III. DATA PERANCANGAN Data sumber perancangan merupakan data-data yang terkait dengan proses perancangan sebuah film dokumenter, yang berguna sebagai acuan dalam pengerjaan sehingga film dokumenter yang dibuat menjadi lebih baik. Data-data tersebut adalah: A. Tabel Data Perancangan MANFAAT DATA DALAM SEKUNDER (PENDAMPING) PERANCANGAN
SIFAT DATA RINCIAN DATA
1
2
Data Objek Perancangan Definisi Hutan Bakau, jenis, fungsi dan Manfaatnya Lokasi Objek Pengambilan Gambar Data Narasumber Yayasan Restorasi Mangrove Data Teknis Perancangan Skenario dan Script Cerita
PRIMER (UTAMA)
KESIAPAN DATA SUDAH
BELUM
Sudah
-
-
Pendamping
Pengenalan tentang hutan bakau beserta fungsinya
Utama
-
Sebagai isi dalam film
Sudah
-
-
Sebagai data informasi langsung
Sudah
-
Sudah
-
Sudah
-
Utama
Utama
-
Utama
-
Storyboard
Data tertulis jalannya cerita dalam film Acuan Angel kamera dalam cerita film
Desain Komunikasi Visual | 15
1. Data Objek Perancangan a. Definisi Hutan Bakau Hutan bakau adalah sebutan untuk sekelompok tumbuhan yang hidup di daerah pasang surut pantai. Hutan bakau (seperti dikutip Arifin 2003) adalah sebutan umum yang digunakan untuk menggambarkan suatu varietas komunitas pantai tropik yang didominasi oleh beberapa spesies pohon-pohon yang khas atau semak-semak yang mempunyai kemampuan untuk tumbuh dalam perairan asin. Hutan bakau meliputi pohon-pohon dan semak yang tergolong ke dalam 8 famili, dan terdiri atas 12 jenis tumbuhan berbunga yaitu :Api – api (Avicenniea sp), Pedada (Sonneratia), Bakau (Rhyzophora sp), Lacang (Bruguiera sp), nyirih (Xylocarpus), (Lummitzera), (Laguncularia), (Aegiceras), (Aegiatilis), (Snaeda), (Ceriops), dan (Conocarpus) (Bengen, 2000). Hutan bakau dikenal juga dengan istilah tidal forest, coastal woodland, vloedbosschen, atau juga hutan payau. Kita sering menyebut hutan di pinggir pantai tersebut sebagai hutan bakau. Sebenarnya, hutan tersebut lebih tepat dinamakan hutan bakau. Istilah “mangrove” digunakan sebagai pengganti istilah bakau untuk menghindarkan kemungkinan salah pengertian dengan hutan yang terdiri atas pohon bakau Rhizophora sp. Karena bukan hanya pohon bakau yang tumbuh di sana. Selain bakau, terdapat banyak jenis tumbuhan lain yang hidup di dalamnya. Dalam bahasa Indonesia hutan bakau disebut juga hutan pasang surut, hutan payau, rawa-rawa payau atau hutan bakau. Istilah yang sering digunakan adalah hutan bakau, hutan bakau, atau hutan payau namun untuk menghindari kesalahan literasi dianjurkan penggunaan istilah bakau karena bakau adalah nama lokal untuk anggota genus Rhizophora sp, sementara hutan bakau disusun oleh banyak genus dan spesies tumbuhan lainnya. Penyebutan hutan mangrove dengan hutan bakau sebaiknya dihindari. Sedangkan ekosistem bakau yaitu suatu sistem di alam tempat berlangsungnya kehidupan yang mencerminkan hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan diantara makhluk hidup itu sendiri, terdapat pada wilayah pesisir, terpengaruh pasang surut air laut, dan didominasi oleh spesies pohon atau semak yang khas dan mampu tumbuh dalam perairan asin/payau (Arifin, 2003).
