111
Lampiran 1 Surat Keterangan Uji Validitas
112
Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian
113
Lampiran 3 Surat Keterangan Dari Sekolah PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN SEMARANG UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN SUMOWONO
Alamat : Dusun Jubelan Desa Jubelan Sumowono Kab. Semarang
SURAT REKOMENDASI PENELITIAN No. 822.2/213/V-2014 Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala SDN jubelan 01 Sumowono Kab. Semarang menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Mahasiswa yang tersebut di bawah ini : Nama : KONI ANDRIYASTUTI NIM : 292010154 Program Studi : S1-PGSD Jurusan : Ilmu Pendidikan Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas : Universitas Kristen Satya Wacana Benar-benar telah melakukan penelitian di Sekolah Dasar Negeri Jubelan 01 Sumowono, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang guna penulisan skripsinya yang berjudul: “UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PENDEKATAN ROLE PLAYING PADASISWA KELAS 5 SD NEGERI JUBELAN 01 DUSUN JUBELAN SUMOWONO SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2013/2014" Demikian surat rekomendasi ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jubelan, 3 Mei 2014 Kepala SDN Jubelan 01 Sumowono
115
Lampiran 4 Data Mentah Uji validitas Data Mentah Uji Validitas Siklus I Nomor Soal
No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
116
23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
1
0
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
0
1
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
0
0
Data Mentah Uji Validitas Siklus II No
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16.
Nomor Soal 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
0
0
0
1
0
0
0
0
0
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
0
0
0
1
0
0
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
0
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
1
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
117
17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30.
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
0
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
0
0
1
0
1
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
0
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
1
1
1
0
1
1
0
0
1
118
Lampiran 5 Uji Validitas dan Reliabelitas Tabel Daftar Soal Validitas dan Reliabilitas siklus I Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.867
27 Item-Total Statistics
Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
soal1
15.3333
34.299
.333
.866
soal3
15.5000
32.466
.521
.860
soal4
15.6333
32.378
.447
.862
soal5
15.9333
31.926
.520
.860
soal6
15.6333
33.206
.291
.866
soal7
15.7333
32.616
.378
.864
soal8
15.5667
31.978
.563
.859
soal9
15.4333
32.806
.535
.861
soal10
15.7333
33.306
.255
.868
soal11
15.4667
33.568
.304
.865
119
soal12
15.6333
32.654
.394
.863
soal14
15.5667
32.047
.549
.859
soal15
15.6000
32.041
.528
.860
soal16
15.7333
32.754
.353
.865
soal18
16.0000
31.517
.633
.857
soal19
15.5667
32.599
.437
.862
soal20
15.7333
32.340
.427
.862
soal22
15.7333
33.168
.280
.867
soal23
15.7667
32.047
.477
.861
soal24
15.6333
31.826
.552
.859
soal25
15.7333
31.926
.503
.860
soal26
15.6333
33.068
.317
.866
soal28
15.7667
33.220
.268
.867
soal29
15.7667
34.047
.125
.871
soal30
16.1000
32.990
.404
.863
soal32
16.1000
32.231
.573
.859
soal35
15.7667
32.875
.329
.865
Tabel Daftar Soal Validitas dan Reliabilitas siklus II Case Processing Summary N Cases
Valid Excludeda Total
% 30
96.8
1
3.2
31
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
120
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.800
20
Item-Total Statistics Scale Scale Mean if Variance if Item Deleted Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
soal3
14.6000
12.110
.374
.792
soal5
14.3000
11.597
.580
.778
soal6
14.1000
12.714
.390
.792
soal7
14.0333
12.654
.745
.785
soal8
14.2333
12.392
.356
.793
soal9
14.2000
11.890
.570
.780
soal10
14.4000
12.317
.312
.796
soal11
14.0667
12.685
.501
.789
soal12
14.4000
12.179
.353
.794
soal13
14.0333
12.654
.745
.785
soal14
14.1000
12.369
.556
.784
soal15
14.4667
12.740
.182
.806
soal17
14.0333
12.654
.745
.785
soal19
14.4667
12.464
.260
.800
soal21
14.3667
12.723
.198
.804
soal22
14.0667
12.892
.384
.793
soal23
14.1000
12.645
.423
.790
saal24
14.3333
12.230
.356
.793
soal31
14.4000
12.800
.170
.806
soal33
14.3000
12.355
.330
.795
121
Lampiran 6 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS I) Nama Sekolah : SD Negeri Jubelan 01 Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (lima)/II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 = 70 menit
Hari/Tanggal
: Senin, 7 April 2014
Pelajaran ke
: 1-2
Pertemuan
: Satu (1)
A. Standar Kompetensi 6. mengungkapkan pemikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. B. Kompetensi Dasar 6.2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan, ekspresi yang tepat. C. Indikator 1. Menyimpulkan pengertian drama dari beberapa ahli. 2. Menyebutkan macam-macam drama dari beberapa sumber. D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan membaca buku atau internet, siswa mampu
menyimpulkan
pengertian drma dari beberapa ahli dengan tepat. 2. Melalui bermain peran, siswa mampu menyebutkan macam-macam drama dengan tepat.
122
E. Materi Pokok PENGERTIAN DRAMA MENURUT PARA AHLI
Menurut Wood dan Attfield, 1996 (dalam Sariana, 2010:60) Drama adalah proses lakon sebagai tokoh dalam peran, mencontoh, meniruh gerak pembicaraan perseorangan, menggunakan secara nyata dari perangkat yang dibayangkan, penggunaan pengalaman yang selalu serta pengetahuan, karakter
dan
situasi
dalam
suatu
lakuan,
dialog,
monolog,
guna
menghindarkan peristiwa dan rangkaian cerita cerita tertentu.
Benhart (dalam Taringan, 1984: 7) menyetakan bahwa drama adalah suatu karangan dalam prosa atau puisi yang disajikan dalam dialog atau pantomi, suatu cerita yang mengandung konflik atau kontras seorang tokoh, terutama sebagai suatu cerita yang diperuntukkan buat dipentaskan di panggung dramatik.
Webster’s
New
Internasional
Dictionary
(dalam
Tarigan,1984:71)
mengatakan bahwa drama adalah suatu karangan, kini biasa dalam prosa disusun buat pertunjukan dan dimaksimalkan untuk memotret kehidupan atau tokoh suatu cerita dengan gerak dan biasanya dengan dialog yang bermaksud memetik beberapa hal berdasarkan cerita dan sebagainya yaitu lakon. Direncanakan atau disusun sedemikian rupa untuk dipertunjukkan oleh pelaku di atas pentas. Drama sebagai karya sastra sebenarnya hanya bersifat sementara, sebab naskah ditulis sebagai dasar untuk dipentaskan. Dengan demikian tujuan drama bukanlah untuk dibaca seperti orang membaca novel atau puisi. Pokok drama ialah cerita yang membawakan tema tertentu, diungkapkan oleh dialog dan perbuatan para pelakunya. Dialog dalam drama dapat berbentuk.
123
JENIS-JENIS atau MACAM-MACAM DRAMA Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya digunakan tiga dasar, yakni: berdasarkan penyajian lakon drama, berdasarkan sarana, dan berdasarkan keberadaan naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama dapat dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:
Tragedi
: drama yang penuh dengan kesedihan
Komedi
: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
Tragekomedi
: perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
Opera
: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
Melodrama
: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
Farce
: drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
Tablo
: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
Sendratari
: gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
Drama Panggung
: drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
Drama Radio
: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
Drama Televisi
: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
Drama Film
: drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
Drama Wayang
: drama yang diiringi pegelaran wayang.
Drama Boneka
: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang
124
dimainkan oleh beberapa orang. Jenis drama selanjutnya adalah, berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan ini, antara lain:
Drama Tradisional : tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
Drama Modern
: tontonan drama menggunakan naskah.
F. Model Role Playing G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan (5 menit)
Berdoa
Mengucapkan salam ABITA
Persensi, merapikan pakaian dan tempat duduk siswa.
Guru menyuruh siswa menyiapkan alat tulisnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Apersepsi -
Guru memutarkan video Roro Jongrang.
Rumusan Masalah -
Drama diatas bercerita tentang apa?
2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi -
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang drama yang mereka lihat.
Elaborasi -
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok hitrogin, setiap kelompok berisikan 5 siswa.
-
Guru mengajak siswa keperpustakaan sesuai dengan kelompoknya.
-
Setiap kelompok bisa membaca buku atau internet.
-
Siswa diminta untuk mencari pengertian drama menurut para ahli.
125
-
Siswa
diminta
mendiskusikan
dan
menyimpulkan
dengan
kelompoknya mengenai pengertian drama menurut para ahli. -
setelah semua selesai siswa diminta kembali kekelas.
-
Siswa diminta untuk memainkan drama yang sudah dipelajari sebelumnya.
-
Setiap kelompok yang sudah selesai melakonkan drama langsung mempersentasikan hasil dari kesimpulan yang mereka cari saat di perpustakaan.
-
Kelompok yang tidak maju bertugas menilai, memberi masukan, saran, atau pertanyaan kelompok yang sedang melakonkan drama didepan kelas.
-
Guru sebagai fasilitator.
Konfirmasi -
Siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang pengertian drama dan macam-macam drama.
-
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dimengerti.
3. Penutup (15 menit) -
Guru memberikan penguatan hasil kesimpulan tentang pengertian drama dan macam-macam drama.
H. Alat dan Sumber Belajar Alat
: video, buku atau internet, lembar kerja.
Sumber belajar : Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. I. Penilaian -
Jenis tes
: Lisan
J. Lampiran-Lampiran -
Lembar kerja siswa
126
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS I) Nama Sekolah
: SD Negeri Jubelan 01
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (lima)/II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 = 70 menit
Hari/Tanggal
: Rabu, 9 April 2014
Pelajaran ke
: 5-6
Pertemuan
: Dua (2)
A. Standar Kompetensi 6. mengungkapkan pemikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. B. Kompetensi Dasar 6.2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan, ekspresi yang tepat. C. Indikator 1. Menyebutkan macam-macam tokoh drama. 2. Menyebutkan jenis-jenis karakter penokohan drama. D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui membaca cerita diperpustakaan, siswa mampu menyebutkan macammacam tokoh drama dengan tepat. 2. Melalui bermain peran, siswa mampu menyebutkan macam-macam penokohan drama dengan tepat. E. Materi Pokok Tokoh Tokoh pada drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh tambahan (tokoh pembantu). Tokoh utama terbagi tiga,yaitu tokoh pratagonis, tokoh antagonis, dan tokoh tritagonis. Tokoh pratagonis adalah tokoh yang berwatak baik atau tokoh yang mempunyai masalah atau tokoh penggerak cerita. Tokoh antagonis adalah tokoh yang berwatak jahat atau tokoh yang seiring dengan tokoh pratagonis dan
127
selalu bersama. Tokoh tritagonis adalah tokoh yang bertindak sebagai pelerai. Tokoh ini dapat berupa manusia dan bathin manusia itu sendiri. Penokohan Dalam Drama Teater - Penokohan merupakan usaha untuk membedakan peran satu dengan peran yang lain. Perbedaan-perbedaan peran ini diharapkan akan diidentifikasi oleh penonton. Jika proses identifikasi ini berhasil, maka perasaan penonton akan merasa terwakili oleh perasaan peran yang diidentifikasi tersebut. Suatu misal kita mengidentifisasi satu peran, berbarti kita telah menngadopsi pikiran-pikiran dan perasaan peran tersebut menjadi perasaan dan pikiran kita. Penokohan atau perwatakan dalam sebuah lakon memegang peranan yang sangat penting. Bahkan Lajos Egri berpendapat bahwa berperwatakanlah yang paling utama dalam lakon. Tanpa perwatakan tidak akan ada cerita, tanpa perwatakan tidak bakal ada plot. Padahal ketidaksamaan watak akan melahirkan pergeseran, tabrakan kepentingan, konflik yang akhirnya melahirkan cerita (A. Adjib Hamzah, 1985). Peran Penokohan Dalam Drama Teater Peran merupakan sarana utama dalam sebuah lakon, sebab dengan adanya peran maka timbul konflik. Konflik dapat dikembangkan oleh penulis lakon melalui ucapan dan tingkah laku peran. Dalam teater, peran dapat dibagi-bagi sesuai dengan motivasi-motivasi yang diberikan oleh penulis lakon. Motivasimotivasi peran inilah yang dapat melahirkan suatu perbuatan peran. Peran-peran tersebut adalah sebagai berikut.
Protagonis Protagonis adalah peran utama yang merupakan pusat atau sentral dari cerita.
Keberadaan peran adalah untuk mengatasi persoalan-persoalan yang muncul ketika mencapai suatu cita-cita. Persoalan ini bisa dari tokoh lain, bisa dari alam, bisa juga karena kekurangan dirinya sendiri. Peran ini juga menentukan jalannya
128
cerita. Contoh tokoh protagonis pada lakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahan Trisno Sumardjo adalah tokoh Raja Lear itu sendiri.
Antagonis Antagonis adalah peran lawan, karena dia seringkali menjadi musuh yang
menyebabkan konflik itu terjadi. Tokoh protagonis dan antagonis harus memungkinkan menjalin pertikaian, dan pertikaian itu harus berkembang mencapai klimaks. Tokoh antagonis harus memiliki watak yang kuat dan kontradiktif terhadap tokoh protagonis. Contoh tokoh antagonis pada lakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahan Trisno Sumardjo adalah tokoh Gonerill dan tokoh Regan. Kedua tokoh inilah yang menentang perkembangan, keinginan, dan cita-cita Raja Lear.
Deutragonis Deutragonis adalah tokoh lain yang berada di pihak tokoh protagonis. Peran
ini ikut mendukung menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh tokoh protaganis. Contoh, peran Tumenggung Kent, Edgar, Cordelia dalam lakon Raja Lear karya William Shakespeare.
Tritagonis Tritagonis adalah peran penengah yang bertugas menjadi pendamai atau
pengantara protagonis dan antagonis. Contoh, tokoh Bangsawan pada lakon Raja Lear karya Willliam Sahkespeare. Dia adalah pengawal dari Cordelia.
Foil Foil adalah peran yang tidak secara langsung terlibat dalam konflik yang
terjadi tetapi ia diperlukan guna menyelesaikan cerita. Biasanya dia berpihak pada tokoh antagonis. Contoh, tokoh Perwira, Oswald, Curan dalam lakon Raja Lear karya William Shakespeare.
Utility Utility adalah peran pembantu atau sebagai tokoh pelengkap untuk
mendukung rangkaian cerita dan kesinambungan dramatik. Biasanya tokoh ini
129
mewakili jiwa penulis. Contoh: tokoh Badut dalam lakon Raja Lear karya William Shakespeare.
Jenis Karakter - Penokohan Dalam Drama Teater Karakter adalah jenis peran yang akan dimainkan, sedangkan penokohan adalah proses kerja untuk memainkan peran yang ada dalam naskah lakon. Penokohan ini biasanya didahului dengan menganalisis peran tersebut sehingga bisa dimainkan. Menurut Rikrik El Saptaria (2006), jenis karakter dalam teater ada empat macam, yaitu
flat character, round charakter, teatrikal, dan
karikatural. Flat Character (perwatakan dasar) Flat character atau karakter datar adalah karakter tokoh yang ditulis oleh penulis lakon secara datar dan biasanya bersifat hitam putih. Karakter tokoh dalam lakon mengacu pada pribadi manusia yang berkembang sesuai dengan perkembangan lingkungan. Ketika masih kecil dia bereksplorasi dengan dirinya sendiri untuk mengetahui perkembangan dirinya, dan ketika sudah dewasa maka pribadinya berkembang melalui hubungan dengan lingkungan sosial. Jadi perkembangan karakter seharusnya mengacu pada pribadi manusia, yang merupakan akumulasi dari pengalaman-pengalaman dan interaksi-interaksi yang dilakukannya dan terus berkembang. Penulis lakon adalah orang yang memiliki dunia sendiri yaitu dunia fiktif, sehingga ketika mencipta sebuah karakter dia bebas menentukan suatu perkembangan karakter. Flat character ini ditulis dengan tidak mengalami perkembangan emosi maupun derajat status sosial dalam sebuah lakon. Flat character biasanya ada pada karakter tokoh yang tidak terlalu penting atau karakter tokoh pembantu, tetapi diperlukan dalam sebuah lakon. Misalnya tokoh Oswald, tokoh Badut dalam lakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahan Trisno Sumardjo. Tokoh Oswald ini dari awal cerita sampai akhir cerita tetap sebagai pembantu atau abdi Gonerill, sama dengan tokoh Badut dalam
130
lakon ini tidak berkembang, baik secara emosi, pribadi, maupun secara status sosialnya. Round Character (perwatakan bulat) Karakter tokoh yang ditulis oleh penulis secara sempurna, karakteristiknya kaya dengan pesan-pesan dramatik. Round karakter adalah karakter tokoh dalam lakon yang mengalami perubahan dan perkembangan baik secara kepribadian maupun status sosialnya. Perkembangan dan perubahan ini mengacu pada perkembangan pribadi orang dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan inilah yang menjadikan karakter ini menarik dan mampu untuk mengerakkan jalan cerita. Karakter ini biasanya terdapat karakter tokoh utama baik tokoh protagonis maupun tokoh antagonis. Misalnya perkembangan karakter tokoh Raja Lear pada lakon Raja Lear karya William Shakespeare terjemahan Trisno sumardjo, awalnya Raja Lear berniat turun tahta dengan cara membagi-bagi wilayah kerajaan tetapi masih tetap ingin kemegahan, kenyamanan, dan masih ingin dihormati. Tetapi keinginan dihalangi oleh ulah putri-putrinya, sehingga mengalami frustasi dan menjadi gila. Terus dalam kegilaanya Raja Lear mencari cara untuk balas dendam kepada putriputrinya yang telah menghalanginya. Kegilaan ini semakin menjadi-jadi sampai dengan pertemuannya dengan Gloucester di akhir babak ke empat dan dia membayangkan menyelusup ke dalam puri putri-putri serta membunuhnya. Sampai pada akhir cerita, Raja Lear bertemu dengan putrinya yang sudah diusir serta tidak diakui sebagai anak yang mampu merubah pribadinya dari pribadi yang gila menjadi pribadi yang penuh kasih sayang. Perubahan karakter inilah yang menjalankan lakon menjadi menarik. Misalnya lakon Raja Lear Karya William Shakespeare, awalnya karakter Raja Lear hanya memikirkan dirinya sendiri, terus mengalami penderitaan dan menjadi orang baru diakhir cerita merefleksikan perubahan karakter. Perubahan ini dikemas dan dimainkan menjadi sesuatu yang menarik sehingga penonton tidak mengalami kejenuhan.
