LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) Kelompok Kerja Sanitasi Kabupaten Klungkung
Kabupaten Klungkung Bulan Agustus Tahun 2012
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
KATA PENGANTAR Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten Klungkung untuk menyusun buku Pemetaan Kondisi Sanitasi (Buku Putih Sanitasi) dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Secara substansi, hasil Studi EHRA memberi data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala kabupaten. Sub sektor sanitasi yang menjadi obyek studi meliputi limbah cair domestik, limbah padat/sampah dan drainase lingkungan, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Muatan pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan telah diarahkan sesuai dengan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Pengorganisasian pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan berikut penomorannya dibuat sedemikian rupa sehingga mempermudah pelaksanaan survei, entri maupun analisa data hasil studinya. Perangkat Studi EHRA juga telah dilengkapi dengan perangkat lunak (software) yang terdiri atas: 1. Perangkat lunak khusus untuk entri data dalam format Epi Info, 2. Perangkat lunak converter dari format Epi Info ke format yang bisa dibaca oleh SPSS 3. Perangkat lunak syntax SPSS untuk cleaning data dan pemprosesan data hingga menghasilkan berbagai tabel hasil pengamatan termasuk beberapa table analisis Crosstab. Perangkat lunak entri data menggunakan Epi Info versi MS-DOS (bukan versi MS-Windows). Hal ini untuk menjamin konsistensi pemasukan data oleh operator. Dengan demikian hasil entri data akan memiliki tingkat kesalahan yang seminim mungkin. Berdasarkan metoda pelaksanaan studi EHRA yang baru ini, sebelum menentukan jumlah sampel, Pokja PPSP Kaupaten Klungkung harus melakukan klastering desa/kelurahan berdasarkan 4 kriteria, yaitu kepadatan penduduk, angka kemiskinan, dinilai sering mengalami banjir dan dilalui sungai yang berpotensi digunakan untuk sarana sanitasi. Penarikan sampel studi EHRA dibuat lebih fleksibel disesuai dengan ketersediaan anggaran. Namun demikian ada batasan minimum tertentu yang harus tetap dipenuhi sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan berbagai penyesuaian yang dilakukan dan perangkat yang telah disediakan tersebut, studi EHRA ini diharapkan dapat menyingkat waktu pelaksanaan, memberikan fleksibilitas alokasi biaya, dan yang lebih penting adalah meningkatkan kemandirian Pokja PPSP Kabupaten Klungkung sehingga dapat menyelenggarakan studi EHRA dengan sumber daya yang dimiliki. Akhirnya kami berharap pelaksanaan studi EHRA oleh Pokja PPSP Kabupaten Klungkung dapat memberikan hasil EHRA benar-benar menjadikan isu sanitasi menjadi “visible” serta bermanfaat. Ketua Pokja PPSP Kabupaten Klungkung
2
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
RINGKASAN EKSEKUTIF Studi EHRA adalah studi yang relatif pendek (sekitar 2 bulan) yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam Studi EHRA adalah Kader Poskesdes dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PL KB). Sebelum turun ke lapangan, para enumerator ini diwajibkan mengikuti pelatihan. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar wawancara dan pengamatan; pemahaman tentang instrumen EHRA; latar belakang konseptual dan praktis tentang indikator-indikator; uji coba lapangan; dan diskusi perbaikan instrumen. Studi EHRA mencakup 4 Kecamatan, yakni Kecamatan Klungkung, Kecamatan Banjarangkan, Kecamatan Dawan dan Kecamatan Nusa Penida. Jumlah kelurahan/desa yang ada di 4 Kecamatan diambil untuk studi ini yaitu 12 kelurahan/desa. Studi EHRA di Kabupaten Klungkung dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2012 sampai dengan tanggal 27 Agustus 2012 (berkisar 2 bulan) Rumah tangga ditarik secara acak (random) dengan menggabungkan antara teknik random multistage (bertingkat) dan random sistematis. Jumlah sampel di tingkat desa diambil secara proporsional dengan asumsi dalam analisis dilakukan pembobotan. Yang menjadi primary sampling unit adalah Rumah Tangga. Di setiap desa diambil secara random banjar di mana di setiap banjar diambil 8 rumah tangga secara random. Secara total di setiap desa terdapat 40 rumah --secara acak-- diambil. Untuk menentukan rumah tangga digunakan sejumlah pilihan teknik-teknik yang akan dipilih para surveior dengan cara random sistematis (urutan rumah). Yang menjadi unit analisis dalam Studi EHRA adalah rumah tangga. Sementara, yang menjadi unit respon adalah ibu rumah tangga. Ibu dipilih dengan asumsi bahwa mereka relatif lebih memahami kondisi lingkungan berkaitan dengan isu sanitasi serta mereka relatif lebih mudah ditemui dibandingkan bapak-bapak. Ibu dalam Studi EHRA didefinisikan sebagai perempuan berusia 18-65 tahun yang telah atau pernah menikah. Untuk memilih Ibu di setiap rumah, enumerator menggunakan matriks prioritas yang mengurutkan prioritas Ibu di dalam rumah. Prioritas ditentukan oleh status Ibu yang dikaitkan dengan kepala rumah tangga. Bila dalam prioritas tertinggi ada dua atau lebih Ibu, maka usia menjadi penentunya. Panduan wawancara dan pengamatan dibuat terstruktur dan dirancang untuk diselesaikan dalam waktu sekitar 30-60 menit. Untuk mengikuti standar etika, informed consent wajib dibacakan oleh surveior sehingga responden memahami betul hak-haknya dan memutuskan keikutsertaan dengan sukarela dan sadar. Pekerjaan entri data dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung. Sebelum melakukan entri data, tim data entri terlebih dahulu mengikuti pelatihan singkat data entry EHRA yang difasilitasi oleh Provincial Facilitator PPSP Bali-NTB dan CF Kabupaten Klungkung. Selama pelatihan itu, tim data entri dikenalkan pada perangkat lunak yang digunakan serta langkah-langkah untuk uji konsistensi. Survei dilakukan oleh kader poskesdes dan tenaga penyululuh keluarga berencana yang berjumlah 24 orang, untuk setiap desa terpilih disurvei oleh 1 orang kader poskesdes dan 1 orang tenaga penyuluh keluarga berencana. Setelah melakukan survei dilakukan spot check oleh masing – masing koordinator kecamatan & supervisor. Spot check dilakukan di 25 responden yang telah disurvei mulai tanggal 17 Juli 2012 sampai dengan 21 Juli 2012. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup: pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare. Hasil Studi untuk pengelolaan sampah rumah tangga menunjukkan 95% responden menjawab kondisi sampah tidak terlalu menghawatirkan. Indikator yang dinilai meliputi : banyaknya sampah yang berserakan, banyaknya lalat di sekitar tumpukan sampah, banyaknya tikus berkeliaran, banyaknya nyamuk, banyaknya anjing atau kucing yang mendatangi tumpukan sampah, bau busuk yang mengganggu, apakah sampah tidak menutup saluran drainase, dan anak – anak yang bermain di sekitarnya . Cara pengelolaan sampah yang digunakan antara lain: dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang, dikumpulkan dan dibuang ke TPS, dibakar, dibuang ke sungai/kali/laut/danau, dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk, dan lainnya. Dari ketujuh cara tersebut cara yang paling banyak dilakukan adalah sampah dikumpulkan dan dibuang ke TPS sebanyak 85% pada klaster 3 sedangkan cara pengelolaan sampah dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk sebanyak 42.5% untuk klaster 1 Untuk frekuensi & pendapat tentang ketepatan pengangkutan sampah bagi rumah tangga yang menerima layanan pengangkutan sampah 53% responden menjawab tidak tahu hanya 18% responden yang menjawab sampah diangkut tepat waktu. 3
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 Hasil Studi untuk pembuangan air limbah domestik menunjukkan bahwa sekitar 66% rumah memiliki akses pada saluran air di depan atau di sekitar rumahnya selain saluran pembuangan akhir tinja. Saluran ini digunakan untuk membuang air bekas penggunaan rumah tangga (grey water), seperti air dapur (bekas cuci piring/ bahan makanan), air cuci pakaian maupun air bekas mandi. Sedangkan untuk pembuangan akhir tinja yang mencakup tangki septik, cubluk/lobang tanah, langsung ke drainase, sungai/danau/pantai atau kebun/tanah lapang. 75,6% responden menjawab tangki septik ini dikarenakan responden yang memiliki jamban pribadi sebesar 92.7%. Selain itu, diperhatikan pula pembuangan kotoran anak karena sering dianggap sebagai masalah sepele, terbukti hasil analisis Studi EHRA menunjukkan 50% ibu rumah tangga merespon tidak tahu kemana pembuangan kotoran anak balita mereka. Hasil Studi EHRA menemukan proporsi rumah tangga yang sangat kecil atau sekitar 3% rumah tangga yang melaporkan pernah mengalami banjir. Tepatnya, jumlah kasus yang ditemukan dalam EHRA adalah sebanyak 11 rumah tangga atau dari 59 Kelurahan/Desa yang ada di Kabupaten Klungkung, hanya 8 Kelurahan/Desa yang diidentifikasi sering terjadi banjir atau sebesar 13.55%. Banjir yang terjadi setinggi tumit orang dewasa dan lama air banjir akan mongering kurang dari 1 jam seuai dengan hasil pengamatan EHRA, pertimbangan lain karena topografi wilayah Kabupaten Klungkung yang sebagian besar berupa bukit. Mengenai kondisi drainase lingkungan menunjukkan bahwa 93% rumah tangga di halaman atau bagian depan rumah tidak ada genagan air. Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan bahwa di Kabupaten Klungkung terdapat 2 (dua) sumber air bersih yang menonjol, yakni air ledeng PDAM dan air sumur gali terlindungi baik itu digunakan untuk minum, untuk memasak, untuk mencuci piring & gelas, untuk mencuci pakaian maupun untuk menggosok gigi. Penggunaan aiir ledeng PDAM mencakup sekitar 60% rumah tangga. Ini terdiri dari rumah tangga yang mendapat air dari ledeng PDAM langsung di rumahnya, air hidran umum - PDAM, serta air kran umum – PDAM/PROYEK. Pengguna sumur di Kabupaten Klungkung mencakup sekitar 11% dari total populasi yang diantaranya menggunakan sumur gali terlindungi dan relatif aman. Yang dimaksud dengan sumur terlindungi adalah sumur yang memiliki bertutup, memiliki cincin dan lantainya di semen. Selain itu, sekitar 1% responden memanfaatkan penggunaan sumur gali tidak terlindungi, 1,4% menggunakan sumur pompa tangan, 9,7% menggunakan air hujan dan 6.25% responden menggunakan mata air yang terlindungi. Sumber-sumber air bersih yang lain bagi rumah tangga di Kabupaten Klungkung dengan proporsi yang relatif kecil adalah air botol kemasan dan isi ulang. Untuk pengolahan, 90% responden mengolah sumber air sebelum diminum dan dimasak, 10% responden menjawab tidak melalukan pengolahan. Sedangkan cara pengolahannya ada beberapa macam yaitu : direbus, ditambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya. 98.4% responden menjawab pengolahan yang dilakukan adalah dengan merebus air bersih tersebut, sedangkan 1.6% responden yang menjawab dengan cara menambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya. Hasil analisis Studi EHRA mengenai perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene didapat 99% responden menjawab bahwa mereka menggunakan sabun pada hari ini atau kemarin sedangkan 1% responden yang menjawab tidak. Ada beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk mencuci tangan pakai sabun meliputi di kamar mandi, di dekat kamar mandi, di jamban, di sumur, di sekitar penampungan, di tempat cuci piring, di dapur dan lainnya. Tempat mencuci tangan memakai sabun yang paling menonjol adalah di kamar mandi dan di tempat cuci piring. Sabun merupakan sarana untuk mencuci tangan, ketersediaan sabun di jamban cukup tinggi yaitu 87,5% berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh enumerator pada rumah tangga yang dikunjungi. Pemanfaatan sabun dalam kehidupan sehari – hari yaitu untuk mandi, untuk memandikan anak, untuk menceboki pantat anak, untuk mencuci tangan sendiri, untuk mencuci tangan anak, untuk mencuci peralatan, untuk mencuci pakaian, dan lainnya. Dari grafik di bawah ini dapat digambarkan penggunaan sabun dalam kehidupan sehari – hari dimana sabun paling menonjol dimanfaatkan untuk mandi, mencuci tangan dan mencuci pakaian. Dijelaskan pula kebiasaan masyarakat membuang sampah dan ada-tidaknya sampah di lingkungan rumah. Ada beberapa sarana yang dipergunakan untuk mengumpulkan sampah di dapur yaitu : kantong plastik tertutup, kantong plastik terbuka, keranjang sampah tertutup, keranjang sampah terbuka, dan lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan pada rumah tangga yang dikunjungi sebagian besar sampah ditempatkan dalam wadah yaitu pada keranjang sampah dan kantong plastik, hanya 2,5% responden yang tidak menempatkan sampah dalam wadah. Untuk kebersihan halaman dari sampah, berdasarkan pengamatan di lingkungan rumah yang disurvei, 95% rumah bersih dari sampah sedangkan 5% halaman rumah tidak bersih dari sampah. Hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Klungkung untuk kejadian penyakit diare sangat mengejutkan karena 86% responden menjawab tidak pernah terjangkit diare. Untuk kejadian penyakit diare yang terjadi kemarin, 1 minggu terakhir, 1 bulan terakhir, 3 bulan terakhir dan bulan terakhir 14% responden yang menjawab. Dari 14% responden 4
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 tersebut anggota keluarga yang terjangkit diare paling menonjol adalah anak – anak balita, orang dewasa laki laki dan orang dewasa perempuan. Berdasarkan hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Klungkung untuk pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare didapat klaster 0 dan klaster 1 merupakan area beresiko sangat tinggi, klaster 2 dan klaster 4 merupakan area beresiko sedang dan klaster 3 merupakan area kurang beresiko. Desa yang termasuk area beresiko sangat tinggi yaitu Desa Selat, Desa Tegak, Desa Tojan, Desa Kamasan, Desa Suana, Desa Batununggul, Desa Kutampi, Desa Toya Pakeh, Desa Lembongan, Desa Jungut Batu, Desa Kutampi Kaler, Desa Sampalan Kelod, Desa Gunaksa, Desa Kampung Kusamba, Desa Kusamba, Desa Pesinggahan, Desa Pikat, Desa Dawan Klod, Desa Tohpati, Desa Nyalian, Desa Bakas, Desa Nyanglan, Desa Timuhun, Desa Getakan, Desa Aan, Desa Tihingan, Desa Takmung, Desa Bungbungan, Desa Tusan, Desa Banjarangkan, Desa Negari, Desa Sulang, Desa Sampalan Tengah, Desa Besan, Desa Dawan Kaler, Desa Selisihan, Desa Manduang, Kelurahan Semarapura Kauh, Desa Gelgel, Desa Satra, Desa Ped, Desa Sakti, Desa Klumpu, Desa Batukandik, Desa Batumadeg, Desa Tanglad, Desa Sekartaji, Desa Pejukutan, Desa Bunga Mekar. Desa yang termasuk area beresiko sedang yaitu Desa Pakse Bali, Desa Akah, Kelurahan Semarapura Kangin, Desa Jumpai, Desa Tangkas, Desa Kampung Gelgel, Kelurahan Semarapura Klod Kangin. Desa/Kelurahan yang termasuk kurang beresiko yaitu Kelurahan Semarapura Kaja, Kelurahan Semarapura Tengah dan Kelurahan Semarapura Klod. Faktor resiko yang menyebabkan area beresiko untuk klaster 0 – klaster 5 adalah air limbah domestic, persampahan, dan perilaku hidup bersih dan sehat. Faktor resiko tertinggi berdasarkan hasil studi EHRA di Kabupaten klungkung secara keseluruhan adalah air limbah domestic. Hasil Studi EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabuapten Klungkung yang kemudian akan dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi kota terutama pada area beresiko. Selain itu, data pun dapat dimanfaatkan sebagai benchmark pencapaian pembangunan sanitasi ke depan, baik di tingkat kota sampai di tingkat desa (indikatif) dan digunakan sebagai bahan advokasi pengarustamaan pembangunan sanitasi kabupaten. Studi EHRA baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Klungkung, studi kali ini merupakan baseline bagi hasil Studi EHRA selanjutnya. Adapun rekomendasi untuk pelaksanaan Studi EHRA selanjutnya adalah diharapkan perlu pemahaman lebih terhadap Studi EHRA itu sendiri yang meliputi materi, pelaksanaan, analisa dan evaluasi sehingga dapat memberikan hasil yang benar-benar menjadikan isu sanitasi menjadi “visible” serta bermanfaat.
5
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
DAFTAR ISI Kata Pengantar………………………………………………………………………………………….. Ringkasan Eksekutif…………………………………………………………………………………… Daftar Isi………………………………………………………………………………………………….. Daftar Tabel……………………………………………………………………………………………… Daftar Grafik…………………………………………………………………………………………….. I. Pendahuluan………………………………………………………………………………………. II. Metodologi dan Langkah Studi EHRA……………………………………………………….. 2.1 Penentuan Target Area Survei……………………………………………………………. 2.2 Penentuan Jumlah/Besar Responden……………………………………………………. 2.3 Penentuan Desa/Kelurahan Area Survei……………………………………………….. 2.4 Penentuan Banjar dan Responden di Lokasi Survei…………………………………. 2.5 Pemilihan Supervisor dan Enumerator…………………………………………………. 2.6 Pelatihan Studi EHRA………………………………………………………………………. 2.7 Pelaksanaan Studi EHRA di lapangan…………………………………………………… 2.8 Data entry dan analisa………………………………………………………………………. 2.9 Instrumen…………………………………………………………………………………….. III. Hasil Studi EHRA Kabupaten Klungkung…………………………………………………… 3.1 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga…………………………………………………… 3.2 Pembuangan Air Limbah Domestik……………………………………………………… 3.3 Drainase Lingkungan Sekitar Rumah dan Banjir……………………………………… 3.4 Pengelolaan Air Bersih Rumah Tangga…………………………………………………. 3.5 Perilaku Higiene……………………………………………………………………………… 3.6 Kejadian Penyakit Diare……………………………………………………………………. IV. Penutup………………………………………………………………………………………….... Daftar Lampiran…………………………………………………………………………………………
2 3 6 7 8 9 10 11 13 14 16 17 17 17 19 19 20 20 21 24 25 29 33 34 36
6
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
DAFTAR TABEL Tabel 1. Katagori Klaster berdasarkan criteria indikasi lingkungan berisiko………………………………………
11
Tabel 2. Hasil Klastering desa/kelurahan di Kabupaten Klungkung………………………………………............
12
Tabel 3. Kecamatan dan Desa/Kelurahan Terpilih Sesuai Klaster…………………………………………………… Tabel 4. Kecamatan dan Desa/Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA 2012 di Kabupaten Klungkung………… Tabel 5. Jumlah desa yang diidentifikasi sering terjadi banjir…………………………………………………………
14 16 24
7
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 DAFTAR GRAFIK Grafik 1. Distribusi desa per klaster untuk penetapan lokasi Studi EHRA…………………………………………… Grafik 2. Cara Pengolahan sampah rumah tangga……………………………………………………………………... Grafik 3. Pengangkutan sampah oleh petugas………………………………………………………………………..…. Grafik 4. Jumlah kepemilikan jamban pribadi…………………………………………………………………………… . . Grafik 5. Saluran pembuangan akhir tinja…………………………………………………………………………………. Grafik 6. Pembuangan kotoran anak balita………………………………………………………………………………… Grafik 7. Lokasi genangan air……………………………………………………………………………………………… Grafik 8. Pemakaian sumber air untuk minum…………………………………………………………………………… Grafik 9. Pemakaian sumber air untuk masak…………………………………………………………………………… Grafik 10. Pemakaian sumber air untuk cuci piring & gelas……………………………………………………………… Grafik 11. Pemakaian sumber air untuk cuci pakaian………………………………………………………………….. .. Grafik 12. Pemakaian sumber air untuk gosok gigi…………………………………………………………………….. Grafik 13. Pengolahan air sebelum digunakan…………………………………………………………………………. . Grafik 14. Cara pengolahan air minum……………………………………………………………………………………. Grafik 15. Pemakaian sabun pada hari ini atau kemarin……………………………………………………………… Grafik 16. Tempat mencuci tangan pakai sabun……………………………………………………………………..… Grafik 17. Pemanfaatan sabun dalam kehidupan sehari – hari……………………………………………………… Grafik 18. Wadah untuk mengumpulkan sampah di dapur…………………………………………………………… Grafik 19. Kebersihan halaman dari sampah…………………………………………………………………………… Grafik 20. Kejadian penyakit diare……………………………………………………………………..………………… Grafik 21. Anggota keluarga yang terjangkit diare………………………………………………………..………….… Grafik 22. Indeks resiko sanitasi Kabupaten Klungkung Tahun 2012………………………………………..……...
12 20 21 22 22 23 24 25 26 26 27 27 28 29 30 30 31 32 32 33 33 35
8
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
I.
PENDAHULUAN
Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA adalah sebuah survei partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten/kota sampai dengan tingkat kelurahan. Studi EHRA dipandang perlu dilakukan oleh Kabupaten/kota karena: a. Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat b. Data terkait dengan sanitasi dan higiene terbatas di mana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa dan data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor yang berbeda c. Isu sanitasi dan higiene masih dipandang kurang penting sebagaimana terlihat dalam prioritas usulan melalui Musrenbang; d. Terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan. e. EHRA secara tidak langsung memberi ”amunisi” bagi stakeholders dan masyarakat di tingkat desa/kelurahan untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesama masyarakat atau stakeholders kelurahan/desa f. EHRA adalah studi yang menghasilkan data yang representatif di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar di tingkat kelurahan/desa Adapun tujuan dan manfaat dari Studi EHRA adalah : a. Untuk mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan. b. Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi c. Memberikan pemahaman yang sama dalam menyiapkan anggota tim survei yang handal d. Menyediakan salah satu bahan utama penyusunan Buku Putuh Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Klungkung Pelaksanaan pengumpulan data lapangan dan umpan balik hasil EHRA dipimpin dan dikelola langsung oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Klungkung. Selanjutnya, data EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabupaten Klungkung dan juga menjadi masukan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program – program sanitasi Kabupaten.
