s
KATA PENGANTAR
Berdasarkan PERMENPAN RB Nomor 53 Tahun 2014, Laporan Kinerja (LAKIN) merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Laporan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 disusun dan memuat capaian kinerja pelaksanaan kegiatan terkait pengelolaan manajemen pembangunan tanaman pangan. Laporan kinerja menyajikan capaian kinerja terhadap perjanjian kinerja yang telah ditetapkan sesuai tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015. Pelaporan kinerja ini memberikan informasi capaian kinerja secara terukur atas target indikator kinerja dalam rangka terselenggaranya pelayanan administrasi dan pelayanan teknis lainnya secara profesional dan berintegrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Kami berharap laporan kinerja ini menjadi pemicu untuk meningkatkan kinerja organisasi pada masa yang akan datang. Kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan kinerja ini, kami ucapkan terimakasih dan semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang terkait. Jakarta, Januari 2016 Sekretaris Direktorat Jenderal,
Laurensius Sihaloho
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
i
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ii
RINGKASAN EKSEKUTIF
Sesuai Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai salah satu Eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian memiliki tugas untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang tanaman pangan. Fungsi pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Tanaman Pangan diselenggarakan oleh Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman bertanggung jawab melaksanakan kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya. Sasaran strategis dari kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya. adalah “Terselenggaranya Pelayanan Administrasi dan Pelayanan Teknis Lainnya Secara Profesional dan Berintegrasi di Lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan”. Penyusunan laporan kinerja ini bertujuan memberikan informasi capaian kinerja secara terukur atas target indikator kinerja dalam rangka terselenggaranya pelayanan administrasi dan pelayanan teknis lainnya secara profesional dan berintegrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Indikator kinerja yang tertuang dalam perjanjian kinerja (PK) ini adalah: (1) tersedianya dokumen perencanaan, keuangan, umum, serta evaluasi dan pelaporan; (2) terlaksananya dukungan manajemen dukungan sarana produksi untuk Kawasan Perbatasan, Daerah Tertinggal, MP3KI, dan SIPP. Pencapaian dukungan manajemen perencanaan, keuangan, umum serta evaluasi dan pelaporan terealisasi 100% dari target. Sedangkan dukungan sarana produksi untuk kawasan perbatasan/daerah tertinggal/MP3KI/SIPP terealisasi 90% dari target. Berdasarkan scoring, capaian kedua indikator ini tergolong berhasil.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
iii
Disamping itu, untuk mendukung tercapainya Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tahun 2015 telah dialokasikan serangkaian kegiatan melalui pengelolaan manajemen pembangunan tanaman pangan baik di bidang perencanaan, keuangan, umum maupun evaluasi dan pelaporan. Keberhasilan kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dipengaruhi oleh proses pelaksanaan pogram dan kegiatan yang dikelola dengan baik dan didukung pihak terkait serta lingkungan kerja yang kondusif. Realisasi serapan anggaran kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya tahun 2015 sebesar Rp.202.628.323.640,- atau 71,78%. Realisasi Satker pusat sebesar Rp.75.081.347.584,- atau 60,47%, Satker Dana Dekonsentrasi Rp.93.683.827.381,- atau 80,36%, dan Satker Tugas Pembantuan Rp.33.863.148.675,- atau 81,52%. Tidak tercapainya target serapan anggaran disebabkan antara lain: belanja transito (cadangan belanja pegawai), sisa tunjangan uang makan dan uang lembur yang tidak terserap, sisa kontraktual anggaran akomodasi kegiatan Rakor, efisiensi kegiatan rapat/rakor yang tidak boleh diselenggarakan di hotel.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
iv
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................
i
RINGKASAN EKSKUTIF ........................................................
iii
DAFTAR ISI .........................................................................
v
DAFTAR BAGAN ..................................................................
vii
DAFTAR TABEL ...................................................................
ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................
xi
BAB I. PENDAHULUAN .......................................................
1
BAB II. PERENCANAAN KINERJA .........................................
9
2.1. Visi ...............................................................................
9
2.2. Misi ..............................................................................
9
2.3. Sasaran Strategis ..........................................................
10
2.4. Perjanjian Kinerja..........................................................
10
Bab III. AKUNTABILITAS KINERJA .......................................
13
3.1. Capaian Kinerja Organisasi ...........................................
13
3.2. Analisis Capaian Kinerja................................................
14
3.3. Dukungan APBN Dalam Rangka Pengelolaan Manajemen Pembangunan Tanaman Pangan....................................
18
3.4. Hambatan dan Kendala .................................................
40
3.5. Upaya dan Tindak Lanjut ..............................................
45
3.6. Analisis Efektivitas Anggaran dan Kegiatan Tahun 2015 .
45
3.7. Realisasi Anggaran ........................................................
48
Bab IV. PENUTUP ...............................................................
51
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
v
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
vi
DAFTAR BAGAN Bagan 1. Struktur Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ...................................................
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
6
vii
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Perjanjian Kinerja Unit Organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan .....................
11
Tabel 2. Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 ................................
13
Tabel 3. Realisasi Kegiatan Dukungan Sarana Produksi Untuk Kawasan Perbatasan/Daerah Tertinggal .......
18
Tabel 4. Rekapitulasi Nilai IPNBK Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015 .........................................................
28
Tabel 5. Rekapitulasi Nilai IKM Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015 ...........................................................
30
Tabel 6. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2013-2015 .............
38
Tabel 7. Nilai Laporan Akuntabilitas Kinerja Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2014 ...............................................
40
Tabel 8. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran dan Kegiatan Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan Kewenangan Pusat Tahun 2015 ..............................
46
Tabel 9. Realisasi Serapan Anggaran Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Tahun 2015.............................
48
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
ix
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pernyataan Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ...............
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
53
xi
Laporan Kinerja Tahun 2015
BAB I PENDAHULUAN
Sejalan dengan awal masa kerja Kabinet Kerja 2015-2019, terjadi
perubahan
struktur
Kementerian
dan
Lembaga
sebagaimana tertuang dalam Perpres 45 Tahun 2015 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43 Tahun 2015. Namun dalam pelaksanaannya struktur organisasi baru dimaksud belum
diterapkan
pada
tahun
2015,
sehingga
masih
berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010. Sesuai dengan Perpres Nomor 24 Tahun 2010 dan Permentan Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2010, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai salah satu Eselon I di lingkungan Kementerian Pertanian memiliki tugas untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang tanaman pangan. Dalam
melaksanakan
tugas
Direktorat
Jenderal
menyelenggarakan fungsi: 1). Perumusan kebijakan di bidang perbenihan,
budidaya,
perlindungan,
dan
pascapanen
tanaman pangan, 2). Pelaksanaan kebijakan di bidang perbenihan,
budidaya,
perlindungan
dan
pascapanen
tanaman pangan, 3). Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang perbenihan, budidaya, perlindungan dan pascapanen tanaman pangan, 4). Pemberian bimbingan teknis
dan
perlindungan
evaluasi dan
di
bidang
pascapanen
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
perbenihan, tanaman
budidaya,
pangan,
5).
1
Laporan Kinerja Tahun 2015 Pelaksanaan
administrasi
Direktorat
Jenderal
Tanaman
Pangan. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai salah
satu
memberikan
unit
kerja
pelayanan
Eselon
II,
teknis dan
mempunyai
tugas
administrasi kepada
seluruh unit organisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Direktorat fungsi:
Jenderal Tanaman
(1)
Melaksanakan
Pangan
koordinasi
menyelenggarakan dan
penyusunan
rencana, program, anggaran, dan kerja sama di bidang tanaman pangan; (2) Melaksanakan pengelolaan urusan keuangan dan perlengkapan; (3) Melakukan evaluasi dan penyempurnaan organisasi, tata laksana, pengelolaan urusan kepegawaian
dan
penyusunan
perundang-undangan,
serta
rancangan pelaksanaan
peraturan hubungan
masyarakat dan informasi publik; (4) Melakukan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman pangan; dan (5) Melaksanakan urusan tata usaha Direktorat Jenderal Tanaman pangan. Struktur organisasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Permentan Nomor 53 Tahun 2011) terdiri dari empat unit kerja Eselon III yaitu: (1) Bagian Perencanaan; (2) Bagian Keuangan dan Perlengkapan; (3) Bagian Umum; dan (4) Bagian Evaluasi dan Pelaporan, yang masing-masing Bagian terdiri dari tiga unit kerja Eselon IV. 1. Bagian Perencanaan Bagian
Perencanaan
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyusunan rencana dan program, anggaran, dan kerja sama di bidang tanaman pangan. Dalam melaksanakan tugas, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
2
Laporan Kinerja Tahun 2015 Bagian Perencanaan menyelenggarakan fungsi: (1) Penyiapan penyusunan
rencana
dan
program;
(2)
Penyiapan
penyusunan anggaran; dan (3) Penyiapan penyusunan kerja sama. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Bagian Perencanaan membawahi tiga subbagian, yaitu: a. Subbagian
Program,
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana dan program; b. Subbagian
Anggaran,
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan bahan penyusunan anggaran; c. Subbagian Kerja Sama, mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kerja sama. 2. Bagian Keuangan dan Perlengkapan Bagian
Keuangan
dan
Perlengkapan
mempunyai
tugas
melaksanakan urusan keuangan dan perlengkapan. Dalam melaksanakan Perlengkapan
tugas
tersebut
menyelenggarakan
Bagian fungsi:
Keuangan (1)
dan
Pelaksanaan
urusan perbendaharaan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan penyiapan pengujian dan penerbitan Surat Perintah Membayar (SPM); (2) Pelaksanaan urusan akuntansi dan
verifikasi
anggaran;
dan
(3)
Pelaksanaan
urusan
perlengkapan. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Bagian Keuangan dan Perlengkapan
membawahi tiga subbagian,
yaitu: a. Subbagian Perbendaharaan mempunyai tugas melakukan urusan perbendaharaan, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan penyiapan bahan pengujian Surat Perintah Membayar (SPM). Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
3
Laporan Kinerja Tahun 2015 b. Subbagian Akuntansi dan Verifikasi mempunyai tugas melakukan urusan akuntansi dan verifikasi anggaran. c. Subbagian Perlengkapan mempunyai tugas melakukan urusan perlengkapan. 3. Bagian Umum Bagian umum mempunyai tugas melaksanakan evaluasi dan penyempurnaan
organisasi
dan
tatalaksana,
urusan
kepegawaian, penyusunan rancangan peraturan perundangundangan, pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, serta urusan tata usaha dan rumah tangga. Dalam
melaksanakan
menyelenggarakan penyempurnaan
tugas
fungsi:
tersebut
(1)
organisasi
Bagian
Penyiapan
dan
tata
Umum
evaluasi laksana,
dan serta
pelaksanaan urusan kepegawaian; (2) Penyiapan penyusunan rancangan
peraturan
perundang-undangan,
pelaksanaan
hubungan masyarakat dan informasi publik, serta urusan perpustakaan; dan (3) Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga. Dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya Bagian Umum membawahi tiga subbagian, yaitu: a. Subbagian Organisasi dan Kepegawaian mempunyai tugas melakukan
penyiapan
penyempurnaan
organisasi
bahan dan
evaluasi
tata
laksana,
dan serta
pelaksanaan urusan kepegawaian. b. Subbagian mempunyai
Hukum tugas
dan
Hubungan
melakukan
Masyarakat
penyiapan
bahan
penyusunan rancangan peraturan perundang-undangan,
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
4
Laporan Kinerja Tahun 2015 pelaksanaan hubungan masyarakat dan informasi publik, serta urusan perpustakaan. c. Subbagian Tata Usaha dan Rumah Tangga mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga. 4. Bagian Evaluasi dan Pelaporan Bagian
Evaluasi
dan
Pelaporan
mempunyai
tugas
melaksanakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman pangan. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bagian Evaluasi dan Pelaporan
menyelenggarakan
fungsi:
(1)
Pengumpulan,
pengolahan dan penyajian data dan informasi; (2) Penyiapan analisis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, serta tindak lanjut hasil penggawasan; dan (3) Penyiapan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman pangan. Bagian Evaluasi dan Pelaporan terdiri dari 3 (tiga) subbagian, yaitu: a. Subbagian
Data
dan
Informasi,
mempunyai
tugas
melakukan pengumpulan, pengolahan dan penyajian data dan informasi. b. Subbagian Evaluasi dan Tindak Lanjut Hasil Pengawasan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan analisis, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program, serta tindak lanjut hasil pengawasan. c. Subbagian
Pelaporan
mempunyai
tugas
melakukan
penyiapan bahan laporan pelaksanaan kegiatan di bidang tanaman pangan.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
5
Laporan Kinerja Tahun 2015 Selain itu, di Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
juga
Perencana, Kepegawaian,
terdapat
Kelompok
Kelompok Kelompok
Jabatan
Fungsional
Jabatan
Fungsional
Analisis
Jabatan
Fungsional
Statistisi.