131
Teatrikal Teatrikal adalah karakter tokoh yang tidak wajar, unik, dan lebih bersifat simbolis seperti nampak pada gambar 14 di atas. Karakter-karakter teatrikal jarang dijumpai pada lakon-lakon realis, tetapi sangat banyak dijumpai pada lakon-lakon klasik dan non realis. Karakter ini hanya simbol dari psikologi masyarakat, suasana, keadaan jaman dan lain-lain yang tidak bersifat manusiawi tetapi dilakukan oleh manusia. Misalnya karakter yang diciptakan oleh Putu Wijaya pada lakon-lakonnya yang bergaya post-realistic, seperti tokoh A, D, C, Si Gembrot, Si Tua, Kawan, Pemimpin (lakon LOS) dan lain-lain. Karikatural Karikatural adalah karakter tokoh yang tidak wajar, satiris, dan cenderung menyindir seperti diperlihatkan dalam gambar 15 di atas. Karakter ini segaja diciptakan oleh penulis lakon sebagai penyeimbang antara kesedihan dan kelucuan, antara ketegangan dengan keriangan suasana. Sifat karikatural ini bisa berupa dialog-dialog yang diucapkan oleh karakter tokoh, bisa juga dengan tingkah laku, bahkan perpaduan antara ucapan dengan tingkah laku. Misalnya, karakter Badut pada lakon Raja Lear karya Willilam Shakespeare terjemahan Trisno Sumardjo, kalau dianalisis dialognya menunjukkan betapa sangat satir dan dapat mengimbangi ketegangan suasana yang diciptakan oleh Raja Lear. F. Model Role Playing G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan (5 menit)
Mengucapkan salam ABITA.
Merapikan pakaian dan tempat duduk siswa.
Guru meminta siswa menyiapkan alat tulisnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Apersepsi
132
Guru memutarkan video yang berjudul Denias.
Rumusan Masalah -
Siapa saja tokoh dalam cerita tersebut?
-
Bagaimana karakternya?
2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi -
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang tokoh dan karakternya dalam drama.
Elaborasi -
Siswa bergabung dengan kelompoknya.
-
Guru mengajak siswa keperpustakaan sesuai dengan kelompoknya.
-
Setiap kelompok bisa membaca buku cerita.
-
Siswa bersama kelompoknya diminta untuk mencari tokoh dan karakternya dalam cerita tersebut.
-
Setelah semuanya selesai siswa kembali kekelas.
-
Siswa diminta memerankan drama didepan kelas.
-
Setelah selesai bermain drama kelompok yang maju langsung membacakn hasil cerita yang dibaca diperpustakaan.
-
Kelompok yang tidak maju bertugas menilai, memberi masukan, saran atau pertanyaan untuk kelompok yang ada didepan.
-
Guru sebagai fasilitator.
Konfirmasi -
Siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang macam-macam tokoh dan jenis-jenis penokohan
-
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dimengerti.
133
3. Penutup (15 menit) -
Guru memberikan penguatan hasil kesimpulan tentang pengertian drama dan macam-macam drama.
-
Siswa mengerjakan soal.
H. Alat dan Sumber Belajar : video, buku atau internet, lembar kerja.
Alat
Sumber belajar : Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. I. Penilaian Jenis tes
: Lisan
J. Lampiran-Lampiran -
Lembar kerja siswa
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS I) Nama Sekolah
: SD Negeri Jubelan 01
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (lima)/II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 = 70 menit
Hari/Tanggal
: Jumat, 11 April 2014
Pelajaran ke
: 3-4
Pertemuan
: Tiga (3)
A. Standar Kompetensi 6. mengungkapkan pemikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. B. Kompetensi Dasar 6.2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan, ekspresi yang tepat. C. Indikator 1. Menyebutkan macam-macam jenis alur.
134
2. Menyebutkan seting dalam drama. D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan membaca buku diperpustakaan, siswa mampu menyebutkan macammacam alur drama dengan tepat. 2. Melalui bermain peran, siswa mampu menyebutkan seting drama dengan tepat. E. Materi Pokok Alur dan Siting Dalam Drama Alur Cerita atau Peristiwa adalah rangkaian peristiwa yang dijalin untuk menggerakkan jalan cerita. Jenis-jenis alur, yaitu sebagai berikut. 1. Alur maju, yaitu alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis). 2. Alur mundur, yaitu alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu sebelumnya. 3. Alur campuran (flashback), yaitu perpaduan antara alur maju dan alur mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita. Siting atau tempat adalah lokasi dimana drama itu berlangsung. F. Model Role Playing G. Langkah-Langkah Pembelajarn 1. Pendahuluan (5 menit)
Mengucapkan salam ABITA.
Merapikan pakaian dan tempat duduk siswa.
Guru meminta siswa menyiapkan alat tulisnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Apersepsi -
Guru memutarkan video Laskar Pelangi.
135
Rumusan Masalah -
Video tersebut bercerita tentang apa?
-
Dimana saja tempatnya?
2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi -
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang lafal dan intonasi dalam drama.
Elaborasi -
Siswa berkumpul dengan kelompoknya.
-
Guru mengajak siswa keperpustakaan sesuai dengan kelompoknya.
-
Setiap kelompok bisa membaca buku cerita.
-
Siswa diminta untuk membaca cerita dan menuliskan alur cerita tersebut (alur maju, mundur, atau campuran) dan menuliskan dimana setingnya.
-
Setelah semua kelompok selesai siswa kembali kekelas.
-
Siswa diminta untuk memerankan drama didepan kelas dan setelah drama selesai .kelompok langsung membacakan hasil diskusinya didepan kelas.
-
Kelompok yang tidak maju bertugas menilai, bertanya atau memberi saran.
-
Guru sebagai fasilitator.
Konfirmasi -
Siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang macam-macam tokoh dan jenis-jenis penokohan
-
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dimengerti.
-
Siswa diminta untuk mengerjakan soal evaluasi.
136
3. Penutup (15 menit) -
Guru memberikan penguatan hasil kesimpulan tentang alur dan seting dalam drama.
-
Siswa mengerjakan soal.
H. Alat dan Sumber Belajar Alat
: video, buku, dan lembar kerja.
Sumber belajar : Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. I. Penilaian Jenis tes
: Tertulis dan lisan
Bentuk tes : Pilihan ganda. J. Lampiran-Lampiran -
Lembar kerja siswa
137
Sumowono, 31 Maret 2014 Guru Kelas
Peneliti
Roiek Setyawan, S.Pd
Koni Andriyastuti
NIP : 19810228 201101 007
NIM : 292010154
138
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF a, b, c, atau d DIDEPAN JAWABAN YANG MENURUT KAMU BENAR! 1. Jenis drama dibagi menjadi 8, salah satunya adalah opera. Opera adalah… . a. Drama yang penuh kesedihan b. Drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan musik. c. Perpaduan antara drama dan tragedi dan komedi d. Gabungan antara seni drama dan seni tari 2. Selain opera dari 8 jenis drama adalah sendratari, sendratari adalah… . a. Drama yang penuh kesedihan b. Drama yang dialognya dinyanyikan dengan iringan musik. c. Perpaduan antara drama dan tragedi dan komedi d. Gabungan antara seni drama dan seni tari 3. Berdasarkan sarana pementasanya jenis drama dibagi menjadi 6 jenis, diantaranya adalah drama film adalah… . a. Menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop b. Drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung c. Drama yang diiringi pegelaran wayang d. Hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba 4. Selain drama film ada juga drama panggung, drama panggung adalah… . a. Menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop b. Drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung c. Drama yang diiringi pegelaran wayang d. Hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba 5. Berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama, jenis drama dibagi menjadi… a. 1
c. 3
b. 2
d. 4
6. … merupakan pelaku yang menggemban peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin cerita. Isilah titik-titik di atas dengan kata dibawah ini yang menurut kamu benar!
139
a. Wayang
c. Watak
b. Musik
d. Tokoh
7. Ada 3 jenis tokoh bila dilihat dari sisi keterlibatanya, salah satunya adalah tokoh sentral, tokoh sentral adalah… . a. Tokoh yang tidak begitu besar pengaruhnya terhadap perkembangan alur. b. Tokoh yang sama sekali tidak berpengaruh terhadap perkembangan alur. c. Tokoh yang amat potensial menggerakan alur. d. Tokoh yang kadang berpengaruh kadang tidak dalam alur. 8. Tokoh juga terdiri dari 3 jenis yaitu? a. Tokoh sentral, bawahan, dan latar b. Tokoh sentral, utama, dan latar c. Tokoh utama, datar, dan bulat d. Tokoh utama, latar, dan bulat 9. Denias dan Noel adalah tinggal di desa yang bernama Belitung, Denias anaknya sangat pandai, rajin belajar, dan tidak pendendam. Sedangkan Noel suka berkelahi dan selalu jahat dengan Denias. Dari cerita diatas Noel memiliki watak… . a. Protagonis
c. Deutragnis
b. Antagonis
d. Tritagonis
10. Dari cerita Denias dan Noel di atas nomor 16, Denias memiliki watak… . a. Protagonis
c. Deutragnis
b. Antagonis
d. Tritagonis
11. Danang dan Indra sering sekali bertengkar, baik itu disekolah ataupun dirumah karena mereka berdua kakak beradik, tetapi pada saat mereka berdua bertengakr Yani selalu menasehati mereka berdua dan tidak memihak salh satu dari mereka. Dari cerita di atas Yani memiliki watak… . a. Protagonis
c. Deutragnis
b. Antagonis
d. Tritagonis
140
12. Arial, Ian, Riani, Genta, dan Zafran sudah berteman selama 10 tahun, setiap malam minggu mereka selalu bercanda gurau di rumah Arial. Pada saat itu Ian selalu meminta di buatkan mie kepada pembantu Arial. Pembantu Arial hanya sebagai peran pembantu dalam cerita diatas, peran pembatu biasanya disebut… . a. Protagonis
c. Deutragnis
b. Utiltiy
d. Tritagonis
13. Pada cerita Denias akhirnya Denias bisa bersekolah kembali karena ia ingin membangkan mamanya, maleo, dan bapak gurunya walaupun sebelumnya dia harus menghadapi rintangan dan selalui di benci oleh Noel. Tokoh utama dalam cerita Adalah... . a. Mama Denias
c. Denias
b. Maleo
d. Bapak guru
14. Rangkaian peristiwa yang dijalin untuk menggerakan jalan cerita disebut… . a. Penokohan
c. Alur cerita
b. Perwatakan
d. Tempat cerita
15. Alur atau jalan cerita yang disusun berdasarkan urutan waktu (naratif) dan urutan peristiwa (kronologis). Jenis alur berdasarkan uraian di atas adalah… . a. Maju
c. Tunggal
b. Mundur
d. Campuran
16. Alur atau jalan cerita yang mengembalikan cerita ke masa atau waktu sebelumnya. Jenis alur berdasarkan uraian di atas adalah… . a. Maju
c. Campuran
b. Mundur
d. Tunggal
17. Perpaduan antara alur maju dan mundur. Cerita bergerak dari bagian tengah, menuju ke awal, dilanjutkan ke akhir cerita. Jenis alur berdasarkan uraian di atas adalah… . a. Maju
c. Campuran
b. Mundur
d. Tunggal
141
18. Dari berbagi macam alur ada tiga buah yang sering di gunakan yaitu… . a. Maju, mundur, Tunggal b. Maju, tunggal, erat c. Mundur, campuran, erat d. Maju, Mundur, campuran 19. Alkisah, pada dahulu kala terdapat sebuah kerajaan besar yang bernama Prambanan. Rakyatnya hidup tenteram dan damai. Tetapi, apa yang terjadi kemudian? Kerajaan Prambanan diserang dan dijajah oleh negeri Pengging. Ketentraman Kerajaan Prambanan menjadi terusik. Para tentara tidak mampu menghadapi serangan pasukan Pengging. Akhirnya, kerajaan Prambanan dikuasai oleh Pengging, dan dipimpin oleh Bandung Bondowoso. Siting kutipan cerita Roro Jongrang adalah… . a. Prambanan
c. Borobudur
b. Pangging
d. Candi Mendut
20. Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Siting kutipan cerita Malinkundang adalah… . a. Jawa
c. Kalimantan
b. Sumatra
d. Aceh
142
a. Kunci jawaban 1. B
6. D
11. D
16. B
2. D
7. C
12. B
17. C
3. A
8. A
13. C
18. D
4. B
9. B
14. C
19. A
5. B
10. A
15. A
20. B
b. Penilaian 𝟐𝟎
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐨𝐚𝐥
= 𝟐𝟎 𝒙 100 = 100
𝒙 100
143
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS II) Nama Sekolah : SD Negeri Jubelan Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (lima)/II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 = 70 menit
Hari/Tanggal
: Senin, 14 April 2014
Pelajaran ke
: 5-6
Pertemuan
: Satu (1)
A. Standar Kompetensi 6. mengungkapkan pemikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. B. Kompetensi Dasar 6.2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan, ekspresi yang tepat. C. Indikator 1. Mengaplikasikan lafal dalam drama. 2. Mengaplikasikan inronasi dalam drama. D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan melihat video dan bermain peran, siswa mampu mengaplikasikan lafal dalam drama dengan benar. 2. Melalui melihat video dan bermain peran, siswa mampu mengaplikasikan intonasi dalam drama dengan benar. E. Materi Pokok Dalam bermain peran atau drama lafal harus jelas. Lafal adalah kejelasan dalam berbicara atau huruf vokalnya harus jelas (a, i, u, e, o). Selain lafal intonasi harus di perhatikan juga. Intonasi adalah keras lebutnya suara saat bermain peran. Seperti emosi dalam dalam bermain peran juga harus di atur seperti bernyanyi. Dalam drama marah-marah tidak munggkin kita berbicara lemah lebut dan pelan tetapi harus keras.
144
F. Model Role Playing G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan (5 menit)
Mengucapkan salam ABITA
Merapikan pakaian dan tempat duduk siswa.
Guru meminta siswa mengeluarkan peralatan tulisnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Apersepsi -
Guru memutarkan video Sang Pemimpi.
Rumusan Masalah -
Bagaimana cara mereka berbicara?
-
Apakah pada saat mereka marah dan bahagia berbicaranya sama?
2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi -
Guru bertanya jawab dengan siswa tentang lafal dan intonasi dalam drama.
Elaborasi -
Siswa diminta untuk bergabung dengan kelompoknya.
-
Setiap kelompok maju untuk menampilkan dramanya didepan kelas.
-
Kelompok lain menilai kelompok yang sedang melakonkan drama didepan kelas.
-
Setelah satu kelompok maju kelompok yang meninilai diminta memberikan komentar untuk kelompok yang maju.
-
Guru sebagai fasilitator.
Konfirmasi -
Siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang lafal dan intonasi dalam melakonkan drama.
145
-
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dimengerti.
3. Penutup (15 menit) -
Guru memberikan penguatan hasil kesimpulan tentang pengertian lafal dan intonasi dalam drama.
H. Alat dan Sumber Belajar Alat
: video, buku atau internet, lembar kerja.
Sumber belajar : Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. I. Penilaian -
Jenis tes
: Lisan
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS II) Nama Sekolah : SD Negeri Jubelan 01 Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (lima)/II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 = 70 menit
Hari/Tanggal
: Rabu, 16 April 2014
Pelajaran ke
: 5-6
Pertemuan
: Dua (2)
A. Standar Kompetensi 6. mengungkapkan pemikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. B. Kompetensi Dasar 6.2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan, ekspresi yang tepat. C. Indikator 1. Mengaplikasikan ekspresi dalam drama. 2. Menceritakan gambar menjadi drama.
146
D. Tujuan Pembelajaran 1. Melalui tuntunan guru dan bermain peran, siswa mampu mengaplikasikan ekspresi dalam drama dengan benar. 2. Melalui gambar yang diberikan guru, siswa mampu menceritakan gambar menjadi drama dengan bekerjasa sama. E. Materi Pokok Ekspresi adalah mimik muka yang dihasilkan dari suatu kejadian. F. Model Role Playing G. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Pendahuluan (5 menit)
Mengucapkan salam ABITA
Merapikan pakaian dan tempat duduk siswa.
