Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya kami dapat menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014. Laporan Kinerja disusun sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 53 Tahun 2014, tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja ini merupakan evaluasi pelaksanaan kegiatan dalam mencapai tujuan dan sasaran perbenihan tanaman pangan, sesuai dengan Perjanjian Kinerja yang dituangkan dalam bentuk Penetapan Kinerja Tahun 2014, yaitu terwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara berkesinambungan. Diharapkan
hasil
evaluasi
tersebut
sebagai
dasar
acuan
untuk
lebih
menyempurnakan program dan kegiatan peningkatan produktivitas dan produksi tanaman pangan di masa mendatang. Kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Laporan Kinerja ini, oleh karena itu saran dan masukan sangat kami harapkan. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini, semoga laporan ini dapat bermanfaat.
Jakarta, Februari 2014 Direktur Perbenihan
Bambang Budhianto Nip. 196105261985031002
i
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
DAFTAR ISI
Halaman KATA PENGANTAR........................................................................................ i DAFTAR ISI.................................................................................................. ii DAFTAR TABEL............................................................................................. iii DAFTAR GRAFIK........................................................................................... iv DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................... v RINGKASAN EKSEKUTIF................................................................................ iv I. PENDAHULUAN....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang.................................................................................. 1 1.2 Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan....................................... 1 1.3 Susunan Organisasi dan Tata Kerja..................................................... 2 1.4 Sumber Daya Manusia (SDM)............................................................. 5 1.5 Dukungan Anggaran.......................................................................... 6 II. PERJANJIAN KINERJA…………………………................................................... 7 III. AKUNTABILITAS KINERJA........................................................................ 11 A. Capaian Kinerja Organisasi .................................................................. 11 B. Realisasi Anggaran............................................................................... 29 C. Permasalahan dan Hambatan .............................................................. 29 D. Upaya Tindak lanjut............................................................................. 30 IV. PENUTUP................................................................................................ 32 Lampiran ii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1. Sasaran Pemberdayaan Penangkar benih Padi dan Kedelai Tahun 2014..................................................................................... 10 Tabel 2. Capaian Indikator Utama Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014.......................................................... 12 Tabel 3. Pencapaian Tingkat Penggunaan Varietas Unggul Bersertifikat Tahun 2014 di bandingkan tahun 2013.........................................................12 Tabel 4. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber pada Areal Produksi Benih Sumber di Balai Benih TA 2014................................................. 14 Tabel 5. Pencapaian Perbanyakan Benih Sumber Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013..................................................................................... 14 Tabel 6. Rencana dan Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida, Padi Hibrida, Jagung Hibrida, Jagung Komposit dan Kedelai TA 2014... 15 Tabel 7. Pencapaian Penjualan benih Bersubsidi Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013..................................................................................... 16 Tabel 8. Realisasi Penangkaran dan Produksi Benih Tahun 2014....................... 17 Tabel 9. Pencapaian Luas Pengkaran dan Produksi tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013..................................................................................... 18 Tabel 10. Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014................20 Tabel 11. Perbandingan Penyebaran Varietas Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013...............................................21 Tabel 12. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi Inbrida TA 2014...........................................................................................22 Tabel 13. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai TA 2014......................................................................................... 23 Tabel 14. Pencapaian Pemberdayaan Penangkar Benih tahun 2013 dibandingkan Tahun 2014.................................................................................... 24 Tabel 15. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2010-2014.................................................................25 Tabel 16. Perbanyakan Benih Sumber Rata-rata 5 tahun........................... ....... 26 Tabel 17. Penyebaran Varietas Padi (VPT,VPS,VPR) Tahun 2010-2014............... 28 Tabel 18. Penyebaran Varietas Jagung (VPT,VPS,VPR) Tahun 2010-2014........... 28 Tabel 19. Penyebaran Varietas Kedelai (VPT,VPS,VPR) Tahun 2010-2014........... 28 Tabel 20. Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan Benih TA 2014................................................................................. 29
iii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan DAFTAR GRAFIK
Halaman Grafik 1. Perbandingan Tingkat Penggunaan Varietas Unggul Bersertifikat Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013........................................................ 12 Grafik 2. Luas Penangkaran Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013.................. 18 Grafik 3. Perbandingan Produksi Tahun 2014 dibandingkan tahun 2013............ 19 Grafik 4. Luas Penyebaran varietas Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013........ 21 Grafik 5. Persentase Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2010-2014.............................................. 25 Grafik 6. Presentase Perbanyakan Benih Sumber di Balai Benih selama Lima Tahun ................................................................................... 27
iv
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan DAFTAR LAMPIRAN
1.
Penetapan Kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014
2.
Rencana dan Realisasi pengiriman galur/Mutan Uji Adaptasi/Multilokasi Tahun 2014
3.
Daftar Varietas Tanaman Pangan yang Dilepas Tahun 2014
4.
Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Padi Tahun 2014
5.
Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Jagung Tahun 2014
6.
Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kedelai Tahun 2014
7.
Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kacang Tanah Tahun 2014
8.
Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Kacang Hijau Tahun 2014
9.
Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Ubi Kayu Tahun 2014
10. Rencana dan Realisasi Tanam Perbanyakan Benih Sumber Ubi Jalar Tahun 2014 11. Realisasi Luas Penangkaran Benih Padi Kelas BD,BP dan BR Tahun 2014 12. Realisasi Luas Penangkaran Benih Jagung Kelas BD,BP dan BR Tahun 2014 13. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kedelai Kelas BD,BP dan BR Tahun 2014 14. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Tanah Kelas BD,BP dan BR Tahun 2014 15. Realisasi Luas Penangkaran Benih Kacang Hijau Kelas BD,BP dan BR Tahun 2014 16. Realisasi Produksi Benih Padi Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2014 17. Realisasi Produksi Benih Jagung Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2014 18. Realisasi Produksi Benih Kedelai Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2014 19. Realisasi Produksi Benih Kacang Tanah Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2014 20. Realisasi Produksi Benih Kacang Hijau Kelas BD,BP, dan BR Tahun 2014
v
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan RINGKASAN EKSEKUTIF
Dalam upaya peningkatan produksi tanaman pangan, perbenihan merupakan sektor indutri hulu yang mempunyai peranan sangat strategis, terutama pada faktor ketersediaan dan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat yang memenuhi aspek kualitas dan kuantitas. Apabila penggunaannya dibarengi dengan aplikasi pupuk berimbang akan sangat berpengaruh terhadap produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Untuk mengetahui keberhasilan kegiatan perbenihan tanaman pangan beserta permasalahan/kendala yang dihadapi pada tahun 2014, dilakukan Evaluasi Kinerja pada seluruh aspek kegiatan perbenihan. Hasil evaluasi ini digunakan sebagai bahan penyusunan program pengembangan pada tahun-tahun berikutnya. Sebagai upaya merealisasikan good governance, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah melaksanakan berbagai kegiatan untuk mewujudkan tercapainya tujuan dan sasaran, yang telah dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja pada tahun 2014 yaitu ‘Terwujudnya peningkatan penggunaan benih unggul bersertifikat secara
berkesinambungan’. Untuk mencapai hal tersebut Direktorat Perbenihan pada Tahun 2014 mengalokasikan anggaran dalam rangka meningkatkan ketersediaan benih unggul bersertifikat, meningkatkan kualitas pengawasan dan sertifikasi benih serta memberdayakan dan meningkatkan peranan kelembagaan benih. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai tugas dan fungsi melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan, untuk mendorong peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, dalam rangka mendukung peningkatan produksi tanaman pangan. Dalam upaya pengembangan perbenihan tanaman pangan, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan melibatkan semua unsur terkait, baik teknis maupun administrasi di tingkat pusat dan daerah, serta para stakeholder lainnya. Berdasarkan uraian pada Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2014, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Capaian indikator kinerja utama sasaran strategis sebagai berikut: a. Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi sebesar 45,90% dari rencana 50,00% atau 91,80% dengan kategori capaian berhasil; vi
