Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
22 Pages
ISSN 2302-0253 pp. 43- 64
PENGARUH ASPEK MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP PRODUKTIVITAS PERSONIL INTI PADA PROYEK KONSTRUKSI (Studi Kasus: Konsultan Perencana di Banda Aceh) Hardianto Z1, Abdullah2, Fachrurrazi3 Magister Teknik Sipil Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
After earthquake and tsunami 2004 in Aceh, it has been perform rehabilitation and reconstruction. One of these activities is construction work, such as planning, implementation including the maintenance and monitoring. At construction planning activities, there is still a planner consultant that the human resource management is not implemeted properly, so it caused construction errors, such as project execution delays, planning errors and low performance of personnel. This study aims to gain an overview and regression model equation between the effects aspects of human resource management to the productivity of the core personnel. The study was conducted by distributing questionnaires to the respondents, that is core personnel planner consultant. The questionnaire contains questions about aspects of human resource management and performance of core personnel as the data. As supporting data is also provided company data and information of planning project. As for the aspects of human resource management in this study was the preparation and selection, development and evaluation aspects, compensation and protection aspects, and aspects of the employment relationship. After this data is collected, the data is used for regression analysis. The independent variable in this study (X) is the aspect of human resource management and the dependent variable (Y) is the productivity of core personnel. With this study, it will be obtained by the regression model Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 - 4,083X4 0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 - 0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 + 0,711X12 - 1,780X12 + 1,450X13 with correlation coefficient (r) is 0,999 and multiple regression correlation is 0,998. Keywords : Human resource management, productivity, regression Pasca gempa bumi dan tsunami 2004 di Aceh, telah dilakukan rehabilitasi dan rekonstruksi. Salah satu dari kegiatan tersebut adalah pekerjaan konstruksi, berupa perencanaan, pelaksanaan termasuk pemeliharaannya dan pengawasannya. Pada kegiatan perencanaan konstruksi, masih ada perusahaan konsultan perencana yang manajemen sumber daya manusianya masih belum dilaksanakan dengan baik sehingga terjadi kesalahan konstruksi, seperti keterlambatan pelaksanaan proyek, kesalahan perencanaan dan kinerja personil yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dan persamaan model regresi antara pengaruh aspek manajemen sumber daya manusia terhadap produktivitas personil inti proyek. Penelitian dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu pimpinan perusahaan atau personil inti pada perusahaan konsultan perencana. Responden pada penelitian ini adalah sebanyak 22 responden dari perusahaan pere cana dengan kualifikasi Gred-3 sebanyak 26 perusahaan dan Gred4 sebanyak 14 perusahaan yang berdomisili di Banda Aceh. Kuesioner berisi pertanyaan mengenai aspek-aspek manajemen sumber daya manusia dan kinerja personil inti sebagai datanya. Sebagai data pendukung juga disediakan data perusahaan dan informasi proyek perencanaan. Adapun aspek manajemen sumber daya manusia pada penelitian ini adalah persiapan dan seleksi, aspek pengembangan dan evaluasi, aspek kompensasi dan proteksi, dan aspek hubungan kerja. Setelah data ini terkumpul, data digunakan untuk analisis regresi. Variabel bebas pada penelitian ini (X) adalah aspek manajemen sumber daya manusia dan variabel terikat (Y) adalah produktivitas personil inti. Dari hasil analisis regresi berganda diperoleh persamaan Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 - 4,083X4 - 0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 - 0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 + 0,711X11 - 1,780X12 + 1,450X13 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,999 dan Koefisien determinasi berganda yang (r2) pada model ini bernilai 0,998. Kata Kunci: Manajemen sumberdaya manusia, produktivitas, regresi.
43-
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala PENDAHULUAN
itu tidak penting, sehingga masalah yang terjadi
Latar Belakang Penelitian
sebelumnya muncul dari proyek.
Pasca gempa bumi dan tsunami 2004 di
Untuk mengetahui pengaruh manajemen
Aceh, kegiatan konstruksi berjalan dengan
sumber daya manusia ini, perlu dilakukan
intensitas yang cukup tinggi. Kegiatan ini
sebuah kajian lebih lanjut terhadap kinerja
didanai dari bantuan berbagai negara di dunia
proyek sehingga dapat diketahui bagaimana
dan pemerintah Republik Indonesia. Untuk
hubungan antara keduanya. Kajian dilakukan
pelaksanaannya, dilakukan baik secara swadaya
lebih lanjut melalui penelitian (tesis) dengan
maupun melalui perusahaan jasa konstruksi.
harapan akan diperolehnya adanya pengaruh
Ada banyak perusahaan jasa konstruksi yang
tersebut
terlibat di Aceh. Perusahaan ini berasal dari
memberikan
perusahaan lokal, perusahaan nasional dan
pengambil
perusahaan asing. Selama berjalannya kegiatan
pelaksanaan pekerjaan konsultasi perencanaan
konstruksi, kemajuan pekerjaan bergantung
pada umumnya, khususnya di Provinsi Aceh
kepada produktivitas personil inti proyek
sebagai salah satu kegiatan konstruksinya
tersebut.
dilaksanakan hingga saat ini.
dan
temuan masukan keputusan
ilmiah bagi
ini
dapat
para
pihak
dalam
mengatur
Pada umumnya, pada perusahaan lokal di Aceh yang berskala kecil aspek manajemen
Permasalahan Permasalahan yang ingin diselesaikan
yang berlaku tidak begitu baik sehingga perusahaan jenis ini mengalami kendala selama pelaksanaan proyek. Di antara kendala yang terjadi adalah biaya operasional yang makin membengkak, waktu pelaksanaan yang semakin panjang dan metode pelaksanaan yang terlalu rumit sehingga menyulitkan personil untuk
pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh aspek
manajemen
terhadap
sumber
produktivitas
daya
personil
manusia inti
pada
perusahaan konsultan perencana di Banda Aceh? Tujuan dan Manfaat Penelitian
menyelesaikan tanggung jawab kerjanya di Penelitian ini bertujuan untuk:
lokasi tugas. Dengan
dilaksanakannya
manajemen
sumber daya manusia pada proyek perencanaan, maka aspek ini akan berpengaruh terhadap kinerja proyek. Walaupun demikian adanya, masih
banyak
pengusaha
jasa
konsultasi
perencanaan konstruksi yang tidak menerapkan masalah ini karena mereka masih belum
1. Mengetahui gambaran aspek manajemen sumber daya manusia terhadap produktivitas personil inti pada perusahaan konsultan perencana di Banda Aceh. Memperoleh persamaan model regresi atas penelitian tersebut. Manfaat dari penelitian ini adalah:
menganggap bahwa manajemen sumber daya Volume 4, No. 4, November 2015
- 44
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 1. Dapat menginformasikan aspek manajemen
2. Proyek yang dikaji adalah proyek dengan
sumber daya manusia terhadap produktivitas
nilai kontrak minimal 100 juta rupiah yang
personil inti pada perusahaan konsultan
dilaksanakan di Kota Banda Aceh dan
perencana di Banda Aceh.
sekitarnya.
2. Untuk
memberikan
masukan
kepada
3. Perusahaan yang dikaji adalah perusahaan
pimpinan perusahaan konsultan perencana di
konsultan
Banda Aceh dalam mengambil keputusan
kualifikasi usaha Gred-3 dan Gred-4.
yang
berkaitan
manajemen
dengan
sumber
daya
perencana
yang
memiliki
pelaksanaan manusia
di
Target Hasil Penelitian
perusahaannya sehingga dapat digunakan
Target yang diharapkan dalam penelitian
untuk evaluasi atas perubahan kebijakan
ini adalah konsultan perencana di Banda Aceh.
yang diambil.
