptakan kondisi atau suatu proses yang mengarah siswa itu melakukan aktivitas belajar dan melakukan usaha-usaha yang dapat menimbulkan dan memberikan motivasi agar siswa melakukan aktivitas belajar dengan baik. Sardiman (2004 : 25) bahwa motivasi merupakan suatu keseluruhan daya pengerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan formulasi judul “Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo”. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksnakan di SDN 10 Batudaa Pantai Sekolah ini terletak di desa langgula, kecamatan Batudaa Pantai kabupaten gorontalo. Sekolah ini memiliki tenaga pengajar sebanyak 8 orang. Jumlah ruangan yang ada di SDN 10 Batudaa Pantai kabupaten gorontalo saat ini sebanyak 9 ruangan dengan 6 ruang sebagai ruang belajar, 1 ruang dewan guru, 1 ruang kepala sekolah, dan 1 ruangan operator . Jumlah siswa khususnya kelas V terdapat 9 siswa dengan jumlah guru 4 orang PNS, 4 orang guru honor dan 1 orang operator. Sekolah ini dipimpin oleh Imbran B. Tomba S.Pd . Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif kualitatif yang mendeskripsikan peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Kehadiran
peneliti
dilakukan
secara
terbuka, artinya sebagai peneliti, tujuan maupun kegiatan peneliti dalam melakukan wawancara dan dokumentasi pada pengumpulan data dilakukan oleh peneliti terhadap guru dan siswa kelas V di SDN 10 Batudaa Pantai
Kecamatan Batudaa Pantai yang menjadi informasi peneliti. Dalam hal ini, yang menjadi data peneliti adalah deskriptif kualitatif peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo. Sedangkan yang menjadi sumber data adalah guru. Untuk mempermudah
dalam
memperoleh
data
yang
mendukung
penelitian ini, maka data yang diperoleh adalah melalui prosedur observasi partisipatif, wawancara dan dokumentasi yaitu sebagai berikut : (a).observasi partisipatif Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data peneliti.
Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang
dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini,maka yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai
mengetahui
pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak
(Sugiyono,2013:310), (b).wawancara, Wawancara
digunakan sebagai teknik
pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Wawancara ini bertujuan agar pada saat proses wawancara peneliti dapat mengarahkan informan agar tetap fokus pada inti permasalahan yaitu bagaimana Peran Guru Dalam Memotivasi Belajar Siswa di Kelas V, (c).dokumentasi, Dokumentasi berisi lampiran-lampiran berupa foto ataupun data-data yang diperlukan oleh peneliti, selama penelitian
berlangsung. Sebagai
pelengkap
ataupun bukti fisik dari penelitian yang telah dilakukan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SDN 10 Batudaa Pantai Kecamatan Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo, yang didirikan pada tahun 1982 dan pada tahun 2007 sekolah ini sudah terakreditas C. Sekolah ini terletak di jalan Buke Panai Desa Langgula Kecamatan Batudaa Pantai. Kepala Sekolah yang memimpin sekarang,
Imbran B. Tomba, S.Pd . Di
SDN 10 Batudaa Pantai memiliki
beberapa ruangan yakni : 1 ruangan Staf dewan guru,
6 ruangan kelas,
Sedangkan bangunan lain selain ruang kelas, kantin sekolah dan WC/kamar mandi. Sekolah ini memiliki luas tanah 2150m2 dan luas bangunannya 432m2. Suasana sehari-hari di SDN 10 Batudaa Pantai sudah baik dalam proses pembelajaran dan kondisi lingkungan sekolah bersih dan nyaman. Penelitian tahap pertama dilaksanakan pada hari rabu 6 Mei 2015. Peneliti melakukan observasi dan wawancara kepada guru dan siswa kelas V, mengenai Peran Guru dalam memotivasi belajar siswa pada proses pembelajaran IPS. Secara umum, peneliti menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS berkurang disebabkan karena guru belum menjalankan perannya secara optimal. Misalnya perannya sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator, evaluator, dan motivator. SDN 10 batudaa pantai masih banyak memiliki keterbatasan buku sebagai bahan ajar untuk melaksanaakan proses pembelajaran khusunya buku Ips di kelas V, dalam proses pembelajaran Ips berlangsung ada beberapa orang siswa tidak mendapat buku pelajaran sehingga dalam proses pembelajaran guru membagi buku pelajaran Ips dirangkap satu buku untuk dua oarang siswa. Hal ini yang membuat beberapa orang siswa tidak semangat belajar. Pada saat guru mengajar dan menjelaskan materi pelajaran banyak siswa tidak memperhatikan guru, mereka lebih cenderung banyak bemain dan bercakap-cakap yang tidak berhubungan dengan materi yang diberikan guru. Dalam poroses belajar mengajar guru tidak menguasai Rencana Pelaksanaan pembelajaran dengan baik. Hal ini peneliti amati pada saat guru memberikan materi pelajaran khusunya pada mata pelajaran Ips. Dalam proses belajar mengajar guru tidak menyampaikan apersepsi tujuannya untuk mengalih tingkat kemampuan pemikiran siswa pada saat menerima pelajaran yang diberikan, guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran, saat mengajar guru tidak menguasai bahan ajar pada saat memberikan materi pada siswa. Guru lebih banyak selalu melihat buku pelajaran saat mengajar, sehingga beliau tidak dapat memperhatikan siswa dalam pembelajaran berlangsung. Guru juga dalam proses belajar mengajar tidak menggunakan media pembelajaran, sehingga beberapa orang siswa merasa bosan menerima pelajaran yang diberikan guru.