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan b. Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat jagung sebesar 48,82% dari rencana 50,00% atau 97,64 % dengan kategori capaian berhasil; dan c. Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kedelai sebesar 27,94% dari rencana 38,00% atau 73,53% dengan kategori capaian cukup berhasil. 2. Capaian Indikator Kinerja tersebut, didukung kegiatan sebagai berikut: a. Rencana pengiriman galur/mutan untuk kegiatan uji adaptasi/multilokasi yang dilaksanakan oleh BPSBTPH dibeberapa provinsi pada tahun 2014 sebanyak 77 unit terdiri dari padi sebanyak 59 unit dan palawija 18 unit. Realisasi pengiriman galur uji adaptasi padi dan palawija sebanyak 77 unit (100%) terdiri dari padi 59 unit dan palawija 18 unit. b. Realisasi perbanyakan benih sumber dari rencana seluas 584 ha, terealisasi seluas 534,50 ha (91,52%). Jika dibandingkan dengan persentase realisasi tanam perbanyakan benih sumber tahun 2013 90,70%, persentase realisasi tanam tahun 2014 91,50% mengalami peningkatan sebesar 0,8%, sedangkan penurunan rencana tanam tahun 2014 disebabkan oleh adanya penghematan anggaran dan keterbatasan benih sumber terutama kedelai. c. Realisasi penjualan benih bersubsidi berdasarkan hasil verifikasi dokumen subsidi benih padi inbrida, padi hibrida, jagung hibrida, jagung komposit, dan kedelai sebanyak 33.382.392 kg terdiri dari benih padi inbrida 30.521.268 kg, padi hibrida 1.758.554 kg, jagung hibrida 307.540 kg, jagung komposit 116.175 kg dan kedelai 678.855 kg.. Jika dibandingkan dengan tahun 2013, realisasi pelaksanaan kegiatan subsidi benih tahun 2014 lebih rendah. Hal ini karena penyalur yang ditunjuk oleh Menteri BUMN untuk melaksanakan penjualan dan penyaluran benih bersubsidi hanya PT Sang Hyang Seri (Persero) saja sedangkan pada tahun 2013 dilaksanakan oleh 2 BUMN yaitu PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero), keterbatasan modal kerja PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk menyediakan benih bersubsidi tahun 2014 dan sebagian petani kurang berminat menyusun DUPBB karena tidak adanya kepastian penyediaan benih oleh PT Sang Hyang Seri (Persero). d. Capaian kinerja lainnya yaitu penangkaran benih padi seluas 95.406,96 ha, jagung 25.334,33 ha, kedelai 21.870,45 ha, kacang tanah 626,51 ha dan kacang hijau 36,19 ha. Jika dibandingkan dengan realisasi luas penangkaran benih tahun 2013 realisasi luas penangkaran benih tahun 2014 untuk padi, kedelai dan kacang hijau mengalami penurunan, sedangkan jagung dan kacang tanah mengalami kenaikan. Hal ini disebabkan jumlah permohonan vii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan sertifikasi
yang
diajukan
oleh
produsen
benih
menurun
dan
hasil
pemeriksaan lapangan tidak memenuhi standar mutu kelas Benih Bina. Produksi benih varietas unggul bersertifikat pada tahun 2014 benih padi sebanyak 215.397,16 ton, jagung 41.889,59 ton, kedelai 11.362,45 ton, kacang tanah 412,75 ton dan kacang hijau 30,77 ton. Realisasi produksi tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013, untuk padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau menurun dikarenakan adanya program bantuan pemerintah subsidi benih yang diberikan ke petani. e. Luas penyebaran varietas padi, jagung dan kedelai tahun 2014 masingmasing seluas 13.569.481 ha, 3.960.885 ha dan 610.359 ha. Jika dibandingkan dengan luas penyebaran varietas tahun 2013, realisasi luas penyebaran varietas tahun 2014 untuk padi dan kedelai mengalami penurunan sedangkan jagung mengalami kenaikan. Jika dibandingkan dengan luas penyebaran varietas tahun 2013, realisasi luas penyebaran varietas tahun 2014 untuk padi dan kedelai mengalami penurunan sedangkan jagung mengalami kenaikan. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan luasan realisasi tanam pada tahun 2014 untuk komoditas padi seluas 517.710 ha, dan kedelai seluas 73.728 ha, sedangkan pada komoditas jagung mengalami peningkatan luas realisasi tanam seluas 1.101.151 ha. f. Rencana alokasi pemberdayaan penangkar benih padi 5.000 ha dan kedelai 2.600 ha, realisasi pemberdayaan penangkar benih padi 4.377 ha (87,54%) dan kedelai 1.861 ha (71,58%). Jika dibandingkan dengan realisasi tanam pemberdayaan penangkar benih tahun 2013, realisasi tanam tahun 2014 mengalami
penurunan
prosentase
sebesar
8,82%
ha
atau
9,70%
dibandingkan realisasi tahun 2013. Terjadinya penurunan karena adanya penghematan di awal dan pertengahan tahun anggaran dan menurunnya alokasi pemberdayaan penangkar dari tahun sebelumnya. 3. Pencapaian kinerja input/penyerapan anggaran pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan sebesar Rp.243.073.500.000 (dua ratus empat puluh tiga milyar tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) direvisi menjadi Rp.105.620.479.000 (seratus lima milyar enam ratus dua puluh juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah). Rincian alokasi anggaran terdiri dari anggaran pusat Rp.7.264.378.000, dana dekonsentrasi Rp.57.444.858.000 dan dana Tugas Pembantuan Rp.40.911.243.000 Realisasi penyerapan anggaran secara keseluruhan sebesar Rp.93.403.567.800 atau 88,43%. viii
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan unit Eselon 2 dengan struktur
organisasi
sesuai
dengan
Peraturan
Menteri
Pertanian
Nomor
61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian. Kebijakan Direktorat Perbenihan untuk mendorong pencapaian sasaran produksi adalah mengembangkan dan menyebarkan varietas unggul, meningkatkan produksi dan distribusi benih, meningkatkan pengawasan mutu dan sertifikasi benih serta mengoptimalkan kelembagaan perbenihan. Kebijakan tersebut tertuang dalam kegiatan Direktorat Perbenihan antara lain ketersediaan benih varietas unggul bersertifikat, optimalisasi pengawasan dan sertifikasi benih, peningkatan
peran
kelembagaan
perbenihan,
pengawalan/pembinaan,
monitoring dan evaluasi. Implementasi kegiatan tersebut difasilitasi melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) TA 2014 yang sifatnya sebagai stimulan pada tercapainya tujuan dan sasaran dibidang perbenihan. 1.2. Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Kewenangan Berdasarkan
Peraturan Menteri Pertanian Nomor
61/Permentan/OT.140/10/
2010 tentang Organisasai dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, bagian keempat Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan mempunyai kedudukan dan bertanggung jawab kepada Direktorat Jenderal Tanaman Pangan (Unit Eselon I). Direktorat Perbenihan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang perbenihan tanaman pangan. Dalam melaksanakan tugas dimaksud di atas, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan menyelenggarakan fungsi : 1) Penyiapan perumusan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih;
1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 2) Pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 3) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; 4) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih, produksi benih serealia, produksi benih aneka kacang dan umbi, dan kelembagaan benih; dan 5) Pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. 1.3. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/ 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Tanaman Pangan memiliki struktur organisasi yang terdiri dari : 1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih a. Seksi Penilaian Varietas b. Seksi Pengawasan Mutu Benih 2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia a. Seksi Padi b. Seksi Serealia Non Padi 3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi a. Seksi Aneka Kacang b. Seksi Aneka Umbi 4) Subdirektorat Kelembagaan Benih a. Seksi Kelembagaan Produksi b. Seksi Kelembagaan Pengawasan 5) Subbagian Tata Usaha 6) Kelompok Jabatan Fungsional
2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Subbagian Tata Usaha
Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih
Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi
Subdirektorat Produksi Benih serealia
Subdirektorat Kelembagaan Benih
Seksi Penilaian Varietas
Seksi Padi
Seksi Aneka Kacang
Seksi Kelembagaan Produksi
Seksi Pengawasan Mutu benih
Seksi Serealia Non Padi
Seksi Aneka Umbi
Seksi Kelembagaan Pengawasan
Kelompok Jabatan Fungsional Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Masing-masing unit organisasi tersebut di atas mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: 1) Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih Tugas Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih : Melaksanakan
penyiapan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih. 3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Fungsi Subdirektorat Penilaian Varietas dan Pengawasan Mutu Benih : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penilaian varietas dan pengawasan mutu benih. 2) Subdirektorat Produksi Benih Serealia Tugas Subdirektorat Produksi Benih Serealia : Melaksanakan
penyiapan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih serealia. Fungsi Subdirektorat Produksi Benih serealia : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih padi dan benih serealia non padi. 3) Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi Tugas Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi : Melaksanakan
penyiapan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi. Fungsi Subdirektorat Produksi Benih Aneka Kacang dan Umbi : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; 4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi; dan d. Penyiapan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang produksi benih aneka kacang dan umbi. 4) Subdirektorat Kelembagaan Benih Tugas Subdirektorat Kelembagaan benih : Melaksanakan
penyiapan
penyusunan
dan
pelaksanaan
kebijakan,
penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, serta pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang kelembagaan benih. Fungsi Subdirektorat Kelembagaan Benih : a. Penyiapan penyusunan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; b. Penyiapan pelaksanaan kebijakan di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; c. Penyiapan penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang kelembagaan produksi dan pengawasan benih; dan d. Penyiapan
pemberian
bimbingan
teknis
dan
evaluasi
di
bidang
kelembagaan produksi dan pengawasan benih. 5) Subbagian Tata Usaha Tugas Subbagian Tata Usaha : Melakukan urusan kepegawaian, keuangan, perlengkapan, rumah tangga, dan surat menyurat, serta kearsipan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan. 6) Kelompok Jabatan Fungsional Tugas Kelompok Jabatan Fungsional : Melakukan kegiatan sesuai dengan jenjang jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1.4. Sumber Daya Manusia (SDM) Berdasarkan data kepegawaian bahwa sumber daya manusia (SDM) Direktorat Perbenihan pada tahun 2014 berjumlah 62 (enam puluh dua) orang teknis dan non teknis. Berdasarkan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) tahun 2014 komposisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) dapat dikelompokkan sebagai berikut : a) Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan 5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Berdasarkan tingkat pendidikan pegawai yang ada di masing-masing unit kerja Direktorat Perbenihan tahun 2014 dapat diklasifikasi sebagai berikut : Doktor (S3) 1 orang, Magister (S2) 15 orang, Sarjana (S1) 25 orang, Sarjana Muda (D3) 3 orang, SLTA 16 orang, SLTP 1 orang dan SD 1 orang. b) Jumlah Pegawai Berdasarkan Pangkat dan Golongan/Ruang Gaji Berdasarkan pangkat dan golongan dapat dikelompokkan sebagai berikut : golongan IV 13 orang, golongan III 39 orang, golongan II 9 orang dan golongan I sebanyak 1 orang. c) Jumlah Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan jenis kelamin dapat dikelompokkan sebagai berikut : jenis kelamin pria 32 orang dan jenis kelamin wanita 30 orang. 1.5. Dukungan Anggaran Dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan, berdasarkan Surat Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2014 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp. 243.073.500.000 (dua ratus empat puluh tiga milyar tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah). Jumlah anggaran tersebut mencakup kegiatan yang dilaksanakan di daerah melalui dana dekonsentrasi dan dana tugas pembantuan, namun karena adanya penghematan anggaran, maka alokasi anggaran tersebut direvisi menjadi Rp.105.620.479.000 (seratus lima milyar enam ratus dua puluh juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah), dengan rincian dana Dekonsentrasi Rp.57.444.858.000 dana Tugas Pembantuan Rp. 40.911.243.000, dan dana yang dikelola Direktorat Perbenihan Rp.7.264.378.000.
