LAPORAN PELAKSANAAN STUDI EHRA KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016
DISIAPKAN OLEH: POKJA AMPL/SANITASI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016
Dinas DinasKesehatan KesehatanKabupaten KabupatenLabuhanbatu LabuhanbatuSelatan Selatan
KataPengantar Puji syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkatNya, sehingga Laporan Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 dapat diselesaikan dengan baik. Laporan ini memberikan informasi tentang data ilmiah dan faktual tentang ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam skala Kabupaten Samosir. Komponen sanitasi yang menjadi obyek studi meliputi limbah cair domestik, limbah padat/sampah dan drainase lingkungan, serta perilaku higiene dan sanitasi termasuk praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) sesuai dengan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pelaksanaan pengumpulan data studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 dilakukan pada bulan Mei-Agustus 2016 di 5 (lima) Kecamatan dan 10 desa/kelurahan. Dinas kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan 20 Enumerator yang berada di 10 puskesmas se-Kabupaten Labuhanbatu Selatan telah melakukan pengumpulan data terhadap 400 responden. Proses pelaksanaan studi EHRA dimulai dengan pengumpulan data, kemudian dientri ke komputer dan dianalisa dalam bentuk tabel dan grafik di Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Proses pengumpulan data dan manajemen data membutuhkan waktu yang lama khususnyadalam menghimpun semua kuesioner yang masih bermasalah untuk dicek ulang guna mendapatkan perbaikan sebagaimana mestinya. Saya minta agar segenap pengelola dan pelaksana pembangunan sanitasi memanfaatkan data dan informasi yang dihasilkan studi EHRA dalam merumuskan kebijakan dan mengembangkan program sanitasi, demi terwujudnya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Ucapan selamat dan apresiasi saya sampaikan kepada Tim Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 dan semua pihak yang terlibat dalam studi EHRA ini sehingga hasil studi EHRA dapat dipergunakan sebagai salah satu bahan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Kotapinang,
September 2016
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page i
Dinas DinasKesehatan KesehatanKabupaten KabupatenLabuhanbatu LabuhanbatuSelatan Selatan
Ringkasan Eksekutif Studi Enviromental Health Risk Assesment (EHRA) atau studi Penilaian Risiko Kesehatan karena Lingkungan adalah sebuah studi partisipatif di Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Data yang dihasilkan dapat dimanfatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di kabupaten/kota sampai dengan desa/kelurahan. Data yang dikumpulkan dari studi EHRA akan digunakan Pokja Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagai salah satu bahan untuk menyusun Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota dan penetapan area berisiko. Berdasarkan pertimbangan keterbatasan dana dan kaidah statistik dalam sebuah riset, maka pelaksanaan studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan dilakukan dengan kebijakan sampel. Kebijakan sample dilakukan dengan menentukan persentase desa/kelurahan yang diambil sebagai area studi EHRA dan jumlah responden yang diambil sebagai sample studi EHRA. Dalam studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016, jumlah desa/kelurahan sebagai target area studi adalah sebanyak 10 desa/kelurahan atau sebesar 18.5% dari seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan dengan jumlah sampel per desa/kelurahan sebanyak 40 responden. Dengan demikian jumlah seluruh sample adalah sebanyak 400 responden. Penentuan desa/kelurahan dilakukan secara random dan dilanjutkan dengan melakukan random untuk responden/sample studi EHRA. Sebelum melakukan random sampling dalam menentukan desa/kelurahan target area studi dan responden/sample, maka Tim studi EHRA terlebih dahulu melaksanakan stratifikasi terhadap seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Desa/kelurahan area studi dalam populasi mempunyai karakteristik geografi dan demografi yang sangat variatif (heterogen). Agar keanekaragaman karakteristik tersebut bermakna bagi analisa studi dan agar tidak terambil dari kelompok tertentu saja maka kepada desa/kelurahan area studi dilakukan stratifikasi terlebih dahulu sebelum diambil samplenya secara random (Stratified Random Sampling). Desa/kelurahan yang menjadi area studi pada suatu strata akan mewakili desa/kelurahan lainnya yang bukan merupakan area studi pada strata yang sama. Penetapan strata memberikan indikasi awal strata/tingkat resiko kesehatan lingkungan desa/kelurahan sehingga dapat dipakai sebagai sarana advokasi kepada pemangku kepentingan di kecamatan sehingga lebih memperhatikan desa/kelurahan yang mempunyai strata risiko kesehatan lingkungan yang tinggi. Penetapan strata dilakukan berdasarkan 4 Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page ii
Dinas DinasKesehatan KesehatanKabupaten KabupatenLabuhanbatu LabuhanbatuSelatan Selatan
(empat) kriteria utama yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP dan wajib digunakan oleh semua Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota dalam melakukan studi EHRA. Kriteria utama penetapan strata tersebut meliputi kepadatan penduduk, angka kemiskinan, daerah/wilayah yang dialiri sungai dan daerah terkena banjir. Hasil analisis area berisiko persampahan di Kabupaten Labuhanbatu Selatan menunjukkan bahwa persentase pengelolaan sampah yang aling banyak dibakar adalah sebesar 74,8 persen. Persentase frekuensi pengangkutan sampah adalah sebesar 100 persen menurut jawaban responden. Persentase ketepatan waktu pengangkutan sampah yang tidak tepat waktu adalah sebesar 100 persen. Persentase pengolahan sampah setempat yang tidak diolah adalah sebesar 90,5 persen. Hasil analisis area berisiko air limbah domestik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan menunjukkan bahwa persentase tanki septik suspek yang tidak aman adalah sebesar 29,3 persen. Persentase pencemaran karena pembuangan isi tanki septik yang tidak aman adalah sebesar 100 persen. Persentase pencemaran karena SPAL yang tidak aman adalah sebesar 48 persen. Hasil analisis area berisiko genangan air di Kabupaten Labuhanbatu Selatan menunjukkan bahwa persentase adanya genangan air adalah sebesar 19,5 persen. Hasil analisis area berisiko perilaku hygiene dan sanitasi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan menunjukkan bahwa persentase yang tidak melaksanakan CTPS di lima waktu penting adalah sebesar 42,2 persen. Persentase lantai dan dinding jamban yang tidak bebas dari tinja adalah sebesar 35,0 persen. Persentase jamban yang tidak bebas dari kecoa dan lalat adalah sebesar 45,0 persen. Persentase ketidakberfungsian penggelontor adalah sebesar 59,0 persen. Persentase yang tidak terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban adalah sebesar 40,8 persen. Persentase pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air adalah sebesar 19,5 persen. Persentase perilaku BABS adalah sebesar 45,3 persen. Berdasarkan hasil template Indeks Risiko Sanitasi (IRS) studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016, maka prioritas penanganan permasalahan yang mendesak di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah 90% (persampahan), 77%(air limbah domestik), 54% (perilaku hidup bersih dan sehat), 47% (sumber air) dan 39% (genangan air).
