INFORMASI LAPORAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH KEPADA MASYARAKAT TAHUN 2009 Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya bagi Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah kami dapat menyelesaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2009. Sebagaimana diketahui, bahwa sebagai tindak lanjut dari Pasal 27 UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 3 Tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada Pemerintah, Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah kepada masyarakat. Dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 3 Tahun 2007 tersebut, telah diatur pada Pasal 27 ayat (1) bahwa Kepala Daerah wajib memberikan informasi kepada masyarakat melalui media cetak dan/atau media elektronik. Adanya ketentuan mengenai informasi laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah ini, pada hakekatnya diharapkan terjadi mekanisme cheks and balances secara sehat dan obyektif. Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah ini disusun dengan maksud memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan Daerah Kabupaten Cianjur selama satu tahun anggaran. Sebagaimana yang telah ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 12 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2006 – 2011, Visi Kabupaten Cianjur adalah : CIANJUR LEBIH CERDAS, SEHAT, SEJAHTERA DAN BERAKHLAQULKARIMAH. Untuk mencapai Visi tersebut, maka ditetapkan 4 (empat) misi sebagai rangkaian tindakan yang akan dilakukan yakni : 1. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pendidikan yang bermutu ; 2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ; 3. Meningkatkan pembangunan ekonomi yang berbasis potensi lokal ;
4. Meningkatkan pembinaan ahlaqulkarimah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara Misi ini ditetapkan untuk menyelesaikan persoalan, bagaimana agar IPM Kabupaten Cianjur dapat terus meningkat secara signifikan sampai akhir periode jangka menengah 2006-2011. Adapun Strategi dan Arah Kebijakan Daerah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Tahun 2006-2011, adalah sebagai berikut : 1. Memelihara hasil-hasil pembangunan selama periode tahun 2001-2005. 2. Mengurangi kesenjangan pertumbuhan wilayah sebagai tema pembangunan tahun 2007 dengan fokus : pemerataan dan perluasan kesempatan belajar,peningkatan mutu kesehatan lingkungan permukiman, pembangunan infrastruktur wilayah, penataan sentra - sentra produksi, dan pengembangan kapasistas Pemerintah Daerah dalam mengurangi kesenjangan wilayah. 3. Mewujudkan keberpihakan pembangunan bagi penduduk miskin sebagai tema pembangunan tahun 2008 dengan fokus: peningkatan mutu layanan pendidikan, pengembangan jaminan sosial, peningkatan fasilitas pengembangan KUKM, pembangunan infrastruktur wilayah dan perdesaan, dan pengembangan kapasitas Pemerintah Daerah dalam mewujudkan keberpihakan pembangunan bagi penduduk miskin. 4. Meningkatkan kualitas layanan publik sebagai tema pembangunan tahun 2009 dengan fokus: peningkatan efisiensi dan efektifitas pendidikan,peningkatan mutu layanan kesehatan, penguatan lembaga ekonomi daerah, pemeliharaan infrastruktur wilayah dan perdesaan, serta reformasi birokrasi. 5. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam sebagai tema pembangunan tahun 2010 dengan fokus: peningkatan relevansi pendidikan, optimalisasi sumber daya kesehatan, penguatan teknologi tepat guna, pelestarian lingkungan, dan perwujudan capaian kawasan lindung, pemeliharaan kualitas infrastruktur wilayah dan perdesaan. 6. Memantapkan pelaksanaan otonomi daerah sebagai tema pembangunan tahun 2011 dengan fokus: optimalisasi kebijakan dibidang pendidikan,peningkatan pemberdayaan dan pembiayaan kesehatan,pemeliharaan infrastruktur wilayah dan perdesaan, serta penciptaan iklim demokrasi Pemerintah Kabupaten Cianjur menetapkan prioritas pembangunan dalam kurun waktu lima tahun (2006-2011) sebagai berikut : 1. Meningkatkan sumber daya insani melalui pendidikan dan kesehatan. 2. Meningkatkan pemerataan pembangunan infrastruktur di bidang ekonomi seperti jalan, air bersih dan prasarana ekonomi lainnya. 3. Mengembangkan agrobisnis dan kepariwisataan yang didukung oleh sector-sektor pembangunan lainnya dan peran serta masyarakat.
2
4. Meningkatkan pemahaman dan pengamalan agama, khususnya bagi pemeluk agama islam dalam rangka membangun akhlakulkarimah dalam mewujudkan gerbang marhamah. 5. Meningkatkan manajemen, kinerja, profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah. 6. Meningkatkan pendapatan daerah dan investasi. 7. Meningkatkan hubungan kerjasama pembangunan dengan pemerintah pusat, provinsi serta kerjasama antar daerah dengan kabupaten/kota yang berbatasan dalam rangka sinergitas kebijakan dan keselarasan program Tema pembangunan Kabupaten Cianjur yang dilaksanakan pada tahun 2009 adalah “meningkatkan kualitas layanan publik” dengan fokus : 1. 2. 3. 4. 5.
Peningkatan efisiensi dan efektivitas pendidikan. Peningkatan mutu layanan kesehatan. Penguatan lembaga ekonomi daerah. Pemeliharaan infrastruktur wilayah dan perdesaan. Reformasi birokrasi.
Selanjutnya, gambaran pelaksanaan program kerja yang mencakup Kebijakan Umum Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Pencapaian hasil kinerja untuk Tahun Anggaran 2009. A. PENDAPATAN DAERAH Kebijakan Pendapatan Daerah untuk periode Tahun 2009, tetap konsisten kepada paradigma Pendapatan Daerah yang diarahkan untuk menciptakan keseimbangan, antara peningkatan pendapatan daerah dengan pelayanan kepada masyarakat. Selain itu, diarahkan pula kepada usaha-usaha mendorong berkembangnya kegiatan usaha yang berdampak terhadap tumbuhnya perekonomian daerah, sehingga dalam jangka panjang diharapkan dapat menciptakan potensi pendapatan daerah. Arah kebijakan pengelolaan pendapatan daerah Tahun 2009 difokuskan pada langkah-langkah sebagai berikut : 1) 2) 3) 4)
Penertiban sistem dan prosedur pemungutan pendapatan daerah Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah Peningkatan koordinasi dan pengawasan terhadap pemungutan pendapatan daerah Peningkatan pelayanan kepada masyarakat, baik kecepatan pelayanan pembayaran maupun kemudahan untuk memperoleh informasi 5) Pemanfaatan sumber daya organisasi secara efektif dan efisien 6) Peningkatan upaya sosialisasi pendapatan daerah 7) Peningkatan kualitas data dasar seluruh pendapatan daerah. Kegiatan yang telah dilaksanakan untuk keberhasilan pemasukan Pendapatan Daerah pada Tahun 2009 adalah kegiatan-kegiatan intensifikasi pendapatan daerah melalui pendataan obyek pajak baru, penertiban reklame yang tidak membayar pajak, penerapan sanksi/denda terhadap para penunggak pajak yang tidak membayar setelah lewat jatuh tempo dan penerbitan surat paksa. Disamping itu, dilaksanakan pembinaan
3
terhadap OPD penghasil yang mengelola retribusi. penyuluhan terhadap para Camat/Kepala Desa mengenai Pajak Bumi dan Bangunan serta pelaksanaan koordinasi yang berkaitan dengan Dana Perimbangan. kepada pemerintah pusat. Sedangkan kegiatan ekstensifikasi pendapatan daerah dilakukan melalui pembentukan tempat Pelayanan Pembayaran Pajak Satu Atap yang berlokasi di Kecamatan Cipanas dan tempat pelayanan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan yang berlokasi di Bank Jabar Cianjur, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Dinas Pendapatan Daerah dan di Kantor Kecamatan Cipanas. Realisasi Pendapatan Daerah APBD Tahun Anggaran 2009 setelah perubahan mencapai Rp. 1,055 triliun, dari target Rp 1,066 triliun atau pencapaiannya 98,93 persen. Pendapatan ini, bersumber dari : 1. Pendapatan Asli Daerah (PAD). Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) TA 2009 mencapai sebesar Rp. 93,628 milyar, atau 96,73 persen dari target PAD sebesar Rp. 96,795 milyar. Gambaran lebih rinci realisasi PAD TA 2009 ini adalah sebagai berikut : 1. Pajak Daerah Rp. 21,693 milyar atau pencapaian target 105,47 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 20,567 milyar 2. Retribusi Daerah Rp. 18,871 milyar atau pencapaian target 101,78 persen dari target yang ditetapkan sebesar 18,540 milyar. 3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan mencapai Rp. 6,863 milyar atau 97,45 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 7,043 milyar. 4. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang sah Rp. 46,200 milyar, atau pencapaian target 91,23 persen dari target yang ditetapkan sebesar Rp. 50,644 milyar. 2. Dana Perimbangan Realisasi dana perimbangan dari target Rp. 1,050 triliun, dicapai Rp. 1,041 triliun atau mencapai target 99,10 persen. Sumber-sumber Dana Perimbangan ini meliputi : 1. Dana Bagi Hasil Pajak bukan pajak dari target Rp. 108,686 milyar, dicapai Rp. 99,202 milyar atau pencapaian target 91,27 persen. 2. Dana Alokasi Umum dari target Rp. 840,775 milyar, dicapai Rp 840,775 atau pencapaian target 100 persen. 3. Dana Alokasi Khusus Non Reboisasi dari target sebesar Rp. 101,257 milyar dicapai Rp 101,257 milyar atau pencapaian target 100 persen.