Guru meminta siswa menyiapkan peralatan tulisnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Apersepsi -
Guru memutarkan video Serdadu Kumbang.
Rumusan Masalah -
Bagaimana raut muka (ekspresi) orang yang ada di video tersebut?
2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi -
Guru bersama siswa bertanya jawab tentang ekspresi yang ada di drama dan cara menceritakan suatu gambar menjadi drama.
Elaborasi -
Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok berisikan 5 siswa.
-
Guru menyediakan kolam yang berisi ikan.
-
Ikan tersebut berisi suatu teks dengan ekspresi didalamya.
-
Perwakilan kelompok diminta untuk memancing ikan tersebut.
147
-
Setelah semuanya mendapat ikan mereka diminta belajar dengan kelompoknya dan memaninkanya didepan kelas.
-
Kelompok yang lain diminta untuk menilai kelompok yang maju dan memberikan tanggapan.
-
Setelah semua semua kelompok maju siswa diminta untuk menbuat drama dari gambar yang sudah disediakan guru.
-
Guru sebagai fasilitator.
Konfirmasi -
Siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang ekspresi dalam drama dan menceritakan gambar menjadi dialog drama.
-
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dimengerti.
3. Penutup (15 menit) -
Guru memberikan penguatan hasil kesimpulan tentang ekspresi dalam drama dan membuat dialog drama dari gambar.
-
Siswa mengerjakan soal.
K. Alat dan Sumber Belajar Alat
: video, buku atau internet, lembar kerja.
Sumber belajar : Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. L. Penilaian Jenis tes
: lisan
148
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP SIKLUS I) Nama Sekolah
: SD Negeri Jubelan 01
Mata Pelajaran
: Bahasa Indonesia
Kelas/Semester
: V (lima)/II (dua)
Alokasi Waktu
: 2 x 35 = 70 menit
Hari/Tanggal
: Sabtu, 19 April 2014
Pelajaran ke
: 3-4
Pertemuan
: Tiga (3)
A. Standar Kompetensi 6. mengungkapkan pemikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama. B. Kompetensi Dasar 6.2. Memerankan tokoh drama dengan lafal, intonasi, dan, ekspresi yang tepat. C. Indikator 1. Mempraktekan drama karia sendiri. D. Tujuan Pembelajaran 1. Dengan bermain peran, siswa mampu mempraktekan drama karya sendiri dengan tanggung jawab. E. Materi Pokok Tema dramanya adalah: -
Gotong royong
-
Bermain sepeda
-
Berangkat sekolah
-
Berkebun
F. Metode Role Playing
149
G. Langkah-Langkah Pembelajarn 1. Pendahuluan (5 menit)
Mengucapkan salam ABITA.
Merapikan pakaian dan tempat duduk siswa.
Guru meminta siswa menyiapkan alat tulisnya.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan di capai.
Apersepsi -
Guru memutarkan video Garuda Didada Ku.
Rumusan Masalah -
Bagaimana cara mereka bermain peran?
2. Kegiatan Inti (50 menit) Eksplorasi -
Guru bersama siswa bertanya jawab tentang penghayatan dan isi drama tersebut.
Elaborasi -
Siswa diminta bergabung dengan kelompoknya.
-
Siswa memerankan drama karia sendiri.
-
Siswa yang tidak maju diminta untuk menilai, member komentar, saran, atau pertanyaan.
-
Guru sebagai fasilitator.
Konfirmasi -
Siswa bersama guru menarik kesimpulan tentang cara bermain drama.
-
Siswa diberi kesempatan untuk bertanya pada guru tentang materi yang belum dimengerti.
-
Siswa diminta untuk mengerjakan lembar evaluasi.
3. Penutup (15 menit) -
Guru memberikan penguatan hasil kesimpulan tentang pengertian drama dan macam-macam drama.
150
-
Siswa mengerjakan soal.
H. Alat dan Sumber Belajar Alat
: video, buku atau internet, lembar kerja.
Sumber belajar : Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo. I. Penilaian Jenis tes
: Tertulis dan lisan
Bentuk tes : Pilihan ganda. J. Lampiran-Lampiran -
Lembar kerja siswa
151
Sumowono, 9 April 2014 Guru Kelas
Peneliti
Roiek Setyawan, S.Pd
Koni Andriyastuti
NIP : 19810228 201101 007
NIM : 292010154
152
BERILAH TANDA SILANG (X) PADA HURUF a, b, c, atau d DIDEPAN JAWABAN YANG MENURUT KAMU BENAR! 1. Apa bila kamu ingin bermain peran pertama yang kamu pelajari adalah… . a. Memahi isi cerita b. Melihat tokohnya c. Memahami intonasi d. Belajar lafal 2. Supaya dalam bermain peran bisa berbicara dengan keras, atau lembut sesuai dengan tokokhnya, biasanya disebut dengan… . a. Memahi teks cerita b. Melihat tokohnya c. Intonasi d. Belajar lafal 3. Dalam bermain peran dalam kita berbicara harus jelas, biasanya disebut sebagai… a. Memahi teks cerita b. Melihat tokohnya c. Memahami intonasi d. Belajar lafal 4. Inti cerita dalam drama biasanya disebut dengan… . a. Dialog
c. Isi
b. Sinopsis
d. Intonasi
5. Orang yang membacakan urut-urutan cerita disebut… . a. Narator
c. Tokoh
b. Narasi
d. Penokohan
6. Seorang tokoh laki-laki yang memerankan suatu peran disebut… . a. Artis
c. Aktor
b. Narator
d. Tokoh
7. Seorang tokoh perempuan yang memerankan suatu peran disebut… . a. Artis
c. Aktor
153
b. Narator
d. Tokoh
8. Ada sebuah keluarga sederhana yang tinggal di suatu desa . keluarga tersebut terdiri dari seorang Ibu dan dua orang anaknya yaitu Joko dan Anik . Meskipun hidup dalam keluarga yang sangat sederhana, Joko tingkah laku Joko setiap harinya seperti orang kaya . Tak jarang terjadi pertengkaran dirumah tersebut hanya gara -gara lauk pada saat makan. Namun Ibu Joko dan Anik (kakak Joko) selalu bersabar menghadapi tingkah laku Joko, hal itu dikarenakan Joko merupakan anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga tersebut, apalagi setiap kali beradu mulut Joko selalu mengancam akan pergi dari rumah apabila keinginannya tidak dituruti oleh Ibunya . Tulisan diatas berbentuk... . a. Narator
c. Tokoh
b. Narasi
d. Penokohan
9. dalam kita menulis drama yang pertama kali diperhatikan adalah… . a. Membuat sinopsis cerita
c. Revisi
b. Mulai Menulis
d. Tentukan ide cerita
10. langkah kedua dalam kita menulis drama adalah… . a. Membuat sinopsis cerita b. Mulai Menulis c. Revisi d. Tentukan ide cerita 11. Langkah-langkah membuat naskah drama ada 4 yang harus di perhatikan yaitu : 1. Mulai menulis 2. Membuat sinopsis cerita 3. Revisi 4. Tentukan ide cerita Dari ke 4 tersebut coba urutkan dari yang pertama. a. 1-2-3-4
c. 4-2-1-3
b. 4-2-1-3
d. 1-2-1-3
154
12. Dalam kita bermain drama kita juga harus memperhatikan emosi kita… . Emosi adalah… . a. Ungkapan perasaan b. Ungkapan pemikiran c. Ungkapan hati d. Ungkapan dialog 13. Supaya penampilan kita waktu bermain drama bagus kita harus… . a. Hanya membaca naskah saja b. Dalam bermain membaca dialog c. Membaca naskah, latihan, dan menghayti peran. d. Saat menampilkan drama malu-malu. 14. Dalam suatu drama ada yang namanya kompusisi pentas. Komposisi pentas adalah… . a. Pembagian pentas menurut bagianbagian tertentu. b. Pembagain nasari c. Pembagian narrator d. Isi cerita drama Untuk menjawab soal nomor 15 sampai 18, perhatikan teks berikut! Pak Dayat senang bermain dan membuat layang-layang sejak kecil. Sewaktu kelas 5 SD, ia membuat layang-layang. Tetapi layangan pertamanya itu tidak bisa terbang, tetapi Pak Dayat tidak menyerah atau putus asa. Ia terus belajar. Sekarang, ia adalah seorang pembuat layang – layang profesional untuk festival. Ada beberapa langkah untuk membuat layang – layang. Langkah selanjutnya adalah ia mengikat tali penghubung rangka dan mengelem bahan penutup rangka. Namun, pekerjaan itu tidak mudah, jika ada yang salah layang – layang tidak akan dapat terbang. Apakah kalian tertarik belajar membuat layang – layang ? Datangilah
155
festival layang – layang di kotamu. Tanyakan tempat belajar membuat layang – layang, di sana, kalian dapat belajar sekaligus menyalurkan hobi. Akan tetapi kalian harus ingat, tugas utama kalian adalah belajar 15. Tokoh utama dalam cerita diatas adalah… a. Pak Dayat b. Layang-layang c. Habi d. Festival laying-layang 16. Kapan Pak Dayat pertama kali membuat layang – layang? a. Sewaktu sekolah di Taman Kanak-Kanak b. Sewaktu kelas 5 SD c. Sewaktu kelas VII SMP d. Sewaktu kelas IX SMP 17. Langkah awal membuat laying-layang adalah… . a. Merawat rangka laying-layang b. Mengikat tali penghubung rangka c. Mengelem bahan penutup rangka d. menimba rangka laying-layang 18. Paragraph bacaan diatas berisi…paragraf a. Dua
c. Empat
b. Tiga
d. Lima
19. Pelaku dalam sebuah cerita disebut… a. Tokoh
c. Tema
b. Latar
d. Alur
20. Gagasan utama yang mendasari suatu cerita disebut… a. Tokoh
c. Tema
b. Latar
d. Alur
156
c. Kunci jawaban 1. A
6. C
11. C
16. B
2. C
7. A
12. A
17. A
3. D
8. B
13. C
18. B
4. B
9. D
14. A
19. A
5. A
10. A
15. A
20. D
d. Penilaian 𝟐𝟎
𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐨𝐚𝐥
= 𝟐𝟎 𝒙 100 = 100
𝒙 100
157
Lampiran 7 Lembar Kerja Siswa
Siklus I Lembar kerja siswa 1 Nama kelompok
: 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ………
Kelas
:
1) Carilah 5 pengertian drama menurut para ahli! 2) Setelah kamu membaca dari kelima pengertian, buatlah kesimpulan dari kelima pengertian tersebut.
158
Siklus I Lembar kerja siswa 2 Nama kelompok
:
1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ……… Kelas
:
1. Siapa saja tokoh dalam cerita yang kalian baca? 2. Dan bagaimana fatak dari masing-masing tokoh tersebut?
159
Siklus I Lembar kerja siswa 2 Nama kelompok
: 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ……… 5. ………
Kelas
:
1. Bagaimana alur atau jalan cerita dalam cerita yang kamu baca? 2. Dimana saja seting dalam cerita tersebut?
160
Siklus II Penilaian Drama pertemuan 1, 2, dan 3 Petunjuk : Berilah tanda cek (√) pada salah satu skor, dengan keterangan : Skor 1 : Guru tidak pernah melaksanakan pernyataan tersebut. Skor 2 : Guru pernah melaksanakan pernyataan tersebut. Skor 3 : Guru melaksanakan pernyataan tersebut dengan baik. Skor 4 : Guru melaksanakn pernyataan tersebut dengan sangat baik.
No
Kriteria
1.
Persiapan
2.
Koordinasi setiap kelompok
3.
Kesiapan pementasan
4.
Penghayatan tokoh
5.
Pengucapan
6.
Ekspresi
7.
Keseriusan dalam bermain
8.
Suasana drama
9.
Sikap saat dipanggung
Nilai 1
2
3
4
161
Lampiran 8 Naskah Drama Siklis I Pertemuan 1 KEDODORAN Setting : Sebuah pekarangan ditumbuhi bambu, pisang dan phon – pohon lainnya. Duduk lima orang pejuang desa sambil membawa senjata seadanya . Musik : Perjuangan Letting : Cerah Komandan : Aku ingin sekolah yang tinggiiiiii sekali, agar dapat membantu orang tua, memerdekakan negeri ini dari jahiliyah. Tapi bagaimana mungkin biaya tidak punya, untuk jajan aja pas-pasan. Punya senjata hanya bambu runcing (saling mengacungkan) inipun tumpul.Tapi walau bagaimanapun aku yakin dengan semangat pantang mundur (sambil mengepal) aku sanggup memerdekakan negeri ini dari tangan penjajah. Penjajah korupsi, ekonomi dan informatika. Ya to teman-teman ? Prajurit 1 : Alah....Pak Komandan, apasih penjajah korupsi, ekonomi dan informatika itu. Emang seganas dan sekejam Belanda ? Komandan : Oh ya pasti mereka-mereka itu lebih buas daripada serigala, lebih ganas dari letusan gunung merapi dan lebih kejam dari ibu kota. Prajurit 1 : Wuihhh ngeri amat ! Prajurit 2 : Loh Ton kamu gak tahu ya, kita tuh berjuang dengan senjata ini untuk menggempur dan menumpas mereka yang kian hari kian bergentayangan di manamana. Prajurit 3 : (Merapat ke prajurit 4 ) Bagaimanapun bentuk musuh kita, aku yakin kita sanggup mengalahkan mereka, sebab keyakinan akan membuat dunia lebih bulat lagi. Bagaimana Bung !!!!! (Mengepal) Koor : (Berdiri Berbaris) Yesssss Lagu
:
Komandan : Si..siiap grak ! Lencang depan dan lencang kanan grak (sambil
162
mengukur) Pas ! Pas ! Pas ! Hebat ! Turun tangan kanan grak ! Turun tangan kiri grak ! Istirahat di tempat.....! Istirahat ! (semua prajurit mencari tempat duduk masingmasing) Prajurit 4 : (Berdiri menghadap komandan) Ka...ka..kalo begini aku izin dulu....... Prajurit 1 : Loh mana sempet, bentar lagi penjajah datang Prajurit 2 : Kalo begitu kita serang mereka, okey ? Prajurit 3 : Senjatanya mana ? Pakai ini saja ya....? (mengambil benda) Komandan : Golok, pisau, bambu runcing, bedil (sambil memperlihatkan) Prajurit.... : (sambil memperlihatkan senata yg dipegang) Sammma! Komandan : Nah sekarang kita serang mereka (menyerang sambil merayam) Musik : Suara perang bom dan tembakan (sampai hening panggung kosong hanya kepulan asap mesiu) MUNCUL
EMPAT
wanita
desa
berkebaya
sambil
membawa
bakul
Musik : Lagu Gadis 1 : Duuuh sepinya......ga ada siapa-siapa? Pada kemana ya...? Gadis 2 : Loh ga tahu toh seluruh pemuda dan priya jantan sedang berperang melawan penjajah negeri ini. Gadis 3 : Negeri ini masih dijajah ? Belanda ? Jepang ? Cina ? apa Amrik? Gadis 4 : Konon menurut info yang bisa dipercaya (berbisik sambil berkumpul mendekat) mereka-mereka itu lebih buas daripada serigala, lebih ganas dari letusan gunung merapi dan lebih kejam dari ibu kota. Gadis 1 : Iiihhhh jangan nakut-nakuti ah, tar aku ga berani pulang ke rumah. Aa ku belum pulang-pulang udah sepekan lamanya. Gadis 4 : Ya sama, malah saya ditinggal udah dua pekan ga ada berita-beritanya. Dimana ya.... jangan-jangan............................. Gadis 2 : (seperti sedang membaca puisi) Oh........abang Dimana gerangan berada Lama nian aku menanti Tak kunjung datang Kucari alamatmu, ternyata palsu
163
Oh abang tega nian dikau Semua berdiri menyanyikan lagu) Musik : Dangdut Alamat Palsu KOMANADAN MASUK Komandan : Santai dulu ah....... (duduk sambil memperbaiki dan merapikan baju) Prajurit 4 : (datang terburu-buru) Ho’oh (sambil cari tempat duduk yang enak) Kok ga rata...? Nah hanya duduk disini yang tanpa ho’oh. (disusul prajurit-prajurit lainnya) Komandan : Dapat nembaknya....? Prajurit 3 : Dapat komandan, tapi kecil-kecil musunya Komandan : ( dengan membangggakan) Jangan sedih, walau kecil-kecil tetap harus diusir. DATANG EMPAT GADIS Komandan :Hai prety woman.....siapa namamu cah ayu...? Gadis : ( dibalas dengan sikap genit ) Musik : Lagu dangdut Perawan Desa Komandan : Hai perawan desa...... Gadis : (membalas dengan lagu tersebut) Prajurit 2 : Loh...loh....loh....kok komandan main gitu-gituan Prajurit 1 : Huss........ saru kamu ! Biarkan komandan bersenang-senang toh dia masih jomlo. (datang tiga gadis membawa makanan dan membagi-bagikannya) Komandan : Stop ! Stop ! Stop ! Kok pada gosong (sambil menimang-nimang) Gadis 1 : Pabriknya canggih, produknya bersih. Prajurit.... : Oh..........sama dong (bersama) Komandan : Bagi yang rata gadis adil itu indah Gadis ....... : Okey ....ya....ya......yaaaaa...... Gadis 2 : Ini untukku....dan ini untukku.....
