LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
KATA PENGANTAR Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Banggai dalam menyusun Buku Pemetaan Kondisi Sanitasi
(Buku
Putih
Sanitasi)
dan
Strategi
Sanitasi
Kabupaten
berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Secara substansi, hasil Studi EHRA memberi data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala Kabupaten/Kota. Sub sektor sanitasi yang menjadi obyek studi meliputi limbah cair domestik, limbah padat / Sampah dan drainase lingkungan serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk praktik Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Muatan pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan telah diarahkan sesuai dengan 5 (lima) pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Perangkat lunak entri data EHRA menggunakan Format Epi Info versi MS-DOS, perangkat lunak converter dari format Epi Info ke format yang bisa dibaca oleh SPSS dan perangkat lunak Syntax SPSS untuk cleaning data dan pemprosesan data hingga menghasilkan berbagai tabel hasil pengamatan termasuk beberapa tabel analisis Crosstab. Hal ini dimaksudkan untuk menjamin konsistensi pemasukan data oleh operator, dengan demikian hasil entri data akan memiliki tingkat kesalahan yang seminim mungkin. Metode Pelaksanaan Studi EHRA, sebelum menentukan jumlah sampel
Pokja
Desa/Kelurahan
Sanitasi
Kabupaten
berdasarkan
4
Banggai
(empat)
melakukan
kriteria
yaitu
Stratifikasi kepadatan i
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 penduduk, angka kemiskinan, dinilai sering mengalami banjir dan dilalui sungai yang berpotensi digunakan untuk sarana sanitasi. Penarikan sampel Studi EHRA sesuai dengan ketersediaan anggaran pada APBD Kabupaten Banggai Tahun 2014, namun demikian tetap memenuhi kaidah-kaidah penelitian ilmiah dengan tingkat kepercayaan 95%. Kami berharap, Hasil Studi EHRA ini dapat menggambarkan keadaan sanitasi yang sebenarnya di Kabupaten Banggai, sehingga hasil EHRA benar-benar menjadikan isu sanitasi menjadi “Visible”. Hasil Studi EHRA ini merupakan dasar dalam penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Banggai, serta nantinya dalam penyusunan Memorandum Program Strategi Sanitasi di Kabupaten Banggai. Akhirnya tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan bekerja sama dalam pelaksanaan Studi EHRA ini, sehingga Studi EHRA dapat berjalan lancar dan menghasilkan hasil yang maksimal. Semoga Hasil Studi EHRA ini dapat bermanfaat bagi Pembangunan Sanitasi di Kabupaten Banggai.
Luwuk,
Agustus 2014
Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Banggai
SYAHRIAL LABELO, SH., M.Si. Pembina Utama Madya NIP. 19590116 198503 1 014
ii
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
RINGKASAN EKSEKUTIF (RE) Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau Studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan berfokus kepada fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat, seperti Fasilitas sanitasi yang mencakup Sumber Air Minum, Layanan Pembuangan Sampah, Jamban, Saluran Pembuangan Air Limbah dan Perilaku yang terkait dengan higinitas dan sanitasi dengan mengacu kepada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yaitu Buang Air Besar, Cuci Tangan Pakai Sabun, Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah dan Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga (Drainase Lingkungan). Metoda penentuan target area survei dilakukan secara geografi dan demografi melalui proses yang dinamakan Stratifikasi. Hasil stratifikasi ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Proses pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga memenuhi kaidah “Probability Sampling” dimana semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Sementara metoda sampling yang
digunakan
adalah
“Stratified
Random
Sampling”.
Penetapan
stratifikasi dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program
PPSP
yaitu
Kepadatan
Penduduk,
Angka
Kemiskinan,
Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/ saluran irigasi dan Daerah terkena Banjir. Unit
sampling
ini
dipilih
secara
proporsional
dan
random
berdasarkan Desa/Kelurahan yang telah ditentukan menjadi area survey. Dengan jumlah sampel per desa/kelurahan adalah 40 responden atau dengan jumlah desa/Kelurahan sebanyak 15 terpilih dengan total 600 Responden.
iii
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Risiko Sanitasi diartikan sebagai terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses
terhadap
sanitasi.
layanan
sektor
sanitasi
dan
perilaku higiene dan
Indeks Risiko Sanitasi (IRS) diartikan sebagai ukuran atau
tingkatan risiko sanitasi, dalam hal ini adalah hasil dari analisis Studi EHRA. Manfaat penghitungan Indeks Risiko Sanitasi (IRS) adalah sebagai salah satu komponen dalam menentukan area berisiko sanitasi. Nilai Indeks Risiko sanitasi 275 terdapat pada wilayah strata 2, dan terendah berada pada wilayah desa/kelurahan di strata 3 yaitu sebesar 147. Grafik indeks risiko sanitasi untuk Kabupaten Banggai dapat dilihat pada grafik 3.21 di bawah ini.
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Banggai 2014 300 43
250
40
200 39 150
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. 4. GENANGAN AIR.
36 21
12 89
3. PERSAMPAHAN.
39
69
100
52
50
47
63
32
29
37
25
STRATA 0
STRATA 1
STRATA 2
STRATA 3
-
2. AIR LIMBAH DOMESTIK.
19 67
1. SUMBER AIR
32 32 STRATA 4
Prioritas masalah sanitasi yang mendesak saat ini persampahan, PHBS. Masyarakat Banggai banyak yang memiliki jamban pribadi namun tidak dilengkapi dengan SPAL. Limbah tinja langsung dibuang ke sungai, parit atau drainase, baik secara langsung maupun menggunakan pipa panjang. Masyarakat banyak yang masih membuang sampah tanpa diolah iv
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 terlebih dahulu. Masih ada aktifitas membuang sampah ke sungai. Hal tersebut diharapkan dapat menjadi arah pengembangan strategi sanitasi ke depan.
v
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................. i RINGKASAN EKSEKUTIF (RE) ................................................................ iii DAFTAR ISI ........................................................................................... vi DAFTAR TABEL ..................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .................................................................................. viii DAFTAR FOTO ....................................................................................... ix LAMPIRAN ............................................................................................ x BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ I-1 1.1 Latar Belakang ........................................................................... I-1 1.2 Tujuan dan Manfaat ................................................................... I-2 1.3 Waktu Pelaksanaan Studi EHRA................................................. I-3 1.4 Metodologi Penyusunan Laporan Studi EHRA............................. I-3 BAB II METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA ............................... II-1 2.1 Penentuan Kebijakan Sampel Pokja Sanitasi Kabupaten ............ II-1 2.2 Penentuan Strata Desa/Kelurahan ............................................. II-2 2.3 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Target Area Studi .............. II-2 2.4 Penentuan RT dan Responden Di Lokasi Area Studi ................... II-4 2.5 Karateristik Enumerator dan Supervisor serta wilayah TugasnyaII-7 BAB III HASIL STUDI EHRA ................................................................... III-1 3.1 Informasi Responden .................................................................. III-1 3.2 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga .......................................... III-1 3.3 Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja Manusia & Lumpur Tinja . III-1 3.4 Drainase Lingkungan/Selokan Sekitar Rumah dan Banjir ......... III-1 3.5 Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga ...................................... III-1 3.6 Perilaku Higiene dan Sanitasi ..................................................... III-1 3.7 Kejadian Penyakit Diare.............................................................. III-1 3.8 Indeks Risiko Sanitasi (IRS) ........................................................ III-1 BAB IV PENUTUP ................................................................................... IV-1 4.1 Kesimpulan................................................................................. IV-1 4.2 Kendala/ Hambatan ................................................................... IV-1 4.2 Saran.......................................................................................... IV-1 DAFTAR LAMPIRAN
vi
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Kategori Stratifikasi Berdasarkan kriteria Indikasi Lingkungan Berisiko ......................................................................................... II-3 Tabel 2.2 Hasil Stratifikasi Desa/Kelurahan ................................................. II-3 Tabel 2.3 Desa/Kelurahan Yang Menjadi Target Area Studi .......................... II-7 Tabel 3.1 Informasi Responden ..................................................................... III-1 Tabel 3.2 Area Beresiko Berdasarkan Hasil Studi EHRA ............................... III-2 Tabel 3.3 Area Beresiko Air Limbah Domestik Bedasarkan Hasil Studi EHRA III-5 Tabel 3.4 Area Beresiko Genangan Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA......... III-9 Tabel 3.5 Area Risiko Sumber Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA ................ III-15 Tabel 3.6 Area Beresiko Perilaku Higiene dan Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA .................................................................................. III-17 Tabel 3.7 Kejadian Diare Pada Penduduk Berdasarkan Hasil Studi EHRA .... III-22 Tabel 3.8 Indeks Risiko Berdasarkan Hasil Studi EHRA ............................... III-23
vii
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Grafik Pengelolaan Sampah....................................................... III-3 Grafik 3.2 Grafik Perilaku Praktik Pemilahan Sampah Oleh Rumah Tangga . III-4 Gambar 3.3 Grafik Persentase Tempat Buang Air Besar ............................... III-6 Gambar 3.5 Grafik Waktu Terakhir Pengurasan Tangki Septik ..................... III-7 Gambar 3.6 Grafik Praktik Pengurasan Tangki Septik .................................. III-8 Gambar 3.7 Grafik Persentase Tangki Septik Suspek Aman & Tidak Aman .. III-8 Gambar 3.8 Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Pernah Mengalami Banjir… ..................................................................................... III-10 Gambar 3.9 Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin…………............................................................................. III-10 Gambar 3.10 Grafik Lama Air Menggenang Jika Terjadi Banjir..................... III-11 Gambar 3.11 Grafik Lokasi Genangan Di Sekotar Rumah ............................ III-12 Gambar 3.12 Grafik Persentase Kepemilikan SPAL ....................................... III-12 Gambar 3.13 Grafik Akibat Tidak memiliki SPAL Rumah Tangga ................. III-13 Gambar 3.14 Grafik Persentase SPAL Yang Berfungsi................................... III-14 Gambar 3.15 Grafik Pencemaran SPAL......................................................... III-14 Gambar 3.16 Grafik Akses Terhadap Air Bersih............................................ III-16 Gambar 3.17 Grafik Sumber Air Minum dan Memasak ................................ III-17 Gambar 3.18 Grafik CTPS di Lima Waktu Penting ........................................ III-19 Gambar 3.19 Grafik Waktu Melakukan CTPS Berdasarkan Hasil Studi EHRA 2014.............................................................................. III-20 Gambar 3.20 Grafik Persentase Penduduk Yang Melakukan BABS .............. III-21 Gambar 3.21 Grafik Indeks Risiko Sanitasi .................................................. III-24
viii
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG Environmental Health Risk Assessment Studi atau Studi EHRA adalah sebuah survey partisipatif di tingkat kabupaten yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilakuperilaku masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten/kota sampai ke kelurahan. Kabupaten dipandang perlu melakukan Studi EHRA karena: 1. Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat 2. Terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan. Sering terjadi,isu sanitasi dan higiene masih dipandang kurang penting sebagaimana terlihat dalam prioritas usulan melalui Musrenbang baik tingkat kecamatan maupun kabupaten. 3. Data terkait dengan sanitasi terbatas di mana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa dan data tidak terpusat melainkan berada di berbagai SKPD yang berbeda 4. EHRA adalah studi yang menghasilkan data yang representatif di tingkat kabupaten dan kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar di tingkat kelurahan/desa 5. EHRA menggabungkan informasi yang selama ini menjadi indikator sektor-sektor pemerintahan secara eksklusif 6. EHRA secara tidak langsung memberi ”amunisi” bagi stakeholders dan warga di tingkat kelurahan/desa untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesama warga atau stakeholders kelurahan/desa I-1
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 1.2 TUJUAN DAN MANFAAT STUDI EHRA Adapun tujuan dan manfaat dari studi EHRA adalah: 1. Untuk mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang beresiko terhadap kesehatan lingkungan 2. Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi 3. Memberikan pemahaman yang sama dalam menyiapkan anggota tim survey yang handal 4. Menyediakan salah satu bahan utama penyusunan Buku Putih Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Banggai . 1.3 WAKTU PELAKSANAAN STUDI EHRA 1. Waktu Pelaksanaan Waktu pelaksanaan Studi EHRA dari tanggal 9 Juni sampai dengan tanggal 11 Juli 2014. 2. Sasaran Sasaran dari studi EHRA ini merupakan rumah tangga yang berada di seluruh
desa/kelurahan
hasil
kajian
stratifikasi.
Pelaksanaan
pengumpulan data lapangan dan umpan balik hasil EHRA dipimpin dan dikelola langsung oleh Tim Koordinasi Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman Kabupaten Banggai Tahun 2014 melalui Tim EHRA Dinas Kesehatan. Selanjutnya, data EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Banggai dan juga menjadi masukan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi Kabupaten. 3. Lokasi Pelaksanaan Studi EHRA dilakukan di sebagian kelurahan/desa yang berada di wilayah Kajian Buku Putih Sanitasi (BPS) kabupaten Banggai. Populasi kecamatan berjumlah 4 kecamatan ( Luwuk, Luwuk Utara, Luwuk Selatan dan Nambo), yang terdiri dari 25 Kelurahan dan 17 Desa.
I-2
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 1.4 Metodologi Penyusunan Laporan Studi EHRA Laporan Studi EHRA Kabupaten Banggai Tahun 2014 ini
disusun
dalam rangkaian beberapa bab dengan tahap sebagai berikut : Bab
I
Pendahuluan Menguraikan dan menjelaskan latar belakang Studi EHRA, tujuan,
manfaat,
waktu pelaksanaan, dan metodologi
penyusunan. Bab
II Metodologi dan Langkah Studi EHRA Menjelaskan digunakan
mengenai dalam
metode
penyusunan
dan Studi
jenis
data
EHRA,
yang proses
pelaksanaan Studi EHRA, dan pihak-pihak yang mendukung pelaksanaan Studi EHRA. Bab
III Hasil Studi EHRA Menguraikan
informasi responden,
pengelolaan sampah
rumah tangga, pembuangan air kotor/ limbah tinja manusia dan lumpur tinja, drainase lingkungan/selokan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air minum rumah tangga, perilaku hygiene dan sanitasi, kejadian penyakir diare, dan indeks resiko sanitasi. Bab
IV Penutup
Lampiran - Lampiran
I-3
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
BAB II METODOLOGI dan LANGKAH STUDI EHRA 2014 2.1 Penentuan Kebijakan Sampel Pokja Sanitasi Kabupaten Untuk pelaksanaan Studi EHRA Tahun 2014 di Kabupaten Banggai, Bidang Penyehatan Pokja Sanitasi Kabupaten Banggai mengambil kebijakan dalam Penentuan Desa/ Kelurahan Target Area Studi EHRA berdasarkan jumlah responden (Jumlah responden = 600 responden). Kebijakan tersebut diambil dengan pertimbangan sebagai berikut : 1. Kemampuan anggaran biaya studi EHRA yang tersedia di Dinas Kesehatan; 2. Waktu penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) yang cukup singkat (harus selesai di bulan Juli 2014) sehingga untuk pengambilan sampel di seluruh desa/kelurahan dianggap tidak memungkinkan; 3.
Wilayah Kajian BPS berada di 4 (empat) kecamatan yang merupakan kawasan strategis.
4. Pengambilan sampel untuk 600 responden tetap mengacu pada Panduan Praktis EHRA yang diterbitkan oleh Pokja AMPL Nasional dan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) serta kaidah-kaidah keilmuan yang berlaku. 2.2 Penentuan Strata Desa/Kelurahan Desa/Kelurahan Area Studi dalam populasi mempunyai karakteristik geografi dan demografi yang sangat variatif
(heterogen);
agar
keanekaragaman karakteristik tersebut bermakna bagi analisa studinya dan agar tidak terambil hanya dari kelompok tertentu saja maka kepada desa/kelurahan area studi harus dilakukan Stratifikasi terlebih dulu sebelum diambil sampelnya secara random ( Stratified Random Sampling ). Stratifikasi untuk
Desa/Kelurahan mengklasifikasikan
dalam
studi
EHRA
desa/kelurahan
dimaksudkan
sesuai
dengan
II - 1
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 strata/tingkatan risiko kesehatan lingkungan dari faktor geografi dan demografi. Stratifikasi
Desa/Kelurahan
di
Kabupaten/Kota
akan
menghasilkan Strata/Tingkatan Risiko Kesehatan Lingkungan dari Desa/Kelurahan.
Desa/Kelurahan
yang
terdapat
pada
Strata
tertentu dianggap memiliki tingkat risiko kesehatan lingkungan yang sama. Dengan demikian, Desa/Kelurahan yang menjadi Area Studi pada suatu Strata akan mewakili Desa/Kelurahan lainnya yang bukan merupakan Area Studi pada Strata yang sama. Penetapan strata dapat memberikan indikasi awal strata/tingkatan risiko kesehatan lingkungan desa/kelurahan sehingga bisa dipakai sebagai sarana advokasi kepada para pemangku kepentingan di kecamatan
agar
lebih
memperhatikan
desa/kelurahan
yang
mempunyai strata risiko kesehatan lingkungan yang tinggi.
Oleh
karena itu Kabupaten yang tidak harus melakukan stratifikasi (karena sudah menentukan seluruh desa/kelurahannya sebagai area studi), bisa melakukan stratifikasi desa/kelurahannya karena hasilnya akan digunakan sebagai sarana advokasi. Penetapan Strata dilakukan berdasarkan 4 (empat) kriteria utama yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP dalam melakukan Studi EHRA. Kriteria utama penetapan Strata tersebut adalah sebagai berikut : a. Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah tertentu.
Pada
umumnya
kota-kota
telah mempunyai data
kepadatan penduduk sampai dengan kecamatan dan kelurahan. Sementara untuk kabupaten, umumnya hanya mempunyai data kepadatan penduduk sampai kecamatan meskipun ada pula beberapa kabupaten yang mempunyai data kepadatan penduduk sampai desa.
II - 2
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Di banyak
kabupaten, tingkat
kepadatan penduduk
merata. Ada beberapa kecamatan atau
tidak
desa/kelurahan yang
memiliki kepadatan penduduk relatif tinggi dan lainnya masih sangat rendah karena sebagian besar lahannya masih berupa perkebunan atau hutan lindung. Oleh karena itu, Studi EHRA di kabupaten yang kepadatan penduduknya tidak merata akan diutamakan di kecamatan dan desa dengan kepadatan penduduk lebih dari 25 jiwa per Ha. b. Angka kemiskinan dengan indikator yang datanya mudah diperoleh tapi cukup representatif menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap desa/kelurahan. Sebagai contoh ukuran angka kemiskinan bisa dihitung berdasar kan proporsi jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 dengan formula sebagai berikut :
Persentase angka kemiskinan disesuaikan dengan data angka kemiskinan
masing-masing
Kabupaten/Kota atau yang
disepakati oleh Pokja. c. Daerah/wilayah yang dialiri sungai/saluran drainase/ saluran irigasi yang berpotensi digunakan atau telah digunakan sebagai sarana MCK dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat. d.
Daerah terkena banjir dan dinilai mengangggu ketentraman masyarakat dengan parameter ketinggian air, luas daerah banjir/genangan, dan lamanya surut yang bisa ditentukan oleh Pokja atau mengacu kepada SPM PU dengan ketinggian genangan lebih dari 30 cm dan lamanya genangan lebih dari 2 jam.
II - 3
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Tabel 2.1 Kategori Stratifikasi Berdasarkan kriteria Indikasi Lingkungan Berisiko Katagori Strata
Kriteria
Strata 0
Wilayah desa/kelurahan yang tidak memenuhi sama sekali kriteria indikasi lingkungan berisiko.