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page iii
Dinas DinasKesehatan KesehatanKabupaten KabupatenLabuhanbatu LabuhanbatuSelatan Selatan
Daftar Isi Kata Pengantar .............................................................................................................. i Ringkasan Eksekutif ...................................................................................................... ii Daftar Isi ........................................................................................................................ iv Daftar Tabel ................................................................................................................... v Daftar Gamba ................................................................................................................ vi Daftar Singkatan............................................................................................................ vii Bab I. Pendahuluan ....................................................................................................... I-1 1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. I-1 1.2 Tujuan dan Manfaat ...................................................................................................... I-2 1.3 Waktu Pelaksanaan Studi EHRA ..................................................................................... I-2 Bab II. Metodologi dan Langkah Studi EHRA ................................................................ II-3 2.1 Penentuan Kebijakan Sample Pokja Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan ................. II-1 2.2 Penentuan Strata Desa/Kelurahan ................................................................................ II-1 2.3 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Target Area Studi .................................................... II-8 2.4 Penentuan Desa/Kelurahan dan Responden di Area Studi............................................... II-11 2.5 Karakteristik Enumerator dan Supervisor serta Wilayah Tugasnya ................................... II-13 Bab III. Hasil Studi EHRA .............................................................................................. III-1 3.1 Informasi Responden ................................................................................................... III-1 3.2 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ............................................................................ III-2 3.3 Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja ..................................... III-3 3.4 Drainase Lingkungan/Selokan Sekitar Rumah dan Banjir ................................................ III-7 3.5 Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga ......................................................................... III-12 3.6 Perilaku Higiene dan Sanitasi ........................................................................................ III-15 3.7 Kejadian Penyakit Diare ............................................................................................... III-18 3.8 Indeks Risiko Sanitasi (IRS).......................................................................................... III-20 Bab IV. Penutup ............................................................................................................ IV-1 4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. IV-1 4.2 Hambatan/Kendala ...................................................................................................... IV-1 4.3 Saran .......................................................................................................................... IV-1 Lampiran dan Dokumentasi ............................................................................................... 1-47
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page iv
Dinas DinasKesehatan KesehatanKabupaten KabupatenLabuhanbatu LabuhanbatuSelatan Selatan
Daftar Tabel Tabel 1.1 Jadwal Pelaksanaan Studi EHRA ............................................................................... I-1 Tabel 2.1 Strata Desa/Kelurahan Berdasarkan Kriteria Utama Stratifikasi ................................... II-2 Tabel 2.2 Sumber Data Penetapan Strata Desa/Kelurahan ........................................................ II-3 Tabel 2.3 Stratifikasi Desa/Kelurahan Berdasarkan Kriteria Penetapan Strata ............................. II-4 Tabel 2.4 Rekapitulasi Stratifikasi Desa/Kelurahan .................................................................... II-5 Tabel 2.5 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Target Area Studi EHRA ....................................... II-7 Tabel 2.6 Desa/Kelurahan Terpilih Sebagai Target Area Studi EHRA Berdasarkan Strata ............. II-8 Tabel 2.7 Rekapitulasi Desa/Kelurahan Terpilih Sebagai lokasi Studi EHRA ................................. II-10 Tabel 2.8 Karakteristik Supervisor dan Enumerator serta wilayah Tugasnya dalam Studi EHRA ... II-11 Tabel 3.1 Informasi Responden ............................................................................................... III-1 Tabel 3.2 Area Berisiko Persampahan ...................................................................................... III-3 Tabel 3.3 Area Berisiko Air Limbah Domestik ............................................................................ III- 7 Tabel 3.4 Area Berisiko Genangan Air ...................................................................................... III- 12 Tabel 3.5 Area Berisiko Sumber Air .......................................................................................... III-14 Tabel 3.6 Area Berisiko Perilaku Higiene dan Sanitasi................................................................ III-17 Tabel 3.7 Kejadian Diare pada Penduduk ................................................................................. III-19
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page v
Dinas DinasKesehatan KesehatanKabupaten KabupatenLabuhanbatu LabuhanbatuSelatan Selatan
Daftar Gambar Gambar 2.1 Grafik Distribusi Stratifikasi Desa/Kelurahan ........................................................... II-6 Gambar 3.1 Grafik Pengolahan Sampah ................................................................................... III-2 Gambar 3.2 Grafik Persentase Tempat Buang Air Besar ............................................................ III-4 Gambar 3.3 Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja .................................................................... III-4 Gambar 3.4 Grafik Waktu Terakhir Pengurasan Tanki Septik ..................................................... III-5 Gambar 3.5 Grafik Praktik Pengurasan Tanki Septik .................................................................. III-6 Gambar 3.6 Grafik Persentase Tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman ................................ III-6 Gambar 3.7 Grafik Persentase Rumah Tangga yang Pernah Mengalami Banjir Rutin ................... III-8 Gambar 3.8 Grafik Persentase Rumah Tangga yang Mengalami Banjir Rutin .............................. III-8 Gambar 3.9 Grafik Lama Air Menggenang Jika Terjadi Banjir ..................................................... III-9 Gambar 3.10 Grafik Lokasi Genangan di Sekitar Rumah ............................................................ III-9 Gambar 3.11 Grafik Persentase Kepemilikan SPAL .................................................................... III-10 Gambar 3.12 Grafik Akibat Tidak Memiliki SPAL Rumah Tangga ................................................ III-10 Gambar 3.13 Grafik Persentase SPAL yang Berfungsi ................................................................ III-11 Gambar 3.14 Grafik Pencemaran SPAL ..................................................................................... III-11 Gambar 3.15 Grafik Akses Terhadap Air Bersih ......................................................................... III-12 Gambar 3.16 Grafik Sumber Air Minum dan Memasak ............................................................... III-13 Gambar 3.17 Grafik CTPS di Lima Waktu Penting ..................................................................... III-15 Gambar 3.18 Grafik Waktu Melakukan CTPS ............................................................................ III-15 Gambar 3.19 Grafik Persentase Penduduk yang Melakukan BABS .............................................. III-16 Gambar 3.20 Grafik Indeks Risiko Sanitasi (IRS)....................................................................... III-20
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page vi
Dinas DinasKesehatan KesehatanKabupaten KabupatenLabuhanbatu LabuhanbatuSelatan Selatan
Daftar Singkatan EHRA
: Environmental Helth Risk Assessment
Pokja Sanitasi : Kelompok Kerja Sanitasi BPS
: Buku Putih Sanitasi
SSK
: Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota
STBM
: Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
3R
: Reduce, Reuse dan Recycle
PPSP
: Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
DAS
: Daerah Aliran Sungai
SKTM
: Surat Keterangan Tidak Mampu
TPS
: Tempat Pembuangan Sampah
MCK
: Mandi Cuci Kakus
BAB
: Buang Air Besar
BABS
: Buang Air Besar Sembarangan
SPAL
: Saluran Pembuangan Air Limbah
PAMRT
: Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga
PDAM
: Perusahaan Daerah Air Minum
CTPS
: Cuci Tangan Pakai Sabun
IRS
: Indeks Risiko Sanitasi
PHBS
: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Monev
: Monitoring dan Evaluasi
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page vii
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Studi Penilaian Risiko Kesehatan karena Lingkungan (Environmental Health Risk
Assesment = EHRA) adalah sebuah studi partisipatif di kabupaten/kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada
skala rumah
tangga.
Data yang dihasilkan
dapat
dimanfaatkan
untuk
pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di kabupaten/kota sampai dengan desa/kelurahan. Data yang dikumpulkan dari studi EHRA akan digunakan Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota sebagai salah satu bahan dalam penyusunan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) dan penetapan area berisiko. Studi EHRA dipandang perlu oleh Kabupaten/Kota karena: 1.
Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat;
2.
Data terkait dengan sanitasi dan higiene terbatas dan data sanitasi umumnya tidak dapat dipecah sampai kelurahan/desa serta data tidak terpusat melainkan berada di kantor yang berbeda;
3.
Isu sanitasi dan higiene masih dipandang kurang penting sebagaimana terlihat dalam prioritas usulan melalui Musrembang;
4.
Terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan;
5.
EHRA secara tidak langsung memberi ”amunisi” bagi stakeholders dan masyarakat desa/kelurahan untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat lebih tinggi maupun advokasi
secara
horizontal
ke
sesama
masyarakat
atau
stakeholders
kelurahan/desa; 6.
EHRA adalah studi yang menghasilkan data representatif di kabupaten/kota dan kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar di tingkat desa/kelurahan.
Studi EHRA berfokus pada fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat seperti: A.
Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup: 1. Sumber air minum; 2. Layanan pembuangan sampah; 3. Jamban; 4. Saluran pembuangan air limbah rumah tangga.
B.
Perilaku yang di pelajari adalah yang terkait dengan higinitas dan sanitasi yang mengacu kepada STBM:
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Bab I - 1
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
1. Buang air besar; 2. Cuci tangan pakai sabun; 3. Pengelolaan air minum rumah tangga; 4. Pengelolaan sampah dengan 3R; 5. Pengelolaan air limbah rumah tangga (drainase lingkungan). 1.2
Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan Studi EHRA bertujuan untuk mengumpulkan data primer, untuk mengetahui: a.
Gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang beresiko terhadap kesehatan lingkungan;
b.
Informasi dasar yang valid dalam penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan;
c.
Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi.
1.2.2 Manfaat Hasil studi EHRA digunakan sebagai salah satu bahan dalam penyusunan dokumen Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) dan juga sebagai data primer Dinas Kesehatan. 1.3
Waktu Pelaksanaan Studi EHRA Jadwal pelaksanaan studi EHRA direncanakan mulai pada awal Mei dan selesai pada bulan Agustus 2016. Tabel 1.1. Jadwal Pelaksanaan Studi EHRA
No
1.1
1.2
1.3
1.4 1.5
Kegiatan
Periode Mei Juni Juli Agustus 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pelaksanaan Studi EHRA Persiapan Studi EHRA Rapat persiapan untuk: Membangun kesepahaman tentang studi EHRA Membentuk Tim Pelaksana studi EHRA Menyiapkan anggaran studi EHRA Penentuan area studi Penentuan Stratifikasi Desa/Kel wilayah studi EHRA Penentuan desa/kelurahan wilayah studi EHRA Penentuan responden terpilih dalam setiap desa/kelurahan Pelatihan supervisor, enumerator, dan petugas entri data Pemilihan supervisor, enumerator, dan petugas entri data Pelatihan Studi EHRA praktik wawancara bagi enumerator, dan pelatihan entri data Pelaksanaan studi EHRA Pengolahan, Analisis Data dan penulisan laporan Entri Data Analisis Data Penulisan Laporan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Bab I - 2
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
BAB II METODOLOGI DAN LANGKAH STUDI EHRA
2.1 Penentuan Kebijakan Sampel Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota Berdasarkan pertimbangan keterbatasan dana dan kaidah statistik dalam sebuah riset, maka pelaksanaan studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan dilakukan dengan kebijakan sample. Kebijakan sample dilakukan dengan menentukan persentase desa/kelurahan yang diambil sebagai area studi EHRA dan jumlah responden yang diambil sebagai sample studi EHRA. Jumlah desa/kelurahan sebagai target area studi adalah sebanyak 10 desa/kelurahan atau sebesar 18.52% dari seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sementara jumlah sampel per desa/kelurahan adalah sebanyak 40 responden. Dengan demikian jumlah seluruh sample pada studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 di 10 desa/kelurahan adalah sebanyak 400 responden. Penentuan desa/kelurahan dilakukan secara random dan dilanjutkan dengan melakukan random untuk responden/sampel studi EHRA.
