LAKIP2012
bpkp
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
Nomor : LAP-300/PW04/1/2013 Tanggal : 25 Januari 2013
Kata Pengantar
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT atas berkah dan rahmat yang telah diberikan sehingga Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 telah selesai disusun. Sesuai dengan Inpres Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(AKIP),
Peraturan
Menteri
Negara
PAN
dan
Reformasi
Birokrasi
Nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, serta Surat Sekretaris Utama Nomor
S-2119/SU/01/2012 tanggal 20 Desember 2012 Hal Penyelesaian LAKIP Tahun 2012, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyusun laporan akuntabilitas kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012. Pencapaian kinerja menunjukkan komitmen yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 merupakan bagian dari pelaksanaan target kinerja tahun ketiga dari Rencana Strategis tahun 2010–2014. Untuk itu, capaian kinerja yang dilaporkan terkait dengan capaian kinerja tahun berjalan dan perbandingannya dengan tahun-tahun sebelumnya memberikan dorongan kuat bahwa pencapaian kinerja telah dilaksanakan secara berkelanjutan. Selain itu, dalam LAKIP Tahun 2012 juga memberikan penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian target dan hambatan-hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja. Semoga LAKIP ini dapat memberikan manfaat dalam penyempurnaan perencanaan di masa yang akan datang dan berguna sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban tugas yang telah diamanatkan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
i
Kata Pengantar
Keberhasilan capaian kinerja tentunya diperoleh dengan dukungan yang kuat dari seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam pelaksanaan tugas sehingga kinerja Perwakilan dapat direalisasikan sebagaimana tersaji dalam LAKIP ini. Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pegawai yang telah bekerja dengan mengedepankan profesionalisme, integritas, orientasi pengguna, nurani dan akal sehat, independensi, serta responsibel (PIONIR). Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh stakeholders yang telah memberikan kepercayaan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
Pekanbaru, 25 Januari 2013 Kepala Perwakilan,
Mulyana NIP 19621122 198302 1 001
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
ii
Daftar Isi
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vii vii
DAFTAE GRAFIK
vii vii
RINGKASAN EKSEKUTIF
viii viii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................... PENDAHULUAN..................................................................... A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi ...................... B. Aspek Strategis Organisasi .............................................. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi.................... D. Struktur Organisasi.......................................................... E. Sistematika Penyajian......................................................
1 1 3 3 4 7
BAB II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA.................. KINERJA.......................... ..................... A. Rencana Strategis Tahun 2010 – 2014......................... 1. Pernyataan Visi............................................................ 2. Pernyataan Misi........................................................... 3. Tujuan Strategis........................................................... 4. Sasaran Strategis......................................................... 5. Indikator Kinerja Utama.............................................. 6. Program dan Kegiatan................................................ B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012.......................................
9 9 10 10 16 16 17 20 22
BAB III
KINERJA....................................................... AKUNTABILITAS KINERJA..................................................... A. Capaian Kinerja................................................................ B. Analisis Capaian Kinerja.................................................. Sasaran Strategis 1.................................................... Sasaran Strategis 2.................................................... Sasaran Strategis 3.................................................... Sasaran Strategis 4.................................................... Sasaran Strategis 5.................................................... Sasaran Strategis 6.................................................... Sasaran Strategis 7.................................................... Sasaran Strategis 8.................................................... C. Aspek Pendukung Pencapaian Kinerja PENUTUP................................................................................
26 26 31 32 64 72 84 97 103 106 120 123 126
BAB IV
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
iii
Daftar Isi
LAMPIRAN Lampiran 1
: Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012
Lampiran 2
: Perbandingan Realisasi Iku Tahun 2012 Dengan Tahun 2011 Dan Target Tahun 2014
Lampiran 3
: Capaian Kinerja Output
Lampiran 4
: Perbandingan Realisasi Output 2012 Dengan Realisasi Output 2011 Dan Target Output 2014
Lampiran 5
: Dukungan Realisasi Capaian Indikator Kinerja Utama
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
iv
Daftar Isi
DAFTAR TABEL Halaman Capaian Sasaran Strategis viii Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan .............................. 5 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan ................................................. 6 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan .............................................. 7 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau .................... 18 Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau............................................................................................................ 21 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 ......... 23 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012................... 27 Kategori Penilaian Capaian Kerja Output.............................................. 31 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1.... 32 Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 – 2011............................ 35 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1....... 39 Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA...................................... 45 Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Per 31 Desember 2011.............................................................................. 55 Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010............................................................................................................... 60 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2...... 65 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2......... 67 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3...... 73 Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan............................................... 74 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3......... 77 Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012................................................ 82 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4...... 85 Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/Instansi Lainnya/BUMN............................................................................................ 89 Hasil Audit PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik......................... 90 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4........ 92
Tabel RE.1 Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 2.1 Tabel 2.2
: : : : : :
Tabel 2.3 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4
: : : : :
Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7
: : :
Tabel 3.8
:
Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15 Tabel 3.16
: : : : : : : :
Tabel 3.17 Tabel 3.18
: :
Tabel 3.19 Tabel 3.20
: Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5...... Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2010 – 2011..................................................................................... Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5........ Penetapan Perkada SPIP Pemerintah Daerah di Provinsi Riau............... Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 6...... Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 6.........
Tabel 3.21 Tabel 3.22 Tabel 3.23 Tabel 3.24
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
v
97
99 101 102 104 105
Daftar Isi
Tabel 3.25 Tabel 3.26 Tabel 3.27 Tabel 3.28 Tabel 3.29 Tabel 3.30 Tabel 3.31 Tabel 3.32 Tabel 3.33 Tabel 3.34
Halaman Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 7...... 106 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 7......... 116 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP..................... 118 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012........................................... 119 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 8...... 120 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 8......... 121 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait 122 Sistem Informasi).......................................................................................... Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012 Berdasarkan Sumber 123 Dana.............................................................................................................. Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Berdasarkan Sasaran 123 Strategis........................................................................................................ Aset Tetap Per 31 Desember 2012............................................................. 125
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
vi
Daftar Isi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Halaman : Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau .......................... 5
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Grafik 3.1
: :
Grafik 3.2 Grafik 3.3
: :
Grafik 3.4
:
Grafik 3.5
:
Halaman Komposisi Pegawai ......................................................................... 5 Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD, 72 DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 ........................................................ Perkembangan Output Audit Investigasi ........................................ 95 Perkembangan Indikator Kinerja Output Perhitungan Kerugian Keuangan Negara ............................................................................. 96 Perbandingan Realisasi Output Pemberian Keterangan Ahli dari Tahun 2010 – 2012 ........................................................................ 96 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 – Tahun 2012 ........ 108
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
vii
Ringkasan Eksekutif
RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau (LAKIP) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja. Pertanggungjawaban kinerja tahun 2012 ini merupakan tahun ketiga dari pelaksanaan Rencana Strategis tahun 2010–2014 yang tentunya sejalan dengan pelaksanaan Visi dan Misi BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian yang integral dari BPKP Pusat, harus memiliki komitmen yang kuat dalam meningkatkan kinerja. Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah diamanatkan untuk melaksanakan 8 sasaran strategis dengan 38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output. Hasil penilaian atas pelaksanaan kinerja tahun 2012 menunjukkan bahwa sebanyak enam dari delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau telah tercapai, sementara satu sasaran strategis belum sepenuhnya tercapai. Delapan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau berikut capaiannya dapat dilihat pada Tabel RE.1. Tabel RE.1. Capaian Sasaran Strategis No.
Sasaran Strategis
Capaian Sasaran
1. 2. 3.
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100%
4.
5. 6. 7. 8.
Tercapai 100%
Tercapai 30,76% Tercapai 100% Tercapai 100% Tercapai 100%
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
viii
Ringkasan Eksekutif
Keberhasilan capaian sasaran strategis diukur dengan IKU yang menggambarkan peran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam memberikan nilai tambah bagi stakeholders. Pengukuran capaian kinerja delapan sasaran strategis meliputi pengukuran atas realisasi 11 IKU yang paling mempengaruhi capaian sasaran strategis (IKU dominan) dari 38 IKU outcome dan 30 IKU output yang telah ditetapkan dalam Tapkin Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012. Realisasi pencapaian delapan sasaran strategis tersebut di atas, sebagai berikut: 1. Meningkatnya Kualitas 95% 95% LKKL, dan 95% LKPD Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a.
Jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 19 IPP dari target PKPT 11 IPP, atau mencapai 173% dari target sebesar 80%.
b.
Jumlah Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 11 IPD dari 12 IPD yang diasistensi oleh BPKP, atau mencapai 91,67%, dari target sebesar 85%.
2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”, yang diukur dengan jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat sebanyak 144 laporan dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat sebanyak 68 laporan. Realisasi IKU ini adalah sebesar 211,76% dari target tahun 2012 sebesar 71,25%, dengan capaian sebesar 297,21%. 3. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. Atas IKU “Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal”. Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan audit kinerja Pelayanan Pemda Bidang Pendidikan dan Kesehatan atas 6 IPD untuk mendorong seluruh IPD tersebut mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan. Apabila dibandingkan dengan targetnya sebanyak 6 IPD, maka diperoleh capaian IKU sebesar 33,33%.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
ix
Ringkasan Eksekutif
b. Atas IKU “ Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi GCG/KPI “, Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan kegiatan sosialisasi, asistensi, assessment penerapan Good Corporate Governance (GCG), Key Performance Indicator (KPI) atas BUMN/BUMD/BUL/BLUD di wilayah Provinsi Riau. Jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI adalah sebanyak 7 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 4 BUMN/BUMD/BUL/BLUD atau mencapai 175% dibandingkan dengan targetnya sebesar 55%. 4. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi”, yang diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi dalam setahun dengan realisasi 3 kelompok, dengan capaian sebesar 100% atas target sebesar 3 kelompok. 5. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”, yang diukur berdasarkan jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini WTP sebanyak 2 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda dengan realisasi 15,38%, dengan capaian 30,76% atas target sebesar 50%. Belum tercapainya realisasi IKU dominan tersebut antara lain disebabkan: a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan serta pengembangan kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP). b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. 6. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan “Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA”, yang diukur dari jumlah -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
x
Ringkasan Eksekutif
Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Sampai dengan tahun 2012, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA adalah 10 Pemda dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda, atau realisasi sebesar 76,92%, dengan capaian 109,89% atas target sebesar 70%. 7. Me Meningkatnya ningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100% Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh dua IKU dominan, dengan realisasi sebagai berikut: a. IKU “Persentase Jumlah Rencana Penugasan Pengawasan yang Terealisasi”, diukur dengan membandingkan antara jumlah realisasi penugasan pengawasan dalam PKP2T terhadap jumlah rencana penugasan pengawasan yang ditetapkan dalam PKP2T. Pada tahun 2012, jumlah realisasi penugasan adalah 331 atau 98% dari 344 rencana penugasan, dengan capaian 123% atas target sebesar 80%. b. IKU ‘Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan SAP” diukur berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Pada tahun 2012, Inspektorat BPKP tidak melakukan reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau namun demikian opini dari BPK RI atas Laporan Keuangan BPKP Tahun Anggaran 2011 adalah WTP sehingga mencapai 100% dari target. 8. Terselenggaranya 100% 100% Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan Bagi Pimpinan Capaian sasaran strategis tahun 2012 ditunjukkan oleh capaian IKU dominan, “Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif” yang diukur dari jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan sistem informasi yang wajib dimanfaatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pada tahun 2012, jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan sebanyak 11 sistem informasi atau mencapai 275% dari target sebesar 4 sistem informasi. Keseluruhan program yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau pada tahun 2012 menggunakan dana sebesar Rp15.926.823.000,00 atau 96,85%.dari anggaran sebesar Rp16.445.650.000,00.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
xi
Ringkasan Eksekutif
Secara umum sebagian besar sasaran strategis dalam tahun 2012 telah tercapai sesuai dengan yang ditargetkan. Namun demikian, masih terdapat beberapa sasaran strategis dan IKU yang masih belum mencapai target yang ditentukan. Untuk itu, diperlukan upaya dan kerja yang lebih keras lagi untuk mengoptimalkan pencapaian semua sasaran strategis di masa mendatang. Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Peningkatan penyelenggaraan SPIP pada K/L/Pemda, antara lain melalui: a. Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan K/L/Pemda untuk percepatan implementasi SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 2. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan indikator kinerja dan teknik pengukurannya terutama atas indikator kinerja yang sulit dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait indikator kinerja tersebut sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi penerimaan negara/daerah agar tidak lagi menjadi target indikator utama Perwakilan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
xii
Bab 1
BAB I
PENDAHULUAN
Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan salah satu perwakilan BPKP dari 33 perwakilan BPKP yang ada di seluruh Indonesia, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah beberapa kali diubah dan terakhir dengan Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP.713/K/SU/2002 tanggal 18 Oktober 2002 dengan wilayah kerja yaitu Provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Dengan dibentuknya Kantor Perwakilan Madya Provinsi Kepulauan Riau terhitung mulai tanggal 15 Agustus 2011 sesuai Surat Kepala BPKP Nomor S-979/K/SU/2011 tanggal 24 Agustus 2011, Perwakilan BPKP Provinsi Riau hanya mempunyai wilayah kerja Provinsi Riau. A. Tugas, Fungsi dan Wewenang Organisasi Sesuai dengan Surat Keputusan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001 tanggal 20 Februari 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 Tanggal 15 Agustus 2011, Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai tugas melaksanakan pengawasan keuangan dan pembangunan serta penyelenggaraan akuntabilitas di daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk melaksanakan tugas tersebut maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan rencana dan program kerja pengawasan. 2. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja, dan pengurusan barang milik/kekayaan negara. 3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan belanja daerah dan pengurusan barang milik/kekayaan pemerintah daerah atas permintaan daerah.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
1
Bab 1
4. Pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas pemerintahan yang bersifat strategis dan atau lintas departemen/lembaga/wilayah. 5. Memberikan sosialisasi dan asistensi pada Pemerintah Daerah dalam rangka pelaksanaan good governance. 6. Evaluasi atas laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 7. Pemeriksaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah atas permintaan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan laporan akuntabilitas kinerja pada Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-perundangan yang berlaku. 9. Pemeriksaan investigatif terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah dan badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan pemberian bantuan pemeriksaan pada instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya. 10. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan serta pengendalian mutu pengawasan. 11. Pelaksanaan administrasi Perwakilan BPKP. Seiring dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada tanggal 28 Agustus 2008, BPKP semakin memantapkan perannya dalam membangun sistem akuntabilitas yang baik dengan didukung oleh sistem pengendalian yang handal. Terkait dengan peningkatan kualitas akuntabilitas keuangan negara, Presiden memperkuat wewenang BPKP dengan menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 tahun 2011 tentang Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara. Selain itu, untuk mempercepat implementasi penyelenggaraan SPIP,Presiden menerbitkan Inpres Nomor 9 tahun 2011 tentang Rencana Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dengan rencana aksi sebagai berikut: 1. Mendiagnosa keandalan sistem pengendalian yang ada.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
2
Bab 1
2. Memperbaiki sistem pengendalian yang lama menjadi sistem pengendalian baru yang menekankan pada soft control. 3. Menyusun peraturan sistem pengendalian intern. Sejalan dengan tuntutan masyarakat terhadap terwujudnya good governance, maka Perwakilan BPKP Provinsi Riau berkewajiban melaporkan dan menjelaskan keberhasilan atau kegagalan yang disebabkan dari segala kebijakan atau keputusan yang dibuat melalui penerapan mekanisme pertanggungjawaban yang tepat, jelas, dan terukur sebagai konsekuensi dari kewenangan yang diterimanya. B. Aspek Strategis Organisasi Sebagai auditor intern pemerintah maka BPKP lebih mengutamakan pencegahan (prevention) terhadap hal-hal yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan program-program pemerintah daripada melakukan penindakan yang bersifat represif. Bersamaan dengan terbitnya PP Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah
(SPIP)
maka
BPKP
sebagai
Auditor
Presiden
yang
bertanggungjawab langsung kepada Presiden tidak hanya memantapkan perannya dalam Pengawasan Akuntabilitas Keuangan Negara namun juga dalam Pembinaan Penyelenggaraan SPIP. Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam menanggapi perubahan lingkungan yang dihadapi BPKP saat ini yaitu dengan mereposisi perannya yang baru dengan strategi untuk melakukan product differences, market differences dan methodological differences melalui 4C’s yaitu capacity building, current issues, clearing house dan check and balances, yang kesemuanya diperlukan untuk mendukung sistem akuntabilitas. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP, sepenuhnya mendukung strategi yang ditetapkan BPKP dalam melaksanakan perannya selaku Auditor Presiden. C. Kegiatan dan Layanan Produk Organisasi Strategi BPKP dalam pencapaian visi dan misi yang ditetapkan meliputi pengawalan pembangunan nasional, peningkatan reputasi pemerintah dan peningkatan kapabilitas, kompetensi, dan integritas APIP. Sesuai dengan Renstra, BPKP
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
3
Bab 1
melaksanakan
kegiatan-kegiatan
pengawasan
dalam
rangka
pengawalan
pembangunan nasional melalui tindakan pre-emptif, preventif, dan represif. Perwakilan
BPKP Provinsi Riau sebagai bagian integral dari BPKP,
melaksanakan beberapa
telah
produk unggulan yang bermanfaat bagi pembenahan
manajemen pemerintahaan, antara lain: 1. Pengembangan Sistem Monitoring dan Evaluasi Program Pembangunan. 2. Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMDA). 3. Good Governance di instansi vertikal pemerintah pusat dan pemerintah daerah. 4. Sosialisasi dan bimbingan teknis SPIP 5. Program peningkatan kinerja sektor korporat 6. Program Pengembangan GCG BUMN/BUMD 7. Program Pengembangan Manajemen Risiko sektor korporat dan sektor publik 8. Program Anti Korupsi (PAK) 9. Fraud Control Plan (FCP) D. Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau adalah Perwakilan BPKP yang berkedudukan di Pekanbaru dan dipimpin oleh seorang Kepala Perwakilan. Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Perwakilan membawahi : 1.
Bagian Tata Usaha
2.
Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat
3.
Bidang Akuntabilitas Pemerintah Daerah
4.
Bidang Akuntan Negara
5.
Bidang Investigasi
6.
Kelompok Jabatan Fungsional
Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat digambarkan sebagai berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
4
Bab 1
Gambar 1.1 Bagan Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Riau
KEPALA PERWAKILAN BAGIAN TATA USAHA
SUB BAGIAN PROGRAM DAN PELAPORAN
BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH PUSAT
BIDANG AKUNTABILITAS PEMERINTAH DAERAH
SUB BAGIAN KEUANGAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
SUB BAGIAN KEPEGAWAIAN
SUB BAGIAN UMUM
BIDANG AKUNTAN NEGARA
BIDANG INVESTIGASI
Sumber Daya Manusia (SDM) yang memadai sangat dibutuhkan untuk mendukung operasional unit organisasi. Posisi SDM per 31 Desember 2012, Perwakilan BPKP Provinsi Riau memiliki 155 orang pegawai dengan rincian berdasarkan tingkat pendidikan, jabatan, dan golongan sebagai berikut: 1. Berdasarkan Pendidikan Susunan pegawai berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.1 Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. 1 2 3 4 5 6
Uraian Jabatan S2 S 1/ D IV D III/Sarjana Muda DI SLTA SD Jumlah
Jumlah Pegawai
(%)
6 67 62 1 17 2 155
3,87 43,23 40,00 0,65 10,97 1,29 100,00
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
5
Bab 1
Ditinjau dari tingkat pendidikan maka pegawai pada tingkat S1/DIV menempati jumlah terbanyak dalam susunan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau, yaitu
mencapai 43,23% dari jumlah seluruh pegawai. Dengan demikian ditinjau dari tingkat pendidikan, SDM Perwakilan BPKP Provinsi Riau cukup mendukung tugas pokok dan fungsinya.
2. Berdasarkan Jabatan Susunan pegawai berdasarkan jabatan dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1.2 Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan No. 1. 2.
3. 4. 5.
Uraian Jabatan/Peran Struktural Fungsional Auditor: Auditor Madya Auditor Muda Auditor Pertama Auditor Penyelia Auditor Pelaksana Lanjutan Auditor Pelaksana Calon Auditor Analis Kepegawaian Arsiparis Staf/Fungsional Staf/Fungsional Umum Jumlah
Jumlah Pegawai 10 121 14 44 3 20 1 22 17 1 23 155
(%) 6,45 78,06 9,03 28,39 1,94 12,90 0,65 14,19 10,97 0,00 0,65 14,84 100,00
Susunan pegawai menurut jabatan, jumlah pegawai terbanyak adalah pada jabatan fungsional auditor sebagaimana tergambar pada grafik di bawah ini: Staf/Fungsional Umum 14,84% Arsiparis 0,65%
Struktural 6,45%
Fungsional Auditor 78,06%
Grafik 1.1. Komposisi Pegawai
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
6
Bab 1
Dari grafik di atas jumlah Jabatan fungsional auditor menduduki jumlah terbesar yaitu sebanyak 121 orang pegawai atau 78,06% dari jumlah seluruh pegawai. Sedangkan untuk jabatan lainnya, staf/fungsional umum menempati jumlah terbanyak kedua dengan jumlah pegawai sebanyak 23 orang pegawai. Komposisi pegawai tersebut dinilai sesuai untuk mendukung tugas pokok dan fungsi BPKP sebagai Auditor Presiden. 3. Berdasarkan Golongan Susunan pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1.3 Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan No.
Uraian Jabatan
1. 2. 3. 4.
IV D IV C IV B IV A Sub Jumlah 1 5. III D 6. III C 7. III B 8. III A Sub Jumlah 2 9. II D 10. II C 11. II B 12. II A Sub Jumlah 3 Jumlah
Jumlah Pegawai
(%)
3 15 2 20 43 25 19 3 90 8 35 2 45 155
0,00 1,94 9,68 1,29 12,90 27,74 16,13 12,26 1,94 58,06 5,16 22,58 0,00 1,29 29,03 100,00
Ditinjau dari golongan, maka jumlah pegawai terbanyak adalah pada golongan III sebanyak 90 orang pegawai atau 58,06% dari jumlah seluruh pegawai. Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak mempunyai pegawai golongan II B dan IV D. E. Sistematika Penyajian LAKIP ini pada dasarnya mengkomunikasikan pencapaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau selama tahun 2012, disertai dengan uraian keberhasilan dan hambatan capaian kinerja (performance results), yang diukur dengan cara analisis gap, yaitu membandingkan penetapan kinerja dengan realisasi sesuai indikator kinerja yang ditetapkan organisasi. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
7
Bab 1
Sistematika Laporan Akuntabilitas Kinerja ini diuraikan dalam bentuk bab sebagai berikut: Bab I
Bab II Bab III
Bab IV
Pendahuluan meliputi tujuan, fungsi dan wewenang, aspek strategis organisasi, kegiatan dan layanan produk organisasi, struktur organisasi, dan sistematika penyajian. Perencanaan dan Perjanjian Kinerja meliputi Perencanaan Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau serta perjanjian kinerja Tahun 2012. Akuntabilitas kinerja tahun 2012 meliputi uraian capaian kinerja, analisis pencapaian kinerja dan aspek pendukung pencapaian kinerja. Penutup menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian target, kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dan langkahlangkah untuk memperbaiki kinerja.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
8
Bab 2
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
Rencana Strategis (Renstra) merupakan langkah awal dalam proses berakuntabilitas untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah. Dengan visi, misi, dan strategi yang jelas dan tepat, maka diharapkan instansi pemerintah akan dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi. Rencana Strategis dengan pengukuran, penilaian, dan evaluasi kinerja serta pelaporan akuntabilitas kinerja merupakan tolok ukur penting dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan berjalannya waktu dan merujuk pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, BPKP melakukan penajaman tujuan dan sasaran strategis dan merekonstruksi Indikator Kinerja Utama, sehingga mulai tahun 2012 ini, dapat disajikan akuntabilitas pencapaian sasaran
strategis.
Perubahan
ini
sekaligus
menindaklanjuti
Surat
Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Hasil Evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, c.q. BPKP, tanggal 30 November 2012. Sasaran dalam Renstra BPKP tahun 2010 – 2014 dimodifikasi dengan menambah secara implisit jumlah anggaran dalam perspektif masing-masing indikator sasaran strategis dengan maksud agar dapat melakukan penilaian terhadap pencapaian tujuan dan sasaran strategis.
A. Rencana Strategis Tahun 2010 - 2014 Perencanaan Strategis (Renstra) merupakan bagian yang terintegrasi dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang memiliki relevansi terhadap pengungkapan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2010-2014 yang mengacu kepada Renstra BPKP tahun 20102014, menunjukkan
komitmen yang berisi visi, misi, strategi dan faktor
pendukungnya. Dokumen ini merupakan perangkat manajemen yang penting untuk
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
9
Bab 2
mengefektifkan agenda reposisi dan revitalisasi BPKP yang telah dicanangkan sebagai komitmen bersama seluruh jajaran BPKP. Fungsi Renstra adalah sebagai pedoman bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam rangka meningkatkan perannya sebagai organisasi publik yang memberikan pelayanan jasa di bidang pengawasan pembinaan SPIP, yang diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi pencapaian kinerja pembangunan di daerah.
1. PERNYATAAN VISI Struktur Renstra BPKP Tahun 2010-2014 mengacu pada restrukturisasi program dan Pedoman Penyusunan Renstra Kementerian/Lembaga (Renstra K/L) Tahun 2010-2014 sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 5 Tahun 2010 yang diterbitkan pada tanggal 11 Agustus 2010. Rencana Strategis BPKP Tahun 2010-2014 yang disahkan oleh Kepala BPKP berisi Visi sebagai berikut:
AAUUDDIITTOORR PPRREESSIIDDEENN YYAANNGG RREESSPPOONNSSIIFF,, IINNTTEERRAAKKTTIIFF,, DDAANN TTEERRPPEERRCCAAYYAA,, UUNNTTUUKK M MEEW WU UJJU UDDKKAANN A AKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKEEUUAANNGGAANN N NEEGGAARRAA YYAANNGG BBEERRKKUUAALLIITTAASS Terwujudnya visi merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus dihadapi oleh segenap jajaran BPKP baik di tingkat pusat maupun tingkat perwakilan. Sebagai penjabaran dari visi tersebut, ditetapkanlah misi BPKP.
2. PERNYATAAN MISI Misi BPKP berisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan oleh seluruh unit untuk mencapai visi BPKP.
Perumusan misi mengacu kepada tugas dan
kewenangan yang telah diberikan kepada BPKP. Tugas dan kewenangan BPKP semula diatur dalam Keputusan Presiden Nomor 31 Tahun 1983 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, kemudian diperbarui dengan Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
10
Bab 2
Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah NonDepartemen sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 64 Tahun 2005. Selanjutnya, dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, maka BPKP berperan penting dalam mendukung akuntabilitas Presiden terutama dalam lingkup penyelenggaraan keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP). Empat misi Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai berikut:
aa.. M Meennyyeelleennggggaarraakkaann ppeennggaaw waassaann iinntteerrnn tteerrhhaaddaapp aakkuunnttaabbiilliittaass kkeeuuaannggaann nneeggaarraa yyaanngg m meenndduukkuunngg ttaattaa kkeeppeem meerriinnttaahhaann yyaanngg bbaaiikk ddaann bbeebbaass KKKKNN ddii w wiillaayyaahh PPeerrw waakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii RRiiaauu.. bb.. M Meem mbbiinnaa sseeccaarraa eeffeekkttiiff ppeennyyeelleennggggaarraaaann ssiisstteem m ppeennggeennddaalliiaann iinntteerrnn h P e r w a k i l a n B P K P P r o v i n s i R i a ppeem e r i n t a h d i w i l a y a merintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riauu.. cc.. M Meennggeem mbbaannggkkaann kkaappaassiittaass ppeennggaaw waassaann iinntteerrnn ppeem meerriinnttaahh yyaanngg pprrooffeessiioonnaall ddaann kkoom waakkiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii RRiiaauu.. mppeetteenn ddii w wiillaayyaahh PPeerrw dd.. M Meennyyeelleennggggaarraakkaann ssiisstteem m dduukkuunnggaann ppeennggaam mbbiillaann kkeeppuuttuussaann yyaanngg aannddaall P e r w a k bbaaggii pprreessiiddeenn//ppeem e r i n t a h d i w i l a y a h merintah di wilayah Perwakiillaann BBPPKKPP PPrroovviinnssii RRiiaauu..
