Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 1002
KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER DALAM MENUNJANG AGRIBISNIS PERTANIAN Oleh : Soehadji
Bahan Paparan pada Seminar Teknologi Peternakan dan Veteriner Menunjang Keterpaduan Usaha Peternakan yang Berdaya Saing Bogor 30 September - 1 Oktober 2002
KATA PENGANTAR
ALUR PIKIR PEMBAHASAN KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI PETERNAKAN & VETERINER MENUNJANG AGRIBISNIS PERTANIAN" DASAR PEMIKIRAN
" Bagaimana kita tahu telah sampai, kaiau Hdak tahu kemana pergi dan dimana kits berada " Untuk itu perlu disusun Alur Pikir Pembahasan Masalah dengan ststematika sbb: 1 . Tuntutan Perubahan - Dimensi waktu - Teknologi Sektor 2. Sektor Pertanlan - Agribisnis pertanian - Paradigms baru sut sektor petemakan 3. Peternakan sbg Industrl BIoQ1s - Wawasan vanabel: (peternak, ternak, lahan, teknologi) - Typologi - PendeLn 4. Sloteknologi Peternakan - Bidang-bidang - Dukungan penelitian
5. Kesimpulan ' Kebutuhan inovasi teknologi: `Ask permasalahan : - System - Infrastruktur -SDM Koordinasi 8 komukasi
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
KATA PEUGANTAR .. . .. . .. . ... . .. . . . . . . . ... ... . . . . .. . . .. .... .. . . .. . .. . . . I TOPIK BAHASAN . . .,. . ... .. . . .. .. . . .... .. . . . . .. . ... ... ., It 1 . TUNTUTAN PERUBAHAN 1 . K¬TERKAITAN DIMENSI VYAKTU . . . . . .. . .. . ... . .. . ... . 1 2 . PERKEMBANGAW TEKNOLOGI''.. ... . . . .. . .. 2 3 . PERGESERAH PEM13ANOUNAN SEKTOR . PERTANIAN ... . . . ... . . . . ... ... . .. . .. . . . . ... . .. . . .. .. . . . . ..... . . . ... . 3 It, PARADIGMA BARU SEKTOR PERTANIAN 1 . AGRIBISNIS PERTANIAN . . .. . . . . .... .. . . . . . ... . . ...,... . .A 2 . PARADIGMA BARU PETERNAKAN ..y DAN VETERINER .. . .. . . . . . ..... . ... . .. . . . . .. .-4; Ill . PETERNAKAN OAK VETERINER SERA, INDUSTRI BIOLOGIS 1 . WAWASAN PEMBANGUNAN PETERNAKAH DAN VETERINER ... . 2. TYPOLOGI USAHA PETERNAKAN : . . ... . . . . 3. STRATEGI PENDEKATAN . . ... .... ... . . . . .. . 4 . SIOTEKNOLOGI PETERNAKAN ... . ... ,. . . 1V. KEBUTUHAWIWOVASF TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER ME AGRISISHIS PERTANIAN 1 . KONSEP PENGEMBANGAN PETERNAKAN DAN VETERINER . ... . .. . ...... ... . .. . .... .. . . . . ... . ...... .. . .14 2 . RUANG LINGKUP BIOTEKNOLOW PETERNAKAH .. . ... .. . ... , ... . .. : . . .. . . ... ... . . . ... . . :. .... .. 15 V. KESIMPULAN . . . . . . . .... .. . . . . . . . . .. .., . . .. . .. . ...... .., . .. . .. . . .. . .. . 16 PENUT .UP . ..... .. . . . . .. . ... .. . . ... . ... .. . .. . .. . ... . . . . .. .... ... .... . . . . .20
I. TUNTUTAN PERUBAHAN 1 . KETERKAITAN DIMEN (1). Dalam perjalanan panj
sampailah kita pada to (2001-3000) era global menuntut perubahan d bidang .
(2). Kemajuan IPTEK, revo komunikasi, clan sent ekonomi dunia (APEC, menuntut perubahan - produksi - perdagangan - transportasi - konsumsi - clan lain-lain .
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
2. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI Prof. Dr. T. Jacob (Buku Peranan Finansial Dalam Abad Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) antara lain menegaskan bahwa Ilmu dan teknologi yang dimiliki manusia selau mengalami perkembangan dan dapat dibagi dalam 5 Rima) siklus kondratlf (berulang-ulang setup 50 tahun) : - Siklus pertama : mulai dengan revolusi teknologi (1760) - Siklus kedua
: terbentangnyajaringan kereta api (1848)
- Siklus ketiga
: mulai dengan diterapkan ban berjalan (1895) .
