III. DATA PERANCANGAN
A. Tabel Data Perancangan
B. RINCIAN DATA PERANCANGAN
a. Kaedah Penting dalam Memahami Al quran dan Hadis Umat Islam memiliki modal yang sangat besar untuk bersatu, karena mereka beribadah kepada ilaah (Tuhan) yang satu, mengikuti nabi yang satu, berpedoman kepada kitab suci yang satu, berkiblat kepada kiblat yang satu. Selain itu, ada 1
jaminan dari Allah dan Rasul-Nya, bahwa mereka tidak akan sesat selama
mengikuti
petunjuk
Allah Subhanahu
wa
Ta’ala,
berpegang-teguh kepada Alquran dan Al Hadis. Allah Subhanahu wa Ta’alaberfirman, Maka jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan ia tidak akan celaka. Dan barangsiapa yang berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta. (Q.S Thaha: 123, 124). Dalam menjelaskan kedua ayat ini, Abdullah bin Abbas berkata, “Allah menjamin kepada siapa saja yang membaca Alquran dan mengikuti apa-apa yang ada di dalamnya, bahwa dia tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat.” [Tafsir ath Thabari, 16/225]. Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi
wa
sallam bersabda,
Aku
telah
tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya. (Hadits Shahih Lighairihi, H.R.
Malik;
al-Hakim,
al-
Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13). (Kaedah
Penting
dalam
Memahami
Al
Qur’an
dan
Hadits,
Alquran:
Hadis
Muslim.Or.Id)
1. Al quran dan Al Hadis Perbedaan hadis qudsi adalah
hadis
qudsi dengan yang
diriwayatkan
Nabi Saw. dari
Rabnya (Allah). Hadis ini sering juga diistilahkan dengan hadis rabbani atau hadis ilahi. Sedangkan hadis yang bukan qudsi, disebut dengan hadis nabawi. Contohnya teks hadis qudsi Nabi Saw. bersabda, yang beliau meriwayatkan dari Rabnya, bahwa Allah berfirman, “Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya jika dia mengingat-Ku” (HR. Bukhari, no.7405)
2
2. Antara Alquran, hadis qudsi, dan hadis nabawi: 1. Alquran:
lafadz
dan
maknanya,
keduanya
dari
Allah Ta’ala. 2. Hadis
qudsi:
maknanya
dari
Allah,
sedangkan
lafadznya dari Nabi Saw. 3. Hadis nabawi: lafadz dan maknanya keduanya dari Nabi Saw. Dengan
demikian,
posisi hadis
qudsi adalah
antara
Alquran dengan hadis nabawi 3. Perbedaan hadis qudsi dengan Alquran: Alquran, lafadznya dari Allah, sedangkan hadis qudsi, lafadznya dari Nabi Saw. 1. Membaca Alquran dinilai sebagai ibadah, baik paham maknanya maupun tidak. Sedangkan semata-mata membaca hadis qudsi tanpa maksud mempelajarinya, tidak dihitung sebagai ibadah. 2. Membaca
Alquran
mendapat
pahala
per
huruf.
Sementara pahala per huruf ini tidak ada dalam hadis qudsi. 3. Alquran dibaca ketika shalat, sedangkan hadis qudsi tidak boleh dibaca ketika shalat. 4. Alquran mendapat jaminan penjagaan dari segala bentuk penyelewengan, sedangkan hadis qudsi tidak mendapat jaminan. Karena itu, ada hadis qudsi yang dhaif, palsu, mungkar, dst. Sebagaimana penilaian yang berlaku untuk semua hadis. 5. Alquran sampai kepada kita secara mutawatir dan disepakati oleh kaum muslimin. Sedangkan hadis qudsi ada yang statusnya ahad. Allahu a’lam (Beda Hadis Qudsi dengan Alquran.
3
http://www.konsultasisyariah.com/beda-hadis-qudsidengan-alquran/#)
b. Remaja Islam, "Gaul" dan Modernisasi Permasalahan fenomena remaja “gaul” sangat komplek. Remaja Islam pada saat ini tidak menunjukan identitas mereka sebagai seorang Muslim dan Muslimah, seperti membuka aurat, pacaran, free sex, narkoba, tawuran, main kesana kemari tanpa tujuan jelas, gaya hidup hedonis, matrealis, terkena virus EGP (Emang Gue Pikirin), virus F4 atau "Koreanisasi" (bergaya ala boyband dan girlband
Korea), westernisasi, dan virus F3 yakni
Fun, Food and Fashion. Yang menyedihkan mereka merasa bangga jika berpenampilan layaknya orang-orang barat meskipun hal-hal tersebut jauh dari Islam. Pernak-pernik penghias tubuh mulai dari pakaian, aksesoris, alat kecantikan, dan gaya hidup semuanya banyak diadopsi dan berkiblat ke barat. Mereka sebut dengan “gaya hidup modern” atau yang biasa diistilahkan oleh remaja sekarang dengan “gaul”.
1. Modernisasi Modernisasi dalam ilmu sosial merujuk pada sebuah bentuk transformasi dari keadaan yang kurang maju atau kurang berkembang ke arah yang lebih baik dengan harapan akan tercapai kehidupan masyarakat yang lebih maju,
berkembang,
dan
modernisasi
merupakan
pengetahuan
dan
sekarang
ini.
makmur. hasil
teknologi
Tingkat
dari
yang
teknologi
Diungkapkan kemajuan
pula ilmu
terus
berkembang
dalam
membangun
modernisasi betul-betul dirasakan dan dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari kota metropolitan sampai ke desadesa terpencil. (http://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi)
4
Modernitas bagi mereka yang mengklaim dirinya sebagai
modern
memiliki
konotasi
tertentu
atas
misi
pencerahan, yang didefinisikan sebagai emansipasi dari kondisi
awal
yang
dipaksakan
yakni
agama.
Misi
ini
berakibat pada perkembangan sekularisme dan menjauhkan diri dari gereja, agama dan dogma pada hanya wilayah pribadi. Pengambilan sekularisme lalu memunculkan ide baru bagi masyarakat, yakni hak asasi manusia, persamaan hak dan kebebasan. Tidak lama kemudian proses sejarah ini diistilahkan
sebagai
pengambilan
‘modernisme’.
nilai-nilai
liberal
Bagi
sekuler
kaum
sekuler,
disebut
sebagai
modern dan apapun yang tidak sesuai dengan nilai-nilai itu dianggap sebagai terbelakang dan tidak beda dengan yang apa terjadi pada gereja abad pertengahan. (Islam adalah relevan sepanjang jaman dan tempat (Islam Vis a Vis Modernitas, Hizbut-tahrir.or.id, 2007)
"Modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi ciri Negara barat yang stabil." (Wilbert E Moore, Sosiolog Amerika)
"Modernisasi adalah suatu transformasi, suatu perubahan masyarakat dalam segala aspekaspeknya." (J W School, Princeton, New Jersey)
"Modernisasi identik dengan Westernisasi, sekularisasi, demokratisasi dan pada akhirnya liberalisasi." (Daniel Lerner, Pengacara berpengaruh di tahun 1950 an).
Dampak berkembangnya
Positif ilmu
Modernisasi pengetahuan
:
(1). dan
Dengan teknologi
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan 5
mendorong untuk berpikir lebih maju, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pula yang membentuk masa modernisasi yang terus kian berkembang dan maju di waktu sekarang ini. (2). Dibukanya industri atau industrialisasi berdasarkan teknologi yang sudah maju menjadikan nilai dalam memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih, dan juga merupakan salah satu usaha mengurangi pengangguran dan meningkatkan taraf hidup. Dampak
Negatif
Modernisasi
:
(1).
Pola
Hidup
Konsumtif. Perkembangan teknologi industri yang sudah modern dan semakin pesat membuat penyediaan barang kebutuhan
masyarakat
melimpah.
Dengan
begitu
masyarakat mudah tertarik untuk menkonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada, sesuai dengan kebutuhan masing – masing. (2). Sikap Individualistik. Masyarakat merasa
dimudahkan
dengan
teknologi
maju
membuat
mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitas. Padahal manusia diciptakan sebagai makhluk sosial. (3). Gaya Hidup Kebarat-baratan. Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain. (4). Kesenjangan Sosial. Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu
yang
dapat
mengikuti
arus
modernisasi
dan
globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lainnya. Dengan kata lain individu yang dapat terus mengikuti perkembangan jaman memiliki kesenjangan tersendiri terhadap individu yang tidak dapat mengikuti suatu proses modernisasi tersebut. Hal ini dapat menimbulkan
kesenjangan
sosial
antara
individu
satu
dengan lainnya, yang bisa disangkutkan sebagai sikap individualistik. (5). Kriminalitas. Kriminalitas sering terjadi di kota-kota besar karena menipisnya rasa kekeluargaan, 6
sikap yang individualisme, adanya tingkat persaingan yang tinggi
dan
pola
hidup
yang
konsumtif.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Modernisasi) 2. Definisi Remaja "Gaul" Jika kita merajuk Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata
Gaul
bermakna
hidup
berteman
atau
bersahabat. Makna gaul pada saat ini sering diidentikkan dengan karakteristik anak muda dengan sebutan "Anak Gaul". Jika memaknai arti kata dalam kamus diatas maka gabungan kata "Anak Gaul" dapat diidentikkan dengan anak muda yang bersahabat. Tetapi terjadi penyimpangan makna akibat
kenyataan
tidak
menggambarkan
arti
kata
sebenarnya. Sebenarnya pengertian awal dari "Anak Gaul" itu adalah anak yang termasuk dalam kelompok populer di sekolah. Kemudian pemahamannya berkembang menjadi anak yang mengikuti perkembangan menjadi anak yang mengikuti perkembangan trend dalam hal fashion, musik, dan dunia anak muda lainnya. "Anak Gaul" juga bukan berarti hanya milik cewek saja, bahkan pada kaum remaja cowok kata-kata ini juga berlaku. Ada pula yang mengatakan "Anak Gaul" zaman sekarang adalah remaja yang sudah terpengaruh besar pada nilai-nilai western atau barat, juga ada yang berpendapat mereka
kebanyakan
"gaya"
dibandingkan
Kebanyakan mengkonsumsi daripada
"isi"
otak.
memproduksi dan
suka membanggakan kekayaan orangtua. Bahkan ada juga yang mengatakan biar dibilang "gaul", "Anak Gaul" juga senang cinta-cintaan, bahkan mungkin itu yang menjadi prioritas mereka. Anti sama kata jomblo alias tidak punya pacar. Bahkan ada yang saking tidak ingin disebut jomblo, tidak peduli kenal langsung "sikat"!
