LAPORAN STUDI EHRA POKJA SANITASI
KABUPATEN WAY KANAN
TAHUN 2014
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG TAHUN - 2014 D I S U S U N
Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Way Kanan
KATA PENGANTAR Alhamdulillahirobbil ‘alamin segal puji pagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga Pelaksanaan studi EHRA Kabupaten Way Kanan tahun 2014 serta penulisan Laporan Hasil Pelaksanaan Studi EHRA dapat kami selesaikan sesuai dengan baik. Penilaian Resiko Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health Risk Assessment (EHRA) adalah studi untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku – perilaku yang memiliki resiko pada kesehatan warga. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup : sumber air minum, layanan pembuangan sampah, jamban, saluran air limbah dan saluran lingkungan. Pada aspek perilaku, hal – hal yang terkait dengan heigenitas dan sanitasi, antara lain : cuci tangan pakai sabun, buang air besar, pembuangan kotoran anak dan pemilahan sampah, serta kondisi drainase atau saluran limbah domestik. Pelaksanaan Studi EHRA tahun 2014 ditangani dan dikelola langsung oleh kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Way kanan yang terdiri dari Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Kantor Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung, Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan dan Aset, Sekretariat Daerah Kabupaten way Kanan. Sedangkan Tim Pelaksana Survei lapangan terdiri atas koordinator dan supervisor dari petugas kesehatan, enumerator dari Bidan Kampung dan Kader Kesehatan yang ada di masing-masing lokasi survei. Pelaksanaan Studi EHRA dimulai dengan pembekalan kepada Tim EHRA kemudian survei lapangan terhadap responden, sampai entry data dan analisa data dilaksanakan selama bulan Juni s/d Juli 2014. Penyusunan Laporan Studi EHRA Kabupaten Way Kanan telah mengakomodasi seluruh masukan berbagai pihak, khususnya Pokja Sanitasi dan umumnya para stakeholders yang ada yaitu SKPD terkait, Kelompok/masyarakat peduli sanitasi, pihak Kampung dan Kecamatan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dan informasi dalam penyusunan Laporan Studi EHRA Kabupaten Way Kanan. Semoga Laporan ini bermanfaat dan memperkaya meteri Buku Putih Sanitasi (BPS) dan juga menjadi masukan utama dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Way Kanan dan pada akhirnya akan menjadi panduan bagi pembangunan sanitasi di Kabupaten Way Kanan. Blambangan Umpu, September 2014 Ketua Bidang Kesehatan, Komunikasi dan Pemberdayaan Masyarakat
dr. Hi. EDWIN RUSLI, M. KM. NIP. 19660811 200212 1 003
RINGKASAN EKSEKUTIF Pelaksanaan Studi EHRA di Kabupaten Way Kanan dilaksanakan sekitar 3 minggu dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menerapkan teknik pengumpulan data, yaitu Wawancara (interview) disertai pengamatan (observasi). Sebelum Studi EHRA dilaksanakan, enumerator diberikan pembekalan dengan materi mencakup dasar-dasar wawancara (interview) dan pengamatan (obsevasi), pemahaman tentang instrumen EHRA, latar belakang konseptual dan praktek wawancara. Kabupaten Way Kanan memiliki populasi penduduk sebanyak 473.397 jiwa (20.000 KK), dengan perhitungan prosentase keterwakilan kampung/kelurahan, maka diambil sampel
sebanyak 2.000
responden yang berasal dari 50 (limapuluh) kampung/kelurahan yang mewakili strata 0, 1, 2 dan 3. Masing-masing kampung/kelurahan dipilih 40 responden yang dalam pemerataan jumlah RT. Untuk sanitasi sekolah digunakan 1 SD/MI yang ada di kampung/kelurahan yang menjadi sampel Studi EHRA, yaitu 50 SD/MI dengan jumlah responden 50 Guru dan 1.000 murid (masing-masing SD/MI responden 1 guru dan 20 murid). Responden dalam Studi EHRA ini didefinisikan sebagai perempuan yang berusia 18 – 65 tahun yang telah atau pernah menikah dengan asumsi bahwa mereka lebih memahami kondisi lingkungan berkaitan dengan isu sanitasi. Prioritas ditentukan dengan status ibu yang dikaitkan dengan kepala rumah tangga. Bila di suatu rumah ditemukan ada dua atau lebih ibu, maka usia menjadi batasan penentunya. Panduan wawancara dan pengamatan dibuat terstruktur dan dirancang untuk dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 30 – 45 menit. Panduan diujicobakan langsung oleh masing-masing enumerator pada saat pelatihan dilaksanakan. Untuk mengikuti standart etika, informed concern wajib dibacakan oleh enumerator sehingga responden memahami betul hak-haknya dan memutuskan keikutsertaan dengan sukarela dan sadar. Setiap enumerator dipantau oleh supervisor dan koordinator di masing-masing kecamatan. Untuk Quality Control, tim spot check mendatangi rumah yang telah disurvei. Tim spot check secara individual melakukan wawancara singkat dengan kuesioner yang telah disediakan dan kemudian menyimpulkan apakah wawancara benar-benar terjadi dengan standar yang ditentukan. Quality Control juga dilakukan pada tahap entry data. Hasil entry data diperiksa kembali oleh Tim Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Way Kanan. Blambangan Umpu, Juli Komunikasi 2014 Ketua Bidang Penyehatan, dan Pemberdayaan
dr. Hi. Edwin Rusli M. KM. NIP. 19660811 200212 1 003