Desain Komunikasi Visual | 16
Jenis Hutan Bakau Adapun jenis bakau berdasarkan penggenangan air laut adalah sebagai berikut: 1. Overwash Mangrove Forest Bakau merah merupakan jenis yang dominan di pesisir pantai yang sering dibanjiri dan dibilas oleh air laut, menghasilkan ekspor bahan organik dengan tingkat yang tinggi. Tinggi pohon maksimum adalah sekitar 7 meter.
Gambar 6. Overwash Bakau Forest Sumber : http://www.flickr.com/photos/catorg/2345462694/in/photostream.jpg (12/04/2011)
2. Fringe Mangrove Forest Bakau fringe ini ditemukan sepanjang terusan air, digambarkan sepanjang garis pantai yang tingginya lebih dari rata-rata pasang naik. Ketinggian mangrove maksimum adalah sekitar 10 meter.
Gambar 7. Fringe Bakau Forest Sumber : http://www.flickr.com/photos/catorg/2344590285/in/photostream.jpg (12/04/2011)
Desain Komunikasi Visual | 17
3. Riverine Mangrove Forest Kelompok ini adalah hutan yang tinggi letaknya di sepanjang daerah pasang surut sungai dan teluk, merupakan daerah pembilasan reguler. Ketiga jenis bakau, yaitu putih (Laguncularia racemosa), hitam (Avicennia germinans) dan bakau merah (Rhizophora mangle) adalah terdapat di dalamnya. Tingginya rata- rata dapat mencapai 18-20 meter. Pohon bakau memiliki karakter yang khas dan memiliki ciri yang menyolok berupa akar tunjang yang besar dan berkayu, pucuk yang tertutup daun penumpu yang meruncing, serta buah yang berkecambah dan masih berakar ketika masih di pohon.
Gambar 8. Riverine Bakau Forest Sumber : http://www.flickr.com/photos/catorg/2345462696/in/photostream.jpg (12/04/2011)
4. Basin Mangrove Forest Kelompok ini biasanya adalah jenis yang kerdil terletak di bagian dalam rawa karena tekanan tanah yang menyebabkan terbentuknya cekungan atau terusan ke arah pantai. Bakau merah terdapat dimana ada pasang surut yang membilas tetapi ke arah yang lebih dekat pulau, bakau putih dan hitam lebih mendominasi. Pohon dapat mencapai tinggi 15 meter.
Desain Komunikasi Visual | 18
Gambar 9. Basin Bakau Forest Sumber : http://www.flickr.com/photos/catorg/2344503527/in/photostream.jpg (12/04/2011)
5. Hammock Forest Biasanya serupa dengan tipe Basin mangrove forest tetapi mereka ditemukan pada lokasi sedikit lebih tinggi dari area yang melingkupi. Semua jenis ada tetapi tingginya jarang lebih dari 5 meter.
Gambar 10. Hammock Forest Sumber : http://www.flickr.com/photos/catorg/2344621031/in/photostream.jpg (12/04/2011)
6. Scrub or Dwarf Forest Jenis komunitas Scrub or dwarf forest secara khas, ditemukan di pinggiran yang rendah. Jenis ini jarang melebihi 1.5 meter (4.9kaki), tergolong kedalam jenis mangrove kerdil.
Desain Komunikasi Visual | 19
Gambar 11. Scrub or Dwarf Forest Sumber : http://www.flickr.com/photos/catorg/2345462706/in/photostream.jpg (12/04/2011)
Fungsi dan Manfaat Bakau Fungsi Fisik Hutan Bakau 1.
Menjaga garis pantai tetap stabil dari abrasi air laut
2.
Menahan sedimen secara periodik hingga terbentuk lahan baru.
3.
Melindungi pantai dari proses erosi.
4.
Sebagai kawasan penyangga proses rembesan air laut ke danau, juga sebagai filter air asin menjadi air tawar.