- Siklus keempat : dengan dipergunakan tenaga atom dan motonsasi massal (1945). - Siklus kelima
:
ciri perkembangan mikroelektronik dan bioteknologi .
3. PERGESERAN PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah, Mantan Menteri Pertanian, menegaskan akan terjadinya pergeseran pembangunan sektor pertanian (1995)
(1) . Perubahan sistem perencanaan dan pengelolaan pembangunan dan terpusat ke otonomi. (2) . Perubahan pendekatan dari komoditas ke pendekatan sumberdaya.
(3) . Perubahan tujuan pembangunan dari peningkatan pendapatan petani ke peningkatan kesejahteraan.
(4) . Perubahan dari skala subsistence ke skala komersial.
(5) . Perubahan penggunaan teknologi dari padat karya ke teknologi tepat guna dan mekanisasi. (6). Perubahan penanganan produk dari komoditas primer ke produk yang bernilai tambah.
(7). Perubahan orientasi wilayah pembangunan dari Kaumsan Indonesia Barat (KIB) ke Kawasan Indonesia Timur (KIT). (8) . Perubahan pelaku pembangunan dari dominan pemerintah ke partisipasi masyarakat. (9) . Perubahan oerientasi pembangunan komoditas dari subtitusi impor ke promosi ekspor.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
II . PARADIGMA BARU PEMBANGUNAN SEKTOR PERTANIAN 1. AGRIBISNIS PERTANIAN (1). Pembangunan Sistem dan Usaha Agribisnis Agribisms saat inn menjadi basis pembangunan pertanian yang dibangun dalam sistem dan usaha agribisnis " bernilai tambah, " berkelanjutan " berkerakyatan, " terdesentralisasi . Apabila ditangani secara benar, maka agribisnns akan berperan sebagai tulang punggung pembangunan ekonomi nasional.
(2).
Pembangunan Sistem Agribisnis
Bagan Pembangunan Sistem Agribisnis Sub-Sistem Agribisnis Hulu
Subsistem Usaha Tani
" Industri perbenihan/pembibitan tanaman/hewan . " Industri agro-kimia . " Industri agrootomotif.
" Usaha tanaman pangan dan hortikultura. " Usaha tanaman perkebunan . " Usaha peternakan .
" " " " "
Subsistem Pengolahan " " " "
Industri makanan Industri minuman Industri rokok Industri barang serat alam . " Industri biofarma " Industri agrowisata & estetika
Sub-Sistem Jasa dan Penunjang Perkreditan dan asuransi . Penelitian dan pengembangan . Pendidikan dan penyuluhan . Transportasi dan pergudangan . Kebijaksanaan pemerintah (mikro ekonomi, tata ruang, makro ekonomi).
Sub-Sistern Pemasaran " " " " "
Distribusi Promosi Informasi pasar Intelejen pasar Kebijakan perdagangan
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
(3).
Potensi Nilai Tambah Agribisnis
(Bayu Krisnamurti, pakar IPB, Seminar Semarang 30 Juni 2001)
(4) .
Daya Saing Agribisnis Berdaya saing
SOMBER DAYA KAPITAL
SOMBER DAYA PENGETAHUAN
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
2. PARADIGMA BARU PETERNAKAN DAN VETERINER Secara model paradigma baru peternakan dan veteriner dapat digambarkan sebagai berikut:
1 . Hewan (H) adalah binatang darat yg dipelihara maupun liar (sumberdaya alam). 2. H + Input pemeliharaan ( I ) -+ Ternak (T) Peternak Ternak Peternakan (Nak) Lahan/Lingk. 3. T x inter & aksi budidaya Veteriner (Vet) I eknologi 4. Peternakan (Nak) oo Industri Biologis yg & Veterriner (Vet) dikendalikan man.
III . PETERNAKAN DAN VETERINER SEBAGAI INDUSTRI BIOLOGIS
1 . WAWASAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN & VETERINER Ternak (UU 6/ 1967) :
Hewan piara yg kehidupannya (tempat, perkembang-biakannya, serta manfaat diatur dan diawasi manusia) serta dipelihara khusus sebagai penghasil bahan dan jasa .