164
Prajurit 4 : Sayanya mana............... Gadis ....... : Nih satu, dia, tiga, empat Prajurit 3 : Ayo gadis beri satu lagi... Gadis 3 : Nih satu lagi (kue terjatuh) Prajurit 4 : (memungut) Mayan belum lima menit Prajurit 1 : Kurang ih.... Prajurit 2 : Saya juga kurang ! Gadis 4 : Nih lagi...nih lagi..... Prajurit : (bersamaa) Kurang................ Komandan : Sudah-sudah, nikmati makanannya, nikmati rasanya, nikmati suasananya dan nikmati seasananya. (semua asyik makan kue sambil istirahat) Musik : Bummmmmmmm! Prajurit 1 : Suara apaan tuh.....? Prajurit 2 : Gledeg...... Musik : Bummmmmmmm ! Prajurit 3 : Kalo itu .....? Komandan : Bomm ! Musik : Maju Tak Gentar Komandan : Oh bayangkan selama sebulan penuh anda terlindung di dalam hutan Prajurit 4 : Tapi komandan, hutannya gundul kena pembalakan liar Komandan : Biarkan negara tidak menindak Tuhan Maha Tahu, Tuan yang akan memberikan Balasannya Prajurit 1 : Be...be..belanda datang Komandan : Nah sekarang kalian boleh pergi gadis-gadis Prajurit : Tunggu Pak Komandan ! Kami belum puas, biarkan kami menikmati lebih lama lagi. Gadis 1 : Lagian kita baru bertemu, sungguh Pak saya masih kangen di hutan kan ga ada siapa-siapa
165
Komandan : Banyak ! Hutan sekarang tempat orang-orang berdiut dan berdasi Prajurit 2 : Kalo Pak Komandan membiarkan gadis-gadis ini pergi, nanti semangat bertempur saya mengendor Gadis 2 : Aduh...aduh....pejuangku yang gagah-gagah, masa bertempur aja minta ditemani......Coba minum susu kuda liar dulu biar lebih greng seperti Rambo. Prajurit 3 : Trimakasih gadis yang telah memberi saya itu...... Komandan : Nah sekarang kalian sembunyi dulu Prajurit 4 : Tapi minum ini dulu (menyodorkan aqua) Prajurit 1 : Sendoknya mana ? Prajurit 4 : Glek saja langsung Prajurit 2 : Ibu jari kan selalu jempol ya Pak ? Komandan : Ya Prajurit 2 : Kalo terkencing-kencing ? Komandan : Ya ngompol Prajurit 3 : Kok panas-panas tidur gini basah, apa rahasianya sih Prajurit 4 : Ngompol Komandan : Tiaraaap ! (sambil merangkak) Serbuuuu ! Musik : Suara tembakan Muncul Belanda dengan berkostum ala konglomerat masa kini Belanda
1
:
Ekstrimis-ektrimis,
keluar
!
Kau
akan
(dari arah samping prajurit 1 ) Dor..! Dor..! Dor...! Hayo keluar lagi kalian akan tembak saya Prajurit 1 : Oh kena aku....mati.....aku. Prajurit 2 : Dor ..! Dor...! Dor...! Lumayan dapet satu. (sambil menendang Belanda 1) Pergi ke neraka ! Merdeka Belanda 2 : (muncul dari samping membelakangi Belanda 1) Dor ...! Dor...! (Nembak prajurit 2 & 3)
tembak
saya
166
Nih rasain mati kamu ! Mana lagi ekstrimis ! Prajurit 4 : (Menusuk Belanda 2) Modar sia bule-bule kota merad ke akherat ! Susul tuh
teman-temanmu.
Belanda 3 : (muncul dari arah belakang) Ini dia kampret hitam yang ngedor tementemen gue. Haii! Kampret rasakan ini ! Dor..! Dor..! Dor..! Prajurit 4 : Aou... perutku kena.... mati aku...merdeka! (muncul komandan langsung nembak belanda 3) Komandan : Dor..! Dor...! Dor...! Hemmmmm.... kalau yang merasa dirinya belanda keluar ! Lawan saya jangan sembunyi-sembunyi. (sambil menghitung) Udin, Amin, Usin dan Otong sekarang sudah pada meninggal, tinggal saya sendirian. Hemmmm.... benar-benar marah aku pada Belanda. Ayo Beelanda buntung hadapi saya...! Keluar...! Keluar...! (dari belakang Belanda 2 nembak) Belanda 2 : Dor..! Komandan : Aduh (memegang luka di perut) Belanda 2 : Dor..! Komandan : Aduh kena lagi..... Mati aku, mati aku. Cari tempat yang empuk aahh... (datang seorang anak sambil mengis mencari orang tuanya) Anak : (mendekati komandan yang masih hidup) Pak Komandan ! Pak Komandan jangan mati dulu. Pak Komandan ! Pak Komandan ! Di mana abah saya ? Komandan : Cari saja sendiri Nak! Bapak mau mati.... Anak : (mencari abah sambil membolak-balik pejuang yang mati) Abah....abah.... di mana kamu abah.....(sambil menangis)
167
Bah....abah.....(menemukan) Abah.... abah....abah jangan tinggal saya, abah... saya takut sendirian abah... dengan siapa saya abah..... negeri ini butuh abah, butuh pejuang pemberantas penjajah, pemberantas korupsi, butuh penegak keadilan....hemmmm....emmm...emmm (sambil menangis dan terus menangis) Musik : Gugur Bungah Musik : Gebyar-Gebyar Indonesiaku (Gomloh) (datang empat orang membawa bambu runcing dan membawakan puisi Indonesiaku)
Jadilah Diri Sendiri BABAK I (ketika semua sudah lengkap, maka narator masuk ke panggung dan mulai bercerita) Narator : alkisah di sebuah hutan terdapat seorang tukang batu yang pemalas, suka mengeluh dan selalu tidak puas dengan dirinya sendiri. Tukang Batu : aduh… hari ini aku harus bekerja. Pasti nanti capek sekali. Enakan aq duduk – duduk dulu. (duduk di sebuah batu) Batu : (bergerak – gerak)wadow … sakit tau ! (Sambil marah-marah).Bau lagi! Kentut ya? (sambil menutup hidung) Tukang Batu : (Terkejut dan takut) Maaf, dikit. Lho, batu kok bisa ngomong ? Batu : ini kan Cuma drama Tukang Batu : O……. Batu : Awas ! (mengancam dan mengacung – acungkan kepalanya) (Tukang batu pun ketakutan lalu melihat-lihat sekeliling, mencari tempat untuk bersandar. Kemudian dia melihat pohon dibelakangnya) Tukang Batu : kebetulan ada pohon. Bisa bersandar nih! Pohon : aduuuuuuuuuh.. hati – hati dong, lecet neh. Tukang Batu : (Terkejut) Lho kok pohon juga bisa ngomong? Pohon : Wah menghina ya. Aku adalah pohon ajaib. Aku bisa melakukan apa saja. Bahkan aku bisa menyanyi dan menari (menyombongkan diri)
168
Tukang Batu : masak sih ? (pertama –tama pohon menyanyi seriosa dan tukang batupun menutup kupingnya karena suara pohon yang melengking dan jelek. Lalu mulai menari. Setelah selesai, tukang batu hanya bisa terkejut) Tukang Batu : Wah… pohon yang aneh. (menggeleng-gelengkan kepala sambil pergi meninggalkan pohon itu) BABAK II Narator : (ketika narator masuk, semua menjadi patung dengan gaya yang aneh). Lalu datanglah sebuah matahari yang sinarnya sangat panas menyengat. Tukang Batu : wah….. panas sekali ya! (sambil sesekali mengipasi dirinya. Lalu mengusap keringatnya dengan sapu tanggan nya dan tidak sengaja memerasnya di sebelah batu) Batu : Wadooooooooooooooooooow ! hei, jangan disini dong tukan batu! Uda keringatnya bau asem lagi. (sambil menutup hidung) Tukang Batu : (Terkejut) maaf. Eh emangnya batu punya hidung ya? Batu : idiiiiiiih . sebel deh . ini kan Cuma bo’ong-boongan tau ! Tukang batu : (Pergi menjauh ) Pemarah sekali si batu itu . tapi memang panas sekal. Ini pasti karena si matahari itu. Matahari : Ha….ha…ha. ya aku yang menyebabkan panas ini.. ha….. ha…ha (Logat batak) Tukang Batu : (menutup hidung karena bau) wah, enak sekali ya menjadi matahari. Bisa member panas tapi dia sendiri tidak kepanasan. Matahari : iya dong. Aku gitu loh (sambil bergaya fungky) Tukang Batu : (berfikir lalau dapat ide). Hmmmmmm matahari, bagaimana kalau kita bertukar tempat saja. Aku menjadi matahari, dan kamu menjadi Tukang Batu. Bagaimana? Matahari : (Tampak berfikir). Bagaimana ya? Baiklah, tapi ada syaratnya? Tukang Batu : apa syaratnya? (penasaran)
169
Matahari : Kau harus member aku sepiring nasi dengan lauknya. Bagaimana? Hahahahaha… Tukang Batu : Itu sih gampang. Matahari : eiiitt tunggu dulu. Sepiring nasi dengan lauk sate,gulai,soto,ayam goring,ayam bakar,ikan gurami,capcai,telor dadar, telor mata sapi yang melirik ke kiri. Ok? Tukang Batu : haaaa! (terkejut) banyak sekali! Tapi baiklah. Sebentar ya! (Tukang Batu pulang ke rumahnya untuk mengambil makanan yang di minta matahari, sedangkan matahari sudah lapar dan ingin segera mencicipi masakan tersebut. Tak lama kemudian Tukang Batu masuk sambil membawa masakan yang dijanjikannya) Tukang Batu : nih ! Matahari : bah! Dimana pila sambal terasinya? Tukang Batu : sambal terasi? Tadi kan kamu tidak minta? Matahari : wah-wah-wah… hei penonton, enak gak klo kita makan tanpa sambal terasi? (Tanya ke penonton). Nah, dengar tidak, semua orang setuju kalau tanpa sambal, makanan kita jadi tidak enak (Dengan terpaksa, tukang batu membuat sambal di atas batu) Batu : Wadooooooooow. Aduh. Kamu lagi, kamu lagi. Seneng pula kau menggangu aku. Liat nih gara-gara kamu…. Kepalaku jadi benzol-benzol. Lho kok aku jadi logat batak juga sih (marah-marah sambil menunjukan kepalanya yang benjol) Tukang Batu
: maaf…
Batu : Awas ya! (Lalu mereka berdua berganti kostum, dan naratorpun masuk) BABAK III Narator : akhirnya tukang batu itupun menjadi sebuah matahari. Dan si matahari berubah menjadi seorang tukang batu. Haaa…haa…ha,, Matahari : Maaf bu. Itu kan ketawa aku. Kok ibu zadi ikut-ikutan ketawa seperti itu. Narator : (malu) Maaf… (lalu pergi) Tukang Batu : Asyiiiiiiik! Ahirnya aku menjadi matahari.
170
Batu : Wadoooow. Jangan dekat-dekat dong! panas sekali! jauh-jauh sana! Awas! (tukang batupun takut dan menjauh ke arah pohon) Pohon : Hei… pergi sana… jangan dekat-dekat. Panas nih. Kalau tidak Ciaatt (berpose silat, meniru gaya hewan : elang menyambar, ular mencaplok, dan harimau mencengkram) Tuakang Batu : iya……iya. Dasar batu dan pohon-pohon pemarah. Ah sudahlah. Tapi enak sekali menjadi matahari. (Lalu datanglah sebuah awan hitam, yang terus mengejar matahari dan berdiri di depannya. Tukang batupun jengkel) Tuakang Batu : Hei…. Awan hitam. Panggungnya kan masih luas. Kenapa sih, selalu ada
di
depanku?
Awan Hiatm : Hei matahari, kamu tidak tahu siapa aku ya?. Aku ini awan hitam. Sebentar lagi, aku akan menurunkan hujan. Makanya kamu harus sembunyi dulu. Tukang Batu : O………. Begitu ya? Awan Hitam : Iya. Masak tidak tau sih (Tukang batu menggeleng-geleng) Tukang Batu : (Berfikir) wah enak dong menjadi awan hitam (Berkata dengan dirinya sendiri). Eh awan hitam, mau tukaran tempat tidak. Aku menjadi awan hitam dan kamu menjadi matahari. Bagaimana? (ketika awan hitam sedang berfikir, tiba-tiba narator datang) Awan Hitam : Bu narator, kok sudah muncul sih. Kan belum waktunya? Narator : lho iya ya? Wah bilang dong dari tadi, kalau belum saatnya muncul. Maaf para penonton. Kalian sih, jadi malu nih. (marah-marah sambil menyalakan mereka berdua) Tukang Batu : bagaimana? Awan Hitam : Hmmmmmmm…. (mengeleng-geleng smabil berfikir) baiklah, tapi ada syaratnya? Tukang Batu : (menggeleng-geleng sambil menghela nafas) apa syaratnya ? Awan Hitam : Mudah… yaitu mobil mewah dan rumah mewah.
171
Tukang Batu : (terkejut) wah itu sih susah. Eh… tapi tunggu dulu. (Tukang Batu masuk ke dalam. Lalu keluar lagi sambil membawa mobil-mobilan dan rumahrumahan). Bagaimana kalau mobil-mobilan dan rumah-rumahan mewah? Awan Hitam : (terkejut) apa! (mengeleng-geleng) baiklah. Terpaksa! (lalu mereka bertukar tempat,tiba-tiba datang ibu narator. Semua menjadi patung. Tapi ibu narator lama tidak ngomong-ngomong) Batu : Bu…. Ibu narator. Kok tidak ngomong-ngomong ya? Narator : siapa bilang saya mau ngomong. Saya kan Cuma mau nampang doing. (sambil melambai-lambaikan tangan ke penonton) Semua Personil : Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu…..! Narator : kenapa sih sirik aja. Memangnya tidak boleh. (pergi sambil ngomel-ngomel) Tukang Batu : asyiiik. Sekarang aku menjadi awan hitam. Aku bisa menutup-nutupi matahari. Oh ya, aku juga bisa membuat hujan yang sanggat lebat. Ha…..ha….ha… (tiba-tiba matahari yang menjadi tukang batu datang) Matahari : he..he… itu kan ketawa aku Tukang Batu : maaf. Wah sekarang aku mau menurunkan hujan yang sangat lebat. Wuuuuuuuuuuuuus (sambil menendang-nendang tumbuhan kecil. Lalu datang seseorang yang tertarik angin. Trus datang lagi orang berpayung, yang payungnya sampai rusak,menghadap ke atas) Tukang Batu : asyiiik. Aku berkuasa sekarang. Tukang Batu : ha………..(tiba-tiba ingat matahari yang marah bila ketawanya ditirukan). Ups. (tiba-tiba tukang batu heran melihat batu yang tidak bergeser sedikitpun). Hai, batu. Kok kamu tidak rusak sedikitpun? Batu : Hai… awan hitam? Mikir dong! Aku kan Batu. Liat aku sangat kuat. (sambil memamerkan ototnya). Jadi aku tidak akan rusak. Tukang Batu : o…….. begitu ya. (berfikir). Hmmmm.. ngomong-ngomong batu, mau tidak kita tukaran tempat? Batu : Apa! (berteriak keras). Kamu fikir aku bodoh ya, bisa kamu suap seperti si matahari dan awan hitam.
172
Tukang Batu : Ayolah! Apapun syaratnya, aku akan penuhi! (sambil ketakutan) Batu : tidak! (masih marah dan berteriak) enak saja! Tukang Batu :Please! Batu : Tidak Tukang Batu : He, mau tidak? (marah sambil mencengkeram kerah baju si batu) (Si batupun ketakutan) Batu : eh.. iya deh kalau begitu. Jangan marah dong! Gitu saja marah! (merayu si tukang batu). Nih! (menyerahkan kostumnya) Tukang Batu : sana pergi! Awas ya kembali lagi! (mengancam batu. Batupun ketakutan dan berlari). Asyiiik. Kasihan deh lo si batu,makanya jadi orang jangan galak-galak. Sekarang aku menjadi batu yang perkasa. (Tak lama kemudian datanglah, si tukang batu yang sebenarnya si matahari) Matahari : ha…….ha…..ha… bah hari yang sangat cerah untuk memulai pekerjaanku sebagai tukang batu. Kebetulan ada sebuah batu disini. (matahari mulai memukul-mukulkan palunya) Tukang Batu : aduuuuuuh. Matahari…… kenapa memukul aku? Matahari : bah…. macam pula kau ini. Aku kan seorang tukang batu. Zadi pekerjaanku yya memecah batu. Tukang Batu : O……………. tapi aku mati dong! Matahari : ya……. Terserah kaulah. Siapa suruh zadi batu. (mulai memukul lagi) Tukang Batu : Tunggu….! Aku mau jadi tukang batu lagi kalau begitu. Tukeran ya? Matahari : Tidak mau ! (terus memukul-mukul) Tukang Batu : tolong…..tolong…..tolong…. ibu narator kemana sih? Bu…. Ibu narator! Matahari : ha……..ha…….ha (Lama kemudian ibu narator datang sambil makan) Tukang Batu : Bu…. Lama sekali sih. Tutup acaranya dong. Saya di pukulin terus nih!tolong!
173
Narator : (sambil tetap makan) iyaaaaaaa… cerewet amat sih, siapa suruh gak puas jadi diri sendiri.Makanya jadilah dirimu sendiri. Percaya diri dong! Baiklah para penonton, begitulah akhir cerita kita hari ini. Hikmah yang bisa kita ambil, janganlah kita meniru si tukang batu yang selalu mengeluh, pemalas dan selau tidak puas dengan dirinya sendiri. Sampai jumpa di cerita selanjutnya.