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsionalnya. Bagan 1. Struktur Organisasi Sekretariat Jenderal Tanaman Pangan
Direktorat
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PERENCANAAN
BAGIAN KEUANGAN DAN PERLENGKAPAN
BAGIAN UMUM
BAGIAN EVALUASI DAN PELAPORAN
SUBBAGIAN ANGGARAN
SUBBAGIAN PERBENDAHARAAN
SUBBAGIAN ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN
SUBBAGIAN EVALUASI TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN
SUBBAGIAN PROGRAM
SUBBAGIAN AKUNTANSI
SUBBAGIAN HUKUM DAN HUMAS
SUBBAGIAN DATA DAN INFORMASI
SUBBAGIAN KERJASAMA
SUBBAGIAN PERLENGKAPAN
SUBBAGIAN TATA USAHA DAN RUMAH TANGGA
SUBBAGIAN PELAPORAN
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
Pegawai Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun
2015
sebanyak
268
orang,
dengan
kualifikasi
pendidikan terdiri dari S3: 1 orang, S2: 29 orang, S1 sebanyak 94 orang, SM sebanyak 1 orang, D3 sebanyak 10 Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
6
Laporan Kinerja Tahun 2015 orang, SLTA 113 orang, SLTP 10 orang dan SD sebanyak 10 orang. Jumlah pegawai tersebut tersebar pada unit kerja Eselon III lingkup Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Pada tahun 2015, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan membina kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya yang merupakan salah satu kegiatan dalam program pembangunan dilaksanakan Dekonsentrasi
tanaman di
pusat
dan
Dana
pangan. dan
di
Tugas
Kegiatan
tersebut
daerah/Satker Pembantuan.
Dana Alokasi
anggaran kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya tahun 2015 sebesar Rp.282,292 miliar, terdiri dari Rp. 1,242 miliar
pada
Satker
Pusat/Ditjen
Tanaman
Pangan,
Rp.116,587 miliar pada Satker Dinas Pertanian Provinsi, dan Rp.41,539 miliar pada Satker Dana Tugas Pembantuan Dinas Pertanian Kabupaten/Kota. Permasalahan yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain: (1) Kualifikasi dan kompetensi SDM yang masih belum memenuhi kebutuhan; (2) Keterbatasan database dalam perencanaan kegiatan dan anggaran; dan (3) Penanganan aset, Barang Milik Negara (BMN), dan tindak lanjut temuan dan rekomendasi hasil pemeriksaan belum optimal.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
7
Laporan Kinerja Tahun 2015
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
8
Laporan Kinerja Tahun 2015
BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Visi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sebagai unit kerja yang mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan
administrasi
kepada
seluruh
unit
organisasi
di
Lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki visi
2015-2019
“terwujudnya
pelayanan
prima
dalam
pengelolaan sumber daya manusia, material, uang (man, material, money management)”. 2.2. Misi Menjabarkan dari visi yang ditetapkan, Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan akan mengemban misi: 1. Mewujudkan
birokrasi
Direktorat
Jenderal
Tanaman
Pangan yang profesional dan berintegritas; 2. Menyusun rencana pembangunan tanaman pangan; 3. Melaksanakan penataan dan penguatan tatalaksana, dan pengelolaan SDM aparatur;
organisasi,
4. Melaksanakan hubungan masyarakat; 5. Membentuk dan menata peraturan perundang-undangan, penyusunan perjanjian dan bantuan hukum di bidang tanaman pangan; 6. Melaksanakan pengeluaran dan keuangan dan barang milik negara; Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
pelaporan
urusan
9
Laporan Kinerja Tahun 2015 7. Melaksanakan pengumpulan, informasi publik;
penyajian
data,
dan
8. Melaksanakan monitoring, evaluasi, dan pelaporan serta tindak lanjut hasil pengawasan. 2.3. Sasaran Strategis Pada
tahun
Direktorat
2015
dalam
Jenderal
Peningkatan
program
Tanaman
Produksi,
yang
Pangan
Produktivitas,
dilaksanakan
yaitu
dan
Program
Mutu
Hasil
Tanaman Pangan, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman bertanggung
jawab
melaksanakan
kegiatan
Dukungan
Manajemen dan Teknis Lainnya. Sasaran strategis dari kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis
Lainnya.
Administrasi Profesional
adalah
dan dan
“Terselenggaranya
Pelayanan Berintegrasi
Teknis di
Pelayanan
Lainnya
Lingkungan
Secara
Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan”. Sementara tujuan dari kegiatan ini adalah: (1) tersedianya dokumen perencanaan, keuangan, umum, serta evaluasi dan pelaporan;
(2)
terlaksananya
dukungan
manajemen
dukungan sarana produksi untuk Kawasan Perbatasan, Daerah Tertinggal, MP3KI, dan SIPP. 2.4. Perjanjian Kinerja Perjanjian
Kinerja
(PK)
adalah
lembar/dokumen
yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada
pimpinan
melaksanakan
instansi
yang
program/kegiatan
lebih yang
rendah disertai
untuk dengan
indikator kinerja.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
10
Laporan Kinerja Tahun 2015 Perjanjian Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan
yang
akan
pemerintah/unit
dicapai
kerja
antara
yang
pimpinan
menenerima
instansi amanah
/tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang memberikan amanah/tanggungjawab/kinerja. Untuk
mencapai
sasaran
strategis
kegiatan
Dukungan
Manajemen dan Teknis Lainnya, disusun Perjanjian Kinerja (PK) antara Direktur Jenderal Tanaman Pangan dengan Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, dengan indikator kinerja sebagai berikut: 1. Dokumen manajemen perencanaan, keuangan, umum serta evaluasi dan pelaporan dengan target terdiri dari 13 rancangan, 4 pedoman dan 4 laporan (laporan bagian perencanaan,
laporan
bagian
keuangan
dan
perlengkapan, laporan bagian umum dan laporan bagian evaluasi dan pelaporan). 2. Dukungan
sarana
produksi
untuk
kawasan
perbatasan/daerah tertinggal/MP3KI/SIPP 20 paket. Secara rinci Perjanjian KinerjaSekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2015 pada Tabel 1. Tabel 1. Perjanjian Kinerja Unit Organisasi -Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 Sasaran Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Target
Terselenggaranya pelayanan
Dokumen manajemen perencanaan,
20 dokumen terdiri dari:
administrasi dan pelayanan
keuangan, umum serta evaluasi dan
- 12 rancangan
teknis lainnya secara profesional pelaporan
- 4 pedoman
dan berintegrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman
Terlaksananya dukungan sarana
- 4 laporan 20 unit
Pangan
produksi untuk kawasan perbatasan/daerah tertinggal/MP3KI/SIPP
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
11
Laporan Kinerja Tahun 2015
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
12
Laporan Kinerja Tahun 2015
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja Organisasi Capaian kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan diperoleh dari hasil pengukuran terhadap indikator kinerja
yang
telah
ditetapkan,
dan
keberhasilannya
dipengaruhi oleh pelaksanaan program dan kegiatan yang dikelola dengan baik dan ditunjang dengan pelaksanaan kegiatan yang kondusif. Untuk
mengukur
dikelompokkan
keberhasilan
berdasarkan
capaian
penilaian
kinerja
capaian
melalui
metode scoring dengan kategori: 1). Sangat berhasil: realisasi > 100% dari target, 2). Berhasil: realisasi 80-100% dari target, 3). Cukup berhasil: realisasi 60-79% dari target, 4). Kurang berhasil: realisasi < 60% dari target. Tabel 2. Capaian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 Sasaran Program/Kegiatan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
Terselenggaranya pelayanan Dokumen manajemen administrasi dan pelayanan perencanaan, keuangan,
20 dokumen: 20 dokumen: - 12 rancangan - 12 rancangan
teknis lainnya secara profesional dan berintegrasi di lingkungan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
umum serta evaluasi dan pelaporan
- 4 pedoman - 4 laporan
- 4 pedoman - 4 laporan
Terlaksananya dukungan sarana produksi untuk kawasan perbatasan/daerah tertinggal
20 unit
18 unit
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
Capaian
Kategori
100%
Capaian Berhasil
90%
Berhasil
13
Laporan Kinerja Tahun 2015 Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa pencapaian dukungan manajemen perencanaan, keuangan, umum serta evaluasi
dan
Sedangkan
pelaporan
dukungan
terealisasi
sarana
100%
produksi
dari
untuk
target. kawasan
perbatasan/daerah tertinggal/MP3KI/SIPP terealisasi 90% dari target. Berdasarkan scoring, capaian kedua indikator ini tergolong berhasil. 3.2. Analisis Capaian Kinerja 3.2.1. Terlaksananya dukungan manajemen perencanaan, keuangan, umum serta evaluasi dan pelaporan Capaian kinerja kegiatan diukur dengan membandingkan realisasi kegiatan terhadap target/jumlah kegiatan yang dikelola
di masing-masing bidang.