Penjelasan masing-masing misi sebagai berikut: a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern Terhadap Akuntabilitas Keuangan Negara yang Mendukung Tata Kepemerintahan yang Baik dan Bebas KKN di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam melaksanakan pengawasan intern atas akuntabilitas keuangan negara dilakukan untuk membantu Presiden selaku shareholder BPKP dalam mendorong terwujudnya tata kepemerintahan yang baik dan mendorong upaya pencegahan KKN. Fungsi utama BPKP memberikan assurance terhadap penyelenggaraan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara serta memberikan fungsi consultancy yaitu pemberian umpan balik sebagai bahan masukan bagi Presiden/Pemerintah untuk memastikan tercapainya efektivitas kinerja pemerintah dan pengelolaan keuangan negara berupa rekomendasi perbaikan tata kelola pemerintahan yang baik. Mandat BPKP sebagai pengawas intern akuntabilitas keuangan negara semakin jelas dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
11
Bab 2
Intern Pemerintah. Dalam pasal 49 ayat (2) dinyatakan bahwa BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan tertentu yang meliputi: 1) Kegiatan yang bersifat lintas sektoral; 2) Kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN); dan 3) Kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden. Kegiatan yang bersifat lintas sektoral pada dasarnya merupakan kegiatan yang dalam pelaksanaannya melibatkan dua atau lebih kementerian negara/lembaga atau pemerintah daerah yang tidak dapat dilakukan pengawasannya oleh APIP lain. Pengawasan kegiatan lintas sektoral diharapkan dapat memberikan informasi
yang
bersifat
makro
dan
komprehensif
atas
pelaksanaan
program/kegiatan pemerintah pusat maupun daerah, sehingga bermanfaat bagi pengambilan keputusan atau penentuan kebijakan. Pengawasan intern terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara diharapkan dapat memberi masukan dan feedback kepada Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara (BUN) mengenai pengelolaan BUN yang dilakukan oleh institusi di luar Kementerian Keuangan, yang secara hukum tidak dapat diawasi oleh APIP selain BPKP. Peran BPKP dalam mengawasi kegiatan-kegiatan BUN tersebut perlu didukung dengan penetapan Menteri Keuangan selaku BUN, baik mengenai ruang lingkup maupun sasaran pengawasannya. Pengawasan atas kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden merupakan kegiatan BPKP dalam rangka merespon permasalahan-permasalahan strategis yang mendesak untuk ditangani (current issues) sesuai dengan perintah Presiden dan kabinetnya. Pelaksanaan penugasan tersebut merupakan implementasi yang nyata dari peran BPKP sebagai Auditor Presiden/Pemerintah. b.
Membina Secara Efektif Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, pada pasal 2 dinyatakan bahwa untuk mencapai pengelolaan keuangan negara yang efektif, efisien, transparan, dan akuntabel, menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota wajib
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
12
Bab 2
melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dengan berpedoman pada Sistem Pengendalian Intern Pemerintah seperti diatur dalam PP tersebut. Tanggung jawab atas efektivitas penyelenggaraan SPI berada di tangan menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota di lingkungan masing-masing. Untuk memperkuat dan menunjang efektivitas SPI juga dilakukan pembinaan penyelenggaraan SPI. Tugas pembinaan penyelenggaraan SPI terhadap seluruh instansi pemerintah ini diamanatkan kepada BPKP sesuai dengan pasal 59 PP Nomor 60 Tahun 2008. Peran BPKP dalam pembinaan SPIP tidak terlepas dari posisi strategis BPKP yang langsung berada di bawah Presiden dan membantu Presiden untuk memastikan tercapainya akuntabilitas kinerja Presiden. Kegiatan pembinaan SPIP tersebut mencakup: 1) Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan SPIP; 2) Sosialisasi SPIP; 3) Pendidikan dan pelatihan SPIP; 4) Pembimbingan dan konsultansi SPIP; serta 5) Peningkatan kompetensi auditor aparat pengawasan intern pemerintah. Kegiatan pembinaan butir 1) sampai dengan butir 4) merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka membina seluruh instansi pemerintah agar dapat menerapkan SPIP. Kegiatan-kegiatan tersebut termasuk dalam lingkup misi kedua
ini.
Kegiatan pembinaan
penyelenggaraan
SPIP
diawali
dengan
penyusunan pedoman-pedoman terkait dengan SPIP (pedoman umum dan pedoman teknis) yang merupakan panduan untuk membangun SPIP di seluruh instansi pemerintah. Pedoman tersebut selanjutnya disosialisasikan agar diperoleh kesamaan persepsi dan pemahaman tentang SPIP. Pada tahap penerapan SPIP, BPKP siap untuk membimbing dan memberikan konsultasi kepada seluruh instansi pemerintah. Kegiatan pada butir 5) lebih spesifik terkait pada peningkatan kemampuan/ kompetensi auditor APIP yang menjadi bagian dari misi ketiga yaitu mengembangkan kapasitas pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
13
Bab 2
c.
Mengembangkan Kapasitas Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
Arahan Presiden untuk mewujudkan pengawasan yang terpadu, terarah, dan memberikan nilai tambah yang dapat mendukung perwujudan kepemerintahan yang
baik,
bersih
dan
kredibel,
serta
berorientasi
pada
peningkatan
kesejahteraan masyarakat, dapat tercipta manakala terjadi kerja sama yang sinergis antar-APIP. Lebih luas lagi, peningkatan kapasitas APIP dilakukan melalui pengawasan secara bersinergi dengan APIP K/L/Pemda bersama-sama dengan unit pengawasan di DPR RI dan Kepolisian, termasuk menugaskan secara langsung personel BPKP di Inspektorat K/L/Pemda. Efektivitas sinergi akan menjadi lebih besar jika pihak-pihak yang bersinergi memiliki kemampuan yang tinggi dalam melaksanakan tugas dan fungsi masingmasing. Penjabaran misi ini merupakan bentuk tanggung jawab BPKP sebagai anggota komunitas pengawasan, untuk turut serta dalam mengembangkan sistem pengawasan nasional yang terpadu. Pengembangan sistem pengawasan nasional tentunya dilakukan bersama-sama, Inspektorat Jenderal Kementerian, Unit Pengawasan
LPNK,
Inspektorat
Provinsi/Kabupaten/Kota,
dan
Satuan
Pengawasan Intern (SPI) BUMN/BUMD/BUL, maupun dengan Instansi Pemerintah lain
yang
mengoordinasikan
kegiatan
pengawasan
seperti
Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Kementerian Dalam Negeri, serta pihak-pihak lainnya yang berkepentingan. Peran BPKP dalam mengembangkan kapasitas APIP (termasuk BPKP) baik dari sisi SDM, organisasi maupun sistem dan prosedur mencakup: 1) Pembinaan kompetensi APIP, melalui pendidikan dan pelatihan auditor (pasal 59 ayat 1 e PP Nomor 60 Tahun 2008); 2) Pembinaan jabatan fungsional auditor dan sertifikasi auditor (pasal 51 ayat 2 dan 3 PP Nomor 60 Tahun 2008); 3) Penelitian dan pengembangan sistem dan prosedur pengawasan; 4) Pengembangan kapasitas internal BPKP; 5) Pemeriksaan/pengawasan internal BPKP; 6) Pendukung/fasilitasi pengawasan; 7) Sinergi dengan APIP lain. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
14
Bab 2
d.
Menyelenggarakan Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi
Presiden/Pemerintah di Wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Misi ini merupakan aktualisasi peran BPKP sebagai Auditor Presiden dalam rangka
membangun
sistem
dukungan
pengambilan
keputusan
Presiden/Pemerintah yang efektif melalui suatu Sistem Akuntabilitas Presiden (President Accountability Systems) atau yang dikenal sebagai PASs. Sistem ini akan menjadi alat kendali (control) bagi Presiden terhadap implementasi akuntabilitas Presiden dalam pengelolaan keuangan negara, yang berbasis web, online, dengan data yang sedapat mungkin real-time, yang menampilkan informasi secara utuh (integrated) terkait dengan implementasi akuntabilitas Presiden. Dengan sistem seperti ini Presiden akan memperoleh informasi mengenai capaian kinerjanya yang mendekati real-time sehingga dapat melakukan tindakan korektif yang cepat jika terdapat perbedaan antara realisasi dengan rencana pada saat tertentu. Dalam rangka mengembangkan pelaporan akuntabilitas di Indonesia, masingmasing kementerian/lembaga dan pemerintah daerah dituntut untuk menyusun indikator capaian kinerja yang terukur sehingga dapat membantu Presiden dalam menyampaikan akuntabilitasnya kepada rakyat sesuai dengan amanah UUD. Terkait hal tersebut, BPKP mendorong dibangunnya PASs. Tujuan dari PASs adalah memberikan solusi terhadap kebuntuan (missing link) proses pelaporan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, menyinergikan sumber daya informasi
antar
kementerian/lembaga
(pusat
dan
daerah)
sehingga
memungkinkan pertukaran data/informasi, serta memudahkan Presiden untuk memonitor
dan
mengendalikan
kemajuan
(progress)
masing-masing
program/agenda Pemerintah. Pengembangan PASs sinkron dengan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 khususnya pasal 54 yang mengamanatkan kepada BPKP untuk menyusun dan menyampaikan ikhtisar laporan hasil pengawasan kepada Presiden dengan tembusan kepada Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
15
Bab 2
3. TUJUAN STRATEGIS Tujuan merupakan pengejawantahan
visi dan misi yang telah ditetapkan, dan
berorientasi pada operasionalisasi visi dan misi. Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Tujuan utama BPKP tercermin dalam tujuan-tujuan strategis sebagai berikut:
a. Meningkatnya kualitas akuntabilitas keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau b. Meningkatnya tata pemerintahan yang baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau c. Terciptanya iklim yang mencegah kecurangan dan memudahkan pengungkapan kasus yang merugikan keuangan negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau d. Tercapainya efektivitas penyelenggaraan sistem pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
pengendalian
intern
e. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah profesional dan kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau
yang
f. Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan yang andal bagi Presiden/pemerintah
Tujuan-tujuan tersebut diharapkan dapat menjawab permasalahan yang masih dihadapi dalam 5 tahun ke depan serta untuk menjawab pernyataan misi BPKP.
4. SASARAN STRATEGIS Sasaran strategis merupakan penjabaran lebih lanjut dari tujuan, yang dirumuskan secara spesifik dan terukur untuk dapat dicapai dalam kurun waktu lebih pendek dari tujuan. Sebagaimana tujuan, sasaran strategis merupakan kondisi yang diharapkan dalam kurun waktu tertentu; sasaran strategis merupakan ukuran pencapaian dari tujuan. Dengan pengertian ini, dan dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau untuk tahun 2010-2014 sebagai berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
16
Bab 2
1) Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD; 2) Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%; 3) Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD; 4) Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%; 5) Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda; 6) Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda; 7) Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%. 8) Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan. Dikaitkan dengan tujuannya, sasaran strategis BPKP untuk tahun 2010-2014 adalah sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
5. INDIKATOR KINERJA UTAMA Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan indikator kinerja yang berada pada perspektif manfaat bagi stakeholders yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU terbagi menjadi dua perspektif, yang pertama bersifat outward looking yaitu perspektif manfaat langsung bagi stakeholders eksternal yang menunjukkan peran utama BPKP dalam pengawasan akuntabilitas keuangan negara dan pembinaan penyelenggaraan SPIP. Perspektif kedua bersifat inward looking yang menunjukkan manfaat bagi stakeholders internal BPKP. Penetapan indikator dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan dan sasaran strategis dan kegiatan-kegiatan yang mendukung tujuan strategis. Indikator ini digunakan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis, sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan menggunakan indikator keluaran (output). -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
17
Bab 2
Indikator-indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1 Indikator Kinerja Utama Perwakilan BPKP Provinsi Riau No
Indikator Kinerja Utama
Tujuan 1: Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 1.1. Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD IKU Outcome Outcome 1.1.1.1 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan 1.1.1.2 Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP 1.1.1.3 Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar 1.1.1.4 Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.5 Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat 1.1.1.6 Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders 1.1.1.7 Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi IKU Output Output 1.1.2.1 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian 1.1.2.2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam 1.1.2.3 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD 1.1.2.4 Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN 1.1.2.5 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian 1.1.2.6 Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam 1.1.2.7 Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam 1.1.2.8 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian 1.1.2.9 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam 1.1.2.10 Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah 1.1.2.11 Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD Sasaran Strategis 1.2 1.2. Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% IKU Outcome Outcome 1.2.1.1 Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 1.2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat 1.2.1.3 Persentase penghematan biaya (cost saving) dibandingkan dengan nilai yang diaudit IKU Output Output 1.2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian 1.2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam 1.2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian 1.2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam 1.2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Tujuan 2: Meningkatnya Tata Pemerintahan yang Baik di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 2.1. Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD IKU Outcome Outcome 2.1.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 2.1.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
18
Bab 2
No 2.1.1.3 2.1.1.4 2.1.2.1 2.1.2.2 2.1.2.3
Indikator Kinerja Utama Persentase BUMN yang dilakukan asistensi/evaluasi PSO Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja IKU Output Output Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Tujuan 3: Terciptanya Iklim yang Mencegah Kecurangan dan Memudahkan Pengungkapan Kasus yang Merugikan Keuangan Negara di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 3.1. Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% IKU Outcome Outcome 3.1.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 3.1.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP 3.1.1.3 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK 3.1.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga 3.1.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA 3.1.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang 3.1.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat IKU Output Output 3.1.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi 3.1.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP 3.1.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan 3.1.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim 3.1.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Tujuan 4: Tercapainya Efekfivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 4.1. Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda IKU Outcome Outcome 4.1.1.1 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 4.1.1.2 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 4.1.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern IKU Output Output 4.1.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Tujuan 5: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 5.1. Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda IKU Outcome Outcome 5.1.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA IKU Output Output 5.1.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Sasaran Strategis 5.2. Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome Outcome 5.1.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi 5.1.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 5.1.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
19
Bab 2
No 5.1.1.4 5.1.1.5 5.1.1.6 5.1.1.7 5.1.1.8 5.1.1.9 5.1.1.10 5.1.1.11 5.1.1.12 5.1.1.13 5.1.2.1 5.1.2.2 5.1.2.3 5.1.2.4
Indikator Kinerja Utama Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persentase pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat IKU Output Output Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Jumlah Sarana Prasarana
Tujuan 6: Terselenggaranya Sistem Dukungan Pengambilan Keputusan yang Andal bagi Presiden/Pemerintah di wilayah Perwakilan BPKP Provinsi Riau Sasaran Strategis 6.1. Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan IKU Outcome Outcome 6.1.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif IKU Output Output 6.1.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP
5. PROGRAM DAN KEGIATAN Untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran strategis di atas, BPKP menyesuaikan program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit organisasi BPKP dengan program yang ditetapkan oleh Bappenas. Sesuai dengan Pedoman Restrukturisasi Program dan Kegiatan yang diterbitkan oleh Bappenas dan Kementerian Keuangan, setiap Unit Eselon I pada kementerian atau LPNK melaksanakan program teknis dan program generik. Program teknis merupakan
program
sasaran/masyarakat
yang
menghasilkan
(pelayanan
eksternal),
pelayanan sedangkan
kepada
kelompok
program
generik
merupakan program yang bersifat pelayanan internal untuk mendukung pelayanan aparatur dan/atau administrasi pemerintahan (pelayanan internal). Program BPKP sesuai dengan restrukturisasi program yang dirancang oleh Bappenas terdiri dari tiga program, yaitu:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
20
Bab 2
PROGRAM TEKNIS Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dengan anggaran sebesar Rp 4.512.809.000,00. PROGRAM GENERIK 1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya-BPKP dengan anggaran sebesar Rp 11.953.605.000,00 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara-BPKP dengan anggaran sebesar Rp 416.000.000,00
Kegiatan unit eselon I dan unit eselon II yang bersifat memberikan pelayanan eksternal menggunakan satu program teknis yang sama.
Anggaran untuk
kumpulan kegiatan dalam rangka mencapai sasaran yang sama kemudian dialokasikan menurut indikator kinerja utama. Kumpulan kegiatan ini identik juga dengan program menurut Peraturan Menteri PAN Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BPKP dalam rangka mendukung pencapaian sasaran strategis BPKP tahun 2012 secara ringkas dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Program, Sasaran Strategis, dan Kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau No
Indikator Kinerja Utama
Program 1: Program Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara Dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah 1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD 1. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL 2. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD 3. Pengawasan atas Proyek PHLN 4. Pengawasan lintas sektor 5. Pengawasan atas permintaan presiden 6. Bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LK BUMD 2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% 1. Pengawasan atas PNBP
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
21
Bab 2
No 2. 3.
Indikator Kinerja Utama Pengawasan Bendaharawan Umum Negara (BUN) Kegiatan Clearance Assets
3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD 1. Pengawasan atas kinerja pelayanan publik 2. Bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat 3. Pengawasan atas kinerja BUMD 4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% 1. Sosialisasi Program Anti Korupsi (Sos-PAK) 2. Asistensi fraud control plan 3. Audit Investigatif 4. Audit Penghitungan Kerugian Keuangan Negara 5. Pemberian Keterangan Ahli 6. Kajian peraturan yang berindikasi KKN 7. Audit penyesuaian harga dan klaim 8. Penyelesaian hambatan pembangunan 5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 1. Sosialisasi SPIP 2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) SPIP 3. Pembimbingan Teknis dan Konsultansi SPIP
Program 2: 2: Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya BPKP 6. Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda 1. Sosialisasi/asistensi penerapan JFA 7. Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% 1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP 2. Sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah 3. Evaluasi Penerapan Tata Kelola APIP 8. Sasaran Strategis : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan 1. Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP terkait Pemanfaatan sistem informasi
Program 3: 3: Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP 9. Penunjang 1. Pengadaan dan Penyaluran Sarana dan Prasarana Perwakilan BPKP
B. Perjanjian Kinerja Tahun 2012 Pengukuran pencapaian tujuan sebagaimana ditetapkan dalam Renstra dilakukan melalui pengukuran pencapaian sasaran strategis dalam hal ini pengukuran indikator kinerja utama. Untuk menguatkan pencapaian sasaran strategis ini di tahun 2012
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
22
Bab 2
disusun perjanjian kinerja atau penetapan kinerja. Sebagai dokumen pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan untuk mewujudkan target kinerja tertentu, dokumen penetapan kinerja memuat pernyataan dan lampiran formulir yang mencantumkan sasaran strategis, indikator kinerja utama organisasi, beserta target kinerja dan anggaran. Target kinerja menunjukkan komitmen dari pimpinan dan seluruh anggota organisasi untuk mencapai hasil yang diinginkan dari setiap sasaran strategis sesuai indikator kinerja utama yang bersifat outcome. Pada tahun 2012, perjanjian kinerja disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi,
perjanjian kinerja atau dokumen Penetapan Kinerja yang memuat
38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output yang digunakan untuk mengukur tercapainya delapan sasaran strategis dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Persen
80
Persen
85
Persen
82
Persen
73,75
Persen
68
Persen
80
Persen
50
Laporan
5
Laporan
12
Laporan Laporan Laporan Laporan Laporan
35 17 18 36 11
Laporan
2
Laporan
3
1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD 1.1.1 1.1.2 1.1.3 1.1.4 1.1.5 1.1.6
1.1.7
1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 1.2.7 1.2.8 1.2.9
IKU Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi IKU Output Output Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
23
Bab 2
No 1.2.10 1.2.11
Indikator Kinerja Utama Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Satuan
Target
Laporan
12
Laporan
2
2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% IKU Outcome Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan Persen 75 negara/daerah yang ditindaklanjuti 2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat Persen 71,25 IKU Output Output 2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Laporan 1 Perekonomian 2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Laporan 1 Polsoskam 2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan 6 2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan 14 2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Laporan 48 3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD IKU Outcome 3.1.1 Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Persen 30 Pelayanan Minimal 3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan Persen 55 sosialisasi/asistensi GCG/KPI 3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja Persen 50 IKU Output Output 3.2.1 Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Laporan 13 Bidang Keuangan Daerah 3.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan 4 3.2.3 Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Laporan 9 4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% IKU Outcome 4.1.1 Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Kelompok 3 Anti Korupsi 4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang Instansi 4 mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP 4.1.3 Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang Peraturan 1 dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK 4.1.4 Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan Persen 84 penyesuaian harga 4.1.5 Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persen 85 4.1.6 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi Persen 30 berwenang 4.1.7 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat Persen 10 IKU Output Output 4.2.1 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan 5 4.2.2 Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan 3 4.2.3 Laporan hasil kajian pengawasan Laporan 1 4.2.4 Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan 6 4.2.5 Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, Laporan 49 dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik 2.1.1
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda 5.1.1
IKU Outcome Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP
Persen
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
50
24
Bab 2
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan Pemda 3 SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 5.1.3 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pemda 3 Pengendalian Intern IKU Output Output 5.2.1 Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Laporan 17 Keuangan Daerah 6. Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda IKU Outcome 6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA Persen 70 IKU Output Output 6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah Kegiatan 2 7. Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome 7.1.1 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang Persen 80 terealisasi 7.1.2 Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP Persen 100 dengan SAP 7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan Likert 1-10 7,6 kepegawaian 7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persen 90 7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan Likert 1-10 8 anggaran yang diajukan sesuai prosedur 7.1.6 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Persen 80 Biro Hukum dan Humas 7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Kali 24 7.1.8 Persentase pemanfaatan asset Persen 100 7.1.9 Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan Likert 1-10 7,9 sarpras 7.1.10 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Persen 74 7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Masukan 1 Puslitbangwas 7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di- Instansi APIP 3 assessment tata kelola APIP 7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat Likert 1-10 7,5 IKU Output Output 7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Kegiatan 10 Daerah 7.2.2 Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan 2 7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Laporan 28 7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana Unit 15 8. Sasaran Strategis : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan IKU Outcome 8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif Sistem 4 Informasi IKU Output Output 8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Laporan 32 Sistem Informasi) 5.1.2
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
25
Bab 3
BAB III
A.
AKUNTABILITAS KINERJA
CAPAIAN KINERJA Pengukuran capaian kinerja tahun 2012 merupakan bagian dari penyelenggaraan akuntabilitas kinerja tahunan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Pengukuran dilakukan terhadap kinerja yang diperjanjikan tahun 2012 dan membandingkannya dengan target yang diperjanjikan dalam dokumen penetapan kinerja 2012. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010, yang menitikberatkan pada pengukuran pencapaian tujuan/sasaran strategis, BPKP menyempurnakan rumusan sasaran strategis dengan memilih indikator kinerja utama (IKU) yang dominan. IKU dominan tersebut dinilai signifikan bagi BPKP dalam mempengaruhi pencapaian tujuan/sasaran strategis secara langsung. Pengukuran capaian kinerja sasaran strategis meliputi identifikasi atas realisasi IKU dominan dan membandingkan dengan targetnya. Analisis lebih mendalam dilakukan terutama terhadap capaian yang di bawah target untuk mengenali faktor penyebab sebagai bahan penetapan strategi peningkatan kinerja di tahun 2013 dan atau tahun-tahun selanjutnya (performance improvement). Sesuai dengan Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau 2010–2014, kinerja sasaran strategis merupakan resultante kinerja dari berbagai bidang/bagian terkait. Demikian juga halnya dengan capaiannya. Capaian kinerja BPKP merupakan resultante capaian sasaran strategis yang terintegrasi dari seluruh bidang/bagian yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Riau, bukan merupakan kompilasi capaian kinerja bidang/bagian. Pengukuran pencapaian sasaran strategis, dihitung berdasarkan jumlah IKU dominan yang tercapai dibagi dengan jumlah IKU dominan. Hal ini dilakukan untuk menghindari distorsi perhitungan capaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
26
Bab 3
Capaian atas 38 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output yang menunjukkan capaian sasaran strategis secara ringkas disajikan sebagaimana terlihat pada Tabel 3.1 berikut ini: Tabel 3.1 Ringkasan Capaian Indikator Kinerja Utama Tahun 2012 No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
1. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD 1.1.1
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.1.5
1.1.6
1.1.7
1.2.1
1.2.2
1.2.3 1.2.4 1.2.5 1.2.6 1.2.7
1.2.8
1.2.9
IKU Outcome Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi IKU Output Output Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam
Persen
80
173
216
Persen
85
91,67
107,85
Persen
82
100
121,95
Persen
73,75
116,67
158
Persen
68
164
241,18
Persen
80
42
52,50
Persen
50
9
18
Laporan
5
13
260
Laporan
12
26
217
Laporan
35
108
309
Laporan
17
25
147
Laporan
18
21
117
Laporan
36
42
117
Laporan
11
18
164
Laporan
2
6
300
Laporan
3
16
533
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
27
Bab 3
No 1.2.10
1.2.11
Indikator Kinerja Utama Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
Laporan
12
57
475
Laporan
2
39
1950
2. Sasaran Strategis : Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50% IKU Outcome Persentase hasil pengawasan Persen 75 0 0 optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti 2.1.2 Persentase hasil pengawasan BUN Persen 71,25 211,76 297,21 yang disampaikan ke Pusat IKU Output Output 2.2.1 Laporan hasil pengawasan atas Laporan 1 3 300 penerimaan negara Bidang Perekonomian 2.2.2 Laporan hasil pengawasan atas Laporan 1 0 0 penerimaan negara Bidang Polsoskam 2.2.3 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 6 10 167 Bidang Perekonomian 2.2.4 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 14 69 493 Bidang Polsoskam 2.2.5 Laporan hasil pengawasan BUN Laporan 48 65 135 Bidang Keuangan Daerah 3. Sasaran Strategis : Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD IKU Outcome 3.1.1 Persentase IPD yang Persen 30 33,33 111,10 melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal 3.1.2 Persentase BUMN/D/BLU/D yang Persen 55 175 318 dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 3.1.3 Persentase BUMD yang dilakukan Persen 50 87,50 175 audit kinerja 2.1.1
3.2.1
3.2.2 3.2.3
IKU Output Output Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Laporan
13
23
177
Laporan
4
13
325
Laporan
9
19
211
4. Sasaran Strategis : Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% IKU Outcome 4.1.1 Kelompok Masyarakat yang Kelompok 3 3 100 mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi 4.1.2 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Instansi 4 2 50 berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
28
Bab 3
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
4.1.3
Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat IKU Output Output Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil kajian pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Peraturan
1
1
100
Persen
84
75
89
Persen
85
98,63
116,04
Persen
30
0
0
Persen
10
100
1.000
Laporan
5
11
220
Laporan
3
3
100
Laporan Laporan
1 6
2 6
200 100
Laporan
49
72
147
4.1.4
4.1.5 4.1.6
4.1.7
4.2.1 4.2.2 4.2.3 4.2.4 4.2.5
5. Sasaran Strategis : Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
5.1.1
5.1.2
5.1.3
5.2.1
IKU Outcome Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern IKU Output Output Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Persen
50
15,38
30,76
Pemda
3
8
266,67
Pemda
3
5
166,67
Laporan
17
21
124
6. Sasaran Strategis : Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda IKU Outcome 6.1.1 Persentase Pemda yang dilakukan Persen 70 76,92 109,89 asistensi penerapan JFA IKU Output Output 6.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek Kegiatan 2 2 100 penerapan JFA APIP Daerah
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
29
Bab 3
No
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target
Realisasi
Capaian (%)
7. Sasaran Strategis : Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% IKU Outcome 7.1.1 Persentase jumlah rencana Persen 80 98 123 penugasan pengawasan yang terealisasi 7.1.2 Persentase kesesuaian laporan Persen 100 100 100 keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP 7.1.3 Persepsi kepuasan pegawai Likert 1-10 7,6 7,76 102 perwakilan terhadap layanan kepegawaian 7.1.4 Persentase Pagu Dana yang tidak Persen 90 100 111 Diblokir dalam DIPA 7.1.5 Persepsi kepuasan pegawai Likert 1-10 8 8,40 105 perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur 7.1.6 Persentase permintaan bantuan Persen 80 100 125 hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas 7.1.7 Jumlah publikasi kegiatan Kali 24 44 183,33 perwakilan BPKP di media massa 7.1.8 Persentase pemanfaatan asset Persen 100 100 100 7.1.9
Persepsi kepuasan pegawai Likert 1-10 7,90 7,10 89,87 perwakilan terhadap layanan sarpras 7.1.10 Persentase tindak lanjut Persen 74 100 135,14 rekomendasi hasil audit Inspektorat 7.1.11 Jumlah masukan topik penelitian Masukan 1 3 300 yang disampaikan ke Puslitbangwas 7.1.12 Jumlah instansi APIP yang telah Instansi APIP 3 10 333 disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP 7.1.13 Tingkat persepsi kepuasan Pemda Likert 1-10 7,5 8,05 107 atas auditor bersertifikat IKU Output Output 7.2.1 Jumlah sosialisasi dan bimtek Kegiatan 10 10 100 penerapan tatakelola APIP Daerah 7.2.2 Laporan evaluasi penerapan Laporan 2 2 100 tatakelola APIP Daerah 7.2.3 Laporan Dukungan Manajemen Laporan 28 38 135 Perwakilan BPKP 7.2.4 Jumlah Sarana Prasarana Unit 15 23 153 8. Sasaran Strategis : Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan IKU Outcome 8.1.1 Jumlah Sistem Informasi yang Sistem 4 11 275 dimanfaatkan secara efektif Informasi IKU Output Output 8.2.1 Laporan Dukungan Manajemen Laporan 32 43 134 Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
30
Bab 3
Uraian lebih lengkap tentang pencapaian kinerja sasaran strategis berserta realisasi anggarannya dapat dilihat pada Lampiran 1. Capaian indikator kinerja outcome maupun indikator kinerja output dalam tahun 2012, menggunakan sumber daya manusia dan dana. Realisasi penggunaan dana adalah sebesar Rp15.926.823.000,00 dari anggaran Rp16.445.650.000,00 atau mencapai 96,85%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi sebanyak 35.567 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 29.727 OH atau mencapai 120%. Penghitungan capaian indikator kinerja output dikelompokkan dalam enam kategori penilaian
sebagaimana
mengacu
pada
Petunjuk
Pelaksanaan
Evaluasi
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah tahun 2012 sesuai Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 25 Tahun 2012 sebagai berikut: Tabel 3.2 Kategori Penilaian Capaian Kinerja Output
B.
