BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI PAPUA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA TAHUN 2015
Nomor: LAKIP-13/PW26/1/2016 15 Januari 2016
KATA PENGANTAR
M
emenuhi amanat Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Perwakilan BPKP Provinsi
Papua telah menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2015 yang merupakan media akuntabilitas pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi
Papua, dalam rangka menjalankan fungsi dalam
pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan sistem pengendalian intern termasuk pembinaan kapabilitas Aparatur Pengawas Intern (APIP). Target-target
dalam
Perjanjian
Kinerja
sifatnya
mengikat
untuk
dicapai
dan
dipertanggungjawabkan. Target-target tersebut secara kumulatif mengarah pada sasaran dan tujuan organisasi. Untuk dapat mengetahui sejauh mana pencapaian sasaran dan tujuan tersebut, maka perlu dilakukan pengukuran atas realisasi capaian dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Apabila terdapat perbedaan (performance gap) yang secara signifikan kurang atau melebihi dari target yang ditetapkan maka perlu diberikan penjelasan secukupnya sebagai umpan balik dalam perencanaan berikutnya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015 disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dan dimaksudkan untuk menyajikan kinerja mencakup hasil-hasil yang telah dicapai serta analisa pencapaian sasaran strategi dan sasaran program/kegiatan di dalam Rencana Strategis BPKP Tahun 2015-2019. Secara umum capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah Memuaskan. Upaya pencapaian kinerja di tahun pertama berupa hambatan yang dihadapi maupun keberhasilan yang telah dicapai tahun 2015 menjadi pijakan awal untuk melangkah pada tahun-tahun
selanjutnya dan berfungsi sebagai pertanggungjawaban kinerja dan alat pengambil keputusan yang bermanfaat bagi terwujudnya Good Governance. 15 Januari 2016 Kepala Perwakilan
Darius NIP 19580929 198101 1 001
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
v
RINGKASAN EKSEKUTIF
vi
I
PENDAHULUAN
1
A
TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG BPKP
1
B
ASPEK STRATEGI
4
C
KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK ORGANISASI
6
D
STRUKTUR ORGANISASI
8
E
SISTEMATIKA PENYAJIAN
11
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA
12
RENCANA STRATEGIS 2015-1019
12
II A
1 Pernyataan Visi
13
2 Pernyataan Misi
22
3 Tujuan Strategis
23
4 Sasaran Strategis
24
5 Indikaktor Kinerja Utama
24
6 Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan
27
PENETAPAN KINERJA TAHUN 2015
28
AKUNTABILITAS KINERJA
32
A
AKUNTABILITAS KINERJA
33
B
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
34
B III
1 Tujuan Strategis 1.1.1
35
2 Tujuan Strategis 1.1.2
36
3 Tujuan Strategis 1.2.1
38
4 Tujuan Strategis 1.2.2
40
5 Tujuan Strategis 2.1.1
42
6 Tujuan Strategis 2.2.1
43
7 Tujuan Strategis 2.2.2
44
8 Tujuan Strategis 3.1.1
46
9 Tujuan Strategis 3.2.1
47
iii
10 Tujuan Strategis 3.2.2
48
11 Tujuan Strategis 3.2.3
48
C
REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015
49
PENUTUP
51
IV
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1
Sejarah Pendirian BPKP
4
TABEL 1.2
Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2015
10
TABEL 2.1
Sasaran Strategis, Sasaran Program, Indikator Kinerja Utama dan Indikator
25
Kinerja Kegiatan TABEL 2.2
Sasaran Program, IKU dan IKK Perwakilan BPKP Provinsi Papua
28
TABEL 3.1
Capaian sasaran strategis dan sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi
33
Papua TABEL 3.2
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 1
35
TABEL 3.3
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 2
37
TABEL 3.4
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3
49
TABEL 3.5
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 4
40
TABEL 3.6
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 5
42
TABEL 3.7
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 6
44
TABEL 3.8
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 7
45
TABEL 3.9
Indikator Kinerja Kegiatan/Output 8
46
TABEL 3.10
Realisasi penyerapan anggaran per 31 Desember 2014
50
TABEL 4.1
Capaian Sasaran Program
54
v
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
[Type here]
RINGKASAN EKSEKUTIF
B
adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) telah menyusun Rencana Strategis (Renstra) Tahun 2015-2019 yang tertuang dalam yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan kegiatan. Dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai serta rencana pendanaan
dalam tahun 2014-2015 yang selanjutnya menjadi acuan dalam penyusunan Penetapan Kinerja (Tapkin) dan Rencana Kinerja di tahun 2015. Visi BPKP adalah “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional”. Sebagai Auditor berkelas dunia, Perwakilan BPKP Provinsi Papua berperan membantu
Pemerintah
dalam
meningkatkan
akuntabilitas
keuangan
negara/daerah, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik serta membantu upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN 2015-2019. Untuk mewujudkan visinya, BPKP memiliki tiga misi, yaitu (1) Menyelenggarakan Pengawasan
Intern
terhadap
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan
dan
Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif. (2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif. (3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten. Dalam mencapai visi dan misi tersebut, BPKP menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis yang akan dicapai dalam tahun 2015-2019, yaitu (1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif. (2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. (3) Mendorong Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten.
vi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
[Type here]
Untuk mencapai tujuan strategis di atas, dalam tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah merumuskan 3 (tiga) sasaran strategis. Perumusan sasaran strategis diikuti dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) berupa outcome dan output serta penetapan IKU sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Tahun 2015 adalah tahun awal Renstra BPKP Tahun 2015-2019, untuk itu sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, dilakukan pengukuran pencapaian sasaran strategis dan sasaran program. Pengukuran sasaran strategis dan sasaran program didasarkan capaian indikator kinerja keduanya seperti dalam Tabel RE.1 Tabel RE.1. Capaian Sasaran Program dan Indikator Kinerja Utama SASARAN PROGRAM 1.1
1.2
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
Indikator Kinerja Output
%
1.1.1
Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis
100.00
1.1.2
Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum:
100.00
1.2.1
Persentase (Capaian Kinerja BUMD Minimal A=40%):
100.00
1.2.2
BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD):
100.00
vii
[Type here]
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
SASARAN PROGRAM
Indikator Kinerja Output
%
2.1
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
2.1.1
Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK:
100.00
2.2
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
2.2.1
Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1) : Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) :
100.00
2.2.2
100.00
3.1
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
3.1.1
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1):
100.00
3.2
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
3.2.1
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
100.00
3.2.2
Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur (7 skala Likert)
100.00
3.2.3
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
100.00
Keberhasilan capaian sasaran program diukur dengan IKU yang menggambarkan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja 6 (enam) Sasaran Program dan 11 (sebelas) Indikator Kinerja Utama (IKU) yang paling mempengaruhi capaian Sasaran Program. Pengukuran kemudian dilanjutkan dengan analisis, khususnya terhadap IKU yang menyimpang dari targetnya. Realisasi pencapaian Sasaran Program dan IKU tersebut di atas, sebagai berikut:
viii
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
[Type here]
1. Sasaran
program
:
“Perbaikan
Tata
Kelola
Manajemen
Risiko
dan
Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 45%. Realisasi outcome sebesar 100% sehingga capaian outcome menjadi sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan tata kelola manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis tahun 2015. 2. Sasaran program : “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi” Realisasi outcome sebesar 100% sehingga capaian menjadi outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan peningkatan kualitas SPI pada korporasi tahun 2015. 3. Sasaran program : “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan”. Realisasi outcome tahun 2015
sebesar 100% sehingga capaian outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan peningkatan kualitas penerapan SPI pada korporasi tahun 2015. 4. Sasaran program : “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah”. Realisasi outcome sebesar 100% dengan capaian outcome sebesar
100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan maturitas SPIP pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang dilakukan melalui asistensi penyusunan, monitoring dan penilaian RTP SPIP. 5. Sasaran program : “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah”. Realisasi outcome sebesar 100% dengan capaian outcome sebesar
100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP dalam upaya menuju level 2. Pada tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Papua melakukan
pendampingan
kepada
Inspektorat
Provinsi/Kota/Kabupaten,
melakukan penilaian level APIP menggunakan aplikasi Self Assessment. Pada tahun 2015, melalui Self Assessment dengan aplikasi Inspektorat Provinsi berada di Level 1. 6. Sasaran
program
:
“Meningkatnya
Kualitas
Layanan
Dukungan
Teknis
Pengawasan”. Realisasi outcome sebesar 7,04 (skala Likert 1-10) dengan
capaian outcome sebesar 100,00%. Capaian Persepsi Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Kepegawaian tersebut merupakan hasil rata-rata capaian
ix
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
[Type here]
14 (empat belas) indikator pelayanan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua. Hal ini menunjukkan keberhasilan Bagian Kepegawaian dalam memberi dukungan kepada pelaksanaan teknis pengawasan.
Secara umum capaian tujuan dan sasaran strategis tahun 2015 telah tercapai 100% dibandingkan dengan target dalam tahun pertama Renstra 2015-2019 dan Tapkin 2015. Namun demikian tetap diperlukan upaya kerja...kerja…dan kerja lebih keras lagi untuk mengoptimalkan dan mempertahankan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua dalam upaya memperbaiki kinerja, antara lain: 1. Terus menerus melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh Pemda di Provinsi Papua (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 2016), Simda Desa (Simdes) dan laporan keuangan berbasis akrual; 2. Dalam rangka pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada seluruh Pemda se Provinsi Papua perlu dilakukan: 1)
Penuntasan
penguatan
penyelenggaraan
SPIP
dan dengan
pengembangan terus
melakukan
infrastruktur pembinaan
penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam mendukung kegiatan tersebut adalah: (1) Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang fokus untuk
melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP; (2) Meningkatkan
kegiatan
sosialisasi,
diklat
dan
workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintahs Daerah di Provinsi Papua; (3) Meningkatkan intensitas bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP
dan mendorong penyelenggaraan SPIP mulai dari perencanaan (pemahaman
dan
pemetaan),
pelaksanaan
(penilaian
risiko,
x
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
[Type here]
pembangunan infrastruktur dan internalisasi) dan pengembangan berkelanjutan. 2)
Berkoordinasi
lebih
intensif
dengan
Pemda
dalam
percepatan
pelaksanaan penyelenggaraan SPIP secara integral pada kegiatan operasional instansi. 3. Lebih berperan dalam mendorong Direksi BUMD untuk memperbaiki kinerja BUMD. 4. Dalam rangka pencapaian target peningkatan Kapabilitas APIP pada Level 3 sesuai RPJMN 2015-2019 perlu dilakukan: 1)
Meningkatkan frekuensi dan kualitas bimbingan teknis/asistensi yang diberikan mengingat kondisi APIP Pemda yang memerlukan perbaikan pada seluruh elemen peningkatan kapabilitas APIP.
2)
Melakukan monitoring melalui perangkat monitoring yang dibangun dalam rangka memantau perkembangan tindak lanjut hasil bimbingan teknis/asistensi dalam rangka perbaikan mandiri (self improvement) untuk perbaikan kapabilitas APIP.