Keberhasilan
kinerja
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dipengaruhi oleh proses pelaksanaan pogram dan kegiatan yang dikelola dengan baik dan
didukung pihak terkait serta lingkungan
kerja yang kondusif. Pencapaian sasaran dalam rangka meningkatkan kinerja perencanaan, keuangan, umum, serta evaluasi dan pelaporan adalah presentase realisasi kegiatan yang dilaksanakan terhadap target kegiatan yang telah ditetapkan baik fisik maupun keuangan yang dicerminkan dalam bentuk dokumen rancangan, pedoman dan laporan yang dapat diselesaikan sampai akhir tahun anggaran.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
14
Laporan Kinerja Tahun 2015 Dokumen
yang
menjadi
output
Sekretariat
Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan terdiri dari: 1. Rancangan Dokumen Rancangan adalah sebagai berikut : - Renstra Ditjen TP 2015-2019 - Renstra Setditjen TP 2015-2019 - Masterplan dan Actionplan TP - RKP - Renja Ditjen TP - PK - Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015 - Dokumen Evaluasi PMPRB - Dokumen Penyempurnaan Uraian Tugas dan Pekerjaan Eselon IV lingkup Ditjen TP - Dokumen Penilaian Unit Kerja Pelayanan Publik pada 3 UPT - Dokumen Penyusunan SK Inpasing - Dokumen Formasi Pegawai 2. Pedoman Dokumen pedoman adalah sebagai berikut : - Pedoman Penganggaran Ditjen TP - Pedoman Pengumpulan Data Survey Ubinan TP - Pedoman Pengumpulan Data Statistik Pertanian TP - Pedoman Pengolahan Data Statistik TP 3. Laporan Laporan terdiri dari 4 jenis laporan terdiri dari Laporan Bagian Perencanaan, Laporan Bagian Umum, Laporan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
15
Laporan Kinerja Tahun 2015 Keuangan dan Perlengkapan serta Laporan Bagian Evaluasi dan Pelaporan. - Laporan bagian perencanaan meliputi : Bahan nota keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN), Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Ditjen Tanaman Pangan, Petunjuk Operasional Kegiatan (POK), Dokumen revisi anggaran dan Laporan MP3EI/SIPP/Kawasan Perbatasan/Daerah Tertinggal. - Laporan Bagian Keuangan dan Perlengkapan meliputi : Dokumen
Peraturan
Keuangan,
Dokumen
Laporan
Semester I dan II Tahun 2015, Semester II Tahun 2014 dan Tahunan Th 2014, Laporan SIMAK BMN, Laporan Realisasi, Pedoman/Juknis/SOP Akuntansi, Laporan Triwulan I, II, III, IV, Semester I, dan II SIMAK BMN Ditjen Tanaman Pangan dan Laporan Penyusunan Laporan SAK. - Laporan Bagian Umum meliputi: Dokumen Monitoring Dan
Evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP)
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015, Dokumen Evaluasi PMPRB, Dokumen Penyempurnaan
Uraian
Tugas dan Pekerjaan Eselon IV lingkup Ditjen TP, Dokumen Penilaian Unit Kerja Pelayanan Publik pada 3 UPT, Dokumen Penyusunan SK Inpasing, Dokumen Formasi
Pegawai,
Laporan
Implementasi
Peraturan
Perundangan dan Keterbukaan Informasi Publik, SK Penunjang Pengelolaan Anggaran dan Kegiatan, Laporan pameran
publikasi dan
pangan,
Laporan
temu
peliputan
bidang tanaman
koordinasi
kehumasan,
Penghargaan kelompok mantri/tani berprestasi bidang TP, Dokumen Penyelesaian Kasus Disiplin Pegawai, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
16
Laporan Kinerja Tahun 2015 Laporan Pelatihan SDM Dalam Menunjang Penataan Arsip Aktif Inaktif dan Laporan Sosialisasi Tata Naskah Dinas. - Laporan Bagian Evaluasi dan Pelaporan meliputi : Bahan Rapat Pimpinan, Laporan Tahunan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2014, Laporan Tahunan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2014, Database
Kegiatan
Bulanan
Sekretariat
dan
Anggaran
Direktorat
2015,
Jenderal
Laporan Tanaman
Pangan, Laporan Kegiatan Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015, Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014, Laporan Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014, Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015, Laporan
pelaksanaan
Sistem
Pengendalian
Intern
lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015, Dokumen perkembangan kerugian Negara, Buku Data Angka Produksi Tanaman Pangan (ASEM, ARAM I, ARAM II), Laporan
Pengumpulan
Data
Statistik
Pertanian
Tanaman Pangan (Karawang, Klaten) dan Laporan Uji coba pengumpulan luas tanam dan luas panen padi dengan metode Grid Square). 3.2.2. Terlaksananya dukungan sarana produksi untuk kawasan perbatasan/daerah tertinggal Dukungan sarana produksi untuk kawasan perbatasan dan daerah tertinggal dilaksanakan di 10 provinsi, antara lain untuk daerah perbatasan (Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Papua, Kepulauan Riau, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
17
Laporan Kinerja Tahun 2015 Sulawesi Utara) dan daerah tertinggal (Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Papua Barat). Kegiatan tematik daerah perbatasan dan tertinggal tahun 2015 mempunyai alokasi anggaran 1,5 Milyar yang dibagikan untuk 10 Provinsi tersebut. Kesepuluh provinsi tersebut, 6 provinsi merupakan daerah
perbatasan
dan
4
provinsi
merupakan
daerah
tertinggal. Masing-masing provinsi, mendapatkan alokasi bantuan
berupa
tersebut,
oleh
uang
kelompok
tunai
Rp.
penerima
150.000.000,-.
Uang
dimanfaatkan
untuk
pembukaan dan pengolahan lahan serta pembelian sarana dan prasarana produksi. Hingga tanggal 31 Desember 2015, menurut Data SP2D Ditjen
Anggaran
Kementerian
Keuangan,
realisasi
total
mencapai Rp. 1.349.580.000,- atau 89,97%. Delapan provinsi telah realisasi 100%, satu provinsi yaitu Provinsi Kep. Riau baru terealisasi 99,72% dan sisanya Provinsi Jawa Barat belum direalisasikan sama sekali (0%), sehingga realisasi mencapai 18 atau 90% dari target 20 unit. Informasi selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
18
Laporan Kinerja Tahun 2015 Tabel 3. Realisasi Kegiatan Dukungan Sarana Produksi Untuk Kawasan Perbatasan/Daerah Tertinggal No
Provinsi
Alokasi Pagu Volime Anggaran (Unit) (Rp 000) 2 150.000 2 150.000
Wilayah
Realisasi (Rp 000)
1 Kalimantan Barat 2 Kalimantan Timur
Perbatasan Perbatasan
3 Nusa Tenggara Timur
Perbatasan
2
150.000
150.000
4 Papua
Perbatasan
2
150.000
150.000
5 Kep Riau
Perbatasan
2
150.000
149.580
6 Sulawesi Utara
Perbatasan
2
150.000
150.000
7 Bengkulu
Tertinggal
2
150.000
150.000
8 Jawa Barat
Tertinggal
2
150.000
150.000
9 Jawa Timur
Tertinggal
2
150.000
150.000
10 Papua Barat
Tertinggal
2
150.000
150.000
3.3. Dukungan
APBN
150.000 150.000
Dalam
Keterangan
(%) 100 100
Sudah direalisasikan 100% Sudah direalisasikan 100% Sudah direalisasikan 100% 100 (Kab. TTU dan Kab. Belu) Sudah direalisasikan 100% 100 (Kab Keerom dan Kota Jayapura) 99,72 Sudah direalisasikan 100% Sudah direalisasikan 100% 100 (Kab. Talaud dan Kab. Sangihe) Sudah direalisasikan 100% 100 (Kab. Bengkulu Uatara dan Kab. Seluma) Belum direalisasikan 0 (rencana 2 kelompok di Kab. Sukabumi) 100 Sudah direalisasikan 100% Sudah direalisasikan 100% 100 (Kab. Raja Ampat dan Kab. Kaimana)
Rangka
Pengelolaan
Manajemen Pembangunan Tanaman Pangan Untuk mendukung tercapainya Perjanjian Kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tahun 2015 telah dialokasikan
serangkaian
kegiatan
melalui
pengelolaan
manajemen pembangunan tanaman pangan baik di bidang perencanaan, pelaporan. Jenderal
keuangan,
Keberhasilan Tanaman
umum kinerja
Pangan
maupun
evaluasi
Sekretariat
dipengaruhi
dan
Direktorat
oleh
proses
pelaksanaan pogram dan kegiatan yang dikelola dengan baik dan didukung pihak terkait serta lingkungan kerja yang kondusif.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
19
Laporan Kinerja Tahun 2015 3.3.1. Peningkatan Manajemen Perencanaan Di
bidang
manajemen
perencanaan
tahun
2015
telah
dilaksanakan beberapa kegiatan seperti: Penyusunan Renstra Ditjen TP 2015-2019 1. Penyusunan Renstra Setditjen TP 2015-2019 2. Penyusunan Masterplan dan Actionplan TP 3. Penilaian E-Proposal 4. Penyusunan RKP 5. Penyusunan Renja Ditjen TP 6. Penyusunan PK 7. Penyusunan Dokumen Pemantapan Program dan Kegiatan Ditjen Tanaman Pangan 8. Pedoman Penganggaran Ditjen TP 9. Prosedur Kerjasama Luar Negeri Bidang TP 10. Penyusunan dokumen pemantapan perencanaan lingkup Ditjen Tanaman Pangan 11. Penyusunan bahan usulan kegiatan dan anggaran Ditjen Tanaman Pangan 12. Penyusunan
dan
penyempurnaan
output
kegiatan
anggaran berbasis kinerja 13. Penyusunan
bahan
nota
keuangan
dan
Rancangan
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 14. Penyusunan Daftar Isian Penggunaan Anggaran (DIPA) Ditjen Tanaman Pangan 15. Penyusunan Petunjuk Operasional Kegiatan (POK) 16. Penyusunan dokumen revisi anggaran 17. Rapat Koordinasi penyusunan Pagu Anggaran dan Alokasi Anggaran 18. Rapat Pembahasan Isu Tematik Perencanaan
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
20
Laporan Kinerja Tahun 2015 19. Laporan
MP3EI/SIPP/Kawasan
Perbatasan/Daerah