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan BAB II PERJANJIAN KINERJA Perjanjian
Kinerja
(PK)
Direktorat
Perbenihan
tahun
2014
merupakan
lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari Direktur Jenderal Tanaman Pangan untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja diharapkan dapat mewujudkan capaian strategis khususnya dalam mendukung program Direktorat Jenderal Tanaman Pangan yaitu program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan
untuk
mencapai
swasembada
dan
swasembada
berkelanjutan,
berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Indikator Kinerja Utama (IKU) Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan yang menjadi sasaran dalam menunjang program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan,
yaitu
meningkatkan
penggunaan
benih
varietas
unggul
bersertifikat untuk padi 50,00%, jagung 50,00%, dan kedelai 38,00%. Untuk mendukung tercapainya program/kegiatan peningkatan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat, Direktorat Perbenihan melalui Anggaran APBN mengalokasikan kegiatan sebagai berikut: 1) Pemantapan Pelaksanaan Uji Adaptasi dalam rangka Persiapan Pelepasan Varietas Tanaman Pangan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman Pangan dan Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1995 tentang Perbenihan Tanaman serta Peraturan Menteri Pertanian Nomor 61/Permentan/OT.140/10/2011 tentang Pengujian, Penilaian dan Penarikan Varietas, bahwa varietas unggul hasil pemuliaan atau introduksi sebelum disebar luaskan kepada petani, perlu dilepas oleh Menteri Pertanian. Uji adaptasi adalah uji lapang terhadap galur atau calon varietas unggul yang akan diusulkan pelepasannya di beberapa agroekologi bagi tanaman semusim, lingkungan.
untuk
mengetahui
Melalui
APBN
keunggulan
Kementerian
dan
interaksinya
Pertanian
terhadap
dialokasikan
dana
dekonsentrasi untuk uji adaptasi pelepasan varietas yang dilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Hasil dari uji adaptasi pelepasan varietas disampaikan kepada lembaga penelitian/pemuliaan untuk 7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dipergunakan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses usulan pelepasan varietas tanaman pangan. Sebagai dukungan dalam pelepasan varietas tanaman pangan, maka untuk periode 5 (lima) tahun (2010-2014) kegiatan uji adaptasi persiapan pelepasan varietas tetap dilaksanakan. Untuk jenis dan volumenya disesuaikan dengan permintaan pengujian dari lembaga penelitian/pemuliaan. Untuk mendorong pihak swasta dalam pelepasan varietas baru, maka ke depan perlu juga pemerintah memfasilitasi swasta dalam hal uji adaptasi calon varietas milik swasta. 2) Terselenggaranya Perbanyakan Benih Sumber di 31 Balai Benih. Dalam rangka mendukung penyediaan benih sumber khususnya kelas Benih Dasar (BD) dan Benih Pokok (BP) sesuai Peraturan Menteri Pertanian Nomor 347/Kpts/OT.210/6/2003
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Balai
Benih
Tanaman Pangan dan atau Hortikultura, maka ditugaskan kepada Balai benih untuk melakukan perbanyakan benih sumber kelas BD dan BP. Dalam rangka pelaksanaan
perbanyakan
benih
sumber
tersebut
pemerintah
tetap
mengalokasikan anggaran perbanyakan yang melalui anggaran APBN Tugas Pembantuan Provinsi. Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Pengelolaan Sistem Penyediaan Benih Tanaman Pangan TA 2014, rencana perbanyakan benih sumber pada areal produksi padi, jagung, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar dan sorgum di Balai Benih di 31 Provinsi seluas 768 ha, namun karena adanya penghematan anggaran dan sesuai usulan dari daerah, maka perbanyakan benih sumber di Balai Benih untuk komoditas tanaman pangan direvisi menjadi 584 ha. 3) Mendorong Peningkatan Produksi dan Penyediaan Benih Sebar (BR) Tanaman Pangan. Sejalan dengan meningkatnya pemahaman para petani/pengguna benih mengenai manfaat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat dalam usaha taninya, maka kebutuhan benih tanaman pangan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Untuk memenuhi kebutuhan benih pasar bebas
dan
lainnya,
maka
pemerintah
terus
berupaya
mendorong
peningkatan produksi benih untuk meningkatkan penyediaan benih tanaman pangan. Penyediaan Benih Sebar (BR) tahun 2014 untuk benih padi, jagung dan kedelai dilaksanakan dengan upaya bantuan benih melalui Public Service 8
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Obligation (PSO) yaitu subsidi benih, dan Cadangan Benih Nasional (CBN) serta bantuan benih yang lain dan pasar bebas non subsidi. Penyediaan benih varietas unggul bersertifikat dimanfaatkan juga untuk mengganti varietas produktivitas rendah/sedang ke varietas produktivitas tinggi. 4) Terselenggaranya Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman di 32 (tiga puluh dua) BPSB. Untuk menjamin mutu benih tanaman pangan yang diproduksi dan beredar, maka perlu dilakukan kegiatan sertifikasi dalam proses produksi benih dan kegiatan pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran yang akan dipergunakan oleh petani/pengguna benih dalam kegiatan usaha taninya. Pemerintah menugaskan BPSB yang ada di setiap provinsi untuk mengawasi mutu benih yang beredar dan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut termasuk sertifikasi benih, melalui APBN Kementerian Pertanian dialokasikan anggaran dekonsentrasi bagi BPSB. Volume dan jenis benih yang disertifikasi sesuai perkembangan permintaan/permohonan sertifikasi benih oleh produsen/penangkar benih. Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan secara terus menerus melakukan upaya-upaya untuk memantapkan kelembagaan pengawasan mutu benih (BPSB) agar mampu melaksanakan tugas dan fungsinya secara optimal. Salah
satu
upaya
yang
dilakukan
untuk
optimalisasi
kelembagaan
pengawasan mutu benih (BPSB) adalah adanya alokasi anggaran untuk meningkatkan kompetensi para petugas BPSB dan penyempurnaan secara bertahap sarana prasarana kelembagaan BPSB. Pengawas Benih Tanaman (PBT) berperan penting dalam pengawasan mutu benih tanaman yang berkedudukan pada BPSBTPH Provinsi. Pada tahun 2014 direncanakan pemberian insentif kepada 856 orang PBT di 33 (tiga puluh tiga) BPSB. 5) Terselenggaranya Kegiatan Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai sehingga diharapkan terus tumbuh dan berkembang. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan, Pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas dan produksi tanaman pangan,
khususnya
padi,
jagung
dan
kedelai.
Untuk
mendukung
ketersediaan benih varietas unggul bermutu di daerah dalam rangka 9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan peningkatan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani, maka pada tahun 2014 dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai. Kegiatan Pemberdayaan penangkar benih dilakukan untuk membantu penangkar benih dalam penyediaan benih padi dan kedelai, bantuan biaya sertifikasi (pemeriksaan lapang, uji laboratorium dan label) dan bantuan biaya prosesing benih dengan tujuan : 1. Meningkatkan kemampuan penangkar/kelompok penangkar benih dalam pengelolaan produksi dan pemasaran benih varietas unggul bersertifikat. 2. Menumbuhkembangkan penangkar/kelompok penangkar benih di daerah yang kelembagaan penangkar benihnya belum berkembang. Tabel 1. Sasaran Pemberdayaan Penangkar Benih Padi dan Kedelai Tahun 2014
NO 1 2
KOMODITAS PADI KEDELAI JUMLAH
PEMBERDAYAAN PENANGKAR BENIH TAHUN 2014 RENCANA TANAM (HA)*) UNIT Awal (Sebelum Sesudah Penghematan) Penghematan 121 6.050 5.000 125 3.125 2.600 246 9.175 7.600
Sumber data : Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Direktorat Perbenihan Tahun 2014
6) Pengembangan Industri Benih Nasional. Dengan adanya perubahan lingkungan domestik maupun global yang mempengaruhi kondisi perbenihan, maka perlu dikembangkan industri benih yang berbasis pada potensi nasional yang mampu menjamin mutu benih dan daya saing serta memenuhi kebutuhan konsumen benih secara tepat. Industri benih baik BUMN, BUMD maupun swasta perlu dikembangkan pada sentra-sentra produksi yang saat ini belum berkembang industri benihnya. Industri benih dipandang sebagai kegiatan usaha untuk menghasilkan benih yang dibutuhkan oleh petani atau pelaku agribisnis dan melaksanakan kegiatan dari hulu sampai hilir yaitu mulai dari penelitian, produksi, peredaran dan pemasaran benih.
10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan merupakan proses penilaian atas keberhasilan atau kegagalan kinerja sasaran dan kegiatan kinerja mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan. Proses akuntabilitas kinerja meliputi kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran, pencapaian sasaran strategis, evaluasi dan analisis capaian kinerja, akuntabilitas keuangan, hambatan dan kendala, serta upaya dan tindak lanjut. Kriteria ukuran keberhasilan pencapaian sasaran tahun 2014 ditetapkan berdasarkan penilaian melalui metode scoring, yaitu: (1) sangat berhasil (capaian > 100%), (2) berhasil (capaian 80-100%), (3) cukup berhasil (capaian 60-79%), dan (4) kurang berhasil (capaian < 60%) terhadap sasaran yang telah ditetapkan. A. 1.
Capaian Kinerja Organisasi Realisasi Capaian Kinerja Program/Kegiatan Tahun 2014 Pada dokumen Penetapan Kinerja Tahun 2014, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan menetapkan sasaran strategis meningkatkan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi 50,00%, jagung 50,00%, dan kedelai 38,00%. Capaian indikator kinerja sasaran strategis tersebut sebagai berikut : penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi sebesar 45,90% dari rencana 50,00%
atau
91,80%
dengan kategori
capaian
berhasil; 2)
penggunaan benih varietas unggul bersertifikat jagung sebesar 48,82% dari rencana 50,00% atau 97,64 % dengan kategori capaian berhasil, dan 3) penggunaan benih varietas unggul bersertifikat kedelai sebesar 27,94% dari rencana 38,00% atau 73,53% dengan kategori capaian cukup berhasil. Rincian capaian indikator kinerja utama sasaran strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan tahun 2014 sebagaimana pada Tabel 2.