9
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
II. METODOLOGI DAN LANGKAH PELAKSANAAN STUDI EHRA EHRA adalah studi yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah Enumertor yang dipilih secara kolaboratif oleh Pokja PPSP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung. Sementara kader Puskesmas bertugas menjadi Supervisor selama pelaksanaan survei. Sebelum turun ke lapangan, para kader Puskesmas dan enumerator diwajibkan mengikuti pelatihan enumerator selama 1 (satu) hari. Materi pelatihan mencakup dasar – dasar wawancara dan pengamatan, pemahaman tentang instrument EHRA, latar belakang konseptual dan praktis tentang indikator – indikator, uji coba lapangan, dan diskusi perbaikan instrumen. Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah banjar. Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total banjar dalam setiap Desa/Kelurahan yang telah ditentukan menjadi area survei. Jumlah sampel banjar per Desa/Kelurahan minimal 8 banjar dan jumlah sampel per banjar sebanyak 5 responden. Dengan demikian jumah sampel per Desa/Kelurahan adalah 40 responden. Yang menjadi responden adalah Ibu rumah tangga atau anak perempuan yang sudah menikah dan berumur antara 18 s/d 60 tahun. Panduan wawancara dan pengamatan dibuat terstruktur dan dirancang untuk dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 30-45 menit. Panduan diuji kembali pada saat pelatihan enumerator dengan try out ke lapangan. Untuk mengikuti standar etika, informed consent wajib dibacakan oleh supervisor sehingga responden memahami betul hakhaknya dan memutuskan keikutsertakan dengan sukarela dan sadar. Tim entri data dikoordinir oleh Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung. Sebelum melakukan entri data, tim data entri terlebih dahulu mengikuti pelatihan singkat data entry EHRA yang difasilitasi oleh Tim fasilitator yang telah terlatih dari PIU Advokasi dan Pemberdayaan. Selama pelatihan itu, tim data entri dikenalkan pada struktur kuesioner dan perangkat lunak yang digunakan serta langkah – langkah untuk uji konsistensi yakni Program EPI Info dan SPSS. Untuk quality control, tim spot check mendatangi 5% rumah yang telah disurvei. Tim spot check secara individual melakukan wawancara singkat dengan kuesioner yang telah disediakan dan kemudian menyimpulkan apakah wawancara benar – benar terjadi dengan standar yang ditentukan. Quality control juga dilakukan di tahap data entri. Hasil entri dire-check kembali oleh tim Pokja PPSP. Sejumlah 5% entri kuesioner diperiksa kembali. Kegiatan Studi EHRA memerlukan keterlibatan berbagai pihak dan tidak hanya bisa dilaksanakan oleh Pokja Kabupaten Klungkung semata. Agar efektif, Pokja PPSP Kabupaten Klungkung diharapkan bisa mengorganisir pelaksanaan secara menyeluruh. Adapun susunan Tim EHRA sebagai berikut : a. Penanggungjawab : Pokja Kabupaten Klungkung b. Koordinator Survei : Pokja - Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung c. Anggota : BAPPEDA, BPMPKBPD, KLH, DKP d. Koordinator kecamatan : Unsur UPT Puskesmas e. Supervisor : Kader Puskesmas f. Tim Entry data : Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Klungkung g. Tim Analisis data : Pokja Kabupaten Klungkung h. Enumerator : Kader Poskesdes dan Penyuluh Lapangan KB
10
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 2.1 Penentuan Target Area Survei Metoda penentuan target area survei secara geografi dan demografi melalui proses yang dinamakan Klastering. Hasil klastering ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Proses pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga memenuhi kaidah ”Probability Sampling” dimana semua anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel . Sementara metoda sampling yang digunakan adalah “Klaster Random Sampling”. Teknik ini sangat cocok digunakan di Kabupaten Klungkung mengingat area sumber data yang diteliti sangat luas. Pengambilan sampel dilakukan di daerah populasi yang telah ditetapkan. Penetapan klaster dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP sebagai berikut: 1. Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah. Pada umumnya kabupaten/kota telah mempunyai data kepadatan penduduk sampai dengan tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. 2. Angka kemiskinan dengan indikator yang datanya mudah diperoleh tapi cukup representatif menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap kecamatan dan/atau kelurahan/ desa. Sebagai contoh ukuran angka kemiskinan bisa dihitung berdasarkan proporsi jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 dengan formula sebagai berikut: (∑ Pra-KS + ∑ KS1) ---------------------------------- X 100% ∑ KK 3. Daerah/wilayah yang dialiri sungai//saluran drainase/ saluran irigasi yang berpotensi digunakan atau telah digunakan sebagai sarana MCK dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat 4. Daerah terkena banjir dan dinilai mengangggu ketentraman masyarakat dengan parameter ketinggian air, luas daerah banjir/genangan, dan lamanya surut. Angka kemiskinan =
Berdasarkan kriteria di atas, klastering wilayah Kabupaten Klungkung menghasilkan katagori klaster sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1.. Wilayah (kecamatan atau desa/kelurahan) yang terdapat pada klaster tertentu dianggap memiliki karakteristik tingkat risiko kesehatan yang identik/ homogen dalam hal tingkat resiko kesehatannya. Dengan demikian, kecamatan dan desa/ kelurahan yang menjadi area survei pada suatu klaster akan mewakili kecamatan dan desa/kelurahan lainnya yang bukan merupakan area survei pada klaster yang sama. Berdasarkan asumsi ini maka ini maka hasil Studi EHRA bisa memberikan peta area berisiko dalam skala kabupaten Klungkung. Tabel 1. Katagori Klaster berdasarkan kriteria indikasi lingkungan berisiko Katagori Klaster
Kriteria
Klaster 0
Wilayah (kecamatan/desa/kelurahan) yang tidak memenuhi sama sekali kriteria indikasi lingkungan berisiko di atas, baik kriteria utama maupun kriteria tambahan.
Klaster 1
Wilayah (kecamatan/desa/kelurahan) yang memenuhi minimal 1 kriteria indikasi lingkungan berisiko
Klaster 2
Wilayah (kecamatan/ desa/ kelurahan) yang memenuhi minimal 2 kriteria indikasi lingkungan berisiko
Klaster 3
Wilayah (kecamatan/ desa/ kelurahan) yang memenuhi minimal 3 kriteria indikasi lingkungan berisiko
Klaster 4
Wilayah (kecamatan/ desa/ kelurahan) yang memenuhi minimal 4 kriteria indikasi lingkungan berisiko
11
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 Klastering wilayah di Kabupaten Klungkung menghasilkan katagori klaster sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 2. Wilayah (kecamatan atau desa/kelurahan) yang terdapat pada klaster tertentu dianggap memiliki karakteristik tingkat risiko kesehatan yang identik/ homogen dalam hal tingkat resiko kesehatannya. Dengan demikian, kecamatan dan desa/ kelurahan yang menjadi area survei pada suatu klaster akan mewakili kecamatan dan desa/kelurahan lainnya yang bukan merupakan area survei pada klaster yang sama. Tabel 2. Hasil klastering desa/kelurahan di Kabupaten Klungkung No Klaster Jumlah 1
4
1
2 3
3 2
3 6
4
1
22
5
0
27
Nama Desa/Kelurahan Semarapura Klod Kangin Semarapura Klod, Semarapura Kaja, Semarapura Tengah Kampung Gelgel, Semarapura Kangin, Pakse Bali, Akah, Tangkas, Jumpai Batukandik, Banjarangkan,Semarapura Kauh, Manduang, Dawan Kaler, Selisihan, Gelgel, Satra, Ped, Sakti, Klumpu, Batumadeg, Tanglad, Sekartaji, Pejukutan, Bunga Mekar, Sampalan Tengah, Sampalan Kelod, Dawan Klod, Bungbungan, Tusan, Negari Batununggul, Lembongan, Suana, Batununggul, Kutampi, Toyapakeh, Jungutbatu, Kutampi Kaler, Selat, Tegak, Tojan, Kamasan, Gunaksa, Besan, Dawan Klod, Pikat, Pesinggahan, Kusamba, Kampung Kusamba, Tohpati, Nyalian, Bakas, Takmung, Tihingan, Aan, Getakan, Timuhun, Nyanglan
Hasil klastering wilayah Desa/Kelurahan di Kabupaten Klungkung yang terdiri atas 59 Desa/Kelurahan menghasilkan distribusi sebagai berikut: 1. Klaster 0 sebanyak 45.76% 2. Klaster 1 sebanyak 37.29% 3. Klaster 2 sebanyak 10.17% 4. Klaster 3 sebanyak 5.08% 5. Klaster 4 sebanyak 1.69% Untuk lebih jelasnya distribusi desa/kelurahan kedalam klaster tersebut dapat dilihat pada Grafik 1. Distribusi desa per klaster untuk penetapan lokasi studi EHRA
12
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 2.2 Penentuan Jumlah Sampel/Responden Untuk mendapatkan gambaran kondisi sanitasi di tingkat kabupaten/kota, dengan presisi tertentu, tidak dibutuhkan besaran sampel yang sampai ribuan rumah tangga. Sampel sebesar 30 responden untuk tiap kelurahan/desa, dengan teknik statistik tertentu dan dianggap sebagai jumlah minimal yang bisa dianalisis. Akan tetapi, dalam praktiknya, bila ditargetkan 30, seringkali tidak memenuhi target, dikarenakan oleh sejumlah error (kesalahan pewawancara, entry team, kuesioner, dll), sehingga seringkali sampel yang ditargetkan 30 hanya terealisir sekitar 2025 saja. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka jumlah sampel untuk tiap kelurahan/desa diambil sebesar 40 responden. Berdasarkan kaidah statistik, untuk menetukan jumlah sampel minimum dalam skala kabupaten/kota dapat dengan cara sederhana yaitu dengan menggunakn “ “Tabel Krejcie-Morgan”, yang mempunyai tingkat kepercayaan 95%, sebagai berikut: Jumlah KK
Jumlah Sampel
%
Jumlah KK
Jumlah Sampel
%
Jumlah KK
Jumlah Sampel
%
10
10
100%
220
140
64%
1200
291
24%
15
14
93%
230
144
63%
1300
297
23%
20
19
95%
240
148
62%
1400
302
22%
25
24
96%
250
152
61%
1500
306
20%
30
28
93%
260
155
60%
1600
310
19%
35
32
91%
270
159
59%
1700
313
18%
40
36
90%
280
162
58%
1800
317
18%
45
40
89%
290
165
57%
1900
320
17%
50
44
88%
300
169
56%
2000
322
16%
55
48
87%
320
175
55%
2200
327
15%
60
52
87%
340
181
53%
2400
331
14%
65
56
86%
360
186
52%
2600
335
13%
70
59
84%
380
191
50%
2800
338
12%
80
66
83%
420
201
48%
3500
346
10%
85
70
82%
440
205
47%
4000
351
9%
90
73
81%
460
210
46%
4500
354
8%
95
76
80%
480
214
45%
5000
357
7%
100
80
80%
500
217
43%
6000
361
6%
110
86
78%
550
226
41%
7000
364
5.2%
120
92
77%
600
234
39%
8000
367
4.59%
130
97
75%
650
242
37%
9000
368
4.09%
140
103
74%
700
248
35%
10,000
370
3.70%
150
108
72%
750
254
34%
15,000
375
2.50%
160
113
71%
800
260
33%
20,000
377
1.89%
170
118
69%
850
265
31%
30,000
379
1.26%
180
123
68%
900
269
30%
40,000
380
0.95%
190
127
67%
950
274
29%
50,000
381
0.76%
200
132
66%
1000
278
28%
75,000
382
0.51%
210
136
65%
1100
285
26%
100,000
384
0.38%
13
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 2.3 Penentuan Desa/Kelurahan Area Survei Setelah menghitung kebutuhan responden dengan mengunakan rumus Solvin maka selanjutnya ditentukan lokasi studi EHRA dengan cara memilih sebanyak 12 desa/kelurahan secara random. Hasil pemilihan ke-12 desa/kelurahan tersebut disajikan pada Tabel 3. Sebagai berikut:
No
1
2
3
4
Tabel 3. Tabel Kecamatan dan Desa/Kelurahan Terpilih Sesuai Klaster Klaster Kecamatan Kecamatan Proporsi Desa/ Desa/ Terpilih Terpilih Kelurahan Kelurahan survei Terpilih Terpilih Survei Semarapura Semarapura 4 Klungkung Klungkung 100% Klod Kangin Klod Kangin Semarapura Semarapura Klod Klod, Semarapura 3 Klungkung Klungkung 100% Kaja, Semarapura Tengah Kampung Kampung Gelgel, Gelgel, Semarapura Semarapura Klungkung Klungkung 2 100% Kangin, Akah, Kangin, Dawan Dawan Pakse Bali Tangkas, Jumpai, Pakse Bali Bungbungan, Batukandik, Banjarangkan Tusan, , Semarapura Negari, Kauh, Batukandik, Banjarangkan Manduang, , Semarapura Dawan Kaler Kauh, Nusa Manduang, Nusa Penida, Penida, Dawan Kaler, Sulang, Banjarangkan, Banjarangka 1 100% Klungkung, n, Sampalan Dawan Klungkung, Tengah, Dawan Besan, Selisihan, Semarapura Kauh, Gelgel, Satra, Ped, Sakti, Klumpu, Tanglad,
Jumlah Desa/ Terpilih
Jumlah Desa/ Terpilih Survei
Proporsi
1
1
100%
3
1
33.33%
6
3
50%
22
5
22.72%
14
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
25%
5
0
Nusa Penida, Banjarangkan, Klungkung, Dawan
Nusa Penida
Sekartaji, Pejukutan, Bunga Mekar Batununggul, Batununggul, Lembongan Lembongan, Selat, Tegak, Tojan, Kamasan, Suana, Kutampi, Toya Pakeh, JungutBatu, Kutampi Kaler, Sampalan Klod, Gunaksa, Kampung Kusamba, Kusamba, Pesinggahan, Pikat, Dawan Klod, Tohpati, Nyalian, Bakas, Nyanglan, Timuhun, Getakan, Aan, Tihingan, Takmung
27
2
15
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 Tabel 4. Tabel Kecamatan dan Desa/Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA Kabupaten Klungkung No Klaster Kecamatan Desa/Kelurahan Jumlah Jumlah Jumlah Terpilih Terpilih Dusun/Banjar Banjar Responden Terpilih 1 4 Klungkung Semarapura Klod Kangin 7 5 40 2 3 Klungkung Semarapura Klod 8 7 40 Klungkung Kampung Gelgel, 3 2 Dawan Semarapura Kangin, 27 8 120 Pakse Bali Nusa Penida, Batukandik, Banjarangkan, Banjarangkan, 4 1 56 25 200 Klungkung, Semarapura Kauh, Dawan Manduang, Dawan Kaler Nusa Penida Batununggul, 5 0 24 12 80 Lembongan 2.4 Penentuan Banjar Dan Responden Di Lokasi Survei Unit sampling primer (PSU = Primary Sampling Unit) dalam EHRA adalah banjar. Karena itu, data banjar per desa/kelurahan mestilah dikumpulkan sebelum memilih banjar. Jumlah banjar per desa/kelurahan adalah 8 (delapan) banjar. Untuk menentukan banjar terpilih, adalah sebagai berikut: a. Urutkan banjar per desa/kelurahan. b. Tentukan Angka Interval (AI). Untuk menentukan AI, perlu diketahui jumlah total banjar total dan jumlah yang akan diambil. ¾ Jumlah total banjar desa/kelurahan : X ¾ Jumlah banjar yang akan diambil : Y ¾ Maka angka interval (AI) = jumlah total banjar kelurahan / jumlah banjar yang diambil. AI = X/Y (dibulatkan) Æ misal pembulatan ke atas menghasilkan Z, maka AI = Z c. Untuk menentukan banjar pertama, kocoklah atau ambilah secara acak angka antara 1 – Z (angka random). Sebagai contoh, angka random (R#1) yang diperoleh adalah 3. d. Untuk memilih banjar berikutnya adalah 3 + Z= ... dst. Rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling), hal ini bertujuan agar seluruh rumah tangga memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Artinya, penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun responden itu sendiri. Tahapannya adalah sebagai berikut: • Pergi ke banjar terpilih. Minta daftar rumah tangga atau bila tidak tersedia, buat daftar rumah tangga berdasarkan pengamatan keliling dan wawancara dengan penduduk langsung. • Bagi jumlah rumah tangga ( misal X) dengan jumlah sampel minimal yang akan diambil, misal YÆdiperoleh Angka Interval (AI) AI = X/Y • Ambil/kocok angka secara random antara 1 – AI untuk menentukan Angka Mulai (AM), contoh di bawah misal angka mulai 2 • Menentukan rumah selanjutnya adalah 2 + AI, dst
16
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 2.5 Pemilihan Supervisor dan Enumerator Pemilihan supervisor dan enumerator untuk pelaksanaan Studi EHRA sepenuhnya merupakan kewenangan Tim Studi EHRA. Tugas utama Supervisor Studi EHRA selama pelaksanaan survei adalah: a. Menjamin proses pelaksanaan survei sesuai dengan kaidah dan metoda pelaksanaan Studi EHRA yang telah ditentukan b. Menjalankan arahan dari koordinator kecamatan dan Pokja Kabupaten/Kota c. Mengkoordinasikan pekerjaan enumerator d. Memonitor pelaksanaan studi EHRA di lapangan e. Melakukan pengecekan/ pemeriksaan hasil pengisian kuesioner oleh Enumerator f. Melakukan spot check sejumlah 5% dari total responden g. Membuat laporan harian dan rekap harian untuk disampaikan kepada Koordinator kecamatan Selanjutnya Tim EHRA bersama Koordinator Kecamatan dan Supervisor menentukan antara lain: a. Menentukan kriteria Enumerator, yaitu Kader Poskesdes dan Penyuluh Lapangan KB b. Memilih Enumerator c. Menentukan perencanaan sampling berdasarkan kebijakan sampling d. Tata cara memilih responden dalam satu banjar e. Menentukan responden pengganti bila responden terpilih tidak ada atau tidak bersedia diwawancara 2.6 Pelatihan Studi EHRA Tim EHRA Pokja Kabupaten/Kota melatih Koordinator Kecamatan dan Supervisor agar mereka memahami maksud, tujuan, metode dan targe/output studi EHRA. Selanjutnya Tim EHRA dan Supervisor melatih Enumerator mengenai tata cara pelaksanaan survei, pemahaman kuesioner, teknik wawancara dan pengamatan serta cara mengisi jawaban dengan benar. . Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang enumerator pada saat melakukan wawancara antara lain: a. Memperkenalkan dirinya b. Memberikan suatu pendahuluan yang jelas dan sopan c. Meminta izin untuk wawancara d. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa memberikan jawaban e. Menunggu responden untuk menjawab tanpa memberikan jawaban sendiri f. Tahu kapan harus memberikan opsi dan ketika catatan hanya satu jawaban. g. Tahu kapan harus membaca dan kapan tidak. h. Memeriksa apakah semua jawaban dalam kuesioner telah lengkap sesuai dengan alur logika pengisian kuesioner. 2.7 Pelaksanaan studi EHRA di lapangan Pelaksanaan Studi EHRA diatur dalam lima langkah kerja harian yang melibatkan Enumerator, Supervisor dan Koordinator. Lima langkah kerja harian tersebut adalah: a. Langkah pertama : Briefing/Pertemuan singkat antara Enumerator dengan Supervisor. Dalam pertemuan supervisor melakukan kegiatan sebagai berikut : ¾ Mengecek kelengkapan peralatan (sarana dan prasarana enumerator/kader) sebelum turun lapangan/mendata. ¾ Penyegaran singkat pemahaman kuesioner, terutama pada hari pertama. ¾ Menentukan target dan wilayah sasaran survei bersama enumerator. 17
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 ¾ Menyusun strategi dan penentuan sampel rumah tangga bersama enumerator. ¾ Mencatat proses pertemuan dalam laporan kegiatan harian dan meminta enumerator untuk memberikan tanda tangan pada kolom yang tersedia. b. Langkah kedua : enumerator mengumpulkan data dari rumah ke rumah. Pengumpulan data hanya pada lokasi RT/Rukun Tetangga terpilih yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan pemilihan rumah tangga yang didata dengan cara random (penjelasan tersendiri) dilakukan oleh enumerator dipandu oleh supervisor. Pengumpulan data dengan cara wawancara, pengamatan dan pencatatan sesuai dengan kuesioner tersedia. c. Langkah ketiga : supervisor memonitor dan melakukan cross check lapangan. Supervisor perlu melakukan pemantauan kerja enumerator di lapangan serta melakukan cross check sebanyak 5% dari jumlah responden yang didata di satu lokasi, pengambilan responden 5% dilakukan secara acak. Cross check dilakukan setelah pendataan di satu lokasi selesai dengan cara mendatangi responden terpilih dan lakukan wawancara singkat sesuai dengan lembar spot checked. d. Langkah keempat : debriefing/pertemuan hasil kerja. Setelah pendataan seharian dilakukan pertemuan sore atau malam hari untuk melakukan hal-hal sebagai berikut : ¾ Supervisor memfasilitasi enumerator untuk menyampaikan pengalaman mereka ¾ Enumerator menceritakan pengalaman (kesulitan dan permasalahan yang ditemui, proses pendataan, hal-hal yang mendukung kelancaran dan sebagainya). ¾ Enumerator menyampaikan hasil kerja hari ini dalam bentuk kuesioner terisi. ¾ Supervisor mencatat pengalaman enumerator memberikan komentar dan solusi untuk permasalahan yang ditemui ¾ Supervisor memimpin proses peer review atas seluruh kuesioner hasil wawancara antar sesama enumerator yang ada dibawah koordinasinya ¾ Supervisor memeriksa secara seksama hasil isian kuesioner dan memberikan masukan singkat. ¾ Apabila supervisor sudah melakukan pemeriksaan kuesioner, hasilnya harus disampaikan kepada enumerator bersangkutan untuk dilakukan perbaikan seperlunya. ¾ Menyepakati waktu dan tempat koordinasi singkat hari berikutnya e. Langkah kelima: koordinasi dan evaluasi tingkat kecamatan atau kota. Koordinasi harian antara supervisor dan koordinator masing-maisng, sedangkan koordinasi dan evaluasi untuk seluruh supervisor dan koordinator. Kegiatannya sebagai berikut : ¾ Supervisor menceritakan pengalaman, kesulitan dan hasil kerja kepada koordinator kecamatan. ¾ Koordinator kecamatan atau kota memberikan masukan serta mencatat pengalaman dan hasil kerja yang membutuhkan pembahasan lebih lanjut. ¾ Koordinator kecamatan menyerahkan kuesioner hasil survei kepada Koordinator Data Entry secara bertahap sesuai dengan mekanisme yang sudah disepakati. ¾ Ketua Tim EHRA mencatat rekap hasil kerja harian dari coordinator kecamatan dan hasil serah terima kuesioner hasil survei. ¾ Pada pertengahan dan atau hari terakhir survei diadakan koordinasi dan evaluasi seluruh supervisor dan seluruh koordinator dipandu koordinator kota. Di Kabupaten Klungkung pelaksanaan survei dilakukan tanggal 17 Juli 2012 sampai dengan 20 Juli 2012 pada 12 desa/kelurahan terpilih. Koordinator kecamatan & supervisor untuk masing – masing kecamatan melakukan spot check ke lapangan pada 25 responden secara acak meliputi Banjar Pekandelan dan Jl. Cempaka No. 6 Kelurahan Semarapura Kelod, Banjar Pande dan Jl. Werkudara Kelurahan Semarapura Kelod Kangin, Lingkungan Pegending Kelurahan Semarapura Kauh, Kampung Gelgel, Banjar Tengah dan Banjar Kaleran Desa Manduang, Kampung Lebah dan Banjar Sengguan Kelurahan Semarapura Kangin, Banjar Koripan Tengah dan Banjar Nesa Desa Banjarangkan, Banjar Kangin Desa Pakse Bali, Banjar Sengguan dan Banjar Pasekan Desa Dawan Kaler, Banjar Kawan dan Banjar Kangin Desa Lembongan, Banjar Bingin dan Dusun Batukandik Desa Batukandik, Dusun Kutapang Kauh dan Dusun Batumulapan Desa Batununggul. Spot check dilaksanakan mulai tanggal 17 Juli 2012 sampai dengan 21 Juli 2012. 18
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 2.8 Data entry dan analisa Entry data merupakan salah satu aktivitas kritis dalam menjaga validitas hasil Studi EHRA. Untuk itu pihak PIU A/E Pokja AMPL Nasional telah menyiapkan paket aplikasi perangkat lunak Epi Info yang khusus untuk keperluan entry data hasil Studi EHRA. Paket aplikasi perangkat lunak bisa diperoleh Pokja Sanitasi Kabupaten secara cuma-cuma. Proses entry data hasil Studi EHRA dilakukan dibawah koordinasi Supervisor Entry. Tugas utama Supervisor Entry data selama entri data adalah: a. Mengkoordinir para operator untuk terlebih dahulu melakukan pemeriksaan atas setiap kuesioner yang masuk secara seksama sebelum melakukan kegiatan data entry. Apabila ada kuesioner yang dinilai mengandung kesalahan pengisian atau belum lengkap, maka pihak operator menyerahkannya kepada Supervisor Entry. Selanjutnya Supervisor Entry menghimpun semua kuesioner yang masih ”bermasalah” untuk diserahkan kembali kepada Koordinator kecamatan ybs. guna mendapatkan perbaikan sebagaimana mestinya. b. Memperhatikan lompatan alur mengisi kuesioner sesuai dengan instruksi c. Memeriksa kepatuhan terhadap kode menjawab: Angka: harus menjadi pilihan jawaban tunggal, dan huruf untuk pilihan jawaban lebih dari satu d. Menandai jawaban yang kosong (tidak diisi) dan jawaban yang meragukan e. Memeriksa jawaban yang terkait dengan jawaban pertanyaan sebelumnya (logika) f. Menandai jawaban yang ekstrim atau jika ditemukan jawaban yang perlu klarifikasi, silakan kembali kuesioner pada Supervisor lapangan g. Menyiapkan laporan harian pada jumlah formulir yang bersih dan kekurangan, dan jenis kesalahan yang ditemukan. h. Tim Data Entri memasukkan data dari survei EHRA menggunakan aplikasi perangkat lunak Epi Info sebagaimana disebutkan di atas. Pelatihan entri dan analisis data agar petugas data entri memahami dan mampu menganalisis data. Kegiatan ini bisa dilakukan paralel dengan aktivitas survei lapangan. Tim analisis data akan melakukan tugas sebagai berikut: a. Melakukan transfer data EHRA dari format Epi-Info ke dalam format SPSS untuk analisis statistic lebih lanjut. b. Melakukan “cleaning” data c. Menjalankan paket aplikasi SPSS yang telah disiapkan oleh PIU A/E Pokja AMPL Nasional guna menghasilkan berbagai table hasil rakapitulasi pengisian kuesioner serta beberapa table hasil analisis Cross Tab. d. Mentransfer table-tabel hasil SPSS ke dalam table format Microsoft Excel e. Mengembangkan berbagai variasi penyajian informasi hasil Studi EHRA dalm bantu table dan grafik serta penyajian informasi awal area beriiko berdaarkan hasil Studi EHRA. 2.9 INSTRUMEN Tiap-tiap responden memiliki karakteristik khas, sehingga teknik pendekatan dan daftar pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara juga bisa berbeda satu sama lain. Ada beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan pewawancara pada saat melakukan tugasnya: a. Lakukan pendekatan yang khas, sesuai dengan karakteristik tiap-tiap narasumber (lembaga, perorangan, pejabat, staf, formal, informal, dan sebagainya). Terapkan pendekatan yang dianggap pantas. b. Sebelum memulai wawancara, selalu jelaskan maksud dan tujuannya. c. Pegang kendali wawancara dengan senantiasa fokus pada topik/daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Jika harus dikembangkan, pastikan masih dalam lingkup yang dibutuhkan. d. Guna memudahkan proses komunikasi dengan pihak responden, enumerator dibekali dengan alat bantu visual (visual aid). 19
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
III. HASIL STUDI EHRA DI KABUPATEN KLUNGKUNG 3.1 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pada Studi EHRA beberapa aspek yang terkait dengan masalah penanganan sampah, yakni: a. Kondisi sampah di lingkungan rumah yang disurvei, b. Pengelolaan sampah rumah tangga c. frekuensi & pendapat tentang ketepatan pengangkutan sampah bagi rumah tangga yang menerima layanan pengangkutan sampah, Kondisi sampah disekitar lingkungan responden meliputi banyaknya sampah yang berserakan, banyaknya lalat di sekitar tumpukan sampah, banyaknya tikus berkeliaran, banyaknya nyamuk, banyaknya anjing atau kucing yang mendatangi tumpukan sampah, bau busuk yang mengganggu, apakah sampah tidak menutup saluran drainase, dan anak – anak yang bermain di sekitarnya tidak terlalu menghawatirkan karena 95% responden menjawab tidak. Pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan hasil Studi EHRA di Kabupaten Klungkung dilakukan dengan berbagai cara yaitu dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang, dikumpulkan dan dibuang ke TPS, dibakar, dibuang ke sungai/kali/laut/danau, dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk, dan lainnya. Dari ketujuh cara tersebut cara yang paling banyak dilakukan adalah sampah dikumpulkan dan dibuang ke TPS sebanyak 85% pada klaster 3 sedangkan cara pengelolaan sampah dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk sebanyak 42.5% untuk klaster 1 seperti digambarkan grafik di bawah ini.