Tertinggal 20. Laporan Pelaksanaan FGD (I-VII) 21. Fasilitasi Kerjasama Dalam dan Luar Negeri 22. Workshop PUG Kegiatan-kegiatan tersebut diatas merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya (tahun 2014). Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya jenis dan volume kegiatan di bidang perencanaan tidak banyak perubahan, hanya pada tahun 2015 capaian realisasi kegiatan dalam bentuk laporan (penggandaan) volumenya lebih rendah. Sedangkan dalam bentuk rancangan relatif sama setiap tahun dengan volume kegiatan paling tinggi, hal ini terkait dengan rancangan perencanaan kegiatan pembangunan tanaman pangan di tingkat pusat dan
daerah baik melalui dana dekonsentrasi
maupun tugas pembantuan. Kegiatan yang tidak terealisasi di tahun 2014 karena keterbatasan waktu dan tenaga dan kemudian dilaksanakan di
tahun
2015
adalah
penyusunan
Renstra
Direktorat
Jenderal Tanaman Pangan 2015-2019 dan penyusunan dokumen revisi anggaran. Sedangkan kegiatan lain yang juga tidak terealisasi di tahun 2014 dan juga tidak terealisasi di tahun 2015 dengan alasan keterbatasan waktu adalah pedoman pelaksanaan pembangunan tanaman pangan. Kegiatan yang tidak terealisasi di tahun 2014, dan kemudian tidak ada dalam perencanaan kegiatan tahun 2015 antara lain penyusunan road map padi, jagung dan kedelai tahun 2015-2019
dan
penyusunan
dokumen
anggaran
dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
21
Laporan Kinerja Tahun 2015 Kegiatan penyusunan rancangan yang hanya dilaksanakan di tahun 2014 adalah penyusunan rancangan program Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) dengan tujuan untuk mewujudkan pertanian bio-industri yang berkelanjutan dan meningkatkan pendapatan petani melalui optimalisasi hasil pertanian.
Kegiatan
SIPP
adalah
kegiatan
baru
yang
berorientasi mensinergikan pertanian dari hulu ke hilir di lokasi yang memiliki potensi. Laporan dari SIPP ini menjadi output di tahun 2015. Sedangkan kegiatan yang hanya direalisasikan di tahun 2014, dan tidak ada dalam perencanaan tahun 2015 antara lain pelatihan toefl dan monitoring LM3. Sejak tahun 2014, pemberian bantuan modal kepada LM3 tidak dilaksanakan yang
disebabkan
adanya
pengehematan
anggaran
dan
berlanjut sampai tahun 2015. Kegiatan lain yang dilaksanakan tahun 2015 dan belum ada di tahun 2014 antara lain penilaian E-Proposal, penyusunan RKP,
penyusunan
penyusunan
Renja,
prosedur
penyusunan
kerjasama
luar
rencana
aksi,
negeri,
rapat
pembahasan isu tematik perencanaan, laporan pelaksanaan FGD, dan Fasilitasi kerjasama dalam dan luar negeri. 3.3.2. Pengelolaan Manajemen Umum Dalam rangka mendukung pencapaian kinerja maksimal di bidang
pengelolaan manajemen umum,pada tahun 2015
dilaksanakan serangkaian kegiatan sebagai berikut: 1. Dokumen Monitoring Dan Evaluasi Standar Operasional Prosedur (SOP) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
22
Laporan Kinerja Tahun 2015 2. Dokumen Evaluasi PMPRB 3. Dokumen Penyempurnaan
Uraian Tugas dan Pekerjaan
Eselon IV lingkup Ditjen TP 4. Dokumen Penyusunan SK Inpasing 5. Dokumen Formasi Pegawai 6. Evaluasi dan Implementasi Peraturan Perundangan dan Keterbukaan Informasi Publik 7. SK Penunjang Pengelolaan Anggaran dan Kegiatan 8. Fasilitasi
Advokasi
Hukum
Kebijakan
Pembangunan
Tanaman Pangan 9. Laporan
pameran
publikasi
dan
peliputan
bidang
tanaman pangan 10. Laporan publikasi pembangunan tanaman pangan melalui media massa (SINAR TANI). 11. Dialog
interaktif
TVRI,
dialog
interaktif
RRI,
dialog
interaktiv metro tv 12. Iklan layanan masyarakat 13. Pengadaan buku-buku perpustakaan 14. Laporan temu koordinasi kehumasan 15. Penghargaan kelompok mantri/tani berprestasi bidang TP. 16. Temu Koordinasi Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional POPT. 17. Temu Koordinasi Tim Penilai dan Sekretariat Tim Penilai Jabatan Fungsional PBT. 18. Pengembangan Karakter SDM Pertanian. 19. Fasilitasi Sekretariat Jabatan Fungsional POPT dan PBT. 20. Dokumen Workshop Penyelesaian Kasus Disiplin Pegawai. 21. Pelatihan SDM Dalam Menunjang Penataan Arsip Aktif Inaktif. 22. Ketatausahaan dan Peningkatan SDM. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
23
Laporan Kinerja Tahun 2015 23. Kegiatan Kearsipan Direktorat Jenderal 24. Pelatihan Pelayanan Kesekretariatan/Pramusaji. 25. Sosialisasi Tata Naskah Dinas Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya kinerja di bidang umum meningkat seiring dengan meningkatnya jenis dan volume kegiatan yang dilaksanakan, baik pada tahun 2012 (10 kegiatan) maupun 2013 (14 kegiatan). Sedangkan capaian terhadap pelaksanaan kegiatan rata-rata seluruhnya tercapai dan dapat diselesaikan baik dalam bentuk pedoman, laporan maupun rancangan. Terdapat dua kegiatan yang tidak terealisasi di tahun 2014, dan juga tidak dapat dilaksanakan di tahun 2015, yaitu kegiatan evaluasi pemangku jabatan dan penilaian PMPRB. Kegiatan evaluasi pemangku jabatan tidak terealisasi di tahun 2014 karena tidak cukup waktu dan sumber daya manusia
dalam
menyelesaikannya,
dan
juga
tidak
dilaksanakan di tahun 2015 dikarenakan penataan organisasi belum selesai terkait dengan Permentan 43 tahun 2015 tentang Tata Kerja dan Organisasi Kementerian Pertanian yang baru. Kegiatan penilaian PMPRB tidak terealisasi di tahun 2014 karena penilaian PMPRB pendekatannya sudah tidak lagi per unit kerja Eselon I melainkan instansi (Kementerian) dan dilakukan oleh Inspektorat Jenderal. Untuk tahun 2015 kegiatan penilaian PMPRB direvisi menjadi kegiatan evaluasi PMPRB, untuk mengevaluasi sejauh mana RB berjalan di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Dibanding tahun 2014, kegiatan yang baru dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain penyempurnaan uraian tugas dan pekerjaaan Eselon IV lingkup Ditjen TP, fasilitasi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
24
Laporan Kinerja Tahun 2015 advokasi hukum kebijakan pembangunan tanaman pangan, publikasi pembangunan tanaman pangan melalui media massa (sinar tani), dialog interaktif TVRI, RRI, metro TV, iklan layanan masyarakat, pengadaan buku-buku perpustakaan, workshop penyelesaian kasus disiplin pegawai, pelatihan SDM
dalam
menunjang
penataan
arsip
aktif
inaktif,
ketatausahaan dan peningkatan SDM, kegiatan kearsipan direktorat jenderal, pelatihan pelayanan kesekretariatan/ pramusaji, dan sosialisasi tata naskah dinas. Selain itu untuk meningkatkan capaian kinerja pengelolaan manajemen umum telah dilaksanakan beberapa kegiatan, yaitu: -
Pemberian Penghargaan Penghargaan
kepada Kelompoktani dan Mantri Tani
diserahkan dalam dua tahap yaitu untuk juara I dengan kelompoktani padi, jagung dan kedelai diserahkan pada saat waktunya bersamaan memperingati Hari
Pangan
Sedunia (HPS) ke 35 pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2015
saat
acara
penanaman
padi
dan
pemberian
penghargaan inovasi pangan dan pertanian di Desa Sako, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Pemberian penghargaan kepada kelompoktani padi, jagung dan kedelai untuk juara I diserahkan secara simbolis oleh Wakil Presiden RI dan Menteri Pertanian. Sedangkan 29 penerima lainnya pada malam hari yang diberikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan bertempat di Hotel Emilia Palembang. Hadir pada acara tersebut beberapa pejabat Eselon II Ditjen TP. Pemberian penghargaan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
25
Laporan Kinerja Tahun 2015 kepada
Kelompoktani dan Mantri Tani bersama sama
penerima penghargaan pendukung perbenihan tanaman pangan. Secara keseluruhan penerima penghargaan ada 32 orang terdiri dari Kelompoktani padi 5, Kelompoktani Jagung 5 dan Kelompoktani Kedelai 5 dan Mantri Tani 5. Disamping penerima penghargaan tersebut diatas ada juga penghargaan yang terkait
bidang perbenihan yaitu yang
diberikan kepada Produsen/Penangkar Benih 3 orang, Pengawas Benih Tanaman 3 orang, Analis Benih 3 orang dan Balai Benih Berprestasi 3. -
Pencapaian Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) Kementerian PAN dan RB mencabut Permenpan RB Nomor 1 Tahun 2012 tentang Pedoman PMPRB dan Permenpan RB Nomor 31 tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis PMPRB secara online, diganti dengan Tahun
2014
tentang
Permenpan RB Nomor 14
Pedoman
Evaluasi
Reformasi
Birokrasi Instansi Pemerintah. Berdasarkan Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2014 sebagaimana dimaksud, ruang lingkup penilaian PMPRB pendekatannya sudah tidak lagi per unit kerja Eselon I melainkan instansi (Kementerian), dimana
sebelumnya
Kementerian
PAN
dan
RB
menyerahkan akun password untuk setiap Eselon I Kementan, saat ini hanya 2 akun password saja, untuk Sekretariat Jenderal Kementan dan Inspektorat Jenderal Kementan.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
26
Laporan Kinerja Tahun 2015 Mekanisme
evaluasi
RB
yang
baru
berdasarkan
Permenpan RB Nomor 14 Tahun 2014, untuk Unit kerja Eselon I lingkup Kementan mengisi aplikasi PMPRB secara offline dengan menggunakan Lembar Kerja Evaluasi (LKE) berformat excell, dan menyiapkan evidence yang relevan berdasarkan LKE, serta pelaksanaan Rencana Aksi Tindak Lanjut Perbaikan berdasarkan Kertas Kerja PMPRB tahun 2012
yang
lalu.