2.2 Penentuan Strata Desa/Kelurahan Sebelum melakukan random sampling dalam menentukan desa/kelurahan target area studi dan responden/sampel, maka Tim studi EHRA terlebih dahulu melaksanakan penentuan stratifikasi desa/kelurahan terhadap seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Desa/kelurahan area studi dalam populasi mempunyai karakteristik geografi dan demografi yang sangat variatif (heterogen). Agar keanekaragaman karakteristik tersebut bermakna bagi analisa studi dan agar tidak terambil dari kelompok tertentu saja maka kepada desa/kelurahan area studi dilakukan stratifikasi terlebih dahulu sebelum diambil sampelnya secara random (Stratified Random Sampling). Desa/kelurahan yang menjadi area studi pada suatu strata akan mewakili desa/kelurahan lainnya yang bukan merupakan area studi pada strata yang sama. Penetapan strata memberikan indikasi awal strata/tingkat resiko kesehatan lingkungan desa/kelurahan sehingga dapat dipakai sebagai sarana advokasi kepada pemangku kepentingan di kecamatan sehingga lebih memperhatikan desa/kelurahan yang Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 1
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
mempunyai strata risiko kesehatan lingkungan yang tinggi. Penetapan strata dilakukan berdasarkan 4 (empat) kriteria utama yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP dan wajib digunakan oleh semua Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota dalam melakukan studi EHRA. Kriteria utama penetapan strata tersebut adalah sebagai berikut: a. Kepadatan penduduk Kepadatan
penduduk
adalah
jumlah
penduduk
per
luas
wilayah
tertentu.
Desa/kelurahan yang memiliki penduduk yang padat adalah desa/kelurahan yang memiliki kepadatan penduduk lebih dari 25 jiwa per Ha. b. Angka kemiskinan Berdasarkan hasil rapat persiapan pelaksanaan studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016, maka disepakati bahwa desa/kelurahan miskin berdasarkan data BPM Pemdes Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2015 adalah desa/kelurahan yang dengan persentase lebih dari 10,82%. c. Daerah/wilayah yang dialiri sungai Daerah/wilayah yang dialiri sungai adalah desa/kelurahan yang mempunyai sungai dengan jarak minimal 50 meter dari lokasi permukiman penduduk. d. Daerah terkena banjir. Daerah yang terkena banjir adalah desa/kelurahan yang mengalami banjir secara rutin dengan ketinggian genangan lebih dari 30 cm dan lamanya genangan lebih dari 2 jam (SPM). Penetapan strata desa/kelurahan dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut. Tabel 2.1. Strata Desa/Kelurahan Berdasarkan Kriteria Utama Stratifikasi Strata Desa/Kelurahan
Kriteria Utama Stratifikasi
Strata 0
Desa/kelurahan yang tidak memiliki kriteria utama stratifikasi
Strata 1
Desa/kelurahan yang memiliki 1 (satu) kriteria utama stratifikasi
Strata 2
Desa/kelurahan yang memiliki 2 (dua) kriteria utama stratifikasi
Strata 3
Desa/kelurahan yang memiliki 3 (tiga) kriteria utama stratifikasis
Strata 4
Desa/kelurahan yang memiliki 4 (empat) kriteria utama stratifikasi
Sumber data yang dipergunakan dalam penetapan strata desa/kelurahan dapat dilihat pada Tabel 2.2 berikut.
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 2
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 2.2. Sumber Data Penetapan Strata Desa/Kelurahan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 No
Jenis Data
Sumber Data
1
Kepadatan Penduduk
Badan Pusat Statistik Labuhanbatu Selatan
2
Angka Kemiskinan
BPM Pemdes Selatan 2015
3
Daerah/wilayah yang dialiri sungai
Desa/kelurahan
4
Daerah terkena banjir
Desa/kelurahan
Kabupaten
Kabupaten Labuhanbatu
Stratifikasi Desa/Kelurahan terhadap seluruh desa/kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4 berikut:
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 3
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 2.3. Stratifikasi (Penetapan Strata) Desa/Kelurahan Area Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan STRATIFIKASI (PENETAPAN STRATA) DESA/KELURAHAN AREA STUDI EHRA Provinsi Sumatera Tahun 2016 UTARA TAHUN 2016 KABUPATEN LABUHANBATU SELATANUtara PROVINSI SUMATERA KRITERIA STRATA DESA/KELURAHAN NO. 1
KECAMATAN KOTAPINANG
DESA/KELURAHAN
3
4
5
SUNGAI KANAN
SILANGKITANG
TORGAMBA
KAMPUNG RAKYAT
MISKIN
DAS
BANJIR
STRATA DESA/ KELURAHAN
1
Simatahari
-
-
+
-
1
2
Pasir Tuntung
-
-
+
-
1
3
Mampang
-
+
+
-
2
4
Hadundung
-
+
+
-
2
5
Perk. Normark
-
-
-
-
0
6
Sosopan
-
+
-
-
1
7
Perk. Nagodang
-
+
-
-
1
8
Kotapinang
-
-
+
+
2
9
Perk. Sei Rumbia
-
-
+
-
1
Sisumut
-
-
+
1
Batang Nadenggan
-
-
+
+
2
2
Langgapayung
-
+
+
+
3
3
Sabungan
-
-
+
-
1
4
Hajoran
-
-
+
-
1
5
Ujung Gading
-
+
+
+
3
6
Huta Godang
-
+
+
+
3
7
Parimburan
-
+
+
-
2
8
Sampean
-
+
+
-
2
9
Marsonja
-
+
+
+
3
1
Binanga Dua
-
+
+
-
2
2
Mandalasena
-
+
+
-
2
3
Ulumahuam
-
+
+
-
2
4
Aek Goti
-
+
+
-
2
5
Rintis
-
+
-
-
1
6
Sukadame
-
+
+
-
2
1
Bukit Tujuh
-
-
-
-
0
2
Sungai Meranti
-
+
-
+
2
3
Torganda
-
+
-
-
1
4
Torgamba
-
-
-
-
0
5
Aek Raso
-
+
-
-
1
6
Rasau
-
-
+
+
2
7
Bangai
-
-
+
-
1
8
Teluk Rampah
-
+
+
-
2
9
Aek Batu
-
-
-
-
0
10
Beringin Jaya
-
-
-
-
0
11
Pinang Damai
-
-
-
-
0
12
Asam Jawa
-
-
-
+
1
13
Pangarungan
-
-
-
-
0
14
Bunut
-
-
-
-
0
1
Kamp. Perlabian
-
+
-
-
1
2
Perk. Perlabian
-
-
-
-
0
3
Pekan Tolan
-
+
-
-
1
4
Tolan I/II
-
-
-
-
0
5
Air Merah
-
-
+
-
1
6
Perk. Batang Saponggol
-
-
+
+
2
7
Perk. Teluk Panji
-
-
-
-
0
8
Teluk Panji I
-
+
-
-
1
9
Teluk Panji II
-
+
-
-
1
10
Teluk Panji III
-
+
-
-
1
11
Teluk Panji IV
-
-
-
-
0
12
Kamp.Teluk Panji
-
+
-
+
2
13
Tanjung Medan
-
+
+
-
2
14
Tanjung Selamat
-
+
-
-
1
15
Tanjung Mulia
-
-
+
+
2
10 2
PADAT
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
1
Page 4
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 2.4. Rekapitulasi Stratifikasi (Penetapan Strata) Desa/Kelurahan REKAPITULASI STRATIFIKASI (PENETAPAN STRATA) DESA/KELURAHAN
KabupatenKABUPATEN Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016 LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 STRATA 0 KECAMATAN
STRATA 1
DESA / KELURAHAN
KOTAPINANG
1
Perk. Normark
TORGAMBA
2 3
KAMPUNG RAKYAT
KECAMATAN KOTAPINANG
STRATA 2
DESA / KELURAHAN 1
Simatahari
Bukit Tujuh
2
Torgamba
3
4
Aek Batu
4
Perk. Nagodang
5
Beringin Jaya
5
Perk. Sei Rumbia
6
Pinang Damai
6
Sisumut
7
Pangarungan
7
Sabungan
8
Bunut
8
9
Perk. Perlabian
SILANGKITANG
9
TORGAMBA
10 Torganda
10 Tolan I/II
SUNGAI KANAN
KECAMATAN KOTAPINANG
DESA / KELURAHAN
KECAMATAN SUNGAI KANAN
STRATA 4
DESA / KELURAHAN
1
Mampang
Pasir Tuntung
2
Hadundung
2 Ujung Gading
Sosopan
3
Kotapinang
3 Huta Godang
4
Batang Nadenggan
4 Marsonja
5
Parimburan
6
Sampean
7
Binanga Dua
Hajoran
8
Mandalasena
Rintis
9
Ulumahuam
11 Perk. Teluk Panji
11 Aek Raso
12 Teluk Panji IV
12 Bangai
SUNGAI KANAN
SILANGKITANG
11 Sukadame TORGAMBA
12 Sungai Meranti 13 Rasau
14 Kamp. Perlabian 15 Pekan Tolan
KECAMATAN DESA / KE
1 Langgapayung
10 Aek Goti
13 Asam Jawa KAMPUNG RAKYAT
STRATA 3
14 Teluk Rampah KAMPUNG RAKYAT
15 Perk. Batang Saponggol
16 Air Merah
16 Kamp. Teluk Panji
17 Teluk Panji I
17 Tanjung Medan
18 Teluk Panji II
18 Tanjung Mulia
19 Teluk Panji III 20 Tanjung Selamat Jumlah Desa Persentase (%)
3
12
5
22.22
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
20 37.04
5
18 33.33
1
4
0
7.41
0
0.