11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 2. Capaian Indikator Kinerja Utama Sasaran Strategis Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014 No 1
Sasaran Strategis Terwujudnya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat secara berkesinambungan
Indikator Kinerja
Target
Realisasi
%
Kategori Capaian
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat - Padi
50
%
45,90
%
91,80
Berhasil
- Jagung
50
%
48,82
%
97,64
Berhasil
- Kedelai
38 %
27,94
%
73,53
Cukup berhasil
Jika dibandingkan dengan capaian realisasi tingkat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 terhadap tahun 2013, menunjukkan bahwa tingkat penggunaan benih varietas unggul bersertifikat untuk padi menurun 1,46%, jagung meningkat 3,44% dan kedelai menurun 16,45%, hal ini disebabkan oleh rendahnya tingkat penyerapan benih bersubsidi. Tabel 3. Pencapaian Tingkat Penggunaan Varietas Unggul Bersertifikat Tahun 2014 di banding Tahun 2013 Selisih Tahun 2013 dibandingkan tahun2014
Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat (%) NO
SASARAN STRATEGIS
1 Terwujudnya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat secara berkesinambungan
2013
INDIKATOR KINERJA
Penggunaan benih varietas unggul bersertifikat - Padi - Jagung - Kedelai
2014
Rencana Realisasi (Ha) (Ha)
50 50 44
46,63 47,10 39,59
Rencana Realisasi (Ha) (Ha)
%
50 50 38
93,26 94,20 89,98
Absolut
%
45,90 91,80 48,82 97,64 27,94 73,53
(0,73) 1,72 (11,65)
%
(1,57) 3,65 (29,43)
Grafik 1. Perbandingan Tingkat Penggunaan Varietas Unggul Bersertifikat Tahun
Penggunaan Benih (%)
2014 dibandingkan Tahun 2013 60,00 50,00
46,63 45,90
47,10
48,82 39,59
40,00
27,94
30,00
2013 2014
20,00 10,00 0,00
Padi
Jagung
Kedelai
12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan
Dalam rangka mewujudkan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat tahun 2014 didukung oleh capaian kinerja kegiatan lainnya sebagai berikut : 1)
Pelaksanaan uji adaptasi dalam rangka persiapan pelepasan varietas tanaman pangan. Rencana pengiriman galur/mutan untuk kegiatan uji adaptasi/multilokasi yang dilaksanakan oleh BPSBTPH dibeberapa provinsi pada tahun 2014 sebanyak 77 unit terdiri dari padi sebanyak 59 unit dan palawija 18 unit. Realisasi pengiriman galur uji adaptasi padi dan palawija sebanyak 77 unit (100%) terdiri dari padi 59 unit dan palawija 18 unit, rincian per provinsi seperti pada lampiran 2.
2)
Perbanyakan benih sumber tanaman pangan di 31 Balai Benih. Rencana perbanyakan benih pada areal produksi benih sumber di Balai Benih seluas 768, namun karena adanya penghematan anggaran dan sesuai usulan dari daerah, maka perbanyakan benih sumber di Balai Benih untuk komoditas tanaman pangan direvisi menjadi 584,00 ha, dengan rincian sebagai berikut: 1) Areal tanam produksi benih sumber padi kelas BD seluas 98,00 ha direvisi menjadi 89,00 ha dan kelas BP yang seluas 197,00 ha direvisi menjadi 144,00 ha; 2) Areal tanam produksi benih sumber jagung kelas BD seluas 34,00 ha direvisi menjadi 31,00 ha dan kelas BP seluas 77,00 ha direvisi menjadi 66,00 ha; 3) Areal tanam produksi benih sumber kedelai kelas BD seluas 63,00 ha direvisi menjadi 58,00 ha dan kelas BP yang seluas 208,00 ha direvisi menjadi 128,00 ha; 4) Areal tanam produksi benih sumber kacang tanah kelas BD seluas 18,00 ha direvisi menjadi 15,00 ha dan kelas BP seluas 34,00 ha direvisi menjadi 22,00 ha; 5) Areal tanam produksi benih kacang hijau kelas BD seluas 6,00 ha tidak direvisi dan kelas BP semula seluas 15,00 ha direvisi menjadi 10,00 ha; 6) Areal tanam produksi benih sumber ubi kayu kelas BD seluas 5,00 ha direvisi menjadi 3 ha dan kelas BP seluas 5,00; 7) Areal tanam produksi ubi jalar kelas BD seluas 4,00 ha direvisi menjadi 3,00 ha dan kelas BP seluas 2,00 ha dan 8) Areal tanam benih sorgum kelas BD seluas 1,00 ha dan kelas BP seluas 1,00 ha. Dari rencana tanam perbanyakan benih sumber seluas 584,00 ha, terealisasi seluas 534,00 ha (91,44%), secara rinci seperti Tabel 4. 13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 4. Capaian Sasaran Perbanyakan Benih Sumber pada Areal Produksi Benih Sumber di Balai Benih TA 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8
Komoditas
Kelas Benih
Padi Jagung Kedelai Kacang Tanah Kacang Hijau Ubi Kayu Ubi Jalar Sorgum
Rencana Tanam (Ha)
Realisasi Tanam (Ha)
Produksi (kg dan stek)
(%)
BS-BD
89,00
87,00
97,75
127.680,00
BD-BP
144,00
133,00
92,36
215.370,00
BS-BD
31,00
25,50
82,26
24.095,00
BD-BP
66,00
52,00
78,79
39.548,00
BS-BD
58,00
56,00
96,55
20.675,00
BD-BP
128,00
121,00
94,53
80.299,00
BS-BD
15,00
14,00
93,33
4.462,00
BD-BP
22,00
20,00
90,91
5.843,00
BS-BD
6,00
5,00
83,33
2.163,00
BD-BP
10,00
8,00
80,00
3.860,00
BS-BD
3,00
3,00
100,00
10.000 stek
BD-BP
5,00
5,00
100,00
160.000 stek
BS-BD
3,00
3,00
100,00
80.000 stek + 6.000 kg umbi
BD-BP
2,00
2,00
100,00
BS-BD
1,00
BD-BP
-
Tidak jadi dilaksanakan
-
-
Tidak jadi dilaksanakan
534,50
91,52
1,00
Jumlah
584,00
-
-
Jika dibandingkan dengan persentase realisasi tanam perbanyakan benih sumber tahun 2013 90,70%, persentase realisasi tanam tahun 2014 91,50% mengalami peningkatan sebesar 0,8%, sedangkan penurunan rencana tanam tahun 2014 disebabkan oleh adanya penghematan anggaran dan keterbatasan benih sumber terutama kedelai. Secara rinci perbandingan capaian kinerja perbanyakan benih sumber tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel
5.
Pencapaian Perbanyakan Dibanding Tahun 2013
KOMODITAS 1 Padi 2 Jagung 3 Kedelai 4 Kacang Tanah 5 Kacang Hijau 6 Ubi Kayu 7 Ubi Jalar 8 Sorgum Jumlah
BS-BD BD-BP BS-BD BD-BP BS-BD BD-BP BS-BD BD-BP BS-BD BD-BP BS-BD BD-BP BS-BD BD-BP BS-BD BD-BP
Sumber
TAHUN
KELAS NO
Benih
RENCANA (HA) 95,0 202,0 32,5 90,0 60,5 146,0 16,0 34,0 6,3 11,0 3,0 5,0 4,0 2,0 1,0 1,0 709,3
2013 REALISASI (HA) 83,0 172,3 27,0 85,0 59,5 138,0 16,0 31,0 6,3 11,0 3,0 4,0 4,0 2,0 1,0 643,0
% 87,37 85,27 83,08 94,44 98,35 94,52 100,00 91,18 100,00 100,00 100,00 80,00 100,00 100,00 100,00 90,66
RENCANA (HA) 89,0 144,0 31,0 66,0 58,0 128,0 15,0 22,0 6,0 10,0 3,0 5,0 3,0 2,0 1,0 1,0 584,0
2014 REALISASI (HA) 87,0 133,0 25,5 52,0 56,0 121,0 14,0 20,0 5,0 8,0 3,0 5,0 3,0 2,0 534,5
% 97,75 92,36 82,26 78,79 96,55 94,53 93,33 90,91 83,33 80,00 100,00 100,00 100,00 100,00 91,52
Tahun
2014
SELISIH % TAHUN 2014 DIBANDINGKAN TAHUN 2013 ABSOLUT % 10,38 0,12 7,09 0,08 (0,82) (0,01) (15,66) (0,17) (1,80) (0,02) 0,01 0,00 (6,67) (0,07) (0,27) (0,00) (16,67) (0,17) (20,00) (0,20) 20,00 0,25 (100,00) (1,00) 0,86 0,01
14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 3) Peningkatan produksi dan penyediaan Benih Sebar (BR) tanaman pangan pada tahun 2014 melalui kegiatan pelaksanaan bantuan benih melalui Public
Service Obligation (PSO) yaitu subsidi benih. Rencana alokasi Subsidi Benih TA 2014 sebanyak 121.857.000 kg terdiri dari benih padi inbrida 110.625.000 kg, padi hibrida 3.000.000 kg, jagung hibrida 3.214.500 kg, jagung komposit 1.142.500 kg dan kedelai 3.875.000 kg. Realisasi penjualan benih bersubsidi berdasarkan hasil verifikasi dokumen subsidi benih padi inbrida, padi hibrida, jagung hibrida, jagung komposit, dan kedelai sebanyak 33.382.392 kg terdiri dari benih padi inbrida 30.521.268 kg, padi hibrida 1.758.554 kg, jagung hibrida 307.540 kg, jagung komposit 116.175 kg dan kedelai 678.855 kg. Secara rinci rencana dan realisasi penjualan benih bersubsidi padi inbrida, padi hibrida, jagung komposit, jagung hibrida dan kedelai TA 2014 terdapat pada Tabel 6. Tabel 6. Rencana dan Realisasi Penjualan Benih Bersubsidi Padi Inbrida, Padi Hibrida, Jagung Hibrida, Jagung Komposit dan Kedelai TA 2014
REALISASI
RENCANA NO
JENIS BENIH KG
HA
DUPBB
PT SHS
LAP DAERAH LULUS VERIFIKASI
(KG)
(KG)
(KG)
(KG)
1 PADI INBRIDA
110.625.000
4.425.000
49.621.580
30.539.418
30.539.668
30.521.268
2 PADI HIBRIDA
3.000.000
200.000
2.279.199
1.758.554
1.758.554
1.758.554
3 JAGUNG HIBRIDA
3.214.500
214.300
866.490
307.540
307.540
307.540
4 JAGUNG KOMPOSIT
1.142.500