Tragedi Anak Durhaka Di gubuk bambu kecil dan tua,hiduplah seorang ibu dan anak –anaknya .mereka hidup bertiga dalam gubuk tersebut ,tapi ada satu anak yang sangat durhaka kepada sang ibunya.sunguh malang hidup keluarga ini .di samping itu mereka juga mempunyai tetangga yang sangat baik yang sering menolong keluarga tersebut . Niren : (masuk rumah sambil marah -marah )makanan apa ini..?seperti makanan bebek saja…saya ini lapar bu..lapar(dengan nada keras menyuruh sang ibu )sekarang ibu pergi dan jangan pulang sebelum kau dapat makanan untukku. Bu sita : (sambil menangis )maaf nak..maafin ibu ..ibu nga punya uang ,sabar yahh nak nanti insya allah kalau dagangan ibu udah laku baru saya belikan yah nak..yahh. Niren : addduuuhhh…sampai kapan ?? mau nunggu sampai aku mati kelaparan ..??? pokonya aku nga mau tau ,sekarang ibu pergi dan awas jangan pulang sampai ibu mendapatkan makanan untukku (sambil mendorong ibu keluar ). (ibu sita segera menuju keluar rumah) Eda : ibu..bu.. mau kemana ..? Bu sita : ibu mau cari makan nak buat kakak kamu . Eda : ibu mau cari di mana ..? gini bu ..!! ibu tinggal saja di rumah ,istirahat ,biar saya yang cari makanan
174
Bu sita : tidak usah nak ,ini sudah kewajiban ibu mending kamu masuk di rumah yahh. Eda : tapi bu..(memotong pembicaraan) Bu sita : udahh biar ibu saja . Eda : ibu jangan pergi . “ Ibu sita pun pergi tanpa menghiraukan Eda .setelah beberapa saat berjalan ibu sita singgah pada suatu warung .” Ibu sita : (dengan perasaan gugup ) ibu,,saya bisa pinjam beras dan telurnya lagi ..?nanti saya akan bayar Bu taty : apa ..pinjam ..??utang yang kemarin aja belum kamu bayar , sekarang kamu mau pinjam lagi ,addhhhhuuuuu bias bangkrut warung saya. Marini : makanya kerja dong buuu,,,cari duit ,,jangan tinggal di rumah molorrrr melulu..!! Bu sita : tolong buu,,,kali ini saja ,,insya allah nanti saya bayar . Bu taty : adhhuuu…bosan tau dengar alasan itu melulu..mau sampai kapan bayarnya ,,mau sampai kiamat. Marini : usir saja bu ,,udah sana pergi ..!! emang yah kalau orang susah kasihan melarat banget hidup low..!!! Bu taty : pergi sana kalau mau masih belanja di sini bayar duluh semua utang –utang mhu . “Ibu sita pun meninggalkan warung tersebut .dan berjalan tanpah arah entah kemana,sambil menangis ,ia pun singgah di pinggir jalan pada saat melamun tiba - tiba ia di kagetkan oleh seorang nak Risna.” Risna : assalamu alaikum ibu .(dengan perasaan kaget )ibu sedang apa di sini ..?lho ..! ibu kok nangis apa yang terjadi ..?? Bu sita : waalaikum salam ..gini nak ibu bingun mau cari makan di mana Niren pasti nunggu ibu di rumah tapi sayangnya sampai saat ini ibu nga dapat apa-apa . Risna : kalau gitu ibu ikut aku ajah
175
Bu sita : ke mana nak ..(dengan perasaan berharap ) Risna : pokoknya ibu ikut saja “akhirnya mereka berdua tiba di kediaman Risna “ Risna : assalamu alaikum abahh.. Pak ridwan : walaikumsalam …ehh Bu Sita ..,.,!! Bu sita : ia pak ustad..!! Risna : abahh,,tadi waktu aku pulang dari pasar saya ketemu dengan bu Sita di pinggir jalan jadi saya bawah ke sini. Pak ridwan : apa yang ibu lakukan di sana ..??sebaiknya ibu istirahat di rumah ,jaga kesehata Bu sita : saya tidak bisa tinggal dirumah ustad ,,anak-anak saya butuh makan . Risna : pasti Niren yang suruh ibukan ..?? bener – bener tuh anak .beraninya dengan ibu sendiri(perasaan kesal) . Pak Ridwan : biar saya yang tanya nak Niren..ini sungguh keterlaluan . Bu sita : tidak usah nak Risna ,pak ustad. Memang sifat anak –anak suka begitu jadi wajar.(menutupi kesalahan Niren ) Pak ridwan : sabar yah bu..semoga Niren berubah ..!! “Risna memberikan sesuatu pada ibu sita yang telah di ambil dari dalam dapur .” Risna : ibu,,ini ada sedikit beras ,,mudah – mudahan bermanfaat. Bu sita : aduuhhh nak tidak usah repot –repot. Risna : tidak apa -apa bu anggap aja ini rejeki buat ibu …ambil . Bu sita : makasih yah nak Risna dan Pak ustad.(mengambil beras dari tangan Risna) Pak ridwan : sekarang ibu pulang pasti Niren udah nunggu . Bu sita : sekali lagi terima kasih banyak ..kalau gitu ibu pulang dulu,,assalamu alaikum.
176
Risna dan Ridwan : walaikum salam “Ibu sita langsung menuju ke rumah Niren langsung menyambut ibu sita diambang pintu dengan wajah yang murkah Niren : dari mana saja ibu,kenapa lama sekali saya lapar bu .. IBU mau liat saya mati kelaparan??ini apa (merampas bungkusan yang diberi dari risna)apaan ini bu ini yang ibu mau berikan ke saya emang aku apaan???????. Bu sita : (sambil nangis)Cuma ini yang bisa ibu dapatkan nak,maafkan ibu,lagi pula nak Risna yang berikan itu semua harusnya kita bersyukur masih ada yang kasihan pada kita. Niren : aduuhhhh,,,ibu malu-maluin yachh,kita ini bukan gembel bu,kita ini bukan pengemis,bener-bener tu anak belagu banget.
(datang Eda membela ibu sita ) Eda : kak jangan marah-marah begitu kasian ibu seharian cari makan buat kita mana rasa kasian kakak jadi seorang anak.? Niren : eehhh,,,bocah ingusan kamu ngak usah ikut campur emank kamu siapa,udah berani ngelawan yahh… Eda : kak kapan kakak bisa berubah kasian ibu,ibu sudah tua sakit-sakitan bertaubatlah kak. Niren : (menampar Eda)hati-hati yah kalau ngomong Ibu sita : (melindungi Eda) udah nak kasian adek mu (dengan menangis terisak-isak) Niren : argghhh,,,pusinkkk,,,,emank dasar kenapa aku dilahirkan dengan keluarga miskin separti ini(memberontak,akhirnya Niren meninggalkan rumah) “tampak Niren yang masih kesal datang Marini menghampiri Niren. Marini : hmmmm,,,kok muka loee kusut gitu ada apa nie.
177
Niren : gue lapar nie ada uang nggakk. Marini : tenang bos gue teraktir loe makan di warung nyokap gue,,ok Niren : loe memank teman yang baik dech. “mereka berdua menuju ke warung Niren : ibu nasi ama teh manis yah. Marini : gue juga bu. BU Taty : eehh, Niren lagi banyak duit yahh,bayar dong utang emak kamu. Niren : (tanpa berkata apapun Marini : kali ini gue yang bayar bu,kasian nanti mati kelaparan lagi,,,,hahahah Niren : lain gue lain emmak gue,kalau yang utang ibu gue kenapa mintanya di gue Tati : Tanya tu ibu kamu utangnya harus di bayar udah numpuk nih bisa-bisa warung saya bangkrut. Niren : Itu bukan urusan saya,,,bête aghhhh,bray Temani gue yukk. Marini : kemana?? Niren : rumah pak ustad yang PeA itu,gue mau buat pelajaran buat dia. “setelah mereka berdua sampai di rumah risna mereka langsung mengetuk pintu dengan keras. Niren : buka pintunya... buka... hey.... Risna : (membukakan pintu)ada apa ini datang ke rumah orang marahmarah. Pak ridwan : ada apa kalian datang kemari Niren : eehh pak ustad,Risna loe jangan sekali-kali kasihani keluarga gue,gue ini bukan pengemis gue nggak butuh belas kasihan loe. Risna : kami itu memberikan dengan ikhlas. Marini : loe belagu banget jadi anak. Pak ridwan : sudah kalian pergi dari sini,dan kamu Niren berubalah sebelum ALLAH memberikan azab.
178
Marini : pak ustad yang PA kalau mau ceramah jangan disini yah tu disana ada masjid. Niren : mending cabut yuk,bête ngeliat muka mereka. Marini :yapssss,,, “akhirnya mereka pun pergi Pak ridwan : astagfirullah( sambil mengusap dada) Risna : tidak usah di ladenin abah,memang kelakuan mereka kayak gitu “ke esokan harinya seperti biasanya setiap pagi ibu sita menjajahkan pisang goreng buatannya disekeliling kampung. Ibu sita : pisang goreng,,, masih hangat “tiba-tiba ibu sita merasa pusink dan akhirnya pingsan Salah satu warga menemukan ibu sita pingsan dan membawa kerumahnya.” Edha : (dengan perasaan kaget )apa yang terjadi dengan ibu..??? Marini : ibu lo tadi pingsan makanya gue bawah kemari. Edha : terimakasih yahh,,(berpaling ke ibu ) …ibu bangun ,,bu,,,bu,,(berusaha membangunkan ibunya ) “tak berapa lama ibu sita sadar “ Eda : apa yang terjadi bu ..? Bu sita : Ibu tadi berasa pusing ,,waktu saya terbangun udah ada di sini . Edha : ibu tadi pingsan pasti kecapean ,,ibu mending istirahat saja saya mau masakin bubur buat ibu . Bu sita : dapat beras dari mana nak ..? Edha : ibu tenang saja ( sambil tersenyum ). “ eda pun mencari makanan untuk sang ibu ,,sedangkan di warung niren sedang asyik berjudi dengan marini.” Marini : ehhh ren, tadi gue dapetin ibu lo pingsan di tengah jalan ,truz saya bawah pulang . Niren : truuzzzz masalah buat gue ..!!
179
Marini : yahhh Cuma nanya low doang kok,,,peduli ngga peduli itu sihh terserah . Niren : oh….. (dengan radah sangat cuek ) “tiba –tiba risna datang untuk membeli sesuatu di warung “ Risna : bu..kopi ma gula yahhh.. Niren : ehhh minta duitnya dong. Risna : enak saja minta emangnya kamu siapa ..? Niren : ohh,,berani yah ..??? Marini : secara paksa aja boss. Niren : sini ngga duitnya . Risna: apa-apaan kalian ….tolong,,tolong. “akhirnya risna berhasil kabur “ Niren : hebat juga tuh anak ,,awas gue dapat di lagi tidak ada kata ampun . Marini : betul tuh dia belum kenal siapa kita . “tak berapa lama kemudian Eda datang untuk meminjam beras di warung bu taty .” Edha : ibu saya mau pinjam berasnya ,,tolong ibu saya lagi sakit . Bu taty : enak saja ,emang nie warung punya nenek moyang loe . Edha : aku mohon besok pasti aku bayar ,,aku janji . Bu taty : (sejenak berfikir ) okelah kalau gitu ,tapi saya mau hitung semua utang - utang ibu kamu . Edha : ia bu ,,saya akan bayar semua ( dengan perasaan cemas ) . Bu taty : beras 1 liter +telur 3 butir ,udah 6 kali ibu kamu pinjam berarti ( menghitung menggunakan kalkulator )nah ,,utang kamu Rp111.500.00. Edha : ia bu besok insya allah saya bayar . Bu taty : nihh,,(menyerahkan beras )awas kalau ngga bayar, saya bisa bongkar rumah kamu.. Setelah mendapatkan beras , eda pun segera pulang menuju rumah.setelah sampai , edha langsung melihat ibu yang sedang batuk parah
180
Ibu sita: hok…hok.. (batuk) Edha: ibu kenapa?? Ibu tidak apa apa kan?? Ibu minum obat dulu.. Ibu sita: iya nak.. tidak usah kawatir..( sambil menelan sebutir obat) Tiba tiba niren datang Niren : (membongkar seluruh isi lemari) ibu aku butuh uang.. dimana ibu sembunyikan Ibu sita: (perasaan kaget) maaf nak.. ibu ga punya uang, Niren : ibu bohong ibu pasti menyembunyikannya Edha : hey.. kak.. kalau gak ada ya gak ada..jangan terus dicari Niren : ( sambil trus mencari) nah… ini.. apa..?? (menemukan uang dalam lemari yang dibongkarnya) Ibu sita: jangan nak.. itu uang sengaja ibu simpan untuk bayar utang(memeluk kaki niren) Niren: ( berusaha melepasnya)itu bukan urusan saya .. minggir… „‟Ibu sita langsung terpental dan kepalanya berdarah karena terbentur dilemari‟‟ Edha: ibu……. (kaget melihat ibu) apa yang kau lakukan pada ibu?? Niren : awas.. jangan halangi saya(segera menuju keluar rumah) „‟Tak beberapa lama risna pun datang membawakan sebuah rantang‟‟ Risna : asragfirullah.. apa yang terjadi?? Edha : tadi Niren datang cari duit trus Niren dorong ibu.. sampai sampai kepala ibu berdarah Risna : keterlaluan banget tu anak Ibu sita : udah… tidak usah mempermasalahkan itu lagi Risna : tapi bu…??? Ibu sita : udah.. sekarang risna duduk ya… . „‟Ke esokan harinya , masih pagi pagi rumah kecil tersebut telah dikejutkan dengan kedatangan taty‟‟
181
Ibu Taty : ( mengetuk pintu dengan keras) hey.. buka pintunya… Edha : ( edha langsung membuka pintu) ibu perlu apa? Ibu sita : siapa nak?? Edha: ibu tati bu… Ibu Taty: perlu apa??? hey... ingat....uda tanggal berapa ni… utang kamu …. Belum kamu bayar,,, bayar donk… Ibu sita : maaf bu.. saya tidak bisa bayar .. uang saya kemarin diambil Niren Ibu Taty : he… itu bukan urusan saya.. pokoknya kamu harus bayar Ibu sita : maaf bu.. sekali lagi maaf… berikan aku kesempatan sekali lagi.. Ibu Taty : enggak bisa.. ( tiba tiba melihat sebuah tv) mmm.. ini bisa juga melunasi utang utang kamu Edha: jangan bu.. jangan ibu ambil…. Ibu sita: itu harta kami satu satunya bu… Ibu Taty : emank gue fikirin… ( dengan membawa pulang tv) kalo Ga mampu jangan utang donk.. dasar orang susah.. (Edha dan ibu sita Cuma bisa menangis) Tak berapa lama Niren datang Lagi mencari uang… Niren : ibu.. gue ingin duit.. Edha: astagfirullah… kak tv kita tadi diambil , sekarang kamu minta uang.. ibu sudah tidak punya apa -apa lagi.. Niren : dimana ibu simpan ?? Ibu sita: ibu ga punya uang lagi nak…. Kasiani ibu... Niren : (langsung melihat cincin yang dipakai oleh ibu sita ) ni .. boleh juga… (berusaha mengambil cincin tersebut) Ibu sita: jangan nak.. jangan,,,,, „‟Edha pun berusaha menolong ibunya‟‟ Niren : awas kau..( mendorong eda) niren pun berhasil kabur Ibu sita : jangan kau ambil nak (sambil menangis)
182
„‟Tiba-tiba ibu sita batuk dan mengeluarkan darah‟‟ Edha: ibu kenapa?? Astagfirullah… darah bu… Ibu sita: ibu ga apa-apa nak.. Edha : ibu yakin..?? lebih baik ibu istirahat saja „‟Tampak disana niren dan marini sedang asyik bermain judi…‟‟ Marini : lagi banyak duit ya….? Niren: iyya donk.. Marini: dapat dari mana?? Niren : mau tau ajah loe.. „‟Tiba tiba pakRidwan datang‟‟ Pak ridwan : assalamu alaikum.. Niren : ehh… loe lagi…. Marini : pak ustad pasti mau ceramah ya…. Uda sana… di mesjid ajha… Pak ridwan : niren, kamu sungguh keterlaluan kepada ibu dan adikmu.. Niren : hey pak ustad , ga usah urusin kehidupan gue,, urusin tu diri loe sendiri… sok suci banget loe.. Pak ridwan : astagfirullah.. istigfar nak… ( hanya bisa menggelengkan kepalanya..) „‟Pada malam hari.. kembali di gubuk bambu yang tua..‟‟ Ibu sita: (tiba tiba lemas tak berdaya) Edha: ibu….ibu….ibu….kenapa bu…. Jawab bu…. „‟Edhapun sangat khawatir ,, ia berlari menuju kakaknya..untuk meminta bantuan setelah sampai..‟‟ Edha : kak.. cepat pulang kak.. (degan perasaan tergesah- gesah) ibu sakit.. Niren : urusin ajha sendiri.. kakak lagi sibuk,,, udah… pergi sana.. Edha : kak.. ibu harus dibawa kerumah sakit… Niren : apa…?? Hey.,.. sok banyak duit kamu.. kita ini ga punya apa- apa … mau dibawa kerumah sakit segala lagi.. emangnya rumah sakit itu ga dibayar… udah… pulang sana…
183
„‟Edhapun berlari menuju warung untuk mencari bantuan.. „‟ Edha: Ibu taty.. ibu… Ibu Taty: ada apa lagi kamu. Edha: tolong bu… ibu saya sakit ,dia harus dibawa ke rumah sakit Ibu Taty: Itu bukan urusan saya , pergi….. „‟Edha tidak mendapatkan bantuan apa-apa.. setelah sampai dirumah …..‟‟ Ibu sita : nak… maafin ibu… ibu ga bisa memberikan kebahagiaan untukmu…. Dan juga kakakmu.. Edha : maksud ibu apa?? „‟Tak sempat menjawab pertanyaan edha akhirnya ibu sita pun menghembuskan nafas terakhirnya…‟‟ Edha : Ibu….. bangun bu… ibu.. ibu……. ( berteriak kencang)… „‟Ke esokan harinya niren pun dikejutkan dengan bendera putih yang berada depan rumahnya., niren kaget melihat banyak orang di rumahnya…‟‟ # “Instrumen doa “ Niren : ada apa ini??? Siapa yang meninggal????( bertanya ke edha) Edha: ( edha tidak mengucapkan sepatah kata apapun… hanya bisa menangis…).. „‟Niren penasaran.. ia membuka kain kafan yang menutupi wajah orang yang meninggal tersebut…‟‟ Niren kaget… Niren : Ibu…..????????? (dengan perasaan hancur dan tidak percaya) apa benar ini ibu??? Ga mungkin… ibu… bangun bu,,, bu… jangan tinggalin niren… bu maafin niren …. Ibu… ibu… jawab bu.. ibu.. ibuuuuuuuu……… (berteriak dan menangis sekencang-kencangnya) # play song ,” Wali untuk ibu “ Tangis dan haru pun mewarnai keluarga tersebut…. Niren.. sungguh menyesali semua yang dilakukan selama ini terhadap ibunya…. Ia berharap
184
TUHAN memberikan kesempatan sekali lagi da membangkitkan ibunya kembali… tapi itu sangat tidak mungkin…
Waktu terus berlalu.. dan zaman terus berganti.. niren yang dulu berkuasa akhirnya menjadi gila.. akibat memikirkan kesalahan yang dilakukannya.. tiap hari ia hanya bisa menangis di pemakaman ibunya…
Kesimpulan: Hormatilah kedua orang tuamu.. sayangilah mereka,cintailah dan jangan pernah engkau menyakitinya sedikitpun . Karena sesungguhnya mereka lah yang bisa membuat kalian hidup dan ada di dunia ini, tanpa jasa mereka kalian tidak berarti apa-apa.. Pernah kah kalian berpikir??? Betapa besar pengorbanan mereka di saat kalian mulai dari dalam kandungan sampai kalian dewasa sampai saat ini.
