KATA PENGANTAR Studi Environmental Health Risk Assessment (EHRA) atau studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan merupakan salah satu dari beberapa studi primer yang harus dilakukan oleh Kelompok Kerja (Pokja) PPSP Kabupaten Jembrana untuk menyusun buku Pemetaan Kondisi Sanitasi (Buku Putih Sanitasi) dan Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) berdasarkan pendekatan Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP). Secara substansi, hasil Studi EHRA memberi data ilmiah dan factual tentang ketersediaan layanan sanitasi ditingkat rumah tangga dalam skala kabupaten. Sub sektor sanitasi yang menjadi obyek studi meliputi limbah cair domestik, limbah padat/sampah dan drainase lingkungan, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) termasuk praktek Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Muatan pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan telah diarahkan sesuai dengan lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan RI. Pengorganisasian pertanyaan dalam kuesioner dan lembar pengamatan berikut penomorannya dibuat sedemikian rupa sehingga mempermudah pelaksanaan survei, entri maupun analisa data hasil studinya. Perangkat Studi EHRA juga telah dilengkapi dengan perangkat lunak (software) yang terdiri atas: 1. Perangkat lunak khusus untuk entri data dalam format Epi Info, 2. Perangkat lunak converter dari format Epi Info ke format yang bisa dibaca oleh SPSS 3. Perangkat lunak syntax SPSS untuk cleaning data dan pemprosesan data hingga menghasilkan berbagai table hasil pengamatan termasuk beberapa table analisis Crosstab. Perangkat lunak entri data menggunakan Epi Info versi MS-DOS (bukan versi MS-Windows). Hal ini untuk menjamin konsistensi pemasukan data oleh operator. Dengan demikian hasil entri data akan memiliki tingkat kesalahan yang seminim mungkin. Berdasarkan metoda pelaksanaan studi EHRA yang baru ini, sebelum menentukan jumlah sampel, Pokja PPSP Kaupaten Jembrana harus melakukan klastering desa/kelurahan berdasarkan 4 kriteria, yaitu kepadatan penduduk, angka kemiskinan, dinilai sering mengalami banjir dan dilalui sungai yang berpotensi digunakan untuk sarana sanitasi. Penarikan sampel studi EHRA dibuat lebih fleksibel disesuai dengan ketersediaan anggaran. Namun demikian ada batasan minimum tertentu yang harus tetap dipenuhi sesuai dengan kaidah-kaidah penelitian ilmiah dengan tingkat kepercayaan 95%. Dengan berbagai penyesuaian yang dilakukan dan perangkat yang telah disediakan tersebut, studi EHRA ini diharapkan dapat menyingkat waktu pelaksanaan, memberikan fleksibilitas alokasi biaya, dan yang lebih penting adalah meningkatkan kemandirian Pokja PPSP Kabupaten Jembrana sehingga dapat menyelenggarakan studi EHRA dengan sumber daya yang dimiliki. Akhirnya kami berharap pelaksanaan studi EHRA oleh Pokja PPSP Kabupaten Jembrana dapat memberikan hasil EHRA benar-benar menjadikan isu sanitasi menjadi “visible” serta bermanfaat.
Jembrana, Agustus 2013
Ketua Pokja PPSP Kabupaten Jembrana
2
RINGKASAN EKSEKUTIF Studi EHRA adalah studi yang relatif pendek (sekitar 3 bulan) yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam Studi EHRA adalah Kader Poskesdes dan Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PL KB). Sebelum turun ke lapangan, para enumerator ini diwajibkan mengikuti pelatihan. Materi pelatihan mencakup dasar-dasar wawancara dan pengamatan; pemahaman tentang instrumen EHRA; latar belakang konseptual dan praktis tentang indikator-indikator; uji coba lapangan; dan diskusi perbaikan instrumen. Studi EHRA mencakup 5 Kecamatan, yakni Kecamatan Melaya, Kecamatan Negara, Kecamatan Jembrana ,Kecamatan Mendoyo dan Kecamatan Pekutatan. Jumlah kelurahan/desa yang ada di 5 Kecamatan ini yaitu 51 kelurahan/desa diambil untuk studi ini. Rumah tangga ditarik secara acak (random) dengan menggabungkan antara teknik random multistage (bertingkat) dan random sistematis. Jumlah sampel di tingkat desa diambil secara disproporsional dengan asumsi dalam analisis dilakukan pembobotan. Yang menjadi primary sampling unit adalah Rumah Tangga. Di setiap desa diambil secara random banjar di mana di setiap banjar diambil 40 rumah tangga secara random. Secara total di setiap desa terdapat 40 rumah -secara acak-- diambil. Untuk menentukan rumah tangga digunakan sejumlah pilihan teknik teknik yang akan dipilih para surveyor dengan cara random sistematis (urutan rumah). Yang menjadi unit analisis dalam Studi EHRA adalah rumah tangga. Sementara, yang menjadi unit respon adalah ibu rumah tangga. Ibu dipilih dengan asumsi bahwa mereka relatif lebih memahami kondisi lingkungan berkaitan dengan isu sanitasi serta mereka relatif lebih mudah ditemui dibandingkan bapak-bapak. Ibu dalam Studi EHRA didefinisikan sebagai perempuan berusia 18-65 tahun yang telah atau pernah menikah. Untuk memilih Ibu di setiap rumah, enumerator menggunakan matriks prioritas yang mengurutkan prioritas Ibu di dalam rumah. Prioritas ditentukan oleh status Ibu yang dikaitkan dengan kepala rumah tangga. Bila dalam prioritas tertinggi ada dua atau lebih Ibu, maka usia menjadi penentunya. Panduan wawancara dan pengamatan dibuat terstruktur dan dirancang untuk diselesaikan dalam waktu sekitar 30-60 menit. Untuk mengikuti standar etika, informed consent wajib dibacakan oleh surveyor sehingga responden memahami betul hak-haknya dan memutuskan keikutsertaan dengan sukarela dan sadar. Pekerjaan entri data dikoordinir oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. Sebelum melakukan entri 3
data, tim data entri terlebih dahulu mengikuti pelatihan singkat data entry EHRA yang difasilitasi oleh Provencial Facilitator PPSP Bali dan CF Kabupaten Jembrana. Selama pelatihan itu, tim data entri dikenalkan pada perangkat lunak yang digunakan serta langkah-langkah untuk uji konsistensi. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup: pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare. Hasil Studi untuk pengelolaan sampah rumah tangga menunjukkan 95% responden menjawab kondisi sampah tidak terlalu menghawatirkan. Indikator yang dinilai meliputi : banyaknya sampah yang berserakan, banyaknya lalat di sekitar tumpukan sampah, banyaknya tikus berkeliaran, banyaknya nyamuk, banyaknya anjing atau kucing yang mendatangi tumpukan sampah, bau busuk yang mengganggu, apakah sampah tidak menutup saluran drainase, dan anak – anak yang bermain di sekitarnya . Cara pengelolaan sampah yang digunakan antara lain: dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang, dikumpulkan dan dibuang ke TPS, dibakar, dibuang ke sungai/kali/laut/danau, dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk, dan lainnya. Cara yang paling menonjolkan dilakukan adalah sampah dikumpulkan dan dibuang ke TPS. Dari kelima klaster yang ada, hanya sebagian kecil sampah saja yang mendapat layanan pengangkutan, seperti pada klaster 2 sebagian besar sampah tidak pernah diangkut yang dapat mendatangkan resiko kesehatan yang cukup besar. Untuk frekuensi & pendapat tentang ketepatan pengangkutan sampah bagi rumah tangga yang menerima layanan pengangkutan sampah 53% responden menjawab tidak tahu hanya 18% responden yang menjawab sampah diangkut tepat waktu. Hasil Studi untuk pembuangan air limbah domestik menunjukkan bahwa sekitar 66% rumah memiliki akses pada saluran air di depan atau di sekitar rumahnya selain saluran pembuangan akhir tinja. Saluran ini digunakan untuk membuang air bekas penggunaan rumah tangga (grey water), seperti air dapur (bekas cuci piring/ bahan makanan), air cuci pakaian maupun air bekas mandi. Sedangkan untuk pembuangan akhir tinja yang mencakup
tangki
septik,
cubluk/lobang
tanah,
langsung
ke
drainase,
sungai/danau/pantai atau kebun/tanah lapang. 75,6% responden menjawab tangki septic ini dikarenakan responden yang memiliki jamban pribadi sebesar rata – rata 87 %. Selain itu, diperhatikan pula pembuangan kotoran anak karena sering dianggap sebagai masalah sepele, terbukti hasil analisis 4 Studi EHRA menunjukkan 57 % ibu rumah tangga merespon tidak tahu kemana pembuangan kotoran anak balita mereka. Hasil Studi EHRA menemukan proporsi rumah tangga yang sangat kecil atau sekitar 55 % rumah tangga yang melaporkan pernah mengalami banjir diwilayah tertentu. 4
Tepatnya, jumlah kasus yang ditemukan dalam EHRA adalah sebanyak 11 rumah tangga atau dari 51 Kelurahan/Desa yang ada di Kabupaten Jembrana hanya 1 cluster yaitu cluster 1 yang diidentifikasi sering terjadi banjir atau sebesar 55%. Banjir yang terjadi setinggi tumit orang dewasa dan lama air banjir akan mongering kurang dari 1 jam sampai 3 jam sesuai dengan hasil pengamatan EHRA, pertimbangan lain karena topografi wilayah Kabupaten Jembrana yang sebagian besar berupa pegunungan Mengenai kondisi drainase lingkungan menunjukkan bahwa 55 % rumah tangga di halaman atau bagian depan rumah tidak ada genagan air. Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan bahwa di Kabupaten Jembrana terdapat 2 (dua) sumber air bersih yang menonjol, yakni air ledeng PDAM dan air sumur gali terlindungi baik itu digunakan untuk minum, untuk memasak, untuk mencuci piring & gelas, untuk mencuci pakaian maupun untuk menggosok gigi. Penggunaan aiir ledeng PDAM mencakup sekitar 75 % rumah tangga. Ini terdiri dari rumah tangga yang mendapat air dari ledeng PDAM langsung di rumahnya, air hidran umum - PDAM, serta air kran umum – PDAM/PROYEK. Pengguna sumur di Kabupaten Jembrana mencakup sekitar 28 % dari total populasi yang diantaranya menggunakan sumur gali terlindungi dan relative aman. Yang dimaksud dengan sumur terlindungi adalah sumur yang memiliki bertutup, memiliki cincin dan lantainya di semen. Selain itu, sekitar 1% responden memanfaatkan penggunaan sumur gali tidak terlindungi, 1,4% menggunakan sumur pompa tangan, 9,7% menggunakan air hujan dan 6.25% responden menggunakan mata air yang terlindungi. Sumber-sumber air bersih yang lain bagi rumah tangga di Kabupaten Jembrana dengan proporsi yang relatif kecil adalah air botol kemasan dan isi ulang. Untuk pengolahan, 90% responden mengolah sumber air sebelum diminum dan dimasak, 10% responden menjawab tidak melalukan pengolahan. Sedangkan cara pengolahannya ada beberapa macam yaitu : direbus, ditambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya. 97% responden menjawab pengolahan yang dilakukan adalah dengan merebus air bersih tersebut, sebagiankecil atau 1.4% responden yang menjawab dengan cara menambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya. Hasil analisis Studi EHRA mengenai perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene didapat 99% responden menjawab bahwa mereka menggunakan sabun pada hari ini atau kemarin sedangkan 1% responden yang menjawab tidak. Ada beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk mencuci tangan pakai sabun meliputi di kamar mandi, di dekat kamar mandi, di jamban, di sumur, di sekitar penampungan, di tempat cuci piring, di dapur dan lainnya. Tempat mencuci tangan memakai sabun yang paling menonjol adalah di kamar mandi dan di tempat cuci piring. Sabun merupakan sarana untuk mencuci tangan, ketersediaan sabun di jamban cukup 5
tinggi yaitu 97 % berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh enumerator pada rumah tangga yang dikunjungi. Pemanfaatan sabun dalam kehidupan sehari – hari yaitu untuk mandi, untuk memandikan anak, untuk menceboki pantat anak, untuk mencuci tangan sendiri, untuk mencuci tangan anak, untuk mencuci peralatan, untuk mencuci pakaian, dan lainnya. Dari grafik di bawah ini dapat digambarkan penggunaan sabun dalam kehidupan sehari – hari dimana sabun paling menonjol dimanfaatkan untuk mandi, mencuci tangan dan mencuci pakaian. Dijelaskan pula kebiasaan masyarakat membuang sampah dan ada-tidaknya sampah di lingkungan rumah. Ada beberapa sarana yang dipergunakan untuk mengumpulkan sampah di dapur yaitu : kantong plastic tertutup, kantong plastic terbuka, keranjang sampah tertutup, keranjang sampah terbuka, dan lainnya. Berdasarkan hasil pengamatan pada rumah tangga yang dikunjungi sebagian besar sampah ditempatkan dalam wadah yaitu pada keranjang sampah dan kantong plastic, hanya 2,5% responden yang tidak menempatkan sampah dalam wadah. Untuk kebersihan halaman dari sampah, berdasarkan pengamatan di lingkungan rumah yang disurvey, 95% rumah bersih dari sampah sedangkan 5% halaman rumah tidak bersih dari sampah. Hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Jembrana untuk kejadian penyakit diare sangat mengejutkan karena 87% responden menjawab tidak pernah terjangkit diare . Untuk kejadian penyakit diare yang terjadi kemarin, 1 minggu terakhir, 1 bulan terakhir, 3 bulan terakhir dan bulan terakhir 14% responden yang menjawab. Dari 14% responden tersebut anggota keluarga yang terjangkit diare paling menonjol adalah anak – anak balita, orang dewasa laki laki dan orang dewasa perempuan masing – masing sebesar 4n%. Berdasarkan hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Jembrana untuk pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare. Klaster 1 dan klaster 4 merupakan area beresiko sangat tinggi, klaster 3 dan merupakan area beresiko sedang dan klaster 0 dan 2 merupakan area kurang beresiko. Hasil analisis Studi EHRA tahun 2013. Selain itu, data pun dapat dimanfaatkan sebagai benchmark pencapaian pembangunan sanitasi ke depan, baik di tingkat kota sampai di tingkat desa (indikatif) dan digunakan sebagai bahan advokasi pengarustamaan pembangunan sanitasi kabupaten. Studi EHRA baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Jembrana, studi kali ini merupakan baseline bagi hasil Studi EHRA selanjutnya. Adapun rekomendasi untuk pelaksanaan Studi EHRA selanjutnya adalah diharapkan perlu pemahaman lebih terhadap Studi EHRA itu sendiri yang meliputi materi, pelaksanaan, analisa dan 6
evaluasi sehingga dapat memberikan hasil yang benar-benar menjadikan isu sanitasi menjadi “visible” serta bermanfaat.
7
DAFTAR ISI Kata Pengantar……………………….…………………………………………….. 2 Ringkasan Eksekutif………………………..……………………………………… 3 Daftar Isi……………………………………..……………………………………….. 8 Bab. 1 Pendahuluan……………………………………………………………….. 9 Bab. 2 Metodologi dan Langkah Studi EHRA……………………………….... 11 Bab. 3 Hasil Studi EHRA Kabupaten Jembrana …..……….………………… 27 Bab. 4 Penutup………………….…………………………………….………….... 42
LAMPIRAN
8
Bab. 1 PENDAHULUAN Environmental Health Risk Assessment Study atau Studi EHRA adalah sebuah survey partisipatif di tingkat Kabupaten/Kota untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan higinitas serta perilaku-perilaku masyarakat pada skala rumah tangga. Data yang dihasilkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program sanitasi termasuk advokasi di tingkat kabupaten/kota sampai dengan tingkat kelurahan. Studi EHRA dipandang perlu dilakukan oleh Kabupaten/kota karena: 1. Pembangunan sanitasi membutuhkan pemahaman kondisi wilayah yang akurat 2. Data terkait dengan sanitasi dan higiene terbatas di mana data umumnya tidak bisa dipecah sampai tingkat kelurahan/desa dan data tidak terpusat melainkan berada di berbagai kantor yang berbeda 3. Isu sanitasi dan higiene masih dipandang kurang penting sebagaimana terlihat dalam prioritas usulan melalui Musrenbang; 4. Terbatasnya kesempatan untuk dialog antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan. 5. EHRA secara tidak langsung memberi ”amunisi” bagi stakeholders dan masyarakat di tingkat desa/kelurahan untuk melakukan kegiatan advokasi ke tingkat yang lebih tinggi maupun advokasi secara horizontal ke sesame masyarakat atau stakeholders kelurahan/desa 6. EHRA adalah studi yang menghasilkan data yang representatif di tingkat kabupaten/kota dan kecamatan dan dapat dijadikan panduan dasar di tingkat kelurahan/desa Adapun tujuan dan manfaat dari Studi EHRA adalah : 1. Untuk mendapatkan gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan. 2. Memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi 3. Memberikan pemahaman yang sama dalam menyiapkan anggota tim survey yang handal 4. Menyediakan salah satu bahan utama penyusunan Buku Putuh Sanitasi dan Strategi Sanitasi Kabupaten Jembrana Pelaksanaan pengumpulan data lapangan dan umpan balik hasil EHRA dipimpin dan dikelola langsung oleh Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Jembrana. Selanjutnya, data EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan 9
Buku Putih Sanitasi Kabupaten Jembrana dan juga menjadi masukan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program – program sanitasi Kabupaten.
10
Bab. 2 METODOLOGI DAN LANGKAH PELAKSANAAN STUDI EHRA KABUPATEN JEMBRANA EHRA adalah studi yang menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni wawancara (interview) dan pengamatan (observation). Pewawancara dan pelaku pengamatan dalam EHRA adalah Enumertor yang dipilih secara kolaboratif oleh Pokja PPSP dan Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. Sementara kader Puskesmas bertugas menjadi Supervisor selama pelaksanaan survey. Sebelum turun ke lapangan, para kader Puskesmas dan enumerator diwajibkan mengikuti pelatihan enumerator selama 1 (satu) hari. Materi pelatihan mencakup dasar – dasar wawancara dan pengamatan, pemahaman tentang instrument EHRA, latar belakang konseptual dan praktis tentang indikator – indikator, uji coba lapangan, dan diskusi perbaikan instrumen. Unit sampling utama (Primary Sampling) adalah banjar. Unit sampling ini dipilih secara proporsional dan random berdasarkan total banjar dalam setiap Desa/Kelurahan yang telah ditentukan menjadi area survey. Jumlah sampel banjar per Desa/Kelurahan minimal 51 banjar dan jumlah sampel per banjar sebanyak 40 responden. Dengan demikian jumah sampel per Desa/Kelurahan adalah 2040 responden. Yang menjadi responden adalah Ibu rumah tangga atau anak perempuan yang sudah menikah dan berumur antara 18 s/d 60 tahun. Panduan wawancara dan pengamatan dibuat terstruktur dan dirancang untuk dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 30-45 menit. Panduan diuji kembali pada saat pelatihan enumerator dengan try out ke lapangan. Untuk mengikuti standar etika, informed consent wajib dibacakan oleh supervisor sehingga responden memahami betul hakhaknya dan memutuskan keikutsertakan dengan sukarela dan sadar. Tim entri data dikoordinir oleh Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana. Sebelum melakukan entri data, tim data entri terlebih dahulu mengikuti pelatihan singkat data entry EHRA yang difasilitasi oleh Tim fasilitator yang telah terlatih dari PIU Advokasi dan Pemberdayaan. Selama pelatihan itu, tim data entri dikenalkan pada struktur kuesioner dan perangkat lunak yang digunakan serta langkah – langkah untuk uji konsistensi yakni Program EPI Info dan SPSS. Untuk quality control, tim spot check mendatangi 5% rumah yang telah disurvei. Tim spot check secara individual melakukan wawancara singkat dengan kuesioner yang telah disediakan dan kemudian menyimpulkan apakah wawancara benar – benar terjadi dengan standar yang ditentukan. Quality control juga dilakukan di tahap data entri. Hasil entri dire-check kembali oleh tim Pokja PPSP. 11
Sejumlah 5% entri kuesioner diperiksa kembali. Kegiatan Studi EHRA memerlukan keterlibatan berbagai pihak dan tidak hanya bisa dilaksanakan oleh Pokja Kabupaten Jembrana semata. Agar efektif, Pokja PPSP Kabupaten Jembrana diharapkan bisa mengorganisir pelaksanaan secara menyeluruh. Adapun susunan Tim EHRA sebagai berikut : 1. Penanggungjawab : Pokja Kabupaten Jembrana 2. Koordinator Survey : Pokja - Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana 3. Anggota : BAPPEDA, BPMPKBPD, KLH, DKP 4. Koordinator kecamatan : Unsur UPT Puskesmas 5. Supervisor : Kader Puskesmas 6. Tim Entry data : Tim dari Dinas Kesehatan Kabupaten Jembrana 7. Tim Analisis data : Pokja Kabupaten Jembrana 8. Enumerator : Kader Poskesdes dan Penyuluh Lapangan KB
1.1.
Penentuan Target Area Survey Metoda penentuan target area survey secara geografi dan demografi melalui
proses yang dinamakan Klastering. Hasil klastering ini juga sekaligus bisa digunakan sebagai indikasi awal lingkungan berisiko. Proses pengambilan sampel dilakukan secara random sehingga emenuhi kaidah ”Probability Sampling” dimana semua anggota populasi memiliki
peluang yang sama untuk menjadi sampel . Sementara
metoda sampling yang digunakan adalah “Klaster Random Sampling”. Teknik ini sangat cocok digunakan di Kabupaten Jembrana mengingat area sumber data yang diteliti sangat luas. Pengambilan sampel dilakukan di daerah populasi yang telah ditetapkan. Penetapan klaster dilakukan berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan oleh Program PPSP sebagai berikut: 1. Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah. Pada umumnya kabupaten/kota telah mempunyai data kepadatan penduduk sampai dengan tingkat kecamatan dan kelurahan/desa. 2. Angka kemiskinan dengan indikator yang datanya mudah diperoleh tapi cukup representatif menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap kecamatan dan/atau kelurahan/ desa.