Didalam kelas tidak tersedia bahan ajar yang dapat memungkinkan proses pembelajaran yang dapat memotivasi bejajar siswa, khususnya pada mata pelajaran Ips. Sebab guru masih kurang memiliki kreatifitas dalam membuat media pembelajaran, sehingga dalam proses belajar mengajar guru tidak menggunakan media pembelajaran yang dapat membuat siswa mengerti dengan materi yang diberikan guru. Pada saat guru mengajar beliau masih kurang menggunakan strategi yang menarik yang dapat membuat siswa lebih antusias dalam belajar Ips. Sebab guru pada saat menjelaskan materi pelajaran Ips masih kurang memotivasi siswa, guru tidak memberikan penguatan terhadap siswa dalam belajar. Misalnya memberikan pujian apabila terdapat siswa yang mengerti dengan materi yang diberikan dan membangkitkan dorongan kepada siswa untuk belajar. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti dapat disimpulkan, bahwa guru di SDN 10 Batudaa Pantai masih kurang memberikan motivasi kepada siswa. Hal ini dapat dilihat dari cara belajar siswa yang hanya sering bermain dengan teman sebangkunya. Dengan adanya keadaan seperti ini mengakibatkan banyak siswa yang merasa jenuh dengan penyampaian materi dari guru dan dengan rasa kejenuhan itu membuat siswa menjadi acuh tak acuh dengan mata pelajaran sehingga prestasi belajar siswa menjadi menurun. Temuan khusus pada penelitian ini adalah hasil wawancara dengan informan yang telah dipilih dan ditetapkan. Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa kelas V SDN 10 Batudaa Pantai Kabupaten gorontalo. Berdasarkan hasil wawancara guru kelas V bahwa sebagian besar siswa lebih banyak bermain dari pada belajar, selain itu siswa sering melakukan percakapan yang tidak berhubungan dengan pembelajaran, dan menyebabkan kurangnya perhatian siswa dalam belajar. Hal ini disebabkan karena kurangnya motivasi belajar siswa khususnya belajar IPS. Juga disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor yang datang dari dalam diri siswa seperti tidak suka IPS, kepribadian siswa yang kurang baik dan pengaruh dari luar seperti keluarga, lingkungan dan sebagainya. keluarga sangat berpengaruh bagi kepribadian siswa. contohnya yaitu kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya dan kasih sayang dari keluarga. Disamping
itu lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh bagi siswa, karena lingkungan yang tidak baik akan membuat prilaku siswa menjadi tidak baik. (Lisna Ibrahim : wawancara, tanggal 8 Mei 2015) Hasil wawancara peneliti dengan siswa di SDN 10 Batudaa Pantai Kabupaten Gorontalo telah ditemukan bahwa sebagian siswa secara umum suka belajar IPS dan selalu ikut berpartisipasi aktif dalam belajar, namun pembelajaran yang kadang tidak menyenangkan dan materi yang sebagian sulit dipahami membuat siswa menjadi malas dan bosan, sehingga tidak konsentrasi dan tidak mengikuti pelajaran, namun jika ada kesempatan dan merasa bisa, latihan, tugas, pekerjaan rumah selalu dikerjakan dan mau maju ke papan tulis. Proses pembelajaran akan berhasil manakala siswa mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, guru perlu menumbuhkan motivasi belajar siswa. Untuk
memperoleh
hasil
belajar
yang
optimal,
guru
dituntut
kreatif
membangkitkan motivasi belajar siswa, sehingga terbentuk perilaku belajar siswa yang efektif. Peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada pembelejaran IPS yakni guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Dalam upaya memberikan motivasi, guru dapat menganalisis motif-motif yang melatar belakangi anak didik malas belajar dan menurun prestasinya di sekolah. Setiap saat guru harus bertindak sebagai motivator, karena dalam interaksi edukatif tidak mustahil ada di antara anak didik yang malas belajar dan sebagainya. Motivasi dapat efektif bila dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan anak didik. Penganekaragaman cara belajar memberikan penguatan dan sebagainya, juga dapat memberikan motivasi pada anak didik untuk lebih bergairah dengan belajar. Peran guru dalam memberikan motivasi sangatlah besar dalam interaksi edukatif, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangkut performance dalam personalisasi dan sosialisasi diri. Antara lain dengan Memperjelas tujuan yang ingin dicapai, Membangkitkan minat siswa, Ciptakan suasana yang menyenangkan dalam belajar, Berilah pujian