Selanjutnya
diserahkan
kepada
Inspektorat Jenderal untuk dilakukan paneling bersama dengan seluruh Eselon Lingkup Kementan. Kegiatan PMPRB dilaksanakan pada tahun 2015 tetapi bukan untuk menilai secara mandiri melainkan sebagai evaluasi sejauh mana RB berjalan di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. -
Indeks Penerapan Nilai Dasar Budaya Kerja Aparatur Negara (IPNBK) Pelaksanaan pengukuran IPNBK tahun 2015 berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 32/Permentan/OT.070/6/2015
tentang
Pedoman
Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja Di Lingkungan Pertanian. Tujuannya untuk memperoleh data dan informasi yang akurat tentang hasil penerapan nilai budaya kerja pegawai di unit kerja masing-masing, sebagai bahan kebijakan pimpinan
dalam
pengambilan
memperbaiki dan
menggerakkan
keputusan
untuk
peningkatan budaya
kerja pegawai di lingkungan Kementerian Pertanian. Tahap
pelaksanaan
pengukuran
IPNBK
lingkup
Kementerian Pertanian yaitu: Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
27
Laporan Kinerja Tahun 2015 Setiap unit kerja Eselon I menyebarkan kuesioner
-
IPNBK dilingkup unit kerjanya. Penarikan kembali kuesioner yang telah diisi masing-
-
masing oleh unit kerja Eselon I. Pengolahan data IPNBK oleh masing-masing unit kerja
-
Eselon I. Eskpose hasil pengolahan
-
Hasil dari ekspose setiap Eselon I lingkup Kementerian Pertanian tersebut kemudian direkap menjadi IPNBK Kementerian Pertanian. Pelaksanaan ekspose tahun 2015 berdasarkan surat dari
Plt. Kepala Biro Organisasi dan
Kepegawaian Nomor 2373/ A2/OT.010/11/2015 tanggal 24
November
2015
hal
undangan
Ekspose
Hasil
Pengukuran Indeks Penerapan Nilai Budaya Kerja di Lingkungan Kementrian Pertanian Tahun 2015. Nilai rekapitulasi IPNBK Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 3,52 dengan konversi nilai 88,04 kualifikasi kualitas budaya kerja A (sangat baik). Nilai per komponen ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Rekapitulasi Nilai IPNBK Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015 No.
Komponen
Pertanyaan
Nilai
Konversi
Klasifikasi Budaya Kerja
1
Komitmen
1.1. - 1.8.
3,45
86,36
A (Sangat Baik)
2
Keteladanan
2.1. - 2.6.
3,51
87,68
A (Sangat Baik)
3
Profesionalisme
3.1. - 3.6.
3,52
88,09
A (Sangat Baik)
4
Integritas
4.1. - 4.5.
3,59
89,63
A (Sangat Baik)
5
Disiplin
5.1. - 5.4.
3,54
88,44
A (Sangat Baik)
3,52
88,04
A (Sangat Baik)
Nilai Kualitas Budaya Kerja (IPNBK)
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
28
Laporan Kinerja Tahun 2015
-
Indeks Kepuasan Masyarakat Untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja
pelayanan
publik
di bidang
pertanian
perlu
dilakukan pengukuran Indek Kepuasan Masyarakat (IKM). Tujuan pengukuran IKM untuk mengetahui tingkat Indeks Kepuasan
Masyarakat
rekomendasi
pimpinan
secara
berkala
menetapkan
dan
sebagai
kebijakan
dalam
rangka peningkatan mutu pelayanan publik. Direktorat melaksanakan
Jenderal
Tanaman
tupoksinya
Pangan
dibantu
oleh
tiga
dalam Unit
Pelaksana Teknis (UPT) yang juga sebagai Unit Kerja Pelayanan Publik dan secara langsung maupun tidak langsung melayani masyarakat baik individu maupun masyarakat dunia usaha (instansi/lembaga). Ketiga UPT Ditjen TP terdiri dari Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu
Tumbuhan
(BBPOPT),
Balai
Besar
Pengembangan Pengujian Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BBPPMBTPH) dan Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman (BPMPT). Pengukuran
Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
menggunakan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 78/ Permentan/OT.140/8/2013 tentang Pedoman Pengukuran Indeks
Kepuasan
Masyarakat
(IKM)
di
Lingkungan
Kementerian Pertanian. Pengisian kuesioner tersebut dua periode Januari s.d Juni dan
Juli s.d. Desember 2015
(awal
pelanggan
Desember)
pada
saat
menyerahkan
sampel untuk diuji atau mengambil jasa layanan.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
29
Laporan Kinerja Tahun 2015 Berdasarkan hasil pengukuran IKM
pada ketiga UPT
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dapat digambarkan pada Tabel 5. Tabel 5. Rekapitulasi Nilai IKM Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015 No
Unsur Pelayanan
Semester I
Semester II
Nilai Akhir
U1 Prosedur pelayanan U2 Persyaratan pelayanan
3,02 3,28
3,31 3,33
3,16 3,3
U3 Kejelasan petugas pelayanan U4 Kedisiplinan petugas pelayanan
3,23 3,33
3,25 3,3
3,24 3,31
U5 Tanggung jawab petugas pelayanan U6 Kemampuan petugas pelayanan
3,28 3,32
3,3 3,38
3,29 3,35
U7 Kecepatan pelayanan U8 Keadilan mendapatkan pelayanan
3,22 3,34
3,19 3,41
3,21 3,37
U9 Kesopanan dan keramahan petugas U10 Kewajaran biaya pelayanan
3,39 3,42
3,59 3,33
3,49 3,37
U11 Kepastian biaya pelayanan U12 Kepastian jadwal pelayanan
3,62 3,35
3,63 3,22
3,62 3,28
U13 Kenyamanan lingkungan U14 Keamanan pelayanan
3,29 3,4
3,39 3,27
3,34 3,33
Nilai IKM Nilai Konversi IKM
3,3 82,53
3,33 83,2
3,31 82,86
A Sangat Baik
A Sangat Baik
A Sangat Baik
Nilai Mutu Pelayanan Kinerja UKPP
Berdasarkan data tersebut di atas, nilai IKM Ditjen TP adalah 3,31 dengan konvesi IKM 82.86 dengan Mutu Pelayanan A. Dengan demikian dapat disampaikan bahwa masyarakat/pengguna jasa layanan dari UPT Ditjen TP menyatakan kinerja sangat baik. Apabila ditinjau dari setiap
pelayanan,
maka
prosedur
pelayanan
(U8)
memperoleh nilai terendah 3,16 sedangkan nilai tertinggi terdapat Rendahnya
pada nilai
kepastian prosedur
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
biaya
pelayanan
pelayanan
(U11).
kemungkinan 30
Laporan Kinerja Tahun 2015 disebabkan
adanya
perubahan
pembayaran
dimuka,
awalnya pelayanan pengujian dari BPMPT dilakukan setelah selesai pengujian namun dengan adanya temuan dari BPK bahwa pembayaran harus dilakukan sebelum pengujian,
maka
sejak
Januari
2015
pembayaran
dilakukan saat mengajukan pengujian. 3.3.3. Pengelolaan
Manajemen
Keuangan
dan
Perlengkapan Dukungan
pengelolaan
manajemen
keuangan
dan
perlengkapan yang dilaksanakan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1.
Dokumen Verifikasi dan Penerbitan SPM
2.
Dokumen Usulan Pejabat Pengelola Keuangan Lingkup Ditjen TP
3.
Dokumen Peraturan Keuangan
4.
Dokumen Laporan Semester 1 dan 2 Tahun 2015, Semester II Tahun 2014 dan Tahunan Th 2014
5.
Dokumen Penatausahaan Aset
6.
Rapat Koordinasi Bidang Keuangan
7.
Workshop Penyusunan Laporan SAK
8.
Workshop Penertiban dan Penyelesaian Permasalahan Aset BMN
9.