Sebagai contoh ukuran angka kemiskinan bisa dihitung
berdasarkan proporsi jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 dengan formula sebagai berikut:(Σ Pra-KS + Σ KS1) Angka kemiskinan = --------------------------------- X 100% Σ KK
12
3. Daerah/wilayah yang dialiri sungai//saluran drainase/ saluran irigasi yang berpotensi digunakan atau telah digunakan sebagai sarana MCK dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat 4. Daerah terkena banjir dan dinilai mengangggu ketentraman masyarakat dengan parameter ketinggian air, luas daerah banjir/genangan, dan lamanya surut. Berdasarkan kriteria di atas, klastering wilayah Kabupaten Jembrana menghasilkan katagori klaster sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1.. Wilayah (kecamatan atau desa/kelurahan) yang terdapat pada klaster tertentu dianggap memiliki karakteristik tingkat risiko kesehatan yang identik/ homogen dalam hal tingkat resiko kesehatannya. Dengan demikian, kecamatan dan desa/ kelurahan yang menjadi area survey pada suatu klaster akan mewakili kecamatan dan desa/kelurahan lainnya yang bukan merupakan area survey pada klaster yang sama. Berdasarkan asumsi ini maka ini maka hasil Studi EHRA bisa memberikan peta area berisiko dalam skala kabupaten Jembrana
13
Tabel 1. Katagori Klaster berdasarkan kriteria indikasi lingkungan berisiko
KECAMATAN
Pekutatan
Luas Wilayah
Jumlah Penduduk
Kepadatan Penduduk
Kemiskinan Dainase (kk)
Banjir
Penilaian
12.965
Medewi
0.677
4,379
6,468
-
50
0
1
0
1
Pulukan
3.548
3,768
1,062
-
40
0
1
0
1
Pekutatan
1.662
5,415
3,258
-
74
0
1
0
1
Pangyangan
1.179
1,742
1,478
-
19
0
1
0
1
gumbrih
1.627
3,026
1,860
-
41
0
1
0
1
Pengeragoan
2.764
4,071
1,473
-
8
0
1
0
1
Asah duren
0.613
3,590
5,856
-
26
0
1
0
1
Manggissari
0.895
2,520
2,816
-
10
0
1
0
1
Mendoyo dauh tukad
1.931
5,657
2,930
-
147
1
1
1
3
Mendoyo Dangin Tukad
0.314
2,904
9,248
1
5
0
1
1
3
Pohsanten
3.050
6,467
2,120
-
96
0
1
1
2
Pergung
2.100
5,065
2,412
-
73
0
1
1
2
Delodbrawah
0.269
2,208
8,208
1
21
0
1
1
3
Tegal Cangkring
2.234
7,654
3,426
-
104
0
1
0
1
Penyaringan
5.112
9,039
1,768
-
221
1
1
1
3
Yeh Embang Kauh
2.031
5,178
2,549
-
74
0
1
0
1
Yeh Embang
3.549
7,469
2,105
-
92
0
1
0
1
Yeh Embang kangin
4.579
4,254
929
-
142
1
1
0
2
Mendoyo
27.449
-
266
1
1
0
2
10,238
1
176
1
1
0
3
4,085
15,074
1
147
1
1
0
3
0.421
2,851
6,772
-
112
0
1
0
1
Budeng
0.596
1,668
2,799
-
14
0
1
1
2
Sangkaragung
0.257
3,197
12,440
1
40
0
1
0
2
Dauhwaru
1.076
2,698
2,507
-
85
0
1
1
2
Loloan Timur
0.434
4,847
11,168
1
72
0
1
0
2
Pendem
1.972
9,816
4,978
-
280
1
1
1
3
Batu Agung
1.878
8,218
4,376
-
172
1
1
1
3
Dangin Tukad aya
1.848
4,616
2,498
-
236
1
1
1
3
Cupel
0.939
3,805
4,052
-
137
0
0
0
-
Tegal Badeng barat
1.799
4,607
2,561
-
123
0
1
1
2
tegal Badeng timur
1.030
3,700
3,592
-
150
1
1
1
3
Pengambengan
0.498
10,512
21,108
1
290
1
1
1
4
loloan barat
3.913
3,709
948
56
0
1
1
2
Lelateng
0.640
8,452
13,206
127
0
1
1
3
Banjar Tengah
1.055
4,062
3,850
-
41
0
1
1
2
Baluk
0.601
6,135
10,208
1
97
0
1
0
2
Banyubiru
0.147
7,171
48,782
1
225
1
1
0
3
Kaliakah
0.629
7,637
12,141
1
259
1
1
0
3
Brangbang
0.402
6,506
16,184
1
259
1
1
0
3
Baler Bale Agung
0.997
10,573
10,605
1
221
1
1
1
4
Yeh sumbul
2.280
6,670
2,925
Prancak
0.374
3,829
Air Kuning
0.271
Yeh kuning
Jembrana
Negara
9.127
12.650
1
15
Melaya
19.719
Gilimanuk
5.601
8,671
1,548
-
215
1
1
0
2
Melaya
6.074
10,548
1,737
-
257
1
1
1
3
Candikusuma
0.679
5,243
7,722
1
82
0
1
0
2
Tuwed
0.890
3,991
4,484
-
80
0
1
1
2
Tukadaya
1.367
6,594
4,824
-
171
1
1
1
3
Manistutu
1.908
7,184
3,765
-
185
1
1
0
2
Warnasari
0.443
2,441
5,510
-
46
0
1
0
1
Nusasari
0.788
3,658
4,642
-
7
0
1
0
1
Ekasari
1.526
4,810
3,152
-
21
0
1
0
1
Blingbingsari
0.443
1,025
2,314
-
13
0
1
0
1
Keterangan : : Area Resiko Tinggi
: Resiko Kecil
: Area Resiko Sedang
: Area Resiko Kecil Sekali
: Area Tampa Resiko
16
Klastering wilayah di Kabupaten Jembrana menghasilkan katagori klaster sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 1. Wilayah (kecamatan atau desa/kelurahan) yang terdapat pada klaster tertentu dianggap memiliki karakteristik tingkat risiko kesehatan yang identik/ homogen dalam hal tingkat resiko kesehatannya. Dengan dana studi EHRA yang cukup, maka pokja sepakat sesuai perencanaan, bahwa hasil studi EHRA tidak hanya digunakan untuk PPSP saja tapi mencakup aspek perencanaan Kabupaten Jembrana, maka semua kecamatan dan desa/ kelurahan yang menjadi 100 % area survey pada suatu klaster akan mewakili kecamatan dan desa/kelurahan Hasil klastering wilayah Desa/Kelurahan di Kabupaten Jembrana yang terdiri atas 51 Desa/Kelurahan menghasilkan distribusi sebagai berikut: 1. Klaster 0 sebanyak 1 Desa atau 3 % 2. Klaster 1 sebanyak 16 Desa atau 30 % 3. Klaster 2 sebanyak 16 Desa atau 30 % 4. Klaster 3 sebanyak 16 Desa atau 30 % 5. Klaster 4 sebanyak 2 Desa atau 7 %
1.2.
Penentuan Jumlah Sampel/Responden Untuk mendapatkan gambaran kondisi sanitasi di tingkat kabupaten/kota,
dengan presisi tertentu, tidak dibutuhkan besaran sampel yang sampai ribuan rumah tangga. Karena tersedianya anggaran studi EHRA yang cukup di Kabupaten Jembrana, luasan wilayah studi EHRA telah mencakup semua wilayah Desa/Kelurahan di Kabupaten Jembrana dengan sampel sebesar 30 responden untuk tiap kelurahan/desa, dengan teknik statistik tertentu dan dianggap sebagai jumlah minimal yang bisa dianalisis. Akan tetapi, dalam praktiknya, bila ditargetkan 30, seringkali tidak memenuhi target, dikarenakan oleh sejumlah error (kesalahan pewawancara, entry team, kuesioner, dll), sehingga seringkali sampel yang ditargetkan 30 hanya terealisir sekitar 20-25 saja. Berdasarkan pengalaman tersebut, maka jumlah sampel untuk tiap kelurahan/desa diambil sebesar 40 responden. Berdasarkan kaidah statistik, untuk menetukan jumlah sampel minimum dalam skala kabupaten/kota dapat dengan cara sederhana yaitu dengan menggunakn “ “Tabel Krejcie-Morgan”, yang mempunyai tingkat kepercayaan 95%, sebagai berikut:
Tabel 2. Kecamatan dan Desa/Kelurahan Terpilih Untuk Survei EHRA Kabupaten Jembrana
DESA DAN KELURAHAN TERPILIH
JUMLAH SAMPEL
Pekutatan 12.965 Medewi Pulukan Pekutatan Pangyangan Gumbrih Pengeragoan Asah duren Manggissari Total
Mendoyo
40 40 40 40 40 40 40 40 340
27.449
Mendoyo dauh tukad Mendoyo Dangin Tukad Pohsanten Pergung Delodbrawah Tegal Cangkring Penyaringan Yeh Embang Kauh Yeh Embang Yeh Embang kangin Yeh sumbul
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40
Total
460
Jembrana 9.127 Prancak Air Kuning Yeh kuning Budeng Sangkaragung Dauhwaru Loloan Timur Pendem Batu Agung Dangin Tukad aya Total
Negara
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 440
12.650
Cupel Tegal Badeng barat tegal Badeng timur Pengambengan loloan barat Lelateng Banjar Tengah Baluk Banyubiru Kaliakah Brangbang Baler Bale Agung Total
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 500 19
Melaya
19.719
Gilimanuk Melaya Candikusuma Tuwed Tukadaya Manistutu Warnasari Nusasari Ekasari Blingbingsari Total
Jumlah Total Responden
40 40 40 40 40 40 40 40 40 40 440
2180
Sumber : Analisa Jumlah Responden Studi EHRA, 2013
20
1.3.
Penentuan Banjar Dan Responden Di Lokasi Survei Unit sampling primer (PSU = Primary Sampling Unit) dalam EHRA adalah
banjar. Karena itu, data banjar perdesa/kelurahan mestilah dikumpulkan sebelum memilih banjar. Jumlah banjar per desa/kelurahan adalah terdiri dari 8 s/d 12 banjar . Untuk menentukan banjar terpilih, adalah sebagai berikut: 1. Urutkan banjar per desa/kelurahan. 2. Tentukan Angka Interval (AI). Untuk menentukan AI, perlu diketahui jumlah total banjar total dan jumlah yang akan diambil.
Jumlah total banjar desa/kelurahan : X
Jumlah banjar yang akan diambil : Y
Maka angka interval (AI) = jumlah total banjar kelurahan / jumlah banjar yang diambil. AI = X/Y (dibulatkan), misal pembulatan ke atas menghasilkan Z, maka AI = Z
3. Untuk menentukan banjar pertama, kocoklah atau ambilah secara acak angka antara 1 – Z (angka random). Sebagai contoh, angka random (R#1) yang diperoleh adalah 3. 4. Untuk memilih banjar berikutnya adalah 3 + Z= ... dst. Rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling), hal ini bertujuan agar seluruh rumah tangga memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel. Artinya, penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun responden itu sendiri. Tahapannya adalah sebagai berikut:
Pergi ke banjar terpilih. Minta daftar rumah tangga atau bila tidak tersedia, buat daftar rumah tangga berdasarkan pengamatan keliling dan wawancara dengan penduduk langsung. Bagi jumlah rumah tangga ( misal X) dengan jumlah sampel minimal yang akan diambil, misal Y = diperoleh Angka Interval (AI) AI = X/Y
Ambil/kocok angka secara random antara 1 – AI untuk menentukan Angka Mulai (AM), contoh di bawah missal angka mulai 2
1.4.
Menentukan rumah selanjutnya adalah 2 + AI, dst
Pemilihan Supervisor dan Enumerator Pemilihan supervisor dan enumerator untuk pelaksanaan Studi EHRA
sepenuhnya merupakan kewenangan Tim Studi EHRA. Tugas utama Supervisor Studi EHRA selama pelaksanaan survey adalah:
1. Menjamin proses pelaksanaan survey sesuai dengan kaidah dan metoda pelaksanaan Studi EHRA yang telah ditentukan 2. Menjalankan arahan dari koordinator kecamatan dan Pokja Kabupaten/Kota 3. Mengkoordinasikan pekerjaan enumerator 4. Memonitor pelaksanaan studi EHRA di lapangan 5. Melakukan
pengecekan/
pemeriksaan
hasil
pengisian
kuesioner
oleh
Enumerator 6. Melakukan spot check sejumlah 5% dari total responden 7. Membuat laporan harian dan rekap harian untuk disampaikan kepada Koordinator kecamatan Selanjutnya Tim EHRA bersama Koordinator Kecamatan dan Supervisor menentukan antara lain: 1. Menentukan kriteria Enumerator, yaitu Kader Poskesdes dan Penyuluh Lapangan KB 2. Memilih Enumerator 3. Menentukan perencanaan sampling berdasarkan kebijakan sampling 4. Tata cara memilih responden dalam satu banjar 5. Menentukan responden pengganti bila responden terpilih tidak ada atau tidak bersedia diwawancara
1.5.
Pelatihan Studi EHRA Tim EHRA Pokja Kabupaten/Kota melatih Koordinator Kecamatan dan
Supervisor agar mereka memahami maksud, tujuan, metode dan targe/output studi EHRA. Selanjutnya Tim EHRA dan Supervisor melatih Enumerator mengenai tata cara pelaksanaan survey, pemahaman kuesioner, teknik wawancara dan pengamatan serta cara mengisi jawaban dengan benar. Hal-hal yang perlu diperhatikan seorang enumerator pada saat melakukan wawancara antara lain: 1. Memperkenalkan dirinya 2. Memberikan suatu pendahuluan yang jelas dan sopan 3. Meminta izin untuk wawancara 4. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tanpa memberikan jawaban 5. Menunggu responden untuk menjawab tanpa memberikan jawaban sendiri 6. Tahu kapan harus memberikan opsi dan ketika catatan hanya satu jawaban. 7. Tahu kapan harus membaca dan kapan tidak. 8. Memeriksa apakah semua jawaban dalam kuesioner telah lengkap sesuai dengan alur logika pengisian kuesioner.
22
1.6.
Pelaksanaan studi EHRA di lapangan
Pelaksanaan Studi EHRA diatur dalam lima langkah kerja harian yang melibatkan Enumerator, Supervisor dan Koordinator. Lima langkah kerja harian tersebut adalah: 1. Langkah pertama : Briefing/Pertemuan singkat antara Enumerator dengan Supervisor. Dalam pertemuan supervisor melakukan kegiatan sebagai berikut :
Mengecek
kelengkapan
peralatan
(sarana
dan
prasarana
enumerator/kader) sebelum turun lapangan/mendata.
Penyegaran singkat pemahaman kuesioner, terutama pada hari pertama.
Menentukan target dan wilayah sasaran survey bersama enumerator.
Menyusun strategi dan penentuan sampel rumah tangga bersama enumerator.
Mencatat proses pertemuan dalam laporan kegiatan harian dan meminta enumerator untuk memberikan tanda tangan pada kolom yang tersedia.
2. Langkah kedua : enumerator mengumpulkan data dari rumah ke rumah. Pengumpulan data hanya pada lokasi RT/Rukun Tetangga terpilih yang telah ditetapkan sebelumnya, sedangkan pemilihan rumah tangga yang didata dengan cara random (penjelasan tersendiri) dilakukan oleh enumerator dipandu oleh supervisor. Pengumpulan data dengan cara wawancara, pengamatan dan pencatatan sesuai dengan kuesioner tersedia. 3. Langkah ketiga : supervisor memonitor dan melakukan cross check lapangan. Supervisor perlu melakukan pemantauan kerja enumerator di lapangan serta melakukan cross check sebanyak 5% dari jumlah responden yang didata di satu lokasi, pengambilan responden 5% dilakukan secara acak. Cross check dilakukan setelah pendataan di satu lokasi selesai dengan cara mendatangi responden terpilih dan lakukan wawancara singkat sesuai dengan lembar spot checked. 4. Langkah keempat : debriefing/pertemuan hasil kerja. Setelah pendataan seharian dilakukan pertemuan sore atau malam hari untuk melakukan hal-hal sebagai berikut :
Supervisor
memfasilitasi
enumerator
untuk
menyampaikan
pengalaman mereka
Enumerator menceritakan pengalaman (kesulitan dan permasalahan yang ditemui, proses pendataan, hal-hal yang mendukung kelancaran dan sebagainya). 23
Enumerator menyampaikan hasil kerja hari ini dalam bentuk kuesioner terisi.
Supervisor mencatat pengalaman enumerator memberikan komentar dan solusi untuk permasalahan yang ditemui
Supervisor memimpin proses peer review atas seluruh kuesioner hasil wawancara
antar
sesame
enumerator
yang
ada
dibawah
koordinasinya
Supervisor memeriksa secara seksama hasil isian kuesioner dan memberikan masukan singkat.
Apabila supervisor sudah melakukan pemeriksaan kuesioner, hasilnya harus disampaikan kepada enumerator bersangkutan untuk dilakukan perbaikan seperlunya.
Menyepakati waktu dan tempat koordinasi singkat hari berikutnya
5. Langkah kelima: koordinasi dan evaluasi tingkat kecamatan atau kota. Koordinasi harian antara supervisor dan koordinator masing-maisng, sedangkan koordinasi dan evaluasi untuk seluruh supervisor dan koordinator. Kegiatannya sebagai berikut :
Supervisor menceritakan pengalaman, kesulitan dan hasil kerja kepada koordinator kecamatan.
Koordinator mencatat
kecamatan
atau
kota
pengalaman
dan
hasil
memberikan kerja
yang
masukan
serta
membutuhkan
pembahasan lebih lanjut.
Koordinator kecamatan menyerahkan kuesioner hasil survey kepada Koordinator Data Entry secara bertahap sesuai dengan mekanisme yang sudah disepakati.
Ketua Tim EHRA mencatat rekap hasil kerja harian dari coordinator kecamatan dan hasil serah terima kuesioner hasil survey.
Pada pertengahan dan atau hari terakhir survey diadakan koordinasi dan evaluasi seluruh supervisor dan seluruh koordinator dipandu koordinator kota.
1.7.
Data entry dan analisa Entry data merupakan salah satu aktivitas kritis dalam menjaga validitas
hasil Studi EHRA. Untuk itu pihak PIU A/E Pokja AMPL Nasional telah menyiapkan paket aplikasi perangkat lunak Epi Info yang khusus untuk keperluan entry data hasil Studi EHRA. Paket aplikasi perangkat lunak bisa diperoleh Pokja Sanitasi Kabupaten 24
secara cuma-cuma. Proses entry data hasil Studi EHRA dilakukan dibawah koordinasi Supervisor Entry. Tugas utama Supervisor Entry data selama entri data adalah: 1. Mengkoordinir para operator untuk terlebih dahulu melakukan pemeriksaan atas setiap kuesioner yang masuk secara seksama sebelum melakukan kegiatan data entry. Apabila ada kuesioner yang dinilai mengandung kesalahan pengisian atau belum lengkap, maka pihak operator menyerahkannya kepada Supervisor Entry. Selanjutnya Supervisor Entry menghimpun semua kuesioner yang masih ”bermasalah” untuk diserahkan kembali kepada Koordinator kecamatan ybs. guna mendapatkan perbaikan sebagaimana mestinya. 2. Memperhatikan lompatan alur mengisi kuesioner sesuai dengan instruksi 3. Memeriksa kepatuhan terhadap kode menjawab: Angka: harus menjadi pilihan jawaban tunggal, dan huruf untuk pilihan jawaban lebih dari satu 4. Menandai jawaban yang kosong (tidak diisi) dan jawaban yang meragukan 5. Memeriksa jawaban yang terkait dengan jawaban pertanyaan sebelumnya (logika) 6. Menandai jawaban yang ekstrim atau jika ditemukan jawaban yang perlu klarifikasi, silakan kembali kuesioner pada Supervisor lapangan 7. Menyiapkan laporan harian pada jumlah formulir yang bersih dan kekurangan, dan jenis kesalahan yang ditemukan. 8. Tim Data Entri memasukkan data dari survey EHRA menggunakan aplikasi perangkat lunak Epi Info sebagaimana disebutkan di atas. Pelatihan entri dan analisis data agar petugas data entri memahami dan mampu menganalisis data. Kegiatan ini bisa dilakukan paralel dengan aktivitas survey lapangan. Tim analisis data akan melakukan tugas sebagai berikut: 1. Melakukan transfer data EHRA dari format Epi-Info ke dalam format SPSS untuk analisis statistic lebih lanjut. 2. Melakukan “cleaning” data 3. Menjalankan paket aplikasi SPSS yang telah disiapkan oleh PIU A/E Pokja AMPL Nasional guna menghasilkan berbagai table hasil rakapitulasi pengisian kuesioner serta beberapa table hasil analisis Cross Tab. 4. Mentransfer table-tabel hasil SPSS ke dalam table format Microsoft Excel 5. Mengembangkan berbagai variasi penyajian informasi hasil Studi EHRA dalam bantuk table dan grafik serta penyajian informasi awal area beriiko berdasarkan hasil Studi EHRA.
25
1.8.
INSTRUMEN Tiap-tiap responden memiliki karakteristik khas, sehingga teknik pendekatan
dan daftar pertanyaan yang diajukan pada saat wawancara juga bisa berbeda satu sama lain. Ada beberapa prinsip yang dapat menjadi pegangan pewawancara pada saat melakukan tugasnya: 1. Lakukan
pendekatan
yang
khas,
sesuai
dengan
karakteristik
tiap-tiap
narasumber (lembaga, perorangan, pejabat, staf, formal, informal, dan sebagainya). Terapkan pendekatan yang dianggap pantas. 2. Sebelum memulai wawancara, selalu jelaskan maksud dan tujuannya. 3. Pegang kendali wawancara dengan senantiasa fokus pada topik/daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Jika harus dikembangkan, pastikan masih dalam lingkup yang dibutuhkan. 4. Guna memudahkan proses komunikasi dengan pihak responden, enumerator dibekali dengan alat bantu visual (visual aid). Kuesioner EHRA dapat dilihat pada Bagian 2. Petunjuk Pengisian Kuesioner dan Lembar Kuesioner
26
Bab. 3 HASIL STUDI EHRA DI KABUPATEN JEMBRANA
3.1.