5. Penataan dan optimalisasi jaringan komputer di Perwakilan BPKP Provinsi Papua. 6. Meningkatkan Layanan Umum dan Kepuasan dalam rangka dalam menunjang pelaksanaan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua.
15 Januari 2016 Kepala Perwakilan,
Darius NIP 19580929 198101 1 001
xi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015, disusun dalam rangka mewujudkan dukungan terhadap sistem administrasi di bidang pengawasan yang mampu menjamin kelancaran dan keterpaduan pelaksanaan tugas dan fungsi yang makin andal, profesional, efektif serta tanggap terhadap aspirasi rakyat dan dinamika perubahan lingkungan strategis. Wujud transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua, diawali dengan menyusun Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan) yang kemudian akan dievaluasi atau dinilai melalui Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report).
A.
TUGA S, FUNGS I, DAN WEWENANG
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian
Intern
mengamanahkan
dalam
BPKP
Rangka
untuk
Mewujudkan
melakukan
Kesejahteraan
pengawasan
intern
Rakyat atas
penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Dalam rangka pencapaian visi BPKP, maka sesuai Keputusan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Perwakilan BPKP Provinsi Papua mempunyai tugas pokok melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan
1
1
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Perwakilan BPKP Provinsi Papua mempunyai fungsi: 1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan; 2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintah yang bersifat strategis dan/atau lintas kementerian/lembaga/wilayah; 5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di wilayah kerjanya; 6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah: 8. Pemberian
asistensi
terhadap
pengelolaan
keuangan
negara/daerah,
BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 9. Pengawasan terhadap Badan Usaha Milik Negara, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat
kepentingan
pemerintah,
pengawasan
terhadap
hambatan
kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan audit dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli 2
2
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan; 12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan;dan 13.
Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP.
Sesuai dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor Kep-108/K/5U/2015 tentang Pengangkatan dan Pemindahan Pejabat Struktural di Lingkungan BPKP tanggal 3 Juni 2015. Kepala Perwakilan dari Ketut Suadnyana Merada, SE. digantikan menjadi Darius, Ak, CA, CfrA. Wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua meliputi sebagai berikut: 1. Provinsi Papua 2. Kota Jayapura 3. Kabupaten Jayapura 4. Kabupaten Keerom 5. Kabupaten Sarmi 6. Kabupaten Boven Digoel 7. Kabupaten Pegunungan Bintang 8. Kabupaten Merauke 9. Kabupaten Asmat 10. Kabupaten Jayawijaya 11. Kabupaten Puncak 12. Kabupaten Puncak Jaya 13. Kabupaten Mimika 14. Kabupaten Paniai 15. Kabupaten Dogiyai 16. Kabupaten Deiyai 17. Kabupaten Nabire 18. Kabupaten Biak 19. Kabupaten Kepulauan Yapen 20. Kabupaten Waropen 21. Kabupaten Membramo Raya
3
3
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
22. Kabupaten Membramo Tengah 23. Kabupaten Yahukimo 24. Kabupaten Yalimo 25. Kabupaten Mappi 26. Kabupaten Intan Jaya 27. Kabupaten Lanny Jaya 28. Kabupaten Nduga 29. Kabupaten Supiori 30. Kabupaten Tolikara
B.
ASPEK STRA TEGIS Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) adalah lembaga
pemerintah non departemen (non kementerian) yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Tugas utama BPKP adalah membantu Presiden mengawasi pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara dan pembangunan agar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku sekaligus memberikan masukan bagi pembuatan kebijakan terkait. Sejarah BPKP tidak dapat dipisahkan dari sejarah panjang perkembangan lembaga pengawasan sejak sebelum era kemerdekaan. Sejarah pendirian BPKP dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Sejarah Pendirian BPKP Peraturan
Peristiwa
§ Besluit Nomor 44 tanggal 31 Oktober 1936 § Dibentuk Djawatan Akuntan Negara (DAN). § Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun § Djawatan 1961
Akuntan
Negara
(DAN)
dilepas dari Thresauri Jenderal dan ditingkatkan kedudukannya langsung dibawah Menteri Keuangan.
§ Keputusan Presiden Nomor 239 Tahun § Dibentuk 1966
Pengawasan
Direktorat Keuangan
Jenderal Negara
(DJPKN) pada Departemen Keuangan
4
4
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Peraturan
Peristiwa
§ Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun § Direktorat 1983
Jenderal
Keuangan
Pengawasan
Negara
ditransformasikan Pengawasan
(DJPKN)
menjadi
Badan
Keuangan
dan
Pembangunan (BPKP). § Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun § Transformasi 2005
tentang
Kedudukan,
Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi
dan
Tata
Kerja
BPKP
sebagai LPND. § Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tanggal 28 Agustus 2008
§ BPKP merupakan pengawas intern pemerintah langsung
yang kepada
bertanggungjawab Presiden
dan
sebagai pembina Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). § Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
§ BPKP urusan
bertugas
menyelenggarakan
pemerintahan
di
bidang
pengawasan keuangan Negara atau daerah dan pembangunan nasional.
Sebagai Instansi Pengawasan Intern Pemerintah Pusat di Daerah, Perwakilan BPKP Provinsi Papua diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap pengembangan manajemen pemerintahan dan pengelolaan keuangan di daerah, khususnya dalam mengawal pemerintah daerah menuju sistem otonomi daerah yang transparan, bertanggung jawab dan akuntabel serta memberikan kontribusi bagi terciptanya kebijakan pemerintah pusat yang berpihak kepada kepentingan masyarakat banyak melalui evaluasi keberhasilan program-program yang ada di daerah. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib melakukan pengendalian atas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan. Dalam Peraturan Pemerintah tersebut, BPKP adalah sebagai
5
5
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Auditor Presiden yang melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara dan melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Papua sebagai bagian organisasi BPKP berperan penting dalam mendukung BPKP mencapai visinya sebagai :
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” Perwakilan BPKP Provinsi Papua berada dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP.
C.
KEGIATAN DAN LAYANAN PRODUK Kegiatan utama Perwakilan BPKP Provinsi Papua tidak lepas dari ketentuan
peraturan yang telah disebutkan diatas, berdasarkan Peraturan Presiden 192 Tahun 2014 tentang BPKP dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan
Kualitas
Penyelenggaraan Fungsi
Sistem
Pengendalian
Pengawasan
Intern
Intern
dan
Keandalan
dalam Rangka
Mewujudkan
Kesejahteraan Rakyat, kegiatan pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah diarahkan untuk mengawasi akuntabilitas program strategis pemerintah yang dikelompokkan ke dalam 4 (empat) fokus pengawasan, sebagai berikut: 1) Pengawasan Akuntabilitas Pembangunan Nasional. 2) Pengawasan Ruang Fiskal. 3) Pengamanan Aset Negara/Negara. 4) Pengawasan Governance System. Sedangkan Layanan Produk yang dimiliki Perwakilan BPKP Provinsi Papua, yaitu: 1. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah (APD) meliputi:
1) Pembinaan
Penyelenggaraan
SPIP
antara
lain
Sosialisasi,
Bimtek
Penyusunan Perkada Penyelenggaraan SPIP serta Diagnostic Assessment, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP; 2) Pendampingan dan Asistensi SIMDA Keuangan, Barang Milik Daerah, SIMDA Gaji, penyusunan LKPD dan Simda Desa;
6
6
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
3) Asistensi Evaluasi SAKIP; 4) Analisis dan Evaluasi Keselarasan Prioritas Pembangunan; 5) Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD; 6) Evaluasi Internal Control COSO; 7) Pendampingan/reviu pelaksanaan PBJ dan ; 8) Pendampingan Inventarisasi BMD; 9) Pendampingan Reviu LKPD; 10) Evaluasi LPPD; 2. Bidang Akuntan Negara, meliputi:
1) Audit Kinerja PDAM; 2) Penilaian Resiko dan RTP; 3) Asistensi Penyusunan Sistem Informasi Akuntansi PDAM; 4) Asistensi Manajemen Aset; 5) Asistensi Penyusunan KPI dan RBA; 6) Asistensi Penyusunan Persyaratan Administrasi BLUD; 7) Asistensi Penyusunan LK BLUD/BUMD; 8) Bimtek/Asistensi Penerapan GCG BUMD; 9) Sosialisasi dan Asistensi Manajemen Risiko; 10) Audit dengan Tujuan Tertentu. 3. Bidang Instansi Pemerintah Pusat (IPP), meliputi:
1) Audit Keuangan, Audit Kinerja, Audit Operasional, dan Audit Tujuan Tertentu; 2) Evaluasi Kebijakan dan Program; 3) Sosialisasi SPIP; 4) Inventarisasi BMN; 5) Pendampingan Penyusunan/Reviu LK/KL; 6) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP antara lain Sosialisasi, Diagnostic Assessment, Reviu SOP, Monitoring Perbaikan dan Penyusunan RTP K/L; 7) Bimtek dan Asistensi Manajemen Aset K/L; 8) Bimtek dan Asistensi Pengelolaan Keuangan K/L; 9) Audit PHLN. 10) Evaluasi Ketahanan Pangan pada BUMN. 7
7
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
4. Bidang Investigasi, meliputi:
1) Audit Investigatif; 2) Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara; 3) Pemberian Keterangan Ahli; 4) Audit / Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan; 5) Audit Eskalasi Harga; 6) Fraud Control Plan (FCP); 7) Kajian atas Hasil Program Keinvestigasian yang terkait dugaan TPK dan PBJ; 8) Sosialisasi Program Anti Korupsi 5. Bagian Tata Usaha yang terdiri dari 4 (Empat) Sub Bagian, yaitu:
1) Sub Bagian Program dan Pelaporan 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian 4) Sub Bagian Umum.
D.
STRUKTUR ORGANISA SI Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah ditetapkan,
Perwakilan BPKP Provinsi Papua memiliki struktur organisasi berdasarkan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014, dengan struktur yang terdiri dari Kepala Perwakilan yang membawahi 1 (satu) Kepala Bagian Tata Usaha, 4 (empat) Kepala Bidang dan 1 (satu) Kelompok Jabatan Fungsional. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua dapat dilihat pada diagram berikut:
8
8
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 Kepala Perwakilan
Bagian Tata Usaha
Sub Bagian Program dan Pelaporan
Sub Bagian Keuangan Sub Bagian Kepegawaian
Sub Bagian Umum
Bidwas Instansi Pemerintah Pusat
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
Bidang Akuntan Negara
Bidang Investigasi
Kelompok Jabatan Fungsional Auditor (JFA)
Masing-masing bagian/bidang/kelompok mempunyai tugas sebagai berikut: 1. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam, perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan, dan pelaporan hasil pengawasan. 2. Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat (IPP) mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah pusat dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil pengawasan. 3. Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pengawasan instansi pemerintah daerah
9
9
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
atas permintaan daerah serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan akuntabilitas dan evaluasi hasil pengawasan. 4. Bidang Akuntan Negara mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja badan usaha milik negara, Pertamina, cabang usaha Pertamina, kontraktor bagi hasil, dan kontrak kerjasama, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan daerah, serta evaluasi hasil pengawasan. 5. Bidang Investigasi mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 6. Kelompok Jabatan Fungsional (JFA) mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam menjalankan tugasnya, Perwakilan BPKP Provinsi Papua didukung oleh 112 orang pegawai yang sebagian besar memiliki kompetensi sebagai auditor. Komposisi pegawai per 31 Desember 2015 dapat dilihat pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Posisi Per 31 Desember 2015 Uraian Pejabat Struktural Pejabat Fungsional Auditor Pejabat Fungsional Arsiparis Fungsional Umum Jumlah
Jumlah (orang) 10
Persentase 8,93%
88
78,57%
1
0,89%
13
11,61%
112
100%
10 10
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
E.