7
Jika kita bertanya pada anak muda zaman sekarang apa itu artinya gaul maka jawaban mereka bisa beragam. Gaul bisa berarti "keren". Ada juga yang mengidentikkan gaul dengan
pernak-pernik
yang
melekat
pada
tubuh
seseorang. Misalnya, kalau seorang remaja menenteng handphone baru dengan model yang lagi nge-trend, maka teman-temannya akan berkomentar "Wuih, Handphone nya gaul abis!" Sebagian remaja mengartikan istilah gaul dengan modern. Menurut mereka modern itu berarti tidak kuno atau kolot. Kalau lebih senang baca buku di perpustakaan ketimbang pergi ke disco atau clubbing, seorang remaja akan dicap "nggak gaul" oleh teman-temannya. 3. Gaul Sebagai Bahasa Slang Slang adalah ragam bahasa tidak resmi, dan tidak baku yang sifatnya musiman, dipakai oleh kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern, dengan maksud, agar yang bukan anggota kelompok tidak mengerti. Slang di ciptakan oleh perubahan bentuk pesan linguistik
tanpa
mengubah
isinya
untuk
maksud
penyembunyian atau kejenakaan, jadi slang bukanlah jika kita berbicara yang seharusnya sebuah bahasa, melainkan hanya transformasi parsial sebagian dari suatu bahasa menurut
pola-pola
tertentu.
Contohnya,
kata
bahasa
Indonesia mobil dapat di ubah wujudnya menjadi bo'il, bolim, demobs atau kosmob.(Wikipedia) Jika kita merajuk dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, maka makna
"gaul"
berteman
dan
sebenarnya
sangat
bersahabat.
Jadi,
positif,
tidak
yaitu
perlu
suka
memakai
pernak-pernik yang aneh atau berperilaku layaknya preman untuk disebut "Anak Gaul". Cukup dengan menjadi anak
8
yang supel, ramah, dan memiliki banyak teman, maka jadilah "Anak Gaul". Namun
permasalahannya
bahasa
adalah
sesuatu
yang fleksibel. Bahasa terus mengalami perkembangan dan perluasan makna. Demikian pula yang terjadi pada kata "Gaul", yang kini berkembang menjadi bahasa slang, atau bahasa prokem yang memiliki beragam penafsiran. Seorang remaja blogger yang tidak rela dengan cap negatif pada istilah "gaul", membuat definisi gaul menurut versinya sendiri. Menurutnya "gaul" berarti memiliki wawasan luas karena
akrab
mengetahui
dengan
teknologi
perkembangan
zaman,
informasi,
sehingga
problematika
umat
manusia, serta penyelesaiannya. Menurut seorang Dosen Psikologi Sosial, hal itu yang dinamakan
"konformitas"
yang
dikarenakan
pengaruh
normative. Remaja cenderung menyesuaikan diri dengan the latest trend biar bisa disukai orang atau agar diterima di suatu komunitas yang diikutinya.
Itu
tadi
sekilas
definisi tentang Anak “Gaul". Dan pengertian itu disadari betul oleh kebanyakan remaja kita. Ada yang merasa bangga disebut Anak “Gaul" karena merasa dirinya dianggap "keren" dan berwawasan dalam hal trend anak muda. Namun ada juga yang "alergi" dibilang Anak “Gaul" karena lekat dengan nilai-nilai negatifnya tadi.
c. Komik Komik
adalah
suatu
bentuk
seni
yang
menggunakan
gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, berbentuk buku hingga berbentuk digital.
9
Komik berasal dari berbagai macam istilah yang muncul dari berbagai macam negara. Di Belanda komik berasal dari kata komick yang berarti komik, di Yunani kumo, komik berasal dari kara komikos, bentukan dari kata komos yang artinya bersuka ria atau bercanda. Lantas akhir abad 19 di Amerika, muncul yang disebut Comic Strip alias deretan gambar lucu (cergam). Komik tersusun
didefinisikan
secara
teratur
sebagai dan
rangkaian
dapat
dibaca.
gambar
yang
Gambar-gambar
tersebut umumnya terpisah satu dengan yang lain dengan dibatasi oleh kotak segi empat (panel) meskipun hal tersebut tidak selalu digunakan.
Jika
terdapat
kata
atau
kalimat
(teks)
yang
diasosiasikan dengan gambar, maka biasanya muncul dalam panel. Biasanya kata atau kalimat tersebut memiliki ruang atau dimensi
yang
berbentuk
kotak
penjelasan
(caption),
atau
berbentuk ‘balon kata-kata’ yang keluar dari mulut tokoh yang berbicara sebagai simbol pikiran sang tokoh Dalam
bukunya
Understanding
Comics, seorang
pakar
komik dari Amerika, Scott McCloud memberikan definisi komik secara kompleks. Dimana komik (sebagai kata benda) adalah gambar-gambar dan lambang-lambang lain yang terjuktaposisi (berdekatan atau bersebelahan) dalam urutan tertentu, bertujuan untuk memberikan informasi atau untuk mencapai tanggapan estetis dari pembaca. ''Komik itu bila dikemas dengan baik bisa menjadi alat edukasi yang bisa dibaca siapa saja. Jadi, komik itu selain menghilangkan stres juga bisa mendidik,'' tutur Noegroho Soerjonegoro, pimpinan AAS Adhicipta Aksara Sejati (AAS) yang mengadakan Comic illustration Design (CID). (Republika, 21 Juli 2004).
1. Jenis Komik dan Pengertiannya a. Kartun/ Karikatur Hanya berupa satu tampilan saja, dimana didalamnya bisa terdapat beberapa gambar yang dipadu dengan
10
tulisan-tulisan. Biasanya komik tipe kartun/ karikatur ini berjenis humor (banyolan) dan editorial (kritikan) atau politik (sindiran) yang mana dari gambar tersebut dapat menimbulkan sebuah arti sehingga si pembaca dapat memahami maksud dan tujuannya. Contoh : Bisa dilihat pada
surat
kabar
maupun
majalah
dimana
suka
menampilkan gambar kartun/karikatur dari sosok tokoh tertentu yang maknanya sebagai kritikan dan sindiran bahkan
terkadang
dikemas
dengan
lucu
serta
menghibur.
b. Komik Potongan (Comic Strip) Artinya penggalan-penggalan gambar yang disusun/ dirangkai menjadi sebuah alur cerita pendek. Namun isi ceritanya tidak terpaku harus selesai disitu bahkan bisa juga
dijadikan
suatu
cerita
bersambung/
berseri.
Biasanya terdiri dari 3 hingga 6 panel atau sekitarnya. Komik Potongan (Comic Strip) ini biasanya ditampilkan dalam tampilan harian atau mingguan disebuah surat kabar, majalah maupun tabloid/buletin. Penyajian komik potongan ini ceritanya
juga dapat berisi cerita yang
humor, cerita yang serius nan asik untuk dibaca setiap epsisodenya hingga tamat ceritanya. Contoh: (1). Godam gadungan di dalam koran (2). Panji Koming di dalam koran Kompas
c. Komik Tahunan (Comic Annual) Komik ini biasanya terbit setiap 1 bulan sekali bahkan bisa juga 1 tahun sekali. Penerbit bisanya akan menerbitkan buku-buku komik baik itu cerita putus maupun serial. Contoh:
11
Dalam negeri: M&C Gramedia, PMK, Mizan, Terant, BumiLangit, Jagoan Comic, dsb.
Luar negeri: Marvel Comics, DC Comics, etc. bahkan bisa juga 1 tahun sekali. Penerbit bisanya akan menerbitkan buku-buku komik baik itu cerita putus maupun serial.
d. Komik Online (Webcomic) Selain media cetak seperti koran, majalah, tabloid dll, di dunia maya khususnya internet bisa juga dijadikan sarana dalam mempublikasikan komik. Dengan menyediakan situs web maka setiap pengunjung/pembaca dapat membaca komik. Dengan adanya media Internet jangkauan pembacanya bisa lebih luas dari pada media cetak. Komik Online lebih menguntungkan dari pada komik media cetak, karena dengan biaya yang sangat relatif lebih murah kita bisa menyebar luaskan komik yang bisa di baca siapa saja. Contoh: (1). http://www.gibug.com (2). http://www.kaptenbandung.com e. Buku Komik (Comic Book) Buku komik adalah suatu cerita yang berisikan gambar-gambar, tulisan dan cerita yang dikemas dalam sebuah buku. Buku Komik (Comic Book) ini sering kita jumpai bahkan mungkin sering kita baca. Comic book sering kali disebut sebagai komik cerita pendek, yang biasanya di dalam komik ini berisikan 32 halaman, tetapi ada juga komik yang berisi 48 halaman dan 64 halaman, komik ini biasanya berisikan cerita lucu, cerita cinta(cerita remaja), superhero(pahlawan) dan lain-lain. Buku Komik 12
itu sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis. Berikut beberapa jenis komik buku : 1. Komik Kertas Tipis (Trade Paperback) Buku komik ini berukuran seperti buku biasa, tidak terlalu lebar dan besar. Walau berkesan tipis namum bisa juga dikemas dengan menggunakan kualitas
kertas
yang
penampilan/penyajian
baik/bagus
buku
ini
sehingga
terlihat
menarik.