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Pada Studi EHRA beberapa aspek
yang terkait dengan masalah
penanganan sampah, yakni: 1. Kondisi sampah di lingkungan rumah yang disurvey, 2. Pengelolaan sampah rumah tangga 3. Frekuensi & pendapat tentang ketepatan pengangkutan sampah bagi rumah tangga yang menerima layanan pengangkutan sampah. Kondisi sampah disekitar lingkungan responden meliputi banyaknya sampah yang berserakan, banyaknya lalat di sekitar tumpukan sampah, banyaknya tikus berkeliaran, banyaknya nyamuk, banyaknya anjing atau kucing yang mendatangi tumpukan sampah, bau busuk yang mengganggu, apakah sampah tidak menutup saluran drainase, dan anak – anak yang bermain di sekitarnya cukup menghawatirkan karena 65% responden menjawab sampah dibiarkan sampai membusuk. Pengelolaan sampah rumah tangga berdasarkan hasil Studi EHRA di Kabupaten Jembrana dilakukan dengan berbagai cara yaitu dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang, dikumpulkan dan dibuang ke TPS, dibakar, dibuang ke sungai/kali/laut/danau, dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk, dan lainnya. Dari ketujuh cara tersebut untuk klaster 0 sampai dengan klaster 2 cara yang paling banyak dilakukan adalah 29 % sampah dibuang kesungai sedangkan pada klaster 3 dan klaster 4 cara pengelolaan sampah 21 %dikumpulkan dan dibuang ke sungai sisanya dengan berbagai perlakuan seperti digambarkan Grafik 2. Cara Pengelolaan Sampah
27
Cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga 120 100
.0
.2 8.8 .5 1.6 4.4 3.1
.2 24.4 .2 1.9 1.7 1.0
80 60
49.7
100.0 40
.3 12.5 1.3 3.4 5.4 1.5
20
45.6
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk
21.5
29.1 .0
2.5 .4
2.8
9.1 1.2
%
%
%
%
0
Lain-lain
65.3
67.6
0
6.3 8.9 .0 2.5 1.3
1
2
3
12.7 % 4
Dibiarkan saja sampai membusuk Dibuang ke sungai/kali/laut/danau
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 2. Cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Dari kelima klaster yang ada, hanya sebagian kecil sampah saja yang mendapat layanan pengangkutan, seperti pada klaster 2 sebagian besar sampah tidak pernah diangkut yang dapat mendatangkan resiko kesehatan yang cukup besar seperti digambarkan pada Grafik 3. Pengangkutan Sampah oleh Petugas. Untuk frekuensi & pendapat tentang ketepatan pengangkutan sampah bagi rumah tangga yang menerima layanan pengangkutan sampah 50% responden menjawab tidak pernah hanya 55.6 % responden yang menjawab sampah diangkut beberapa kali dalam seminggu khususnya di cluster 2
Pengelolaam Angkutan Sampah Rumah Tangga 120 100 80 60 40 20 0
.0
.0
50.0 .0
55.6
11.1 22.2
22.2
22.2 .0
.0
%
%
%
50.0 .0 % 1
.0
11.1 11.1 .0
2
44.4
3
Tidak tahu 100.0
Tidak pernah Sekali dalam sebulan
4
Sekali dalam seminggu Beberapa kali dalam seminggu Tiap hari
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 3. Pengelolaan Angkutan Sampah Rumah Tangga 28
3.2.
Pembuangan Air Limbah Domestik Saluran air merupakan salah satu objek yang diperhatikan Studi EHRA
karena saluran yang tidak memadai berisiko memunculkan berbagai penyakit. Enumerator EHRA mengamati keberadaan saluran air di sekitar rumah terpilih. Saluran yang dimaksud adalah saluran yang digunakan untuk membuang air bekas penggunaan rumah tangga (grey water), seperti air dapur (bekas cuci piring/ bahan makanan), air cuci pakaian maupun air bekas mandi. Bila suatu rumah didapati memiliki saluran, para surveyor akan mengamati lebih dekat apakah air di saluran itu mengalir, warna airnya, dan melihat apakah terdapat tumpukan sampah di dalam saluran air itu. Saluran yang memadai ditandai dengan aliran airnya yang lancar atau tidak ada air, warna airnya yang cenderung bening atau bersih, dan tidak adanya tumpukan sampah di dalamnya. Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan bahwa sekitar 70% rumah memiliki akses pada saluran air di depan atau di sekitar rumahnya. Selain saluran air tersebut di atas perlu diperhatikan pula saluran pembuangan tinja dan praktik BAB (buang air besar). Praktik BAB di tempat yang tidak aman adalah salah satu faktor risiko bagi turunnya status kesehatan masyarakat. Selain mencemari tanah (field), praktik semacam itu dapat mencemari sumber air minum warga. Yang dimaksud dengan tempat yang tidak aman bukan hanya tempat BAB di ruang terbuka, seperti di sungai/ kali/got/kebun, tetapi juga penggunaan sarana jamban di rumah yang mungkin dianggap nyaman, namun sarana penampungan dan pengolahan tinjanya tidak memadai, misalnya yang tidak kedap air dan berjarak terlalu dekat dengan sumber air minum. Grafik berikut menggambarkan kepemilikan jamban pribadi :
Kepemilikan Jamban Pribadi 120 100 80
22.5
11.9
8.8
18.4
12.5
77.5
88.1
91.3
81.6
87.5
60 40
Kloset duduk siram leher angsa
20
Kloset jongkok leher angsa
0 % 0
% 1
% 2
% 3
% 4
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 4. Kepemilikan Jamban Pribadi
29
Fasilitas sanitasi difokuskan pada fasilitas buang air besar (BAB) yang mencakup jenis jamban yang tersedia, penggunaan, pemeliharaan, dan kondisinya. Untuk jenis jamban, EHRA membaginya ke dalam 3 (tiga) kategori besar, yakni kloset jongkok leher angsa, kloset duduk siram leher angsa, dan tak ada fasilitas. Grafik 4. Jumlah Kepemilikan Jamban Pribadi dapat menggambarkan jumlah kepemilikan jamban pribadi berdasarkan hasil Studi EHRA. Dari hasil Studi ini sebagian besar responden memiliki jamban pribadi atau sebesar 91 %. Pilihan-pilihan pada dua kategori pertama kemudian dispesifikasikan lebih lanjut dengan melihat tempat penyaluran tinja yang mencakup tangki septik, cubluk/lobang tanah, langsung ke drainase. Sementara,
kategori
ketiga,
ruang
terbuka,
pilihannya
mencakup
sungai/danau/pantai atau kebun/tanah lapang seperti digambarkan pula pada Grafik 5. Saluran Pembuangan Akhir Tinja Karena informasi jenis jamban rumah tangga didapatkan 77 % dibuang ke Tangki Septick . Warga seringkali mengklaim bahwa yang dimiliki adalah tangki septik. Padahal, yang dimaksud adalah tangki yang tidak kedap air atau cubluk, yang isinya dapat merembes ke tanah. Karenanya, EHRA juga mengajukan sejumlah pertanyaan konfirmasi yang dapat dapat mengindikasikan status keamanan tangki septik yang dimiliki rumah tangga.
Tempat Pembuangan Air Kotor/Limbah Tinja 120 100
.2 .8 .4 9.4 .2
2.5 .0 5.0 .0
80 60
70.0
.0 6.3 10.0 6.3
.1 .0 .7 3.9 1.1
1.1 .5 13.8 .2
Sungai/danau/pantai
75.8
77.1
75.3
40
Kebun/tanah lapang
63.8
Langsung ke drainase Cubluk/lobang tanah
20 22.5 0 % 0
1
11.9
8.8
%
% 2
3
18.4
13.8
%
%
Pipa sewer Tangki septik Tidak tahu
4
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 5. Tempat Pembuangan Akhir Air Kotor/Limbah Tinja
Pertanyaan-pertanyaan yang dimaksud antara lain, Apakah tangki septik itu pernah dikosongkan?; Kapan tangki septik dikosongkan?; dan Sudah berapa lama 30
tangki septik itu dibangun? Lebih jauh tentang kondisi jamban, Studi EHRA melakukan sejumlah pengamatan pada bangunan jamban/ WC/ latrin yang ada di rumah tangga. Ada sejumlah aspek/ fasilitas yang diamati oleh para surveyor, misalnya ketersediaan air, sabun, alat pengguyur atau gayung, jentik nyamuk dalam bak air/ember dan handuk. Para surveyor yang berpartisipasi dalam EHRA juga mengamati aspek-aspek yang terkait dengan kebersihan jamban dengan melihat apakah ada tinja menempel atau tidak pada dinding dan lantai? Selain itu, surveyor juga mengamati apakah ada lalat beterbangan ataupun kecoa di jamban atau sekitarnya dan hal lainnya. Pembuangan tinja anak adalah salah satu masalah sanitasi yang perlu diberi perhatian justru karena masyarakat umumnya kerap menganggap masalah ini sepele. Berbeda dengan tinja orang dewasa, masyarakat kerapkali menganggap kotoran anak sebagai hal yang tidak atau kurang berbahaya, dan karenanya, kotoran anak ditoleransi untuk dibuang ke mana pun, termasuk ke ruang-ruang terbuka seperti sungai, parit, tanah lapang, ataupun keranjang tempat pembuangan sampah rumah tangga. Persepsi semacam itu tentu keliru. Kotoran manusia, dari kelompok usia berapapun, tetaplah berbahaya karena mencemari lingkungan dengan berbagai patogen penyebab berbagai penyakit. Berdasarkan hasil analisi Studi EHRA sebagian ibu rumah tangga merespon tidak tahu kemana pembuangan kotoran anak balita mereka yang ditunjukkan Grafik 6. Pembuangan Kotoran Anak Balita yang dapat mengakibatkan resiko kesehatan yang cukup besar.
Tempat Pembuangan Tinja Anak/Balita 120 100 80 67.5
60
57.3
69.2
62.2 80.0
Tidak tahu Lainnya
.0 .3 3.6 .9
40 2.5 .0 2.5 .0
20
.0 3.5 1.7 .8
27.5
24.8
%
%
Ke sungai/selokan/got
1.4 2.2 5.5 1.2
37.8
27.4
3.8 1.3 2.5 .0 12.5
%
%
0
0
1
% 2
3
Ke kebun/pekarangan/jalan Ke tempat sampah Ke WC/Jamban
4
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 6. Tempat Pembuangan Tinja Anak/Balita
31
3.3.
Drainase Lingkungan Sekitar Rumah dan Banjir Grafik 7. Menguraikan kejadian banjir disekitar wilayah pada masing-masing
kluster di Kabupaten Jembrana, yang paling menonjol adalah dicluster 2 dengan 55.6 % banji terjadi beberapa kali dalam seminggu, grafik berikut dapat menggambarkan kondisi kejadian banjir dimasing-masing cluster :
Kejadian Banjir Disekitar Rumah dan Lingkungan 120 100
.0
80
50.0
11.1 11.1 .0
.0
55.6
.0
.0
44.4 Tidak tahu
60 11.1
40 20
50.0
0
.0
22.2 22.2
% 1
Tidak pernah
100.0
% 2
Sekali dalam sebulan Sekali dalam seminggu
22.2 .0
.0
Beberapa kali dalam seminggu
%
%
Tiap hari
3
4
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 7. Kejadian Banjir diwilayah Kabupaten Jembrana Tabel 8, di Kabupaten Jembrana dimasing-masing cluster dapat diuraikan lama genangan banjir pada setiap kejadian berapa lama genangan terjadi dapat digambarkan sebagai berikut :
Lama Genangan Mengering Setiap Kali Banjir 120 100 80 60 40 20 0
50.0 .0 50.0
0
.0
.0
%
% 1
7.7 30.8
5.0 20.0 .0
23.1 15.4 23.1
50.0
%
%
2
40.0 6.7 13.3 33.3 6.7
25.0
3
% 4
Lebih dari 1 hari Satu hari Setengah hari Antara 1 - 3 jam Kurang dari 1 jam
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 8. Lama Genangan Banjir pada setiap kejadian banjir
32
Dapat disimpulkan dari 51 Kelurahan/Desa yang ada di Kabupaten Jembrana untuk cluster 1 dan 3 rata-rata lama genangan 1-3 Jam dibeberapa wilayah tersebut. Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan sekitar 90 % saluran air yang bisa diamati relatif bebas dari sampah. Hanya sekitar 20% dijumpai memiliki sampah di dalam salurannya Dari hasil wawancara mengenai keberadaan saluran drainase lingkungan di Kabupaten Jembrana menunjukkan bahwa sekitar 66% rumah memiliki saluran drainase di sekitar rumahnya. 84% saluran air tersebut dapat mengalir dan bersih dari sampah, selain itu 93.8% halaman bersih dari benda yang menyebabkan air tegenang. Air buangan yang berasal dari dapur, kamar mandi, tempat cuci pakaian dan wastafel tersebut hanya sebagian kecil atau 15% yang dialirkan ke sungai, jalan/halaman, dan lubang galian.
3.4.
Pengelolaan Air Bersih Rumah Tangga Pada bagian ini menyajikan informasi mengenai pemakaian sumber air
bersih rumah tangga serta tata cara penanganannya dirumah dan sumber air yang digunakan untuk minum dan untuk memasak yang akan dijabarkan dalam bentuk grafik 9 sebagai berikut: Hasil analisis Studi EHRA menunjukkan bahwa di Kabupaten Jembrana terdapat 2 (dua) sumber air bersih yang menonjol, yakni air ledeng PDAM dan air sumur gali terlindungi baik itu digunakan untuk minum, untuk memasak, untuk mencuci piring & gelas, untuk mencuci pakaian maupun untuk menggosok gigi. Penggunaan aiir ledeng PDAM mencakup sekitar rata-rata 90 % rumah tangga. Ini terdiri dari rumah tangga yang mendapat air dari ledeng PDAM langsung di rumahnya, air hidran umum - PDAM, serta air kran umum – PDAM/PROYEK. Pengguna sumur di Kabupaten Jembrana mencakup sekitar 63 % dari total populasi yang diantaranya menggunakan sumur gali terlindungi dan relative aman. Ada jenis-jenis sumber air bersih yang secara global dinilai sebagai sumber yang relatif aman, seperti air ledeng/ PDAM, sumur pompa tangan, sumur gali terlindungi, mata air terlindungi dan air hujan (yang ditangkap, dialirkan dan disimpan secara bersih dan terlindungi). Di lain pihak, terdapat
33
Pemakaian Sumber Air Minum 600
500
400
300
200
100.0
100.0 70.0 91.1 89.1
91.7
0 Tidak
.0 8.9 10.9 14.8 2.5
90.0
Ya
Tidak
A. Air botol kemasan (Minum)
95.3
94.7
95.3
93.1
95.6
Kluster Desa/Kelurahan 3 71.3
89.0 30.0 13.8 23.4 8.3 10.0
77.5
7.5 22.8 24.8 11.0 22.5
Ya
Tidak
Ya
B. Air isi ulang (Minum)
Kluster Desa/Kelurahan 3 Kluster Desa/Kelurahan 2
63.4
75.2
100 97.5
99.2
77.2
76.6
85.2
Kluster Desa/Kelurahan 4 Kluster Desa/Kelurahan 4
92.5
86.2
93.8
80.0
C. Air Ledeng dari PDAM (Minum)
96.5
98.8
96.7
97.5
97.5
100.0
Tidak
.0 .8 4.7 3.5 2.5 Ya
D. Air hidran umum - PDAM (Minum)
Tidak
20.0 4.7 6.9 1.3 2.5 Ya
Tidak
63.0 83.1 6.3 5.3 4.4 3.3 .0
32.5
Ya
Tidak
28.8 36.6 37.0 16.9
Kluster Desa/Kelurahan 2
67.5
Kluster Desa/Kelurahan 0
Ya
E. Air sumur F. Air kran umum - G. Air sumur gali pompa tangan PDAM/PROYEK terlindungi (Minum) (Minum) (Minum)
Grafik 9. Pemakaian Sumber Air Minum
Kluster Desa/Kelurahan 1 Kluster Desa/Kelurahan 1
Kluster Desa/Kelurahan 0
Pengelolaan Sumber Air Minum 600
500 100.0
100.0
95.0 400
100.0
100.0
100.0
Kluster Desa/Kelurahan 4
97.5 96.3
300
100.0
100.0
98.4
99.8
99.3
100.0
99.2
99.8
Kluster Desa/Kelurahan 4 99.3
Kluster Desa/Kelurahan 3
83.4
Kluster Desa/Kelurahan 3
97.8
99.2
Kluster Desa/Kelurahan 2
89.4
200 97.9
Kluster Desa/Kelurahan 2 100.0
97.3
59.0
100.0
99.8
94.8
Kluster Desa/Kelurahan 1
100 100.0
100.0 5.0 3.7 2.2 2.1 .0
0 Tidak
Ya
Air sumur gali tdk terlindungi (Minum)
Tidak
2.5 16.6 10.6 41.0 .0 Ya
Mata air terlindungi (Minum)
Kluster Desa/Kelurahan 1 100.0
100.0 1.6 2.7 .0
Tidak
Ya
Mata air tdk terlindungi (Minum)
100.0 .0 .7 .8 .2
.0 .2 Tidak
Ya
100.0
Tidak
Ya
Air hujan (Minum) Air dari sungai (Minum)
100.0 .0 .2
Tidak
Ya
Air dari waduk/danau (Minum)
Kluster Desa/Kelurahan 0 .0 .7 .8 5.2 .0
Tidak
Kluster Desa/Kelurahan 0
Ya
Lainnya (Minum)
Grafik 10. Pengelolaan Sumber Air Minum
35
sumber-sumber yang memiliki risiko yang lebih tinggi sebagai media transmisi patogen ke dalam tubuh manusia, di antaranya adalah, sumur atau mata air yang tidak terlindungi dan air permukaan, seperti air kolam, sungai, parit ataupun irigasi. Suplai atau kuantitas air pun memegang peranan. Para pakar higinitas global melihat suplai air yang memadai merupakan salah satu faktor yang mengurangi risiko terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare. Sejumlah studi mengonfirmasi bahwa mereka yang memiliki suplai air yang memadai cenderung memiliki risiko terkena diare yang lebih rendah, lebih karena sumber air yang memadai cenderung memudahkan kegiatan higinitas secara lebih teratur. Karenanya, cara penanganan air untuk minum dan untuk memasak dapat dimasukkan sebagai salah satu faktor risiko (tidak langsung) bagi terjadinya kesakitan-kesakitan seperti gejala diare. Berikut hasil analsis Studi EHRA tentang pengolahan sumber air bersih dan cara pengolahannya yang digambarkan dalam bentuk grafik:
Cara Pengolahan Air Sebelum Digunakan 101 100
.0 1.4
99
97
1.4 .2 .9
.5 .0
98
2.8
100.0
.1 98.2
96
.0
.4
100.0
Lainnya Menggunakan filter keramik
97.6
96.6
95
Ditambahkan kaporit Direbus
94 % 0
% 1
% 2
% 3
% 4
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 11. Pengelolaan Sumber Air Sebelum Digunakan
Dari kedua grafik di atas dapat disimpulkan bahwa 97 % responden mengolah sumber air sebelum diminum dan dimasak, 1.4 % responden menjawab tidak melalukan pengolahan. Sedangkan cara pengolahannya ada beberapa macam yaitu : direbus, ditambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya. 98% responden menjawab pengolahan yang dilakukan adalah dengan merebus air bersih tersebut, sebagiankecil atau 2.8 % responden yang menjawab dengan cara menambahkan kaporit, menggunakan filter keramik dan lainnya.
3.5.
Perilaku Higiene Mencuci tangan pakai sabun di waktu yang tepat dapat memblok transmisi
patogen penyebab diare. Pencemaran tinja/kotoran manusia (feces) adalah sumber utama dari virus, bakteri, dan patogen lain penyebab diare. Jalur pencemaran yang diketahui sehingga cemaran dapat sampai ke mulut manusia, termasuk balita, adalah melalui 4F (Wagner & Lanoix, 1958) yakni fluids (air), fields (tanah), flies (lalat), dan fingers (jari/tangan). Cuci tangan pakai sabun adalah prevensi cemaran yang sangat efektif dan efisien khususnya untuk memblok transmisi melalui jalur fingers. Waktuwaktu cuci tangan pakai sabun yang perlu dilakukan seorang ibu/pengasuh untuk mengurangi risiko balita terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan diare mencakup 5 (lima) waktu penting yakni sesudah buang air besar (BAB), sesudah menceboki pantat anak, sebelum menyantap makanan, sebelum menyuapi anak, dan terakhir adalah sebelum menyiapkan makanan bagi keluarga. Untuk menelusuri perilaku-perilaku cuci tangan yang dilakukan ibu sehari-harinya, pada Studi EHRA terlebih dahulu memastikan penggunaan sabun di rumah tangga dengan pertanyaan apakah si Ibu menggunakan sabun hari ini atau kemarin. Jawabannya menentukan kelanjutan pertanyaan berikutnya dalam wawancara. Mereka yang perilakunya didalami oleh Studi EHRA terbatas pada mereka yang menggunakan sabun hari ini atau kemarin. Grafik di bawah ini menjelaskan pemakaian sabun pada hari ini atau kemarin berdasarkan analisis Studi EHRA di Kabubaten Jembrana, sebagai berikut : Grafik
Prilaku Higiene Memakai Sabun Hari Ini/Kemarin 180 160 140 120 100 80 60 40 20 0
2 .0
.2
.4
2.8
1.3 158
100.0
99.8
99.6
97.2
98.8
Tidak Ya
% 0
% 1
% 2
% 3
n
% 4
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik12. Prilaku Higiene Memakai Sabun Hari Ini/Kemarin
37
Dari grafik di atas dapat dijelaskan 99% responden menjawab bahwa mereka menggunakan sabun pada hari ini atau kemarin sedangkan 1% responden yang menjawab tidak. Ada beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk mencuci tangan pakai sabun, dapat dilihat pada grafik di bawah ini. Dari hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Jembrana ada beberapa tempat yang biasanya digunakan untuk mencuci tangan pakai sabun meliputi di kamar mandi, di dekat kamar mandi, di jamban, di sumur, di sekitar penampungan, di tempat cuci piring, di dapur dan lainnya. Tempat mencuci tangan memakai sabun yang paling menonjol adalah di kamar mandi dan di tempat cuci piring. Sabun merupakan sarana untuk mencuci tangan, ketersediaan sabun di jamban cukup tinggi yaitu 97 % berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh enumerator pada rumah tangga yang dikunjungi. Pemanfaatan sabun dalam kehidupan sehari – hari yaitu untuk mandi, untuk memandikan anak, untuk menceboki pantat anak, untuk mencuci tangan sendiri, untuk mencuci tangan anak, untuk mencuci peralatan, untuk mencuci pakaian, dan lainnya. Dari grafik di bawah ini dapat digambarkan penggunaan sabun dalam kehidupan sehari – hari dimana sabun paling menonjol dimanfaatkan untuk mandi, mencuci tangan dan mencuci pakaian. Dalam grafik 13 dan 14 dapat digambarkan tempat mencuci tangan dan prilaku hidup bersih di kabupaten Jembrana pada masingmasing Cluster.