Pada persamaan model ini, variabel bebas yang
3. Sebagai
acuan
penilaian
oleh
Pejabat
Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) terhadap
digunakan adalah variabel yang memiliki koefisien determinasi yang tinggi.
kinerja konsultan perencana. TINJAUAN KEPUSTAKAAN Metodologi Penelitian
Manajemen Sumber Daya Manusia
Penelitian dilakukan dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada responden, yaitu pimpinan perusahaan atau personil inti pada konsultan perencana di Banda Aceh. Kuesioner digunakan untuk memperoleh data tentang aspek
manajemen
sumber
daya
manusia
(variabel bebas) terhadap produktivitas personil inti (variabel terikat). Setelah didapat data, maka akan dilakukan analisis regresi untuk mendapatkan persamaan model regresi. Lingkup Penelitian Lingkup penelitian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Responden yang diambil adalah pimpinan perusahaan atau personil inti yang bekerja pada proyek perencanaan jasa konsultansi pada dua tahun terakhir.
Manajemen
sumber
daya
manusia
merupakan pelaksanaan penataan pemberian tugas
kepada
karyawan
dari
pimpinan
perusahaan. Secara umum, manajemen sumber daya
manusia
perusahaan
tidak
untuk
terlepas
dari
mengerahkan
upaya tenaga
karyawan dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai. Oleh karena itu, pengorganisasian perusahaan akan memberikan luaran dari pelaksanaan
kegiatan
sebuah
organisasi
perusahaan. Idawati (2000, p. 33) berpendapat bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen suatu organisasi. Manajemen sumber daya manusia
bertujuan
untuk
meningkatkan
kontribusi orang pada organisasi dalam caracara secara strategis, etis dan sosial dapat
45 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dipertanggungjawabkan. Manajemen sumber
2. Aspek pengembangan dan evaluasi, aspek
daya manusia memberikan sumbangan secara
ini bermaksud untuk mengetahui proses
langsung
produktivitas
pembangunan dan evaluasi tenaga kerja di
melalui penemuan cara-cara yang lebih efektif
proyek, khususnya tenaga personil inti dari
untuk mencapai tujuan dan secara tidak
semua jabatan.
pada
peningkatan
langsung melalui peningkatan mutu kehidupan
3. Aspek kompensasi dan proteksi, merupakan
kerja karyawan (Wether dan Davis dalam
aspek terhadap honor yang layak dan
Idawati, 2000, p. 34). Adapun aspek-aspek
perlindungan atas kesehatan dan kecelakaan
manajemen sumber daya manusia yang ada
kerja untuk personil, maksud dari aspek ini
adalah empat aspek utama.
adalah
untuk
mengetahui
program
kompensasi dan proteksi bagian personalia, Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam manajemen sumber daya manusia,
4. Aspek hubungan kerja, dimaksudkan untuk mengetahui
hubungan
antara
personil
aspek-aspek yang terdapat pada pelaksanaannya
dengan perusahaan maupun antar personil di
adalah aspek organisasi, motivasi, prestasi
proyek, khususnya tenaga personalia.
kerja,
kepuasan
kompensasi,
Keempat aspek tersebut terdiri dari
kepemimpinan, lingkungan kerja, sikap dan
beberapa aspek yang lebih kecil lagi. Aspek
iklim organisasi. Dalam penelitian ini, aspek-
yang lebih kecil mewakili aspek utama yang
aspek tersebut merupakan variabel bebas
telah dijelaskan di atas.
(variabel
x)
yang
kerja,
memberikan
pengaruh
Pada bagian persiapan dan seleksi,
terhadap variabel terikatnya (variabel y). Untuk
aspeknya terdiri dari:
lebih lanjut, aspek-aspek manajemen sumber
1. Deskripsi
pekerjaaan
(job
description),
daya manusia yang digunakan pada penelitian
aspek ini menyangkut dengan pernyataan
ini akan dibahas pada bagian di bawah ini..
tertulis mengenai tugas, kewajiban dan
Secara
aspek-aspek
tanggung jawab suata bagian pekerjaan
manusia
tertentu. Satu bagian pekerjaan ditangani
(Idawati:2000) terdiri dari empat aspek utama,
oleh suatu kelompok kerja yang ditangani
yaitu:
oleh team leader.
manajemen
garis sumber
besar, daya
1. Aspek persiapan dan seleksi, persiapan dan
2. Spesifikasi
pekerjaan,
suatu
ini
seleksi merupakan aspek yang bermaksud
berhubungan
untuk mengetahui proses persiapan dan
mengenai karakteristik dan keahlian yang
seleksi personil inti, khususnya team leader,
dituntut
ahli arsitektur, ahli sipil, ahli lingkungan an
melaksanakan suatu pekerjaan.
dari
dengan
aspek
personil
gambaran
inti
untuk
personil inti lainnya.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 46
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3. Standar kinerja, aspek ini merupakan target
1. Kompensasi, meliputi honor, insentif, serta
yang harus dicapai oleh personil inti serta
fasilitas
lainnya
kriteria untuk mengukur prestasi.
personil.
yang
disediakan
bagi
4. Sistem informasi, aspek ini menyangkut
2. Proteksi, aspek yang berhubungan dengan
dnegan pengelolaan informasi sumber daya
perlindungan atas kecelakaan kerja, dapat
manusia meliputi perencanaan, evaluasi
berupa jaminan finansial atau fisik.
kinerja,
kompensasi,
deskripsi
dan
Untuk variabel hubungan kerja, variabelnya
spesifikasi pekerjaan serta data lain yang
terdiri dari:
relevan.
1. Keterlibatan
5. Rancangan pekerjaan (job design), aspek ini adalah
rancangan
pekerjaan
yang
bertujuan
dan
untuk
hubungan, mengukur
aspek
keterlibatan
personil dalam pencapaian tujuan organisasi
menentukan tingkat spesialisasi, arus kerja,
serta
variasi, serta kemandirian (otonomi) personil
komunikasi, bimbingan dan disiplin.
inti.
ini
hubungan
kerja
yang
meliputi
2. Kerja sama dan penyelesaian perselisihan,
6. Perekrutan (recruitment), merupakan proses
aspek
ini
merupakan
upaya
untuk
untuk menarik dan mendapatkan pelamar
peningkatan kerjasama serta penyelesaian
yang cakap untuk dipekerjakan di proyek.
perselisihan
7. Seleksi,aspek ini adalah langkah penting untuk menyeleksi kandidat yang paling tepat untuk mengisi suatu pekerjaan.
antara
perusahaan
dengan
personil. 3. Penilaian, merupakan penilaian atas program manajemen sumber daya manusia di proyek
Pada bagian pengembangan dan evaluasi, variabelnya terdiri dari variabel di bawah ini
yang dimaksudkan untuk umpan balik bagi manajemen.
1. Orientasi, yaitu upaya pengenalan personil yang baru direkrut pada lingkungan kerja. 2. Penempatan, seorang
merupakan
personil
inti
penunjukkan untuk
mengisi
pekerjaan tertentu.
Organisasi Organisasi merupakan pengertian dari dua orang atau lebih yang bekerja sama dengan cara terstruktur untuk mencapai satu atau lebih
3. Separasi, aspek ini adalah suatu keputusan
tujuan spesifik. Dalam pelaksanaannya, setiap
untuk memutuskan hubungan sebelum masa
orang bekerja sesuai dengan posisinya masing-
kontrak berakhir, baik atas inisiatif personil
masing dan dikoordinasikan oleh pimpinan.
atau perusahaan.
Sistem sosial yang ada dalam organisasi
4. Pelatihan dan pengembangan Untuk bagian kompensasi dan proteksi, variabelnya terdiri dari variabel berikut ini:
memiliki banyak sub sistem pendukung yang saling berhubungan dan memiliki perannya masing-masing. Jika keadaan suatu organisasi mendukung sistem
47 -
Volume 4, No. 4, November 2015
tersebut,
maka
dalam
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala keadaan yang baik, sub sistem akan berinteraksi
dengan orang lain. Dalam organisasi akan
dengan sub sistem yang lainnya.
berkaitan dengan kebutuhan akan adanya kelompok kerja yang kompak, supervisi yang baik, rekreasi bersama dan lain-lain.
Motivasi Motivasi ditimbulkan dari rangsangan
4. Kebutuhan
penghargaan,
meliputi
rangsangan
akan
dihormati, dihargai atas prestasi seseorang,
bereaksi dengan cara melakukan aktivitas
pengakuan atas kemampuan dan keahlian
akibat dari rangsangan tersebut. Dalam hal ini,
seseorang serta efektivitas kerja seseorang.