Page 5
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Hasil stratifikasi desa/kelurahan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang terdiri dari 54 desa/kelurahan adalah sebagai berikut : 1. Strata 0 sebanyak 12 desa/kelurahan atau sebesar 22,22 %; 2. Strata 1 sebanyak 20 desa/kelurahan atau sebesar 37,04 %; 3. Strata 2 sebanyak 18 desa/kelurahan atau sebesar 33,33 %;
4. Strata 3 sebanyak 4 desa/kelurahan atau sebesar 7,41 %. Distribusi stratifikasi desa/kelurahan di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada Gambar 2.1 berikut. Gambar 2.1. Grafik Distribusi Stratifikasi Desa/Kelurahan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
60 50
54
40 37.04
30 20
33.33 22.22
10 0 Strata
Jumlah
7.41 0
1
2
3
Total
22.22
37.04
33.33
7.41
54
2.3 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Target Area Studi Proses pemilihan desa/kelurahan sebagai target area studi dilakukan dengan teknik random atau acak dimana setiap desa/kelurahan mempunyai peluang yang sama untuk dijadikan sebagai desa/kelurahan target area studi. Jumlah desa/kelurahan yang menjadi target area studi adalah sebanyak 10 desa/kelurahan atau sekitar 18.52% dari 54 desa/kelurahan yang ada di wilayah Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Jumlah desa/kelurahan sebagai area studi EHRA
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 6
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
berdasarkan target area studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.5 berikut.JUMLAH DESA/KELURAHAN TARGET AREA STUDI EHRA PENENTUAN (Berdasar Jumlah Responden yang Diambil Sebagai Sampel)
Tabel 2.5. Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Target Area Studi EHRA KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA (Berdasar Jumlah Responden yang diambil sebagai Sampel) TAHUN 2016 Kabupaten Labuhanbatu Selatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2016
Strata
Jumlah & Persentase Desa tiap Strata Jumlah
%
Jumlah Desa yang diambil sebagai Desa Target Area Studi Jumlah
%
Strata 0
12
22 %
2
22 %
Strata 1
20
37 %
4
37 %
Strata 2
18
33 %
3
33 %
Strata 3
4
7 %
1
7 %
Strata 4
0
0 %
0
0 %
Jumlah
54
100 %
10
100 %
Setelah ditentukan jumlah desa/kelurahan yang diambil sebagai target area studi, maka dilakukan pemilihan desa/kelurahan target area studi secara random sampai tercapai jumlah sesuai dengan perhitungan jumlah desa/kelurahan target area studi disetiap stratannya. Desa/Kelurahan terpilih sebagai target area studi berdasarkan strata dapat dilihat pada Tabel 2.6 berikut.
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 7
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 2.6. Desa/Kelurahan Terpilih sebagai Target Area Studi EHRA Berdasarkan Strata Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PEMILIHAN DESA / KELURAHAN SEBAGAI LOKASI STUDI EHRA STRATA 0 KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
No.
Kecamatan Memiliki Desa/Kelurahan Strata 0
Desa/Kelurahan Strata 0
No. Urut Desa/Kelurahan Strata 0
I
KOTA PINANG
Perk. Normark
1
II
TORGAMBA
Bukit Tujuh
2
Torgamba
3
Aek Batu
4
Beringin Jaya
5
Pinang Damai
6
Pangarungan
7
Bunut
8
Perk. Perlabian
9
Tolan I/II
10
Perk. Teluk Panji
11
Teluk Panji IV
12
III
KAMPUNG RAKYAT
Desa/Kelurahan Strata 0 Terpilih
Desa/Kelurahan Ke-1
Desa/Kelurahan Ke-2
PEMILIHAN DESA / KELURAHAN SEBAGAI LOKASI STUDI EHRA STRATA 1 KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
No. I
Kecamatan Memiliki Desa/Kelurahan Strata 1 KOTAPINANG
Desa/Kelurahan Strata 1
No. Urut Desa/Kelurahan Strata 1
Simatahari
1
Pasir Tuntung
2
Sosopan
3
Perk. Nagodang
4
Perk. Sei Rumbia
5
Sisumut
6
Sabungan
7
II
SUNGAI KANAN
Hajoran
8
III
SILANGKITANG
Rintis
9
IV
TORGAMBA
Torganda
10
Aek Raso
11
Bangai
12
Asam Jawa
13
Kamp. Perlabian
14
Pekan Tolan
15
Air Merah
16
Teluk Panji I
17
Teluk Panji II
18
Teluk Panji III
19
Tanjung Selamat
20
V
KAMPUNG RAKYAT
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Desa/Kelurahan Strata 1 Terpilih
Desa/Kelurahan Ke-1
Desa/Kelurahan Ke-2
Desa/Kelurahan Ke-3
Desa/Kelurahan Ke-4
Page 8
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
PEMILIHAN DESA / KELURAHAN SEBAGAI LOKASI STUDI EHRA STRATA 2 KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
No. I
II
III
IV
V
Kecamatan Memiliki Desa/Kelurahan Strata 2 KOTAPINANG
SUNGAI KANAN
SILANGKITANG
TORGAMBA
KAMPUNG RAKYAT
Desa/Kelurahan Strata 2
No. Urut Desa/Kelurahan Strata 2
Mampang
1
Hadundung
2
Kotapinang
3
Batang Nadenggan
4
Parimburan
5
Sampean
6
Binanga Dua
7
Mandalasena
8
Ulumahuam
9
Aek Goti
10
Sukadame
11
Sungai Meranti
12
Rasau
13
Teluk Rampah
14
Perk. Batang Saponggol
15
Kamp. Teluk Panji
16
Tanjung Medan
17
Tanjung Mulia
18
Desa/Kelurahan Strata 2 Terpilih
Desa/Kelurahan Ke-1
Desa/Kelurahan Ke-2
Desa/Kelurahan Ke-3
PEMILIHAN DESA / KELURAHAN SEBAGAI LOKASI STUDI EHRA STRATA 3 KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
No. I
Kecamatan Memiliki Desa/Kelurahan Strata 3 SUNGAI KANAN
Desa/Kelurahan Strata 3
No. Urut Desa/Kelurahan Strata 3
Desa/Kelurahan Strata 3 Terpilih
Langgapayung
1
Desa/Kelurahan Ke-1
Ujung Gading
2
Huta Godang
3
Marsonja
4
2.4 Penentuan Desa/Kelurahan dan Responden di Area Studi Setelah ditentukan jumlah desa/kelurahan yang diambil sebagai target area studi, maka dilakukan pemilihan desa/kelurahan target area studi secara random sampai tercapai jumlah sesuai dengan perhitungan jumlah desa/kelurahan target area studi disetiap stratannya. Desa/Kelurahan terpilih sebagai target area studi berdasarkan strata dapat dilihat pada Tabel 2.7 berikut.
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 9
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 2.7. Rekapitulasi Desa/Kelurahan Terpilih sebagai Lokasi Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 REKAPITULASI DESA/KELURAHAN STRATA 0 YANG TERPILIH SEBAGAI LOKASI STUDI Desa/Kelurahan Lokasi ke
No. Urut Desa/Kelurahan
1
3
TORGAMBA
Torgamba
2
9
KAMPUNG RAKYAT
Perk. Perlabian
Kecamatan
Desa/Kelurahan Strata 0 Terpilih
REKAPITULASI DESA/KELURAHAN STRATA 1 YANG TERPILIH SEBAGAI LOKASI STUDI Desa/Kelurahan Lokasi ke
No. Urut Desa/Kelurahan
1
4
KOTAPINANG
Perk. Nagodang
2
9
SILANGKITANG
Rintis
3
14
KAMPUNG RAKYAT
Kamp. Perlabian
4
19
KAMPUNG RAKYAT
Teluk Panji III
Kecamatan
Desa/Kelurahan Strata 1 Terpilih
REKAPITULASI DESA/KELURAHAN STRATA 2 YANG TERPILIH SEBAGAI LOKASI STUDI Desa/Kelurahan Lokasi ke
No. Urut Desa/Kelurahan
1
6
SUNGAI KANAN
Sampean
2
12
TORGAMBA
Sungai Meranti
3
18
KAMPUNG RAKYAT
Tanjung Mulia
Kecamatan
Desa/Kelurahan Strata 2 Terpilih
REKAPITULASI DESA/KELURAHAN STRATA 3 YANG TERPILIH SEBAGAI LOKASI STUDI Desa/Kelurahan Lokasi ke
No. Urut Desa/Kelurahan
1
1
Kecamatan SUNGAI KANAN
Desa/Kelurahan Strata 3 Terpilih Langgapayung
Setiap desa/kelurahan yang terpilih menjadi target area studi di masing-masing strara terdiri dari 40 responden dengan jumlah 10 desa/kelurahan, sehingga jumlah total responden adalah 400 responden.