20
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
Dari kelima klaster yang ada, semua mendapat layanan pengangkutan sampah tiap hari tetapi pada klaster 1 ada juga responden yang menjawab mendapat pelayanan pengankutan sampah beberapa kali dalam seminggu yaitu sebesar 85.7% sedangkan pada klaster 1 sebanyak 5.3% responden menjawab mendapat layanan pengangkutan sampah beberapa kali seminggu dan sebanyak 84.2% responden menjawab tidak pernah diangkut oleh petugas, hal ini dapat mendatangkan resiko kesehatan yang cukup besar seperti digambarkan pada Grafik 3. Pengangkutan Sampah oleh Petugas. Untuk frekuensi & pendapat tentang ketepatan pengangkutan sampah bagi rumah tangga yang menerima layanan pengangkutan sampah 53% responden menjawab tidak tahu hanya 18% responden yang menjawab sampah diangkut tepat waktu. 3.2 Pembuangan Air Limbah Domestik Saluran air merupakan salah satu objek yang diperhatikan Studi EHRA karena saluran yang tidak memadai berisiko memunculkan berbagai penyakit. Enumerator EHRA mengamati keberadaan saluran air di sekitar rumah terpilih. Saluran yang dimaksud adalah saluran yang digunakan untuk membuang air bekas penggunaan rumah tangga (grey water), seperti air dapur (bekas cuci piring/ bahan makanan), air cuci pakaian maupun air bekas mandi. Bila suatu rumah didapati memiliki saluran, para surveior akan mengamati lebih dekat apakah air di saluran itu mengalir, warna airnya, dan melihat apakah terdapat tumpukan sampah di dalam saluran air itu. Saluran yang memadai ditandai dengan aliran airnya yang lancar atau tidak ada air, warna airnya yang cenderung bening atau bersih, dan tidak adanya tumpukan sampah di dalamnya. Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan bahwa sekitar 66% rumah memiliki akses pada saluran air di depan atau di sekitar rumahnya. Selain saluran air tersebut di atas perlu diperhatikan pula saluran pembuangan tinja dan praktik BAB (buang air besar). Praktik BAB di tempat yang tidak aman adalah salah satu faktor risiko bagi turunnya status kesehatan masyarakat. Selain mencemari tanah (field), praktik semacam itu dapat mencemari sumber air minum warga. Yang dimaksud dengan tempat yang tidak aman bukan hanya tempat BAB di ruang terbuka, seperti di sungai/ kali/got/kebun, tetapi juga penggunaan sarana jamban di rumah yang mungkin dianggap nyaman, namun sarana penampungan dan pengolahan tinjanya tidak memadai, misalnya yang tidak kedap air dan berjarak terlalu dekat dengan sumber air minum. Fasilitas sanitasi difokuskan pada fasilitas buang air besar (BAB) yang mencakup jenis jamban yang tersedia, penggunaan, pemeliharaan, dan kondisinya. 21
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 Untuk jenis jamban, EHRA membaginya ke dalam 3 (tiga) kategori besar, yakni kloset jongkok leher angsa, kloset duduk siram leher angsa, dan tak ada fasilitas. Grafik 4. Jumlah Kepemilikan Jamban Pribadi dapat menggambarkan jumlah kepemilikan jamban pribadi berdasarkan hasil Studi EHRA. Dari hasil Studi ini sebagian besar responden memiliki jamban pribadi atau sebesar 92.7%. Pilihan-pilihan pada dua kategori pertama kemudian dispesifikasikan lebih lanjut dengan melihat tempat penyaluran tinja yang mencakup tangki septik, cubluk/lobang tanah, langsung ke drainase. Sementara, kategori ketiga, ruang terbuka, pilihannya mencakup sungai/danau/pantai atau kebun/tanah lapang seperti digambarkan pula pada Grafik 5. Saluran Pembuangan Akhir Tinja
Karena informasi jenis jamban rumah tangga didapatkan melalui wawancara, maka terbuka kemungkinan munculnya salah persepsi tentang jenis yang dimiliki, khususnya bila dikaitkan dengan sarana penyimpanan/ pengolahan. Warga seringkali mengklaim bahwa yang dimiliki adalah tangki septik. Padahal, yang dimaksud adalah 22
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 tangki yang tidak kedap air atau cubluk, yang isinya dapat merembes ke tanah. Karenanya, EHRA juga mengajukan sejumlah pertanyaan konfirmasi yang dapat dapat mengindikasikan status keamanan tangki septik yang dimiliki rumah tangga. Pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud antara lain, Apakah tangki septik itu pernah dikosongkan?; Kapan tangki septik dikosongkan?; dan Sudah berapa lama tangki septik itu dibangun? Lebih jauh tentang kondisi jamban, Studi EHRA melakukan sejumlah pengamatan pada bangunan jamban/ WC/ latrin yang ada di rumah tangga. Ada sejumlah aspek/ fasilitas yang diamati oleh para surveior, misalnya ketersediaan air, sabun, alat pengguyur atau gayung, jentik nyamuk dalam bak air/ember dan handuk. Para surveior yang berpartisipasi dalam EHRA juga mengamati aspek-aspek yang terkait dengan kebersihan jamban dengan melihat apakah ada tinja menempel atau tidak pada dinding dan lantai? Selain itu, surveior juga mengamati apakah ada lalat beterbangan ataupun kecoa di jamban atau sekitarnya dan hal lainnya. Pembuangan tinja anak adalah salah satu masalah sanitasi yang perlu diberi perhatian justru karena masyarakat umumnya kerap menganggap masalah ini sepele. Berbeda dengan tinja orang dewasa, masyarakat kerapkali menganggap kotoran anak sebagai hal yang tidak atau kurang berbahaya, dan karenanya, kotoran anak ditoleransi untuk dibuang ke mana pun, termasuk ke ruang-ruang terbuka seperti sungai, parit, tanah lapang, ataupun keranjang tempat pembuangan sampah rumah tangga. Persepsi semacam itu tentu keliru. Kotoran manusia, dari kelompok usia berapapun, tetaplah berbahaya karena mencemari lingkungan dengan berbagai patogen penyebab berbagai penyakit. Berdasarkan hasil analisi Studi EHRA 50% ibu rumah tangga merespon tidak tahu kemana pembuangan kotoran anak balita mereka yang dapat mengakibatkan resiko kesehatan yang cukup besar. Grafik 6. Pembuangan Kotoran Anak Balita menggambarkan tempat pembuangan kotoran anak balita di semua klaster.
23
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 3.3 Drainase Lingkungan Sekitar Rumah dan Banjir
Grafik 7. Lokasi genangan air menjelaskan bahwa lokasi genangan air lebih banyak terjadi di halaman rumah dan di dekat dapur di semua klaster Topografi wilayah Kabupaten Klungkung dengan panjang pantai 97,60 km, tediri atas panjang pantai di daratan Klungkung sepanjang 14,10 km dan panjang pantai di Kepulauan Nusa Penida sepanjang 83,50 km. Permukaan tanah pada umumnya tidak rata, bergelombang bahkan sebagian besar berupa bukit-bukit terjal yang kering serta tandus dan sebagian kecil saja merupakan dataran rendah. Tingkat kemiringan/lereng di Kabupaten Klungkung dirinci menurut klasifikasi dan luasnya terbagi menjadi daerah datar (kemiringan 0-2º) seluas 42,21 km² atau 13,08% dari luas kabupaten, landai (kemiringan 2-15º) seluas 113,05 km² atau 35,89% luas kabupaten, miring (kemiringan 15-40º) seluas 144,27 km² atau 45,80% luas kabupaten, dan terjal (kemiringan diatas 40º) seluas 16,47 km² atau 5,32% dari luas Kabupaten Klungkung. Di Nusa Penida, secara umum kondisi topografi tergolong landai sampai berbukit. Desadesa pesisir di sepanjang pantai bagian utara berupa lahan datar dengan kemiringan 0 - 3 % dari ketinggian lahan 0 268 m dpl. Semakin ke selatan kemiringan lerengnya semakin bergelombang. Demikian juga pulau Lembongan bagian Utara merupakan lahan datar dengan kemiringan 0 - 3% dan dibagian Selatan kemiringannya 3 - 8 %. Sedangkan Pulau Ceningan mempunyai kemiringan lereng bervariasi antara 8 - 15% dan 15 - 30% dengan kondisi tanah bergelombang dan berbukit. Walaupun topografi wilayah Kabupaten Klungkung yang sebagian besar berupa bukit, di Kabupaten Klungkung kemungkinan terjadi banjir tetap ada. Berikut Tabel 4 menunjukkan jumlah desa yang sering diidentifikasikan sering terjadi banjir. No 1 2 3 4
Tabel 5. Jumlah desa yang diidentifikasikan sering terjadi banjir Kecamatan Jumlah Kelurahan/Desa Jumlah Kelurahan/Desa Sering Banjir Klungkung 18 7 Banjarangkan 13 Dawan 12 1 Nusa Penida 16 Jumlah 59 8 24
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 Dapat disimpulkan dari 59 Kelurahan/Desa yang ada di Kabupaten Klungkung, hanya 8 Kelurahan/Desa yang diidentifikasi sering terjadi banjir atau sebesar 13.55%. Studi EHRA di Kabupaten Klungkung menemukan proporsi rumah tangga yang sangat kecil atau sekitar 3% rumah tangga yang melaporkan pernah mengalami banjir. Tepatnya, jumlah kasus yang ditemukan dalam EHRA adalah sebanyak 11 rumah tangga. Banjir yang kebanyakan dialami rumah tangga terbilang rendah. Yang paling banyak dilaporkan adalah banjir yang masuk setinggi tumit orang dewasa dan lama air banjir akan mongering kurang dari 1 jam seuai dengan hasil pengamatan EHRA mengenai kondisi drainase lingkungan menunjukkan bahwa 93% rumah tangga di halaman atau bagian depan rumah tidak ada genagan air. Biasanya ditemukan genangan pada halaman rumah, dekat dapur, dekat kamar mandi, dekat bak penampung dan lainnya.. Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan sekitar 80% saluran air yang bisa diamati relatif bebas dari sampah. Hanya sekitar 20% dijumpai memiliki sampah di dalam salurannya Dari hasil wawancara mengenai keberadaan saluran drainase lingkungan di Kabupaten Klungkung menunjukkan bahwa sekitar 66% rumah memiliki saluran drainase di sekitar rumahnya. 84% saluran air tersebut dapat mengalir dan bersih dari sampah, selain itu 93.8% halaman bersih dari benda yang menyebabkan air tegenang. Air buangan yang berasal dari dapur, kamar mandi, tempat cuci pakaian dan wastafel tersebut hanya sebagian kecil atau 15% yang dialirkan ke sungai, jalan/halaman, dan lubang galian. 3.4 Pengelolaan Air Bersih Rumah Tangga Pada bagian ini menyajikan informasi mengenai pemakaian sumber air bersih rumah tangga serta tata cara penanganannya dirumah dan sumber air yang digunakan untuk minum dan untuk memasak yang akan dijabarkan dalam bentuk grafik sebagai berikut:
25
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
26
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
27
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan bahwa di Kabupaten Klungkung terdapat 2 (dua) sumber air bersih yang menonjol, yakni air ledeng PDAM dan air sumur gali terlindungi baik itu digunakan untuk minum, untuk memasak, untuk mencuci piring & gelas, untuk mencuci pakaian maupun untuk menggosok gigi. Penggunaan aiir ledeng PDAM mencakup sekitar 60% rumah tangga. Ini terdiri dari rumah tangga yang mendapat air dari ledeng PDAM langsung di rumahnya, air hidran umum - PDAM, serta air kran umum – PDAM/PROYEK. Pengguna sumur di Kabupaten Klungkung mencakup sekitar 11% dari total populasi yang diantaranya menggunakan sumur gali terlindungi dan relatif aman. Yang dimaksud dengan sumur terlindungi adalah sumur yang memiliki bertutup, memiliki cincin dan lantainya di semen. Selain itu, sekitar 1% responden memanfaatkan penggunaan sumur gali tidak terlindungi, 1,4% menggunakan sumur pompa tangan, 9,7% menggunakan air hujan dan 6.25% responden menggunakan mata air yang terlindungi. Sumber-sumber air bersih yang lain bagi rumah tangga di Kabupaten Klungkung dengan proporsi yang relatif kecil adalah air botol kemasan dan isi ulang. Dari sisi jenis sumber diketahui bahwa sumber-sumber air memiliki tingkat keamanannya tersendiri. Ada jenisjenis sumber air bersih yang secara global dinilai sebagai sumber yang relatif aman, seperti air ledeng/ PDAM, sumur pompa tangan, sumur gali terlindungi, mata air terlindungi dan air hujan (yang ditangkap, dialirkan dan disimpan secara bersih dan terlindungi). Di lain pihak, terdapat sumber-sumber yang memiliki risiko yang lebih tinggi sebagai media transmisi patogen ke dalam tubuh manusia, di antaranya adalah, sumur atau mata air yang tidak terlindungi dan air permukaan, seperti air kolam, sungai, parit ataupun irigasi. Suplai atau kuantitas air pun memegang peranan. Para pakar higinitas global melihat suplai air yang memadai merupakan salah satu faktor yang mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare. Sejumlah studi mengonfirmasi bahwa mereka yang memiliki suplai air yang memadai cenderung memiliki risiko terkena diare yang lebih rendah, lebih karena sumber air yang memadai cenderung memudahkan kegiatan higinitas secara lebih teratur. Karenanya, cara penanganan air untuk minum dan untuk memasak dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor risiko (tidak langsung) bagi terjadinya kesakitan-kesakitan seperti gejala diare. Berikut hasil analsis Studi EHRA tentang pengolahan sumber air bersih dan cara pengolahannya yang digambarkan dalam bentuk grafik:
28
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa 90% responden mengolah sumber air sebelum diminum dan dimasak, 10% responden menjawab tidak melalukan pengolahan. Sedangkan cara pengolahannya ada beberapa macam yaitu : direbus, ditambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya. 98.4% responden menjawab pengolahan yang dilakukan adalah dengan merebus air bersih tersebut, sedangkan 1.6% responden yang menjawab dengan cara menambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya. . 3.5 Perilaku Higiene Mencuci tangan pakai sabun di waktu yang tepat dapat memblok transmisi patogen penyebab diare. Pencemaran tinja/kotoran manusia (feces) adalah sumber utama dari virus, bakteri, dan patogen lain penyebab diare. Jalur pencemaran yang diketahui sehingga cemaran dapat sampai ke mulut manusia, termasuk balita, adalah melalui 4F (Wagner & Lanoix, 1958) yakni fluids (air), fields (tanah), flies (lalat), dan fingers (jari/tangan). Cuci tangan pakai sabun adalah prevensi cemaran yang sangat efektif dan efisien khususnya untuk memblok transmisi melalui jalur fingers. Waktu-waktu cuci tangan pakai sabun yang perlu dilakukan seorang ibu/pengasuh untuk mengurangi risiko balita terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare mencakup 5 (lima) waktu penting yakni sesudah buang air besar (BAB), sesudah menceboki pantat anak, sebelum menyantap makanan, sebelum menyuapi anak, dan terakhir adalah sebelum menyiapkan makanan bagi keluarga. Untuk menelusuri perilaku-perilaku cuci tangan yang dilakukan ibu sehari-harinya, pada Studi EHRA terlebih dahulu memastikan penggunaan sabun di rumah tangga dengan pertanyaan apakah si Ibu menggunakan sabun hari ini atau kemarin. Jawabannya menentukan kelanjutan pertanyaan berikutnya dalam wawancara. Mereka yang perilakunya didalami oleh Studi EHRA terbatas pada mereka yang menggunakan sabun hari ini atau kemarin. Grafik di bawah ini menjelaskan pemakaian sabun pada hari ini atau kemarin berdasarkan analisis Studi EHRA di Kabubaten Klungkung, sebagai berikut :
29
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
Dari grafik di atas dapat dijelaskan 99% responden menjawab bahwa mereka menggunakan sabun pada hari ini atau kemarin sedangkan 1% responden yang menjawab tidak. Ada beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk mencuci tangan pakai sabun, dapat dilihat pada grafik di bawah ini.
30
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 Dari hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Klungkung ada beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk mencuci tangan pakai sabun meliputi di kamar mandi, di dekat kamar mandi, di jamban, di sumur, di sekitar penampungan, di tempat cuci piring, di dapur dan lainnya. Tempat mencuci tangan memakai sabun yang paling menonjol adalah di kamar mandi dan di tempat cuci piring. Sabun merupakan sarana untuk mencuci tangan, ketersediaan sabun di jamban cukup tinggi yaitu 87,5% berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh enumerator pada rumah tangga yang dikunjungi. Pemanfaatan sabun dalam kehidupan sehari – hari yaitu untuk mandi, untuk memandikan anak, untuk menceboki pantat anak, untuk mencuci tangan sendiri, untuk mencuci tangan anak, untuk mencuci peralatan, untuk mencuci pakaian, dan lainnya. Dari grafik di bawah ini dapat digambarkan penggunaan sabun dalam kehidupan sehari – hari dimana sabun paling menonjol dimanfaatkan untuk mandi, mencuci tangan dan mencuci pakaian.
Selain prilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dengan praktek cuci tangan pakai sabun dijelaskan pula kebiasaan masyarakat membuang sampah dan ada-tidaknya sampah di lingkungan rumah. Ada beberapa sarana yang dipergunakan untuk mengumpulkan sampah di dapur yaitu : kantong plastik tertutup, kantong plastik terbuka, keranjang sampah tertutup, keranjang sampah terbuka, dan lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan pada rumah tangga yang dikunjungi sebagian besar sampah ditempatkan dalam wadah yaitu pada keranjang sampah dan kantong plastic, hanya 2,5% responden yang tidak menempatkan sampah dalam wadah seperti yang dijelaskan pada Grafik di bawah ini.
31
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
Untuk kebersihan halaman dari sampah, berdasarkan pengamatan di lingkungan rumah yang disurvei, 95% rumah bersih dari sampah sedangkan 5% halaman rumah tidak bersih dari sampah. 32
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 3.6 Kejadian Penyakit Diare
Hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Klungkung untuk kejadian penyakit diare sangat mengejutkan karena 86.5% responden menjawab tidak pernah terjangkit diare seperti yang digambarkan pada grafik di atas. Untuk kejadian penyakit diare yang terjadi kemarin, 1 minggu terakhir, 1 bulan terakhir, 3 bulan terakhir dan bulan terakhir 14% responden yang menjawab. Dari 14% responden tersebut anggota keluarga yang terjangkit diare paling menonjol adalah anak – anak balita, orang dewasa laki laki dan orang dewasa perempuan masing – masing sebesar seperti digambarkan pada grafik 21.
