PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Jln. Merak No. Negara Telp. (0365) 4545078 NEGARA
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JEMBRANA NOMOR : 600 / 0112 / LHKP / 2013 TENTANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PADA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2013
KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JEMBRANA
Menimbang
:
a.
Bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) untuk mengetahui kemampuan dalam penjabaran Visi, Misi, dan Tujuan serta Sasaran Organisasi;
b.
bahwa untuk melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas
(LAKIP) Kinerja
dipandang Instansi
perlu
menetapkan
Pemerintah
(LAKIP)
Laporan Kantor
Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana; c.
bahwa untuk tujuan dimaksud huruf a dan b di atas Penetapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana Tahun 2013 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana.
i
Mengingat
:
1.
Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerh Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tengara Barat dan Nusa Tengara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Koropsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005
tentang
Penertapan
Peraturan
Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 3Tahun 2005 Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108; Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4548); 7.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
ii
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9.
Peratuan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan
Penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahu 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 12. Peratuan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15); 13. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 63 Tahun 2011, tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kabupaten Jembrana Tahun 2001-2016; 15. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 80 Tahun 2011 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2012.
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
PERTAMA
:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana Tahun 2013;
iii
KEDUA
:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dimaksud dalam diktum PERTAMA merupakan laporan Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana kepada Bupati Jembrana sebagai Laporan Capaian Kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam
penetapan
Kinerja
Kantor
Lingkungan
Hidup,
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana;
KETIGA
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Negara Pada tanggal 25 Januari 2013. Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembranan,
Drs. I Made Widana Pembina Tk. I NIP. 19581231 198103 1 228
Tembusan: disampaikan kapada Yth : 1. 2. 3. 4.
Bupati Jembrana di Negara, sebagai laporan, Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara, sebagai laporan, Ketua Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara, sebagai laporan, Arsip
iv
PEMERINTAH KABUPATEN JEMBRANA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Jln. Mayor sugianyar Negara Telp. (0365) 4545078 NEGARA
KEPUTUSAN KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JEMBRANA NOMOR : 600 / 0219 / LHKP / 2015 TENTANG LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) PADA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JEMBRANA TAHUN 2014
KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JEMBRANA
Menimbang
:
a.
Bahwa dalam rangka lebih meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab dipandang perlu adanya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) untuk mengetahui kemampuan dalam penjabaran Visi, Misi, dan Tujuan serta Sasaran Organisasi;
b.
bahwa untuk melaksanakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas
(LAKIP) Kinerja
dipandang Instansi
perlu
menetapkan
Pemerintah
(LAKIP)
Laporan Kantor
Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana; c.
bahwa untuk tujuan dimaksud huruf a dan b di atas Penetapan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 ditetapkan dengan Keputusan Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana.
i
Mengingat
:
1.
Undang-undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerh Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tengara Barat dan Nusa Tengara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 1655);
2.
Undang-undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Koropsi Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
3.
Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5.
Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
6.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125; Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 8 Tahun
2005
tentang
Penertapan
Peraturan
Pemerintah
Pengganti Undang-undang Nomor 3Tahun 2005 Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108; Tambahan Lembaran Republik Indonesia Nomor 4548); 7.
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
ii
8.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
9.
Peratuan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan
Penerapan
Standar
Pelayanan
Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 11. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahu 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; 12. Peratuan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana (Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15); 13. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 63 Tahun 2011, tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 11 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD ) Kabupaten Jembrana Tahun 2001-2016; 15. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 36 Tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Jembrana Tahun Anggaran 2014.
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
PERTAMA
:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana Tahun 2014;
iii
KEDUA
:
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dimaksud dalam diktum PERTAMA merupakan laporan Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana kepada Bupati Jembrana sebagai Laporan Capaian Kinerja sebagaimana yang telah ditetapkan
dalam
penetapan
Kinerja
Kantor
Lingkungan
Hidup,
Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana;
KETIGA
:
Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Negara Pada tanggal 6 Februari 2015. Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana,
I Wayan Darwin,ST.,M.Si Pembina Nip. 19600928 199103 1 002
Tembusan: disampaikan kapada Yth : 1. 2. 3. 4.
Bupati Jembrana di Negara, sebagai laporan, Inspektur Kabupaten Jembrana di Negara, sebagai laporan, Ketua Bappeda dan PM Kabupaten Jembrana di Negara, sebagai laporan, Arsip
iv
KATA PENGANTAR Puji Syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa / Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas terselesaikannya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 ini tepat pada waktunya. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah mengacu pada Sistem Pertanggungjawaban Penyelenggaraan Negara melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dimana setiap kegiatan dan hasil akhir penyelenggaraan Negara dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai Kedaulatan Tertinggi Negara yang dilaksanakan setiap akhir tahun kegiatan, dimana Kantor LHKP Kabupaten Jembrana selama tahun 2014 menyeenggarakan Kegiatan dan Program yang disesuaikan dengan Perencanaan Setrategik yang telah dirumuskan sebelumnya. Kami menyadari bahwa LAKIP ini masih jauh dari sempurna, mengingat bahwa masih banyak kendala yang dihadapi baik ditinjau dari hasil pelaksanaan kegiatan maupun pengumpulan data kinerja secara merumuskan indikator kinerjanya. Namun berkat adanya koordinasi dan bimbingan dari berbagai pihak khususnya internal Kantor LHKP Kabupaten Jembrana dan eksternal Badan Perencanaan Daerah dan Penanaman Modal Kabupaten Jembrana, maka hasil LAKIP Kantor LHKP Kabupaten Jembrana Tahun 2014 dapat diselesaikan. Pada kesempatan ini tak lupa kami menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak berperan hingga tersusunnya LAKIP Kantor LHKP Kabupaten Jembrana Tahun 2014. Kami menyadari pula bahwa LAKIP Tahun 2014 ini masih belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan masukan serta saran guna penyempurnaan LAKIP di masa mendatang. Negara, 6 Februari 2015. Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana,
I Wayan Darwin,ST.,M.Si Pembina Nip. 19600928 199103 1 002
v
DAFTAR ISI Halaman
KEPUTUSAN PENETAPAN LAKIP.......................................................................
i
KATA PENGANTAR.................................................................................................
v
DAFTAR ISI...............................................................................................................
vi
DAFTAR BAGAN......................................................................................................
vii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................
viii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ……………………………………….…………………………..
1
A. Umum………………………………………………………………………………
1
B. Dasar Hukum……………………………………………………………………
2
C. Penjelasan Umum Kantor LHKP……………………..……………….
4
D. Aspek Strategis Kantor LHKP…………………………………………..
10
E. Permasalahan Utama Kantor LHKP...........................................
11
BAB II
PERENCANAAN KINERJA........................................……………………….
13
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA……………………………………………………..
17
A. Capaian Kinerja Kantor LHKP Kabupaten Jembrana.....…...
17
B. Realisasi Anggaran....................................………………………………
42
PENUTUP………………………………………………………………………………
45
A. Faktor – faktor Utama Penyebab Keberhasilan………………
45
B. Permasalahan dan Kendala Utama………………………………….
45
Lampiran……………………………………………………………………………...
46
BAB IV
vi
DAFTAR BAGAN
Halaman Bagan 1
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kantor LHKP………………….
vii
5
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1
Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Kantor LHKP Kab Jembrana..
13
Tabel 2.2
Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2014....................................
15
Tabel 2.3
Jumlah Tanaman yang ditanam Pada Kegiatan RTH ...................
16
Tabel 3.1
Perbandingan Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Tahun 2014..........................................................................…………………………..
26
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 Dengan Target Jangka Menengah............................................………………………………
31
Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 Dengan Standar Nasional..........................................................................................……….. Dokumen Perjanjian Kinerja................................................................
30 42
Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Lampiran 2 Perjanjian Kinerja Tahun 2014 Perubahan
ix
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
BAB I PENDAHULUAN
A. Umum Terselenggaranya
Good
Governance
merupakan
prasyarat
setiap
pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel sebagaimana diamanatkan dalam Ketetapan MPR No. XI/MPR/1998 dan Undang – Undang No. 28 Tahun 2000 tentang penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas KKN, maka telah dikembangkan dan diterapkan suatu sistem pertanggungjawaban penyelenggaraan negara melalui Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Asas akuntabilitas sebagaimana yang terkandung di dalam Inpres tersebut menyebutkan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Kewajiban setiap instansi pemerintah termasuk Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan selain menyusun RENSTRA untuk masa lima tahun, juga diwajibkan menyusun Rencana Kinerja Tahunan (RKT) yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target kinerja sebagai alat ukur keberhasilan pencapaian sasaran dan kegiatan. Rencana Kinerja Tahunan tersebut berfungsi sebagai perencanaan operasional yang menjadi dasar pengajuan anggaran berbasis kinerja. Sebagai realisasi atas pelaksanaan RENSTRA dan Rencana Kinerja Tahunan, maka diwajibkan mempertanggungjawabkan kinerjanya melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) pada setiap akhir Tahun Anggaran. Untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan dalam melaksanakan prioritas pembangunan, Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana telah menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Indikator Kinerja
Utama
(IKU)
sebagaimana
amanat
Peraturan
Menteri
Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara, Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007 tanggal 31 1
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
Mei 2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Instansi Pemerintah. Menurut Tim Penilai LAKIP Kementerian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, penyusunan IKU wajib bagi unit kerja. IKU merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran atau tujuan instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan. Bagi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun Anggaran 2014 merupakan bagian dari pertanggungjawaban yang dinilai berdasarkan tolok ukur RENSTRA Pembangunan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana. Oleh karena itu penyusunan Laporan Kinerja ini juga menjadi penting artinya sebagai salah satu materi laporan pertanggungjawaban kepada Bupati Jembrana, disamping juga sebagai media pertanggungjawaban kepada masyarakat pada umumnya.