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 10
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
2.5 Karakteristik Enumerator dan Supervisor serta Wilayah Tugasnya Karakteristik Enumerator dan Supervisor serta wilayah tugasnya dalam Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan tahun 2016 sangat bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.8 berikut. Tabel 2.8. Karakteristik Supervisor dan Enumerator serta wilayah Tugasnya dalam Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 Kecamatan
Desa/Kel
Strata
Nama Enumerator
Nama Supervisor
Torgamba
Torgamba
0
Yelli Syahfi Sarma Ulina Br Ritonga
Sanggam Gultom
Kampung Rakyat
Perk. Perlabian
0
Ika trisnawati Novarita Siahaan
Bustami Rambe,AMK
Kotapinang
Perk. Nagodang
1
Ruslina ritonga Dedek Irawati Nst
Riska Siraitr,AMKL
Silangkitang
Rintis
1
Suyarti Mery Yusenny Tanjung
Eliyana
Kampung Rakyat
Kamp. Perlabian
1
Asmaya Rani Elviana S
Bustami Rambe,AMK
Kampung Rakyat
Teluk Panji III
1
Marlina Siahaan Gemala dwi Rambe
Masta Resna Damanik
Sungai Kanan
Sampean
2
Suriyani Tanjung Asbina
Asrol Tambak,AMK
Torgamba
Sungai Meranti
2
Desi Olga Siagian Evi Ismawati
Juniar Simanjuntak
Kampung Rakyat
Tanjung Mulia
2
Eva Yeni Rahayu Nurhayati Nst
Bustami Rambe,AMK
Sungai Kanan
Langgapayung
3
Ade Maysyarah Masry Siti Kholimah Hrp
Rina Hadmi
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Adam
Page 11
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
BAB III HASIL STUDI EHRA 3.1 Informasi Responden Karakteristik responden berdasarkan hasil studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah bervariasi. Untuk lebih jelas dapat dilihat tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1. Informasi Responden Berdasarkan Hasil StudiEHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 Informasi Responden Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 Strata Desa/Kelurahan VARIABEL
KATEGORI
0 n
Kelompok Umur Responden
1 %
n
Total
2 %
n
9 n
3 %
n
%
10 %
<= 20 tahun
0
.0
3
1.9
4
3.4
1
2.4
8
2.0
21 - 25 tahun
13
16.5
13
8.1
14
11.8
6
14.6
46
11.5
26 - 30 tahun
9
11.4
37
23.1
16
13.4
7
17.1
69
17.3
31 - 35 tahun
23
29.1
30
18.8
24
20.2
9
22.0
86
21.6
36 - 40 tahun
8
10.1
32
20.0
17
14.3
6
14.6
63
15.8
41 - 45 tahun
11
13.9
10
6.3
8
6.7
5
12.2
34
8.5
> 45 tahun
15
19.0
35
21.9
36
30.3
7
17.1
93
23.3
B2. Apa status dari rumah yang Milik sendiri anda tempati saat ini? Rumah dinas
7
8.9
99
61.9
99
82.5
36
87.8
241
60.3
69
87.3
39
24.4
5
4.2
0
.0
113
28.3
2
2.5
0
.0
1
.8
1
2.4
4
1.0
Sewa
0
.0
7
4.4
4
3.3
3
7.3
14
3.5
Kontrak
0
.0
2
1.3
0
.0
1
2.4
3
.8
Milik orang tua
1
1.3
11
6.9
11
9.2
0
.0
23
5.8
Lainnya
0
.0
2
1.3
0
.0
0
.0
2
.5
0
.0
15
9.4
12
10.0
2
4.9
29
7.3
SD
14
17.7
63
39.4
47
39.2
9
22.0
133
33.3
SMP
25
31.6
52
32.5
30
25.0
14
34.1
121
30.3
SMA
28
35.4
22
13.8
25
20.8
12
29.3
87
21.8
SMK
9
11.4
4
2.5
0
.0
0
.0
13
3.3
Universitas/Akademi
3
3.8
4
2.5
6
5.0
4
9.8
17
4.3
5
6.3
32
20.0
35
29.2
12
29.3
84
21.0
74
93.7
128
80.0
85
70.8
29
70.7
316
79.0
B5. Apakah ibu mempunyai Kartu Ya Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Tidak Miskin (ASKESKIN)?
74
93.7
73
45.6
64
53.3
17
41.5
228
57.0
5
6.3
87
54.4
56
46.7
24
58.5
172
43.0
B6. Apakah ibu mempunyai anak?
Ya
67
84.8
149
93.1
116
96.7
41
100.0
373
93.3
Tidak
12
15.2
11
6.9
4
3.3
0
.0
27
6.8
Berbagi keluarga lain
dengan
B3. Apa pendidikan terakhir anda? Tidak sekolah formal
B4. Apakah ibu mempunyai Surat Ya Keterangan Tidak Mampu (SKTM) Tidak dari desa/kelurahan?
Tabel 3.1 di atas menunjukkan bahwa responden studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 sebagian besar terdapat pada responden dengan kelompok umur >45 tahun (23.3%), responden dengan kepemilikan rumah milik sendiri (60.3%), responden dengan pendidikan terakhir SD (33.3%), responden yang tidak mempunyai Surat Keterangan Tidak Mampu (79%), responden yang tidak mempunyai Kartu Asuransi Kesehatan bagi Keluarga Miskin (43%) dan responden yang mempunyai anak (93.3%).
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 1
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
3.2 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dalam hal pengelolaan sampah, hanya 17 persen di Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang pengelolaan sampahnya dikumpulkan dan dibuang ke TPS. Sebagian besar mengelola
sampah
dengan
cara
dibakar
(74.8%),
dibuang
ke
lahan
kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk (2%) dan dibiarkan saja membusuk (2.3%). Pengelolaan sampah dengan cara dikumpulkan dan dibuang ke TPS di strata 0 (39,2%) lebih tinggi dibandingkan strata 1 (22.5%), di strata 2 (0%) dan strata 3 (2,4%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.1 berikut. Gambar 3.1. Grafik Pengolahan Sampah Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PERSENTASE PENGELOLAAN SAMPAH BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 .0
100%
.6
.7 .0 .6 4.4 .6
90%
.0 5.0 6.0 5.8 2.5 .0
80% 70%
4.9 2.4 5.4 .0 7.3 .0
.8 2.0 2.3 1.8 3.3 .3 Lain-lain Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk Dibiarkan saja sampai membusuk
60.8
Dibuang ke sungai/kali/laut/danau 60%
70.6 74.8
50% 86.7
40%
82.9
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah Dibakar
Dikumpulkan dan dibuang ke TPS 30%
20%
Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang
39.2 22.5
10% .0
0% 0
17.0 .0 .1
.0 1
2
2.4 .0
.1
3
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 2
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 3.2. Area Berisiko Persampahan Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 3. PERSAMPAHAN. Strata Desa/Kelurahan VARIABEL
KATEGORI
0 n
3.1 Pengelolaan Tidak sampah memadai
1 %
n
Total
2 %
n
9 n
3 %
n
%
10 %
48
60.8
123
76.9
120
100.0
40
97.6
331
82.8
31
39.2
37
23.1
0
.0
1
2.4
69
17.3
3.2 Frekuensi Tidak pengangkutan memadai sampah
0
.0
1
100.0
0
.0
0
.0
1
100.0
3.3 Ketepatan Tidak waktu waktu pengangkutan sampah
0
.0
1
100.0
0
.0
0
.0
1
100.0
74
93.7
131
81.9
116
96.7
41
100.0
362
90.5
5
6.3
29
18.1
4
3.3
0
.0
38
9.5
Ya, memadai
tepat
3.4 Pengolahan Tidak diolah sampah setempat Ya, diolah
Tabel 3.2. di atas menunjukkan bahwa persentase pengelolaan sampah yang tidak memadai adalah sebesar 82,8 persen. Persentase pengelolaan sampah yang tidak memadai di strata 2 (100%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (60,8%), strata 1 (76,9%) dan strata 3 (97,6%). Persentase frekuensi pengangkutan sampah yang tidak memadai adalah sebesar 100 persen. Hal ini terjadi hanya di strata 1. Persentase ketepatan waktu pengangkutan sampah yang tidak tepat waktu adalah sepesar 100 persen. Dan persentase pengolahan sampah setempat dengan cara tidak diolah sebesar 90,5 persen. Persentase pengolahan sampah setempat dengan cara tidak diolah di strata 3 (100%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (93,7%), strata 1 (81,9%) dan strata 2 (96,7%).
3.3 Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja Manusia dan Lumpur Tinja Tempat buang air besar di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah dengan menggunakan fasilitas jamban pribadi (76%), MCK umum (4,8%), ke lubang galian (3,3%) dan ke WC Helikopter (1,5%). Masih terdapat rumah tangga yang tidak menggunakan fasilitas BAB sehingga melakukan BAB sembarangan yaitu sebesar 16,6 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.2 berikut.
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 3
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Gambar 3.2. Grafik Persentase Tempat Buang Air Besar Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Persentase tempat penyaluran akhir tinja di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagian besar menggunakan tanki septik (585%). Masih terdapat penyaluran akhir tinja yang tidak
menggunakan
tanki
septik
(cubluk/lobang
tanah,
sungai/danau/pantai,
kebun/tanah lapang, pipa sewer, langsung ke drainase, kolam/sawah). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.3 berikut. Gambar 3.3. Grafik Tempat Penyaluran Akhir Tinja Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 4
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Waktu terakhir pengurasan tanki septik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah 1-5 tahun yang lalu (0,9%), 0-12 bulan yang lalu (0,9%), lebih dari 5-10 tahun yang lalu (0,9%) dan lebih dari 10 tahun (5,2%). Sebagian besar tidak pernah melakukan pengurasan tanki septik (93,1%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.4 berikut. Gambar 3.4. Grafik Waktu Terakhir Pengurasan Tanki Septik Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Praktik pengurasan tanki septik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah dengan cara dikosongkan sendiri (6,3%), membayar tukang (18,8%) dan layanan sedot tinja (0,3%). Pengurasan tangki septik dengan menggunakan layanan sedot tinja di strata 2 dan strata 3 (0,8%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 dan strata 1 (0,0%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.5 berikut.
