Jurnal Megister Akuntansi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
9 Pages
ISSN 2302-0164 pp. 32 - 40
PENGARUH PEMAHAMAN PERATURAN PERPAJAKAN, KESADARAN MEMBAYAR PAJAK DAN KUALITAS PELAYANAN PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN WAJIB PAJAK BADAN (STUDI EMPIRIS PADA KOPERASI DI KOTA BANDA ACEH) Mahfud1, Muhammad Arfan2, Syukriy Abdullah3 Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Staf Pengajar Magister Akuntansi Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 1)
Diterima : 10/03/2016 Reviewer : 30/06/2016 Dipublish : 10/05/2017
Abstract: The objective of this study is to obtain both simultaneously or partially the empirical proof on the effect of a comprehensive understanding in taxation regulation, tax-paying awareness among institutions which were in compliance with tax regulations, and the quality of tax services. Up to 161 cooperations, referred as the institutional tax-payer located in Banda Aceh city were applied as samples. Primary data was obtained from questionnaire distributed to study-respondents. Then, it was further analysed with multiple regression analysis. Results show that a comprehensive understanding in taxation regulation, taxpaying awareness, and the quality of tax services simultaneously affected the institutional tax-payer. Both a comprehensive understanding in taxation regulation and tax-paying awareness affected institutional taxpayer, while the quality of tax services did not affect. Keywords: compliances, cooperations, empiricial study, taxation, tax payer.
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan secara simultan maupun secara parsial bukti empiris tentang pengaruh pemahaman peraturan perpajakan yang menyeluruh, kesadaran membayar pajak diantara institusi-institusi yang memenuhi kategori perpajakan sebagai wajib pajak, dan kualitas pelayanan pajak. Sebanyak 161 koperasi yang dianggap sebagai wajib pajak badan dan berada di kota Banda Aceh dijadikan sample. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner ke responden. Kemudian, data tersebut dianalisa lebih jauh dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran membayar pajak, dan kualitas pelayanan perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak badan. Secara parsial, pemahaman peraturan perpajakan dan kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sedangkan kualitas pelayanan pajak tidak berpengaruh. Kata kunci: kepatuhan, koperasi, studi empiris, perpajakan, wajib pajak.
PENDAHULUAN Pajak
merupakan
salah
satu
sumber
pendapatan terbesar Negara Indonesia. Pajak memang sudah menjadi darah kehidupan
berbangsa dan bernegara agar roda pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan. Hampir bisa dipastikan jika pendapatan dari sektor perpajakan mengalamai penurunan maka akan menggganggu
- 32
Volume 6, No. 2, Mei 2017
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala
pembanguanan
Negara.
Besarnya
potensi
penerimaan sektor pajak tidak berbanding lurus dengan
penerimaan
perpajakan,
hal
Banda
Aceh
tidak
patuh
akan
kewajiban
perpajakannya.
ini
Ada
beberapa
kemungkinan
yang
diakibatkan oleh ketidakpatuhan Wajib Pajak
menyebabkan WP berlaku tidak patuh dalam
(WP).
melaporkan kewajiban perpajakannya. Pertama, Besarnya penerimaan dari sektor pajak
bukan
hal
dibandingkan
yang
mengembirakan
dengan
pemahaman
Pengetahuan
peraturan
perpajakan
perpajakan.
yang
memadai
penerimaan
merupakan salah satu syarat yang harus dimiliki
perpajakan di Indonesia. Dari tahun 2011-2013,
oleh WP. Masyarakat yang tidak mengetahui
penerimaan
hanya
pajak tentu tidak akan tahu apa kewajibannya
terealisasi rata-rata 96% dari potensi yang ada.
sebagai WP. Ketika tingkat pengetahuan dan
Pada tahun 2013 penerimaan sektor perpajakan
pemahaman akan peraturan pajak meningkat, hal
jauh dari potensi yang ada yaitu hanya 91,31%.
ini akan mendorong wajib pajak untuk melakukan
dari
sektor
potensi
jika
tentang
perpajakan
Di Banda Aceh, kegiatan perekonomian
kewajiban membayar pajak (Utami et al, 2012).
didominasi oleh usaha-usaha yang berskala kecil
Kedua adalah kesadaran membayar pajak.
dan menengah, dan salah satu contoh bentuk
Hal ini menjadi penting dikarenakan dalam hal
usaha
banyak
melaporkan dan membayar kewajiban perpajakan
berkembang di Banda Aceh adalah koperasi. Data
di Indonesia dengan self assessment system.