B. Dasar Hukum LAKIP Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana Tahun 2014 disusun berdasarkan beberapa landasan sebagai berikut: 1. Landasan Idiil: Pancasila. 2. Landasan Konstitusional: UUD 1945. 3. Landasan Operasional: a. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerahdaerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655); b. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2000 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 75; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
c. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomr 47 ; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286 ); d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355 ); e. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Pemeriksaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400 ); f. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437); sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang – Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844 ); g. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); h. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140; Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578 ); i.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585 );
j.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia 3
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
Tahun 2006 Nomor 25; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614 ); k. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; l.
Peraturan Bupati Jembrana Nomor 23 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2013;
m. Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Jembrana ( Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Tahun 2011 Nomor 15; Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 ); n. Peraturan Bupati Jembrana Nomor 63 Tahun 2011 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana.
C. Penjelasan Umum Kantor LHKP Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah yang dijabarkan menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 tahun 2007 sebagai perubahan pertama Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi
dan
Pemerintahan
Daerah
Kabupaten/Kota,
maka
terjadi
pemantapan kewenangan Daerah. Selanjutnya pelaksanaan pengelolaan kewenangan/urusan Daerah ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah. Berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, Pemerintah Kabupaten Jembrana menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Jembrana Nomor 15 tahun 2011 tentang “ Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat
Daerah Kabupaten Jembrana” dan Peraturan Bupati
Jembrana Nomor 63 Tahun 2011, tentang ” Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten 4
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
Jembrana ” maka Tugas Pokok , Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (KLHKP) adalah: merumuskan konsep sasaran, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, membina, mengarahkan, mengevaluasi serta melaporkan pelaksanaan urusan pemerintah daerah di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, KLHKP mempunyai fungsi : (a) merumuskan kebijakan teknis lingkungan hidup, kebesihan dan pertamnan; (b) penyelenggaraan pelestarian lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; (c) pengorganisasian pelestarian lingkungan hidup, pemeliharaan kebersihan dan penataan pertamanan; dan (d) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Sesuai Peraturan Daerah tersebut di atas Susunan Organisasi Kantor LHKP Kabupaten Jembrana tercantum pada bagan nomor 1 di bawah.
Bagan 1 STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR LHKP KABUPATEN JEMBRANA KEPALA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
KA SUB BAG. TU
Kasi Lingkungan Hidup
Kasi Kebersihan
Kasi Pertamanan
Selanjutnya berdasarkan pada Peraturan Bupati Jembrana Nomor 63 Tahun 2011, tentang “ Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana ” maka masingmasing pejabat memiliki Rincian Tugas sebagai berikut:
5
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
1. Kepala Kantor Kepala Kantor LHKP, mempunyi tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan berdasarkan kebijakan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; b. Merumuskan sasaran yang hendak dicapai berdasarkan skala prioritas dan dana yang tersedia sebagai dasar dalam pelaksanaan tugas; c. Mengkoordinasikan seluruh bawahan sesuai dengan bidang tugas masing masing; d. Memonitor serta mengevaluasi hasil pelaksanaan tugas bawahan agar sasaran dapat tercapai sesuai dengan program kerja dan ketentuan yang berlaku; e. Menilai kinerja bawahan sebagai bahan pengembangan karier; f. Mengawasi pelaksanaan tugas kesekretariatan, perencanaan lingkungan hidup, kebersihan, pertamanan dan fungsional, sesuai dengan ketentuan yang berlaku; g. Menyampaikan bahan dan pertimbangan kepada Bupati tentang langkahlangkah yang perlu diambil dalam bidang tugasnya; h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; i. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kepala Sub Bagian Tata Usaha, mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana kerja Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pedoman kerja; b. Melaksanakan urusan rumah tangga, perlengkapan, surat menyurat, kepegawaiaan, perencanaan, pelaporan dan keuangan dengan meneliti rencana tahunan barang unit yang disesuaikan dengan anggaran yang tersedia serta disesuaikan dengan ketentuan dan pedoman yang berlaku;
6
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
c. Melaksanakan pengadaan, pengeluaran dan pengawasan bahan / barang guna memenuhi kebutuhan materiil kegiatan serta mengamankan seluruh inventaris kantor; d. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Sub Bagian Tata Usaha serta mencari alternatif pemecahaannya; e. Memberikan petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; f. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; g. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; h. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; i.
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
3. Kepala Seksi Lingkungan Hidup Kepala Seksi Lingkungan Hidup, mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan Seki Lingkungan Hidup berdasarkan kebijakan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; b. Menyiapkan petunjuk teknis análisis konservasi sumber daya alam, pemantauan lingkungan dan pengendalian dampak lingkungan; c. Melakukan pembinaan terhadap pengelolaan usaha dan / atau kegiatan yang mungkin dapat menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup; d. Melakukan
analisa
dan
evaluasi
dampak
lingkungan
dan
penanggulangannya; e. Melaksanakan inventarisasi kegiatan wajib amdal atau wajib UKL / UPL; f. Melaksanakan penilaian dokumen UKL / UPL; g. Mengawasi penerapan dokumen amdal ( RKURPL ) dan UKL maupun UPL bagi kegiatan usaha dalam wilayah Kab. Jembrana; h. Memberikan rekomendasi dan perizinan di bidang lingkungan hidup; i.
Melaksanakan koordinasi dalam hal analisis dampak lingkungan; 7
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
j.
Melakukan pembinaan dan pengendalian lingkungan hidup yang meliputi; pencegahan, penanggulangan dan pemulihan dampak lingkungan serta menyusun baku mutu lingkungan hidup;
k. Menyelenggarakan pengawasan atas pelaksaan konservasi yang meliputi; penetapan, pemanfaatan, pengembangan, pemulihan dan pengendalian kawasan konservasi yang terkait dengan pengolahan kawasan konservasi; l.
Melakukan penataan Ruang Terbuka Hijau dan tanaman lingkungan hidup;
m. Melaksanakan
upaya
peningkatan
kualitas
lingkungan
hidup,
penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup serta pemulihan kualitas lingkungan hidup; n. Melaksanakan koordinasi dalam hal konservasi sumber daya alam dan pengendalian dampak lingkungan; o. Melaksanakan kegiatan pemantauan dan pengawasan lingkungan hidup; p. Melakukan penilaian terhadap berbagai bentuk perizinan yang dapat mengganggu lingkungan hidup; q. Mensosialisasikan memelihara dan pengawasan jalur hijau, sempadan pantai, sempadan sungai dan mata air; r. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Lingkungan Hidup, serta mencari alternatif pemecahannya; s. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; t. Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier; u. Membagi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku; v. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; w. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan. 4. Kepala Seksi Kebersihan Kepala Seksi Kebersihan, mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Kebersihan berdasarkan kebijakan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; 8
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
b. Melaksanakan pengadaan prasarana dan sarana kebersihan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; c. Melaksanakan pemeliharaan prasarana dan sarana kebersihan; d. Melaksanakan pemantauan kebersihan di wilayah Kab. Jembrana; e. Melaksanakan pemberian pelayanan jasa kebersihan/persampahan dan jasa penguras limbah cair; f. Melaksanakan pengolahan limbah cair / tinja di instalasi pengolahan limbah tinja; g. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Kebersihan, serta mencari alternatif pemecahannya; h. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku; i.
Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier;
j.
Memberi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yangberlaku;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan; l.
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
5. Kepala Seksi Pertamanan Kepala Seksi Pertamanan, mempunyai tugas sebagai berikut: a. Menyusun rencana kegiatan Seksi Pertamanan berdasarkan kebijakan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan ; b. Merencanakan tanaman hias pada taman-taman, pemangkasan rumput, pemangkasan pohon pelindung, mengatur lampu-lampu dalam kota ; c. Melaksanakan dekorasi sesuai keperluan dan pengapuran/pengecatan pohon, pagar taman kota ; d. Memelihara taman dan ruang terbuka hijau dalam hal pemupukan tanaman peremajaan tanaman ; e. Merawat tanaman, penyiangan tanaman, pembersihan taman, dan ruang terbuka serta penyiraman taman secara teratur ; 9
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
f. Melaksanakan penelitian, pengembangan, pembinaan dan pengamanan taman ; g. Mengevaluasi pelaksanaan tugas dan menginventarisasi permasalahan di Seksi Pertamanan, serta mencari alternatif pemecahannya ; h. Memberi petunjuk kepada bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan sesuai pedoman dan ketentuan yang berlaku ; i.
Menilai hasil kerja bawahan dengan jalan memonitor dan mengevaluasi hasil kerjanya untuk bahan pengembangan karier ;
j.
Memberi tugas kepada bawahan agar pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar sesuai dengan ketentuan yang berlaku ;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan ; l.
Melaporkan hasil pelaksanaan tugas / kegiatan kepada atasan.
D. Aspek Strategis Kantor LHKP Aspek Strategis Oganisasi merupakan sumber daya manusia yang dimiliki Kantor LHKP sebagai Sumber Daya Aparatur pelaksana guna pencapaian tugas-tugas pada Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana. Berdasarkan data akhir pada bulan Desember 2014, sumber daya manusia yang dimiliki Kantor LHKP, terdiri dari : 1. Berdasarkan Jumlah Pegawai , adalah sebanyak 209 orang, sebagai berikut: a.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil sebanyak 85 orang, dengan kualifikasi pendidikan sebagai berikut:
b.
JUMLAH L P 1 S2 3 0 2 S1 2 3 3 SMU/SMK 28 7 4 SMP 3 8 5 SD 29 2 TOTAL 65 20 Jumlah Tenaga Honorer/Harian, sebanyak 23 orang, dan
c.