Strata 1
Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 1 kriteria indikasi lingkungan berisiko
Strata 2
Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 2 kriteria indikasi lingkungan berisiko
Strata 3
Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 3 kriteria indikasi lingkungan berisiko
Strata 4
Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 4 kriteria indikasi lingkungan berisiko
Berdasarkan parameter dan kriteria di atas, maka hasil stratifikasi desa/kelurahan yang telah dilakukan oleh Pokja Sanitasi Bidang Penyehatan adalah sebagai berikut :
Kriteria Strata Kepadatan Penduduk
Jumlah KK Miskin
Banjir
DAS
Tontouan
0
0
0
0
0
Luwuk
1
0
0
0
1
Baru
1
1
0
0
2
Soho
1
0
0
1
2
Bungin
1
1
0
0
2
Lumpoknyo
0
0
0
0
0
Karaton
1
0
0
0
1
Keleke
0
0
0
1
1
Bungin Timur
0
0
0
0
0
Mangkio Baru
1
1
1
0
3
1
0
0
0
1
No I 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 II 1
Desa/Kelurahan
Strata
Kecamatan Luwuk
Kecamatan Luwuk Utara Kilongan
II - 4
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 III 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 IV 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bumi Beringin
0
1
1
0
2
Boyou
0
1
1
0
2
Biak
1
1
0
0
2
Bunga
1
1
0
0
2
Kamumu
0
1
0
0
1
Salodik
0
1
0
1
2
Awu
1
1
0
0
2
Kilongan Permai
0
0
0
0
0
Lenyek
0
0
0
1
1
Buon Mandiri Kecamatan Luwuk Selatan
1
1
0
0
2
Bubung
0
1
0
0
1
Tanjung Tuwis
1
0
0
0
1
Tombang Permai
0
0
0
0
0
Maahas
1
0
0
0
1
Bukit Mambual
0
0
0
0
0
Hanga-Hanga Permai
0
0
0
0
0
Hanga-Hanga
0
0
0
0
0
Kompo
1
0
0
0
1
Simpong
1
0
1
0
2
Jole
1
0
0
1
2
Nambo Padang
0
1
0
0
1
Nambo Lempek
0
0
0
0
0
Koyoan
1
1
0
0
2
Nambo Bosaa
0
1
0
0
1
Nambo Lempek Baru
0
0
0
0
0
Koyoan Permai
0
0
0
0
0
Lontio
0
0
0
0
0
Lontio Baru
0
1
0
0
1
Padungnyo
0
1
0
0
1
Sayambongin
0
1
0
0
1
Lumbe
0
0
0
0
0
Kecamatan Nambo
Dari
tabel
di
atas
menunjukkan
bahwa
strata
0
ada
13
desa/kelurahan, strata 1 ada 15 desa/kelurahan, strata 2 ada 13 desa/kelurahan, strata 3 ada 1 kelurahan dan tidak ada satupun desa/ kelurahan yang berada di strata 4. II - 5
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 2.3 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Target Area Studi Pokja Sanitasi Kabupaten Banggai dan Tim EHRA berdasarkan kemampuan
anggaran
biaya
studi
yang tersedia, menentukan
jumlah sampel/responden yang akan diambil untuk skala kabupaten. Langkah-langkahnya dapat dilihat pada diagram alir berikut :
Jumlah desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai berdasarkan data BPS sejumlah 339 desa/kelurahan. Mengingat jumlah desa yang sangat banyak, dan wilayah kajian Buku Putih Sanitasi hanya berada di 4 (empat) kecamatan saja yang terdiri dari 25 kelurahan dan 17 desa, maka untuk penentuan desa/kelurahan
target area studi
berada di wilayah kajian Buku Putih Sanitasi saja. Selanjutya berdasarkan kebijakan sampel yang diambil oleh Pokja Sanitasi Bidang Penyehatan yaitu sejumlah 600 sampel/responden dimana masing-masing desa/kelurahan akan diambil sejumlah 40
II - 6
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 responden maka jumlah desa/kelurahan yang akan menjadi target area studi berjumlah 15 desa/kelurahan. Penentuan 15 (lima belas) desa/kelurahan target area studi tiap strata dihitung sesuai proporsi desa/kelurahan dengan komposisi strata desa/kelurahan sesuai hasil stratifikasi di atas.
Strata
Jumlah & Persentase Desa Tiap Strata
Jumlah Desa Yang Diambil Sebagai Desa Target Area Studi
0
13
30,95%
4,64
30,95
1
15
35,71%
5,36
35,72
2
13
30,95%
4,64
30,95
3
1
2,38%
0,36
2,38
4
0
0,00
0,00
0,00
Jumlah
42
100,00%
15,00
100,00
Setelah dihitung jumlah desa target area studi setiap strata, maka dilanjutkan dengan pemilihan desa target area studi secara random per strata sampai tercapai jumlah desa target area studi sesuai perhitungan jumlah desa target area studi disetiap stratanya. Berdasarkan
hasil
pengambilan
secara
random
maka
terpilih
desa/kelurahan yang menjadi target area studi, yaitu : Starata
Desa/ Kelurahan
0
Lumpoknyo, Bungin Timur, Hanga-Hanga, Bukit Mambual
1
Kilongan, Keleke, Nambo Padang, Maahas, Tanjung Tuwis
2
Baru, Bungin, Boyou, Bunga, Awu
3
Mangkio Baru
4
-
2.4 Penentuan RT dan Responden Di Lokasi Area Studi Rukun Tetangga ( RT ) dan Rumah Responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling). Hal ini bertujuan agar seluruh RT memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai RT II - 7
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Area Studi dan rumah di RT Area Studi memiliki kesempatan yang sama sebagai sampel. Artinya, penentuan RT & rumah tangga responden bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun keinginan responden itu sendiri.
2.5 Karateristik Enumerator dan Supervisor dan Serta Wilayah Tugasnya Kegiatan Studi EHRA memerlukan keterlibatan berbagai pihak dan tidak hanya bisa dilaksanakan oleh Pokja Kabupaten semata. Agar efektif, Pokja Sanitasi Kabupaten diharapkan bisa mengorganisir pelaksanaan
secara
menyeluruh.
Adapun
susunan
Tim
EHRA
Kabupaten Banggai sebagai berikut: - Penanggungjawab
: Pokja Kabupaten Banggai
- Koordinator Survey
: Pokja - Dinas Kesehatan
- Anggota
: Staf Dinas Kesehatan
- Koordinator wilayah/ Kecamatan
: Kepala Puskesmas
- Supervisor
: Sanitarian Puskesmas
- Tim Entry data
: Tim Entry data Dinas Kesehatan
- Tim Analisis data
: Pokja – Dinas Kesehatan
- Enumerator
: Petugas/ Kader Kesehatan Desa
Pemilihan supervisor dan enumerator untuk pelaksanaan Studi EHRA sepenuhnya merupakan kewenangan Tim Studi EHRA. Tugas utama Supervisor Studi EHRA selama pelaksanaan studi adalah: a. Menjamin proses pelaksanaan studi sesuai dengan kaidah dan metoda pelaksanaan Studi EHRA yang telah ditentukan II - 8
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 b. Menjalankan arahan dari koordinator kecamatan dan Pokja Kabupaten/Kota c. Mengkoordinasikan pekerjaan enumerator d. Memonitor pelaksanaan studi EHRA di lapangan e. Melakukan pengecekan/ pemeriksaan hasil pengisian kuesioner oleh Enumerator f.
Melakukan spot check sejumlah 5% dari total responden
g.
Membuat laporan harian dan rekap harian untuk disampaikan kepada Koordinator kecamatan
Selanjutnya Tim EHRA bersama Koordinator Kecamatan dan Supervisor menentukan antara lain: a.
Menentukan kriteria Enumerator
b.
Memilih Enumerator
c.
Menentukan
perencanaan
sampling
berdasarkan
kebijakan
sampling d.
Tata cara memilih responden dalam satu RT
e.
Menentukan responden pengganti bila responden terpilih tidak ada atau tidak bersedia diwawancara
Dari hasil pemilihan dan penentuan kriteria maka terpilih 15 enumerator dari 15 desa target area studi yang merupakan Kader Kesehatan
desa/kelurahan,
untuk
sanitarian
terpilih
2
orang
sanitarian yang bertugas di Puskesmas Simpong dan Puskesmas Kampung Baru.
II - 9
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 BAB III HASIL STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 3.1. Informasi Responden Tabel 3.1 Informasi Responden Strata Desa/Kelurahan 0 Kelompok Umur Responden
B2. Apa status dari rumah yang anda tempati saat ini?
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
n
%
<= 20 tahun
4
2,5
1
,5
0
0,0
0
0,0
n 5
% ,8
21 - 25 tahun
12
7,5
9
4,5
17
8,4
2
4,8
40
6,6
26 - 30 tahun
34
21,1
24
12,0
29
14,4
9
21,4
96
15,9
31 - 35 tahun
32
19,9
33
16,5
29
14,4
8
19,0
102
16,9
36 - 40 tahun
29
18,0
36
18,0
36
17,8
8
19,0
109
18,0
41 - 45 tahun
24
14,9
37
18,5
34
16,8
6
14,3
101
16,7
> 45 tahun
26
16,1
60
30,0
57
28,2
9
21,4
152
25,1
Milik sendiri
114
70,8
153
76,5
137
67,8
26
61,9
430
71,1
Rumah dinas Berbagi dengan keluarga lain Sewa
3
1,9
0
0,0
1
,5
0
0,0
4
,7
2
1,2
0
0,0
7
3,5
0
0,0
9
1,5
7
4,3
5
2,5
3
1,5
7
16,7
22
3,6
Kontrak
7
4,3
7
3,5
19
9,4
6
14,3
39
6,4
Milik orang tua Lainnya
28
17,4
35
17,5
34
16,8
3
7,1
100
16,5
0
0,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
,2
4
2,5
6
3,0
3
1,5
0
0,0
13
2,1
B3. Apa pendidikan Tidak terakhir anda? sekolah formal SD
45
28,0
80
40,0
72
35,6
16
38,1
213
35,2
SMP
38
23,6
47
23,5
48
23,8
8
19,0
141
23,3
SMA
55
34,2
44
22,0
55
27,2
10
23,8
164
27,1
SMK
5
3,1
11
5,5
17
8,4
1
2,4
34
5,6
Universitas/ Akademi Ya
14
8,7
12
6,0
7
3,5
7
16,7
40
6,6
B4. Apakah ibu mempunyai Surat Tidak Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa/kelurahan? B5. Apakah ibu Ya mempunyai Kartu Tidak Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN)? B6. Apakah ibu mempunyai anak?
1
Ya Tidak
21
13,0
27
13,5
87
43,1
7
16,7
142
23,5
140
87,0
173
86,5
115
56,9
35
83,3
463
76,5
56
34,8
57
28,5
115
56,9
3
7,1
231
38,2
105
65,2
143
71,5
87
43,1
39
92,9
374
61,8
150
93,2
184
92,0
186
92,1
25
59,5
545
90,1
11
6,8
16
8,0
16
7,9
17
40,5
60
9,9
III - 1
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Berdasarkan tabel 3.1 diatas terlihat bahwa prosentase umur responden terbesar dengan usia > 45 tahun (batas maksimal usia responden adalah 65 tahun) adalah 25,1% dan usia 35-40 tahun adalah 18,2%. Untuk status kepemilikan rumah hampir semua memiliki rumah sendiri 71,2% dan hanya 8,3% yang tidak memilki rumah sendiri. Pada responden terpilih rata-rata pendidikan terakhir adalah Sekolah Dasar sebesar 35,2%, SMP 23,4% dan SMA 27,1%. Sedangkan untuk Surat Keterangan Tidak mampu (SKTM) sebesar 76,6% tidak memiliki dan Kartu Asuransi Kesehatan Bagi keluarga Miskin (ASKESKIN) sebesar 61,8% juga tidak memiliki. 3.2. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Tabel 3.2 Area Beresiko Persampahan Berdasarkan Hasil Studi EHRA
Strata Desa/Kelurahan 0 n 3.1 Pengelolaan Tidak sampah
memadai Ya, memadai
3.2 Frekuensi
Tidak
pengangkutan
memadai
sampah
Ya, memadai
3.3 Ketepatan
Tidak
waktu
tepat
pengangkutan
waktu
sampah
Ya, tepat waktu
3.4 Pengolahan Tidak sampah
diolah
setempat
Ya, diolah
1
Total
2
3
%
n
%
n
%
n
%
n
%
109
68,6
157
78,5
162
80,6
14
33,3
442
73,4
50
31,4
43
21,5
39
19,4
28
66,7
160
26,6
0
,0
1
100,0
1
100,0
0
,0
2
40,0
3
100,0
0
,0
0
,0
0
,0
3
60,0
2
66,7
0
,0
1
100,0
0
,0
3
60,0
1
33,3
1
100,0
0
,0
0
,0
2
40,0
114
70,8
195
97,5
155
76,7
40
95,2
504
83,3
47
29,2
5
2,5
47
23,3
2
4,8
101
16,7
III - 2
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Pada tabel 3.2 dibawah ini terlihat bahwa frekuensi pengangkutan sampah dan ketepatan waktu pengangkutan sampah tidak memadai dan tidak tepat waktu mencapai prosentase 100%. Sedangkan untuk pengelolaan sampah tidak memadai sebesar 88,9% dan pengolahan sampah setempat yang tidak di olah sebesar 84,5%. Gambar 3.1 Grafik Pengelolaan Sampah
PENGELOLAAN SAMPAH BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100%
0,0 1,3 ,6 17,6
80% 60%
1,9 3,1
44,0
40% 20% 0%
29,6 1,9 0
0,0 13,0 0,0 31,5
2,5 15,9 1,0
0,0 7,1 0,0 4,8 0,0
,8 10,5 ,5
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk Dibiarkan saja sampai membusuk
21,4
23,9
Dibuang ke sungai/kali/laut/danau
25,4
5,5 0,0
1,5 ,5
28,5
33,8
2,8 1,0 33,9 66,7
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah Dibakar
25,7
21,0
18,9
,5
,5
0,0
1
2
3
,8 Total
Strata Desa/ Kelurahan
Pengelolaan
Lain-lain
sampah
seperti
terlihat
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang
pada
grafik
3.1
diatas,
menunjukkan bahwa praktek pengelolaan sampah terbesar adalah dibakar dengan total 33,9% responden, dibuang ke TPS yang dilakukan oleh responden sendiri total 25,7%, dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah 1% responden, dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah 2,8% responden dan dibuang ke sungai/kali/laut/danau
23,9%
responden,
dibiarkan
sampai
membusuk 0,5% responden, membuang ke lahan kosong dan dibiarkan saja sampai membusuk 10,5% responden, dikumpulkan oleh kolektor informal dan lain-lain 0,8% responden. Bila dilihat berdasarkan desa/kelurahan, hanya di Kelurahan Baru 81,4%, Mangkio Baru 70%, III - 3
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Maahas 69,2% dan Bungin Timur 55% responden membuang sampah ke TPS dengan dibuang sendiri oleh responden tanpa adanya petugas pengangkut
sampah.
Untuk
semua
desa/Kelurahan
dominan
melakukan pengelolaan sampah dengan cara dibakar. Secara
umum
rincian
cara
pembuangan
di
atas
kemudian
disederhanakan berdasarkan dua kategori besar, yakni: 1) penerima layanan sampah dan 2) penerima non layanan sampah. Bagi masyarakat yang bukan penerima layanan non sampah tidak melakukan pemilahan sampah sebelum dibuang sendiri ke tempat pembuangan sampah sementara.
Grafik 3.2 Grafik Perilaku Praktik Pemilahan Sampah Oleh Rumah Tangga
PRAKTIK PEMILAHAN SAMPAH OLEH RUMAH TANGGA DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70%
60,0
60% 50%
93,0
89,1
7,0
10,9
1
2
83,2 100,0
40% 30% 20%
40,0
10% 0% 0
Dipilah
16,8 0,0 3
TOTAL
Tidak Dipilah
Berdasarkan grafik 3.2 diatas terlihat bahwa prosentase total responden sebesar 83,2% tidak melakukan pemilahan sampah dan 16,8% yang melakukan pemilahan sampah. Bila dilihat berdasarkan Desa/ kelurahan maka Kelurahan Bungin, Lumpuknyo, Mangkio Baru, dan Desa Bunga responden (100%) tidak melakukan pemilahan sampah, Kelurahan Bukit Mambual (96,3%), Kelurahan Baru (91,7%), III - 4
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Kelurahan
Hanga-Hanga
(89,5%),
Kelurahan
Maahas
(87,5%),
Kelurahan Keleke (85,7%), Desa Boyou (66,7%) tidak melakukan pemilahan
sampah.
Hanya
Kelurahan
Bungin
Timur
(77,3%)
melakukan pemilahan sampah, dan Desa Awu (100%) responden melakukan pemilhan sampah. Jadi terlihat bahwa perilaku pemilahan sampah masih belum terealisasi dengan baik untuk di Kabupaten Banggai berdasarkan hasil sampling Survei Studi EHRA. 3.3. Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja Tabel 3.3 Area Berisiko Air Limbah Domestik Berdasarkan Hasil Studi EHRA 2014 Strata Desa/Kelurahan 0 n 2.1 Tangki septik
Tidak
suspek aman
aman Suspek aman
2.2 Pencemaran
Tidak,
karena pembuangan
aman
isi tangki septik
Ya, aman
2.3 Pencemaran
Tidak
karena SPAL
aman Ya, aman
1 %
n
Total
2
3
%
n
%
n
% %
n
83
51,6 106
53,0
87
43,1
22
52,4
298
49,3
78
48,4
94
47,0
115
56,9
20
47,6
307
50,7
14
66,7
5
100,0
5
100,0
0
,0
24
77,4
7
33,3
0
,0
0
,0
0
,0
7
22,6
37
23,0
73
36,5
116
57,4
18
42,9
244
40,3
77,0 127
63,5
86
42,6
24
57,1
361
59,7
124
Berdasarkan Tabel 3.3 terlihat bahwa seluruh desa/kelurahan dengan total 77,4% responden untuk pencemaran karena pembuangan isi tangki septik. Untuk tingkat pencemaran karena SPAL masih cukup tinggi yaitu 40,3% walaupun yang aman sebesar 59,7%. Secara global untuk variabel tangki septik suspek aman dan tidak aman hampir sama yaitu sebesar 50,7% untuk suspek aman, dan 49,3% yang tidak aman. III - 5
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.3 Grafik Persentase Tempat Buang Air Besar 1% 1% 1% 4%
4%
0%
2%
A. Jamban Pribadi B. WC/ MCK Umum
5%
C. Ke WC Helikopter D. Sungai/ Pantai/ Laut E. Ke Kebun/ Pekarangan F. Ke Selokan/ Parit/ got G. Ke Lubang Galian
85%
H. Lainnya I. Tidak Tahu
Pada Grafik 3.3 Persentase tempat Buang Air Besar menunjukkan bahwa yang ke jamban pribadi sebesar 85%, buang air besar ke sungai 4%, lainnya 4% (masih buang air besar disembarang tempat), MCK/WC Umum ada 5% responden. Selain itu ke lubang galian 1% dan ke WC helikopter sebesar 2% serta ke kebun/pekarangan 1%. Gambar 3.4. Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja
TEMPAT PENYALURAN AKHIR TINJA DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 Sungai/ danau/ pantai 1% Langsung ke drainase 4%
Tidak tahu 15% Tangki septik 70%
Cubluk/ lobang tanah Pipa 9% sewer 1%
III - 6
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Pada Grafik 3.4 tempat penyaluran akhir tinja untuk pembuangan ke tangki septik masih banyak yaitu 70%, Pipa sewer 1%, cubluk/lobang tanah 9%, langsung ke drainase 4%, Sungai/danau/pantai 1%, dan yang tidak tahu 15%.
Gambar 3.5 Grafik Waktu terakhir Pengurasan Tangki Septik
WAKTU TERAKHIR PENGURASAN TANGKI SEPTIK DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70% 60% 50%
Tidak tahu 82,9
96,4
96,1
100,0
92,7
Tidak pernah
40%
Lebih dari 10 tahun
30%
1-5 tahun yang lalu 0-12 bulan yang lalu
20% 10% 0% 0
1
2
Strata Desa/ Kelurahan
3
Total
Berdasarkan grafik 3.5 menunjukkan bahwa total 92,7% responden tidak pernah melakukan pengurasan tangki septik dan artinya ini merupakan tanki septik suspek tidak aman. Pada 5 (lima) Desa/ Kelurahan (Baru, Keleke, Mangkio Baru, Bunga dan Tanjung Tuwis) sebesar 100% responden tidak pernah melakukan pengurasan tangki septik sekalipun selama lebih dari 10 tahun. Hanya sekitar 6,5% desa/kelurahan yang berada di strata 0 yang melakukan pengurasan 0-12 bulan yang lalu.
III - 7
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.6 Grafik Praktik Pengurasan Tanki Septik
PRAKTIK PENGURASAN TANGKI SEPTIK BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 80% 60%
66,7
77,4 100,0
40% 20%
100,0
Tidak tahu Layanan sedot tinja
33,3
22,6
0%
0,0 1
0
0,0 2
0,0 3
Total
Strata Desa/ Kelurahan
Berdasarkan grafik 3.6 tentang praktik pengurasan tanki septik menunjukkan bahwa yang menggunakan layanan sedot tinja sebesar 22,6%, dan tidak tahu 77,4%. Grafik diatas juga menggambarkan ada 33,3% desa/kelurahan yang ada di strata 0 menggunakan layanan sedot tinja. Sedangkan desa/ kelurahan pada strata 1 dan 2 semua responden menjawab tidak tahu. Gambar 3.7 Grafik Persentase Tangki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman
TANGKI SEPTIK SUSPEK AMAN & TIDAK AMAN DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70%
48,4
47,0
56,9
47,6
50,7
60% 50%
Suspek Aman
40% 30% 20%
51,6
53,0
Tdk Aman 43,1
52,4
49,3
3
Total
10% 0% 0
1 2 Strata Desa/ Kelurahan
III - 8
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Untuk
Grafik
3.7
di
atas
menunjukkan
bahwa
di
seluruh
desa/kelurahan Secara global untuk variabel tangki septik suspek aman sebesar 50,7%, dan hanya berbeda sedikit dengan tangki septik suspek tidak aman yaitu sebesar 49,3%. Untuk praktek pembuangan kotoran balita di rumah responden yang memiliki balita sebesar 23% membuang ke WC, ke tempat sampah 5,8%, ke kebun/pekarangan/jalan 1,5%, sungai/selokan/got 4,8%, lain-lain 0,2% dan tidak tahu 64,8%.