Apalagi dengan gambar dan warna yang cantik, membuat buku komik ini sangat digemari. Contoh: (1). Gundala, Godam, Si Buta Dari Gua Hantu, Lamaut (2). Kapten Bandung, Caroq, Gina (3). Gunturgen, Blacan, Zantoro (4). Komik-komiknya Marvel dan DC Comics (luar negeri) 2. Komik Majalah (Comic Magazine)
Buku komik berukuran seperti majalah (ukuran besar), biasanya menggunakan tipe kertas yang tebal dan keras untuk sampulnya. Dengan ukuran yang besar tersebut tentunya dengan misalkan 64 halaman bisa menampung banyak gambar dan isi cerita. Contoh: (1). Tintin (luar negeri) (2). Lucky Luke (luar negeri) (3). Asterik/Obelik (luar negeri) Komik
Novel
Grafis
(Graphic
Novel)
Biasanya isi ceritanya lebih panjang dan komplikasi serta
membutuhkan
tingkat
berpikir
yang
lebih
dewasa untuk pembacanya. Isi buku bisa lebih dari
13
100 halaman. Bisa juga dalam bentuk seri atau cerita putus/ One shot. 3. Komik Ringan (Comic Simple)
Komik yang satu ini adalah komik yang biasanya dibuat dari hasil karya sendiri yang di fotokopi dan di jilid sehingga menjadi sebuah komik. Alternatif ini sangat mendukung dalam pembuatan komik, karena hanya bermodal ide dan keahlian menggambar di tambah
pengeluaran
yang
sangat
ringan.
Sang
pencipta komik ini bisa ikut berpartisipasi dalam membuat komik, hal ini bisa dijadikan langkah awal untuk
menjadi
seorang
komikus.Contoh:
- Kakek Bejo (pragatcomic.com)
4. Buku Instruksi dalam format Komik (Instructional Comics)
Komik
ini
biasanya
di
gunakan
dalam
media
pembelajaran. Banyak sekali sebuah buku panduan atau instruksi yang di buat dalam format Komik, bisa dalam
bentuk
Buku
Komik,
Poster
Komik,
atau
tampilan lainnya. Biasanya pembaca buku ini akan lebih mudah cepat mengerti dari pada menggunakan buku
panduan
yang
tidak
bergambar.
Dengan
menggunakan gambar maka pembaca bisa mengikuti step by step yang tertera pada komik. Dengan adanya gambar yang di muat dalam format komik, buku bisa menjadi lebih menarik dan menyenangkan (Mustajab, Ade.(22
Juli
2011),
Jenis-jenis
Komik.
http://pensilseni.wordpress.com/2011/07/22/jenisjenis-komik/)
14
2. Storytelling dalam Komik Dalam
setiap
komik
selalu
mengandung
Visual
Storytelling yaitu tampilan gambar pada komik yang disusun menurut alur jalan cerita dari komik itu sendiri agar pembaca terbantu dalam menangkap makna dari cerita dalam komik tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Scott mcCloud (2005) yang mengungkapkan bahwa visual storytelling pada akhirnya memiliki tujuan utama agar pembaca komik dapat mengerti dengan jelas cerita yang disampaikan dan juga mengajak pembaca untuk tetap mengikuti ceritanya.
Visual
Storytelling
pada
komik
menjadi
beberapa
rangkaian pengambilan keputusan, yaitu:
(1). Pemilihan Momen Berkaitan dengan bagaimana peralihan dari satu panel ke panel lainnya.
(2). Pemilihan Frame Menentukan dari sudut pandang apa gambar ditampilkan dan seberapa besar proporsi tokoh atau objek dengan latar belakangnya.
(3). Pemilihan Image (Citra yg Ditampilkan) Menentukan
bagaimana
tokoh,
objek,
dan
suasana tersebut ditampilkan.
(4). Pemilihan Kata
(5). Pemilihan Flow (Alur Panel)
(Alexander, Yohan & Irfansyah. (2004), Pengaruh visual storytelling komik asing pada komik Indonesia, Elex media komputindo, Jakarta) 15
3. Storyboard Storyboard adalah sebuah konsep dari alur cerita yang dituangkan ke dalam sketsa yang masih kasar sebagai panduan untuk ke tahap pembuatan sketsa. Bentuknya seperti
komik kecil karena berpanel-panel. Disain panel
sudah terkonsep disini. Dalam pembuatan storyboard bisa saja terjadi brainstorming atau pengeksploran ide cerita. Dalam
produksi
film
atau
komik,
tiap
kreator
menuangkan ide cerita dengan berbagai cara. Ada yang disusun dulu dengan catatan/ ketikan seperti naskah yang sangat
detail
berdasarkan
baru naskah
dituangkan tersebut,
ke
dalam
namun
langsung mengalirkan ide ceritanya
ada
lewat
storyboard juga
yang
storyboard.
Contohnya adalah Studio animasi Walt Disney, studio animasi
terbesar di dunia asal Amerika. Walter Elias
Disney, pendiri dari Walt Disney Studio mengatakan “In our studio, we are not write our story, we DRAW them!”. (Picassosson. (30 Oktober 2012) Walt Disney, The purpose of
Storyboarding.
(Sumber:
http://www.youtube.com/watch?v=BSOJiSUI0z8). Ini sama dengan metode yang saya lakukan, saya menuangkan ide cerita langsung lewat storyboard. 4. Unsur Visual Komik Berikut
ini
adalah
yang
termasuk
unsur
visual
komik
perlu
diantaranya, adalah: a. Komposisi Penggambaran
adegan
dalam
dilakukan secara seksama. Pengolahan dan penataan obyek-obyek visual gambar seperti garis, bidang, warna
16
dan
keseimbangan
dan
kesatuan,
yang
perlu
diperhitungkan dengan baik akan terciptanya suatu komposisi
gambar
yang
baik.
Pemahaman
dan
penerapan komposisi yang dinamis akan menghasilkan suasana yang dramatis dan filmis. Aspek ini merupakan kemampuan komikus.
dasar
yang
Panel-panel
perlu
dalam
dikuasai
komik
oleh
yang
para
berfungsi
sebagai pemisah antara adegan yang satu dengan yang lainnya merupakan salah satu bentuk komposisi dalam komik. Selain itu ada juga unsur rupa lain seperti garis, cerita, lambang bunyi dan sebagainya. Menurut ketentuan
Tatsu yang
Maki paling
(2010),
terdapat
beberapa
mendasar
dalam
menyusun
media-media tersebut dalam sebuah komik, yaitu : (1). Panel-panel dalam sebuah halaman komik harus sesuai dengan pemikiran dan arah baca dari pembaca komik. Dalam hal ini, di Indonesia berlaku sistem membaca dari kiri
ke kanan, dan dari arah atas ke
bawah. Dengan pemikiran seperti ini, ilustrasi dan teks juga harus disusun sedemikian rupa dalam setiap panel agar mengikuti arah baca tersebut. (2). Garis pinggir atau outline dalam setiap panel haruslah sedikit lebih tebal dari garis ilustrasi dan teks. Hal tersebut untuk membuat panel-panel komik terlihat rapih
sehingga
mempermudah
pembaca
dalam
mengikuti kisah yang ingin disampaikan. (3). Jarak antara sisi atas dengan sisi bawah panel sebaiknya dibuat lebih lebar dibandingkan sisi kiri dan kanan panel. Hal tersebut untuk menuntun arah baca dari kiri dan kanan terlebih dahulu sebelum berlanjut dari atas ke bawah.
17
b. Jarak Pandang Gambar Pengambilan jarak pandang dalam komik sama dengan pengambilan sudut pandang dalam kamera yaitu long shot, medium shot, close up. Pengambilan jarak pandang tertentu memberikan kesan bagi para pembaca : a. Long Shot Menggambarkan
kesan
dan
suasana
jauh. b. Full Scene Shot Kesan
menyeluruh
sehingga
latar
menyeluruh sehingga latar menjadi jelas. Jarak pandang lokasi
ini
dalam
digunakan cerita
memperjelas
atau
latar
adegan
secara
kejelasan
bahasa
menyeluruh. c. Medium Shot Berpengaruh
pada
tubuh dari masing-masing tokoh (gesture) d. Close-up Untuk
pengambilan
ekspresi
secara
detail dan mengeluarkan emosi dari tokoh komik. e. Sudut Pandang Gambar Sudut pandang gambar dalam komik secara garis besar diklasifikasikan menjadi : (1). Sudut pandang dari bawah (low angle), biasanya memberikan kesan tinggi, dan kecil
18
bagi pembacanya. Namun dapat juga memberi kesan menyeramkan. (2). Sudut pandang dari tengah (normal), setinggi mata pengamat dalam keadaan berdiri normal,
berfungsi
untuk
menggambarkan
obyek yang berada mendekati garis cakrawala. (3). Sudut pandang dari atas (high angle), menggambarkan
suatu
adegan
sekaligus
suasana di sekelilingnya. c. Perlambangan Penggambaran penggambaran
komik
lambang-lambang
dalam
berbentuk
dalam
lambang
sebuah adegan berfungsi sebagai pendukung agar suasana menjadi lebih hidup. Secara teknis prinsip penggambaran
pada
bagian
ini
merupakan
kemampuan komikus untuk menggunakan unsur rupa seperti garis, teks, atau gambar yang menunjukkan suasana
tertentu.