45.700
290.625
141.175
141.175
116.175
5 KEDELAI
3.875.000
77.500
1.501.900
678.855
678.855
678.855
121.857.000
4.962.500
54.559.794
33.425.542
33.425.792
33.382.392
JUMLAH
Jika dibandingkan dengan tahun 2013, realisasi pelaksanaan kegiatan subsidi benih tahun 2014 lebih rendah. Hal ini karena penyalur yang ditunjuk oleh Menteri BUMN untuk melaksanakan pengadaan penjualan dan penyaluran benih bersubsidi hanya PT Sang Hyang Seri (Persero) saja sedangkan pada tahun 2013 dilaksanakan oleh 2 BUMN yaitu PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero), keterbatasan modal kerja PT Sang Hyang Seri (Persero) untuk menyediakan benih bersubsidi tahun 2014 dan sebagian petani kurang berminat 15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan menyusun DUPBB karena tidak adanya kepastian penyediaan benih oleh PT Sang Hyang Seri (Persero). Tabel 7. Pencapaian Penjualan Subsidi Benih Tahun 2014 Dibanding Tahun 2013 TAHUN SELISIH % TAHUN 2014 2013 2014 NO JENIS BENIH DIBANDINGKAN TAHUN 2013 REALISASI REALISASI RENCANA (KG) % RENCANA (KG) % PENJUALAN PENJUALAN ABSOLUT % 120.000.000 46.987.112 39,16 110.625.000 30.521.268 27,59 (11,57) (29,54) 1 PADI INBRIDA 7.500.000 1.810.134 24,14 3.000.000 1.758.554 58,62 34,48 142,88 2 PADI HIBRIDA 7.500.000 598.834 7,98 3.214.500 307.540 9,57 1,58 19,82 3 JAGUNG HIBRIDA 2.000.000 364.825 18,24 1.142.500 116.175 10,17 (8,07) (44,26) 4 JAGUNG KOMPOSIT 15.000.000 2.425.615 16,17 3.875.000 678.855 17,52 1,35 8,34 5 KEDELAI JUMLAH 152.000.000 52.186.520 34,33 121.857.000 33.382.392 27,39 (6,94) (20,21)
4) Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman di 32 (tiga puluh dua) BPSB. Capaian indikator kinerja pengawasan dan sertifikasi benih dalam rangka terselenggaranya optimalisasi pengawasan mutu benih di 32 provinsi. Hal ini dapat tercapai dikarenakan peran UPTD BPSBTPH dalam melaksanakan tugas dan fungsi kegiatan pengawasan mutu benih. Kegiatannya meliputi pengawasan mutu benih yang beredar di pasaran dan pelayanan sertifikasi benih oleh Pengawas Benih Tanaman (PBT) diberikan pada produsen benih perorangan/kelompok, Balai Benih, Swasta, badan usaha milik pemerintah dan penangkar benih. Sedangkan pelabelan diberikan terhadap benih-benih yang telah memenuhi standar laboratorium. Agar kegiatan pengawasan dan sertifikasi benih dapat berjalan secara efektif maka dilakukan monitoring dan pembinaan dalam pelaksanaannya. Capaian kinerja lainnya yaitu luas penangkaran benih padi seluas 95.406,96 ha, jagung 25.334,33 ha, kedelai 21.870,45 ha, kacang tanah 626,51 ha dan kacang hijau 36,19 ha. Sedangkan produksi benih varietas unggul bersertifikat pada tahun 2014 benih padi sebanyak 215.397,16 ton, jagung 41.889,59 ton, kedelai 11.362,45 ton, kacang tanah 412,75 ton dan kacang hijau 30,77 ton. Secara rinci capaian penangkaran dan produksi benih tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 8.
16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 8. Realisasi Luas Penangkaran dan Produksi Benih Tahun 2014 NO
KOMODITAS
1 PADI
2 JAGUNG
3 KEDELAI
4 KC. TANAH
5 KC. HIJAU
KELAS BENIH BD BP BR
Inbrida Hibrida Jumlah BR JUMLAH BD BP BR Inbrida Hibrida Jumlah BR JUMLAH BD BP BR JUMLAH BD BP BR JUMLAH BD BP BR JUMLAH
LUAS PENANGKARAN (HA) 1.104,07 41.158,62 52.033,96 1.110,31 53.144,27 95.406,96 115,45 258,35 808,36 24.152,17 24.960,53 25.334,33 301,04 3.456,19 18.113,23 21.870,46 31,45 182,40 412,66 626,51 6,84 15,25 14,10 36,19
PRODUKSI (TON) 2.239,01 120.285,96 92.111,62 760,57 92.872,19 215.397,16 73,14 268,33 145,63 41.402,49 41.548,12 41.889,59 123,24 1.482,70 9.756,51 11.362,45 17,55 87,95 307,25 412,75 3,35 18,79 8,63 30,77
Jika dibandingkan dengan realisasi luas penangkaran benih tahun 2013 realisasi luas penangkaran benih tahun 2014 untuk padi, kedelai dan kacang hijau
mengalami
penurunan,
sedangkan
jagung
dan
kacang
tanah
mengalami kenaikan seperti pada Tabel 9. Hal ini disebabkan jumlah permohonan sertifikasi yang diajukan oleh produsen benih menurun dan hasil pemeriksaan lapangan tidak memenuhi standar mutu kelas Benih Bina. Realisasi produksi tahun 2014 jika dibandingkan dengan tahun 2013, untuk padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan kacang hijau menurun dikarenakan adanya program bantuan pemerintah subsidi benih yang diberikan ke petani.
17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 9. Pencapaian Luas Penangkaran dan Produksi Benih Tahun 2014 Dibanding Tahun 2013 PERBANDINGAN LUAS PENANGKARAN DAN PRODUKSI TAHUN 2013 TAHUN 2014 NO
KOMODITAS KELAS BENIH
1 PADI
2 JAGUNG
3 KEDELAI
4 KC. TANAH
5 KC. HIJAU
BD BP BR HIBRIDA JUMLAH BD BP BR/Komposit HIBRIDA JUMLAH BD BP BR JUMLAH BD BP BR JUMLAH BD BP BR JUMLAH
LUAS PENANGKARAN (HA) 1.629,33 40.626,73 56.762,04 811,72 99.829,82 114,90 701,46 1.527,65 14.280,85 16.624,86 265,65 1.764,24 25.711,41 27.741,30 42,84 154,45 404,90 602,19 25,20 50,57 32,42 108,19
PRODUKSI (TON) 3.030,71 108.092,53 87.094,08 1.316,75 199.534,07 118,13 553,13 3.220,18 35.795,85 39.687,29 149,86 746,96 9.460,10 10.356,92 19,99 126,85 266,07 412,91 7,39 21,90 11,50 40,79
LUAS PENANGKARAN (HA) 1.104,07 41.158,62 52.033,96 1.110,31 95.406,96 115,45 258,35 808,36 24.152,17 25.334,33 301,04 3.456,19 18.113,23 21.870,46 31,45 182,40 412,66 626,51 6,84 15,25 14,10 36,19
PRODUKSI (TON) 2.239,01 120.285,96 92.111,62 760,57 215.397,16 73,14 268,33 145,63 41.402,49 41.889,59 123,24 1.482,70 9.756,51 11.362,45 17,55 87,95 307,25 412,75 3,35 18,79 8,63 30,77
LUAS PENANGKARAN (HA) Selisih Tahun 2014 dibandingkan tahun 2013
PRODUKSI (TON) Selisih Tahun 2014 dibandingkan tahun 2013
Absolut
%
Absolut
(525,26) 531,89 (4.728,08) 298,59 (4.422,86) 0,55 (443,11) (719,29) 9.871,32 8.709,47 35,39 1.691,95 (7.598,18) (5.870,84) (11,39) 27,95 7,76 24,32 (18,36) (35,32) (18,32) (72,00)
(32,24) (791,70) 1,31 12.193,43 (8,33) 5.017,54 36,78 (556,18) (4,43) 15.863,09 0,48 (44,99) (63,17) (284,80) (47,08) (3.074,55) 69,12 5.606,64 52,39 2.202,30 13,32 (26,62) 95,90 735,74 (29,55) 296,41 (21,16) 1.005,53 (26,59) (2,44) 18,10 (38,90) 1,92 41,18 4,04 (0,16) (72,86) (4,04) (69,84) (3,11) (56,51) (2,87) (66,55) (10,02)
% (26,12) 11,28 5,76 (42,24) 7,95 (38,09) (51,49) (95,48) 15,66 5,55 (17,76) 98,50 3,13 9,71 (12,21) (30,67) 15,48 (0,04) (54,67) (14,20) (24,96) (24,56)
Grafik 2. Luas Penangkaran Benih Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013 120.000,00
Luas Penangkaran (ha)
100.000,00
99.829,82 95.406,96
80.000,00 2013
60.000,00
40.000,00
27.741,30 25.334,33 21.870,46 16.624,86
20.000,00
2014
626,51 108,19 602,19 36,19 PADI
JAGUNG
KEDELAI
KC. TANAH KC. HIJAU
18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Grafik 3. Produksi Benih Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013 250.000,00
Produksi benih (ton)
200.000,00
215.397,16 199.534,07
150.000,00 2013
2014
100.000,00 41.889,59 39.687,29
50.000,00
11.362,45 10.356,92 30,77 412,75 412,91 40,79 -
PADI
JAGUNG
KEDELAI KC. TANAH KC. HIJAU
Pada tahun 2014 telah dilaksanakan sidang pelepasan varietas sebanyak 4 kali, yaitu pada tanggal 7-8 April 2014, 23-24 Juni 2014, 1-2 September 2014 dan 1-2 Desember 2014 serta diterbitkan Keputusan Menteri Pertanian tentang Pelepasan Varietas Tanaman Pangan sebanyak 56 varietas terdiri dari 9 varietas padi sawah, 3 varietas padi gogo, 2 varietas padi rawa, 5 varietas padi hibrida, 14 varietas jagung hibrida, 1 varietas jagung hibrida pulut, 5 varietas kedelai, 4 varietas kacang tanah, 2 varietas kacang hijau, 3 varietas ubi jalar, 4 varietas gandum, dan 4 varietas sorgum. Daftar varietas tanaman pangan yang dilepas pada tahun 2014 terlampir. Luas penyebaran varietas padi, jagung dan kedelai tahun 2014 masingmasing seluas 13.569.481 ha, 3.960.885 ha dan 610.359 ha. Secara rinci capaian penyebaran varietas padi, jagung dan kedelai seperti pada Tabel 10.
19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 10. Penyebaran Varietas Padi, Jagung, dan Kedelai Tahun 2014 NO 1.