yang diperoleh dari Dinas Perindag Koperasi dan
Penerapan self assessment system, dimana WP
UKM Kota Banda Aceh sampai dengan tahun
diberi kepercayaan untuk mendaftar, menghitung,
2012 koperasi yang terdaftar berjumlah 814 unit
memperhitungkan, membayar dan melaporkan
koperasi,
masih
kewajiban perpajakannya menjadikan kesadaran
beroperasional 458 koperasi sedangkan sisanya
WP sebagai kunci keberhasilan pemungutan
355 dinyatakan tidak aktif. Data yang diperoleh
pajak.
dari Kanwil Dirjen Pajak Aceh KPP Banda Aceh,
kesadaran WP yang mendorong WP untuk patuh
jumlah koperasi yang memiliki NPWP pada
pajak antara lain; (1) pemahaman akan tentang
tahun 2008 berjumlah 20 koperasi. Pada tahun
manfaat pajak yang dibayarkannya, (2) anggapan
2012 terjadi peningkatan jumlah koperasi yang
bahwa membayar pajak merupakan bentuk
memiliki NPWP yaitu berjumlah 90 koperasi.
partisipasi dalam membangun negara, (3) harapan
Jika dibandingkan dari kedua data tersebut hanya
bahwa dengan membayar pajak akan berimbas
19,65 persen koperasi yang memiliki NPWP.
pada kemajuan usaha. Semakin tinggi kesadaran
Artinya 80,35 persen koperasi yang ada diwilayah
yang
kecil
dan
menengah
dinyatakan
aktif
yang
atau
Beberapa
dimiliki
hal
wajib
yang
pajak
menjadi
maka
kunci
semakin
meningkatkan kemauan membayar kewajiban Volume 5, No. 2, Mei 2017
- 33
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala perpajakan
(Hardiningsih
dan
Yulianawati,
2011).
yang ada di Kota Banda Aceh yang berjumlah 458 unit. Teknik sampling yang digunakan dalam
Ketiga,
pelayan
pihak
fiskus
dalam
penelitian ini adalah simple random sampling.
memberikan informasi juga sangat penting bagi
Sampel akan diambil dengan mengunakan rumus
kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitian Chotimah
Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 161
(2007) membuktikan bahwa terdapat pengaruh
Koperasi.
positif signifikan pelayanan informasi perpajakan terhadap
kepatuhan
dalam
data primer dan sekunder yaitu Wajib Pajak
pajak
Koperasi yang diwakili oleh pengurus atau
penghasilan. Penelitian ini bertujuan untuk
manajemen koperasi dan data dari KPP Pratama
meneliti
Kota Banda Aceh berupa Koperasi yang telah
melaksanakan
wajib
kewajiban
pengaruh
pajak
Sumber data dalam penelitian ini adalah
perpajakan
pemahaman
peraturan
perpajakan, kesadaran membayar pajak dan
terdaftar
kualitas
khususnya Koperasi di Kota Banda Aceh.
pelayanan
perpajakan
terhadap
kepatuhan wajib pajak.
pada KPP Pratama
Banda
Aceh
Istrumen dalam penelitian ini adalah kuesioner yang akan dibagikan kepada responden yaitu
METODE PENELITIAN
pengurus/pengelola koperasi yang dilakukan
Jenis penelitian yang digunakan adalah
dengan cara diberikan secara langsung oleh
penelitian penjelasan (eksplanatoris research)
peneliti.
dengan
Metode Analisis Data
tujuan
untuk mengetahui
pemahaman peraturan perpajakan,
pengaruh kesadaran
Jika
parameter
dari
suatu
hubungan
membayar pajak dan kualitas pelayanan terhadap
fungsional antara satu variabel dependen dengan
kepatuhan Wajib Pajak Badan. Unit analisis
lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka
dalam penelitian ini adalah analisis Koperasi
analisis yang digunakan adalah regresi berganda
(diwakili pengurus/manajemen Koperasi) dimana
(multiple
peneliti akan melihat data dari Koperasi dan
menganalisis permasalahan yang dikemukakan
memperlakukan
dalam penelitian ini digunakan persamaan regresi
responden
sebagai
populasi
regression)
(Nazir, 2005). Untuk
untuk sumber data individu. Horizon Waktu yang
linier berganda. Persamaannya adalah:
digunakan dalam pengumpulan data adalah one-
Y= a+b1X1+b2X2+b3X3+e
shot atau Cross Sectional yaitu dimana data yang
Dimana Y adalah Kepatuhan WP, a adalah
dikumpulkan
merupakan
data
dalam
suatu
periode tertentu (Sekaran, 2006). Dalam Penelitian ini populasi yang diambil adalah Wajib Pajak Badan khususnya Koperasi -34
Volume 5, No. 2, Mei 2017
konstanta, b1, b2, b3 adalah koefisien regresi, X1 adalah Pemahaman Peraturan Perpajakan, X2 adalah Kesadaran Membayar Pajak, X3 adalah
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala
Kualitas Pelayanan Perpajakan dan
e adalah
Indikator ini diukur dengan 1 (satu) item
error term.