(onomatope)
Penggambaran
atau
disebut
lambang
bunyi
sound
effect
juga
bertujuan untuk menirukan bunyi yang ekspresif. Biasanya digunakan untuk menirukan kesan bunyi benturan, pukulan,gerakan cepat dan sebagainya. Selain
dengan
bentuk
kata-kata,
penggunaan
lambang sering kali menggunakan gambar (gambar simbol), sering disebut juga visual effect atau simbol visual. d. Ilustrasi Sebagai penyampai informasi utama, ilustrasi merupakan unsur dominan dalam komik. Ilustrasi dapat
dikatakan
menyampaikan
komunikatif
cerita
secara
apabila utuh,
mampu
menunjukan 19
urutan
kejadian,
membangkitkan
emosi
dan
menciptakan suatu suasana. Meskipun dalam komik unsur verbal dan visual tidak dapat dipisahkan, tetapi ilustrasi
menjadi
pentingnya
kekuatan
kedudukan
utama.
ilustrasi
Mengingat
dalam
komik,
sebelum narasi atau dialog. Mengungkapkan cerita lebih jauh. Ilustrasi harus lebih mampu bercerita melalui gerak, skspresi,
latar
dan situasi.
Pada
awalnya, ilustrasi menjadi daya tarik bagi orang untuk membaca komik, meskipun selanjutnya daya tarik lebih ditentukan oleh penyampaian cerita dan susunan
cerita.
Dalam
hal
ini,
Hartono
(1996)
membagi penikmatan komik menjadi 3 bagian: (1). Penikmat Visual Estetis Terfokus pada tampilan segi rupa yang dipandang sebagai suatu karya seni, misalnya menyangkut
keserasian
komposisi
dan
kekuatan ekspresi. (2). Penikmatan Visual Naratif Mengarah pada keberadaan segi rupa sebagai
sarana
komunikasi
berkaitan dengan
visual
pengolahan bahasa
yang rupa
antara mencakup teknik-teknik penyampaian cerita lewat gambar. (3). Penikmatan Cerita Tertuju
pada
jalinan
cerita
yang
disampaikan. e. Watak dan Konsistensi Penggambaran Tokoh Watak yang dimaksud dalam hal ini adalah penggambaran tokoh. Perbedaan watak/ karakter 20
setiap tokoh nampak pada sifat-sifat dan dalam perilakunya juga dapat kita lihat dari penampilan fisiknya
dari
masing-masing
tokoh.
Perbedaan
masing-masing tokoh ditunjukan dengan perbedaan penggambaran. Raut wajah, namun dapat dilihat dari bentuk fisik secara keseluruhan. Konsistensi
penggambaran
tokoh
sangat
penting dalam sebuah komik, hal ini tentu akan sangat
berpengaruh
pada
rasa
kesinambungan
berbagai tampilan. Gambar tokoh tetap nampak, meskipun pada halama-halaman yang berbeda dan pada posisi yang berbeda pula. Upaya untuk tetap mempertahankan konsistensi penggambaran tokoh adalah dengan penggambaran mimik wajah yang sesuai dengan penggambaran suasana yang sedang dialami, misalnya senang, sedih, dan kesal. (Unsur
Visual
Komik.
(April
2012),
http://lets-
belajar.blogspot.com/2012/04/unsur-visualkomik.html)
5. Jenis-jenis Komik di Dunia
1. Komik dari Amerika Komik dari negara barat atau lebih dikenal dengan
Western
Comic.
Komik
ini
memiliki
penggemar sendiri di negeri asalnya. Komik dari Amerika mempunyai dua kekuatan besar, yaitu komik keluaran DC serta komik keluaran Marvel. Yang menjadi ciri komik Amerika adalah ceritanya yang selalu
menokohkan
super
hero,
yang
memiliki
kekuatan hebat dan tenaga super. Ada banyak tokoh komik DC dan Marvel diantaranya Superman si
21
manusia baja, Spiderman si manusia laba-laba, Iron man
manusia
besi
dan
Cat
Woman
si
wanita
bertopeng dan masih banyak lagi tokoh super hero lainnya.
Gb. 2. Contoh Karakter Ilustrasi Gaya Amerika, DC Comics. (Sumber : http://www.allposters.com.au/-sp/DC-Comics-JusticeLeague-of-America-Generations-posters_i6202537_.htm)
Gb. 3. Contoh Karakter Ilustrasi Gaya Amerika, Marvel Comics. (Sumber :http://robot6.comicbookresources.com/2012/10/stanlee-media-sues-disney-for-billions-over-marvel-characters/)
1. Komik dari Jepang Jepang bisa dikatakan sebagai pasar komik terbesar di Asia Tenggara. Di Jepang komiknya sendiri dikenal dengan nama Manga. Yang beredar
22
secara nasional dan internasional. Berbeda dengan komik
Amerika
yang
selalu
menonjolkan
kesan
heroik, komik Jepang lebih mengutamakan karakter dan jalan cerita yang unik dan menarik. Contohnya komik Jepang, ada Naruto si remaja ninja yang menjadi seorang hokage. Bleach seorang remaja lakilaki yang belajar menjadi seorang shinigami. One piece seorang manusia karet yang berambisi menjadi seorang bajak laut.
Gb. 4. Contoh Karakter Ilustrasi Gaya Jepang (Manga). (Sumber : http://scunnertnation.blogspot.com/2013/03/wallpaper-sailormoon.html
2. Komik Indonesia Indonesia memiliki komik yang membanggakan dalam dunia perkomikan nasional. Komik Indonesia berbeda
dengan
2
komik
sebelumnya.
Komik
Indonesia lebih mengutamakan cerita wayang yang sangat terkenal di masyarakat. Sebut saja Petruk, Gareng, Bagong dan sebagainya. Tidak hanya itu, banyak beberapa komikus muda mengembangkan cerita Gatot Kaca dan Gajah Mada menjadi tokoh komik mereka. Bahkan tambahan lagi, ada sebuah 23
komik asli buatan Indonesia yang mendapat apresiasi lebih yakni komik Hercules : The Thracian War, Zantoro: Siluman Belati, dan Putri Bintang (Ahira, Anne.
Jenis-jenis
Komik
di
Dunia.
http://www.anneahira.com/jenis-komik.htm)
Gb. 5. Contoh Karakter Ilustrasi Komik Gaya Indonesia Tempo Dulu. (Sumber : http://rahard.wordpress.com/tag/komik/)
6. Perkembangan Komik di Indonesia Kita tahu bahwa komik disukai banyak kalangan, khususnya kaum remaja. Kebanyakan komik yang beredar di Indonesia adalah komik impor, dan remaja memang tertarik atau memilih komik impor dibanding dengan komik buatan dalam negri, sebab, selain komik Indonesia dianggap terlalu konvensional, dibanding komik luar negeri yang digambar
oleh
tangan-tangan
profesional,
dan
menggunakan teknologi canggih, cerita yang ditawarkan juga variatif, dan mengikuti perkembangan zaman, komikkomik
lokal
harus
takluk
pada
pasar
yang
lebih
24
mengutamakan
komik
impor.
(Susanti,
Univ.Petra,
Perancangan Komik Dengan Gaya Postmodern, 2002). Pada sekarang ini Indonesia sedang mengesahkan kekuatan untuk membungkus kembali karya komik lokal yang mati suri selama dua dekade ini. Hanya lomba karya komik telah dilaksanakan seperti dari majalah Animonster, Anima dan lain-lain. Gaya manga yang sudah populer dan digemari bahkan sudah mendapatkan tempat dihati para pembaca, sehingga tidak aneh jika masyarakat yang ikut lomba tidak segan-segan untuk menampilkan itu, ciri khas manga adalah matanya bulat besar, hidungnya kadang tidak digambarkan,
dan
kakinya
yang
tidak
proporsional.
Sebelumnya tahung 90 an dianggap sekedar peniruan, kemudian hal tersebut sudah tidak dipermasalahkan lagi sekarang karena komik manga sudah nyata diterima oleh pasar.
"Pembuatan
komik
dengan
gaya
manga
bisa
dianggap sebagai bagian proses pencarian kreatif identitas komik
Indonesia,
masalah
tiru
meniru
gaya
manga
sebetulnya juga sudah lumrah antara komikus negeri satu dengan yang lainnya, lagipula apa ada yang namanya komik gaya Indonesia? Kalau yang dimaksud komik dua panel satu halaman jaman si Buta Dari Gua Hantu itu pun sebenarnya juga peniruan dari gaya komik Inggris" Kata Hafis Ahmad, pengajar FSRD ITB (Kompas minggu, 31 maret 2002 hal 14). Beberapa hal yang perlu diperhatikan komik lokal agar
mampu
diterima,
adalah
dengan
menghapus
kekurangan komik lokal, pakem-pakem tradisional harus sedikit
dilonggarkan
untuk
menciptakan
tema
yang
universal, sehingga perhatian pembaca yang sudah terarah pada
karya-karya
asing
dikembalikan
ke
karya
lokal.