Sunyoto (2012, p. 12) mengemukakan bahwa
5. Kebutuhan aktualisasi diri, aktualisasi diri
teori motivasi yang dimaksud adalah teori
merupkaan hierarki kebutuhan dari Maslow
motivasi kepuasan yang dasarkan dari Abraham
yang paling tinggi. Aktualisasi diri berkaitan
Maslow. Adapun hierarki kebutuhan manusia
dengan proses pengembangan akan potensi
menurut Maslow dalam Sunyoto (2012, p. 12)
yang sesungguhnya dari seseorang.
maka
individu
adalah sebagai berikut:
Faktor-faktor
keinginan
ini
kepada individu, kemudian setelah individu tersebut
kebutuhan
kebutuhan
yang
untuk
mempengaruhi
1. Kebutuhan psikologis, kebutuhan psikologis
motivasi memiliki kaitan dengan motivasi.
merupakan hierarki kebutuhan manusia yang
Faktor motivasi ada tujuh faktor, yaitu faktor
paling dasar yang merupakan kebutuhan
promosi yang merupakan kemajuan seorang
untuk
karyawan pada suatu tugas yang lebih baik,
dapat
minuman,
hidup
seperti
perumahan,
tidur,
makanan, seks
dan
sebagainya.
prestasi
kerja,
pekerjaan
itu
sendiri,
penghargaan, tanggung jawab, pengakuan dan
2. Kebutuhan akan rasa aman, jika kebutuhan
keberhasilan dalam kerja yang memotivasi
fisiologis relatif sudah terpuaskan maka
personil
muncul
yaitu
melaksanakan tugas-tugas perusahaan. Pada
kebutuhan akan rasa aman. Kebutuhan akan
dasarnya motivasi dapat meningkatkan kinerja
rasa aman ini meliputi keamanan akan
karyawan untuk bekerja lebih baik lagi.
kebutuhan
yang
kedua
untuk
bersemangat
dalam
perlingungan dari bahaya kecelakaan kerja, jaminan akan kelangsungan pekerjaannya dan jaminan akan hari tuanya pada saat tidak bekerja lagi. 3. Kebutuhan sosial, jika kebutuhan fisiologis
Prestasi Kerja Prestasi kerja ditinjau pada kinerja dari efisiensi dan semangat kerja. Prestasi kerja didefinisikan sebagai sesuatu hasil kerja yang
dan rasa aman telah terpuaskan secara
dicapai
seseorang
dalam
yang
dibebankan
melaksanakan
minimal maka akan muncul kebutuhan
pekerjaan
sosial, yaitu kebutuhan untuk persahabatan,
Sedangkan faktor prestasi kerja yang akan
afiliasi, dan interakhis yang lebih erat
diteliti meliputi kualitas kerja, kuantitas kerja,
kepadanya.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 48
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala keandalan dan sikap kerja (Heidjrachman dan
pegawai dan timbul dari kepegawaian mereka.
Hasan dalam Sunyoto, 2012, p. 18).
Sebuah pendapat lain (Handoko dalam Yani,
Kegunaan dari penilaian prestasi kerja
2012, p. 139) menyatakan bahwa kompensasi
menurut Handoko dalam Sunyoto (2012, p. 19)
adalah segala sesuatu yang diterima karyawan
adalah sebagai berikut:
sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Personil
1. Perbaikan prestasi kerja.
akan menerima kompensasi dari pimpinan
2. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
perusahaan setelah pekerjaan mereka telah
3. Keputusan-keputusan penempatan.
diselesaikan dan pimpinan merasa pekerjaan
4. Kebutuhan-kebutuhan
latihan
dan
pengembangan.
tersebut
sudah
cukup
baik.
Umumnya
kompensasi yang diberikan oleh pimpinan
5. Perencanaan dan pengembangan karir. 6. Penyimpangan-penyimpangan
kepada personil adalah berupa kompensasi proses
staffing.
finansial, kompensasi non finansial dapat berupa penghargaan kepada personil, tempat
7. Ketidakakuratan informasional.
peribadatan, kantin, asuransi kerja, keamanan
8. Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan.
dan sarana-sarana lainnya yang dapat membuat
9. Kesempatan kerja yang adil.
pekerja menjadi merasa lebih nyaman dalam bekerja. Menurut Handoko dalam Sunyoto (2012,
Kepuasan Kerja As’ad dalam Sunyoto (2012, p. 26)
p. 33), tujuan pemberian kompensasi adalah
berpendapat bahwa kepuasan kerja adalah
bagi
tenaga
kerja
keadaan emosional yang menyenangkan atau
pemberian kompensasikepada tenaga kerja akan
tidak menyenangkan di mana para karyawan
memperoleh keuntungan finansial dan non
memandang pekerjaannya. Kepuasan kerja akan
finansial,
berpengaruh terhadap sikap karyawan pada
meningkatkan kepuasan dan produktivitas kerja
hasil kerja yang dicapai. Umumnya, teori
karyawan akan memberi motivasi kepada
kepuasan kerja terdiri dari teori discrepancy,
tenaga kerja untuk bekerja lebih bersemangat,
teori keadilan (equity) dan teori dua faktor.
bekerja lebih berdisiplin dan bekerja lebih
dan
yang
bagi
dengan
perusahaan
adanya
adalah
cepat. Kompensasi
Sementara itu, Davis dan Werther dalam
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima oleh karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka (Sunyoto, 2012, p. 29). Desler (1996) dalam Yani (2012, p. 139) menyatakan bahwa
kompensasi
adalah
semua
bentuk
penggajian atau ganjaran yang mengalir kepada 49 -
Volume 4, No. 4, November 2015
kajian Yani (2012, p. 139) berpendapat bahwa secara
umum
kompensasi
tujuan adalah
dari
manajemen
untuk
membantu
perusahaan dalam mencapai tujuan strategis dan menjamin terjadinya keadilan internal dan eksternal.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala faktor yang menentukan perilaku karyawan.
Kepemimpinan Untuk pelaksanaan sebuah organisasi, kepemimpinan
memegang
peranan
yang
Lingkungan kerja dipengaruhi oleh faktor: 1. Hubungan karyawan.
penting dalam mencapai tujuan organisasi.
2. Tingkat kebisingan lingkungan kerja.
Tujuan yang diharapkan dalam organisasi
3. Peraturan kerja.
merupakan tujuan bersama dari hasil yang telah
4. Penerangan.
diupayakan oleh setiap komponen organisasi.
5. Sirkulasi udara.
Kepemimpinan yang dilakukan oleh seorang
6. Keamanan.
pimpinan perusahaan dilaksanakan dengan mengkoordinasikan
masing-masing
personil
sesuai dengan perannya.
Sikap Sikap adalah evaluasi, perasaan dan
Ada dua macam gaya kepemimpinan,
kecenderungan seseorang yang relatif konsisten
yaitu gaya kepemimpinan yang berorientasi
terhadap sesuatu objek atau gagasan, atau
tugas dan gaya kepemimpinan berorientasi
dengan kata lain bahwa sikap adalah suatu
karyawan.