Fungsi Kimia Hutan Bakau 1.
Tempat terjadinya proses daur ulang oksigen.
2.
Penyerap karbondioksida.
3.
Pengolah bahan-bahan limbah hasil pencemaran industri dan kapal di laut.
Fungsi Biologi Hutan Bakau 1.
Kawasan berkembangbiak bagi burung dan satwa.
2.
Sumber plasma nutfah dan sumber genetika.
3.
Habitat alami bagi berbagai jenis biota darat dan laut.
Desain Komunikasi Visual | 20
4.
Penghasil bahan pelapukan yang menjadi makanan penting bagi invertebrata kecil yang juga berperan sebagai sumber makanan bagi hewan yang lebih besar.
5.
Kawasan pemijahan (spawning ground) dan daerah asuhan (nursery ground) udang.
6.
Daerah mencari makanan (feeding ground) bagi plankton.
Fungsi Ekonomi Hutan Bakau 1.
Sebagai bahan baku industry.
2.
Sebagai penghasil bibit ikan, udang, kepiting, dan telur burung serta madu (nektar).
3.
Penghasil kayu bakar, arang serta kayu untuk bangunan dan perabot rumah tangga
Fungsi Wisata Hutan Bakau 1.
Kawasan wisata alam pantai untuk membuat trail mangrove.
2.
Sumber belajar bagi pelajar.
3.
Lahan konservasi dan lahan penelitian.
b. Lokasi Objek Pengambilan Gambar Pesisir Pantai Marunda Jakarta Utara Adalah sebuah kawasan restorasi penanaman pohon bakau di pesisir Jakarta Utara yang lebih tepatnya berada di RT 03/07 kelurahan Marunda kecamatan Cilincing. Dengan luas wilayah tanam ± 3 hektar dengan jumlah mangrove yang telah ditanam sebanyak 17.000 pohon, jenis mangrove yang ditanam adalah Rhizopora dan Avicennia (api-api), Kawasan ini dikelola oleh Yayasasn Restorasi Mangrove Indonesia Pada saat ini di wilayah Jakarta sendiripun masih tidak banyak lagi tersedia lahan terbuka hijau. Banyaknya gedung – gedung tinggi yang telah banyak menggunakan lahan hijau di Jakarta yang berfungsi untuk mengatasi masalah polusi udara. Kawasasn lahan
Desain Komunikasi Visual | 21
penanaman bakau yang masih tersisa saat ini adalah di wilayah pesisir pantai Jakarta lebih tepatnya di Marunda yang kondisinya saat memprihatikan, karena letak antara pemukiman warga dengan lautan kini hanya berjarak ± 100m. (Data Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia, 2011) c. Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia adalah lembaga nirlaba yang fokus berkegiatan dalam usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup khususnya restorasi konservasi hutan mangrove secara berkelanjutan. Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia awal digagas oleh aktivis lingkungan hidup dan penggiat komunitas, Nurul Ikhsan yang juga seorang jurnalis. Bersama sahabat-sahabat dekatnya di Komunitas Rock Kota Tua Indonesia, sebuah komunitas tempat berkumpulnya para penikmat dan penggiat musik Rock melalui beberapa kali diskusi dengan mengangkat tema-tema seputar isu-isu lingkungan hidup terkini di Indonesia khususnya di Jakarta. Selain diskusi di kawasan kota tua Jakarta, diskusi
terus
intens
diadakan
di
kantor
Lembaga
Percepatan
Pengembangan Pembangunan Daerah (LP3D) yang juga satu gedung dengan kantor Fox Radio Works (FRW) penerbit rock radio online yang bersedia menfasilitasi. Dari serangkaian diskusi yang dilaksanakan, tercetus ide untuk membuat program kegiatan bersama, ysitu kegiatan berbasis komunitas dengan fokus kegiatan penanaman pohon mangrove di pesisir pantai di Jakarta. Kegiatan yang dibuat adalah Jambore Nasional Komunitas. Peserta jambore nasional adalah lintas komunitas, antara lain komunitas penggiat lingkungan hidup, organisasi pecinta alam, kalangan akademisi muda, komunitas mahasiswa, pelajar, komunitas pekerja media, komunitas berbasis hobi dan keilmuan, unsur lembaga pemerintah dan undangan individu masyarakat yang terpanggil dan merasa satu visi dengan program kegiatan yang dilaksanakan. Tema kegiatan Jambore Nasional Komunitas yang