Komikus harus menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman dan keinginan pembaca yang sekarang sangat kritis
25
dan global. Bila ide dan cerita komik hanya tertuju pada pesan-pesan moral yang diberikan tanpa adanya tampilan yang inovatif, kreatif dan menarik, maka komik lokal akan terus kalah dalam persaingan global dengan komik-komik impor. (Hendy Setiawan Santoso, Univ. Petra, Perancangan Komik Bertema Cerita Fantasi Dengan Judul "Minerva Seed", 2006)
d. Studi Karakter/ Desain Karakter Desain karakter dalam komik
ditujukan untuk membuat
sosok karakter dalam komik bisa memiliki kepribadian yang unik. Keunikan dari karakter tersebut bisa membuat para pembaca memahami dan mengenal tokoh-tokohnya. Desain karakter yang baik akan dicapai jika memenuhi tiga hal utama (Mc Cloud, Making Comics, 2006: 63-66) yaitu, apabila karakter tersebut memiliki kualitas dalam hal:
1. An Inner Life (Latar belakang kehidupan pribadi)
Pada bagian ini Mc Cloud ingin menunjukkan pada kita tentang bagaimana sesosok karakter dalam komik memiliki latar belakang cerita, yang menjawab pertanyaan seputar: di lingkungan seperti apa sang tokoh dibesarkan, bagaimana pola pengasuhannya, apa yang dimiliki para karakter tersebut, kejadian apa yang menjadi titik balik hidup
karakter
tersebut,
dari
kejadian
yang
paling
spektakuler hingga yang terburuk dalam hidup mereka, siapa yang menjadi inspirasi mereka, serta apa yang mereka perjuangkan.
2. Visual Distinction (Ciri khas visual yang spesifik)
26
Ciri khas visual yang spesifik, dibutuhkan dalam menciptakan
sosok
karakter,
terlebih
karena
dalam
membuat sebuah komik, seniman komik diumpamakan seperti menciptakan suatu dunia. Sebagai sebuah medium visual, perbedaan visual antara karakter yang satu dengan lainnya haruslah sangat jelas. Scott Mc Cloud, lebih lanjut mengutarakan bahwa semakin dalam perbedaan dari wajah dan bentuk model tubuh akan membantu para pembaca untuk tetap mengikuti setiap tokoh yang kita tempatkan dalam komik, di mana seniman komik bisa memberikan para karakter komik sebuah keunikan visual yang mudah diingat
yang
berdasarkan
kepribadian
yang
berbeda
berdasar latar belakang karakter yang telah ditunjukkan).
Setelah kita selesai memutuskan untuk memakai dasar desain yang akan kita pakai pada karakter kita nanti, kita harus menuangkannya secara visual dalam sebuah lembar model yang biasa dikenal sebagai lembar desain karakter atau sering disebut sebagai model sheet. Desain karakter kita ini akan digunakan sebagai cetak biru untuk membantu kita agar tetap konsisten dalam menggambarkan sesosok karakter
Lebih lanjut, Scott Mc Cloud memberikan masukannya tentang model
sheet yang
baik
yang
diungkapkannya
sebagai berikut: “ A Good model sheet will usually include both full figure and facial close-ups as well as notes on how the body is constructed, both under the clothes and under the skin, costume details, if there is a costume or the different styles of clothing your character likes to wear.” (Ibid.:74-75)
27
Pendapat Mc Cloud ini menunjukkan pada kita empat hal yang sebaiknya dilakukan dalam membuat model sheet yaitu:
(1) Model sheet sebaiknya menggambarkan figur
karakter dengan lengkap (dari kepala hingga kaki) dan close up wajah
karakter.
(2) Model
sheet sebaiknya
juga
menggambarkan bagaimana tubuh karakter dibentuk. (3) Model sheet sebaiknya juga memperlihatkan detail dari desain kostum (termasuk warna dari kostum tersebut) dan (4) Model sheet sebaiknya juga menyertakan perbedaan pakaian yang dipakai oleh karakter kita. Penggunaan model sheet seperti yang sudah dijelaskan oleh Scott Mc Cloud ini tidak hanya digunakan dalam membuat komik, melainkan juga pada animasi dan juga digunakan dalam pra-produksi film layar lebar dan juga serial televisi.
3. Expressive Traits Expressive traits atau sifat bawaan karakter merujuk pada ciri khas yang dimiliki oleh karakter yang kita buat agar karakter itu benar-benar menjadi suatu dengan
ciri
diantaranya
khas
yang
adalah
dapat
kita
kenal,
body language, bahasa
individu beberapa tubuh
bagaimana karakter kita bergerak dan bersikap dengan ekspresi wajah yang unik, cara bicara dan kebiasaan unik lainnya. Biasanya hal ini digambarkan beserta desain karakter agar kita bisa melakukan eksplorasi visual dan memetakan bagaimana emosi karakter, ekspresi kunci dan gerak karakter kita berbeda antara satu dengan lainnya.
Akan tetapi tiap seniman komik atau seniman kartun memiliki pandangan sendiri tentang body language yang dimiliki karakter yang sama, terutama dikalangan seniman komik Amerika. Sebagai contoh, bandingkan model sheet
28
karakter
Wonder
Woman
milik
Alex
Toth
dengan
penggambaran seniman komik lain yaitu Jose Luis Garcia Lopez dan Dick Giordano pada karakter Wonder Woman berikut ini:
Gb. 6. Perbedaan Style Studi Karakter oleh Dick Giordano (atas) dan Jose Luis Garcia Lopez (bawah), Desain Karakter Dalam Komik. (Sumber: http://deecreativecommunity.blogspot.com/2012/01/desainkarakter-dalam-komik.html)
e. Ilustrasi Kata ilustrasi berasal dari bahasa Inggris illustration, yang artinya gambar, foto, ataupun lukisan. Dalam perkembangannya, ilustrasi tidak hanya berbentuk gambar, tapi bisa berbentuk bunyi, kata–kata, dan musik. Sebagai contoh, ilustrasi musik atau bunyi banyak ditemukan dalam penyajian,pertunjukan film, drama, atau pementasan. Gambar ilustrasi adalah gambar yang menceritakan
29
atau memberi penjelasan pada cerita atau naskah tertulis. Jenisjenis
Ilustrasi.
Berdasarkan
penampilannya
gambar
ilustrasi
memiliki bentuk yang bermacam-macam. Diantaranya bentuk naturalis, dekoratif,
kartun, karikatur,
cergam, dan ilustrasi
khayalan. 1. Ilustrasi Naturalis Ilustrasi
naturalis
adalah
gambar
yang
memiliki
bentuk dan warna yang sama dengan kenyataan (realis) yang ada di alam tanpa adanya pengurangan atau pun penambahan.
2. Ilustrasi Dekoratif Ilustrasi dekoratif adalah gambar yang berfungsi untuk
menghiasi
sesuatu
dengan
bentuk
yang
disederhanakan atau dilebih-lebihkan (dipergaya) 3. Kartun dan Semi Kartun Kartun adalah gambar yang memiliki bentuk-bentuk yang lucu atau memiliki ciri khas tertentu. Biasanya gambar kartun banyak menghiasi majalah anak-anak, komik, dan cerita bergambar. Sementara gambar semi kartun adalah gambar yang hampir memiliki definisi sama dengan gambar kartun hanya saja dia tidak terlalu kekanakan, melainkan perpaduan
antara
kartun
dan
realis.Posisinya
berada
ditengah-tengah,tidak realis dan tidak kartun.
4. Karikatur Gambar
karikatur
adalah
gambar
yang
dalam
penggambarannya telah mengalami penyimpangan bentuk proporsi tubuh. Gambar ini banyak ditemukan di majalah atau koran
30
5. Cerita Bergambar (Cergam) Cerita bergambar adalah sejenis komik atau gambar yang
diberi
teks.
berdasarkan
Teknik
cerita
menggambar
dengan
berbagai
cergam sudut
dibuat
pandang
penggambaran yang menarik.
6. Ilustrasi Buku Pelajaran Ilustrasi buku pelajaran berfungsi untuk menerangkan teks atau suatu keterangan peristiwa baik ilmiah maupun gambar bagian bentuknya. Bisa berupa foto, gambar natural juga bisa berbentuk bagan
7. Ilustrasi Fantasi/ Khayalan Ilustrasi fantasi/ khayalan adalah gambar hasil pengolahan daya cipta secara imajinatif (khayal). Cara pengambaran seperti ini banyak ditemukan pada ilustrasi cerita, novel roman dan komik. f. Estetika Estetika sederhana,
adalah
estetika
salah
adalah
satu
ilmu
cabang filsafat.
yang
Secara
membahas keindahan,
bagaimana ia bisa terbentuk, dan bagaimana seseorang bisa merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris, yang kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa. Estetika merupakan cabang yang sangat dekat dengan filosofi seni. 1. Penilaian Keindahan Meskipun awalnya sesuatu yang indah dinilai dari aspek teknis dalam membentuk suatu karya, namun perubahan
pola
pikir
dalam
masyarakat
akan
turut
memengaruhi penilaian terhadap keindahan. Misalnya pada masa romantisme di
Perancis,
keindahan
berarti
31
kemampuan
menyajikan
sebuah
keagungan.
Pada
masa realisme, keindahan berarti kemampuan menyajikan sesuatu
dalam
maraknya de
keadaan Stijl di
apa
adanya.