Dalam
kepemimpinan
perasaan yang timbul pada diri seseorang
berorientasi
tugas,
menekankan
terhadap suatu objek, baik sebelum dan sesudah
bahwa tugas-tugas dilaksanakan dengan baik
orang melihat, merasakan dan menikmati objek
dengan cara mengarahkan dan mengendalikan
tersebut. Kesan akan mempengaruhi terhadap
secara ketat bawahannya. Gaya kepemimpinan
sikap yang diambil (Umar dalam Sunyoto,2012,
yang
menekankan
p. 48). Perasaan pada sikat tidak disertai dengan
motivasi kepada bawahan dalam melaksanakan
kecenderungan untuk berbuat atau bertindak
tugasnya.
sesuai dengan tindakannya.
berorientasi
gaya pimpinan
karyawan
Gitosudarmo dan Sudita dalam Sunyoto (2012,
Lingkungan Kerja Karyawan yang bekerja pada perusahaan
p.
memiliki
49) berpendapat empat karakteristik,
bahwa
sikap
karakteristik
berada pada lingkungan kerja yang merupakan
tersebut adalah berikut ini, pertama sikap
tempat lokasi bekerjanya karyawan tersebut.
memiliki arah, derajat dan intensitas. Kedua,
Selama
karyawan
pada
suatu
sikap memiliki struktur. Ketiga, sikap selalu
tersebut
akan
memiliki objek. Keempat, sikap merupakan
digunakan sebagai lokasi bekerjanya karyawan.
proses yang dipelajari. Dari empat karakteristik
Sunyoto (2012, p. 43) menyatakan bahwa ruang
ini, sikap dapat berkembang pada seseorang
lingkup kerja adalah lingkungan organisasi
melalui asosiasi grup, pengamalan pribadi dan
tertentu tercermin pada karyawan. Lingkungan
kelompok lainnya yang berpengaruh
perusahaan,
bekerja
lingkungan
kerja yang timbul dalam organisasi merupakan
Volume 4, No. 4, November 2015
- 50
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pekerjaan, teknologi digunakan sebagai
Iklim Organisasi Iklim organisasi menciptakan suasana bekerja
seorang
karyawan
pada
perangkat bantu sehingga hasilnya akan
suatu
dapat melebihi kemampuan dari karyawan
perusahaan. Selanjutnya suasana yang baik
tersebut. Dengan adanya teknologi, kualitas
akan mendukung produktivitas pekerja dalam
dan kuantitas
berkarya. Iklim organisasi dapat mempengaruhi
semakin meningkat.
produktivitas pekerjaan yang dihasilkan oleh pekerja.
Iklim
konstribusi
organisasi
yang
baik
memberikan
bagi
perbaikan
lingkungan kerja yang dihasilkan.
keefektifan
dan
kemampuan
faktor-faktor yang mempengaruhi keefektifan dan kemampuan individu. bekerja,
perilaku
pekerja
akan
kerjanya
ke
dalam
organisasi lingkungan kerja. Untuk itu, perlu adanya sinkronisasi antara perilaku masingmasing
karyawan
dengan
gaya
kepemimpinan dalam mencapai keberhasilan sebagai tujuan yang diharapkan. 2. Gaya
kepemimpinan,
perusahaan kepemimpinan
juga
pimpinan
memiliki
gaya
masing-masing
sesuai
kepemimpinan
juga
berpengaruh
terhadap pengaturan kerja yang dilakukan oleh bawahan. Bawahan dapat merasa tidak nyaman dalam bekerja bila bawahan tersebut tertekan oleh pimpinannya.
penerapan terhadap ilmu pengetahuan yang
51 -
Untuk
memudahkan
yang
dengan selaras
karakteristik dengan
sifat
pengembang pekerjaan tersebut.
Produktivitas Kerja Pada
penelitian variabel
ini, terikat
produktivitas (variabel
y).
Menurut Sunyoto (2012, p. 41), produktivitas secara filosofi merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Secara teknis produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dan
produktivitas
tenaga
kerja
merupakan
perbandingan antara hasil yang dicapai dengan pasar tenaga kerja per satuan waktu dan sebagai tolok ukur jika ekspansi dan aktivitas dari sikap sumber yang digunakan selama produktivitas berlangsung dengan membandingkan jumlah yang dihasilkan dengan setiap sumber yang digunakan. Jadi produktivitas kerja adalah ukuran yang menynjukkan pertimbangan antara
3. Teknologi, teknologi merupakan hasil dari
ada.
meningkat
keseluruhan sumber daya yang dipergunakan,
setiap
dengan karakter individunya. Untuk itulah, gaya
lebih
merupakan
setiap
memiliki gaya bekerja masing-masing sesuai dengan
mendukung, efektifitas organisasi menjadi
individu
mempunyai kaitan yang erat. Berikut ini adalah
1. Perilaku
akan menjadi
4. Lingkungan kerja, dengan situasi yang
pekerjaan
Dalam iklim organisasi, pengaruh faktor
pekerjaan
penyelesaian
Volume 4, No. 4, November 2015
input dan output yang dikeluarkan perusahaan serta peran tenaga kerja yang dimiliki per satuan waktu.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Maloney
dan
McFillen
(1986)
mengemukakan lima hal yang dapat dilakukan
produktivitas tenaga kerja konstruksi, dan (2) analisis biaya personil (labor rate).
untuk meningkatkan produktivitas personil Analisis Regresi
dalam konstruksi, yaitu:
Untuk mendapatkan model persamaan
1. Menyediakan pekerjaan yang stabil sehingga kelompok kerja dapat bergabung dalam jangka waktu yang cukup panjang untuk mengembangkan norma dan sasaran yang
yang mewakili titik data dari sampel maka perlu dilakukan analisis regresi. Analisis regresi yang dibahas pada penelitian ini adalah analisis regresi
positif. 2. Membentuk kelompok kerja yang efektif dengan menunjuk individu-individu yang
dengan
metode
kuadrat
terkecil.
Triatmodjo (2002, p. 91) mengemukakan bahwa kurva yang mewakili persamaan tersebut g(x) diperoleh dari titik percobaan dari data
saling menyukai. 3. Mengembangkan program pelatihan sesuai
yang
diambil.
Dari
sejumlah
data
yang
diperoleh, digambar titik percobaan pada suatu
kebutuhan personil. 4. Mendorong pengembangan sasaran-sasaran
sistem koordinat. Sebaran titik tersebut dapat diketahui pola secara umum sehingga dapat
yang layak. 5. Mengembangkan dan menerapkan sistem imbalan yang memberikan penghargaan atas
ditentukan garisnya. Fungsi g(x) dianggap yang mewakili f(x), fungsi tersebut mempunyai parameter ao, a1, a2 sampai dengan ar, fungsi
prestasi.
tersebut mempunyai bentuk sebagai Tidak terdapat definisi baku mengenai pengukuran
produktivitas
konstruksi.
Ukuran
digunakan
dapat
dalam
produktivitas
berupa
model
proyek
Dari parameter tersebut menjadifungsi g(x i ;
yang
ao, a1, a2, ..., ar) yang memiliki arti fungsi g(x i).
ekonomi
(economic model), model spesifik proyek (project-specific kegiatan
model),
(activity-oriented
atau
berorientasi
model).
Model
ekonomi banyak digunakan oleh konsultan, sedangkan model berorientasi kegiatan disukai oleh kontraktor. Menurut Soeharto (1995), yang dimaksud dengan produktivitas bidang rekayasa adalah (% penyelesaian fisik x anggaran jam-orang) : (jam-orang
terpakai
aktual).
g(x) = ao + a1x + a2x2 + a3x3 + ... + arxr (2.1)
Pengendalian
Apabila koordinat titik-titik percobaan tersebut adalah M(xi,yi), dengan i = 1, 2, 3, ..., n maka selisih ordinat antara titik-titik tersebut dengan fungsi g(xi ; ao, a1, a2 sampai dengan ar) adalah Ei Ei
= Mi Gi = yi - g(xi ; ao, a1, a2, ..., ar) = yi – (ao + a1x + a2x2 + a3x3 +... + arxr) (2.2) Fungsi
g(x)
terpilih
mempunyai
kesalahan Ei terkecil yang jumlah kuadrat dari kesalahannya adalah yang terkecil. Kuadrat kesalahan dinyatakan dengan D2.
produktivitas konstruksi meliputi: (1) analisis Volume 4, No. 4, November 2015
- 52
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala D2 =
n
E i 1
2 i
n
y i g ( xi )
setelah
(2.3)
2
i 1
tercapainya
titik
optimal,
maka
penambahan masukan akan tetap meningkat
Dengan fungsi linier untuk variabel terikat (y), dipengaruhi oleh banyak variabel
keluaran, tetapi peningkatan tersebut akan semakin kecil.
dengan m variabel. Secara umum persamaan regresi linier dengan m variabel mempunyai bentuk
Sekalipun
terdapat
kemungkinan hubungan antara variabel terikat dan
y= ao + a1x1 + a2x2 + a3x3 + ... + amxm (2.4)
demikian,
bebas
tersebut
berbentuk
linier.