33
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
IV. PENUTUP EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang memiliki risiko pada kesehatan warga. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup: pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pelaksanaan studi EHRA banyak melibatkan kelompok perempuan. Untuk pengumpulan data, pelaksanaan EHRA berkolaborasi dengan kader poskesdes dan penyuluh lapangan keluarga berencana (PL KB). Pemilihan kader poskesdes dan PL KB ini dilakukan dengan sejumlah pertimbangan, yakni memberikan kesempatan kepada mereka untuk ikut berpartisipasi membangun Kabupaten Klungkung. Pertimbangan lainnya kader poskesdes dan PL KB yang digunakan sebagai enumerator sebagian besar berasal dari Kabupaten Klungkung tepatnya di desa yang disurvei yang tentunya mengetahui adat dan budaya masyarakat setempat sehingga memudahkan dalam pengumpulan data. Enumerator terpilih umumnya memahami wilayah Kecamatan yang menjadi lokasi survei EHRA sehingga mempermudah mencari rumah yang terpilih secara acak. Perempuan atau ibu dipilih sebagai responden karena mereka adalah kelompok warga yang paling memahami kondisi lingkungan di rumahnya. Hasil Studi EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabuapten Klungkung yang kemudian akan dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi kota terutama pada area beresiko. Selain itu, data pun dapat dimanfaatkan sebagai benchmark pencapaian pembangunan sanitasi ke depan, baik di tingkat kota sampai di tingkat desa (indikatif) dan digunakan sebagai bahan advokasi pengarustamaan pembangunan sanitasi kabupaten. Studi EHRA pertama kali dilakukan di Kabupaten Klungkung pada bulan Juli 2012, dimana hasil analisis Studi EHRA ini dapat dijadikan baseline bagi hasil Studi EHRA selanjutnya. Berdasarkan hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Klungkung untuk pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare didapat klaster 0 dan klaster 1 merupakan area beresiko sangat tinggi, klaster 2 dan klaster 4 merupakan area beresiko sedang dan klaster 3 merupakan area kurang beresiko. Desa yang termasuk area beresiko sangat tinggi yaitu Desa Selat, Desa Tegak, Desa Tojan, Desa Kamasan, Desa Suana, Desa Batununggul, Desa Kutampi, Desa Toya Pakeh, Desa Lembongan, Desa Jungut Batu, Desa Kutampi Kaler, Desa Sampalan Kelod, Desa Gunaksa, Desa Kampung Kusamba, Desa Kusamba, Desa Pesinggahan, Desa Pikat, Desa Dawan Klod, Desa Tohpati, Desa Nyalian, Desa Bakas, Desa Nyanglan, Desa Timuhun, Desa Getakan, Desa Aan, Desa Tihingan, Desa Takmung, Desa Bungbungan, Desa Tusan, Desa Banjarangkan, Desa Negari, Desa Sulang, Desa Sampalan Tengah, Desa Besan, Desa Dawan Kaler, Desa Selisihan, Desa Manduang, Kelurahan Semarapura Kauh, Desa Gelgel, Desa Satra, Desa Ped, Desa Sakti, Desa Klumpu, Desa Batukandik, Desa Batumadeg, Desa Tanglad, Desa Sekartaji, Desa Pejukutan, Desa Bunga Mekar. Desa yang termasuk area beresiko sedang yaitu Desa Pakse Bali, Desa Akah, Kelurahan Semarapura Kangin, Desa Jumpai, Desa Tangkas, Desa Kampung Gelgel, Kelurahan Semarapura Klod Kangin. Desa/Kelurahan yang termasuk kurang beresiko yaitu Kelurahan Semarapura Kaja, Kelurahan Semarapura Tengah dan Kelurahan Semarapura Klod. Faktor resiko yang menyebabkan area beresiko untuk klaster 0 – klaster 5 adalah air limbah domestik sebesar 30.5%, persampahan sebesar 24,2%, dan perilaku hidup bersih dan sehat sebesar 21.6%. Faktor resiko tertinggi berdasarkan hasil studi EHRA di Kabupaten klungkung secara keseluruhan adalah air limbah domestik sebesar 30.5%. Indeks Resiko Sanitasi berdasarkan analisis Studi EHRA tahun 2012 ditunjukkan pada grafik di bawah ini, sedangkan peta area beresiko terlampir :
34
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012
35
LAPORAN STUDI ENVIRONMENTAL HEALTH RISK ASSESSMENT (EHRA) KABUPATEN KLUNGKUNG 2012 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Laporan Rekap Harian – Supervisor Lampiran 2. Nama Tim EHRA, Koordinator Kecamatan & Supervisor Lampiran 2. Hasil Analisis Studi EHRA Kabupaten Klungkung Lampiran 3. Peta Area Beresiko Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA
36
LEMBAR LAPORAN HARIAN
.
SUPERVISOR
CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan No 1
Check items
(v)
Eriefing kuesioner (khusus hari 1) Check kelengkopan
2
Pulpen
3
PensiI
4
Penghapus
tl
d
Kuesioner 5a
Ketengkapan hataman
5b
Nomor kuesioner
7
Janjiwaktudr@
d
CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tanda Tangan
CATATAN (HAL YG MEMPERT-ANcAR & KEsuLrrAN2 vANG DTHADAeT &
4.
RENCANA soLUSr)
fa-soMN SU
r;. *!.. *:,1.
5:;l
R.VA.I
P
EN
I
REKAP HARIAN - SUpERytstoR
LAI,AN RIS IKO KES EHATAN Lt NG KU NGA!.{
'ry* LEMBAR LAPORAN HARIAN
.
SUPERVISOR
CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan No 1
Check items Briefing t
hEffi
(v) l/
Check kelengkopan 2
Pulpen
3
PensiI
4
Penghapus
,/
Kuesioner 5a
Kelengkapan hataman
5b
Nomor kuesioner
7
Janji waktu Oan temFat
,f aeOrfing
CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tanda Tangan
Enumerator
CATATAN (HAL YG MEMPERLANcAR & KEsuLrrAN2 vANG
4.
DTHADAeT
3
& RENCANA soLUSr)
LEMBAR
L#ORAN REKAP HARIAN - SUPERVISIOR
SLIR.VA.I PEN I LAI.AN RIS
Tartggal
wilaVah: r
l;. '
IKO
I
I
r3i
,
a' .................3-
KES
EHATAN
Sp
::l-'
GAN
hr"iir.
Poa3luqrg
r..Eatlbro'n... rr..
Nama/ Tanda Tangan Supervislor
.L*-
L! NG KU N
,
'r-olt, lal.Y,
t. lO I' l0 3' to 4&AhAlt. KUESI{0NER TOTAL (AKrrMUt-Asl)
y*}lc
TERrOtAprrL
.fftfr....
rj
E*::.::t'1=:EE.g+.lw' "s'
LEMBAR LAPOMN HARIAN - SUPERVISOR
CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan
heck kelengkapan
CATATAN DEBRIEFING
CATATAN
1.
(H,AL YG MEMPERT-ANCAR
...,.Una.\4.n1..
& KESULITAN2 YANG DIHADAPI & RENCANA SOLUSI)
'
2,.,,.,\0;I*.,....\*,.};.u.......[au!....
3
4. .....
}u cn,i
t*/rr
",f*)-
t
x u,**fi,\ he,n44, h4i$ . 1*.1 "''!-!-'ri'?
t
T
REKAP HARIAN sI.I RvA,! PEN ILAI,AN RIs
IKo
KEs
- SUPERV|S|oR
EHATAN
L!
NGKUt,icax
Tanggat:
At -'Cl
'
'?.ql
1-
?2D' JI'ffiAH
KI,ESION€R TOTAL Y.ANG TERI(UMPUT (AKUMULASI) ' :.,:
f0
? Atst€YfAtr"
]
r.,'.ri.
:r--.,'.r:.-.
\ [.:'
.
LEMBAR LAPOMN HARIAN
SUPERVISOR
r
CATATAN BRIEFING Nama/ Tanda Tangan
Nama/ Tanda Tangan
IiffilI#irangan
Enumerator 3
Nama/ Tanda Tangan
Enumerator 4
,,.l.#S#.hxr1.ar.r1
"*lw** ..4o.. Wlayah/ Target Enumerator
I
Wilayah/ Hasil
Enumerator I
PhlV..lg*.kt v.N..Y6,kl,
wilayah/ Target Enumerator 2
Wilayah/ Hasil Enumerator 2
Enumerator 3
.Parae.n* .t&h{ers
Aa
.....*o....,..
lkhuilih-aril
t/
......2^........
Mlayah/ Target
Wilayah/ Hasil Enumerator J
Witayah/ Target
Enumerator.l
WlayaM Hasit Enumerator 4
Check list kegiatan
Briefing kuesioner
Janji waktu Oan ternpat?eOnffi
Nama/ Tanda Tangan
Enumerator
3
tifiiA """'0""" Gq.'
reg'
LEi,1B*fiSAP0RAN REKAP HARIAN - sUpERVtstOR '.: l,.I SUR.VA.! PENILAIAN RISlKO KESEHATAN LINGKUNGAN
i l
,:i r,,il:
L'r,t.
ffi
tr r
t!, E
t
h
LEMBAR LAPORAN HARIAN
E
I 7
.
SUPERVISOR
I I
I
l
CATATAN BRIEFING
kuesioner Check
lkhTGtr-ffi
keleifrfi
.lanii waktu
Oan
tEtpltEbnffi
CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tanda Tangan
tnumerator
CATATAN (HAL YG MEMPERLANCAR &
1.
4.
KESULITAN2 YANG DIHADAPI
..W1*[$].^. ....rycwil t"J,mrlaa.4aan
3
& RENCANA SOLUSI)
r I
:
LEMBAR LAPORAN REKAP HARIAN S I.I :
i
i
I I
i
:
I i i :
R.VA.! PEN
I
LAIAN
RIS T.O I
. SUPERVISIOR
KESEHATAN L! NG KU N GAN
LEMBAR LAPORAN HARIAN
. SUPERVISOR
Check list kegiatan
Ketengkapan-trlflffi Nomor kuesiorier
laniiwaktuEin
tfrffi
CATATAN DEBRIEFING
Nama/ Tanda Tangan
tnUmerator
3
l4ned{,
Mr nit. t' i,'
,:;
lr' i
LEMBAR LAPORAN REKAP HARIAN
. SUPERVISIOR
SUR.VA.! PENILAIAN RISlKO KESEI{ATAN LINGKUNGAN
I I
I
i I
!
Tanggal
i
Wilayah:
LrtavoU0 frN
i !
i I I I f
i I I I
i !
l? - \ 'z*r,
j
r..\eg:tff,rP04M , &fld
I
i
i
JUMLAH KUESIONER TERKUMPUL
-
\L
.T
JUMTJAH KUESIONER TOTAT YANG TERKUMPUL
{AKUMULASU
a?
ai
.=ryr. {
li
r
LEMBAR LAPORAN HARIAN SUPERVISOR
! }JA: CATATAN BRIEFING Nama/ Tanda Tancan
Enumerator 2
Nama/ Tanda Tangan
Lnumerator
Nama/ Tanda Tangan
3
cnumerator 4
.......,,,..,ct.,.. WilayaM Target
Wilayah/ Target Enumerator 2
Enumerator I
$.8..8*t€,.. .......?........
Wilayah/ Hasil Enumerator 2
WilayaV Target Enumerator 3
Wilayah/ Hasit
Enumerator
Check list kegiatan
Check
keteigkapoi
Janjiwaktu@ CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tanda Tanean Enumerator 3
CATATAN (HAt
1. .....
2.....,., 1
4..
YG MEMPERL,ANCAR
& KE'ULITAN2 YANG DIHADAPI &
RENCANA SOLU'I)
3
Wilayah/ Target
Enumerator.l
Wilayah/ Hasil
Enumerator
4
LEMBAR LAPORAN REKAP HARIAN S I-I
P.T74'
P E N I LA.
!A
N
R IS
I
KO
K ES
Tanggal:
2t)-*-Ttz, JUMTAH KUESIONER TEft Kt''dPUL
JUMLAH KUEsION.ER TOTAL YANG TERKUA,IPUL
(AKUMUljst)
2,
- SUPERVISIOR
EHATAI.I
L ! }.I G K U N GA!..t
r i
f
L
i i
I
I I
CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan Check items Eriefing kuesione7
1kh
usus haii
-iJ
Janji waktu aan ternpat aeOnefrng
CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tanda Tangan
tnumerator
CATATAN (HAL
1...... 3.
4.
YG MEMPERLANCAR
& KE'ULITAN2 YANG DIHADAPI &
3
RENCANA SOLU'I)
LEMBAR LAPORAN REKAP HARIAN S
U R.VA.
:
P E N I LA.I,AN RI S
I
KO
KES
EHATAI{
Tanggal
JUMLAH KUESIONER TERKUIIPUL
- SUPERVISIOR
r _ l, ?q
- Al'
JUMI.AH KUESION,ER TOTAL YANG TERKUMPUL (AKUMULAST)
"uo
L ! I.{ G KU N
GA}{
r t'
i i
i, ,
i
! i
LEMBAR LAPORAN HARIAN - SUPERVISOR
t; t,
t t
Nama/
t CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan
rin
g
kuesid-eF(ml;G
checkTetefiiffi
Kelen gka
h;iiJ
pai' h a'iitin*
Nomor kues6ner
.lan;iw@ CATATAN DEBRIEFING
CATATAN
1...... 2.. 4.
(H,AL YG A,IEMPERLANCAR
& KESULITAN2 YANG DIHADAPI &
RENCANA 5OLU5I)
rarla.]r"^.,17
ll+zhJ
EA:lrd
t'
LEMBAR.L.APORAN REKAP HARIAN . SUPERVISIOR S U R.VA ! PEN I LA.!,AN RIS KO KES EHATAN L ! I{E KU N GA!..I !
Tanggal:
Wilayah:
"''9pkaud t . 9Y v-t/a\ Va,hqp.^
_:r:__P.lr.:
!8-?-ktz JUML{H I(.,ESIONER TERKUI{PUL
:
Hsi l
Nama/ Tanda Tangan Supervisior
&4e {_{} ($*_ ffi[ s .kr.slls::{ . .
.
) '| Ltl'
z_. 14-1
? ig JUr{tAH KUES|ONER ToTAL YANG TERKUMPUL (AKUMULASI}
\?
-
\
rI
l: t
L
LEMBAR LAPORAN HARIAN SUPERVISOR F
Nama/ Ta
CATATAN BRIEFING Nama/ Tanda Tanqan
Enumerator
Nama/ Tanda
1
Enumerator 2
{
I
I Nama/ Tanda Enumerator
Wilayah/ Target
Enumerator I
.5f
,1,* *kt1"tu$ !it\&z "L,,i
WilayaM Hasil Enumerator I
..rr*.*h..
..*
NQ. 'r.m*h....
, fl?X &*-11' lrr. 'FIt! t*lwlarh tv,
JA axrL+r
Wilayah/ farget Enumerator 2
. 2p.
.
Wilayah/ Hasil Enumerator 2
Wilayah/ farget Enumerator
l
.F.n.-rsrtd, .....*.o-......
Wilayah/ Hasit Enumerator J
ls. ? .!rsxs, .tf .V.a......
Check iterns
Janli waktu dan
lkhusIiharil
teffiEo7ffins
CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tarlda Tanean
Enumeratfi3
h,
*p5 Fh*f h yx CATATAN (HAL 1.
2. 3.
4
YG MEMPERI-ANCAR
& KESUL|TAN2 yANc DtHADApt &
.r.95ih
rc""""""""'l
Check list kegiatan
ing kuesioner
Nama/ Tan$ Tangan
rnumerat rf 4
ili'
-#p-..Llrdc#... knn h\$E
Tanean
3
RENCANA SOLUSI)
ar uhhu*h Du* (rA"
eU +* .
Wilayah/ Target
Enumerator .l
9P h!'ccl
rr6 """'{l'l'"""
\tilayaM Hasil Enumerator 4
{r-r"{ee-\
&_.. .,.. ......-]...
LEMBAR LAPORAN REKAP HARIAN S I-I
R.VA
! PEN I LA.IAN
RlS
- SUPERVISIOR
lKO KESEHATA}.I Lt }.{GKU NGA}{
Wilayah: +, lf-tsCtult
Tanggal
_:: -_1!r,.Sgl t-lq:h t? -T-
I tf t {O*
(L.Er (eL6p,
.
Nama/ Tanda Tangan Supervisior
1D lz-
{$n${S} .
JUMIAH KU€SIONER TER(UITPUT
r!'l..0fl3....?f[\. .8.I- t het
t. ra" z-4 g,
l?-
JUMLAH KUESION.ER TOTAL YANG TERKUMPUL (AKUMUTASt)
5).
,suro!.ll.
:.......
€Hr l: ' LEMBAR LAPORAN HARIAN
.
SUPERVISOR
Kabupaten/Kota:
...f,,\
Nama/ Tand
CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan
Briefing t
Janliwaktu@ CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tanda Tangan
fnumerator
3
{*sau6nd.r
LEMBAR LAPORAN REKAP HARIAN S
U R.VA
I
P
EN I L.^.'AN R! S ! KO KES
Wilayah:
Tanggal:
. tb
7- ton
JT,J$I.AII KUES|oNER TERKUI{PUL
-
E
. SUPERVISIOR
!-IATA}.{
9ena*Fn
L t I.{G
KU N GA!.-t
puf,/+ tiAlrlf t
latliPurrb bVLbeL
Nama/ Tanda Tangan Supervisior
ee.U y.ffe }}$ ?YY t}lrTsgtlH
. ...
-i:.
.
zJ arqr)
JUMLAH (UESIONER TOTAL YANG T€RKUMPUL. (AKUMULASI)
27
s"/,'----
ls.:]€ery
fla
i:' t'
L
LEMBAR LAPORAN HARIAN - SUPERVISOR
CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan No
Check items
(v)
Briefing kuesioner lkhusus hari t
1
V
Check kelengkopan 2
Putpen
rf
3
Pensil
4
Penghapus
\f "f
Kuesioner 5a 5b
Nomor kuesioner
7
Janjiwaktu dan tempaffi
€ {
CATATAN DEBRIEFING
CATATAN (HAL YG MEMPERI-ANCAR & 1.
7. 3.
4.
KESULTTANz YANG DIHADAPI
&
RENCANA sOLUst)
kF"s' PIj 'r
i'r i:.
rll,
':
'
itsLXtri':'.(1b.,
:i.:i -'. .::.:'::l',":
&L{i.c *\r i '
:
,
LEMBAR LAPOMN REKAP HARIAN
i
:.
- SUPERVISIOR
:
SI.IR.V^.I PENILA.iAN RISIKO KESEI-IATAI.I LtNGKUNGAii
l
i, B
ti
i i
i;
i. I
i
i'
Wilayah: SlUfqnqlr Eah rwtg$ol
Tanggal:
I
(9- 7-
nnYu
i I
l I
Nama/ Tanda
tr,
i
i
JUMTAH KTJESIONER TERKUMPUL
-9 -4
JUML{H KUESIONER TOTAL YANG TERKT'I/.PUI. (AKUMULASI}
t9
::.:1-t€ryt \Y'
LEMBAR LAPORAN HARIAN - SUPERVISOR Kabupaten/xot", ..... KIUS9II$.i, q
CATATAN BRIEFING Nama/ Tanda Tangan
Nama/ Tanda Tangan
Nama/ Tanda Tangan
Enumerator
3I
*,,#-{m.";
t Wilayah/ Target Enumerator , ..
Wilayah/ Hasil, Enumerator lf,".
Wilayah/ Hasil Enumerator
*alv?edxr brfuF+ldlr
lz
s
2.
hatv@e&P
8
Wilayah/ Target Enumeiator 3
Wilayah/ Hasll
$Sur*p*.l
lo
a
WW to
Check list kegiatan No 1
Check items Briefing kuesioner (khusus hari
(v) 1)
€
Check kelengkapan z
Putpen
l
PensiI
4
Penghapus
{ ,c €
Kuesioner 5a
Ketengkapan hataman
5b
Nornor kuesioner
7
Janji waktu dan tempat debriefing
\r \, €
CATATAN DEBRIEFING Nama/ Tanda Tangan
Enumeratqr
3
-J,'#fr
CATATAN (HAL YG MEMPERT-ANcAR & KEsuLrrAN2 vANG DtHADApt &
7. 3,
4.
Nama/ Tanda Tangan
S
f*,Er{-$
RENSANA
solust)
Wilayah/ Target Enumerator
4
r
Wilayah/ Hasil .EnuErerator 4
puu*q#H Ss{lftlLsq$ io 6;
:i
ia
-.::
,
tEw,ffi r.$poffiil S
U
RVA
I PENILAI,{!iI
..R I-< I
- SUPERV|S|OR
FO T.ESEH ATAN LING
K U N G A}{
\{ilayah: l?alut{nrrd,r}
Tanggal:'
l ,-
REKAP HARTAN
,-
prL Narna/ Tanda
srrdr"Ali'Kt rsor{rR
-; $.., - l'O
rrnRuiiFut
,1&.
.
,,:.,.s:. J{rr}*.AH l(t €SIONER.TOTAL (AKrJMUrrSU
YA}6
TERXUMPUL
'l
g*
l
i3 l:
I
! i*i iitr':i,.. ' ..1:.,
..i: ' . : .f +i
.
:1
:a:*s
r" F
LEMBAR LAPORAN HARIAN - SUPERVISOR
CATATAN BRIEFING
Check list kegiatan No 1
Check items Briefing kuesioner (khusus hari 1)
(v)
v
Check kelengkapon 2
Putpen
3
PensiI
4
Penghapus
€ ,( \f
Kuesioner 5a
Ketengkapan hataman
5b
Nomor kuesioner
7
Janjiwaktu dan tempat debriefiig
tf ,/
CATATAN DEBRIEFING
CATATAN (HAL
YG
}*t'*s:* 4.
--\3
LES/I8AR S I.I
RV.A.I
TAPOMN REKAP HARIAN - SUPERVISIOR PENI
Tanggat:
LA.I.AN RI S ! KO r.ES
EFIATA}I
L I I.{ G K U N
Wilayah: 2 t,Afirl<6rld.tK
halynun6ul
1f -7-1PrL Nama/ Tanda Tanpn Supervisior
ffiw$,FAR?'{
1 6AnnAUS JU,\TI.AH IruESrcNER TERI({'MPIJ L
-a-
:tt jto -tO
Ji,I'LAH
KUESIONER TOTAL YANG TERKUMPUL (AKUMULAsT)
,9
GA}{
IH
16
lo-
t6
lx
5
o
l= o (^,
\o
\o l(^
o {
t2 \o lo l5 o \o lu'
P l=
zH
5iu
f tct tc} o r J c 5 ro
r(l
q 6EE-' l .t$ rt 7=o
: 8E - dB
.il 7se o Oit o to o -+ o J 5c-
xo 0ur gr ='O aao {. d5
IN
n) N
,
o T' o
+ c 3 c
c, r a Ut o 5 F g @ r o
c
+ e. cl T' 5 CL o 5 o (o 3 7\ o Ut cf P CL @ o o 5 +
E o g! a P xE b J
o o
N
c
C{
<{
o o
,\,
r
t! l\)
N)
ltrI
(o = =
q
c cr c= o
o + o+
@ P
H H H
tr
-. o_
o ! o !
(a
F Z g
U!
:9
J
c'0
at
1
(, cr o
f to
xo to
n
o\
:
= qe.
xo
:r
@
:
o
CL
o o = 5
7S
f
@
,\)
,\) o
c
C.f
@
N
o 5
rct =
o
cr
3
ro
o H H
CL =.
o .o o
l^
zE
F
tr UI
{ -u
C ..!o
r
F 7ri
5
;
o ! o
o-
a
c+
.+
H
xo
(,r
q
t=
t
CL
5 o = @ f 1' o UI o ro
co
ro
f
:(^ : x o ,r(I 9.:o
l\)
E E
t\)
o
g N) o t\)
t\) 4{
o. l\) o
o
,\)
t! ,u
6a
-
I'
o U! o = t o g xo cr
Io
E o 5 H H
o
rv
J c!Ut
C 1'
{
= irt
o '0 ca 5 o o =
f,
-f =. m
6' UI
_{ o-
,
q9.
J
o xo
c.:
r.o
,
o = o 3 CL o a c o o 5 !
N
,u
a
tc d J 5
l\) l\)
r-
z
o o l
= 16 (c o UI c
::
o :t oo 5 f, 6@ Ut 1 o o :t
o o J f x @ o
CL
cr o o , c5 :r r(l @
5
r
?t o
n @ :: ,o f @
N
o o o
I,\)
C{ C-{
t=
\o @ @
q
{ { { s sr
t$ l\! tu
t
ro
(CI
:
o 1. o a o f
@ (^
.o: o t l.o ro = H
L.=
0
@
r
C T' J cD Ut
c-+ +
6' (r!
c
o 5
{o
!
+
(r)
5
=
19.
o !
CL 7rs
l\)
N} o
o o
, 3
o\
rct Z o
,
a o o o 5 o CL = '1, 0 o o t6- o J e_ ro o CL :, g € ot 5 (o o 't 3 :F C't c o CL o a o B
I' t cr5 o5 or
N
o
IN
:
l\) (-f
,\,
CL
tr , @f wf (o
,\t
o
KI ro
7( o 3 !t c :l
N)
N' o
t\)
t= 4{ C
q.t
{ l\) s t!o os c-t t\) @
c1
o xo
!
o
a
(, o fo
6- 6-
o o fo 3o 5 1 o o 1' c1 1'ca o o xo :,s c o
to (n
q, t\) N
o
E!
o o
c oJ
t,3
xo
l{
r,s!
:,
rc
= ro
c
F x
c1' UI
+
c'1,
=
=. 3 =. to 9.
o
Cn
c c'o -+ c
+
t^
G.)
N
E
=
o
! o -+
c,
or
xo
o 1
UI
-s.
!, o
(,
5
o lD o t o + o
7\
:
9. o U!
=
i" x
o CL o
(^
t
o
{o
H
1'
FI
^(n
5
m (t
I ,t
()
o {
(n
{o
x
m ()
I
()
= !lB o {
q
It{
{H
o t{
([|
o m o
t{
z{ zo
H
=
z
zo
o o rt
m 7' H
co!
h
= { Z
Cr
m
7' ,s
z { o
o 7' o H
xo
l
I7'
= m
{H
=
z
!