Belanda,
Pada
keindahan
masa berarti
kemampuan mengkomposisikan warna dan ruang dan kemampuan mengabstraksi benda. 2. Konsep The Beauty and The Ugly Perkembangan keindahan
tidak
lebih
selalu
lanjut
menyadarkan
bahwa
memiliki rumusan tertentu. Ia
berkembang sesuai penerimaan masyarakat terhadap ide yang dimunculkan oleh pembuat karya. Karena itulah selalu dikenal
dua
hal
dalam
penilaian
keindahan,
yaitu the
beauty, suatu karya yang memang diakui banyak pihak memenuhi standar keindahan dan the ugly, suatu karya yang sama sekali tidak memenuhi standar keindahan dan oleh masyarakat banyak biasanya dinilai buruk, namun jika dipandang
dari
banyak
hal
ternyata
memperlihatkan
keindahan. 3. Sejarah Penilaian Keindahan Keindahan seharusnya sudah dinilai begitu karya seni pertama kali dibuat. Namun rumusan keindahan pertama kali
yang
terdokumentasi
adalah
oleh
filsuf Plato yang
menentukan keindahan dari proporsi, keharmonisan, dan kesatuan. Sementara Aristoteles menilai keindahan datang dari
aturan-aturan,
keberadaan.keindahan aspek,
aspek
kesimetrisan,
seharusnya
jasmani
dan
memenuhi aspek
dan banyak rohani.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Estetika)
32
g. Teknik Pewarnaan/ coloring Warna memiliki peran penting dalam kehidupan. Impresi yang didapat dari sebuah warna dapat menimbulkan efek psikologi bagi yang memandangnya. Setiap ilustrator biasanya mempunyai teknik
atau
karakter
pewarnaan
sendiri
untuk
artworknya,
latarbelakangnya biasanya awalnya karena suka hingga menjadi trademarknya. Namun ada juga ilustrator yang memberikan warna pada karyanya berdasarkan pesanan klien, otomatis dia harus mengikuti permintaan klien. Fungsi
Warna juga
merupakan
faktor
penentu
keberhasilan suatu objek atau karya yang dihasilkan seniman sebagai salah satu bentuk komunikasi antara si pembuat dan si penikmat. Suatu figur, motif atau aspek dekorasi yang dirancang di atas lukisan, tapestri dan produk seni lain, dibuat dengan menggunakan pendukung
skema
produk
fungsi
terkait
warna
untuk
tertentu
memberi
sebagai daya
faktor
pikat
dan
merangsang emosi tertentu kepada si pemerhati produk. Seni atau kerajinan yang berbasis bahan lama, juga dibuat simbol. Pada dasarnya produk seni dan kerajinan dibuat lebih banyak mengandalkan emosi si pembuat baik sebagai ungkapan personal maupun universal untuk menciptakan keindahan dan keharmonisan seperti halnya warna yang arsitektur dan interior. h. Narasi 1. Karangan Narasi Secara sederhana, narasi dikenal sebagai cerita. Pada narasi terdapat peristiwa atau kejadian dalam satu urutan waktu.
Di
dalam
kejadian
itu
ada
pula
tokoh
yang
menghadapi suatu konflik. Ketiga unsur berupa kejadian, tokoh, dan konflik merupakan unsur pokok sebuah narasi. Jika ketiga unsur itu bersatu, ketiga unsur itu disebut plot
33
atau alur. Jadi, narasi adalah cerita yang dipaparkan berdasarkan plot atau alur. Narasi
dapat
berisi fakta atau fiksi .
Narasi
yang
berisi fakta disebut narasi ekspositoris, sedangkan narasi yang berisi fiksi disebut narasi sugestif. Contoh narasi ekspositoris
adalah
biografi,
autobiografi,
atau
kisah
pengalaman. Sedangkan contoh narasi sugestif adalah novel, cerpen, cerbung, ataupun cergam. Pola narasi secara sederhana berbentuk susunan dengan urutan awal – tengah – akhir. Awal narasi
biasanya
berisi
pengantar
yaitu
memperkenalkan suasana dan tokoh. Bagian awal harus dibuat menarik agar dapat mengikat pembaca. Bagian tengah merupakan bagian yang memunculkan suatu konflik. Konflik lalu diarahkan menuju klimaks cerita. Setelah
konfik
timbul
dan
mencapai
klimaks,
secara
berangsur-angsur cerita akan mereda. Akhir cerita pengungkapan
yang
mereda
ini
bermacam-macam.
memiliki Ada
cara yang
menceritakannya dengan panjang, ada yang singkat, ada pula yang berusaha menggantungkan akhir cerita dengan mempersilakan pembaca untuk menebaknya sendiri. Langkah menyusun narasi (terutama yang berbentuk fiksi) cenderung dilakukan melalui proses kreatif, dimulai dengan mencari, menemukan, dan menggali ide . Oleh karena itu, cerita dirangkai dengan menggunakan "rumus" 5 W + 1 H, yang dapat disingkat menjadi adik samba. 1. (What) Apa yang akan diceritakan, 2. (Where) Di mana seting/lokasi ceritanya,
34
3. (When) Kapan peristiwa-peristiwa berlangsung, 4. (Who) Siapa pelaku ceritanya, 5. (Why) Mengapa peristiwa-peristiwa itu terjadi, dan 6. (How) Bagaimana cerita itu dipaparkan (Efendi,
Bagus
Frayoga.
(Juni
2011),
Cara
Membuat
Karangan
Narasi
.http://isjustyogaa.blogspot.com/2011/06/cara-membuatkarangan-narasi.html#ixzz2Zdu1x6X1)
2. Jenis-jenis Narasi : (1). Narasi Informatif Adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi dengan
secara tujuan
tepat
tentang
memperluas
suatu
peristiwa
pengetahuan
orang
tentang kisah seseorang
(2). Narasi ekspositorik Adalah narasi yang memiliki sasaran penyampaian informasi dengan
secara tujuan
tepat
tentang
memperluas
suatu
peristiwa
pengetahuan
orang
tentang kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik, penulis menceritakan suatu peristiwa berdasarkan data
yang
sebenarnya.
Pelaku
yang
ditonjolkan
biasanya satu orang. Pelaku diceritakan mulai dari kecil sampai saat ini atau sampai terakhir dalam kehidupannya. Karangan narasi ini diwarnai oleh eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku pada penulisan raeasi ekspositprik. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat obyektif.
35
(3). Narasi Artistik Adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat. Ketentuan ini berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis, berdasarkan fakta yang ada, tidak memasukan unsur sugestif atau bersifat obyektif.
(4). Narasi Sugestif Adalah narasi yang berusaha untuk memberikan suatu maksud tertentu, menyampaikan suatu amanat terselubung kepada para pembaca atau pendengar sehingga tampak seolah-olah melihat.
3. Ciri-ciri Karangan Narasi Menurut Gorys Keraf (2000:136) : (1). Menonjolkan unsur perbuatan atau tindakan. (2). Dirangkai dalam urutan waktu. (3). Berusaha menjawab pertanyaan "apa yang terjadi?" (4). Ada konfiks. Narasi dibangun oleh sebuah alur cerita. Alur ini tidak akan menarik jika tidak ada konfiks. Selain
alur
cerita,
konfiks
dan
susunan
kronologis.
36
Menurut Atar Semi (2003: 31) : (1). Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman penulis. (2). Kejadian atau peristiwa yang disampaikan peristiwa yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi atau gabungan keduanya. (3). Berdasarkan konfiks, karena tanpa konfiks biasanya narasi tidak menarik. (4). Memiliki nilai estetika. (5). Menekankan susunan secara kronologis. Ciri
yang
dikemukakan
Keraf
memiliki
persamaan dengan Atar Semi, bahwa narasi memiliki ciri berisi suatu cerita, menekankan susunan kronologis atau dari waktu ke waktu dan memiliki konfiks. Perbedaannya, Keraf lebih memilih ciri yang menonjolkan pelaku. Tujuan
menulis
karangan
narasi
secara
fundamental yaitu: (1).