4
3. Lain-lain Pendapatan yang sah. Realisasi Lain-lain Pendapatan yang sah yang ditargetkan Rp.166,968 milyar, dicapai Rp 188,229 Milyar atau mencapai target 112,73 persen dengan perincian : 1. Hibah dari target Rp 16,717 Milyar, dicapai Rp. 16,717 Milyar atau pencapaian target sebesar 100 Persen. 2. Dana bagi hasil pajak dari provinsi dari target Rp 38,485 Milyar, dicapai Rp. 38,470 Milyar atau pencapaian target sebesar 99,96 Persen. 3. Dana bagi hasil retribusi dari provinsi dari target 15,054 Milyar, dicapai Rp. 0 atau pencapaian target sebesar 0 Persen. 4. Dana penyesuaian dan otonomi khusus dari target Rp 1,376 Milyar, dicapai Rp. 28,353 Milyar atau pencapaian target sebesar 2.059 Persen. 5. Bantuan keuangan dari provinsi atau dari pemerintah daerah lainnya dari target Rp. 110,388 Milyar, dicapai Rp. 104,688 atau pencapaian target sebesar 94,84 Persen. Berdasarkan gambaran sebagaimana tersebut diatas, diperoleh kesimpulan bahwa dalam pencapaian realisasi pendapatan ada yang melampaui target dan ada juga yang masih mencapai target seperti yang diharapkan. Namun secara akumulatif PAD tahun 2009 menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya. Adapun faktor yang mendukung tercapainya target-target pendapatan antara lain sebagai hasil usaha-usaha optimalisasi oleh aparat melalui pendekatan, pembinaan dan pelayanan terhadap para wajib pajak dan retribusi dalam penyelesaian kewajibannya sebelum akhir Tahun, juga didukung oleh upaya peningkatan kegiatan intensifikasi pungutan pada moment-moment hari-hari besar di akhir tahun, seperti misalnya untuk intensifikasi pungutan pajak hotel dan restoran. B. BELANJA DAERAH Kebijakan didalam penetapan Anggaran Belanja senantiasa mengacu kepada norma dan prinsip transparansi dan akuntabilitas, disiplin, keadilan, efisiensi dan efektivitas anggaran. Belanja daerah terdiri dari belanja tidak langsung dan belanja langsung. Total anggaran belanja Tahun Anggaran 2009 yang direncanakan Rp. 1,226 triliun, realisasinya mencapai Rp. 1,331 triliun atau 108,59 persen. Distribusi penggunaan anggaran belanja ini dialokasikan kepada kegiatan-kegiatan sbb : 1. BELANJA TIDAK LANGSUNG. Belanja tidak langsung yang direncanakan Rp. 915,961 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 882,329 milyar atau 96,33 persen. Secara terinci belanja tidak langsung ini adalah sbb : a. Belanja Pegawai secara keseluruhan dianggarkan Rp. 644,036 milyar dan penyerapan dananya mencapai Rp. 636,816 milyar atau 98,88 persen.
5
b. Belanja bunga keseluruhan dianggarkan Rp. 4,340 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 4,323 milyar atau 99,61 persen. c. Belanja subsidi dari anggaran yang direncanakan Rp. 4,372 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 4,372 milyar atau 100 persen. d. Belanja hibah dari anggaran yang direncanakan Rp. 92,157 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp 91,501 milyar atau 99,29 persen. e. Belanja bantuan sosial dari anggaran yang direncanakan Rp. 109,797 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 86,758 milyar atau 79,02 persen. f. Belanja bagi hasil kepada pemerintahan desa dari anggaran yang direncanakan Rp. 1,222 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 724 juta atau 59,30 persen. g. Belanja bantuan keuangan kepada pemerintahan desa dari anggaran yang direncanakan Rp. 53,833 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 54,832 milyar atau 99,45persen. h. Belanja tidak terduga dari anggaran yang direncanakan Rp. 5,202 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 3 milyar atau 57,67 persen. 2. BELANJA LANGSUNG. Belanja langsung ditargetkan Rp. 415,621 milyar dan penyerapan dananya mencapai Rp. 356,925 milyar atau 85,88 persen. Rincian Belanja langsung mencakup : a. Belanja pegawai sebesar Rp. 33,898 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 31,889 milyar atau 94,07 persen. b. Belanja barang dan jasa sebesar Rp. 181,235 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 162,999 milyar atau 89,94 persen. c. Belanja modal sebesar Rp. 200,487 milyar, penyerapan dananya mencapai Rp. 162,063 milyar atau 80,83 persen. Seperti halnya di bidang Pendapatan, maka di bidang Belanja ini terkendala pula oleh beberapa permasalahan seperti fluktuasi harga yang mengakibatkan nilai harga barang dalam satu tahun anggaran secara eskalatif cenderung menunjukan kenaikan dalam APBD. Solusi untuk memecahkan masalah seperti itu dilakukan melalui penambahan anggaran pada Perubahan APBD. Selain itu ketentuan dari Pemerintah Pusat mengenai bentuk dan format pertanggungjawaban keuangan selalu berubahubah, sehingga menyulitkan para pengelola keuangan di daerah untuk dalam waktu singkat memahami ketentuan yang baru tersebut. Solusi untuk memecahkan permasalahan seperti itu, dilakukan melalui sosialisasi dan bimbingan teknis bagi para pengelola keuangan.