SIS TEMA TIKA PENYAJIAN
Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Papua tahun 2015, sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan
Menjelaskan secara ringkas mengenai Perwakilan BPKP Provinsi Papua.
Bab II
Bab III
Perencanaan dan
Menjelaskan
Muatan
Perencanaan
Kinerja
Perjanjian Kinerja
Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015.
Akuntabilitas Kinerja
Menjelaskan analisis pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015 dari sudut akuntabilitas kinerja dan akuntabilitas keuangan.
Bab IV
Penutup
Menjelaskan simpulan menyeluruh dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015 dan strategi peningkatan kinerja di masa datang.
11 11
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) memosisikan BPKP sebagai pembina SPIP yang telah dijabarkan dalam Renstra BPKP 2015-2019 dan diturunkan dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Papua 2015-2019. Selain itu, selaku auditor Presiden, BPKP
mempunyai tugas
untuk melakukan pengawasan intern terhadap
Akuntabilitas Keuangan Negara. Strategi dalam Renstra BPKP 2015–2019 menjadi acuan rencana strategi Perwakilan BPKP Provinsi Papua 2015-2019 dalam rangka mencapai tujuan BPKP. Visi, misi dan tujuan BPKP merupakan gambaran besar tentang tekad besar BPKP. Bersama-sama dengan sasaran strategis, visi misi dan tujuan tersebut diharapkan dapat menggerakkan penggunaan seluruh sumber daya pengawasan BPKP ke satu arah yang sama, yaitu Visi Pembangunan Nasional 2015 − 2019: “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berdasarkan Gotong Royong”.
A.
RENCANA STRATEGIS 2015 - 2019
Keberadaan Perwakilan BPKP Provinsi Papua sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) terpanggil untuk mampu menjadi yang terdepan bagi pembaruan
manajemen
pemerintahan,
serta
mendorong
kelancaran
dan
keberhasilan tugas-tugas pemerintah dalam mewujudkan pemerintahan yang baik, bersih dan bebas dari KKN. Terbitnya mandat sesuai dengan Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menegaskan jati diri BPKP sebagai Auditor Presiden yang
12
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
mampu memberikan informasi dan solusi bagi Presiden berdasarkan hasil-hasil pengawasan yang dilakukan.
1. Pernyataan Visi Akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai BPKP yang merepresentasikan manfaat yang dapat diberikan BPKP kepada Shareholder/Stakeholdernya. Komitmen tersebut selanjutnya dituangkan dalam pernyataan Visi BPKP sebagai berikut:
“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional” Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. 1.
Auditor Internal Pemerintah RI
Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu auditor intern dan auditor pemerintah RI. i) Audit Intern Audit atau pengawasan intern yang diadopsi oleh BPKP mengacu pada definisi Institute of Internal Auditor (IIA) tentang internal auditing yaitu “an independent, objective assurance and consulting activity designed to add value and improve an organization’s operations. It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic, disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management, control, and governance processes”. Sesuai definisi tersebut, dua sifat aktivitas peran BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern yaitu sebagai pemberi jasa assurance dan pemberi jasa consultancy. Melihat pendekatannya, pengawasan intern dimaksud menuntut jasa assurance dan consultancy yang diperoleh dengan pendekatan yang sistematis dan metodologis untuk
13
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
mengevaluasi
dan
meningkatkan
efektivitas
pengelolaan
risiko,
pengendalian dan proses governance. Lebih spesifik lagi, untuk program atau kebijakan pembangunan nasional, pengawasan intern BPKP menuntut
penerapan
pendekatan
evaluasi
(riset
sosial)
untuk
menghasilkan rekomendasi perbaikan atas ketiga hal tersebut. ii) Auditor Pemerintah RI Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai
Negara
Kesatuan
Republik
Indonesia.
Sebagai
Auditor
Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon berupa informasi assurance melalui suatu sistem pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas. Menteri atau Kepala Lembaga atau Kepala Daerah atau pada tataran tertentu, Direktur Utama BUMN, adalah pembantu Presiden atau delegatee kekuasaan Presiden. Demi kepentingan Presiden, BPKP juga berfungsi sebagai mitra strategis KLPK dalam hal pemberian jasa consultancy. Jika informasi assurance di atas menunjukkan adanya risiko terhadap pencapaian tujuan program pemerintah, maka BPKP berfungsi memberikan rekomendasi perbaikan untuk memitigasi risiko, dan memastikan tujuan program pemerintah, dalam hal ini sasaran pembangunan nasional, dapat tercapai. Dalam posisi sebagai Auditor Presiden, BPKP mengemban amanah dan tanggung jawab yang besar karena dituntut mampu mendeteksi berbagai potensi ataupun simton-simton kelemahan maupun penyimpangan di bidang keuangan negara. Dalam konteks tersebut, BPKP harus konsekuen untuk meyakini bahwa alasan keberadaannya terutama bukan hanya untuk melaksanakan fungsi atestasi terhadap asersi
14
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
manajemen, tetapi juga menekankan upaya perbaikan manajemen risiko, sistem pengendalian dan proses governance. Visi BPKP sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi. 2.
Auditor Berkelas Dunia
Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal berkelas dunia yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk. i) Profesionalisme Sumber Daya Manusia Sumber daya Manusia (SDM) BPKP wajib menerapkan due professional care dalam setiap pelaksanaan penugasan pengawasan dan wajib memenuhi persyaratan minimal. Kedua persyaratan tersebut biasanya ditetapkan dalam standar pengawasan yang berlaku bagi BPKP sebagai organisasi profesi. SDM
BPKP
pengawasan,
yang
memiliki
diarahkan
kompetensi
menjadi
personel
minimal yang
dalam lebih
bidang memiliki
kompetensi sesuai tujuan dan sasaran strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan kemahiran profesional dalam pelaksanaan pengawasan intern, berdasarkan standard operating procedure (SOP) yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk memastikan kualitas proses pelaksanaan pengawasan.
Pemilihan
obyek
pengawasan
dilakukan
sejak
perencanaan stratejik sampai dengan perencanaan tahunan dengan memperhatikan risiko (risk based planning). Demikian juga, pelaksanaan
15
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
pengawasannya tetap memperhatikan risiko pengawasan (risk based audit) untuk melindungi timbulnya gugatan pihak ketiga. ii) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas di kementerian, lembaga dan pemerintah daerah diwujudkan dalam pemberian kualitas yang independen dan obyektif atas pengendalian intern yang diterapkan dalam sertifikasi profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki keahlian dan kapasitas yang memadai dalam melakukan koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP. Di samping itu, BPKP selalu mengusahakan peningkatan kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga meningkatkan
kemampuan
dalam
mengidentifikasi
masalah
dan
solusinya serta memahami perubahan peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan. Pengelolaan sumber daya manusia BPKP telah direncanakan untuk memenuhi kebutuhan pengawasan dalam mencapai pengelolaan risiko, proses governance yang efektif dan efisien serta tercapainya tujuan dan sasaran. Laporan yang disampaikan kepada Menteri, Kepala Lembaga atau Kepala Daerah yang bertanggung jawab langsung terhadap keberhasilan program, diarahkan agar dapat memenuhi harapan Presiden sebagai Kepala Pemerintahan RI terkait dengan kebijakan stratejik yang perlu diperbaiki dari pelaksanaan program pembangunan nasional.
Pelaksanaan
peran
pengawasan
intern
tersebut
telah
dinyatakan dalam audit charter yang telah mendefinisikan kewenangan, ruang lingkup dan tanggung jawab BPKP. Pelaksanaan peran tersebut telah disetujui Presiden sebagaimana tertuang dalam berbagai peraturan yang mendukung peran BPKP serta menjadi landasan dan pedoman pelaksanaan peran pengawasan intern.
16
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pengawasan selalu dilakukan reviu dan melakukan pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung di negara-negara lain (best practices benchmarking) melalui studi literatur maupun studi ke organisasi internal audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan yang terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi pembina yang lebih kompeten bagi aparat pengawasan pemerintah lainnya. Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional pengawasan BPKP diarahkan pada kerangka penilaian Internal Audit Capability Model (IACM) dengan target minimal kapabilitas pada level 3 pada tahun 2019, dengan karakteristik sebagai berikut: 1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa assurance &
consulting diarahkan
menuju kepada peran sebagai penggerak
perubahan (Service and Role of Internal Audit Element). 2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun pegawai yang
profesional, meningkatkan koordinasi serta meningkatkan kompetensi dan kerjasama tim (People Management Element). 3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi pengawasan
berfokus pada kebutuhan shareholder dan stakeholder dengan memperhatikan fokus prioritas dan risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan berdasarkan perbaikan proses internal maupun praktekpraktek terbaik pengawasan (Professional Practices Element). 4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik organisasi
maupun individu, melalui SIM HP dan SIM Monev Pengawasan untuk kepentingan
manajemen
hasil
pengawasan
maupun
untuk
manajemen sumber daya pengawasan (Performance Management and Accountability Element). 5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya
dalam melakukan pengawasan lintas sektor dan menjadi
mitra
17
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
pemerintah
dalam
tindak
lanjut
perbaikan
manajemen
hasil
pemeriksaan BPK RI. Sementara itu, hasil pengawasan BPKP berupa rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan KLPK dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis dan efektif dengan mitra kerja (Organizational Relationship and Culture Element). 6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden, BPKP melakukan
pengawasan
secara
independen
dengan
kewenangan
dan
kekuasaan mandiri walaupun sebatas kegiatan lintas sektoral. BPKP aktif untuk melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian kepatuhan
intern dan
dalam
memitigasi
mendorong
tercapainya
risiko,
meningkatkan
tujuan
organisasi
(Governance Structure Element). Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan intern BPKP senantiasa dilakukan dengan penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai. Penerapan sistem pengendalian intern diarahkan pada penyelenggaraan yang efektif dengan kerangka penilaian kematangan implementasi SPIP. Maturitas penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada padal level 3, dengan karakteristik bahwa BPKP telah menetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua kegiatan pokok BPKP, sebagai media pengendalian (control design). Kebijakan dan prosedur atas kegiatan pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan operasional telah mulai dilaksanakan dan didokumentasikan secara konsisten. iii) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal BPKP dapat berupa informasi
assurance
dan/atau
consultancy.
Informasi
assurance
memberikan jaminan kepada Presiden dan pembantunya bahwa tata kelola
pemerintahan
atas
seluruh
program-program
prioritas
pembangunan telah dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan
18
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
atau instrumen operasional manajemen risiko dan governance lainnya. Informasi
consultancy
berwujud
rekomendasi
tentang
perbaikan
manajemen risiko, aktivitas pengendalian dan proses governance dalam penyelenggaraan pemerintahan dan program pembangunan. Kualitas informasi
assurance
dan
rekomendasi
strategis
tersebut
harus
sedemikian rupa sehingga mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan program pembangunan. 3.