Kategori
Nilai Angka
Interpretasi
AA
>85 – 100
Memuaskan
A
>75 – 85
Sangat Baik
B
>65 – 75
Baik
CC
>50 – 65
Cukup
C
>30 – 50
Kurang
D
0 – 30
Sangat Kurang
ANALISIS CAPAIAN KINERJA Analisis capaian kinerja dilakukan terhadap capaian kinerja sasaran strategis, khususnya terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU) dominan pada tiap-tiap sasaran strategis. Analisis juga dilakukan terhadap IKU yang tidak secara langsung mendukung capaian kinerja sasaran namun berpengaruh terhadap perwujudan sasaran strategis. Selain itu, analisis dilakukan dengan membandingkan capaian 2012 dengan capaian 2011, serta mengaitkannya dengan kemungkinan tercapainya sasaran tahun terakhir Renstra, 2014, sebagaimana terinci dalam Lampiran 2.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
31
Bab 3
Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 tergambar dari capaian 39 indikator kinerja utama outcome dan 30 indikator kinerja utama output sebagaimana telah ditetapkan dalam penetapan kinerja tahun 2012 yang telah disesuaikan dengan Renstra yang telah dimodifikasi. Analisis tentang delapan sasaran strategis yang ditetapkan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai alat untuk mewujudkan tujuan strategis pada akhir masa Renstra, disajikan sebagai berikut:
Sasaran Strategis 1: Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, Dan 95% LKPD Meningkatnya kualitas laporan keuangan pemerintah pusat, kementerian/lembaga, dan pemerintah daerah merupakan tekad Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebagai perwujudan fungsi consulting. Upaya strategis yang dilaksanakan dalam rangka menyukseskan tercapainya sasaran ini adalah pendekatan yang intensif kepada para mitra kerja BPKP sehingga BPKP dapat melakukan pendampingan penyusunan ataupun reviu atas Laporan Keuangan sebelum diterbitkan oleh K/L/Pemda. Outcome yang diharapkan adalah laporan keuangan dapat sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang ditunjukkan dengan opini yang diperoleh dari BPK RI minimal WDP. Sasaran
strategis
“Meningkatnya
Kualitas
95%
Laporan
Keuangan
Kementerian/Lembaga, dan 95% Laporan Keuangan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan kualitas Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga, dan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Bersama lima IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target tahun 2014 disajikan dalam Tabel 3.3 berikut ini: Tabel 3.3 3.3 Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 1 Realisasi Kinerja No.
1.1.1
Indikator Kinerja Utama
IKU Outcome Persentase IPP mendapat pendampingan
yang
Satuan
Persen
2011
2012
157
173
Kenaikan (Penuruna n)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
16
95
182
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
32
Bab 3
Realisasi Kinerja No.
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.1.5
1.1.6
1.1.7
Indikator Kinerja Utama
penyusunan Laporan Keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi
Satuan
Kenaikan (Penuruna n)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
2011
2012
Persen
91,67
91,67
0
95
96
Persen
100
100
0
82
121,95
Persen
117,81
116,67
(1,14)
86,25
135,27
Persen
317
164
(153)
68
241,18
Persen
82
42
(40)
93,33
45
Persen
0
9
9
60
15
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU outcome dan sebelas IKU output, rata-rata capaian sasaran 130,85%. Uraian masing-masing capaian IKU outcome sasaran strategis ini sebagai berikut:
1.1.1. Persentase IPP Yang Mendapat Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan IKU ini menunjukkan IKU outcome dominan dalam pencapaian sasaran strategis 1 Perwakilan BPKP Provinsi Riau yaitu “Persentase Instansi Pemerintah Pusat (IPP) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dengan target sebesar 80%. Dalam rangka mendukung IKU tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau proaktif menjalin kerja sama melalui
Memorandum
of
Understanding
(MoU)
untuk
membantu
pemerintah, antara lain dengan melakukan pendampingan penyusunan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
33
Bab 3
laporan keuangan K/L untuk meningkatkan kemampuan IPP menyusun laporan keuangan sesuai dengan SAP. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah Instansi vertikal yang mendapat pendampingan dibanding Target dalam PKPT. Dalam tahun 2012, jumlah instansi vertikal yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan sebanyak 19 IPP atau 173% dari target PKPT 11 IPP. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 216%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 173% mengalami kenaikan sebesar 16% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 157%. Namun jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 182% dari target sebesar 95%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp215.547.000,00 atau 103,04%
dari
anggaran
sebesar
Rp209.183.000,00
dengan
menggunakan SDM, sebanyak 1.343 OH atau 128% dari rencana sebanyak 1.051 OH.
1.1.2. Persentase IPD Yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP Selain IPP, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga berupaya mendorong akuntabilitas keuangan Pemerintah Daerah ke arah yang lebih baik dengan IKU “Persentase Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang Laporan Keuangannya Memperoleh Opini Minimal WDP” dari BPK RI. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dari realisasi jumlah IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP dibandingkan dengan jumlah IPD yang diasistensi oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Dalam tahun 2012, IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP sebanyak 11 IPD atau 91,67% dari 12 IPD yang diasistensi oleh BPKP. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 85%, maka capaian indikator IKU tersebut sebesar 107,85%. Rincian opini BPK atas laporan keuangan IPD dapat dilihat dalam Tabel 3.4 berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
34
Bab 3
Tabel 3.4 3.4 Perkembangan Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 2009 – 2011
Opini BPK
No.
Nama Pemda
2009 2010
2011
1.
Provinsi Riau
WDP
WTP
WDP
2.
Kota Pekanbaru
WDP
WDP
WDP
3.
Kota Dumai
WDP
WDP
WDP
4.
Kabupaten Bengkalis
WDP
WDP
TMP
5.
Kabupaten Siak
WDP
WDP
WTP
6.
Kabupaten Kampar
WDP
WDP
WDP
7.
Kabupaten Pelalawan
WDP
WDP
WDP
8.
Kabupaten Indragiri Hulu
TMP
TMP
WDP
9.
Kabupaten Indragiri Hilir
WDP
WDP
WDP
10.
Kabupaten Rokan Hulu
WDP
WDP
WDP
11.
Kabupaten Rokan Hilir
WDP
WDP
WDP
12.
Kabupaten Kuantan Singingi Kabupaten Kepulauan Meranti Jumlah
WDP
WDP
WTP
-
WDP
WDP
12
13
13
13.
Asistensi/Tidak Diasistensi oleh BPKP Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Tidak diasistensi Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan Asistensi Penatausahaan Keuangan Daerah Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan Asistensi dalam bentuk reviu Laporan Keuangan
Sumber
:
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemda tahun 2009, 2010, dan 2011
Keterangan
:
WTP: Wajar Tanpa Pengecualian; WDP: Wajar Dengan Pengecualian; TMP: Tidak Memberikan Pendapat; dan TW: Tidak Wajar
Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 91,67% cenderung sama jika dibandingkan dengan tahun 2011. Capaian indikator ini adalah sebesar 96% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 95%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 176.388.000,00 atau 95,96% dari anggaran sebesar Rp 183.820.000,00, dengan menggunakan SDM sebanyak 4.228 OH atau 110% dari rencana sebanyak 3.827 OH.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
35
Bab 3
1.1.3. Persentase
Jumlah
Laporan
Keuangan
Proyek
PHLN
Yang
Memperoleh Opini Dukungan Wajar IKU “Persentase Jumlah Laporan Audit atas Proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar” merupakan IKU lainnya dalam pencapaian Sasaran Strategis 1. IKU ini diukur dari jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar dibandingkan dengan jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 25 laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan Wajar atau sebesar 100% dari 25 laporan keuangan proyek PHLN yang diaudit. Dengan demikian capaian IKU tahun 2012 sebesar 121,95% dari target sebesar 82%. Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian IKU tahun 2011, namun telah mencapai 121,95% dari target pada akhir tahun Renstra 2014 sebesar 82%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp222.914.000,00 atau 107,68%
dari
anggaran
sebesar
Rp207.014.000,00,
dengan
menggunakan SDM sebanyak 1.421 OH atau 109% dari rencana sebanyak 1.308 OH.
1.1.4. Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektoral Yang Disampaikan Ke Pusat Sesuai dengan PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) mandat yang diberikan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau antara lain melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan yang bersifat lintas sektoral di wilayah Provinsi Riau. Dengan PP tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi Riau mempunyai kewenangan yang lebih luas dan juga keunggulan kompetensi dalam melakukan pengawasan intern yang bersifat lintas sektoral dibandingkan dengan APIP lainnya, sehingga pengawasan atas program/kegiatan yang melibatkan beberapa pihak dan terkait dengan berbagai aspek dapat dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU “Hasil pengawasan lintas sektoral yang disampaikan ke Pusat” diukur dengan menghitung jumlah laporan yang dikirim ke Pusat dibandingkan -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
36
Bab 3
target laporan dari Pusat dengan target kinerja 73,75%. Dalam tahun 2012, jumlah laporan yang dikirim ke Pusat sebanyak 63 laporan atau 116,67% dari target laporan dari Pusat sebanyak 54 laporan, dan jika dibandingkan dengan targetnya, maka capaian IKU ini sebesar 158%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 116,67% mengalami penurunan sebesar 1,14% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 117,81%. Bila dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 86,25%, maka capaian IKU ini sebesar 135,27%. Capaian kinerja IKU ini menggunakan dana sebesar Rp711.988.000,00 atau
92,44%
dari anggaran
sebesar
Rp770.242.000,00
dengan
menggunakan SDM sebanyak 2.835 OH atau 116% dari rencana sebanyak 2.442 OH.
1.1.5. Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Yang Disampaikan Ke Pusat IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat” merupakan indikator pencapaian Sasaran Strategis 1 dalam rangka pelaksanaan tugas Perwakilan BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern melalui kegiatan pengawasan lainnya berdasarkan
penugasan
dari
Presiden,
sesuai
amanat
pasal
49
ayat 2 butir c PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP.
Capaian IKU ini diukur berdasarkan jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan oleh Pusat. Jumlah laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang dikirim ke Pusat pada tahun 2012 sebanyak 18 laporan atau 164% dari
11 laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden yang diberikan oleh Pusat. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 68%, maka capaian
IKU tahun 2012 sebesar 241,18%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 164% mengalami penurunan 153% dibandingkan realisasi tahun 2011 sebesar 317%, atau mencapai
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
37
Bab 3
241,18% dibandingkan dengan target pada akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 68%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp146.101.000,00 atau 80,56% dari anggaran sebesar Rp181.351.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 634 OH atau 114% dari rencana sebanyak 554 OH.
1.1.6. Persentase Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholders Yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan Oleh Stakeholders IKU “Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh Stakeholders” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 1 dengan target sebesar 80,00%. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu (sesuai RPL dalam KM4). Dalam tahun 2012, jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders yang disampaikan tepat waktu sebanyak 33 laporan atau
42% dari jumlah laporan pengawasan atas permintaan stakeholders sebanyak 79 laporan. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 80%, maka capaian IKU tersebut sebesar 52,50%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 42% mengalami penurunan sebesar 40% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 82%. Hal ini menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus berupaya keras karena capaiannya masih jauh (45%) dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 93,33%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp171.381.000,00 atau 98,02% dari anggaran sebesar Rp174.847.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 3.707 OH atau 210% dari rencana sebanyak 1762 OH.
1.1.7. Persentase BUMD Yang Mendapat Pendampingan Penyelenggaraan Akuntansi Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan aktif dalam pendampingan penyusunan Laporan Keuangan BUMD agar sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum. Oleh karena itu pendampingan ini dianggap
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
38
Bab 3
mendukung pencapaian Sasaran Strategis 1 dengan IKU “Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi dibandingkan jumlah BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau. Dalam tahun 2012, jumlah BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi adalah sebanyak 3 BUMD atau 9% dari jumlah BUMD yang terdapat di wilayah Provinsi Riau sebanyak 33 BUMD. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 50,00%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 18%. Tidak tercapainya target ini karena kurangnya permintaan BUMD untuk pendampingan penyelenggaraan akuntansi. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 9% mengalami kenaikan sebesar 9% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 0%, atau mencapai 15% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 60,00%. Hal ini menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus berupaya keras karena capaiannya masih jauh dari target akhir periode Renstra tahun 2014. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp72.121.000,00 atau 904,91% dari anggaran sebesar Rp7.970.000,00 dengan menggunakan SDM sebanyak 3.158 OH atau 241% dari rencana sebanyak 1.310 OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 1 ini didukung melalui sebelas IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.5 3.5 Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 1 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
1.2.1
1.2.2
Indikator Kinerja Utama IKU Output Output Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam
Satuan
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
Laporan
5
13
260
650
12
26
217%
Laporan
12
26
217
133
66
74
112%
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
39
Bab 3
Tahun 2011
Tahun 2012 No. 1.2.3
1.2.4
1.2.5
1.2.6
1.2.7
1.2.8
1.2.9
1.2.10
1.2.11
Indikator Kinerja Utama Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
Satuan
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
Laporan
35
108
309
100
119
206
173%
Laporan
17
25
147
120
100
117
117%
Laporan
18
21
117
214
68
53
78%
Laporan
36
42
117
108
190
150
79%
Laporan
11
18
164
182
43
56
130%
Laporan
2
6
300
400
40
77
193%
Laporan
3
16
533
100
12
196
1633%
Laporan
12
57
475
2.500
43
148
344%
Laporan
2
39
1950
200
24
71
296%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian kinerja yang lebih baik. Indikator kinerja output yang mengalami peningkatan capaian kinerja yang sangat signifikan (300% ke atas) di tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam dengan capaian 533%, dan Laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD dengan capaian 1.950%. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 yang sangat signifikan (300% ke atas) yaitu Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam dengan capaian 1633%, dan Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah dengan capaian 344%. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena hampir seluruh indikator kinerja
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
40
Bab 3
outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing
indikator kinerja output sebagai berikut:
1.2.1. Laporan Hasil Bimbingan Teknis/ asistensi penyusunan Laporan Keuangan Kementerian/Lembaga (LKKL) Bidang Perekonomian Capaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian yaitu 260% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 13 laporan dari 5 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 260% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 650%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Sasaran pendampingan adalah penyusunan laporan keuangan tahun anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap satuan kerja di lingkungan Kementerian Pertanian, Mahkamah Agung, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta Badan Pusat Statistik di Provinsi Riau. 2) Pendampingan Penyusunan dan Reviu Laporan Keuangan Sasaran pendampingan adalah penyusunan dan reviu laporan keuangan tahun anggaran
2011 dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 6 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap satuan kerja di Kementerian Kehutanan, Kementerian Pertanian serta Kementerian Pekerjaan Umum (Direktorat Jenderal Bina Marga, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air dan Direktorat Jenderal Cipta Karya) di wilayah Provinsi Riau. 3) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Sasaran pendampingan adalah reviu laporan keuangan tahun anggaran
2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak
2 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap satuan kerja di Kementerian Kelautan dan Perikanan dan Badan Pertanahan Nasional di wilayah Provinsi Riau.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
41
Bab 3
4) Narasumber Pembinaan Administrasi dan Rekonsiliasi SAI Narasumber ini merupakan pelaksanaan sosialisasi SPIP dalam acara Pembinaan Administrasi dan Rekonsiliasi SAI
di lingkungan BPS
Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
1.2.2. Laporan Hasil Bimbingan Teknis/Asistensi Penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Capaian indikator laporan hasil bimbingan teknis/asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam yaitu 217% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 26 laporan dari 12 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 217% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 133%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Pendampingan Penyusunan Laporan Keuangan Sasaran pendampingan adalah penyusunan laporan keuangan tahun anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 9 laporan. Pendampingan ini dilakukan terhadap beberapa instansi di lingkungan Kesehatan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, Kepolisian Daerah, Komisi Pemilihan umum, Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Sosial, Kementerian Agama dan Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau. 2) Reviu Laporan Keuangan Sasaran reviu adalah laporan keuangan tahun 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. Reviu ini dilakukan terhadap beberapa instansi di lingkungan Kementerian Kesehatan, satuan kerja Kepolisian Daerah, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Komisi Pemilihan Umum di Provinsi Riau. 3) Sosialisasi Pengelolaan Keuangan Negara Sosialisasi pengelolaan keuangan negara yang dilaksanakan berupa narasumber workshop kegiatan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Kabupaten Siak, dan Kabupaten
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
42
Bab 3
Rokan Hulu, narasumber pengajar dan rapat koordinasi pembangunan di
Universitas
Riau
(UR),
narasumber
pelatihan
tentang
pertanggungjawaban keuangan sumber dana APBN, APBD dan hibah, sosialisasi penyusunan catatan atas Laporan Keuangan Semester I Tahun 2012 pada Kementerian Hukum dan HAM Riau, narasumber pada pelatihan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan P3NFI, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 9 laporan. 4) Pendampingan Pengelolaan Keuangan Negara Pendampingan
dilaksanakan
pada
kegiatan
bimbingan
teknis
akuntansi pengelolaan hibah Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2013 yang bersumber dari APBD Provinsi Riau dan pendampingan pada Tim Wasrik Itwasda Polda Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan. 5) Pendampingan Penyusunan dan Evaluasi LAKIP Pendampingan ini dilaksanakan pada Kepolisian Daerah Riau pada kegiatan pendampingan Evaluasi LAKIP Tahun 2011 dan penyusunan LAKIP Tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.
1.2.3. Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Penyusunan LKPD Capaian indikator laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD yaitu 309% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 108 laporan dari 35 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 309% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Pendampingan Penyusunan LKPD Pendampingan penyusunan LKPD dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu dan Kota Dumai untuk tahun anggaran 2011. Sedangkan untuk pendampingan penyusunan Laporan Keuangan tahun anggaran 2012 dilakukan pada Pemerintah Kota Dumai.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
43
Bab 3
Penugasan
pendampingan
ini
menghasilkan
laporan
sebanyak
3 laporan. 2) Pendampingan Reviu Laporan Keuangan Pendampingan
reviu
laporan
keuangan
dilaksanakan
pada
11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Siak, Kota Pekanbaru, dan Kota Dumai. Pendampingan reviu dilakukan terhadap laporan keuangan tahun anggaran 2011 serta laporan keuangan semester I tahun 2012 dengan menghasilkan 12 laporan. 3) Evaluasi atas Proses Penyusunan dan Penetapan APBD Sasaran evaluasi adalah proses penyusunan dan penetapan APBD tahun anggaran 2012 yang dilaksanakan melalui 3 penugasan dengan hasil laporan evaluasi atas proses penyusunan dan penetapan APBD pada Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, dan Kota Dumai. Evaluasi ini dilakukan sejak proses penyusunan dan penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah sampai dengan penetapan APBD serta pengesahan DPA SKPD. Evaluasi ini ditekankan pada ketepatan waktu penetapan tiap tahapan dalam proses penyusunan APBD dan memberikan saran perbaikan kepada pemerintah (baik pusat maupun daerah) agar penetapan APBD lebih tepat waktu sehingga pelaksanaan anggaran pemerintah sebagai motor penggerak pembangunan dalam mewujudkan tujuan bernegara segera dapat direalisasikan. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, atas proses penyusunan dan penetapan APBD pada kabupaten/kota yang dievaluasi ditemukan permasalahan sebagai berikut: •
Penyusunan dan Penetapan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) belum dilaksanakan dengan tepat waktu, yang disebabkan pelaksanaan kegiatan musyawarah perencanaan pembangunangan (Musrenbang) tingkat desa dan kecamatan terlambat.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
44
Bab 3
•
Penyusunan Rancangan KUA dan PPAS yang diotorisasi oleh Kepala Daerah dilaksanakan tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan penyerahan Rancangan KUA dan PPAS kepada DPRD terlambat, demikian juga dengan pembahasan dan penetapan Rancangan KUA dan PPAS menjadi KUA dan PPAS.
•
Pembahasan Ranperda APBD di DPRD belum dilaksanakan dengan tepat waktu, yang disebabkan jadwal pembahasan Ranperda APBD yang diajukan DPRD dengan DPRD tidak sinkron dengan jadwal kegiatan DPRD serta ketidakcermatan TAPD dalam melengkapi berkas raperda APBD dan Ranperkada penjabaran APBD yang disampaikan kepada gubernur untuk dievaluasi.
4) Sosialisasi/Pendampingan SIMDA Sosialisasi/ pendampingan yang dilakukan berupa pendampingan instalasi dan implementasi aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA BMD. Pendampingan ini dilakukan pada Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak, dengan jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 11 laporan. Perkembangan terakhir sampai dengan tahun 2012, Pemerintah Daerah yang menggunakan aplikasi SIMDA Keuangan maupun SIMDA BMD sebanyak 5 Pemda dengan kondisi sebagai berikut: Tabel 3.6 Pemerintah Daerah Yang Menggunakan SIMDA No. 1 2 3 4 5
Pemerintah Daerah
Simda Keuangan Penganggaran
Penatausahaan
Pelaporan
V V
V V
V V
V V
V V
V V
Provinsi Riau Kota Dumai Kabupaten Indragiri Hulu Kabupaten Siak Kabupaten Bengkalis
Simda BMD V V V
5) Bimtek KONI Bimbingan teknis dilakukan pada KONI Provinsi Riau dan KONI Kabupaten Bengkalis, mulai dari pendampingan pedoman pengelolaan keuangan,
perencanaan
dan
anggaran,
serta
pendampingan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
45
Bab 3
penyusunan laporan pertanggungjawaban dengan menghasilkan 4 (empat) laporan. 6) Sosialisasi KONI Sosialisasi dilakukan pada bimbingan teknis pengelolaan dan pertanggungjawaban dana hibah KONI Kabupaten Kampar dan rapat kerja KONI Kabupaten Bengkalis. Penugasan ini menghasilkan 2 (dua) laporan. 7) Verifikasi Verifikasi yang dilakukan atas Laporan Pertanggungjawaban Keuangan Panitia Besar PON XVIII dan Penja Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, serta menghasilkan 2 (dua) laporan. 8) Analisis Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Analisis ini dilaksanakan pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan. 9) Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa dilakukan pada Pemerintah Kota Pekanbaru tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan. 10) Pengamatan Penganggaran APBD Penugasan yang dilakukan berupa pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD serta kompilasi koordinasi dan supervisi pada Pemerintah Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 (dua) laporan. 11) Pendampingan/Bimtek/Asistensi Pendampingan/bimtek/asistensi ini dilaksanakan atas permintaan SKPD pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokan Hulu, serta pendampingan pada Sub PB PON XVIII
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
46
Bab 3
Tahun 2012 Kabupaten Indragiri Hilir dan Siak, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 31 laporan. 12) Narasumber/Sosialisasi Narasumber/ sosialisasi dilakukan pada pemerintah daerah di lingkungan wilayah Provinsi Riau, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, dan Kota Dumai. Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 36 laporan.
1.2.4. Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN yaitu 147% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 25 laporan dari 17 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 147% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 120%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Keuangan atas Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Program PAMSIMAS yang didanai dari Loan IDA Credit NO.4204-IND dan Grant TF 094972 untuk tahun anggaran 2011. Audit ini dilaksanakan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis
dan
Provinsi Riau serta Dinas Kesehatan Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. 2) Audit Keuangan atas Program Bantuan Operasional Sekolah Knowledge Improvement For Transparency and Accountability (BOS KITA) Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Program BOS KITA yang sumber dananya berasal dari Loan IBRD No.L-75910-IND dan TF93613 untuk tahun anggaran 2011. Audit dilaksanakan melalui 6 penugasan pada kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau yaitu -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
47
Bab 3
Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kota Dumai, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan. 3) Audit Keuangan atas PNPM Mandiri Perkotaan Sasaran audit ini adalah laporan keuangan PNPM Mandiri Perkotaan yang sumber dananya berasal dari IDB 131-IND/132 untuk tahun anggaran 2011. Audit dilaksanakan melalui 2 penugasan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bengkalis dan SNVT Penataan Bangunan dan Lingkungan di Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan. 4) Audit atas PNPM Mandiri Perdesaan Sasaran audit ini adalah laporan keuangan atas PNPM Mandiri Perdesaan yang sumber dananya berasal dari IBRD Loan 7505ID/Loan 7867-ID PNPM III/Loan 8079-ID PNPM IV/Grant 97410 untuk tahun anggaran 2011. Audit dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis dan Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan. 5) Audit Keuangan di Universitas Riau Sasaran audit adalah kegiatan I-MHERE yang didanai dari Loan IBRD No.4789-IND/IDA CR NO.4077-IND untuk tahun anggaran 2011 dan laporan Keuangan IBRD Loan 7737-ID Health Professional Education Quality Project pada Universitas Riau untuk tahun anggaran yang berakhir 31 Desember 2011. Audit dilaksanakan pada Universitas Riau (UR), dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan. 6) Audit Keuangan atas Laporan Keuangan Indonesian Vocational Education Strengthening Project (INVEST) Sasaran audit ini adalah laporan keuangan Indonesian Vocational Education Strengthening Project (INVEST) yang sumber dananya berasal dari Loan ADB-Loan Number 2416-INO (SF) sampai dengan Juni 2012. Audit dilaksanakan pada SMKN 2 Pekanbaru, SMKN 1 Pasir Penyu dan audit tujuan tertentu atas perbedaan nilai kas antara buku kas umum (BKU) dengan nilai kas/bank pada Program INVEST-
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
48
Bab 3
ADB di Pekanbaru dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 3 laporan. 7) Instruktur Pelatihan Audit Dukungan PNPM Mandiri Perdesaan Pelaksanaan dilakukan dengan menjadi instruktur/narasumber pada kegiatan Pelatihan Audit Dukungan PNPM Mandiri Perdesaan tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
1.2.5. Laporan Hasil Pengawasan Lintas Sektor Bidang Perekonomian Capaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektoral Bidang Perekonomian yaitu 117% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 21 laporan dari 18 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat
memuaskan. memuaskan
Capaian kinerja
tahun 2012 sebesar 117% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 214%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Tujuan audit PPIP Tahun 2011 adalah untuk menilai keberhasilan Kementerian melaksanakan
Pekerjaan atau
Umum
dan
menyelenggarakan
Instansi
terkait
Program
dalam
Pembangunan
Infrastruktur Perdesaan (PPIP). Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hulu dan Provinsi Riau untuk program tahun anggaran 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan. Sasaran audit kinerja PPIP ini adalah untuk menilai keberhasilan pelaksanaan penyaluran dana PPIP yang dijabarkan dalam tiga indikator utama (efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program, ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan dan ketepatan penyusunan
dan
penyampaian
laporan)
di
tingkat
provinsi,
kabupaten/kota dan desa. Selain itu untuk mengidentifikasi hambatan pelaksanaan program di daerah dan adanya kerugian negara yang diakibatkan oleh pelaksanaan program yang tidak sesuai ketentuan. Tingkat keberhasilan pelaksanaan PPIP Provinsi Riau tahun 2011 tercermin dari perolehan skor agregat Indikator Kinerja Utama (KPI) -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
49
Bab 3
sebesar 68,36 dari skor maksimum 100. Hal ini menunjukkan capaian kinerja PPIP tahun 2011 pada Provinsi Riau memperoleh predikat ‘cukup ‘cukup berhasil’, berhasil’ namun kurang dari ambang batas keberhasilan yang ditetapkan sebesar 85,00. 2) Audit Kinerja Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan (PPIP) Interim Audit interim dilaksanakan pada Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau untuk program sampai dengan semester I tahun anggaran 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. 3) Evaluasi Kegiatan Program Swasembada Beras Evaluasi ini dilaksanakan melalui
9 penugasan pada
Kabupaten
Rokan Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau periode tahun 2010 sampai dengan Semester II tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 9 laporan. Evaluasi ditujukan untuk memberi gambaran mengenai pencapaian hasil-hasil program sebagai masukan dalam rangka meningkatkan pelaksanaan Program Pokok Swasembada Beras sebagai bagian dari Program Swasembada Pangan Nasional yang diharapkan dapat dicapai. Hasil evaluasi program swasembada beras ini meliputi: •
Pencapaian Swasembada Beras. Tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 (triwulan III), Provinsi Riau belum berhasil mencapai swasembada beras karena tingkat produksi beras belum dapat memenuhi kebutuhan konsumsi.