Wawasan barn ternak sebagai Industri Biologis (contoh sapi perah)
C
Pengembangan Peternakan & Veteriner : Interaksi 4 variabel " PETERNAK : subyek yg harus dijamin menfgkatnya pendapatan dan kesejahteraan . " TERNAK : obyek yang ditingkatkan produksi dan produktivitasnya. " LAHAN . basis ekologi yg pendukung pakan 8a lingkungan budidaya . " TEKNOLOGI : alat/rekauasa untuk mencapai tuiuan .
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
2. TYPOLOGI USAHA PETERNAKAN Sesuai dengan tingkat ekonomi usaha dan pendapatan/pilihan komoditi terdapat empat typologi usaha peternakan
PENDAPATAN DALAM USAHA PERTANIAN
PILIHAN KOMODITI TERNAK
30%
Ternak pendukung pertanian
30%-70% 70%-100% Ternak campuran
Ternak jenis tunggal
100% Ternak pilihan komersial
3. STRATEGI PENDEKATAN
SIKLUS PRODUKSI
Pemasaran hasil yan~g berkualitas oleh Badan Usaha (Swasta/ Koperasi) Penampungan hasil dan pengolahan oleh Badan Usaha (Swasta/ Koperasi) Aspek Sosial : Petemak diorganisir daam wadah kelompok/koperasi. 2.Aspek Ekonomi (7). Pemasaran (6 .Penaganan pasca paw 1 . Meningkatkan kelahiran (IB, penyebaran ternak, dll) . 2. Menekan kematian (program Keswan). 3. Mengendalikan pemotongan . 4. Menghentikan eksportemak hidup, mengimpor bibit ternak unggul .
1 . Aspek Produksi 5 . Pemeliharaan - ~4~ _Reproduksi- _----(3) Obat-obatan (2 Pakan ( 1 . Bibit
Kegiatan budidaya dilaksanakan oleh peternak (kecil, menengah, dan besar/industri yang dibina dalam wadah kelompok /koperasi maupun Badan usaha Penga aan an penya uran sarana roduksi oleh Badan Usaha ~Swastal Koperasi): - Bibit - Pakan - Kesehatan Hewan
Peningkatan produksl melalui i"tensif kasi
PENDEKATAN
IJ
PENDEKATAN TEKNIS (menagani masalah teknis)--
t
PENDEKATAN TERPADU (memadukan 3 aspek produksi-ekonomi-sosial) SAPTA USAHA"
PENDEKATAN AGRIBISNIS (penanganan seluruh siklus produksi (pra- budidaya pasca pr uksi - pendukung ))
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
4. BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN (1). Sumber, Aplikasi, dan Pemakai Bioteknologi Peternakan Baaan Keterkaitan Sumber, Aplikasi, dan Pemakai Bioteknologi Petemakan SUMBER BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN
--1-1
[P7
DEPARTEMEN NON DEPARTEMEN
PERTANIAN,DINBUD, den Ok4aln BPPT,LIPI, BATAN danhYi4aln
NON PEMERINTAH
PEMAKAI BIOTEK PETERNAKAN Petemakansebagai: 1. USAHA SAMBILAN 2. CABANG USAHA 3. USAHA POKOK 4. INDUSTRI
APLIKASI BIOTEK PETERNAKAN 1 . REPRODUKSI 1 . Inseminimasi BMahn 2~. Embrio Transfer 3 Penwilaan Temak Bibit 2. AN VETEMNER 3.PAKAN
(2). Dukungan Penelitian dan Pengembangan Peternakan dan Veteriner (1) . PENGEMBANGAN SUMBERDAYA PETERNAKAN
SASARAN 1, Peternak
" " "
2 . Ternak
" "
3 . Lahan
" "
4. Teknologi
"
(2). PENGAMANAN SUMBERDAYA VETERINER mengembangkan model usaha budidaya " subtitusi impor dan promosi ekspor : vaksin dan obat hewan yg mempunyal keunggulan komparatif/ kompetitif . " memperiahankan bekas penyakit utama mencari alternatif rekayasa teknologi " impor secara selektif dengan sanitary phyto-sanitary . sosial ekonomis untuk subtitusi impor dan promosi ekspor . " pengamanan Kesmavert : - standarlsasi mutu produk berdasarkan konsep pola kemitraan yang transparant ISO, HACCP, ECO-labeling . sehingga mampu menekan gejolak siklis penemuan bibit unggul hasil rekayasa " eningkatan diagnosa bioteknologi . LISA clan metode penggunaan monopeningkatan efsiensi pakan, rekayasa klonal antibodi lainnya. biotek paka, dll . konsep Landbase Agriculture ke Non" peningkatan metode produksi vaksin Landbase Agriculture . tissue culture, radiasl, bioteknologi konsep pengembangan Nak di lahan basah, kering, kritis, dan lahan khusus . teknologi konvensional dan teknologi " Peningkatan mekanisme key a : moderen dalam bidang-bidang budidaya, Sistem Kewaspadaan Dim, ~istem Perapasca panen, ALSIN malan Wabah, Sistem Informasi Keswan Nasional, Jaringan Kerja Pengendalian & Pemberantasan Wabah, Jaringan Kerja Penolakan Penyakit.
