PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA
( LAKIP ) 2015
PERWAKILAN KANTOR GUBERNUR BPKP PROVINSI MALUKU MALUKU UTARA UTARA
NOMOR : S-14/PW33/1/2015 TANGGAL 25 Januari 2015
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Ringkasan Eksekutif
RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015 disusun dengan mengacu pada Surat Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah serta Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Sasaran
strategis
dalam
dokumen
Rencana
Strategis
(RENSTRA)
Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2012-2014, yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Nomor 1890 tahun 2012 adalah 11 Sasaran dari 2 tujuan dan 2 Misi. Jumlah rekomendasi strategis yang dilaksanakan dalam tahun 2015 sebanyak 11 sasaran dengan hasil 7 sasaran telah tercapai, 4 sasaran kurang tercapai. Upaya untuk mewujudkan seluruh sasaran tersebut sesuai target dalam Rencana
Kinerja
Tahunan
Rp9.957.060.990,00
atau
tahun sebesar
2014
telah
97,37
%
diserap dari
dana
sebesar
anggaran
sebesar
Rp10.226.078.000,00. Sasaran yang tercapai adalah : 1. Meningkatnya pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan Negara/Daerah Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 177,27% 2. Meningkatnya pelayanan atas permintaan dari stakeholders Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 254,55% 3. Meningkatnya LKPD, LK K/L & LK BUMD yang memperoleh opini WTP dan WDP Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 161,29% 4. Meningkatnya koordinasi dan kerjasama BPKP dengan mitra kerja Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 200,00% 5. Meningkatnya kapasitas SDM Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 100,00% 6. Terwujudnya pemenuhan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP iv
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Ringkasan Eksekutif
Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 114,06% 7. Meningkatnya sarana dan prasarana sesuai kebutuhan Sasaran ini memperoleh capaian kinerja sebesar 100,00%
Demikian ringkasan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015.
Kepala Perwakilan,
Roely Kadir NIP 19610323 198302 1 001
v
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Pengantar
KATA PENGANTAR
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015-2019, yang selanjutnya dijabarkan setiap tahunnya dalam dokumen Penetapan Kinerja (Tapkin). Dok umen
yang
digunak an
unt uk
menganalisa
pencapaia n
program atas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah R e n c a n a K e r j a T a h u n a n ( R K T ) y a n g didokumentasikan dalam Dokumen Penet apan Kinerja (T apk in) menjadi capaian kinerja tahun 2015 yang tertuang dalam LaporanKinerja. Format dan substansi Tapkin serta LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015 telah disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas
Kinerja Instansi
Pemerintah serta Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015 merupakan salah satu media pertanggungjawaban atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan. Selain itu LAKIP tahun 2015 menjadi sarana evaluasi atas pencapaian kinerja serta sebagai bahan umpan balik bagi upaya perbaikan kinerja pada masa yang akan datang.
Kepala Perwakilan,
RoelyKadir NIP 19610323 198302 1 001
i
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
BAB I PENDAHULUAN
Sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang mencerminkan transparansi dan akuntabilitas suatu organisasi publik. Hal ini, agar
selaras dengan peraturan yang berlaku,
yaitu setiap organisasi publik
diwajibkan menyusun suatu Rencana Stratejik (Strategic Plan), Rencana Kinerja (Performance Plan), dan mempertanggungjawabkan pelaksanaannya dalam bentuk Laporan Pertanggungjawaban Kinerja (Performance Accountability Report). A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah unit organisasi yang berada di daerah dan sebagai satuan kerja perwakilan yang bertanggung jawab langsung kepada Kepala BPKP. Dalam Surat Keputusan Kepala BPKP Nomor: Kep-06.00.00-286/K/2001 tanggal 30 Mei 2001, yang terakhir telah diperbaharui dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor : 13 Tahun 2014 tanggal 3 September 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, telah ditetapkan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara, yaitu : Tugas Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah ; 1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum Negara; 3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden dan atau atas permintaan Kepala Daerah; 4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada wilayah kerjanya dan; 5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Sedangkan fungsi yang diselenggarakan meliputi : 1
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
1. Penyiapan rencana dan program; 2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP; 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan daerah atas permintaan daerah; 4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan/ atau lintas kementerian/ lembaga/ wilayah; 5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum Negara di wilayah kerjanya; 6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; 7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah; 8. Pemberian
asistensi
terhadap
pengelolaan
keuangan
Negara/daerah,
BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah Pusat/Daerah/BUMN/BUMD; 9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara, badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, badan usaha milik negara dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan dan pemberian bantuan audit dalam rangka perhitungan kerugian keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta
2
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
pengendalian mutu pengawasan; dan 13. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP B. Aspek Strategis Organisasi Faktor lingkungan adalah hal yang strategis yang dapat mempengaruhi pada pencapaian kinerja organisasi, baik yang bersifat positif maupun negatif. Faktorfaktor lingkungan ini diidentifikasi dengan maksud agar dapat mengambil langkah-langkah untuk mewujudkan tujuan organisasi. Faktor-faktor lingkungan tersebut diantaranya adalah : Lingkungan Internal 1. Komitmen yang Kuat dari Seluruh Pegawai Capaian kinerja yang baik tidak akan terwujud tanpa komitmen dari seluruh pegawai, mulai jenjang teratas sampai terbawah. Selain berdampak pada capaian kinerja, komitmen yang kuat tersebut juga diyakini berpengaruh terhadap pelaksanaan budaya kerja secara keseluruhan. 2. Jumlah Sumber Daya Manusia Jumlah auditor per 31 Desember 2015 sebanyak 48 orang termasuk 3 orang calon auditor yang merupakan CPNS yang ditempatkan pada BPKP Perwakilan Maluku Utara. Perbandingan antara ketua tim (Auditor Muda) dengan anggota tim adalah 7 berbanding 32 atau memiliki rasio 1 : 4.57 dengan kata lain, rasio tersebut masih belum ideal (ideal 1 : 2,0) dalam menentukan tim untuk melaksanakan penugasan audit dan penugasan lainnya. Jika dibandingkan dengan jumlah obyek pengawasan yang potensial, jumlah tenaga yang ada masih kurang memadai. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara bertahap dan berkelanjutan akan diupayakan karena dapat mempengaruhi pelaksanaan pengawasan dan akuntabilitas di daerah secara lebih optimal. Permasalahan dalam pengelolaan SDM adalah jumlah SDM yang ada saat ini belum memadai apabila dibandingkan dengan jumlah obyek pengawasan dan komposisi SDM berdasarkan sertifikasi.
3
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
3. Perubahan Kebijakan dan Dukungan BPKP di Tingkat Pusat Adanya perubahan suatu kebijakan organisasi oleh BPKP Pusat yang dilakukan pada perjalanan tahun jelas mempengaruhi capaian kinerja perwakilan-perwakilan pada akhir tahun. Begitu juga halnya dengan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai suatu organisasi di tingkat perwakilan yang menginduk kepada organisasi tingkat pusat, tidak lepas dari pengaruh kebijakan yang dibuat BPKP Pusat. Sedangkan dukungan BPKP di tingkat pusat dapat berupa dana maupun sistem dan metode kerja. Sistem dan metode kerja sangat bermanfaat sebagai acuan dalam pelaksanaan tugas. Lingkungan Eksternal 1. Tuntutan Masyarakat untuk Terbentuknya Aparatur yang Bersih dan Bebas dari Praktik-Praktik KKN Arah kebijakan Pemerintah yang menyatakan „perang‟ terhadap tindak pidana korupsi dengan peningkatan program-program
pemberantasan korupsi
sejalan dengan perkembangan yang terjadi di masyarakat pada saat ini yaitu makin tumbuhnya kesadaran terhadap bahaya praktik-praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Kesadaran masyarakat tersebut mempengaruhi tuntutan terhadap kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai lembaga pengawasan. Tuntutan tersebut sudah selayaknya diantisipasi melalui program-program audit investigasi atas indikasi penyimpangan yang merugikan negara/daerah , BUMN/D dan badan-badan lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah serta pemberian bantuan audit pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 2. Tuntutan
Terselenggaranya
Kepemerintahan
yang
Baik
(Good
Governance) Tuntutan masyarakat atas kinerja pelayanan aparat birokrasi saat ini sudah sangat tinggi. Sudah bukan zamannya aparat birokrasi „dilayani‟ tetapi sekarang harus mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
4
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
Perubahan paradigma kepemerintahan menuju ke arah “ good governance ” tersebut dan penciptaan administrasi
pemerintah yang berdaya guna,
berhasil guna, dan berkeadilan telah membuka kesadaran bagi setiap orang, terutama aparat pemerintah, untuk senantiasa tanggap akan tuntutan lingkungannya dengan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik secara transparan dan berakuntabilitas. Disamping tuntutan atas pelaksanaan “ Reformasi Birokrasi ” yang harus sudah ada dampaknya atas
hasil dari
reformasi birokrasi tersebut. Terhadap tuntutan ini, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah mengantisipasi antara lain dengan melakukan sosialisasi, evaluasi dan memberikan bimbingan teknis kepada Instansi Pemerintah Pusat, Daerah maupun BUMD mengenai pentingnya membangun Good Governance (GG). 3. Tuntutan Terselenggaranya Sistem Pengendalian Intern Pemerintah secara Memadai. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, BPKP mengemban tugas yang sangat strategis sebagai lembaga yang berperan sebagai Pembina terselenggaranya SPIP di lingkungan Pemerintah. Beberapa pasal dalam PP Nomor 60 Tahun 2008 yang menyatakan tugas BPKP adalah: 1) Pasal 49 ayat (2): ”BPKP melakukan pengawasan intern terhadap
akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: a) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; b) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara; dan c) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden”; 2) Pasal 54 ayat (3): “secara berkala BPKP menyusun dan menyampaikan
ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara”; 3) Pasal 57 ayat (4): “BPKP melakukan reviu atas LKPP (Laporan Keuangan
Pemerintah Pusat) sebelum disampaikan Menteri Keuangan kepada Presiden”; 5
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
4) Pasal 59 ayat (2): “BPKP melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP
yang meliputi penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP, sosialisasi SPIP, pendidikan dan pelatihan SPIP, pembimbingan dan konsultansi
SPIP,
dan
peningkatan
kompetensi
auditor
aparat
pengawasan intern pemerintah”. Tugas-tugas tersebut pada akhirnya akan diturunkan dalam bentuk pelaksanaan tugasnya kepada Perwakilan BPKP termasuk di dalamnya Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara.