=
z
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 A. IDENTITAS WILAYAH. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
Kode Kecamatan
Kode Kelurahan/Desa
A8. Hubungan Responden dengan Kepala Keluarga
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
10
80
100,0
40
19,9
0
,0
0
,0
0
,0
120
20
0
,0
40
19,9
0
,0
0
,0
0
,0
40
8,3
30
0
,0
81
40,3
79
66,4
40
100,0
40
100,0
240
50,0
40
0
,0
40
19,9
40
33,6
0
,0
0
,0
80
16,7
0
,0
40
19,9
0
,0
0
,0
0
JUMLAH ,0
480
3
40
8,3
4
0
,0
0
,0
40
33,6
0
,0
0
,0
40
8,3
5
0
,0
40
19,9
0
,0
0
,0
0
,0
40
8,3
8
0
,0
0
,0
0
,0
40
100,0
0
,0
40
8,3
9
0
,0
0
,0
40
33,6
0
,0
40
100,0
80
16,7
10
40
50,0
40
19,9
39
32,8
0
,0
0
,0
119
24,8
12
0
,0
40
19,9
0
,0
0
,0
0
,0
40
8,3
15
40
50,0
41
20,4
0
,0
0
,0
0
,0
81
16,9
Istri
76
95,0
201
100,0
111
93,3
37
92,5
39
JUMLAH 97,5
464
96,7
4
5,0
0
,0
8
6,7
3
7,5
1
2,5
16
3,3
JUMLAH
480
Anak perempuan yg sudah menikah
25,0
480
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 B. INFORMASI RESPONDEN. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
Kelompok Umur Responden
B2. Apa status dari rumah yang anda tempati saat ini?
B3. Apa pendidikan terakhir anda?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
<= 20 tahun
2
2,5
0
,0
1
,8
1
2,6
0
,0
4
,8
21 - 25 tahun
4
5,0
7
3,5
3
2,5
1
2,6
2
5,0
17
3,5
26 - 30 tahun
12
15,0
24
11,9
19
16,0
6
15,4
6
15,0
67
14,0
31 - 35 tahun
12
15,0
33
16,4
13
10,9
4
10,3
9
22,5
71
14,8
36 - 40 tahun
18
22,5
47
23,4
28
23,5
5
12,8
6
15,0
104
21,7
41 - 45 tahun
10
12,5
42
20,9
19
16,0
7
17,9
4
10,0
82
17,1
> 45 tahun
22
27,5
48
23,9
36
30,3
15
38,5
13
32,5
134
28,0
Milik sendiri
70
87,5
198
98,5
89
74,8
23
57,5
31
JUMLAH 77,5
411
Rumah dinas
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
0
,0
1
,2
Berbagi dengan keluarga lain
1
1,3
0
,0
5
4,2
0
,0
0
,0
6
1,3
Sewa
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
4
10,0
5
1,0
Kontrak
0
,0
1
,5
2
1,7
1
2,5
3
7,5
7
1,5
Milik orang tua
9
11,3
2
1,0
22
18,5
15
37,5
2
5,0
50
10,4
8
10,0
23
11,4
4
3,4
4
10,0
2
JUMLAH 5,0
480
Tidak sekolah formal
41
8,5
25
31,3
61
30,3
38
31,9
12
30,0
16
40,0
152
31,7
SD
479 85,6
SMP
4
5,0
30
14,9
33
27,7
7
17,5
10
25,0
84
17,5
SMA
26
32,5
61
30,3
37
31,1
10
25,0
10
25,0
144
30,0
SMK Universitas/Akademi
7
8,8
9
4,5
0
,0
1
2,5
0
,0
17
3,5
10
12,5
17
8,5
7
5,9
6
15,0
2
5,0
42
8,8
5
6,3
44
21,9
41
34,5
9
22,5
7
JUMLAH 17,5
106
22,1
75
93,8
157
78,1
78
65,5
31
77,5
33
82,5
374
77,9
7
8,8
79
39,3
15
12,6
8
20,0
10
JUMLAH 25,0
119
24,8 75,2
480
B4. Apakah ibu mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari d /k l h ?
Ya
B5. Apakah ibu mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan
Ya Tidak
73
91,3
122
60,7
104
87,4
32
80,0
30
75,0
361
B6. Apakah ibu mempunyai anak?
Ya
72
90,0
194
96,5
112
94,1
36
90,0
36
JUMLAH 90,0
450
93,8
8
10,0
7
3,5
7
5,9
4
10,0
4
10,0
30
6,3
JUMLAH
480
Tidak
Tidak
480
480
B. 5 Berapa jumlah anak laki-laki yang tinggal di rumah ini ?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
B7. Kurang dari 2 tahun
B7. 2-5 tahun
B7. 6-12 tahun
B7. Lebih dari 12 tahun
Jumlah anak laki-laki
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
0
73
91,3
188
93,5
106
89,1
36
90,0
40
100,0
443
92,3
1
7
8,8
13
6,5
12
10,1
4
10,0
0
,0
36
7,5
2
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
,2
480
0
69
86,3
173
86,1
99
83,2
33
82,5
33
JUMLAH 82,5
407
84,8
1
11
13,8
24
11,9
18
15,1
7
17,5
7
17,5
67
14,0
2
0
,0
4
2,0
2
1,7
0
,0
0
,0
6
1,3
480
0
54
67,5
145
72,1
94
79,0
27
67,5
27
JUMLAH 67,5
347
72,3
1
25
31,3
52
25,9
22
18,5
10
25,0
13
32,5
122
25,4
2
1
1,3
4
2,0
3
2,5
2
5,0
0
,0
10
2,1
3
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
0
,0
1
,2
480
0
32
40,0
88
43,8
63
52,9
11
27,5
11
JUMLAH 27,5
205
42,7
1
43
53,8
74
36,8
36
30,3
13
32,5
18
45,0
184
38,3
2
5
6,3
33
16,4
15
12,6
10
25,0
8
20,0
71
14,8
3
0
,0
6
3,0
4
3,4
6
15,0
3
7,5
19
4,0
5
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
,2
480
0
15
18,8
28
13,9
27
22,7
4
10,0
4
JUMLAH 10,0
78
16,3
1
38
47,5
103
51,2
54
45,4
15
37,5
16
40,0
226
47,1
2
21
26,3
52
25,9
26
21,8
10
25,0
14
35,0
123
25,6
3
6
7,5
17
8,5
9
7,6
3
7,5
5
12,5
40
8,3
4
0
,0
0
,0
1
,8
5
12,5
1
2,5
7
1,5
5
0
,0
1
,5
2
1,7
3
7,5
0
,0
6
1,3
JUMLAH
480
B. 6 Berapa jumlah anak perempuan yang tinggal di rumah ini ?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
B8. Kurang dari 2 tahun
B8. 2-5 tahun
B8. 6-12 tahun
B8. Lebih dari 12 tahun
Jumlah anak perempuan
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
0
77
96,3
195
97,0
113
95,0
34
85,0
33
82,5
452
94,2
1
2
2,5
5
2,5
6
5,0
6
15,0
7
17,5
26
5,4
2
1
1,3
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
2
,4
480
0
75
93,8
181
90,0
102
85,7
32
80,0
37
JUMLAH 92,5
427
89,0
1
5
6,3
19
9,5
17
14,3
7
17,5
3
7,5
51
10,6
2
0
,0
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
3
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
0
,0
1
,2
0
64
80,0
150
74,6
97
81,5
33
82,5
22
JUMLAH 55,0
366
76,3
1
14
17,5
44
21,9
20
16,8
6
15,0
16
40,0
100
20,8
2
2
2,5
6
3,0
1
,8
1
2,5
2
5,0
12
2,5
3
0
,0
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
7
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
,2
480
480
0
51
63,8
114
56,7
79
66,4
7
17,5
9
JUMLAH 22,5
260
54,2
1
26
32,5
55
27,4
32
26,9
13
32,5
20
50,0
146
30,4
2
2
2,5
24
11,9
5
4,2
11
27,5
2
5,0
44
9,2
3
1
1,3
6
3,0
1
,8
4
10,0
8
20,0
20
4,2
4
0
,0
2
1,0
2
1,7
4
10,0
0
,0
8
1,7
5
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
1
2,5
2
,4
480
0
40
50,0
66
32,8
51
42,9
4
10,0
4
JUMLAH 10,0
165
34,4
1
28
35,0
80
39,8
45
37,8
12
30,0
12
30,0
177
36,9
2
7
8,8
37
18,4
17
14,3
9
22,5
9
22,5
79
16,5
3
3
3,8
11
5,5
2
1,7
6
15,0
10
25,0
32
6,7
4
1
1,3
6
3,0
3
2,5
4
10,0
2
5,0
16
3,3
5
1
1,3
1
,5
0
,0
2
5,0
3
7,5
7
1,5
6
0
,0
0
,0
0
,0
3
7,5
0
,0
3
,6
8
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
,2
480
Jumlah anak laki-laki 0 dan perempuan yang 1 ada dalam rumah 2
11
13,8
5
2,5
7
5,9
1
2,5
0
JUMLAH ,0
24
5,0
20
25,0
41
20,4
30
25,2
1
2,5
3
7,5
95
19,8
27
33,8
87
43,3
46
38,7
11
27,5
6
15,0
177
36,9
3
11
13,8
34
16,9
23
19,3
9
22,5
9
22,5
86
17,9
4
6
7,5
18
9,0
9
7,6
2
5,0
13
32,5
48
10,0
5
4
5,0
8
4,0
2
1,7
4
10,0
6
15,0
24
5,0
6
0
,0
6
3,0
1
,8
6
15,0
1
2,5
14
2,9
7
1
1,3
2
1,0
0
,0
0
,0
1
2,5
4
,8
8
0
,0
0
,0
0
,0
2
5,0
0
,0
2
,4
9
0
,0
0
,0
1
,8
1
2,5
1
2,5
3
,6
10
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
0
,0
1
,2
11
0
,0
0
,0
0
,0
2
5,0
0
,0
2
,4
JUMLAH
480
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 C. 1 Bagaimana kondisi sampah di lingkungan RT/RW rumah ibu?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Banyak sampah berserakan atau bertumpuk di sekitar lingkungan
B. Banyak lalat di sekitar tumpukan sampah
C. Banyak tikus berkeliaran
D. Banyak nyamuk
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak
63
78,8
150
74,6
114
95,8
35
87,5
19
47,5
381
79,4
Ya
17
21,3
51
25,4
5
4,2
5
12,5
21
52,5
99
20,6
480
Tidak Ya
75
93,8
188
93,5
115
96,6
35
87,5
34
JUMLAH 85,0
447
93,1
5
6,3
13
6,5
4
3,4
5
12,5
6
15,0
33
6,9
JUMLAH 45,0
480
Tidak
70
87,5
179
89,1
97
81,5
27
67,5
18
Ya
10
12,5
22
10,9
22
18,5
13
32,5
22
391
81,5
55,0
89
18,5
480
Tidak
63
78,8
177
88,1
106
89,1
32
80,0
21
JUMLAH 52,5
399
83,1
Ya
17
21,3
24
11,9
13
10,9
8
20,0
19
47,5
81
16,9
480
E. Banyak kucing dan anjingmendatangi tumpukan sampah
Tidak
64
80,0
196
97,5
116
97,5
39
97,5
38
JUMLAH 95,0
453
94,4
Ya
16
20,0
5
2,5
3
2,5
1
2,5
2
5,0
27
5,6
F. Bau busuk yang menggangu
Tidak
73
91,3
191
95,0
114
95,8
40
100,0
38
JUMLAH 95,0
456
95,0
7
8,8
10
5,0
5
4,2
0
,0
2
5,0
24
5,0
480
Ya G. Menyumbat saluran drainase
Tidak Ya
H. Ada anak-anak yang bermain di sekitarnya
I. Lainnya
Tidak Ya
480
76
95,0
199
99,0
117
98,3
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
472
98,3
4
5,0
2
1,0
2
1,7
0
,0
0
,0
8
1,7
480
78
97,5
196
97,5
118
99,2
26
65,0
40
JUMLAH 100,0
458
95,4
2
2,5
5
2,5
1
,8
14
35,0
0
,0
22
4,6
480
Tidak
61
76,3
197
98,0
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
457
95,2
Ya
19
23,8
4
2,0
0
,0
0
,0
0
,0
23
4,8
JUMLAH
480
C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
C2. Bagaimana sampah rumah tangga Dikumpulkan oleh kolektor dikelola? informal yang mendaur ulang Dikumpulkan dan dibuang ke TPS Dibakar Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke sungai/kali/laut/danau Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk Lain-lain
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
4
5,0
7
3,5
19
16,0
1
2,5
1
2,5
32
6,7
14
17,5
39
19,5
37
31,1
34
85,0
32
80,0
156
32,6
30
37,5
59
29,5
5
4,2
4
10,0
3
7,5
101
21,1
3
3,8
4
2,0
0
,0
1
2,5
0
,0
8
1,7
4
5,0
4
2,0
18
15,1
0
,0
2
5,0
28
5,8
25
31,3
85
42,5
40
33,6
0
,0
1
2,5
151
31,5
0
,0
2
1,0
0
,0
0
,0
1
2,5
3
,6
JUMLAH
479
C. 3 Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?. Total
Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Sampah organik/sampah basah
1 %
n
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak
2
50,0
7
100,0
1
5,3
1
100,0
1
100,0
12
37,5
Ya
2
50,0
0
,0
18
94,7
0
,0
0
,0
20
62,5
32
Tidak
3
75,0
7
100,0
0
,0
0
,0
1
JUMLAH 100,0
11
34,4
Ya
1
25,0
0
,0
19
100,0
1
100,0
0
,0
21
65,6
C. Gelas/kaca
Tidak
4
100,0
7
100,0
19
100,0
1
100,0
1
JUMLAH 100,0
32
100,0
D. Kertas
Tidak
4
100,0
7
100,0
1
5,3
0
,0
1
100,0
13
40,6
Ya
0
,0
0
,0
18
94,7
1
100,0
0
,0
19
59,4
32
B. Plastik
E. Besi/logam
32
Tidak
4
100,0
7
100,0
5
26,3
1
100,0
1
JUMLAH 100,0
18
56,3
Ya
0
,0
0
,0
14
73,7
0
,0
0
,0
14
43,8
32
F. Lainnya,
Tidak
4
100,0
7
100,0
19
100,0
1
100,0
1
JUMLAH 100,0
32
100,0
G. Tidak tahu
Tidak
3
75,0
0
,0
19
100,0
1
100,0
0
,0
23
71,9
Ya
1
25,0
7
100,0
0
,0
0
,0
1
100,0
9
28,1
JUMLAH
32
C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
C4. Seberapa sering petugas mengangkut sampah dari rumah?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
Tiap hari
4
100,0
1
14,3
2
10,5
1
100,0
1
100,0
9
28,1
Beberapa kali dalam seminggu Tidak pernah
0
,0
6
85,7
1
5,3
0
,0
0
,0
7
21,9
0
,0
0
,0
16
84,2
0
,0
0
,0
16
50,0
JUMLAH
32
Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
C5. Dari pengalaman, dalam sebulan terakhir ini, apakah sampah selalu diangkut tepat waktu?
C6. Apakah layanan pengangkutan sampah oleh petugas sampah dibayar?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tepat waktu
1
25,0
1
14,3
2
10,5
1
100,0
1
100,0
6
18,8
Sering terlambat
3
75,0
5
71,4
1
5,3
0
,0
0
,0
9
28,1
Tidak tahu
0
,0
1
14,3
16
84,2
0
,0
0
,0
17
53,1
32
Ya
4
100,0
7
100,0
2
10,5
1
100,0
1
JUMLAH 100,0
15
46,9
Tidak
0
,0
0
,0
17
89,5
0
,0
0
,0
17
53,1
25,0
0
,0
0
,0
0
,0
0
JUMLAH ,0
32
1
1
6,7
0
,0
5
71,4
0
,0
1
100,0
1
100,0
7
46,7
3
75,0
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
3
20,0
0
,0
2
28,6
2
100,0
0
,0
0
,0
4
26,7
15 19
C7. Kepada siapa ibu membayarnya ? Pemungut uang sampah dari RT Pemungut uang sampah dari Kelurahan Pemungut uang samapah dari Perusahaan Tidak tahu C8. Berapa biaya yang dikeluarkan dalam sebulan untuk membayar layanan sampah?
12 %
0
0
,0
0
,0
19
95,0
0
,0
0
JUMLAH ,0
500
0
,0
1
6,3
0
,0
0
,0
5
62,5
6
8,2
1000
5
27,8
1
6,3
1
5,0
9
81,8
3
37,5
19
26,0
2000
11
61,1
0
,0
0
,0
2
18,2
0
,0
13
17,8
3000
2
11,1
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
2
2,7
5000
0
,0
14
87,5
0
,0
0
,0
0
,0
14
19,2
JUMLAH
73
26,0
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 E. DRAINASE LINGKUNGAN/SELOKAN SEKITAR RUMAH DAN BANJIR. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
E1. Apakah di rumah mempunyai sarana pengolahan air limbah selain tinja?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Ya
32
40,0
138
68,7
90
75,6
38
95,0
19
47,5
317
66,0
Tidak ada
48
60,0
63
31,3
29
24,4
2
5,0
21
52,5
163
34,0
JUMLAH
480
E.2 Kemana air bekas buangan/air limbah selain tinja dibuang yang berasal dari: Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Ke sungai/kanal (Dapur) Tidak Ya A. Ke sungai/kanal (Kamar mandi)
Tidak Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
27
84,4
104
75,4
71
78,9
27
71,1
15
78,9
244
5
15,6
34
24,6
19
21,1
11
28,9
4
21,1
73
77,0 23,0
32
100,0
112
81,2
71
78,9
27
71,1
17
89,5
259
81,7
0
,0
26
18,8
19
21,1
11
28,9
2
10,5
58
18,3
A. Ke sungai/kanal (Tempat Tidak cuci pakaian) Ya
29
90,6
105
76,1
71
78,9
27
71,1
18
94,7
250
78,9
3
9,4
33
23,9
19
21,1
11
28,9
1
5,3
67
21,1
A. Ke sungai/kanal (Westafel)
Tidak
28
87,5
119
86,2
85
94,4
34
89,5
18
94,7
284
89,6
B. Ke jalan, halaman (Dapur)
Tidak
B. Ke jalan, halaman (Kamar mandi)
Tidak
B. Ke jalan, halaman (Tempat cuci pakaian)
Tidak
B. Ke jalan, halaman (Westafel)
Tidak
Ya Ya Ya Ya Ya
C. Saluran terbuka (Dapur) Tidak Ya C. Saluran terbuka (Kamar mandi)
Tidak Ya
4
12,5
19
13,8
5
5,6
4
10,5
1
5,3
33
10,4
26
81,3
122
88,4
89
98,9
35
92,1
19
100,0
291
91,8
6
18,8
16
11,6
1
1,1
3
7,9
0
,0
26
8,2
30
93,8
123
89,1
90
100,0
35
92,1
19
100,0
297
93,7
2
6,3
15
10,9
0
,0
3
7,9
0
,0
20
6,3
25
78,1
123
89,1
90
100,0
35
92,1
19
100,0
292
92,1
7
21,9
15
10,9
0
,0
3
7,9
0
,0
25
7,9
30
93,8
129
93,5
90
100,0
37
97,4
19
100,0
305
96,2
2
6,3
9
6,5
0
,0
1
2,6
0
,0
12
3,8
27
84,4
80
58,0
65
72,2
19
50,0
11
57,9
202
63,7
5
15,6
58
42,0
25
27,8
19
50,0
8
42,1
115
36,3
30
93,8
99
71,7
64
71,1
21
55,3
11
57,9
225
71,0
2
6,3
39
28,3
26
28,9
17
44,7
8
42,1
92
29,0
C. Saluran terbuka (Tempat Tidak cuci pakaian) Ya
27
84,4
83
60,1
64
71,1
20
52,6
11
57,9
205
64,7
5
15,6
55
39,9
26
28,9
18
47,4
8
42,1
112
35,3
C. Saluran terbuka (Westafel)
30
93,8
119
86,2
67
74,4
23
60,5
13
68,4
252
79,5
Tidak Ya
2
6,3
19
13,8
23
25,6
15
39,5
6
31,6
65
20,5
11
34,4
99
71,7
52
57,8
31
81,6
12
63,2
205
64,7
21
65,6
39
28,3
38
42,2
7
18,4
7
36,8
112
35,3
7
21,9
85
61,6
52
57,8
29
76,3
10
52,6
183
57,7
25
78,1
53
38,4
38
42,2
9
23,7
9
47,4
134
42,3
D. Saluran tertutup (Tempat Tidak cuci pakaian) Ya
10
31,3
104
75,4
52
57,8
30
78,9
10
52,6
206
65,0
22
68,8
34
24,6
38
42,2
8
21,1
9
47,4
111
35,0
D. Saluran tertutup (Westafel)
Tidak
16
50,0
113
81,9
81
90,0
32
84,2
15
78,9
257
81,1
Ya
16
50,0
25
18,1
9
10,0
6
15,8
4
21,1
60
18,9
E. Lubang galian (Dapur)
Tidak
27
84,4
134
97,1
87
96,7
37
97,4
19
100,0
304
95,9
D. Saluran tertutup (Dapur) Tidak Ya D. Saluran tertutup (Kamar Tidak mandi) Ya
Ya E. Lubang galian (Kamar mandi)
Tidak
E. Lubang galian (Tempat cuci pakaian)
Tidak
Ya Ya
E. Lubang galian (Westafel) Tidak Ya
5
15,6
4
2,9
3
3,3
1
2,6
0
,0
13
4,1
24
75,0
133
96,4
87
96,7
36
94,7
19
100,0
299
94,3
8
25,0
5
3,6
3
3,3
2
5,3
0
,0
18
5,7
27
84,4
133
96,4
87
96,7
37
97,4
19
100,0
303
95,6
5
15,6
5
3,6
3
3,3
1
2,6
0
,0
14
4,4
27
84,4
135
97,8
88
97,8
37
97,4
19
100,0
306
96,5
5
15,6
3
2,2
2
2,2
1
2,6
0
,0
11
3,5
F. Pipa saluran pembuangan (Dapur)
Tidak
F. Pipa saluran pembuangan (Kamar mandi) F. Pipa saluran pembuangan (Tempat cuci pakaian) F. Pipa saluran pembuangan (Westafel)
Tidak
G. Pipa IPAL Sanimas (Dapur)
Tidak
G. Pipa IPAL Sanimas (Kamar mandi)
Tidak
G. Pipa IPAL Sanimas (Tempat cuci pakaian)
Tidak
G. Pipa IPAL Sanimas (Westafel)
Tidak
H. Tidak tahu (Dapur)
Tidak
Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Ya Ya Ya Ya
H. Tidak tahu (Kamar mandi)
Tidak
87,5
126
91,3
85
94,4
38
100,0
19
100,0
296
4
12,5
12
8,7
5
5,6
0
,0
0
,0
21
93,4 6,6
27
84,4
124
89,9
85
94,4
37
97,4
19
100,0
292
92,1
5
15,6
14
10,1
5
5,6
1
2,6
0
,0
25
7,9
29
90,6
126
91,3
85
94,4
38
100,0
19
100,0
297
93,7
3
9,4
12
8,7
5
5,6
0
,0
0
,0
20
6,3
30
93,8
128
92,8
88
97,8
38
100,0
19
100,0
303
95,6
2
6,3
10
7,2
2
2,2
0
,0
0
,0
14
4,4
30
93,8
138
100,0
89
98,9
38
100,0
19
100,0
314
99,1
2
6,3
0
,0
1
1,1
0
,0
0
,0
3
,9
30
93,8
138
100,0
89
98,9
38
100,0
19
100,0
314
99,1
2
6,3
0
,0
1
1,1
0
,0
0
,0
3
,9
29
90,6
138
100,0
89
98,9
38
100,0
19
100,0
313
98,7
3
9,4
0
,0
1
1,1
0
,0
0
,0
4
1,3
30
93,8
138
100,0
90
100,0
38
100,0
19
100,0
315
99,4
2
6,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
2
,6
31
96,9
138
100,0
90
100,0
38
100,0
19
100,0
316
99,7
1
3,1
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,3
31
96,9
138
100,0
90
100,0
38
100,0
19
100,0
316
99,7
1
3,1
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,3
H. Tidak tahu (Tempat cuci Tidak pakaian) Ya
31
96,9
137
99,3
90
100,0
38
100,0
19
100,0
315
99,4
1
3,1
1
,7
0
,0
0
,0
0
,0
2
,6
Tidak
32
100,0
134
97,1
90
100,0
38
100,0
19
100,0
313
98,7
0
,0
4
2,9
0
,0
0
,0
0
,0
4
1,3
H. Tidak tahu (Westafel)
Ya
28
Ya
Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
E3. Apakah rumah yang ditempati saat ini atau lingkungan sekitar rumah pernah terkena banjir?