3.4. Drainase Lingkungan/Selokan Sekitar Rumah dan Banjir
Berdasarkan tabel area berisiko genangan air menunjukkan bahwa 76% (460 KK) dari total responden di sekeliling rumah tidak ada genangan air. Hanya 24% (145 KK) dari total responden yang lingkungan sekitar rumah ada genangan air atau banjir. Keadaan ini biasa terjadi untuk daerah yang berada di pinggiran sungai atau daerah dataran tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Area Berisiko Genangan Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA
Strata Desa/Kelurahan 0
4.1 Adanya
Ada genangan
genangan air
air (banjir)
1 n
Total
2 %
n
3
n
%
%
n
%
n
%
34
21,1
23
11,5
80
39,6
8
19,0
145
24,0
127
78,9
177
88,5
122
60,4
34
81,0
460
76,0
Tidak ada genangan air
III - 9
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.8 Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Pernah Mengalami Banjir
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG PERNAH MENGALAMI BANJIR DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
Tidak tahu
88,8
93,5
95,2
78,7
Sekali atau beberapa dalam sebulan 87,4
Beberapa kali dalam Sekali dalam setahun
0
1
2
3
Total
Tidak pernah
Strata Desa/ Kelurahan
Pada grafik 3.8 di atas menggambarkan bahwa pada seluruh desa yang menjadi daerah survei dari total responden menunjukkan ada 87,4% yang tidak pernah mengalami banjir, 5% yang sekali dalam setahun mengalami banjir, 4,1% beberapa kali dalam setahun, 0,8% sekali atau beberapa dalam sebulan dan 2,6 % yang tidak tahu.
Gambar 3.9 Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG SERING MENGALAMI BANJIR RUTIN DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
0,0
88,9
0,0
2,3
0,0
1,3
100,0
95,3
100,0
92,1
Tidak tahu Tidak Ya
11,1 0
0,0 1
2,3 2
6,6 3
Total
Strata Desa/ Kelurahan
III - 10
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Untuk grafik 3.9 Berdasarkan hasil studi EHRA maka terlihat pada Desa/kelurahan sebanyak
6,6% pernah mengalami
banjir
rutin,
sebanyak 92,1%, desa/ kelurahan yang tidak pernah mengalami banjir
rutin serta 1,3% yang tidak tahu. Dari grafik di atas desa/
kelurahan yang berada di strata 1 100% tidak pernah mengalami banjir rutin, sedangkan desa/kelurahan yang ada di strata 3 100% mengalami banjir rutin. Gambar 3.10 Grafik Lama Air Menggenang Jika Terjadi Banjir
LAMA AIR MENGGENANG JIKA TERJADI BANJIR DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100%
0,0
90%
0,0 20,0
70% 50%
0,0
20,0 85,7
20,0
4,0 36,0
2,6 21,1
20,0
80% 60%
4,0 4,0
15,8
Tidak tahu
5,3
Lebih dari 1 hari
100,0
40%
31,6
30% 20% 10% 0%
0,0 14,3 0,0 0
40,0 0,0 1
2
Setengah hari Antara 1 - 3 jam
32,0
Strata Desa/ Kelurahan
Satu hari
23,7 3
Kurang dari 1 jam
Total
Berdasarkan grafik 3.10 menggambarkan lama air menggenang di sekeliling rumah responden. Di Desa/kelurahan yang ada di strata 3 kurang dari 1 jam ( 100% ), di desa/kelurahan yang mengalami 1-3 jam banjir ada di strata 1 40%, strata 2 36% dan strata 0 14,3%. Untuk banjir setengah hari 20% ada di wilayah strata 1 dan 4% ada di wilayah strata 2. Sementara itu ada 20% desa/ kelurahan yang ada di strata 1 dan 2 mengalami banjir 1 hari. Lama air menggenang yang lebih dari 1 hari sekitar 85,7% desa/kelurahan di strata 0 mengalaminya, untuk strata 1 dan 2 masing-masing (20%) dan (4%). Responden yang tidak tahu mengalami banjir (2,6%). III - 11
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.11 Grafik Lokasi Genangan di Sekitar Rumah
LOKASI GENANGAN DI SEKITAR RUMAH Lainnya
1,0
Di dekat bak penampungan
3,1
Di dekat kamar mandi
26,0
Di dekat dapur
33,3
Dihalaman rumah
61,5 0,0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
Persentase
Untuk lokasi genangan di sekitar rumah, grafik 3.11 menunjukkan bahwa sebesar 61,5% genangan berada di halaman rumah, di dekat dapur 33,3% , di dekat kamar mandi ada 26%, genangan di dekat bak penampungan ada 3,1%, genangan dilain-lain ada 1%.
Gambar 3.12 Grafik Persentase Kepemilikan SPAL
PERSENTASE KEPEMILIKAN SPAL DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014
10% Ya, Ada
90%
Tidak Ada
III - 12
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Berdasarkan grafik 3.12 untuk persentase kepemilikan SPAL ,ada 90% responden yang memiliki SPAL dan 10% responden saja yang tidak memiliki SPAL. Untuk kepemilikan SPAL di desa survei studi EHRA sudah bagus, karena sudah mulai adanya kesadaran masyarakat untuk pentingnya kepemilikan SPAL.
Gambar 3.13 Grafik Akibat Tidak memiliki SPAL Rumah Tangga
AKIBAT TIDAK MEMILIKI SPAL RUMAH TANGGA BERDASARKAN STRATA 100% 90% 80% 70% 60%
60,4 78,9
50%
81,0
88,5
76,0 Tidak Ada Genangan
40%
Ada Genangan
30% 20% 10%
39,6 21,1
0% 0
11,5 1
19,0
24,0
3
Total
2
Strata Desa/ Kelurahan
Berdasarkan grafik 3.13 diatas maka prosentase total responden, menunjukkan 76% tidak ada genangan, dan 24% yang ada genangan di sekeliling rumah karena tidak ada SPAL. Sering kali terjadi genangan di wilayah strata 2 (39,6%).
III - 13
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.14 Grafik Persentase SPAL yang berfungsi
PERSENTASE SPAL YANG BERFUNGSI BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
28,6
13,5
26,3
30,2
Tidak ada saluran
59,5
64,0
Tidak dapat dipakai, saluran kering
78,0
65,1
58,9
Tidak
38,1 Ya 0
1
2
Strata Desa/ Kelurahan
3
Total
Grafik 3.14 menggambarkan pada prosentase total ada SPAL yang berfungsi 65,1%, tidak berfungsi 6% , tidak dapat dipakai saluran kering 2,6% dan tidak ada saluran 26,3%. SPAL yang tidak berfungsi terbesar terjadi di wilayah strata 1 sebesar 8,5%. Gambar 3.15 Grafik Pencemaran SPAL
PENCEMARAN SPAL BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80%
42,6
70% 60%
77,0
63,5
57,1
59,7
50%
Tidak ada Pencemaran SPAL
40% 30%
57,4
20% 10%
23,0
36,5
Ada Pencemaran SPAL 42,9
40,3
3
Total
0% 0
1
2 Strata Desa/ Kelurahan
III - 14
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Pada grafik 3.15 berdasarkan hasil pengamatan terlihat persentase tidak ada pencemaran SPAL pada seluruh desa/kelurahan 40,3% dan ada pencemaran karena SPAL 59,7%. Persentase Pencemaran SPAL terbesar terjadi di wilayah strata 2 sebesar 57,4%. Persentase tidak ada pencemaran SPAL terbesar terjadi wilayah strata 0 sebesar 77%. 3.5. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga
Berdasarkan tabel 3.5 di bawah ini mengenai area resiko sumber air, dapat
dilihat
bahwa
untuk
semua
strata
Desa/Kelurahan
menggunakan sumber air yang terlindungi dengan persentase tidek tercemar 88,8% (berupa sumber air dari PDAM air ledeng, kran umum, hidran umum, sumur bor pompa tangan, sumur gali terlindungi, air hujan serta air isi ulang) dan beresiko tercemar 11,2%. Sedangkan yang menggunakan sumber air tidak terlindungi yang tidak aman 51,9%, yang aman 48,1%. Pada semua desa/kelurahan,sebesar 67,9% dari persentase total tidak pernah mengalami kelangkaan air dan hanya 32,1% yang pernah mengalami kelangkaan.
Tabel 3.5 Area Resiko Sumber Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA tahun 2014 Strata Desa/Kelurahan 0 n 1.1 Sumber air
Tidak, sumber air
terlindungi
berisiko tercemar Ya, sumber air terlindungi
1.2 Penggunaan
Tidak Aman
sumber air tidak
Ya, Aman
terlindungi. 1.3 Kelangkaan
Mengalami
air
kelangkaan air Tidak pernah mengalami
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
4
2,5
19
9,5
41
20,3
4
9,5
68
11,2
157
97,5
181
90,5
161
79,7
38
90,5
537
88,8
79
49,1
108
54,0
97
48,0
30
71,4
314
51,9
82
50,9
92
46,0
105
52,0
12
28,6
291
48,1
60
37,3
51
25,5
79
39,1
4
9,5
194
32,1
101
62,7
149
74,5
123
60,9
38
90,5
411
67,9
III - 15
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.16 Grafik Akses Terhadap Air Bersih
GRAFIK PENGGUNAAN SUMBER AIR DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70% 60% 50%
Gosok Gigi
40%
Cuci Pakaian
30%
Cuci Piring & Gelas
20%
Masak
10%
Minum
0%
Berdasarkan
grafik
3.16
Akses
terhadap
Air
Bersih
diatas
menggambarkan responden menggunakan air untuk minum sebesar 50,9% dari air isi ulang, dan masih ada yang menggunakan air sungai sebagai sumber air minum walaupun kecil sekali yaitu sebesar 0,2%. Grafik diatas juga menunjukkan penggunaan air untuk masak juga banyak menggunakan air ledeng PDAM 65,5% dari persentase total responden. Untuk cuci piring juga menggunakan air ledeng PDAM (66,1%), cuci pakaian (0,7%) dari air ledeng PDAM dan gosok gigi (8,4%) menggunakan air dari kran umum PDAM dan mata air terlindungi.
III - 16
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.17 Grafik Sumber Air Minum dan Memasak
SUMBER AIR MINUM DAN MEMASAK DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 Air Sumur Gali Terlindungi Air Sumur Pompa Tangan Air Kran Umum-PDAM/Proyek Air Hidran Umum
6,3% 4,6% 2,0% 1,2% 8,1% 5,1% 1,2% 1,3%
Masak
Air Ledeng dari PDAM 7,3%
Air Isi Ulang Air Botol Kemasan 0,0%
1,0%
Minum
65,5%
45,0% 50,9%
7,6%
10,0%
20,0%
30,0%
40,0%
50,0%
60,0%
70,0%
Berdasarkan grafik 3.17 untuk sumber air minum dan memasak,untuk air minum prosentase terbesar responden menggunakan Air isi ulang 50,9%, air ledeng dari PDAM 45%. Berdasarkan grafik terlihat sudah ada peningkatan kesadaran masyarakat tentang air minum yang bagus dengan banyaknya penggunaan air isi ulang. Di Banggai, untuk depodepo air isi ulang dilakukan pemeriksaan secara berkala setiap 3 bulan sekali. Sehingga dapat diketahui tingkat keamanan kualitas air. Untuk penggunaan air buat memasak banyak memanfaatkan air ledeng dari PDAM 65,5%.
3.6 Perilaku Higiene dan Sanitasi Tabel 3.6 Area Berisiko Perilaku Higiene dan Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA
Strata Desa/Kelurahan 0
Tidak
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
149
92,5
181
90,5
194
96,0
n
n %
42
100,0
% 566
III - 17
93,6
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
5.1 CTPS di lima
Ya
waktu penting 5.2.a. Apakah
Tidak
12
7,5
19
9,5
8
4,0
0
,0
39
6,4
62
38,5
76
38,0
86
42,6
1
2,4
225
37,2
99
61,5
124
62,0
116
57,4
41
97,6
380
62,8
75
46,6
80
40,0
94
46,5
12
28,6
261
43,1
86
53,4
120
60,0
108
53,5
30
71,4
344
56,9
22
13,7
41
20,5
52
25,7
8
19,0
123
20,3
139
86,3
159
79,5
150
74,3
34
81,0
482
79,7
19
11,8
46
23,0
44
21,8
13
31,0
122
20,2
142
88,2
154
77,0
158
78,2
29
69,0
483
79,8
16
9,9
3
1,5
28
13,9
11
26,2
58
9,6
145
90,1
197
98,5
174
86,1
31
73,8
547
90,4
41
25,5
47
23,5
56
27,7
4
9,5
148
24,5
120
74,5
153
76,5
146
72,3
38
90,5
457
75,5
lantai dan dinding Ya jamban bebas dari tinja? 5.2.b. Apakah
Tidak
jamban bebas
Ya
dari kecoa dan lalat? 5.2.c.
Tidak
Keberfungsian
Ya,
penggelontor.
berfungsi
5.2.d. Apakah
Tidak
terlihat ada sabun Ya di dalam atau di dekat jamban? 5.3 Pencemaran
Ya,
pada wadah
tercemar
penyimpanan dan Tidak penanganan air
tercemar
5.4 Perilaku
Ya, BABS
BABS
Tidak
Berdasarkan tabel di atas tentang perilaku higiene dan sanitasi terlihat bahwa responden sebesar 93,6% (566 orang) tidak melakukan kebiasaan CTPS di lima waktu penting seperti : Sebelum makan, setelah makan,
setelah
BAB,
setelah
mencebokin
bayi/anak,
sebelum
menyuapi anak, sebelum menyiapkan masakan dan setelah memegang hewan serta sebelum sholat. Banyak responden melakukan
CTPS
hanya dilakukan setelah makan saja. Sedangkan yang melakukan CTPS hanya 39 responden (6,4%). Untuk perilaku kebersihan jamban yang lantai dan dinding bebas dari tinja ada 380 responden (62,8%) dan yang masih kotor tidak bebas dari tinja sebesar 225 responden (37,2%). Kemudian untuk jamban yang bebas dari kecoa dan lalat ada 344 responden (56,9%) dan yang tidak bebas ada 261 responden (43,1%). III - 18
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Sedangkan penggelontor yang berfungsi dimiliki oleh 482 responden (79,7%) dan tidak berfungsi dimuliki oleh 123 responden (20,3%). Untuk sabun terlihat di jamban atau di dekat jamban ada 483 responden yang memiliki (79,8%) dan tidak memiliki 122 responden (20,2%). Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden sudah memiliki kesadaran tentang perilaku PHBS yang baik. Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penangan air yang tidak tercemat ada 547 responden (90,4%) dan yang tercemar ada 58 responden (9,6%).
Sedangkan pada perilaku BABS, sebesar 457
responden (75,5%) sudah tidak melakukan BABS dan 148 responden (24,5%) yang masih melakukan perilaku BABS. Hal ini menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden sudah memiliki kesadaran tentang perilaku BABS yang baik Gambar 3.18 Grafik CTPS di Lima Waktu Penting
CTPS DI LIMA WAKTU PENTING
6,4%
Tidak
93,6%
Ya
Pada grafik di atas menunjukkan bahwa perilaku CTPS responden sebesar (93,6%) tidak melakukan CTPS di lima Waktu Penting seperti : Sebelum makan,setelah makan, setelah BAB, setelah mencebokin bayi/anak, sebelum menyuapi anak, sebelum menyiapkan masakan III - 19
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
dan setelah memegang hewan serta sebelum sholat. Sedangkan yang melakukan perilaku CTPS ada responden sebesar (6,4%) saja. Gambar 3.19 Grafik Waktu Melakukan CTPS Berdasarkan Studi EHRA 2014
WAKTU MELAKUKAN CTPS DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 Lainnya ,3%
23,0%
Sebelum sholat
35,2%
Setelah memegang hewan
16,4%
Sebelum menyiapkan masakan
11,4%
Sebelum memberi menyuapi anak
%
68,9%
Setelah makan
83,8%
Sebelum makan
65,6%
Setelah dari buang air besar
18,7%
Setelah menceboki bayi/anak Sebelum ke toilet ,5% 0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
90%
Untuk grafik 3.19 Waktu Melakukan CTPS di Kabupaten Banggai ,responden terbanyak yang melakukan CTPS adalah di waktu sebelum makan dengan 83,8% responden, kemudian sesudah makan 68,9% responden, setelah buang air besar 65,6% responden. Untuk perilaku CTPS sebelum sholat ada 23,0%, Setelah menceboki bayi/anak ada 18,7%, Setelah memegang hewan 35,2%, sebelum menyiapkan masakan 16,4%, sebelum menyuapi anak 11,4%, sebelum ke toilet 0,5% dan lainnya 0,3%.
III - 20
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
Gambar 3.20. Grafik Persentase Penduduk yang Melakukan BABS PERSENTASE PRAKTIK BABS DI KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 100% 90% 80% 70% 60%
74,5
72,3
76,5
75,5 90,5
50%
Tidak
40%
Ya, BABS
30% 20% 10%
25,5
27,7
23,5
24,5 9,5
0% 0
1
2
3
Total
Strata Desa/ Kelurahan
Berdasarkan grafik 3.20 persentase praktik BABS hasil Studi EHRA menunjukkan bahwa dari persentase total menunjukkan 75,5% tidak melakukan praktik BABS ( Buang Air Besar Sembarangan), masih ada 24,5% yang melakukan BABS. Bila dilihat berdasarkan strata, terlihat bahwa di desa/kelurahan strata 2 yang masih melakukan praktik BABS 27,7%. Hal tersebut menggambarkan bahwa responden survei studi EHRA sudah memiliki kesadaran tinggi untuk tidak melakukan BABS. Terutama dengan gencarnya program dari Dinas Kesehatan melalui Bidang Kesehatan Lingkungan berupa program STBM ( Sanitasi Total berbasis Masyarakat).
III - 21
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
3.7 Kejadian Penyakit Diare Tabel 3.7 Kejadian Diare Pada Penduduk Berdasarkan Hasil Studi EHRA Strata Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
H.1
Kapan Hari ini
0
,0
6
3,0
3
1,5
0
,0
9
1,5
waktu
paling Kemarin
1
,6
3
1,5
0
,0
0
,0
4
,7
11
6,8
7
3,5
12
5,9
3
7,1
33
5,5
1 bulan terakhir
3
1,9
7
3,5
10
5,0
1
2,4
21
3,5
3 bulan terakhir
1
,6
9
4,5
11
5,4
3
7,1
24
4,0
12
7,5
10
5,0
19
9,4
3
7,1
44
7,3
29
18,0
8
4,0
38
18,8
1
2,4
76
12,6
104
64,6
150
75,0
109
54,0
31
73,8
394
65,1
22
38,6
34
68,0
72
77,4
10
90,9
138
65,4
35
61,4
16
32,0
21
22,6
1
9,1
73
34,6
48
84,2
39
78,0
52
55,9
9
81,8
148
70,1
9
15,8
11
22,0
41
44,1
2
18,2
63
29,9
54
94,7
46
92,0
86
92,5
10
90,9
196
92,9
3
5,3
4
8,0
7
7,5
1
9,1
15
7,1
55
96,5
49
98,0
89
95,7
6
54,5
199
94,3
2
3,5
1
2,0
4
4,3
5
45,5
12
5,7
45
78,9
44
88,0
84
90,3
10
90,9
183
86,7
dewasa laki-laki Ya
12
21,1
6
12,0
9
9,7
1
9,1
28
13,3
F.
48
84,2
33
66,0
76
81,7
6
54,5
163
77,3
9
15,8
17
34,0
17
18,3
5
45,5
48
22,7
dekat
anggota
keluarga
1 minggu terakhir
ibu
terkena diare
6 bulan yang lalu Lebih dari 6 bulan yang lalu Tidak pernah A.
Anak-anak Tidak
balita B.
Ya Anak-anak Tidak
non balita
Ya
C. Anak remaja Tidak laki-laki
Ya
D. Anak remaja Tidak perempuan E.
Ya
Orang Tidak
Orang Tidak
dewasa perempuan
Ya
Pada table 3.7 di atas, 65% responden menjawab tidak pernah terkena diare. Kejadian terkena diare yang paling besar ditemui sebesar 12,6% terjadi lebih dari 6 bulan yang lalu. Sedangkan untuk kejadian terkena diare pada saat survey dilakukan ada sebesar 1,5% atau sebanyak 9 responden yang menjawab sedang terkena diare.
III - 22
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
3.8. Indeks Risiko Sanitasi Tabel 3.8 Indeks Risiko Berdasarkan Hasil Studi EHRA Strata Desa/Kelurahan
1.1 Sumber air terlindungi
Tidak, sumber air berisiko
0
1
2
3
%
%
%
%
2,5
9,5
20,3
9,5
Ya, sumber air terlindungi
97,5
90,5
79,7
90,5
1.2 Penggunaan sumber air
Ya
49,1
54,0
48,0
71,4
tidak terlindungi.
Tidak
50,9
46,0
52,0
28,6
1.3 Kelangkaan air
Ya
37,3
25,5
39,1
9,5
Tidak
62,7
74,5
60,9
90,5
2.1 Tangki septik suspek
Tidak
51,6
53,0
43,1
52,4
aman
Ya
48,4
47,0
56,9
47,6
2.2 Pencemaran karena
Ya
66,7
100,0
100,0
,0
pembuangan isi tangki
Tidak
33,3
,0
,0
,0
tercemar
septik 2.3 Pencemaran karena
Ya
23,0
36,5
57,4
42,9
SPAL
Tidak
77,0
63,5
42,6
57,1
3.1 Pengelolaan sampah
Tidak
68,6
78,5
80,6
33,3
Ya
31,4
21,5
19,4
66,7
,0
100,0
100,0
,0
100,0
,0
,0
,0
3.2 Frekuensi pengangkutan Tidak memadai sampah
memadai
3.3 Ketepatan waktu
Tidak tepat waktu
66,7
,0
100,0
,0
pengangkutan sampah
tepat waktu
33,3
100,0
,0
,0
3.4 Pengolahan sampah
Tidak diolah
70,8
97,5
76,7
95,2
setempat
diolah
29,2
2,5
23,3
4,8
4.1 Adanya genangan air
Ya
21,1
11,5
39,6
19,0
Tidak
78,9
88,5
60,4
81,0
5.1 CTPS di lima waktu
Tidak
92,5
90,5
96,0
100,0
penting
Ya
7,5
9,5
4,0
,0
5.2.a. Apakah lantai dan
Tidak
38,5
38,0
42,6
2,4
dinding jamban bebas dari
Ya
61,5
62,0
57,4
97,6
tinja? 5.2.b. Apakah jamban
Tidak
46,6
40,0
46,5
28,6
bebas dari kecoa dan lalat?