38
Tempat Mencuci Tangan Pakai Sabun 600
500 100.0 400
92.5
300
85.3
100.0
100.0
98.8 86.3
95.7
94.5
86.2
Kluster Desa/Kelurahan 4 95.1
97.9
57.5
200
58.7 41.1
100
0
63.8
75.5
88.9
84.8
75.8
58.9
77.5 91.0
96.0
96.7
94.6
83.8
86.6
38.8 41.3
Kluster Desa/Kelurahan 4
97.4
Kluster Desa/Kelurahan 3 63.0
61.3
100.0
95.2
16.3 41.8
97.0
Kluster Desa/Kelurahan 3
94.2
Kluster Desa/Kelurahan 2
58.2
66.1 42.5 68.3 33.9
96.0
37.0 46.0 54.0 7.5 100.0 100.0 14.7 100.0 100.0 13.8 100.0 100.0 22.5 95.0 13.8 52.5 47.5 52.5 47.5 1.3 .0 5.5 24.5 31.7 4.9 .0 24.2 4.3 13.4 15.2 11.1 .0 2.1 3.0 9.0 5.4 5.0 4.8 4.0 4.0 3.3 .0 .0 .0 .0 .0 .0 36.3
Grafik 13. Tempat Mencuci Tangan Pakai Sabun
Kluster Desa/Kelurahan 2 98.3
Kluster Desa/Kelurahan 1 Kluster Desa/Kelurahan 1
92.5 .0 2.6 5.8 1.7 7.5
Kluster Desa/Kelurahan 0 Kluster Desa/Kelurahan 0
Pemanfaatan Sabun Dalam Kehidupan Sehari-hari 600
500 100.0
95.0
97.5 400 96.8
64.9
63.8
0
76.4
21.3 53.0 36.2
46.3 62.9 47.0 35.1 74.8 25.2 23.6 95.0 100.0 55.0 37.1 45.0 2.5 3.2 11.3 5.2 5.0 .0 Tidak
Ya
Tidak
Ya
A. Sebelum B. Setelah ke toilet menceboki bayi/anak
Tidak
Ya
71.3
93.6
88.8
94.8
Kluster Desa/Kelurahan 3
77.0
78.8 200
Kluster Desa/Kelurahan 4
100.0
95.9
53.8
300
100
Kluster Desa/Kelurahan 4
87.5
48.8 65.0
43.8
87.0
50.0 50.1 60.7 28.8 56.3 51.3 49.8 54.2 39.3 95.8 49.9 50.0 79.6 57.0 43.0 43.5 40.0 45.8 50.2 26.7 12.5 73.3 100.0 23.0 90.0 13.0 67.5 56.5 92.5 60.0 90.0 20.4 5.0 32.5 4.1 6.4 10.0 10.0 7.5 4.2 .0 Tidak
Ya
C. Setelah D. Sebelum dari buang makan air besar
Tidak
Ya
E. Setelah makan
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
F. Sebelum G. Sebelum H. Setelah memberi menyiapkan memegang menyuapi masakan hewan anak
Kluster Desa/Kelurahan 3
98.8
Kluster Desa/Kelurahan 2
77.4 35.0 22.6 99.2 62.8 37.2 20.6
Kluster Desa/Kelurahan 2 Kluster Desa/Kelurahan 1 Kluster Desa/Kelurahan 1
79.4 87.5 100.0 12.5 1.3 .8 .0 Tidak
Ya
I. Sebelum sholat
Tidak
Ya
Kluster Desa/Kelurahan 0 Kluster Desa/Kelurahan 0
J. Lainnya
Grafik 14. Pemanfaatan Sabun dalam kehidupan sehari-hari
40
3.6.
Kejadian Penyakit Diare Hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Jembrana untuk kejadian penyakit
diare sangat mengejutkan karena rata-rata 87% responden menjawab tidak pernah terjangkit diare seperti yang digambarkan pada grafik di bawah. Untuk kejadian penyakit diare yang terjadi kemarin, 1 minggu terakhir, 1 bulan terakhir, 3 bulan terakhir dan bulan terakhir 14% responden yang menjawab. Dari 14% responden tersebut anggota keluarga yang terjangkit diare paling menonjol adalah anak – anak balita, orang dewasa laki laki dan orang dewasa perempuan masing – masing sebesar 3,9% seperti digambarkan pada grafik 15.
Kejadian Penyakit Diare Dalam Keluarga 120
100
80 Tidak pernah 76.0
60
87.0
87.0
92.5
81.3
Lebih dari 6 bulan yang lalu 6 bulan yang lalu 3 bulan terakhir
40
1 bulan terakhir 1 minggu terakhir
.0 5.0 2.5 .0
6.5 3.8 4.6 3.8 4.8 .4 .2
4.1 1.6 3.6 2.0 .9 .6 .2
3.8 2.2 2.6 2.9 1.1 .3 .1
6.3 3.8 1.3 5.0 2.5 .0
%
%
%
%
%
20
0
0
1
2
3
Kemarin Hari ini
4
Kluster Desa/Kelurahan
Grafik 15. Kejadian Penyakit Diare dalam Keluarga
Bab. 4 PENUTUP EHRA (Environmental Health Risk Assessment) atau Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan adalah studi yang bertujuan untuk memahami kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku-perilaku yang memiliki risiko pada kesehatan warga. Fasilitas sanitasi yang diteliti mencakup: pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Pelaksanaan studi EHRA banyak melibatkan kelompok perempuan. Untuk pengumpulan data, pelaksanaan EHRA berkolaborasi dengan kader poskesdes dan penyuluh lapangan keluarga berencana (PL KB). Pemilihan kader poskesdes dan PL KB ini dilakukan dengan sejumlah pertimbangan, yakni memberikan kesempatan kepada
mereka
untuk
ikut
berpartisipasi
membangun
Kabupaten
Jembrana.
Pertimbangan lainnya kader poskesdes dan PL KB yang digunakan sebagai enumerator sebagian besar berasal dari Kabupaten Jembrana tepatnya di desa yang disurvey yang tentunya mengetahui adat dan budaya masyarakat setempat sehingga memudahkan dalam pengumpulan data. Enumerator terpilih umumnya memahami wilayah Kecamatan yang menjadi lokasi survey EHRA sehingga mempermudah mencari rumah yang terpilih secara acak. Perempuan atau ibu dipilih sebagai responden karena mereka adalah kelompok warga yang paling memahami kondisi lingkungan di rumahnya. Hasil Studi EHRA diharapkan menjadi bahan untuk mengembangkan Buku Putih Sanitasi Kabuapten Jembrana yang kemudian akan dimanfaatkan untuk mengembangkan strategi sanitasi dan program-program sanitasi kota terutama pada area beresiko. Selain itu, data pun dapat dimanfaatkan sebagai benchmark pencapaian pembangunan sanitasi ke depan, baik di tingkat kota sampai di tingkat desa (indikatif) dan digunakan sebagai bahan advokasi pengarustamaan pembangunan sanitasi kabupaten. Studi EHRA pertama kali dilakukan di Kabupaten Jembrana pada bulan Juni 2013, dimana hasil analisis Studi EHRA ini dapat dijadikan baseline bagi hasil Studi EHRA selanjutnya. Berdasarkan hasil analisis Studi EHRA di Kabupaten Jembrana untuk pengelolaan sampah rumah tangga, pembuangan air limbah domestik, drainase lingkungan sekitar rumah dan banjir, pengelolaan air besih rumah tangga, perilaku hidup bersih dan sehat atau hygiene dan kejadian penyakit diare.
42
Sebagai kesimpulan akhir studi EHRA Kabupaten Jembrana untuk area berisiko dapat dikatagorikan sebagai berikut : Klaster 1 dan klaster 4 merupakan area beresiko sangat tinggi, klaster 3 dan merupakan area beresiko sedang dan klaster 0 dan 2 merupakan area kurang beresiko. Hasil analisis Studi EHRA tahun 2013 dapat dgambarkan pada grafik di bawah ini:
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Jembrana 2013 250
200
36 35
40
10 26 150
33
20 79 100
19
48
21
3. PERSAMPAHAN. 83
-
58 65
16
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR
51 30
4. GENANGAN AIR.
71
43
50
35
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
15
55 35 19
16
CLUSTER 0 CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3 CLUSTER 4
Grafik 16. Grafik Indeks Resiko Sanitasi Kabupaten Jembrana
43
LAMPIRAN
Dokumentasi Studi EHRA Kab. Jembrana
Hasil Studi EHRA Kabupaten Jembrana
Berita Acara Tahapan Studi EHRA Kab. Jembrana
44
Dokumentasi Kegiatan
Pelatihan Studi Ehra Kabupaten Jembrana
46
LAMPIRAN HASIL KEGIATAN STUDI EHRA KAB. JEMBRANA
C. 1 Bagaimana kondisi sampah di lingkungan RT/RW rumah ibu?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
A. Banyak sampah berserakan atau bertumpuk di B. Banyak lalat di sekitar tumpukan sampah
Tidak
40
50.0
322
67.1
555
86.7
653
85.9
130
81.3
1700
80.2
Ya
40
50.0
158
32.9
85
13.3
107
14.1
30
18.8
420
19.8
Tidak
74
92.5
406
84.6
552
86.3
690
90.8
120
75.0
1842
86.9
6
7.5
74
15.4
88
13.8
70
9.2
40
25.0
278
13.1
C. Banyak tikus berkeliaran
Tidak
74
92.5
382
79.6
540
84.4
638
83.9
120
75.0
1754
82.7
6
7.5
98
20.4
100
15.6
122
16.1
40
25.0
366
17.3
D. Banyak nyamuk
Tidak
48
60.0
307
64.0
386
60.3
513
67.5
108
67.5
1362
64.2
Ya
32
40.0
173
36.0
254
39.7
247
32.5
52
32.5
758
35.8
E. Banyak kucing Tidak dan anjingmendatangi Ya tumpukan sampah F. Bau busuk yang Tidak menggangu Ya
80
100.0
435
90.6
609
95.2
727
95.7
158
98.8
2009
94.8
0
.0
45
9.4
31
4.8
33
4.3
2
1.3
111
5.2
74
92.5
470
97.9
614
95.9
742
97.6
136
85.0
2036
96.0
6
7.5
10
2.1
26
4.1
18
2.4
24
15.0
84
4.0
G. Menyumbat saluran drainase
78
97.5
462
96.3
618
96.6
712
93.7
156
97.5
2026
95.6
2
2.5
18
3.8
22
3.4
48
6.3
4
2.5
94
4.4
H. Ada anak-anak Tidak yang bermain di Ya sekitarnya
80
100.0
450
93.8
626
97.8
744
97.9
154
96.3
2054
96.9
0
.0
30
6.3
14
2.2
16
2.1
6
3.8
66
3.1
I. Lainnya
Tidak
70
87.5
353
73.5
463
72.3
501
65.9
126
78.8
1513
71.4
Ya
10
12.5
127
26.5
177
27.7
259
34.1
34
21.3
607
28.6
Ya
Ya
Tidak Ya
C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Kluster Desa/Kelurahan 0 n C2. Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?
Dikumpulkan oleh kolektor informal yang mendaur ulang Dikumpulkan dan dibuang ke TPS Dibakar
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11
4 %
n
%
12
n
%
0
.0
2
.4
18
2.8
9
1.2
20
12.7
49
2.3
0
.0
12
2.5
186
29.1
69
9.1
34
21.5
301
14.3
80
100.0
324
67.6
318
49.7
493
65.3
72
45.6
1287
60.9
sampah rumah tangga dikelola?
Dibuang ke dalam lubang dan ditutup dengan tanah
0
.0
5
1.0
20
3.1
11
1.5
2
1.3
38
1.8
Dibuang ke dalam lubang tetapi tidak ditutup dengan tanah Dibuang ke sungai/kali/laut/danau Dibiarkan saja sampai membusuk Dibuang ke lahan kosong/kebun/hutan dan dibiarkan membusuk Lain-lain
0
.0
8
1.7
28
4.4
41
5.4
2
1.3
79
3.7
0
.0
9
1.9
10
1.6
26
3.4
4
2.5
49
2.3
0
.0
1
.2
3
.5
10
1.3
0
.0
14
.7
0
.0
117
24.4
56
8.8
94
12.5
14
8.9
281
13.3
0
.0
1
.2
1
.2
2
.3
10
6.3
14
.7
C3. Pemilahan Sampah Rumah Tangga Kluster Desa/Kelurahan 1 n C3. Apakah ibu melakukan pemilahan sampah di rumah
2 %
n
Total 3
%
n
4 %
n
%
9
10
n
%
1
46
29.5
185
47.4
111
31.6
30
45.5
372
38.6
2
110
70.5
205
52.6
240
68.4
36
54.5
591
61.4
C. 4 Bagaimana sampah rumah tangga dikelola?. Kluster Desa/Kelurahan 1 n
2 %
n
Total 3
%
n
9
4 %
n
%
10
n
%
A. Sampah organik/sampah basah
Tidak
2
100.0
17
94.4
9
100.0
20
100.0
48
98.0
Ya
0
.0
1
5.6
0
.0
0
.0
1
2.0
B. Plastik
Tidak
2
100.0
15
83.3
4
44.4
0
.0
21
42.9
Ya
0
.0
3
16.7
5
55.6
20
100.0
28
57.1
Tidak
1
50.0
6
33.3
3
33.3
20
100.0
30
61.2
Ya
1
50.0
12
66.7
6
66.7
0
.0
19
38.8
Tidak
2
100.0
16
88.9
8
88.9
20
100.0
46
93.9
Ya
0
.0
2
11.1
1
11.1
0
.0
3
6.1
Tidak
1
50.0
4
22.2
3
33.3
0
.0
8
16.3
C. Gelas/kaca
D. Kertas
E. Besi/logam
E. Besi/logam Ya
1
50.0
14
77.8
6
66.7
20
100.0
41
83.7
F. Lainnya,
Tidak
2
100.0
18
100.0
9
100.0
20
100.0
49
100.0
G. Tidak tahu
Tidak
2
100.0
18
100.0
9
100.0
20
100.0
49
100.0
C. PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA. Kluster Desa/Kelurahan 1 n C5. Seberapa sering petugas mengangkut sampah dari rumah?
2 %
n
Total 3
%
n
4 %
n
%
9
10
n
%
Tiap hari
0
.0
4
22.2
0
.0
0
.0
4
8.2
Beberapa kali dalam seminggu Sekali dalam seminggu
0
.0
10
55.6
2
22.2
0
.0
12
24.5
1
50.0
0
.0
2
22.2
0
.0
3
6.1
Sekali dalam sebulan
0
.0
0
.0
1
11.1
0
.0
1
2.0
Tidak pernah
1
50.0
2
11.1
4
44.4
20
100.0
27
55.1
Tidak tahu
0
.0
2
11.1
0
.0
0
.0
2
4.1
Kluster Desa/Kelurahan 1 n C6. Dari pengalaman, dalam sebulan terakhir ini, apakah sampah selalu diangkut C7. Apakah layanan pengangkutan sampah oleh C8. Kepada siapa ibu membayarnya ?
2 %
n
Total 3
%
n
4 %
n
%
9
10
n
%
Tepat waktu
1
50.0
14
77.8
4
44.4
0
.0
19
38.8
Sering terlambat
0
.0
0
.0
1
11.1
0
.0
1
2.0
Tidak tahu
1
50.0
4
22.2
4
44.4
20
100.0
29
59.2
Ya
1
50.0
14
77.8
4
44.4
0
.0
19
38.8
Tidak
1
50.0
4
22.2
5
55.6
20
100.0
30
61.2
Pemungut uang sampah dari RT Pemungut uang samapah dari Perusahaan 0
1
100.0
2
14.3
2
50.0
0
.0
5
26.3
0
.0
12
85.7
2
50.0
0
.0
14
73.7
C9. Berapa biaya yang dikeluarkan 2 dalam sebulan untuk membayar 3 layanan sampah? 4
1
33.3
4
3.9
5
9.8
20
47.6
30
15.2
0
.0
3
2.9
0
.0
0
.0
3
1.5
0
.0
0
.0
4
7.8
0
.0
4
2.0
0
.0
0
.0
1
2.0
0
.0
1
.5
5
0
.0
11
10.8
9
17.6
0
.0
20
10.1
dalam sebulan untuk membayar layanan sampah?
10
1
33.3
39
38.2
5
9.8
10
23.8
55
27.8
15
0
.0
4
3.9
3
5.9
4
9.5
11
5.6
20
0
.0
2
2.0
1
2.0
0
.0
3
1.5
25
0
.0
2
2.0
0
.0
0
.0
2
1.0
30
0
.0
1
1.0
2
3.9
0
.0
3
1.5
1000
0
.0
2
2.0
0
.0
0
.0
2
1.0
3000
0
.0
0
.0
10
19.6
0
.0
10
5.1
5000
0
.0
22
21.6
3
5.9
0
.0
25
12.6
10000
0
.0
10
9.8
2
3.9
8
19.0
20
10.1
12000
0
.0
2
2.0
2
3.9
0
.0
4
2.0
15000
0
.0
0
.0
2
3.9
0
.0
2
1.0
20000
0
.0
0
.0
2
3.9
0
.0
2
1.0
24000
1
33.3
0
.0
0
.0
0
.0
1
.5
LAMPIRAN BERITA ACARA KEGIATAN STUDI EHRA KAB. JEMBRANA
D. 1 Dimana anggota keluarga yang sudah dewasa bila ingin buang air besar?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Jamban pribadi B. MCK/WC Umum
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
63
13.1
55
8.6
149
19.6
20
12.5
305
14.4
Ya
62
77.5
417
86.9
585
91.4
611
80.4
140
87.5
1815
85.6
Tidak
76
95.0
476
99.2
629
98.3
736
96.8
160
100.0
2077
98.0
4
5.0
4
.8
11
1.7
24
3.2
0
.0
43
2.0
80
100.0
480
100.0
637
99.5
759
99.9
158
98.8
2114
99.7
0
.0
0
.0
3
.5
1
.1
2
1.3
6
.3
74
92.5
450
93.8
620
96.9
712
93.7
154
96.3
2010
94.8
Tidak
Ya E. Ke kebun/pekarangan
Tidak
F. Ke selokan/parit/got
Tidak
Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
I. Tidak tahu
n
22.5
D. Ke sungai/pantai/laut Tidak
H. Lainnya,
2 %
18
Ya
G. Ke lubang galian
n
Tidak
Ya C. Ke WC helikopter
1 %
Total
Tidak Ya
6
7.5
30
6.3
20
3.1
48
6.3
6
3.8
110
5.2
74
92.5
465
96.9
616
96.3
692
91.1
156
97.5
2003
94.5
6
7.5
15
3.1
24
3.8
68
8.9
4
2.5
117
5.5
80
100.0
472
98.3
637
99.5
755
99.3
160
100.0
2104
99.2
0
.0
8
1.7
3
.5
5
.7
0
.0
16
.8
78
97.5
475
99.0
635
99.2
744
97.9
158
98.8
2090
98.6
2
2.5
5
1.0
5
.8
16
2.1
2
1.3
30
1.4
78
97.5
476
99.2
638
99.7
751
98.8
156
97.5
2099
99.0
2
2.5
4
.8
2
.3
9
1.2
4
2.5
21
1.0
80
100.0
480
100.0
637
99.5
758
99.7
158
98.8
2113
99.7
0
.0
0
.0
3
.5
2
.3
2
1.3
7
.3
D. 2 Apakah masih ada orang di luar anggoata keluarga yang sering BAB di tempat terbuka?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
A. Anak laki-laki umur 5- Tidak 12 tahun Ya
80
100.0
468
97.5
608
95.0
726
95.5
156
97.5
2038
96.1
0
.0
12
2.5
32
5.0
34
4.5
4
2.5
82
3.9
B. Anak perempuan umur 5-12 tahun
Tidak
80
100.0
468
97.5
628
98.1
751
98.8
158
98.8
2085
98.3
0
.0
12
2.5
12
1.9
9
1.2
2
1.3
35
1.7
C. Remaja laki-laki
Tidak
80
100.0
470
97.9
632
98.8
755
99.3
156
97.5
2093
98.7
0
.0
10
2.1
8
1.3
5
.7
4
2.5
27
1.3
80
100.0
471
98.1
634
99.1
756
99.5
156
97.5
2097
98.9
Ya Ya
D. Remaja Perempuan
Tidak Ya
E. Laik-laki dewasa
Tidak Ya
F. Perempuan dewasa
Tidak Ya
G. Laki-laki tua
Tidak Ya
H. Perempuan tua
Tidak
0
.0
9
1.9
6
.9
4
.5
4
2.5
23
1.1
74
92.5
458
95.4
623
97.3
737
97.0
148
92.5
2040
96.2
6
7.5
22
4.6
17
2.7
23
3.0
12
7.5
80
3.8
74
92.5
461
96.0
625
97.7
736
96.8
148
92.5
2044
96.4
6
7.5
19
4.0
15
2.3
24
3.2
12
7.5
76
3.6
78
97.5
465
96.9
633
98.9
742
97.6
152
95.0
2070
97.6
2
2.5
15
3.1
7
1.1
18
2.4
8
5.0
50
2.4
78
97.5
462
96.3
634
99.1
742
97.6
152
95.0
2068
97.5
H. Perempuan tua 2
2.5
18
3.8
6
.9
18
2.4
8
5.0
52
2.5
I. Masih ada tapi tidak jelas siapa
Ya Tidak
54
67.5
433
90.2
599
93.6
644
84.7
156
97.5
1886
89.0
Ya
26
32.5
47
9.8
41
6.4
116
15.3
4
2.5
234
11.0
J. Lainnya,
Tidak
80
100.0
476
99.2
640
100.0
753
99.1
156
97.5
2105
99.3
0
.0
4
.8
0
.0
7
.9
4
2.5
15
.7
Tidak
32
40.0
170
35.4
171
26.7
284
37.4
16
10.0
673
31.7
Ya
48
60.0
310
64.6
469
73.3
476
62.6
144
90.0
1447
68.3
Ya K. Tidak ada
D. KEPEMILIKAN JAMBAN PRIBADI. Kluster Desa/Kelurahan 0 n Apakah di rumah Ibu mempunyai jamban pribadi?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Kloset jongkok leher angsa
62
77.5
422
88.1
584
91.3
620
81.6
140
87.5
1828
86.3
Kloset duduk siram leher angsa
18
22.5
57
11.9
56
8.8
140
18.4
20
12.5
291
13.7
D. PEMBUANGAN AIR KOTOR/LIMBAH TINJA MANUSIA, DAN LUMPUR TINJA. Kluster Desa/Kelurahan 0 n D4. Jenis kloset apa yang anda pakai di rumah?