4. Tugas BPKP berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 Terbitnya Perpres Nomor 192 tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan
dan
Pembangunan
menjelaskan
tugas
BPKP
yaitu
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam menjalankan tugasnya, BPKP memiliki fungsi sebagaimana mana dijabarkan dalam pasal 3 Perpres Nomor 192 Tahun 2014, yaitu: a. Perumusan
kebijakan
nasional
pengawasan
intern
terhadap
akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional; b. Pelaksanaan pengawasan
audit, lainnya
pertanggungjawaban
reviu,
evaluasi,
terhadap
pemantauan,
perencanaan,
akuntabilitas
penerimaan
dan
kegiatan
pelaksanaan, dan
dan
pengeluaran
negara/daerah; c. Pengawasan intern terhadap perencanaan dan dan pelaksanaan pemanfaatan aset negara/daerah; d. Pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan program pemerintahan yang strategis; e. Pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program; f.
Pengoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah lainnya;
6
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
g. Pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah pusat; h. Pelaksanaan
sosialisasi,
pembimbingan,
dan
konsultansi
penyelenggaraan sistem pengendalian intern pemerintah; i.
Pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah sesuai peraturan perundang-undangan;
j.
Pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi jabatan fungsional auditor;
k. Pelaksanaan pendidikan, pelatihan, penelitian, dan pengembangan di bidang pengawasan dan sistem pengendalian intern pemerintah; l.
Pembangunan dan pengembangan, serta pengolahan data dan informasi
hasil
pengawasan
atas
penyelenggaraan
akuntabilitas
keuangan negara/daerah; m. Pelaksanaan pengawasan intern terhadap pelaksaan tugas dan fungsi BPKP; n. Pembinaan dan pelayanan administrasi umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan, organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, kearsipan, hukum, kehumasan, persandian, perlengkapan, dan rumah tangga.
C. Kegiatan dan Layanan Produk Sejalan dengan upaya untuk mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan yang
baik
(good
governance),
meningkatnya
pelayanan
publik,
dan
terwujudnya iklim yang mencegah KKN, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat melaksanakan kegiatan pengawasan sebagai berikut: 1. Pendampingan Penerapan Aplikasi SIMDA; 2. Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Daerah; 3. Pendampingan Penerapan SPIP; 4. Pendampingan Penyusunan LAKIP Pemerintah Daerah; 5. Pendampingan Optimalisasi Penerimaan Daerah (OPAD); 6. Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pemerintah Daerah; 7. Pendampingan Peningkatan Tata Kelola Badan Usaha Milik Daerah;
7
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
o. Sosialisasi, Asistensi dan Assessment Penerapan Good Corporate Governance pada BUMD. p. Asistensi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) Berbasis Komputer pada PDAM. 8. Pendampingan Penyiapan Administrasi RSUD menjadi Badan Layanan Umum; 9. Pengawasan terhadap BUMD; 10. Pencegahan KKN; a. Sosialisasi Program Anti Korupsi pada Suatu Organisasi; b. Pengkajian Peraturan Perundang-undangan yang Bernuansa KKN; 11. Bantuan kepada Aparat Penegak Hukum; a. Audit Investigasi. b. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara. c. Pemberian Keterangan Ahli. 12. Pelatihan dan Reviu Proses Pengadaan Barang/Jasa; 13. Pendampingan Penyusunan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Hasil Pengawasan (SIM-HP); 14. Sosialisasi Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Akuntansi dan Pengawasan; a. Sosialisasi Pendidikan dengan Kurikulum Khusus di Bidang Akuntansi dan Keuangan Daerah. b. Sosialisasi Diklat Sertifikasi Jabatan Fungsional Auditor Tingkat Trampil dan Tingkat Ahli. c. Sosialisasi Diklat Teknis Substansi Bagi Auditor dan Pegawai Lainnya. 15. Sosialisasi Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor (JFA).
8
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
D. Struktur Organisasi Untuk dapat menjalankan tugas dan fungsinya, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara memiliki struktur organisasi sebagai berikut : Kepala Perwakilan
Kabag Tata Usaha
Kasubbag Keuangan
Koorwasbid Instansi Pemerintah Pusat
Koorwasbid Akuntabilitas Pemda
Koorwasbid Akuntan Negara
Kasubbag Kepegawaian, & Umum
Koorwasbid Investigasi
Koorwasbid Program, Pelaporan & Pembinaan APIP
Kelompok Jabatan Fungsional
Dengan struktur organisasi tersebut di atas diharapkan terjadi sinergi antar lini dan fungsi sehingga tujuan organisasi dapat tercapai.
E. Sistematika Penyajian Laporan akuntabilitas kinerja tahun 2015 Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara disusun dengan sistematika sebagai berikut : Ringkasan Eksekutif
Menyampaikan secara ringkas rencana dan capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015.
9
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab I - Pendahuluan
Bab I Pendahuluan
Menyajikan data umum yang mencakup tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara dan faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh kepada kinerja organisasi
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015
Menyajikan rencana stratejik BPKP dan rencana kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara tahun 2015. Rencana stratejik mencakup visi, misi, tujuan, dan program yang menjadi acuan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi. Rencana kinerja menggambarkan kinerja yang ingin dicapai
pada
tahun
2015
beserta
indikator
keberhasilannya. Bab III Akuntabilitas Kinerja
Menyajikan capaian kinerja dalam tahun 2015 yang memuat hasil pengukuran kinerja dengan uraian keberhasilan dan kegagalan capaian kinerja.
Bab IV Penutup
Menyajikan simpulan atas capaian kinerja dalam tahun yang bersangkutan.
10
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana strategis (Renstra) adalah dokumen perencanaan jangka menengah (5 tahun) yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan sesuai
dengan
tugas
pokok
dan
fungsi
yang
diemban
oleh
suatu
organisasi.Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai suatu instansi, yang merupakan perpanjangan tangan dari BPKP Pusat, mempunyai tugas mewujudkan Rencana Stratejik yang telah dirumuskan BPKP Pusat. Dalam implementasinya, rencana stratejik 2015-2019 telah disusun Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utaradengan seoptimal mungkin menjabarkan rencana stratejik BPKP Pusat. A. Rencana Strategis 2015-2019 1. Pernyataan Visi Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan pegawai hingga pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara menetapkan suatu komitmen untuk mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu: “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Maluku Utara” Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi BPKP ini telah konsisten dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi pembangunan nasional. Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi makna secara khusus agar dapat membangun persepsi yang sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP. 1. Auditor Internal Pemerintah RI Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal pemerintah RI yaitu audit intern dan auditor pemerintah RI.
12
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Visi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai Auditor Internal Pemerintah RI merupakan visi yang strategis dalam rangka meningkatkan prinsip independensi, baik in fact maupun in appearance terhadap semua instansi di bawah Presiden yaitu kementerian, lembaga dan pemerintah daerah dan korporasi. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dari proses/kegiatan pengawasan oleh BPKP diharapkan bersifat obyektif, tidak bias dan tidak diintervensi oleh pihak-pihak lain yang menciderai penegakan prinsip independensi. 2. Auditor Berkelas Dunia Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP sebagai auditor internal berkelas dunia yaitu aspek SDM, aspek organisasi dan aspek produk. 3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional Terdapat
dua
ruang
lingkup
utama
terkait
dengan
akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan. Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup pengawasan intern yang meliputi perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan pertanggungjawaban. Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional dan kebijakan fiskal. Pengawasan BPKP dilakukan untuk merespon permasalahan yang mengemuka pada pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat dilihat di tujuan dan sasaran strategis. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. 2. Pernyataan Misi Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014, serta Peraturan Pemerintah
Nomor
60
Tahun 2008. Wilayah tugas
dan
kewenangan BPKP juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 13
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997. Adapun misi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara adalah: 1) Menyelenggarakan
Pengawasan
Intern
terhadap
Akuntabilitas
Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara; 2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Maluku Utara; dan 3) Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Maluku Utara.