Kemungkinan ini dapat terjadi jika observasi
Dengan koefisien persamaan berupa a o, a1,
dilakukan pada suatu rentang yang pendek,
am. Untuk sistem persamaannya dapat
sehingga hubungan yang terjadi tampak sebagai
a2,
...,
ditulis sebagai n x 1,i x 2,i . . . x m ,i
hubungan linier. Untuk jelasnya persamaan
x1,i
x 2,i
x 21,i x 2,i x1,i
x 2,i x1,i x 2 2,i
.
.
.
.
.
.
x m ,i x1,i
x m ,i x 2,i
x m ,i a 0 y i ... x1,i x m ,i a1 x1,i y i ... x 2,i x m ,i a 2 x 2,i y i . . . . . . . . . . 2 ... x m ,i a m x 2 m ,i ...
(2.5) Koefisien korelasi (r) yang digunakan dari persamaan di atas menggunakan persamaan berikut Dt D 2
ditulis sebagai persamaan di bawah ini y
= f (xij kl)
Di mana
(2.9)
:
y
= Produktivitas personil inti
x
= Aspek manajemen sumber daya
manusia ij
= jenis variabel
kl
= Sampel proyek
2
r=
Dt
(2.6)
2
Tingkat Korelasi
Dengan n
Dt2 =
(y i 1
Dari
_
i
y) 2
(2.7)
n
(y i 1
regresi
yang
korelasi bervariasi dari nol sampai dengan satu.
ao a1 x a 2 x ... a r x ) 2
i
analisis
menghasilkan koefisien korelasi. Nilai koefisien
Dan D2 =
hasil
r
2
(2.8)
Bila nilai koefisien korelasi makin mendekati
Hubungan antara variabel bebas (variabel x)
nol, berarti hubungan antara variabel tidak
yaitu aspek manajemen sumber daya manusia
terjadi. Bila nilai koefisien korelasi lebih besar
dan variabel terikat yaitu produktivitas personil
dari nol, maka terdapat hubungan yang positif
inti
merupakan
(production merupakan
suatu
function). fungsi
yang
fungsi
produksi
dan bila lebih kecil dari nol maka terdapat
Fungsi
produksi
hubungan yang negatif. Untuk tingkat korelasi
menggambarkan
terhadap koefisien korelasi dapat dilihat pada
hubungan antara masukan dan keluaran dari suatu proses produksi. Pada setiap fungsi produsi berlaku hukum hasil yang makin berkurang (law of diminishing return), yaitu 53 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Tabel 2.1.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 2.1. Tingkat korelasi terhadap koefisien korelasi Interval koefisien Tingkat korelasi
0,00 – 0,100 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
X2 = Masukan dari buruh (metode kerja, pelatihan dan lain-lain) dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan
Sangat lemah Lemah Sedang Kuat Sangat kuat
X3 =
Buruh
memiliki
kesempatan
untuk
mendapat pelatihan sesuai kebutuhannya.
Sumber: Boediono, dkk. (2004)
Pada penelitian tersebut, variabel X1 merupakan sistem pemberian kompensasi yang
SPSS lunak
dikaitkan dengan prestasi, yang memberikan
(software) yang digunakan untuk analisis
kesempatan bagi buruh untuk mendapatkan
statistik. Perangkat lunak ini bekerja pada
insentif berupa uang jika mampu mencapai atau
lingkungan sistem operasi Windows. Pada
melebihi sasaran yang ditetapkan. Variabel X 2
umumnya SPSS digunakan oleh para ilmuwan
merupakan adanya partisipasi atau keterlibatan
sosial dan profesional lainnya. SPSS versi 16.0,
buruh
versi ini dapat digunakan dengan berbagai
organisasi,
macam fitur yang tersedia.
penghargaan dari manajemen atas masukan-
SPSS
merupakan
perangkat
dalam
upaya
dalam
pencapaian
bentuk
sasaran
perhatian
dan
masukan yang diberikan oleh buruh mengenai hal-hal
Penelitian Sebelumnya Pada kajian sebelumnya telah dilakukan penelitian
oleh
penelitian
Idawati
mengenai
yang
pekerjaannya.
berkaitan
dengan
Variabel
X3
bidang
merupakan
(2000)
dengan
kesempatan bagi buruh untuk meningkatkan
pengaruh
aspek
keterampilannya, dalam bentuk pelatihan dan
manajemen sumber daya manusia terhadap
pengembangan
peningkatan produktivitas buruh pada proyek
kebutuhan.
yang
dirancang
sesuai
konstruksi. Berdasarkan hasil kajian yang
Hasil kajian yang dibuat oleh Idawati
dibuat oleh Idawati, diperoleh persamaan model
memberikan kesimpulan bahwa jika terhadap
regresi berganda untuk penelitian tersebut
buruh pada proyek konstruksi diterapkan aspek-
dengan persamaan
aspek manajemen sumber daya manusia, maka
Y = -3,848 + 1,155X1 + 0,658X2 + 0,458X3
akan terjadi peningkatan produktivitas buruh
Di mana
pada
Y = Produktivitas proyek berdasarkan deviasi
dikuatkan.
proyek
yang
secara
statistik
telah
aktual jam-orang terhadap rencana X1 =
Buruh
yang
berprestasi
mendapat
kesempatan untuk mendapat insentif berupa uang
METODOLOGI PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi
yang
akan
diambil
pada
penelitian ini adalah populasi pada Perusahaan Volume 4, No. 4, November 2015
- 54
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Jasa Konstruksi di Banda Aceh dengan kegiatan
Lokasi
konstruksi untuk perusahaan kualifikasi M1 dan
Lokasi yang akan digunakan dalam
M2. Nilai proyek untuk penelitian ini dibatasi sesuai
pengumpulan
dengan ketentuan LPJK. Untuk sampel yang akan
perusahaan
digunakan
berdomisili di wilayah Kota Banda Aceh.
adalah
pimpinan
perusahaan
atau
data
penelitian
konsultan
ini
adalah
perencana
yang
karyawan atau personil perusahaan konstruksi yang bergerak pada pelaksanaan kegiatan perencanaan
Responden
(konsultan perencana) dengan pekerjaan konstruksi
Dalam
yang telah berjalan selama dua tahun terakhir. Sampel diambil di beberapa perusahaan konsultan
penelitian
ini,
respondennya
adalah pimpinan perusahaan atau karyawan
perencana yang berlokasi kegiatannya di Banda
yang
bekerja
pada
perusahaan
konsultan
Aceh.
perencana jasa konstruksi di Banda Aceh. Karyawan yang bekerja ini adalah karyawan yang terlibat dan termasuk ke dalam personil
Teknik Pengambilan Sampel Dari
populasi
konsultan
inti proyek. Karyawan yang menjadi responden
perencana di Banda Aceh, penulis terlebih
tidak ditentukan apakah karyawan tersebut
dahulu
data
berstatus sebagai karyawan tetap atau karyawan
melalui
tidak tetap (karyawan kontrak). Tingkatan yang
organisasi atau asosiasi yang diikuti oleh
diambil adalah semua level, baik dari tingkat
perusahaan konsultan perencana. Asosiasi yang
bawahan seperti operator maupun tingkat
ada di Banda Aceh adalah Ikatan Konsultan
manajer.
melakukan
perusahaan
konsultan
perusahaan
pengumpulan perencana
Indonesia (Inkindo) dan Perkindo. Dari kedua asosiasi ini, jumlah anggota yang terbesar
Pengumpulan data
adalah Inkindo sementara Perkindo tidak
Untuk pengumpulan data, penulis akan
memiliki anggota yang cukup banyak, sehingga
melakukan pengumpulan data di masing-
penulis mengambil daftar perusahaan yang
masing perusahaan jasa konsultan perencana
tergabung dalam aosiasi tersebut. Dari data
yang berlokasi di Banda Aceh. Perusahaan ini
yang diperoleh, perusahaan diseleksi kembali
merupakan perusahaan yang menjadi anggota
untuk dipilih berdasarkan tingkat keaktifan
asosiasi perusahaan konsultan yang bernama
perusahaan dalam jangka waktu 2 tahun
Ikatan Konsultan Indonesi (Inkindo). Penulis
terakhir. Setelah diperoleh jumlah perusahaan
akan menggunakan angket yang berisi data dan
yang aktif, didapat sejumlah 23 perusahaan
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
yang dapat dijadikan sebagai sampel. Dari 23
aspek manajemen sumber daya manusia dan
perusahaan tersebut, hanya 2 perusahaan yang
produktivitas proyek. Angket ini akan diberikan
tidak berpartisipasi dalam penelitian ini.
kepada responden, kemudian responden akan melakukan pengisian data dengan lengkap.