Workshop Penyusunan Laporan SIMAK BMN
10. Laporan Pengelolaan Administrasi Gaji Pegawai 11. Laporan Pelaksanaan APBN 12. Laporan Tindak Lanjut Pemeriksaan Satker 13. Laporan
Bimbingan
Petugas
Pembuat
Dokumen
Pengadaan dan Petugas Verifikasi 14. Pedoman/Juknis/SOP Akuntansi Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
31
Laporan Kinerja Tahun 2015 15. Laporan Triwulan I, II, III, IV Semester I dan II SIMAK BMN DITJEN TP 16. Workshop Pemantapan Aplikasi petugas SIMAK BMN dan Pengurus Barang Tingkat Pusat. 17. Penyusunan Laporan SAK 18. Administrasi Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Tanaman Pangan 19. Laporan Advokasi Pengamanan Aset Ditjen TP Dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya jenis dan volume kegiatan di bidang keuangan dan perlengkapan tidak banyak perubahan. Kegiatan yang tidak terealisasi di tahun 2014 dan juga tidak terealisasi
di
tahun
2015
adalah
penerbitan
pedoman
perbendaharaan karena dinilai tidak efektif. Kegiatan yang tidak terealisasi di tahun 2014 dan direalisasikan di tahun 2015 adalah Workshop Penyusunan Laporan SIMAK BMN dan SAK Pra Semester II. Workshop ini dilaksanakan pada tahun 2015 bertujuan untuk meningkatkan kualitas LK semester I dan II yang akuntabel dan transparan. Dibandingkan tahun 2014, penyusunan laporan keuangan tahun
2015
sudah
menerapkan
standar
akuntansi
pemerintah berbasis aktual baik untuk laporan SAK dan laporan SIMAK BMN. Perangkat lunak untuk mendukung penyusunan laporan ini adalah SAIBA versi 2.7 untuk laporan SAK, dan SIMAK BMN versi 15.13 untuk laporan SIMAK BMN (aset). Guna mendukung program tersebut Kementerian
pertanian
telah
menindaklanjuti
dengan
menerbitkan Juknis Penyusunan Laporan Keuangan Berbasis Akrual, Juknis Likuidasi Entitas Akuntansi dan Entitas Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
32
Laporan Kinerja Tahun 2015 Pelaporan, Software aplikasi penyusunan CaLK dan Software aplikasi penyusunan CaBMN. Disamping itu, kegiatan yang baru dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain penyusunan pedoman laporan SAK sebagai dokumen peraturan keuangan, workshop penertiban dan penyelesaian ketertiban
aset
BMN
Penatausahaan
yang
bertujuan
mewujudkan
aset
BMN
penyelesaian
dan
tindaklanjut temuan BPK RI baik Satuan Kerja Pusat maupun Daerah (DK/TP), usulan pejabat pengelola keuangan satker pusat, pendampingan petugas SIMAK BMN, rapat koordinasi bidang keuangan, tindak lanjut pemeriksaan satker, dan advokasi pengamanan aset Ditjen TP. 3.3.4. Pengelolaan Manajemen Evaluasi dan Pelaporan Pada tahun anggaran 2015 untuk mendukung capaian kinerja maksimal dalam pengelolaam manajemen evaluasi dan pelaporan telah dibentuk Tim Evaluasi dan Pelaporan dan Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI). Tim Evaluasi dan Pelaporan bertugas membantu dalam penyiapan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan tanaman pangan, menyiapkan bahan laporan pimpinan, menyiapkan bahan pemantauan terpadu serta merumuskan upaya tindaklanjut. Selain itu dalam rangka penerapan sistem pengendalian intern dalam seluruh unit kerja lingkup direktorat jenderal tanman
pangan
telah
pula
dibentuk
Tim
Satuan
Pengendalian Intern (Tim Satlak PI) yang bertugas sebagai pendorong dan penggerak dalam penerapan lima (5) unsur SPI (lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, komunikasi dan informasi, pemantauan dan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
33
Laporan Kinerja Tahun 2015 evaluasi)
dalam
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan
tanaman pangan. Tim SPI bertugas melakukan pembinaan, mensosialisasikan penerapan SPI, melakukan monitoring dan evaluasi
penerapan
SPI
dalam
kegiatan
pembangunan
Tanaman Pangan ditingkat pusat dan daerah. Dukungan
kegiatan
yang
dialokasikan
dalam
rangka
peningkatan pelaksanaan manajemen evaluasi dan pelaporan tahun 2015 adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan laporan yang telah dilaksanakan mencakup laporan
bulanan,
Laporan
Tahunan,
bahan
Rapat
Pimpinan, Raker, RDP, dan penyiapan bahan pimpinan lainnya, laporan tindaklanjut Rapim Kementan, laporan kegiatan Menteri Pertanian terkait Ditjen TP. 2. Rekapitulasi Agenda kerja Mentan 2014 3. Database Kegiatan dan Anggaran 2015 4. Laporan Kegiatan Sekretaris Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 5. Laporan Kegiatan Strategis Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 2015 6. Laporan Kinerja Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2014 7. Sosialisasi penerapan aplikasi e-Monev yang terintegrasi dengan PMK 249 tahun 2011 Bidang Tanaman Pangan 8. Petunjuk Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015 9. Pemantauan
dan
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan
pembangunan tanman pangan baik di tingkat pusat maupun daerah,
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
34
Laporan Kinerja Tahun 2015 10. Pemantauan dan evaluasi perkembangan tindaklanjut hasil pemeriksaan, 11. Pemantauan
dan
evaluasi
percepatan
penyelesaian
kerugian negara 12. Laporan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2015 13. Dokumen perkembangan kerugian Negara; dan Sosialiasi percepatan
penyelesaian
kerugian
Negara
lingkup
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan 14. Koordinasi
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Program
dan
Kegiatan Pembangunan Tanaman Pangan Tahun 2014. 15. Penyelenggaraan Rakor ASEM 2014, ARAM I 2015 dan ATAP 2014, ARAM II 2015 16. Evaluasi Pengumpulan Data Statistik Pertanian Tanaman Pangan (Karawang, Klaten) 17. Survey Ubinan Statistik Pertanian. 18. Penyusunan Pedoman Pengumpulan Data Survey Ubinan TP, Pedoman Pengumpulan Data Statistik Pertanian TP, dan Pedoman pengolahan Data Statistik TP. Untuk meningkatkan kualitas capaian kinerja dan hasil evaluasi dan pelaporan telah dilakukan koordinasi dengan Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan melalui Sekretariat Jenderal Kementan dengan mengintegrasikan SIMONEV Kementan dengan Software Monev Anggaran sesuai Peraturan Menteri Keuangan nomor 249 tahun 2011, dan penerapan E-Monev Bappenas sesuai Peraturan Pemerintah nomor 39 tahun 2006. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada tahun 2015 telah melaksanakan workshop aplikasi
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
35
Laporan Kinerja Tahun 2015 Simonev dan e-monev PMK 249 tahun 2011 bagi petugas monev tingkat provinsi seluruh Indonesia. Pada tahun 2015, Bagian evaluasi dan pelaporan sudah tidak melakukan kegiatan penyusunan laporan UKP4, diganti dengan
penyusunan
laporan
untuk
KSP
(Kantor
Staf
Presiden). KSP bertugas menerjemahkan visi misi Presiden dalam Nawacita dan memastikan Nawacita menjadi program di
Kementerian/Lembaga.
program
yang
terkait
Di KSP
Ditjen di
Tanaman
tahun
2015
Pangan, adalah
pengembangan seribu desa mandiri benih. Disamping KSP, kegiatan yang baru dilaksanakan pada tahun 2015 antara lain survey ubinan statistik pertanian dengan alat ubinan jajar legowo (jarwo) untuk areal panen dengan tanam jarwo. Uji joba dilaksanakan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Beberapa penjelasan dari kegiatan manajemen evaluasi dan pelaporan yaitu: - Sistem Pengendalian Intern (SPI) Sistem Pengendalian Intern (SPI) adalah proses pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Untuk mendukung capaian kinerja tahun anggaran 2015 secara maksimal dalam pengelolaam manajemen evaluasi dan pelaporan telah dibentuk Tim Evaluasi dan Pelaporan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
36
Laporan Kinerja Tahun 2015 dan Satuan Pelaksana Pengendalian Intern (Satlak PI) Direktorat
Jenderal
Tanaman
Pangan
nomor
18/HK.310/C/2/2015 tanggal 4 Februari 2015. Evaluasi
dan
Pelaporan
bertugas
membantu
Tim
dalam
menyiapkan bahan laporan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan laporan
tanaman
pimpinan,
pangan,
menyiapkan
menyiapkan bahan
bahan
pemantauan
terpadu serta merumuskan upaya tindaklanjut, sedangan Tim Satlak PI bertugas untuk melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi penerapan, dan mensosialisasikan pengendalian
intern
pembangunan
tanaman
pangan
lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. Selain itu untuk mendukung kinerja Satlak Pengendalian Intern, tahun
2014
pelaksanaan
telah
dilakukan
(Juklak)
penyusunan
Sistem
Pengendalian
petunjuk Intern
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan sedangkan pada tahun
2015
pelaksanaan
telah
dilakukan
(Juklak)
penyusunan
Sistem
Pengendalian
petunjuk Intern
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. - Perkembangan Penyelesaian Kerugian Negara Sisa
kerugian
negara
lingkup
Direktorat
Jenderal
Tanaman Pangan sampai dengan 31 Desember 2015 senilai
Rp.20.384.775.806,02
Inspektorat
Jenderal
terdiri
dari
Kementan
temuan senilai
Rp.11.571.078.253,71, BPKP senilai Rp.2.161.345.751,28 dan BPK-RI senilai Rp.6.652.351.801,03.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
37
Laporan Kinerja Tahun 2015 Tabel 6. Perkembangan Kerugian Negara Lingkup Ditjen Tanaman Pangan Tahun 2013-2015 Tahun
Kerugian Negara
Penyelesaian
(Rp)
Kerugian Negara (Rp)
%
Sisa Kerugian Negara (Rp)
2013
59.028.214.808,89
13.743.033.224,97
23,28
45.285.181.583,92
2014
50.151.394.060,87
29.072.049.522,65
57,97
21.079.344.538,22
2015
27.398.804.746,22
7.014.028.940,20
25,60
20.384.775.806,02
Berdasarkan tabel perkembangan kerugian negara lingkup Ditjen Tanaman Pangan di atas dapat diketahui bahwa tindaklanjut penyelesaian
kerugian Negara dari tahun
2013, 2014 dan 2015 mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari sisa kerugian Negara yang semakin menurun. Beberapa permasalahan yang belum bisa diselesaikan secara tuntas yaitu: 1). Temuan yang tidak jelas/saat audit tidak ada pembahasan bersama antara auditor dan audita, 2). Pihak ketiga yang sudah tidak diketahui keberadaannya atau meninggal dunia, 3). Pimpro telah pensiun atau meninggal dunia, 4). Pihak ketiga telah diproses hukum, namun kerugian negara belum bisa dihapusbukukan. Upaya
yang
telah
dilakukan
untuk
percepatan
penyelesaian temuan kerugian negara adalah sebagai berikut: a. Menyurati dinas pertanian daerah agar melakukan langkah-langkah
tindaklanjut
penyelesaian
temuan
kerugian negara secara tuntas b. Mengadakan workshop percepatan tindaklanjut laporan hasil audit
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
38
Laporan Kinerja Tahun 2015 c. Melakukan pembinaan untuk membuat SKTJM dengan kesanggupan
membayar
secara
langsung
maupun
angsuran dan dilengkapi dengan jaminan d. Melakukan upaya penelusuran, pengumpulan bukti pendukung
yang
valid,
dan
dilengkapi
dengan
kronologis bagi temuan lama dan sulit ditindaklanjuti. e. Mendorong Dinas di daerah agar melakukan koordinasi secara intensif dengan BPKP Perwakilan. f. Melakukan
penagihan
secara
aktif
atas
Kerugian
Negara ke Satker dan auditan. - Pencapaian Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) Pencapaian nilai Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tahun 2014 memperoleh nilai 74,54 kategori “B” (98% dari target) dengan kategori capaian berhasil, sedangkan pada tahun 2013 mendapatkan nilai 73,97 (Berhasil) dengan kategori baik, yang menunjukkan bahwa penilaian pada LAKIP tahun 2014 terjadi peningkatan sebesar 0.77%. Hal ini disebabkan terjadi peningkatan pada beberapa komponen SAKIP yaitu komponen pengukuran kinerja, pelaporan kinerja
dan
capaian
kinerja
meningkat
kinerja.