Tidak pernah
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
78
97,5
199
99,0
116
97,5
38
95,0
38
95,0
469
97,7
Sekali dalam setahun
0
,0
1
,5
2
1,7
1
2,5
1
2,5
5
1,0
Beberapa kali dalam
1
1,3
1
,5
1
,8
1
2,5
1
2,5
5
1,0
Sekali atau beberapa dalam sebulan
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
480
E4. Apakah banjir biasa terjadi secara rutin?
Ya
0
,0
1
50,0
1
33,3
0
,0
2
JUMLAH 100,0
4
36,4
Tidak
2
100,0
1
50,0
2
66,7
2
100,0
0
,0
7
63,6
Ya
0
,0
1
50,0
2
66,7
2
100,0
2
JUMLAH 100,0
11
E5. Terakhir kali banjir terjadi, apakah air memasuki rumah Ibu?
7
63,6
Tidak
2
100,0
1
50,0
1
33,3
0
,0
0
,0
4
36,4
11
E6. Pada saat terakhir kali Setumit orang dewasa banjir, berapa tinggi air yang Setengah lutut orang dewasa masuk ke dalam rumah Ibu? Sepinggang orang dewasa E7. Pada saat terakhir kali Tidak pernah banjir, apakah kamar mandi Kadang-kadang dan WC/jamban juga Selalu terendam banjir? E8. Pada saat terakhir kali banjir, berapa lama air banjir akan mengering?
0
,0
1
100,0
2
100,0
1
50,0
1
JUMLAH 50,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
50,0
0
,0
1
14,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
50,0
1
14,3
0
,0
0
,0
2
100,0
2
100,0
1
JUMLAH 50,0
5
71,4
0
,0
1
100,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
14,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
50,0
1
14,3
7
5
71,4
7
Kurang dari 1 jam
0
,0
1
100,0
0
,0
1
50,0
0
JUMLAH ,0
2
Antara 1 - 3 jam
0
,0
0
,0
2
100,0
1
50,0
0
,0
3
42,9
Setengah hari
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
50,0
1
14,3
Lebih dari 1 hari
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
50,0
1
14,3
JUMLAH
7
28,6
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 D. 1 Dimana anggota keluarga yang sudah dewasa bila ingin buang air besar?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Jamban pribadi
B. MCK/WC Umum
Tidak
n
%
n
%
n
%
12 %
11,3
20
10,0
2
1,7
1
2,5
3
7,5
35
7,3
88,8
181
90,0
117
98,3
39
97,5
37
92,5
445
92,7
Tidak
71
88,8
200
99,5
117
98,3
40
100,0
36
JUMLAH 90,0
464
96,7
9
11,3
1
,5
2
1,7
0
,0
4
10,0
16
3,3
480
Tidak
Tidak
E. Ke kebun/pekarangan Tidak Ya Tidak Ya G. Ke lubang galian
%
11 n
4
9
Ya
F. Ke selokan/parit/got
n
3
71
Ya D. Ke sungai/pantai/laut
%
Total
2
Ya
Ya C. Ke WC helikopter
1
Tidak Ya
480
79
98,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
479
99,8
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
480
79
98,8
199
99,0
117
98,3
40
100,0
39
JUMLAH 97,5
474
98,8
1
1,3
2
1,0
2
1,7
0
,0
1
2,5
6
1,3
480
77
96,3
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
457
95,2
3
3,8
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
23
4,8
480
80
100,0
195
97,0
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
474
98,8
0
,0
6
3,0
0
,0
0
,0
0
,0
6
1,3
480
78
97,5
201
100,0
119
100,0
40
100,0
39
JUMLAH 97,5
477
99,4
2
2,5
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
3
,6
480
H. Lainnya,
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
480
100,0
I. Tidak tahu
Tidak
78
97,5
187
93,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
464
96,7
2
2,5
14
7,0
0
,0
0
,0
0
,0
16
3,3
JUMLAH
480
Ya
D. 2 Apakah masih ada orang di luar anggoata keluarga yang sering BAB di tempat terbuka?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Anak laki-laki umur 5- Tidak 12 tahun Ya B. Anak perempuan umur 5-12 tahun
C. Remaja laki-laki
J. Lainnya,
%
n
%
12 %
63
78,8
180
89,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
442
92,1
17
21,3
21
10,4
0
,0
0
,0
0
,0
38
7,9
480
180
89,6
119
100,0
40
100,0
40
448
93,3
13,8
21
10,4
0
,0
0
,0
0
,0
32
6,7
480
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
79
98,8
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
459
95,6
1
1,3
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
21
4,4
480
79
98,8
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
459
95,6
1
1,3
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
21
4,4
480
76
95,0
178
88,6
119
100,0
40
100,0
39
JUMLAH 97,5
452
94,2
4
5,0
23
11,4
0
,0
0
,0
1
2,5
28
5,8
480
75
93,8
177
88,1
119
100,0
40
100,0
39
JUMLAH 97,5
450
93,8
5
6,3
24
11,9
0
,0
0
,0
1
2,5
30
6,3
480
73
91,3
169
84,1
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
441
91,9
7
8,8
32
15,9
0
,0
0
,0
0
,0
39
8,1
74
92,5
165
82,1
119
100,0
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
438
91,3
6
7,5
36
17,9
0
,0
0
,0
0
,0
42
8,8
480
480
Tidak
63
78,8
180
89,6
119
100,0
40
100,0
38
JUMLAH 95,0
440
91,7
Ya
17
21,3
21
10,4
0
,0
0
,0
2
5,0
40
8,3
480
Tidak Ya
K. Tidak ada
n
86,3
Ya I. Masih ada tapi tidak jelas siapa
%
11
Ya H. Perempuan tua
n
69
Ya G. Laki-laki tua
%
11 n
4
Ya
Ya F. Perempuan dewasa
n
3
Tidak
Ya E. Laik-laki dewasa
%
Total
2
JUMLAH 100,0
Ya D. Remaja Perempuan
1
76
95,0
201
100,0
118
99,2
40
100,0
40
JUMLAH 100,0
475
99,0
4
5,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
5
1,0
480
Tidak
42
52,5
133
66,2
57
47,9
0
,0
3
JUMLAH 7,5
235
49,0
Ya
38
47,5
68
33,8
62
52,1
40
100,0
37
92,5
245
51,0
JUMLAH
480
D. PEMBUANGAN AIR KOTOR/LIMBAH TINJA MANUSIA, DAN LUMPUR TINJA. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
D3. Jenis kloset apa yang anda pakai di rumah?
D4. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
Kloset jongkok leher angsa Kloset duduk siram leher angsa
D6. Kapan tangki septik terakhir dikosongkan
D7. Siapa yang mengosongkan tangki septik Ibu
%
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
69
86,3
174
86,6
110
92,4
30
75,0
37
92,5
420
87,5
6
7,5
8
4,0
6
5,0
10
25,0
3
7,5
33
6,9
Tidak punya kloset
5
6,3
19
9,5
3
2,5
0
,0
0
,0
27
5,6
Tangki septik
51
63,8
152
75,6
84
70,6
40
100,0
36
JUMLAH 90,0
363
75,6
3
3,8
23
11,4
8
6,7
0
,0
2
5,0
36
7,5
21
26,3
4
2,0
18
15,1
0
,0
0
,0
43
9,0
1
1,3
0
,0
4
3,4
0
,0
2
5,0
7
1,5
4
5,0
20
10,0
1
,8
0
,0
0
,0
25
5,2
Cubluk/lobang tanah Langsung ke drainase Sungai/danau/pan tai Kebun/tanah lapang Tidak tahu Lainnya
D5. Sudah berapa lama tangki septik ini dibuat/dibangun?
1
0-12 bulan yang lalu 1-5 tahun yang lalu Lebih dari 5-10 tahun yang lalu Lebih dari 10 tahun Tidak tahu 0-12 bulan yang lalu 1-5 tahun yang lalu Lebih dari 5-10 tahun yang lalu Tidak pernah Tidak tahu Layanan sedot tinja Dikosongkan sendiri Tidak tahu
480
0
,0
1
,5
4
3,4
0
,0
0
,0
5
1,0
0
,0
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
480 9
2,5
0
,0
4
2,6
3
3,6
1
2,5
1
JUMLAH 2,8
18
35,3
36
23,7
10
11,9
3
7,5
6
16,7
73
20,1
17
33,3
44
28,9
35
41,7
8
20,0
16
44,4
120
33,1
16
31,4
41
27,0
34
40,5
16
40,0
12
33,3
119
32,8
0
,0
27
17,8
2
2,4
12
30,0
1
2,8
42
11,6
363 3
,8
0
,0
2
1,3
1
1,2
0
,0
0
JUMLAH ,0
3
5,9
2
1,3
1
1,2
2
5,0
0
,0
8
2,2
0
,0
0
,0
2
2,4
0
,0
0
,0
2
,6
36
70,6
122
80,3
77
91,7
26
65,0
35
97,2
296
81,5
12
23,5
26
17,1
3
3,6
12
30,0
1
2,8
54
14,9
363 10
14,9
0
,0
4
13,3
3
42,9
3
21,4
0
JUMLAH ,0
4
26,7
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
4
6,0
11
73,3
26
86,7
4
57,1
11
78,6
1
100,0
53
79,1
JUMLAH
67
D8. Apakah ibu tahu, kemana lumpur tinja dibuang pada saat tangki septik dikosongkan?
Sungai, sungai kecil Dikubur di halaman Tidak tahu
D9. Apakah anak balita Ya, sangat sering di rumah ibu masih terbiasa buang air besar Ya, kadangdi lantai, di kebun, kadang Tidak biasa Tidak tahu D10. Ibu biasanya membuang tinja anak kemana?
Ke WC/Jamban Ke tempat sampah Ke kebun/pekaranga n/jalan Ke sungai/selokan/go t Tidak tahu
1
6,7
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
1,5
1
6,7
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
1,5
13
86,7
30
100,0
7
100,0
14
100,0
1
100,0
65
97,0
67 30
6,3
7
8,8
18
9,0
1
,8
4
10,0
0
JUMLAH ,0
32
40,0
12
6,0
1
,8
3
7,5
1
2,5
49
10,2
37
46,3
79
39,3
70
58,8
16
40,0
13
32,5
215
44,8
4
5,0
92
45,8
47
39,5
17
42,5
26
65,0
186
38,8
480
44
55,0
66
32,8
35
29,4
19
47,5
13
JUMLAH 32,5
177
36,9
5
6,3
1
,5
4
3,4
0
,0
0
,0
10
2,1
15
18,8
19
9,5
0
,0
0
,0
0
,0
34
7,1
6
7,5
2
1,0
10
8,4
0
,0
1
2,5
19
4,0
10
12,5
113
56,2
70
58,8
21
52,5
26
65,0
240
50,0
JUMLAH
480
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Air botol kemasan (Minum) A. Air botol kemasan (Masak)
B. Air isi ulang (Masak)
n
%
12 %
92,5
103
86,6
25
62,5
40
100,0
401
15
7,5
16
13,4
15
37,5
0
,0
79
16,5
Tidak
78
97,5
201
100,0
118
99,2
29
72,5
40
100,0
466
97,1
Tidak Tidak Tidak Tidak
83,5
2
2,5
0
,0
1
,8
11
27,5
0
,0
14
2,9
80
100,0
201
100,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
479
99,8
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
,2
80
100,0
201
100,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
479
99,8
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
,2
77
96,3
201
100,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
476
99,2
3
3,8
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
4
,8
62
77,5
164
81,6
108
90,8
40
100,0
40
100,0
414
86,3
Ya
18
22,5
37
18,4
11
9,2
0
,0
0
,0
66
13,8
Tidak
76
95,0
199
99,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
473
98,5
Tidak Tidak Tidak Ya
C. Air Ledeng dari PDAM (Minum)
%
186
Ya B. Air isi ulang (Gosok gigi)
n
41,3
Ya B. Air isi ulang (Cuci pakaian)
%
58,8
Ya B. Air isi ulang (Cuci piring&gelas)
n
33
Ya B. Air isi ulang (Minum)
%
11 n
4
47
Ya A. Air botol kemasan (Gosok gigi)
n
3
Ya
Ya A. Air botol kemasan (Cuci pakaian)
%
Total
2
Tidak
Ya A. Air botol kemasan (Cuci piring&gelas)
1
Tidak Ya
4
5,0
2
1,0
1
,8
0
,0
0
,0
7
1,5
78
97,5
199
99,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
475
99,0
2
2,5
2
1,0
1
,8
0
,0
0
,0
5
1,0
79
98,8
199
99,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
476
99,2
1
1,3
2
1,0
1
,8
0
,0
0
,0
4
,8
79
98,8
199
99,0
118
99,2
38
95,0
40
100,0
474
98,8
1
1,3
2
1,0
1
,8
2
5,0
0
,0
6
1,3
77
96,3
54
26,9
7
5,9
7
17,5
9
22,5
154
32,1 67,9
3
3,8
147
73,1
112
94,1
33
82,5
31
77,5
326
Tidak
41
51,3
31
15,4
2
1,7
7
17,5
9
22,5
90
18,8
Ya
39
48,8
170
84,6
117
98,3
33
82,5
31
77,5
390
81,3
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci piring&gelas)
Tidak
37
46,3
31
15,4
3
2,5
7
17,5
9
22,5
87
18,1
Ya
43
53,8
170
84,6
116
97,5
33
82,5
31
77,5
393
81,9
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
38
47,5
38
18,9
3
2,5
7
17,5
9
22,5
95
19,8
Ya
42
52,5
163
81,1
116
97,5
33
82,5
31
77,5
385
80,2
Tidak
39
48,8
32
15,9
3
2,5
11
27,5
9
22,5
94
19,6
Ya
41
51,3
169
84,1
116
97,5
29
72,5
31
77,5
386
80,4
Tidak
77
96,3
192
95,5
119
100,0
33
82,5
32
80,0
453
94,4
3
3,8
9
4,5
0
,0
7
17,5
8
20,0
27
5,6
75
93,8
193
96,0
118
99,2
33
82,5
32
80,0
451
94,0
C. Air Ledeng dari PDAM (Masak)
C. Air Ledeng dari PDAM (Gosok gigi) D. Air hidran umum - PDAM (Minum)
Ya D. Air hidran umum - PDAM (Masak)
Tidak Ya
D. Air hidran umum - PDAM (Cuci piring&gelas)
Tidak Ya
5
6,3
8
4,0
1
,8
7
17,5
8
20,0
29
6,0
74
92,5
193
96,0
118
99,2
33
82,5
32
80,0
450
93,8
6
7,5
8
4,0
1
,8
7
17,5
8
20,0
30
6,3
D. Air hidran umum - PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
D. Air hidran umum - PDAM (Gosok gigi)
Tidak
Ya Ya
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Minum)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Masak)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Cuci piring&gelas)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Cuci pakaian)
Tidak
E. Air kran umum -PDAM/PROYEK (Gosok gigi)
Tidak
F. Air sumur pompa tangan (Minum)
Tidak
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
F. Air sumur pompa tangan (Masak)
Tidak Ya
F. Air sumur pompa tangan (Cuci piring&gelas)
Tidak Ya
F. Air sumur pompa tangan (Cuci pakaian) Tidak Ya F. Air sumur pompa tangan (Gosok gigi)
Tidak Ya
G. Air sumur gali terlindungi (Minum) G. Air sumur gali terlindungi (Masak)
Tidak
75
93,8
193
96,0
118
99,2
33
82,5
32
80,0
451
5
6,3
8
4,0
1
,8
7
17,5
8
20,0
29
94,0 6,0
74
92,5
193
96,0
118
99,2
33
82,5
32
80,0
450
93,8
6
7,5
8
4,0
1
,8
7
17,5
8
20,0
30
6,3
79
98,8
178
88,6
118
99,2
40
100,0
39
97,5
454
94,6
1
1,3
23
11,4
1
,8
0
,0
1
2,5
26
5,4
76
95,0
178
88,6
118
99,2
40
100,0
39
97,5
451
94,0
4
5,0
23
11,4
1
,8
0
,0
1
2,5
29
6,0
75
93,8
170
84,6
118
99,2
40
100,0
39
97,5
442
92,1
5
6,3
31
15,4
1
,8
0
,0
1
2,5
38
7,9
76
95,0
170
84,6
119
100,0
40
100,0
39
97,5
444
92,5
4
5,0
31
15,4
0
,0
0
,0
1
2,5
36
7,5
75
93,8
170
84,6
118
99,2
40
100,0
39
97,5
442
92,1
5
6,3
31
15,4
1
,8
0
,0
1
2,5
38
7,9
78
97,5
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
478
99,6
2
2,5
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
2
,4
73
91,3
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
473
98,5
7
8,8
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
7
1,5
74
92,5
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
474
98,8
6
7,5
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
6
1,3
73
91,3
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
473
98,5
7
8,8
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
7
1,5
73
91,3
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
473
98,5
7
8,8
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
7
1,5
50
62,5
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
430
89,6
Ya
30
37,5
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
50
10,4
Tidak
47
58,8
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
427
89,0
Ya
33
41,3
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
53
11,0
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
48
60,0
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
428
89,2
Ya
32
40,0
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
52
10,8
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
46
57,5
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
426
88,8
Ya
34
42,5
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
54
11,3
G. Air sumur gali terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
47
58,8
181
90,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
427
89,0
Ya
33
41,3
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
53
11,0
Tidak
76
95,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
476
99,2
4
5,0
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
4
,8
75
93,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
475
99,0
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Minum)
Ya H. Air sumur gali tdk terlindungi (Masak)
Tidak Ya
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak Ya
5
6,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
5
1,0
74
92,5
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
474
98,8
6
7,5
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
6
1,3
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
I. Mata air terlindungi (Minum)
Tidak
Ya Ya Ya
I. Mata air terlindungi (Masak)
Tidak Ya
I. Mata air terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak Ya
I. Mata air terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak Ya
75
93,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
475
5
6,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
5
99,0 1,0
75
93,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
475
99,0
5
6,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
5
1,0
77
96,3
158
78,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
434
90,4
3
3,8
43
21,4
0
,0
0
,0
0
,0
46
9,6
76
95,0
175
87,1
119
100,0
40
100,0
40
100,0
450
93,8
4
5,0
26
12,9
0
,0
0
,0
0
,0
30
6,3
76
95,0
177
88,1
119
100,0
40
100,0
40
100,0
452
94,2
4
5,0
24
11,9
0
,0
0
,0
0
,0
28
5,8
76
95,0
177
88,1
119
100,0
40
100,0
40
100,0
452
94,2
4
5,0
24
11,9
0
,0
0
,0
0
,0
28
5,8
76
95,0
176
87,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
451
94,0
I. Mata air terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
4
5,0
25
12,4
0
,0
0
,0
0
,0
29
6,0
J. Mata air tdk terlindungi (Minum)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
J. Mata air tdk terlindungi (Masak)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
79
98,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
479
99,8
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
J. Mata air tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
J. Mata air tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
79
98,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
479
99,8
Ya
Ya
Ya K. Air hujan (Minum) K. Air hujan (Masak)
Tidak
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
80,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
422
87,9
19
23,8
39
19,4
0
,0
0
,0
0
,0
58
12,1
72
90,0
162
80,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
433
90,2
Tidak Tidak Ya
K. Air hujan (Gosok gigi)
0 162
Tidak
Ya K. Air hujan (Cuci pakaian)
1,3 76,3
Ya Ya K. Air hujan (Cuci piring&gelas)
1 61
Tidak Ya
8
10,0
39
19,4
0
,0
0
,0
0
,0
47
9,8
71
88,8
163
81,1
119
100,0
40
100,0
40
100,0
433
90,2
9
11,3
38
18,9
0
,0
0
,0
0
,0
47
9,8
72
90,0
164
81,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
435
90,6
8
10,0
37
18,4
0
,0
0
,0
0
,0
45
9,4
73
91,3
164
81,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
436
90,8
7
8,8
37
18,4
0
,0
0
,0
0
,0
44
9,2
79
98,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
479
99,8
L. Air dari sungai (Minum)
Tidak
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
L. Air dari sungai (Masak)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
L. Air dari sungai (Cuci piring&gelas)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
L. Air dari sungai (Cuci pakaian)
Tidak
79
98,8
192
95,5
117
98,3
40
100,0
40
100,0
468
97,5
1
1,3
9
4,5
2
1,7
0
,0
0
,0
12
2,5
L. Air dari sungai (Gosok gigi)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
M. Air dari waduk/danau (Minum)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
M. Air dari waduk/danau (Masak)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
Ya
Ya
M. Air dari waduk/danau (Cuci piring&gelas)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci pakaian)
Tidak
Ya Ya
M. Air dari waduk/danau (Gosok gigi)
Tidak
N. Lainnya (Minum)
Tidak
Ya
80
100,0
201
100,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
479
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
99,8 ,2
80
100,0
200
99,5
118
99,2
40
100,0
40
100,0
478
99,6
0
,0
1
,5
1
,8
0
,0
0
,0
2
,4
80
100,0
201
100,0
118
99,2
40
100,0
40
100,0
479
99,8
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
,2
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
N. Lainnya (Masak)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
N. Lainnya (Cuci piring&gelas)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
N. Lainnya (Cuci pakaian)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
N. Lainnya (Gosok gigi)
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
F1.2 Apakah pernah mengalami kesulitan Tidak pernah mendapatkan air untuk kebutuhan sehati- Beberapa jam saja hari, berapa lama?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
37
46,3
116
57,7
88
73,9
22
55,0
27
67,5
290
60,4
34
42,5
53
26,4
9
7,6
11
27,5
9
22,5
116
24,2
9
11,3
31
15,4
12
10,1
6
15,0
3
7,5
61
12,7
Satu sampai beberapa hari Seminggu
0
,0
1
,5
4
3,4
0
,0
0
,0
5
1,0
Lebih dari seminggu
0
,0
0
,0
6
5,0
0
,0
1
2,5
7
1,5
Tidak tahu
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
0
,0
1
,2
480
F1.3 Apakah ibu puas dengan kualitas air Ya yang digunakan saat ini? Tidak F1.4 Berapa jarak sumber air tsb ke Kurang 10 m tempat penampungan/pembuangan tinja? Lebih 10 m
71
88,8
197
98,0
105
88,2
40
100,0
35
JUMLAH 87,5
448
93,3
9
11,3
4
2,0
14
11,8
0
,0
5
12,5
32
6,7
480 33
6,9
122
25,4
21
26,3
1
,5
4
3,4
7
17,5
0
JUMLAH ,0
22
27,5
54
26,9
43
36,1
1
2,5
2
5,0
3
16
20,0
106
52,7
39
32,8
6
15,0
8
20,0
175
36,5
Tidak tahu
21
26,3
40
19,9
33
27,7
26
65,0
30
75,0
150
31,3
F2.1 Apakah Ibu mengolah/menangani air sebelum digunakan untuk minum dan masak?
Ya
43
53,8
189
94,0
119
100,0
40
100,0
39
JUMLAH 97,5
430
89,6
Tidak
37
46,3
12
6,0
0
,0
0
,0
1
2,5
50
10,4
F2.2 Bagaimana cara Ibu mengolah air untuk diminum?
Direbus
40
93,0
186
98,4
118
99,2
40
100,0
39
JUMLAH 100,0
423
98,4
0
,0
2
1,1
1
,8
0
,0
0
,0
3
,7
F2.3 Apakah Ibu menyimpan air yang sudah diolah ditempat yang aman?