Misi 1 Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara”. Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan
keuangan
dan
pembangunan”
dan
manfaatnya
yaitu
“mendukung tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”. Tugas
Pengawasan
Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
dan
Pembangunan mengandung makna: 1) Akuntabilitas Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan pemerintah untuk merespon pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara pemerintahan.
14
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Untuk kesiapan ini, dan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, serta peraturan perundang-undangan lainnya tentang fungsi pengawasan, Perwakilan BPKP Provinsi Sumatera Barat selain menjadi kepanjangan tangan BPKP Pusat dengan mitra kerja Menteri dan Kepala Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah, Korporasi (K/L/P/K) juga dengan seluruh Kepala KLPK di wilayah Provinsi Sumatera Barat melalui jasa assurance, jasa consultancy. 2) Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Sebagai auditor internal yang bertanggung jawab kepada Presiden, BPKP melaksanakan
fungsi
pengawasan
intern
terhadap
akuntabilitas
pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara lain meliputi: pelaporan keuangan, kebijakan fiskal, kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada periode 2015 2019, sesuai misi ini, sasaran program pengawasan intern BPKP termasuk mengawal dan mendorong bagaimana program pembangunan nasional dapat mencapai tujuannya dengan efektif dan efisien. 3) Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan, BPKP mendorong mitra kerjanya untuk memenuhi persyaratan minimal kualitas laporan keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP dari audit BPK atas LK KLPK. Kegiatan pengawasan intern ini akan diarahkan bagi KLPK yang LK-nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK. Pengawasan intern atas kualitas kebijakan fiskal diarahkan baik kepada penerimaan negara dan belanja negara termasuk kebijakan yang diterapkan
untuk
mengalokasikan
belanja
negara
dan
kebijakan
pembiayaan. Dalam kaitan ini pengawasan intern diarahkan untuk menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan Kebendaharaan Umum Negara baik dari substansi formulasi maupun implementasi kebijakan pengelolaan keuangan negara/daerah termasuk korporasinya. Kegiatan 15
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
pengawasan
atas
pengelolaan
keuangan
negara/daerah
ini
akan
mencakup antara lain kebijakan: (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiskal, (b) Kebijakan Alokasi Anggaran (transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset dan Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan Subsidi, dan (f) Pengelolaan Korporasi. 4) Pengelolaan Pembangunan Nasional Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan intern dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi pembangunan nasional membedakan tiga dimensi pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan manusia yang sifatnya wajib, (2) dimensi pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas; dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan intern BPKP diarahkan
untuk
memastikan
bahwa
governance
process
dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif. Di samping itu, terdapat struktur organisasi dan mekanisme yang melibatkan stakeholder kunci dalam menetapkan dan mengawasi (oversee) tujuan pemerintah dan pembangunan termasuk korporasi. Masyarakat juga diberi akses yang cukup terhadap informasi anggaran dan target pemerintahan dan pembangunan serta laporan pertanggungjawaban yang memungkinkan mereka mengetahui sejauh mana tujuan
pemerintahan
dan
pembangunan
tercapai.
Dengan
kerangka
transparansi tersebut, para penyelenggara menyiapkan diri untuk menjelaskan capaian targetnya dan menjelaskan jika terjadi kegagalan, alasan kegagalan pengelolaan
keuangan
dan
pembangunan
atau
menjelaskan
ukuran
pencapaian efektivitas pencapaian tujuan dimaksud. Dengan menjaga 16
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
partisipasi masyarakat, transparansi dan akuntabilitas tersebut diharapkan tercipta tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Misi 2 Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah yang Efektif di Wilayah Maluku Utara Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Pada periode 2015 – 2019, pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP di tingkat KLPK bahkan hingga tingkat program (prioritas) pembangunan nasional. Penyelenggaraan SPIP KLPK memang bukan tanggung jawab BPKP, tetapi tanggung jawab masing-masing KLPK. BPKP sebagai pembina penyelenggaraan SPIP maka seluruh insan pengawasan di BPKP diarahkan untuk meningkatkan kualitas pembinaan dari sekedar pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP, menjadi pengawal implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen KLPK. Hal tersebut dilakukan dengan membudayakan pengenalan dan pengendalian risiko oleh semua personel dan pimpinan dalam pelaksanaan kegiatan utamanya yang dituangkan dalam kebijakan dan prosedur pelaksanaan kegiatan (SOP). Pengkomunikasian dan evaluasi reguler terhadap konsistensi kebijakan dan pelaksanaan kegiatan sesuai
SOP
diharapkan
menyadarkan
personel
dan
pimpinan
akan
pencapaian tujuan pemerintahan dan pembangunan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kematangan implementasi SPIP secara keseluruhan di KLPK. 17
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Dengan demikian, misi pembinaan penyelenggaraan SPIP ini terkait langsung dengan misi 1 yaitu pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan guna mewujudkan tata kelola pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif. Akan tetapi, terdapat perbedaan karakteristik antara keduanya. Misi 1 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk penyelenggaraan fungsi pengawasan keuangan dan pembangunan (pengawasan fungsional), sedangkan misi 2 menyangkut penggunaan sumber daya pengawasan untuk membangun sistem pengawasan itu sendiri, dalam hal ini Sistem Pengendalian Intern. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI oleh BPKP diamanatkan dalam pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008 yang mencakup: a. Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP b. Sosialisasi SPIP c. Pendidikan dan pelatihan SPIP d. Pembimbingan dan konsultansi SPIP e. Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah
Misi 3 Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Maluku Utara Misi ini juga terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. 18
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Peraga 2. 1. Kaitan Antar Misi BPKP
Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada periode sebelumnya, tugas dan fungsi pengembangan kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60 Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP. Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP.
3. Tujuan Stratejik Tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu Renstra dan merupakan implementasi atau penjabaran dari visi misi. Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara menetapkan empat tujuan, yaitu: a. Peningkatan
Kualitas
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan
dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Provinsi Maluku Utara; b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Provinsi Maluku Utara; 19
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Provinsi Maluku Utara; dan d. Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Provinsi Maluku Utara. 4. Sasaran Strategis Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan strategis. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Adapun sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara untuk Tahun 2015-2019, adalah: a. Meningkatnya
Kualitas
Akuntabilitas
Pengelolaan
Keuangan
dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara 40%; b. Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi serta program prioritas pembangunan nasional di wilayah Maluku Utara50%; c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta korporasi di wilayah Maluku Utara5%; d. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan 70% dan kualitas pengelolaan keuangan 100% . Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk Tahun 2015-2019 adalah sebagaimana disajikan dalam Tabel 2.1.
5. Indikator Kinerja Program Untuk mencapai tujuan diperlukan strategimelalui berbagai program. Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu untuk mendapatkan hasil
yang dilaksanakan guna mencapai sasaran tertentu.
Program
merupakan ukuran pencapaian dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya sasaran/outcome dari program yang telah ditetapkan. Indikator-indikator kinerja program sebagaimana disajikan dalamTabel 2.1.
20
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
Tabel 2.1 – Indikator Kinerja Program Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara No Indikator Kinerja Program Tujuan 1: Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Provinsi Maluku Utara Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Wilayah Maluku Utara 40% Tujuan 2: Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Provinsi Maluku Utara Sasaran Strategis 2.1: Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi serta program prioritas pembangunan nasional di wilayah Maluku Utara 50%; Tujuan 3: Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Provinsi Maluku Utara Sasaran Strategis 3.1: Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta korporasi di wilayah Sumatera Barat 5%; Tujuan 4: Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Provinsi Sumatera Barat Sasaran Strategis 4.1: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuanga
6. Sasaran dan Indikator Kinerja Tujuan yang ingin dicapai berikut program dan kegiatan yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara dalam Tahun 2015, adalah sebagaimana disajikan dalam table 2.2: Tabel 2.2 – Tujuan, Program, dan Kegiatan Tahun 2015 Tujuan 1
:
1.1 1.1.1. 1.1.2. 1.1.3. 1.1.4. 1.1.5. Tujuan
:
Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di Provinsi Maluku Utara Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP (Program 06) Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/Lembaga Bidang Perekonomian Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada Kementerian/Lembaga Bidang Polsoskam Pengawasan Intern Regional Pemerintah Daerah Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP pada BUMN/D Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP terkait Kegiatan Investigasi Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
21
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
2 2.1. 2.1.1. Tujuan 3
:
3.1. 3.1.1. Tujuan 4 4.1. 4.1.1. 4.1.2.