D5. Kemana tempat penyaluran buangan akhir tinja?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
1
56
70.0
387
80.6
545
85.2
579
76.2
136
85.0
1703
80.3
2
4
5.0
33
6.9
37
5.8
32
4.2
4
2.5
110
5.2
3
2
2.5
1
.2
0
.0
0
.0
0
.0
3
.1
4
0
.0
2
.4
2
.3
8
1.1
0
.0
12
.6
5
18
22.5
57
11.9
56
8.8
141
18.6
20
12.5
292
13.8
Tangki septik Pipa sewer
56
70.0
370
77.1
482
75.3
576
75.8
102
63.8
1586
74.8
0
.0
1
.2
1
.2
8
1.1
10
6.3
20
.9
Cubluk/loba ng tanah
4
5.0
45
9.4
88
13.8
30
3.9
16
10.0
183
8.6
Langsung ke drainase
0
.0
2
.4
3
.5
5
.7
10
6.3
20
.9
Sungai/dan au/pantai
0
.0
4
.8
3
.5
0
.0
0
.0
7
.3
Kebun/tana h lapang
2
2.5
1
.2
7
1.1
1
.1
0
.0
11
.5
Tidak tahu
18
22.5
57
11.9
56
8.8
140
18.4
22
13.8
293
13.8
0
.0
18
4.9
13
2.7
23
4.0
8
7.8
62
3.9
26
46.4
106
28.6
117
24.3
171
29.7
28
27.5
448
28.2
26
46.4
104
28.1
184
38.2
185
32.1
26
25.5
525
33.1
Lebih dari 10 tahun Tidak tahu
4
7.1
126
34.1
126
26.1
160
27.8
38
37.3
454
28.6
0
.0
16
4.3
42
8.7
37
6.4
2
2.0
97
6.1
D7. Kapan tangki septik 0-12 bulan terakhir dikosongkan yang lalu
0
.0
18
4.9
22
4.6
14
2.4
4
3.9
58
3.7
1-5 tahun yang lalu Lebih dari 510 tahun yang lalu
0
.0
36
9.7
34
7.1
52
9.0
32
31.4
154
9.7
0
.0
21
5.7
14
2.9
13
2.3
2
2.0
50
3.2
Lebih dari 10 tahun Tidak pernah Tidak tahu
0
.0
2
.5
5
1.0
6
1.0
0
.0
13
.8
54
96.4
282
76.2
345
71.6
457
79.3
54
52.9
1192
75.2
D6. Sudah berapa lama 0-12 bulan tangki septik ini yang lalu dibuat/dibangun? 1-5 tahun yang lalu Lebih dari 510 tahun yang lalu
D8. Siapa yang mengosongkan tangki septik Ibu
D9. Apakah ibu tahu, kemana lumpur tinja dibuang pada saat tangki septik dikosongkan?
2
3.6
11
3.0
62
12.9
34
5.9
10
9.8
119
7.5
Layanan sedot tinja Membayar tukang Dikosongka n sendiri
0
.0
29
33.0
52
38.0
36
30.3
28
58.3
145
36.8
0
.0
11
12.5
9
6.6
31
26.1
2
4.2
53
13.5
0
.0
28
31.8
14
10.2
17
14.3
2
4.2
61
15.5
Tidak tahu
2
100.0
20
22.7
62
45.3
35
29.4
16
33.3
135
34.3
Sungai, sungai kecil
0
.0
4
4.5
2
1.5
11
9.2
0
.0
17
4.3
Dikubur di halaman Dikubur di tanah orang lain Lainnya
0
.0
31
35.2
12
8.8
28
23.5
0
.0
71
18.0
0
.0
0
.0
2
1.5
0
.0
0
.0
2
.5
0
.0
2
2.3
8
5.8
10
8.4
2
4.2
22
5.6
Tidak tahu
2
100.0
51
58.0
113
82.5
70
58.8
46
95.8
282
71.6
D10. Apakah anak balita Ya, sangat di rumah ibu masih sering terbiasa buang air besar di lantai, di kebun, Ya, kadangkadang
2
2.5
19
4.0
11
1.7
37
4.9
6
3.8
75
3.5
8
10.0
52
10.8
81
12.7
124
16.3
14
8.8
279
13.2
Tidak biasa
16
20.0
173
36.0
295
46.1
233
30.7
20
12.5
737
34.8
terbiasa buang air besar di lantai, di kebun,
D11. Ibu biasanya membuang tinja anak kemana?
Tidak tahu
54
67.5
236
49.2
253
39.5
366
48.2
120
75.0
1029
48.5
Ke WC/Jamba n Ke tempat sampah Ke kebun/peka rangan/jala n Ke sungai/selo kan/got Lainnya
22
27.5
119
24.8
242
37.8
208
27.4
20
12.5
611
28.8
0
.0
4
.8
6
.9
9
1.2
0
.0
19
.9
2
2.5
8
1.7
23
3.6
42
5.5
4
2.5
79
3.7
0
.0
17
3.5
2
.3
17
2.2
2
1.3
38
1.8
2
2.5
0
.0
0
.0
11
1.4
6
3.8
19
.9
Tidak tahu
54
67.5
332
69.2
367
57.3
473
62.2
128
80.0
1354
63.9
E. DRAINASE LINGKUNGAN/SELOKAN SEKITAR RUMAH DAN BANJIR. Kluster Desa/Kelurahan 0 n E1. Apakah di rumah Ya mempunyai sarana pengolahan air limbah Tidak ada selain tinja?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
28
35.0
320
66.7
431
67.3
438
57.6
110
68.8
1327
62.6
52
65.0
160
33.3
209
32.7
322
42.4
50
31.3
793
37.4
E.2 Kemana air bekas buangan/air limbah selain tinja dibuang yang berasal dari: Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Ke sungai/kanal (Dapur)
Tidak
A. Ke sungai/kanal (Kamar mandi)
Tidak
A. Ke sungai/kanal (Tempat cuci pakaian) A. Ke sungai/kanal (Westafel)
Tidak
Ya Ya Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
28
100.0
241
75.3
358
83.1
384
87.7
100
90.9
1111
83.7
0
.0
79
24.7
73
16.9
54
12.3
10
9.1
216
16.3
28
100.0
240
75.0
362
84.0
391
89.3
110
100.0
1131
85.2
0
.0
80
25.0
69
16.0
47
10.7
0
.0
196
14.8
28
100.0
238
74.4
359
83.3
389
88.8
104
94.5
1118
84.3
0
.0
82
25.6
72
16.7
49
11.2
6
5.5
209
15.7
28
100.0
265
82.8
393
91.2
424
96.8
106
96.4
1216
91.6
0
.0
55
17.2
38
8.8
14
3.2
4
3.6
111
8.4
B. Ke jalan, halaman Tidak (Dapur) Ya
28
100.0
221
69.1
369
85.6
307
70.1
102
92.7
1027
77.4
0
.0
99
30.9
62
14.4
131
29.9
8
7.3
300
22.6
B. Ke jalan, halaman Tidak (Kamar mandi) Ya
28
100.0
235
73.4
393
91.2
353
80.6
108
98.2
1117
84.2
0
.0
85
26.6
38
8.8
85
19.4
2
1.8
210
15.8
B. Ke jalan, halaman (Tempat cuci pakaian) B. Ke jalan, halaman (Westafel)
Tidak
28
100.0
234
73.1
387
89.8
334
76.3
108
98.2
1091
82.2
0
C. Saluran terbuka (Dapur)
Tidak
12
Ya
16
C. Saluran terbuka (Kamar mandi)
Tidak Ya
C. Saluran terbuka (Tempat cuci pakaian) C. Saluran terbuka (Westafel) D. Saluran tertutup (Dapur) D. Saluran tertutup (Kamar mandi) D. Saluran tertutup (Tempat cuci pakaian)
Tidak
Tidak Ya
Ya
0
.0
86
26.9
44
10.2
104
23.7
2
1.8
236
17.8
28
100.0
261
81.6
406
94.2
400
91.3
110
100.0
1205
90.8
.0
59
18.4
25
5.8
38
8.7
0
.0
122
9.2
42.9
213
66.6
283
65.7
304
69.4
66
60.0
878
66.2
57.1
107
33.4
148
34.3
134
30.6
44
40.0
449
33.8
16
57.1
212
66.3
281
65.2
272
62.1
70
63.6
851
64.1
12
42.9
108
33.8
150
34.8
166
37.9
40
36.4
476
35.9
Tidak
12
42.9
211
65.9
280
65.0
266
60.7
68
61.8
837
63.1
Ya
16
57.1
109
34.1
151
35.0
172
39.3
42
38.2
490
36.9
Tidak
14
50.0
252
78.8
331
76.8
385
87.9
76
69.1
1058
79.7
Ya
14
50.0
68
21.3
100
23.2
53
12.1
34
30.9
269
20.3
Tidak
18
64.3
287
89.7
266
61.7
369
84.2
62
56.4
1002
75.5
Ya
10
35.7
33
10.3
165
38.3
69
15.8
48
43.6
325
24.5
Tidak
20
71.4
285
89.1
245
56.8
348
79.5
50
45.5
948
71.4
8
28.6
35
10.9
186
43.2
90
20.5
60
54.5
379
28.6
20
71.4
285
89.1
251
58.2
364
83.1
52
47.3
972
73.2
Tidak Ya
Ya
D. Saluran tertutup (Tempat cuci pakaian) D. Saluran tertutup (Westafel)
Ya Tidak Ya
E. Lubang galian (Dapur)
Tidak
E. Lubang galian (Kamar mandi)
Tidak
E. Lubang galian (Tempat cuci pakaian) E. Lubang galian (Westafel)
Tidak
Ya Ya Ya Tidak Ya
8
28.6
35
10.9
180
41.8
74
16.9
58
52.7
355
26.8
20
71.4
292
91.3
281
65.2
390
89.0
66
60.0
1049
79.1
8
28.6
28
8.8
150
34.8
48
11.0
44
40.0
278
20.9
28
100.0
303
94.7
396
91.9
418
95.4
110
100.0
1255
94.6
0
.0
17
5.3
35
8.1
20
4.6
0
.0
72
5.4
28
100.0
302
94.4
396
91.9
410
93.6
110
100.0
1246
93.9
0
.0
18
5.6
35
8.1
28
6.4
0
.0
81
6.1
28
100.0
302
94.4
396
91.9
415
94.7
110
100.0
1251
94.3
0
.0
18
5.6
35
8.1
23
5.3
0
.0
76
5.7
28
100.0
304
95.0
405
94.0
426
97.3
110
100.0
1273
95.9
0
.0
16
5.0
26
6.0
12
2.7
0
.0
54
4.1
F. Pipa saluran Tidak pembuangan (Dapur) Ya
26
92.9
303
94.7
408
94.7
413
94.3
110
100.0
1260
95.0
2
7.1
17
5.3
23
5.3
25
5.7
0
.0
67
5.0
F. Pipa saluran pembuangan (Kamar mandi) F. Pipa saluran pembuangan (Tempat cuci F. Pipa saluran pembuangan (Westafel) G. Pipa IPAL Sanimas (Dapur)
Tidak
26
92.9
297
92.8
407
94.4
398
90.9
104
94.5
1232
92.8
2
7.1
23
7.2
24
5.6
40
9.1
6
5.5
95
7.2
26
92.9
301
94.1
412
95.6
401
91.6
108
98.2
1248
94.0
2
7.1
19
5.9
19
4.4
37
8.4
2
1.8
79
6.0
26
92.9
303
94.7
412
95.6
416
95.0
108
98.2
1265
95.3
G. Pipa IPAL Sanimas (Kamar mandi) G. Pipa IPAL Sanimas (Tempat cuci pakaian) G. Pipa IPAL Sanimas (Westafel)
Tidak
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Ya Tidak Ya
H. Tidak tahu (Dapur) Tidak Ya
2
7.1
17
5.3
19
4.4
22
5.0
2
1.8
62
4.7
28
100.0
320
100.0
419
97.2
415
94.7
110
100.0
1292
97.4
0
.0
0
.0
12
2.8
23
5.3
0
.0
35
2.6
28
100.0
320
100.0
418
97.0
413
94.3
110
100.0
1289
97.1
0
.0
0
.0
13
3.0
25
5.7
0
.0
38
2.9
28
100.0
320
100.0
418
97.0
413
94.3
110
100.0
1289
97.1
0
.0
0
.0
13
3.0
25
5.7
0
.0
38
2.9
28
100.0
320
100.0
419
97.2
429
97.9
110
100.0
1306
98.4
0
.0
0
.0
12
2.8
9
2.1
0
.0
21
1.6
28
100.0
320
100.0
426
98.8
438
100.0
110
100.0
1322
99.6
0
.0
0
.0
5
1.2
0
.0
0
.0
5
.4
H. Tidak tahu (Kamar Tidak mandi) Ya
28
100.0
320
100.0
426
98.8
438
100.0
110
100.0
1322
99.6
0
.0
0
.0
5
1.2
0
.0
0
.0
5
.4
H. Tidak tahu (Tempat cuci pakaian) H. Tidak tahu (Westafel)
28
100.0
320
100.0
426
98.8
438
100.0
110
100.0
1322
99.6
0
.0
0
.0
5
1.2
0
.0
0
.0
5
.4
28
100.0
316
98.8
426
98.8
438
100.0
110
100.0
1318
99.3
0
.0
4
1.3
5
1.2
0
.0
0
.0
9
.7
Tidak Ya Tidak Ya
Kluster Desa/Kelurahan 0 n E3. Apakah rumah Tidak pernah yang ditempati saat ini atau lingkungan sekitar rumah pernah terkena banjir?
1 %
76
n 95.0
2 %
464
Total
n 96.7
3 %
603
n 94.2
708
11 n
4 %
n 93.2
% 112
70.0
1963
12 % 92.6
E3. Apakah rumah yang ditempati saat ini atau lingkungan Sekali dalam sekitar rumah pernah setahun terkena banjir? Beberapa kali dalam Sekali atau beberapa dalam sebulan Tidak tahu E4. Apakah banjir biasa terjadi secara rutin? E5. Terakhir kali banjir terjadi, apakah air memasuki rumah E6. Pada saat terakhir kali banjir, berapa tinggi air yang masuk ke dalam rumah Ibu?
E7. Pada saat terakhir kali banjir, apakah kamar mandi dan WC/jamban juga terendam banjir?
E8. Pada saat terakhir kali banjir, berapa lama air banjir akan mengering?