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional
Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan
untuk
merespon
permasalahan
yang
mengemuka
pada
pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran strategis. Dengan kualitas tersebut, BPKP diharapkan dapat menjadi mitra srategis KLPK dalam mensukseskan pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat. Visi BPKP yaitu“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan
dan
Pembangunan
Nasional” sejalan dengan Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015 − 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan dari adanya persinggungan antara peran BPKP dengan beberapa agenda prioritas Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua yang isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik, mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil
peran
penting
yang
mengerucut
sebagai
Auditor
Internal
19
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Pemerintah RI yang Selalu Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif dan Terpercaya. Peran penting BPKP sebagai auditor internal pemerintah RI yang selalu hadir dalam membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya tersebut dapat diuraikan secara rinci sebagai berikut: Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu Hadir Selalu hadir mempunyai makna suatu tindakan proaktif yang sudah sampai pada tataran sebuah kebiasaan untuk berada pada suatu tempat, setiap saat dibutuhkan oleh pemerintah dan masyarakat. Dalam pemahaman ini, selalu hadir diartikan sebagai keberadaan BPKP sebagai auditor internal pemerintah selalu ada atau hadir untuk memberikan jawaban kepada masyarakat dan pemerintah di bidang pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan. Kehadiran fungsi pengawasan dalam pelaksanaan pembangunan tersebut; baik program lintas sektoral maupun program yang masuk dalam kategori current issue mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada pelaporan akuntabilitasnya diharapkan
menghasilkan informasi hasil
pengawasan yang sifatnya strategis sebagai masukan penting bagi Presiden
dan Wakil Presiden, beserta kabinetnya. Kehadiran fungsi
pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai tambah atau added value yang mempunyai makna mendorong pencapaian Sasaran Pokok Pembangunan. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih Membangun tata kelola pemerintah yang bersih didefinisikan sebagai membangun suatu kondisi pemerintahan yang para penyelenggaranya menjaga diri dari perbuatan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dengan tools pengawasan berupa sosialiasi, bimbingan teknis, diklat, audit, evaluasi, verifikasi dan pemantauan. Terkait dengan Agenda Pembangunan Nasional, fungsi pengawasan internal BPKP dilakukan melalui tindakan
20
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
represif untuk preventif, membantu Aparat Penegak Hukum dalam memberantas Tindak Pidana Korupsi (TPK). Untuk membangun sebuah tata kelola pemerintahan yang bersih, BPKP dapat memfasilitasi dan mendorong KLPK dengan cara membangun SPIP serta mendorong peningkatan level maturitas SPIP pada setiap KLPK. Hal penting lainnya yang harus dilakukan adalah SPIP juga harus diterapkan pada Program Lintas. Di samping itu, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah mendorong dan memfasilitasi APIP untuk meningkatkan kapabilitas pengawasan intern masing-masing APIP. Jika beberapa upaya penting di atas dapat terlaksana dengan baik maka tata kelola pemerintahan di Indonesia akan semakin baik. Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif Membangun tata kelola pemerintahan yang efektif didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka mewujudkan hasil pelaksanaan
pembangunan
sesuai
dengan
tujuan
dan
sasaran
pembangunan serta mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Terpenuhinya
kebutuhan
masyarakat
dalam
bentuk
penyediaan
barang/jasa dalam jumlah yang memadai dan berkualitas merupakan salah satu indikator pemerintahan yang efektif. Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP hendaknya dapat memastikan bahwa program dan kegiatan pembangunan nasional dapat menghasilkan output yang tepat secara jumlah dan kualitas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam kondisi demikian, pengawasan internal sejak tahap perencanaan menjadi sangat penting dilakukan oleh BPKP. Upaya ini dilakukan untuk menghindari terjadinya missing link antara kebutuhan masyarakat dengan barang/jasa yang tersedia. Di samping itu, pengawasan internal oleh BPKP dilakukan untuk memastikan efektivitas pelaksanaan program tersebut.
21
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Terpercaya Membangun tata kelola pemerintahan yang terpercaya didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dalam rangka memulihkan kepercayaan publik pada instansi pemerintah. Praktek birokrasi selama ini dirasakan oleh sebagian masyarakat sebagai profil yang lambat dalam memberikan pelayanan, berbelit dan berbudaya koruptif. Pemerintah pun berupaya keras melakukan perbaikan agar kesan negatif tersebut tidak terus-menerus menguat yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah. Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh BPKP diharapkan dapat mengurangi perilaku koruptif para penyelenggara pemerintahan dan mendorong aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat
2. Pernyataan Misi Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam
peraturan
perundang-undangan,
yaitu
sebagai
pelaksana
fungsi
pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 serta Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008. Rumusan misi BPKP adalah: 1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif; Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. 2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif;
22
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Misi kedua ini terkait erat dengan Misi kesatu. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundangundangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan pengawasan pembangunan
SPIP.
untuk
Misi
1
menyangkut
penyelenggaraan
(pengawasan
fungsi
fungsional),
penggunaan pengawasan
sedangkan
misi
sumber
daya
keuangan
dan
2
menyangkut
penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Sistem pengendalian intern, dalam sejarahnya adalah bentuk lanjutan dari pengawasan melekat. 3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional
dan Kompeten. Misi ini juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.
3. Tujuan Strategis Tujuan strategis merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun.
23
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Tujuan strategis yang ditetapkan mencakup : 1. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif; 2. Peningkatan
Efektivitas
Penyelenggaraan
Sistem
Pengendalian
Intern
Pemerintah; 3. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten .
4. Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program yang telah ditetapkan. Sasaran strategis yang ditetapkan mencakup: 1) Meningkatnya
Kualitas
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan
dan
Pembangunan Nasional; 2) Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada Pemerintah Daerah dan Korporasi dan Program Prioritas Pembangunan Nasional; dan 3) Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada Pemerintah Daerah.
5. Indikator Kinerja Utama (IKU) Indikator kinerja utama BPKP merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi Stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam
Pengawasan
Akuntabilitas
Keuangan
Negara
dan
Pembinaan
Penyelenggaraan SPIP. Untuk mencapai tujuan strategis dalam tahun 2015 BPKP telah merumuskan kembali
sasaran
strategis sebagai
tindak lanjut
atas
Peraturan
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Perumusan sasaran strategis diikuti
24
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
dengan penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai dasar pengukuran capaian sasaran strategis. Sesuai
Surat
Kepala
Biro
Perencanaan
Pengawasan
BPKP
Nomor
S-
636/SU01/2/2015 tanggal 14 Desember 2015 tentang Format dan Substansi Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 dinyatakan untuk pengukuran Akuntabilitas Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan. Pengukuran sasaran strategis didasarkan capaian indikator kinerja sasaran strategis. Perwakilan BPKP Provinsi Papua merumuskan sasaran strategis tersebut dengan 11 Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU tersebut dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP. IKU merupakan indikator kerja yang berstrata Outcome. IKU ini didukung oleh satu atau beberapa indikator kinerja Output atau kegiatan yang merupakan alat ukur kegiatan yang ditujukan untuk mencapai Outcome tersebut.
Tabel 2.1
Tabel 2.1 Sasaran Strategis, Sasaran Program, Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan
NO 1
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua , 3 dari skala 5
SASARAN PROGRAM 1.1
1.2
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1.1.1 Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI
1.1.2 Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum 1.2.1 Persentase (Capaian Kinerja BUMD Minimal A=40%)
25
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
NO
2
3
SASARAN STRATEGIS
Meningkatnya Maturitas SPIP pada KLPK dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua, 3 dari skala 5
Meningkatnya Kapabilitas Pengawas Intern K/L/Pemda sekala 5
SASARAN PROGRAM
INDIKATOR KINERJA UTAMA
pada Korporasi
1.2.2 BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD)
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
2.1.1 Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK
3.1
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
3.1.1 Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)
3.2
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
3.2.1 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian 3.2.2 Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur (7 skala Likert)
2.1
2.2
2.2.1 Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1) 2.2.2 Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
3.2.3 Persepsi pegawai terhadap sarpras
kepuasan perwakilan layanan
26
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
6. Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan Untuk pencapaian tujuan tersebut telah ditetapkan 6 (enam) sasaran program. Perwakilan BPKP Provinsi Papua sebagai unit kerja BPKP melaksanakan program dan kegiatan berdasarkan tugas dan fungsinya sesuai peraturan perundangundangan yang berlaku. Program dan kegiatan dalam lima tahun mendatang didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan Presiden RI Nomor 192 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan lain seperti Instruksi Presiden RI Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Instruksi Presiden RI Nomor 1 Tahun 2014 tanggal 25 Januari 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Tahun 2014, dan Peraturan Presiden RI Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 20122025. Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Perwakilan BPKP Provinsi Papua menetapkan program teknis dan program generik dengan nilai anggaran total sebesar Rp29.977.928,00 yaitu: 1) Program teknis Program Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Negara dan Pembangunan Nasional, Pembinaan Penyelenggaraan SPIP dan Pengembangan
Kapabilitas
APIP
dengan
anggaran
sebesar
Rp9.037.806.000,00. 2) Program generik, terdiri atas: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya dengan anggaran sebesar Rp17.904.777.000,00. Program dan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka mendukung sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua tahun 2014. Perwakilan BPKP Provinsi Papua sebagai organisasi pendukung BPKP di daerah melaksanakan program
27
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
tersebut di tingkat kegiatan (activities) dan penugasan (task). Kegiatan dan penugasan tersebut kemudian akan dituangkan dalam Dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin) atau Perjanjian Kerja dan Rencana Kinerja.
B.
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015
Dokumen Penetapan Kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran merupakan suatu dokumen pernyataan kinerja/ kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja, antara BPKP Pusat dengan Perwakilan BPKP Provinsi Papua. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada Tahun 2015, berdasarkan Renstra BPKP 2015-2019, tiap Sasaran Strategis memiliki
jenis
IKU
yaitu
IKU
berupa
Outcome
dan
IKU
berupa
Output/Rekomendasi. Sehingga perwakilan BPKP Provinsi Papua menetapkan 3 Sasaran Strategis, 6 Sasaran Program dan 126 Output/Rekomendasi yang digunakan untuk mengukur tercapainya 3 Sasaran Strategis, lihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Sasaran Program, IKU dan IKK Perwakilan BPKP Provinsi Papua No.
SASARAN STRATEGIS
1
Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua , 3 dari skala 5
1.1
SASARAN PROGRAM
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Reali sasi
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1.1. 1
Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis :
%
45
100
100.00
Rekomendasi Perbaikan Kebijakan dan Tata Kelola Kebendaharaa n Umum Negara
Rekomen dasi
6
37
100.00
1)
%
28
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
No.