:
Pemerintah (SPIP) di Provinsi Maluku Utara Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP (Program 06) Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Regional Pemda Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Provinsi Maluku Utara Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan SPIP (Program 06) Pembinaan Tata Kelola APIP Pemda Terselenggaranya Dukungan Teknis Pengawasan BPKP di Provinsi Maluku Utara Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnyaBPKP (Program 01) Penyelenggaraan dukungan manajemen Perwakilan BPKP Pengadaan dan penyaluran sarana dan prasarana Perwakilan BPKP
B. Perjanjian Kinerja 2015 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis, dalam hal ini pengukuran indikator kinerja program. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis di Tahun 2015, disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis dan indikator kinerja utama organisasi beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Tabel 2.3 – Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara Tahun 2015 (Output) No
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Sasaran Strategis 1.1: Meningkatnya kualitas akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan nasional yang bersih dan efektif di wilayah Maluku Utara40% 1 Rekomendasi hasil pengawasan
Rekomen 93 dasi Sasaran Strategis 2: Meningkatnya maturitas sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) pada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan korporasi serta program prioritas pembangunan nasional di wilayah Maluku Utara
22
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja
No
Indikator Kinerja Output
2
Rekomendasi hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP/SPI
Satuan
Target
Rekomen 2 dasi Sasaran Strategis 3: Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern pada kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah serta korporasi di wilayah Maluku Utara 3 Rekomendasi hasil pembinaan kapabilitas APIP Rekomen 2 dasi Sasaran Strategis 4: Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan 100% 4 Jumlah laporan layanan dukungan manajemen perwakilan Laporan 60 BPKP 5 Tersedianya alat pengolah data perwakilan BPKP unit 13 6 Tersedianya alat rumah tangga perwakilan BPKP unit 30
23
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Capaian Kinerja Pengukuran
capaian
kinerja
Tahun
2015
merupakan
bagian
dari
penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan Tahun 2015 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2015. Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja program (IKP) yang dinilai signifikan bagi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung dengan mengacu pada indikator capaian program BPKP Pusat. Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKP yang tercapai dibagi dengan jumlah IKP dominan yang ditetapkan (outcome). Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. Capaian atas IKP yang menunjukkan capaian tujuan dan sasaran strategis secara ringkas disajikan menurut tujuan dan sasaran strategis sebagaimana dalam Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 – Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Program No
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif 70% Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Priorotas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Perekonomian dan Kemaritiman 1
Persentase Perbaikan tata
%
40
100
250
kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program
29
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
No
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
strategis Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 2
Persentase Perbaikan tata
%
40
75
187,50
kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keuangan Daerah 3
Persentase Perbaikan tata
%
40
100,00
250
kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Sasaran Program: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI Korporasi 4
Perbaikan tata kelola,
%
40
61,76
154,41
manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Sasaran Program: Perbaikan Pengelolaan Program Priorotas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keinvestigasian 5
Penyerahan hasil pengawasan
%
40
80,65
201,61
keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
30
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
No
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Efektifitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah pada 70% Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah Sasaran Program : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah 6
Penerapan Unsur SPIP pada
%
50
1000
200,00
K/L Pemda/Efektivitas SPI Korporasi secara memadai Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten pada 85% Pemerintah Daerah Sasaran Program: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah 7
Kapabilitas APIP Pemerintah
%
2
0
0,00
Kabupaten/Kota Level 3 Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Sasaran Program: Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan dan Pemanmfaatan Sarana Prasarana BPKP 8
Persepsi kepuasan layanan
Skala
Bagian Tata Usaha
Likert
7
7
100
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya sebagaimana disajikan dalam Lampiran 1.
B. Analisis Capaian Kinerja Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap IKP dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap indikator yang tidak secara langsung mendukung
31
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Analisis tentang empat sasaran strategis yang ditetapkan oleh BPKP sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut: Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif 70% Meningkatnya
kualitas
laporan
keuangan
kementerian/lembaga
dan
pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam pencapaian sasaran ini adalah pendekatan intensif kepada mitra kerja yang memungkinkan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara melakukan pendampingan dalam penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran
Strategis
Meningkatnya
Kualitas
Laporan
Keuangan
dan
Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif diindikasikan oleh capaian 5 (lima) Sasaran Program dengan Indikator Kinerja Program yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Capaian enam indikator kinerja program di tahun 2015 disajikan dalam Tabel 3.2.
32
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Tabel 3.2 – Pencapaian Indikator Sasaran Strategis 1 No
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
SATUAN
TARGET
REALISASI
%
TAHUN
TAHUN
CAPAIAN
2015
2015
1
Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis Bidang Perekonomian Kemaritiman
%
40
100
250
2
Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Bidang Polhukam, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
%
40
75
187,50
3
Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Bidang Pengawasan Keuangan Daerah
%
40
100
250
4
Persentase Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan SPI Korporasi
%
40
61,76
154,41
5
Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
%
40
80,65
201,61
Berdasarkan data tersebut, dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama pada Tabel 3.2, terlihat bahwa Indikator Kinerja Program “Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif Tahun 2015 tercapai melebihi 100% dengan uraian masingmasing capaian program sasaran strategis ini, adalah:
33
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Sasaran
Program
1
:
Perbaikan
Pengelolaan
Program
Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Perekonomian dan Kemaritiman Sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 tahun 2014, BPKP diberi tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara maupun daerah dan pembangunan nasional bersama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, Pemerintah telah membagi program prioritas nasional dalam beberapa kluster. Kluster I program prioritas nasional terdiri dari bidang pangan, energi, maritim dan infrastruktur. Perwakilan BPKP Provinsi
Maluku
Utara
telah
melaksanakan
berbagai
macam
kegiatan
pengawasan dalam mengawal pembangunan di bidang-bidang ini. Sehingga diharapkan salah satu pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan berupa pertumbuhan ekonomi yang inklusif untuk mendukung kemandirian ekonomi dan mengurangi kesenjangan antar wilayah dapat direalisasikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP
Maluku Utara telah
melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk audit, evaluasi, monitoring, verifikasi dan sosialisasi terhadap program prioritas pembangunan nasional yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Maluku Utara. Sasaran program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan
keuangan
negara
bidang
perekonomian
dan
kemaritiman
dilengkapi dengan satu indikator program, yaitu perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis. Pencapaian sasaran program dilakukan melalui target capaian delapan output rekomendasi
dan
terealisasi
100%.
Realisasi
rekomendasi/tindak
lanjut
sebanyak delapan rekomendasi atau sebesar 100%. Capaian tersebut terdiri dari: 1) Satuan Kerja (satker) agar mengefektifkan tugas dan fungsi Tim pengendali dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi pengawasan; 2) Satker
membuat
laporan
hasil
pekerjaan
sesuai
ketentuan
dan
didukung dokumen yang memadai; 34
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
3) Satker agar membuat laporan pelaksanaan kegiatan secara periodik; 4) Satker agar melakukan pengawasan kepada fasilitator dalam kegiatan pendampingan baik yang berupa pekerjaan fisik maupun non fisik 5) Satker bekerjasama dengan instansi teknis terkait untuk menyusun peraturan mengenai organisasi, dan tata kelola, serta pelimpahan kewenangan atas perizinan dan non perizinan serta penanaman modal yang sesuai dengan peraturan, 6) Satker bekerjasama dengan kepala BKD untuk melakukan rotasi pegawai sesuai dengan ilmu dan kopetensinya 7) Pembentukan
Tim
Koordinasi
PPIP
Provinsi
Maluku
Utara
Tahun
Anggaran 2015 8) Mendorong satuan kerja untuk menyelesaikan laporan pada batas waktu yang ditetapkan Capaian indikator kinerja program berupa persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis bidang perekonomian dan kemaritiman sebesar 250% didukung oleh capaian indikator output (100%) dan outcome (100%) sebagaimana tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Pencapaian Indikator Kinerja Program Sasaran Strategis 1 Bidang Perekonomian dan Kemaritiman REALISASI
%
TAHUN
TAHUN
CAPAIAN
2015
2015
40
100
TARGET No
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
SATUAN
Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis Bidang Perekonomian Kemaritiman
Sasaran
Program
2
:
Perbaikan
%
Pengelolaan
Program
250
Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 35
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 tahun 2014, BPKP diberi tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara maupun daerah dan pembangunan nasional bersama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, Pemerintah telah membagi program prioritas nasional dalam beberapa kluster. Kluster II program prioritas nasional terdiri dari bidang pendidikan, kesehatan dan kemiskinan. Perwakilan BPKP Provinsi
Maluku
pengawasan
Utara
dalam
telah
melaksanakan
mengawal
pembangunan
berbagai di
macam
bidang
ini.
kegiatan Sehingga
diharapkan salah satu pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan berupa keberlanjutan kehidupan sosial dan kesejahteraan masyarakat dapat direalisasikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP
Maluku Utara telah
melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk audit, monitoring, bimbingan teknis dan pemetaan terhadap program prioritas pembangunan nasional yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Maluku Utara. Sasaran program Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dilengkapi dengan satu indikator program, yaitu Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional. Pencapaian sasaran program dilakukan melalui target capaian delapan output rekomendasi
dan
terealisasi
100%.