kuisoner. Keempat, pengetahuan dan pemahaman
Operasionalisasi Variabel
mengenai PTKP, PKP dan tarif pajak. Indikator
Penelitian ini menggunakan 4 (empat)
ini diukur dengan 1 (satu) item kuisoner. Kelima
variabel yaitu pemahaman peraturan perpajakan,
adalah wajib pajak mengetahui dan memahami
kesadaran
kualitas
peraturan perpajakan melalui sosialisasi yang
variabel
dilakukan oleh KPP. Indikator ini diukur dengan
membayar
pelayanan
pajak
perpajakan
dan
sebagai
independen serta kepatuhan wajib pajak sebagai
2 (dua) item kuisoner.
variabel dependen.
b. Kesadaran Membayar Pajak (X2)
Variabel Dependen (Y)
Terdapat tiga bentuk kesadaran utama
Dalam penelitian ini variabel dependen
terkait pembayaran pajak. Pertama, kesadaran
adalah kepatuhan wajib pajak. Indikator dari
bahwa pajak merupakan bentuk partisipasi dalam
variabel
dalam
menunjang pembangunan Negara Indikator ini
prosedural yang diukur dengan 3 (tiga) item
diukur dengan 2 (dua) item kuisoner. Kedua,
kuesioner.
Kepatuhan
pembayaran/penyetoran
kesadaran bahwa penundaan pembayaran pajak
(kepatuhan
teknis),
kepatuhan
pelaporan/
dan pengurangan beban pajak sangat merugikan
pencatatan (kepatuhan administratif) yang diukur
negara.Indikator ini diukur dengan 2 (dua) item
dengan 3 (tiga) item kuesioner dan kepatuhan
kuisoner.
pelaporan/pencatatan (kepatuhan administratif)
ditetapkan dengan undang-undang dan dapat
yang diukur dengan 4 (empat) item kuesioner (no
dipaksakan
7-9).
Indikator ini diukur dengan 1 (satu) item
kepatuhan
yaitu
kepatuhan
Ketiga,
kesadaran
(Widayanti
dan
bahwa
Nurlis,
pajak
2010).
kuisoner. Variabel Independen (X) a. Pemahaman Peraturan Perpajakan (X1)
c. Kualitas Pelayanan Perpajakan (X3)
Terdapat beberapa indikator bahwa
Menurut Zeithaml, Bitner dan Gremler dalam
wajib pajak mengetahui dan memahami peraturan
Albari (2009) lima dimensi kualitas layanan
pajak. Pertama, kepemilikan Nomor Pokok Wajib
tersebut,
Pajak (NPWP). Indikator ini diukur dengan 2
Indikator ini diukur dengan 4 (empat) item
(dua) item kuisoner. Kedua, pengetahuan dan
kuisoner. (2) Kepastian/jaminan (assurance).
pemahaman mengenai hak dan kewajiban sebagai
Indikator ini diukur dengan 3 (tiga) item
wajib pajak. Indikator ini diukur dengan 5 (lima)
kuisoner.
item
dan
Indikator ini diukur dengan 2 (dua) item kuisoner.
perpajakan.
(4) Empati (empaty). Indikator ini diukur dengan
kuisoner.
pemahaman
Ketiga,
mengenai
pengetahuan sanksi
yaitu
(3)
(1)
keandalan
Responsif
(reliability).
(responsiveness).
2 (dua) item kuisoner. (5) Berujud (tangible), Volume 5, No. 2, Mei 2017
- 35
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala berupa penampilan fisik, peralatan, personil dan media komunikasi.Indikator ini diukur dengan 3
Kualitas Pelayanan Perpajakan secara simultan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
(tiga) item kuisoner.