0
.0
4
.8
23
3.6
27
3.6
14
8.8
68
3.2
2
2.5
6
1.3
10
1.6
21
2.8
30
18.8
69
3.3
2
2.5
6
1.3
2
.3
0
.0
4
2.5
14
.7
0
.0
0
.0
2
.3
4
.5
0
.0
6
.3
Ya
0
.0
5
31.3
11
29.7
17
32.7
38
79.2
71
45.2
Tidak
4
100.0
11
68.8
26
70.3
35
67.3
10
20.8
86
54.8
Ya
0
.0
4
25.0
13
35.1
20
38.5
30
62.5
67
42.7
Tidak
4
100.0
12
75.0
24
64.9
32
61.5
18
37.5
90
57.3
Setumit orang dewasa
0
.0
3
75.0
3
23.1
9
45.0
12
40.0
27
40.3
Setengah lutut orang dewasa Selutut orang dewasa
0
.0
0
.0
6
46.2
3
15.0
14
46.7
23
34.3
0
.0
1
25.0
4
30.8
8
40.0
0
.0
13
19.4
Sepinggang orang dewasa
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
2
6.7
2
3.0
Tidak tahu
0
.0
0
.0
0
.0
0
.0
2
6.7
2
3.0
Tidak pernah
0
.0
1
25.0
9
69.2
10
50.0
12
40.0
32
47.8
Kadangkadang Sebagian
0
.0
0
.0
2
15.4
4
20.0
8
26.7
14
20.9
0
.0
1
25.0
0
.0
4
20.0
4
13.3
9
13.4
Selalu
0
.0
0
.0
0
.0
2
10.0
2
6.7
4
6.0
Tidak tahu
0
.0
2
50.0
2
15.4
0
.0
4
13.3
8
11.9
Kurang dari 1 jam Antara 1 - 3 jam Setengah hari
0
.0
0
.0
3
23.1
5
25.0
2
6.7
10
14.9
0
.0
2
50.0
2
15.4
10
50.0
10
33.3
24
35.8
0
.0
0
.0
3
23.1
0
.0
4
13.3
7
10.4
Satu hari
0
.0
0
.0
4
30.8
4
20.0
2
6.7
10
14.9
Lebih dari 1 hari
0
.0
2
50.0
1
7.7
1
5.0
12
40.0
16
23.9
F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Air botol kemasan (Minum)
Tidak
A. Air botol kemasan (Masak)
Tidak
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
78
97.5
409
85.2
570
89.1
692
91.1
160
100.0
1909
90.0
2
2.5
71
14.8
70
10.9
68
8.9
0
.0
211
10.0
80
100.0
479
99.8
629
98.3
758
99.7
160
100.0
2106
99.3
0
.0
1
.2
11
1.7
2
.3
0
.0
14
.7
A. Air botol kemasan (Cuci Tidak piring&gelas) Ya
80
100.0
480
100.0
637
99.5
760
100.0
160
100.0
2117
99.9
0
.0
0
.0
3
.5
0
.0
0
.0
3
.1
A. Air botol kemasan (Cuci Tidak pakaian) Ya
80
100.0
480
100.0
637
99.5
760
100.0
160
100.0
2117
99.9
0
.0
0
.0
3
.5
0
.0
0
.0
3
.1
A. Air botol kemasan (Gosok gigi)
Tidak
80
100.0
480
100.0
621
97.0
760
100.0
160
100.0
2101
99.1
0
.0
0
.0
19
3.0
0
.0
0
.0
19
.9
B. Air isi ulang (Minum)
Tidak
72
90.0
440
91.7
490
76.6
655
86.2
112
70.0
1769
83.4
8
10.0
40
8.3
150
23.4
105
13.8
48
30.0
351
16.6
80
100.0
478
99.6
622
97.2
753
99.1
160
100.0
2093
98.7
0
.0
2
.4
18
2.8
7
.9
0
.0
27
1.3
80
100.0
479
99.8
631
98.6
759
99.9
160
100.0
2109
99.5
0
.0
1
.2
9
1.4
1
.1
0
.0
11
.5
80
100.0
479
99.8
634
99.1
759
99.9
160
100.0
2112
99.6
0
.0
1
.2
6
.9
1
.1
0
.0
8
.4
80
100.0
479
99.8
620
96.9
759
99.9
160
100.0
2098
99.0
0
.0
1
.2
20
3.1
1
.1
0
.0
22
1.0
Ya
Ya
Ya
Ya B. Air isi ulang (Masak)
Tidak Ya
B. Air isi ulang (Cuci piring&gelas)
Tidak
B. Air isi ulang (Cuci pakaian)
Tidak
B. Air isi ulang (Gosok gigi)
Tidak
C. Air Ledeng dari PDAM (Minum)
Tidak
62
77.5
427
89.0
481
75.2
587
77.2
148
92.5
1705
80.4
Ya
18
22.5
53
11.0
159
24.8
173
22.8
12
7.5
415
19.6
C. Air Ledeng dari PDAM (Masak)
Tidak
62
77.5
406
84.6
422
65.9
537
70.7
124
77.5
1551
73.2
Ya
18
22.5
74
15.4
218
34.1
223
29.3
36
22.5
569
26.8
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci piring&gelas)
Tidak
62
77.5
403
84.0
419
65.5
539
70.9
124
77.5
1547
73.0
Ya
18
22.5
77
16.0
221
34.5
221
29.1
36
22.5
573
27.0
C. Air Ledeng dari PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
62
77.5
404
84.2
424
66.3
543
71.4
124
77.5
1557
73.4
Ya
18
22.5
76
15.8
216
33.8
217
28.6
36
22.5
563
26.6
Ya
Ya
Ya
C. Air Ledeng dari PDAM (Gosok gigi)
Tidak
62
77.5
403
84.0
423
66.1
540
71.1
124
77.5
1552
73.2
Ya
18
22.5
77
16.0
217
33.9
220
28.9
36
22.5
568
26.8
D. Air hidran umum PDAM (Minum)
Tidak
78
97.5
463
96.5
610
95.3
754
99.2
160
100.0
2065
97.4
2
2.5
17
3.5
30
4.7
6
.8
0
.0
55
2.6
D. Air hidran umum PDAM (Masak)
Tidak
78
97.5
459
95.6
604
94.4
756
99.5
158
98.8
2055
96.9
2
2.5
21
4.4
36
5.6
4
.5
2
1.3
65
3.1
D. Air hidran umum Tidak PDAM (Cuci piring&gelas) Ya
78
97.5
459
95.6
606
94.7
756
99.5
158
98.8
2057
97.0
2
2.5
21
4.4
34
5.3
4
.5
2
1.3
63
3.0
D. Air hidran umum PDAM (Cuci pakaian)
Tidak
78
97.5
460
95.8
608
95.0
756
99.5
158
98.8
2060
97.2
2
2.5
20
4.2
32
5.0
4
.5
2
1.3
60
2.8
D. Air hidran umum PDAM (Gosok gigi)
Tidak
78
97.5
459
95.6
605
94.5
756
99.5
158
98.8
2056
97.0
2
2.5
21
4.4
35
5.5
4
.5
2
1.3
64
3.0
E. Air kran umum PDAM/PROYEK (Minum)
Tidak
80
100.0
464
96.7
612
95.6
720
94.7
150
93.8
2026
95.6
0
.0
16
3.3
28
4.4
40
5.3
10
6.3
94
4.4
E. Air kran umum PDAM/PROYEK (Masak)
Tidak
80
100.0
457
95.2
594
92.8
710
93.4
140
87.5
1981
93.4
0
.0
23
4.8
46
7.2
50
6.6
20
12.5
139
6.6
E. Air kran umum PDAM/PROYEK (Cuci piring&gelas)
Tidak
80
100.0
457
95.2
593
92.7
712
93.7
140
87.5
1982
93.5
0
.0
23
4.8
47
7.3
48
6.3
20
12.5
138
6.5
E. Air kran umum PDAM/PROYEK (Cuci pakaian)
Tidak
80
100.0
460
95.8
594
92.8
712
93.7
140
87.5
1986
93.7
0
.0
20
4.2
46
7.2
48
6.3
20
12.5
134
6.3
E. Air kran umum PDAM/PROYEK (Gosok gigi)
Tidak
80
100.0
459
95.6
594
92.8
713
93.8
140
87.5
1986
93.7
0
.0
21
4.4
46
7.2
47
6.2
20
12.5
134
6.3
F. Air sumur pompa tangan (Minum)
Tidak
78
97.5
474
98.8
596
93.1
724
95.3
128
80.0
2000
94.3
2
2.5
6
1.3
44
6.9
36
4.7
32
20.0
120
5.7
F. Air sumur pompa tangan (Masak)
Tidak
76
95.0
471
98.1
579
90.5
717
94.3
120
75.0
1963
92.6
4
5.0
9
1.9
61
9.5
43
5.7
40
25.0
157
7.4
F. Air sumur pompa Tidak tangan (Cuci piring&gelas) Ya
76
95.0
471
98.1
579
90.5
715
94.1
122
76.3
1963
92.6
4
5.0
9
1.9
61
9.5
45
5.9
38
23.8
157
7.4
F. Air sumur pompa tangan (Cuci pakaian)
Tidak
76
95.0
471
98.1
582
90.9
715
94.1
122
76.3
1966
92.7
4
5.0
9
1.9
58
9.1
45
5.9
38
23.8
154
7.3
F. Air sumur pompa tangan (Gosok gigi)
Tidak
76
95.0
471
98.1
580
90.6
717
94.3
122
76.3
1966
92.7
4
5.0
9
1.9
60
9.4
43
5.7
38
23.8
154
7.3
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
G. Air sumur gali terlindungi (Minum)
Tidak
26
32.5
399
83.1
403
63.0
482
63.4
114
71.3
1424
67.2
Ya
54
67.5
81
16.9
237
37.0
278
36.6
46
28.8
696
32.8
G. Air sumur gali terlindungi (Masak)
Tidak
22
27.5
381
79.4
364
56.9
439
57.8
112
70.0
1318
62.2
Ya
58
72.5
99
20.6
276
43.1
321
42.2
48
30.0
802
37.8
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
22
27.5
383
79.8
366
57.2
436
57.4
110
68.8
1317
62.1
Ya
58
72.5
97
20.2
274
42.8
324
42.6
50
31.3
803
37.9
F. PENGELOLAAN AIR MINUM, MASAK, MENCUCI & GOSOK GIGI YANG AMAN DAN HIGIENE. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
G. Air sumur gali terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
22
27.5
386
80.4
368
57.5
438
57.6
110
68.8
1324
62.5
Ya
58
72.5
94
19.6
272
42.5
322
42.4
50
31.3
796
37.5
G. Air sumur gali terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
22
27.5
385
80.2
366
57.2
443
58.3
110
68.8
1326
62.5
Ya
58
72.5
95
19.8
274
42.8
317
41.7
50
31.3
794
37.5
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Minum)
Tidak
80
100.0
470
97.9
626
97.8
732
96.3
152
95.0
2060
97.2
0
.0
10
2.1
14
2.2
28
3.7
8
5.0
60
2.8
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Masak)
Tidak
80
100.0
469
97.7
622
97.2
733
96.4
150
93.8
2054
96.9
0
.0
11
2.3
18
2.8
27
3.6
10
6.3
66
3.1
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci piring&gelas)
Tidak
80
100.0
469
97.7
619
96.7
733
96.4
150
93.8
2051
96.7
0
.0
11
2.3
21
3.3
27
3.6
10
6.3
69
3.3
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Cuci pakaian)
Tidak
80
100.0
473
98.5
618
96.6
733
96.4
152
95.0
2056
97.0
0
.0
7
1.5
22
3.4
27
3.6
8
5.0
64
3.0
H. Air sumur gali tdk terlindungi (Gosok gigi)
Tidak
80
100.0
470
97.9
619
96.7
733
96.4
152
95.0
2054
96.9
0
.0
10
2.1
21
3.3
27
3.6
8
5.0
66
3.1
I. Mata air terlindungi (Minum)
Tidak
80
100.0
283
59.0
572
89.4
634
83.4
156
97.5
1725
81.4
0
.0
197
41.0
68
10.6
126
16.6
4
2.5
395
18.6
I. Mata air terlindungi (Masak)
Tidak
80
100.0
266
55.4
570
89.1
629
82.8
156
97.5
1701
80.2
0
.0
214
44.6
70
10.9
131
17.2
4
2.5
419
19.8
80
100.0
264
55.0
571
89.2
628
82.6
156
97.5
1699
80.1
0
.0
216
45.0
69
10.8
132
17.4
4
2.5
421
19.9
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
I. Mata air terlindungi (Cuci Tidak piring&gelas) Ya
I. Mata air terlindungi (Cuci Tidak pakaian) Ya
80
100.0
276
57.5
570
89.1
628
82.6
156
97.5
1710
80.7
0
.0
204
42.5
70
10.9
132
17.4
4
2.5
410
19.3
I. Mata air terlindungi (Gosok gigi)
80
100.0
261
54.4
570
89.1
635
83.6
156
97.5
1702
80.3
0
.0
219
45.6
70
10.9
125
16.4
4
2.5
418
19.7
J. Mata air tdk terlindungi Tidak (Minum) Ya
80
100.0
467
97.3
630
98.4
760
100.0
160
100.0
2097
98.9
0
.0
13
2.7
10
1.6
0
.0
0
.0
23
1.1
J. Mata air tdk terlindungi Tidak (Masak) Ya
80
100.0
467
97.3
630
98.4
760
100.0
160
100.0
2097
98.9
0
.0
13
2.7
10
1.6
0
.0
0
.0
23
1.1
J. Mata air tdk terlindungi Tidak (Cuci piring&gelas) Ya
80
100.0
467
97.3
631
98.6
760
100.0
160
100.0
2098
99.0
0
.0
13
2.7
9
1.4
0
.0
0
.0
22
1.0
J. Mata air tdk terlindungi Tidak (Cuci pakaian) Ya
80
100.0
468
97.5
628
98.1
760
100.0
160
100.0
2096
98.9
0
.0
12
2.5
12
1.9
0
.0
0
.0
24
1.1
J. Mata air tdk terlindungi Tidak (Gosok gigi) Ya
80
100.0
467
97.3
629
98.3
760
100.0
160
100.0
2096
98.9
0
.0
13
2.7
11
1.7
0
.0
0
.0
24
1.1
K. Air hujan (Minum)
80
100.0
480
100.0
639
99.8
760
100.0
160
100.0
2119
100.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.0
80
100.0
480
100.0
636
99.4
760
100.0
160
100.0
2116
99.8
0
.0
0
.0
4
.6
0
.0
0
.0
4
.2
80
100.0
480
100.0
632
98.8
759
99.9
160
100.0
2111
99.6
0
.0
0
.0
8
1.3
1
.1
0
.0
9
.4
80
100.0
480
100.0
628
98.1
758
99.7
160
100.0
2106
99.3
0
.0
0
.0
12
1.9
2
.3
0
.0
14
.7
80
100.0
480
100.0
634
99.1
760
100.0
160
100.0
2114
99.7
0
.0
0
.0
6
.9
0
.0
0
.0
6
.3
80
100.0
479
99.8
635
99.2
755
99.3
160
100.0
2109
99.5
0
.0
1
.2
5
.8
5
.7
0
.0
11
.5
80
100.0
478
99.6
635
99.2
755
99.3
160
100.0
2108
99.4
0
.0
2
.4
5
.8
5
.7
0
.0
12
.6
80
100.0
477
99.4
626
97.8
755
99.3
160
100.0
2098
99.0
0
.0
3
.6
14
2.2
5
.7
0
.0
22
1.0
80
100.0
453
94.4
616
96.3
748
98.4
158
98.8
2055
96.9
0
.0
27
5.6
24
3.8
12
1.6
2
1.3
65
3.1
Tidak Ya
Tidak Ya
K. Air hujan (Masak)
Tidak Ya
K. Air hujan (Cuci piring&gelas)
Tidak Ya
K. Air hujan (Cuci pakaian) Tidak Ya K. Air hujan (Gosok gigi)
Tidak Ya
L. Air dari sungai (Minum) Tidak Ya L. Air dari sungai (Masak) Tidak Ya L. Air dari sungai (Cuci piring&gelas)
Tidak
L. Air dari sungai (Cuci pakaian)
Tidak
Ya
Ya
L. Air dari sungai (Gosok gigi)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Minum)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Masak)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci piring&gelas)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Cuci pakaian)
Tidak
M. Air dari waduk/danau (Gosok gigi)
Tidak
N. Lainnya (Minum)
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
80
100.0
477
99.4
628
98.1
755
99.3
158
98.8
2098
99.0
0
.0
3
.6
12
1.9
5
.7
2
1.3
22
1.0
80
100.0
480
100.0
639
99.8
760
100.0
160
100.0
2119
100.0
0
.0
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
1
.0
80
100.0
480
100.0
637
99.5
760
100.0
160
100.0
2117
99.9
0
.0
0
.0
3
.5
0
.0
0
.0
3
.1
80
100.0
480
100.0
634
99.1
760
100.0
160
100.0
2114
99.7
0
.0
0
.0
6
.9
0
.0
0
.0
6
.3
80
100.0
480
100.0
631
98.6
760
100.0
160
100.0
2111
99.6
0
.0
0
.0
9
1.4
0
.0
0
.0
9
.4
80
100.0
479
99.8
638
99.7
760
100.0
160
100.0
2117
99.9
0
.0
1
.2
2
.3
0
.0
0
.0
3
.1
80
100.0
455
94.8
635
99.2
755
99.3
160
100.0
2085
98.3
0
.0
25
5.2
5
.8
5
.7
0
.0
35
1.7
Kluster Desa/Kelurahan 0 n F1.2 Apakah pernah mengalami kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan sehati-hari, berapa lama?
F1.3 Apakah ibu puas dengan kualitas air yang digunakan saat ini?
Tidak pernah
%
n
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
76
95.0
255
53.1
513
80.2
615
80.9
140
87.5
1599
75.4
Beberapa jam saja
0
.0
29
6.0
76
11.9
49
6.4
16
10.0
170
8.0
Satu sampai beberapa hari
2
2.5
161
33.5
33
5.2
72
9.5
2
1.3
270
12.7
Seminggu
0
.0
21
4.4
15
2.3
7
.9
0
.0
43
2.0
Lebih dari seminggu
2
2.5
11
2.3
3
.5
15
2.0
2
1.3
33
1.6
Tidak tahu
0
.0
3
.6
0
.0
2
.3
0
.0
5
.2
80
100.0
434
90.4
620
96.9
709
93.3
138
86.3
1981
93.4
0
.0
46
9.6
20
3.1
51
6.7
22
13.8
139
6.6
16
20.0
43
9.0
78
12.2
189
24.9
22
13.8
348
16.4
28
35.0
124
25.8
320
50.0
203
26.7
50
31.3
725
34.2
12
15.0
35
7.3
63
9.8
137
18.0
34
21.3
281
13.3
Tidak tahu
24
30.0
278
57.9
179
28.0
231
30.4
54
33.8
766
36.1
Ya
76
95.0
441
91.9
574
89.7
685
90.1
146
91.3
1922
90.7
Ya Tidak
F1.4 Berapa jarak sumber Kurang 10 m air tsb ke tempat penampungan/pembuanga Lebih 10 m n tinja? 3
F2.1 Apakah Ibu mengolah/menangani air sebelum digunakan untuk minum dan masak?
1
Total
F2.1 Apakah Ibu mengolah/menangani air sebelum digunakan untuk minum dan masak? F2.2 Bagaimana cara Ibu mengolah air untuk diminum?
Tidak
4
5.0
39
8.1
66
10.3
75
9.9
14
8.8
198
9.3
76
100.0
433
98.2
560
97.6
662
96.6
146
100.0
1877
97.7
Ditambahkan kaporit
0
.0
0
.0
5
.9
1
.1
0
.0
6
.3
Menggunakan filter keramik
0
.0
2
.5
1
.2
19
2.8
0
.0
22
1.1
Lainnya
0
.0
6
1.4
8
1.4
3
.4
0
.0
17
.9
0
.0
4
.9
3
.5
3
.4
0
.0
10
.5
0
.0
10
2.3
7
1.2
3
.4
2
1.4
22
1.1
26
34.2
162
36.7
279
48.6
249
36.4
50
34.2
766
39.9
42
55.3
171
38.8
180
31.4
329
48.0
84
57.5
806
41.9
Ya, dalam Botol/termos
4
5.3
14
3.2
33
5.7
17
2.5
4
2.7
72
3.7
Ya, dalam Galon isi ulang
4
5.3
52
11.8
70
12.2
61
8.9
6
4.1
193
10.0
Lainnya
0
.0
27
6.1
2
.3
23
3.4
0
.0
52
2.7
Tidak tahu
0
.0
1
.2
0
.0
0
.0
0
.0
1
.1
4
5.3
16
3.6
19
3.3
8
1.2
0
.0
47
2.4
62
81.6
376
85.3
442
77.0
626
91.4
140
95.9
1646
85.6
10
13.2
32
7.3
89
15.5
40
5.8
6
4.1
177
9.2
0
.0
17
3.9
22
3.8
11
1.6
0
.0
50
2.6
0
.0
0
.0
2
.3
0
.0
0
.0
2
.1
Direbus
F2.3 Apakah Ibu Tidak disimpan menyimpan air yang sudah Ya, dalam Panci terbuka diolah ditempat yang aman? Ya, dalam Panci dengan tutup Ya, dalam Teko/ketel/ceret
F2.4 Bagaimana Ibu Langsung dari dispenser mengambil air untuk minum, masak, cuci piring Dengan menggunakan gayung & gelas dan gosok gigi dari Dengan menggunakan gelas tempat penyimpan air? Lainnya Tidak tahu
G. PERILAKU HIGIENE DAN SANITASI. Kluster Desa/Kelurahan 0 n G.1 Apakah Ibu memakai Ya sabun pada hari ini atau kemarin Tidak ?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
80
100.0
478
99.8
622
97.2
756
99.6
158
98.8
2094
98.9
0
.0
1
.2
18
2.8
3
.4
2
1.3
24
1.1
G.2 Untuk apa saja sabun itu ibu gunakan?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Mandi
B. Memandikan anak
C. Menceboki panta anak
D. Mencuci tangan sendiri
E. Mencuci tangan anak
F. Mencuci peralatan
G. Mencuci pakaian
H. Lainnya
Tidak
%
n
2 %
n
3 %
n
11
4 %
n
%
12
n
%
2
2.5
7
1.5
26
4.2
26
3.4
8
5.1
69
3.3
Ya
78
97.5
472
98.5
596
95.8
731
96.6
150
94.9
2027
96.7
Tidak
30
37.5
259
54.1
252
40.5
446
58.9
80
50.6
1067
50.9
Ya
50
62.5
220
45.9
370
59.5
311
41.1
78
49.4
1029
49.1
Tidak
34
42.5
308
64.3
304
48.9
457
60.4
92
58.2
1195
57.0
Ya
46
57.5
171
35.7
318
51.1
300
39.6
66
41.8
901
43.0
0
.0
132
27.6
157
25.2
252
33.3
58
36.7
599
28.6
Ya
80
100.0
347
72.4
465
74.8
505
66.7
100
63.3
1497
71.4
Tidak
30
37.5
280
58.5
293
47.1
423
55.9
88
55.7
1114
53.1
Ya
50
62.5
199
41.5
329
52.9
334
44.1
70
44.3
982
46.9
Tidak
20
25.0
141
29.4
256
41.2
261
34.5
74
46.8
752
35.9
Ya
60
75.0
338
70.6
366
58.8
496
65.5
84
53.2
1344
64.1
Tidak
24
30.0
126
26.3
311
50.0
291
38.4
88
55.7
840
40.1
Ya
56
70.0
353
73.7
311
50.0
466
61.6
70
44.3
1256
59.9
Tidak
80
100.0
478
99.8
612
98.4
754
99.6
158
100.0
2082
99.3
0
.0
1
.2
10
1.6
3
.4
0
.0
14
.7
80
100.0
476
99.4
613
98.6
756
99.9
158
100.0
2083
99.4
0
.0
3
.6
9
1.4
1
.1
0
.0
13
.6
Tidak
Ya I. Tidak tahu
1
Total
Tidak Ya
G.3 Dimana saja anggota keluarga biasanya mencuci tangan?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Di kamar mandi
B. Di dekat kamar mandi
G. Di tempat cuci piring
H. Di dapur
I. Lainnya
%
n
%
n
%
12
n
%
63.8
263
41.1
446
58.7
98
61.3
1155
54.5
Ya
38
47.5
174
36.3
377
58.9
314
41.3
62
38.8
965
45.5
Tidak
80
100.0
437
91.0
483
75.5
648
85.3
148
92.5
1796
84.7
0
.0
43
9.0
157
24.5
112
14.7
12
7.5
324
15.3
80
100.0
461
96.0
569
88.9
727
95.7
160
100.0
1997
94.2
0
.0
19
4.0
71
11.1
33
4.3
0
.0
123
5.8
80
100.0
464
96.7
543
84.8
718
94.5
158
98.8
1963
92.6
0
.0
16
3.3
97
15.2
42
5.5
2
1.3
157
7.4
80
100.0
454
94.6
485
75.8
655
86.2
138
86.3
1812
85.5
0
.0
26
5.4
155
24.2
105
13.8
22
13.8
308
14.5
80
100.0
457
95.2
554
86.6
723
95.1
160
100.0
1974
93.1
Ya
0
.0
23
4.8
86
13.4
37
4.9
0
.0
146
6.9
Tidak
4
5.0
152
31.7
144
22.5
281
37.0
68
42.5
649
30.6
Ya
76
95.0
328
68.3
496
77.5
479
63.0
92
57.5
1471
69.4
Tidak
42
52.5
221
46.0
217
33.9
318
41.8
26
16.3
824
38.9
Ya
38
47.5
259
54.0
423
66.1
442
58.2
134
83.8
1296
61.1
Tidak
80
100.0
461
96.0
621
97.0
744
97.9
160
100.0
2066
97.5
0
.0
19
4.0
19
3.0
16
2.1
0
.0
54
2.5
74
92.5
472
98.3
603
94.2
740
97.4
160
100.0
2049
96.7
6
7.5
8
1.7
37
5.8
20
2.6
0
.0
71
3.3
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Ya J. Tidak tahu
n
11
306
Ya F. Di sekitar penampungan
%
4
52.5
Ya E. Di sumur
n
3
42
Ya D. Di dekat jamban
%
2
Tidak
Ya C. Di jamban
1
Total
Tidak Ya
G.4 Kapan biasanya Ibu mencuci tangan dengan menggunakan sabun?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Sebelum ke toilet
Tidak Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
80
100.0
455
94.8
568
88.8
736
96.8
156
97.5
1995
94.1
0
.0
25
5.2
72
11.3
24
3.2
4
2.5
125
5.9
B. Setelah menceboki bayi/anak Tidak
36
45.0
359
74.8
339
53.0
485
63.8
126
78.8
1345
63.4
44
55.0
121
25.2
301
47.0
275
36.2
34
21.3
775
36.6
4
5.0
178
37.1
151
23.6
267
35.1
74
46.3
674
31.8
76
95.0
302
62.9
489
76.4
493
64.9
86
53.8
1446
68.2
0
.0
20
4.2
41
6.4
31
4.1
8
5.0
100
4.7
80
100.0
460
95.8
599
93.6
729
95.9
152
95.0
2020
95.3
8
10.0
98
20.4
83
13.0
175
23.0
20
12.5
384
18.1
Ya
72
90.0
382
79.6
557
87.0
585
77.0
140
87.5
1736
81.9
F. Sebelum memberi menyuapi anak
Tidak
26
32.5
352
73.3
365
57.0
461
60.7
114
71.3
1318
62.2
Ya
54
67.5
128
26.7
275
43.0
299
39.3
46
28.8
802
37.8
G. Sebelum menyiapkan masakan
Tidak
6
7.5
271
56.5
321
50.2
380
50.0
90
56.3
1068
50.4
74
92.5
209
43.5
319
49.8
380
50.0
70
43.8
1052
49.6
H. Setelah memegang hewan
Tidak
8
10.0
288
60.0
293
45.8
379
49.9
82
51.3
1050
49.5
Ya
72
90.0
192
40.0
347
54.2
381
50.1
78
48.8
1070
50.5
Tidak
10
12.5
381
79.4
402
62.8
588
77.4
104
65.0
1485
70.0
Ya
70
87.5
99
20.6
238
37.2
172
22.6
56
35.0
635
30.0
Tidak
80
100.0
476
99.2
632
98.8
760
100.0
160
100.0
2108
99.4
0
.0
4
.8
8
1.3
0
.0
0
.0
12
.6
Ya C. Setelah dari buang air besar
Tidak Ya
D. Sebelum makan
Tidak Ya
E. Setelah makan
I. Sebelum sholat
J. Lainnya
Tidak
Ya
Ya
H. KEJADIAN PENYAKIT DIARE. Kluster Desa/Kelurahan 0 n H.1 Kapan waktu Hari ini paling dekat anggota keluarga ibu terkena Kemarin diare 1 minggu terakhir
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
0
.0
1
.2
1
.2
1
.1
0
.0
3
.1
0
.0
2
.4
4
.6
2
.3
0
.0
8
.4
0
.0
23
4.8
6
.9
8
1.1
4
2.5
41
1.9
1 bulan terakhir
2
2.5
18
3.8
13
2.0
22
2.9
8
5.0
63
3.0
3 bulan terakhir
4
5.0
22
4.6
23
3.6
20
2.6
2
1.3
71
3.3
6 bulan yang lalu
0
.0
18
3.8
10
1.6
17
2.2
6
3.8
51
2.4
Lebih dari 6 bulan yang lalu
0
.0
31
6.5
26
4.1
29
3.8
10
6.3
96
4.5
74
92.5
365
76.0
557
87.0
661
87.0
130
81.3
1787
84.3
Tidak
2
33.3
90
78.3
64
77.1
67
67.7
24
80.0
247
74.2
Ya
4
66.7
25
21.7
19
22.9
32
32.3
6
20.0
86
25.8
B. Anak-anak non balita
Tidak
6
100.0
97
84.3
74
89.2
98
99.0
28
93.3
303
91.0
Ya
0
.0
18
15.7
9
10.8
1
1.0
2
6.7
30
9.0
C. Anak remaja lakilaki
Tidak
6
100.0
110
95.7
78
94.0
89
89.9
28
93.3
311
93.4
Ya
0
.0
5
4.3
5
6.0
10
10.1
2
6.7
22
6.6
D. Anak remaja perempuan
Tidak
6
100.0
110
95.7
80
96.4
94
94.9
28
93.3
318
95.5
Ya
0
.0
5
4.3
3
3.6
5
5.1
2
6.7
15
4.5
E. Orang dewasa laki- Tidak laki Ya
2
33.3
78
67.8
68
81.9
71
71.7
26
86.7
245
73.6
4
66.7
37
32.2
15
18.1
28
28.3
4
13.3
88
26.4
F. Orang dewasa perempuan
Tidak
4
66.7
80
69.6
45
54.2
81
81.8
16
53.3
226
67.9
Ya
2
33.3
35
30.4
38
45.8
18
18.2
14
46.7
107
32.1
Tidak pernah A. Anak-anak balita
AO.1 Apakah terlihat sumber air untuk minum, masak dan mencuci peralatan. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
A. Ya, air ledeng PDAM berfungsi/mengalir
Tidak
62
77.5
386
80.4
390
60.9
520
68.4
118
73.8
1476
69.6
Ya
18
22.5
94
19.6
250
39.1
240
31.6
42
26.3
644
30.4
B. Ya, air ledeng PDAM - tidak berfungsi
Tidak
80
100.0
478
99.6
621
97.0
752
98.9
160
100.0
2091
98.6
0
.0
2
.4
19
3.0
8
1.1
0
.0
29
1.4
C. Ya, dari sumur gali yg terlindungi
Tidak
24
30.0
389
81.0
365
57.0
447
58.8
118
73.8
1343
63.3
Ya
56
70.0
91
19.0
275
43.0
313
41.2
42
26.3
777
36.7
D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi
Tidak
78
97.5
457
95.2
619
96.7
721
94.9
150
93.8
2025
95.5
E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan
Tidak
F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin
Tidak
G. Ya, dari hidran umum/kran umum PDAM
Tidak
H. Ya, dari kran umum PROYEK/HIPPAM
Tidak
I. Ya, dari penjual air keliling
Tidak
Ya
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
J. Lainnya
Tidak Ya
K. Tidak ada
Tidak Ya
2
2.5
23
4.8
21
3.3
39
5.1
10
6.3
95
4.5
78
97.5
480
100.0
613
95.8
739
97.2
148
92.5
2058
97.1
2
2.5
0
.0
27
4.2
21
2.8
12
7.5
62
2.9
78
97.5
469
97.7
594
92.8
735
96.7
128
80.0
2004
94.5
2
2.5
11
2.3
46
7.2
25
3.3
32
20.0
116
5.5
80
100.0
455
94.8
625
97.7
745
98.0
158
98.8
2063
97.3
0
.0
25
5.2
15
2.3
15
2.0
2
1.3
57
2.7
80
100.0
470
97.9
601
93.9
734
96.6
148
92.5
2033
95.9
0
.0
10
2.1
39
6.1
26
3.4
12
7.5
87
4.1
80
100.0
471
98.1
626
97.8
750
98.7
160
100.0
2087
98.4
0
.0
9
1.9
14
2.2
10
1.3
0
.0
33
1.6
80
100.0
245
51.0
585
91.4
662
87.1
156
97.5
1728
81.5
0
.0
235
49.0
55
8.6
98
12.9
4
2.5
392
18.5
80
100.0
474
98.8
637
99.5
748
98.4
156
97.5
2095
98.8
0
.0
6
1.3
3
.5
12
1.6
4
2.5
25
1.2
Kluster Desa/Kelurahan 0 n AO.2.1 Amati, Apa wadah/tempat yang digunakan untuk menyimpan air minum di dapur?