Realisasi
rekomendasi/tindak
lanjut
sebanyak delapan rekomendasi atau sebesar 100%. Capaian tersebut terdiri dari: Pemantauan atas penyerapan anggaran Satker pada Kementerian/Lembaga secara maksimal sampai akhir tahun telah dilaksanakan; 1) Berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan dalam menangani fasilitas kesehatan, ketersedian obat, dan tenaga kesehatan; 2) Dinas Kesehatan Kabupaten agar melakukan koordinasi antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Kementerian Kesehatan dalam upaya penyediaan fasilitas, dan
set peralatan kesehatan, tenaga kesehatan, ketersediaan 36
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
obat dan vaksin; 3) Melakukan
pemantauan
atas
penyerapan
anggaran
Satker
pada
Kementerian/Lembaga secara maksimal sampai akhir tahun; 4) Menyusun laporan hasil inventarisasi BMN dan diserahkan kepada kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku UPPB (Unit Penatausahaan Pengguna Barang) dan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah selaku UPPBE1(Unit Penatausahaan Pengguna Barang-Eselon 1); 5) Satker
membuat
laporan
pertanggungjawaban
keuangan
dan
mendokumentasikan sesuai ketentuan serta didukung dokumen yang memadai; 6) Menyurati Kepala Dinas terkait di Kabupaten/Kota se Provinsi Maluku Utara untuk segera menyelesaikan kegiatan pengembangan optimalisasi lahan dan pengembangan aringan irigasi sesuai target yang ditetapkan dan mengoptimalkan fungsi dari Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian untuk mengatasi keterbatasan jumlah petugas pelaksana kegiatan; 7) Memastikan pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam petunjuk teknis pekerjaan; 8) Melakukan
penyusunan
anggaran
penggunaan
PNBP
sesuai
dengan
peraturan yang berlaku Capaian indikator kinerja program berupa persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional bidang pohukam, pembangunan manusia dan kebudayaan sebesar 187,50% didukung oleh capaian indikator output (100%) dan outcome (100%) sebagaimana tabel 3.4 berikut:
37
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Tabel 3.4 Pencapaian Indikator Kinerja Program Sasaran Strategis 1 Bidang Polhukam, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan REALISASI
%
TAHUN
TAHUN
CAPAIAN
2015
2015
40
75
TARGET No
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Bidang Polhukam, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
SATUAN
%
187,50
Sehubungan dengan kegiatan perekonomian dan polsoskam dilaksanakan oleh Bidang Instansi Pemerintah Pusat maka dana yang digunakan tergabung secara total sebagai berikut, realisasi indikator kinerja program menggunakan dana sebesar Rp 1.129.100.100,00 dari anggaran sebesar 1.438.889.000,00 atau terealisasi sebesar 78,47%. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program persentase perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara bidang perekonomian dan bidang polhukam telah efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran tahun 2015 sebesar 250% dan 187,50% output
lebih tinggi dari capaian dana sebesar 78,47%. Untuk capaian
rekomendasi
juga
sudah
cukup
efisien
karena
capaian
output
rekomendasi lebih besar dari capaian dana sebesar 78,47%. Sasaran
Program
3
:
Perbaikan
Pengelolaan
Program
Prioritas
Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keuangan Daerah Sesuai amanah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 192 tahun 2014, BPKP diberi tugas mengkoordinasikan penyelenggaraan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara maupun daerah dan pembangunan nasional bersama dengan aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) lainnya. Dalam pelaksanaan pembangunan saat ini, Pemerintah telah menetapkan bidang38
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
bidang yang menjadi prioritas nasional. Kluster III program prioritas nasional diisi oleh bidang reformasi birokrasi dan kluster IV diisi oleh bidang pariwisata serta sejumlah bidang lainnya seperti desa, perdagangan, dan kawasan perbatasan. Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah melaksanakan berbagai macam kegiatan pengawasan dalam mengawal pembangunan di bidang-bidang
ini.
Sehingga
diharapkan
salah
satu
pengarusutamaan
pembangunan berkelanjutan yang ingin dicapai dalam lima tahun ke depan berupa membaiknya tata kelola pembangunan berkelanjutan, yang tercermin pada
meningkatnya
kualitas
pelayanan
dasar,
pelayanan
publik,
serta
menurunnya tingkat korupsi dapat direalisasikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP Maluku Utara telah melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk audit, monitoring, reviu, evaluasi, asistensi,
bimbingan
teknis
dan
pemetaan
terhadap
program
prioritas
pembangunan nasional yang dilaksanakan di wilayah Provinsi Maluku Utara. Sasaran program perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara bidang pengawasan keuangan daerah dilengkapi dengan satu indikator program, yaitu Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional. Pencapaian sasaran program dilakukan melalui target capaian 12 output rekomendasi
dan
terealisasi
100%.
Realisasi
rekomendasi/tindak
lanjut
sebanyak 12 rekomendasi atau sebesar 100%. Capaian tersebut terdiri dari: 1) Meningkatkan kapabilitas SDM pengelolaan keuangan dan APIP Pemda melalui kegiatan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, bimbingan teknis dan asistensi/pendampingan; 2) Menyelesaian Temuan BPK RI tentang Penyetoran ke Kas Daerah/Negara, mengintensifkan penyelesaian melalui Majelis TP/TGR, serta menyerahkan penyelesaian ke Aparat Hukum untuk kondisi tertentu.; 3) Memerintahkan SKPD untuk segera membuat
RUP
setelah RKA disetujui
DPRD (pada tahun sebelumnya) dan memantau pengumuman RUP oleh SKPD melalui ULP;
39
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
4) Pemerintah Daerah menyusun Prosedur Operasional Baku (SOP) untuk menetapkan target PAD berdasarkan potensi pendapatan yang riil; 5) Melakukan monitoring dan evaluasi pinjaman daerah secara berkala dan mengambil
langkah-langkah
antisipatif
terkait
risiko
keterlambatan
penyelesaian pekerjaan; 6) Pemerintah
Daerah
membuat
Dokumen
strategi
penyelenggaraan
Penanggulangan Penyakit Menular secara memadai (melibatkan peran Pemerintah, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota); 7) Pemerintah daerah membuat kebijakan implementasi Sistem Kesehatan Nasional (SKN) di daerah, yang didalamnya mengatur antara lain tentang penyediaan obat publik; 8) Mengoptimalkan
pengalokasian
dan
realisasi
APBD
dalam
rangka
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, dengan pengendaliaan atas realisasi pos-pos pendapatan dan belanja.; 9) Meningkatkan pengawasan atas pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) olehKepala SKPD melalui verifikasi, peninjauan langsung ke lapangan, dan memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku pada petugas/pihak terkait atas kelalaian dalam pelaksanaan DAK; 10) Pemerintah Daerah
memerintahkan kepada
SKPD dalam melaksanakan
tupoksinya supaya berdasarkan Standar Operating Procedures; 11) Agar proses penyusunan dan penetapan APBD dilakukan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri terkait dengan Pedoman Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah serta Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; 12) Mendorong pemerintah daerah membangun data basis potensi PAD, mengoptimalkan pemungutan potensi PAD untuk meningkatkan derajat kemandirian keuangan daerah. Capaian indikator kinerja program berupa persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional bidang pengawasan keuangan daerah sebesar 250% didukung oleh 40
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
capaian indikator output (100%) dan outcome (100%) sebagaimana tabel 3.5 berikut: Tabel 3.5 Pencapaian Indikator Kinerja Program Sasaran Strategis 1 Bidang Pengawasan Keuangan Daerah REALISASI
%
TAHUN
TAHUN
CAPAIAN
2015
2015
40
100
TARGET No
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Bidang Pengawasan Keuangan Daerah
Realisasi
indikator
kinerja
SATUAN
%
program
didukung
dengan
250
dana
sebesar
Rp989.057.000,00 dari anggaran sebesar Rp.1.012.164.000,00 atau terealisasi sebesar 97,72%. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program persentase perbaikan pengelolaan program program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara bidang pengawasan keuangan daerah telah efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran tahun 2015 sebesar 250% lebih tinggi dari capaian dana sebesar 97,72%. Untuk capaian output
rekomendasi
juga
sudah
cukup
efisien
karena
capaian
output
rekomendasi sebesar 100% lebih besar dari capaian dana sebesar 97,72%. Sasaran Program 4 : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI Korporasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG) adalah struktur dan proses yang digunakan dan diterapkan organ perusahaan (Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi untuk meningkatkan pencapaian sasaran hasil usaha dan mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh stakeholders, berlandaskan peraturan perundangundangan dan etika berusaha. BUMN/BUMD karena sebagian besar modalnya merupakan milik pemerintah dan atau pemerintah daerah berkewajiban menerapkan GCG secara konsisten dan berkelanjutan.