Ya
53,4
60,0
53,5
71,4
5.2.c. Keberfungsian
Tidak
13,7
20,5
25,7
19,0
penggelontor.
Ya
86,3
79,5
74,3
81,0
Tidak
11,8
23,0
21,8
31,0
III - 23
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
5.2.d. Apakah terlihat ada
Ya
sabun di dalam atau di dekat
88,2
77,0
78,2
69,0
9,9
1,5
13,9
26,2
90,1
98,5
86,1
73,8
Ya, BABS
25,5
23,5
27,7
9,5
Tidak
74,5
76,5
72,3
90,5
jamban? 5.3 Pencemaran pada
Ya,Tercemar
wadah penyimpanan dan
Tidak tercemar
penanganan air 5.4 Perilaku BABS
Risiko Sanitasi diartikan sebagai terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku higiene dan sanitasi. Indeks Risiko Sanitasi (IRS) diartikan sebagai ukuran atau tingkatan risiko sanitasi, dalam hal ini adalah hasil dari analisis Studi EHRA. Manfaat penghitungan Indeks Risiko Sanitasi (IRS) adalah sebagai salah satu komponen dalam menentukan area berisiko sanitasi. Nilai Indeks Risiko sanitasi 275 terdapat pada wilayah strata 2, dan terendah berada pada wilayah desa/kelurahan di strata 3 yaitu sebesar 147. Grafik indeks risiko sanitasi untuk Kabupaten Banggai dapat dilihat pada grafik 3.21 di bawah ini. Gambar 3.21 Grafik Indeks Risiko Sanitasi
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Banggai 2014 300 43
250
40
200 150
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
39 21
36 12
89
69
4. GENANGAN AIR. 3. PERSAMPAHAN.
39
100
52
50
47
63
32
29
37
25
STRATA 0
STRATA 1
STRATA 2
STRATA 3
-
67
2. AIR LIMBAH DOMESTIK.
19 32
1. SUMBER AIR
32 STRATA 4
III - 24
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA adalah sebuah survey partisipatif di tingkat kota yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilakuperilaku masyarakat yang dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten Banggai sampai ke desa/kelurahan. Hasil yang di dapat pada direncanakan
akan
pelaksanaan
dijadikan
bahan
Studi
EHRA
ini
advokasi pengarusutamaan
pembangunan sanitasi, sebab data-data dan hasil analisa akan dijadikan acuan dalam memperbaiki kondisi kesehatan lingkungan dan dijadikan acuan dalam perencanaan pembangunan
sanitasi
langkah-langkah
menanggulangi
yang
harus
ditempuh
dalam
serta
permasalahan yang ada. Hasil
dari
pelaksanaan
Studi
EHRA
ini
akan
digunakan
sebagai salah satu bahan penyusunan Buku Putih Sanitasi (BPS) dan Strategi Sanitasi Kabupaten/ Kota (SSK). Selain itu juga hasil Studi EHRA ini juga akan dipergunakan dalam Penyusunan Strategi Komunikasi dalam rangka pembangunan sanitasi di Kabupaten Banggai. Buku Putih Sanitasi (BPS) yang merupakan kondisi tentang
sanitasi
dapat
digunakan
dalam menyusun
pembangunan
sanitasi
yang
disebut
Kabupaten/Kota
(SSK).
Dalam
SSK
juga
Strategi terdapat
riil
strategi Sanitasi strategi
komunikasi dalam rangka pembangunan sanitasi yang menyusunnya mengacu pada Buku Putih Sanitasi (BPS). Dengan demikian hasil Studi EHRA ini merupakan salah satu basic data yang akan dipergunakan dalam perencanaan pembangunan sanitasi.
IV - 1
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Studi
EHRA
dirancang
sedemikian
rupa
agar
Pemerintah
Kabupaten/Kota dapat melakukan pengulangan Studi EHRA dalam kurun waktu tertentu seperti misalnya setiap 3 (tiga) tahun sekali. Biaya yang dipergunakan dapat seminim mungkin tanpa harus mengorbankan kualitas informasi yang diperoleh. Pengulangan studi EHRA ini dapat juga dijadikan bagian dari kegiatan monitoring dan evaluasi (MONEV). Selanjutnya pelaksanaan Studi EHRA pada tahun 2014 ini merupakan studi pertama yang dilaksanakan di Kabupaten Banggai, sehingga apapun hasil dari Studi ini hendaknya menjadi acuan dalam rencana pelaksanaan studi-studi di tahun yang akan datang.
4.2 Hambatan/ Kendala Adapun hambatan/ kendala yang dihadapi selama pelaksanaan studi EHRA antara lain : 1. Belum
tersedianya
anggaran
di
Dinas
Kesehatan
untuk
pelaksanaan studi EHRA, sehingga dana untuk pelaksanaan kegiatan diambil dari sumber-sumber lain yang sah dan akan digantikan pada anggaran perubahan. Hal ini juga berakibat pada keterlambatan penyelesaian penyusunan Buku Putih Sanitasi. 2. Terbatasnya waktu pelaksanaan studi EHRA 3. Tim Entry data tidak mendapat pelatihan yang maksimal dari Tim EHRA Provinsi sehingga proses input data berjalan lambat.
4.3 Saran Idealnya studi EHRA dilakukan secara berkala, dan studi kali ini (pertama) merupakan baseline bagi hasil studi ehra selanjutnya. Akan tetapi beberapa catatan/rekomendasi untuk pelaksanaan studi EHRA selanjutnya, antara lain adalah:
IV - 2
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 1. Kader yang menjadi enumerator harus benar-benar memahami area studi dan isi kuisioner EHRA 2. Supervisor lapangan dan koordinator wilayah studi EHRA juga harus benar-benar memahami area studi dan isi kuisioner EHRA 3. Supervisor lapangan dan koordinator wilayah studi EHRA harus benar-benar melakukan pengawasan terhadap kinerja enumerator di lapangan. 4. Supervisor lapangan harus teliti memeriksa kuisioner dari enumeratos sebelum diserahkan kepada tim entry data. 5. Perlu pelatihan yang lebih intensif bagi tenaga pelaksana studi EHRA terutama tenaga enumerator dan tenaga entry data sehingga dapat
diperoleh
data
yang
benar-benar
valid
dan
dapat
dipertanggungjawabkan. 6. Perlu dilakukan studi EHRA lanjutan, khususnya di wilayahwilayah non kajian. 7. Perlunya pemahaman stakeholder terkait bahwa studi EHRA merupakan studi yang sangat penting dan strategis sehingga pembiayaan dan alokasi anggaran di APBD untuk studi ini ataupun studi-studi lain yang sejenis dapat menjadi perhatian di waktu yang akan datang.
IV - 3
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
DOKUMENTASI KEGIATAN STUDI EHRA 2014
Kegiatan Foto Bersama Tim EHRA
Dinas
Kabupaten
Kesehatan
Banggai
Pada
Acara Pelatihan Studi EHRA
Kepala
Dinas
Kesehatan
Kabupaten Banggai Membuka Acara Pelatihan Studi EHRA di Aula Dinas Kesehatan Pada Tanggal 30 Mei 2014
Ilham M. Sunusi, SKM., M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi
Tengah
Sedang
memberikan materi pada acara Pelatihan Studi EHRA
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
DOKUMENTASI KEGIATAN STUDI EHRA 2014
Pelatihan Petugas Enumerator dan Supervisor Studi EHRA yang
dilaksanakan
di
Aula
Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai.
Kepala
Bidang
P2PL
Dinas
Kesehatan Kabupaten Banggai Nurmasita Datu Adam, S.Kep., sedang melakukan cross check kuisioner EHRA dari sanitarian
Tim EHRA Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai melakukan pengecekan kembali kuisioner yang diterima dari enumerator melalui supervisor
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
DOKUMENTASI KEGIATAN STUDI EHRA 2014
Tim Entry data kuisioner EHRA sedang melakukan proses input data kuisioner Studi EHRA ke dalam software Epi Info versi MSDos
Tim Entry data kuisioner EHRA sedang melakukan proses input data kuisioner Studi EHRA ke dalam software Epi Info versi MSDos
Tim EHRA Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai melakukan proses analisis data kuisioner Studi EHRA menggunakan software SPSS dan Microsoft Office Excel
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
A. IDENTITAS WILAYAH. Strata Desa/Kelurahan 0 n Kode Kecamatan
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
248
40,8
0,0
160
26,3
0
0,0
159
26,2
0,0
0
0,0
41
6,7
01
81
50,3
42
20,7
83
41,1
02
0
0,0
41
20,2
119
58,9
0
03
80
49,7
79
38,9
0
0,0
04
0
0,0
41
20,2
0
0
42 100,0
Kode 001 Kelurahan/D 002 esa 003
0,0
1
,5
43
21,3
0
0,0
44
7,2
0
0,0
0
0,0
40
19,8
0
0,0
40
6,6
39
24,2
1
,5
0
0,0
0
0,0
40
6,6
004
0
0,0
40
19,7
0
0,0
0
0,0
40
6,6
005
40
24,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
40
6,6
006
0
0,0
0
0,0
0
0,0
40
95,2
40
6,6
007
0
0,0
39
19,2
0
0,0
0
0,0
39
6,4
008
0
0,0
0
0,0
40
19,8
0
0,0
40
6,6
009
0
0,0
1
,5
40
19,8
0
0,0
41
6,7
010
0
0,0
1
,5
39
19,3
0
0,0
40
6,6
011
0
0,0
40
19,7
0
0,0
0
0,0
40
6,6
012
0
0,0
39
19,2
0
0,0
0
0,0
39
6,4
013
42
26,1
0
0,0
0
0,0
2
4,8
44
7,2
014
40
24,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
40
6,6
015
0
0,0
41
20,2
0
0,0
0
0,0
41
6,7
Istri
154
95,7
192
94,6
185
91,6
36
85,7
567
93,3
7
4,3
11
5,4
17
8,4
6
14,3
41
6,7
A8. Hubungan Responden dengan Kepala Keluarga
Anak perempuan yg sudah menikah
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 B. INFORMASI RESPONDEN. Strata Desa/Kelurahan 0 n Kelompok <= 20 Umur tahun Responden 21 - 25 tahun 26 - 30 tahun 31 - 35 tahun 36 - 40 tahun 41 - 45 tahun > 45 tahun B2. Apa status dari rumah yang anda tempati saat ini?
Milik sendiri Rumah dinas Berbagi dengan keluarga lain Sewa Kontrak Milik orang tua Lainnya
B3. Apa pendidikan terakhir anda?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
4
2,5
1
,5
0
0,0
0
0,0
5
,8
12
7,5
9
4,5
17
8,4
2
4,8
40
6,6
32
20,1
24
11,9
29
14,4
9
21,4
94
15,5
32
20,1
33
16,3
29
14,4
8
19,0
102
16,9
29
18,2
37
18,3
36
17,8
8
19,0
110
18,2
24
15,1
38
18,8
34
16,8
6
14,3
102
16,9
26
16,4
60
29,7
57
28,2
9
21,4
152
25,1
114
70,8
156
76,8
137
67,8
26
61,9
433
71,2
3
1,9
0
0,0
1
,5
0
0,0
4
,7
2
1,2
0
0,0
7
3,5
0
0,0
9
1,5
7
4,3
5
2,5
3
1,5
7
16,7
22
3,6
7
4,3
7
3,4
19
9,4
6
14,3
39
6,4
28
17,4
35
17,2
34
16,8
3
7,1
100
16,4
0
0,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
,2
Tidak sekolah formal SD
4
2,5
6
3,0
3
1,5
0
0,0
13
2,1
45
28,0
81
39,9
72
35,6
16
38,1
214
35,2
SMP
38
23,6
48
23,6
48
23,8
8
19,0
142
23,4
SMA
55
34,2
45
22,2
55
27,2
10
23,8
165
27,1
SMK
5
3,1
11
5,4
17
8,4
1
2,4
34
5,6
14
8,7
12
5,9
7
3,5
7
16,7
40
6,6
21
13,0
27
13,3
87
43,1
7
16,7
142
23,4
140
87,0
176
86,7
115
56,9
35
83,3
466
76,6
56
34,8
58
28,6
115
56,9
3
7,1
232
38,2
105
65,2
145
71,4
87
43,1
39
92,9
376
61,8
150
93,2
186
91,6
186
92,1
25
59,5
547
90,0
11
6,8
17
8,4
16
7,9
17
40,5
61
10,0
Universita s/Akademi B4. Apakah Ya ibu Tidak mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Ya B5. Apakah ibu Tidak mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (ASKESKIN) ? B6. Apakah Ya ibu Tidak mempunyai anak?
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 B. 5 Berapa jumlah anak laki-laki yang tinggal di rumah ini ?. Strata Desa/Kelurahan 0
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
147
91,3
184
90,6
192
95,0
41
97,6
564
92,8
14
8,7
19
9,4
10
5,0
1
2,4
44
7,2
B7. Kurang dari 2 tahun
0
B7. 2-5 tahun
0
137
85,1
174
85,7
178
88,1
38
90,5
527
86,7
1
21
13,0
25
12,3
22
10,9
4
9,5
72
11,8
2
3
1,9
4
2,0
2
1,0
0
0,0
9
1,5
0
110
68,3
140
69,0
137
67,8
34
81,0
421
69,2
1
42
26,1
48
23,6
53
26,2
6
14,3
149
24,5
2
8
5,0
14
6,9
12
5,9
2
4,8
36
5,9
3
1
,6
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
,2
5
0
0,0
1
,5
0
0,0
0
0,0
1
,2
0
97
60,2
91
44,8
93
46,0
31
73,8
312
51,3
1
32
19,9
74
36,5
68
33,7
10
23,8
184
30,3
2
21
13,0
26
12,8
28
13,9
1
2,4
76
12,5
3
6
3,7
8
3,9
7
3,5
0
0,0
21
3,5
4
5
3,1
3
1,5
5
2,5
0
0,0
13
2,1
B7. 6-12 tahun
B7. Lebih dari 12 tahun
1
5
0
0,0
1
,5
1
,5
0
0,0
2
,3
Jumlah ,00 anak laki- 1,00 laki 2,00
39
24,2
44
21,7
44
21,8
22
52,4
149
24,5
66
41,0
80
39,4
86
42,6
13
31,0
245
40,3
38
23,6
39
19,2
41
20,3
7
16,7
125
20,6
3,00
7
4,3
26
12,8
20
9,9
0
0,0
53
8,7
4,00
7
4,3
9
4,4
5
2,5
0
0,0
21
3,5
5,00
1
,6
4
2,0
3
1,5
0
0,0
8
1,3
6,00
3
1,9
0
0,0
1
,5
0
0,0
4
,7
7,00
0
0,0
0
0,0
2
1,0
0
0,0
2
,3
8,00
0
0,0
1
,5
0
0,0
0
0,0
1
,2
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 B. 6 Berapa jumlah anak perempuan yang tinggal di rumah ini ?. Strata Desa/Kelurahan 0
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
B8. Kurang 0 dari 2 tahun 1
146
90,7
186
91,6
195
96,5
14
8,7
17
8,4
6
3,0
0
2
1
,6
0
0,0
1
,5
0
131
81,4
178
87,7
179
1
29
18,0
25
12,3
2
1
,6
0
0,0
0
122
75,8
150
1
36
22,4
2
3
3
0
0 1 2
B8. 2-5 tahun
B8. 6-12 tahun
B8. Lebih dari 12 tahun
n
%
n
%
569
93,6
0,0
37
6,1
0
0,0
2
,3
88,6
36
85,7
524
86,2
22
10,9
6
14,3
82
13,5
1
,5
0
0,0
2
,3
73,9
156
77,2
34
81,0
462
76,0
46
22,7
39
19,3
8
19,0
129
21,2
1,9
6
3,0
6
3,0
0
0,0
15
2,5
0,0
1
,5
1
,5
0
0,0
2
,3
97
60,2
87
42,9
116
57,4
28
66,7
328
53,9
49
30,4
75
36,9
57
28,2
12
28,6
193
31,7
11
6,8
37
18,2
24
11,9
1
2,4
73
12,0
3
4
2,5
3
1,5
5
2,5
1
2,4
13
2,1
4
42 100,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
0
0,0
1
,2
Jumlah ,00 anak 1,00 perempuan 2,00
40
24,8
48
23,6
74
36,6
19
45,2
181
29,8
81
50,3
71
35,0
75
37,1
17
40,5
244
40,1
30
18,6
64
31,5
37
18,3
4
9,5
135
22,2
3,00
9
5,6
16
7,9
10
5,0
2
4,8
37
6,1
4,00
1
,6
3
1,5
3
1,5
0
0,0
7
1,2
5,00
0
0,0
0
0,0
3
1,5
0
0,0
3
,5
6,00
0
0,0
1
,5
0
0,0
0
0,0
1
,2
,00
9
5,6
10
4,9
10
5,0
9
21,4
38
6,3
1,00
36
22,4
42
20,7
55
27,2
18
42,9
151
24,8
2,00
52
32,3
47
23,2
62
30,7
8
19,0
169
27,8
3,00
40
24,8
44
21,7
37
18,3
4
9,5
125
20,6
4,00
11
6,8
34
16,7
19
9,4
3
7,1
67
11,0
5,00
7
4,3
10
4,9
9
4,5
0
0,0
26
4,3
6,00
0
0,0
10
4,9
3
1,5
0
0,0
13
2,1
7,00
3
1,9
4
2,0
2
1,0
0
0,0
9
1,5
8,00
1
,6
0
0,0
3
1,5
0
0,0
4
,7
9,00
2
1,2
1
,5
0
0,0
0
0,0
3
,5
11,00
0
0,0
0
0,0
2
1,0
0
0,0
2
,3
14,00
0
0,0
1
,5
0
0,0
0
0,0
1
,2
Jumlah anak lakilaki dan perempuan yang ada dalam rumah
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Strata Desa/Kelurahan 0 n C2. Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang
3
1,9
1
,5
1
,5
0
0,0
5
,8
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS
47
29,6
42
20,8
38
18,9
28
66,7
155
25,7
Dibakar
70
44,0
59
29,2
68
33,8
9
21,4
206
34,1
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
5
3,1
0
0,0
1
,5
0
0,0
6
1,0
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah
3
1,9
11
5,4
3
1,5
0
0,0
17
2,8
Dibuang ke sungai/kali/la ut/danau
28
17,6
63
31,2
51
25,4
2
4,8
144
23,8
Dibiarkan saja sampai membusuk
1
,6
0
0,0
2
1,0
0
0,0
3
,5
Dibuang ke lahan kosong/kebu n/hutan dan dibiarkan membusuk
2
1,3
26
12,9
32
15,9
3
7,1
63
10,4
Lain-lain
0
0,0
0
0,0
5
2,5
0
0,0
5
,8
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 C. 1 Bagaimana kondisi sampah di lingkungan RT/RW rumah ibu?. Strata Desa/Kelurahan 0
1
Total
2 n
3
n
%
n
%
%
A. Banyak Tidak sampah Ya berserakan atau bertumpuk di sekitar lingkungan
104
64,6
106
52,2
49
24,3
57
35,4
97
47,8
153
B. Banyak lalat di sekitar tumpukan sampah C. Banyak tikus berkeliaran
Tidak
125
77,6
167
82,3
36
22,4
36
44
27,3
117
D. Banyak nyamuk
Tidak Ya
n
%
n
%
12
28,6
271
44,6
75,7
30
71,4
337
55,4
155
76,7
33
78,6
480
78,9
17,7
47
23,3
9
21,4
128
21,1
107
52,7
110
54,5
40
95,2
301
49,5
72,7
96
47,3
92
45,5
2
4,8
307
50,5
82
50,9
108
53,2
123
60,9
41
97,6
354
58,2
Ya
Tidak Ya
79
49,1
95
46,8
79
39,1
1
2,4
254
41,8
E. Banyak Tidak kucing dan Ya anjing mendatangi tumpukan sampah
147
91,3
168
82,8
172
85,1
40
95,2
527
86,7
14
8,7
35
17,2
30
14,9
2
4,8
81
13,3
F. Bau Tidak busuk yang Ya menggangu
149
92,5
200
98,5
180
89,1
41
97,6
570
93,8
12
7,5
3
1,5
22
10,9
1
2,4
38
6,3
G. Tidak Menyumbat Ya saluran drainase
134
83,2
185
91,1
190
94,1
41
97,6
550
90,5
27
16,8
18
8,9
12
5,9
1
2,4
58
9,5
H. Ada anak- Tidak anak yang Ya bermain di sekitarnya
143
88,8
157
77,3
199
98,5
38
90,5
537
88,3
18
11,2
46
22,7
3
1,5
4
9,5
71
11,7
I. Lainnya
160
99,4
199
98,0
199
98,5
42 100,0
600
98,7
1
,6
4
2,0
3
1,5
8
1,3
Tidak Ya
0
0,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 C3. Pemilahan Sampah Rumah Tangga Strata Desa/Kelurahan 0 n C3. Apakah 1 ibu 2 melakukan pemilahan sampah di rumah sebelum dibuang?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
20
40,0
3
7,0
5
10,9
30
60,0
40
93,0
41
89,1
% 0
n
%
0,0
28
16,8
28 100,0
139
83,2
C. 4 Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Sampah organik/ sampah basah B. Plastik
1 %
n
Total 2
%
n
%
n
%
Tidak 3 100,0
1 100,0
1 100,0
5 100,0
Tidak
3 100,0
1 100,0
0
0,0
4
80,0
Ya
0
0
0,0
1 100,0
1
20,0
3 100,0
1 100,0
1 100,0
5 100,0
0,0
C. Gelas/kaca
Tidak
D. Kertas
Tidak
3 100,0
1 100,0
1 100,0
5 100,0
E. Besi/logam
Tidak
3 100,0
1 100,0
0
0,0
4
80,0
Ya
0
0
0,0
1 100,0
1
20,0
F. Lainnya,
Tidak
3 100,0
1 100,0
1 100,0
5 100,0
G. Tidak tahu
Tidak
3 100,0
1 100,0
1 100,0
5 100,0
0,0
C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Strata Desa/Kelurahan 0 n C5. Seberapa sering petugas mengangkut sampah dari rumah?