55 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Setelah data diambil, maka keseluruhan data
Untuk variabel hubungan kerja, variabelnya
ditabulasikan ke dalam tabel tabulasi hasil
terdiri dari:
pengumpulan
14.Keterlibatan dan hubungan (X14).
data.
Selanjutnya
dilakukan
analisis data sesuai dengan kajian pustaka yang sebelumnya telah dibahas.
15.Kerja sama dan penyelesaian perselisihan (X15). 16.Penilaian (X16).
Penentuan Variabel Pada penelitian ini, akan ditentukan variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas pada penelitian ini adalah aspekmanajemen sumber daya manusia. Variabel bebas terdiri dari empat bagian, yaitu persiapan dan seleksi, pengembangan dan evaluasi, kompensasi dan proteksi dan hubungan kerja. Variabel terikat pada penelitian ini adalah produktivitas personil inti. Pada bagian persiapan dan seleksi, variabelnya terdiri dari variabel berikut: 1. Deskripsi pekerjaaan (job description) (X1). 2. Spesifikasi pekerjaan (X2). 3. Standar kinerja (X3).
Dari semua variabel bebas tersebut, masing-masing
variabel
diwakili
oleh
pertanyaan pada kuesioner yang diberikan kepada
responden.
Untuk
lebih
lanjut
pertanyaan yang diberikan dapat dilihat pada bentuk di bawah ini. Variabel Persiapan dan Seleksi Variabel ini adalah variabel yang dibuat untuk mengetahui proses persiapan dan seleksi personil pada perusahaan. Adapun pertanyaan pada kuesioner adalah sebagai berikut: 1. Untuk setiap bagian pekerjaan terdapat deskripsi pekerjaan yang jelas dan terinci 2. Personil mendapat menjelasan mengenai kondisi pekerjaan yang akan dilaksanakan
4. Sistem informasi (X4). 5. Rancangan pekerjaan (job design) (X5). 6. Perekrutan (recruitment) (X6). 7. Seleksi (X7). Pada bagian pengembangan dan evaluasi, variabelnya terdiri dari variabel di bawah ini 8. Orientasi (X8). 9. Penempatan (X9). 10.Separasi (X10). 11.Pelatihan dan pengembangan (X11). Untuk bagian kompensasi dan proteksi, variabelnya terdiri dari variabel berikut ini: 12.Kompensasi (X12). 13.Proteksi (X13).
Variabel Pengembangan dan Evaluasi Variabel
ini
mendeskripsikan
adalah
variabel
tentang
yang
pengarahan,
penempatan dan evaluasi terhadap personil. Adapun
pertanyaan
pada
kuesioner
yang
digunakan adalah: 1. Orientasi, yaitu upaya memperkenalkan lingkungan kerja kepada personil. Terdiri dari hal mengenai: a. Setiap personil yang baru direkrut diberikan informasi tentang perusahaan dan
proyek,
digunakian,
fasilitas tugas
yang
dan
dapad
tanggung
Volume 4, No. 4, November 2015
- 56
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala jawabnya
dan
karyawan
pengenalan
lain
dan
kepada pimpinan
perusahaan.
Variabel
ini
adalah
variabel
yang
mendeskripsikan tentang honor yang diberikan,
b. Personil
diminta
mensosialisasikan
dirinya
untuk
dan perlindungan kesehatan dan kecelakaan
dengan
kerja. Bagian ini akan mencari program
lingkungan dan rekan kerja.
kompensasi dan proteksi bagi personil. Adapun
2. Penempatan, yaitu pemilihan posisi/jabatan kerja kepada personil. Terdiri dari: a. Pembinaan
Variabel Kompensasi dan Proteksi
hubungan
pertanyaan pada kuesioner yang digunakan adalah:
kerja
jangka
1. Bagian
kompensasi,
terdiri
dari
hal
panjang dengan personil yang memiliki
mengenai
keahlian dan kinerja yang baik.
a. Personil yang berprestasi memiliki
3. Separasi, yaitu keputusan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja sebelum kontrak berakhir,
baik
personil
tersebut
mengundurkan diri ataupun diberhentikan oleh pihak perusahaan. a. Untuk
pemutusan
hubungan kerja, dilakukan tindakan pencegahan kepada personil dan
program
personil
untuk
keahliannya
agar
b. Tingginya gaji berdasarkan kompetensi personil.
pelatihan
2. Perlindungan
kepada
personil
atas
yaitu
a. Dijalankannya pelaksanaan program
kepada
K3 secara konsekuen dan dipatuhi oleh
mengembangkan dapat
yang tidak berupa uang.
kecelakaan kerja, terdiri dari
pengembangan,
pemberikan
tambahan (berupa uang).
c. Personil inti mendapatkan insentif lain
menghindari
4. Pelatihan
kesempatan untuk mendapat insentif
meningkatkan
personil. b. Manajemen
memberikan
perhatian
kemampuan kerjanya.
yang cukup pada upaya pencegahan
a. Personil diberikan kesempatan untuk
dan penanggulangan kecelakaan kerja.
mendapatkan
pelatihan
dan
pengembangan keahlian
Variabel Hubungan Kerja
b. Personil yang memiliki kinerja baik akan
diberikan
kesempatan
untuk
meningkatkan jenjang karir. c. Dilaksanakan
evaluasi
Variabel
ini
adalah
variabel
yang
mendeskripsikan hal-hal yang berkaitan dengan hubungan kerja antara personil inti sebagai
untuk
mengetahui hasil suatu pelatihan.
karyawan terhadap karyawan lainnya dan perusahaan. Adapun pertanyaan pada kuesioner yang digunakan adalah: 1. Keterlibatan dan hubungan, menyangkut dengan keterlibataan dan hubungan personil
57 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala ini
kepada
sesama
karyawan
dan
manajemen perusahaan, terdiri dari a. Terdapat
forum
untuk
Skala dan Ukuran Untuk
variabel
bebas,
skala
yang
mendorong
digunakan pada kuesioner penelitian ini adalah
komunikasi dua arah antara manajemen
skala interval dengan menggunakan angka dari
dengan karyawan.
1 sampai dengan 5. Skala yang digunakan ini
b. Kesejahteraan
sosial
personil
diperhatikan.
frekuensi
c. Masukan dari personil dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
dengan
dan
berdasarkan
keberadaannya.
Untuk skala berdasarkan frekuensi digunakan dengan ketentuan:
2. Kerja sama dan penyelesaian perselisihan, mengangkut
terdiri dari dua jenis, yaitu skala berdasarkan
pendekatan
peningkatan kerja sama dan penyelesaian konflik.
1. Tidak pernah, sama sekali tidak pernah dilakukan. 2. Sangat jarang, hanya dilakukan untuk kondisi luar biasa.
a. Dalam
penyelesaian
kedudukan
perselisihan,
antara
personil
dan
manajemen adalah setara. 3. Penilaian,
menyangkut
umpan
penilaian
balik
atas
manajemen
perusahaan. a. Terdapat
4. Sering, biasanya dilakukan, tetapi tidak rutin.
program manajemen sumber daya manusia sebagai
3. Jarang, dilakukan jika dipandang perlu saja.
5. Selalu, merupakan prosedur standar yang perlu dilakukan. Untuk skala berdasarkan keberadaannya, digunakan dengan ketentuan berikut ini:
upaya
untuk
mengetahui
1. Tidak ada, tidak ada dan belum terpikirkan.
kepuasan personil, baik secara formal
2. Direncanakan, tidak ada, tetapi sudah mulai
ataupun tidak. b. Dilakukan
dipertimbangkan.
evaluasi
secara
berkala
terhadap kinerja personil
3. Tahap awal, sudah ada, tetapi baru pada tahap awal. 4. Belum sempurna, sudah ada, tetapi belum
Variabel
bebas
yang
digunakan
pada
penelitian ini adalah kinerja proyek. Kinerja proyek berdasarkan hal berikut:
sempurna. 5. Ada dan lengkap, sudah ada dan merupakan prosedur standar.