41
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Sebagai salah satu unit kerja BPKP yang terkait dengan peran BPKP dalam meningkatkan
akuntabilitas
pengelolaan
BUMN/BUMD,
Perwakilan
BPKP
Provinsi Maluku Utara mendorong BUMN/BUMD menerapkan GCG. Pencapaian sasaran program dilakukan melalui target capaian 34 output rekomendasi dan terealisasi 100%. Dari realisasi rekomendasi tersebut, telah ditindaklanjuti sebanyak 21 rekomendasi atau sebesar 61,76%. Capaian tersebut tampak dari: 1) Memperbaiki catatan dan pelaporan yang terkait dengan kapasitas distribusi berdasarkan data-data yang telah valid dan akurat tersebut; 2) meningkatkan
pendapatan
usaha
dengan
meningkatkan
produksi,
meningkatkan penjualan, dan menurunkan tingkat kebocoran (NRW Distribusi) 3) Membuat laporan kinerja tahunan masing-masing bidang diluar laporan bulanan yang telah dibuat; 4) Membuat RKAP setiap tahunnya; 5) seluruh
sambungan
rumah
telah
memenuhi
persyaratan
untuk
mendapatkan rekomendasi pencairan; 6) Melakukan pembahasan draft dan dilanjutkan dengan finalisasi dokumen Pedoman Aturan Perilaku serta menetapkan dkumen tersebut sebagai Pedoman Aturan Perilaku PD Kie Raha Mandiri, Ternate; 7) Melengkapi
pedoman/Standard
Operating
Procedure/SOP
yang
Procedure/SOP
yang
mendasari tata kelola RSUD Chasan Boesoirie; 8) Melengkapi
pedoman/Standard
Operating
mendasari tata kelola KPHP; 9) Melakukan
pembahasan
dan
Finalisasi
dokumen/
pedoman
penatausahaan keuangan PPK-BLUD; 10) Melengkapi pedoman/Standard Operating Procedure (SOP) diperlukan guna mendasari pedoman tata kelola RSD Kota Tidore Kepulauan 11) Menetapkan bidang tugas masing-masing unit dan bagian berdasarkan struktur organisasi BLUD yang akan diterapkan; 42
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
12) Menyelesaikan dokumen LK Neraca prognosis per 31 Desember 2015 dan dokumen RSB Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VI dan Bab VII; 13) Membuat pedoman/Standard Operating Procedure (SOP) diperlukan guna mendasari pedoman Pola Tata Kelola RSUD Tobelo Kabupaten Halmahera Utara; 14) agar melakukan pembahasan dan finalisasi dokumen SPM antar Pokja dan Kepala RSD Kota Tidore Kepulauan; 15) Menyelesaikan dokumen LK Neraca prognosis per 31 Desember 2015 dan dokumen RSB Bab III, Bab IV, Bab V, Bab VI dan Bab VII; 16) Melakukan pembahasan dan finalisasi draft peraturan Bupati tentang standar akuntansi keuangan PPK-BLUD dan draft kebijakan akuntansi PPK-BLUD RSUD Labuha; 17) Menyelesaikan penyusunan Renstra, RPJMD, Struktur Organisasi, Visi Misi dan SOP yang diperlukan dan penyusunan proyeksi laporan keuangan 18) Segera
menetapkan
rencana
struktur
organisasi
RSUD
Tobelo
Kabupaten Halmahera Utara setelah penerapan BLUD 19) Melakukan reklasifikasi aset rusak ringan, rusak berat dan aset yang tidak ditemukan fisiknya;
Capaian indikator kinerja program berupa persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern SPI Korporasi sebesar 154,41% didukung oleh capaian indikator output (100%) dan outcome (61,76%) sebagaimana tabel 3.6 berikut: Tabel 3.6 Pencapaian Indikator Kinerja Program pada Sasaran Strategis 1 Korporasi
43
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
No
1
Realisasi
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
SATUAN
TARGET TAHUN 2015
REALISASI TAHUN 2015
%
40
100
Persentase perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern SPI Korporasi Bidang Akuntan Negara
indikator
kinerja
program
didukung
dengan
% CAPAIAN
250
dana
sebesar
Rp646.213.000,00 dari anggaran sebesar Rp738.863.000,00 atau terealisasi sebesar 87,46%. Dari capaian indikator kinerja sasaran tahun 2015 sebesar 250% lebih tinggi dari capaian dana sebesar 87,46%. Dilihat dari capaian output rekomendasi menunjukkan sudah efisien karena capaian output rekomendasi sebesar 100% lebih besar dari capaian dana sebesar 87,46%.
Sasaran Program 5 : Persentase Penyerahan Hasil Pengawasan Keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”. Untuk mencapai visi tersebut, pemerintah merancang enam strategi yaitu: 1) Pencegahan tindak pidana korupsi; 2) Penegakan hukum atas tindak pidana korupsi; 3) Harmonisasi peraturan perundang-undangan; 4) Kerja sama internasional dan penyelamatan aset hasil tipikor; 5) Pendidikan dan budaya anti korupsi; serta 6) Mekanisme pelaporan pelaksanaan pemberantasan korupsi.
44
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Terkait dengan strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah mengambil peran untuk mendukung keenam strategi pencegahan dan pemberantasan korupsi tersebut melalui Implementasi Fraud Control Plan (FCP). Terkait dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, BPKP telah melakukan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara serta sebagai pemberi keterangan ahli pada kasus tindak pidana korupsi. Sasaran program “Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Keinvestigasian” dilengkapi dengan satu indikator
kinerja
program
yaitu
persentase
capaian
penyerahan
hasil
pengawasan keinvestigasian kepada Aparat Penegak Hukum (APH) yang diukur dari jumlah hasil pengawasan keinvestigasian yang telah diserahkan kepada stakeholder dibagi dengan jumlah hasil pengawasan keinvestigasian. Pencapaian sasaran program dilakukan melalui target capaian 31 (lima puluh sembilan) output
rekomendasi dan terealisasi 26 (dua
puluh enam )
rekomendasi atau 89,58%. Dari realisasi rekomendasi tersebut telah ditindak lanjuti (outcome) sebanyak 17 (tujuh belas) rekomendasi atau sebesar 65,38%. Capaian tersebut tampak dari: 1) Telah diserahkan hasil Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) ke APH sebanyak sembilan laporan; 2) Telah diselesaikan tugas Pemberian Keterangan Ahli (PKA) sebanyak 26 laporan kepada APH; 3) Telah dilaksanakan program Sosialisasi Anti Korupsi di Universitas Khairun Ternate 4) Telah dilaksanakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Fraud Control Plan (FCP) di RSUD Chasan Boesoirie Ternate 5) Telah terjalin komunikasi dalam penanganan kasus berindikasi tindak pidana korupsi dengan APH di Provinsi Maluku Utara. Belum tercapainya target output rekomendasi sebanyak 5 rekomendasi karena terdapat penugasan tidak terealisasi yaitu: 45
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
1) Rencana audit investigasi tidak terealisasi sebanyak 2 rekomendasi; 2) Rencana evaluasi HKP tidak terealisasi sebanyak 1 rekomendasi 3) Rencana Audit penyesuaian harga tidak terealisasi sebanyak 1 rekomendasi 4) Rencana Kajian hasil pengawasan tidak terealisasi sebanyak 1 rekomendasi Selain itu, bidang Investigasi telah melaksanakan penugasan non-pkpt yaitu audit PKKN (4 PP) dan PKA (13 PP). Capaian indikator kinerja program berupa persentase capaian penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum sebesar 223,96% didukung oleh capaian indikator output (89,58%) dan outcome (80,65%) sebagaimana tabel 3.7 berikut: Tabel 3.7 Pencapaian Indikator Kinerja Program pada Sasaran Strategis 1 Keinvestigasian No
1
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
PROGRAM
Persentase capaian penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
%
TARGET
REALISASI
TAHUN
TAHUN
2015
2015
40
89,58
% CAPAIAN
201,61
Realisasi 80,65% adalah sebanyak 26 penugasan yang sudah diselesaikan dari target 31 penugasan. Realisasi
indikator
kinerja
program
didukung
dengan
dana
sebesar
Rp607.131.000,00 dengan realisasi sebesar Rp469.406.000,00 atau 77,32%. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja program persentase capaian penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum menunjukkan telah tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja sasaran tahun 2015 sebesar 223,96% lebih tinggi dari capaian dana sebesar 77,32%. Dilihat dari capaian output rekomendasi, menunjukkan sudah efisien karena capaian output rekomendasi sebesar 89,65% lebih besar dari capaian dana sebesar 77,32%. 46
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Sasaran Strategis 2: Meningkatnya Sistem pada
Efektifitas
Pengendalian
Penyelenggaraan
Intern
Pemerintah
Kementerian/ Lembaga/ Pemerintah
Daerah Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP), Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai pembina SPIP di Provinsi Maluku Utara terus berperan aktif dalam peningkatan kualitas SPIP di lingkungan instansi, pemerintah daerah dan korporasi di Maluku Utara. Tujuan dari meningkatnya kualitas SPIP bermuara
pada
peningkatan
1)
efektifitas
dan
efisiensi
operasi,
2)
pengamanan aset, 3) kualitas laporan keuangan dan 4) ketaatan terhadap peraturan peruandangan. Pembinaan penyelenggaraan SPIP diarahkan untuk meningkatkan maturitas SPIP
di
tingkat
K/L/P/K
bahkan
hingga
tingkat
program
(prioritas)
pembangunan nasional dengan Sasaran Program Meningkatnya Kualitas SPIP pada Pemerintah Daerah. Penyelenggaraan SPIP K/L/P/K merupakan tanggung jawab masing-masing K/L/P/K. Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara sebagai pembina
penyelenggaraan
SPIP
di
Maluku
Utara
diarahkan
untuk
meningkatkan kualitas pembinaan mulai dari pelaksanaan tugas penyusunan pedoman dan pelatihan SPIP sampai pada pengawalan implementasi seluruh elemen SPIP di seluruh kegiatan utama dan tindakan manajemen K/L/P/K . Untuk mencapai tujuan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara melakukan kegiatan-kegiatan dalam bentuk sosialisasi, bimbingan teknis, dan diklat
penyusunan
Rencana
Tindak
Pengendalian
(RTP);
probity
audit;
penataan sistem dan prosedur; serta penilaian risiko pada 10 kabupaten/kota dan Provinsi Maluku Utara. Sasaran program “Meningkatnya Kualitas SPIP pada Pemerintah Daerah” dilengkapi dengan satu indikator yaitu Pembinaan Penyelengggaraan SPIP/SPI.