AO.2.2 Amati, Bagaimana ibu mengambil air untuk minum dan masak dari wadah peyimpanan air?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Tidak disimpan
4
5.0
0
.0
40
6.3
14
1.8
0
.0
58
2.7
YA, dalam panci terbuka YA, dalam panci tertutup lainnya
4
5.0
43
9.0
76
11.9
38
5.0
26
16.3
187
8.8
66
82.5
295
61.5
439
68.6
583
76.7
120
75.0
1503
70.9
6
7.5
141
29.4
85
13.3
122
16.1
12
7.5
366
17.3
Tidak tahu
0
.0
1
.2
0
.0
3
.4
2
1.3
6
.3
Tangan menyentuh air Tangan tidak menyentuh air Tidak tahu
0
.0
23
4.8
93
14.5
26
3.4
10
6.3
152
7.2
80
100.0
457
95.2
544
85.0
732
96.3
148
92.5
1961
92.5
0
.0
0
.0
3
.5
2
.3
2
1.3
7
.3
Kluster Desa/Kelurahan 0 n Amati, apakah tersedia air untuk cuci tangan di dapur?
Ya
AO.3.2 Amati, apakah terlihat ada sabun untuk mencuci tangan dll
Ya
Tidak Tidak
AO.3.3 Amati, apakah YA, disimpan di makanan ditutup/dilindungi dari atas ditutup lalat, kecoa, cicak dan lainnya YA, disimpan dalam lemari makan YA, disimpan dalam lemari yang tertutup YA, di dalam kulkas lainnya Tidak ditutup
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
78
97.5
427
89.0
589
92.0
714
93.9
140
87.5
1948
91.9
2
2.5
53
11.0
51
8.0
46
6.1
20
12.5
172
8.1
78
97.5
424
88.3
525
82.0
641
84.3
142
88.8
1810
85.4
2
2.5
56
11.7
115
18.0
119
15.7
18
11.3
310
14.6
52
65.0
305
63.7
436
68.1
528
69.6
148
92.5
1469
69.4
6
7.5
14
2.9
60
9.4
49
6.5
2
1.3
131
6.2
22
27.5
154
32.2
139
21.7
101
13.3
8
5.0
424
20.0
0
.0
2
.4
1
.2
3
.4
0
.0
6
.3
0
.0
3
.6
4
.6
73
9.6
2
1.3
82
3.9
0
.0
1
.2
0
.0
5
.7
0
.0
6
.3
AO.4.1 Amati, apakah ada wadah yang dipakai untuk mengumpulkan sampah di dapur?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Kantong plastik tertutup
Tidak Ya
B. Kantong plastik terbuka
D. Keranjang sampah tertutup
AO.5.1 Amati, kemana air limbah bekas cuci peralatan minum/makan dan masak dibuang?
100.0
% 451
n 94.0
% 587
n 91.7
% 704
11 n
4 n 92.6
% 160
100.0
12 %
1982
93.5
.0
29
6.0
53
8.3
56
7.4
0
.0
138
6.5
95.0
433
90.2
439
68.6
592
77.9
100
62.5
1640
77.4
4
5.0
47
9.8
201
31.4
168
22.1
60
37.5
480
22.6
Tidak
16
20.0
167
34.8
410
64.1
386
50.8
94
58.8
1073
50.6
Ya
64
80.0
313
65.2
230
35.9
374
49.2
66
41.3
1047
49.4
Tidak
74
92.5
447
93.1
555
86.7
671
88.3
146
91.3
1893
89.3
6
7.5
33
6.9
85
13.3
89
11.7
14
8.8
227
10.7
78
97.5
468
97.5
634
99.1
748
98.4
158
98.8
2086
98.4
Tidak Ya
F. Tidak ada
80
n
3
0
Ya E. Lainnya
%
Total
2
76
Tidak Ya
C. Keranjang sampah terbuka
1
2
2.5
12
2.5
6
.9
12
1.6
2
1.3
34
1.6
76
95.0
427
89.0
573
89.5
652
85.8
142
88.8
1870
88.2
Ya
4
5.0
53
11.0
67
10.5
108
14.2
18
11.3
250
11.8
Ke sungai/kanal/kola m/selokan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka
4
5.0
95
19.8
75
11.7
122
16.1
24
15.0
320
15.1
38
47.5
173
36.0
161
25.2
239
31.4
40
25.0
651
30.7
26
32.5
121
25.2
185
28.9
236
31.1
50
31.3
618
29.2
8
10.0
42
8.8
159
24.8
83
10.9
42
26.3
334
15.8
Tidak
Saluran tertutup
limbah bekas cuci peralatan minum/makan dan masak dibuang?
Lubang galian
2
2.5
33
6.9
41
6.4
33
4.3
2
1.3
111
5.2
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas Tidak tahu
0
.0
13
2.7
12
1.9
19
2.5
2
1.3
46
2.2
0
.0
0
.0
0
.0
19
2.5
0
.0
19
.9
2
2.5
1
.2
4
.6
3
.4
0
.0
10
.5
Tidak ada bak cuci peralatan dapur
0
.0
2
.4
3
.5
6
.8
0
.0
11
.5
Kluster Desa/Kelurahan 0 n BO.1 Amati, apakah ada sabun mandi, shampoo dan sabun cuci tangan di kamar mandi? BO.2 Amati, kemana air limbah bekas cuci tangan dari wastafel dibuang?
Ya
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
78
97.5
448
93.3
594
92.8
703
92.5
154
96.3
1977
93.3
Tidak
2
2.5
32
6.7
46
7.2
57
7.5
6
3.8
143
6.7
Ke sungai/kanal/kola m/selokan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka
6
7.5
101
21.0
72
11.3
130
17.1
12
7.5
321
15.1
22
27.5
153
31.9
109
17.0
163
21.4
38
23.8
485
22.9
34
42.5
121
25.2
189
29.5
242
31.8
40
25.0
626
29.5
Saluran tertutup
10
12.5
45
9.4
175
27.3
105
13.8
54
33.8
389
18.3
Lubang galian
6
7.5
30
6.3
65
10.2
47
6.2
0
.0
148
7.0
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas Tidak tahu
2
2.5
17
3.5
19
3.0
19
2.5
6
3.8
63
3.0
0
.0
0
.0
0
.0
8
1.1
0
.0
8
.4
0
.0
13
2.7
11
1.7
46
6.1
10
6.3
80
3.8
BO.3 Amati, Bila ada bak Ya penampung air, apakah terlihat Tidak ada jentik nyamuk didalamnya? Tidak tahu
2
2.5
36
7.5
76
11.9
71
9.3
28
17.5
213
10.0
76
95.0
423
88.1
547
85.5
658
86.6
132
82.5
1836
86.6
2
2.5
21
4.4
17
2.7
31
4.1
0
.0
71
3.3
CO. LIHAT DAN AMATI WC/JAMBAN. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
CO.1.1 Amati, apakah tersedia YA, dalam bak air di dalam ruangan air/ember jamban/WC? YA, dari kran & berfungsi YA, dari kran, tidak berfungsi Tidak ada
66
82.5
386
80.4
521
81.4
574
75.5
126
78.8
1673
78.9
0
.0
35
7.3
73
11.4
46
6.1
14
8.8
168
7.9
0
.0
1
.2
1
.2
0
.0
0
.0
2
.1
14
17.5
58
12.1
45
7.0
140
18.4
20
12.5
277
13.1
CO.1.2 Amati, apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban?
60
75.0
399
83.1
491
76.7
541
71.2
96
60.0
1587
74.9
Ya
CO.1.2 Amati, apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban? CO.1.3 Amati, Apakah terlihat ada jentik nyamuk dalam bak air/ember? CO.2.1 Amati, termasuk tipe apakah WC/jamban yang anda lihat?
Tidak
20
25.0
81
16.9
149
23.3
219
28.8
64
40.0
533
25.1
2
2.5
43
9.0
89
13.9
50
6.6
20
12.5
204
9.6
Tidak
78
97.5
437
91.0
551
86.1
710
93.4
140
87.5
1916
90.4
Kloset jonghkok leher angsa Kloset duduk leher angsa Plengsengan
60
75.0
380
79.2
553
86.4
580
76.3
136
85.0
1709
80.6
2
2.5
42
8.8
39
6.1
32
4.2
4
2.5
119
5.6
2
2.5
1
.2
1
.2
0
.0
0
.0
4
.2
Cemplung
2
2.5
2
.4
0
.0
14
1.8
0
.0
18
.8
Lainnya
4
5.0
0
.0
0
.0
10
1.3
14
8.8
28
1.3
10
12.5
55
11.5
47
7.3
124
16.3
6
3.8
242
11.4
6
7.5
41
8.5
58
9.1
22
2.9
2
1.3
129
6.1
56
70.0
357
74.4
499
78.0
542
71.3
108
67.5
1562
73.7
0
.0
5
1.0
5
.8
3
.4
0
.0
13
.6
2
2.5
3
.6
5
.8
8
1.1
0
.0
18
.8
0
.0
3
.6
8
1.3
0
.0
6
3.8
17
.8
Saluran tertutup
2
2.5
6
1.3
10
1.6
24
3.2
8
5.0
50
2.4
Pipa saluran pembuangan kotoran Pipa IPAL Sanimas Tidak tahu
0
.0
5
1.0
6
.9
29
3.8
16
10.0
56
2.6
0
.0
3
.6
11
1.7
10
1.3
2
1.3
26
1.2
14
17.5
57
11.9
38
5.9
122
16.1
18
11.3
249
11.7
Ya
62
77.5
321
66.9
487
76.1
401
52.8
110
68.8
1381
65.1
Tidak
18
22.5
159
33.1
153
23.9
359
47.2
50
31.3
739
34.9
Ya
56
70.0
365
76.0
506
79.1
535
70.4
122
76.3
1584
74.7
Tidak
24
30.0
115
24.0
134
20.9
225
29.6
38
23.8
536
25.3
52
65.0
393
81.9
572
89.4
571
75.1
134
83.8
1722
81.2
12
15.0
7
1.5
5
.8
31
4.1
2
1.3
57
2.7
16
20.0
80
16.7
63
9.8
158
20.8
24
15.0
341
16.1
2
2.5
38
7.9
94
14.7
70
9.2
6
3.8
210
9.9
2
2.5
14
2.9
6
.9
101
13.3
2
1.3
125
5.9
76
95.0
428
89.2
540
84.4
589
77.5
152
95.0
1785
84.2
Ya
Tidak tahu CO.2.2 Amati, kemana saluran Cubluk pembuangan dari WC/jamban Tangki Septik disalurkan/terhubungkan Sungai, kanal, kolam Jalan, halaman, kebun Saluran terbuka
CO.3.1 Amati, apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja? CO.3.2 Amati, apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat?
CO.3.3 Amati, jika ada kloset Ya, ada keduanya jonkok leher angsa, apakah ada gayung dan air untuk Tidak ada salah menyiram? satu atau keduanya Bukan kloset jongkok CO.3.4 Amati, jika ada kloset Ya, berfungi duduk, cobalah menekan alat Tidak berfungsi penyiram, apakah berfungsi Bukan kloset duduk
DO. 2 Amati, darimana sumber air untuk mencuci pakaian?'. Kluster Desa/Kelurahan 0 n DO.1 Amati, apakah ada sabun cuci, shampoo, tempat cuci pakaian ?
Ya
1 %
78
n 97.5
2 %
451
Total
n 94.0
3 %
499
n 78.0
591
11 n
4 %
n 77.8
% 106
66.3
1725
12 % 81.4
DO.1 Amati, apakah ada sabun cuci, shampoo, tempat cuci pakaian ? A. Ya, air ledeng PDAM berfungsi/mengalir
Tidak
2
2.5
29
6.0
141
22.0
169
22.2
54
33.8
395
18.6
Tidak
60
75.0
385
80.2
399
62.3
521
68.6
120
75.0
1485
70.0
Ya
20
25.0
95
19.8
241
37.7
239
31.4
40
25.0
635
30.0
B. Ya, air ledeng PDAM - tidak berfungsi
Tidak
80
100.0
479
99.8
621
97.0
752
98.9
158
98.8
2090
98.6
0
.0
1
.2
19
3.0
8
1.1
2
1.3
30
1.4
C. Ya, dari sumur gali yg terlindungi
Tidak
26
32.5
387
80.6
371
58.0
448
58.9
116
72.5
1348
63.6
Ya
54
67.5
93
19.4
269
42.0
312
41.1
44
27.5
772
36.4
D. Ya, dari sumur gali yg tidak terlindungi
Tidak
76
95.0
468
97.5
613
95.8
717
94.3
148
92.5
2022
95.4
E. Ya, dari sumur bor/pompa tangan
Tidak
F. Ya, dari sumur bor/pompa tangan mesin
Tidak
G. Ya, dari hidran umum/kran umum PDAM
Tidak
H. Ya, dari kran umum PAMSIMAS/HIPPAM
Tidak
I. Ya, dari penjual air keliling
Tidak
Ya
Ya Ya Ya Ya Ya Ya
J. Lainnya
Tidak Ya
K. Tidak
4
5.0
12
2.5
27
4.2
43
5.7
12
7.5
98
4.6
78
97.5
480
100.0
616
96.3
733
96.4
150
93.8
2057
97.0
2
2.5
0
.0
24
3.8
27
3.6
10
6.3
63
3.0
78
97.5
472
98.3
589
92.0
731
96.2
126
78.8
1996
94.2
2
2.5
8
1.7
51
8.0
29
3.8
34
21.3
124
5.8
80
100.0
468
97.5
618
96.6
739
97.2
152
95.0
2057
97.0
0
.0
12
2.5
22
3.4
21
2.8
8
5.0
63
3.0
80
100.0
463
96.5
608
95.0
733
96.4
154
96.3
2038
96.1
0
.0
17
3.5
32
5.0
27
3.6
6
3.8
82
3.9
80
100.0
480
100.0
631
98.6
758
99.7
160
100.0
2109
99.5
0
.0
0
.0
9
1.4
2
.3
0
.0
11
.5
80
100.0
220
45.8
580
90.6
659
86.7
154
96.3
1693
79.9
0
.0
260
54.2
60
9.4
101
13.3
6
3.8
427
20.1
80
100.0
478
99.6
638
99.7
756
99.5
160
100.0
2112
99.6
0
.0
2
.4
2
.3
4
.5
0
.0
8
.4
6
7.5
118
24.6
84
13.1
118
15.5
20
12.5
346
16.3
18
22.5
141
29.4
126
19.7
203
26.7
34
21.3
522
24.6
44
55.0
119
24.8
197
30.8
251
33.0
52
32.5
663
31.3
Saluran tertutup
8
10.0
44
9.2
166
25.9
94
12.4
50
31.3
362
17.1
Lubang galian
2
2.5
33
6.9
48
7.5
44
5.8
0
.0
127
6.0
Pipa saluran pembuangan kotoran (SPAL) Pipa IPAL Sanimas Tidak tahu
2
2.5
16
3.3
11
1.7
22
2.9
4
2.5
55
2.6
0
.0
0
.0
0
.0
23
3.0
0
.0
23
1.1
0
.0
9
1.9
8
1.3
5
.7
0
.0
22
1.0
Tidak Ya
DO.3 Amati, kemana air limbah Ke bekas mencuci pakaian sungai/kanal/kola dibuang m/selokan Ke jalan, halaman, kebun Saluran terbuka
EO. LIHAT DAN AMATI HALAMAN/PEKARANGAN/KEBUN. Kluster Desa/Kelurahan 0 n EO.1.1 Amati, apakah jarak Ya tangki septik dengan sumber air Tidak minimal 10 meter?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
34
42.5
318
66.3
493
77.0
449
59.1
116
72.5
1410
66.5
46
57.5
162
33.8
147
23.0
311
40.9
44
27.5
710
33.5
EO.2.1 Amati, bagaimana cara Dibuang dan mengelola sampah di rumah? dikubur di lobang galian Dibuang dlm lubang galian dan dibakar Dijadikan makanan binatang
0
.0
11
2.3
12
1.9
14
1.8
0
.0
37
1.7
46
57.5
87
18.1
113
17.7
145
19.1
16
10.0
407
19.2
0
.0
1
.2
0
.0
2
.3
2
1.3
5
.2
Dikumpulkan dlm keranjang sampah permanen
0
.0
2
.4
153
23.9
47
6.2
22
13.8
224
10.6
Langsung dibakar
34
42.5
228
47.5
227
35.5
402
52.9
88
55.0
979
46.2
Dibuang ke sungai/danau/laut
0
.0
8
1.7
8
1.3
23
3.0
0
.0
39
1.8
Dibuang ke lahan kosong/kebun/hut an
0
.0
134
27.9
82
12.8
103
13.6
18
11.3
337
15.9
Dibiarkan saja
0
.0
2
.4
0
.0
0
.0
0
.0
2
.1
Lainnya EO.2.2 Amati, apakah sekeliling halaman bersih dari sampah ? EO.2.3 Amati, apakah terlihat bahwa sampah dipilah/dipisahkan
0
.0
7
1.5
45
7.0
24
3.2
14
8.8
90
4.2
Ya
64
80.0
382
79.6
568
88.8
628
82.6
142
88.8
1784
84.2
Tidak
16
20.0
98
20.4
72
11.3
132
17.4
18
11.3
336
15.8
8
10.0
136
28.3
259
40.5
304
40.0
42
26.3
749
35.3
72
90.0
344
71.7
381
59.5
456
60.0
118
73.8
1371
64.7
Ya Tidak
EO.2.4 Jika sampah dipilah, apa saja yang terlihat dipilah. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
A. Sampah organic/sampah basah
Tidak
8
100.0
76
55.9
179
69.1
216
71.1
42
100.0
521
69.6
Ya
0
.0
60
44.1
80
30.9
88
28.9
0
.0
228
30.4
B. Plastik
Tidak
6
75.0
26
19.1
63
24.3
89
29.3
2
4.8
186
24.8
Ya
2
25.0
110
80.9
196
75.7
215
70.7
40
95.2
563
75.2
Tidak
2
25.0
98
72.1
94
36.3
136
44.7
38
90.5
368
49.1
Ya
6
75.0
38
27.9
165
63.7
168
55.3
4
9.5
381
50.9
Tidak
6
75.0
105
77.2
98
37.8
230
75.7
28
66.7
467
62.3
Ya
2
25.0
31
22.8
161
62.2
74
24.3
14
33.3
282
37.7
Tidak
6
75.0
64
47.1
75
29.0
166
54.6
14
33.3
325
43.4
Ya
2
25.0
72
52.9
184
71.0
138
45.4
28
66.7
424
56.6
Tidak
8
100.0
132
97.1
259
100.0
302
99.3
42
100.0
743
99.2
Ya
0
.0
4
2.9
0
.0
2
.7
0
.0
6
.8
EO.2.5 Amati, apakah ada Ya tempat untuk membuat kompos ?