Beberapa kali dalam seminggu Sekali dalam seminggu Tidak pernah
1 %
n
Total 2
%
n
%
n
%
3 100,0
0
0,0
0
0,0
3
60,0
0
0,0
1 100,0
0
0,0
1
20,0
0
0,0
0
1 100,0
1
20,0
0,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Strata Desa/Kelurahan 0 n C6. Dari pengalaman, dalam sebulan terakhir ini, apakah sampah selalu diangkut tepat waktu?
Tepat waktu Sering terlambat Tidak tahu
C7. Apakah layanan pengangkutan sampah oleh petugas sampah dibayar?
Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
1
33,3
1 100,0
0
0,0
0
0,0
2
40,0
2
66,7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
40,0
0
0,0
0
0,0
1 100,0
0
0,0
1
20,0
3 100,0
1 100,0
0
0,0
0
0,0
4
80,0
0
0,0
0
0,0
1 100,0
0
0,0
1
20,0
1
33,3
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
25,0
2
66,7
1 100,0
0
0,0
0
0,0
3
75,0
0
0,0
0
0,0
1
4,0
0
0,0
1
,8
37
92,5
32
97,0
22
88,0
28 100,0
119
94,4
3
7,5
1
3,0
2
8,0
6
4,8
Tidak
C8. Kepada Pemungut siapa ibu uang membayarnya ? sampah dari RT Pemungut uang samapah dari Perusaha an C9. Berapa 0 biaya yang 1 dikeluarkan 2 dalam sebulan untuk membayar layanan sampah?
0
0,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 D. 1 Dimana anggota keluarga yang sudah dewasa bila ingin buang air besar?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Jamban pribadi
Tidak Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
16
9,9
34
16,7
43
21,3
2
4,8
95
15,6
145
90,1
169
83,3
159
78,7
40
95,2
513
84,4
B. MCK/WC Tidak Umum Ya
153
95,0
187
92,1
196
97,0
40
95,2
576
94,7
8
5,0
16
7,9
6
3,0
2
4,8
32
5,3
C. Ke WC helikopter
Tidak
161 100,0
203 100,0
D. Ke sungai/ pantai/laut
Tidak
193
95,5
41
97,6
598
98,4
0
0,0
0
0,0
9
4,5
1
2,4
10
1,6
158
98,1
189
93,1
191
94,6
42 100,0
580
95,4
3
1,9
14
6,9
11
5,4
0
0,0
28
4,6
E. Ke Tidak kebun/pekar Ya angan
161 100,0
202
99,5
198
98,0
40
95,2
601
98,8
1
,5
4
2,0
2
4,8
7
1,2
F. Ke selokan/ parit/got
Tidak
161 100,0
203 100,0
193
95,5
42 100,0
599
98,5
G. Ke lubang galian
Tidak
H. Lainnya,
Tidak
Ya Ya
0
0,0
Ya 0
0,0
0
0,0
9
4,5
0
0,0
9
1,5
160
99,4
202
99,5
201
99,5
40
95,2
603
99,2
1
,6
1
,5
1
,5
2
4,8
5
,8
153
95,0
199
98,0
192
95,0
42 100,0
586
96,4
8
5,0
4
2,0
10
5,0
0
0,0
22
3,6
160
99,4
202 100,0
41
97,6
606
99,7
1
,6
1
2,4
2
,3
Ya
Ya I. Tidak tahu Tidak Ya
203 100,0 0
0,0
0
0,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 D. 2 Apakah masih ada orang di luar anggoata keluarga yang sering BAB di tempat terbuka?. Strata Desa/Kelurahan 0
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
A. Anak laki- Tidak laki umur 5- Ya 12 tahun
159
98,8
189
93,1
182
90,1
2
1,2
14
6,9
20
9,9
0
B. Anak Tidak perempuan Ya umur 5-12 tahun
161 100,0
196
96,6
186
92,1
0
0,0
7
3,4
16
7,9
C. Remaja laki-laki
159
98,8
194
95,6
192
95,0
2
1,2
9
4,4
10
5,0
0
0,0
D. Remaja Tidak Perempuan Ya
161 100,0
194
95,6
197
97,5
40
0,0
9
4,4
5
2,5
2
E. Laik-laki dewasa
161 100,0
Tidak Ya
Tidak
0
n
%
n
%
572
94,1
0,0
36
5,9
40
95,2
583
95,9
2
4,8
25
4,1
42 100,0
587
96,5
21
3,5
95,2
592
97,4
4,8
16
2,6
42 100,0
42 100,0
190
93,6
177
87,6
570
93,8
0
0,0
13
6,4
25
12,4
0
0,0
38
6,3
F. Tidak Perempuan Ya dewasa
160
99,4
192
94,6
174
86,1
41
97,6
567
93,3
1
,6
11
5,4
28
13,9
1
2,4
41
6,7
G. Laki-laki tua
161 100,0
197
97,0
199
98,5
41
97,6
598
98,4
Ya
Tidak Ya
0
0,0
6
3,0
3
1,5
1
2,4
10
1,6
H. Tidak Perempuan Ya tua
160
99,4
196
96,6
198
98,0
41
97,6
595
97,9
1
,6
7
3,4
4
2,0
1
2,4
13
2,1
I. Masih ada Tidak tapi tidak Ya jelas siapa
144
89,4
197
97,0
130
64,4
42 100,0
513
84,4
17
10,6
6
3,0
72
35,6
0
0,0
95
15,6
J. Lainnya,
161 100,0
202 100,0
41
97,6
607
99,8
Tidak Ya
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
22
13,7
34
16,7
97
48,0
3
7,1
156
25,7
139
86,3
169
83,3
105
52,0
39
92,9
452
74,3
K. Tidak ada Tidak Ya
203 100,0
D. KEPEMILIKAN JAMBAN PRIBADI. Strata Desa/Kelurahan 0 Apakah di rumah Ibu mempunyai jamban pribadi?
Kloset jongkok leher angsa Kloset duduk siram leher angsa
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
145
91,8
166
83,0
159
79,5
13
8,2
34
17,0
41
20,5
n
%
n
%
38
92,7
508
84,8
3
7,3
91
15,2
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 D. PEMBUANGAN AIR KOTOR/LIMBAH TINJA MANUSIA, DAN LUMPUR TINJA. Strata Des a/Kelurahan 0 D4. Jenis klos et apa yang anda pakai di rum ah? D5. Kem ana tem pat penyaluran buangan akhir tinja?
D6. Sudah berapa lam a tangki s eptik ini dibuat/ dibangun?
D8. Siapa yang m engos on gkan tangki D9. Apakah ibu tahu, kem ana lum pur tinja D10. Apakah anak balita di rum ah ibu m as ih terbias a buang air bes ar di lantai, di kebun, D11. Ibu bias anya m em buang tinja anak kem ana?
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
%
n
%
1
140
87,0
156
76,8
150
74,3
36
85,7
482
79,3
2
4
2,5
3
1,5
3
1,5
2
4,8
12
2,0
3
1
,6
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
,2
4
2
1,2
10
4,9
8
4,0
1
2,4
21
3,5
5
14
8,7
34
16,7
41
20,3
3
7,1
92
15,1
123
76,4
140
69,0
129
63,9
34
81,0
426
70,1
1
,6
4
2,0
0
0,0
1
2,4
6
1,0
22
13,7
22
10,8
8
4,0
2
4,8
54
8,9
0
0,0
0
0,0
23
11,4
2
4,8
25
4,1
0
0,0
2
1,0
1
,5
0
0,0
3
,5
15
9,3
35
17,2
41
20,3
3
7,1
94
15,5
5
4,1
6
4,3
9
7,0
3
8,8
23
5,4
28
22,8
26
18,6
33
25,6
9
26,5
96
22,5
33
26,8
38
27,1
47
36,4
10
29,4
128
30,0
51
41,5
65
46,4
35
27,1
12
35,3
163
38,3
6
4,9
5
3,6
5
3,9
0
0,0
16
3,8
8
6,5
1
,7
0
0,0
0
0,0
9
2,1
1
,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
,2
0
0,0
1
,7
2
1,6
0
0,0
3
,7
102
82,9
135
96,4
124
96,1
34
100,0
395
92,7
12
9,8
3
2,1
3
2,3
0
0,0
18
4,2
7
33,3
0
0,0
0
0,0
0
0,0
7
22,6
14
66,7
5
100,0
5
100,0
0
0,0
24
77,4
Tangki s eptik Pipa s ewer Cubluk/ lobang tanah Langs ung ke drainas e Sungai/ danau/ pantai Tidak tahu 0-12 bulan yang lalu 1-5 tahun yang lalu Lebih dari 5-10 tahun yang lalu Lebih dari 10 tahun Tidak tahu
D7. Kapan tangki s eptik terakhir dikos ongka n
1
0-12 bulan yang lalu 1-5 tahun yang lalu Lebih dari 10 tahun Tidak pernah Tidak tahu Layanan s edot tinja Tidak tahu
n
Sungai, s ungai kecil Tidak tahu
1
4,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
3,2
20
95,2
5
100,0
5
100,0
0
0,0
30
96,8
Ya, s angat s ering
5
3,1
10
4,9
17
8,4
0
0,0
32
5,3
20
12,4
18
8,9
16
7,9
1
2,4
55
9,0
34
21,1
43
21,2
37
18,3
7
16,7
121
19,9
102
63,4
132
65,0
132
65,3
34
81,0
400
65,8
52
32,3
48
23,6
33
16,3
6
14,3
139
22,9
17
10,6
6
3,0
10
5,0
2
4,8
35
5,8
0
0,0
4
2,0
4
2,0
1
2,4
9
1,5
0
0,0
12
5,9
17
8,4
0
0,0
29
4,8
Ya, kadangkadang Tidak bias a Tidak tahu Ke WC/Jam b an Ke tem pat s am pah Ke kebun/pek arangan/ja lan Ke s ungai/s el okan/got Lainnya Tidak tahu
0
0,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
,2
92
57,1
133
65,5
137
67,8
33
78,6
395
65,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Column N % D5. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
Tangki septik
70,1%
Pipa sewer
1,0%
Cubluk/lobang tanah
8,9%
Langsung ke drainase Sungai/danau/pantai
4,1% ,5%
Kolam/sawah
0,0%
Kebun/tanah lapang
0,0%
Tidak tahu
15,5%
Lainnya
0,0%
E. DRAINASE LINGKUNGAN/SELOKAN SEKITAR RUMAH DAN BANJIR. Strata Desa/Kelurahan 0 E1. Apakah Ya di rumah Tidak ada mempunyai sarana pengolahan air limbah selain tinja?
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
147
93,0
172
86,0
184
91,5
11
7,0
28
14,0
17
8,5
n
%
n
%
34
85,0
537
89,6
6
15,0
62
10,4
Persentase Kepemilikan SPAL Column N % E1. Apakah di rumah Ya mempunyai sarana Tidak ada pengolahan air limbah selain tinja?
89,6%
10,4%
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 E.2 Kemana air bekas buangan/air limbah selain tinja dibuang yang berasal dari: Strata Des a/Kelurahan 0 A. Ke s ungai/kanal (Dapur)
Tidak
A. Ke s ungai/kanal (Kam ar m andi)
Tidak
A. Ke s ungai/kanal (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
A. Ke s ungai/kanal (Wes tafel)
Tidak
B. Ke jalan, halam an (Dapur)
Tidak
B. Ke jalan, halam an (Kam ar m andi)
Tidak
B. Ke jalan, halam an (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
B. Ke jalan, halam an (Wes tafel)
Tidak
C. Saluran terbuka (Dapur)
Tidak
C. Saluran terbuka (Kam ar m andi)
Tidak
C. Saluran terbuka (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
C. Saluran terbuka (Wes tafel)
Tidak
D. Saluran tertutup (Dapur)
Tidak
D. Saluran tertutup (Kam ar m andi)
Tidak
D. Saluran tertutup (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
D. Saluran tertutup (Wes tafel)
Tidak
E. Lubang galian (Dapur)
Tidak
E. Lubang galian (Kam ar m andi) E. Lubang galian (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
E. Lubang galian (Wes tafel)
Tidak
F. Pipa s aluran pem buangan (Dapur)
Tidak
F. Pipa s aluran pem buangan (Kam ar m andi)
Tidak
F. Pipa s aluran pem buangan (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
F. Pipa s aluran pem buangan (Wes tafel)
Tidak
G. Pipa IPAL Sanim as (Dapur)
Tidak
G. Pipa IPAL Sanim as (Kam ar m andi) G. Pipa IPAL Sanim as (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
G. Pipa IPAL Sanim as (Wes tafel)
Tidak
H. Tidak tahu (Dapur)
Tidak
H. Tidak tahu (Kam ar m andi)
Tidak
H. Tidak tahu (Tem pat cuci pakaian)
Tidak
H. Tidak tahu (Wes tafel)
Tidak
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
n
129
87,8
158
90,8
146
79,3
%
n
%
29
80,6
462
85,4
Ya 18
12,2
16
9,2
38
20,7
7
19,4
79
14,6
129
87,8
159
91,9
147
79,9
28
77,8
463
85,7
18
12,2
14
8,1
37
20,1
8
22,2
77
14,3
124
84,4
159
91,9
147
79,9
27
75,0
457
84,6
23
15,6
14
8,1
37
20,1
9
25,0
83
15,4
147
100,0
172
99,4
183
99,5
33
91,7
535
99,1
0
0,0
1
,6
1
,5
3
8,3
5
,9
146
99,3
146
84,4
135
73,4
36
100,0
463
85,7
Ya
Ya
Ya
Ya
1
,7
27
15,6
49
26,6
0
0,0
77
14,3
146
99,3
149
86,1
141
76,6
35
97,2
471
87,2
1
,7
24
13,9
43
23,4
1
2,8
69
12,8
146
99,3
148
85,5
139
75,5
36
100,0
469
86,9
1
,7
25
14,5
45
24,5
0
0,0
71
13,1
147
100,0
169
97,7
181
98,4
35
97,2
532
98,5
0
0,0
4
2,3
3
1,6
1
2,8
8
1,5
78
52,7
83
48,0
123
66,8
29
80,6
313
57,9
70
47,3
90
52,0
61
33,2
7
19,4
228
42,1
79
53,4
85
49,1
119
64,7
28
77,8
311
57,5
69
46,6
88
50,9
65
35,3
8
22,2
230
42,5
100
67,6
86
49,7
119
64,7
30
83,3
335
61,9
48
32,4
87
50,3
65
35,3
6
16,7
206
38,1
145
98,0
162
93,6
169
91,8
34
94,4
510
94,3
3
2,0
11
6,4
15
8,2
2
5,6
31
5,7
128
87,1
159
91,9
180
97,8
31
86,1
498
92,2
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
19
12,9
14
8,1
4
2,2
5
13,9
42
7,8
129
87,8
156
90,2
179
97,3
30
83,3
494
91,5
18
12,2
17
9,8
5
2,7
6
16,7
46
8,5
133
90,5
157
90,8
179
97,3
32
88,9
501
92,8
Ya
Ya
Ya
Ya
14
9,5
16
9,2
5
2,7
4
11,1
39
7,2
143
97,3
173
100,0
184
100,0
32
88,9
532
98,5
4
2,7
0
0,0
0
0,0
4
11,1
8
1,5
118
80,3
152
87,9
166
90,2
29
80,6
465
86,1
29
19,7
21
12,1
18
9,8
7
19,4
75
13,9
111
75,5
154
89,0
163
88,6
28
77,8
456
84,4
36
24,5
19
11,0
21
11,4
8
22,2
84
15,6
118
80,3
154
89,0
165
89,7
29
80,6
466
86,3
29
19,7
19
11,0
19
10,3
7
19,4
74
13,7
144
98,0
170
98,3
179
97,3
31
86,1
524
97,0
3
2,0
3
1,7
5
2,7
5
13,9
16
3,0
134
91,2
162
93,1
171
92,9
27
75,0
494
91,3
Ya
Tidak Ya
Ya
Ya 13
8,8
12
6,9
13
7,1
9
25,0
47
8,7
139
94,6
159
91,4
172
93,5
26
72,2
496
91,7
Ya 8
5,4
15
8,6
12
6,5
10
27,8
45
8,3
143
97,3
161
92,5
172
93,5
27
75,0
503
93,0
Ya 4
2,7
13
7,5
12
6,5
9
25,0
38
7,0
147
100,0
172
98,9
178
96,7
28
77,8
525
97,0
Ya
Ya
0
0,0
2
1,1
6
3,3
8
22,2
16
3,0
147
100,0
172
99,4
184
100,0
36
100,0
539
99,8
0
0,0
1
,6
0
0,0
0
0,0
1
,2
147
100,0
172
99,4
184
100,0
35
97,2
538
99,6
Ya
Tidak
0
0,0
1
,6
0
0,0
1
2,8
2
,4
147
100,0
172
99,4
184
100,0
36
100,0
539
99,8
Ya
Ya
Ya
Ya
0
0,0
1
,6
0
0,0
0
0,0
1
,2
147
100,0
172
99,4
184
100,0
36
100,0
539
99,8
0
0,0
1
,6
0
0,0
0
0,0
1
,2
147
100,0
173
100,0
184
100,0
35
97,2
539
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,8
1
,2
147
100,0
173
100,0
184
100,0
36
100,0
540
100,0
147
100,0
173
100,0
184
100,0
36
100,0
540
100,0
147
100,0
173
100,0
184
100,0
35
97,2
539
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,8
1
,2
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Strata Des a/Kelurahan 0 E3. Apakah rum ah yang ditem pati s aat ini atau lingkungan s ekitar rum ah pernah terkena banjir?
Tidak pernah Sekali dalam s etahun Beberapa kali dalam Sekali atau beberapa dalam s ebulan Tidak tahu
E4. Apakah Ya banjir bias a Tidak terjadi Tidak tahu s ecara rutin?
E5. Terakhir Ya kali banjir Tidak terjadi, apakah air m em as uki rum ah Ibu?
E6. Pada s aat terakhir kali banjir, berapa tinggi air yang m as uk ke dalam rum ah Ibu?
Setum it orang dewas a Setengah lutut orang dewas a Selutut orang dewas a Sepingga ng orang dewas a Tidak tahu
E7. Pada s aat terakhir kali banjir, apakah kam ar m andi dan WC/jam ban juga terendam banjir?
Tidak pernah Kadangkadang Selalu
E8. Pada s aat terakhir kali banjir, berapa lam a air banjir akan m engering?
Kurang dari 1 jam
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
n
%
n
%
143
88,8
188
92,6
159
78,7
40
95,2
530
87,2
8
5,0
5
2,5
17
8,4
0
0,0
30
4,9
2
1,2
7
3,4
15
7,4
2
4,8
26
4,3
3
1,9
1
,5
1
,5
0
0,0
5
,8
5
3,1
2
11,1
2
1,0
10
5,0
0
0,0
17
2,8
0
0,0
1
2,3
2 100,0
5
16
88,9
6,4
15 100,0
41
95,3
0
0,0
72
92,3
0
0,0
0
0,0
1
2,3
0
0,0
1
1,3
7
38,9
6
40,0
25
58,1
1
50,0
39
50,0
11
61,1
9
60,0
18
41,9
1
50,0
39
50,0
1
14,3
5
83,3
11
44,0
1 100,0
18
46,2
6
85,7
1
16,7
10
40,0
0
0,0
17
43,6
0
0,0
0
0,0
2
8,0
0
0,0
2
5,1
0
0,0
0
0,0
1
4,0
0
0,0
1
2,6
0
0,0
0
0,0
1
4,0
0
0,0
1
2,6
1
14,3
6 100,0
9
36,0
0
0,0
16
41,0
6
85,7
0
0,0
12
48,0
0
0,0
18
46,2
0
0,0
0
0,0
2
8,0
1 100,0
3
7,7
0
0,0
0
0,0
2
8,0
0
0,0
2
5,1
0
0,0
0
0,0
8
32,0
1 100,0
9
23,1
1
14,3
3
50,0
9
36,0
0
0,0
13
33,3
0
0,0
1
16,7
1
4,0
0
0,0
2
5,1
0
0,0
1
16,7
5
20,0
0
0,0
6
15,4
6
85,7
1
16,7
1
4,0
0
0,0
8
20,5
0
0,0
0
0,0
1
4,0
0
0,0
1
2,6
Tidak tahu
Antara 1 3 jam Setengah hari Satu hari Lebih dari 1 hari Tidak tahu
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Persentase Lokasi Genangan Air di Rumah Column N % A. Dihalaman rumah
Tidak
38,1%
Ya
61,9%
B. Di dekat dapur
Tidak
66,0%
Ya
34,0%
C. Di dekat kamar mandi
Tidak
74,2%
Ya
25,8%
D. Di dekat bak Tidak penampungan Ya
96,9%
E. Lainnya
99,0%
Tidak Ya
3,1% 1,0%
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 F.
PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Strata Des a/Kelurahan 0
A. Air botol kem as an (Minum )
Tidak
A. Air botol kem as an (Mas ak)
Tidak
A. Air botol kem as an (Cuci piring&gelas )
Tidak
A. Air botol kem as an (Cuci pakaian)
Tidak
A. Air botol kem as an (Gos ok gigi)
Tidak
B. Air is i ulang (Minum )
Tidak
B. Air is i ulang (Mas ak)
Tidak
B. Air is i ulang (Cuci piring&gelas )
Tidak
B. Air is i ulang (Cuci pakaian)
Tidak
B. Air is i ulang (Gos ok gigi)
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Minum )
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Mas ak)
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci piring&gelas )
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Gos ok gigi)
Tidak
D. Air hidran um um PDAM (Minum )
Tidak
D. Air hidran um um PDAM (Mas ak)
Tidak
D. Air hidran um um PDAM (Cuci piring&gelas )
Tidak
D. Air hidran um um PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
D. Air hidran um um PDAM (Gos ok gigi) E. Air kran um um PDAM/PROY EK (Minum )
Tidak
E. Air kran um um PDAM/PROY EK (Mas ak)
Tidak
E. Air kran um um PDAM/PROY EK (Cuci piring&gelas )
Tidak
E. Air kran um um PDAM/PROY EK (Cuci pakaian)
Tidak
E. Air kran um um PDAM/PROY EK (Gos ok gigi)
Tidak
F. Air s um ur pom pa tangan (Minum )
Tidak
F. Air s um ur pom pa tangan (Mas ak)
Tidak
F. Air s um ur pom pa tangan (Cuci piring&gelas )
Tidak
F. Air s um ur pom pa tangan (Cuci pakaian)
Tidak
F. Air s um ur pom pa tangan (Gos ok gigi)
Tidak
G. Air s um ur gali terlindungi (Minum )
Tidak
G. Air s um ur gali terlindungi (Mas ak)
Tidak
G. Air s um ur gali terlindungi (Cuci piring&gelas )
Tidak
Ya
Ya
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
n
132
82,0
192
94,6
198
98,0
29
18,0
11
5,4
4
2,0
2
4,8
46
7,6
160
99,4
202
99,5
200
99,0
40
95,2
602
99,0
40
%
n
%
95,2
562
92,4
1
,6
1
,5
2
1,0
2
4,8
6
1,0
161
100,0
203
100,0
201
99,5
41
97,6
606
99,7
Ya 0
0,0
0
0,0
1
,5
1
2,4
2
,3
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161
100,0
203
100,0
201
99,5
41
97,6
606
99,7
0
0,0
0
0,0
1
,5
1
2,4
2
,3
83
51,6
95
46,8
108
53,5
13
31,0
299
49,2
78
48,4
108
53,2
94
46,5
29
69,0
309
50,8
144
89,4
199
98,0
185
91,6
36
85,7
564
92,8
17
10,6
4
2,0
17
8,4
6
14,3
44
7,2
160
99,4
200
98,5
200
99,0
38
90,5
598
98,4
1
,6
3
1,5
2
1,0
4
9,5
10
1,6
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
159
98,8
201
99,0
198
98,0
38
90,5
596
98,0
2
1,2
2
1,0
4
2,0
4
9,5
12
2,0
109
67,7
98
48,3
108
53,5
21
50,0
336
55,3
52
32,3
105
51,7
94
46,5
21
50,0
272
44,7
58
36,0
86
42,4
62
30,7
6
14,3
212
34,9
103
64,0
117
57,6
140
69,3
36
85,7
396
65,1
56
34,8
85
41,9
63
31,2
4
9,5
208
34,2
105
65,2
118
58,1
139
68,8
38
90,5
400
65,8
160
99,4
202
99,5
201
99,5
41
97,6
604
99,3
1
,6
1
,5
1
,5
1
2,4
4
,7
58
36,0
88
43,3
65
32,2
4
9,5
215
35,4
103
64,0
115
56,7
137
67,8
38
90,5
393
64,6
156
96,9
203
100,0
200
99,0
41
97,6
600
98,7
5
3,1
0
0,0
2
1,0
1
2,4
8
1,3
156
96,9
203
100,0
200
99,0
42
100,0
601
98,8
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya 5
3,1
0
0,0
2
1,0
0
0,0
7
1,2
155
96,3
203
100,0
200
99,0
41
97,6
599
98,5
Ya 6
3,7
0
0,0
2
1,0
1
2,4
9
1,5
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
Ya 0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
155
96,3
203
100,0
200
99,0
41
97,6
599
98,5
Ya
Tidak
6
3,7
0
0,0
2
1,0
1
2,4
9
1,5
148
91,9
191
94,1
197
97,5
41
97,6
577
94,9
Ya 13
8,1
12
5,9
5
2,5
1
2,4
31
5,1
138
85,7
187
92,1
193
95,5
41
97,6
559
91,9
Ya 23
14,3
16
7,9
9
4,5
1
2,4
49
8,1
134
83,2
185
91,1
191
94,6
41
97,6
551
90,6
27
16,8
18
8,9
11
5,4
1
2,4
57
9,4
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
139
86,3
186
91,6
191
94,6
41
97,6
557
91,6
22
13,7
17
8,4
11
5,4
1
2,4
51
8,4
161
100,0
201
99,0
199
98,5
40
95,2
601
98,8
0
0,0
2
1,0
3
1,5
2
4,8
7
1,2
161
100,0
195
96,1
198
98,0
42
100,0
596
98,0
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya 0
0,0
8
3,9
4
2,0
0
0,0
12
2,0
160
99,4
191
94,1
197
97,5
40
95,2
588
96,7
1
,6
12
5,9
5
2,5
2
4,8
20
3,3
161
100,0
203
100,0
202
100,0
42
100,0
608
100,0
160
99,4
191
94,1
197
97,5
40
95,2
588
96,7
1
,6
12
5,9
5
2,5
2
4,8
20
3,3
161
100,0
176
86,7
199
98,5
42
100,0
578
95,1
Ya
Ya
Ya 0
0,0
27
13,3
3
1,5
0
0,0
30
4,9
161
100,0
172
84,7
195
96,5
40
95,2
568
93,4
Ya 0
0,0
31
15,3
7
3,5
2
4,8
40
6,6
161
100,0
173
85,2
191
94,6
41
97,6
566
93,1
0
0,0
30
14,8
11
5,4
1
2,4
42
6,9
Ya
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Persentase Sumber Air Untuk Kebutuhan Sehari-hari Colum n N % A. Air botol kem as an (Minum )
Tidak
A. Air botol kem as an (Mas ak)
Tidak
A. Air botol kem as an (Cuci piring & gelas )
Tidak
A. Air botol kem as an (Cuci pakaian)
Tidak
A. Air botol kem as an (Gos ok gigi)
Tidak
B. Air is i ulang (Minum )
Tidak
49,2%
Ya Tidak
50,8%
B. Air is i ulang (Mas ak)
Ya Ya Ya
Ya
Ya
Ya
92,4% 7,6% 99,0% 1,0% 99,7% ,3% 99,8% ,2% 99,7% ,3%
92,8% 7,2%
B. Air is i ulang (Cuci piring&gelas )
Tidak Ya
98,4% 1,6%
B. Air is i ulang (Cuci pakaian)
Tidak
99,8%
B. Air is i ulang (Gos ok gigi)
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Minum )
Tidak
55,3%
Ya
44,7%
C. Air Ledeng dari PDAM (Mas ak)
Tidak
34,9%
Ya
65,1%
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci piring&gelas )
Tidak
34,2%
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
Ya Ya
Ya
Ya
,2% 98,0% 2,0%
65,8% 99,3% ,7%
D. Air hidran um um - Tidak PDAM (Minum ) Ya
98,7%
D. Air hidran um um - Tidak PDAM (Mas ak) Ya
98,8%
D. Air hidran um um - Tidak PDAM (Cuci Ya piring&gelas )
98,5%
D. Air hidran um um - Tidak PDAM (Cuci Ya pakaian) D. Air hidran um um - Tidak PDAM (Gos ok gigi) Ya
99,8%
E. Air kran um um PDAM/PROYEK (Minum )
Tidak
94,9%
E. Air kran um um PDAM/PROYEK (Mas ak)
Tidak
E. Air kran um um PDAM/PROYEK (Cuci piring&gelas )
Tidak
E. Air kran um um PDAM/PROYEK (Cuci pakaian)
Tidak
E. Air kran um um PDAM/PROYEK (Gos ok gigi)
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
1,3% 1,2%
1,5%
,2% 98,5% 1,5%
5,1% 91,9% 8,1% 90,6% 9,4% 99,8% ,2% 91,6% 8,4%
F. Air s um ur pom pa Tidak tangan (Minum ) Ya
98,8%
F. Air s um ur pom pa Tidak tangan (Mas ak) Ya
98,0%
F. Air s um ur pom pa Tidak tangan (Cuci Ya piring&gelas )
96,7%
F. Air s um ur pom pa Tidak tangan (Cuci Ya pakaian)
100,0%
F. Air s um ur pom pa Tidak tangan (Gos ok gigi) Ya
96,7%
G. Air s um ur gali terlindungi (Minum )
Tidak
95,1%
G. Air s um ur gali terlindungi (Mas ak)
Tidak
G. Air s um ur gali terlindungi (Cuci piring&gelas )
Tidak
G. Air s um ur gali terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
G. Air s um ur gali terlindungi (Gos ok gigi)
Tidak
Ya Ya Ya
Ya
Ya
1,2% 2,0%
3,3%
0,0%
3,3% 4,9% 93,4% 6,6% 93,1% 6,9% 99,8% ,2% 93,3% 6,7%
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
H. Air s um ur gali tdk terlindungi (Minum )
Tidak
H. Air s um ur gali tdk terlindungi (Mas ak)
Tidak
H. Air s um ur gali tdk terlindungi (Cuci piring&gelas )
Tidak
H. Air s um ur gali tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
H. Air s um ur gali tdk terlindungi (Gos ok gigi)
Tidak
I. Mata air terlindungi (Minum )
Tidak
I. Mata air terlindungi (Mas ak)
Tidak
I. Mata air terlindungi (Cuci piring&gelas )
Tidak
I. Mata air terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
I. Mata air terlindungi (Gos ok gigi)
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Minum )
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Mas ak)
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci piring&gelas )
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Gos ok gigi)
Tidak
K. Air hujan (Minum )
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Ya Ya
Ya
Ya
Ya Ya Ya
Ya
Ya
Ya
K. Air hujan (Mas ak) Tidak Ya K. Air hujan (Cuci piring&gelas )
Tidak
K. Air hujan (Cuci pakaian)
Tidak
K. Air hujan (Gos ok gigi)
Tidak
L. Air dari s ungai (Minum )
Tidak
L. Air dari s ungai (Mas ak)
Tidak
L. Air dari s ungai (Cuci piring&gelas )
Tidak
L. Air dari s ungai (Cuci pakaian)
Tidak
L. Air dari s ungai (Gos ok gigi)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Minum )
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Mas ak)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci piring&gelas )
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci pakaian)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Gos ok gigi)
Tidak
N. Lainnya (Minum )
Tidak
Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya N. Lainnya (Mas ak)
Tidak Ya
N. Lainnya (Cuci piring&gelas )
Tidak
N. Lainnya (Cuci pakaian)
Tidak
N. Lainnya (Gos ok gigi)
Tidak
Ya Ya Ya
99,3% ,7% 98,4% 1,6% 95,7% 4,3% 99,8% ,2% 95,7% 4,3% 94,7% 5,3% 91,3% 8,7% 91,8% 8,2% 99,7% ,3% 91,6% 8,4% 99,5% ,5% 99,8% ,2% 99,7% ,3% 100,0% 0,0% 99,7% ,3% 100,0% 0,0% 99,7% ,3% 100,0% 0,0% 99,8% ,2% 99,8% ,2% 99,8% ,2% 99,0% 1,0% 99,8% ,2% 99,8% ,2% 99,0% 1,0% 100,0% 0,0% 99,7% ,3% 100,0% 0,0% 99,7% ,3% 100,0% 0,0% 99,2% ,8% 98,5% 1,5% 98,8% 1,2% 99,8% ,2% 99,0% 1,0%
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Strata Desa/Kelurahan 0 n G. Air sumur gali terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
G. Air sumur gali terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Minum)
Tidak
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Masak)
Tidak
1 %
161 100,0
n
Total
2 %
n
203 100,0
3 %
n
202 100,0
%
n
%
41
97,6
607
99,8
Ya 0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161 100,0
174
85,7
191
94,6
41
97,6
567
93,3
0,0
29
14,3
11
5,4
1
2,4
41
6,7
161 100,0
200
98,5
202 100,0
41
97,6
604
99,3
0,0
3
1,5
0
0,0
1
2,4
4
,7
161 100,0
199
98,0
197
97,5
41
97,6
598
98,4
0,0
4
2,0
5
2,5
1
2,4
10
1,6
H. Air sumur Tidak gali tdk Ya terlindungi (Cuci piring&gelas)
161 100,0
199
98,0
181
89,6
41
97,6
582
95,7
4
2,0
21
10,4
1
2,4
26
4,3
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
161 100,0
202 100,0
41
97,6
607
99,8
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
I. Mata air terlindungi (Minum)
Tidak
I. Mata air terlindungi (Masak)
Tidak
Ya 0
Ya 0
Ya 0
0
0,0
203 100,0
Ya 0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161 100,0
199
98,0
181
89,6
41
97,6
582
95,7
21
10,4
1
2,4
26
4,3
202 100,0
41
97,6
576
94,7
Ya
Ya
Ya
0
0,0
4
2,0
137
85,1
196
96,6
24
14,9
7
3,4
0
0,0
1
2,4
32
5,3
136
84,5
177
87,2
201
99,5
41
97,6
555
91,3
25
15,5
26
12,8
1
,5
1
2,4
53
8,7
I. Mata air Tidak terlindungi Ya (Cuci piring&gelas)
138
85,7
178
87,7
201
99,5
41
97,6
558
91,8
23
14,3
25
12,3
1
,5
1
2,4
50
8,2
I. Mata air terlindungi (Cuci pakaian) I. Mata air terlindungi (Gosok gigi)
161 100,0
202
99,5
202 100,0
41
97,6
606
99,7
1
2,4
2
,3
42 100,0
557
91,6
51
8,4
Tidak Ya
Tidak
0
0,0
1
,5
0
0,0
136
84,5
178
87,7
201
99,5
25
15,5
25
12,3
1
,5
Ya 0
0,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 J. Mata air tdk terlindungi (Minum )
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Mas ak)
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci piring&gelas )
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
J. Mata air tdk terlindungi (Gos ok gigi)
Tidak
Ya
161
100,0
203
100,0
201
99,5
40
95,2
605
0
0,0
0
0,0
1
,5
2
4,8
3
99,5 ,5
161
100,0
203
100,0
201
99,5
42
100,0
607
99,8
0
0,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
,2
161
100,0
203
100,0
202
100,0
40
95,2
606
99,7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
4,8
2
,3
161
100,0
203
100,0
202
100,0
42
100,0
608
100,0
161
100,0
203
100,0
202
100,0
40
95,2
606
99,7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
4,8
2
,3
161
100,0
203
100,0
202
100,0
42
100,0
608
100,0
161
100,0
203
100,0
202
100,0
40
95,2
606
99,7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
4,8
2
,3
161
100,0
203
100,0
202
100,0
42
100,0
608
100,0
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161
100,0
203
100,0
197
97,5
41
97,6
602
99,0
0
0,0
0
0,0
5
2,5
1
2,4
6
1,0
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
157
97,5
203
100,0
202
100,0
40
95,2
602
99,0
4
2,5
0
0,0
0
0,0
2
4,8
6
1,0
161
100,0
203
100,0
202
100,0
42
100,0
608
100,0
161
100,0
203
100,0
202
100,0
40
95,2
606
99,7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
4,8
2
,3
161
100,0
203
100,0
202
100,0
42
100,0
608
100,0
161
100,0
203
100,0
202
100,0
40
95,2
606
99,7
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
4,8
2
,3
161
100,0
203
100,0
202
100,0
42
100,0
608
100,0
161
100,0
203
100,0
198
98,0
41
97,6
603
99,2
0
0,0
0
0,0
4
2,0
1
2,4
5
,8
161
100,0
203
100,0
194
96,0
41
97,6
599
98,5
Ya
Ya
Ya
K. Air hujan (Minum )
Tidak
K. Air hujan (Mas ak)
Tidak
K. Air hujan (Cuci piring&gelas )
Tidak
K. Air hujan (Cuci pakaian)
Tidak
K. Air hujan (Gos ok gigi)
Tidak
L. Air dari s ungai (Minum )
Tidak
L. Air dari s ungai (Mas ak)
Tidak
L. Air dari s ungai (Cuci piring&gelas )
Tidak
L. Air dari s ungai (Cuci pakaian)
Tidak
L. Air dari s ungai (Gos ok gigi)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Minum )
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Mas ak)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci piring&gelas )
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci pakaian)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Gos ok gigi)
Tidak
N. Lainnya (Minum )
Tidak
N. Lainnya (Mas ak)
Tidak
N. Lainnya (Cuci piring&gelas )
Tidak
N. Lainnya (Cuci pakaian)
Tidak
N. Lainnya (Gos ok gigi)
Tidak
Ya
Ya
Ya Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Ya Ya
Ya
Ya
0
0,0
0
0,0
8
4,0
1
2,4
9
1,5
161
100,0
203
100,0
196
97,0
41
97,6
601
98,8
0
0,0
0
0,0
6
3,0
1
2,4
7
1,2
161
100,0
203
100,0
202
100,0
41
97,6
607
99,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
161
100,0
203
100,0
196
97,0
42
100,0
602
99,0
0
0,0
0
0,0
6
3,0
0
0,0
6
1,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Strata Des a/Kelurahan 0 n F1.2 Apakah pernah m engalam i kes ulitan m endapatk an air untuk kebutuhan s ehati-hari, berapa lam a?
Tidak pernah Beberapa jam s aja Satu s am pai beberapa hari Sem inggu Lebih dari s em inggu Tidak tahu
F1.3 Apakah ibu puas dengan kualitas air yang digunakan s aat ini?
Ya
F1.4 Berapa jarak s um ber air ts b ke tem pat penam pung an/pem bua ngan tinja?
Kurang 10 m Lebih 10 m 3
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
62
38,5
85
41,9
55
27,2
10
23,8
212
34,9
39
24,2
65
32,0
68
33,7
28
66,7
200
32,9
49
30,4
39
19,2
32
15,8
1
2,4
121
19,9
4
2,5
5
2,5
8
4,0
1
2,4
18
3,0
4
2,5
6
3,0
37
18,3
0
0,0
47
7,7
3
1,9
3
1,5
2
1,0
2
4,8
10
1,6
118
73,3
145
71,4
129
63,9
42
100,0
434
71,4
43
26,7
58
28,6
73
36,1
0
0,0
174
28,6
0
0,0
12
5,9
8
4,0
1
2,4
21
3,5
Tidak
3
1,9
33
16,3
16
7,9
1
2,4
53
8,7
92
57,1
144
70,9
163
80,7
13
31,0
412
67,8
66
41,0
14
6,9
15
7,4
27
64,3
122
20,1
F2.1 Apakah Ya Ibu Tidak m engolah/ m enangani air s ebelum digunakan untuk m inum dan m as ak?
149
92,5
165
81,3
195
96,5
42
100,0
551
90,6
12
7,5
38
18,7
7
3,5
0
0,0
57
9,4
F2.2 Bagaim ana cara Ibu m engolah air untuk dim inum ?
Direbus
149
100,0
164
99,4
190
97,4
40
95,2
543
98,5
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
4,8
2
,4
0
0,0
0
0,0
2
1,0
0
0,0
2
,4
0
0,0
1
,6
3
1,5
0
0,0
4
,7
F2.3 Apakah Ibu m enyim pan air yang s udah diolah ditem pat yang am an?