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
IV . KEBUTUHAN INOVASI TEKNOLOGI PETERNAKAN DAN VETERINER MENUNJANG AGRIBISNIS PERTANIAN 1. KONSEP PENGEMBANGAN PETERNAKAN DAN VETERINER
Peternakan dan veteriner sebagai industri biologis . Model pengernbangan interaktif fungsi-fungsi : - Peternak - Ternak - Lahan - Teknologi Keterangan : Dalarn kaitan teknologi, John Nasbitt & Patricia Aburdene menyebut perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini sebagai ambang era besar blotaknolooh
Pengembangan Peternakan (Agribisnis Petemakan) dengan sasaran : - Ternak potong - Ternak perah - Ternak unggas - Aneka ternak Pengembangan Veteriner (Sistem Kesehatan Hewan) dengan sasaran : - Pelayanan kesehatan hewan/ternak. - Pengamanan lingk . budidaya . - Pengamanan sumberdaya - Pengamanan pod. hasil
Menunjang AgriBisnis Pertanian : " bernilai tambah " berkelanjutan " berkerakyatan " terdesentralisasi
2. RUANG LINGKUP BIOTEKNOLOGI PETERNAKAN BIDANG
1 . Reproduksi
II . Pakan
III . Veteriner
PRODUK BIOTEKNOLOGI 1 . Semen
: (1) Cair (2) Baku
2. Embrio
: (1) Seger (2) Baku
PROSES (1) Inseminasi Buatan
BIOTEKNOLOGI MOLEKULER (1). Sexing Sperma
3. TransgenidKimer
(3) Pemuliabiakan (Seleksi Phenotlplk)
(2) . a. Invitro Fertilization b. Splitting c. Cloning d. Sexing (3). Gen transfer (Gene molekuler)
1 . Hijauan 2 . Konsentrat
(1) Silase (2) Kulturjaringan (3) Fermentasi
(1) . Enzym (Gene selulo6k) (2) . Rekombinan DNA (Rhizobium) (3) . Rekayasa asam amino sintetik.
1 . Biologik (1) Vaksin (2) g em (3) Diagnostika: a. Reprod . b . Infeksi 2. Farmasetik (4) Antibiotik (5) Hormon 3. Premiks (6) Feed additive (7) Feed suplemen
(1) Pelemahan m1kroorganisme utuh dan partikel .
(11) a. Rekombinam DNA b. Rekayasa protein c. Hibridisasi as. Intl (2) a. Monoklonal andbodi b . Rekombinan DNA (3) a. Rekombinan DNA b . Rekayasa protein c. Hibridisssi as. Intl (4) a. Probiotik b . Probiotik (5) Rekomnbinan DNA (6) a . Rekombinan DNA b. Probiotik (7) a. Rekombinan DNA b . Probiotik
(2) Transfer Embrio
(2) Antibody dalam plasma. (3) Pelemahan m1kroorganisme utuh dan partikel . (4) Rermentasi m1kroorganisme (Tnm) . (5) Ekstraksi
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
V. KESIM PU LAN
1 . Inovasi teknologi peternakan dan veteriner mutlak diperlukan seiring perubahan yang berdimensi antara lain waktu (era globalisasi) paradigma baru sektor pertanian (agribisnis pertanian, peternakan dan veteriner sebagai industri biologis) dan lain-lain . 2 . Dalam aktualisasi di lapangan diperlukan perbaikan dan peningkatan : Sistem/prosedur kerja, yaitu pengefektifan institusi yang terkait dengan teknologi itu sendiri seperti sumber teknologi, bidang/subtansi teknologi maupun pengguna . (2) . I nfrastruktur a. Perangkat lunak (software), misalnya ketentuan yg mengatur pemanfaatan teknologi (bioteknologi) seperti yang telah kami rintis (Biosafety 8s Bioethic). b. Perangkat keras (hardware), dimana antara lain kemampuan perangkat penelitian dan pengkajian yang masih terbatas dibanding tuntutan perkembangan zaman .