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 5
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Gambar 3.5. Grafik Praktik Pengurasan Tanki Septik Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PRAKTIK PENGURASAN TANKI SEPTIK BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 100%
.0
90% 80%
50.0
70%
71.4
60%
75.0
85.7
50%
Tidak tahu
.8
40%
Dikosongkan sendiri
30%
.0 28.6
20%
50.0
.0
.0 14.3 .0
.0 .8
0
1
2
10% 0%
Membayar tukang
6.3
Layanan sedot tinja
18.8 .3 3
Strata Desa/Kelurahan
Total
Persentase kualitas tanki septik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah suspek aman (59,8%). Persentase kualitas tanki septik suspek aman di strata 2 (82,5%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 3 (70,7%), strata 1 (60,6%) dan strata 0 (17,7%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.6 berikut. Gambar 3.6. Grafik Persentase Tanki Septik Suspek Aman dan Tidak Aman Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
AKIBAT TIDAK MEMILIKI SPAL RUMAH TANGGA BERDASARKAN STRATA 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
94.9
91.9
80.8
78.0 Tidak ada genangan Ya, ada genangan
5.1
8.1
0
1
19.2
22.0
2
3
Strata Desa/Kelurahan
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 6
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 3.3. Area Berisiko Air Limbah Domestik Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Tabel 3.3. di atas menunjukkan bahwa persentase tanki septik suspek yang tidak aman di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 40,3 persen. Persentase tanki septik suspek yang tidak aman di strata 0 (82,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 1 (39,4%), strata 2 (17,5%) dan strata 3 (29,3%). Persentase pencemaran karena pembuangan isi tanki septik yang tidak amam adalah sebesar 100 persen. Persentase pencemaran karena pembuangan isi tanki septik yang tidak aman di strata 0, strata 1 dan strata 2 (100%) lebih tinggi dibandingkan dengan strata 3 (0,0%). Persentase pencemaran karena SPAL yang tidak aman adalah sebesar 48 persen. Persentase pencemaran karena SPAL yang tidak aman di strata 1 (61,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (51,9%), strata 2 (45,8%) dan strata 3 (34,1%).
3.4 Drainase Lingkungan/Selokan Sekitar Rumah dan Banjir Persentase rumah tangga yang pernah mengalami banjir di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 1 persen. Persentase rumah tangga yang pernah mengalami banjir dengan beberapa kali setahun dan sekali dalam setahun masing-masing sebesar 1 persen dan 10,3 persen. Persentase rumah tangga yang pernah mengalami banjir di strata 3 (2,4%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (0%), strata 1 (1,3%) dan strata 2 (0,8%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.7 berikut.
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 7
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Gambar 3.7. Grafik Persentase Rumah Tangga yang Pernah Mengalami Banjir Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG PERNAH MENGALAMI BANJIR DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 100% 90%
.0 1.3
80%
.6 1.3
.0
.0
5.0 .830.8
.0
7.3 2.4
1.8 1.0 10.3
70% 60% 50%
98.7
98.1
90.2
40%
Tidak tahu
87.0
Beberapa kali dalam
63.3
30%
Sekali dalam setahun
20%
Tidak pernah
10% 0%
Strata 0
Strata 1
Strata 2
Strata 3
Strata Desa/Kelurahan
Total
Dari 12 rumah tangga (0,6%) yang pernah mengalami banjir di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 3.4.1 di atas, persentase rumah tangga yang mengalami banjir rutin adalah sebanyak 6 rumah tangga (40%). Persentase rumah tangga yang mengalami banjir rutin di strata 3 (2,4%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 1 (1,3%) dan strata 2 (0,8%). Sedangkan di strata 0 tidak pernah mengalami banjir rutin (0,0%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.8 berikut. Gambar 3.8. Grafik Persentase Rumah Tangga Yang Mengalami Banjir Rutin Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 PERSENTASE RUMAH TANGGA YANG MENGALAMI BANJIR RUTIN DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 100% 90% 37,5
80% 70%
60,0
60%
85,7
50%
Tidak Ya
40%
62,5
30% 20%
40,0
10% 0%
14,3 0,0 Strata 0
0,0 Strata 1
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Strata2
Total
Page 8
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Lama air menggenang jika terjadi banjir di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah antara 1-3 jam (66,7%). Lama air menggenang jika terjadi banjir antara 1-3 jam di strata 2 (80,0%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 1 (50,0%) dan strata 0 (0,0%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.9 berikut. Gambar 3.9. Grafik Lama Air Menggenang Jika Terjadi Banjir Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 PERSENTASE LAMA AIR MENGGENANG JIKA TERJADI BANJIR DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 .0
100%
11.1 25.0
90%
11.1
80% 70%
25.0
Satu hari
80.0
60%
Setengah hari
50%
66.7
Antara 1 - 3 jam
40%
Kurang dari 1 jam
30%
50.0
20% 10% 0%
20.0
.0 .0 .0 .0
11.1
.0
Strata 0
Strata 1
Strata2
Total
Lokasi genangan di sekitar rumah di Kabupaten Labuhanbatu Selatan sebagian besar berada di dekat bak penampungan (85,7%), di dekat dapur (77,6%) dan di dekat kamar mandi (67,3%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.10 berikut. Gambar 3.10. Grafik Lokasi Genangan di Sekitar Rumah Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PERSENTASE LOKASI GENANGAN DI SEKITAR RUMAH DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 10.2 Lainnya
89.8 14.3
Di dekat bak penampungan
85.7 32.7
Di dekat kamar mandi
%
67.3 22.4
Di dekat dapur
77.6 57.1
Dihalaman rumah
42.9 -
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0 100.0
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 9
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Persentase kepemilikan SPAL di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 77,3 persen, sedangkan yang tidak memiliki SPAL sebesar 22,8%. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.11 berikut. Gambar 3.11. Grafik Persentase Kepemilikan SPAL Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PERSENTASE KEPEMILIKAN SPAL DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016
22.8 Ya, ada Tidak ada
77.3
Akibat tidak memiliki SPAL rumah tangga di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah genangan (12,3%). Adanya genangan akibat tidak memiliki SPAL di strata 3 (22%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (5,1%), strata 1 (8,1%) dan strata 2 (19,2%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.12 berikut. Gambar 3.12. Grafik Akibat Tidak Memiliki SPAL Rumah Tangga Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
AKIBAT TIDAK MEMILIKI SPAL RUMAH TANGGA BERDASARKAN STRATA 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0%
94.9
91.9
80.8
78.0 Tidak ada genangan Ya, ada genangan
5.1
8.1
0
1
19.2
22.0
2
3
Strata Desa/Kelurahan
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 10
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Persentase SPAL yang berfungsi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 51,0 persen. Persentase SPAL yang berfungsi di strata 1 (55,4%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 2 (49,5%) dan strata 1 (5,0%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.13 berikut. Gambar 3.13. Grafik Persentase SPAL yang Berfungsi Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 PERSENTASE SPAL YANG BERFUNGSI BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 100%
0,0 95,00,0
90%
34,0 2,0 8,6
80%
38,0
7,1
70%
4,5
Tidak ada saluran
4,8 6,1
60% 50%
14.3% 0.8% 9.3%
38,9
Tidak dapat dipakai, saluran kering
5,0 55,4
40% 30%
Tidak
75.8% 49,5
51,0
Strata 2
Strata 3
Ya
20% 10% 0%
Strata 0
Strata 1
Total
Persentase pencemaran SPAL di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 0 persen. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.14 berikut. Gambar 3.14. Grafik Pencemaran SPAL Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PENCEMARAN SPAL BERDASARKAN STRATA DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 100%
.0
.0
.0
.0
100.0
100.0
100.0
77.0
90% 80% 70% 60% 50% 40%
Ada pencemaran SPAL
30%
Tidak, ada pencemaran SPAL
20% 10% 0%
.0 0
1
2
3
Strata Desa/Kelurahan
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Total
Page 11
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 3.4. Area Berisiko Genangan Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Tabel 3.4.1 di atas menunjukkan bahwa persentase adanya genangan air di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 19,5 persen. Persentase adanya genangan air di strata 0 (93,7%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 1 (90,6%),strata 0 (2,5%) dan strata 3 (73,2%).