akan
dilaksanakan
setiap
tahun
adalah
"AYO
TANAM
MANGROVE! Kenali Mangrove, Peduli Mangrove, Tanam Mangrove, Desain Komunikasi Visual | 22
Pelihara Mangrove". Tema ini bagian dari rangkaian gerakan Ayo Tanam Mangrove yang berkelanjutan dalam usaha - usaha pemulihan, penyelamatan
dan
pelestarian
konservasi
hutan
mangrove
yang
keberadaannya terus mengalami pengabaian masif dari masyarakat dan pemangku kepentingan. Melalui proses yang panjang akhirnya Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia bisa berdiri dan berbadan hukum tetap dengan pengesahan notaris dan telah dicatatkan dalam lembaran negara di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia berkedudukan di Jakarta dan sesuai konstitusi negara dalam UU No 28 Tahun 2004 tentang Yayasan maka Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia dapat berkegiatan menjalankan aktivitas sesuai kapasitas kelembagaannya diseluruh wilayah di Indonesia dan sangat terbuka bekerjasama dengan semua pihak yang peduli dan concern dalam mendukung
gerakan
pelestarian
lingkungan
hidup
khususnya
keberlangsungan mangrove di Indonesia. 1) Visi Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia Menjadi lembaga profesional yang konsisten berkonstribusi dalam usaha-usaha
nyata
pelestarian
lingkungan
hidup
khususnya
penyelamatan, pelestarian dan restorasi hutan mangrove untuk kehidupan secara berkelanjutan. 2) Misi Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari gerakan komunitas global masyarakat Indonesiadan masyarakat dunia dalam upaya penyelamatan dan pelestarian lingkungan hidup
sesuai
8
(delapan) program
Millennium
Development Goals (MDG's). Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia menjadi institusi yang terbuka dan konsisten dalam aksi nyata pelestarian lingkungan hidup khususnya usaha-usaha penyelamatan dan pelestarian konservasi
Desain Komunikasi Visual | 23
hutan mangrove untuk mengurangi abrasi pantai yang dapat mengancam keseimbangan ekosistem laut. Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia mendorong rasa peduli masyarakat dan pemangku kepentingan (stakeholder) untuk ikut serta menjadi bagian dari bangunan program terintegrasi pelestarian lingkungan hidup khususnya keberlangsungan konservasi hutan mangrove secara berkelanjutan. 3) Tujuan Strategis Tujuan strategis Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia : Yayasan Restorasi Mangrove Indonesia berperan aktif dalam segala upaya maksimal untuk pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan ekosistem untuk sumber-sumber kehidupan biota laut dan menjadikan nilai ekonomis bagi kesejahteraan masyarakat Mendukung dan mendorong kapasitas lembaga pemerintah dalam aksi program strategis perlindungan dan penguatan konservasi hutan mangrove di Indonesia. 2. Data Teknis Perancangan a. Skrip dan Skenario Cerita 1) Skrip Tema : - Efek Hilangnya Hutan Mangrove Terhadap Lingkungan & Ekosistem Sekitarnya - Fungsi Hutan Mangrove Terhadap Ekosistem dan Lingkungan Sekitar Judul
: Hilangnya Sabuk Hijau Di Utara Jakarta
1. Subyek
: Komunitas Mangrove, Warga Sekitar Penanaman,
2. Lokasi
: Daerah Pesisir Jakarta Utara
3. POV 1
: Point Of View hutan mangrove disekitar wilayah marunda Jakarta
utara. 4. POV 2
: Pandangan Komunitas terhadap mangrove, fungsinya, hal yang berhubungan dgn lokasi pengamatan (pembuatan film)
Desain Komunikasi Visual | 24
Rancangan Tayangan 1.