•
Lahan Pertanian Produktif Luas lahan pertanian padi di Provinsi Riau tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 (triwulan III) terdiri dari lahan produktif dan tidak produktif.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
50
Bab 3
•
Efektivitas Program Untuk tahun 2010, pelaksanaan program swasembada di Provinsi Riau
telah efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar
26.434,57 ton dengan nilai Rp188.828.364.364,22 lebih besar dari biaya program sebesar Rp51.324.583.151,00. Untuk tahun 2011, pelaksanaan program swasembada di Provinsi Riau telah efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar 6.767,35 ton dengan nilai Rp53.493.741.882,00 lebih besar dari biaya program sebesar Rp39.888.340.837,50. Sedangkan untuk tahun 2012 (s.d triwulan III), pelaksanaan program swasembada di Provinsi Riau belum efektif karena nilai peningkatan produksi sebesar 4.671,09 ton dengan nilai Rp43.160.591.579,35 lebih kecil dari biaya program sebesar Rp58.949.321.683,00.
1.2.6. Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Capaian indikator laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam yaitu 117% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 42 laporan dari 36 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 117% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 108%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Kinerja atas Program Bantuan Operasional Sekolah Audit ini dilaksanakan atas pelaksanaan Program BOS pada Kementerian Pendidikan Nasional untuk tahun anggaran 2011 dan Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun Kementerian Agama Tahun Anggaran 2011 di wilayah Provinsi Riau. Di
lingkungan
dilaksanakan
Kementerian
Pendidikan
Nasional,
audit
ini
pada Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kuantan
Singingi, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu, Kota Dumai dan wilayah Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan. Sementara di Kementerian Agama, audit dilaksanakan di Kabupaten
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
51
Bab 3
Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kuantan Singingi, Kota Dumai dan di wilayah Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan. Sasaran audit kinerja atas Program BOS untuk menilai keberhasilan pelaksanaan Program BOS yang diuraikan dalam lima aspek (tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat penggunaan serta tepat administrasi dan pertanggungjawaban) dan mengidentifikasi hambatan pelaksanaan program (hambatan pencapaian kinerja). 2) Audit Operasional Program Peningkatan Akses, Mutu, Kesejahteraan, dan Subsidi RA/BA dan Madrasah dan Tunjangan Fungsional dan Profesi Guru PNS dan Non PNS pada Kementerian Agama Audit
ini dilaksanakan pada Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi Riau,
di Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kabupaten
Rokan Hilir dan Kabupaten Indragiri Hulu serta MAN, MTsN dan MIN yang lokasinya tersebar di Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan. Tujuan pelaksanaan audit operasional ini adalah untuk menilai efektivitas pelaksanaan sub program yang meliputi penilaian atas mekanisme penyaluran dana, kesesuaian jumlah dana yang diterima, kesesuaian penggunaan dana subsidi dibandingkan dengan Juknisnya, kesesuaian kriteria penerima subsidi, akuntabilitas keuangan dan kemanfaatannya, serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan atau penyelenggaraan program dan memberikan rekomendasi jika ditemukan kelemahan dalam kaitannya dengan peningkatan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program. Pada Kementerian Pendidikan Nasional, berdasarkan hasil audit secara sampel terhadap 7 kabupaten/kota, kinerja Program BOS
pada
Provinsi Riau tahun anggaran 2011 memperoleh skor sebesar 76,37 dari maksimum skor 100, sehingga mendapat predikat “berhasil berhasil”. berhasil Sedangkan pada Kementerian Agama, kinerja BOS pada Provinsi Riau tahun anggaran 2011 untuk madrasah negeri memperoleh skor
agregat sebesar 78,24 dari skor agregat maksimal 100, atau masuk dalam kategori “berhasil berhasil”. berhasil Kinerja BOS pada Provinsi Riau Tahun Anggaran 2011 untuk madrasah negeri memperoleh skor agregat -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
52
Bab 3
sebesar 64,83 dari skor agregat maksimal 100, atau masuk dalam kategori “cukup cukup berhasil”. berhasil 3) Audit Program Bimbingan Masyarakat Islam pada Kementerian Agama Audit ini dilaksanakan pada Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 4) Audit Operasional Pengelolaan Keuangan Dana Dekonsentrasi Audit
ini dilaksanakan pada Perpustakaan Daerah Provinsi Riau,
Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Provinsi Riau dan di Kementerian Sosial Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan. 5) Audit Kinerja Atas Program Operasional Kesehatan (BOK) Audit ini dilaksanakan pada Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir dan Provinsi Riau untuk tahun anggaran 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 7 laporan. Tujuan audit adalah menilai keberhasilan instansi terkait dalam melaksanakan
atau
menyelenggarakan
penyaluran
BOK
yang
dijabarkan dalam ”Empat Tepat” (Tepat Sasaran, Tepat Waktu, Tepat Jumlah, Tepat Guna), dengan ruang lingkup audit meliputi kegiatan perencanaan berupa pendataan dan penetapan Puskesmas sebagai penerima BOK, pelaksanaan penyaluran Dana BOK, pelaksanaan Rapat Koordinasi BOK dan monitoring dana BOK yang dilaksanakan tim Pengelola
Jamkesmas
dan
BOK
tingkat
Provinsi
Riau
dan
kabupaten/kota. Hasil audit BOK menunjukkan bahwa kinerja pelaksanaan Bantuan Operasional Kesehatan pada Provinsi Riau tahun 2012 mencapai skor 78,81 dengan kategori ‘berhasil berhasil’. berhasil 6) Monitoring Kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru Tahun Anggaran 2012/2013 Monitoring ini dilaksanakan pada Kota Pekanbaru, Kota Dumai, kabupaten Rokan Hulu, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 3 laporan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
53
Bab 3
Monitoring ini bertujuan untuk memperoleh keyakinan mengenai adanya pungutan yang tidak diperkenankan terhadap peserta didik baru tahun anggaran 2012/2013 sesuai dengan ketentuan dalam UU Sisdiknas Nomor 20 tahun 2003 pasal 34 ayat (2) dan ketentuan lainnya. 7) Audit Tertentu Honorer Audit
ini dilaksanakan pada Komisi Pemilihan Umum Kota Dumai,
Politeknik Kesehatan Pekanbaru dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Pekanbaru di Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan.
1.2.7. Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Presiden Bidang Polsoskam Capaian indikator laporan
hasil
atas permintaan Presiden Bidang
Polsoskam yaitu 164% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya
18 laporan dari 11 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 164% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 182%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Monitoring
ini
merupakan
pelaksanaan
kerjasama
di
bidang
pengawasan dan pengendalian dengan UKP4 yang dilaksanakan 2 tahap yaitu periode per Per 31 Desember 2011 dan per 30 juni 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 13 laporan. Pada tahap 1 dilaksanakan pada wilayah Provinsi Riau terhadap Prioritas Pembangunan Nasional di Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Pelalawan. Sedangkan pada tahap 2 dilaksanakan pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kampar, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu dan Provinsi Riau. Monitoring dilaksanakan untuk memperoleh keyakinan bahwa kondisi fisik suatu kegiatan yang berkaitan dengan rencana aksi sebagaimana
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
54
Bab 3
ditetapkan dalam Instruksi Presiden RI Nomor 9 Tahun 2011 tanggal 12 Mei 2011 telah dilaksanakan dan sesuai dengan laporan yang disampaikan oleh Kementerian/Lembaga Penanggung Jawab Program. Atas hasil monitoring periode per Per 31 Desember 2011 dapat digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.7 Rekapitulasi Hasil Monitoring Prioritas Pembangunan Nasional Per 31 Desember 2011 No
Kementerian
Rencana Aksi Kode
Ukuran Keberhasilan
Satuan
Data Renaksi
Hasil Monitoring
Deviasi
1
Kementerian Kelautan dan Perikanan
N5P26A Tercapainya 52.1.1 pengadaan kapal perikanan di atas 30 GT sebanyak 1 unit (dana TP) dan 1 unit (dana DAK)
Buah
3
3
0
2
Kementerian Agama
N2P9A1 Rehab 5.1.2 Kelas
Ruang
11
13
-2
3
Kementerian Kehutanan
N9P54A Terlaksananya 121.2.1 rehabilitasi lahan kritis pada DAS prioritas seluas 389 ribu Ha
Ha
555,000
555,000
0
N9P54A Terlaksananya 121.4.1 rehabilitaasi hutan mangrove/hutan pantai seluas 10 ribu Ha
Ha
480
304
176
1
Ruang
4
Kementerian Dalam Negeri
e-KTP N1P4A7 Perangkat .1.1 terdistribusi 44 set
Set
16
16
0
5
Kementerian Sosial
N4P23A Terdistribusikannya 40.1.1 bantuan tunai bersyarat kepada 2.437 RTSM
RTSM
17,299
17,059
240
6
Badan Pertanahan Nasional
N7P44A Tercapainya 99.2.1 372.000 tanah dilegalisasi
Bidang
5,605
5,510
95
7
Kementerian Koperasi dan UKM
N5P29A Terlaksananya 65.1.1 penyaluran dana bagi 100 koperasi
Unit
3
3
0
8
Kementerian Perhubungan
N7P39A Terbangunnya/tertin 86.3.1 gkatkannya/terehabi litasinya 7 pelabuhan strategis yaitu lokasi di Bitung, Balikpapan, Dumai, Acar (Sorong), Ternate, Probolinggo dan Pantoloan
Unit
1
1
0
bidang yang
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
55
Bab 3
2) Audit Kinerja Program Beras Miskin (Raskin) Audit ini dilaksanakan pada Provinsi Riau, Kota Pekanbaru, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Kampar dan Kabupaten Siak untuk tahun anggaran 2011, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan. Tujuan audit operasional Program Raskin ini adalah untuk menilai pelaksanaan program telah memenuhi 6 Tepat yaitu Tepat Sasaran Penerima Manfaat, Tepat Jumlah, Tepat Harga, Tepat Waktu, Tepat Administrasi dan Tepat Kualitas, serta menjaring permasalahan yang terjadi dalam pelaksanaan kegiatan Program Raskin dan memberikan rekomendasi terhadap kelemahan dalam pelaksanaan program sehingga dapat memberikan sumbangan positif kepada instansi terkait, khususnya Kementerian Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat dalam pertanggungjawaban kegiatan.
1.2.8. Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholder Bidang Perekonomian Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam yaitu 300% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 6 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 300% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 400%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Kinerja Program Peningkatan Fasilitasi Penempatan dan Perlindungan TKI Sasaran audit adalah laporan hasil kinerja pada Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kota Pekanbaru Tahun Anggaran 2011 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 2) Audit Operasional pada SNVT Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Riau
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
56
Bab 3
Audit ini dilaksanakan pada Proyek Rutin Jalan APBN Tahun 2011 pada satuan kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 3) Pemutakhiran Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Pemutakhiran data hasil pengawasan dan tindak lanjut merupakan penugasan rutin dan pada tahun 2012 terlaksana diantaranya melakukan pembahasan data saldo temuan audit I-Mhere tahun anggaran 2008 - 2010,
pembahasan tindak lanjut temuan hasil
pemeriksaan pada Kementerian Keuangan RI di Batam serta rekonsilisasi tindak lanjut hasil audit tahun 2008, 2009 dan 2010 pada Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 3 laporan. 4) Quality Assurance Atas Pelaksanaan Audit PNPM Mandiri Perkotaan. Quality Assurance ini dilaksanakan pada pelaksanaan audit PNPM Mandiri Perkotaan di Kota Dumai dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. Quality
Assurance
pelaksanaan
ini
kegiatan
hambatan/kendala
bertujuan
untuk
penugasan
audit
yang
dihadapi,
memantau dan
kemajuan
menginventarisir
mengevaluasi
pelaksanaan
penugasan audit agar sesuai dengan kebijakan dan petunjuk pelaksanaan audit yang diberlakukan, diselesaikan sesuai rencana serta mengidentifikasi kelemahan-kelemahan dalam pelaksanaan penugasan
audit
dengan
memberikan
bimbingan,
arahan,
solusi/rekomendasi atas kelemahan, permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit.
1.2.9. Laporan Hasil Pengawasan Atas Permintaan Stakeholders Bidang Polsoskam Capaian
indikator
laporan
hasil
pengawasan
atas
permintaan
stakeholders Bidang Keuangan Daerah yaitu 533% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 16 laporan dari 3 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 533% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
57
Bab 3
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Ibadah Haji Audit dilaksanakan atas Penyelenggaraan Ibadah Haji tahun 1433 H/tahun 2012 di lingkungan Kementerian Agama Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 2) Mapping SPIP Mapping SPIP dilaksanakan di Balai Pengawas Obat dan Makanan Provinsi Riau di kota Pekanbaru pada kegiatan Pendampingan Mapping SPIP dan Pendampingan Pemetaan SPIP dan Penilaian Risiko Tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan. 3) Sosialisasi SPIP Sosialisasi dilaksanakan di Kantor Balai Pengawasan Obat dan Makanan Provinsi Riau di Pekanbaru dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 4) Narasumber Sosialisasi/Rapat Narasumber dilaksanakan
di wilayah Provinsi Riau dengan jumlah
laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. Narasumber tersebut melibatkan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam rapat koordinasi BOS di lingkungan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama dan Dinas Sosial Provinsi Riau serta sebagai narasumber pada diklat/ujian Sertifikasi Pengadaan Barang/Jasa tahun 2012 pada Kementerian Hukum dan HAM Wilayah Riau. 5) Audit Tujuan Tertentu/Operasional Audit dilaksanakan pada kegiatan Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan tahun anggaran 2012 di Kanwil Kemenkum dan HAM, kegiatan operasional atas pertanggungjawaban Dana APBN pada SPK Pendirian Politeknik Kampar, kegiatan belanja barang non operasional lainnya pada Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Riau periode 1 Januari 2012 s.d. 30 Juni 2012 dan kegiatan pelaksanaan belanja modal pada Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
58
Bab 3
6) Sosialisasi/Narasumber Sosialisasi/Narasumber dilaksanakan di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan. Kegiatan dilaksanakan pada kegiatan Orientasi Tata Cara Penyusuanan LAKIP Angkatan I dan II dan Sosialisasi petunjuk teknis atas program di lingkungan Kementerian Agama RI. 7) Pendampingan/Bimtek Dilaksanakan dengan melakukan pendampingan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada Kepolisian Daerah Riau Tahun 2011 dan pendampingan penyelesaian tindak lanjut temuan BPK RI atas Laporan Keuangan Tahun 2011 di Kementerian Pertanian dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan
1.2.10. Laporan Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholder Bidang Keuangan Daerah Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah yaitu 475% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 57 laporan dari 12 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 475% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 2500%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Evaluasi Laporan Penyelenggara Pemerintah Daerah (LPPD) Evaluasi
LPPD
dilaksanakan
oleh
Tim
Daerah
(Timda)
yang
beranggotakan tim dari Perwakilan BPKP Provinsi Riau dan Inspektorat Provinsi Riau. Timda telah berhasil melaksanakan evaluasi LPPD pada 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu pada Pemerintah Kota Pekanbaru, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Siak. Jumlah laporan yang diterbitkan adalah sebanyak 11 laporan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
59
Bab 3
Melalui evaluasi LPPD dapat diketahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan capaian keluaran dan hasil yang telah direncanakan serta dijadikan sebagai umpan balik dan rekomendasi bagi daerah untuk mendorong
peningkatan
kinerja
penyelenggaraan
pemerintahan
daerah. Sebagai konsekuensi bagi Pemerintahan Daerah yang berdasarkan hasil EKPPD masuk kategori berprestasi rendah wajib memperbaiki dan meningkatkan kinerja pemerintahan daerahnya. Berdasarkan hasil evaluasi LPPD tahun 2010 yang dilaksanakan di tahun 2011, 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau memperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 3.8 Status dan Nilai Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010 No.
Kabupaten / Kota
Status
Nilai
1
Kampar
Tinggi
2,7165
2
Bengkalis
Tinggi
2,5903
3
Siak
Tinggi
2,5559
4
Rokan Hulu
Tinggi
2,5497
5
Dumai
Tinggi
2,4743
6
Indragiri Hilir
Tinggi
2,4020
7
Rokan Hilir
Tinggi
2,2555
8
Pekanbaru
Tinggi
2,1901
9
Kuantan Singingi
Sedang
1,7112
10
Pelalawan
Sedang
1,6373
11
Indragiri Hulu
Rendah
0,9555
Sumber data : Keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 100 – 279 Tahun 2012 tentang Penetapan Peringkat dan Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah tahun 2010
Dari 11 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau hanya 2 kabupaten yang mendapatkan nilai dengan status sedang dan 1 kabupaten yang mendapat nilai rendah yang harus menjadi perhatian bagi pemerintah daerah.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
60
Bab 3
2) Probity Audit Probity audit ini dilakukan pada tahap perencanaan atas kegiatan pembangunan jalan strategis Kabupaten Bengkalis pada Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 3) Narasumber/Sosialisasi Probity Audit Narasumber/ sosialisasi probity audit dilakukan pada Pemerintah Kota Pekanbaru dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 3 laporan. 4) Pendampingan Cleareance Pengadaan Barang/Jasa Pendampingan Cleareance pengadaan barang/jasa ini dilaksanakan atas permintaan PB PON XVIII Tahun 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan, yaitu pendampingan cleareance pengadaaan
barang/jasa
dan
verifikasi
pertanggungjawaban
pengeluaran pada Bidang I PB PON XVIII, Bidang II, Bidang III, Bidang IV, Bidang V, dan Sekretariat PB PON XVIII. 5) Due diligence PON Due diligence dilakukan atas arahan langsung dari Kepala BPKP dalam rangka pengawasan percepatan persiapan penyelenggaraan PON XVIII tahun 2012. Due diligence dilakukan atas pekerjaan pembangunan Stadion Utama, Venue Panahan, Infrastruktur Stadion Utama, Venue Menembak, Venue Volley Indoor, Lapangan Baseball dan softball, dan dua unit Asrama Wisma Atlet. Penugasan ini menghasilkan 7 laporan. 6) Melakukan Kajian Kajian dilakukan terhadap delapan pedoman penyelenggaraan keuangan di lingkungan PB PON XVIII tahun 2012 Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 7) Penyusunan SOP dan Mekanisme Pelaksanaan Verifikasi PBJ Penyelenggaraan PON VIII Tahun 2012 Dilakukan berupa penyusunan SOP dan mekanisme koordinasi pelaksanaan verifikasi PBJ dalam rangka pengawasan percepatan persiapan penyelenggaraan PON XVIII tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
61
Bab 3
8) Supervisi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Penyelenggaraan PON VIII Tahun 2012 Supervisi yang dilakukan adalah terhadap pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka penyelenggaraan PON XVIII tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 9) Reviu/Verifikasi Pelaksanaan PBJ PON VIII Tahun 2012 Reviu yang dilakukan adalah terhadap verifikasi pelaksanaan pengelolaan barang/jasa sesuai pedoman PON XVIII tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan adalah 1 laporan. 10) Audit Operasional dan Pemberian Bantuan Audit Operasional Audit operasional atau pemberian bantuan untuk melakukan audit operasional dilaksanakan melalui 5 penugasan pada lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Riau dalam rangka persiapan PON XVIII tahun 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 5 laporan. 11) Audit Tujuan Tertentu Audit tujuan tertentu dilaksanakan atas permintaan pada SKPD di 7 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau, yaitu pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, dan Kabupaten Kepulauan Meranti, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 16 laporan. 12) Narasumber/ Sosialisasi Narasumber/ sosialisasi dilaksanakan pada Inspektorat Provinsi Riau, Kabupaten Kuantan Singingi, dan Kabupaten Rokan Hilir, serta pada acara bimtek Peraturan Presiden RI No.54 Tahun 2010 bagi aparat Pemerintah Kota Batam. Penugasan ini menghasilkan 4 laporan.
1.2.11. Laporan Hasil Bimtek/ Asistensi Penyusunan Laporan Keuangan BUMD Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi penyusunan LK BUMD yaitu 1950% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 39
laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
62
Bab 3
tersebut memperoleh predikat memuaskan memuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 1950% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 200%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Independen atas Laporan Keuangan BUMD/BLUD Sasaran audit adalah laporan keuangan BUMD diantaranya mencakup tahun buku 2011.
Audit ini
dilaksanakan
melalui 5 penugasan
dengan hasil 5 laporan audit independen atas laporan keuangan pada PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu, PDAM Tirta Indragiri Kab Indragiri Hilir, PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru,
PDAM Kabupaten
Bengkalis dan RSUD Kabupaten Rokan Hulu. 2) Bimtek/Asistensi atas Penyusunan Laporan Keuangan Bimtek/asistensi atas penyusunan laporan keuangan dilaksanakan melalui 19 penugasan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 19 laporan berupa: •
pendampingan penyusunan laporan keuangan Perusahaan Daerah (PD) Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu, RSUD Kabupaten Siak, BPR Indra Artha Rengat, RSUD Bangkinang Kabupaten Kampar dan RSUD Dr. RM Pratomo Kabupaten Rokan Hilir.
•
Pendampingan/asistensi pemenuhan / penyelesaian administrasi kegiatan pembangunan Gedung Badan sentral, pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III, dan pembangunan Gedung Bedah Sentral serta kegiatan Capacity Building pada RSUD Arifin Ahmad Provinsi Riau,
•
pendampingan Tim BPK RI untuk melakukan uji petik Hasil Inventarisasi dan penilaian aset KKKS PT.CPI dan BOB PT.BSP Per 31 Desember 2010,
•
pendampingan inventarisasi Harta Modal Nomor Induk III ( Harmoni III) yang berasal dari KKKS di Wilayah Riau,
•
pendampingan/asistensi penyusunan pedoman pengadaan barang dan jasa di DPD PERPAMSI Wilayah Riau dan Kepri,
•
fasilitasi/asistensi pengadaan tanah di lingkungan PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Pekanbaru dan proses penghapusan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
63
Bab 3
aktiva tetap Gedung Terminal Lama Bandara SSK II PT. Angkasa Pura II (Persero) Cabang Pekanbaru, •
pendampingan penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahun anggaran 2013 dan Laporan Keuangan RSUD Puri Husada Tembilahan Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2012,
•
bimbingan teknis pengadaan Barang Habis Pakai Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Siak,
•
pendampingan/asistensi penyusunan SOP Keuangan pada RSUD Rengat,
•
pendampingan
penyusunan
SOP
Akuntansi
dan
Keuangan,
pengajuan general audit, SOP pedoman pengadaan barang dan jasa, capacity building PDAM Bengkalis. 3) Sosialisasi atas Penyusunan Laporan Keuangan Sosialisasi atas penyusunan laporan keuangan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 7 laporan berupa: •
sosialisasi pedoman umum pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa PT. Bank Riau Kepri, PT.Perkebunan Nusantara V (Persero),
•
Sosialisasi Penerapan SAK ETAP di DPD Perpamsi Riau dan Kepri serta PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu,
•
pemberian pendapat atas Rencana Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Bengkalis ke PT Bumi Siak Pusaka melalui BUMD PT. Bumi Laksamana Jaya.
4) Penyusunan Profil BUMD dan RSUD Penyusunan profil dilaksanakan melalui 1 penugasan, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan yaitu pendataan Profil BUMD dan RSUD yang berkedudukan di wilayah Provinsi Riau.
Sasaran Strategis 2: Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara Sebesar 87,50% Sasaran Strategis “Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%” memiliki dua IKU outcome yaitu “persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti”
dan “persentase hasil
pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat” . Namun karena dalam tahun 2012, -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
64
Bab 3
penugasan yang terkait langsung dengan capaian IKU “Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” tidak menjadi prioritas penugasan untuk Perwakilan BPKP dan nilainya juga relatif kecil, maka IKU outcome yang dominan untuk mengukur keberhasilan Sasaran Strategis 2 adalah “Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat”. Secara lengkap, dua IKU outcome tersebut disajikan dalam Tabel 3.9. Tabel 3.9
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 2 Realisasi Kinerja No.
Indikator Kinerja Utama
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
Satuan 2011
2012
Persen
75
0
(75)
87,50
0
Persen
125,35
211,76
86,41
86,25
245,52
IKU Outcome
2.1.1
2.1.2
Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan dua IKU outcome, rata-rata capaian sasaran 122,76%. Uraian masing-masing capaian IKU outcome sasaran strategis ini sebagai berikut:
2.1.1. Persentase
Hasil
Pengawasan
Optimalisasi
Penerimaan
Negara/Daerah Yang Ditindaklanjuti Dalam rangka berperan melakukan optimalisasi penerimaan negara, Perwakilan
BPKP
Provinsi
Riau
menetapkan
“Persentase
hasil
pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti” sebagai IKU yang dominan dalam mengindikasikan ketercapaian Sasaran Strategis Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara. Pengawasan atas penerimaan negara antara lain untuk mendorong upaya perbaikan sistem manajemen Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang transparan dan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
65
Bab 3
akuntabel, sehingga penerimaan yang berasal dari PNBP menjadi meningkat sesuai dengan potensi yang diharapkan. Kinerja IKU ini diukur berdasarkan jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan. Keberhasilan pencapaian IKU ini diukur dengan menghitung jumlah tindak lanjut
atas
rekomendasi/saran
dibandingkan
dengan
jumlah
rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan. Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 0%, atau mencapai 0% dari target tahun 2012 sebesar 75%. Jumlah tindak lanjut atas rekomendasi/saran sebesar Rp0 dibandingkan dengan jumlah rekomendasi/saran hasil audit optimalisasi penerimaan negara/OPAD sampai dengan tahun berjalan sebesar Rp0. Rendahnya capaian IKU tahun 2012 tersebut, disebabkan pada tahun 2012, pelaksanaan audit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang dilakukan
Perwakilan
BPKP
tidak
menjadi
prioritas
penugasan
sebagaimana tahun sebelumnya dan audit PNBP yang dilakukan hanya atas beberapa satuan kerja Kementerian/Lembaga yang nilai PNBP-nya relatif kecil. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 0% mengalami penurunan sebesar 75% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 75%. Namun jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini hanya mencapai 0% dari target sebesar 87,50%. Dengan memerhatikan realisasi IKU, maka diperlukan upaya yang intensif untuk mencapai target IKU pada akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 87,50%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp12.915.000,00 atau 64,66% dari anggaran sebesar Rp19.975.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 155 OH atau 95% dari rencana sebanyak 163 OH.
2.1.2. Persentase Hasil Pengawasan BUN Yang Disampaikan Ke Pusat Pemerintah melalui PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 49 ayat 2 butir b. menegaskan bahwa Perwakilan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
66
Bab 3
BPKP Provinsi Riau melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan Negara atas kegiatan Kebendaharaan Umum Negara dengan tujuan
untuk
memberikan
masukan
kepada
Menteri
Keuangan.
Menindaklanjuti amanat tersebut, dalam Renstranya, Perwakilan BPKP Provinsi Riau membentuk IKU berupa “Persentase hasil pengawasan BUN yang yang disampaikan ke Pusat”. Capaian IKU ini diukur berdasarkan persentase jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat dibandingkan dengan jumlah target laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat. Jumlah laporan hasil pengawasan BUN yang dikirim ke Pusat adalah sebanyak 144 laporan atau 211,76% dari 68 laporan hasil pengawasan BUN yang diberikan oleh Pusat. Dibandingkan dengan targetnya sebesar 71,25%, maka capaian IKU tahun 2012 sebesar 297,21%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 211,76% mengalami kenaikan sebesar 86,41% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 125,35%. Namun jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 245,52% dari target sebesar 86,25%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp534.852.000,00 atau 70,99% dari anggaran sebesar Rp753.465.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 1.876 OH atau 76% dari rencana sebanyak 2.484 OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 2 ini didukung melalui lima IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.10
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 2 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
Laporan
1
3
300
100
4
4
100%
Laporan
1
0
0
14.200
10
5
50%
Laporan
6
10
167
N/A
9
10
100%
IKU Output
2.2.1
2.2.2
2.2.3
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
67
Bab 3
Tahun 2011
Tahun 2012 No.
2.2.4
2.2.5
Indikator Kinerja Utama
Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah
Satuan
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
Laporan
14
69
493
317
32
69
100%
Laporan
48
65
135
125
277
244
88%
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian kinerja yang lebih baik. Indikator kinerja output yang mengalami peningkatan capaian kinerja yang sangat signifikan (300% ke atas) di tahun 2012 jika dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam dengan capaian 493%. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena hampir seluruh indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing
indikator kinerja output sebagai berikut:
2.2.1. Laporan Hasil Pengawasan atas Penerimaan Negara Bidang Perekonomian Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian yaitu 300% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 3 laporan dari 1 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 300% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 3 penugasan Pemeriksaan Pengelolaan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) pada 3 satuan kerja di lingkungan Kementerian Perhubungan di Provinsi Riau yaitu: Bandar Udara Japura Rengat Kabupaten Indragiri Hulu, Stasiun Meteorologi Japura Rengat Kabupaten Indragiri Hulu dan di Balai Karantina Pertanian Kelas I Pekanbaru.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
68
Bab 3
2.2.2. Laporan Hasil Pengawasan Atas Penerimaan Negara Bidang Polsoskam Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam tidak terealisasi sebagaimana target yang ditetapkan dalam TAPKIN sebanyak 1
laporan. Capaian tersebut memperoleh
predikat kurang. kurang Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 0% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 14200%. Capaian indikator kinerja output ini tidak tercapai karena penugasan audit operasional PNBP pada Perguruan Tinggi Negeri Tahun 2011 dibatalkan sesuai hasil rekonsiliasi Revisi RKT 2012 di Kantor Pusat BPKP Jakarta pada tanggal 12 s.d. 13 Juli 2012.