Tidak dis im pan Ya, dalam Panci terbuka Ya, dalam Panci dengan tutup Ya, dalam Teko/ketel/ ceret Ya, dalam Botol/term os Ya, dalam Galon is i ulang Lainnya
0
0,0
9
5,5
1
,5
0
0,0
10
1,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
4,8
2
,4
73
49,0
64
38,8
71
36,4
0
0,0
208
37,7
66
44,3
83
50,3
101
51,8
29
69,0
279
50,6
10
6,7
6
3,6
14
7,2
2
4,8
32
5,8
0
0,0
3
1,8
7
3,6
0
0,0
10
1,8
0
0,0
0
0,0
0
0,0
9
21,4
9
1,6
0
0,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
,2
4
2,7
12
7,3
14
7,2
2
4,8
32
5,8
126
84,6
147
89,1
175
89,7
35
83,3
483
87,7
19
12,8
6
3,6
4
2,1
5
11,9
34
6,2
0
0,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
,2
0
0,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
,2
Tidak tahu
Ditam bah kan kaporit Lainnya Tidak tahu
Tidak tahu F2.4 Bagaim ana Ibu m engam bil air untuk m inum , m as ak, cuci piring & gelas dan gos ok gigi dari tem pat penyim pan air?
Langs ung dari dis pens er Dengan m enggun akan gayung Dengan m enggun akan gelas Lainnya Tidak tahu
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 G. PERILAKU HIGIENE DAN SANITASI. Strata Desa/Kelurahan 0
1
n G.1 Ya Apakah Tidak Ibu memakai sabun pada hari ini atau kemarin ?
%
159 100,0
0
Total
2
3
n
%
n
199
99,5
201 100,0
1
,5
0,0
%
0
n
%
n
%
41
97,6
600
99,7
1
2,4
2
,3
0,0
G.2 Untuk apa saja sabun itu ibu gunakan?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Mandi
Tidak Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
7
4,4
3
1,5
18
9,0
1
2,4
29
4,8
152
95,6
198
98,5
183
91,0
40
97,6
573
95,2
B. Tidak Memandikan Ya anak
100
62,9
117
58,2
135
67,2
36
87,8
388
64,5
59
37,1
84
41,8
66
32,8
5
12,2
214
35,5
C. Menceboki panta anak
Tidak
117
73,6
153
76,5
167
83,1
36
87,8
473
78,7
42
26,4
47
23,5
34
16,9
5
12,2
128
21,3
D. Mencuci tangan sendiri
Tidak
93
58,5
91
45,3
77
38,3
37
90,2
298
49,5
66
41,5
110
54,7
124
61,7
4
9,8
304
50,5
127
79,9
150
74,6
155
77,1
40
97,6
472
78,4
32
20,1
51
25,4
46
22,9
1
2,4
130
21,6
54
34,0
20
10,0
35
17,4
8
19,5
117
19,4
105
66,0
181
90,0
166
82,6
33
80,5
485
80,6
59
37,1
47
23,4
40
19,9
8
19,5
154
25,6
100
62,9
154
76,6
161
80,1
33
80,5
448
74,4
Ya
Ya
E. Mencuci Tidak tangan anak Ya F. Mencuci peralatan
Tidak
G. Mencuci pakaian
Tidak
Ya Ya
H. Lainnya
Tidak
I. Tidak tahu
Tidak Ya
159 100,0
200 100,0
201 100,0
41 100,0
601 100,0
159 100,0
200 100,0
200
99,5
34
82,9
593
98,7
1
,5
7
17,1
8
1,3
0
0,0
0
0,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 G.3 Dimana saja anggota keluarga biasanya mencuci tangan?. Strata Desa/Kelurahan 0 n
1
Total
2
3
%
n
%
n
%
n
%
n
%
A. Di kamar mandi
Tidak
80
49,7
131
64,5
100
49,5
14
33,3
325
53,5
Ya
81
50,3
72
35,5
102
50,5
28
66,7
283
46,5
B. Di dekat kamar mandi
Tidak
137
85,1
194
95,6
185
91,6
40
95,2
556
91,4
24
14,9
9
4,4
17
8,4
2
4,8
52
8,6
C. Di jamban
Tidak
160
99,4
42 100,0
607
99,8
1
,6
0
0,0
161 100,0
Ya Ya
D. Di dekat jamban
Tidak
E. Di sumur
Tidak
Ya Ya
F. Di sekitar Tidak penampungan Ya
0
0,0
0
0,0
1
,2
202 100,0
40
95,2
603
99,2
2
4,8
5
,8
42 100,0
603
99,2
200
98,5
0
0,0
3
1,5
0
0,0
159
98,8
201
99,0
201
99,5
2
1,2
2
1,0
1
,5
0
0,0
5
,8
155
96,3
202
99,5
202 100,0
40
95,2
599
98,5
6
3,7
1
,5
0
0,0
2
4,8
9
1,5
11,8
31
15,3
68
33,7
28
66,7
146
24,0
Ya
142
88,2
172
84,7
134
66,3
14
33,3
462
76,0
Tidak
129
80,1
158
77,8
130
64,4
41
97,6
458
75,3
32
19,9
45
22,2
72
35,6
1
2,4
150
24,7
161 100,0
202
99,5
42 100,0
607
99,8
Tidak
H. Di dapur
Ya Tidak Ya J. Tidak tahu
202 100,0
19
G. Di tempat cuci piring
I. Lainnya
203 100,0
Tidak Ya
202 100,0
0
0,0
1
,5
0
0,0
0
0,0
1
,2
157
97,5
199
98,0
186
92,1
41
97,6
583
95,9
4
2,5
4
2,0
16
7,9
1
2,4
25
4,1
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 G.4 Kapan biasanya Ibu mencuci tangan dengan menggunakan sabun?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Sebelum ke toilet
Tidak
B. Setelah menceboki bayi/anak
Tidak
C. Setelah dari buang air besar
Tidak
D. Sebelum makan
Tidak
E. Setelah makan
Tidak Ya
F. Sebelum memberi menyuapi anak
Tidak
Ya
1 %
161 100,0
Total
2
3
n
%
n
%
n
201
99,0
201
99,5
% 42 100,0
n
%
605
99,5
0
0,0
2
1,0
1
,5
0
0,0
3
,5
127
78,9
155
76,4
174
86,1
39
92,9
495
81,4
34
21,1
48
23,6
28
13,9
3
7,1
113
18,6
62
38,5
64
31,5
82
40,6
1
2,4
209
34,4
99
61,5
139
68,5
120
59,4
41
97,6
399
65,6
20
12,4
33
16,3
8
4,0
38
90,5
99
16,3
141
87,6
170
83,7
194
96,0
4
9,5
509
83,7
87
54,0
49
24,1
19
9,4
35
83,3
190
31,3
74
46,0
154
75,9
183
90,6
7
16,7
418
68,8
137
85,1
178
87,7
182
90,1
42 100,0
539
88,7
24
14,9
25
12,3
20
9,9
0
0,0
69
11,3
G. Sebelum Tidak menyiapkan Ya masakan
141
87,6
160
78,8
168
83,2
40
95,2
509
83,7
20
12,4
43
21,2
34
16,8
2
4,8
99
16,3
H. Setelah memegang hewan
Tidak
112
69,6
110
54,2
129
63,9
42 100,0
393
64,6
49
30,4
93
45,8
73
36,1
0,0
215
35,4
I. Sebelum sholat
Tidak
144
89,4
166
81,8
117
57,9
42 100,0
469
77,1
17
10,6
37
18,2
85
42,1
0
0,0
139
22,9
J. Lainnya
Tidak
203 100,0
201
99,5
41
97,6
606
99,7
1
,5
1
2,4
2
,3
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya Ya
161 100,0 0
0,0
0
0,0
0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Persentase Waktu Melakukan CTPS Column N % A. Sebelum ke toilet
Tidak Ya
B. Setelah menceboki bayi/anak C. Setelah dari buang air besar D. Sebelum makan E. Setelah makan F. Sebelum memberi menyuapi anak
Tidak Ya Tidak Ya
99,5% ,5% 81,4% 18,6% 34,4% 65,6%
Tidak
16,3%
Ya
83,7%
Tidak
31,3%
Ya
68,8%
Tidak
88,7%
Ya
11,3%
G. Sebelum Tidak menyiapkan masakan Ya
83,7%
H. Setelah memegang Tidak hewan Ya
64,6%
I. Sebelum sholat
Tidak
77,1%
Ya
22,9%
Tidak
99,7%
J. Lainnya
Ya
16,3%
35,4%
,3%
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 H. KEJADIAN PENYAKIT DIARE. Strata Desa/Kelurahan 0 n H.1 Kapan waktu paling dekat anggota keluarga ibu terkena diare
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
Hari ini
0
0,0
6
3,0
3
1,5
0
0,0
9
1,5
Kemarin
1
,6
3
1,5
0
0,0
0
0,0
4
,7
11
6,8
8
3,9
12
5,9
3
7,1
34
5,6
3
1,9
7
3,4
10
5,0
1
2,4
21
3,5
1
,6
9
4,4
11
5,4
3
7,1
24
3,9
12
7,5
10
4,9
19
9,4
3
7,1
44
7,2
29
18,0
8
3,9
38
18,8
1
2,4
76
12,5
104
64,6
152
74,9
109
54,0
31
73,8
396
65,1
A. Anakanak balita Ya
22
38,6
35
68,6
72
77,4
10
90,9
139
65,6
35
61,4
16
31,4
21
22,6
1
9,1
73
34,4
B. Anakanak non balita
48
84,2
40
78,4
52
55,9
9
81,8
149
70,3
9
15,8
11
21,6
41
44,1
2
18,2
63
29,7
C. Anak Tidak remaja laki- Ya laki
54
94,7
46
90,2
86
92,5
10
90,9
196
92,5
3
5,3
5
9,8
7
7,5
1
9,1
16
7,5
D. Anak Tidak remaja Ya perempuan
55
96,5
50
98,0
89
95,7
6
54,5
200
94,3
2
3,5
1
2,0
4
4,3
5
45,5
12
5,7
E. Orang dewasa laki-laki
45
78,9
45
88,2
84
90,3
10
90,9
184
86,8
12
21,1
6
11,8
9
9,7
1
9,1
28
13,2
48
84,2
34
66,7
76
81,7
6
54,5
164
77,4
9
15,8
17
33,3
17
18,3
5
45,5
48
22,6
1 minggu terakhir 1 bulan terakhir 3 bulan terakhir 6 bulan yang lalu Lebih dari 6 bulan yang lalu Tidak pernah Tidak
Tidak Ya
Tidak Ya
F. Orang Tidak dewasa Ya perempuan
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 AO.1 Apakah terlihat sumber air untuk minum, masak dan mencuci peralatan. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Ya, air Tidak ledeng PDAM - Ya berfungsi/ mengalir
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
50
31,1
75
36,9
72
35,6
3
7,1
200
32,9
111
68,9
128
63,1
130
64,4
39
92,9
408
67,1
B. Ya, air Tidak ledeng PDAM - Ya tidak berfungsi
153
95,0
200
98,5
187
92,6
41
97,6
581
95,6
8
5,0
3
1,5
15
7,4
1
2,4
27
4,4
C. Ya, dari sumur gali yg terlindungi
Tidak
160
99,4
173
85,2
194
96,0
41
97,6
568
93,4
1
,6
30
14,8
8
4,0
1
2,4
40
6,6
D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi
Tidak
161 100,0
198
97,5
188
93,1
41
97,6
588
96,7
5
2,5
14
6,9
1
2,4
20
3,3
E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan
Tidak
202 100,0
41
97,6
607
99,8
F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin
Tidak
G. Ya, dari hidran umum/kran umum PDAM
Tidak
Ya
Ya 0
0,0
161 100,0
203 100,0
Ya 0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
160
99,4
191
94,1
196
97,0
41
97,6
588
96,7
1
,6
12
5,9
6
3,0
1
2,4
20
3,3
159
98,8
202
99,5
202 100,0
41
97,6
604
99,3
2
1,2
1
,5
0
0,0
1
2,4
4
,7
H. Ya, dari kran Tidak umum Ya PROYEK/ HIPPAM
135
83,9
191
94,1
189
93,6
41
97,6
556
91,4
26
16,1
12
5,9
13
6,4
1
2,4
52
8,6
I. Ya, dari penjual air keliling
Tidak
137
85,1
176
86,7
179
88,6
42 100,0
534
87,8
24
14,9
27
13,3
23
11,4
0,0
74
12,2
J. Lainnya
Tidak
138
85,7
176
86,7
185
91,6
42 100,0
541
89,0
23
14,3
27
13,3
17
8,4
0
0,0
67
11,0
203 100,0
190
94,1
41
97,6
595
97,9
12
5,9
1
2,4
13
2,1
Ya
Ya
Ya
Ya K. Tidak ada
Tidak Ya
161 100,0 0
0,0
0
0,0
0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Strata Desa/Kelurahan 0 n AO.2.1 Amati, Apa wadah tempat yang digunakan untuk menyimpan air minum di dapur?
Tidak disimpan YA, dalam panci terbuka YA, dalam panci tertutup lainnya Tidak tahu
AO.2.2 Amati, Bagaimana ibu mengambil air untuk minum dan masak dari wadah peyimpanan
Tangan menyentuh air Tangan tidak menyentuh air Tidak tahu
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
1
,6
7
3,4
0
0,0
0
0,0
8
1,3
10
6,2
14
6,9
18
8,9
1
2,4
43
7,1
148
91,9
178
87,7
181
89,6
41
97,6
548
90,1
0
0,0
3
1,5
2
1,0
0
0,0
5
,8
2
1,2
1
,5
1
,5
0
0,0
4
,7
13
8,1
2
1,0
25
12,4
11
26,2
51
8,4
145
90,1
199
98,0
174
86,1
31
73,8
549
90,3
3
1,9
2
1,0
3
1,5
0
0,0
8
1,3
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Strata Desa/Kelurahan 0 Amati, apakah tersedia air untuk cuci tangan di dapur?
Ya
2
3
n
%
n
%
n
%
n
%
157
97,5
172
84,7
184
91,1
n
%
25
59,5
538
88,5
4
2,5
31
15,3
18
8,9
17
40,5
70
11,5
156
96,9
162
79,8
187
92,6
39
92,9
544
89,5
5
3,1
41
20,2
15
7,4
3
7,1
64
10,5
59
37,1
54
26,9
82
40,8
12
28,6
207
34,3
7
4,4
34
16,9
40
19,9
5
11,9
86
14,3
89
56,0
100
49,8
77
38,3
25
59,5
291
48,3
4
2,5
3
1,5
1
,5
0
0,0
8
1,3
0
0,0
8
4,0
1
,5
0
0,0
9
1,5
0
0,0
2
1,0
0
0,0
0
0,0
2
,3
Tidak
AO.3.2 Amati, Ya apakah terlihat Tidak ada sabun untuk mencuci tangan dll AO.3.3 Amati, apakah makanan ditutup/ dilindungi dari lalat, kecoa, cicak dan lainnya
1
Total
YA, disimpan di atas ditutup YA, disimpan dalam lemari makan YA, disimpan dalam lemari yang tertutup YA, di dalam kulkas lainnya Tidak ditutup
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 AO.4.1 Amati, apakah ada wadah yang dipakai untuk mengumpulkan sampah di dapur?. Strata Desa/Kelurahan 0 n
1
Total
2
3
%
n
%
n
%
n
%
n
%
A. Kantong Tidak plastik tertutup Ya
79
49,1
177
87,2
194
96,0
34
81,0
484
79,6
82
50,9
26
12,8
8
4,0
8
19,0
124
20,4
B. Kantong Tidak plastik terbuka Ya
149
92,5
184
90,6
176
87,1
37
88,1
546
89,8
12
7,5
19
9,4
26
12,9
5
11,9
62
10,2
94
58,4
72
35,5
87
43,1
15
35,7
268
44,1
67
41,6
131
64,5
115
56,9
27
64,3
340
55,9
135
83,9
188
92,6
189
93,6
39
92,9
551
90,6
26
16,1
15
7,4
13
6,4
3
7,1
57
9,4
158
98,1
198
97,5
177
87,6
41
97,6
574
94,4
3
1,9
5
2,5
25
12,4
1
2,4
34
5,6
161 100,0
42 100,0
C. Keranjang sampah terbuka
Tidak
D. Keranjang sampah tertutup
Tidak
E. Lainnya
Tidak
Ya
Ya
Ya F. Tidak ada
Tidak Ya
AO.5.1 Amati, kemana air limbah bekas cuci peralatan minum/makan dan masak dibuang?
Ke sungai/kanal/k olam/selokan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka Saluran tertutup Lubang galian Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas Tidak tahu Tidak ada bak cuci peralatan dapur
193
95,1
184
91,1
580
95,4
0
0,0
10
4,9
18
8,9
0
0,0
28
4,6
0
0,0
13
6,4
36
17,8
9
21,4
58
9,5
4
2,5
39
19,2
48
23,8
1
2,4
92
15,1
96
59,6
103
50,7
68
33,7
9
21,4
276
45,4
18
11,2
13
6,4
5
2,5
4
9,5
40
6,6
31
19,3
20
9,9
27
13,4
8
19,0
86
14,1
10
6,2
11
5,4
13
6,4
10
23,8
44
7,2
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
2,4
1
,2
2
1,2
3
1,5
1
,5
0
0,0
6
1,0
0
0,0
1
,5
4
2,0
0
0,0
5
,8
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Strata Desa/Kelurahan 0
3 n
%
40
95,2
568
93,4
11,4
2
4,8
40
6,6
38
18,8
11
26,2
81
13,3
20,2
48
23,8
0
0,0
92
15,1
95
46,8
68
33,7
9
21,4
255
41,9
8,7
14
6,9
7
3,5
4
9,5
39
6,4
30
18,6
19
9,4
22
10,9
7
16,7
78
12,8
16
9,9
13
6,4
13
6,4
10
23,8
52
8,6
3
1,9
1
,5
6
3,0
1
2,4
11
1,8
Ya
45
28,0
64
31,5
73
36,1
21
50,0
203
33,4
Tidak
86
53,4
132
65,0
120
59,4
17
40,5
355
58,4
30
18,6
7
3,4
9
4,5
4
9,5
50
8,2
Ke sungai/kan al/kolam/se lokan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka Saluran tertutup Lubang galian Pipa saluran pembuang an kotoran (SPAL) Tidak tahu
BO.3 Amati, Bila ada bak penampung air, apakah terlihat ada jentik nyamuk didalamnya?
2
%
BO.1 Amati, Ya apakah ada Tidak sabun mandi, shampoo dan sabun cuci tangan di kamar mandi? BO.2 Amati, kemana air limbah bekas cuci tangan dari wastafel dibuang?
1
Total
n
%
n
%
n
%
157
97,5
192
94,6
179
88,6
4
2,5
11
5,4
23
12
7,5
20
9,9
3
1,9
41
83
51,6
14
n
Tidak tahu
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 CO. LIHAT DAN AMATI WC/JAMBAN. Strata Des a/Kelurahan 0 CO.1.1 Am ati, apakah ters edia air di dalam ruangan jam ban/WC?
YA, dalam bak air/em ber YA, dari kran & berfungs i YA, dari kran, tidak berfungs i Tidak ada
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
144
89,4
173
85,2
166
82,2
5
3,1
2
1,0
7
0
0,0
0
0,0
n
%
n
%
41
97,6
524
86,2
3,5
0
0,0
14
2,3
3
1,5
0
0,0
3
,5
12
7,5
28
13,8
26
12,9
1
2,4
67
11,0
CO.1.2 Am ati, Ya apakah terlihat Tidak ada s abun di dalam atau di dekat jam ban?
142
88,2
155
76,4
158
78,2
29
69,0
484
79,6
19
11,8
48
23,6
44
21,8
13
31,0
124
20,4
CO.1.3 Am ati, Ya Apakah terlihat Tidak ada jentik nyam uk dalam bak air/em ber?
46
28,6
31
15,3
72
35,6
17
40,5
166
27,3
115
71,4
172
84,7
130
64,4
25
59,5
442
72,7
141
87,6
160
78,8
154
76,2
34
81,0
489
80,4
5
3,1
6
3,0
5
2,5
4
9,5
20
3,3
1
,6
0
0,0
2
1,0
1
2,4
4
,7
0
0,0
8
3,9
12
5,9
2
4,8
22
3,6
0
0,0
1
,5
9
4,5
0
0,0
10
1,6
14
8,7
28
13,8
20
9,9
1
2,4
63
10,4
CO.2.1 Am ati, term as uk tipe apakah WC/jam ban yang anda lihat?
Klos et jonghkok leher angs a Klos et duduk leher angs a Plengs en gan Cem plung Lainnya Tidak tahu
CO.2.2 Am ati, kem ana s aluran pem buangan dari WC/jam ban dis alurkan/terh ubungkan
Cubluk Tangki Septik Sungai, kanal, kolam Jalan, halam an, kebun Saluran terbuka Saluran tertutup Pipa s aluran pem buan gan kotoran Pipa IPAL Sanim as Tidak tahu
CO.3.1 Am ati, apakah lantai dan dinding jam ban bebas dari tinja?
Ya
CO.3.2 Am ati, apakah jam ban bebas dari kecoa dan lalat? CO.3.3 Am ati, jika ada klos et jonkok leher angs a, apakah ada gayung dan air untuk m enyiram ?