6
Berikut ini kami sampaikan gambaran pelaksanaan Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah yang terdiri dari Urusan Wajib dan Urusan Pilihan sebagai berikut : A. URUSAN WAJIB 1. PENDIDIKAN. Programnya diarahkan kepada peningkatan pendidikan anak usia dini, penuntasan wajib belajar sembilan tahun, peningkatan pendidikan menengah, pendidikan nonformal, peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen pelayanan pendidikan, pembinaan dan pengembangan aparatur, serta peningkatan sarana dan prasarana pendidikan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain : pembangunan ruang kelas TK satu atap, pemeliharaan bangunan sekolah, rehabilitasi ruang kelas sekolah SD/MI/SMP/MTS, penambahan ruang kelas baru SMP/MTs dan SMA/SMK, penuntasan Wajar Dikdas 9 Tahun, pembinaan SMP terbuka , penunjang penyelenggaraan paket B dan paket C, pengembangan PKBM, pengembangan kreatifitas pendidik dan tenaga kependidikan, penyelenggaraan siswa Berakhalaqul Karimah, serta seleksi calon pengawas TK, SD, SMP, SMA, SMK. Dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut, telah memberikan hasil antara lain berupa peningkatan pelayanan pendidikan melalui pemeliharaan, rehabilitasi, penambahan dan rehabilitasi prasarana/sarana pendidikan, pembinaan SMP terbuka, meningkatnya kreativitas guru, serta berkembangnya mutu Pendidikan Luar Sekolah. Mengenai tingkat pencapaian kinerja urusan Pendidikan pada tahun 2009 dapat kami gambarkan sebagai berikut : Angka Melek Huruf menunjukan sedikit perbaikan, yakni sebesar 97,66 persen pada tahun 2008, menjadi sebesar 98,65 persen pada tahun 2009. Rata-rata Lama Sekolah sebesar 6,92 pada tahun 2008, menjadi 7,33 pada tahun 2009. Angka Kelulusan Tingkat SD/MI mencapai 96,35 persen, Tingkat SMP/MTS 99 persen dan Tingkat SMA/SMK/MA 99,27 persen. Angka Putus Sekolah Tingkat SD/MI mencapai 0,02 persen, Tingkat SMP/MTS 0,43 persen, serta untuk Tingkat SMA/SMK 1,01 persen. Angka Partisipasi Murni Tingkat SD/MI mencapai 95,91 persen, Tingkat SMP/MTs 73,91 persen dan Tingkat SMA/SMK/MA mencapai 33,20 persen. Adapun penghargaan atau prestasi yang telah diperoleh dalam urusan pendidik pada tahun 2009 antara lain : 1. Prestasi tingkat TK/SD peringkat ke I lomba mengarang putra tingkat wilayah I Bogor atas nama RISWANDA NOVAL, SDN Pasirhayam Cilaku. 2. Prestasi tingkat TK/SD peringkat ke I lomba baca puisi tingkat wilayah I Bogor atas nama MUGIA RAJAM, SDN Ibu Dewi Kec. Cianjur. 3. Prestasi tingkat TK/SD peringkat ke I lomba mengarang tingkat wilayah I Bogor atas nama PIPIT SAPITRI, SDN Mekarjati.
7
Alokasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan Urusan Pendidikan mencapai Rp 76,477 milyar atau 95,03 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 80,476 milyar. 2. KESEHATAN. Program dan kegiatannya diarahkan kepada pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, upaya kesehatan masyarakat, perbaikan gizi masyarakat, pengadaan peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana rumah sakit, puskesmas pembantu dan jaringannya, peningkatan manajemen kesehatan, sistem informasi kesehatan (SIK) dan sumber daya kesehatan (SDK), serta upaya kesehatan perorangan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain : pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, peningkatan kesehatan masyarakat, peningkatan sarana dan prasarana kesehatan, penyemprotan sarang nyamuk, peningkatan pendidikan tenaga penyuluh serta penyuluhan masyarakat pola hidup sehat. Dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut, telah memberikan hasil berupa adanya peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat melalui peningkatan penyediaan obat-obatan dan sarana/prasarana kesehatan, pemanfaatan berbagai institusi masyarakat dalam pelayanan kesehatan, penyemprotan sarang nyamuk, serta meningkatnya kemampuan tenaga penyuluh dan fasilitator masyarakat. Tingkat Pencapaian kinerja urusan Kesehatan periode tahun 2009 menunjukan bahwa Penemuan kasus Angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan dari 46,75/1000 KH pada tahun 2008 menjadi 40,6/1000 KH pada tahun 2009. Demikian pula dengan Penemuan Angka Kematian Ibu (AKI) mengalami penurunan dari 68 kasus pada tahun 2008 menjadi 60 kasus pada tahun 2009.Prevalensi gizi kurang pada anak mengalami penurunan 0,89 persen dari 10,96 persen pada tahun 2008 menjadi 10,7 persen pada tahun 2009. Upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah, dilakukan melalui berbagai kegiatan, baik yang berkaitan dengan pelayanan medis maupun penambahan berbagai fasilitas antara lain pengadaan alat-alat rumah sakit, ambulance, alat-alat kedokteran dan sarana prasarana rumah sakit lainnya serta melanjutkan pembangunan fisik RSUD tahap II. Penghargaan yang telah diperoleh dalam urusan kesehatan pada tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. Juara II Nutrisionis (tenaga gizi) tingkat provonsi atas nama Ny. NANIK ENDAH, AMG. 2. Juara II Rumah Sakit Sayang Ibu dan bayi (RSSIB) tingkat provinsi. 3. Persi awards terbaik III Hospital Family Planning dari Perastuan Rumah Sakit Indonesia Tahun 2009. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 64,047 milyar, atau 94,12 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 68,051 milyar.
8
3. LINGKUNGAN HIDUP Program dan kegiatannya diarahkan kepada peningkatan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan, peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hudup, peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian fungsi lingkungan hidup. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain: pemantauan kualitas lingkungan, pengendalian pencemaran lingkungan hidup, peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA, pengkajian dampak lingkungan dan pengembangan data dan informasi lingkungan Dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut, telah memberikan hasil berupa terlaksananya pengawasan terhadap pelaksanaan analisis dampak lingkungan sebesar 80 persen dan penegakan hukum lingkungan sebesar 100 persen serta penanganan sampah sebesar 66,23 persen. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 1,482 milyar atau 98,40 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 1,506 milyar. 4. PEKERJAAN UMUM Program dan kegiatannya diarahkan kepada upaya mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah melalui peningkatan kuantitas dan kualitas jalan di bidang transportasi, peningkatan perlindungan sumber daya air dan keciptakaryaan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan ini berupa pembangunan jalan dan jembatan, bantuan peningkatan jalan dan jembatan desa, pemeliharaan rutin dan periodik jalan dan jembatan, rehabilitasi jalan dan jembatan kondisi tanggap darurat, serta pengadaan dan perbaikan alat berat, di bidang pengairan berupa operasional dan pemeliharaan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi, penanggulangan akibat bencana alam pengairan, pembinaan P3A Mitra Cai dan rehabilitasi beberapa bangunan, gedung kantor di lingkungan Pemerintah Kabupaten Cianjur. Dari kegiatan-kegiatan tersebut, telah memberikan hasil, terpeliharanya jalan dalam kondisi baik sepanjang 677,41 km atau 52 persen dari panjang jalan seluruh jalan kabupaten sepanjang 1.290,547 km. Di bidang pengairan telah memberikan hasil terpeliharanya jaringan-jaringan irigasi seluas 45.084 ha atau 80 persen dari luas irigasi kabupaten seluas 56.354 ha. Penghargaan yang telah diperoleh dalam urusan pekerjaan umum selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. Juara II tingkat Nasional dalam rangka Lomba Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teladan atas AWAN SUNARWAN. 2. Juara III tingkat Nasional dalam rangka Lomba Pemilihan Petugas Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Teladan atas nama RUKMAN HS. Untuk urusan pekerjaan umum realisasi anggarannya mencapai Rp 47,194 milyar atau 78,88 persen dari anggaran yang disediakan sebesar Rp 59,829 milyar.