2.2.3. Laporan Hasil Pengawasan Bendahara Umum Negara (BUN) Bidang Perekonomian Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian yaitu 167% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 10 laporan dari 6 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 167% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 yang tidak ditargetkan. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Evaluasi Penyerapan Anggaran Evaluasi ini dilaksanakan pada Kantor Administrator Pelabuhan Kelas I Dumai, satuan kerja Distrik Navigasi Kementerian Perhubungan di Kota Dumai dan satuan kerja di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 8 laporan untuk periode sampai dengan Semester I Tahun 2012. 2) Audit Tujuan Tertentu (Clearrance Asset) Kegiatan Pembangunan Gedung Kantor. Audit ini merupakan audit atas kegiatan pembangunan gedung Kantor Pertanahan Kabupaten Kuantan Singingi Tahun Anggaran 2012 dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
69
Bab 3
2.2.4. Laporan hasil pengawasan Bendahara Umum Negara Bidang Polsoskam Capaian indikator laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam yaitu 493% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 69 laporan dari 14 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 493% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 317%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Evaluasi Penyerapan Anggaran Evaluasi ini dilaksanakan pada Kepolisian Daerah Provinsi Riau dan Satuan Kerja di bawah Polda Riau pada Kabupaten Kampar dan kabupaten Rokan Hulu, Kejaksaan Tinggi Provinsi Riau dan satuan kerja di bawah Kejati Riau, satuan kerja pada Pengadilan Tinggi di Lingkungan Mahkamah Agung di Provinsi Riau, satuan kerja pada Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, satuan kerja pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional, satuan kerja pada Kantor Wilayah Kementerian Agama, satuan kerja pada Kementerian Kesehatan di Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 66 laporan untuk periode s.d. Semester I tahun 2012. 2) Reviu Pertanggungjawaban Keuangan Reviu ini dilaksanakan pada hasil verifikasi pertanggungjawaban keuangan Badan Pengawas Pemilu Provinsi Riau tahun anggaran 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan. 3) Reviu Pembangunan Gedung Reviu ini dilaksanakan melalui pendampingan proses pekerjaaan pembangunan
gedung
Kantor
Kesehatan
Pelabuhan
Kelas
II
Pekanbaru dan atas rencana perluasan/pembangunan Pos Pelayanan Hukum di Wilayah Hukum Kejaksaan Tinggi Riau tahun anggaran 2012, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 2 laporan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
70
Bab 3
Tujuan reviu ini adalah untuk memperoleh keyakinan bahwa rencana pembangunan gedung yang akan dilaksanakan telah memenuhi kriteria sangat dibutuhkan (urgent) dan memenuhi prinsip kewajaran anggaran.
2.2.5. Laporan Hasil Pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Capaian indikator laporan
hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan
Daerah yaitu 135% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 65 laporan dari 48 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 135% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 125%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui
penugasan
sebagai berikut: 1) Monitoring Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan DPPID Monitoring Pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan DPPID dilakukan untuk tahun anggaran 2011. Monitoring ini dilaksanakan pada 13 pemerintah provinsi/kabupaten/kota di wilayah Provinsi Riau yaitu Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Kepulauan Meranti, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Pekanbaru, Kota Dumai, dan Provinsi Riau. Penugasan Monitoring Pengelolaan DAK dan DPIPD meliputi 13 bidang yaitu bidang infrastruktur irigasi, bidang sanitasi, bidang pendidikan, bidang infrastruktur air minum, bidang kehutanan, bidang infrastruktur jalan/jembatan, bidang farmasi, bidang kelautan dan perikanan, bidang kesehatan, bidang pelayanan kesehatan rujukan, bidang infrastruktur sanitasi, bidang lingkungan hidup, bidang pertanian, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 60 laporan. Dari hasil monitoring ditemukan adanya koreksi terkait dengan Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD, DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 sebagaimana tergambar pada grafik berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
71
Bab 3
Grafik 3.1. Koreksi Hasil Monitoring Pengelolaan DAK dan DPDF-PPD, DPIPD dan DPPIP Tahun 2011 (dalam jutaan rupiah)
Penggunaan dana untuk kegiatan yang tidak diperbolehkan
Dana diblokir Dana APBD dari sumber lain untuk membiayai kegiatan DAK dan… Dana tidak terserap dan menjadi SILPA pada Neraca per 31/12/2011 Sisa dana yang tidak dicantumkan dalam SILPA pada Neraca per… Hasil kegiatan fisik yang tidak dimanfaatkan Kondisi fisik yang tidak tepat sasaran Pencairan dana tidak sesuai prestasi kerja
0
1000
2000
3000
4000
Sumber data : 1. Laporan Hasil Monitoring Perwakilan BPKP Provinsi Riau No: LHM-3565/PW/04/3/2012, tanggal 8 November 2012. 2. Laporan Hasil Pemeriksaan Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan Nomor: 19.C/LHP/XVIII.PEK/06/2012 tanggal 27 Juni 2012
2) Evaluasi Penyerapan APBD Pemerintah Daerah Tahun 2012 Evaluasi ini dilaksanakan pada Pemerintah Provinsi Riau, Kabupaten Siak, dan Kabupaten Bengkalis, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 (empat) laporan untuk periode realisasi 1 Januari 2012 s.d. 30 Juni 2012. Evaluasi
ini
penyerapan
bertujuan
untuk
memperoleh
anggaran
pemerintah
informasi
daerah,
tentang
mengidentifikasi
permasalahan yang menghambat penyerapan anggaran pemerintah daerah,
dan
memberikan
saran/rekomendasi
langkah-langkah
strategis percepatan pen penyerapan yerapan anggaran pemerintah daerah.
3) Bimbingan Teknis Optimalisasi PAD Bimbingan teknis ini dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Siak. Jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 (satu) laporan.
Sasaran Strategis 3: Terselenggaranya SPM Pada 60% IPD dan Terselenggaranya GG Pada 75% BUMN/BUMD Sebagai auditor internal pemerintah, terkait dengan perannya dalam meningkatkan akuntabilitas Pemda dan pengelolaan BUMN/BUMD, Perwakilan BPKP Provinsi Riau perlu mendorong pemerintah daerah untuk menerapkan Standar Pelayanan -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
72
Bab 3
Minimal (SPM) yang telah ditetapkan Kementerian Teknis, dan mendorong BUMN/BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance (GCG). Sasaran Strategis “Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD” diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal/Pelayanan Prima dan BUMN/BUMD yang GCG atau KPI mendapat skor baik. Bersama satu IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.11. Tabel 3.11
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 3 Realisasi Kinerja No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
2011
2012
Persen
8,33
33,33
25
60
55,55
Persen
225
175
(50)
75
233
Persen
71,43
87,50
16,07
75
116,67
IKU Outcome
3.1.1
3.1.2
3.1.3
Persentase IPD yang melaksanakan pelayanan sesuai Standar Pelayanan Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa dua IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tiga IKU outcome, rata-rata capaian sasaran 201,43%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
3.1.1. Persentase IPD Yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal Dasar hukum pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah Rencana Pembangunan Jangka Menengah tahun 2010–2014, yang mewajibkan setiap pemerintah daerah untuk menerapkan Standar -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
73
Bab 3
Pelayanan Minimal. Selain itu juga terdapat Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 yang mensyaratkan implementasi SPM dilakukan dengan menuangkan
indikator
SPM
pada
dokumen
perencanaan
jangka
menengah dan tahunan serta pada dokumen penganggaran daerah. Selanjutnya Inpres Nomor 1 Tahun 2010 juga mengharuskan pemerintah daerah melakukan SPM yang ditetapkan oleh kementerian teknis. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pasal 48 ayat 2 butir a dan pasal 50 ayat 1 butir a, menyebutkan
bahwa
Perwakilan
BPKP
Provinsi
Riau
melakukan
pengawasan intern antara lain melalui audit kinerja diantaranya dimaksudkan untuk memperbaiki pelayanan publik. Oleh karena itu, audit kinerja pelayanan pemerintah daerah yang dilaksanakan Perwakilan BPKP Provinsi Riau mendukung pencapaian Sasaran Strategis 3 dengan IKU “Jumlah IPD yang Melaksanakan Pelayanan Sesuai Standar Pelayanan Minimal” IKU ini diukur dengan membandingkan antara jumlah IPD yang mencantumkan SPM dalam dokumen perencanaan dengan jumlah IPD yang diaudit kinerja pelayanannya. Dalam tahun 2012, IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaan sebanyak 2 IPD dari target sebanyak 6 IPD yang diaudit kinerja pelayanannya atau 33,33%, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2012 sebesar 111,10%. Adapun 2 IPD yang telah mencantumkan SPM ke dalam dokumen perencanaannya adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu dan Dinas Kesehatan Kabupaten Siak sebagaimana terinci dalam Tabel 3.12 berikut: Tabel 3.12 Daftar IPD Yang Diaudit Kinerja Pelayanan
1
Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang diaudit Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Rokan Hulu
2
Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hulu
Tidak mencantumkan SPM
3
Dinas Pendidikan Kabupaten Siak
Tidak mencantumkan SPM
4
Dinas Kesehatan Kabupaten Siak
Mencantumkan SPM
No.
Pencantuman SPM di Dokumen Perencanaan Mencantumkan SPM
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
74
Bab 3
5
Instansi Pemerintah Daerah (IPD) yang diaudit Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi
6
Dinas Pendidikan Kabupaten Kuantan Singingi
No.
Pencantuman SPM di Dokumen Perencanaan Tidak mencantumkan SPM Tidak mencantumkan SPM
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 33,33% mengalami kenaikan sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 8,33% atau mencapai 55,55% dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebanyak 60%. Hal ini menunjukkan bahwa BPKP masih harus berupaya lebih keras karena capaiannya masih di bawah target akhir periode Renstra tahun 2014. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 101.997.000,00 atau 64,36% dari anggaran sebesar Rp 101.997.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 1.229 OH atau 82% dari rencana sebanyak 1.490 OH.
3.1.2. Persentase BUMN/D/BLU/D Yang Dilakukan Sosialisasi/Asistensi GCG/KPI Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan melakukan pengawasan intern melalui
pemberian
pelayanan
jasa
manajemen
kepada
BUMN/BUMD/BUL/BLUD di bidang GCG dan KPI, dengan harapan dapat memperbaiki kinerja BUMN/BUMD/BUL/BLUD. Untuk mengukur manfaat, ditetapkan IKU berupa “Persentase BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi GCG/KPI”. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi GCG atau KPI, dibandingkan dengan jumlah target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Dalam tahun 2012, jumlah BUMN/BUMD/BUL/BLUD yang dilakukan sosialisasi/asistensi/evaluasi
GCG
atau
KPI
sebanyak
7 BUMN/BUMD/BUL/BLUD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 4 BUMN/BUMD/BUL/BLUD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2012 sebesar 175%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 55%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 318%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 175% mengalami penurunan sebesar 50% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 225%. Jika dibandingkan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
75
Bab 3
dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 75%, IKU ini mencapai 233%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp33.940.000,00 atau 44,47% dari anggaran sebesar Rp76.325.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 578 OH atau 89% dari rencana sebanyak 647 OH.
3.1.3. Persentase BUMD Yang Dilakukan Audit Kinerja Penetapan IKU “Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja”, dimaksudkan untuk
mengukur
manfaat
pengawasan
intern yang
dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam meningkatkan tata kelola BUMD. IKU ini diukur dengan menghitung jumlah BUMD yang yang dilakukan audit kinerja dibandingkan dengan target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Dalam tahun 2012, BUMD yang yang dilakukan audit kinerja adalah sebanyak 7 BUMD dari target dalam PKPT Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebanyak 8 BUMD, sehingga capaian IKU ini pada tahun 2012 sebesar 87,50%. Bila dibandingkan dengan target IKU sebesar 50%, maka capaian IKU tersebut adalah sebesar 175%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 87,50%. mengalami kenaikan sebesar 16,07% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 71,43%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 75%, IKU ini mencapai 116,67%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp144.800.000,00 atau 100,22%
dari
anggaran
sebesar
Rp144.475.000,00
dengan
menggunakan SDM, sebanyak 909 OH atau 113% dari rencana sebanyak 801 OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 3 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
76
Bab 3
Tabel 3.13
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 3 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
Laporan
13
23
177
119
105
90
86%
Laporan
4
13
325
414
43
60
140%
Laporan
9
19
211
137
93
62
67%
IKU Output
3.2.1
3.2.2
3.2.3
Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian kinerja yang lebih baik. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena seluruh indikator kinerja outputnya memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut:
3.2.1. Laporan Hasil Pengawasan Atas Kinerja Pelayanan Publik Bidang Keuangan Daerah Capaian indikator laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik Bidang Keuangan Daerah yaitu 177% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 23 laporan dari 13
laporan yang
ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 177% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 119%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Sasaran audit kinerja adalah pelayanan terhadap 2 bidang/urusan untuk tahun anggaran 2011 yaitu Pendidikan dan Kesehatan, serta pengamatan
pelayanan
terpadu.
Audit
ini
dilaksanakan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
pada 77
Bab 3
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Siak, dan Provinsi Riau dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 7 laporan. Audit atas kinerja pelayanan pemerintah daerah bertujuan untuk menilai kinerja pelayanan dan menguji ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan serta memberikan rekomendasi berupa langkahlangkah untuk memperbaiki permasalahan yang ditemukan. 2) Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Evaluasi dilaksanakan
pada wilayah Provinsi Riau di Kabupaten
Indragiri Hulu dan Kabupaten Pelalawan untuk periode tahun 2011, dengan hasil sebanyak 2 laporan. Tujuan evaluasi adalah memperoleh informasi tentang implementasi Sistem AKIP, menilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah; memberikan
saran
perbaikan
untuk
peningkatan
kinerja
dan
penguatan akuntabilitas instansi pemerintah. 3) Bimtek Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Bimtek dilaksanakan pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Pelalawan, dan Kabupaten Rokan Hilir untuk periode tahun 2011, dengan hasil sebanyak 6 laporan. 4) Bimtek Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Bimtek evaluasi LAKIP dilaksanakan pada pemerintah daerah di wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Kampar, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir untuk periode tahun 2011, dengan hasil sebanyak 5 laporan. 5) Pengamatan Pengadaan Barang/Jasa Pengamatan pengadaan barang/jasa dilakukan pada Pemerintah Provinsi Riau Tahun 2012 dengan menghasilkan 1 laporan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
78
Bab 3
6) Pengamatan Perencanaan dan Penganggaran APBD Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD dilakukan pada Pemerintah Kota Pekanbaru tahun 2012 dengan menghasilkan 1 laporan. 7) Koordinasi dan Supervisi Pencegahan Korupsi Koordinasi dan supervisi dilakukan pada Kota Pekanbaru dan Provinsi Riau. Koordinasi dan supervisi ini merupakan wujud kerjasama antara BPKP dengan KPK dalam pencegahan korupsi. meliputi
supervisi/pengamatan
terhadap
Kegiatan tersebut pelayanan
publik,
perencanaan dan penganggaran APBD serta proses pengadaan barang/jasa. Cakupan pengamatan meliputi: •
Pengamatan pelayanan publik yang dilakukan terhadap RSUD Arifin Ahmad dan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Provinsi Riau
•
Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD tahun 2012 yang dilakukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Riau, Biro Keuangan Sekretariat Daerah Provinsi Riau dan DPRD Provinsi Riau
•
Pengamatan pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau tahun 2012 dilaksanakan di Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dinas Kesehatan Provinsi Riau dan Dinas Pekerjaan Umum Bidang Bina Marga Provinsi Riau.
•
Pengamatan pelayanan publik
Kantor Pertanahan dan Kantor
Imigrasi. •
Pengamatan pengadaan barang/jasa pada Pemerintah Kota Pekanbaru
•
Pengamatan perencanaan dan penganggaran APBD tahun 2012 yang dilakukan pada Pemerintah Kota Pekanbaru
Hasil
pengamatan
yang
dilakukan
menghasilkan
identifikasi
permasalahan dalam proses pelayanan publik, perencanaan dan penganggaran APBD serta proses pengadaan barang/jasa yang berpotensi menyebabkan korupsi serta mengidentifikasi praktek korupsi pada tiga bidang tersebut di atas. Selanjutnya dari identifikasi masalah tersebut telah dirancang dan direkomendasikan upaya-upaya -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
79
Bab 3
perbaikan terhadap sistem atau peraturan perundangan sebagai penyebab terjadinya masalah.
3.2.2. Laporan Hasil Bimtek/Asistensi GCG/KPI Sektor Korporat Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat yaitu 325% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya
13 laporan dari 4 laporan yang ditargetkan. Capaian
tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 325% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 414%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) BimbinganTeknis / Konsultasi / Asistensi / Pendampingan atas Jasa Manajemen tertentu (GCG, KPI, MR, COSO) Bimtek ini dilaksanakan melalui 9 penugasan, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 9 laporan yaitu: •
bimtek penerapan Good Corporate Governance (GCG) pada PD. Pelabuhan Dumai Bersemi, PT. Pembangunan Dumai, dan PT. Persero Batam,
•
asistensi pembaharuan (update) dan penyusunan perangkat GCG PT.Perkebunan Nusantara V (Persero),
•
asistensi penerapan manajemen resiko pada PT.Perkebunan Nusantara V (Persero), dan PT.Inhutani IV (Persero),
•
fasilitasi evaluasi dan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) pada PT.Kawasan Industri Tanjung Buton,
•
bimbingan pengkajian SOP, Jenjang Nilai dan Rencana Bisnis Anggaran pada RSUD Siak, dan
•
mediasi hasil audit prefinancing Kebun Kelapa Sawit Siak I dan II.
2) Assessment Penerapan GCG BUMN/BUMD/BUL Assessment ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 1 laporan yaitu reviu atas draft laporan hasil evaluasi mandiri (self assesment) penerapan GCG di PT.Perkebunan Nusantara V (Persero).
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
80
Bab 3
3) Sosialisasi atas Jasa Manajemen Tertentu (GCG,KPI,MR,COSO.) Sosialisasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 3 laporan yaitu Sosialisasi penerapan Manajemen Resiko PT.Perkebunan Nusantara V (Persero) di Batam dan Pekanbaru dan kajian rencana pembentukan BUMD dan langkah-langkah menilai investor sektor air bersih di Kota Dumai.
3.2.3. Laporan Hasil Pengawasan atas Kinerja BUMD Capaian indikator laporan
hasil pengawasan atas kinerja BUMD yaitu
211% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 19 laporan dari 9 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 211% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 137%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Audit Kinerja atas Pengelolaan BUMD Sasaran audit adalah kinerja BUMD untuk tahun buku 2011. Audit ini dilaksanakan dengan menerbitkan 7 laporan audit kinerja pada PDAM Kabupaten Bengkalis, PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru, PDAM Tirta Kampar, PDAM Tirta Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir, PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu dan kompilasi audit kinerja PDAM di Provinsi Riau tahun buku 2011. Audit kinerja BUMD tahun 2011 bertujuan menilai atas capaian kinerja PDAM tahun 2011 dan rekomendasi perbaikan dalam rangka peningkatan kinerja perusahaan dengan sasaran sebagai berikut: •
Reviu atas penyusunan dan pelaksanaan RKAP
•
Penilaian kinerja PDAM berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 Tahun 1999
•
Pengukuran kesehatan PDAM menurut BPPSPAM
•
Reviu atas Kinerja Operasional mencakup penilaian terhadap potensi perluasan cakupan pelayanan, menilai pencapaian cakupan pelayanan, menganalisis kapasitas produksi, menilai pencapaian 3K (Kualitas, Kuantitas dan Kontinuitas), mengidentifikasikan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
81
Bab 3
penyebab Air Tanpa Rekening/Non Revenue Water (NRW), menilai Perhitungan Tarif Air dan Harga Pokok Air, mereviu Kerja Sama Operasional, memantau restrukturisasi utang kepada Pemerintah Pusat,
mengidentifikasi
dampak
pemecahan
PDAM,
mengidentifikasi ketersediaan sumber air baku, menginformasikan kejadian penting yang terjadi tahun 2011. Dari audit kinerja atas pengelolaan PDAM untuk tahun buku 2011, hasil penilaian kinerja atas PDAM diuraikan dalam tabel berikut: Tabel 3.14 Hasil Penilaian Kinerja BUMD Tahun 2012 No
PDAM
1
PDAM Tirta Kampar Kabupaten Kampar PDAM Kabupaten Bengkalis PDAM Tirta Indragiri Kabupaten Indragiri Hilir PDAM Tirta Indra Kabupaten Indragiri Hulu PDAM Tirta Siak Kota Pekanbaru
2 3 4 5
Penilaian KEPKEPMendagri No.47 Tahun 1999 Kurang (32,94)
Penilaian BPPSPAM
Cukup (47,51) Cukup (55,22)
Kurang Sehat (2,66) Sakit (1,995)
Cukup (48,12)
Sakit (1,59)
Kurang (39,00)
Sakit (1,53)
Sakit (1,80)
2) Evaluasi Kinerja BLUD Sasaran evaluasi adalah kinerja RSUD untuk tahun buku 2011. Evaluasi ini dilaksanakan dengan hasil 2 laporan evaluasi kinerja pada BLUD RSUD Kabupaten Rokan Hulu dan BLUD RSUD Kota Dumai. Tujuan
evaluasi
adalah
mengukur
tingkat
pencapaian
hasil
pengelolaan BLUD sebagaimana ditetapkan dalam Rencana Strategis Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis Anggaran (RBA). Evaluasi dan Penilaian Kinerja RSUD-PPK BLUD meliputi aspek keuangan dan non keuangan. Aspek keuangan
meliputi penilaian dan pengukuran
berdasarkan tingkat kemampuan BLUD dalam memperoleh hasil usaha dari layanan yang diberikan (rentabilitas), memenuhi kewajiban jangka pendeknya (likuiditas), memenuhi seluruh kewajibannya (solvabilitas), kemampuan
penerimaan
dari
jasa
layanan
untuk
membiayai
pengeluaran. Penilaian kinerja non keuangan meliputi penilaian &
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
82
Bab 3
pengukuran
berdasarkan perspektif pelanggan, proses internal
pelayanan pembelajaran, dan pertumbuhan. Dari hasil evaluasi BLUD, penilaian kinerja RSUD Kabupaten Rokan Hulu memperoleh hasil predikat Sehat (A) dengan nilai 67,25 dan kinerja RSUD Kota Dumai memperoleh hasil predikat Sehat (A) dengan nilai 65,10. 3) Bimbingan
Teknis/Konsultasi/Asistensi/Pendampingan
atas
Manajemen Aset, Pola Pengelola Keuangan (PKK) BLUD, Corporate Plan dan Kinerja Bimbingan
teknis
dilaksanakan
dengan
jumlah
laporan
yang
diterbitkan sebanyak 3 laporan diantaranya meliputi PPK-BLUD RSUD Dr. RM Pratomo-Bagansiapi-api, penyempurnaan Sistem Administrasi Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kab. Siak dan penyusunan Laporan Keuangan PD Indragiri Kabupaten Indragriri Hulu
s.d. 31
Oktober 2012. 4) Sosialisasi/Narasumber Manajemen Aset, PPK BLUD, Corporate Plan dan Kinerja Sosialisasi dilaksanakan
dengan jumlah laporan yang diterbitkan
sebanyak 3 laporan diantaranya meliputi Sosialisasi PPK BLUD RSUD Kabupaten Siak, dan RSUD Puri Husada Kabupaten Indragiri Hilir serta narasumber tentang kinerja dan kesehatan BUMD dalam bimtek implementasi peraturan perundang-undangan yang dilaksanakan oleh Bagian Administrasi Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten Indragiri Hulu 5) Audit Operasional Audit dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan diantaranya meliputi audit operasional pada BPR Indra Artha Rengat tahun 2011, PT. Siak Prima Nusalima Kabupaten Siak tahun 2011, PT. Askrindo (Persero) Cabang Pekanbaru tahun 2011, dan Perusahaan Daerah (PD) Indragiri Tahun 2011.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
83
Bab 3
Sasaran Strategis 4: Meningkatkan Kesadaran Dan Keterlibatan K/L, Pemda, Bumn/Bumd Dalam Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 menyatakan bahwa strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi memiliki visi jangka panjang dan menengah. Visi jangka panjang 2012-2025 adalah “Terwujudnya Kehidupan Bangsa yang Bersih dari Korupsi dengan Didukung Nilai Budaya yang Berintegritas”. Pemerintah merancang enam strategi diantaranya adalah strategi pencegahan tindak pidana korupsi. Dalam strategi ini Perwakilan BPKP Provinsi Riau perlu mengambil
peran
dalam
mendukung
enam
strategi
pencegahan
dan
pemberantasan korupsi tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan mendorong penerapan sistem pengendalian intern atau Fraud Control Plan (FCP). Berkaitan dengan penegakan hukum atas tindak pidana korupsi, Perwakilan BPKP Provinsi Riau berperan membantu Aparat Penegak Hukum (APH) melalui kegiatan audit investigasi, perhitungan kerugian keuangan negara, serta menjadi saksi ahli kasus tindak pidana korupsi. Indikator pencapaian sasaran strategis ini adalah “Jumlah Kelompok Masyarakat yang Mendapat Sosialisasi Program Anti Korupsi”. Dengan pemahaman
ini,
IPP/IPD/BUMN/BUMD
mengimplementasikan
FCP,
membuat
yang
atau
berisiko
mengoreksi
fraud
dapat
kebijakan,
atau
memastikan penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan, menyesuaikan harga, dan menyelesaikan pembayaran klaim pihak ketiga. Tidak kalah penting dengan pemahaman ini masyarakat diharapkan meningkatkan pengaduan kepada Perwakilan BPKP Provinsi Riau mengenai informasi yang berisi tindak pelanggaran yang merugikan negara yang pada akhirnya dilimpahkan oleh Perwakilan BPKP kepada APH. Sasaran “Meningkatkan
Kesadaran dan Keterlibatan Kementerian/Lembaga,
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara/Badan Usaha Milik Daerah Dalam Upaya Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%” diindikasikan oleh satu IKU outcome dominan yaitu Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi. Bersama enam IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.15:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
84
Bab 3
Tabel 3.15
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 4 Realisasi Kinerja No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
2011
2012
Kelompok
3
3
0
3
100
Instansi
2
2
0
4
50
Peraturan
1
1
0
1
100
Persen
100
75
(25)
84
89
Persen
97,37
98,63
1,26
85,00
116,04
Persen
0
0
0
50
0
Persen
100
100
0
10
1.000
IKU Outcome
4.1.1
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.1.5
4.1.6
4.1.7
Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi IPP/IPD/BUMN/BUMD /BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asisten si/evaluasi FCP Jumlah peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD /BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK Persentase Pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga Persentase pelaksanaan audit investigasi/ PKKN/PKA Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tujuh IKU outcome lainnya, rata-rata capaian sasaran 207,90%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
4.1.1. Kelompok Masyarakat Yang Mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi Dalam rangka meningkatkan pemahaman mengenai praktek-praktek penyelenggaraan good governance, Perwakilan BPKP Provinsi Riau menetapkan suatu IKU berupa peningkatan pemahaman dan kepedulian
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
85
Bab 3
publik terhadap permasalahan korupsi. Keberhasilan IKU diukur dari jumlah Kelompok Masyarakat yang mendapatkan Sosialisasi Program Anti Korupsi dalam setahun. Jika dibandingkan dengan target IKU sebesar 3 kelompok, maka capaian IKU adalah 100,00% yaitu diselenggarakan untuk Pelajar SLTA Kabupaten Kampar, Mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, dan Kepala Madrasah Kabupaten Pelalawan. Realisasi IKU ini tahun 2012 sebesar 3 kelompok sama dengan capaian tahun 2011. Capaian ini adalah 100% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 3 kelompok. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp76.583.000,00 atau 210,54% dari anggaran sebesar Rp36.375.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 183 OH atau 165% dari rencana sebanyak 111 OH.
4.1.2. IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Berisiko Fraud Yang Mendapatkan Sosialisasi/DA/Asistensi/Evaluasi FCP Sistem pengendalian yang baik akan memberikan jaminan terhadap kualitas
dan
kinerja
organisasi
secara
keseluruhan,
sehingga
penyelenggaraan pemerintahan dan korporasi dapat memenuhi prinsipprinsip Good Governance. FCP merupakan suatu pengendalian yang dirancang secara spesifik untuk mencegah,
menangkal,
dan
memudahkan
pengungkapan
kasus
penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara. FCP terdiri dari atribut-atribut spesifik, yaitu Kebijakan Anti Fraud, Struktur Pertanggungjawaban, Penilaian Risiko, Kepedulian Pegawai, Kepedulian Pelanggan dan Masyarakat, Sistem Pelaporan Fraud, Perlindungan Pelapor, Pengungkapan kepada pihak eksternal, Prosedur Investigasi serta Standar Perilaku dan Disiplin. Realisasi IKU atas IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi
FCP
adalah
2 instansi/BUMN/BUMD dan jika dibandingkan dengan target IKU sebanyak 4 instansi/BUMN/BUMD, maka capaian IKU adalah 50%.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
86
Bab 3
Instansi/BUMN/BUMD
berisiko
fraud
sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
yang
mendapatkan
sebanyak dua, yaitu: Kantor
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak dan Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir. Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 2 instansi sama dengan capaian tahun 2011. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014 sebanyak 4 instansi, IKU ini mencapai 50%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp37.248.000,00 atau 81,29% dari anggaran sebesar Rp 45.820.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 121 OH atau 126% dari rencana sebanyak 96 OH.