sebesar
Komponen
9,09%,
pengukuran
pelaporan
kinerja
sebesar 4,27%, dan capaian kinerja sebesar 3,50%. Nilai komponen evalusi kinerja tetap, sedangkan komponen perencanaan kinerja mengalami penurunan sebesar 6,9%. Nilai
Laporan
Akuntabilitas
Kinerja
Ditjen
Tanaman
Pangan Tahun 2014 selengkapnya ditunjukan pada Tabel 7. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
39
Laporan Kinerja Tahun 2015 Penurunan komponen perencanaan kinerja disebabkan antara lain karena 1). Dokumen perencanaan kinerja ditetapkan bulan Agustus 2014, seharusnya ditetapkan segera setelah anggaran disetujui. 2) Perencanaan kinerja belum sepenuhnya menyajikan indikator kinerja utama (IKU), 3) Dokumen perencanaan kinerja belum sepenuhnya selaras dengan dokumen perencanaan kinerja atasannya dan dokumen renstra, 4) dokumen perencanaan kinerja belum
sepenuhnya
menetapkan
sasaran
yang
akan
diwujudkan dalam Renstra, dan target dalam perencanaan kinerja belum sepenuhnya membreakdown target kinerja dalam renstra. Tabel 7. Nilai Laporan Akuntabilitas Tanaman Pangan Tahun 2014 No. Komponen Yang Dinilai Bobot
Tahun 2012
Tahun 2013
Kinerja
Tahun 2014
Ditjen
selisih thd selisih thd
Nilai % thd Bobot Nilai % thd Bobot Nilai % thd Bobot tahun 2013
Bobot
1 Perencanaan Kinerja
35 22,70
64,86 24,88
71,09 23,16
66,17
(1,72)
(11,84)
2 Pengukuran Kinerja
20 13,67
68,35 14,18
70,90 15,47
77,35
1,29
(4,53)
3 Pelaporan Kinerja
15 14,25
95,00 13,11
87,40 13,67
91,13
0,56
(1,33)
4 Evaluasi Kinerja
10
73,60
89,50
8,95
89,50
-
(1,05)
5 Capaian Kinerja
20 15,17
75,85 12,84
64,20 13,29
66,45
0,45
(6,71)
100 73,15
73,97
74,54
B
B
Nilai Hasil Evaluasi Tingkat Akuntabilitas Kinerja
7,36
B
8,95
0,57
3.4. Hambatan dan Kendala Beberapa hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pencapaian kinerja tahun 2014 pada Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan antara lain:
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
40
Laporan Kinerja Tahun 2015 3.4.1 Bagian Perencanaan 1. Kegiatan menghadiri undangan dari instansi terkait yang menghambat
pelaksanaan
kegiatan
yang
sudah
direncanakan. 2. Adanya aturan dari Permenpan RB pada awal tahun, bahwa seluruh kegiatan di Kementerian/Lembaga harus efektif dan efisien serta menghemat anggaran, sehingga rapat/pertemuan yang direncanakan di luar kantor tidak dapat dilaksanakan. 3. Adanya penghematan anggaran, menyebabkan realisasi kegiatan dan anggaran mundur dari rencana semula, karena menunggu proses revisi RKA-K/L dan DIPA yang baru terbit tanggal 22 Juli 2015 untuk mengindari pagu minus. 4. Dokumen DIPA mulai tahun 2015tidak dikirimkan ke daerah tetapi DIPA sudah dapat di unduh sendiri oleh Dinas Pertanian Provinsi dan Kabupaten di
RKA-K/L
DIPA secara Online, tetapi di beberapa daerah masih ada jaringan yang belum cukup baik terutama di wilayah Timur. 5. Penetapan hal-hal strategis seperti sasaran produksi, penetapan
indikator
kinerja
utama
seringkali
tidak
konsisten. 6. Kebutuhan kerjasama sektor tanaman pangan belum banyak dipetakan sehingga kedepannya perlu didorong pengembangan kerjasama baik di dalam negeri atau luar negeri.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
41
Laporan Kinerja Tahun 2015 3.4.2 Bagian Keuangan dan Perlengkapan 1. Adanya Peraturan Daerah yang mewajibkan penyetoran PNBP
dalam
rangka
pengelolaan
anggaran
untuk
disetorkan ke Kas Daerah. 2. Sering terjadi revisi baik DIPA maupun POK sehingga menghambat mekanisme pengelolaan keuangan pada Satker Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 3. Kelemahan
dalam
proses
pengadministrasian
seperti
sering terjadi keterlambatan dan kekurang akuratan dalam rangka pertanggungjawaban kegiatan sehingga mengakibatkan
pengelolaan
administrasi
menjadi
tertib
mempengaruhi
belum
yang
keuangan kualitas
pengelolaan anggaran. 4. Kurangnya koordinasi antar petugas pengelola anggaran. 5. Belum seluruh Satuan Kerja terutama Daerah sudah melaksanakan
penyusunan
dengan
aplikasi
berbasis
akrual bahkan belum mengetahui basis akrual. 6. Sulitnya melakukan jurnal penyusunan laporan. 7. Pembukuan
persediaan
menjadi
masalah
dalam
penyusunan 8. Update aplikasi selalu berubah-ubah sehingga sangat mempengaruhi kualitas laporan. 9. Pelaksanaan penatasahaan persediaan khususnya ATK belum dilakukan satu pintu, masing-masing Bagian melaksanakan kegiatan pembelian barang persediaan sendiri-sendiri, sehingga menyulitkan dan memperlambat kegiatan penyusunan laporan persediaan. 10. Aset yang akan dihapus belum dimasukan data NUP, No. Inventaris Tahun dan harga perolehan (rata pengadaan barang dibawah tahun 1999 data yang belum ditemukan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
42
Laporan Kinerja Tahun 2015 secara lengkap), dan Penetapan Status serta Pengawasan dan Pengendalian Barang Milik Negara yang ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dan Kementerian Pertanian (berlaku untuk semua jenis aset BMN) yang menyita waktu. 11. Terbatasnya SDM yang menguasai mekanisme pengadaan barang/jasa. 12. Terbatasnya kwalitas dan kwantitas SDM yang menangani tugas pokok dan fungsi pada Subbag Perlengkapan dan akan ada pegawai yang akan menjalani pensiun pada tahun 2017 sebanyak 2 orang, sehingga perlu adannya proses alih regenerasi yang berkelanjutan. 13. Menangani aset BMN ( Pusat dan Eselon I/ Dekon/ TP yang nilainya Trilyunan hanya dikelola oleh Eselon IV sehingga
sering
mengalami
kendala
pelaksanaan
dilapangan dalam rentang kendali (Spant of Control) dari segala lini. 3.4.3 Bagian Umum 1. Dikarekanan pelantikan pejabat Eselon II yaitu Kepala Biro
Organisasi
Kepegawaian
belum
dilantik
maka
pelantikan pejabat Eselon III dan IV lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan belum bisa dilaksanakan karena
Kepa
Biro
Organisasi
dan
Kepegawaian
merupakan Ketua Baperjakat II Kementerian Pertanian selaku salah satu penentu, meskipun sebenernya bisa ditarik ke atas yatiu ke Sekretaris Jenderal. Pelantikan akan disesuaikan dengan struktur yang baru yaitu Permentan
43 tahun 2015 tentang Tata Kerja dan
Organisasi Kementerian Pertanian. Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
43
Laporan Kinerja Tahun 2015 2. Evaluasi Pemangku Jabatan lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan tidak bisa dilaksanakan dikarenakan penataan organisasi belum selesai. 3. Assesment Pejabat Eselon III dan IV tidak dilaksanakan karena adanya program UPSUS yang cukup menyita waktu. 4. Pihak ketiga kurang antusias dalam mengikuti pengadaan barang
dan
jasa
untuk
pemeliharaan
gedung
dan
bangunan karena pejabat pengadaan barang/jasa terlalu rendah menurunkan harga untuk negosiasi. Nilai kontrak diharapkan dapat menyesuaikan dengan standar harga konstruksi. 5. Program-program tanaman pangan perlu disosialisasikan dengan cara yang menarik sehingga sasaran program tercapai. 3.4.4 Bagian Evaluasi dan Pelaporan 1. Banyak
kegiatan
yang
dialihkan
lokasi
penyelenggaraannya, yang semula di selenggarakan di hotel, menjadi di instansi milik pemerintah setempat, sehingga menghemat anggaran. 2. Keterlambatan penyelesaian perancangan prototype alat ubinan Jarwo, sehingga berdampak terhadap pelaksanaan ujicoba di lapangan, dimana seyogyanya kegiatan ujicoba dan kegiatan sosialisasi alat ubinan dilakukan di tiga provinsi
(Jambi,
Sulsel,
dan
Yogyakarta)
karena
keterbatasan waktu dan sulitnya mendapatkan areal panen dengan tanam jajar legowo pada saat itu, maka ujicoba
hanya
dapat
dilaksanakan
sekali
yaitu
Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
44
di
Laporan Kinerja Tahun 2015 3.5. Upaya dan Tindaklanjut 1. Melakukan penertiban terhadap aset pemerintah Barang Milik Negara baik pusat maupun daerah sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2. Melakukan penghapusan terhadap aset-aset yang sudah rusak (habis umur ekonomisnya). 3. Mengadakan kembali bimbingan teknis sasaran kerja pegawai dan lebih difokuskan terhadap proses penilaian, sehingga para pejabat yang akan melakukan penilaian terhadap kinerja bawahannya dapat berjalan dengan baik. 4. Melaksanakan sosialisasi dan meningkatkan penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI) pada seluruh unit kerja lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan. 5. Meningkatkan