9
5. PENATAAN RUANG Program dan kegiatan urusan penataan ruang diarahkan kepada program perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, pengendalian dan pemanfaatan ruang, dengan kegiatan berupa penyempurnaan RTRW Kabupeten Cianjur, fasilitasi peningkatan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan ruang dan perijinan dan pengawasan pemanfaatan ruang. Realisasi anggaran untuk urusan penataan ruang mencapai Rp. 548 juta atau 93,99 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 583 juta. 6. PERENCANAAN PEMBANGUNAN Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain, penyusunan berbagai dokumen perencanaan serta penelitian-penelitian untuk keperluan perencanaan pembangunan. Hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut adalah tersusunnya berbagai dokumen perencanaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Cianjur. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut, mencapai Rp 1,301 milyar atau 98,93 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 1,315 milyar. 7. PERUMAHAN Program dan kegiatan urusan perumahan diarahkan kepada program pengembangan perumahan, lingkungan sehat perumahan, perbaikan perumahan akibat bencana, dengan kegiatan berupa pembangunan sarana MCK, pembangunan sarana drainase perkotaan, penataan lingkungan pemukiman penduduk pedesaan, pembangunan sarana dan prasarana air minum. Realisasi anggaran untuk urusan perumahan mencapai Rp. 10,167 milyar atau 85,61 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 11,875 milyar. 8. KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA Program dan kegiatan diarahkan kepada peningkatan peran serta kepemudaan dan pembinaan olah raga melalui kegiatan lomba tata upacara bendera dan wawasan wiyata mandala, diklat paskibra, pembinaan kepeminpinan , pekan olah raga SD,SMP dan SMA/SMK, pekan olah raga pelajar wilayah dan penyusunan bahan ajar kurikulum dan bahan ajar olah raga maenpo Cikalong tingkat SD, SMP, SMA/SMK. Realisasi anggaran untuk urusan kepemudaan dan olah raga mencapai Rp. 1,017 milyar atau 99,22 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 1,025 milyar.
10
9. PENANAMAN MODAL Progam dan kegiatannya diarahkan kepada peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui sosialisasi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan urusan penanaman modal. Realisasi anggaran untuk urusan penanaman modal mencapai Rp. 264,542 juta atau 88,18 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 300 juta. 10. KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH Program dan kegiatannya diarahkan kepada pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitif usaha kecil dan menengah, pengembangan sistem pendukung bagi usaha mikro kecil dan menengah, peningkatan kualitas kelembagaan koperasi, membangun jiwa semangat dan citra KUKM. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain: peningkatan kapasitas SDM pengelola koperasi, penyelenggaraan promosi produk usaha mikro kecl dan menengah, peningkatan koperasi dan penciptaan kader koperasi. Hasil yang dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain di sektor usaha mikro, jumlah usaha mikro dan kecil mencapai 50.000 atau 75 persen dari jumlah seluruh UKM sebanyak 65.000 dan jumlah koperasi aktif mecapai 250 atau 20 persen dari jumlah seluruh koperasi sebanyak 1.242. Untuk urusan koperasi dan usaha kecil dan menengah ini realisasi anggarannya mencapai Rp. 368,026 juta atau 79,64 persen dari anggaran yang disediakan sebesar Rp. 462,117 juta. 11. KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL Program dan kegiatannya diarahkan kepada penataan administrasi kependudukan dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain: validasi data penduduk Kabupaten Cianjur, pelayanan public pembuatan kartu tanda penduduk (KTP), pelayanan public pembuatan kartu keluarga dan pelayanan public pembuatan akta catatan sipil. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 2,237 milyar atau 99,55 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 2,247 milyar. 12. KETENAGAKERJAAN Program dan kegiatannya diarahkan kepada peningkatan kualitas dan produktivitas, perlindungan pengembangan lembaga ketenagakerjaan dan kegiatankegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ketenagakerjaan ini antara lain : peningkatan keterampilan bagi alumni UKM perbengkelan sepeda motor, pembentukan panitia pembina keselamatan dan kesehatan kerja (P2K3) di perusahaan, pembahasan penetapan UMK (Upah Minimum Kabupaten).
11
Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp. 233,825 juta atau 99,49 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 235,025 juta. 13. KETAHANAN PANGAN Program yang dilaksanakan adalah peningkatan ketahanan pangan melalui kegiatan revitalisasi lumbung desa (LD) dan lumbung pangan masyarakat desa. Penghargaan yang telah diperoleh dalam urusan ketahanan pangan adalah sebagai berikut : 1. penerima penghargaan ketahanan pangan kategori kelompok wanita tani tingkat provinsi jawa barat atas nama KWT Melati desa Karangwangi Kec. Ciranjang. 2. Penghargaan ketahanan pangan tingkat nasional tahun 2009 dalam bidang agribisnis holtikultura. 3. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat untuk kelompok wanita tani desa Karyamukti Kec. Ciranjang dalam rangka ketahanan pangan. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan untuk urusan ketahanan pangan mencapai Rp. 30 juta atau 100 persen dari jumlah anggaran yang direncanakan. 14. PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK Program dan kegiatannya diarahkan kepada penguatan kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak, peningkatan peran serta dam kesetaraan gender dalam pembangunan dan keserasian kebijakan peningkatan kualitas sumber daya manusia bagi perempuan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain : fasilitasi pengembangan pusat pelayanan terpadu pemberdayaan perempuan dan anak (P2TP2A), peningkatan peranan wanita menuju keluarga sehat sejahtera (P2WKSS), sosialisasi undang-undang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, perlindungan anak dan trafficking, fasilitas upaya perlindungan perempuan dan anak terhadap tindak kekerasan. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan untuk urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak mencapai 257,410 juta atau 79,20 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 325 juta. 15. KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan Keluarga Berencana antara lain : penyediaan pelayanan KB bagi keluarga miskin, pelayanan KIE, pembinaan keluarga berencana (workshop), pengadaan alat kontrasepsi, pelayanan MOP/MOW bagi keluarga miskin, pergerakan program KB melalui kader KB, desiminasi pendataan R/I/KS/2009, pembinaan kelompok bina keluarga balita, remaja dan lansia (BKB, BKR dan BKL), pengadaan sarana pelayanan KB keliling, alat kesehatan dan mopel bagi kabupaten/kota (DAK), pengadaan sepeda motor dan notebook, pengadaan sarana dan prasarana KB bagi PKB.
12
Hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut, tingkat prevalensi ber-KB masih bisa dipertahankan pada kisaran 67,98 persen. Penghargaan yang diperoleh dalam urusan keluarga berencana dan keluarga sejahtera pada tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. Terbaik I lomba institusi masyarakat pedesaan tingkat provinsi jawa barat atas nama Ny. LILIS SUSWATININGSIH desa Bojong Kec. Karangtengah. 2. Terbaik I tingkat Jawa Barat lomba PIK, KRR atas nama kelompok PIK KRR Mandiri Desa Padaluyu Kec. Cugenang. 3. Terbaik I tingkat jawa barat lomba 10 program pokok PKK atas nama desa Cidadap Kec. Campaka. 4. Terbaik I lomba tingkat jawa barat program P2WKSS atas nama desa Karangnunggal Kec. Cibeber. 5. Terbaik II tingkat jawa barat pelaksanaan kesatuan gerak PKK-KB-Kesehatan atas nama Desa Sukaratu Kec. Gekbrong. 6. Terbaik III lomba kelompok BLK tingkat jawa barat atas nama kelompok Nuri desa Bojongpicung kec. Bojongpicung. 7. Terbaik III tingkat jawa barat lomba kelompok BKL atas nama kelompok al hikmah desa Mekarwangi Kec. Haurwangi. 8. Terbaik III lomba posyandu tingkat jawa barat atas nama posyandu mawar I desa Sukamaju Kec. Cianjur. 9. Terbaik III tingkat jawa barat lomba kader atas nama Ny. AYI ROCHMAH kader posyandu mawar I Desa Sukamaju Kec. Cianjur. 10. Peringkat III tingkat I jawa barat pengelola KB-PKBRS Persi awards dan menjadi juara III tingkat Nasional. 11. Pengelola zakat terbaik tingkat nacional. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 2,638 milyar atau 78,35 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 3,367 milyar. 16. PERHUBUNGAN Program dan kegiatannya diarahkan kepada pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan, rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ, peningkatan pelayanan angkutan, pengendalian dan pengamanan lalu lalu, peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain : rehabilitasi/pemeliharaan sarana alat pengujian kendaraan bermotor, rehabilitasi/pemeliharaan rambu-rambu lalu lintas, rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat pemberi isyarat lalu lintas (traffic light), rehabilitasi/pemeliharaan alat-alat pemberi isyarat lalu lintas (warning light), pengumpulan dan analisis database pelayanan angkutan, pengendalian penyelenggaraan lalu lintas angkutan lebaran natal dan tahun baru 2009, pengadaan dan pemasangan rambu-rambu lalu lintas, pengadaan dan pemasangan marka jalan, pengadaan dan pemasangan pagar pengaman jalan, pengadaan kerucut lalu lintas, bakorlantas, pengadaan alat survey lalu lintas, penataan simpang, operasional pengendalian angkutan umum, penyusunan system informasi manajemen pengujian kendaraan bermotor, pengujian keliling dan operasional genset, pengadaan peralatan pengecatan samping kendaraan.