KOMODITAS
%
a. VPT
11.481.457
84,61
1
Ciherang
37,10
b. VPS
942.694
6,95
2
Mekonga
8,37
c. VPR
1.145.330
8,44
3
Situbagendit
7,47
13.569.481
100,00
JAGUNG a. VPT
2.998.706
75,71
1
BISI - 2
b. VPS
146.525
3,70
2
P21
8,92
c. VPR
815.654
20,59
3
BISMA
4,81
JUMLAH 3.
%
PADI
JUMLAH 2.
VARIETAS DOMINAN
LUAS (Ha)
3.960.885
18,78
100,00
KEDELAI a. VPT
472.129
77,35
1
Anjasmoro
38,59
b. VPS
91.101
14,93
2
Wilis
24,98
c. VPR
47.129
7,72
3
Grobokan
JUMLAH
610.359
9,76
100,00
Keterangan : VPT= Varietas Produksi Tinggi VPS= Varietas Produksi Sedang VPR= Varietas Produksi Rendah
Jika dibandingkan dengan luas penyebaran varietas tahun 2013, realisasi luas penyebaran varietas tahun 2014 untuk padi dan kedelai mengalami penurunan sedangkan jagung mengalami kenaikan seperti pada tabel 11. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan luasan realisasi tanam pada tahun 2014 untuk komoditas padi seluas 517.710 ha, dan kedelai seluas 73.728 ha, sedangkan pada komoditas jagung mengalami peningkatan luas realisasi tanam seluas 1.101.151 ha.
20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 11. Perbandingan Penyebaran Varietas Tahun 2014 di banding Tahun 2013 NO 1.
2.
3.
PERBANDINGAN PENYEBARAN VARIETAS 2013 2014 LUAS (Ha) % LUAS (Ha)
KOMODITAS PADI a. VPT b. VPS c. VPR JUMLAH JAGUNG a. VPT b. VPS c. VPR JUMLAH KEDELAI a. VPT b. VPS c. VPR JUMLAH
%
Selisih Tahun 2013 dibandingkan tahun2014 Absolut %
11.755.296 1.091.191 1.240.704 14.087.191
83,45 7,75 8,81 100,00
11.481.457 942.694 1.145.330 13.569.481
84,61 6,95 8,44 100,00
(273.839) (148.497) (95.374) (517.710)
(2,33) (13,61) (7,69) (3,68)
2.356.429 31.511 471.794 2.859.734
82,40 1,10 16,50 100,00
2.998.706 146.525 815.654 3.960.885
75,71 3,70 20,59 100,00
642.277 115.014 343.860 1.101.151
27,26 365,00 72,88 38,51
554.372 98.044 31.671 684.087
81,04 14,33 4,63 100,00
472.129 91.101 47.129 610.359
77,35 14,93 7,72 100,00
(82.243) (6.943) 15.458 (73.728)
(14,84) (7,08) 48,81 (10,78)
Gambar grafik 4. Luas Penyebaran varietas Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2013 16.000.000
Luas sebaran (ha)
14.000.000
14.087.191 13.569.481
12.000.000 10.000.000 8.000.000
2013 2014
6.000.000 3.960.885 2.859.734
4.000.000
684.087 610.359
2.000.000
VPT
VPS
VPR
5) Pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai. Tahun 2014 telah dialokasikan kegiatan pemberdayaan penangkar benih seluas 7.600 ha yang terdiri dari pemberdayaan penangkar benih padi seluas 5.000 ha dan pemberdayaan penangkar benih kedelai seluas 2.600 ha. Dari rencana alokasi pemberdayaan penangkar benih padi 5.000 ha dan kedelai 2.600 ha, realisasi pemberdayaan penangkar benih padi 4.377 ha (87,54%) 21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dan kedelai 1.861 ha (71,58%). Rincian rencana dan realisasi pemberdayaan penangkar benih per provinsi seperti terlihat pada Tabel 12 dan Tabel 13 . Tabel 12. Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Padi Inbrida TA 2014 Pemberdayaan Penangkar Benih Padi Tahun 2014 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DI. Yogyakarta Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Papua Maluku Utara Banten Bangka Belitung Gorontalo Kep. Riau Papua Barat Sulawesi Barat JUMLAH
Unit 3 3 4 2 2 5 3 6 8 8 9 3 2 2 5 2 2 7 3 5 3 2 2 1 4 2 2 100
Rencana Tanam (Ha) 150,00 150,00 200,00 100,00 100,00 250,00 150,00 300,00 400,00 400,00 450,00 150,00 100,00 100,00 250,00 100,00 100,00 350,00 150,00 250,00 150,00 100,00 100,00 50,00 200,00 100,00 100,00 5.000,00
Realisasi Tanam (Ha) 150,00 100,00 200,00 100,00 100,00 250,00 150,00 300,00 400,00 300,00 73,00 150,00 100,00 100,00 250,00 100,00 100,00 350,00 150,00 154,00 150,00 100,00 100,00 50,00 200,00 100,00 100,00 4.377,00
(%) 100,00 66,67 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 75,00 16,22 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 61,60 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 87,54
Produksi Produksi Benih Calon Benih Bersertifikat (Ton) (Ton) 522,00 90,00 275,00 200,00 243,00 123,00 230,00 8,00 276,00 151,00 367,00 75,00 1.517,00 240,00 950,00 425,00 15,00 15,00 750,00 181,00 125,00 200,00 482,00 371,00 375,00 228,00 453,00 331,00 700,00 157,00 508,00 171,00 146,00 51,00 241,00 165,00 70,00 4,00 300,00 300,00 500,00 100,00 9.301,00 3.330,00
22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 13 . Rencana dan Realisasi Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai TA 2014
No
Provinsi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Aceh Sumatera Utara Riau Jambi Sumatera Selatan Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Jawa Tengah Jawa Timur DI. Yogyakarta Kalimantan Barat Kalimantan Selatan Kalimantan Tengah Kalimantan Timur Sulawesi Utara Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Maluku Papua Maluku Utara Banten Bangka Belitung Gorontalo Kep. Riau Papua Barat Sulawesi Barat JUMLAH
Unit
3 3 3 3 4 2 5 10 11 12 3 1 2 2 2 3 1 8 3 1 8 2 3 4 2 3 104
Pemberdayaan Penangkar Benih Kedelai Tahun 2014 Rencana Realisasi Produksi Produksi Benih (%) Calon Benih Bersertifikat Tanam Tanam (Ha) (Ha) (Ton) (Ton) 75 50,00 66,67 75 75 75,00 100,00 27 75 50,00 66,67 100 75,00 75,00 50 50,00 100,00 19 9 125 115,00 92,00 88 21 250 250,00 100,00 292 163 275 50,00 18,18 300 50,00 16,67 7 2 75 50,00 66,67 53 25 6,00 24,00 50 39,00 78,00 15 50 50,00 100,00 9 6 50 50,00 100,00 75 75,00 100,00 55 33 25 25,00 100,00 200 200,00 100,00 236 128 75 60,00 80,00 219 66 25 25,00 100,00 6 200 191,00 95,50 151 148 50 50,00 100,00 75 75,00 100,00 35 25 100 100,00 100,00 50 25,00 50,00 75 75,00 100,00 75 6 2.600 1.861 71,58 1.287 607
Berdasarkan Tabel 12 dan 13 di atas menunjukkan bahwa realisasi kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai pada tahun 2014 mencapai 23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 6.238 ha (82,08%) termasuk dalam kategori capaian cukup berhasil. Sesuai standar minimal SE Direktur Jenderal Tanaman Pangan tahun 2002 bahwa target produksi benih padi sebanyak 3 ton/ha dan produksi benih kedelai 1 ton/ha, sehingga dari penangkaran benih padi seluas 4.377 ha diharapkan akan menghasilkan benih padi minimal 13.131 ton dan penangkaran benih kedelai seluas 1.861 ha akan menghasilkan minimal 1.861 ton, namun berdasarkan laporan yang kami terima bahwa calon benih padi yang dihasilkan sebanyak 9.301 ton dan benih padi bersertifikat sebanyak 3.330 ton, sedangkan calon benih kedelai sebanyak 1.287 ton dan benih kedelai bersertifikat sebanyak 607 ton. Hal ini disebabkan antara lain:
belum semua daerah melaporkan hasil
produksi benihnya karena baru dapat dilaksanakan di akhir musim tanam terutama penangkaran kedelai, sebagian tidak dilaksanakan karena adanya penghematan dan sudah lewat jadwal tanam, serta terdesaknya kebutuhan ekonomi sehingga petani menjual benih sebagai konsumsi. Jika dibandingkan dengan realisasi tanam pemberdayaan penangkar benih tahun 2013, realisasi tanam tahun 2014 mengalami penurunan prosentase sebesar 8,82% ha atau 9,70% dibandingkan realisasi tahun 2013. Terjadinya penurunan karena adanya penghematan di awal dan pertengahan tahun anggaran dan menurunnya alokasi pemberdayaan penangkar dari tahun sebelumnya. Secara rinci perbandingan capaian kinerja pemberdayaan penangkar benih tahun 2013 dan 2014 dapat dilihat pada Tabel 14. Tabel 14. Pencapaian Pemberdayaan Penangkar Benih Tahun 2013 Dibanding Tahun 2014 NO
SASARAN STRATEGIS
1 Meningkatnya peranan kelembagaan benih dalam rangka penyediaan benih unggul bersertifikat
INDIKATOR KINERJA
Rencana (Ha)
PEMBERDAYAAN PENANGKAR 2013 2014 Realisasi Rencana Realisasi % (Ha) (Ha) (Ha)
Selisih Tahun 2014 dibandingkan tahun 2013 %
Absolut
%
Terselenggaranya kegiatan pemberdayaan penangkar benih padi dan kedelai sehingga diharapkan terus tumbuh dan berkembang.