Jumlah Tenaga Kontrak/Out Sourching, sebanyak 101 orang.
NO
JENIS KEPEGAWAIAN
10
TOTAL 3 5 35 11 31 85
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
2. Berdasarkan Pangkat dan Golongan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: NO
JENIS KEPEGAWAIAN
1 2 3 4
Golongan IV Golongan III Golongan II Golongan I TOTAL
L 1 4 32 28 65
JUMLAH P 0 4 6 10 20
TOTAL 1 8 38 38 85
3. Berdasarkan jumlah Pejabat Struktural (Eselon), terdiri dari: NO 1 2
JENIS KEPEGAWAIAN
L 4 1 5
Eselon IV Eselon III TOTAL
JUMLAH P 0 0 0
TOTAL 4 1 5
4. Berdasarkan jumlah Staf, terdiri dari: a.
Jumlah Staf pada Sub Bagian Tata Usaha, sebanyak 4 orang,
b.
Jumlah Staf pada Seksi Lingkungan Hidup, sebanyak 3 orang,
c.
Jumlah Staf pada Seksi Kebersihan. sebanyak 2 orang, dan
d.
Jumlah Staf pada Seksi Pertamanan, sebanyak 1 orang.
5. Berdasarkan jumlah Petugas Lapangan ada 194 orang, terdiri dari: a.
Jumlah Petugas Lapangan Kebersihan, sebanyak 136 orang, dan
b.
Jumlah Petugas Lapangan Pertamanan, sebanyak 54 orang.
c.
Jumlah Petugas Lapangan Kali Bersih, sebanyak 4 Orang.
E. Permasalah Utama Kantor LHKP Permasalahan utama yang dihadapi berkaitan dengan peningkatan kinerja pada Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan kabupaten Jembrana Tahun 2014 adalah : 1. Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Lingkungan Hidup (LH) semestinya tersendiri (Dinas / Badan) dan bukan gabung seperti sekarang ini pada Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten 11
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
Jembrana (Kantor LHKP) sehingga statusnya menjadi Seksi Lingkungan Hidup yang Notabena menjadi di bawah Kepala Seksi yang hanya ada 3 (tiga) orang staf. 2. Sumber Daya Manusia baik secara kualitas maupun kuantitas yang masih sangat kurang. Kurangnya tenaga yang kompeten yang dimiliki Kantor LHKP
Kantor
LHKP
Kabupaten
Jembrana
diantaranya
Tenaga
Labopratorium Lingkungan, Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Lingkungan Hidup, Tenaga Pengendali Dampak Lingkungan, Tenaga Pertamanan dan Kebersihan dilapangan. 3. Masih kurangnya ketersediaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada dilapangan dari jumlah volume sampah yang ada di Kabupaten Jembrana 259,670 m3 per harinya. 4. Kurangnya Truk pengangkut sampah yang dimiliki Kantor LHKP yang baru 14 Unit dari ideal kebutuhan 30 Unit. 5. TPA yang dimiliki masih bersifat open dumping yang seharusnya sanitary landfill. 6. Tidak dimilikinya peralatan yang memadai untuk pemilahan sampah sampai sampai dengan pemrosesan, baik di TPA maupun dikantor pelayanan masyarakat seperti di Kantor Bupati, sehingga terwujudnya Kota Sehat yang diharapkan terwujud hingga kini belum teraih. 7. Belum dimilikinya mobil tangga sebagai alat pemeliharaan pertamanan dan perindangan yang sangat mengganggu penataan pertamanan dibagian atasnya.
12
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
BAB II PERENCANAAN KINERJA
Perencanaan Kinerja adalah merupakan bentuk awal dari pelaporan akuntabilitas merupakan proses perencanaan tugas dan fungsi yang akan dilaksanakan untuk satu tahun periode kegiatan atas penggunaan anggaran Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana pada Tahun 2014 merencanakan suatu program dan kegiatan seperti yang telah tertuang pada Perjanjian Kinerja Kantor LHKP Tahun 2014 sebagaimana tercantum dalam penetapan kinerja dan Penetapan Kinerja Perubahan Tahun 2014 dan Lampiran Penetapan Kinerja Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah dan Lampiran Penetapan Kinerja Tingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah Perubahan Tahun 2014 dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.1 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2014 KANTOR LHKP KABUPATEN JEMBRANA
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
41 Unit
1.
Tercapainya Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Tersedianya Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional
2.
Terpenuhinya Pakaian Kerja Lapangan
Tersedianya Pakaian Kerja Lapangan
3.
Tercapainya Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan
Terwujudnya Sarana dan Prasarana Persampahan
4.
Terciptanya Kota Bersih dan Sehat
Terciptanya Kota Bersih dan Sehat
5.
Terpantaunya Kualitas Lingkungan
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
6.
Terciptanya Kualitas Sungai yang Bagus
Terciptanya Sungai yang Bersih
13
213 Stel
1 Paket
1 Tahun 1 Paket 80%
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
7.
Terciptanya Peran Serta Terciptanya Lingkungan Hidup yang Masyarakat Dalam Terjaga Pengendalian Lingkungan Hidup
8.
Terciptanya Desa Sadar Lingkungan
Terciptanya Desa Sadar Lingkungan Kabupaten
9.
Terciptanya Sekolah yang Berwawasan Lingkungan
Terciptanya Sekolah Adiwiyata Kabupaten
1 Tahun
6 Desa 50%
10. Meningkatnya Kualitas dan Mudahnya Akses Informasi SDA dan LH
Terpantaunya Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Jembrana
1 Paket
11. Tertatanya Penataan dan Pembuatan Sarana dan Prasarana Landscape
Tersedianya Fisik, Sarana dan Prasarana Landscape
1 Tahun
12. Tersedianya Fasilitas Penunjang RTH
Terpeliharanya Fasilitas Penunjang RTH
Program
Anggaran
1 Tahun
Keterangan
1.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp. 1.639.737.500
APBD
2.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Rp. 55.950.000
APBD
3.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rp. 2.642.962.796
APBD
4.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Rp. 1.247.280.600
APBD/DAK
5.
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Rp. 157.000.000
APBD
6.
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Rp. 4.542.386.400
APBD
14
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
Tabel 2.2 PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2014 KANTOR LHKP KABUPATEN JEMBRANA
No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
1.
Tercapainya Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2. Terpenuhinya Pakaian Kerja Lapangan 3. Tercapainya Operasi dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Persampahan 4. Terciptanya Kota Bersih dan Sehat 5. Terpantaunya Kualitas Lingkungan 6. Terciptanya Kualitas Sungai yang Bagus 7. Terciptanya Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup 8. Terciptanya Desa Sadar Lingkungan 9. Terciptanya Sekolah yang Berwawasan Lingkungan 10. Meningkatnya Kualitas dan Mudahnya Akses Informasi SDA dan LH 11. Tertatanya Penataan dan Pembuatan Sarana dan Prasarana Landscape 12. Tersedianya Fasilitas Penunjang RTH
Tersedianya Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Tersedianya Pakaian Kerja Lapangan Terwujudnya Sarana dan Prasarana Persampahan Terciptanya Kota Bersih dan Sehat Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Terciptanya Sungai yang Bersih Terciptanya Lingkungan Hidup yang Terjaga
41 Unit 213 Stel 1 Paket 1 Tahun 1 Paket 80% 1 Tahun
Terciptanya Desa Sadar Lingkungan Kabupaten Terciptanya Sekolah Adiwiyata Kabupaten Terpantaunya Status Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Jembrana
1 Paket
Tersedianya Fisik, Sarana dan Prasarana Landscape
1 Tahun
Terpeliharanya Fasilitas Penunjang RTH
Program
Anggaran
6 Desa 50%
1 Tahun
Keterangan
1.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp. 1.584.015.500
APBD
2.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Rp. 55.950.000
APBD
3.
Program Pengembangan Kinerja
Rp. 5.032.534.736
APBD
15
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
Pengelolaan Persampahan 4.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Rp. 1.954.242.600
APBD/DAK
5.
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
Rp. 187.800.000
APBD
6.
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
Rp. 4.447.386.400
APBD
Program Ruang Terbuka Hijau untuk Penjabaran Jumlah Tanaman Yang Ditanam Pada Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dapat Dilihat Pada Tabel 2.3 Berikut. Tabel 2.3 Jumlah Tanaman Yang Ditanam Pada Kegiatan
Penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 1.
Pekerjaan Penataan RTH Taman Perbatasan Utara di Gilimanuk
NO 1
NAMA TANAMANAN Jepun Bali
SATUAN
JUMLAH
pohon
12 12
SATUAN
JUMLAH
pohon pohon pohon pohon Rumpun M2
4 9 60 2 300 44,44 419,44
SATUAN
JUMLAH
M2 pohon TOTAL
4,19 200 204,19
JUMLAH 2.
Penataan RTH Depan Pasar Tradisional NO NAMA TANAMANAN 1 2 3 4 5 6
Palem Ekor Tupai Tabebuya Lee Kwan yew Sikas Lily Paris Rumput Mutiara TOTAL
3.