SASARAN STRATEGIS
SASARAN PROGRAM
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Reali sasi
1.1. 2
Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasi an kepada Aparat Penegak Hukum: Rekomendasi Keinvestigasia n
%
50.00
100
100.00
rekomend asi
46
59
100.00
2)
Rekomendasi Perbaikan Kelancaran Pembangunan
rekomend asi
5
4
80.00
3)
Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi K/L
rekomend asi
5
3
60.00
4)
Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi
rekomend asi
0
0
Persentase (Capaian Kinerja BUMD Minimal A=40%):
%
20
100
1)
Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi
rekomend asi
10
9
90.00
2)
Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi
rekomend asi
4
2
50.00
3)
Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi
rekomend asi
11
20
100.00
BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD):
%
15
100
100.00
Rekomendasi Perbaikan Penyelenggara an SPIP Program Prioritas Nasional Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi
rekomend asi
1
0
rekomend asi
11
27
1)
1.2
Meningkatn ya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
1.2. 1
1.2. 2
1)
2)
%
-
100.00
-
100.00
29
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
No.
SASARAN STRATEGIS
SASARAN PROGRAM
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Reali sasi
Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi
rekomend asi
1
1
100.00
Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK:
%
5
100
100.00
1)
Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan
rekomend asi
8
27
100.00
2)
Rekomendasi Perbaikan Penyelenggara an SPIP K/L
rekomend asi
1
5
100.00
Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1) :
%
5
24
100.00
Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah dan Korporasi Rekomendasi Perbaikan Penyelenggara an SPIP Program Prioritas Nasional
rekomend asi
8
163
100.00
rekomend asi
1
1
100.00
Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Ko ta (Level 1) :
%
5
100
100.00
Rekomendasi Perbaikan Penyelenggara an SPIP Pemda
rekomend asi
2
2
100.00
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1):
%
50
100
100.00
3)
2
Meningkatnya Maturitas SPIP pada KLPK dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua, 3 dari skala 5
2.1
2.2
Meningkatn ya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam dan Pembangun an Manusia dan Kebudayaan
Meningkatn ya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
2.1. 1
2.2. 1
1)
2)
2.2. 2
1)
3
Meningkatnya Kapabilitas Pengawas Intern K/L/Pemda sekala 5
3.1
Meningkatn ya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah
3.1. 1
%
30
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
No.
SASARAN STRATEGIS
SASARAN PROGRAM
Indikator Kinerja Output
Daerah
3.2
Meningkatn ya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
3.2. 1
3.2. 2
3.2. 3
Satuan
Target
Reali sasi
%
1)
Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda
rekomend asi
1
1
100.00
2)
Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
rekomend asi
5
5
100.00
Skala Likert 1-10
7
70
100.00
Skala Likert 1-10
7
70
100.00
Skala Likert1-10
7
70
100.00
Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur (7 skala Likert) Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
31
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A.
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua dimaksudkan untuk mempertanggungjawabkan
keberhasilan/kegagalan
pelaksanaan
misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan program yang telah ditetapkan melalui Renstra dan Rencana Kinerja/Penetapan Kinerja. Analisis akuntabilitas kinerja meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dalam rangka mewujudkan program, tujuan, dan misi serta visi sebagaimana ditetapkan dalam perencanaan strategis. Pengukuran capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan kinerja yang direalisasikan tahun 2015 dengan target yang diperjanjikan dalam Dokumen Perjanjian Kinerja Tahun 2015.
Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 dilakukan pengukuran sasaran strategis. Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S-636/SU01/2/2015 tanggal 14 Desember 2015 tentang Format dan Substansi Laporan Kinerja (LKj) Tahun 2015 dinyatakan untuk pengukuran Akuntabilitas Kinerja, bagi Eselon II dilakukan pengukuran capaian Sasaran Program dan Sasaran Kegiatan. Capaian sasaran program diindikasikan dengan capaian indikator kinerja utama (IKU) yaitu indikator yang secara signifikan mempengaruhi capaian sasaran program. Pengukuran capaian kinerja sasaran program meliputi identifikasi atas realisasi IKU dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terhadap perkembangan capaian IKU dan efisiensi penggunaan sumber dana dalam mencapai kinerja IKU.
32
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Capaian sasaran strategis dan sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Papua, sebagai berikut: Tabel 3.1 Capaian sasaran strategis dan sasaran program Perwakilan BPKP Provinsi Papua INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
1
Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis
%
45,00
100,00
100,00
2
Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum
%
50,00
100,00
100,00
3
Persentase (Capaian Kinerja BUMN Minimal A=40%)
%
20,00
100,00
100,00
4
BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD)
%
15,00
100,00
100,00
5
Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK
%
5,00
100,00
100,00
6
Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1)
%
5,00
100,00
100,00
7
Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
%
5,00
24.14
100,00
8
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)
%
50,00
23,00
40,90
9
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Skala Likert
7,00
7,00
100,00
1-10
33
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur (7 skala Likert)
Skala Likert
7,00
7,00
100,00
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
Skala Likert
7,00
7,00
100,00
INDIKATOR KINERJA UTAMA 10
11
1-10
1-10
Sesuai Surat Kepala Biro Perencanaan dan Pengawasan BPKP Nomor S636/SU01/2/2015 tanggal 14 Desember 2015 dinyatakan Capaian Output yang dilaporkan ke dalam LKj dibatasi maksimal 100,00%.
B.
ANALISIS CAPAIAN KINERJA
Analisis capaian kinerja pada Perwakilan BPKP sebagai Unit Eselon II dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran program dan sasaran kegiatan. Dalam menyimpulkan keberhasilan atau ketidakberhasilan sasaran program dilakukan dengan mengukur indikator sasaran program yang terkait langsung dengan pencapaian sasaran strategis. Analisis capaian sasaran program difokuskan pada IKU yang merupakan indikator kinerja yang terkait langsung terhadap pencapaian sasaran program. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran program. Sasaran Strategis 1 : Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua , 3 dari skala 5 Analisis terhadap 2 (dua) sasaran program yang ditetapkan oleh BPKP Provinsi Papua sebagai sasaran program di awal tahun Renstra, disajikan sebagai berikut:
34
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Sasaran Program 1.1 : Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara IKU 1.1.1
: Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan
Pengendalian
Intern
Pengelolaan
Program
Strategis Target
: 45%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU “Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 45%. Realisasi outcome sebesar 100% sehingga capaian outcome menjadi sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan tata kelola manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis tahun 2015. IKU “Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis” didukung oleh 1 Indikator Kinerja Kegiatan/Output pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 1
Indikator Kinerja Output Rekomendasi Perbaikan 1) Kebijakan dan Tata Kelola Kebendaharaan Umum Negara
Satuan
Target
Realisasi
%
Rekomedasi
6
37
100
1) Capaian indikator output rekomendasi perbaikan kebijakan dan tata kelola kebendaharaan umum Negara sebesar 37 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 37 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional berupa: − Asistensi/Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan RSUD/Puskesmas BLUD
35
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
− Audit atas Laporan Keuangan Proyek PHLN − Audit atas Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan Jayapura Beserta Wilayah Kerjanya dan Kementerian Agraria Tata Ruang/ BPN Tahun 2013 dan 2014 − Kegiatan
Evaluasi
Penyerapan
Anggaran
Tahun
2015
pada
Kementerian/Lembaga IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp558.334.392,00 atau 98,96% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp564.178.000,00 dan Dana Mitra Kerja sebesar Rp0,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 654 OH/HP atau 85,27% dari rencana sebanyak 767 OH/HP. Sasaran Program 1.1 IKU 1.1.2
: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara : Penyerahan
Hasil
Pengawasan
Keinvestigasian
kepada Aparat Penegak Hukum Target
: 50%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 50%. Realisasi outcome sebesar 100% sehingga capaian outcome menjadi sebesar 100%. Hal ini menunjukkan
keberhasilan
perbaikan
penyerahan
hasil
pengawasan
keinvestigasian kepada aparat penegak hukum tahun 2015. IKU “Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum” didukung oleh 4 Indikator Kinerja Kegiatan/Output pada Tabel 3.3.
36
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Tabel 3.3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 2
Indikator Kinerja Output
Satuan
1) Rekomendasi Keinvestigasian
Rekomedasi
2) Rekomendasi Perbaikan Kelancaran Pembangunan
Rekomedasi
3) Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi K/L 4) Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi
Rekomedasi
1) Capaian
indikator
output
Rekomedasi
rekomendasi
Target Realisasi
%
46
59
100
5
4
80
5
3
60
0
0
100
keinvestigasian
sebesar
59
rekomendasi atau 100% dari target sebesar 46 rekomendasi. Keberhasilan ini
diperoleh
melalui
rekomendasi
yang
disampaikan
dalam fokus
Pengawalan Akuntabilias Aset dan Pengawalan Akuntabilitas Prioritas Pembangunan berupa: − Audit Investigatif pada K/L/IPP/IPD. − Pemberian Keterangan Ahli K/L/IPP/IPD − Audit Investigatif pada BUMN/BUMD − Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara pada K/L/IPP/IPD − Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara pada BUMN/BUMD − Audit dalam rangka PKKN atas kasus dugaan TPK − PKA pada persidangan atas kasus dugaan TPK − Melakukan Penelaahan terhadap kasus dugaan TPK − Ekspose atas hasil Audit Penyesuaian Harga di Deputi Investigasi Kantor Pusat BPKP di Jakarta 2) Capaian indikator output rekomendasi perbaikan kelancaran pembangunan sebesar 4 rekomendasi atau 80% dari target sebesar 5 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui kegiatan pengawasan sebagai berikut: − Audit Penyesuaian Harga.
37
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
− Audit Klaim 3) Capaian indikator output rekomendasi perbaikan pencegahan korupsi K/L sebesar 3 rekomendasi atau 60% dari target sebesar 5 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui kegiatan pengawasan sebagai berikut: − Kajian Hasil Pengawasan − Fraud Control Plan − Forum Keinvestigasian − Sosialisasi Program Anti Korupsi 4) Capaian indikator output rekomendasi perbaikan pencegahan korupsi korporasi sebesar 0 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 0 rekomendasi. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp2.002.907.717,00 atau 93,63% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp2.139.223.000,00 dan tidak menggunakan Dana Mitra Kerja serta menggunakan SDM sebanyak 4.350 OH/HP atau 88,40% dari rencana sebanyak 4.921 OH/HP. Sasaran Program
: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
1.2 IKU 1.2.1
Persentase (Capaian Kinerja BUMN Minimal A=40%)
Target
: 20%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU “Persentase (Capaian Kinerja BUMN Minimal A=40%)” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 20%. Realisasi outcome sebesar 100% sehingga capaian menjadi outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan peningkatan kualitas SPI pada korporasi tahun 2015. IKU “Persentase (Capaian Kinerja BUMN Minimal A=40%)” didukung oleh 3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output pada Tabel 3.4.