47
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Pencapaian sasaran program telah dilakukan dengan dua capaian output rekomendasi: 1) Komitmen Kepala Daerah dan Kepala SKPD pada pemerintah daerah dalam pelaksanaan SPIP; 2) Memfungsikan Inspektorat dalam pengadaan barang dan jasa melalui probity audit, reviu atas
pembuatan Rencana Umum Pengadaan (RUP),
reviu atas pembuatan PHO pengadaan barang/konstruksi tertentu..
Meskipun masih berupa kegiatan pembinaan SPIP,
namun telah dapat
membantu pemerintah daerah dalam menyusun RTP pada beberapa kabupaten kota Sasaran Strategis 3: Meningkatnya Intern
Kapabilitas
Pemerintah
yang
Pengawasan
Profesional
dan
Kompeten pada 85% Pemerintah Daerah Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya pembentukan
budaya
kendali
ini
antara
lain
diselenggarakan
melalui
perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya. Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan enam elemen kapabilitas
APIP
yaitu
(a)
peran
APIP
dalam
organisasi;
(b)
pola
pengembangan auditor APIP; (c) praktek profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas independensi APIP. Sasaran program “Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah” dilengkapi dengan satu indikator yaitu Persentase Kapabilitas APIP 48
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
Pemerintah Kabupaten/Kota pada Level 3 yang diukur dari jumlah APIP pemerintah kabupaten/kota dengan level 3 dibagi dengan jumlah pemerintah kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara. Pencapaian sasaran program dilakukan melalui 1 capaian output rekomendasi: 1) Meningkatkan frekuensi keikutsertaan Auditor dalam kegiatan pelatihan dan pengembangan kemampuan, serta pemberian reward dan program insentif bagi auditor yang berkompeten dan profesional;
Namun demikian dari terget indikator kinerja program (outcome) berupa Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota pada Level 3 sebanyak 2% atau satu
pemerintah
kabupaten/kota,
menunjukkan
belum
tercapai
(0%)
sebagaimana tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 Pencapaian Indikator Kinerja Program pada Sasaran Strategis 3 No
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3
SATUAN
%
TARGET
REALISASI
TAHUN
TAHUN
2015
2015
2
0
% CAPAIAN
0,00
Self Improvement yang dilaksanakan di tahun 2015 menunjukan bahwa dari 11 Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota hanya terdapat 2 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota yang mencapai level 2, sedangkan yang lain masih level 1. Diharapkan pada akhir tahun 2024, seluruh APIP telah mencapai level 3 (integrated), yaitu APIP telah mampu memberikan layanan assurance dan consulting sesuai standar yang berlaku, untuk meningkatkan kinerja (ekonomis, efisensi dan efektivitas) dalam penyelenggaraan pemerintahan. Realisasi
indikator
kinerja
program
didukung
dengan
dana
sebesar
Rp144.827.000,00 dari anggaran sebesar Rp163.692.000,00 atau terealisasi sebesar 88,48%. Dari sisi penggunaan dana, indikator kinerja sasaran program Persentase Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3 menunjukkan belum tercapai secara efisien. Kondisi ini terlihat dari capaian indikator kinerja 49
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
sasaran tahun 2015 sebesar 0% lebih rendah dari capaian dana sebesar 88,48%. Namun dari capaian output rekomendasi menunjukkan sudah efisien karena capaian output rekomendasi sebesar 100% lebih besar dari capaian dana sebesar 88,48%.
Sasaran Strategis 4: Meningkatnya Pengawasan
Efektivitas dan
Perencanaan
Kualitas
Pengelolaan
Keuangan Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara, sekaligus
media
untuk
mengukur
tingkat
keberhasilan
kinerja
teknis
Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. Sasaran Strategis “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan dan Kualitas
Pengelolaan
Keuangan”
didukung
dengan
pencapaian
Sasaran
Program Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan dan Pengadaan Penyaluran Sarana Prasarana BPKP. Pencapaian indikator kinerja program diindikasikan dari indikator kinerja program yang terkait langsung dengan
efektivitas
perencanaan
pengawasan
dan
kualitas
pengelolaan
keuangan sebagaimana tabel 3.10 berikut: Tabel 3.10 Pencapaian Indikator Kinerja Program pada Sasaran Strategis 4
50
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
No
1
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
SATUAN
Persepsi kepuasan layanan
Skala
Bagian Tata Usaha
Likert
TARGET
REALISASI
TAHUN
TAHUN
2015
2015
7
7
% CAPAIAN
100
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran terlihat bahwa indicator kinerja program tahun 2015 tercapai 100%. Selain itu capaian indikator tersebut juga ditunjukkan dengan capaian indikator kinerja kegiatan (output) sebesar 100% sebagaimana tabel 3.11 Tabel 3.11 Pencapaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Sasaran Strategis 4
No
1
2
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
SATUAN
Dok/
Laporan dukungan
TARGET
REALISASI
TAHUN
TAHUN
2015
2015
60
67
110,45
% CAPAIAN
manajemen Perwakilan BPKP
Lap
Tersedianya alat pengolah
Unit
13
15
115
Unit
30
140
488
data 3
Tersedianya alat rumah tangga
Indikator kinerja kegiatan Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP tercapai
110,45%.
Capaian
ini
diperoleh
dari
pemenuhan
penyusunan
laporan/dokumen. Sedangkan indikator kinerja kegiatan pengadaan alat pengolah data tercapai sebesar 115%, yaitu dari 13 unit komputer yang direncanakan telah terealisasi sebanyak 15 unit, sedangkan pengadaan alat rumah tangga
juga tercapai
488% yang diperoleh dari pengadaan 30 (tiga puluh) unit/jenis menjadi 140 unit. Ini terjadi karena adanya penambahan/revisi DIPA sehingga menambah jumlah pengadaan yang ada.
51
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
C. Realisasi Anggaran Realisasi
penyerapan
anggaran
Tahun
2015
secara
total
sebesar
Rp13.467.906.000,00 atau mencapai 94% dari anggaran sebesar sebesar Rp14.327.026.000,00 (revisi terakhir). Jumlah tersebut merupakan capaian netto setelah diperhitungkan dengan pengembalian belanja. Capaian tersebut dapat dirinci berdasarkan jenis belanja maupun berdasarkan program, sebagai berikut: 1) Capaian per jenis belanja Rincian capaian per jenis belanja, sebagai berikut: No
Jenis
Anggaran
Belanja
1
Belanja Pegawai
2
Belanja Barang
3
Belanja Modal
Realisasi
Sisa Anggaran
Capaian (%)
Jumlah
2) Capaian per program Pada tahun 2015 terdapat dua program dengan rincian capaian per program, sebagai berikut:
Kode
01
Anggaran
Realisasi
Sisa Anggaran
Capaian
(Rp)
(Rp)
(Rp)
(%)
10.366.287.000,00
10.089.303.500,00
276.983.500,00
Program
Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP
97,32
52
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab III – Akuntabiltas Kinerja
06
Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggar aan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
3.960.739.000,00
3.378.603.444,00
582.135.556,00
85,30
Jumlah
14.327.026.000,00
13.467.906.944,00
859.119.056,00
94,00
53
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab IV – Penutup
BAB IV PENUTUP
C
apaian kinerja selama tahun 2015 menunjukan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara telah mencapai target indikator sebesar 96,97%.
Pencapaian ini tidak terlepas dari adanya koordinasi yang baik antar bidang/bagian
dan
kesiapan
penyediaan
sarana
prasarana
penunjang
tercapainya tujuan dan sasaran. Permasalahan dan Strategi Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara pada tahun 2015 ini telah membuat LAKIP yang ke empat kali. Dalam rangka merealisasikan target-target dalam RKT tahun 2015 terdapat permasalahan dan kendala. Beberapa permasalahan yang terkait dengan upaya pencapaian kinerja adalah : 1. Kurangnya pegawai pada Perwakilan BPKP Provinsi Maluku Utara. Jumlah pegawai pada Bagian Tata Usaha sebanyak 2 orang pejabat fungsional umum jauh dari memadai. Selain itu jumlah dan komposisi Auditor yang didominsai Auditor dengan masa kerja kurang dari 4 tahun sangat berpengaruh pada capaian mutu tugas pengawasan. 2. Kondisi eksternal. Beberapa target dalam kinerja Perwakilan BPKP dipengaruhi oleh instansi lain, yaitu capaian maturitas kapabilitas APIP yang sebagian besar berada pada level 1 sangat menyulitkan untuk mencapai target maturitas kapabiltas APIP pada level 3. Selain itu target kinerja Bidang Pengawasan Keinvestigasia-an tidak tercapai karena tidak adanya permintaan audit investigasi dari APH.
Solusi dan strategi pemecahan masalah telah dilakukan meskipun masih diperlukan peningkatan strategi pemecahan masalah. Solusi dan strategi pemecahan masalah diantaranya sebagai berikut : 1. Pemanfaatan pegawai.