Penataan di Patung Kuda Penyaringan NO NAMA TANAMANAN 1 2
Rumput Mutiara Lee Kwan Yew 16
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi untuk SKPD Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan atas penggunaan anggaran adalah tersusunnya pelaporan kinerja dalam bentuk pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan (disclosure) secara memadai, agar SKPD Kantor LHKP dapat memberikan informasi kinerja yang terukur kepada Bupati atas kinerja yang telah dan
seharusnya
dicapai
dan
pula
sebagai
upaya
perbaikan
yang
berkesinambungan bagi SKPD untuk meningkatkan kinerjanya. A. CAPAIAN KINERJA KANTOR LHKP KABUPATEN JEMBRANA Capaian kinerja Kantor LHKP Kabupten Jembrana pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerjannya, maka Kantor LHKP Kabupaten Jembrana untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis di atas melakukannya melalui analisis capaian kinerja sebagai berikut : 1. Membandingkan Target dan Realisasi Kinerja Kantor LHKP Kabupaten Jembrana tahun 2014. a) Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional dari Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dari target fisik 41 unit yang dikerjakan dapat terlaksanakan 41 unit, berupa : servis sepada motor 3 unit, servis kendaraan roda 6 truk sampah 10 unit, servis kendaraan roda 4 (Truk Tangki Air, Tinja dan Mobil Kijang) sebanyak 4 unit, servis Alat Berat (Exchavator) 1 unit dan servis Kontainer sebanyak 23 unit. Sedangkan realisasi keuangan dari dari dana tersedia sebesar Rp. 1.231.790.500,00
terealisasikan sebesar Rp.
1.200.783.562,00. Untuk
Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan keuangan terealisasi 97,48 % dan fisik 100,00 %. 17
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
b) Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan dari Program Peningkatan Disiplin Aparatur dari target 213 stel pakain kerja lapangan terlaksana 213 stel, sedangkan realisasi keuangan dari dana tersedia sebesar Rp. 55.950.000,00 dapat terealisasikan sebesar Rp. 55.950.000,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 100,00 % dan fisik terealisasi 100,00 %. c) Kegiatan Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
dari
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan dari target 1 paket untuk Honorarium Tenaga Kontrak Kebersihan dan Pertamanan 97 orang, belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih, belanja pengadaan (Kontainer, Truk sampah, Eskavator, Tong Sampah 3 Warna, Peningkatan Jalan Areal TPA, Bangunan TPS, Instalasi Pemilahan Sampah dan Perencanaan Penataan Areal TPA Peh) dapat direalisasikan sebanyak 1 paket,sedangkan realisasi keuangan dari dana yang tersedia sebesar RP. 3.298.474.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 3.131.165.400,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 94,93 % dan fisik terealisasi 100,00 %. d) Kegiatan Koordinasi penialaian Kota Sehat/Adipura dari Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan dari target selama 1 tahun untuk belanja cetak profil, cetak leaflet Lingkungan Hidup, hanya dapat terealisasikan selama 6 bulan yang dikarenakan untuk Verifikasi Penilaian Kota Sehat/Adipura tahap kedua Kabupaten Jembrana tidak lulus, sedangkan realisasi keuangan dari dana tersedia sebesar RP. 8.500.000,00 dapat terealisasikan sebesar Rp. 4.295.000,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 50,53 % dan fisik terealisasi 100,00 %. e) Kegaiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan dari Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan lingkungan dari target 1 paket dapat terealisasikan 1 paket yang digunakan untuk belanja barang yang akan diserahkan kepada pihak ketiga 831 unit, belanja pengadaan alat – alat angkutan darat bermotor roda tiga 7 unit, pangadaan gerobak sampah 36 18
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
buah, pengadaan kontainer 10 unit, mesin potong rumput gendong 5 set, mesin potong rumput dorong 2 set dan pengadaan alat mesin pencacah 7 unit, sedangkan realisasi keuangan dari dana tersedia sebesar Rp. 1.524.772.000,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 83,24 % dan fisik terealisasi 100,00 %. f) Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan Superkasih dari Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan lingkungan dari target 80,00 % untuk Honorarium Tenaga Kontrak Kali Bersih 4 orang (48 OB) dan belanja peralatan jaring sampah sungai 200 m2 semuanya dapat terealisasikan, sedangkan
realisasi
keuangan
dari
dana
tersedia
sebesar
Rp.
55.120.000,00 dapat terealisasikan sebesar Rp. 55.120.000,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 100,00 % dan fisik terealisasi 100,00 %. g) Kegiatan Desa Sadar Lingkungan dari Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan dari target 6 desa untuk Honorarium Tim Teknis 10 orang (20 OK), belanja dokumen cetak dan album foto, belanja tanaman/bibit tanaman, uang hadiah yang diberikan untuk lomba 6 desa dari target semuanya dapat terealisasikan, sedangkan realisasi keuangan dari dana tersedia sebesar Rp. 24.936.800,00 dapat terealisasikan sebesar Rp. 24.736.500,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 99,20 % dan fisik terealisasi 100,00 %. h) Kegiatan Sekolah Adiwiyata dari Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan dari target 50 % untuk Honorarium Tim Teknis 10 orang (20 OK), belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih Tong Sampah 90 unit, belanja dokumentasi dan hadiah yang diberikan untuk lomba, semuanya dapat terealisasikan, sedangkan realisasi keuangan dari dana tersedia sebesar Rp. 33.936.800,00 dapat terealisasikan sebesar Rp. 32.845.000,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 96,78 % dan fisik terealisasi 100,00 %. i) Kegiatan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dan status Mutu Air Sungai dari Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi 19
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup dari target 1 paket untuk Honorarium Tim Teknis 10 orang (30 OB), cetak profil menuju indonesia hijau 1 paket, perjalanan dinas luar daerah luar provinsi 3 kali, belanja jasa konsultasi 3 paket dan iuran PNLG (Pemsea Network For Local Goverment) 1 paket, hanya PNLG yang tidak dapat terealisasikan yang disebabkan pada tahun 2014 Kabupten Jembrana tidak dapat mengikuti pertemuannya, sedangkan
realisasi
keuangan
dari
dana
tersedia
sebesar
Rp.
187.800.000,00 dapat terealisasi sebesar Rp. 176.967.700,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 94,23 % dan fisik terealisasi 95,00 %. j) Kegiatan Penataan Ruang Terbuka Hijau dari Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dari target 1 tahun untuk belanja modal bangunan taman sebanyak 27 paket dapat dilaksanakan sebanyak 27 paket, sedangkan realisasi keuangan dari dana tersedia sebesar Rp. 4.071.100.000,00 dapat terealisasikan sebesar Rp. 3.989.560.500,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 98,00 % dan fisik terealisasi 100,00 %. k) Kegiatan Pemeliharaan RTH dari Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau dari target 1 tahun untuk biaya pengecatan dan perbaikan 100 OH, belanja peralatan kebersihan dan bahan pembersih 19 jenis, belanja bahan/bibit tanaman 8 jenis, belanja bahan obat - obatan 3 jenis, belanja pemeliharaan dan mesin 1 jenis, belanja pemeliharaan gedung dan bangunan 15 jenis, untuk belanja alat – alat pemotong rumput 3 jenis, belanja alat – alat dan mesin pompa air 1 buah, terealisasikan semuanya, sedangkan
realisasi
keuangan
dari
dana
tersedia
sebesar
Rp.
376.286.400,00 terealisasi sebesar Rp. 330.238.000,00. Untuk Persentase Target Tingkat Capaian Kinerja, yaitu keuangan terealisasi 87,76 % dan fisik terealisasi 100,00 %.
20
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
2. Perbandingan realisasi kinerja dan capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu serta beberapa tahun terakhir dapat dilihat dari tabel 3.1 berikut. Tabel 3.1 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR 2010 Program / Kegiatan Pagu (Rp.) 1 Program
2 Pelayanan
2011
Capaian
Realisasi
Kinerja
Kinerja (Rp.)
3
4
636.412.253
Pagu (Rp.)
Capaian
Realisasi
Kinerja
Kinerja (Rp.)
6
7
5
604.364.057
951.804.000
3.540.000
3.600.000
2012 Pagu (Rp.)
Capaian
Realisasi
Kinerja
Kinerja (Rp.)
8
841.413.555
806.010.226
3.600.000
3.450.000
761.929.875
Administrasi Perkantoran 1.
Penyediaan jasa Surat
3.600.000
1 paket
menyurat 2.
Penyediaan Jasa
700 lembar
-
-
-
-
-
-
4.000.000
4 paket
3.990.000
55.200.000
1 unit
650
3.450.000
lembar 50.325.000
Peralatan dan Perlengkapan Kantor 3.
Penyediaan Jasa
18.300.000
18 unit
9.559.600
4.000.000
3 jenis
3.900.500
Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional 4.
Penyediaan Jasa
8.000.000
Perbaikan Peralatan
21
2 jenis
6.139.000
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana Kerja 5.
Penyediaan Alat Tulis
28.944.453
1 paket
28676757
36.882.000
58 jenis
32.657.530
30.524.100
58 jenis
30.204.825
53.892.800
2 jenis
41.840.300
52.342.000
2 jenis
36.231.025
43.632.950
2 jenis
32.822.950
27.600.000
4 unit
24.200.000
7.500.000
2400
6.856.000
7.700.000
874 kotak
7.030.000
53.685.000
91.880.000
2 jenis
68.446.500
627.720.000
606.523.176
1 jenis
606.516.000
989.322.980
1.308.214.500
Kantor 6.
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
7.
Penyediaan Peralatan
-
dan Perlengkapan Kantor 8.