pembinaan
dan
pelatihan
petugas
keuangan dan penanganan asset negara. 6. Menerapkan reward dan punishment bagi pegawai. 7. Meningkatkan sosialisasi penerapan Aplikasi Simonev dan PMK 249 Tahun 2011 dalam rangka meningkatkan kualitas laporan. 3.6. Analisis Efektivitas Anggaran dan Kegiatan Tahun 2015 Capaian realisasi fisik untuk semua bagian lebih tinggi daripada capaian realisasi keuangan meskipun tidak semua kegiatan dapat direalisasikan. Hal ini disebabkan adanya aturan dari Permenpan RB pada awal tahun, bahwa seluruh kegiatan di Kementerian/Lembaga harus efektif dan efisien serta menghemat anggaran, sehingga rapat/pertemuan yang direncanakan di luar kantor tidak dapat dilaksanakan.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
45
Laporan Kinerja Tahun 2015 Capaian realisasi keuangan dan fisik dapat dilihat pada tabel 8. Tabel 8. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Anggaran Dan Kegiatan Sekretariat Ditjen Tanaman Pangan Kewenangan Pusat Tahun 2015 Keuangan No
Unit Kerja
Pagu
1 Bagian Perencanaan
Capaian Realisasi Capaian Realisasi Realisasi
Keuangan (%)
Fisik (%)
9.252.639.000
5.137.710.489
55,53
77,42
69.753.675.000
45.376.250.103
65,05
76,00
3 Bagian Umum
22.707.872.000
18.332.001.214
80,73
92,00
4 Bagian Evaluasi dan Pelaporan
22.452.532.000
6.237.659.250
27,78
89,00
124.166.718.000
75.083.621.056
60,47
85,67
2
Bagian Keuangan Perlengkapan
dan
Jumlah
Kegiatan Bagian Perencanaan yang tidak terealisasi antara lain penyusunan pedoman E-Proposal karena sudah ada pedoman E-Proposal tingkat Kementerian, penyusunan RKT Ditjen TP/Setditjen TP karena sudah ada Renja Kementerian, penyusunan pedoman program karena terbatasnya waktu pelaksanaan,
penyusunan
dokumen
baku/satuan
biaya
kegiatan Ditjen Tanaman Pangan karena tidak ada input rancangan biaya dari masing-masing direktorat, sosialisasi dan koordinasi perjalanan dinas luar negeri karena belum ada peraturan baru dari KLN, workshop peluang kerjasama bidang TP karena terbatasnya waktu pelaksanaan. Kegiatan Bagian Keuangan dan Perlengkapan yang tidak terealisasi antara lain pedoman pengelolaan administrasi perbendaharaan,
pedoman
administrasi
pelaksanaan
anggaran dan kegiatan, pedoman pengelolaan barang milik negara,
pendampingan
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
petugas
SIMAK
BMN,
laporan 46
Laporan Kinerja Tahun 2015 realisasi,
workshop
dokumen
administrasi
dilaksanakan
karena
penatausahaan keuangan. para
dan
penyusunan
Workshop
petugas
operator
ini
tidak beserta
jajarannya masih dalam tahap penyesuaian terhadap aplikasi tersebut. Kegiatan Bagian Umum yang tidak terealisasi antara lain evaluasi pemangku jabatan lingkup Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dikarenakan penataan organisasi belum selesai, assesment Pejabat Eselon III dan IV karena adanya program UPSUS yang cukup menyita waktu. Kegiatan Bagian Evaluasi dan Pelaporan yang tidak terealisasi maksimal antara lain ujicoba dan kegiatan sosialisasi alat ubinan jarwo karena keterbatasan waktu dan sulitnya mendapatkan
areal panen
dengan
tanam jajar legowo.
Seharusnya kegiatan ini dilaksanakan di 3 lokasi, tetapi hanya dilaksanakan di 1 lokasi. Kegiatan penyusunan program aplikasi CPCL juga tidak dapat dilaksanakan karena sisa waktu yang tersedia terlalu singkat sehingga beberapa perusahaan IT tidak ada yang bersedia. Hal ini berdampak pada tidak terlaksananya ujicoba program aplikasi CPCL. Capaian realisasi keuangan yang sangat kecil di bagian evaluasi dan pelaporan yaitu sebesar 27,78% disebabkan anggaran kegiatan UPSUS dalam rangka swasembada padi, jagung dan kedelai yang ditempatkan di Bagian ini. Alokasi anggaran
kegiatan
UPSUS
khususnya
perjalanannya
mencapai 64% dari anggaran bagian ini, namun realisasinya hanya 8,5% dari anggaran yang dialokasikan untuk UPSUS.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
47
Laporan Kinerja Tahun 2015 3.7. Realisasi Anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan pada Tahun 2015 sesuai Penetapan Kinerja mendapat alokasi anggaran APBN untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya adalah sebesar Rp.282.292.307.000,-, termasuk APBN-P. Pagu untuk kewenangan kantor pusat sebesar Rp.124.166.718.000,(propinsi)
sebesar
untuk
kewenangan
dekonsentrasi
Rp.116.586.550.000,-
dan
untuk
kewenangan tugas pembantuan (kabupaten/kota) sebesar Rp.41.539.039.000,-. Realisasi serapan anggaran kegiatan Dukungan Manajemen dan
Teknis
Lainnya
tahun
2015
sebesar
Rp.202.628.323.640,- atau 71,78%. Realisasi Satker pusat sebesar Rp.75.081.347.584,- atau 60,47%, Satker Dana Dekonsentrasi Rp.93.683.827.381,- atau 80,36%, dan Satker Tugas Pembantuan Rp.33.863.148.675,- atau 81,52%. Tabel 9. Realisasi Serapan Anggaran Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya Tahun 2015 No.
Realisasi
Pagu
Kewenangan
(Rp.)
(Rp.)
%
1
Kantor Pusat
124.166.718.000
75.081.347.584
60,47
2
Dekonsentrasi
116.586.550.000
93.683.827.381
80,36
3
Tugas Pembantuan
41.539.039.000
33.863.148.675
81,52
282.292.307.000
202.628.323.640
71,78
Jumlah
Tidak tercapainya target serapan anggaran disebabkan antara lain:
belanja
transito
(cadangan
belanja
pegawai),
sisa
tunjangan uang makan dan uang lembur yang tidak terserap, sisa
kontraktual
anggaran
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
akomodasi
kegiatan
Rakor, 48
Laporan Kinerja Tahun 2015 efisiensi
kegiatan
rapat/rakor
yang
tidak
boleh
diselenggarakan di hotel. Output realisasi pusat yang masih dibawah 50% antara lain 1) pedoman manajemen tanaman pangan (4,7%), 2) laporan koordinasi, monitoring
kunjungan dan
evaluasi
kerja,
assistensi,
manajemen
pembinaan,
tanaman
pangan
(10,62%), 3) rapat koordinasi manajemen tanaman pangan (46,02%), dan 4) laporan pelaksanaan manajemen tanaman pangan (46,33). Sedangkan ouput realisasi dekon dan TP yang masih dibawah 50% tidak ada, kecuali rapat koordinasi manajemen tanaman pangan di dekon yang tidak ada realisasi.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
49
Laporan Kinerja Tahun 2015
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
50
Laporan Kinerja Tahun 2015
BAB IV PENUTUP
Laporan akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015 merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban
penyelenggaraan
tugas
fungsi
yang
diemban Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Tahun 2015. Pencapaian kinerja untuk kegiatan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya pada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dinilai berhasil. Pencapaian dukungan manajemen perencanaan, keuangan, umum serta evaluasi dan pelaporan terealisasi 100% dari target dan dukungan sarana produksi untuk kawasan perbatasan/daerah tertinggal/MP3KI/SIPP terealisasi 90% dari target. Realisasi serapan anggaran Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman
Pangan
Rp.202.628.323.640,sebesar
pada atau
Tahun 71,78%
Rp.282.292.307.000,-.
dari
Realisasi
2015
sebesar
pagu
anggaran
kurang
optimal
disebabkan oleh efisiensi kegiatan rapat/rakor dan beberapa kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan/tidak terserap. Atas
beberapa
permasalahan
yang
ditemui
dalam
pelaksanaan kegiatan dan penyerapan anggaran Dukungan Manajeman dan Teknis Lainnya, perlu dilakukan upaya perbaikan seperti penertiban asset, perencanaan dengan memperhatikan potensi dan realisasi kegiatan sebelumnya, Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
51
Laporan Kinerja Tahun 2015 peningkatan pemantauan, evaluasi dan pengendalian, dan lain-lain.
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
52
Laporan Kinerja Tahun 2015
LAMPIRAN
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
53
Laporan Kinerja Tahun 2015
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
54
Laporan Kinerja Tahun 2015
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
55
Laporan Kinerja Tahun 2015
Sekretariat Direktorat Jenderal Tanaman Pangan
56