Hendak
memberikan
informasi
atau
wawasan dan memperluas pengetahuan. (2). Memberikan pengalaman estetis kepada pembaca. (http://id.wikipedia.org/wiki/Narasi)
37
i. Hukum Menggambar/ Lukisan dalam Islam Setelah
membahas
tentang
berdakwah
lewat
komik
tentunya ada sebagian dari kita bertanya-tanya bagaimanakah hukum menggambar menurut Islam. Berikut ini adalah hukum menggambar/lukisan dalam Islam oleh Ulama terkemuka dari Mesir, Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi. Bagaimanakah
hukumnya
gambar-gambar
dan
lukisan-
lukisan seni yang dilukis di lembaran-lembaran, seperti kertas, pakaian, dinding, lantai, uang dan sebagainya itu? Jawabnya: Bahwa hukumnya tidak jelas, kecuali kita harus melihat gambar itu sendiri untuk tujuan apa? Di mana dia itu diletakkan? Bagaimana diperbuatnya? Dan apa tujuan pelukisnya itu? Kalau lukisan seni itu berbentuk sesuatu yang disembah selain Allah, seperti gambar al-Masih bagi orang-orang Kristen atau sapi bagi orang-orang Hindu dan sebagainya, maka bagi si pelukisnya untuk tujuan-tujuan di atas, tidak lain dia adalah menyiarkan kekufuran dan kesesatan. Dalam hal ini berlakulah baginya ancaman Nabi yang begitu keras: "Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya nanti di hari kiamat ialah orang-orang yang menggambar." (Riwayat Muslim) Imam Thabari berkata: "Yang dimaksud dalam hadis ini, yaitu orang-orang yang menggambar sesuatu yang disembah selain Allah, sedangkan dia mengetahui dan sengaja. Orang yang berbuat demikian adalah kufur. Tetapi kalau tidak ada maksud seperti di atas, maka dia tergolong orang yang berdosa sebab menggambar saja." Yang seperti ini ialah orang yang menggantungkan gambargambar
tersebut untuk dikuduskan. Perbuatan seperti ini tidak
pantas dilakukan oleh seorang muslim, kecuali kalau agama Islam itu dibuang di belakang punggungnya. 38
Dan yang lebih mendekati persoalan ini ialah orang yang melukis sesuatu yang tidak biasa disembah, tetapi dengan maksud untuk menandingi ciptaan Allah. Yakni dia beranggapan, bahwa dia dapat membuat dan menciptakan jenis terbaru seperti ciptaan Allah. Orang yang melukis dengan tujuan seperti itu jelas telah keluar dari agama Tauhid. Terhadap orang ini berlakulah hadis Nabi yang mengatakan: "Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya ialah orang-orang yang menandingi ciptaan Allah." (Riwayat Muslim) Persoalan ini tergantung pada niat si pelukisnya itu sendiri. Barangkali
hadis
ini
dapat
diperkuat
dengan
hadis
yang
mengatakan: "Siapakah orang yang lebih berbuat zalim selain orang yang bekerja membuat seperti pembuatanku? Oleh karena itu cobalah mereka membuat biji atau zarrah." (Riwayat Bukhari dan Muslim) Allah mengungkapkan firmanNya di sini dengan kata-kata "dzahaba yakhluqu kakhalqi" (dia bekerja untuk membuat seperti pembuatanku), ini menunjukkan adanya suatu kesengajaan untuk menandingi dan menentang kekhususan Allah dalam ciptaannya dan keindahannya. Oleh karena itu Allah menentang mereka supaya membuat sebutir zarrah. Ia memberikan isyarat, bahwa mereka itu benar-benar bersengaja untuk maksud tersebut. Justru itu Allah akan membalas mereka itu nanti dan mengatakan kepada mereka: "Hidupkan apa yang kamu cipta itu!" Mereka dipaksa untuk meniupkan roh ke dalam lukisannya itu, padahal dia tidak akan mampu. Termasuk
gambar/lukisan
yang
diharamkan,
yaitu
gambar/lukisan yang dikuduskan (disucikan) oleh pemiliknya secara keagamaan atau diagung-agungkan secara keduniaan. Untuk yang pertama: Seperti gambar-gambar Malaikat dan para Nabi, misalnya Nabi Ibrahim, Ishak, Musa dan sebagainya. Gambar-gambar ini biasa dikuduskan oleh orang-orang Nasrani,
39
dan kemudian sementara orang-orang Islam ada yang menirunya, yaitu dengan melukiskan Ali, Fatimah dan lain-lain. Sedang untuk yang kedua:
Seperti gambar raja-raja,
pemimpin-pemimpin dan seniman-seniman. Ini dosanya tidak seberapa kalau dibandingkan dengan yang pertama tadi. Tetapi akan meningkat dosanya, apabila yang dilukis itu orang-orang kafir, orang-orang yang zalim atau orang-orang yang fasik. Misalnya para hakim yang menghukum dengan selain hukum Allah, para pemimpin yang mengajak umat untuk berpegang kepada
selain
agama
Allah
atau
seniman-seniman
yang
mengagung-agungkan kebatilan dan menyiar-nyiarkan kecabulan di kalangan umat. Kebanyakan gambar-gambar/lukisan-lukisan di zaman Nabi dan sesudahnya, adalah
lukisan-lukisan yang disucikan
dan
diagung-agungkan. Sebab pada umumnya lukisan-lukisan itu adalah buatan Rum dan Parsi (Nasrani dan Majusi). Oleh karena itu tidak dapat melepaskan pengaruhnya terhadap pengkultusan kepada pemimpin-pemimpin agama dan negara. Imam Muslim meriwayatkan, bahwa Abu Dhuha pernah berkata sebagai berikut: Saya dan Masruq berada di sebuah rumah yang di situ ada beberapa patung. Kemudian Masruq berkata kepadaku: Apakah ini patung Kaisar? Saya jawab: Tidak! Ini adalah patung Maryam. Masruq bertanya demikian, karena menurut anggapannya, bahwa lukisan itu buatan Majusi dimana mereka biasa melukis raja-raja mereka di bejana-bejana. Tetapi akhirnya ketahuan, bahwa patung tersebut adalah buatan orang Nasrani. Dalam kisah ini Masruq kemudian berkata: Saya pernah mendengar Ibnu Mas'ud menceriterakan apa yang ia dengar dari Nabi s.a.w., bahwa beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling berat siksaannya di sisi Allah, ialah para pelukis."
40
Selain
gambar-gambar
menggambar/melukis seperti
di
atas,
makhluk-makhluk
tumbuh-tumbuhan,
yaitu
misalnya
dia
yang
tidak
bernyawa
pohon-pohonan,
laut,
gunung,
matahari, bulan, bintang dan sebagainya. Maka hal ini sedikitpun tidak berdosa dan tidak ada pertentangan sama sekali di kalangan para ulama. Tetapi gambar-gambar yang bernyawa kalau tidak ada unsur-unsur larangan seperti tersebut di atas, yaitu bukan untuk disucikan dan diagung-agungkan dan bukan pula untuk maksud menyaingi ciptaan Allah, maka menurut hemat saya tidak haram. Dasar daripada pendapat ini adalah hadis sahih, antara lain: "Dari Bisir bin Said dari Zaid bin Khalid dari Abu Talhah sahabat Nabi, bahwa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada gambar." (Riwayat Muslim) Bisir berkata: Sesudah itu Zaid mengadukan. Kemudian kami jenguk dia, tiba-tiba di pintu rumah Zaid ada gambarnya. Lantas aku bertanya kepada Ubaidillah al-Khaulani anak tiri Maimunah isteri Nabi: Apakah Zaid belum pernah memberitahumu tentang gambar pada hari pertama? Kemudian Ubaidillah berkata: Apakah kamu tidak pernah mendengar dia ketika ia berkata: "Kecuali gambar di pakaian." Tarmizi meriwayatkan dengan sanadnya dari Utbah, bahwa dia
pernah
masuk
di
rumah
Abu
Talhah
al-Ansari
untuk
menjenguknya, tiba-tiba di situ ada Sahal bin Hanif. Kemudian Abu Talhah
menyuruh
orang
supaya
mencabut
seprei
yang
di
bawahnya (karena ada gambarnya). Sahal lantas bertanya kepada Abu Talhah: Mengapa kau cabut dia? Abu Talhah menjawab: Karena ada gambarnya, dimana hal tersebut telah dikatakan oleh Nabi
yang
barangkali
engkau
telah
mengetahuinya.
Sahal
kemudian bertanya lagi: Apakah beliau (Nabi) tidak pernah berkata: "Kecuali gambar yang ada di pakaian?" Abu Talhah
41
kemudian menjawab: Betul! Tetapi itu
lebih menyenangkan
hatiku." (Kata Tarmizi: hadis ini hasan sahih) Tidakkah
dua
hadis
menunjukkan, bahwa gambar
di
atas
yang
sudah
dilarang
cukup itu
ialah
untuk yang
berjasad atau yang biasa kita istilahkan dengan patung? Adapun gambar-gambar ataupun lukisan-lukisan di papan, pakaian, lantai, tembok dan sebagainya tidak ada satupun nas sahih yang melarangnya. Betul di situ ada beberapa hadis sahih yang menerangkan bahwa Nabi menampakkan ketidak-sukaannya, tetapi itu sekedar makruh saja. Karena di situ ada unsur-unsur menyerupai orangorang yang bermewah-mewah dan penggemar barang-barang rendahan. Imam Muslim meriwayatkan dari jalan Zaid bin Khalid alJuhani dari Abu Talhah al-Ansari, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: "Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan patung. Saya (Zaid) kemudian bertanya kepada Aisyah: Sesungguhnya ini (Abu Talhah) memberitahuku, bahwa Rasulullah s.a.w. telah bersabda. Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya ada anjing dan patung. Apakah engkau juga demikian? Maka kata Aisyah: Tidak! Tetapi saya akan menceriterakan kepadamu apa yang pernah saya lihat Nabi kerjakan, yaitu: Saya lihat Nabi keluar dalam salah satu peperangan, kemudian saya membuat seprei korden (yang ada gambarnya) untuk saya pakai menutup pintu. Setelah Nabi datang, ia melihat korden tersebut. Saya lihat tanda marah pada wajahnya, lantas dicabutnya korden tersebut sehingga disobek atau dipotong sambil ia berkata: Sesungguhnya Allah tidak menyuruh kita untuk memberi pakaian kepada batu dan tanah. Kata Aisyah selanjutnya: Kemudian kain itu saya potong daripadanya untuk dua bantal dan saya penuhi dengan kulit buah-buahan, tetapi Rasulullah sama sekali tidak mencela saya terhadap yang demikian itu." (Riwayat Muslim) 42
Hadis tersebut tidak lebih hanya menunjukkan makruh tanzih karena memberikan pakaian kepada dinding dengan korden yang bergambar. Imam Nawawi berkata: hadis tersebut tidak menunjukkan haram,
karena hakikat perkataan
sesungguhnya Allah tidak
menyuruh kita itu tidak dapat dipakai untuk menunjukkan wajib, sunnat atau haram. Yang semakna dengan ini diriwayatkan juga oleh Imam Muslim dari jalan Aisyah pula, ia berkata: "Saya mempunyai tabir padanya ada gambar burung, sedang setiap orang yang masuk akan menghadapnya (akan melihatnya), kemudian Nabi berkata kepadaku: Pindahkanlah ini, karena setiap saya masuk dan melihatnya maka saya ingat dunia."(Riwayat Muslim) Dalam hadis ini Rasulullah s.a.w. tidak menyuruh Aisyah supaya
memotongnya,
tetapi
beliau
hanya
menyuruh
memindahkan ke tempat lain. Ini menunjukkan ketidaksukaan Nabi melihat, bahwa di hadapannya ada gambar tersebut yang dapat mengingatkan kebiasaan dunia dengan seluruh aneka keindahannya itu; lebih-lebih beliau selalu sembahyang sunnat di rumah. Sebab seprai-seprai dan korden-korden yang bergambar sering memalingkan hati daripada kekhusyu'an dan pemusatan menghadap untuk bermunajat kepada Allah. Ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari jalan Anas, ia mengatakan: Bahwa korden Aisyah dipakai untuk menutupi samping rumahnya, kemudian Nabi menyuruh dia dengan sabdanya: "Singkirkanlah korden itu dariku, karena gambar-gambarnya selalu tampak dalam sembahyangku." (Riwayat Bukhari) Dengan demikian jelas, bahwa Nabi sendiri membenarkan di rumahnya
ada
tabir/korden
yang
bergambar
burung
dan
sebagainya.