Penyediaan Makanan dan
7.500.000
1 paket
3.117.000
Minuman 9.
kotak
Rapat-rapat koordinasi
30.000.000
109 OH
24.325.000
56.880.000
dan konsultasi ke luar
135 orang
daerah 10. Penyediaan
-
Upakara/Upacara Keagamaan 11. Penyediaan Jasa Tenaga
508.475.000
1 paket
489.875.000
703.800.000
1.046.720.400
1.116.471.000
76 orang
Administrasi Program Sarana
Peningkatan dan
1.118.480.000
1.092.137.300
Prasarana
Aparatur 1. Pengadaan Penyediaan
60.000.000
Jasa Sewa Kendaraan
22
1 unit
56.235.000
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana Dinas/Operasional 2. Pemeliharaan Rutin /
1.118.480.000
22 unit
1.046.720.400
1.116.471.000
23 unit
989.322.980
-
-
-
-
-
-
-
-
1.248.214.500
23 unit
1.035.902.300
Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Program Kapasitas
Peningkatan Sumber
10.000.000
Daya
Aparatur 1. Pendidikan Pelatihan
10.000.000
1 paket
Formal Program
Peningkatan
-
37.650.000
-
37.650.000
37.125.000
Disiplin Aparatur 1. Kegiatan Pengadaan
147 set
37.125.000
Pakaian Kerja Lapangan Program
Pengembangan
Kinerja
585.741.125
564.833.000
277.900.000
265.389.000
1.808.993.310
1.642.816.500
Pengelolaan
Persampahan 1. Penyediaan Prasarana dan
178.163.625
1 paket
172.485.000
205.900.000
1 paket
196.489.000
407.577.500
1 paket
172.485.000
72.000.000
1 paket
68.900.0000
Sarana Pengelolaan Persampahan 2. Kegiatan Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan
23
1.586.050.500
3 jenis
1.423.971.500
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana 3. Penyusunan Sistem
-
222.942.810
1 paket
218.845.000
Informasi Persampahan Program
Pengendalian
938.439.000
697.362.000
1.207.533.460
1.130.336.000
1.212.764.000
1 paket
606.366.000
873.950.000
1 paket
808.300.000
1.152.000.000
1 paket
90.996.000
107.000.000
1 paket
101.120.000
226.583.460
1 paket
220.916.000
942.454.000
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan 1. Kegiatan Koordinasi
-
Penilaian Kota Sehat / Adipura 2. Kegiatan Pemantauan
846.064.000
Kualitas Lingkungan 3. Penyusunan Kebijakan
-
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 4. Kegiatan Koordinasi
-
Pengelolaan Prokasih dan Superkasih 5. Peningkatan Peran Serta
92.375.000
Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup 6. Pemberdayaan Masyarakat
-
Dalam Pengelolaan LH
24
1 paket
892.553.000
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana 7. Kegiatan Desa Sadar
-
Lingkungan 8. Kegiatan Penilaian Sekolah
-
Adiwiyata 9. Kegiatan Menuju Indonesia
-
Hijau 10. Penyusunan Kebijakan
60.764.000
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program
Peningkatan
98.500.000
93.910.000
Pengendalian Polusi 1. Pembangunan Tempat
98.500.000
Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi Program Perlindungan dan Konservasi
Sumber
-
Daya
Alam 1. Pengelolaan
-
Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem Program Rehabilitasi dan
-
25
1 paket
93.910.000
1 unit
49.901.000
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana Pemulihan
Cadangan
Sumber Daya Alam -
1. Pengelolaan dan Rehabilitasi Terumbu Karang, Mangrove Estuaria dan Padang Lamun Program Kualitas Informasi
Peningkatan dan
-
98.764.000
-
98.764.000
94.390.000
Akses
Sumber
Daya
Alam dan Lingkungan Hidup 1. Kegiatan Penyusunan
1 paket
94.390.000
Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dan Status Mutu Air Sungai Program
Pengelolaan
251.882.849
241.838.700
578.960.750
514.575.500
5.179.097.450
5.124.895.500
Ruang Terbuka Hijau 1. Kegiatan Penataan RTH
63.464.640
1 paket
60.867.000
250.000.000
1 paket
246.200.000
4.822.424.200
3 jenis
4.792.861.000
2. Kegiatan Pemeliharaan
188.418.209
1 paket
180.971.700
328.960.750
1 paket
268.375.500
356.673.250
7 Jenis
332.034.500
RTH
26
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
2013 Program / Kegiatan Pagu (Rp.)
Capaian Kinerja
2014 Realisasi Kinerja
Pagu (Rp.)
(Rp.) 1
2
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
372.050.190
1.
Penyediaan jasa Surat menyurat
3.450.000
2.
Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan
3
4
5
Capaian
Realisasi
Kinerja
Kinerja (Rp.)
6
7
266.425.000
325.429.250
279.155.645
650 lembar
3.450.000
3.450.000
650 lembar
3.450.000
30.000.000
1 tahun
11.472.800
29.820.000
1 tahun
14.816.600
Kantor 3.
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas/Operasional
4.
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
20.000.000
1 tahun
10.037.500
11.000.000
1 tahun
6.465.000
5.
Penyediaan Alat Tulis Kantor
32.876.600
1 paket
32.816.150
32.876.600
1 paket
32.408.035
6.
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
53.800.000
1 tahun
42.250.350
30.992.650
1 tahun
28.110.710
7.
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan
66.383.590
43 unit
63.310.000
71.000.000
1 tahun
71.000.000
Kantor 8.
Penyediaan Makanan dan Minuman
10.540.000
1208 kotak
6.285.000
40.450.000
1 tahun
23.215.000
9.
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
148.000.000
1 tahun
90.133.200
97.340.000
1 tahun
91.355.300
7.000.000
1 tahun
6.670.000
8.500.000
1 tahun
8.335.000
1.426.833.130
1.584.015.500
daerah 10. Penyediaan Upakara/Upacara Keagamaan 11. Penyediaan Jasa Tenaga Administrasi Program Peningkatan Sarana dan Prasarana
1.536.611.000
Aparatur
27
1.512.798.362
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana 1. Penyediaan Jasa Sewa Kendaraan
60.000.000
1 unit
59.880.000
1.476.611.000
41 unit
1.366.953.130
Dinas/Operasional 2. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas
1.584.015.500
41 unit
1.512.798.362
/ Operasional Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya
75.070.000
71.217.138
Aparatur 1. Pendidikan Pelatihan Formal
75.070.000
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
53.500.000
1. Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
53.500.000
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan
1.977.653.176
186 stel
53.500.000
55.950.000
53.500.000
55.950.000
1.642.110.000
5.032.534.736
1.642.110.000
5.032.534.736
161.177.400
1.954.242.600
1 tahun
71.217.138 55.950.000
213 stel
55.950.000 4.854.502.900
Persampahan 1. Penyediaan Prasarana dan Sarana Pengelolaan Persampahan 2. Kegiatan Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan
1.977.653.176
1 paket
1 paket
4.854.502.900
Prasarana dan Sarana Persampahan 3. Penyusunan Sistem Informasi Persampahan Program
Pengendalian
Pencemaran
dan
581.214.920
1.641.768.500
Perusakan Lingkungan 1. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat /
8.000.000
1 eksemplar
-
8.500.000
1 tahun
4.295.000
379.799.200
80%
-
1.831.749.000
1 paket
1.542.772.000
Adipura 2. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan 3. Penyusunan Kebijakan Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
28
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana 4. Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan
55.620.000
80%
55.040.000
55.120.000
80%
55.120.000
41.093.520
1 paket
27.580.800
8. Kegiatan Desa Sadar Lingkungan
30.420.000
6 desa
28.167.400
24.936.800
6 desa
24.736.500
9. Kegiatan Penilaian Sekolah Adiwiyata
32.550.000
50%
31.677.200
33.936.800
50%
32.845.000
33.732.200
100%
18.712.000
Superkasih 5. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan Hidup 6. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengelolaan LH 7. Pembangunan Tempat Pembuangan Benda Padat/Cair yang Menimbulkan Polusi
10. Kegiatan Menuju Indonesia Hijau Program Perlindungan dan Konservasi Sumber
77.000.000
76.299.000
Daya Alam 1. Pengelolaan Keanekaragaman Hayati dan
77.000.000
Ekosistem
Terwujudnya
76.299.000
kelestarian sumber
daya
hayati
dan
ekosistem Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan
110.000.000
-
Sumber Daya Alam 1. Pengelolaan dan Rehabilitasi Terumbu Karang, Mangrove Estuaria dan Padang Lamun
110.000.000
Kesinambungan dan
kelestarian
terumbu karang
29
-
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana Program
Peningkatan
Kualitas
dan
Akses
51.764.000
44.500.000
187.800.000
44.500.000
187.800.000
4.872.783.000
4.447.386.400
176.967.700
Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1. Kegiatan Penyusunan Status Lingkungan Hidup
51.764.000
1 paket
1 paket
176.967.700
Daerah (SLHD) dan Status Mutu Air Sungai Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
5.643.700.200
1. Kegiatan Penataan RTH
5.333.650.200
1 tahun
4.582.668.000
4.071.100.000
1 tahun
3.989.560.500
2. Kegiatan Pemeliharaan RTH
310.050.000
1 tahun
290.115.000
376.286.400
1 tahun
330.238.000
30
4.319.798.500
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
3. Realisasi Kinerja Tahunan Kantor LHKP Kabupaten Jembrana dibandingkan dengan Perencanaan Strategis. Realisasi Kinerja Kantor LHKP Kabupaten Jembrana dari tahun 2011 – 2014 yang dibandingkan dengan target jangka menengah Perencanaan Strategis Kantor LHKP Kabupaten Jembrana dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut. Tabel 3.2 PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN 2014 DENGAN TARGET JANGKA MENENGAH PADA PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI
Target Jangka Menengah pada Dokumen Realisasi Kinerja Tahun
Program / Kegiatan
2014 (Rp.)
Perencanaan Strategis Organisasi pada Tahun 2014 (Rp.)
1
2
3
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
279.155.645
444.795.000
1.
Penyediaan jasa Surat menyurat
3.450.000
3.795.000
2.
Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan
14.816.600
35.000.000
Kendaraan Dinas/Operasional 3.
Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
6.465.000
25.000.000
4.
Penyediaan Alat Tulis Kantor
32.408.035
40.000.000
5.
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
28.110.710
65.000.000
6.
Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
71.000.000
53.000.000
7.
Penyediaan Makanan dan Minuman
23.215.000
14.000.000
8.