Dengan bantuan peralatan statistik SPSS 21.00
Rancangan Pengujian Hipotesis Uji Secara Simultan
maka
diperoleh
output
nilai
yang
dibutuhkan dalam pengujian hipotesis sesuai pada
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
Tabel 1.
pengaruh variabel independen secara simultan terhadap variabel dependen, atau digunakan untuk menguji H1. Oleh karena penelitian ini menggunakan sampel maka untuk mengetahui pengaruhnya
dapat
dilakukan
dengan
membandingkan antara nilai Fhitung dengan Ftabel masing-masing variabel. Jika Fhitung> Ftabel maka Ha diterima, begitu juga sebaliknya jika Fhitung< Ftabel maka Ha ditolak.
Tabel 1 Hasil Uji Regresi
Nama B Standar t Variabel Error Konstanta 15,497 3,833 4,043 a X1 0,157 0,067 2,359 X2 0,349 0,116 2,998 X3 0,053 0,058 0,923 Koefisien Korelasi (R) = 0,316 Koefisien Determinasi (R2) = 0,100 Adjusted (R2) = 0,083
Sig. 0,000 0,020 0,003 0,357
Sumber: Data Primer, (2016).
Uji Secara Parsial
Dalam penelitian ini diperoleh nilai Ftabel
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui
sebesar 2,66 dan nilai Fhitung sebesar 5,808. Dapat
pengaruh variabel independen secara individu
disimpulkan bahwa nilai Fhitung 5,808> Ftabel 2,66
terhadap variabel dependen, atau digunakan
maka Ha diterima. Hal ini menunjukan bahwa
untuk
menguji
menggunakan
H2, regresi
H3
dan
H4
dengan
variabel dependen dalam penelitian ini adalah
berganda.
Untuk
pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran
mengetahui hasilnya dapat dilakukan dengan
membayar
membandingkan antara nilai thitung dengan ttabel
perpajakan secara simultan berpengaruh terhadap
masing-masing variabel. Jika thitung>ttabel maka Ha
variabel independen yaitu kepatuhan wajib pajak
diterima, begitu juga sebaliknya jika thitung
atau dengan kata lain menerima hipotesis Ha1.
maka Ha ditolak.
pajak
Berdasarkan
dan
kualitas
bagian
pelayanan
output
SPSS,
pemahaman peraturan perpajakan, kesadaran membayar
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan, Kesadaran Membayar Pajak dan
-36
Volume 5, No. 2, Mei 2017
pajak
perpajakansebagai
dan
kualitas
variabel
pelayanan
independen
dari
kepatuhan dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini:
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala
Y = 15,497 + 0,157X1 + 0,349X2 +0,053X3+ e Hasil Pengujian Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam penelitian ini diperoleh nilai thitung
Hasil Pengujian Kualitas Pelayanan Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Dalam
penelitian
sehingga
sehingga
menunjukkan
menunjukkan perpajakan
ttabel1,655.
bahwa
pemahaman
berpengaruh
terhadap
Hal
ini
peraturan kepatuhan
diperoleh
nilai
thitungsebesar 0,923 dan nilai ttabel adalah 1,655
sebesar 2,359 dan nilai ttabel adalah 1,655 thitung2,359>
ini
thitung0,923< bahwa
ttabel1,655. kualitas
Hal
ini
pelayanan
perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sehingga menolak hipotesis Ha4.
wajib pajak, sehingga menerima hipotesis Ha2. Variabel pemahaman peraturan perpajakan (X1) mempunyai pengaruh yang positif atau
PEMBAHASAN
dengan kata lain setiap terjadi satu satuan
Pengaruh Pemahaman Peraturan Perpajakan,
kenaikan pada skala interval dalam variabel
Kesadaran
pemahaman peraturan perpajakan secara relatif
Pelayanan Perpajakan secara simultan terhadap
akan menaikan 0,157 satuan pada skala interval
Kepatuhan Wajib Pajak
Membayar
Pajak
dan
Kualitas
variabel kepatuhan wajib pajak. Hubungan antara pemahaman peraturan Hasil PengujianPengaruh Kesadaran Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
perpajakan, kesadaran membayar pajak dan kualitas pelayanan perpajakan dengan kepatuhan
Dalam
penelitian
ini
diperoleh
nilai
thitungsebesar 2,998 dan nilai ttabel adalah 1,655 sehingga
thitung2,998>
ttabel1,655.