14,600
13,271
90.90
7,600
6,238
82.08
(8.82)
(9.70)
- Padi - Kedelai
11,100 3,500
10,257 3,014
92.41 86.11
5,000 2,600
4,377 1,861
87.54 71.58
(4.87) (14.54)
(5.27) (16.88)
2. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan Tujuan pengukuran kinerja kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan hambatan dalam pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan. Untuk mencapai tujuan tersebut, 24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan dituangkan dalam kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. Evaluasi dan analisis capaian kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tahun 2014 adalah sebagai berikut: a. Pada tahun 2014 realisasi penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi 45,90% dari rencana 50,00%, jagung 48,82% dari rencana 50,00% dan kedelai 27,94% dari rencana 38,00%. Jika dibandingkan dengan 4 tahun yang lalu yaitu tahun 2010, 2011, 2012, dan 2013 penggunaan benih varietas unggul bersertifikat padi, jagung dan kedelai tahun 2014 cenderung mengalami penurunan. Untuk lebih rinci dapat dilihat pada tabel 15 dan grafik di bawah ini. Tabel 15. Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2010-2014
NO
TAHUN
1 2 3 4 5
2010 2011 2012 2013 2014
PENGGUNAAN BENIH VARIETAS UNGGUL BERSERTIFIKAT (%) PADI JAGUNG KEDELAI 62,8 68,12 61,4 64,86 69,36 63,22 55,93 61,02 64,15 46,63 47,1 39,59 45,90 48,82 27,94
Grafik 5. Persentase Penggunaan Benih Varietas Unggul Bersertifikat Padi, Jagung dan Kedelai Tahun 2010-2014 80
Persentase (%)
70
68.12 64.86 69.36 62.8 63.22 61.4
60
61.02 64.15
55.93 47.1 46.63
50
48.82
45.90 39.59
40
PADI 27.94
30
JAGUNG KEDELAI
20 10 0 2010
2011
2012
2013
2014
25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Belum optimalnya penggunaan benih varietas unggul bersertifikat antara lain disebabkan oleh: masa transisi benih bersubsidi dari sebelumnya bantuan gratis, varietas benih subsidi yang tersedia belum seluruhnya sesuai keinginan petani, sistem penyediaan benih belum berjalan optimal terutama benih kedelai sehingga penyediaan belum sesuai jadwal tanam, sulitnya memperoleh benih kedelai di lapangan secara swadaya, revisi APBN Penghematan Anggaran, keterlambatan jadwal waktu tanam, kehati-hatian yang tinggi dari para pelaksana di lapangan. b. Perbanyakan Benih Sumber Selama Lima Tahun Capaian kinerja realisasi perbanyakan benih sumber selama lima tahun ratarata mengalami kenaikan hal ini disebabkan karena pada tahun 2012 dan 2013 terdapat kegiatan optimalisasi di Balai Benih yang bertujuan untuk meningkatkan sarana dan prasarana serta infrastuktur yang ada di Balai Benih. Dengan diperbaikinya sarana prasarana dan infrastruktur diharapkan kinerja Balai benih untuk memproduksi benih sumber lebih optimal, terbukti dengan rata-rata lima tahun hasil perbanyakan benih sumber semakin meningkat. Sesuai data tabel 16 dan grafik 6 dibawah ini. Tabel 16. Perbanyakan Benih Sumber Rata-rata 5 tahun
Perbanyakan Benih Sumber Di Balai Benih NO Jenis Benih Kelas Benih 2010 2011 2012 2013 2014 Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi % Rencana Realisasi 1 Padi BS-BD 79.00 45.45 57.53 104.00 87.60 84.23 110.00 87.00 79.09 95.0 83.0 87.37 89.00 87.00 BD-BP 112.50 65.50 58.22 166.00 153.00 92.17 176.00 143.50 81.53 202.0 172.3 85.27 144.00 133.00 2 Jagung BS-BD 39.00 21.00 53.85 33.50 30.00 89.55 34.50 25.50 73.91 32.5 27.0 83.08 31.00 25.50 BD-BP 57.00 49.00 85.96 44.00 42.00 95.45 67.00 57.00 85.07 90.0 85.0 94.44 66.00 52.00 3 Kedelai BS-BD 42.00 10.00 23.81 44.00 20.00 45.45 53.50 45.75 85.51 60.5 59.5 98.35 58.00 56.00 BD-BP 72.00 30.00 41.67 66.00 35.00 53.03 91.00 80.50 88.46 146.0 138.0 94.52 128.00 121.00 4 Kacang Tanah BS-BD 26.00 14.00 53.85 32.00 32.00 100.00 28.50 26.75 93.86 16.0 16.0 100.00 15.00 14.00 BD-BP 45.00 11.00 24.44 48.00 47.00 97.92 43.00 40.00 93.02 34.0 31.0 91.18 22.00 20.00 5 Kacang Hijau BS-BD 9.00 5.00 55.56 9.00 8.00 88.89 12.00 9.25 77.08 6.3 6.3 100.00 6.00 5.00 BD-BP 12.00 9.00 75.00 11.00 11.00 100.00 16.00 13.00 81.25 11.0 11.0 100.00 10.00 8.00 6 Ubi Kayu BS-BD 1.00 - 0.00 3.00 3.00 100.00 4.00 3.50 87.50 3.0 3.0 100.00 3.00 3.00 BD-BP - 0.00 2.00 2.00 0.00 5.00 4.00 0.00 5.0 4.0 0.00 5.00 5.00 7 Ubi Jalar BS-BD - 0.00 3.00 3.00 0.00 3.00 3.00 0.00 4.0 4.0 0.00 3.00 3.00 BD-BP - 0.00 3.00 3.00 0.00 2.00 2.00 0.00 2.0 2.0 0.00 2.00 2.00 8 Sorgum BS-BD - 0.00 - 0.00 1 - 0.00 1.0 1.0 0.00 1.00 0.00 BD-BP - 0.00 - 0.00 1 - 0.00 1.0 - 0.00 1.00 0.00 494.5 259.95 52.57 568.5 476.6 83.83 647.5 540.75 83.51 709.25 643 90.66 584 534.5 Keterangan: Sumber Laporan Tahunan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
% 97.75 92.36 82.26 78.79 96.55 94.53 93.33 90.91 83.33 80.00 100.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 91.52
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Grafik 6. Persentase Perbanyakan Benih Sumber di Balai Benih Tahun 2010 - 2014
Perbanyakan benih Sumber (%) 100,00 90,00
83,83
83,51
90,66
91,52
2011
2012
2013
2014
80,00 70,00 60,00
52,57
50,00
40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
2010
c. Inventarisasi Penyebaran Varietas Pelaksanaan inventarisasi penyebaran varietas bertujuan untuk menginventarisir dan mengumpulkan data luas penyebaran varietas unggul dan varietas lokal baik yang baru dilepas maupun yang sudah berkembang serta varietas-varietas yang dominan sampai tingkat kabupaten/kota dan diklasifikasikan sesuai dengan kebutuhannya. Perkembangan penggunaan varietas unggul dapat dilihat dari luasan penyebarannya, yang sampai saat ini luas penyebarannya hanya didominasi oleh beberapa varietas unggul. Penyebaran varietas dapat diklasifikasikan berdasarkan potensi produksinya (Varietas Produksi Tinggi/VPT, Varietas Produksi Sedang/VPS, dan Varietas Produksi Rendah/VPR), umur, ketahanan terhadap hama dan penyakit serta adaptasinya. Perkembangan luasan penyebaran varietas baik VPT, VPS, VPR serta varietas-varietas yang dominan dan varietas-varietas unggul yang berkembang tahun 2010-2014 sebagaimana pada Tabel 17, Tabel 18 dan Tabel 19.
27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan Tabel 17. Penyebaran Varietas Padi (VPT, VPS, VPR) Tahun 2010-2014 NO
VARIETAS
I VPT II V P S III V P R Jumlah 1 Ciherang 2 IR 64 3 Cigeulis 4 Cibogo 5 Ciliwung 6 Mekonga 7 Situbagendit 8 Mira 9 VULainnya 10 Var. Lokal Jumlah
TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 LUAS (HA) % LUAS (HA) % LUAS (HA) % 11.375.022 77,58 11.992.666 74,97 12.094.022 80,73 1.335.413 9,11 1.483.020 9,27 1.271.533 8,49 1.951.887 13,31 2.521.177 15,76 1.615.698 10,78 14.662.321 100,00 15.996.863 100,00 14.981.253 100,00 4.760.362 32,47 6.340.918 39,64 5.602.000 37,39 1.809.047 12,34 1.322.684 8,27 1.023.918 6,83 759.884 4,75 574.930 3,84 534.401 3,34 712.965 4,86 1.100.862 7,51 824.826 5,16 1.210.989 8,08 787.939
5,37
5.039.295 451.851 14.662.321
34,37 3,08 100,00
4.294.734 26,85 1.919.416 12,00 15.996.863 100,00
625.190
4,17
5.404.926 539.301 14.981.253
36,08 3,60 100,00
TAHUN 2013 TAHUN 2014 LUAS (HA) % LUAS (HA) % 11.755.296 83,45 11.481.457 84,61 1.091.191 7,75 942.694 6,95 1.240.704 8,81 1.145.330 8,44 14.087.191 100,00 13.569.481 100,00 4.957.283 35,19 5.034.657 37,10 964.241 7,11 1.064.992 7,56 427.813 3,15 0,00 0,00 1.466.477 10,41 1.135.893 8,37 1.013.659 7,47 0,00 6.102.571 43,32 4.165.831 30,70 495.869 3,52 827.387 6,10 14.087.191 100,00 13.569.481 100,00
Tabel 18. Penyebaran Varietas Jagung (VPT, VPS, VPR) Tahun 2010-2014 NO VARIETAS
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
VPT VPS VPR Jumlah BISI - 2 BISI - 16 BISI - 816 BISMA P - 21 NK - 33 P - 12 P - 11 BISI 222 VULainnya Lokal Jumlah
TAHUN 2010 LUAS (HA) % 3,187,198 65.84 68,130 1.41 1,585,717 32.76 4,841,045 100.00 1,225,751 25.32 192,509 3.98 0.00 242,990 5.02 296,410 6.12 0.00 0.00 167,291 3.46 2,042,980 673,115 4,841,046
42.20 13.90 100.00
TAHUN 2011 LUAS (HA) % 3,307,815 64.41 71,641 1.40 1,756,015 34.19 5,135,471 100.00 978,363 19.05 442,725 8.62 0.00 210,937 4.11 189,291 3.69 0.00 272,632 5.31
2,120,342 921,181 5,135,471
41.29 17.94 100.00
TAHUN 2012 LUAS (HA) % 2,199,592 86.63 18,652 0.73 320,713 12.63 2,538,957 100.00 426,435 16.80 263,566 10.38 115,073 4.53 0.00 367,468 14.47 80,221 3.16
1,055,101 231,094 2,538,958
41.56 9.10 100.00
TAHUN 2013 LUAS (HA) % 2,356,429 82.40 31,511 1.10 471,794 16.50 2,859,734 100.00 572,010 20.00 149,619 5.23 120,934 4.23 182,695 6.39 236,359 8.27
1,235,992 362,125 2,859,734
43.22 12.66 100.00
TAHUN 2014*) LUAS (HA) % 2,998,706 75.71 146,525 3.70 815,654 20.59 3,960,885 100.00 743,854 18.78 142,988 3.61 190,519 4.81 353,311 8.92 145,364 3.67 1,759,821 44.43 625,028 15.78 3,960,885 100.00
Tabel 19. Penyebaran Varietas Kedelai (VPT, VPS, VPR) Tahun 2010-2014 NO
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
VARIETAS VPT VPS VPR Jumlah Willis Anjasmoro Grobogan Baluran Mahameru Orba Kaba Agromulyo VULainnya Lokal Jumlah
TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 LUAS (HA) % LUAS (HA) % LUAS (HA) % LUAS (HA) % LUAS (HA) % 914,332 72.86 790,828 76.64 405,711 73.70 554,372 81.04 472,129 77.35 93,564 7.46 82,961 8.04 84,766 15.40 98,044 14.33 91,101 14.93 247,028 19.68 158,027 15.32 60,033 10.90 31,671 4.63 47,129 7.72 1,254,924 100.00 1,031,816 100.00 550,510 100.00 684,087 100.00 610,359 100.00 395,997 31.56 268,149 25.99 152,447 27.69 238,050 34.80 152,468 24.98 277,621 22.12 281,456 27.28 133,498 24.25 167,469 24.48 235,538 38.59 63,037 5.02 69,703 6.76 68,058 12.36 80,583 11.78 59,571 9.76 74,966 5.97 92,726 8.99 31,758 5.77 63,708 9.31 41,321 6.77 0.00 40,704 3.94 26,356 4.79 27,582 4.03 49,548 3.95 15,930 2.61 263,944 21.03 174,036 16.87 78,880 14.33 75,474 11.03 58,411 9.57 129,812 10.34 105,042 10.18 59,513 10.81 31,221 4.56 47,120 7.72 1,254,925 100.00 1,031,816 100.00 550,510 100.00 684,087 100.00 610,359 100.00
28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan B.