480
480
Ditambahkan kaporit Menggunakan filter keramik Lainnya
0
,0
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
3
7,0
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
3
,7
1
2,3
2
1,1
0
,0
4
10,0
2
JUMLAH 5,1
430
Tidak disimpan
9
2,1
Ya, dalam Panci terbuka Ya, dalam Panci dengan tutup Ya, dalam Teko/ketel/ceret Ya, dalam Botol/termos Ya, dalam Galon isi ulang Lainnya
0
,0
2
1,1
0
,0
0
,0
0
,0
2
,5
4
9,3
82
43,4
67
56,3
32
80,0
18
46,2
203
47,2
21
48,8
76
40,2
43
36,1
4
10,0
17
43,6
161
37,4
8
18,6
13
6,9
4
3,4
0
,0
2
5,1
27
6,3
5
11,6
10
5,3
3
2,5
0
,0
0
,0
18
4,2
4
9,3
3
1,6
2
1,7
0
,0
0
,0
9
2,1
0
,0
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
JUMLAH
430
Tidak tahu
F2.4 Bagaimana Ibu mengambil air untuk minum, masak, cuci piring & gelas dan gosok gigi dari tempat penyimpan air?
Langsung dari dispenser Dengan menggunakan gayung Dengan menggunakan gelas Lainnya Tidak tahu
5
11,6
9
4,8
4
3,4
2
5,0
1
2,6
21
4,9
21
48,8
168
88,9
108
90,8
36
90,0
29
74,4
362
84,2
7
16,3
9
4,8
1
,8
2
5,0
9
23,1
28
6,5
10
23,3
2
1,1
5
4,2
0
,0
0
,0
17
4,0
0
,0
1
,5
1
,8
0
,0
0
,0
2
,5
JUMLAH
430
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 G. PERILAKU HIGIENE/SEHAT. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
G.1 Apakah Ibu memakai sabun pada hari ini atau kemarin ?
Ya Tidak
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
80
100,0
199
99,0
118
99,2
39
97,5
40
100,0
476
99,2
0
,0
2
1,0
1
,8
1
2,5
0
,0
4
,8
JUMLAH
480
G.2 Untuk apa saja sabun itu ibu gunakan?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Mandi
B. Memandikan anak
C. Menceboki panta anak
D. Mencuci tangan sendiri
E. Mencuci tangan anak
F. Mencuci peralatan
G. Mencuci pakaian
H. Lainnya
Tidak
%
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
1
1,3
0
,0
5
4,2
1
2,6
1
2,5
8
1,7
Ya
79
98,8
199
100,0
113
95,8
38
97,4
39
97,5
468
98,3
Tidak
23
28,8
71
35,7
42
35,6
12
30,8
16
JUMLAH 40,0
164
34,5
Ya
57
71,3
128
64,3
76
64,4
27
69,2
24
60,0
312
65,5
476
476
Tidak
40
50,0
100
50,3
49
41,5
13
33,3
34
JUMLAH 85,0
236
49,6
Ya
40
50,0
99
49,7
69
58,5
26
66,7
6
15,0
240
50,4
476
Tidak
15
18,8
62
31,2
2
1,7
9
23,1
22
JUMLAH 55,0
110
23,1
Ya
65
81,3
137
68,8
116
98,3
30
76,9
18
45,0
366
76,9
Tidak
32
40,0
75
37,7
37
31,4
14
35,9
28
JUMLAH 70,0
186
39,1
Ya
48
60,0
124
62,3
81
68,6
25
64,1
12
30,0
290
60,9
476
476
6
7,5
103
51,8
5
4,2
10
25,6
7
JUMLAH 17,5
131
27,5
Ya
74
92,5
96
48,2
113
95,8
29
74,4
33
82,5
345
72,5
Tidak
11
13,8
77
38,7
13
11,0
13
33,3
18
JUMLAH 45,0
132
27,7
Ya
69
86,3
122
61,3
105
89,0
26
66,7
22
55,0
344
72,3
Tidak
78
97,5
197
99,0
117
99,2
38
97,4
40
JUMLAH 100,0
470
98,7
2
2,5
2
1,0
1
,8
1
2,6
0
,0
6
1,3
476
Tidak
Ya I. Tidak tahu
1
Tidak Ya
476
476
78
97,5
182
91,5
117
99,2
35
89,7
40
JUMLAH 100,0
452
95,0
2
2,5
17
8,5
1
,8
4
10,3
0
,0
24
5,0
JUMLAH
476
G.3 Dimana saja anggota keluarga biasanya mencuci tangan?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Di kamar mandi
B. Di dekat kamar mandi
C. Di jamban
E. Di sumur
F. Di sekitar penampungan
H. Di dapur
I. Lainnya
%
n
%
n
%
n
%
12 %
31
38,8
98
48,8
85
71,4
3
7,5
14
35,0
231
48,1
49
61,3
103
51,2
34
28,6
37
92,5
26
65,0
249
51,9
Tidak
63
78,8
129
64,2
112
94,1
12
30,0
39
JUMLAH 97,5
355
74,0
Ya
17
21,3
72
35,8
7
5,9
28
70,0
1
2,5
125
26,0
480
Tidak
480
74
92,5
179
89,1
119
100,0
38
95,0
40
JUMLAH 100,0
450
93,8
6
7,5
22
10,9
0
,0
2
5,0
0
,0
30
6,3
480
Tidak
68
85,0
181
90,0
119
100,0
38
95,0
40
JUMLAH 100,0
446
92,9
Ya
12
15,0
20
10,0
0
,0
2
5,0
0
,0
34
7,1
480
Tidak
69
86,3
177
88,1
119
100,0
39
97,5
40
JUMLAH 100,0
444
92,5
Ya
11
13,8
24
11,9
0
,0
1
2,5
0
,0
36
7,5
480
Tidak
74
92,5
166
82,6
116
97,5
39
97,5
40
JUMLAH 100,0
435
90,6
6
7,5
35
17,4
3
2,5
1
2,5
0
,0
45
9,4
480
Tidak
21
26,3
70
34,8
50
42,0
14
35,0
5
JUMLAH 12,5
160
33,3
Ya
59
73,8
131
65,2
69
58,0
26
65,0
35
87,5
320
66,7
Tidak
23
28,8
86
42,8
62
52,1
19
47,5
27
JUMLAH 67,5
217
45,2
Ya
57
71,3
115
57,2
57
47,9
21
52,5
13
32,5
263
54,8
480
Tidak Ya
J. Tidak tahu
n
11 n
4
Ya
Ya G. Di tempat cuci piring
%
Total 3
2
Tidak
Ya D. Di dekat jamban
1
Tidak Ya
480
76
95,0
198
98,5
118
99,2
31
77,5
38
JUMLAH 95,0
461
96,0
4
5,0
3
1,5
1
,8
9
22,5
2
5,0
19
4,0
480
79
98,8
185
92,0
119
100,0
38
95,0
40
JUMLAH 100,0
461
96,0
1
1,3
16
8,0
0
,0
2
5,0
0
,0
19
4,0
JUMLAH
480
G.4 Kapan biasanya Ibu mencuci tangan dengan menggunakan sabun?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Sebelum ke toilet
Tidak Ya
B. Setelah menceboki bayi/anak
C. Setelah dari buang air besar
D. Sebelum makan
E. Setelah makan
F. Sebelum memberi menyuapi anak
G. Sebelum menyiapkan masakan
H. Setelah memegang hewan
I. Sebelum sholat
n
%
n
%
n
11 n
4 %
n
%
12 %
76
95,0
170
84,6
113
95,0
26
65,0
40
100,0
425
88,5
4
5,0
31
15,4
6
5,0
14
35,0
0
,0
55
11,5
480
Tidak
43
53,8
100
49,8
61
51,3
16
40,0
33
JUMLAH 82,5
253
52,7
Ya
37
46,3
101
50,2
58
48,7
24
60,0
7
17,5
227
47,3
480
Tidak
11
13,8
61
30,3
4
3,4
6
15,0
26
JUMLAH 65,0
108
22,5
Ya
69
86,3
140
69,7
115
96,6
34
85,0
14
35,0
372
77,5
29
36,3
24
11,9
20
16,8
3
7,5
6
JUMLAH 15,0
480
Tidak
82
17,1
Ya
51
63,8
177
88,1
99
83,2
37
92,5
34
85,0
398
82,9
16
20,0
49
24,4
2
1,7
4
10,0
6
JUMLAH 15,0
480
Tidak
77
16,0
Ya
64
80,0
152
75,6
117
98,3
36
90,0
34
85,0
403
84,0
Tidak
52
65,0
81
40,3
59
49,6
21
52,5
35
JUMLAH 87,5
248
51,7
Ya
28
35,0
120
59,7
60
50,4
19
47,5
5
12,5
232
48,3
480
480
Tidak
57
71,3
75
37,3
14
11,8
23
57,5
36
JUMLAH 90,0
205
42,7
Ya
23
28,8
126
62,7
105
88,2
17
42,5
4
10,0
275
57,3
Tidak
43
53,8
75
37,3
18
15,1
21
52,5
28
JUMLAH 70,0
185
38,5
Ya
37
46,3
126
62,7
101
84,9
19
47,5
12
30,0
295
61,5
Tidak
78
97,5
147
73,1
62
52,1
38
95,0
32
JUMLAH 80,0
357
74,4
2
2,5
54
26,9
57
47,9
2
5,0
8
20,0
123
25,6
480
Ya J. Lainnya
%
Total 3
2
1
Tidak Ya
480
480
80
100,0
195
97,0
118
99,2
39
97,5
39
JUMLAH 97,5
471
98,1
0
,0
6
3,0
1
,8
1
2,5
1
2,5
9
1,9
JUMLAH
480
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 H. KEJADIAN PENYAKIT DIARE. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
H.1 Kapan waktu paling dekat anggota keluarga ibu terkena diare
A. Anak-anak balita B. Anak-anak non balita C. Anak remaja laki-laki
E. Orang dewasa laki-laki F. Orang dewasa perempuan
%
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Kemarin
1
1,3
0
,0
1
,8
1
2,5
0
,0
3
,6
1 minggu terakhir
1
1,3
2
1,0
1
,8
0
,0
1
2,5
5
1,0
1 bulan terakhir
0
,0
3
1,5
1
,8
0
,0
1
2,5
5
1,0
3 bulan terakhir
2
2,5
2
1,0
3
2,5
0
,0
8
20,0
15
3,1
6 bulan yang lalu
2
2,5
4
2,0
4
3,4
0
,0
4
10,0
14
2,9
Lebih dari 6 bulan yang lalu Tidak pernah
4
5,0
12
6,0
3
2,5
2
5,0
2
5,0
23
4,8
70
87,5
178
88,6
106
89,1
37
92,5
24
60,0
415
86,5
Tidak
6
60,0
16
69,6
8
61,5
3
100,0
13
81,3
46
70,8
Ya
4
40,0
7
30,4
5
38,5
0
,0
3
18,8
19
29,2
Tidak
8
80,0
20
87,0
13
100,0
3
100,0
16
100,0
60
92,3
Ya
2
20,0
3
13,0
0
,0
0
,0
0
,0
5
7,7
Tidak
8
80,0
21
91,3
13
100,0
3
100,0
15
93,8
60
92,3
Ya D. Anak remaja perempuan
1
Tidak
2
20,0
2
8,7
0
,0
0
,0
1
6,3
5
7,7
10
100,0
22
95,7
13
100,0
3
100,0
15
93,8
63
96,9
Ya
0
,0
1
4,3
0
,0
0
,0
1
6,3
2
3,1
Tidak
8
80,0
19
82,6
9
69,2
3
100,0
7
43,8
46
70,8
Ya
2
20,0
4
17,4
4
30,8
0
,0
9
56,3
19
29,2
Tidak
7
70,0
17
73,9
8
61,5
0
,0
14
87,5
46
70,8
Ya
3
30,0
6
26,1
5
38,5
3
100,0
2
12,5
19
29,2
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 AO.1 Apakah terlihat sumber air untuk minum, masak dan mencuci peralatan. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Ya, air ledeng PDAM - berfungsi/mengalir B. Ya, air ledeng PDAM - tidak berfungsi
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak
41
51,3
28
13,9
4
3,4
1
2,5
0
,0
74
15,4
Ya
39
48,8
173
86,1
115
96,6
39
97,5
40
100,0
406
84,6
Tidak
78
97,5
198
98,5
117
98,3
39
97,5
40
100,0
472
98,3
2
2,5
3
1,5
2
1,7
1
2,5
0
,0
8
1,7
41
51,3
181
90,0
119
100,0
39
97,5
40
100,0
420
87,5
Ya C. Ya, dari sumur gali yg terlindungi
Tidak Ya
39
48,8
20
10,0
0
,0
1
2,5
0
,0
60
12,5
D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan
Tidak
79
98,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
479
99,8
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
74
92,5
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
474
98,8
Ya F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin
Tidak Ya
G. Ya, dari hidran umum/kran umum PDAM
Tidak Ya
H. Ya, dari kran umum PROYEK/HIPPAM
Tidak Ya
I. Ya, dari penjual air keliling
Tidak Ya
J. Lainnya
Tidak
K. Tidak ada
6
7,5
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
6
1,3
79
98,8
191
95,0
115
96,6
38
95,0
40
100,0
463
96,5
1
1,3
10
5,0
4
3,4
2
5,0
0
,0
17
3,5
77
96,3
170
84,6
118
99,2
39
97,5
40
100,0
444
92,5
3
3,8
31
15,4
1
,8
1
2,5
0
,0
36
7,5
77
96,3
201
100,0
119
100,0
40
100,0
39
97,5
476
99,2
3
3,8
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
4
,8
60
75,0
198
98,5
119
100,0
40
100,0
40
100,0
457
95,2
Ya
20
25,0
3
1,5
0
,0
0
,0
0
,0
23
4,8
Tidak
80
100,0
170
84,6
119
100,0
40
100,0
40
100,0
449
93,5
0
,0
31
15,4
0
,0
0
,0
0
,0
31
6,5
Ya
Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
AO.2.1 Amati, Apa wadah/tempat yang digunakan Tidak disimpan untuk menyimpan air minum di dapur? YA, dalam panci terbuka
0
,0
2
1,0
2
1,7
1
2,5
0
,0
5
1,0
8
10,0
24
11,9
11
9,2
8
20,0
2
5,0
53
11,0
YA, dalam panci tertutup
38
47,5
166
82,6
103
86,6
31
77,5
38
95,0
376
78,3
lainnya AO.2.2 Amati, Bagaimana ibu mengambil air untuk Tangan menyentuh air minum dan masak dari wadah peyimpanan air? Tangan tidak menyentuh air Tidak tahu
34
42,5
9
4,5
3
2,5
0
,0
0
,0
46
9,6
14
17,5
53
26,4
1
,8
1
2,5
1
2,5
70
14,6
66
82,5
136
67,7
118
99,2
39
97,5
39
97,5
398
82,9
0
,0
12
6,0
0
,0
0
,0
0
,0
12
2,5
AO.4.1 Amati, apakah ada wadah yang dipakai untuk mengumpulkan sampah di dapur?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Kantong plastik tertutup
Tidak Ya
B. Kantong plastik terbuka
Tidak Ya
C. Keranjang sampah terbuka D. Keranjang sampah tertutup
Tidak
AO.5.1 Amati, kemana air limbah bekas cuci peralatan minum/makan dan masak dibuang?
n
%
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
74
92,5
172
85,6
111
93,3
29
72,5
23
57,5
409
6
7,5
29
14,4
8
6,7
11
27,5
17
42,5
71
85,2 14,8
71
88,8
187
93,0
107
89,9
22
55,0
36
90,0
423
88,1
9
11,3
14
7,0
12
10,1
18
45,0
4
10,0
57
11,9
16
20,0
60
29,9
49
41,2
23
57,5
32
80,0
180
37,5
64
80,0
141
70,1
70
58,8
17
42,5
8
20,0
300
62,5
Tidak
75
93,8
192
95,5
93
78,2
30
75,0
29
72,5
419
87,3
Tidak Ya
F. Tidak ada
%
Total
2
Ya Ya E. Lainnya
1
5
6,3
9
4,5
26
21,8
10
25,0
11
27,5
61
12,7
79
98,8
195
97,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
473
98,5
1
1,3
6
3,0
0
,0
0
,0
0
,0
7
1,5
77
96,3
197
98,0
114
95,8
40
100,0
40
100,0
468
97,5
Ya
3
3,8
4
2,0
5
4,2
0
,0
0
,0
12
2,5
Ke sungai/kanal/kolam/selo kan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka
0
,0
25
12,4
22
18,5
8
20,0
5
12,5
60
12,5
41
51,3
39
19,4
4
3,4
1
2,5
4
10,0
89
18,5
13
16,3
67
33,3
40
33,6
8
20,0
13
32,5
141
29,4
Saluran tertutup
21
26,3
44
21,9
46
38,7
21
52,5
13
32,5
145
30,2
Lubang galian
2
2,5
3
1,5
1
,8
1
2,5
1
2,5
8
1,7
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas
2
2,5
15
7,5
5
4,2
1
2,5
3
7,5
26
5,4
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
1
2,5
2
,4
Tidak tahu
0
,0
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
Tidak ada bak cuci peralatan dapur
0
,0
7
3,5
1
,8
0
,0
0
,0
8
1,7
Tidak
Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
BO.1 Amati, apakah ada sabun mandi, shampoo Ya dan sabun cuci tangan di kamar mandi? Tidak BO.2 Amati, kemana air limbah bekas cuci tangan dari wastafel dibuang?
Ke sungai/kanal/kolam/selo kan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
74
92,5
185
92,0
117
98,3
40
100,0
37
92,5
453
6
7,5
16
8,0
2
1,7
0
,0
3
7,5
27
94,4 5,6
0
,0
24
11,9
22
18,5
8
20,0
4
10,0
58
12,1
8
10,0
31
15,4
2
1,7
1
2,5
0
,0
42
8,8
8
10,0
51
25,4
41
34,5
8
20,0
15
37,5
123
25,6
41
51,3
42
20,9
47
39,5
18
45,0
14
35,0
162
33,8
Lubang galian
6
7,5
6
3,0
1
,8
1
2,5
2
5,0
16
3,3
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas
4
5,0
18
9,0
5
4,2
2
5,0
5
12,5
34
7,1
1
1,3
1
,5
0
,0
2
5,0
0
,0
4
,8
Tidak tahu
0
,0
3
1,5
0
,0
0
,0
0
,0
3
,6
12
15,0
25
12,4
1
,8
0
,0
0
,0
38
7,9
Saluran tertutup
Tidak ada tempat cuci tangan/westafel BO.3 Amati, Bila ada bak penampung air, apakah Ya terlihat ada jentik nyamuk didalamnya? Tidak Tidak tahu
32
40,0
11
5,5
12
10,1
5
12,5
4
10,0
64
13,3
48
60,0
182
90,5
107
89,9
35
87,5
36
90,0
408
85,0
0
,0
8
4,0
0
,0
0
,0
0
,0
8
1,7
CO. LIHAT DAN AMATI WC/JAMBAN. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
CO.1.1 Amati, apakah tersedia air di dalam ruangan jamban/WC?
%
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
YA, dalam bak air/ember
64
80,0
166
82,6
114
95,8
38
95,0
27
67,5
409
85,2
YA, dari kran & berfungsi Tidak ada
10
12,5
16
8,0
3
2,5
2
5,0
13
32,5
44
9,2
CO.1.2 Amati, apakah terlihat ada sabun di dalam Ya atau di dekat jamban? Tidak CO.1.3 Amati, Apakah terlihat ada jentik nyamuk Ya dalam bak air/ember? Tidak CO.2.1 Amati, termasuk tipe apakah WC/jamban Kloset jonghkok leher angsa yang anda lihat? Kloset duduk leher angsa Cemplung
6
7,5
19
9,5
2
1,7
0
,0
0
,0
27
5,6
67
83,8
161
80,1
116
97,5
39
97,5
37
92,5
420
87,5
13
16,3
40
19,9
3
2,5
1
2,5
3
7,5
60
12,5
12
15,0
7
3,5
5
4,2
3
7,5
5
12,5
32
6,7
68
85,0
194
96,5
114
95,8
37
92,5
35
87,5
448
93,3
65
81,3
164
81,6
111
93,3
37
92,5
36
90,0
413
86,0
10
12,5
19
9,5
5
4,2
3
7,5
4
10,0
41
8,5 ,2
0
,0
0
,0
1
,8
0
,0
0
,0
1
Lainnya
2
2,5
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
3
,6
Tidak tahu
3
3,8
17
8,5
2
1,7
0
,0
0
,0
22
4,6
CO.2.2 Amati, kemana saluran pembuangan dari Cubluk WC/jamban disalurkan/terhubungkan Tangki Septik
4
5,0
11
5,5
2
1,7
0
,0
0
,0
17
3,5
40
50,0
121
60,2
81
68,1
40
100,0
27
67,5
309
64,4
Sungai, kanal, kolam
1
1,3
1
,5
2
1,7
0
,0
2
5,0
6
1,3
Jalan, halaman, kebun
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
Saluran terbuka
0
,0
4
2,0
26
21,8
0
,0
0
,0
30
6,3
Saluran tertutup
27
33,8
20
10,0
3
2,5
0
,0
0
,0
50
10,4
3
3,8
23
11,4
3
2,5
0
,0
11
27,5
40
8,3
Pipa saluran pembuangan kotoran Pipa IPAL Sanimas
0
,0
1
,5
2
1,7
0
,0
0
,0
3
,6
Tidak tahu
4
5,0
20
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
24
5,0 75,0
CO.3.1 Amati, apakah lantai dan dinding jamban Ya bebas dari tinja? Tidak CO.3.2 Amati, apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat?
1
Ya Tidak
60
75,0
148
73,6
102
85,7
18
45,0
32
80,0
360
20
25,0
53
26,4
17
14,3
22
55,0
8
20,0
120
25,0
61
76,3
163
81,1
104
87,4
29
72,5
31
77,5
388
80,8
19
23,8
38
18,9
15
12,6
11
27,5
9
22,5
92
19,2
CO.3.3 Amati, jika ada kloset jonkok leher angsa, Ya, ada keduanya apakah ada gayung dan air untuk menyiram? Tidak ada salah satu atau keduanya Bukan kloset jongkok
69
86,3
154
76,6
114
95,8
36
90,0
37
92,5
410
85,4
2
2,5
3
1,5
1
,8
1
2,5
1
2,5
8
1,7
9
11,3
44
21,9
4
3,4
3
7,5
2
5,0
62
12,9
CO.3.4 Amati, jika ada kloset duduk, cobalah menekan alat penyiram, apakah berfungsi
13
16,3
21
10,4
22
18,5
14
35,0
3
7,5
73
15,2
Ya, berfungi Tidak berfungsi Bukan kloset duduk
2
2,5
3
1,5
13
10,9
2
5,0
0
,0
20
4,2
65
81,3
177
88,1
84
70,6
24
60,0
37
92,5
387
80,6
DO. 2 Amati, darimana sumber air untuk mencuci pakaian?'. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
DO.1 Amati, apakah ada sabun cuci, shampoo, tempat cuci pakaian ?