yang wajar terhadap setiap keberhasilan siswa, Berikan penilaian, Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa, Ciptakan persaingan dan kerja sama. Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut: 1.hadiah “pemberian hadiah ada pengruhnya terhadap motivasi belajar siswa. Hadiah dapat berupa barang tertentu, tetapi harus diwaspadai agar jangan sampai hadiah menjadi tujuan belajar. 2.saingan/kompetisi “guru berusaha mengadakan persaingan diantara siswanya untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 3.pujian “pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar. Pujian dapat ditunjukkan baik secara verbal maupun secara non verbal. Dalam bentuk verbal misalnya anggukan kepala, senyuman, atau tepukan bahu. Berdasarkan observasi bahwa guru di SDN 10 Batudaa Pantai jarang memberikan pujian kepada siswa, hal ini dapat dilihat dari guru yang selalu mengkritik dan mencela sikap yang dilakukan oleh siswa sehingga siswa tidak termotivasi dalam belajar. Hal ini berbanding terbalik dengan pendapat yang dikemukankan oleh Oemar Hamalik (2002:185) bahwa pujian menjadi sebuah motivasi maka pemberiannya harus tepat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa Peran guru dalam memotivasi belajar siswa di kelas V SDN 10 Batudaa Pantai masih sangatlah kurang hal ini dapat dilihat pada guru, belum menjalankan perannya secara optimal, baik sebagai pengelola kelas, fasilitator dan mediator. Karena motivasi belajar merupakan faktor psikis yang bersifat intelektual yang khas dalam hal penumbuhan gairah belajar, merasa senang dan semangat belajar, dan selalu banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Saran Berdasarkan beberapa simpulan tersebut dapat disarankan hal-hal sebagai berikut: 1. Kepada pihak-pihak yang terkait terutama kepada sekolah, kiranya dapat memberikan dukungan moral dan material terhadap penelitian deskriptif
kualitatif di sekolah, guna peningkatan kualitas proses pembelajaran. Khususya Peran guru dalam memotivasi belajar siswa pada mata pelajaran ips di kelas V. 2. Diharapkan kepada peneliti lain dapat melaksanakan penelitian deskriptif kualitatif yang serupa untuk pokok-pokok bahasan yang lain dalam pembelajaran
IPS
guna
pembelajaran di kelas V.
perbaikan
dan
peningkatan
kualitas proses
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahmat. 2010. Kearifan Cinta Sang Guru. Bandung: MQS Publishing Abdulah S. 2007. Makalah Mengubah Paradigma Mengajar. Jakarta :Direktorat Pembinaan TK dan SD Ahmad Rohani. 2000. Pengelolaan Pengajaran, Jakarta: Rineka Cipta Alma Buchari. 2008. Guru Profesional Menguasai Metode Dan Terampil Mengajar. Bandung:Alfabeta. Fathurrohman dan Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama Hanafiah dan Suhana. 2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung:Refika Aditama Kementrian Pendidikan Nasional Universitas Negeri Gorontalo. 2010. Buku Kusuma Indra.2001.”Ilmu Pendidikan”.Surabaya:Usaha Nasional Mudjiono dan Dimyati. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Mulyasa E. 2008. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya Naim, Ngainun. 2009. Menjadi Guru Inspiratif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Oemar Hamalik. 1991.Pendidikan Guru,Konsep dan Strategi. Bandung: Mandar Maju ………………..1991. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. ………………..2002. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Pedoman Penulisan Karya IlmiahI. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo Ramayulis,. 2002. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia. Sanjaya, Wina. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan.Jakarta: Kencana Prenada Media Group. ………………... 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Sugiyono. 2013. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Suryabarata Sumadi.1995. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Triatna C. 2007. Guru Sebagai Mentor. Bandung : CV. Citra Praya Zakiya Darajat.1996. Metodologi Pengajaran Islam. Jakarta: Bumi Aksara http://id.shvoong.com/social-sciences/aducation/2259670-ciri-ciri gruprofesional.html (diakses tanggal 25 februari)