(3) . Sumberdaya Manusia (SDM) yang perlu ditingkatkan profesionalitasnya a. Profesionalitas dicirikan adanya knowledge, skill, attitude, ethic, long life education 8a continuing education . b. Tingkat Kelompok dan Perkembangan Peranan Peneliti/ Lembaga Penelitian seperti ilustrasi berikut s ;N,;KA,AN Ya j,~`1~4PJY lLPr: :f'>'oRflt
KETERANGAN : Sumber Suheimi, SP 5-8-1995 Dikutip oleh Prof. Sutanto, Penginderaan Jauh, JiNd I, hal . 252 Ilmu Pengetahuan dikembangkan dan dilaksanakan oleh kelompok-kelompok pakar dgn tugas berbeda-beda. Secara keseluruhan,tugas mereka tertuju ke arah pemecahan masalah . Nomor menunjukkan tingkat kemampuan .
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
(4) . Koordinasi dan komunikasi
a. Koordinasi :
Bagan Prinsip Busur dan Gendewa (Koordinasi Penelitian, Pengkajian, dan Aplikasi Keterangan : Agar mencapai sasaran yang tepat (aplikasi) diperlukan landasan/gendewa (peneliban). Agar jalannya anak panah dapat cepat diperlukan daya dorong/taii busur (pengkaiian) . Untuk itu kesamaan sasaran harus ditetapkan bersama (unsur aplikasi, penelitian, & peng kajian) serta dipersiapkan sumber daya manusia yang terampil (profesional). Ilustrasi: Direktorat Jenderal Bina Produksi Peternakan menetapkan sasaran a.l . Swasembada Daging (Sapi) Tahun 2005 dan Program Te obosan . Misalnya diilustrasikan sbg f (A,B,C) Unsur pengkajian harus lebih mendalam mengkaji faktor dominan yg mempengaruhi pencapaian sasaran tersebut (misalnya f (A1,B2,C3)). Unsur penelitian harus menemukan variabel lain yang lebih signifikan (misalnya f (A1 ;B2,C3,D,E . . . . n) .
b. Komunikasi
Studi tentang perilaku nonverbal menunjukkan bukan apa yang disampaikan yang mempengaruhi orang lain, tetapi ada faktor-faktor lain yang ternyata lebih berpengaruh - Materi yang disampaikan berpengaruh . .. . . . 7 'YO - Cara penyampaian . . . . .. . . ... . . ... . . . .. . . .... . . . . . . . . 38'Y, - Performance orang yg menyampaikan ... . . . . 55 'NO (Sumber REPUBLIKA, 19 Juni 2002)
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Yeteriner 2002
PENUTUP
1 . Himbauan : Marilah Era Reformasi saat ini benar-benar kita isi dengan tindakan nyata sesuai itu sendiri.
maknawiah)
RE
arts danjiwa neformasi (harfiah dan
REFORMASI
: Rekayasa Ulang segala langkah yang telah kita lakukan. Catatan: Rekayasa Ulang diartikan langkah-langkah dengan 4 kata kunci :fundamental-rudikalproses-dramatis * Pemikiran ulang secara fundamental. * Perancangan ulang secara radikal. * Terhadap seluruhproses kegiatan yang dilakukan. * SeMngga menghasilkan nilai tambah yg dranwds. FOR : Fo-kus-kan R-encana reformasi sehingga tidak terjadi "bias" dan "keluar jalur reformasi" (kebablasan) . MA : Ma-nfaatkan dan kembangkan segala hasil positif yang telah dicapai. Sl : Si-sihkan (minimalkan) segala kekurangan/kebabahan seperi yang diperbuat masa lampau .
Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner 2002
2 . Marilah kita berdayakan (empowerment) karunia Tuhan ("tangan") untuk kemaslahatan diri maupun masyarakat sesuai tugas masing-masing.
3 . Menyikapi persaingan dan perlunya kerjasama : "tangan merasa kuat sendiri tetapi harus bersedia menggalang kei jasama".