Hal
ini
menunjukkan bahwa kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak, sehingga menerima hipotesis Ha3. mempunyai pengaruh yang positif atau dengan kata lain setiap terjadi satu satuan kenaikan pada interval
dalam
variabel
koefisien korelasi (R) sebesar 0,316 (lebih kecil dari 0,50). Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,100. Angka ini menunjukkan bahwa, sebanyak 10% variasi variabel kepatuhan dapat dijelaskan oleh pemahaman peraturan
Variabel kesadaran membayar pajak (X2)
skala
relatif sedang. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
kesadaran
perpajakan, kesadaran membayar pajak dan kualitas pelayanan perpajakan, sedangkan sisanya sebesar 90% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak digunakan dalam penelitian ini.
membayar pajak secara relatif akan menaikan 0,349
satuan
pada
kepatuhan wajib pajak.
skala
interval
variabel
Pengaruh Pemahaman Peraturan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hasil
penelitian
Perpajakan
menunjukkan
bahwa
pemahaman peraturan perpajakan berpengaruh Volume 5, No. 2, Mei 2017
- 37
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilai
Dengan salah satu hasil pengujian variabelnya
koefisien regresi sebesar 0,157. Ini menunjukan
adalah pengetahuan dan pemahaman tentang
bahwa perubahan pada variabel pemahaman
peraturan pajak berpengaruh terhadap kemauan
peraturan
membayar pajak.
perpajakan
diikuti
oleh
variabel
kepatuhan wajib pajak secara searah atau positif. Jika pemahaman peraturan perpajakan meningkat sebesar satu satuan secara relatif akan menaikan 15,7%
kepatuhan wajib pajak sebesar 0,157
satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dianggap tetap atau konstan. Hasil ini juga bisa diartikan semakin bagus tingkat pemahaman peraturan perpajakan wajib pajak akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak itu sendiri dalam penelitian ini adalah koperasi yang ada di Kota Banda Aceh.
tolak ukur bagi wajib pajak dalam menyelesaikan kewajiban perpajakannya. Peraturan perpajakan yang terus mengalami perubahan mengharuskan wajib pajak mengupgrade tingkat pemahaman peraturan perpajakan agar tidak keliru dalam menyelesaikan kewajiban perpajakan. Wajib Pajak yang tidak memahami peraturan perpajakan cenderung akan menjadi Wajib Pajak yang tidak patuh, karena semakin paham Wajib Pajak terhadap peraturan perpajakan maka semakin paham pula Wajib Pajak terhadap sanksi yang akan diterima (Prasetyo, 2006).
dilakukan oleh Handayani et al (2012) dengan yang
mempengaruhi
kemauan membayar pajak bagi Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. -38
penelitian
menunjukkan
bahwa
kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,349. Ini menunjukan bahwa perubahan pada variabel kesadaran membayar pajak diikuti oleh variabel kepatuhan wajib pajak secara searah atau positif. Jika kesadaran membayar pajak meningkat sebesar satu satuan
pajak sebesar 0,349 satuan dengan asumsi bahwa variabel independen lainnya dianggap tetap atau konstan. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat kesadaran
wajib
pajak
akan
kepatuhan
wajib
pajak
itu
meningkatkan sendiri
dalam
penelitian ini adalah koperasi yang ada di Kota Banda Aceh. Kesadaran
Wajib
pajak
dalam
menyelesaikan kewajiban perpajakan secara tidak langsung ikut berpartisipasi dalam menunjang pembangunan negara. Selain itu, wajib pajak menyadari
bahwa pajak
ditetapkan
dengan
undang-undang dan dapat dipaksakan.
Hasil penelitian ini mendukung studi yang
faktor-faktor
Hasil
secara relatif akan menaikan kepatuhan wajib
Pemahaman peraturan perpajakan menjadi
menguji
Pengaruh Kesadaran Membayar Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak
Volume 5, No. 2, Mei 2017
Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siat dan Toly (2013) dengan unit analisis yang digunakan adalah pengusaha kecil yang ada di Surabaya.