38
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Tabel 3.4 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 3
Indikator Kinerja Output
Satuan
1) Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi
Rekomedasi
2) Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi 3) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi
Rekomedasi
1) Capaian
indikator
output
Rekomedasi
rekomendasi
Target
Realisasi
%
10
9
90
4
2
50
11
20
100
perbaikan
kinerja
program
pembangunan pusat, daerah, dan korporasi sebesar 9 rekomendasi atau 90% dari target sebesar 10 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawasan Pembangunan Nasional dalam meningkatkan Tata Kelola Korporasi, berupa: − Asistensi/Bimtek Penyusunan Laporan Keuangan PDAM − Audit/Evaluasi Kinerja PDAM − Evaluasi Kinerja RSD BLUD 2) Capaian indikator output rekomendasi perbaikan SPI korpoasi kebijakan sebesar 2 rekomendasi atau 50% dari target sebesar 4 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawalan Akuntabilitas Aset berupa koordinasi hasil pengawasan keinvestigasian. 3) Capaian indikator output rekomendasi perbaikan kebijakan korporasi sebesar 20 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 11 rekomendasi. Keberhasilan ini disampaikan dalam fokus Pengawalan Akuntabilitas Prioritas Pembangunan melalui Audit Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp1.819.407.300,00 atau 95,56% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp1.903.986.390,00 dan tidak menggunakan Dana Mitra Kerja serta menggunakan SDM sebanyak 3.267 OH/HP atau 91,26% dari rencana sebanyak 3.580 OH/HP.
39
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Sasaran Program
: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
1.2 IKU 1.2.2
BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD)
Target
: 15%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU “BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD)” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 15%. Realisasi outcome tahun 2015 sebesar 100% sehingga capaian outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan peningkatan kualitas penerapan SPI pada korporasi tahun 2015. IKU “BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD)” didukung oleh 3 Indikator Kinerja Kegiatan/Output pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 4
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Realisasi
%
Rekomendasi Perbaikan 1) Penyelenggaraan SPIP Program Prioritas Nasional
Rekomendasi
1
1
100
Rekomendasi Perbaikan SPI 2) Korporasi
Rekomendasi
11
27
100
Rekomendasi Perbaikan 3) Pencegahan Korupsi Korporasi
Rekomendasi
1
1
100
1) Capaian indikator output rekomendasi Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan Bidang Keuangan Daerah sebesar 1 rekomendasi atau 100% dari target
sebesar
1
rekomendasi.
Keberhasilan
ini
diperoleh
melalui
40
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawalan Akuntabilitas Governance melalui kegiatan berupa Penyusunan RTP SPIP Daerah. 2) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi sebesar 27 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 11 rekomendasi. Keberhasilan ini
diperoleh
melalui
rekomendasi
yang
disampaikan
dalam fokus
Pengawasan Pembangunan Nasional melalui kegiatan sebagai berikut: −
Asistensi /Bimtek Pengembangan dan Penerapan GCG di Perusda
−
Asistensi/Bimtek Implementasi SIA BLUD pada PSD/PKM BLUD
−
Asistensi/Bimtek Penyusunan RSB pada RSD/PKM BLUD
−
Audit dan Evaluasi Nilai Aset (bangunan) RSUD
−
Audit tujuan tertentu atas cash flow
−
Bimbingan Teknis Penyusunan Tata Kelola BLUD RSUD
−
Bimtek Penyusunan RBA RSUD
−
Bimtek/Asistensi
Penyusunan
Pedoman
Tata
Kelola
pada
RSD/Puskesmas BLUD −
Bimtek/Asistensi Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) pada RSD/Puskesmas BLUD
−
Evaluasi GCG pada BPD/BPR
−
Evaluasi Sistem Pengendalian Intern PDAM berbasis COSO
−
Pemeriksaan hasil pekerjaan RR kantor Bulog Divre Papua dan Papua Barat di Jayapura
−
Rakorwas
3) Capaian indikator output Rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi sebesar 1 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 1 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui kegiatan sebagai berikut: −
Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi KPK - BPKP.
−
Pencegahan/ Pemberantasan Korupsi dalam PBJ dan Peningkatan Kinerja
IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp977.056.649,00 atau 92,44% dari Anggaran
DIPA
Tahun
2015
sebesar
Rp1.056.933.110,00
dan
tidak
menggunakan Dana Mitra Kerja serta menggunakan SDM sebanyak 1.639
41
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
OH/HP atau 74,67% dari rencana sebanyak 2.195 OH/HP
Sasaran Strategis 2 : Meningkatnya Maturitas SPIP pada KLPK dan Program Prioritas Pembangunan Nasional, 3 dari skala 5
Sasaran Program 2.1
: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam
dan
Pembangunan
Manusia
dan
Kebudayaan Indikator Kinerja
Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang
Utama 2.1.1
Polhukam dan PMK
Target
: 5%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU “Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 5%. Realisasi outcome sebesar 100% dengan capaian outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan maturitas SPIP pada Pemerintah Provinsi. Indikator Kinerja Kegiatan/Output adalah sebagai berikut: Tabel 3.6 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 5 Indikator Kinerja Output 1) Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK
Satuan Rekomend asi
Target Realisasi 9
32
% 100.00
Capaian indikator output rekomendasi persentase maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK sebesar 32 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 9 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawalan Akuntabilitas Governance melalui kegiatan sebagai berikut:
42
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
− Penilaian Risiko pada KPU − Reviu Penyusunan Renja Laporan Keuangan Kanwil Kemenkumham Prov. Papua Semester I TA. 2015 − Pengisian Data PKP2T Bidang IPP Tahun 2015 Terkait Upaya Pemetaan Sebaran KF 1 Bidang IPP Tahun 2016. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp371.872.100,00 atau 96,00.% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp387.582.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 348 OH/HP atau 61.% dari rencana sebanyak 569 OH/HP. Selain itu kegiatan ini tidak menggunakan dana mitra.
Sasaran Program 2.2 Indikator Kinerja
: Meningkatnya
Kualitas
Penerapan
SPIP
pada
Pemerintah Daerah : Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1)
Utama 2.2.1 Target
: 5%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU “Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1)” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 5%. Realisasi outcome sebesar 100% sehingga capaian outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan maturitas SPIP pada Pemerintah Provinsi yang dilakukan melalui asistensi penyusunan, monitoring dan penilaian RTP SPIP. Indikator Kinerja Kegiatan/Output, sebagai berikut:
43
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Tabel 3.7 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 6 Indikator Kinerja Output
Satuan
Target Realisasi
%
Rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah dan Korporasi
Rekomend asi
8
162
100.00
Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Program Prioritas Nasional
Rekomend asi
1
1
100.00
Capaian indikator output rekomendasi persentase maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1) sebesar 163 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 9 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawalan Akuntabilitas Governance melalui kegiatan sebagai berikut kegiatan Penyusunan RTP SPIP Daerah. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp1.848.950,00 atau 100,00% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp1.848.950,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 1.108 OH/HP atau 81,59% dari rencana sebanyak 1.358 OH/HP. Selain
itu
kegiatan
ini
juga
didukung
dengan
dana
mitra
sebesar
Rp317.381.562,00.
Sasaran Program 2.2 Indikator Kinerja Utama 2.2.2
: Meningkatnya
Kualitas
Penerapan
SPIP
pada
Pemerintah Daerah : Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
Target
: 5%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU “Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 5%. Realisasi outcome sebesar 100% dengan capaian outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan
44
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
maturitas SPIP pada Pemerintah Kabupaten/Kota yang dilakukan melalui asistensi penyusunan, monitoring dan penilaian RTP SPIP. Indikator Kinerja Kegiatan/Output adalah, sebagai berikut: Tabel 3.8 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 7 Indikator Kinerja Output Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Pemda
Satuan Rekomend asi
Target Realisasi 2
2
% 100.00
Capaian indikator output rekomendasi Rekomendasi Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) sebesar 2 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 2 rekomendasi. Keberhasilan ini diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Pengawalan Akuntabilitas Governance melalui kegiatan sebagai berikut kegiatan, sebagai berikut: − Asistensi Penyusunan Dokumen Rencana Tindak Pengendalian (RTP) SPIP. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp406.863.000,00 atau 100,00% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp406.863.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 411 OH/HP atau 87,08% dari rencana sebanyak 472 OH/HP. Selain itu kegiatan ini tidak menggunakan dana mitra.
45
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015 Sasaran Strategis 3 :Meningkatnya Kapabilitas Pengawas Intern K/L/Pemda, 3 dari skala 5 Sasaran Program 3.1 : Meningkatnya
Kapabilitas
Pengawasan
Intern
Pemerintah Daerah Indikator Kinerja Utama 3.1.1
: Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)
Target
: 50%
Realisasi
: 100%
% Capaian
: 100%
IKU 3.1.1 adalah “Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)” dengan target outcome tahun 2015 sebesar 50%. Realisasi outcome sebesar 100% dengan capaian outcome sebesar 100%. Hal ini menunjukkan keberhasilan perbaikan kapabilitas APIP dalam upaya menuju level 2. Pada tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Papua melakukan pendampingan kepada Inspektorat Provinsi/Kota/Kabupaten, melakukan penilaian level APIP menggunakan aplikasi Self Assessment. Indikator Kinerja Kegiatan/Output adalah sebagai berikut: Tabel 3.9 Indikator Kinerja Kegiatan/Output 8 Indikator Kinerja Output 1) 2)
Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah
Satuan
Target
Realisasi
%
Rekomendasi
1
1
100
Rekomendasi
5
5
100
Capaian indikator output rekomendasi Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda sebesar 1 rekomendasi atau 100% dari target sebesar
1 rekomendasi dan Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah sebesar 5 rekomendasi atau 100% dari target sebesar 5 rekomendasi . Keberhasilan ini
diperoleh melalui rekomendasi yang disampaikan dalam fokus Governance System melalui kegiatan sebagai berikut: − Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD pada Pemda Provinsi Papua − Asistensi/Bimtek Penyusunan Rencana Aksi Hasil Temuan BPK
46
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
− Pendampingan Pemetaan, Penyusunan Area Perbaikan, Rencana Aksi dan Self Assesment dalam rangka Peningkatan APIP. − Bimtek
atas
Perbaikan
Mandiri
(Self
Improvement)
dalam rangka
Peningkatan Kapabilitas (Leveling) Pada tahun 2015, melalui Self Assessment dengan aplikasi Inspektorat Provinsi berada di Level 1, IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp 687.258.658,00 atau 94,15% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp 729.980.500,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 747 OH/HP atau 87,06% dari rencana sebanyak 858 OH/HP. Sasaran Program 3.2 Indikator Kinerja Utama 3.2.1
: Meningkatnya Kuaitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan : Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian
Target
: 7 (Skala Likert 1-10)
Realisasi
: 7,04%
% Capaian
: 100%
IKU 3.2.1 adalah “Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Kepegawaian” sebesar 7 (skala Likert 1-10). Dalam rangka mendukung IKU tersebut dengan sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan”. Realisasi outcome sebesar 7,04 (skala Likert 1-10) dengan capaian outcome sebesar 100,00%. Capaian Persepsi Kepuasan Pegawai Terhadap Layanan Kepegawaian tersebut merupakan hasil rata-rata capaian 14 (empat belas) indikator pelayanan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua. Hal ini menunjukkan keberhasilan Bagian Kepegawaian dalam memberi dukungan kepada pelaksanaan teknis pengawasan. IKU ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp 1.232.110.360,00 atau 90,20% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp 1.365.927.000,00
47
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Sasaran Program 3.2
: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
IKU 3.2.2
: Persepsi
Kepuasan
Pegawai
Perwakilan
atas
Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur Target
: 7 (skala Likert 1-10)
Realisasi
: 7,04 (skala Likert 1-10)
% Capaian
: 100,00%
IKU 3.2.2 adalah “Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur” sebesar 7 (skala Likert 1-10). Dalam rangka mendukung IKU tersebut dengan sasaran strategis “Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan”. Realisasi outcome sebesar 7,04 (skala Likert 1-10) dengan capaian outcome sebesar 100,00%. Capaian Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur tersebut merupakan hasil rata-rata capaian 14 (empat belas) indicator pelayanan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua. Indikator Kinerja (Output) ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp17.103.959.020 atau 95,53% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp17.904.777.000. Sasaran Program 3.2
: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
IKU 3.2.3
: Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan terhadap Layanan Sarpras
Target
: 7 (skala Likert 1-10)
Realisasi
: 7,04 (skala Likert 1-10)
% Capaian
: 100,00%
IKU 3.2.3 adalah “Persepsi Kepuasan Pegawai terhadap Layanan Sarpras” sebesar 7 (skala Likert 1-10). Dalam rangka mendukung IKU tersebut dengan sasaran strategis
“Meningkatnya
Kualitas
Layanan Dukungan
Teknis
Pengawasan”.