13
Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 916,319 juta atau 97,61 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 938,730 juta. 17. KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Program dan kegiatannya diarahkan kepada pengembangan komunikasi dan informasi dan media massa, kerjasama informasi dan media massa melalui kegiatankegiatan antara lain pengembangan website dan koneksi internet, penyebarluasan informasi pembangunan daerah melalui pemutaran film. Realisasi anggaran untuk urusan komunikasi dan informatika mencapai Rp. 555,511 juta atau 80,95 persen dari anggaran yang telah direncanakan sebesar Rp. 686,245 juta. 18. PERTANAHAN Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam rangka urusan pertanahan antara lain pengadaan tanah untuk gardu induk tahap I, pengadaan tanah untuk SMKN I Cipanas dan pengadaan tanah untuk SMPN 3 Cugenang. Hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut di atas adalah tersedianya lahan untuk kepentingan pembangunan gardu induk, SMKN I Cipanas dan SMPN 3 Cipanas. Realisasi anggaran untuk urusan pertanahan mencapai Rp. 2,445 milyar atau 41,73 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 5,858 milyar. 19. KESATUAN BANGSA DAN POLITIK DALAM NEGERI Program dan kegiatannya diarahkan kepada pengembangan wawasan kebangsaan, kemitraan pengembangan wawasan kebangsaan, pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan, pendidikan politik masyarakat,pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam dan dukungan kelancaran penyelenggaraan pemilu tahun 2009. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain: peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragama, sosialisasi pembinaan kehidupan berdemokrasi dan penelitian administrasi kelengkapan partai politik, gelar pasukan linmas tingkat kabupaten, pengamanan wilayah pemilihan presiden tahun 2009, peningkatan kewaspadaan dini masyarakat, inventarisasi data ormas, LSM/yayasan dan parpol yang ada di Kabupaten Cianjur, monitoring gejolak social deteksi dini, koordinasi dan fasilitasi rapat muspida, koordinasi lintas sektoral, tim koordinasi dukungan kelancaran penyelenggaraan pemilu 2009 di kabupaten Cianjur, pengadaan sarana dan prasarana evakuasi penduduk dari ancaman/korban bencana alam Dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan tersebut, telah memberikan hasil berupa terpeliharanya situasi dan kondisi Kabupaten Cianjur yang kondusif, sehingga menjadi salah satu faktor pendukung kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.
14
Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 2,107 milyar atau 100 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 2,107 milyar. 20. OTONOMI DAERAH, PEMERINTAHAN UMUM, ADMINISTRASI KEUANGAN DAERAH, PERANGKAT DAERAH, KEPEGAWAIAN DAN PERSANDIAN Kebijakan dalam urusan ini diarahkan kepada upaya mewujudkan Pemerintahan Daerah yang berkinerja tinggi melalui pembinaan aparatur yang jujur, berakhlak, profesional dan responsive, penataan kelembagaan yang efektif dan efisien serta pemenuhan sarana dan prasarana penunjangnya. Rincian Program dan kegiatan yang berada pada urusan pemerintahan umum, diantaranya adalah : peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah, peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah, peningkatan sarana dan prasarana penyelenggaraan pemerintahan daerah, peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintah daerah di wilayah kecamatan dan kelurahan, pencegahan dini dan penanggulangan korban bencana alam, pemberdayaan untuk menjaga ketertiban dan keamanan, peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat, pendidikan politik masyarakat, peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah, pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan kabupaten/kota, penataan peraturan perundang-undangan, pengembangan pelayanan bantuan hukum dan sosialisasi produk hukum, penataan daerah otonomi baru, pengendalian capaian kinerja keuangan daerah, penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan, penerapan kepemerintahan yang baik, kebijakan formasi dan pembinaan, peningkatan kapasitas sumber daya paratur, pembinaan dan pengembangan aparatur, pengembangan SIMPEG, peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah, peningkatan system pengawasan internal dan pengendalian pelaksana kebijakan KDH, peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. Realisasi anggaran untuk membiayai program dan kegiatan sebagaimana tersebut di atas mencapai Rp. 47,123 milyar atau 89,75 persen dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 52,504 milyar. 21. PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA Urusan ini diarahkan kepada peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan, pengembangan lembaga ekonomi pedesaan, peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa, pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa, pembinaan penyelenggaraan pemerintahan desa. Kegiatan-kegiatannya yang telah dilaksanakan antara lain: penyelenggaraan lomba desa di Kabupaten Cianjur, penyusunan profil desa dan kelurahan di Kabupaten Cianjur, bulan bakti gotong royong masyarakat (BBGRM), penumbuhkembangan badan usaha milik desa, pelatihan teknis pengelolaan pasar desa, penunjang pembinaan kelompok usaha kecil menengah (KUKM), TNI manunggal satata sariksa, pembinaan administrasi program-program nasional pemberdayaan masyarakat mandiri perdesaan, pelatihan kader pemberdayaan masyarakat (KPM), fasilitasi dan evaluasi BKPPD, penunjang pilkades, saba desa, peningkatan administrasi pemerintahan desa, bintek
15
administrasi pemerintahan desa bagi sekdes, peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Penghargaan yang telah diperoleh dalam urusan pemberdayaan masyarakat dan desa adalah juara II lomba desa atas nama Desa Kademangan Kec. Mande tingkat wilayah. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut sebesar Rp 1,223 milyar atau 95,62 persen dari anggaran yang direncanakan Rp 1,279 milyar. 22. SOSIAL Program dan kegiatannya diarahkan kepada pemberdayaan fakir miskin komunias adat terpencil adat PMKS lainnya, pemberdayaan eks korban bencana, pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial, pembinaan para penyandang cacat dan trauma, pembinaan para penyandang asuhan/panti jompo, keluarga harapan, penunjang pengamanan masalah kesejahteraan sosial (PMKS), penanggulangan bahaya penyalahgunaan narkoba, PMS, termasuk HIV/AIDS. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain bimbingan sosial dan keterampilan berusaha, penguatan ekonomi masyarakat petani tembakau dalam rangka pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, penunjang penanganan korban pasca bencana, peningkatan kualitas pelayanan sarana dan prasarana rehabilitasi kesejahteraan dan PMKS bagi eks korban bencana alam, bimbingan usaha ekonomi produktif bagi penyandang cacat, operasi dan pemeliharaan sarana dan prasarana panti asuhan/jompo, unit pelaksana program keluarga harpan (UPPKH) Kabupaten Cianjur. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan sebagaimana tersebut diatas mencapai Rp. 1,197 milyar atau 94,18 persen dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 1,271 milyar. 23. KEBUDAYAAN Program dan kegiatannya diarahkan kepada pengelolaan keragaman budaya melalui kegiatan-kegiatan antara lain pekan seni SD, SMP, SMA/SMK, ekshibisi seni budaya, pelaksanaan kesenian budaya lokal dan pengembangan kesenian budaya daerah. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp. 414, 180 juta atau 99,80 persen dari anggaran yang telah tersedia sebesar Rp. 415 juta. 24. STATISTIK Program yang dilaksanakan dalam rangka urusan statistik ini adalah pengembangan data dan informasi melalui kegiatan-kegiatan penyusunan profil daerah, penyusunan indikator makro, study analisis kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik di pemerintah Kabupaten Cianjur. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan dimaksud mencapai Rp. 222,425 juta atau 65,81 persen dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 337,992.