20-30 Menit dengan 4 segment 1 teaser
2.
Pembagian segment : a.
Segment 1
: Menjelaskan tentang gambaran lokasi.
b.
Segment 2
: Subyek komunitas mangrove (imarf) sebagai pemain utama
menerangkan tentang yayasan mangrove terhadap kepeduliannya untuk menjaga dan menanam mangrove. c.
Segment 2
: Komunitas melihat lingkungan yang sudah rusak, sehingga
membuat mereka tergerak untuk melakukan tindakan restorasi. d.
Segment 3
: Sisi Pandang orang lain / masyarakat sekitar / volunteer
terhadap pentingnya mangrove terhadap lingkungan tersebut. e.
Segment 4
: Kegiatan penanaman yang dilakukan para komunitas dan
volunteer diwilayah marunda dan sekitarnya
Desain Komunikasi Visual | 25
Kerangka Alur Cerita Judul
: “Hilangnya Sabuk Hijau Di Utara Jakarta”
Tema
: Fungsi Hutan Mangrove serta efek hilangnya hutan mangrove terhadap ekosistem dan lingkungan sekitarnya
Tujuan/Pesan :
Merusak hutan mangrove menghilangkan ekosistem yang ada di sekitarnya, dapat menyebabkan abrasi yang parah.
Cerita
: Kegigihan komunitas mangrove dalam menjaga dan merestorasi hutan mangrove yang rusak bersama-sama.
Bentuk
: Multikarakter (wawancara anggota dan masyarakat)
Potensi Konflik :
Ketika banyak pohon-pohon mangrove yang di rusak, ribuan ekosistem kehidupan akan mati. Pengikisan daratan (abrasi) semakin besar, membuat daratan semakin mengecil.
Elemen Durasi
:
Footage video hutan mangrove di pesisir utara Jakarta Foto hutan mangrove di utara Jakarta : 18:49 menit, format avi
Desain Komunikasi Visual | 26
b. Storyboard Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.
Gambar 12. Storyboard 1
Desain Komunikasi Visual | 27
B. Rincian Data Perancangan 1. Desain Komunikasi Visual Desain grafis belakangan lebih sering disebut “ desain komunikasi visual” (DKV) karena memiliki peran mengkomunikasikan pesan atau informasi kepada pembaca dengan berbagai kekuatan visual , seperti typografi , ilustrasi , warna, garis , dan layout dan sebagainya dengan bantuan teknologi. Dalam beberapa kasus , istilah DKV dianggap lebih dapat menampung perkembangan desain grafis semakin luas . tidak terbatas pada penggunaan unsur-unsur grafis (Visual). Meski demikian , istilah Desain Grafis (Graphic Design) masih sering digunakan. DKV dkatagorikan sebagai commercial art karena merupakan panduan anatara seni rupa (visual art) dan keterampilan komunikasi untuk tujuan bisnis .Ketatnya kompetisi bisnis di bidang industri barang dan jasa , ditambah perkembangan teknologi dan komunikasi , menjadikan DKV berkembang pesat.Tidak dapat dihindari , karya –karya desain komunikasi Visual saat ini sudah merampok sebagian waktu dan perhatian manusia . Setiap hari kita “dipaksa” untuk melihat iklan. Ketika segera disergap iklan. Saat melintas di jalan raya , kita pun selalu dikepung media outdoor berupa poster , bilboard , spanduk , baliho , banner, papan nama , signboard , dan bentuk-brntuk iklan lainnya. Di ruang kantor , mata kita masih dijejali brosur, katalog, kop surat, kartu nama, kalender, dan barang cetak lainnya. Tidak berhenti sampai di situ , iklan cetak berupa leaflet atau brosur bahkan sering dibagikan di