4.1.3. Jumlah Peraturan IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Yang Dilakukan Kajian Peraturan Yang Berpotensi TPK Upaya
peningkatan
kualitas
penyelenggaraan
pengawasan
intern
akuntabilitas keuangan negara tidak terlepas dari adanya kebijakan yang mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan KKN. Indikator ini dimaksudkan untuk mengukur peraturan/kebijakan instansi/BUMN/BUMD yang
dilakukan
kajian
atas
peraturan
perundang-undangan
yang
berindikasi menjadi penyebab terjadinya KKN. Dalam tahun 2012 realisasi IKU sebanyak 1 peraturan yang dilakukan kajian yaitu Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 27 Tahun 2009. Jika dibandingkan dengan target IKU tahun 2012 sebanyak 1 peraturan, maka capaian IKU adalah sebesar 100%. Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 1 peraturan sama dengan tahun 2011, atau mencapai 100% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebanyak 1 peraturan. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 19.919.000,00 atau 164,91% dari anggaran sebesar Rp 12.079.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 47 OH atau 118% dari rencana sebanyak 40 OH.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
87
Bab 3
4.1.4. Persentase Pelaksanaan Penugasan HKP, Klaim Dan Penyesuaian Harga Kasus Hambatan Kelancaran Pembangunan (HKP), klaim dan penyesuaian harga merupakan bagian dari hambatan/kendala terhadap peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara. Tingkat keberhasilan penyelesaian kasus tersebut berkorelasi terhadap
pencapaian
sasaran
strategis.
Persentase
pelaksanaan
penugasan HKP, klaim, dan penyesuaian harga ditetapkan sebagai salah satu IKU yang harus dicapai. Pengukuran IKU dihitung berdasarkan jumlah laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibagi dengan permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat (diterbitkan ST). Dalam tahun 2012, realisasi IKU adalah sebesar 75%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 84%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 89%. Realisasi IKU sebesar 75% adalah berdasarkan 6 laporan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang terbit dibandingkan dengan jumlah permintaan HKP, klaim dan penyesuaian harga yang memenuhi syarat (diterbitkan ST) sebanyak 8 permintaan. Jumlah 6 laporan tersebut merupakan laporan audit klaim. Dari hasil audit penghitungan penyesuaian harga/eskalasi/klaim yang dilakukan pada tahun 2012 telah menyelamatkan uang negara dengan koreksi audit sebesar Rp2.391.907.571,00 dari usulan klaim sebesar Rp11.251.994.087,00 dan dan koreksi audit berupa kekurangan pembayaran atas progress fisik sebesar Rp24.138.408.779,15 dari realisasi pembayaran sebesar Rp69.845.119.978,00. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 75% mengalami penurunan sebesar 25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 84%, IKU ini mencapai 89%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp48.417.000,00 atau 46,05% dari anggaran sebesar Rp105.150.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 458 OH atau 82% dari rencana sebanyak 559 OH.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
88
Bab 3
4.1.5. Persentase Pelaksanaan Audit Investigasi/ PKKN/PKA Salah satu upaya pencapaian sasaran strategis peningkatan kualitas penyelenggaraan pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara antara lain dengan tertanganinya kasus KKN. Penanganan kasus yang berindikasi KKN yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau menjadi lengkap setelah dilimpahkan kepada instansi penegak hukum. Dengan demikian “Persentase pelaksanaan audit investigasi/PKKN/PKA” menjadi salah satu IKU Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya pencapaian sasaran strategis. Pengukuran
IKU
dihitung
investigasi/PKKN/PKA
berdasarkan
dibagi
jumlah
dengan
laporan
permintaan
audit audit
investigasi/PKKN/PKA dari instansi penegak hukum. Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 98,63%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 85%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 116,04%. Realisasi IKU sebesar 98,63% adalah berdasarkan 72 laporan audit investigasi/PKKN/PKA dibandingkan dengan jumlah permintaan audit investigasi/PKKN/PKA
dari
instansi
penegak
hukum
sebanyak
73 permintaan. Jumlah 72 laporan tersebut meliputi 12 laporan audit investigasi, 15 laporan PKKN, dan 45 laporan PKA. Dari hasil audit investigasi yang dilakukan pada tahun 2012, nilai kerugian Negara
sebesar Rp43.979.306.757,23
dan USD194,871.59 yang
diserahkan ke instansi penyidik dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar
Rp8.364.488.792,20
dan
instansi
lainnya
sebesar
Rp35.614.817.965,03 dan USD194,871.59 dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.16 Hasil Audit Investigasi Yang Diserahkan ke Instansi Penyidik/ Instansi Lainnya/BUMN Instansi Penyidik/Instansi Lainnya/BUMN
Nilai Kerugian Keuangan Negara
I. Instansi Penyidik - Kejaksaan
1.243.870.792,20
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
89
Bab 3
Instansi Penyidik/Instansi Lainnya/BUMN
Nilai Kerugian Keuangan Negara
- Kepolisian
7.120.618.000,00 sub jumlah
8.364. 364.488. 488.792, 792,20
II. Instansi Lainnya/BUMN - Pemerintah Daerah
26.150.000.000,00
- BUMN sub jumlah Jumlah
9.464.817.965,03 US$194,871.59 35.614.817.965,03 US$194,871.59 43.979.306.757,23 US$194,871.59
Dari hasil audit penghitungan kerugian negara yang dilakukan pada tahun 2012, laporan audit penghitungan kerugian negara yang diserahkan ke instansi penyidik dengan nilai kerugian keuangan negara sebesar Rp49.123.636.823,52 dapat diuraikan sebagai berikut: Tabel 3.17 Hasil Audit PKK PKKN yang Diserahkan ke Instansi Penyidik Instansi Penyidik
Nilai Kerugian Keuangan
Negara (Rp)
Kejaksaan
10.231.518.208,52
Kepolisian
38.892.118.615,00
Jumlah
49.123.636.823,52
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 98,63% mengalami kenaikan sebesar 1,26% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 97,37%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 85%, IKU ini mencapai 116,04%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp577.507.000,00 atau 94,58% dari anggaran sebesar Rp610.624.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 2.820 OH atau 118% dari rencana sebanyak 2.387 OH.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
90
Bab 3
4.1.6. Persentase TL Hasil Audit Investigasi Non TPK Oleh Instansi Berwenang Indikator kinerja utama berupa persentase tindak lanjut hasil audit investigasi non TPK yang ditindaklanjuti oleh instansi berwenang. Kinerja utama ini dimaksudkan untuk mengukur sejauhmana rekomendasi non tindak pidana korupsi pada suatu instansi pemerintah/BUMN/BUMD yang telah disampaikan kepada manajemen untuk ditindaklanjuti, telah ditindaklanjuti sesuai dengan rekomendasi yang disarankan. Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 0%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 30%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 0%. Realisasi IKU sebesar 0% adalah berdasarkan jumlah tindak lanjut atas temuan investigasi non TPK sebesar Rp0,00 dibandingkan dengan jumlah temuan non TPK s.d. tahun berjalan sebesar Rp9.464.817.965,03 dan US$194,871.59. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 0% sama dengan capaian tahun 2011. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 50%, IKU ini mencapai 0%.
4.1.7. Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat Pengaduan masyarakat dapat menjadi salah satu sumber data bagi Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam melaksanakan fungsi pengawasan. Setiap surat pengaduan atau tembusan surat pengaduan baik yang diterima secara langsung melalui Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau atau Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dilakukan penelaahan untuk ditindaklanjuti. IKU dalam mencapai sasaran strategis adalah Persentase Hasil Telaahan Pengaduan Masyarakat. Realisasi IKU dihitung berdasarkan jumlah hasil telaahan pengaduan masyarakat, dibandingkan dengan jumlah surat pengaduan yang masuk ke Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Dalam tahun 2012, realisasi IKU sebesar 100%. Jika dibandingkan dengan target sebesar 10%, maka capaian IKU ini adalah sebesar 1.000%. Realisasi IKU sebesar 100% adalah berdasarkan jumlah berdasarkan jumlah hasil telaahan pengaduan masyarakat sebesar 4 telahaan -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
91
Bab 3
dibandingkan dengan jumlah surat pengaduan yang masuk ke Perwakilan BPKP Provinsi Riau sebesar 4 surat. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2011. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 10%, IKU ini mencapai 1.000%. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 4 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.18
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 4 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
IKU Output
4.2.1
4.2.2
4.2.3 4.2.4
4.2.5
Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP Laporan hasil kajian pengawasan
Laporan
5
11
220
300
31
38
123%
Laporan
3
3
100
100
17
7
41%
Laporan
1
2
200
100
5
5
100%
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Laporan
6
6
100
150
52
50
96%
Laporan
49
72
147
166
232
224
97%
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, beberapa indikator menunjukkan capaian kinerja yang lebih baik. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 yang capaiannya lebih dari 100% yaitu Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi dengan capaian 123%. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena seluruh indikator kinerja outputnya memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut: -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
92
Bab 3
4.2.1
Laporan Hasil Sosialisasi Masalah Korupsi Capaian indikator laporan hasil sosialisasi masalah korupsi yaitu 220% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 11 laporan dari 5 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 220% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 300%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Sosialisasi Program Anti Korupsi Sosialisasi Program Anti Korupsi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan yaitu laporan Sosialisasi Program Anti Korupsi yang diselenggarakan untuk Pelajar SLTA Kabupaten Kampar, Mahasiswa Universitas Islam Nasional (UIN) Sultan Syarif Kasim Pekanbaru, dan Kepala Madrasah Kabupaten Pelalawan. 2) Koordinasi Pengawasan Koordinasi ini dilaksanakan dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 4 laporan koordinasi. Koordinasi tersebut mencakup periode waktu triwulanan. 3) Sosialisasi Lainnya Sosialisasi lainnya
dilaksanakan
dengan jumlah laporan yang
diterbitkan sebanyak 1 laporan yaitu narasumber seminar pencegahan Tindak Pidana Korupsi di Kota Dumai.
4.2.2
Laporan Hasil Bimtek/Asistensi Implementasi FCP Capaian indikator laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 3 laporan dari 3 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 3 penugasan dengan hasil berupa laporan Diagnostik Assesment Fraud Control Plan (FCP) pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak,
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
93
Bab 3
evaluasi bimtek Fraud Control Plan pada Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (KPTSP) Kabupaten Siak dan sosialisasi Program FCP (Fraud Control Plan) di lingkungan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Kabupaten Indragiri Hilir.
4.2.3
Laporan Laporan Hasil Kajian Pengawasan Capaian indikator laporan hasil kajian pengawasan yaitu 200% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 2 laporan dari 1 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 200% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 2 penugasan dengan hasil berupa laporan pengkajian aspek pencegahan korupsi atas peraturan Bupati Bengkalis Nomor 27 Tahun 2009 dan ekspose kasus dugaan penyimpangan pada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Kepulauan Riau di Batam.
4.2.4
Laporan Hasil Audit Investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim Capaian indikator laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi, dan Klaim yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 6 laporan dari 6 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 150%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan audit klaim.
4.2.5
Laporan Hasil Audit Investigasi, Perhitungan Kerugian Negara, Negara, dan Pemberian Keterangan Ahli atas Permintaan Instansi Penyidik Capaian indikator laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik yaitu 147% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 72 laporan dari 49 laporan yang ditargetkan. Capaian
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
94
Bab 3
tersebut memperoleh predikat memuaskan. Capaian kinerja tahun 2012
sebesar 147% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 166%.
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut:
1) Audit Investigatif Audit Investigatif dilaksanakan melalui 12 penugasan di wilayah Provinsi Riau pada Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Siak, Kabupaten Bengkalis, Kota Pekanbaru, Universitas Riau, serta PT Pelindo I (Persero) Cabang Dumai dan Cabang Tanjung Pinang, dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 12 laporan. Perkembangan indikator kinerja output audit investigasi dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik berikut:
Grafik 3.2 Perkembangan Ouput Audit Investigasi 5
2010 2011
11
2012
6
Capaian indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit investigasi pada tahun 2012 meningkat jika dibandingkan dengan tahun 2011 dan tahun 2010.
2) Audit dalam Rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Audit
dalam rangka penghitungan kerugian negara dilaksanakan
dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 15 laporan
yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak 6 laporan dan permintaan Kepolisian sebanyak 9 laporan.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
95
Bab 3
Perkembangan
indikator
kinerja
output
audit
dalam
rangka
Penghitungan Kerugian Negara dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik berikut: Grafik 3.3 Perkembangan Indikator Kinerja Output Perhitungan Kerugian Keuangan Negara 28
24
2010
15
2011
2012
Indikator kinerja output yang dihasilkan dari audit dalam rangka perhitungan kerugian negara pada tahun 2012 menunjukkan penurunan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun 2011 dan tahun 2010.
3) Pemberian Keterangan Ahli Pemberian keterangan ahli dilaksanakan melalui 45 penugasan dengan hasil jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 45 laporan yaitu atas permintaan Kejaksaan sebanyak 31 laporan dan permintaan
Kepolisian sebanyak 14 laporan. Perkembangan indikator kinerja output pemberian keterangan ahli dari tahun 2010 sampai dengan 2012 ditunjukkan dalam grafik
berikut: Grafik 3.4 Perbandingan Realiasi Output Pemberian Keterangan Ahli
Dari Tahun 2010 - 2012
45
2012
44
2011
Output
50
2010
40
42
44
46
48
50
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
96
Bab 3
Indikator kinerja output yang dihasilkan dari pemberian keterangan ahli pada tahun 2012 menunjukkan peningkatan jika dibandingkan jumlah laporan yang dihasilkan tahun 2011.
Sasaran Strategis 5: Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/PEMDA Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur, dan bupati/walikota. Perwakilan BPKP Provinsi Riau sesuai pasal 59 PP Nomor 60 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah bertanggung jawab melakukan pembinaan. Pembinaan SPIP diarahkan agar instansi pemerintah dapat menyelenggarakan SPIP dalam rangka mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundangundangan. Sasaran
strategis
“Meningkatnya
Kualitas
Penerapan
SPIP
di
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah” diindikasikan oleh satu IKU outcome dominan yaitu “Persentase Pemda yang Menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008”, diharapkan akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi. Bersama dua IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.19 Tabel 3.19
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 5 Realisasi Kinerja No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
2011
2012
Persen
7,69
15,38
7,69
70
21,97
Pemda
19
8
(11)
3,00
266,67
IKU Outcome
5.1.1
5.1.2
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penyelenggaraan SPIP sesuai PP No 60 Tahun 2008
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
97
Bab 3
Realisasi Kinerja No.
5.1.3
Indikator Kinerja Utama
Jumlah Pemda yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern
Satuan 2011
2012
5
5
Pemda
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
0
3
166,67
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa satu IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 belum tercapai (30,76%). Secara keseluruhan, dengan tiga IKU outcome, rata-rata capaian sasaran 116,02%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
5.1.1. Persentase Pemda Yang Menyelenggarakan SPIP Sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Penyelenggaraan SPIP dinilai sesuai PP 60 Tahun 2008 melalui tingkat maturitas. Sebelum penilaian tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP dapat
dilaksanakan,
maka
IKU
“Persentase
Pemda
yang
menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008” diukur dengan menghitung jumlah Pemda yang laporan keuangannya memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK RI dibandingkan dengan jumlah seluruh Pemda. Opini WTP atas laporan keuangan diyakini dapat mewakili sistem pengendalian yang memadai sebagaimana dimaksud dalam PP Nomor 60 Tahun 2008, karena audit keuangan yang dilaksanakan oleh BPK RI mencakup pengujian atas keandalan sistem pengendalian Pemda. Dalam tahun 2012, Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP adalah sebanyak 2 pemda atau 15,38% dari 13 Pemda. Bila dibandingkan dengan targetnya sebesar 50%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 30,76%. Belum tercapainya realisasi IKU ini antara lain disebabkan: a. Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa diagnostic assessment, pemetaan risiko dan penetapan
serta
pengembangan
kebijakan/Standard
Operating
Procedure (SOP).
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
98
Bab 3
b. Pemda masih mengandalkan bimbingan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam menerapkan sosialisasi pedoman/petunjuk teknis dan asistensi penyelenggaraan SPIP. Pencapaian Pemda yang laporan keuangan memperoleh opini WTP selama periode 2 tahun tergambar pada Tabel 3.20 berikut: Tabel 3.20 Pemda Yang Opini Laporan Keuangan WTP Di Wilayah Provinsi Riau Tahun 201 2010 – 2011 No.
Nama Pemda
Tahun 2010
Tahun 2011
1.
Provinsi Riau
WTP
WDP
2.
Kabupaten Siak
WDP
WTP
3.
Kabupaten Kuantan Singingi
WDP
WTP
Sumber Data
:
Ikhtisar Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemda tahun 2009, 2010, dan 2011 ; WTP: Wajar Tanpa Pengecualian
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 15,38% mengalami kenaikan sebesar 7,69% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 7,69%, atau mencapai 21,97% dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 70%. Hal ini menunjukkan bahwa Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih harus berupaya keras karena capaiannya masih jauh dari target akhir periode Renstra tahun 2014. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 191.670.000,00 atau 59,85% dari anggaran sebesar Rp320.240.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 848 OH atau 112% dari rencana sebanyak 756 OH.
5.1.2. Jumlah Pemda Yang Dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Penyelenggaraan SPIP di Pemda mencakup kegiatan perencanaan, pelaksanaan
dan
pengawasan
serta
pertanggungjawaban
atas
pengelolaan seluruh sumberdaya yang dimilikinya Pemda tersebut. Penyelenggaran SPIP juga harus dilakukan secara menyeluruh dan terintegrasi dengan kegiatan operasional Pemda tersebut.
Dalam tahun 2012, Pemda
yang dilakukan asistensi penyelenggaraan
SPIP sesuai PP No. 60 Tahun 2008 adalah sebanyak 8 pemda atau 266,67% dari 3 Pemda yang ditargetkan. Delapan pemda yang dimaksud -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
99
Bab 3
adalah Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hilir, Kota Dumai, Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dan Kota Pekanbaru. (lihat lampiran) Realisasi IKU tahun 2012 sebesar
8 pemda mengalami penurunan
sebanyak 11 pemda dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 19 pemda. Hal ini disebabkan pada tahun 2011 wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Namun realisasi sebanyak 8 pemda atau 266,67% melampaui dari target akhir periode Renstra tahun 2014 sebanyak 3 pemda.
5.1.3. Jumlah Pemda Yang Dilakukan Monitoring Sistem Pengendalian Intern Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku pembina penyelenggaraan SPIP di wilayah
Provinsi
Riau,
berkewajiban
memantau
perkembangan
penyelenggaraan SPIP Pemda. Pelaksanaan monitoring perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah didasarkan pada Peraturan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Riau Nomor PER-852/K/2011 tentang Pedoman Monitoring Perbaikan SPI di Lingkungan Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2011. Realisasi tahun 2012 IKU ini adalah sebanyak 5 Pemda yang telah memperbaiki Sistem Pengendalian Internnya atau sebesar 166,67% dari target sebanyak 3 Pemda. Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 5 Pemda cenderung sama jika dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 5 Pemda. Realisasi sebanyak 5 pemda atau memenuhi 166,67% dari target pada akhir periode Renstra tahun 2014, sebanyak 3 Pemda. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 5 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
100
Bab 3
Tabel 3.21
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 5 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
17
21
124
559
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
106
215
203%
IKU Output
5.2.1
Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah
Laporan
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja yang menurun bila dibandingkan dengan tahun 2011. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan capaian kinerja lebih dari 100% dengan capaian 203%. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena
indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut:
5.2.1. Laporan Dukungan Pembinaan Penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah Capaian indikator laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP Bidang Keuangan Daerah yaitu 124% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 21 laporan dari 17
laporan yang
ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 124% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 559%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan
melalui penugasan
sebagai berikut: 1) Perkada SPIP Pendampingan
dengan
melakukan
penyusunan
Perkada
SPIP
Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi, dengan jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 1 laporan. Hingga saat ini komitmen Pemerintah
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
101
Bab 3
Daerah terhadap penyelenggaraan SPIP tercermin dengan telah disusunnya Perkada SPIP oleh 13 Pemerintah Daerah di Provinsi Riau dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.22 Penetapan Perkada SPIP Pemerintah Daerah di Provinsi Riau No.
Pemerintah Daerah
Perkada SPIP
Pihak yang Memfasilitasi
1
Provinsi Riau
31 Tahun 2010
31 Agustus 2010
BPKP
2
Kota Pekanbaru
24 Tahun 2010
21 Desember 2010
BPKP
3
Kabupaten Rokan Hulu
5 Tahun 2011
21 Februari 2011
BPKP
4
Kabupaten Rokan Hilir
26 Tahun 2009
28 Desember 2009
BPKP
5
Kota Dumai
23 Tahun 2010
15 September 2010
BPKP
6
Kabupaten Indragiri Hulu
36 Tahun 2010
11 Oktober 2010
BPKP
7
Kabupaten Indragiri Hilir
18 Tahun 2010
14 September 2010
BPKP
8
Kabupaten Kuantan Singingi
8 Tahun 2012
15 Februari 2012
BPKP
9
Kabupaten Siak
31 Tahun 2011
27 Juli 2011
BPKP
10
Kabupaten Bengkalis
340/KPTS/XII/2 010
28 Desember 2010
BPKP
11
Kabupaten Pelalawan
15 Tahun 2011
25 April 2011
BPKP
12
Kabupaten Kampar
28 Tahun 2010
8 September 2010
BPKP
13
Kabupaten Kepulauan Meranti
52 Tahun 2010
10 November 2010
BPKP
2) Pendampingan Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan SPIP Pendampingan dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi dan Kabupaten Rokan Hulu, dengan menghasilkan 2 laporan. 3) Monitoring Perbaikan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Monitoring ini dilaksanakan melalui 5 penugasan pada wilayah Pemerintah Daerah Provinsi Riau di Kabupaten Siak, Kabupaten Kampar, Kabupaten Kuantan Singingi, Kabupaten Rokan Hulu, dan Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 5 laporan. 4) Pemetaan SPIP Pemetaan SPIP dilaksanakan melalui 6 penugasan pada wilayah Pemerintah Daerah Provinsi Riau di Kabupaten Indragiri Hilir, Kota
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
102
Bab 3
Dumai,
Kabupaten
Siak,
Kabupaten
Rokan
Hulu,
Kabupaten
Kepulauan Meranti, dan Provinsi Riau, dengan jumlah laporan yang diterbitkan sebanyak 6 laporan. 5) Sosialisasi SPIP Sosialisasi dilaksanakan pada pemerintah provinsi/kabupaten/kota pada wilayah Provinsi Riau, yaitu Kabupaten Rokan Hulu, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, dan Kabupaten Kuantan Singingi. Penugasan ini menghasilkan 4 laporan. 6) Analisa dan Evaluasi RPJMD Analisa dan evaluasi dilaksanakan pada Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Indragiri Hulu, dan Kabupaten Siak, dengan jumlah laporan yang dihasilkan sebanyak 3 laporan. Dari hasil pembinaan penyelenggaraan SPIP yang dilaksanakan dalam bentuk kegiatan sebagaimana dijelaskan di atas, diketahui bahwa kelemahan SPIP terutama pada unsur lingkungan pengendalian.
Sasaran Strategis 6: Meningkatnya Kapasitas Aparat Pengawasan Intern Pemerintah Yang Profesional Dan Kompeten Pada 80% PEMDA Sebagai sebuah organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP adalah kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia (SDM), karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki penguasaan teoretis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang profesional adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik, sesuai dengan bidang keahliannya. Keahlian tersebut perlu terus-menerus diperbarui dan ditingkatkan, baik melalui program pendidikan gelar maupun program pendidikan non-gelar dengan mengacu pada dokumen Human Capital Development Plan (HCDP) yang merupakan dokumen perencanaan pengembangan kompetensi pegawai yang terkait dengan proses pelatihan, pendidikan, dan kegiatan lainnya yang dapat meningkatkan pengetahuan, keahlian, kemampuan, nilai-nilai, dan aset sosial lainnya yang dimiliki pegawai.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
103
Bab 3
Sasaran “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda” diindikasikan oleh satu IKU outcome dominan. Realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.23. Tabel 3.23
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 6 Realisasi Kinerja No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan 2011
2012
15,38
76,92
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
36,92
80
96,15
IKU Outcome
6.1.1
Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
Persen
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa IKU outcome dominan sasaran strategis tahun 2012 telah tercapai 100%. Uraian capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
6.1.1. Persentase Pemda Yang Dilakukan Asistensi Penerapan JFA Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian sebagai auditor. Hal ini sesuai dengan Pasal 51 PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Syarat kompetensi keahlian sebagai auditor dipenuhi melalui keikutsertaan dan kelulusan dalam program sertifikasi. Oleh karena itu, setiap APIP mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai ketentuan tersebut. IKU ini diukur dari jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA dibandingkan jumlah seluruh Pemda. Sampai dengan tahun 2012, jumlah Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA sebanyak 10 Pemda atau 76,92% dari jumlah seluruh Pemda sebanyak 13 Pemda. Bila dibandingkan dengan target sebesar 70%, maka capaian IKU ini tersebut adalah sebesar 109,89%.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
104
Bab 3
Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 76,92% mengalami kenaikan sebesar 36,92%
dibandingkan
dengan
tahun
2011
sebesar
40%.
Jika
dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini baru mencapai 96,15% dari target sebesar 80%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp6.000.000,00 atau 50,00% dari anggaran sebesar Rp12.000.000,00 dengan menggunakan SDM, sebanyak 18 OH atau 49% dari rencana sebanyak 37 OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 6 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.24
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 6 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
2
2
100
100
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
39
24
62%
IKU Output
6.2.1
Jumlah sosialisasi dan Kegiatan bimtek penerapan JFA APIP Daerah
Dari tabel di atas terlihat bahwa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja yang sama dengan dengan capaian tahun 2011. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 menunjukkan capaian kinerja di bawah target. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena
indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut:
Laporan Sosialisasi dan Bimtek Penerapan JFA APIP Daerah 6.2.1. Laporan Capaian indikator laporan hasil audit investigasi atas permintaan Instansi lainnya yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 2 laporan dari 2 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
105
Bab 3
memperoleh predikat memuaskan memuaskan. Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 2 penugasan dan menghasilkan 2 laporan tersebut yaitu sosialisasi ketentuan JF A di Inspektorat Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi.
Sasaran Strategis 7: Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pengawasan Sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaaan Keuangan Sebesar 100% Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Perencanaan pengawasan berfungsi mengarahkan kegiatan pengawasan agar sesuai dengan peran dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi Riau sekaligus media untuk mengukur tingkat keberhasilan kinerja teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Selain itu, perencanaan juga terkait langsung dengan pengelolaan SDM, penyediaan sarana prasarana, dan penganggaran. Seiring dengan gencarnya penyerapan anggaran berdasarkan disbursement plan, semakin dirasakan pentingnya arti perencanaan yang baik sehingga anggaran yang digunakan benar-benar menghasilkan kinerja yang terbaik pula. Sasaran “Meningkatnya Efektivitas Perencanaan Pengawasan sebesar 90% dan Kualitas Pengelolaan Keuangan sebesar 100%” diindikasikan oleh dua IKU outcome dominan yang terkait langsung dengan efektivitas perencanaan pengawasan dan kualitas pengelolaan keuangan. Bersama tiga sebelas IKU outcome lainnya, realisasi IKU sasaran strategis tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011 dan dikaitkan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.25. Tabel 3.25
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 7 Realisasi Kinerja No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan 2011
2012
91
98
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
7
90
109
IKU Outcome
7.1.1
Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Persen
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
106
Bab 3
Realisasi Kinerja No.