58
LAKIP PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2014 Bab IV – Penutup
Pemanafaat pegawai mencakup pemberian beberapa tugas pada saat yang bersamaan dan pemberian peran ketua tim pada beberapa auditor pertama. 2. Peningkatan kerja sama dengan instansi lain. Perwakilan BPKP telah melakukan pembimbingan pada APIP Kota Ternate untuk meningkatkan maturitas kapabilitas APIP menuju level 3. Selain itu juga meingkatkan kerja sama dengan APH untuk menunjang pencapaian kinerja.
59
Lampiran 1/1 -2
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA
No 1
SASARAN STRATEGIS
SASARAN PROGRAM
Peningkatan 1 Perbaikan Pengelolaan Kualitas Program Prioritas Nasional Akuntabilitas dan Pengelolaan Keuangan Pengelolaan Negara Bidang Perekonomian Keuangan dan dan Kemaritiman Pembangunan 2 Perbaikan Pengelolaan Nasional yang Program Prioritas Nasional Bersih dan Efektif dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Polhukam dan Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 3 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keuangan Daerah 4 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPI Korporasi
5 Perbaikan Pengelolaan Program Prioritas Nasional dan Pengelolaan Keuangan Negara Bidang Pengawasan Keinvestigasian
KEUANGAN ANGGARAN REALISASI (Rp000) (Rp000) 1.438.889 1.129.100
TARGET RS
RS SUDAH DI TL
SATUAN
TARGET
Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program strategis
8
8
%
40,00
100,00
Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional
8
6
%
40,00
75,00
Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan program prioritas nasional Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum
12
12
%
40,00
100,00
250,00
1.012.164
989.057
97,72
34
21
%
40,00
61,76
154,41
738.863
646.213
87,46
31
26
%
40,00
89,58
223,96
607.131
469.406
77,32
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
REALISASI % CAPAIAN
PROGRAM
250,00 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan 187,50 Penyelenggar aan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
% 78,47
Keterangan
Lampiran 1/2 -2
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA PROGRAM TAHUN 2015 PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA
No 2
3
4
SASARAN STRATEGIS Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten
INDIKATOR KINERJA PROGRAM
TARGET RS
RS SUDAH DI TL
SATUAN
TARGET
7 Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP pada Pemerintah Daerah
Pembinaan Penyelenggaraan SPIP/SPI
2
2
%
50,00
100,00
200,00
8 Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah
Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persepsi kepuasan layanan kesetmaan (skala likert 1-10)
2
0
%
0,00
0
-
%
5,00
0
-
%
0,00
0
-
%
0,00
0
-
%
0,00
0
-
%
0,00
0
-
SL
7,00
SASARAN PROGRAM
Meningkatnya 9 Meningkatnya Kualitas efektifitas Layanan Dukungan Teknis perencanaan Pengawasan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan 10 Pengadaan dan Penyaluran sebesar 100%. Sarana dan Prasarana BPKP
Jumlah
97
75
REALISASI % CAPAIAN
7,00
PROGRAM
100,00 Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya
ANGGARAN (Rp000)
KEUANGAN REALISASI (Rp000) -
%
163.692
144.827
88,48
9.378.642
9.144.218
97,50
987.645
945.085
95,69
14.327.026
13.467.906
94,00
Keterangan
Lampiran 3/ 1 - 2
CAPAIAN KINERJA OUTPUT PERWAKILAN BPKP PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2015 No. 1
SASARAN STRATEGIS Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif
Kegiatan Laporan Hasil Pengawasan Intern Bidang Perekonomian dan Kemaritiman
Satuan
Target RS
Audit atas Laporan Keuangan Proyek PHLN Evaluasi Easy of Doing Business: Trading Accroes Borders Pengawasan Program PPIP Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Laporan Keuangan
RS RS
4 2
4 2
0 0
RS RS
1 1
1 1
0 0
RS
8 1
8 1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
8
8
Audit Kinerja Program Pengendalian Penduduk pada Laporan Hasil Pengawasan Intern Bidang Polhukam dan Pembangunan BKKBN Audit Kinerja Aksesibilitas Standar Pelayanan Manusia dan Kebudayaan Kesehatan Primer pada FKTP Evaluasi Penyerapan Anggaran, Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan K/L, Evaluasi Audit Kinerja Pengelolaan KIP Kemendikbud dan Kemenag Audit Kinerja Penyelenggaraan Pengawasan Pemilukada Penilaian Risiko/Penyusunan RTP/Monitoring dan Evaluasi pada 9 K/L di Lingkungan Direktorat PLP Audit Operasional DSP dan DRR BNPB, BOS Kemenag dan PTN Audit Pengelolaan PNBP
Laporan Hasil Pengawasan Intern Bidang Pengawasan Keuangan Daerah
Realisasi RS RS Tambahan
Indikator Kinerja Output
1
1
0
Asistensi/Bimtek : Penyusunan Action Plan Temuan BPK atas LKPD Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi atas Pengelolaan APBD Bidang PBJ Kordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi atas Pengelolaan APBD Bidang Pendapatan
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS
1
1
0
RS RS
1 1
1 1
0 0
RS
1
1
0
RS
1 12
1 12
0
Kompilasi LKPD dan Analisis Kinerja Keuangan Daerah Pengawasan atas DAK, DAU dan DBH Evaluasi Kinerja Pemda dan Audit Kinerja Bidang Kesehatan dan Pendidikan Evaluasi : Penyusunan dan Penetapan APBD dan Penyerapan Anggaran Pengawasan Optimalisasi PAD
Realisasi (Rp000) 1.129.100
1.012.164
989.057
% 78,47
100,00
RS
Evaluasi Lintas Sektoral Penyediaan Obat Publik
Dana Rencana (Rp000) 1.438.889
100,00
Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan
Evaluasi Pengelolaan Pinjaman Evaluasi Lintas Sektoral Penanggulangan Penyakit Menular
Capaian (%)
100,00
97,72
Lampiran 3/ 2 - 2
No.
SASARAN STRATEGIS
Kegiatan
Indikator Kinerja Output Audit/Evaluasi Kinerja PDAM
RS
7
7
0
Evaluasi SPI PDAM
RS
1
1
0
Reviu laporan keuangan PDAM/RSUD/BUMD
RS
6
6
0
RS
2
2
0
RS
12
12
0
RS
6
6
0
34
34
RS
3
1
Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Laporan Pemberian Keterangan Ahli Pemberian Keterangan Ahli K/L/IPP/IPD
RS
5
5
4
RS
13
13
13
Laporan Evaluasi HKP
Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan
RS
1
0
-
Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga Laporan Kajian Hasil Pengawasan
Audit Penyesuaian Harga
RS
1
0
-
Kajian Hasil Pengawasan
RS
1
0
-
Laporan Sosialisasi Program Anti Korupsi Laporan Bimbingan Konsultansi Fraud Control Plan Laporan Koordinasi Hasil Pengawasan Forum Investigasi
Sosialisasi Program Anti Korupsi
RS
1
1
-
Bimtek FCP
RS
1
1
-
Koordinasi Hasil Pengawasan
RS
4
4
-
Forum Investigasi
RS
1
1
-
31
26
17
89,58
RS
1
1
0
100,00
RS
1
1
0
100,00
RS
2
1
1
Laporan
60
67
7
Laporan Hasil Pembinaan Korporasi Asistensi/Bimtek Pengembangan dan Penerapan GCG PDAM Asistensi/Bimtek Penyusunan: Dokumen/Pedoman BLUD Asistensi/Bimtek program kerja, Inventarisasi piutang,Manajemen Aset
Laporan Hasil Audit Investigatif
Audit Investigatif pada K/L/IPP/IPD
Laporan Audit Dalam Rangka PKKN
3
4
Peningkatan Efektivitas Laporan Hasil Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Penyelenggaraan SPIP Regional Intern Pemerintah Pemda Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaaan keuangan
Capaian (%)
Target RS
Laporan Hasil Pengawasan Korporasi
2
Realisasi RS RS Tambahan
Satuan
Laporan Hasil Pembinaan Tata Kelola APIP Pemda Hasil penyelenggaraan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
Hasil Pengadaan dan penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
Penilaian Maturitas dan Penyusunan RTP Penilaian Risiko Survey Sisdur Kajian PBJ danPenyusunan Kebijakan Probity Audit Pembinaan Peningkatan Kapabilitas APIP
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
% 87,46
607.131
469.406
77,32
66,67
163.692
144.827
88,48
110,45
662.637
617.733
93,22
8.716.005
8.526.485
97,83
987.645
945.085
95,69
14.327.026
13.467.906
94,00
-
Rp
unit
13
13
100
Tersedianya Alat Rumah Tangga BPKP
unit
30
30
100 96,97
Catatan: Uraian Indikator Output (IOP) disesuaikan dengan Tapkin masing-masing unit kerja.
Realisasi (Rp000) 646.213
100,00
Tersedianya anggaran Pembinaan Administrasi, Pengelolaan Perlengkapan, serta Pembayaran Gaji/Tunjangan Tersedianya Alat Pengolah Data BPKP
Jumlah
Dana Rencana (Rp000) 738.863