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
91.355.300
200.000.000
8.335.000
9.000.000
1.512.798.362
1.800.000.000
1.512.798.362
1.800.000.000
71.217.138
100.000.000
1. Pendidikan Pelatihan Formal
71.217.138
100.000.000
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
55.950.000
63.250.000
1. Kegiatan Pengadaan Pakaian Kerja Lapangan
55.950.000
63.250.000
Program
4.854.502.900
90.000.000
daerah 9.
Penyediaan Upakara/Upacara Keagamaan
Program
Peningkatan
Sarana
dan
Prasarana
Aparatur 1. Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas / Operasional Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber
Daya
Aparatur
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
31
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana Persampahan 1. Kegiatan Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan
4.854.502.900
90.000.000
1.641.768.500
1.081.000.000
1. Kegiatan Koordinasi Penilaian Kota Sehat / Adipura
4.295.000
9.000.000
2. Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan
1.542.772.000
900.000.000
3. Kegiatan Koordinasi Pengelolaan Prokasih dan
55.120.000
75.000.000
4. Kegiatan Desa Sadar Lingkungan
24.736.500
45.000.000
5. Kegiatan Penilaian Sekolah Adiwiyata
32.845.000
52.000.000
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi
176.967.700
57.000.000
176.967.700
57.000.000
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
4.319.798.500
5.919.375.000
1. Kegiatan Penataan RTH
3.989.560.500
5.617.500.000
2. Kegiatan Pemeliharaan RTH
330.238.000
301.875.000
Prasarana dan Sarana Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Superkasih
Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup 1. Kegiatan Penyusunan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) dan Status Mutu Air Sungai
4 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standar Nasional dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut. Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Standar Nasional No 1.
Penjabaran Kinerja Standar Nasional
Keterangan
Seksi Lingkungan Hidup Pejabat Fungsional 1) Pejabat Fungsional PPNS Lingkungan
Belum
2) Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan
Belum
3) Pejabat Fungsional Dampak Lingkungan
Belum
Laboratorium berfungsi
Belum Belum Ada
Tenaga Laboratorium
2.
Seksi Kebersihan Belum (masih open dumping)
TPA Sanitary Land Field Pemilahan dan Pengelolaan Sampah di Pemkab SOTK minimal dipimpin oleh Eselon II
32
Belum Belum (masih berbentuk kantor)
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
5 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan Kinerja Serta Alternative Solusi yang telah dilakukan. Penyebab
keberhasilan/kegagalan
atau
peningkatan/penurunan
kinerja serta alternative solusi pada Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana dapat diuraikan sebagai berikut : A. Pada Seksi Lingkungan Hidup. 1) Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) pada Kantor LHKP yang semestinya 2 (dua) Dinas/Badan dan tidak bergabung seperti sekarang yang bahkan hanya menjadi satu saja yaitu Kantor LHKP Jembrana, yang statusnya mengurus Lingkungan Hidup akhirnya hanya menjadi Seksi Lingkungan Hidup saja dan parahnya lagi dibawah Kepala Seksi hanya ada 2 orang staf. 2) Masih terbatasnya tenaga berkualitas yang dimiliki pada Kantor LHKP, baik untuk tenaga staf, tenaga laboratorium, tenaga kebersihan maupun tenaga pertamanan. 3) Masalah Lingkungan Dimana kita hidup adalah merupakan isu strategis baik tingkat nasional maupun internasional. 4) Jumlah penduduk yang semakin bertambah memicu peningkatan pencemaran dari sumber domestik. 5) Semakin meluasnya degradasi lahan serta penebangan liar dikawasan hutan lindung yang berdampak menurunnya ketersediaan sumber – sumber air untuk menjaga kelestarian lingkungan. 6) Laju kerusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi tidak sebanding dengan usaha pencegahan, pemulihan dan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan. 7) Penurunan kualitas air, udara dan tanah akibat pembuangan limbah ke media lingkungan. 8) Kurangnya kesadaran masyarakat umum akan pentingnya fungsi lingkungan hidup. 9) Masih sangat lemahnya atas penegakan hukum lingkungan. 33
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
10)Masih sulitnya koordinasi, kerjasama dan sinkronisasi program antar SKPD. 11)Adanya pola pemikiran sebagian besar masyarakat bahwa pengelolaan lingkungan hidup hanya merupakan tugas dari Instansi Lingkungan Hidup. 12)Pelayanan pencegahan pemcemaran air belum dapat secara maksimal diberikan karena keterbatasan anggaran dan regulasi pengelolaan limbah air bahwa ada keberadaan sebagian besar Rumah Sakit atau pelayanan kesehatan yang belum memiliki sarana pengolah limbah cair maupun keberadaan industri kecil yang lokasinya menyebar serta rata – rata masih membuang limbah cairnya tanpa pengolahan terlebih dahulu dan langsung dibuang ke lingkungan. Padahal industri kecil merupakan tanggung jawab Pemerintah dalam pembinaannya. 13)Pelayanan pencegahan pencemaran udara juga masih menghadapi kendala terutama dalam terutama dalam pemantauan kualitas udara akibat emisi sumber tidak bergerak dan emisi sumber bergerak dari kendaraan bermotor. 14)Pelayanan informasi status kerusakan lahan dan/atau tanah untuk produksi biomassa saat ini belum dapat ditetapkan karena belum ada data. 15)Pelayanan terkait rekomendasi dokumen lingkungan masih terkendala karena belum adanya SOP (Standar Operasional dan Prosedur) dan keterbatasan SDM. 16)Pelayanan terkait pemberdayaan masyarakat seperti di bidang pengelolaan sampah terpadu dengan meningkatkan peran Pemerintah, Pemerintah Daerah dan Masyarakat serta sektor bahan sampah 3 R (Reduse, Reuse, Recycle). 17)Pelayanan pengendalian kerusakan lingkungan pesisir dan laut masih dalam skala kecil belum bisa mencakup wilayah pantai secara keseluruhan. 18)Pelayanan informasi penghentian penggunaan Bahan Perusak Ozon 34
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
(BPO) belum tersosialisasikan dan peralatan pendeteksi BPO belum tersedia termasuk SDMnya. 19)Pelayanan di bidang regulasi terkait dengan lingkungan hidup, baru sebatas sosialisasi peraturan di tingkat pusat, sedangkan penyusunan regulasi di tingkat daerah belum terlaksana. 20)Pengawasan pelaksanaan peneglolaan lingkungan bagi industri yang sudah memiliki dokumen lingkungan belum optimal karena ada Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah. 21)Pelayanan penanganan kasus pencemaran dan perusakan lingkungan masih sebatas kasus yang terselesaikan di tingkat lapangan hanya secara kekeluargaan. 22)Pelayanan laboratorium lingkungan belum terlaksana secara maksimal karena keterbatasan mobilitas dan jumlah alat serta SDM yang berkualitas. 23)Pelayanan informasi penggunaan teknologi bersih eco – efisiensi di berbagai kegiatan industri, rumah tangga dan perkantoran masih kurang tersosialisasikan. 24)Masih terbatasnya informasi data keanekaragaman hayati dan koordinasi antar stakeholder berkaitan pengelolaan keanekaragaman hayati. 25)Penghargaan
Kalpataru
terhadap
individu/kelompok/tokoh
masyarakat yang berjasa di bidang lingkungan masih kurang diperhatikan. 26)Belum adanya PPNS lingkungan, Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan dan Fungsional Dampak Lingkungan. 27)Pelayanan pengawasan kinerja pemerintah di bidang pengendalian kerusakan lingkungan melalui program Menuju Indonesia Hijau (MIH) perlu ditingkatkan melalui peran serta Stakeholder. 28)Pelayanan Adiwiyata belum optimal karena kesadaran masyarakat sekolah dalam mengelola lingkungan belum terbina dengan baik, serta keterbatasan fasilitas pendukungnya. 35
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
29)Pelayanan data informasi Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) belum akurat, sehingga belum dapat digunakan sebagaimana mestinya. 30)Pelayanan Sistem Informasi Lingkungan (SIL) belum terlaksana dengan baik disebabkan keterbatasan SDM, data dan kendala teknis operasional pendukung. 31)Penilaian kota Sehat/Adipura belum tercapai karena kurangnya koordinasi dan peran aktif dari instansi terkait. 32)Pengelolaan limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) belum tertangani dengan baik. B. Pada Seksi Kebersihan. 1) Masih kurangnya tenaga kebersihan yang dimiliki Kantor LHKP Kabupaten Jembrana, apalagi untuk mengarah pembagian sif pagi – siang dan sore – malam hari yang masih jauh dari cukup, sehingga sekarang ini tenaga kebersihan di lapangan kerjanya dari hari senin – minggu dan belum ada kontribusi nafkah dari waktu lebih jam kerjanya dilapangan. 2) Penambahan jumlah penduduk mempunyai korelasi positif terhadap jumlah peningkatan volume sampah per harinya, terlebih adanya kecendrungan pola hidup masyarakat yang semakin konsumtif semakin menambah produksi sampah, baik volume dan jenis maupun karakteristik sampah, sebab sampah memang menjadi hal yang menakutkan,
menjijika
dan
membahayakan
serta
menjadikan
lingkungan menjadi tidak nyaman dan tidak sehat. 3) Bertambahnya jumlah pertamanan sebagai wahana sarana rekreasi dan tempat bermain keluarga maupun perseorangan di Kabupaten Jembrana menambah pula jumlah volume sampah yang berimbas pula pada penambahan kebutuhan tenaga kebersihan di lapangan. 4) TPA Peh yang luasnya masih terbatas dengan pengelolaannya yang masih open dumping yang seharusnya dikelola secara sanitary lanfill. 5) Volume sampah di Kabupaten Jembrana 259,670 M3 per harinya baru ditunjang dengan dengan 14 truk (Dum Truk 8 unit dan Amrol 8 Unit) 36
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
sebagai sarana pengangkut persampahan, pada hal untuk volume sampah yang demikian idealnya dibutuhkan 30 kendaraan truk pengangkut sampah, 6) Kurangnya kesadaran masyarakat membuang sampah yang tidak pada tempatnya dan bahkan membuangnya di sungai dan selokan – selokan, sehingga memicu adanya banjir dimusim penghujan dan pencemaran terhadap lingkungan. 7) Kurangnya kelompok – kelompok swadaya yang ikut terlibat dalam penanganan pemilahan dan pengelolaan sampah, seperti : Kelompok 3 R, Bank Sampah dan Kelompok pengomposan. 8) Kurangnya sarana TPS yang dimiliki dilapangan yang baru 17 TPS dan idealnya adalah 63 TPS. 9) Kurangnya sarana kontainer yang dimiliki dilapangan yang baru 32 kontainer dan idealnya adalah 60 kontainer. 10)Kurang tersedianya Instalasi Pemilahan sampah sampai dengan pengelolaannya hingga terlaksananya komposnisasi di Instansi Pemerintah di Kabupaten Jembrana. 11)Tidak
adanya
pengelolaan
sampah
di
TPA
sampai
proses
pengelolaannya. 12)Kurangnya kendaraan roda tiga sebagai alat angkut sampah yang dimiliki sekarang ini baru 12 unit dari idealnya 25 unit yang dibutuhkan. C. Pada Seksi Pertamanan. 1) Bertambahnya jumlah dan luas pertamanan di Kabupaten Jembrana dari 10 unit taman menjadi 20 unit taman di tahun 2014 yang tidak diimbangi dengan petugas pengelolaan taman yang memadai. 2) Masih seringnya sarana dan prasarana pertamanan yang ada dirusakan oleh tangan jahil yang tidak bertanggung jawab, seperti perusakan dan pencurian pot bunga, tanaman dan lampu taman. 3) Masih kurangnya sarana dan prasarana pertamanan untuk peralatan pemeliharaan pertamanan yang dimiliki. 37
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
4) Tidak dimilikinya mobil tangga untuk pemeliharaan perindang yang selalu menghambat penataan pemangkasan untuk pohon perindang yang sudah melebihi dari ketinggian jangkauan manual. 5) Jumlah tenaga sopir pertamanan yang masih merangkap untuk mobil penyiraman. 6) Belum tersedianya tenaga ahli pertamanan untuk luas beban pertamanan yang demikian luasnya di Kabupaten Jembrana.