16
25. KEARSIPAN Program dan kegiatannya diarahkan kepada program penyelematan dan pelestarian dkumen/arsip, pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kearsipan, peningkatan kualitas pelayanan informasi. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pendataan dan penataan dokumen/arsip daerah, pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana pengolahan dan penyimpanan arsip, monev dan pelaporan kondisi situasi data, sosialisasi/penyuluhan kearsipan di lingkungan instansi pemerintah dan swasta Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp. 149,890 juta atau 97,95 persen dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 153,032 juta. 26. PERPUSTAKAAN Program yang dilaksanakan dalam rangka urusan perpustakaan adalah pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan yang ditindaklanjuti dengan kegiatan-kegiatan antara lain : pemasyarakatan minat dan kebiasaan membaca untuk mendorong terwujudnya masyarakat pembelajar, supervisi, pembinaan dan stimulasi pada perpustakaan umum, perpustakaan khusus, perpustakaan sekolah dan perpustakaan masyarakat, penyediaan bantuan pengembangan perpustakaan dan minat baca di daerah, publikasi dan sosialisasi minat baca dan budaya baca, penyediaan bahan pustaka perpustakaan umum daerah. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan dalam rangka urusan perpustakaan mencapai Rp. 262,334 juta atau 88,52 persen dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 296,369 juta. B. URUSAN PILIHAN 1. KELAUTAN DAN PERIKANAN Program dan kegiatan dibidang ini diarahkan kepada pengembangan perikanan, peningkatan produksi hasil peternakan melalui kegiatan-kegiatan antaran lain : akselerasi pembangunan kelautan dan perikanan (DAK), pembinaan dan pengembangan perikanan, pengembangan wawasan pesisir dan kelautan, peningkatan produksi dan produktivitas ternak, penanggulangan dan pencegahan penyakit hewan menular. Dalam tahun 2009, produksi ikan di Kabupaten Cianjur mencapai 60.167,98 ton terdiri, hasil produksi daging mencapai 32.385,66 ton, hasil produksi telur mencapai 15.311,50 ton dan hasil produksi susu mencapai 3.664,10 ton. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 3,316 milyar atau 93,86 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 3,533 milyar.
17
2. PERTANIAN Program dan Kegiatan dibidang ini diarahkan kepada peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan ketahanan pangan, peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian, peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan, pemberdayaan penyuluhan pertanian/perkebunan lapangan, pengambangan agribisnis. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain : pelatihan petani dan pelaku agribisnis, penyusunan database potensi produksi pangan, peningkatan produksi, produktivitas dan mutu produk pertanian/perkebunan, pengembangan sarana dan prasarana peningkatan prduksi dan produktivitas pertanian, pendampingan WISMP, pembangunan pusat-pusat penampungan produksi hasil pertanian/perkebunan masyarakat yang akat dipadatkan, pelatihan penerapan teknologi pertanian/perkebunan modern bercocok tanam, peningkatan kapasitas tenaga pertanian/perkebunan, jambore pertanian, peningkatan kesejahteraan penyuluh pertanian/perkebunan, pengembangan usaha tani agribisnis perdesaan, pengembangan pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, pengembangan komoditas unggulan . Produktivitas padi atau bahan pangan utama local lainnya selama tahun 2009 mencapai 804.385 ton atau 521,30 persen dari luas areal tanaman padi/bahan pangan utama lainnya seluas 154.303. Penghargaan yang telah diperoleh dalam urusan pertanian adalah sebagai berikut : 1. Penghargaan Presiden Republik Indonesia dalam prestasi meningkatkan produksi padi diatas standar nasional 5% tahun 2009 di Boyolali Jawa Tengah. 2. Juara I tingkat Provinsi Asosiasi Alumni SL-PHT hortikultura komoditas tanaman hias (krisan) tahun 2009. 3. Juara I tingkat provinsi untuk gapoktan hortikultura komoditas tanaman hias (krisan) tahun 2009. 4. Juara I tingkat provinsi untuk gapoktan hortikultura komoditas buah-buahan (pisang) tahun 2009. 5. Juara II tingkat nasional dalam kegiatan pemberian penghargaan abdi bakti tani kepada unit kerja pelayanan public berprestasi bidang pertanian BPP Kec. Pagelaran. 6. Juara umum tingkat jawa barat pada kegiatan pameran hari krida pertanian ke 37 di Kota Depok. 7. Peringkat 8 tingkat nasional pada lomba GP3A kayungyun kec. Cikalongkulon, daerah irigasi Ciraden Leuwilwungsin. 8. Peringkat 8 tingkat nasional lomba P3A Tirta Guna Kec. Ciranjang daerah irigasi Cihea. 9. Penghargaan dari Gubernur Jawa Barat untuk ketua kelompok tani bakti mandiri kec. Karangtengah sebagai petani yang telah berjada dalam bidang cipta, karsa dan karya bidang pangan yang bermanfaat bagi pembangunan pertanian. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 9,973 milyar atau 93,71 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 10,642 milyar
18
3. KEHUTANAN. Program dan kegiatan urusan ini diarahkan kepada peningkatan kesejahteraan petani, pengembangan agribisnis, gerak multi aktivitas agribisnis, pemanfaatan potensi sumber daya hutan, rehabilitasi hutan dan lahan, perlindungan dan konservasi sumber daya hutan, perencanaan dan pengembangan hutan, pemberdayaan masyarakat desa sekitar hutan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain: Gerakan Rehabilitasi Lahan Kritis (GRLK), Gerakan Multi Agribisnis (GEMAR), peningkatan PAD melalui pengawasan dan pengendalian peredaran hasil hutan, pengembangan dan pembinaan hasil hutan bukan kayu, pembuatan persemaian bibit tanaman kehutanan, pemeliharaan hutan kota, pemeliharaan kanan kiri jalan (kakija), penyebarluasan informasi bidang kehutanan (pameran, kehumasan dan pencanangan/kampanye gerakan penghijauan). Penghargaan yang telah diperoleh dalam urusan kehutanan selama tahun 2009 adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4.