43
Dari
hadis-hadis
itu
pula,
sementara
ulama
salaf
berpendapat: "Bahwa gambar yang dilarang itu hanyalah yang ada bayangannya,
adapun
yang
tidak
ada
bayangannya
tidak
menqapa." Pendapat ini diperkuat oleh hadis Qudsi yang mengatakan: "Siapakah yang terlebih menganiaya selain orang yang bekerja untuk membuat seperti ciptaanKu? Oleh karena itu cobalah mereka
membuat
zarrah,
cobalah
mereka
membuat
beras
belanda!" (Riwayat Bukhari). Ciptaan Allah sebagaimana kita lihat, bukan terlukis di atas dataran tetapi berbentuk dan berjisim, sebagaimana Dia katakan: "Dialah
Zat
yang
membentuk
kamu
di
dalam
rahim
bagaimanapun Ia suka." (ali-Imran: 6) Tidak ada yang menentang pendapat ini selain hadis yang diriwayatkan Aisyah, dalam salah satu riwayat Bukhari dan Muslim, yang berbunyi sebagai berikut: "Sesungguhnya Aisyah membeli bantal yang ada gambargambarnya, maka setelah Nabi melihatnya ia berdiri di depan pintu, tidak mau masuk. Setelah Aisyah melihat ada tanda kemarahan di wajah Nabi, maka Aisyah bertanya: Apakah saya harus bertobat kepada Allah dan RasulNya, apa salah saya? Jawab Nabi: Mengapa bantal itu begitu macam? Jawab Aisyah: Saya beli bantal ini untuk engkau pakai duduk dan dipakai bantal. Maka jawab Rasulullah pula: Yang membuat gambar-gambar ini nanti akan disiksa, dan akan dikatakan kepada mereka: Hidupkanlah apa
yang
kamu
buat
itu.
Lantas
Nabi
melanjutkan
pembicaraannya: Sesungguhnya rumah yang ada gambarnya tidak akan dimasuki Malaikat. Dan Imam Muslim menambah dalam salah satu riwayat Aisyah, ia (Aisyah) mengatakan: Kemudian bantal itu saya jadikan dua buah untuk bersandar, dimana Nabi biasa bersandar dengan dua sandaran tersebut di rumah. Yakni
44
Aisyah membelah bantal tersebut digunakan untuk dua sandaran." (Riwayat Muslim) Akan tetapi hadis ini, nampaknya, bertentangan dengan sejumlah hal-hal sebagai berikut: (1). Dalam riwayat yang berbeda-beda
nampak
bertentangan.
Sebagian
menunjukkan
bahwa Nabi s.a.w. menggunakan tabir/korden yang bergambar yang kemudian dipotong-potong dan dipakai bantal. Sedang sebagian lagi menunjukkan, bahwa beliau sama sekali tidak menggunakannya.
(2).
Sebagian
riwayat-riwayat
itu
hanya
sekedar menunjukkan makruh. Sedang kemakruhannya itu karena korden
tembok
itu
bergambar
yang
dapat
menggambarkan
semacam berlebih-lebihan yang ia (Rasulullah) tidak senang. Oleh karena itu dalam Riwayat Muslim, ia berkata: ''Sesungguhnya Allah tidak menyuruh kita supaya memberi pakaian pada batu dan tanah." (3). Hadis Muslim yang diriwayatkan oleh Aisyah itu sendiri menggambarkan di rumahnya ada tabir/korden yang bergambar burung. Kemudian Nabi menyuruh dipindahkan, dengan katakatanya: "Pindahkanlah, karena saya kalau melihatnya selalu ingat dunia!" Ini tidak menunjukkan kepada haram secara mutlak. (4). Bertentangan dengar: hadis qiram (tabir) yang ada di rumah Aisyah juga, kemudian oleh Nabi disuruhnya menyingkirkan, sebab gambar-gambarnya itu selalu tampak dalam shalat. Sehingga kata al-Hafidh:
"Hadis
dikompromikan
ini
(jama'),
dengan
hadis
di
atas
sukar
sekali
sebab
hadis
ini
menunjukkan
Nabi
membenarkannya, dan beliau shalat sedang tabir tersebut tetap terpampang,
sehingga
beliau
perintahkan
Aisyah
untuk
menyingkirkannya, karena melihat gambar-gambar tersebut dalam shalat dan dapat mengingatkan yang bukan-bukan, bukan sematamata karena gambarnya itu an sich. Akhirnya al-Hafidh berusaha untuk menjama' hadis-hadis tersebut sebagai berikut: hadis pertama, karena terdapat gambar binatang bernyawa sedang hadis
kedua
bertentangan
gambar pula
selain
dengan
binatang.
hadis
qiram
Akan
tetapi
yang
jelas
inipun di
situ
bergambar burung. (5). Bertentangan dengan hadis Abu Talhah al45
Ansari yang mengecualikan gambar dalam pakaian. Karena itu Imam Qurthubi berpendapat: "Dua hadis itu dapat dijama' sebagai berikut: hadis Aisyah dapat diartikan makruh, sedang hadis Abu Talhah menunjukkan mubah secara mutlak yang sama sekali tidak menafikan makruh di atas." Pendapat ini dibenarkan oleh al-Hafidh Ibnu Hajar. (6) Rawi hadis namruqah (bantal) ada seorang bernama al-Qasim bin Muhammad bin Abubakar, keponakan Aisyah
sendiri,
ia
membolehkan
gambar
yang
tidak
ada
bayangannya, yaitu seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu 'Aun, ia berkata: "Saya masuk di rumah al-Qasim di Makkah sebelah atas, saya lihat di rumahnya itu ada korden yang ada gambar trenggiling dan burung garuda." Al-Hafidh
Ibnu
Hajar
berkata;
Barangkali
al-Qasim
berpegang pada keumuman hadis Nabi yang mengatakan kecuali gambar dalam pakaian dan seolah-olah dia memahami keingkaran Nabi
terhadap
Aisyah
yang
menggantungkan
korden
yang
bergambar dan menutupi dinding. Faham ini diperkuat dengan hadisnya yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah tidak menyuruh kita supaya memberi pakaian batu dan tanah." Sedang al-Qasim adalah salah seorang ahli fiqih Madinah yang tujuh, dia juga termasuk orang pilihan pada zaman itu, dia pula rawi hadis namruqah itu. Maka jika dia tidak memaham rukhsakh terhadap korden
yang
dia
pasang
itu,
niscaya
dia
tidak
akan
menggunakannya. Tetapi di samping itu tampaknya ada kemungkinan yang tampak pada hadis-hadis yang berkenaan dengan masalah gambar dan pelukisnya, yaitu bahwa Rasulullah s.a.w. memperkeras persoalan ini pada periode pertama dari kerasulannya, dimana waktu itu kaum muslimin baru saja meninggalkan syirik dan menyembah berhala serta mengagung-agungkan patung. Tetapi setelah aqidah tauhid itu mendalam kedalam jiwa dan akarakarnya telah menghunjam kedalam hati dan pikiran, maka beliau memberi perkenan (rukhshah) dalam hal gambar yang tidak
46
berjasad, yang hanya sekedar ukiran dan lukisan. Kalau tidak begitu, niscaya beliau tidak suka adanya tabir/korden yang bergambar di dalam rumahnya; dan ia pun tidak akan memberikan perkecualian tentang lukisan dalam pakaian, termasuk juga dalam kertas dan dinding. Ath-Thahawi, salah seorang dari ulama madzhab Hanafi berpendapat: Syara' melarang semua gambar pada permulaan waktu, termasuk lukisan pada pakaian, karena mereka baru saja meninggalkan keseluruhan
menyembah gambar
patung.
dilarang.
Oleh
Tetapi
karena
setelah
itu
secara
larangan
itu
berlangsung lama, kemudian dibolehkan gambar yang ada pada pakaian karena suatu darurat. Syara' pun kemudian membolehkan gambar yang tidak berjasad karena sudah dianggap orang-orang bodoh tidak lagi mengagungkannya, sedang yang berjasad tetap dilarang. (Halal dan Haram dalam Islam oleh Yusuf Qardhawi, 2.3.8 Lukisan dan Ukiran, 1993)
C. Objek Referensi dan Inspirasi Seseorang yang menginspirasi saya adalah seorang komikus luar ber ID, Nayzak, beliau berdakwah dengan karya-karyanya di situs Deviantart.com,
Deviantart.com
adalah
tempat
para
seniman
dari
seluruh dunia berunjuk karya seni, beliau merahasiakan nama asli dan domisili dengan alasan tertentu. Menurut saya cara beliau sangat bagus dalam mengolah persoalan yang dituangkan ke dalam karya komiknya. Ringan namun cerdas, sehingga mudah dicerna remaja. Karya-karyanya mengangkat fenomena yang terjadi di sekitarnya, seperti fenomena islamophobia, fenomena diskriminasi kepada muslim seperti pelarangan hijab dan niqab, fenomena media mainstreem yang menstigma buruk Islam sampai fenomena atheisme. Style gambarnya beraliran manga berwarna terang mencolok. Untuk saat ini dia belum mempublish karya-karyanya dalam bentuk komik cetak, berikut ini adalah contoh karyanya : 47
48
49
Gb. 7. Contoh Karya KomikusNayzak. (Sumber:http://www.nayzak.deviantart.com/)
50