Teater Inyung: perempuan muda dari desa, manis dan lugu. Hana: perempuan sexy. umur 25th. seorang wanita tuna Saniala di Surabaya. Sahabat baik Inyung Tante Risa: seorang germo. umur 45th. masih kelihatan cantik dan selalu berpenampilan rapi. pintar berbicara dan meyakinkan orang. Mas panji: pria yang sering mengunjungi tempat lokalisasi. Genit, kaya. BABAK I Tentang sepenggal kehidupan Inyung di desa Scene 1: (narator mendeskripsikan suasana di rumah Inyung yang sepi dan sangat sederhana) narator: Di sebuah desa di Jawa Timur, tinggallah seorang gadis yang lugu bernama Inyung. Sejak kecil Inyung dirawat oleh neneknya karena kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Tepat seminggu setelah kematian neneknya, Inyung
185
mulai berfikir untuk mencari pekerjaan ke kota. Di bale-bale depan rumah neneknya, Inyung dan Hana bercakap-cakap) Hana: (sambil memeluk Inyung) aku ikut berduka cita atas meninggalnya nenekmu ya Inyung. Maaf aku baru sempat kesini sekarang karena aku baru pulang dari Surabaya tadi malam Inyung: (sambil menahan tangis) terima kasih shinta. Aku hidup sebatang kara sekarang. Hana: (duduk di sebelah Inyung) sudah lah. Jangan berlarut larut sedihnya. Kalau kamu mau, kamu bisa ikut aku ke Surabaya. Kita bisa tinggal bersama disana. Inyung: (menatap Hana) aku tidak punya keahlian apa-apa selain menanam padi. Aku akan kerja apa di Surabaya nanti? Hana: (tersenyum sambil memgang tangan Inyung) tenang saja. Aku bisa mencarikan kerjaan buat kamu. Aku jamin nanti kamu bisa cepat mengumpulkan uang dan hidupmu jadi lebih bahagia Inyung: (wajah penuh penasaran) kerja seperti apa itu? memang aku lihat kamu sekarang bisa hidup berkecukupan (sambil melihat leher dan pergelangan Hana yang penuh dengan perhiasan emas) Hana: (tersenyum) sudahlah..yang penting kamu ikut aku ke Surabaya. Lusa aku pulang ke Surabaya. Kalau kamu berniat ikut, kita bisa berangkat bersama-sama Inyung: baiklah, aku pikir-pikir dulu
BABAK II Tentang kehidupan Hana di Surabaya Scene 2: (narator mendeskripsikan suasana di tempat lokalisasi di Surabaya) Narator: Di sebuah perkampungan lokalisasi, Inyung dibawa Hana untuk diperkenalkan dengan Tante Risa. Sejak dari ujung gang, Inyung melihat banyak perempuan dengan dandanan menor duduk duduk di teras rumah. Hana: halo Tante Risa, kenalin nih temenku, Inyung
186
Tante Risa: halo Inyung, kamu cantik sekali (sambil menelusuri wajah dan tubuh Inyung dari atas sampai bawah) Inyung: (tersenyum malu) terima kasih Tante. saya Inyung. Kata Hana saya mau diajak kerja di tempat tante Tante Risa: (tersenyum lebar dengan bahasa tubuh yang sangat ramah) oh boleeh ..kerjanya ngga susah kok. Hanya menemani tamu ngobrol. Tapi Inyung harus selalu tampil cantik supaya tamunya betah (sambil melirik ke arah Hana) Inyung: (penasaran) kelihatannya mudah tante..saya mau coba Kemudian Tante Risa mengajak Inyung ke dalam sebuah kamar rias, mendandani Inyung dan mengganti baju yang dipakai Inyung. Tidak lama kemudian setelah keluar kamar Inyung sudah tidak menemukan Hana lagi. Inyung: (gelisah dan bingung) Hana dimana tante, kemana dia kok tiba-tiba menghilang Tante Risa: sudahlah..tidak usah mencari Hana. kamu disini bersama tante saja (memanggil Mas panji untuk masuk ke ruang tamu) Mas panji: weleh - weleh (tersenyum genit) ada koleksi baru ya tante Tante Risa: (tersenyum lebar) fresh from the oven...Nah Inyung, kenalkan, ini Mas panji. kamu coba temani Mas panji dulu ya. tante masih ada urusan (sambil berlalu meninggalkan Inyung dan Mas panji) Inyung: (wajah penuh ketakutan) saya harus melakukan apa om? Akhirnya Inyung tahu kalau dia telah dijual oleh Hana, teman dekatnya sejak kecil ke Tante Risa dan sejak saat itu dia hidup sebagai wanita penghibur tanpa pernah tahu Hana ada dimana.
Pertemuan 2 Teks Drama Malin Kundang Dahulu kala di Padang Sumatera Barat tepatnya di perkampungan Pantai Air Manis ada seorang janda bernama Mande Rubayah, ia mempunyai seorang anak laki laki bernama Malin kundang. Malin sangat disayang ibunya karena sejak kecil Malin
187
sudah ditinggal mati oleh ayahnya .malin pun sekarang telah tumbuh dewasa ia merasa harus merubah kehidupan ekonomi keluarganya, suatu hari Rasyid teman malin mengetahui bahwa ada kapal besar yang sedang sandar dipantai air manis dan ia ingin mengajak Malin untuk ikut merantau dengannya. Rasyid
: Asalamualaikum.....
Malin
: Walalaikum salam ... eh ada Rasyid kenapa Syid
Rasyid
: Ada kabar baik lin buat kita berdua aku tadi melihat ada kapal besar
yang sedang sandar di pantai air manis siapa tau kita bisa ikut merantau lewat kapal itu, maukah kamu ikut merantau denganku? Malin
: Wah kebetulan sekali aku juga bosan hidup miskin aku mau merubah nasib, ya aku mau sekali jadi kapan kita mulai berangkat?
Rasyid
: Bagaimana kalau besok pagi?
Malin
: Baiklah lebih cepat lebih baik, tetapi aku harus meminta restu kepada
ibuku dulu. Rasyid
: Baik besok aku tunggu kau di dermaga jam 9 .
Malin
: Iya terimakasih sobat . Malam harinya Malin segera meminta restu kepada ibunya yang baru saja
pulang bekerja Malin
: Ibu aku mau merubah nasib kita ...
Mande
: Bagaimana caranya?
Malin
: Tadi pagi aku di beri tahu Rasyid ada kapal yang sandar di pantai
desa kita jadi kami akan pergi merantau lewat kapal itu Mande
: Malin, apakah kau tega meninggalkan ibumu yang sudah tua ini sendirian?
Malin
: Malin juga tidak tega, tapi Malin juga ingin merubah nasib kita dan menjadi kaya.Malin sudah bosan hidup miskin terus menerus bu.
188
Mande
: Baiklah Malin jika itu keinginanmu, ibu juga ingin kau menjadi kaya
dan sukses, ibu hanya dapat mendo’akan agar kamu berhasil. Kapan kamu akan berangkat, nak? Malin
: Malin berangkat besok pagi bu.
Mande
: Secepat itukah nak, kau meninggalkan ibu sendirian?
Malin
: Iya bu. Doakan Malin agar selamat sampai tujuan.
Keesokan harinya, Malin disertai oleh ibunya dan Rasyid pergi menuju ke pantai desa mereka, tempat kapal besar itu bersandar. Mande
: Berhati-hatilah Malin! Doa Ibu akan selalu menyertaimu.
Malin
: Baik ibu! Tunggulah Malin pulang dengan harta yang cukup untuk
kita berdua. Begitulah, Malin dan Rasyid berangkat menuju ke tanah perantauan. Sedangkan, ibu Malin tetap tinggal di Kampung Pantai Air Manis. Sesampainya ditempat perantauan, Rasyid dan Malin beristirahat disebuah warung. Malin
: Bagaimana ini, kita akan kerja apa?
Rasyid
: Tidak tahu Malin, aku juga sedang memikirkannya. Tiba-tiba seseorang di warung tersebut mendengar percakapan Malin dan
Rasyid. Saudagar
: Apakah kalian benar sedang mencari pekerjaan?
Rasyid
: Benar, Tuan!
Saudagar
: Kebetulan aku sedang mencari 2 orang pekerja. Apakah kalian mau bekerja di tempatku?
Rasyid
: Tentu saja kami mau Tuan. Kapan kami dapat mulai bekerja?
Saudagar
: Kalian bisa mulai bekerja besok pagi di rumah saya.
Malin
: Rumah Tuan dimana?
Saudagar
: Mari ikut denganku.
189
Malin dan Rasyid ikut saudagar pergi kerumahnya. Saudagar menyewakan salah satu kamar di rumahnya untuk ditinggali oleh Malin dan Rasyid. Keesokan harinya mereka mulai bekerja dan diawasi terus oleh saudagar, ternyata Malin lebih giat dan rajin di bandingkan Rasyid dan sang saudagar pun menyadari hal itu. Dan kemudian anak saudagar yang bernama putri datang dan melihat kedua karyawan baru ayahnya ternyata putri juga kagum dengan ketampanan Malin dan kerajinannya hingga putri pun jatuh cinta pada pandangan pertama . Putri
: Ayah siapa nama karyawan baru itu .
Saudagar
: Yang mana?
Putri
: Yang rajin dan tampan itu.
Saudag ar
: Oh itu namanya Malin
Putri
: Oh ternyata namanya Malin
Saudagar
: Memangnya ada apa ?
Putri
: Tidak ada apa-apa ayahanda, putri hanya bertanya saja.
Saudagar
: Oh yasudah.
Putri
: Baik ayahanda Sejak hari itu, Putri semakin kagum dan cinta pada malin. Putri selalu
memperhatikan Malin diam-diam. Setelah 2 tahun bekerja pada ayah Putri, malin sudah menjadi orang yang kaya karena dia selalu rajin bekerja. Rasyid dipulangkan ke kampung halamannya karena dia tidak rajin dalam bekerja. Hubungan Putri dan Malin kian dekat dan akhirnya mereka menikah. Sebulan setelah menikah, Malin dan Putri pergi untuk berdagang di Perkampungan Pantai Air Manis. Ketika Malin dan Putri sampai di desa tersebut, Malin bertemu dengan Rasyid yang sedang melamun di pinggir pantai. Malin
: Hai rasyid.
Rasyid
: Oh Malin ternyata kau sudah sesukses ini ya wah jadi orang kaya sekarang.wah kamu sudah menjadi suami dari Putri wah selamat ya.
Malin
: Iya alhamdulilah kamu sih dulunya kerja malas malasan jadi kena batunya hehehe.
190
Rasyid
: Benar lin.
Malin
: Ya sudah aku mau berdagang dulu ..
Rasyid
: Iya lin Mendengar berita baik tersebut Rasyid segera mengabari Mande
Rasyid
: Mak Malin sudah kembali dia sekarang di dermaga
Mande
: Benarkah itu ?
Rasyid
: Ya mak, ayo kita kesana sekarang. Mande dan Rasyid pergi ke dermaga untuk menemui Malin. Sesampainya di
dermaga. Mande
: Malin , Malin (berteriak), Malin anakku , kau sudah kembali nak. Ibu sangat merindukanmu.
Putri
: Kau siapa wanita tua? Berani mengaku sebagai ibu suamiku?
Mande
: Aku memang ibunda Malin.
Malin
: Apa kau gila, aku tidak pernah mempunyai ibu miskin, tua seperti
kau. Mande
: Ini Ibumu nak,aku yang melahirkan dan membesarkanmu,mengapa engkau seperti ini?
Putri
: Suamiku tidak punya ibu yang miskin, tua dan dekil sepertimu.
Malin
: Kau bukan ibuku! Menjauhlah dariku, wanita tua (sambil mendorong Mande dan bergegas pergi meninggalkan ibunya). Kemudian sang ibu menangis sedih, anak yang dilahirkan dan dibesarkannya
tidak mengakuinya. Air matanya berlinang. Malin segera pergi dari desa. Mande
: Ya Allah, mengapa anakku satu-satunya seperti itu?Aku yang
melahirkan dan membesarkan dia Ya Allah.Berilah Ia teguranmu,sesungguhnya Ia adalah anak yang durhaka! Tiba-tiba di tengah perjalanan,badai datang,angin bertiup kencang,gelombang air laut naik,kilat menyambar-nyambar,kapal pun terguncang. Malin
: Ada apa ini??Badai begitu besar. Tiba-tiba kilat menyambar malin.
191
: Aaaaarrrrrggggghhhhh……!!!!!!!!”
Malin
Seketika Malin Menjadi batu. Malin Kundang berubah menjadi batu karena telah durhaka kepada ibunya. Oleh karena itu, kita tidak boleh durhaka kepada kedua orang tua terutama kepada ibu.
Pertemuan 3 Naskah Drama Ande Ande Lumut Di Sebuah Desa,yaitu Desa Dadapan ada seorang wanita tua yakni Mbok Randa Dadapan yang memiliki anak bernama Ande Ande Lumut.Dia adalah pemuda yang sangat tampan,gagah dan menjadi dambaan para wanita.Sebenarnya Ande Ande lumut bukanlah anak kandung Mbok Randa melainkan hanya anak asuh. Di desa lain,yaitu Desa Jenggala,ada seorang wanita yang sangat cantik yang tinggal bersama ibu tirinya dan dua saudara tirinya yg bernama Klinting Merah dan Klinting Biru.Wanita tersebut bernama Klinting Kuning.Sayangnya Klinting Kuning diperbudak dan dicaci maki oleh ibu dan saudara tirinya.Suatu hari : Klinting Merah
:”Kuning,cepat bawakan masakanmu kami sudah tak
tahan Menahan lapar” (nada membentak) Klinting Kuning
:”Iya kakak kuning datang”(sambil membawa makanan)
Klinting Biru
:”Cuma masak gini aja lama banget!!dasar gak becus!!”
Klinting Kuning
:”Maaf kak”
Ibu
:”Sudah sudah,kamu itu memang gk becus kuning!!setelah ini
km Harus menananam bunga di halaman luar!!” Klinting Kuning
:”Baik bu”
(Ditempat lain) Mbok
Randa
:”Anakku
kau
sudah
menikah,carilah Pendamping hidupmu”
besar,sudah
waktunya
untuk
192
Ande ande lumut
:”Iya bu,sebenarnya aku sudah mempunyai dambaan
hati,namun Aku belum tau pasti siapa dirinya” Mbok Randa
:”Hmm...Bagaimana kalau ibu membuat acara ande ande lumut Mencari dambaan hati?semacam take me out gitu?”