Adapun
Alternative
Solusi
Yang
Dilakukan
Dari
Penyebab
Keberhasilan/Kegagalan Atau Peningkatan/Penurunan Kinerja adalah sebagai berikut :
A. Untuk Kasi Lingkungan Hidup. 1) Dilaksanakannya perubahan Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) pada Kantor LHKP Kabupten Jembrana menjadi minimal 1 Dinas atau 1 Badan. 2) Menambah tenaga SDM untuk mengisi kekurangan tenaga laboratorium dan fungsional yang dibutuhkan lagi 7 orang. 3) Kunci keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup adalah komitmen bersama
dan
sinergitas
dalam
pelaksanaan
progam/kegiatan
pengelolaan lingkungan dari pemangku kepentingan. Kondisi saat ini sinergitas dan komitmen bersama masih perlu untuk ditingkatkan guna dapat meningkatkan efektivitas dalam pengelolaan lingkungan hidup. 4) Kewenangan Kantor LHKP Kabupaten Jembrana untuk menjalankan fungsi koordinasi dan pengambilan kebijakan dalam pengelolaan Lingkungan
Hidup
di
daerah
terkendala
eselonisasi
struktur
kelembagaan yang seharusnya dilaksanakan oleh pejabat eselon II yang menangani lingkungan hidup, sehingga banyak pelayanan yang menjadi kewajiban daerah belum terlaksanakan optimal.
38
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
5) Melaksanakan sosialisasi Lingkungan Hidup yang menompleng pertemuan
SKPD
terkait
dengan
koordinasi
dan
sinkronisasi
program/kegiatan. 6) Koordinasi dan pengajuan proposal ke pusat atau provinsi untuk terlaksananya kegiatan yang ada luncurannya dari pusat atau provinsi. 7) Diusahakan pelayanan terkait rekomendasi dokumen lingkungan SOP yang belum dimiliki dapat dibuat sendiri tanpa menunggu dari pusat walau SDM yang tersedia masih sangat terbatas keberadaannya. 8) Menambah berdirinya kelompok – kelompok swadaya untuk dapat memilah dan mengelola sampah di masing – masing kecamatan baik kelompok 3 R dan Bank Sampah. 9) Melaksanakan sosialisasi kepada perusahaan – perusahaan untuk memenuhi kriteria usahanya terhadap penjagaan lingkungan yang memenuhi baku mutu lingkungan. 10)Diusahakan diadakan PPNS Lingkungan, Pejabat Fungsional Pengawas Lingkungan dan Fungsional Dampak Lingkungan. 11)Pembinaan dan kegiatan Menuju Indonesia Hijau, Adiwiyata, Status Lingkungan Hidup Daerah dan Pelayanan Sistem Informasi Lingkungan perlu ditingkatkan dan terus berkesinambungan. 12)Diwujudkannya sarana dan prasarana pendukung peraih Kota Sehat/Adipura di Kabupaten Jembrana, sebab ini merupakan prestasi khusus untuk Pemerintah Kabupaten.
B. Untuk Kasi Kebersihan. 1) TPA Peh yang masih Open Dumping agar dikembangkan dan diluaskan untuk dapat dikelola secara sanitary lanfill. 2) Menambah jumlah Truk angkut sampah yang dimiliki sekarang hingga menjadi 30 unit untuk kebutuhan ideal yang diperlukan di Kabupaten Jembrana. 3) Terusnya dilaksanakan sosialisasi terhadap semua lapisan masyarakat akan pentingnya membuang sampah pada tempat yang sebenarnya, 39
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
mengingat sampah dapat merusak lingkungan, air meluap dan menjadi sumber penyakit bagi terancamnya kesehatan manusia. 4) Menambah kekurangan tenaga lapangan persampahan dan bahkan sampai terbentuknya sif kerja pagi – siang dan sore – malam dan hari – hari libur Nasional serta hari Sabtu dan Minggu yang seharusnya tidak bekerja. 5) Menambah sarana TPS yang dimiliki dari 17 TPS menjadi 63 TPS untuk kebutuhan ideal di Kabupten Jembrana. 6) Menambah sarana kontainer dari 32 unit yang dimiliki sekarang menjadi 60 unit kontainer sesuai kebutuhan ideal yang diperlukan di Kabupaten Jembrana. 7) Menambah
keberadaan
Instalasi
Pemilahan
Sampah
dengan
pengelolaannya di Instansi Pemerintah di Kabupaten Jembrana. 8) Menambah Tong Sampah yang dimiliki dari ketersediaan sekarang sebanyak 236 unit menjadi 400 unit sesuai kebutuhan ideal dan meningkatkatnya menjadi Tong Sampah 5 Warna sebagai standar yang dibutuhkan untuk Skala Nasional.
C. Untuk Kasi Pertamanan. 1) Mengkaji ulang kebutuhan tenaga pertamanan yang ada mengingat dulu hanya ada 10 unit pertamanan dan pada tahun 2014 menjadi sebanyak 20 unit, sebab bertambahnya unit dan luasan taman berpengaruh pada jumlah tenaga pertamanan yang dibutuhkan. 2) Memberikan sosialiasasi atau penyuluhan kepada semua lapisan masyarakat agar tidak merusak sarana dan prasarana taman yang sudah ada dan tersedia di Kabupaten Jembrana. 3) Merealisasikan pengadaan Mobil Tangga untuk pemeliharaan taman serta perindangan yang ada di Kabupaten Jembrana. 4) Menambah jumlah tenaga kerja lapangan pertamanan agar tidak masih merangkap pekerjaan antara petugas kebun dan sopir penyiraman,
40
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
5) Mengangkat tenaga kontrak yang mempunyai standar keahlian untuk pengelolaan dan pemeliharaan taman di Kabupaten Jembrana.
6. Analis atas efesiensi penggunaan sumber daya : a. Karena terbatasnya SDM, maka banyak pekerjaa dikerjakan merangkap oleh satu orangsecara menyeluruh di Kantor LHKP Kabupaten Jembrana, b. Tenaga lapangan yang bekerja di hari senin – minggu tanpa ada hari libur apalgi pelaksanaan pembagian Sip pagi – siang dan sore – malam yang sudah tidak mungkin dilakukan karena kekurangan tenaga, c. Tenaga ahli yang terbatas memaksakan tenaga lapangan terampil menjadi dipaksa ahli untuk membuahkan hasil kinerja lapangan yang memadai, d. Karena SOTK yang seharusnya ada 2 Dinas / Badan menjadi Kantor LHKP menjadikan beban kerja yang lebih besar dan berat harus dapat terselesaikan untuk tetap dapat meningkatkan kinerja yang lebih baik walau SDMnya sangat terbatas, e. Seringnya melaksanakan pekerjaan sampai lewat batas waktu bekerja termasuk saat – saat hari libur agar pencapaian target kinerja baik perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan dapat diselesaikan.