Realisasi Anggaran Dalam mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan tahun 2014, Direktorat Perbenihan dalam melaksanakan pembinaan/kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih tanaman pangan melalui program peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman pangan untuk mencapai swasembada dan swasembada berkelanjutan mendapatkan alokasi anggaran yang semula sebesar Rp.243.073.500.000,00 (dua ratus empat puluh tiga milyar tujuh puluh tiga juta lima ratus ribu rupiah) direvisi menjadi RP.105.620.479.000 (seratus lima milyar enam ratus dua puluh juta empat ratus tujuh puluh sembilan ribu rupiah). Rincian alokasi anggaran terdiri dari anggaran pusat Rp.7.264.378.000, dana
dekonsentrasi
Rp.57.444.858.000
dan
dana
Tugas
Pembantuan
Rp.40.911.243.000. Realisasi penyerapan anggaran secara keseluruhan sebesar Rp.93.403.567.800 atau 88,43%. Secara rinci realisasi penyerapan anggaran sistem pengelolaan penyediaan benih TA 2014 seperti pada Tabel 20. Tabel 20. Realisasi Penyerapan Anggaran Sistem Pengelolaan Penyediaan Benih TA 2014 No
Uraian
1 Pusat
Pagu DIPA Awal (RP)
Pagu DIPA Revisi (Rp)
Realisasi (Rp)
%
15.160.000.000
7.264.378.000
5.824.985.129
80,19
2 Dana Dekonsentrasi
116.128.250.000
57.444.858.000
52.957.246.038
92,19
3 Dana Tugas Pembantuan
111.785.250.000
40.911.243.000
34.621.336.633
84,63
243.073.500.000
105.620.479.000
93.403.567.800
88,43
Jumlah
Secara umum, semua kegiatan Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan telah dilaksanakan seoptimal mungkin sesuai dengan penyerapan anggaran yang maksimal. Namun analisis efisiensi dan efektivitas terhadap pemanfaatan anggaran masih sulit diukur karena tidak adanya tolok ukur yang pasti tentang batasan efektif atau efisiensinya suatu kegiatan. Untuk itu, ke depan perlu dilakukan perumusan efektivitas dan efisiensi kegiatan. C.
Permasalahan dan Hambatan Pencapaian kinerja yang difasilitasi APBN tahun 2014 belum seluruhnya terlaksana dan mencapai hasil secara optimal sesuai yang ditargetkan. Hal ini disebabkan beberapa permasalahan yang dihadapi, antara lain:
29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 1.
2. 3.
4. 5. 6.
7.
Adanya penghematan anggaran di awal dan pertengahan tahun menyebabkan realisasi kegiatan pengelolaan sistem penyediaan benih belum optimal. Kontinuitas penyampaian laporan dari beberapa daerah (Balai Benih dan BPSB) masih rendah, sehingga dapat mempengaruhi keakuratan data. Jumlah Pengawas Benih Tanaman semakin berkurang sementara kegiatan yang harus diawasi cenderung meningkat. Demikian pula dengan kompetensi petugas Balai Benih yang memerlukan peningkatan melalui pelatihan dan magang. Sarana dan Prasarana untuk pelaksanaan pengawasan belum mencukupi dan sebagian kondisinya tidak layak pakai. Kontinuitas ketersediaan benih sumber untuk kegiatan perbanyakan benih belum terjamin dan terbatas. Penguasaan teknik budidaya masih lemah, alih teknologi lambat, di beberapa daerah, petani cenderung menggunakan benih turunan varietas unggul bersertifikat, sehingga produktivitasnya kurang optimal. Kesulitan mencari pasar benih dari kegiatan pemberdayaan penangkar benih sehingga sebagian benih dijual sebagai barang konsumsi. Selain itu kesulitan penyimpanan benih dalam jumlah relatif banyak sehingga menyulitkan penangkar benih dalam proses pascapanen.
8.
Pengadaan benih/bibit aneka umbi masih sangat terbatas, hal ini disebabkan areal penangkaran di Balai Benih masih didominasi oleh komoditas palawija lainnya seperti jagung dan aneka kacang.
9.
Kelembagaan pengawasan mutu dan sertifikasi benih belum secara optimal melaksanakan pengawasan mutu benih baik yang diproduksi maupun yang beredar karena keterbatasan jumlah petugas Pengawas Benih Tanaman (PBT), sehingga belum konsisten dalam memberikan sanksi terhadap pelanggaran peraturan perbenihan.
D.
Upaya tindak lanjut 1.
Agar pelaksanaan kegiatan pemberdayaan penangkar benih optimal diperlukan stok benih sumber (Benih Pokok) dalam jumlah yang memadai dan waktu yang tepat.
30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan 2.
Dinas Pertanian Kabupaten/Kota atau Dinas Pertanian Provinsi agar dapat memfasilitasi pemasaran benih yang dihasilkan oleh penangkar benih.
3.
Balai Benih sebagai penghasil benih sumber perlu dioptimalkan, tidak hanya memproduksi benih-benih yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga produksi benih sumber aneka umbi, sehingga ketersediaan benih aneka umbi dapat dipenuhi sesuai dengan permintaan konsumen.
4.
Untuk meningkatkan produksi benih baik secara kuantitas dan kualitas hendaknya
secara
bertahap
petani
penangkar
mendapat
bantuan
sarana/prasarana produksi benih. 5.
Perlu adanya pemenuhan sarana transportasi dan sarana kerja serta pengolah data agar diupayakan oleh daerah secara bertahap melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
6.
Dalam upaya mewujudkan sistem perbenihan yang mantap, perlu didukung petugas yang handal. Saat ini petugas perbenihan di beberapa provinsi masih terbatas baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Untuk itu diharapkan ke depan agar dilakukan penambahan petugas serta melakukan pelatihan-pelatihan sesuai dengan bidangnya.
7.
Pada masa mendatang untuk pelaksanaan subsidi benih dipersiapkan dari awal tahun anggaran baik perencanaan dan administrasinya.
31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014
Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan BAB IV PENUTUP Berdasarkan hasil pengukuran, evaluasi dan analisis terhadap capaian indikator kinerja utama sasaran strategis tahun 2014, capaian kinerja Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan pada tahun 2014 cukup menggembirakan. Indikator kinerja utama yang ditargetkan pada tahun 2014 realisasinya telah tercapai dan termasuk dalam kategori berhasil. Namun demikian upaya perbaikan tetap dilakukan oleh seluruh jajaran dalam rangka tercapainya sasaran kegiatan, dengan meningkatkan koordinasi dengan pihakpihak terkait, mengoptimalkan sumberdaya yang ada dan memperbaiki fungsi manajemen, terutama pada tahap perencanaan. Keberadaan sistem perbenihan yang kuat sangat diperlukan untuk mendukung upaya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu hasil tanaman pangan. Pembangunan perbenihan bertujuan untuk meningkatkan penggunaan benih varietas unggul bersertifikat melalui peningkatan ketersediaan dan penggunaan benih bermutu, sehingga dapat memenuhi kebutuhan benih sesuai dengan prinsip 6 (enam) tepat. Dalam upaya memantapkan, meningkatkan dan mengembangkan penyediaan benih varietas unggul bersertifikat diperlukan langkah-langkah strategis pengembangan perbenihan antara lain dengan perencanaan yang akurat. Keberhasilan dalam melaksanakan kinerja perbenihan haruslah didukung oleh segenap stakeholders untuk mewujudkan sistem perbenihan yang mantap dan berkesinambungan menuju sistem perbenihan yang tangguh. Diharapkan ke depan peranan pemerintah semakin berkembang dan peranan dari sektor swasta semakin meningkat. Peranan pemerintah hanya sebatas pembinaan, koordinasi dan fasilitator.
32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2014