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan PascasarjanaUniversitasSyiah Kuala
Hasilnya adalah faktor kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan wajib
KESIMPULAN
pajak. Pemahaman Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Hasil
penelitian
Perpajakan
kesadaran pelayanan
menunjukkan
peraturan
membayar perpajakan
pajak
perpajakan, dan
secara
kualitas simultan
bahwa
berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak
kualitas pelayanan perpajakan tidak berpengaruh
koperasi yang ada di Kota Banda Aceh. Secara
terhadap kepatuhan wajib pajak. Dengan kata
parsial pemahaman peraturan perpajakan dan
lain, semakin baik pelayanan perpajakan yang
kesadaran membayar pajak berpengaruh terhadap
diberikan kepada wajib pajak koperasi tidak
kepatuhan wajib pajak koperasi yang ada di Kota
mempengaruhi tingkat kepatuhan wajib pajak
Banda Aceh, akan tetapi kualitas pelayanan
tersebut dalam penelitian ini yaitu wajib pajak
perpajakan tidak berpengaruh terhadap kepatuhan
koperasi yang ada di Kota Banda Aceh.
wajib pajak koperasi yang ada di kota Banda
Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil
Aceh.
penelitian yang dilakukan oleh Fuadi dan Arabella
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah
(2013) dengan unit analisis adalah Wajib Pajak
hanya dilakukan pada Koperasi yang ada di Kota
UMKM (usaha mikro, kecil dan menengah).
Banda Aceh. Jika penelitian yang sama dilakukan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas
di beberapa kabupaten/kota atau pada seluruh
pelayanan dan sanksi perpajakan berpengaruh
koperasi yang ada di Provinsi Aceh, maka ada
positif terhadap kepatuhan Wajib Pajak UMKM.
kemungkinan akan terjadi perbedaan hasil.
Kualitas pelayanan yang diberikan oleh fiskus tidak mempengaruhi kepatuhan wajib pajak menunjukkan bahwa kualitas pelayanan tidak menjadi suatu tolak ukur untuk membuat wajib pajak menjadi patuh. Hal ini bisa disebabkan kewajiban
karena yang
pajak
dapat
merupakan
dipaksakan
suatu
menurut
undang-undang dan dianggap utang bagi wajib pajak yang tidak memenuhi kewajibannya. Selain itu, pajak yang telah dibayarkan tidak mendapat
UCAPAN TERIMA KASIH Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Kepala Dinas Perindag Koperasi dan UKM Kota Banda Aceh dan seluruh pegawai yang telah membantu memberikan data. Pengurus Koperasi yang ada di Kota Banda Aceh yang telah bersedia meluangkan waktu mengisi kuesioner penelitian. Albari. 2009. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepatuhan Membayar Pajak. Jurnal Siasat Bisnis, 13, 1–13.
prestasi kembali (kotra prestasi/balas jasa) secara langsung kepada wajib pajak.
Volume 5, No. 2, Mei 2017
- 39
Jurnal Magister Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
DAFTAR PUSTAKA
di KPP Tegal dan Purwokerto). Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro.
Arabella, O. F. dan M. Yenni. 2013. Pengaruh Kualitas Pelayanan Petugas Pajak, Sanksi Perpajakan dan Biaya Kepatuhan Pajak terhadap Kepatuhan Wajib Pajak UMKM. Tax dan Accounting Review, 1, 18-27.
Handayani., S. W. F. Agus dan P. Umi, 2012. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas. Banjarmasin: Simposium Nasional Akuntansi XV.
Chotimah, C. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Membayar Pajak Penghasilan Orang Pribadi (Survey di Kota Klaten). Tesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hardiningsih, Pancawati dan Y. Nila, 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kemauan Membayar Pajak (the Factors that Influence the Willingness to Pay the Tax). Dinamika Keuangan dan Perbankan, 3, 126 – 142.
Prasetyo, G. E. 2006. Indikasi Earnings Management pada Laporan Keuangan Fiskal dan Laporan Keuangan Komersial (Studi Empiris pada Wajib Pajak Badan Sekaran, U. 2006. Research Methods for Business, Edisi Empat. Salemba Empat, Jakarta.Siat, C. C. dan Agus A. T. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Wajib Pajak dalam Memenuhi Kewajiban Membayar Pajak di Surabaya, Tax & Accounting Review, 1, 41-48. Utami, S. R, Andi dan Ayu, N. S. 2012. Pengaruh Faktor-Faktor Eksternal Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di Lingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Serang. Skripsi, Fakultas
-40
Volume 5, No. 2, Mei 2017
Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Cetakan Keenam. Ghalia Indonesia, Jakarta. Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang Banten. Widayanti dan Nurlis. 2010. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemauan untuk Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi yang Melakukan Pekerjaan Bebas (Studi kasus pada KPP Pratama Gambir Tiga). Skripsi, Universitas Mercu Buana, Jakarta.