Ya
66
82,5
175
87,1
118
99,2
40
100,0
38
95,0
437
Tidak
14
17,5
26
12,9
1
,8
0
,0
2
5,0
43
9,0
A. Ya, air ledeng PDAM - berfungsi/mengalir
Tidak
39
48,8
33
16,4
5
4,2
3
7,5
1
2,5
81
16,9
B. Ya, air ledeng PDAM - tidak berfungsi
91,0
Ya
41
51,3
168
83,6
114
95,8
37
92,5
39
97,5
399
83,1
Tidak
78
97,5
201
100,0
117
98,3
37
92,5
40
100,0
473
98,5
Ya
2
2,5
0
,0
2
1,7
3
7,5
0
,0
7
1,5
41
51,3
181
90,0
119
100,0
40
100,0
39
97,5
420
87,5
C. Ya, dari sumur gali yg terlindungi
Tidak Ya
39
48,8
20
10,0
0
,0
0
,0
1
2,5
60
12,5
D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi
Tidak
80
100,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
480
100,0
E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan
Tidak
78
97,5
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
478
99,6
2
2,5
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
2
,4
76
95,0
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
476
99,2
Ya F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin
Tidak Ya
G. Ya, dari hidran umum/kran umum PDAM
Tidak Ya
H. Ya, dari kran umum PAMSIMAS/HIPPAM
Tidak Ya
I. Ya, dari penjual air keliling
Tidak Ya
J. Lainnya
Tidak Ya
K. Tidak DO.3 Amati, kemana air limbah bekas mencuci pakaian dibuang
4
5,0
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
4
,8
79
98,8
189
94,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
467
97,3
1
1,3
12
6,0
0
,0
0
,0
0
,0
13
2,7
77
96,3
164
81,6
117
98,3
38
95,0
39
97,5
435
90,6
3
3,8
37
18,4
2
1,7
2
5,0
1
2,5
45
9,4
79
98,8
201
100,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
479
99,8
1
1,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
,2
79
98,8
187
93,0
118
99,2
40
100,0
39
97,5
463
96,5
1
1,3
14
7,0
1
,8
0
,0
1
2,5
17
3,5
79
98,8
199
99,0
119
100,0
40
100,0
40
100,0
477
99,4
Ya
1
1,3
2
1,0
0
,0
0
,0
0
,0
3
,6
Ke sungai/kanal/kolam/selo kan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka
1
1,3
56
27,9
23
19,3
8
20,0
5
12,5
93
19,4
30
37,5
32
15,9
5
4,2
2
5,0
2
5,0
71
14,8
Tidak
6
7,5
49
24,4
38
31,9
10
25,0
16
40,0
119
24,8
36
45,0
40
19,9
45
37,8
18
45,0
11
27,5
150
31,3
Lubang galian
3
3,8
8
4,0
2
1,7
1
2,5
1
2,5
15
3,1
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas
4
5,0
12
6,0
4
3,4
1
2,5
3
7,5
24
5,0
0
,0
0
,0
2
1,7
0
,0
1
2,5
3
,6
Tidak tahu
0
,0
4
2,0
0
,0
0
,0
1
2,5
5
1,0
Saluran tertutup
EO. LIHAT DAN AMATI HALAMAN/PEKARANGAN/KEBUN. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
EO.1.1 Amati, apakah jarak tangki septik dengan Ya sumber air minimal 10 meter? Tidak EO.2.1 Amati, bagaimana cara mengelola sampah di rumah?
Dibuang dan dikubur di lobang galian Dibuang dlm lubang galian dan dibakar Dikumpulkan dlm keranjang sampah permanen Langsung dibakar
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
49
61,3
112
55,7
59
49,6
10
25,0
6
15,0
236
49,2
31
38,8
89
44,3
60
50,4
30
75,0
34
85,0
244
50,8
1
1,3
4
2,0
1
,8
0
,0
0
,0
6
1,3
10
12,5
23
11,4
1
,8
1
2,5
1
2,5
36
7,5
18
22,5
41
20,4
43
36,1
17
42,5
28
70,0
147
30,6
22
27,5
38
18,9
7
5,9
3
7,5
2
5,0
72
15,0
Dibuang ke sungai/danau/laut Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan Lainnya
5
6,3
4
2,0
31
26,1
0
,0
3
7,5
43
9,0
22
27,5
88
43,8
36
30,3
2
5,0
3
7,5
151
31,5
2
2,5
3
1,5
0
,0
17
42,5
3
7,5
25
5,2
EO.2.2 Amati, apakah sekeliling halaman bersih dari sampah ?
Ya
73
91,3
193
96,0
115
96,6
38
95,0
37
92,5
456
95,0
7
8,8
8
4,0
4
3,4
2
5,0
3
7,5
24
5,0
EO.2.3 Amati, apakah terlihat bahwa sampah dipilah/dipisahkan
Ya
10
12,5
27
13,4
44
37,0
17
42,5
5
12,5
103
21,5
Tidak
70
87,5
174
86,6
75
63,0
23
57,5
35
87,5
377
78,5
Tidak
EO.2.4 Jika sampah dipilah, apa saja yang terlihat dipilah. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Sampah organic/sampah basah B. Plastik C. Gelas/kaca D. Kertas/kardus
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak
1
10,0
22
81,5
5
11,4
17
100,0
5
100,0
50
Ya
9
90,0
5
18,5
39
88,6
0
,0
0
,0
53
48,5 51,5
Tidak
7
70,0
6
22,2
18
40,9
1
5,9
1
20,0
33
32,0
Ya
3
30,0
21
77,8
26
59,1
16
94,1
4
80,0
70
68,0
Tidak
8
80,0
11
40,7
44
100,0
17
100,0
2
40,0
82
79,6
Ya
2
20,0
16
59,3
0
,0
0
,0
3
60,0
21
20,4
Tidak
6
60,0
10
37,0
15
34,1
0
,0
3
60,0
34
33,0 67,0
Ya
4
40,0
17
63,0
29
65,9
17
100,0
2
40,0
69
Tidak
8
80,0
9
33,3
23
52,3
1
5,9
3
60,0
44
42,7
Ya
2
20,0
18
66,7
21
47,7
16
94,1
2
40,0
59
57,3
Tidak
9
90,0
27
100,0
44
100,0
17
100,0
5
100,0
102
99,0
Ya
1
10,0
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
1,0
EO.2.5 Amati, apakah ada tempat untuk membuat kompos ?
Ya
3
3,8
5
2,5
0
,0
0
,0
1
2,5
9
1,9
77
96,3
194
97,5
119
100,0
40
100,0
39
97,5
469
98,1
EO.2.6 Amati, Apakah ada kompos yang sudah bisa dipakai?
Ya
1
33,3
4
80,0
0
,0
0
,0
0
,0
5
55,6
Tidak
2
66,7
1
20,0
0
,0
0
,0
1
100,0
4
44,4
E. Besi/logam F. Lainnya
Tidak
EO.2. 7 Untuk apa saja kompos dipakai oleh responden?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
Total 5 n
1 %
n
%
6 %
A. Pupuk tanaman hias
Tidak
1
100,0
4
100,0
5
100,0
B. Pupuk tanaman buah
Tidak
1
100,0
4
100,0
5
100,0
C. Dijual
Tidak
1
100,0
4
100,0
5
100,0
D. Tidak dimanfaatkan
Tidak
1
100,0
3
75,0
4
80,0
Ya
0
,0
1
25,0
1
20,0
Total
Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
EO.3.1 Amati, apakah halaman/bagian depan rumah ada genangan air?
Ya Tidak
1 %
n
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
7
8,8
17
8,5
4
3,4
2
5,0
3
7,5
33
6,9
73
91,3
184
91,5
115
96,6
38
95,0
37
92,5
447
93,1
EO.3.2 Dimana air biasanya tergenang?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Dihalaman rumah B. Di dekat dapur C. Di dekat kamar mandi D. Di dekat bak penampungan E. Lainnya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak
5
71,4
16
94,1
2
50,0
0
,0
1
33,3
24
Ya
2
28,6
1
5,9
2
50,0
2
100,0
2
66,7
9
72,7 27,3
Tidak
5
71,4
9
52,9
3
75,0
2
100,0
1
33,3
20
60,6
Ya
2
28,6
8
47,1
1
25,0
0
,0
2
66,7
13
39,4
Tidak
6
85,7
15
88,2
3
75,0
2
100,0
2
66,7
28
84,8
Ya
1
14,3
2
11,8
1
25,0
0
,0
1
33,3
5
15,2
Tidak
6
85,7
16
94,1
3
75,0
2
100,0
3
100,0
30
90,9
Ya
1
14,3
1
5,9
1
25,0
0
,0
0
,0
3
9,1
Tidak
6
85,7
15
88,2
4
100,0
2
100,0
3
100,0
30
90,9
Ya
1
14,3
2
11,8
0
,0
0
,0
0
,0
3
9,1
EO.3.3 Darimana air genangan berasal?. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
A. Air limbah kamar mandi B. Air limbah dapur C. Hujan D. Air limbah lainnya E. Tidak tahu
1 %
n
Total
2 %
n
%
n
11 n
4
3 %
n
%
Tidak
7
100,0
15
88,2
2
50,0
2
100,0
3
100,0
29
Ya
0
,0
2
11,8
2
50,0
0
,0
0
,0
4
12,1
Tidak
6
85,7
10
58,8
2
50,0
2
100,0
1
33,3
21
63,6
1
14,3
7
41,2
2
50,0
0
,0
2
66,7
12
36,4
Tidak
2
28,6
13
76,5
2
50,0
0
,0
1
33,3
18
54,5
Ya
5
71,4
4
23,5
2
50,0
2
100,0
2
66,7
15
45,5
Tidak
6
85,7
17
100,0
4
100,0
2
100,0
3
100,0
32
97,0
Ya
1
14,3
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
1
3,0
Tidak
7
100,0
16
94,1
4
100,0
2
100,0
3
100,0
32
97,0
Ya
0
,0
1
5,9
0
,0
0
,0
0
,0
1
3,0
Kluster Desa/Kelurahan
KATEGORI
0 n
EO.3.4 Amati, Apakah halaman bersih dari benda Ya, halaman bersih dari yg dapat menyebabkan air tergenang benda Tidak, halaman penuh dengan benda EO.3.5 Amati, Apakah anda dapat melihat Ya, terbuka saluran air hujan dekat rumah Ya, tertutup, tidak
EO.3.7 Amati, apakah saluran air bersih dari sampah?
87,9
Ya
VARIABEL
EO.3.6 Amati, apakah air di saluran dapat mengalir?
12 %
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
63
78,8
196
97,5
112
94,1
40
100,0
39
97,5
450
93,8
17
21,3
5
2,5
7
5,9
0
,0
1
2,5
30
6,3
34
42,5
110
54,7
64
53,8
20
50,0
27
67,5
255
53,1
7
8,8
26
12,9
22
18,5
11
27,5
10
25,0
76
15,8
terlihat Tidak, tidak terlihat
39
48,8
65
32,3
33
27,7
9
22,5
3
7,5
149
31,0
Ya
45
56,3
172
85,6
113
95,0
37
92,5
38
95,0
405
84,4
Tidak
2
2,5
1
,5
1
,8
3
7,5
1
2,5
8
1,7
Tidak dapat dipakai, saluran kering Tidak ada saluran
0
,0
3
1,5
0
,0
0
,0
1
2,5
4
,8
33
41,3
25
12,4
5
4,2
0
,0
0
,0
63
13,1
36
45,0
175
87,1
103
86,6
34
85,0
37
92,5
385
80,2
6
7,5
16
8,0
12
10,1
6
15,0
3
7,5
43
9,0
4
5,0
0
,0
0
,0
0
,0
0
,0
4
,8
2
2,5
1
,5
0
,0
0
,0
0
,0
3
,6
32
40,0
9
4,5
4
3,4
0
,0
0
,0
45
9,4
Ya, bersih atau hampir selalu bersih Tidak bersih dari sampah, tapi masih dapat mengalir Tidak bersih dari sampah, saluran tersumbat Tidak bersih dari sampah, tapi saluran kering Tidak ada saluran
KABUPATEN KLUNGKUNG TAHUN 2012 1. SUMBER AIR Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
1.1 Sumber air terlindungi
%
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Sumber air tercemar
76
95,0
171
85,1
119
100,0
40
100,0
40
100,0
446
92,9
Ya, Sumber air tidak tercemar
4
5,0
30
14,9
0
,0
0
,0
0
,0
34
7,1
42
52,5
86
42,8
14
11,8
2
5,0
0
JUMLAH ,0
144
30,0
38
47,5
115
57,2
105
88,2
38
95,0
40
100,0
336
70,0
11,3
32
15,9
22
18,5
7
17,5
4
JUMLAH 10,0
480
9
74
15,4
71
88,8
169
84,1
97
81,5
33
82,5
36
90,0
406
84,6
JUMLAH
480
1.2 Penggunaan sumber air tidak Tidak Aman terlindungi. Ya, Aman 1.3 Kelangkaan air
1
Mengalami kelangkaan air Tidak pernah mengalami
480
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak aman
31
38,8
108
53,7
70
58,8
34
85,0
29
72,5
272
56,7
Suspek aman
49
61,3
93
46,3
49
41,2
6
15,0
11
27,5
208
43,3
Tidak, aman
15
100,0
26
86,7
4
57,1
11
78,6
1
JUMLAH 100,0
480
2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
57
85,1
0
,0
4
13,3
3
42,9
3
21,4
0
,0
10
14,9
2.3 Pencemaran karena SPAL
Tidak aman
43
53,8
75
37,3
28
23,5
10
25,0
10
JUMLAH 25,0
166
34,6
Ya, aman
37
46,3
126
62,7
91
76,5
30
75,0
30
75,0
314
65,4
JUMLAH
480
2.1 Tangki septik suspek aman
Ya, aman
67
3. PERSAMPAHAN. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
3.1 Pengelolaan sampah
1 %
n
Total
2 %
n
%
n
11 n
4
3 %
n
%
12 %
Tidak memadai
62
77,5
154
77,0
63
52,9
5
12,5
7
17,5
291
60,8
Ya, memadai
18
22,5
46
23,0
56
47,1
35
87,5
33
82,5
188
39,2
479
3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
Tidak memadai
0
,0
0
,0
16
84,2
0
,0
0
JUMLAH ,0
16
50,0
Ya, memadai
4
100,0
7
100,0
3
15,8
1
100,0
1
100,0
16
50,0
3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah
Tidak tepat waktu
3
75,0
6
85,7
17
89,5
0
,0
0
JUMLAH ,0
26
81,3
Ya, tepat waktu
1
25,0
1
14,3
2
10,5
1
100,0
1
100,0
6
18,8
68
85,0
171
85,1
75
63,0
23
57,5
34
JUMLAH 85,0
371
77,3
12
15,0
30
14,9
44
37,0
17
42,5
6
15,0
109
22,7
JUMLAH
480
3.4 Pengolahan sampah setempat Tidak diolah Ya, diolah
32
32
4. GENANGAN AIR. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
4.1 Adanya genangan air
Ada genangan air (banjir) Tidak ada genangan air
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
9
11,3
19
9,5
7
5,9
3
7,5
5
12,5
43
9,0
71
88,8
182
90,5
112
94,1
37
92,5
35
87,5
437
91,0
JUMLAH
480
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. Kluster Desa/Kelurahan
VARIABEL
KATEGORI
0 n
5.1 CTPS di lima waktu penting
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak
67
83,8
130
64,7
76
63,9
24
60,0
39
97,5
336
70,0
Ya
13
16,3
71
35,3
43
36,1
16
40,0
1
2,5
144
30,0
480
5.2.a. Apakah lantai dan dinding Tidak jamban bebas dari tinja? Ya
20
25,0
53
26,4
17
14,3
22
55,0
8
JUMLAH 20,0
120
25,0
60
75,0
148
73,6
102
85,7
18
45,0
32
80,0
360
75,0
19
23,8
38
18,9
15
12,6
11
27,5
9
JUMLAH 22,5
480
5.2.b. Apakah jamban bebas dari Tidak kecoa dan lalat? Ya
92
19,2
61
76,3
163
81,1
104
87,4
29
72,5
31
77,5
388
80,8
8,8
39
19,4
5
4,2
2
5,0
1
JUMLAH 2,5
480
7
54
11,3
73
91,3
162
80,6
114
95,8
38
95,0
39
97,5
426
88,8
13
16,3
40
19,9
3
2,5
1
2,5
3
JUMLAH 7,5
480
5.2.d. Apakah terlihat ada sabun Tidak di dalam atau di dekat jamban? Ya
60
12,5
67
83,8
161
80,1
116
97,5
39
97,5
37
92,5
420
87,5
14
17,5
65
32,3
1
,8
1
2,5
1
JUMLAH 2,5
480
5.3 Pencemaran pada wadah Ya, tercemar penyimpanan dan penanganan air Tidak tercemar
82
17,1
66
82,5
136
67,7
118
99,2
39
97,5
39
97,5
398
82,9
5.4 Perilaku BABS
Tidak
21
26,3
58
28,9
52
43,7
16
40,0
10
JUMLAH 25,0
157
32,7
Ya, BABS
59
73,8
143
71,1
67
56,3
24
60,0
30
75,0
323
67,3
JUMLAH
480
5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
Tidak Ya, berfungsi
480
TABEL INDEKS RISIKO 0 % 1.1 Sumber air terlindungi 1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi. 1.3 Kelangkaan air 2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
Tidak
3.1 Pengelolaan sampah 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
3.4 Pengolahan sampah setempat 4.1 Adanya genangan air 5.1 CTPS di lima waktu penting 5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja? 5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat? 5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
85,1
100,0
100,0
5,0
14,9
,0
,0
,0
Ya
52,5
42,8
11,8
5,0
,0
5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air 5.4 Perilaku BABS
100,0
Tidak
47,5
57,2
88,2
95,0
100,0
Ya
11,3
15,9
18,5
17,5
10,0
Tidak
88,8
84,1
81,5
82,5
90,0
Tidak
38,8
53,7
58,8
85,0
72,5
Ya
61,3
46,3
41,2
15,0
27,5
Ya
100,0
86,7
57,1
78,6
100,0
,0
13,3
42,9
21,4
,0
Ya
53,8
37,3
23,5
25,0
25,0
Tidak
46,3
62,7
76,5
75,0
75,0
Tidak
77,5
77,0
52,9
12,5
17,5
Ya
22,5
23,0
47,1
87,5
82,5
Tidak memadai
,0
,0
84,2
,0
,0
100,0
100,0
15,8
100,0
100,0
Tidak tepat waktu
75 0 75,0
85 7 85,7
89 5 89,5
0 ,0
0 ,0
tepat waktu
25,0
14,3
10,5
100,0
100,0
Tidak diolah
85,0
85,1
63,0
57,5
85,0
diolah
15,0
14,9
37,0
42,5
15,0
Ya
11,3
9,5
5,9
7,5
12,5
Tidak
88,8
90,5
94,1
92,5
87,5
Tidak
83,8
64,7
63,9
60,0
97,5
Ya
16,3
35,3
36,1
40,0
2,5
Tidak
25,0
26,4
14,3
55,0
20,0
Ya
75,0
73,6
85,7
45,0
80,0
Tidak
23,8
18,9
12,6
27,5
22,5
Ya
76,3
81,1
87,4
72,5
77,5
Tidak Ya
5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban?
4 %
95,0
memadai 3 3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah 3.3
Kluster Desa/Kelurahan 2 3 % %
Ya
Tidak 2.3 Pencemaran karena SPAL
1 %
8,8
19,4
4,2
5,0
2,5
91,3
80,6
95,8
95,0
97,5
Tidak
16,3
19,9
2,5
2,5
7,5
Ya
83,8
80,1
97,5
97,5
92,5
Ya,Tercemar
17,5
32,3
,8
2,5
2,5
Tidak tercemar
82,5
67,7
99,2
97,5
97,5
Tidak
26,3
28,9
43,7
40,0
25,0
Ya, BABS
73,8
71,1
56,3
60,0
75,0
Tabel 1. Indeks Risiko Sanitasi Variabel
Jawaban
CLUSTER 0
1
2
3
4
1. SUMBER AIR 1.1 Sumber air terlindungi
Tidak
95,0
85,1
100,0
100,0
1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi.
Ya
52,5
42,8
11,8
5,0
100,0 ,0
1.3 Kelangkaan air
Ya
11,3
15,9
18,5
17,5
10,0
2. AIR LIMBAH DOMESTIK 2.1 Tangki septik suspek aman
Tidak
38,8
53,7
58,8
85,0
72,5
2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
Ya
100,0
86,7
57,1
78,6
100,0
2.3 Pencemaran karena SPAL
Ya
53,8
37,3
23,5
25,0
25,0
3.1 Pengelolaan sampah
Tidak
77,5
77,0
52,9
12,5
17,5
3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
Tidak memadai
,0
,0
84,2
,0
,0
3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah
Tidak tepat waktu
75,0
85,7
89,5
,0
,0
3.4 Pengolahan sampah setempat
Tidak diolah
85,0
85,1
63,0
57,5
85,0
Ya
11 3 11,3
95 9,5
59 5,9
75 7,5
12 5 12,5
5.1 CTPS di lima waktu penting
Tidak
83,8
64,7
63,9
60,0
97,5
5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja?
Tidak
25,0
26,4
14,3
55,0
20,0
5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat?
Tidak
23,8
18,9
12,6
27,5
22,5
5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
Tidak
8,8
19,4
4,2
5,0
2,5
5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban?
Tidak
16,3
19,9
2,5
2,5
7,5
5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air
Ya, tercemar
17,5
32,3
,8
2,5
2,5
5.4 Perilaku BABS
Ya, BABS
73,8
71,1
56,3
60,0
75,0
3. PERSAMPAHAN
4. GENANGAN AIR 4 1 Adanya genangan air 4.1 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT
Tabel 2. Kalkulasi Indeks Risiko Sanitasi
1. SUMBER AIR 1.1 Sumber air tercemar 1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi. 1.3 Kelangkaan air
CLUSTER 0 CLUSTER 1 43 40 25% 24 21 25% 13 11 50% 6 8
CLUSTER 2 37 25 3 9
CLUSTER 3 35 25 1 9
CLUSTER 4 30 25 ‐ 5
CLUSTER ‐ ‐ ‐ ‐
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik 2.3 Pencemaran karena SPAL
64 33% 13 33% 33 33% 18
59 18 29 12
46 20 19 8
63 28 26 8
66 24 33 8
‐ ‐ ‐ ‐
3. PERSAMPAHAN. 3.1 Pengelolaan sampah 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah 3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah 3.4 Pengolahan setempat
25% 25% 25% 25%
59 19 ‐ 19 21
62 19 ‐ 21 21
72 13 21 22 16
18 3 ‐ ‐ 14
26 4 ‐ ‐ 21
‐ ‐ ‐ ‐ ‐
11 100% 11
9 9
6 6
8 8
13 13
‐ ‐
48 21 2 1 1 1 4 18
47 16 2 1 1 1 8 18
32 16 1 1 0 0 0 14
36 15 3 2 0 0 1 15
47 24 1 1 0 0 1 19
‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Variabel
4. GENANGAN AIR. 4 1 Adanya genangan air 4.1 Adanya genangan air 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. 5.1 CTPS di lima waktu penting 5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja? 5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat? 5.2.c. Keberfungsian penggelontor. 5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban? 5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air 5.4 Perilaku BABS
Bobot
25% 6% 6% 6% 6% 25% 25%
Tabel 3. Kumulatif Indeks Risiko Sanitasi
Variabel
CLUSTER 0 CLUSTER 1 43 40 64 59 59 62 11 9 48 47 226 218
1. SUMBER AIR 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 3. PERSAMPAHAN. 4. GENANGAN AIR. 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
Tabel 4. Katagori Daerah Berisiko Sanitasi Batas Nilai Risiko Total Indeks Risiko Max Total Indeks Risiko Min Interval Katagori Area Berisiko Kurang Berisiko Berisiko Sedang Risiko Tinggi Risiko Sangat Tinggi
Keterangan 226 159 17
Batas Bawah 159 177 195 212
Batas Atas 176 194 211 229
226
SKOR EHRA 4
Tabel 5. Hasil Skoring Studi EHRA berdasarkan Indeks Risiko CLUSTER NILAI IRS CLUSTER 0 Desa Selat Desa Tegak Desa Tojan Desa Kamasan Desa Suana Desa Batununggul Desa Kutampi Desa Toya Pakeh Desa Lembongan Desa JungutBatu Desa Kutampi Kaler Desa Sampalan Kelod Desa Gunaksa Desa Kampung Kusamba Desa Kusamba Desa Pesinggahan Desa Pikat Desa Dawan Klod Desa Tohpati Desa Nyalian
CLUSTER 2 37 46 72 6 32 194
CLUSTER 3 35 63 18 8 36 159
CLUSTER 4 30 66 26 13 47 181
CLUSTER ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐
Desa Timuhun Desa Getakan Desa Aan Desa Tihingan Desa Takmung CLUSTER 1 Desa Bungbungan Desa Tusan Desa Banjarangkan Desa Negari Desa Sulang Desa Sampalan Tengah Desa Besan Desa Dawan Kaler Desa Selisihan Desa Manduang Kelurahan Semarapura Kauh Desa Gelgel Desa Satra Desa Ped Desa Sakti Desa Sakti Desa Klumpu Desa Batukandik Desa Batumadeg Desa Tanglad Desa Sekartaji Desa Pejukutan Desa Bunga Mekar CLUSTER 2 Desa Pakse Bali Desa Akah Kelurahan Semarapura Kangin Desa Jumpai Desa Tangkas Desa Kampung Gelgel CLUSTER 4 Kelurahan Semarapura Klod Kangin CLUSTER 3 Kelurahan Semarapura Kaja Kelurahan Semarapura Tengah Kelurahan Semarapura Klod
218
4
194
2
181
2
159
1