1. Produktivitas personil berdasarkan jamorang total
Untuk variabel terikat, digunakan skala
2. Kinerja biaya proyek.
berdasarkan
persentase
terhadap
rencana.
3. Kinerja waktu proyek.
Persentase ini berdasarkan kesesuaian rencana untuk produktivitas personil berdasarkan jamorang total, kesesuaia anggaran untuk kinerja Volume 4, No. 4, November 2015
- 58
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala biaya proyek dan kesesuaian jadwal untuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
kinerja waktu proyek. Nilai persentasi ini
Gambaran Umum Sampel
diurutkan menjadi delapan kelompok dalam
Sampel pada penelitian yang diambil
rentang:
pada penelitian ini merupakan proyek dari
1. Antara 1% sampai dengan 2%
masing-masing
2. Antara 3% sampai dengan 5%
perencana. Pada penelitian ini, perusahaan yang
3. Antara 6% sampai dengan 10%
digunakan adalah perusahaan dengan Gred-3
4. Di atas 10%
sebanyak 26 perusahaan dan Gred-4 sebanyak
5. Antara -1% sampai dengan -2%.
14 perusahaan dengan masing-masing proyek
6. Antara -3% sampai dengan -5%
perencanaan
7. Antara -6% sampai dengan -10%
tersebut. Perusahaan beralamat domisili di
8. Di atas -10%
Banda Aceh dan pekerjaan yang dilaksanakan
perusahaan
konstruksi
konsultan
pada
perusahaan
berlokasi di Banda Aceh. Adapun profil sampel dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Analisis data Setelah tahap proses pengumpulan data
Untuk
klasifikasi
sampel
yang
telah selesai, maka penulis akan melakukan
digunakan, klasifikasi yang diambil adalah
analisis
telah
berdasarkan waktu proyek, nilai proyek dan
dikumpulkan. Analisis regresi dilaksanakan
jumlah personil. Klasifikasi ini dapat dilihat
berdasarkan masing-masing variabel bebas,
pada Tabel 4.2, Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
data
yang
sebelumnya
yaitu variabel aspek manajemen sumber daya manusia. Variabel bebas dihubungkan dengan variabel terikatnya, variabel terikat dalam
Tabel 4.2. Klasifikasi sampel berdasarkan waktu pelaksanaan proyek No. Waktu pelaksanaan Proyek Jumlah Proyek 1
0 - 2 bulan
3
penelitian ini adalah variabel produktivitas
2
2 - 3 bulan
2
personil inti. Kemudian dicari masing-masing
3
3 - 4 bulan
6
persamaan
4
4 - 5 bulan
4
5
>5 bulan
5
Jumlah
21
yang
memiliki
nilai
koefisien
korelasi (r) tertinggi. Selanjutnya diambil variabel bebas dengannilai koefisien korelasi tertinggi
untuk
digunakan
dalam
penyusunan
Tabel 4.3. Klasifikasi sampel berdasarkan nilai proyek No.
Nilai proyek
Jumlah proyek
diperoleh persamaan variabel bebas (variabel x),
1
<400 juta
4
yaitu aspek manajemen sumberdaya manusia,
2
400 juta – 1 milyar
14
dengan variabel terikat yaitu produktivitas
3
> 1 milyar
3
Jumlah
21
analisis regresi linier berganda sehingga akan
personil inti (variabel y). Setelah itu, dilakukan lagi perhitungan nilai koefisien korelasi untuk persamaan tersebut. 59 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 4.1 Profil sampel No.
Nilai Proyek (juta rupiah)
Nama Perusahaan
Jenis Proyek
1
PT. Citra Lestari Consultant
- Arsitektural - Sipil - Lingkungan
746
2
PT. Citra Rancang Global
- Arsitektural - Sipil - Lingkungan
600
- Arsitektural - Sipil
1.398
Arsitektural
465
- Arsitektural - Sipil - Lingkungan
700
- Sipil - Lingkungan
465
- Sipil - Arsitektural - Lingkungan
417
Sipil Arsitektural
718
Sipil Arsitektural
291
Arsitektural
1.351
- Sipil - Arsitektural
145
3
4
5
6
PT. Meidiatama Indokonsult PT. Reubee Consultant PT. Senibina Konsulindo PT. Quantum Design Consultant
7
PT. Lavita Inti
8
PT. Wahana Adya
9
PT. Nuansa Galaxy
10
PT. Supernova Jaya Mandiri
11
PT. Policon Jaya
12
PT. Indokota Ciptasarana
14
PT. Tata Jaya Bersama
Tabulasi Data Setelah pengambilan data dari responden yang terlibat pada kajian ini, data dikumpulkan. Data yang telah diambil, ditabulasikan ke dalam format data agar proses pengolahan data akan menjadi
lebih
mudah.
Data
yang
telah
ditabulasikan ini dapat dilihat pada Lampiran C.1. Tabulasi data ini dihasilkan dari jawaban responden atas kajian yang dibuat sebanyak jumlah total responden. Setelah data telah ditabulasikan dengan lengkap, maka dapat dapat digunakan untuk diolah secara statistik dengan menggunakan SPSS. Dari hasil perolehan data, perusahaan yang
menjawab
terjadi
kekurangan
produktivitas sebesar sampai 10% dari rencana adalah sebanyak 2 perusahaan, perusahaan yang menjawab terjadi kekurangan produktivitas
- Sipil - Lingkungan
sebesar sampai 10% dari rencana adalah sebanyak 2 perusahaan, perusahaan yang menjawab terjadi kekurangan produktivitas sebesar sampai 10% dari rencana adalah
- Sipil - Arsitektural - Lingkungan
400
15
PT. Global Parasindo Jaya
Sipil
1.407
16
PT. Dypersi Konsulin Utama
Sipil
248
sebanyak 3 perusahaan, perusahaan yang menjawab terjadi kekurangan produktivitas sebesar sampai 10% dari rencana adalah
17
PT. Visiplan Konsultan
18
PT. Atjeh Design Engineering
sebanyak 9 perusahaan, perusahaan yang - Sipil - Arsitektural
633
Sipil
654
menjawab terjadi kekurangan produktivitas sebesar sampai 10% dari rencana adalah sebanyak 2 perusahaan, perusahaan yang
- Arsitektural - Sipil - Lingkungan
402
PT. Trapenca Puga Raya
Sipil
736
21
PT. Puri Kencana Indah
Sipil
22
PT. Cipta Puga
19
PT. Dua Mitra Koalisi
menjawab terjadi kekurangan produktivitas sebesar sampai 10% dari rencana adalah
20
sebanyak 1 perusahaan dan perusahaan yang
Sipil
389
menjawab terjadi kekurangan produktivitas
441
sebesar sampai 10% dari rencana adalah sebanyak 2 perusahaan. Dengan demikian, yang Volume 4, No. 4, November 2015
- 60
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terbanyak adalah perusahaan yang produktifitas
0,998. Koefisien determinasi berganda yang
kerjanya sama dengan rencana.
disesuaikan (adjusted R2) pada model ini
Analisis Regresi
bernilai 0,130.
Analisis regresi antara variabel bebas, yaitu aspek manajemen sumber daya manusia
4.1. Pembahasan Hasil
dengan variabel terikat, yaitu kinerja proyek
Dari hasil yang diperoleh, telah didapat
dihitung dengan memperoleh nilai koefisien
model persamaan yang disusun berdasarkan
korelasinya (r), selain itu juga dicari nilai r2.
pengolahan data yang sebelumnya dibuat.