7. Analisis Program/Kegiatanyang Menunjang Keberhasilan Ataupun Kegagalan Pencapaian Pernyataan Kinerja. A. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur -
Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional a. Bahan Bakar Minyak (BBM) operasional kendaraan pengangkut sampah b. Dana servis untuk kendaraan pengangkut sampah, peralatan mesin potong rumput dan mesin pompa air
B. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan -
Kegiatan Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana Persampahan a. Jumlah kendaraan angkut sampah dilapangan b. TPA yang perlu ditingkatkan menjadi Sanitary Landfill c. Penambahan tenaga lapangan kebersihan dan pertamanan 41
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
d. Pengadaan peralatan kebersihan dan bahan pembersih e. Belum adanya perhatian pemerintah Kabupaten Jembrana terhadap insentif kelebihan jam kerja hari sabtu dan minggu bagi petugas lapangan kebersihan C. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan -
Kegiatan Pemantauan Kualitas Lingkungan a. Jumlah SDM yang menangani Lingkungan Hidup dan Laboratorium terbatas
D. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau -
Kegiatan Pemeliharaan RTH a. Tidak dimilikinya mobil tangga untuk pengelolaan taman dan perindangan di Kabupaten Jembrana
B. Realisasi Anggaran Realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan pada tahun anggaran 2014 pada Kantor LHKP Kabupaten Jembrana untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut. Tabel 3.4 Dokumen Perjanjian Kinerja No
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja
Target
1
2
3
4
1.
Tercapainya Peningkatan Sarana
Tersedianya Pemeliharaan Rutin /
dan Prasarana Aparatur
Berkala
Kendaraan
Dinas
/
41 Unit
Operasional 2.
Terpenuhinya
Pakaian
Kerja
Tersedianya Pakaian Kerja Lapangan
Operasi
dan
Terwujudnya Sarana dan Prasarana
Sarana
dan
Persampahan
Lapangan 3.
Tercapainya Pemeliharaan
Prasarana Persampahan
42
213 Stel
1 Paket
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
4.
Terciptanya
Kota Bersih
dan
Terciptanya Kota Bersih dan Sehat
1 Tahun
Sehat 5.
6.
Terpantaunya
Kualitas
Pengendalian
Pencemaran
Lingkungan
Perusakan Lingkungan Hidup
Terciptanya Kualitas Sungai yang
Terciptanya Sungai yang Bersih
dan
80%
Bagus 7.
Terciptanya
Peran
Serta
Masyarakat Dalam Pengendalian
1 Paket
Terciptanya Lingkungan Hidup yang Terjaga
1 Tahun
Lingkungan Hidup 8.
Terciptanya
Desa
Sadar
Lingkungan 9.
Terciptanya
Kabupaten Sekolah
yang
Berwawasan Lingkungan 10.
Meningkatnya
Terciptanya Desa Sadar Lingkungan
Kualitas
Terciptanya
Sekolah
Adiwiyata
Status
Lingkungan
Kabupaten dan
Mudahnya Akses Informasi SDA
Terpantaunya
Hidup Daerah Kabupaten Jembrana
6 Desa
50%
1 Paket
dan LH 11.
Tertatanya
Penataan
dan
Pembuatan Sarana dan Prasarana
Tersedianya
Fisik,
Sarana
dan
Prasarana Landscape
1 Tahun
Landscape 12.
Tersedianya Fasilitas Penunjang
Terpeliharanya Fasilitas Penunjang
RTH
RTH
43
1 Tahun
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
No 1.
Program Program Sarana
Anggaran
Peningkatan dan
Keterangan
Realisasi
Rp. 1.584.015.500
APBD
Rp. 1.512.798.362
Rp. 55.950.000
APBD
Rp. 55.950.000
Rp. 5.032.534.736
APBD
Rp. 4.854.502.900
Rp. 1.954.242.600
APBD/DAK
Rp. 1.641.768.500
Prasarana
Aparatur
2.
Program
Peningkatan
Disiplin Aparatur
3.
Program
Pengembangan
Kinerja
Pengelolaan
Persampahan
4.
Program
Pengendalian
Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
5.
Program Kualitas Informasi
Peningkatan dan Sumber
Rp. 187.800.000
APBD
Rp. 176.967.700
Rp. 4.447.386.400
APBD
Rp. 4.319.798.500
Akses Daya
Alam dan Lingkungan Hidup
6.
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau
44
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
BAB IV PENUTUP
Demikian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Tahun 2014 ini disusun sebagai gambaran tentang pelaksanaan Program dan Kegiatan serta berdasarkan atas Hasil Pengukuran Kinerja Analisis dan Evaluasi Pencapaian Sasaran, Kinerja Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana terhadap Sasaran Kegiatan yang direncanakan telah dapat dicapai, hal-hal yang terkait dengan kinerja tersebut tidak terlepas dari faktor-faktor pengaruh dan penunjang yang selalu memperhatikan permasalahan dan tantangan yang ada untuk dipecahkan guna mendapat penyempurnaan di tahun mendatang. A. Faktor-faktor utama penyebab keberhasilan Faktor-faktor utama penyebab keberhasilan adalah: -
Adanya komitmen Bapak Bupati untuk hal Penyelengaraan Otonomi Daerah yang telah dapat menghasilkan kinerja sesuai dengan Misi Otonomi Daerah, dimana kepimpinannya yang excelent telah mampu menghasilkan nilai tambah bagi organisasi tersebut,
-
Adanya sistem yang telah dibangun dalan bentuk organisai (SOTK) dan tata kelola (Tupoksi) sehingga pengembangan SDM dapat terwujud,
-
Terjalinnya hubungan koordinasi yang baik antar unit kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jembrana dan masyarakat yang dalam pembangunnya dapat terlibat langsung sebagai kontrol masyarakat yang telah dan dapat berjalan dalam memberi dukungan sehingga Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana dapat terlaksana dengan baik.
B. Permasalahan dan kendala utama Permasalahan dan kendala utama yang dihadapi berkaitan dengan peningkatan kinerja Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana, Tahun 2014, adalah: 45
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
-
Masih sangat kurangnya ketersediaan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang ada di lapangan dari jumlah volume sampah yang ada di Kabupaten Jembrana,
-
Masih kurangnya Kontainer dan Truk Amrol serta Truk Pengangkut Sampah yang dimiliki oleh Kantor LHKP,
-
Satu-satunya Alat Berat yang ada di TPA Peh, keberadaannya sudah mengalami kerusakan yang berat, sehingga sangat mengganggu pemerataan sampah di TPA,
-
Belum terorganisasinya dengan baik dari penyedia barang jasa sebagai pelaksana kegiatan,
-
Masih terbatasnya tenaga yang dimiliki Kantor LHKP, baik untuk tenaga Staf, tenaga Laboratorium, tenaga Kebersihan maupun tenaga Pertamanan,
-
Ketersediaan dana masih terbatas, sehingga kegiatan-kegiatan yang wajib tak dapat terlaksanakan sepenuhnya,
-
Struktur Organisasi Tata Kerja (SOTK) Lingkungan Hidup (LH) semestinya tersendiri (Kantor/Badan) dan bukan gabung seperti sekarang ini pada Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan (LHKP), yang statusnya menjadi Seksi Lingkungan Hidup dan Notabena jadi di bawah Kepala Seksi yang hanya ada 2 (dua) orang staf.
Dari beberapa permasalahan tersebut hal-hal yang perlu dilakukan : -
Untuk Pemerintah Kabupaten Jembrana diperlukan rumusan road map 10 - 15 tahun kedepan dan memantapkan kebersamaan dalam membangun Jembrana,
-
Permasalahan Pembangunan Infrastruktur Perkotaan pada Kantor LHKP di tempuh dengan Arah Kebijaksanaan, Fokus dan Kegiatan Prioritas seperti ; a. Pembuatan Amrol dan Tempat Pembuangan Sampah (TPS), mengingat Amrol dan TPS sebagai daya tampung sampah hingga kini hanya baru dapat tersediakan 2,50 % dari jumlah penduduk yang ada di Kabupaten jembrana, b. Penanaman dan Penataan kembali Taman dan Boulovard (pembagi jalan) serta Taman Telajakan Jalan yang rusak akibat gangguan lalu lintas, manusia dan alam serta tertanam akibat peninggian Aspal jalan pada setiap tahunnya, c. Pemangkasan dan Penataan kembali Tanaman Perindangan, Tanaman Hias serta Tanaman Penghijauan yang ada diseputar Kota Negara, 46
Kantor LHKP Kabupaten Jembrana
d. Penambahan Sarana dan Prasarana Kebersihan dan Pertamanan guna menunjang pengangkutan volume sampah yang ada dan pelestarian pertamanan yang ada di seputar Kota Negara. -
Pada permasalahan Pembangunan Infrakstuktur Pedesaan pada Kantor LHKP ditempuh dengan Arah Kebijaksanaan, Fokus dan Kegiatan Prioritas seperti : a. Perbaikan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan sebagai pelayanan sampah di Kabupaten Jembrana dan rencana perluasan pelayanan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Peh. b. Pemeliharaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) guna menunjang terpeliharanya kualitas RTH di Kabupaten Jembrana. c. Melakukan review kegiatan dengan tetap berpatokan pada pagu anggaran yang tersediakan. d. Membuat sistem perangkingan (skala prioritas) berdasarkan kajian teknis. e. Melakukan rapat evaluasi pelaksanaan kegiatan (harian/mingguan) untuk lebih menekankan kualitas pengawasan daripada kuantitas pengawasan. f. Melakukan usulan penambahan tenaga ke Bagian Kepegawaian agar kelembagaan yang masih kurang representatif utamanya tenaga Laboratorium Lapangan dapat terisikan dan terfungsikan, termasuk penambahan Tenaga Kebersihan dan Pertamanan yang ada di lapangan. g. Memberikan penilaian kinerja terhadap penyedia jasa sebagai bahan rekomendasi untuk pengambilan pekerjaan berikutnya.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Jembrana,
I Wayan Darwin,ST.,M.Si Pembina Nip. 19600928 199103 1 002
47