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GRAFIK BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang..........................................................................................................1 1.2. Tujuan dan Manfaat..................................................................................................2 1.3. Waktu Pelaksanaan Studi EHRA................................................................................2 BAB.II METODOLOGI DAN LANGKAH PELAKSANAAN STUDI EHRA………………………………3 2.1. Penentuan Area Studi EHRA…………………………………………………………………………4 2.2. Penentuan Strata Kampung/Kelurahan Studi EHRA…………………………………………………………….5 2.3. Penentuan Jumlah Kampung/KelurahanTarget Area Studi……………………………………...16 2.4. Penentuan RT dan Responden di Area Studi……………………………………………………………………..22 BAB.III HASIL STUDI EHRA KABUPATEN WAY KANAN 3.1.Informasi Responden......……...…………………………………………………………………………………24 3.2. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga…………………………………………………………………………………..25 3.3. Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja…………………………………………..31 3.4. Drainase Lingkungan Sekitar Rumah dan Banjir…………………………………………………………………..40 3.5 Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga……………………………………………………………………………….50 3.6 Perilaku Higiene dan Sanitasi......................................................................................55 3.7 Kejadian Diare.............................................................................................................61 3.8 Indeks Resiko Sanitasi (IRS).........................................................................................63 BAB.IV PENUTUP..…………………………………………………………………………………………………………64
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kategori strata berdasarkan kriteria dan indikasi lingkungan beresiko........ 5 Tabel 2.2 Hasil stratifikasi kampung/kelurahan Area Studi EHRA............................. 6 Tabel 2.3 Rekapitulasi Stratifikasi kampung/kelurahan Area Studi EHRA................11 Tabel2.4 Penentuan jumlah kampung/kelurahan sebagai target Area Studi EHRA. 16 Tabel 2.5 Rekapitulasi kampung/kelurahan yang terpilih sebagai lokasi Studi..........17 Tabel 2.6 Rekapitulasi SD/MI yang terpilih sebagai lokasi Studi..............................18 Tabel 3.1 Informasi responden Studi EHRA................................................................1 Tabel 3.2 Area beresiko persampahan berdasarkan Studi EHRA................................6 Tabel 3.3 Area beresiko air limbah domestik berdasarkan Studi EHRA....................14 Tabel 3.4 Area beresiko genangan air berdasarkan hasil Studi EHRA.......................24 Tabel 3.5 Area beresiko sumber air berdasarkan hasil Studi EHRA......................... 28 Tabel 3.6 Area beresiko prilaku higien dan sanitasi berdasarkan hasil Studi EHRA.32 Tabel 3.7 Kejadian diare pada penduduk berdasarkan hasil Studi EHRA..................34.
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Sistem pengelolaan sampah rumah tangga ................................................27 Grafik 3.2 Prilaku praktik pemilahan sampah oleh rumah tangga .............................28 Grafik 3.3 Tempat buang air besar .............................................................................33 Grafik 3.4 Tempat penyaluran akhir tinja ..................................................................34 Grafik 3.5 Waktu terakhir pengurasan tangki septik ..................................................35 Grafik 3.6 Praktik pengurasan tangki septik ...............................................................36 Grafik 3.7 Persentase tangki septik suspek aman dan tidak aman .............................37 Grafik 3.8 Persentase rumah tangga yang pernah mengalami banjir .........................41 Grafik 3.9 Persentase rumah tangga yang pernah mengalami banjir rutin ................42 Grafik 3.10 Lama air menggenang jika terjadi banjir ..................................................43 Grafik 3.11 Lokasi genangan di sekitar rumah .............................................................44 Grafik 3.12 Persentase kepemilikan SPAL ...................................................................45 Grafik 3.13 Akibat tidak memiliki SPAL rumah tangga ................................................46 Grafik 3.14 Persentase SPAL yang berfungsi .............................................................. 47 Grafik 3.15 Pencemaran SPAL .................................................................................... 48 Grafik 3.16 Akses terhadap air bersih ........................................................................51 Grafik 3.17 Persentase sumber air untuk minum dan memasak ...............................52 Grafik 3.18 CTPS di lima waktu penting .....................................................................57 Grafik 3.19 Waktu melakukan CTPS ..........................................................................58 Grafik 3.20 Persentase penduduk yang melakukan BABS .........................................59 Grafik 3.21 Persentase indek resiko sanitasi ..............................................................63