traffic-light saat lampu merah , disebar di perumahaan, di pusat perbelanjaan, dan di tempat publik lainnya . Semua media iklan tersebut berusaha keras merebut perhatian konsumen dengan menggunakan elemenelemen visual, seperti logo, ilustrasi, tipografi dan warna.Maraknya karyakarya desain komunikasi visual menutut desainer untuk lebih kreatif . Desain yang “biasa-biasa saja” dapat dipastikan kalah bersaing dan kurang diperhatikan pembaca. Desainer kini semakin dituntut mampu memunculkan gagasan-gagasan besar ., ide-ide segar yang tak terduga.1 Dalam Buku Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa, Agus Sachari menjelaskan Desain Komunikasi Visual adalah Profesi yang mengkaji dan 1
Rakhmat supriono , Desain Komunikasi Visual teori dan aplikasi , ANDI , yogyakarta , hal 9
Desain Komunikasi Visual | 29
mempelajari desain dengan berbagai pendekatan baik hal yang menyangkut komunikasi, media, citra tanda maupun nilai. Desain komunikasi Visual juga mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan pesan, teknologi percetakan, penggunaan teknologi multimedia dan teknik persuasi pada masyarakat.2 Jika kita memulai mendefinisikan Desain Komunikasi Visual ditinjau dari asal kata (etimologi) istilah ini terdiri dari tiga kata, desain diambil dari kata “designo” (Itali) yang artinya “gambar”. Sedang dalam bahasa Inggris desain diambil dari bahasa Latin designare) yang artinya “merencanakan” atau “merancang”. Dalam dunia seni rupa istilah desain dipadukan dengan reka bentuk, reka rupa, rancangan atau sketsa ide. Kemudian kata komunikasi yang berarti menyampaikan suatu pesan dari komunikator (penyampai pesan) kepada komunikan (penerima pesan) melalui suatu media dengan maksud tertentu. Komunikasi sendiri berasal dari bahasa Inggris communication yang diambil dari bahasa Latin “communis” yang berarti “sama” (dalam Bahasa Inggris:common). Kemudian komunikasi kemudian dianggap sebagai proses menciptakan suatau kesamaan (commonness) atau suatau kesatuan pemikiran antara pengirim (komunikator) dan penerima (komunikan). Sementara kata visual sendiri bermakna segala sesuatu yang dapat dilihat dan direspon oleh indera penglihatan kita yaitu mata. Berasal dari kata Latin videre yang artinya “melihat” yang kemudian dimasukkan ke dalam bahasa Inggris visual. Desain Komunikasi Visual bisa dikatakan sebagai seni menyampaikan pesan (arts of commmunication) dengan menggunakan bahasa rupa (visual language) yang
disampaikan
melalui
media
berupa
desain
yang
bertujuan
menginformasikan, mempengaruhi hingga merubah perilaku target audience sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Sedang Bahasa rupa yang dipakai berbentuk grafis, tanda, simbol, ilustrasi gambar/foto, tipografi/huruf dan sebagainya yang disusun berdasarkan kaidah bahasa visual yang khas berdasar ilmu tata rupa. Isi pesan diungkapkan secara kreatif dan komunikatif serta mengandung solusi untuk permasalahan yang hendak disampaikan (baik sosial maupun komersial ataupun berupa informasi, identifikasi maupun persuasi). 2
Sachari, Agus. 2005.Metodologi Penelitian Budaya Rupa. Jakarta: Erlangga.