7.1.2
7.1.3
7.1.4
7.1.5
7.1.6
7.1.7
7.1.8 7.1.9
7.1.10
7.1.11
7.1.12
7.1.13
Indikator Kinerja Utama
Persentase kesesuaian laporan keuangan Perwakilan BPKP dengan SAP Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan kepegawaian Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai prosedur Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media massa Persentase pemanfaatan asset Persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap layanan sarpras Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbangwas Jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat
Satuan
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
2011
2012
Persen
100
100
0
100
100
Likert 1-10
8,09
7,76
(0,33)
8,00
97
Persen
100
100
0
100
100
Likert 1-10
8,15
8,40
0,25
8,50
98,82
Persen
100
100
0
80
125
Kali
31
44
13
24
183,33
Persen
100
100
0
100
100
Likert 1-10
7,36
7,10
(0,26)
8,30
85,54
Persen
56,76
100
43,24
80
125
Masukan
0
3
3
1
300
Instansi APIP
1
10
9
4
250
Likert 1-10
0
8,05
8,05
8
101
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1 terlihat bahwa kedua IKU dominan sasaran strategis tahun 2012 tercapai 100%. Secara keseluruhan, dengan tiga belas IKU, rata-rata capaian sasaran 147,29%. Uraian masing-masing capaian IKU sasaran strategis ini sebagai berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
107
Bab 3
7.1.1. Persentase
Jumlah
Rencana
Penugasan
Pengawasan
Yang
Terealisasi Sistem perencanaan pengawasan merupakan salah satu bagian dari sistem manajemen dukungan yang berperan penting dalam membantu keberhasilan pelaksanaan kegiatan teknis Perwakilan BPKP Provinsi Riau. IKU
“Persentase
Jumlah
Rencana
Penugasan
Pengawasan
yang
Terealisasi” diukur dengan membandingkan jumlah realisasi penugasan pengawasan
dalam
PKPT
terhadap
jumlah
rencana
penugasan
pengawasan yang ditetapkan dalam PKPT. Realisasi IKU pada tahun 2012 sebesar 98% atau mencapai 123% dari target 80%. Capaian IKU sebesar 98% dihitung dari jumlah penugasan pengawasan
PKP2T
yang
terealisasi
sebesar
331
penugasan
dibandingkan dengan jumlah rencana penugasan PKP2T sebanyak 344 penugasan. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 98% mengalami kenaikan sebesar 7% bila dibanding dengan tahun 2011 sebesar 91%, atau mencapai 109% dari target akhir Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2014 sebesar 90%. Keberhasilan pencapaian IKU ini dapat digambarkan selama kurun waktu periode Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2010-2014 yaitu dari tahun 2010 sampai dengan 2012 terkait realisasi
output yang
dihasilkan oleh kegiatan PKP2T maupun non-PKP2T, sebagai berikut: Grafik 3.5 Perbandingan Realisasi Output Tahun 2010 – Tahun 2012
Realisasi Output (Laporan) Jumlah
Non-PKP2T
PKP2T
708 2010
366 342 919
2011
411 508 702
2012
303 399
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
108
Bab 3
Pada grafik di atas terlihat bahwa jumlah output secara keseluruhan pada tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011 sebanyak 217 laporan atau sebesar 23,00%. Jumlah output PKP2T pada tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011 sebanyak 109 laporan atau sebesar 21,45%. Sedangkan jumlah output non-PKP2T pada tahun 2012 mengalami penurunan jika dibandingkan tahun 2011 sebanyak 108 laporan atau sebesar 26,27%. Hal ini disebabkan pada tahun 2011, wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau masih termasuk Provinsi Kepulauan Riau. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa pada tahun 2012 dan tahun 2011 realisasi output PKP2T melebihi realisasi output non-PKP2T, sedangkan tahun 2010 realisasi output PKP2T kurang dari realisasi output non-PKP2T. Hal ini menunjukkan pada tahun 2012 penugasan PKP2T lebih mendominasi dibanding dengan penugasan non- PKP2T. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 11.507.019.000,00 atau 99,92% dari anggaran sebesar Rp 11.515.759.000,00 dan SDM sebanyak 6.250 OH atau 114% dari rencana sebanyak 5.494 OH.
7.1.2. Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Dengan S AP Salah satu bentuk akuntabilitas pengelolaaan keuangan yang baik adalah kesesuaian laporan keuangan dengan SAP. IKU “Persentase Kesesuaian Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dengan SAP” ini dinilai berdasarkan hasil reviu Inspektorat BPKP terhadap laporan keuangan perwakilan dengan nilai 100% apabila tidak ada catatan dan 80% apabila ada catatan. Dalam tahun 2012, Inspektorat BPKP tidak melakukan reviu atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau namun perbaikan atas laporan keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dilakukan saat dilakukan rekonsiliasi Laporan Keuangan BPKP tahun 2011 dengan Biro Keuangan BPKP di Jakarta. Namun demikian, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan BPK RI, telah memberikan opini WTP atas Laporan Keuangan BPKP tahun 2011. Dengan hasil tersebut, realisasi IKU sasaran ini adalah sebesar 100% dan jika dibandingkan dengan target kinerja sebesar 100%, maka capaian kinerja adalah 100%. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
109
Bab 3
Realisasi tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2011, dan sudah memenuhi target yang akan dicapai pada tahun 2014 sebesar 100%.
7.1.3. Persepsi
Kepuasan
Pegawai
Perwakilan
Terhadap
Layanan
Kepegawaian Persepsi kepuasan terhadap suatu pelayanan sangat bergantung pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan para penerima layanan dapat terpenuhi. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para pegawai perwakilan, dengan metode skala likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Target IKU “Persepsi kepuasan pegawai Perwakilan terhadap Layanan kepegawaian” pada tahun 2012 adalah sebesar 7,60 dari skala Likert 110. Realisasi IKU ini dalam tahun 2012 adalah sebesar 7,76 dari skala Likert 1-10 atau mencapai 102%, tetapi mengalami penurunan sebesar 0,33 jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2011 sebesar 8,09 skala likert 1-10, dan mencapai 97% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,00 dari skala likert 1-10.
7.1.4. Persentase Pagu Dana Yang Tidak Diblokir Dalam DIPA Ketersediaan
dana
yang
memadai
diperlukan
untuk
membiayai
pelaksanaan tugas dan fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau melalui proses penyusunan anggaran, yang menghasilkan dokumen anggaran berupa Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Pagu dana dalam DIPA dapat dilakukan pemblokiran/pemberian tanda bintang oleh DPR untuk kegiatan dalam DIPA yang perlu dimintakan persetujuan dari DPR terlebih dahulu, atau Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) untuk kegiatan pada saat penelaahan
belum
dilengkapi
dengan
data
dukung
yang
memadai/lengkap. Realisasi diukur dengan membandingkan antara jumlah pagu dana yang tidak diblokir/diberi tanda bintang dengan total pagu dana dalam DIPA. -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
110
Bab 3
Pagu dana DIPA Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012 sebesar Rp16.445.650.000,00, dengan jumlah dana DIPA yang tidak diblokir sebesar Rp16.445.650.000,00 atau 100,% dari total pagu dana DIPA Tahun 2012. Target IKU sebesar 90%, sedangkan realisasi sebesar 100%, maka capaian IKU adalah sebesar 111%. Realisasi tahun 2012 tersebut sama dengan tahun 2011 sebesar 100%, dan mencapai 100% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 100%.
7.1.5. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Atas Pencairan Anggaran Yang Diajukan Sesuai Prosedur Persepsi kepuasan pegawai perwakilan atas pencairan anggaran yang diajukan sesuai dengan prosedur adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan pegawai perwakilan atas pelayanan yang diberikan dalam menyediakan uang untuk membiayai kegiatan yang telah dianggarkan. Pernyataan kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada para pegawai perwakilan, dengan metode skala likert 1-10. Perhitungan persepsi kepuasan terhadap layanan kepegawaian dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji petik kepada para pegawai di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Realisasi Indikator Kinerja Utama tahun 2012 sebesar 8,40 dari skala likert 1-10 atau mencapai 105% dari target sebesar 8,00 dari skala likert 1-10. Realisasi sasaran tahun 2012 sebesar 8,40
dari skala likert 1-10
mengalami kenaikan sebesar 0,25 dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 8,15 dari skala likert 1-10, atau mencapai 98,82% dari target akhir periode renstra tahun 2014 sebesar 8,50 dari skala Likert 1-10.
7.1.6. Persentase Permintaan Bantuan Hukum Yang Ditindaklanjuti Biro Hukum Dan Humas Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas diukur dengan jumlah permintaan bantuan hukum yang
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
111
Bab 3
ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas dibandingkan dengan jumlah permintaan bantuan hukum. Target IKU “Persentase Permintaan Bantuan Hukum Yang Ditindaklanjuti Biro Hukum Dan Humas” pada 2012 sebesar 80%. Realisasi indikator tersebut sebesar 100% atau mencapai 125% dari target. IKU tersebut diukur dari jumlah permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas sebanyak 1 permintaan dibanding jumlah permintaan bantuan hukum sebanyak 1 permintaan. Permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas adalah pendampingan bantuan hukum sehubungan dengan pemanggilan Tim Perwakilan BPKP Provinsi Riau oleh KPK. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian tahun 2011 atau mencapai 125% dari target IKU pada akhir periode Renstra tahun 2014 sebesar 80%.
7.1.7. Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP Di Media Massa Eksistensi sebuah organisasi antara lain ditentukan oleh citra organisasi yang terbentuk di lingkungannya. Demikian juga dengan eksistensi Perwakilan BPKP Provinsi Riau yang ditentukan juga oleh citranya di mata publik. Oleh karena itu, jumlah berita tentang kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau di media massa menjadi salah satu alat ukur yang relevan dalam menilai kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Target Indikator Kinerja Utama “Jumlah Publikasi Kegiatan Perwakilan BPKP Di Media Massa” pada tahun 2012 sebesar 24 kali. Hasil pengukuran atas indikator tersebut menunjukkan hasil 44 kali atau mencapai 183,33% dari target. Tercapainya target tersebut antara lain disebabkan meningkatnya efektivitas kegiatan Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam membangun jejaring dengan instansi lain dan media massa. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 44 kali mengalami kenaikan sebanyak 13 kali dibandingkan tahun 2011 sebesar 31 kali, atau mencapai 183,33% dari target akhir periode Renstra 2014 sebesar 24 kali.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
112
Bab 3
7.1.8. Persentase Pemanfaatan Asset Persentase pemanfatan aset diukur dengan cara total aset dikurangi dengan aset yang kondisinya baik/kurang baik tetapi tidak digunakan dalam kegiatan sehari-hari dibandingkan dengan total asset. Dalam tahun 2012, capaian “Persentase Pemanfaatan Asset” adalah 100% dari target yang telah ditetapkan. IKU ini diukur dari total aset senilai Rp52.769.893.260,00
dikurangi
dengan
aset
yang
kondisinya
baik/kurang baik tetapi tidak digunakan senilai Rp0,00 dibandingkan dengan total aset senilai Rp52.769.893.260,00. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh aset telah digunakan dalam kegiatan sehari-hari. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% sama dengan realisasi tahun 2011, dan akan terus dipertahankan hingga akhir periode renstra tahun 2014 dengan target 100%. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp 414.206.000,00 atau 99,57% dari anggaran sebesar Rp416.000.000,00 dan SDM sebanyak 74 OH atau 74% dari rencana sebanyak 100 OH.
7.1.9. Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Sarpras IKU “Persepsi Kepuasan Pegawai Perwakilan Terhadap Layanan Pengelola Sarpras” merupakan indikator tambahan untuk mencapai Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur melalui survei atas tingkat persepsi kepuasan pegawai perwakilan terhadap pelayanan pengelolaan sarpras yang dapat diberikan oleh unit layanan yang bertanggung jawab atas pengelolaan sarpras dengan metode skala likert 1-10. Berdasarkan hasil survai atas persepsi penerima layanan tahun 2012, capaian IKU atas pelaksanaan penyediaan dan pengelolaan sarpras sebesar 7,10 dari skala likert 1-10 atau 89,87% dari target sebesar 7,90. Belum tercapainya target kinerja tersebut yang paling dominan disebabkan oleh pelayanan perpustakaan yang belum sepenuhnya memenuhi harapan pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 7,10 dari skala likert 1-10 mengalami penurunan sebesar 0,26 dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 7,36 dari skala likert 1-10. Jika dibandingkan dengan target akhir periode
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
113
Bab 3
renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 85,54% dari target sebesar 8,30.
7.1.10. Persentase Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit Inspektorat IKU “Persentase Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Inspektorat BPKP” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur dengan membandingkan jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh satuan kerja yang dievaluasi/direviu/diaudit, dengan jumlah rekomendasi dari Inspektorat yang tertuang dalam Laporan Hasil Evaluasi/Reviu/Audit. Dalam tahun 2012, jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti sebanyak 13
rekomendasi
atau
100% dari 13
rekomendasi
yang
harus
ditindaklanjuti. Dibandingkan dengan target IKU pada tahun 2012 sebesar 74%, maka capaian IKU sebesar 135,14%. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 100% mengalami kenaikan sebesar 43,25% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar 56,75%. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 125% dari target sebesar 80%.
7.1.11. Jumlah
Masukan
Topik
Penelitian
Yang
Disampaikan
Ke
Puslitbangwas IKU “Jumlah Masukan Topik Penelitian yang Disampaikan ke Puslitbang” merupakan IKU lainnya untuk mencapai Sasaran Strategis 7. IKU ini diukur dari jumlah masukan terkait topik penelitian yang disampaikan ke Puslitbang BPKP. Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 3 masukan atau mencapai 300% dari target sebanyak 1 masukan. Realisasi IKU tahun 2012 mengalami kenaikan sebesar 300% dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 0 masukan. Jika dibandingkan dengan target akhir periode renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 300% dari target sebanyak 1 masukan.
7.1.12. Jumlah Instansi APIP Yang Telah Disosialisasi Dan Atau DiAssessment Tata Kelola APIP IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi Pembina JFA dalam -------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
114
Bab 3
mewujudkan auditor yang profesional dan kompeten, serta tata kelola yang baik di lingkungan APIP non Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Kriteria yang digunakan untuk menilai bahwa unit APIP telah melaksanakan tata kelola APIP yang baik untuk tahun 2012 adalah berdasarkan hasil assessment (evaluasi) penerapan tata kelola APIP yang mengacu kepada model Internal Audit Capability Model (IACM). IKU ini diukur dari jumlah instansi APIP yang telah disosialisasi dan atau diassessment tata kelola APIP. Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 10 instansi APIP atau mencapai 333% dari target sebesar 3 instansi APIP. Realisasi sebesar 10 instansi APIP terdiri dari 8 instansi APIP yang disosialisasi tata kelola APIP yaitu Inspektorat Kabupaten Kuantan Singingi, Inspektorat Kabupaten Pelalawan, Inspektorat Kabupaten Rokan Hulu, Inspektorat Kabupaten Bengkalis, Inspektorat Kabupaten Indragiri Hilir, Inspektorat Kabupaten Indragiri Hulu, Inspektorat Kabupaten Kepulauan Meranti dan Inspektorat Kota Dumai serta 2 instansi APIP yang disosialisasi dan di-assessment tata kelola APIP yaitu Inspektorat Kabupaten Siak, dan Inspektorat Kabupaten Kampar Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 10 instansi APIP mengalami kenaikan sebanyak 9 instansi APIP dibandingkan dengan tahun 2011 sebanyak 1 instansi APIP. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 250% dari target 4 instansi APIP. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp79.703.000,00 atau 79,22% dari anggaran sebesar Rp 100.610.000,00 dan SDM sebanyak 211 OH atau 64,00% dari rencana sebanyak 332 OH.
7.1.13. Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas auditor bersertifikat IKU ini bertujuan untuk mengukur manfaat pembinaan yang dilakukan Perwakilan BPKP Provinsi Riau selaku instansi pembina JFA dalam mewujudkan auditor APIP Pemda yang berkualitas yaitu auditor yang profesional, efisien, dan efektif sehingga dapat meningkatkan mutu pengawasan. IKU ini diukur dengan survei atas tingkat kepuasan para
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
115
Bab 3
pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda. Realisasi IKU sebesar 8,05 dari skala likert 1-10 atau mencapai 107% dari target sebesar 7,50 skala Likert 1-10. Jumlah pejabat struktural instansi vertikal/BUMN/Pemda yang menjadi responden sebanyak 5 orang yaitu dari Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Provinsi Riau, Kejaksaan Tinggi Riau, Sekretariat Daerah Kabupaten
Bengkalis,
Sekretariat
Daerah
Kabupaten
Siak
dan
PT.Perkebunan Nusantara V (Persero). Realisasi IKU tahun 2012 sebesar 8,05 dari skala likert 1-10 tidak dapat dibandingkan dengan tahun 2011 karena pada tahun 2011 Perwakilan BPKP Provinsi Riau tidak melakukan survei atas tingkat kepuasan para pejabat struktural Pemda terhadap Pejabat Fungsional Auditor (PFA) di lingkungan APIP Pemda. Jika dibandingkan dengan target akhir periode Renstra tahun 2014, IKU ini telah mencapai 101% dari target sebesar 8. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 7 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.26
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 7 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
Target
Realisasi
% Capaian
% Capaian
Kegiatan
10
10
100
N/A
14
10
71%
Laporan
2
2
100
100
5
3
60%
Laporan
28
38
136
117
109
67
35%
Unit
15
23
153
157
1111
239
2%
IKU Output
7.2.1
7.2.2
7.2.3
7.2.4
Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP Jumlah Sarana Prasarana
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
116
Bab 3
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk beberapa indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja yang cenderung sama bila dibandingkan dengan tahun 2011. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena
indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut:
7.2.1. Laporan Sosialisasi dan Bimtek Penerapan Tatakelola APIP Daerah Capaian indikator jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 10 kegiatan dari 10 kegiatan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 yang tidak ditargetkan. Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan melalui 10 penugasan dan menghasilkan 10 laporan tersebut yaitu sosialisasi tata kelola APIP pada
Inspektorat
Kabupaten
Siak,
Kabupaten
Kuantan
Singingi,
Kabupaten Kampar, Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Indragiri Hilir, Kabupaten Indragiri Hulu, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kota Dumai. Sosialisasi ini bertujuan untuk untuk memberikan pemahaman konsep dan pentingnya meningkatkan kapabilitas APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang dilakukan oleh APIP. Sasaran sosialisasi tata kelola APIP ini adalah tersedianya informasi mengenai cara meningkatkan kapabilitas pengawasan intern pada APIP berdasarkan Internal Audit Capability Model (IA-CM).
7.2.2. Laporan Evaluasi Penerapan Tatakelola APIP Daerah Capaian indikator laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah yaitu 100% dari target yang ditetapkan dalam TAPKIN dengan terealisasinya 2 kegiatan dari 2 kegiatan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 100% sama dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 100%.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
117
Bab 3
Capaian indikator kinerja output ini dilaksanakan dengan menghasilkan 2 laporan yaitu assesment (evaluasi) tata kelola APIP pada Inspektorat Kabupaten Siak dan Kabupaten Kampar. Evaluasi ini bertujuan untuk meningkatkan pembinaan terhadap tata kelola APIP guna mendukung efektivitas pengawasan intern yang dilakukan oleh Inspektorat. Sedangkan sasaran assessment (evaluasi) adalah tersedianya informasi mengenai tingkat kapabilitas pengawasan intern pada Inspektorat berdasarkan Internal Audit Capability Model (IACM).
7.2.3. Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP IKU output ini memperoleh capaian diatas 85% yaitu terealisasinya 38 laporan dari 28 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 136% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 117%. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar 760%. Memerhatikan realisasi tahun 2012 terhadap target tahun 2014 yang sangat signifikan, perlu dipertimbangkan untuk menyesuaikan target Renstra tahun 2014. Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP yang dimaksud adalah: Tabel 3.27 Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP No
Uraian Output
1 2
LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2011 Laporan Pengembangan Budaya Kerja tahun 2011 dan Semester I tahun 2012 Laporan Bulanan GDN (Desember 2011 s.d. November 2012) Laporan Penghematan Penggunaan Energi Triwulan IV tahun 2011 s.d. Triwulan III tahun 2012 Laporan Kehumasan Triwulan IV Tahun 2011 s.d. Triwulan III Tahun 2012 Laporan Pelaksanaan PKS (Triwulan IV tahun 2011 s.d. Triwulan III tahun 2012) Dokumen Perencanaan Kebutuhan Sarana dan Prasarana tahun 2013 Laporan Kenaikan Pangkat Terpadu Periode April 2012 dan Oktober 2012
3 4 5 6 7 8
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
Jumlah output 1 2 12 4 4 4 1 2
118
Bab 3
No
Uraian Output
9 10
Majalah Selembayung Edisi Maret 2012 Laporan Hasil Pengawasan ke Gubernur tahun 2011 dan Semester I tahun 2012
11
Laporan Grand Design Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Laporan Penyelenggaraan SPIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau Triwulan IV tahun 2011 s.d. Triwulan III tahun 2012 TOTAL
12
Jumlah output 1 2
1 4 38
7.2.4. Jumlah Sarana Prasarana Capaian IKU output atas sasaran ini yaitu 153% dari target yang ditetapkan dengan terealisasinya 23 unit sarana dan prasarana dari 15 unit yang ditargetkan. Capaian tersebut diatas 85% memperoleh predikat memuaskan, memuaskan dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3.28 Realisasi Sarana dan Prasarana Tahun 2012 No I
II
Sarana dan Prasarana PERALATAN DAN MESIN - Mesin Penghitung Uang - Laser Pointer - LCD Projector/Infocus - Layar Film/Projector - Digital Voice Recorder - PC Unit - Notebook - Printer GEDUNG DAN BANGUNAN
Jumlah (unit/set/paket) 21 Unit 1 2 3 2 2 3 2 6 2 Paket
Capaian IKU output ini menggunakan sumber daya manusia dan dana sebesar Rp414.206.000,00 dari Rp416.000.000,00 atau mencapai 99,57%. Sedangkan pemanfaatan sumber daya manusia terealisasi sebanyak 74 Orang Hari (OH) dari target sebanyak 100 OH atau mencapai 74,00%.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
119
Bab 3
Sasaran Strategis 8: Terselenggaranya 100% Keputusan Bagi Pimpinan
Sistem
Dukungan
Pengambilan
Sejalan dengan perubahan lingkungan strategis pada BPKP terutama dengan terbitnya PP Nomor 60 Tahun 2008, menegaskan identitas BPKP sebagai Auditor Presiden. Sehubungan dengan itu, Perwakilan BPKP Provinsi Riau dituntut untuk dapat memberikan informasi yang dibutuhkan kepada BPKP Pusat dalam rangka penyampaian
informasi
kepada
Presiden
dan
memberikan
solusi
atas
permasalahan yang dihadapi pemerintah. Selain itu, Perwakilan BPKP Provinsi Riau juga harus mampu memberikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan internal BPKP. Sasaran strategis ini memiliki satu IKU dominan untuk mengukur keberhasilan sasaran strategis. Secara lengkap, realisasi IKU Sasaran Strategis pada tahun 2012 dibandingkan dengan tahun 2011, dan dikaitkan dengan target 2014 disajikan dalam Tabel 3.29 berikut ini: Tabel 3.29
Perkembangan Pencapaian Indikator Outcome Sasaran Strategis 8 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan
Realisasi Kinerja 2011
2012
11
11
Kenaikan (Penurunan)
Target Kinerja 2014
Capaian 2012 Thd Target 2014 (%)
0
4
275
IKU Outcome
8.1.1
Jumlah Sistem Informasi yang dimanfaatkan secara efektif
Sistem Informasi
Dari tabel tersebut dan dikaitkan dengan capaian kinerja sasaran yang sama di Tabel 3.1, terlihat bahwa IKU outcome dominan Sasaran Strategis 8 pada tahun 2012 tercapai 100%. Capaian IKU outcome sebagai berikut:
8.1.1. Jumlah Sistem Informasi Yang Dimanfaatkan Secara Efektif IKU ini digunakan untuk mengukur penggunaan/pengimplementasian sistem
informasi
yang
dikembangkan
oleh
BPKP
untuk
menghasilkan/menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh unit kerja di lingkungan BPKP. IKU ini diukur dari jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan dibagi dengan sistem informasi yang wajib dimanfaatkan
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
120
Bab 3
Perwakilan BPKP Provinsi Riau (SIM HP, SIM RKT, SIM Monev RKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, SIMPEG). Realisasi IKU tahun 2012 adalah jumlah sistem informasi yang dimanfaatkan sebanyak 11 sistem informasi atau mencapai 275% dari target sebesar 4 sistem informasi. Realisasi 11 sistem informasi yang dimanfaatkan tersebut adalah SIM HP, SIM RKT, SIM Monev RKT, SAKPA, SIMAK BMN, RKAKL, SPM, SPPD, DMS, SISPEDAP, dan SIMPEG. Realisasi IKU tahun 2012 sebanyak 11 sistem informasi sama dengan realisasi tahun 2011, dan akan terus dipertahankan hingga akhir periode renstra tahun 2014 dengan target sebanyak 4 sistem informasi. Capaian IKU ini menggunakan dana sebesar Rp423.607.000,00 atau 80,18% dari anggaran sebesar Rp528.335.000,00 dan SDM sebanyak 2.424 OH atau 125% dari rencana sebanyak 1.976 OH. Di samping IKU outcome di atas, capaian Sasaran Strategis 8 ini didukung melalui tiga IKU output seperti digambarkan sebagai berikut: Tabel 3.30
Perkembangan Pencapaian Indikator Output Sasaran Strategis 8 Tahun 2011
Tahun 2012 No.
Indikator Kinerja Utama
Satuan Target
Realisasi
% Capaian
32
43
134
% Capaian
95
Target s.d. 2014
Realiasi s.d.2012
Capaian Kinerja s.d 2012
116
62
37%
IKU Output
8.2.1
Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi)
Laporan
N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Dari tabel di atas terlihat bahwa untuk indikator kinerja output yang telah dilaksanakan dalam tiga tahun terakhir, indikator menunjukkan capaian kinerja yang meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2011. Berikutnya
untuk
pengukuran kinerja selama tahun 2012 terhadap capaian
sasaran strategis ini dinilai memuaskan, memuaskan karena
indikator kinerja outputnya
memperoleh capaian di atas 85%, dengan uraian masing-masing indikator kinerja output sebagai berikut:
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
121
Bab 3
8.2.1. Laporan Dukungan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait Sistem Informasi) IKU output ini memperoleh capaian diatas 85% yaitu terealisasinya 43 laporan dari 32 laporan yang ditargetkan. Capaian tersebut memperoleh predikat memuaskan. memuaskan Capaian kinerja tahun 2012 sebesar 134% mengalami peningkatan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 95%. Dari tabel di atas juga terlihat bahwa capaian kinerja s.d. tahun 2012 dibandingkan dengan target jangka menengah s.d. tahun 2014 sebesar 100%. Laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP (terkait Sistem Informasi) yang dimaksud adalah: 3.3 31 Tabel 3. Realisasi Output Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait Sistem Informasi) No
Uraian Output
1 2
TAPKIN Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 Laporan Bulanan Realisasi Anggaran (Desember 2011 s.d. November 2012), Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2011 Laporan Keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau Semester I Tahun 2012 Laporan Hasil Pengawasan (Januari 2012 s.d. Desember 2012) Dokumen Revisi I RKA KL tahun 2012 dan RKA KL tahun 2013 Laporan BMN Semester I Tahun 2012 Dokumen RKT tahun 2013 Laporan Bulanan Pelaksanaan RKT Bulan Desember 2011 s.d. November 2012 TOTAL
3 4 5 6 7 8 9
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
Jumlah output 1 12 1 1 12 2 1 1 12 43
122
Bab 3
C.
ASPEK PENDUKUNG PENCAPAIAN KINERJA 1. Keuangan Pelaksanaan kegiatan
Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun anggaran 2012
dibiayai dari DIPA Tahun 2012, dropping dana dari BPKP Pusat, dan dari dana yang disediakan oleh mitra kerja. Jumlah anggaran selama tahun 2012 seluruhnya sebesar Rp27.283.749.000,00 sedangkan realisasinya Rp26.743.533.000,00 atau 98,02% dari anggaran. Anggaran dan realisasi keuangan Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 tergambar dalam Tabel 3.32 berikut: Tabel 3.32 Anggaran dan Realisasi Keuangan Tahun 2012 Berdasarkan Sumber Dana No
Sumber Dana
Realisasi (Rp)
Sisa Dana (Rp)
%
I.
Dana yang dikelola sendiri 16.445.650.000
15.926.823.000
518.827.000
96,85
- BPKP Pusat
6.046.904.000
6.025.515.000
21.389.000
99,65
Sub Jumlah I
22.492.554.000
21.952.338.000
540.216.000
97,60
4.791.195.000
0
100%
4.791.195.000
4.791.195.000
0
100%
27.283.749.000
26.743.533.000
540.216.000
98,02
- DIPA
II.