Variabel bebas yang digunakan pada penelitian
Persamaan ini merupakan model regresi linier
ini adalah sebanyak 16 variabel. Adapun nilai
berganda dengan koefisien determinasi (R 2)
koefisien korelasi yang diperoleh memiliki nilai
sebesar 0,998 dan nilai adjusted r2 sebesar
dengan tingkat kepercayaan 95%.
0,988. Adapun hasil persamaan berdasarkan pengolahan data yang didapat adalah sebagai
Analisis Regresi Berganda
berikut:
Dari hasil analisis regresi masing-masing
Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 –
variabel bebas sebanyak 16 variabel, data
0,479X4 – 4,083X5 – 0,968X6 + 0,926X7 +
variabel bebas ini digunakan untuk memperoleh
1,435X8 – 0,801X9 + 0,023X10 + 0,693X11 +
persamaan
0,813X12 + 0,404X13 + 0,711X14 – 1,780X15 +
model
antara
pengaruh
aspek
manajemen sumber daya manusia terhadap
1, 450X16
produktifitas proyek. Model persamaan yang diperoleh dari hasil analisis regresi adalah: Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 – 0,479X4 – 4,083X5 – 0,968X6 + 0,926X7 + 1,435X8 – 0,801X9 + 0,023X10 + 0,693X11 + 0,813X12 + 0,404X13 + 0,711X14 – 1,780X15 + 1,450X16
yang bervariasi pada persamaan tersebut. Koefisien yang bernilai di bawah 0,600 adalah sebanyak tiga variabel. Koefisien tersebut adalah koefisien untuk variabel X4 dengan besar -0,479, koefisien untuk variabel X10 dengan
Model persamaan di atas menunjukkan bahwa aspek manajemen sumber daya manusia memberikan pengaruh terhadap produktivitas proyek. Variabel yang memiliki koefisien tertinggi adalah variabel rancangan pekerjaan (X5) dengan koefisien sebesar -4,083. Dari hasil analisis regresi linier berganda, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,999 (tingkat korelasi sangat kuat) dan r2 sebesar 61 -
Model persamaan memberikan koefisien
Volume 4, No. 4, November 2015
besarnya koefisien 0,023, dan koefisien untuk variabel X13 dengan besar koefisien 0,404. Ketiga variabel ini memberikan pengaruh yang kecil karena koefisiennya yang rendah. Ketiga variabel yang memiliki nilai koefisien adalah variabel sistem informasi (X4), variabel separasi (X10) dan variabel proteksi (X13). Karena nilai koefisien ketiga variabel bebas tersebut rendah, maka ketiga variabel
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala tersebut dapat diabaikan. Dengan demikian,
Pada kajian yang dilaksanakan Idawati,
maka ketiga variabel tersebut tidak digunakan
diperoleh bahwa variabel bebasnya, yaitu
pada
sistem
model
persamaan,
sehingga
model
kompensasi
yang
memberikan
persamaan diatur ulang dan persamaan yang
penghargaan terhadap prestasi buruh akan
digunakan adalah:
meningkatkan produktivitas buruh. Dari hasil
Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 –
ini maka dapat kita ketahui bahwa kajian yang
4,083X4 – 0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 –
dibuat oleh Idawati berbeda. Pada kajian ini
0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 + 0,711X11 –
variabel
1,780X12 + 1,450X13
masukan dari personil (metode kerja,pelatihan,
Dengan
demikian,
variabel
yang
yang
paling
menentukan
adalah
dll) dipertimbangankan dalam pengembalian
digunakan pada model persamaan ini adalah:
keputusan), sementara pada kajian Idawati
1.
Deskripsi pekerjaaan (job description)
tentang
(X1).
menentukan adalah sistem kompensasinya.
produktivitas
buruh,
yang
paling
2.
Spesifikasi pekerjaan (X2).
3.
Standar kinerja (X3).
KESIMPULAN DAN SARAN
4.
Rancangan pekerjaan (job design) (X4).
Kesimpulan
5.
Perekrutan (recruitment) (X5).
6.
Seleksi (X6).
kesimpulan yang dapat diambil adalah sebagai
7.
Orientasi (X7).
berikut:
8.
Penempatan (X8).
1. Model persamaan regresi yang dihasilkan
9.
Pelatihan dan pengembangan (X9).
Dari hasil penelitian dan pembahasan,
pada persamaan ini adalah
10. Kompensasi (X10).
Y = -4,815 - 1,038X1 + 1,205X2 + 1,453X3 -
11. Keterlibatan dan hubungan (X11).
4,083X4 - 0,968X5 + 0,926X6 + 1,435X7 -
12. Kerja sama dan penyelesaian perselisihan
0,801X8 + 0,693X9 + 0,813X10 + 0,711X11 -
(X12).
1,780X12 + 1,450X13.
13. Penilaian (X13).
2. Variabel-variabel bebas yang paling menjadi
Pada penelitian ini, variabel bebas yang
variabel
penentu
yang
menjelaskan
paling besar pengaruhnya terhadap variabel
perubahan terhadap variabel terikat adalah
terikat adalah variabel X4, rancangan pekerjaan
variabel rancangan pekerjaan (X4).
berpengaruh proyek.
besar
Dengan
terhadap
produktivitas
3. Aspek manajemen sumber daya manusia
demikian,
produktivitas
memiliki pengaruh terhadap produktifitas
personil inti berdasarkan deviasi aktual jam-
personil inti.
orang terhadap rencana sangat dipengaruhi oleh variabel tersebut.
Volume 4, No. 4, November 2015
- 62
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Soeharto, I., 1997, Manajemen Proyek Dari
Saran Dari hasil penelitian dan pembahasan, saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
Konseptual Sampai Operasional, Erlangga, Jakarta Stoner, J. A.F., Freeman, R.E. & Gilbert, D.R.,
1. Untuk dapat meningkatkan kinerja proyek, perlu diterapkan aspek-aspek manajemen sumber daya manusia pada suatu perusahaan konstruksi.
Jr., 1995, Management : Edisi Bahasa Indonesia, Jilid I, Jakarta Sudinarto,
1990,Manajemen
Konstruksi
Profesional, Erlangga, Jakarta.
2. Dalam upaya tersebut, maka pengambil
Sunyoto, Da., 2012, Manajemen Sumber Daya
keputusan perlu mempertimbangkan aspek
Manusia, CAPS (Center for Academic
rancangan pekerjaan.
Publishing Service), Jakarta.
3. Untuk
penelitian
selanjutnya,
dapat
Sunyoto, Db., 2012, Teori, Kuesioner, dan
dilakukan penelitian sejenis pada perusahaan
Analisis
konsultan
(Praktik Penelitian), CAPS (Center for
pengawas
dan
penambahan
populasi yang lebih luas.
Data
Sumber
Daya
Manusia
Academic Publishing Service), Jakarta. Triatmodjo,
B.,
2002,
Metode
Numerik
DAFTAR PUSTAKA
Dilengkapi dengan Program Komputer,
Boediono, dkk., 2004, Statistika Terapan,
Beta Offset, Yogyakarta
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Yani, M., 2012, Manajemen Sumber Daya
Coakes, S.J., Steed, L. Dan Ong, C., 2009, SPSS: analysis without anguish: version 16 for Windows,
John Willey and
Sons
Australia, Ltd. Idawati, L., 2000, Pengaruh Aspek-Aspek Manajemen
Sumber
Daya
Manusia
terhadap Peningkatan Produktivitas Buruh pada Proyek Konstruksi, Tesis, Universitas Indonesia. Maslow,
A.H.,
1970,
Motivation
and
Personality, 3rd Edition, New York Rahmawati, I., 2008, Analisis Faktor-Faktor yang
mempengaruhi
produktivitas
Perusahaan (Suatu Kasus pada perusahaan Jasa Pelaksana Konstruksi, PT. Matrix Primatama, Bandung 63 -
Volume 4, No. 4, November 2015
Manusia, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Jurnal Teknik Sipil Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
Volume 4, No. 4, November 2015
- 64