Ande ande lumut
:”Baiklah bu aku setuju”
Saat Klinting Kuning menanam bunga ada pembawa berita yang berteriak teriak. Pembawa Berita
:”Pengumuman pengumuman...ada jejaka yang sedang mencari Wanita dambaannya...yang berminat harap ke rumah ande
ande Lumut besok pagi” Klinting Kuning Pembawa Berita
:”Eh...pak pak,dimanakah rumah si Ande ande lumut?” :”Loh?neng tidak tau ya?rumah Ande ande lumut sudah
diketahui Banyak masyarakat terutama kaum hawa” Klinting Kuning
:”Hehe :D saya tidak tau pak”
(dari dalam datanglah Klinting merah dan biru) Klinting Merah
:”Hey ada apa ini?”
Pembawa Berita
:”Ande ande lumut sedang mencari wanita dambaannya”
Klinting Biru
:”Benarkah?Harus datang ini”
Pembawa Berita
:”Iya benar,ya sudah saya pergi dulu”
Klinting Merah
:”Pergi saja sana gk usah kembali”
Pembawa Berita
:”Dasar cantik cantik galak”
Klinting Merah
:”Eh...apa katamu?!”
Pembawa Berita
:”Tidak apa apa”
(di dalam rumah) Klinting Merah
:”Ibu....Ande ande lumut sedang mencari wanita dambaannya Apakah aku boleh ikut?”
193
Ibu
:”Tentu saja anakku,Klinting biru,kau juga mau ikut?”
Klinting Biru
:”Sudah pasti bu,karena ande ande lumut pasti akan memilih Antara aku dan kakak” :”Baiklah anak – anak ibu yang cantik,besok kita siap siap
Ibu
Menuju ke rumah ande ande lumut oke?” Klinting merah&biru :”Baiklah bu” Klinting Kuning
:”Bolehkah aku ikut bersama kalian?”
Ibu
:”Tidak boleh!!tugasmu masih banyak lagipula kau tidak Mempunyai gaun”
Klinting Kuning Klinting Merah
:”Tapi bu....” :”Sudahlah kalau tidak boleh ya tidak boleh!! Jangan
ngelunjak” Klinting Kuning
:”Baiklah bu...”
Pada keesokan harinya Klinting merah
:”Kuning..!!cepat ambilkan gaunku dan gaunnya biru!!”
Klinting Kuning
: (Sambil berlari) ”ini kak”
Klinting Biru
:”sip,sudah sna pergi bereskan rumah”
Klinting Kuning
:”Baik kak”
Ibu
:”Ayo cepat nanti telat”
Klinting Merah
:”Sudah siap bu,Biru aja tu yg lama”
Klinting Biru
:”Enak aja,aku sudah siap tau!!”
Ibu
:”Sudah sudah cepat berangkat,Kuning...!!kunci pintu”
Klinting Kuning
:”Iya bu...”
Disaat mereka berangkat Ibu
:”Waduh,di sungai sepanjang dan selebar ini kitaharus naik
apa?” Klinting Merah
:”Iya nih bu,jangan sampai batal ke rumah ande ande
lumutnya” Klinting Biru
:”Iya bu,jangan sampai sia sia”
194
Tiba Tiba.... Yuyu Kangkan
:”Hai gadis cantik,mau menyeberang?”
Ibu
:”Iya nih,bisa bantu kami?”
Yuyu Kangkang
:”Bisa,tapi harus ada upahnya”
Ibu
:”Apapun itu akan kami laksanakan” :”Baiklah,Kalian harus menciumku setelah menyeberang
Yuyu Kangkang perahu
ini” Klinting Biru
:”Apa?!”
Yuyu Kangkang
:”Ya sudah kalau tidak mau”
Ibu
:”Baiklah -_-” Sementara itu...
Klinting Kuning
:”Alhamdulillah...semua pekerjaanku sudah selesai,aku ingin
pergi Ke rumah Ande ande lumut sekarang” Di sungai Yuyu Kangkang Klinting Kuning
:”Haduh...gimana ini?aku tidak mungkin menyeberang tanpa
alat Apapun” Yuyu Kangkang
:”Hai...apakah kau ingin menyeberang?”
Klinting Kuning
:”Iya bolehkah aku menumpang?”
Yuyu Kangkang
:”Baiklah boleh saja,kau tak usah bayar juga gak papa kok”
Klinting Kuning
:”Terima Kasih Yuyu Kangkang”
Di lain tempat.... Klinting Merah,Klinting biru,dan ibunya datang ke rumah Ande ande lumut
Mbok Randa
:”Siapakah kalian wahai gadis gadis cantik?”
Ibu
:”Saya mengantar kedua putri saya untuk bertemu dengan
Ande
195
Lumut,bisakah kami bertemu?” Mbok Randa
:”Oh tentu saja,Putraku....keluarlah ada dua gadis ingin
bertemu” Ande Ande Lumut
:”Iya bu”
Mbok Randa
:”Inikah wanita yang kau cari putraku?”
Ande Ande Lumut
:”Bukan bu,aku tidak sudi menjalin hubungan dengan gadis
yang Sudah menjadi korban Yuyu Kangkang seperti mereka” (lalu masuk ke dalam rumah) Ibu
:”Kurang ajar kau menghina anakku seperti itu”
Mbok Randa
:”Maafkan anak saya,memang begitulah resikonya”
Ibu
:”Baiklah kalau begitu” Tiba tiba Klinting Kuning datang
Klinting biru
:”Klinting Kuning?!”
Ibu
:”Bagaimana kau bisa datang?apakah tugas rumah sudah
berhasil Kau selesaikan?” Klinting Kuning
:”Sudah bu”
Mbok Randa
:”Ada apa gadis cantik?Apakah kau ingin bertemu dengan Putraku?”
Klinting Kuning
:”Iya bu,bolehkah saya bertemu dg Ande ande lumut?”
Mbok randa
:”Tentu saja,tapi apakah kau siap ditolak oleh putraku?”
Klinting Kuning
:”Saya akan terima apapun keputusannya”
Mbok Randa
:”Baiklah...Ande ande lumut,ada gadis cantik ingin bertemu Denganmu”
Ande ande lumut
:”Iya bu...”
Mbok Randa
:”Apakah ini wanita yang kau cari cari?”
Ande ande lumut
:”Iya bu,siapakah namamu wahai gadis cantik?”
Klinting Kuning
:”Saya adalah Klinting Kuning tuan”
196
Ande ande lumut
:”Kau sangat cantik,aku sudah mengerti sifatmu wahai gadis Maukah kau menjadi pendamping hidupku?”
Klinting Kuning
:”Tentu saja tuan” (Lalu bergandengan tangan)
Setelah kejadian tersebut Ande ande lumut dan Klinting Kuning menjadi keluarga yang bahagia.Sedangkan,Ibu dan saudara tiri Klinting Kuning hidup sengsara karena kejahatan yang telah diperbuat oleh mereka selama ini.TAMAT
Siklus II Pertemuan 1 JAKA TARUB PADA JAMAN DAHULU HIDUPLAH SEORANG PEMUDA DENGAN KAKEKNYA DI SEBUAH RUMAH YANG SEDERHANA. PEMUDA TERSEBUT BERNAMA JAKA TARUB , IA ADALAH PEMUDA YANG SENANG BERBURU DAN JUGA MEMBANTU KAKEKNYA. SUATU HARI JAKA TARUB PERGI BERBURU DI HUTAN DEKAT AIR TERJUN YANG INDAH, MAU TAU CRITANYA????
KITA
LIHAT
SAJA
DI
TKP.....!!!
KAKEK:” JAKA, BANGUN NAK, HARI SUDAH SIANG, KATANYA KAMU MAU
BERBURU???
JAKA
:”HOAM.......”(JAKA MASIH BELUM BANGUN)
KAKEK
:” HEY!, BANGUN JAKA..,, KATANYA MAU BERBURU....??
JAKA
:” HOAM..., UDAH SIANG YAH KEK??, YA UDAH KEK, AKU
MAU MAKAN DULU, HABIS ITU AKU BERANGKAT BERBURU YAH KAKEK
KEK?? :” IYA, IYA, YAUDAH CEPAT SANAH MAKAN, SUDAH ADA
MAKANAN KESUKAANMU DI MEJA.
197
:”IYA KEK (JAKA MENUJU RUANG MAKAN), HMM... ENAK
JAKA NIH, AKU
MAKAN DULU AH... (JAKA MAKAN DENGAN LAHAP, LALU IA PAMITAN KEPADA KAKAEKNYA UNTUK BERBURU) KAKEK
:”UDAH
SELESAI
NAK?”
JAKA
:”UDAH KEK, AKU BERANGKAT DULU YAH KEK”(SAMBIL
MEMBAWA PERLENGKAPAN BERBURUNYA) KAKEK
:” HATI-HATI NAK”
JAKA
:” IYA KEK” SESAMPAINYA DI HUTAN IA LANGSUNG MULAI BERBURU,
NAMUN
USAHANYA
SELALU
GAGAL.TETAPI
TIBA-TIBA
JAKA
MENDENGAR SESUATU , SEPERTI SUARA PEREMPUAN YANG SEDANG BERCANDA, IA PENASARAN DAN IA MENCARI SUMBER SUARA TERSEBUT....
KITA
LIHAT
CERITANYA
DI
TKP!!
JAKA:” UH CAPEKNYA,, UDAH LAMA DI HUTAN NAMUN HEWAN BURUAN SELALU MELESET DARI SASARAN, MENDING AKU DUDUK DULU AH..,, EH TAPI ITU SUARA APA YAH????? KOK ADA PEREMPUAN YANG
TERTAWA
TAWA
YAH..??
TERNYATA PARA BIDADARI DARI KAHYANGAN TURUN UNTUK MANDI DI AIR TERJUN TERSEBUT . MEREKA MELETAKAN SELENDANGNYA SEBELUM MEREKA MANDI, LALU JAKA MULAI BERPIKIRAN UNTUK MENGAMBIL SALAH SATU SELENDANGNYA, DAN BIDADARI YANG MENCARINYA AKAN DIA JADIKAN ISTRINYA., MAU TAU LANJUTNYA?? KITA
LIHAT
DI
BIDADARI 1
:”KITA MANDI DISINI YUK ADIK ADIK?”
BIDADARI 2-7
:” AYUH KAK.”
BIDADARI 1
:” IH.., AIRNYA DINGIN”
TKP!!!
198
BIDADARI 3
:” AYUH KITA MANDI-MANDI DULU.”
BIDADARI 4
: “ KITA LETAKAN SELENDANGNYA DISINI SAJA.”
DENGAN MENGENDAP – ENDAP, JAKA TARUB BERJALAN MENDEKAT. IA BERNIAT MENCUI SALAH SATU SELENDANG BIDADARI YANG
TERGELETAK
MENCURI JAKA TARUB
DI
DEKATNYA.
SALAH
SETELAH
SATU
MEMILIH,
IAPUN
SELENDANGNYA.
: “EHHMMM...! YANG MANA YAH...? YANG INI SAJA,
SEMOGA YANG PUNYA SELENDANG INI ADALAH BIDADARI YANG CANTIK!” BEBERAPA SAAT PUN BERLALU, SENJA PUN MULAI DATANG. PARA BIDADARI HARUS SEGERA PULANG KE KAYANGAN. BIDADARI 1
:” ADIK – ADIK HARI SUDAH MULAI PETANG, MARI
KITA PULANG” BIDADARI 2 – 7
:”
AYUUUUH”NAWANG
WULAN
:”
SELENDANGKU......?, YA TUHAN SELENDANGKU TIDAK ADA.” BIDADARI 4
:” APA? TIDAK ADA! BAGAI MANA BISA...?”
BIDADARI 6
:” LEBIH BAIK KITA MENCARINYA SEBELUM HARI
GELAP!” SETELAH LAMA MENCARI AKAN TETAPI APA YANG MEREKA CARI MASIH BELUM DITEMUKAN. DENGAN BERAT HATI PARA BIDADARI HARUS SEGERA PULANG KE KAYANGAN. BIDADARI 5
:” TAPI HARI MULAI GELAP, KITA HARUS PULANG KE KAYANGAN.”
BIDADARI 1
:” TERPAKSA KAMU KAMI TINGGAL KAN NAWANG!”
199
PARA
BIDADARIPUN
PERGI
MENINGGALKAN
NAWANG SENDIRI. NAWANG WULAN
:” JANGAN TINGGALKAN AKU.....!”
SERAYA MENANGIS NAWANG WULAN TERUS MENCARI – CARI SELENDANGNYA.
JAKA
TARUB
PUN
MENAMPAKKAN
DIRINYA.
AWALNYA NAWANG TAKUT KARENA MENGIRA JAKA ADALAH ORANG JAHAT YANG INGIN MENCELAKAKANNYA, TETAPI AKHIRNYA JAKA TARUB MEYAKINKANNYA, DAN NAWANG PUN MAU BERBICARA. JAKA TARUB
:” HAI, MENGAPA KAMU DISINI? DI TENGAH HUTAN
LAGI?” NAWANG WULAN :” SIAPA KAMU? JANGAN MENDEKAT!” JAKA TARUB
:” TENANG AKU BUKAN ORANG JAHAT, AKU HANYA KEBETULAN LEWAT SETELAH BERBURU.!”
NAWANG WULAN :” OH BEGITU.” JAKA TARUB
:” TAPI MENGAPA KAMU DISINI? TADI AKU LIHAT
KAMU LAGI MENCARI – CARI SESUATU? NAWANG WULAN :” AKU SEDANG MENCARI SELENDANGKU YANG HILANG?” JAKA TARUB
:” SELENDANG ??? UNTUK APA?”
NAWANG WULAN :” AKU SEBENARNYA BIDADARI, TAPI KARENA SAYA KEHILANGAN SELENDANG, SAYA TIDAK BISA PULANG KE KAYANGAN.” JAKA TARUB
:” JADI KAMU SENDIRIAN?”
NAWANG WULAN:” TIDAK TADI AKU BERSAMU KAKAK- KAKAKKU TETAPI
200
MERAKA TERPAKSA MENINGGALKAN KU SENDIRI DISINI.” :” SEBELUMNYA NAMA KAMU SIAPA?”
JAKA TARUB
NAWANG WULAN :” NAMAKU NAWANG WULAN” :” AKU JAKA TARUB, SALAM KENAL. HARI SUDAH
JAKA TARUB GELAP
BAGIMANA JIKA KAMU MENGINAP DI RUMAH KU?” NAWANG WULAN :” APA BOLEH?” :”
JAKA TARUB
TENTU
BOLEH,
KAKEKKU
PASTI
SENANG
MENERIMA
MU.”
AKHIRNYA NAWANG WULAN MENGIKUTI JAKA TARUB, DIA TIDAK
TAHU
KALAU
TERNYATA
JAKA
TARUBLAH
YANG
MENYEMBUNYIKAN SELENDANGNYA. SESAMPAINYA DI RUMAHNYA, KAKEKNYA PUN TERKEJUT MELIHAT JAKA MEMBAWA SEORANG WANITA.
YA
UDAH
LANGSUNG
KE
T
K
P...?
JAKA TARUB
:”KEK, JAKA PULANG...?”
KAKEK
:” EMANA SAJA KAMU NAK? LALU... SIAPA WANITA
CANTIK YANG KAU BAWA ITU? JAKA TARUB
:” DIA NAWANG WULAN, TADI AKU MENJUMPAINYA
DI HUTAN. KERENA HARI SUDAH GELAP, MAKA AKU AJAK SAJA DIA UNTUK MENGINAP DI RUMAH KITA UNTUK BEBERAPA WAKTU.” KAKEK
:” BAIKLAH, NAMA KAMU SIAPA NAK?”
201
NAWANG WULAN :” NAWANG WULAN.” :” NAMA YANG CANTIK SECANTIK ORANGNYA,
KAKEK MARI
MASUK.” DISAAT HARI TERUS BERLALU, DAN PADA SUATU SORE JAKA MENGAJAK NAWANG UNTUK BERJALAN JALAN. APAKAH YANG AKAN MEREKA
LAKUKAN?
JAKA
:” AYO KITA DUDUK DI SINI SAJA.”
NAWANG
:” IYA JAKA”
JAKA
:”NAWANG PEMANDANGANYA INDAH YAH, SEINDAH
DIRIMU” NAWANG
:”APA
IA”
JAKA
:”BENERAN NAWANG, KAMU ITU CANTIK NAWANG”
NAWANG
:” AH, JAKA BISA AJA”
JAKA
:” IA NAWANG, NAWANG SELAMA INI SEBENARNYA AKU MENYUKAIMU,
NAMUN
AKU
TAKUT
MENGUNGKAPKANYA, SEKARANG
AKU
MENGUNGKAPKAN
INI
PADAMU,
APAKAH KAMU JUGA MENYUKAIKU? NAWANG
:” EEM GIMANA YAH, SELAMA INI AKU MENYUKAIMU,
KARNA KAMU ORANG YANG BAIK “ JAKA
:” BENARKAH NAWANG? NAWANG AKU JUGA BERPIKIR
INGIN MENJADI PENDAMPING HIDUPMU, APAKAH KAMU MAU AKU
202
PERSUNTING? NAWANG
:” IA JAKA, AKU MAU, KITA SUDAH LAMA BERSAMA, AKU
JUGA INGIN MENJADI ISTRIMU” :”
JAKA
TERIMAKASIH
NAWANG,
AKU
AKAN
SELALU
MENYAYANGIMU” SETELAH JAKA MENGUNGKAPKAN CINTANYA KEPADA NAWANG, MEREKAPUN SEGERA MEMINTA RESTU KEPADA SANG KAKEK, DAN AKHIRNYA HIDUP BERSAMA DENGAN INDAH, :” KEK AKU MAU MINTA RESTU KAKEK KARENA KAMI
JAKA AKAN
MENIKAH, KAMI SUDAH SALING MENYUKAI KEK” NAWANG
:” IYA KEK”
KAKEK
:” IYA-IYA KAKEK RESTUI HUBUNGAN KALIAN, SEMOGA
KALIAN BISA HIDUP DAMAI SAMPAI AKHIR HAYAT” JAKA DAN NAWANG :” IYA KEK, KAMI AKAN SALING MENCINTAI, TERIMAKASIH KEK SUATU HARI KAKEK MENINGGAL KARENA USIANYA YANG TELAH TUA, JAKA DAN NAWANG SANGAT KESEDIHAN KAKEK
:”BUG!!(TERJATUH KE LANTAI RUMAH)
JAKA DAN NAWANG :” APA ITU, MARI KITA LIHAT” KAKEK
:” NAK...”