0
.0
22
4.6
18
2.8
30
3.9
16
10.0
86
4.1
C. Gelas/kaca D. Kertas/kardus E. Besi/logam F. Lainnya
EO.2.5 Amati, apakah ada tempat untuk membuat kompos Tidak ? EO.2.6 Amati, Apakah ada Ya kompos yang sudah bisa Tidak dipakai?
80
100.0
457
95.4
622
97.2
730
96.1
144
90.0
2033
95.9
0
.0
17
77.3
15
83.3
22
73.3
4
25.0
58
67.4
0
.0
5
22.7
3
16.7
8
26.7
12
75.0
28
32.6
EO.2. 7 Untuk apa saja kompos dipakai oleh responden?. Kluster Desa/Kelurahan 1 n A. Pupuk tanaman hias B. Pupuk tanaman buah C. Dijual
Tidak
n
3 %
n
9 n
4 %
n
%
10 %
12
70.6
3
20.0
13
59.1
4
100.0
32
55.2
Ya
5
29.4
12
80.0
9
40.9
0
.0
26
44.8
Tidak
4
23.5
2
13.3
8
36.4
2
50.0
16
27.6
Ya
13
76.5
13
86.7
14
63.6
2
50.0
42
72.4
Tidak
16
94.1
12
80.0
20
90.9
4
100.0
52
89.7
Ya D. Tidak dimanfaatkan
2 %
Total
Tidak Ya
1
5.9
3
20.0
2
9.1
0
.0
6
10.3
17
100.0
13
86.7
20
90.9
4
100.0
54
93.1
0
.0
2
13.3
2
9.1
0
.0
4
6.9
Kluster Desa/Kelurahan 0 n EO.3.1 Amati, apakah halaman/bagian depan rumah ada genangan air?
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
Ya
12
15.0
37
7.7
102
15.9
129
17.0
24
15.0
304
14.3
Tidak
68
85.0
443
92.3
538
84.1
631
83.0
136
85.0
1816
85.7
EO.3.2 Dimana air biasanya tergenang?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Dihalaman rumah
Tidak Ya
B. Di dekat dapur C. Di dekat kamar mandi D. Di dekat bak penampungan
n
2 %
n
3 %
n
6
50.0
24
64.9
49
48.0
11 n
4 %
n
57
44.2
%
12 %
16
66.7
152
50.0
6
50.0
13
35.1
53
52.0
72
55.8
8
33.3
152
50.0
10
83.3
33
89.2
95
93.1
115
89.1
16
66.7
269
88.5
Ya
2
16.7
4
10.8
7
6.9
14
10.9
8
33.3
35
11.5
Tidak
8
66.7
30
81.1
65
63.7
87
67.4
16
66.7
206
67.8
Ya
4
33.3
7
18.9
37
36.3
42
32.6
8
33.3
98
32.2
12
100.0
35
94.6
94
92.2
124
96.1
24
100.0
289
95.1
0
.0
2
5.4
8
7.8
5
3.9
0
.0
15
4.9
12
100.0
29
78.4
99
97.1
115
89.1
24
100.0
279
91.8
0
.0
8
21.6
3
2.9
14
10.9
0
.0
25
8.2
Tidak
Tidak Ya
E. Lainnya
1 %
Total
Tidak Ya
EO.3.3 Darimana air genangan berasal?. Kluster Desa/Kelurahan 0 n A. Air limbah kamar mandi B. Air limbah dapur
D. Air limbah lainnya
n
%
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
66.7
29
78.4
69
67.6
101
78.3
18
75.0
225
74.0
Ya
4
33.3
8
21.6
33
32.4
28
21.7
6
25.0
79
26.0
10
83.3
35
94.6
97
95.1
116
89.9
20
83.3
278
91.4
2
16.7
2
5.4
5
4.9
13
10.1
4
16.7
26
8.6
Tidak Tidak
2
16.7
16
43.2
41
40.2
52
40.3
14
58.3
125
41.1
Ya
10
83.3
21
56.8
61
59.8
77
59.7
10
41.7
179
58.9
Tidak
12
100.0
34
91.9
100
98.0
110
85.3
22
91.7
278
91.4
Tidak Ya
0
.0
3
8.1
2
2.0
19
14.7
2
8.3
26
8.6
12
100.0
34
91.9
99
97.1
121
93.8
24
100.0
290
95.4
0
.0
3
8.1
3
2.9
8
6.2
0
.0
14
4.6
Kluster Desa/Kelurahan 0 n EO.3.4 Amati, Apakah halaman bersih dari benda yg dapat menyebabkan air tergenang
12 %
8
Ya E. Tidak tahu
%
Total
2
Tidak
Ya C. Hujan
1
Ya, halaman bersih dari benda
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11 n
4 %
n
%
12 %
76
95.0
453
94.4
607
94.8
691
90.9
152
95.0
1979
93.3
4
5.0
27
5.6
33
5.2
69
9.1
8
5.0
141
6.7
EO.3.5 Amati, Apakah anda dapat melihat saluran air hujan Ya, tertutup, tidak dekat rumah terlihat Tidak, tidak terlihat EO.3.6 Amati, apakah air di Ya saluran dapat mengalir? Tidak
38
47.5
233
48.5
290
45.3
331
43.6
70
43.8
962
45.4
6
7.5
44
9.2
173
27.0
121
15.9
48
30.0
392
18.5
36
45.0
203
42.3
177
27.7
308
40.5
42
26.3
766
36.1
36
45.0
333
69.4
508
79.4
541
71.2
144
90.0
1562
73.7
6
7.5
6
1.3
20
3.1
37
4.9
0
.0
69
3.3
Tidak dapat dipakai, saluran kering Tidak ada saluran
4
5.0
4
.8
4
.6
16
2.1
0
.0
28
1.3
34
42.5
137
28.5
108
16.9
166
21.8
16
10.0
461
21.7
26
32.5
278
57.9
433
67.7
426
56.1
128
80.0
1291
60.9
10
12.5
57
11.9
79
12.3
120
15.8
4
2.5
270
12.7
6
7.5
0
.0
12
1.9
13
1.7
0
.0
31
1.5
Tidak, halaman penuh dengan benda Ya, terbuka
EO.3.7 Amati, apakah saluran Ya, bersih atau air bersih dari sampah? hampir selalu bersih Tidak bersih dari sampah, tapi masih dapat mengalir Tidak bersih dari sampah, saluran tersumbat
Tidak bersih dari sampah, tapi saluran kering
4
5.0
9
1.9
7
1.1
22
2.9
4
2.5
46
2.2
Tidak ada saluran
34
42.5
136
28.3
109
17.0
179
23.6
24
15.0
482
22.7
1. SUMBER AIR Kluster Desa/Kelurahan 0 n 1.1 Sumber air terlindungi
Tidak, sumber air berisiko tercemar Ya, sumber air terlindungi
1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi.
Tidak Aman
1.3 Kelangkaan air
Mengalami kelangkaan air
Ya, Aman
Tidak pernah mengalami
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
36
45.0
95
19.8
117
18.3
262
34.5
46
28.8
556
26.2
44
55.0
385
80.2
523
81.7
498
65.5
114
71.3
1564
73.8
8
10.0
90
18.8
172
26.9
126
16.6
50
31.3
446
21.0
72
90.0
390
81.3
468
73.1
634
83.4
110
68.8
1674
79.0
4
5.0
196
40.8
51
8.0
96
12.6
4
2.5
351
16.6
76
95.0
284
59.2
589
92.0
664
87.4
156
97.5
1769
83.4
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
11
4 %
n
%
12
n
%
2.1 Tangki septik suspek aman
Tidak aman
30
37.5
213
44.4
305
47.7
332
43.7
34
21.3
914
43.1
Suspek aman
50
62.5
267
55.6
335
52.3
428
56.3
126
78.8
1206
56.9
2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
Tidak, aman
2
100.0
59
67.0
85
62.0
83
69.7
20
41.7
249
63.2
Ya, aman
0
.0
29
33.0
52
38.0
36
30.3
28
58.3
145
36.8
2.3 Pencemaran karena SPAL
Tidak aman
46
57.5
304
63.3
284
44.4
403
53.0
66
41.3
1103
52.0
Ya, aman
34
42.5
176
36.7
356
55.6
357
47.0
94
58.8
1017
48.0
3. PERSAMPAHAN. Kluster Desa/Kelurahan 0 n 3.1 Pengelolaan sampah
Tidak memadai Ya, memadai
3.2 Frekuensi Tidak memadai pengangkutan sampah Ya, memadai
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
80
100.0
465
97.1
436
68.1
677
89.7
104
65.8
1762
83.4
0
.0
14
2.9
204
31.9
78
10.3
54
34.2
350
16.6
0
.0
2
100.0
4
22.2
7
77.8
20
100.0
33
67.3
0
.0
0
.0
14
77.8
2
22.2
0
.0
16
32.7
3.3 Ketepatan waktu Tidak tepat waktu pengangkutan sampah Ya, tepat waktu 3.4 Pengolahan sampah setempat
Tidak diolah Ya, diolah
0
.0
1
50.0
4
22.2
5
55.6
20
100.0
30
61.2
0
.0
1
50.0
14
77.8
4
44.4
0
.0
19
38.8
72
90.0
338
70.4
376
58.8
453
59.6
104
65.0
1343
63.3
8
10.0
142
29.6
264
41.3
307
40.4
56
35.0
777
36.7
4. GENANGAN AIR. Kluster Desa/Kelurahan 0 n 4.1 Adanya genangan Ada genangan air (banjir) air Tidak ada genangan air
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
16
20.0
49
10.2
124
19.4
156
20.5
56
35.0
401
18.9
64
80.0
431
89.8
516
80.6
604
79.5
104
65.0
1719
81.1
5. PERILAKU HIGIENE DAN SANITASI. Kluster Desa/Kelurahan 0 n
1 %
n
Total
2 %
n
3 %
n
4 %
n
%
11
12
n
%
5.1 CTPS di lima waktu penting
Tidak
38
47.5
401
83.5
423
66.1
526
69.2
132
82.5
1520
71.7
Ya
42
52.5
79
16.5
217
33.9
234
30.8
28
17.5
600
28.3
5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja?
Tidak
18
22.5
159
33.1
153
23.9
359
47.2
50
31.3
739
34.9
Ya
62
77.5
321
66.9
487
76.1
401
52.8
110
68.8
1381
65.1
5.2.b. Apakah jamban Tidak bebas dari kecoa dan Ya lalat?
24
30.0
115
24.0
134
20.9
225
29.6
38
23.8
536
25.3
56
70.0
365
76.0
506
79.1
535
70.4
122
76.3
1584
74.7
5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
Tidak
28
35.0
72
15.0
47
7.3
178
23.4
22
13.8
347
16.4
Ya, berfungsi
52
65.0
408
85.0
593
92.7
582
76.6
138
86.3
1773
83.6
20
25.0
81
16.9
149
23.3
219
28.8
64
40.0
533
25.1
60
75.0
399
83.1
491
76.7
541
71.2
96
60.0
1587
74.9
5.2.d. Apakah terlihat Tidak ada sabun di dalam atau di dekat jamban? Ya 5.3 Pencemaran pada Ya, tercemar wadah penyimpanan Tidak tercemar dan penanganan air
0
.0
23
4.8
96
15.0
28
3.7
12
7.5
159
7.5
80
100.0
457
95.2
544
85.0
732
96.3
148
92.5
1961
92.5
5.4 Perilaku BABS
Ya, BABS
22
27.5
154
32.1
199
31.1
279
36.7
68
42.5
722
34.1
Tidak
58
72.5
326
67.9
441
68.9
481
63.3
92
57.5
1398
65.9
TABEL INDEKS RISIKO Kluster Desa/Kelurahan 0 % 1.1 Sumber air terlindungi
1 %
2 %
3 %
4 %
Tidak, sumber air berisiko tercemar Ya, sumber air terlindungi
45.0
19.8
18.3
34.5
28.8
55.0
80.2
81.7
65.5
71.3
1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi.
Ya
10.0
18.8
26.9
16.6
31.3
Tidak
90.0
81.3
73.1
83.4
68.8
1.3 Kelangkaan air
Ya
5.0
40.8
8.0
12.6
2.5
Tidak
95.0
59.2
92.0
87.4
97.5
Tidak
37.5
44.4
47.7
43.7
21.3
2.1 Tangki septik suspek aman
Ya
62.5
55.6
52.3
56.3
78.8
2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
Ya
100.0
67.0
62.0
69.7
41.7
.0
33.0
38.0
30.3
58.3
2.3 Pencemaran karena SPAL
Ya
57.5
63.3
44.4
53.0
41.3
Tidak
42.5
36.7
55.6
47.0
58.8
Tidak
3.1 Pengelolaan sampah 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
Tidak
100.0
97.1
68.1
89.7
65.8
Ya
.0
2.9
31.9
10.3
34.2
Tidak memadai
.0
100.0
22.2
77.8
100.0
memadai
.0
.0
77.8
22.2
.0
3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah
Tidak tepat waktu
.0
50.0
22.2
55.6
100.0
tepat waktu
.0
50.0
77.8
44.4
.0
3.4 Pengolahan sampah setempat
Tidak diolah
90.0
70.4
58.8
59.6
65.0
diolah
10.0
29.6
41.3
40.4
35.0
Ya
20.0
10.2
19.4
20.5
35.0
Tidak
80.0
89.8
80.6
79.5
65.0
Tidak
47.5
83.5
66.1
69.2
82.5
Ya
52.5
16.5
33.9
30.8
17.5
5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja?
Tidak
22.5
33.1
23.9
47.2
31.3
Ya
77.5
66.9
76.1
52.8
68.8
5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat?
Tidak
30.0
24.0
20.9
29.6
23.8
Ya
70.0
76.0
79.1
70.4
76.3
5.2.c. Keberfungsian penggelontor.
Tidak
35.0
15.0
7.3
23.4
13.8
Ya
65.0
85.0
92.7
76.6
86.3
25.0
16.9
23.3
28.8
40.0
75.0
83.1
76.7
71.2
60.0
4.1 Adanya genangan air 5.1 CTPS di lima waktu penting
5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam Tidak atau di dekat jamban? Ya 5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air
Ya,Tercemar
.0
4.8
15.0
3.7
7.5
100.0
95.2
85.0
96.3
92.5
5.4 Perilaku BABS
Ya, BABS
27.5
32.1
31.1
36.7
42.5
Tidak
72.5
67.9
68.9
63.3
57.5
Tidak tercemar
Tabel 1. Indeks Risiko Sanitasi
Variabel
CLUSTER
Jawaban
0
1
2
4
3
1. SUMBER AIR 1.1 Sumber air terlindungi 1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi. 1.3 Kelangkaan air
Tidak Ya Ya
45.0
19.8
18.3
34.5
28.8
10.0
18.8
26.9
16.6
31.3
5.0
40.8
8.0
12.6
2.5
2. AIR LIMBAH DOMESTIK 2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik 2.3 Pencemaran karena SPAL
37.5
44.4
47.7
43.7
21.3
100.0
67.0
62.0
69.7
41.7
57.5
63.3
44.4
53.0
41.3
100.0
97.1
68.1
89.7
65.8
.0
100.0
22.2
77.8
100.0
.0
50.0
22.2
55.6
100.0
Tidak diolah
90.0
70.4
58.8
59.6
65.0
Ya
20.0
10.2
19.4
20.5
35.0
Tidak
47.5
83.5
66.1
69.2
82.5
22.5
33.1
23.9
47.2
31.3
30.0
24.0
20.9
29.6
23.8
35.0
15.0
7.3
23.4
13.8
25.0
16.9
23.3
28.8
40.0
.0
4.8
15.0
3.7
7.5
27.5
32.1
31.1
36.7
42.5
Tidak Ya Ya
3. PERSAMPAHAN 3.1 Pengelolaan sampah
Tidak
3.2 Frekuensi pengangkutan sampah
Tidak memadai
3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampahTidak tepat waktu 3.4 Pengolahan sampah setempat 4. GENANGAN AIR 4.1 Adanya genangan air 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT 5.1 CTPS di lima waktu penting 5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja? 5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat? 5.2.c. Keberfungsian penggelontor. 5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban? 5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air 5.4 Perilaku BABS
Tidak Tidak Tidak Tidak Ya, tercemar Ya, BABS
Tabel 2. Kalkulasi Indeks Risiko Sanitasi Bobot CLUSTER 0 CLUSTER 1 CLUSTER 2
1. SUMBER AIR 1.1 Sumber air tercemar 1.2 Penggunaan sumber air tidak terlindungi. 1.3 Kelangkaan air
25% 25% 50%
16 11 3 3
30 5 5 20
15 5 7 4
CLUSTER 3 19 9 4 6
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 2.1 Tangki septik suspek aman 2.2 Pencemaran karena pembuangan isi tangki septik
33% 33%
65 13 33
58 15 22
51 16 21
55 15 23
Variabel
CLUSTER 4 16 7 8 1 35 7 14
CLUSTER -
2.3 Pencemaran karena SPAL
33%
19
21
15
18
14
-
25% 25% 25% 25%
48 25 23
79 24 25 13 18
43 17 6 6 15
71 22 19 14 15
83 16 25 25 16
-
100%
20 20
10 10
19 19
21 21
35 35
-
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT. 5.1 CTPS di lima waktu penting 25% 5.2.a. Apakah lantai dan dinding jamban bebas dari tinja? 6% 5.2.b. Apakah jamban bebas dari kecoa dan lalat? 6% 5.2.c. Keberfungsian penggelontor. 6% 5.2.d. Apakah terlihat ada sabun di dalam atau di dekat jamban? 6% 5.3 Pencemaran pada wadah penyimpanan dan penanganan air 25% 5.4 Perilaku BABS 25%
26 12 1 2 2 2 7
36 21 2 1 1 1 1 8
33 17 1 1 0 1 4 8
35 17 3 2 1 2 1 9
40 21 2 1 1 3 2 11
-
CLUSTER 0 CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3 16 30 15 19 65 58 51 55 48 79 43 71 20 10 19 21 26 36 33 35 175 214 162 201
CLUSTER 4 16 35 83 35 40 209
3. PERSAMPAHAN. 3.1 Pengelolaan sampah 3.2 Frekuensi pengangkutan sampah 3.3 Ketepatan waktu pengangkutan sampah 3.4 Pengolahan setempat 4. GENANGAN AIR. 4.1 Adanya genangan air
Tabel 3. Kumulatif Indeks Risiko Sanitasi
Variabel 1. SUMBER AIR 2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 3. PERSAMPAHAN. 4. GENANGAN AIR. 5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
Tabel 4. Katagori Daerah Berisiko Sanitasi Batas Nilai Risiko Keterangan Total Indeks Risiko Max 214 Total Indeks Risiko Min 162 Interval 13 Katagori Area Berisiko Batas Bawah Batas Atas Kurang Berisiko 162 175 Berisiko Sedang 176 189 Risiko Tinggi 190 203 Risiko Sangat Tinggi 204 217 Tabel 5. Hasil Skoring Studi EHRA berdasarkan Indeks Risiko
CLUSTER -
CLUSTER CLUSTER 1 Kelurahan 1 Kelurahan 2 Kelurahan 3 … dst CLUSTER 4 Kelurahan 1 Kelurahan 2 Kelurahan 3 … dst CLUSTER 3 Kelurahan 1 Kelurahan 2 Kelurahan 3 … dst CLUSTER 0 Kelurahan 1 Kelurahan 2 Kelurahan 3 … dst CLUSTER 2 Kelurahan 1 Kelurahan 2 Kelurahan 3 … dst
NILAI IRS 234
SKOR EHRA 4
Grafik Indeks Risiko Sanitasi Kabupaten Jembrana 2013 250
227
4 200
36 35
215
26
21 33
20 79
2
100
19
48
50
65
16
83
2. AIR LIMBAH DOMESTIK. 1. SUMBER AIR
51 30
4. GENANGAN AIR. 3. PERSAMPAHAN.
58
1 -
35
71
43
203
5. PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT.
10
3 150
196
40
15
55 35 19
16
CLUSTER 0 CLUSTER 1 CLUSTER 2 CLUSTER 3 CLUSTER 4