Ya
CO.3.4 Am ati, jika ada klos et duduk, cobalah m enekan alat penyiram , apakah berfungs i
5
3,1
23
11,3
7
3,5
4
9,5
39
6,4
118
73,3
145
71,4
129
63,9
32
76,2
424
69,7
1
,6
3
1,5
32
15,8
2
4,8
38
6,3
0
0,0
2
1,0
2
1,0
1
2,4
5
,8
5
3,1
0
0,0
3
1,5
2
4,8
10
1,6
2
1,2
0
0,0
0
0,0
0
0,0
2
,3
12
7,5
2
1,0
3
1,5
0
0,0
17
2,8
16
9,9
17
8,4
18
8,9
1
2,4
52
8,6
2
1,2
11
5,4
8
4,0
0
0,0
21
3,5
99
61,5
126
62,1
116
57,4
41
97,6
382
62,8
62
38,5
77
37,9
86
42,6
1
2,4
226
37,2
86
53,4
122
60,1
108
53,5
30
71,4
346
56,9
75
46,6
81
39,9
94
46,5
12
28,6
262
43,1
143
88,8
160
78,8
154
76,2
35
83,3
492
80,9
10
6,2
13
6,4
32
15,8
5
11,9
60
9,9
8
5,0
30
14,8
16
7,9
2
4,8
56
9,2
2
1,2
2
1,0
11
5,4
0
0,0
15
2,5
3
1,9
2
1,0
6
3,0
5
11,9
16
2,6
156
96,9
199
98,0
185
91,6
37
88,1
577
94,9
Tidak
Tidak
Ya, ada keduanya Tidak ada s alah s atu atau keduanya Bukan klos et jongkok Ya, berfungi Tidak berfungs i Bukan klos et duduk
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 DO. 2 Amati, darimana sumber air untuk mencuci pakaian?'. Strata Desa/Kelurahan 0
1
Total
2
3 %
n
%
32
76,2
561
92,3
2,5
10
23,8
47
7,7
73
36,1
6
14,3
197
32,4
63,5
129
63,9
36
85,7
411
67,6
200
98,5
184
91,1
40
95,2
583
95,9
1,2
3
1,5
18
8,9
2
4,8
25
4,1
C. Ya, dari sumur Tidak gali yg terlindungi Ya
161 100,0
176
86,7
194
96,0
42 100,0
573
94,2
0,0
27
13,3
8
4,0
0
0,0
35
5,8
D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin
161 100,0
197
97,0
178
88,1
40
95,2
576
94,7
6
3,0
24
11,9
2
4,8
32
5,3
DO.1 Amati, apakah ada sabun cuci, shampoo, tempat cuci pakaian ? A. Ya, air ledeng PDAM - berfungsi/ mengalir
Ya
B. Ya, air ledeng PDAM - tidak berfungsi
Tidak
n
%
n
%
n
%
n
147
91,3
185
91,1
197
97,5
14
8,7
18
8,9
5
44
27,3
74
36,5
117
72,7
129
159
98,8
2
Tidak
Tidak Ya
Ya
Tidak Ya
0
0
0,0
Tidak
Tidak Ya
161 100,0
203 100,0
202 100,0
42 100,0
608 100,0
161 100,0
190
93,6
196
97,0
40
95,2
587
96,5
2
4,8
21
3,5
42 100,0
604
99,3
0,0
4
,7
42 100,0
561
92,3
0,0
47
7,7
42 100,0
597
98,2
0
0,0
13
6,4
6
3,0
G. Ya, dari hidran Tidak umum/kran Ya umum PDAM
159
98,8
202
99,5
201
99,5
2
1,2
1
,5
1
,5
H. Ya, dari kran umum PAMSIMAS/ HIPPAM I. Ya, dari penjual air keliling
Tidak
136
84,5
192
94,6
191
94,6
25
15,5
11
5,4
11
5,4
157
97,5
198
97,5
200
99,0
J. Lainnya
Tidak
Ya
Tidak Ya Ya
K. Tidak
Tidak Ya
DO.3 Amati, kemana air limbah bekas mencuci pakaian dibuang
0
Ke sungai/kanal/ kolam/ selokan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka Saluran tertutup Lubang galian Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Tidak tahu
0
4
2,5
5
2,5
2
1,0
0
0,0
11
1,8
138
85,7
176
86,7
178
88,1
40
95,2
532
87,5
27
13,3
24
11,9
2
4,8
76
12,5
42 100,0
607
99,8
23
14,3
160
99,4
1
,6
0
0,0
0
0,0
0
0,0
1
,2
12
7,5
20
9,9
37
18,3
8
19,0
77
12,7
6
3,7
37
18,2
44
21,8
4
9,5
91
15,0
87
54,0
104
51,2
79
39,1
9
21,4
279
45,9
17
10,6
14
6,9
6
3,0
4
9,5
41
6,7
28
17,4
16
7,9
21
10,4
6
14,3
71
11,7
9
5,6
10
4,9
13
6,4
11
26,2
43
7,1
2
1,2
2
1,0
2
1,0
0
0,0
6
1,0
203 100,0
202 100,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 EO. LIHAT DAN AMATI HALAMAN/PEKARANGAN/KEBUN. Strata Desa/Kelurahan 0 n EO.1.1 Amati, Ya apakah jarak Tidak tangki septik dengan sumber air minimal 10 meter?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
56
34,8
93
45,8
37
18,3
1
2,4
187
30,8
105
65,2
110
54,2
165
81,7
41
97,6
421
69,2
0
0,0
3
1,5
2
1,0
0
0,0
5
,8
24
14,9
16
7,9
6
3,0
0
0,0
46
7,6
0
0,0
1
,5
0
0,0
1
2,4
2
,3
68
42,2
55
27,1
49
24,3
27
64,3
199
32,7
34
21,1
46
22,7
49
24,3
9
21,4
138
22,7
32
19,9
63
31,0
53
26,2
2
4,8
150
24,7
3
1,9
19
9,4
35
17,3
3
7,1
60
9,9
0
0,0
0
0,0
3
1,5
0
0,0
3
,5
0
0,0
0
0,0
5
2,5
0
0,0
5
,8
EO.2.2 Amati, Ya apakah Tidak sekeliling halaman bersih dari sampah ?
105
65,2
149
73,4
103
51,0
24
57,1
381
62,7
56
34,8
54
26,6
99
49,0
18
42,9
227
37,3
EO.2.3 Amati, Ya apakah terlihat Tidak bahwa sampah dipilah/ dipisahkan
47
29,2
4
2,0
47
23,3
1
2,4
99
16,3
114
70,8
199
98,0
155
76,7
41
97,6
509
83,7
EO.2.1 Amati, bagaimana cara mengelola sampah di rumah?
Dibuang dan dikubur di lobang galian Dibuang dlm lubang galian dan dibakar Dijadikan makanan binatang Dikumpulk an dlm keranjang sampah permanen Langsung dibakar Dibuang ke sungai/da nau/laut Dibuang ke lahan kosong/ke bun/hutan Dibiarkan saja Lainnya
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 EO.2.4 Jika sampah dipilah, apa saja yang terlihat dipilah. Strata Desa/Kelurahan 0
1
n
%
Total
2
n
%
3
n
%
n
%
n
%
A. Sampah Tidak organic/ sampah Ya basah
24
51,1
3
75,0
35
74,5
1 100,0
63
63,6
23
48,9
1
25,0
12
25,5
0
0,0
36
36,4
B. Plastik
Tidak
34
72,3
1
25,0
24
51,1
0
0,0
59
59,6
Ya
13
27,7
3
75,0
23
48,9
1 100,0
40
40,4
Tidak
29
61,7
3
75,0
29
61,7
1 100,0
62
62,6
Ya
18
38,3
1
25,0
18
38,3
0
0,0
37
37,4
47 100,0
0
C. Gelas/kaca
D. Kertas/kardus Tidak
3
75,0
45
95,7
0,0
95
96,0
0
0,0
1
25,0
2
4,3
1 100,0
4
4,0
Tidak
33
70,2
3
75,0
29
61,7
1 100,0
66
66,7
Ya
14
29,8
1
25,0
18
38,3
0
33
33,3
F. Lainnya
Tidak
47 100,0
EO.2.5 Amati, apakah ada tempat untuk membuat kompos ?
Ya
EO.2.6 Amati, Apakah ada kompos yang sudah bisa dipakai?
Ya
Ya E. Besi/logam
0
4 100,0
0,0
1
,5
159 100,0
200
99,5
47 100,0 0
0,0
1 100,0
99 100,0
0,0
1
2,4
2
,3
192 100,0
41
97,6
592
99,7
Tidak
0
0,0
1 100,0
0
0,0
0
0,0
1
50,0
0
0,0
0
0
0,0
1 100,0
1
50,0
Tidak 0,0
EO.2. 7 Untuk apa saja kompos dipakai oleh responden?. Strata Desa/Kelurahan Total 1 n
%
A. Pupuk Tidak tanaman hias B. Pupuk Ya tanaman buah C. Dijual Tidak D. Tidak dimanfaatkan
n
%
1
100,0
1
100,0
1
100,0
1
100,0
1
100,0
1
100,0
1
100,0
1
100,0
Tidak
Strata Desa/Kelurahan 0 n EO.3.1 Amati, apakah halaman/bagian depan rumah ada genangan air?
Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
26
16,1
19
9,4
45
22,3
7
16,7
97
16,0
135
83,9
184
90,6
157
77,7
35
83,3
511
84,0
Tidak
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 EO.3.2 Dimana air biasanya tergenang?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Dihalaman rumah
Tidak
B. Di dekat dapur
Tidak Ya
C. Di dekat kamar mandi
Tidak
D. Di dekat bak penampungan
Tidak
E. Lainnya
Tidak
Ya
Ya Ya Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
17
65,4
4
21,1
11
24,4
5
71,4
37
38,1
9
34,6
15
78,9
34
75,6
2
28,6
60
61,9
10
38,5
16
84,2
32
71,1
6
85,7
64
66,0
16
61,5
3
15,8
13
28,9
1
14,3
33
34,0
20
76,9
17
89,5
30
66,7
5
71,4
72
74,2
6
23,1
2
10,5
15
33,3
2
28,6
25
25,8
24
92,3
45 100,0
6
85,7
94
96,9
2
7,7
0
0,0
1
14,3
3
3,1
26 100,0
18
94,7
7 100,0
96
99,0
1
5,3
1
1,0
0
19 100,0
0,0
0
0,0
45 100,0 0
0,0
0
0,0
EO.3.3 Darimana air genangan berasal?. Strata Desa/Kelurahan 0 n A. Air limbah kamar mandi
Tidak
B. Air limbah dapur
Tidak
C. Hujan
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
19
73,1
14
73,7
28
62,2
7 100,0
68
70,1
7
26,9
5
26,3
17
37,8
0
0,0
29
29,9
19
73,1
18
94,7
32
71,1
5
71,4
74
76,3
7
26,9
1
5,3
13
28,9
2
28,6
23
23,7
Tidak
10
38,5
7
36,8
16
35,6
3
42,9
36
37,1
Ya
16
61,5
12
63,2
29
64,4
4
57,1
61
62,9
D. Air limbah lainnya
Tidak
26 100,0
19 100,0
44
97,8
7 100,0
96
99,0
1
2,2
0
0,0
1
1,0
E. Tidak tahu
Tidak
45 100,0
6
85,7
92
94,8
1
14,3
5
5,2
Ya Ya
Ya Ya
0
0,0
0
0,0
23
88,5
18
94,7
3
11,5
1
5,3
0
0,0
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 Strata Desa/Kelurahan 0 EO.3.4 Amati, Apakah halaman bersih dari benda yg dapat menyebab kan air tergenang EO.3.5 Amati, Apakah anda dapat melihat saluran air hujan dekat EO.3.6 Amati, apakah air di saluran dapat mengalir?
Ya, halaman bersih dari benda Tidak, halaman penuh dengan benda Ya, terbuka Ya, tertutup, tidak terlihat Tidak, tidak terlihat Ya Tidak
Tidak dapat dipakai, saluran kering Tidak ada saluran EO.3.7 Ya, bersih Amati, atau apakah hampir saluran air selalu bersih dari bersih sampah? Tidak bersih dari sampah, tapi masih dapat mengalir
Tidak bersih dari sampah, saluran tersumbat Tidak bersih dari sampah, tapi saluran kering Tidak ada saluran
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
108
67,1
173
85,2
162
80,2
53
32,9
30
14,8
40
77
47,8
91
44,8
18
11,2
7
66
41,0
103
n
%
n
%
26
61,9
469
77,1
19,8
16
38,1
139
22,9
96
47,5
11
26,2
275
45,2
3,4
8
4,0
4
9,5
37
6,1
105
51,7
98
48,5
27
64,3
296
48,7
64,0
158
77,8
119
58,9
16
38,1
396
65,1
5
3,1
17
8,4
13
6,4
1
2,4
36
5,9
7
4,3
0
0,0
9
4,5
0
0,0
16
2,6
46
28,6
28
13,8
61
30,2
25
59,5
160
26,3
59
36,6
123
60,6
71
35,1
7
16,7
260
42,8
43
26,7
44
21,7
49
24,3
9
21,4
145
23,8
5
3,1
7
3,4
7
3,5
0
0,0
19
3,1
8
5,0
1
,5
6
3,0
1
2,4
16
2,6
46
28,6
28
13,8
69
34,2
25
59,5
168
27,6
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 1. SUMBER AIR Strata Desa/Kelurahan 0 n 1.1 Sumber air terlindungi
Tidak, sumber air berisiko tercemar Ya, sumber air terlindungi
%
n
Total
2 %
n
3 %
n
%
n
%
4
2,5
21
10,3
41
20,3
4
9,5
70
11,5
157
97,5
182
89,7
161
79,7
38
90,5
538
88,5
79
49,1
109
53,7
97
48,0
30
71,4
315
51,8
82
50,9
94
46,3
105
52,0
12
28,6
293
48,2
60
37,3
53
26,1
79
39,1
4
9,5
196
32,2
101
62,7
150
73,9
123
60,9
38
90,5
412
67,8
1.2 Tidak Aman Penggunaa n sumber air Ya, Aman tidak 1.3 Mengalami Kelangkaan kelangkaan air air Tidak pernah mengalami
1
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. Strata Desa/Kelurahan 0 n 2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan 2.3 Pencemaran karena SPAL
Tidak aman Suspek aman Tidak, aman Ya, aman Tidak aman Ya, aman
1
Total
2 n
3
%
n
%
%
83
51,6
107
52,7
87
43,1
78
48,4
96
47,3
115
14
66,7
7
n
%
n
%
22
52,4
299
49,2
56,9
20
47,6
309
50,8
5 100,0
5 100,0
0
0,0
24
77,4
33,3
0
0,0
0
0,0
0
0,0
7
22,6
37
23,0
76
37,4
116
57,4
18
42,9
247
40,6
124
77,0
127
62,6
86
42,6
24
57,1
361
59,4
3. PERSAMPAHAN. Strata Desa/Kelurahan 0 3.1 Pengelolaan sampah
Tidak memadai Ya, memadai 3.2 Frekuensi Tidak pengangkutan memadai sampah Ya, memadai 3.3 Ketepatan Tidak waktu tepat pengangkutan waktu sampah Ya, tepat waktu 3.4 Tidak Pengolahan diolah sampah Ya, diolah setempat
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
109
68,6
159
78,7
162
80,6
50
31,4
43
21,3
39
0
0,0
n
%
n
%
14
33,3
444
73,5
19,4
28
66,7
160
26,5
1 100,0
1 100,0
0
0,0
2
40,0
3 100,0
0
0,0
0
0,0
0
0,0
3
60,0
2
66,7
0
0,0
1 100,0
0
0,0
3
60,0
1
33,3
1 100,0
0
0,0
0
0,0
2
40,0
114
70,8
198
97,5
155
76,7
40
95,2
507
83,4
47
29,2
5
2,5
47
23,3
2
4,8
101
16,6
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 4. GENANGAN AIR. Strata Desa/Kelurahan 0
1
n 4.1 Adanya Ada genangan air genangan air (banjir) Tidak ada genangan air
%
Total
2
n
%
3
n
%
n
%
n
%
34
21,1
25
12,3
80
39,6
8
19,0
147
24,2
127
78,9
178
87,7
122
60,4
34
81,0
461
75,8
5. PERILAKU HIGIENE DAN SANITASI. Strata Desa/Kelurahan 0
1
Total
2
3
n
%
n
%
n
%
5.1 CTPS di lima Tidak waktu penting Ya
149
92,5
184
90,6
194
96,0
12
7,5
19
9,4
8
4,0
0
5.2.a. Apakah Tidak lantai dan Ya dinding jamban bebas dari tinja?
62
38,5
77
37,9
86
42,6
99
61,5
126
62,1
116
5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat?
Tidak
75
46,6
81
39,9
86
53,4
122
5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
Tidak
22
13,7
139
5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban?
n
%
n
%
569
93,6
0,0
39
6,4
1
2,4
226
37,2
57,4
41
97,6
382
62,8
94
46,5
12
28,6
262
43,1
60,1
108
53,5
30
71,4
346
56,9
43
21,2
52
25,7
8
19,0
125
20,6
86,3
160
78,8
150
74,3
34
81,0
483
79,4
19
11,8
48
23,6
44
21,8
13
31,0
124
20,4
142
88,2
155
76,4
158
78,2
29
69,0
484
79,6
42 100,0
Ya
Ya, berfungsi Tidak Ya
5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air
Ya, tercemar Tidak tercemar
16
9,9
4
2,0
28
13,9
11
26,2
59
9,7
145
90,1
199
98,0
174
86,1
31
73,8
549
90,3
5.4 Perilaku BABS
Ya, BABS
41
25,5
49
24,1
56
27,7
4
9,5
150
24,7
120
74,5
154
75,9
146
72,3
38
90,5
458
75,3
Tidak
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014 TABEL INDEKS RISIKO Strata Des a/Kelurahan
1.1 Sum ber air terlindungi
Tidak, s um ber air beris iko tercem ar Ya, s um ber air terlindungi
0
1
2
3
%
%
%
%
2,5
10,3
20,3
9,5
97,5
89,7
79,7
90,5
49,1
53,7
48,0
71,4
50,9
46,3
52,0
28,6
1.2 Penggunaan s um ber air tidak terlindungi.
Ya
1.3 Kelangkaan air
Ya
37,3
26,1
39,1
9,5
Tidak
62,7
73,9
60,9
90,5
2.1 Tangki s eptik s us pek am an
Tidak
51,6
52,7
43,1
52,4
Ya
48,4
47,3
56,9
47,6
2.2 Pencem aran karena pem buangan is i tangki s eptik
Ya
66,7
100,0
100,0
0,0
33,3
0,0
0,0
0,0
2.3 Pencem aran karena SPAL
Ya
23,0
37,4
57,4
42,9
Tidak
77,0
62,6
42,6
57,1
3.1 Pengelolaan s am pah
Tidak
68,6
78,7
80,6
33,3
Ya
31,4
21,3
19,4
66,7
3.2 Frekuens i pengangkutan s am pah
Tidak m em adai m em adai
0,0
100,0
100,0
0,0
100,0
0,0
0,0
0,0
66,7
0,0
100,0
0,0
33,3
100,0
0,0
0,0
70,8
97,5
76,7
95,2
Tidak
Tidak
3.3 Ketepatan waktu Tidak pengangkutan tepat s am pah waktu tepat waktu 3.4 Pengolahan Tidak s am pah s etem pat diolah diolah
29,2
2,5
23,3
4,8
4.1 Adanya genangan air
Ya
21,1
12,3
39,6
19,0
Tidak
78,9
87,7
60,4
81,0
5.1 CTPS di lim a waktu penting
Tidak
92,5
90,6
96,0
100,0
Ya
7,5
9,4
4,0
0,0
5.2.a. Apakah lantai Tidak dan dinding jam ban Ya bebas dari tinja?
38,5
37,9
42,6
2,4
61,5
62,1
57,4
97,6
5.2.b. Apakah jam ban bebas dari kecoa dan lalat?
46,6
39,9
46,5
28,6
53,4
60,1
53,5
71,4
5.2.c. Keberfungs ian Tidak penggelontor. Ya
13,7
21,2
25,7
19,0
86,3
78,8
74,3
81,0
5.2.d. Apakah Tidak terlihat ada s abun di Ya dalam atau di dekat jam ban?
11,8
23,6
21,8
31,0
88,2
76,4
78,2
69,0
Tidak Ya
5.3 Pencem aran pada wadah penyim panan dan penanganan air
Ya,Tercem ar Tidak tercem ar
9,9
2,0
13,9
26,2
90,1
98,0
86,1
73,8
5.4 Perilaku BABS
Ya, BABS
25,5
24,1
27,7
9,5
Tidak
74,5
75,9
72,3
90,5
Lampiran
LAPORAN STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI 2014
ORGANISASI DAN PERSONEL PELAKSANA STUDI EHRA KABUPATEN BANGGAI TAHUN 2014 Penanggungjawab Koordinator Survey Anggota
: :
Koordinator Wilayah
:
:
Supervisor
:
Tim Entry Data
:
Tim Analisis Data
:
Enumerator
:
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Kepala Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Staf Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai 1. Kepala Puskesmas Kampung Baru 2. Kepala Puskesmas Simpong 1. Sanitarian Puskesmas Kampung Baru 2. Sanitarian Puskesmas Simpong Staf Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bangai Staf Bidang P2PL Dinas Kesehatan Kabupaten Bangai Kader Kesehatan Desa/ Kelurahan Area Survey
Lampiran