JAKA
:” KAKEK,? KAKEK KENAPA?? KAKEK JANGAN TINGGALIN
KAMI” KAKEK TELAH
:” MUNGKIN KARENA KAKEK TELAH TUA NAK, KAKEK
203
DIPANGGIL OLEH YANG KUASA, JAGA NAWANG BAIKBAIK NAK, KAKEK UDAH GA KUAT LAGI..” :” TIDAK.....,, KAKEK BANGUN,MAAFKAN JAKA KEK”(JAKA
JAKA
BERSEDIH) SETELAH KAKEKNYA MENINGGAL, IA DIKARUNIA SEORANG ANAK YANG BERNAMA NAWANG ASIH, MEREKA HIDUP DENGAN GEMBIRA,
KARENA
TELAH
MELUPAKAN
KESEDIHAN
MEREKA
DITINGGAL PERGI KAKEKNYA, DAN PADA SUATU KETIKA, NAWANG PERGI KE SUNGAI, DAN JAKA DIPERINTAH AGAR MENJAGA NASI YANG SEDANG DI MASAK, JAKA PUN MEMBUKA TUTUP KUSAN TERSEBUT, HAL TERSEBUT MENJADIKAN NAWANG MARAH NAWANG ASIH:” AYAH, IKUT MAIN GA SINI” :” IYA, LAGI MAIN APA NAK? MENDING BANTUIN IBU AJA
JAKA DI
DAPUR” NAWANG ASIH:” NGGA LAH, MALES AH, MENDING MAIN AJA” :” YA SUDAH KAMU MAIN, TAPI JANGAN KELUAR
JAKA RUMAH DAN
JANGAN NAKAL YAH” NAWANG ASIH:” IYA AYAH” NAWANG WULAN:” JAKA, ....., JAKA SINI KEBELAKANG” JAKA
:” IYA NAWANG SEBENTAR, ADA APA NAWANG?”
NAWANG WULAN:” JAKA, AKU MAU KE SUNGAI TOLONG KAMU JAGA PENANAK NASI INI, DAN JANGAN KAMU MEMBUKA TUTUP PENANAK NASI INI YA JAKA?” JAKA
:” KENAPA NAWANG”
204
NAWANG WULAN:”SUDAHLAH KAMU TURUTI SAJA APA KATA-KATAKU TADI. :” IYA NAWANG HATI HATI YAH”
JAKA
NAWANG WULAN :” IYA KAKANG” Namun karena Jaka Tarub penasaran,akhirnya ia mencoba melihat apa yang ada di dalam penanak nasi tersebut.Dan di dalamnya hanya terdapat sebutir beras.Akhrinya Jaka Tarub membiarkan beras itu tetap di dalam.Setelah Nawang Wulan pulang,ia bertanya pada Jaka tentang larangannya tadi Nawang Wulan
:”Jaka,apakah kamu membuka tutup ini ? (heran)
Jaka Tarub
:”Tidak,saya tidak membuka tutup ini.”
Nawang Wulan
:”Bohong ! Lalu kenapa beras ini tidak berubah ? (bertanya
dengan emosi Jaka Tarub
:(tertunduk) Iya,Nawang. Saya telah melihat isi di
dalamnya.” Nawang Wulan
:”Apakah kamu tidak mendengar pesan saya tadi,Jaka !”
Jaka Tarub
:”Saya mengerti,tapi saya penasaran kenapa padi kita tidak
pernah habis. Padahal kita selalu makan nasi.” Nawang Wulan
: (menangis dan meninggalkan Jaka Tarub)
Nawang Wulan menjadi sedih karena sejak itu ia harus mamasak nasi sepert manusia biasa. Ia harus bersusah payah menumbuk padi banyak-banyak menjadi beras sebelum kemudian menanaknya menjadi nasi. Akibatnya karena dipakai terusmenerus,lama kelamaan persediaan padi di lumbung Jaka Tarub semakin menyusut. Pelan tapi pasti,padi mereka semakin habis,sementara musim panen belum tiba. Ketika
suatu
hari
Nawang
Wulan
kembal;I
mengambil
padi
untuk
ditumbuk,dilihatnya seonggok kain yang tersembul di balik tumpukan padi. Ketika ditarik dan diperhatikan,teringatlah Nawang Wulan kalau itu selendang bidadarinya. Nawang
Wulan
menyembunyikan
:
(monolog)
“Rupanya
selama
ini
Jaka
Tarub
uyang
205
selendangku. Dan
karena isi lumbung terus berkurang pada
akhirnya aku bisa menemukannya kembali.
Ini pasti kehendak dari Yang Kuasa.
Tapi kenapa Jaka Tarub tega berbuat seperti ini padaku ? Apa salahku padanya ?” (Nwang Wulan menangis) Ia lalu menemui Jaka Tarub untuk berpamitan dan memintanya merawat anak mereka baik-baik. Jaka Tarub memohon dengan sangat agar istrinya tidak meninggalkannya,namun sudah takdir Nawang Wulan untuk kembali ke kahyangan dan
berpisah
dengannya.
Nawang Wulan :” Jaka,terima kasih atas semua kebaikan selama ini. Kamu memang orang baik.” Jaka Tarub
: (terkejut) Darimana kamu mendapat selendang itu ?”
Nawang Wulan :”Kamu tidak perlu berpura-pura,saya sudah mengetahui semua Sekarang saya akan kembali ke kahyangan.” Jaka Tarub
:”Tidak ! Jangan kamu pergi Nawang,aku sangat mengcintaimu.”
Nawang Asih
:”Ibu mau kemana ? Ibu jangan pergi.”
Nawang Wulan:”Tap[I aku harus kembali menemui keluargaku di ats.Aku tidak dapat tinggal disini. Nawang baik-baik kamu bersama ayah dan jadilah anak yang baik dan patuh pada ayahmu.” Jaka Tarub
:”Apa kamu tidak kasihan dengan anak kita ?”
Nawang Wulan:”Saya ingin kamu merawatnya,agar kelak menjadi orang baik sepertimu. Jika
206
ingin bertemu,setiap bulan purnama datanglah ke dekat danau dimana kita bertemu.Teriakkan namaku,maka aku akan dating.” Jaka Tarub
:”Selamat jalan Nawang,aku akan selalu menunggumu kembali.”
Nawang Wulan:”Suatu saat nanti.” (terbang kembali ke kahyangan) Nawang Asih
:” Ibu jangan pergi.”
Nwang Wulan :” Selamt tinggal nak. Ibu mencitaimu.” Ia pun kemudian terbang ke langit menuju kahyangan,meninggalkan Jaka Tarub yang menangis dalam penyesalan.
Pertemuan 2 SI PENGGEMBALA DOMBA Pada suatu hari di sebuah desa yang tentram dengan masyaraktnya yang memiliki profesi yang bermacam-macam. Ada yang menjadi petani, dan juga penggembala. Petani
: Selamat pagi bapak dan ibu. Para warga yang sedang berangkat dan akan memulai pekerjaanyapun men
menyaut. Warga
: eh pak Adi selamat pagi pak. Tetapi didesa itu juga hidup seorang penggembala yang periang tetapi suka
berbohong dan usil. Pada suatu pagi pergilah penggembala itu kepadang rumput untuk menggembalakan ternaknya. Penggembala : la la la la la la, selamat pagi petan. Petani
: selamat pagi penggembala… Setelah sampai dipadang rumput dan membiarkan dombanya makan lalu si
penggembala ini duduk dibawah pohon dan molai bosan, akhirnya dia memiliki ide yang tidak bagus. Penggembala : kenapa pekerjaan saya cuma seperti ini, malas sekali…
207
Lebih baik saya ganggu petani yang sedang bekerja itu he he he he… Setelah berfikir lama akhirnya penggembala mendapatkan idenya. Penggembala : akhirnya saya akan berpura-pura domba saya dimakan srigala he he he… Tolong… tolong… tolong srigala. Petani
: sepertinya ada yang minta tolong, mari kita lihat. Lalu para petani itu pun lari untuk menolong si penggembala.
Penggembala : (tertawa terpingkal-pingkal) ada apa kalian kesini ha ha ha Petani
: bukankah kamu minta tolong karena domba mu di makan oleh
srigala. Penggembala : (masih dengan tertawa) saya berbohong…. Dengan kesal petani pun meninggalkan penggembala itu. Setelah beberapa saat lagi. Penggembala : tolong… tolong… tolong domba saya di makan srigala… Petani
: sepertinya ada yang meminta tolong?, mari kita pergi dan
menolongnya. Setelah para petani sampai di padang rumput. Penggembala : (sambil tertawa) ternyata kalian kembali lagi… saya hanya bergurau he he he Saya juga berbohong kepada kalian he he he Petani
: kenapa kamu menipu kami?. Nanti kalau kamu meminta tolong lagi
tidak akan kami datang kesini lagi dan menolong mu. Lalu petani itu pun pergi meninggalkan penggembala itu. Pada saat penggembala asik tertawa tiba-tiba datanglah srigala yang hendak memakan dombanya. Lalu penggembala pun berteriak lagi. Penggembala : tolong… tolong… tolong… domba ku dimakan srigala Petani pasti aku
: apakah itu penggembala yang minta tolong?, tapi apa bila aku kesana
208
di tipu lagi dengan penggembala dan dia pasti hanya berbohong. Lalu petani pun melanjutkan pekerjaanya dan tidak menghiraukan penggembala itu. Pada waktu penggembala itu pulang sendiri dan tidak membawa ternaknya dan lewat didepan petani, petani pun bertanya. Petani
: hai penggembala dimana domba-domba mu?
Penggembala : (dengan muka sedih) semua domba ku dimakan oleh srigala. Petani
: itu untuk pembelajaran penggembala, kamu jangan suka berbohong
kepada orang lain, kalau kamu berbohong pada orang lain maka orang lain tidak akan percaya dengan kamu lagi. Penggembala : ia, saya minta maaf ya. Setelah penggembala meminta maaf kepada petani, penggembala pun sekarang sudah tidak suka berbohong lagi.
Pertemuan 3 Kelompok 1 Berkebun 1. Endras 2. Devi 3. Dia 4. Wisnu 5. Yushfa Pada suatu hari ada seseorang yang sedang memetik daun the. Dia bernama Devi dia di temani oleh seseorang yang bernama Endras. Devi
: Eh ada Dia kenapa kamu kesini.
Dia
: Saya tadi baru pulang kampong.
Endras
: Dev kita jadi tidak memetik daun the hamper siang ini?
209
Dia
: Oh kalian mau memetik daun teh?
Devi & endras: Iya Keesokan harinya Devi dan Endras kerumah Dia Devi & Endras: Asalamualaikum Dia
: Waalaikum salam… eh Endras dan Devi, mari masuk.
Endras
: Dia mau ikut berkebun tidak?
Dia
: Wah mau sekali Dan akhirnya mereka bertiga berangkat kekebun dan mereka bertemu seoarang
petani yang bernama pak Wisnu. Devi
: Selamat pagi pak tani
Wisnu
: Selamat pagi, hai kalian semua mau kemana?
Endras
: Mau kekebun the pak
Wisnu
: Oh ya sudah saya juga mau bekerja
Dia
: Ya selamat bekerja pak Dan akhirnya sang petani bekerja dengan giat. Hari pun sudah siang petani pun
pulang kerumahnya setelah azan tiba Devi dan Endras mengolah hasil the tadi menjadi the botol itu lah kehidupan sehari-hari sang petani.
Kelompok 2 Bermain Sepeda 1. Salfa 2. Arini 3. Mahfud 4. Fahri 5. Puspita Pada hari minggu Bagas, Arini, Salfa, dan Budi berjanji untuk bermain sepeda. Pada saat itu Bagas menghampiri teman-temanya. Bagas : Asalamualaikum, Budi jadi bermain sepeda tidak? Budi
: Iya, tapi Salfa dan Arini sudah datang belum?
210
Bagas : Belum Budi
: Ya, mari kita menghampiri mereka
Pada saat itu mereka bertemu dijalan. Arini : Apakah itu Bagas dan Budi? Salfa : Oh ia, mari kita hampiri mereka Arini : Ayo Pada saat itu Arini dan Salfa menghampiri mereka Salfa : Budi, Bagas (sambil berteriak) Bagas : Hai, Salfa, Arini ayo kita bermain sepeda Budi, Salfa, arini
: Ayo
Dan akhirnya mereka bermain sepeda dilapangan
Kelompok 3 Berangkat Sekolah 1. Irfan 2. Arum 3. Miftah 4. Umah 5. Cici Pada waktu hari Senin ada 4 orang anak berangkat kesekolah yang bertempat di desa Jubelan yang bernama Irfan, Arum, Miftah, dan Umah yang akan berangkat kesekolah Irfan
: Asalamualaikum
Arum : Waalaikum salam eh ada Irfan, ayo masuk dulu tunggu sebentar ya Irfan
: Iya Rum.
Kemudian Irfan dan Arum menghampiri Miftah dirumahnya Irfan & arum : Asalamualaikum Miftah
: Waalaikum salam, eh ada Irfan dan Arum tunggu sebentar ya.
Irfan & Arum : Iya
211
Miftah
: Ayo kita hampiri Umah.
Kemudian Irfan, Arum, Miftah, menghampiri Umah dirumahnya. Irman, Arum, & Miftah : Asalamualaikum Umah
: Waalaikumsalam
Irman, Arum, & Miftah :Ayo kita berangkat sekolah Umah
: Ayo
Kemudian 4 anak itu pun berangkat sekolah bersama.
Kelompok 4 Gotong Royong 1. Hari 2. Dika 3. Atik 4. Rina 5. Ismiatun Pada suatu hari didesa Watugandu terdapat 4 anak bersahabat bernama Dika, hari, Rina, dan Atik. Pada keesokan harinnya datang kerumah Dika, danm sesampainya di rumah Dika. Hari
: Asalamualaikum
Dika
: Waalaikumsalam, eh ada hari kenpa har?
Hari
: Ada kabar bahwa warga sini akan mengadakan gotong royong untuk mempersiapkan hari kemerdekaan Indonesia, lalu apakah kamu ingin ikut aku bergotongroyong kan?
Dika
: Ia aku kan ikut tetapi jam berapa?
Hari
: Besok jam 07.00 pagi
Dika
: Eh, tapi Rina dan Atik diajak tidak Har?
Hari
: Kalau mereka mau ajak saja
Dika
: Oke har, nanti aku telpon mereka, aku tanya mereka mau ikut tidak.
212
Lalu Dika menelpon mereka berdua, dan pada keesokan harinya mereka berkumpul dirumah Dika. Dika
: Hai teman-teman, ayo kita berangkat.
Hari
: Tunggu, tapi kita akan membawa alat apa?
Rina
: Mungkin kita bisa membawa cangkul, sapulidi, dan sabit.
Atik
: Benar, mungkin kita bisa membawanya.
Dika
: ayo kita mengambilnya
Lalu mereka mengambil alat-alat dirumah masing-masing dan mereka bertemu ditempat gotong royong. Mereka bekerja sangat semangat.
213
Lampiran 9 Gambar Bercerita Kelompok 1 Berangkat Sekolah
214
Kelompok 2 Bermain Sepeda
215
Kelompok 3 Berkebun
216
Kelompok 4 Gotong Royong
217
Lampiran 10 Rekapitulasi Nilai Siswa Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Defi Fadilah Dia Handayani Endras Yuliana Fahriozi Alhan Syahputra Mahfud Masduki Rina Arifah Ahmad Hariyadi Andhyka Rizki Al Barkah Arini Perwita Sari Irfanudin Kurnianda Puspa Widyaningrum Miratul Ummah Tri Miftachurrahman Wisnu Adi Saputro Salfa Aurilia Ikhsa Priyani Tri Taati Yuliutami. Yushfa Badrulhaq Diana Puspita Sari Cici Vika Amilia Ismiatun Najah Jumlah Nilai Rata-rata Nilai Maksimal Nilai Minimal
Nilai Awal 45 55 50 70 60 45 75 50 70 35 85 55 65 50 55 40 95 65 70 65 1200 60 95 35
Siklus I 55 65 60 80 65 60 75 60 75 50 85 65 70 50 65 50 95 75 75 70 1345 67.25 95 50
Siklus II 65 70 80 85 75 65 95 80 80 55 85 70 75 80 70 60 100 80 85 80 1535 76.75 100 55
218
Lampiran 11 Lembar Observasi Kegiatan Guru
219
220
221
222
223
224
225
226
227
228
229
230
Lampiran 12 Lembar Observasi Kegiatan Siswa
231
232
233
234
235
236
237
238
239
240
241
242
243
244
245
246
247
248
Lampiran 13 Lembar Dokumentasi
249