Desain Komunikasi Visual | 30
Dalam Buku Pengantar Metode Penelitian Budaya Rupa Agus Sachari menjelaskan Desain Komunikasi Visual adalah Profesi yang mengkaji dan mempelajari desain dengan berbagai pendekatan baik hal yang menyangkut komunikasi, media, citra, tanda, maupun_nilai. Desain komunikasi Visual juga mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan komunikasi dan pesan, teknologi percetakan, penggunaan teknologi multimedia dan teknik persuasi pada masyarakat. Istilah desain komunikasi visual yang baru populer belakangan ini, sebenarnya baru dikenal di Indonesia pada awal tahun 1980-an. Dimunculkan oleh Gert Dumbar (seorang desainer grafis Belanda) pada tahun 1977, karena menurutnya desain grafis tidak hanya mengurusi cetak-mencetak saja. Namun juga mengurusi moving image, audiovisual, display dan pameran. Sehingga istilah desain grafis tidaklah cukup menampung perkembangan yang kian luas. Maka dimunculkan istilah desain komunikasi visual seperti yang kita kenal sekarang ini. 2. Film Film adalah alat untuk menyampaikan berbagai pesan kepada khalayak melalui sebuah media cerita. Film juga merupakan medium ekspresi artistik sebagai suatu alat bagi para seniman dan insan perfilman dalam rangka mengutarakan gagasan-gagasan dan ide cerita. Secara esensial dan substansial film memiliki power yang akan berimplikasiterhadap komunikasi masyarakat.3 3. Film Dokumenter Film dokumenter adalah film yang mendokumentasikan kenyataan. Kunci utama dari dokumenter adalah penyajian fakta. Film dokumenter berhubungan dengan orang-orang, tokoh, peristiwa, dan lokasi yang nyata. Film dokumenter ini tidak menciptakan suatu peristiwa atau kejadian namun merekam peristiwa yang sungguh-sungguh terjadi. Tidak seperti film fiksi, film dokumenter tidak memiliki plot (rangkaian peristiwa dalam film yang disajikan pada penonton secara visual dan audio), namun memiliki struktur yang umumnya didasarkan oleh tema atau argumen dari sineasnya. Film 3
Wibowo. dkk, 2006;196
Desain Komunikasi Visual | 31
dokumenter juga tidak memiliki tokoh peran baik dan peran jahat, konflik serta penyelesaian seperti halnya film fiksi. (Pratista, 2008) Dokumenter adalah sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata „dokumenter‟ kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flatherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresantikan realitas4. Struktur bertutur film dokumenter umumnya sederhana dengan tujuan agar memudahkan penonton untuk memahami dan mempercayai fakta-fakta yang disajikan. Contohnya adalah film Nanook of the North (1991) yang dianggap sebagai salah satu film dokumenter yang menggambarkan keseharian warga suku Eskimo di Kutub Utara. Film dokumenter dapat digunakan untuk berbagai macam maksud dan tujuan seperti informasi atau berita, biografi, pengetahuan, pendidikan, sosial, ekonomi dan lain sebagainya. (Brodwell, David dan kristin 1996) Cerita yang disajikan tidak diperbolehkan untuk direkayasa sedikitpun, karena merupakan adegan nyata. Data dan fakta yang telah ada, kemudian disusun menjadi sebuah cerita yang menarik, perlakuan ini disebut 'creative treatment'. Pengertian ini menuntut pembuatnya untuk lebih kreatif dalam melihat sekelilingnya, sehingga kejadian yang terlihat biasa menjadi istimewa di mata orang lain tanpa rekayasa.5 4. Fotografi Fotografi adalah sebuah seni melihat.Karena fotografi mengajarkan pada kita cara yang unik dalam melihat dunia dan sekaligus memberikan penyadaran baru akan segala keindahan yang ada di sekitaran kita dalam kehidupan sehari-hari manusia. 4
5
Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72 Fajar Nugroho, Cara Pinter Bikin Film Dokumenter. ( Yogyakarta: Penerbit Indonesia Cerdas,2007 ), 34.
Desain Komunikasi Visual | 32