Juara I tingkat Provinsi Jawa Barat kategori penyuluh kehutanan lapangan. Juara I tingkat Provinsi Jawa Barat kategori penyuluh swadaya masyarakat (PKSM). Juara I tingkat Provinsi Jawa Barat kategori kelompok tani penghijauan (KTP). Juara I tingkat Provinsi Jawa Barat kategori kecil menanam dewasa memanen (KMDM). 5. Juara I tingkat Provinsi Jawa Barat gapoktan Kec. Campaka. 6. Juara nasional gapoktan Kec. Campaka. Untuk urusan ini realisasi anggarannya mencapai Rp 2,851 milyar atau 87,78 persen dari anggaran yang disediakan sebesar Rp 3,248 milyar. 4. ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL Program dan kegiatannya diarahkan kepada penyediaan dan pengelolaan air baku, pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan, peningkatan pengelolaan pertambangan, pengembangan data dan informasi pertambangan dan energi. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain : pengeboran air bawah tanah, pengeboran air baku, penyelidikan potensi dan pola aliran air bawah tanah, pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan penambangan galian C, penetapan wilayah pertambangan, penyusunan database dan penyebaran informasi pertambangan, energi dan kegeologian. Realisasi anggaran untuk membiayau kegiatan tersebut mencapai Rp. 487,020 juta atau96,84 persen dari anggaran yang tersedia Rp. 502,919 juta. 5. PARIWISATA Program dan kegiatan untuk urusan ini diarahkan kepada pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan destinasi pariwisata, pengembangan kemitraan melalui kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain pelaksanaan sarana
19
penunjang promosi kepariwisataan, pengembangan objek pariwisata unggulan, pengembangan daerah tujuan wisata, pengembangan sosialisasi dan penerapan serta pengawasan standarisasi, pengembangan sumber daya manusia dan profesionalisme bidang pariwisata. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek-obyek wisata di Kabupaten Cianjur seperti ke Pantai Jangari, Pantai Jayanti, Cibodas dan Cikundul selama tahun 2009 tercatat sebanyak 409.646 orang. Penghargaan yang telah diperoleh dalam urusan pariwisata adalah sebagi berikut : 1. Juara II Tingkat Provinsi Jawa Barat kategori kemilau nusantara. 2. Juara Harapan III Tingkat Provinsi Jawa Barat Kategori Pasanggiri mamaos cianjuran. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 797,547 juta atau 98,89 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 806,500 juta. 6. PERINDUSTRIAN Program dan kegiatan untuk urusan ini diarahkan kepada peningkatan kapasitas iptek system produksi, pengembangan industry kecil dan menengah, peningkatan kemampuan teknologi industry, pengembangan sentra-sentra industry potensial. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan antara lain peningkatan usaha industry agro berupa bantuan mesin pengadaan alat pertanian dan industry madu, peningkatan desain kemasan dan bantuan peralatan pengolahan kopi dan pisang, pembinaan IKM tembakau iris sigaret (TIS), peningkatan pemberdayaan IKM pengolahan pangan, bantuan desain dan pelatihan teknologi industry pengolahan kayu (meubelair), evaluasi pembangunan bidang industry dan perdagangan, penyusunan data dan statistic bidang industry dan perdagangan. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp. 644,815 juta atau 98,37 persen dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 655,500 juta. 7. PERDAGANGAN Program dan kegiatannya diarahkan kepada perlindungan konsumen dan pengamanan perdagangan, peningkatan efisiensi peningkatan perdagangan dalam negeri, pembinaan sarana perdagangan. Kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan dalam urusan ini antara lain : pemasyarakatan, pengawasan dan pengujian makanan dan minuman yang tidak sesuai dengan ketentuan serta pengawasan sidang tera ulang luar kantor (STULK), pemantauan perkembangan harga, pengadaan dan penyaluran bahan kebutuhan pokok dan barang strategis serta publikasi komoditi unggulan kabupaten Cianjur, penataan pasar tradisional, penataan sarana dan prasarana kantor pasar cibodas, sosialisasi pita cukai, pengembangan gudang SRG, pembinaan pasar induk dan bojongmeron.
20
Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp 3,771 milyar atau 99,97 persen dari anggaran yang direncanakan sebesar Rp 3,772 milyar. 8. KETRANSMIGRASIAN Program dan kegiatan untuk urusan ini diarahkan kepada pengembangan wilayah transmigrasi melalui kegiatan-kegiatan antara lain peningkatan kerjasama antar wilayah, antar pelaku dan antar sektor dalam rangka pengembangan kawasan transmigrasi, penyediaan dan pengelolaan prasarana sosial dan ekonomi di kawasan transmigrasi, pengerahan dana fasilitas perpindahan serta penempatan transmigrasi untuk memenuhi kebutuhan SDM. Realisasi anggaran untuk membiayai kegiatan-kegiatan tersebut mencapai Rp. 207,291 juta atau 99,97 persen dari anggaran yang tersedia Rp. 207,350 juta. Kegiatan lain yang dibebankan adalah Penyelenggaraan Tugas Pembantuan meliputi tugas pembantuan yang diterima melalui SKPD terkait, diantaranya : 1.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan kepada Dinas P dan K adalah pembangunan 10 gedung TK/SD satu atau dan pengadan alat bermain (program block grant) dengan anggaran sebesar Rp 1 milyar dan realisasinya mencapai 100 persen. Anggaran kegiatan tersebut seluruhnya bersumber dari APBN.
2.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Pertanian kepada Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur sebesar Rp 10,619 milyar bersumber dari APBN dan realisasinya mencapai Rp 9,898 milyar atau 93,20 persen. Program-program yang dilaksanakan antara lain peningkatan kesejahteraan petani, peningkatan ketahanan pangan dan pengembangan agribisnis.
3.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Pertanian kepada Dinas peternakan perikanan dan keluatan sebesar Rp 644,139 juta dengan realisasi anggaran Rp 655 juta atau 98,34 persen, bersumber dari APBN, yaitu untuk program pengembangan agro industri dan peningkatan ketahanan pangan.
4.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat kepada Dinas Kehutanan dan Perkebunan dengan anggaran sebesar Rp 2,756 milyar dan telah teralisir 98,32 persen dari anggaran sebesar Rp. 2,803 milyar.
5.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Pekerjaan Umum kepada Dinas Tata Ruang dan Permukiman dengan anggaran sebesar Rp. 2,612 milyar dan telah terealisir 100% untuk kegiatan pengembangan IKK kecamatan Pagelaran.
6.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Pekerjaan Umum, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Hibah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kepada Dinas PU Binamarga dengan anggaran sebesar 14,111 milyar dan telah terealisir sebesar Rp. 9,280 milyar atau 65,77 persen untuk program pembangunan jalan dan jembatan dan program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan.
21
7.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Dakam Negeri kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Ketahanan Pangan Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 59,819 milyar dan telah terealisir Rp. 25,552 milyar atau 42,72 persen untuk kegiatan peningkatan keberdayaan masyarakat dan PNPM perdesaan dengan kecamatan.
8.
Tugas pembantuan yang diterima dari Departemen Dalam Negeri kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian dengan anggaran Rp. 3 milyar dan telah terealisir 100 persen untuk kegiatan pengambangan sistem resi gudang.
Selanjutnya kami laporkan tentang pelaksanaan Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan sebagai berikut 1.
Kerjasama Antar Daerah
Selama Tahun 2009 Pemerintah Kabupaten Cianjur telah membuat kesepakatan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor mengenai kerjasama antar daerah dalam pelayanan public Nomor 100/16/NK/Huk 2009 100/06/HUK. Ruang lingkup bidang yang dikerjasamakan meliputi bidang pelayanan public yang saling terkait, saling mempengaruhi dan saling ketergantungan untuk member manfaat bagi kesejahteraan masyarakat yang terdir dari bidang penataan ruang, pengendalian lingkungan hidup, pariwisata, perhubungan, pekerjaan umum, koordinasi penyelenggaraan administrasi kependudukan, kesehatan, pendidikan, pertanian dan kehutanan, peternakan dan perikanan, pemberdayaan perempuan dan keluarga berencana. 2.
Koordinasi dengan Instansi Vertikal
Koordinasi dengan instansi vertikal khususnya unsur pimpinan daerah meliputi Kodim, Polres, Kejaksanaan Negeri serta Pengadilan Negeri tetap terjalin dengan baik. Untuk membahas dan memecahkan masalah-masalah strategis yang terjadi, selain dilakukan pertemuan khusus, juga secara berkala dilakukan pertemuan-pertemuan rutin. Kerjasama yang saling mendukung, tercermin pula dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan seperti dalam pembinaan kebersihan, ketertiban, keindahan, ketentraman dan kenyamanan (K5), masing-masing unsur pimpinan daerah telah memiliki wilayah binaan masing-masing. Koordinasi dengan instansi vertikal pemerintah yang ada di daerah, juga terjalin dengan baik dan selama ini banyak memberi kontribusi terhadap upaya pembangunan di Kabupaten Cianjur. Koordinasi dengan Badan Pertanahan Kabupaten Cianjur antara lain, dalam kegiatan pengelolaan pertanahan terutama dalam hal pembebasan tanah untuk kepentingan pembangunan, serta perijinan yang berkaitan dengan lokasi tanah yang akan digunakan. Koordinasi dengan Kantor Statistik Kabupaten Cianjur antara lain, dalam kegiatan berbagai sensus serta penyusunan data indikator-indikator makro hasil pembangunan. Koordinasi dengan Kantor Departemen Agama Kabupaten Cianjur antara lain dalam kegiatan pembinaan lembaga-lembaga keagamaan, pendidikan agama serta kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan upaya pembinaan kerukunan hidup umat beragama. Koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pajak dan Kantor
22
Palayanan PBB Cianjur, antara lain dalam kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Koordinasi dengan instansi vertikal tersebut, selain dalam kegiatan yang bersifat operasional, juga dalam rapat-rapat koordinasi penetapan kebijakan seperti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dan Rapat Koordinasi. 3.