Anggaran (Rp)
Dana yang berasal dari mitra kerja - Dana mitra 4.791.195.000 kerja/obrik
Sub Jumlah II Jumlah I+II
Keberhasilan pencapaian kinerja sasaran strategis Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 dengan dukungan dari sumber pendanaan DIPA sebagaimana dijelaskan pada tabel diatas menunjukkan tingkat capaian keuangan sebagai berikut: Tabel 3.33 Anggaran dan Realisasi DIPA Tahun 2012 Berdasarkan Sasaran Strategis No
Sasaran Strategis
1
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
2
Target
Realisasi
% Capaian
1.734.427.000
1.716.440.000
98,96
773.440.000
547.767.000
70,82
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
123
Bab 3
No
Sasaran Strategis
3
Terselenggaranya SPM pada 60% IPD dan terselenggaranya GG pada 75% BUMN/BUMD Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80% Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100% Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
4
5
6
7
8
TOTAL
Target
Realisasi
% Capaian
379.281.000
280.737.000
74,02
810.048.000
759.674.000
93,78
320.240.000
191.670.000
59,85
12.000.000
6.000.000
12.032.369.000
12.000.928.000
383.845.000
423.607.000
16.445.650.000
15.926.823.000
50
99,74
110
96,85
Secara keseluruhan terlihat pada tabel diatas bahwa kinerja keuangan dengan capaian 96,85% dari yang ditargetkan. Hal ini menunjukkan adanya penghematan anggaran sebesar 3,15% dari dana yang tersedia. Capaian kinerja keuangan tahun 2012 sebesar 96,85% mengalami penurunan bila dibanding dengan capaian kinerja tahun 2011 sebesar 98,67%. Penghematan tersebut sangat dipengaruhi tingkat capaian kinerja keuangan dari delapan sasaran strategis tersebut diatas, yang ditunjukkan dengan adanya penyerapan dana tertinggi
digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis
“Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan” sebesar 110% dari anggaran yang tersedia. Sedangkan penyerapan dana terendah digunakan untuk mencapai Sasaran Strategis “Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda” dengan capaian 50% dari anggaran yang tersedia.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
124
Bab 3
2. Sarana dan Prasarana Sarana dan prasarana berupa aset tetap yang ada di Perwakilan BPKP Provinsi Riau per 31 Desember 2012 sebagai berikut : Tabel 3.34 Aset Tetap Per 31 Desember 2012 No 1.
Uraian
Nilai Perolehan (Rp)
Tanah
1. 2.
Peralatan dan Mesin
2. 3.
Gedung dan Bangunan
30.635.633.500 7.584.050.520 13.993.054.826
4.
Jalan dan Jembatan
214.998.955
5.
Jaringan
311.788.259
6.
Aset Tetap Lainnya
30.367.200
Jumlah
52.769.893.260
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
125
Bab 4
BAB IV
PENUTUP
Penyusunan LAKIP Perwakilan BPKP Provinsi Riau tahun 2012 ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai sasaran strategis. Laporan ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan bahan evaluasi dalam pengambilan keputusan untuk peningkatan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau di masa depan. Capaian target kinerja yang diungkapkan dalam LAKIP ini diperoleh karena adanya dukungan internal maupun eksternal di lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Riau. Secara umum pencapaian sasaran strategis didukung oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Adanya kepercayaan yang tinggi stakeholders BPKP terhadap peran Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam usaha mewujudkan akuntabilitas keuangan negara yang berkualitas. 2. Adanya
komitmen
stakeholders
BPKP
dalam
pengembangan
manajemen
pemerintahan dan penerapan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance). 3. Koordinasi yang baik dengan BPKP Pusat selaku Rendal maupun antar bidang dan bagian di Perwakilan BPKP selaku pelaksana kegiatan. 4. Adanya pemberian motivasi secara terus menerus dari pimpinan kepada kepada staf pelaksana. 5. Adanya komitmen dan kemauan dari seluruh SDM pelaksana kegiatan dalam mencapai TAPKIN, baik pada tingkat pimpinan maupun pada setiap pegawai yang terlibat. Kelemahan dalam pencapaian sasaran strategis dapat diidentifikasi antara lain : •
Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 di bawah 100% disebabkan: a.
Implementasi SPIP belum secara integral menyatu dengan operasional instansi, namun baru pada tahap pengembangan infrastruktur pengendalian, berupa pemetaan risiko, penetapan dan pengembangan Kebijakan/Standard Operating Procedure (SOP);
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
126
Bab 4
b.
Belum intensifnya fasilitasi penyelenggaraan SPIP sehingga manfaat nyata dari SPIP belum dapat dirasakan oleh Pemda.
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Riau dalam upaya memperbaiki kinerja antara lain: 1. Peningkatan Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP 60/2008 diupayakan dengan cara: a. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan SPIP, antara lain : 1) Meningkatkan target, realisasi dan kualitas sosialisasi, diklat dan workshop
penyelenggaraan SPIP bagi Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. 2) Meningkatkan intensitas pembimbingan teknis penyelenggaraan SPIP, antara
lain untuk penyusunan desain penyelenggaraaan SPIP. b. Berkoordinasi lebih intensif dengan Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk percepatan implementasi dan internalisasi penyelenggaraan SPIP secara integral dalam kegiatan operasional instansi, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas kinerja instansi termasuk peningkatan kualitas akuntabilitas dan laporan keuangan yang wajar. 2. Berkoordinasi dengan Biro Renwas BPKP untuk meninjau kembali pernyataan indikator kinerja dan teknik pengukurannya terutama atas indikator kinerja yang sulit dicapai oleh Perwakilan BPKP karena kegiatan terkait indikator kinerja tersebut sudah jarang dilakukan oleh Perwakilan BPKP seperti kegiatan optimalisasi penerimaan negara/daerah agar tidak lagi menjadi target indikator utama Perwakilan. Akhirnya dengan disusun LAKIP ini, diharapkan dapat memberikan informasi secara transparan kepada seluruh pihak yang terkait mengenai tugas fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Riau, sehingga dapat memberikan umpan balik guna peningkatan kinerja pada tahun-tahun mendatang.
-------------------------------------------------------------- Laporan Akuntabilitas Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Riau Tahun 2012
127
Lampiran 1/ 1 - 4
CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA TAHUN 2012 PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
1 1
Meningkatnya Kualitas 95% LKKL, dan 95% LKPD
2 1
2
% CAPAIAN
PROGRAM
3 %
4 80
5 173
6 216
%
85
91,67
107,85
7 Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara dan Pembinaan Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
ANGGARAN
KEUANGAN REALISASI
%
RENCANA
SDM (OH) REALISASI
%
8
9
10
11
12
13
209.183.000
215.547.000
103,04
1.051
1.343
128
183.820.000
176.388.000
95,96
3.827
4.228
110
207.014.000
222.914.000
107,68
1.308
1.421
109
%
82
100
121,95
4
Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat
%
73,75
116,67
158
770.242.000
711.988.000
92,44
2.442
2.835
116
5
Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
%
68
164
241,18
181.351.000
146.101.000
80,56
554
634
114
%
80
42
52,50
174.847.000
171.381.000
98,02
1.762
3.707
210
Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
%
50
9
18
7.970.000
72.121.000
904,91
1.310
3.158
241
%
75
0
0
19.975.000
12.915.000
64,66
163
155
95
%
71,25
211,76
297,21
753.465.000
534.852.000
70,99
2.484
1.876
76
%
30
33,33
111,10
158.481.000
101.997.000
64,36
1.490
1.229
82
%
55
175
318
76.325.000
33.940.000
44,47
647
578
89
%
50
87,50
175
144.475.000
144.800.000
100,22
801
909
113
8
9
3
REALISASI
Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar
7
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
TARGET
3
6
2
Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP
SATUAN
Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
Terselenggaranya SPM pada 300 11 Persentase IPD yang melaksanakan IPD dan terselenggaranya GG pelayanan sesuai Standar Pelayanan pada 75% BUMN/BUMD Minimal 12 Persentase BUMN/D/BLU/D yang
dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI 13 Persentase BUMD yang dilakukan audit kinerja
Lampiran 1/ 2 - 4 SASARAN STRATEGIS 4
5
6
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
Meningkatkan Kesadaran dan 14 Kelompok Masyarakat yang Kelompok Keterlibatan K/L, Pemda, mendapatkan Sosialisasi Program Anti Masyarakat BUMN/BUMD Dalam Upaya Korupsi. Pencegahan dan Pemberantasan 15 IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD Instansi Korupsi Menjadi 80% berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
PROGRAM
KEUANGAN REALISASI
ANGGARAN
SDM (OH) REALISASI
%
RENCANA
76.583.000
210,54
111
183
165
45.820.000
37.248.000
81,29
96
121
126
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
3
3
100
36.375.000
4
2
50
%
16 Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. 17 Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
peraturan
1
1
100
12.079.000
19.919.000
164,91
40
47
118
%
84
75
89
105.150.000
48.417.000
46,05
559
458
82
18 Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA 19 Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
%
85
98,63
116,04
610.624.000
577.507.000
94,58
2.387
2.820
118
%
30
0
0
-
-
0,00
0
0
0
%
10
100
1000
-
-
0,00
0
0
0
%
50
15,38
30,76
320.240.000
191.670.000
59,85
756
848
112
Pemda
3
8
266,67
-
-
0,00
0
0
0
Pemda
3
5
166,67
-
-
0,00
0
0
0
%
70
76,92
109,89
12.000.000
6.000.000
50,00
37
18
49
20 Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat 21 Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 22 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 23 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern 24 Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaBPKP
Lampiran 1/ 3 - 4 SASARAN STRATEGIS 7
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
PROGRAM
25 Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
%
80
98
123
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaBPKP
26 Persentase kesesuaian keuangan Perwakilan BPKP SAP 27 Persepsi kepuasan perwakilan terhadap kepegawaian
%
100
100
7,60
KEUANGAN REALISASI
ANGGARAN
%
RENCANA
SDM (OH) REALISASI
%
11.515.759.000
11.507.019.000
99,92
5.494
6.250
114
100
-
-
0,00
0
0
0
7,76
102
-
-
0,00
0
0
0
90
100
111
-
-
0,00
0
0
0
29 Persepsi Kepuasan Pegawai Skala likert 1Perwakilan atas Pencairan Anggaran 10 yang Diajukan sesuai Prosedur
8
8,40
105
-
-
0,00
0
0
0
30 Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas 31 Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa
%
80
100
125
-
-
0,00
0
0
0
Kali
24
44
183,33
-
-
0,00
0
0
0
%
100
100
100
416.000.000
414.206.000
99,57
100
74
74
7,90
7,10
89,87
-
-
0,00
0
0
0
laporan dengan
pegawai Skala likert 1layanan 10
28 Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
32 Persentase Pemanfaatan asset
%
33 Persepsi kepuasan pegawai Skala likert 1perwakilan terhadap layanan sarpras 10
Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Negara BPKP
34 Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
%
74
100
135,14
-
-
0,00
0
0
0
35 Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas
Masukan
1
3
300
-
-
0,00
0
0
0
36 Jumlah Instansi APIP yang telah Instansi APIP disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP
3
10
333
100.610.000
79.703.000
79,22
332
211
64
37 Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas Skala likert 1auditor bersertifikat 10
7,50
8,05
107
-
-
0,00
0
0
0
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaBPKP
Lampiran 1/ 4 - 4 SASARAN STRATEGIS 8
Terselenggaranya 1 sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
INDIKATOR KINERJA UTAMA 38 Jumlah Sistem Informasi dimanfaatkan secara efektif
JUMLAH
yang
SATUAN
TARGET
REALISASI
% CAPAIAN
PROGRAM
Sistem Informasi
4
11
275
Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis LainnyaBPKP
604,28
ANGGARAN
KEUANGAN REALISASI
%
RENCANA
SDM (OH) REALISASI
%
383.845.000
423.607.000
110,36
1.976
2.464
125
16.445.650.000
15.926.823.000
96,85
29.727
35.567
120
Lampiran 2/ 1 - 4
PERBANDINGAN REALISASI IKU TAHUN 2012 DENGAN TAHUN 2011 DAN TARGET TAHUN 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU
1
2
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TH 2011
KINERJA TH 2012
KENAIKAN/ PENURUNAN
1 Meningkatnya 95% LKKL, dan 95% LKPD
2 Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Persentase IPD yang laporan keuangannya memperoleh opini minimal WDP Persentase jumlah laporan keuangan proyek PHLN yang memperoleh opini dukungan wajar Persentase hasil pengawasan lintas sektor yang disampaikan ke Pusat
3 %
4 157
5 173
6=5-4 16
7 95
8=5/7 182
%
91,67
91,67
0
95
96
%
100
100
0
82
121,95
%
117,81
116,67
(1,14)
86,25
135,27
Persentase hasil pengawasan atas permintaan Presiden yang disampaikan ke Pusat Persentase hasil pengawasan atas permintaan stakeholders yang dijadikan bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders
%
317
164
(153)
68
241,18
%
82
42
(40)
93,33
45
Persentase BUMD yang mendapat pendampingan penyelenggaraan akuntansi Persentase hasil pengawasan optimalisasi penerimaan negara/daerah yang ditindaklanjuti
%
0
9
9
60
15
%
75
0
(75,00)
87,50
0
Persentase hasil pengawasan BUN yang disampaikan ke Pusat
%
125,35
211,76
86,41
86,25
245,52
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
TARGET KINERJA % CAPAIAN TH 2012 TH 2014 THD TARGET TH 2014
Lampiran 2/ 2 - 4
SASARAN STRATEGIS 3
4
INDIKATOR KINERJA UTAMA
Terselenggaranya SPM pada 60% Persentase IPD yang melaksanakan IPD dan terselenggaranya GG pelayanan sesuai Standar Pelayanan pada 75% BUMN/BUMD Minimal Persentase BUMN/D/BLU/D yang dilakukan sosialisasi/asistensi GCG/KPI
Meningkatkan Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
SATUAN
KINERJA TH 2011
KINERJA TH 2012
KENAIKAN/ PENURUNAN
%
8,33
33,33
25
60
55,55
%
225
175
(50)
75
233
71,43
87,50
16,07
75
116,67
3
3
0
3
100
Persentase BUMD yang dilakukan % audit kinerja Kelompok Masyarakat yang Kelompok mendapatkan Sosialisasi Program Anti Masyarakat Korupsi.
TARGET KINERJA % CAPAIAN TH 2012 TH 2014 THD TARGET TH 2014
IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD berisiko fraud yang mendapatkan sosialisasi/DA/asistensi/evaluasi FCP
Instansi
2
2
0
4
50
Jumlah IPP/IPD/BUMN/BUMD/BLU/BLUD yang dilakukan kajian peraturan yang berpotensi TPK. Persentase pelaksanaan penugasan HKP, klaim dan penyesuaian harga
peraturan
1
1
0
1
100
%
100
75
(25)
84
89
Persentase pelaksanaan audit investigasi /PKKN/PKA Persentase TL hasil audit investigasi non TPK oleh instansi berwenang
%
97,37
98,63
1,26
85,00
116,04
%
0
0
0
50
0
%
100
100
0
10
1000
Persentase hasil telaahan pengaduan masyarakat
Lampiran 2/ 3 - 4
SASARAN STRATEGIS 5
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
6
Meningkatnya kapasitas aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% Pemda
7
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TH 2011
KINERJA TH 2012
KENAIKAN/ PENURUNAN
Persentase Pemda yang menyelenggarakan SPIP sesuai PP Nomor 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan Asistensi Penyelenggaraan SPIP Sesuai PP No 60 Tahun 2008 Jumlah Pemda Yang dilakukan monitoring Sistem Pengendalian Intern Persentase Pemda yang dilakukan asistensi penerapan JFA
%
7,69
15,38
7,69
70
21,97
Pemda
19
8
(11)
3
266,67
Pemda
5
5
0
3
166,67
%
40
76,92
36,92
80
96,15
%
91
98
7
90
109
100
100
0
100
100
8,09
7,76
(0,33)
8,00
97
100
100
0
100
100
Persepsi Kepuasan Pegawai Skala likert 1Perwakilan atas Pencairan Anggaran 10 yang Diajukan sesuai Prosedur
8,15
8,40
0,25
8,50
98,82
Persentase permintaan bantuan hukum yang ditindaklanjuti Biro Hukum dan Humas
100
100
0
80
125
Persentase jumlah rencana penugasan pengawasan yang terealisasi
Persentase kesesuaian keuangan Perwakilan BPKP SAP Persepsi kepuasan perwakilan terhadap kepegawaian
% laporan dengan pegawai Skala likert 1layanan 10
Persentase Pagu Dana yang tidak Diblokir dalam DIPA
%
%
TARGET KINERJA % CAPAIAN TH 2012 TH 2014 THD TARGET TH 2014
Lampiran 2/ 4 - 4
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA UTAMA
SATUAN
KINERJA TH 2011
KINERJA TH 2012
KENAIKAN/ PENURUNAN
Jumlah publikasi kegiatan perwakilan BPKP di media masa
Kali
31
44
13
24
183,33
%
100
100
0
100
100
Persepsi kepuasan pegawai Skala likert 1perwakilan terhadap layanan sarpras 10
7,36
7,10
(0,26)
8,30
85,54
Persentase tindak lanjut rekomendasi hasil audit Inspektorat
%
56,75
100
43,25
80
125
Jumlah masukan topik penelitian yang disampaikan ke puslitbangwas
Masukan
0
3
3
1
300
1
10
9
4
250
0
8,05
8,05
8
101
11
11
0
4
275
Persentase Pemanfaatan asset
Jumlah Instansi APIP yang telah Instansi APIP disosialisasi dan atau di-assessment tata kelola APIP Tingkat persepsi kepuasan Pemda atas Skala likert 1auditor bersertifikat 10 8
Terselenggaranya 100% sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Jumlah Sistem Informasi dimanfaatkan secara efektif
yang
Sistem Informasi
TARGET KINERJA % CAPAIAN TH 2012 TH 2014 THD TARGET TH 2014
Lampiran 3 / 1 - 3
CAPAIAN KINERJA OUTPUT PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU TAHUN 2012 No. 1 1
SASARAN STRATEGIS 2 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Realisasi
%
3 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL Bidang Polsoskam Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKPD
4 Laporan
5 5
6 13
7=6/5 260
Rencana 8 66.241.000
Laporan
12
26
217
142.942.000
135.922.000
95,09
646
790
122
Laporan
35
108
309
183.820.000
176.388.000
95,96
3.827
4.228
110
Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian
Laporan
17
25
147
207.014.000
222.914.000
107,68
1.308
1.421
109
Laporan
18
21
117
272.214.000
258.109.000
94,82
808
996
123
Laporan
36
42
117
498.028.000
453.879.000
91,14
1.634
1.839
113
Laporan
11
18
164
181.351.000
146.101.000
80,56
554
634
114
Laporan
2
6
300
25.911.000
27.557.000
106,35
158
171
108
Laporan
3
16
533
28.661.000
70.811.000
247,06
155
514
332
Laporan
12
57
475
120.275.000
73.013.000
60,71
1.449
3.022
209
Laporan
2
39
1.950
904,91
1.310
3.158
241
Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder Bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKBUMD
Dana
7.970.000
SDM (OH)
Realisasi % 9 10 = 9 / 8 79.625.000 120,21
72.121.000
Target 11 405
Realisasi % 12 13 = 12 / 11 553 137
Lampiran 3 / 2 - 3 No. 1 2
3
4
5
SASARAN STRATEGIS 2 Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Indikator Kinerja Output
3 Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Keuangan Daerah Terselenggaranya SPM Laporan hasil pengawasan atas pada 300 IPD dan kinerja pelayanan publik terselenggaranya GG pada Laporan hasil bimtek/asistensi 75% BUMN/BUMD GCG/KPI sektor korporat Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD Meningkatkan Kesadaran Laporan hasil sosialisasi masalah dan Keterlibatan K/L, korupsi Pemda, BUMN/BUMD Laporan hasil bimtek/asistensi Dalam Upaya Pencegahan implementasi FCP dan Pemberantasan Laporan hasil kajian Korupsi Menjadi 80% pengawasan Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Klaim dan Penyesuaian Harga Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik Laporan pembinaan Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% penyelenggaraan SPIP K/L/Pemda
Satuan
Target
Realisasi
%
4 Laporan
5 1
6 3
7=6/5 300
Laporan
1
0
0
Laporan
6
10
Laporan
14
Laporan
Rencana 8 19.975.000
Dana Realisasi % 9 10 = 9 / 8 12.915.000 64,66
Target 11 163
SDM (OH) Realisasi % 12 13 = 12 / 11 155 95
-
-
0,00
0
0
0
167
135.201.000
48.270.000
35,70
228
161
71
69
493
233.834.000
145.164.000
62,08
508
607
119
48
65
135
384.430.000
341.418.000
88,81
1.748
1.108
63
Laporan
13
23
177
158.481.000
101.997.000
64,36
1.490
1.229
82
Laporan
4
13
325
76.325.000
33.940.000
44,47
647
578
89
Laporan
9
19
211
144.475.000
144.800.000
100,22
801
909
113
Laporan
5
11
220
36.375.000
76.583.000
210,54
111
183
165
Laporan
3
3
100
45.820.000
37.248.000
81,29
96
121
126
Laporan
1
2
200
12.079.000
19.919.000
164,91
40
47
118
Laporan
6
6
100
105.150.000
48.417.000
46,05
559
458
82
Laporan
49
72
147
610.624.000
577.507.000
94,58
2.387
2.820
118
Laporan
17
21
124
320.240.000
191.670.000
59,85
756
848
112
Lampiran 3 / 3 - 3 No.
SASARAN STRATEGIS
Indikator Kinerja Output
Satuan
Target
Realisasi
%
4 Kegiatan
5 2
6 2
7=6/5 100
Laporan dukungan Manajemen Laporan Perwakilan BPKP Jumlah sosialisasi dan bimtek Kegiatan penerapan tatakelola APIP Daerah Laporan Evaluasi Penerapan tata Laporan kelola APIP Daerah Jumlah Sarana Prasarana Unit Laporan dukungan Manajemen Laporan Perwakilan BPKP (Terkait SI)
28
38
136
11.371.269.000
11.507.019.000
101,19
5.494
6.250
114
10
10
100
75.780.000
55.613.000
73,39
222
110
50
2
2
100
24.830.000
24.090.000
97,02
110
101
92
15 32
23 43
153 134
416.000.000 528.335.000
414.206.000 423.607.000
99,57 80,18
100 1.976
74 2.464
74 125
29.727
35.567
1 6
2 3 Meningkatnya kapasitas Jumlah sosialisasi dan Bimtek aparat pengawasan intern Penerapan JFA APIP Daerah pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
7
Meningkatnya efektifitas perencanaan pengawasan sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan sebesar 100%.
8
Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Jumlah
Rencana 8 12.000.000
16.445.650.000
Dana Realisasi % 9 10 = 9 / 8 6.000.000 50,00
15.926.823.000
Target 11 37
SDM (OH) Realisasi % 12 13 = 12 / 11 18 49
Lampiran 4 / 1 - 2
PERBANDINGAN REALISASI OUTPUT 2012 DENGAN REALISASI OUTPUT 2011 DAN TARGET OUTPUT 2014 PERWAKILAN BPKP PROVINSI RIAU TAHUN 2012
SASARAN STRATEGIS
Indikator Kinerja Utama (Output)
Satuan
Realisasi 2012
Realisasi 2011
Kenaikan/ Penurunan Realisasi
Capaian s.d. 2012 Realisasi Target dibandingkan s.d. s.d. 2012 s.d. 2014 Target 2014
1 Meningkatnya Kualitas 1 LKPP, 95% LKKL, dan 95% LKPD
2 Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Perekonomian Laporan hasil bimbingan teknis/ asistensi penyusunan LKKL bidang Polsoskam Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LKPD Laporan hasil pengawasan atas Proyek PHLN Laporan hasil pengawasan lintas sektor Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan lintas sektor bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan presiden Bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan atas permintaan stakeholder bidang Keuangan Daerah Laporan hasil bimtek/ asistensi penyusunan LK BUMD
3 Lap Lap Lap Lap Lap Lap Lap Lap Lap Lap Lap
4 13 26 108 25 21 42 18 6 16 57 39
5 13 31 12 49 15 71 38 36 142 25 16
6=4-5 0 (5) 96 (24) 6 (29) (20) (30) (126) 32 23
7 26 74 206 117 53 150 56 77 196 148 71
8 12 66 119 100 68 190 43 40 12 43 24
9=7/8 217% 112% 173% 117% 78% 79% 130% 193% 1633% 344% 296%
Tercapainya Optimalisasi Penerimaan Negara sebesar 87,50%
Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan atas penerimaan negara bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN Bidang Perekonomian Laporan hasil pengawasan BUN bidang Polsoskam Laporan hasil pengawasan BUN bidang Keuangan Daerah
Lap Lap Lap Lap Lap
3 0 10 69 65
1 4 N/A N/A 89
2 (4) 10 69 (24)
4 5 10 69 244
4 10 9 32 277
100% 50% 111% 216% 88%
Lap
23
38
(15)
90
105
86%
Lap
13
29
(16)
60
43
140%
Lap
19
26
(7)
62
93
67%
Terselenggaranya SPM Laporan hasil pengawasan atas kinerja pelayanan publik bidang Keuangan Daerah pada 300 IPD dan Laporan hasil bimtek/asistensi GCG/KPI sektor korporat terselenggaranya GG pada Laporan hasil pengawasan atas kinerja BUMD 75% BUMN/BUMD
Lampiran 4 / 2 - 2
SASARAN STRATEGIS
Indikator Kinerja Utama (Output)
Satuan
Realisasi 2012
Realisasi 2011
Kenaikan/ Penurunan Realisasi
1 Meningkatnya 1 Meningkatkan Kualitas Kesadaran dan Keterlibatan K/L, Pemda, BUMN/BUMD Dalam Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Menjadi 80%
2 Laporan hasil sosialisasi masalah korupsi
3 Lap
4 11
5 15
6=4-5 (4)
7 38
8 31
9=7/8 123%
Laporan hasil bimtek/asistensi implementasi FCP
Lap
3
3
0
7
17
41%
Laporan hasil kajian pengawasan
Lap
2
1
1
5
5
100%
Laporan hasil audit investigasi atas HKP, Eskalasi dan Klaim
Lap
6
15
(9)
50
52
96%
Laporan hasil audit investigasi, perhitungan kerugian negara, dan pemberian keterangan ahli atas permintaan Instansi Penyidik
Lap
72
78
(6)
224
232
97%
Laporan dukungan pembinaan penyelenggaraan SPIP bidang Keuangan Daerah
Lap
21
162
(141)
215
106
203%
Meningkatnya kapasitas Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan JFA APIP Daerah aparat pengawasan intern pemerintah yang profesional dan kompeten pada 80% K/L/Pemda
Kegiatan
2
4
(2)
24
39
62%
Meningkatnya efektifitas Laporan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP perencanaan pengawasan Jumlah sosialisasi dan bimtek penerapan tatakelola APIP Daerah sebesar 90% dan kualitas pengelolaaan keuangan Laporan evaluasi penerapan tatakelola APIP Daerah sebesar 100% Jumlah Sarana Prasarana
Laporan
38
28
10
67
109
35%
Kegiatan
10
N/A
10
10
14
71%
Laporan
2
1
1
3
5
60%
Unit
23
36
(13)
239
1111
2%
Laporan
43
19
24
62
116
37%
Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP di 70% K/L/Pemda
Terselenggaranya sistem dukungan pengambilan keputusan bagi pimpinan
Laporan dukungan Manajemen Perwakilan BPKP (Terkait SI)
Catatan : N/A = Not Applicable berarti tidak menjadi target
Capaian s.d. 2012 Realisasi Target dibandingkan s.d. s.d. 2012 s.d. 2014 Target 2014
Lampiran 5 / 1 - 1
DUKUNGAN REALISASI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase IPP yang mendapat pendampingan penyusunan laporan keuangan Jumlah Instansi vertikal No Bidang Target Pendampingan Capaian (%) 267 1. Perekonomian 3 8 138 2. Polsoskam 8 11 Jumlah 11 19 173
Target
Capaian (%)
80
216
Persentase Hasil Pengawasan Lintas Sektor yang Dijadikan Bahan Pengambilan Keputusan oleh Stakeholders No
Bidang
1. 2.
Perekonomian Polsoskam Jumlah
Target 18 36 54
Jumlah Laporan Dikirim Capaian (%) Realisasi 21 116,67 42 116,67 63 116,67
Persentase Masukan yang Dimanfaatkan Presiden Jumlah Laporan Dikirim No. Bidang Capaian (%) Target Realisasi 2. Polsoskam 11 18 164 Jumlah 11 18 164
Persentase Hasil Pengawasan atas Permintaan Stakeholders Jumlah Laporan No Bidang Diterbitkan Tepat Waktu 1. Perekonomian 6 5 2. Polsoskam 16 11 3. Keuangan Daerah 57 17 Jumlah 79 33
% 83 69 30 42
Persentase Hasil Pengawasan BUN Yang Disampaikan Ke Pusat Jumlah Laporan Dikirim No Bidang Capaian (%) Target Realisasi 167 1. Perekonomian 6 10 493 2. Polsoskam 14 69 135 3. Keuangan Daerah 48 65 Jumlah 68 144 211,76
Target
Capaian (%)
73,75
158
Target
Capaian (%)
68
241
Target
Capaian (%)
80
52
Target
Capaian (%)
71,25
297,21
bpkp BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PERWAKILAN PROVINSI RIAU Jalan Jenderal Sudirman Nomor 10 Pekanbaru 28282 Telepon : 0761 - 857400, Sentral 39414, 39415 Fax : 35001, email:
[email protected]