Realisasi outcome sebesar 7,04 (skala Likert 1-10) dengan capaian outcome sebesar 100,00%. Capaian Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur tersebut merupakan hasil rata-rata
48
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
capaian 14 (empat belas) indicator pelayanan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua. Indikator Kinerja (Output) ini menggunakan Dana DIPA sebesar Rp1.052.076.000 atau 63.02% dari Anggaran DIPA Tahun 2015 sebesar Rp1.669.418.000
C.
REALISASI ANGGARAN TAHUN 2015
Anggaran kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Papua menurut Penetapan Kinerja Tahun 2015 sebesar Rp29.977.928.000,00 dengan rincian: 1. Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara sebesar Rp4.842.624.000,00. 2. Peningkatan
Kualitas
Penerapan
SPI
pada
Korporasi
sebesar
Rp2.960.919.500,00. 3. Peningkatan Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK sebesar Rp387.582.000,00 4. Peningkatan Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah sebesar Rp2.255.923.000,00 5. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah sebesar Rp729.980.500,00 6. Peningkatan Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan sebesar Rp.20.940.122,00 Realisasi penyerapan anggaran per 31 Desember 2014 Perwakilan BPKP Provinsi Papua sebesar Rp28.060.795.196,00 atau 93,60% dari Anggaran tahun 2015 sebesar Rp29.977.928,00 dengan rincian, sebagai berikut :
49
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015
Tabel 3.10 Realisasi penyerapan anggaran per 31 Desember 2014
PROGRAM
KEUANGAN (Rp000,00) ANGGARAN REALISASI Jumlah Jumlah
% Jumlah
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
4.842.624.000
4.564.149.826
94,25
Peningkatan Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
2.960.919.500
2.796.463.949
94,45
387.582.000
371.872.100
95,95
2.255.923.000
2.861.493.562
100,00
729.980.500
687.258.658
94,15
20.940.122.000
19.388.145.380
92,59
Peningkatan Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK Peningkatan Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah Peningkatan Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
50
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua
BAB IV PENUTUP Sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Selain itu, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Peningkatan Kualitas Sistem Pengendalian Intern dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat mengamanahkan BPKP untuk melakukan pengawasan intern atas penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah termasuk akuntabilitas keuangan negara, dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Fungsi pengawasan intern dilakukan melalui kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya. Pengawasan intern terutama diarahkan untuk membantu Menteri/Pimpinan
Lembaga,
Gubernur
dan
Bupati/Walikota
dalam
rangka
memperkuat dan menunjang efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Pada awal tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Papua telah menetapkan Rencana Kinerja/Penetapan Kinerja yang merupakan penjabaran dari Rencana Strategis. Penetapan Kinerja (Tapkin) tersebut pada hakekatnya merupakan ”kontrak kerja” yang berisi target-target kinerja baik yang harus dicapai. Kontrak kinerja tersebut pada akhir tahun harus dipertanggungjawabkan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015 menggambarkan pencapaian kinerja selama tahun 2015. Pencapaian kinerja berupa pelaksanaan kegiatan ini disusun dan dilaksanakan berdasarkan Rencana Kinerja
51
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua
Tahun 2015 yang mengacu pada Rencana Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Papua Tahun 2015-2019. Perbaikan dalam perencanaan kinerja berupa perbaikan kualitas dokumen Renstra, Rencana Kinerja Tahunan, Penetapan Kinerja (Tapkin) dan Indikator Kinerja Utama (IKU). Perbaikan
dalam pengukuran
kinerja
berupa
perbaikan
mekanisme
pengumpulan data kinerja dengan menggunakan teknologi informasi dan melakukan pengukuran kinerja melalui pembandingan dengan target tahun berjalan. Upaya perbaikan dalam evaluasi kinerja berupa pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya oleh pihak internal maupun eksternal dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil evaluasi. Pencapaian sasaran program sebagian besar telah memenuhi target dan termasuk kategori “AA / Memuaskan” dibandingkan target yang telah ditetapkan dalam Renstra Tahun 2015-2019 dan Tapkin tahun 2015. Seluruh sasaran program Tapkin 2015 telah tercapai 100%. Tabel 4.1 Capaian Sasaran Program % SASARAN PROGRAM
1.1
1.2
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
Indikator Kinerja Output
1.1.1
Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis
100.00
1.1.2
Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum
100.00
1.2.1
Persentase (Capaian Kinerja BUMD Minimal A=40%)
100.00
BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD)
100.00
1.2.2
52
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua
% SASARAN PROGRAM
2.1
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
2.2
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
3.1
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
3.2
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
Indikator Kinerja Output
Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK:
100.00
2.2.1
Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1)
100.00
2.2.2
Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)
100.00
3.1.1
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1):
100.00
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
100.00
3.2.2
Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur (7 skala Likert)
100.00
3.2.3
Persepsi kepuasan perwakilan terhadap sarpras
100.00
2.1.1
3.2.1
pegawai layanan
A. Permasalahan Secara umum sasaran program tahun 2015 telah tercapai 100% dibandingkan dengan target dalam Renstra 2015-2019 dan Tapkin 2015. Kendala yang ditemui dalam pencapaian sasaran program adalah 1. Rendahnya persentase opini WTP yang didapat oleh pemda se-Provinsi Papua.
53
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua
2. Kurangnya komitmen dari pimpinan daerah untuk menindaklanjuti hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan serta kurangnya SDM Inspektorat yang memiliki kemampuan di bidang pengawasan yang berfungsi sebagai APIP 3. Kurangnya komitmen baik dari pimpinan pemerintah daerah maupun dari pimpinan SKPD untuk menjalankan keuangan Daerah sesuai dengan aturan yang ada. 4. Rendahnya
tingkat
pengendalian
intern
pada
BUMD/BLUD
yang
mengakibatkan menyempitnya ruang fiskal. Langkah-langkah yang perlu dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua dalam upaya memperbaiki kinerja, antara lain: 1. Terus menerus melakukan penyempurnaan penyajian seluruh produk layanan bimbingan teknis/asistensi dalam peningkatan Opini WTP untuk seluruh Pemda di Provinsi Papua (khususnya untuk Pemda yang memiliki potensi peningkatan kualitas akuntabilitas atas laporan kinerja di tahun 2016), Simda Desa (Simdes) dan laporan keuangan berbasis akrual; 2. Dalam rangka pencapaian maturitas Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada seluruh Pemda se Provinsi Papua perlu dilakukan: a. Penuntasan penguatan dan pengembangan infrastruktur penyelenggaraan SPIP dengan terus melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Sub kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam mendukung kegiatan tersebut adalah: 1) Menambah jumlah personil satgas pembinaan SPIP yang fokus untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 2) Meningkatkan
kegiatan
sosialisasi,
diklat
dan
workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Pemerintahs Daerah di Provinsi Papua; 3) Meningkatkan intensitas bimbingan teknis penyelenggaraan SPIP dan mendorong (pemahaman
penyelenggaraan dan
pemetaan),
SPIP
mulai
pelaksanaan
dari
perencanaan
(penilaian
risiko,
pembangunan infrastruktur dan internalisasi) dan pengembangan berkelanjutan.
54
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua
b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Pemda dalam percepatan pelaksanaan penyelenggaraan SPIP secara integral pada kegiatan operasional instansi. 3. Lebih berperan dalam mendorong Direksi BUMD untuk memperbaiki kinerja BUMD. 4. Dalam rangka pencapaian target peningkatan Kapabilitas APIP pada Level 3 sesuai RPJMN 2015-2019 perlu dilakukan: 1)
Meningkatkan frekuensi dan kualitas bimbingan teknis/asistensi yang diberikan mengingat kondisi APIP Pemda yang memerlukan perbaikan pada seluruh elemen peningkatan kapabilitas APIP.
2)
Melakukan monitoring melalui perangkat monitoring yang dibangun dalam rangka
memantau
perkembangan
tindak
lanjut
hasil
bimbingan
teknis/asistensi dalam rangka perbaikan mandiri (self improvement) untuk perbaikan kapabilitas APIP. 5. Penataan dan optimalisasi jaringan komputer di Perwakilan BPKP Provinsi Papua. 6. Meningkatkan Layanan Umum dan Kepuasan dalam rangka dalam menunjang pelaksanaan pengawasan di Perwakilan BPKP Provinsi Papua. B. Rencana Tindak Di samping keberhasilan dalam capaian kinerja, kendala dalam capaian kinerja seperti yang telah diuraikan di atas, terdapat kendala lain yaitu Penetapan Kinerja
(Tapkin)
yang
belum
sepenuhnya
mengakomodasi
permintaan
Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, kegiatan atas permintaan tersebut umumnya tidak dimasukkan ke dalam Program Kerja Pembinaan Pengawasan Tahunan (PKP2T). Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, strategi yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1. Melakukan antisipasi permintaan penugasan berdasarkan data historis/ pengalaman tahun-tahun sebelumnya dan meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah/BUMN/BUMD/BLU untuk mengantisipasi/ memastikan
55
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Perwakilan BPKP Provinsi Papua
permintaan
penugasan
berdasarkan
Nota
Kesepahaman
yang
telah
dilakukan. 2. Meningkatkan kualitas pendampingan kepada Pemerintah Daerah, terutama dalam pembinaan penyelenggaraan SPIP dan peningkatan kapabilitas APIP. 3. Meningkatkan jumlah dan kompetensi sumber daya manusia Perwakilan BPKP Provinsi Papua sehingga hasil penugasan pengawasan dapat memiliki dampak/ outcome yang signifikan bagi stakeholders. Hal ini antara lain dilakukan
dengan
cara
mengikutsertakan
SDM
dalam
program
pelatihan/seminar/workshop yang dapat meningkatkan kompetensi SDM. Dengan disusunnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang. Secara internal Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini telah menjadi motivator untuk lebih meningkatkan kinerja pegawai dan organisasi terhadap perkembangan tuntutan stakeholders sehingga kontribusi Perwakilan BPKP Provinsi Papua dalam pembangunan di wilayah Provinsi Papua dapat lebih dirasakan.