3.5 Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga Sumber air yang digunakan untuk minum, masak, cuci piring dan gelas, cuci pakaian dan
gosok
gigi
di
Kabupaten
Labuhanbatu
Selatan
pada
umumnya
adalah
waduk/danau, air hujan dan mata air tidak terlindungi. Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.15 berikut. Gambar 3.15. Grafik Akses Terhadap Air Bersih Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 GRAFIK PENGGUNAAN SUMBER AIR DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 100% 90% 80% 70%
.3 .0 .8
.0
.8
12.3
11.8
.8
.8
13.0 34.5
60%
50%
.3
40%
30%
2.8
0%
4.3
.5
.5
36.0
.8
25.8 11.3
12.8
5.0
.8
12.3 25.0
.5
.8
10.3
8.5
1.0
1.0
.8 11.8 1.8
5.0
.5
36.0
.3
.0
24.8 11.5
.8
20% 10%
34.8 25.3 11.5
.8
1.5 Gosok Gigi
27.8 12.8 4.8
19.0 22.5 12.0 4.5
1.0 .3 .3
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
9.0
.5
Cuci Pakaian 1.3
6.0 .3
4.0
.3 .3
Cuci Piring dan Gelas 1.3
Masak Minum
.3 .0
Page 12
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Gambar 3.15. di atas menunjukkan bahwa sumber air yang paling banyak digunakan untuk minum adalah air isi ulang (36%), air sumur gali terlindungi (22,5%) dan air sumur pompa tangan (19%). Sumber air yang paling banyak digunakan untuk masak adalah air sumur gali terlindungi (27,8%), air sumur pompa tangan (25%) dan air sumur gali tidak terlindungi (12,8%). Sumber air yang paling banyak digunakan untuk cuci piring dan gelas adalah air sumur pompa tangan (36%), air sumur gali terlindungi (25,8%) dan Air kran umum -PDAM/PROYEK (12,3%). Sumber air yang paling banyak digunakan untuk cuci pakaian adalah air sumur pompa tangan (34,5%), air sumur gali terlindungi (24,8%) dan Air kran umum -PDAM/PROYEK (13%). Sumber air yang paling banyak digunakan untuk gosok gigi adalah air sumur pompa tangan (34,8%), air sumur gali terlindungi (25,3%) dan Air kran umum -PDAM/PROYEK (11,8%). Sumber air yang digunakan untuk minum dan masak di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya air isi ulang (36%) dan air sumur gali terlindungi (27,8%). Untuk lebih jelas dapat dilihat gambar 3.16 berikut. Gambar 3.16. Grafik Sumber Air Minum dan Memasak Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
GRAFIK SUMBER AIR MINUM DAN MEMASAK DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 27.8% 22.5%
Air sumur gali terlindungi
25.0% 19.0%
Air sumur pompa tangan 12.3% 10.3%
Air kran umum -PDAM/PROYEK
Air hidran umum - PDAM
.8% .8%
Masak Minum
Air Ledeng dari PDAM
12.3% .0% 12.3%
Air isi ulang
Air botol kemasan
36.0% .8% 2.8% .0%
5.0%
10.0%
15.0%
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
20.0%
25.0%
30.0%
35.0%
40.0%
Page 13
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Gambar 3.15. di atas menunjukkan bahwa sumber air yang digunakan untuk minum pada umumnya adalah air isi ulang (36%), air sumur gali terlindungi (22,5%) dan air sumur pompa tangan (19%). Sumber air yang paling banyak digunakan untuk masak adalah air sumur gali terlindungi (27,8%), air sumur pompa tangan (25%) dan air sumur gali tidak terlindungi (12,8%). Tabel 3.5. Area Berisiko Sumber Air Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Tabel 3.5. di atas menunjukkan bahwa persentase sumber air yang tidak terlindungi di Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah sebesar 55,5 persen. Persentase sumber air yang tidak terlindungi di strata 3 (65,9%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (59,5%), strata 1 (41,9%) dan strata 2 (40%). Persentase penggunaan sumber air tidak terlindungi yang tidak aman adalah sebesar 46,3 persen. Persentase penggunaan sumber air yang tidak aman di strata 2 (60%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (40,5%), strata 1 (41,9%) dan strata 3 (34,1%). Persentase kelangkaan air adalah sebesar 28,3 persen. Persentase kelangkaan air di strata 3 (43,9%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (11,4%), strata 1 (28,8%) dan strata 2 (33,3%).
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 14
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
3.6 Perilaku Higiene dan Sanitasi Persentase CTPS di lima waktu penting di Kabupaten Labuhanbatu Selatan hanya sebesar 39,5%. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.17 berikut. Gambar 3.17. Grafik CTPS di Lima Waktu Penting Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PERSENTASE CTPS DI LIMA WAKTU PENTING DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016
39.5
60.5
Tidak Ya
Waktu melakukan CTPS di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah setelah dari buang air besar (82%), sebelum makan (76,3%) dan setelah makan (67%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.18 berikut. Gambar 3.18. Grafik Waktu Melakukan CTPS Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 WAKTU MELAKUKAN CTPS DI KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016 Lainnya
3.5
Sebelum sholat
61.5
Setelah memegang hewan
59.5
Sebelum menyiapkan masakan
58.3
Sebelum memberi menyuapi anak
48.8
Setelah makan
%
67.0
Sebelum makan
76.3
Setelah dari buang air besar
82.0
Setelah menceboki bayi/anak
54.5
Sebelum ke toilet
11.0 0.0
10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 15
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Persentase penduduk yang melakukan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) adalah sebesar 45,3 persen. Persentase penduduk yang melakukan BABS di strata 2 (68,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (7,6%), strata 1 (44,4%) dan strata 3 (45,3%). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.19 berikut. Gambar 3.19. Grafik Persentase Penduduk yang Melakukan BABS Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
PERSENTASE PRAKTIK BABS DI KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2014 100.0 31.7 80.0 60.0
46.3
55.6
54.8
92.4 Tidak
40.0
68.3 44.4
20.0
Ya, BABS 53.7
45.3
7.6 0.0 Strata 0
Strata 1
Strata 2
Strata 3
Total
Persentase
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 16
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 3.6. Area Berisiko Perilaku Higiene dan Sanitasi Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 17
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 3.6. di atas menunjukkan bahwa persentase yang tidak melaksanakan CTPS di lima waktu penting adalah sebesar 60,5 persen. Persentase yang melaksanakan CTPS di lima waktu penting di strata 0 (72,2%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 1 (34,4%), strata 2 (25,8%) dan strata 3 (36,6%). Persentase lantai dan dinding jamban yang tidak bebas dari tinja adalah sebesar 35 persen. Persentase lantai dan dinding jamban yang tidak bebas dari tinja di strata 3 (56,1%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (17,7%), strata 1 (25,6%) dan strata 2 (51,7%). Persentase jamban yang tidak bebas dari kecoa dan lalat adalah sebesar 45 persen. Persentase jamban yang tidak bebas dari kecoa dan lalat di strata 3 (82,9%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (17,7%), strata 1 (35,6%) dan strata 2 (62,5%). Persentase ketidakberfungsian penggelontor adalah sebesar 39,8 persen. Persentase ketidakberfungsian penggelontor di strata 2 (60,8%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (0%), strata 1 (38,8%) dan strata 3 (58,5%). Persentase yang tidak terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban adalah sebesar 40,8 persen. Persentase yang tidak terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban di strata 3 (63,4%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (3,8%), strata 1 (50%) dan strata 2 (45%). Persentase pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air adalah sebesar 20,8 persen. Persentase pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air di strata 1 (28,8%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (8,9%). Strata 2 (18,3%) dan strata 3 (19,5%). Persentase perilaku BABS adalah sebesar 45,3 persen. Persentase perilaku BABS di strata 2 (68,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (7,6%). Strata 1 (44,4%) dan strata 3 (53,7%).
3.7 Kejadian Penyakit Diare Waktu paling dekat anggota keluarga ibu terkena diare di Kabupaten Labuhanbatu Selatan pada umumnya adalah 1 bulan terakhir (10,2%), lebih dari 6 bulan yang lalu (9,9%) dan 3 bulan terakhir (8,0%), dapat dilihat pada Tabel 3.7 berikut. Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 18
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel 3.7. Kejadian Diare pada Penduduk Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Tabel 3.7 di atas menunjukkan bahwa persentase 1 bulan terakhir waktu paling dekat anggota ibu terkena diare di strata 2 (13,3%) lebih tinggi dibandingkan dengan di strata 0 (6,3%), strata 1 (5%) dan strata 3 (12,2%). Anggota keluarga yang mengalami diare pada umumnya adalah anak-anak balita (55,6%), orang dewasa perempuan (17,7%), anak-anak non balita (15,2%), orang dewasa laki-laki (9,6%), anak
remaja
perempuan
(6,6%)
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
dan
anak
remaja
laki-laki
(8,3%).
Page 19
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
3.8 Indeks Risiko Sanitasi (IRS) Indeks Risiko Sanitasi (IRS) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan di strata 0 adalah 17 (sumber air), 77 (air limbah domestik), 39 (persampahan), 6 (genangan air), dan 14 (perilaku hidup bersih dan sehat). Indeks Risiko Sanitasi (IRS) di strata 1 adalah 37 (sumber air), 59 (air limbah domestik), 90 (persampahan), 9 (genangan air) dan 44 (perilaku hidup bersih sehat). Indeks Risiko Sanitasi (IRS) di strata 2 adalah 46 (sumber air), 57 (air limbah domestik), 49 (persampahan), 39 (genangan air) dan 54 (perilaku hidup bersih sehat). Indeks Risiko Sanitasi (IRS) di strata 3 adalah 47 (sumber air), 32 (air limbah domestik), 49 (persampahan), 27 (genangan air) dan 50 (perilaku hidup bersih sehat). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 3.20 berikut. Gambar 3.20. Grafik Indeks Risiko Sanitasi (IRS) Berdasarkan Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016 300
250
44 200
54
9 39
150
100
50
-
14 6
90
39
77 17 STRATA 0
59
49
57
50
4. GENANGAN AIR. 27
3. PERSAMPAHAN.
49
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR
32
37
46
47
STRATA 1
STRATA 2
STRATA 3
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
Page 20
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan a.
Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 merupakan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan higienitas serta perilaku masyarakat pada skala rumah tangga di Kabupaten Labuhanbatu Selatan;
b.
Indeks Risiko Sanitasi (IRS) di Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 adalah 90% (persampahan), 77% (air limbah domestik), 54% (perilaku hidup bersih dan sehat), 47% (sumber air) dan 39% (genangan air);
c.
Hasil studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 merupakan informasi dasar yang dapat dipergunakan sebagai bahan promosi kesehatan dan pemicuan untuk meningkatkan kualitas hidup bersih dan sehat;
d.
Hasil studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016 merupakan salah satu data yang akan digunakan Pokja Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Selatan dalam penyusunan
Strategi
Sanitasi
Kabupaten
Labuhanbatu
Selatan
berdasarkan
pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). 4.2 Hambatan/Kendala a.
Ketidaktersediaan data sekunder dalam penentuan stratifikasi desa/kelurahan wilayah studi EHRA dan penentuan responden terpilih dalam setiap desa/kelurahan;
b.
Kegiatan entry data yang bermasalah diketahui setelah analisis data;
c.
Sebagian besar kuesioner yang sudah terisi (hasil wawancara) diserahkan secara sekaligus.
4.3 Saran a. Studi EHRA idealnya dilakukan secara berkala sehingga studi ini merupakan baseline untuk hasil studi EHRA selanjutnya; b. Perlunya aplikasi yang dapat memperhatikan lompatan alur pertanyaan kuesioner, jawaban yang masih kosong dan jawaban yang terkait dengan jawaban sebelumnya (logika).
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 1
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Lampiran-Lampiran Tabel-tabel Dasar Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016. Keputusan Bupati Labuhanbatu Selatan Nomor ---Tahun 2016 tentang Penetapan Tim Studi EHRA (Enviromental Health Risk Assessment/Penilaian Risiko Kesehatan karena Lingkungan Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun Anggaran 2016. Dokumentasi Pelaksanaan Studi Labuhanbatu Selatan Tahun 2016.
Laporan Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
EHRA
Kabupaten
Page 1
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Tabel-tabel Dasar Hasil Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 2
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 3
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 4
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 5
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 6
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 7
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 8
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 9
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 10
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 11
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 12
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 13
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. VARIABEL
KATEGORI
0 n
Strata Desa/Kelurahan 1 % n %
Total n
2
7 n
%
8 %
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci pakaian) T idak Ya G. Air sumur gali terlindungi (Gosok gigi) T idak Ya H. Air sumur gali tdk terlindungi (Minum) T idak Ya H. Air sumur gali tdk terlindungi (Masak) T idak Ya H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci T idak Ya piring&gelas)
40 0 40 0 40 0 40 0 40 0
100,0 ,0 100,0 ,0 100,0 ,0 100,0 ,0 100,0 ,0
778 25 762 41 800 3 800 3 800 3
96,9 3,1 94,9 5,1 99,6 ,4 99,6 ,4 99,6 ,4
1075 2 1064 13 1065 12 1065 12 1068 9
99,8 ,2 98,8 1,2 98,9 1,1 98,9 1,1 99,2 ,8
1893 27 1866 54 1905 15 1905 15 1908 12
98,6 1,4 97,2 2,8 99,2 ,8 99,2 ,8 99,4 ,6
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci pakaian)
T idak Ya
40 0
100,0 ,0
800 3
99,6 ,4
1075 2
99,8 ,2
1915 5
99,7 ,3
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Gosok gigi)
T idak Ya
40 0
100,0 ,0
800 3
99,6 ,4
1066 11
99,0 1,0
1906 14
99,3 ,7
I. Mata air terlindungi (Minum)
T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya
31 9 31 9 36 4 36 4 35 5 17 23 18 22 34 6
77,5 22,5 77,5 22,5 90,0 10,0 90,0 10,0 87,5 12,5 42,5 57,5 45,0 55,0 85,0 15,0
641 162 651 152 672 131 777 26 666 137 692 111 690 113 712 91
79,8 20,2 81,1 18,9 83,7 16,3 96,8 3,2 82,9 17,1 86,2 13,8 85,9 14,1 88,7 11,3
921 156 921 156 952 125 1030 47 947 130 798 279 801 276 849 228
85,5 14,5 85,5 14,5 88,4 11,6 95,6 4,4 87,9 12,1 74,1 25,9 74,4 25,6 78,8 21,2
1593 327 1603 317 1660 260 1843 77 1648 272 1507 413 1509 411 1595 325
83,0 17,0 83,5 16,5 86,5 13,5 96,0 4,0 85,8 14,2 78,5 21,5 78,6 21,4 83,1 16,9
T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya T idak Ya
32 8 32 8 28 12 28 12 23 17 25 15 23 17 40 0 40 0 39 1 39 1 38 2 34 6 34 6 19 21
80,0 20,0 80,0 20,0 70,0 30,0 70,0 30,0 57,5 42,5 62,5 37,5 57,5 42,5 100,0 ,0 100,0 ,0 97,5 2,5 97,5 2,5 95,0 5,0 85,0 15,0 85,0 15,0 47,5 52,5
748 55 704 99 661 142 657 146 642 161 742 61 647 156 777 26 779 24 766 37 792 11 772 31 501 302 471 332 449 354
93,2 6,8 87,7 12,3 82,3 17,7 81,8 18,2 80,0 20,0 92,4 7,6 80,6 19,4 96,8 3,2 97,0 3,0 95,4 4,6 98,6 1,4 96,1 3,9 62,4 37,6 58,7 41,3 55,9 44,1
936 141 833 244 794 283 791 286 766 311 897 180 779 298 1002 75 1000 77 978 99 1036 41 981 96 841 236 839 238 795 282
86,9 13,1 77,3 22,7 73,7 26,3 73,4 26,6 71,1 28,9 83,3 16,7 72,3 27,7 93,0 7,0 92,9 7,1 90,8 9,2 96,2 3,8 91,1 8,9 78,1 21,9 77,9 22,1 73,8 26,2
1716 204 1569 351 1483 437 1476 444 1431 489 1664 256 1449 471 1819 101 1819 101 1783 137 1867 53 1791 129 1376 544 1344 576 1263 657
89,4 10,6 81,7 18,3 77,2 22,8 76,9 23,1 74,5 25,5 86,7 13,3 75,5 24,5 94,7 5,3 94,7 5,3 92,9 7,1 97,2 2,8 93,3 6,7 71,7 28,3 70,0 30,0 65,8 34,2
T idak Ya T idak Ya T idak
27 13 28 12 40
67,5 32,5 70,0 30,0 100,0
666 137 459 344 797
82,9 17,1 57,2 42,8 99,3
989 88 811 266 992
91,8 8,2 75,3 24,7 92,1
1682 238 1298 622 1829
87,6 12,4 67,6 32,4 95,3
0
,0
6
,7
85
7,9
91
4,7
I. Mata air terlindungi (Masak) I. Mata air terlindungi (Cuci piring&gelas) I. Mata air terlindungi (Cuci pakaian) I. Mata air terlindungi (Gosok gigi) J. Mata air tdk terlindungi (Minum) J. Mata air tdk terlindungi (Masak) J. Mata air tdk terlindungi (Cuci piring&gelas) J. Mata air tdk terlindungi (Cuci pakaian) J. Mata air tdk terlindungi (Gosok gigi) K. Air hujan (Minum) K. Air hujan (Masak) K. Air hujan (Cuci piring&gelas) K. Air hujan (Cuci pakaian) K. Air hujan (Gosok gigi) L. Air dari sungai (Minum) L. Air dari sungai (Masak) L. Air dari sungai (Cuci piring&gelas) L. Air dari sungai (Cuci pakaian) L. Air dari sungai (Gosok gigi) M. Air dari waduk/danau (Minum) M. Air dari waduk/danau (Masak) M. Air dari waduk/danau (Cuci piring&gelas) M. Air dari waduk/danau (Cuci pakaian) M. Air dari waduk/danau (Gosok gigi) N. Lainnya (Minum)
Ya
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 14
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 15
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 16
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 17
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 18
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 19
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 20
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 21
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 22
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 23
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 24
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 25
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 26
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 27
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 28
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 29
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 30
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 31
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Labuhanbatu Selatan Nomor 440.000/509a/DINKES/IV/2016 Tahun 2016 tentang Panitia Pelaksana Kegiatan Survey Studi Enviromental Health Risk Assessment /Penilaian Resiko Kesehatan karena Lingkungan (EHRA). Kabupten Labuhanbatu Selatan Tahun 2016.
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 32
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 33
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 34
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 35
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 36
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 37
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 38
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 39
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
DOKUMENTASI PELAKSANAAN STUDI LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016
EHRA
KABUPATEN
PERTEMUAN PERSIAPAN PELAKSANAAN STUDI EHRA DAN PELATIHAN ENUMERATOR KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 40
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 41
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
PELAKSANAAN STUDI EHRA KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2016
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 42
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 43
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 44
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
POKJA SANITASI KAB. LABUHANBATU SELATAN MENGIKUTI PELATIHAN STUDI EHRA DI PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 45
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
POKJA SANITASI KAB. LABUHANBATU SELATAN MENGIKUTI RAPAT KOORDINASI PROGRAM PPSP PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 46
Dinas Kesehatan Kabupaten Labuhanbatu Selatan
Laporan Akhir Studi EHRA Kabupaten Labuhanbatu Selatan 2016
Page 47