Pembinaan Batas Wilayah
Disadari bahwa batas wilayah merupakan masalah strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. Oleh karena itu, guna mengantisifasi terjadinya permasalahan batas wilayah, terus dilanjutkan langkahlangkah pembinaan batas wilayah secara koordinatif, baik antar kecamatan dan desa yang berbatasan di Wilayah Kabupaten Cianjur maupun antara wilayah Kabupaten Cianjur dengan wilayah kabupaten lain yang berbatasan. Pada tahun anggaran 2009, kegiatan penetapan batas wilayah Kabupaten Cianjur berlokasi di batas daerah Kabupaten Cianjur yang berbatasan dengan Kabupaten Bogor. Permasalahan yang dihadapi dalam pembinaan batas wilayah ini, antara lain luasnya wilayah Kabupaten Cianjur dan lokasi perbatasan yang terpencil, sehingga memerlukan anggaran yang relatif besar. Untuk itu penetapan batas wilayah dilakukan secara bertahap. 4.
Pencegahan dan Penanggulangan Bencana
Kabupaten Cianjur memiliki beberapa daerah kecamatan yang rawan bencana alam, tidak hanya di Wilayah Cianjur Selatan tetapi juga di Wilayah Cianjur Utara. Bencana alam yang sering terjadi di Kabupaten Cianjur, antara lain banjir dan longsor di kala musim hujan, dan kekeringan di kala musim kemarau. Bencana-bencana alam tersebut, masih bersifat bencana alam lokal. Berdasarkan data yang ada, selama tahun 2009 antara lain telah terjadi 3 kali bencana banjir, 6 kali bencana tanah longsor dan 3 kali bencana angin ribut. Total kerugian mencapai sekitar Rp 662,070 milyar. Penanganannya dilakukan secara konsisten, baik melalui tindakan-tindakan yang bersifat pencegahan maupun penanggulangan. Kegiatan dalam rangka upaya mengantisipasi kemungkinan terjadinya bencana telah dilakukan langkah-langkah diterbitkannya Peraturan Bupati Cianjur Nomor 34 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penganggulangan Bencana Daerah Kabupaten Cianjur, melaksanakan pemantauan lokasi rawan sebagai upaya identifikasi potensi bencana di wilayah Kabupaten Cianjur, melaksanakan pelatihan penanggulangan bencana bagi relawan, melaksanakan gladi posko guna menyamakan visi dan persepsi sehingga terjadi koordinasi dan integrasi dan sinkronisasi dalam penanggulangan bencana dan mencapai hasil yang optimal secara profesional dan proporsional.
23
Secara khusus, anggaran untuk pencegahan dan penanggulangan bencana alam tersebut dialokasikan dalam APBD, diantaranya melalui Pos Dana Tidak Terduga. 5.
Pengelolaan Kawasan Khusus
Kawasan yang perlu mendapat penanganan secara khusus di Kabupaten Cianjur adalah, Kawasan Puncak Cianjur yang meliputi Kecamatan Pacet, Cipanas, Sukaresmi dan Cugenang. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain, memperketat ijin investasi pembangunan sarana fisik secara selektif dengan berpedoman kepada pengaturan tata ruang yang berlaku, serta meningkatkan usaha-usaha konservasi sumber daya air melalui gerakan penghijauan. Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan kawasan puncak ini, pada umumnya antara lain masih banyaknya masyarakat yang melakukan pembangunan fisik tanpa izin. Oleh karena itu, disamping terus dilakukan sosialisasi, juga langkah-langkah penertiban berupa keharusan untuk memenuhi proses perijinan apabila bangunan tersebut berada pada areal lahan yang dimungkinkan berdasarkan ketentuan yang berlaku. 6.
Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
Selama tahun 2009 di Kabupaten Cianjur tidak terjadi gejolak sosial seperti konflik berbau SARA, Anarkisme, sparatisme dan sejenisnya. Situasi sosial politik terkendali dengan baik berkat kerja sama unsur pimpinan daerah dan masyarakat. Semua itu menjadi faktor pendukung bagi kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang menangani masalah Ketentraman dan Ketertiban Umum adalah, Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Perlindungan Masyarakat (Satpol PP dan Linmas) dan Kantor Kesatuan Bangsa. Dalam kegiatan opersionalnya selalu bekerjasama dengan instansi terkait lainnya. SKPD tersebut ditetapkan berdasarkan Perda Nomor 22 Tahun 2000 tentang Organisasi Pemerintahan Daerah yang ditindaklanjuti dengan Keputusan Bupati Cianjur Nomor 24 Tahun 2001 Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesatuan Bangsa dan Keputusan Bupati Cianjur Nomor 25 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata kerja Kantor Polisi Pamong Praja Dan Perlindungan Masyarakat. Adapun jumlah pegawai yang menangani ketentraman dan ketertiban umum seluruhnya berjumlah 261 orang terdiri dari Pol PP Kabupaten Cianjur sebanyak 131 orang dan Pol PP Kecamatan sebanyak 130 orang, dengan kualifikasi pendidikan beragam, mulai dari SD sampai S2 dan kualifikasi golongan dari TKS sampai Golongan III. Kendala yang dihadapi, pada umumnya bertumpu pada keterbatasan prasarana dan sarana operasional ketentraman dan ketertiban umum, SDM yang belum memadai serta tingkat kesadaran hukum masyarakat yang relatif rendah. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengatasi kendala seperti itu antara lain, melalui intensitas penyuluhan kepada masyarakat, pemanfaatan prasarana dan sarana operasional secara efektif, serta peningkatan keterampilan aparat Ketentraman dan Ketertiban Umum.
24
Kami menyadari, bahwa dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama tahun anggaran 2009 selain ada yang berhasil dilaksanakan secara optimal dan masih ada pula yang belum dapat memenuhi keseluruhan harapan segenap warga masyarakat Cianjur. Untuk itu kami mohon maaf yang sebesar-besarnya dan Insya Allah semua itu akan kita selesaikan secara bertahap pada tahun-tahun berikutnya. Beberapa hal yang dapat kita garis bawahi dan sekaligus sebagai kesimpulan dari penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan tahun anggaran 2009, adalah bahwa terlepas dari keberhasilan dan kekurangan pembangunan dalam tahun anggaran 2009, namun secara kumulatif akan bermuara kepada gambaran fakta sejauhmana perkembangan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM hasil perhitungan indeks gabungan dari indeks pendidikan, kesehatan, daya beli pada tahun 2009 angkanya masih belum dapat dipublikasikan. Sedangkan pada Tahun 2008 IPM Kabupaten Cianjur sebesar 68,72 terdiri dari komponen : Pendidikan sebesar 80,48 Kesehatan 69,42 dan Daya Beli masyarakat 56,25. Demikianlah Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2009, kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala kritik-kritik yang membangun, ataupun koreksi yang baik dan disampaikan dengan berbagai gaya, cara dan ekspresi, selalu kami jadikan bahan untuk mawas diri. Semoga Allah Swt senantiasa memberikan bimbingan dan petunjuk-Nya kepada kita semua. Billahittaufiq Walhidayah Wassalamualaikum Wr Wbr. Cianjur, April 2009 BUPATI CIANJUR ttd H. TJETJEP MUCHTAR SOLEH
25