56
Lampiran 1/ 1 - 1
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA NO 1
SASARAN STRATEGIS Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua , 3 dari skala 5
SASARAN PROGRAM 1.1
1.2
2
Meningkatnya Maturitas SPIP pada KLPK dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua, 3 dari skala 5
2.1
2.2
3
Meningkatnya Kapabilitas Pengawas Intern K/L/Pemda sekala 5
3.1
3.2
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
INDIKATOR KINERJA UTAMA 1.1.1
Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis
SATUAN
TARGET
%
45.00
REALISASI % CAPAIAN 100.00
100.00
1.1.2
Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum
%
50.00
1.2.1
Persentase (Capaian Kinerja BUMD Minimal A=40%)
%
20
1.2.2
BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD)
%
15.00
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
2.1.1
Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK
%
5.00
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
2.2.1
Persentase Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1)
%
5.00
100.00
100.00
2.2.2
Persentase Pemerintah (Level 1)
Maturitas Kabupaten/Kota
%
5.00
24.14
100.00
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
3.1.1
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1)
%
50.00
100.00
100.00
Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
3.2.1
Persepsi kepuasan perwakilan terhadap kepegawaian
pegawai Skala Likert layanan 1-10
7.00
7.04
100.00
3.2.2
Persepsi Kepuasan Pegawai Skala Likert Perwakilan atas Pencairan 1-10 Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur (7 skala Likert)
7.00
7.04
100.00
Persepsi kepuasan perwakilan terhadap sarpras
7.00
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
3.2.3
JUMLAH
100.00
100
100.00
100.00
PROGRAM
100.00
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
100
100.00
Peningkatan Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
100.00
DIPA
ANGGARAN Mitra
Jumlah
KEUANGAN (Rp000) REALISASI Mitra
SDM (OH) %
DIPA
Jumlah
DIPA
Mitra
Jumlah
RENCANA
REALISASI
%
564,178,000
-
564,178,000
558,334,392
-
558,334,392
98.96
0.00
98.96
767
654
85.27
2,139,223,000
-
2,139,223,000
2,002,907,717
-
2,002,907,717
93.63
0.00
93.63
4,921
4,350
88.40
1,903,986,390
-
1,903,986,390
1,819,407,300
-
1,819,407,300
95.56
0.00
95.56
1,056,933,110
-
1,056,933,110
977,056,649
-
977,056,649
92.44
0.00
92.44
2,195
1,639
74.67
387,582,000
-
387,582,000
371,872,100
-
371,872,100
95.95
0.00
95.95
569
348
61.16
1,848,950,000
-
1,848,950,000
1,848,950,000
198,817,562
2,047,767,562
100.00
0.00
100.00
1,358
1,108
81.59
406,973,000
-
406,973,000
406,863,000
-
406,863,000
99.97
0.00
99.97
472
411
87.08
729,980,500
-
729,980,500
687,258,658
-
687,258,658
94.15
0.00
94.15
858
747
87.06
1,365,927,000
-
1,365,927,000
1,232,110,360
-
1,232,110,360
90.20
0.00
90.20
17,904,777,000
-
17,904,777,000
17,103,959,020
17,103,959,020
1,669,418,000
-
1,669,418,000
1,052,076,000
1,052,076,000
29,977,928,000
-
29,977,928,000
28,060,795,196
14,720
12,524
85.08
3580
91.26
3267
Peningkatan Persentase Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK
pegawai Skala Likert layanan 1-10
Peningkatan Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Peningkatan Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan 7.04
100.00
198,817,562
28,259,612,758
93.60
94.27
Lampiran 2/1 - 3
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 No.
SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua , 3 dari skala 5
SASARAN PROGRAM 1.1
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Realisasi
Dana (Rp)
%
Anggaran Mitra
0
% Mitra 0.00
Jumlah 98.96
100
100.00
rekomendasi
6
37
100.00
564,178,000
-
564,178,000
558,334,392
-
558,334,392
99
-
%
50.00
100
100.00
2,139,223,000
-
2,139,223,000
2,002,907,717
-
2,002,907,717
93.63
-
1) Rekomendasi rekomendasi Keinvestigasian 2) rekomendasi Rekomendasi Perbaikan Kelancaran Pembangunan
46
59
100.00
1,538,697,000
-
1,538,697,000
1,414,727,917
-
1,414,727,917
91.94
0.00
5
4
80.00
337,190,000
-
337,190,000
320,045,800
-
320,045,800
94.92
3) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi K/L
5
3
60.00
263,336,000
-
263,336,000
264,624,000
-
264,624,000
4) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi
0
0
-
-
-
3,510,000
3,510,000
20
100
100.00
1,903,986,390
-
1,903,986,390
1,819,407,300
-
1,819,407,300
1) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah, dan Korporasi 2) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan SPI Korporasi
10
9
90.00
703,858,000
-
703,858,000
673,473,530
-
673,473,530
95.68
0.00
4
2
50.00
397,218,000
-
397,218,000
359,074,017
-
359,074,017
90.40
3) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Kebijakan Korporasi
11
20
100.00
802,910,390
-
802,910,390
786,859,753
-
786,859,753
98.00
1)
0
SDM (OH) DIPA 98.96
45
Persentase Perbaikan Tata Kelola Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Strategis :
DIPA 558,334,392
Jumlah 558,334,392
%
1.1.1
Jumlah 564,178,000
Realisasi Mitra
DIPA 564,178,000
Target
Realisasi
%
767
654
85.27
99
767
654
85
93.63
4,921
4,350
88.40
91.94
2,713
2,691
99.19
0.00
94.92
403
315
78.16
100.49
0.00
100.49
725
635
87.59
100.00
0.00
100.00
1,080
709
65.65
3,580
3,267
95.68
668
579
86.68
0.00
90.40
1,688
1,327
78.61
0.00
98.00
1,224
1,361
111.19
Rekomendasi Perbaikan Kebijakan dan Tata Kelola Kebendaharaan Umum Negara 1.1.2
1.2
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
1.2.1
Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum:
Persentase (Capaian Kinerja BUMD Minimal A=40%):
%
-
95.56
-
95.56
91.26
1.2
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI pada Korporasi
Lampiran 2/2 - 3
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 No.
SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua , 3 dari skala 5
2 Meningkatnya Maturitas SPIP pada KLPK dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua, 3 dari skala 5
SASARAN PROGRAM 1.1
2.1
Indikator Kinerja Output
2.1.1
BLUD (Capaian Proporsi Dana Masyarakat sebesar 50% terhadap total pengelolaan dana pada 20% BLUD):
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
Realisasi
Dana (Rp)
%
2.2.1
%
Anggaran Mitra
Jumlah
DIPA
SDM (OH) Realisasi Mitra
Jumlah
DIPA
% Mitra
15
100
100.00
1,056,933,110
-
1,056,933,110
977,056,649
-
977,056,649
1) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Program Prioritas Nasional
1
1
100.00
16,440,000
-
16,440,000
21,129,700
-
21,129,700
128.53
0.00
2) Rekomendasi Perbaikan Korporasi
rekomendasi
11
27
100.00
659,486,000
-
659,486,000
609,195,400
-
609,195,400
92.37
3) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Pencegahan Korupsi Korporasi
1
1
100.00
381,007,110
-
381,007,110
346,731,549
-
346,731,549
91.00
92.44
5
100
100.00
387,582,000
-
387,582,000
371,872,100
-
371,872,100
rekomendasi
8
27
100.00
346,852,000
-
346,852,000
346,306,700
-
346,306,700
99.84
0.00
2) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP K/L Persentase % Maturitas Pemerintah Provinsi (Level 1) :
1
5
100.00
40,730,000
-
40,730,000
25,565,400
-
25,565,400
62.77
0.00
5
24
100.00
1,848,950,000
-
1,848,950,000
1,848,950,000
317,381,562
1,998,566,562
1) Rekomendasi rekomendasi Perbaikan Kinerja Program Pembangunan Pusat, Daerah dan Korporasi
8
162
100.00
1,681,185,000
-
1,681,185,000
1,681,185,000
317,381,562
1,998,566,562
100.00
0.00
2) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Program Prioritas Nasional
1
1
100.00
167,765,000
-
167,765,000
167,765,000
-
167,765,000.00
100.00
0.00
Jumlah -
92.44
Target
Realisasi
%
2,195
1,639
74.67
100.00
60
40
66.67
0.00
92.37
1,687
1,508
89.39
0.00
91.00
448
91
20.31
569
348
99.84
466
329
70.60
62.77
103
19
18.45
1,358
1,108
100.00
1,233
983
79.72
100.00
125
125
100.00
SPI
Persentase % Maturitas SPIP K/L (Level 1) Bidang Polhukam dan PMK:
1) Rekomendasi Perbaikan Akuntabilitas Pelaporan
2.2
Target
DIPA
Perbaikan 1.1.1 1.2.2 Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP K/L Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Satuan
rekomendasi
96
-
100.00
-
96
100.00
61
81.59
2.2
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
Lampiran 2/3 - 3
CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA TAHUN 2015 No.
SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua , 3 dari skala 5 3 Meningkatnya Kapabilitas Pengawas Intern K/L/Pemda sekala 5
SASARAN PROGRAM 1.1
3.1
Indikator Kinerja Output
Target
Realisasi
Dana (Rp)
% DIPA
Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara
1.1.1 2.2.2
Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
3.1.1
Persentase Maturitas Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) : 1) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Pemda
Jumlah
DIPA
SDM (OH) Realisasi Mitra
Jumlah
DIPA
% Mitra
Jumlah
Target
%
Realisasi
100
100.00
406,973,000
-
406,973,000
406,863,000
-
406,863,000
100
-
100
472
411
87.08
2
2
100.00
406,973,000
-
406,973,000
406,863,000
-
406,863,000
100
-
100
472
411
87.08
50
100
100.00
729,980,500
-
729,980,500
687,258,658
-
687,258,658
94.15
-
94.15
858
747
87.06
rekomendasi
1
1
100.00
130,347,500
-
130,347,500
107,647,600
-
107,647,600
82.59
82.59
170
156
91.76
rekomendasi
5
5
100.00
599,633,000
-
599,633,000
579,611,058
-
579,611,058
96.66
96.66
688
591
85.90
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
Skala Likert 1-10
7
7.04
100.00
1,365,927,000
-
1,365,927,000
1,232,110,360
-
1,232,110,360
90.20
-
90.20
-
-
-
3.2.2
Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan atas Pencairan Anggaran yang Diajukan sesuai Prosedur (7 skala Likert)
Skala Likert 1-10
7
7.04
100.00
17,904,777,000
-
17,904,777,000
17,103,959,020
-
17,103,959,020
95.53
-
96
-
-
-
3.2.3
Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras
Skala Likert 1-10
7
7.04
100.00
1,669,418,000
-
1,669,418,000
1,052,076,000
-
1,052,076,000
63.02
-
63.02
-
-
-
Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 1):
Meningkatnya 3.2.1 Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan
%
Anggaran Mitra
5
1) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda 2) Rekomendasi Perbaikan Kebijakan Keuangan Daerah 3.2
Satuan
rekomendasi
%
JUMLAH
29,977,928,000
-
29,977,928,000
28,060,795,196
317,381,562
28,378,176,758
1,973
0.00
-
-
1,944
14,720
12,524
1,402